36
Dr. dr. Carla Raymondalexas Marchira, Sp.KJ(K) Early Detection and Management in Aggression and Attempt to Suicide Psychiatry Dept Faculty of Medicine | Universitas Gadjah Mada Simposium 9

Simpo 9 Sisipan- Early Detection and Management in Aggression and Attempt to Suicide - Dr Carla SpKJ

Embed Size (px)

DESCRIPTION

lll

Citation preview

Page 1: Simpo 9 Sisipan- Early Detection and Management in Aggression and Attempt to Suicide - Dr Carla SpKJ

Dr. dr. Carla Raymondalexas Marchira, Sp.KJ(K)

Early Detection and Management in Aggression and Attempt to Suicide

Psychiatry Dept Faculty of Medicine | Universitas Gadjah Mada

Simposium 9

Page 2: Simpo 9 Sisipan- Early Detection and Management in Aggression and Attempt to Suicide - Dr Carla SpKJ

Simposium Kedokteran Nasional Clinical Updates 2015|14-15 Maret 2015|FK UGM 1983 & 2009

Kegawatdaruratan Psikiatri

• Kegawatdaruratan psikiatri didefinisikan

sebagai masalah kejiwaan atau

psikososial yang memerlukan perhatian

segera (Sudarsanan dkk, 2004).

• Min. dibutuhkan dokter yang telah

memiliki pengetahuan tentang diagnosis

psikiatri dan psikofarmakoterapi

2

Page 3: Simpo 9 Sisipan- Early Detection and Management in Aggression and Attempt to Suicide - Dr Carla SpKJ

Simposium Kedokteran Nasional Clinical Updates 2015|14-15 Maret 2015|FK UGM 1983 & 2009

Epidemiologi

• Prevalensi kasus kegawatdaruratan

psikiatri di Rumah Sakit Umum atau

praktek dokter umum berkisar 10%-60%

(Mavrogiorgou dkk, 2011).

• Ruang gawat darurat psikiatri digunakan

dalam jumlah yang sama oleh pria dan

wanita.

3

Page 4: Simpo 9 Sisipan- Early Detection and Management in Aggression and Attempt to Suicide - Dr Carla SpKJ

Simposium Kedokteran Nasional Clinical Updates 2015|14-15 Maret 2015|FK UGM 1983 & 2009

Epidemiologi

• 20 % dari pasien kegawatdaruratan

psikiatri datang dengan percobaan bunuh

diri, sekitar 10 % adalah kasus tindak

agresi/kekerasan

• Diagnosis paling umum

kegawatdaruratan psikiatri adalah

gangguan mood, skizofrenia dan

ketergantungan alkohol.

4

Page 5: Simpo 9 Sisipan- Early Detection and Management in Aggression and Attempt to Suicide - Dr Carla SpKJ

Simposium Kedokteran Nasional Clinical Updates 2015|14-15 Maret 2015|FK UGM 1983 & 2009

Sejarah Pasien

• Keluhan utama sebaiknya dinyatakan

atau didapatkan dari pasien sendiri

• Penilaian status fisik dan mental penting

didapatkan, tes laboratorium dilakukan

selama dibutuhkan.

5

Page 6: Simpo 9 Sisipan- Early Detection and Management in Aggression and Attempt to Suicide - Dr Carla SpKJ

Simposium Kedokteran Nasional Clinical Updates 2015|14-15 Maret 2015|FK UGM 1983 & 2009

Keamanan dan keselamatan

pasien

• Keamanan dan keselamatan pasien baik

fisik maupun emosional harus menjadi

prioritas

• Jika intervensi verbal gagal atau tidak

bisa dilakukan, penggunaan obat atau

alat untuk mengekang pasien harus

dipertimbangkan (Mohr dkk, 2003).

6

Page 7: Simpo 9 Sisipan- Early Detection and Management in Aggression and Attempt to Suicide - Dr Carla SpKJ

Simposium Kedokteran Nasional Clinical Updates 2015|14-15 Maret 2015|FK UGM 1983 & 2009

Etika dalam menangani pasien dan

berhubungan dengan keluarga

• Memberikan label "sakit mental" pada pasien sebaiknya tidak dilakukan.

