9
0 Prosiding Presenlasi Ilmiah Kesemmalan Radia~i daD Lingkungan VIII, 23 -24 Aguslus 2000 ~litbang Ke~lamatan Radiasi daD Biomedika Nuklir -BA TAN KANDUNGAN RESIDU HERBISIDA 2,4-D _14CDALAM AIR DAN TANAH PADA S.JSTEM T ANAMAN PADI DI SA W AH (,,-'"0 (~?fl1ie M. Chairul'dan ELida D.iabir Pusat Penelitiall datI Pengembangan Teblologi Isotop daII Radiasi -Batan Nelly Magdalena Fakultas Farlnasi Universitas Pallcasila. Jakarta fo-z.3 ABSTRAK KANDUNGAN R~rnU HEI~8ISIDA 2,4-D _14C DALAM AIR DAN TANAH PADA SISTEM TANAMAN PAm m SAW AH. Telah dilakukan penelitian penentuan kandungan rl"sidu herbisida 2.4-D dalam air dan tanah dengan menggunakan perunut 14C pada sistem persawahan. r'adi clangulma eceng gondok (Monochoria vaginaLis Burn. F. Prest) ditanam pada ember berukuran 10 I dengan dua macam kondisi tanah yang berbeda yaitu tanah Donna! daIJ tanah dengan pemadatan 30% di alas normal. Setelab berumur I minggu penanalnan, dilakukan penyemprotan dengan herbisida 2,4-0 -14C sebanyak I ~Ci ditambab dengall 0,4 mg herbisida 2,4-D non radioaktif. Kandungan residu di dalam air dan tanah serta dalam akar daD daun guhna ditentukan pada 0, 2, 4, 8 daD 10 rninggu (panen) setelah penyemprotan dengan herbisida 2,4-0. Anali..,is dilakukan dengan mcnggunakan alat C.onwustion Biological Oxidizer, datI dicacah dengan alat sintilasi kelip I.~air. Hasil yang didapat yaitu kandunganherbisida dalam air daD tanah menurun daTi mulai penyemprotan sampai pada masa pallen. Kandungan residu herbisida dalam air setelah pallen adalah 0,87 x 10 ~ ppm untuk kondisi tanah nonnal. dan 0,59 x 10 -0 ppm pada kondisi lanah pcmadatan,sedangkan kandungan herbisida dalam tanah adalah sebesar 1,54 x 10 -,; ppm untuk kondisi tanah n(\nnal clan 1,48 x 10 ~ ppm untuk kondisi tanah pemadatan. Kandungan residu herbisida 2,4-D dalam buah padi sclclah pan~n adalah 0.27 x 10 -,; ppm untuk kondisi tanah nonnal datl 0,25 x 10 ~ ppm untuk kondisi tanah pemadatan. Kandungan herbisida 2,4-0 dalam akar dan ~un guhna setelah paneD berturut-turut adalab scbesar 0,29 x 10-5 ppm dan 0.18 x 10~ ppm untuk kondisi tanah Donna!, sedangkan untuk tanah dengan pemadatan 30 % di ata.~ nonnal adalah 0.25 x 10-'; ppm clan0:63 x 10-7ppm. Hasil ini tidak menyebabkan pencemaran teriJadap lingkungan karena masib berada di bawah baw ambang yang diizinkan yaitu 0,05 ppm. ABSTRACT CONTENT OF 2,4-D-1"C HE[{DICIDE I{E.~IDUE IN WATEI~ AND SOIL OF IRRIGATED RICE FIELD SYSTEM. The investigation of 2,4-0-I"C herbil~ide re.'iiduc in wa(~r and soil of irrigated rice field system was carried out. Rice plant and weeds (M()/lochoria vagi/la.tix Burn. F.Prexl) were planted in 10 I buckets using two kinds of soil condition, i.~. nonnal soil and 30% above nonnal compact soil. After one week planting, the plants were sprayed with I~Ci of 2,4-0_14C and 0.4 mg non labeled 2.4-0. The herbicide residue l~ontent was detennined 0,2,4,8, and 10 weeks after spraying with 2,4-D herbicide. The analysis was done using Combustion Biological Oxidizer merk Harvey .- ox-400, and counted with Liquid Scintillation Counter merk Beckman m(ldel LS-1801. The results indicates that the herbicide contents in water and soil decrease from the first spraying with herbicide until harvest. herbicide Residue content in water after harvest was 0.87 x 10 -" ppm for soil nomlal condition. and 0.59 x 10 -6 ppm for the soil 30% up nonnal condition, while herbicide content in soil was 1.54 x 10 -" ppm for soilnonnal condition and 1.48 x 10 -6 ppm for soil 30% up nonnal. 2,4-D herbicide residue content in rice after harvest was 0.27 x 10-6 ppm for nonnal soil condition and 0.25 x 10 -6 ppm for the soil 30(70up nonnal. 2,4-D herbicide residue content in roots and leaves of weeds after harvest were respectively 0.29 x 10." ppm and 0.18 x 10." for nonnal soil condition, while for 30 % up nonnal soil were 0.25 x 10.5 ppm and 0.63 x 10 -7 ppm. This result indicates that thcre is rio efft"ct pollution to surrounding area, because the herbicide content is still bellc)w tile allowed detection limit. 0.05 ppm. 92

S.JSTEM T ANAMAN PADI DI SA W AH

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

0ProsidingPresenlasi Ilmiah Kesemmalan Radia~i daD Lingkungan VIII, 23 -24 Aguslus 2000

