Resume Ok 2 - Open Biopsi

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/17/2019 Resume Ok 2 - Open Biopsi

    1/6

    LAPORAN TEKNIK INSTRUMENTASI OPEN BIOPSI

    PADA AN. A DENGAN HODGKIN LIMFOMA

    DI KAMAR OPERASI 2 (BEDAH ANAK) INSTALASI BEDAH SENTRAL

    RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG

    Oleh

    BETTY GEA CITRA PUSPA

    (NIM. 1!1"1!!##)

    POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG

    $URUSAN KEPERAWATAN

    PROGRAM STUDI D%I& KEPERAWATAN MALANG

    2!1'

  • 8/17/2019 Resume Ok 2 - Open Biopsi

    2/6

    TIN$AUAN TEORI

    A. Peer*+,

      Limfoma Hodgkin adalah kanker jaringan limfoid, biasanya kelenjar limfe dan limfa. Penyakit

    Hodgkin adalah suatu penyakit klonal, yang berasal dari suatu sel yang abnormal. Populasi sel

    abnormal tidak diketahui tetapi tampaknya berasal dari sel B atau T, atau suatu monosit. Sel-sel

    neoplastik pada penyakit Hodgkin disebut sel Reed-Steinberg. Sel-sel ini terselip diantara jaringan

    limfoid normal yang terdapat di organ-organ limfoid.

    Biopsi adalah pengambilan sejumlah keil jar ingan dar i tubuh manusia

    untuk pemeriksaan patologis mikroskopik.

    B. E*+-l-+

    Penyebab pasti limfoma Hodgkin masih belum diketahui. !amun, orang yang mengidap

     penyakit ini atau yang sudah mengalami remisi memperlihatkan mengalami penurunan imunitas yang

    diperantarai oleh sel T. selain itu kelompok " kelompok kasus sporadi mengisyaratkan bah#a suatu

    $irus, mungkin dari kelompok herpes, ikut berperan. %ungkin terdapat keenderungan geneti untuk 

    mengidap penyakit ini. &iperkirakan akti$asi gen abnormal tertentu mempunyai peran dalam

    timbulnya semua jenis kanker, termasuk limfoma. Penyebabnya tidak diketahui, #alaupun beberapaahli menduga bah#a penyebabnya adalah $irus, seperti $irus 'pstein Barr dan penyakit ini tampaknya

    tidak menular.

    C. P,*-l-+/,*-0++-l-+ *er,3+4, /e4,5+*

    Sistem limfatik memba#a tipe khusus dari sel darah putih (limfosit) melalui pembuluh getah

     bening ke seluruh jaringan tubuh, termasuk sumsum tulang. Tersebarnya jaringan ini merupakan suatu

    kumpulan limfosit dalam nodus limfatikus yang disebut kelenjar getah bening. Limfosit yang ganas

    (sel limfoma) dapat bersatu menjadi kelenjar getah bening tunggal*dapat menyebar di seluruh tubuh,

     bahkan hampir di semua organ. Hal ini dapat kita sebut sebagai keganasan dari sistem limfotik atau

    Limfoma. Limfoma dibedakan berdasar jenis sel kanker tertentu, yaitu limfoma hodgkin dan limfoma

    non hodgkin. Penyebab terjadinya limfoma hodgkin tidak diketahui seara pasti, tapi terdapat

     beberapa faktor risiko terjadinya penyakit ini, antara lain+ orang yang terinfeksi H &S, orangyang terinfeksi $irus epstein-barr (HTL), usia /0-12 th, 300 th, jenis kelamin laki-laki. Penyakit ini

    ditandai dengan adanya sel reed-steinberg yang dikelilingi oleh sel radang pleomorf. Sel reed-

    steinberg ini memiliki limfosit besar yang ganas yang lebih besar dari satu inti sel, yang bersifat

     patologis. Hal inilah yang menjadi penanda utama limfoma hodgkin.

    D. Ge,l, 5l++

    Penyakit Hodgkin biasanya bera#al sebagai pembesaran nodus limfe tanpa nyeri, pada salah satu sisi

    leher, yang menjadi sangat besar. Setiap nodus teraba kenyal dan tidak nyeri. Selanjutnya nodus limfe

    di daerah lain, biasanya di sisi leher sebelahnya, juga membesar dengan proses yang sama. !odus

    limfe mediastinal dan retroperitoneal kadang-kadang membesar, menyebabkan gejala penekanan

    memberat + tekanan terhadap trakea menyebabkan sulit bernapas 4 penekanan terhadap esofagus

    menyebabkan sulit menelan4 penekanan pada saraf menyebabkan paralisis faringeal dan neuralgia brakial, lumbal, atau sakral 4 penekanan pada $ena dapat mengakibatkan edema pada salah satu atau

    kedua ekstremitas dan efusi ke pleura atau peritonium 4 dan penekanan pada kandung empedu

    menyebabkan ikterik obstruktif. khirnya limpa menjadi teraba, dan hati menjadi membesar. Pada

     beberapa pasien nodus pertama yang membesar adalah yang berada di ketiak atau selangkangan.

