SNI Ready Mix Beton

Embed Size (px)

Citation preview

  • 5/13/2018 SNI Ready Mix Beton

    1/13

    K a lla G r ou p

    SPESIFIKASI BETON READY MIX(SlAP PAKAI)

    '\,~1'.~UMH SA~AlMA ~ETON

    . - " " - - .. ;",l .

    WISMA KALLA LT.10 JLDR. SAM RATULANGI NO.8. TELP (0411) 850358FAX (0411) 858 594, MAKASSAR (90125), SULAWESI SELATAN, INDONESIA.e-mail: bsbrnkswyahoo.com

  • 5/13/2018 SNI Ready Mix Beton

    2/13

    SNt 03-4433~1997SPESIFIKASI BETON SlAP PAKAI

    BABIDESKRIPSI

    1.1 RuangLingkup1.1.1 MaksudSpesifikasi Beton Siap Pakai dimaksudkan sebagai aeuan dan pegangandalamprodl.lksidan penyerahan beton siap pakai dalam bentuk beton segar dari produsen kepadakonsumen.1.1.2 TujuanTujuan dari spesifikasi ini ialah untuk memberikan persyaratan kualitas beton slap pakaiyang diproduksi.

    ~ '.,._.!. '......_ ',C; -. . , .

    1.2 RuangLingkupSpesifikasi ini memuat persyaratan dan ketentuan teknis beton siap pakai dalam bentukbeton segar.

    1.3 PengertianYang dimaksud dengan:1) Beton siap pakai adalah beton yang dicampur dalam suatu mesin pengaduk staioner

    atau dalam truk pengaduk, dan diserahkan kepada konsumen beton dalam keadaansegar;2) Kualitas beton adalah ketentuan beton yang dinyatakan dengan kuat tekan beton yangdfsyaratkan (fe) dalam MPa pada umur 28 hari dari benda uji berbentuk silinder dengandiameter 15 em dan tinggi 30 em;3) Batch aduk adalah sejumlah campuran beton dalam satu siklus langkah kerja dari satusatuan peralatan pengaduk, atau sejumlah beton yang diangkut oleh sebuah mobilangkut beton siap pakai, atau sejumlah beton yang dikeluarkan selama satu menit pakai,atau sejumlah beton yang dikeluarkan selama satu menit dari pengaduk yang bekerja

    terus menerus;4) Campuran yang direncanakan adalah suatu campuran dimana konsumen memberikanrineian jenis dan kualitas beton yang diinginkan, dan produsen berkewajiban untukmerencanakan dan memilih susunan campuran yang diinginkan konsumen;5) Campuran yang ditentukan adalah suatu campuran dimana konsumen memerincim~sunan perbandingan bahan-bahan beton, dan perihal kualitas sen~ sif~t lainny'llmenjadi tangggung jawab konsumen sebagai pemesan; :~) r,ktor air semen adalah perbandingan antara berat air bebas dan berat semen dalam

    g~mpuran b~t?n;n ~Ir beas ad,.l~h air pencamplfr dalam beton tidak termasuk air terserar ~ ~ I C ! ' 1 1 fi~re~at;1

  • 5/13/2018 SNI Ready Mix Beton

    3/13

    SNI03-4433-19978) Faktor agregat semen adalah perbandingan antera berat seluruh agregat dan beratsemen dalam suatu rancangan campuran beton;9) Kadar semen minimum adalah kadar semen terendah yang diperbolehkan bagi satu

    campuran beton.

    2

  • 5/13/2018 SNI Ready Mix Beton

    4/13

    SNI03-4433-1997BAB II

    SPESIFIKASI

    2.1 Bahan2.1.1 SemenSemen untuk campuran beton dapat memakai jenis-jenis semen Portland yang memenuhiSII 0013 tentang Mutu dan Cara Uji Semen Portland, bila digunakan Semen PortlandPozolan harus memenuhi SNI 0129-1987-A tentang Kualitas dan Cara Uji Semen PortlandPozolan.2.1.2 AgregatAgregat harus memenuhi SII 0052-80 tentang Agregat Beton, Mutu dan Cara Uji dan SNI 03-6861.1-2002 tentang Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian A.2.1.3 AirAir harus memenuhi SNI 03-6861-.1-2002 tentang Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian A.2.1.4 BahanTambahanJenis bahan tambahan dan penggunaannya harus memenuhi SNI 03-2495-1991 tentangSpesifikasi Bahan Tambahan untuk Beton, SNI 03-2460-1991 tentang Spesifikasi AbuTerbang sebagai Bahan Tambahan untuk Campuran Beton, dan SNI 03-2496-1991 tentangSpesifikasi Bahan Tambahan Gelembung Udara untuk Beton.

