71
INDONESIA TATA CARA PEMBERIAN IZIN KHUSUS DI BIDANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA PROCEDURES FOR THE GRANTING OF SPECIAL PERMITS IN THE FIELD OF MINERAL AND COAL MINING Regulation of the Minister of Energy and Mineral Resources No. 32 of 2013, November 19, 2013 Official Gazette No. 1366 Translated by: Wishnu Basuki [email protected] Bitext

Regulation of MoEMR No. 32 of 2013 Indonesia Mineral and Coal Mining Special Permits

Embed Size (px)

DESCRIPTION

A new regulation that governs mining special permits (Translated by Wishnu Basuki)

Citation preview

Page 1: Regulation of MoEMR No. 32 of 2013 Indonesia Mineral and Coal Mining Special Permits

INDONESIA

TATA CARA PEMBERIAN IZIN KHUSUS DI BIDANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA

PROCEDURES FOR THE GRANTING OF SPECIAL PERMITS IN THE FIELD OF MINERAL AND COAL

MINING

Regulation of the Minister of Energy and Mineral Resources

No. 32 of 2013, November 19, 2013 Official Gazette No. 1366

Translated by: Wishnu Basuki [email protected]

Bitext

Page 2: Regulation of MoEMR No. 32 of 2013 Indonesia Mineral and Coal Mining Special Permits

Translated by: Wishnu Basuki [email protected]

PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 32 TAHUN 2013

TENTANG TATA CARA PEMBERIAN IZIN KHUSUS DI BIDANG

PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA

REGULATION OF THE MINISTER OF ENERGY AND MINERAL RESOURCES OF THE REPUBLIC OF INDONESIA

NUMBER: 32 OF 2013 CONCERNING

PROCEDURES FOR THE GRANTING OF SPECIAL PERMITS IN THE FIELD OF MINERAL AND COAL

MINING

DAFTAR ISI / TABLE OF CONTENTS Pasal / Article

BAB I: KETENTUAN UMUM 1 – 2 CHAPTER: I GENERAL PROVISIONS

BAB II: IZIN SEMENTARA UNTUK MELAKUKAN PENGANGKUTAN DAN PENJUALAN

3 – 7 CHAPTER II: TEMPORARY PERMITS FOR HAULING AND SALE

BAB III: IZIN USAHA PERTAMBANGAN OPERASI PRODUKSI UNTUK PENJUALAN

8 – 12 CHAPTER III: PRODUCTION OPERATION MINING PERMITS FOR SALE

BAB IV: IZIN USAHA PERTAMBANGAN OPERASI PRODUKSI KHUSUS UNTUK PENGANGKUTAN DAN PENJUALAN

13 – 30 CHAPTER IV: PRODUCTION OPERATION MINING PERMITS SPECIFICALLY FOR HAULING AND SALE

Bagian Kesatu: Umum 13 – 14 Part One: General

Bagian Kedua: Persyaratan dan Tata Cara Permohonan IUP Operasi Produksi Khusus Untuk Pengangkutan dan Penjualan

15 – 20 Part Two: Requirements and Procedures for Submission of Applications for Production Operation Mining Permits Specifically for Hauling and Sale

Bagian Ketiga: Jangka Waktu IUP Operasi Produksi Khusus Untuk Pengangkutan dan Penjualan

21 Part Three: Term of Production Operation Mining Permits Specifically for Hauling and Sale

Bagian Keempat: Hak dan Kewajiban Pemegang IUP Operasi Produksi Khusus Untuk Pengangkutan dan Penjualan

22 – 29 Part Four: Rights and Obligations of Holders of Production Operation Mining Permits Specifically for Hauling and Sale

Bagian Kelima: Perpanjangan IUP Operasi Produksi Khusus Untuk Pengangkutan dan Penjualan

30 Part Five: Extension of Production Operation Mining Permits Specifically for Hauling and Sale

BAB V: IZIN USAHA PERTAMBANGAN OPERASI PRODUKSI KHUSUS UNTUK PENGOLAHAN DAN/ATAU PEMURNIAN 31 – 59

CHAPTER V: PRODUCTION OPERATION MINING PERMITS SPECIFICALLY FOR PROCESSING AND/OR REFINING/ SMELTING

Bagian Kesatu: Umum 31 – 33 Part One: General

Bagian Kedua: Persyaratan dan Tata Cara Permohonan Izin Prinsip Pengolahan dan/atau Pemurnian 34 – 42

Part Two: Requirements and Procedures for Applications for Principle Licenses for Processing and/or Refining/Smelting

Bagian Ketiga: Jangka Waktu Izin Prinsip Pengolahan dan/atau Pemurnian

43 Part Three: Term of Principle Licenses for Processing and/or Refining/Smelting

Bagian Keempat: Persyaratan dan Tata Cara Permohonan IUP Operasi Produksi Khusus Untuk Pengolahan dan/atau Pemurnian

44 – 50

Part Four: Requirements and Procedures for Submission of Applications for Production Operation Mining Permits Specifically for Processing and/or Refining/Smelting

Bagian Kelima: Jangka Waktu IUP Operasi Produksi Khusus Untuk Pengolahan dan/atau Pemurnian 51

Part Five: Term of Production Operation Mining Permits Specifically for Processing and/or Refining/Smelting

Bagian Keenam: Hak dan Kewajiban Pemegang IUP Operasi Produksi Khusus Untuk Pengolahan dan/atau Pemurnian

52 – 58 Part Six: Rights and Obligations of Holders of Production Operation Mining Permits Specifically for Processing and/or Refining/Smelting

Bagian Ketujuh: Perpanjangan IUP Operasi Produksi Khusus Untuk Pengolahan dan/atau Pemurnian 59

Part Seven: Extension of Production Operation Mining Permits Specifically for Processing and/or Refining/Smelting

BAB VI: SANKSI ADMINISTRATIF 60 – 64 CHAPTER VI: ADMINISTRATIVE SANCTIONS

BAB VII: KETENTUAN PERALIHAN 65 CHAPTER VII: TRANSITIONAL PROVISIONS

BAB VIII: KETENTUAN PENUTUP 66 CHAPTER VIII: CONCLUDING PROVISIONS

Revision Control: December 19, 2013 As of December 19, 2013

Page 3: Regulation of MoEMR No. 32 of 2013 Indonesia Mineral and Coal Mining Special Permits

1

PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

REPUBLIK INDONESIA

NOMOR: 32 TAHUN 2013

TENTANG

TATA CARA PEMBERIAN IZIN KHUSUS DI BIDANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN

BATUBARA

REGULATION OF THE MINISTER OF ENERGY AND MINERAL RESOURCES OF THE

REPUBLIC OF INDONESIA

NUMBER: 32 OF 2013

CONCERNING

PROCEDURES FOR THE GRANTING OF SPECIAL PERMITS IN THE FIELD OF

MINERAL AND COAL MINING

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WITH THE BLESSING OF GOD ALMIGHTY

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA,

THE MINISTER OF ENERGY AND MINERAL RESOURCES OF THE REPUBLIC OF

INDONESIA,

Menimbang: Considering:

bahwa dalam rangka memberi pedoman tata cara pemberian izin sementara untuk melakukan pengangkutan dan penjualan dan Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi untuk penjualan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43, Pasal 81, dan Pasal 105 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara, serta untuk melaksanakan ketentuan Pasal 41 dan Pasal 111 Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertarnbangan Mineral dan Batubara sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2012, perlu menetapkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral tentang Tata Cara Pemberian Izin Khusus di Bidang Pertambangan Mineral dan Batubara;

That to provide a guideline for the granting of temporary permits for hauling and sale and Production Operation Mining Permits for sale as intended by Article 43, Article 81, and Article 105 of Law Number 4 of 2009 concerning Mineral and Coal Mining, and to give effect to Article 41 and Article 111 of Regulation of the Government Number 23 of 2010 concerning Implementation of Mineral and Coal Mining Business Activities, as amended by Regulation of the Government Number 24 of 2012, it is necessary to issue Regulation of the Minister of Energy and Mineral Resources concerning Procedures for the Granting of Special Permits in the Field of Mineral and Coal Mining;

Mengingat: Bearing in Mind:

1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 4, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4959);

1. Law Number 4 of 2009 concerning Mineral and Coal Mining (State Gazette of the Republic of Indonesia Number 4 of 2009, Supplement to the State Gazette of the Republic of Indonesia Number 4959);

2. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2010 tentang Wilayah Pertambangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 28, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5110);

2. Regulation of the Government Number 22 of 2010 concerning Mining Zones (State Gazette of the Republic of Indonesia Number 28 of 2010, Supplement to the State Gazette of the Republic of Indonesia Number 5110);

Page 4: Regulation of MoEMR No. 32 of 2013 Indonesia Mineral and Coal Mining Special Permits

2

3. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 29, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5111) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2012 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5282);

3. Regulation of the Government Number 23 of 2010 concerning Implementation of Mineral and Coal Mining Business Activities (State Gazette of the Republic of Indonesia Number 29 of 2010, Supplement to the State Gazette of the Republic of Indonesia Number 5111), as amended by Regulation of the Government Number 24 of 2012 (State Gazette of the Republic of Indonesia Number 45 of 2012, Supplement to the State Gazette of the Republic of Indonesia Number 5282);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2010 tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pengelolaan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 85, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5142);

4. Regulation of the Government Number 55 of 2010 concerning Direction and Supervision of Management of Mineral and Coal Mining Business Activities (State Gazette of the Republic of Indonesia Number 85 of 2010, Supplement to the State Gazette of the Republic of Indonesia Number 5142);

5. Keputusan Presiden Nomor 59/P Tahun 2011 tanggal 18 Oktober 2011;

5. Decision of the President Number 59/P of 2011, October 18, 2011

6. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 34 Tahun 2009 tcntang Pengutamaan Pemasokan Kebutuhan Mineral dan Batubara Untuk Kepentingan Dalam Negeri (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 546);

6. Regulation of the Minister of Energy and Mineral Resources Number 34 of 2009 concerning Preference for Domestic Mineral and Coal Supply (Official Gazette of the Republic of Indonesia Number 546 of 2009);

7. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 17 Tahun 2010 tentang Tata Cara Penetapan Harga Patokan Penjualan Mineral dan Batubara (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 463);

7. Regulation of the Minister of Energy and Mineral Resources Number 17 of 2010 concerning Procedures for Benchmark Mineral and Coal Selling Pricing (Official Gazette of the Republic of Indonesia Number 463 of 2010);

8. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 18 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 552) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 22 Tahun 2013 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 1022);

8. Regulation of the Minister of Energy and Mineral Resources Number 18 of 2010 concerning Organization and Working System of the Ministry of Energy and Mineral Resources (Official Gazette of the Republic of Indonesia Number 552 of 2010), as amended by Regulation of the Minister of Energy and Mineral Resources Number 22 of 2013 (Official Gazette of the Republic of Indonesia Number 1022 of 2013);

9. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 07 Tahun 2012 tentang Peningkatan Nilai Tambah Mineral Melalui Kegiatan Pengolahan dan Pemurnian Mineral (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 165) sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 20 Tahun 2013 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013

9. Regulation of the Minister of Energy and Mineral Resources Number 07 of 2012 concerning Appreciated Added Value of Minerals Through the Activities of Processing and Refining/Smelting Minerals (Official Gazette of the Republic of Indonesia Number 165 of 2012), as amended two times, most recently amended by Regulation of the Minister of Energy and Mineral Resources Number 20

Page 5: Regulation of MoEMR No. 32 of 2013 Indonesia Mineral and Coal Mining Special Permits

3

Nomor 993); of 2013 (Official Gazette of the Republic of Indonesia Number 993 of 2013);

MEMUTUSKAN: HAS DECIDED:

Menetapkan: To issue:

PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL TENTANG TATA CARA PEMBERIAN IZIN KHUSUS DI BIDANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA.

REGULATION OF THE MINISTER OF ENERGY AND MINERAL RESOURCES CONCERNING PROCEDURES FOR THE GRANTING OF SPECIAL PERMITS IN THE FIELD OF MINERAL AND COAL MINING.

BAB I CHAPTER I

KETENTUAN UMUM GENERAL PROVISIONS

Pasal 1 Article 1

Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: In this Regulation of the Minister:

1. Pertambangan adalah sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam rangka penelitian, pengelolaan dan pengusahaan mineral atau batubara yang meliputi penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian, Pengangkutan dan penjualan, serta kegiatan pascatambang.

1. Mining means a part or all of the stages of research, management and business of minerals or coal, which include general surveys, explorations, feasibility studies, construction, mines, processing and refining/smelting, hauling and sale as well as postmining activities.

2. Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi, yang selanjutnya disebut IUP Eksplorasi, adalah izin usaha yang diberikan untuk melakukan tahapan kegiatan penyelidikan umum, eksplorasi, dan studi kelayakan.

2. Exploration Mining Permit, hereinafter called “Exploration IUP,” means a business permit that is granted to undertake the stages of general surveys, explorations and feasibility studies.

3. Izin Usaha Pertambangan Khusus Eksplorasi, yang selanjutnya disebut IUPK Eksplorasi, adalah izin usaha yang diberikan untuk melakukan tahapan kegiatan penyelidikan umum, eksplorasi, dan studi kelayakan di wilayah izin usaha pertambangan khusus.

3. Exploration Special Mining Permit, hereinafter called “Exploration IUPK,” means a business permit that is granted to undertake the stages of general surveys, explorations, and feasibility studies in a special mining permit area.

4. Izin Pertambangan Rakyat, yang selanjutnya disebut IPR, adalah izin untuk melaksanakan usaha pertambangan dalam wilayah pertambangan rakyat dengan luas wilayah dan investasi terbatas.

4. Small-Scale Mining Permit, hereinafter called “IPR,” means a permit under which mining business is conducted within a small-scale mining area with limited area and investments.

5. Wilayah Izin Usaha Pertambangan, yang selanjutnya disebut WIUP, adalah wilayah yang diberikan kepada pemegang IUP.

5. Mining Permit Area, hereinafter called a “WIUP,” means an area that is authorized to a Mining Permit holder.

6. Wilayah Izin Usaha Pertambangan Khusus, yang selanjutnya disebut WIUPK, adalah wilayah yang diberikan kepada pemegang IUPK.

6. Special Mining Permit Area, hereinafter called “WIUPK,” means an area that is authorized to a Special Mining Permit holder.

7. Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan, yang

7. Production Operation Mining Permit specifically for hauling and sale, hereinafter

Page 6: Regulation of MoEMR No. 32 of 2013 Indonesia Mineral and Coal Mining Special Permits

4

selanjutnya disebut IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan, adalah izin usaha yang diberikan kepada perusahaan untuk membeli, mengangkut, dan menjual komoditas tambang mineral atau batubara.

called a “Production Operation IUP specifically for hauling and sale,” means a business permit that is granted to a company to purchase, haul, process, and sell mineral or coal commodities.

8. Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian, yang selanjutnya disebut IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian, adalah izin usaha yang diberikan kepada perusahaan untuk membeli, mengangkut, mengolah, dan memurnikan termasuk menjual komoditas tambang mineral atau batubara hasil olahannya.

8. Production Operation Mining Permit specifically for processing and/or refining/ smelting, hereinafter called a “Production Operation IUP specifically for processing and/or refining/smelting,” means a business permit that is granted to a company to purchase, haul, process, and refine/smelt, including sell mineral or coal commodities it has processed.

9. Pengolahan dan Pemurnian adalah kegiatan usaha pertambangan untuk meningkatkan mutu mineral dan/atau batubara serta untuk memanfaatkan dan memperoleh mineral ikutan.

9. Processing and Refining/Smelting means a mining business activity to improve the quality of minerals and/or coal and to utilize and find associated minerals.

10. Pengangkutan adalah kegiatan usaha pertambangan untuk memindahkan mineral dan/atau batubara dari daerah tambang dan/ atau tempat pengolahan dan pemurnian sampai tempat penyerahan.

10. Hauling means a mining business activity to transport minerals and/or coal from a mine and/or a processing and refining/smelting site to a point of delivery.

11. Penjualan adalah kegiatan usaha pertambangan untuk menjual hasil pertambangan mineral atau batubara.

11. Sale means a mining business activity to sell mineral or coal mining products.

12. Badan Usaha adalah setiap badan hukum yang bergerak di bidang pertambangan yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia dan berkedudukan dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

12. Entity means any legal entity that engages in the field of mining, established under the laws of Indonesia and domiciled in the territory of the State of the Republic of Indonesia.

13. Rencana Kerja Anggaran Biaya, yang selanjutnya disebut RKAB, adalah rencana kegiatan dan anggaran yang wajib disampaikan oleh pemegang IUP setiap tahun takwim pada bulan November.

13. Working Plans and Budget, hereinafter called “RKAB,” means the activity plans and budget that is subject to submission by any Mining Permit holder in November of the calendar year.

14. Izin Prinsip pengolahan dan/atau pemurnian adalah izin yang diberikan sebelum perusahaan mendapatkan IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian sebagai persyaratan dalam pengurusan perizinan dari instansi terkait dan persiapan dokumen lainnya.

14. Principle License for processing and refining/smelting means a license that is issued prior to a company acquiring a Production Operation Mining Permit specifically for processing and/or refining/smelting, as required to acquire other permits/licenses from the relevant agencies and to prepare other documentation.

15. Kontrak Karya adalah perjanjian antara Pemerintah Indonesia dengan perusahaan yang berbadan hukum Indonesia dalam rangka penanaman modal asing untuk melaksanakan usaha pertambangan bahan galian, tidak termasuk minyak bumi, gas alam, panas bumi, radioaktif

15. Contract of Work means an agreement between the Government of Indonesia and a company incorporated in Indonesia within the scope of foreign investment to conduct mining business of excavated materials, not including natural oil, natural gas, geothermal energy, radioactive

Page 7: Regulation of MoEMR No. 32 of 2013 Indonesia Mineral and Coal Mining Special Permits

5

dan batubara. and coal.

16. Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara, yang selanjutnya disebut PKP2B, adalah perjanjian antara Pemerintah Republik Indonesia dengan perusahaan berbadan hukum Indonesia untuk melaksanakan usaha pertambangan bahan galian batubara.

16. Coal Contract of Work, hereinafter called PKP2B, means an agreement between the Government of Indonesia and a company incorporated in Indonesia to conduct mining business of coal.

17. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pertambangan mineral dan batubara.

17. Minister means the minister administering governmental affairs in the field of mineral and coal mining.

Pasal 2 Article 2

(1) Izin khusus di bidang Pertambangan mineral dan batubara terdiri atas:

(1) Special permits in the field of mineral and coal mining shall include:

a. izin sementara untuk melakukan pengangkutan dan penjualan;

a. a temporary permit for hauling and sale;

b. IUP Operasi Produksi untuk penjualan; b. a Production Operation Mining Permit for sale;

c. IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan; dan

c. a Production Operation Mining Permit specifically for hauling and sale; and

d. IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian.

d. a Production Operation Mining Permit specifically for processing and refining/ smelting.

(2) Izin sementara untuk melakukan pengangkutan dan penjualan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a diberikan kepada perusahaan pemegang IUP Eksplorasi dan IUPK Eksplorasi mineral atau batubara.

(2) A temporary permit for hauling and sale as intended by section (1) point (a) shall be granted to a company holding a mineral or coal Exploration Mining Permit and Exploration Special Mining Permit;

(3) IUP Operasi Produksi untuk penjualan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b diberikan kepada perusahaan yang berbentuk Badan Usaha yang tidak bergerak pada usaha pertambangan.

(3) A Production Operation Mining Permit for sale as intended by section (1) point (b) shall be granted to a company of non-mining Entity.

(4) IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan dan IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c dan huruf d diberikan kepada perusahaan:

(4) A Production Operation Mining Permit specifically for hauling and sale and a Production Operation Mining Permit specifically for processing and refining/ smelting as intended by section (1) point (c) and point (d) shall be granted to a company in the form of:

a. Badan Usaha; a. an Entity;

b. koperasi; dan b. a cooperative; and

c. perseorangan yang terdiri atas: c. a sole proprietorship that includes:

1. orang perseorangan; 1. an individual;

Page 8: Regulation of MoEMR No. 32 of 2013 Indonesia Mineral and Coal Mining Special Permits

6

2. perusahaan komanditer; dan/atau 2. a limited partnership; and/or

3. perusahaan firma. 3. a general partnership.

(5) Setiap perusahaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) hanya dapat diberikan 1 (satu) jenis Izin khusus di bidang pertambangan mineral dan batubara.

(5) Any company as intended by section (2), section (3), and section (4) may only be granted 1 (one) type of special Permit in the field of mineral and coal mining.

(6) Setiap perusahaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) tidak boleh memiliki lebih dari 1 (satu) izin dari masing-masing jenis Izin khusus di bidang pertambangan mineral dan batubara yang dikeluarkan oleh Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya.

(6) Any company as intended by section (2), section (3), and section (4) may not hold more than 1 (one) permit of each special Permit in the field of mineral and coal mining issued by the competent Minister, governors, or regents/ mayors.

BAB II CHAPTER II

IZIN SEMENTARA UNTUK MELAKUKAN PENGANGKUTAN DAN PENJUALAN

TEMPORARY PERMITS FOR HAULING AND SALE

Pasal 3 Article 3

(1) Pemegang IUP Eksplorasi atau IUPK Eksplorasi yang bermaksud menjual mineral atau batubara yang tergali pada waktu kegiatan eksplorasi dan studi kelayakan wajib mempunyai izin sementara untuk melakukan pengangkutan dan penjualan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf a.

(1) A holder of an Exploration Mining Permit or Exploration Special Mining Permit planning to sell minerals or coal excavated during explorations and feasibility studies must hold a temporary permit for hauling and sale as intended by Article 2 section (1) point (a).

(2) Izin sementara untuk melakukan pengangkutan dan penjualan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan oleh Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya.

(2) A temporary permit for hauling and sale as intended by section (1) shall be granted by the competent Minister, governors, or regents/ mayors.

(3) Untuk mendapatkan izin sementara untuk melakukan pengangkutan dan penjualan, pemegang IUP Eksplorasi atau IUPK Eksplorasi harus mengajukan permohonan kepada Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya.

(3) To acquire a temporary permit for hauling and sale, a holder of an Exploration Mining Permit or Exploration Special Mining Permit must submit an application to the competent Minister, governors, or regents/mayors.

(4) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) harus dilampiri dengan:

(4) An application as intended by section (3) must enclose:

a. metode eksplorasi; a. a method of exploration;

b. laporan akhir ekplorasi detail dalam WIUP atau WIUPK;

b. the most recent report on detailed exploration in the Mining Permit Area or Special Mining Permit Area;

c. jumlah tonase mineral atau batubara yang tergali dalam WIUP atau WIUPK;

c. the weight of minerals or coal that are excavated in the Mining Permit Area or Special Mining Permit Area;

d. kualitas mineral atau batubara yang tergali d. the quality of minerals or coal that are

Page 9: Regulation of MoEMR No. 32 of 2013 Indonesia Mineral and Coal Mining Special Permits

7

dalam WIUP atau WIUPK disertai dengan sertifikat conto dan analisa mineral atau batubara dari laboratorium yang telah diakreditasi;

excavated in the Mining Permit Area or Special Mining Permit Area accompanied by mineral or coal sample and analysis certificates from an accredited laboratory.

e. tanda bukti pelunasan pembayaran iuran tetap sejak diterbitkannya IUP Eksplorasi atau IUPK Eksplorasi; dan

e. the proof of payment for dead rents as of the issue of the Exploration Mining Permit or Exploration Special Mining Permit; and

f. perjanjian jual-beli dengan pembeli mineral atau batubara.

f. a sale agreement with a mineral or coal buyer.