~litbang Ke~lamatan Radiasi daD Biomedika Nuklir -BA TAN

KANDUNGAN RESIDU HERBISIDA 2,4-D _14C DALAM AIR DAN TANAH PADA

S.JSTEM T ANAMAN PADI DI SA W AH

(,,-'"0(~?fl1ie M. Chairul'dan ELida D.iabir

Pusat Penelitiall datI Pengembangan Teblologi Isotop daII Radiasi -Batan

Nelly MagdalenaFakultas Farlnasi Universitas Pallcasila. Jakarta

fo-z.3

ABSTRAK

KANDUNGAN R~rnU HEI~8ISIDA 2,4-D _14C DALAM AIR DAN TANAH PADA SISTEM

TANAMAN PAm m SAW AH. Telah dilakukan penelitian penentuan kandungan rl"sidu herbisida 2.4-D dalam air dan

tanah dengan menggunakan perunut 14C pada sistem persawahan. r'adi clan gulma eceng gondok (Monochoria vaginaLis

Burn. F. Prest) ditanam pada ember berukuran 10 I dengan dua macam kondisi tanah yang berbeda yaitu tanah Donna!

daIJ tanah dengan pemadatan 30% di alas normal. Setelab berumur I minggu penanalnan, dilakukan penyemprotan

dengan herbisida 2,4-0 -14C sebanyak I ~Ci ditambab dengall 0,4 mg herbisida 2,4-D non radioaktif. Kandungan residu

di dalam air dan tanah serta dalam akar daD daun guhna ditentukan pada 0, 2, 4, 8 daD 10 rninggu (panen) setelah

penyemprotan dengan herbisida 2,4-0. Anali..,is dilakukan dengan mcnggunakan alat C.onwustion Biological Oxidizer,

datI dicacah dengan alat sintilasi kelip I.~air. Hasil yang didapat yaitu kandungan herbisida dalam air daD tanah menurun

daTi mulai penyemprotan sampai pada masa pallen. Kandungan residu herbisida dalam air setelah pallen adalah 0,87 x 10~ ppm untuk kondisi tanah nonnal. dan 0,59 x 10 -0 ppm pada kondisi lanah pcmadatan, sedangkan kandungan herbisida

dalam tanah adalah sebesar 1,54 x 10 -,; ppm untuk kondisi tanah n(\nnal clan 1,48 x 10 ~ ppm untuk kondisi tanah

pemadatan. Kandungan residu herbisida 2,4-D dalam buah padi sclclah pan~n adalah 0.27 x 10 -,; ppm untuk kondisi

tanah nonnal datl 0,25 x 10 ~ ppm untuk kondisi tanah pemadatan. Kandungan herbisida 2,4-0 dalam akar dan ~un

guhna setelah paneD berturut-turut adalab scbesar 0,29 x 10-5 ppm dan 0.18 x 10~ ppm untuk kondisi tanah Donna!,

sedangkan untuk tanah dengan pemadatan 30 % di ata.~ nonnal adalah 0.25 x 10-'; ppm clan 0:63 x 10-7 ppm. Hasil ini

tidak menyebabkan pencemaran teriJadap lingkungan karena masib berada di bawah baw ambang yang diizinkan yaitu

0,05 ppm.

ABSTRACT

CONTENT OF 2,4-D-1"C HE[{DICIDE I{E.~IDUE IN WATEI~ AND SOIL OF IRRIGATED RICE

FIELD SYSTEM. The investigation of 2,4-0-I"C herbil~ide re.'iiduc in wa(~r and soil of irrigated rice field system was

carried out. Rice plant and weeds (M()/lochoria vagi/la.tix Burn. F.Prexl) were planted in 10 I buckets using two kinds of

soil condition, i.~. nonnal soil and 30% above nonnal compact soil. After one week planting, the plants were sprayed

with I~Ci of 2,4-0_14C and 0.4 mg non labeled 2.4-0. The herbicide residue l~ontent was detennined 0,2,4,8, and 10

weeks after spraying with 2,4-D herbicide. The analysis was done using Combustion Biological Oxidizer merk Harvey.-ox-400, and counted with Liquid Scintillation Counter merk Beckman m(ldel LS-1801. The results indicates that the

herbicide contents in water and soil decrease from the first spraying with herbicide until harvest. herbicide Residuecontent in water after harvest was 0.87 x 10 -" ppm for soil nomlal condition. and 0.59 x 10 -6 ppm for the soil 30% up

nonnal condition, while herbicide content in soil was 1.54 x 10 -" ppm for soilnonnal condition and 1.48 x 10 -6 ppm for

soil 30% up nonnal. 2,4-D herbicide residue content in rice after harvest was 0.27 x 10-6 ppm for nonnal soil conditionand 0.25 x 10 -6 ppm for the soil 30(70 up nonnal. 2,4-D herbicide residue content in roots and leaves of weeds after

harvest were respectively 0.29 x 10." ppm and 0.18 x 10." for nonnal soil condition, while for 30 % up nonnal soil were0.25 x 10.5 ppm and 0.63 x 10 -7 ppm. This result indicates that thcre is rio efft"ct pollution to surrounding area, because

the herbicide content is still bellc)w tile allowed detection limit. 0.05 ppm.

