Referat Horseshoe Kidney

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Ginjal Tapal Kuda

Citation preview

Horseshoe Kidney

Horseshoe KidneyReferat Bedah

PenyusunLuvita Peilouw (07120080086)

Pembimbing

dr. Lutfi Bagus, SpBU

DAFTAR ISI

Kata Pengantar...BAB IPendahuluan.......BAB II2.1 Anatomi ginjal.2.2 Fisiologi ginjal.BAB III3.1 Defenisi3.2 Etiologi.3.3 Epidemiologi3.4 Patofisiologi.3.5 Manifestasi klinis.3.6 Pemeriksaan penunjang3.7 Penatalaksanaan3.7.1 Medikasi....3.7.2 Pembedahan..3.8 Hasil dan Prognosis..BAB VIIKesimpulan.Daftar Pustaka.

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan referat Horseshoe Kidney sebagai salah satu tugas dalam Kepaniteraan klinik Bedah di RS Bhayangkara Tk.1 Raden Said Sukanto.Kami juga ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dr. Lutfi Bagus, Sp.BU, atas waktu dan bimbingan yang telah diberikan kepada penyusun. Namun kami menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam referat ini. Oleh karena itu penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila terdapat kekeliruan, baik dalam penulisan maupun isi dari referat ini. Masukan dan kritik sangat kami harapkan, demi perbaikan di kemudian hari. Akhir kata semoga referat ini membantu berbagai pihak yang turut membaca untuk memahami mengenai refrat yang kami buat ini .

Jakarta, 8 oktober 2012

Penyusun

BAB IPENDAHULUAN

Ginjal tapal kuda terjadi sekitar 1 per 500 kelahiran hidup dan tampaknya dua kali lebih umum pada laki-laki seperti pada wanita. Belum ada faktor genetik diketahui, namun telah dilaporkan pada kembar identik dan saudara kandung dalam keluarga yang sama. Selama embriogenesis, fusi dari kutub rendah mencegah pendakian normal dan menyebabkan malrotation dengan perpindahan anterior dari sistem pengumpul. Penyisipan ureter pada pelvis ginjal dipindahkan superior dan lateral, mungkin sebagai akibat dari rotasi ginjal tidak lengkap. Hal ini terkait dengan tingkat signifikan obstruksi ureteropelvic. Faktor-faktor ini berkontribusi terhadap drainase terganggu dengan stasis, infeksi dan menyebabkan rentan terhadap pembentukan kalkulus. Insiden pembentukan batu dalam ginjal tapal kuda telah dilaporkan menjadi sekitar 20%.Meskipun hadir pada saat lahir ginjal tapal kuda biasanya tidak menimbulkan tanda-tanda atau gejala dan sering tidak terdeteksi selama bertahun-tahun. Ada kemungkinan bahwa selama pemeriksaan fisik, dapat ditandai dengan massa perut garis tengah yang lebih rendah, tetapi rata-rata hal tersebut diidentifikasi selama pemeriksaan radiologi.

BAB IIANATOMI DAN FISIOLOGI GINJAL

Anatomi ginjal

1) MakroskopisGinjal terletak dibagian belakang abdomen atas, dibelakang peritonium, didepan dua kosta terakhir dan tiga otot-otot besar (transversus abdominis, kuadratus lumborum dan psoas mayor). Ginjal pada orang dewasa penjangnya sampai 13 cm, lebarnya 6 cm dan berat kedua ginjal kurang dari 1% berat seluruh tubuh atau ginjal beratnya antara 120-150 gram.Bentuknya seperti biji kacang, jumlahnya ada 2 buah yaitu kiri dan kanan, ginjal kiri lebih besar dari ginjal kanan dan pada umumnya ginjal laki-laki lebih panjang dari pada ginjal wanita. Ginjal dipertahankan dalam posisi tersebut oleh bantalan lemak yang tebal. Potongan longitudinal ginjal memperlihatkan dua daerah yang berbeda yaitu korteks dan medulla.

Medulla terbagi menjadi baji segitiga yang disebut piramid. Piramid-piramid tersebut dikelilingi oleh bagian korteks dan tersusun dari segmen-segmen tubulus dan duktus pengumpul nefron. Papila atau apeks dari tiap piramid membentuk duktus papilaris bellini yang terbentuk dari kesatuan bagian terminal dari banyak duktus pengumpul (Price,1995 : 773).

