211
Reaching new HEIGHTS 2014 ANNUAL REPORT Kantor Pusat Gedung MNC Financial Center Lantai 6, 7, 8 Jl. Kebon Sirih Raya No. 27 Jakarta Pusat 10340 Tel. (+62 21) 2980 5555 Fax. (+62 21) 3983 6700 Call Center: 1500188 www.mncbank.co.id PT BANK MNC INTERNASIONAL, Tbk. 2014 ANNUAL REPORT

Reaching new HEIGHTS - MNC Bank...Reaching new HEIGHTS 20 14 ANNUAL REPORT Kantor Pusat Gedung MNC Financial Center Lantai 6, 7, 8 Jl. Kebon Sirih Raya No. 27 Jakarta Pusat 10340 Tel

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

ReachingnewHEIGHTS

2014A

NN

UA

L R

EP

OR

T

Kantor PusatGedung MNC Financial Center Lantai 6, 7, 8Jl. Kebon Sirih Raya No. 27Jakarta Pusat 10340Tel. (+62 21) 2980 5555Fax. (+62 21) 3983 6700Call Center: 1500188www.mncbank.co.id

PT B

AN

K M

NC

INTE

RN

AS

ION

AL

, Tbk

.2014ANNUALREPORT

Along with the transformation momentum from ICB Bumiputera Bank to MNC Bank, the company is embracing a new chapter of sustainable growth. In the future, in line with the vision and mission, the Bank will optimize a solid capital structure and human resources with innova-tive managerial strategy to run the business that adhering to the values of good corporate governance. For the Bank, business strategy is not only profitability alone, but also to create additional values to all stakeholders.

The company is embracing a new chapterof sustainable growth.

Seiring dengan momentum transformasi dari Bank ICB Bumiputera menjadi MNC Bank, perusahaan menyiapkan diri untuk menyambut babak baru pertumbuhan yang berkelanjutan. Ke depan, sejalan dengan visi dan misi, Bank akan mengoptimalkan struktur permodalan yang kokoh dan sumber daya manusia dengan strategi manajerial yang inovatif untuk mempraktikkan bisnis yang berpegang pada nilai-nilai tata kelola perusahaan. Bagi Bank, strategi bisnis yang dijalankan tidak hanya mengutamakan profitabilitas, tetapi juga memberi nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan.

Perusahaan menyambut babak baru pertumbuhan yang berkelanjutan.

ReachingnewHEIGHTS

2 3Daftar IsiCONTENTS

mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014

DAFTAR ISICONTENTSDaftar Isi Contents

Visi, Misi dan Nilai-nilai Perusahaan Vision, Mission and Corporate Values

Kinerja 2014 2014 Performance

Ikhtisar Keuangan Financial Highlights

Peristiwa Penting 2014 2014 Event Highlights

Penghargaan dan Sertifikasi Awards and Certification Laporan Manajemen Management Report

Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners Report

Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners Profile

Laporan Direksi Board of Directors Report

Profil Direksi Board of Directors Profile

Bisnis Perusahaan Company Business

Sekilas Perusahaan Company at a Glance

Profil Perusahaan Corporate Profile

Struktur Organisasi Organization Structure

Struktur Grup Perseroan Affiliated Company Structure

Sumber Daya Manusia Human Capital

Teknologi Informasi Information Technology

Produk & Layanan Products & Services

Informasi Pemegang Saham Shareholders Information

Kepemilikan Saham Shares Ownership

Ikhtisar Saham Shares Highlights

Jumlah Saham yang Diperdagangkan Pasar Modal Shares Volume Traded

Struktur Permodalan Capital Structure

Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Terbatas Realization of Public Offering Fund Utilization

Dividen Dividends

Program MESOP MESOP Program

Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Industri Ekonomi & Perbankan Overview of The Economic and Banking Industry

Tinjauan Operasional dan Bisnis Operational and Business Review

Tinjauan Keuangan Financial Review

Keunggulan Kompetitif Competitive Advantages

Strategi dan Prospek Usaha 2014 2014 Prospect and Strategy

Rebranding Menjadi MNC Bank Rebranding to MNC Bank Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Filosofi Implementasi GCG Philosophy and Implementation of GCG

Struktur Tata Kelola Governance Structure

Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders

Dewan Komisaris The Board of Commissioners

Direksi The Board of Directors

Komite Audit Audit Committee

Komite Nominasi dan Remunerasi Nomination and Remuneration Committee

Komite Pemantau Risiko Risk Oversight Committee

Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary

Penerapan Fungsi Kepatuhan, Audit Internal dan Audit Eksternal Implementation of Compliance, Internal Audit and External Audit Manajemen RisikoRisk Management

Pengungkapan Permodalan Disclosure of Capital

Penerapan Manajemen Risiko Implementation of Risk Management

Risiko Kredit Credit Risk

002

004

006

008

010

013

014

016

022

024

032

036

038

039

040

042

044

083

084

086

088

089

090

095

102

110

113

118

120

138

140

143

147

170

172

174

181

182

184

185

188

194

195

199

200

047

050

058

062

063

064

065

067

068

068

070

072

074

078

082

082

Risiko Pasar Market Risk

Risiko Operasional Operational Risk

Risiko Likuiditas Liquidity Risk

Risiko Hukum Legal Risk

Risiko Stratejik Strategic Risk

Risiko Kepatuhan Compliance Risk

Risiko Reputasi Reputational Risk

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Pejabat EksekutifExecutive Officers

Jaringan Kantor CabangOffices and Branches

Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Tentang Tanggung Jawab AtasLaporan Tahunan 2014The Board of Commissioners’ And The Board of Directors’ Statement of Responsibility forThe 2014 Annual Report

Laporan Keuangan & Laporan Auditor Independen 31 Desember 2014Financial Statements & Independent Auditors’ Report as of 31 December 2014

54 MNC BANKLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014

VISI, MISI & BUDAYA KORPORASIVISION, MISSION & CULTURE OF THE COMPANY

VISI, MISI & nilai-nilai perusahaanVISION, MISSION & CORPORATE VALUES

Visi kami adalah menjadi Bank Masa Depan yang

memberikan layanan bintang lima, yang mengikuti gaya hidup nasabah

berlandaskan teknologi terkini dan membuat semua

transaksi keuangan menjadi mudah.

Our vision is to build Indonesia’s 5-star Bank of the Future, a leading high tech lifestyle bank,

where everything financial is made easy.

MNC Bank menawarkan layanan keuangan yang mengikuti gaya hidup

untuk membuat hidup lebih mudah,fokus pada nasabah segmen menengah keatas, termasuk di

dalamnya usaha kecil dan menengah, dengan memberikan

pengalaman layanan perbankan yang memuaskan melalui

cabang dan electronic channels

MNC Bank offers seamless banking, financial and lifestyle services designed to make life easy for middle and upper class

Indonesians, entrepreneurs and

retail customers, delivered through

virtual channels and futuristic

branch experiences.

Passion to PerformSemangat untuk Memberikan Hasil Kerja yang Terbaik

Relationship BuildingMembangun Hubungan yang Harmonis dengan Seluruh Stakeholder

Innovation with IntegrityMelakukan Inovasi dan Terobosan-Terobosan Baru

yang Terukur Dengan Penuh Integritas

Delivery with DelightMenghasilkan Kinerja yang Memuaskan Para Stakeholder

Empowerment for ProgressMemberdayakan Sumber Daya Secara Maksimal

dan Bertanggung Jawab

Passion to PerformSemangat untuk Memberikan Hasil Kerja yang Terbaik

Relationship BuildingMembangun Hubungan yang Harmonis dengan Seluruh Stakeholder

Innovation with IntegrityMelakukan Inovasi dan Terobosan-Terobosan Baru

yang Terukur Dengan Penuh Integritas

Delivery with DelightMenghasilkan Kinerja yang Memuaskan Para Stakeholder

Empowerment for ProgressMemberdayakan Sumber Daya Secara Maksimal

dan Bertanggung Jawab

PRIDE

4 5Visi, misi & nilai-nilai perusahaanVISION, MISSION & CORPORATE VALUES

mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014

6 7KINERJA 20142014 PERFORMANCE

mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014

KINERJA20142014 PERFORMANCE

8 9KINERJA 20142014 PERFORMANCE

mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014

IKHTISAR KEUANGAN / FINANCIAL HIGHLIGHTS

CAR 2010 - 2014 adalah Rasio Kewajiban Penyediaan Modal untuk Risiko kredit, Risiko Operasional, dan Risiko Pasar.CAR 2010 - 2014 is Calculated by Taking Credit Risk, Operational Risk, and Market Risk Into Account.

Keterangan dalam Juta / in Million Rupiah Remarks

Neraca 2014 2013 2012 2011 2010 Balance Sheet

Kas dan Setara Kas

Kredit yang Diberikan - Net

Total Aset

Total Liabilitas

Simpanan

Total Ekuitas

2.429.433

6.128.833

9.430.264

8.195.695

7.734.434

1.234.569

1.910.997

5.378.179

8.165.865

7.401.987

6.834.891

763.878

1.697.623

5.043.065

7.433.803

6.719.964

6.433.765

713.840

1.128.855

4.944.114

7.281.535

6.676.733

6.011.364

604.802

1.864.809

6.028.296

8.667.939

7.967.170

7.213.672

700.769

Cash and Cash Equivalent

Loans - Net

Total Assets

Total Liabilities

Deposits

Total Equities

Laporan Rugi Laba 2014 2013 2012 2011 2010 Statements of Income

Pendapatan Operasional

Beban Operasional

Laba (Rugi) Sebelum Pajak

Laba (Rugi) Bersih

Laba (Rugi) Komprehensif Tahun Berjalan - neto

Laba (Rugi) Bersih per Lembar Saham (dalam Rupiah Penuh)

823.588

(852.559)

(70.033)

(54.550)

(33.087)

(5,91)

763.121

(724.459)

(66.541)

(81.740)

(173.946)

(14,90)

754.258

(746.783)

6.010

1.036

1.118

0,19

893.595

(1.014.510)

(143.294)

(113.618)

(99.347)

(20,71)

907.472

(863.733)

38.915

28.203

18.252

5,6

Operating Revenues

Operating Expenses

Income Before Tax

Net Profit

Comprehensive Income For The Year

Earning (Loss) per Share(in Full Rupiah Amount)

Rasio Keuangan Utama (%) 2014 2013 2012 2011 2010 Key Financial Ratios (%)

Rasio Kecukupan Modal (CAR)

Rasio Kredit Bermasalah Terhadap Total Kredit - Gross

Rasio Laba Terhadap Aktiva (RoA)

Rasio Laba Terhadap Modal (RoE)

Marjin Bunga Bersih (NIM)

Rasio Beban Operasional Terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)

Rasio Kredit Terhadap Dana Pihak Ketiga (LDR)

Giro Wajib Minimum (Rupiah)

Posisi Devisa Netto

Rasio Liabilitas Terhadap Jumlah Aktiva

17,79

5,88

(0,82)

(6,69)

3,43

108,54

80,35

8,18

6,10

86,91

13,09

4,88

(0,93)

(16,28)

4,84

107,77

80,14

8,20

4,04

90,65

11,21

5,78

0,09

0,26

5,44

99,68

79,48

8,41

4,19

90,40

10,12

6,25

(1,64)

(18,96)

5,43

114,63

84,93

8,22

3,96

91,69

12,55

4,34

0,51

5,33

5,15

94,60

84,96

9,33

8,23

91,92

Capital Adequacy Ratio (CAR)

Non Performing Loan (NPL) to Total Loan Ratio - Gross

Return on Assets (RoA)

Return on Equity (RoE)

Net Interest Margin (NIM)

Operating Expenses to Operating Income Ratio

(BOPO)

Loan to Deposit Ratio (LDR)

Minimum Reserve Requirement (IDR)

Net Open Position

Liabilities to Total Assets Ratio

Aset / Assets

Miliar Rp (Billion IDR)

15%8,166

9,430

2013 2014

Dana Pihak KetigaThird Party Fund

Miliar Rp (Billion IDR)

13%6,835

7,734

2013 2014

Kredit / Loans (Net)

Miliar Rp (Billion IDR)

14%5,378

6,129

2013 2014

Ekuitas / Equity

Miliar Rp (Billion IDR)

61%764

1,235

2013 2014

CAR

4.70%13.09%

17,79%

2013 2014

LDR

80,14%80,35%

2013 2014

9ikhtisar keuanganFINANCIAL HIGHLIGHTS

0.21%

10 11KINERJA 20142014 PERFORMANCE

mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014

27OkT

Jajaran direksi Bank dan CEO MNC Group Bapak Hary Tanoesoedibjo foto bersama di Photowall disela-sela acara Grand Launching MNC Bank.

The Board of Directors of the Bank and CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo at Grand Launching MNC Bank in Jakarta.

24 2407JAN

16APR APR APR

PT Bank MNC Internasional Tbk (Bank) bersama PMI mengadakan “Aksi Donor Darah” serentak di 12 kota Indonesia.

PT Bank MNC Internasional Tbk (Bank) held “Blood Donation” together with PMI concurrently in 12 cities in Indonesia.

Bank bersama PMI menggelar Aksi Donor Darah rutin setiap 3 bulan sekali.

Bank holds “Blood Donation” together with PMI in every three months.

18JUL

Menyambut Idul Fitri, Bank memberikan santunan berupa alat kebutuhan sekolah dan uang tunai kepada anak yatim.

To celebrate Eid Al-Fitr, Bank donated stationaries and cash to orphanage.

Bank menandatangani perjanjian kerjasama pembiayaan & pinjaman modal kerja dengan PT Kemilau Permata Sawit.

Bank signed a joint agreement of working capital loans and financing with PT Kemilau Permata Sawit.

03okt

Bank menyerahkan hewan kurban kepada Masjid Jami ‘Al Musyarofah pada Hari Raya Idul Adha.

Bank donated sacrificial animals to the Jami ‘al Musyarofah on Eid Al-Adha Celebration.

Bank bekerja sama dengan PKPU Gelar Program Kesehatan Masyarakat – Pengobatan Gratis di Jl. Kenangga, Jakarta Utara.

Bank together with PKPU held free medical treatment at Jl. Kenanga, North Jakarta.

27OKT

Bank menggelar Press Conference dalam rangkaian acara Grand Launching MNC Bank di Jakarta.

Bank held Press Conference as part of Grand Launching MNC Bank in Jakarta.

GRAND LAUNCHINGMNC BANK

27 31okt okt

Acara Grand Launching MNC Bank bertema #Bank Masa Depan dimeriahkan sederet artis papan atas dan ditayangkan di RCTI.

The Grand Launching MNC Bank with a theme #Bank of the Future enlivened series of top artists and broadcasted on RCTI.

18NOp

Bank Meraih Peringkat 3 BUKU 1 dalam Anugerah Perbankan Indonesia oleh Majalah Economic Review.

Bank was awarded 3rd rank for BUKU 1 in Indonesian Banking Award by Economic Review Magazine.

Bank menjalin kemitraan dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menerima layanan pembayaran PBB-P2 DKI Jakarta.

Bank is partnering with DKI Jakarta Provincial Governement to serve PBB-P2 DKI Jakarta payment.

12nop

Bank mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) dan Paparan Publik di Jakarta.

Bank held The Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS) and Public Expose in Jakarta.

13NOp

Bank adakan acara Townhall Meeting bersama seluruh Karyawan di Jabodetabek dan luar kota yang berpartisipasi melalui conference call.

Bank held a Townhall Meeting with all employees in Jabodetabek as well as employees from outside Jabodetabek via conference call.

11PERISTIWA PENTING 2014 2014 EVENT HIGHLIGHTS

12 13KINERJA 20142014 PERFORMANCE

mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014

nop

27Bank bekerjasama dengan PKPU gelar program kesehatan masyarakat – pengobatan gratis di kelurahan Jati Rahayu, Bekasi.

Bank held a health care program - a free medical treatment together with PKPU at Jati Rahayu District, Bekasi.

19 20des DES

Bank menandatangani kerjasama Pembiayaan Joint Financing dengan PT MNC Finance.

Bank signed Joint Financing cooperation with PT MNC Finance.

Bank turut memeriahkan ajang Pasar Keuangan Rakyat 2014 yang diprakarsai oleh OJK.

Bank participated in “Pasar Keuangan Rakyat 2014” held by OJK.

pENGHARGAAN DAN SERTIFIKASIAWARDS AND CERTIFICATIONS

Rasio-rasio keuangan utama mengalami peningkatan dan dibanding tahun sebelumnya dimana CAR mencapai 17,79% dan LDR 80,35% pada akhir tahun 2014. Pencapaian tersebut menghantarkan Bank untuk menerima penghargaan “Anugerah Perbankan Indonesia 2014” peringkat 3 – BUKU 1 dari Majalah Economic Review pada akhir 2014.

Key financial ratios were improving compared to the previous year in which CAR and LDR reached 17.79% and 80.35%, respectively at the end of 2014. Those achievements brought the Bank to receive “Indonesian Banking Award 2014” for 3rd rank - BUKU 1 from Economic Review magazine at the end of 2014.

jejak langkahMILESTONES

27JAN2014 22

JUL15OKT

PT MNC Kapital Indonesia Tbk

telah memiliki saham PT Bank

ICB Bumiputera Tbk sebesar 1,31

miliar atau 24% melalui Bursa Efek

Indonesia (BEI).

PT MNC Kapital Indonesia Tbk has

acquired PT Bank ICB Bumiputera

Tbk shares amounted to 1.31 billion,

or 24% through the Indonesia Stock

Exchange (IDX).

Berdasarkan surat Otoritas Jasa

Keuangan No. SR-120/D.03/2014,

PT MNC Kapital Indonesia Tbk

menjadi salah satu Pemegang Saham

Pengendali PT Bank ICB Bumiputera

Tbk.

Based on the Financial Services

Authority Letter No.SR-120/D.03/

2014, PT MNC Kapital Indonesia

Tbk became one of the controlling

shareholders PT Bank ICB

Bumiputera Tbk.

Melalui Keputusan Dewan Komisioner

Otoritas Jasa Keuangan No.18/KDK.03/2014

tanggal 15 Oktober 2014, PT Bank ICB

Bumiputera Tbk berubah nama menjadi PT

Bank MNC Internasional Tbk dan melakukan

perubahan logo dengan surat Otoritas Jasa

Keuangan No.S-41/PB.3.32/1/2014 tanggal

20 Oktober 2014.

By the decision of the Board of Commissioners

of the Financial Services Authority No.18

KDK.03/2014 dated 15 October 2014, PT

Bank ICB Bumiputera Tbk changed its name

to PT Bank MNC Internasional Tbk and as

mentioned in changed the logo has been the

Financial Services Authority letter No. S-41/

PB.3.32/1/2014 dated 20 October 2014.

13PENGHARGAAN DAN sertifikasiAWARDS AND CERTIFICATIONS

27nop

Pembukaan Kantor Kas Bank Pondok Gede dan penyerahan hadiah langsung sepeda motor kepada nasabah oleh Presiden Direktur Bank, Benny Purnomo.

Opening of Cash Office at Pondok Gede and direct handover of motorcycle as a gift to the customer by Presiden Director Bank, Benny Purnomo.

03DES

Bank menyelenggarakan acara Leadership Forum dengan tema Building The Foundation: Changing Mindset & Behavior.

Bank held a Leadership Forum with the theme, Building The Foundation: Changing Mindset & Behavior.

MNC BANKLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014

LAPORAN manajemenMANAGEMENT REPORT

14 15

LAPORAN MANAJEMENMANAGEMENT REPORT

MNC BANKLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014

LAPORAN DEWAN KOMISARISBOARD OF COMMISSIONERS REPORT

16 17

LAPORANDEWAN KOMISARISBOARD OF COMMISSIONERS REPORT

Para pemangku kepentingan yang terhormat,

Pada tahun 2014, pemulihan perekonomian global

cenderung tidak merata dan melambat karena masih

terkena dampak dari tahun sebelumnya. Ekonomi Amerika

Serikat (AS) sebagai faktor pendorong pemulihan ekonomi

global juga menuju perbaikan dan berada dalam siklus

yang meningkat. Seiring dengan hal itu, Bank Sentral AS

(The Fed) juga berupaya melakukan normalisasi kebijakan

moneter dengan menaikkan Fed Fund Rate (FFR) sehingga

mendorong apresiasi dolar AS yang kuat terhadap

hampir seluruh mata uang dunia dan meningkatkan risiko

pembalikan modal asing dari emerging markets, termasuk

Indonesia.

Dear Respected Stakeholders,

In 2014, the recovery of the global economy was tend to

be sporadic and considered slow due to effect from the

previous year. The US economy as the driving factor of

global economic recovery was showing improvement and

in the uptrend. Along with it, The Fed was continuing to

normalize its monetary policy by raising the Fed Funds

Rate (FFR) to encourage a strong appreciation of the US

Dollar against most currencies and increased the risk of

reversal from emerging markets, including Indonesia.

Bambang RatmantoPresiden Komisaris*

(merangkap Komisaris Independen)President Commissioner*

(Independent Commissioner)

Dari sisi permodalan, dalam rangka memperkuat struktur permodalan, MNC Bank melaksanakan right issue dengan persetujuan para

pemegang saham untuk meningkatkan modal dasar menjadi Rp 6 triliun dan modal

disetor menjadi Rp 1.5 triliun sehingga dapat dikategorikan pada BUKU 2.

On the capital adequacy, in order to strengthen the capital structure, MNC Bank issued a rights issue with the approval of the shareholders to

increase the authorized capital to IDR 6 trillion and paid-up capital to IDR 1.5 trillion,

so to be categorized in BUKU 2.

* Diangkat pada saat RUPSLB 12 Nopember 2014, dan pada saat penyusunan Annual Report 2014 ini telah mendapat persetujuan dari OJK sesuai Surat OJK

No.SR-1/D.03/2015 tanggal 2 Januari 2015 efektif sebagai Presiden Komisaris (merangkap Komisaris Independen).

* Appointed at the EGMS on 12 November 2014, and at the time of writing of this 2014 Annual Report, he had obtained approval from the OJK, pursuant to OJK Letter No. SR-1/D.03/2015 dated 2 January 2015 on his Official Appointment as

President Commissioner (Independent Commissioner).

MNC BANKLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014

LAPORAN DEWAN KOMISARISBOARD OF COMMISSIONERS REPORT

18 19

Sedangkan perekonomian di Eropa dan Jepang masih

mengalami tekanan meskipun stimulus ekonomi sudah

dilakukan dari sisi moneter. Ekonomi Tiongkok pun masih

mengalami perlambatan akibat proses rebalancing yang

sedang berjalan. Perkembangan ini telah mendorong

harga komoditas global khususnya komoditas mineral

dan pertanian menurun lebih besar dari yang diperkirakan.

Sedangkan harga minyak dunia menurun drastis yang

berpengaruh positif terhadap perekonomian Indonesia,

baik dari sisi fiskal, neraca pembayaran maupun

pertumbuhan ekonomi.

Sejalan dengan lemahnya pertumbuhan ekonomi

global dan kebijakan stabilisasi makroekonomi, secara

keseluruhan pada 2014 pertumbuhan ekonomi Indonesia

melambat menjadi 5,02%, lebih rendah dari tahun

sebelumnya. Hal ini berpengaruh pada fluktuasi nilai tukar

rupiah terutama dalam hal penyediaan likuiditas. Namun

industri perbankan di Indonesia pada tahun ini masih cukup

solid dengan kebijakan moneter yang stabil dan ketahanan

perbankan yang kuat. Tingkat suku bunga dan kebijakan

moneter masih dalam koridor yang ditetapkan oleh Bank

Indonesia. Tercatat bahwa suku bunga berada pada tren

yang terus naik untuk deposito dan pinjaman. Industri

perbankan mampu mendukung pertumbuhan ekonomi

dengan mengelola risiko dan kecukupan modal juga kuat

untuk menopang industri perbankan secara keseluruhan.

Kinerja Bank 2014

Dalam menjalankan fungsi pengawasan, Dewan Komisaris

menilai bahwa kondisi makro ekonomi yang masih

mengalami perlambatan ini tetap memberikan optimisme

bagi tim manajemen dan seluruh karyawan Bank. Dewan

Komisaris memberikan apresiasi terhadap kinerja Direksi

sepanjang tahun 2014 yang telah memberikan kinerja

terbaik dari tahun sebelumnya. Hal ini tercermin dari

perbaikan pada kinerja kuantitatif dan kualitatif dengan

parameter-parameter yang telah disepakati bersama.

Kinerja kuantitatif dinilai berdasarkan unsur profitabilitas,

efisiensi, kualitas aset, posisi Bank di pasar dan aspek

lainnya. Sedangkan kinerja kualitatif dinilai berdasarkan

kualitas layanan, penerapan strategi bisnis perusahaan

dan pemenuhan asas prudential banking.

While the economy in Europe and Japan was still under

pressure despite the economic stimulus already under

way from the monetary side. China’s economy was still

experiencing a slowdown due to the ongoing rebalancing

process. This development pushed global commodity

prices, especially minerals and agricultural commodities to

decline more than expected. Meanwhile, world oil prices

declined sharply giving the positive effect on the economy

of Indonesia, from the fiscal side, the balance of payments

and economic growth.

In line with the slowdown of global economic growth and

macroeconomic stabilization policies, overall in 2014,

Indonesia’s economic growth slowed to 5.02%, lower

than the previous year. It also affected the exchange

rate fluctuations, especially in terms of providing liquidity.

However the banking industry in Indonesia this year was

still quite solid with a stable monetary policy and strong

banking resilience. The interest rates and monetary policy

was still in the corridor set by Bank Indonesia. It was

recorded that interest rates were on the rising trend for

deposits and loans. The banking industry was able to

support economic growth by managing risk and capital

adequacy to keep strong to support the banking industry

as a whole.

Bank Performance in 2014

In executing its supervisory function, the Board of

Commissioners considered that the slow down in macro-

economy still provided optimism for the management team

and all employees of Bank. The Board of Commissioners

appreciated the performance of the Board of Directors

during the year 2014 for striving to give the best

performance compared to the previous year. These were

reflected in the improvement in both the quantitative and

qualitative performance based on our set parameters. The

quantitative performance was measured quality against the

Bank’s profitability, efficiency, asset, market position and

others. Whilst our qualitative performance was determined

by the level of service, execution of business strategy and

the compliance with prudential banking principles.

Kinerja keuangan Bank di tahun 2014 menunjukkan hasil

yang positif antara lain terlihat dari pertumbuhan kredit

yang disalurkan sebesar 13% atau mencapai Rp 6.257

miliar, meningkat dari Rp 5.516 miliar di tahun 2013. Hal

ini juga tercermin dari peningkatan ekuitas sebesar 62%

pada akhir Desember 2014 menjadi Rp 1.235 miliar dari

Rp 764 miliar pada periode yang sama 2013. Didukung

pula dengan peningkatan aset di tahun ini sebesar 15%

mencapai Rp 9.430 miliar dari tahun sebelumnya Rp 8.166

miliar. Pada tahun 2014 ini, manajemen telah berhasil

menekan kerugian yang sangat signifikan dari rugi sebesar

Rp. 81 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp. 54 miliar.

Diharapkan upaya-upaya strategis yang dilakukan oleh

manajemen melalui program transformasi tahun 2015,

ke depan kinerja Bank semakin baik dan memberikan

nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan serta

menghasilkan laba bersih yang optimal. Rasio-rasio

keuangan utama juga relatif mengalami peningkatan dan

dibanding tahun sebelumnya dimana CAR mencapai

17,79% dan LDR 80,35% pada akhir tahun 2014.

Pencapaian tersebut menghantarkan Bank untuk

menerima penghargaan “Anugerah Perbankan Indonesia

2014” peringkat 3 – BUKU 1 dari Majalah Economic Review

pada akhir 2014. Selain itu, perusahaan juga melakukan

beberapa aksi korporasi baik dari sisi permodalan, susunan

Dewan Komisaris dan Direksi serta perubahan pemegang

saham pengendali.

Dari sisi permodalan, dalam rangka memperkuat struktur

permodalan, Bank melaksanakan right issue dengan

persetujuan para pemegang saham untuk meningkatkan

modal dasar menjadi Rp 6 triliun dan modal disetor menjadi

Rp 1.5 triliun sehingga dapat dikategorikan pada BUKU 2.

Selain itu, pada tahun 2014 telah terjadi pergantian struktur

Dewan Komisaris dan Direksi seperti yang akan dijelaskan

secara rinci dalam Laporan Tata Kelola Perusahaan.

Dari sisi perubahan struktur pemegang saham, PT MNC

Kapital Indonesia Tbk melalui Bursa Efek Indonesia

menjadi salah satu Pemegang Saham Pengendali PT

Bank MNC Internasional, Tbk, yang sebelumnya dipegang

oleh ICB Financial Group Holding, pada tanggal 22 Juli

2014 berdasarkan surat Otoritas Jasa Keuangan No. SR-

120/D.03/2014.

The Bank’s financial performance in 2014 showed positive

results derived from the growth in lending by 13% to reach

IDR 6,257 billion, an increased from IDR 5,516 billion in

2013. This was also reflected in the increase in equity of

62% at the end of December 2014 to IDR 1,235 billion

from IDR 764 billion in the same period of 2013. Supported

by an increase in assets this year by 15% to reach IDR

9,430 billion from the previous year IDR 8,166 billion. In

2014, the bank successfully reduced its loss significantly

at 2013 from IDR 81 billion to IDR 54 billion. We hope that

through strategic efforts of the bank implementing the

transformational process during 2015, the performance

of the bank will improve, creating a positive value for all

stakeholders as well as generating an optimal net profit.

The main financial ratios were also relatively increased and

compared to the previous year in which the CAR reached

17.79% and 80.35% LDR at the end of 2014.

Those achievements brought the Bank to earn the

“Indonesian Banking Award 2014” in 3rd place - BUKU

1 by the Economic Review magazine at the end of 2014.

In addition, the company also did some corporate actions

in regard to capital, the Board of Commissioners and

Board of Directors composition as well as shareholders

composition.

On the capital adequacy, in order to strengthen its capital

structure, Bank issued a rights issue with the approval of

the shareholders to increase the authorized capital to IDR

6 trillion and paid-up capital to IDR 1.5 trillion, so it can be

categorized in BUKU 2. In addition, in 2014 there was a

change in the structure of the Board of Commissioners and

Directors as described in detail under the Good Corporate

Governance Report.

In regards, to the change in the shareholder ownership, PT

MNC Kapital Indonesia, Tbk through the Indonesia Stock

Exchange became one of the Controlling Shareholders

of PT Bank MNC Internasional, Tbk, formerly held by

ICB Financial Group Holdings, on July 22, 2014 based

on the letter from Financial Services Authority No. SR-

120/D.03/2014.

MNC BANKLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014

LAPORAN DEWAN KOMISARISBOARD OF COMMISSIONERS REPORT

20 21

Mengawali Transformasi sebagai Babak Baru

Bagi Bank, tahun ini merupakan suatu babak baru dalam

sejarah perjalanan perusahaan dengan bergantinya nama

Bank menjadi PT Bank MNC Internasional Tbk yang

sebelumnya PT ICB Bumiputera Tbk Hal ini bukan semata

berganti nama, namun merupakan momentum untuk

bertransformasi dari visi dan misi, fokus dan strategi bisnis,

budaya korporasi dalam suatu proses rebranding secara

keseluruhan.

Kebijakan untuk bertransformasi yang mulai diterapkan

sejak Oktober 2014 ini masih akan terus dilanjutkan hingga

Rencana Strategi Tahap Pengembangan Bank tercapai.

Oleh karena itu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan

antara lain, dari aspek keterbukaan dan transparansi

pengelolaan Bank secara profesional yang telah diatur

dalam tatanan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan (Good

Corporate Governance / GCG) yang baik.

Dengan demikian, momentum ini harus mampu memacu

seluruh organ Bank untuk meningkatkan penerapan tata

kelola usaha yang baik di seluruh aspek Bank termasuk

pengelolaan manajemen risiko. Pengelolaan perusahaan

dalam koridor GCG bukan sekedar mematuhi aturan

yang telah ditetapkan pemerintah, tetapi Bank berjuang

memberikan nilai tambah dalam setiap aspek bisnis bagi

semua pemangku kepentingan. Perubahan fokus bisnis

dari korporasi ke segmen UKM dan konsumer tentunya

akan mengubah pola bisnis di beberapa lini salah satunya

layanan dan produk yang perlu disesuaikan dengan

tuntutan perubahan atau transformasi dalam tubuh Bank.

Kami juga menilai seluruh komite yang mendukung fungsi

pengawasan Dewan Komisaris telah berjalan dengan baik,

mulai dari Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, dan

Komite Nominasi dan Remunerasi.

Venturing Transformation as New Chapter

For the Bank, this year was a new chapter in the history

of the company with the rebranding of Bank’s name to

PT Bank MNC Bank Internasional Tbk formerly PT ICB

Bumiputera Tbk This was not merely a rebranding on

name, however this was also a momentum to transform the

vision and mission, business focus and strategy, corporate

values as an integral part of one rebranding process.

The transformation strategy started in October 2014 will

continue until the Bank’s Strategic Plan Development

Phase is reached. Therefore, there are several aspects to

consider, among others, from the aspect of disclosure and

transparency of Bank, as stipulated in the Good Corporate

Governance (GCG) principles.

Therefore, this momentum should inspire all areas of

Bank to enhance the implementation of good corporate

governance in every aspect including risk management.

Adhering to GCG is not about complying with Bank has

to strive to create added value in its business activities

for the benefit of all stakeholders. The change in

business focus from Corporate to SME and Consumer

segments will certainly change the way we do business

including products and services that need to adapt to

the change or transformation in the Bank. We feel that

all committees supporting the Board of Commissioners’

supervisory functions have performed well, starting from

the Audit Committee, Risk Oversight Committee as well as

Nomination and Remuneration Committee.

Menatap Ke Depan

Tahun 2015, Dewan Komisaris menilai situasi dalam negeri

masih akan diwarnai oleh pemulihan ekonomi global dan

ketidakpastian politik. Faktor tersebut perlu dipertimbangkan

agar Direksi perlu senantiasa berhati-hati dalam menjalankan

bisnis, antara lain dengan menjaga kualitas aktiva produktif,

memelihara likuiditas yang cukup dan meningkatkan efisiensi

dan produktivitas Bank.

Ke depan, Bank akan tetap memegang komitmen

untuk melaksanakan prinsip tata kelola perusahaan

melalui penerapan Good Corporate Governance (GCG)

yang berkesinambungan. Bank akan tetap melanjutkan

implementasi berbagai program untuk memperbaiki,

memperkuat dan menyempurnakan pelaksanaan praktik

GCG di seluruh tingkatan organisasi. Upaya perbaikan

diantaranya dilakukan melalui penyusunan dan pelaksanaan

review atas berbagai kebijakan dan prosedur internal

agar tetap selaras dan memenuhi ketentuan Peraturan

Perundang-undangan yang berlaku. Tekad, pengabdian

dan komitmen yang telah ditunjukkan oleh segenap jajaran

karyawan dan Direksi dalam kinerja selama 2014 menjadi

kebanggaan khusus bagi Dewan Komisaris. Mengingat

pencapaian atas kinerja tahun ini adalah hasil dari kerjasama

tim yang baik disertai semangat dan kerja keras yang pantang

menyerah. Akhir kata, Dewan Komisaris pada kesempatan

ini juga menyampaikan penghargaan dan terima kasih

kepada segenap jajaran karyawan dan Direksi Bank dan para

pemangku kepentingan atas dukungan dan kepercayaan

pada Bank selama ini.

Looking Forward

In 2015, the Board of Commissioners predicts that the

situation in domestic market will continue to be affected

by the recovery of the global economy and political

uncertainties. The Board of Directors should continue

to adopt prudent business practices by guarding the

quality of earning assets, maintaining adequate liquidity

and improving the Bank’s efficiency and productivity to

weather these challenges in the coming year.

Moving forward, the Bank will continue to uphold its

commitment to implement the corporate governance

principles through the sustainable Good Corporate

Governance (GCG) practices. The Bank will continue to

implement a variety of programs to improve, strengthen

and refine GCG practices throughout the organization by

formulating and reviewing internal policies and procedures

to maintain compliance with the prevailing laws and

regulations. The determination, service and commitment

demonstrated by our employees and the Board of

Directors in 2014 was a special pride for the Board of

Commissioners. This year’s performance was the result

of good teamwork with unwavering spirit and hardwork.

Last but not least, we would like to take this opportunity

to extend our appreciation and gratitude to all the Bank’s

employees and Board of Directors, as well as to our

stakeholders, for their support and trust in the Bank.

Salam,

Regards,

Bambang Ratmanto

Presiden Komisaris / Komisaris Independen

President Commissioner / Independent Commissioner

MNC BANKLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014

LAPORAN DEWAN KOMISARISBOARD OF COMMISSIONERS REPORT

22 23

Beliau ditunjuk sebagai Komisaris MNC Bank efektif sejak 9 Juni 2014. Beliau pernah menjabat sebagai Wakil Direktur Utama PT MNC Finance, Direktur PT Bhakti Capital Indonesia Tbk, Direktur Utama PT MNC Finance (dahulu PT Bhakti Finance), Komisaris PT MNC Life Assurance, Komisaris Utama PT MNC Asuransi Indonesia dan Direktur MNC Capital. Beliau menyelesaikan Bachelor of Business Administration dari Fakultas Bisnis University of Wisconsin, Madison, Amerika Serikat pada tahun 1985.

Purnadi Harjono ( 52 )Komisaris / CommissionerWarga Negara Indonesia /Indonesian Citizen

Purnadi HarjonoKomisaris

Commissioner

Eko B. SupriyantoKomisaris Independen**Independent Commissioner**

Bambang RatmantoPresiden Komisaris (Komisaris Independen)*

President Commissioner (Independent Commissioner)*

PROFIL DEWAN KOMISARISBOARD OF COMMISSIONERS’ PROFILE

profil dewan komisarisBOARD OF COMMISSIONERS’ PROFILE

Ditunjuk sebagai Presiden Komisaris sejak 12 November 2014 dan merangkap sebagai Komisaris Independen pada 2 Januari 2015 sesuai surat Otoritas Jasa Keuangan No SR-1/D.03/2015. Beliau pernah menjabat beberapa jabatan penting di PT Bank CIMB Niaga Tbk dari Head of Finance & Accounting, Head of Operation & Adm, Head of Strategic & Centralized Operation (Pejabat Eksekutif) hingga Head of Credit & Operations Policy (Pejabat Eksekutif). Beliau menyelesaikan Pascasarjana Jurusan Manajemen di Sekolah Tinggi Manajemen Prasetya Mulya pada tahun 2008.

Appointed as President Commissioner since 12 November 2014 and has served as Independent Commissioner on 2 January 2015 based on the Financial Services Authority letter No. SR-1/D.03/2015. He has held several important positions in PT Bank CIMB Niaga Tbk from the Head of Finance & Accounting, Head of Operation & Administration, Head of Strategic & Centralized Operations (Executive Officer) to Head of Credit & Operations Policy (Executive Officer). He completed his Magister Management at the College of Management Prasetya Mulya, Jakarta in 2008.

Beliau diangkat sebagai Komisaris Independen MNC Bank berdasarkan surat OJK No. SR-2/D.03/2015 tanggal 2 Januari 2015. Sebelumnya beliau pernah menjabat menjadi komisaris independen Bank Mutiara periode 2009 -2014 Selain itu, beliau aktif sebagai anggota maupun pengurus di berbagai organisasi seperti Perbanas, Ikatan Bankir Indonesia, Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Jakarta, Indonesia. Beliau menyelesaikan Program Pascasarjana Manajemen jurusan Perbankan dan Pasar Modal dari Universitas Trisakti, Jakarta tahun 2014.

He was appointed as Independent Commissioner MNC Bank based on the OJK letter No. SR-2/D.03/2015 on 2 January 2015. He served as Director of PT Infoartha Primary Publisher (Infobank Magazine) and until now serves as Commissioner. In addition, he is an active member and official in various organizations such as Perbanas, Bankers Association of Indonesia, Indonesian Economists Association (ISEI) Jakarta, Indonesia. He completed Magister Management of Banking and Capital Markets from Trisakti University, Jakarta in 2014.

Bambang Ratmanto ( 56 )Presiden Komisaris / Komisaris Independen*

President Commissioner / Independent Commissioner*Warga Negara Indonesia / Indonesian Citizen

Eko B. Supriyanto ( 51 )Komisaris Independen** / Independent Commissioner**Warga Negara Indonesia / Indonesian Citizen

He has been appointed as Commissioner of MNC Bank effective since 9 June 2014. He has served as Vice President Director of PT MNC Finance, Director of PT Bhakti Capital Indonesia Tbk, President Director of PT MNC Finance (formerly PT Bhakti Finance),

Commissioner of PT MNC Life Assurance, Commissioner of PT MNC Asuransi Indonesia and Director of MNC Capital. He completed a Bachelor of Business Administration from the Business School of the University of Wisconsin, Madison, USA in 1985.

* Diangkat pada saat RUPSLB 12 Nopember 2014, dan pada saat penyusunan Annual Report 2014 ini telah mendapat persetujuan dari OJK sesuai Surat OJK No. SR-1/D.03/2015 tanggal 2 Januari 2015 efektif sebagai Presiden Komisaris (merangkap Komisaris Independen).

* Appointed at the EGMS on 12 November 2014, and at the time of writing of this 2014 Annual Report, he had obtained approval from OJK, pursuant to OJK Letter No. SR-1/D.03/2015 dated 2 January 2015 on his Official Appointment as President Commissioner (Independent Commissioner)

** Diangkat pada saat RUPSLB 12 Nopember 2014, dan pada saat penyusunan Annual Report 2014 ini telah mendapat persetujuan dari OJK sesuai Surat OJK No. SR-2/D.03/2015 tanggal 2 Januari 2015 efektif sebagai Komisaris Independen.

** Appointed at the EGMS on 12 November 2014, and at the time of writing of this 2014 Annual Report, he had obtained approval from the OJK, pursuant to OJK Letter No. SR-2/D.03/2015 dated 2 January 2015 on his Official Appointment as Independent Commissioner.

MNC BANKLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014

LAPORAN DIREKSIBOARD OF DIRECTORS’ REPORT

24 25

Benny PurnomoPresiden DirekturPresident Director

LAPORAN DIREKSIBOARD OF DIRECTORS REPORT

Dari sisi rasio permodalan, terdapat peningkatan modal yang signifikan, CAR Bank meningkat dari 13,09% pada 2013 menjadi 17,79% pada 2014. Kenaikan ini tidak terlepas dari penambahan modal oleh Pemegang Saham untuk meningkatkan kinerja Bank yang positif. Dengan peningkatan modal dari Rp 548,6 miliar pada 2013 dan menjadi Rp 1,5 triliun pada 2014 maka Bank masuk kelompok BUKU 2.

In regards to the capital adequacy ratio, there was a significant capital improvement, Bank’s CAR increased from 13.09% in 2013 to 17.79% in 2014. This increase is due to the additional capital from Shareholders to create positive Bank’s performance. With the increasing of capital from IDR 548.6 billion in 2013 to IDR 1.5 trillion in 2014, the Bank managed to enter into BUKU 2 category.

MNC BANKLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014

LAPORAN DIREKSIBOARD OF DIRECTORS’ REPORT

26 27

Para Pemangku Kepentingan yang Terhormat,

Meski kondisi ekonomi global masih dalam tahap pemulihan,

kondisi perekonomian dalam negeri masih menunjukkan tren

yang positif. Dilihat dari PDB Indonesia tumbuh di 5,0% pada

tahun 2014, inflasi tercatat sebesar 8,36% lebih rendah dari

tahun sebelumnya sebesar 8,38% yang juga mempengaruhi

kondisi perbankan nasional.

Didukung oleh ketahanan perbankan yang kuat dan kebijakan

moneter yang stabil, industri perbankan di Indonesia selama

2014 dinilai masih solid. Suku bunga berada pada tren yang

terus naik untuk deposito dan pinjaman. Walaupun begitu

Industri perbankan mampu mendukung pertumbuhan

ekonomi dengan mengelola risiko dan kecukupan modal

juga kuat untuk menopang industri perbankan secara

keseluruhan.

Tahun 2014 merupakan tahun yang membentuk fundamental

yang kokoh bagi Bank. Periode di mana Bank melakukan

konsolidasi dan persiapan matang untuk memasuki suatu

babak baru dalam mewujudkan visi menjadi Bank Masa

Depan.

Kinerja Keuangan 2014

Setelah melalui kondisi ekonomi yang cukup menantang

dalam beberapa tahun terakhir, pada tahun 2014, Bank

telah berhasil mencatatkan kinerja keuangan yang lebih baik

dari tahun sebelumnya.

Total pinjaman yang disalurkan meningkat sebesar 13%

mencapai sebesar Rp 6.257 miliar dibanding periode

yang sama di tahun 2013 sebesar Rp 5.516 miliar. Selain

pertumbuhan kredit, dana pihak ketiga juga naik 13%

mencapai Rp 7,7 triliun dibanding tahun sebelumnya sebesar

Rp 6,8 triliun. Peningkatan dana pihak ketiga tersebut

mempengaruhi naiknya Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar

80,35% dibanding tahun sebelumnya sebesar 80,14%.

Dari sisi rasio permodalan, terdapat peningkatan modal yang

signifikan demi membantu menaikkan CAR dari 13,09%

Dear Respected Stakeholders,

Despite the global economic condition still in the recovery

phase, the domestic economy was still showing a positive

trend. As Indonesia’s GDP grew 5.0% in 2014, the inflation

rate was recorded at 8.36%, which was lower than the

inflation rate of the previous year at 8.38% which was also

affecting the national banking condition.

Supported by strong banking resilience and stable

monetary policy, Indonesia banking industry in 2014 was

still solid. The interest rates were on the upward trend for

both deposits and loans. Eventually, Banking industry was

able to support economic growth with manageable risks

and capital adequacy was also strong to sustain the overall

banking industry.

2014 was a year where solid fundamental was built for

the Bank. It was the period where the Bank was doing

consolidation and well thought preparation for entering

a new phase to realize its vision to become Bank of the

Future.

2014 Financial Performance

After facing a challenging economic situation in the last few

years, in 2014, the Bank succeessfully achieved a better

financial performance from the previous year.

Total lending rose by 13% to IDR 6,257 billion, compared

to the same period in 2013 reached IDR 5,516 billion.

Besides loan growth, third-party funds also rose 13% by

the end of 2014 to IDR7.7 trillion compared to IDR 6.8

trillion from the previous year. The increase in third party

funds resulted in the increase in Loan to Deposit Ratio

(LDR) to 80.35% from the previous year 80.14%.

From the capital adequacy ratio, there was a significant

improvement in capital increasing CAR from 13.09% in

pada 2013 menjadi 17,79% pada 2014 adalah hasil dari

penambahan modal. Dengan peningkatan modal dari Rp

548,6 milIar pada 2013 dan menjadi Rp 1,5 trilIun pada

2014 maka Bank masuk kelompok BUKU 2.

Secara keseluruhan, kinerja keuangan 2014 telah

melampaui beberapa sasaran kunci yang ditetapkan

untuk tahun 2014 dan merupakan pencapaian yang positif

di tengah persaingan yang semakin meningkat di industri

perbankan.

Penerapan Strategi Dalam MelakukanTransformasi

Sejak berganti nama menjadi MNC Bank, kami melakukan

perubahan di segala lini bisnis baik dari visi dan misi,

fokus dan strategi bisnis, fokus segmen, maupun nilai-

nilai perusahaan. Arah kebijakan strategis Bank pun turut

berubah sesuai dengan kebutuhan transformasi yang

terjadi dalam organisasi.

Jajaran Komisaris dan Direksi baru terdiri atas orang-

orang yang berpengalaman lebih dari 15 tahun di dunia

perbankan.

Para pemegang saham Bank menaruh harapan pada

manajemen agar dapat mencapai pertumbuhan yang

menguntungkan dan berkualitas. Upaya manajemen untuk

memenuhi harapan tersebut adalah mempersiapkan diri

dengan strategi-strategi transformasi dalam 4 bidang, dan

melalui 9 langkah-langkah strategis yang akan ditempuh

untuk mencapai target bisnis tahun 2015.