• Dokter harus mempresentasikan hasil evaluasi dan rekomendasi manajemen yang akan dilakukan sejelas mungkin pada keluarga.

7

Page 8: Simpo 9 Sisipan- Early Detection and Management in Aggression and Attempt to Suicide - Dr Carla SpKJ

Simposium Kedokteran Nasional Clinical Updates 2015|14-15 Maret 2015|FK UGM 1983 & 2009

Psikofarmakoterapi pada

kegawatdaruratan Psikiatri

• Obat-obatan psikiatrik rutin harus

tersedia: antipsikotik, benzodiazepine/

antianxietas, lithium carbonate,

antidepresan dan antiparkinsonism

• Pasien dilihat: respon, efek samping,

pertimbangan harga

8

Page 9: Simpo 9 Sisipan- Early Detection and Management in Aggression and Attempt to Suicide - Dr Carla SpKJ

Simposium Kedokteran Nasional Clinical Updates 2015|14-15 Maret 2015|FK UGM 1983 & 2009Hal-hal yang harus dilakukan pada pasien dengan

kasus kegawatdaruratan psikiatri adalah

(Thienhaus dan Piasecki, 1998):

• 1 .Merespon segera kebutuhan pasien

• 2. Empati

• 3 . Melakukan identifikasi faktor pencetus

• 4. Mencari riwayat pribadi pasien, keluarga

dan riwayat sakit terdahulu

• 5 . Mencari riwayat medis

• 6 . Pemeriksaan status mental

• 7 . Pemeriksaan tanda-tanda vital

9

Page 10: Simpo 9 Sisipan- Early Detection and Management in Aggression and Attempt to Suicide - Dr Carla SpKJ

Simposium Kedokteran Nasional Clinical Updates 2015|14-15 Maret 2015|FK UGM 1983 & 2009

• 8 . Pemeriksaan medis dan pemeriksaan saraf

• 9 . Pemeriksaan laboratorium

• 10 . Kontak dengan terapis atau psikiater (jika memungkinkan)

• 11 .Penggunaan alat pengekang jika ada indikasi dan melakukan dokumentasi yang menyebutkan alasan digunakan alat pengekang tersebut.

• 12 . Mencari riwayat alergi

• 13 . Melakukan pengobatan yang tepat untuk gangguan yang dialami

10

Page 11: Simpo 9 Sisipan- Early Detection and Management in Aggression and Attempt to Suicide - Dr Carla SpKJ

Simposium Kedokteran Nasional Clinical Updates 2015|14-15 Maret 2015|FK UGM 1983 & 2009

Hal penting lainnya merumuskan suatu

diagnosis tentatif atau diagnosis kerja

dan differential diagnosis untuk memulai

pengobatan.

11

Page 12: Simpo 9 Sisipan- Early Detection and Management in Aggression and Attempt to Suicide - Dr Carla SpKJ

Simposium Kedokteran Nasional Clinical Updates 2015|14-15 Maret 2015|FK UGM 1983 & 2009

• Selain penanganan pada pasien,

dipertimbangkan juga reaksi emosi dari

perawat maupun dokter terhadap pasien

(Rossberg dan Friis, 2003)

12

Page 13: Simpo 9 Sisipan- Early Detection and Management in Aggression and Attempt to Suicide - Dr Carla SpKJ

Simposium Kedokteran Nasional Clinical Updates 2015|14-15 Maret 2015|FK UGM 1983 & 2009

• Kasus yang banyak masuk ke ruang

gawat darurat psikiatri adalah kasus

dengan tindak agresi/kekerasan dan

percobaan bunuh diri.

13

Page 14: Simpo 9 Sisipan- Early Detection and Management in Aggression and Attempt to Suicide - Dr Carla SpKJ

Simposium Kedokteran Nasional Clinical Updates 2015|14-15 Maret 2015|FK UGM 1983 & 2009

Perilaku Agresi/Kekerasan

• meningkatnya perilaku (secara mental

dan motorik) yang dapat menyebabkan

kerusakan pada diri sendiri atau orang

lain.

