Upload
ardiansyah-p-esmondo
View
223
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/16/2019 Review StartupPedia Membangun Startup Ala Silicon Valley
http://slidepdf.com/reader/full/review-startuppedia-membangun-startup-ala-silicon-valley 1/33
3/7/2016 Review StartupPedia Membangun Startup Ala Silicon Valley
https://id.techinasia.com/review-buku-startuppedia-karangan-anis-uzzaman 1/33
Review buku StartupPedia: Bagaimana
mendirikan startup teknologi ala Silicon Valley 0 Comments (/review-buku-startuppedia-karangan-anis-uzzaman)
Ketut Krisna Wijaya (https://id.techinasia.com/author/krisna/)
1:59 PM on May 18, 2015
18
Ekosistem startup teknologi di Indonesia meningkat dengan pesat. Bisa dibilang
hampir setiap bulan ada startup lokal yang mendapat pendanaan. Bagaimanapun, di
saat bersamaan, banyak juga startup yang gagal di tengah perjalanan mereka, karena
beberapa alasan seperti tidak memiliki tim yang kuat dan berbakat, tidak mempunyai
model bisnis yang jelas, tidak memahami pengguna mereka, dan alasan lainnya.
Selain berbagai alasan tersebut, pengetahuan dan pengalaman sang Founder jugamenjadi salah satu faktor penting yang bisa mempengaruhi sukses atau gagalnya
sebuah startup. Sebuah buku berjudul StartupPedia: Panduan Membangun Startup Ala
8/16/2019 Review StartupPedia Membangun Startup Ala Silicon Valley
http://slidepdf.com/reader/full/review-startuppedia-membangun-startup-ala-silicon-valley 2/33
3/7/2016 Review StartupPedia Membangun Startup Ala Silicon Valley
https://id.techinasia.com/review-buku-startuppedia-karangan-anis-uzzaman 2/33
Silicon Valley karangan Anis Uzzaman berikut mungkin bisa menambah pengetahuan
Anda sebelum memutuskan untuk mendirikan startup teknologi.
Anis Uzzaman
Anis merupakan CEO dan General Partner dari Fenox Venture Capital
(http://www.fenoxvc.com/) yang telah berinvestasi di lebih dari 50 startup di seluruh
dunia. Ia telah memiliki pengalaman bertahun-tahun di bidang investasi dan
membangun perusahaan di Silicon Valley, Amerika Serikat.
Dalam buku ini, Anis berbagi ilmu dan pengalaman yang ia alami selama menjadi
Venture Capitalist (VC) yang tidak hanya memberi bantuan dana kepada startup, tapi
juga memandu startup tersebut dalam perjalanan karir mereka menuju exit. Buku
setebal 228 halaman ini terdiri dari enam elemen penting yang akan membahas
bagaimana mendirikan startup dari awal hingga exit.
Melalui artikel ini, saya tidak akan membahas elemen yang mungkin sudah banyak
Anda dapatkan di buku-buku lain, melainkan akan membahas poin-poin penting yang
sering tidak saya temui dari sebuah startup baru.
1
8/16/2019 Review StartupPedia Membangun Startup Ala Silicon Valley
http://slidepdf.com/reader/full/review-startuppedia-membangun-startup-ala-silicon-valley 3/33
3/7/2016 Review StartupPedia Membangun Startup Ala Silicon Valley
https://id.techinasia.com/review-buku-startuppedia-karangan-anis-uzzaman 3/33
Mendirikan startup untuk memecahkan masalah yangsebenarnya
Pada elemen pertama buku ini, Anis menjelaskan bahwa hal dasar yang perlu dimiliki
sebuah startup adalah tim yang solid dan berkualitas. Karena tim merupakan inti
utama yang dimiliki startup baru, dan sangat menentukan apakah startup tersebut bisa
sukses atau tidak.
Kemudian langkah berikutnya adalah membuat produk yang benar-benar memecahkan
masalah dan membuat pengguna menyukai produk yang Anda buat. Anis
merekomendasikan metode “The Lean Startup”
(http://en.wikipedia.org/wiki/Lean_startup) dari Eric Ries yang sudah teruji dan banyak
digunakan dalam pengembangan produk secara bertahap.
Paten itu penting
Seperti apa yang dijelaskan Anis dalam bukunya, sebagian besar startup di Asia
Tenggara belum mematenkan dan memanfaatkan paten produk mereka. Hal ini sangat
bertolak belakang dengan ekosistem startup teknologi di Silicon Valley yang banyak
8/16/2019 Review StartupPedia Membangun Startup Ala Silicon Valley
http://slidepdf.com/reader/full/review-startuppedia-membangun-startup-ala-silicon-valley 4/33
3/7/2016 Review StartupPedia Membangun Startup Ala Silicon Valley
https://id.techinasia.com/review-buku-startuppedia-karangan-anis-uzzaman 4/33
memanfaatkan paten untuk bisa bersaing dan mencapai tujuan exit mereka melalui
M&A.
Fungsi paten tidak hanya untuk melindungi hak kekayaan intelektual dari produk
Anda. Dengan adanya paten, Anda bisa mencegah kompetitor untuk meniru produk
Anda. Selain itu, paten juga merupakan senjata utama untuk melebarkan sayap secara
global. Dalam buku ini, Anis memaparkan secara jelas apa saja fungsi dari paten dan
bagaimana paten dapat mempengaruhi sebuah startup.
Menurut Anis, minimnya startup Asia Tenggara yang menghasilkan paten dipengaruhi
oleh regulasi pemerintah yang menyulitkan startup. Regulasi yang rumit dan memakan
waktu lama menjadi penghambat bagi startup untuk mematenkan produk mereka.
Melakukan pemasaran perlu strategi yang tepat
Salah satu cara agar produk startup Anda digunakan banyak orang dan mendapat
penghasilan adalah melalui pemasaran. Akan tetapi ada beragam tipe pengguna yang
harus Anda pahami terlebih dahulu agar produk yang Anda jelaskan tepat sasaran.
Buku ini menjelaskan berbagai tahapan pemasaran yang perlu dilalui sebuah startup
dan media apa saja yang bisa digunakan oleh startup untuk memasarkan produk
mereka. Anis juga memberikan beberapa contoh strategi pemasaran yang biasa
digunakan perusahaan dalam mengakuisisi pengguna mereka dan bagaimana
mempresentasikan produk Anda kepada calon konsumen.
Menggalang pendanaan dan mempersiapkan exit
Pendanaan atau funding merupakan salah satu hal yang berkaitan erat dengan startup
teknologi. Akan tetapi mencari pendanaan bukanlah perkara mudah. Bahkan
mengelola kucuran dana yang telah diperoleh pun memerlukan strategi khusus, agar
startup tidak kehabisan uang sebelum produk mereka sampai ke tangan konsumen.
8/16/2019 Review StartupPedia Membangun Startup Ala Silicon Valley
http://slidepdf.com/reader/full/review-startuppedia-membangun-startup-ala-silicon-valley 5/33
3/7/2016 Review StartupPedia Membangun Startup Ala Silicon Valley
https://id.techinasia.com/review-buku-startuppedia-karangan-anis-uzzaman 5/33
Mengingat Anis merupakan seorang VC, ia menjelaskan banyak hal tentang pendanaan
dalam buku ini; mulai dari tujuan menggalang pendanaan, berapa banyak uang yang
perlu digalang, hingga cara mengelola pendanaan. Anis juga menambahkan beberapa
pilihan pendanaan yang biasanya ditawarkan investor kepada startup seperti saham,
convertible note , lengkap dengan kelebihan dan kekurangan dari penawaran tersebut.