Kami fokus melakukan transformasi pada 4 bidang

yakni (i) Perubahan pola pikir dan cara bekerja seluruh

SDM Bank dari proses rekrutmen hingga evaluasi kinerja

dengan diberlakukannya KPI (Key Performace Indicator); (ii)

produk, layanan dan inovasi terutama inovasi penggunaan

teknologi perbankan seperti mobile banking dan internet

banking; (iii) customer experience; and (iv) pola komunikasi,

baik internal maupun eksternal.

2013 to 17.79% as a result of the capital. With the increase

in capital from IDR 548.6 billion in 2013 to IDR 1.5 trillion in

2014, the Bank was in BUKU 2 category.

In general, 2014 financial performance has exceeded

some key targets and was a positive achievement amidst

the increasingly challenging banking landscape.

Transformation Strategy

Since the rebranding to MNC Bank, we started

implementation of transformation in all aspects from vision

and mission, focus and business strategy, segment focus,

and corporate values. Bank strategic directions was also

change to adapt with the transformation ongoing in the

organization.

The new Board of Commissioners and Board of Directors

were coming from professionals with more than 15 years

of banking experience.

The Bank shareholders entrusted their expectation in the

management to achieve a profitable and superior growth.

In order to achieve the expectations, the management

team prepared transformation strategies in 4 streams

and through 9 key strategic initiatives to achieve 2015

business target.

We focused on the 4 transformation streams which were:

(i) a change of mindset, including changes in work process

for all employees in Bank from recruitment to performance

evaluation by using KPI (Key Performance Indicator); (ii)

products, services and innovation especially banking

technology innovation such as mobile banking and

internet banking; (ii) the customer experience; and (iv) the

communication methods, both internally and externally.

MNC BANKLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014

LAPORAN DIREKSIBOARD OF DIRECTORS’ REPORT

28 29

Demi mewujudkan proses transformasi, Bank berupaya

melakukan 9 langkah-langkah strategis yang sudah

disusun oleh manajemen yakni untuk memperkuat struktur

permodalan, Bank akan melakukan right issue di tahun

2015. Di sisi lain, Bank juga menekankan pada strategi

untuk membangun dan meningkatkan jumlah nasabah

baik tabungan maupun pinjaman dan memfokuskan pada

sinergi yang kuat dengan anak perusahaan lain dalam

MNC Grup baik itu karyawan maupun mitra bisnis.

Dari sisi jaringan distribusi, hal yang perlu difokuskan

pada penataan dan pengembangan jaringan cabang

(branch network) akan dilakukan secara keseluruhan

dengan melakukan evaluasi terhadap lokasi, sumber daya

manusia, infrastruktur pendukung dan kinerja cabang. Dari

hasil evaluasi tersebut, Bank akan melakukan relokasi,

reorganisasi, pengembangan sumber daya manusia dan

peningkatan infrastruktur pendukung demi meningkatkan

kinerja efisiensi masing-masing cabang. Selain itu,

perluasan dan penambahan ATM akan dilakukan secara

tepat dan terukur. Bank juga berencana untuk memperluas

jaringan ATM melalui kerja sama dengan Jaringan ATM

Prima. Pengembangan yang tak kalah penting yakni pada

electronic channels, akan dilakukan pengembangan Mobile

Banking, Internet Banking personal, Internet Banking-Cash

Management, dan Jaringan Debit merupakan fokus utama

untuk mendukung pencapaian target Bank.

Dari sisi layanan dan produk, Bank mengembangkan

produk dan jasa yang dapat memenuhi kebutuhan

keuangan segmen nasabah yang menjadi target yakni

UKM dan konsumer. Faktor sumber daya manusia menjadi

ujung tombak keberhasilan penerapan pelayanan dengan

fokus bisnis yang baru. Manajemen juga mengembangkan

struktur organisasi dan komposisi karyawan untuk

menciptakan proses bisnis yang efektif dan efisien melalui

proses pelatihan yang terstruktur dan sistematis. Didukung

dengan sumber daya manusia yang memiliki pengalaman

di bidangnya masing-masing, Bank yakin akan dapat

mendukung strategi usaha Bank ke depan.

Untuk mendukung pencapaian target bisnis, Bank juga

perlu membangun atau mengkaji ulang proses-proses

bisnis yang ada dan melakukan pengembangan serta

To realize the transformation process, Bank sought to

implement 9 strategic initiatives set by the management in

order to strengthen the capital structure, the Bank will have

rights issues in 2015. On the other hand, The Bank also

emphasized on strategies to build and increase the number

of customers for both loans and deposit customers and

focus on creating strong synergy with other subsidiaries in

the MNC Group for both employees or business partners.

On the distribution channels, the focus was on re-

organization and development of the branch network

which to be performed in its entirety with evaluation on

the location, human resources, infrastructure and branch

performance. From the evaluation result, the Bank

continued to relocate, reorganize, develop our human

resources and improve the infrastructure in order to

increase the efficiency and performance for each branch.

In addition, the expansion of ATM will be done thoroughly.

The Bank also planned to expand its ATM network through

cooperation with ATM Prima. The other development was

in electronic channels through Mobile Banking, Internet

Banking Personal, Internet Banking - Cash Management

and Debit. As the main focus to achieve the Bank’s target.

On products and services, the Bank developed products

and services to meet the financial needs of the target

customer, such as SMEs and Consumer. Human resource

factor became the frontier to successfully implement

quality service with new business focus. Management also

developed the organizational structure and employees

alignment to create efficient and effective business process

through a structured and systematic training. Supported

by human resources in their respective fields, Bank is

confident to support the business strategy going forward.

To achieve the business target, Banks needs to develop or

review the existing business process and to develop and

update infrastructure, including hardwares and softwares.

pembaruan infrastruktur termasuk perangkat keras dan

lunak. Selain dari sisi bisnis, Bank juga memperkuat

kepatuhan di segala bidang secara umum dan perkreditan

pada khususnya, Bank akan memperbaiki kebijakan dan

prosedur yang ada serta melaksanakan beberapa program

kerja untuk menyempurnakan sistem pemantauan

kepatuhan Bank. Strategi lain yang diterapkan adalah

dari sisi penyelesaian kredit bermasalah dan peningkatan

rentabilitas, Bank membentuk sebuah Komite

Penyelesaian Kredit Bermasalah (Tim Task Force).Tim

ini memantau kualitas dan penagihan kredit per segmen

bisnis dan debitur besar secara berkala. Tim Task Force

akan didukung dengan karyawan yang berpengalaman

di bidangnya untuk mempercepat penyelesaian kredit

bermasalah. Terkait kebutuhan tenaga berpengalaman

ini juga mendapat dukungan tenaga berpengalaman dari

MNC Grup.

Manajemen Risiko

Kami menyadari bahwa pengambilan dan pengendalian

risiko merupakan elemen inti dalam kegiatan transformasi.

Tujuan kami bukanlah untuk menghilangkan risiko

sepenuhnya, namun kami ingin mencapai suatu keadaan

yang seimbang antara risiko dan imbal balik yang diperoleh.

Hal ini kami harapkan bisa dicapai melalui strategi yang

telah kami sebutkan sebelumnya sehingga Bank dapat

mengurangi risiko yang timbul serta meningkatkan

pendapatan. Dengan demikian kami yakin bahwa ini

merupakan salah satu competitive advantage yang kami

miliki.

Terkait pengelolaan risiko tersebut, Bank akan melakukan

pengembangan infrastruktur manajemen risiko dengan

menerapkan Integrated Risk Management Framework

yang terdiri dari strategi, organisasi, kebijakan dan

prosedur, serta infrastruktur manajemen risiko. Langkah

tersebut seiring dengan penguatan pada Good Corporate

Governance Bank dengan mengubah struktur organisasi

yang disesuaikan dengan strategi Bank, dan juga

penguatan proses serta sistem aplikasi untuk mendukung

pertumbuhan Bank secara sehat dan berkesinambungan.

Aside from business, the Bank needs to strengthen

compliance in general and especially credit, the Bank will

improve existing policies and procedures and implement

several programs to enhance the Bank’s compliance

monitoring system. Another strategy in regards to Non-

Performing Loans and collection, the Bank formed a Task

Force to settle Non-Performing Loans. This Task Force

monitored the quality and collection for each business

segment and debtors regularly. The Task Force was

supported by experienced and qualified employees to

expedite the completion of non-performing loans. The

needs for experienced personnel was also supported by

MNC Group.

Risk Management

We realized that risk management was a core element in

our transformation. Our goal was not to eliminate all risk,

but to achieve a balance between risk and return. We hope

to achieve this through the strategy mentioned earlier, so

the Bank was able to reduce the risk and increase revenue.

We believe that this gave us a competitive advantage.

Related to the risk management, the Bank will undertake

the development of risk management infrastructure to

implement the Integrated Risk Management Framework

consisting of strategy, organization, policies and

procedures, as well as risk management infrastructure.

This step was in line with our commitment to improve good

corporate governance by changing the organizational

structure in accordance with the Bank’s strategy, and

also to strengthen the process and application systems

to support the sustainable and healthy business growth.

MNC BANKLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014

LAPORAN DIREKSIBOARD OF DIRECTORS’ REPORT

30 31

Membangun Transparansi UntukKeberlanjutan

Selain fokus transformasi di 4 bidang di atas, transformasi

juga dilakukan dalam bidang tata kelola perusahaan

yang menekankan pada penerapan seluruh aturan yang

berlaku serta upaya sosialisasi dan internalisasi Tata Kelola

Perusahaan.

Menuai Harapan Di Masa Depan

Ke depan, Bank akan terus meningkatkan kinerjanya

terutama dalam hal kecukupan modal, pertumbuhan

aset, pengembangan produk dan layanan serta perluasan

jaringan operasi serta efisiensi pengambilan keputusan

untuk perolehan kredit bagi nasabah. Bank melakukan

evaluasi dan pengembangan secara berkesinambungan

atas perubahan dari fokus bisnis korporasi ke Konsumer

dan UKM termasuk penyesuaian layanan dan produk.

Bank juga melakukan evaluasi dan pengembangan struktur

organisasi untuk menciptakan proses bisnis yang efektif

dan efisien Bank juga akan merekrut beberapa karyawan

senior dari pasar yang mempunyai keahlian khusus untuk

mendukung strategi usaha bank.

Berbekal sumber daya manusia, permodalan yang

kokoh, serta bersinergi dengan MNC Group, Bank akan

mampu meningkatkan pertumbuhan profitabilitas , serta

mendapatkan pertumbuhan yang berkesinambungan.

Sebagai warga korporat yang baik, Bank memiliki

tanggung jawab untuk berkontribusi bagi seluruh

pemangku kepentingan melalui performa MNC Bank yang

baik dan memberi nilai tambah bagi karyawan, mitra bisnis,

komunitas, lingkungan dan bangsa. Kami juga menyadari

bahwa menjadi perusahaan yang fokus pada bisnis inti,

akan membawa hal-hal positif bagi Bank. Peningkatan

kapasitas, kapabilitas, kesehatan, kinerja perusahaan

serta aset akhirnya akan dapat memberikan manfaat bagi

seluruh pemegang pemangku kepentingan.

Building Transparency for Sustainability

Besides the 4 transformation streams mentioned above,

transformation was also implemented in corporate

governance, emphasizing in implementation of all code of

conduct and socialization and internalization of the GCG.

Reaping Future Expectations

In the future, the Bank will continue to improve its

performance especially in capital adequacy, asset

growth, products and services development and network

expansion as well as efficiency in decision making

for customer loan approval. The Bank has began the

evaluation and development on going basis in regards to

change in business focus from Corporation to SME and

Consumer including adjustment in products and services.

The Bank also evaluated and developed of the

organizational structure to create effective and efficient

business process. The Bank planned to recruit senior

employees with the right skill set.

With solid human resources and adequate capital, the

Bank was able to grow profitabiility and achieve sustainable

business growth. As a good corporate citizen, the Bank

was reponsible to all stakeholders to achieve good

performance and to add value for employees, business

partners, community, society and nation. We realized that

focusing on our core business would create a positive

impact for the Bank. The increase in capacity, capability,

health, performance and assets ultimately provided

benefits to all stakeholders.

Kami menyampaikan terima kasih dan hormat yang

sebesar-besarnya kepada nasabah, pemegang saham,

mitra kerja Bank, serta kepada Dewan Komisaris yang

tidak henti-hentinya memberikan arahan dan dukungan.

Akhir kata, kami percaya bahwa dengan dukungan Dewan

Komisaris, seluruh pemegang saham, nasabah, mitra kerja

serta seluruh karyawan Bank, masa depan yang lebih baik

bukanlah sekedar impian tetapi suatu pencapaian yang

telah ada dalam genggaman.

We would like to thank our customers, shareholders,

business partners, and the Board of Commissioners which

relentlessly providing us with direction and support.

Last but not least, we believe with the support of Board

of Commissioners, all shareholders, customers, business

partners and all the Bank employees, a better future is not

only a dream, but an achievement that we already hold in

our hands.

Salam,

Regards,

Benny Purnomo

Presiden Direktur / President Director

MNC BANKLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014

LAPORAN DIREKSIBOARD OF DIRECTORS’ REPORT

32 33

PROFIL DIREKSIBOARD OF DIRECTORS’ PROFILE

MNC BANKLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014

PROFIL DIREKSIBOARD OF DIRECTORS’ PROFILE

Benny HelmanDirektur / Director

Nerfita Primasari Direktur / Director

Widiatama BunartoDirektur / Director

Tjit Siat FunDirektur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan /Compliance Director

Benny PurnomoPresiden Direktur / President Director

Dari kiri ke kanan / From left to right

Sindbad Rijadi Hardjodipuro Direktur Independen / Independent Director

MNC BANKLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014

LAPORAN DIREKSIBOARD OF DIRECTORS’ REPORT

34 35

Pada tanggal 12 November 2014, beliau diangkat sebagai Presiden Direktur MNC Bank. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur MNC Bank, Direktur PT Bank Mutiara Tbk (2009-2014), Consumer Channel Division Head PT Bank OCBC NISP Tbk (2006-2009), dan berkarir selama 14 tahun di PT BCA Tbk dengan berbagai posisi dengan jabatan terakhir Product Management Senior Manager. Beliau memulai karir sebagai Programmer di Inti Salim Corpora tahun 1989 – 1991 dan menyelesaikan Program Pascasarjana di bidang studi Manajemen dari UNIKA Atmajaya pada tahun 2003.

On 12 November 2014, he was appointed as President Director of MNC Bank. Previously served as Vice President Director of MNC Bank, Director of PT Bank Mutiara Tbk (2009-2014), the Consumer Channel Division Head of PT Bank OCBC NISP Tbk (2006-2009), and a career for 14 years in PT BCA Tbk with a variety of positions with the latest position as Senior Manager of Product Management. He started his career as a programmer at Inti Salim Corpora (1989 - 1991) and completed Magister Management from UNIKA Atma Jaya in 2003.

Ditunjuk sebagai Direktur MNC Bank per tanggal 24 Mei 2012. Sebelumnya berkarir dari 2008 di Bank Commonwealth dan menduduki beberapa posisi diantaranya Deputy Director SME dan Commercial, Chief of SME Sales, dan Advisor to Deputy CEO. Memulai karirnya di Bank Niaga setelah menyelesaikan Program Pendidikan Eksekutif tahun 1988, berawal menjadi Cash Officer, Operation Officer hingga Credit Officer di Cirebon lalu Branch Manager Bandung, Branch Manager Makassar, Banking Head merangkap Remedial wilayah Indonesia Timur di Surabaya, Area Manager wilayah Sumatera di Medan. Jabatan lain yang pernah diemban antara lain Presiden Komisaris PT Niaga International Factors, Area Business Manager wilayah Jabodetabek dan Lampung, Commercial Linkage Development Head, Mortgage Group Head, Area Retail Manager wilayah Jabodetabek.

Appointed as Director of MNC Bank since 24 May 2012. Previously worked in the Commonwealth Bank (2008) and held several positions including Deputy Director of SME and Commercial, Chief of SME Sales, and Advisor to the Deputy CEO. Started his career in Bank Niaga after completing the Executive Education Program in 1988, started as Cash Officer, Operations Officer to Credit Officer in Cirebon and Bandung Branch Manager, Branch Manager of Makassar, Banking Head concurrently Remedial for eastern Indonesia in Surabaya, Area Manager of Sumatra in Medan. Other positions were President Commissioner of PT Niaga International Factors, Area Business Manager of Greater Jakarta and Lampung, Commercial Linkage Development Head, Mortgage Group Head, Retail Area Manager of the Greater Jakarta area.

Sindbad Rijadi Hardjodipuro ( 52 )Direktur Independen / Independent DirectorWarga Negara Indonesia / Indonesian Citizen

Beliau diangkat sebagai Direktur MNC Bank sejak tanggal 9 Juni 2014. Berbekal pengalaman di Citibank Indonesia selama 15 tahun dengan posisi terakhir sebagai Director – Country Controller dan Citibank Australia & New Zealand (2011-2013) dengan posisi Direktur – Head of Finance System and Project Implementation, selain itu juga pernah menjabat sebagai Business Controller Director for Downstream Centre Golden Agri Resources Ltd. Memulai karirnya di Kantor Akuntan Publik Prasetio Utomo (Arthur Andersen) setelah meraih gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi di Universitas Trisakti, Jakarta pada tahun 1995.

He has been appointed as Director of MNC Bank since 9 June 2014. With experience in Citibank Indonesia for 15 years with his last position as Director - Country Controller and Citibank Australia & New Zealand (2011-2013) with position as Director - Head of Finance System and Project Implementation, and also served as Business Controller Director for Downstream Centre Golden Agri Resources Ltd. Started his career in public accounting firm Prasetio Utomo (Arthur Andersen) after earning a Bachelor of Economics in Accounting from Trisakti University, Jakarta in 1995.

Benny Helman ( 41 )Direktur / DirectorWarga Negara Indonesia / Indonesian Citizen

Benny Purnomo ( 48 )Presiden Direktur / President DirectorWarga Negara Indonesia / Indonesian Citizen

Beliau mendapat kepercayaan sebagai Direktur MNC Bank sejak tanggal 24 Juli 2014. Memulai berkarir sebagai Human Resources Representative di PT Digital Astra Nusantara (1996 – 1998), Human Resources Services Advisor Hewlett Packard Indonesia (1998-2003), Country Human Resource Manager di PT SAP Indonesia (2003 – 2004). Lalu kembali berkarir di Hewlett Packard Indonesia sebagai Human Resource Program Manager for South East Asia Total Reward (2004 – 2005). Selanjutnya beliau menjabat sebagai Senior Vice President– Global Consumer Banking HR Head di Citibank, N.A. Indonesia. Beliau menyelesaikan Master of Management di Universitas Gadjah Mada pada tahun 2006.

She has been appointed as Director of MNC Bank since 24 July 2014. Started career as Human Resources Representative at PT Digital Astra Nusantara (1996-1998), Human Resources Services Advisor Hewlett Packard Indonesia (1998-2003), Country Human Resource Manager at PT SAP Indonesia (2003-2004). Afterward she return to Hewlett Packard Indonesia as Human Resource Program Manager for South East Asia Total Reward (2004-2005). Later, she served as Senior Vice President- Global HR Head of Consumer Banking at Citibank, NA Indonesia. She completed a Master of Management from University of Gadjah Mada in 2006.

Nerfita Primasari ( 43 )Direktur / Director

Warga Negara Indonesia / Indonesian Citizen

Beliau menjabat sebagai Direktur MNC Bank sejak tanggal 12 November 2014. Sebelumnya pernah berkarir di Schlumberger Wireline Services sebagai Junior Field Engineer (Juni -September 1990) dan Global Services Resource Head IBM Indonesia (1990-1999). Adapun beberapa posisi lain yang pernah diemban di antaranya Corporate Banking Operations Department Head Citibank Indonesia (1999-2010), Head of HR Service & Planning dan Head of National Branch Operation PT Bank CIMB Niaga Tbk (2010-2014). Beliau menyelesaikan Pascasarjana Manajemen Umum dari Institut Pengembangan Manajemen Indonesia (IPMI), Jakarta.

He has served as Director of MNC Bank since 12 November 2014. Previously worked in Schlumberger Wireline Services as a Junior Field Engineer (June-September 1990) and IBM Global Services Resource Head Indonesia (1990-1999). Other positions were Corporate Banking Operations Department Head of Citibank Indonesia (1999-2010), Head of HR Service & Planning and Head of the National Branch Operation PT Bank CIMB Niaga Tbk (2010-2014). He obtained Magister Management from Institute of Management Development Indonesia (IPMI), Jakarta.

Widiatama Bunarto ( 49 )Direktur / Director

Warga Negara Indonesia / Indonesian Citizen

Beliau diangkat sebagai Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan MNC Bank sejak tanggal 29 September 2014. Sebelumnya beliau berkarir selama 12 tahun di PT Bank Central Asia Tbk dengan posisi Senior Officer for Internal Audit Division dan Head of Bureau – Compliance Manager. Pada tahun 2006 - 2010 melanjutkan karier di Citibank, N.A - Indonesia sebagai Senior Compliance Officer (Vice President) dan di Deutsche Bank AG-Indonesia dengan posisi Head of Compliance /Compliance Director (2010 – 2014). Beliau memulai karirnya di PT Tanito Harum-Indonesia (1992-1993) sebagai Accounting Officer, setelah meraih gelar Sarjana Akunting dari Universitas Tarumanegara, Jakarta pada tahun 1988.

She has been appointed as Compliance Director of MNC Bank since 29 September 2014. Previously, for 12 years she worked in PT Bank Central Asia Tbk with the position of Senior Officer for the Internal Audit Division and Head of Bureau - Compliance Manager. In 2006 - 2010, she continued her career in Citibank, NA - Indonesia as a Senior Compliance Officer (Vice President) and in Deutsche Bank AG-Indonesia as Head of Compliance / Compliance Director (2010-2014). She began her career in PT Tanito Harum-Indonesia (1992-1993) as Accounting Officer, having obtained her Bachelor of Accounting from the University of Tarumanagara, Jakarta in 1988.

Tjit Siat Fun ( 45 )Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan / Compliance Director

Warga Negara Indonesia / Indonesian Citizen

MNC BANKLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014

PROFIL DIREKSIBOARD OF DIRECTORS’ PROFILE

36 37BISNIS PERUSAHAANCOMPANY BUSINESS

mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014

BISNISPERUSAHAANCOMPANY BUSINESS

38 39BISNIS PERUSAHAANCOMPANY BUSINESS

mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014

A. Sekilas MNC Bank

PT Bank MNC Internasional Tbk (Bank) lahir setelah PT

MNC Kapital Indonesia Tbk mengakuisisi PT Bank ICB

Bumiputera Tbk. PT MNC Kapital Indonesia Tbk masuk

ke PT Bank MNC Internasional Tbk melalui Bursa Efek

Indonesia (BEI) pada Januari 2014 dan menjadi salah

satu Pemegang Saham Pengendali pada tanggal 22 Juli

2014 berdasarkan surat Otoritas Jasa Keuangan No. SR-

120/D.03/2014.

Selain itu, Bank yang sebelumnya PT Bank ICB

Bumiputera Tbk melakukan perubahan nama berdasarkan

akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 57 tanggal 16 Juli

2014 dibuat dihadapan Notaris Aryanti Artisari, SH, MKn

dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan

Hak Asasi Manusia No. AHU-06038.40.20.2014 tanggal

24 Juli 2014.

Perubahan nama tersebut telah mendapat persetujuan dari

Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan pada tanggal

15 Oktober 2014 melalui Keputusan Dewan Komisioner

Otoritas Jasa Keuangan No.18/KDK.03/2014 tanggal

15 Oktober 2014 tentang Penetapan Penggunaan Izin

Usaha Atas Nama PT Bank ICB Bumiputera Tbk Menjadi

Izin Usaha Atas Nama PT Bank MNC Internasional Tbk

Sedangkan untuk perubahan logo Bank telah dicatatkan

oleh OJK sesuai dengan surat No.S-41/PB.3.32/1/2014

tanggal 20 Oktober 2014.

Dengan visi dan misi baru, Bank memulai transformasi

di semua lini bisnis untuk menyambut babak baru.

Mewujudkan Bank Masa Depan dengan memberikan

produk dan layanan perbankan yang dapat memuaskan

seluruh segmen nasabah dari bisnis hingga konsumer

dengan berlandaskan teknologi terkini. Berbekal

dukungan dan komitmen yang tinggi dari MNC Group

serta manajemen baru yang berpengalaman di bidang

perbankan, Bank akan terus berkembang menjadi Bank

terkemuka di Indonesia.

A. Company at A Glance

PT Bank MNC Internasional Tbk (the Bank) was born after

PT MNC Kapital Indonesia Tbk acquired PT Bank ICB

Bumiputera Tbk. PT MNC Kapital Indonesia Tbk acquired

PT Bank MNC Internasional Tbk through the Indonesia

Stock Exchange (IDX) in January 2014 and became one of

the controlling shareholders on 22 July 2014 based on the

Financial Services Authority Letter No. SR-120/D.03/2014.

Moreover, the Bank formerly PT Bank ICB Bumiputera Tbk

changed its name based on Deed of Resolution No. 57

dated 16 July 2014 made before Notary Aryanti Artisari,

SH, Mkn and was approved by the Minister of Law and

Human Rights No. AHU-06038.40.20.2014 dated 24 July

2014.

The change of name was approved by the Board of

Commissioners of the Financial Services Authority on 15

October 2014 by decision of the Board of Commissioners

Financial Services Authority No. 18/KDK.03/2014 dated

15 October 2014 on the Business License Establishment

from PT Bank ICB Bumiputera Tbk to PT Bank MNC

Internasional Tbk As for change in the Bank’s logo was

registered to the Financial Services Authority based on

letter No.S-41/PB.3.32/1/2014 dated 20 October 2014.

With the new vision and mission, the Bank started

transformation in all business aspects to welcome a

new chapter. To realize the Bank of the Future, the Bank

provides banking products and services to satisfy all

business segments from Corporate to Consumer based

on the latest technology. Armed with the support and

high commitment from MNC Group as well as a well

experiences new management team in banking, the Bank

will continue to develop into a leading Bank in Indonesia.

B. Profil Perusahaan / Corporate Profile

Nama / Name :

Kantor Pusat / Head Office :

Bidang Usaha / Line of Business :

Kepemilikan per 31 Desember 2014 /Ownership as of 31 December 2014 :

Tanggal Pendirian / Date of Establishment :

31 Juli 1989

Modal Dasar / Authorized Capital :

Rp 6.000.000.000.000,-

Modal ditempatkan dan disetor penuh /Issued & Fully Paid Capital :

Rp 1.503.232.706.800,-

Kode Saham / Ticker Code :

BABP

Tanggal Pencatatan / Listing Date :

15 Juli 2002

Biro Administrasi Efek / Share Registrar :

PT BSR INDONESIA

Komplek Perkantoran ITC Roxy Mas Blok E1 No.10-11

Jl. K.H. Hasyim Ashari

Jakarta 10150

Telepon: (021) 631 7828

Faksimili: (021) 631 7827

Akuntan Publik / Public Accountant :

Osman Bing Satrio & Enny

The Plaza Office Tower 32nd Floor

Member of Deloitte Touche Tohmatsu Limited

Jl. M.H. Thamrin Kav 28-30

Jakarta 10350

Telepon: (021) 2992 3100

Faksimili: (021) 2992 8200

Bursa Efek / Stock Exchange :

Bursa Efek Indonesia (Indonesia Stock Exchange)

Sekretaris Perusahaan / Corporate Secretary :

Andri Latif

Hubungan Investor / Investor Relation :

Taruli R. D. Siagian

Gedung MNC Financial Center Lantai 8

Jl. Kebon Sirih Raya No. 27

Jakarta Pusat 10340

Tel. (+ 62 21) 2980 5555 Fax. (+ 62 21) 3983 6700

Email: [email protected]

PT. Bank MNC Internasional, TbkGedung MNC Financial Center Lantai. 6, 7, 8

Jl. Kebon Sirih Raya No. 27

Jakarta Pusat 10340

Tel. (+ 62 21) 2980 5555

Fax. (+ 62 21) 3983 6700

Telex. 65068 JKTBPIA - Swift: BUMIIDJA -

Call Center : 1500188

www.mncbank.co.id

Bank Umum, Bank Devisa

(Commercial Bank, Foreign Exchange Bank)

• PT MNC Kapital Indonesia Tbk 39.88%

• Citibank Singapore S/A BK Julius Baer 5.38%

& Co Ltd-Client A/C

• Publik (Public) 54.74%

PROFIL PERUSAHAANCORPORATE PROFILE

40 41BISNIS PERUSAHAANCOMPANY BUSINESS

mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014

C. Struktur OrganisasiOrganization Structure

Internal AuditGroup HeadEdi Alpian

ComplianceGroup Head

I Komang Surya W.

Risk ManagementGroup Head

Eddie R. Arifin

Legal Group Head

Rachmadi F. Wijaya

CMOCommittee

ALCOCredit

Committee

Compliance, Legal & Risk Management

DirectorTjit Siat Fun

Finance DirectorBenny Helman

Financial ControlGroup Head

Setiyani Diponegoro

Treasury Group Head

Yuriadi Sulastomo

Business Planning & Analysis

Group HeadVacant

President DirectorBenny Purnomo

Business Banking Director

Sindbad R. Hardjodipuro

Corporate & Commercial Banking

Group HeadAsa Mirzaqi

SME Banking Group Head

Robby Chaiyadi

Credit ReviewGroup HeadEtty Erawati

Area LendingManager

Corporate SecretaryAndri Latif

Risk Management Committee

IT Committee

HR Committee

Product & Services Committee

Human ResourcesGroup Head

Irvandi Gustari

General ServicesGroup HeadDonald Bee

Human Resources Director

Nerfita Primasari

Consumer Lending Business HeadBudy Setiawan

Consumer Credit Group Head

Vacant

Card Business Group Head

Vacant

Mortgage BusinessGroup Head

Vacant

Consumer Loan Group Head

Penti Widjaja

Multifinance Group Head

Vacant

FundingBusiness Head

Vacant

BranchManager

Institutional BankingGroup Head

Lucky Maya F

Retail Banking Group Head

Herbudi Prabawani

ProductDevelopment Group Head

Jimmy Suherman

Operations andTechnology Director Widiatama Bunarto

Operations Group Head

Diana Agnes G.

Credit & Loan Admin Group HeadSusi Enita

Remedial &Collection

Group HeadBudi S. Kramadibrata

Information Technology Group Head

Asrief S. Siregar

STRUKTUR ORGANISASIORGANIZATION STRUCTURE

42 43BISNIS PERUSAHAANCOMPANY BUSINESS

mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014

Media Financial Services Property Investments

PT Global Mediacom Tbk PT MNC Kapital Indonesia Tbk PT MNC Land Tbk

Subscription Based Media

Content & Advertising Based Media

Integrated Resort & Theme Park

Online Media

MNCSky Vision Tbk

TOP BANGET!

MNCKabel Mediacom

Life Insurance

General Insurance

Multi Finance

Bank

Securities

Property Investment

• Office Building

• High-end Retail Malls

• Upscale Hotels & Resorts

• Property Service

Property Development

• High-rise Residential

• Lido Resort

• Bali Nirwana Resort

• Mandalika Resort

Leasing

Asset Management

D. Struktur Grup PerseroanAffiliated Company Structure

STRUKTUR GRUP PERSEROANAFFILIATED COMPANY STRUCTURE

44 45BISNIS PERUSAHAANCOMPANY BUSINESS

mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014

E. Sumber Daya Manusia

Bagi Bank, karyawan berperan penting dalam menunjang

keberlangsungan usahanya selama ini. Karyawan

merupakan aset utama bagi Bank dalam menjalankan

setiap aktivitas bisnis. Oleh karena itu, pengelolaan

Sumber Daya Manusia (SDM) sangatlah penting untuk

membangun kompetensi dan profesionalitas di lingkungan

Perusahaan.

Pengembangan SDM tersebut dititikberatkan pada

peningkatan skill, knowledge, dan attitude yang

implementasinya dilakukan melalui pelaksanaan program

pelatihan, on the job training, penugasan (mutasi dan

rotasi), dan promosi jabatan.

Komposisi Karyawan PerusahaanJumlah Direksi dan karyawan Perusahaan per 31

Desember 2014 adalah 991 orang. Jumlah dan komposisi

karyawan berdasarkan jenjang kepangkatan, usia dan

tingkat pendidikan adalah sebagai berikut:

E. Human Capital

For the Bank, employees play an important role in

supporting the sustainability of its business over the years.

Employees are a major asset for the Bank in carrying

out any business activity. Therefore, the management

of Human Resources (HR) is very important to build

competence and professionalism in the Company.

Human resources development focuses on improving

the skills, knowledge, and attitude that implementation is

done through the implementation of training programs, on

the job training, assignment (mutation and rotation), and

promotion.

The composition of the Company EmployeesThe number of Directors and employees of the Company

as of 31 December 2014 was 991 people. The number

and composition of employees based on ranks, age and

education level as follows:

I. Berdasarkan Jenjang KepangkatanHierarchy Level Segmentation

No. Jenjang Kepangkatan(Rank Differentiation)

Jumlah Pegawai(Total Employees)

DireksiDirectors

Pejabat EksekutifExecutive Officers

KomisarisCommissioners

ManagerManagers

OfficerOfficers

StaffStaff

Komite AuditAudit Committee

Komite Pemantau RisikoRisk Oversights Committee

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

6

38

3

177

242

521

2

2

Total 991

II. Berdasarkan Jenjang UsiaAge Discrepancy Segmentation

No. Jenjang Usia(Age Discrepancy)

Jumlah Pegawai(Total Employees)

Age <= 30 (y.o)

Age 31 - 40 (y.o)

Age 41 - 40 (y.o)

Age 51 - 55 (y.o)

Age > 55 (y.o)

1.

2.

3.

4.

5.

312

406

237

29

7

Total 991

III. Berdasarkan Tingkat PendidikanAcademic Qualification Segmentation

No. Tingkat Pendidikan (Education Level)

Jumlah Pegawai(Total Employees)

Diploma / Certificate

Non Diploma(Non Certificate)

Sarjana / Bachelor

1.

2.

3.

218

9

764

Total 991

Pelatihan KaryawanPada tahun 2014, peningkatan kualitas sumber

daya manusia menjadi perhatian manajemen guna

mempersiapkan karyawan yang terampil untuk

kebutuhan operasional maupun pengembangan usaha.

Pada dasarnya pelatihan karyawan untuk peningkatan

keterampilan, pengetahuan, dan perilaku dilaksanakan

melalui program-program pelatihan teknis, manajerial, dan

kepemimpinan.

Melalui program-program pelatihan tersebut diharapkan

seluruh karyawan mampu menetapkan tujuan, sasaran,

proses kegiatan dan tolok ukur unjuk kerjanya masing-

masing, sehingga menghasilkan kualitas pekerjaan

yang lebih efisien, efektif dan produktif. Selain program-

program pelatihan, motivasi kerja perlu dibangkitkan

dengan senantiasa memberikan semangat, menggalang

kebersamaan, dan menumbuhkan kreativitas serta

menerapkan sistem reward and punishment.

Selain itu, Bank juga memberikan kesempatan pelatihan

terhadap seluruh karyawan yang ada di setiap Satuan

Kerja di Kantor Pusat dan Kantor Cabang yang meliputi :

1. Program Pelatihan Wajib

2. Program Kepemimpinan & Peningkatan Budaya

3. Technical Skill / Soft Skill

Employees TrainingIn 2014, improving the quality of human resources becomes

a concern of management in order to prepare skilled

employees for operational and business development

needs. Basically employee training to improve skills,

knowledge, and behaviors implemented through training

programs in technical, managerial, and leadership.

Through training programs are expected of all employees

are able to set goals, objectives, activity processes and their

measurement performance respectively, so as to produce

quality work more efficiently, effectively and productively.

In addition to training programs, work motivation needs to

be raised by always giving spirit, raise togetherness, and

foster creativity and implement a system of reward and

punishment.

In addition, the Bank also provides training opprtunity to all

employees in each Unit in Head Office and Branch Office

as follows:

1. Mandatory Training Program

2. Leadership & Culture Improvements

3. Technical Skill / Soft Skill

SUMBER DAYA MANUSIAHUMAN CAPITAL

46 47BISNIS PERUSAHAANCOMPANY BUSINESS

mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014

Bulan(Month) Aktivitas Pelatihan / Training Activities

Jumlah peserta

(Number of Participants)

i. Program Pelatihan wajib (2 program) / Mandatory Training Program

ii. Program Kepemimpinan dan Budaya Kerja / Leadership

iii. Technical Skill / Soft Skill (3 program) / Technical Skill / Soft Skill

i. Program Pelatihan wajib (2 program) / Mandatory Training Program

ii. Technical Skill / Soft Skill (5 program) / Technical Skill / Soft Skill

i. Technical Skill / Soft Skill (2 program) / Technical Skill / Soft Skill

i. Program Pelatihan wajib (1 program) / Mandatory Training Program

ii. Program Kepemimpinan dan Budaya Kerja (1 program) / Leadership

iii. Technical Skill / Soft Skill (1 program) / Technical Skill / Soft Skill

i. Program Kepemimpinan dan Budaya Kerja (1 program) / Leadership

ii. Technical Skill / Soft Skill (1 program) / Technical Skill / Soft Skill

i. Program Kepemimpinan dan Budaya Kerja (1 program) / Leadership

ii. Technical Skill / Soft Skill (4 program) / Technical Skill / Soft Skill

i. Program Kepemimpinan dan Budaya Kerja (1 program) / Leadership

ii. Technical Skill / Soft Skill (2 program) / Technical Skill / Soft Skill

i. Program Kepemimpinan dan Budaya Kerja (1 program) / Leadership

ii. Technical Skill / Soft Skill (4 program) / Technical Skill / Soft Skill

i. Program Pelatihan wajib (2 program) / Mandatory Training Program

ii. Program Kepemimpinan dan Budaya Kerja (1 program) / Leadership

iii. Technical Skill / Soft Skill (2 program) / Technical Skill / Soft Skill

i. Program Pelatihan wajib (2 program) / Mandatory Training Program

ii. Technical Skill / Soft Skill (6 program) / Technical Skill / Soft Skill

i. Program Pelatihan wajib (2 program) / Mandatory Training Program

ii. Program Kepemimpinan dan Budaya Kerja (1 program) / Leadership

iii. Technical Skill / Soft Skill (2 program) / Technical Skill / Soft Skill

i. Technical Skill / Soft Skill (1 program) / Technical Skill / Soft Skill

Januari

Febuari

Maret

April

Mei

Juni

Juli

Agustus

September

Oktober

November

Desember

TOTAL

12

7

70

5

85

47

26

56

2

10

1

26

48

107

53

952

56

102

354

14

92

429

30

62

92

118

2.853

Selain aktivitas training formal, Bank juga mengadakan

on the job training untuk pendalaman materi terkait

pekerjaan yang dilakukan oleh personil cabang di Kantor

Pusat termasuk para pimpinan unit kerja yang melakukan

mentoring dan on-site training mengenai service, nilai-nilai

perusahaan, prosedur kerja dan lain lain.

In addition to formal training activities, the Bank also held

the job training for deepening the material related work

performed by the personnel branch at Headquarters

including the unit leader who perform on-site mentoring

and training of the service, corporate values, work

procedures and others.

Program Sertifikasi Manajemen RisikoBank senantiasa menjalankan ketentuan PBI No. 7/25/

PBI/2005 tentang Sertifikasi Manajemen Risiko Bagi

Pengurus dan Pejabat Bank Umum sebagaimana telah

diubah dengan PBI No.8/9/PBI/2006, PBI No.11/19/

PBI/2009 dan PBI No.12/7/PBI/2010.

Bank terus melakukan proses pemenuhannya melalui

lembaga yang telah ditunjuk dan / atau yang telah

memperoleh ijin dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi dan

Bank Indonesia atau OJK.

F. Teknologi Informasi

Teknologi Informasi memainkan peranan penting

bagi Bank guna bersaing dalam industri perbankan,

meningkatkan kualitas layanan, menambah jumlah

nasabah, memperkuat pengawasan internal dan juga

dalam manajemen risiko. Berpedoman kepada Peraturan

Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan serta Rencana

Bisnis Bank, Bank memanfaatkan Teknologi Informasi

untuk mewujudkan visi menjadi Bank masa depan

yang memberikan layanan bintang lima, yang mengikuti

gaya hidup nasabah berlandaskan teknologi terkini dan

membuat semua transaksi keuangan menjadi mudah.

Menyadari bahwa jumlah kantor cabang yang dimiliki oleh

Bank tidak sebanyak kompetitor, dan guna memudahkan

nasabah bertransaksi, karenanya Bank membangun

layanan digital berupa mobile dan internet banking bagi

nasabah individual ataupun perusahaan.

Layanan berbasis teknologi informasi lainnya yang menjadi

perhatian untuk dikembangkan atau diperbaharui lebih

lanjut adalah jaringan layanan Anjungan Tunai Mandiri

(ATM) Bank. Sehubungan dengan tuntutan untuk

memenuhi persyaratan NSICCS, mayoritas mesin-mesin

ATM Bank perlu ditingkatkan kemampuannya. Layanan

digital berupa jaringan Anjungan Tunai Mandiri (ATM),

aplikasi mobile atau internet banking tidak akan handal

apabila tidak terhubung secara real time dengan aplikasi

inti (core banking) Bank.

Risk Management Certification ProgramThe Bank abides to PBI No. 7/25/PBI/2005 on Certification

of Risk Management for Managers and Executive for

Commercial Banks as amended by PBI No. 8/9/PBI/2006,

PBI No. 11/19/PBI/2009 and PBI No. 12/7/PBI/2010.

The Bank will continue to comply with the regulation,

through appointed agencies and / or agencies who

have obtained permission from the National Professional

Certification and Bank Indonesia or OJK.

F. Information Technology

Information technology plays an important role for Bank in

order to compete in the banking industry, improve service

quality, increase the number of customers, strengthen

internal control and risk management. Guided by Bank

Indonesia Regulation, the Financial Services Authority

and the Bank’s business plan, Bank utilizes information

technology to realize the vision of becoming Bank of

The Future which provides five-star service and follows

the customers’ lifestyle based on the latest technology

and make all financial transactions be easy. Recognizing

that the number of branches owned by Bank not as

much as competitors, and in order to facilitate customer

transactions, therefore Bank was building digital services

such as mobile and internet banking for individual and

corporate customers.

Another IT based service that becomes the attention for

further development or renovation was Automated Teller

Machine (ATM) Bank. In connection with the demands to

meet the requirements NSICCS, the majority of Bank ATM

machines needs to be enhanced. Digital services such as

ATM, mobile or internet banking application is not reliable if

it is not connected in real time with the core Bank’s system.

TEKNOLOGI INFORMASIINFORMATION TECHNOLOGY

48 49BISNIS PERUSAHAANCOMPANY BUSINESS

mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014

Bank berusaha memperbaiki kemampuan dan kualitas

layanan kantor-kantor cabangnya dengan menggunakan

teknologi informasi yang lebih canggih. Prioritas

utama adalah meningkatkan kapasitas dan keandalan

jaringan komunikasi data dari dan ke kantor cabang,

agar memberikan waktu respon yang cepat untuk

memproses volume transaksi nasabah yang tinggi dan

juga meningkatkan keandalan sistem dalam hal terjadi

gangguan pada jaringan komunikasi data.

Pengembangan lain yang menjadi fokus utama adalah

pemindahan Host Credit Card core system dari Kuala

Lumpur, Malaysia ke Jakarta, Indonesia. Pemindahan host

system sudah berhasil diselesaikan, langkah selanjutnya

adalah penerapan lebih lanjut guna menunjang peluncuran

ulang produk kartu kredit bagi para nasabah.

Hosting Pusat Data Bank dikelola oleh IT provider

terkemuka dengan standar internasional. Selanjutnya

sebagai bagian dari kepatuhan terhadap peraturan Bank

Indonesia PBI/9/15/2007 dan sebagai bagian dari tata

kelola manajemen risiko Teknologi Informasi, MNC Bank

memiliki “Disaster Recovery Center” yang didukung oleh

perangkat hardware dan software terkini dengan system

backup secara realtime.

Pengembangan lebih lanjut dari kemampuan Teknologi

Informasi Bank harus diselaraskan dengan Rencana Bisnis

Bank dalam jangka pendek maupun panjang. Rencana

pengembangan tersebut membutuhkan IT Strategic Plan

yang terencana berupa model arsitektur aplikasi bisnis,

arsitektur perangkat keras, perangkat lunak, dan juga

model pengelolaannya. Pengelolaan Teknologi Informasi

Bank mengacu kepada pedoman-pedoman berikut:

1. Manajemen Proyek

2. Manajemen Permasalahan

3. Manajemen Perubahan

4. Manajemen Perangkat Lunak

5. Manajemen Internet

6. Manajemen Keamanan Informasi

7. Manajemen Kelangsungan Bisnis

The Bank improved the capacity and quality of service of

the branch offices using the information technology. The

main priority is to increase the capacity and reliability of

data communication networks from or to the branch office,

in order to provide a fast response time to process high

volume of customer transactions and also improve the

reliability of the system in the event of disruption to the

data communication network.

Another development as the main focus was the removal

of the host Credit Card core system from Kuala Lumpur

to Jakarta, Indonesia. Removal of the host system has

been successfully completed, the next step is a further

application to support re-launch of the credit card products

for our customers.

Bank Data Center Hosting is managed by a leading IT

provider with international standards. Furthermore, as

part of compliance with Bank Indonesia regulations PBI

/ 9/15/2007 and as part of the governance of information

technology risk management, the MNC Bank has a

“Disaster Recovery Center” which is supported by the

hardware device with the latest software dn backup

system in realtime.

Further development of the capabilities of the Bank

Information Technology should be aligned with the

Business Plan in the short and long term. The development

plan requires a well-planned IT Strategic Plan in the form

of a business application architecture models, architectural

hardware, software, and management models.

Management of the Bank’s information technology refers

to the following guidelines:

1. Project Management

2. Problem Management

3. Change Management

4. Software Management

5. Internet Management

6. Information Security Management

7. Business Continuity Management

TEKNOLOGI INFORMASIINFORMATION TECHNOLOGY

8. Manajemen Arsitektur

9. Manajemen Kapasitas

Berikut adalah beberapa insiatif utama yang sudah

diterapkan dan merupakan bagian dari langkah strategis

teknologi informasi dalam mendukung bisnis Bank:

1. Penerapan sistem monitoring temuan-temuan audit

eksternal maupun internal.

2. Penerapan sistem pelaporan PPATK yaitu Laporan

Transaksi Keuangan Dalam dan Luar Negeri.

3. Penerapan pin 6 digit untuk transaksi kartu kredit.

4. Penerapan rebranding terkait dengan adanya

perubahan nama dan logo bank.

5. Penerapan IP phone untuk operasional.

Selanjutnya berikut beberapa inisiatif strategis Teknologi

Informasi pada tahun 2015:

1. Pengembangan Sistem Pelaporan Stabilitas Moneter

dan Keuangan.

2. Pengembangan aplikasi SKN Next Generation.

3. Pengembangan aplikasi MPN Generation 2.

4. Pengembangan aplikasi RTGS Generation 2.

5. Pengembangan aplikasi Joint Financing

6. Pengembangan aplikasi Fix Asset Management.

7. Pengembangan aplikasi Monitoring BMPK (Batas

Minimum Pemberian Kredit)

8. Pengembangan aplikasi Monitoring Underlying

Document dari Transaksi Valuta Asing.

8. Architecture Management

9. Capacity Management

Herewith are some of the major initiatives that have been

implemented and are part of a strategic of information

technology in support of the Bank’s business:

1. Application of the monitoring system of external audit

findings and internal.

2. Implementation of the reporting system INTRAC ie

Financial Transaction Reports and Foreign Affairs.

3. Application of 6 digit pin for credit card transactions.

4. Application of rebranding related to the change of the

name and logo of the bank.

5. Application for operational IP phone.

Furthermore, for the strategic initiatives of information

technology in the period of 2015 as follows:

1. Development of Monetary and Financial Stability

Reporting System.

2. Development of Next Generation SKN application.

3. Development of Generation 2 MPN applications.

4. Development of Generation 2 RTGS application.

5. Development of Joint Financing application

6. Fix Asset Management application development.

7. Development of LLL (Legal Lending Limit) Monitoring

application

8. Development of the Underlying Document Monitoring

application of Foreign Exchange Transactions.