2) MikroskopisTiap tubulus ginjal dan glumerulusnya membentuk satu kesatuan (nefron). Nefron adalah unit fungsional ginjal. Dalam setiap ginjal terdapat sekitar satu juta nefron. Setiap nefron terdiri dari kapsula bowman, tumbai kapiler glomerulus, tubulus kontortus proksimal, lengkung henle dan tubulus kontortus distal, yang mengosongkan diri keduktus pengumpul. (Price, 1995)

3) Vaskularisasi ginjalArteri renalis dicabangkan dari aorta abdominalis kira-kira setinggi vertebra lumbalis II. Vena renalis menyalurkan darah kedalam vena kavainferior yang terletak disebelah kanan garis tengah. Saat arteri renalis masuk kedalam hilus, arteri tersebut bercabang menjadi arteri interlobaris yang berjalan diantara piramid selanjutnya membentuk arteri arkuata kemudian membentuk arteriola interlobularis yang tersusun paralel dalam korteks. Arteri interlobularis ini kemudian membentuk arteriola aferen pada glomerulus (Price, 1995).

Glomeruli bersatu membentuk arteriola aferen yang kemudian bercabang membentuk sistem portal kapiler yang mengelilingi tubulus dan disebut kapiler peritubular. Darah yang mengalir melalui sistem portal ini akan dialirkan kedalam jalinan vena selanjutnya menuju vena interlobularis, vena arkuarta, vena interlobaris, dan vena renalis untuk akhirnya mencapai vena cava inferior. Ginjal dilalui oleh sekitar 1200 ml darah permenit suatu volume yang sama dengan 20-25% curah jantung (5000 ml/menit) lebih dari 90% darah yang masuk keginjal berada pada korteks sedangkan sisanya dialirkan ke medulla. Sifat khusus aliran darah ginjal adalah otoregulasi aliran darah melalui ginjal arteiol afferen mempunyai kapasitas intrinsik yang dapat merubah resistensinya sebagai respon terhadap perubahan tekanan darah arteri dengan demikian mempertahankan aliran darah ginjal dan filtrasi glomerulus tetap konstan ( Price, 1995).

4) Persarafan pada ginjalMenurut Price (1995) Ginjal mendapat persarafan dari nervus renalis (vasomotor), saraf ini berfungsi untuk mengatur jumlah darah yang masuk kedalam ginjal, saraf ini berjalan bersamaan dengan pembuluh darah yang masuk ke ginjal.

Fisiologi ginjal

Menurut Syaifuddin (1995) Fungsi ginjal yaitu mengeluarkan zat-zat toksik atau racun; mempertahankan keseimbangan cairan; mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa dari cairan tubuh; mempertahankan keseimbangan garam-garam dan zat-zat lain dalam tubuh; mengeluarkan sisa metabolisme hasil akhir sari protein ureum, kreatinin dan amoniak.

Tiga tahap pembentukan urine :1) Filtrasi glomerularPembentukan kemih dimulai dengan filtrasi plasma pada glomerulus, seperti kapiler tubuh lainnya, kapiler glumerulus secara relatif bersifat impermiabel terhadap protein plasma yang besar dan cukup permabel terhadap air dan larutan yang lebih kecil seperti elektrolit, asam amino, glukosa, dan sisa nitrogen. Aliran darah ginjal (RBF = Renal Blood Flow) adalah sekitar 25% dari curah jantung atau sekitar 1200 ml/menit. Sekitar seperlima dari plasma atau sekitar 125 ml/menit dialirkan melalui glomerulus ke kapsula bowman. Ini dikenal dengan laju filtrasi glomerulus (GFR = Glomerular Filtration Rate). Gerakan masuk ke kapsula bowmans disebut filtrat. Tekanan filtrasi berasal dari perbedaan tekanan yang terdapat antara kapiler glomerulus dan kapsula bowmans, tekanan hidrostatik darah dalam kapiler glomerulus mempermudah filtrasi dan kekuatan ini dilawan oleh tekanan hidrostatik filtrat dalam kapsula bowmans serta tekanan osmotik koloid darah. Filtrasi glomerulus tidak hanya dipengaruhi oleh tekanan-tekanan koloid diatas namun juga oleh permeabilitas dinding kapiler.