Selain untuk mengembangkan produk dan melakukan ekspansi, pendanaan juga
diperlukan untuk mencapai tujuan akhir sebuah startup yaitu penawaran saham ke
publik atau Initial Public Offering (IPO) atau melalui Merger and Acquisition (M&A)
dengan perusahaan lain.
Kedua pilihan exit tersebut merupakan tahap yang paling penting dari siklus sebuah
startup yang dijelaskan pada elemen terakhir dalam buku ini. Anis menjelaskan bahwa
kebanyakan startup di Silicon Valley telah mendesain strategi exit mereka dari awal
dan hal ini jarang ditemui pada startup di Asia Tenggara. Dalam elemen terakhir ini,
Anis menguraikan proses dan strategi dari masing-masing pilihan exit tersebut.
Kesimpulan
Setelah membaca buku ini, saya mendapat banyak pengetahuan tentang startup.
Khususnya bagaimana startup di Silicon Valley mendesain perusahaan mereka dari
awal mengumpulkan tim, membuat produk, melakukan pemasaran, pendanaan, hingga
exit . Dan itu semua perlu Anda ketahui sebelum memutuskan untuk mendirikan
startup. Menurut saya pribadi, buku ini bagaikan “tambalan” dari kekosongan yang dimiliki banyak startup tahap awal yang saya temui.
Walau sudah ada startup lokal yang mendapat pendanaan hingga angka triliun Rupiah,
ekosistem startup di Indonesia bisa dibilang masih dalam tahap awal. Masih ada
banyak masalah yang perlu dipecahkan dan inilah kesempatan bagi generasi muda
untuk bangkit menciptakan inovasi teknologi untuk memecahkan hal tersebut. Dan
saya yakin dalam beberapa tahun ke depan akan muncul banyak unicorn baru di
Indonesia.
8/16/2019 Review StartupPedia Membangun Startup Ala Silicon Valley
http://slidepdf.com/reader/full/review-startuppedia-membangun-startup-ala-silicon-valley 6/33
3/7/2016 Review StartupPedia Membangun Startup Ala Silicon Valley
https://id.techinasia.com/review-buku-startuppedia-karangan-anis-uzzaman 6/33
Anis pertama kali menerbitkan buku ini di Jepang pada tahun 2013 dengan judul
Startup Bible – Silicon Valley Way of Developing Success dan sempat menjadi buku
best seller di negeri matahari terbit tersebut. Tahun berikutnya, buku ini dirilis di
Korea Selatan, yang ditulis bersama Sean Ryu, Venture Partner and CEO Fenox Korea.
Hingga akhirnya pada awal bulan Mei lalu, Anis secara resmi meluncurkan buku ini
dalam Bahasa Indonesia dengan harapan banyak startup lokal yang bisa sukses
mendunia.
Baca juga: Review buku The $100 Startup (http://id.techinasia.com/review-buku-the-
100-startup/)
Buku panduan mendirikan startup ini sudah bisa Anda dapatkan di toko-toko buku
terdekat dengan banderol harga yang bisa dibilang terjangkau, yaitu Rp54.000. Anda
juga bisa memesan secara online melalui situs resmi StartupPedia
(http://thestartuppedia.com/). Anda juga bisa membeli buku ini dalam bentuk digital
melalui Google Play Store dengan harga yang lebih murah, yakni Rp40.500.
(Diedit oleh Lina Noviandari)
1. Keterangan: Fenox VC juga menanamkan investasi di Tech in Asia . Baca
halaman etika kami (http://id.techinasia.com/pernyataan-etika/) untuk informasi
lebih lanjut.
18
8/16/2019 Review StartupPedia Membangun Startup Ala Silicon Valley
http://slidepdf.com/reader/full/review-startuppedia-membangun-startup-ala-silicon-valley 7/33
3/7/2016 Review StartupPedia Membangun Startup Ala Silicon Valley
https://id.techinasia.com/review-buku-startuppedia-karangan-anis-uzzaman 7/33
POSTAnonymous
Sampaikan pendapat kamu di sini...
0 Comments
Belum ada komentar untuk artikel ini, tapi kamu bisa memulainya sekarang
Sort By Newest
16 kota teknologi paling hebat di Asia(UPDATED) 6 Comments (/11-kota-teknologi-paling-top-di-asia)
Anh-Minh Do (https://id.techinasia.com/author/anh-minh-do/)
4:30 PM on Dec 5, 2013
5
8/16/2019 Review StartupPedia Membangun Startup Ala Silicon Valley
http://slidepdf.com/reader/full/review-startuppedia-membangun-startup-ala-silicon-valley 8/33
3/7/2016 Review StartupPedia Membangun Startup Ala Silicon Valley
https://id.techinasia.com/review-buku-startuppedia-karangan-anis-uzzaman 8/33
Asia masih sangat muda dan segar dalam hal teknologi, jadi ekosistem teknologi di
benua ini baru saja terbentuk. Secara ekonomi, Asia baru bertumbuh cepat sejak
beberapa dekade lalu. Sedangkan di barat, ekosistem ini telah dibangun sejak lama dan
kita telah mengetahui beberapa nama besar dan wilayah penting seperti Silicon Valley,
New York, London, Paris, dan lainnya. Siapa yang tahu Asia? Benua ini sangat besar,
dan sulit untuk memutuskan di mana harus memulai mempelajari benua ini. Jadi, kami
bertemu dan berbincang dengan blogger, investor, dan entrepreneur di seluruh Asia
untuk meminta mereka berbagi sedikit tentang ekosistem startup di kota dan negara
mereka masing-masing. Dan berikut adalah 11 ekosistem startup di seluruh Asia.
1. Singapura.
2. Tokyo, Jepang.
3. Beijing dan Shanghai, China.
4. Kuala Lumpur, Malaysia.
5. Taipei, Taiwan.
6. Hong Kong, China.7. Seoul, Korea Selatan.
8. Jakarta, Indonesia.
9. Bangkok, Thailand.
10. Hanoi dan kota Ho Chi Minh, Vietnam.
11. Manila, Filipina.
12. Bangalore, India.
13. Lahore dan Karachi, Pakistan.
14. Kontributor.
8/16/2019 Review StartupPedia Membangun Startup Ala Silicon Valley
http://slidepdf.com/reader/full/review-startuppedia-membangun-startup-ala-silicon-valley 9/33
3/7/2016 Review StartupPedia Membangun Startup Ala Silicon Valley
https://id.techinasia.com/review-buku-startuppedia-karangan-anis-uzzaman 9/33
Singapura
Darius Cheung: Singapura adalah tujuan pertama di Asia bagi sebagian besar orang
barat. Negara ini sering disebut sebagai tempat terbaik untuk hidup di dunia dandiperkirakan akan menyalip Swiss sebagai negara pinggir laut terkaya pada tahun 2020.
