11
SISTEM PENJAMINAN MUTU STMIK EL RAHMA UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS INSTITUSI Dedy Ardiansyah,S.Sos Jurusan Manajemen Informatika STMIK EL RAHMA Jl. Sisingamangaraja No.76. Yogyakarta Abstract Competition among higher education is getting very strong. Educational institution must manage their organization well as a kind of business without leaving its essential. There is A structural adjustment in the existing system is, however, needed to meet this challenge.The structural adjustment aims, ,of having a healthy higher education system, effectively coordinated and demonstrated by Quality Kata kunci : Sisetem Penjaminan Mutu

SISTEM PENJAMINAN MUTU STMIK EL RAHMA UNTUK …jurnal.stmikelrahma.ac.id/assets/file/Dedy Ardiansyah_stmikelrahma.pdf · a. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Embed Size (px)

Citation preview

SISTEM PENJAMINAN MUTU STMIK EL RAHMA UNTUKMENINGKATKAN KUALITAS INSTITUSI

Dedy Ardiansyah,S.Sos

Jurusan Manajemen Informatika

STMIK EL RAHMA

Jl. Sisingamangaraja No.76. Yogyakarta

Abstract

Competition among higher education is getting very strong. Educational institution must

manage their organization well as a kind of business without leaving its essential. There

is A structural adjustment in the existing system is, however, needed to meet this

challenge.The structural adjustment aims, ,of having a healthy higher education system,

effectively coordinated and demonstrated by Quality

Kata kunci :

Sisetem Penjaminan Mutu

A. Pendahuluan

Dasar Pemikiran Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi

Era globalisasi yang penuh tantangan telah menimbulkan persaingan antar bangsasemakin tajam terutama dalam bidang ekonomi dan bidang ilmu pengetahuan sertateknologi. Dalam rangka menghadapi persaingan yang semakin sulit dan agar dapatberperan serta dalam pembangunan bangsa dan negara maka perguruan tinggi melaluiDirektorat Jenderal, Dikti Depdiknas mencanangkan Higher Education Long TermStrategy (HELTS 2003 - 2010) dalam tiga kebijakan dan program pendidikan tinggi,yaitu: (1). pemerataan dan perluasan akses; (2) peningkatan mutu, relevansi dan daya saing;(3)penguatan tata kelola, akuntabilitas, dan pencitraan publik. Berdasarkan pada kebijakandan program tersebut, proses pembelajaran merupakan esensi dari penyelenggaraanpendidikan di perguruan tinggi. Peningkatan kualitas, efektifitas, efisiensi, produktifitasmerupakan aspek-aspek mutlak yang harus dipenuhi demi mewujudkan suatu visi suatuperguruan tinggi.Pada tanggal 1 April 2003 Direktur Jenderal Pendidik-an Tinggi telah menetapkanHigher Education Long Term Strategy 2003 - 2010 (disingkat menjadi HELTS 2003 –2010).

Di dalam Part I Chapter II HELTS 2003 – 2010 dican-tumkan Vision 2010, atau Visi2010 Pendidikan Tinggi di Indonesia, sebagai berikut :

In order to contribute to the nation’s competitiveness, the national higher education hasto be organiza-tionally healthy, and the same requirement also applies to institutions. Astructural adjustment in the existing system is, however, needed to meet thischallenge.The structural adjustment aims, by the year of 2010,of having a healthy highereducation system, effectively coordinated and demonstrated by the following features :Quality; Access and equity; Autonomy

Selanjutnya khusus mengenai ciri kualitas pendidikan tinggi nasional, di dalam Part IIChapter III Point E HELTS 2003 – 2010 dinyatakan secara khusus tentang QualityAssurance (Penjaminan Mutu) sebagai berikut :

In a healthy organization, a continuous quality im-provement should become itsprimary concern. Quality assurance should be internally driven, institutionalizedwithin each organization’s standard procedure, and could also involve externalparties. However, since quality is also a concern of all stakeholders, qualityimprovement should aim at producing quality outputs and outcomes as part of publicaccountability ( DIKTI,2003: hal 1-2 )