    2.2 Informasi Yang perlu Diberikan Konsumen KepadaProdusenDalam pemesanan beton siap pakai, konsumen minimal harus memberikan informasi. Jenisdan kualitas beton yang dipesan serta persyaratannya diperinci dalam suatu formulir yangmemuat penjelasan sebagai berikut :1) Campuran beton khusus untuk campuran beton yang ditentukan;2) Jenis semen;3) Jenis agregat normal, ringan atau berat;4) Maksimum besar butir agregat;5) Untuk campuran yang direncanakan, kualitas beton ditentukan dengan kuat tekan beton

    yang disyaratkan;6) Sekrup beton7) Untuk campuran yang ditentukan, harus diberikan susunan perbandingan campuran dari

    bahan-bahan beton dalam satuan kilogram;8) Kadar semen minimum, dinyatakan dalam kilogram per meter kubik beton segar yangdipadatkan.

    3

  • 5/13/2018 SNI Ready Mix Beton

    5/13

    SNI03-4433w19972.3 Peralatan ProduksiPeralatan untuk produksi beton siap pakai harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:1) Peralatan untuk menakar harus mempunyai ketelitian 3 % terhadap berat semen, air

    atau seluruh agregat yang sedang ditakar dan ketelitian 5 % untuk bahan tambahanyang sedang ditakar;2) Semua alat penakar harus dirawat baik agar selalu bersih dan siap pakai;3) Semua alat penakar harus ditepatkan titik nolnya setiap ahri dan harus dikalibrasi setiapenam bulan;4) Mesin pengaduk harus memenuhi persyaratan standar yang berlaku atau standar lainyang disepakati bersama.

    2.4 Persyaratan Cara Memproduksi BetonCara memproduksi beton memenuhi ketentuan sebagai berikut:1) Kepada konsumen diberikan kesempatan dan kemudahan untuk melakukan

    pemeriksaan atas bahan-bahan beton danpembuatan mengadakan suatu pengujian.Semua pemeriksaan, pengambilan contoh dan pengujian itu harus dilakukan dengansesedikit mungkin mengganggu atau menghambat jalannya proses pembuatan danpenyerahan beton kepada pembeli;

    2) Bahan-bahan untuk campuran beton yang berbentuk padat harus ditakar dengantakaran berat (massa). Untuk beton dengan kuat tekan yang disyaratkan fc sama ataukurang dari 1DMPa, agregat boleh ditakar dengan takaran volume;3) Agregat dan semen harus ditimbang dengan alat penimbang tersendiri dan khusus untuksemen saja, sebagai alternatif, berat semen boleh ditakar perhitungan jumlah seluruhkantong yang semennya diisikan dalam setiap kali pengadukan. Air pencampur ditakardengan takaran volume atau berat. Bahan tambahan berbentuk padat harus ditakardengan takaran berat, sedangkan yang berbentuk cair atau pasta boleh ditakar dengan

    takaran berat volume;4) Pada waktu penimbangan agregat harus diperhitungkan adanya air yang terkandungdalam agregat pada keadaan disaat penimbangan;5) Jangka waktu pengadukan tidak boleh kurang dari jangka waktu yang ditentukan olehpabrik pembuat mesin pengaduk, atau didasarkan atas hasil uji untuk kerja pengaduktersebut;6) Kecuali pengaduk yang bekerja terus menerus, pengaduk jenis lainnya harusdikosongkan terlebih diisi dengan adukan beton yang baru. Pengaduk tidak bolehdimuati melebihi batas kapasitas yang ditetapkan oleh pabrik pembuatnya. Kapasitas inibiasanya tertera pada pengaduk dan dinyatakan dalam volume beton;7) Produsen harus mengadakan pengujian-pengujian atas mutu mutu beton yangdihasilkan untuk meyakinkan atas terpenuhinya persyaratan-persyaratan mutu yang

    telah ditetapkan;8) Pada saat akan diserahkan kepada pembeli, suhu beton dari mesin pengaduk atau daritruk pengangkut beton siap pakai, t idak boleh lebih dari 1DOCdi atas suhu udara luar.

