74
Mata Kuliah:Asuhan Kebidanan Kehamilan 1 MODUL BAHAN AJAR ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN PENYUSUN FANNY PRICILLAWATY FEBY IVANA FEBRIANI SYAFITRI HAFIZAH NURWINDAYU

SIBLING RIVALRY

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Modul ini memenuhi tugas Asuhan Kebidanan Kehamilan untuk D-IV Kebidanan Medan POLTEKKES KEMENKES RI MEDAN

Citation preview

Sesi 1

Mata Kuliah:Asuhan Kebidanan Kehamilan

POLiTEKnik KESehatan KEMENKES ri

JURUSAN D-IV KEBIDANAN MEDAN

TAHUN 2015

DAFTAR ISI

Kata Pengantar................................................................i

Daftar Isi .......................................................................ii

Pendahuluan

(deskripsi materi, relevansi, tujuan KD dan petunjuk belajar)....4

Deskripsi Singkat...4

Relevansi........4

Tujuan Pembelajaran.....4

Petunjuk Belajar.5

KB 1: PENERIMAAN PATERNAL PADA KEHAMILAN

Pengantar.................................................................6

Indikator .................................................................6

Uraian materi...7

A. Penerimaan Paternal Terhadap Kehamilan..7

1. Menerima Kehamilan.......................8

a. Kesiapan menyambut kehamilan........8

b. Realitas akan kehamilan.9

c. Mengenal Peran Orang Tua9

d. Peran dari Keterlibatan Ayah..10

e. Persiapan menjadi Ayah...10

2. Memberikan Respon Emosi Paternal yang baik pada Ibu Hamil..11

a. Respon Emosi..12

b. Dukungan Suami.13

c. Identifikasi Peran Ayah...14

B. Peran Bidan dalam Membantu Mengatasi Perubahan Paternal terhadap Kehamilan...16

Latihan ................................................................17

Rangkuman ...........................................................18

KB 2. RESPON PATERNAL DAN SIBLING

Pengantar............................................................20

Indikator................................................................20

Uraian materi.21

A. Respon Paternal terhadap Perubahan Citra Tubuh...21

1. Perubahan adaptasi psikologi pada ibu hamil......................................22

2. Perubahan perilaku pada ibu hamil.22

B. Waspadai Perubahan Ibu Hamil.24

1. Persiapan sibling atau saudara kandung..27

a. Pengertian sibling rivalry...28

b. Faktor-faktor yang dapat menimbulkan sibling Rivalry dan hal-hal yang harus diperhatikan.29

Latihan..................................................................40

Rangkuman.............................................................41

Tes Formatif..42

Kunci Jawaban..47

Penugasan48

Kunci Jawaban..51

Daftar Pustaka52

perubahan PSIKOLOGIS yang

terjadi pada ibu hamil

PENDAHULUAN

Deskripsi Singkat, Relevansi, Tujuan, dan Petujuk Belajar

DESKRIPSI SINGKAT

Modul ini memberikan pengetahuan kepada mahasiswa untuk dapat memberikan asuhan pada ibu hamil dan keluarga dalam menyambut kehamilan dan cara-cara menyikapi kehadiran calon bayi atau keluarga baru yang dikandung oleh si ibu. Kemudian, modul ini juga memberikan penjelasan cara menghadapi apabila terjadi sibling rivalry dalam keluarga.

RELEVANSI

Materi dalam modul ini berkaitan dengan materi mata kuliah KDK I, konsep kebidanan, KDK II, etlikolegal dalam praktek kebidanan, asuhan kebidanan kehamilan, asuhan kebidanan persalinan dan BBL, asuhan kebidanan nifas dan menyusui, asuhan kebidanan neonatus, bayi, balita dan anak prasekolah.

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 1 diharapkan mahasiswa dapat melakukan penilaian kondisi klien yang berkaitan dengan kegawatdaruratan maternal dan neonatal dalam masa kehamilan muda.

PETUnJUK BELAJAR

Buku ini memiliki deskripsi singkat dan relevansi yang mengandung penjelas singkat tentang isi modul ini dan buku yang berkaitan dengan modul ini . Buku ini juga memiliki indikator dan tujuan umum khusus yang menjadi standar pembelajaran dalam buku panduan atau modul ini . Buku ini juga disertai dengan bagian pengantar yang berguna sebagai pembuka buku atau bagian awal pembahasan mengenai Perubahan yang Terjadi Pada Ibu Hamil. Buku ini berisikan tentang konsep dasar Perubahan yang Terjadi Pada Ibu Hamil yang membahas tentang penerimaan paternal terhadap kehamilan dan respon emosi paternal pada ibu hamil . Buku ini juga berisikan latihan dan tes formatif pada bagian akhir setelah penjelasan uraian , yang berguna untuk mengetahui kemampuan kita memahami bahan uraian yang telah disediakan , yang juga disertai dengan kunci jawaban.

Kegiatan Belajar 1

PERUBAHAN PADA PATERNAL @ 100 menit

Kehamilan melibatkan perubahan fisik maupun emosional dari ibu serta perubahan sosial dalam keluarga.

Bidan sebagai pemberi layanan yang berhubungan langsung dengan ibu hamil diharapkan mempunyai dasar ilmu pengetahuan dan keterampilan yang baik terutama dalam menghadapi tugas dalam memberikan dukungan pada ibu dan keluarganya dalam membantu perubahan-perubahan paternal dan respon emosi paternal yang terjadi pada ibu hamil.

Karena penatalaksanaan yang benar akan memberikan kontribusi keberhasilan asuhan kebidanan pada ibu hamil mengenai perubahan paternal.

1. Mahasiswa mampu menganalisa penerimaan paternal terhadap kehamilan.

2. Mahasiswa mampu menganalisa respon emosi paternal pada ibu hamil.

Penerimaan Paternal Terhadap Kehamilan

Orang yang paling penting bagi seorang wanita hamil biasanya ialah ayah sang anak. Semakin banyak bukti menunjukkan bahwa wanita yang diperhatikan dan dikasihi oleh pasangan prianya selama hamil akan menunjukkan lebih sedikit gejala emosi dan fisik, lebih sedikit komplikasi persalinan, dan lebih mudah melakukan penyesuaian selama masa nifas.

Suami dapat memberikan dukungan dengan mengerti dan memahami setiap perubahan yang terjadi pada istrinya, memberikan perhatian dengan penuh kasih sayang dan berusaha untuk meringankan beban kerja istri (Ai Yeyeh Rukiah, 2014).

Sebagian pria menganggap kehamilan sebagai bukti kejantanannya dan tidak berfikir sama sekali tentang tanggung jawabnya terhadap ibu dan anak. Akan tetapi, bagi kebanyakan pria kehamilan dapat merupakan kesempatan ia dengan sungguh-sungguh mempersiapkan diri menjadi seorang ayah. Hal yang harus dilakukan untuk menjadi seorang ayah adalah sebagai berikut.

Menerima Kehamilan

May (1982c) menemukan bahwa kesiapan ayah untuk menyambut suatu kehamilan dicerminkan dalam tiga aspek:

a. Keuangan yang relative cukup

Penyesuaian dalam keuangan harus dilakukan untuk menyesuaikan diri terhadap penurunan pendapatan dan peningkatan pengeluaran karena kehadiran seorang anggota keluarga baru.

b. Hubungan yang stabil dengan pasangan

Pasangan yang memiliki hubungan yang stabil sebelum kehamilan terjadi cenderung menjadi lebih dekat karena akan berperan sebagai orang tua (Laderman, 1984).

c. Kepuasan dalam hubungan memiliki anak

Kehamilan pasangannya akan mengakhiri periode tanpa anak kehidupan seorang pria. Banyak pria memandang status memiliki anak dan menjadi ayah sebagai bagian dari rencana kehidupan mereka. Pasangan yang merencanakan kehamilan lebih mudah menerima kehamilan (Laderman, 1984).

( http://adelinecalonperawat.blogspot.com/2010/03/dinamika-keluarga-pada-masa-hamil.html)

Jordan (1990) mendeskripsikan 3prosesperkembanganyang dialami oleh calonayah, yaitu mengaitkan dengan realitas akankehamilandananak, mengenal peranorang tuadari keluargadanlingkunganmasyarakat, serta berusaha melihat relevansi akanchildbearing.

Priaakan menunjukkan reaksi bangga dan gembira ketika diberitahu tentang beritakehamilanistrinya, walaupun akan menunjukkangejalaambivalenseperti istrinya, terutama dalam hal komitmen dan penambahan tanggung jawab. Kehadiranjaninakan menjadi nyata bagi calonayahsaat mendengarkandenyut jantung janin, merasakan pergerakanjanin, serta melihatjaninmelaluisonogram.

