Upload
yongki
View
225
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
msdm manajemen sumberdaya manusia
Citation preview
Selection
interview
General question
What are your strengths and weaknesses? Why did you leave your last job? Why should we hire you? What is most important to you in a job? What question do you have for me?
Problem solving
What is the most creative work-related idea you have had? Describe difficult problem you faced and solved What approach to problem-solving works best for you? Describe a sale you didn’t make, and explain why?
Question about motivation
What have you done that shows initiative? What career objectives have been met? How do tou measure success? What rewards mean most to you? What projects make you excited?
Working with other
What kind of people do you like to work with? Tell me about a conflict with a fellow work. How was it
resoved? Describe your management style? How do other see you? What three words describe you?
Integrity indications
Tell me about a time whwn you were not honest How would you react if you were asked to do something
unethical? If you see aco-worker doing something dishonest, what would
you do? When did you last break a rule? When I call your previous employer, what comments will get?
Bisa menjadi pendengar yang baik ada beberapa cara yang bisa diikuti, yaitu:
Berhenti berbicara
Usahakan membuat interview merasa santai (at ease)
Perlihatkan kepadanya bahwa Anda ingin mendengarkan
Hindarkan segala hal yang bisa menjadi pengganggu
Berikan empati kepada interview
Berlaku sabar
Jangan biarkan diri Anda emosional
Hadapi dengan lapang dada setiap argumentasi dan kritik
Ajukan pertanyaan yang mampu menggali informasi sebanyak-banyaknya
Gerak-gerik
Seperti aspek verbal dalam komunikasi, maka aspek non verbal bisa memberi
pengaruh yang besar terhadap keberhasilan pelaksanaan wawancara. Yang
dimaksud dengan aspek non verbal adalahekspresi muka maupun gerak-gerik
tubuh yang bisa memberi arti tertentu pada interview. Salah satu aspek penting
yang berkaitan dengan ekspresi muka adalah sorotan mata.sangat disarankan
agar interviewer membiasakan diri memandang mata interview (eye contact).
Gerak-gerik tubuh juga bisa ditafsirkan tertentu oleh interview.
Beberapa contoh berikut ini mungkin bisa digunakan sebagai bahan
pertimbangan di dalam melaksanakan wawancara ( table 5.2)
Table 5.2 contoh gerak-gerik dalam wawancara
Gerak-gerik Interprestasi umum
Menawarkan rokok Relax dan bersahabat
Bersandar pada punggung kursi Saya mempunyai banyak waktu untuk
mendengarkan saudara
Melihat jam, arloji atau pintu keluar Cepat! Saya mulai bosan
Menganggukan kepala “saya mengerti”, “saya setuju”
diam “saya menanti penjelasan lebih lanjut
dari apa yang saudara katakana”
Mengesampingkan catatan “off the record”!
Menutup buku atau tiba-tiba
menggulung formulir lamaran
“saya kira pembicaraan sudah
selesai”!
Selanjutnya dikemukakan jenis wawancara yang dapat dikembangkan dalam
proses seleksi sesuai dengan kebutuhan seperti tertera dalam contoh di atas.
Jenis-jenis wawancara, yaitu:
a) Wawancara tidak terstruktur
Wawancara tida terstruktur memungkinkan pakar kepegawaian
mengembangkan pertanyaan-pertanyaan ketika wawancara sedang
berlangsung. Pewawancara masuk ke dalam bidang-bidang topic ketika
bidang-bidang itu muncul, berusaha mensimulasi/meniru percakapan
yang menyenangkan. Sayangnya metode ini disebut wawancara non
direktif. Kekurangan reliabilitas wawancara terstruktur adalah setiap
pelamar ditanyai dengan serangkaian pertanyaan yang berbeda. Bahkan
lebih buruk lagi, pendekatan ini mengabaikan bidang-bidang
keterampilan atau latar belakang. Di Jepang, misalnya, yang menerapkan
pedoman EEOC, para manager memilih wawancara yang tidak
terstruktur yang jangkauannya luas sebagai alat untuk mengetahui para
pelamar dan kehidupan pribadi mereka secara lebih baik.
b) Wawancara terstruktur
Wawancara terstruktur atau direktif bergantung pada seperangkat
pertanyaan yang ditetapkan sebelumnya. Pertanyaan-pertanyaan tersebut
dikembangkan sebelum wawancara dimulai dan ditanyakan kepada
setiap pelamar. Pertanyaan-pertanyaan terstruktur meningkatkan
reliabilitas proses wawancara tetapi tidak memungkinkan pewawancara
melanjutkan pada respon-respon yang menarik atau luar biasa. Proses
tersebut tampaknya sangat mekanis. Format yang kaku mungkin tidak
menarik pelamar yang sudah terbiasa dengan wawancara yang lebih
fleksibel.
c) Wawancara campuran
Para pewawancara khususnya menggunakan metode campuran antara
terstruktur dan tidak terstruktur, pertanyaan-pertanyaan terstruktur
memberikan dasar informasi yang memungkinkan perbandingan antara
kandidat; pertanyaan-pertanyaan yang tidak terstrukturmenjadikan
wawancara lebih sebagai percakapan dan memungkinkan mendalami
perbedaan-perbedaan yang unik antara pelamar. Perekrut sekolah tinggi
misalnya menggunakan wawancara campuran jawaban maupun
pendekatan tersebut dinilai. Teknik wawancara ini mempunyai cakupan
yang sangat sempit. Wawancara ini terutama menampilkan kemampuan
pelamar untuk memecahkan jenis-jenis persoalan yang dikemukakan.