Dengan kata lain, Singapura adalah negara kaya dan mempunyai infrastruktur bagus
termasuk sistem pemerintahan, hukum, dan keuangan yang stabil, bersih, dan efisien,
ditambah lagi dengan adanya jaringan transportasi dan IT yang solid, tenaga kerja
yang terdidik, masyarakat multikultural yang mampu berbahasa Inggris, dan masih
banyak lagi. Meski Singapura mempunyai populasi kecil yaitu hanya lima juta orang,
negara ini memiliki tingkat penetrasi internet, mobile, dan smartphone yang kuat,
dengan memiliki ARPU sebesar USD 40, dan pasar e-commerce yang bernilai USD 2
miliar dan terus bertumbuh.
Singapura mungkin memiliki ekosistem startup yang paling berkembang di Asia,
dengan munculnya banyak startup pada berbagai tahap. Negara ini juga mempunyai
akselerator yang sangat aktif seperti JFDI dan banyak pendanaan awal dialirkan
8/16/2019 Review StartupPedia Membangun Startup Ala Silicon Valley
http://slidepdf.com/reader/full/review-startuppedia-membangun-startup-ala-silicon-valley 10/33
3/7/2016 Review StartupPedia Membangun Startup Ala Silicon Valley
https://id.techinasia.com/review-buku-startuppedia-karangan-anis-uzzaman 10/33
sebagai bagian dari skema pendanaan NRF TIS dari pemerintah. Selain itu, ada banyak
angel investor seperti co-founder Skype Toivo Annus (yang telah berinvestasi di
startup Singapura seperti Coda, Luxola, Redmart, Referral Candy, ADZ, dan Garena).
Singapura adalah titik berkumpulnya startup di Asia dan menjadi launchpad bagi
entrepreneur lokal dan juga entrepreneur asing untuk membangun bisnis di negara ini.
Singapura memiliki banyak perusahaan lokal (SGCarMart, HungryGoWhere, dll) dan
internasional (JobsCentral, Brandtology, TenCube, dll.) yang sudah exit dalam
beberapa tahun terakhir, dan juga perusahaan yang sedang berkembang seperti
PropertyGuru dan Reebonz.
Meskipun demikian, potensi Singapura sebagai pusat startup di Asia Tenggara
terancam oleh aturan imigrasi yang ketat, birokrasi pemerintahan yang terlalu tegas,
dan xenophobia yang dialami masyarakatnya. Apalagi dengan munculnya kota-kota
terdekat dengan talenta dan pasar domestik yang besar, Singapura harus lebih agresif
dan berani mengambil risiko untuk memperkuat posisinya sebagai kota startup.
Tokyo, Jepang
8/16/2019 Review StartupPedia Membangun Startup Ala Silicon Valley
http://slidepdf.com/reader/full/review-startuppedia-membangun-startup-ala-silicon-valley 11/33
3/7/2016 Review StartupPedia Membangun Startup Ala Silicon Valley
https://id.techinasia.com/review-buku-startuppedia-karangan-anis-uzzaman 11/33
Anh-Minh Do: Jepang merupakan salah satu pasar yang cukup ‘dewasa’ dan
berpengaruh di kawasan ini. Pusat segala aktivitasnya berada di Tokyo. Tapi masa
dimana perusahaan besar seperti Hitachi, Sony, Fujitsu, and Panasonic muncul sebagai
bintang baru telah berlalu, dan sekarang banyak muncul perusahaan baru seperti
GREE, DeNA, dan Rakuten yang mulai berpengaruh dan bergerak secara global. Kalau
kalian ingin mendapatkan gambaran singkat ekosistem startup Jepang, silakan
kunjungi situs rekan kami di TheBridge (http://thebridge.jp/en/) dan Anda akan
melihat ekosistem bisnis, VC, dan inkubator yang segar.
Selain kesuksesan besar dari startupnya, sistem pendidikan di Jepang sangat
mendukung, dengan adanya inkubator seperti Open Network Lab. Anda dapat melihat
daftar lengkap inkubator dan akselerator di Jepang di sini
(http://thebridge.jp/en/2013/04/japan-seed-accelerators-vc-firms).
Di sisi lain, masalah yang dihadapi startup Jepang cukup sulit: kultur yang berisikorendah, harga sewa yang mahal, dan ekosistem yang kecil. Tapi terlepas dari hal ini,
Jepang mendapat kesuksesan besar dan pemerintahnya sangat mendukung startup
8/16/2019 Review StartupPedia Membangun Startup Ala Silicon Valley
http://slidepdf.com/reader/full/review-startuppedia-membangun-startup-ala-silicon-valley 12/33
3/7/2016 Review StartupPedia Membangun Startup Ala Silicon Valley
https://id.techinasia.com/review-buku-startuppedia-karangan-anis-uzzaman 12/33
dengan membantu menyediakan inkubator yang jumlahnya sekitar 300 di seluruh
negara ini.
Beijing dan Shanghai, China
Steven Millward: China mungkin mempunyai industri web yang mapan, tapi negara
tersebut masih sulit dijamah untuk startup China. Tidak seperti Singapura, pemerintah
China kurang mendukung ekosistem startup, dan terdapat banyak perusahaan web di
sana yang dengan mudah dan cepat bisa meniru produk utama para startup. Bahkan,
lebih besar kemungkinan startup Anda ditiru daripada diakuisisi. Saat ini, aplikasi
pemesanan taksi sedang bermunculan – tapi kemudian otoritas mulai mengatur atau
bahkan melarang aplikasi ini di beberapa kota. Apa lagi yang startup bisa lakukan?
Tidak ada.
Sisi baiknya, ada ekosistem startup yang luar biasa mulai dari startup tahap ide hingga
yang sudah memiliki pendanaan besar. Acara startup seperti Startup Weekend dan
Barcamp sangat sering diselenggarakan di kota seperti Beijing, Shenzhen, dan
Shanghai. Akan bagus jika kompetisi startup juga diselenggarakan (seperti TechCrunch
Disrupt atau acara Startup Asia kami) untuk memberi startup lokal dorongan
8/16/2019 Review StartupPedia Membangun Startup Ala Silicon Valley
http://slidepdf.com/reader/full/review-startuppedia-membangun-startup-ala-silicon-valley 13/33
3/7/2016 Review StartupPedia Membangun Startup Ala Silicon Valley
https://id.techinasia.com/review-buku-startuppedia-karangan-anis-uzzaman 13/33
visibilitas, seperti dorongan finansial untuk pemenang. Acara tahunan GMIC Beijing
sudah melakukan hal ini, tapi lebih banyak presentasi dan kompetisi tentunya akan
semakin bagus.
Terkait pendanaan, banyak pihak yang tertarik untuk melakukan investasi di China.
Bidang e-commerce tampaknya mendapat ketertarikan yang terbesar, dengan
banyaknya perusahaan seperti Sequoia Ventures, GGV Capital, hingga Bluerun
Ventures dari California tertarik pada e-store yang inovatif. Ranah sosial menjadi area
yang paling sulit – sulit untuk dimonetasi tapi mudah untuk ditiru – bagi semua orang
(kecuali beberapa orang yang beruntung). Dengan nilai e-commerce di China yang
mencapai USD 177 miliar pada tahun 2013, tidak heran jika banyak startup yang ingin
mencoba ranah bisnis negara ini.
