Upload
buinhan
View
219
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
REFORMA AGRARIA & HGUteman seiring kah?
International Conference in Regulatory Refom on Indonesian Land Laws for Peoples Welfare
Badan Pertanahan Nasional RIFakultas Hukum Universitas Indonesia
11 Desember 2012
Satyawan Sunito & Baba BarusDevisi Kajian Agraria/PSP3 - IPB
PIAGAM PETANI(World Conference on
Agrarian Reform & Rural Development, 1979)
“Perubahan prikehidupan dan kegiatan pedesaan dalam semua segi, ekonomi, sosial, budaya, kelembagaan, lingkungan dan kemanusiaan” Harus dicapai melalui: Pembatasan maksimal atas milik per-
orangan Peneguhan kekuatan dasar ekonomi
petani kecil Pengorganisasian perkumpulan petani Inovasi dan teknologi
KPM 321 Dep.SKPM/FEMA/IPB - 2011/2012 3
REFORMA AGRARIA DIDEFINISIKANKrishna B. Ghimire (ed.) (2001), Land Reform & Peasant Livelihoods. The Social Dynamics of Rural Poverty & Agrarian Reform in Developing Countries. ITDG Publishing, London, UK.
Reforma Agraria: suatu perubahan struktur agraria yang besar, berdampak pada peningkatan akses petani miskin pada tanah sertakepastian tenurian bagi mereka yang mengerjakan tanah. Termasukdidalamnya akses pada input pertanian, pasar, jasa-jasa dan dukungan lain yang dibutuhkan (petani)
Reforma Agraria menciptakan kondisi bagipeningkatan keamanan pangan, pendapatan dan kesejahteraan keluargadari kelompok-kelompok masyarakat desa yang termarjinalisasi, termasukperempuan dan masyarakat adat. Legalisasi dan perlindungan hak-hak tanah ikut memperkuat pertanianlokal dan keragaman budaya
SEBERAPA JAUH TERDAPAT KESELARASAN ANTARA KONSEP REFORMA AGRARIADENGANPERUNDANGAN DAN PRAKTEK PERUNDANGAN TERUTAMA PRIHAL HGU??
UUD 1945 pasal 33 ayat (3) mengatursehingga tanah mutlak menjadi salah satu unsurdalam mencapai sebesarnya kemakmuran rakyat.
Hak Guna Usaha UUPA No.5/1960 hak untukmengusahakan tanah yang dikuasai langsung olehNegara, dalam jangka waktu sebagaimana tersebutdalam pasal 29, guna perusahaan pertanian, perikanan, atau peternakan.
Konsentrasi Penguasaan Tanah Suatu penelitian menyatakan bahwa 0,2 % dari penduduk negeri ini, kurang lebih 460 ribu orang, menguasai 56% aset nasional. Tidakkurang dari 62-87% dalam bentuk tanah. Joyo Winoto MajalahBhumi Bhakti “Mengelola Pertanahan untuk Kemakmuran Rakyat” Edisi 10 Tahun 2011 halaman 24
DUNIA INDUSTRI PERTAMBANGAN
PEMERINTAH
PENINGKATANKESEJAHTERAAN
RAKYAT
ROYALTY
PAJAK PENGH. BADAN
PNBP
PERDA , DLL
TENAGA KERJALANGSUNG
LOCALEXPENSES
EXPENDITURES
SUPPORTINGMANPOWERAND FACILITIES
MASYARAKATMANDIRI
PERTUMBUHAN EKONOMILINGKAR TAMBANG
MEMBAYAR SEMUA KEWAJIBAN
-PPH BADAN-PAJAK PENGHASILAN-PPN-PUNGUTAN2 LAIN-KE PEMERINTAH-PEMDA
MASYARAKATPERTAMBANGAN
CORPORASI
MASYARAKAT LUAS
PROGRAMPEMBERDAYAANMASYARAKAT
Direktorat Pembinaan Pengusahaan Mineral Dan Batubara/Direktorat Jenderal Mineral, Batubara Dan Panas Bumi/Departemen Energi Dan Sumberdaya Mineral/2008
ASUMSI BAHWA INVESTASI MA/MDN = EFISIEN & PRODUKTIF
&OTOMATIS
MENYEJAHTERAKAN
ASUMSI – SDA PENDUDUK
DAPAT DIGANTI DNG LAP. KERJA
HGU dan Luas Maximum
UUPA jo PP No. 40 Tahun 1996 ten tang HGU, HGB dan Hak Pakai atas Tanah merupakan peraturan dasar yang mengatur mengenai HGU
menegaskan bahwa luas maksimum tanah yang dapat diberikan HGU kepada perorangan adalah 25 ha
sedangkan PP No. 40 Tahun 1996 menegaskan bahwa untuk Badan Hukum luas maksimum pemberian HGU ditetapkan oleh menteri dengan memerhatikan: pertimbangan dari pejabat yang berwenang di bidang usaha yang bersangkutan, dengan mengingat luas yang diperlukan untuk usaha tersebut.
