12
JURNAL ILMIAH TEKNIK INDUSTRI ISSN: 1412-6869 (Print), ISSN: 2480-4038 (Online) Journal homepage: http://journals.ums.ac.id/index.php/jiti/index doi: 10.23917/jiti.v17i1.5867 71 Redesain Produk Berfokus Pada Customer Requirements Dengan Integrasi Axiomatic Design dan House of Quality Debrina Puspita Andriani 1* , Mochamad Choiri 1# , FX. Berry Desrianto 1 Abstract. Problems related to the storage of shoes include discomfort in putting shoes and shoes are still dusty. Shape shelves are generally open. Shoe rack products need to be developed using integration of axiomatic design method with house of quality or called axiomatic house of quality (AHOQ). AHOQ is a modification of HOQ that aims to reduce errors arising from the translation of user statements that are not appropriate in the needs of the product. With the customer requirements are clear, then can determine the functional requirements and design parameters are more appropriate. This research produces dimension specification of shoe rack according to anthropometry data of Indonesia and for material used. Shoe rack is also designed to have a door made of acrylic tansparan, so in addition to protect shoes from dust, facilitate in finding and finding shoes to be used. Testing using ANSYS software, obtained the ability to receive maximum pressure and product safety factors. Keywords: anthropometry, axiomatic house of quality, customer requirements, product development, ANSYS. Abstrak. Permasalahan terkait tempat penyimpanan sepatu diantaranya adalah ketidaknyamanan dalam meletakkan sepatu dan sepatu yang masih berdebu. Bentuk rak sepatu pada umumnya adalah terbuka. Produk rak sepatu perlu dikembangkan menggunakan integrasi metode axiomatic design dengan house of quality atau disebut dengan axiomatic house of quality (AHOQ). AHOQ merupakan modifikasi dari HOQ yang bertujuan untuk mengurangi kesalahan yang timbul akibat penerjemahan pernyataan pengguna yang tidak sesuai dalam kebutuhan produk. Dengan adanya customer requirements yang jelas, selanjutnya dapat menentukan functional requirement dan design parameter yang lebih tepat. Penelitian ini menghasilkan spesifikasi dimensi dari rak sepatu sesuai data antropometri Indonesia dan untuk material yang digunakan. Rak sepatu juga didesain memiliki pintu yang terbuat dari akrilik tansparan, sehingga selain dapat melindungi sepatu dari debu, memudahkan dalam mencari dan menemukan sepatu yang hendak dipakai. Pengujian dengan menggunakan software ANSYS, diperoleh kemampuan menahan tekanan maksimal dan factor of safety produk. Kata Kunci: antropometri, axiomatic house of quality, kebutuhan pelanggan, pengembangan produk, ANSYS. I. PENDAHULUAN 1 Tempat tinggal dapat diatikan sebagai tempat perlindungan dan beristirahat yang dapat menjamin kepentingan keluarga dan memberikan kemungkinan untuk bersosialisasi.Lebih dari itu, tempat tinggal diharapkanjuga memberikan ketenangan, kesenangan, kebahagiaan, dan kenyamanan pada segala peristiwa hidup penghuninya (Frick, 2006). Lingkungan tempat tinggal sebaiknya juga terhindar dari faktor-faktor 1 1 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya, Jl. MT. Haryono No.167, Malang 65145 * email: [email protected] # email: [email protected] email: [email protected] Diajukan: 24-07-2017 Diperbaiki: 23-04-2018 Disetujui: 25-06-2018 yang dapat merugikan kesehatan (Hindarto, 2007). Permasalahan muncul ketika hal-hal sebelumnya tidak tercapai, sebagai contoh dikarenakan sepatu dan sandal yang berserakan, sehingga menyebabkan kenyamanan dan estetika tempat tinggal berkurang. Selama ini sebenarnya sudah terdapat solusi dalam menyimpan dan merapikan sepatu ataupun alas lainnya, yaitu dengan rak sepatu (Gambar 1). Menurut hasil survei pendahuluan dengan menggunakan wawancara dan kuesioner, serta studi pustaka, penggunaan rak sepatu saat ini dikatakan masih kurang efisien. Hal ini terjadi karena apa yang diharapkan oleh pengguna belum dapat terpenuhi oleh produk yang sudah ada tersebut, misalnya kebutuhan rak yang tertutup, nyaman, dan menarik. Selain itu, pengguna menyampaikan keluhan lainnya seperti kapasitas yang terbatas dan material rak yang tidak kokoh. Penelitian ini bertujuan untuk

Redesain Produk Berfokus Pada CustomerRequirements Dengan

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

JURNAL ILMIAH TEKNIK INDUSTRIISSN: 1412-6869 (Print), ISSN: 2480-4038 (Online)

Journal homepage: http://journals.ums.ac.id/index.php/jiti/indexdoi: 10.23917/jiti.v17i1.5867

71

Redesain Produk Berfokus Pada Customer RequirementsDengan Integrasi Axiomatic Design dan House of Quality

Debrina Puspita Andriani1*, Mochamad Choiri1#, FX. Berry Desrianto1

Abstract. Problems related to the storage of shoes include discomfort in putting shoes and shoes are still dusty.Shape shelves are generally open. Shoe rack products need to be developed using integration of axiomatic designmethod with house of quality or called axiomatic house of quality (AHOQ). AHOQ is a modification of HOQ that aimsto reduce errors arising from the translation of user statements that are not appropriate in the needs of the product.With the customer requirements are clear, then can determine the functional requirements and design parametersare more appropriate. This research produces dimension specification of shoe rack according to anthropometry dataof Indonesia and for material used. Shoe rack is also designed to have a door made of acrylic tansparan, so inaddition to protect shoes from dust, facilitate in finding and finding shoes to be used. Testing using ANSYS software,obtained the ability to receive maximum pressure and product safety factors.

Keywords: anthropometry, axiomatic house of quality, customer requirements, product development, ANSYS.

Abstrak. Permasalahan terkait tempat penyimpanan sepatu diantaranya adalah ketidaknyamanan dalam meletakkansepatu dan sepatu yang masih berdebu. Bentuk rak sepatu pada umumnya adalah terbuka. Produk rak sepatu perludikembangkan menggunakan integrasi metode axiomatic design dengan house of quality atau disebut denganaxiomatic house of quality (AHOQ). AHOQ merupakan modifikasi dari HOQ yang bertujuan untuk mengurangikesalahan yang timbul akibat penerjemahan pernyataan pengguna yang tidak sesuai dalam kebutuhan produk.Dengan adanya customer requirements yang jelas, selanjutnya dapat menentukan functional requirement dan designparameter yang lebih tepat. Penelitian ini menghasilkan spesifikasi dimensi dari rak sepatu sesuai data antropometriIndonesia dan untuk material yang digunakan. Rak sepatu juga didesain memiliki pintu yang terbuat dari akriliktansparan, sehingga selain dapat melindungi sepatu dari debu, memudahkan dalam mencari dan menemukan sepatuyang hendak dipakai. Pengujian dengan menggunakan software ANSYS, diperoleh kemampuan menahan tekananmaksimal dan factor of safety produk.

Kata Kunci: antropometri, axiomatic house of quality, kebutuhan pelanggan, pengembangan produk, ANSYS.

I. PENDAHULUAN1

Tempat tinggal dapat diatikan sebagai tempatperlindungan dan beristirahat yang dapatmenjamin kepentingan keluarga dan memberikankemungkinan untuk bersosialisasi.Lebih dari itu,tempat tinggal diharapkanjuga memberikanketenangan, kesenangan, kebahagiaan, dankenyamanan pada segala peristiwa hiduppenghuninya (Frick, 2006). Lingkungan tempattinggal sebaiknya juga terhindar dari faktor-faktor

1

1 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, UniversitasBrawijaya, Jl. MT. Haryono No.167, Malang 65145

* email: [email protected]# email: [email protected] email: [email protected]

Diajukan: 24-07-2017 Diperbaiki: 23-04-2018Disetujui: 25-06-2018

yang dapat merugikan kesehatan (Hindarto,2007). Permasalahan muncul ketika hal-halsebelumnya tidak tercapai, sebagai contohdikarenakan sepatu dan sandal yang berserakan,sehingga menyebabkan kenyamanan dan estetikatempat tinggal berkurang.