Pasal 4 Article 4

(1) Dalam hal permohonan izin sementara untuk melakukan pengangkutan dan penjualan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 telah lengkap, Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya melakukan pemeriksaan dan evaluasi atas mineral atau batubara yang tergali di lokasi WIUP atau WIUPK dengan membuat berita acara pemeriksaan dan evaluasi.

(1) Where an application for a temporary permit for hauling and sale as intended by Article 3 is complete, the competent Minister, governors, or regents/mayors shall examine and evaluate the minerals or coal excavated at the location of the Mining Permit Area or Special Mining Permit, by taking the minutes of the examination and evaluation thereof.

(2) Gubernur atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya menugaskan dinas teknis provinsi atau dinas teknis kabupaten/kota yang membidangi mineral dan batubara untuk melakukan pemeriksaan dan evaluasi atas mineral atau batubara yang tergali sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

(2) The competent governor or regent/mayor shall assign the technical office of the province or the technical office of the district/city in charge of minerals and coal to examine and evaluate the minerals or coal excavated as intended by section (1).

(3) Berita acara pemeriksaan dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), memuat perkiraan jumlah tonase mineral atau batubara yang tergali pada titik-titik eksplorasi dan/atau studi kelayakan dalam WIUP atau WIUPK.

(3) The minutes of the examination and evaluation as intended by section (1) shall contain the estimated weight of minerals or coal excavated at the points of explorations and/or feasibility studies in the Mining Permit Area or Special Mining Permit.

(4) Berdasarkan hasil pemeriksaan dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) Menteri, gubernur, atau bupati/ walikota sesuai dengan kewenangannya memberikan keputusan pemberian atau penolakan permohonan izin sementara untuk melakukan pengangkutan dan penjualan.

(4) Upon the result of examination and evaluation as intended by section (1), section (2), and section (3), the competent Minister, governors, or regents/mayors shall issue a decision on acceptance or rejection of the application for a temporary license for hauling and sale.

(5) Pemberian atau penolakan permohonan izin sementara untuk melakukan pengangkutan dan penjualan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) ditetapkan dalam jangka waktu paling lama 14 (empat belas) hari kerja, terhitung sejak tanggal permohonan diterima dengan lengkap dan benar.

(5) Acceptance or rejection of the application for a temporary license for hauling and sale as intended by section (4) shall be issued within 14 (fourteen) working days of the date the complete and correct application is received.

(6) Ketentuan mengenai format keputusan pemberian izin sementara untuk melakukan pengangkutan dan penjualan sebagaimana dimaksud pada ayat (5) tercantum dalam Lampiran I yang merupakan

(6) The form of a decision to grant a temporary license for hauling and sale as intended by section (5) is provided in Attachment I, made an inseparable part of this Regulation of the

Page 10: Regulation of MoEMR No. 32 of 2013 Indonesia Mineral and Coal Mining Special Permits

8

bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

Minister.

(7) Dalam hal permohonan izin sementara untuk melakukan pengangkutan dan penjualan ditolak, penolakan tersebut harus disampaikan secara tertulis kepada pemohon izin sementara untuk melakukan pengangkutan dan penjualan disertai dengan alasan penolakannya.

(7) Where an application for a temporary license for hauling and sale is rejected, such rejection must be notified in writing to the applicant for a temporary license for hauling and sale along with the reason for rejection.

Pasal 5 Article 5

Penerbitan izin sementara untuk melakukan pengangkutan dan penjualan hanya diberikan 1 (satu) kali dan tidak dapat diperpanjang, dengan jumlah tonase sesuai dengan hasil pemeriksaan dan evaluasi sebagaimana tercantum dalam berita acara pemeriksaan dan evaluasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (3).

A temporary license for hauling and sale shall only be issued 1 (one) time and is not extendable, with the weight corresponding to the result of examination and evaluation as stated in the minutes of the examination and evaluation as intended by Article 4 section (3).

Pasal 6 Article 6

(1) Pemegang izin sementara untuk melakukan pengangkutan dan penjualan wajib:

(1) A holder of a temporary license for hauling and sale must:

a. melaksanakan pengangkutan dan penjualan untuk komoditas tambang yang tergali sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

a. haul and sell mined commodities excavated under the laws and regulations;

b. membayar iuran produksi untuk mineral logam atau batubara atau pajak daerah kabupaten/kota untuk mineral bukan logam atau batuan yang tergali yang besarannya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan

b. pay production royalties for metal minerals or coal or district/city taxes on nonmetal minerals or rocks excavated, which amount shall refer to the laws and regulations; and

c. menyampaikan laporan hasil Penjualan mineral dan/ atau batubara yang tergali kepada Menteri, gubernur, atau bupati/ walikota sesuai dengan kewenangannya.

c. submit a report on the sales of minerals and/or coal excavated to the competent Minister, governors, or regents/mayors.

(2) Pemegang izin sementara untuk melakukan pengangkutan dan penjualan berhak untuk melakukan Pengangkutan dan Penjualan mineral atau batubara yang tergali dari lokasi penimbunan mineral atau batubara sampai ke titik penyerahan di pelabuhan atau pengguna akhir dalam 1 (satu) pulau baik yang berada dalam 1 (satu) wilayah kabupaten/kota, pada lintas wilayah kabupaten/kota dalam 1 (satu) provinsi, maupun pada lintas wilayah provinsi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(2) A holder of a temporary license for hauling and sale shall have the right to haul and sell minerals or coal excavated from the mineral or coal stockyard location to the point of delivery at a seaport or end user within 1 (one) island, either located within 1 (one) district/city, in a location overlapping the boundaries of the districts/cities within 1 (one) province or in a location overlapping the boundaries of the provinces under the laws and regulations.

(3) Pemegang izin sementara untuk melakukan pengangkutan dan penjualan dilarang mengangkut dan menjual mineral atau batubara yang tergali ke luar Indonesia sesuai dengan

(3) A holder of a temporary license for hauling and sale is prohibited from hauling and selling minerals or coal excavated to a country other than Indonesia under the laws and regulations.

Page 11: Regulation of MoEMR No. 32 of 2013 Indonesia Mineral and Coal Mining Special Permits

9

ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 7 Article 7

Dalam hal hasil pemeriksaan dan evaluasi di lapangan, ternyata sengaja digali dan tidak sesuai dengan metode eksplorasi yang telah disampaikan dalam laporan akhir eksplorasi detail, maka pemegang IUP Eksplorasi atau IUPK Eksplorasi dapat dikenakan sanksi pidana sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Where upon the result of site examination and evaluation it is found that it is intentional excavation and other than in accordance with the method of exploration stated in the most recent report on detailed exploration, a holder of an Exploration Mining Permit or Exploration Special Mining Permit may be imposed criminal sanctions under the laws and regulations.

BAB III CHAPTER III

IZIN USAHA PERTAMBANGAN OPERASI PRODUKSI UNTUK PENJUALAN

PRODUCTION OPERATION MINING PERMITS FOR SALE

Pasal 8 Article 8

(1) Badan Usaha yang tidak bergerak pada usaha Pertambangan yang bermaksud menjual mineral logam, mineral bukan logam, batuan, dan/atau batubara yang tergali wajib terlebih dahulu mempunyai IUP Operasi Produksi untuk penjualan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf b.

(1) A non-Mining Entity planning to sell metal minerals, nonmetal minerals, rocks, and/or coal excavated must first hold a Production Operation Mining Permit for sale as intended by Article 2 section (1) point (b).

(2) Badan Usaha yang tidak bergerak pada usaha pertambangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan Badan Usaha yang antara lain melaksanakan kegiatan:

(2) A non-mining Entity as intended by section (1) shall be an Entity engaged in, inter alia:

a. pembangunan konstruksi sarana dan prasarana lalu lintas jalan;

a. road facility and infrastructure construction;

b. pembangunan konstruksi pelabuhan; b. seaport construction;

c. pembangunan terowongan; c. tunnel construction;

d. pembangunan konstruksi bangunan sipil; dan/atau

d. civil work; and/or

e. pengerukan alur lalu lintas sungai, danau, dan/atau laut.

e. river, lake, and/or marine dredging for traffic lanes.

(3) Dalam hal Badan Usaha yang tidak bergerak pada usaha Pertambangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak bermaksud menjual mineral bukan logam dan/atau batuan yang tergali dan akan memanfaatkan untuk kepentingan kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tetap wajib memiliki IUP Operasi Produksi untuk penjualan.

(3) A non-Mining Entity as intended by section (1) not planning to sell nonmetal minerals and/or rocks excavated but to utilize them for activities as intended by section (2), must hold a Production Operation Mining Permit for sale.

(4) IUP Operasi Produksi untuk penjualan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (3) diberikan oleh:

(4) A Production Operation Mining Permit for sale as intended by section (1) and section (3) shall be granted by:

a. Menteri, apabila mineral dan/atau batubara a. the Minister, if the minerals and/or coal

Page 12: Regulation of MoEMR No. 32 of 2013 Indonesia Mineral and Coal Mining Special Permits

10

yang tergali berada pada lintas provinsi dan/atau berbatasan langsung dengan negara lain dan/atau dalam wilayah laut lebih dari 12 (dua belas) mil dari garis pantai;

excavated are in the location overlapping the boundaries of the provinces and/or directly contiguous to another country and/or in the territorial sea exceeding 12 (twelve) miles from the baselines;

b. gubernur apabila mineral dan/atau batubara yang tergali berada pada lintas wilayah kabupaten/kota dalam 1 (satu) provinsi dan/atau wilayah laut 4 (empat) mil sampai dengan 12 (dua belas) mil; atau

b. the governor, if the minerals and/or coal excavated are in the location overlapping the boundaries of the districts/cities within 1 (one) province and/or in the territorial sea from 4 (four) miles to 12 (twelve) miles; or

c. bupati/walikota apabila mineral dan/atau batubara yang tergali berada dalam 1 (satu) wilayah kabupaten/ kota dan/atau wilayah laut sampai dengan 4 (empat) mil.

c. the regent/mayor, if the minerals and/or coal excavated are within 1 (one) district/city and/or in the territorial sea to 4 (four) miles.

(5) Untuk mendapatkan IUP Operasi Produksi untuk penjualan, Badan Usaha yang tidak bergerak pada usaha Pertambangan harus mengajukan permohonan kepada Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya.

(5) To acquire a Production Operation Mining Permit for sale, a non-Mining Entity must submit an application to the competent Minister, governors, or regents/mayors.

(6) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (5) harus dilampiri dengan:

(6) An application as intended by section (5) must enclose:

a. akta pendirian Badan Usaha termasuk akta perubahannya yang telah disahkan oleh pejabat yang berwenang;

a. the Memorandum of Association of the Entity, along with its amendments that have been validated by the competent official;

b. profil Badan Usaha; b. the profile of the Entity;

c. Nomor Pokok Wajib Pajak; c. the Taxpayer ID Number;

d. salinan izin usaha yang dimiliki dari instansi yang berwenang;

d. a copy of the business license held from the competent agency;

e. master plan kegiatan yang dikerjakan; e. the master plan for activities being carried out;

f. jumlah tonase mineral dan/atau batubara yang tergali akibat kegiatan yang dilakukan;

f. the weight of minerals or coal that are excavated in the activities;

g. kualitas mineral atau batubara yang tergali disertai dengan sertifikat conto dan analisa mineral atau batubara dari laboratorium yang telah diakreditasi; dan

g. the quality of minerals or coal that are excavated accompanied by mineral or coal sample and analysis certificates from an accredited laboratory; and

h. perjanjian jual-beli dengan pembeli apabila mineral logam, mineral bukan logam, batuan, dan/ atau batubara yang tergali akan dijual.

h. a sale agreement with a buyer if metal minerals, nonmetal minerals, rocks, and/or coal excavated are for sale.

Pasal 9 Article 9

(1) Dalam hal permohonan IUP Operasi Produksi untuk penjualan yang diajukan oleh Badan Usaha

(1) Where an application for a Production Operation Mining Permit for sale submitted by

Page 13: Regulation of MoEMR No. 32 of 2013 Indonesia Mineral and Coal Mining Special Permits

11

yang tidak bergerak pada usaha pertambangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 telah lengkap, Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya melakukan pemeriksaan dan evaluasi atas mineral dan/atau batubara yang tergali di lokasi tergalinya mineral dan/atau batubara dengan membuat berita acara pemeriksaan dan evaluasi.

a non-mining Entity as intended by Article 8 is complete, the competent Minister, governors, or regents/mayors shall examine and evaluate the minerals or coal excavated at the location where the minerals or coal are excavated, by taking the minutes of the examination and evaluation thereof.

(2) Gubernur atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya menugaskan dinas teknis provinsi atau dinas teknis kabupaten/kota yang membidangi mineral dan batubara untuk melakukan pemeriksaan dan evaluasi atas mineral dan/atau batubara yang tergali sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

(2) The competent governor or regent/mayor shall assign the technical office of the province or the technical office of the district/city in charge of minerals and coal to examine and evaluate the minerals or coal excavated as intended by section (1).

(3) Berita acara pemeriksaan dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), memuat perkiraan jumlah tonase mineral dan/atau batubara yang tergali pada titik-titik akibat kegiatan yang dilakukan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2).

(3) The minutes of the examination and evaluation as intended by section (1) shall contain the estimated weight of minerals and/or coal excavated at points in the activities as intended by Article 8 section (2).

(4) Berdasarkan hasil pemeriksaan dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3), Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya memberikan keputusan pemberian atau penolakan permohonan IUP Operasi Produksi untuk penjualan.

(4) Upon the result of examination and evaluation as intended by section (1), section (2), and section (3), the competent Minister, governors, or regents/mayors shall issue a decision on acceptance or rejection of the application for a Production Operation Mining Permit for sale.

(5) Pemberian atau penolakan permohonan IUP Operasi Produksi untuk penjualan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) ditetapkan dalam jangka waktu paling lama 14 (empat belas) hari kerja, terhitung sejak tanggal permohonan diterima dengan lengkap dan benar.

(5) Acceptance or rejection of the application for a Production Operation Mining Permit for sale as intended by section (4) shall be issued within 14 (fourteen) working days of the date the complete and correct application is received.

(6) Ketentuan mengenai format keputusan pemberian IUP Operasi Produksi untuk penjualan sebagaimana dimaksud pada ayat (5) tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

(6) The form of a decision to grant a Production Operation Mining Permit for sale as intended by section (5) is provided in Attachment II, made an inseparable part of this Regulation of the Minister.

(7) Dalam hal permohonan IUP Operasi Produksi untuk penjualan ditolak, penolakan tersebut harus disampaikan secara tertulis kepada pemohon IUP Operasi Produksi untuk penjualan disertai dengan alasan penolakannya.

(7) Where an application for a Production Operation Mining Permit for sale is rejected, such rejection must be notified in writing to the applicant for a Production Operation Mining Permit for sale along with the reason for rejection.

Pasal 10 Article 10

Penerbitan IUP Operasi Produksi untuk penjualan hanya diberikan 1 (satu) kali dan tidak dapat diperpanjang, dengan jumlah tonase sesuai dengan hasil pemeriksaan dan evaluasi sesuai dengan berita

A Production Operation Mining Permit for sale shall only be issued 1 (one) time and not extendable, with the weight corresponding to the result of examination and evaluation as stated in the minutes

Page 14: Regulation of MoEMR No. 32 of 2013 Indonesia Mineral and Coal Mining Special Permits

12

acara pemeriksaan dan evaluasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (3).

of the examination and evaluation as intended by Article 9 section (3).

Pasal 11 Article 11

(1) Dalam hal mineral dan/atau batubara yang tergali sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 berada dalam WIUP atau WIUPK dan/atau wilayah Kontrak Karya atau wilayah PKP2B maka hak untuk menjual komoditas tambang yang tergali tersebut berada pada pemegang IUP, IUPK, Kontrak Karya, atau PKP2B.

(1) Where the minerals and/or coal excavated as intended by Article 8 are in the Mining Permit Area or Special Mining Permit Area and/or Contract of Work area or Coal Contract of Work area, the right to sell mined commodities excavated shall rest with the Mining Permit holder, Special Mining Permit holder, Contract of Work holder, or Coal Contract of Work holder.

(2) Pemegang IUP, IUPK, Kontrak Karya, atau PKP2B yang bermaksud menjual mineral dan/atau batubara yang tergali sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pada tahap eksplorasi dan studi kelayakan wajib memiliki izin sementara untuk melakukan pengangkutan dan penjualan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf a.

(2) A Mining Permit holder, Special Mining Permit holder, Contract of Work holder, or Coal Contract of Work holder planning to sell minerals and/or coal excavated as intended by section (1) at the stages of exploration and feasibility studies must hold a temporary permit for hauling and sale as intended by Article 2 section (1) point (a).

(3) Untuk mendapatkan izin sementara untuk melakukan pengangkutan dan penjualan serta hak dan kewajiban pemegang izin sementara untuk melakukan pengangkutan dan penjualan berlaku ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 sampai dengan Pasal 7.

(3) To acquire a temporary permit for hauling and sale, and the rights and obligations of the holder of a temporary permit for hauling and sale, Article 3 to Article 7 shall apply.

Pasal 12 Article 12

(1) Pemegang IUP Operasi Produksi untuk penjualan wajib:

(1) A holder of a Production Operation Mining Permit for sale must:

a. melaksanakan pengangkutan dan penjualan untuk komoditas tambang yang tergali sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

a. haul and sell mined commodities excavated under the laws and regulations;

b. membayar iuran produksi untuk mineral logam atau batubara atau pajak daerah kabupaten/kota untuk mineral bukan logam atau batuan yang tergali yang besarannya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan

b. pay production royalties for metal minerals or coal or district/city taxes on nonmetal minerals or rocks excavated, which amount shall refer to the laws and regulations; and

c. menyampaikan laporan hasil penjualan mineral dan/atau batubara yang tergali atau akan dimanfaatkan untuk kepentingan kegiatannya kepada Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya.

c. submit a report on the sales of minerals and/or coal excavated or for own utilization to the competent Minister, governors, or regents/mayors.

(2) Pemegang IUP Operasi Produksi untuk penjualan berhak untuk melakukan Pengangkutan dan Penjualan mineral atau batubara dari lokasi

(2) A holder of a Production Operation Mining Permit for sale shall have the right to haul and sell minerals or coal from the excavated

Page 15: Regulation of MoEMR No. 32 of 2013 Indonesia Mineral and Coal Mining Special Permits

13

penimbunan mineral atau batubara yang tergali sampai ke titik penyerahan di pelabuhan atau pengguna akhir dalam 1 (satu) pulau baik yang berada dalam 1 (satu) wilayah kabupaten/kota, pada lintas wilayah kabupaten/kota dalam 1 (satu) provinsi, maupun pada lintas wilayah provinsi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

mineral or coal stockyard location to the point of delivery at a seaport or end user within 1 (one) island, either located within 1 (one) district/city, in a location overlapping the boundaries of the districts/cities within 1 (one) province or in a location overlapping the boundaries of the provinces under the laws and regulations.

(3) Pemegang IUP Operasi Produksi untuk penjualan dilarang:

(3) A holder of a Production Operation Mining Permit for sale is prohibited from:

a. memindahtangankan IUP-nya kepada pihak lain; dan

a. transferring his/her Mining Permit to another party; and

b. mengangkut dan menjual mineral atau batubara yang tergali ke luar Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

b. hauling and selling minerals or coal excavated to a country other than Indonesia under the laws and regulations

BAB IV CHAPTER IV

IZIN USAHA PERTAMBANGAN OPERASI PRODUKSI KHUSUS UNTUK PENGANGKUTAN

DAN PENJUALAN

PRODUCTION OPERATION MINING PERMITS SPECIFICALLY FOR HAULING AND SALE

Bagian Kesatu Part One

Umum General

Pasal 13 Article 13

(1) Pemegang IUP Operasi Produksi atau IUPK Operasi Produksi dalam melakukan kegiatan Pengangkutan dan Penjualan dapat bekerja sama dengan pihak lain yang mempunyai IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf c.

(1) A holder of a Production Operation Mining Permit or Production Operation Special Mining Permit in the performance of hauling and sale activities may cooperate with other parties holding a Production Operation Mining Permit specifically for hauling and sale as intended by Article 2 section (1) point (c).

(2) IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan kepada perusahaan oleh:

(2) A Production Operation Mining Permit specifically for hauling and sale as intended by section (1) shall be granted to a company by:

a. Menteri apabila kegiatan pengangkutan dan penjualan dilakukan lintas provinsi dan/ atau lintas negara atau modalnya berasal dalam rangka penanaman modal asing;

a. the Minister, if the hauling and sale are conducted across the boundaries of the provinces and/or countries or have capital within the scope of foreign investment.

b. gubernur apabila kegiatan pengangkutan dan penjualan dilakukan pada lintas kabupaten/kota dalam 1 (satu) provinsi; atau

b. the governor, if the hauling and sale are conducted across the boundaries of the districts/cities within 1 (one) province; or

c. bupati/walikota apabila kegiatan pengangkutan dan penjualan dilakukan dalam 1 (satu) kabupaten/kota.

c. the regent/mayor, if the hauling and sale are conducted within 1 (one) district/city.

Page 16: Regulation of MoEMR No. 32 of 2013 Indonesia Mineral and Coal Mining Special Permits

14

Pasal 14 Article 14

(1) Pemegang IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan yang diterbitkan Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (2) dapat melakukan pengangkutan dan penjualan komoditas tambang yang berasal dari pemegang:

(1) A holder of a Production Operation Mining Permit specifically for hauling and sale issued by the competent Minister, governors, or regents/mayors as intended by Article 13 section (2) may haul and sell mined commodities from the holder of:

a. IUP Operasi Produksi yang diterbitkan oleh Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya;

a. a Production Operation Mining Permit issued by the competent Minister, governors, or regents/mayors;

b. IUPK Operasi Produksi; b. a Production Operation Special Mining Permit;

c. IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian yang diterbitkan oleh Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya; dan/atau

c. a Production Operation Mining Permit specifically for processing and/or refining/smelting issued by the competent Minister, governors, or regents/mayors; and/or

d. IPR. d. a Small-Scale Mining Permit.

(2) Pemegang IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan yang diterbitkan oleh Menteri selain melakukan Pengangkutan dan Penjualan komoditas tambang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat melakukan pengangkutan dan penjualan komoditas tambang yang berasal dari pemegang IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan lainnya yang izinnya diberikan oleh gubernur atau bupati/walikota.

(2) A holder of a Production Operation Mining Permit specifically for hauling and sale issued by the Minister, in addition to hauling and selling mined commodities as intended by section (1), may haul and sell mined commodities from another holder of a Production Operation Mining Permit specifically for hauling and sale, whose permit is granted by the governor or the regent/mayor.

(3) Pemegang IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan yang diterbitkan oleh gubernur selain melakukan Pengangkutan dan Penjualan komoditas tambang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat melakukan pengangkutan dan penjualan komoditas tambang yang berasal dari pemegang IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan lainnya yang izinnya diberikan oleh bupati/ walikota.

(3) A holder of a Production Operation Mining Permit specifically for hauling and sale issued by the governor, in addition to hauling and selling mined commodities as intended by section (1), may haul and sell mined commodities from another holder of a Production Operation Mining Permit specifically for hauling and sale, whose permit is granted by the regent/mayor.

Bagian Kedua Part Two

Persyaratan dan Tata Cara Permohonan IUP Operasi Produksi Khusus Untuk Pengangkutan dan Penjualan

Requirements and Procedures for Submission of Applications for Production Operation Mining

Permits Specifically for Hauling and Sale

Pasal 15 Article 15

(1) Untuk mendapatkan IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan, perusahaan harus mengajukan permohonan

(1) To acquire a Production Operation Mining Permit specifically for hauling and sale, a company must submit an application to the

Page 17: Regulation of MoEMR No. 32 of 2013 Indonesia Mineral and Coal Mining Special Permits

15

kepada Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya.

competent Minister, governors, or regents/mayors.

