37
SEPSIS Sepsis neonatus , sepsi s neonat orum dan septi kemia neonatus meru pakan isti lah yang telah digunakan untuk menggambarkan respon sistemik terhadap infeksi pada bayi baru lahir. Ada sediki t kes epa kat an pada penggun aan is til ah secara tepat, ya itu apa kah har us dibata si  berdasarkan pada infeksi bakteri, biakaan darah positif, atau keparahan sakit, kini ada  pembahasan yang cukup banyak mengenai definisi sepsis yang tepat dalam kepustakaan  perawatan kritis. Hal ini merupakan akibat dari ledakan informasi mengenai patogenensis sepsis dan ket ers edi anya zat baru unt uk ter api pot ensial, misal nya ant ibodi monoklonal ter hada p endotoksin dan faktor nekrosis tumor !"#$, yang dapat mengobati sepsis yang mematikan pada  binatang percobaan. %ntuk menge&aluasi dan memanfaatkan cara terapi baru ini secara tepat, 'sepsis( memerlukan definisi yang lebih tepat. Pen yeba b dapa t tida k dike tah ui, teta pi orga nisme peny ebab yang laz im pada neo natu s meli puti  E. Coli, Listeria monocytogenes, streptococci grup B, enterovirus, dan virus herpes simpleks serta organisme penyebab yang lazim pada anak-anak meliputi  N.  Meningitides, Streptococcus pneumoniae, dan Staphy lococc us aureus  (Enrione & Powell, 2007! 2!2 Epidemiologi Insid en sepsi s neonat orum beraga m menur ut defini siny a, dari )*+)--- kelahiran hidup di negara mau dengan fluktuasi yang besar sepanang waktu dan tempat geografis. /eragaman ins ide ns dar i 0S ke 0S lai nny a dapat dihubungka n deng an angk a prem aturit as, per awatan  prenatal, pelaksanaan persalinan, kondisi lingkungan di ruang perawatan. "ng ka seps is neonator um meningkat se#ara bermakna pada bayi dnegan berat badan lahir rendah dan bila ada $aktor re siko ibu (obstetrik atau tanda-ta nda korioamni onitis, seperti ketub an pe #ah lama (% ' am, demam int rap ar tum ibu (%) 7,* o , le uko sit osi ibu (% '!0 00 , pelunakan uterus dan takikardia anin (%'0 kali+menit! akto r re sik o host mel iputi en is ke lamin lak i-l aki, #a#at imun di dap at atau kong eni tal, gala ktos emi a (  E.coli), pemb eri an besi intr amus kul ar , ano mali kon geni tal ( salu ran ken #ing , aspl eni a, miel omen ingo kel, sal uran sinus , om$a liti s dan kemb ar

SEPSIS n Cerebral Palsy

Embed Size (px)

Citation preview

8/17/2019 SEPSIS n Cerebral Palsy

http://slidepdf.com/reader/full/sepsis-n-cerebral-palsy 1/37

SEPSIS

Sepsis neonatus, sepsis neonatorum dan septikemia neonatus merupakan istilah yang

telah digunakan untuk menggambarkan respon sistemik terhadap infeksi pada bayi baru lahir.

Ada sedikit kesepakatan pada penggunaan istilah secara tepat, yaitu apakah harus dibatasi

 berdasarkan pada infeksi bakteri, biakaan darah positif, atau keparahan sakit, kini ada

 pembahasan yang cukup banyak mengenai definisi sepsis yang tepat dalam kepustakaan

 perawatan kritis. Hal ini merupakan akibat dari ledakan informasi mengenai patogenensis sepsis

dan ketersedianya zat baru untuk terapi potensial, misalnya antibodi monoklonal terhadap

endotoksin dan faktor nekrosis tumor !"#$, yang dapat mengobati sepsis yang mematikan pada

 binatang percobaan. %ntuk menge&aluasi dan memanfaatkan cara terapi baru ini secara tepat,

'sepsis( memerlukan definisi yang lebih tepat.

Penyebab dapat tidak diketahui, tetapi organisme penyebab yang lazim pada

neonatus meliputi  E. Coli, Listeria monocytogenes, streptococci grup B, enterovirus, dan

virus herpes simpleks serta organisme penyebab yang lazim pada anak-anak meliputi  N.

 Meningitides, Streptococcus pneumoniae, dan  Staphylococcus aureus  (Enrione & Powell,

2007!

2!2 Epidemiologi

Insiden sepsis neonatorum beragam menurut definisinya, dari )*+)--- kelahiran hidup

di negara mau dengan fluktuasi yang besar sepanang waktu dan tempat geografis. /eragaman

insidens dari 0S ke 0S lainnya dapat dihubungkan dengan angka prematuritas, perawatan

 prenatal, pelaksanaan persalinan, kondisi lingkungan di ruang perawatan. "ngka sepsis

neonatorum meningkat se#ara bermakna pada bayi dnegan berat badan lahir rendah dan

bila ada $aktor resiko ibu (obstetrik atau tanda-tanda korioamnionitis, seperti ketuban

pe#ah lama (% ' am, demam intrapartum ibu (%)7,*o, leukositosi ibu (%'!000,

pelunakan uterus dan takikardia anin (%'0 kali+menit!

aktor resiko host meliputi enis kelamin laki-laki, #a#at imun didapat atau

kongenital, galaktosemia ( E.coli),  pemberian besi intramuskular, anomali kongenital

( saluran ken#ing, asplenia, mielomeningokel, saluran sinus , om$alitis dan kembar

8/17/2019 SEPSIS n Cerebral Palsy

http://slidepdf.com/reader/full/sepsis-n-cerebral-palsy 2/37

(terutama kembar kedua dari  anin yang terin$eksi! Prematuritas merupakan $aktor

resiko baik pada sepsis mulai-awal maupun mulai-akhir!

2!) Etiologi

akteri, virus, amur, dan protozoa (arang dapat menyebabkan sepsis pada

neonatus! Penyebab yang paling sering dari sepsis mulai-awal adalah streptococcus group B

(SGB) dan bakteri enterik yang didapat disebabkan oleh ./, virus herpes simplek (.1,

enterovirus dan  E.coli ! Pada bayi dengan berat badan sangat rendah, Candida dan

stafiloous oagulase!negatif ( 345., merupakan patogen yang paling umum pada sepsis

mulai-akhir!

.elain itu dapat disebabkan karena penyakit in$eksi yang diderita ibu selama

kehamilan, perawatan antenatal yang tidak memadai, pertolongan persalinan yang tidak 

higiene, partus lama, partus dengan tindakan, kelahiran kurang bulan, 6, #a#at

bawaan, atau adanya trauma lahir, as$iksia neonatus, tindakan invasid pada neonatus!

2!8 Patogenesis

1alaupun arang teradi, penghirupan cairan amnion yang terinfeksi dapat menyebabkan

 pneumonia dan sepsis dalam rahim, ditandai dengan distres anin atau asfiksia neonatus.

Pemaparan terhadap patogen saat persalinan dan dalam ruang perawatan atau dimasyarakatmerupakan mekanisme infeksi setelah lahir.

2anifestasi fisiologi respon terhadap peradangan ditengahi oleh berbagai sitokin

 proradang, terutama !"#, interleukin*), dan interleukin*3 dan oleh hasil samping akti&asi sistem

komplemen dan koagulasi. 1alaupun penelitian bbl terbatas, namun nampak bahwa produksi

 beberapa sitokin dapat menurun, yang konsisten dengan terganggunya respon radang. "amun

 peningkatan kadar interleukin*3, !"#, dan faktor pengaktif trombosit telah dilaporkan pada bbl

yang menderita sepsis neonatorum dan "E4. Interleukin*3 nampaknya merupakan sitokin yang

 paling sering meningkat pada sepsis neonatorum.

2ikroorganisme atau kuman penyebab infeksi dapat mencapai neonatus melalui beberapa

cara yaitu 5

8/17/2019 SEPSIS n Cerebral Palsy

http://slidepdf.com/reader/full/sepsis-n-cerebral-palsy 3/37

a$ Pada masa natenatal atau sebelum lahir pada masa antenatal kuman dari ibu setelah

melewati plasenta dan umbilicus masuk kedalam tubuh bayi melalui sirkulasi darah anin.

/uman penyebab infeksi adalah kuman yang dapat menembus plasenta, antara lain &irus

herpes, influenza,dan lain*lain. 6akteri yang dapat melalui alur ini antara lain malaria,

sifilis, dan to7oplasma.

 b$ Pada masa intranatal atau saat persalinan infeksi saat persalinan teradi karena kuman yang

ada pada &agina dan ser&iks naik mencapai korion dan amnion akibatnya teradi amnionitis

dan korionitis, selanutnya kuman melalui umbilicus masuk ke tubuh bayi. 4ara lain yaitu,

saat persalinan, cairan amnion yang sudah terinfeksi dapat terinhalasi oleh bayi dan masuk 

ke traktus digesti&us dan traktus respiratorius, kemudian menyebabkan infeksi pada lokasi

tersebut.c$ Infeksi pascanatal atau sesudah persalinan. Infeksi yang teradi sesudah kelahiran, umumnya

teradi akibat infeksi nosokomial dari lingkungan diluar rahim.

d$ Sepsis menyebabkan sindrom respons inflamasi sistemik systemic inflamatory respons

syndrome, SI0S$ akibat infeksi.

e$ Proses yang kompleks teradi akibat efek produk atau toksin bakteri yang tersirkulasi, yang

dimediasi oleh pelepasan sitokin, teradi sebagai hasil dari bakteremia yang berlanut.

f$ 8angguan fungsi pulmonal, hati, atau ginal dapat teradi akibat pelepasan sitokin yang

 berlebihan.

2!* 9ani$estasi linis

Pada 669, infeksi harus dipertimbangkan pada diagnosis banding tanda*tanda fisik.

Semuanya ini mungkin mempunyai penelasan noninfeksi. 6ila banyak sistem terlibat atau bila

tanda*tanda kardiorespirasi menunukan sakit berat. :anda awal mungkin terbatas pada hanya

satu sistem, seperti apnea, takipnea dengan retraksi, atau takikardia, namun pemeriksaan

laboratorium dan klinis se#ara menyeluruh biasanya akan mengungkapkan kelainan

lainnya! ayi yang tersangka sepsis seharusnya diperiksa untuk mengetahui penyakit

sistem multiorgan! "sidosi metabolik sering teradi! ipoksemia dan retensi karbon

dioksida dapat dikaitkan dengan sindrom pernapasan kongenital dan dewasa (;. atau

pneumonia!

anyak bbl yang terin$eksi tidak memilki kelainan $isiologi sistemik yang serius!

anyak bayi dengan pneumonia dan bayi dengan 5E3 stadium << tidak menderita sepsis!

.ebaliknya, 5E3 stadium <<< biasanya disertai oleh geala sistemik sepsis, dan in$eksi

8/17/2019 SEPSIS n Cerebral Palsy

http://slidepdf.com/reader/full/sepsis-n-cerebral-palsy 4/37

saluran ken#ing (=:< akibat uropati obstruksi, dapat mempunyai kelainan hematologis

dan hepatis yang serupa dengan sepsis! .etiap bayi harus dievaluasi kembaliu sepanang

waktu untuk menentukan apakah perubahan $isiologis akibat in$eksi telah men#apai

tingkat sedang hingga berat yang konsisten dengan sepsis!

9ani$etasi akhir sepsis meliputi tanda-tanda edema serebral dan+atau trombosis,

gagal napas sebagai akibat sindrom distres respirasi didapat (";., ipertensi pulmonal,

gagal antung, gagal ginal, penyakit hepatoseluler dengan hiperbilirubinemia, dan

peningkatan enzim, waktu protrombin dan waktu tromboplastin parsial yang memanang,

syok septik, pendarahan adrenal disertai insu$isiensi adrenal, kegagalan sumsum tulang

(trombositopenia, netropenia, anemia, dan koagulasi intravaskular diseminata!

2!> ;iagnosis

Adanya infeksi merupakan kriteria diagnosis pertama yang harus ditemukan ada:ah

 penting untuk di catat bahwa bayi dengan sepsis bakteri dapat memiliki biakan darah negatif,

sehingga pendekatan lain untuk identifikasi harus diambil. %i untuk menunukan respon radang

meliputi lau endap darah, protein 4*reaktif, haptoglobin, fibrinogen, pewarna tetrazolium

nitroblue, dan fosfatase alkali leukosit. Pada umumnya, ui ini memilki sensitifitas yang terbatas

dan tidak membantu. Hanya angka hitung darah lengkap serta hitung enis dan rasio neutrofil

imatur terhadap neutrofil total yang dapat memberikan informasi prediktif segera dibandingkan

dengan standar umur. "eutropenia lebih sering teradi daripada neutrofilia pada sepsis

neonatorum berat, namun neutropenia ini dapat uga teradi berkaitan dengan hipertensi ibu,

sensitisasi neonatus, perdarahan peri&entrikular, keang*keang, pembedahan dan mungkin

hemolisis. 6ila rasio neutrofil imatur dibanding neutrofil total -,)3 atau lebih besar, hal ini

menunukan adanya infeksi bakteri.

