Referat Gangren Pedis

  • Upload
    tanrw

  • View
    363

  • Download
    12

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/26/2019 Referat Gangren Pedis

    1/29

    KATAPENGANTAR

    Puji syukur penulis panjatkan puji syukur kepada Allah SWT, karena atas

    berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan kasus ini.

    Laporan kasus ini disusun dalam rangka mengikuti Kepaniteraan Klinik

    adya di !agian"S# !edah $umah Sakit %mum Pro&insi Nusa Tenggara !arat.

    Pada kesempatan ini, penulis ingin mengu'apkan terima kasih yang sebesar-

    besarnya kepada pembimbing dr. ()! !udiharta, Sp.! yang telah banyak

    memberikan bimbingan kepada penulis.

    Penulis menyadari bah*a dalam penulisan laporan kasus ini masih banyak

    kekurangan. +leh karena itu, kritik dan saran yang bersiat membangun sangat

    penulis harapkan demi kesempurnaan laporan kasus ini.

    Semoga laporan kasus ini dapat memberikan manaat dan tambahan

    pengetahuan khususnya kepada penulis dan kepada pemba'a dalam menjalankan

    praktek sehari-hari sebagai dokter. Terima kasih.

    ataram, ei /0

    Penulis

    Pendahuluan

    )angren adalah proses nekrosis atau kematian jaringan yang disebabkan oleh

    adanya obstruksi terhadap sirkulasi dan diikuti oleh dekomposisi dan putreaksi.

  • 7/26/2019 Referat Gangren Pedis

    2/29

    )angren se'ara primer disebabkan oleh berkurang"hilang nya suplai darah ke jaringan

    sehingga menyebabkan kematian sel./ !erkurangnya aliran suplai darah ini dapat

    disebabkan oleh trauma, ineksi, dan penyakit kronik pembuluh darah 1peripheral

    artery disease2. #aktor resiko lainnya adalah pemakaian rokok dalam *aktu yang

    lama, serta pemakaian obat-obatan tradisional yang menurut penelitian memberikan

    pengaruh pada angka kejadian gangren jari kaki multipel.

    Se'ara umum, gangren di bagi menjadi dua berdasarkan tipe, yakni gangren

    basah dan kering. )as gangren terkadang masuk ke dalam penggolongan ke tiga,

    namun dalam beberapa sumber masuk ke dalam kategori gangren basah. Tipe dari

    gangren basah men'akup gangren diabetikum dengan ineksi sekunder, as'iitis

    nekrotikans, dan gangren ournier. Sedangkan gangren yang disebabkan oleh penyakit

    kronik pembuluh darah seperti PA3 1peripheral artery disease2 danBuergers disease

    masuk dalam tipe gangren kering.

    Tinjauan Pustaka

  • 7/26/2019 Referat Gangren Pedis

    3/29

    )angren et 'ausaperipheral arterial disease1PA32

    Definisi

    Peripheral Arterial Disease 1PA32 adalah penyumbatan pada arteri perier

    yang diakibatkan oleh proses atherosklerosis yang dapat menyebabkan penyempitanlumen arteri 1stenosis2, atau pembentukan trombus. 4al ini akan menyebabkan

    berkurangnya perusi jaringan oleh arteri dan dapat berlanjut ke gejala klinis dan pada

    akhirnya terjadi nekrosis./,,5

    Tempat tersering terjadinya PA3 adalah daerah tungkai ba*ah. Sirkulasi pada

    tungkai ba*ah berasal dari arteri emoralis yang merupakan lanjutan dari arteri

    eksternal iliaka. Pe'abangan utama dari arteri emoralis adalah arteri emoralis distal

    1yang biasanya dimaksudkan sebagai emoralis superisial2 yang berlanjut ke bagian

    ba*ah tungkai dan menjadi arteri popliteal tepat diatas lutut. 3ua arteri utama pada

    akhir popliteal arteri adalah arteri posterior dan anterior tibial yang menyuplai darah

    kebagian ba*ah tungkai dan kaki./,,5

    Epidemiologi

    (nsiden PA3 jarang pada usia muda dan meningkat seiring dengan

    bertambahnya usia. Studi populasi telah menemukan bah*a sekitar 6 dari orang

    berusia di atas 0 tahun memiliki gejala PA3. Sekitar /6 sampai 6 dari orang

    denganIntermitten Claudicatio1(72 akhirnya menjalani amputasi, dan risikonya lebih

    tinggi 1sekitar 862 pada orang dengan diabetes.5

    Pengaruh jenis kelamin masih belum terlalu jelas pada PA3. enurut studi

    dari ramingham, angka kejadian PA3 berdasarkan gejala (7 adalah 9,/ per /

    pada pria dibandingkan 5,0 per /. pada *anita, sedangkan pada studi $otterdam,

    ,6 pada pria dibandingkan /,6 pada *anita. Pada studi berbasis populasi dari

    (talia selatan ditemukan pre&alensi PA3 berdasarkan pada nilai A!( :,;,

    menunjukkan perbandingan rasio pria dengan *anita sebesar ,

  • 7/26/2019 Referat Gangren Pedis

    4/29

    erokok

    3iabetes ellitus

    4ipertensi

    3islipidemia

    +besitas #aktor %sia

    )enetik

    Patofisiologi

    PA3 umumnya dia*ali oleh suatu proses aterosklerosis. 8

    Patoisiologi PA3 dipengaruhi oleh dua aktor utama yaitu keseimbangan

    suplai nutrisi pada otot skeletal dan kebutuhan nutrisi dari otot skeletal tersebut. Pada

    pasien dengan gejala (7, kebutuhan oksigen otot skeletal melebihi pasokan oksigen

    darah dan disebabkan oleh akti&asi dari reseptor sensorik lokal dengan akumulasi

    laktat atau metabolit lain. Pada pasien dengan iskemi ekstremitas yang berat, terdapat

    beberapa lesi oklusi yang sering mempengaruhi arteri di bagian proksimal dan distal

    ekstremitas. Akibatnya, meskipun dalam keadaan istirahat, pasokan darah tetap

    berkurang dan tidak dapat memenuhi kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan oleh

    jaringan. $asa nyeri yang mun'ul saat istirahat dapat terjadi jika diameter stenosis

    men'apai ?86 diameter lumen. )angguan aliran darah akan sangat terganggu dan

    energi kinetik akan menghilang. Sedangkan pada stenosis yang lebih ringan, keluhan

    hanya akan mun'ul saat berakti&itas, saat aliran darah meningkat karena 'ardia'

    output yang lebih tinggi dan resistensi &askular yang menurun. 3engan demikian,

    aliran darah yang melalui stenosis meningkat, tekanan perusi distal anjlok. Akibat

    kebutuhan yang tidak sebanding dengan suplai, @at metabolit lokal 1termasuk

    adenosine, oksida nitrat, kalium, dan ion hidrogen2 menumpuk, dan resistensi

    pembuluh perier menurun. Selain itu, peningkatan tekanan intramuskular selama

    akti&itas dapat melebihi tekanan arteri distal sehingga aliran darah akan berhenti.8