    Terkadang, penyakit bermula di nodus mediastinum atau peritoneal dan tetap terbatas di sana. Pada

     pasien lain, pembesaran limpa satu-satunya lesi.

    5emudian terjadi anemia progresif. 6umlah leukosit biasanya tinggi, dengan jumlah polimorfonuklear 

    (P%!) yang meningkat seara abnormal dan peningkatan jumlah eosinofil. Sekitar separuh pasien

    mengalami demam ringan, dengan suhu yang jarang melebihi 78,7 o9. !amun pasien yang

    mengalami keterlibatan mediastinal dan abdominal dapat mengalami demam tinggi intermiten.

    Suhunya dapat naik 12,2 29 selama periode #aktu 7-/1 hari, kemudian kembali normal dalam

     beberapa minggu.

  • 8/17/2019 Resume Ok 2 - Open Biopsi

    3/6

    pabila penyakit tidak ditangani, perjalanannya akan berlanjut + pasien akan kehilangan berat badan

    dan menjadi kakeksia (kelemahan seara fisik), terjadi infeksi, anemia, timbul edema anasarka (edema

    umum yang berat), tekanan darah turun, dan kematian pasti terjadi dalam /-7 tahun tanpa penanganan.

    E. Pe6er+5,, 3+,-*+5 

    Beberapa prosedur digunakan untuk menentukan stadium dan menilai penyakit Hodgkin+

    /. Pemeriksaan rontgen dada membantu menemukan adanya pembesaran kelenjar di dekat

     jantung.

    :. Limfangiogram bisa menggambarkan kelenjar getah bening yang jauh di dalam perut dan

     panggul.

    7. 9T san lebih akurat dalam menemukan pembesaran kelenjar getah bening atau penyebaran

    limfoma ke hati dan organ lainnya.

    1. Skening gallium bisa digunakan untuk menentukan stadium dan menilai efek dari pengobatan.

    0. Biopsi nodus limfa + membuat diagnosa penyakit Hodgkin berdasarkan pada adanya sel Reed-

    Steinberg.

    ;. %ediastinoskopi + mungkin dilakukan untuk membuktikan keterlibatan nodus mediastinal.

    F. Ther,/4*+3,5, /e,,,

    Tujuan terapi adalah menghanurkan sel kanker sebanyak mungkin dan menapai remisi. &engan

     penanganan yang optimal, sekitar 2=. Pilihan terapinya adalah +

    ? Radiasi. Terapi radiasi diberikan jika penyakit ini hanya melibatkan area tubuh tertentu saja.

    Terapi radiasi dapat diberikan sebagai terapi tunggal, namun umumnya diberikan bersamaan dengan

    kemoterapi. 6ika setelah radiasi penyakit kembali kambuh, maka diperlukan kemoterapi. Beberapa

     jenis terapi radiasi dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker yang lain, seperti kanker payudara

    atau kanker paru, terutama jika klien berusia @ 72 tahun. Amumnya klien anak diterpai dengan

    kemoterapi kombinasi, tapi mungkin juga diperlukan terapi radiasi dosis rendah.

    ? 5emoterapi. 6ika penyakit ini sudah meluas dan sudah melibatkan kelenjar getah bening yanglebih banyak atau organ lainnya, maka kemoterapi menjadi pilihan utama. Regimen kemoterapi yang

    umum diberikan adalah B&, B'9PP, 9PP, Stanford , dan %PP. Regimen %PP (terdiri

    dari mehlorethamine, no$in, proaraCine, dan prednisone) merupakan regimen standar, namun

     bersifat sangat toksik, sedangkan regimen B& (terdiri dari doDorubiin*driamyin, bleomyin,

    $inblastine, dan daarbaCine) merupakan regimen yang lebih baru dengan efek samping yang lebih

    sedikit dan merupakan regimen pilihan saat ini. 5emoterapi diberikan dalam beberapa siklus,

    umumnya sela beberapa minggu. Lamanya kemoterapi diberikan sekitar ;-/2 bulan.

    ? Transplantasi sumsum tulang. 6ika penyakit kembali kambuh setelah remisi diapai dengan

    kemoterapi inisial, maka kemoterapi dosis tinggi dan transplantasi sumsum tulang atau sel induk 

     perifer autologus (dari diri sendiri) dapat membantu memperpanjang masa remisi penyakit. 5arena

    kemoterapi dosis tinggi akan merusak sumsum tulang, maka sebelumnya dikumpulkan dulu sel induk 