Selama ini sebenarnya sudah terdapat solusidalam menyimpan dan merapikan sepatuataupun alas lainnya, yaitu dengan rak sepatu(Gambar 1). Menurut hasil survei pendahuluandengan menggunakan wawancara dan kuesioner,serta studi pustaka, penggunaan rak sepatu saatini dikatakan masih kurang efisien. Hal ini terjadikarena apa yang diharapkan oleh penggunabelum dapat terpenuhi oleh produk yang sudahada tersebut, misalnya kebutuhan rak yangtertutup, nyaman, dan menarik. Selain itu,pengguna menyampaikan keluhan lainnya sepertikapasitas yang terbatas dan material rak yangtidak kokoh. Penelitian ini bertujuan untuk

Andriani, dkk. / Redesain Produk Berfokus Pada Customer Requirements ..... JITI, Vol. 17 (1), Juni 2018, 71 – 82

72

merancang dan mengembangkan produk raksepatu kembali agar dapat memenuhi kebutuhanpengguna, sehingga harapan akan adanya tempat

tinggal yang ideal dapat tercapai.Perancangan dan pengembangan produk

merupakan serangkaian aktivitas yang dimulaidengan mengidentifikasi kebutuhan penggunadan keinginan pengguna terhadap suatu produk(Sulistyoningrum, dkk., 2017). Kesuksesanekonomi perusahaan manufaktur tergantungkepada kemampuan untuk mengindentifikasikebutuhan konsumen, kemudian secara cepatmenciptakan produk yang dapat memenuhikebutuhan tersebut dengan biaya yang rendah(Andriani, dkk., 2017). Oleh karena itu, beberapapokok yang harus menjadi perhatian yaitukualitas produk, biaya manufaktur produk yangkompetitif, waktu pengembangan yang relatifsingkat, biaya pengembangan, dan kapabilitaspengembangan yang baik (Ulrich & Epingger,2001). Salah satu metode yang dapat digunkandalam proses perencanaan dan pengembanganproduk adalah quality function deployment(QFD). QFD adalah sebuah sistem pengembanganproduk yang menggunakan seperangkat data dantim untuk mengembangkan produk berdasarkankeinginan konsumen (Djati & Khusaini, 2003;Benner, dkk., 2002).

Penelitian sebelum ini mengungkapkanpendapat tentang kelemahan QFD diantaranya,pada QFD kerap dijumpai kesulitan dalam

menentukan hubungan antara kebutuhancustomer dan technical properties (Dale, dkk.,1998; Ashtiany & Alipour, 2016). QFD adalahmetode kualitatif, sehingga sering terjadikeambiguan dalam menentukan voice ofcustomer dan sulit untuk mengkategorikankebutuhan-kebutuhan pengguna (Bouchereau &Rowlands, 1999). Cohen (1995) memaparkanbahwa house of quality (HOQ) merupakan salahsatu kerangka kerja atas pendekatan dalammendesain manajemen yang dikenal dalam QFD.Permasalahan utama dalam pembuatan HOQadalah dibutuhkan waktu yang tidak sebentardalam proses pengembangannya sehingga besarkemungkinan untuk kehilangan pengguna danhasil akhir yang belum sesuai dengan spesifikasiyang dibutuhkan pengguna (Manchulenko, 2011).Berdasarkan hal-hal tersebut, maka perlu adanyametode yang lebih baik dalam perancangan danpengembangan sebuah produk, agar spesifikasiproduk dapat sesuai dengan voice of customer.

Evans & Linsay (2001) mengungkapkan bahwauntuk mendapatkan konsep desain suatu produkdibutuhkan 2 fase HOQ dalam QFD. Jika sampaipada proses manufaktur, maka dibutuhkan 4 faseHOQ. Sebaliknya, pada kenyataan yang seringdijumpai untuk mendapatkan suatu konsepdesain produk diketahui hanya membutuhkan 1fase HOQ pada QFD. Pada penelitian yangdilakukan oleh Putra, dkk. (2016), Dayanara (2016)dan Ghufrani (2010), diketahui integrasi HOQ danaxiomatic design (AD) dalam prosespengembangan produk dapat mengurangi waktudan biaya. Penggunaan axiomatic design yangsangat luas telah dikembangkan dalam berbagaisistem desain manufaktur (Rauch dkk., 2016).Metode integrasi dalam penelitian ini disebutdengan axiomatic house of quality (AHOQ).AHOQ merupakan usulan metode denganmemodifikasi HOQ untuk mempersingkat waktupengembangan dan mengurangi kesalahan hasilspesifikasi produk yang disebabkan sulitnyamenerjemahkan pernyataan pengguna menjadiungkapan kebutuhan produk. AHOQ merangkum2 fase HOQ pada QFD menjadi 1 bentuk modeldengan urutan-urutan yang sistematis untukmendapatkan spesifikasi dan target suatu konsepdesain sesuai dengan fungsi produk. Berdasarkan

Gambar 1. Rak sepatu sekarang ini

Andriani, dkk. / Redesain Produk Berfokus Pada Customer Requirements ..... JITI, Vol. 17 (1), Juni 2018, 71 – 82

72

merancang dan mengembangkan produk raksepatu kembali agar dapat memenuhi kebutuhanpengguna, sehingga harapan akan adanya tempat

tinggal yang ideal dapat tercapai.Perancangan dan pengembangan produk

merupakan serangkaian aktivitas yang dimulaidengan mengidentifikasi kebutuhan penggunadan keinginan pengguna terhadap suatu produk(Sulistyoningrum, dkk., 2017). Kesuksesanekonomi perusahaan manufaktur tergantungkepada kemampuan untuk mengindentifikasikebutuhan konsumen, kemudian secara cepatmenciptakan produk yang dapat memenuhikebutuhan tersebut dengan biaya yang rendah(Andriani, dkk., 2017). Oleh karena itu, beberapapokok yang harus menjadi perhatian yaitukualitas produk, biaya manufaktur produk yangkompetitif, waktu pengembangan yang relatifsingkat, biaya pengembangan, dan kapabilitaspengembangan yang baik (Ulrich & Epingger,2001). Salah satu metode yang dapat digunkandalam proses perencanaan dan pengembanganproduk adalah quality function deployment(QFD). QFD adalah sebuah sistem pengembanganproduk yang menggunakan seperangkat data dantim untuk mengembangkan produk berdasarkankeinginan konsumen (Djati & Khusaini, 2003;Benner, dkk., 2002).

Penelitian sebelum ini mengungkapkanpendapat tentang kelemahan QFD diantaranya,pada QFD kerap dijumpai kesulitan dalam

menentukan hubungan antara kebutuhancustomer dan technical properties (Dale, dkk.,1998; Ashtiany & Alipour, 2016). QFD adalahmetode kualitatif, sehingga sering terjadikeambiguan dalam menentukan voice ofcustomer dan sulit untuk mengkategorikankebutuhan-kebutuhan pengguna (Bouchereau &Rowlands, 1999). Cohen (1995) memaparkanbahwa house of quality (HOQ) merupakan salahsatu kerangka kerja atas pendekatan dalammendesain manajemen yang dikenal dalam QFD.Permasalahan utama dalam pembuatan HOQadalah dibutuhkan waktu yang tidak sebentardalam proses pengembangannya sehingga besarkemungkinan untuk kehilangan pengguna danhasil akhir yang belum sesuai dengan spesifikasiyang dibutuhkan pengguna (Manchulenko, 2011).Berdasarkan hal-hal tersebut, maka perlu adanyametode yang lebih baik dalam perancangan danpengembangan sebuah produk, agar spesifikasiproduk dapat sesuai dengan voice of customer.