92

PENDAHULUAN

PernbaIlgUllaIl dalaIn bidaIlg pe11aniaIl

ditujukaIl untuk rneningkatkan (JendapataIl petani

daIl kesejahteraaIl rakyat, baik di Indonesia rnaupun

di negaI"a-negara YaIlg SedaIlg berkernbaIlg laillllya"

KebutuhaIl bahaIl paIlgaIl terutama L~ras sernakin

rneningkat sesuai dengaIl perlambahan penduduk

daI"i tallun ke tallun. Oi sisi laill penillgkataIl nahan

paIlgaIl ini selalu rnendapat kelJdala yang serius,

terutaIna adaIlya gaIlggUaIl serangaIl haIna, baik

SeraIlgga, jaInur, gulma, tikus maupun binataIlg

penggaIlgu lainnya. Salah satu serangan YaIlg paling

tidak dapat dihindaI"i adalall adilllya gangguall d,u.i

taIlaIllaIl penggaIlggu yaitu gullna" Gulma

rnerupakaIl taIlamaIl YaIlg selalu berkornLJelisi

dengaIl taIlaInaIl budidaya, tel"lltarna berkornlJetisi

lUltuk rnemperebutkaIl unsur-unsur hara YaIlg ada di

taIlah.

lapisall taIIah daerah perakaran padi dan akan lebih

ball yak berada pada genangan air yang akan diserap

oleh akar tallaIDatl gulma dan diharapkan residu

hel-bisida pada basil pallen padi lebih sedikit

diballdillgkan dengatl tatIall Yallg tidak dipadatkan.

(tatlan nonnal).

MCIIUlllt Benn dan Mc. Auliffe (1975),

pcnambahan suatu substansi kirnia asing ke dalam

suatu lillgkullgaIl balk air, tanah ataupun tanatnan

dalam .illmlah yang sekecil-kecilnya merupakan awal

tel:iadinya pelll.:emaratIlillgl~an[5). Herbisida2,4-0 digullakall wIttik memberalltas gulma yang

llerdalln lehar misalllya guhna Salvinia ,nolesta,

Sah'il/ill nafm/s cIllo Residu 2,4-D yang diizinkan

oleh FA<:>/wH<:> di dalam tanah dan air yang

dikollsllmsi IIII(uk Illmah tatlgga adalah 0,05 ppm.

HenJisida 2.4-0 bersifat sistemik dengan nama

kimiallya adalah 2,4-diklorofenoksi asam asetat

dellgan l"lUllllS hatlgwI sebagai berikut[6]:

c

Gamllarl. 1~lImlls Baogllo herbisida 2,4-D asam asetat

Ncuna dagallg Y3l1g sering dipeljual belikan

dipasarall adalclh[7]: P3l1adin 24, IIldamin 720 HC,

Lilldomill 865 AS, Saturn-I? 6 G dan lain

sebagaillya.Bc:rtitik tolak pada uraian di atas, maka

dilakllkall pC:llclitian untuk menentukan kandungan

herbisida 2,4-0 dal3ln air d3l1 t3l1ah pada sistem

tanalllall pc:rsawaIl3l1 deng3l1 menggunakan C-14

sebagai pel"llllut. TujU3l111ya adalah untuk melihat

sejallil mana residu herbisida pada air dan tanah

yang akan mellcemari terhadap lingkungan akibat

pelly~mpr()tall herbisida untuk memberantas gulma

yallg akan m~ngg3l1ggu tanaman padi di sawah.

TAT/\ Kt~I{.JA

Hahan. Bahan yang digunakan dalam

l~llelitiall illi adalall: bibit padi daTi varitas IR-64,

gulma ecellggolldok (MolWchoria vaginalis Bum./7. P,.(~.5/.). H~rbisida 2,4-0 dengan aktivitas 12,8

Ulltuk menatlggulatlgi serangan ini raJa

wnwmlya petatli melakukatl pemberatltaSatl s~cara

matlual maupwl seCat'a kimia\vi, Masing-masing

cat'a ini mempwlyai kelemahan, karella .iika

dilal.'"Ukatl secara matlual, akatl mcllgeluat'kan biaya

Yatlg Satlgat batlyak untuk p~talli, sedangkall ,jika

menggwlakatl seCal'a kimiawi yailu dellgan herl)isiua

akan teljadi penCemat'atl lerhadap lingkungcul

ataupwl terhadap petatli itu selldiri. Herbisida YcUlg

Sel1Ilg digwlakatl oleh petatli adalah propculil, diuroll

dati 2,4-0 [1,2],

Penggunaatl h~rbisida lersebut adalah

dellgatl cara melarutkatl dalatn air, lalll disemprolkml

pada tatIatnatl budidaya. Untuk melindwlgi tallamall

pangall, maka petatli serillg melakuk,w

penyemprotatl herbisida 2,4-0 seccu'a berulallg k,lIi.

Pemakaiatl pestisida Yatlg sem,lkin batlyak dapat

melllpakatl swnber pencemarall terlIadap bahall

pangatl datI lingk"1lngan karena adcwya residll yang

ditinggalkatl pada air atallplln lanah,

Cara lain Yatlg digunakcul selain

menggwIakatl herbisida adal,UI dcng,uI cara

pemadatatl atau lebih efeklif jika dilakukan

kedUatlya yaitu cara pemadalall JaIl pernliubcUlan

herbisida, Pemadatatl pada tallaJI persawaJlall

diiakukatl sebagai penggatIti pelumpUratl dalilm

penyiapatl penatkLlnatl dimatla akall berlujllan Wllllk

menguratlgi perkolasi au' [3,4],

Pada keadaatl terseblll dihat'apkall herbisida

Yallg lalllt dalam air akatl Icbih sedikil mellc.:mhlls

P3KRBiN-BATAN

F'res~t:lsj IImiah K~sel:lm:lt:ln R:ldi:lsi daD Lingkungan VuI, 23 -24 Agustus 2000

dikerillgkan lI(lara, dibakar dengan Biological

Oxidizer, 14CO2 ditampung dengan larutanScintillator dan dicacah dengaIl pencacah kelip cairo