50 51BISNIS PERUSAHAANCOMPANY BUSINESS

mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014

G. Produk dan Layanan

TABUNGAN MNC

Tabungan dengan banyak manfaat dan keuntungan

dengan bunga harian dan dapat ditarik setiap saat, untuk

melakukan transaksi perbankan dan pembayaran tagihan

melalui counter dan ATM.

TABUNGAN MNC VALAS

Simpanan dalam mata uang USD dan SGD bagi nasabah

individu yang dapat di tarik setiap saat, untuk melakukan

transaksi perbankan dan pembayaran tagihan melalui

counter.

TABUNGAN MNC JUNIOR

Tabungan MNC Junior adalah rekening tabungan berbunga

harian. Diperuntukkan bagi anak-anak usia 1-16 tahun dapat

ditarik setiap saat, untuk melakukan transaksi perbankan

atau pembayaran tagihan melalui counter dan ATM.

GIRO MNC

Giro MNC adalah rekening giro dalam mata uang Rupiah,

US Dollar, SGD, AUD,EURO dan JPY, yang penarikannya

dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek

atau bilyet giro ( untuk mata uang rupiah ) selama saldonya

mencukupi.

DEPOSITO MNC

Deposito MNC adalah simpanan berjangka dengan jangka

waktu tertentu yang pencairan pokok simpanannya hanya

dapat dilakukan pada akhir jangka waktu yang sudah di

sepakati.

TABUNGAN MNC BISNIS

Tabungan MNC bisnis adalah produk tabungan berbunga

harian, untuk nasabah institusi. Media pelaporan berupa

account statement.

TABUNGANKU

Tabunganku adalah program tabungan dari Bank

Indonesia dengan setoran minimal 20.000 rupiah. Produk

ini tidak dikenakan biaya administrasi.

G. Products and Services

TABUNGAN MNC

Savings account with many benefits and advantages such

as daily interest which can be withdrawn at any time, to

carry out banking transactions and bill payments over the

counter and ATM.

TABUNGAN MNC VALAS

Savings account denominated in USD and SGD for

individual customers which can be withdrawn at any time,

to carry out banking transactions and bill payments over

the counter.

TABUNGAN MNC JUNIOR

Savings account MNC Junior is daily interest savings

account. Intended for children ages 1-16 years old and

can be withdrawn at any time, to carry out banking or bill

payments over the counter and ATM.

GIRO MNC

Giro MNC is a current account in IDR, USD, SGD, AUD,

EURO and JPY, which can be withdrawn at anytime via

check or bank draft (for IDR) subject to sufficient balance.

DEPOSITO MNC

Deposito MNC is time deposits with certain maturitiy

period in which principal can be liquidated at the end of

the maturity.

TABUNGAN MNC BISNIS

Tabungan MNC Bisnis is a savings acount with daily

interest for institutional clients and account statement.

TABUNGANKU

Tabunganku is a savings acount from Bank Indonesia

with a minimum deposit of IDR 20,000. There is no

administration fee for this product.

PRODUK dan layananPRODUCTS AND SERVICES

52 53BISNIS PERUSAHAANCOMPANY BUSINESS

mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014

KREDIT MODAL KERJA

Fasilitas kredit yang diberikan dalam mata uang Rupiah

maupun Valuta Asing untuk memenuhi kebutuhan dana

perusahaan dalam membiayai operasional sehari-hari

dengan jangka waktu maksimal 1 (satu) tahun. Kredit

jangka pendek ini dapat digunakan misalnya untuk

pembiayaan piutang, pembiayaan pembelian bahan baku

/ inventori.

KREDIT INVESTASI

Kredit yang diberikan untuk membiayai kebutuhan

barang modal yang diperlukan perusahaan dalam rangka

perluasan, modernisasi atau kebutuhan terkait investasi

dengan jangka waktu 1 tahun atau lebih. Kredit jangka

panjang ini dapat digunakan misalnya untuk investasi

dalam pembelian aktiva tetap berupa mesin produksi,

perluasan gudang atau pabrik, dan sebagainya.

KREDIT MULTIGUNA TANPA AGUNAN (KMG TA)

Kredit Multiguna Tanpa Agunan ini disalurkan melalui

kerjasama dengan Perusahaan atau Koperasi yang

berafiliasi kepada Perusahaan untuk berbagai kebutuhan

WORKING CAPITAL LOAN

Loan facilities granted in IDR and foreign currency to meet

the operational needs of the company with a maximum

tenor of 1 (one) year. This short term loans can be used to

finance receivables, purchase of raw materials / inventory.

INVESTMENT LOAN

Loans granted to finance the capital goods for companies

to expand, modernize in relation to investments with

maturities of one year or more. This long-term loan can

be used to invest in the purchase of fixed assets such as

production machinery, warehouse or factory expansion,

and so on.

MULTIPURPOSE UNSECURED LOAN (KMG TA)

Multipurpose Unsecured Loan is channeled through a

cooperative partnership with the Company or affiliated

cooperative to the Company to meet the needs of

PRODUK dan layananPRODUCTS AND SERVICES

konsumtif karyawannya seperti pendidikan, pernikahan,

kesehatan, renovasi rumah dan kebutuhan keluarga

lainnya.

KREDIT PEMILIKAN PROPERTI (KPP)

Kredit Pemilikan Properti adalah produk pinjaman

konsumer yang diberikan Bank kepada nasabah

perorangan yang memenuhi persyaratan Bank, yang

digunakan untuk membiayai pembelian properti berupa:

Rumah tinggal, Rumah Toko (Ruko), Rumah Kantor

(Rukan), dan apartemen / rumah susun, baik baru maupun

bekas yang terletak di dalam ataupun di luar kawasan Real

Estate (melalui developer atau non-developer).

KREDIT KONSUMSI BERAGUN PROPERTI-

MULTIGUNA (KKBP-M)

Kredit Konsumsi Beragun Properti–Multiguna adalah

produk pinjaman konsumer yang diberikan Bank kepada

nasabah perorangan yang memenuhi persyaratan Bank,

yang ditujukan untuk membiayai keperluan yang bersifat

konsumtif, seperti untuk keperluan biaya pendidikan,

biaya pernikahan, biaya renovasi serta keperluan lainnya

yang bersifat konsumtif, yang tidak dapat dibiayai dengan

produk pinjaman konsumer lainnya, dengan menjaminkan

properti yang telah dimiliki nasabah yaitu berupa Rumah

Tinggal, Rumah Toko (Ruko), Rumah Kantor (Rukan), dan

apartemen/rumah susun.

TRESURI

Berperan menjaga kondisi likuiditas Bank secara

keseluruhan dan memastikan kecukupan likuiditas

tetap terpenuhi untuk mendukung pertumbuhan usaha

Bank serta mengelola risiko bunga terkait neraca Bank.

Pendapatan dari Tresuri dikontribusikan dari pendapatan

transaksi valuta asing dan surat berharga.

Valuta Asing

Valuta Asing merupakan transaksi pertukaran dua mata

uang yang berbeda dengan kurs dan tanggal penyerahan

yang telah disepakati.

its employees on education, wedding, health, home

renovations and other family needs.

MORTGAGE

Mortgage is a consumer loan products provided by the

Bank to an individual customer who meets the Bank’s

requirements, which is used to finance the purchase of

property such as: Residential, Home Shop (commercial),

Home Office, and apartments / flats, for both new and

used located inside or outside of the Real Estate (via

developer or non-developers).

SECURED LOAN PROPERTY-MULTIPURPOSE

(KKBP-M)

This is a consumer loan products granted by the Bank for

individual customers who meet the Bank’s requirements,

which is intended to finance consumptive purposes, such

as education, wedding, renovations and others which

one not eligible to be financed by other consumer loan

products, by pledging owned property such as Residential,

Home Shop, Home Office, and apartments / flats.

TREASURY

Responsible for maintaining the overall liquidity of the Bank

and ensuring adequate liquidity to support the business as

well as managing interest rate risks of the Bank. Treasury

Revenues was contributed from foreign exchange

transactions and securities.

Foreign Exchange

Foreign Exchange is a transaction of two different

currencies at the agreed exchange rates and delivery date.

Types of Foreign Exchange transactions:

54 55BISNIS PERUSAHAANCOMPANY BUSINESS

mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014

Jenis-jenis transaksi Valuta Asing :

• Today (TOD), tanggal transaksi dan tanggal

penyerahan pada hari yang sama.

• Tomorrow (TOM), tanggal penyerahan pada 1 (satu)

hari kerja berikut setelah tanggal transaksi.

• SPOT, tanggal penyerahan pada 2 (dua) hari kerja

berikut setelah tanggal transaksi.

• FORWARD, tanggal penyerahan lebih dari 2 (dua) hari

kerja berikut setelah tanggal transaksi.

• SWAP, gabungan antara dua transaksi beli dan jual.

Bond Retail

Bond Retail merupakan transaksi penjualan atau pembelian

surat berharga secara ritel dengan minimum transaksi 100

juta rupiah atau 10.000 US Dollar. Bond Retail memberikan

kemungkinan bagi nasabah untuk mendapatkan return

yang lebih tinggi berupa interest dan capital gain.

TRADE FINANCE

Transaksi Ekspor

1. Letter of Credit Advising

Penerusan Letter of Credit (LC) ekspor yang

diterbitkan oleh bank penerbit di luar negeri kepada

penerima LC di Indonesia.

2. Transferable Letter of Credit

Memberikan hak kepada penerima LC untuk

menyerahkan atau mengalihkan haknya atas LC

tersebut, baik sebagian ataupun seluruhnya kepada

satu atau lebih pihak ketiga.

3. Negotiation under Sight LC / Surat Kredit Berdokumen

Dalam Negeri (SKBDN)

Pembiayaan oleh Bank kepada eksportir / penjual,

berupa pembelian atau pengambilalihan dokumen

ekspor ataupun lokal, sesuai dengan syarat dan

kondisi dari LC atau SKBDN.

4. Non LC Financing (Documents against Payment &

Documents against Acceptance)

Pembiayaan jangka pendek kepada eksportir / penjual

• Today (TOD), the date of the transaction and the date

of delivery on the same day.

• Tomorrow (TOM), the date of delivery to 1 (one)

business day following the date of the transaction.

• SPOT, the date of delivery of the two (2) working days

following the date of the transaction.

• FORWARD, the delivery date is more than two (2)

working days following the date of the transaction.

• SWAP, a combination of the two buy and sell

transactions.

Retail Bond

Retail Bond is the sale or purchase of retail securities with

a minimum amount of IDR 100 million or USD 10,000.

Retail Bond offers possibility for customers to obtain higher

returns in the form of interest and capital gains.

TRADE FINANCE

Export Transactions

1. Letter of Credit Advising

Forwarding export LC issued by the issuing bank

overseas to the beneficiary in Indonesia.

2. Transferable Letter of Credit

Entitles the Beneficiary to surrender or transfer rights

of the LC, either partially or entirely to one or more

third parties.

3. Negotiation under Sight LC / SKBDN

Financing by the Bank to the exporter / seller, in

the form of Purchase or takeover of local or export

documents, in accordance with the terms and

conditions of the LC or SKBDN.

4. Non LC Financing (Documents against Payment &

Documents against Acceptance)

Short-term financing to exporters / sellers for trade

PRODUK dan layananPRODUCTS AND SERVICES

untuk transaksi perdagangan berdasarkan dokumen

tanpa LC sesuai dengan persyaratan pembayaran

yang disepakati oleh penjual dan pembeli.

5. Discounted Under Usance LC

Pembiayaan dengan cara diskonto terhadap

penyerahan dokumen wesel ekspor berjangka,

berdasarkan Usance LC yang telah diterima dan

dijamin pembayarannya terlebih dahulu oleh Issuing

Bank atau Accepting Bank.

6. Pre Shipment Financing

Pemberian fasilitas kredit jangka pendek untuk modal

kerja nasabah untuk pembelian bahan baku untuk

proses barang menjadi barang jadi yang akan diekspor

maupun dijual di lokal. Fasilitas ini dapat membantu

cash flow nasabah berdasarkan penyerahan LC/

SKBDN atau Purchase Order yang disetujui Bank dan

pelunasannya dari hasil negosiasi dokumen ekspor

dan lokal.

7. Outward Documentary Collection

Bank juga menangani proses penagihan dokumen

ekspor non LC kepada importir / pembeli di luar negeri.

Dokumen tersebut dapat berupa D/P (Documents

against Payment) maupun D/A (Documents against

Acceptance).

Transaksi Impor & Lokal

1. Letter of Credit (LC)/Surat Kredit Berdokumen Dalam

Negeri (SKBDN)

Penerbitan Letter of Credit merupakan pemberian

fasilitas pembukaan LC untuk pembelian barang

dan atau jasa dari luar negeri ke dalam wilayah

Indonesia. Sedangkan penerbitan Surat Kredit

Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN): Pemberian

fasilitas pembukaan SKBDN untuk pembelian barang

antar daerah atau antar kota dan pulau dalam wilayah

Indonesia. Jenis fasilitas LC/SKBDN

yang diberikan:

a. Sight - Penjual dapat menerima pembayaran

segera setelah menyerahkan dokumen yang

disyaratkan dalam LC/SKBDN.

transactions without LC documents with the payment

terms agreed by the seller and buyers.

5. Discounted Under Usance LC

Financing by discount rate on delivery document

export bill futures, based on Usance LC which has

been accepted and guaranteed payment in advance

by Issuing Bank or Accepting Bank.

6. Pre Shipment Financing

Granting short-term credit facility for customer’s

working capital to purchase raw materials into finished

goods to be exported or sold locally. This facility can

help customers cash flow based on LC/SKBDN or

Purchase Order agreed by the Bank and payment

from the result of negotiations for local and export

documents.

7. Outward Documentary Collection

Bank also handle the billing process documents

export of non-LC to importers / buyers abroad. The

document can be D/P (Documents against Payment)

and D/A (Documents against Acceptance).

Import & Local transaction

1. Letter of Credit/SKBDN

Issuance of Letter of Credit is provision of opening LC

facility to purchase goods and services from overseas

to Indonesia. Whereas issuance of Domestic Credit

(SKBDN) is to purchase goods between regions or

cities or islands whitin Indonesia. Types of LC/SKBDN

facility given as follows:

a. Sight - The seller can receive payment

immediately after submit documents required by

LC/SKBDN.

56 57BISNIS PERUSAHAANCOMPANY BUSINESS

mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014

b. Usance - Penjual akan menerima pembayaran

pada waktu yang telah ditentukan sesuai jangka

waktu yang disyaratkan dalam LC/SKBDN.

2. Usance Payable at Sight ( UPAS )

Pemberian fasilitas UPAS kepada nasabah untuk

pembelian barang dan atau jasa lainnya, dalam

rangka perdagangan impor maupun lokal dengan

menggunakan Usance LC/SKBDN yang dibiayai

secara sight.

3. Post Import Financing (PIF)

Pembiayaan jangka pendek yang diberikan Bank

kepada importir atau pembeli, yang dipergunakan

untuk membayar kewajiban atas transaksi

perdagangan menggunakan LC/SKBDN.

4. Shipping Guarantee

Pemberian jaminan oleh Bank kepada Perusahaan

Pelayaran untuk mengeluarkan / release barang

kepada importir sebelum Original Bill of Lading (B/L)

atau Airway Bill diterima. Hal ini untuk menghindari

adanya biaya Demurrage jika barang tersebut tidak

segera dikeluarkan dari pabean dalam waktu yang

telah ditentukan.

5. Inward Documentary for Collection / Bill Collection

Bank menangani proses penagihan dokumen impor

tanpa LC kepada importir / pembeli, termasuk

pola pembiayaannya. Dokumen tersebut dapat

berupa Documents against Payment (D/P) maupun

Documents against Acceptance (D/A).

b. Usance - Seller will receive payment based on

time determined by the term in LC/SKBDN.

2. Usance Payable at Sight (UPAS)

Giving UPAS facilities to customers to purchase

goods or other services, in order to import trade and

locally by using Usance LC/SKBDN financed by sight.

3. Post Import Financing (PIF)

Short-term financing granted by the Bank to the

importer or buyers, which is used to pay obligations

on trade transactions using LC/SKBDN.

4. Shipping Guarantee

The provision of guarantees by the Bank to the

Shipping Company to release goods to importers

before receiving Original Bill of Lading (B/L) or Airway

Bill. This is to avoid Demurrage charges if the goods

are not immediately removed from the customs within

certain period of time.

5. Inward Documentary for Collection / Bill Collection

Bank handles the billing process for import documents

without LC to importers / buyers, including its

financing. The document can be Documents against

Payment (D/P) or Documents against Acceptance

(D/A).

PRODUK dan layananPRODUCTS AND SERVICES

ATM

ATM merupakan fasilitas yang diberikan pada nasabah

Bank untuk kemudahan bertransaksi dengan kartu

ATM. Bank bekerjasama dengan jaringan ATM

Bersama yang menyediakan akses pada lebih dari

49.000 ATM di Indonesia.

CALL CENTER 1500188

Bank menyediakan layanan perbankan 24 jam sehari

dan 7 hari seminggu yang dapat diakses dengan

menghubungi nomor telepon spesial Bank, (021)

1500188, yang akan menghubungkan nasabah

dengan Call Center.

ATM

ATM is a facility to the Bank’s customer for ease of

transactions by using ATM card. Bank coordinates

with ATM Bersama network providing access to more

than 49,000 ATM in Indonesia.

CALL CENTER 1500188

Bank provides banking services 24 hours a day and

7 days in a week, which can be accessed by calling

the Bank special number, (021) 1500188, which

connected the customers with Call Center.

58 59INFORMASI PEMEGANG SAHAMSHAREHOLDERS INFORMATION

mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014

INFORMASIPEMEGANGSAHAMSHAREHOLDERS INFORMATION

60 61INFORMASI PEMEGANG SAHAMSHAREHOLDERS INFORMATION

mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM

Sepanjang tahun 2014, RUPS Tahunan diselenggarakan

satu kali pada tanggal 21 April 2014, dengan menghasilkan

beberapa keputusan sebagai berikut :

1. Persetujuan atas Laporan Tahunan Perseroan tahun

buku 2013, termasuk persetujuan atas Laporan

Tugas Pengawasan Dewan Komisaris Perseroan dan

pengesahan Laporan Keuangan Perseroan untuk

tahun buku 2013;

2. Penetapan penggunaan laba / rugi Perseroan untuk

tahun buku 2013;

3. Penunjukan Akuntan Publik yang akan mengaudit

buku Perseroan untuk tahun buku 2014 dan

penetapan honorarium Akuntan Publik tersebut serta

persyaratan penunjukan lainnya;

4. Perubahan susunan Pengurus Perseroan;

5. Penetapan besarnya gaji dan tunjangan lain bagi

anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan.

RUPS Luar Biasa diadakan 3 (tiga) kali yakni pada 21 April

2014, 20 Juni 2014 dan 12 November 2014 dengan

menghasilkan beberapa keputusan sebagai berikut:

• Hasil RUPS-LB 21 April 2014

1. Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar

Perseroan, diantaranya Pasal 1 Anggaran Dasar

Perseroan mengenai perubahan nama Perseroan

dari PT Bank ICB Bumiputera Tbk menjadi PT

Bank MNC Internasional Tbk.

2. Persetujuan untuk penerbitan Management

and Employee Stock Option Program (MESOP)

oleh Perseroan sebanyak 1,5% dari modal

ditempatkan Perseroan yang akan dikeluarkan

secara bertahap, pemberian wewenang dan

kuasa kepada Direksi Perseroan dengan

persetujuan Dewan Komisaris Perseroan untuk

mengeluarkan saham baru Perseroan terkait

dengan pelaksanaan MESOP yang diterbitkan

GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS

In 2014, the Annual General Meeting of shareholders

meeting was held once on 21 April 2014, with the following

decisions:

1. Approval of the Annual Report 2013, including the

approval of the Supervisory Report of the Board of

Commissioners and the Financial Report for the

financial year 2013;

2. Determination of the use of the profit / loss for the

financial year 2013;

3. Appointment of Public Accountant to audit the books

of the Company for the financial year 2014 and

determination of the emoluments of Certified Public

Accountants and the terms of appointment;

4. Changes in the composition of the Board of the

Company;

5. Determination of the amount of salary and other

benefits for members of the Board of Commissioners

and the Board of Directors.

The Extraordinary General Meeting Shareholders held

three (3) times on 21 April 2014, 20 June 2014 and 12

November 2014, with the following decisions:

• Results of the Extraordinary General Meeting

Shareholders 21 April 2014

1. Approval of Amendment of Articles of Association

of the Company, in between Article 1 of the

Articles of Association of the Company’s name

change from PT Bank ICB Bumiputera, Tbk to PT

Bank MNC Internasional Tbk

2. Approval for the issuance of Management and

Employee Stock Option Program (MESOP) by

the Company as much as 1.5% of the issued

capital of the Company to be issued gradually,

empowerment and authorization of the Board

of Directors with the approval of the Board

of Commissioners to issue new shares of the

Company related to the MESOP implementation

of the Company’s issued, and also approved

Perseroan, serta menyetujui pemberian

wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan

untuk melakukan segala tindakan yang

diperlukan sehubungan dengan pelaksanaan

MESOP tersebut, tetapi tidak terbatas pada

penyesuaian atas jumlah Hak Opsi yang

diterbitkan Perseroan dan harga pelaksanaan

MESOP bilamana Perseroan melakukan

tindakan korporasi (corporate action) yang dapat

mengakibatkan perubahan nilai nominal saham,

penggabungan usaha maupun bentuk - bentuk

reorganisasi atau restrukturisasi Perseroan yang

dapat mempengaruhi permodalan Perseroan.

3. Persetujuan penambahan modal Perseroan

sebanyak-banyaknya sebesar 10% dari modal

disetor Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih

Dahulu dengan memperhatikan ketentuan

peraturan perundang-undangan dan peraturan

yang berlaku di bidang pasar modal khususnya

peraturan Bapepam-LK No. 1X.D.4 tentang

Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek

Terlebih Dahulu.

• Hasil RUPS-LB 20 Juni 2014

1. Persetujuan penambahan modal Perseroan

sebanyak-banyaknya sebesar 8.046.248.527

saham dengan cara menerbitkan Hak Memesan

Efek Terlebih Dahulu (HMETD) yang merupakan

Penawaran Umum Terbatas (PUT) ketiga

kalinya dilakukan oleh Perseroan setelah go

public. Bersamaan dengan PUT III, melakukan

penerbitan sebanyak-banyaknya 1.828.692.847

Waran Seri II yang merupakan 33,3% dari jumlah

modal ditempatkan dan disetor penuh pada saat

pernyataan pendaftaran;

2. Persetujuan untuk penegasan perubahan nama

Perseroan menjadi PT Bank MNC Internasional

Tbk;

3. Persetujuan perubahan susunan pengurus

Perseroan.

and authorized the Board of Directors authorized

the Company to perform all necessary actions

in connection with the implementation of the

MESOP, but not limited to adjustments to the

number of option rights issued by the Company

and the Company’s exercise price MESOP when

corporate action that can lead to changes in the

nominal value of shares, merger or other forms of

reorganization or restructuring of the Company

that could affect the Company’s capital.

3. Approval of the Company’s capital increase as

much as 10% of the paid up capital Without Pre-

emptive right with regard to the provisions of

laws and regulations especially Bapepam-LK No.

1X.D.4 on Capital Increases Without Pre-emptive

right.

• Results of Extraordinary General Meeting of

shareholders on 20 June 2014

1. Approval of the Company’s capital increase as

much of 8,046,248,527 shares by issuing Rights

issue, which owns the Limited Public Offering

(LPO) the third time by the Company after Public

Offering. Along with PUT III, to issue as much as

1,828,692,847 Warrant Series II which is 33.3%

of the total issued and paid up capital at the time

the registration statement;

2. Approval for affirmation change of name of the

Company to PT Bank MNC Internasional, Tbk;

3. Approval of the change in Company’s board of

management changes.

62 63INFORMASI PEMEGANG SAHAMSHAREHOLDERS INFORMATION

mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014

• Results of the Extraordinary General Meeting of

shareholders 12 November 2014

1. Approval of changes to Article 4 of the Articles

of Association of the Company in regards

to the authorized capital amounted to IDR

6,000,000,000,000 (six trillion Rupiah), divided

into 60,000,000,000 (sixty billion) shares, each

share with a nominal value of IDR 100 (one

hundred Rupiah);

2. Approval of change in the organization structure

of the Company as follows:

The Board Of Commissioners:

- President Commissioner and Independent

Commissioner: Bambang Ratmanto

- Commissioner: Purnadi Harjono

- Independent Commissioner: Eko Budi

Supriyanto

The Board of Directors:

- President Director: Benny Purnomo

- Independent Director: Sindbad Rijadi

Hardjodipuro

- Director: Benny Helman

- Director: Nerfita Primasari

- Compliance Director: Tjit Siat Fun

- Director: Widiatama Bunarto

SHAREHOLDERS COMPOSITION AS OF 31 DECEMBER 2014

• Hasil RUPS-LB 12 November 2014

1. Persetujuan perubahan pasal 4 Anggaran Dasar

Perseroan mengenai Modal Dasar Perseroan

menjadi berjumlah Rp. 6.000.000.000.000,-

(enam trilyun Rupiah), terbagi atas

60.000.000.000 (enam puluh milyar) saham,

masing-masing saham dengan nilai nominal

sebesar Rp.100,- (seratus Rupiah);

2. Persetujuan perubahan susunan pengurus

Perseroan sebagai berikut:

Dewan Komisaris:

- Presiden Komisaris merangkap Komisaris

Independen : Bambang Ratmanto

- Komisaris: Purnadi Harjono

- Komisaris Independen: Eko Budi Supriyanto

Direksi:

- Presiden Direktur: Benny Purnomo

- Direktur Independen: Sindbad Rijadi

Hardjodipuro

- Direktur: Benny Helman

- Direktur: Nerfita Primasari

- Direktur Kepatuhan: Tjit Siat Fun

- Direktur: Widiatama Bunarto

KEPEMILIKAN SAHAM PER 31 DESEMBER 2014

Kepemilikan Saham / Shareholders Composition

PUBLIK54,74%Jumlah Saham / Number of Shares 8.228.642.512Nilai / Value 822.864.251.200

MNC KAPITAL INDONESIA TBK39,88%Jumlah Saham / Number of Shares 5.995.630.556Nilai / Value 599.563.055.600

SINGAPORE CITIBANK S/A BKJULIUS BAER & CO LTD-CLIENT A/C5,38%Jumlah Saham / Number of Shares 808.054.000Nilai / Value 80.805.400.000

Ikhtisar Saham / Shares Highlights

Harga Saham (dalam Rupiah) / Share Price (in IDR)

Harga Saham (dalam Rupiah) / Share Price (in IDR)

Harga Saham (dalam Rupiah) / Share Price (in IDR)

TAHUN YEAR I II III IV

TAHUN TRIWULAN / YEAR QUARTER

2014

2013

138

187

130

184

117

134

126

153

Tertinggi / HighestTertinggi / Highest

200

180

160

140

120

100

0

TRIWULAN 1Q1

TRIWULAN 2Q2

TRIWULAN 3Q3

TRIWULAN 4Q4

2014

2013

TAHUN YEAR I II III IV

TAHUN TRIWULAN / YEAR QUARTER

2014

2013

113

135

102

120

91

90

80

99

Terendah / Lowest

TRIWULAN 1Q1

TRIWULAN 2Q2

TRIWULAN 3Q3

TRIWULAN 4Q4

Terendah / Lowest

200

180

160

140

120

100

0

2014

2013

TAHUN YEAR I II III IV

TAHUN TRIWULAN / YEAR QUARTER

2014

2013

126

175

109

127

100

108

84

133

Penutupan / Closing

TRIWULAN 1Q1

TRIWULAN 2Q2

TRIWULAN 3Q3

TRIWULAN 4Q4

Penutupan / Closing

200

180

160

140

120

100

0

2014

2013

ikhtisar sahamSHARES HIGHLIGHTS

64 65INFORMASI PEMEGANG SAHAMSHAREHOLDERS INFORMATION

mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014

Jumlah saham yang diperdagangkan selama tahun 2013 - 2014Shares volume traded for year 2013 - 2014

Jumlah transaksi yang diadakan selama tahun 2014Volume of transactions during time 2013

JUMLAH SAHAM YANG DIPERDAGANGKAN

SHARES VOLUME TRADED I II III IV

TAHUN TRIWULAN / YEAR QUARTER

2014

2013

270.419.700

2.706.343.500

97.326.400

1.155.804.500

2.854.561.100

217.247.500

1.096.984.300

416.769.500

3.000.000.000

2.800.000.000

2.600.000.000

2.400.000.000

2.200.000.000

2.000.000.000

1.800.000.000

1.600.000.000

1.400.000.000

1.200.000.000

1.000.000.000

800.000.000

600.000.000

400.000.000

200.000.000

0TRIWULANYEAR Q1

TRIWULANYEAR Q2

TRIWULANYEAR Q3

TRIWULANYEAR Q4

2014

2013

VOLUME TRANSAKSI / VOLUME TRANSACTION

BULAN /MONTH

Januari

Febuari

Maret

April

Mei

Juni

Juli

Agustus

September

Oktober

Nopember

Desember

TOTAL

62.543.600

87.177.600

120.698.500

26.309.600

38.279.800

32.737.000

330.589.100

1.563.580.000

960.392.000

553.808.900

318.616.000

224.559.400

4.319.291.500

TahunYear

2002

2003

2004

2005

2006

2007

2008

2009

2010

Keterangan / Description

Penawaran Umum Perdana Saham (IPO) sejumlah Rp 50 miliar, peningkatan Modal Dasar menjadi Rp 500 miliar, peningkatan Modal Disetor menjadi Rp 200 miliar dan perubahan nilai nominal saham menjadi Rp 100 per saham.Initial Public Offering (IPO) of Rp 50 billion, Authorized Capital increased to Rp 500 billion, issued and Paid Up Capital increased to Rp 200 billion and change of nominal value to Rp 100 per share.

Komposisi kepemilikan saham Perseroan per Juli 2003Share ownership composition as per July 2003

1. Akuisisi saham Perseroan sejumlah 1.158.286.000 saham Che Abdul Daim bin Haji ZainuddinAcquisition of Company of 1.158.286.000 shares by Che Abdul Daim bin Haji Zainuddin.

2. Penawaran Tender (Tender Offer) sejumlah 11.299.000 saham milik publik oleh Che Abdul Daim bin Haji Zainuddin dengan harga penawaran Rp 185 per saham.Tender Offer of 11.299.000 public shares by Che Abdul Daim bin Haji Zainuddin with offering price IDR 185 per share.

3. Komposisi kepemilikan saham Perseroan per Desember 2004.Company share ownership composition as per December 2004.

1. Komposisi kepemilikan saham Perseroan per Januari 2005.Company share ownership composition as per January 2005.

2. Komposisi kepemilikan saham Perseroan per Februari 2005.Company share ownership composition as per February 2005.

3. Komposisi kepemilikan saham Perseroan per Desember 2005.Company share ownership composition as per December 2005.

Penawaran Umum Terbatas I sejumlah Rp 300 miliar dan Penerbitan Waran Seri I sejumlah 666.666.654, peningkatan modal dasar menjadi Rp 2 triliun dan modal disetor menjadi Rp 500 miliar.Rights Issue I of IDR 300 billion and the issuance of Series I Warrants amounted 666,666,654, an increase authorized capital to IDR 2 trillion and paid-up capital to IDR 500 billion.

Penjualan seluruh saham milik Che Abdul Daim bin Haji Zainuddin kepada ICB Financial Group Holdings AG sesuai dengan persetujuan Bank Indonesia No.9/34/GBI/DPIP/Rahasia 1 Mei 2007.Sale of Che Abdul Daim bin Haji Zainuddin owned shares to ICB Financial Group Holdings AG as agreed by Bank Indonesia in letter No.9/34/GBI/DPIP/Rahasia May 1, 2007.

Komposisi Kepemilikan Saham Perseroan per Desember 2008.Company share ownership composition as per December 2008.

Komposisi Kepemilikan Saham Perseroan per Desember 2009.Company share ownership composition as per December 2009.

1. Komposisi kepemilikan saham Perseroan per 31 Maret 2010.Company share ownership composition as per March 31, 2010.

2. Komposisi kepemilikan saham Perseroan per 30 Juni 2010.Company share ownership composition as per June 30, 2010.

3. Komposisi kepemilikan saham Perseroan per 31 Desember 2010.Company share ownership composition as per December 31, 2010.

Harga NominalNominal

Price

Rp 100,-

Rp 100,-

Rp 100,-

Rp 100,-

Rp 100,-

Rp 100,-

Rp 100,-

Rp 100,-

Rp 100,-

Rp 100,-

Rp 100,-

Rp 100,-

Rp 100,-

Rp 100,-

Rp 100,-

Pemegang Saham / Shareholder

- AJB Bumiputera 1912 - PT Cipta Usaha Citra Dana - Publik / Public (masing-masing kepemilikan <5%

/ ownership of <5%)

- AJB Bumiputera 1912 - PT Cipta Usaha Citra Dana - PT Reksatama Dinamika - PT Reksasentosa Dinamika - Publik / Public (masing-masing kepemilikan <5%

/ ownership of <5%)

- Che Abdul Daim bin Haji Zainuddin - AJB Bumiputera 1912 - Publik / Public (masing-masing kepemilikan <5%

/ ownership of <5%)

- Che Abdul Daim bin Haji Zainuddin - AJB Bumiputera 1912 - Publik / Public (masing-masing kepemilikan <5%

/ ownership of <5%)

- Che Abdul Daim bin Haji Zainuddin - AJB Bumiputera 1912 - Publik / Public (masing-masing kepemilikan <5%

/ ownership of <5%)

- Che Abdul Daim bin Haji Zainuddin - AJB Bumiputera 1912 - Publik / Public (masing-masing kepemilikan <5%

/ ownership of <5%)

- Che Abdul Daim bin Haji Zainuddin - AJB Bumiputera 1912 - Publik / Public (masing-masing kepemilikan <5%

/ ownership of <5%)

- Che Abdul Daim bin Haji Zainuddin - AJB Bumiputera 1912 - Publik / Public (masing-masing kepemilikan <5%

/ ownership of <5%)

- Che Abdul Daim bin Haji Zainuddin - AJB Bumiputera 1912 - Publik / Public (masing-masing kepemilikan <5%

/ ownership of <5%)

- ICB Financial Group Holdings AG - AJB Bumiputera 1912 - Publik / Public (masing-masing kepemilikan <5%

/ ownership of <5%)

- ICB Financial Group Holdings AG - AJB Bumiputera 1912 - Publik / Public (masing-masing kepemilikan <5%

/ ownership of <5%)

- AJB Bumiputera 1912 - PT Cipta Usaha Citra Dana - Publik / Public (masing-masing kepemilikan <5%

/ ownership of <5%)

- AJB Bumiputera 1912 - PT Cipta Usaha Citra Dana - Publik / Public (masing-masing kepemilikan <5%

/ ownership of <5%)

- ICB Financial Group Holdings AG - AJB Bumiputera 1912 - SGBT - Publik / Public (masing-masing kepemilikan <5%

/ ownership of <5%)

- ICB Financial Group Holdings AG - AJB Bumiputera 1912 - SGBT - Publik / Public (masing-masing kepemilikan <5%

/ ownership of <5%)

750.000.000750.000.000500.000.000

750.000.000750.000.000160.000.000160.000.000180.000.000

1.158.286.000820.415.000

21.299.000

1.166.393.500820.415.000

13.191.500

1.166.393.500819.712.000

13.894.500

1.166.393.500299.253.500534.353.000

1.166.393.500299.209.500534.397.000

1.166.393.500299.166.000534.440.500

3.353.540.000299.166.000

1.347.294.000

3.353.540.000299.171.000

1.347.289.000

3.353.540.000299.171.000

1.347.289.000

3.353.540.000299.171.000

1.347.289.000

3.353.540.000299.336.500

1.347.289.000

3.353.540.000299.336.500400.000.000947.124.000

3.839.572.555299.336.500400.000.000947.124.000

Jumlah Saham Number of Share

struktur permodalanCAPITAL STRUCTURE

Struktur Permodalan / Capital Structure

66 67INFORMASI PEMEGANG SAHAMSHAREHOLDERS INFORMATION

mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014

TahunYear

2011

2012

2013

Keterangan / Description

1. Komposisi kepemilikan saham Perseroan per 31 Januari 2011Company share ownership composition as per January 31, 2011

2. Komposisi kepemilikan saham Perseroan per 30 November 2011Company share ownership composition as per November 30, 2011

3. Komposisi kepemilikan saham Perseroan per 31 Desember 2011Company share ownership composition as per December 31, 2011

1. Komposisi kepemilikan saham Perseroan per 31 Januari 2012Company share ownership composition as per January 31, 2012

2. Komposisi kepemilikan saham Perseroan per 31 Oktober 2012Company share ownership composition as per October 31, 2012

3. Komposisi kepemilikan saham Perseroan per 30 November 2012Company share ownership composition as per November 30, 2012

4. Komposisi kepemilikan saham Perseroan per 30 Desember 2012Company share ownership composition as per December 30, 2012

1. Komposisi kepemilikan saham Perseroan per 31 Januari 2013Company share ownership composition as per January 31, 2013

2. Komposisi kepemilikan saham Perseroan per 31 Februari 2013Company share ownership composition as per February 31, 2013

3. Komposisi kepemilikan saham Perseroan per 30 Maret 2013Company share ownership composition as per March 30, 2013

Harga NominalNominal

Price

Rp 100,-

Rp 100,-

Rp 100,-

Rp 100,-

Rp 100,-

Rp 100,-

Rp 100,-

Rp 100,-

Rp 100,-

Rp 100,-

Pemegang Saham / Shareholder

- ICB Financial Group Holdings AG - AJB Bumiputera 1912 - SGBT - Publik / Public (masing-masing kepemilikan <5%

/ ownership of <5%)

- ICB Financial Group Holdings AG - AJB Bumiputera 1912 - SGBT - Publik / Public (masing-masing kepemilikan <5%

/ ownership of <5%)

- ICB Financial Group Holdings AG - AJB Bumiputera 1912 - SGBT - Publik / Public (masing-masing kepemilikan <5%

/ ownership of <5%)

- ICB Financial Group Holdings AG - AJB Bumiputera 1912 - SGBT - Publik / Public (masing-masing kepemilikan <5%

/ ownership of <5%)

- ICB Financial Group Holdings AG - AJB Bumiputera 1912 - SGBT - Publik / Public (masing-masing kepemilikan <5%

/ ownership of <5%)

- ICB Financial Group Holdings AG - AJB Bumiputera 1912 - SGBT - Publik / Public (masing-masing kepemilikan <5%

/ ownership of <5%)

- ICB Financial Group Holdings AG - AJB Bumiputera 1912 - SGBT - Publik / Public (masing-masing kepemilikan <5%

/ ownership of <5%)

- ICB Financial Group Holdings AG - AJB Bumiputera 1912 - SGBT - Publik / Public (masing-masing kepemilikan <5%

/ ownership of <5%)

- ICB Financial Group Holdings AG - AJB Bumiputera 1912 - SGBT - Publik / Public (masing-masing kepemilikan <5%

/ ownership of <5%)

- ICB Financial Group Holdings AG - AJB Bumiputera 1912 - Publik / Public (masing-masing kepemilikan <5%

/ ownership of <5%)

3.834.711.770299.336.000400.000.000952.030.771

3.834.711.770299.336.000626.037.500725.993.271

3.834.711.770299.336.000626.037.500725.993.271

3.834.711.770299.336.000626.037.500725.993.271

3.834.711.770289.336.000621.231.000740.799.771

3.834.711.770299.336.000347.317.500

1.004.713.271

3.834.711.770299.336.000324.632.000

1.027.398.771

3.834.711.770299.336.000369.009.000983.021.771

3.834.711.770299.336.000300.281.000

1.051.749.771

3.834.711.770299.336.000

1.352.030.771

Jumlah Saham Number of Share

TahunYear

2014

Keterangan / Description

1. Komposisi kepemilikan saham Perseroan per 31 Januari 2014Company share ownership composition as per January 31, 2014

2. Komposisi kepemilikan saham Perseroan per 31 Maret 2014Company share ownership composition as per March 31, 2014

3. Komposisi kepemilikan saham Perseroan per 30 Juni 2014Company share ownership composition as per June 30, 2014

4. Komposisi kepemilikan saham Perseroan per 31 Juli 2014Company share ownership composition as per July 31, 2014

5. Komposisi kepemilikan saham Perseroan per 31 Agustus 2014Company share ownership composition as per August 31, 2014

6. Komposisi kepemilikan saham Perseroan per 30 September 2014Company share ownership composition as per September 30, 2014

7. Komposisi kepemilikan saham Perseroan per 31 Oktober 2014Company share ownership composition as per October 31, 2014

8. Komposisi kepemilikan saham Perseroan per 31 Desember 2014Company share ownership composition as per December 31, 2014

Harga NominalNominal

Price

Rp 100,-

Rp 100,-

Rp 100,-

Rp 100,-

Rp 100,-

Rp 100,-

Rp 100,-

Rp 100,-

Pemegang Saham / Shareholder

- ICB Financial Group Holdings AG - AJB Bumiputera 1912 - PT MNC KAPITAL INDONESIA, TBK - Publik / Public (masing-masing kepemilikan <5%

/ ownership of <5%)

- ICB Financial Group Holdings AG - PT MNC KAPITAL INDONESIA, TBK - AJB Bumiputera 1912 - Publik / Public (masing-masing kepemilikan <5%

/ ownership of <5%)

- ICB Financial Group Holdings AG - PT MNC KAPITAL INDONESIA, TBK - SGBT - AJB Bumiputera 1912 - Publik / Public (masing-masing kepemilikan <5%

/ ownership of <5%)

- ICB Financial Group Holdings AG - PT MNC KAPITAL INDONESIA, TBK - Publik / Public (masing-masing kepemilikan <5%

/ ownership of <5%)

- ICB Financial Group Holdings AG - PT MNC KAPITAL INDONESIA, TBK - SGBT - Publik / Public (masing-masing kepemilikan <5%

/ ownership of <5%)

- PT MNC KAPITAL INDONESIA, TBK - ICB Financial Group Holdings AG - SGBT - Publik / Public (masing-masing kepemilikan <5%

/ ownership of <5%)

- PT MNC KAPITAL INDONESIA, TBK - ICB Financial Group Holdings AG - CITIBANK SINGAPORE S/A BK JULIUS BAER &

CO LTD-CLIENT A/C - Publik / Public (masing-masing kepemilikan <5%

/ ownership of <5%)

- PT MNC KAPITAL INDONESIA, TBK - CITIBANK SINGAPORE S/A BK JULIUS BAER &

CO LTD-CLIENT A/C - Publik / Public (masing-masing kepemilikan <5%

/ ownership of <5%)

2.518.052.920299.336.000

1.316.658.8501.352.030.771

2.518.052.9201.371.519.550

299.336.0001.297.170.071

2.518.052.9201.371.519.550

443.500.000299.336.000853.670.071

3.933.274.9203.806.297.5501.836.311.662

5.333.079.5205.117.859.556

768.054.0003.813.333.992

5.272.859.5564.933.274.920

765.054.0004.058.138.592

5.272.859.5564.933.274.920

808.054.000

4.018.138.592

5.995.630.556808.054.000

8.228.642.512

Jumlah Saham Number of Share

Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum TerbatasRealization of Public Offering Fund Utilization

Harga Saham (dalam Rupiah)Share Price (in IDR)

Jenis Penawaran Umum/ Public Offering Type

Penawaran Umum Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu /

Tanggal Efektif /

Effective Date

Nilai Realisasi Penawaran Umum / Realization Value of Public Offering

Jumlah Hasil Penawaran Umum /

Public Offering Total Result

Rencana Penggunaan Dana

Menurut Prospektus/ Fund Utilization Plan

According to the Prospectus

Realisasi Penggunaan Dana

Menurut Prospektus/ Realization of Fund

Utilization According to the Prospectus

Sisa Dana Hasil Penawaran

Umum/ Remaining

Proceeds from Public OfferingPengembangan

Usaha/ Business Development

Pengembangan Usaha/ Business

Development

Biaya Penawaran Umum/ Cost of Public

Offerring

Hasil Bersih / Net Result

Rp.251.903.621.102,-Rp. 803.097.897.742,-Rp. 1.526.954.958,-Rp. 804.624.852.700,-20 Juni 2014 / June 20, 2014

Rp. 551.194.276.640,--

struktur permodalanCAPITAL STRUCTURE

68 69INFORMASI PEMEGANG SAHAMSHAREHOLDERS INFORMATION

mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014

DIVIDEN

Kebijakan DividenBank akan membayarkan dividen secara tunai kepada

seluruh pemegang saham apabila pada tahun buku yang

bersangkutan Bank membukukan laba bersih dan laba

ditahan yang positif, dengan tetap memperhatikan tingkat

kesehatan Bank, peraturan perundang-undangan, dan

kebutuhan dana yang diperlukan untuk investasi dalam

rangka pengembangan usaha, tanpa mengurangi hak dari

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Bank.

PROGRAM MESOP

Pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB)

tanggal 21 April 2014, Bank telah mendapat persetujuan

untuk melakukan penerbitan Management Employee Stock

Option Program (“MESOP”) sebanyak 1,5% (satu koma

lima persen) dari modal ditempatkan Perseroan yang akan

dikeluarkan secara bertahap.

Program tersebut telah dilaporkan, disetujui dan dicatatakan

pada PT Bursa Efek Indonesia (BEI) sesuai Surat BEI No.S-

03625/BEI.PG2/08-2014 tanggal 14 Agustus 2014 tentang

Persetujuan Pencatatan Saham Dalam Rangka Program

ESOP/MESOP Tahap I dengan keterangan mengenai

saham yang akan dicatatkan secara pra-pencatatan

sebagai berikut:

DIVIDENDS

Dividend PolicyThe Bank will pay dividends in cash to the shareholders

if the current fiscal year the Bank recorded net income

and retained positive earnings, considering the Bank’s

healthy rate, regulations, and investment funds in business

development, without prejudice to the right of the General

Meeting of Shareholders (AGM) of the Bank.

MESOP PROGRAM

At the Extraordinary General Meeting Shareholders (EGM)

on 21 April 2014, the Bank has received approval to issue

Management Employee Stock Option Program (“MESOP”)

of 1.5% (one point five percent) of the issued capital of the

Company to be issued gradually.

The program has been reported, approved and recorded

on the Indonesia Stock Exchange (IDX) corresponding IDX

Letter No. S-03 625 / BEI.PG2 / 08-2014 dated 14 August

2014 on Approval of Registration of Shares in the ESOP

/ MESOP Program Phase I with shares information to be

listed in the pre-recording as follows:

Jumlah Saham

Number of shares

Asal Saham

Shares Origin

Nilai Nominal

Nominal Value

Harga Pelaksanaan

Results of Price

82.291.178 Hasil Konversi ESOP/MSOP

ESOP/MSOP/Convertion

Rp.100 per saham

IDR 100 per shares

Rp.130 per saham

IDR 130 per shares

Yang berhak menerima saham-saham yang dibagikan

oleh Bank adalah sebagaimana diatur dalam program yaitu

berdasarkan performance karyawan.

Periode MESOP Bank adalah sebagai berikut :

Shares distributed by the Bank is entitled received by

employees as set out in the program based on performance.

Bank’s MESOP period are as follows:

PERIODE PELAKSANAAN /IMPLEMENTATION PERIOD

ALOKASI /ALLOCATION

I

II

III

IV

Oktober 2014 dan April 2015

April 2015 dan Oktober 2015

Oktober 2015 dan April 2016

April 2016

Laporan Pelaksanaan MESOP

Sampai dengan laporan ini dibuat, pelaksanaan MESOP

belum ada yang terealisasi / belum ada yang melakukan

exercise.