Evans & Linsay (2001) mengungkapkan bahwauntuk mendapatkan konsep desain suatu produkdibutuhkan 2 fase HOQ dalam QFD. Jika sampaipada proses manufaktur, maka dibutuhkan 4 faseHOQ. Sebaliknya, pada kenyataan yang seringdijumpai untuk mendapatkan suatu konsepdesain produk diketahui hanya membutuhkan 1fase HOQ pada QFD. Pada penelitian yangdilakukan oleh Putra, dkk. (2016), Dayanara (2016)dan Ghufrani (2010), diketahui integrasi HOQ danaxiomatic design (AD) dalam prosespengembangan produk dapat mengurangi waktudan biaya. Penggunaan axiomatic design yangsangat luas telah dikembangkan dalam berbagaisistem desain manufaktur (Rauch dkk., 2016).Metode integrasi dalam penelitian ini disebutdengan axiomatic house of quality (AHOQ).AHOQ merupakan usulan metode denganmemodifikasi HOQ untuk mempersingkat waktupengembangan dan mengurangi kesalahan hasilspesifikasi produk yang disebabkan sulitnyamenerjemahkan pernyataan pengguna menjadiungkapan kebutuhan produk. AHOQ merangkum2 fase HOQ pada QFD menjadi 1 bentuk modeldengan urutan-urutan yang sistematis untukmendapatkan spesifikasi dan target suatu konsepdesain sesuai dengan fungsi produk. Berdasarkan

Gambar 1. Rak sepatu sekarang ini

Andriani, dkk. / Redesain Produk Berfokus Pada Customer Requirements ..... JITI, Vol. 17 (1), Juni 2018, 71 – 82

72

merancang dan mengembangkan produk raksepatu kembali agar dapat memenuhi kebutuhanpengguna, sehingga harapan akan adanya tempat

tinggal yang ideal dapat tercapai.Perancangan dan pengembangan produk

merupakan serangkaian aktivitas yang dimulaidengan mengidentifikasi kebutuhan penggunadan keinginan pengguna terhadap suatu produk(Sulistyoningrum, dkk., 2017). Kesuksesanekonomi perusahaan manufaktur tergantungkepada kemampuan untuk mengindentifikasikebutuhan konsumen, kemudian secara cepatmenciptakan produk yang dapat memenuhikebutuhan tersebut dengan biaya yang rendah(Andriani, dkk., 2017). Oleh karena itu, beberapapokok yang harus menjadi perhatian yaitukualitas produk, biaya manufaktur produk yangkompetitif, waktu pengembangan yang relatifsingkat, biaya pengembangan, dan kapabilitaspengembangan yang baik (Ulrich & Epingger,2001). Salah satu metode yang dapat digunkandalam proses perencanaan dan pengembanganproduk adalah quality function deployment(QFD). QFD adalah sebuah sistem pengembanganproduk yang menggunakan seperangkat data dantim untuk mengembangkan produk berdasarkankeinginan konsumen (Djati & Khusaini, 2003;Benner, dkk., 2002).

Penelitian sebelum ini mengungkapkanpendapat tentang kelemahan QFD diantaranya,pada QFD kerap dijumpai kesulitan dalam

menentukan hubungan antara kebutuhancustomer dan technical properties (Dale, dkk.,1998; Ashtiany & Alipour, 2016). QFD adalahmetode kualitatif, sehingga sering terjadikeambiguan dalam menentukan voice ofcustomer dan sulit untuk mengkategorikankebutuhan-kebutuhan pengguna (Bouchereau &Rowlands, 1999). Cohen (1995) memaparkanbahwa house of quality (HOQ) merupakan salahsatu kerangka kerja atas pendekatan dalammendesain manajemen yang dikenal dalam QFD.Permasalahan utama dalam pembuatan HOQadalah dibutuhkan waktu yang tidak sebentardalam proses pengembangannya sehingga besarkemungkinan untuk kehilangan pengguna danhasil akhir yang belum sesuai dengan spesifikasiyang dibutuhkan pengguna (Manchulenko, 2011).Berdasarkan hal-hal tersebut, maka perlu adanyametode yang lebih baik dalam perancangan danpengembangan sebuah produk, agar spesifikasiproduk dapat sesuai dengan voice of customer.

Evans & Linsay (2001) mengungkapkan bahwauntuk mendapatkan konsep desain suatu produkdibutuhkan 2 fase HOQ dalam QFD. Jika sampaipada proses manufaktur, maka dibutuhkan 4 faseHOQ. Sebaliknya, pada kenyataan yang seringdijumpai untuk mendapatkan suatu konsepdesain produk diketahui hanya membutuhkan 1fase HOQ pada QFD. Pada penelitian yangdilakukan oleh Putra, dkk. (2016), Dayanara (2016)dan Ghufrani (2010), diketahui integrasi HOQ danaxiomatic design (AD) dalam prosespengembangan produk dapat mengurangi waktudan biaya. Penggunaan axiomatic design yangsangat luas telah dikembangkan dalam berbagaisistem desain manufaktur (Rauch dkk., 2016).Metode integrasi dalam penelitian ini disebutdengan axiomatic house of quality (AHOQ).AHOQ merupakan usulan metode denganmemodifikasi HOQ untuk mempersingkat waktupengembangan dan mengurangi kesalahan hasilspesifikasi produk yang disebabkan sulitnyamenerjemahkan pernyataan pengguna menjadiungkapan kebutuhan produk. AHOQ merangkum2 fase HOQ pada QFD menjadi 1 bentuk modeldengan urutan-urutan yang sistematis untukmendapatkan spesifikasi dan target suatu konsepdesain sesuai dengan fungsi produk. Berdasarkan

Gambar 1. Rak sepatu sekarang ini

Jurnal Ilmiah Teknik Industri p-ISSN 1412-6869 e-ISSN 2460-4038

73

berbagai pertimbangan sebelumya, makadilakukan perencanaan dan pengembanganproduk rak sepatu dengan menggunakan AHOQ,agar tahap perancangan dan pengembanganproduk rak sepatu dapat fokus menghasilkandesain yang sesuai dengan fungsi produknya danspesifikasi yang diinginkan oleh pengguna.

II. METODE PENELITIAN

Menurut Sugiyono (2009), terdapat beberapajenis metode penelitian yang dikelompokkansebagai metode untuk karya ilmiah, yaitu meliputimetode penelitian eksperimental, deskriptif, danevaluatif. Penelitian ini termasuk dalam jenispenelitian evaluatif yaitu suatu penelitian yangdiupayakan untuk mengevaluasi proses uji cobapengembangan suatu produk. Penelitian evaluatifdimaksudkan untuk mengukur keberhasilan suatuprogram, produk atau kegiatan tertentu (Danim,2000). Objek dari penelitian ini adalah rak sepatuyang digunakan pada lingkungan tempat tinggal.

Penelitian ini dilakukan dalam 3 tahapan, yaitupendahuluan, pengumpulan dan pengolahandata, serta analisis hasil pengolahan data. Padatahap pendahuluan diawali dengan studi literaturdan lapangan dengan tujuan untuk mendapatkandeskripsi mengenai permasalahan yang ada dilapangan dan merumuskan metode ilmiah untukmendapatkan solusi dari permasalahan tersebut.Tahap selanjutnya dilakukan pengumpulan data-data yang terkait dengan perencanaan danpengembangan produk rak sepatu. Jumlahresponden pada penelitian berjumlah 30responden (Gay & Diehl, 1992). Respondenkuesioner terbuka adalah rumah tangga yangmemiliki rak sepatu yang ditetapkan sebagaiobjek penelitian. Metode sampling dilakukan

dengan menggunakan metode probabilitassampling sederhana (probability randomsampling), yaitu dengan undian.

