Upload
others
View
2
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
SKRIPSI
RESPON TANAMAN KOPI (Coffea canephora) GRAFTING
TERHADAP JUMLAH LUBANG BIOPORI DAN DOSIS
PUPUK NPK
THE RESPONSES OF COFFEE (Coffea canephora) PLANT
GRAFTING ON BIOPORE AMOUNT AND NPK FERTILIZER
DOSAGES
Nisa Sri Hartini
05071281419093
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2018
SUMMARY
NISA SRI HARTINI. The responses of coffee (Coffea canephora) plant grafting
on biopore amount and NPK fertilizer dosages (Supervised by M. UMAR
HARUN and YAKUP).
The aim of this research was to study the responses of coffee (Coffea
canephora) grafting to holes biopore and NPK fertilizer dosages. The coffee plant
used in this research was grafting coffee plant (25 years) which grafting from
local robusta and stumb from Tugu Hijau clone. This research was conducted
from Januari until Mei 2018, in Semendo Darat Ulu Subdistrict, Muara Enim
Distict of South Sumatera. The research used Randomized Block Design (RBD)
in factorials. Hole mad biopore had diameter as 10 cm and dept in as 100 cm. The
first factor was the amount of biopore : without biopore holes (P1), 1 biopore
hole/plant (P2), 2 biopore holes/plant (P3), 3 biopore holes/plant (P4), and 4
biopore holes/plant (P5). The second factor was the NPK fertilizer dosages :
without NPK (Q1), 300 g/plant (Q2), 600 g/plant (Q3), and 900 g/plant (Q4).
Each treatment combination was three replications so that there were 60 samples
plant, each treatment unit was 1 plant, in each plant there are 3 samples of
secondary branch. Based on the analysis unit of variance, between the amount of
biopore holes and of NPK fertilizer was not significantly affect for all the
variables, and nothing too for effect of NPK fertilizer dosages. There was a
significant effect of the number of biopore holes on in the amount of branches of
water, and and no significant effect on all other variables. Application of biopore
as 4 holes / plant increased the number of flowers and fruit bunch and number of
fruits / plants. Fertilizer dosage of 900 g / plant with also the followed by 4 holes
of biopore/ plant reach number of fruit more 18 seeds / branch secondary sample
was compared from controle treatment.
Keywords : Coffee, grafting, biopore and fertilizer NPK.
RINGKASAN
NISA SRI HARTINI. Respon tanaman kopi (Coffea canephora) grafting
terhadap jumlah lubang biopori dan dosis pupuk NPK (Dibimbing oleh M.
UMAR HARUN dan YAKUP).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan tanaman
kopi (Coffea canephora) grafting terhadap jumlah lubang biopori dan dosis pupuk
NPK. Tanaman kopi yang digunakan dalam penelitian ini merupakan tanaman
kopi grafting dengan batang bawah kopi robusta lokal dan batang atas klon tugu
hijau. Penelitian ini dilaksanakan dari Januari 2018 sampai Mei 2018, di Semendo
Darat Ulu, Kabupaten Muara Enim Sumatera Selatan. Penelitian ini menggunakan
Rancangan Acak Kelompok (RAK) disusun secara faktorial. Biopori mempunyai
diameter 10 cm dengan kedalaman 100cm. Faktor pertama yaitu jumlah lubang
biopori, tanpa lubang biopori (P1), 1 lubang biopori/tanaman (P2), 2 lubang
biopori/tanaman (P3), 3 lubang biopori/tanaman (P4), dan 4 lubang
biopori/tanaman (P5). Faktor kedua adalah dosis pupuk NPK, tanpa pupuk NPK
(Q1), 300 g/tanaman (Q2), 600 g/tanaman (Q3), dan 900 g/tanaman (Q4).
Masing-masing kombinasi perlakuan diulang sebanyak tiga kali sehingga terdapat
60 tanaman sampel kopi grafting (25 tahun), dengan setiap unit perlakuan terdiri
dari 1 tanaman dan pada setiap tanaman terdapat 3 sampel cabang sekunder.
Berdasarkan sidik ragam bahwa kombinasi antara jumlah lubang biopori dan dosis
pupuk NPK tidak berpengaruh secara nyata terhadap semua peubah, dan sama
halnya untuk pengaruh dosis pupuk NPK. Jumlah lubang biopori berpengaruh
nyata terhadap pertambahan jumlah cabang air. Aplikasi biopori sebanyak 4
lubang/tanaman meningkatkan jumlah dompol bunga, dompol buah dan
pertambahan jumlah buah/tanaman. Pupuk NPK dosis 900 g/tanaman dengan
biopori diikuti oleh 4 lubang/tanaman dapat meningkatkan jumlah buah sebanyak
18 butir /cabang sekunder dibandingkan dengan perlakuan kontrol.