(2) Permohonan IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memenuhi persyaratan:

(2) An application for a Production Operation Mining Permit specifically for hauling and sale as intended by section (1) must fulfill the following requirements:

a. administratif; a. the administrative requirements;

b. teknis; b. the technical requirements;

c. lingkungan; dan c. the environmental requirements; and

d. finansial. d. the financial requirements.

Pasal 16 Article 16

(1) Persyaratan administratif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (2) huruf a untuk:

(1) The Administrative requirements as intended by Article 15 section (2) point (a) for:

a. Badan Usaha, paling sedikit meliputi: a. an Entity, shall include at least:

1. surat permohonan; 1. a letter of application;

2. profil Badan Usaha; 2. the profile of the Entity;

3. akta pendirian Badan Usaha yang bergerak di bidang usaha Pertambangan mineral atau batubara khususnya di bidang pengangkutan dan penjualan mineral atau batubara termasuk akta perubahannya yang telah disahkan oleh pejabat yang berwenang;

3. the memorandum of association of the Entity engaged in mineral or coal mining business specifically in the field of mineral or coal hauling and sale, along with its amendments that have been validated by the competent official;

4. Nomor Pokok Wajib Pajak; 4. the Taxpayer ID Number;

5. susunan direksi dan daftar pemegang saham;

5. the composition of the board of directors and the register of shareholders;

6. surat keterangan domisili; 6. a certificate of domicile;

7. perjanjian kerja sama Pengangkutan dan Penjualan mineral atau batubara antara pemohon dengan pemegang:

7. a cooperation agreement on mineral or coal hauling and sale between the applicant and the holder of:

a) IUP Operasi Produksi; a) a Production Operation Mining Permit;

b) IUPK Operasi Produksi; b) a Production Operation Special Mining Permit;

c) IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian;

c) a Production Operation Mining Permit specifically for processing and/or refining/ smelting;

d) IPR; dan/atau d) a Small-Scale Mining Permit;

Page 18: Regulation of MoEMR No. 32 of 2013 Indonesia Mineral and Coal Mining Special Permits

16

and/or

e) IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan lainnya,

e) another holder of a Production Operation Mining Permit specifically for hauling and sale,

yang telah mendapatkan rekomendasi dari Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya;

that has a recommendation from the competent Minister, governors, or regents/mayors;

8. salinan IUP Operasi Produksi, IUPK Operasi Produksi, IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian, IPR, dan/atau IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan lainnya yang telah teregistrasi pada Direktorat Jenderal dan memiliki sertifikat clear and clean; dan

8. a copy of the Production Operation Mining Permit, Production Operation Special Mining Permit, Production Operation Mining Permit specifically for processing and/or refining/ smelting, Small-Scale Mining Permit, and/or other Production Operation Mining Permit specifically for hauling and sale that is registered with the Directorate General and issued with a clear and clean certificate; and

9. perjanjian kerja sama penjualan mineral atau batubara dengan pembeli dalam negeri dan/atau luar negeri.

9. a cooperation agreement on mineral or coal sale with a domestic and/or foreign buyer.

b. koperasi, paling sedikit meliputi: b. a cooperative, shall include at least:

1. surat permohonan; 1. a letter of application;

2. profil koperasi; 2. the profile of the cooperative;

3. akta pendirian koperasi yang bergerak di bidang usaha pertambangan khususnya di bidang pengangkutan dan penjualan mineral atau batubara termasuk akta perubahannya yang telah disahkan oleh pejabat yang berwenang;

3. the memorandum of association of the cooperative engaged in mining business specifically in the field of mineral or coal hauling and sale, along with its amendments that have been validated by the competent official;

4. Nomor Pokok Wajib Pajak; 4. the Taxpayer ID Number;

5. susunan pengurus; 5. the composition of the management;

6. surat keterangan domisili; 6. a certificate of domicile;

7. perjanjian kerja sama pengangkutan dan penjualan mineral atau batubara antara pemohon dengan perusahaan pemegang:

7. a cooperation agreement on mineral or coal hauling and sale between the applicant and the company as the holder of:

a) IUP Operasi Produksi; a) a Production Operation Mining Permit;

b) IUPK Operasi Produksi; b) a Production Operation Special Mining Permit;

Page 19: Regulation of MoEMR No. 32 of 2013 Indonesia Mineral and Coal Mining Special Permits

17

c) IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian;

c) a Production Operation Mining Permit specifically for processing and/or refining/ smelting;

d) IPR; dan/atau d) a Small-Scale Mining Permit; and/or

e) IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan lainnya,

e) another holder of a Production Operation Mining Permit specifically for hauling and sale,

yang telah mendapatkan rekomendasi dari Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya.

that has a recommendation from the competent Minister, governors, or regents/mayors.

8. salinan IUP Operasi Produksi, IUPK Operasi Produksi, IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian, IPR, dan/atau IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan lainnya yang telah teregistrasi pada Direktorat Jenderal dan memiliki sertifikat clear and clean; dan

8. a copy of the Production Operation Mining Permit, Production Operation Special Mining Permit, Production Operation Mining Permit specifically for processing and/or refining/ smelting, Small-Scale Mining Permit, and/or other Production Operation Mining Permit specifically for hauling and sale that is registered with the Directorate General and issued with a clear and clean certificate; and

9. perjanjian kerja sama penjualan mineral atau batubara dengan pembeli dalam negeri dan/atau luar negeri.

9. a cooperation agreement on mineral or coal sale with a domestic and/or foreign buyer.

c. orang perseorangan paling sedikit meliputi: c. an individual, shall include at least:

1. surat permohonan; 1. a letter of application;

2. Kartu Tanda Penduduk; 2. the Resident ID Card;

3. Nomor Pokok Wajib Pajak; 3. the Taxpayer ID Number;

4. surat keterangan domisili; 4. a certificate of domicile;

5. perjanjian kerja sama pengangkutan dan penjualan mineral atau batubara antara pemohon dengan pemegang:

5. a cooperation agreement on mineral or coal hauling and sale between the applicant and the holder of:

a) IUP Operasi Produksi; a) a Production Operation Mining Permit;

b) IUPK Operasi Produksi; b) a Production Operation Special Mining Permit;

c) IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian;

c) a Production Operation Mining Permit specifically for processing and/or refining/ smelting;

Page 20: Regulation of MoEMR No. 32 of 2013 Indonesia Mineral and Coal Mining Special Permits

18

d) IPR; dan/atau d) a Small-Scale Mining Permit; and/or

e) IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan lainnya,

e) another holder of a Production Operation Mining Permit specifically for hauling and sale,

yang telah mendapatkan rekomendasi dari Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya.

that has a recommendation from the competent Minister, governors, or regents/mayors.

6. salinan IUP Operasi Produksi, IUPK Operasi Produksi, IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian, IPR, dan/atau IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan lainnya yang telah teregistrasi pada Direktorat Jenderal dan memiliki sertifikat clear and clean; dan

6. a copy of the Production Operation Mining Permit, Production Operation Special Mining Permit, Production Operation Mining Permit specifically for processing and/or refining/ smelting, Small-Scale Mining Permit, and/or other Production Operation Mining Permit specifically for hauling and sale that is registered with the Directorate General and issued with a clear and clean certificate; and

7. perjanjian kerja sama Penjualan mineral atau batubara dengan pembeli dalam negeri dan/atau luar negeri.

7. a cooperation agreement on mineral or coal sale with a domestic and/or foreign buyer.

d. perusahaan firma dan perusahaan komanditer paling sedikit meliputi:

d. a general partnership and limited partnership, shall include at least:

1. surat permohonan; 1. a letter of application;

2. profil perusahaan; 2. the profile of the company;

3. akta pendirian perusahaan yang bergerak di bidang usaha pertambangan mineral atau batubara khususnya di bidang pengangkutan dan penjualan mineral atau batubara termasuk akta perubahannya yang telah disahkan oleh pejabat yang berwenang;

3. the memorandum of association of the company engaged in mineral or coal mining business specifically in the field of mineral or coal hauling and sale, along with its amendments that have been validated by the competent official;

4. Nomor Pokok Wajib Pajak; 4. the Taxpayer ID Number;

5. susunan pengurus; 5. the composition of the management;

6. surat keterangan domisili; 6. a certificate of domicile;

7. perjanjian kerja sama pengangkutan dan penjualan mineral atau batubara antara pemohon dengan pemegang:

7. a cooperation agreement on mineral or coal hauling and sale between the applicant and the holder of:

a) IUP Operasi Produksi; a) a Production Operation Mining Permit;

b) IUPK Operasi Produksi; b) a Production Operation Special

Page 21: Regulation of MoEMR No. 32 of 2013 Indonesia Mineral and Coal Mining Special Permits

19

Mining Permit;

c) IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian;

c) a Production Operation Mining Permit specifically for processing and/or refining/smelting;

d) IPR; dan/atau d) a Small-Scale Mining Permit; and/or

e) IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan lainnya,

e) another holder of a Production Operation Mining Permit specifically for hauling and sale,

yang telah mendapatkan rekomendasi dari Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya.

that has a recommendation from the competent Minister, governors, or regents/mayors.

8. salinan IUP Operasi Produksi, IUPK Operasi Produksi, IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian, IPR, dan/atau IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan lainnya yang telah teregistrasi pada Direktorat Jenderal dan memiliki sertifikat clear and clean; dan

8. a copy of the Production Operation Mining Permit, Production Operation Special Mining Permit, Production Operation Mining Permit specifically for processing and/or refining/ smelting, Small-Scale Mining Permit, and/or other Production Operation Mining Permit specifically for hauling and sale that is registered with the Directorate General and issued with a clear and clean certificate; and

9. perjanjian kerja sama penjualan mineral atau batubara dengan pembeli dalam negeri dan/atau luar negeri.

9. a cooperation agreement on mineral or coal sale with a domestic and/or foreign buyer.

(2) Perjanjian kerja sama pengangkutan dan penjualan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a angka 7 dan angka 9, huruf b angka 7 dan angka 9, huruf c angka 5 dan angka 7, dan huruf d angka 7 dan angka 9 memuat materi antara lain:

(2) A cooperation agreement on hauling and sale as intended by section (1) point (a) (7) and (9), point (b) (7) and (9), point (c) (5) and (7), and point (d) (7) and (9) shall contain the following items, inter alia:

a. jumlah tonase dan jadwal rencana pengangkutan dan penjualan;

a. the weight and the hauling and sale schedule;

b. kesepakatan harga pengangkutan dan penjualan mineral dilakukan:

b. a pricing agreement on mineral hauling and sale made:

1. secara Free on Board di atas kapal pengangkut (vessel);

1. Free on Board vessel;

2. secara Free on Board di atas tongkang (barge);

2. Free on Board barge;

3. sampai dengan pengguna akhir di dalam negeri; atau

3. up to domestic end users; or

4. secara Cost Insurance Freight atau Cost 4. Cost Insurance Freight or Cost and

Page 22: Regulation of MoEMR No. 32 of 2013 Indonesia Mineral and Coal Mining Special Permits

20

and Freight. Freight.

c. kesepakatan harga pengangkutan dan penjualan batubara dilakukan:

c. a pricing agreement on coal hauling and sale made:

1. secara Free on Board di atas kapal pengangkut (vessel);

1. Free on Board vessel;

2. secara Free on Board di atas tongkang (barge);

2. Free on Board barge;

3. dalam satu pulau sampai dengan pengguna akhir; atau

3. on one island up to end users; or

4. secara Cost Insurance Freight atau Cost and Freight.

4. Cost Insurance Freight or Cost and Freight.

d. jenis, kualitas, dan asal komoditas mineral dan batubara yang akan diangkut;

d. the type, quality, and origin of mineral and coal commodities for hauling;

e. tujuan penjualan dan jangka waktu perjanjian kerja sama;

e. the objectives of sale and the term of the cooperation agreement;

f. pembelian komoditas tambang mineral dan batubara berdasarkan harga patokan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

f. the reference of purchase of mineral and coal commodities to the benchmark prices under the laws and regulations.

Pasal 17 Article 17

(1) Persyaratan teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (2) huruf b meliputi:

(1) The Technical requirements as intended by Article 15 section (2) point (b) shall include:

a. RKAB; dan a. the Working Plans and Budget; and

b. daftar peralatan termasuk armada pengangkutan.

b. the list of equipment, including the transportation fleet.

(2) Selain persyaratan teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1), untuk komoditas tambang yang berasal dari pemegang:

(2) In addition to the technical requirements as intended by section (1), mined commodities from the holder of :

a. IUP Operasi Produksi dan/atau IUPK Operasi Produksi harus dilengkapi:

a. a Production Operation Mining Permit and/or Production Operation Special Mining Permit, must be accompanied by:

1. laporan hasil kegiatan eksplorasi terakhir yang memuat data mengenai sumber daya atau cadangan dari pemegang IUP Operasi Produksi dan/atau IUPK Operasi Produksi;

1. the most recent exploration report that contains data on resources or reserves of the holder of a Production Operation Mining Permit and/or Production Operation Special Mining Permit;

2. rencana produksi per tahun pemegang IUP Operasi Produksi dan/atau IUPK Operasi Produksi sesuai dengan RKAB yang telah disetujui;

2. the annual production plan of the holder of a Production Operation Mining Permit and/or Production Operation Special Mining Permit according to the approved Working Plans and Budget;

Page 23: Regulation of MoEMR No. 32 of 2013 Indonesia Mineral and Coal Mining Special Permits

21

3. persetujuan RKAB 2 (dua) tahun terakhir termasuk data rencana dan realisasi produksi dan Penjualan;

3. the approved last 2 (two)-year Working Plans and Budget, including the production and sale plan and realization;

4. foto kopi persetujuan studi kelayakan dan izin lingkungan hidup dengan dilengkapi informasi mengenai cadangan dan rencana produksi jangka panjang sesuai dengan umur tambang yang telah dilegalisir oleh instansi yang berwenang;

4. a photocopy of the approved feasibility study and environmental permits accompanied by information on the long-term reserves and production plan with the mine age that have been legalized by the competent agency;

5. tanda bukti pelunasan pembayaran iuran tetap selama 5 (lima) tahun terakhir atau sejak diterbitkannya IUP Operasi Produksi dan/atau IUPK Operasi Produksi; dan

5. the proof of payment for dead rents for the past 5 (five) years or as of the issue of the Production Operation Mining Permit and/or Production Operation Special Mining Permit; and

6. tanda bukti pelunasan pembayaran iuran produksi untuk mineral logam dan batubara atau tanda bukti pelunasan pembayaran pajak daerah kabupaten/kota untuk mineral bukan logam dan batuan selama 5 (lima) tahun terakhir atau sejak diterbitkannya IUP Operasi Produksi atau IUPK Operasi Produksi.

6. the proof of payment for metal mineral and coal production royalties or proof of payment for district/city taxes on nonmetal minerals and rocks for the past 5 (five) years or as of the issue of the Production Operation Mining Permit or Production Operation Special Mining Permit.

b. IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian harus dilengkapi:

b. a Production Operation Mining Permit specifically for processing and/or refining/smelting, must be accompanied by:

1. kapasitas produksi per tahun; dan 1. the annual production capacity; and

2. tanda bukti pelunasan pembayaran iuran produksi untuk mineral ikutan yang dimanfaatkan;

2. the proof of payment for utilized associated mineral production royalties;

c. IPR harus dilengkapi: c. a Small-Scale Mining Permit, must be accompanied by:

1. kapasitas produksi per tahun; 1. the annual production capacity;

2. tanda bukti pelunasan pembayaran iuran tetap selama 5 (lima) tahun terakhir atau sejak diterbitkannya IPR; dan

2. the proof of payment for dead rents for the past 5 (five) years or as of the issue of the Small-Scale Mining Permit; and

3. tanda bukti pelunasan pembayaran iuran produksi untuk mineral logam dan batubara atau tanda bukti pelunasan pembayaran pajak daerah kabupaten/kota untuk mineral bukan logam dan batuan selama 5 (lima) tahun terakhir atau sejak diterbitkannya IPR.

3. the proof of payment for metal mineral and coal production royalties or proof of payment for district/city taxes on nonmetal minerals and rocks for the past 5 (five) years or as of the issue of the Small-Scale Mining Permit.

Page 24: Regulation of MoEMR No. 32 of 2013 Indonesia Mineral and Coal Mining Special Permits

22

d. IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan lainnya harus dilengkapi data mengenai sumber daya atau cadangan dari pemegang IUP Operasi Produksi dan/atau IUPK Operasi Produksi yang bekerja sama dengan pemegang IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan yang bersangkutan.

d. another holder of a Production Operation Mining Permit specifically for hauling and sale that must be accompanied by data on resources or reserves of the holder of a Production Operation Mining Permit and/or Production Operation Special Mining Permit in cooperation with the relevant holder of a Production Operation Mining Permit specifically for hauling and sale.

Pasal 18 Article 18

Persyaratan lingkungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (2) huruf c meliputi:

The Environmental requirements as intended by Article 15 section (2) point (c) shall include:

a. pernyataan kesanggupan untuk mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup; dan

a. a statement of commitment to comply with the laws and regulations in the field of environmental protection and management; and

b. pernyataan kesanggupan untuk mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang lalu lintas dan angkutan jalan baik di darat, laut, maupun di sungai untuk Pengangkutan mineral atau batubara.

b. a statement of commitment to comply with the laws and regulations in the field of traffic and transportation by land, sea or river for mineral or coal Hauling.

Pasal 19 Article 19

Persyaratan finansial sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (2) huruf d meliputi:

The Financial requirements as intended by Article 15 section (2) point (d) shall include:

a. laporan keuangan tahun terakhir yang telah diaudit oleh akuntan publik kecuali untuk perusahaan baru menyampaikan laporan keuangan terakhir;

a. the previous year’s public accountant-audited financial statements; in the case of a new company, the previous year’s financial statements;

b. surat pernyataan kesanggupan untuk mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan harga patokan Penjualan mineral dan batubara; dan

b. a statement of commitment to comply with the laws and regulations concerning benchmark mineral and coal selling prices; and

c. referensi bank Pemerintah dan/atau bank swasta nasional.

c. a reference from a Government bank and/or a national private bank.

Pasal 20 Article 20

(1) Dalam hal permohonan IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 sampai dengan Pasal 19 telah lengkap, Menteri, gubernur, atau bupati/ walikota sesuai dengan kewenangannya melakukan pemeriksaan dan evaluasi.

(1) Where an application for a Production Operation Mining Permit specifically for hauling and sale as intended by Article 19 is complete, the competent Minister, governors, or regents/mayors shall so examine and evaluate.

(2) Gubernur atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya menugaskan dinas teknis provinsi atau dinas teknis kabupaten/kota yang

(2) The competent governor or regent/mayor shall assign the technical office of the province or the technical office of the district/city in charge

Page 25: Regulation of MoEMR No. 32 of 2013 Indonesia Mineral and Coal Mining Special Permits

23

membidangi mineral dan batubara untuk melakukan pemeriksaan dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

of minerals and coal to so examine and evaluate as intended by section (1)

(3) Berdasarkan hasil pemeriksaan dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya memberikan keputusan pemberian atau penolakan permohonan IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan.

(3) Upon the result of examination and evaluation as intended by section (1) and section (2), the competent Minister, governors, or regents/mayors shall issue a decision on acceptance or rejection of the application for a Production Operation Mining Permit specifically for hauling and sale.

(4) Pemberian atau penolakan permohonan IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditetapkan dalam jangka waktu paling lama 14 (empat belas) hari kerja, terhitung sejak tanggal permohonan diterima dengan lengkap dan benar.

(4) Acceptance or rejection of the application for a Production Operation Mining Permit specifically for hauling and sale as intended by section (3) shall be issued within 14 (fourteen) working days of the date the complete and correct application is received.

(5) IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) paling sedikit memuat:

(5) A Production Operation Mining Permit specifically for hauling and sale as intended by section (4) shall contain at least:

a. nama Badan Usaha, koperasi, atau perseorangan;

a. the name of the Entity, cooperative, or sole proprietorship;

b. alamat Badan Usaha, koperasi, atau perseorangan;

b. the address of the Entity, cooperative, or sole proprietorship;

c. susunan pengurus Badan Usaha, koperasi, atau perseorangan;

c. the composition of the management of the Entity, cooperative, or sole proprietorship;

d. komposisi saham untuk Badan Usaha atau kepemilikan modal untuk koperasi dan perseorangan;

d. the shareholdings of the Entity or share ownership of the cooperative and sole proprietorship;

e. nama pemegang saham untuk Badan Usaha; e. the names of the shareholders of the Entity;

f. jenis usaha yang diberikan untuk pengangkutan dan penjualan mineral atau batubara;

f. the type of business provided for mineral or coal hauling and sale;

g. asal komoditas tambang yang akan diangkut dan dijual berdasarkan perjanjian kerja sama pengangkutan dan penjualan dari pemegang:

g. the origin of mined commodities for hauling and sale under a hauling and sale cooperation agreement from the holder of:

1. IUP Operasi Produksi; 1. a Production Operation Mining Permit;

2. IUPK Operasi Produksi; 2. a Production Operation Special Mining Permit;

3. IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian;

3. a Production Operation Mining Permit specifically for processing and/or refining/smelting;

Page 26: Regulation of MoEMR No. 32 of 2013 Indonesia Mineral and Coal Mining Special Permits

24

4. IPR; dan/atau 4. a Small-Scale Mining Permit; and/or

5. IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan lainnya,

5. another holder of a Production Operation Mining Permit specifically for hauling and sale,

yang telah mendapatkan rekomendasi dari Menteri, gubernur, atau bupati/ walikota sesuai dengan kewenangannya;

that has a recommendation from the competent Minister, governors, or regents/mayors;

h. jangka waktu IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan; dan

h. the term of the Production Operation Mining Permit specifically for hauling and sale; and

i. hak dan kewajiban pemegang IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan.

i. the rights and obligations of the holder of a Production Operation Mining Permit specifically for hauling and sale.

(6) Ketentuan mengenai format keputusan pemberian IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan sebagaimana dimaksud pada ayat (5) tercantum dalam Lampiran III yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

(6) The form of a decision to grant a Production Operation Mining Permit specifically for hauling and sale as intended by section (5) is provided in Attachment III, made an inseparable part of this Regulation of the Minister.

(7) Dalam hal permohonan IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan ditolak, penolakan tersebut harus disampaikan secara tertulis kepada pemohon IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan disertai dengan alasan penolakannya.

(7) Where an application for a Production Operation Mining Permit specifically for hauling and sale is rejected, such rejection must be notified in writing to the applicant for a Production Operation Mining Permit for hauling and sale along with the reason for rejection

Bagian Ketiga Part Three

Jangka Waktu IUP Operasi Produksi Khusus Untuk Pengangkutan dan Penjualan

Term of Production Operation Mining Permits Specifically for Hauling and Sale

Pasal 21 Article 21

(1) IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan diberikan untuk jangka waktu paling sedikit 3 (tiga) tahun dan paling lama 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) tahun untuk setiap kali perpanjangan.

(1) A Production Operation Mining Permit specifically for hauling and sale shall be granted for a period of at least 3 (three) years and not exceeding 5 (five) years and is extendable for a period of not exceeding 3 (three) years for each extension.

(2) Permohonan perpanjangan IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus diajukan dalam jangka waktu paling cepat 6 (enam) bulan dan paling lambat 2 (dua) bulan sebelum IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan berakhir.

(2) An application for extension of a Production Operation Mining Permit specifically for hauling and sale as intended by section (1) must be submitted no earlier than 6 (six) months and within 2 (two) months prior to the expiration of the Production Operation Mining Permit specifically for hauling and sale.