Tahapan pengolahan data dilakukan denganmetode AHOQ. Pada metode AHOQ ini, dilakukanpenentuan misi produk terlebih dahulu. Dari hasilkuisoner terbuka didapatkan beberapa kebutuhankonsumen yang kemudian direkap menjadicustomer attribute (CA), yaitu domain yangmenampung kebutuhan dari sudut pandangpengguna. Berdasarkan Suh (2001), langkahselanjutnya dalam menetapkan spesifikasi dantarget adalah melalui penentuan functionalrequirements (FR), constraints, design parameter(DP), hingga menyusun model integrasi AHOQ(Gambar 2). Pada penyusunan model integrasiAHOQ dimulai dengan merumuskan desainmatriks antara FR dan DP, kemudianmengkorelasikan antar DP yang ada,menambahkan constraints dan mengaitkannyadengan DP, serta mengevaluasi model AHOQyang sudah dirangkai. Berikutnya dilakukanpengembangan dan pemilihan konsep desainproduk dengan matriks kombinasi alternatif,penyaringan, dan penilaian konsep. Sebelummenentukan desain akhir produk, maka terlebihdahulu dilakukan pengujian konsep produk yangpada penelitian ini dilakukan dengan softwareANSYS untuk mengetahui indeks factor of safetydari konsep terpilih dan pengujian customerattribute untuk memastikan bahwa konsepterpilih telah menjawab kebutuhan pengguna.

Tahap terakhir yaitu melakukan analisisterhadap desain produk yang terpilih. Dari tahapini diharapkan solusi yang ditelaah melaluimetode ilmiah mampu menjawab permasalahan,sehingga selanjutnya dapat ditarik kesimpulandari penelitian ini.

Gambar 2. Konsep axiomatic design

Andriani, dkk. / Redesain Produk Berfokus Pada Customer Requirements ..... JITI, Vol. 17 (1), Juni 2018, 71 – 82

74

III. HASIL DAN PEMBAHASANMenentukan Misi Produk

Pada penelitian ini informasi yang dituliskanpada pernyataan misi didapatkan dari observasilangsung dan hasil kuesioner terbuka. Misiproduk rak sepatu pada penelitian ini dapatdilihat pada Tabel 1.

Mengumpulkan DataPada tahap ini, data yang dikumpulkan adalah

data yang berasal dari kuesioner terbuka dantertutup yang diberikan kepada responden. Padapenelitian yang dilakukan oleh Cesaria (2016)telah disebutkan bahwa pelajar yang tinggal dirumah kos merupakan pengguna utama raksepatu. Oleh karena itu, dalam penelitian ini,pengguna utama yang dituju tidak hanya iburumah tangga, sebagai perwakilan darilingkungan rumah tangga, tetapi juga pelajaryang sesuai dengan data identitas respondenpada Gambar 3.

Gambar 3. Identitas responden

Tabel 2. Customer AttributeNo Pernyataan Pengguna Customer Attribute1. Rak sepatu terlalu pendek Dimensi rak sepatu disesuaikan dengan antropometri2. Pengguna malas mengambil sepatu Rak sepatu terdapat bantuan mekanis3. Rak sepatu dapat memuat banyak sepatu Rak sepatu memiliki kapasitas yang besar4. Rak sepatu dapat melindungi dari debu dan hujan Rak sepatu tertutup5. Rrak sepatu tidak kokoh Rak sepatu dibuat dari bahan yang kokoh6. Rak sepatu tidak ada sirkulasi udara Rak sepatu memiliki sirkulasi udara7. Rak sepatu tidak terdapat sekat setiap pasangnya Rak sepatu terdapat sekat disetiap pasangnya8. Dapat diletakkan penghilang bau Rak sepatu memiliki tempat untuk pewangi9. Bahan rak sepatu ringan Rak sepatu terbuat dari bahan yang ringan

Tabel 1. Pernyataan Misi Produk

PERNYATAAN MISI: rak sepatu yang efektif untuk masyarakatDeskripsi Produk Produk rak sepatu yang dapat digunakan untuk menyimpan alas kaki

dalam jumlah yang cukup secara mudah dan melindungi alas kaki agarterhindar dari bau dan debu serta dengan mempertimbangkanantropometri

Pasar Primer Pengguna rak sepatuPasar Sekunder -Sasaran Bisnis Utama 1. Membuat rak sepatu yang mudah dioperasikan

2. Membuat rak sepatu yang bisa memuat banyak sepatu3. Membuat rak sepatu yang melindungi dari bau dan debu4. Memberikan desain rancangan rak sepatu sesuai dengan

antropometriBatasan 1. Rak sepatu lemari

2. Tidak terdapat gantunganStakeholder 1. Pengguna rak sepatu

2. Perusahaan rak sepatu

Jurnal Ilmiah Teknik Industri p-ISSN 1412-6869 e-ISSN 2460-4038

75

Mengidentifikasi Kebutuhan PenggunaPada tahap ini, tujuan dari identifikasi

kebutuhan pengguna adalah untuk mendapatkaninformasi mengenai kebutuhan penggunaterhadap produk rak sepatu. Customer attributedidapatkan dari interpretasi pernyataan ataukebutuhan pengguna (Sudarsono, dkk., 2013).Tabel 2 merupakan rekap dari customer attributeyang merupakan hasil transformasi daripernyataan pengguna yang diperoleh melaluiwawancara ataupun kuesioner.

Menetapkan Spesifikasi dan TargetPenetapan spesifikasi dan target dilakukan di

awal proses, tetapi penetapan spesifikasi akhirharus menunggu hingga konsep produk terpilih(Ulrich & Epingger, 2001). Dalam penetapanspesifikasi dan target, pada penelitian inidilakukan mulai dengan menentukan functionalrequirements, constraints, design parameter, danmenyusun model integrasi antara house ofquality dengan axiomatic design.

Functional Requirements (FR) adalah domainyang menampung seluruh fungsi yang ingindicapai dari suatu desain produk. Domaintersebut didapatkan dari hasil customer attribute.Berdasarkan pernyataan customer attributedidapatkan tiga fungsi utama yang harusdipenuhi dan masing-masing bisa diselesaikansecara terpisah dengan prinsip independensifungsi. Selanjutnya ketiga fungsi tersebut harus

didekomposisi untuk memperjelas tujuan desainyang hendak dicapai menjadi functionalrequirements. Tabel 3 menjelaskan mengenaikaitan antaran CA dan FR yang terbentuk danberikut adalah keterangannya:FR1 : memberikan kemudahan dalam

menyimpan sepatuFR11 : kemudahan dalam mengoperasikan yang

menghemat energi secara aman dannyaman

FR2 : menjaga agara sepatu tetap awet danbersih

FR21 : memastikan sepatu dapat terlindung darihujan dan debu

FR22 : memastikan rak sepatu agar tidak bauFR23 : memastikan sepatu selalu bersihFR3 : memberikan kenyamanan agar rak sepatu

tidak mudah rusakFR31 : memastikan material yang digunakan

ringan dan kokohIdentifikasi constraints dari 2 customer

attribute yang dapat dilihat pada Tabel 4.Penjelasan tentang customer attribute yangmembutuhkan constraints tertentu, adalah:a. Dimensi tinggi rak sepatu dalam hal ini

menggunakan dimensi antropometri yaitutinggi siku ketika posisi berdiri. Hal inidikarenakan agar pengguna tidak merasakelelahan dan nyaman ketika mengoperasikanrak sepatu (Kiat & Shen, 2015). Nilai rata-ratatinggi siku masyarakat indonesia ketika posisi

Tabel 3. Penentunan Functional Requirements

Customer Attribute Functional Requirement (I)Dimensi rak sepatu disesuaikan dengan antropometri Memberikan kemudahan dalam menyimpan,

menghemat energi secara aman dan nyamanRak sepatu terdapat bantuan mekanisRak sepatu tertutup

Menjaga sepatu tetap awet, bersih, dan nyamanRak sepatu memiliki sirkulasi udaraRak sepatu memiliki tempat untuk pewangiRak sepatu memiliki sekat di setiap pasangnyaRak sepatu terbuat dari bahan yang ringan Memberikan kenyamanan agar rak sepatu tidak

mudah rusakRak sepatu dibuat dari material yang kokohRak sepatu memiliki kapasitas besar Ditentukan dalam penentuan constraints

Tabel 4. Penentunan Constraints

No. Customer Attribute Constraints1. Dimensi rak sepatu disesuaikan dengan antropometri 100 cm2. Rak sepatu memiliki kapasitas besar ≥ 12 pasang

Andriani, dkk. / Redesain Produk Berfokus Pada Customer Requirements ..... JITI, Vol. 17 (1), Juni 2018, 71 – 82

76

berdiri yaitu sebesar 100 cm (Nurmianto,2003).

b. Berdasarkan hasil wawancara denganpengguna, jumlah rak sepatu minimal yangdiinginkan adalah 12 pasang. Dan padapenelitian ini jumlah rak sepatu dapat memuat13 pasang. Hal ini didapatkan dari pembagiankeliling lingkaran dengan lebar dua sepatu.Kapasitas rak = ( × ) ... (1)Kapasitas rak = 2 × 3,14 × 50(2 × 9,6) + 5Kapasitas rak = 12,9 ≈ 13Agar memenuhi axioma pertama, diharapkan

sebisa mungkin setiap FR diselesaikan oleh satuDP agar tetap menjaga independensi fungsi.Berikut merupakan DP dari FR yang dapat dilihatpada Tabel 5.