Terkait inkubasi dan akselerasi, Innovation Works yang didirikan oleh Lee Kaifu adalah
yang terbesar, dengan menginkubasi lebih dari 50 startup yang diperkirakan berharga
senilai lebih dari USD 600 juta.
Innovation Works dapat memberikan pendanaan seri A dan juga pendanaan tahap
awal. Selain itu, ada Tisiwi di Hangzhou, dan Chinaccelerator di Dalian.
Kuala Lumpur, Malaysia
8/16/2019 Review StartupPedia Membangun Startup Ala Silicon Valley
http://slidepdf.com/reader/full/review-startuppedia-membangun-startup-ala-silicon-valley 14/33
3/7/2016 Review StartupPedia Membangun Startup Ala Silicon Valley
https://id.techinasia.com/review-buku-startuppedia-karangan-anis-uzzaman 14/33
Toni Yew: Dengan adanya usaha yang dilakukan pemerintah Malaysia di bawah
Barisan Nasional untuk bersama-sama mendorong Malaysia sebagai negara yang
memiliki pendapatan tinggi, teknologi akan berperan penting di Economic
Transformation Program (ETP) yang dicanangkan oleh PM keenam Malaysia, Najib
Razak.
Dalam beberapa tahun terakhir ini, startup telah menerima bantuan pendanaan yang
tersedia melalui banyak skema yang dibuat oleh agensi pemerintahan dan juga VC
swasta. Salah satu contohnya adalah dana Cradle, dimana bantuan disediakan melalui
dana komersialisasi yang disalurkan ke program technopreneur program mentor. Ada
juga program untuk UKM yang menyediakan dana yang cocok, selain dana tahap tahap
awal yang konvensional.
Selain dana tahap awal yang konvensional, kompetisi developer juga dibuat, dimana
teknopreneur akan beradu satu sama lain dan ide dan konsep yang menang akan
menerima dana dan kontrak dari perusahaan teknologi tertentu. Pada dasarnya,
8/16/2019 Review StartupPedia Membangun Startup Ala Silicon Valley
http://slidepdf.com/reader/full/review-startuppedia-membangun-startup-ala-silicon-valley 15/33
3/7/2016 Review StartupPedia Membangun Startup Ala Silicon Valley
https://id.techinasia.com/review-buku-startuppedia-karangan-anis-uzzaman 15/33
kompetisi ini mirip dengan hackathon plus inkubasi. Kompetisi ini dilakukan dengan
banyak universitas yang menyediakan fasilitas bagi startup yang berminat. Dulunya,
korporasi dan perusahaan telekomunikasilah yang menyelenggarakan acara ini.
Salah satu dari banyak startup sukses terbaru di Malaysia adalah TeratoTech yang
memenangkan banyak penghargaan untuk desain dan spesialisasi aplikasi mobile
untuk iOS dan Android.
Secara keseluruhan, ekosistem startup di negara ini cukup menjanjikan dengan
bantuan yang tersedia bagi teknopreneur yang ingin menjadikan Malaysia sebagai
tempat masa depannya.
Taipei, Taiwan
Jamie C. Lin: Taipei merupakan salah satu ekosistem startup yang paling menggeliat
di Asia. Ada mailing list Startup Digest Taipei dimana orang-orang membuat post
tentang acara startup, dan Anda melihat workshop , forum, dan meetup diadakan di
sepanjang minggu. Di Stop by Meet yang diselenggarakan oleh majalah Business Next,atau TO Mixer oleh TechOrange, dua dari acara startup terkenal di Taipei, Anda bisa
melihat ratusan founder yang dengan semangat bertukar ide startup mereka. Acara
demo juga sering diselenggarakan. IDEAS Show yang diselenggarakan oleh Institute of
Information Industry dan Meet Conference oleh Business Next diadakan tiap tahun
dan diikuti oleh puluhan startup.
8/16/2019 Review StartupPedia Membangun Startup Ala Silicon Valley
http://slidepdf.com/reader/full/review-startuppedia-membangun-startup-ala-silicon-valley 16/33
3/7/2016 Review StartupPedia Membangun Startup Ala Silicon Valley
https://id.techinasia.com/review-buku-startuppedia-karangan-anis-uzzaman 16/33
Sementara startup internet yang lebih sukses seperti Lativ, Gamesofa, Mayuki,
PubGame, i-Part, dan Bahamut menjalankan bisnis mereka dengan puluhan hingga
ratusan karyawan dan menghasilkan angka penjualan senilai puluhan juta dolar,
startup kecil memulai perusahaannya hanya dengan beberapa founder di co-working
space atau akselerator startup. IEH adalah co -working space terkemuka di negara ini
dengan menampung lebih dari 20 startup, sedangkan akselerator AppWorks
menampung lebih dari 50 startup.
Terkait investasi, investor yang aktif adalah CyberAgent Ventures, AppWorks
Ventures, CID Group, dan TMI Holdings. Para VC lokal mengalirkan dana hampir USD
100 juta untuk ekosistem teknologi di negara ini setiap tahunnya, mendanai 30 sampai
50 startup mulai dari pendanaan tahap awal hingga pendanaan pada tahap pra-IPO.
Peraturan terkait perusahaan dan keamanan yang tidak diperbaharui, kurangnya
pemahaman pemerintah Taiwan terhadap bisnis berbasis internet, dan kegagalan
mengenali web sebagai platform industri penting dan strategis bisa menghambat
startup lokal dan para founder.
Di Taiwan, layanan solusi pembayaran pihak ketiga yang sebanding dengan PayPal
atau Alipay belum bisa dioperasikan, dan ini dapat menghambat kemampuan e-
commerce dan industri konten digital untuk mengumpulkan uang dan juga melindungi
penjual dan pembeli dari penipuan. Pemerintah Taiwan juga mewajibkan tujuh hari
kebijakan pengembalian untuk e-commerce dan produk konten digital yang dijual oleh
retailer online. Tujuh hari mungkin terlalu lama untuk game mobile atau e-book yang akan “dicoba” sebelum calon pembeli memutuskan apakah mereka ingin
mengembalikannya, tapi mungkin terlalu pendek untuk produk fisik – seperti Zappos
yang menawarkan 360 hari pengembalian untuk sepatu yang dijualnya. Aturan yang
kaku seperti ini menunjukkan kurangnya pemahaman pemerintah Taiwan terhadap
bisnis berbasis internet. Dan di Taiwan, sebagian besar founder startup berurusan
dengan pemerintah daerah terkait berbagai masalah, yang akhirnya memperlambat
perkembangan startup di Taiwan.
8/16/2019 Review StartupPedia Membangun Startup Ala Silicon Valley
http://slidepdf.com/reader/full/review-startuppedia-membangun-startup-ala-silicon-valley 17/33
3/7/2016 Review StartupPedia Membangun Startup Ala Silicon Valley
https://id.techinasia.com/review-buku-startuppedia-karangan-anis-uzzaman 17/33
Hong Kong, China
Rafael Wong Chi Hao dan Casey Lau: Menurut Forbes
(http://www.forbes.com/sites/karstenstrauss/2013/03/20/the-worlds-top-4-tech-
capitals-to-watch-after-silicon-valley-and-new-york/2/), Hong Kong dinilai sebagai
salah satu dari empat pusat dunia teknologi yang layak untuk diamati setelah Silicon
Valley dan New York. Terlepas dari kurangnya ekosistem startup di Hongkong, fokus
ekonomi Hong Kong yang cenderung ke industri tradisional seperti real estate,
kurangnya investor teknologi, dan kurangnya bakat ilmu komputer dari lulusanuniversitas lokal, budaya startup Hong Kong sedang memanas.
