8
pdfcrowd.com open in browser PRO version Are you a developer? Try out the HTML to PDF API Ini milikku ,, bagaimana denganmu ?? Sabtu, 13 Juli 2013 ASKEPKU ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DIABETES MELITUS Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keb. Biologi dan Fisiologi Disusun oleh : RIZKA DEWI PULUNG ASIH 22020112140030 JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG I. PENGKAJIAN 1. Biodata - Nama : Ny. D - Usia : 56 tahun - Jenis kelamin : Perempuan 2013

Rizkapulung Blogspot Com

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Bnwpdgjg

Citation preview

  • pdfcrowd.comopen in browser PRO version Are you a developer? Try out the HTML to PDF API

    Ini milikku ,, bagaimana denganmu ??

    Sabtu, 13 Juli 2013

    ASKEPKU

    ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN

    DIABETES MELITUS

    Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keb. Biologi dan Fisiologi

    Disusun oleh :

    RIZKA DEWI PULUNG ASIH 22020112140030

    JURUSAN KEPERAWATAN

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

    SEMARANG

    I. PENGKAJIAN

    1. Biodata

    - Nama : Ny. D

    - Usia : 56 tahun

    - Jenis kelamin : Perempuan2013

  • pdfcrowd.comopen in browser PRO version Are you a developer? Try out the HTML to PDF API

    - Jenis kelamin : Perempuan

    - Alamat : Kaliurip Rt 03 Rw 01 Bener Purworejo

    - Suku/bangsa : Jawa/Indonesia

    - Status pernikahan : Kawin

    - Agama : Islam

    - Tanggal pengkajian : 26 Mei 2013

    B. Riwayat Kesehatan

    1. Keluhan utama : Sering terbangun saat tidur malam hari karena buang air kecil. Nyeri dada sering terjadi secara tiba-tiba. Kakinya bengkak.

    2. Riwayat kesehatan sekarang

    Pasien mengeluh sering terganggu saat tidur malam, karena sering terbangun untuk buang air kecil. Setiap malamnya tidak kurang dari 3x pasien

    bangun malam dan menuju ke kamar mandi. Frekuensi urine pada tiap buang air kecil sedang, tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit. Klien

    sering merasa nyeri dada secara tiba-tiba, karena selain menderita diabetes mellitus, pasien juga didiagnosa adanya gangguan pada jantung. Kaki

    kanan maupun kiri pasien terlihat bengkak. Pasien mengeluh sakit ketika bengkak tersebut ditekan. Pasien di terapi medikasi dengan Gralixa 40

    Furosemide, Glurenorm, Miniaspi 80, dan Fargoxin 0,25. Klien juga mengatakan bahwa pola makannya diatur agar tidak berlebihan mengonsumsi

    makanan yang mengandung glukosa.

    3. Riwayat kesehatan lalu

    Pasien mengatakan menderita diabetes sudah sejak 10 tahun yang lalu. Memeriksakan kesehatan atau kontrol ke rumah sakit rutin 1-2 bulan 1x.

    Biasanya diberikan Glurenorm untuk menstabilkan gula darah.

    4. Riwayat kesehatan keluarga

    Pasien mengatakan tidak ada riwayat penyakit menurun di keluarganya.

    C. Riwayat Psikososial

    Pasien menjelaskan mempunyai hubungan yang baik dengan keluarga, tetangga, maupun lingkungan sekitar. Pasien sudah menjalankan kewajibannya

    sebagai istri bagi suaminya dan sebagai ibu bagi anak-anak dengan baik.

    D. Riwayat Spiritual

    - Ketaatan beribadah dan menjalankan kepercayaan : mempercayai adanya Tuhan ( Allah )

    - Support system dalam keluarga : saling mendoakan sesama anggota keluarga

    - Ritual yang biasa dijalankan : menjalankan ibadah wajib maupun sunah, sering menjalankan

    ibadah di masjid

    E. Pengkajian Berdasarkan Handerson

    1. Kebutuhan Oksigenasi

    Airway : tidak ditemukan sumbatan jalan napas, pasien tidak batuk

    Breathing : tidak sesak napas, RR = 20x/menit, tidak ada cuping hidung, tidak ada otot bantu napas, pengembangan dada kanan = dada kiri.