Validitas mungkin sekali jika situasi-situasi yang mirip dengan yang
berikut ini:
Misalnya Anda harus memutuskan antara dua kandidat untuk suatu
promosi. Kandidat A setia, bisa bekerja sama, tepat waktu, dan kerja
keras. Kandidat B adalah orang yang suka mengeluh, suka terlambattidak
soapan tetapi ia sebagai orang yang taatpada prosedur yang berlaku di
departemen Anda siapa yang Anda rekomendasikan sebagai supervisor?
Cara pelamar bereaksi atas pertanyaan-pertanyaan tersebut dicatat ketika
menimbulkan sejumlah stress yang sederhan dan menunjukan bagaimana
pelamar tersebut bertindak dalam situasi-situasi yang cukup
menegangkan
d) Wawancara stress
Wawancara stress berusaha mempelajari bagaimana pelamar merespon
tekanan-tekanan pekerjaan. Model ini asalnya dikembangkan selama
perang dunia II untuk melihat bagaimana orang-orang yang terpilih
direkrut akan beraksi berada dalam tekanan lawan/musuh.l wawancara
ini mempunyai implikasi yang berguna dalam pekerjaan sipil, misalnya
dari pengelaman untuk pekerjaan kepolisian kadang-kadang dibri
wawancara stress untuk melihat bagaimana mereka akan bereaksi
terhadap masalah-masalah yang dihadapi di jalan raya. Wawancara
tersebut terdiri atas seperangkat pertanyaan yang kasar yang
dikemukakan dalam tempo yang cepat, membentak mereka dengan cara
yang tidak ramah. Karena situasi-situasi yang menegangkan biasanya
sebagian dari mereka akan bereaksi. Reaksi negative mungkin terjadi di
antara mereka yang tidak mau menerima perlakuan yang tidak pantas.
Reliabilitas dan validitas sulit ditampilkan, karena stress dalam pekerjaan
berbeda dengan stress yang dialami ketika wawancara.
e) Wawancara behavioral
Wawancara behavioral memfokuskan pada masalah atau situasi hipotesis
yang meminta pelamar untuk memecahkannya. Seringkali ini berupa
situasi-situasi hipotesis dan pelamar ditanya tentang apa yang seharusnya
dilakukan.
Pewawancara harus mengkaji lamaran dan informasi deskripsi untuk
mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan khusus sebelum memulai wawancara.
Jawaban-jawaban atas pertanyaan ini menentukan pantas tidaknya pelamar
tersebut, karena wawancara ini membantu meyakinkan para pelamar yang terbaik untuk
menerima tawaran pekerjaan berikutnya, pewawancara bisa menjelaskan tugas-tugas
pekerjaan, standar-standar penampilan gaji, manfaat, dan bidang kepentingan lain.
Khusus untuk wawancara pekerjaan yang khas, pewawancara harus mengkaji
lamaran dan informasi deskripsi sebelum memulai wawancara. Jawaban-jawaban pada
pertanyaan ini menentukan pantas tidaknya pelamar tersebut diterima.
Contoh : pertanyaan –pertanyaan dalam wawancara pekerjaan
1. Bagaimana Anda menghabiskan waktu luang? Apa hobi Anda?
2. Aktivitas sekolah atau aktivitas masyarakat apa yang Anda ikuti?
3. Jelaskan pekerjaan idaman Anda dalam jenis pekerjaan apa Anda
tertarik?
4. Mengapa Anda ingin bekerja di perusahan kami?
5. Apa kelas favorit Anda? Mengapa?
6. Apakah Anda mempunayai pilihan geografis?
7. Mengapa Anda memilih kuliah di jurusan itu?
8. Apa yang Anda ketahui tentang produk atau layanan perusahan
kami?
9. Jelaskan atau gambarkan tipe bos idaman Anda?
10. Berapa sering Anda ingin dipromosikan?
11. Apa kelemahan utama Anda? Kelebihan?
12. Mngapa temen-teman Anda menyukai Anda?
13. Apakah Anda berencana mengikuti kuliah tambahan? Kuliah
tambahan apa?
14. Apa pekerjaan dulu yang paling Anda suka? Yang paling tidak
Anda suka?
15. Jelaskan bos favorit atau dosen favorit Anda?
16. Apa tujuan karir Anda?
17. Jika Anda kembali kelima tahun silam, apa yang Anda lakukan?
Apa yang Anda lakukan berbeda?
18. Mengapa kami harus mempekerjakan Anda?
19. Jelaskan pekerjaan Anda?
20. Berapa jam Anda akan bekerja?
21. Keterampilan kerja apa yang Anda miliki?
22. Keahlian apa yang Anda miliki?
Selain itu, perlu juga dipersiapkan dan diperhatikan beberapa hal sebelum
wawancara dilaksanakan, yaitu::
1) Persiapan wawancara
Pada tahap pertama pihak prusahan mempelajari formulir lamaran disertai
spesifikasi pekerjaannya. Kemudian dilanjutkan dengan membuat rencana
wawancara dengan melakukan kegiatan seperti:
Buat catatan untuk pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan mengenai
informasi pada formulir lamaran yang sekiranya memerlukan penjelasan.
Siapkan pembicaraan singkat perihal organisasi/perusahan dan pekerjaan
yang di maksud beserta gajinya
Siapkan kata-kata pembukaan yang akan memudahkan dan
memperlancar proses wawancara.
2) Penciptaan hubungan
Beban mengadakan hubungan terletak pada pewawancara, meskipun pelamar
bisa saja meningkatkan prospek tersebut dengan tanggung jawab ini.
3) Pertukaran informasi
Proses wawancara adalah percakapan yang didalamnya terjadi pertukaran
informasi untuk membantu mengadakan hubungan sambil mempelajari
kandidat,