2) ReabsorpsiZat-zat yang difilltrasi ginjal dibagi dalam 3 bagian yaitu : non elektrolit, elektrolit dan air. Setelah filtrasi langkah kedua adalah reabsorpsi selektif zat-zat tersebut kembali lagi zat-zat yang sudah difiltrasi.

3) SekresiSekresi tubular melibatkan transfor aktif molekul-molekul dari aliran darah melalui tubulus kedalam filtrat. Banyak substansi yang disekresi tidak terjadi secara alamiah dalam tubuh (misalnya penisilin). Substansi yang secara alamiah terjadi dalam tubuh termasuk asam urat dan kalium serta ion-ion hidrogen.Pada tubulus distalis, transfor aktif natrium sistem carier yang juga telibat dalam sekresi hidrogen dan ion-ion kalium tubular. Dalam hubungan ini, tiap kali carier membawa natrium keluar dari cairan tubular, cariernya bisa hidrogen atau ion kalium kedalam cairan tubular perjalanannya kembali jadi, untuk setiap ion natrium yang diabsorpsi, hidrogen atau kalium harus disekresi dan sebaliknya.Pilihan kation yang akan disekresi tergantung pada konsentrasi cairan ekstratubular (CES) dari ion-ion ini (hidrogen dan kalium).Pengetahuan tentang pertukaran kation dalam tubulus distalis ini membantu kita memahami beberapa hubungan yang dimiliki elektrolit dengan lainnya. Sebagai contoh, kita dapat mengerti mengapa bloker aldosteron dapat menyebabkan hiperkalemia atau mengapa pada awalnya dapat terjadi penurunan kalium plasma ketika asidosis berat dikoreksi secara theurapeutik.

BAB IIIHORSESOE KIDNEY (GINJAL TAPAL KUDA)

A.Definisi

Ginjal tapal kuda merupakan jenis yang paling umum dari fusi anomali ginjal. Ginjal tapal kuda adalah penyatuan kutub kutub ginjal (biasanya bagian bawah). Mereka saling berhubungan melalui istmus yang berupa parenkim ginjal atau berupa jaringan fibrous (band). Letak ginjal tapal kuda lebih rendah daripada posisi yang normal, dan istmus letaknya setinggi vertebra lumbal 4 5.

B.Etiologi

Dua teori tentang embrio dari ginjal tapal kuda telah diusulkan. Ajaran klasik fusi mekanik berpendapat bahwa ginjal tapal kuda terbentuk selama organogenesis, ketika kutub inferior dari sentuhan ginjal awal, menggabungkan di garis tengah lebih rendah. Teori fusi mekanik berlaku untuk ginjal tapal kuda dengan isthmus berserat. Atau, studi lebih baru postulat bahwa fusi abnormal dari jaringan yang berhubungan dengan isthmus parenchymatous dari beberapa ginjal tapal kuda adalah hasil dari peristiwa teratogenik melibatkan migrasi abnormal sel-sel nephrogenic posterior, yang kemudian bersatu untuk membentuk isthmus. Kejadian teratogenik mungkin juga berhubungan dengan peningkatan insiden anomali kongenital terkait dan neoplasias tertentu, sepertitumor Wilmsdan tumor karsinoid terkait dengan isthmus dari ginjal tapal kuda.

C.Epidemiologi

Ginjal tapal kuda merupakan anomali yang tidak jarang dijumpai. Di dalam autopsi didapati rata-rata 1 di dalam 600 800 kasus. Pada umumnya penggabungan terjadi padapolebawah, akan tetapi pada+10% kasus terjadi pada pole atas. Pada laki-laki lebih sering, terjadi dari pada wanita dengan perbandingan 2:1.

D.Patofisiologi

Ginjal terbentuk dari metanephros pada minggu kelima dari kehidupan embryonal. Ginjal tapal kuda terjadi sebagai akibat penyatuan dari renal blastema (nephroblast = tunas ginjal) pada minggu ke-8 sampai ke-10 kehidupan embryo, biasanya pada pole bawahnya di dekat daerah bifurcatio aortae.