Kata kunci : kopi, grafting , biopori dan NPK
SKRIPSI
RESPON TANAMAN KOPI (Coffea canephora) GRAFTING
TERHADAP JUMLAH LUBANG BIOPORI DAN DOSIS
PUPUK NPK
THE RESPONSES OF COFFEE (Coffea canephora) PLANT
GRAFTING ON BIOPORE AMOUNT AND NPK FERTILIZER
DOSAGES
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Pertanian
pada Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya
Nisa Sri Hartini
05071281419093
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2018
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama Nisa Sri Hartini dilahirkan di Lampung, pada tanggal 14
Juni 1997. Penulis adalah anak kedua dari pasangan Ahmad Nawawi dan
Suhartini. Pertama kali penulis mengenyam pendidikan di TKIT Insan Kamil
(Lampung) setelah setahun penulis melanjutkan pendidikan di SDIT Insan Kamil
dan tamat pada tahun 2009, melanjutkan pendidikan SMP di MTsN Poncowati
(Lampung) dan tamat pada tahun 2012, melanjutkan pendidikan SMA di MAN
Poncowati (Lampung) dan tamat pada tahun 2014 dan pada tahun 2014 penulis
diterima sebagai Mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri di Palembang, tepatnya
Universitas Sriwijaya Fakultas Petanian Program Studi Agroekoteknologi melalui
jalur SBMPTN.
Pada tahun 2014-2015 penulis mulai aktif mengikuti kegiatan organisasi di
dalam kampus dimulai menjadi anggota Pramuka Universitas Sriwijaya, tahun
2015-2016 penulis mendapat kepercayaan menjabat sebagai Sekdep DANUS
Kemala Unsri, Bendum Himagron Unsri (2016-2017). Selama menjalani
perkuliahan, penulis pernah menjadi asisten praktikum mata kuliah Praktikum
Perkebunan Karet (2017), Praktikum Perkebunan Karet dan Kelapa Sawit (2017),
Praktikum Perkebunan Kelapa Sawit (2018), Praktikum Budidaya Tanaman
Tahunan (2018).
ix Universitas Sriwijaya
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadiran Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya
penulis dapat menyelesaikan laporan skripsi dengan judul “Respon Tanaman Kopi
(Coffea canephora) Grafting terhadap Jumlah Lubang Biopori dan Dosis Pupuk
NPK” penyusunan laporan skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar
Sarjana Pertanian pada Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian
Universitas Sriwijaya.
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Bapak Umar Harun dan Bapak Yakup selaku pembimbing skripsi yang telah
banyak memberi masukan serta arahan dengan sabar dan penuh perhatian
kepada penulis selama proses penelitian hingga penyusunan laporan selesai.
2. Ibu Marlina dan Ibu Susilawati selaku pembahas yang telah bersedia
memberi masukan untuk proses penelitian hingga penyusunan laporan
skripsi.
3. Kedua orang tua untuk tetes keringat yang keluar, do’a serta kasih sayang
yang selalu tercurah selama ini, juga untuk teteh, aa dan dua ponakan yang
selalu menjadi penyemangat bagi penulis.
4. Keluarga Bapak Markun selaku kepala dusun Rantau Dedap atas
ketersediaannya meminjamkan lahan untuk penelitian dan dukungan mulai
dari awal persiapan hingga selesainya penelitian ini.
5. Sahabat-sahabat penulis yaitu Selly, Dj, Yogi, Ulyak dan kak putra.
6. Wahyu Lio, Andriansyah, kak Makmun dan Harits yang turut membantu
selama proses penelitian berlangsung.
7. Teman-teman satu kos yang selalu menemani begadang (Mbok dan Citra)
8. Keluarga besar Agroekoteknologi, Agronomi, KPA Elite Arari dan Pramuka
Unsri serta semua pihak yang telah banyak membantu selama ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Skripsi ini masih banyak
kekurangan, maka dari itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun agar dapat menjadi suatu perbaikan. Semoga Skripsi ini bermanfaat
bagi penulis dan para pembaca.