/riteria besarnya perubahan fisiologis pada bbl dengan sepsis kini belum ditentukan,

namun harus sesuai dengan pengaruh sistemik mediator endogen pada satu atau lebih sistemorgan. 2isalnya, pengaruh sepsis pneumonia pada fungsi harus melampaui kerusakn lokal pada

 paru*paru.

8/17/2019 SEPSIS n Cerebral Palsy

http://slidepdf.com/reader/full/sepsis-n-cerebral-palsy 5/37

2!7 Pengobatan

Pengobatan sepsis neonatorum dapat dibagi menadi terapi antimikrobia pada patogen

yang dicurigai atau yang telah diketahui dan perawatan pendukung. 4airan, elektrolit, dan

glukosa harus dipantau dengan teliti, disertai dengfan perbaikan hipo&olemia, hiponatremia,

hipokalsemia, dan hipoglikemia, serta pembatasan cairan ika sekresi hormon antidiuretik tidak 

memadai. Syok, hipoksia, dan asidosis metabolik harus dideteksi dan dikelola dengan pemberian

agen inotropik, resusitasi cairan, dan &entilasi makanik. 4ksigenasi ?aringan yang #ukup

harus dipertahankan karena dukungan ventilasi seringkali diperlukan untuk gagal napas

yang disebabkan oleh pneumonia kongenital, sirkulasi anin menetap, atau ;. dewasa.

ipoksia re$rakter dan syok memerlukan oksigenasi membran ekstrakorporeal , yang

telah menurunkan angka mortalitas pada bayi #ukup bulan dengan syok sepsis dan

sirkulasi anin persisten! iperbilirubinemia harus dipantau dan ditangani dengan

trans$usi tukar karena resiko kern ikterik meningkat oleh adanya sepsis! 5utrisi parenteral

harus dipertimbangkan pada bayi yang tidak dapat makan se#ara enteral!

;<3 dapat menyertai septikemia neonatus! "ngka trombosit, b, P:, P::, dan

produk-produk pe#ahan $ibrin harus dipantau! ;<3 dapat diatasi dengan penatalaksanaan

sepsis primer, namun ika pendarahan teradi, berikan plasma beku segar, trans$usi

trombosit, atau darah lengkap!

/arena penurunan umlah neutrofil dihubungkan dengan prognosis yang buruk telah

dilakukan seumlah percobaan klinis terapi penggantian polimorfonuklear, dengan hasil yang

 ber&ariasi. Sepsis yang tidak responsif terhadap antibiotik dengan neutropenia menetap dapat

merupakan indikasi untuk tranfusi garnulosit. Penggunaan faktor perangsang koloni granulosit*

makrofag sedang diteliti. Penggobatan menggunakan I;I8 yang mengandung antibodi spesifik 

kini sedang diteliti secara klinis. /ini, tranfusi granulosit, faktor perangsang koloni granulosit,

dan I;I8 merupakan terapi eksperimental yang nilainya belum elas.

Penting untuk mengingat bahwa agen non bakteri yang infeksius dapat menyebabkan

sindrom sepsis neonatorum. Infeksi herpes simples memerlukan penanganan spesifik. Agen

harus dipertimbangkan pada semua penderita yang memiliki hasil biakan negatif namun

kondisinya terus memburuk meskipun telah diberikan perawatan pendukung dan penggunaan

antibiotik berspektrum luas.

8/17/2019 SEPSIS n Cerebral Palsy

http://slidepdf.com/reader/full/sepsis-n-cerebral-palsy 6/37

;osis antibiotik untuk sepsis neonatorum @

a! "mpisilin 200 mg+kg +hari, dibagi ) atau 8 kali pemberian!

b! /entamisin * mg+kg +hari, dibagi dalam 2 kali pemberian!

#! loram$enikol 2* mg+kg +hari, dibagi ) atau 8 kali pemberian!

d! Eritromisin *0 mg+kg +hari, dibagi dalam ) dosis!e! erikan lingkungan dengan temperatur netral!

$! Pertahankan kepatenan alan na$as!

g! 4bservasi tanda-tanda syok septi#!

h! "ntisipasi masalah potensial seperti dehidrasi+hipoksia!

2!' <ntervensi keperawatan

• Pantau secara cermat untuk perubahan kondisi, khususnya perkembangan tanda syok 

• 6erikan antibiotik sesuai instruksi

• 4egah infeksi

• Praktikan mencuci tangan yang ketat• 2inimalkan sumber infeksi lingkungan dengan membersihkan peralatan dan mengganti

linen dan balutan yang kotor dengan tepat serta mengikuti teknik aseptik yang benar pada

seluruh prosedur in&asif.

• Anurkan imunisasi yang direkomendasikan

• 9akukan edukasi pada anak dan keluarga 5

• <elaskan bahwa identifikasi dini tanda sepsis sangat penting dalam menaga morbiditas

dan mortalitas

• 9akukan edukasi pada orangtua mengenai pentingnya demam, terutama pada neonatus

dan bayi berusia kurang dari = bulan.

• Instruksikan orang tua untuk menghubungi dokter atau praktisi perawat mereka ika bayi

atau neonatus mengalami demam. >okter atau praktisi perawat harus memeriksa setiap

anak yang mengalami demam serta disertai dengan letargi, respon yang buruk, atau

kekurangan ekspresi waah.

• <elaskan bahwa tanda dan geala sepsis dapat tersembunyi dan ber&ariasi dari satu anak 

ke anak lainnya

• Anurkan orang tua untuk menghubungi dokter atau praktisi perawat mereka ika mereka

merasa anak mereka yang mengalami demam 'tidak bertindak dengan benar(.

8/17/2019 SEPSIS n Cerebral Palsy

http://slidepdf.com/reader/full/sepsis-n-cerebral-palsy 7/37

Cerebral Palsy

Anatomi dan FisiologisOtak 

Sistem saraf dibagi menadi system saraf pusat yang terdiri atas system saraf di otak dan

medulla spinalis, dan sitem saraf perifer,yang terdiri atas saraf yang mempersarafi bagian tubuh

lainnya. /oordinasi system saraf pusat dan perifer dapat membuat kita melakukan akti&itas

seperti bergerak, berpikir, dan berespon terhadap rangsangan.

/onsep #isiologis

a$ "euron

 "euron atau sel saraf adalah unit fungsional system saraf dan merupakan sel yang

khusus.Pematangan sel saraf teradi sebelum atau segera setelah lahir.Saat matur,

neuron tidak menalani reproduksi sel dan tidak dapat diganti. Setiap neuron

 berfungsi untuk menerima stimulus yang datang dari dan mengirim stimulus yang

keluar ke saraf lain, otot, atau kelenar. "euron melewati dan menerima sinyal

8/17/2019 SEPSIS n Cerebral Palsy

http://slidepdf.com/reader/full/sepsis-n-cerebral-palsy 8/37

melalui perubahan aliran ion bermuatan listrik bolak*balik melintasi membrane sel

neuron.

 b$ 6agian "euron

 "euron terdiri dari empat bagian, yaitu5). >endrit

>endrit adalah perluasan saraf dari badan sel yang menerima sinyal yang dating.?. 6adan sel

6adan sel mengandung organel tipikal sel manusia."ukleus mengandung informasi

genetic neuron, mengarahkan produksi protein, enzim, dan neurotransmitter.6adan sel

mengantarkan zat tersebut ke segmen berikutnya yaitu akson.

=. Akson

Akson atau serabut saraf adalah serabut panang tempat lewatnya sinyal listrik yang

dimulai di dendrit dan badan sel. 6anyak serabut saraf yang melintas bersama di

suatu berkas disebut saraf.Pada beberapa saraf, akson ditutup oleh lapisan lemak yang

terisolasi yaitu myelin.2yelin diproduksi ketika sel penyokong membungkus

membrane plasmanya di sekitar akson.Pada system saraf perifer, sel penyokong adlahsel Schwann.pada system saraf pusat, myelin dihasilkan oleh tipe sel khusus,

oligodendrosit.2yelin meningkatkan kecepatan sinyal listrik yang ditransmisikan

melalui akson.+. !erminal Akson

Percabangan akson yang terakhir di setiap uung batang akson utama dan kolateral

adalah terminal akson.2elalui terminal akson sinyal listrik disampaikan ke dendrit

atau badan sel neuron kedua.>i system saraf perifer sinyal uga dapat disampaikan ke

sel otot atau kelenar.

• /ategori "euron

 "euron yang membawa informasi dari system saraf perifer ke system saraf pusatdisebut neuron sensorik atau aferen.Sedangkan neuron yang membawa informasi dari

system saraf pusat ke system saraf perifer disebut neuron motoric atau eferen.Sina4P

adalah titik pertautan antara dua neuron.

•  "eurotransmitter dan "euromodulator 

 "euron berkomunikasi satu sama lain dengan melerpaskan zat kimia ke dalam celah

kecil celah sina4P$ yang memisahkan satu neuron dengan neuron lainnya. @at kimia

tersebut adalah neurotransmitter.biasanya neurotransmitter dilepaskan dari terminal

akson satu neuron, berdifusi melintasi celah sina4P, dan berikatan dengan reseptor 

 pada dendrit atau badan sel neuron lain. Sel yang melepaskan neurotransmitter 

disebut neuron prasina4P, dan neuron yang melengkapi sina4P disebut neuron pascasina4P.

/ontransmitter atau neuromodulator adalah tipe zat kimia yang berbeda dengan

neurotransmitter karena membutuhkan waktu yang lebih lama untuk bekera dan

 berfungsi untuk meningkatkan atau mengurangi transkri4Pi >"A dan sintesis

 protein."euronmodulator sering mempengaruhi respon sel pascasina4P terhadap

8/17/2019 SEPSIS n Cerebral Palsy

http://slidepdf.com/reader/full/sepsis-n-cerebral-palsy 9/37

neurotransmitter dan berkaitan dengan fungsiangka panang seperti belaar, mood,

dan perkembangan.

4ontoh neurotransmitter dan neuromodulator seperti5 monoamine*norepinefrin,

serotonin, dopamine, dan histamine: asam amino*asam gama*

aminobutirat8A6A$,glisin, glutamate, aspartate.

c$ Pelindung tak Pelindung otak terdiri dari5

• 0ambut, kulit, tulang tengkorak cranium$

• >arah sinus &enosus

• 2eninges, yang terbagi menadi durameter, membrane araknoid, pia meter 

tak dan sumsum tulang belakang diselimuti oleh membrane tipis yaitu

meninges yang melindungi struktur saraf, membawa pembuluh darah, dan

dengan sekresi seenis cairan, yaitu cairan cerebrospinaslis yang berfungsi

memperkecil benturan atau goncangan.Pia meter berada di dalam celah*celah

 pada otak dan sumsum tulang belakang, karena letaknya sangat erat adi

 berfungsi menyediakan darah pada otak dan sumsum tulang belakang.Araknoid merupakan selaput halus yang memisahkan pia meter dan

durameter. >urameter padat dan keras, terdiri atas dua lapisan. 9apisan luar 

yang melapisi tengkorak, dan lapisan dalam yang bersatu dengan lapisan luar,

kecuali ada bagian tertentu, tempat sinus*sinus terbentuk, dan tempat

durameter membentuk falks serebri dan diafragma selae

• 4airan serebrospinalis 4SS$

d$ 4airan Serebrospinal dan ;entrikel

4airan serebrospinal bersifat alkali dan tidak berwarna.1alaupun 4SS dibentuk dari

 plasma yang mengalir melalui otak, konsentrasi elektrolit dan glukosanya berbedadari konsentrasi plasma.#ungsi 4SS sebagai buffer, melindungi otak dan sumsum

tulang belakang dari getaran fisik, menghantarkan makanan ke aringan system saraf 

 pusat.4SS dibentuk sebagai hasil filtrasi, difusi, dan transport aktif yang melintasi

kapiler khusus ke dalam &entrikel rongga$ otak, terutama &entrikel lateral.<aringan

kapiler yang berperan dalam pemebentukan 4SS disebut pleksus koroideus.Pleksus

koroid dibentuk aringan pembuluh darah kapiler yang sangat halus dan ditutupi

 bagian pia meter yang membelok ke dalam &entrikel dan menyalurkan cairan

serebrospinalis.