Selama masakehamilandanmelahirkan, tanggung jawab utamapriayaitu memberikandukungan penuh kepada istrinya. Mereka terkadang kecewa karena hanya dianggap sebagai pendukung dan penolong, bukan sebagai bagian dari calonorang tua. Maka dari itu, diadakan grup pendukung atau kelas bagi calonayahmengenal perannya lebih jauh. Di forum iniprialain yang sudah berpengalaman berbagi pengalamannya dalam menghadapikehamilan,melahirkan, dan bahkan mengasuhanak.

Calonayahterkadang mengobservasiprialain yang sudah menjadiayahdan mencoba bersikap seperti seorangayahuntuk menentukan kenyamanan dan kesesuaian dengan konsepnya akan peran seorangayah. Calonayahmencariinformasitentangperawatandan tumbuh-kembangbayi, sehingga dapat mempersiapkan diri untuk tanggung jawab yang baru.

Meskipun mendapatkanpengetahuanyang banyak akan persiapan menjadiayah, akan tetapi tetap saja belum siap untuk mempelajarinya saat ini, sehingga mungkin masih abstrak akanpengetahuandan pelatihan tentangperawatan bayi. Maka dari itu,perawatharus mengulang kembaliinformasi-informasitersebut setelahbayilahir, sehingga pengetahuannya menjadi relevan dengan praktiknya (http://www.lusa.web.id/adaptasi-paternal/2011).

Ada 3 perkembangan/karakteristik :

1. Periode awal / Fase Pemberitahuan

Terjadi beberapa jam/minggu.

Pada fase ini (calon ayah) dapat menerima.

Faktor biologis dari kehamilan, ia membutuhkan kedudukan bahwa ia akan menjadi ayah.

Respon pertama yaitu mencari informasi tentang kehamilan dengan perasaan takut, cemas, bingung.

7

2. Periode II / Fase Penundaan

Suatu fase penerimaan/menyadari bahwa ia akan mempunyai bayi & berubah.

Laki-laki tampak sadar akan rencana hidup &gaya hidup.

3. Periode III / Fase Perhatian

Pada saat ini karakteristik ayah aktif terlibat dalam kehamilan & hubungan dengan anak.

Ia membutuhkan kedudukan bahwa ia tahu perannya selama persalinan & ia menjadi kepala keluarga.

Pada fase ini berkonsentrasi pada pengalaman yang dimiliki pada wanita hamil & merasa hubungannya lebih baik dengan istri karena ia akan menjadi ayah & dunia sekelilingnya menentukan peran bapak di masa datang.

(https://loveachunung.wordpress.com/2011/01/05/perubahan-adaptasi-psikologi-dalam-kehamilan/)

Memberikan Respon Emosi Paternal yang baik pada Ibu Hamil

Respon emosi pria terhadap peran seorang ayah, kekawatirannya dan kebutuhannya akan informasi berubah-ubah sepanjang masa hamil. May (1982) menguraikan tiga tahap yang menandai tiga tugas pengembangan yang dialami ayah yang menantikan bayinya :

a. Fase pengumuman

Dapat berlangsung beberapa jam sampai beberapa minggu. Tugas perkembangannya ialah menerima fakta biologis akan kehamilan. Reaksi pria terhadap kepastian akan kehamilan meliputi rasa suka cita atau rasa terkejut, tergantung apakah kehamilan itu diinginkan atau tidak diinginkan.

b. Fase moratorium

Merupakan periode penyesuaian terhadap kenyataan hamil. Tugas perkembangan pada fase ini adalah menerima kehamilan. Tahap ini dapat relative singkat atau berlangsung terus sampai trimester terakhir.

c. Fase Pemusatan

Dimulai pada masa trimester terakhir dan ditandai dengan keterlibatan aktif sang ayah, baik dalam kehamilan maupun dalam hubungan denagn anaknya. Tugas perkembangannya ialah bernegosiasi dengan pasangannya tentang peran yang ia lakukan selama masa bersalin dan mempersiapkan diri menjadi orang tua.

Pria menunjukkan berbagai respons emosi terhadap kehamilan pertama pasangannya. Dalam studi yang dilakukan oleh May, ditemukan tiga gaya khas:

a. Gaya Pengamat

Sikap menjauhi kehamilan. Ayah yang bahagia menyambut kehamilan menunjukkan sikap mendukung pasangannya dan ingin menjadi ayah yang baik. Akan tetapi, karena nilai budayadan merasa malu, mereka menjauhkan diri dari aktifitas, seperti mengikuti kelas prenatal, membuat keputusan tentang menyusui dan memilih perawatan professional.

b. Gaya Ekspresif

Respons emosi yang kuat terhadap kehamilan dan keinginan untuk menjadi pasangan secara penuh dalam rencana mereka. Suami menunjukkan kesadaran akan kebutuhan istri mereka untuk memperoleh dukungan dan menyadari saat-saat mereka tidak mampu memberi dukungan yang istri mereka perlukan.

c. Gaya instrumental

Diperlihatkan oleh pria yang menekankan bahwa tugasnya harus diselesaikan dan memandang dirinya sebagai pengurus atau menejer kehamilan. Mereka merasa bertanggung jawab akan hasil akhir kehamilan dan melindungi serta mendukung istrinya.

Dukungandan peran serta suami selamakehamilanmeningkatkan kesiapanibu hamildalam menghadapikehamilandanpersalinanbahkan dapat memicuproduksi ASI. Tugas suami yaitu memberikan perhatian dan membina hubungan baik dengan istri, sehingga istri mengkonsultasikan setiap masalah yang dialaminya selamakehamilan.

Contohdukungansuami selamakehamilanantara lain: mengajak istri jalan-jalan ringan, menemani istri memeriksakan kehamilannya, tidak membuat masalah dalam berkomunikasi.

6

Setiap ayah mempunyai sikap yang mempengaruhi prilakunya terhadap suatu kehamilan. Dengan sikap tersebut, ia menyesuaikan diri terhadap kehamilan dan peran sebagai orang tua. Sama seperti ibu calon ayah juga memerlukan dukungan saat ia mempersiapkan diri untuk peran barunya.

Empat jenis dukungan yang diperlukan untuk mempersiapkan diri menjadi ayah, seperti yang digambarkan oleh House (1981), memberi pedoman yang dapat digunakan tenaga medis yang memberi asuhan pada calon ayah antara lain:

1. Dukungan emosi

Sumber utama dukungan pria ialah pasangannya. Dukungan ini harus dimodifikasi, sehingga memungkinkan untuk mengasuh bayi dan memberikan asuhan tambahan terhadap kebutuhan istrinya. Oleh karena itu para ayah perlu mencari dukungan dari keluarga dan teman-temannya.

2. Dukungan instrumental

Ayah perlu mengetahui bahwa ia dapat bergantung kepada keluarga atau teman-temannya, jika memerlukan bantuan.

3. Dukungan informasi

Ayah perlu mengetahui siapa saja yang dapat memberikan nasehat tentang cara menyelesaikan persoalan yang tiba-tiba muncul.

4. Dukungan penilaian

Ayah perlu menemukan orang lain yang dapat memberikan kriteria yang dapat digunakan untuk mengukur keterampilannya.

(http://adelinecalonperawat.blogspot.com/2010/03/dinamika-keluarga-pada-masa-hamil.html)

Peran Bidan dalam Membantu Mengatasi Perubahan Paternal terhadap Kehamilan

Sebagai tenaga kesehatan, dapat memberi dukungan dengan memberi dukungan dengan menjelaskan den meyakinkan pada ibu hamil dan suami bahwa apa yang terjadi pada ibu (istri dari suami tersebut) adalah sesuatu yang sangat normal. Membantu ibu dan suami untuk memahami setiap perubahan yang terjadi pada ibu tersebut baik fisik maupun psikologis. Yakinkan kepada suami dan ibu bahwa keadaan ibu akan mulai terasa lebih baik dan berbahagi pada trimester kedua (Ai Yeyeh Rukiah dkk, 2014).

LATIHAN

1. Jelaskan mengapa dukungan suami sangat penting dimasa kehamilan seorang istri !

2. Sebutkan beberapa periode awal/fase pemberitahuan pada perkembangan/karakteristik

dalam persiapan menjadi ayah?

