27
SKRIPSI DAMPAK PENURUNAN HARGA JUAL KARET TERHADAP PERUBAHAN POLA USAHA DAN POLA KONSUMSI PETANI DI KECAMATAN MESUJI RAYA KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR THE IMPACT OF DECREASING RUBBER PRICE AGAINST CHANGES OF BUSINESS PATTERNS AND CONSUMPTION PATTERNS FARMERS IN MESUJI RAYA DISTRICT OGAN KOMERING ILIR REGENCY Singgih Veterina Putra 05111001003 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015

SKRIPSI DAMPAK PENURUNAN HARGA JUAL KARET TERHADAP ...repository.unsri.ac.id/16543/1/RAMA_54201_05111001003_0028105… · Kecamatan Mesuji Raya Kabupaten Ogan Komering Ilir, dan 3)

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • SKRIPSI

    DAMPAK PENURUNAN HARGA JUAL KARET

    TERHADAP PERUBAHAN POLA USAHA DAN POLA

    KONSUMSI PETANI DI KECAMATAN MESUJI

    RAYA KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR

    THE IMPACT OF DECREASING RUBBER PRICE

    AGAINST CHANGES OF BUSINESS PATTERNS AND

    CONSUMPTION PATTERNS FARMERS IN MESUJI

    RAYA DISTRICT OGAN KOMERING ILIR REGENCY

    Singgih Veterina Putra

    05111001003

    PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

    FAKULTAS PERTANIAN

    UNIVERSITAS SRIWIJAYA

    2015

  • SUMMARY

    SINGGIH VETERINA PUTRA. The Impact of Decreasing Rubber Price

    Against Changes of Business Patterns and Consumption Patterns Farmers in

    Mesuji Raya District Ogan Komering Ilir Regency (Supervised by IMRON

    ZAHRI dan MARYANAH HAMZAH).

    Purpose of the research was to 1) Analyze the considerable of differences in

    the total income received by farmers before and during a decrease in the selling

    price of rubber in Mesuji Raya District Ogan Komering Ilir Regency, 2) To

    analyze the impact of a decrease in the selling price of rubber on the pattern of the

    business and consumption patterns of farmers in Mesuji Raya District Ogan

    Komering Ilir Regency, and 3) Describe the long-term strategy of farmers be up

    againts of fluctuations in the price of rubber in Mesuji Raya District Ogan

    Komering Ilir Regency.

    This research was conducted in the Sukasari village and Jaya Mulya village,

    Mesuji Raya District Ogan Komering Ilir Regency. The site location is selection in deliberate (purposive) with consideration that the main livelihood of the

    Sukasari village and Jaya Mulya village is rubber farmers. Field data collection

    was conducted in May 2015. The method used in this study is a survey method.

    The sampling method used was disproportionated stratified random sampling.

    The results indicate that the reduction in the selling price of rubber greatly

    affect the high or the low income of the total household rubber farmers, the total

    income of households rubber farmers in Mesuji Raya District declined every

    month due to lower sales prices of rubber, the average total income of farm

    households decreased Rp. 439.220,00/month on samples Layer I, Rp.

    592.481,00/month on samples Layer II, amounting to Rp. 2.136.529,00/month on

    samples Layer III and Rp. 3.055.430,00/month on a sample layer IV.

    Farmers rubber in the Mesuji Raya District in changing the patterns of

    bussines as a result of the decreasing in the selling price of rubber to indicate the

    medium criteria are at all layers of the sample. Meanwhile, in changing patterns of

    consumption as the impact of the decreasing in the selling price of rubber to

    indicate the medium criteria on the samples of I and II, as well as the low criteria

    on the samples of layer III and IV.

    In to be up againts of fluctuations the price of rubber, farmers in Mesuji

    Raya District applies three strategies, namely active strategy, a passive strategy

    and network strategy. Active strategy by exploit skill on farmers to search effort

    or side job and exploit the yard of house to planting as many as 28 samples or

    70% of farmers and by using his yard for a fish pond and make poultry farmers as

    12 samples or 30%. Passive strategy by reducing household spending is

    prioritized to meet the basic needs first rather than meet the needs of secondary

    and tertiary many as 32 samples or 80%. Network strategy by leveraging

    relationships to solve domestic economic problems solution is to borrow money to

    neighboring as 19 samples, or 47.5%, to borrow money to the tauke as 11 farmers

    or 27.5%, to borrow money to creditor as 8 samples or 20% and borrowed money

    to the bank there are only 2 or 5% sample of farmers.

    Keywords: selling price, income, business patterns, consumption patterns.

  • RINGKASAN

    SINGGIH VETERINA PUTRA. Dampak Penurunan Harga Jual Karet

    Terhadap Perubahan Pola Usaha dan Pola Konsumsi Petani di Kecamatan Mesuji

    Raya Kabupaten Ogan Komering Ilir (Dibimbing oleh IMRON ZAHRI dan

    MARYANAH HAMZAH).

    Penelitian ini bertujuan 1) Menganalisis besarnya perbedaan pendapatan

    total yang diterima oleh petani sebelum dan selama penurunan harga jual karet di

    Kecamatan Mesuji Raya Kabupaten Ogan Komering Ilir, 2) Menganalisis dampak

    penurunan harga jual karet terhadap pola usaha dan pola konsumsi petani di

    Kecamatan Mesuji Raya Kabupaten Ogan Komering Ilir, dan 3) Mendeskripsikan

    strategi jangka panjang petani dalam menghadapi fluktuasi harga jual karet di

    Kecamatan Mesuji Raya Kabupaten Ogan Komering Ilir.

    Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukasari dan Desa Mulya Jaya,

    Kecamatan Mesuji Raya Kabupaten Ogan Komering Ilir. Pemilihan lokasi ini

    dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa mata

    pencaharian utama penduduk Desa Sukasari dan Desa Mulya Jaya adalah petani

    karet. Pengumpulan data di lapangan dilaksanakan pada bulan Mei 2015. Metode

    yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Metode penarikan

    contoh yang digunakan adalah metode acak berlapis tak berimbang.

    Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penurunan harga jual karet sangat

    mempengaruhi tinggi atau rendahnya pendapatan total rumah tangga petani karet,

    pendapatan total rumah tangga petani karet di Kecamatan Mesuji Raya menurun

    setiap bulannya akibat penurunan harga jual karet, yaitu pada Lapisan I sebesar

    Rp. 439.220,00/bln, pada Lapisan II sebesar Rp. 592.481,00/bln, pada Lapisan III

    sebesar Rp. 2.136.529,00/bln dan pada Lapisan IV sebesar Rp. 3.055.430,00/bln.

    Petani karet di Kecamatan Mesuji Raya dalam merubah pola usahanya

    sebagai dampak dari penurunan harga jual karet menunjukkan kriteria Sedang

    pada semua Lapisan sampel. Sedangkan, dalam merubah pola konsumsinya

    sebagai dampak dari penurunan harga jual karet menunjukkan kriteria Sedang

    pada sampel Lapisan I dan II serta kriteria Rendah pada sampel Lapisan III dan

    IV.

    Dalam menghadapi fluktuasi harga jual karet, petani di Kecamatan Mesuji

    Raya menerapkan tiga strategi yaitu strategi aktif, strategi pasif dan strategi

    jaringan. Strategi aktif dengan memanfaatkan pekarangan rumahnya untuk

    ditanami tanaman pangan sebanyak 28 petani sampel atau 70% dan dengan

    memanfaatkan pekarangan rumahnya untuk kolam ikan dan membuat peternakan

    unggas sebanyak 12 petani sampel atau 30%. Strategi pasif dengan cara menekan

    atau mengurangi pengeluaran rumah tangga yaitu lebih memprioritaskan untuk

    memenuhi kebutuhan pokok terlebih dahulu daripada memenuhi kebutuhan

    sekunder dan tersier sebanyak 32 sampel atau 80%. Strategi jaringan dengan

    memanfaatkan relasi untuk memecahkan solusi masalah ekonomi rumah tangga

    yaitu meminjam uang ke tetangga sebanyak 19 petani sampel atau 47,5%,

    meminjam uang ke tauke sebanyak 11 petani sampel atau 27,5%, meminjam uang

    ke rentenir sebanyak 8 petani sampel atau 20% dan meminjam uang ke bank

    hanya ada 2 petani sampel atau 5%.

  • SKRIPSI

    DAMPAK PENURUNAN HARGA JUAL KARET

    TERHADAP PERUBAHAN POLA USAHA DAN POLA

    KONSUMSI PETANI DI KECAMATAN MESUJI

    RAYA KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR

    THE IMPACT OF DECREASING RUBBER PRICE

    AGAINST CHANGES OF BUSINESS PATTERNS AND

    CONSUMPTION PATTERNS FARMERS IN MESUJI

    RAYA DISTRICT OGAN KOMERING ILIR REGENCY

    Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

    Sarjana Pertanian

    Singgih Veterina Putra

    05111001003

    PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

    FAKULTAS PERTANIAN

    UNIVERSITAS SRIWIJAYA

    2015

  • viii Universitas Sriwijaya

    RIWAYAT HIDUP

    Penulis dilahirkan pada tanggal 1 Desember 1993 di Surakarta, merupakan

    anak pertama dari pasangan Bapak Purwono Agus Srinawanto dan Ibu Sutris

    Setyo Ayumi.

    Pendidikan sekolah dasar diselesaikan di SD Negeri 163 Palembang pada

    tahun 2005, sekolah menengah pertama di SMP Negeri 3 Palembang pada tahun

    2008 dan sekolah menengah atas di SMA Methodist 1 Palembang pada tahun

    2011. Penulis terdaftar sebagai mahasiswa di Program Studi Agribisnis Jurusan

    Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian sejak tahun 2011 melalui jalur

    Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Penulis sampai

    sekarang masih aktif menyelesaikan pendidikan di Fakultas Pertanian Universitas

    Sriwijaya.

    Penulis menyelesaikan magang pada bulan Oktober 2014 dengan judul

    “Penerapan Standar Operasional Prosedur Pemeliharaan dan Panen Kelapa Sawit

    PT. Perkebunan Mitra Ogan Palembang”, kemudian menyelesaikan kegiatan

    praktek lapangan dengan judul “Analisis Usahatani Cabai Rawit (Capsicum

    frutescens L.) di Lahan Praktek Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas

    Sriwijaya” pada bulan Maret 2015.

  • ix Universitas Sriwijaya

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat

    dan karunia-Nya yang diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat

    menyelesaikan skripsi yang berjudul “Dampak Penurunan Harga Jual Karet

    Terhadap Perubahan Pola Usaha dan Pola Konsumsi Petani di Kecamatan Mesuji

    Raya Kabupaten Ogan Komering Ilir”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah

    satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian.

    Usaha penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan serta

    saran dari semua pihak maka dari itu pada kesempatan kali ini penulis

    mengucapkan terima kasih kepada:

    1. Kedua orang tua, Bapak Purwono Agus Srinawanto dan Ibu Sutris Setio

    Ayumi yang senantiasa mendoakan, memberi perhatian, semangat dan

    dukungan moril maupun materi untuk keberhasilan skripsi ini.

    2. Bapak Prof. Dr. Ir. H. Imron Zahri, M.S. dan Ibu Ir. Hj. Maryanah Hamzah,

    M.S. selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan arahan, nasihat dan

    meluangkan waktu dan pikirannya kepada penulis sehingga dapat

    menyelesaian skripsi ini.

    3. Bapak Ir. Nukmal Hakim, M.Si. selaku Dosen Penelaah saat seminar proposal

    penelitian dan seminar hasil penelitian serta selaku Dosen Penguji yang telah

    memberikan masukan dan arahan dalam menyempurnakan skripsi ini.

    4. Ibu Ir. Hj. Fauziah Asyiek, M.A., Ph.D. dan Ibu Dr. Ir. Maryati Mustofa

    Hakim, M.Si. selaku Dosen Penguji yang telah memberikan masukan dan

    arahan dalam menyempurnakan skripsi ini.

    5. Seluruh Dosen Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya atas ilmu yang

    diberikan serta segenap Staf/Karyawan Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian

    untuk bantuannya selama ini.