Dalam dua hingga tiga tahun terakhir, co-working space seperti CoCoon, The Hive
Hong Kong, The Good Lab, dan BootHK bermunculan untuk memfasilitasi pakar
teknologi asing. Inkubator startup seperti Startup Weekend, AcceleratorHK, Make A
Difference Venture Fellows Program, the Hong Kong Science and Technology ParkIncubation Program, dan StartupsHK mencoba membawa Hong Kong menuju arah
yang tepat dalam mempromosikan entrepreneurship.
8/16/2019 Review StartupPedia Membangun Startup Ala Silicon Valley
http://slidepdf.com/reader/full/review-startuppedia-membangun-startup-ala-silicon-valley 18/33
8/16/2019 Review StartupPedia Membangun Startup Ala Silicon Valley
http://slidepdf.com/reader/full/review-startuppedia-membangun-startup-ala-silicon-valley 19/33
3/7/2016 Review StartupPedia Membangun Startup Ala Silicon Valley
https://id.techinasia.com/review-buku-startuppedia-karangan-anis-uzzaman 19/33
segmen masyarakat yang lebih luas dengan produk mereka. Tahun lalu, pengaruh
komunitas startup semakin melekat di benak publik ketika Ahn Chul Soo, pendiri
perusahaan anti-virus Ahnlab, ingin menduduki kursi tertinggi pemerintahan.
Kedua, pemerintah Korea telah menunjukkan dukungan yang luar biasa kepada
komunitas startup, sebuah tren yang tampaknya akan terus berlanjut setelah
pemilihan presiden baru-baru ini. Ahn pada akhirnya kalah, dan Korea memilih
presiden perempuan pertamanya, Park Geun Hye, yang berjanji meningkatkan
pendanaan perusahaan dalam kampanyenya.
Takut gagal dan karakteristik budaya lain di perusahaan Korea bisa menjadi hambatan
untuk berkembang secara global, dan ini menjadi tantangan bagi startup Korea. Tapi
konglomerat seperti Samsung, perusahaan game seperti Nexon, dan band K-pop
seperti Big Bang telah mengalami hambatan serupa sebelum akhirnya berhasil
memperkenalkan nama Korea di seluruh dunia. Dengan adanya startup yang sukses
dan dukungan dari pemerintah, kita bisa melihat hal yang sama juga akan terjadi pada
para founder startup.
Jakarta, Indonesia
8/16/2019 Review StartupPedia Membangun Startup Ala Silicon Valley
http://slidepdf.com/reader/full/review-startuppedia-membangun-startup-ala-silicon-valley 20/33
3/7/2016 Review StartupPedia Membangun Startup Ala Silicon Valley
https://id.techinasia.com/review-buku-startuppedia-karangan-anis-uzzaman 20/33
Aulia “Ollie” Halimatussadiah: Ketika saya berada di konferensi teknologi,
seseorang bertanya apakah startup saya telah menghasilkan uang. Saya menjawab,
“Tentu. Jika tidak, saya tidak akan bisa membiayainya!” Hal ini juga menjelaskan
bahwa di Indonesia, masih banyak startup yang mandiri. Kami menggunakan uang
pribadi sebagai pendanaan awal, lalu kami membangun startup dan harus
menghasilkan uang dari hari pertama untuk bertahan. Tidak ada dana dari pemerintah
untuk startup, jadi startup di Indonesia kebanyakan praktis, seperti e-commerce,
travel, dan logistik. Inovasi adalah sesuatu yang kami pikirkan belakangan.
Pada tahun 2010, sekitar sekitar 30 founder startup berkumpul di Starbucks untuk
mendiskusikan startup mereka dan secara mengejutkan ini adalah momentum paling
penting bagi ekosistem startup di Indonesia. Pertemuan ini menjadi reguler dengan
topik yang spesifik; karena dimulai dari Twitter, organisasi ini diberi nama
#StartupLokal. Natali Ardianto, Nuniek Tirta dan saya sendiri mengorganisir
pertemuan ini setiap bulannya. Sekarang ada lebih dari 200 orang yang hadir di tiap
meetup dan ribuan orang berlangganan ke mailing list kami.
Ini adalah saat yang bagus bagi startup di Indonesia karena secara politik negara ini
stabil dan kebebasan berpendapatnya dijunjung tinggi, taraf hidup masyarakat kelas
menengah mulai meningkat (45 juta orang di Indonesia mempunyai daya beli yang
tinggi), tingkat penetrasi mobile yang sangat tinggi (orang Indonesia rata-rata
memiliki lebih dari dua handphone); kami juga punya pengguna Facebook dan Twitter
yang aktif. Aset terpenting kami adalah lebih dari 60 persen dari 240 juta penduduk
Indonesia berumur di bawah 35 tahun dengan rata-rata berusia 28 tahun dan tersebardi lebih dari 17.000 pulau di Indonesia. Ini adalah negara yang mempunyai banyak
ruang untuk dijelajahi dan banyak masalah untuk dipecahkan, yang berarti banyak
kesempatan bagi para entrepreneur.
Semakin banyak investor dari seluruh dunia datang ke Indonesia dan juga semakin
banyak inkubator tersedia, dan mereka siap untuk berinvestasi. Tapi kebanyakan dari
mereka menemui kesulitan untuk menemukan startup yang mempunyai mimpi satu
8/16/2019 Review StartupPedia Membangun Startup Ala Silicon Valley
http://slidepdf.com/reader/full/review-startuppedia-membangun-startup-ala-silicon-valley 21/33
3/7/2016 Review StartupPedia Membangun Startup Ala Silicon Valley
https://id.techinasia.com/review-buku-startuppedia-karangan-anis-uzzaman 21/33
juta dolar. Jadi, PR bagi startup di Indonesia sekarang adalah mengubah pola pikir yang
biasa, bermimpi tinggi, dan berpikir global.
Sudah ada beberapa investor di Indonesia saat ini, seperti Merah Putih Incubator, GDP
Venture, East Ventures, GREE Ventures, Grupara, Ideosource, dan CyberAgent
Ventures.
Bangkok, Thailand
Prathan Thananart: Ledakan ekosistem startup di Bangkok tahun lalu dapat
dikarakteristikkan dengan tiga tren yang berkaitan. Pertama adalah momentum yang
dibangun oleh acara teknologi sejak beberapa tahun terakhir melalui BarCamp, Mobile
Monday, dan Startup Weekend. Event dan cerita sukses ini dibagikan oleh
entrepreneur lokal maupun asing.