Menyusun Model Integrasi House of Qualitydan Axiomatic Design

Penyusunan model integrasi house of quality

dan axiomatic design atau yang disebutAxiomatic House of Quality (AHOQ) dalampenelitian ini terdiri dari 5 tahap, yaitupenyusunan matriks functional requirements dandesign parameters, matriks korelasi designparameters, matriks constraints, matriksbenchmarking dengan produk kompetitor, danterakhir evaluasi model AHOQ. Pada AHOQ inidiharapkan dapat mempermudah dalammenemukan spesifikasi dan target minimal yangharus ada pada rak sepatu. Model AHOQ dapatdilihat pada Gambar 4.

Mengembangkan Konsep ProdukKonsep produk adalah sebuah gambaran

singkat bagaimana produk dapat memuaskankebutuhan pengguna. Proses pengembangankonsep desain produk rak sepatu menggunakanmorphology chart untuk mengembangkanbeberapa alternatif bagian konsep desain produkberdasarkan desain parameter denganpertimbangan hasil evaluasi AHOQ.

Tabel 5. Penentunan Design Parameters

No Functional Requirements No Design ParametersFR1 Memberikan kemudahan dalam menyimpan sepatu DP1 Dimensi rak sepatuFR11 Kemudahan dalam mengoperasikan yang hemat energi secara

aman dan nyamanDP11 Sistem rak sepatu

FR2 Menjaga agar sepatu tetap awet DP2 Sistem sirkulasi udaraFR21 Memastikan sepatu dapat terlindung dari hujan dan debu DP21 Rak sepatu tertutupFR22 Memastikan rak sepatu agar tidak bau DP22 Tempat pewangiFR23 Memastikan rak sepatu selalu bersih DP23 Sekat sepatuFR3 Memberikan kenyamanan agar rak sepatu tidak mudah rusak DP3 Sistem kerangka kuatFR31 Memastikan material yang digunakan ringan dan kokoh DP31 Material ringan dan kokoh

Tabel 6. Kombinasi Alternatif Konsep

AlternatifKonsep

Design Parameters (DP)

Dimensi raksepatu (DP1)

Sistem raksepatu (DP11)

Sistemsirkulasiudara(DP2)

Rak sepatutertutup (DP21)

Tempat pewangi(DP22)

Sekat sepatu(DP23)

Sistemrangka

kuat(DP3)

Materialringan dan

kokoh(DP31)

1 Antropometri Semi otomatis Lubang Kotak Lubang Ø 2 cm Polos Pen Bulat Kayu

2 Antropometri Semi otomatis Lubang Kotak Lubang Ø 2 cm Berlubang Sekrup Kayu

3 Antropometri Semi otomatis Lubang Agakmelengkung Lubang Ø 2 cm Berlubang Lem PVC

4 Antropometri Semi otomatis Kasa Agakmelengkung Lubang Ø 2 cm Berlubang Sekrup PVC

Jurnal Ilmiah Teknik Industri p-ISSN 1412-6869 e-ISSN 2460-4038

77

Penyusunan alternatif konsep terdiri dari 8komponen yang dimana masing-masing adayang hanya satu alternatif, dua alternatif, maupuntiga alternatif. Alternatif ini muncul berdasarkanmodel AHOQ yang telah dibuat sebelumnya.Berdasarkan tabel kombinasi alternatif, dapatdikembangkan menjadi 192 alternatif konsep.Jumlah 192 tersebut didapat dari pilihan alternatifyaitu perkalian dari seluruh alternatif. Setelahdesain dibuat dan berdiskusi dengan responden,maka terpilihlah 4 alternatif yang sesuai dengan

keinginan pengguna. Kombinasi dari alternatifkonsep tersebut dijelaskan pada Tabel 6.

Dimensi rak sepatu ini menggunakan dimensiantropometri. Kemudian sistem rak sepatu initerdapat dua pilihan yaitu perpindahannya secaramanual atau semi otomatis. Sistem bentuk darirak sepatu ini sisi luarnya berbentuk kotak danagak melengkung. Sirkulasi pada rak sepatu inilubangnya ada yang tidak tertutup kasa dansebaliknya. Untuk tempat pewangi lubangnyaberdiameter 1 cm dan 2 cm. Untuk sekat sepatu

Gambar 4. Model AHOQ rak sepatu

Andriani, dkk. / Redesain Produk Berfokus Pada Customer Requirements ..... JITI, Vol. 17 (1), Juni 2018, 71 – 82

78

juga terdapat 2 pilihan yaitu tidak berlubang danberlubang. Untuk sistem penyambunganrangkanya yaitu ada yang dengan pen bulat,sekrup dan lem. Untuk material pada produk inimenggunakan kayu plywood dan polivinilchlorida (PVC). Menurut Irwan (2014), kayuplywood atau yang biasa disebut kayu lapis inimerupakan kayu yang lebih ringan dan lebihmurah jika dibandingkan dengan kayu solid.Kekuatan dari kayu ini bergantung dari ketebalankayu tersebut. Ketebalan kayu plywood yangdigunakan pada penelitian ini yaitu 18 mmdimana ketebalan ini banyak digunakan olehproduk furniture pada umumnya. Gambar 5memenunjukkan kombinasi alternatif konsepyang didapatkan pada penelitian ini.

Sebagai contoh pada konsep 1 menggunakandimensi antropometri yang disesuaikan dengantinggi siku ketika berdiri. Sistem sepatu yangdigunakan yaitu semi otomatis agar dapatmemudahkan pengguna dalam menggunakan raksepatu. Sistem sirkulasi udara berlubang yangartinya tidak ada pembatas atau penghambatjalannya udara seperti kasa. Desain luar raksepatu berbentuk kotak dan terdapat tempatpewangi yang berlubang dengan Ø2 cm, agararoma dapat keluar dengan cepat. Dan untuksekat sepatu polos tidak berlubang. Pada desainini rak sepatu dirangkai dan disatukan denganpen bulat dengan material rak sepatu yaitu kayuplywood. Mekanisme dari konsep ini yaitu ketikapengguna ingin meletakkan atau menyimpansepatu, pintu bagian depan ditiap rak dapatditekan menggunakan ujung kaki yang dimanapengguna tidak perlu membungkukkan badan.Kemudian akan keluar wadah penerima sepatudan pengguna meletakkan sepatu pada wadah

tersebut. Pengguna dapat memutar tuas yangterdapat pada bagian atas rak sepatu yangkemudian rak sepatu tersebut akan secaraotomatis menutup. Jika pengguna inginmengambil sepatu, pengguna dapat menarik tuaspada pintu tiap rak sepatu.

Pemilihan Konsep ProdukPemilihan konsep merupakan proses menilai

beberapa konsep sesuai dengan kebutuhanpengguna, membandingkan kekuatan dankelemahan konsep, dan memilih satu atau lebihkonsep untuk pengembangan lebih lanjut. Padatahap pemilihan konsep ini dibagi menjadi duafase, yaitu penyaringan dan penilaian konsep.