Saat berada di dalam &entrikel, 4SS mengalir kea rah batang otak.2elalui lubang

kecil di batang otak.4SS bersirkulasi ke permukaan otak dan medulla spinalis.>i

 permukaan otak, 4SS masuk ke system &ena dan kembali ke antung.>engan

demikian, 4SS terus*menerus mengalami resirkulasi pada system saraf pusat.Apabila

 alur kondisi &entrikel untuk 4SS mengalami sumbatan, dapat teradi penimbunan

cairan, yang mengakibatkan teradinya peningkatan tekanan di dalam dan permukaan

otak.

8/17/2019 SEPSIS n Cerebral Palsy

http://slidepdf.com/reader/full/sepsis-n-cerebral-palsy 10/37

). 6agian*6agian tak 

Perkembangan otak terletak di dalam rongga cranium tengkorak. tak berkembang dari

sebuah tabung yang mulanya memperlihatkan tiga geala pembesaran5 otak awal, yang disebut

otak depan, otak tengah, dan otak belakang.

tak depan6elahan otak hemisferium serebri$, korpus striatum dan

talami thalamus dan hipotalamus$

tak tengah >iensefalon

tak belakangPons &aroli, medulla oblongata, batang otak yang akan

membentuk serebelum

). Serebrum

2engisi bagian depan dan atas rongga tengkorak, yang masing*masing disebut

fosa kraniali anterior dan fosa kranialis tengah. Serebrum terdiri atas belahan

hemisfer$ besar sel saraf substansi kelabu$ dan serabut saraf substansi

 putih$.9apisan luar substansi kelabu disebut korteks./edua hemisfer otak itudipisahkan celah yang dalam, tetapi bersatu kembali pada bagian bawahnya melalui

korpus kalosum, yaitu suatu masa substansi putih yang terdiri atasserabut saraf.>i

 belahan bawahnya lagi terdapat kelompok*kelompok substansi kelabu atau ganglia

 basalis.

/orteks serebri yang mengandung pusat*pusat pengontrol mental, tingkah laku,

 pikiran, kesadaran, moral, kemauan, kecerdasan, kemampuan berbicara, bahasa, dan

 beberapa perasaan khusus.#isura*fisura dan ulkus*ulkus membagi hemisfer otak menadi beberapa

daerah./orteks serebri bergulung*gulung dan terlipat secara tidak teratur, sehingga

memungkinkan luas permukaan substansi kelabu bertambah.9ekukan diantaragulungan*gulungan disebut sulkus, dan sulkus yang paling dalam membentuk fisura

longitudinal dan lateralis.#isura dan sulkus membagi otak dalam beberapa daerah

atau lobus yang letaknya sesuai dengan tulang yang berada di atasnya, seperti lobus

frontal, temporalis, parietalis, dan oksipitalis.

Pada orang*orang yang lazim menggunakan anggota badannya yang sebelah

kanan, daerah 6roca terletak pada sisi kiri hemisfer, sebaliknya pada orang*prang

kidal, >aerah 6roca terletak pada sisi kanan hemisfer. /orteks sensorik terletak 

 persis di belakang sulkus sentralis.6erbagai sifat perasaan dirasakan dan ditafsirkan

 pada bagian ini.>aerah auditorik pendengaran$ terletak pada lobus temporalis, persis

di bawah fisura longitudinalis.>i sini kesan atas suara diterima dan ditafsirkan.>aerah &isual penglihatan$terletak pada uung lobus oksipitalis yang menerima

 bayangan serta kesan*kesan untuk ditafsirkan. Pusat pengecapan dan penciuman

terletak agak sebelah depan pada lobus temporalis.

?. !alamus

8/17/2019 SEPSIS n Cerebral Palsy

http://slidepdf.com/reader/full/sepsis-n-cerebral-palsy 11/37

!halamus menerima semua informasi sensorik yang dating kecuali bau$ dan

secara berturut*turut menyampaikan informasi tersebut melalui berbagai traktus

aferen ke bagian lain korteks serebri.Serabut desendens dari korteks serebri uga

 beralan ke bawah menuu thalamus.fungsi korteks serebri bergantung pada

 penyampaian thalamus.!ahalamus uga merupakan bagian dari system akti&asi

reticular 0AS$, suatu kelompok neuron yang luas yang penting dalam membuat

indi&idu teraga.!halamus menerima informasi nyeri dan menyampaikannya ke

korteks serebri.

=. HipotalamusHipotalamus membentuk dasar diensefalon.Hipotalamus merupakan organ

saraf dan endokrin penting yang bertanggung awab untuk mempertahankan

homeostasis kestabilan lingkungan internal$.Hipotalamus mengintegrasikan dan

mengarahkan informasi mengenai pengaturan suhu tubuh, lapas, dan haus, akti&itas

system saraf otonom, dan status emosi. Pengaturan kadar beberapa hormone

termasuk hormone hipofisis.

+. 8anglia 6asalis

6eberapa kelompok kecil substansi kelabu yang disebut ganglia atau nuclei

 basalis terbenam dalam massa substansi putih pada setiap hemisfer otak. 8anglia

 basalis tersusun dari beberapa struktur yang dapat dipisahkan secara anatomis atau

fisiologis, yang mencakup nucleus kaudatus dan putamen, dan globus palidus.

Struktur ini berhubungan erat dengan massa substansi kelabu yang lain, yaitu

thalamus yang terletak ditengah*tengah struktur itu. Semua proyeksi ked an dari

ganglia basalis melalui thalamus. 8anglia basalis penting untuk menginhibisi

gerakan yang tidak perlu, mengontrol gerakan yang sangat terampil yang

memerlukan pola dan kecepatan respons tanpa pemikiran yang disengaa.Ada

kemungkinan besar sitem nucleus dan serabut ini, yang merupakan system ekstra*

 piramidal, mempengaruhi tonus dan sikap tubuh, menyatukan danmenyesuaikan

gerakan*gerakan otot sadar utama, yang merupakan tugas alur motoric desendens

yang besar, atau system pyramidal.8angguan pada daerah*daerah ini menyebabkan tremor atau gemetaran pada

saat tidak bergerak, gerakan akan menadi kaku,contohnya penyakit Parkonson atau

 paralisis agitans. /a4Pula interna terbentuk oleh berkas*berkas serabut motoric dan

sensorik yang menyambung korteks serebri dengan batang otak dan sumsum tulang

 belakang. Pada saat melintasi pulau*pulau substansi kelabu, berkas*berkas saraf ini

 berpadu satu sama lain dengan eratnya. !hrombosis arteri yang melayani ka4Pula

interna dapat menimbulkan kerusakan pada salah satu sisi tubuh hemiplegia$:

kerusakan serebro*&askuler seperti itu disebut 'stroke(.

B. 6atang otak 

8/17/2019 SEPSIS n Cerebral Palsy

http://slidepdf.com/reader/full/sepsis-n-cerebral-palsy 12/37

6atang otak terdiri atas otak tengah diensefalon$, pons ;aroli dan medulla

blongata.tak tengah mengandung pusat*pusat yang mengendalikan keseimbangan

dan gerakan*gerakan mata.Pons ;aroli memiliki banyak serabut yang berkalan

menyilang pons untuk menghubungkan kedua lobus serebelum dan menghubungkan

ke korteks serebri.2edulla oblongata mengandung nucleus atau badan sel dari

 berbagai saraf otak yang penting.Selain itu, medulla oblongata mengandung pusat*

 pusat &ital yang berfungsi mengendalikan pernapasan dan sistem kardio&askuler.

3. Serebelum

Serebelum adalah bagian terbesar dari otak belakang.Serebelum mempunyai

hubungan dengan berbagai bagian lain system persyarafan. !etapi hubungannya yang

terutama adalah dengan hemisfer serebri pada sisi yang lain dengan batang otak.

Selain itu, serebelum menerima serabut dari sumsum tulang belakang dan

 berhubungan dengan pusat*pusat refle7 penglihatan pada atap otak tengah

diensefalon$, dengan thalamus, dengan serabut*serabut saraf pendengaran.

#ungsi serebelum adalah mengatur sikap dan akti&itas sikap badan.Serebelum

 berperan penting dalam koordinasi otot dan menaga keseimbagan.6ila serabut

kortiko*spinal yang melintas dari korteks serebri ke sumsum tulang belakang

mengalami penyilangan, dan dengan demikian mengendalikan gerakan sisi lain

tubuh, hemisfer, serebeli mengendalikan tonus otot dan sikap pada sisinya sendiri.

4edera unilateral pada serebelum mengakibatkan gangguan pada sikap dan

tonus otot, gerakan sangat tidak terkoordinasi. Seorang pasien yang mengalami

gangguan tersebut mungkin tidak sanggup memasukkan makanan ke mulutnya

sendiri, terombang*ambing sewaktu beralan, dan cenderung atuh kea rah sisi badan

yang mendapat cedera. Semua gerakan sadar dan otot*otot anggota badan menadi

lemah, dan cara bicara pun lambat.

C. System 9imbik 

System limbic adalah kelompok difus neuron dari area yang berbeda di otak 

.neuron di system limbic meliputi serabut dari semua lobu otak depan dan hubungan

yang luas dari hipotalamus dan thalamus. Area otak tengah dan otak belakang uga

mengirimkan proyeksi yang membentuk system limbic, hipokampus dianggap

sebagai bagian system limbic dan berperan penting dalam memberi kode dan

mengonsolidasi memori.Amigdala yang uga dianggap sebagia bagian system limbic,

terlibat dalam pembentukan emosi, agresi, dan perilaku seksual.6elaar dan perilaku

 uga dipengaruhi oleh bebrapa system limbic dan hubungan saraf*saraf otak.Penyakit atau kerusakan pada saraf otak menyebabkan timbul geala*geala sebagai

 berikut5

). /ehilangan daya penciuman?. Penglihatan kabur atau hilang

=. Penglihatan rangkap, uling

8/17/2019 SEPSIS n Cerebral Palsy

http://slidepdf.com/reader/full/sepsis-n-cerebral-palsy 13/37

+. 0asa sakit yang persisten terus*menerus$ pada waah, atau rasa kaku pada waah

 bila diadakan langkah*langkah pembedahan guna meringakan rasa sakit yang

 persisten itu, sakit gigi dan pengunyahan lemah.B. Paralisa otot waah

3. !innitus atau pekak, pusing &estibular, kehilangan keseimbangan

C. /esulitan menelanD. 9idah lemah, yang menyebabkan sulit mengunyah dan bicara.

?. Sawar >arah tak 

Sawar darh*otak adalah struktur unik system &ascular otak yang mencegah lewatnya

material dari darah ke cairan serebrospinal di otak.Sawar darah*otak terbentuk dari sel

endotel yang berikatan erat kapiler otak dan dari sel yang melapisi &entrikel yang

membatasi difusi dan filtrasi. #ungsi transport khusus mengatur cairan yang keluar dari

sirkulasi umum untuk membasahi sel otak. 6anyak obat dan sat kimia tidak dapat

menembus sawar darah*otak.

=. Aliran >arah tak dan 2etabolism tak 

tak menerima sekitar )B curah antung. !ingginya kecepatan aliran darah ini

diperlukan untuk memenuhi kebutuhan otak yang terus*menerus tinggi akan glukosa dan

oksigen. tak bersifat unik karena otak biasanya hanya menggunakan glukosa sebagai

sumber untuk fosforilasi dan produksi A!P. !idak seperti sel yang lain. Sel otak tidak 

menyimpan glukosan sebagai glikogen: dengan demikian otak harus secara terus*menerus

menerima oksigen dan glukosa melalui aliran darah otak.>epri&asi oksigen selama B menit

dan depri&asi glukosa selama )B menit, dapat menyebabkan kerusakan otak yang

signifikan. #ungsi otak sangat bergantung pada aliran darah, sehingga mungkin untuk 

mengidentifikasi bagian otak mana yang melakukan tugas apa dengan mengukur alirandarah otak selama akti&itas otak yang spesifik.

+. !ekanan Intrakranial

!ekanan di dalam cranium disebut tekanan intracranial !I/$.!I/ ditentukan oleh

&olume darah di otak, &olume 4SS, dan &olume aringan otak.>alam keadaan normal, !I/ 

 berkisar dari B sampai )B mmH8.

B. Hemisfer tak 

). 8angguan pada serebrumPenyakit atau kerusakan yang timbul setelah cedera atau yang menyusul

kecelakaan serebro&askuler pada otak, tergantung daerah dan neuron yang terserang5

 bias menyerang saraf motoric dan sensorik yang beralan melalui ka4Pula interna

dalam peralanannya ke dan dari otak.

Paralisa motoric enis spastic: dengan geala kaku otot dan refle7 meninggi,

merupakan akibat dari neuron atas yang terkena cedera.Hemiplegic hanya dapat

menyerang lengan dan tungkai sebelah saa, sedangkan otot waah, kepala, leher, dan

 badan* kendati badan kering tidak terkena mungkin terserang uga.