14

Page 15: Simpo 9 Sisipan- Early Detection and Management in Aggression and Attempt to Suicide - Dr Carla SpKJ

Simposium Kedokteran Nasional Clinical Updates 2015|14-15 Maret 2015|FK UGM 1983 & 2009

Perilaku Agresi/Kekerasan

• Faktor risiko perilaku kekerasan antara lain adalah :

• laki-laki

• usia 15-24

• faktor sosial ekonomi yang rendah

• rendahnya dukungan sosial

• adanya sejarah tindak kekerasan

• riwayat mencederai diri

• psikosis

• penyalahgunaan zat (Raja dan Azzoni, 2005).

15

Page 16: Simpo 9 Sisipan- Early Detection and Management in Aggression and Attempt to Suicide - Dr Carla SpKJ

Simposium Kedokteran Nasional Clinical Updates 2015|14-15 Maret 2015|FK UGM 1983 & 2009

Perilaku Agresi/Kekerasan

• Manajemen:

• pemberian Diazepam, 5-10 mg, atau lorazepam 2-4 mg, diberikan perlahan-lahan i.v

• Pasien yang membutuhkan pemberian i.m. dapat diberikan haloperidol , 5-10 mg i.m (Alexander dkk, 2004).

16

Page 17: Simpo 9 Sisipan- Early Detection and Management in Aggression and Attempt to Suicide - Dr Carla SpKJ

Simposium Kedokteran Nasional Clinical Updates 2015|14-15 Maret 2015|FK UGM 1983 & 2009

Perilaku Agresi/Kekerasan

• Tekanan darah pasien dan tanda-tanda

vital lainnya harus selalu dipantau

• Pengekangan digunakan ketika pasien

sangat membahayakan diri sendiri atau

orang lain dan menimbulkan ancaman

parah yang tidak dapat dikendalikan

dengan cara lain.

17

Page 18: Simpo 9 Sisipan- Early Detection and Management in Aggression and Attempt to Suicide - Dr Carla SpKJ

Simposium Kedokteran Nasional Clinical Updates 2015|14-15 Maret 2015|FK UGM 1983 & 2009

Kondisi medis dan psikologis yang

dapat menimbulkan perilaku

kekerasan antara lain:

• 1 . Intoksikasi alkohol akut

• 2 . Neoplasma sistem saraf pusat

• 3 . Delirium

• 4 . Delirium Tremens

• 5 . Efek samping dari obat

18

Page 19: Simpo 9 Sisipan- Early Detection and Management in Aggression and Attempt to Suicide - Dr Carla SpKJ

Simposium Kedokteran Nasional Clinical Updates 2015|14-15 Maret 2015|FK UGM 1983 & 2009

• 6 . Epilepsi lobus temporal

• 7 . Episode skizofrenia akut

• 8 . Kepribadian antisosial

• 9 . Kepribadian borderline

• 10. Gangguan Disosiatif

19

Page 20: Simpo 9 Sisipan- Early Detection and Management in Aggression and Attempt to Suicide - Dr Carla SpKJ

Simposium Kedokteran Nasional Clinical Updates 2015|14-15 Maret 2015|FK UGM 1983 & 2009

Perilaku Agresi/Kekerasan

• Perilaku agresi/kekerasan dapat berupa

agresi verbal (80%) sampai agresi fisik

yang mengancam (50%)

• Penanganan pada pasien memang

diutamakan, namun keselamatan dokter

dan tenaga kesehatan lain lebih penting

(Thienhaus dan Piasecki, 1998)

20

Page 21: Simpo 9 Sisipan- Early Detection and Management in Aggression and Attempt to Suicide - Dr Carla SpKJ

Simposium Kedokteran Nasional Clinical Updates 2015|14-15 Maret 2015|FK UGM 1983 & 2009

Ancaman Verbal

Jawaban halus, lembut, jujur

Empati

Jaga jarak 1 kepalan tangan/lengan

Berdirilah di samping pasien

Jaga pintu tetap terbuka

Pakailah bahasa yang tidak mengancam

pasien

(Sudarsanan dkk, 2004).