Penyaringan konsep menggunakan sistemperbandingan dengan FR tingkat 2 untukmempersempit alternatif konsep. Referensi yangdigunakan pada penelitian ini adalah rak sepatudengan merk Olympic. Hal ini karena berdasarkanpada benchmarking yang dimana merk Olympicmemiliki nilai skala tertinggi dibandingkandengan yang lain.

Setelah dilakukan penyaringan alternatifkonsep, diharapkan terdapat beberapa konsepyang terseleksi. Dari 8 kriteria yang ada padareferensi Olympic semuanya bernilai 0, alternatifkonsep ini dijadikan referensi untukmembandingkan alternatif konsep yang lain.Penilaian pada matriks diatas menggunakansimbol berikut:+ : kriteria pada konsep tersebut lebih baik

dibandingkan referensi- : kriteria pada konsep tersebut lebih buruk

dibandingkan referensi0 : kriteria pada konsep tersebut sama dengan

referensi

(a) Alternatif 1 (b) Alternatif 2 (c) Alternatif 3 (d) Alternatif 4

Gambar 5. Alternatif Konsep Produk Rak Sepatu

Andriani, dkk. / Redesain Produk Berfokus Pada Customer Requirements ..... JITI, Vol. 17 (1), Juni 2018, 71 – 82

78

juga terdapat 2 pilihan yaitu tidak berlubang danberlubang. Untuk sistem penyambunganrangkanya yaitu ada yang dengan pen bulat,sekrup dan lem. Untuk material pada produk inimenggunakan kayu plywood dan polivinilchlorida (PVC). Menurut Irwan (2014), kayuplywood atau yang biasa disebut kayu lapis inimerupakan kayu yang lebih ringan dan lebihmurah jika dibandingkan dengan kayu solid.Kekuatan dari kayu ini bergantung dari ketebalankayu tersebut. Ketebalan kayu plywood yangdigunakan pada penelitian ini yaitu 18 mmdimana ketebalan ini banyak digunakan olehproduk furniture pada umumnya. Gambar 5memenunjukkan kombinasi alternatif konsepyang didapatkan pada penelitian ini.

Sebagai contoh pada konsep 1 menggunakandimensi antropometri yang disesuaikan dengantinggi siku ketika berdiri. Sistem sepatu yangdigunakan yaitu semi otomatis agar dapatmemudahkan pengguna dalam menggunakan raksepatu. Sistem sirkulasi udara berlubang yangartinya tidak ada pembatas atau penghambatjalannya udara seperti kasa. Desain luar raksepatu berbentuk kotak dan terdapat tempatpewangi yang berlubang dengan Ø2 cm, agararoma dapat keluar dengan cepat. Dan untuksekat sepatu polos tidak berlubang. Pada desainini rak sepatu dirangkai dan disatukan denganpen bulat dengan material rak sepatu yaitu kayuplywood. Mekanisme dari konsep ini yaitu ketikapengguna ingin meletakkan atau menyimpansepatu, pintu bagian depan ditiap rak dapatditekan menggunakan ujung kaki yang dimanapengguna tidak perlu membungkukkan badan.Kemudian akan keluar wadah penerima sepatudan pengguna meletakkan sepatu pada wadah

tersebut. Pengguna dapat memutar tuas yangterdapat pada bagian atas rak sepatu yangkemudian rak sepatu tersebut akan secaraotomatis menutup. Jika pengguna inginmengambil sepatu, pengguna dapat menarik tuaspada pintu tiap rak sepatu.

Pemilihan Konsep ProdukPemilihan konsep merupakan proses menilai

beberapa konsep sesuai dengan kebutuhanpengguna, membandingkan kekuatan dankelemahan konsep, dan memilih satu atau lebihkonsep untuk pengembangan lebih lanjut. Padatahap pemilihan konsep ini dibagi menjadi duafase, yaitu penyaringan dan penilaian konsep.

Penyaringan konsep menggunakan sistemperbandingan dengan FR tingkat 2 untukmempersempit alternatif konsep. Referensi yangdigunakan pada penelitian ini adalah rak sepatudengan merk Olympic. Hal ini karena berdasarkanpada benchmarking yang dimana merk Olympicmemiliki nilai skala tertinggi dibandingkandengan yang lain.

Setelah dilakukan penyaringan alternatifkonsep, diharapkan terdapat beberapa konsepyang terseleksi. Dari 8 kriteria yang ada padareferensi Olympic semuanya bernilai 0, alternatifkonsep ini dijadikan referensi untukmembandingkan alternatif konsep yang lain.Penilaian pada matriks diatas menggunakansimbol berikut:+ : kriteria pada konsep tersebut lebih baik

dibandingkan referensi- : kriteria pada konsep tersebut lebih buruk

dibandingkan referensi0 : kriteria pada konsep tersebut sama dengan

referensi

(a) Alternatif 1 (b) Alternatif 2 (c) Alternatif 3 (d) Alternatif 4

Gambar 5. Alternatif Konsep Produk Rak Sepatu

Andriani, dkk. / Redesain Produk Berfokus Pada Customer Requirements ..... JITI, Vol. 17 (1), Juni 2018, 71 – 82

78

juga terdapat 2 pilihan yaitu tidak berlubang danberlubang. Untuk sistem penyambunganrangkanya yaitu ada yang dengan pen bulat,sekrup dan lem. Untuk material pada produk inimenggunakan kayu plywood dan polivinilchlorida (PVC). Menurut Irwan (2014), kayuplywood atau yang biasa disebut kayu lapis inimerupakan kayu yang lebih ringan dan lebihmurah jika dibandingkan dengan kayu solid.Kekuatan dari kayu ini bergantung dari ketebalankayu tersebut. Ketebalan kayu plywood yangdigunakan pada penelitian ini yaitu 18 mmdimana ketebalan ini banyak digunakan olehproduk furniture pada umumnya. Gambar 5memenunjukkan kombinasi alternatif konsepyang didapatkan pada penelitian ini.

Sebagai contoh pada konsep 1 menggunakandimensi antropometri yang disesuaikan dengantinggi siku ketika berdiri. Sistem sepatu yangdigunakan yaitu semi otomatis agar dapatmemudahkan pengguna dalam menggunakan raksepatu. Sistem sirkulasi udara berlubang yangartinya tidak ada pembatas atau penghambatjalannya udara seperti kasa. Desain luar raksepatu berbentuk kotak dan terdapat tempatpewangi yang berlubang dengan Ø2 cm, agararoma dapat keluar dengan cepat. Dan untuksekat sepatu polos tidak berlubang. Pada desainini rak sepatu dirangkai dan disatukan denganpen bulat dengan material rak sepatu yaitu kayuplywood. Mekanisme dari konsep ini yaitu ketikapengguna ingin meletakkan atau menyimpansepatu, pintu bagian depan ditiap rak dapatditekan menggunakan ujung kaki yang dimanapengguna tidak perlu membungkukkan badan.Kemudian akan keluar wadah penerima sepatudan pengguna meletakkan sepatu pada wadah

tersebut. Pengguna dapat memutar tuas yangterdapat pada bagian atas rak sepatu yangkemudian rak sepatu tersebut akan secaraotomatis menutup. Jika pengguna inginmengambil sepatu, pengguna dapat menarik tuaspada pintu tiap rak sepatu.

Pemilihan Konsep ProdukPemilihan konsep merupakan proses menilai

beberapa konsep sesuai dengan kebutuhanpengguna, membandingkan kekuatan dankelemahan konsep, dan memilih satu atau lebihkonsep untuk pengembangan lebih lanjut. Padatahap pemilihan konsep ini dibagi menjadi duafase, yaitu penyaringan dan penilaian konsep.

Penyaringan konsep menggunakan sistemperbandingan dengan FR tingkat 2 untukmempersempit alternatif konsep. Referensi yangdigunakan pada penelitian ini adalah rak sepatudengan merk Olympic. Hal ini karena berdasarkanpada benchmarking yang dimana merk Olympicmemiliki nilai skala tertinggi dibandingkandengan yang lain.