    )ambar /. )ambaran pembuluh darah normal dan pembuluh darah pada PA38

    Pada pasien PA3, terjadi kegagalan pada mekanisme &asodilatasi

    endothelium-dependent. Kegagalan proses &asodilatasi ini dapat men'egah

    peningkatan suplai nutrisi pada saat akti&itas.8

  • 7/26/2019 Referat Gangren Pedis

    5/29

    Tempat tersering terjadinya PA3 adalah daerah tungkai ba*ah. Sirkulasi pada

    tungkai ba*ah berasal dari arteri emoralis yang merupakan lanjutan dari arteri

    eksternal iliaka. Per'abangan utama dari arteri emoralis adalah arteri emoralis distal

    1yang biasanya dimaksudkan sebagai arteri emoralis superisial2 yang berlanjut ke

    bagian ba*ah tungkai dan menjadi arteri popliteal tepat diatas lutut. 3ua arteri utama

    pada akhir popliteal arteri adalah arteri posterior dan anterior tibial yang menyuplai

    darah kebagian ba*ah tungkai dan kaki.5,=,8,0

    Diagnosis

    A. Anamnesis5!"

    Tanda gejala utama adalah nyeri pada area yang mengalami penyempitan

    pembuluh darah. A*alnya terjadi Claudicatio Intermittendan sensasi lelah pada otot

    yang terpengaruh. Karena pada umumnya penyakit ini terjadi pada kaki maka sensasi

    terasa saat berjalan. )ejala mungkin menghilang saat beristirahat. Saat penyakit

    bertambah buruk 1ase kritis2 gejala mungkin terjadi saat akti&itas isik ringan bahkan

    setiap saat meskipun beristirahat.

    Pada tahap yang parah kaki dan tungkai akan menjadi dingin dan kebas. Kulit

    akan menjadi kering dan bersisik bahkan saat terkena luka ke'il dapat terjadi ul'er

    karena tanpa suplai darah yang baik maka proses penyembuhan luka tidak akan

    berjalan dengan baik.

    Pada ase kritis saat pembuluh darah tersumbat akan dapat terbentuk gangren

    pada area yang kekurangan suplai darah. Pada beberapa kasus penyakit &askular

  • 7/26/2019 Referat Gangren Pedis

    6/29

    perier terjadi se'ara mendadak hal ini terjadi saat ada emboli yang menyumbat

    pembuluh darah. Pasien akan mengalami nyeri yang tajam diikuti hilangnya sensasi di

    area yang kekurangan suplai darah. Tungkai akan menjadi dingin dan kebas serta

    terjadi perubahan *arna menjadi kebiruan. Pola perkembangan gejala pada kasus

    PA3 adalah kronik progresi.

    Ta#el $. Klasifikasi Fontaine5

    Derajat Gejala

    (

    ((a

    ((b

    (((

    (

    Asimtomatik

    Tak ada nyeri, klaudikasio jika jalan ? m

    Tak ada nyeri, klaudikasio jika jalan : m

    Nyeri (stirahat dan malam hari

    Nekrosis dan )angren

    Ta#el %. Kriteria Klinis &skemia Tungkai Kronis5

    )rade Kategori 3eskripsi Klinis

    (

    ((

    (((

    /

    5

    =

    8

    0

    Asimtomatik

    Klaudikasi ringan

    Klaudikasi sedang

    Klaudikasi berat

    Nyeri iskemik saat istirahat

    Kehilangan jaringan ringan, ulserasi yang tidk

    sembuh, gangren okal dengan ul'er dius

    Kerusakan jaringan berat, lebih dari

    transmetatarsal

    Pemeriksaan fisik5!

    Pemeriksaan anggota tubuh 1dibandingkan dengan sebelahnya 2 antara lain > !ulu rontok

    Pertumbuhan kuku terganggu

    Kulit kering, li'in, atroi

    $ubor

    Kaki menjadi pu'at setelah diangkat ele&asi setinggi 0 derajat selama /

    menit,

    1*arna kembali normal dalam / B /8 detik . Cika kembali normal dalam

    *aktu

    lebih dari = detik, menandakan iskemik berat 2

  • 7/26/2019 Referat Gangren Pedis

    7/29

    %lkus pada jaringan iskemik. 1 terkelupas, nyeri, perdarahan sedikit 2,

    gangren.

    Pulsasi a. #emoralis atau a. dorsalis pedis tidak ada atau melemah

    1terutama setelah jalan-jalan 2

    !ruit arterial

    '. Pemeriksaan Penunjang

    $. Ankle Branchial Index(A'&)

    Selain anamnesis dan pemeriksaan isik, untuk mendiagnosis PA3 diperlukan

    pemeriksaan objekti. Pemeriksaan ultrasonograi doppler dengan menghitung ankle

    brachial inde 1A!(2 sangat berguna untuk mengetahui adanya penyakit arteri perier.