3. Jelaskan bagaimana gaya pengamat pada respon emosi !

4. Jelaskan bagaimana perubahan emosi yang terjadi pada suami (calon ayah) !

5. Jelaskan bagaimana gaya instrumental pada respon emosi !

6. Sebutkan 4 jenis dukungan yang diperlukan untuk mempersiapkan diri menjadi ayah !

7. Sebutkan contoh dukungan suami yang diharapkan istri yang sedang hamil !

8. Seorang ayah sering kali merasa malu dan mereka menjauhkan diri dari aktifitas, seperti mengikuti kelas prenatal, membuat keputusan tentang menyusui dan memilih perawatan professional. Jelaskan mengapa hal tersebut bias terjadi !

9. Sebutkan beberapa fase III/fase perhatian pada perkembangan/karakteristik dalam

persiapan menjadi ayah !

10. Jelaskan bagaimana perubahan paternal yang terjadi terhadap kehamilan !

Perubahan paternal pasti terjadi pada semua suami (calon ayah) pada saat

pasangannya sedang hamil. Priaakan menunjukkan reaksi bangga dan gembira ketika diberitahu tentang beritakehamilanistrinya, karena ia akan melakukan hal baru lagi dalam kehidupannya.

Calonayahterkadang mengobservasiprialain yang sudah menjadiayahdan

mencoba bersikap seperti seorangayahuntuk menerima kehamilan dan menentukan kenyamanan dan kesesuaian dengan konsepnya akan peran seorang ayah. Calon ayah mencari informasitentangperawatandan tumbuh-kembangbayi, sehingga dapat mempersiapkan diri untuk tanggung jawab yang baru. Sikap seorang ayah dalam menerima kehamilan ialah :

Kesiapan menyambut kehamilan

Realitas akan kehamilan dan anak

Mengenal peran orangtua

Peran dari keterlibatan ayah

Persiapan menjadi ayah

Sebagian pria menganggap kehamilan sebagai bukti kejantanannya dan tidak

berfikir sama sekali tentang tanggung jawabnya terhadap ibu dan anak. Akan tetapi, bagi kebanyakan pria kehamilan dapat merupakan kesempatan ia dengan sungguh-sungguh mempersiapkan diri menjadi seorang ayah.

Seorang ayah juga akan mengalami perubahan respon emosi terhadap peran

seorang ayah, kekawatirannya dan kebutuhannya akan informasi berubah-ubah sepanjang masa hamil. Dukungandan peran serta suami selamakehamilanmeningkatkan kesiapanibu hamildalam menghadapikehamilan, beberapa materi dalam merespon emosi perubahan paternal ialah :

Respons Emosi

Dukungan Suami

Identifikasi Peran Ayah

Sebagai tenaga kesehatan, dapat memberi dukungan dengan memberi dukungan

dengan menjelaskan den meyakinkan pada ibu hamil dan suami bahwa apa yang

terjadi pada ibu (istri dari suami tersebut) adalah sesuatu yang sangat normal.

Membantu ibu dan suami untuk memahami setiap perubahan yang terjadi pada ibu

tersebut baik fisik maupun psikologis. Yakinkan kepada suami dan ibu bahwa

keadaan ibu akan mulai terasa lebih baik dan berbahagi pada trimester kedua

Kegiatan Belajar 2

Respond pada paternal dan sibling

Kehamilanadalahsuatukrisismaturitasyangdapatmenimbukanstres, tapi berharga karena wanita tersebut menyiapkan diri untuik memberikan perawatan dan mengemban tanggung jawab yang lebih besar (Bobak. Lowdermik, dan Jensen, 2005.

Kehamilanmerupakantantanganperkembanganyang harus dihadapi seluruhkeluarga,daripasangan suami-istri hingga anggota keluarga yang lain. Masa kehamilan banyak disertai tekanan dan ancaman, khususnya bagi calon ibu., seperti perubahan citra tubuh, perubahan hormonal, bahkan ketidaknyamanan di berbagai aspek fisiologis dan psikologis. Oleh karena itu, seluruj anggota keluarga harus dapat beradaptasi pada kehamilan ini dana menginterpretasikannya berdasarkan kebutuhan masing-masing (Grosman, Eichler, Winckoff, 1988, Lowdermik dan Jensen 2005.

3. Menganalisis respon paternal terhadap perubahan citra tubuh

4. Menganalisis persiapan sibling atau saudara kandung

Kehamilan adalah suatu krisis maturitas yang dapat menimbulkan stress, tetapi berharga karena wanita tersebut menyiapkan diri untuk memberi perawatan dan mengemban tanggung jawab yang lebih besar.

Kehamilan melibatkan seluruh anggota keluarga, dengan hadirnya seorang anggota keluarga baru sehingga terjadi perubahan hubungan dalam keluarga. Maka setiap anggota keluarga harus beradaptasi terhadap kehamilan dan menginterpretasinya berdasarkan kebutuhan masing-masing (Grossman, Eichler, Wif, 1980).

Seiring kesiapannya untuk menghadapi peran baru, wanita tersebut mengubah konsep dirinya agar ia siap menjadi orang tua. Secara bertahap, ia berubah dari seseorang yang bebas dan berfokus pada diri sendiri menjadi seorang yang seumur hidup berkomitmen untuk merawat individu lain. Pertumbuhan ini membutuhkan pengawasan tugas-tugas perkembangan tertentu: menerima kehamilan, mengidentifikasi peran ibu, mengatur kembali hubungan antara ibu dengan anak perempuan, serta antara dirinya dengan pasangannya, membangun hubungan dengan anak yang belum lahir dan mempersiapkan diri untuk menghadapi pengalaman melahirkan (Ruben, 1967: Lederman, 1984: Stainton, 1985).

Oleh karena itu ibu hamil sangat memerlukan perhatian dan dukungan dari keluarga dan tenaga kesehatan. Adanya dukungan ini menyebabkan ibu merasa aman dan nyaman dalam melewati kehamilannya. Psikologi ibu hamil sangatlah unik dan sensitive, oleh karena itu dukungan yang diberikan harus serius dan maksimal.

A. Respon Paternal terhadap Perubahan Citra Tubuh

Orang yang paling penting bagi seorang wanita hamil biasanya ialah ayah sang anak (Richardson, 1983). Wanita yang diperhatikan dan dikasihi oleh pasangan prianya selama hamil akan menunjukkan lebih sedikit gejala emosi dan fisik, lebih sedikit komplikasi persalinan, dan lebih mudah melakukan penyesuaian selama masa nifas. Ada dua kebutuhan utama yang ditunjukkan wanita selama mereka hamil:

Menerima tanda-tanda bahwa ia dicintai dan dihargai

Merasa yakin akan penerimaan pasangannya terhadap sang anak dan mengasimilasi bayi tersebut ke dalam keluarga

Lederman (1984) melaporkan bahwa hubungan istri dan suami bertambah dekat selama masa hamil. Dalam studinya, ia mengatakan bahwa kehamilan berdampak mematangkan hubunagn suami istri akibat peran dan aspek-aspek yang baru yang ditemukan dalam diri masing-masing pasangan.

Sebagian pria menganggap kehamilan sebagai bukti kejantanannya dan tidak berfikir sama sekali tentang tanggung jawabnya terhadap ibu dan anak. Akan tetapi, bagi kebanyakan pria kehamilan dapat merupakan kesempatan ia dengan sungguh-sungguh mempersiapkan diri menjadi seorang ayah.

1. PERUBAHAN ADAPTASI PSIKOLOGI PADA IBU HAMIL

Ada beberapa anggapan terhadap perubahan psikologi yang terjadi selama kehamilan, hal ini berkaitan dengan beberapa perubahan biologis. Kejadian dan proses psikologi ini diidentifikasi pada trimester kehamilan yang akan dibahas dibawah ini.

2. PERUBAHAN PERILAKU PADA IBU HAMIL

Kabar kehamilan akan memberikan kebahagiaan bagi pasangan yang mengharapkan kehadiran sang buah hati. Setiap ibu yang mengalami kehamilan pasti akan mengalami perubahan perilaku yang dipengaruhi oleh perubahan hormonal. Saat memutuskan untuk hamil suami dan istri harus benar-benar siap dengan segala perubahan yang akan terjadi pada ibu baik perubahan fisik maupun perilaku, agar suami maupun istri siap menghadapinya. Jangan sampai perubahan ini membuat pasangan jadi tidak harmonis.