    2.5 Persyaratan Pengangkutan dan Penyerahan Beton Siap PakaiPengangkutan dan penyerahan beton siap pakai disyaratkan sebagai berikut :

    4

  • 5/13/2018 SNI Ready Mix Beton

    6/13

    SNI03-4433-19971) Kuantitas beton yang diserahkan kepada pembeli didasarkan kepada volume dalammeter kubik dari beton segar yang dipadatkan. Volume dari satu batch-aduk beton harusdihitung sebagai berikut:

    Berat adukan beton dalam satu Batch-AdukVolume = Berat isi adukan betonBerat lsi adukan beton ada!ah berat per meter kubik beton segar ditentukan menurutSNI 03-1973-1990 tentang Metode Pengujian Berat lsi Beton. Berat adukan dalam satubatch-aduk dapat dihitung sebagai berat seluruh bahan yang dipakai (termasuk air), ataudapat juga ditentukan dari selisih antara berat truk pengangkut beserta isinya dan berattruk kosong masing-masing ditimbang di atas jembatan timbang;

    2) Beton harus diangkut dengan truk pengangkut yang memenuhi persyaratan standar,kecuaH blla pembeli menyetujui penggunaan kendaraan angkut tanpa pengaduk, makabeton harus terhindar dari pelepasan air atau menerima air dari luar;

    3} Beton harus diangkut dengan truk pengaduk atau agitator harus sudah diserahkandalam waktu 2 jam dihitung dari saat pengisiannya, sedangkan apabila dengankendaraan tanpa pengadukan harus diserahkan dalarn waktu 1 jam. Saat pengisianadalah saat pada waktu semen dicampur dengan agregat atau dengan air. Saat ini harusdicatat dalam doket penyerahan beton;

    4) Waktu penyerahan yang dinyatakan dalam Pasal 2.5 butir 3 hanyalah untuk arbitrase.Persyaratannya adalah bahwa beton itu kelecakan sesuai dengan yang diinginkan padasaat dikeluarkan dari truk pengangkut. Jangka waktu yang lebih lama dapat diberikanbila cuaca dingin dan lembab atau bila dipergunakan bahan tambahan untukmemperlambat waktu pengikatan beton. Jangka waktu Jebih pendek mungkin perlu bilacuaca panas atau bila dipergunakan bahan tambahan untuk mempercepat waktupengikatan beton;

    5) Selain dari jumlah air yang diperlukan untuk menghasilkan beton dengan kelecakanyang ditentukan, tidak boleh ada air tambahan yang dimasukkan ke dalam drum trukpengaduk selama beton belum dikeluarkan dari drumnya, kecuali untuk penyesuaianslump tanpa mengurangi mutu beton;6) Sebelum beton dikeluarkan dari kendaraan pengangkut di tempat penyerahan, produsenharus menyediakan doket untuk setiap batch-ad uk beton bagi pembeli. Pada doket inidicetak, distempel atau dituliskan informasi berikut :

    (1) Nama dan lokasi dari depot beton siap pakai;(2) Nomor seri doket;(3) Tanggal;(4) Nomor truks;(5) Nama pembeli;(6) Nama dan letak bangunan;(7) Mutu dan jenis beton;(8) Kelecakan yang disyaratkan;(9) Jenis semen yang dipakai;(10) Ukuran maksimum besar butir agregat;(11) Jenis dan nama bahan tambahan, apabila digunakan;(12) Jumlah volume beton dalam meter kubik;(13) Waktu pada saat pengisian.

    5

  • 5/13/2018 SNI Ready Mix Beton

    7/13

    SNI03-4433-19972.6 Persyaratan Informasi Yang Perlu Diberikan oleh ProdusenInformasi yang perlu diberikan, disyaratkan sebagai berikut:1) Sebelum beton diserahkan kepada pembeli, apabila diminta, produsen harus

    memberikan kepada pembeli informasi berikut ini :(1) Jenis dan sumber setiap bahan;(2) Kuantitas dari masing-masing bahan untuk setiap meter kubik beton yang diusulkan(susunan perbandingan campuran beton yang diusulkan).