Setelah dilakukan penyaringan alternatifkonsep, diharapkan terdapat beberapa konsepyang terseleksi. Dari 8 kriteria yang ada padareferensi Olympic semuanya bernilai 0, alternatifkonsep ini dijadikan referensi untukmembandingkan alternatif konsep yang lain.Penilaian pada matriks diatas menggunakansimbol berikut:+ : kriteria pada konsep tersebut lebih baik

dibandingkan referensi- : kriteria pada konsep tersebut lebih buruk

dibandingkan referensi0 : kriteria pada konsep tersebut sama dengan

referensi

(a) Alternatif 1 (b) Alternatif 2 (c) Alternatif 3 (d) Alternatif 4

Gambar 5. Alternatif Konsep Produk Rak Sepatu

Jurnal Ilmiah Teknik Industri p-ISSN 1412-6869 e-ISSN 2460-4038

79

Nilai-nilai tersebut kemudian dijumlahkanuntuk mengetahui kelanjutan dari masing-masingalternatif konsep. Berdasarkan matrikspenyaringan konsep pada Tabel 8 diketahuibahwa tidak ada konsep yang terseleksi karenanilai akhir yang didapatkan yaitu diatas nilai 0,sehingga seluruh konsep dilanjutkan pada tahappenilaian konsep.

Penilaian konsep menggunakan kriteria seleksiberbobot dan skala penilaian yang lebih halusdibandingkan dengan tahap pemilihan konsepsebelumnya. Nominal bobot didapatkan dari hasilkuesioner tertutup. Pada matriks penilaian konseppada Tabel 9, untuk mendapatkan nilai bobot (N)dilakukan perhitungan bobot (%) dikalikan

dengan rating (R). Sebagai contoh pada kriteria 1memiliki bobot 11%. Bobot 11 didapatkan dari(3,3/30)*100%. Angka 3,3 didapatkan dari hasilkuesioner tertutup. Dan nilai R memiliki skala 2-4dimana 2 adalah kurang dari referensi, 3 samadengan referensi dan 4 lebih dari referensi. Bobot11 kemudian dikalikan dengan rating yangdidapatkan yaitu sebesar 4. Hasilnya adalah 0,44.Kemudian nilai bobot dari tiap kriteriadijumlahkan untuk mendapatkan total yangpaling besar. Dari hasil penilaian diatas,didapatkan konsep 2 yang mendapatkan totalnilai paling besar sehingga menjadi konsepterpilih untuk dikembangkan ke tahapselanjutnya.

Tabel 8. Matriks Penyaringan Konsep

No KriteriaAlternatif Konsep

Olympic(Referensi) 1 2 3 4

1 Memberikan kemudahan dalam menyimpan sepatu 0 + + + +2 Kemudahan dalam mengoperasikan yang menghemat energi secara aman

dan nyaman0 + + + +

3 Menjaga agar sepatu tetap awet 0 0 0 0 -4 Memastikan sepatu dapat terlindung dari hujan dan debu 0 0 0 - -5 Memastikan rak sepatu agar tidak bau 0 + + + +6 Memastikan sepatu selalu bersih 0 - - + +7 Memberikan kenyamanan agar rak sepatu tidak mudah rusak 0 - + 0 +8 Memastikan material yang digunakan ringan dan kokoh 0 0 0 - -

Jumlah + 0 3 4 4 5Jumlah - 0 2 1 2 3Jumlah 0 8 3 3 2 0Nilai akhir 1 3 2 2Peringkat 4 1 3 2Lanjutkan? Ya Ya Ya Ya

Tabel 9. Matriks penilaian konsep

No Kriteria Bobot(%)

Alternatif Konsep1 2 3 4

R N R N R N R N1 Memberikan kemudahan dalam menyimpan sepatu 11 4 0,44 4 0,44 4 0,44 4 0,442 Kemudahan mengoperasikan yang menghemat energi secara

aman dan nyaman7 4 0,28 4 0,28 4 0,28 4 0,28

3 Menjaga agar sepatu tetap awet 10 3 0,30 3 0,30 3 0,30 2 0,204 Memastikan sepatu dapat terlindung dari hujan dan debu 15 3 0,45 3 0,45 2 0,30 2 0,305 Memastikan rak sepatu agar tidak bau 11 4 0,44 4 0,44 4 0,44 4 0,446 Memastikan sepatu selalu bersih 8 2 0,16 2 0,16 4 0,32 4 0,327 Memberikan kenyamanan agar rak sepatu tidak mudah rusak 18 3 0,54 4 0,72 2 0,36 4 0,728 Memastikan material yang digunakan ringan dan kokoh 20 3 0,60 3 0,60 2 0,40 2 0,40

Total nilai peringkat 3,03 3,39 3,02 3,10Kembangkan? tidak terpilih tidak tidak

Andriani, dkk. / Redesain Produk Berfokus Pada Customer Requirements ..... JITI, Vol. 17 (1), Juni 2018, 71 – 82

80

Pengujian Desain ProdukPengujian konsep produk dilakukan setelah

pemilihan konsep, karena tidak memungkinkanapabila harus menguji dalam kondisi alternatifkonsep yang masih banyak. Tujuan dari pengujiankonsep pada penelitian ini adalah untukmemastikan konsep produk terpilih dapat benar-benar digunakan dengan baik. Pada penelitian inipengujian konsep dilakukan menggunakansoftware ANSYS dan uji customer attribute.

Pengujian konsep produk pada penelitian inimenggunakan software ANSYS Workbench 14,5.Dan setelah diuji, berikut merupakan hasil dari ujikekuatan dari konsep produk yang dapat dilihatpada Gambar 6. Hasil simulasi pada rak sepatumempunyai maksimal tegangan sebesar 1,1336MPa. Menurut Sudarsono, Purwanto, & Johny(2013), maksimal tegangan dari kayu plywoodadalah sebesar 30,88 MPa.

Selain diuji tegangan maksimal dari produk,dapat diketahui juga factor of safety dari model

tersebut. Factor of safety adalah faktor yangdigunakan untuk mengevaluasi agar desain ataumodel produk terjamin keamanannya ketikadikembangkan (Vidosic, 2012). Dari hasil ujisimulasi model prototype diatas kemudian akandibandingkan dengan rumus factor of safety.

Setelah dilakukan perhitungan Factor of safetydari desain rak sepatu diatas, didapatkan nilaisebesar 27,24. Nilai tersebut telah berada diatas1,5 sebagai nilai minimal yang diungkapkan olehHoek & Bray (1999), sehingga dapat dikatakandesain rak sepatu diatas aman untukdikembangkan.

Setelah melakukan uji dengan menggunakansoftware ANSYS, konsep produk yang terpilih inijuga diuji kembali dengan customer attributeyang telah didapatkan diawal untuk memastikanbahwa konsep produk yang terpilih sudah sesuaidengan yang diinginkan pengguna. Tabel 10merupakan hasil uji CA yang menunjukkan bahwaseluruh CA dapat terselesaikan dengan baik.Desain Produk Akhir

Gambar 6. Hasil simulasi model pada Software ANSYS

Tabel 10. Pengujian Customer Attribute

No. Customer Attribute Keterangan1. Dimensi rak sepatu disesuaikan dengan antropometri S2. Rak sepatu memiliki bantuan mekanis S3. Rak sepatu memiliki kapasitas yang besar S4. Rak sepatu tertutup S5. Rak sepatu dibuat dari bahan yang kokoh S6. Rak sepatu memiliki sirkulasi udara S7. Rak sepatu memiliki sekat disetiap pasangnya S8. Rak sepatu memiliki tempat untuk pewangi S9. Rak sepatu terbuat dari bahan yang ringan S

Keterangan: S = customer attribute terselesaikan

Jurnal Ilmiah Teknik Industri p-ISSN 1412-6869 e-ISSN 2460-4038

81

Bentuk akhir dari desain produk rak sepatudapat dilihat pada Gambar 7. Hasil akhir yangdidapatkan dari tahap penentuan misi produkhingga pengujian konsep produk dapat dilihatpada diatas karena dari alternatif konsep 2 yangdibuat tidak memerlukan perubahan apapunpada langkah setelahnya.