Berikut ini beberapa perubahan psikologis yang terjadi pada ibu selama masa kehamilannya:

1. Cenderung malas

Para suami harus memahami bahwa kemalasan ini bukan timbul begitu saja, melainkan pengaruh perubahan hormonal yang sedang dialami istrinya. Jadi tidak ada salahnya bila suami menggantikan peran istri untuk beberapa waktu. Misalnya dengan menggantikannya membereskan tempat tidur, membuat kopi sendiri.

2. Lebih sensitive

Biasanya, wanita yang hamil juga berubah jadi lebih sensitif. Sedikit-sedikit tersinggung lalu marah. apa pun perilaku ibu hamil yang dianggap kurang menyenangkan, harus dihadapi dengan santai. Jika suami tidak bias menghadapi dan menerima dengan baik maka hal itu akan berdampak pada janinnya.

3. Minta perhatian lebih

Biasanya ibu hamil akan lebih manja dan selalu ingin diperhatikan. Meskipun baru pulang kerja dan sangat letih, usahakan untuk menanyakan keadaannya saat itu. Perhatian yang diberikan suami, walau sedikit, bisa memicu tumbuhnya rasa aman yang baik untuk pertumbuhan janin. Demikian pula ketika istri merasakan pegal-pegal dan linu pada tubuhnya. Istri sering meminta suami untuk mengusap tubuhnya. Sebaiknya lakukan sambil memberikan perhatian dengan mengatakan bahwa hal ini memang sering dialami wanita yang sedang hamil dan diperlukan kesabaran untuk menghadapinya.

4. Gampang cemburu

Terkadang sifat cemburu istri terhadap suami muncul tanpa alasan. Pulang telat sedikit saja, istri akan menanyakan hal macam-macam. Selain disebabkan perubahan hormonal, istri pun mulai tidak percaya diri dengan penampilan fisiknya. Untuk menenangkannya, suami perlu menjelaskan dengan bijaksana bahwa keterlambatannya dikarenakan hal-hal yang memang sangat penting dan bukan karena perselingkuhan. Bila perlu, ceritakan dengan terperinci aktivitas.

5. Akibat hormon progesterone

Perubahan perilaku pada ibu hamil merupakan hal wajar karena produksi hormon progesteronnya sedang meningkat. Hal inilah yang mempengaruhi banyak hal, termasuk psikis ibu. Perubahan hormon yang terjadi pada ibu hamil sebenarnya sama persis dengan perubahan hormon pada wanita yang sedang mengalami siklus haid, perubahan hormon yang terjadi tidak selamanya akan mempengaruhi psikis ibu hamil. Ada juga yang perilakunya tidak berubah.

Hal ini disebabkan kerentanan psikis setiap orang yang berbeda-beda. Daya tahan psikis dipengaruhi oleh kepribadian, pola asuh sewaktu kecil, atau kemauan ibu untuk belajar menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut. Biasanya ibu yang menerima atau bahkan sangat mengharapkan kehamilan akan lebih mudah menyesuaikan diri dengan berbagai perubahan.

Secara fisik dan psikis, mereka lebih siap. Berbeda dari ibu yang tidak siap, contohnya karena kehamilannya tidak diinginkan, umumnya merasakan hal-hal yang lebih berat. Begitu pula dengan ibu yang sangat memperhatikan estetika tubuh. Dia akan merasa terganggu dengan perubahan fisik yang terjadi selama kehamilan. Seringkali ibu sangat gusar dengan perutnya yang semakin gendut, pinggul lebih besar, payudara membesar, rambut menjadi kusam, dan sebagainya.

Tentu hal ini akan semakin membuat psikis ibu menjadi tidak stabil. Perubahan psikis umumnya lebih terasa di trimester pertama kehamilan. Kala itu pula, ibu masih harus menyesuaikan diri dengan berbagai perubahan hormon yang terjadi. Lalu berangsur hilang di trimester kedua dan ketiga karena ibu sudah bisa menyesuaikan dirinya.

B. WASPADAI PERUBAHAN BERLEBIHAN

Perubahan perilaku pada ibu hamil, jika kadarnya masih normal, tidak akan mengganggu proses tumbuh kembang janin. Namun, ada batasan yang mesti diwaspadai, yakni saat perilaku ibu sudah keterlaluan. Kriteria keterlaluan memang terkesan rancu, tapi yang pasti waspadai jika ibu terlihat dilanda kecemasan berlebih atau stres sehingga perilakunya bisa membahayakan janin. Misalnya, kemalasan ibu sampai membuatnya masa bodoh dengan kehamilannya. Atau kemarahan yang terjadi sudah sering berubah menjadi amukan.

Kondisi psikis yang terganggu akan berdampak buruk pada aktivitas fisiologis dalam diri ibu. Misalnya, suasana hati yang kelam dan emosi yang meledak-ledak dapat mempengaruhi detak jantung, tekanan darah, produksi adrenalin, aktivitas kelenjar keringat dan sekresi asam lambung. Di samping itu, dapat pula memunculkan gejala fisik seperti letih, lesu, gelisah, pening, dan mual. Semua dampak ini akhirnya akan merugikan pertumbuhan janin karena si kecil sudah dapat merasakan dan menunjukkan reaksi terhadap stimulasi yang berasal dari luar dirinya.

Masa trimester pertama merupakan masa kritis menyangkut pembentukan organ tubuh janin. Oleh karena itu, walaupun sifat pemalas, pemarah, sensitif, dan manja wajar muncul di masa hamil, Banyak hal yang bisa dilakukan. Jika perubahan ini ditanggapi secara positif, baik ibu maupun janin akan lebih sehat kondisinya.

Inilah hal-hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi kemungkinan munculnya dampak psikis yang negative.

1. Menyimak informasi seputar kehamilan

Berbagai informasi mengenai kehamilan bisa didapat dari buku, majalah, koran, tabloid, atau situs kehamilan di internet. Dengan mengetahui akar masalah yang terjadi maka ibu bisa lebih tenang menghadapi kehamilan. Ibu pun jadi tahu mana yang boleh dan mana yang tidak boleh dilakukan. Sebaliknya, jika tidak berusaha mencari tahu terhadap perubahan pada dirinya, tak mustahil akan timbul berbagai perasaan yang mungkin saja sangat mengganggu kondisi psikis.

2. Kontrol teratur

Kontrol bisa dilakukan pada dokter kandungan atau bidan. Saat konsultasi, ibu bisa menanyakan tentang perubahan psikis yang dialami. Biasanya, bila ibu perlu penanganan lebih serius, dokter atau bidan akan menganjurkan ibu untuk menemui psikolog atau psikiater yang dapat membantu kestabilan emosi.

3. Perhatian suami

Perhatian yang diberikan oleh suami bisa membangun kestabilan emosi ibu.

4. Jalin komunikasi

Jangan pernah menutupi perubahan psikis yang terjadi, tetapi komunikasikanlah hal itu kepada suami. Dengan begitu diharapkan suami bisa berempati dan mampu memberi dukungan psikologis yang dibutuhkan. Dukungan dari lingkungan, terutama suami, sangat berpengaruh terhadap kestabilan emosi ibu hamil. Sebaliknya, perasaan ibu hamil yang dipendam sendiri tidak akan membawa perubahan. Suami tetap tidak acuh dan masalah ibu jadi berkepanjangan.

5. Beraktivitas

Sangat dianjurkan agar ibu mencari aktivitas apa pun yang dapat meredakan gejolak perubahan psikis. Bisa dengan menjahit, melukis, bermain musik, atau apa pun. Umumnya, ibu yang aktif di luar rumah bisa mengatasi berbagai perubahan psikisnya tersebut dengan lebih baik.

6. Perhatikan kesehatan

Tubuh yang sehat akan lebih kuat menghadapi berbagai perubahan, termasuk perubahan psikis. Kondisi ini bisa terwujud dengan berolahraga ringan dan memperhatikan asupan gizi. Hindari mengonsumsi makanan yang dapat membahayakan janin, seperti makanan yang mengandung zat-zat aditif, alkohol, rokok, atau obat-obatan yang tidak dianjurkan bagi kehamilan.

7. Relaksasi

Bila ingin mendapatkan perasaan yang lebih relaks, ibu bisa mengatasinya dengan mendengarkan musik lembut, belajar memusatkan perhatian sambil mengatur napas, senam yoga, dan bentuk relaksasi lainnya.