    2) Bila dalam pembuatan beton digunakan bahan tambahan, produsen harus memberikankepada pembeli informasi tentang bahan tambahan yang digunakan sesuai denganpetunjuk dari pabrik yang membuatnya;3) Jika produsen telah memberikan informasi seperti tersebut pada Pasal 2.6 butir 1 dan 2

    kepada pembeli, maka dalam hal akan mengadakan perubahan jenis dan sumber suatubahan, produsen berkewajiban memberitahukan tertebih dahulu. Demikian pula bilateriadi perubahan kadar semen lebih dari 20 kg/m3 dari kadar semen yang telahdikemukakan sebelumnya;4) Blimana pembeli memerlukan informasi tambahan selain mengenai hal-hal yang tersebutpada Pasal 2.6 butir 1 atau 2, maka pembeli berkewajiban merinci informasi apa yangdiinginkannya;5) Sertifikat dari pabrik semen/bahan tambahan mengenai mutu dan sifat-sifatnya yangmasih berlaku harus masih tersedia apabila diminta pembeli;6) Pembeli berkewajiban memberikan informasi yang tepat kepada produsen mengenaiwaktu dan cara pelaksanaan.

    2.7 Persyaratan Pengambilan Contoh dan PengujiannyaPengambilan contoh dan pengujiannya, disyaratkan sebagai berikut:1) Semua pengambiJan contoh dan pengujian terhadap bahan baku beton harus dilakukandengan cara yang sesuai dengan ketentuan Stan dar Nasional Indonesia atau Standarlain yang berlaku di Indonesia;2) Semua pengambilan contoh, perawatan dan pengujian beton segar maupun beton kerasharus dilakukan sesuai dengan ketentuan Standar Nasional Indonesia atau Standar lainyang berlaku di Indonesia, kecuali dinyatakan dalam standar ini;3) Kepada pembeli atau pemesan hendaknya diberikan kesempatan dan kemudahan yangsewajarnya untuk melakukan pengawasan cara pengambilan contoh dan pengujian yangdilakukan oleh produsen;4) Kepada produsen atau pemasok beton hendaknya juga diberikan kesempatan untukmengawasi cara perawatan dan pengujian yang dilakukan oleh pembeli atau pemesan;5) Jika pembeli atau wakilnya meghendaki dilakukan pengujian oleh pihak yang netral,maka contoh-contoh diambil ditempat dan pada saat beton dikeluarkan dari pengaduk.Pengambilan contoh, pembuatan benda uji dan pengujiannya harus dilakukan sesuai

    dengan standar ini dan ketentuan SNI atau Standar lain yang berlaku di Indonesia.Semua ini dilakukan atas instruksi tertulis dari pembeli atau yang mewakilinya;6) Dalam masa pelaksanaan pekerjan beton, jumlah contoh dan benda uji yang harusdibuat disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku;7) Suhu beton diukur dengan thermometer yang mempunyai jarak ukur antara 0 derajatCelcius sampai 110 derajat Celcius dengan pembagian skala 1 derajat Celcius. Duamenit setelah contoh diambil, thermometer ditusukkan dalam beton sampai sedalam 110

    6

  • 5/13/2018 SNI Ready Mix Beton

    8/13

    SNI 03-4433-1997mm, ditahan pada posisi ini selama 1 menit lalu dibaea dan dicatat suhunya denganketelitian 1 derajat Celcius. Pada setiap pengukuran suhu, harus dilakukan dua kali padacontoh yang berbeda. Bila seJisihnya lebih dari 20% diambil nilai suhu tertinggi,sedangkan bila selisihnya kurang dari 20%, nilai rata-ratanya diambil sebagai suhu betonyang bersangkutan;8) Contoh untuk mengukur slump beton siap pakai, harus diambil dari beton yangdikeluarkan pada saat 15% sampai 85% dari seluruh lsi truk, ditampung ke daJam emberatau alat yang tidak menyerap air. Diambil eontoh kurang lebih 20 kg, diaduk lagi agarmerata di atas alas dari baja yang datar, lalu diukur slump dengan cara sesuai SNI 03-1972-1990 tentang Metode Pengujian Slump Beton;