HASI.IJ DAN rEMBAHASAN

mCi/mmol yang didapatkaIl dari IAEA VielU1a,

hel-bisida 2,4-0 non radioaktif daI-i fYI'. Dhanl1a

Ardha Forma, metaJlol, asetoll, toluena, laI1Jtall

Scintilator (yang terditi daI-i Toluen I liter, Pf'() 3

grain, POPOP 0,1 g)

Peralatan- Alat yang digullakml dalmll

penelitiall uli adalall mib-o syringe, alat combustion

(Biological Oxidizer merk Halvey model ox-4t)(),

alat pencacah kelip cair (I~iquid Scintillatioll

CoWlter) merk BeckmalUl LS 180 I-

Metode. Kondisi tan.ah dilakukan 2 macam

yaitu:1. tallall Donnal

2. tallall deDgaJl kepadalClli 30 0/(1 di ;tI,lS

Dolmal

Pengamatan dilakukall lerhadap

I. Tanah dml air sawall

2. Akm" dml daun gulma

Pada GaJnbaJ" 2, kandWlgan Terata herbisida

2,4-0 dalam air pada kondisi tallah normal padaminggu ke-O yailu sebesar 5,32 x 10 -6 ppm, clan

pada millggu ke-2 naik menjadi 5,93 x 10 -6 ppm.

Hal illi diseuaukaJl kaJ"ena pada minggu ke-O, 2,4-

D yallg disemprotkan belum merata pada pelmukaan

air Jail "juga sebahagiaJl telah diserap oleh tanah,

sedallgkaJl pclda minggu ke-2 herbisida yang

disemprolkclllleiall merata sehingga didapatkaJl basil

caccul;llIlIya lebih tinggi. Jika dibandingkan dengan

kallJlllIg;ul 2,4-0 dalam air pada kondisi tanah

dellgclll pemadalan 30 % di atas normal, maka pada

millggu ke-O lebih tinggi bila dibandingkan dengan

tallah lIolmal. Hal ini disebabkan karena herbisida

2.4-0 oleh Uliiall YaJlg dipadatkan kurang terserap

oll::h laJlah dimaJla pori-poli tallall kecil, sedangkan

pada tall"h Iionnal telall terserap

KalldungaJl 2,4-0 pada minggu ke- ke-4

sampai minggu ke-lO menunm ~ecara dastis baik

wittIk k(JIldisi (anah nonnal maupun lanah dengan

pemadal,ul 30 o/() di alas nolmal. OimaJla kandWlgan

h~ruisida ulltuk tallall normal pada minggu ke-4

scbcsar 1,53 x 10-6ppmmenunnlmenjadiO,87 x 10-6

ppm pada minggu ke-lO, daD pada kondisi tallah

d~n~an pemada(all 30 % di atas normal kandWlgan

hcrbisida 2,4-0 menurun dari 1,82 x 10-6 ppm pada

minggu ke-4 menjadi 0,59 x 10-6 ppm pada minggu

ke-IO. Ini disebabkaJl kaJ"ena herbisida di dalam air

telall dis~rap oleh akar tallaman gulma dimana akar

gulilla m~lIgapung pada lapisan ail" daD

diu"allslokasikan ke tallalnall gulma, daD sebahagian

discrap oleb ran.ill daJl secara perlahan-lahan diserap

oleh ak,lr tallamaJl padi, sehingga kandungan residu

dalam air telah berkuraJlg.

Penanaman padi daD glllma. Oal.,m

ember bel11kw.all 10 I di isi tan.u1 deng.ul 2 variasi

sistem kondisi taIl all yaitu tallan nol1nal dan I.Ulah

dengall pemadatan 30% di atas nol1nal. Kemudi<ul

digenallgi dengall air setinggi 5 cm dari pel1nnkaan

tanall. Padi Yallg telall disemaikan selama 21 h;,;-i

ditanam ke dalam ember tei.sehul, herikul gulma

eceng gondok. Setelah bel-umur I minggll. disemprot

dengall 1 ~Ci 2,4-0 _14C dan 2,4-0 non r<ldioaklif

sebanyak 0,4 mg ke dalaln masing-masing ember

melalui taIlall. Kalldungan resiclu herbisida 2,4-0-

14C dalam air, tall all, akar dan d.lun gulma clan hasil

pallen ditentukan pada minggu ke 0,2,4, 8 d.ln 10

paska penyemprotall. Masing-masing dilakukan 4

kali ulangall.

Analisis kandungHn 2,4-D dHIHm tHIlHh,

~kar daD daDo gulma. Sebanyak 20 gram Si:llnpel

tanall dikemlgkall pada suhu kamar, kemudiall

digerus. Tanah halus, Seball)'ak 0,2 mg, dibakar

dengan alat Biological <:)xidizer Harvey ox-400.

14CO2 yang teljadi ditmnpung dengan lal-ulan

sintillator, lalu dicacah dengan pcncacah kelip cairo

Analisis kandllngHn hcrhisida 2,4-0

dalam air. Seballyak 2 ml sampel air dimasukkan

ke dalmn gelas vial- ditmnhahkan Im11l<Ul SCilllil.llor

sebayak 10 ml, dall dicacah dCllg.Ul pellcacah kelip

can.Analisis kandllngan 2,4-1) dalam pada

paneD. Sebllilyak 0.2 mg p.,di y:ulgbasil

P3KRBiN-BA T AN 94

Presentasi llmiah Keselamatan Radiasi d:ln I_in!!'-un!!:!n VIII, 23 -24 A""SluS 2(~1O.,~~U-~. ~ -"

Ea.a.