1. Persiapan sibling atau saudara kandung

Berbagai berita kehadiran seorang adik baru dapat merupakan krisis utama bagi seorang anak. Beberapa factor yang mempengaruhi respons seseorang anak antara lain umur, sikap orangtua, peran ayah, lama waktu berpisah dengan ibu, peraturan kunjungan di rumah sakit, dan bagaimana anak itu dipersiapkan untuk suatu perubahan (Spero, 1993; Fortier,dkk,1991).

a. Respon saudara kandung terhadap kehamilan berbeda-beda, bergantung pada usia dan kebutuhan mereka. Anak usia setahun mungkin tidak banyak menyadari proses ini, tetapi anak usia dua tahun memperhatikan perubahan pada penampilan ibunya. Pada usia tiga atau empat tahun, anak-anak ingin diceritakan asal muasal mereka dan menerimanya sebagai hal yang sama dengan kehamilan ibu saat ini. Anak usia sekolah menunjukkanminat klinis terhadap kehamilan ibunya. Remaja awal dan pertengahan, yang pikirannya dipenuhi pengenalan akan identitas seksual mereka, mungkin mengalami kesulitan untuk menerima bukti nyata aktivitas seksual orangtua mereka. Remaja lanjut tampak tidak begitu peduli. Jikasaudara kandungtidak dipersiapkan dari awal dalam menghadapi anggotakeluargabaru, maka dikhawatirkan akan terjadisibling rivalry.

Hal yang dapat dilakukan untuk menghindari terjadinyasibling, antara lain:

1. Anakdiberitahu sejak awal tentang kehamilannya

2. Anakdiberi kesempatan merasakan bayinya bergerak dalam rahim

3. Anakdilibatkan dalam membantu persiapan kelahiran adiknya

4. Bantuanakuntuk menyesuaikan padaperubahanini

5. Kenalkananakdengan profilbayi

6. Mengajakanaksaat memeriksakan kehamilannya

b. Sibling Rivalry

Kehadiran anggota keluarga baru (bayi) dalam keluarga dapat menimbulkan situasi krisis terutama pada saudara-saudaranya, sehingga perlu dipersiapkan.

1. PengertianSibling Rivalry

Sibling rivarlyadalah bentuk perilaku anak yang memiliki adik baru. Anak cenderung bersikap lebih nakal karena merasa cemburu dan tersaingi atas kehadiran adiknya, terlebih lagi ketika ia melihat ibunya sedang bersama adiknya. Perilaku ini biasanya ditunjukan untuk menarik perhatian ibu dan biasanya muncul pada anak-anak usia 12-18 bulan.

Kamus kedokteran Dorland (Suherni, 2008):sibling(anglo-saxon sib dan ling bentuk kecil)anak-anakdariorang tuayang sama, seorang saudara laki-laki atu perempuan. Disebut juga sib.Rivalrykeadaan kompetisi atau antagonisme.Sibling rivalryadalah kompetisi antarasaudara kandunguntuk mendapatkan cinta kasih, afeksi dan perhatian dari satu kedua orang tuanya, atau untuk mendapatkan pengakuan atau suatu yang lebih.

a. Sibling rivalryadalah kecemburuan, persaingan dan pertengkaran antara saudara laki-laki dan saudara perempuan. Hal ini terjadi pada semuaorang tuayang mempunyai duaanakatau lebih.

b. Sibling rivalryatau perselisihan yang terjadi padaanak-anaktersebut adalah hal yang biasa bagianak-anakusia antara 5-11 tahun. Bahkan kurang dari 5 tahun pun sudah sangatmudahterjadisibling rivalryitu. Istilah ahli psikologi hubungan antar anak-anak seusia seperti itu bersifat ambivalent dengan love hate relationship.

2. Faktor-Faktof yang Dapat MenimbulkanSibling Rivalrydan Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan

Menurut Boyle, pencetus timbulnyasibling rivalryada dua yaitu:

1. Usia

Jarak antara kakak beradik yang dekat cenderung menimbulkan adanyasibling rivalry. Perbedaan usia antara 2 sampai 4 tahun merupakan usia yang paling mengancam terutama bila kakak masih sangat muda dan belum memahami situasi. Sibling rivalrymuncul umumnya pada anak usia prasekolah yaitu pada usia 1 tahun sampai 6 tahun.

2. Jenis kelamin

Jenis kelamin yang berbeda antara kakak adik cenderung jarang menimbulkan persaingan dibanding anak yang memiliki jenis kelamin yang sama. Jenis kelamin yang berbeda antara kakak adik lebih menunjukan hubungan yang positif dibanding kakak adik yang memiliki jenis kelamin sama.

Faktor lain yang dapat berpengaruh terhadap munculnyasibling rivalry diantaranya:

1) Peran orang tua

2) Besarnya keluarga

Besarnya keluarga mempengaruhi sering dan kuatnya rasa cemburu dan iri hati. Cemburu lebih umum pada keluarga kecil dengan 2-3 anak dari pada dalam keluarga besar dimana tidak ada anak yang menerima perhatian lebih besar dari orang tua.

3) Umur

Jarak kelahiran anak dan usia anak berpengaruh terhadap munculnyasibling rivalry.

4) Jenis kelamin

Jenis kelamin yang berbeda dari anak dapat meningkatkan timbulnyasibling rivalrydibanding yang berjenis kelamin sama.

5) Posisi anak

Sibling rivalrycenderung terjadi antara anak pertama dengan anak kedua dibanding dengan anak terakhir.

Selain itu, ada banyakfaktoryang menyebabkansibling rivalry, antara lain:

Masing-masinganakbersaing untuk menentukan pribadi mereka, sehingga ingin menunjukkan pada saudara mereka.

Anakmerasa kurang mendapatkan perhatian, disiplin dan mau mendengarkan dariorang tuamereka.

Anak-anakmerasa hubungan denganorang tuamereka terancam oleh kedatangan anggotakeluargabaru/bayi.

Tahap perkembangananakbaikfisikmaupunemosiyang dapat mempengaruhiproseskedewasaan dan perhatian terhadap satu sama lain.

Anakfrustasi karena merasa lapar, bosan atau letih sehingga memulai pertengkaran.

Kemungkinan,anaktidak tahu cara untuk mendapatkan perhatian atau memulai permainan dengan saudara mereka.

Dinamikakeluargadalam memainkan peran.

Pemikiran orang tua tentang agresi dan pertengkaran anak yang berlebihan dalam keluarga adalah normal.

Tidak memiliki waktu untuk berbagi, berkumpul bersama dengan anggota keluarga.

Orang tuamengalamistresdalam menjalani kehidupannya.

Anak-anakmengalamistresdalam kehidupannya.

Caraorang tuamemperlakukananakdan menangani konflik yang terjadi pada mereka.

3. Hal yang perlu diperhatikan orang tua untuk mengatasisibling rivalry, sehingga anak dapat bergaul dengan baik, antara lain:

1. Tidak membandingkan antara anak satu sama lain.

2. Membiarkan anak menjadi diri pribadi mereka sendiri.

3. Menyukai bakat dan keberhasilan anak-anak Anda.

4. Membuat anak-anak mampu bekerja sama daripada bersaing antara satu sama lain.

5. Memberikan perhatian setiap waktu atau pola lain ketika konflik biasa terjadi.

6. Mengajarkan anak-anak Anda cara-cara positif untuk mendapatkan perhatian dari satu sama lain.

7. Bersikap adil sangat penting, tetapi disesuaikan dengan kebutuhan anak. Sehingga adil bagi anak satu dengan yang lain berbeda.

8. Merencanakan kegiatan keluarga yang menyenangkan bagi semua orang.

9. Meyakinkan setiap anak mendapatkan waktu yang cukup dan kebebasan mereka sendiri.

10. Orang tua tidak perlu langsung campur tangan kecuali saat tanda-tanda akan kekerasan fisik.

11. Orang tua harus dapat berperan memberikan otoritas kepada anak-anak, bukan untuk anak-anak.

12. Orang tua dalam memisahkan anak-anak dari konflik tidak menyalahkan satu sama lain.

13. Jangan memberi tuduhan tertentu tentang negatifnya sifat anak.

14. Kesabaran dan keuletan serta contoh-contoh yang baik dari perilaku orang tua sehari-hari adalah cara pendidikan anak-anak untuk menghindarisibling rivalryyang paling bagus.

4. Tanda-TandaSibling Rivalry

Anda dapat mengeksploitasikan perasaan cemburu dengan berbagai cara yang kreatif, yaitu :

1. Melakukan kekerasan baik secara fisik maupun psikis seperti memukul adik atau kakaknya, mendorong anak lain dari pangkuan ibunya, memahami secara verbal atau melakukan penghinaan.