Page 27: Regulation of MoEMR No. 32 of 2013 Indonesia Mineral and Coal Mining Special Permits

25

Bagian Keempat Part Four

Hak dan Kewajiban Pemegang IUP Operasi Produksi Khusus Untuk Pengangkutan dan Penjualan

Rights and Obligations of Holders of Production Operation Mining Permits Specifically for Hauling

and Sale

Pasal 22 Article 22

(1) Dalam hal pemegang IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan yang diterbitkan oleh Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya akan melakukan kegiatan pengangkutan dan penjualan yang komoditas tambangnya berasal selain dari perusahaan yang telah tercantum dalam IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualannya wajib mengajukan permohonan penyesuaian IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan kepada Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya.

(1) A holder of a Production Operation Mining Permit specifically for hauling and sale issued by the competent Minister, governors, or regents/mayors planning to haul and sell his/her mined commodities from a company other than that stated in the Production Operation Mining Permit specifically for hauling and sale, must submit an application for adjustment of a Production Operation Mining Permit specifically for hauling and sale to the competent Minister, governors, or regents/ mayors.

(2) Dalam hal pemegang IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan yang diterbitkan oleh Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya akan meningkatkan jumlah kapasitas pengangkutan dan penjualannya wajib mengajukan permohonan penyesuaian IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan kepada Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya.

(2) A holder of a Production Operation Mining Permit specifically for hauling and sale issued by the competent Minister, governors, or regents/mayors planning to increase his/her hauling and sale capacity, must submit an application for adjustment of a Production Operation Mining Permit specifically for hauling and sale to the competent Minister, governors, or regents/mayors.

(3) Permohonan penyesuaian IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan dengan persyaratan sebagai berikut:

(3) An application for adjustment of a Production Operation Mining Permit specifically for hauling and sale as intended by section (1) shall be submitted subject to the following requirements:

a. memenuhi persyaratan dan tata cara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (1) huruf a angka 1, angka 7 sampai dengan angka 9, huruf b angka 1, angka 7 sampai dengan angka 9, huruf c angka 1, angka 5 sampai dengan angka 7, huruf d angka 1, angka 7 sampai dengan angka 9, Pasal 16 ayat (2), dan Pasal 17 ayat (2); dan

a. fulfilling the requirements and procedures as intended by Article 16 section (1) point (a) (1), (7) to (9), point (b) (1), (7) to (9), point (c) (1), (5) to (7), point (d) (1), (7) to (9), Article 16 section (2), and Article 17 section (2); and

b. RKAB yang telah direvisi. b. the revised Working Plans and Budget.

(4) Permohonan penyesuaian IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diajukan dengan persyaratan sebagai berikut:

(4) An application for adjustment of a Production Operation Mining Permit specifically for hauling and sale as intended by section (2) shall be submitted subject to the following requirements:

a. memenuhi persyaratan dan tata cara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat

a. fulfilling the requirements and procedures as intended by Article 16 section (1) point

Page 28: Regulation of MoEMR No. 32 of 2013 Indonesia Mineral and Coal Mining Special Permits

26

(1) huruf a angka 1, angka 7, dan angka 9, huruf b angka 1, angka 7, dan angka 9, huruf c angka 1, angka 5, dan angka 7, huruf d angka 1, angka 7, dan angka 9, dan Pasal 16 ayat (2);

(a) (1), (7) and (9), point (b) (1), (7) and (9), point (c) (1), (5) and (7), point (d) (1), (7) and (9), and Article 16 section (2);

b. alasan peningkatan jumlah kapasitas Pengangkutan dan Penjualan; dan

b. the reasons to increase the hauling and sale capacity; and

c. RKAB yang telah direvisi. c. the revised Working Plans and Budget.

Pasal 23 Article 23

Setiap pemegang IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan mempunyai hak:

Any holder of a Production Operation Mining Permit specifically for hauling and sale shall have the rights to:

a. melakukan pembelian produk komoditas tambang dari pemegang:

a. purchase mined commodities from the holder of:

1. IUP Operasi Produksi; 1. a Production Operation Mining Permit;

2. IUPK Operasi Produksi; 2. a Production Operation Special Mining Permit;

3. IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian;

3. a Production Operation Mining Permit specifically for processing and/or refining/smelting;

4. IPR; dan/atau 4. a Small-Scale Mining Permit; and/or

5. IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan lainnya,

5. another holder of a Production Operation Mining Permit specifically for hauling and sale,

yang telah teregistrasi pada Direktorat Jenderal dan memiliki sertifikat clear and clean;

that is registered with the Directorate General and issued with a clear and clean certificate;

b. melakukan pengangkutan dan penjualan atas produk komoditas tambang mineral atau batubara yang dibelinya sebagaimana dimaksud pada huruf a, mulai dari Free on Board Barge atau Free on Board Vessel untuk diangkut dan dijual:

b. haul and sell mineral or coal commodities he/she has purchased as intended by point (a) from Free on Board Barge or Free on Board Vessel for hauling and sale:

1. lintas provinsi dan lintas negara bagi pemegang IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan yang diterbitkan oleh Menteri;

1. across the boundaries of the provinces and countries for a holder of a Production Operation Mining Permit specifically for hauling and sale issued by the Minister.

2. lintas kabupaten/kota dalam 1 (satu) provinsi bagi pemegang IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan yang diterbitkan oleh gubernur; atau

2. across the boundaries of the districts/cities within 1 (one) province for a holder of a Production Operation Mining Permit specifically for hauling and sale issued by the governor; or

3. di dalam 1 (satu) kabupaten/kota bagi pemegang IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan yang

3. within 1 (one) district/city for a holder of a Production Operation Mining Permit specifically for hauling and sale issued by

Page 29: Regulation of MoEMR No. 32 of 2013 Indonesia Mineral and Coal Mining Special Permits

27

diterbitkan oleh bupati/walikota; the regent/mayor;

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

under the laws and regulations;

c. membangun dan/atau memanfaatkan fasilitas prasarana pengangkutan dan penjualan antara lain stockpile, dermaga, atau pelabuhan khusus sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

c. build and/or use hauling and sale facilities such as, inter alia, stockpiling sites, jetties, or special ports under the laws and regulations.

Pasal 24 Article 24

(1) Pemegang IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan yang diterbitkan oleh bupati/walikota dilarang menjual mineral atau batubara kepada pemegang IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan yang diterbitkan oleh bupati/walikota yang bersangkutan.

(1) A holder of a Production Operation Mining Permit specifically for hauling and sale issued by the regent/mayor is prohibited from selling minerals or coal to a holder of a Production Operation Mining Permit specifically for hauling and sale issued by the regent/mayor.

(2) Pemegang IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan yang diterbitkan oleh gubernur dilarang menjual mineral atau batubara kepada pemegang IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan yang diterbitkan oleh gubernur yang bersangkutan.

(2) A holder of a Production Operation Mining Permit specifically for hauling and sale issued by the governor is prohibited from selling minerals or coal to a holder of a Production Operation Mining Permit specifically for hauling and sale issued by the governor.

(3) Pemegang IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan yang diterbitkan oleh Menteri dilarang menjual mineral atau batubara kepada pemegang IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan yang diterbitkan oleh Menteri.

(3) A holder of a Production Operation Mining Permit specifically for hauling and sale issued by the Minister is prohibited from selling minerals or coal to a holder of a Production Operation Mining Permit specifically for hauling and sale issued by the Minister.

Pasal 25 Article 25

(1) Pemegang IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan yang diterbitkan oleh bupati/walikota dapat menjual mineral atau batubara kepada pemegang IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan yang diterbitkan oleh gubernur atau Menteri.

(1) A holder of a Production Operation Mining Permit specifically for hauling and sale issued by the regent/mayor may sell minerals or coal to a holder of a Production Operation Mining Permit specifically for hauling and sale issued by the governor or the Minister.

(2) Pemegang IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan yang diterbitkan oleh gubernur dapat menjual mineral atau batubara kepada pemegang IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan yang diterbitkan oleh M enteri.

(2) A holder of a Production Operation Mining Permit specifically for hauling and sale issued by the governor may sell minerals or coal to a holder of a Production Operation Mining Permit specifically for hauling and sale issued by the Minister.

Pasal 26 Article 26

(1) Setiap pemegang IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan yang akan mengangkut dan menjual mineral atau batubara dari Free on Board Barge atau Free on Board Vessel yang berada di lokasi pelabuhan wajib disertai dengan:

(1) Any holder of a Production Operation Mining Permit specifically for hauling and sale to haul and sell minerals or coal from Free on Board Barge or Free on Board Vessel at the port must enclose:

Page 30: Regulation of MoEMR No. 32 of 2013 Indonesia Mineral and Coal Mining Special Permits

28

a. surat keterangan Pengangkutan dan Penjualan mineral atau batubara dari pemegang:

a. a mineral or coal hauling and sale statement from the holder of:

1. IUP Operasi Produksi; 1. a Production Operation Mining Permit;

2. IUPK Operasi Produksi; 2. a Production Operation Special Mining Permit;

3. IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/ atau pemurnian;

3. a Production Operation Mining Permit specifically for processing and/or refining/smelting;

4. IPR; dan/ atau 4. a Small-Scale Mining Permit; and/or

5. IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan lainnya,

5. another holder of a Production Operation Mining Permit specifically for hauling and sale,

yang telah teregistrasi pada Direktorat Jenderal dan memiliki sertifikat clear and clean.

that is registered with the Directorate General and issued with a clear and clean certificate.

b. dokumen dengan pihak pembeli yang berisi: b. documentation with the buyer that contains:

1. tujuan pengiriman/tujuan perusahaan penerima;

1. the destination/consignee (company);

2. pelabuhan muat; 2. the port of loading;

3. tanggal muat; 3. the date of loading;

4. spesifikasi untuk mineral dan batubara dilengkapi dengan sertifikat jumlah tonase (certificate of weight) serta sertifikat conto dan analisis (certificate of sampling and analysis) dari surveyor yang ditunjuk oleh Menteri atau instansi terkait;

4. specifications for minerals and coal accompanied by the certificate of weight and the certificate of sampling and analysis from the surveyor designated by the Minister or the relevant agency;

5. daftar muatan kapal (bill of lading/ cargo manifest);

5. the bill of lading/cargo manifest;

6. faktur penjualan mineral dilakukan: 6. the mineral sale invoice:

a) secara Free on Board di atas kapal pengangkut (vessel);

a) Free on Board vessel;

b) secara Free on Board di atas tongkang (barge);

b) Free on Board barge;

c) sampai dengan pengguna akhir di dalam negeri; atau

c) up to domestic end users; or

d) secara Cost Insurance Freight atau Cost and Freight,

d) Cost Insurance Freight or Cost and Freight,

Page 31: Regulation of MoEMR No. 32 of 2013 Indonesia Mineral and Coal Mining Special Permits

29

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

under the laws and regulations.

7. faktur penjualan batubara dilakukan: 7. the coal sale invoice:

a) secara Free on Board di atas kapal pengangkut (vessel);

a) Free on Board vessel;

b) secara Free on Board di atas tongkang (barge);

b) Free on Board barge;

c) dalam satu pulau sampai dengan pengguna akhir; atau

c) up to domestic end users; or

d) secara Cost Insurance Freight atau Cost and Freight,

d) Cost Insurance Freight or Cost and Freight,

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan

under the laws and regulations; and

8. surat pemberitahuan ekspor barang (PEB) apabila akan dijual ke luar negeri.

8. the export declaration (PEB) for sale abroad.

(2) Surat keterangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a ditembuskan kepada Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya yang berisi keterangan sebagai berikut:

(2) A statement as intended by section (1) point (a) shall be carbon-copied to the competent Minister, governors, or regents/mayors, with the following descriptions:

a. jenis komoditas tambang; a. the type of mine commodities;

b. komoditas tambang yang dibeli dan diangkut sesuai dengan perjanjian kerja sama pengangkutan dan jual-beli mineral atau batubara;

b. the mine commodities purchased and hauled under the mineral or coal hauling and sale cooperation agreement;

c. alat angkut: c. the means of transportation:

1. nama tongkang (barge)/ kapal pengangkut (vessel)/ truk atau alat angkut lainnya; dan

1. the name of tongkang/barge/vessel/ truck or other means of transportation; and

2. jumlah tonase/volume/ total cargo. 2. the weight/volume/total cargo.

d. pelabuhan muat; d. the port of loading;

e. tanggal muat; dan e. the date of loading; and

f. spesifikasi untuk mineral dan batubara dilengkapi dengan sertifikat jumlah tonase (certificate of weight) serta sertifikat conto dan analisis (certificate of sampling and analysis) dari surveyor yang ditunjuk oleh Menteri atau instansi terkait.

f. specifications for minerals and coal accompanied by the certificate of weight and the certificate of sampling and analysis from the surveyor designated by the Minister or the relevant agency.

Pasal 27 Article 27

(1) Pemegang IUP Operasi Produksi khusus untuk (1) A holder of a Production Operation Mining

Page 32: Regulation of MoEMR No. 32 of 2013 Indonesia Mineral and Coal Mining Special Permits

30

pengangkutan dan penjualan wajib: Permit specifically for hauling and sale must:

a. menyampaikan RKAB pada tahun berjalan kepada Menteri, gubernur, atau bupati/ walikota sesuai dengan kewenangannya dalam jangka waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah terbitnya IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan;

a. submit the current year’s Working Plans and Budget to the competent Minister, governors, or regents/mayors within 14 (fourteen) working days of the issue of the Production Operation Mining Permit specifically for hauling and sale;

b. menyampaikan RKAB tahun berikutnya untuk mendapatkan persetujuan bersamaan dengan laporan pelaksanaan RKAB dalam jangka waktu paling lambat 45 (empat puluh lima) hari kalender sebelum berakhirnya tiap tahun takwim kepada Menteri, gubernur, atau bupati/ walikota sesuai dengan kewenangannya;

b. submit the following year’s Working Plans and Budget for approval, along with the Working Plans and Budget progressive report within 45 (forty-five) calendar days prior to the expiration of each calendar year, to the competent Minister, governors, or regents/mayors;

c. menyampaikan laporan kegiatan yang meliputi laporan bulanan, triwulanan, dan tahunan kegiatan operasi produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan;

c. submit an activity report that includes a monthly report, quarterly report, and annual report on the production operation activities specifically for hauling and sale;

d. memenuhi harga patokan penjualan mineral dan batubara sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan-undangan;

d. refer to the benchmark mineral and coal selling prices under the laws and regulations;

e. memenuhi batasan minimum pengolahan dan/atau pemurnian mineral atau batubara dalam rangka penjualan ke luar negeri sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan-undangan;

e. fulfill the minimum specifications to process and/or refine/smelt minerals or coal for sale abroad under the laws and regulations;

f. melaksanakan praktek teknik pengangkutan dan bisnis penjualan komoditas tambang secara baik dan benar mengacu kepada RKAB yang telah disetujui;

f. properly and appropriately apply the good technical practice for mined commodities hauling and sale with reference to the approved Working Plans and Budget;

g. mengutamakan pemenuhan kebutuhan dalam negeri;

g. give preference for the domestic market obligation;

h. menyampaikan laporan apabila membangun fasilitas pengangkutan dan fasilitas bongkar muat yang akan digunakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

h. submit a report in case of construction of transportation facilities and loading/ unloading facilities for use under the laws and regulations;

i. membantu pengembangan dan pemberdayaan masyarakat pada daerah yang terkena dampak kegiatan;

i. contribute to the public development and empowerment of the regions affected by the impact of activities;

j. mengutamakan pemanfaatan tenaga kerja, barang, dan jasa lokal;

j. give preference for the local workers, goods, and services;

k. menaati ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang lalu lintas dan angkutan jalan apabila menggunakan fasilitas jalan umum antara lain menaati tingkat kapasitas

k. abide by the laws and regulations concerning traffic and transportation in using public roads, such as, inter alia, payload within the road class, road

Page 33: Regulation of MoEMR No. 32 of 2013 Indonesia Mineral and Coal Mining Special Permits

31

muatan disesuaikan dengan kelas jalan, kepadatan jalan, dan resiko kecelakaan lalu lintas;

density, and traffic accident risks;

1. bertanggungjawab atas keselamatan dan kesehatan kerja dan lingkungan yang ditimbulkan oleh kegiatan usaha pengangkutan dan penjualan;

1. be responsible for the occupational and environmental safety and health resulting from the hauling and sale activities;

m. menerima inspeksi petugas yang ditunjuk oleh Menteri, gubernur, atau bupati/ walikota sesuai dengan kewenangannya setiap saat; dan

m. allow at any time any inspection by officials designated by the competent Minister, governors, or regents/mayors; and

n. menyediakan data dan informasi yang diperlukan oleh Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya setiap saat.

n. make available data and information required by the competent Minister, governors, or regents/mayors.

(2) RKAB dan laporan kegiatan pengangkutan dan penjualan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), disampaikan kepada Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya dengan tembusan disampaikan kepada:

(2) The Working Plans and Budget and the hauling and sale report as intended by section (1) shall be submitted to the competent Minister, governors, or regents/mayors, carbon-copied to:

a. Menteri dan gubernur apabila IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan diterbitkan oleh bupati/walikota;

a. the Minister and the governor if the Production Operation Mining Permit specifically for hauling and sale is issued by the regent/mayor;

b. Menteri dan bupati/walikota apabila IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan diterbitkan oleh gubernur; atau

b. the Minister and the regent/mayor if the Production Operation Mining Permit specifically for hauling and sale is issued by the governor; or

c. gubernur dan bupati/walikota apabila IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan diterbitkan oleh Menteri.

c. the governor and the regent/mayor if the Production Operation Mining Permit specifically for hauling and sale is issued by the Minister.

(3) Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya melakukan evaluasi terhadap RKAB dan laporan kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam jangka waktu paling lambat 14 (empat belas) hari sejak diterimanya laporan.

(3) The competent Minister, governors, or regents/mayors shall evaluate the Working Plans and Budget and the activity report as intended by section (1) within 14 (fourteen) days of the receipt of the report.

(4) Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya memberikan persetujuan RKAB berdasarkan hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3).

(4) The competent Minister, governors, or regents/mayors shall approve the Working Plans and Budget upon the result of evaluation as intended by section (3).

(5) Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya melakukan fasilitasi, pembinaan, dan pengawasan atas pelaksanaan hak dan kewajiban pemegang IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan, serta pengawasan atas asal dan jumlah

(5) The competent Minister, governors, or regents/mayors shall facilitate, guide, and supervise the exercise of the rights and obligations of the holders of the Production Operation Mining Permit specifically for hauling and sale and supervise the origin and

Page 34: Regulation of MoEMR No. 32 of 2013 Indonesia Mineral and Coal Mining Special Permits

32

produk komoditas tambang dan/atau produk pengolahan dan/atau pemurnian yang dilakukan pengangkutan dan Penjualan.

the quantity of the mining products and/or processing and/or refining/smelting products that are hauled and sold.

Pasal 28 Article 28

Pemegang IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan dilarang melakukan pengangkutan dan penjualan dari hasil penambangan yang bukan berasal dari pemegang:

A holder of a Production Operation Mining Permit specifically for hauling and sale is prohibited from hauling and selling mining products other than from the holder of:

a. IUP Operasi Produksi; a. a Production Operation Mining Permit;

b. IUPK Operasi Produksi; b. a Production Operation Special Mining Permit;

c. IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian;

c. a Production Operation Mining Permit specifically for processing and/or refining/ smelting;

d. IPR; dan/atau d. a Small-Scale Mining Permit; and/or

e. IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan lainnya,

e. another holder of a Production Operation Mining Permit specifically for hauling and sale,

yang telah teregistrasi pada Direktorat Jenderal dan memiliki sertifikat clear and clean.

that is registered with the Directorate General and issued with a clear and clean certificate.

Pasal 29 Article 29

(1) Pemegang IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan dilarang memindah-tangankan IUP-nya kepada pihak lain.

(1) A holder of a Production Operation Mining Permit for hauling and sale is prohibited from transferring his/her Mining Permit to another party.

(2) Pengalihan saham pemegang IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan hanya dapat dilakukan setelah mendapatkan persetujuan dari Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya.

(2) Any transfer of shares of the holder of a Production Operation Mining Permit for hauling and sale may be made upon approval of the competent Minister, governors, or regents/ mayors.

Bagian Kelima Part Five

Perpanjangan IUP Operasi Produksi Khusus Untuk Pengangkutan dan Penjualan

Extension of Production Operation Mining Permits Specifically for Hauling and Sale

Pasal 30 Article 30

(1) Permohonan perpanjangan IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 diajukan kepada Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya.

(1) An application for extension of a Production Operation Mining Permit specifically for hauling and sale as intended by Article 21 shall be submitted to the competent Minister, governors, or regents/mayors.

(2) Permohonan perpanjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dilampiri dengan:

(2) An application for extension as intended by section (1) must enclose:

a. realisasi RKAB selama 2 (dua) tahun terakhir;

a. the last 2 (two)-year Working Plans and Budget realization,

Page 35: Regulation of MoEMR No. 32 of 2013 Indonesia Mineral and Coal Mining Special Permits

33

b. laporan kegiatan Pengangkutan dan Penjualan selama 2 (dua) tahun terakhir;

b. the last 2 (two)-year hauling and sale report;

c. perjanjian kerja sama Pengangkutan dan Penjualan mineral atau batubara antara pemohon dengan pemegang:

c. a cooperation agreement on mineral or coal hauling and sale between the applicant and the holder of:

1. IUP Operasi Produksi; 1. a Production Operation Mining Permit;

2. IUPK Operasi Produksi; 2. a Production Operation Special Mining Permit;

3. IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian;

3. a Production Operation Mining Permit specifically for processing and/or refining/smelting;

4. IPR; dan/atau 4. a Small-Scale Mining Permit; and/or

5. IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan lainnya,

5. another holder of a Production Operation Mining Permit specifically for hauling and sale,

yang telah mendapatkan rekomendasi dari Menteri, gubernur, atau bupati/ walikota sesuai dengan kewenangannya;

that has a recommendation from the competent Minister, governors, or regents/mayors;

d. salinan IUP Operasi Produksi, IUPK Operasi Produksi, IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian, IPR, dan/atau IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan lainnya yang telah teregistrasi pada Direktorat Jenderal dan memiliki sertifikat clear and clean;

d. a copy of the Production Operation Mining Permit, Production Operation Special Mining Permit, Production Operation Mining Permit specifically for processing and/or refining/smelting, Small-Scale Mining Permit, and/or other Production Operation Mining Permit specifically for hauling and sale that is registered with the Directorate General and issued with a clear and clean certificate; and

e. perjanjian kerja sama penjualan mineral atau batubara dengan pembeli dalam negeri dan/atau luar negeri;

e. a cooperation agreement on mineral or coal sale with a domestic and/or foreign buyer.

f. persyaratan teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17; dan

f. the technical requirements as intended by Article 17; and

g. laporan keuangan selama 2 (dua) tahun terakhir yang sudah diaudit oleh akuntan publik.

g. the last 2 (two)-year public accountant-audited financial statements.

(3) Laporan kegiatan Pengangkutan dan Penjualan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b paling sedikit memuat:

(3) The hauling and sale report as intended by section (2) point (b) shall contain at least:

a. pengangkutan dan penjualan dari supplier hingga pengguna akhir (end users); dan

a. the hauling and sale from a supplier to an end user; and

b. invoice pembelian dan invoice Penjualan mineral atau batubara.

b. the mineral or coal purchase invoice and sales invoice.

Page 36: Regulation of MoEMR No. 32 of 2013 Indonesia Mineral and Coal Mining Special Permits

34

(4) Perjanjian kerja sama sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c dan huruf e memuat materi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (2).