CDI

a~x"--'0

I

~-C'\J

(I]"0"(;j:c'-Q)

.c:J

"0°(;jQ)

~

8

6

4

2

010820 4 6

Waktu (minggu)

Gambar 2. Kandllngan residll Ilcrbisida 2,4-D dalam air pada kondisitanah normal dan tanah dcn~an pemadatan 30% di atas

normal.

Kallduligall residu herbisida 2,4-0 dalam

tallall dengall kondisi tallah noflllill d.lll pada kolldisi

tanah dengan pemadatall 30 % di alas mmnal dapat

dilihat pada Galnbal. 3, dimarul kanduligalulya pactaminggu ke-O sebesar 5,41 x 10 -0 ppm, dan menUl"llll

pacta minggu beril'1lUlya sampai minggu ke-IO"

secara periallall-lahall sebes;u..1 ,54 x 10-6 ppm lIIlluk

tanah nanna!, dall1111tuk tallah deng.an kolldisi lanah

pemadataIl 30 % di alas no1ll1al sebesar 5,12 x 10-6

ppm pada mulggu ke-O mell.iadi 1,48 x 10-0 ppm

pada minggu ke-10. hli disebahkall karena pacta_minggu ke-O, herbisida 2,4-0 sebahagiall berada

rlalam air dall sebagiall telah terserap oleh lanah,

sedallgkall pada minggu ke-2 dan setel"llsnya

menlll"UIl kal.ena herbisida y;uIg acta dalam I.UIah

telah diserap oleh akar tallalnan pactio hli lel:iadi pad;l

kondisi tallah nol~nal maupun lanah dengan

pemadatan 30 0//1 di atas nonnal.Untuk perballdingall kandungall rerata residu

herbisida 2,4-D dalaln tanah Yallg. noflnal dengan

tallah Yallg dipadatkan 300//1 di at as noflnal,

ditunjllkkall juga pada Gambar 3.

Pollia minggu ke-O, kandungan residu 2,4-D

dalam l,mah lIonnal lebih titlggi dari tanah yang

dip,llIalk,m ~~()(fr, di alas nofDlal, hal ini disebebkan

karella lanah pad at pacta minggu ke-O tersebut belum

dapal mcyerap herbisida, sedangkan tanah nofDlal

tela.1J mcycrap herbisida karena mempunyai ronggayallg lehih hesar dali tallah yang dipadatkan. Pad a

minggu ke-2. kandwlgall residwlya bait pada tanah

nonnal maupUll tall all Yallg dipadatkall tidak berbeda

nyala, kemudian pada minggu ke-4, telihat residunyalebih lillggi daripada tanah nofDlal. Hal ini karena

tanah nomlal melljelang minggu ke-4 herbisida 2,4-

D lclah mulai diserap oleh akar tanaman padi,scdallgkall palla tallall Yallg dipadatkan 30% di alaS

1l00mai pellyerapall pada tanah agak lama, sehinggapclI}'crap;ul oleh akar tanamall padi belum

sempuma. Ocmikial1 seterusnya dimana kandungan2.4-D dalam lallah selalu berbanding terbalik antara

tallah Ilomial dl::ngal1 tal1ah yang dipadatkan -

Kalldullgall herbisida 2,4-D dalam akar

gulilla yallg dil;l1lam pada tallah nofDlal daD tanah

dclIg;11l kcpadat;ul 30% di alas nofDlal terlihat padaGamhar 4. 'I"crlihat bahwa pada minggu ke-O daD

millg,':!.u kc-2 unluk tanah yang dipadatkan 30 %

P3KRBiN-BATAN95

l'rl'SClllasi Ilmiah Kcsel"I11'""" I{adia"i dun Lingkungan VIII, 23 -24 Agusuis 2000-

6

e-o.0.

0I

~-N~U"ii)(J)

(k::

4

2

0 2 8 104 6

Waktu (minggu)

Gambar 3. Kandungan hl'rbisida 2,4-1) dalam tanah pada kondisi tanah

.normal dan tanah yang dipadatkan 30% di atas normal

diatas nonnal, r(:'.sidunya lebih tinggi hila

dibroldulgkrol dengrol residu pad a akar glilma yang

ditrolron pada taIlall nonnal, kemlldi;Ul pada minggll

ke-4 drol setel"Usnya sronpai millggll kt:-IO lebih

rendall dari dalron akro' gulma yallg ditallron pad;l

taIlall nolmal. Hal ini disebabkall karella pada

minggu ke-O clan millggll kc-2, pellyerapan

herbisida pada tanall nonnal Icbih bcsar dro'i tallah

yrolg dipadatkrol, sehingga .illmlan nt:lbisida yall);!,

ada pada air trolall nOllIla! lebih kecil. Sepel1i

diketallui bahwa gulma adalah tanamall air y;Ul);!,

selalu menyerap W1Sur hara dro'i air.