    6. Bapak Soewardiyanta, Bapak Sukamdi dan Bapak Sadi Purwanto yang telah

    memberikan banyak informasi dan bantuan serta kerjasamanya guna

    menyelesaikan skripsi ini

  • x Universitas Sriwijaya

  • xi Universitas Sriwijaya

    DAFTAR ISI

    Halaman

    KATA PENGANTAR ................................................................................ ix

    DAFTAR ISI…….. ..................................................................................... xi

    DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xiii

    DAFTAR TABEL ...................................................................................... xiv

    DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xvi

    BAB 1. PENDAHULUAN ......................................................................... 1

    1.1. Latar Belakang ..................................................................................... 1

    1.2. Rumusan Masalah ................................................................................ 8

    1.3. Tujuan Penelitian ................................................................................. 8

    1.4. Kegunaan Penelitian............................................................................. 8

    BAB 2. KERANGKA PEMIKIRAN .......................................................... 9

    2.1. Tinjauan Pustaka .................................................................................. 9

    2.2. Model Pendekatan ................................................................................ 19

    2.3. Hipotesis ............................................................................................... 20

    2.4. Batasan Operasional ............................................................................. 21

    BAB 3. PELAKSANAAN PENELITIAN .................................................. 23

    3.1. Tempat dan Waktu ............................................................................... 23

    3.2. Metode Penelitian................................................................................. 23

    3.3. Metode Penarikan Contoh .................................................................... 23

    3.4. Metode Pengumpulan Data .................................................................. 25

    3.5. Metode Pengolahan Data ..................................................................... 25

    BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN...................................................... 30

    4.1. Keadaan Umum Wilayah Penelitian .................................................... 30

    4.2. Usahatani Karet di Kecamatan Mesuji Raya ....................................... 36

    4.3. Dampak Penurunan Harga Jual Karet Terhadap Perubahan Pola

    Usaha dan Pola Konsumsi Petani di Kecamatan Mesuji Raya ............ 49

    4.4. Strategi Jangka Panjang Petani dalam menghadapi Fluktuasi Harga

    Jual Karet di Kecamatan Mesuji Raya ................................................. 55

  • xii Universitas Sriwijaya

    Halaman

    BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 62

    5.1. Kesimpulan .......................................................................................... 62

    5.2. Saran ..................................................................................................... 63

    DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 64

  • xiii Universitas Sriwijaya

    DAFTAR GAMBAR

    Halaman

    Gambar 2.1. Model Pendekatan Diagramatis ............................................. 19

  • xiv Universitas Sriwijaya

    DAFTAR TABEL

    Halaman

    Tabel 1.1. Luas Areal dan Produksi Karet Rakyat di Indonesia, 2014 ....... 4

    Tabel 1.2. Luas Areal dan Produksi Karet Rakyat di Prov. Sumsel, 2013 . 5

    Tabel 1.3. Luas Areal dan Produksi Karet Rakyat di Kab. OKI, 2013 ....... 6

    Tabel 3.1. Pengambilan Sampel Petani, 2015 ............................................. 24

    Tabel 3.2. Nilai interval kelas dan kriteria dampak, 2015 .......................... 28

    Tabel 4.1. Jumlah Penduduk Desa Sukasari Berdasarkan Umur, Tingkat

    Pendidikan dan Mata Pencaharian tahun 2014 ........................ 32

    Tabel 4.2. Jumlah Penduduk Desa Mulya Jaya Berdasarkan Umur, Tingkat

    Pendidikan dan Mata Pencaharian tahun 2014 ........................ 33

    Tabel 4.3. Tingkat Umur Petani Contoh di Kecamatan Mesuji Raya, 2015 34

    Tabel 4.4. Tingkat Pendidikan Petani Contoh di Kecamatan Mesuji Raya,

    2015 ............................................................................................ 35

    Tabel 4.5. Jumlah Anggota Rumah Tangga Petani Contoh di Kecamatan

    Mesuji Raya, 2015 ...................................................................... 35

    Tabel 4.6. Rata-rata Luas Lahan Usahatani Karet di Kecamatan Mesuji

    Raya ............................................................................................ 36

    Tabel 4.7. Rata-rata Produksi Karet Petani Contoh Sebelum dan Selama

    Penurunan Harga Jual Karet di Kecamatan Mesuji Raya, 2015 . 38

    Tabel 4.8. Harga Jual Karet Sebelum dan Selama Penurunan, 2015 .......... 39

    Tabel 4.9. Rata-rata Biaya Tetap Usahatani Karet di Kecamatan Mesuji

    Raya, 2013 .................................................................................. 40

    Tabel 4.10. Rata-rata Biaya Variabel Usahatani Karet di Kecamatan Mesuji

    Raya Sebelum dan Selama Penurunan Harga Karet, 2015 ...... 41

    Tabel 4.11. Rata-rata Biaya Produksi Usahatani Karet di Kecamatan Mesuji

    Raya Sebelum dan Selama Penurunan Harga Karet, 2015 ...... 41

    Tabel 4.12. Rata-rata Penerimaan Usahatani Karet Petani Contoh di

    Kecamatan Mesuji Raya Sebelum dan Selama Penurunan

    Harga, 2015 .............................................................................. 42

    Tabel 4.13. Rata-rata Pendapatan Usahatani Karet Petani Contoh di

    Kecamatan Mesuji Raya Sebelum dan Selama Penurunan

    Harga, 2015 .............................................................................. 43

  • xv Universitas Sriwijaya

    Halaman

    Tabel 4.14. Rata-rata Pendapatan Luar Usahatani Karet Petani Contoh di

    Kecamatan Mesuji Raya, 2015................................................. 44

    Tabel 4.15. Rata-rata Selisih Pendapatan Total Rumah Tangga Petani

    Contoh di Kecamatan Mesuji Raya Sebelum dan Selama

    Harga Karet Turun, 2015 ......................................................... 45

    Tabel 4.16. Rata-rata Pengeluaran Rumah Tangga Petani Contoh di

    Kecamatan Mesuji Raya, 2015................................................. 48

    Tabel 4.17. Rata-rata Skor Dampak Penurunan Harga Jual Karet Terhadap

    Perubahan Pola Usaha, 2015 .................................................... 50