    Sering kali PAP tidak ada keluhan klasik klaudikasio. 4al tersebut bisa terjadi karena

    penyempitan terbentuk perlahan-lahan dan sudah terbentuk kolateral dan untuk

    mengetahuinya diperlukan pemeriksaan sistem &askular perier, pengukuran tekanan

    darah segmental 1pada setiap ekstremitas2, diperiksa ultrasonograi doppler &askular

    dan diperiksa A!( pada setiap pasien yang berisiko PAP. Selain itu juga dapat

    diperiksa rekaman &olume nadi se'ara digital, oDimetri transkutan, stress tes dengan

    mengguankan treadmill, dan tes hiperemia reakti. Cika pada pemeriksaan tersebut

    ditemukan tanda PA3, aliran atau &olume darah akan berkurang ke kaki, sehingga

    gambaran &elo'ity doppler menjadi mendatar, dari dupleD ultrasonograi dapat

    ditemukan lesi penyempitan pada arteri atau grat bypass. 8,0,9

    Tekanan arteri dapat direkam di sepanjang tungkai dengan memakai manset

    spygmomanometrik dan menggunakan alat doppler untuk auskultasi atau merekam

    aliran darah. Normal tekanan sistolik di semua ekstremitas sama. Tekanan pada

    pergelangan kaki sedikit lebih tinggi dibandingkan tangan. Cika terjadi stenosis yang

    signiikan, tekanan darah sistolik di kaki akan menurun. Cika dibandingkan rasio

    tekanan arteri pergelangan kaki dan tangan, yang populer dengan nama Ankle

    Brachial Inde 1A!(2, pada keadaan normal A!( ? ,; , dengan kelainan PA3 A!( :

    ,;, dan dengan iskemi berat A!( : ,=.8,0,9

    Tabel 5. Kriteria A!( berdasarkan A77"A4A // dan Arain"7ooper=

  • 7/26/2019 Referat Gangren Pedis

    8/29

    )ambar . Pemeriksaan A!(

    %. Tes Treadmill

    Tes treadmill dapat menilai kemampuan ungsional se'ara objekti. Penurunan

    rasio ankle-bra'hial segera setelah latihan mendukung untuk diagnosis untuk PA3,

    tentunya disertai dengan keluhan klinis yang sebanding. enurut A77"A4A //,

    seseorang dikatakan menderita PA3 apabila dalam pemeriksaan didapatkan nilai A!(:,;/ dan dikatakan berat apabila nilai A!( :,=/. Pemeriksaan A!( setelah akti&itas

  • 7/26/2019 Referat Gangren Pedis

    9/29

    sangat mungkin dilakukan. Pasien akan dilakukan tes treadmill dengan ke'epatan

    5,km"jam sampai mun'ul onset 'laudi'atio atau setelah 8 menit pemeriksaan. /,,8

    *.Segmental Pressure danPulse Volume Recordings (P+R)

    Pulse !olume recording 1P$2 yang juga disebutplethysmography merupakan

    suatu tes yang mengukur aliran darah arteri pada ekstremitas ba*ah dimana pulsasi

    yang me*akili aliran darah pada arteri diperlihatkan oleh monitor dalam bentuk

    gelombang. P$ juga dapat digunakan pada pasien PA3 yang mengalami kalsiikasi

    pada arteri bagian medial 1A!( ? /,52 yang biasa ditemukan pada pasien usia tua,

    pasien yang menderita diabetes 'ukup lama atau pasien yang menderita penyakit

    ginjal kronik. Pada pasien dengan PA3 berat, P$ juga dapat memprediksi apakah

    kaki yang terkena PA3 ini memiliki 'ukup aliran darah atau tidak untuk bertahan atau

    jika akan dilakukan amputasi pada kaki tersebut. (nterpretasi dari tes ini dapat

    menyediakan inormasi mengenai derajat obstruksi PA3 se'ara spesiik. Pada arteri

    yang masih sehat, gelombang pulsasi akan terlihat tinggi dengan pun'ak yang tajam

    yang menunjukkan aliran darah mengalir dengan lan'ar. Namun jika arteri tersebut

    mengalami penyempitan atau obstruksi maka akan terlihat gelombang yang pendek

    dan memiliki pun'ak yang ke'il dan datar. Tingkat keakuratan pemeriksaan ini untuk

    menegakkan diagnosis PA3 berkisar antara ;-;86.

    ,. -ltrasonografi dupleks

    %ltrasonograi dupleks memiliki beberapa keuntungan dalam menilai sistem

    arteri perier. Pemeriksaan yang nonin&asi ini tidak memerlukan bahan kontras yang

    nerotoksik sehingga alat skrining ini digunakan untuk mengurangi kebutuhan akan

    penggunaan angiograi dengan kontras. odalitas diagnostik ini juga dapat digunakan

    sebagai alat pen'itraan tunggal sebelum dilakukan inter&ensi pada sekitar ;6 pasien

    dengan PA3 dimana sensiti&itas dan spesiisitas untuk mendeteksi dan menentukan

    derajat stenosis pada PA3 berkisar antara 96 dan ;6. 3upleks ultrasonograi juga

    dapat menggambarkan karakteristik dinding arteri sehingga dapat menentukan apakah

    pembuluh darah tersebut dapat diterapi dengan distal bypass atau tidak. Selain itu, alat

    ini juga dapat digunakan untuk menentukan apakah suatu plak pada arteri tersebut

    merupakan suatu resiko tinggi terjadinya embolisasi pada bagian distal pembuluh

    darah pada saat dilakukan inter&ensi endo&as'ular.

    5. Computed Tomographic Angiography (TA)

    Penggunaan 7TA untuk menge&aluasi sistem arteri perier telah berkembang

    seiring perkembangan multidetector scanner 1/0- atau 0=-slice2. Sensiti&itas dan

    spesiisitas alat ini untuk mendeteksi suatu stenosis 86 atau oklusi adalah sekitar

  • 7/26/2019 Referat Gangren Pedis

    10/29

    ;8-;;6. Seperti halnya ultrasonograi dupleks, 7TA juga menyediakan gambaran

    dinding arteri dan jaringan sekitarnya termasuk mendeteksi adanya aneurisma arteri

    perier, karakteristik plak, kalsiikasi, ulserasi, trombus atau plak yang lunak,

    hiperplasia tunika intima, in-stent restenosis dan raktur stent. 7TA tetap memiliki

    keterbatasan dalam hal penggunaannya pada pasien dengan insuisiensi renal sedang-

    berat yang belum menjalani dialysis.