  • pdfcrowd.comopen in browser PRO version Are you a developer? Try out the HTML to PDF API

    Circulation : tekanan darah 150/100 mmHg, nadi 75x/menit, suhu badan 360C, ekstremitas agak dingin, kapilari refill mampu kembali dalam 2 detik.

    2. Kebutuhan Nutrisi-Cairan

    Pasien makan 3x sehari dengan porsi nasi hanya sedikit, minum air putih 1 liter sehari atau lebih. Berat badan 47 kg dengan tinggi badan 156 cm.

    Pasien juga mengkonsumsi susu anlene 1x sehari pada pagi hari.

    3. Kebutuhan Eliminasi

    Pasien mengatakan BAB 1x sehari dengan konsistensi lembek dan berwarna coklat, sedangkan frekuensi BAK tidak teratur, siang hari bisa mencapai

    7-9x sehari dan malam sering terbangun 3x BAK.

    4. Kebutuhan Aktivitas-Latihan

    Pasien mampu membaca koran, menonton televisi, dan membersihkan rumah, asalkan tidak

    membawa barang yang terlalu berat dan tidak terlalu kecapekan.

    5. Kebutuhan Tidur/Istirahat

    Tidur malam pasien dari pukul 23.00 05.00 dengan gangguan bangun tengah malam untuk BAK, sedangkan siang hari tidak pernah tidur siang.

    6. Kebutuhan Personal Higiene

    Pasien mandi 2x sehari dengan air hangat dan membersihkan rambut 2-3 hari 1x.

    7. Pola Persepsi dan Sensori

    Pasien kurang mampu melihat dengan jelas jika tanpa menggunakan kaca mata, mampu mendengar dengan baik, mampu membedakan rasa, mampu

    berbicara dengan jelas, dapat mengangkat lengan dan menggerakkan kepala, kadang-kadang terasa nyeri pada kaki saat ditekan.

    8. Kebutuhan Komunikasi dan Mental

    Ny. D mampu berkomunikasi dengan baik dengan perawat, suami, dan anak-anaknya.

    9. KebutuhanKenyamanan

    Pasien mengatakan kurang nyaman ketika tidur malam sering terbangun karena BAK.

    10. Kebutuhan Seksualitas

    Ny. D mempunyai 2 orang anak dari seorang suaminya. Kebutuhan seksualnya terpenuhi.

    11. Kebutuhan Stress dan Koping

    Ny. D menerima kondisi kesehatannya. Ny. D selalu berdoa kepada Tuhan agar diberi kesehatan dan disembuhkan penyakitnya. Suaminya selalu

    memberikan perhatian kepada Ny. D dan memberikan dukungan saat mulai lemah.

    12. Pola Konsep Diri

    - Citra tubuh : optimis dengan kondisi tubuhnya

    - Identitas : mempunyai persepsi diri yang baik terhadap dirinya

    - Harga diri : tetap percaya diri

    - Peran : menyadari bahwa perannya sebagai ibu kurang memuaskan

    - Ideal diri : dapat menerima keadaan dirinya saat ini

    13. Kebutuhan Rekreasi

    Rekreasinya terpenuhi dengan cara bercanda dengan keluarga, bertemu teman, menelpon anak-anaknya, dll.

  • pdfcrowd.comopen in browser PRO version Are you a developer? Try out the HTML to PDF API

    14. Terapi modalitas dan spiritual

    Pasien selalu berdoa kepada Tuhan dalam kondisi apapun.