8/16/2019 Review StartupPedia Membangun Startup Ala Silicon Valley
http://slidepdf.com/reader/full/review-startuppedia-membangun-startup-ala-silicon-valley 22/33
3/7/2016 Review StartupPedia Membangun Startup Ala Silicon Valley
https://id.techinasia.com/review-buku-startuppedia-karangan-anis-uzzaman 22/33
Kedua, mulai bermunculannya co-working space menarik untuk diamati. Saat ini ada
beberapa co-working space yang bagus di seluruh Bangkok, dan mereka membantu
menghubungkan entrepreneur dengan developer dan freelancer di industri ini.
Yang terakhir, munculnya VC dan kelompok angel bisnis, termasuk ekspansi dari
perusahaan yang berbasis di negara Asia lain. Salah satu yang paling menonjol adalah
InVent milik Intouch yang juga mengoperasikan perusahaan telekomunikasi terbesar
di Thailand, dan Ardent Capital milik investor Ensogo yang dijual ke LivingSocial.
Kelemahan ekosistem startup di negara ini adalah kurangnya keberagaman. Terakhir
saya cek ada lebih dari 10 perusahaan bersaing dalam aplikasi loyalti, dan tiruan group
buying yang tak terhitung jumlahnya. Seiring semakin dewasanya ekosistem di negara
ini, sebagian energi tersebut akan disalurkan ke ranah yang kurang mendapat
perhatian. Sebagaimana Tel Aviv, yang terkenal dengan kemacetan lalu lintas,
melahirkan Waze, sebuah aplikasi navigator dengan data lalu lintas yang di-
crowdsource .
Bangkok adalah rumah bagi jutaan pemilik smartphone dan lebih dari 18 juta
pengguna media sosial dari pengguna web yang berjumlah 25 juta. Dan seiring
tumbuhnya generasi digital native yakni populasi yang lebih muda, pasti akan ada
banyak ide baru terkait bagaimana orang-orang berbelanja, bepergian, dan tetap
terhubung.
Hanoi dan kota Ho Chi Minh, Vietnam
8/16/2019 Review StartupPedia Membangun Startup Ala Silicon Valley
http://slidepdf.com/reader/full/review-startuppedia-membangun-startup-ala-silicon-valley 23/33
3/7/2016 Review StartupPedia Membangun Startup Ala Silicon Valley
https://id.techinasia.com/review-buku-startuppedia-karangan-anis-uzzaman 23/33
Anh Minh-Do: Saya sudah sering menulis tentang Hanoi dan kota Ho Chi Minh, tapi
mari kita lihat ekosistem startup Vietnam secara umum. DFJ Vina Capital dan IDG
Ventures tampaknya akan perlahan-lahan menarik diri dari startup teknologi dan
mengganti strategi mereka menjadi lebih seperti inkubator, sementara CyberAgent
Ventures, perusahaan VC asal Jepang baru yang sangat aktif di negara ini, telah
membuat beberapa investasi yang menarik.
Maju ke arah global belum menjadi rencana startup Vietnam sampai saat ini. Tentu
saja, beberapa startup menengah seperti Appota dan GHN berencana ke luar pasar
domestik di masa depan. Mereka memusatkan sebagian besar kekuatan mereka pada
pengembangan model bisnis yang kuat di negara ini. Ironisnya, model startup yang
umum di Vietnam adalah model yang bersubsidi, dimana sebuah perusahaan teknologi
akan mengambil kontrak asing untuk membiayai operasi mereka dan kemudian
membangun tim produk dengan pendapatannya. Hal ini membuat startup tidak perlu
mencari dana dari investor, tetapi terkadang hal ini bisa menghambat inovasi produk
yang sesungguhnya.
8/16/2019 Review StartupPedia Membangun Startup Ala Silicon Valley
http://slidepdf.com/reader/full/review-startuppedia-membangun-startup-ala-silicon-valley 24/33
8/16/2019 Review StartupPedia Membangun Startup Ala Silicon Valley
http://slidepdf.com/reader/full/review-startuppedia-membangun-startup-ala-silicon-valley 25/33
3/7/2016 Review StartupPedia Membangun Startup Ala Silicon Valley
https://id.techinasia.com/review-buku-startuppedia-karangan-anis-uzzaman 25/33
Ada juga komunitas yang aktif di Facebook seperti StartupPH, ditambah dengan
beberapa meetup seperti Roofcamp, Open Coffee Wednesday, Founder’s Drink, dan
MobileMonday – dan acara ini diselenggarakan hampir setiap bulan. Ada juga berbagai
acara startup seperti Startup Weekend, AngelHack, dan developer bootcamp yang
diselenggarakan hampir tiap minggu untuk setiap bahasa yang tersedia di web dari
Globe Labs untuk Developer Network SMART. Kedua perusahaan ini memberikan
pelatihan gratis dan kamp-kamp pendidikan pada praktek dan entrepreneurship
terbaik.
Dengan populasi stabil yang mendekati 100 juta dan meningkatnya pertumbuhan
ekonomi dan kelas menengah, Filipina mungkin adalah pasar dengan penduduk
berbahasa Inggris terbesar di Asia selain India! Ketahanan ekonomi Filipina selama
krisis keuangan tahun 1997 dan 2008 adalah bukti bahwa negara ini punya
fundamental yang luar biasa, dan pada akhirnya muncul sebagai tiga peningkatan di
peringkat investasi oleh JCRA, S&P, dan Fitch.
Tapi ada tantangan besar. Seperti kebanyakan pasar Asia, terdapat kesenjangan antara
investor tahap awal dan seri A di Filipina yang membatasi jumlah exit .
Visibilitas e-commerce masih berada dalam tahap awal karena perlunya menjembatani
transisi dari uang kertas ke kartu kredit ke e-payment online – kurang dari 10 persen
dari total penduduk memiliki kartu kredit. Pemerintah masih mengatur semua bisnis
e-commerce dengan proses birokrasi rumit yang sama sekali tidak business friendly
bagi para pengusaha atau investor.
Hal ini mungkin terjadi karena ekosistem startup Filipina cenderung masih sangat
muda. Keberhasilan perusahaan yang baru diinkubasi juga akan sangat menentukan
kredibilitas pasar Filipina untuk bersaing secara global (atau di kawasan Asia
Tenggara).
8/16/2019 Review StartupPedia Membangun Startup Ala Silicon Valley
http://slidepdf.com/reader/full/review-startuppedia-membangun-startup-ala-silicon-valley 26/33
3/7/2016 Review StartupPedia Membangun Startup Ala Silicon Valley
https://id.techinasia.com/review-buku-startuppedia-karangan-anis-uzzaman 26/33
Meskipun demikian, masa depan Filipina terlihat cerah dengan munculnya tokoh-
tokoh besar lokal yang memasuki ekosistem startup, kembalinya talenta Filipina untuk
berpartisipasi baik dalam ekosistem startup maupun dalam membangun produk yang
bisa membantu memecahkan tantangan pasar yang mereka layani! Filipina adalah
negara yang memiliki ekonomi yang tumbuh menggeliat dimana inovasi dan
tantangan sosial berpadu melalui teknologi.
Bangalore, India
Mukund Mohan: Satu hal yang mengejutkan kebanyakan orang asing tentang
ekosistem startup di India adalah betapa beragamnya ekosistem startup di negara ini.Entrepreneur di negara ini rata-rata berusia mulai dari 21 tahun dan masih berkuliah
hingga eksekutif berusia 61 tahun. Rata-rata entrepreneur teknologi India adalah pria
berusia 30 tahun ke atas, dengan beberapa latar belakang teknologi, meskipun tidak
harus dalam pengembangan produk, berfokus pada membangun sebuah produk yang
sebagian besar mencoba untuk memecahkan masalah lokal (India).