    !.Magnetic Resonance Angiography (/RA)

    $A merupakan pemeriksaan nonin&asi yang memiliki resiko rendah

    terhadap kejadian gagal ginjal. Pemeriksaan yang memiliki rekomendasi dari

    A77"A4A 1Class I "e!el o# $!idence A% ini dapat memberikan gambaran pembuluh

    darah yang hampir sama dengan gambaran pembuluh darah pada pemeriksaan

    angiograi 14irs'h et al, 02. odalitas pemeriksaan ini tidak menggunakan radiasidan media kontras yang digunakan 1gadolinium-based 'ontrast2 tidak terlalu

    nerotoksik dibandingkan dengan kontras yang digunakan pada 7TA maupun

    angiograi kontras. Sensiti&itas dan spesiisitas alat ini untuk mendeteksi stenosis

    arteri dibandingkan dengan angiograi kontras adalah sekitar

  • 7/26/2019 Referat Gangren Pedis

    11/29

    pemberian antiplatelet telah terbukti manaatnya dalam menurunkan resiko

    terjadinya (, stroke dan kematian &as'ular pada pasien PA3. A77"A4A

    guidelines telah merekomendasikan penggunaan antiplatelet 1aspirin GASAH,

    98 to 58 mg daily, or 'lopidogrel, 98 mg daily2 pada pasien PA3 dengan

    aterosklerosis pada ekstrimitas ba*ah. 7ilosta@ol 1Pletal2, adalah re&ersible

    phosphodiesterase inhibitor yang menghambat agregasi platelet, pembentukan

    thrombin dan prolierasi otot polos pembuluh darah, memi'u &asodilatasi dan

    meningkatkan 43L dan menurunkan kadar T). Pedoman A77 " A4A telah

    memberikan 'ilosta@ol sebagai rekomendasi grade (A kelas untuk pasien

    dengan klaudikasio intermiten dengan dosis / mg dua kali sehari 1diminum

    pada saat perut kosong setidaknya I jam sebelum atau jam setelah sarapan

    dan makan malam2. Eek samping yang umum dari 'ilosta@ol termasuk sakit

    kepala 156 pasien2, diare dan gangguan lambung 1/862, dan palpitasi 1;62.

    Eek samping hanya berjangka pendek dan jarang dilakukan penghentian obat.

    Kontraindikasi obat ini adalah pasien dengan gagal jantung./,,8

    - Anti 'holesterol

    Terapi penurun lipid mengurangi risiko baru atau memburuknya gejala

    klaudikasio intermiten. Statin menjadi terapi penurun lipid lini pertama. 4)-7o

    A redu'tase inhibitor 1Sim&astatin2 se'ara signiikan mengurangi tingkat kejadian

    kardio&askular iskemik sebesar 56. !eberapa laporan telah menunjukkan

    bah*a statin juga meningkatkan jarak berjalan bebas rasa sakit dan akti&itas

    ra*at jalan./,,8

    Algoritma tatalaksana PAD*

    Prognosis

    Prognosis pasien dengan PA3 adalah terkait dengan adanya 7A3 yang

    mendasari. Pada pasien dengan PA3 menjalani operasi &askuler besar, komplikasi

    jantung merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas perioperati dan

    menunjukkan risiko buruk yang tinggi untuk hasil jangka panjang. %ntuk

    meningkatkan harapan hidup pasien PA3, assasment dan terapi agresi pada

    penderita dengan aktor risiko aterosklerosis dan penggunaan obat 'ardio prote'ti&e

    sangat dianjurkan.

  • 7/26/2019 Referat Gangren Pedis

    12/29

    )angren et 'ausa 3iabetes ellitus

    Definisi

    %lkus diabetika merupakan luka terbuka pada permukaan kulit karena adanya

    komplikasi makroangiopati sehingga terjadi &askuler insusiiensi dan neuropati, yang

    lebih lanjut terdapat luka pada penderita yang sering tidak dirasakan, dan dapat

    berkembang menjadi ineksi disebabkan oleh bakteri aerob maupun anaerob;.

    Epidemiologi

    )angren diabetik terjadi pada -/6 diantara seluruh pasien dengan diabetes

    mellitus. Angka kejadian amputasi pada pasien diabetes dengan gangren terjadi pada

    ./ sampai /5,9" / pasien. 3ari perkiraan tersebut dapat disimpulkan bah*a /86

    pasien diabetes mellitus akan mengalami gangren selama hidupnya. Seseorang dengan

    permasalahan pada kaki disertai 3 memiliki resiko /8D lebih besar untuk

    mengalami gangren dibandingkan dengan non-3;

    .

  • 7/26/2019 Referat Gangren Pedis

    13/29

    Klasifikasi

    Klasiikasi gangren diabetes dibagi menjadi dua yakni tipe neuroiskemik dan

    tipe neuropatik/. Tipe neuroiskemi memiliki 'iri>

    - Akral dingin, tidak berdenyut dengan perusi inadekuat

    - Kulit ber*arna merah, yang disebabkan oleh adanya &asodilatasi untuk

    meningkatkan perusi perier.

    - )ambaran tersering adalah adanya ulserasi pada tepi kaki, ujung tumit, dan

    tempat lain yang disebabkan oleh penggunaan sepatu yang tidak tepat.

    - Tidak adanya klaudikasio atau nyeri saat istirahat karena disebabkan oleh

    adanya neuropati.

    Sedangkan tipe neuropatik memiliki 'iri sebagai berikut>

    - Akral hangat, perusi kaki baik disebabkan oleh adanya pintas arterio&ena dan

    pelebaran &ena dorsalis pedis

    - Kulit kering dan membentuk isura

    - Cari kaki membentuk cla&dan terdapat peningkatan sudut kaki

    - %lserasi terbentuk pada telapak kaki

    - eskipun &askularisasi bagus, namun nekrosis dapat terjadi karena ineksi

    sekunder.

    - Terdapat masalah pada kaki dan sendi 1Charcot #oot%.

    Patofisiologi$0

    Terdapat tiga aktor penting dalam patogenesis terjadinya gangren diabetikum,

    diantaranya ialah>

    - #aktor metabolik

    4iperglikemia merupakan aktor tersering dalam membentuk gangren

    diabetikum. 4al ini disebabkan karena adanyapoliol path&ay. Kondisi hiperglikemia

    meningkatkan kadar sorbitol di dalam sel yang beraksi sebagai osmolit, inhibitor

    kompetiti dalam penyerapan myoinositol. Perubahan glukosa yang terjadi dalam

    metabolisme sorbitol menyebabkan penurunan pembentukan piru&at oleh

    mitokondria, hal ini menyebabkan penurunan pembentukan energi yang pada

    akhirnya menyebabkan pseudohipoksia jaringan.