    9) Contoh beton segar untuk uji kekuatan harus diabil dari satu batch-aduk yang dipilihsecara acak. Contoh harus diambil di tempat beton dikeluarkan dari truk angkuVagitator.Pada setiap pengambilan eontoh dari suatu adukan yang dipilih, diambil adukan betonsebanyak kurang lebih 30 kg yang dilakukan dengan ember atau alat yang tidakmenyerap air, pada saat beton segar dikeluarkan 15% sampai 85% dari volume trukangkut, diaduk merata lagi di atas suatu alas yang datar lalu dibagi dua bagian,kemudian masing-masing bagian dibuat benda uji silinder. Ukuran benda uji dan carapembuatannya harus sesuai dengan ketentuan SNI 03-2493-1990 tentang MetodePembuatan dan Perawatan Benda Uji Beton di Laboratorium.Benda uji tersebut dirawat selama 28 hari, kemudian diuji kuat tekannya sesuai denganketentuan SNI-1974-1990 tentang Metode Pengujian Kuat Tekan Beton. Nilai rata-ratahasil uji dari dua buah benda uji merupakan nilai kekuatan beton dari batch-aduk yangbersangkutan dengan catatan 2 nllai kuat tekan benda uji tersebut tidak bolehmenyimpang lebih dari 20% dari nilai tertinggi. Bila dipandang perlu dan memungkinkandilaksanakan serta atas persetujuan produsen dan pembelian atau pemesan, makasalah satu benda uji tersebut dapat diuji sleama 7 hari atau dilakukan perawatandipercepat. Hasil ujinya harus dikonversikan ke nllai kuat tekan benda uji umur 28 hariberdasarkan data yang ada.

    2.8 Persyaratan Pemenuhan MutuPemenuhan mutu beton disyaratkan sebagai berikut :1) Bahan-bahan untuk pembuatan beton harus memenuhi persyaratan sebagaimanaditetapkan dalam Pasal 2.1 sedangkan pembuatan beton harus dilaksanakan sesuaidengan ketentuan dalam Pasal 2.4. Persyaratan yang dibuat khusus atas persetujuanprodusen dan pembeli juga harus dipenuhi;2) Pemenuhan mutu berdasarkan kekuatan yang disyaratkan diberikan dalam lampiran 8.7;3) Bilamana disyaratkan kekuatan tekan adalah fe, pemenuhan mutu terhadap kekuatantekan harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku sebagai berikut :

    (1) Untuk pemeriksaan kuat tekan beton berlaku ketentuan bahwa nilai satu hasilpemeriksaan kuat tekan adalah rata-rata dari nilai kuat tekan dua buah benda ujisUinder beton seperti yang ditentukan dalam Pasal 2.7 butir 9;

    (2) Kekuatan rata-rata dar isetiap 3 hasil pemeriksaan harus sama dengan atau lebihbesar dari fe;(3) Tidak ada hasil pemeriksaan kekuatan yang nilainya di bawah (fc-3,4 MPa).

    4) Bilamana yang disyaratkan kekuatan lentur adalah fb, penentuan mutu terhadapkekuatan lentur, cara pengambilan eontoh, pembuatan benda uji dan cara pengujianlentur berdasarkan kepada standar yang disepakati oleh produsen dan pembeti ataupemesan;7

  • 5/13/2018 SNI Ready Mix Beton

    9/13

    SNI 03-4433~19975) Kuantitas beton yang diwakili oleh hasil uji kekuatan tekan adalah kuantitas beton yangdiwakili oleh suatu kelompok terdiri atas tiga buah hasil pemeriksaan berturut-turut dari

    sejumlah batch-aduk yang diproduksi sejak contoh pertama diambil sampai dengandiambilnya contoh yang ketiga. Disini termasuk juga batch-aduk antara yang tidakdiambH contohnya. Apabila salah satu hasil pemeriksaan ternyata tidak memenuhiketentuan yang berlaku, maka hanya batch-ad uk tertentu darimana conoth itu diambil,yang tidak memenuhi mutu; Interval pengambifan contoh yang ada pada Tabel 2lampiran B.8 harus ditunjukkan, sehingga dapat dihitung kuantitas beton yangbersangkutan. Dalam hal tidak dapat ditunjukkannya interval pengambilan contoh, makakuantitas maksimum dari beton yang diwakili oleh tiga nilai hasil pemeriksanaan uji itu,harus dibatasi sampai 60m3;

    6) Susunan campuran beton yang telah ditentukan khusus untuk susunan campurannominal, bilamana pemenuhan mutu nllal berdasarkan :(1) Pengamatan pada waktu pembuatan adukan beton atau,(2) Pemeriksaan rekaman otografik dari berat masing-maelnq bahan yang dipakai,maka perbandingan susunan campuran itu harus berada dalam batas +/~5% dariangka-angka perbandingan yang telah ditentukan.