    Tabel 4.18. Perbedaan Pola Usaha Petani Karet Sebelum dan Selama

    Penurunan Harga Jual Karet, 2015 ........................................... 52

    Tabel 4.19. Rata-rata Skor Dampak Penurunan Harga Jual Karet Terhadap

    Perubahan Pola Konsumsi, 2015 .............................................. 53

    Tabel 4.20. Perbedaan Pola Konsumsi Petani Karet Sebelum dan Selama

    Penurunan Harga Jual Karet, 2015 ........................................... 54

  • xvi Universitas Sriwijaya

    DAFTAR LAMPIRAN

    Halaman

    Lampiran 1. Peta Kecamatan Mesuji Raya Kabupaten OKI ....................... 66

    Lampiran 2. Identitas Petani Contoh di Kecamatan Mesuji Raya, 2015 .... 67

    Lampiran 3. Penyusutan Peralatan Usahatani Karet, 2015 ......................... 68

    Lampiran 4. Total Nilai Penyusutan Usahatani Karet, 2015 ...................... 80

    Lampiran 5. Total Biaya Variabel Tenaga Kerja Usahatani Karet, 2015 ... 84

    Lampiran 6. Pendapatan dari Luar Usahatani Karet Petani Contoh, 2015 . 88

    Lampiran 7. Biaya Variabel Usahatani Karet Sebelum Harga Turun,

    September 2013 – Juni 2014 .................................................. 92

    Lampiran 8. Total Biaya Variabel Usahatani Karet Sebelum Harga Turun,

    September 2013 – Juni 2014 .................................................. 104

    Lampiran 9. Biaya Total Usahatani Karet Sebelum Harga Turun,

    September 2013 – Juni 2014 .................................................. 108

    Lampiran 10. Penerimaan Usahatani Karet Sebelum Harga Turun,

    September 2013 – Juni 2014 .................................................. 112

    Lampiran 11. Pendapatan Usahatani Karet Sebelum Harga Turun,

    September 2013 – Juni 2014 .................................................. 134

    Lampiran 12. Pendapatan Total Petani Sebelum Harga Turun, September

    2013 – Juni 2014 .................................................................... 138

    Lampiran 13. Total Pengeluaran Rumah Tangga Petani Sebelum Harga

    Turun, September 2013 – Juni 2014 ..................................... 140

    Lampiran 14. Biaya Variabel Usahatani Karet Selama Harga Turun, Juli

    2014 – April 2015 .................................................................. 144

    Lampiran 15. Total Biaya Variabel Usahatani Karet Selama Harga Turun,

    Juli 2014 – April 2015 ........................................................... 156

    Lampiran 16. Biaya Total Usahatani Karet Selama Harga Turun, Juli 2014

    – April 2015 ........................................................................... 160

    Lampiran 17. Penerimaan Usahatani Karet Selama Harga Turun, Juli 2014

    – April 2015 ........................................................................... 164

    Lampiran 18. Pendapatan Usahatani Karet Selama Harga Turun, Juli 2014

    – April 2015 ........................................................................... 186

    Lampiran 19. Pendapatan Total Petani Selama Harga Turun, Juli 2014

    – April 2015 ........................................................................... 190

  • xvii Universitas Sriwijaya

    Halaman

    Lampiran 20. Total Pengeluaran Rumah Tangga Petani Selama Harga

    Turun, Juli 2014 – April 2015 ............................................... 192

    Lampiran 21. Selisih Pendapatan Total Petani Sebelum dan Selama

    Penurunan Harga Jual Karet, 2015 ....................................... 196

    Lampiran 22. Hasil Uji Paired Sample T-Test dengan SPSS pada Sampel

    Lapisan I, 2015 ...................................................................... 198

    Lampiran 23. Hasil Uji Paired Sample T-Test dengan SPSS pada Sampel

    Lapisan II, 2015 ..................................................................... 199

    Lampiran 24. Hasil Uji Paired Sample T-Test dengan SPSS pada Sampel

    Lapisan III, 2015 .................................................................... 200

    Lampiran 25. Hasil Uji Paired Sample T-Test dengan SPSS pada Sampel

    Lapisan IV, 2015 .................................................................... 201

    Lampiran 26. Skor Dampak Penurunan Harga Jual Karet Terhadap

    Perubahan Pola Usaha, 2015 ................................................. 202

    Lampiran 27. Skor Dampak Penurunan Harga Jual Karet Terhadap

    Perubahan Pola Konsumsi, 2015........................................... 204

    Lampiran 28. Daftar Pertanyaan untuk mengukur Perubahan Pola Usaha . 207

    Lampiran 29. Daftar Pertanyaan untuk mengukur Perubahan Pola

    Konsumsi ............................................................................... 208

  • 1 Universitas Sriwijaya

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Tanaman karet memiliki peranan yang besar dalam kehidupan

    perekonomian di Indonesia. Banyak penduduk yang hidup dengan mengandalkan

    komoditas penghasil getah ini. Karet tak hanya diusahakan oleh perkebunan-

    perkebunan besar milik negara yang memiliki areal ratusan ribu hektar, tetapi juga

    diusahakan oleh swasta dan rakyat. Total luas perkebunan karet di Indonesia

    hingga saat ini berkisar 3 juta hektar, merupakan terluas di dunia. Malaysia dan

    Thailand yang merupakan pesaing utama Indonesia memiliki luas lahan yang jauh

    dibawah jumlah tersebut. Namun, lahan karet yang luas di Indonesia tidak

    diimbangi dengan pengelolaan yang memadai. Hanya beberapa perkebunan besar

    milik negara dan beberapa perkebunan swasta saja yang pengelolaannya sudah

    lumayan baik. Sementara kebanyakan perkebunan karet milik rakyat dikelola

    seadanya, bahkan ada yang tidak dirawat dan hanya mengandalkan pertumbuhan

    alami. Akibatnya, produktivitas karet menjadi rendah, bahkan produksi karet

    alam Indonesia per tahunnya berada dibawah Malaysia dan Thailand yang

    memiliki luas lahan jauh lebih sedikit (Tim Penulis Penebar Swadaya, 2013).

    Pengolahan lateks menjadi bahan baku karet alam seperti crepe, sheet,

    lateks pusingan, dan sebagainya juga masih banyak yang diusahakan secara

    sangat sederhana, berkesan seadanya, sehingga mutu karet yang dihasilkan

    menjadi memprihatinkan. Akibatnya harga jual rendah dan tingkat kepercayaan

    konsumen atau pembeli karet juga menurun. Permintaan merupakan banyaknya

    barang yang diminta, dalam hal ini disebut konsumsi. Faktor yang mempengaruhi

    perubahan tingkat permintaan karet adalah konsumen dan harga. Konsumen akan

    membeli lebih banyak jika harga karet dianggap murah atau bisa dijangkau.