    - Perubahan &askular

    4iperglikemia menyebabkan penebalan membran basal kapiler yang pada

    akhirnya akan menyebabkan oklusi arteri. 4al ini disebabkan oleh adanya induksi

    en@im gaktosil transerase yang menyebabkan penumpukan hasil metabolisme pada

    dinding basalis. Lesi &askuler berupa penebalan pada membran basal pembuluh darah

  • 7/26/2019 Referat Gangren Pedis

    14/29

    kapiler diakibatkan oleh adanya disposisi yang berlebihan mukoprotein dan kolagen.

    Pembuluh darah arteri yang paling sering terkena adalah arteri tibialis dan poplitea.

    Adanya trombus, emboli maupun tromboemboli menyebabkan penyempitan lumen

    pembuluh darah. Selanjutnya oklusi dapat menjadi total dan jika perusi darah dari

    aliran kolateral tidak men'ukupi kebutuhan maka terjadi iskemia. (skemia yang

    ringan menimbulkan gejalaclaudicatio intermittendan yang paling berat dapat

    mengakibatkan gangren/.

    Kelainan &askuler yang berukuran ke'il seperti arteriol dan kapiler,

    menyebabkan ketidak'ukupan oksigen dan nutrisi yang terbatas pada jari atau

    sebagian ke'il kulit. Kemudian, bagian yang iskemi tersebut mengalami ulserasi,

    ineksi ataupun gangren. Sebaliknya, jika pembuluh nadi atau arteri yang mengalami

    gangguan berukuran lebih besar maka gangguan oksigenasi jaringan akan lebih luas.

    Adanya trombus yang menyumbat lumen arteri akan menimbulkan gangren yang luas

    bila mengenai pembuluh darah yang sedang atau besar. #aktor lingkungan, terutama

    adalah trauma akut maupun kronis 1akibat tekanan sepatu, benda tajam dan gangguan

    &askuler perier baik akibat makro&askuler 1aterosklerosis2 maupun karena gangguan

    yang bersiat mikro&askuler menyebabkan terjadinya iskemia kaki dan sebagainya2

    merupakan aktor yang memulai terjadinya ulkus/.

    - #aktor 4ematologis

    Abnormalitas dalam hematologis pada penderita 3 adalah adanya peningkatan

    &iskositas darah dan deek aktor pro koagulasi. 4al ini menyebabkan penyembuhan

    luka pada pasien 3 yang lama. #aktor yang mengalami penurunan adalah

    penurunan &olume trombosit/.

  • 7/26/2019 Referat Gangren Pedis

    15/29

    ekanisme terjadinya ulkus kaki diabetik

    !erdasarkan dalamnya luka, derajat ineksi dan derajat gangren, maka dibuat

    klasiikasi derajat lesi pada kaki diabetik menurut Wagner//.

    Tingkat Karakteristik kaki

  • 7/26/2019 Referat Gangren Pedis

    16/29

    3erajat Tidak ada ulserasi, tetapi beresiko tinggi *alaupun tidak ada ulserasi, untuk

    menjadi kaki diabetik. Penderita dalam kelompok ini perlu mendapat perhatian

    khusus. Pengamatan berkala, pera*atan kaki yang baik dan penyuluhan

    penting untuk men'egah ulserasi.

    3erajat ( %lkus superisial, tanpa ineksi disebut juga ulkus neuropatik, oleh karena itu

    lebih sering ditemukan pada daerah kaki yang banyak mengalami tekanan

    berat badan yaitu di daerah ibu jari kaki dan plantar. Sering terlihat adanya

    kallus.

    3erajat (( %lkus dalam, disertai selulitis, tanpa abses atau kelainan tulang Adanya ulkus

    dalam, sering disertai ineksi tetapi tanpa adanya kelainan tulang.

    3erajat ((( %lkus dalam disertai kelainan kulit dan abses luas yang dalam.

  • 7/26/2019 Referat Gangren Pedis

    17/29

    3erajat ( )angren terbatas yaitu hanya pada ibu jari

    kaki, tumit Penyebab utama adalah iskemi,

    oleh karena itu disebut juga ulkus iskemi yang terbatas pada daerah tertentu.

    3erajat )angren seluruh kaki. !iasanya oleh karena sumbatan arteri besar, tetapi juga

    ada kelainan neuropati dan ineksi.

    Tabel /. Klasiikasi Wagner untuk kaki diabetes

    Diagnosis$%

    A. Anamnesis 1 Gejala Klinik

    Anamnesa yang dilakukan merupakan tahap a*al dari pengumpulan

    data yang diperlukan dalam menge&aluai dan mengidentiikasi sebuah

    penyakit. Pada anamnesa yang sangat penting adalah mengetahui apakah

    pasien mempunyai ri*ayat 3 sejak lama. )ejala-gejala neuropatik diabetik

    yang sering ditemukan adalah sering kesemutan, rasa panas di telapak kaki,

    keram, badan sakit semua terutama malam hari. )ejala neuropati

    menyebabakan hilang atau berkurangnya rasa nyeri dikaki, sehingga apabila

    penderita mendapat trauma akan sedikit atau tidak merasakan nyeri sehingga

    mendapatkan luka pada kaki.

  • 7/26/2019 Referat Gangren Pedis

    18/29

    Selain itu perlu di ketahui apakah terdapat gangguan pembuluh darah

    dengan menanyakan nyeri tungkai sesudah berjalan pada jarak tertentu akibat

    aliran darah ketungkai yang berkurang 1klaudikasio intermiten2, ujung jari

    terasa dingin, nyeri di*aktu malam, denyut arteri hilang, kaki menjadi pu'at

    bila dinaikkan serta jika luka yang sukar sembuh.

    '. Pemeriksaan Fisik$0$%

    $) (nspeksi

    pada inspeksi akan tampak kulit kaki yang kering dan pe'ah-pe'ah akibat

    berkurangnya produksi keringat. 4al ini disebabkan karena dener&asi

    struktur kulit. Tampak pula hilangnya rambut kaki atau jari kaki,

    penebalan kuku, kalus pada daerah yang mengalami penekanan seperti

    pada tumit, plantar aspek kaput metatarsal. Adanya deormitas berupa 'la*

    toe sering pada ibu jari. Pada daerah yang mengalami penekanan tersebut

    merupakan lokasi ulkus diabetikum karena trauma yang berulang-ulang

    tanpa atau sedikit dirasakan pasien. !entuk ulkus perlu digambarkan

    sepertiF tepi, bau, dasar, ada atau tidak pus, eksudat, edema, kalus,

    kedalaman ulkus

    )ambar 5. Pemeriksaan pada inspeksi dan palpasi

    %) Palpasi

    Kulit yang kering serta pe'ah-pe'ah mudah dibedakan dengan kulit yang

    sehat. +klusi arteri akan menyebabkan perabaan dingin serta hilangnya

    pulsasi pada arteri yang terlibat. Kalus disekeliling ulkus akan terasa

    sebagai daerah yang tebal dan keras. 3eskripsi ulkus harus jelas karena

    sangat mempengaruhi prognosis serta tindakan yang akan dilakukan.