    7) Bilamana pemenuhan mutu dinilai dari pengamatan pada waktu pembuatan adukanbeton atau melalui rekaman otografik, maka kadar semen tidak boleh kurang dari 95%kada semen minimum atau tidak boleh lebih dari 105% kadar semen maksimum yangditetapkan;8) Pemenuhan mutu terhadap penetapan faktor air semen maksimum boleh dinilai melaluihasil-hasil pengujian kelecakan, asalkan tersedia data yang cukup meyakinkan

    mengenai hubungan antara faktor air semen dan kelecakan beton memakai bahan-bahan yang sarna. Sangatlah penting bahwa jenis bahan-bahan yang dipakai danperbandingan susunan campuran selalu dipertahankan sama. Bila penilaian dilakukandengan cara ini, maka faktor air semen harus tidak boJeh melampaui 105% dari nilaiyang ditetapkan;

    9) KeJecakan beton harus dalam batas-batas toleransi berikut :(1) SUaslump nominal ditentukan :

    sama atau kurang dari 50 mm -- toleransi +/-15 mmantara 50 dan 100 mm ----------toleransi +/-20 mmlebih dari 100 rnm -------------------toleransi +/-40 mm

    (2) Bila slump maksimum ditentukan :lebih dari 75 mm ------------toleransi + 0 mm

    -65mmsama atau kurang dari 75 mm -toleransi +0 mm

    -40mm10) Suhu beton segar pada waktu diserahkan kepada pembeli harus tidak boleh dari suhumaksimum yang ditetapkan, ditambah 2 derajat Celcius;11) Pada waktu penyerahan, berat isi atau berat per meter kubik beton yang dipadatkan

    tidak boleh kurang dari 95% nilai maksimum atai tidak boleh lebih dari 105% nHaimaksimum yang telah ditetapkan.

    8

  • 5/13/2018 SNI Ready Mix Beton

    10/13

    SNI03-4433-1997LAMPIRANA

    DAFTAR ISTILAHAbu terbangBahan tambahanBahan pengisianBenda uji betonInti pemboranBeton kerasBeton segarBeton siap pakaiBlidingCampuran yang ditentukanCara memerinciDoketKeawetanKelecakanKeporianPemadatanPemadatan setempatPematanganPerawatanPerawatan dipercepatPenyelidikanPenyelesaian akhirPeraturanSelang waktu

    Fly ashAdmixtureFillerDriller core of concrete testSpecimenHardened concreteFreshlymixed concreteReady mixed concreteBleedingPrescribed mixMethod for specifyingDocketDurabilityWorkabilityPorosityCompactingSettlementMaturityCuringAccelerated curingInvestigationFinishingCodeInterval