Dengan demikian, pada saat ini perlu dilakukan penyesuaian secara struktural sistempendidikan tinggi nasional, agar pada tahun 2010 terdapat sistem pendidikan tinggi yangsehat, yang secara efektif dikoordinasikan dan ditunjukkan oleh ciri-ciri kualitas, aksesdan keadilan, serta otonomi.Paradigma baru manajemen pendidikan tinggi menekankan pentingnya otonomi

institusi yang berlandaskan pada akuntabilitas, evaluasi, dan akreditasi dan bermuarapada tujuan akhir peningkatan kualitas secara berkelanjutan. Di pihak lain,kecenderungan globalisasi, kebutuhan masyarakat dan tuntutan persaingan yangsemakin ketat menuntut komitmen yang tinggi pada penyelenggaraan pendidikan yangbermutu. Pemahaman tersebut menegaskan perlunya STMIK El rahma Yogyakartamelaksanakan suatu manajemen mutu terpadu, termasuk di dalamnya SistemPenjaminan Mutu untuk menjamin agar mutu pendidikan di STMIK El rahma Yogyakartadapat dipertahankan dan ditingkatkan sesuai dengan yang direncanakan atau dijanjikan.

Mengenai posisi dan arti penting penjaminan mutu pendidikan tinggi di suatu perguruantinggi, dapat dikemukakan bahwa di masa mendatang eksistensi suatu perguruan tinggitidak semata-mata tergantung pada pemerintah, melainkan terutama tergantung padapenilaian stakeholders (mahasiswa, orang tua, dunia kerja, pemerintah, dosen, tenagapenunjang, serta pihak-pihak lain yang berkepentingan) tentang mutu pendidikan tinggiyang diselenggarakannya. Agar eksistensinya terjamin, maka perguruan tinggi mautidak mau harus menjalankan penjaminan mutu pendidikan tinggi yangdiselenggarakannya. Perlu dikemukakan bahwa karena penilaian stakeholderssenantiasa berkembang, maka penjaminan mutu juga harus selalu disesuaikan padaperkembangan itu secara berkelanjutan (continuous improvement). Penjaminan mutu itumempunyai arti penting, berasosiasi dengan pemikiran besar dalam Gambar 1

HELTS(2003-2010)

Higher Education Longterm Strategy

Higher EducationInstitution

HEIWorkable QA

New Approachwith FEE

(Facilitating EmpoweringEnabling)

New Approach in QA(Internally Driven)

New Approach in Objectives(Focus on Nation’s

Competitveness)

COMMUNITY

High Quality of HEI’s Product

ProsperitySecuritySocial Welfare

Workable QA paves the way forbetter future

Gambar 1 : Arti Penting Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi

(DIKTI,2003: hal 8 )

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka permasalahan yang diajukan dalamjurnal ini adalah: “Bagaimanakah Sistem Penjaminan Mutu STMIK El Rahma ?”

C. TINJAUAN TEORITIS

Sistem penjaminan mutu perguruan tinggi dilakukan atas dasar penjaminan mutuinternal, penjaminan mutu eksternal, dan perijinan penyelenggaraan program. Penjelasanketiga unsur tersebut sebagai berikut.

a. Penjaminan Mutu InternalPenjaminan mutu internal adalah penjaminan mutu yang dilakukan oleh institusi

perguruan tinggi dengan cara yang ditetapkan perguruan tinggi pelaksana. Parameter danmetoda mengukur hasil ditetapkan oleh perguruan tinggi sesuai visi dan misinya. Denganmenjalankan penjaminan mutu internal, maka institusi pendidikan tinggi sebaiknyamelakukan evaluasi internal disebut evaluasi diri secara berkala. Evaluasi diri dimaksudkanuntuk mengupayakan peningkatan kualitas berkelanjutan. Selanjutnya, sistem penjaminanmutu internal dalam buku ini disebut SPM-PT.

b. Penjaminan Mutu EksternalPenjaminan mutu eksternal adalah penjaminan mutu yang di lakukan oleh badan

akreditasi seperti BAN-PT atau lembaga lain dengan cara yang ditetapkan oleh lembagaakreditasi yang melakukan. Parameter dan metoda mengukur hasil ditetapkan olehlembaga akreditasi yang melakukan. Lembaga akreditasi mewakili masyarakat sehinggasifatnya mandiri. Akreditasi oleh lembaga akreditasi dimaksudkan untuk melakukan evaluasieksternal untuk menilai kelayakan program institusi pendidikan tinggi. Selain menilaikelayakan program, akreditasi juga dimaksudkan untuk pemberian saran peningkatandalam mengupayakan peningkatan kualitas berkelanjutan. Penjaminan mutu eksternalselanjutnya disebut akreditasi.

c. Perijinan Penyelenggaraan ProgramPerijinan penyelenggaraan program diberikan oleh Ditjen Dikti untuk satuan pendidikan

yang memenuhi syarat penyelenggaraan program pendidikan. Tata cara dan parameteryang digunakan ditetapkan oleh Ditjen Dikti sesuai ketentuan yang ada. Perijinan selaindimaksudkan sebagai evaluasi eksternal juga untuk menilai kelayakan kepatuhanpenyelenggaraan program.