BATAS MAXIMUM PENGGUNAAN AREAL PERKEBUNAN OLEH 1 (SATU) PERUSAHAAN PERKEBUNAN UUNo. 18 Th 2004 tentang Perkebunan / Permentan No. 26 Tahun 2007 tentan Pedoman Perijinan Usaha Perkebunan.
1. Kelapa 25.000 ha2. Kelapa Sawi 100.000 ha3. Karet 25.000 ha4. Kopi 5.000 ha5. Kakao 5.000 ha6. Teh 10.000 ha7. Jambu Mete 5.000 ha8. Tebu 150.000 ha9. Lada 1.000 ha10. Cengkeh 1.000 ha11 Jarak pagar 50.000 ha12. Kapas 25.000 ha13. Tembakau 5.000 ha
8
Untuk Provinsi Papua batas luasannya 2 kali
HGU Maksimum/PKA/PSP3-IPB & LitBang BPN/2012
Izin Lokasi yang diatur melalui KePres No. 97/1993 Mengenai Tata Cara Penanaman Modal. Nur Fauzi Rachman (2012) land Reform Dari Masa Ke Masa, hal 69-70.
Izin Lokasi diberikan untuk menyederhanakan proseduruntuk investasi modal asing & domestik: Instrumen pengambilalihan tanah sebelum hak-hak
tanah yang lebih permanen diberikan oleh BPN;
Izin untuk menggunakan tanah yang cocok untuk perencanaan ruang dengan detail yang sudah ada;
Izin untuk memindah hak-hak tanah yang melekat dengan tanah yang sudah ada dan tercakup dalam izin (Badan Pertanahan Nasional 1998:156)
9HGU Maksimum/PKA/PSP3-IPB & LitBang BPN/2012
FASILITASI PENGADAAN TANAH IZIN LOKASI
Ijin Lokasi HGU(9 wewenang
Pemda)(BPN)
Kanwil > 200 HaKantah < 200 Ha
Pertimbangan TeknisPertanahan /KANTAH
PertimbanganPenatagunaan Tanah
HGU
Badan Perijinan Terpadu Satu Pintubervariasi di tiap daerah namun misinya samamengawal ijin lokasi Panitia B
IUP(Dinas
Perkebunan)
Terbit SK danSertipikat HGU
10HGU Maksimum/PKA/PSP3-IPB & LitBang BPN/2012
TIDAK ADA SDM
HGU PERPANJANGAN & PEMBARUANMengabdi pada keberlanjutan pemegang HGU
Perpanjangan HGU : 2 thn sblm hak berakhir
HGU berakhir
PerpanjanganHGU berakhir
PEMBARUAN HGU: 2 thsblm brakhir(NO.HAK BARU)
PerpanjanganHGU
(No.Hak Baru) KAPAN BERAKHIR
???
??