    Apabila pus tidak tampak maka penekanan pada daerah sekitar ulkus

    sangat penting untuk mengetahui ada tidaknya pus. Eksplorasi dilakukan

  • 7/26/2019 Referat Gangren Pedis

    19/29

    untuk melihat luasnya ka&itas serta jaringan ba*ah kulit, otot, tendo serta

    tulang yang terlibat//.

    *) Pemeriksaan Sensorik

    Pada penderita 3 biasanya telah terjadi kerusakan neuropati sebelum

    tebentuknya ulkus. Sehingga apabila pada inspeksi belum tampak adanya

    ulkus namun sudah ada neuropati sensorik maka proses pembentukan

    ulkus dapat di'egah. 7aranya adalah dengan pemakaian nilon

    monoilamen / gauge. %ji monoilamen merupakan pemeriksaan yang

    sangat sederhana dan 'ukup sensiti untuk mendiagnosis pasien yang

    memiliki risiko terkena ulkus karena telah mengalami gangguan neuropati

    sensoris perier. 4asil tes dikatakan tidak normal apabila pasien tidak

    dapat merasakan sentuhan nilon monoilamen. !agian yang dilakukanpemeriksaan monoilamen adalah di sisi plantar 1area metatarsal, tumit dan

    dan di antara metatarsal dan tumit2 dan sisi dorsal/.

    ,) Pemeriksaan askuler

    3isamping gejala serta tanda adanya kelainan &askuler, perlu diperiksa

    dengan test &askuler nonin&asi&e yang meliputi pungukuran oksigen

    transkutaneus, ankle-bra'hial indeD 1A!(2, dan absolute toe systoli'

    pressure. A!( didapat dengan 'ara membagi tekanan sistolik betis denga

    tekanan sistolik lengan. Apabila didapat angka yang abnormal perlu

    di'urigai adanya iskemia. Arteriograi perlu dilakukan untuk memastikan

    terjadinya oklusi arteri/.

    )ambar =. Pemeriksaan sensorik

    5) Pemeriksaan $adiologis

    Pemeriksaan radiologi akan dapat mengetahui apakah didapat gas

    subkutan, benda asing serta adanya osteomielitis/.

    !) Pemeriksaan Laboratorium

  • 7/26/2019 Referat Gangren Pedis

    20/29

    Pemeriksaan darah rutin menunjukkan angka lekosit yang meningkat bila

    sudah terjadi ineksi. )ula darah puasa dan jam PP harus diperiksa untuk

    mengetahui kadar gula dalam lemak. Albumin diperiksa untuk mengetahui

    status nutrisi pasien;.

    Diagnosis 'anding

    (neksi skeletal dan jaringan lunak kaki tidak terbatas hanya disebabkan oleh

    diabetes mellitus. +leh sebab itu, perlu dipertimbangkan beberapa kondisi yang dapat

    menjadi diagnosis banding, sehubungan dengan ineksi dan struktur yang

    mengenainya.

    a. !uerger 3isease 1Thromboangiitis +bliterans2

    b. Trombophlebitis superi'ialselulitis

    )angren Pedis et 'ausa !uergerJs 3isease

    Definisi

    Penyakit !uerger atau Tromboangitis +bliterans 1TA+2 adalah penyakit

    pembuluh darah nonaterosklerotik yang ditandai oleh enomena oklusi pembuluh

    darah arteri dan &ena berukuran ke'il dan sedang yang dapat melibatkan ekstremitasatas maupun ekstremitas ba*ah. Penderita penyakit !uerger biasanya datang dengan

    keluhan yang sangat mirip dengan penyakit trombosis dan radang pembuluh darah

    yang mengakibatkan gangren atau kerusakan jaringan sehingga perlu diamputasi,

    oleh karena itu sangat diperlukan diagnosis dini dan akurat/.

    Epidemiologi

    Pre&alensi penyakit !uerger paling banyak di negara Timur tengah, Asia

    Selatan, Asia Tenggara, Asia Timur, dan Eropa Timur. 3i Amerika %tara ditemukan

  • 7/26/2019 Referat Gangren Pedis

    21/29

    pada < B /,0 per /. orang tiap tahun. Lebih banyak pada laki-laki, dan sering

    dihubungkan dengan kebiasaan merokok//.

    )ambar 8.Buerger Disease

    Etiologi

    Penyebab penyakit !uerger belum diketahui dengan pasti. erokok

    merupakan aktor utama onset dan progresiitas penyakit ini. 4ipersensiti&itas seluler

    penderita penyakit !uerger meningkat setelah pemberian injeksi ekstrak tembakau.

    Selain itu dibandingkan dengan aterosklerosis terjadi peninggian titer antibodi

    terhadap kolagen tipe ( dan tipe (((, antibodi terhadap elastin pembuluh darah /,//.

    Selain itu pada penyakit ini terjadi akti&asi jalur endothelin-/ yang bersiat

    &asokontriktor poten, peningkatan kadar molekul adhesi, dan sitokin yang berperan

    terhadap proses inlamasi/. #aktor genetik merupakan aktor yang berpengaruh

    terhadap mun'ulnya penyakit ini. !eberapa peneliti telah mendokumentasikan

    peningkatan antigen 4LA-A; dan 4LA-!*8 atau 4LA-!

  • 7/26/2019 Referat Gangren Pedis

    22/29

    berkembang menjadi osteomielitis, 1'2 terjadi kontraktur dan atroi, 1d2 kulit menjadi

    atroi, 1e2 ibrosis perineural dan peri&askular, 12 ulserasi dan gangren yang dimulai

    dari ujung jari.