    Sebaliknya konsumen tidak akan membeli kalau harga di luar jangkauannya.

    Oleh karena itu, permintaan tergantung pada daya beli konsumen (Junaidi dan

    Kuswandi, 2003).

    Konsumsi karet alam disaingi oleh barang pengganti karet. Barang

    pengganti ini pengaruhnya sangat dominan terhadap perkembangan usaha

  • 2 Universitas Sriwijaya

    perkebunan karet alam. Semakin banyak jenis barang pengganti karet, karet

    sintetis, akan semakin besar pengaruhnya apalagi kalau diikuti dengan harga yang

    lebih rendah. Untuk merebut konsumen, maka produsen karet alam harus

    mengejar mutu produksinya. Di samping itu, diversifikasi teknologi karet alam

    harus lebih ditingkatkan. Karet yang diproduksi harus bisa menempatkan diri

    sebagai pendukung kebutuhan konsumen. Biasanya konsumen membutuhkan

    suatu barang karena merasa barang itu lebih baik dan barang yang lain sama, di

    samping harus meperhitungkan biaya perawatan dan harga beli. Tindakan

    konsumen selalu diikuti oleh penilaian secara teknis maupun ekonomis untuk

    lebih memuaskan kehendaknya (Tim Penulis Penebar Swadaya, 2013).

    Daya beli konsumen selalu dipengaruhi oleh naik turunnya kurs valuta

    asing, terlebih bagi negara berkembang seperti Indonesia sebab nilai kurs

    mempengaruhi pendapatan devisa negara. Bagi negara-negara industri, faktor

    nilai kurs valuta asing tidak diperhatikan, yang diperhatikan adalah keamanannya.

    Permasalahan dalam permintaan harga karet alam ini adalah belum mampunyai

    karet alam menyaingi karet sintetis. Tingkat konsumsi karet sintetis masih

    tertinggi di dunia, sebesar 65%, sedangkan karet alam hanya 35%. Jika konsumsi

    karet sintetis sebagian dapat dipenuhi oleh karet alam, maka prospek yang lebih

    cerah akan mewarnai industri perkaretan Indonesia. Besarnya konsumsi karet

    sintetis disebabkan oleh naiknya permintaan akan mobil, sebagian industri mobil

    hanya menggunakan karet sintetis. Di negara-negara industri mobil permintaan

    karet sintetis sangat besar (70%), sedangkan negara-negara berkembang hanya

    30%. Seandainya industri karet alam mengadakan perbaikan mutu, maka bukan

    hal yang tidak mungkin untuk merebut kembali pangsa pasar. Semua kegiatan

    memacu industri karet alam dalam merebut pasar tidak lepas dari harga. Harga

    karet alam sendiri tidak lepas dari harga barang lain yang diikutsertakan dalam

    proses produksi. Jika harga output tinggi, berarti biaya akan tinggi dan harga

    barang akan tinggi pula. Dengan kata lain, pergerakan harga tidak lepas dari

    perubahan harga barang lain yang membentuk satu lingkaran proses produksi

    (Soemarso, 2003).

    Di Indonesia konsumsi karet masih di bawah tingkat konsumsi negara-

    negara maju. Konsumsi karet rata-rata per kapita per tahun hanya sekitar 1,5 kg,

  • 3 Universitas Sriwijaya

    sedangkan di negara maju sekitar 15 kg. Berarti hanya sekitar 10% dari konsumsi

    negara maju. Namun, jika diperhatikan dengan tingkat konsumsi dasa warsa

    sebelumnya, maka konsumsi Indonesia sudah dikatakan lebih mau. Hal ini

    didukung oleh perkembangan industri ban di dalam negeri. Jika dilihat dari

    kecenderungan perilaku konsumen terhadap karet alam, maka sementara orang

    akan merumuskan bahwa karet alam akan makin punah. Namun, hal ini akan

    menjadikan tantangan bagi industri-industri perkaretan khususnya karet alam

    dalam memproduksi jenis karet yang bermutu. Bagi indonesia, kemerosotan bisa

    saja mengubah perekonomian negara. Namun, melihat tingkat konsumsi karet

    Indonesia yang masih jauh lebih kecil dari yang diharapkan maka kecerahan tetap

    akan tampak. Tingkat konsumsi karet alam Indonesia belum mencapai tingkat

    kejenuhan, paling tidak sampai beberapa dasawarsa mendatang. Pada saat tingkat

    jenuh itu tercapai, industri karet alam sangat diharapkan tetap menggunakan karet

    alam untuk sebagian besar industrinya. Dengan demikian, angka konsumsi karet

    menjadi berimbang. Sekarang yang harus dipertahankan adalah harga karet

    alamnya (Tim Penulis Penebar Swadaya, 2013).

    Perkebunan karet harus mengetahui kepekaan permintaan karet terhadap

    perubahan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Harga sangat besar

    pengaruhnya terhadap permintaan, namun masih bisa dikendalikan. Harga ini

    juga masih dipengaruhi oleh harga karet sintetis sebagai saingan karet alam.

    Salah satu ukuran untuk mengantisipasi besarnya nilai perubahan permintaan ini

    adalah elastisitas. Elatisitas ini merupakan nilai persentase perubahan mutu karet

    yang diminta sebagai akibat perubahan sebesar 1%. Yang paling besar

    pengaruhnya adalah elastisitas harga karena dianggap paling menentukan

    kepekaan tingkat permintaan karet alam (Anwar, 2005).