8/17/2019 SEPSIS n Cerebral Palsy

http://slidepdf.com/reader/full/sepsis-n-cerebral-palsy 14/37

Paralisa sensorik sebagai akibat cedera pada alur sensorik. 8erak refle7 tidak 

normal, ketidaknormalan ini melibatkan uga refle7 organic pupil mata yang

mengalami kontraksi atau tidak dapat berkontraksi, refle7 kandung kemih yang

terserang menyebabkan paralisa sfingter, dan dinding kandung kemih mengalami

retensi urin yang melebihi daya tampung sehingga meluap: selain itu rectum dapat

terserang uga dengan akibat adanya gangguan refle7 defekasi.?. Spastisitas dan kekakuan

Pada saat keadaan paralisis berlalu, otot mendapat kembali tonusnya, kendati

masih lemah.Anggota gerak yang terserang menadi spastik dan kaku. 8erak refle7

teradi, khususnya pada bagian yang mempunyai hubungan dengan kelompok otot

fleksor dan abductor, walaupun tidak terdapat pengendalian sadar atas gerakan

ini./emampuan pengendalian sadar hilang.Pada tahap ini ada kemungkinan teradi

deformitas.=. Ensefalitis

Ensefalitis adalah peradangan pada aringan otak, yang biasanya disebabkan infeksi

&irus.+. 2eningitis

2eningitis adalah peradangan pada selaput otak.B. /raniotomi

/raniotomi adalah melubangi tengkorang, yang umumnya dilaksanakan bila terdapat

tumor, darah, atau gumpalan darah, ataupun fraktur yang dapat menekan otak.

2.3 Defnisi, Etiologi dan Patogenesis

9enurut #onsensus internasional 200> palsi serebral adalah suatu kelainan gerakan

dan postur tubuh yang tidak progresi$ karena suatu kerusakan+gangguan pada sel-sel

motori# di susunan sara$ pusat yang sedang tumbuh+belum selesai pertumbuhannnya!

A3erebral palsyB ialah suatu keadaan kerusakan aringan otak yang kekal dan tidak 

progresi$, teradi pada waktu masih muda (seak dilahirkan dan merintangi

perkembangan otak normal dengan gambaran klinis dapat berubah selama hidup dan

menunukkan kelainan dalam sikap dan pergerakan, disertai kelainan neurologis berupa

kelumpuhan spastis, gangguan ganglia basal dan sebelum dan kelainan mental!

;idalam kamus keperawatan palsi serebral adalah kelainan kontrol motori# yang

disebabkan oleh de$ek prenatal, hipoksia atau #edera lahir!

Etiologi yang pasti sulit diketahui, karena kadang*kadang terdapat lebih dari satuetiologi./arena itu, diperlukan anamnesis dan pemeriksaan yang teliti.Palsi serebral dapat

disebabkan oleh faktor genetic atau pun faktor lainnya.Apabila ditemukan lebih dari satu anak 

dalam satu keluarga yang menderita kelainan ini, kemungkinan besar penyebabnya adalah faktor 

genetik.

Penyebabnya dapat dibagi dalam ) bagian, yaitu prenatal, perinatal dan postnatal!

8/17/2019 SEPSIS n Cerebral Palsy

http://slidepdf.com/reader/full/sepsis-n-cerebral-palsy 15/37

! Pranatal

<n$eksi teradi dalam masa kandungan, menyebabkan kelainan pada anin,

misalnya oleh lues, toksoplasmosis, rubella dan penyakit inklusi sitomegalik!elainan

yang menyolok biasanya gangguan pergerakan dan retardasi mental!"noksia dalam

kandungan, terkena raddiasi sinar-C dan kera#unan kehamilan dapat menimbulkan

D#erebral palsy!

2! Perinatal

a! "noksia+ hipoksia

Penyebab yang terbanyak ditemukan dalam masa perinatal ialah Dbrain

inury!eadaan inilah yang menyebabkan teradinya anoksia!al ini terdapat

pada keadaan presentasi bayi abnormal, disproporsi se$alo-pelvik, partus lama,

plasenta previa, in$eksi plasenta, partus menggunakan bantuan instrument

tertentu dan lahir dengan seksio sesaria!

b! Perdarahan otak 

Perdarahan dan anoksia dapat teradi bersama-sama, sehingga sukarmembedakannya, misalnya perdarahan yang mengelilingi batang otak,

mengganggu pusat perna$asan dan peredaran darah sehingga teradi anoksia!

Perdarahan dapat teradi di ruang subara#hnoid akan menyebabkan

penyumbatan 3.. sehingga mengakibatkan hidrose$alus! Perdarahan di ruang

subdural dapat menekan korteks serebri sehingga timbul kelumpuhan spastis!

#! Prematuritas

ayi kurang bulan mempunyai kemungkinan menderita perdarahan otak lebih

banyak dibandingkan bayi #ukup bulan, karena pembuluh darah, enzim, $a#tor

pembekuan darah dan lain-lain masih belum sempurna!

d! <#terus<#terus pada masa neonates dapat menyebabkan kerusakan aringan otak yang

kekal akibat masuknya bilirubin ke ganglia basal, misalnya pada kelainan

inkompatibilitas golongan darah!

e! 9eningitis purulenta

9eningitis purulenta pada masa bayi bila terlambat atau tidak tepat

pengobatannya akan mengakibatkan geala sisa berupa D#erebral palsy!

)! Postnatal

.etiap kerusakan pada aringan otak yang mengganggu perkembangan dapat

menyebabkan D#erebral palsy!9isalnya pada trauma kapitis, meningitis, ense$alitis

dan luka parut pada otak pas#a-operasi!

2.2.1 Faktor risiko palsi serebral

! aktor ibu

a! .iklus menstruasi yang panang

b! iwayat keguguran sebelumnya

#! iwayat bayi lahir mati

8/17/2019 SEPSIS n Cerebral Palsy

http://slidepdf.com/reader/full/sepsis-n-cerebral-palsy 16/37

d! <bu dengan retardasi mental

e! <bu dengan penyakit tiroid terutama de$isiensi yodium

$! eang pada ibu

g! iwayat melahirkan anak dengan berat badan kurang dari 2000 gram

h! iwayat melahirkan anak dengan de$isit motorik, retardasi mental atau

de$isit sensori

2! aktor prenatal

a! Polihidramnoin

b! <bu dalam pengobatan hormone tiroid, estrogen atau progesteron

#! <bu dengan proteinuria berat atau hipertensi

d! <bu terpapar merkuri

e! 9ultiple+mal$ormasi kongenital mayor pada bayi+ kelainan genetik 

$! ayi laki-laki+kehamilan kembar

g! Perdarahan pada trimester ketiga kehamilan

h! ayi dengan retardasi pertumbuhan intrauterin (<=/

i! <n$eksi virus kongenital ! adiasi

k! "s$iksia intrauterine (abrupsio plasenta, plasenta previa, maslah lain pada

plasenta, anoksia maternal, kelainan umbili#us, ibu hipertensi, toksemia

gravidarum

l! ;<3 oleh karena kematian prenatal pada salah satu bayi kembar

)! aktor perinatal

a! ayi prematurF umur kehamilan kurang dari )0 minggu

b! erat badan lahir kurang dari *00 gram

#! orioamnionitis

d! ayi bukan letak kepalae! "s$iksi perinatal berat

$! eadaan hipoglikemia lama atau menetap

g! elainan antung bawaan sianosis

8! aktor pas#anatal

a. <n$eksi (meningitis, ense$alitis yang teradi pada > bulan pertama

kehidupan

". Perdarahan intra#ranial (pada bayi prematur, mal$ormasi pembuluh

darah atau trauma kepala

c. 6eukomalasi periventri#ular

d. ipoksik-iskemik (pada aspirasi me#onium, <E (hipoksik-iskemik 

ense$alopati

e. ern-ikterus

 f. #ersistent fetal circulation  atau  persistent pulmonary hypertention of the

ne$"orn

 g. Penyakit metabolik 

h. a#un@ logam berat, gas 34

8/17/2019 SEPSIS n Cerebral Palsy

http://slidepdf.com/reader/full/sepsis-n-cerebral-palsy 17/37

Sumber5 @eldin dkk, ?-)) dan /ini 0P, ?--F dengan modifikasi

elainan kromosom atau pengaruh zat teratogen, yang teradi pada ' minggu

pertama kehamilan, dapat berpengaruh pada proses embryogenesis, sehingga dapat

menyebabkan kelainan yang berat! Pengaruh zat teratogen setelah trimester pertama akan

mengganggu maturasi otak! <n$eksi pada anin, yang teradi pada masa pertumbuhan anin, akan mengakibatkan kerusakan pada otak! eadian hipoksik-iskemik dapat

mengakibatkan kelainan mikroanatomi sekunder akibat dari gangguan migrasi neural 

crest !omplikasi perinatal tipe hipoksik-iskemik dapat mengakibatkan iskemik atau in$ark 

otak!ayi prematur sangat rentan terhadap kemungkinan teradinya kondisi ini!

.emakin #anggih unit perawatan intensi$ neonatal, semakin tinggi angka keadian

palsi serebral, sehingga dikatakan bahwa palsi serebral adalah produk AsampahB dari

suatu kemauan unit perawatan intensi$ neonatal! Penyebab pas#anatal antara lain adalah

in$eksi, meningoense$alitis, trauma kepala! a#un-ra#un yang berasal dari lingkungan

seperti gas 34 atau logam berat dapat uga mengakibatkan palsi serebral!

2.2.2 Klasifkasi

a! 6erdasarkan geala klinis

 " !ipe#rekuensi

Subgrup Seluruhnya

) Spastik B-

• 2onoparesis <arang

• Hemiparesis B5)- /ongenital =5)-$

Pascanatal )5)-$

• >iplegia paraparesis$ ?5)-

• !riplegia <arang

• /uadriplegia tetraplegia$ =5)-

? Athetoid diskinetik, distonik$ ?-

= 0igid +

+ Ataksia )

B !remor <arang

3 Atonikhipotonik <arangC 4ampuran ?B

• Spastik*athetoid ?5=

• 0igid*spastik  )5=

• Spastik*ataksik  <arang

b! 6erdasarkan deraat kemampuan fungsional

). 0ingan

8/17/2019 SEPSIS n Cerebral Palsy

http://slidepdf.com/reader/full/sepsis-n-cerebral-palsy 18/37

Penderita masih dapat melakukan pekeraanakti&itas sehari*hari, sehingga hanya

sedikit membutuhkan bantuan.

?. Sedang

Akti&itass sangat terbatas sekali.Penderita membutuhkan bermacam*macam

 bantuanpendidikan khusus agar dapat mengurus dirinya sendiri, bergerak, atau

 berbicara, sehingga dapat bergaul di tengah masyarakat dengan baik.=. 6erat

Penderita sama sekali tidak bisa melakukan akti&itas fisik dan tidak mungkin hidup

tanpa pertolongan orang lain. Pendidikan atau latihan khusus sangat sedikit hasilnya.

Sebaiknya penderita seperti ini ditapung pada tempat perawatan khusus, terutama ika

disertai dengan retardasi mental atau yang diperkirakan akan menimbulkan gangguan

sosial*emosional, baik bagi keluarga maupun lingkungannya.

Palisano dkk, uga membagi berdasarkan deraat kemampuan fungsional palsi

serebral seperti5

8ambaran umum kelompok usia +*3 tahun• !ingkat I penderita dapat beralan tanpa batasan

• !ingkat II penderita dapat beralan dengan batasan

• !ingkat III penderita dapat beralan dengan alat bantu tongkat

• !ingkat I; penderita dapat memobilisasi diri sendiri dengan batasan, dapat

menggunakan kursi roda otomatis

• !ingkat ; penderita menggunakan kursi roda yang dikendalikan orang lain

#! /lasifikasi berdasarkan tingkat keparahan palsi serebral dapat dinilai dari fungsi

motoric yang dapat dilakukan oleh penderita /uban dkk, ?--D$. Hal tersebut dilakukan

dengan menggunakan  gross motor function classification system!e%panded and re&ised   (/93. E! Pada prinsipnya, /93. E melakukan klasi$ikasi

berdasarkan kemampuan penderita dalam melakukan inisiasi gerak motor

sendiri! lasi$ikasi tersebut dibagi menadi dua kelompok umur, yaitu untuk anak 

kurang dari 2 tahun, dan untuk anak diatas 2 tahun!