    F. Pemeriksaan Fisik Head to Toe

    1. Keadaan Umum : composmentis

    2. Pemeriksaan Tanda-tanda Vital

    - Tekanan Darah : 150/100 mmHg

    - Nadi : 75x/menit

    - Respiratory Rate : 20x/menit

    - Suhu : 360C

    3. Pemeriksaan Kulit dan Rambut

    - Kulit : warna sawo matang, agak kering, turgor kulit tidak normal

    - Rambut : warna hitam, bersih, lembut dan pendek

    4. Pemeriksaan Kepala dan Leher

    - Kepala

    Raut wajah : ekspresi normal

    Bentuk : lonjong

    Mata : dapat membuka lebar, tidak dapat melihat benda yang jauh tanpa bantuan

    kaca mata

    Telinga : simetris dan bersih, tidak ada serumen

    Hidung : simetris, bersih, dan tidak berlendir

    Mulut : bersih, bibir normal, tidak ada sariawan, gigi tidak berkerak

    - Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada nyeri telan

    5. Pemeriksaan Dada

    - Paru-paru

    Inspeksi : pembesaran dada kanan = dada kiri

    Palpasi : fremitus kanan = kiri

    Perkusi : sonor/sonor

    Auskultasi : tidak ditemukan bunyi tambahan

    - Jantung

    Inspeksi : Pulsasi tidak tampak

    Palpasi : tidak terkaji

    Perkusi : terdengar bunyi pekak

    Auskultasi : terdengar bunyi lup dub

  • pdfcrowd.comopen in browser PRO version Are you a developer? Try out the HTML to PDF API

    6. Pemeriksaan Abdomen

    Inspeksi : tidak ada lesi dan jaringan parut, warna sama rata dengan kulit yang lain, dan umbilikus bersih

    Auskultasi : suara bising usus normal 9x/menit

    Perkusi : timpani

    Palpasi : tidak ada nyeri tekan, hati tidak teraba

    7. Pemeriksaan Ekstermitas

    - Ekstermitas atas

    Kiri dan kanan : tidak ada atrofi, kemampuan motorik baik, kurang dapat menggenggam dengan kuat

    - Ekstermitas Bawah

    Kiri dan kanan : kanan dan kiri pada bagian punggung kaki terjadi bengkak

    8. Pemeriksaan Sistem Persarafan: Bengkak yang terjadi di kaki, tidak pernah dirasakan. Kaki terasa nyeri ketika bengkak ditekan.

    G. Pemeriksaan Penunjang

    Pemeriksaan Laboratorium pada tanggal 21 Mei 2013

    Nilai Nilai normal Satuan

    Rutin

    Hemoglobin 12.5 13,5-17,5 g/dl

    Kolestrol 203

    Trigliserit 109

    Kimia klinik

    Glukosa puasa 140 70-110 mg/dl

    Glukosa 2 jam PP 166 80-140 mg/dl

    Kreatinin 1.57 0.5-1.5 mg/dl

    Urea 69 < 50 mg/dl

    H. Data Penunjang

    Terapi medis

    - Gralixa 40 Furosemide 1x

    - Glurenorm Gliquidone 1 x 30 mg

    - Miniaspi 1 x 80

    - Fargoxin 0.25 Digoxin 1 x 0.25 mg

    Pengkajian gizi

  • pdfcrowd.comopen in browser PRO version Are you a developer? Try out the HTML to PDF API

    Antopometri

    - BB = 47 kg

    - TB = 156 cm

    - IMT = 19.3

    - BBI = 46

    II. ANALISA DATA

    No. Data Masalah Etiologi1. DS : Ny. D mengatakan sering terbangun malam hingga 3x

    untuk BAK, siang BAK hingga 7-9x.

    DO : Ny. D terlihat berjalan ke kamar mandi, konsumsi

    minum pasien lebih dari 1 liter perhari, nilai kreatinin dan

    urea lebih dari normal, sedangkan hemoglobin di bawah

    normal.

    Gangguan eliminasi urine (00016) Penyebab multiple (diabetes

    mellitus)

    2. DS : Ny. D merasa tidak nyaman ketika harus sering

    terbangun tengah malam untuk BAK

    DO : Ny. D terlihat tidak nyaman ketika harus sering

    terbangun tengah malam untuk BAK. Ny. D juga terlihat

    tidak nyaman ketika nyeri di dada

    Gangguan rasa nyaman (00214) Gejala terkait penyakit (eliminasi

    sering)

    3. DS : Ny. D mengatakan menjalani program diit dengan pola

    makan nasi sedikit untuk mengurangi konsumsi glukosa yang

    berlebihan, mengatakan berat badannya turun.

    DO : TB = 156 cm, BB = 47 kg dengan rentang normal 42-

    50 kg. Kadar glukosa puasa 161 mg/dL dengan rentang

    normal 70-110 mg/dL dan glukosa PP 251 mg/dL dengan

    rentang normal 80-140 mg/dL.