(4) A cooperation agreement as intended by section (2) point (c) and point (e) shall contain items as intended by Article 16 section (2).

(5) Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya melakukan pemeriksaan dan evaluasi terhadap permohonan perpanjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) serta kinerja perusahaan selama memegang IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan.

(5) The competent Minister, governors, or regents/mayors shall examine and evaluate the application for extension as intended by section (1), section (2), section (3), and section (4) and the performance of the company during the term of the Production Operation Mining Permit specifically for hauling and sale.

(6) Berdasarkan hasil pemeriksaan dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (5), Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya memberikan keputusan pemberian atau penolakan permohonan perpanjangan IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan.

(6) Upon the result of examination and evaluation as intended by section (5), the competent Minister, governors, or regents/mayors shall issue a decision on acceptance or rejection of the application for extension of the Production Operation Mining Permit specifically for hauling and sale.

(7) Pemberian atau penolakan permohonan perpanjangan IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan sebagaimana dimaksud pada ayat (6) ditetapkan dalam jangka waktu paling lama 14 (empat belas) hari kerja, terhitung sejak tanggal permohonan diterima dengan lengkap dan benar.

(7) Acceptance or rejection of the application for extension of the Production Operation Mining Permit specifically for hauling and sale as intended by section (6) shall be issued within 14 (fourteen) working days of the date the complete and correct application is received.

(8) Dalam hal permohonan perpanjangan IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan ditolak, penolakan tersebut harus disampaikan secara tertulis kepada pemohon perpanjangan IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan disertai alasan penolakannya.

(8) Where an application for extension of the Production Operation Mining Permit specifically for hauling and sale is rejected, such rejection must be notified in writing to the applicant for extension of the Production Operation Mining Permit specifically for hauling and sale along with the reason for rejection.

BAB V CHAPTER V

IZIN USAHA PERTAMBANGAN OPERASI PRODUKSI KHUSUS UNTUK PENGOLAHAN

DAN/ATAU PEMURNIAN

PRODUCTION OPERATION MINING PERMITS SPECIFICALLY FOR PROCESSING AND/OR

REFINING/SMELTING

Bagian Kesatu Part One

Umum General

Pasal 31 Article 31

(1) Pemegang IUP Operasi Produksi atau IUPK Operasi Produksi wajib melakukan Pengolahan dan/atau Pemurnian baik secara langsung maupun melalui kerja sama dengan perusahaan yang telah mendapatkan IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf d.

(1) A holder of a Production Operation Mining Permit or Production Operation Special Mining Permit must undertake processing and/or refining/smelting either on his/her own or in cooperation with a company with a Production Operation Mining Permit specifically for processing and/or refining/smelting as intended by Article 2 section (1) point (d).

Page 37: Regulation of MoEMR No. 32 of 2013 Indonesia Mineral and Coal Mining Special Permits

35

(2) IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat terdiri atas:

(2) A Production Operation Mining Permit specifically for processing and/or refining/ smelting as intended by section (1) may include:

a. IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian mineral logam;

a. a Production Operation Mining Permit specifically for processing and/or refining/ smelting of metal minerals;

b. IUP Operasi Produksi khusus untuk mineral bukan logam;

b. a Production Operation Mining Permit specifically for nonmetal minerals;

c. IUP Operasi Produksi khusus untuk batuan; dan

c. a Production Operation Mining Permit specifically for rocks; and

d. IUP Operasi Produksi khusus untuk batubara.

d. a Production Operation Mining Permit specifically for coal.

(3) Perusahaan dalam bentuk perseorangan mempunyai:

(3) A company in the form of a sole proprietorship shall hold:

a. IUP Operasi Produksi khusus mineral bukan logam; dan

a. a Production Operation Mining Permit specifically for nonmetal minerals; and

b. IUP Operasi Produksi khusus batuan. b. a Production Operation Mining Permit specifically for rocks.

Pasal 32 Article 32

IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 diberikan kepada perusahaan oleh:

A Production Operation Mining Permit specifically for processing and/or refining/smelting as intended by Article 31 shall be granted to a company by:

a. Menteri, apabila: a. the Minister, if:

1. komoditas tambang yang akan diolah dan/atau dimurnikan berasal dari:

1. the mined commodities for processing and/or refining/smelting are from:

a) pemasok impor komoditas tambang untuk diolah dan/atau dimurnikan menjadi bahan baku industri;

a) a supplier of import mined commodities for processing and/or refining/smelting to be industrial raw materials;

b) pemegang IUPK Operasi Produksi; b) a holder of a Production Operation Special Mining Permit;

c) pemegang IUP Operasi Produksi yang diterbitkan oleh Menteri sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan/atau

c) a holder of a Production Operation Mining Permit issued by the Minister under the laws and regulations; and/or

d) pemegang IUP Operasi Produksi yang WIUP-nya berada pada provinsi lain;

d) a holder of a Production Operation Mining Permit whose Mining Permit Area is located in a different province;

2. lokasi kegiatan pengolahan dan/atau pemurnian berada pada lintas provinsi.

2. the processing and/or refining/smelting location overlaps the boundaries of the

Page 38: Regulation of MoEMR No. 32 of 2013 Indonesia Mineral and Coal Mining Special Permits

36

provinces.

3. modalnya berasal dalam rangka penanaman modal asing.

3. having foreign the capital.

b. gubernur, apabila: b. the governor, if:

1. komoditas tambang yang akan diolah dan/ atau dimurnikan berasal dari:

1. the mined commodities for processing and/or refining/smelting are from:

a) pemegang IUP Operasi Produksi yang diterbitkan oleh gubernur sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan/atau

a) a holder of a Production Operation Mining Permit issued by the governor under the laws and regulations; and/or

b) pemegang IUP Operasi Produksi yang WIUP-nya berada pada kabupaten/ kota lain dalam 1 (satu) provinsi.

b) a holder of a Production Operation Mining Permit whose Mining Permit Area is located in a different district/city within 1 (one) province.

2. lokasi kegiatan pengolahan dan/atau pemurnian berada pada lintas kabupaten/kota dalam 1 (satu) provinsi.

2. the processing and/or refining/smelting location overlaps the boundaries of the districts/cities within 1 (one) province.

c. bupati/walikota, apabila: c. the regent/mayor, if:

1. komoditas tambang yang akan diolah dan/atau dimurnikan berasal dari pemegang IUP Operasi Produksi yang diterbitkan oleh bupati/walikota sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan/ atau

1. the mined commodities for processing and/or refining/smelting are from the holder of a Production Operation Mining Permit issued by the regent/mayor under the laws and regulations; and/or

2. lokasi kegiatan Pengolahan dan/atau Pemurnian berada pada 1 (satu) kabupaten/kota.

2. the processing and/or refining/smelting location is within 1 (one) district/city.

Pasal 33 Article 33

(1) Pemegang IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian yang diterbitkan Menteri selain mengolah dan/atau memurnikan komoditas tambang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 huruf a dapat menerima komoditas tambang yang akan diolah dan/atau dimurnikan yang berasal dari pemegang:

(1) A holder of a Production Operation Mining Permit specifically for processing and/or refining/smelting issued by the Minister in addition to processing and/or refining/smelting mined commodities as intended by Article 32 point (a) may receive mined commodities for processing and/or refining/smelting from the holder of:

a. IUP Operasi Produksi yang WIUP-nya berada:

a. a Production Operation Mining Permit whose Mining Permit Area:

1. dalam 1 (satu) kabupaten/kota yang lokasinya sama dengan kegiatan pengolahan dan/atau pemurnian sepanjang:

1. is located within 1 (one) district/city and shares the same processing and/or refining/smelting location, provided that:

a) tidak ada IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/ atau pemurnian yang diterbitkan oleh bupati/walikota yang

a) no Production Operation Mining Permit specifically for processing and/or refining/ smelting is issued by the

Page 39: Regulation of MoEMR No. 32 of 2013 Indonesia Mineral and Coal Mining Special Permits

37

bersangkutan; atau regent/mayor; or

b) kapasitas produksi pemegang IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian yang diterbitkan oleh bupati/ walikota tidak dapat menampung untuk melakukan pengolahan dan/atau pemurnian dari komoditas tambang yang ada di kabupaten/kota setempat.

b) the production capacity of the holder of a Production Operation Mining Permit specifically for processing and/or refining/ smelting issued by the regent/ mayor is not sufficient to process and/or refine/smelt the existing mined commodities in that district/city.

2. pada kabupaten/kota yang berbeda dengan kegiatan pengolahan dan/atau pemurnian dalam 1 (satu) provinsi sepanjang:

2. is located in a different district/city with the processing and/or refining/ smelting being within 1 (one) province, provided that:

a) tidak ada IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/ atau pemurnian yang diterbitkan oleh bupati/walikota dan/atau gubernur; atau

a) no Production Operation Mining Permit specifically for processing and/or refining/ smelting is issued by the regent/mayor and/or the governor; or

b) kapasitas produksi pemegang IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian yang diterbitkan oleh bupati/ walikota dan/ atau gubernur tidak dapat menampung untuk melakukan pengolahan dan/atau pemurnian dari komoditas tambang yang ada di kabupaten/ kota dan/atau provinsi setempat.

b) the production capacity of the holder of a Production Operation Mining Permit specifically for processing and/or refining/ smelting issued by the regent/ mayor and/or the governor is not sufficient to process and/or refine/smelt the existing mined commodities in that district/city and/or that province.

3. pada lintas kabupaten/kota dalam 1 (satu) provinsi sepanjang:

3. overlaps the boundaries of the districts/cities within 1 (one) province, provided that:

a) tidak ada IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/ atau pemurnian yang diterbitkan oleh gubernur; atau

a) no Production Operation Mining Permit specifically for processing and/or refining/ smelting is issued by the governor; or

b) kapasitas produksi pemegang IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian yang diterbitkan oleh bupati/ walikota dan/atau gubernur tidak dapat menampung untuk melakukan pengolahan dan/atau pemurnian dari komoditas tambang yang ada di kabupaten/ kota dan/atau provinsi setempat.

b) the production capacity of the holder of a Production Operation Mining Permit specifically for processing and/or refining/ smelting issued by the regent/ mayor and/or the governor is not sufficient to process and/or refine/smelt the existing mined commodities in that district/city and/or that province.

b. IPR; b. a Small-Scale Mining Permit;

Page 40: Regulation of MoEMR No. 32 of 2013 Indonesia Mineral and Coal Mining Special Permits

38

c. izin sementara untuk melakukan pengangkutan dan penjualan;

c. a temporary permit for hauling and sale;

d. IUP Operasi Produksi untuk penjualan; d. a Production Operation Mining Permit for sale;

e. IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan yang diterbitkan oleh Menteri; dan/atau

e. a Production Operation Mining Permit specifically for hauling and sale issued by the Minister; and/or

f. IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian lainnya yang diterbitkan oleh Menteri, gubernur, atau bupati/walikota yang produknya belum memenuhi batasan minimum pengolahan dan/atau pemurnian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

f. another holder of a Production Operation Mining Permit specifically for processing and refining/smelting issued by the Minister, the governor, or the regent/mayor, whose products do not yet fulfill the minimum processing and/or refining/smelting specifications under the laws and regulations.

(2) Pemegang IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian yang diterbitkan gubernur selain mengolah dan/atau memurnikan komoditas tambang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 huruf b dapat menerima komoditas tambang yang akan diolah dan/atau dimurnikan yang berasal dari pemegang:

(2) A holder of a Production Operation Mining Permit specifically for processing and/or refining/smelting issued by the governor in addition to processing and/or refining/smelting mined commodities as intended by Article 32 point (b) may receive mined commodities for processing and/or refining/smelting from the holder of:

a. IUP Operasi Produksi yang WIUP-nya berada:

a. a Production Operation Mining Permit whose Mining Permit Area:

1. dalam 1 (satu) kabupaten/kota yang lokasinya sama dengan kegiatan pengolahan dan/atau pemurnian sepanjang:

1. is located within 1 (one) district/city and shares the same processing and/or refining/smelting location, provided that:

a) tidak ada IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian yang diterbitkan oleh bupati/walikota yang bersangkutan; atau

a) no Production Operation Mining Permit specifically for processing and/or refining/ smelting is issued by the regent/mayor; or

b) kapasitas produksi pemegang IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian yang diterbitkan oleh bupati/ walikota tidak dapat menampung untuk melakukan pengolahan dan/atau pemurnian dari komoditas tambang yang ada di kabupaten/kota setempat;

b) the production capacity of the holder of a Production Operation Mining Permit specifically for processing and/or refining/ smelting issued by the regent/ mayor is not sufficient to process and/or refine/smelt the existing mined commodities in that district/city.

2. pada kabupaten/kota yang berbeda dengan kegiatan pengolahan dan/atau pemurnian dalam 1 (satu) provinsi sepanjang:

2. is located in a different district/city with the processing and/or refining/smelting being within 1 (one) province, provided that:

a) tidak ada IUP Operasi Produksi a) no Production Operation Mining

Page 41: Regulation of MoEMR No. 32 of 2013 Indonesia Mineral and Coal Mining Special Permits

39

khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian yang diterbitkan oleh bupati/walikota; dan/atau

Permit specifically for processing and/or refining/ smelting is issued by the regent/mayor; and/or

b) kapasitas produksi pemegang IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian yang diterbitkan oleh bupati/ walikota tidak dapat menampung untuk melakukan pengolahan dan/atau pemurnian dari komoditas tambang yang ada di kabupaten/kota setempat.

b) the production capacity of the holder of a Production Operation Mining Permit specifically for processing and/or refining/ smelting issued by the regent/ mayor is not sufficient to process and/or refine/smelt the existing mined commodities in that district/city.

b. IPR; b. a Small-Scale Mining Permit;

c. izin sementara untuk melakukan pengangkutan dan penjualan;

c. a temporary permit for hauling and sale;

d. IUP Operasi Produksi untuk penjualan; d. a Production Operation Mining Permit for sale;

e. IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan yang diterbitkan oleh gubernur; dan/ atau

e. a Production Operation Mining Permit specifically for hauling and sale issued by the governor; and/or

f. IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian lainnya yang diterbitkan oleh gubernur atau bupati/walikota yang belum memenuhi batasan minimum pengolahan dan/atau pemurnian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

f. another holder of a Production Operation Mining Permit specifically for processing and refining/smelting issued by the governor or the regent/mayor, whose products do not yet fulfill the minimum processing and/or refining/smelting specifications under the laws and regulations.

(3) Pemegang IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian yang diterbitkan bupati/walikota selain mengolah dan/atau memurnikan komoditas tambang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 huruf c dapat menerima komoditas tambang yang akan diolah dan/atau dimurnikan yang berasal dari pemegang:

(3) A holder of a Production Operation Mining Permit specifically for processing and/or refining/smelting issued by the regent/mayor in addition to processing and/or refining/smelting mined commodities as intended by Article 32 point (c) may receive mined commodities for processing and/or refining/smelting from the holder of:

a. IPR; a. a Small-Scale Mining Permit;

b. izin sementara untuk melakukan pengangkutan dan penjualan;

b. a temporary permit for hauling and sale;

c. IUP Operasi Produksi untuk penjualan; c. a Production Operation Mining Permit for sale;

d. IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan yang diterbitkan oleh bupati/walikota; dan/atau

d. a Production Operation Mining Permit specifically for hauling and sale issued by the regent/mayor; and/or

e. IUP Operasi Produksi khusus untuk e. another holder of a Production Operation

Page 42: Regulation of MoEMR No. 32 of 2013 Indonesia Mineral and Coal Mining Special Permits

40

pengolahan dan/atau pemurnian lainnya yang diterbitkan oleh bupati/walikota yang belum memenuhi batasan minimum pengolahan dan/atau pemurnian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Mining Permit specifically for processing and refining/smelting issued by the regent/mayor, whose products do not yet fulfill the minimum processing and/or refining/smelting specifications under the laws and regulations.

Bagian Kedua Part Two

Persyaratan dan Tata Cara Permohonan Izin Prinsip Pengolahan dan/atau Pemurnian

Requirements and Procedures for Applications for Principle Licenses for Processing and/or

Refining/Smelting

Pasal 34 Article 34

(1) Untuk mendapatkan IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian, perusahaan harus terlebih dahulu mempunyai Izin Prinsip pengolahan dan/atau pemurnian dalam rangka mempersiapkan dokumen studi kelayakan, penyusunan perjanjian kerja sama, dan pengurusan perizinan lain.

(1) To acquire a Production Operation Mining Permit specifically for processing and refining/ smelting, a company must first hold a Principle License for processing and/or refining/smelting to prepare documentation of feasibility studies, cooperation agreement, and other permits/ licenses.

(2) Untuk mendapatkan Izin Prinsip pengolahan dan/atau pemurnian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), perusahaan harus mengajukan permohonan Izin Prinsip pengolahan dan/atau pemurnian kepada Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya.

(2) To acquire a Principle License for processing and/or refining/smelting as intended by section (1), a company must submit an application for a Principle License for processing and/or refining/smelting to the competent Minister, governors, or regents/mayors.

(3) Permohonan Izin Prinsip pengolahan dan/atau pemurnian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus memenuhi persyaratan:

(3) An application for a Principle License for processing and/or refining/smelting as intended by section (2) must fulfill the following requirements:

a. administratif; a. the administrative requirements;

b. teknis; b. the technical requirements;

c. lingkungan; dan c. the environmental requirements; and

d. finansial. d. the financial requirements.

Pasal 35 Article 35

(1) Persyaratan administratif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 ayat (3) huruf a untuk:

(1) The Administrative requirements as intended by Article 34 section (3) point (a) for:

a. Badan Usaha, paling sedikit meliputi: a. an Entity, shall include at least:

1. surat permohonan; 1. a letter of application;

2. profil Badan Usaha; 2. the profile of the Entity;

3. akta pendirian Badan Usaha yang bergerak di bidang usaha pertambangan mineral atau batubara khususnya di bidang pengolahan dan/ atau pemurnian mineral atau batubara termasuk akta

3. the memorandum of association of the Entity engaged in mineral or coal mining business specifically in the field of mineral or coal processing and/or refining/smelting, along with

Page 43: Regulation of MoEMR No. 32 of 2013 Indonesia Mineral and Coal Mining Special Permits

41

perubahannya yang telah disahkan oleh pejabat yang berwenang;

its amendments that have been validated by the competent official;

4. Nomor Pokok Wajib Pajak; 4. the Taxpayer ID Number;

5. susunan direksi dan daftar pemegang saham;

5. the composition of the board of directors and the register of shareholders;

6. surat keterangan domisili; 6. a certificate of domicile;

7. rencana pasokan komoditas tambang mineral atau batubara yang akan diolah dan/atau dimurnikan berasal dari:

7. the planned supply of mineral or coal commodities for processing and/or refining/smelting by:

a) pemasok impor komoditas tambang mineral atau batubara untuk diolah dan/atau dimurnikan menjadi bahan baku industri;

a) a supplier of import mineral or coal commodities for processing and/or refining/smelting to be industrial raw materials;

b) pemegang IUPK Operasi Produksi;

b) a holder of a Production Operation Special Mining Permit;

c) pemegang IUP Operasi Produksi yang WIUP-nya berada dalam:

c) a holder of a Production Operation Mining Permit, whose Mining Permit Area:

1) 1 (satu) kabupaten/kota; 1) is within 1 (one) district/city;

2) lintas kabupaten/kota dalam 1 (satu) provinsi;

2) overlaps the boundaries of the districts/cities within 1 (one) province;

3) kabupaten/kota lain dalam 1 (satu) provinsi;

3) is located in a different district/city within 1 (one) province;

4) lintas provinsi; dan/atau 4) overlaps the boundaries of the provinces; and/or

5) provinsi lain. 5) is located in a different province.

d) pemegang IPR; d) a holder of a Small-Scale Mining Permit;

e) pemegang izin sementara untuk melakukan pengangkutan dan penjualan;

e) a holder of a temporary permit for hauling and sale;

f) pemegang IUP Operasi Produksi untuk penjualan

f) a holder of a Production Operation Mining Permit for sale;

g) pemegang IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan; dan/atau

g) a holder of a Production Operation Mining Permit specifically for hauling and sale;

Page 44: Regulation of MoEMR No. 32 of 2013 Indonesia Mineral and Coal Mining Special Permits

42

and/or

h) pemegang IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian lainnya yang diterbitkan oleh Menteri, gubernur, atau bupati/walikota yang produknya belum memenuhi batasan minimum pengolahan dan/atau pemurnian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

h) another holder of a Production Operation Mining Permit specifically for processing and refining/smelting issued by the Minister, the governor, or the regent/mayor, whose products do not yet fulfill the minimum processing and/or refining/ smelting specifications under the laws and regulations.

8. nota kesepahaman dengan pemasok mineral atau batubara yang akan diolah dan/atau dimurnikan sebagaimana dimaksud pada angka 7.

8. a memorandum of understanding with the supplier of minerals or coal for processing and/or refining/smelting as intended by point 7.

b. koperasi, paling sedikit meliputi: b. a cooperative, shall include at least:

1. surat permohonan; 1. a letter of application;

2. profil koperasi; 2. the profile of the cooperative;

3. akta pendirian koperasi yang bergerak di bidang usaha pertambangan mineral atau batubara khususnya di bidang pengolahan dan/atau pemurnian mineral atau batubara termasuk akta perubahannya yang telah disahkan oleh pejabat yang berwenang;

3. the memorandum of association of the cooperative engaged in mining business specifically in the field of mineral or coal processing and/or refining/smelting, along with its amendments that have been validated by the competent official;

4. Nomor Pokok Wajib Pajak; 4. the Taxpayer ID Number;

5. susunan pengurus; 5. the composition of the management;

6. surat keterangan domisili; dan 6. a certificate of domicile; and

7. rencana pasokan komoditas tambang mineral atau batubara yang akan diolah berasal dari pemegang:

7. the planned supply of mineral or coal commodities for processing and/or refining/smelting by the holder of:

a) IUPK Operasi Produksi; a) a Production Operation Special Mining Permit;

b) IUP Operasi Produksi yang WIUP-nya berada dalam:

b) a Production Operation Mining Permit, whose Mining Permit Area:

1) 1 (satu) kabupaten/kota; 1) is within 1 (one) district/city;

2) lintas kabupaten/kota dalam 1 (satu) provinsi;

2) overlaps the boundaries of the districts/cities within 1 (one) province;

3) kabupaten/kota lain dalam 1 (satu) provinsi;

3) is located in a different district/city within 1 (one)

Page 45: Regulation of MoEMR No. 32 of 2013 Indonesia Mineral and Coal Mining Special Permits

43

province;

4) lintas provinsi; dan/atau 4) overlaps the boundaries of the provinces; and/or

5) provinsi lain; 5) is located in a different province.

c) IPR; c) a Small-Scale Mining Permit;

d) izin sementara untuk melakukan pengangkutan dan penjualan;

d) a temporary permit for hauling and sale;

e) IUP Operasi Produksi untuk penjualan;

e) a Production Operation Mining Permit for sale;

f) IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan; dan/atau

f) a Production Operation Mining Permit specifically for hauling and sale; and/or

g) IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/ atau pemurnian lainnya yang diterbitkan oleh Menteri, gubernur, atau bupati/walikota walikota yang produknya belum memenuhi batasan minimum pengolahan dan/atau pemurnian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

g) another holder of a Production Operation Mining Permit specifically for processing and refining/smelting issued by the Minister, the governor, or the regent/mayor, whose products do not yet fulfill the minimum processing and/or refining/ smelting specifications under the laws and regulations.

8. nota kesepahaman dengan pemasok mineral atau batubara yang akan diolah dan/atau dimurnikan sebagaimana dimaksud pada angka 7.