2.3 Patologi Anatomi

/elainan tergantung dari berat ringannya asfiksia yang teradi pada otak.Pada keadaan

yang berat tampak ensefalomalasia kistik multiple atau iskemia yang menyeluruh. Pada keadaan

yang lebih ringan teradi Gpatchy necrosis di daerahpara&entrikular substansia alba dan dapatteradi atrofi yang difus pada substansia grisea korteks serebri. /elainan tersebut dapat fokal atau

menyeluruh tergantung tempat yang terkena.

2.4 Geala Klinis

8angguan motoric berupa kelainan fungsi dan lokalisasi motoric yang menyulitkan

gambaran klinis Gcerebral palsy.

8/17/2019 SEPSIS n Cerebral Palsy

http://slidepdf.com/reader/full/sepsis-n-cerebral-palsy 19/37

elainan $ungsi motori# terdiri dari@

! .pasitisitas

!erdapat peninggian tonus otot dan refle7 yang disertai dengan klonus dan refle7

6abinski yang positif. !onus otot yang meninggi itu menetap dan tidak hilang meskipun

 penderita dalam keadaan tidur. Peninggian tonus ini tidak sama deraatnya pada suatu

gabungan otot, karena itu tampak sikap yang khas dengna kecenderungan teradi

kontraktur, misalnya lengan dalam aduksi,fleksi pada sendi siku dan pergelangan tangan

dalam pronasi serta ari*ari dalam fleksi sehingga posisi ibu ari melintang ditelapak 

tangan. !ungkai dalam sikap aduksi, fleksi pada sendi paha dan lutut, kaki dalam fleksi

 plantar dan telapak kaki berputar ke dalam.

G!onic neck refleks dan refle7 neonatal menghilang pada waktunya! erusakan

biasanya terletak di traktus kortikospinalis! /olongan spastisitas ini meliputi 2+) G 

H penderita D#erebral palsy! entuk kelumpuhan spastisitas tergantung kepadaletak dan besarnya kerusakan, yaitu@

• 9onoplegia+ monoparesis @ kelumpuhan keempat anggota gerak, tetapi

salah satu anggota gerak lebih hebat dari yang lainnya!

• emiplegia+ hemiparesis @ kelumpuhan lengan dan tungkai di pihak yang

sama!

• ;iplegia+ diaparesis @ kelumpuhan keempat anggota gerak, tetapi

tungkai lebih hebat daripada lengan!

• :etraplegia+ tetraparesis @ kelumpuhan keempat anggota gerak, tetapi

lengan lebih atau sama hebatnya dibandingkan dengan tungkai .

2! :onus otot yang berubah

6ayi pada golongan ini pada usia bulan pertama tampak flasid dan berbaring seperti

kodok terlentang, sehingga tampak seperrti kelainan pada Glower motor neuron.

2enelang umur ) tahun barulah teradi perubahan tonus otot dari rendah hingga

tinggi.6ila dibiarkan berbariing tampak flasid dan sikapnya seperti kodok terlentang,

tetapi bila dirangsang atau mulai diperiksa tonus ototnya berubah menadi spastis. e$leI

otot yang normal dan re$leI abimski negative, tetapi yang khas adalah re$leI

neonatal dan Dtoni# ne#k re$leks menetap! erusakan biasanya terletak di batang

otak dan disebabkan oleh as$iksia perinatal atau i#terus! /olongan ini meliputi 0-

20J dari kasus D#erebral palsy!

)! oreo-atetosis

elainan yang khas ialah sikap yang abnormal dengan pergerakan yang

teradi dengan sendirinya (Dinvoluntary movement! Pada > bulan pertama tampak 

bayi $lasid, tapi sesudah itu barulah mun#ul kelainan tersebut!  e$leI neonatal

menetap dan tampak adanya perubahan tonus otot! ;apat timbul uga geala

8/17/2019 SEPSIS n Cerebral Palsy

http://slidepdf.com/reader/full/sepsis-n-cerebral-palsy 20/37

spastisitas dan ataksia! erusakan terletak di ganglia basal dan disebabkan oleh

as$iksia berat atau i#terus kern pada masa neonates! /olongan ini meliputi *-0J

dari kasus D#erebral palsy!

8! "taksia

"taksia adalah gangguan koordinasi! ayi dalam golongan ini biasanya $lasiddan menunukkan perkembangan motori# yang terlambat! ehilangan

keseimbangan tampak bila mulai belaar duduk! 9ulai beralan sangat lambat dan

semu pergerakan #anggung dan kaku! erusakan terletak di serebelum! :erdapat

kira-kira *J dari kasus D #erebral palsy!

*! /angguan pendengaran

:erdapat pada *-0J anak dengan D #erebral palsy! /angguan berupa

kelainan neurogen terutama persepsi nada tinggi, sehingga sulit menangkap kata-

kata! :erdapat pada golongan koreo-atetosis!

>! /angguan bi#ara

;isebabkan oleh gangguan pendengaran atau retardasi mental! /erakan yang

teradi dengan sendirinya di bibir dan lidah menyebabkan sukar mengontrol otot-

otot tersebut sehingga anak sulit membentuk kata-kata dan sering tampak anak 

berliur!

2.! Komplikasi

Palsi serebral sering pula disertai adanya kelainan bukan motoric, seperti retardasi mental,

stabusmus dan gangguan pendengaran, serta kelainan tingkah laku, misalnya hiperiritabilitas atau

gangguan pemusatan perhatian. /omplikasi atau penyakit penyerta tersebut perlu mendapat

 perhatian khusus, karena komplikasi dapat mengakibatkan perburukan kondisi anak. Anak 

dengan palsi serebral sering mengalami kesulitan belaar yang khusus, seperti kesulitan membaca

disleksia$, matematik, atau masalah khusus lainnya tampak saat anak mencapak usia sekolah

tetapi sering sulit diprediksi.

/ondisi /omplikasi Perawatan

4ontrol neurologis abnormal /urangnya control selektif 

dari akti&itas otot dan regulasi

antisipasi

Sendi dan aringan

sekitarnya harus dilindungi

selama pergerakan,

termasuk menghindari

cedera kepala

Sensasi dan persepsi abnormal 6eberapa anak memiliki

gangguan sensasi terhadap

sentuhan dan nyeri dengan

atau tanpa astereognosis

Sarung tangan dibutuhkan

untuk menghindari

kerusakan terdapat ari dan

tangan

8angguan gastrointestinal >isebabkan karena 8unakan laksatif.

8/17/2019 SEPSIS n Cerebral Palsy

http://slidepdf.com/reader/full/sepsis-n-cerebral-palsy 21/37

missal5 muntah,

konstipasi,atau obstruksi usus$

 pengosongan lambung yang

terlambat, control autonomi

mobilitas gastrointestinal

abnormal, imobilisasi, asupan

oral tidak adekuat, dan transit

kolon berkepanangan

!ingkatkan asupan cairan

dan serat dengan atau tanpa

laksatif 

Abnormalitas pendengaran

dan penglihatan

Anak dapat mengalami

strabismus atau hemianopia.

>efek &isual teradi pada ?B*

=F pasien dewasa. D*)D

dewasa dengan cerebral palsy

mengalami gangguan

 pendengaran

Periksa dari awal dan

 periodic

#ungsi oral*motor terganggu >apat menyebabkan

hipoksemia, kontraktur sendi

temporomandibular, muntah,

dan pneumonia aspirasi yang

 berhubungan dengan refluks

gastroesofageal, nutrisi buruk,

gagal tumbuh, ngiler, dan

kesulitan komunikasi

• %ntuk kesulitan makan,

 berikan diet khusus, posisiyang baik, teknik  

memberikan makan baru,

gastrotomi, atau makan

melalui selang nasogastric.

• Pengobatan, operasi, dan

 biofeedback telah

digunakan untuk  

mengontrol ngiler.

• !erapi wicara dan

 penggunaan computer dapat membantu mengatasi

gangguan komunikasi.

2assa tulang berkurang

signifikan pada dewasa dan

anak*anak yang tidak dirawat

>apat menyebabkan

osteopenia, osteoporosis,

fraktur, scoliosis, atau nyeri

• "ilai kondisi klinis dengan

 pemeriksaan fisik dan

radiografi. 8unakan

medikasi, &itamin, dan

suplemen untuk  

mengurangi penurunan

massa tulang.

• 9akukan olahraga.

• 8unakan alat bantu untuk 

memantau nyeri. "yeri

diterapi secara baik.

/esehatan mental 8angguan kognitif terdapat

 pada ?= pasien dengan

cerebral palsy

• %sahakan kemandirian dan

fungsionalitas dengan

akomodasi, transportasi,

8/17/2019 SEPSIS n Cerebral Palsy

http://slidepdf.com/reader/full/sepsis-n-cerebral-palsy 22/37

olahraga, bantuan

mekanikal, atau

kesempatan kera.

• Sediakan konseling untuk 

tantangan emosional dan

 psikologis.

• Pantau untuk pengobatan

yang diperlukan

/eang Setengah dari anak*anak  

dengan cerebral palsy

mengalami keang

• Pantau dan control dengan

 pengobatan

/ontraktur dan spastisitas Spastisitas menyebabkan

teradinya peregangan otot dan

tendon. Akibatnya otot tidak 

 berkembang sesuai dengan

 perkembangan tulang,

sehingga teradi kontraktur 

dan kesulitan pergerakan

motoric kasar. "yeri

disebabkan oleh dislokasi

 panggul, pemakaian terlalu

sering, dan penyakit sendi

degenerati&e.

• 4egah dengan terapi fisik 

dengan atau tanpa alat

ortotik 

• !atalaksana dengan obat,

operasi, atau stimulasi

serebral

• "ilai kondisi klinis dengan

 pemeriksaan fisik dan

radiografi

• 8unakan alat bantu untuk 

memantau nyeri

• "yeri diterapi

Inkontinensia urin >isebabkan karena gangguan

control otot kandung kemih

• lahraga khusus

• 6iofeedback • bat*obatan

• perasi

• Alatyang diimplantasi

secara bedah untuk 

mengganti atau membantu

otot

• Pakaian yang didesain

khusus

2.4 Penatalaksanaan

8/17/2019 SEPSIS n Cerebral Palsy

http://slidepdf.com/reader/full/sepsis-n-cerebral-palsy 23/37

2enangani anak degnan palsi serebral, harus diperhatikan berbagai aspek dan diperlukann

kerasama multidisiplin seperti disiplin anak, saraf, mata, !H!, bedah ortopedi, bedah saraf,

 psikologi, rehabilitasi medis, terapis fisio, okupasi, wicara$, pekera social, dan guru sekolah

luar biasa. Selain itu, disertakan peranan orangtua dan masyarakat

). Aspek medisa. Aspek medis umum 5

8izi yang baik perlu bagi setiap anak, khususnya penderita palsi serebral karena

sering mengalami kelainan pada gigi, kesulitan menelan dan anak sukar menyatakan

keinginan untuk makan.Pemantauan rutin kenaikan berat badan anak sangat perlu.

ondisi omplikasi PerawatanKontrol neurologisabnormal

/urangnya kontrol selektif 

dari akti&itas otot dan

Sendi dan aringan

sekitarnya harus

Kesulitan

belajar

Sindrom

Strause

Retardasi

mental

Palsi

serebral

      D      i    s     f    u

    n    g     s      i     m    o     t    o

    r      i      k

D     i      s    f      u    

n     g    s    i         p    

e    m    r     o    s    e    

s    a    n     d      i       

  p    u    s    a    t     

S       p    

e    k     t     r     u    

m      g    a    n     g     g    u    a    n     

k     o    m    u    n    i      k     a    

s    i      

     S    p     e      k     t    r    u

    m     p     a      l    s      i

 

    s    e    r    e      b

    r    a      l

8/17/2019 SEPSIS n Cerebral Palsy

http://slidepdf.com/reader/full/sepsis-n-cerebral-palsy 24/37

regulasi antipasi dilindungi selama

 pergerakan, termasuk 

menghindari cedera

kepala

Sensasi dan persepsi

abnormal

6eberapa anak memiliki

gangguan sensasi terhadap

sentuhan dan nyeri atau

tanpa astereognosis

Sarung tangan dibutuhkan

untuk menghindari

kerusakan terhadap ari

dan tangan

8angguan gastrointestinal

missal 5 muntah,

konstipasi, atau obstruksi

usus$

>isebabkan pengosongan

lambung yang terlambat,

kontrol autonomi mobilitas

gastrointestinal abnormal,

imobilisasi, asupan oral

tidak adekuat, dan transit

kolon berkepanangan

8unakan laksetif,

tingkatkan asupan cairan

dan serat degnan atau

tanpa laksatif 

Abnormalitas pendengan

dan penglihatan

Anak dapat mengalami

strabismus atau

hernianopia. >efek &isual

teradi pada ?B*=F pasien

dewasa, D*)D dewasa

dengan palsi serebral

mengalami gangguan

 pendengaran

Periksa dari awal dan

 periodic

#ungsi oral*motor  

terganggu

2enyebabkan hipoksemia,

kontraktur sendi,temporomandibular,

muntah dan pneumonia

aspirasi yang berhubungan

dengan refluks

gastroesofageal, nutrisi

 buruk, gagal tumbuh,

ngiler dan kesulitan

 berkomunikasi

- %ntuk kesulitan

makan berikan dietkhusus, posisi yang

 baik. !eknik 

memberikan makan

 baru, gastrotomi atau

makan melalui selang

nasogastric- Pengobatan, operasi

dan biofeedback  telah

digunakan untuk 

mengontrol ngiler - !erapi wicara dan

 penggunaan

computer dapat

membantu mengatasi

gangguan komunikasi

2assa tulang berkurang 2enyebabkan osteopenia, -  "ilai kondisi klinis

8/17/2019 SEPSIS n Cerebral Palsy

http://slidepdf.com/reader/full/sepsis-n-cerebral-palsy 25/37

signifikan pada dewasa

dan anak*anak yang tidak 

dirawat

osteoporosis, fraktur,

scoliosis atau nyeri

dengan pemerisaan

fisik dan radiografi.