Dalam pertumbuhannya, ginjal bergerak menuju ke-cranial sambil berputar 90 derajat, tetapi apabila terjadi penyatuan pada pole bawahnya maka ginjal tersebut tidak akan mencapai tempatnya yang normal, terhalang pada isthmusnya oleh arteri messenterica superior. Karena kedua pole bawahnya bersatu, maka masing-masing ginjal tidak dapat melakukan rotasi 90 derajat, sehingga pelvis renalis yang seharusnya menghadap ke medial jadi menghadap ke depan dan letak ureter di depan isthmus. Juga letak kedua ginjal menjadi lebih berdekatan dan sumbu memanjangnya arahnya sejajar atau menguncup ke bawah.

Letak ginjal normal di dalam cavum abdominis pada posisi berdiri di antara vertebra lumbalis I dan vertebra lumbalis N dimana ginjal kanan biasanya lebih rendah dari kiri. Sumbu memanjang kedua ginjal membentuk sudut yang menguncup ke-cranial. Pembuluh darah arterial yang pergi ke ginjal berasal dari bagian bawah aorta abdominalis atau dari arteri ilaca communis, bahkan kadang-kadang terdapat arteri renalis yang multipel yang dapat mengakibatkan kesulitan dalam melaksanakan pembedahan.

Untuk menentukan horseshoe kidney secara radiologis, Gutierrez membuat dan mengukur besarnya sudut "pyelographic triangle" dari suatu foto Ro ginjal dengan cara menarik sebuah garis horizontal di antara kedua crista iliaca dan garis horizontal lainnya melalui discus intervertebra lumbalis II dan III. Dari titik potong garis pertama dengan columna vertebralis dan kedua titik potong garis kedua dengan calyc ginjal yang paling caudal dan medial ditarik garis sehingga terbentuk sudut yang membuka ke arah cranial. Pada gambaran ginjal normal besarnya sudut tersebut 90 derajat, sedangkan pada horseshoe kidney 20 derajat.

E.Manifestasi Klinis

Gejala-gejala klinis yang terjadi disebabkan oleh adanya tekanan pada ureter oleh bagian yang menghubungkan kedua ginjal (isthmus), yang mengakibatkan terjadinya obstruksi aliran kemih. Gejalanya bisa berupa haematuria dan kolik abdomen yang disebabkan hidronephrose, penyakit infeksi pada ginjal dan batu ginjal. Dilaporkan 2 kasus, seorang laki-laki bangsa Indonesia berusia 28 tahun dan seorang wanita bangsa Indonesia berusia 39 tahun, yang mempunyai horseshoe kidney. Kedua penderita mengalami haematuria dan nyeri pinggang sehabis melakukan kegiatan fisik yang berat. Gambaran radiologis memberi kesan bahwa isthmus pada penderita laki-laki terdiri dari jaringan ikat (fibrous tissue), sedangkan pada penderita wanita jaringan ginjal (parenchymatous tissue). Walaupun demikian konfirmasi untuk ini sebaiknya dengan arteriografi.

Jika tidak menimbulkan komplikasi, anomali ini tidak menunjukkan gejala, dan secara tak sengaja hanya terdeteksi pada saat dilakukan pemeriksaan pencitraan saluran kemih untuk mencari anomali di tempat lain. Keluhan muncul jika disertai obstruksi padauretropelvic junctionatau refluk vesiko ureter (VUR) berupa nyeri atau timbulnya massa pada pinggang. Obstruksi dan VUR dapat menimbulkan infeksi dan batu saluran kemih. Pada PIV tampak ginjal menyatu pada bagian kaudal dengan sumbu mengarah dari kranio lateral ke kaudo medial. Kadang kadang dijumpai adanya dilatasi pelvikalises. Untuk mencari adanya VUR dapat dilakukan pemeriksaan refluks studi.

a)PresentasiHampir sepertiga dari pasien dengan ginjal tapal kuda tetap asimtomatik, dan ginjal tapal kuda adalah temuan insidental selama pemeriksaan radiologi.Pada anak-anak,infeksi saluran kencingadalah gejala yang umum. Namun, gejala mungkin samar-samar. Daripada nyeri panggul, sakit perut, dan gejala gastrointestinal seperti mual, distensi perut dan kepenuhan bisa mendominasi. Ginjal tapal kuda kemungkinan terjadi bilatrauma perut karena tidak dilindungi oleh tulang rusuk dan dapat dikompresi atau patah di kolom vertebral lumbar oleh pukulan perut.Dalam seri otopsi, kelainan ini lebih banyak terjadi pada anak-anak karena anomali kongenital yang berkaitan dengan ginjal tapal kuda tidak kompatibel dengan kelangsungan hidup jangka panjang. Kelainan ini hidup bersama dalam sistem kardiovaskuler, gastrointestinal, dan tulang terjadi pada sampai 85% dari pasien. Ini termasuk cacat ventriculoseptal, hemivertebrae dengan scoliosis, myelomeningocele, dan colobomata dari iris.