Indralaya, Juli 2018
x Universitas Sriwijaya
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR.................................................................................. ix
DAFTAR ISI................................................................................................ x
DAFTAR GAMBAR.................................................................................... xi
DAFTAR TABEL........................................................................................ xii
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................ xiii
BAB 1. PENDAHULUAN.......................................................................... 1
1.1. Latar Belakang.............................................................................. 1
1.2. Tujuan........................................................................................... 3
1.3. Hipotesis....................................................................................... 3
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA.................................................................. 4
2.1. Tanaman Kopi.............................................................................. 4
2.2. Ekologi Tanaman Robusta............................................................ 6
2.3. Pemeliharaan Tanaman Kopi....................................................... 7
2.4. Lubang Resapan Biopori.............................................................. 8
2.5. Pupuk NPK................................................................................... 9
BAB 3. PELAKSANAAN PENELITIAN................................................... 11
3.1. Tempat dan Waktu........................................................................ 11
3.2. Alat dan Bahan............................................................................. 11
3.3. Metode Penelitian......................................................................... 11
3.4. Cara Kerja..................................................................................... 12
3.5. Peubah yang Diamati.................................................................... 14
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN...................................................... 17
4.1. Hasil.............................................................................................. 17
4.2. Pembahasan.................................................................................. 25
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN...................................................... 30
5.1. Kesimpulan................................................................................... 30
5.2. Saran............................................................................................. 30
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 31
LAMPIRAN................................................................................................. 34
xi Universitas Sriwijaya
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Pemilihan tanaman sampel ................................................................ 12
Gambar 2. Pembuatan lubang biopori ................................................................. 13
Gambar 3. Pembuangan tunas air........................................................................ 13
Gambar 4. Pemberian pupuk NPK ...................................................................... 14
Gambar 5. Pengaruh lubang biopori terhadap jumlah dompol buah/cabang ...... 22
Gambar 6. Pengaruh dosis pupuk NPK terhadap jumlah dompol buah/cabang . 23
Gambar 7. Pengaruh lubang biopori terhadap jumlah buah/cabang ................... 24
Gambar 8. Pengaruh dosis pupuk NPK terhadap jumlah buah/cabang .............. 24
xii Universitas Sriwijaya
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Hasil analisis sidik ragam dari pengaruh jumlah biopori dan
dosis pupuk NPK terhadap semua peubah................................
17
Tabel 2. Klorofil Daun Tanaman Kopi yang diberi Biopori dan Pupuk
NPK...........................................................................................
18
Tabel 3. Pertambahan Jumlah Tunas Air Tanaman Kopi yang diberi
Biopori dan Pupuk NPK............................................................
19
Tabel 4. Pertambahan Diameter Cabang Sekunder (cm) Tanaman Kopi
yang diberi Biopori dan Pupuk NPK..........................................
19
Tabel 5. Pertambahan Jumlah Cabang Air Tanaman Kopi yang diberi
Biopori dan Pupuk NPK..................................................
20
Tabel 6. Pertambahan Jumlah Daun Tanaman Kopi yang diberi Biopori
dan Pupuk NPK..........................................................................
21
Tabel 7. Pertambahan Jumlah Dompol Bunga Tanaman Kopi yang
diberi Biopori dan Pupuk NPK..................................................
21
Tabel 8. Pertambahan Jumlah Dompol Buah Tanaman Kopi yang
diberi Biopori dan Pupuk NPK..................................................
22
Tabel 9. Pertambahan Jumlah Buah Tanaman Kopi yang diberi Biopori
dan Pupuk NPK..........................................................................
23
xiii Universitas Sriwijaya
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Foto-Foto di Lapangan ................................................................... 34
Lampiran 2. Denah Penelitian di Lapangan ........................................................ 35
Lampiran 3. Tabel Anova Peubah ....................................................................... 36
1 Universitas Sriwijaya
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Balakang
Tanaman kopi (Coffea canephora) memiliki arti penting bagi perkebunan
nasional. Menurut Rahardjo (2017), kopi tidak hanya berperan sebagai sumber
devisa negara melainkan juga merupakan sumber penghasilan untuk satu setengah
juta jiwa penduduk indonesia. Kopi berada dalam posisi keempat setelah kelapa
sawit, karet dan kakao sebagai komoditas tanaman dalam penerimaan devisa
negara dari subsektor perkebunan.