21

Page 22: Simpo 9 Sisipan- Early Detection and Management in Aggression and Attempt to Suicide - Dr Carla SpKJ

Simposium Kedokteran Nasional Clinical Updates 2015|14-15 Maret 2015|FK UGM 1983 & 2009

22

Page 23: Simpo 9 Sisipan- Early Detection and Management in Aggression and Attempt to Suicide - Dr Carla SpKJ

Simposium Kedokteran Nasional Clinical Updates 2015|14-15 Maret 2015|FK UGM 1983 & 2009

Ancaman Fisik

Meminta bantuan

Membelokkan tendangan dengan kaki

Menangkis pukulan dengan tangan Anda

Melarikan diri

Jika digigit, jangan menarik diri pada

bagian yang digigit

Jika dijambak, gunakan tangan anda untuk

mengontrol tangan pasien

(Sudarsanan dkk, 2004).

23

Page 24: Simpo 9 Sisipan- Early Detection and Management in Aggression and Attempt to Suicide - Dr Carla SpKJ

Simposium Kedokteran Nasional Clinical Updates 2015|14-15 Maret 2015|FK UGM 1983 & 2009

Percobaan Bunuh Diri

• Bunuh diri berasal dari kata Latin

Suicidium untuk "pembunuhan diri"

(Sui=diri, Cidium=bunuh).

• Bunuh diri didefinisikan sebagai tindakan

fatal yang mewakili keinginan seseorang

untuk mati.

24

Page 25: Simpo 9 Sisipan- Early Detection and Management in Aggression and Attempt to Suicide - Dr Carla SpKJ

Simposium Kedokteran Nasional Clinical Updates 2015|14-15 Maret 2015|FK UGM 1983 & 2009

Faktor risiko untuk bunuh diri

antara lain adalah:

• Depresi

• Gangguan jiwa berat (skizofrenia)

• Gangguan kepribadian, terutama borderline

• Putus asa

• Status sosial ekonomi (rendah dan tinggi

• Usia (remaja atau lebih dari 65 tahun)

• Jenis kelamin (wanita mencoba bunuh diri lebih banyak dari laki-laki, tapi laki-laki lebih berhasil dalam melakukan bunuh diri),

25

Page 26: Simpo 9 Sisipan- Early Detection and Management in Aggression and Attempt to Suicide - Dr Carla SpKJ

Simposium Kedokteran Nasional Clinical Updates 2015|14-15 Maret 2015|FK UGM 1983 & 2009

Faktor risiko untuk bunuh diri

antara lain adalah:

• Menganggur

• Bercerai atau janda

• Banyak konflik

• Insight buruk

• Terisolasi secara sosial, dan keluarga yang tidak responsif (Borowski dkk, 2010; Doihara dkk, 2008; Soloff dkk, 2000; Van Orden dkk, 2010)

• Riwayat orang tua depresi, pernah melakukan bunuh diri atau adanya pelecehan sexual (Melhem dkk, 2007).

• Riwayat mutilasi diri (Stanley dkk, 2001)

26

Page 27: Simpo 9 Sisipan- Early Detection and Management in Aggression and Attempt to Suicide - Dr Carla SpKJ

Simposium Kedokteran Nasional Clinical Updates 2015|14-15 Maret 2015|FK UGM 1983 & 2009

Percobaan Bunuh Diri

• 50%-80% pasien yang mencoba bunuh diri

telah memberitahukan maksudnya pada

keluarga atau psikiater yang merawat

(Sudarsanan dkk, 2004).

• Tanyakan adanya ide bunuh diri pada pasien

dengan keluhan kejiwaan, sebagai bagian

asesmen yang rutin (Nakagawa dkk, 2009;

Sudarsanan dkk, 2004).

27

Page 28: Simpo 9 Sisipan- Early Detection and Management in Aggression and Attempt to Suicide - Dr Carla SpKJ

Simposium Kedokteran Nasional Clinical Updates 2015|14-15 Maret 2015|FK UGM 1983 & 2009

Sebaiknya ditanyakan

• "Apakah Anda berpikir untuk bunuh

diri ?“

• "Bagaimana, kapan

dan di mana?"

(Bridge dkk, 2006).