8. a memorandum of understanding with the supplier of minerals or coal for processing and/or refining/smelting as intended by point 7.

c. orang perseorangan paling sedikit meliputi: c. an individual, shall include at least:

1. surat permohonan; 1. a letter of application;

2. Kartu Tanda Penduduk; 2. the Resident ID Card;

3. Nomor Pokok Wajib Pajak; 3. the Taxpayer ID Number;

4. surat keterangan domisili; dan 4. a certificate of domicile; and

5. rencana pasokan komoditas tambang mineral atau batubara yang akan diolah dan/atau dimurnikan berasal dari pemegang:

5. the planned supply of mineral or coal commodities for processing and/or refining/smelting by the holder of:

a) IUP Operasi Produksi yang WIUP-nya berada dalam:

a) a Production Operation Mining Permit, whose Mining Permit Area:

1) 1 (satu) kabupaten/kota; 1) is within 1 (one) district/ city;

2) lintas kabupaten/ kota dalam 2) overlaps the boundaries of

Page 46: Regulation of MoEMR No. 32 of 2013 Indonesia Mineral and Coal Mining Special Permits

44

1 (satu) provinsi; the districts/cities within 1 (one) province;

3) kabupaten/kota lain dalam 1 (satu) provinsi;

3) is located in a different district/city within 1 (one) province;

4) lintas provinsi; dan/atau 4) overlaps the boundaries of the provinces; and/or

5) provinsi lain; 5) is located in a different province.

b) IPR; b) a Small-Scale Mining Permit;

c) izin sementara untuk melakukan pengangkutan dan penjualan;

c) a temporary permit for hauling and sale;

d) IUP Operasi Produksi untuk penjualan;

d) a Production Operation Mining Permit for sale;

e) IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan; dan/atau

e) a Production Operation Mining Permit specifically for hauling and sale; and/or

f) IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian lainnya yang diterbitkan oleh Menteri, gubernur, atau bupati/walikota yang produknya belum memenuhi batasan minimum pengolahan dan/atau pemurnian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

f) another holder of a Production Operation Mining Permit specifically for processing and refining/smelting issued by the Minister, the governor, or the regent/mayor, whose products do not yet fulfill the minimum processing and/or refining/ smelting specifications under the laws and regulations.

6. nota kesepahaman dengan pemasok mineral atau batubara yang akan diolah dan/atau dimurnikan sebagaimana dimaksud pada angka 5.

6. a memorandum of understanding with the supplier of minerals or coal for processing and/or refining/smelting as intended by point 5.

d. perusahaan firma dan perusahaan komanditer paling sedikit meliputi:

d. a general partnership and limited partnership, shall include at least:

1. surat permohonan; 1. a letter of application;

2. profil perusahaan; 2. the profile of the company;

3. akta pendirian perusahaan yang bergerak di bidang usaha pertambangan mineral atau batubara khususnya di bidang pengolahan dan/ atau pemurnian mineral atau batubara termasuk akta perubahannya yang telah disahkan oleh pejabat yang berwenang;

3. the memorandum of association of the company engaged in mineral or coal mining business specifically in the field of mineral or coal processing and/or refining/smelting, along with its amendments that have been validated by the competent official;

4. Nomor Pokok Wajib Pajak; 4. the Taxpayer ID Number;

5. susunan pengurus dan daftar pemilik 5. the composition of the management

Page 47: Regulation of MoEMR No. 32 of 2013 Indonesia Mineral and Coal Mining Special Permits

45

modal; and the list of capital owners;

6. surat keterangan domisili; dan 6. a certificate of domicile; and

7. rencana pasokan komoditas tambang mineral atau batubara yang akan diolah dan/atau dimurnikan berasal dari pemegang:

7. the planned supply of mineral or coal commodities for processing and/or refining/smelting by the holder of:

a) IUP Operasi Produksi yang WIUP-nya berada dalam:

a) a Production Operation Mining Permit, whose Mining Permit Area:

1) 1 (satu) kabupaten/kota; 1) is within 1 (one) district/city;

2) lintas kabupaten/kota dalam 1 (satu) provinsi;

2) overlaps the boundaries of the districts/cities within 1 (one) province;

3) kabupaten/kota lainnya dalam 1 (satu) provinsi;

3) is located in a different district/city within 1 (one) province;

4) lintas provinsi; dan/ atau 4) overlaps the boundaries of the provinces; and/or

5) provinsi lain; 5) is located in a different province.

b) IPR; b) a Small-Scale Mining Permit;

c) izin sementara untuk melakukan pengangkutan dan penjualan;

c) a temporary permit for hauling and sale;

d) IUP Operasi Produksi untuk penjualan;

d) a Production Operation Mining Permit for sale;

e) IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan; dan/atau

e) a Production Operation Mining Permit specifically for hauling and sale; and/or

f) IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian lainnya yang diterbitkan oleh Menteri, gubernur, atau bupati/walikota yang produknya belum memenuhi batasan minimum Pengolahan dan/atau Pemurnian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

f) another holder of a Production Operation Mining Permit specifically for processing and refining/smelting issued by the Minister, the governor, or the regent/mayor, whose products do not yet fulfill the minimum processing and/or refining/ smelting specifications under the laws and regulations.

8. nota kesepahaman dengan pemasok mineral atau batubara yang akan diolah dan/atau dimurnikan sebagaimana dimaksud pada angka 7.

8. a memorandum of understanding with the supplier of minerals or coal for processing and/or refining/smelting as intended by point 7.

(2) Nota kesepahaman sebagaimana dimaksud pada (2) A memorandum of understanding as intended

Page 48: Regulation of MoEMR No. 32 of 2013 Indonesia Mineral and Coal Mining Special Permits

46

ayat (1) huruf a angka 8, huruf b angka 8, huruf c angka 6, dan huruf d angka 8 memuat materi antara lain:

by section (1) point (a) (8), point (b) (8), point (c) (6), and point (d) (8) shall contain the following items, inter alia:

a. jumlah tonase; a. the weight;

b. jenis, kualitas, dan asal komoditas tambang mineral dan batubara yang akan diolah dan/atau dimurnikan;

b. the type, quality, and origin of mineral and coal commodities for processing and/or refining/smelting;

c. jangka waktu nota kesepahaman; dan c. the term of the memorandum of understanding;

d. pembelian komoditas tambang mineral dan batubara berdasarkan harga patokan penjualan mineral dan batubara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

d. the reference of purchase of mineral and coal commodities to the benchmark mineral and coal selling prices under the laws and regulations.

Pasal 36 Article 36

Persyaratan teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 ayat (3) huruf b, meliputi:

The Technical requirements as intended by Article 34 section (3) point (b) shall include:

a. rencana lokasi pembangunan sarana dan prasarana penunjang kegiatan operasi produksi khusus untuk pengolahan dan/ atau pemurnian disertai dengan peta lokasi; dan

a. the planned location of the construction of facilities and infrastructure in support of production operation activities specifically for processing and/or refining/smelting, along with the location map; and

b. memiliki tenaga ahli yang berpengalaman di bidang pertambangan atau tenaga ahli metalurgi paling sedikit 3 (tiga) tahun.

b. employment of experts with a minimum 3 (three) years experience in the field of mining or metallurgy.

Pasal 37 Article 37

Persyaratan lingkungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 ayat (3) huruf c meliputi antara lain pernyataan kesanggupan untuk mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.

The Environmental requirements as intended by Article 34 section (3) point (c) shall include, inter alia, a statement of commitment to comply with the laws and regulations in the field of environmental protection and management.

Pasal 38 Article 38

Persyaratan finansial sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 ayat (3) huruf d meliputi:

The Financial requirements as intended by Article 34 section (3) point (d) shall include:

a. laporan keuangan tahun terakhir yang telah diaudit oleh akuntan publik kecuali untuk perusahaan baru menyampaikan laporan keuangan terakhir;

a. the previous year’s public accountant-audited financial statements; in the case a new company, the previous year’s financial statements;

b. pernyataan kesanggupan untuk mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan harga patokan penjualan mineral dan batubara; dan

b. a statement of commitment to comply with the laws and regulations concerning benchmark mineral and coal selling prices; and

c. referensi bank Pemerintah dan/ atau bank swasta c. a reference from a Government bank and/or a

Page 49: Regulation of MoEMR No. 32 of 2013 Indonesia Mineral and Coal Mining Special Permits

47

nasional. national private bank.

Pasal 39 Article 39

(1) Dalam hal permohonan Izin Prinsip pengolahan dan/atau pemurnian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 sampai dengan Pasal 38 telah lengkap, Menteri, gubernur, atau bupati/ walikota sesuai dengan kewenangannya melakukan pemeriksaan dan evaluasi.

(1) Where an application for a Principle License for processing and/or refining/smelting as intended by Article 34 to Article 38 is complete, the competent Minister, governors, or regents/mayors shall so examine and evaluate.

(2) Gubernur atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya menugaskan dinas teknis provinsi atau dinas teknis kabupaten/kota yang membidangi mineral dan batubara untuk melakukan pemeriksaan dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

(2) The competent governor or regent/mayor shall assign the technical office of the province or the technical office of the district/city in charge of minerals and coal to so examine and evaluate as intended by section (1)

(3) Berdasarkan hasil pemeriksaan dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), Menteri, gubernur, atau bupati/ walikota sesuai dengan kewenangannya memberikan keputusan pemberian atau penolakan permohonan Izin Prinsip pengolahan dan/atau pemurnian.

(3) Upon the result of examination and evaluation as intended by section (1) and section (2), the competent Minister, governors, or regents/mayors shall issue a decision on acceptance or rejection of the application for a Principle License for processing and/or refining/smelting.

(4) Pemberian atau penolakan permohonan Izin Prinsip pengolahan dan/ atau pemurnian sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditetapkan dalam jangka waktu paling lama 14 (empat belas) hari kerja, terhitung sejak tanggal permohonan diterima dengan lengkap dan benar.

(4) Acceptance or rejection of the application for a Principle License for processing and/or refining/smelting as intended by section (3) shall be issued within 14 (fourteen) working days of the date the complete and correct application is received.

(5) Dalam hal permohonan Izin Prinsip pengolahan dan/atau pemurnian ditolak, penolakan tersebut harus disampaikan secara tertulis kepada pemohon Izin Prinsip pengolahan dan/atau pemurnian disertai dengan alasan penolakannya.

(5) Where an application for a Principle License for processing and/or refining/smelting is rejected, such rejection must be notified in writing to the applicant for a Principle License for processing and/or refining/smelting along with the reason for rejection.

Pasal 40 Article 40

(1) Izin Prinsip pengolahan dan/atau pemurnian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39 paling sedikit memuat:

(1) A Principle License for processing and/or refining/smelting as intended by Article 39 shall contain at least:

a. nama Badan Usaha, koperasi, atau perseorangan;

a. the name of the Entity, cooperative, or sole proprietorship;

b. alamat Badan Usaha, koperasi, atau perseorangan;

b. the address of the Entity, cooperative, or sole proprietorship;

c. susunan pengurus Badan Usaha, koperasi, atau perseorangan;

c. the composition of the management of the Entity, cooperative, or sole proprietorship;

d. komposisi saham untuk Badan Usaha atau kepemilikan modal untuk koperasi dan perseorangan;

d. the shareholdings of the Entity or share ownership of the cooperative and sole proprietorship;

Page 50: Regulation of MoEMR No. 32 of 2013 Indonesia Mineral and Coal Mining Special Permits

48

e. nama pemegang saham untuk Badan Usaha; e. the names of the shareholders of the Entity;

f. jenis usaha yang diberikan untuk pengolahan dan/atau pemurnian mineral atau batubara;

f. the type of business provided to process and/or refine/smelt minerals or coal;

g. rencana pasokan komoditas tambang berasal dari impor, provinsi lain, kabupaten/kota lain, dan/atau dalam 1 (satu) kabupaten/kota;

g. the planned supply of mined commodities from import, different provinces, districts/cities, and/or within 1 (one) district/city;

h. jangka waktu Izin Prinsip pengolahan dan/atau pemurnian; dan

h. the period of the Principle License for processing and/or refining/smelting; and

i. hak dan kewajiban pemegang Izin Prinsip pengolahan dan/ atau pemurnian.

i. the rights and obligations of the holder of a Principle License for processing and/or refining/smelting.

(2) Ketentuan mengenai format keputusan pemberian Izin Prinsip pengolahan dan/atau pemurnian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran IV yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

(2) The form of a decision to grant a Principle License for processing and/or refining/smelting as intended by section (1) is provided in Attachment IV, made an inseparable part of this Regulation of the Minister.

Pasal 41 Article 41

(1) Setiap pemegang Izin Prinsip pengolahan dan/ atau pemurnian harus:

(1) Any holder of a Principle License for processing and/or refining/smelting must:

a. melakukan pengurusan izin lokasi untuk pembangunan fasilitas instalasi pengolahan dan/atau pemurnian dan pelabuhan khusus apabila diperlukan;

a. apply for a location permit for construction of processing and/or refining/smelting installation facilities and special ports, where necessary;

b. menyusun dokumen lingkungan hidup sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup;

b. prepare environmental documentation under the laws and regulations in the field of environmental protection and management;

c. menyusun naskah perjanjian kerja sama untuk pengolahan dan/atau pemurnian mineral atau batubara dengan:

c. prepare a draft cooperation agreement on mineral or coal processing and/or refining/ smelting with:

1. pemasok impor komoditas tambang mineral atau batubara untuk diolah dan/atau dimurnikan menjadi bahan baku industri;

1. a supplier of import mineral or coal commodities for processing and/or refining/smelting to be industrial raw materials;

2. pemegang IUP Operasi Produksi; 2. a holder of a Production Operation Mining Permit;

3. pemegang IUPK Operasi Produksi; 3. a holder of a Production Operation Special Mining Permit;

4. pemegang IPR; 4. a holder of a Small-Scale Mining Permit;

5. pemegang izin sementara untuk 5. a holder of a temporary permit for

Page 51: Regulation of MoEMR No. 32 of 2013 Indonesia Mineral and Coal Mining Special Permits

49

melakukan pengangkutan dan penjualan;

hauling and sale;

6. pemegang IUP Operasi Produksi untuk penjualan;

6. a holder of a Production Operation Mining Permit for sale;

7. pemegang IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan; dan/ atau

7. a holder of a Production Operation Mining Permit specifically for hauling and sale; and/or

8. pemegang IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian lainnya yang produknya belum memenuhi batasan minimum pengolahan dan/atau pemurnian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan,

8. another holder of a Production Operation Mining Permit specifically for processing and refining/smelting, whose products do not yet fulfill the minimum processing and/or refining/smelting specifications under the laws and regulations.

yang telah mendapatkan rekomendasi dari Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya.

that has a recommendation from the competent Minister, governors, or regents/mayors.

d. menyusun naskah perjanjian kerja sama Pengolahan dan/atau Pemurnian dengan pembeli dalam negeri dan/atau luar negeri;

d. prepare a draft cooperation agreement on processing and/or refining/smelting with a domestic and/or foreign buyer;

e. menyiapkan rencana konstruksi pembangunan fasilitas instalasi pengolahan dan/atau pemurnian;

e. devise a plan for construction and development of processing and/or refining/smelting installation facilities;

f. mengurus perizinan terkait untuk menunjang pelaksanaan kegiatan;

f. apply for the relevant permits/licenses to facilitate the activities;

g. menyusun studi kelayakan kegiatan operasi produksi khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian; dan

g. prepare feasibility studies on the production operation specifically for processing and/or refining/smelting; and

h. menyusun naskah perjanjian kerja sama dengan pihak-pihak terkait apabila akan memanfaatkan sisa dan/atau produk sampingan hasil pengolahan dan/atau pemurnian untuk bahan baku industri dalam negeri.

h. prepare a draft cooperation agreement with the relevant parties on utilizing residues and/or by-products from processing and/or refining/smelting products to be domestic industrial raw materials.

(2) Setiap pemegang Izin Prinsip pengolahan dan/atau pemurnian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib:

(2) Any holder of a Principle License for processing and/or refining/smelting as intended by section (1) must:

a. menyusun dan menyampaikan RKAB atas pelaksanaan kegiatan selama Izin Prinsip pengolahan dan/atau pemurnian berlaku;

a. prepare and submit a Working Plans and Budget with respect to the implementation of activities during the term of the Principle License for processing and/or refining/smelting;

b. mengutamakan pemanfaatan tenaga kerja, barang, dan jasa lokal; dan

b. give preference for the local workers, goods, and services; and

c. menyampaikan laporan kegiatan yang meliputi laporan triwulan dan tahunan

c. submit an activity report that includes a quarterly report and annual report to the

Page 52: Regulation of MoEMR No. 32 of 2013 Indonesia Mineral and Coal Mining Special Permits

50

kepada Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya.

competent Minister, governors, or regents/mayors.

Pasal 42 Article 42

Izin Prinsip pengolahan dan/atau pemurnian yang telah diberikan kepada perusahaan dilarang dipindahtangankan kepada pihak lain.

A Principle License for processing and/or refining/smelting that is granted to a company is prohibited from being transferred to another party.

Bagian Ketiga Part Three

Jangka Waktu Izin Prinsip Pengolahan dan/atau Pemurnian

Term of Principle Licenses for Processing and/or Refining/Smelting

Pasal 43 Article 43

(1) Izin Prinsip pengolahan dan/atau pemurnian diberikan untuk jangka waktu paling lama 3 (tiga) tahun dan dapat diperpanjang 1 (satu) kali untuk jangka waktu paling lama 1 (satu) tahun.

(1) A Principle License for processing and/or refining/smelting shall be granted for a period of not exceeding 3 (three) years and is extendable 1 (one) time for a period of not exceeding 1 (one) year.

(2) Permohonan perpanjangan Izin Prinsip pengolahan dan/atau pemurnian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diajukan apabila:

(2) An application for extension of a Principle License for processing and/or refining/smelting as intended by section (1) may proceed in case of:

a. belum selesainya pengurusan izin lokasi untuk pembangunan fasilitas instalasi pengolahan dan/atau pemurnian serta pelabuhan khusus apabila diperlukan;

a. any outstanding application for a location permit for construction of processing and/or refining/smelting installation facilities and special ports, where necessary;

b. belum selesainya penyusunan dokumen lingkungan hidup sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup;

b. any ongoing preparation of environmental documentation under the laws and regulations in the field of environmental protection and management;

c. belum selesainya penyusunan dokumen studi kelayakan kegiatan IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian; dan/atau

c. any ongoing preparation of feasibility study documentation for a Production Operation Mining Permit specifically for processing and/or refining/smelting; and/or

d. belum selesainya perizinan yang terkait. d. any outstanding application for the relevant permits/licenses.

(3) Permohonan perpanjangan Izin Prinsip pengolahan dan/atau pemurnian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus diajukan dalam jangka waktu paling lambat 3 (tiga) bulan sebelum Izin Prinsip pengolahan dan/atau pemurnian berakhir.

(3) An application for extension of a Principle License for processing and/or refining/smelting as intended by section (1) must be submitted within 3 (three) months prior to the expiration of the Principle License for processing and/or refining/smelting.

Page 53: Regulation of MoEMR No. 32 of 2013 Indonesia Mineral and Coal Mining Special Permits

51

Bagian Keempat Part Four

Persyaratan dan Tata Cara Permohonan IUP Operasi Produksi Khusus Untuk Pengolahan dan/atau

Pemurnian

Requirements and Procedures for Submission of Applications for Production Operation Mining

Permits Specifically for Processing and/or Refining/Smelting

Pasal 44 Article 44

(1) IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian diberikan kepada Badan Usaha, koperasi, dan perseorangan sebagai peningkatan dari Izin Prinsip pengolahan dan/atau pemurnian.

(1) A Production Operation Mining Permit specifically for processing and/or refining/smelting shall be granted to an Entity, cooperative, and sole proprietorship as upgrade from a Principle License for processing and/or refining/smelting.

(2) Pemegang Izin Prinsip pengolahan dan/atau pemurnian yang telah selesai melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41 dijamin untuk memperoleh IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian sebagai peningkatan dengan mengajukan permohonan IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian kepada Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya.

(2) A holder of a Principle License for processing and/or refining/smelting that has completed his/her obligations as intended by Article 41 shall be assured of a Production Operation Mining Permit specifically for processing and/or refining/smelting as an upgrade by submission of an application for a Production Operation Mining Permit specifically for processing and/or refining/smelting to the competent Minister, governors, or regents/ mayors.

(3) Permohonan IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus memenuhi persyaratan:

(3) An application for a Production Operation Mining Permit specifically for processing and/or refining/smelting as intended by section (2) must fulfill the following requirements:

a. administratif; a. the administrative requirements;

b. teknis; b. the technical requirements;

c. lingkungan; dan c. the environmental requirements; and

d. finansial. d. the financial requirements.

Pasal 45 Article 45

Persyaratan administratif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44 ayat (3) huruf a untuk:

The Administrative requirements as intended by Article 44 section (3) point (a) for:

a. badan usaha, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat (1) huruf a angka 1 sampai dengan angka 7;

a. an entity, shall refer to Article 35 section (1) point (a) (1) to (7);

b. koperasi, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat (1) huruf b angka 1 sampai dengan angka 7;

b. a cooperative, shall refer to Article 35 section (1) point (b) (1) to (7);

c. orang perseorangan, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat (1) huruf c angka 1 sampai dengan angka 5;

c. an individual, shall refer to Article 35 section (1) point (c) (1) to (5);

d. perusahaan firma dan perusahaan komanditer, d. a general partnership and limited partnership,

Page 54: Regulation of MoEMR No. 32 of 2013 Indonesia Mineral and Coal Mining Special Permits

52

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat (1) huruf d angka 1 sampai dengan angka 7.

shall refer to Article 35 section (1) point (d) (1) to (7).

Pasal 46 Article 46

(1) Persyaratan teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44 ayat (3) huruf b, meliputi:

(1) The Technical requirements as intended by Article 44 section (3) point (b) shall include:

a. RKAB; a. the Working Plans and Budget;

b. rencana konstruksi dan pembangunan sarana dan prasarana penunjang kegiatan operasi produksi khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian;

b. the planned construction and development of facilities and infrastructure in support of production operation activities specifically for processing and/or refining/smelting;

c. memiliki tenaga ahli yang berpengalaman di bidang Pertambangan atau tenaga ahli metalurgi paling sedikit 3 (tiga) tahun;

c. engagement of experts with a minimum 3 (three) years experience in the field of mining or metallurgy.

d. dokumen studi kelayakan yang telah disetujui; dan

d. the approved feasibility study documentation; and

e. perjanjian kerja sama dalam rangka Pengolahan dan/atau Pemurnian komoditas tambang mineral atau batubara dengan:

e. a cooperation agreement on mineral or coal processing and/or refining/smelting with:

1. pemasok impor komoditas tambang mineral atau batubara untuk diolah dan/atau dimurnikan menjadi bahan baku industri;

1. a supplier of import mineral or coal commodities for processing and/or refining/smelting to be industrial raw materials;

2. pemegang IUP Operasi Produksi; 2. a holder of a Production Operation Mining Permit;

3. pemegang IUPK Operasi Produksi; 3. a holder of a Production Operation Special Mining Permit;

4. pemegang IPR; 4. a holder of a Small-Scale Mining Permit;

5. pemegang izin sementara untuk melakukan pengangkutan dan penjualan;

5. a holder of a temporary permit for hauling and sale;

6. pemegang IUP Operasi Produksi untuk penjualan;

6. a holder of a Production Operation Mining Permit for sale;

7. pemegang IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan; dan/atau

7. a holder of a Production Operation Mining Permit specifically for hauling and sale; and/or

8. pemegang IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian lainnya yang diterbitkan oleh Menteri, gubernur, atau bupati/walikota yang produknya belum memenuhi batasan minimum Pengolahan dan/ atau Pemurnian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

8. another holder of a Production Operation Mining Permit specifically for processing and refining/smelting issued by the Minister, governors, or regents/mayors, whose products do not yet fulfill the minimum processing and/or refining/smelting specifications under the laws and

Page 55: Regulation of MoEMR No. 32 of 2013 Indonesia Mineral and Coal Mining Special Permits

53

undangan, regulations,

yang telah mendapatkan rekomendasi dari Menteri, gubernur, atau bupati/ walikota sesuai dengan kewenangannya.

that has a recommendation from the competent Minister, governors, or regents/mayors.

f. perjanjian kerja sama jual-beli dengan pembeli dalam negeri dan/atau luar negeri.

f. a sale agreement with a domestic and/or foreign buyer.