8unakan medikasi

&itamin dan

suplemen mineral

untuk mengurangi

 penurunan massa

tulang- 9akukan olahraga

- 8unakan alat bantu

untuk memantau

nyeri

/esehatan mental 8angguan kognitif terdapat

 pada ?= pasien dengan

 palsi serebaral. "eurosis

dan psikosis dapat teradi

- %sahakan

kemandirian dan

fungsionalitas dengan

akomodasi,

transportasi,

olahraga, bantuan

mekanikal atau

kesempatan kera- Sediakan konseling

untuk tantangan

emosional dan

 psikologis- Pantau untuk  

 pengobatan yang

diperlukan

/eang Setengah dari anak*anak  

dengan palsi serebral

mengalami keang

- Pantau dan kontrol

dengan pengobatan

/ontraktur dan spastisitas Spastisitas menyebabkan

teradinya peregangan otot

dan tendon. Akibatnya,

otot tidak berkembang

sesuai dengan perkembangan tulang,

sehingga teradi kontraktur 

dan kesulitan pergerakan

motoric kasar. "yeri

disebabkan dislokasi

 panggul, pemakaian terlalu

- 4egah dengan terapi

fisik dengan atau

tanpa alat ortotik - !atalaksana dengan

obat, operasi ataustimulasi serebral

-  "ilai kondisi klinis

dengan pemeriksaan

fisik dan radiografi- 8unakan alat bantu

untuk memantau

nyeri

8/17/2019 SEPSIS n Cerebral Palsy

http://slidepdf.com/reader/full/sepsis-n-cerebral-palsy 26/37

sering dan penyakit sendi

degeratif.

-  "yeri diterapi

Inkontinensia urin >isebabkan gangguan

kontrol kandung kemih

- lahraga khusus

-  Biofeedback 

- bat*obatan

- perasi- Alat yang

diimplantasi secara

 bedah untuk 

mengganti atau

membantu otot- Pakaian yang

didesain khusus

Perawatan kesehatan rutin perlu dilaksanakan, seperti imunisasi, pengobatan ketika nyeri,

menaga kebersihan personal dan lainnya.

 b. !erapi obat*obatan

#armakologi untuk pengobatan spastisitas pada palsi serebral diberikan dengan

tuuan terapi local dan umum. Spastisitas local diterapi dengan cara menyuntikkana

toksin botulinium tipe A boto7 A$. cara kera boto7 Aadalah berikatan dengan

reseptor terminal di saraf motoric yang kemudian menghambat pelepasan asetilkolin,

sehingga menghambat transmisi impuls pada aringan neuromuscular. Penyuntikan

 boto7 A pada ekstrimitas atas terbukti dapat mengurangi spastisitas selama ) sampai

= bulan, sedangkan ekstrimitas bawah dibutuhkan dosisi lebih besar. Penyuntikan

dilakukan pada otot yang sapstis dan sedekat mungkin dengan motor endplate.Efek samping terapi ini adalah nyeri pada lokasi penyuntikan, kelemahan yang berlebihan,

ketidakstabilan, dan uga bisa teradi inkontinensia urin dan disfagi.Pada anak palsi serebral dengan spastisitas umum, diberikan farmakoterapi,

antara lain golonga antiparkinson, antispastisitas, antikon&ulsan, antidopamin, dan

antidepresan. 6aclofen oral walaupun asih kontro&ersial dalam mengurangi

spastisitas telah digunakan para klinisi. Efek samping baclofen antara lain adalah

sakit kepala, muntah, disorientasi, agitas, dan irritabilitas.

8olongan bat "ama bat 4ara /era Muscle relaxants 6aclofen dan trolene Analog 8A6

menghambat influks 4a

dan menghambat

 pelepasan

neurotransmitter 

 Benzodiazepines >iazepam 2enekan SSp dengan

terikat pada reseptor 

8/17/2019 SEPSIS n Cerebral Palsy

http://slidepdf.com/reader/full/sepsis-n-cerebral-palsy 27/37

8A6A

 Anticholinergic Agents !rihe7yphenidyl 2enghambat akti&itas

koligernik pusat, sehingga

dapat mengatasi tremor 

 Dopamine Prodrugs 9e&odopa 2emblok impuls saraf  

koligernik yang berfungsi

langsung pada otot

 Anticonvulsant Agents 9e&itiracetam,

o7ycarbazepine, &alproic

acid, phenobarbital

!erminasi keang secara

klinis dan elektrik serta

mencegah berulangnya

keang

 Alpha1 Adrenergic Agonist 

 Agents

!izanidine Inhibisiglisin,menurunkan eksitasiasam amino dansubstansi P

>iazepam dapat diberikan peroral.Perbaikan teradi setelah = minggu

 pemberian.Efek samping pemberian angka panang memberikan efek samping

mengantuk, hipersali&asi dasn kelemahan secara umum. >iazepam direkomendasikan

untuk pengobatan angka pendek karena tidak cukup bukti bahwa pemakaiannya angka

 panang dapat memperbaiki spastisitas

c. !erapi melalui pembedahan ortopedi2embantu banyak hal, misalnnya tendon yang memendek akibat

kekakuanspastisitas otot, rasa sakit yang terlalu mengganggu dan tidak dapat diatasi

dengan fisioterapi.!uuannya stabilitas, melemahkan otot yang terlalu kuat atau

memperbaiki fungsi.

d. #isioterapi#isioterapi adalah terapi yang dilakukan dengan prinsip dasar memberikan

situmulasi secara terus menerus pada sel*sel saraf yang masih ada agar membentuk 

sinap dan selubung myelin selama pertumbuhan otak yang tersisa, bertuuan agar sel*sel

sarag yang tersisa daspat menggantikan fungsi sel*sel sarag yang telah rusak.

- !eknik tradisional

2eliputi latihan rentang gerak sendi, stretching , latihan penguatan dan peningkatan

daya tahan otot, latihan duduk, latihan berdiri, latihan pindah, dan latihan alan.-  Motor function training dengan menggunakan sitem khusus, dikelompokkan

sebagai neuromuscular facilitation exercise. Pada 9athan ini digunakan

 pengetahuan neurofisiologi dan neuropatologi dari refle7, untuk mencapai suatu

 postur dan gerak yang dikehendaki. /onsep latihan berdasarkan beberapa bentuk 

stimulasi, akan ditimbulkan reaksi otot yang dikehendaki kemduian bila ini

8/17/2019 SEPSIS n Cerebral Palsy

http://slidepdf.com/reader/full/sepsis-n-cerebral-palsy 28/37

dilakukan berulang*ulang akan berintegrasi ke dalam pola gerak motoric yang

 bersangkutan.

e. !erapi okupasi9atihan melakukan akti&itas sehari*hari, e&aluasi penggunaan alat*alat bantu, latihan

keterampilan tangan dan akti&itas bimanual, dimaksudnkan agar menghasilkan poladominan pada salah satu sisi hemisfer otak.

f. rtotik 

>igunakan brace  dan bidai  splint $, tongkat ketiiak, tripod, walker , kursi roda dan

lainnya.!erdapat pro dan kontra untuk program bracing ini, program ini bertuuan untuk 5- 2enstabilkan terutama bracing  untuk tungkai dan tubuh

- 2encegah kontraktur 

- 2encegah kembalinya deformitas setelah operasi

- 2embuat tangan lebih berfungsi

g. !erapi wicara

!eradi =-*C-, gangguan bicara dapat berupa disfonia, disritmia, disartria, disfasia

dan bentuk campuran dan dilakukan ahli terapi wicara.

?. Aspek nonmedis

a. Pendidikan

2engingat, selain kecacatan motoric, palsi serebral uga sering disertai kecacatan

mental, pada umumnya pendidikan anak memerlukan pendidikan khusus S96 >$. b. Pekeraan

!uuan ideal suatu usaha rehabilitasi adalah penderita dapat bekera secara

 produktif, sehingga dapat berpenghasilan untuk membiayai hidupnya.Pemberian

kesempatan kera tetap diperlukan, agar dapat membangkitkan harga diri bagi

 penderita yang bersangkutan.c. Problem social

6ila terdapat masalah social, diperlukan pekera social untuk membantu

menyelesaikannya.d. 9ain*lain

Hal*hal lain seperti rekreasi, olahraga, kesenian dan akti&itas*akti&itas

kemasyarakatan perlu uga dilaksanakan oleh penderita palsi serebara..

=. !erapi alternati&eSaat ini modalitas terapi yang berkembang adalah terapi sel punca  stem cell $ %i klinis

dengan hewan coba memperlihatkan hasil yang sangat menanikan. Pada prinsipnya

kerusakan sel saraf kan mengakibatkan teradinya leukodistrofi yang membuat fungsi

mielinasi menghilang, terapi sel puna diharapkan dapat menggantikan sel*sel

mielogenik secara langsung dengan memberikan sel oligodendrosit dan sel*sel sarag

8/17/2019 SEPSIS n Cerebral Palsy

http://slidepdf.com/reader/full/sepsis-n-cerebral-palsy 29/37

lain yang dapat menunang kehidupan sel tersebut, terutama untuk memproduksi enzim

dan membuat suasana yang kondusif.

!erapi alternati&e lain yang saat ini sedang diteliti adalah memberikan tatalaksana

hiperbarik pada awal proses palsi serebral. >iharapkan dapat memperbaiki otak yang

rusak akibat teradinya edem aringan akibat proses hipoksia. Pada prinsipnya, terapi ini

memberikan kadar oksigen yang terlarut lebih tinggi. !erapi ini masih banyak diteliti

dan hasil didapatkan belum konsisten.

2.! Prognosis

2enurut 9undi dkk ?--F$ prognosis anal palsi serebral bergantung pada umur dan tingkat

kemampuan pasien pada saat diagnosis ditegakkan. Anak tidak dapat duduk sampai umur +

tahun, maka hamper FF dapat dipastikan anak tidak akan dpat berdiri atau beralan. Anak tidak 

dapat mengontrol kepala sampai umur )tahun, biasanya tidak akan dapat berdiri atau beralan

dengan sempurna. Anak dapat duduk pada umur ? tahun, maka hamper )-- anak akan dapat

duduk dan beralan nantinya. Prognosis paling baik pada deraat fungsional ringan.Prognosis

 bertambah berat apabila disertai retardasi mental, bangkitan keang, gangguan penglihatan dan

 pendengaran.

/esembuhan dalam arti regenerasi otak yang sesungguhnya tidak pernah teradi pada palsi

serebral. "amun, akan teradi perbaikan sesuai dengan tingkat maturitas otak yang sehat sebagai

kompensasinya. Pada pengamatan angka panang, terdapat tendensi perbaikan fungsi koordinasi

dan fungsi motoric mengikuti bertambahnya umur anak yang mendapat stimulasi dengan baik.Prognosis anak palsi serebral uga dapat dinilai berdasarkan keberhasilan

terapi.Pengukuran keberhasilan terapi palsi serebral dapat dinilai dengan menurunnya tingkatkeparahan penyakit berdasarkan 82#4S 0E.