    9

  • 5/13/2018 SNI Ready Mix Beton

    11/13

    8NI03-4433-1997

    LAMPI RAN BPedoman Mengenai Persyaratan Beton

    B.1 UmumUraian berikut ini hanya memberikan pedoman umum mengenai persyaratan beton.Penjelasan lebih rinci hendaknya diperoJeh dari standar dan peraturan yang berkaitan.B.2 Kandungan Khlorida Dalam BetonBilamana di dalam beton yang mengandung logam (tulangan) didalamnya terdapat garam-garam khlorida maka akan memperbesar resiko terjadinuya korosi, Resiko korosi makinbesar bila kadar khlorida makin tinggi, dan akan terus meningkat bila beton berhubungandengan suhu lebih tinggi atau terus menerus dalam kondisi hangat dan lembab.Bahan tambahan yang unsur utamanya khlorida harus dilarutkan dahulu ke dalam airpencampur sebelum dimasukkan ke dalam beton dan diaduk merata dalam beton segar agarmengurangi ketidakseragaman kepekaan garam khlorida arus korosi elektrolitik. Bilamanaakan mempergunakan kalsiurn khlorida hendaklah meninjau peraturan atau ketentuan yangmengatur hal ini (Iihat 8NI 03-2854-1992 : 8pesifikasi Kadar Ion Khlorida Dalam Beton).B.3 Sulfat8eluruh kandungan sulfat di dalam beton tidak boleh melampaui 4% dari berat semen.Dalam hal ini kadar sufat dinyatakan sebagai 803 dan dihitung dari kadar sulfat dalamsemen, dalam agregat kasar dan halus (bila ada) dan dari bahan tambahan (misalnya dalamabu terbang). Untuk beton yang harus tanah sulfat, abu terbang tidak boleh memakaibersama-sama dengan semen atau tahan sulfat (semen Portland jenis V).B.4 Keawetan BetonB.4.1 UmumKecenderungan yang umum adalah menetapkan syarat mutu beton berdasarkan kekuatan,walaupun dalam hal ini masih diperlukan perhatian yang lebih besar mengenai persyaratankeawetannya.Oleh karena harus dipertimbangkan tingkat kegawatan lingkungan yang harus dibatasi betonselama penggunaannya, maka harus ditetapkan persyaratan dari campuran beton agarmemiliki keawetan yang cukup terhadap pengaruh lingkungan tersebut. Dalam menentukanpilihan, pembeli atau pemesan harus pula memperhitungkan ketelitian dari cara uji yangumumnya dilakukan sebagai ukuran untuk menilai pemenuhan mutu sebagaimanadinyatakan dalam standar ini dan meyakinkan dirinya bahwa cara uji yang diusulkan tersebuttelah mencukupi sebagai sarana untuk pengawasan mutu.Pembeli atau pemesan harus pula mempertimbangkan kesesuaian bahan-bahan yangdipakai terhadap kondisi lingkungan, misalnya jenis (type) semen portland yang mampumengatasi serangan bahan kimia.Terhadap hal-hal tersebut hendaknya dipergunakan standar atau peraturan yang berkaitanuntuk memperoleh informasi yang lebih rinci.

    10

  • 5/13/2018 SNI Ready Mix Beton

    12/13

    SNI03-4433-1997B.4.2 Persyaratan Sifat Beton Bagi Berbagai Kondisi LingkunganSalah satu sifat yang paling berpengaruh terhadap keawetan beton adalah sifat keporiannya.Dengan agregat yang keras dan padat, faktor air semen yang cukup rendah dan pemadatanyang sempurna serta tingkat hidrasi semen yang cukup melalui perawatan yang baik, akandihasilkan beton yang baik dengan keporian rendah.Adukan semen yang sukar dicorkan dan dipadatkan akan menghasilkan beton yang berpori,sehingga memungkinkan air menembus permukaan, dan menimbulkan koresi pada bajatulangan yang menyebabkan dan permukaan beton menjadi berbintik-bintik cokelat.Oleh karena itu dalam pembuatan beton dengan memakai jenis agregat yang telahditentukan, kadar semen haruslah cukup untuk menghasilkan kelecakan yang baik denganfaktor air semen serendah mungkin dimana adukan beton dapat dipadatkan sempurnadengan peralatan yang tersedia.Bahan tambahan atau bahan pengisian tertentu atau bahan pengganti sebagian semendapat dipergunakan untuk memperbaiki sifat keawetan beton, asalkan terdapat cukup buktibahwa bahan itu menunjukkan hasil beton yang memuaskan.

    8.4.3 Persyaratan 8eton yang Mengalami Serangan SulfatUntuk persyaratan beton yang akan mengalami serangan sulfat, hendaknya mengambilrujukan Standar Spesifikasi Beton Tahan Sulfat (SNI 03-2915-1992).8.5 Kasar Semen Minimum untuk Mudah Diangkut, Dicorkan dan Dilakukan

    Penyelesaian AkhirKadar semen akan mempengaruhi penampakan dari beton yang telah mengeras, mudahdiangkut dan dicorkannya beton segar, serta sifat betonselama pengikatan, pengerasan danpematangan, misalnya terjadinya bliding dan pemadatan setempat setelah pemadatan awal.Jika terhadap suatu adukan hanya disyaratkan ukuran butir agregat, slump dan kekuatan,maka dapat terjadi beberapa sifat beton segar maupun beton warna, pemadatan harusmemperhatikan :1) Adanya ketidakseragaman dalam campuran bahan;2) Ketentuan-ketentuan mengenai kelecakan;3) Penyelesaian akhir permukaan beton;4) Ketentuan-ketentuan mengenai cara pengecoran secara khusus, misalnya cara pompa(Iihat standar SNI 03-3976-1995 tentang Tata Cara Pengadukan dan Pengecoran

    Beton);5) Keporian dari beton keras.8.6 KelecakanPembeli hanya perlu menentukan kelecakan bila diperlukan saja, misalnya apabila betondibeli dari perusahaan siap pakai.