Rak sepatu ini memiliki sistem seperti kincirangin yang dimana dengan bentuk tersebutseluruh sepatu dapat terlihat dan dapat langsungdiambil sesuai kebutuhan. Alasan mengapaterpilih bentuk desain seperti itu karena sesuaidengan apa yang dibutuhkan oleh penggunayaitu mudah dalam pengoperasiannya. Dimensidari rak sepatu ini yaitu 100 x 112 x 45 cm. Tinggirak 100cm tersebut karena disesuaikan dengantinggi siku sesuai dengan antropometri pendudukindonesia dimana menggunakan persentil 50th.Material yang digunakan pada rak sepatu iniadalah kayu plywood. Kemudian produk ini jugamemiliki tegangan maksimal sebesar 1,1336 MPajika seluruh ruang rak sepatu terisi oleh sepatuyaitu sebesar 13 kg sehingga berdasarkansimulasi pada software ANSYS dan dibandingkandengan factor of safety didapatkan nilai 27,24yang berarti aman untuk digunakan.

Mekanisme dari konsep ini yaitu ketikapengguna ingin meletakkan atau menyimpansepatu, pintu bagian depan ditiap rak dapatditekan menggunakan ujung kaki yang dimanapengguna tidak perlu membungkukkan badan.

Kemudian akan keluar wadah penerima sepatudan pengguna meletakkan sepatu pada wadahtersebut. Pengguna dapat memutar tuas yangterdapat pada bagian atas rak sepatu yangkemudian rak sepatu tersebut akan secaraotomatis menutup. Jika pengguna inginmengambil sepatu, pengguna dapat menarik tuaspada pintu tiap rak sepatu. Rak sepatu ini hanyadapat digunakan untuk sepatu yang berukuran 35hingga 44.

IV. SIMPULAN

Model axiomatic house of quality (AHOQ)pada produk rak sepatu yang dibuat telah sesuaidengan prinsip axiomatic design. Desain matrikspada model AHOQ yang terdiri dari functionalrequirements dan design parameter menunjukkanbahwa desain fisik produk independen dansemua FR sudah dijawab oleh masing-masing DP.Ada beberapa hal dalam pembuatan DP yangharus diperhatikan karena hal tersebut dapatmempengaruhi constraints yang merupakankontrol utama dalam pembuatan AHOQ. PadaAHOQ juga dilakukan benchmarking terhadapproduk yang menjadi kompetitor produk.Benchmarking ini juga membantu memberikanreferensi dalam penentuan alternatif konsep.Pengujian konsep dilakukan dengan simulasisoftware ANSYS dan pengujian customerattributes.

UCAPAN TERIMA KASIH

Terima kasih disampaikan kepadaLaboratorium Statistik dan Rekayasa Kualitas,serta Jurusan Teknik Industri dan Fakultas TeknikUniversitas Brawijaya atas segala bentukdukungan dalam penelitian yang dilakukan.

DAFTAR PUSTAKAAndriani, D.P.; Choiri, M.; Priharseno, D. (2017). “Aplikasi

Quality Function Deployment untuk RedesignKontainer Penyimpanan pada Industri KemasanKaleng”. Jurnal Teknik Industri, Vol. 18 (2), 176-190.

Ashtiany, M.S.; Alipour, A. (2016). “IntegrationAxiomatic Design with Quality FunctionDeployment and Sustainable Design for The

Gambar 7. Desain Produk Akhir

Andriani, dkk. / Redesain Produk Berfokus Pada Customer Requirements ..... JITI, Vol. 17 (1), Juni 2018, 71 – 82

82

Satisfaction of An Airplane Tail Stakeholders”.Procedia CIRP, Vol. 53, 142-150.

Benner, M.; Linnemann, A.R.; Jongen, W.M.F.; Folstar, P.(2002). “Quality Function Deployment (QFD) – CanIt Be Used to Develop Food Product”. Food Qualityand Preference, Vol. 14 (4), 327-339.

Bouchereau, V.; Rowlands, H. (1999). “Analyticalapproach to QFD”. Manufacturing Engineer, Vol. 78(6), 249-254.

Cesaria, A. (2016). “Perancangan Sarana PenyimpananAlas Kaki (Sepatu dan Sandal) untuk Kamar Kos”.Skripsi. Bandung: Universitas Telkom.

Cohen, L. (1995). Quality Function Deployment: How toMake QFD Work for You. Singapura: Addison-Wesley Publishing Company.

Dale, B.; Boaden, R.; Wilcox, M.; McQuarter, R. (1998).“Use of Quality Management Techniques and Tools:An Examination of Some Keys Issues”. InternationalJournal of Technology Management, Vol. 16 (4-6),305-325.

Danim, S. (2000). Pengantar Studi Penelitian Kebijakan.Jakarta: Bumi Aksara.

Dayanara, D. (2016). “Integrasi House of Quality (HOQ)dengan Axiomatic Design dalam Perencanaan danPengembangan Produk Shopping Trolley”. Skripsi.Malang: Universitas Brawijaya.

Djati, P.; Khusaini, M. (2003). “Kajian terhadap KepuasanKompensasi, Komitmen, Organisasi, dan PrestasiKerja”. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol. 5(1), 25-41.

Evans, J.R.; Lindsay, W.M. (2001). The Management andControl of Quality, 5th Ed. Ohio: Thomson Learning.

Gay, L.R.; Diehl, P.L. (1992). Research Methods forBusiness and Management. New York: Macmillan.

Ghufrani, M.S. (2010). “Perancangan Alat PengangkutGalon ke Dispenser dengan Pendekatan MetodeAxiomatic Design”. Skripsi. Surakarta: UniversitasSebelas Maret.

Frick; H. (2006). Membangun, Membentuk, Menghuni.Yogyakarta: Kanisius.

Hindarto, P. (2007). Inspirasi Rumah Sehat di Perkotaan.Yogyakarta: Penerbit Andi.

Hoek, E.; Bray, J. (1999). Rock Slope Engineering.London & New York: Taylor & Francis.

Irwan. 2014. Bahan Kayu untuk Furniture. Online padahttp://www.suburfurniture.com/subur-furniture/48-informasi-dan-tips/126-jenis-kayu.pdf diakses pada10 Maret 2018.

Kiat, Ng.; Shen, Ng. (2015). Usability Improvement withan Ergonomic Automated Shoe Rack. Malaysia: LapLambert.

Machulenko, N. (2011). “Appliying Axiomatic DesignPrinciples to the House of Quality”. Thesis. Ontario:University of Windsor.

Nurmianto, E. (2003). Ergonomi Konsep Dasar danAplikasinya. Surabaya: Prima Printing.

Putra, M.D.; Tama, I.P.; Andriani, D.P. (2016). “AnalisisPerancangan Alat Bantu Material Handling ProduksiGenteng Menggunakan Metode Axiomatic Houseof Quality (AHOQ)”. Journal of Engineering andManagement in Industrial System, Vol. 4 (1), 19-30.

Rauch, E.; Matt, D.T.; Dallasega, P. (2016). “Applicationof Axiomatic Design in Manufacturing SystemDesign: A Literature Review”. Procedia CIRP, Vol. 53,1-7.

Sudarsono; Purwanto; Soedarsono, J.W.; Munir, B.(2013). “Utiliztion of Albizia Wood (Albizia Falcata)and Ramie Fibers as Wind Turbine PropellerModification of NACA 4415 Standard Airfoil”.Journal Mechanics and Materials, Vol. 391, 41-45.

Sugiyono (2009). Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suh, N.P. (2001). Axiomatic Design: Advances andApplications. Oxford: Oxford University Press.

Sulistyoningrum, C.E.; Jufrizal; Mulia, A. (2017). “Go-Scufy: Redesain Produk Sepatu Wanita BerbahanKarung Goni Menggunakan Metode QualityFunction Deployment”. Jurnal Ilmiah Teknik Industri,Vol. 16 (1), 40-47.

Ulrich, K. T.; Epingger, S.D. (2001). Perencanaan danPengembangan Produk. Yogyakarta: UII Press.

Vidosic, J.P. (2012). Machine Design Projects. New York:Ronald Press.