(2) Selain persyaratan teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk komoditas tambang yang berasal dari pemegang:

(2) In addition to the technical requirements as intended by section (1), mined commodities from the holder of :

a. IUP Operasi Produksi dan/atau IUPK Operasi Produksi harus dilengkapi:

a. a Production Operation Mining Permit and/or Production Operation Special Mining Permit, must be accompanied by:

1. laporan hasil kegiatan eksplorasi terakhir yang memuat data mengenai sumber daya atau cadangan dari pemegang IUP Operasi Produksi dan/atau IUPK Operasi Produksi;

1. the most recent exploration report that contains data on resources or reserves of the holder of a Production Operation Mining Permit and/or Production Operation Special Mining Permit;

2. rencana produksi per tahun pemegang IUP Operasi Produksi dan/atau IUPK Operasi Produksi sesuai dengan RKAB yang telah disetujui;

2. the annual production plan of the holder of a Production Operation Mining Permit and/or Production Operation Special Mining Permit according to the approved Working Plans and Budget;

3. persetujuan RKAB 2 (dua) tahun terakhir termasuk data rencana dan realisasi produksi dan Penjualan;

3. the approved last 2 (two)-year Working Plans and Budget, including the production and sale plan and realization;

4. fotokopi persetujuan studi kelayakan dan izin lingkungan hidup dengan dilengkapi informasi mengenai cadangan dan rencana produksi jangka panjang sesuai dengan umur tambang yang telah dilegalisir oleh instansi yang berwenang;

4. a photocopy of the approved feasibility studies and environmental permits accompanied by information on the long-term reserves and production plan with the mine age that have been legalized by the competent agency;

5. tanda bukti pelunasan pembayaran iuran tetap selama 5 (lima) tahun terakhir atau sejak diterbitkannya IUP Operasi Produksi dan/atau IUPK Operasi Produksi; dan

5. the proof of payment for dead rents for the past 5 (five) years or as of the issue of the Production Operation Mining Permit and/or Production Operation Special Mining Permit; and

6. tanda bukti pelunasan pembayaran iuran produksi untuk mineral logam dan batubara atau tanda bukti pelunasan pembayaran pajak daerah kabupaten/kota untuk mineral bukan logam dan batuan selama 5 (lima) tahun terakhir atau sejak diterbitkannya IUP Operasi Produksi atau IUPK Operasi

6. the proof of payment for metal mineral and coal production royalties or proof of payment for district/city taxes on nonmetal minerals and rocks for the past 5 (five) years or as of the issue of the Production Operation Mining Permit or Production Operation Special Mining Permit.

Page 56: Regulation of MoEMR No. 32 of 2013 Indonesia Mineral and Coal Mining Special Permits

54

Produksi.

b. IPR harus dilengkapi: b. a Small-Scale Mining Permit, must be accompanied by:

1. kapasitas produksi per tahun; 1. the annual production capacity;

2. tanda bukti pelunasan pembayaran iuran tetap selama 5 (lima) tahun terakhir atau sejak diterbitkannya IPR; dan

2. the proof of payment for dead rents for the past 5 (five) years or as of the issue of the Small-Scale Mining Permit; and

3. tanda bukti pelunasan pembayaran iuran produksi untuk mineral logam dan batubara atau tanda bukti pelunasan pembayaran pajak daerah kabupaten/kota untuk mineral bukan logam atau batuan selama 5 (lima) tahun terakhir atau sejak diterbitkannya IPR.

3. the proof of payment for metal mineral and coal production royalties or proof of payment for district/city taxes on nonmetal minerals and rocks for the past 5 (five) years or as of the issue of the Small-Scale Mining Permit.

c. izin sementara untuk melakukan pengangkutan dan penjualan harus dilengkapi:

c. a temporary license for hauling and sale, must be accompanied by:

1. tanda bukti pelunasan pembayaran iuran tetap sejak diterbitkannya IUP Eksplorasi dan/atau IUPK Eksplorasi; dan

1. the proof of payment for dead rents as of the issue of the Exploration Mining Permit and/or Exploration Special Mining Permit; and

2. tanda bukti pelunasan pembayaran iuran produksi untuk mineral logam dan batubara atau tanda bukti pelunasan pembayaran pajak daerah kabupaten/kota untuk mineral bukan logam dan batuan.

2. the proof of payment for metal mineral and coal production royalties or proof of payment for district/city taxes on nonmetal minerals and rocks.

d. IUP Operasi Produksi untuk penjualan harus dilengkapi tanda bukti pelunasan pembayaran iuran produksi untuk mineral logam dan batubara atau tanda bukti pelunasan pembayaran pajak daerah kabupaten/kota untuk mineral bukan logam dan batuan.

d. a Production Operation Mining Permit for sale must be accompanied by proof of payment for metal mineral and coal production royalties or proof of payment for district/city taxes on nonmetal minerals and rocks.

e. IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan harus dilengkapi data mengenai sumber daya atau cadangan dari pemegang IUP Operasi Produksi dan/atau IUPK Operasi Produksi yang bekerja sama dengan pemegang IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan yang bersangkutan.

e. a Production Operation Mining Permit specifically for hauling and sale must be accompanied by data on resources or reserves of the holder of a Production Operation Mining Permit and/or Production Operation Special Mining Permit in cooperation with the holder of the Production Operation Mining Permit specifically for hauling and sale;

f. IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian lainnya harus dilengkapi:

f. another holder of a Production Operation Mining Permit specifically for processing and/or refining/smelting, must be

Page 57: Regulation of MoEMR No. 32 of 2013 Indonesia Mineral and Coal Mining Special Permits

55

accompanied by:

1. kapasitas produksi per tahun; dan 1. the annual production capacity;

2. tanda bukti pelunasan pembayaran iuran produksi selama 5 (lima) tahun terakhir atau sejak diterbitkannya IUP Operasi Produksi dan/atau IUPK Operasi Produksi untuk mineral ikutan yang dimanfaatkan.

2. the proof of payment for production royalties for the past 5 (five) years or as of the issue of the Production Operation Mining Permit and/or Production Operation Special Mining Permit for utilized associated mineral.

(3) Perjanjian kerja sama dalam rangka pengolahan dan/atau pemurnian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e memuat materi antara lain:

(3) A cooperation agreement on processing and/or refining/smelting as intended by section (1) point (e) shall contain the following items, inter alia:

a. jumlah tonase; a. the weight;

b. jenis, kualitas, dan asal komoditas tambang mineral dan batubara yang akan diolah dan/atau dimurnikan;

b. the type, quality, and origin of mineral and coal commodities for processing and/or refining/smelting;

c. rencana kerja sama berupa: c. a cooperation plan in the form of:

1. kegiatan untuk melakukan proses Pengolahan dan/atau Pemurnian mineral atau batubara; atau

1. processing and/or refining/smelting minerals or coal; or

2. jual beli bijih atau konsentrat mineral atau batubara;

2. sale and purchase of mineral or coal ores or concentrates;

d. jangka waktu perjanjian kerja sama; dan d. the term of the cooperation agreement; and

e. harga pembelian komoditas mineral dan/atau batubara berdasarkan harga patokan Penjualan mineral dan batubara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

e. the reference of purchase of mineral and/or coal commodities to the benchmark mineral and coal selling prices under the laws and regulations.

(4) Perjanjian kerja sama jual-beli sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf f memuat materi antara lain:

(4) A sale agreement as intended by section (1) point (f) shall contain the following items, inter alia:

a. jumlah tonase; a. the weight;

b. jenis dan kualitas mineral atau batubara yang telah diolah dan/atau dimurnikan;

b. the type and quality of the processed and/or refined/smelted minerals or coal;

c. tujuan penjualan; dan c. the objectives of sale; and

d. jangka waktu perjanjian kerja sama. d. the term of the cooperation agreement.

Pasal 47 Article 47

Persyaratan lingkungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44 ayat (3) huruf c meliputi:

The Environmental requirements as intended by Article 44 section (3) point (c) shall include:

a. pernyataan kesanggupan untuk mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan di

a. a statement of commitment to comply with the laws and regulations in the field of

Page 58: Regulation of MoEMR No. 32 of 2013 Indonesia Mineral and Coal Mining Special Permits

56

bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup; dan

environmental protection and management; and

b. persetujuan dan salinan dokumen studi kelayakan yang telah disetujui oleh instansi yang berwenang serta dokumen dan izin lingkungan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.

b. an approval and copy of the feasibility study documentation approved by the competent agency and environmental documentation and permits/licenses under the laws and regulations in the field of environmental protection and management.

Pasal 48 Article 48

Persyaratan finansial sebagaimana dimaksud Pasal 44 ayat (3) huruf d meliputi:

The Financial requirements as intended by Article 44 section (3) point (d) shall include:

a. laporan keuangan tahun terakhir yang telah diaudit oleh akuntan publik kecuali untuk perusahaan baru menyampaikan laporan keuangan terakhir;

a. the previous year’s public accountant-audited financial statements; in the case of a new company, the previous year’s financial statements;

b. pernyataan kesanggupan untuk mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan harga patokan penjualan mineral dan batubara; dan

b. a statement of commitment to comply with the laws and regulations concerning benchmark mineral and coal selling prices; and

c. referensi bank Pemerintah dan/atau bank swasta nasional.

c. a reference from a Government bank and/or a national private bank.

Pasal 49 Article 49

(1) Dalam hal permohonan IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44 sampai dengan Pasal 48 telah lengkap Menteri, gubernur, atau bupati/ walikota sesuai dengan kewenangannya melakukan pemeriksaan dan evaluasi.

(1) Where an application for a Production Operation Mining Permit specifically for processing and/or refining/smelting as intended by Article 44 to Article 48 is complete, the competent Minister, governors, or regents/ mayors shall so examine and evaluate.

(2) Gubernur atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya menugaskan dinas teknis provinsi atau dinas teknis kabupaten/kota yang membidangi mineral dan batubara untuk melakukan pemeriksaan dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

(2) The competent governor or regent/mayor shall assign the technical office of the province or the technical office of the district/city in charge of minerals and coal to so examine and evaluate as intended by section (1).

(3) Berdasarkan hasil pemeriksaan dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya memberikan keputusan pemberian atau penolakan permohonan IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/ atau pemurnian.

(3) Upon the result of examination and evaluation as intended by section (1) and section (2), the competent Minister, governors, or regents/ mayors shall issue a decision on acceptance or rejection of the application for a Production Operation Mining Permit specifically for processing and/or refining/smelting.

(4) Pemberian atau penolakan permohonan IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditetapkan dalam jangka waktu paling lama 14 (empat belas) hari kerja, terhitung sejak

(4) Acceptance or rejection of the application for a Production Operation Mining Permit specifically for processing and/or refining/smelting as intended by section (3) shall be issued within 14 (fourteen) working

Page 59: Regulation of MoEMR No. 32 of 2013 Indonesia Mineral and Coal Mining Special Permits

57

tanggal permohonan diterima dengan lengkap dan benar.

days of the date the complete and correct application is received.

(5) Dalam hal permohonan IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian ditolak, penolakan tersebut harus disampaikan secara tertulis kepada pemohon IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian disertai dengan alasan penolakannya.

(5) Where an application for a Production Operation Mining Permit specifically for processing and/or refining/smelting is rejected, such rejection must be notified in writing to the applicant for a Production Operation Mining Permit specifically for processing and/or refining/smelting along with the reason for rejection.

Pasal 50 Article 50

(1) IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 49 paling sedikit memuat:

(1) A Production Operation Mining Permit specifically for processing and/or refining/ smelting as intended by Article 49 shall contain at least:

a. nama Badan Usaha, koperasi, atau perseorangan;

a. the name of the Entity, cooperative, or sole proprietorship;

b. alamat Badan Usaha, koperasi, atau perseorangan;

b. the address of the Entity, cooperative, or sole proprietorship;

c. susunan pengurus Badan Usaha, koperasi, atau perseorangan;

c. the composition of the management of the Entity, cooperative, or sole proprietorship;

d. komposisi saham untuk Badan Usaha atau kepemilikan modal untuk koperasi dan perseorangan;

d. the shareholdings of the Entity or share ownership of the cooperative and sole proprietorship;

e. nama pemegang saham untuk Badan Usaha; e. the names of the shareholders of the Entity;

f. jenis usaha yang diberikan untuk pengolahan dan/atau pemurnian mineral atau batubara;

f. the type of business provided to process and/or refine/smelt minerals or coal;

g. asal komoditas tambang yang akan diolah dan/atau dimurnikan;

g. the origin of mined commodities for processing and/or refining/smelting;

h. kapasitas produksi; h. the production capacity;

i. jangka waktu IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian; dan

i. the term of the Production Operation Mining Permit specifically for processing and/or refining/smelting; and

J. hak dan kewajiban pemegang IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/ atau pemurnian.

j. the rights and obligations of the holder of a Production Operation Mining Permit specifically for processing and/or refining/smelting.

(2) Ketentuan mengenai format keputusan pemberian IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran V yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

(2) The form of a decision to grant a Production Operation Mining Permit specifically for processing and/or refining/smelting as intended by section (1) is provided in Attachment V, made an inseparable part of this Regulation of the Minister.

Page 60: Regulation of MoEMR No. 32 of 2013 Indonesia Mineral and Coal Mining Special Permits

58

Bagian Kelima Part Five

Jangka Waktu IUP Operasi Produksi Khusus Untuk Pengolahan dan/atau Pemurnian

Term of Production Operation Mining Permits Specifically for Processing and/or Refining/Smelting

Pasal 51 Article 51

(1) IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian diberikan untuk jangka waktu paling lama 20 (dua puluh) tahun termasuk jangka waktu untuk konstruksi selama 2 (dua) tahun dan dapat diperpanjang dalam jangka waktu paling lama 10 (sepuluh) tahun untuk setiap kali perpanjangan.

(1) A Production Operation Mining Permit specifically for processing and/or refining/ smelting shall be granted for a period of not exceeding 20 (twenty) years, including a 2 (two)-year construction and is extendable for a period of not exceeding 10 (ten) years for each extension.

(2) Permohonan perpanjangan IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus diajukan dalam jangka waktu paling cepat 6 (enam) bulan dan paling lambat 2 (dua) bulan sebelum IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian berakhir.

(2) An application for extension of a Production Operation Mining Permit specifically for processing and/or refining/smelting as intended by section (1) must be submitted no earlier than 6 (six) months and within 2 (two) months prior to the expiration of the Production Operation Mining Permit specifically for processing and/or refining/smelting.

Bagian Keenam Part Six

Hak dan Kewajiban Pemegang IUP Operasi Produksi Khusus Untuk Pengolahan dan/atau Pemurnian

Rights and Obligations of Holders of Production Operation Mining Permits Specifically for

Processing and/or Refining/Smelting

Pasal 52 Article 52

(1) Dalam hal pemegang IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian yang diterbitkan oleh Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya akan melakukan Pengolahan dan/atau Pemurnian yang komoditas tambangnya berasal selain dari perusahaan yang telah tercantum dalam IUP Operasi Produksi khusus pengolahan dan/atau pemurnian wajib mengajukan permohonan penyesuaian IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian kepada Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya.

(1) A holder of a Production Operation Mining Permit specifically for processing and/or refining/smelting issued by the competent Minister, governors, or regents/mayors planning to process and/or refine/smelt his/her mined commodities from a company other than that stated in the Production Operation Mining Permits specifically for processing and/or refining/smelting, must submit an application for adjustment of a Production Operation Mining Permit specifically for processing and/or refining/smelting to the competent Minister, governors, or regents/mayors.

(2) Dalam hal pemegang IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian yang diterbitkan oleh Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya akan meningkatkan jumlah kapasitas pengolahan dan/atau pemurniannya, wajib mengajukan permohonan penyesuaian IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian kepada Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya.

(2) A holder of a Production Operation Mining Permit specifically for processing and/or refining/smelting issued by the competent Minister, governors, or regents/mayors planning to increase his/her processing and/or refining/smelting capacity, must submit an application for adjustment of a Production Operation Mining Permit specifically for processing and/or refining/smelting to the competent Minister, governors, or regents/ mayors.

Page 61: Regulation of MoEMR No. 32 of 2013 Indonesia Mineral and Coal Mining Special Permits

59

(3) Permohonan penyesuaian IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan dengan persyaratan sebagai berikut:

(3) An application for adjustment of a Production Operation Mining Permit specifically for processing and/or refining/smelting as intended by section (1) shall be submitted subject to the following requirements:

a. memenuhi persyaratan dan tata cara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat (1) huruf a angka 1 dan angka 7, huruf b angka 1 dan angka 7, huruf c angka 1 dan angka 5, huruf d angka 1 dan angka 7, dan Pasal 46 ayat (1) huruf e dan huruf f, ayat (2), ayat (3), dan ayat (4);

a. fulfilling the requirements and procedures as intended by Article 35 section (1) point (a) (1) and (7) to (9), point (b) (1) and (7), point (c) (1) and (5), point (d) (1) and (7), and Article 46 section (1) point (e) and point (f), section (2), section (3), and section (4);

b. RKAB yang telah direvisi; dan b. the revised Working Plans and Budget; and

c. studi kelayakan yang telah direvisi apabila produksi melebihi kapasitas yang telah disetujui dalam studi kelayakan sebelumnya.

c. the revised feasibility study documentation in case the production has exceeded the approved capacity of the previous feasibility study.

(4) Permohonan penyesuaian IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diajukan dengan persyaratan sebagai berikut:

(4) An application for adjustment of a Production Operation Mining Permit specifically for processing and/or refining/smelting as intended by section (2) shall be submitted subject to the following requirements:

a. memenuhi persyaratan dan tata cara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat (1) huruf a angka 1, huruf b angka 1, huruf c angka 1, huruf d angka 1 dan Pasal 46 ayat (1) huruf e dan huruf f, ayat (2), ayat (3), dan ayat (4);

a. fulfilling the requirements and procedures as intended by Article 35 section (1) point (a) (1), point (b) (1), point (c) (1), point (d) (1) and Article 46 section (1) point (e) and point (f), section (2), section (3), and section (4);

b. alasan peningkatan jumlah kapasitas pengolahan dan/atau pemurnian;

b. the reasons to increase the processing and/or refining/smelting capacity;

c. RKAB yang telah direvisi; dan c. the revised Working Plans and Budget; and

d. studi kelayakan dan dokumen lingkungan hidup yang telah direvisi apabila produksi melebihi kapasitas yang telah disetujui dalam studi kelayakan sebelumnya.

d. the revised feasibility study and environmental documentation in case the production has exceeded the approved capacity of the previous feasibility study.

Pasal 53 Article 53

Pemegang IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian dapat melakukan kegiatan komersial setelah memenuhi laik operasi berdasarkan penilaian komisioning dan mendapatkan persetujuan dari Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya.

A holder of a Production Operation Mining Permit specifically for processing and/or refining/smelting may enter commercial operation upon commissioning assessment and approval from the competent Minister, governors, or regents/mayors.

Pasal 54 Article 54

(1) Pemegang IUP Operasi Produksi khusus (1) A holder of a Production Operation Mining

Page 62: Regulation of MoEMR No. 32 of 2013 Indonesia Mineral and Coal Mining Special Permits

60

pengolahan dan/atau pemurnian wajib: Permit specifically for processing and/or refining/smelting must:

a. menyampaikan RKAB pada tahun berjalan kepada Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya dalam jangka waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah terbitnya IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/ atau pemurnian;

a. submit the current year’s Working Plans and Budget to the competent Minister, governors, or regents/mayors within 14 (fourteen) working days of the issue of the Production Operation Mining Permit specifically for processing and/or refining/smelting;

b. menyampaikan RKAB tahun berikutnya untuk mendapatkan persetujuan bersamaan dengan laporan pelaksanaan RKAB dalam jangka waktu paling lambat 45 (empat puluh lima) hari kalender sebelum berakhirnya tiap tahun takwim kepada Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya;

b. submit the following year’s Working Plans and Budget for approval, along with the Working Plans and Budget progressive report within 45 (forty-five) calendar days prior to the expiration of each calendar year, to the competent Minister, governors, or regents/mayors;

c. menyampaikan laporan kegiatan yang meliputi laporan bulanan, triwulanan, dan tahunan kegiatan operasi produksi khusus untuk pengolahan dan/ atau pemurnian;

c. submit an activity report that includes a monthly report, quarterly report, and annual report on the production operation activities specifically for processing and/or refining/smelting;

d. memenuhi harga patokan penjualan mineral dan batubara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

d. refer to the benchmark mineral and coal selling prices under the laws and regulations;

e. memenuhi batasan minimum pengolahan dan/atau pemurnian mineral atau batubara dalam rangka Penjualan ke luar negeri sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan-undangan;

e. fulfill the minimum specifications to process and/or refine/smelt minerals or coal for sale abroad under the laws and regulations;

f. melakukan pemenuhan kewajiban keuangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

f. fulfill the financial obligations under the laws and regulations;

g. melaksanakan praktek teknik pengolahan dan/atau pemurnian komoditas tambang secara baik dan benar mengacu kepada RKAB yang telah disetujui;

g. properly and appropriately apply the good technical practice for mined commodities processing and/or refining/smelting with reference to the approved Working Plans and Budget;

h. mengutamakan pemenuhan kebutuhan dalam negeri;

h. give preference for the domestic market obligation;

i. membangun fasilitas pengolahan dan/atau pemurnian sesuai dengan standar teknis atau sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

i. build processing and/or refining/smelting facilities according to the technical standard or under the laws and regulations;

j. membantu pengembangan dan pemberdayaan masyarakat pada daerah yang terkena dampak kegiatan;

j. contribute to the public development and empowerment of the regions affected by the impact of activities;

Page 63: Regulation of MoEMR No. 32 of 2013 Indonesia Mineral and Coal Mining Special Permits

61

k. mengutamakan pemanfaatan tenaga kerja, barang, dan jasa lokal;

k. give preference for the local workers, goods, and services;

1. menaati ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang lalu lintas dan angkutan jalan apabila menggunakan fasilitas jalan umum antara lain tingkat kapasitas muatan disesuaikan dengan kelas jalan, kepadatan jalan, dan resiko kecelakaan lalu lintas;

l. abide by the laws and regulations concerning traffic and transportation in using public roads, such as, inter alia, payload within the road class, road density, and traffic accident risks;

m. memaksimalkan penjualan produk ikutan atau produk samping (by product) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

m. maximize the sale of associated products or by-products under the laws and regulations;

n. bertanggungjawab atas keselamatan dan kesehatan kerja dan lingkungan yang ditimbulkan oleh kegiatan usaha pengolahan dan/atau pemurnian;

n. be responsible for the occupational and environmental safety and health resulting from the processing and/or refining/ smelting activities;

o. menerima inspeksi petugas yang ditunjuk oleh Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya setiap saat; dan

o. allow at any time any inspection by officials designated by the competent Minister, governors, or regents/mayors; and

p. menyediakan data dan informasi yang diperlukan oleh Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya setiap saat.

p. make available at any time data and information required by the competent Minister, governors, or regents/mayors.