28

Page 29: Simpo 9 Sisipan- Early Detection and Management in Aggression and Attempt to Suicide - Dr Carla SpKJ

Simposium Kedokteran Nasional Clinical Updates 2015|14-15 Maret 2015|FK UGM 1983 & 2009

Percobaan Bunuh Diri

• Adanya komunikasi yang baik antara

dokter dan pasien, intervensi psikologis

yang adekuat, edukasi pencegahan

bunuh diri, dan kerjasama tim antar

dokter dan tenaga kesehatan lain, akan

mengurangi angka bunuh diri (Filiberti

dan Ripamonti, 2002)

29

Page 30: Simpo 9 Sisipan- Early Detection and Management in Aggression and Attempt to Suicide - Dr Carla SpKJ

Simposium Kedokteran Nasional Clinical Updates 2015|14-15 Maret 2015|FK UGM 1983 & 2009

Percobaan Bunuh Diri

• Manajemen:

• pemberian obat antidepresan atau

antipsikotik, bergantung pada gangguan

yang mendasari

• Selain pengobatan sebaiknya dilakukan

psikoterapi ataupun konseling.

30

Page 31: Simpo 9 Sisipan- Early Detection and Management in Aggression and Attempt to Suicide - Dr Carla SpKJ

Simposium Kedokteran Nasional Clinical Updates 2015|14-15 Maret 2015|FK UGM 1983 & 2009

Konseling-Don’ts

• Jangan memberikan kuliah, menyalahkan atau

berkhotbah pada pasien

• Jangan mengkritik pasien

• Jangan memperdebatkan pro dan kontra dari bunuh

diri

• Jangan disesatkan oleh pasien yang mengatakan

krisis telah berlalu

• Jangan menyangkal ide-ide bunuh diri pasien

• Jangan mencoba untuk menantang pasien

• Jangan biarkan pasien terisolasi, tidak teramati atau

terputus dari pengawasan

31

Page 32: Simpo 9 Sisipan- Early Detection and Management in Aggression and Attempt to Suicide - Dr Carla SpKJ

Simposium Kedokteran Nasional Clinical Updates 2015|14-15 Maret 2015|FK UGM 1983 & 2009

• Jangan melakukan interpretasi dan menganalisis perilaku pasien selama fase akut

• Jangan bersikap pasif

• Jangan bereaksi berlebihan

• Jangan mengagungkan atau menentang perilaku bunuh diri pada pasien

• Jangan menyimpan rahasia perilaku bunuh diri pasien dari keluarga

• Jangan lupa untuk menindaklanjuti atau follow up

32

Page 33: Simpo 9 Sisipan- Early Detection and Management in Aggression and Attempt to Suicide - Dr Carla SpKJ

Simposium Kedokteran Nasional Clinical Updates 2015|14-15 Maret 2015|FK UGM 1983 & 2009

Percobaan Bunuh Diri

• Pada kasus-kasus bunuh diri, dalam

waktu 24-48 jam sebelum pasien pulang

dari Rumah Sakit, dilakukan asesmen

mendalam dan akurat pada pasien, yang

menyatakan jika risiko akut bunuh diri

telah dihilangkan atau berkurang (Links

dan Hoffman, 2005).

33

Page 34: Simpo 9 Sisipan- Early Detection and Management in Aggression and Attempt to Suicide - Dr Carla SpKJ

Simposium Kedokteran Nasional Clinical Updates 2015|14-15 Maret 2015|FK UGM 1983 & 2009

Percobaan Bunuh Diri

• Pasien di-follow-up minimal 1 minggu

setelah pulang dari Rumah Sakit.

• Penanganan yang akurat pada krisis

bunuh diri penting untuk pencegahan

terjadinya kembali percobaan bunuh diri

(Hepp dkk, 2004).

34

Page 35: Simpo 9 Sisipan- Early Detection and Management in Aggression and Attempt to Suicide - Dr Carla SpKJ

Simposium Kedokteran Nasional Clinical Updates 2015|14-15 Maret 2015|FK UGM 1983 & 2009

Kesimpulan

• Kasus kegawatdaruratan psikiatri yang banyak

terjadi adalah kasus dengan tindak

agresi/kekerasan dan percobaan bunuh diri.

• Diperlukan deteksi dini dan penanganan tepat

kasus tindak agresi/kekerasan dan percobaan

bunuh diri.

35

Page 36: Simpo 9 Sisipan- Early Detection and Management in Aggression and Attempt to Suicide - Dr Carla SpKJ

Simposium Kedokteran Nasional Clinical Updates 2015|14-15 Maret 2015|FK UGM 1983 & 2009

36