2. Regresi pada anak yang lebih tua seperti menunjukan perilaku perkembangan sebelumnya misal, kembali mengompol atau meminta botol susu

3. Displacement, anak mengalami perubahan penampilan disekolah misalnya menunjukan perilaku yang buruk disekolah.

4. Anak mengalami gangguan dalam tidur dan terjadi perubahan dalam pola tidurnya

5. Anak mengalami depresi atau menderita kegelisahan akan perpisahan.

5. DampakSibling Rivalry

Pengaruh dari sibling rivalry dapat berdampak pada anak, orangtua dan masyarakat secara tidak langsung. Efek dari perilaku ini merupakan dampak jangka lama pada anak maupun masyarakat saat anak menjadi bagian dalam masyarakat antara lain :

1. Anak

Dampak pada anak ada dua hal yang utama. Pertama, anak dapat tumbuh sangat agresif, karena perilaku persaingan yang agresif yang berlangsung lama pada awal masa kanak-kanak dimana pada tahap ini konsep diri mulai terbentuk. Dampak kedua adanya sibling rivalry yaitu anak menjadi rendah diri, karena anak yang merasa gagal dalam merebut cinta kasih dari orangtua dan bila hal ini terjadi secara berulang-ulang anak dapat merasa kecewa dan hilang kepercayaan diri. Anak tumbuh menjadi individu yang sulit beradaptasi terhadap krisis yang ditemui pada tahap perkembangan selanjutnya, terutama pada masa penuh krisis seperti pada masaadolence

2. Orangtua

Orangtua dapat menjadi stres dengan tingkah laku yang ditunjukan anak-anak dengansibling rivalry.

3. Masyarakat

Anak yang tumbuh menjadi dewasa dengan kepribadian yang terbentuk dari dampak negatif sibling rivalry yaitu, perilaku psikologis yang merusak yang dapat berupa perilaku agresif atau perilaku kriminal tertentu yang mengganggu masyarakat.

6. Sibling Rivalrypada Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra Sekolah

1. Pada Neonatus

Pada Neonatus dengan sibling rivalry cara mengatasinya :

Orang tua jangan campur tangan langsung, campur tangan langsung diperlukan saat terdapat tanda-tanda akan terjadinya kekerasan fisik.

Pisahkan keduanya hingga masing-masing tenang, lalu suruh mereka kembali dengan sedikitnya satu ide tentang cara menyelesaikan masalah hingga tidak akan terulang lagi.

Tidak penting yang memulai siapa yang memulai masalah, karena orang tua tak mungkin menemukan anak mana yang bersalah, karena tak satupun dari mereka yang 100% benar ataupun salah.

Jika anak-anak selalu memperebutkan benda yang sama, misalnya mereka rebutan TV, ajaklah mereka dan ajari membuat jadwal daftar TV.

Bantu anak-anak mengembangkan ketrampilan dan menyelesaikan masalah sendiri tanpa kekerasan.

Ajari mereka bagaimana cara berkompromi, menghormati orang lain dan memutuskan sesuatu secara adil.

Jangan berteriak-teriak pada anak-anak.

Ajaklah setiap anak untuk mengungkapkan perasaan mereka tentang saudaranya, misalnya rasa marah dan kecewa. Hal ini akan membantu mereka untuk mengenali emosi negatif dan mengatasinya dikemudian hari

Belajarlah mengatur kemarahan agar anak-anak bisa belajar untuk tidak mudah marah sehingga tidak ada pertengkaran. Tidak perlu berargumen bahwa orang tua sudah bersikap adil, karena sebesar apapun usaha orang tua, anak-anak tetap menemukan ketidakadilan dari perlakuan orang tua.

2. Pada Bayi

Siblingrivalryadalah bentuk prilaku anak yang memiliki adik baru. Anak cenderung bersikap lebih nakal karena merasa cemburu dan tersaingi atas kehadiran adiknya., terlebih lagi ketika ia melihat ibunya sedang bersama adiknya. Prilaku ini biasanya ditunjukkan untuk menarik perhatian ibu dan biasa muncul pada anak-anak usia 12-18 bulan.

3. Pada Balita

Siblingrivalrydapat diartikan sebagai persaingan antara saudara kandung. Persaingan antara saudara kandung merupakan respon yang normal seorang anak karena merasa ada ancaman gangguan yang mengganggu kestabilan hubungan keluarganya dengan adanya saudara baru.

7. Cara beradaptasi pada tahap perkembangan ini agar tidak terjadinya sibling rivalry antara lain:

a) Merubah pola tidur bersama dengan anak-anak pada beberapa minggu sebelum kelahiran.

b) Mempersiapkan keluarga dan kawan-kawan anak balitanya dengan menanyakan perasaannya terhadap kehadiran anggota baru.

c) Mengajarkan pada orang tua untuk menerima perasaan yang ditunjukkan oleh anaknya.

d) Memperkuat kasih-sayang terhadap anaknnya.

4) Pada Anak Pra Sekolah

Pada usia anak prasekolah biasanya orang tua sudah akan kembali melahirkan. Itu berarti seorang anak akan memiliki seorang adik. Hal ini menciptakan suatu keaadaan yang disebut Sibling Rivalry. Ini dikarenakan anak tersebut merasa kasih sayang orang tuanya berpindah pada adiknya.Sibling rivairyadalah perselisihan yang terjadi pada anak atau perselisihan antara kakak dan adik.Sibling rivairyadalah semangat kecemburuan atau kemarahan antar kakak dan adik yang dimulai sejak kelahiran adik dalam keluraga. Faktor penyebabsibling rivairyyakni;

1. Jenis kelamin antara saudara kandung

Jenis kelamin yang sama dari anak dapat meningkatkan timbulnya sibling rivairy dibandingkan dengan jenis kelamin yang berbeda. Hal ini dikarenakan jenis kelamin yang sama antara saudara kandung dapat memicu terjadinya iri hati yang dikarenakan kebutuhan dan karakteristik yang sama.

2. Perbedaan usia antara saudara kandung

Sibling rivairymuncul ketika selisih usia saudara kandung terlalu dekat, karena kehadiran adik dianggap menyita waktu dan perhatian terlalu banyak dari orangtua

3. Sikap orang tua

Sikap orangtua yang membagi perhatian dengan orang lain, mengidolakan anak tertentu, perasaan kesal orangtua, dan membanding-bandingkan anak dapat memicu terjadinyasibling rivairypada anak. Hal ini dapat mengakibatkan anak merasa mendapatkan perlakuan dan perhatian yang tidak sama dari orangtuanya.

4. Jumlah keluarga

Cemburu lebih umum terjadi pada keluarga kecil dengan 2-3 anak daripada dalam keluarga besar dimana tidak ada anak yang menerima perhatian lebih besar dari prang tua. Hal ini dikarenakan bila hanya terdapat 2 atau 3 saudara dalam keluarga akan cenderung sering berinteraksi dibandingkan dengan jumlah anggota keluarga yang lebih banyak.

7. Segi PositifSibling Rivalry

Meskipunsibling rivalrymempunyaipengertianyang negatif tetapi ada segi positifnya, antara lain:

Mendoronganakuntuk mengatasi perbedaan dengan mengembangkan beberapa keterampilan penting.

Cara cepat untuk berkompromi dan bernegosiasi.

Mengontrol dorongan untuk bertindak agresif.

Oleh karena itu agar segi positif tersebut dapat dicapai, makaorang tuaharus menjadi fasilitator.

a. MengatasiSibling Rivalry

Beberapa hal yang perlu diperhatikanorang tuauntuk mengatasisibling rivalry, sehinggaanakdapat bergaul dengan baik, antara lain:

Tidak membandingkan antaraanaksatu sama lain.

Membiarkananakmenjadi diri pribadi mereka sendiri.

Menyukai bakat dan keberhasilananak-anakAnda.

Membuatanak-anakmampu bekerja sama daripada bersaing antara satu sama lain.

Memberikan perhatian setiap waktu atau pola lain ketika konflik biasa terjadi.

Mengajarkananak-anakAnda cara-cara positif untuk mendapatkan perhatian dari satu sama lain.

Bersikap adil sangat penting, tetapi disesuaikan dengan kebutuhananak. Sehingga adil bagianaksatu dengan yang lain berbeda.

Merencanakankegiatankeluargayang menyenangkan bagi semua orang.

Meyakinkan setiapanakmendapatkan waktu yang cukup dan kebebasan mereka sendiri.

Orang tuatidak perlu langsung campur tangan kecuali saat tanda-tanda akan kekerasanfisik.

Orang tuaharus dapat berperan memberikan otoritas kepadaanak-anak, bukan untukanak-anak.