MESOP Implementation Report

As of this report launched, the MESOP implementation not

yet realized / no one has done the exercise.

program mesopMESOP PROGRAM

70 71DISKUSI DAN ANALISA MANAJEMENMANAGEMENT DISCUSSION & ANALYSIS

mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014

DISKUSI DANANALISAMANAJEMENMANAGEMENT DISCUSSION & ANALYSIS

72 73DISKUSI DAN ANALISA MANAJEMENMANAGEMENT DISCUSSION & ANALYSIS

mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014

A. Tinjauan Industri Ekonomi dan Perbankan

Pada tahun 2014, tren ekonomi global masih mengalami

decoupling dengan kondisi ekonomi AS yang menunjukkan

pemulihan dilihat dari tingkat pengangguran yang membaik

dari tahun 2013. Secara global, pemulihan kondisi

ekonomi terus berlangsung meskipun secara sporadis dan

dianggap masih lambat.

Ekonomi AS terus menjadi indikator pemulihan ekonomi

dunia dan akan cenderung untuk terus meningkat ke

depan. Sejalan dengan pemulihan ekonomi AS, the Fed

masih terus menormalkan kebijakan untuk meningkatkan

Fed Fund Rate yang mungkin terjadi pada Q2 2015.

Ekonomi Jepang dan Eropa sedang dalam kondisi

yang kurang sehat dibanding dengan ekonomi AS dan

menghadapi tekanan meskipun stimulus ekonomi sudah

berjalan. Ekonomi Eropa mengalami tekanan ekonomi

dengan pertumbuhan investasi yang terbatas sementara

pertumbuhan konsumsi lemah. Tingkat pertumbuhan

ekspor dan impor juga menurun akibat perlambatan

ekonomi Emerging Markets dan faktor geopolitik di Rusia.

Selain itu, perlambatan ekonomi Tiongkok masih

berlangsung sehubungan dengan upaya negara ini

untuk menyeimbangkan kondisi ekonominya. Pemulihan

ekonomi global berlangsung lambat ditambah dengan

kecenderungan turunnya harga minyak yang menyebabkan

penurunan harga komoditas. Pada tahun 2014, harga

minyak melanjutkan tren penurunan akibat meningkatnya

pasokan dari Amerika Serikat.

Seiring dengan pemulihan ekonomi global dan kebijakan

ekonomi nasional, PDB Indonesia tumbuh 5,0% pada

tahun 2014. Pertumbuhan ekonomi Indonesia dikelola

di tengah perlambatan ekonomi global dan disusul oleh

penurunan harga komoditas. Harga komoditas yang

rendah (seperti batu bara, minyak sawit mentah, dan karet)

mengakibatkan dampak yang besar pada kinerja ekspor

ekonomi terbesar di Asia Tenggara. Selain itu, karena

rebalancing ekonomi bank sentral memperkenalkan

suku bunga yang lebih tinggi untuk memerangi inflasi

A. Overview of The Economic and Banking Industry

In 2014, the global economic was still on the decoupling

trend with the US economy showing a recovery as the

unemployment rate showed improvement from 2013.

Globally, the recovery of economic conditions continued

even though sporadically and considered slow.

The US economy continued to be the world’s economic

recovery indicator and was likely to increase. In line with

the recovery of the US economy, the Fed was continuing

to normalize its policy to increase the Fed Fund Rate with

possibility in the Q2 2015. European and Japan economy

was not as robust as the US economy which faced

pressure even though economic stimulus had already

under way. The European’s economy was experiencing

economic pressure with limited growth in investment whilst

the consumption growth was weak. The export and import

growth also declined due to slowdown in the Emerging

Markets economy as well as geopolitical factors in Russia.

Moreover, the slowdown of China’s economy was

continuing due to its effort to rebalance its economic

conditions. Global economic recovery was progressing

at slow phase combined with the downtrend of oil prices

which led to the drop in commodities price. In 2014, the

oil prices continued on the downward trend due to the

increasing supply from the United States.

In line with the global economic recovery and national

economic policy, Indonesia GDP was growing at 5.0%

in 2014. Indonesia’s economic growth moderated amid

the global economic slowdown and subsequent falling

commodity prices. Low commodity prices (such as coal,

crude palm oil, and rubber) made a heavy impact on the

export performance of Southeast Asia’s largest economy.

Moreover, due to rebalancing of the economy, the central

bank introduced a higher interest rate environment (to

combat high inflation and curb the wide current account

yang tinggi dan mengekang defisit neraca yang makin

besar sehingga membatasi pertumbuhan ekonomi. Pada

putaran terakhir Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia

sebelum akhir tahun 2014, Bank Indonesia memutuskan

untuk mempertahankan BI Rate sebesar 7,75%, dengan

Fasilitas Pinjaman dan Fasilitas Deposit stabil masing-

masing pada 8% dan 5%.

Sejalan dengan pemulihan ekonomi AS dan niat the

Fed untuk meningkatkan Fed Fund Rate, nilai mata

uang Rupiah terdepresiasi terhadap Dollar AS namun

terapresiasi terhadap mata uang asing lainnya. Bank

Indonesia terus memantau pergerakan valuta asing untuk

menjaga stabilitas valuta asing dalam rangka mendukung

stabilitas ekonomi makro.

Sepanjang tahun ini, Indonesia berhasil mengendalikan

inflasi di tengah harga yang lebih tinggi yang berasal dari

administered prices dan volatile food. Pada tahun 2014,

inflasi tercatat sebesar 8,36% lebih rendah dari tahun

sebelumnya sebesar 8,38% namun di atas tingkat target

inflasi sebesar 4,5 ± 1%. Kebijakan pemerintah untuk

mengurangi subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) pada

tanggal 18 November 2014 memicu kenaikan inflasi akibat

kenaikan harga BBM yang mengakibatkan efek domino

kenaikan harga barang-barang kebutuhan lainnya.

Sedangkan dalam industri perbankan di Indonesia selama

2014 masih solid didukung oleh ketahanan perbankan

yang kuat dan kebijakan moneter yang stabil. Tingkat suku

bunga dan kebijakan moneter masih dalam koridor yang

ditetapkan oleh Bank Indonesia. Tercatat bahwa suku

bunga berada pada tren yang terus naik untuk deposito

dan pinjaman. Industri perbankan mampu mendukung

pertumbuhan ekonomi dengan mengelola risiko dan

kecukupan modal juga kuat untuk menopang industri

perbankan secara keseluruhan. Mengingat melambatnya

permintaan domestik, maka pinjaman berada pada tren

yang menurun.

Pada akhir 2014, kredit tumbuh hanya 11,7% (YoY)

dibandingkan dengan tahun sebelumnya 21,8%. Dana

pihak ketiga tumbuh 12,3% (YoY), lebih rendah dari 13,6%

deficit) thereby curtailing economic growth. In the last

round of Meeting of the Boards of Governor of Bank

Indonesia before end of 2014, Bank Indonesia decided to

keep the BI Rate at 7.75%, with the Lending Facility and

Deposit Facility steady at 8% and 5%, respectively.

In line with the recovery of the US economy and the Fed’s

intention to increase the Fed Fund Rate, IDR depreciated

against USD however appreciated against other foreign

currencies. Bank Indonesia continued to monitor the

foreign exchange movement to guard the stability of the

foreign exchange in order to support macroeconomic

stability.

Along this year, Indonesia managed to control the inflation

in the middle of higher prices coming from administered

prices and volatile food. In 2014, the inflation recorded at

8.36% lower than the previous year at 8.38% however

above the inflation target rate of 4.5±1%. Due to the

government policy to reduce fuel subsidy on 18 November

2014, the increase in inflation was due to the increase in

fuel prices which resulted in domino effects in other goods

prices.

Indonesia banking industry in 2014 was still solid supported

by strong banking resilience and stabile monetary policy.

The interest rate and monetary policy was within the

corridor set by Bank Indonesia. It was recorded that the

interest rates were on the upward trend for both deposits

and loans. Banking industry was able to support economic

growth with manageable risks and capital adequacy was

also strong to sustain banking industry overall. Due to

slow down in the domestic demand, lending was on the

downward trend.

At the end of 2014, lending was growing only 11.7% on

YoY basis compared to 21.8% in the previous year. Third

party funds were growing by 12.3% on YoY basis, lower

TINJAUAN INDUSTRI EKONOMI DAN PERBANKANOVERVIEW OF THE ECONOMIC AND BANKING INDUSTRY

74 75DISKUSI DAN ANALISA MANAJEMENMANAGEMENT DISCUSSION & ANALYSIS

mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014

pada akhir tahun 2013. Namun, tercatat pada akhir 2014,

Rasio Kecukupan Modal sangat kuat sebesar 19,6% jauh

lebih tinggi dari rasio peraturan 8,0% dan sedikit lebih tinggi

dari 18,1% pada tahun sebelumnya. Hal ini mencerminkan

dasar perbankan yang kuat untuk mempertahankan setiap

volatilitas ekonomi.

Pada tahun 2014, pasar modal Indonesia menunjukkan

kinerja yang positif. Bursa ditutup lebih tinggi dibanding

2013 di level 5.226,95 atau naik 22,3% (YoY). Para investor

optimis dengan kondisi perekonomian di Indonesia sejak

awal 2014. Kecenderungan ini berlanjut dengan situasi

sosial dan politik yang kondusif dilihat dari suksesnya

pemilihan umum dan transisi tampuk kepemimpinan

nasional dari Susilo Bambang Yudhoyono kepada Joko

Widodo.

B. Tinjauan Operasional dan Bisnis

Pada tahun 2014 merupakan momentum bagi Bank untuk

membuka lembaran baru dengan melakukan proses

transformasi melalui penerapan langkah–langkah strategis

untuk mencapai visi dan misi baru.

Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, Bank mengubah

arah bisnis yang sebelumnya berfokus pada empat segmen

bisnis yaitu Konsumer, Usaha Kecil dan Menengah (UKM),

Korporasi dan Komersial dan Mikro menjadi dua segmen

bisnis yaitu Konsumer dan Usaha Kecil dan Menengah

(UKM). Segmen Korporasi dan Komersial merupakan

segmen yang juga mendukung pertumbuhan usaha Bank

dan tetap dikembangkan walaupun tidak sebagai fokus

utama bisnis.

than 13.6% at the end of 2013. However, it was well

noted at the end of 2014 that Capital Adequacy Ratio was

robust at 19.6%, much higher than the regulatory ratio of

8.0% and slightly higher than 18.1% in the previous year.

This reflected a strong banking foundation to sustain any

economic volatility.

In 2014, Indonesia capital market showed a positive

performance. The stock exchange was closed higher

compared to 2013 at the level of 5,226.95 or up by

22.3% on YoY basis. Investors were optimistic with the

Indonesian economy since the beginning of 2014. This

trend continued with pleasant social and political situation

due to the successful and peaceful general election and

seamless transition of national leader from Susilo Bambang

Yudhoyono to Joko Widodo.

B. Operational and Business Review

In 2014, it was a momentum for Bank by opening a new

chapter through transformation process through the

implementation of strategic initiatives to achieve the new

vision and mission.

To obtain maximum result, Bank changed the business

direction from previously four business segments which

were Consumer, Small and Medium Enterprise (SME),

Corporate and Commercial and Micro segments into two

business segments, Consumer and Small and Medium

Enterprises (SME). Corporate and Commercial segment

was still supporting the business growth of Bank and

continued to be developed even though was not as the

main business focus.

Berikut tinjauan usaha segmen bisnis Bank yang

disampaikan berdasarkan segmen usahanya:

1. KonsumerDalam operasi bisnisnya, segmen Konsumer ini

memberikan pelayanan perbankan dari beragam

segmen (mass, menengah, dan affluent).

Penyaluran kredit ke segmen Konsumer sebesar

Rp 1.857 miliar berkontribusi 29,68% terhadap total

penyaluran kredit tahun 2014. Kontribusi segmen ini

mengalami penurunan dari 30,78% di tahun 2013.

Untuk meningkatkan penyaluran kredit pada segmen

Konsumer, Bank akan berfokus pada peningkatan

pembiayaan melalui produk-produk utama seperti

mortgage, kartu kredit, implant banking ataupun

seperti pembiayaan kendaraan melalui kerjasama

joint financing dengan perusahaan pembiayaan.

The following is the management discussion based on the

business segments:

1. ConsumerIn its business operations, the Consumer segment

provided retail banking services to diverse segments

(mass, medium, and affluent).

Consumer segment lending reached Rp 1,857 billion,

contributing 29.68% of the total loan portfolio in

2014. Contributions of this segment decreased from

30,78% in 2013.

To increase the lending distribution to Consumer

segment, Bank will focus in increasing the financing

through main products such as mortgage, credit

card, implant banking or auto financing through joint

finance with other multi finance companies.

Berikut bagan segmen bisnis Bank: Herewith is the chart of Bank’s business segment:

TINJAUAN OPERASIONAL DAN BISNISOPERATIONAL AND BUSINESS REVIEW

KONSUMERCONSUMER

1

UKM / SME 2 UKM / SME2

KORPORASI / KOMERSILCORPORATE / COMMERCIAL 3

MIKROMICRO 4

1 KONSUMERCONSUMER

3 KORPORASI / KOMERSILCORPORATE / COMMERCIAL

Sebelum / Before: Sekarang / Current:

76 77DISKUSI DAN ANALISA MANAJEMENMANAGEMENT DISCUSSION & ANALYSIS

mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014

Tabel Jumlah Pinjaman dan Simpanan Bank 2014

Table of Total Loans and Deposits Bank 2014

JUMLAH SIMPANAN SESUAI JENIS (RP MILIAR)TOTAL DEPOSITS BY TYPE (RP BILLION)

Giro / Current Account

Tabungan / Saving Account

Deposito / Time Deposit

Jumlah Simpanan / Total Deposits

701

676

6.357

7.734

649

842

5.344

6.835

609

1.045

4.780

6.434

9,06%

8,74%

82,20%

100,00%

9,49%

12,31%

78,20%

100,00%

9,46%

16,24%

74,30%

100,00%

1.

2.

3.

4.

KOMPOSISIPERCENTAGE2014 KOMPOSISI

PERCENTAGE2013 KOMPOSISIPERCENTAGE2012

JUMLAH PINJAMAN SESUAI JENIS (RP MILIAR)TOTAL LOANS BY TYPE (RP BILLION)

Korporasi / Corporate

UKM / SME

Konsumer / Consumer

Jumlah Pinjaman / Total Loans

3.901

499

1.857

6.257

3.178

641

1.697

5.516

2.821

648

1.679

5.148

62,35%

7,97%

29,68%

100,00%

57,59%

11,64%

30,77%

100,00%

54,80%

12,58%

32,62%

100,00%

1.

2.

3.

4.

KOMPOSISIPERCENTAGE2014 KOMPOSISI

PERCENTAGE2013 KOMPOSISIPERCENTAGE2012

Tabel 1. Jumlah Simpanan dan Pinjaman MNC Bank 2014Table 1. Total Deposits and Loans from MNC Bank 2014

Di tahun 2014, Bank memperkuat bisnis di segmen

Konsumer sebagai salah satu fokus utama dengan

meningkatkan jaringan distribusi dan elektronik

termasuk pada peningkatan kualitas layanan

terhadap nasabah. Bank juga berkomitmen untuk

terus mengembangkan produk-produk inovatif yang

sesuai dengan kebutuhan nasabah.

Strategi Usaha Segmen KonsumerDari segi pengembangan strategi usaha, Bank

terus mengupayakan ekspansi jaringan dengan

penggunaan teknologi yakni melalui internet banking

dan mobile banking yang akan go live di tahun 2015.

Bank melalui segmen Konsumer ini hadir menjangkau

nasabah individu melalui berbagai macam produk

yang sesuai dengan kebutuhan keuangan nasabah.

Melalui produk dan layanan yang bervariasi, Bank

senantiasa berupaya memenuhi kebutuhan nasabah.

In 2014, the Bank strengthened the consumer segment

as the main business focus through improvement

in the distribution and electronic channels as well

as improvement in quality service to the customers.

Bank was also committed to develop innovative

products to meet the needs of the customers.

Consumer Segment Business StrategyIn terms of business strategy development, the Bank

continued to pursue the expansion of the network

with the use of technology through internet banking

and mobile banking which will go live in 2015.

Bank through this business segment reached

individual customers through a variety of products

according to the customers’ needs. With a range of

products and services Bank strived to meet the needs

of customers.

2. Usaha Kecil dan Menengah (UKM)Dalam beberapa tahun terakhir, segmen bisnis Usaha

Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia diakui sebagai

segmen usaha yang masih memiliki potensi untuk

dikembangkan. Hal ini bisa dilihat dari kemampuan

pengembalian kredit yang tinggi, sehingga rasio kredit

bermasalah (NPL) terjaga pada tingkat minimum.

Segmen UKM ini ikut mendukung pertumbuhan PDB

dan menyerap tenaga kerja sehingga mengurangi

pengangguran. Dengan kontribusi signifikan dan

potensi bisnis UKM tersebut, mendorong Bank untuk

membantu pengembangan bisnis UKM, yaitu melalui

penyediaan dukungan keuangan yang diperlukan.

Pada tahun 2014, penyaluran kredit UKM sebesar Rp

499 miliar dengan komposisi 7,97% dari total kredit

Bank. Bank menargetkan jumlah ini akan bertumbuh

lagi di tahun berikutnya dengan menerapkan

pembenahan infrastruktur dan teknologi, dan

penataan jaringan distribusi agar pelayanan kepada

nasabah dapat ditingkatkan.

Strategi Usaha Segmen UKMUntuk mempercepat pertumbuhan bisnis, Bank

melakukan sinergi dengan perusahaan Grup MNC

lainnya dalam peluncuran program kerjasama

dalam bentuk produk Dealer Financing dan Supplier

Financing.

3. Korporasi dan KomersialDi tahun 2014, kegiatan penyaluran pinjaman oleh

Bank masih difokuskan pada sektor Korporasi dan

Komersial sebelum berganti fokus bisnis ke segmen

Konsumer dan UKM. Tercatat per akhir 2014,

total pinjaman di segmen ini mencapai Rp 3.901

miliar dengan kontribusi sebesar 62,35% dari total

penyaluran pinjaman.

2. Small and Medium Enterprise (SME)In recent years, Small and Medium Enterprise (SME)

segment in Indonesia was recognized as a business

segment with good potential to be developed. It can

be seen from the high loan repayment capability,

therefore the ratio of non-performing loan (NPL) can

be maintained at a minimum level.

The SME segment was contributing to the growth

of GDP and employment, therefore reducing

unemployment. With significant contribution and

business potential of the SME segment, the Bank

was encouraged to grow the SME business by

providing financial support as needed.

In 2014, SME lending amounted to Rp 499 billion,

with a composition of 7,97% of total loan portfolio.

Bank foresee this number to grow in the next year by

improving the infrastructure and technology, and re-

organization of distribution channels to provide better

services to the customers.

SME Segment Business StrategyTo accelerate the business growth, Bank performed

synergy with MNC Group by launching joint programs

such as Dealer Financing and Supplier Financing

products.

3. Corporate and CommercialIn 2014, the Bank’s lending activities still focused

on the Corporate and Commerical segment before

focusing on the Consumen and SME segments By

the end of 2014, it was recorded, total loans portfolio

in this segment reached Rp 3,901 billion, with a

contribution of 62.35% of the total loan portfolio.

TINJAUAN OPERASIONAL DAN BISNISOPERATIONAL AND BUSINESS REVIEW

78 79DISKUSI DAN ANALISA MANAJEMENMANAGEMENT DISCUSSION & ANALYSIS

mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014

C. Tinjauan Keuangan

Seiring dengan pertumbuhan industri perbankan nasional,

Bank fokus pada segmen Konsumer dan UKM serta

berupaya untuk menemukan keseimbangan yang tepat

antara risiko dan hasil serta pertumbuhan usaha dan

profitabilitas. Mengacu pada Laporan Keuangan Bank yang

telah diaudit oleh KAP yang ditunjuk, tinjauan keuangan

ini disusun untuk membandingkan kinerja keuangan Bank

tahun ini dengan tahun sebelumnya.

Pada tahun 2014, Bank telah mencatatkan kinerja yang

membaik meski dalam waktu singkat berganti menjadi

MNC Bank. Hal ini dapat dilihat dari aset Bank yang

meningkat sebesar 15,48% menjadi Rp 9.430 miliar pada

tahun 2014 dari Rp 8.166 miliar pada tahun 2013.

Pada tahun yang sama, Dana Pihak Ketiga (DPK)

meningkat 13,16% menjadi Rp 7.734 miliar dibandingkan

tahun 2013 sebesar Rp 6.834 miliar. Ditambah dengan

peningkatan rasio kecukupan modal (Capital Adequacy

Ratio / CAR) dari 13,09% di tahun 2013 menjadi 17,79% di

tahun 2014. Selain itu, jumlah penyaluran kredit mengalami

peningkatan sebesar 13,00% dari Rp 5.516 miliar pada

tahun 2013 menjadi Rp 6.257 miliar di tahun 2014.

Pencapaian yang cukup signifikan juga terlihat pada

besaran ekuitas yang dicatatkan meningkat 61,62% dari

Rp 764 miliar di tahun 2013 menjadi Rp 1.235 miliar di

tahun 2014 yang disebabkan oleh adanya penambahan

setoran modal dari pemegang saham. Demikian juga

dengan Rasio Kredit terhadap Dana Pihak Ketiga juga

mengalami peningkatan dari 80,14% menjadi 80,35%.

Pendapatan Bunga Bank mencatatkan kenaikan pendapatan bunga termasuk

provisi dan komisi kredit sebesar 13,52% menjadi Rp 760,7

miliar pada tahun 2014 dibandingkan periode yang sama

di tahun sebelumnya Rp 670,1 miliar. Pendapatan Bank

dari provisi dan komisi kredit di 2014 naik 52,84% menjadi

Rp 13,4 miliar dari sebelumnya Rp 8,8 miliar. Sementara

itu, jumlah beban bunga termasuk provisi dan komisi yang

C. Financial Review

Along with the growth of the national banking industry,

Bank remained focus on the Consumer and SME segments

and continued to find the right balance between risks

and results as well as business growth and profitability.

Referring to the Banks’s Financial Statements which was

audited by appointed Public Accountant, financial review is

structured to compare this year financial performance with

the previous year.

In 2014, the Bank has recorded a better performance even

in a short time when changed to MNC Bank. It can be seen

from the Bank assets increased by 15.48% to IDR 9,430

billion of IDR 8,166 billion in 2013.

In the same year, third-party funds (DPK) increased

by 13.16% to IDR 7,734 billion compared to the year

2013 amounted to IDR 6,834 billion. In addition Capital

Adequacy Ratio / CAR increased from 13.09% in 2013 to

17.79% in 2014. Besides that, the total loans increased by

13.00% from IDR 5,516 billion in 2013 to IDR 6,257 billion

in 2014.

The significant achievement was also seen in the equity

which increased 61.62% from IDR 764 billion in 2013 to

IDR 1,235 billion in 2014 due to the additional capital from

the shareholder. Similarly, Loan to Deposit ratio slightly

increased from 80.14% to 80.35%.

Interest IncomeBank recorded an increase in interest income including

loan and commission fee 13.52% to IDR 760.7 billion in

2014 compared to the same period in the previous year

IDR 670.1 billion. Revenues from loan and commission fee

in 2014 rose by 52.84% to IDR 13.4 billion compared to

the prior year period amounted IDR 8.8 billion. Meanwhile,

total interest expenses including commissions and fees

dibayar meningkat 36,56% pada 2014 menjadi Rp 524,4

miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp 384,0 miliar.

Kontribusi terbesar Pendapatan bunga adalah dari fasilitas

kredit yang diberikan dan surat-surat berharga.

Pendapatan Operasional LainnyaSepanjang tahun 2014, Bank mencatatkan pendapatan

operasional lainnya sebesar Rp 62,9 miliar pada tahun

2014 dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp 93,0 miliar.

Pendapatan operasional lainnya ini mendapat kontribusi

paling besar dari keuntungan penjualan efek-efek sebesar

Rp 14,1 miliar, selain itu juga didapat dari provisi dan

komisi selain dari pemberian kredit dan keuntungan dari

transaksi mata uang asing.

Beban Operasional LainnyaSelama tahun 2014, Bank melakukan berbagai usaha untuk

meningkatkan efisiensi. Bank mencatatkan penurunan

beban operasional sebesar 3,61% menjadi Rp 328,1 miliar

pada tahun 2014 dibandingkan periode tahun sebelumnya

sebesar Rp 340,4 miliar. Sementara itu, terjadi penurunan

pada beban umum dan administrasi sebesar 8,28%

menjadi Rp 146,9 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp

160,1 miliar. Dengan demikian, beban operasional bersih

lainnya juga turun sebesar 10,55% dari tahun sebelumnya

Rp 343,9 miliar menjadi Rp 307,6 miliar pada tahun 2014.

Rugi Bersih dan Rugi KomprehensifDibandingkan tahun 2014, Bank mencatat perbaikan yang

signifikan di Rugi Komprehensif sebesar Rp 140,8 miliar

dari Rp 173,9 miliar menjadi Rp 33,0 miliar, kontribusi

terbesar berasal dari perubahan nilai wajar efek tersedia

untuk dijual.

Dengan manfaat pajak sebesar Rp 15,5 miliar, maka

Bank mencatatkan penurunan rugi tahun berjalan sebesar

33,26% menjadi Rp 54,5 miliar dari tahun sebelumnya

sebesar Rp 81,7 miliar.

Rugi Bersih per SahamKarena penurunan rugi bersih tahun berjalan maka pada

akhir tahun 2014, rugi bersih per saham menurun 60.34%

menjadi Rp 5.91 pada tahun 2014 dibandingkan tahun

2013 sebesar Rp 14.90.

paid also rose by 36,56% to IDR 524,4 billion in 2014,

from IDR 384,0 billion in the previous year. The largest

contribution to the Bank’s interest income was derived

from the loans and securities.

Other Operating IncomeIn 2014, the Bank recorded other operating income IDR

62.9 billion in 2014 compared to the previous year IDR

93.0 billion. Other operating income received the largest

contribution from gain on sale of securities IDR 14.1

billion, but also derived the revenue from provisions and

commissions as well as loans and gains from foreign

exchange transactions.

Other Operating ExpensesIn 2014, the Bank managed to increase efficiency through

several initiatives. The Bank recorded a decrease in

operating expenses by 3.61% from IDR 328.1 billion in

2014 compared to the prior year period amounted to IDR

340.4 billion. Meanwhile, there was a decrease in general

and administrative expenses amounted to 8.28% to IDR

146.9 billion from the previous year amounting to IDR

160.1 billion. Thus, other operating expenses - net also

decreased by 10.55% from the previous year IDR 343.9

billion to IDR 307.6 billion in 2014.

Net Loss and Comprehensive lossCompared to 2014, the Bank recorded significant recovery

as much as IDR 140.8 billion in Comprehensive Loss from

IDR 173.9 billion to IDR 33.0 billion, the biggest contribution

was from the changes in fair value of AFS securities.

Due to tax benefit IDR 15.5 billion, the Bank recorded Net

Loss decreased by 33.26% to IDR 54.5 billion from the

previous year amounted to IDR 81.7 billion.

Loss Per SharesDue to Net Loss at the end of 2014, loss per shares

decreased 60.34% to IDR 5.91 in 2014 compared to IDR

14.90 in 2013.

TINJAUAN KEUANGANFINANCIAL REVIEW

80 81DISKUSI DAN ANALISA MANAJEMENMANAGEMENT DISCUSSION & ANALYSIS

mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014

NERACAAsetKinerja Bank dalam total aset mengalami peningkatan

sebesar 15,48% menjadi Rp 9.430 miliar pada 2014 dari

tahun sebelumnya sebesar Rp 8.165 miliar. Kontribusi

terbesar pada peningkatan aset ini pada kredit yang

diberikan yang meningkat sebesar 13,43% menjadi Rp

6.257 miliar pada 2014 dari tahun sebelumnya Rp 5.516

miliar. Selain itu, terdapat peningkatan pada penempatan

pada Bank Indonesia dan bank lain sebesar 22,17% dari

Rp 1.259 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp 1.538 miliar

pada tahun 2014.

LiabilitasJumlah kewajiban Bank meningkat sebesar 10,72%

menjadi Rp 8.196 miliar pada 2014 dibanding periode

yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 7.402 miliar.

Kontributor terbesar adalah Dana Pihak Ketiga sebesar

Rp 7.734 miliar yang meningkat dari tahun sebelumnya

sebesar Rp 6.835 miliar, terjadi kenaikan sebesar

13,16%. Sementara itu, kewajiban segera juga mengalami

peningkatan menjadi Rp 21,1 miliar dari tahun sebelumnya

yang hanya Rp 8,7 miliar. Simpanan dari bank lain

mengalami penurunan dari Rp 342,8 miliar pada 2013

menjadi Rp 235,9 miliar di tahun 2014.

Ekuitas Sebagai hasil dari aksi korporasi melalui Penawaran Umum

Terbatas III dan konversi atas obligasi wajib konversi,

ekuitas Bank naik signifikan sebesar 61,62% menjadi Rp

1.235 miliar pada tahun 2014 dibanding tahun sebelumnya

sebesar Rp 763,9 miliar. Hingga akhir Desember 2014,

modal yang ditempatkan Bank mencapai Rp 1.503 miliar

yang meningkat signifikan dari Rp 548,6 miliar.

BALANCE SHEETAssetsThe Bank’s performance in terms of total assets increased

by 15.48% to IDR 9,430 billion in 2014 from the previous

year amounting to IDR 8,165 billion. The largest contribution

was coming from Loans, which increased by 13.43% to

IDR 6,257 billion in 2014 from the previous year IDR 5,516

billion. In addition, there was an increase in placements

with Bank Indonesia and other banks amounted to 22.17%

from IDR 1,259 billion in 2013 to IDR 1,538 billion in 2014.

LiabilitiesTotal liabilities increased by 10.72% to IDR 8,196 billion in

2014 compared to the same period in the previous year

amounted to IDR 7,402 billion. The biggest contributor

was coming from Third Party Funds IDR 7,734 billion

which increased from the previous year amounting to IDR

6,835 billion, an increase of 13.16%. Meanwhile, liabilities

payable immediately also increased to IDR 21.1 billion in

2014 from IDR 8.7 billion in the previous year . Deposits

from other banks declined from IDR 342.8 billion in 2013

to IDR 235.9 billion in 2014.

Equity As a result of corporate actions through Limited Public

Offering III and convertible bonds, Bank’s equity increased

significantly by 61.62% to IDR 1,235 billion in 2014

compared to the previous year amounted to IDR 763.9

billion. By the end of December 2014, paid up capital

reached Rp 1,503 billion which increased significantly from

IDR 548.6 billion.

.

RASIO KEUANGAN PENTINGRasio Kecukupan Modal (Kewajiban Penyediaan Modal Minimum / KPMM)Rasio Kecukupan Modal dengan memperhitungkan risiko

kredit, risiko operasional dan risiko pasar mengalami

kenaikan menjadi 17,79% pada 2014 dibanding tahun

sebelumnya 13,09%. Kenaikan ini disebabkan oleh

adanya peningkatan modal dari Rp 548,6 miliar pada 2013

menjadi Rp 1.503,2 miliar pada 2014. Rasio ini berada di

atas ketentuan Bank Indonesia sebesar 8%.

Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)Rasio BOPO mengalami peningkatan dari 107,77% pada

2013 menjadi 108,54% pada 2014. Hal ini dikarenakan

lebih tingginya beban operasional Bank terhadap

pendapatan operasionalnya.

Kredit BermasalahRasio kredit bermasalah terhadap total kredit – kotor

mengalami kenaikan dari 4,88% pada 2013 menjadi

5,88% pada 2014. Bank akan terus mengupayakan

penyaluran kredit yang lebih sehat ke depan dengan

membentuk satuan tugas khusus untuk mengatasi kredit

bermasalah. Jumlah cadangan kerugian penurunan nilai

asset keuangan per akhir 2014 dan 2013 adalah Rp 128.4

miliar dan Rp 138.1 miliar.

Imbal Hasil atas Aset dan EkuitasMengenai imbal hasil atas aset (RoA) Bank masih berada

pada posisi negatif yaitu -0,82% dikarenakan rugi bersih

tahun berjalan, sedangkan imbal hasil atas ekuitas (RoE)

juga masih negatif yakni -6,69% pada tahun 2014,

dibanding tahun sebelumnya sebesar -16,28%.

Rasio Pinjaman terhadap SimpananTotal kredit yang diberikan pada tahun 2014 yakni Rp

6.257 miliar, sementara total simpanan dana pihak ketiga

per akhir 2014 yakni Rp 7.734 miliar. Sehingga tercatat

rasio pinjaman terhadap simpanan (LDR) pada tahun 2014

sebesar 80,35% yang mengalami kenaikan dari tahun

sebelumnya sebesar 80,14%.

KEY FINANCIAL RATIOSCapital Adequacy Ratio (CAR)Capital Adequacy Ratio was calculated using credit,

market and operational risk, increased to 17.79% in

2014 compared to the prior year 13.09%. The increase

was primarily due to the increase in paid up capital from

IDR 548.6 billion in 2013 to IDR 1,503.2 billion in 2014.

This ratio was far above the mandated Bank Indonesia

regulation of 8%.

Operating Expenses to Operating Income RatioOperating expenses to operating income ratio increased

from 107.77% in 2013 to 108.54% in 2014. This was

due to higher operating expenses of the Bank’s operating

income.

Non-Performing Loans (NPL)The ratio of Non-Performing Loans - gross increased from

4.88% in 2013 to 5.88% in 2014. The Bank continued to

pursue a healthier lending in the future by forming a special

task force to solve the non-performing loans. The amount

of provisions for impairment losses for financial assets

at the end of 2014 and 2013 were IDR 128.4 billion and

138.1 billion, respectively.

Return on Assets and EquityReturn on Assets (RoA) of Bank was recorded at -0.82%

due to Net Loss, while the Return on Equity (RoE) was

recorded at -6,69% in 2014, compared to the previous at

-16.28%.

Loan to Deposit Ratio (LDR)Total loans in 2014 was recorded IDR 6,257 billion , while

total third party funds was IDR 7,734 billion at the end of

2014. Therefore, the Loan to Deposit ratio was recorded

at 80.35%, compared to 80.14% from the previous year.

TINJAUAN KEUANGANFINANCIAL REVIEW

82 83DISKUSI DAN ANALISA MANAJEMENMANAGEMENT DISCUSSION & ANALYSIS

mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014

D. Keunggulan Kompetitif

Pencapaian sepanjang 2014 menjadi catatan bahwa ke

depan dengan mengembangkan keunggulan-keunggulan

dan peluang yang dimiliki, maka MNC Bank dapat bersaing

lebih kompetitif dengan bank-bank lain.

DIDUKUNG OLEH GRUP MNC DENGAN LANDASAN BISNIS YANG KOKOHBank yakin mampu memenuhi target dan pencapaian

di tahun mendatang karena didukung oleh Grup MNC

sebagai salah satu grup usaha media terbesar di Asia

Tenggara.

TIM MANAJEMEN YANG BERPENGALAMAN DAN IMPLEMENTASI BUDAYA PERUSAHAAN YANG BARUBank memiliki tim manajemen baru yang memberikan

arahan strategi dan langkah bisnis untuk menghadapi

situasi perbankan yang makin kompetitif. Berbekal

pengalaman yang luas di industri perbankan, tim

manajemen diharapkan mampu menganalisa kondisi

perbankan agar Bank tetap dapat menunjukkan kinerja

yang semakin bertumbuh sesuai dengan visi dan misi

Bank. Tim manajemen juga merekomendasikan beberapa

langkah, seperti peningkatan tata kelola perusahaan dan

penerapan rencana strategis Bank.

Selain penerapan strategi yang terarah, keberhasilan Bank

meningkatkan kinerja juga ditentukan oleh perubahan

budaya kerja perusahaan yang diterapkan oleh jajaran

manajemen.

E. Strategi dan Prospek Usaha 2014

Berbekal keunggulan kompetitif yang dimiliki, Bank

berupaya untuk mewujudkan pertumbuhan yang

berkesinambungan. Strategi dan prospek usaha 2014

mengikuti Visi dan Misi Bank dimana segmen Konsumen

dan SME merupakan fokus bisnis MNC Bank sebagai

lifestyle banking yang berlandaskan teknologi tinggi dan

layanan bintang lima.

D. Competitive Advantages

It was well noted that achievement in 2014 can be a

foundation to develop strengths and opportunities in order

to better compete with other banks.

SUPPORTED BY MNC GROUP WITH STRONG BUSINESS FOUNDATION The Bank is confident to meet the targets and achievements

in years to come with the support from MNC Group as one

of the largest media groups in South East Asia.

EXPERIENCED MANAGEMENT TEAM AND IMPLEMENTATION OF NEW CULTURE

the Bank has a new solid management team providing

strategic direction and business measures to deal with

the increasingly competitive banking landscape. Armed

with extensive experience in the banking industry, the

management team is expected to analyze banking

landscape in order to achieve Bank’s vision and mission

The management team also recommended several

initiatives, such as improvement in corporate governance

and implementation of the strategic.

In addition to the implementation of the structured strategy,

the achievement of Bank to improve its performance was

also determined by the change in corporate culture set by

the management.

E. 2014 Prospect and Strategy

With its competitive advantages, the Bank sought to

achieve sustainable business growth. Strategy and

business potentials 2014 was following the Vision and

Mission of Bank where the Consumer and SME segments

were the main business focus of MNC Bank as a lifestyle

banking based on high-technology and five-star service.

Segmen Korporasi dan Komersial akan tetap menjadi

bagian dari segmen Bank secara keseluruhan dan

melengkapi segmen Konsumen dan SME. Strategi

perubahan fokus usaha ini dilakukan untuk meningkatkan

daya saing Bank dalam menawarkan produk dan layanan

kepada para nasabah terutama nasabah Konsumen

dan SME dengan tetap melayani nasabah dari segmen

Korporasi dan Komersial.

Tahun 2014 ini merupakan tahun dimana Bank lahir

dengan Visi, Misi dan budaya perusahaan yang baru.

Strategi yang diterapkan di tahun 2014 adalah untuk

menciptakan sinergi dengan Grup MNC dan ini akan

dilakukan secara berkesinambungan dan terarah.

F. Rebranding Menjadi MNC Bank

Proses Rebranding merupakan fokus utama dari Bank

untuk dapat melakukan perubahan secara mendasar.

Rebranding ini menjadi landasan utama dan payung dari

Bank untuk melakukan transformasi. Proses Rebranding

dimulai dari konsep sampai dengan implementasi Visi,

Misi dan Budaya Perusahaan yang baru merupakan

pencapaian yang signifikan di tahun 2014.

Dengan lahirnya MNC Bank melalui proses Rebranding,

dimulai juga transformasi lainnya seperti transformasi

cabang, revitalisasi produk dan layanan, pengembangan

infrastruktur dan distribusi jaringan, dan optimalisasi dan

pengembangan sumber daya manusia.

Karena pentingnya transformasi ini, Bank membentuk

Change Management Office (CMO). CMO memiliki tugas

untuk melakukan implementasi transformasi seperti diatas.

Untuk tahun 2015, CMO akan terus melanjutkan proses

transformasi sesuai dengan rencana strategis Bank.

Corporate and Commercial segment remained as part of

Bank’s overall business segment which complimented the

Consumer and SME segments. The strategy to change the

business focus was done to improve the competitiveness

of Bank to provide products and services to the customers

especially for Consumer and SME segments and continued

to serve the customers from Corporate and Commercial

segment.

Year 2014 is the year of new chapter for Bank with new

Vision, Mission and Corporate Values. The strategy

adopted in 2014 was to create synergies with MNC Group

on ongoing basis and structured.

F. Rebranding to MNC Bank

Rebranding process was the main focus of the Bank in order

to be able to lay a foundation for major change. Rebranding

was becoming the main foundation and umbrella for Bank

to do further transformation. The rebranding process was

started from a concept to the actual implementation of

new Vision, Mission and Corporate Values which was a

significant achievement in 2014.

With the birth of MNC Bank as a result of Rebranding

process, it was also started the other transformations

such as branch transformation, products and services

revitalization, infrastructure and distribution channels

development and human resources development and

optimalization.

Due to the importance of the transformation, the Bank

created Change Management Office (CMO). CMO

was tasked to perform the implementation of the

above transformation. In 2015, CMO will continue the

transformation process in accordance with the Bank’s

strategic plan.

REBRANDING MENJADI MNC BANKREBRANDING TO MNC BANK

84 85TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE

mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014

TATA KELOLAPERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE

86 87TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE

mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014

Filosofi dan Implementasi GCG

Sebagai perusahaan publik, Bank memiliki tujuan untuk

memberikan nilai jangka panjang dan berkelanjutan untuk

pemegang saham dan pemangku kepentingan melalui

setiap lini bisnis perbankan yang dikerjakan. Berlandaskan

pada tujuan tersebut, Bank memiliki komitmen menjaga

tata kelola tertinggi serta berupaya menanamkan kultur

profesional dan etika yang menghargai perilaku agar

dapat dijadikan panutan, kesadaran akan lingkungan serta

integritas personal dan korporat.

Tata kelola perusahaan yang baik / Good Corporate

Governance (GCG) bukan sekadar langkah kepatuhan

melainkan terjalinnya ikatan kuat antara praktik tata kelola

berkualitas dengan penciptaan nilai. Untuk itu, dari awal

kami telah mengambil langkah-langkah untuk memastikan

bahwa telah terdapat dasar yang kuat dalam Bank untuk

menerapkan prinsip-prinsip GCG yaitu: transparansi,

akuntabilitas, tanggung jawab, independensi dan

kewajaran serta kesetaraan ketika kami telah secara resmi

menjadi perusahaan publik.

Penerapan prinsip-prinsip GCG tersebut adalah

sebagai wujud komitmen kami sebagai bagian dari

misi Bank untuk meningkatkan daya saing perusahaan

dan membangun bisnis utama kami di bidang

perbankan dengan tata pengelolaan yang

Philosophy and Implementation of Good Corporate Governance

As a public company, Bank has the goal to provide a

sustainable and long-term value for all the shareholders

and stakeholders through our main business activities.

In order to achieve the goal, we have a commitment to

maintain the highest good corporate governance and

seek to instill a professional culture and ethic which values

certain behavior that set an example, good awareness

of the working environment, as well as personal and

corporate integrity.

Good Corporate Governance (GCG) is not only a

compliance measures, moreover, there is a strong

engagement between high quality corporate governance

practices with value creation. Therefore, from the beginning

we started the business, we have taken steps to ensure

that there has been solid foundation for the Company to

apply the principles of good corporate governance by

the time we officially become a public company, namely:

transparency, accountability, responsibility, independence,

fairness, and equality.

Implementation of the principles of good corporate

governance is the Bank’s commitment and mission

which aim at improving the Company’s competitiveness

and building our core business in the banking industry

with a structured and professional management

terstruktur dan profesional. Berlandaskan pedoman tata

kelola perusahaan (code of corporate governance), Bank

melakukan prinsip-prinsip GCG yang dijabarkan dalam

dua landasan sebagai bagian dari implementasi GCG

Bank.

Landasan utama penerapan GCG yakni membangun

governance structure yang kuat yaitu struktur Dewan

Komisaris, Direksi dan jajaran manajemen yang lengkap

dan solid; termasuk berfungsinya komite-komite baik di

level Dewan Komisaris maupun Direksi yang mendukung

pelaksanaan tugas dan tanggung jawab pengurus Bank.

Landasan kedua adalah governance commitment yaitu

komitmen yang kuat untuk menjalankan prinsip-prinsip

GCG dari organ perusahaan: Rapat Umum Pemegang

Saham, Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh pemangku

kepentingan.

Bank juga melakukan internalisasi prinsip-prinsip GCG

kepada seluruh jajaran manajemen dan karyawan,

mengenai pentingnya penerapan prinsip-prinsip GCG di

masing-masing unit kerja yang dilakukan secara konsisten.

Prinsip-prinsip GCG secara esensial juga telah diserap

dalam nilai-nilai perusahaan Bank yang disosialisasikan

secara sistematis. Hasil akhir yang diharapkan dari proses

internalisasi / sosialisasi GCG dan budaya kerja adalah

tumbuhnya perilaku yang mencerminkan budaya GCG.

system. Based on code of corporate governance, Bank

is implementing the GCG principles outlined in two basic

implementation of the Company’s corporate governance.

The main basic GCG implementation of building a strong

governance structure is the structure of the Board of

Commissioners, the Board of Directors and management

team are complete and solid; including the functioning of

committees both at the level of the Board of Commissioners

and the Board of Directors that support the implementation

of the tasks and responsibilities of the Bank’s management.

The second basic GCG implementation is the governance

commitment which is a strong commitment to implement

the principles of good corporate governance of the

company’s organs: the General Meeting of Shareholders,

the Board of Commissioners, Board of Directors and all

stakeholders.

We also strive to internalize the principles of good

corporate governance to all management and employees

of the importance of the principles of good corporate

governance implementation in each unit done consistently.

GCG principles essentially have also been absorbed into

main values of Bank corporate values that systematically

disseminated. The final results are expected from the

process of GCG internalization and socialization and

working culture is the growth of a culture that reflects GCG

behavior.

FILOSOFI DAN IMPLEMENTASI GCGPHILOSOPHY AND IMPLEMENTATION OF GCG

88 89TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE

mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014

Struktur Tata Kelola

Peningkatan kualitas penerapan Good Corporate

Governance (GCG) pada Bank dilaksanakan sesuai

dengan Peraturan Bank Indonesia No.8/4/PBI/2006

tanggal 30 Januari 2006 tentang Pelaksanaan GCG bagi

Bank Umum, PBI No.8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober

2006 tentang Perubahan atas PBI No.8/4/PBI/2006

tanggal 30 Januari 2006 tentang Pelaksanaan GCG bagi

Bank Umum dan Surat Edaran Bank Indonesia No.15/15/

DPNP tanggal 29 April 2013 perihal Pelaksanaan GCG

bagi Bank Umum serta PBI No.13/2/PBI/2011 tanggal

12 Januari 2011 tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan

Bank Umum.

Anggaran Dasar Bank, peraturan Bank Indonesia dan OJK

merupakan landasan untuk struktur dan praktik-praktik

tata kelola di MNC Bank. Komponen utama dari struktur

GCG adalah Rapat Umum Pemegang Saham, Dewan

Komisaris dan Direksi, Komite Audit, Komite Nominasi

dan Remunerasi, Komite Pemantau Risiko, Sekretaris

Perusahaan dan Audit Internal.

Bank telah memulai langkah membentuk struktur yang

dipersyaratkan dan sedang dalam tahap untuk melengkapi

seluruh komponen agar organ tersebut dapat menjalankan

fungsi dan tanggung jawab masing-masing.

Governance Structure

Improving the quality of Good Corporate Governance

(GCG) in Bank carried out in accordance with Bank

Indonesia Regulation No. 8/4/PBI/2006 dated January

30, 2006 on the implementation of GCG for Commercial

Banks, PBI 8/14/PBI/2006 dated October 5, 2006 on the

Amendment of PBI 8/4/PBI/2006 dated 30 January 2006

on the implementation of GCG for Commercial Banks

and Bank Indonesia Circular No.15/15/DPNP dated

April 29, 2013 regarding the implementation of GCG for

Commercial Banks and PBI No.13/2/PBI/2011 dated

January 12, 2011 on the Implementation of Compliance

Function of Commercial Banks.

Articles of Association, Bank Indonesia regulations and the

OJK is the foundation for the structure and governance

practices in MNC Bank. The main component of the

corporate governance structure is the General Meeting

of Shareholders, the Board of Commissioners and

Board of Directors, Audit Committee, Nomination and

Remuneration Committee, Risk Oversight Committee,

Corporate Secretary and Internal Audit.

Bank has initiated steps to form the required structure and

in progress to complete all components in order to the

organs could perform each functions and responsibilities.

1. Rapat Umum Pemegang Saham

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) memegang

kekuasaan tertinggi dalam struktur organisasi Bank.

RUPS memiliki semua kekuasaan yang tidak diberikan

kepada Direksi atau Dewan Komisaris, seperti

perubahan Anggaran Dasar Perusahaan, merger dan

akuisisi, kebangkrutan dan pembubaran Perusahaan.

Wewenang tersebut pada dasarnya hanya dibatasi

oleh Undang-Undang tentang Perseroan Terbatas

dan Anggaran Dasar Perusahaan.