(2) RKAB dan laporan kegiatan pengolahan dan/atau pemurnian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepada Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya dengan tembusan disampaikan kepada:

(2) The Working Plans and Budget and the processing and/or refining/smelting report as intended by section (1) shall be submitted to the competent Minister, governors, or regents/ mayors, carbon-copied to:

a. Menteri dan gubernur apabila IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian diterbitkan oleh bupati/walikota;

a. the Minister and the governor if the Production Operation Mining Permit specifically for hauling and sale is issued by the regent/mayor;

b. Menteri dan bupati/walikota apabila IUP Operasi Produksi untuk khusus pengolahan dan/atau pemurnian diterbitkan oleh gubernur; atau

b. the Minister and the regent/mayor if the Production Operation Mining Permit specifically for processing and/or refining/smelting is issued by the governor; or

c. gubernur dan bupati/walikota apabila IUP Operasi Produksi untuk khusus pengolahan dan/atau pemurnian diterbitkan oleh Menteri.

c. the governor and the regent/mayor if the Production Operation Mining Permit specifically for processing and/or refining/smelting is issued by the Minister.

(3) Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya melakukan evaluasi terhadap RKAB dan laporan kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam jangka waktu paling lambat 14 (empat belas) hari

(3) The competent Minister, governors, or regents/mayors shall evaluate the Working Plans and Budget and the activity report as intended by section (1) within 14 (fourteen) working days of the receipt of the report.

Page 64: Regulation of MoEMR No. 32 of 2013 Indonesia Mineral and Coal Mining Special Permits

62

kerja sejak diterimanya laporan.

(4) Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya memberikan persetujuan RKAB berdasarkan hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3).

(4) The competent Minister, governors, or regents/mayors shall approve the Working Plans and Budget upon the result of evaluation as intended by section (3).

Pasal 55 Article 55

(1) Setiap pemegang IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian mempunyai hak:

(1) Any holder of a Production Operation Mining Permit specifically for processing and/or refining/smelting shall have the rights to:

a. membeli dan mengangkut komoditas tambang yang akan diolah dan/atau dimurnikan sesuai dengan naskah perjanjian kerja sama yang telah mendapatkan rekomendasi dari Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya;

a. purchase and haul mined commodities for processing and/or refining/smelting under a draft cooperation agreement that has a recommendation from the competent Minister, governors, or regents/mayors;

b. mengangkut dan menjual hasil komoditas tambang yang telah diolah dan/atau dimurnikannya;

b. haul and sell processed and/or refined/smelted mined commodities;

c. membuat perjanjian kerja sama dengan pihak lain dalam pemanfaatan sisa dan/atau produk sampingan hasil Pengolahan dan/atau Pemurnian untuk bahan baku industri dalam negeri;

c. prepare a cooperation agreement with another party on utilizing residues and/or by-products from processing and/or refining/smelting products to be domestic industrial raw materials;

d. melakukan pencampuran produk komoditas tambang untuk memenuhi spesifikasi pembeli;

d. blend the mining products to meet the specifications of the buyers;

[e. ...] [e. ...]

f. mendapatkan perizinan terkait sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan/atau

f. acquire the relevant permits/licenses under the laws and regulations; and/or

g. memanfaatkan fasilitas prasarana pengangkutan dan dermaga atau pelabuhan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

g. use the benefit of transportation infrastructure facilities and jetties or ports under the laws and regulations.

(2) Harga pembelian komoditas tambang mineral atau batubara yang dimuat dalam perjanjian kerja sama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a wajib mengikuti harga patokan penjualan mineral dan batubara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(2) The selling price of mineral or coal commodities stated in the cooperation agreement as intended by Article (1) point (a) must reflect the benchmark mineral and coal selling prices under the laws and regulations.

Pasal 56 Article 56

Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya melakukan fasilitasi, pembinaan, dan pengawasan atas pelaksanaan hak dan kewajiban pemegang IUP Operasi Produksi khusus untuk

The competent Minister, governors, or regents/mayors shall facilitate, guide, and supervise the exercise of the rights and obligations of the holder of the Production Operation Mining Permit

Page 65: Regulation of MoEMR No. 32 of 2013 Indonesia Mineral and Coal Mining Special Permits

63

pengolahan dan/atau pemurnian, serta pengawasan atas asal dan jumlah produk komoditas tambang dan/atau produk pengolahan yang dilakukan pengolahan dan/atau pemurnian.

specifically for processing and/or refining/smelting and supervise the origin and the quantity of the mining products and/or processing products that are processed and/or refined/smelted.

Pasal 57 Article 57

Pemegang IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian dilarang melakukan Pengolahan dan/atau Pemurnian dari hasil penambangan yang bukan berasal dari:

A holder of a Production Operation Mining Permit specifically for processing and/or refining/smelting is prohibited from processing and/or refining/smelting mining products other than from:

a. pemasok impor komoditas tambang mineral atau batubara untuk diolah dan/atau dimurnikan menjadi bahan baku industri;

a. a supplier of import mineral or coal commodities for processing and/or refining/smelting to be industrial raw materials;

b. pemegang IUPK Operasi Produksi; b. a holder of a Production Operation Special Mining Permit;

c. pemegang IUP Operasi Produksi; c. a holder of a Production Operation Mining Permit;

d. pemegang IPR; d. a holder of a Small-Scale Mining Permit;

e. pemegang izin sementara untuk melakukan pengangkutan dan penjualan;

e. a holder of a temporary permit for hauling and sale;

f. pemegang IUP Operasi Produksi untuk penjualan;

f. a holder of a Production Operation Mining Permit for sale;

g. pemegang IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan; dan/atau

g. a holder of a Production Operation Mining Permit specifically for hauling and sale; and/or

h. pemegang IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian lainnya yang diterbitkan oleh Menteri, gubernur, atau bupati/walikota yang produknya belum memenuhi batasan minimum pengolahan dan/atau pemurnian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan,

h. another holder of a Production Operation Mining Permit specifically for processing and refining/smelting issued by the Minister, governors, or regents/mayors, whose products do not yet fulfill the minimum processing and/or refining/smelting specifications under the laws and regulations,

yang telah teregistrasi pada Direktorat Jenderal dan memiliki sertifikat clear and clean.

that is registered with the Directorate General and issued with clear and clean certificate.

Pasal 58 Article 58

(1) Pemegang IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian dilarang memindahtangankan IUP-nya kepada pihak lain.

(1) A holder of a Production Operation Mining Permit specifically for processing and/or refining/smelting is prohibited from transferring his/her Mining Permit to another party.

(2) Pengalihan saham pemegang IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian hanya dapat dilakukan setelah mendapatkan persetujuan Menteri, gubernur, atau bupati/ walikota sesuai dengan kewenangannya.

(2) Any transfer of shares of the holder of a Production Operation Mining Permit for processing and/or refining/smelting may be made upon approval of the competent Minister, governors, or regents/ mayors.

Page 66: Regulation of MoEMR No. 32 of 2013 Indonesia Mineral and Coal Mining Special Permits

64

Bagian Ketujuh Part Seven

Perpanjangan IUP Operasi Produksi Khusus Untuk Pengolahan dan/atau Pemurnian

Extension of Production Operation Mining Permits Specifically for Processing and/or Refining/Smelting

Pasal 59 Article 59

(1) Permohonan perpanjangan IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 51 diajukan kepada Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya.

(1) An application for extension of a Production Operation Mining Permit specifically for processing and/or refining/smelting as intended by Article 51 shall be submitted to the competent Minister, governors, or regents/mayors.

(2) Permohonan perpanjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dilampiri dengan:

(2) An application for extension as intended by section (1) must enclose:

a. realisasi RKAB selama 2 (dua) tahun terakhir;

a. the last 2 (two)-year Working Plans and Budget realization,

b. laporan kegiatan pengolahan dan/atau pemurnian selama 2 (dua) tahun terakhir;

b. the last 2 (two)-year processing and/or refining/smelting report;

c. perjanjian kerja sama dengan: c. a cooperation agreement with:

1. pemasok impor komoditas tambang mineral atau batubara untuk diolah dan/atau dimurnikan menjadi bahan baku industri;

1. a supplier of import mineral and coal commodities for processing and/or refining/smelting to be industrial raw materials;

2. pemegang IUP Operasi Produksi; 2. a holder of a Production Operation Mining Permit;

3. pemegang IUPK Operasi Produksi; 3. a holder of a Production Operation Special Mining Permit;

4. pemegang IPR; 4. a holder of a Small-Scale Mining Permit;

5. pemegang izin sementara untuk melakukan pengangkutan dan penjualan;

5. a holder of a temporary permit for hauling and sale;

6. pemegang IUP Operasi Produksi untuk penjualan;

6. a holder of a Production Operation Mining Permit for sale;

7. pemegang IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan; dan/atau

7. a Production Operation Mining Permit specifically for hauling and sale; and/or

8. pemegang IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian lainnya yang diterbitkan oleh Menteri, gubernur, atau bupati/walikota yang produknya belum memenuhi batasan minimum Pengolahan dan/ atau Pemurnian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

8. another holder of a Production Operation Mining Permit specifically for processing and refining/smelting issued by the Minister, governors, or regents/mayors, whose products do not fulfill the minimum processing and/or refining/smelting specifications under the laws and

Page 67: Regulation of MoEMR No. 32 of 2013 Indonesia Mineral and Coal Mining Special Permits

65

undangan, regulations,

yang telah mendapatkan rekomendasi dari Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya.

that has a recommendation from the competent Minister, governors, or regents/mayors.

d. salinan IUP Operasi Produksi, IUPK Operasi Produksi, IPR, izin sementara untuk melakukan pengangkutan dan penjualan, IUP Operasi Produksi untuk penjualan, IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan, dan/atau IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian lainnya yang telah teregistrasi pada Direktorat Jenderal dan memiliki sertifikat clear and clean;

d. a copy of the Production Operation Mining Permit, Production Operation Special Mining Permit, Small-Scale Mining Permit, temporary permit for hauling and sale, Production Operation Mining Permit for sale, Production Operation Mining Permit specifically for hauling and sale, and/or other Production Operation Mining Permit specifically for processing and/or refining/smelting that is registered with the Directorate General and issued with a clear and clean certificate;

e. perjanjian kerja sama dengan pembeli dalam negeri dan/atau luar negeri;

e. a cooperation agreement with a domestic and/or foreign buyer.

f. persyaratan teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46; dan

f. the technical requirements as intended by Article 46; and

g. laporan keuangan selama 2 (dua) tahun terakhir yang sudah diaudit oleh akuntan publik.

g. the last 2 (two)-year public accountant-audited financial statements.

(3) Laporan kegiatan pengolahan dan/atau pemurnian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b paling sedikit memuat:

(3) The processing and/or refining/smelting report as intended by section (2) point (b) shall contain at least:

a. arus pengolahan dan/atau pemurnian dari pemasok (supplier) hingga pengguna akhir (end users); dan

a. the flow of the processing and/or refining/smelting from a supplier to an end user; and

b. invoice pembelian dan invoice Penjualan mineral atau batubara.

b. the mineral or coal purchase invoice and sales invoice.

(4) Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya melakukan evaluasi terhadap permohonan perpanjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan kinerja perusahaan selama memegang IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian.

(4) The competent Minister, governors, or regents/mayors shall evaluate the application for extension as intended by section (1) and the performance of the company during the term of the Production Operation Mining Permit specifically for processing and/or refining/ smelting.

(5) Pemberian atau penolakan permohonan perpanjangan IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dalam jangka waktu paling lama 14 (empat belas) hari kerja, terhitung sejak tanggal permohonan diterima dengan lengkap dan benar.

(5) Acceptance or rejection of the application for extension of the Production Operation Mining Permit specifically for processing and/or refining/smelting as intended by section (1) shall be issued within 14 (fourteen) working days of the date the complete and correct application is received.

(6) Dalam hal permohonan perpanjangan IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan

(6) Where an application for extension of the Production Operation Mining Permit

Page 68: Regulation of MoEMR No. 32 of 2013 Indonesia Mineral and Coal Mining Special Permits

66

dan/atau pemurnian ditolak, Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya menyampaikan pemberitahuan kepada pemohon perpanjangan IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian disertai alasan penolakannya.

specifically for processing and/or refining/smelting is rejected, the competent Minister, governors, or regents/mayors shall notify the applicant for extension of the Production Operation Mining Permit specifically for processing and/or refining/ smelting along with the reason for rejection.

BAB VI CHAPTER VI

SANKSI ADMINISTRATIF ADMINISTRATIVE SANCTIONS

Pasal 60 Article 60

(1) Pemegang izin sementara untuk melakukan pengangkutan dan penjualan yang melakukan pelanggaran ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf a, huruf b, atau huruf c, atau ayat (3) dikenai sanksi administratif.

(1) A holder of a temporary license for hauling and sale in violation of Article 6 section (1) point (a), point (b), or point (c), or section (3) shall be imposed administrative sanctions.

(2) Pemegang IUP Operasi Produksi untuk penjualan yang melakukan pelanggaran ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (1) huruf a, huruf b, atau huruf c, atau ayat (3) dikenai sanksi administratif.

(2) A holder of a Production Operation Mining Permit for sale in violation of Article 12 section (1) point (a), point (b), or point (c), or section (3) shall be imposed administrative sanctions.

(3) Pemegang IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan yang melakukan pelanggaran ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 ayat (1) atau ayat (2), Pasal 24 ayat (1), ayat (2), atau ayat (3), Pasal 26 ayat (1) atau ayat (2), Pasal 27 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf c, huruf d, huruf e, huruf f, huruf g, huruf h, huruf i, huruf j, huruf k, huruf 1, huruf m, atau huruf n, atau ayat (2), Pasal 28, atau Pasal 29 ayat (1) atau ayat (2) dikenai sanksi administratif.

(3) A holder of a Production Operation Mining Permit specifically for hauling and sale in violation of Article 22 section (1) or section (2), Article 24 section (1), section (2), or section (3), Article 26 section (1) or section (2), Article 27 section (1) point (a), point (b), point (c), point (d), point (e), point (f), point (g), point (h), point (i), point (j), point (k), point (1), point (m), or point (n), or section (2), Article 28, or Article 29 section (1) or section (2) shall be imposed administrative sanctions.

(4) Pemegang Izin Prinsip pengolahan dan/atau pemurnian yang melakukan pelanggaran ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41 ayat (2) atau Pasal 42 dikenai sanksi administratif.

(4) A holder of a Principle License for processing and/or refining/smelting in violation of Article 41 section (2) or Article 42 shall be imposed administrative sanctions.

(5) Pemegang IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian yang melakukan pelanggaran ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52 ayat (1) atau ayat (2), Pasal 53, Pasal 54 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf c, huruf d, huruf e, huruf f, huruf g, huruf h, huruf huruf j, huruf k, huruf 1, huruf m, huruf n, huruf o, atau huruf p, atau ayat (2), Pasal 55 ayat (2), Pasal 57, Pasal 58 ayat (1) atau ayat (2) dikenai sanksi administratif.

(5) A holder of a Production Operation Mining Permit specifically for processing and/or refining/smelting in violation of Article 52 section (1) or section (2), Article 53, Article 54 section (1) point (a), point (b), point (c), point (d), point (e), point (f), point (g), point (h), point (i), point (j), point (k), point (l), point (m), point (n), point (o), or point (p), or section (2), Article 55 section (2), Article 57, Article 58 section (1) or section (2) shall be imposed administrative sanctions.

Page 69: Regulation of MoEMR No. 32 of 2013 Indonesia Mineral and Coal Mining Special Permits

67

Pasal 61 Article 61

(1) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 60 berupa:

(1) Administrative sanctions as intended by Article 60 shall be in the form of:

a. peringatan tertulis; a. written warnings;

b. penghentian sementara kegiatan; atau b. suspension of the activities; or

c. pencabutan izin sementara untuk melakukan pengangkutan dan penjualan, IUP Operasi Produksi untuk penjualan, IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan, Izin Prinsip pengolahan dan/atau pemurnian, atau IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian.

c. revocation of the temporary license for hauling and sale, Production Operation Mining Permit for sale, Production Operation Mining Permit specifically for hauling and sale, Principle License for processing and/or refining/smelting, or Production Operation Mining Permit specifically for processing and/or refining/smelting.

(2) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan oleh Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya.

(2) Administrative sanctions as intended by section (1) shall be imposed by the competent Minister, governors, or regents/mayors.

Pasal 62 Article 62

Peringatan tertulis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 61 ayat (1) huruf a diberikan paling banyak 3 (tiga) kali, dengan jangka waktu peringatan masing-masing paling lama 1 (satu) bulan.

Written warnings as intended by Article 61 section (1) point (a) shall be given not exceeding 3 (three) times and not more frequently than once in any period of 1 (one) month.

Pasal 63 Article 63

(1) Dalam hal pemegang izin sementara untuk melakukan pengangkutan dan penjualan, IUP Operasi Produksi untuk penjualan, IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan, Izin Prinsip pengolahan dan/atau pemurnian, atau IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian yang mendapat sanksi peringatan tertulis setelah berakhir jangka waktu peringatan tertulis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62 belum melaksanakan kewajibannya, dikenakan sanksi administrasi berupa penghentian sementara kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 61 ayat (1) huruf b.

(1) A holder of a temporary license for hauling and sale, Production Operation Mining Permit for sale, Production Operation Mining Permit specifically for hauling and sale, Principle License for processing and/or refining/smelting, or Production Operation Mining Permit specifically for processing and/or refining/ smelting that is issued written warnings and upon the expiration of the written warnings as intended by Article 62 fails to fulfill his/her obligations shall be imposed an administrative sanction in the form of suspension of activities as intended by Article 61 section (1) point (b).

(2) Sanksi administrasi berupa penghentian kegiatan sementara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenakan dalam jangka waktu paling lama 2 (dua) bulan.

(2) An administrative sanction in the form of suspension of activities as intended by Article section (1) shall be imposed for a period of not exceeding 2 (two) months.

Pasal 64 Article 64

Sanksi administratif berupa pencabutan izin sementara untuk melakukan pengangkutan dan penjualan, IUP Operasi Produksi untuk penjualan, IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan,

An administrative sanction in the form of revocation of the a temporary license for hauling and sale, Production Operation Mining Permit for sale, Production Operation Mining Permit specifically for

Page 70: Regulation of MoEMR No. 32 of 2013 Indonesia Mineral and Coal Mining Special Permits

68

Izin Prinsip pengolahan dan/atau pemurnian, atau IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 61 ayat (1) huruf c, dikenakan kepada pemegang izin sementara untuk melakukan pengangkutan dan penjualan, IUP Operasi Produksi untuk penjualan, IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan, Izin Prinsip pengolahan dan/atau pemurnian, atau IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian yang tidak melaksanakan kewajibannya sampai dengan berakhirnya jangka waktu pengenaan sanksi penghentian sementara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 63 ayat (2).

hauling and sale, Principle License for processing and/or refining/smelting, or Production Operation Mining Permit specifically for processing and/or refining/smelting as intended by Article 61 section (1) point (c) shall be imposed on the holder of a temporary license for hauling and sale, Production Operation Mining Permit for sale, Production Operation Mining Permit specifically for hauling and sale, Principle License for processing and/or refining/smelting, or Production Operation Mining Permit specifically for processing and/or refining/ smelting that fails to perform his/her obligations until the expiration of the imposition of sanction of suspension as intended by Article 63 section (2).

BAB VII CHAPTER VII

KETENTUAN PERALIHAN TRANSITIONAL PROVISIONS

Pasal 65 Article 65

Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku: Upon this Regulation of the Minister coming into effect:

a. izin khusus di bidang pertambangan mineral dan batubara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 yang telah diterbitkan sebelum berlakunya Peraturan Menteri ini tetap berlaku sampai jangka waktunya berakhir dan wajib disesuaikan dalam jangka waktu paling lambat 2 (dua) tahun sejak berlakunya Peraturan Menteri ini.

a. special permits in the field of mineral and coal mining as intended by Article 2 that have been issued prior to this Regulation of the Minister coming into effect shall remain in effect until their expiration and must be subject to adjustment within 2 (two) years upon this Regulation of the Minister coming into effect.

b. pemegang Kontrak Karya dan PKP2B yang telah melakukan perjanjian kerja sama Pengangkutan dan Penjualan serta Pengolahan dan/atau Pemurnian dengan pemegang IUP Operasi Produksi khusus pengangkutan dan penjualan serta IUP Operasi Produksi khusus pengolahan dan/atau pemurnian sebelum berlakunya Peraturan Menteri ini tetap berlaku sampai jangka waktunya berakhir dan wajib disesuaikan dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri ini dalam jangka waktu paling lambat 2 (dua) tahun sejak berlakunya Peraturan Menteri ini.

b. a holder of a Contract of Work and a holder of Coal Contract of Work that have entered into a cooperation agreement on hauling and sale and processing and/or refining/smelting with a holder of a Production Operation Mining Permit specifically for hauling and sale and a holder of a Production Operation Mining Permit specifically for processing and/or refining/smelting prior to this Regulation of the Minister coming into effect shall have their contracts/agreements remain in effect until their expiration and must be subject to adjustment to the provisions of this Regulation of the Minister within 2 (two) years upon this Regulation of the Minister coming into effect.

c. pemegang Kontrak Karya dan PKP2B yang akan melakukan perjanjian kerja sama Pengangkutan dan Penjualan serta Pengolahan dan/atau Pemurnian dengan pemegang IUP Operasi Produksi khusus pengangkutan dan penjualan serta IUP Operasi Produksi khusus pengolahan dan/atau pemurnian wajib mengikuti ketentuan dalam Peraturan Menteri ini.

c. a holder of a Contract of Work and a holder of Coal Contract of Work to enter into a cooperation agreement on hauling and sale and processing and/or refining/smelting with a holder of a Production Operation Mining Permit specifically for hauling and sale and a holder of a Production Operation Mining Permit specifically for processing and/or refining/smelting must refer to the provisions of

Page 71: Regulation of MoEMR No. 32 of 2013 Indonesia Mineral and Coal Mining Special Permits

69

Translated by: Wishnu Basuki [email protected]

this Regulation of the Minister.

d. terhadap permohonan izin khusus di bidang pertambangan mineral dan batubara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 yang telah diterima sebelum berlakunya Peraturan Menteri ini wajib diproses sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri ini.

d. applications for special permits in the field of mineral and coal mining as intended by Article 2 that have been received prior to this Regulation of the Minister coming into effect must be processed under the provisions of this Regulation of the Minister.

BAB VIII CHAPTER VIII

KETENTUAN PENUTUP CONCLUDING PROVISIONS

Pasal 66 Article 66

Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

This Regulation of the Minister shall come into effect from the date of its promulgation.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

In order that every person may know of it, the promulgation of this Regulation of the Minister is ordered by placement in the Official Gazette of the Republic of Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 19 November 2013 MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA,

ttd. JERO WACIK

Issued in Jakarta on November 19, 2013 MINISTER OF ENERGY AND MINERAL RESOURCES OF THE REPUBLIC OF

INDONESIA, sgd.

JERO WACIK

Diundangkan di Jakarta pada tanggal 19 November 2013 MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

REPUBLIK INDONESIA, ttd.

AMIR SYAMSUDIN

Promulgated in Jakarta on November 19, 2013 MINISTER OF LAW AND HUMAN RIGHTS

OF THE REPUBLIC OF INDONESIA, sgd.

AMIR SYAMSUDIN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2013 NOMOR 1366

OFFICIAL GAZETTE OF THE REPUBLIC OF INDONESIA NUMBER 1366 OF 2013