Orang tuadalam memisahkananak-anakdari konflik tidak menyalahkan satu sama lain.

Jangan memberi tuduhan tertentu tentang negatifnya sifatanak.

Kesabaran dan keuletan serta contoh-contoh yang baik dariperilakuorang tuasehari-hari adalah carapendidikananak-anakuntuk menghindarisibling rivalryyang paling bagus.

LATIHAN

1. Pada kenyataannya semua anak merasa terancam dengan kedatangan seorang bayi baru, meskipun dengan deraat yang berbeda-beda. Hal apa sajakan yang dapat dilakukan untuk mempersiapkan sang kakak agar dapat menerima kehadiran adik barunya?

2. Sebutkan dua kebutuhan utama yang ditunjukkan wanita selama kehamilan!

3. Hasil penelitian Indonesia, menyatakan bahwa dukungan suami yang diharapkan istri. Sebutkan contoh lima hal dukungan tersebut!

4. Mengapa peran suami sangat dibutuhkan oleh istri semasa kehamilannya terutama pada masa menjelang persalinan?

5. Tindakan apakah yang perlu dilakukan untuk mengatasi saudara kandung untuk menerima kehadiran calon adik kandung barunya?

Respon seudara kandung terhadap kehamilan berbeda-beda, bergantung pada usia dan kebutuhan mereka. Anak usia setahun mungkin tidak banyak menyadari proses ini, tetapi anak usia dua tahun memperhatikan perubahan pada penampilan ibunya. Pada usia tiga atau empat tahun, anak-anak ingin diceritakan asal muasal mereka dan menerimanya sebagai hal yang sama dengan kehamilan ibu saat ini. Anak usia sekolah menunjukkanminat klinis terhadap kehamilan ibunya. Remaja awal dan pertengahan, yang pikirannya dipenuhi pengenalan akan identitas seksual mereka, mungkin mengalami kesulitan untuk menerima bukti nyata aktivitas seksual orangtua mereka. Remaja lanjut tampak tidak begitu peduli.

Jika saudara kandung tidak dipersiapkan dari awal dalam menghadapi anggota keluarga baru, maka dikhawatirkan akan terjadi Sibling Rivalry.

1. Ada tiga tahap/fase yang menandai tiga tugas pengembangan yang dialami ayah yang menantikan bayinya, kecuali....

a. Fase Pengumuman

b. Fase Pemusatan

c. Fase Internal

d. Fase Moratorium

2. Dukungan ini dimodifikasi, sehingga memungkinkan untuk mengasuh bayi dan

memberikan asuhan tambahan terhadap kebutuhan istrinya. Dukungan tersebut merupakan salah satu jenis dukungan yang diperlukan untuk mempersiapkan diri menjadi ayah yang dapat digunakan tenaga medis yang memberi asuhan pada calon ayah. Jenis dukungan tersebut adalah....

a. Dukungan penilaian

b. Dukungan informasi

c. Dukungan instrumental

d. Dukungan emosi

5. Berikut adalah beberapa ciri-ciri salah satu periode/fase dari persiapan menjadi ayah dalam perkembangan/karakteristik ayah,

1. Pada saat ini karakteristik ayah aktif terlibat dalam kehamilan & hubungan dengan anak.

2. Ia membutuhkan kedudukan bahwa ia tahu perannya selama persalinan & ia menjadi kepala keluarga.

3. Pada fase ini berkonsentrasi pada pengalaman yang dimiliki pada wanita hamil & merasa hubungannya lebih baik dengan istri karena ia akan menjadi ayah & dunia sekelilingnya menentukan peran bapak di masa datang.

Fase yang dimaksud merupakan periode/fase....

a. Periode awal / Fase Pemberitahuan

b. Periode II / Fase Penundaan

c. Periode III / Fase Perhatian

d. Periode IV / Fase Penerimaan

4. Contohdukungansuami selamakehamilan sangat diperlukan istri yang sedang hamil untuk itu, penelitian di Indonesia meneliti ada beberapa contohdukungansuami yang diharapkan istri yang sedanghamilantara lain, kecuali....

a. Suami menunjukkan kebahagiaan padakehamilanistri saat ini

b. Suami selalu berada di tempat kerja dan sibuk dengan pekerjaannya

c. Suami membantu tugas istri

d. Suami memperhatikankesehatanistri

5. Yang merupakan ciri-ciri dari Fase Pemberitahuan (periode awal) ialah...

a. Pada saat ini karakteristik ayah aktif terlibat dalam kehamilan & hubungan dengan anak.

b. Laki-laki tampak sadar akan rencana hidup &gaya hidup.

c. Faktor biologis dari kehamilan, ia membutuhkan kedudukan bahwa ia akan menjadi ayah.

d. Suami perlu mengetahui bahwa ia dapat bergantung kepada keluarga atau teman-temannya, jika memerlukan bantuan.

6. May (1982) menemukan bahwa kesiapan ayah untuk menyambut suatu kehamilan dicerminkan dalam 3 aspek, kecuali....

a. Keuangan yang relative cukup

b. Hubungan yang stabil dengan pasangan

c. Kepuasan dalam hubungan memiliki anak akankehamilandananak

d. Mengaitkan dengan realitas

7. Pada fase pemusatan, tugas perkembangannya ialah..

a. Bernegosiasi dengan pasangannya tentang peran yang ia lakukan selama masa bersalin dan mempersiapkan diri menjadi orang tua.

b. Menerima kehamilan

c. Menerima fakta biologis akan kehamilan

d. Menyambut suatu kehamilan

8. Jordan (1990) mendeskripsikanprosesperkembanganyang dialami oleh calonayah, yaitu:

a. Mengenal peranorang tuadari keluargadanlingkunganmasyarakat.

b. Membutuhkan kedudukan bahwa ia akan menjadi ayah.

c. Mencari informasi tentang kehamilan dengan perasaan takut, cemas, bingung.

d. Membutuhkan kedudukan bahwa ia tahu perannya selama persalinan & ia menjadi kepala keluarga.

9. Ada 3 perkembangan/karakteristik untuk persiapan menjadi ayah yaitu, kecuali...

a. Periode awal / Fase Pemberitahuan

b. Periode II / Fase Penundaan

c. Fase IV/ Fase Moratorium

d. Fase III / Fase Perhatian

10. Contohdukungansuami selamakehamilanantara lain...

a. Membuat masalah dalam berkomunikasi

b. Menemani istri memeriksakan kehamilannya

c. Tidak memperhatikan kesehatan istri

d. Merasa tidak senang mendapat keturunan

11. Ada 4 dukungan yang perlu dipersiapkan untuk menjadi seorang ayah, kecuali..

a. Dukungan emosi

b. Dukungan instrumental

c. Dukunngan informasi

d. Dukungan paternal

12. Apa yang dimaksud dengan sibling rivalry?

a. Persiapan sibling

b. Kecemburuan, persaingan dan pertengkaran antara saudara laki-laki dengan saudara perempuan.

c. Keakraban antara saudara laki-laki dengan saudara perempuan.

d. Penerimaan saudara laki-laki terhadap adik barunya.

13. Factor-faktor apakah yang mempengaruhi seorang anak dalam menerima kedatangan/kelahiran adik barunya (Spero, 19993 dan Portier dkk, 1991).

a. Lama waktu berpisah dengan ibu

b. Dukungan saudara kandung

c. Penolakan saudara kandung

d. Keharmonisan dalan keluarga

14. Keluarga child-bearing adalah

a. Pembawaan anak-anak

b. Keterlibatan keluarga dalam mengasuh anak

c. Keluarga yang menantikan kelahiran anak pertama

d. Proses kelahiran anak pertama

15. Apakah tujuan seorang calon ayah mengobservasi temannya yang telah menjadi seorang ayah?

a. Mempersiapkan diri untuk tanggung jawab yang baru.

b. Menentukan kenyamanan dan kesesuaian dengan konsepnya akan peran seorang ayah

c. Melatih diri untuk menjadi seorang ayah

d. Memperlakukan anak temannya itu untuk diperlakukan seperti anaknya sendiri.