pada Gamba!' 5, ditunjllkkan kandllngcUl

radioaktivitas herbisida 2,4-1:) daJam dawl glilma

pada 2 macam kondisi tanah. raJa gratik .illg;'

terlihat bahwa radioaktivitas p;lda dalln glilma Yallg

ditanam pada taIlah yang dipadatkrul lebih tinggi

pada minggu ke-O dan millggu ke-2, oila

dibroldingkan dengan gulma yrulg dil;Ulam pada

tanah nonnal, kemudirul pad.. millggll ke-4

kroldungannya lebih rendah drui dalill gllilna y;Ulg

ditrolam pada taIlall Donna! dall pada millggll ke-X

naik menyronai kroldwlgml rcsidullya pada lallan

1101111al d,ul pada minggu ke-lO turun kembali

de.Jlgall dr.(Sliso

Hal il1i sejalarl dengan penyerapan oleh

akar gulilla. k,uoena akar guima telah menyerap

herbisida Ichih barlyak, sehingga daun gulma juga

akall m~IIYt:rap lebih barlyak, daD jika akar gulma

mt:llycrap 1l1akill sedikit maka daun gulma juga akan

mctlycrap sedikit. Untuk kandungan 2,4-D pada

dalill gulll1a ymlg ditanam pada tanah normal

pellycrapallllya lebih stabil sampai pada rninggu ke-

10 bila dih,mdingkarl dengan kondisi tanah yang

dipadalkall. Kcu"ena penyerapan herbisida pada tanah

y,mg dipadalkml agak larnbat hila dibandingkan

detlgall lal1,nl nonnal sehingga akarpun akan

mCII)!Crap Ichih larnbat juga.

UlIluk melihat pengaruh kandnngan

hcrhisida 2.4-D dalarn air daD tanah yang semakin

lalll,l sl:makin berkUloarlg maka dilal.'"Ukan juga

,ulalisis k,lIJdungarl herbisida 2,4-D terhadap akar

gulilla, d,llIJl gu1ma, akar padi, batang padi, dann

padi dall huah padi setelah 10 rninggu (panen)

dcl1gall ml:mbandingkan antara tanah dalam keadaan

normal dcllgan lanah yarlg dip:!,datkan pada 30% di

al,ls 1101111,11 yang ditunjukkarl ~!lda Gambar 6

P3KRBiN-BA TAN 96

Presentasi Ilmiah Keselamatan Radiasi dan I_ingkungan VIII. 23 -24 Agu"tu" 2/1(1()---

EC-o.

U),aT"-

x'--"0

I

~-N(13

"0oil):c'-Q)

.c~

"0oil)Q)

0::

2 t

1.81.6 C

1.41.2

1

0.80.60.40.2

0 II 1 I .1 I I. f

0 2 8 104 6

WakbJ (minggu)

Gamhar 4. K1Indlln~1In ht'rllisida 2,4-1) d1l11lm akar gulma pada kondisi tanah

norm1l1 dan tan1lh yan~ dip1ldatk1ln 30% di atas normal

E0.0.

WI

0..-.'6,0.oq-.Nro

"C.Iii:is'-C1>

.c='

"C"IiiC1>

I:t:

Gambar 5. Kand\lngan herbisida 2,4-1> d~I;111I dalln g\llma pada kondisi tanah

normal dan tanah yang dip~cI~tkan JUO/" di atas normal

91 Pi:KRBiN-BATAN\

Presell!:!'; Ilmiah Kc"ol"mat""Kadiasi dati Litlgkutlgan VIII, 23 -24 Agustus 2000

Tal}cll. l~ob(lt r..'rata hll...il plillCIl padi

Katldungatl 2,4-0 d,uam akar gulma padakOlldisi tatlall nonnal lebill tinggi dari p,lda d,lllll

guhna, ini disebabkatl karena tel:iadi akumulasi

herbisida 2,4-0 pada akar. sellingga pada dalill

Y;111~ JipacJalk~m 30% di atas nonnal dapat dilihat

paJa latlel I.

T erlihat ballwa bobot padi pada tanah

1I(lllllal 1~I,ih relldah dari tanah dengan pemadatan,

__~r~~lma Oaun gul~a_~dt -~-,~!!.~~i_Oaun pad; Buah padi

Gambar 6. Kandlln~an hl'rllisida 2,4-1) p~lda }ikar daD dalln gulma,akar,

hatan~, d.-lIn dan hll}ih p}icli p}id.- m.-sa paneD.

gulma menyerap 2,4-0 lebih sl:dikil. illi lel:iadi o.lik o,lik k(llllrol maupUll dengaIl menggunakan

pacta kondisi taxlall nonnal maupUl1 tanah )'allg lI..'roisiJ,I, St:d~mgkaIl jika dibandingkan antara

dipadatkaIl 30% di atas normal, !'.Ida aka.- p:ldi, 1,111.,mall yang diberi herbisida dengan konu'ol maki

kaIldUllgaIl herbisida 2.4-0 (chill linggi hclocll hllah padi lebih tinggi pada taxlaman yang

dibandingkan dengaIl dalam hat,mg patti. dawl p.ldi, dill..:ri CII..:h herbisida. Hal ini dapat disimpulkan

bait pada taIlah dengan konJisi rnmllal maupwi h.lh\\'a alll;lra lallah dengan kondisi pemadatan dan

tanah dengan kondisi pemaJalall. s..:Jallgkan radiI pl.'II~~llIlaall herbisida, hasil pallen padi lebih tinggi

buah padi, kandwlgaIl herhisida !ehill b~sa.- raJa d:lri radiI 1,lnmn,Ul YaIlg diben herbisida tetapi

kondisi tanall uonnal dibculdillgkall d":llgml kolldisi dl:lI~all kOlldisi ICUlall nonnal, Karena tanah dengan

tanall pemadataIl 30% di alas 1lllrlllal, Hal illi pl.'Iliadal;111 3()% di atas nonnal dapat menghambat

disebabkan kaI'ena pada tallah pad at. Irmlslclkasi pl'rklliasi air, sehingga gulma yang merupakan

herbisida Ulltuk scunpai ke huall padi lehih susan lall,llllall air lebih terhalang kehidupannya

kaI-ena penyerapcumya yallg sall~al pelml. l/1i dillalldi/1.~kall dengan tanah normal, sehingga

dipengaruhi oleh kepadalall t,mall d":lIg.1I1 ad..lllya lallallla/1 padi lebih leluasa untuk hidup,

rongga poli-pori YCUlg halus dihalldi/1gkall dl:nga/1tanah nolmal. ' jUntuk melihat jun}lall hasil p,ulell padi mak..1 .iika -'

dibculdulgkaIl alltaI-a t,wall rnmnal dl:lIg;m lallall

P3KRBiN-BA TAl': 98

Presellt."\si llmiah Keselamatall Rattia,; .Iall J_ill~kllllgall VIII, 2.\ -24 A~II"lI' 2()l1(1