    Elastisitas harga selalu bernilai negatif karena besarnya perubahan harga

    mempengaruhi penurunan dan kenaikan jumlah yang diminta. Sebagai contoh,

    menurut teori, jika harga turun maka jumlah yang diminta akan naik dan

    sebaliknya. Teori ini terjadi untuk industri karet alam dewasa ini karena untuk

    menyaingi karet sintetis yang harganya jauh lebih murah, terpaksa harga karet

    alam diturunkan. Elastisitas harga ini memberikan pengaruh perubahan harga

    terhadap penerimaan. Penerimaan merupakan tujuan utama yang harus diperoleh

  • 4 Universitas Sriwijaya

    dalam suatu usaha. Oleh karena itu, besarnya penurunan harga harus ditaksir

    dengan baik agar jumlah penerimaan tidak berada di bawah nilai biaya taksiran

    yang akan dikeluarkan. Untuk itulah, perlu kecakapan dari petani untuk bisa

    menentukan dengan seksama besar outputnya. Namun, yang harus diperhatikan

    adalah perubahan harga jangka pendek tidak akan mempengaruhi permintaan

    secara total. Ini disebabkan karet berproduksi secara berkesinambungan selama

    siklus hidupnya. Namun, untuk hal-hal tertentu bisa saja perencanaan harga

    jangka pendek mempengaruhi permintaan karet alam, misalnya terjadinya

    devaluasi nilai mata uang (Tim Penulis Penebar Swadaya, 2013).

    Harga karet merupakan peubah ekonomi yang sangat penting karena akan

    menjadi pedoman usaha dan bahan pengambilan kebijakan bagi para pelaku

    industri perkaretan baik perkebunan besar maupun rakyat. Karet yang dijadikan

    kebutuhan vital bagi kehidupan manusia sehari-hari, hal ini terkait dengan

    mobilitas manusia dan barang yang memerlukan komponen yang terbuat dari

    karet seperti ban kendaraan, sabuk transmisi, sepatu dan sandal karet (Anwar,

    2005).

    Saat ini Indonesia merupakan negara produsen karet alam nomor tiga di

    dunia setelah Malaysia dan Thailand. Indonesia mempunyai areal kebun karet

    sekitar 3 juta hektar dan menghasilkan sekitar 2,5 juta ton karet alam. Di masa

    mendatang diperkirakan akan terjadi peningkatan produksi yang cukup besar.

    Adanya perkiraan peningkatan produksi tersebut, maka analisis mengenai

    perkembangan pasar karet penting dalam menjaga keseimbangan pasar karet alam

    dunia. Adapun data mengenai luas lahan dan produksi karet di Indonesia mulai

    dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 yang disajikan dalam Tabel 1.1. di

    bawah ini.

    Tabel 1.1. Luas Areal, Produksi dan Produktivitas Karet Rakyat di Indonesia,

    2013 Tahun Luas Areal (Ha) Produksi (Ton) Produktivitas (kg/ha/thn)

    2008

    2009

    2010

    2011

    2012

    2.900.300,00

    2.952.600,00

    2.948.700,00

    2.931.800,00

    2.959.500,00

    2.148.700,00

    1.918.400,00

    2.193.400,00

    2.359.800,00

    2.361.000,00

    740,85

    649,73

    743,85

    804,90

    797,77

    Sumber: Badan Pusat Statistik, 2013. Luas Areal dan Produksi Tanaman

    Perkebunan Karet Rakyat di Indonesia tahun 2008-2012.

  • 5 Universitas Sriwijaya

    Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Selatan, selama

    tahun 2013, perkebunan karet merupakan komoditas yang berproduksi secara

    signifikan dibandingkan komoditas perkebunan lainnya dengan produksi

    mencapai 1.071.853 ton. Luasnya wilayah serta mendukungnya kondisi lahan di

    Sumatera Selatan terhadap komoditas karet menyebabkan Sumatera Selatan

    memiliki potensi perkebunan karet yang menjajikan. Sektor pertanian khususnya

    perkebunan memiliki peran penting dalam perkembangan perekonomian

    Sumatera Selatan. Sektor ini berada pada urutan ketiga setelah sektor industri

    pengolahan dan pertambangan. Berikut merupakan data mengenai luas areal dan

    produksi karet di Sumatera Selatan pada tahun 2013 yang disajikan dalam Tabel

    1.2. di bawah ini.

    Tabel 1.2. Luas Areal, Produksi dan Produktivitas Karet Rakyat di Provinsi

    Sumatera Selatan tahun 2013

    No. Kabupaten/Kota Luas Areal

    (Ha)

    Produksi

    (Ton)

    Produktivitas

    (kg/ha/thn)

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    10

    11

    12

    13

    14

    Ogan Komering Ulu

    Ogan Komering Ilir

    Muara Enim

    Lahat

    Musi Rawas

    Musi Banyuasin

    Banyuasin

    Ogan Komering Ulu Selatan

    Ogan Komering Ulu Timur

    Ogan Ilir

    Prabumulih

    Pagaralam

    Lubuk Linggau

    Empat Lawang

    71.027,00

    153.237,00

    220.256,00

    31.966,00

    333.282,00

    167.565,00

    89.959,00

    996,00

    79.098,00

    30.182,00

    19.081,00

    1.680,00

    13.921,00

    4.679,00

    67.468,00

    184.377,00

    242.446,00

    22.170,00

    264.178,00

    107.340,00

    95.200,00

    2.228,00

    37.724,00

    21.639,00

    13.969,00

    310,00

    9.504,00

    2.899,00

    949,89

    1.203,21

    1.100,75

    693,55

    792,66

    640,59

    1.058,26

    2.236,95

    476,93

    716,95

    732,09

    184,52

    682,71

    619,58

    Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Selatan, 2013. Luas Areal dan

    Produksi Karet Rakyat di Provinsi Sumatera Selatan tahun 2013.

    Krisis finansial global yang terjadi menyebabkan melambatya pertumbuhan

    permintaan output dunia, seolah-olah membalikkan harga, terutama harga

    komoditi pertanian yang diperdagangkan di pasar dunia. Dampak yang paling

    nyata bagi perekonomian Indonesia adalah menurunnya harga-harga ekspor

    komoditas perkebunan. Hal ini berdampak negatif terhadap perolehan devisa

    maupun kesejahteraan petani perkebunan. Konsekuensi dari fenomena tersebut

    dapat dilihat melalui fluktuasi harga. Besarnya fluktuasi harga dapat ditafsirkan

  • 6 Universitas Sriwijaya

    sebagai tingkat risiko pendapatan yang dihadapi petani dari komoditas yang

    diusahakan, disisi lain mencerminkan risiko terhadap daya beli yang harus

    dihadapi oleh masyarakat konsumen (Anwar, 2005).