b.KontraindikasiDengan keberadaan obstruksi UPJ, symphysiotomy (pembagian isthmus) pernah dianjurkan secara rutin setelahpyeloplastyuntuk memperbaiki drainase. Namun, prosedur ini dikaitkan dengan peningkatan risiko perdarahan, fistula, dan infark ginjal. Juga, karena pembuluh darah abnormal, ginjal kembali ke posisi semula setelah pembagian isthmus. Karena itu, symphysiotomy jarang, jika pernah, ditunjukkan dalam hubungannya dengan pyeloplasty. ESWL (extracorporeal shockwave lithiotripsy) dianjurkan jika ada obstruksi oleh hidronefrosis.

F.Pemeriksaan penunjang1.Studi LaboratoriumSetelah ginjal tapal kuda didiagnosis atau dicurigai, laboratorium lebih lanjut dan evaluasi pencitraan harus dilakukan untuk menilai status ginjal dan untuk mencari penyebab yang dapat diobati patologi ginjal.Urine dengan kultur urin harus dilakukan. Kelainan sedimen urin harus dievaluasi sebagai indikasi klinis.Infeksi harus dirawat.Serum kimia dengan kreatinin dianjurkan untuk menentukan fungsi ginjal

2.STUDI PENCITRAANPyelography intravena (IVP) dan CT scan (CT scan dari perut dan panggul, dengan dan tanpa kontras intravena) adalah studi radiologis terbaik awal untuk menentukan fungsi anatomi ginjal.CT scan ini menunjukkan isthmus dari ginjal tapal kuda.CT scan atau ultrasonografi sangat membantu untuk keberadaan batu, massa, atau hidronefrosis.

G.Tatalaksana

1)TERAPI MEDISGinjal tapal kuda rentan terhadap penyakit ginjal medis.Evaluasi metabolik harus dilakukan karena penyebab metabolik untuk penyakit batu ginjal kurang umum pada pasien dengan ginjal tapal kuda dibandingkan pada populasi umum dengan penyakit batu ginjal.Bila kelainan metabolik diidentifikasimakaharus dirawat. evaluasi metabolik termasuk 24 jam studi penilaian risiko batu ginjal dan serum, termasuk kalsium,asam urat, dan fosfor.

2)TERAPI BEDAH

Pengobatanbedah didasarkan pada proses penyakit dan indikasi operasi standar. Anomali vaskularisasi pada ginjal harus disimpan di garis depan dalam pikiran dokter bedah saat merencanakan pendekatan bedah. Umumnya, irisan garis tengah perut menyediakan akses ke kedua sisi ginjal tapal kuda danpembuluh darah.

Obstruksi Uteropelvic JunctionJika ada obstruksi UPJ biasanya dilakukan pyelouteroplasty atau uterocalicostomy. Dengan munculnya pengenalan ahli bedah akan teknik laparoscopi, pendekatan yang biasanya dipilih adalah dengan teknik laparoscopi dismembered pyeloplasti (Anderson-hynes pyeloplasty). Dewasa ini sudah menggunakan robotic dismembered pyeloplasti dengan system pembedahan da Vinci. Endopyelotomi adalah pilihan, tetapi dengan rating sukses yang kurang jika dibandingkan dengan teknik laparoskopik terbuka.

Pada obstruksi UPJ bilateral, insisi midline transperitoneal membuka akses ke kedua ginjal tapal kuda dan pembuluh darahnya. Symphisiotomy masi kontoversial dan direkomendasikan rutin setelah pyeloplasti untuk meningkatkan drainase. Bagaimanapun hal ini terkasit dengan peningkatan resiko pendarahan, fistula, dan infark renal. Untuk penambahan setelah pemisahan isthmus, ginjal dengan vaskulatur yang abnormal akan kembali ke posisi yang sebelumnya, karena itu symphisiotomi sangat jarang dilakukan, jika iya, maka diindikasikan dengan pyeloplasty.