RUPS terbagi dalam Rapat Umum Pemegang Saham

Tahunan (RUPS-T) diselenggarakan setahun sekali

dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa

(RUPS-LB) yang dapat diadakan sewaktu-waktu

sesuai dengan kebutuhan Dewan Komisaris, Direksi,

maupun pemegang saham. Melalui RUPS ini pula

para pemegang saham memiliki wewenang dan dapat

memutuskan jumlah kompensasi bagi Komisaris dan

Direksi, mengevaluasi kinerja Perusahaan dalam

tahun fiskal melalui beberapa evaluasi dan untuk

menentukan penggunaan dividen.

Untuk menjaga kesetaraan perlakuan kepada seluruh

pemegang saham, Perusahaan selalu berupaya untuk

membuka seluas-luasnya akses informasi mengenai

perusahaan setiap saat melalui situs internet dan

rilis berita resmi. Bank menjamin kepada seluruh

pemegang saham untuk menghadiri dan memberikan

suaranya dalam RUPS dan hak untuk mendapatkan

dividen.

Pada tahun 2014, RUPS Tahunan diselenggarakan

satu kali pada tanggal 21 April 2014 di Menara ICB

Bumiputera, Jakarta dengan proses penyelenggaraan

yang sesuai dengan Undang-Undang No. 40 Tahun

2007 tentang Perseroan Terbatas (UU PT) serta

Peraturan Bapepam No. IX.J.1 tentang Pokok-

Pokok Anggaran Dasar Perusahaan yang melakukan

Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan

Perusahaan Publik.

1. General Meeting of Shareholders

General Meeting of Shareholders (GMS) held the

highest authority in the Company’s organizational

structure. GMS has all authority not granted to the

Board of Directors or the Board of Commissioners,

such as amendments to the Articles of Association,

mergers and acquisitions, bankruptcy and dissolution

of the Company. The authority is essentially limited

only by the Law on Limited Liability Company and the

Company’s Articles.

GMS is divided in the Annual General Meeting of

Shareholders (AGMS) is held once a year and the

Extraordinary General Meeting Shareholders (EGMS)

which may be held at any time in accordance with

the requirements of The Board of Commissioners,

The Board ofDirectors, and shareholders. Through

GMS, shareholders also have the authority to

decide the amount of compensation for the Board

of Commissioners and the Board of Directors, to

evaluate the Company’s performance in the fiscal

year through some evaluation and to determine the

use of the dividend.

To maintain equal treatment to all shareholders, the

Company has always sought to open the widest

access to information about the company at any time

through the internet site and the official news release.

Bank guarantees to all shareholders to attend and

vote at the GMS and having their right to receive

dividends.

In 2014, the Annual General Meeting Shareholders

held on April 21, 2014 in ICB Bumiputera Tower,

Jakarta to the implementation process in accordance

with Law No. 40 Year 2007 on Limited Liability

Company (Company Law) and Bapepam No. IX.J.1

of the Articles of Association of the Company who

made a Public Offering of Equity Securities and Public

Companies.

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAMGENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS

90 91TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE

mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014

Hingga akhir Desember 2014, RUPS-LB diadakan

3 (tiga) kali yakni pada 21 April 2014, 20 Juni 2014

dan 12 November 2014 yang bertempat di Menara

ICB Bumiputera, Jakarta. Perubahan nama Bank

dari PT ICB Bumiputera, Tbk menjadi PT Bank

MNC Internasional Tbk ditetapkan melalui RUPS-LB

tanggal 21 April 2014 yang kemudian ditegaskan

dalam RUPS LB tanggal 20 Juni 2014. Adapun hasil

RUPS-T dan RUPS-LB MNC Bank sepanjang 2014

dijabarkan pada bagian Informasi Pemegang Saham

laporan tahunan ini.

2. Dewan Komisaris

Pelaksanaan Tugas dan

Wewenang Dewan Komisaris

Dalam struktur tata kelola perusahaan, Dewan

Komisaris bertugas dan bertanggung jawab

secara kolektif untuk melakukan pengawasan dan

memberikan nasihat kepada Direksi mengenai

pelaksanaan tata kelola perusahaan. Dewan

Komisaris berkomitmen untuk bertindak profesional

dengan penuh integritas untuk menjalankan fungsi

pengawasan dan memberi masukan kepada Direksi

meliputi tindakan pencegahan, perbaikan hingga

pemberhentian sementara.

Komposisi dan Independensi

Dewan Komisaris terdiri dari tiga orang yang mewakili

kepentingan para pemegang saham maupun

pemangku kepentingan. Komposisi Dewan Komisaris

tersebut telah mewakili seluruh kepentingan dan dapat

bertindak secara independen dalam hubungannya

dengan Direksi. Susunan Dewan Komisaris per

tanggal 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:

Bambang Ratmanto : Presiden Komisaris*

(Komisaris Independen)

Purnadi Harjono : Komisaris

Eko B. Supriyanto : Komisaris Independen**

Uraian Tugas Dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris:

By the end of December 2014, EGMS was held 3

(three) times ie on 21 April 2014, 20 June 2014 and 12

November 2014 in ICB Bumiputera Tower, Jakarta.

The decision to change the Bank name from PT ICB

Bumiputera, Tbk to PT Bank MNC Internasional Tbk

was taken at the EGMS on 21 April 2014 which then

confirmed in EGMS on 20 June 2014. The results

of the AGMS and EGMS was published under the

shareholder information section in this Annual Report.

2. The Board of Commissioners

The Board of Commissioners’ Duties

and Authorities Implementation

In the structure of corporate governance, the Board

of Commissioners is collectively responsible for

overseeing and providing advice to the Board of

Directors on the implementation of good corporate

governance. The Board of Commissioners is

committed to acting professionally and with integrity to

supervise and advise the Board of Directors including

preventive measures, improvements and lay-off.

Composition and Independence

The Board of Commissioners consists of three

persons representing shareholders and stakeholders.

This composition represents all interests and can

act independently from the Board of Directors. The

composition of the Board of Commissioners as of 31

December 2014 are as follows:

Bambang Ratmanto : Chairman*

(Independent Commissioner)

Purnadi Harjono : Commissioner

Eko B. Supriyanto : Independent Commissioner**

The Board of Commissioners’ Duties and

a. Melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara

independen.

b. Melakukan pengawasan atas kebijakan

pengurusan dan jalannya pengurusan perusahaan

dan memberi nasehat kepada Direksi.

c. Melakukan fungsi pengawasan dengan cara

mengarahkan, memantau dan mengevaluasi

pelaksanaan kebijakan strategis Bank.

d. Memastikan terselenggaranya pelaksanaan GCG

dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh

tingkatan organisasi yang mencakup 7 (tujuh)

aspek pelaksanaan GCG.

e. Tidak terlibat dalam pengambilan keputusan

kegiatan operasional Bank, kecuali hal-hal

khusus yang telah diatur oleh Bank Indonesia

dan Anggaran Dasar perusahaan.

f. Melakukan pengawasan aktif atas penerapan

manajemen risiko yang melekat pada seluruh

aktivitas Bank yang mencakup :

• Menyetujui dan mengevaluasi kebijakan

manajemen risiko.

• Mengevaluasi pertanggung jawaban Direksi

atas pelaksanaan kebijakan manajemen

risiko. Mengevaluasi dan memutuskan

permohonan Direksi yang berkaitan dengan

transaksi yang memerlukan persetujuan

Dewan Komisaris.

• Memastikan bahwa Direksi telah

menindaklanjuti temuan audit dan

rekomendasi dari SKAI, auditor eksternal,

hasil pengawasan Bank Indonesia dan atau

hasil pengawasan otoritas lainnya.

g. Memberitahukan kepada Bank Indonesia paling

lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak ditemukannya

pelanggaran peraturan dibidang keuangan /

perbankan dan keadaan atau perkiraan keadaan

yang dapat membahayakan kelangsungan usaha

bank.

h. Dewan Komisaris berdasarkan keputusan Rapat

Dewan Komisaris berhak memberhentikan untuk

sementara anggota Direksi sesuai ketentuan

Pasal 106 UU PT dan dengan memperhatikan

Responsibilities Description:

a. Duties and responsibilities independently.

b. Exercise supervision over the course of policy

management and maintenance of the company

and advise the Board of Directors.

c. Exercising oversight by directing, monitoring

and evaluating the implementation of the Bank’s

strategic policy.

d. Ensure the implementation of GCG in all

business activities of the Bank at all levels of the

organization which includes seven (7) aspects of

the implementation of GCG.

e. Not involved in the decision-making activities of

the Bank’s operations, except for special things

that have been set by Bank Indonesia and the

Articles of Association of the company.

f. Actively supervise the implementation of risk

management inherent in all the Bank’s activities

include:

• Approve and evaluate the risk management

policy.

• Evaluate the accountability of the Board

of Directors for the implementation of risk

management policies.Evaluate and decide

petition the Board of Directors in respect of

transactions which require the approval of

the Board of Commissioners.

• Ensure that the Board of Directors

has followed up on audit findings and

recommendations of the Internal Audit Unit,

the external auditors, monitoring results

or outcomes of Bank Indonesia and other

supervisory authorities.

g. Inform Bank Indonesia within 7 (seven) working

days after the discovery of violations of regulations

in finance / banking and state or state estimates

that could jeopardize survival of a bank.

h. Based on the meeting of the Board of

Commissioners, Board of Commissioners

reserves the right to lay off for a while members

of the Board of Directors pursuant to Article 106

DEWAN KOMISARISTHE BOARD OF COMMISSIONERS

DEWAN KOMISARISTHE BOARD OF COMMISSIONERS

* Diangkat pada saat RUPSLB 12 Nopember 2014, dan pada saat penyusunan Annual Report 2014 ini telah mendapat persetujuan dari OJK sesuai Surat OJK No. SR-1/D.03/2015 tanggal 2 Januari 2015 efektif sebagai Presiden Komisaris (merangkap Komisaris Independen).

* Appointed at the EGMS on 12 November 2014, and at the time of writing of this 2014 Annual Report, he had obtained approval from OJK, pursuant to OJK Letter No. SR-1/D.03/2015 dated 2 January 2015 on his Official Appointment as President Commissioner (Independent Commissioner)

** Diangkat pada saat RUPSLB 12 Nopember 2014, dan pada saat penyusunan Annual Report 2014 ini telah mendapat persetujuan dari OJK sesuai Surat OJK No. SR-2/D.03/2015 tanggal 2 Januari 2015 efektif sebagai Komisaris Independen.

** Appointed at the EGMS on 12 November 2014, and at the time of writing of this 2014 Annual Report, he had obtained approval from OJK, pursuant to OJK Letter No. SR-2/D.03/2015 dated 2 January 2015 on his Official Appointment as Independent Commissioner.

92 93TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE

mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014

peraturan perundang-undangan di bidang Pasar

Modal.

i. Dalam menjalankan fungsi pengawasan Dewan

Komisaris dibantu oleh Komite Audit, Komite

Pemantau Risiko dan Komite Nominasi &

Remunerasi.

j. Komite-komite tersebut telah melaksanakan

rapat komite secara periodik sebelum rapat

Dewan Komisaris dan hasil keputusannya

dilaporkan kepada Dewan Komisaris dalam

Rapat Dewan Komisaris.

Pengawasan dan Rekomendasi

Dalam melaksanakan tugas pengawasan Bank selama

tahun 2014, Dewan Komisaris telah memberikan

rekomendasi antara lain:

a. Memberikan masukan tentang struktur organisasi

Bank;

b. Memberikan rekomendasi tentang tindak lanjut

penyelesaian bisnis kartu kredit;

c. Memberikan rekomendasi tentang struktur

Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko;

d. Memberikan rekomendasi dalam membuat

langkah-langkah untuk meningkatkan fungsi

pengawasan dan budaya kerja;

e. Memberikan rekomendasi tentang pembuatan

Rencana Bisnis Bank Tahun 2015;

f. Memberikan saran agar penghimpunan dana

selalu memperhatikan struktur dana baik

komposisi penyebarannya maupun biaya dana

yang murah dan dilakukan evaluasi terhadap

kelayakannya.

g. Memberikan masukan terkait langkah-langkah

untuk penyelesaian kredit bermasalah;

h. Memberikan masukan tentang langkah-langkah

untuk memitigasi terjadinya risiko likuiditas Bank;

i. Melakukan evaluasi dan tindak lanjut atas laporan

Komite-Komite.

of the Company Law and with due regard to the

laws and regulations in the capital market.

i. In carrying out supervisory functions of the

Board of Commissioners is assisted by the Audit

Committee, Risk Oversight Committee and the

Nomination & Remuneration Committee.

j. These committees have conducted periodic

committee meeting before the meeting of the

Board of Commissioners and the results are

reported to the Board of Commissioners decision

in a meeting of the Board of Commissioners.

Supervision and Recommendations

In carrying out the task of monitoring the Bank during

the year 2014, the Board of Commissioner has

recommended, among others:

a. Provide input on the Bank’s organizational

structure;

b. Provide recommendations on follow-up

settlement of credit card business;

c. Provide recommendations on the structure of the

Audit Committee and Risk Oversight Committee;

d. Provide recommendations for making steps to

improve oversight and work culture;

e. Provide recommendations on the manufacture

Business Plan 2015;

f. Provide advice to the accumulation of funds

always pay attention to the structure of both the

composition of the distribution of funds and low

cost of funds and an evaluation of its feasibility.

g. Provide input regarding the steps for the

completion of non-performing loans;

h. Provide input on measures to mitigate the liquidity

risk of the Bank;

i. To evaluate and follow up on reports of the

Committees.

*) Jumlah Remunerasi termasuk kepada anggota Dewan Komisaris yang telah mengundurkan diri*) Total remuneration including to the members of the Board of Commissioner who have resigned

Remunerasi Dewan KomisarisBoard of Commissioners Remuneration

Jenis Remunerasi dan Fasilitas lainType of Remuneration and other facility

Jutaan (Rp)Millions in Rupiah

2014

Jumlah KomisarisNumber of Commisionaires

2014 2013 2013

Remunerasi (gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem, dan fasilitas lainnya dalam bentuk non-natura)Remuneration (salary, bonus, regular allowances, tantiem, and other facilities in the form of non-natura)

Fasilitas lain dalam bentuk natura (perumahan, transportasi, asuransi kesehatan dan sebagainya) yang:Other facilities in natura (housing, transportation, health assurance and etc.) that could be: a. dapat dimiliki (can be owned)

b. tidak dapat dimiliki (cannot be owned)

Jumlah / Total *)

5 4 2,030 1,100

5 4 2,030 1,100

_ _ _ _

_ _ _ _

1.

2.

Jumlah anggota Dewan Komisaris yang menerima

paket remunerasi dalam satu tahun yang

dikelompokkan dalam kisaran tingkat penghasilan

adalah sebagai berikut :

Jumlah Remunerasi per Orang dalam 1 tahun Number of remuneration each person in 1 year

2014 2013

di atas Rp 2 miliarAbove IDR 2 billlion

di atas Rp 1 miliar s.d. Rp 2 miliarAbove IDR 1 – 2 billion

di atas Rp 500 juta s.d. Rp 1 miliarAbove IDR 500 million – 1 billion

Rp 500 juta ke bawahUnder IDR 500 million

_ _

_ _

_ _

5 4

Jumlah KomisarisNumber of commisionaires

Number of the Board of Commissioner members

who received remuneration package in one year,

which are grouped in the range of income levels are

as follows :

Rapat Dewan Komisaris

Rapat Dewan Komisaris wajib dilakukan secara

berkala paling kurang 4 (empat) kali dalam setahun.

Untuk rapat Dewan Komisaris yang wajib dihadiri

oleh seluruh anggota Dewan Komisaris secara

fisik paling kurang 2 (dua) kali dalam setahun.

The Board of Commissioners’ Meetings

The Board of Commissioners’ meetings shall be

conducted periodically at least four (4) times a year.

For the Board of Commissioner’ meetings that

must be attended by all members of the Board of

Commissioners physically at least two (2) times a year.

DEWAN KOMISARISTHE BOARD OF COMMISSIONERS

94 95TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE

mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014

Nama / Name Jumlah Kehadiran dalam RapatAttendance in Meeting

Jumlah Rapat Tahun 2014Number of Meeting in 2014

Dato’ Mat Amir bin Jaffar

Ria Budiweni Sumiati Pardede

Bambang Ratmanto

Purnadi Harjono

Lim Teong Liat

10

10

10

10

10

8

5

7

6

3

Keterangan :

Dato’ Mat Amir bin Jaffar : berhenti menjabat

sejak tanggal

12 November 2014

Ria Budiweni Sumiati Pardede : berhenti menjabat

sejak tanggal

20 Juni 2014

Bambang Ratmanto : efektif menjabat

sebagai Komisaris

Independen

tanggal 7 April 2014

Purnadi Harjono : efektif menjabat sejak

tanggal 9 Juni 2014

Lim Teong Liat : efektif menjabat

24 Juli 2014 dan

berhenti menjabat sejak

tanggal 12 November 2014

Remarks:

Dato’ Mat Amir bin Jaffar : resigned as Commissioner

on 12 November 2014

Ria Budiweni Sumiati Pardede : resigned as Commissioner

since 20 June 2014

Bambang Ratmanto : effectively served as

Independent Commissioner

since 7 April 2014

Purnadi Harjono : effectively served since

9 June 2014

Lim Teong Liat : effectively served since

24 July 2014 and resigned

on 12 November 2014

Rapat Dewan Komisaris dilaksanakan oleh anggota

Dewan Komisaris sendiri ataupun dapat dihadiri oleh

anggota Direksi sesuai undangan. Dewan Komisaris

mengadakan rapat dengan Direksi untuk memperoleh

laporan evaluasi kinerja periode bulanan, pencapaian

Rencana Bisnis Bank dan hal-hal lain yang

memerlukan keputusan dari Dewan Komisaris dan

atau arahan serta pandangan dari Dewan Komisaris.

Rapat Dewan Komisaris dalam tahun 2014 adalah

sebagai berikut :

The Board of Commissioners’ meeting held by

members of the Board of Commissioners on their

own or can be attended by members of the Board

of Directors in accordance invitation. The Board

of Commissioners held a meeting with the Board

of Directors to obtain the performance evaluation

report monthly period, the achievement of the Bank’s

Business Plan and other matters that require a decision

of the Board of Commissioners and or referrals as

well as the views of the Board of Commissioners.

The Board of Commissioners meeting in 2014 are as

follows :

3. DireksiSebagai salah satu organ perusahaan, Direksi memiliki

tugas dan tanggung jawab secara kolegial dalam

pengelolaan Perusahaan. Maksud kolegial tersebut

yakni dalam menjalankan tugasnya masing-masing

anggota Direksi melaksanakan tugas dan pengambilan

keputusan sesuai pembagian kewenangan. Tetapi

dalam pelaksanaan tugas dan pertanggungjawaban

tetap merupakan pertanggungan jawab bersama di

dalam RUPS.

Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik,

kepatuhan terhadap peraturan internal dan peraturan

perundangan yang berlaku, serta kepedulian akan

lingkungan selalu dijunjung tinggi oleh Direksi dalam

melakukan aktivitasnya untuk memenuhi keinginan

pemegang saham dan pemangku kepentingan.

Sesuai pembagian kewenangan tersebut, per 12

November 2014, susunan anggota Direksi Bank

beranggotakan 6 (enam) orang yakni Presiden

Direktur, Direktur Bisnis, Direktur Keuangan, Direktur

SDM, Direktur Operasional, dan Direktur Kepatuhan.

Komposisi Direksi per tanggal 12 November 2014

adalah sebagai berikut:

Benny Purnomo : Presiden Direktur

Benny Helman : Direktur

Sindbad Rijadi Hardjodipuro : Direktur Independen

Nerfita Primasari : Direktur

Tjit Siat Fun : Direktur yang

membawahi

Fungsi Kepatuhan

Widiatama Bunarto : Direktur

Uraian Tugas Dan Tanggung Jawab Direksi :

a. Menjalankan pengurusan Bank dengan itikad baik

dan penuh tanggung jawab untuk kepentingan

Bank sesuai dengan maksud dan tujuan Bank

serta mewakili Bank baik di dalam maupun di

luar pengadilan sesuai Anggaran Dasar dan

peraturan perundang-undangan;

3. The Board of DirectorsAs one of the organs of the company, the Board of

Directors have a duty and responsibility collegial in

the management of the Company. The collegial intent

in carrying out the duties of each member of the

Board of Directors carry out the tasks and decision-

making according to the division of authority. But in

the execution of duties and responsibilities remain the

responsibility together in the GMS.

Implementation of Good Corporate Governance,

compliance with internal rules and regulations in force,

as well as concern for the environment should always

be upheld by the Board of Directors in their activities

to meet the needs of shareholders and stakeholders.

Based on division of authority, 12 November 2014,

Bank’s Board of Directors consists of six (6) persons

namely President Director, Business Director , Director

of Finance, Director of Human Resources, Director of

Operations, and Director of Compliance.

Composition of the Board of Directors as of

12 November 2014 are as follows:

Benny Purnomo : President Director

Benny Helman : Director

Sindbad Rijadi Hardjodipuro : Independent Director

Nerfita Primasari : Director

Tjit Siat Fun : Compliance

Director

Widiatama Bunarto : Director

The Board of Directors Duties and Responsibilities :

a. Running the maintenance of the Bank in good

faith and full responsibility for the interests of the

Bank in accordance with the aims and objectives

of the Bank and represent the Bank both in

and out of court in accordance Statutes and

regulations;

DIREKSITHE BOARD OF DIRECTORS

96 97TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE

mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014

b. Setiap anggota Direksi bertanggung jawab penuh

secara pribadi atas kerugian Bank apabila yang

bersangkutan bersalah atau lalai menjalankan

tugasnya dengan itikad baik dan penuh tanggung

jawab sebagaimana diatur dalam pasal 97 UUPT;

c. Menjaga kelangsungan usaha Bank,

mengimplementasikan visi, misi, strategi, sasaran

usaha serta rencana jangka panjang dan jangka

pendek, terpeliharanya kesehatan Bank sesuai

dengan prinsip kehati-hatian, terlaksananya

pengendalian internal dan manajemen risiko,

terlindunginya kepentingan stakeholders secara

wajar dan terpenuhinya prinsip-prinsip GCG

dalam pengambilan keputusan dan pengurusan

Bank;

d. Menetapkan suatu sistem pengawasan internal

yang efektif untuk tercapainya kepastian

berkenaan dengan keberadaan informasi

keuangan, efektivitas dan efisiensi proses

pengelolaan Bank dan kepatuhan pada peraturan

perundang-undangan yang berlaku dengan

tujuan mengamankan investasi dan aset Bank;

e. Menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi

Internal Audit Group, auditor eksternal, hasil

pengawasan Bank Indonesia dan atau hasil

pengawasan otoritas lainnya;

f. Melakukan pengawasan aktif atas penerapan

manajemen risiko yang melekat pada seluruh

aktivitas Bank, yang mencakup :

• Menyusun kebijakan dan strategi manajemen

risiko dan eksposur risiko;

• Bertanggung jawab atas pelaksanaan

manajemen risiko dan eksposur risiko;

• Mengevaluasi dan memutuskan transaksi

yang memerlukan persetujuan Direksi;

• Mengembangkan budaya paham risiko pada

seluruh jenjang organisasi;

• Memastikan peningkatan kompetensi

sumber daya manusia yang terkait dengan

manajemen risiko;

• Memastikan fungsi manajemen risiko telah

beroperasi secara independen.

b. Each member of the Board of Directors are fully

responsible personally for damages if the relevant

Bank of guilt or neglect their duties in good faith

and full responsibility as stipulated in Article 97 of

the Company Law;

c. Maintain the continuity of the Bank, to implement

the vision, mission, strategy, business objectives

and long-term plans and short-term, maintaining

the health of the Bank in accordance with the

precautionary principle, the implementation of

internal control and risk management, protection

of the interests of stakeholders fairly and in

fulfillment of the principles of good corporate

governance in decision-making and management

of the Bank;

d. Establish an effective system of internal control

to achieve certainty with respect to the existence

of financial information, the effectiveness and

efficiency of bank management processes and

compliance with laws and regulations in force

with the aim of securing investments and assets

of the Bank;

e. Following up on audit findings and

recommendations of the Internal Audit Group,

external auditors, monitoring results or outcomes

of Bank Indonesia and other authorities

pengawsasan;

f. Actively supervise the implementation of risk

management inherent in all the Bank’s activities,

which include:

• Develop policies and strategies for risk

management and risk exposure;

• Responsible for the implementation of risk

management and risk exposure;

• Evaluate and decide which transactions

require the approval of the Board of Directors;

• Develop a risk aware culture at all levels of

the organization;

• Ensure increased competence of human

resources associated with risk management;

• Ensure risk management functions operate

independently.

g. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan

(RKAT) setiap awal tahun sesuai peraturan

perundang-undangan dan ditandatangani oleh

semua anggota Direksi dan Dewan Komisaris;

h. Menyusun Laporan Keuangan tahunan

sesuai peraturan perundang-undangan yang

ditandatangani oleh semua anggota Direksi dan

Dewan Komisaris untuk diajukan dan mendapat

pengesahan dalam RUPS Tahunan;

i. Menyelenggarakan RUPS tahunan paling lambat

6 (enam) bulan setelah tahun buku berakhir dan

RUPS Luar Biasa berdasarkan kebutuhan untuk

kepentingan Bank;

j. Dalam menjalankan tugasnya Direksi dibantu

oleh komite-komite eksekutif yaitu : Komite

Manajemen Risiko, Asset Liabilities Management

Committee (ALCO), Komite Pengarah Teknologi

Informasi dan Komite Produk & Layanan;

k. Direksi juga melakukan kunjungan kerja ke

cabang-cabang guna memberi dukungan atas

pencapaian rencana kerja Bank, yang antara

lain dalam bentuk bertemu dengan prospek

nasabah di cabang-cabang. Selain itu, Direksi

juga melakukan internalisasi / sosialisasi atas

penerapan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan

dan nilai-nilai utama budaya kerja (core values)

kepada jajaran pegawai.

g. Develop Annual Work Plan and Budget on the

beginning of each year according to the legislation

and signed by all members of the Board of

Directors and the Board of Commissioners;

h. Develop annual financial statements in

accordance legislation signed by all members

of the Board of Directors and Board of

Commissioners for the proposed and approved

by the Annual General Meeting;

i. Organizes the Annual General Meeting

Shareholders not later than 6 (six) months after

the end of the fiscal year and the Extraordinary

General Meeting Shareholders by the need for

Banks;

j. In performing its duties the Board of Directors is

assisted by the executive committees, namely:

Risk Management Committee, Asset Liabilities

Management Committee (ALCO), Steering

Committee Information Technology and the

Committee on Products & Services;

k. Directors also made a working visit to the

branches in order to provide support to the

business plan Bank, among others in the form of

meeting with prospective clients in the branches.

In addition, the Board of Directors also internalize

/ socialization of the application of the principles

of corporate governance and the main cultural

values of work (core values) to the ranks of

employees.

Jenis Remunerasi dan Fasilitas lainType of Remuneration and other facility

Jutaan (Rp)Millions in Rupiah

2014

Jumlah DireksiNumber of Directors

2014 2013 2013

Remunerasi (gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem, dan fasilitas lainnya dalam bentuk non-natura)Remuneration (salary, bonus, regular allowances, tantiem, and other facilities in the form of non-natura)

Fasilitas lain dalam bentuk natura (perumahan, transportasi, asuransi kesehatan dan sebagainya) yang:Other facilities in natura (housing, transportation, health assurance and etc.) that could be: a. dapat dimiliki (can be owned)

b. tidak dapat dimiliki (cannot be owned)

Jumlah / Total *)

9 4 16,082 6,867

9 4 16,082 6,867

_ _ _ _

_ _ _ _

1.

2.

*) Jumlah Remunerasi termasuk kepada anggota Direksi yang telah mengundurkan diri.*) Total remuneration including the Board of Directors members who have resigned.

DIREKSITHE BOARD OF DIRECTORS

98 99TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE

mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014

Jumlah Remunerasi per Orang dalam 1 tahun Number of remuneration each person in 1 year

2014 2013

di atas Rp 2 miliarAbove IDR 2 billlion

di atas Rp 1 miliar s.d. Rp 2 miliarAbove IDR 1 – 2 billion

di atas Rp 500 juta s.d. Rp 1 miliarAbove IDR 500 million – 1 billion

Rp 500 juta ke bawahUnder IDR 500 million

2 _

7 5

0 1

0 _

Jumlah DireksiNumber of Directors

Jumlah anggota Direksi yang menerima paket

remunerasi dalam satu tahun yang dikelompokkan

dalam kisaran tingkat penghasilan adalah sebagai

berikut :

The number of the Board of Directors members who

receive remuneration packages in one year, which are

grouped in the range of income levels are as follows :

*) Jumlah Remunerasi termasuk kepada anggota Direksi yang telah mengundurkan diri.*) Total remuneration including the Board of Directors members who have resigned.

Nama / NameJumlah Kehadiran dalam Rapat

Attendance in MeetingJumlah Rapat Tahun 2014Number of Meeting in 2014

Eddy R.Sinulingga

Sindbad Hardjodipuro

Bambang Setiawan

Suhardianto

Benny Purnomo

Benny Helman

Nerfita Primasari

Tjit Siat Fun

Widiatama Bunarto

44

44

44

44

44

44

44

44

44

26

40

13

8

18

21

15

7

4

Rapat Direksi

Direksi senantiasa melaksanakan tugasnya secara

profesional dan bertanggung jawab. Direksi

secara bersama-sama selalu berkoordinasi dalam

mendukung dan merealisasikan rencana kerja Bank.

Fungsi koordinasi ini dilakukan antara lain dalam

forum rapat Direksi. Rapat Direksi dalam tahun 2014

adalah sebagai berikut :

Keterangan :

Eddy R Sinulingga : efektif menjabat sejak

7 Maret 2014 s.d.

12 November 2014

Sindbad Hardjodipuro : efektif menjabat sejak

2 Januari 2013

Bambang Setiawan : mengundurkan diri sejak tgl

21 April 2014

Suhardianto : mengundurkan diri sejak tgl

21 April 2014

Benny Purnomo : efektif menjabat sejak tgl

9 Juni 2014

Benny Helman : efektif menjabat sejak tgl

9 Juni 2014

Nerfita Primasari : efektif menjabat sejak tgl

24 Juli 2014

Tjit Siat Fun : efektif menjabat sejak tgl

29 September 2014

Widiatama Bunarto : efektif menjabat sejak tgl

12 November 2014

Remarks :

Eddy R Sinulingga : effectively served since

7 March 2014 until

12 November 2014

Sindbad Hardjodipuro : effectively served since

2 January 2013

Bambang Setiawan : resigned on 21 April 2014

Suhardianto : resigned on 21 April 2014

Benny Purnomo : effectively served since

9 June 2014

Benny Helman : effectively served since

9 June 2014

Nerfita Primasari : effectively served since

24 July 2014

Tjit Siat Fun : effectively served since

29 September 2014

Widiatama Bunarto : effectively served since

12 November 2014

The Board of Directors Meetings

The Board of Directors always do their job

professionally and responsibly. The Board of Directors

jointly always coordinates in supporting and realizing

the work plan of the Bank. This coordination functions

carried out among others in the forum of Directors

meeting. The Board of Directors meeting in 2014 are

as follows :

DIREKSITHE BOARD OF DIRECTORS

100 101TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE

mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014

Hubungan Afiliasi

a. Seluruh anggota Dewan Komisaris tidak memiliki

hubungan keluarga sampai dengan derajat

kedua dengan anggota Dewan Komisaris lainnya

maupun Direksi.

b. Seluruh Komisaris Independen Bank tidak

ada yang memiliki hubungan keuangan,

kepengurusan, kepemilikan dan hubungan

keluarga dengan anggota Dewan Komisaris

lainnya, Direksi dan / Pemegang Saham

Pengendali atau hubungan dengan Bank, yang

dapat mempengaruhi kemampuannya untuk

bertindak independen.

c. Dalam menjalankan tugas pengawasan Bank,

Dewan Komisaris telah bertindak secara

profesional dan tidak memanfaatkan Bank untuk

kepentingan pribadi dan atau keluarganya.

Kepemilikan Saham Dewan Komisaris dan

Direksi

Tidak terdapat kepemilikan saham anggota Dewan

Komisaris dan Direksi di Bank yang mencapai 5% (lima

persen) atau lebih dari modal disetor Bank. Terdapat

kepemilikan saham anggota Dewan Komisaris pada

perusahaan lain yang mencapai 5% yaitu sebagai

berikut :

a. Eko B. Supriyanto

(Komisaris Independen) memiliki saham sebesar

30% di PT Indonesia Media Network.

Rangkap Jabatan Dewan Komisaris dan

Direksi

Terdapat rangkap jabatan anggota Dewan Komisaris

di perusahaan lain dan telah memenuhi Peraturan

Bank Indonesia tentang Good Corporate Governance

yaitu :

a. Eko B. Supriyanto menjabat sebagai Anggota

Dewan Komisaris di PT Info Artha Pratama

(Infobank) sejak September 2013.

b. Purnadi Harjono menjabat sebagai Direksi di PT

MNC Kapital Indonesia Tbk sejak tahun 2014.

Affiliated Relationship

a. All members of the Board of Commissioners has

no family relationship to the second degree with

other members of the Board of Commissioners

and the Board of Directors.

b. The whole Commissioner Independent Bank

has no financial, management, ownership and

family relationships with members of the Board

of Commissioners, Board of Directors and/or

controlling shareholders or the relationship with

the Bank, which could affect its ability to act

independently.

c. In carrying out the task of supervision of the

Bank, the Board has acted in a professional

manner and not take advantage of the Bank for

personal use and or family.

Shareholdings of the Board of Commissioners

and Board of Directors

There is no stock ownership by the Board of

Commissioners and the Board of Directors in the

Bank which reached 5% (five percent) or more of the

paid-up capital of the Bank. There are members of the

Board of Commissioners stake in another company

reaches 5% is as follows:

a. Eko B. Supriyanto

(Independent Commissioner) has a 30% stake in

PT Indonesia Media Network.

Dual Positions Board of Commissioners

and Board of Directors

There are dual position of the Board of Commissioners

in other companies and has fulfilled Bank Indonesia

Regulation on Good Corporate Governance, namely :

a. Eko B. Supriyanto served as Member of the

Board of Commissioners of PT Artha Pratama

Info (Infobank) since September 2013.

b. Purnadi Harjono served as Directors of PT MNC

Kapital Indonesia Tbk since 2014.

Nama Pelatihan / Name of Training TanggalDate

PenyelenggaraOrganizer

PesertaParticipants

Executive Corporate Law for Non Lawyer Nerfita Primasari,Tjit Siat Fun

27 & 28 Oktober 2014

Value Consult

Financial Literacy for Women and SME’s Benny Purnomo,Benny Helman

25 & 26 November 2014

Otoritas Jasa Keuangan

Seminar BPJS Nerfita Primasari 11 Desember 2014 BPJS

Undang-Undang Perseroan Terbatas dan Good Corporate Governance

Sindbad R. Hardjodipuro 26 Februari 2014 MNC Bank

Brand Alignment Workshop

Benny Purnomo,Benny Hilman,

Nerfita Primasari,Sindbad R. Hardjodipuro

4 Juni 2014 Brand Mark

Sharing session “The Implementation of Market & Liquidity Risk”

Tjit Siat Fun,Nerfita Primasari

8 Agustus 2014 MNC Bank

Manager Forum XIX (Strategy Direction)

Benny Purnomo,Benny Hilman,

Nerfita Primasari,Sindbad R.

Hardjodipuro,Tjit Siat Fun,

Widiatama Bunarto

7 November 2014 MNC Holding

4 Disciplines of ExecutionNerfita Primasari,

Tjit Siat Fun,Widiatama Bunarto

26 November 2014 Dunamis

Management Retreat (Strategic Board of Directors level Meeting on Group’s Strategic Alignment)

Benny Purnomo,Benny Hilman,

Nerfita Primasari,Sindbad R.Hardjodipuro,

Tjit Siat Fun,Widiatama Bunarto

19 – 21 September 2014

MNC Holding

Program Pelatihan Direksi Tahun 2014

Dalam upaya untuk meningkatkan kompetensi Direksi,

Perusahaan memfasilitasi seluruh anggota Direksi

untuk mengikuti pelatihan atau workshop, studi

banding dan seminar, baik yang diselenggarakan di

wilayah Perusahaan maupun di luar Perusahaan.

Directors Training Program 2014

In an effort to improve the competence of the Board

of Directors, the Company facilitate the training or

workshops to all members of the Board of Directors

of the Company, study tours and seminars, both held

in the company or outside the company.

DIREKSITHE BOARD OF DIRECTORS

Training Manajemen Risiko (level 4)Executive Corporate Law for Non Lawyer Benny Helman 29 Januari 2014 Bara

102 103TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE

mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014

4. Komite Audit

Komite ini dibentuk oleh Dewan Komisaris untuk

membantu pelaksanaan tugas dan fungsinya. Tugas

utama komite ini memastikan efektivitas sistem

pengendalian internal dan efektivitas sistem audit,

menjalankan pengawasan pelaporan keuangan,

manajemen risiko dan implementasi GCG di semua

lini.

Selain ketentuan Peraturan Bank Indonesia (PBI),

Bank juga mengacu kepada Peraturan Bapepam

No. IX.I.5, lampiran Keputusan Ketua Bapepam No.

Kep-643/BL/2012 tanggal 7 Desember 2012 tentang

Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja

Komite Audit. Ketentuan lainnya adalah Pedoman

Komisaris Independen dan Pedoman Pembentukan

Komite Audit yang Efektif dari Gugus Kerja Komite

Nasional Kebijakan Corporate Governance 2004

serta Pedoman Umum Good Corporate Governance

Indonesia tahun 2006 dari Komite Nasional Kebijakan

Governance.

Oleh karena itu, pembentukan Komite Audit

dilakukan berdasarkan Surat Keputusan Dewan

Komisaris No.SKEP-019/BABP/DIR/12-14 tanggal

18 Desember 2014. Komite Audit melaksanakan

tugas dan tanggung jawabnya berdasarkan Piagam

Komite Audit PT Bank MNC Internasional Tbk yang

diperbaharui pada tanggal 15 Januari 2013. Pada

Piagam Komite Audit ini telah dijabarkan sasaran

kerja, struktur organisasi, syarat-syarat keanggotaan,

tugas dan tanggung jawab, kewenangan, rapat,

pelaporan dan evaluasi kinerja serta masa tugas dan

honorarium Komite Audit.

Komposisi dan Independensi Komite Audit

Perusahaan menjamin bahwa seluruh anggota

Komite Audit adalah merupakan pihak independen

yang tidak mempunyai benturan kepentingan dengan

pihak lain dalam organ Perusahaan dan merupakan

para profesional yang dipilih sesuai kompetensinya.

4. Audit Committee

The Committee established by the Board of

Commissioners to assist the implementation of tasks

and functions. The main task of this committee ensure

the effectiveness of the internal control system and

the effectiveness of the audit system, execute the

supervision of financial reporting, risk management

and GCG implementation on all fronts.

In addition to PBI, the Bank also complies with

Bapepam Regulation No.IX.I.5, and Bapepam’s

Chairman Decree No.Kep-643/BL/2012 dated

December 7, 2012 pertaining to the Establishment and

Operational Guidelines for the Audit Committee. Other

regulations include the Independent Commissioners

Guidelines and the Guidelines for the Establishment

of an Effective Audit Committee formulated by

the National Working Committee on Corporate

Governance Policy in 2004 and General Guidelines

on Good Corporate Governance in Indonesia in 2006

from the National Governance Policy Committtee.

Establishment of Audit Committee conducted based

on a decision of the Board of Commissioners Number

SKEP-019/BABP/DIR/12-14 dated 18 December

2014. The Audit Committee carries out the tasks and

responsibilities based on Audit Committee Charter of

PT Bank MNC Internasional Tbk which is updated on

15 January 2013. The Audit Committee Charter has

outlined the work objectives, organization structure,

Audit Committee member requirements, tasks and

responsibilities, authorities, meetings, reporting,

performance evaluation, service period and Audit

Committee’s compensation.

Composition and Independence

of Audit Committee

The company ensures that all members of the Audit

Committee are an independent party that does not

have a conflict of interest with other parties in the

organ of the Company and the professionals who

selected according to their competence.

Selama tahun 2014, telah terjadi perubahan

anggota dan Ketua Komite Audit. Perubahan Ketua

sehubungan dengan adanya perubahan susunan

pengurus Bank yaitu Herald Tommy Hasiholan Bako

digantikan Ria Sidabutar kemudian saat ini diganti

Bambang Ratmanto yang juga sebagai Komisaris

Independen. Adapun anggota Komite Audit

Perusahaan per tanggal 31 Desember 2014 adalah 3

(tiga) orang dimana salah satunya menjabat sebagai

ketua.

Berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris di

Luar rapat tanggal 18 Desember 2014 yang

telah dituangkan dalam Surat Keputusan Direksi

No.SKEP-019/BABP/DIR/12-14 susunan anggota

Komite Audit adalah sebagai berikut:

Ketua merangkap anggota : Bambang Ratmanto

Sekretaris merangkap anggota : Soenarso Soemodiwirjo

Anggota : Dwi Sasongko

Profil Anggota Komite Audit

Soenarso Soemodiwirjo

Warga Negara Indonesia, 69 tahun.

Ditunjuk sebagai Sekretaris Komite Audit Bank

merangkap anggota pada 18 Desember 2014

dan menjabat sebagai Komite Audit di beberapa

perusahaan seperti PT Nusa Konstruksi Enjiniring

Tbk, PT Bakrie land Development Tbk, PT Elnusa

Tbk, PT Papua Power Indonesia Tbk, Sekretaris

Dewan Komisaris PT Papua Power Indonesia,

CEO HCI Holding Company. Beliau menyelesaikan

gelar Sarjana Akuntan dari Institut Ilmu Keuangan

Departemen Keuangan Jakarta pada tahun 1974.

Dwi Sasongko

Warga Negara Indonesia, 51 tahun.

Beliau mendapat kepercayaan sebagai anggota

Komite Audit Bank sejak 18 Desember 2014.

Sebelumnya telah memiliki pengalaman 21 tahun di

bidang perbankan dan berkarir selama 16 tahun di

During 2014, there has been a change in a member

and chairman structure of the Audit Committee. The

changes of the Audit Committee Chairman regarding

with the change in the composition of the Bank’s

management, Herald Tommy Hasiholan Bako replaced

by Ria Sidabutar and nowadays replaced Bambang

Ratmanto also as Independent Commissioner. The

members of the Audit Committee of the Company as

of December 31, 2014 was 3 (three) persons whom

one of them serves as chairman.

Based on the letter of the Board of Commissioners

Number SKEP-019/BABP/DIR/12-14 dated

18 December 2014, the members of the Audit

Committee are as follows:

Chairman cum member : Bambang Ratmanto

Secretary cum member : Soenarso Soemodiwirjo

Members : Dwi Sasongko

Audit Committee Member’s Profile

Soenarso Soemodiwirjo

Indonesian citizen, 69 years old.

Appointed as the Audit Committee Secretary and

Member of Bank on 18 December 2014 and served

as Audit Committee in several companies such

as PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk, PT Bakrie

land Development Tbk, PT Elnusa Tbk, PT Papua

Power Indonesia Tbk, Secretary to the Board of

Commissioners of PT Papua Power Indonesia, CEO

of HCI Holding Company. He completed a Bachelor’s

degree in Accounting from the Institute of Finance

Ministry of Finance in Jakarta in 1974.

Dwi Sasongko

Indonesian citizen, 51 years old.

He has been trusted as a member of the Audit

CommitteeBank since December 18, 2014. He

already had 21 years experience in banking and

experienced for 16 years at PT Bank CIMB Niaga Tbk

KOMITE AUDITAUDIT COMMITTEE

104 105TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE

mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014

PT Bank CIMB Niaga Tbk dan 5 tahun di PT Bank

Permata Tbk. Kualifikasi profesi sebagai Internal

Audit yakni Certified Internal Audit (CIA) didapat dari

The Institute of Internal Audit (IIA) USA dan Certified

Bank Auditor (CBA) dari Bank Administration Institute

(BAI) USA. Beliau juga pernah menjabat sebagai

Ketua Bidang Sertifikasi, Ikatan Auditor Perbankan

Indonesia (IAPI) 2006-2008, Wasekjen (2008-2011)

dan Ketua Bidang Organisasi & Keanggotaan Ikatan

Auditor Intern Bank (IAIB) (2011-2014).

Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit

Tugas dan tanggung jawab Komite Audit adalah

sebagai berikut:

1. Membuat rencana kegiatan tahunan yang

disetujui oleh Dewan Komisaris;

2. Melakukan pengawasan atas proses penyusunan

Laporan Keuangan dengan menekankan agar

standar dan kebijakan akuntansi yang berlaku

terpenuhi;

3. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan

yang akan dikeluarkan oleh Bank kepada Publik

dan / pihak otoritas antara lain laporan keuangan,

proyeksi, dan laporan lainnya terkait dengan

informasi keuangan Bank

4. Melakukan penelaahan atas ketaatan terhadap

peraturan perundang-undangan di bidang Pasar

Modal dan peraturan perundang-undangan yang

berhubungan dengan kegiatan Bank;

5. Memberikan pendapat independen dalam hal

terjadi perbedaan pendapat antara manajemen

dan Kantor Akuntan Publik atas jasa yang

diberikan;

6. Memberikan rekomendasi kepada Dewan

Komisaris mengenai penunjukan Kantor Akuntan

Publik yang didasarkan pada independensi,

ruang lingkup penugasan, dan biaya jasa audit

yang diajukan oleh Kantor Akuntan Publik;

7. Memberi masukan terhadap usulan

pengangkatan dan pemberhentian Kepala

Auditor Internal;

and 5 years in PT Bank Permata Tbk. His qualification

of Internal Audit profession as the Certified Internal

Audit (CIA) obtained from the Institute of Internal Audit

(IIA) USA and Certified Bank Auditor (CBA) of the Bank

Administration Institute (BAI), USA. He also served as

Head of Certification, Indonesian Auditor Banking

Association (IAPI) 2006-2008, Wasekjen (2008-2011)

and Chairman of the Organization and Membership of

the Association of Bank Internal Auditors (IAIB) (2011-

2014).

Duties and Responsibilities of the Audit Committee

Duties and responsibilities of the Audit Committee are

as follows:

1. Prepare annual work planwhich is approved by

the Board of Commissioners;

2. Conduct eversight over financial reports

preparation process to emphasize that the

accounting standard and policies are met;

3. Reviewing financial information which is issued

by the Bank to the public and or authorities

such as financial statements, projections, and

other report related with the Bank’s financial

information;

4. Reviewing the Bank’s compliance over the laws

and regulations related with Capital Market and

other laws and regulations in connection with

Bank’s activities;

5. Provide an independent opinion in the case there

is a dissenting opinion between management

with the Public Accountant Firm for services

provided;

6. Provide recommendation to the Board

of Commissioners in relation with Public

Accounting Firm appointment which is based

on independency, audit scope and audit fee

proposed by the Public Accounting Firm;

7. Provide inputs to the proposed and dismissal of

the Internal Auditor Head;

8. Melakukan penelaahan atas rencana kerja dan

pelaksanaan pemeriksaan oleh Auditor Internal

serta mengkaji kecukupan Piagam Audit Intern;

9. Memastikan bahwa semua kunci risiko dan

kontrol diperhatikan dalam laporan Auditor

Internal dan Auditor Eksternal, sehingga

manajemen senantiasa menjalankan praktik

perbankan yang sehat sesuai dengan prinsip

kehati-hatian;

10. Melakukan penelaahan dan pemantauan atas

pelaksanaan tindak lanjut oleh hasil pemeriksaan

Auditor Internal, Kantor Akuntan Publik dan hasil

pemeriksaan Bank Indonesia;

11. Menelaah pengaduan yang berkaitan dengan

proses akuntansi dan pelaporan keuangan Bank;

12. Menelaah dan memberikan saran kepada

Dewan Komisaris terkait dengan adanya potensi

benturan kepentingan Bank;

13. Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan

informasi Bank;

14. Melakukan pemeriksaan terhadap dugaan

adanya kesalahan dalam keputusan rapat Direksi

atau penyimpangan dalam pelaksanaan hasil

keputusan rapat Direksi serta atas pengaduan

atau pelaporan keuangan. Pemeriksaan tersebut

dapat dilakukan oleh Komite Audit atau pihak

independen yang ditunjuk oleh Komite Audit;

15. Menyusun konsep laporan pengawasan

Dewan Komisaris ke Bank Indonesia terhadap

pelaksanaan Rencana Bisnis Bank (RBB);

16. Komite Audit wajib memiliki pedoman kerja

Komite Audit, yang akan diperbarui apabila ada

perubahan peraturan dan perundang-undangan.