8/16/2019 Review StartupPedia Membangun Startup Ala Silicon Valley
http://slidepdf.com/reader/full/review-startuppedia-membangun-startup-ala-silicon-valley 27/33
3/7/2016 Review StartupPedia Membangun Startup Ala Silicon Valley
https://id.techinasia.com/review-buku-startuppedia-karangan-anis-uzzaman 27/33
Rata-rata sekitar 970 entitas produk teknologi lahir setiap tahun di India dan hanya
sekitar 380 yang benar-benar membangun entitasnya sebagai perusahaan. Tingkat
mortalitasnya cukup tinggi, dengan lebih dari 60 persen dari “entitas” melakukan pivot
atau akan dibiarkan terbengkalai dalam waktu 12 sampai 18 bulan. Setiap tahunnya,
terdapat jumlah kelahiran yang sama untuk entitas layanan (konsultasi) di ranah
teknologi, tapi mereka cenderung bertahan lebih lama.
Startup di India bervariasi, 61 persen di antaranya berorientasi bisnis dan sekitar 39
persen berfokus pada aplikasi konsumen seperti aplikasi mobile, jejaring sosial, dan e-
commerce. Dalam beberapa tahun terakhir, telah terjadi peningkatan besar di ranah e-
commerce. Berkat pengguna internet yang bertumbuh (sekitar 100 juta orang, dengan
15 juta aktif membeli barang dan jasa secara online), tingginya penetrasi broadband
(lebih dari 10 juta koneksi) dan meningkatnya jumlah handphone (lebih dari 800 juta
koneksi). Tidak ada waktu yang lebih baik untuk memulai perusahaan teknologi di
India daripada sekarang.
Keadaan ekosistem investor juga meningkat. Dari sekitar 43 VC aktif pada tahun 2006,
yang berinvestasi di sekitar 73 perusahaan setiap tahunnya, saat ini ada lebih dari 80
jaringan angel investor , seed fund , akselerator dan dana tahap awal, dan lebih dari 153
perusahaan mendapatkan beberapa bentuk pendanaan institusional setiap tahun .
Ada tiga tantangan utama yang dihadapi ekosistem teknologi India yang tidak bisa
diperbaiki dalam waktu singkat. Yang pertama adalah kurangnya exit , kedua adalah
kurangnya angel investor dan mentor, dan ketiga adalah sifat takut mengambil risiko yang melekat pada masyarakat kelas menengah India.
Rasa optimis dalam diri saya mengatakan bahwa masalah tersebut, meskipun
struktural, akan berubah selama lima sampai sepuluh tahun ke depan dan relatif
mudah untuk dipecahkan mengingat sifat dinamis yang dimiliki para pengusaha India.
8/16/2019 Review StartupPedia Membangun Startup Ala Silicon Valley
http://slidepdf.com/reader/full/review-startuppedia-membangun-startup-ala-silicon-valley 28/33
3/7/2016 Review StartupPedia Membangun Startup Ala Silicon Valley
https://id.techinasia.com/review-buku-startuppedia-karangan-anis-uzzaman 28/33
Didorong oleh keberhasilan orang India di Silicon Valley dan fakta bahwa mereka
membangun 43 persen dari semua produk startup di wilayah Bay, saya benar-benar
yakin bahwa metrik dan tren akan bertumbuh 300 persen hingga 500 persen untuk
startup dan kisah sukses akan mulai bermunculan dalam lima tahun ke depan.
Lahore dan Karachi, Pakistan
Ekosistem startup di Pakistan menggeliat sejak tahun 2012. Lahore, Karachi, dan
Islamabad, tiga kota terbesar disana, telah menjadi rumah bagi startup di Pakistan dan
entrepreneur muda untuk meluncurkan proyek-proyek menarik.
Sebelumnya, startup Pakistan telah mulai menarik perhatian dengan memenangkan
beragam kompetisi yang diselenggarakan di tahun 2010 dan 2011. Tim dari Pakistan
memenangkan tujuh medali perak di Asia Pacific ICT Awards 2010 yang
diselenggarakan di Kuala Lumpur, dan pada tahun 2011 berhasil membawa pulang dua
medali emas pada kategori e-logistics dan e-health, dan juga 5 medali perak.
8/16/2019 Review StartupPedia Membangun Startup Ala Silicon Valley
http://slidepdf.com/reader/full/review-startuppedia-membangun-startup-ala-silicon-valley 29/33
3/7/2016 Review StartupPedia Membangun Startup Ala Silicon Valley
https://id.techinasia.com/review-buku-startuppedia-karangan-anis-uzzaman 29/33
Pada tahun 2012, universitas seperti LUMS memantik semangat para entrepreneur
muda dengan menyelenggarakan Startup Weekend untuk pertama kalinya di tahun
2012 dan 2013. Hal ini dimaksudkan untuk memotivasi mereka untuk maju ke depan
dan menunjukkan bakat mereka kepada dunia.
Perusahaan seperti Microsoft dan Google juga tertarik akan kawasan ini. Microsoft
menyelenggarakan Windows Phone Hackathon di Lahore awal tahun ini.
Disamping itu, pemerintah Pakistan sangat mendukung siswa dan entrepreneur muda.
Dengan inkubator teknologi seperti Plan9 dan beragam kesempatan pendanaan dari
P@SHa dan PITB – entrepreneur sekarang punya kesempatan pendanaan yang lebih
baik dibanding dulu.
Kekuatan: Kita bisa menyimpulkan bahwa startup di Pakistan mempunyai masa depan
yang cerah dan ada banyak organisasi lokal yang mendukung entrepreneur web
potensial. Startups.pk berisi banyak startup yang diluncurkan di Pakistan. Kebanyakan
populasi di Pakistan berisi anak muda dengan 70 persen berusia di bawah 30 tahun!
Kontributor
Terima kasih banyak kepada para kontributor yang telah membagikan gambaran
tentang ekosistem startup mereka:
Darius Cheung dulunya adalah founder TenCube dan seorang investor di JFDI, TIS
Funds Neoteny Labs, dan Golden Gate Ventures.
Tony Yew adalah blogger dan secretary general dari Blog House Malaysia.
Prathan Thananart adalah seorang entrepreneur startup yang membangun Page365.
8/16/2019 Review StartupPedia Membangun Startup Ala Silicon Valley
http://slidepdf.com/reader/full/review-startuppedia-membangun-startup-ala-silicon-valley 30/33
3/7/2016 Review StartupPedia Membangun Startup Ala Silicon Valley
https://id.techinasia.com/review-buku-startuppedia-karangan-anis-uzzaman 30/33
John Kim adalah Managing Partner di Amasia Associates dan juga Board Director di
Choson Exchange.
Rafael Wong Chi Hao adalah seorang event organizer dan blogger berbasis di Hong
Kong, yang juga sering terlibat di berbagai acara seperti TEDxHongKong.
Casey Lau adalah community developer dan juga katalis Soft Layer di Hongkong.