    Penyakit ini menyerang arteri ukuran sedang sampai ke'il dan sering yang di

    ekstremitas ba*ah *alaupun mengenai juga pembuluh ekstremitas atas. Pembuluh

    mesenterial, serebral dan koroner agak jarang terkena. Kelainan di ekstremitas ba*ah

    biasanya mulai dari triurkasio a.poplitea terus ke a.dorsalis pedis, a.tibialis posterior,

    a.ibularis dan a.digitalis. Pada ekstremitas atas, kelainan ini terjadi pada a.radialis

    dan a.ulnaris, berlanjut ke arteri jari-jari. !iasanya kelainan patologik bersiat

    segmental, artinya terdapat daerah normal di antara lesi yang dapat berukuran

    beberapa millimeter sampai sentimeter. Namun pada ase lanjut, seluruh pembuluh

    akan terkena.

    Pada ase a*al tampak sebukan sel-sel radang polimoronuklir di semua

    lapisan dinding pembuluh. !ersamaan dengan itu terjadi pembentukan trombus.

    Perubahan sekunder adalah terbentuknya kolateral yang akan menjamin pasokan

    darah untuk bagian distal. Pada ase lanjut, sumbatan akan demikian hebat sehingga

    kolateral tidak akan memadai lagi/=.

    Diagnosis

    a. Kriteria Shionoya

    ang termasuk kriteria ini yaitu ri*ayat merokok, usia belum 8 tahun,

    memiliki penyakit oklusi arteri inrapopliteal, leblitis migrans pada salah satu

    ekstremitas atas dan tidak ada aktor resiko aterosklerosis lain selain merokok.

    Seluruh kriteria ini harus terpenuhi untuk menegakkan diagnosis/=.

    b. Kriteria +llin/=

    ang termasuk kriteria ini sebagai berikut>- !erumur antara -= tahun

    - erokok atau memiliki ri*ayat merokok

    - 3itemukan iskemi ekstremitas distal yang ditandai oleh klaudikasio, nyeri saat

    istirahat, ulkus iskemik atau gangren dan di dokumentasikan oleh tes

    pembuluh darah non-in&asi.

    - Telah menyingkirkan penyakit autoimun lain, kondisi hiperkoagulasi, dan

    diabetes mellitus dengan pemeriksaan laboratorium.

    - Telah menyingkirkan emboli berasal dari bagian proksimal yang diketahui dari

    ekokardiograi atau arteriograi.

  • 7/26/2019 Referat Gangren Pedis

    23/29

    - Penemuan arteriograi yang konsisten dengan kondisi klinik pada ekstremitas

    yang terlibat dan yang tidak terlibat.

    '. Kriteria ills dan Poter/=

    - Kriteria eksklusi

    /. Sumber emboli proksimal

    . Trauma dan lesi lokal

    5. Penyakit autoimun

    =. Aterosklerosis> diabetes, hiperlipidemia, dan hipertensi

    - Kriteria ayor

    /. +nset gejala iskemi ekstremitas distal sebelum usia =8 tahun

    . Pe'andu rokok

    5. Tidak ada penyakit arteri proksimal pada poplitea atau tingkat distal

    brakial

    =. 3okumentasi objekti penyakit oklusi distal seperti> doppler arteri

    segmental dan plestimograi = tungkai, arteriograi, histopatologi- Kriteria inor

    /. Phlebitis superisial migran berupa episode berulang trombosis lokal

    &ena superisial pada ekstremitas dan badan.

    . Sindrom raynaud

    '. Kriteria skoring Papa dkk/=

    Nilai positi

    - %mur - Klaudikasio kaki

    - Ekstremitas atas

    - Phlebitis berpindah

    - Sindrom $aynaud

    - AngiograiF biopsi

    5"5 - = tahunSekarang"dahulu

    Simptomatis"asimptoma

    tis

    Sekarang"dahulu

    Sekarang"dahulu

    Ada"tidak

    "/"/

    "/

    "/

    "/

    "/

    Nilai negati

    - %mur

    - Cenis

    kelamin"perokok- Lokasi

    - Keberadaan denyut

    - Atherosklerosis,

    hipertensi

    =8-8"?8 tahun

    Wanita" tidak merokok

    Kaki tunggal" tidak!rakial"emoral

    Penemuan setelah

    diagnosis dalam 8-/

    tahun terakhir

    -/"-

    -/"-

    -/"--/"-

    -/"-

    3iagnosis

    - !ukan penyakit

    !uerger

    - ungkin

    - Sangat mungkin

    - 3einit

    Nilai

    -/

    -5

    =-8

    ?0

  • 7/26/2019 Referat Gangren Pedis

    24/29

    )ambar 0. aniestasi KlinisBuergers Disease

    /anifestasi Klinis 'uerger Disease

    Perubahan kulit seperti pada penyakit sumbatan arteri kronik lainnya kurang

    nyata. Pada mulanya kulit hanya tampak memu'at ringan terutama di ujung jari. Pada

    ase lebih lanjut tampak &asokonstriksi yang ditandai dengan 'ampuran pu'at-

    sianosis-kemerahan bila mendapat rangsangan dingin. !erbeda dengan penyakit

    $aynaud, serangan iskemia disini biasanya unilateral. Pada perabaan, kulit sering

    terasa dingin. Selain itu, pulsasi arteri yang rendah atau hilang merupakan tanda isik

    yang penting/.

    Trombolebitis migran superisialis dapat terjadi beberapa bulan atau tahun

    sebelum tampaknya gejala sumbatan penyakit !uerger. #ase akut menunjukkan kulit

    kemerahan, sedikit nyeri, dan &ena teraba sebagai saluran yang mengeras sepanjang

    beberapa milimeter sampai sentimeter di ba*ah kulit. Kelainan ini sering mun'ul di

    beberapa tempat pada ekstremitas tersebut dan berlangsung selama beberapa minggu.

    Setelah itu tampak bekas yang berbenjol-benjol. Tanda ini tidak terjadi pada penyakitarteri oklusi, maka ini hampir patognomonik untuk tromboangitis obliterans/5.

    )ejala klinis Tromboangitis +bliterans sebenarnya 'ukup beragam. %lkus dan

    gangren terjadi pada ase yang lebih lanjut dan sering didahului dengan udem dan

    di'etuskan oleh trauma. 3aerah iskemia ini sering berbatas tegas yaitu pada ujung jari

    kaki sebatas kuku. !atas ini akan mengabur bila ada ineksi sekunder mulai dari

    kemerahan sampai ke tanda selulitis/5.