Tanaman kopi dapat diperbanyak dengan cara vegetatif (menggunakan biji)
dan generatif (organ tumbuhan lainnya). Perbanyakan tanaman secara generatif
salah satunya yaitu dengan cara grafting. Perbanyakan bahan tanaman kopi secara
grafting, yaitu memadukan antara batang atas asal klon unggul berproduksi tinggi
dengan batang bawah yang mempunyai perakaran yang kuat, dan tahan terhadap
nematoda serta cekaman lingkungan (Pranowo dan Supriadi 2013).
Salah satu kendala dalam budidaya tanaman kopi yaitu walau ditanam pada
daerah yang tinggi dengan curah hujan yang banyak, tetap saja akan mengalami
defisit air saat musim kemarau. Kecukupan air bulanan untuk kopi adalah 1500-
2500 mm/tahun, dengan rata-rata bulan kering 1-3 bulan (Prastowo, et al. 2010),
dan jika curah hujan lebih rendah dapat mengakibatkan kopi mengalami stress air.
Selama musim kemarau terutama dari bulan agustus sampai oktober areal
perkebunan kopi akan mengalami defisit air sehingga tanaman kopi banyak yang
tertekan pertumbuhannya. Upaya untuk mencukupi kebutuhan air untuk kopi
dapat dilakukan melalui penambahan air tanah saat musim hujan. Salah satu
teknik yang dapat diterapkan dilapangan adalah pembuatan lubang resapan
biopori.
Lubang Resapan Biopori menurut Peraturan Menteri Kehutanan (2008),
adalah lubang-lubang di dalam tanah yang terbentuk akibat berbagai aktivitas
organisme di dalamnya, seperti cacing, perakaran tanaman, rayap, dan fauna tanah
lainnya. Namun pengertian biopori menurut masyarakat Indonesia yaitu lubang
resapan air yang di buat oleh manusia menggunakan bor tanah dengan diameter
2
Universitas Sriwijaya
dan kedalaman tertentu. Menurut Brata (2008), biopori memperbesar daya
tampung tanah terhadap air hujan dan mengurangi genangan air. Pembuatan
lubang resapan biopori secara langsung akan menambah bidang resapan air,
setidaknya sebesar luas kolom dinding lubang.
Sebuah penelitian melaporkan bahwa penggunaan sampah organik pada
lubang biopori dapat meningkatkan aktivitas fauna tanah sehingga menghasilkan
banyak pori-pori tanah. Penelitian lainnya menunjukkan bahwa penggunaan
sumbu bahan organik secara vertikal yang sama dengan biopori di perkebunan
kopi di dataran tinggi mampu menghasilkan buah kopi sekitar 1.000 butir/pohon
dan kehilangan lengas daun sebesar 25% lebih baik dibandingkan tanpa perlakuan
biopori (Sari, 2017).
Selain membutuhkan air tanaman kopi juga membutuhkan unsur hara.
Secara alami tanaman mendapatkan unsur hara seperti N, P, dan K berasal dari
tanah dan pupuk organik, tetapi jumlah yang disuplai kurang mencukupi
kebutuhan tanaman. Oleh sebab itu, pemberian unsur hara tambahan berupa
pupuk anorganik diperlukan untuk memenuhi kebutuhan selama pertumbuhan,
dan mengganti unsur hara yang hilang terangkut hasil panen (Daras, et al. 2013).
Fungsi utama pupuk adalah untuk membantu pemenuhan kebutuhan tumbuhan
akan unsur hara.
Pemupukan sangat bermanfaat bagi tanaman kopi dan juga untuk
memperbaiki kesuburan tanah. Dosis anjuran pupuk NPK (15:15:15) tanaman
kopi untuk umur diatas lima belas tahun yang dianjurkan oleh PT Petrokimia
Gersik untuk tanaman kopi adalah 1100 g/pohon per tahun. Pupuk di berikan dua
kali dalam satu tahun pada awal dan akhir musim hujan. Pada daerah yang
memiliki curah hujan tinggi, sebaiknya lebih dari dua kali untuk menurunkan
pencucian pupuk (leaching).
Pupuk majemuk (NPK) merupakan salah satu pupuk anorganik yang dapat
digunakan sangat efisien dalam meningkatkan ketersediaan unsur hara makro (N,
P, dan K), menggantikan pupuk tunggal seperti Urea, SP-36, dan KCl.