16. Ada 3 tugas pengembangan yang dialami ayah yang menantikan bayinya (may, 1982), kecuali..

a. Fase moratorium

b. Fase pemusatan

c. Fase pengumuman

d. Menerima kehadiran anak

17. Ketika hamil, seorang wanita berubah dari seseorang yang bebas dan berfokus pada diri sendiri menjadi seorang yang seumur hidup berkomitmen untuk merawat seorang individu lain, oleh karena itu ibu hamil sangat membutuhkan dukungan. Adanya dukungan dapat menyebabkan ibu merasakan hal-hal berikut, kecuali..

a. Rasa aman dan nyaman

b. Rasa bahagia dan diperhatikan

c. Merasa diabaikan

d. Merasa nyaman dan bahagia

18. Ibu hamil sangat membutuhkan dukungan suami selama masa kehamilan. Sebutkan factor-faktor apakah yang menyebabkan seorang ibu dapat memperoleh atau tidak memperoleh dukungan suami..

a. Keintiman hubungan

b. Adanya komunikasi yang bermakna

c. Adanya masalah atau kekhawatiran akan bayinya

d. A, b, dan c benar.

19. Dalam kehamilan sering kali ibu merasakan tidak aman dan nyaman. Beberapa ketidaknyamanan yang terjadi pada trimester 1 adalah..

a. Diare

b. Noctunia

c. Stretch mark

d. Edema dependent

20. Orang yang paling penting bagi seorang wanita hamil adalah ayah sang anak. Berikut ini adalah hal-hal yang berdampak positif terhadap tubuh ibu ketika ia mendapat perhatian yang cukup pada trimester 1, kecuali..

a. Lebih sedikit gejala emosi dan fisik

b. Lebih sedikit komplikasi

c. Lebih mudah melakukan penyesusaian

d. Lebih merasa jelek dan aneh

KUNCI JAWABAN

1. C

2. D

3. C

4. B

5. C

6. D

7. A

8. A

9. C

10. B

11. D

12. B

13. A

14. C

15. B

16. D

17. C

18. D

19. D

20. D

Ny. N umur 27 tahun hamil ke-2. Anak pertama berumur 1,8 tahun. Datang ke BPM untuk memeriksakan kehamilan dan berkonsultasi. Ia berkonsultasi bahwa anaknya belum dapat menerima kehamilannya.

1. Dari kasus diatas, Bagaimana cara adaptasi kehamilan yang dapat dilakukan Ny. N pada anaknya, kecuali

a. Merubah polatidurbersama dengananak-anakpada beberapa minggu sebelumkelahiran.

b. Mempersiapkankeluargadan kawan-kawananakbatitanya dengan menanyakan perasaannya terhadap kehadiran anggota baru.

c. Memperkuatkasih sayangterhadap anaknnya.

d. Tidak membandingkan antaraanaksatu sama lain

2. Perasaan cemburu dengan bayi atau saudara kandung yang sedang dikandung atau baru diahirkan disebut....

a. Sibling Rivalry

b. Metode Kangguru

c. Bounding Attachment

d. Bounding

3. Sibling Rivalry dapat timbul terhadap:

a. Saudara sepupu

b. Anak yang lebih tua

c. Nenek dan kakek

d. A dan B benar

Ny. F baru saja melahirkan anak keduanya satu minggu yang lalu. Ny. F merasakan perubahan sikap pada anak pertamanya yang berjenis kelamin laki-laki berumur 2 tahun. Setelah adiknya lahir anak pertama ny. F menjadi lebih manja dan Peningkatan upaya menarik perhatianorang tuamaupun anggotakeluarga lain.

4. Dari kasus diatas, bagaimana mengatasi perubahan sikap yang terjadi pada anak pertamanya...

a. Meyakinkan anak bahwa ia mendapatkan perhatian yang sama

b. Memperkuat kasih sayang terhadap anaknya

c. Lebih memperhatikan sang adik dibandingkan sang kakak

d. A dan B benar

5. Hal-hal yang dapat mencegah terjadinya sibling rivalry adalah:

a. Menjauhkan anak yang lebih tua dari bayi

b. Melarang untuk memegang/mencium bayi

c. Melibatkan anak dalam tugas ringan perawatan bayi

d. Menitipkan anak yang lebih tua ke rumah nenek

6. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi seorang anak dalam menerima kedatangan/kelahiran adik barunya (Spero, 19993 dan Portier dkk, 1991).

e. Lama waktu berpisah dengan ibu

f. Dukungan saudara kandung

g. Penolakan saudara kandung

h. Keharmonisan dalam keluarga

7. Peran bidan dalam mengatasi sibling rivalry

a. Membantu menciptakan terjadinya ikatan antara ibu dan bayi dalam jam pertama pasca kelahiran.

b. Memberikan dorongan pada ibu dan keluarga untuk memberikan respon positif tentang bayinya, baik melalui sikap maupun ucapan dan tindakan

c. A dan B salah

d. A dan B benar

8. Berikut ini merupakan faktor terjadinya sibling rivalry,kecuali...

a. Anakmerasa kurang mendapatkan perhatian, disiplin dan mau mendengarkan dariorang tuamereka.

b. Anakfrustasi karena merasa lapar, bosan atau letih sehingga memulai pertengkaran.

c. Caraorang tuamemperlakukananakdan menangani konflik yang terjadi pada mereka

d. Orang tuatidak perlu langsung campur tangan kecuali saat tanda-tanda akan kekerasanfisik.

9. Cara mengatasi sibling rivalry ialah....

a. Menyukai bakat dan keberhasilananak-anak

b. Mengajarkananak-anakAnda cara-cara positif untuk mendapatkan perhatian dari satu sama lain.

c. Orang tuaharus dapat berperan memberikan otoritas kepadaanak-anak, bukan untukanak-anak.

d. Semua benar

10. Adaptasi remaja dalam menghadapi kehadiran anggota keluarga baru ialah,kecuali...

a. Berkurangnyaikatankepadaorang tua.

b. Keterlibatan dan ingin membantu dengan persiapan untukbayi.

c. Peningkatan upaya menarik perhatianorang tuamaupun anggotakeluargalain.

d. Remajamenghadapiperkembanganseksmereka sendiri.

Kunci Jawaban

1. D

2. A

3. B

4. D

5. C

6. A

7. D

8. D

9. D

10. C

Hani, ummi, dkk. 2011. Asuhan Kebidanan pada kehamilan Fisiologis. Jakarta: Salemba Medika

Rukiah, Ai Yeyeh, dkk. 2013. Asuhan Kebidanan 1 (Kehamilan). Jakarta: TIM

https://www.scribd.com/doc/94854162/ANATOMI-FISIOLOGI-KEHAMILAN

https://www.scribd.com/doc/37479306/Adaptasi-Psikososial-Pada-Masa-Kehamilan

Rukiah, Ai Yeyeh dkk. 2014. Asuhan Kebidanan Kehamilan. Jakarta: 2014.

http://www.lusa.web.id/adaptasi-paternal/2011

https://loveachunung.wordpress.com/2011/01/05/perubahan-adaptasi-psikologi-dalam-kehamilan/

http://www.lusa.web.id/adaptasi-paternal/2011

Kebutuhan%20Psikologis%20Ibu%20Hamil%20%20%20Askeb%20I%20(Kehamilan)%20%20%20LUSA.html/2011/

http://adelinecalonperawat.blogspot.com/2010/03/dinamika-keluarga-pada-masa-hamil.html

PENYUSUN

MODUL BAHAN AJAR

ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN

(

PENGANTAR

INDIKATOR PEMBELAJARAN

URAIAN MATERI

RANGKUMAN

Penelitian di Indonesia, dukungan suami yang diharapkan istri yang sedang hamil antara lain:

Suami mendambakan bayi dalam kandungan istri

Suami senang mendapatkan keturunan

Suami menunjukkan kebahagiaan pada kehamilan istri saat ini

Suami memperhatikan kesehatan istri

Suami menghibur atau menenangkan ketika istri menghadapi masalah

Suami menasehati istri agak tidak terlalu lelah berkerja

Suami membantu tugas istri

Suami berdoa untuk kesehatan istri dan keselamatan ibu-calon bayi

Suami menunggu ketika istri melahirkan baik secara normal maupun operasi

(Kebutuhan%20Psikologos%20Ibu%20Hamil%20%20%20Askeb%20I%20%20(Kehamilan)%20%20%20LUSA.html/2011)

Dukungan Suami

Respon Emosi

Persiapan Menjadi Ayah

TES FORMATIF

DAFTAR PUSTAKA

Peran dari Keterlibatan Ayah

Mengenal Peran Orangtua

Realitas akan Kehamilan dan Anak

Kesiapan Menyambut

Kehamilan

URAIAN MATERI

INDIKATOR PEMBELAJARAN

PENGANTAR

FANNY PRICILLAWATY

FEBY IVANA

FEBRIANI SYAFITRI

HAFIZAH NURWINDAYU

Indentifikasi Peran Ayah

RANGKUMAN

PAGE

1