Di samping itu, Komite Audit juga memonitor

kecukupan pelaksanaan tindak lanjut hasil

pemeriksaan Bank Indonesia serta memastikan

dengan Direksi bahwa tindak lanjut hasil pemeriksaan

telah dilaksanakan sesuai dengan komitmen dari

satuan kerja terkait agar risiko-risiko penting dapat

teridentifikasi, terukur dan dapat dimitigasi dengan

baik.

8. Perform review on the work plan prepared

byInternal Auditor and its implementation, and

review the adequacy of Internal Audit Charter;

9. Ensure that all key risks and controls are covered

in the Internal and External Auditors report,

so that the Management will always conduct

prudent banking practices;

10. Review and monitor follow up action over audit

findings of internal and external auditors and

Bank Indonesia;

11. Review any complaints in connection with Bank’s

accounting process and financial reporting;

12. Review and provide advice to the Board of

Commissioners relating to the potential conflict

of interest;

13. Maintain confidentiality of documents, data

and Bank’s accounting process and financial

reporting;

14. Conduct an examination over the offence alleged

in relation with Directors meeting’s decision or the

misapplication of the Director’s meeting decision,

and over the complaints in related with violations

of financial reporting. The examination can be

performed by The Committee or independent

party appointed by The Committee;

15. To prepare draft of the Board of Commissioners’

monitoring report on RBB’s implementation;

16. The Audit Committee must have Audit Committee

Charter, which is renewed when there are

changes in laws and regulations.

In addition, the Audit Committee also monitors

the adequacy on the follow-up actions over Bank

Indonesia’s findings, and ensures that the Board of

Directors’ follow –up actions have been effectively

pursued by the respective business units, so the key

risks involved can be identified and mitigated.

KOMITE AUDITAUDIT COMMITTEE

106 107TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE

mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014

Sepanjang tahun 2014, Komite Audit mengadakan

pertemuan dengan Direksi sebanyak 11 kali. Berikut

Tabel Kehadiran Rapat Komite Audit dengan Direksi :

Throughout 2014, the Audit Committee held a

meeting with the Board of Directors as much 11

times. Herewith is the Meeting Attendance of The

Audit Committee and the Board of Directors Table :

HadirPresent

Jumlah Kehadiran dalam Rapat

Attendance in Meetings

Hadir Sebagai Undangan

Present as Invitee

Bambang Ratmanto

Ria Budiweni S. P.*

Soenarso Soemodiwirjo

M. Soemarsono

Dwi Sasongko

Lim Teong Liat **

Arifin S. Haris

7

4

11

9

1

2

1 4

Dalam menjalankan tugas untuk membantu Dewan

Komisaris, Komite Audit memberikan pendapat

yang profesional, obyektif dan independen terhadap

Laporan Direksi serta mengidentifikasi hal-hal yang

memerlukan perhatian Dewan Komisaris.

Rapat Komite Audit terutama membahas:

a. Laporan auditor internal dan pemantauan tindak

lanjutnya serta efektivitas pelaksanaan tugas

auditor internal;

b. Hasil audit Bank lndonesia dan memonitor

pelaksanaan tindak lanjutnya,

c. Hasil audit dari Kantor Akuntan Publik dan

kesesuaian pelaksanaan audit tersebut dengan

standar audit yang berlaku;

d. Ketaatan kepada peraturan perundang-

undangan;

e. Mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan

perhatian Dewan Komisaris;

f. Langkah-langkah peningkatan pengendalian

dalam pencapaian kinerja serta implementasi

Good Corporate Governance (GCG).

Hasil Pelaksanaan Kegiatan Komite Audit:

1. Laporan Keuangan PT Bank MNC Internasional

Tbk tahun 2014, sebagaimana tercantum dalam

Laporan Tahunan 2014 ini telah diaudit oleh

Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio &

Rekan, anggota afiliasi Deloitte Touche Tohmatsu

Limited, yang dalam laporannya tertanggal

16 Maret 2015 menyatakan bahwa laporan

keuangan Bank tahun 2014 telah disajikan

secara wajar sesuai dengan prinsip-prinsip

akuntansi yang berlaku umum di Indonesia yang

juga dalam proses konvergensi International

Financial Reporting Standard (IFRS).

Komite Audit tidak menemukan adanya salah

saji yang material dalam laporan keuangan dan

berpendapat bahwa seluruh penyesuaian audit

yang material sebagaimana diusulkan oleh Kantor

Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Rekan, telah

diakomodasi dalam laporan keuangan 2014.

In carrying out its supporting role to the Board of

Commissioners, the Audit Committee provides

a professional, objective, and independent

recommendation on the Board of Directors’ report

and identifies matters that require immediate attention

from the Board of Commissioners.

The Audit Committee meetings mainly discussed:

a. Internal auditor’s report, monitoring the follow up

actions and internal auditor’s effectiveness;

b. Bank Indonesia’s audit result and monitor the

follow up on the audit findings;

c. Public accounting firm’s audit result and the

compliance of audit performed with the prevailing

auditing standard;

d. The compliance over rules and regulations;

e. Identify matters that require immediate attention

from the Board of Commissioners;

f. Step for improving control in order to achieve

performance and implementation of Good

Corporate Governance.

The Results of Audit Committee Activities:

PT Bank MNC Internasional Tbk’s 2014 Financial

Statements, as attached in 2014 annual report has

been audited by Osman Bing Satrio & Rekan, and

member of Deloitte Touche Tohmatsu Limited,

which the auditor’s report dated 16 March 2015,

stated that 2014 financial statements of the

Bank present fairly in all material respects, and in

conformity with generally accepted accounting in

Indonesia, which also in process of convergence

into International Financial Reporting Standard

(IFRS).

Audit Committee did not found any material

misstatement in financial statement and in

opinion that all material audit adjustments as

proposed by Osman Bing Satrio & Rekan, and

member of Deloitte Touche Tohmatsu Limited,

which the auditor’s report has been taken into

account in 2014 financial statements.

KOMITE AUDITAUDIT COMMITTEE

* Berhenti sebagai Komisaris Independen sejak tanggal 20 Juni 2014 / Resigned as an Independent Commissioner on 20 June 2014.** Berhenti sebagai Komisaris sejak tanggal 12 Nopember 2014 / Resigned as a Commissioner on 12 November 2014.

108 109TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE

mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014

2. Pengendalian Internal

Review Hasil Audit SKAI Hasil Audit dari SKAI

dibahas dengan Komite Audit pada kesempatan

jadwal pertemuan periodik Komite Audit setiap

bulan. Resume hasil pembahasan tersebut,

dikomunikasikan oleh Ketua Komite Audit

kepada Dewan Komisaris dalam kesempatan

jadwal meeting Dewan Komisaris.

3. Auditor Eksternal

Review efektivitas Auditor Independen. Review

dilakukan terhadap efektivitas Independen

Auditor, dengan melakukan evaluasi pelaksanaan

audit terutama independensi dan ketaatan pada

jadwal penyelesaian audit terkait sesuai dengan

ketentuan OJK.

Kantor Akuntan Publik yang ditunjuk/ditetapkan

untuk Audit Laporan Keuangan 31 Desember

2014, PT Bank MNC Internasional Tbk telah

terdaftar di Bank Indonesia dan OJK

4. Auditor Internal

Review Audit Plan SKAI

a. Audit Plan SKAI tahun 2014, sebagaimana

tahun-tahun sebelumnya dikomunikasikan

oleh SKAI dengan Komite Audit sebelum

dilaksanakan. Pembahasan yang dilakukan

mencakup cakupan audit, prioritas auditable

universe dengan memperhatikan tingkat

risiko, hasil temuan OJK, temuan hasil audit

SKAI tahun sebelumnya serta bebrapa

kejadian yang perlu ditindaklanjuti. Selain

cakupan audit juga dibahas penyediaan

sumber daya (tenaga dan waktu) untuk

audit, program peningkatan kompetensi

Auditor, efisiensi biaya audit dan efektivitas

audit.

b. Review Laporan kegiatan SKAI ke OJK

Laporan Kegiatan SKAI ke OJK dilakukan

setiap semester dan ditinjau oleh Komite

2. Internal Control

Review on SKAI’s audit results SKAI audit results

are discussed with Audit Committee on monthly

Audit Committee meeting. The summary of such

meeting is communicated by AC Chairman

to the Board of Commisioners on Board of

Commissioners meeting.

3. External Auditor

Review on Independent Auditor (PSS)

effectiveness Review on the Independent Auditor

effectivity is by evaluating the audit execution

especially on the independency and meeting the

audit deadline in accordance with OJK.

Public Accountant appointed for Financial Report

Audited 31 December 2014, PT Bank MNC

Internasional Tbk has been registered in Bank

Indonesia and OJK.

4. Internal Auditor

a. Review on SKAI’s Audit Plan

2014 SKAI Audit Plan, as previous years,

has been communicated between SKAI

and Audit Committee before commenced.

Discussion on the audit plan included audit

scope, priority of auditable universe based

on risks level, OJK’s and SKAI’s audit finding

from previous audit incidents that needs to

be followed up. Besides the audit scope,

discussion also covers human resource

availability (manpower and time) for audit,

improvement competency program, audit

cost efficiency and audit effectiveness.

b. Review on SKAI’s activity report to OJK

SKAI activity report to OJK which is due every

semester is reviewed by Audit Committee,

Audit, yang berkaitan dengan namun tak

hanya terbatas kepada kepatuhan terhadap

ketentuan yang berlaku, misalnya jadwal

penyampaian laporan dan format laporan

serta konsistensi dan kelengkapannya.

5. Kepatuhan terhadap peraturan dan

perundang-undangan

Kepatuhan Bank terhadap peraturan dan

perundang-undangan yang berlaku selalu

dibahas pada saat rapat Komite Audit bulanan.

Dalam pembahasan tersebut, Komite Audit

selalu menyarankan agar Manajemen selalu

memperhatikan dan mengutamakan kepatuhan

terhadap peraturan dan perundang-undangan

yang berlaku dalam menjalankan kegiatan

operasional perbankan.

6. Penyusunan konsep Laporan Pengawasan

Pelaksanaan Rencana Bisnis Bank (RBB)

Setiap semester, Komite Audit membantu

menyiapkan konsep Laporan Dewan Komisaris

mengenai Pengawasan Pelaksanaan RBB ke

Bank Indonesia. Laporan telah disampaikan

tepat waktu dan telah diterima tanggapan dari

Bank Indonesia.

RekomendasiDalam rangka peningkatan pengelolaan PT Bank MNC

Internasional Tbk Komite Audit merekomendasikan

namun tidak terbatas hal-hal sebagai berikut:

1. Agar Dewan Komisaris selalu mengingatkan

kepada Direksi untuk selalu meningkatkan

akuntabilitas Bank.

2. Mendorong Direksi agar selalu berkomitmen

untuk memperbaiki pelaporan LHBU/LBU.

3. Mendorong Direksi selalu menyesuaikan SOP

sesuai dengan kondisi terkini dan melengkapi

SOP apabila diperlukan.

4. Mendorong Direksi untuk meningkatkan kualitas

pemberian kredit, mulai dari inisiasi kredit sampai

dengan pelunasan kredit.

5. Mendorong Direksi selalu memantau profil risiko

dan meningkatkan pengelolaan risikonya.

6. Mendorong Direksi senantiasa memperhatikan

pencapaian target yang ditetapkan dalam RBB.

related to but not only to comply with the

regulation, for example the compliance over

the deadline of the report, format of the

report and consistency and completeness

of the report.

5. Compliance over laws and regulations

Bank’s Compliance over laws and regulations

is always discussed at the monthly Audit

Committee meeting. The Audit Committee is

always suggested that management should

always pay attention and give priority to comply

with laws and regulations in force in carrying out

banking operations.

6. Preparation of draft of Board of Commissioners’

monitoring report on RBB’s implementation

Every semester, Audit Committee helps to

prepare draft of Board of Commissioners’

regarding Monitoring Implementation of Bank

Business Plan to to Bank Indonesia. The report

has been submitted on time and has received the

response from Bank Indonesia.

RecommendationsIn order to improve the management of PT Bank MNC

Internasional Tbk Audit Committee recommend but

not only to these matters:

1. Board of Commissioners always remind Board of

Directors to improve Bank’s accountability.

2. Encourage Board of Directors to have

commitment to improve the quality of LHBU/LBU

reports.

3. Encourage Board of Directors to update the

procedures in accordance with the current

situation and complete the procedures as

necessary.

4. Encourage Board of Directors to improve the

quality of credit process, starting from credit

initiation until collection.

5. Encourage Board of Directors to monitor the risk

profile and improve the risk management.

6. Encourage Board of Directors to always monitor

the target achievement as stipulated in RBB.

KOMITE AUDITAUDIT COMMITTEE

110 111TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE

mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014

7. Mendorong Direksi untuk selalu melaksanakan

pengarahan dari OJK setelah pelepasan status

pengawasan intensif, baik melalui tindak lanjut

atas temuan audit OJK maupun action plan yang

disampaikan pada OJK.

8. Agar Bank dapat mempertahankan status

pengawasan oleh OJK yang telah keluar dari

Pengawasan Intensif.

9. Mendorong Direksi untuk selalu memperhatikan

hasil audit SKAI, terutama masalah-masalah

yang krusial dan belum diselesaikan, memonitor

tindak lanjutnya, meningkatkan pengendalian

internal dan mencegah agar temuan-temuan

internal audit tidak terulang lagi sehingga menjadi

temuan OJK.

10. Agar Dewan Komisaris selalu mengingatkan

Direksi untuk selalu meningkatkan integritas

Bank.

11. Mendorong Direksi untuk meningkatkan peran

dan Fungsi Kepatuhan serta satuan kerja

kepatuhan sehingga potensi risiko kegiatan

usaha bank dapat diantisipasi lebih dini.

12. Mendorong Direksi untuk meningkatkan

manajemen sumber daya manusia, dari mulai

rekrutmen, peningkatan kompetensi hingga

manajemen kinerja.

13. SKAI untuk terus meningkatkan kualitas laporan

audit agar dapat memberikan nilai tambah,

dengan laporan yang lebih komprehensif, lebih

kritis dan spesifik, serta memberikan rekomendasi

yang tepat sehingga temuan audit internal tidak

akan terulang kembali.

5. Komite Nominasi dan Remunerasi

Komite ini dibentuk oleh Dewan Komisaris untuk

membantu pelaksanaan tugas dan fungsinya. Tugas

utama komite ini mengacu pada Piagam Komite

Nominasi dan Remunerasi adalah sebagai berikut:

• Terkait dengan kebijakan Remunerasi:

1. Melakukan evaluasi terhadap kebijakan

remunerasi;

2. Memberikan rekomendasi kepada Dewan

Komisaris mengenai kebijakan remunerasi

7. Encourage Board of Directors to always

implement the direction from OJK after the

release status of intensive supervision, through

follow up on OJK findings and action plans

delivered to OJK.

8. Bank can maintain OJK supervision status that

has been released from Intensive Supervision.

9. Encourage Board of Directors to always notice

SKAI’s audit result, especially the crucial issues

which are not resolved and monitor the follow

up, improve the internal control and prevent the

findings not to be found by OJK.

10. Board of Commissioners to always remind Board

of Directors to improve Banks’s integrity.

11. Encourage Board of Directors to enhance the

role of Compliance so the potential risks of the

Bank’s business activities can be anticipated

early.

12. Encourage Board of Directors to improve

management of human resource, starting from

recruitment process, competency improvement,

and performance management.

13. SKAI to continuously improve the quality of audit

reports in order to provide added value with a

more comprehensive report, more critical and

specific, and give appropriate recommendations

so that the internal audit findings are not likely to

recur.

5. Nomination and Remuneration Committee

The Committee established by the Board of

Commissioners to assist the implementation of tasks

and functions. The main task of this committee refers

to the Charter of the Nomination and Remuneration

Committee are as follows:

• Related to the Remuneration policy:

1. To evaluate the remuneration policy;

2. Provide recommendations to the Board

regarding the remuneration policy for the

Board of Commissioners and the Board of

bagi Dewan Komisaris dan Direksi untuk

disampaikan kepada RUPS;

3. Memberikan rekomendasi mengenai

kebijakan remunerasi bagi pejabat eksekutif

untuk disampaikan kepada Dewan Komisaris

dan kebijakan remunerasi bagi pegawai

secara keseluruhan untuk disampaikan

kepada Direksi.

• Terkait dengan kebijakan Nominasi:

1. Menyusun dan memberikan rekomendasi

kepada Dewan Komisaris mengenai

sistem dan prosedur pemilihan dan/atau

penggantian anggota Dewan Komisaris dan

Direksi untuk disampaikan kepada RUPS;

2. Memberikan rekomendasi kepada Dewan

Komisaris mengenai calon anggota

Dewan Komisaris dan/atau Direksi untuk

disampaikan kepada RUPS;

3. Merekomendasikan jumlah kandidat untuk

calon anggota Dewan Komisaris dan/atau

Direksi minimal adalah 2 (dua) orang;

4. Memberikan rekomendasi kepada Dewan

Komisaris mengenai Pihak Independen

yang akan diangkat sebagai anggota Komite

Audit dan Komite Pemantau Risiko.

Susunan Komite Nominasi dan Remunerasi :

Ketua : Eko B. Supriyanto *

Anggota : - Purnadi Harjono

- Irvandi Gustari

Frekuensi Rapat Komite Nominasi dan

Remunerasi

Rapat Komite Nominasi dan Remunerasi dilaksanakan

setiap waktu bilamana dianggap perlu oleh Komite

Nominasi dan Remunerasi. Selama tahun 2014,

telah diselenggarakan rapat Komite Nominasi dan

Remunerasi sebanyak 12 (dua belas) kali.

Directors to be submitted to the General

Meeting of Shareholders;

3. Provide recommendations on remuneration

policy for executive officers to be submitted

to the Board of Commissioners and the

remuneration policy for employees to be

submitted to the Board of Directors.

• Associated with the Nomination policy:

1. Develop and provide recommendations

to the Board of Commissioners regarding

the systems and procedures and/or

replacement of members of the Board of

Commissioners and the Board of Directors

to be submitted to the General Meeting of

Shareholders;

2. Provide recommendations to the Board of

Commisioners regarding candidates for the

Board of Commissioners and/or the Board

of Directors to be submitted to the General

Meeting of Shareholders;

3. Recommend the number of candidates

to prospective members of the Board

of Commissioners and/or the Board of

Directors is at least 2 (two);

4. Provide recommendations to the Board of

Commissioners of the Independent Party

who will be appointed as a member of

the Audit Committee and Risk Oversight

Committee.

Composition of The Nomination and

Remuneration Committee :

Chairman : Eko B. Supriyanto *

Members : - Purnadi Harjono

- Irvandi Gustari

Frequency of Meetings of the Nomination

and Remuneration Committee

Nomination and Remuneration Committee (NRC)

meetings held any time when deemed necessary by

the Nomination and Remuneration Committee. During

2014, the Nomination and Remuneration Committee

(NRC) has held meetings as much as twelve (12)

times.

KOMITE nominasi dan remunerasiTHE NOMINATION AND REMUNERATION COMMITTEE

KOMITE nominasi dan remunerasiNOMINATION AND REMUNERATION COMMITTEE

* Diangkat pada saat RUPSLB 12 Nopember 2014, dan pada saat penyusunan Annual Report 2014 ini telah mendapat persetujuan dari OJK sesuai Surat OJK No. SR-2/D.03/2015 tanggal 2 Januari 2015 efektif sebagai Komisaris Independen.

* Appointed at the EGMS on 12 November 2014, and at the time of writing of this 2014 Annual Report, he had obtained approval from the OJK, pursuant to OJK Letter No. SR-2/D.03/2015 dated 2 January 2015 on his Official Appointment as Independent Commissioner.

112 113TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE

mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014

NamaName

Jumlah Kehadiran dalam rapat tahun 2014

Attendance of Meeting in 2014

Jumlah pelaksanaan rapat tahun 2014

Number of Meeting in 2014

Dato’ Mat Amir bin Jaffar *

Ria Budiweni Sumiati Pardede *

Purnadi Harjono **

Irvandi Gustari ***

10

5

6

12

10

5

6

12

*) Tidak aktif sejak 20 Juni 2014 / Not active since 20 June 2014**) Efektif sejak tanggal 09 Juni 2014 / Active since 9 June 2014***) Tidak aktif sejak 1 Maret 2015 / Not active since 1 March 2015

6. Komite Pemantau Risiko

Komite ini dibentuk oleh Dewan Komisaris untuk

membantu pelaksanaan tugas dan fungsinya. Tugas

utama komite ini memastikan efektivitas sistem

pengendalian internal dan efektivitas sistem audit,

menjalankan pengawasan pelaporan keuangan,

manajemen risiko dan implementasi GCG di semua

lini.

Pembentukan Komite Pemantau Risiko dilakukan

berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris

No.1275/SK/HRG/VI/2014 tanggal 24 Juni 2014.

Susunan Komite Pemantau Risiko:

Ketua : Bambang Ratmanto

Anggota : - Purnadi Harjono

- Arifin S. Haris

(merangkap Sekretaris)

- Muhammad Sumarsono

Frekuensi Rapat Komite Pemantau Risiko

Selama tahun 2014, Komite Pemantau Risiko

menyelenggarakan rapat berkala bulanan sebanyak

12 kali yang dihadiri oleh Direktur yang membawahkan

fungsi kepatuhan dan manajemen risiko, Direktur

lain serta pejabat eksekutif yang terkait dengan

permasalahan yang akan dibahas. Selain rapat

bulanan, Komite ini juga melakukan rapat koordinasi

berkala dengan seluruh anggota Komite Independen

untuk membahas hal-hal yang menjadi perhatian

Dewan Komisaris.

6. Risk Oversight Committee

The Committee established by the Board of

Commissioners to assist the implementation of task

and function. The main task of this committee ensure

the effectiveness of the internal control system and

the effectiveness of the audit system, execute the

supervision of financial reporting, risk management

and GCG implementation on all fronts.

Establishment of Risk Oversight Committee conducted

based on a decision of the Board of Commissioners

No.1275/SK/HRG/VI/2014, dated 24 June 2014.

Composition of Risk Oversight Committee:

Chairman : Bambang Ratmanto

Members : - Purnadi Harjono

- Arifin S. Haris

(concurrently Secretary)

- Muhammad Sumarsono

Frequency of Risk Oversight Committee

Meeting

During 2014, the Risk Oversight Committee held

a regular meeting monthly 12 times which was

attended by the Director in charge of compliance and

risk management functions, the other Directors and

executive officers related to the issues to be discussed.

In addition to monthly meetings, the Committee also

conducts regular coordination meetings with all

members of the Independent Committee to discuss

matters of concern to the Board of Commissioners.

NamaName

No.Jumlah

KehadiranTotal

Attendance**

Ria Budiweni Pardede

Arifin S. Haris

Moh. Sumarsono

6

6

6

1.

2.

3.

Periode Januari – Juni 2014January- June 2014 Period

Periode Juli2014July 2014 Period

NamaName

No.Jumlah

KehadiranTotal

Attendance**

Bambang Ratmanto

Arifin S. Haris

Moh. Sumarsono

1

1

1

1.

2.

3.

Tabel Kehadiran Rapat Komite Pemantau Risiko/

Table of Risk Oversight Committee Meeting Attendance

KOMITE pemantau risikoRISK OVERSIGHT COMMITTEE

114 115TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE

mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014

Komite ini memantau laporan-laporan kepada OJK

dan Bank Indonesia, yakni risk profile self-assessment,

ICAAP (Internal capital adequacy assessment

process), quarterly risk profile report, semi-annual risk

based bank rating report dan GCG self-assessment

report. Selain itu, tugas Komite ini juga memantau

rekomendasi / saran RMG (Risk Management Group)

atas hasil self-assessment. Untuk memastikan

kepatuhan Bank terhadap komitmen yang dibuat,

Komite Pemantau Risiko melakukan pemantauan

terhadap langkah tindak lanjut temuan auditor OJK.

Hasil self-assessment tahun 2014 disajikan pada

uraian mengenai self-Assessment Bank pada akhir

pembahasan GCG ini.

Tiap rapat bulanan dibuat Risalah Rapat dan

dirumuskan hal-hal penting dalam rapat yang perlu

untuk segera ditindaklanjuti dengan menunjuk

petugas penanggungjawabnya, dan menetapkan

target waktu penyelesaiannya. Hal-hal penting yang

diidentifikasi dalam rapat tersebut ditindaklanjuti dan

dipantau eksekusinya.

Rekomendasi dan Saran Komite

Pemantau Risiko

Komite Pemantau Risiko menyampaikan

beberapa rekomendasi penting sesuai dengan

fokus pemantauannya yakni bidang risiko kredit,

risiko pasar, risiko likuiditas, dan risiko stratejik.

Rekomendasi Komite ini tertuang dalam risalah rapat

dan Hal-hal penting dalam rapat. Komite ini juga telah

menyampaikan opini dan saran di bidang perkreditan

dan kebijakan-kebijakan yang memerlukan opini atau

persetujuan dari Dewan Komisaris.

This committee monitored reports to the OJK and

Bank Indonesia, the risk profile of self-assessment,

ICAAP (Internal Capital Adequacy Assessment

Process), quarterly risk profile report, semi-annual

risk-based bank rating and GCG self-assessment

report. In addition, the task of this Committee also

monitors the recommendation / advice RMG on self-

assessment results. To ensure the Bank’s compliance

with their commitments, Risk Oversight Committee

also monitored the follow-up steps OJK auditor’s

findings. The result of self-assessment in 2014 was

presented in the description of the Self-Assessment

Bank at the end of this GCG chapter.

Each monthly meeting made Minute of Meeting

(MOM) and formulated matters arising that need to be

followed up immediately by pointing the responsible

officer, and set a target date for completion. The

things that are identified in the matters arising are

being followed up and monitored of its execution.

Risk Oversight Committee

Recommendations and Suggestions

Risk Oversight Committee convey some important

recommendations in accordance with the monitoring

of the focus areas of credit risk, market risk,

liquidity risk, and strategic risk. The Committee’s

recommendations contained in the minutes of the

meeting and Matters Arising. The Committee has also

expressed opinions and advice in the areas of credit

and policies that require the opinion or approval of the

Board of Commissioners.

NamaName

No.Jumlah

KehadiranTotal

Attendance**

Bambang Ratmanto

Arifin S. Haris

Moh. Sumarsono

1

0

1

1.

2.

3.

Periode Agustus 2014 Agustus 2014 Period

Periode September – Desember 2014September - December 2014 Period

NamaName

No.Jumlah

KehadiranTotal

Attendance**

Bambang Ratmanto

Purnadi Harjono

Arifin S. Haris

Moh. Sumarsono

4

3

4

4

1.

2.

3.

4.

Untuk hal-hal yang signifikan dan dianggap

perlu, Komite akan meningkatkan model diskusi

langsung dengan pihak-pihak yang terkait dengan

permasalahannya. Komite Pemantau Risiko juga

melakukan diskusi dengan RMG dan menyarankan

peningkatan peran pro-aktif RMG selaku Satuan Kerja

Manajemen Risiko dan Komite Eksekutif yakni Komite

Manajemen Risiko (RMC). Diskusi langsung juga

dilaksanakan untuk membahas kebijakan-kebijakan

yang memerlukan persetujuan Dewan Komisaris.

Berikut rangkuman rekomendasi dan saran Komite

Pemantau Risiko:

• Risiko Kredit:

1. Strategi, rencana, dan langkah tindakan

penyelesaian AYDA

2. Strategi, rencana, dan langkah tindakan

penyelesaian 10 NPL besar

3. Strategi, rencana, dan langkah tindakan

penyelesaian TBO

4. Strategi, rencana, dan langkah tindakan

penyempurnaan produk implant banking

5. Strategi, rencana dan langkah tindakan

terhadap debitur dengan suku bunga di

bawah SBDK

6. Review pengkinian kebijakan dan prosedur

pinjaman yang diambil alih (loan take over)

7. Review hasil kaji ulang dan pengkinian

kebijakan bidang perkreditan (general credit

policy)

8. Peningkatan kompetensi dan kapabilitas

petugas bidang perkreditan

9. Peningkatan kualitas analisa kredit dan alur

proses persetujuan kredit

10. Review hasil kaji ulang dan pengkinian

kebijakan Risk Appetite dan Risk Acceptance

11. Penyampaian Early Warning Signal

perkreditan oleh RMG kepada unit kerja

bisnis dan memaparkannya dalam ROC

meeting.

12. Kerjasama dengan Advisory IT Security

dalam rencana bisnis kartu kredit

13. Pembentukan task force NPL dan follow up

dokumen TBO

For things that are significant and necessary, the

Committee will improve the direct model discussions

with parties related to the problem. Risk Oversight

Committee also held discussions with RMG and

suggest an increase in pro-active role as the RMG

as the Risk Management Unit and the Executive

Committee of the Risk Management Committee

(RMC). Discussion was also held to discuss the direct

policies that require the approval of the Board of

Commissioners.

Herewith are recommendations and suggestions

summary of the Risk Oversight Committee:

• Credit Risk:

1. Strategies, plans, and action steps

completion AYDA

2. Strategies, plans, and action steps

completion of 10 large NPL

3. Strategies, plans, and action steps

completion of TBO

4. Strategies, plans, and action steps to

improve implant banking products

5. Strategies, plans and action steps to

borrowers with interest rates below the

prime lending rate

6. Review the updating of policies and

procedures foreclosed loans (loan take over)

7. Review the results of review and updating

policies on lending (general credit policy)

8. Increased competence and capability of the

field officers of credit

9. Improving the quality of credit analysis and

credit approval process flow

10. Review the result of review and update

policies of the Risk Appetite and Risk

Acceptance

11. Submission of the Early Warning Signal

lending by RMG to the business unit and

expose the ROC meeting.

12. Cooperation with the Advisory IT Security in

the credit card business plan

13. The formation of a NPL task force and TBO

follow-up documents

KOMITE pemantau risikoRISK OVERSIGHT COMMITTEE

116 117TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE

mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014

• Risiko Likuiditas:

1. Stress test likuiditas secara berkala dengan

skenario stress test secara spesifik pada

bank (penurunan rating, penarikan dana

besar-besaran, kegagalan sistem) dan

skenario stress test pada pasar (perubahan

indikator ekonomi, perubahan kondisi pasar

lokal maupun internasional)

2. Review hasil kaji ulang dan pengkinian

Kebijakan Tresuri

3. Evaluasi ulang produk-produk Dana Pihak

Ketiga yang kurang menguntungkan.

• Risiko Stratejik:

1. Keselarasan RBB (Rencana Bisnis Bank)

dengan visi misi bank

2. Persiapan dan perencanaan dengan baik:

- Speed and quality paradigm

• Risiko Lainnya

1. Strategi dan langkah tindakan menghindari

kasus pembobolan bank

2. Strategi dan langkah tindakan pengamanan

sistem ATM di cabang

3. Pengembangan MIS dalam penerapan Risk

Management

4. Mensosialisasikan kebijakan Whistle Blower

dan Anti Fraud

• Opini Kebijakan

1. Kebijakan Risk Appetite dan Risk Tolerance

2. Kebijakan Wewenang Persetujuan Kredit

3. Kebijakan Implant Banking Product

4. Kebijakan Tresuri

Piagam dan Rencana Kerja Tahun 2015

Komite Pemantau Risiko telah mengkaji ulang dan

mengkinikan Piagam Komite Pemantau Risiko sebagai

acuan kerjanya serta menyusun Rencana Kerja 2015

disesuaikan dengan kondisi perkembangan dan

perubahan yang terjadi di PT Bank MNC Internasional

Tbk. Untuk tahun 2015, kami masih memfokuskan

pemantauan pada risiko kredit, risiko pasar, risiko

• Liquidity Risk:

1. Liquidity stress tests periodically with stress

scenarios specific to the bank (downgrade,

massive withdrawals, system failure) and

stress scenarios on the market (changes in

economic indicators, changes in local and

international market conditions)

2. Review the results of Review and update of

the Treasury Policy

3. Re-evaluation of products of Third Party

Fund that are less favorable.

• Strategic Risk:

1. Alignment with the vision and mission of

Bank Business Plan

2. Preparation and planning well:

- Speed and quality paradigm

• Other Risks

1. Strategy and action steps to avoid bank

fraud case

2. Strategies and steps for ATM system

security measures in branches

3. Development of MIS in the implementation

of Risk Management

4. Socializing Wishtle Blower policy and Anti-

Fraud

• Opinion Policy

1. Risk Appetite and Risk Tolerance Policy

2. Credit Approval Authority Policy

3. Implant Banking Product Policy

4. Treasury Policy

Charter and Work Plan 2015

Risk Oversight Committee has been reviewing and

updating the Risk Oversight Committee Charter as

a reference work and Work Plan 2015 adjusted to

the developments and changes that occured in the

PT Bank MNC Internasional, Tbk. For 2015, we are

still focused on the monitoring of credit risk, market

risk, liquidity risk and strategic risk considering that

likuiditas dan risiko stratejik dengan pertimbangan

bahwa Bank menargetkan pertumbuhan kredit 30%

atau sekitar Rp 8 triliun pada segmen Konsumer,

SME dan segmen Korporasi dengan pertumbuhan

DPK sebesar 28% serta pertumbuhan total ekuitas

46%.

Selain itu, Komite ini berupaya meningkatkan

efektivitas dan efisiensi pemantauan dalam rangka

mendukung pelaksanaan tugas dan tanggungjawab

Dewan Komisaris yang berhubungan dengan

penerapan manajemen risiko, antara lain dengan

memantau dan memastikan:

1. Pengkinian format presentasi laporan profil risiko

agar lebih efektif dan efisien dalam melakukan

analisis dan mitigasi risiko;

2. Pengkinian parameter-parameter yang

digunakan untuk melakukan ‘self-assessment’

terhadap delapan jenis risiko inheren dan kualitas

penerapan manajemen risiko;

3. Tersedianya kecukupan kebijakan, prosedur,

pelaksanaan yang baik dan kontrol yang

memadai;

4. Penerapan ‘four eyes principle’ dalam persetujuan

kredit, dan revitalisasi fungsi ‘credit reviewer’;

5. Tersedianya MIS yang memadai pada RMG

selaku Satuan Kerja Manajemen Risiko, sehingga

mampu secara lebih cepat dan akurat melakukan

proses identifikasi, pengukuran, pemantauan

dan pengendalian risiko;

6. Peran pro-aktif Komite Manajemen Risiko selaku

komite eksekutif yang memiliki wewenang dan

bertanggung jawab untuk mengelola risiko

inheren;

7. Eksekusi program-program CMO;

8. Pelaksanakan rencana kerja RMG-selaku Satuan

Kerja Manajemen Risiko Bank;

Bank credit growth target of 30%, or about Rp 8

trillion in the Consumer segment, SME and Corporate

segments with deposit growth of 28% and growth

total equity of 46%.

In addition, the Committee strive to improve the

effectiveness and efficiency of monitoring in order

to support the implementation of the tasks and

responsibilities of the Board of Commissioners relating

to the application of risk management, among others,

by monitoring and ensuring:

1. Updating the design of the risk profile report

presentation format to make it more effective and

efficient in conducting the analysis and mitigation

of risks;

2. Updating the parameters that are used to make

‘self-assessment’ of the eight types of inherent

risk and quality of risk management;

3. The availability of adequate policies, procedures

and proper implementation, and adequate

control;

4. Application of ‘four eyes principle’ in the credit

agreement, and revitalization function ‘credit

reviewer’;

5. Availability of adequate MIS in RMG as the

Risk Management Unit, so that they can more

quickly and accurately perform the identification,

measurement, monitoring and risk control;

6. Pro-active role of the Risk Management

Committee as an executive committee that has

the authority and responsibility to manage the

inherent risks;

7. Execution of CMO programs;

8. Implementing the work plan as the RMG as the

Risk Management Unit of Bank;

KOMITE pemantau risikoRISK OVERSIGHT COMMITTEE

118 119TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE

mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014

7. Sekretaris Perusahaan

Sebagai bentuk kepatuhan terhadap hukum, peraturan

dalam Pasar Modal, sekaligus sebagai jaminan akan

implementasi Tata Kelola Perusahaan, Perusahaan

sebagai perusahaan publik perlu untuk membentuk

Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary).

Sekretaris Perusahaan merupakan salah satu posisi

struktural di bawah Direksi dan bertanggungjawab

langsung kepada Direksi. Sekretaris Perusahaan tidak

hanya bertanggungjawab dalam kepatuhan terhadap

hukum dan peraturan Pasar modal namun juga

sekaligus menjaga alur komunikasi yang baik antara

Perusahaan dan seluruh pemangku kepentingan, juga

menjamin adanya keterbukaan dan akses informasi

oleh pemegang kepentingan. Sejak 25 Maret 2014,

Andri Latif menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan

hingga saat ini yang ditetapkan dengan peraturan

Surat Keputusan Direksi No.040/MTS-HRG/III/14.

Tugas dan Tanggung Jawab Sekretaris Perusahaan Sekretaris Perusahaan mempunyai tugas dan

tanggung jawab yang mencakup:

1. Mengikuti perkembangan Pasar Modal

khususnya peraturan perundang-undangan di

bidang Pasar Modal;

2. Memberikan masukan kepada Direksi dan

Dewan Komisaris dalam pelaksanaan kepatuhan

ketentuan peraturan perundang-undangan di

bidang Pasar Modal;

3. Membantu Direksi dalam pelaksanaan

keterbukaan informasi melalui Situs Perusahaan;

4. Penyampaian laporan kepada Otoritas Jasa

Keuangan, Bursa Efek Indonesia, KSEI, Bank

Indonesia dan instansi terkait lainnya;

5. Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang

Saham, aksi Korporasi Perseroan; dan

6. Sebagai penghubung antara Bank dengan

pemegang saham, otoritas Pasar Modal. Bank

Indonesia dan pemangku kepentingan lainnya;

7. Corporate Secretary

To comply with the laws and regulations in the

capital market, as well as the guarantee of the

implementation of Good Corporate Governance,

the Company as a public company needs to have

a Corporate Secretary. Corporate Secretary is a

structural position under the Board of Directors

and directly responsible to the Board of Directors.

Corporate Secretary is not only responsible to comply

with laws and regulations in capital markets but also to

maintain good communication between the Bank and

all stakeholders, as well as to ensure transparency

and access to information by stakeholders. Since

25 March 2014, Andri Latif has served as Corporate

Secretary stipulated by the Board of Directors Decree

No.040/MTS-HRG/III/14.

Duties and Responsibilities of Corporate SecretaryThe Company Secretary has duties and responsibilities

as follows:

1. Follow the development of capital markets

especially laws and regulation in Capital Market;

2. Advise the Board of Directors and the Board

of Commissioners in compliance with the

implementation of law and regulation in Capital

Market;

3. Assist the Board of Directors in disclosure of

information through Corporate Website;

4. Submission of reports to the Financial Services

Authority, Indonesia Stock Exchange, KSEI,

Bank Indonesia and other relevant agencies;

5. Execution of the General Meeting of Shareholders,

as well as the Bank’s Corporate action; and

6. Act as liaison between the Company and the

shareholders, the Capital Market Authority. Bank

Indonesia and other stakeholders;

Kegiatan yang berhubungan dengan Investor dan Media MassaActivities relate with Investor Relation and Mass Media

JumlahTotal

RUPS Tahunan / AGMS

RUPS Luar Biasa / EGMS

RUPO

Penawaran Umum Terbatas / Right Issues

Laporan Keuangan Kuartalan / Financial Report per Quarter Year

Laporan Tahunan / Annual Report

Paparan Public / Public Expose

Konferensi Pers / Pers Conference

Siaran Pers / Pers Coverage

1

3

1

1

4

1

15

1

10

Untuk menyediakan informasi yang dapat diperoleh

oleh seluruh pemangku kepentingan, Sekretaris

Perusahaan mengelola situs Bank yaitu www.

mncbank.co.id, yang menyediakan informasi seperti

laporan-laporan tahunan, laporan keuangan, siaran

pers dan informasi terkait lainnya sesuai dengan

ketentuan peraturan yang berlaku.

Pelaksanaan Kegiatan Sekretaris PerusahaanSepanjang tahun 2014, Sekretaris Perusahaan telah

menjalani tugasnya dengan baik sesuai dengan

tugas dan tanggung jawabnya. Secara lebih rinci,

pelaksanaan kegiatan Sekretaris Perusahaan adalah :

Provides information to all stakeholders. The

Corporate Secretary manages the Bank’s website

at www.mncbank.co.id, which provides information

such as annual reports, financial statements, press

releases and other relevant information in accordance

with applicable regulations.

Corporate Secretary Activities

In 2014, Corporate Secretary has done a good job

in accordance with the duties and responsibilities. In

more detail, the activities of the Corporate Secretary

are as follows :

SEKRETARIS PERUSAHAANCORPORATE SECRETARY

Profil Sekretaris PerusahaanAndri Latif, 46 tahun, lahir di Jakarta, 4 Juni 1969,

Warga Negara Indonesia, memperoleh gelar Magister

Hukum dari Fakultas Hukum Universitas Indonesia

pada tahun 2009. Posisi yang pernah dijabat

sebelumnya di dalam Bank adalah sebagai Corporate

Legal & Corporate Affair Head Bank (Maret 2013 –

Maret 2014); Corporate Legal Officer Bank (September

2012 – Maret 2013); Treasury, Int’l Banking, Trade

Finance & Non Credit Transaction Legal (Desember

2011 – September 2012); Commercial Credit

& Corporate Busines Legal Department Head,

Commercial & Corporate Business Legal Officer (Mei

2005 – Juni 2008).

Profile Corporate SecretaryAndri Latif, 46, was born in Jakarta, 4 June 1969,

Indonesian citizen, holds a Master of Law from the

Faculty of Law, University of Indonesia in 2009.

Positions held before in the Bank was Corporate

Legal & Corporate Affairs Head (March 2013 - March

2014); Corporate Legal Officer (September 2012 -

March 2013); Treasury, Int’l Banking, Trade Finance

& Non Credit Transaction Legal (December 2011

- September 2012); Commercial Credit & Busines

Corporate Legal Department Head, Commercial &

Corporate Business Legal Officer (May 2005 - June

2008).

120 121TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE

mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014

Penerapan Fungsi Kepatuhan, Audit Internal dan Audit Eksternal

Penerapan Fungsi Kepatuhan Sejalan dengan diterbitkannya PBI No.13/2/PBI/2011

tanggal 12 Januari 2011 tentang Pelaksanaan Fungsi

Kepatuhan Bank Umum, Satuan Kerja Kepatuhan

terus berupaya melakukan langkah-langkah untuk

memastikan agar Bank memenuhi ketentuan Bank

Indonesia dan peraturan perundang-undangan lain

yang berlaku.

Satuan Kerja Kepatuhan mendukung terciptanya

budaya kepatuhan pada seluruh kegiatan usaha Bank

antara lain dengan upaya berikut:

1. Melakukan sosialisasi tentang Peraturan Bank

Indonesia dan peraturan perundang-undangan

lainnya yang baru diterbitkan kepada seluruh unit

kerja di kantor pusat dan kantor cabang melalui

e-mail (Compliance News).

2. Berperan aktif dalam forum rapat Governance

Risk & Compliance (GRC) bersama sama

dengan Satuan Kerja Manajemen Risiko, Satuan

Kerja Operasional dan Satuan Kerja Audit Internal

untuk melakukan pembahasan dan mencari

solusi terkait issue kepatuhan dan manajemen

risiko yang sedang dihadapi Bank.

3. Melakukan pengkinian data laporan laporan

yang wajib disampaikan Bank kepada regulator,

dan mengoptimalkan pelaksanaan Compliance

Report Monitoring (CRM) sebagai media untuk

mengingatkan setiap personal in charge (PIC)

pembuat laporan agar senantiasa menyampaikan

laporan kepada regulator, secara akurat dan

tepat waktu.

4. Melakukan monitoring dan memastikan surat

surat pembinaan dari Bank Indonesia/OJK/

regulator lainnya telah ditindaklanjuti oleh unit

kerja terkait dengan benar dan tepat waktu untuk

meminimalkan terjadinya risiko kepatuhan.

5. Memberikan pelatihan tentang pelaksanaan

fungsi kepatuhan bank dan ketentuan Bank

Implementation of Compliance, Internal Audit and External Audit

Implementation of ComplianceIn line with the publication of PBI No. 13/2/PBI/2011

dated 12 January 2011 on the Implementation of

Compliance Function Commercial Bank, Compliance

Unit continues to take steps to ensure that Bank

complied with Bank Indonesia and other laws and

regulations applicable.

Compliance Unit supports the creation of a culture of

compliance in all business activities of the Bank such

as these efforts:

1. Socialization of Bank Indonesia Regulation and

other laws and regulations newly issued to all

units working in the head office and branch

offices via e-mail (Compliance News).

2. Actively participate in the Governance Risk &

Compliance (GRC) meeting forum together with

the Risk Management Unit, Operations Unit and

Internal Audit Unit to conduct discussions and

find solutions related to compliance and risk

management issues facing the Bank.

3. Update of the report submitted by the Bank

shall report to the regulator, and to optimize the

implementation of the Compliance Monitoring

Report (CRM) as a medium to remind every

personal in charge (PIC) in order to be a reporting

issuer to submit a report to the regulator,

accurately and timely.

4. Monitor and ensure the guidance letter from

Bank Indonesia/OJK/other regulators have been

followed up by the related units properly and

timely to minimize compliance risk.

5. Provide training on the implementation of

the compliance function of banks and Bank

Indonesia yang terkait kepada karyawan baru,

karyawan front liner dan karyawan yang sedang

mengikuti pelatihan internal.

6. Dalam melakukan identifikasi, monitoring

dan pengendalian terhadap risiko kepatuhan

dibidang perkreditan, Satuan Kerja Kepatuhan

senantiasa mengingatkan unit kerja lain agar

selalu menerapkan prinsip kehati-hatian dalam

pemberian kredit khususnya pemberian kredit

kepada debitur-debitur besar agar tidak

terjadi pelanggaran ataupun melampaui Batas

Maksimum Pemberian Kredit (BMPK), serta tidak

memberikan kredit kepada bidang usaha yang

dilarang.

7. Melakukan kajian terhadap rancangan kebijakan,

dan kegiatan usaha untuk memastikan setiap

kebijakan internal Bank dan kegiatan usaha

dibidang perkreditan dan non-perkreditan telah

sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Fungsi Audit Internal Sebagai salah satu komponen GCG, Audit Internal ikut

berperan aktif dalam membentuk dan meningkatkan

lingkungan pengendalian perusahaan. Dalam

melaksanakan fungsinya, Audit Internal mengacu

pada Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Internal Bank

Umum (SPFAIB) sesuai peraturan Bank Indonesia No.

1/6/PBI/1999 tanggal 20 September 1999 tentang

Penugasan Direktur Kepatuhan dan Penerapan

Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Internal Bank

Umum.

Audit Internal merupakan bagian dari struktur

organisasi Bank yang mempunyai fungsi independen

dan bertanggung jawab serta melaporkan langsung

kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris

melalui Komite Audit. Dalam menjalankan fungsinya,

Audit Internal memiliki Piagam Audit (Internal Audit

Charter) yang disahkan oleh Direktur Utama dan

Dewan Komisaris. Hal ini selain diatur oleh Bank

Indonesia melalui Standar Pelaksanaan Fungsi Audit

Internal Bank (SPFAIB), juga sesuai dengan standar

internasional yang bersumber pada The Professional

Practice Framework dari the Institute of Internal

Auditors.

Indonesia regulations related to new employees,

front liner employees and employees who are

following internal training.

6. In the process of identifying, monitoring and

controlling the compliance in the field of credit

risk, Compliance Unit constantly reminds other

work units to always apply the principle of

prudence in lending, especially when lending

to large borrowers to avoid infringement or

exceeded Limit Provision Credit, and does not

give credit to the business sector is prohibited.