Keuntungan menggunakan pupuk majemuk (NPK) adalah kandungan zat hara
sama dengan pupuk tunggal, tidak ada pupuk tunggal dapat diatasi dengan pupuk
majemuk, pupuk majemuk sangat sederhana, dan pengangkutan dan penyimpanan
3
Universitas Sriwijaya
pupuk ini menghemat waktu, ruangan, dan biaya (Pringadi dan Abdulrachman,
2005). Pupuk NPK (15:15:15) merupakan salah satu pupuk majemuk dengan
kandungan nitrogen (N) 15%, Fosfor (P2O5) 15%, Kalium (K2O) 15%, Sulfur (S)
10%, dan kadar air maksimal 2%.
Keberhasilan aplikasi biopori tergantung dari jumlah lubang per pokok
tanaman dan semakin banyak lubang sampai batas tertentu diduga mampu
meningkatkan suplai jumlah air tanah. Peningkatan jumlah air tanah akan
mempercepat dan memperbanyak kelarutan NPK. Kebutuhan air dan NPK yang
tercukupi tentu akan berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil kopi.
Kombinasi jumlah biopori dan dosis pupuk NPK yang tepat akan memberikan
hasil yang tinggi terhadap hasil tanaman kopi.
Jumlah lubang biopori yang berbeda tentu dapat mempengaruhi suplai air
pada tanaman. Perbedaan jumlah suplai air pada tanaman menyebabkan jumlah air
tersedia untuk tanaman akan berbeda. Adanya perbedaan suplai air untuk setiap
tanaman kopi akan mempengaruhi proses penyerapan hara bagi tanaman.
1.1. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan tanaman
kopi (Coffea canephora) grafting terhadap jumlah lubang biopori dan dosis pupuk
NPK.
1.2. Hipotesis
Diduga kombinasi perlakuan lubang biopori dengan jumlah 4
lubang/tanaman dan dosis NPK sebanyak 600 g/tanaman memberikan hasil
terbaik untuk pertumbuhan tanaman kopi.
31 Universitas Sriwijaya
DAFTAR PUSTAKA
AAK. 1988. Budidaya Tanaman Kopi. Kanisius, Yogyakarta.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika. 2018. Analisis Hujan Februari
2018. Buletin Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun
Klimatologi Kelas 1 Palembang.
Brata, K. 2008. Lubang Resapan Biopori. Swadaya. Jakarta.
Buletin PT Petro Kimia Gresik. 2000. Petunjuk penggunaan pupuk Phonska.
Daras, U., Sakiroh dan Nana Heryana. 2013. Pemupupukan Tanaman Kopi. Balai
Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar : Sukabumi.
Dartius. 1990. Fisiologi Tumbuhan 2. Fakultas Pertanian Sumatera Utara. Medan.
Kautz, t., W. Amelung, F. Ewert, T. Gaiser, R. Horn, R. Jahn, M. Javau, A.
Kemna, Y. Kuzyakov, J-C. Munch, S. Patzold, S. Pet, Heinri, W. Scherer,
M. Schloter, H. Schneider, J. Vanderborght, D. Vetterlein, A. Walter, G.
L.B. Weisenberg, U. Kopke Nutrients-Subsoil Review. 2013. Soil Biology
and Biochemistry 57 : 1003-1022.
Ernawati, Rr., Ratna Wylis Arief, dan Slameto. 2008. Teknologi Budidaya Kopi
Poliklonal. Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan teknologi Pertanian.
Bogor. Hal. 6-8.
Hardjowigeno, S., 2003. Ilmu Tanah. Akademika Pressindo, Jakarta.
Kandari, Aminuddin Mane, La Ode Safuan, dan L. M. Amsil. 2013. Evaluasi
Kesesuaian Lahan untuk Pengembangan Tanaman Kopi Robusta (Coffea
canephora) Berdasarkan Analisis Data Iklim Menggunakan Aplikasi Sistem
Informasi Geografi. Jurnal Agroteknos, Vol. 3, No. 1, Maret 2013, Hal 8-13.
Kanten, Rudi van,. Schroth, Götz,. Beer, John,. Jiménez, and Francisco. 2004.
Fine-Root Dynamics Of Coffee In Association With Two Shade Trees In
Costa Rica. Springer. Agroforestry Forum, Vol 63: 247–261.
Kaya, E. 2013.Pengaruh Kompos Jerami dan Pupuk NPK terhadap N-Tersedia
Tanah, Serapan-N, Pertumbuhan dan Hasil Padi Sawah (Oryza sativa L).
Jurnal Agrologia 2(1), April 2013, Hal. 43-50.
Kurniadie, D. 2002. Pengaruh Kombinasi Pupuk Majemuk NPK Phonska dan
Pupuk N Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Padi Sawah (Oryza
sativa L) Varietas IR 64. Jurnal Bionatura, Vol 4, No. 3, November 2002 :
137-147.