    Sektor perkebunan merupakan sektor unggulan di Kabupatan Ogan

    Komering Ilir, karena sektor ini memberikan kontribusi terhadap Pendapatan Asli

    Daerah (PAD) yang cukup signifikan. Disamping itu keadaan geografis

    Kabupaten Ogan Komering Ilir memang sangat cocok untuk pengembangan

    sektor ini. Tanaman perkebunan di Kabupaten Ogan Komering Ilir merupakan

    komoditas unggulan sektor pertanian. Pada tahun 2013, luas areal perkebunan

    rakyat yang terbesar di Kabupaten Ogan Komering Ilir adalah komoditi karet

    dengan luas areal 153.237 hektar, dengan produksi sebesar 184.317 ton dan

    dengan jumlah petani sebanyak 59.506 jiwa. Berikut merupakan data mengenai

    luas areal dan produksi karet Kabupaten Ogan Komering Ilir pada tahun 2013

    yang disajikan dalam Tabel 1.3. di bawah ini.

    Tabel 1.3. Luas Areal, Produksi dan Produktivitas Karet Rakyat di Kabupaten

    Ogan Komering Ilir tahun 2013

    No. Kecamatan Luas Areal

    (Ha)

    Produksi

    (Ton)

    Produktivitas

    (kg/ha/thn)

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    10

    11

    12

    13

    14

    15

    16

    17

    18

    Lempuing

    Lempuing Jaya

    Mesuji

    Sungai Menang

    Mesuji Makmur

    Mesuji Raya

    Tulung Selapan

    Cengal

    Pedamaran

    Pedamaran Timur

    Tanjung Lubuk

    Teluk Gelam

    Kayuagung

    Sirah Pulau Padang

    Jejawi

    Pampangan

    Pangkalan Lampam

    Air Sugihan

    13.499

    3.695

    4.588

    11.135

    21.991

    3.487

    31.881

    25.860

    875

    2.687

    3.959

    1.947

    340

    94

    1.189

    7.978

    17.599

    433

    19.973

    3.886

    6.687

    15.864

    26.690

    5.841

    36.114

    30.887

    721

    3.428

    1.005

    1.587

    80

    99

    759

    10.925

    19.648

    123

    1.479,59

    1.051,69

    1.457,50

    1.424,70

    1.213,68

    1.675,08

    1.132,78

    1.194,39

    824,00

    1.275,77

    253,85

    815,10

    235,29

    1.053,19

    638,35

    1.369,39

    1.116,43

    284,06

    Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Ogan Komering Ilir, 2013. Luas Areal

    dan Produksi Karet Rakyat di Kabupaten Ogan Komering Ilir tahun

    2013.

  • 7 Universitas Sriwijaya

    Perkebunan merupakan sub sektor yang potensial di Kecamatan Mesuji

    Raya. Komoditi utama berupa karet dan kelapa sawit. Komoditi karet dan kelapa

    sawit mengalami peningkatan yang cukup baik dari tahun ke tahun. Luas areal

    karet meningkat di tahun 2011 menjadi 3.326 hektar dari tahun 3.316 di tahun

    2010, kemudian naik menjadi 3.483 hektar pada tahun 2012. Sedangkan produksi

    karet pada tahun 2010 sebesar 4.476 ton naik menjadi 4.992 ton pada tahun 2011,

    dan produksi karet semakin meningkat menjadi 5.400 ton pada tahun 2012

    (Statistik Daerah Kecamatan Mesuji Raya, 2013).

    Desa Sukasari dan Desa Mulya Jaya merupakan desa yang terletak di

    Kecamatan Mesuji Raya, Kabupaten Ogan Komering Ilir. Mata pencaharian

    utama penduduk Desa Sukasari dan Desa Mulya Jaya yaitu sebagai petani karet,

    sedangkan lainnya sebagai petani plasma kelapa sawit, peternak, pedagang dan

    Pegawai Negeri Sipil. Desa Sukasari memiliki 200 KK petani karet, sedangkan

    Desa Mulya Jaya memiliki 266 KK petani karet. Berdasarkan survei pra-

    penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti di Desa Sukasari dan Desa Mulya

    Jaya, harga jual karet memang mengalami fluktuasi sepanjang tahun 2013 sampai

    dengan awal 2014 namun harganya masih pada kisaran Rp. 7.200,00 sampai

    dengan Rp. 10.500,00 per kg. Memasuki bulan Ramadhan dan pasca Hari Raya

    Idul Fitri 1435 H (Juli 2014 sampai dengan September 2014) harga jual karet

    menjadi Rp. 6.000,00 sampai dengan Rp. 6.300,00 per kg, petani pun tidak

    mengetahui penyebab turunnya harga tersebut. Memasuki bulan Oktober 2014

    harga karet akhirnya benar-benar jatuh dibawah Rp. 6.500,00 per kg. Pada tiga

    bulan terakhir tahun 2014 (Oktober sampai dengan Desember 2014) harga jual

    karet berkisar pada Rp. 6.200,00 sampai Rp. 6.500,00 per kg. Memasuki tahun

    2015 sampai dengan sekarang petani menjual karetnya kepada tauke rata-rata

    dengan harga Rp. 6.200,00 sampai dengan Rp. 6.800,00 per kg. Turunnya harga

    jual karet tersebut tentu mempengerahui pendapatan petani karet, sehingga petani

    harus mencari pendapatan dari usaha lain atau dengan mengurangi dan menekan

    pengeluaran yang tidak terlalu penting, tergantung dengan kebutuhan rumah

    tangga petani tersebut.

    Jatuhnya harga jual karet ini tentu sangat dirasakan oleh penduduk Desa

    Sukasari dan Desa Mulya Jaya yang bermata pencaharian utama sebagai petani

  • 8 Universitas Sriwijaya

    karet karena mempengaruhi pendapatan total petani karet. Berdasarkan

    permasalahan tersebut peneliti bermaksud untuk menganalisis dampak penurunan

    harga jual karet terhadap pola usaha dan pola konsumsi petani di Desa Sukasari

    dan Desa Mulya Jaya, Kecamatan Mesuji Raya Kabupaten Ogan Komering Ilir.

    1.2. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, maka rumusan masalah

    dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

    1. Berapa besar perbedaan pendapatan total yang diterima oleh petani sebelum

    dan selama penurunan harga jual karet di Kecamatan Mesuji Raya Kabupaten

    Ogan Komering Ilir?

    2. Bagaimana dampak penurunan harga jual karet terhadap pola usaha dan pola

    konsumsi petani di Kecamatan Mesuji Raya Kabupaten Ogan Komering Ilir?