PemberianHGU
35 th 25 th 35 th
Secara teoretis HGU suatu perusahaan tidak perlu berakhir
H A K - K E P E R D A T A A N11HGU Maksimum/PKA/PSP3-IPB & LitBang
BPN/2012
Peroses menuju HGU: Sejarah Perundangan
PP. 40/1996 Permentan26/2007
UU. 18/2004
UUPA 1960 PP. 38/2007PMNA/Perka.BPN 2/1999
Perka.BPN 2/2011
HGUIjin Lokasi Perkebunan IUP
9 wewenanga.l. Ijin Lokasi
kab/kota
PP 13/2010
PNBP BPN
PertimbanganTeknis
Ijin lokasi perlu pertimbangan teknis: maka 4 tahun ijin lokasi hadir tanpa
pertimbangan teknis
Keppres 34/2003Kebijakan Nas.
PertanahanUU. 32/2004Otda Revisi
PMN/Perka.BPN No.3/1992PMNA/Perka.BPN No.2/1993
Ijin lokasi
Wewenang daerah
UU. 22/1999Otda
PACTO ijin lokasi utk kepentingan kapital memperoleh tanah
Wewenang pusat Wewenang daerah
12HGU Maksimum/PKA/PSP3-IPB & LitBang BPN/2012
PENGADAAN TANAH DALAM RANGKA IZIN-LOKASIExpantion through disposition
PENGUASAAN & PEMANFAATAN TANAH
OLEH PETANIDI DEFINISIKAN SEB.
“TANAH NEGARA TIDAK BEBAS”
DLM RANGKA IZIN-LOKASI
INVESTOR MEMINDAH HAK TANAH YANG
MELEKAT PADA TANAH YG DIMOHONKAN
BPN MEMFASILITASI KEBUTUHAN LEGALISASI
TRANSFER TANAH & STATUS TANAH PADA INVESTOR
IZIN-LOKASI HGU
HGU BERKELANJUTANHGU BERAKHIR
TANAH “KEMBALI “ KE NEGARA
EXPANSI PERKEBUNAN BESAR = EXPANSI TANAH NEGARA
=
TANAH PENDUDUK & POTENSIAL UNTUK
PENDUDUK BERKURANG
13HGU Maksimum/PKA/PSP3-IPB & LitBang BPN/2012
Tipologi status penguasa tanah besar sebagai konsekwensi dariproses Izin Lokasi yg sarat kepentingan dan kelemahan instansi pemerintah
TIPOLOGI STATUS
1 IL, IUP, HGU dan Kebun2 IL, IUP, dan Kebun3 IL, Kebun (bahkan industri pengolahan sawit)4 IL dan tanah5 hanya kebun (> 25 hektar) tanpa HGU6 hanya HGU (tanpa kebun)
* 2, 3, 4 idealnya harus ber-HGU 5 harus jadi BU dan mengajukan HGU6 tidak boleh ada
TIDAK ADA YANG MELAKUKAN KONTROL TEGAS!
14HGU Maksimum/PKA/PSP3-IPB & LitBang BPN/2012
Tipologi HGU di Langkat, Delisedang dan Sergai, Sumut
HGUtanpakebunDi KwsLindng
Kebun tanpa IL ?Kebun tanpa IUP ?Kebun tanpa HGU ? 15HGU Maksimum/PKA/PSP3-IPB & LitBang
BPN/2012
Data sebelum dikurangi kebun aktualKETERSEDIAAN LAHAN LUAS (ha) %Luas
tersedia 145,792 23 tidak tersedia 476,900 77
TOTAL 622,692 100
LangkatDeliserdang
KETERSEDIAAN LAHAN LUAS (ha) %LUAStersedia 109,627 33 tidak tersedia 221,730 67
TOTAL 331,356 100
Daerah yang dapat dikembangkan(ke masyarakat atau perusahaan)
Luasan kecil –setelah dikurangikebun aktual
Jika diterapkan formula maka lahan untukperusahaan sdh terbatas
16HGU Maksimum/PKA/PSP3-IPB & LitBang BPN/2012
Hamlet Penyabungan, Kec. Merlung, Kab. Tanjung Barat / Jambi. The hamlet is enclosed by palm oil plantations PT. IIS, PT. DAS, PT. K. The local dry land agriculture has been taken in by the concession area of PT.DAS. Source: CIFOR/Noor, R and R. Rofiq, 2004. Internat. Seminar & Planning Workshop
CRC/IPB/Feb.2011Satyawan Sunito 17