Lakitan, B. 2010. Fisiologi Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman. PT. Raja
Grafindo Persada. Jakarta.
32
Universitas Sriwijaya
Mangoensoekarjo, S. Dan H. Semangun. 2005. Manajemen Agribisnis Kelapa
Sawit. Gajah Mada University Press. Jakarta.
Mulyana, Wahyu. 1982. Segi Praktis Cocok Tanam Kopi. Semarang: CV. Aneka.
Hal. 22.
Najiyati dan Danarti. 2004. Kopi Budidaya dan Penanganan Lepas Panen, edisi
revisi. Penebar Swadaya. Jakarta
Nur, A. M. 2000. Dampak La Nina terhadap produksi kopi Robusta. Studi kasus
tahun basah 1998. Warta Puslitkoka 16 (1): 50-58
Panggabean E. 2011. Buku Pintar Kopi. Jakarta (ID): Agro Media Pustaka.
[Kementan] Kementrian Pertanian. 2003. Keputusan Menteri Pertanian
Nomor : 421/Kpts/SR.120/8/2003 tentang Pelepasan Varietas Kopi Robusta
Genotipe BP 436 sebagai Varietas/Genotipe Unggul. Jakarta (ID): IPB.
Pangihutan, P., Husna Yetti, dan Isnaini. 2017. Pengaruh Pemberian Ampas Teh
dan Pupuk NPK terhadap Pertumbuhan Bibit Tanaman Kopi Arabika
(Coffea arabica L.). JOM FAPERTA, 4(2). Oktober 2017. Hal 6.
Pascawijaya, Darsiharjo dan Jupri.2015. Evaluasi Kesesuaian Lahan untuk
Tanaman Kopi (Coffea arabica) di Desa Sinarjaya. Jurnal Antologo
Geografi,3(2) : 2-3.
Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.70/Menhut-II/ 2008/ Tentang Pedoman
Teknis Rehabilitasi Hutan dan Lahan.
Pranowo, D., dan Handi Supriadi. 2013. Evaluasi Hasil Grafting Sembilan Klon
Kopi Robusta dengan Batang Bawah Lokal. BULETIN RISTRI. 4 (3).
November 2013. 231-236.
Prastowo, Bambang, Elna Karmawati, Rubijo, Siswanto, Chandra Indrawanto, S.
Joni Munarso. 2010. Budidaya dan Pasca Panen Kopi. Pusat Penelitian dan
Perkembangan Perkebunan. Bogor: 2 hlm.
Pringadi, S. dan S. Abdulrachman.2005. Pengaruh Pupuk Majemuk NPK (15-15-
15) Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Padi Sawah. Jurnal Agrivigor 4: 188-
197.
Pusat Penelitian Tanaman Kopi dan Kakao Indonesia. 2006. Pedoman Teknis
Budidaya Tanaman Kopi. Jember. 96 hlm.
Puslitkoka. 2006. Pedoman Teknis Tanaman Kopi. 96 hal. Jember.
Rahardjo. 2017. Berkebun Kopi. Jakarta. Penebar Swadaya.
Sari, Niken Puspita. 2017. Aplikasi Biopori di Perkebunan Kopi dan Kakao.
Warta Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia. Jember: No. 29, 1
Februari 2017, Hal 11-13.
33
Universitas Sriwijaya
Sitompul S.M. dan B. Guritno. 1995. Analisis Pertumbuhan Tanaman. UGM
press. Yogyakarta.
Supriadi, H., 2014. Teknologi Budidaya Mengatasi Perubahan Iklim pada
Tanaman Kopi. Balai Tanaman Industri dan Penyegar. Sukabumi
Supriadi, H., 2017. Manfaat dan Gejala Kekurangan Unsur Hara pada Tanaman
Kopi. Balai Penelitian Tanaman Industri. Sukabumi.
Triwilaida. 1998. Pengaruh Teknik Penyiapan Lahan Terhadap Sifat-Sifat Fisik
Tanah di Area HTI Way Hanakau Lampung Utara. Buletin Teknologi Peng.
DAS 4(3).
Wachjar, A. 1984. Pengantar Budidaya Kopi. Jurusan Budidaya Pertanian.
Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. 141 hal.
Winarso, S., 2005. Kesuburan Tanah: Dasar Kesehatan Dan Kualitas Tanah.
Penerbit Gava Media, Yogyakarta.