)! 9anagement o$ motor problems in #erebral palsy@ " #riti#al update $or the #lini#ian

9anaemen rehabilitasi

). #isioterapi dan terapi okupasi

#isioterapis dan terapis okupasi memiliki peran dalam meningkatkan kontrol motor  pada anak dengan 4P. P! adalah manaemen andalan untuk defisit motor di 4P, berfokus

 pada keterampilan motorik kasar dan mobilitas fungsional. Positioning, duduk, transisi dari

duduk ke berdiri, beralan dengan atau tanpa alat bantu dan orthoses.! berfokus pada motorik halus, &isual*motor, dan pengolahan sensorik 

keterampilan yang dibutuhkan untuk kegiatan dasar hidup sehari*hari seperti makan,

 berpakaian, dandan, toileting dan mandi: itu termasuk pelatihan dalam keterampilan dan

8/17/2019 SEPSIS n Cerebral Palsy

http://slidepdf.com/reader/full/sepsis-n-cerebral-palsy 30/37

strategi untuk membantu anak*anak sekolah terkait mengkompensasi defisit tertentu dalam

tulisan tangan.6iasanya ! difokuskan pada akti&itas fungsional selektif intensif 

 perkembangan saraf Pengobatan dan program rumah combined. P9 yang efektif pada

anak*anak dengan hemiplegi spastik.Selain itu, ! ditingkatkan fungsional hasil berikut

6ont di tungkai atas anak*anak dengan 4P)B dan memberikan kontribusi untuk perbaikan

yang signifikan dalam tubuh struktur, partisipasi kegiatan, dan self*perception. "amun, penelitian tentang managemen masih belum dipastikan karena miskinnya

 penelitiannya.

?. Pengobatan perkembangan saraf ">!$ 6obath

2etode tradisional yang paling populer digunakan untuk mengurangi pola abnormal

gerakan dan postur dan mempromosikan yang normal untuk mendapatkan maksimal

fungsional, adalah pendekatan 6obath, dikenal sebagai ">!.6erdasarkan teori hierarki

refleks, ">! bertuuan untuk menormalkan nada otot, menghambat refleks primitif dan

abnormal dan memfasilitasi gerakan."amun, tidak ada bukti ilmiah yang elas untuk 

membuktikan superioritas ">! teknik lebih baik dari yang lainnya. Sebuah penelitian

tentang efekti&itas ">! ditunukkan bahwa tidak memberi keuntungan atau alternatifn

dalam mengubah respon motorik yang abnormal, memperlambat atau mencegah

kontraktur, atau memfasilitasiperkembangan motorik normal atau kegiatan motorik 

fungsional, atau melakukan hasil ">! lebih intensif secara lebih benefit.

=. Pendidikan konduktif 4E$4E adalah pendidikan dan terapi, berorientasi gabungan pendekatan untuk anak*anak 

dengan 4P dirancang oleh Andreas Peto di Hungaria sebagai metode terapi intensif dengan

 berbeda filsafat./elompok homogen anak dengan motoric.Sebuah studi yang

membandingkan P! indi&idu atau ! dengan 4E, menunukkan bahwa 4E meningkatkan

fungsi tangan koordinatif dan kegiatan sehari*hari.

+. 9atihan terapi6eberapa enis olahraga terapi dimanfaatkan untuk meningkatkan kemampuan

motorik anak. Pasif peregangan, dilakukan secara manual atau dengan perangkat eksternal

seperti splints, gips atau tilt*mea. /urangnya bukti yang menunukkan efekti&itas dan

dasar pemikiran teknik berbasis peregangan untuk spastisiti dan bukti*bukti yang terbatas

dengan mengenai peningkatan angkauan gerakan, mengurangi spastisitas, atau

meningkatkan efisiensi beralan pada anak*anak dengan kelenturan, perlu dipertimbangkankembali.9atihan menahan beban statis biasanya digunakan untuk merangsang kekuatan

otot anti*gra&itasi, mencegah dislokasi hip, meningkatkan kepadatan mineral tulang,

meningkatkan harga diri, meningkatkan makan, membantu usus dan kencing fungsi,

mengurangispastisitas, dan meningkatkan fungsi tangan.

Praktek ini harus didukung dan dimoti&asi keluarga. 9atihan kekuatan bertuuan

untuk meningkatkan kekuatan lemah otot antagonis dan agonis dari keang: manfaat

8/17/2019 SEPSIS n Cerebral Palsy

http://slidepdf.com/reader/full/sepsis-n-cerebral-palsy 31/37

fungsional penguatan pada anak dengan 4P adalah berkisar antara )F,3 dengan

strengthening=) isokinetic. 9atihan kekuatan menahan beban untuk anak*anak dengan 4P

efektif dalam meningkatkan kekuatan dan kinera fungsional.Program pelatihan tentang

sepeda statis atau treadmill yang menguntungkan perkembangan motorik kasar tanpa

meningkatkan spastisitas dan keang.!erapi ini lebih menyenangkan bagi anak*anak 

dengan 4P spastik dari perawatan tradisional.

B. Pilihan pengobatan lain

Seauh ini, kebanyakan studi kurang memadai kekuatan statistik untuk menentukan

kemanuran pengobatan tersebut: ui coba terkontrol menyimpulkan bahwa lebih banyak 

 bukti yang diperlukan untuk menunukkan kemanuran stimulasi listrik neuromuskuler dan

ambang stimulasi listrik dalam memperkuat otot paha depan pada anak rawat alan dengan

diplegia yang menemukan program penguatan resistif difficult. Pendekatan ini masih

kontro&ersial./endala yang disebabkan terapi 4I!$ melibatkan kendala fisik dari lengan

yang tidak terlibat atau kurang terpengaruh dalam rangka meningkatkan penggunaan

tangan lebih terlibat dan lengan pada anak*anak dengan hemiplegia atau kesulitan motorik 

ekstremitas atas asimetris menunukkan tidak ada perkembangan./ami menyimpulkan

 bahwa pendekatan indi&idual yang terbaik untuk memenuhi kebutuhan khusus pasien,

tergantung pada ketersediaan terapis dan sumber daya yang tersedia dari terlatih.

3. rthoses

Istilah ini mencakup semua perangkat upaya penerapan kekuatan eksternal untuk 

memperbaiki kelainan tubuh postur baik antara segmen tubuh dan sehubungan dengan

gra&itasi disebabkan terutama oleh kelenturan.8ips, terbuat dari plester atau fiberglass,

splints terbuat dari plastik untuk penggunaan angka pendek dan orthoses custom*made

dari plastik tahan lama untuk penggunaan angka panang, masuk kategori ini.rthoses

membantu untuk mencegah atau memperbaiki cacat, menaga tubuh dalam posisi tertentu

danataumembantu anak*anak mengatasi keterbatasan akti&itas, seperti kesulitan berdiri

dan beralan.

rthoses statis mendukung sendi, menaga meningkatkan angkauan gerak dan

mencegah cacat.rthoses dinamis tidak hanya menyelaraskan sendi, tetapi uga membantu

gerakan atau alternatif menolak atau merangsang gerakan.6ukti pada efekti&itas dari

orthoses ekstremitas atas pada anak dengan 4P adalah belum terbukti: penelitian lebih

lanut yang dirancang dengan baik diperlukan.rthoses membatasi ankle plantar fleksi

memiliki efek menguntungkan pada eJuinus beralan, tetapi efek angka panang tidak 

 elas.Selain itu, sulit untuk menentukan efek yang tepat dari orthoses karena pasien

 biasanya menerima banyak inter&ensi bersamaan.

Perawatan armakologi

a. bat oral

8/17/2019 SEPSIS n Cerebral Palsy

http://slidepdf.com/reader/full/sepsis-n-cerebral-palsy 32/37

6enzodiazepin, baclofen, natrium dantrolen, !izanidine dan alpha*? agonis

adrenergik lainnya, gabapentin dan tiagabin adalah obat*obat yang secara lisan digunakan

untuk kontrol spastisitas.6ukti tentang khasiat agen oral terhadap spastisitas agak lemah:

sebagian besar ui coba adalah dari ukuran kecil, durasi pendek dan kualitas metodelogi

yang tidak memadai.>iazepam, agonis pasca*sinaptik dari 8A6AA reseptor, adalah yang

 paling berguna lisan agen anti*spastisitas di 4P, membantu untuk kekakuan otot fleksor dan

ekstensor keang yang dapat menyebabkan nyeri, lekas marah dan insomnia pada anak 

keang.Ini dapat dikombinasikan dengan baclofen dan dapat digunakan sepanang waktu,

meskipun sebaiknya diberikan pada waktu tidur karena mengantuk.

 b. bat intramuskular 

Agen ini menghasilkan blokade neuromuskular.#enol dan alkohol adalah agen

neurolytic dan penyebab toksin botulinum chemodener&ation.

c. !oksin botulinum

>i antara pengobatan farmakologis kelenturan, 6ont memiliki mengakuisisi peran

 penting. 6ont tipe A adalah yang paling sering digunakan dalam 4P. 6ont dikombinasikan

dengan orthoses dan P! intensif, 6ont memungkinkan peregangan dan meningkatkan

gerak, dengan manfaat yang berlangsung =*3 bulan.

d! Pengobatan komplementer atau alternatif 

2etode 4A2$sampai saat ini, ada sedikit ilmiah studi tentang efekti&itas dan

keselamatan.?+ Sebuah studi dari Inggris melaporkan bahwa secara keseluruhan, ?) dari

anak*anak dengan 4P telah menggunakan metode alternatif pada sebagian besar 4E.Hippotherapy dikategorikan sebagai 4A2 atau sebagai rekreasipengobatan.%i coba

terkontrol dan dikendalikan menunukkanefek menguntungkan dari hippotherapy pada

struktur tubuh dan fungsi.Sebuah tinauan dari )) penelitian kuantitatif yang moderatuntuk 

kualitas yang baik metodologis menunukkan bahwa rekreasimenunggang terapi berkuda

dan berlisensi*therapistdirectedhippotherapy meningkatkan fungsi motorik kasar.Penelitian

lainnya menunukkan bahwa hippotherapy adalah efektif untuk mengobati simetri otot di

 bagasi dan pinggul dan dalam meningkatkan fungsi motoric.

Perawatan ini, diterapkan dalam kondisi medis tertentu, dipandu oleh %ndersea dan

Hiperbarik 2edis 2asyarakatorganisasi profesional internasional yang menetapkan pedoman untuk aplikasi dan penggunaan etika. Penelitian menunukkan bahwa terapi ini

tidak membuat perbedaan dengan kapasitas fungsional dari anak*anak dengan 4P. leh

karena itu, tidak saat ini direkomendasikan oleh para ahli di lapangan karena kurangnya

 bukti ilmiah untuk kemanuran dan karena tidak bebas risiko.

8/17/2019 SEPSIS n Cerebral Palsy

http://slidepdf.com/reader/full/sepsis-n-cerebral-palsy 33/37

Program 8ugatan Adeli di Polandia membutuhkan anggota keluarga untuk 

menghabiskan + minggu di kontak dekat dengan anak mereka, auh dari gangguan dari

rumah dan anggota keluarga lainnya.Ini menunukkan bahwa peningkatan keterlibatan

orang tua memiliki efek menguntungkan pada anak dengan 4P ika dibandingkan dengan

kelompok yang menerima ">!.

Studi akupunktur yang menanikan: >ata lebih banyak diperlukan sebelum

rekomendasi dapat dibuat./ebanyakan penelitian dari pola telah negatif dan

 penggunaannya tidak bisa direkomendasikan.

3.2 Pen"es#aian Psikologis Orangt#a Dengan Anak $erebral

Pals"

rangtua awalnya tidak mengetahui bahwa anaknya mengalami cerebral pals sehinggacenderung membiarkan saa, dalam arti tidak mendapatkan penanganan secara menyeluruh dari

dokter ataupun fisioterapis.2ereka merasa takut dan cemas, terkeut dan stres.2enerima kondisi

anak dengan cerebral pals ataupun disabilitas tertentu bukanlah hal yang mudah. Hal ini sealan

dengan temuan yang diperoleh 9ogar ?-)?$ bahwa orangtua dengan anak disabilitas pada

awalnya akan menunukkan reaksi kedukaan yang kemudian diikuti dengan terkeut,

menyangkal, barulah kemudian belaar untuk menyesuaikan diri dengan kondisi tersebut.

Penyesuaian tersebut teradi sepanang kehidupan orangtua dengan anak disabilitas.!idak ada

alat atau metode yang tepat untuk meningkatkan kekuatan emosi orangtua dengan anak 

disabilitas.

4hiarello dkk ?-)-$ menemukan bahwa prioritas orangtua bagi anak*anak ataupun remaayang mengalami cerebral palsy akan berbeda, tergantung pada usia dan le&el dari kemampuan

fungsi motorik kasar anak, dan prioritas utama orangtua biasanya adalah dalam akti&itas sehari*

hari. Pernyataan tersebut memberikan gambaran bahwa orangtua berusaha untuk membantu

anaknya agar dapat self!care. 2eski demikian, pada anak dengan tingkat disabilitas yang parah

dan fungsi motorik kasar yang lemah, orangtua akan menyediakan lebih banyak waktu dan

 perhatian dalam pengasuhan anaknya. Situasi ini mengakibatkan kelelahan dan munculnya stres

 pada waktu*waktu tertentu.