KESIMPULAN (;,,0\\1£h", Soil mId Rice, mRI. Los Banos,

I.agulla, Philippines 1978,317.5. I~ENN, f.R. and Mc. AULLIFFE, Chemistry

,llld Polution, the Mac Millan Press LTD.

I,(lndoll 1975

C1. I\N()NIM, Pestisida untuk Pertanian dan

Kl.:hlllttllttll, Komosi Pestisida, Departemen1":11ttllittll , 1998.

7. SHI':I':T. T..J.,"ln£roduction to Environmental

.'c,xil.{I!{'gy, Agllcultural Pollutant, ElseiverNIII1 Holland Inc. New York 1980.

R. i\N()NfM, Fmm Chemical Handbook, 1982,

{'Xl-CX3.

I)I."KUSI

.1""'...;i11

ZOl'Oar, P3KRBiN-BATAN

Oari penelit~ yang lelah dilakukall di..pi'l

disimpulkaIl bahwa kandullgall herl}isida 2.4-()

dalaIn air tanamaII padi mellUl1l11 dari waklll

kewakul yaitu dati awal(Jenyemprut,Ul smnpai pad.1masa pallen, yaitu sebesaI- 0,87xJO -0 ppm Uilluk

tanah nonnal daII 0,59 x 10 -0 pP111 ulltuk t,llI,ll1

dengaII pemadataII 30% di alas lIonnal-

KaIldungaIl residu herbisida 2,.4-0 pada

taIlah I:a1laInaIl padi juga lIlellurull dafi mul.li

penyemprotan saInpai masa panell. yailu sebesar1,54 x 10 -6 ppm untuk tanah lIonnal.. dml 1.48 x 10

6 untuk taIlall dengaIl pemadatall.

KaIldUllgaIl residu lI<tsil pallen p,ldi ad<tI,111sebesaI- 2,75 xl 0 -6 pplll UIIluk lililall Ilunnal dall

0,25 x 10 -6 ppm untuk kolldisi talla!1 pellladatall.

KaIldungan tersebut masill berada .iilul1

dibawah ambaIlg balas, karella batas mnbiUlg yall:,!

diiziIlkaIl oleh FAO/WHO ad,uall sebesar 0,05 prill.

Sehingga penggwlaaIl herbisida 2,4-0 lerlladap

taIlamaIl padi Ulltuk mengendalikau ser,Ulg<t.!1 gulilla

tidak menimbulkaIl penCem,lJ(lll terhadap lillgl"ll1lgall

jika pemakaiaIUlya tidak dilakukau beruliUlg kali.

daII basil paIlelUlya ptln lIlenillgkat hila

dibaIldingkaIl dengaII tanpa menggullakall herbisid.I.

OaII akaIl lebih menmnb,uJ hasil pallell .iika SiSIl:llt

kondisi taIlah dengaII CaI-a pellladal,Ul 30 % di alas

nonnal.

a. I~~rapakah konsentrasi (kandungan) herbisida

O;tl;1111 lalla11 pada awal percobaan ?

h. I )ell.~all ,ISllIl1si ba1Jwa berat tanah dalam ember

11all:a :!: 16 kg (volume taIlah::l:8 liter beratjenis= 2.7 ; porositas 25%), sedangkan herbisida yang

(li.~lII\akall 0,4 mgr konsentrasi herbisida awal

Ill'rC(lhaall hanya (0,4 mgr)/(16 kg) = 0,025 ppm.

Kllllselllrasi ini terlihaulya jauh di bawah batas

~'allg dii.iillkan, Mohon komentaI'/ penjelasannya

t..'rhilJap pCIICemaraIl lingkungan, (percobaan,..:rlihalll)!a dilaJ,.'"UkaIl pada kondisi yang aman,

jallh (Ii I};twah batas YaIlg diijinkan).DAFTARPUSTAKA

s,.rfli{' M. <:hairlll, P3TIR-BATAN

,I. ",IIIUIIII~all herbisida dalarn tanah pacta awal

IJI.°rl:()h;I,11l selelah karni lakukan analisis tidak

(cruallal nerbisida di dalarmlyao

h. 1:I.°r,l( 1,"lan y<Ulg kroni g\lllakrol acta 5 kg.

l'I.°IlI.°lili,1I1 illi kroni melihat efek sarnping

Illdap,11 air alau taIlah setelah pallen, apakah

1111:1l1.°':lllari lillgkungan atau tidak.

)\1111;1\\';10;, I'JKIU~iN-BA TAN

1. ULFA TAMIN, SOJ.'NIE M.CH., d.111

M.M.SULL~TY A TI, Aplikasi rol111ul,lsi

Herbisida 2,4-D-14C Pellglepasan Terkend,lli

pada Gulma ltik (Lc~IIII/a JI('IJlusilla Ivn-).

PI'osidulg Koluerellsi Ilmu Gulma Indonesia X II.

Padang, 1994.