    3. Bagaimana strategi jangka panjang petani dalam menghadapi fluktuasi harga

    jual karet di Kecamatan Mesuji Raya Kabupaten Ogan Komering Ilir?

    1.3. Tujuan Penelitian

    Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah

    sebagai berikut:

    1. Menganalisis besarnya perbedaan pendapatan total yang diterima oleh petani

    sebelum dan selama penurunan harga jual karet di Kecamatan Mesuji Raya

    Kabupaten Ogan Komering Ilir.

    2. Menganalisis dampak penurunan harga jual karet terhadap pola usaha dan pola

    konsumsi petani di Kecamatan Mesuji Raya Kabupaten Ogan Komering Ilir.

    3. Mendeskripsikan strategi jangka panjang petani dalam menghadapi fluktuasi

    harga jual karet di Kecamatan Mesuji Raya Kabupaten Ogan Komering Ilir.

    1.4. Kegunaan Penelitian

    Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi petani karet,

    pemerintah, masyarakat luas, maupun bagi peneliti sendiri sebagai bahan

    pertimbangan dan pengetahuan dalam menghadapi fluktuasi harga jual karet

    dimasa yang akan datang.

  • 65 Universitas Sriwijaya

    DAFTAR PUSTAKA

    Anggereni, R. 2011. Pengaruh Kenaikan Harga Jual Karet Terhadap

    Pendapatan Petani dan Distribusi Pendapatan di Desa Pulau Harapan

    Kecamatan Banyuasin III, Skripsi S1 (Tidak dipublikasikan).

    Universitas Sriwijaya, Indralaya.

    Antoni, M. 2006. Diktat Kuliah Statistika untuk Bidang Sosek (Parametrik dan

    non Parametrik). Universitas Sriwijaya, Indralaya.

    Anwar, C. 2005. Prospek Karet Alam Indonesia di Pasar Internasional: Suatu

    Analisis Integrasi Pasar dan Keragaan Ekspor, Disertasi Doktor (Tidak

    dipunlikasikan). Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor.

    Badan Pusat Statistik. 2013. Statistik Indonesia 2013. Badan Pusat Statistik,

    Jakarta.

    Badan Pusat Statistik Kabupaten Ogan Komering Ilir. 2013. Ogan Komering Ilir

    Dalam Angka 2013. Badan Pusat Statistik Kabupaten Ogan Komering

    Ilir, Kayuagung.

    Badan Pusat Statistik Kabupaten Ogan Komering Ilir. 2013. Statistik Daerah

    Kecamatan Mesuji Raya 2013. Badan Pusat Statistik Kabupaten Ogan

    Komering Ilir, Kayuagung.

    Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Selatan. 2013. Sumatera Selatan Dalam

    Angka 2013. Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Selatan,

    Palembang.

    Daniel, M. 2002. Metode Penelitian Sosial Ekonomi. Bumi Aksara, Jakarta.

    Dumairy, Z. 2005. Pengantar Ekonomi Pertanian. Pustaka LP3ES, Jakarta.

    Ginting, E. B. 2013. Analisis Pendapatan dan Pengeluaran Total Rumah

    Tangga Petani Usahatani Kedelai di Desa Gunung Kembang Kecamatan

    Merapi Timur Kabupaten Lahat, Skripsi S1 (Tidak dipublikasikan).

    Universitas Sriwijaya, Indralaya.

    Hernanto, F. 2002. Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya, Jakarta.

    Junaidi dan Kuswandi. 2003. Budidaya Tanaman Karet. Penebar Swadaya,

    Jakarta.

    Kartasapoetra. 1994. Teknologi Penyuluhan Pertanian. Bina Angkasa, Jakarta.

    Kartasapoetra. 2003. Pengantar Ekonomi Produksi Pertanian. Bina Aksara,

    Jakarta.

  • 66 Universitas Sriwijaya

    Kelana, S. 2001. Teori Ekonomi Mikro. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

    Kotler, P. 2000. Manajemen Pemasaran di Indonesia. Salemba Empat, Jakarta.

    Mar’at. 1981. Sikap Manusia, Perubahan serta Pengukurannya. Fakultas

    Psikologi Universitas Padjajaran, Bandung.

    Mulyadi. 2007. Akuntansi Biaya. BPFE UGM, Yogyakarta.

    Nasution, A. H. dan Barizi. 1988. Metode Statistika untuk Penarikan

    Kesimpulan. Gramedia, Jakarta.

    Pertiwi dan Nurhamlin. 2013. Strategi Bertahan Hidup Petani Penyadap Karet

    di Desa Pulau Birandang Kecamatan Kampar Timur Kabupaten

    Kampar, Skripsi S1 (Tidak dipublikasikan). Universitas Riau,

    Pekanbaru.

    Rahim dan Hastuti, D. R. 2007. Pengantar Teori dan Kasus Ekonometrika

    Pertanian. Penebar Swadaya, Jakarta.

    Rosyidi, S. 2004. Pengantar Teori Ekonomi. PT. Raja Grafindo Persada,

    Jakarta.

    Scoot, J. 1981. Moral Ekonomi Petani. LP3ES, Jakarta.

    Soekartawi. 2003. Teori Ekonomi Produksi. Raja Grafindo, Jakarta.

    Soekartawi. 2006. Analisis Usahatani. Universitas Indonesia Press, Jakarta.

    Soekirno, S. 2004. Pengantar Teori Ekonomi Mikro. Raja Grafindo Persada,

    Jakarta.

    Soemarso, S. R. 2003. Peranan Harga Pokok dalam Penentuan Harga Jual.

    Rineka Cipta, Jakarta.

    Soertarno. 1992. Psikologi Sosial. Kanisius, Yogyakarta.

    Sukirno, S. 2002. Pengantar Ilmu Ekonomi. Raja Grafindo, Jakarta.

    Tim Penulis Penebar Swadaya. 2013. Panduan Lengkap Karet. Penebar

    Swadaya, Jakarta.

    Winardi, K. A. 2007. Seuntai Pengetahuan Usahatani Indonesia. Rineka Cipta,

    Jakarta.

    Wuryo, K. Sjaifullah. 1983. Pengantar Ilmu Jiwa Sosial. Erlangga, Jakarta.