Dengan demikian, penjaminan mutu perguruan tinggi secara keseluruhan dimaksudkanuntuk melakukan peningkatan kualitas institusi pendidikan tinggi secara berkelanjutan. (DIKTI,2006 : hal 4-5)Peningkatan mutu berkelajutan di STMIK El rahma Yogyakarta merupakan ujungtombak bagi tercapainya visi dan misi lembaga dan tujuan pendidikan secarakeseluruhan. Dalam rangka peningkatan mutu, evaluasi internal yang berkelanjutandilakukan pada tingkat program studi, maupun lembaga. Secara eksternal, secara rutinSTMIK El rahma Yogyakarta melaporkan hasil proses belajar mengajar setiapsemesternya kepada Kopertis Wilayah V dan setiap lima tahun dilakukan proses

evaluasi dari Kopertis Wilayah V yang digunakan sebagai dasar perpanjangan izinoperasional. Evaluasi berkelanjutan juga dilakukan dalam rangka mempersiapkanproses akreditasi Badan Akreditasi Nasional (BAN)

D. Pembahasan

Keterkaitan SPM-PT dengan Sistem-sistem Lain yang Terkait

Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi merupakan konsep multi stakeholders sebagaimanaterlihat sebagai berikut.

Gambar 2 Keterkaitan SPMPT dengan sistem lain

Rumusan Model Dasar SPM-PT

1. Kajian Berdasarkan Perundang-undanganUntuk merumuskan model dasar berdasarkan perundang-undangan dilihat dari

beberapa kata kunci yang tertuang di dalam pasal-pasal dan ayat-ayat Undang-undangNomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan PP 19 Tahun 2005tentang Standar Nasional Pendidikan.

a. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Pasal 1 ayat 21Evaluasi pendidikan adalah kegiatan pengendalian, penjaminan dan penetapan mutupendidikan…dst sebagai bentuk pertanggung-jawaban penyelenggaraan pendidikan.

Pasal 35 ayat 1Standar Nasional pendidikan terdiri standar isi, proses, kompetensi lulusan….dst.

Pasal 50 ayat 2Pemerintah menentukan kebijakan nasional dan standar nasional pendidikan untukmenjamin mutu….dst.

Pasal 51 ayat 2Pengelolaan satuan pendidikan tinggi dilaksanakan berdasarkan prinsip otonomi,akuntabilitas, jaminan mutu dan evaluasi yang transparan.

Pasal 57 ayat 2Evaluasi peserta didik, satuan pendidikan, dan program pendidikan dilakukan secaraberkala……untuk menilai pencapaian standar nasional.

b. Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan

Pasal 2 ayat 1Untuk penjaminan mutu dan pengendalian mutu pendidikan sesuai dengan standarnasional pendidikan dilakukan evaluasi, akreditasi, sertifikasi.

Pasal 91Setiap satuan pendidikan pada jalur formal dan non formal wajib melakukan penjaminanmutu pendidikan.Penjaminan mutu pendidikan dimaksud pada ayat 1 bertujuan untuk memenuhi ataumelampaui SNP.Penjaminan mutu pendidikan dilakukan secara bertahap, sistematis dan terencanadalam suatu program penjaminan mutu yang memiliki target dan kerangka waktu yangjelas.

Pasal 96BAN-PT memberikan rekomendasi penjaminan mutu pendidikan kepada programdan/atau satuan pendidikan yang diakreditasi, dan kepada pemerintah dan pemda.

c. Pokja Penjaminan Mutu (Quality Assurance), Ditjen Dikti, 2003

Penetapan standar dan mekanisme penjaminan mutu adalah otoritas perguruan tinggi,yang penting adalah upaya benchmarking mutu pendidikan tinggi berkelanjutan.Apabila dicermati secara mendalam, maka dapat dicatat beberapa kata kunci yangdisebutkan di dalam ketiga perundang-undangan tersebut yaitu:1. Evaluasi2. Standar, penetapan mutu3. Kegiatan pengendalian4. Benchmarking.