Batu ginjalBatu ginjal dapat ditangani dengan ESWL, endoskopi, ataupun pembedahan terbuka. Jika pyeloplasti yang dilakukan maka batu bisa diambil dengan nephorscope flexible dan keranjang batu. Keputusan terapi dan indikasi dapat dilakukan sebagaimana dengan ginjal normal. Adanya obstruksi atau hidronefrosis dapat ditangani dengan ESWL Terapi dengan percutaneus nephrostolithotomi dengan endopyelotomy telah berhasil digunakan dalam terapi obstruksi karena batu.

Tumor GinjalDipandu oleh temuan angiografik, gangguan suplai darah dari jaringan yang akan reseksi adalah langkah pertama. Hal ini mencegah perdarahan yang signifikan selama pembedahan dan pengangkatan jaringan. Dalam operasi kanker, isthmus biasanya perlu dipisahkan untuk mendapatkan akses ke tumor dan kelenjar getah bening sekitarnya.

Aneurysmectomy AbdomenMasalah mungkin timbul ketika beroperasi pada pembuluh darah besar, misalnya, dengan perbaikan aneurisma aorta abdominal. Ginjal tapal kuda mempersulit operasi aneurisma aorta pada 1 dari 200 kasus. Aspek yang paling penting dari perbaikan aneurisma abdomen berkaitan dengan ginjal tapal kuda adalah manajemen bedah yang tepat dari anomali arteri ginjal umum. Kelangsungan hidup pada pasien ini berdasar pada maintenance dari fungsi ginjal. Kontinuitas arteri ginjal dapat dibuat melalui cangkokan cabang atau reimplantation ke graft aorta. Pendekatan ini dapat dilakukan melalui insisi pada garis tengah-abdominal atau retroperitoneal melalui sayatan rendah kiri thoracoabdominal. Perbaikan transfemoral sukses endoluminal melalui penempatan stent juga telah dijelaskan.

Transplantasi ginjalGinjal tapal kuda dapat digunakan untuk transplantasi. Mereka dapat ditransplantasikan ke penerima atau dapat dipishkan dan ditransplasikan ke dua individu. Pemisahan isthmus dapat meningkatkan risiko fistula kemih.Riwayat kesehatan donor harus diperoleh untuk mencegah komplikasi seperti hidronefrosis, batu ginjal, dan infeksi saluran kemih. Keputusan untuk transplantasi ginjal tapal kuda tergantung pada morfologi isthmus ginjal dan anatomi pembuluh darah, serta status medis dan fungsional dari ginjal.

Preoperative DetailKarena adanya anomali dan variabilitas pembuluh darah ke ginjal tapal kuda, pihak berwenang merekomendasikan arteriografi preoperatif untuk menggambarkan anatomi pembuluh darah di samping prosedur diagnostik rutin. Arteri aksesori yang menyimpang ke parenkim dan tumor adalah patokannya.

Rincian intraoperatifKarena pembuluh darah anomali, suplai darah ke ginjal harus diidentifikasi.

H.Hasil dan Prognosis

Ginjal tapal kuda tidak menyulitkan kehamilan atau persalinan. Yang penting, perhatikan bahwa kehadiran ginjal tapal kuda saja tidak mempengaruhi kelangsungan hidup. Seperti disebutkan di atas, ginjal tapal kuda memang memiliki kecenderungan yang lebih tinggi untuk menjadi sakit. Oleh karena itu, kelangsungan hidup tergantung pada proses penyakit yang ginjal tapal kuda mungkin terpengaruh pelabuhan atau mengembangkan

BAB IVKesimpulan

DAFTAR PUSTAKA

1.Guyton,C Arthur dan Hall, jhon E.anatomi dan fisiologis ginjalbuku ajar fisiologi kedokteran Edisi 11. Jakarta: EGC, 1997. Halaman324-3262.Purnomo, Basuki B. 2003.Dasar dasar Urologi. Edisi kedua. Malang :Sagung Seto. 125 1263.www.medicastore.comHorseshoe KidneyAkses :25 mei 20114.http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/cdk_028_masalah_penyakit_ginjal_dansaluranair_kemih_di_indonesia.pdfakses : 5 oktober20125.http://www.urologyhealth.org/Akses :5oktober 20126.www.emedicine.comurologyAkses :5 oktober 2012