    B.7 Pembatasan Atas Pemenuhan Mutu 8erdasarkan Kekuatan yang DisyaratkanPasal 2.8 butir 2 memberikan ketentuan pemenuhan mutu berdasarkan kekuatan yangdisyaratkan, yang berkaitan dengan tiga buah hasil pemeriksaan kuat tekan berturut-turut.Pembeli hendaknya menetapkan persyaratan-persyaratan dalam hal-hal berikut:1) Dalam hal bila terdapat kurang dari tiga buah hasil pemeriksaan kuat tekan;2) Bila terdapat perbedaan waktu dua minggu atau lebih diantara pengecoran yang

    berturut-turut dari beton dalam kelas yang sarna;11

  • 5/13/2018 SNI Ready Mix Beton

    13/13

    SNI03-4433-19973) Dalam situasi bila selang waktu pengambilan contoh ditetapkan mempergunakan kelasmutu yang sama;4) Bila pembeli atau pemesan menghendaki agar beton dipasok lebih dari satu sumber.Bilamana hasil uji masing-masing benda uji ditetapkan untuk penilaian pemenuhan mutu,maka pembeli atau pemesan harus menyatakan persyaratan itu dalam ketentuanpemenuhan mutu.B.8 Selang Waktu Pengarnbilan Contoh untuk PengujianPembeli bertanggung jawab dalam memutuskan dan memberitahu produsen mengenai cara-cara pengambilan contoh dan pengujian yang dianutnya. Selang waktu pengambilan contohdinyatakan dalam meter kubik yang dari beton itu secara rata-rata akan diambil satu contoh.Dianjurkan untuk mempergunakan angka-angka dalam Tabel1 berikut ini.

    Tabel1 Selang Waktu Pengarnbilan ContohJumlah rit angkut Jumlah contoh

    1 truk pengaduk 1 x4 contoh2-5 truk pengaduk 2 x 3 contoh

    6-10 pengaduk 3 x 3 contohSetiap penambahan 10 truk Ditambah 1 x 3 contoh

    B.9 Tindakan yang diambil apabila Hasil Uji Contoh Menunjukkan Mutu Beton TidakMemenuhi Syarat

    Pembeli menentukan tindakan yang akan diambil apabila hasil uji contoh yang mewakilisejumlah beton tidak memenuhi persyaratan standar ini. Tindakan ini dapat berkisar antarapelulusan mutu bagi bagian yang tidaklkurang gawat sampai penolakan atau pembongkaranterhadap beton bagi bagian yang gawat. Di dalam menentukan tindakan yang akan diambil,pembeli atau pemesan hendaknya memperhitungkan konsekuensi teknis dari jenis dantingkat ketidak terpenuhinya mutu, dan konsekuensi ekonomis bUa dilakukan perbaikan ataupenggantian, yaitu apakah mengganti beton yang tidak memenuhi syarat atau membiarkankeutuhan bagian pekerjaan yang betonnya telah dicor tidak dibongkar.Dalam menafsirkan mutu beton yang tidak memenuhi standar menentukan tindakan yangakan diambil, bilamana mungkin pembeli atau pemesan menetapkan hal-hal berikut :1) Syahnya hasil-hasf uji yang dapat diyakinkan melalui pemeriksaan apakah pengambilancontoh dan pengujiannya telah dilakukan sesuai dengan standar yang ditentukan;2) Susunan campuran beton yang dipakai daJam pembuatan beton berada dalampenyelidikan. Ini dapat berpengaruh terhadap keawetan beton;3) Bagian dari pekerjaan yang diwakili oleh hasil uji;4) Kemungkinan pengaruh yag timbul akibat berkurangnya mutu beton terhadap kekuatandan keawetan untuk bagian dari pekeljaan bangunan yang bersangkutan

    Pembeli atau pemesan dapat melakukan pengujian terhadap beton yang telah mengerasmetiputi cara uji tidak merusak dengan pengambilan benda uji beton inti-pemboran (tihatSNI 03-2492-1991 : Metode Pengambitan Benda Uji Beton Inti, dan SNI 03-3403-1994tentang Metode Pengujian Kuat Tekan Beton Inti-Pemboran),Hasil uji tersebut tidak boleh membatalkan ketidakterpenuhinya mutu yang telahditetapkan terhadap persyaratan mutu, asalkan pengujian terdahulu itu berdasarkanhasil uji yang syah.

    12