Kajian dari beberapa praktik baik perguruan tinggi

1. Model PDCA

2. Model Kaizen

3. Model ISO

4. Model Perguruan Tinggi ”X”

Model Dasar SPM-PTModel dasar SPM-PT dapat dirumuskan berdasarkan kata kunci yang dapat dicatat darisegi perundang-undangan maupun praktik baik perguruan tinggi. Dengan demikianmodel dasar SPM-PT dapat dinyatakan dalam suatu model siklus dan komponenkegiatan sebagai berikut.

Agar mudah melaksanakan model dasar SPM-PT tersebut diperlukan pemahaman danpengetahuan tentang siklus komponen dan kegiatan sebagai berikut.1. Penetapan Standar2. Pelaksanaan (termasuk monitoring)3. Evaluasi Diri4. Evaluasi Kolega Eksternal (dalam bab-bab selanjutnya disebut Audit Mutu AkademikInternal)5. Peningkatan Mutu (termasuk benchmarking)

C. Sistem Penjaminan Mutu STMIK El Rahma

Berdasarkan buku pedoman penjaminan mutu di STMIK El Rahma, proses penjaminanmutu dilakukan dengan penentuan konsep penjaminan mutu, Penentuan perangkatpenjaminan mutu, kemudian penentuan mekanisme penjaminan mutu.

1. Konsep Penjaminan Mutu STMIK EL Rahma

STMIK EL RAHMA telah menjalankan proses penjaminan mutu melalui Evaluasi

Program Studi Berbasis Evaluasi Diri (EPSBED) kemudian berusaha melakukan

Evaluasi eksternal yaitu Akreditasi, yang bersifat fakultatif dan dilaksanakan oleh

Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi

Penjaminan mutu pendidikan tinggi di perguruan tinggi dapat diselenggarakan

melalui berbagai model manajemen kendali mutu. Salah satu model manajemen

kendali mutu yang dapat digunakan adalah Quality Assurance( QA ). Model QA ini

akan menghasilkan pengembangan berkelanjutan (continuous improvement) mutu

pendidikan tinggi di perguruan tinggi. QA didahului dengan standar yg telah ditentukan

terlebih dahulu. Standar akan terus meningkat dari waktu ke waktu.

2. Perangkat Penjaminan Mutu

A. Standar Mutu / Dokumen Mutu, terdiri atas

1. Kebijakan Mutu STMIK El Rahma

2. Peraturan Akademik

B. Manual Mutu terdiri atas

1. Prosedur Mutu

2. Prosedur Kerja

3. Instruksi Kerja

4. Formulir / borang

3. Mekanisme Penjaminan Mutu

Evaluasi proses pembelajaran di STMIK EL RAHMA adalah upaya awal untuk

menilai apakah pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan sesuai

dengan yang telah direncanakan atau diprogramkan. Hal ini merupakan salah satu

upaya yang dilakukan dalam sistem penjaminan mutu. Evaluasi proses pembelajaran

di STMIK EL RAHMA dilakukan melalui fungsi hierarki dari tingkat Sekolah Tinggi

hingga tingkat program studi. Setiap tingkatan memiliki tanggung jawab dalam proses

penjaminan mutu dengan tugas yang berjenjang sesuai dengan tingkatan Pada tingkat

Lembaga, Pembantu Ketua Bidang Akademik dan Lembaga penjaminan mutu akan

memimpin proses evaluasi diri dengan mengambil informasi dari para dosen dan

petugas bagian akademik, administrasi umum, laboratorium Semua kegiatan dalam

kerangka sistem penjaminan mutu dilaksanakan di bawah tanggung jawab Ketua.

Mekanisme kegiatan dalam Sistem Penjaminan Mutu STMIK EL RAHMA Yogyakartamelibatkan keseluruhan unsur organisasi.

E. Kesimpulan

Sistem penjaminan mutu perguruan tinggi merupakan alat yang penting dalam rangkamenyediakan proses pendidikan yang bermutu bagi mahasiswa. Juga sebagai bentuktanggung jawab sosial kepada masyarakat. Oleh karena itu, STMIK El Rahma senantiasamemiliki komitmen untuk meningkatkan pelayanan pendidikan sangat mendukung upayapemerintah melalui DIKTI untuk menyusun sistem penjaminan mutu di segala bidang.

Referensi

DIKTI, Panduan dan Paparan Pelatihan Penjaminan Mutu, 2007

DIKTI, Pedoman Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi, 2003

DIKTI, Panduan Pelaksanaan Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi, 2006

Lembaga Penjaminan Mutu, Buku pedoman penjaminan mutu STMIK El Rahma, 2006