    Risiko ketidakstabilan kadar

    glukosa darah (00179)

    Pemantauan glukosa darah

    kurang tepat

    4. DS : Ny. D mengatakan sering nyeri dada secara tiba-tiba

    DO : Ny. D terlihat tidak nyaman. Terdengar bunyi pekak

    ketika diperkusi

    Risiko penurunan perfusi jaringan

    jantung (00200)

    Diabetes mellitus

    DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS

    1. Gangguan eliminasi urine berhubungan dengan penyebab multiple (diabetes mellitus)

  • pdfcrowd.comopen in browser PRO version Are you a developer? Try out the HTML to PDF API

    2. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan gejala terkait penyakit

    3. Risiko ketidakstabilan kadar glukosa darah berhubungan dengan pemantauan glukosa darah kurang tepat

    4. Risiko penurunan perfusi jaringan jantung berhubungan diabetes mellitus

    III. INTERVENSI

    No. Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria hasil Intervensi

    1. Gangguan eliminasi urine berhubungan

    dengan penyebab multiple (diabetes

    mellitus)

    Setelah dilakukan tindakan

    keperawatan selama 3 x 24 jam

    diharapkan gangguan eliminasi dapat

    berkurang dengan kriteria hasil :

    - Tidak sering terbangun di malam

    hari untuk BAK

    - Frekuensi urine normal

    - Intake dan output cairan seimbang

    - Kadar kreatinin dan urea dalam

    urine normal

    - Monitor intake dan output cairan

    - Berikan cairan 2.000 ml/hari dengan

    kolaborasi

    - Hindari faktor pencetus inkontinensia

    urine seperti cemas

    - Kolaborasi dalam pengobatan

    2. Gangguan rasa nyaman berhubungan

    dengan gejala terkait penyakit

    Setelah dilakukan tindakan

    keperawatan selama 3 x 24 jam

    diharapkan gangguan rasa nyaman

    dapat berkurang dengan kriteria hasil:

    - Klien lebih merasakan nyaman

    - Klien dapat tidur malam lebih

    tenang

    Relaxation Theraphy (6040)

    - Anjurkan klien untuk bernapas dalam

    ketika merasa tidak nyaman.

    - Anjurkan klien untuk beristirahat.

    Environtmental Management :

    Comfort (6482)

    - Kaji ketidaknyamanan yang dirasakan

    oleh klien.

    - Berikan posisi yang nyaman pada klien.

    3. Risiko ketidakstabilan kadar glukosa

    darah berhubungan dengan pemantauan

    glukosa darah kurang tepat

    Setelah dilakukan tindakan

    keperawatan selama 2 x 24 jam

    diharapkan risiko ketidakstabilan

    kadar glukosa darah terkendali dengan

    kriteria hasil:

    - Kadar glukosa pada kisaran normal

    - Klien dan keluarga bekerja sama

    dalam pemantauan kadar glukosa

    - Pantau adanya edema, proteinuria,

    peningkatan tekanan darah

    - Berikan informasi dan kuatkan prosedur

    untuk pemantauan glukosa dan

    penatalaksanaan diabetik di rumah

    - Anjurkan klien mempertahankan

    pengkajian harian di rumah terhadap

    kadar glukosa, diet, latihan, perasaan

  • pdfcrowd.comopen in browser PRO version Are you a developer? Try out the HTML to PDF API

    Beranda

    Lihat versi web

    Rizka Dewi Pulung Asih di 08.24 Tidak ada komentar:

    umum yang berhubungan

    4. Risiko penurunan perfusi jaringan jantung

    berhubungan diabetes mellitus

    Setelah dilakukan tindakan

    keperawatan selama 3 x 24 jam

    diharapkan risiko penurunan perfusi

    jantung terkendali dengan kriteria hasil:

    - Nyeri dada berkurang

    - Merasa lebih rileks

    - Tekanan darah normal 140/90

    - Klien dan keluarga bekerja sama

    dalam mempertahankan perfusi

    jantung

    - Kaji tanda-tanda vital

    - Kaji nyeri dada yang membuat klien

    tidak nyaman

    - Ajarkan teknik relaksasi nafas dalam

    - Beri posisi semi fowler

    - Berikan lingkungan yang tenang dan

    nyaman

    - Monitor perubahan tingkat

    kesadaran

    - Pantau respon terhadap obat untuk

    mengontrol tekanan darah

    - Kolaborasi untuk pemberian obat

    sesuai indikasi

    Berbagi 0

    Rizka Dewi Pulung Asih

    Lihat profil lengkapku

    Mengenai Saya

    Diberdayakan oleh Blogger.