    darah perifer atau sumsum tulang.LAPORAN KASUS

    A. Per+,/ L+57, ( R7,, 3, Ele5*r-+5Ele5*r-6e3+5 )

    /. Ruangan sudah bersih dan siap pakai

    :. %eja operasi siap pakai

    7. Lampu operasi siap pakai

    1. Sution siap pakai

    0. %esin outer dan ardenya siap pakai

    ;. %eja instrumen disiapkan

    >. %eja mayo disiapkan

    8. Suhu ruangan diatur 

  • 8/17/2019 Resume Ok 2 - Open Biopsi

    4/6

    B. Per+,/, Al,* ( 8,+9 e* 3, e5*r, e*)

    /. Eashing and dreesing forep ( desinfeksi klem) + / buah

    :. To#el klem (duk klem) + : buah

    7. &eseting foreps (pinet hirurgis) + : buah

    1. Tissue foreps (pinet anatomis) + : buah

    0. %etCenboum sissor ( Funting jaringan halus) + / buah

    ;. Funting kasar + / buah

    >. Funting benang + / buah

    8. Salpel blade and handle mess (hand$at mess no 7) + / buah

    . 9airan !S 2,0= + seukupnya

    8. lkohol >2= + seukupnya

    . Site marking area operasi

    8. Pemeriksaan laboratorium dan radiologi

  • 8/17/2019 Resume Ok 2 - Open Biopsi

    5/6

    7 Pindahkan pasien dari ruang premedikasi ke kamar operasi,

    1 Pasang underpad on dan linen di atas meja operasi

    0 %emindahkan pasien dari brankart ke meja operasi dengan mengangkat pasien.

    ; Posisi pasien supine untuk dilakukan F.kemudian diposisikan supinasi

    > Pera#at sirkuler memasangkan arde pada tungkai pasien.

    8 nstrumentator + Lakukan surgial srub ( ui tangan), go#ning (memakai short) dan glo$ing

    (memakai handsoon steril).

    < Bantu operator untuk pasang short dan handsoon.

    /2 Bemberikan #ashing and dressing forep (desinfeksi klem)dan kom yang berisi betadine

    deppers.

    // &rapping area operasi dengan duk lubang, pasang outer dan fiksasi dengan to#el klem.

    /: %eja instrumen didekatkan ke pasien

    /7 Pera#at Sirkuler melaksanakan prosedur time out+

    - 5onfirmasi pengenalan nama dan tugas masing-masing tim bedah

    - 5onfirmasi nama pasien, jenis tindakan, dan area yang akan dioperasi

    - pakah antibiotik profilaksis diberikan paling tidak ;2 menit sebelum operasi

    - kejadian kritis yang berkaitan dengan operator Berapa lama operasi Bagaimana antsipasi

    kehilangan darah- Pada dokter anestesi pakah ada perhatian khusus mengenai pembiusan

    - Pada nstrumen pakah peralatan sudah disterilkan

    - pakan diperlukan instrumentasi radiologi

    /1 Berikan kassa basah dan kassa kering pada operator untuk membersihkan bekas betadine

    /0 Berikan handle mess no 7 (mess /0) untuk insisi kulit, kemudian pinset hirurgis untuk 

    memegang kulit yang diinsisi.

    /; Berikan muskuito dan kasa kering pada asisteen untuk mera#at perdarahan.

    /> Berikan sanmiler untuk memperluas lapang insisi, berikan outer untuk ra#at perdarahan.

    /8 Berikan gunting metCemboum untuk memperluas insisi hingga tanpak tumor.

    /< Setelah tampak tumor, berikan bebok untuk memegang tumor kemudian berikan pean manis

    untuk dilakukan split atau pembebasan dari perlengketan dari sekitaran tumor.

    :2 Setelah tumor terbebas lalu tumor atau jaringan diangkat dengan dengan alise klemrumentator menerima jaringan dengan kassa dan dimasukkan pada botol P yang sudah disediakan untuk 

    dilakukan pemeriksaan.

    :/ Berikan outer untuk ra#at perdarahan.

    :: Pera#at sirkuler melakukan Sign ut

    - 6enis tindakan yang dilakukan

    - 5eookan jumlah instrumen, kasa, dan jarum sebelum dan sesudah operasi.

    - Label pada speimen

    - da atau tidaknya permasalahan pada alat-alat yang digunakan

    - Perhatian khusus pada saat masa pemulihan

    :7 Setelah dipastikan tidak ada perdarahan dengan kassa basah, berikan nal$oeder yang sudah

    terpasang benang $iryl 1-2 dan pinet anatomis untuk menjahit pasia sampai tertutup. Lalu

     berikan gunting benang pada asisten untuk memotong benang.:1 Berikan nal$oeder yang terpasang benang premiline 1-2 dan pinset hirurgis untuk menjahit kulit

    sampai tertutup, berikan gunting benang pada asisten untuk memotong benanag.

    :0 Bersihkan bekas insisi dan sekitarnya dengan kassa basah !S 2, perasi selesai, pasien dirapikan

    :8 n$entarisasi alat dan menui alat selanjutnya alat di sterilkan

  • 8/17/2019 Resume Ok 2 - Open Biopsi

    6/6

    LEMBAR PENGESAHAN

    LAPORAN TEKNIK INSTRUMENTASI OPEN BIOPSI

    PADA AN. A DENGAN HODGKIN LIMFOMA

    DI KAMAR OPERASI 2 (BEDAH ANAK) INSTALASI BEDAH SENTRAL

    RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG

    Tanggal +

    P'%B%B!F 5 :

    (IIIIIIIIIIIII.)