7. Conduct a study to design policies and business

activities to ensure each Bank’s internal policies

and business activities in the field of credit

and non-credit in accordance with applicable

regulations.

Internal Audit FunctionAs one component of corporate governance, internal

audit take an active role in shaping and improving the

control environment of the company. In carrying out

its functions, the Internal Audit refers to the Internal

Audit Standards for Commercial Banks (SPFAIB)

according Bank Indonesia Regulation No. 1/6/PBI/

1999 dated 20 September 1999 on the Assignment

Director of Compliance and Implementation of Internal

Audit Standards for Commercial Banks.

Internal Audit is part of the Bank’s organizational

structure which has the function of independent

and responsible and report directly to the Managing

Director and Board of Commissioners through the

Audit Committee. In carrying out its functions, the

Internal Audit has Audit Charter (Internal Audit Charter)

adopted by the Board of Director and the Board of

Commissioners. This is in addition regulated by Bank

Indonesia through the Internal Audit Standards Bank

(SPFAIB), also in accordance with the international

standard which is based on the Professional Practice

Framework of the Institute of Internal Auditors.

PENERAPAN FUNGSI KEPATUHAN, AUDIT INTERNAL DAN AUDIT EKSTERNALIMPLEMENTATION OF COMPLIANCE, INTERNAL AUDIT AND EXTERNAL AUDIT

122 123TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE

mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014

Audit Internal telah menerapkan audit berbasis

risiko (Risk Based Audit), dimana pelaksanaan audit

lebih difokuskan pada aktifitas operasional yang

berisiko tinggi. Pada tahun 2014, Audit Internal

Grup yang didukung 19 auditor telah menyelesaikan

39 penugasan audit baik dalam bentuk regular

audit maupun spesial audit / investigasi. Selain

melakukan audit rutin dan investigasi, Audit Internal

juga memberikan peran konsultatif kepada unit kerja

lain, baik melakukan review terhadap kebijakan

dan prosedur operasional Bank maupun berbagi

pengetahuan (sharing knowledge). Selain itu, Audit

Internal juga ditunjuk sebagai unit yang memonitor

tindak lanjut hasil pemeriksaan Bank Indonesia

maupun pihak eksternal lainnya. Laporan hasil

pemeriksaan / investigasi serta monitoring tindak

lanjut telah disampaikan kepada Presiden Direktur

dan Dewan Komisaris melalui Komite Audit dengan

tembusan Direktur Kepatuhan.

Tindak lanjut yang dilakukan oleh auditee / unit kerja

terperiksa atas temuan-temuan pemeriksaan (Internal

maupun eksternal) merupakan salah satu agenda

yang dilaporkan dalam rapat Komite Audit, sehingga

temuan-temuan yang disampaikan dapat segera

mendapat perhatian dan kelemahan-kelemahan yang

terjadi dapat segera diperbaiki.

Audit Internal secara berkesinambungan berupaya

meningkatkan kompetensi auditor agar mampu

menjalankan fungsi auditnya secara profesional.

Sampai dengan tahun 2014, Auditor Internal telah

memperoleh berbagai sertifikasi kompetensi baik

internasional maupun nasional seperti International

Certificate in Banking Risk and Regulation / CBRR

dari GARP (1 Auditor), Qualified Internal Auditor (QIA

– 2 Auditor ), Sertifikasi Manajemen Risiko (BSMR /

LSPP – 18 Auditor).

Internal Audit has implemented a risk-based audit

(Risk Based Audit), in which the audit is focused on

high-risk operational activities. In 2014, the Internal

Audit Group which is supported by 19 auditors

have completed 39 audits in the form of regular

audit or special audit / investigation. In addition to

regular audits and investigations, Internal Audit also

provides a consultative role to other work units, either

conducting a review of the policies and procedures

of the Bank’s operations or sharing knowledge

(knowledge sharing). In addition, Internal Audit is also

designated as a unit which monitors the follow-up

results of Bank Indonesia and other external parties.

The results of the examination/investigation report

and follow-up monitoring has been submitted to the

President Director and the Board of Commissioners

through the Audit Committee with a copy Director of

Compliance.

The follow up taken by the auditee / work of units

examinee on examination findings (internal and

external) is one of the agenda which was reported

in the Audit Committee meeting, so that the findings

presented can be addressed and weaknesses that

occured can be repaired .

Internal Audit continually working to improve the

competence of auditors to be able to carry out its

audit function in a professional manner. Along 2014,

the Internal Auditor has obtained various certifications

international and national competences such as

the International Certificate in Banking Risk and

Regulation / CBRR of GARP (1 Auditor), Qualified

Internal Auditor (QIA - 2 Auditor), Risk Management

Certification (BSMR/LSPP - 18 Auditors).

Penerapan Fungsi Audit InternalDirektur Kepatuhan senantiasa melakukan koordinasi

dengan Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) khususnya

yang berkaitan dengan bidang kepatuhan yaitu

dengan menerima hasil pemeriksaan audit internal

dan membahasnya dalam pertemuan bulanan

dengan Komite Audit.

Direktur Kepatuhan terus memberikan perhatian

terhadap komitmen dan tindak lanjut yang dilakukan

oleh auditee untuk memastikan bahwa auditee telah

menanggapi secara optimal dan menyeluruh atas

hasil temuan audit tersebut dan berupaya agar tidak

terjadi temuan yang berulang di waktu yang akan

datang. Dalam melaksanakan aktivitas pemeriksaan,

SKAI telah menerapkan Standar Pelaksanaan

Fungsi Audit Internal Bank (SPFAIB) sesuai dengan

PBI No.1/6/PBI/1999 tanggal 29 September 1999

tentang Penugasan Direktur Kepatuhan (Compliance

Director) dan Penerapan Standar Pelaksanaan Fungsi

Audit Internal Bank Umum.

Selain itu, sesuai dengan Surat Edaran Bank

Indonesia No. 13/28DPNP tanggal 9 Desember 2011,

Bank telah membentuk Satuan Kerja Anti Fraud.

Unit ini secara struktur organisasi berada di bawah

Kepala SKAI. Unit Anti Fraud juga telah menerapkan

Strategi Anti Fraud sebagaimana yang diatur oleh SE

BI No.13/28/DPNP tanggal 9 Desember 2011 dan

Kebijakan Internal Anti Fraud Bank.

Pelaksanaan Fungsi Audit Internal pada semester II

tahun 2014 adalah sebagai berikut:

a. Telah dilakukan pemeriksaan terhadap 2 Kantor

Cabang dan 11 Unit Kerja di Kantor Pusat

yang dipandang perlu berdasarkan risk based

evaluation, sehingga sampai dengan akhir

semester II tahun 2014, Internal Audit telah

melakukan pemeriksaan terhadap 5 kantor

cabang dan 25 obyek audit kantor pusat.

Laporan Hasil Audit telah disampaikan kepada

Direktur Utama, Direktur Kepatuhan, Direktur

yang membidangi, Dewan Komisaris melalui

Audit Komite.

Implementation of the Internal Audit FunctionDirector of Compliance coordinate with the Internal

Audit Unit (Internal Audit), especially related to the

field of compliance is to accept the results of internal

audits and discussed at monthly meetings with the

Audit Committee.

Director of Compliance continue to give attention to

the commitments and actions taken by the auditee to

ensure that the auditee has responded optimally and

comprehensively on the audit findings and seeks to

avoid repeated findings in the future. In carrying out

inspection activities, Internal Audit has implemented

Internal Audit Standards Bank (SPFAIB) in accordance

with PBI No.1/6/PBI/1999 dated 29 September

1999 on the Assignment of Compliance Director

and Implementation of Internal Audit Standards for

Commercial Banks .

Moreover, according to Bank Indonesia’s Circular

Letter No. 13/28/DPNP dated 9 December 2011,

Bank has established the Anti Fraud Unit. This unit

is under the organizational structure of the Head of

Internal Audit. Anti-Fraud Unit has also adopted the

Anti-Fraud Strategy as stipulated by Bank Indonesia’s

Letter Number 13/28/DPNP dated 9 December 2011

and the Internal Policy Anti Fraud Bank.

Internal Audit Function in the second half of 2014 are

as follows:

a. Has conducted an examination of the 2 branches

and 11 Work Unit at Headquarters as deemed

necessary based on the risk-based evaluation, so

that by the end of the second semester of 2014,

the Internal Audit has conducted an examination

of the 5 branch offices and 25 central office audit

object. Audit Report has been submitted to the

Director, the Director of Compliance, Director in

charge, the Board through the Audit Committee.

PENERAPAN FUNGSI KEPATUHAN, AUDIT INTERNAL DAN AUDIT EKSTERNALIMPLEMENTATION OF COMPLIANCE, INTERNAL AUDIT AND EXTERNAL AUDIT

124 125TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE

mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014

b. Sedangkan Unit Anti Fraud selama semester

II tahun 2014 telah melakukan tiga penugasan

audit khusus/investigasi, sehingga sampai

dengan akhir semester II tahun 2014 Unit Anti

Fraud telah melakukan investigasi terhadap

9 kasus fraud dan hasilnya telah dilaporkan

kepada Direktur Utama, Direktur Kepatuhan,

Dewan Komisaris dan OJK.

c. Selain melakukan audit sesuai rencana kerja

audit tahun 2014, Audit Internal juga melakukan

review/konsultatif audit, dimana selama semester

II tahun 2014 telah diterbitkan memo hasil review/

konsultatif audit sebanyak 10 memo.

d. Sebagian besar hasil temuan audit maupun

investigasi telah ditanggapi dan ditindaklanjuti

oleh Cabang dan Satuan Kerja terkait, namun

berdasarkan laporan hasil pemeriksaan masih

ditemukan temuan berulang yang disebabkan

tindak lanjut yang dilakukan belum terfokus

pada substansi dari temuan audit. Terhadap

kondisi ini, manajemen Bank telah memberikan

arahan kepada penanggung jawab obyek audit

untuk dapat melakukan perbaikan kinerja serta

operasional bank sesuai dengan ketentuan yang

ada. Pemantauan terhadap tindak lanjut temuan

dilakukan oleh SKAI secara terus-menerus.

e. Hasil Audit Rutin maupun Audit Khusus /

Investigasi oleh SKAI telah dilaporkan kepada

Direktur Utama dan Dewan Komisaris dengan

tembusan Direktur Kepatuhan serta dilaporkan

ke OJK dan Bank Indonesia (hasil audit SKNBI,

RTGS & APMK).

f. SKAI juga berfungsi sebagai liaison audit OJK,

dimana cakupan pekerjaaannya termasuk

melakukan monitoring terhadap tindak lanjut

hasil audit OJK yang dilaporkan secara berkala

kepada manajemen.

Profil Kepala Satuan Kerja Audit Internal Edi Alpian

Warga Negara Indonesia, 46 tahun.

Menjabat sebagai Kepala Satuan Kerja Internal Audit

Bank. Selain memiliki latar belakang pendidikan

Sarjana Ekonomi bidang Akuntansi, beliau juga

b. While the Anti-Fraud Unit during the 2nd

semester of 2014 has made three special audit/

investigation, so that by the end of the second

semester of 2014 Anti-Fraud Unit has conducted

an investigation of nine cases of fraud and the

results have been reported to the Director,

the Director of Compliance, the Board of

Commissioners and OJK.

c. In addition auditing as planned audit working

plan in 2014, the Internal Audit also reviews

/ consultative audit, which during the second

semester of 2014 has been issued a memo on

a review/audit consultative much as 10 memo.

d. Most of the audit findings and investigations have

been addressed and acted upon by the Branch

and Unit linked, but based on the examination

report was found that due to repeated findings

that do not follow-up focused on the substance

of the audit findings. Against these conditions,

managemen Bank has provided guidance to the

person in charge of the audit object to be able

to make improvements and performance of the

bank’s operations in accordance with existing

regulations. Monitoring of follow-up the findings

made by the Internal Audit Unit continuously.

e. The Result of Regular Audit and Special Audit/

Investigation by the Internal Audit Unit has

been reported to the Director and the Board

of Commissioners with a copy to the Director

of Compliance and reported to OJK and Bank

Indonesia (SKNBI audit results, RTGS and

APMK).

f. Internal Audit Unit also serves as a liaison audit

OJK, in which the scope of his job includes

monitoring the follow-up audit results OJK

reported regularly to management.

Profile Head of Internal Audit UnitEdi Alpian

Indonesian citizen, 46 years.

Head of Internal Audit Unit Bank. In addition to having

an educational background in Accounting Bachelor

of Economics, he also has international certification

(Certified in Banking Risk and Regulation - GARP)

memiliki sertifikasi Internasional (Certified in Banking

Risk and Regulation – GARP) maupun nasional

(QIA, BSMR level 3). Sebelum bergabung di Bank

MNC Internasional, pernah berkarir di PT. Bank

Internasional Indonesia (BII – 2004 – 2007), Badan

Penyehatan Perbankan Nasional/ BPPN (1999 –

2004), PT. Bank Dana Asia (1995 – 1999), PT. Bank

Indo Monex (1993 – 1995), yang semuanya dalam

bidang Internal Audit.

Penerapan Fungsi Audit Eksternal Auditor eksternal ini ditunjuk dan ditetapkan oleh

RUPS dari calon yang sebelumnya diajukan oleh

Dewan Komisaris berdasarkan usulan Komite Audit.

Tugasnya untuk menilai laporan keuangan yang

disusun manajemen dan dapat ditunjuk pula untuk

melakukan penilaian terhadap hal yang dianggap

penting.

Penunjukan Kantor Akuntan Publik (KAP) dilakukan

melalui mekanisme proses pemilihan yang transparan

dengan cara menelaah independensi dan obyektivitas

serta menilai kualitas pelayanan dan kewajaran biaya

yang diajukan oleh KAP. Salah satu persyaratan

utama dari KAP yang diundang untuk memasukkan

penawaran adalah telah terdaftar di Bank Indonesia,

OJK dan Kementerian Keuangan. Setelah dievaluasi

oleh Komite Audit, calon pemenang diusulkan oleh

Dewan Komisaris untuk diputuskan / disetujui oleh

RUPS.

Untuk melakukan audit terhadap Laporan Keuangan

tahun buku 2014, Bank telah menunjuk Kantor

Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Eny (anggota

dari Deloitte Touche Tohmatsu Limited) yang telah

terdaftar di Bank Indonesia / OJK. Penunjukan

tersebut merupakan yang pertama kalinya dan telah

memenuhi ketentuan Pasal 16 ayat 2 PBI No 3/22/

PBI/2001 tentang Transparansi Kondisi Keuangan

Bank yaitu penunjukan Akuntan Publik atau Kantor

Akuntan Publik yang sama oleh Bank paling lama

dilakukan untuk periode audit 5 (lima) Tahun Buku

berturut turut.

and national (QIA, BSMR level 3). Prior to joining

International MNC Bank, he had a career in PT. Bank

Internasional Indonesia (BII - 2004 to 2007), the

Indonesian Bank Restructuring Agency/BPPN (1999-

2004), PT. Bank Asia Fund (1995 - 1999), PT. Bank

Indo Monex (1993 - 1995), which are all in the field of

Internal Audit.

Implementation of External AuditThe external auditors are appointed and confirmed

by the General Meeting Shareholders of the previous

candidates proposed by the Board of Commissioners

based on the proposal of the Audit Committee. The

duty of external audit are to assess the financial

statements prepared by management and also

appointed to conduct an assessment of the things

that are important.

The appointment of the Public Accounting Firm (KAP)

has done through a mechanism that is transparent

electoral process in a way the independence and

objectivity as well as assessing the quality of service

and fairness of charges filed by the firm. One of the

main requirements of the Firm who are invited to

submit bids is registered at Bank Indonesia, the OJK

and the Ministry of Finance. Once evaluated by the

Audit Committee, the winning candidates proposed

by the Board of Commissioners to be decided/

approved by the AGM.

To audit the financial statements of the financial year

2014, Bank has appointed Osman Bing Satrio & Eny

(members of Deloitte Touche Tohmatsu Limited)

registered in Bank Indonesia/OJK. This appointment

is the first time and have to comply with Article 16,

paragraph 2 PBI No. 3/22 / PBI / 2001 on Transparency

of Financial Condition Bank’s appointment Public

Accountant or the same Public Accountant by the

Bank not later than the audit conducted for a period

of 5 (five) Book consecutive years.

PENERAPAN FUNGSI KEPATUHAN, AUDIT INTERNAL DAN AUDIT EKSTERNALIMPLEMENTATION OF COMPLIANCE, INTERNAL AUDIT AND EXTERNAL AUDIT

126 127TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE

mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014

Hasil pemeriksaan oleh KAP dibuat dalam bentuk

Laporan Auditor Independen, dan juga dalam bentuk

Management Letter. Atas hasil temuan dan saran KAP

posisi tanggal 31 Desember 2014 akan dilakukan

tindak lanjut sebagaimana mestinya.

Sistem Pengendalian InternalSistem Pengendalian Internal (SPI) yang efektif

merupakan bagian tidak terpisahkan dari penerapan

Tata Kelola Perusahaan. Tujuan penerapan SPI

adalah memberikan kepastian terhadap implementasi

seluruh peraturan perusahaan demi menjaga

kepercayaan para pemegang saham dan pemangku

kepentingan. Melalui pelaksanaan pengendalian

internal yang efektif, kepercayaan nasabah dan nilai

perusahaan dapat tumbuh bersama dan terjaga pada

tingkat yang optimal.

Untuk itu, Bank senantiasa melakukan upaya-

upaya untuk mampu mengelola dan mengendalikan

risiko melalui fungsi pengendalian internal, dimana

rencana pelaksanaan serta kajian dan evaluasinya

dilaksanakan secara terintegrasi oleh seluruh elemen

Bank. Oleh karenanya, sistem pengendalian internal

merupakan proses yang secara bersama-sama dan

berkesinambungan dilaksanakan oleh:

(1) Direksi dan seluruh Pejabat Bank, yang memberikan

arah, petunjuk dan pengawasan;

(2) Komite Eksekutif;

(3) Audit Internal;

(4) seluruh karyawan.

Aktivitas pengendalian yang telah dijalankan

mencakup tindakan-tindakan yang dilakukan dalam

suatu proses pengendalian aktivitas operasional

perusahaan pada setiap tingkatan dalam struktur

organisasi. Perusahaan diatur dan akan selalu

dikembangkan ketentuan dan pelaksanaannya,

mengenai kewenangan, otorisasi, verifikasi,

rekonsiliasi, penilaian prestasi kerja, pembagian tugas

serta upaya pengamanan aset perusahaan.

The results of examination by the firm made in the

form of the Independent Auditor’s Report, and also in

the form of Management Letter. On the findings and

suggestions from KAP on 31 December 2014 to be

followed up as needed.

Internal Control SystemsInternal Control Systems (SPI) which effectively

constitutes an integrated part of Corporate

Governance. SPI implementation goal is to provide

certainty to the implementation of all company

regulations in order to maintain shareholders and

stakeholders’ trust. Through the implementation of

effective internal controls, customer trust and the value

of the company can grow together and maintained at

optimal levels.

However, Bank continues to make efforts to be

able to manage and control risks through internal

control functions, which implementation planning

and assessment and evaluation carried out in an

integrated manner by all elements of the Company.

Therefore, the system of internal control is a process

that simultaneously and continuously carried out by:

(1) The Board of Directors and Officers of the

Company, who provide direction, guidance and

supervision;

(2) The Executive Committee;

(3) Internal Audit;

(4) All employees.

Control activities that have been implemented

include the actions carried out in a process activities

control of the company operational at all levels in the

organization structure. The company was set and

will always be developed and its implementation

provisions, regarding the authority, authorization,

verification, reconciliation, performance appraisal, job

descriptions and safeguarding company assets.

Direksi bertanggung jawab untuk menerapkan sistem

pengendalian internal yang baik untuk mencapai

tujuan Perusahaan. Sistem pengendalian internal

merupakan proses yang dijalankan oleh Direksi

dan seluruh jajaran Manajemen Perusahaan, yang

memberikan arahan, petunjuk, dan pengawasan

bersama dengan Komite Audit dan Audit Internal.

Sementara itu, Audit Internal bertanggung jawab

untuk mengevaluasi, meninjau, menganalisa dan

menilai penerapan pengendalian internal pada seluruh

kegiatan dalam Bank dan memberikan rekomendasi

perbaikan dan peningkatan pengendalian yang

diperlukan. Dalam menjalankan tugasnya, Audit

Internal melaporkan seluruh kegiatannya kepada

Direksi dan Komisaris melalui Komite Audit.

Guna melaksanakan fungsinya secara efektif, Audit

Internal bekerjasama dengan seluruh unit kerja di

dalam Bank dalam melakukan penilaian, analisa, dan

pemetaan risiko yang ada kegiatan Bank. Selanjutnya,

hasil-hasil kajian yang diperoleh digunakan oleh Audit

Internal sebagai dasar untuk merencanakan dan

melaksanakan program-program audit yang berbasis

risiko.

Sistem pengendalian internal dirancang dengan

tujuan untuk melakukan evaluasi, memantau,

mengelola risiko yang mungkin dapat menyebabkan

tujuan perusahaan tidak tercapai, dan bukan untuk

menghilangkan risiko tersebut. Dengan demikian,

sistem pengendalian internal hanya dapat memberikan

keyakinan yang memadai dan tidak menjamin secara

mutlak terhadap adanya salah saji yang material, atau

kerugian, atau terjadinya kondisi yang tidak terduga.

Sistem Pengendalian Internal yang baik tidak dapat

berjalan sendiri dan membutuhkan kerja sama dan

komitmen, serta dedikasi yang kuat dari setiap

pihak yang terkait. Sistem Pengendalian Internal

The Board of Directors was responsible for

implementing a good internal control system to achieve

the Company’s objectives. The system of internal

control is a process that was managed by the Board

of Directors and the whole range of Management of

the Company, which provide direction, guidance,

and supervision along with the Audit Committee and

Internal Audit.

Meanwhile, Internal Audit was responsible for

evaluating, reviewing, analyzing and assessing the

implementation of internal control in all activities of

the Company and provide recommendations for

improvement and enhancement of the necessary

control. In performing its duties, the Internal Audit

reported its activities to the Board of Directors and

Commissioners through the Audit Committee.

In order to carry out its functions effectively, the Internal

Audit in cooperation with all units in the Company

conducting the assessment, analysis, and mapping

of existing risk the Company’s activities. Furthermore,

the obtained results are used to study the internal

audit as a basis for planning and implementing audit

programs based on risk.

Internal control system is designed with the aim to

evaluate, monitor, manage risks that may cause the

company’s goals are not achieved, and not to eliminate

these risks. Thus, the system of internal control

can only provide reasonable assurance and not an

absolute guarantee against any material misstatement

or loss, or the occurrence of unexpected conditions.

Good Internal Control System can not operate alone

and requires cooperation and commitment, as well

as a strong dedication of each party. Internal Control

System was also coordinating with the external

PENERAPAN FUNGSI KEPATUHAN, AUDIT INTERNAL DAN AUDIT EKSTERNALIMPLEMENTATION OF COMPLIANCE, INTERNAL AUDIT AND EXTERNAL AUDIT

128 129TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE

mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014

juga berkoordinasi dengan auditor eksternal dalam

kaitannya dengan tugas-tugas pengawasan dalam

Perusahaan. Koordinasi audit harus direncanakan

dan didefinisikan sebagai bagian dari ruang lingkup

audit oleh auditor eksternal, sehingga seluruh

pekerjaan audit oleh auditor eksternal dapat

dilaksanakan dengan komprehensif, efisien dan

efektif. Pengendalian internal diterapkan dalam aspek-

aspek penting seperti aspek operasional, keuangan,

dan juga kepatuhan terhadap perundang-undangan.

Bank telah menggunakan model COSO Integrated

Framework di dalam pelaksanaan pengendalian

internal yang mencakup:

Lingkungan PengendalianDireksi berkomitmen melaksanakan kegiatan

pengendalian operasional Perusahaan dengan

menyusun struktur organisasi, menetapkan

wewenang dan tanggung jawab, memberikan

pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia,

dan secara rutin mengkomunikasikan misi, visi

perusahaan, seluruh strategi dan ukuran-ukuran

penilaian keberhasilan sehingga seluruh organisasi

harus memastikan bahwa pelaksana tugas memiliki

integritas, kecukupan pengetahuan dan keahlian

sesuai dengan tugas dan tanggung jawab. Pada

tahun 2014, Bank telah melakukan perubahan

terhadap Budaya Perusahaan (PRIDE) yang menjadi

pedoman bagi seluruh karyawan dalam mewujudkan

visi dan misi perusahaan.

Penilaian Risiko Seluruh risiko yang dihadapi dalam rangka

merealisasikan misi dan visi perusahaan, diidentifikasi,

dinilai, dipantau dan dikendalikan secara terus

menerus, serta secara berkala dievaluasi dan

direspon dengan pengendalian internal yang memadai

sehingga kondisi-kondisi yang tidak diharapkan bisa

diminimalisasi.

auditors in connection with supervisory duties in the

Company. Coordination of audit should be planned

and defined as part of the scope of the audit by

the external auditors, so that all audit activities

by the external auditor can be implemented with

comprehensive, efficient and effective. Internal control

was applied in important aspects such as operational

aspects, financial, and also compliance with the

legislation.

Bank has used a model COSO Integrated Framework

in the implementation of internal control include:

Environmental ControlThe Board of Directors is committed to implement

the Company’s operational control activities to

structure the organization, define the authority and

responsibility, provide training and human resource

development, and regularly communicate the

mission, vision, overall strategy and measures of

success assessment so that all organizations must

ensure that the implementing duties with integrity,

adequacy of knowledge and skills in accordance

with the duties and responsibilities. In 2014, Bank

has made changes to the Corporate Culture (PRIDE),

which serve as guidelines for all employees in realizing

the vision and mission of the company.

Risk AssessmentAll the risks faced in order to realize the mission

and vision of the company, are identified, assessed,

monitored and controlled continuously, and

periodically evaluated and responded with adequate

internal controls so that the conditions are not

expected to be minimized.

Kegiatan Pengendalian & Pemisahan TugasMerupakan aktivitas untuk meminimalisasi risiko baik

dengan melakukan pemisahan tugas dan tanggung

jawab, dual control, maupun pelaksanaan checklist

(harian, mingguan, bulanan & tahunan) yang dilakukan

untuk memastikan bahwa pelaksanaan pengendalian

internal telah berjalan sesuai ketentuan yang berlaku.

Bank telah membuat Risk Control Self-Assessment

(RCSA) yang dapat digunakan sebagai alat oleh

masing-masing Unit kerja untuk mengukur tingkat

risiko yang dihadapi, sehingga potensi risiko yang

mungkin muncul dapat diidentifikasi dan dikelola

dengan baik. Pelaksanaan RCSA dilakukan secara

berkala dan hasilnya dikirimkan ke Risk Management

Group untuk digabung secara nasional.

Informasi & KomunikasiSaat ini, perusahaan sudah menyediakan media

elektronik untuk meng-update perubahan kebijakan

internal maupun eksternal. Mengacu pada hal itu,

seluruh karyawan diharapkan dapat memahami

dan tanggap akan tugas dan tanggung jawab

yang mengacu pada ketentuan yang berlaku dan

perubahan yang terjadi. Selain itu, masing-masing

Risk Owner juga melaksanakan penilaian secara

mandiri atas Risk level yang dihadapi.

PemantauanDireksi, Pejabat eksekutif dan Internal Audit melakukan

pemantauan secara terus menerus terhadap

efektivitas keseluruhan pelaksanaan pengendalian

intern. Internal Audit sebagai pihak yang independen

secara obyektif melakukan monitoring atas kecukupan

dan pelaksanaan pengendalian internal berdasarkan

rencana kerja tahunan. Hasil pemeriksaan dilaporkan

kepada Presiden Direktur dan Dewan Komisaris

melalui Komite Audit dengan tembusan Direktur

Kepatuhan, Direktur dan Departemen terkait yang

menjadi objek pemeriksaan.

Control Activities and Segregation of DutiesBoth activities to minimize risk by performing the

separation of duties and responsibilities, dual control,

as well as the implementation of the checklist (daily,

weekly, monthly and yearly) are performed to ensure

that the implementation of internal control has been

run according to applicable regulations.

Bank has made a Risk Control Self-Assessment

(RCSA) which can be used as a tool by each working

unit to measure the level of risk, so that the potential

risks that may arise can be identified and managed

properly. RCSA implementation was done regularly

and the results were sent to the Risk Management

Group for the merged nationally.

Information & CommunicationCurrently, the Company were provided electronic

media to update the internal and external policy

changes. Referring to it, all employees are expected

to understand and responsive to the duties and

responsibilities which refers to the applicable

provisions and the changes that occured. In addition,

each Risk Owner also carry out self-assessment on

the level of risk.

MonitoringDirectors, Executive Officers and the Internal Audit

continuously monitoring the overall effectiveness

of internal control implementation. Internal Audit

as an independent party objectively monitoring the

adequacy and implementation of internal control is

based on an annual working plan. The audit results

are reported to the President Director and the Board

of Commissioners through the Audit Committee with

a copy of Compliance Director, Director and relevant

Departments who becomes the object of investigation.

PENERAPAN FUNGSI KEPATUHAN, AUDIT INTERNAL DAN AUDIT EKSTERNALIMPLEMENTATION OF COMPLIANCE, INTERNAL AUDIT AND EXTERNAL AUDIT

130 131TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE

mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014

Setiap bulan dalam Rapat Komite Audit, Internal Audit

juga melaporkan temuan-temuan yang signifikan dan

hasil investigasi, termasuk progress tindak lanjut atas

temuan Internal maupun Eksternal Audit. Atas laporan

Internal Audit kepada Komite Audit, selanjutnya

Komite Audit melaporkan secara rutin kepada Dewan

Komisaris.

Evaluasi Pengendalian InternalPernyataan pengendalian internal menggambarkan

elemen-elemen utama yang digunakan untuk

mencapai tujuan pengendalian internal, yang meliputi:

• Kegiatan-kegiatan operasional yang dijalankan

secara efektif & efisien;

• Laporan keuangan yang akurat dan dapat

diandalkan;

• Kepatuhan terhadap Undang-undang, peraturan,

dan kebijakan yang berlaku; dan

• Pengamanan aset Bank.

Selama tahun 2014, berdasarkan atas penilaian

secara mandiri dan pemantauan oleh Internal Audit,

kualitas sistem pengendalian telah dilakukan secara

memadai sehingga risiko dapat dikelola.

Keterbukaan InformasiPerusahaan telah berkomitmen untuk menjalankan

keterbukaan (transparansi) kepada publik dan seluruh

pemangku kepentingan dalam hal keterbukaan

informasi melalui berbagai media dan keterbukaan

menurut Peraturan Pasar Modal.

Demi penerapan prinsip transparansi dan akuntabilitas

dalam Tata Kelola Perusahaan yang Baik, Perusahaan

melakukan aktivitas penyebaran informasi agar dapat

dengan mudah diakses oleh publik. Informasi terbaru

Perusahaan dapat diakses dengan mudah dan segera

melalui situs resmi di www.mncbank.co.id yang

terbuka untuk diakses oleh publik. Situs ini berisi profil

Perusahaan, siaran pers, laporan tahunan selama

beberapa periode, dan informasi investor yang dapat

diunduh.

The Internal Audit also reported significant findings

and the results of the investigation each month to the

Audit Committee Meeting, including the progress of

follow-up on the findings of the Internal and External

Audit. Based on the Internal Audit reports to the

Audit Committee, the Audit Committee subsequently

reported regularly to the Board of Commissioners.

Evaluation of Internal ControlInternal control statement illustrates the main elements

that are used to achieve the objectives of internal

control, which includes:

• Operational activities are implemented effectively

and efficiently;

• The financial statements are accurate and

reliable;

• Compliance with legislation, regulations, and

policies; and

• Security of the Company’s assets.

In 2014, based on self-assessment and monitoring

by the Internal Audit, quality control systems have

performed adequately so that the risks can be

managed.

Information DisclosureThe company has committed to manage disclosure

(transparency) to the public and all stakeholders in

terms of disclosure of information through various

media and transparency according to the Capital

Market Regulation.

Towards the principles implementation of

transparency and accountability in the Good

Corporate Governance, the Company has done

the dissemination of information activities to be

easily accessible to the public. The latest company

information can be accessed easily and quickly

through the official website at www.mncbank.

co.id open for public access. This site contains

company profiles, press releases, annual reports for

several periods, and investor information that can be

downloaded.

Sebagai perusahaan terbuka, Bank memiliki kewajiban

dalam memberikan laporan tahunan kepada OJK

dan juga kepada para pemegang saham sebagai

bentuk tanggung jawab terhadap kepercayaan yang

telah diberikan sekaligus dalam rangka memenuhi

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Perusahaan memastikan bahwa laporan tahunan

dapat diserahkan tepat waktu sesuai dengan batas

waktu pengumpulan yang telah ditetapkan. Selain

itu, Perusahaan juga mengirimkan laporan keuangan

yang diperbarui setiap bulannya melalui mailing list

kepada para pemegang saham demi tersedianya

pemenuhan kebutuhan informasi terbaru tentang

kinerja Perusahaan.

Sebagai perusahaan publik yang tercatat di Bursa

Efek Indonesia (BEI), Bank juga memuat informasi

serta laporan tahunannya di situs BEI. Setiap kali

Perusahaan membuat penawaran, hasil prospektus

diunggah di situs Perusahaan yang juga dapat diakses

melalui situs BEI. Informasi lain yang berhubungan

dengan Perusahaan dimuat di koran, iklan TV, profil

perusahaan, dan juga non-deal Roadshow untuk

mengunjungi pemegang saham guna menjaga

kemitraan serta memperbarui informasi tentang

Perusahaan.

Budaya Kerja PerusahaanBudaya perusahaan tersebut merupakan tata nilai,

falsafah, kebijakan dan pola perilaku yang menjiwai

sikap kerja segenap karyawan dan seluruh jajaran

Perusahaan. Budaya kerja ini menjadi pijakan dalam

menempuh perjalanan usaha dengan menghadapi

tantangan perubahan dan ketatnya persaingan usaha

industri perbankan.

Pada tahun ini, Bank mulai menerapkan budaya

perusahaan baru sebagai bentuk transformasi

perusahaan yakni PRIDE:

1. Passion to Perform / Semangat untuk

Memberikan Hasil Kerja yang Terbaik

2. Relationship Building / Membangun Hubungan

As a public company, Bank has an obligation to

provide an annual report to the OJK and also to the

shareholders as a form of responsibility to the trust

that has been given at the same time in order to

comply with the legislation.

The company ensures that the annual report

submit on time in accordance with the submission

deadline. In addition, the Company also submit

financial reports that are updated every month by

mailing to shareholders for fulfilling the needs of the

latest information availability about the Company’s

performance.

As a public company listed on Indonesia Stock

Exchange (IDX), Bank also contains information as

well as its annual report in IDX website. Whenever

the Company makes an offer, the results of the

prospectus uploaded on the Company’s website is

also accessible via IDX sites. Additional information

relating to the Company published in newspapers,

TV commercials, company profiles, and also non-deal

roadshow to visit the shareholders in order to maintain

the partnership and update information about the

Company.

Corporate CultureCorporate culture is the values, philosophy, policies

and patterns of behavior that inspirit the work attitudes

of all employees and all levels of the Company.

Corporate culture is becoming a foothold in the

business journey to face the challenges of change

and competition in the banking industry business.

In this year, Bank began implementing a new

corporate culture as a form of transformation of the

company PRIDE:

1. Passion to Perform

2. Relationship Building

PENERAPAN FUNGSI KEPATUHAN, AUDIT INTERNAL DAN AUDIT EKSTERNALIMPLEMENTATION OF COMPLIANCE, INTERNAL AUDIT AND EXTERNAL AUDIT

132 133TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE

mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014

yang Harmonis dengan seluruh Stakeholder

3. Innovation with Integrity / Melakukan Inovasi dan

Terobosan-terobosan Baru yang Terukur dengan

Penuh Integritas

4. Delivery with Delight / Menghasilkan Kinerja yang

Memuaskan Para Stakeholder

5. Empowerment for Progress / Memberdayakan

Sumber Daya Secara Maksimal dan Bertanggung

jawab.

Perkara HukumDalam menghadapi perkara hukum, baik yang terkait

dengan bidang perkreditan maupun non-perkreditan

termasuk di bidang Perselisihan Hubungan Industrial,

Bank terlebih dahulu selalu mengupayakan langkah-

langkah penyelesaian dengan cara pendekatan

persuasif. Namun apabila dengan pendekatan secara

persuasif tidak dicapai penyelesaian atau hasil yang

diharapkan, maka ditempuh upaya hukum litigasi.

Tindakan Hukum Litigasi merupakan langkah terakhir

(ultimum remedium) sebagai penegasan Bank dalam

upaya mempertahankan hak dan kepentingan

sekaligus sebagai bentuk pertanggungjawaban

hukum atas pengelolaan dana masyarakat.

Dalam tahun 2014, Bank telah dapat menyelesaikan

15 (lima belas) perkara. Namun demikian masih

terdapat sisa perkara hukum yang harus ditindaklanjuti

dengan perincian sebagai berikut :

3. Innovation with Integrity

4. Delivery with Delight

5. Empowerment for Progress

LitigationsIn dealing with legal issues, in relation to lending

and otherwise, including in disputes concerning

Industrial Relations, Bank has always sought to

settle such issues using a persuasive approach.

However, if after the utmost persuasive effort

has been conducted and the deadlock remains

unresolved, then legal course will be pursued.

Litigation signifies the assertiveness of the

Bank in resolving legal issues it faces with non-

cooperative parties.

In 2014, the Bank has been able to close 15 (fifteen)

cases. However, there are remaining cases that

should be followed up as follow :

Penyaluran Dana Kepada Pihak Terkait dan Penyediaan Dana Besar Bank telah memiliki kebijakan, sistem dan prosedur

tertulis untuk penyediaan dana kepada pihak terkait

dan penyediaan dana besar termasuk monitoring dan

penyelesaiannya. Satuan Kerja Manajemen Risiko

senantiasa melakukan evaluasi dan mengkinikan

kebijakan, sistem dan prosedur untuk disesuaikan

dengan ketentuan dan perundang-undangan yang

berlaku.

Untuk penyediaan dana besar, Bank menerapkan

manajemen risiko terkait dengan konsentrasi

penyediaan dana, independensi pengambilan

keputusan dan pembatasan penyediaan dana yang

dapat diputuskan oleh Direksi maksimum sebesar

Rp 25 miliar kepada setiap debitur individu maupun

kelompok peminjam. Sistem penyediaan dana

tersebut dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-

hatian di bidang perkreditan yang berpedoman pada

Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/15/PBI/2012

tanggal 24 Oktober 2012 tentang Penilaian Kualitas

Aset Bank Umum dan Peraturan Bank Indonesia

Nomor 7/3/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005

tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank

Umum berikut perubahannya.

Jumlah total penyediaan dana kepada pihak terkait

per 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp 70.969

juta yang terdiri dari 8 debitur. Sedangkan total

penyediaan dana kepada 15 debitur inti adalah

sebesar Rp 1.694.196 juta yang terdiri dari 14 debitur

individu dengan jumlah Rp 1.448.648 juta dan 1

debitur kelompok dengan jumlah Rp 245.548 juta.

Lending to Related Parties and Large BorrowersBank has a clear, distinct, written policy, system, and

procedures for lending to related parties and large

borrowers, and its monitoring and problem solving.

The Risk Management Unit conducts periodic

evaluation and updates the policy, system, and

procedures to be in adherence to the applicable laws

and regulations.

For lending to large borrowers, Bank has

implemented risk management that pertains to

the concentration of lending, independence of

decision making, and setting of lending limits by

the Board of Directors to be no more than IDR

25 billion to each individual or group of debitors,

in accordance with the PBI No. 14/15/PBI/2012

dated 24 October 2012 regarding Asset Quality

Assessment for Commercial Banks and PBI No.

7/3/PBI/2005 dated 20 January 2005 regarding

the Maximum Lending Limit for Commercial

Banks and its amendments.

The total amount of the provision of funds to related

parties at 31 December 2014 amounted to IDR 70.969

million which consisted of 8 debtor. The total provision

of funds to the 15 core debtor is IDR 1,694,196 million

consisting of 14 individual debtor with the amount of

IDR 1,448,648 million and one debtor group with a

total of IDR 245,548 million.

PENERAPAN FUNGSI KEPATUHAN, AUDIT INTERNAL DAN AUDIT EKSTERNALIMPLEMENTATION OF COMPLIANCE, INTERNAL AUDIT AND EXTERNAL AUDIT

*) Jumlah Perkara yang diselesaikan Bank MNC dalam tahun 2014.*) Number of Disputes solved by MNC Bank in 2014.

Perkara HukumLegal Cases

Jumlah Perkara / Number of Cases

Perkara PerdataCivil Case

Perkara PidanaCriminal Case

1. Sisa Perkara per 31 Desember 2013 Remaining cases as per 31 December 2013

2. Perkara yang masuk tahun 2014 New cases in 2014

3. Jumlah Perkara Tahun 2014 Total Cases in 2014

4. Perkara yang diselesaikan tahun 2014 Cases settled / with permanent legal force in 2014

5. Sisa Perkara per 31 Desember 2014 Remaining Cases per 31 December 2014

15 3

10 -

25 3

15 -

10 3

Perkara Perdata / Civil Cases :

Tingkat Pertama : 7 perkaraFirst Stage : 7 cases

Tingkat banding : 1 perkaraAppeal stage : 1 case

Tingkat Kasasi : 2 perkaraCassation : 2 cases

Perkara Pidana / Criminal Cases :

Penyidikan : 1 perkaraInvestigation : 1 case

Banding : 2 perkaraAppeal Stage : 2 cases

134 135TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE

mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014

*) Jumlah Dana yang disediakan oleh Bank MNC dalam tahun 2014.*) Amount of Funds that were provided by MNC Bank in 2014.

Penyediaan DanaLending

Jumlah Keseluruhan / Total

DebiturDebtor

Nominal dalam Jutaan RpNominal (million in IDR)

1. Kepada pihak terkait : To related parties :

2. Kepada debitur inti : To large borrowers : a. individu / individual b. kelompok / group

8 71.085

10 1.448.64825 245.548

Berikut tabel penyediaan dana sebagai berikut :The details of lending are as follows :

Transaksi dengan Pihak TerkaitPada tanggal 20 November 2014, Bank telah

melakukan perjanjian sewa gedung untuk Kantor

Pusat Bank di Gedung Financial Center Jl.Kebon Sirih

Raya No. 27 Jakarta Pusat dari PT MNC Land Tbk

(Pihak Terafiliasi dengan Bank) dengan biaya sewa

sebesar Rp 527.379.000,- belum termasuk pajak per

bulan untuk jangka waktu 6 (enam) tahun dari tanggal

1 November 2014 sampai dengan 31 Oktober 2020.

Transaksi dimaksud telah dilakukan dengan proses,

prosedur serta persyaratan yang wajar sesuai dengan

ketentuan yang berlaku.

Transaksi yang Mengandung Benturan Kepentingan Tidak terdapat transaksi yang mengandung benturan

kepentingan yang mencakup nama dan jabatan pihak

yang memiliki benturan kepentingan serta nama

dan jabatan pengambil keputusan transaksi. Setiap

karyawan Bank telah menandatangani dokumen

“Pernyataan Kepatuhan Karyawan terhadap Standar

Etika, Kebijakan Pertentangan Kepentingan dan

Perjanjian Kerja Bersama” yang mencakup hubungan

antara perusahaan dengan karyawan, nasabah, relasi

dan atau rekanan. Selain itu, setiap karyawan Bank

wajib mematuhi ketentuan tentang pemberian dan

penerimaan bingkisan dari nasabah, relasi dan atau

rekanan, termasuk penggunaan fasilitas nasabah,

relasi dan atau Bank, hubungan keluarga, perjamuan,

biaya perjalanan, menjaga rahasia jabatan, tidak

menerima suap dan lainnya.

Transactions with Related PartiesOn 20 November 2014, Bank has entered into

an agreement to lease the building at the Bank

Headquarters Building Financial Center Jl.Kebon

Betel Jakarta Raya No. 27 of PT MNC Land Tbk

(The Affiliated with the Bank) with a rental fee of IDR

527.379.000,- excluding taxes per month for a period

of 6 (six) years from 1 November 2014 through 31

October 2020. The transaction was conducted

through fair process, procedures and requirements

based on the applicable rules.

Conflict of Interest Transactions

There was no transaction with conflict of interest

that included the name and position of parties with

conflict of interest as well as the names and positions

of decision makers for the transactions with conflict

of interest. All employees of Bank have signed the

“Compliance with Ethical Standards, Conflicts of

Interest Policy and Collective Labor Agreement”

document which covers the relationship between the

Bank and employees, customers, related parties and

/ or partners. Every employees must abide to Bank

rules in regards to giving and receiving of gifts from or

to customers, related parties and / or partners of the

Bank, use of facilities belonging to customers, related

parties and partners of the Bank, family relationships,

banquets, travel expenses, confidentiality of

information, bribery, and many more.

PENERAPAN FUNGSI KEPATUHAN, AUDIT INTERNAL DAN AUDIT EKSTERNALIMPLEMENTATION OF COMPLIANCE, INTERNAL AUDIT AND EXTERNAL AUDIT

Self-Assessment terhadap Pelaksanaan GCG Selama 2014, Perusahaan telah melakukan self-

assessment terhadap implementasi GCG di

lingkungan internal perusahaan, karena sesuai

ketentuan Surat Edaran Bank Indonesia tentang

GCG maka kewajiban Bank untuk melakukan self-

assessment GCG tahun 2014 dengan memberikan

laporan hasil self-assessment tersebut paling lambat

31 Januari 2015. Hasil self-assessment tersebut

juga sudah kita sampaikan kepada OJK bersamaan

dengan penyampaian Self-Assessment Tingkat

Kesehatan Bank.

Self-Assessment of the Execution of GCGIn 2014, the Company has conducted self-

assessment of execution of GCG internally in

accordance with Bank Indonesia Circular Letter on

GCG, the Bank was obligated to perform GCG Self-

Assessment 2014 to provide a self-assessment report

no later than 31 January 2015. The self-assessment

result has been submitted to the OJK in conjunction

with the submission of the Self-Assessment on Bank

Health Evaluation.

136 137TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE

mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014

LAPORAN SELF-ASSESSMENT PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG)

SELF-ASSESSMENT REPORT GCG IMPLEMENTATION

Hasil Penilaian Sendiri Pelaksanaan GCGSelf-Assessment Report of GCG Implementation

2IndividualPerorangan

PeringkatRank

Manajemen PT. Bank MNC Internasional Tbk (MNC Bank) telah melakukan penerapan Good Corporate Governance yang secara umum baik. Hal ini tercermin dari pemenuhan yang memadai atas prinsip-prinsip Good Corporate

Governance. Apabila terdapat kelemahan dalam penerapan prinsip Good Corporate

Governance, maka secara umum kelemahan tersebut kurang signifikan dan dapat diselesaikan dengan tindakan normal oleh manajemen Bank.

Definisi Peringkat

Management PT. MNC Bank Internasional Tbk (MNC Bank) has made the implementation of good corporate governance in general is good. This is reflected in the adequate fulfillment of the principles of good corporate governance. If there is a weakness in the application of the principles of good corporate governance, the general weakness less significant and can be solved with normal actions by management Bank.

Rank Definition

Analisis / Analysis

Berdasarkan penilaian pelaksanaan GCG terhadap aspek Governance Structure, Governance Process, dan Governance Outcome pada 11 (sebelas) Faktor Penilaian GCG sebagaimana yang tertuang dalam Kertas Kerja Penilaian Sendiri (Self-Assessment) GCG, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Aspek Governance Structure Struktur dan Infrastruktur tata kelola Bank telah memadai. Hal ini tercermin dari pemenuhan komposisi Komisaris, Direksi, Komite dan Satuan Kerja pada Bank yang telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku, serta didukung oleh kebijakan dan prosedur yang telah sesuai dengan kebutuhan Bank berdasarkan kompleksitas usaha Bank.