Penyesuaian orangtua dengan anak cerebral pals uga ditunang oleh dukungan emosional

yang diterima dari lingkungannya, seperti dari keluarga besar, tetangga, pihak yayasan yang

menyelenggarakan terapi bagi anak*anaknya, dan uga diskusi*diskusi bersama dengan orangtua

lain yang anaknya uga mengalami cerebral pals. >ukungan tersebut membuat orangtua mampu

 bertahan, memahami hal*hal apa yang perlu mereka lakukan dalam pengasuhan di rumah,

 bagaimana menangani anak ketika ada bagian tubuhnya yang kaku dan otot*otot mengencang,

termasuk uga dalam melatih anak untuk dapat  self!care, khususnya pada anak cerebral palsy

dengan tingkat disabilitas yang ringan.

8/17/2019 SEPSIS n Cerebral Palsy

http://slidepdf.com/reader/full/sepsis-n-cerebral-palsy 34/37

Penyesuaian yang terus menerus dengan kondisi anaknya yang mengalami disabilitas

membangun resiliensi orangtua atas tantangan yang dihadapi sehari*hari dalam merawat

anaknya.9ustig dalam #rain dkk, ?--C$ mengatakan bahwa resiliensi terkait dengan kemampuan

untuk menyesuaikan diri dengan disabilitas. 0esiliensi yang ditampilkan orangtua akan membuat

orangtua lebih efektif dalam merawat anaknya yang mengalami disabilitas dan membuatnya

mampu mengatasi stress atau tekanan yang muncul karena kelelahan ataupun karena banyaknya

waktu yang digunakan untuk merawat anaknya.

Penelitian ini memberikan gambaran tentang beberapa faktor yang mendukung

 penyesuaian psikologis orangtua dengan disabilitas. Empat faktor yang dimaksud adalah 5

). karakteristik disabilitas anak,?. dukungan sosial,

=. sudut pandang terhadap masalah dan+. strategi koping.

!emuan di atas tidak menggambarkan secara elas strategi koping yang ditampilkan

orangtua, namun diketahui bahwa usaha orangtua untuk beradaptasi dengan kondisi disabilitasanaknya merupakan usaha yang terus menerus dan membangun resiliensi orangtua. Stres dan

takut tidak hanya muncul sebagai reaksi awal orangtua atas diagnose yang diberikan, namun uga

dapat muncul karena kelelahan merawat anaknya setiap hari. >ukungan sosial dari lingkungan

tetangga, keluarga besar, penyedia layanan kesehatan uga menadi salah satu faktor yang

membantu orangtua mampu melakukan penyesuaian terhadap disabilitas anaknya.

2.4 %odel Pembelaaran &angs#ng 'ermedia Pantogra( )er*adap

Kemamp#an %otorik +al#s Anak $erebral Pals"

/emampuan motoric halus anak cerebral palsy di S>96*>) KPA4 Surabaya perlu dilatih

dan dikembangkan melalui kegiatan pembelaaran khusus dan rangsangan yang kontinu sehingga

dapat meningkatkan kepekaan daya sensoriknya. Hal ini yang dimaksud adalah pembelaaran

motorik halus yang berguna untuk membantu melenturkan otototot yang kaku, memberikan

kekuatan untuk otot yang lemas, menambah konsentrasi dalam koordinasi gerak dengan

 penglihatannya sensomotorik$ sehingga diharapkan gerakan anak dapat lebih optimal menuu

sasaran sesuai tuuan dengan fungsi utama untuk melemaskan otot, sendi, dan untuk 

mendapatkan rangsangan khusus yang dapat menambah kepekaan daya sensoriknya.

9atihan kemampuan motorik anak cerebral palsy dapat diawali dengan latihan yang paling

sederhana, salah satunya dapat melalui pembelaaran motorik halus pada tangan.Pembelaaran

yang dimaksud dalam hal ini adalah penerapan model pembelaaran langsung bermedia

 pantograf yang pada kenyataanya belum pernah diberikan di S>96*>) KPA4 Surabaya dalam

upaya meningkatkan kemampuan motoric halus anak cerebral palsy.

8/17/2019 SEPSIS n Cerebral Palsy

http://slidepdf.com/reader/full/sepsis-n-cerebral-palsy 35/37

2odel pembelaaran langsung merupakan salah satu pendekatan pembelaaran yang

dirancang khusus untuk menunang proses belaar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan

deklaratif dan pengetahuan prosedural, terstruktur dengan baik, dapat diaarkan dengan pola

 bertahap !rianto, ?-)?5+)$. Alur pelaksanaannya sesuai dengan pemikiran <auhar, yang

menyatakan bahwa pembelaaran langsung merupakan model pembelaaran yang menekankan

 pada penguasaan konsep dan perubahan perilaku dengan mengutamakan pendekatan deduktif 

melalui pengaaran setahap demi setahap <auhar, ?-))5+B*+3$.

>engan pembelaaran langsung, guru bisa mengontrol urutan dan keluasan materi

 pembelaaran agar dapat mengetahui seauh mana siswa menguasai materi yang

disampaikan.Selain siswa dapat mendengar tentang materi pelaaran sekaligus uga siswa dapat

melihat melalui pelaksanaan demonstrasi$ yang dilakukan secara bertahap.Salah satu ketentuan

dalam pembelaaran langsung adalah ada media yang didemonstrasikan. Pembelaaran akan lebih

efektif ika didukung adanya media terutama pada anak cerebral palsy yang memiliki hambatan

motoric halus. Anak cerebral palsy dalam melakukan halhal sederhana seperti memegang benda,

sealan dengan benda bergerak dan bermain dengan mainan itu sendiri sangat sulit.4erebral palsy

memerlukan media yang dibentuk sedemikian rupa sehingga mereka tidak hanya belaar dengan

ditunang media untuk suatu akti&itas yang menarik tetapi uga meningkatkan keterampilan

motorik anak Salim, )FF35)+D*)+F$.

2iarso dalam Susilana L 0iyana, ?--D53$ menyatakan bahwa media merupakan segala

sesuatu yang dapat menyalurkan pesan,merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan

siswa untuk belaar. 2edia pembelaaran dalam penelitian ini berfungsi sebagai alat bantu

melatih motorik halus anak cerebral palsy pada ari*ari tangan, telapak tangan, dan pergelangan

tangan. 2edia yang digunakan adalah pantograf. Pantograf disebut uga ' planimeter (, yaitu

suatu alat yang dapat digunakan untuk memperbesar gambar*gambar Prihandoko5 ?--D$. Hal ini

ditegaskan pula oleh 1aluya ?--F5)C*)D$ yang memberikan definisi pantograph sebagai alat

yang berfungsi untuk memperbesar atau memperkecil sebuah peta atau gambar. Pantograf dalam

 penelitian ini yang dimaksud adalah pantograf yang terbuat dari kayu dan memodifikasi ukuran

serta bentuknya dengan cara memperbesar alat, menghilangkan skala, menukar posisi pensil ke

 posisi pasak, menggunakan warna yang cerah, dilengkapi sabuk tangan dan pasak sebagai

 pegangan, sehingga tangan anak dapat menggenggam pasak pantograf.

Pantograf dapat membantu melatih motorik halus ketika tangan menggerakkan pasak yang

 berada pada posisi kanan, untuk menggerakkan pasak diperlukan keseimbangan pada pensil yang

 berada di sebelah kiri.Selain itu melatih konsentrasi anak saat menggerakkan uung

 pantograf.4ara menggunakannya dengan meletakkan paku pada gambar dan pensil pantograf 

 pada kertas gambar kosong. /emudian menggerakkan paku sesuai gambar maka pada kertas

kosong akan didapat gambar yang sesuai dengan gambar asli 1aluya, ?--F5)D$. %paya

mengembalikan fungsi motoric halus anak cerebral palsy dapat dilakukan dengan pembelaaran

yang terencana, dengan memperhatikan kondisi mereka sehingga dapat mandiri dalam

lingkungan keluarga maupun masyarakat. /eterampilan motorik halus ternyata memang harus

8/17/2019 SEPSIS n Cerebral Palsy

http://slidepdf.com/reader/full/sepsis-n-cerebral-palsy 36/37

melalui proses pembelaaran yang rutin, berkelanutan dan tepat sasaran. Hal ini bisa dibuktikan

karena tidak semua anak pandai menggerakkan tangannya seperti pada anak cerebral palsy.

2odel pembelaaran langsung dituukan pula untuk membantu anak cerebral palsy

mempelaari keterampilan dasar memperoleh informasi mengenai, penerapan modifikasi media

 pantograf yang digunakan untuk melatih kemampuan motorik halus, diaarkan secara bertahapdengan strategi modeling. Sehingga anak lebih paham mengenai kegiatan yang

dilakukannya secara bertahap.>engan demikian, model pembelaaran langsung bermedia

 pantograph memiliki peranan dalam bidang pendidikan untuk keperluan meningkatkan

kemampuan motoric halus pada suatu pembelaaran.

>itegaskan pula oleh 0ahyubi ?-)?5?3B$ yang menyatakan bahwa untuk penguasaan

gerak motorik dalam hal ini motorik halus$ diperlukan suatu proses pembelaaran, guna

mencapai tingkat terampil yang dilakukan bertahap. Suatu keterampilan biasanya

menggambarkan tingkat kemahiran seseorang dalam menguasai gerak motorik tertentu, atau

kecekatan seseorang dalam melaksanakan suatu tugas. Pada model pembelaaran langsungterdapat lima fase.

Setiap anak mampu mencapai tahap perkembangan motorik halus yang optimal asal

mendapatkan stimulasi tepat./egiatan*kegitan tersebut dapat ditunang dengan media yang

diadikan sebagai salah satu perlakuantreatment okupasi.Perlakuan tersebut dapat menolong

anak dalam kondisi cerebral palsy untuk mengendalikan gerak motorik halus yang meliputi

gerakan ari*ari tangan, telapak tangan dan pergelangan tangan.Perlakuantreatment dilakukan

dalam upaya menciptakan lingkungan yang memungkinkan anak dapat belaar secara efektif,

agar dapat mencapai perkembangan optimal sealan dengan potensi yang dimilikinya.

Subyek dalam penelitian ini adalah anak cerebral palsy enis tetraplegia di S>96*>)

KPA4 Surabaya, seumlah 3 siswa, keseluruhan adalah siswa lakilaki, berusia antara F*)=

tahun. Sumber data penelitian diperoleh dari pre tes dan pos tes.>ata pre tes dilakukan untuk 

menilai kemampuan motorik halus anak cerebral palsy di S>96*>) KPA4 Surabaya sebelum

diberikan perlakuan model pembelaaran langsung bermedia pantograf.>ata pos tes dilakukan

untuk menilai kemampuan motorik halus anak cerebral palsy di S>96*>) KPA4 Surabaya

setelah diberikan perlakuan model pembelaaran langsung bermedia pantograf.

 "amun hasil penelitian ini menunukkan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan model

 pembelaaran langsung bermedia pantograf terhadap kemampuan motorik halus anak cerebral palsy di S96>*>) KPA4 Surabaya. #aktor*faktor yang menyebabkan hasil analisis tidak 

signifikan yaitu5 kurangnya moti&asi anak untuk berlatih kemampuan motorik halus, faktor 

 perbedaan deraat kecacatan anak cerebral palsy, intensitas kehadiran kurang, subyek yang terlalu

sedikit dan karena keterbatasan waktu perlakuan.

8/17/2019 SEPSIS n Cerebral Palsy

http://slidepdf.com/reader/full/sepsis-n-cerebral-palsy 37/37

Pen#t#p

'4erebral palsy( ialah suatu keadaan kerusakan aringan otak yang kekal dan tidak 

 progresif, teradi pada waktu masih muda seak dilahirkan$ dan merintangi perkembangan otak 

normal dengan gambaran klinis dapat berubah selama hidup dan menunukkan kelainan dalam

sikap dan pergerakan, disertai kelainan neurologis berupa kelumpuhan spastis, gangguan ganglia

 basal dan sebelum dan kelainan mental.

/eterlibatan orang tua memiliki efek menguntungkan pada anak dengan 4P ika

dibandingkan dengan kelompok yang menerima ">!.Usaha orangtua untuk beradaptasi

dengan kondisi disabilitas anaknya merupakan usaha yang terus menerus dan

membangun resiliensi orangtua Stres dan takut tidak hanya mun!ul sebagai

reaksi a"al orangtua atas diagnose yang diberikan, namun juga dapat mun!ul

karena kelelahan mera"at anaknya setiap hari Dukungan sosial dari lingkungan

tetangga, keluarga besar, penyedia layanan kesehatan juga menjadi salah satu

faktor yang membantu orangtua mampu melakukan penyesuaian terhadap

disabilitas anaknya