    Pemeriksaan Penunjang

  • 7/26/2019 Referat Gangren Pedis

    25/29

    %S) 3oppler, e'hokardiogram, Computed 'omograghy 17T2 scan dan

    (agnetic resonance imaging 1$(2 dilakukan untuk menyingkirkan sumber emboli

    proksimal. %S) 3oppler dan pletismograi diperlukan untuk mengetahui adanya

    oklusi distal. Pada pemeriksaan angiogram dapat ditemukan gambaran lesi oklusi

    segmental pembuluh darah ke'il dan sedang 1medium2 diselingi gambaran segmen

    normal, tanda artorell atau gambaran kolateral pembuluh darah seperti

    corkscre&) spider legs) or tree roots meskipun gambaran ini dapat juga

    dijumpai pada skleroderma, sindrom 7$EST 1Calcinosis) *aynauds phenomenon)

    esophageal dysmotility) sclerodactyly and telangiectasia2, di arteri proksimal tidak

    dijumpai aterosklerosis, aneurisma dan sumber emboli lain/,/5.

    Angiogram pada ekstremitas atas dan ba*ah dapat membantu dalam

    mendiagnosis penyakit !uerger. Pada angiograi tersebut ditemukan gambaran

    Mcorkscre& dari arteri yang terjadi akibat dari kerusakan &askular, bagian ke'il arteri

    tersebut pada bagian pergelangan tangan dan kaki. Angiograi juga dapat

    menunjukkan oklusi 1hambatan2 atau stenosis 1kekakuan2 pada berbagai daerah dari

    tangan dan kaki/=.

    Penatalaksanaan

    Terapi medis penderita penyakit !uerger harus dimulai dengan usaha intensi

    untuk meyakinkan pasien untuk berhenti merokok. Cika pasien berhasil berhenti

    merokok, maka penyakit ini akan berhenti pada bagian yang terkena se*aktu terapi

    diberikan. Sayangnya, kebanyakan pasien tidak mampu berhenti merokok dan selalu

    ada progresi&itas penyakit. %ntuk pembuluh darahnya dapat dilakukan dilatasi

    1pelebaran2 dengan obat &asodilator, misalnya $onitol yang diberikan seumur hidup.

    Pera*atan luka lokal, meliputi mengompres jari yang terkena dan menggunakanen@im proteolitik bisa bermanaat. Antibioti' diindikasikan untuk ineksi sekunder/8.

    Terapi bedah untuk penderita buerger meliputi debridement konser&ati

    jaringan nekrotik atau gangrenosa , amputasi konser&ati dengan perlindungan

    panjang maksimum bagi jari atau ekstremitas, dan kadang-kadang simpatektomi

    lumbalis bagi telapak tangan atau simpatetomi jari *alaupun kadang jarang

    bermanat.

    $e&askularisasi arteri pada pasien ini juga tidak mungkin dilakukan sampai

    terjadi penyembuhan pada bagian yang sakit. Keuntungan dari bedah langsung

  • 7/26/2019 Referat Gangren Pedis

    26/29

    1bypass2 pada arteri distal juga msih menjadi hal yang kontro&ersial karena angka

    kegagalan pen'angkokan tinggi. !agaimanapun juga, jika pasien memiliki beberapa

    iskemik pada pembuluh darah distal, bedah bypass dengan pengunaan &ena autolog

    sebaiknya dipertimbangkan/0.

    Terapi bedah terakhir untuk pasien penyakit !uerger 1yaitu pada pasien yang

    terus mengkonsumsi tembakau2 adalah amputasi tungkai tanpa penyembuhan ul'ers,

    gangrene yang progresi, atau nyeri yang terus-menerus serta simpatektomi dan

    penanganan lainnya gagal/9.

    Perbandingan Diabetic Foot Dan Buergers Disease

    Diabetic Foot Buergers Disease

    Usia geriatri

  • 7/26/2019 Referat Gangren Pedis

    27/29

    -era"i .esuai dera+at /agner Konser0atif 1berhenti !erokok2"erasi 1 a!"utasi

    Daftar Pustaka

    /. A77# dan A4A. A77"A4A 8 Pra'ti'e )uidelines or the

    anagement o Patients With Peripheral Arterial 3isease 1Lo*er EDtremity,

    $enal, esenteri', and Abdominal Aorti'2, 8. 3iunduh dari

    . A77# dan A4A. A77"A4A 8 Pra'ti'e )uidelines or the anagement o

    Patients With Peripheral Arterial 3isease 1Lo*er EDtremity, $enal,

    esenteri', and Abdominal Aorti'2, //. 3iunduh dari

    5. Sales AT, $ibeiro 73, 3ias #L. Lo*er eDtremity peripheral artery disease>

    impli'ations or physiotherapy. Cournal o $espiratory and 7ardioas'ular

    Physi'al Therapy, /F/1/2> 5-55.

    =. 7riOui 4, Aboyans . Epidemiology o Peripheral Arterial 3issease. 7ir'$es, /8F//9>e/.

    8. Eli@abeth, Nabel, !raun*ald E. A Tale o 7oronary Artery 3isease and

    yo'ardial (nar'tion. The Ne* England Cournal o edi'ine. /F500>8=-

    05.

    0. Northern England Strategi' 7lini'al Net*orks. )uideline or The 3iagnosis

    and anagement o Patients With Peripheral Arterial 3isease 1PA32, /=.

    9. National institute or health and 'lini'al eD'ellen'e. Lo*er limb peripheral

    arterial disease > diagnosis and management. /

  • 7/26/2019 Referat Gangren Pedis

    28/29

    ;;-;.

    ;. $odrigues C, itta N. 3iabeti' #oot and )angrene. 3epartemen o Surgery

    )oa edi'al 7ollege (ndia. Cournal o (nte'hopen, /, /=> 8/-/.

    /. Pr e&ent i&e #oot 7ar e in Pe opl e * ith 3iabe tes in Ame ri' an

    3iabetes Asso'iation. 7lini'al Pra'ti'e $e'ommendation . 3iabetes 7are,

    olume 8, Suplemen /, Canuary 5F page 9< - 9;.

    //. Po*ers A 7, 3iabetes ellitus in 4orrisonJs Prin'iples o (nternal edi'ine B

    /8 th Edition Gmonographin 73 $oomH , ' )ra*4ill F /.

    /. S'ope anagement o type diabetes > pre&ention and management o

    #oot problems. 3iabetes 7are, olume 8, Cune FS //-;.

  • 7/26/2019 Referat Gangren Pedis

    29/29