Aulia “Ollie” Halimatussadiah adalah penulis 25 buku yang juga merupakan co-
founder toko buku online Kutukutubuku dan platform self-publishing online pertama
di Indonesia, NulisBuku.
Mukund Mohan adalah CEO-in-residence di Microsoft Accelerator. Ia membangun dan
menjual BuzzGain kepada Meltwater pada Januari 2010. Sebelumnya ia membangun
dan menjual dua startup Silicon Valley.
Mohsin Khawaja adalah seorang marketer internet. Tahun ini ia berpartisipasi di LUMS
startup weekend 2013 dan membuat startup bernama TravelPakistan yang bertujuan
untuk mempromosikan pariwisata lokal dan internasional di Pakistan.
5 alasan mengapa Bandung bisa menjadi
Silicon Valley-nya Indonesia
(http://id.techinasia.com/5-alasan-
mengapa-bandung-bisa-menjadi-silicon-
valleynya-indonesia/)
8/16/2019 Review StartupPedia Membangun Startup Ala Silicon Valley
http://slidepdf.com/reader/full/review-startuppedia-membangun-startup-ala-silicon-valley 31/33
3/7/2016 Review StartupPedia Membangun Startup Ala Silicon Valley
https://id.techinasia.com/review-buku-startuppedia-karangan-anis-uzzaman 31/33
(http://id.techinasia.com/5-alasan-mengapa-bandung-bisa-menjadi-silicon-valleynya-
indonesia/)
5
POSTAnonymous
Sampaikan pendapat kamu di sini...
6 Comments Sort By Newest
www.QaQaPoker.com | Agen Poker QQ Online Terpercaya Indonesia
Memberikan bonus bonus menarik untuk member baru dan member lama :
- Bonus Deposit Perdana Member Baru
- Deposit 50 Ribu Dapat 10 ribu
- Deposit 100 Ribu dapat 20 ribu- Deposit 250 Ribu Dapat 30 ribu
- Deposit 500 Ribu dapat 40 ribu
- Deposit 1 Juta dapat 50 ribu
* Bonus Turn Over Setiap Minggunya 0.4%
Kini hadir bonus baru yaitu " MINGGU BERBAGI "
Kini hadir bonus baru yaitu " SABTU & MINGGU BERBAGI "
Apabila deposit di hari SABTU DAN MINGGU akan mendapat kan bonus berikut :
- Depo 100 ribu bonus 10 ribu
- Depo 500 ribu bonus 20 ribu- Depo 750 ribu bonus 30 ribu
- Depo 1 juta bonus 40
- Depo 1,500rb bonus 50 ribu
Tunggu apa lagi sobat ? Yuk buruan Daftar sekarang juga dan dapatkan Bonus Bonus
Luna Shabrina (https://id.techinasia.com/author/lunashabrina12gmail-com)13 days ago
8/16/2019 Review StartupPedia Membangun Startup Ala Silicon Valley
http://slidepdf.com/reader/full/review-startuppedia-membangun-startup-ala-silicon-valley 32/33
3/7/2016 Review StartupPedia Membangun Startup Ala Silicon Valley
https://id.techinasia.com/review-buku-startuppedia-karangan-anis-uzzaman 32/33
Reply
dari QaQaPoker.com
Untuk Info Lebih Lanjut Anda Bisa Menghubungi:
FACEBOOK : www.Facebook.com/QaQaPokerOnline
PIN BB : 2B4BA83F
PHONE : +630964409193
YAHOO MAIL : [email protected]
0
Reply
Waw. Hebat ya. Kapan kira-kira Indonesia bisa jadi nomor satu. Berharap.....
http://lasealwin.info/ (http://lasealwin.info/)
0
Alwin Iswanto Lase (https://id.techinasia.com/author/lasealwingmail-com)20 days ago
Reply
Pak Nasir Ali benar tentang UMAT PERUSAHAAN PINJAMAN.
Perusahaan telah membantu teman-teman saya dan saya untuk memperluas bisnis
pertanian kita dengan memberikan kita PINJAMAN.
Nama saya Dylan dan aku seorang petani di sini di JAKARTA.
Saya telah bertemu beberapa pemberi pinjaman kredit asli dan Umat Pinjaman
Keuangan adalah PERUSAHAAN PINJAMAN TERPERCAYA.
Mereka memberikan pinjaman mendesak tanpa bunga & tidak ada jaminan yang
diperlukan, mengajukan proposal ke email perusahaan mereka sekarang:
Alhamdulillahi untuk pinjaman untuk membeli ternak yang mereka dikirim kepada saya
hari ini.
0
Dylan Yon (https://id.techinasia.com/author/dylanyon01gmail-com) a month ago
Halo, aku Mrs. Sandra Ovia, pemberi pinjaman uang pribadi, apakah Anda dalam utang?
Anda perlu dorongan keuangan? kami juga menyediakan pinjaman akhir tahun, kredit
untuk merencanakan untuk tahun baru mendatang, untuk bertemu dengan tagihan
Anda, memperluas bisnis Anda di tahun yang akan datang ini dan juga untuk renovasi
rumah Anda di tahun baru. Aku memberikan pinjaman kepada perusahaan lokal,
internasional dan juga pada tingkat bunga yang sangat rendah dari 2%. Anda dapat
menghubungi kami melalui Email: ([email protected])
Anda dipersilakan untuk perusahaan pinjaman kami dan kami akan memberikan yang
terbaik dari layanan kami.
Sandra Ovia (https://id.techinasia.com/author/sandraovialoanfirmgmail-com)2 months ago
8/16/2019 Review StartupPedia Membangun Startup Ala Silicon Valley
http://slidepdf.com/reader/full/review-startuppedia-membangun-startup-ala-silicon-valley 33/33
3/7/2016 Review StartupPedia Membangun Startup Ala Silicon Valley
COPYRIGHT © 2016 TECH IN ASIA. ALL RIGHTS RESERVED.
Reply 0
Halo, nama saya Mia Aris.S. Saya ingin menggunakan media ini untuk mengingatkan
semua pencari pinjaman sangat berhati-hati karena ada penipuan di mana-mana.
Beberapa bulan yang lalu saya tegang finansial, dan putus asa, saya telah scammed
oleh beberapa pemberi pinjaman online. Saya hampir kehilangan harapan sampai
seorang teman saya merujuk saya ke pemberi pinjaman sangat handal disebut Ibu
Cynthia yang meminjamkan pinjaman tanpa jaminan dari Rp800.000.000 (800 JUTA )
dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa tekanan atau stres dengan tingkat bunga hanya
2%. Saya sangat terkejut ketika saya memeriksa saldo rekening bank saya dan
menemukan bahwa jumlah i diterapkan untuk dikirim langsung ke rekening saya tanpa
penundaan. Karena aku berjanji padanya bahwa aku akan berbagi kabar baik sehingga
orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi, jika Anda membutuhkan
pinjaman dalam bentuk apapun, silahkan hubungi dia melalui emailnya:
[email protected] Anda juga dapat menghubungi saya di email saya [email protected].
Sekarang, semua yang saya lakukan adalah mencoba untuk bertemu dengan
pembayaran pinjaman saya bahwa saya kirim langsung ke rekening bulanan.
Lady Mia (https://id.techinasia.com/author/ladymia383gmail-com) 2 months ago