2. SOFNIE M.CHAIRUI.. d,m EI,IDA D.JAI~II{.

Penglepasall Terkendali. Herhisida 2.4-0-I.lC

pada Gulma Salvinia IUI/cm"\' dall Sah'il/;/l

molesta, PI'osiding Konferellsi Ilmu Gulma

lIldonesia XII, Padang, 1994,

3. DE DATA, S.K., Principles and Practices {,i

Rice Production, 10hn Willey and Sons Inl'.

Singapore 1981.4. GHILDY AL, B.;,'., "Effect of Compaction ai/I!

,Puddling on Soil Plllrysical Propcnics and I{il"l"

h

i-\()lltiisi lallah YaIlg digunakan tanah barn yang

ill'll,lS dari herbisida/ tanah lama yang ada

I'L'llIlm,~!.kjllan mengaIldwlgherbisida ?: :II(III~ k(llldisi di lapaIlgan ada kemungkinan

"'Itlall 1II'::llgandung herbisida sehingga pada saat

;,,\a IJ..'oallloall;m herbisida ada kemungkinan

99 [-'3KRBiN-BA TAN

J'resent:lsi IImiah K""'l'I"mal:11I Radiasi daD Lingkungan VIII,:d3 -24 Agustus 2000

faktor transfer ke tatlalDall berbeda, moltoll

komentar ?1;lma keadaan tidak aman tersebut akan teljadi

paska pcnggunaan herbisida ?

Sofm~M. Chair"l, P3TII~-I~A TAN Sllflli(' M. Chairul, P3Tm-BATAN

a. Tallah yang Yallg digunakan pada penelitiatl illi

adalah tanah Yallg beku digunakan sebelulllllya.

Jafi secara logika tidak meugandung herbisidil.

Tetapi Ulltuk sebagai konlrol kami melakukao

analisis kandungall residu lIerbisida dengan carol

konvesional atausecal.a IJencacahan .

b. Untuk kondisi lapallgall lersebut telall diutal.akan

sebelUlllllya bahwa Ilerbisida tersebul

mempwlyai waktu pal.oll Yallg s<U\gat sillgkal

sekali. Apalagi dellgan adculya callaya

matahari/pemallaSail olell matallal.i makaherbisida tersebut akall terdegradasi I teL"ltr;li

menjadi senyawa Yallg tidak bet-acun.

a. "I'U.iuilllllya adalah penanggulangan gulma

Jisampillg dengan pestisida/herbisida ada jugaJilakukan dengan pemadatan hal ini adalah untuk

IfI(;ll.iaga air pacta tanah sehingga tanaman padi

Il~rulama padi tidak tercemar oleh herbisida .

Kart:lla tujuannya acta untuk gulma sehingga

pad a perCObaaIl uti kami ingin membandingka

alltara kadar tanah tersebut.

b. Kcada'lIl pasca tidak aman itu acta pacta umur 0-7

iI"r; (I minggu) sedangkan mutu paDen dari padi

tcrSt:hul acta selama 3 bulan atau minggu ke-12

M. Yazid, P3TM-BATAN

Nani Kartini, P3TIR-BA TAN a

a. Selama pertwnbuhall tallalnall padi d3il 0 sid I ()

minggu apakah air tidak dilambaJl mengillgal

tall3inan padi ditanaln dalam pol.

b. Bila ditambah apakah tidak mtlngkin pellUl"llllall

residu karena penalnbahall air (pellgencerall).

b.

/\pakall residu herbisida juga membahayakank~st:halcUI mallusia " Bukankah hanya bersifat

rit.~UII SIJesitik wltuk tumbuhan Herba ?

Jika ya. orgall kritisnya apa dan t Ih biologisnya

11t:rapa ?

S(,fJ1it' 1\1. Chairul, P3TIR-BA TAN

Sofnie M. Chairul, P3TIR-I'A TAN I-lerhisida merupakan senyawa pestisida yang

S;lllg..It herhahaya pada manusia karena bersifatraelili. Tetapi jika residunya masih berada di

ha\\'ah ambmlg barns, tentu tidak akan

memhahayakml, seperti pada penelitian kamir.:sidll masih jauh di bawah ambang batas yaitu

rada padi sekitar 0,25 -0,27 (x 10-6 ) ppm.

Memallg di samping racun untuk tumbuhan

11\.'rha .ilJga terhadap manusiajika dosisnya tinggi.

"I" Yl II)"" untuk herbisida ini (1 minggu). Organ

I.:rilis dm"i herbisida tersebut adalah pada organ

r.:rllap;lsm1/orgml paru-paru.

a.

a. Ail' pada tanarnaIl padi tersebllt selalu di.;ag;,

fungsinya. Jadi setiap ada.pengllkm'aIl dilakllkaJI

penarnbahaIl dengan air.b. Seperti hat di atas rnaka residll tersebllt tidak

teljadi pengenCeraIl karena aimya dijaga tclap

seperti keadaan semula.

Zubaidah, P3KRBiN-BA TAN b.

a. Apa tujuan dari penanamcul pada tanall padatall

30% ?

b. Telah diperoleh data residu herbisida dalam

tanah untuk satu kali penyemprotcul herbisid..

dengan konsenu.asi tertentu YCUlg temyata masih

di bawah batas YCUlg dii.jillkan. SCdculgkcul pad..

kenyataaDllya penggunacul herhisida bemlcm~

kali pada lokasi tculah yang SCUllcl. Hal ini .ielclS

aJcan teljadi al.rumulasi residu herbisida dclll

p/.enjadi tidak aJllCUl bagi man usia. Bagaimctlla

komentaJ' aJlda terhadap masalah di atas '? Bcrapa

P3l\.j{B'iN -BAT AN 100