2. Aspek Governance ProcessEfektivitas pelaksanaan prinsip GCG yang didukung oleh struktur dan infrastuktur tata kelola Bank memadai. Namun, Bank masih perlu melakukan perbaikan di beberapa lini, diantaranya meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada dan penerapan kebijakan dan prosedur secara konsisten, sehingga pelaksanaan prinsip GCG dapat menjadi lebih efektif.

Based on the assessment of GCG implementation of aspects of Governance Structure, Governance Process and Governance Outcome at 11 (eleven) Factor Assessment GCG as set out in Working Paper Self-Assessment GCG, it can be concluded as follows:

1. Aspects of Governance StructureBank structure and governance infrastructure has adequate. This is reflected in the composition of Commissioners meeting, the Board of Directors, Committees and Task Force on the Bank issued in accordance with applicable regulations, and supported by policies and procedures appropriate to their needs based on the complexity of the Bank.

2. Aspects of Governance ProcessThe effectiveness of the implementation of the principles of good corporate governance supported by the structure of the Bank’s governance and adequate infrastructure. However, the bank still needs to make improvements on several fronts, including improving the competence of the Human Resources (HR) and the implementation of policies and procedures consistently, so that the implementation of corporate governance principles can be more effective.

Nama Bank : PT. Bank MNC Internasional, Tbk

Posisi : 31 Desember 2014

Name of the Bank : PT. Bank MNC Internasional, Tbk

Position : 31 Desember 2014

Analisis / Analysis

3. Aspek Governance OutcomeManajemen Bank terus berupaya untuk meningkatkan tata kelola perusahaan, agar dapat menghasilkan outcome yang sesuai dengan harapan stakeholders Bank. Langkah-langkah perbaikan yang telah dilakukan oleh manajemen untuk meningkatkan tata kelola perusahaan antara lain melalui program Change Management Office (CMO), Rebranding dan perubahan Core Values yang telah disosialisasikan pada seluruh jajaran organisasi.

Kelemahan Pelaksanaan GCG:Kurangnya kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) atas penerapan kebijakan dan prosedur yang ada menjadi suatu hambatan / kendala dalam pelaksanaan prinsip GCG. Namun, manajemen Bank terus berupaya untuk melakukan perbaikan, sehingga pelaksanaan GCG dapat terus ditingkatkan.

Kekuatan Pelaksanaan GCG:Komitmen Bank untuk terus berupaya meningkatkan tata kelola perusahaan yang baik dalam setiap kegiatan usaha, antara lain melalui perubahan visi, misi, serta core values perusahaan sehingga pelaksanaan tata kelola perusahaan menjadi lebih efektif. Kesadaran akan pentingnya pelaksanaan GCG dari seluruh jajaran organisasi yang ada, merupakan kekuatan yang dimiliki oleh Bank dalam melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik.

3. Aspects of Governance OutcomeBank Management continues to strive to improve corporate governance, in order to produce outcomes that correspond to the expectations of stakeholders Bank. The corrective measures taken by management to improve corporate governance, through the program from Change Management Office (CMO), Rebranding and changes in Core Values that have been communicated to all levels in the organization.

GCG Implementation Weaknesses:The lack of competence of the Human Resources (HR) on the implementation of existing policies and procedures become an obstacle in the implementation of GCG. However, the Bank’s management continues to strive to make improvements, so GCG implementation can be improved.

GCG Implementation Strength:Bank’s commitment to continue to improve good corporate governance in all business activities, among others, changes in vision, mission, and core values of the company so that the implementation of corporate governance becomes more effective. Awareness of the importance of good corporate governance in all levels of the organization is the strength held by the Bank in implementing good corporate governance.

Rencana Tata Kelola Perusahaan

Upaya penerapan GCG yang akan dilakukan pada

tahun 2015 selain melanjutkan langkah-langkah yang

telah diterapkan tahun ini, Bank perlu melakukan

langkah-langkah penyempurnaan. Langkah lain

melalui pelatihan internal yang akan dijadikan salah

satu materi mengenai penerapan GCG di lingkungan

Perusahaan, sosialisasi dan internalisasi ke daerah-

daerah operasi dilakukan secara berkelanjutan

serta melaksanakan evaluasi efektivitas tata kelola

Perusahaan dan mendorong terciptanya GCG.

Perusahaan meyakini pelaksanaan tata kelola

perusahaan yang baik akan mendorong tumbuhnya

iklim usaha yang sehat di lingkungan internal dan

berdampak pada makin besarnya kepercayaan

investor ke depan.

Planning for Good Corporate Governance

GCG implementation efforts to be undertaken in

2015 in addition to continue the measures that

have been implemented this year, Banks need to

perform the steps of improvement. Another step

through internal training which will be used as one

of the materials on the implementation of GCG in

the Company, socialization and internalization into

areas of operations are performed on an ongoing

basis as well as the evaluation of the effectiveness of

implementing corporate governance and encourage

GCG. The Company believes the implementation

of good corporate governance will encourage the

growth of a healthy business internally and has impact

on investor trust in the future.

PENERAPAN FUNGSI KEPATUHAN, AUDIT INTERNAL DAN AUDIT EKSTERNALIMPLEMENTATION OF COMPLIANCE, INTERNAL AUDIT AND EXTERNAL AUDIT

Berikut Kesimpulan Hasil Self-Assessment GCG

Tahun 2014 yang disampaikan ke OJK:

Herewith are the Conclusion Results of Self-

Assessment GCG 2014 submitted to the OJK:

138 139MANAJEMEN RISIKORISK MANAGEMENT

mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014

manajemenrIsikoRISK MANAGEMENT

140 141MANAJEMEN RISIKORISK MANAGEMENT

mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014

Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, Bank tidak

hanya berfokus pada profitabilitas, tetapi kelancaran

operasional, image dan kinerja perusahaan yang baik

menjadi hal yang perlu diperhatikan. Keberlanjutan usaha

ini tentunya akan menjamin kepentingan para pemangku

kepentingan terkait. Salah satu upaya yang dilakukan

Perusahaan untuk menjamin keberlanjutan tersebut

dengan pelaksanaan manajemen risiko yang efektif.

Pengelolaan manajemen risiko dilaksanakan oleh Satuan

Kerja Manajemen Risiko melalui tata cara pengelolaan yang

sistematis, terintegrasi, optimal, dan berkesinambungan.

Dalam pelaksanaan tugasnya, satuan kerja ini bertanggung

jawab untuk pengembangan dan pengawasan kebijakan

manajemen risiko Perusahaan di masing-masing area

tertentu dan bertugas melaporkan kegiatan yang telah

dilaksanakan kepada Direksi secara berkala.

PENGUNGKAPAN PERMODALAN

Struktur PermodalanDalam rangka memenuhi ekspektasi stakeholder termasuk

investor dan regulator, Bank melakukan diversifikasi

sumber permodalan untuk mengantisipasi rencana

strategis jangka panjang dan mengalokasikan modal

secara efisien pada segmen bisnis yang memiliki potensi

untuk memberikan profil risk-return yang optimal.

Struktur permodalan Bank per Desember 2014 adalah

berupa Modal Inti dan Modal Pelengkap dimana Modal Inti

terdiri dari modal disetor dan cadangan tambahan modal.

In carrying out its operations, the Bank focuses not only

on profitability, but the operational sustainability, image

and performance of the company had to be considered.

Sustainability of these efforts will certainly ensure the

interests of the stakeholders. One of the Company’s

efforts to ensure the sustainability of the implementation of

effective risk management.

Risk management carried out by the Risk Management

Unit through systematic management procedures,

integrated, optimized, and sustainable. Risk Management

Unit was responsible for the development and oversight of

the Company’s risk management policies in each specific

area and the duty to report the activities that have been

carried out to the Board of Directors on a regular basis in

performing their duties.

DISCLOSURE OF CAPITAL

Capital StructureIn order to meet the expectations of stakeholders including

investors and regulators, the Bank has diversified its

capital resources in anticipation of its long-term strategic

plan and allocates capital in the most efficient manner to

the business segments with the potential as seen from the

most optimal risk-return profile.

The Bank’s capital structure as of December 2014

consisted of core capital and supplementary capital where

core capital consists of additional paid-in capital and

capital reserves.

Kecukupan PermodalanBank memastikan memiliki kecukupan modal untuk dapat

memenuhi risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional,

baik dalam kondisi normal maupun kondisi stres. Bank

mengacu kepada regulasi Bank Indonesia dalam melakukan

perhitungan kecukupan modal untuk risiko kredit, risiko

pasar dan risiko operasional. Untuk risiko kredit Bank telah

menggunakan Pendekatan Standar Basel II (Standardized

Approach). Untuk risiko pasar Bank menggunakan Metode

Standar (Standard Method). Sedangkan untuk risiko

operasional bank mengacu kepada Pendekatan Indikator

Dasar Basel II (Basic Indicator Approach).

Sebagai bagian dari penerapan Pilar 2 Basel II yang

tertuang dalam ketentuan Bank Indonesia (SEBI) Nomor

14/37/DPNP tanggal 27 Desember 2012 Bank telah

melakukan perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal

Minimum (KPMM) sesuai dengan tingkat Profil Risiko

dengan menerapkan proses perhitungan kecukupan

modal secara internal atau biasa disebut Internal Capital

Adequacy Assessment Process (ICAAP).

Capital AdequacyBank ensures that it has adequate capital to meet the

credit risk, market risk and operational risk, both in normal

and stress conditions. Bank adheres to the regulation of

Bank Indonesia in the calculation of capital adequacy for

credit risk, market risk and operational risk. For the Bank’s

credit risk has been using the Basel II Standard Approach

(Standardized Approach). For market risk, the Bank uses

standard methods (Standard Method). As for the bank’s

operational risk, the Bank refers to the Basel II Basic

Indicator Approach.

As part of the implementation of Pillar 2 of Basel II, as

stipulated in the regulation of Bank Indonesia (SEBI) No.

14/37/DPNP dated 27 December 2012, the Bank has

calculated its Capital Adequacy Ratio (CAR) in accordance

with the level of risk profile by applying the calculation

of capital adequacy internal or so-called Internal Capital

Adequacy Assessment Process (ICAAP).

PENGUNGKAPAN PERMODALANDISCLOSURE OF CAPITAL

142 143MANAJEMEN RISIKORISK MANAGEMENT

mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014

Struktur permodalan Bank sesuai SEBI Nomor 14/35/

DPNP per tanggal 31 Desember 2014 adalah sebagaimana

tertuang dalam Tabel 1.a.

PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO

Adapun prosedur pelaksanaan manajemen risiko diawali

dari proses identifikasi risiko yang bertujuan untuk

mengenali berbagai faktor risiko yang mungkin muncul

dan menghambat proses operasional dan manajerial

Bank. Langkah berikutnya adalah pengendalian risiko yang

tercermin dalam implementasi manajemen risiko. Selain

itu, Bank melakukan berbagai upaya yang diperlukan

untuk meminimalisir kemungkinan terjadinya risiko

sekaligus usaha perbaikan yang mencerminkan tindakan

restorasi dalam menanggulangi implikasi negatif dari

risiko tersebut. Bank, melalui pelatihan serta standar dan

prosedur pengelolaan, bertujuan untuk mengembangkan

lingkungan pengendalian dimana semua karyawan

memahami tugas dan kewajibannya. Upaya pengendalian

risiko akan dilakukan secara berkesinambungan untuk

mencegah penurunan nilai Perusahaan yang signifikan

sekaligus mempertahankan daya saing di tengah industri

perbankan nasional.

Manajemen risiko merupakan rangkaian kegiatan yang

dijalankan secara terpadu oleh Bank dalam mengendalikan

risiko dan mengoptimalkan pendapatan Bank dari profil

risiko yang ada.

Penerapan manajemen risiko tidak dimaksudkan untuk

menghambat pertumbuhan bisnis Bank, namun untuk

memastikan bahwa risiko dalam bisnis yang dijalankan,

diketahui dan disadari oleh Bank, dan diupayakan agar

risiko tersebut masih berada dalam koridor toleransi

risiko Bank. Selain itu, juga berperan dalam memberikan

gambaran kepada pengelola Bank mengenai apa potensi

kerugian di masa mendatang yang akan muncul, berapa

banyak modal yang diperlukan untuk menutup risiko-risiko

tersebut, dibandingkan dengan potensi return atau imbal

hasil yang diharapkan.

The capital structure of the Bank in accordance SEBI No.

14/35/DPNP as of 31 December 2014 are as set forth in

Table 1.a.

IMPLEMENTATION OF RISK MANAGEMENT

The implementation of risk management procedures

starting from risk identification process which aims to

identify risk factors that may arise and hamper the Bank’s

operational and managerial processes. The next step is

the risk control which reflected in the implementation of

risk management. Moreover, the Bank conducted various

efforts to minimize the risk at the same time reflecting the

improvement effort restoration actions in handling the

negative implications of such risks. The Bank, through

its training and management standards and procedures,

aims to develop an environment control in which all

employees understand their duties and obligations. Risk

control efforts will be conducted on an ongoing basis to

prevent a significant decline in the value of the Company

at the same time maintain competitiveness in the national

banking industry.

Risk management is a series of activities undertaken in

an integrated manner by the Bank in controlling risk and

optimizing the Bank’s income from existing risk profile.

Application of risk management was not intended to inhibit

the growth of the Bank’s business, but to ensure that the

risks in the business run, known and recognized by the

Bank, and aligned to the risk is still within the corridor of

the Bank’s risk tolerance. In addition, the risk also play a

role in providing an overview to the bank manager about

what the potential future losses that would arise, how

much capital is required to cover these risks, as compared

to the potential return or the expected returns.

PENERAPAN MANAJEMEN RISIKOIMPLEMENTATION OF RISK MANAGEMENT

Tabel 1a. Pengungkapan Kuantitatif Struktur Permodalan Bank Umum (dalam jutaan rupiah)Table 1a. Quantitative Disclosure - Capital Structure of Commercial Bank (in Million rupiah)

Komponen ModalCapital Component

2014 2013

Komponen Modal / Capital Component

A. Modal Inti / Tier I Capital

1. Modal disetor Paid-up Capital 2. Cadangan Tambahan Modal Additional Capital Reserves 3. Modal Inovatif Innovative Capital 4. Faktor Pengurang Modal Inti Main Capital Reducing Factor 5. Kepentingan Non Pengendali Non Controller InterestsB. Modal Pelengkap / Tier II Capital

1. Level Atas Upper Tier II 2. Level Bawah maksimum 50% Modal Inti Lower Tier II maximum 50% of Tier I Capital 3. Faktor Pengurang Modal Pelengkap Tier II Capital ImpairmentC. Faktor Pengurang Modal Inti dan Modal Pelengkap Tier I and II Capital Impairment

Eksposure Sekuritisasi Exposure to Securitization

D. Modal Pelengkap Tambahan yang Memenuhi Persyaratan (Tier 3) Additional Tier III Capital that meet the Requirements

E. Modal Pelengkap Tambahan yang Dialokasikan untuk Mengantisipasi

Risiko Pasar Additional Tier III Capital Allocated in Anticipation of Market Risk

Total Modal Inti dan Pelengkap (A + B - C)Total Tier I and Tier II Capital (A + B - C)

Total Modal Inti, Modal Pelengkap, dan Modal Pelengkap Tambahanyang Dialokasikan untuk Mengantisipasi Risiko Pasar (A + B + C - E)Total Tier I, Tier II, and Tier III Capital Allocated in Anticipation of Market Risk (A + B + C - E)

Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) untuk Risiko KreditRisk Weighted Assets For Credit Risk

Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) untuk Risiko OperasionalRisk Weighted Assets For Operational Risk

Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) untuk Risiko PasarRisk Weighted Assets For Market Risk

A. Metode Standar / Standard Method

B. Metode Internal / Internal Method

Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum untuk Risiko Kredit,Risiko Operational dan Risiko Pasar [ III : ( IV + V + VI )]Capital Adequacy Ratio Taking Into Account Credit,Operational And Market Risks [III: (IV + V + VI)]

I

II

III

IV

V

VI

VII

564,883

548,608

16,275

-

-

-196,841196,841

-

-

-

-

-

-

761,724

761,724

5,038,897

742,910

39,537

39,537-

13.09%

1,129,372

1,503,233

( 373,861 )

-

-

-66,30466,304

-

-

-

-

-

-

1,195,676

1,195,676

5,908,369

738,325

75,725

75,725-

17,79%

144 145MANAJEMEN RISIKORISK MANAGEMENT

mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014

Bank mengambil langkah-langkah yang proaktif dalam

mengelola berbagai risiko yang timbul dari perkembangan

bisnis bank dan perubahan lingkungan bisnis. Seluruh

risiko dinilai melalui pendekatan manajemen risiko secara

menyeluruh yang didukung oleh tata kelola risiko yang

baik, infrastruktur yang tepat, serta pengawasan yang

memadai.

Proses pengelolaan risiko mencakup identifikasi,

pengukuran, pemantauan, pengendalian dan mitigasi

risiko. Infrastrukturnya sendiri terdiri dari organisasi, tata

kelola, data, metodologi, kebijakan, prosedur, pelaporan

dan sistem informasi risiko. Bank telah menerapkan prinsip

3 (tiga) lini pertahanan dalam pengendalian risiko.

Lini pertama adalah pemilik risiko yaitu Unit Kerja Bisnis

yang bertanggung jawab untuk mengidentifikasi risiko

sejak awal dan melakukan mitigasi atas risiko yang ada.

Lini kedua yaitu Satuan Kerja Manajemen Risiko yang

bertanggung jawab atas pelaksanaan fungsi-fungsi

manajemen risiko dan memantau kegiatan serta proses

bisnis. Pada lini ketiga yaitu Satuan Kerja Audit Internal

yang memastikan secara independen bahwa kerangka

dan proses manajemen risiko telah berjalan dengan baik.

Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi

Dewan Komisaris tetap melakukan pengawasan aktif

terhadap aktivitas manajemen risiko Bank dibantu oleh

komite-komite yang terdiri dari Komite Audit, Komite

Nominasi & Remunerasi, dan Komite Pemantau Risiko

secara khususnya.

Komite Pemantau Risiko bertugas membantu Dewan

Komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasan risiko

yakni untuk mengkaji laporan profil risiko bank yang

disajikan oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko. Rapat

Komite Pemantau Risiko diadakan setiap bulan dengan

anggotanya terdiri dari Komisaris Independen dan Anggota

Independen yang memiliki keahlian dalam manajemen

risiko dan bidang keuangan. Hasil rapat itu kemudian

disampaikan dalam bentuk rekomendasi ke dalam rapat

Dewan Komisaris untuk mendapatkan tindak lanjut dari

The Bank is taking proactive steps to manage the risks

arising from the bank’s business development and changes

in the business environment. The entire risk assessed

through a comprehensive risk management approach

that is supported by a good risk governance, appropriate

infrastructure, as well as adequate supervision.

Risk management process includes the identification,

measurement, monitoring, control and mitigation of risk.

The infrastructure consists of the organization, governance,

data, methodologies, policies, procedures, reporting and

information system risk. The Bank has implemented the

principle of 3 (three) line of defense in risk control.

The first line is the risk that owned by the Business Unit

who is responsible for identifying risks early on and to

mitigate the risks. The second line is the Risk Management

Unit which is responsible for the implementation of risk

management functions and monitor the activities and

business processes. On the third line is the Internal Audit

Unit independently ensure that the framework and risk

management process has been going well.

Active Supervision of The Board of Commissioners and The Board of Directors

The Board of Commissioners remained active oversight

of the Bank’s risk management activities assisted by

committees consisting of the Audit Committee, Nomination

& Remuneration Committee and Risk Oversight Committee

in particular.

Risk Oversight Committee assisted the Board of

Commissioners in the risk oversight function to assess the

bank’s risk profile report presented by the Risk Management

Unit. Risk Oversight Committee Meetings were held every

month with members of the Independent Commissioner

and Independent members who have expertise in risk

management and finance. The results of the meeting were

presented as recommendations to the Board meetings to

obtain follow-up of the Board of Commissioners. At the

Board of Directors’ level, Risk Management is managed

Dewan Komisaris. Di tingkat Direksi, manajemen risiko

dikelola melalui Komite Kredit, Komite Manajemen Risiko,

Asset Liabilities Committee, Komite Pengarah Teknologi

Informasi, dan Komite Produk & Layanan.

Kebijakan, Prosedur, dan Penetapan Limit

Dalam pelaksanaan pengelolaan risiko Bank mengacu

kepada Pedoman Manajemen Risiko Bank. Untuk

bidang yang lebih spesifik Bank memiliki kebijakan dan

prosedur pada masing-masing bidang, misalnya di bidang

perkreditan, operasional, treasury, teknologi informasi, dan

lain-lain. Seluruh kebijakan dan prosedur yang ada di Bank

merupakan bentuk pengelolaan risiko yang melekat pada

setiap aktivitas Bank dan dikaji secara berkesinambungan.

Limit risiko ditetapkan untuk berbagai macam jenis risiko

dan disesuaikan dengan tingkat toleransi risiko Bank. Pada

tingkat teratas penetapan limit, Bank telah menyusun Risk

Appetite dan Risk Tolerance untuk menetapkan tingkat

risiko yang akan diambil dan tingkat toleransi risiko Bank.

Pada tingkat yang lebih spesifik, limit ditetapkan untuk

berbagai jenis risiko yang disesuaikan dengan tingkat

toleransi risiko Bank.

Proses Manajemen Risiko

Proses identifikasi risiko dilakukan oleh Bank dengan cara

menganalisa seluruh jenis risiko yang mungkin timbul

dengan menggabungkan dan menganalisa informasi risiko

dari seluruh sumber informasi yang tersedia. Identifikasi

risiko dilakukan terhadap seluruh aktifitas fungsional

Bank, baik pada transaksi, portofolio, infrastruktur, dan

proses yang ada. Sebagai bentuk proses identifikasi risiko

di awal pada produk dan aktivitas baru dipastikan telah

melalui proses pengendalian manajemen risiko yang layak.

Produk dan aktivitas baru Bank dikaji oleh Satuan Kerja

Manajemen Risiko terlebih dahulu sebelum dilakukan

pengambilan keputusan.

Pengukuran risiko digunakan untuk memperoleh gambaran

efektifitas penerapan manajemen risiko. Risiko diukur

dan dipastikan masih berada dalam batasan risiko yang

with the assistance from the Credit Committee, the Risk

Management Committee, the Asset Liabilities Committee,

the Information Technology Steering Committee and the

Products & Services Committee.

Policies, Procedures and Limits

The implementation of Bank’s risk management based

on the Bank Risk Management Guidelines. For more

specific areas, the Bank has policies and procedures in

each field, for example in the field of credit, operations,

treasury, information technology, and others. All policies

and procedures in the Bank is a form of risk management

that was inherent in every activity of the Bank and reviewed

on an ongoing basis.

The risk limits set for the various types of risk, and adjusted

to the level of risk appetite. At the top level limits, The Bank

has developed a Risk Appetite and Risk Tolerance to

establish the level of risk and the level of risk appetite. At a

more specific, level limits set for the various types of risks

that were suitable to the Bank’s risk tolerance level.

Risk Management Process

Risk identification process carried out by the Bank by

the way of analyzing all types of risks that may arise by

combining and analyzing risk information from all available

sources of information. Identification of risk conducted on

all functional activities of Bank, both in the transaction,

portfolio, infrastructure, and processes. As a form of risk

identification process at the beginning of the new products

and activities certainly been through the process of feasible

risk management control. The Bank’s new products and

activities are reviewed by the Risk Management Unit

before making a decision is taken.

Risk measurement is used to obtain a picture of the

effectiveness of risk management. Risk is measured

and certainly still be within the allocated risk limits. MNC

PENERAPAN MANAJEMEN RISIKOIMPLEMENTATION OF RISK MANAGEMENT

146 147MANAJEMEN RISIKORISK MANAGEMENT

mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014

dialokasikan. Metode pengukuran risiko yang digunakan

oleh Bank mengikuti metode pengukuran baik yang

ditetapkan oleh Bank Indonesia maupun yang disusun

oleh internal Bank.

Bank melakukan pemantauan risiko yang mencakup

pemantauan terhadap besarnya eksposur risiko,

toleransi risiko, kepatuhan limit internal dan pemantauan

konsistensi pelaksanaan dengan kebijakan dan prosedur

yang ditetapkan. Pemantauan dilakukan baik oleh unit

pelaksana maupun oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko.

Hasil pemantauan disajikan dalam laporan berkala yang

disampaikan kepada Manajemen.

Pelaksanaan proses pengendalian risiko digunakan Bank

untuk mengelola risiko tertentu, terutama yang dapat

membahayakan kelangsungan usaha Bank. Sebagai

bentuk pengendalian risiko Bank melakukan metode

mitigasi risiko berupa agunan dan penambahan modal

Bank untuk menyerap potensi kerugian.

Output dari penerapan sistem informasi manajemen risiko

salah satunya adalah sistem perhitungan ATMR Kredit

yang sudah efektif dipergunakan oleh Bank pada Januari

2013. Output lainnya adalah laporan profil risiko yang

disusun oleh Bank dengan berdasarkan kebijakan Bank

Indonesia yang dilaporkan oleh Satuan Kerja Manajemen

Risiko setiap bulan kepada Komite Pemantau Risiko.

Laporan ini meliputi laporan pengelolaan risiko antara

lain risiko kredit, risiko pasar, risiko operasional, risiko

likuiditas, risiko hukum, risiko stratejik ,risiko kepatuhan,

dan risiko reputasi. Laporan profil risiko tersebut mencakup

parameter, indikator dan formula yang digunakan dalam

menilai tingkat risiko dan sistem pengendalian risiko yang

dilakukan oleh Bank.

Sistem Pengendalian Internal

Untuk dapat menerapkan pengelolaan risiko yang baik

dan efektif, Bank melakukan pengendalian internal yang

difokuskan pada penerapan dual control, pemisahan

tugas dan pengendalian internal yang cukup untuk setiap

transaksi yang signifikan dan aktivitas fungsional Bank.

Bank used risk measurement methods to follow good

measurement method stipulated by Bank Indonesia and

internally compiled by the Bank.

The Bank conducted risk oversight includes monitoring

the amount of risk exposure, risk tolerance, and

monitoring compliance with internal limits and consistent

implementation of the policies and procedures. Monitoring

is carried out either by the implementing unit as well as

by the Risk Management Unit. The monitoring results

were presented in periodic reports submitted to the

Management.

Implementation of the Bank’s risk management process

is used to manage certain risks, especially those that can

endanger the survival of the Bank’s business. The Bank

conducted risk mitigation methods in the form of collateral

and increase the Bank’s capital to absorb potential losses.

Output from the application of risk management information

system was one of the Credit RWA calculation system that

has effectively used by the Bank in January 2014. The other

output is a risk profile report prepared by the Bank to Bank

Indonesia’s policy is based on those reported by the Risk

Management Unit per month Risk Oversight Committee.

This report includes risk management reports include

credit risk, market risk, operational risk, liquidity risk, legal

risk, strategic risk, compliance risk, and reputation risk.

The risk profile report includes parameters, indicators and

formulas used in assessing the level of risk and risk control

system is done by the Bank.

Internal Control System

To implement effective risk management and effective,

the Bank concludes an internal control focusing on

the application of dual control, segregation of duties

and internal controls are sufficient for any significant

transactions and functional activity of the Bank.

Pemilik RisikoRisiko diidentifikasi dan dikelola pada tingkat tertentu dari

suatu peristiwa. Ketika telah teridentifikasi semua risiko

diserahkan kepada Pemilik Risiko untuk memastikan risiko

dikelola dan dipantau secara berkala. Dalam mengelola

berbagai jenis risiko, pemilik risiko dibantu oleh beberapa

fungsi pengendalian internal seperti unit Internal Control &

Review, unit Quality Service, dan lain-lain.

Pemisahan TugasPemisahan tugas merupakan elemen penting dari

pengendalian internal dalam rangka mengurangi kesalahan

dan tindakan pelanggaran. Bank memberikan tugas

kepada beberapa fungsi kerja untuk memastikan check

& balance dalam setiap pengambilan keputusan, seperti

pemisahan fungsi pemasaran, fungsi penyetuju dan fungsi

pembukuan.

Fungsi PengendalianFungsi pengendalian ditugaskan oleh Bank kepada

beberapa fungsi kerja yang independen antara lain unit

Manajemen Risiko, unit Kepatuhan, unit Audit Internal, unit

Investigasi & Anti Fraud, unit Legal, dan lain-lain.

RISIKO KREDIT

Risiko kredit diartikan sebagai risiko kerugian akibat

kegagalan debitur atau pihak lain dalam memenuhi

kewajibannya pada saat jatuh tempo. Risiko ini berasal

dari berbagai aktivitas Bank seperti aktivitas pemberian

kredit, penempatan pada surat berharga atau pada bank

lain, dan aktivitas trading. Risiko kredit juga berasal dari

transaksi komitmen dan kontinjensi kepada nasabah

atau pihak lain. Pengelolaan risiko kredit bertujuan untuk

mengukur, mengantisipasi, dan meminimalisir kerugian

akibat kegagalan nasabah, debitur atau pihak lain dalam

memenuhi kewajibannya.

Dalam rangka penerapan manajemen risiko khususnya

untuk risiko kredit, Satuan Kerja Manajemen Risiko memiliki

divisi khusus yang menangani risiko kredit. Pengawasan

terhadap risiko kredit oleh Satuan Kerja Manajemen

Risk OwnersRisks are identified and managed at certain level of an

event. When all risks have been identified, the report

is submitted to Risk Owners, to ensure these risks are

managed and monitored regularly. In managing various

types of risk, Risk Owners are aided by certain internal

control functions such as Internal Control and Reviews

Units, unit Quality Service and others.

Segregation of DutiesSegregation of duties was an important element of

internal control in order to reduce errors and violations.

Bank assigned tasks to multiple job functions to ensure

checks and balances in any decision-making, such as the

separation of the marketing function, the approver function

and bookkeeping functions.

Control FunctionsControl functions assigned by the Bank to some

functions work independently among other units of Risk

Management, Compliance unit, the Internal Audit unit,

Investigation and Anti-Fraud unit, Legal unit, and others.

CREDIT RISK

Credit risk is defined as the risk of loss due to the failure of

the debtor or other party to meet its obligations at maturity.

This risk is derived from a variety of activities such as the

Bank’s lending activity, the placement of the securities or

other banks, and trading activity. Credit risk is also derived

from commitments and contingencies to customers or

other parties. Credit risk management aims to measure,

anticipate, and minimize losses due to failure of the

customer, debtor or other party in fulfilling its obligations.

The risk management implementation in particular for

credit risk, the Risk Management Unit has a special

division that handles credit risk. Supervision of credit risk

by the Risk Management Unit can not be separated from

RISIKO KREDITCREDIT RISK

148 149MANAJEMEN RISIKORISK MANAGEMENT

mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014

Risiko tidak terlepas dari beberapa unit terkait yaitu: unit

bisnis yang melaksanakan aktivitas yang mengandung

risiko kredit, unit evaluasi kredit yang melakukan evaluasi

kelayakan pemberian kredit, unit pemulihan kredit yang

melakukan penanganan kredit bermasalah, dan Satuan

Kerja Audit Internal dan Audit Eksternal yang memastikan

secara independen bahwa kerangka dan proses

manajemen risiko telah berjalan dengan baik.

Bank telah memiliki kebijakan dan pedoman yang

mencakup strategi untuk seluruh aktivitas kredit khususnya

yang memiliki eksposur risiko kredit yang signifikan. Strategi

tersebut telah memuat secara jelas arah penyediaan dana

yang akan dilakukan, antara lain berdasarkan jenis kredit,

lapangan usaha, wilayah geografis, mata uang, jangka

waktu, dan sasaran pasar.

Pengelolaan risiko konsentrasi kredit secara portofolio

diatur dalam Kebijakan Risk Appetite & Risk Tolerance

yang menetapkan alokasi kredit maksimum pada tiap

sektor konsentrasi, seperti konsentrasi kredit pada

debitur inti, konsentrasi kredit pada sektor ekonomi

tertentu, konsentrasi kredit pada mata uang asing, dan

sektor-sektor lainnya yang memungkinkan Bank terkena

dampak dari risiko konsentrasi kredit. Untuk pengelolaan

konsentrasi kredit per debitur atau grup debitur Bank

melakukan penetapan Batas Maksimum Pemberian Kredit

(BMPK) dengan mengikuti ketentuan yang ditetapkan oleh

Bank Indonesia.

Risiko kredit dipantau secara berkesinambungan dengan

menggunakan berbagai laporan internal manajemen

risiko yang disusun secara reguler dan menginformasikan

eksposur portofolio termasuk di dalamnya informasi

perubahan tren kinerja portofolio, dan dampak kondisi

makro ekonomi terhadap kualitas portofolio. Laporan-

laporan tersebut disampaikan kepada Manajemen melalui

Komite Pemantau Risiko yang kemudian untuk diperoleh

penetapan mitigasi atas risiko kredit yang timbul.

Bank menetapkan kategori Tagihan yang Telah Jatuh

Tempo yaitu seluruh tagihan yang ada dalam kategori

some of the related units, namely: business units that carry

out activities that contain credit risk, credit evaluation unit

to evaluate credit worthiness, credit recovery unit handling

problem loans, and the Internal Audit Unit and External

Audit independently ensure that the framework and risk

management process has been going well.

The Bank has policies and guidelines that include strategies

for all credit activities, particularly those with significant

credit risk exposure. The strategy states clearly been

toward providing funds to be carried out, among others,

based on the type of loan, the field of business, geographic

region, currency, duration, and target markets.

Risk management of concentrated risk in the portfolio is

set forth in the Policy for Risk Appetite and Risk Tolerance,

which sets a maximum credit allocation to each sector

of concentration, such as concentration of credit in core

debtors, loan concentrations in certain economic sectors,

the concentration of credit in foreign currency, and other

sectors which allows the Bank affected the concentration

of credit risk. For the management of credit concentrations

per debtor or group of debtors Bank Lending Limit-setting

by following the conditions set by Bank Indonesia.

Credit risk is monitored on an ongoing basis using a variety

of internal risk management reports are prepared on a

regular basis and inform the portfolio exposure information

including changes in portfolio performance trends, and the

impact of macroeconomic conditions on the quality of the

portfolio. The reports are submitted to the management

of risk through various committees, particularly the

Committee on Risk Management and Risk Oversight

Committee which later acquired the determination to

mitigate the credit risk that arises.

The Bank defines Past Due Receivables as the receiveables

in the portfolio category that has been overdue for more

portofolio yang telah jatuh tempo lebih dari 90 (sembilan

puluh) hari, baik atas pembayaran pokok dan / atau

pembayaran bunga.

Kategori Tagihan yang Mengalami Penurunan Nilai /

Impairment menurut Bank adalah tagihan yang masuk

dalam trigger event yaitu yang memenuhi kriteria NPL

status 3,4 dan 5 menurut Bank Indonesia; day past due

lebih dari 90 hari.

Bank menentukan cadangan secara individual untuk

masing-masing aset keuangan kredit yang diberikan

pada individu yang signifikan. Beberapa hal yang

dipertimbangkan dalam menentukan jumlah cadangan

antara lain mencakup kelangsungan rencana bisnis

debitur, kemampuan untuk memperbaiki kinerja setelah

adanya kesulitan keuangan, proyeksi penerimaan dan

pembayaran apabila terjadi kebangkrutan, kemungkinan

adanya sumber pembayaran lainnya, jumlah yang dapat

direalisasikan atas jaminan dan ekspektasi waktu atas arus

kas. Cadangan penurunan nilai dievaluasi setiap tanggal

pelaporan, kecuali bila terdapat beberapa kondisi yang

mengharuskan adanya pemantauan yang lebih berhati-

hati.

Untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individu,

penilaian cadangan kerugian dilakukan secara kolektif.

Dalam pembentukan CKPN kolektif, untuk perhitungan PD

(Probability of Default) Bank menetapkan menggunakan

pendekatan Net Roll Rates, sedangkan untuk perhitungan

LGD (Loss Given Default) Bank menggunakan pendekatan

Collateral Shortfall.

Pengungkapan Kuantitatif Risiko Kredit sebagaimana

dimaksud pada Tabel 2.1.a. sampai dengan Tabel 2.6.a.

than 90 (ninety) days, either for payment of principal and /

or interest.

The category of Impairment as defined by the Bank

includes those that are in trigger events and having NPL

status of 3,4 and 5 according to Bank Indonesia and past

due for more than 90 days.

The Bank determines its provisions individually for each

financial asset loans given to significant individuals. Some

issues that are considered in determining the amount of

reserves include the debtors’s business continuity plan,

the ability to improve performance post financial difficulties,

projected receipts and payments in the vent of bankruptcy,

the possibility of other sources of payment, the amount

that can be realized on bail and expected timing of the

flow cash. Allowance for impairment is assessed at each

reporting date, unless there are some conditions that

require more prudent monitoring.

For financial assets that are not individually significant, loan

provision is done collectively. In the formation of collective

CKPN, in regards to the calculation of PD (Probability of

Default) The Bank sets Net Roll Rates approach, whereas

for the calculation of the LGD (Loss Given Default), the

Bank uses Collateral Shortfall approach.

Quantitative Disclosure is presented in Tables 2.1.a.

to 2.6.a.

RISIKO KREDITCREDIT RISK

150 151MANAJEMEN RISIKORISK MANAGEMENT

mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014

RISIKO KREDITCREDIT RISK

Tabel 2.1.a Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah – Bank secara Individual (dalam jutaan Rupiah)Table 2.1.a Diclosure of Net Claims by Region - Bank, individually (in millions Rupiah)

Tabel 2.1.a Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah – Bank secara Individual (dalam jutaan Rupiah)Table 2.1.a Diclosure of Net Claims by Region - Bank, individually (in millions Rupiah)

Kategori PortofolioPortfolio Category

Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah / Net Receivables by Region

Jawa Sumatra Kalimantan & Sulawesi

Lainnya(Others)

Total

2014

Tagihan Kepada PemerintahReceivables from Government

Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikReceivables from Public Sector Entities

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga InternasionalReceivables from Multilateral Development Banks and International Institutions

Tagihan Kepada BankReceivables from Banks

Kredit Beragun Rumah TinggalResidential Property Collateralized Loans

Kredit Beragun Properti KomersialCommercial Property Collateralized Loans

Kredit Pegawai / PensiunanEmployee/ Retirement Loans

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio RitelReceivables from Micro Businesses, Small Businesses and Retail Portfolios

Tagihan Kepada KorporasiReceivables from Corporations

Tagihan yang telah Jatuh TempoDue Receivables

Aset LainnyaOther Assets

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

1,980,526

-

-

894,865

146,788

76,816

59,932

699,429

4,040,581

143,676

171,479

8,214,091

-

-

-

1,190

63,853

-

57,699

83,489

413,882

21,014

26,697

667,824

-

-

-

15,218

121,146

31,809

52,720

72,878

306,524

45,600

15,452

661,346

-

-

-

2,646

-

-

-

-

-

-

-

2,646

1,980,526

-

-

913,918

331,786

108,625

170,350

855,796

4,760,987

210,290

213,628

9,545,907TOTAL

Kategori PortofolioPortfolio Category

Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah / Net Receivables by Region

Jawa Sumatra Kalimantan & Sulawesi

Lainnya(Others)

Total

2013

Tagihan Kepada PemerintahReceivables from Government

Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikReceivables from Public Sector Entities

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga InternasionalReceivables from Multilateral Development Banks and International Institutions

Tagihan Kepada BankReceivables from Banks

Kredit Beragun Rumah TinggalResidential Property Collateralized Loans

Kredit Beragun Properti KomersialCommercial Property Collateralized Loans

Kredit Pegawai / PensiunanEmployee/ Retirement Loans

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio RitelReceivables from Micro Businesses, Small Businesses and Retail Portfolios

Tagihan Kepada KorporasiReceivables from Corporations

Tagihan yang telah Jatuh TempoDue Receivables

Aset LainnyaOther Assets

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

1,813,779

20,946

-

541,333

221,053

81,927

68,997

698,387

3,477,024

90,263

164,179

7,177,888

-

-

-

1,100

88,109

-

53,836

96,635

235,827

31,430

27,410

534,348

-

-

-

4,446

161,369

64,874

46,523

78,603

318,200

18,013

17,848

709,877

-

-

-

1,710

-

-

-

-

-

-

-

1,710

1,813,779

20,946

-

548,589

470,531

146,802

169,357

873,626

4,031,051

139,706

209,437

8,423,822TOTAL

Tabel 2.2.a Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak – Bank secara Individual (dalam jutaan Rupiah)Table 2.2.a Net Claims by Remaining Contract Period - Bank, Individually (in million Rupiah)

Tabel 2.2.a Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak – Bank secara Individual (dalam jutaan Rupiah)Table 2.2.a Net Claims by Remaining Contract Period - Bank, Individually (in million Rupiah)

Kategori PortofolioPortfolio Category

Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak Net Receivables By Remaining Contract Period

< 1 Tahun 1 Tahuns/d 3 Tahun

>3 Tahuns/d 5 Tahun

> 5 Tahun Non-Kontraktual

Total

2014

Tagihan Kepada PemerintahReceivables from Government

Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikReceivables from Public Sector Entity

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga InternasionalReceivables from Multilateral Development Banks and International Institutions

Tagihan Kepada BankReceivables from Banks

Kredit Berangun Rumah TinggalResidential Property Collateralized Loans

Kredit Berangun Properti KomersialCommercial Property Collateralized Loans

Kredit Pegawai / PensiunanEmployee/ Retirement Loans

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio RitelReceivables from Micro Businesses, Small Businesses and Retail Portfolios

Tagihan Kepada KorporasiReceivables from Corporations

Tagihan yang telah Jatuh TempoDue Receivables

Aset LainnyaOther Assets

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

1,521,125

877,653

1,930

-

5,335

242,065

2,243,625

50,819

72,987

5,015,538

61,996

-

-

23,647

20,575

-

29,096

397,504

1,051,892

75,819

1,242

1,661,772

-

-

-

11,931

35,110

31,809

53,765

193,256

943,156

43,385

-

1,312,411

397,405

-

-

-

274,171

76,816

82,155

22,971

522,309

40,268

-

1,416,096

-

-

-

688

-

-

-

-

4

-

139,399

140,091

1,980,526

-

-

913,918

331,786

108,625

170,350

855,796

4,760,987

210,290

213,628

9,545,907TOTAL

Kategori PortofolioPortfolio Category

Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak Net Receivables By Remaining Contract Period

< 1 Tahun 1 Tahuns/d 3 Tahun

>3 Tahuns/d 5 Tahun

> 5 Tahun Non-Kontraktual

Total

2013

Tagihan Kepada PemerintahReceivables from Government

Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikReceivables from Public Sector Entities

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga InternasionalReceivables from Multilateral Development Banks and International Institutions

Tagihan Kepada BankReceivables from Banks

Kredit Beragun Rumah TinggalResidential Property Collateralized Loans

Kredit Beragun Properti KomersialCommercial Property Collateralized Loans

Kredit Pegawai / PensiunanEmployee/ Retirement Loans

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portfolio RitelReceivables from Micro Businesses, Small Businesses and Retail Portfolios

Tagihan Kepada KorporasiReceivables from Corporations

Tagihan yang telah Jatuh TempoDue Receivables

Aset LainnyaOther Assets

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

1,335,167

20,946

-

517,332

1,614

34,297

3,346

157,686

2,026,594

54,897

65,202

4,217,080

108,783

-

-

9,550

24,122

-

31,124

501,301

745,479

32,416

1,713

1,454,487

-

-

-

19,864

61,306

4,596

54,225

191,337

714,190

14,138

651

1,060,308

369,829

-

-

-

383,489

107,909

80,662

23,302

544,788

38,255

-

1,548,234

-

-

-

1,842

-

-

-

-

-

-

141,870

143,712

1,813,779

20,946

-

548,589

470,531

146,802

169,357

873,626

4,031,051

139,706

209,437

8,423,822TOTAL

152 153MANAJEMEN RISIKORISK MANAGEMENT

mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014

RISIKO KREDITCREDIT RISK

Tabel 2.3.a Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi – Bank secara Individual (dalam jutaan Rupiah)Table2.3.a Net Claims by Economic Sector - Bank, Individually (in million Rupiah)

Sektor EkonomiEconomy Section

Tagihan Kepada

Pemerintah(Receivables

from Governments)

Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik(Receivables from Public

Sector Entities)

Tagihan Kepada Bank Pembangunan

Multilateral dan Lembaga Internasional(Receivables

from Multilateral

Development Banks and

International Institutions)

Tagihan Kepada

Bank(Receivables from Banks)

Kredit Beragun Rumah Tinggal

(ResidentialProperty

CollateralizedLoans)

Kredit Beragun Properti

Komersial(Commercial

PropertyCollateralized

Loans)

Kredit Pegawai / Pensiunan(Employee/Retirement

Loans)

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha

Kecil dan Portofolio Ritel(Receivables

fromMicrobusiness,

Small Business,and RetailPortfolio

Tagihan Kepada

Korporasi(Receivables

from Corporations)

Tagihan Yang Telah

Jatuh Tempo(Due

Receivables)

Aset Lainnya

(Other Assets)

Pertanian, Perburuan dan KehutananAgriculture, Hunting and Forestry

PerikananFishery

Pertambangan dan PenggalianMining and excavation

Industri PengolahanProcessing Industry

Listrik, Gas dan AirPower, Gas and Water

KonstruksiConstruction

Perdagangan Besar dan EceranWholesale and Retail Trading

Penyediaan Akomodasi dan Makan MinumProvision of accomodation and food and beverages

Transportasi, Pergudangan dan KomunikasiTransportation, Warehousing and Communication

Perantara KeuanganFinancial Agency

Real Estate, Usaha Persewaan dan Jasa PerusahaanReal Estate,Leasing and Corporate Services

Administrasi Pemerintahan, Pertamanan dan Jaminan Sosial WajibGovernment Administration, Land Business and Mandatory Social Services

Jasa PendidikanEducational Services

Jasa Kesehatan dan Kegiatan SosialHealth and Social Services

Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan dan Perorangan lainnyaSocietal, Sociocultural, Entertainment and Other Individual Services

Jasa Perorangan yang Melayani Rumah TanggaIndividual Household-related Services

Badan Internasional dan Badan Ekstra International LainnyaInternational and other Extra International agencies

Kegiatan yg belum jelas batasannyaNon-defined activities

Bukan Lapangan UsahaNon-business

LainnyaOthers

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

17.

18.

19.

20.

2014

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

1,980,526

1,980,526

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

43,410

-

-

-

-

-

-

-

-

-

870,508

913,918

-

-

-

-

-

162

866

154

-

-

351

-

1,172

-

-

-

-

-

329,080

-

331,786

-

-

-

-

-

869

-

107,756

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

108,625

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

170,350

-

170,350

5,204

1,459

745

58,970

95

18,777

142,801

13,349

9,562

530,241

19,339

-

859

3,111

12,347

1,547

-

5,917

29,015

2,456

855,796

747

2,463

28,941

1,132,631

2,243

436,393

593,682

72,158

330,470

1,021,520

327,343

-

21,853

697

16,202

-

-

1,803

604,352

167,488

4,760,987

742

384

-

26,351

-

596

27,771

887

63,747

3,084

29,690

-

32

575

4,862

113

-

3,239

48,039

-

210,290

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

213,628

213,628 TOTAL

Tabel 2.3.a Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi – Bank secara Individual (dalam jutaan rupiah)Table 2.3.a Net Claims by Economic Sector - Bank, Individually (in million Rupiah)

Sektor Ekonomi(Economy Section)

Tagihan Kepada

Pemerintah(Receivables

from Goverments)

Tagihan Kepada

Entitas Sektor (Receivables from Public

Sector Entities)

Tagihan Kepada Bank Pembangunan

Multilateral dan Lembaga Internasional(Receivables

from Multilateral

Development Banks and

International Institutions)

Tagihan Kepada

Bank(Receivables from Banks

Kredit Beragun Rumah Tinggal

(Residential Property

Collateralized Loans)

Kredit Beragun Properti

Komersial(Commercial

Property Collateralized

Loans

Kredit Pegawai / Pensiunan(Employee/ Retirement

Loans)

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha

Kecil dan Portofolio Ritel(Receivables

from Microbusiness, Small Business

and Retail Portfolio)

Tagihan Kepada

Korporasi(Receivables

from Corporations)

Tagihan Yang Telah

Jatuh Tempo(Due

Receivables)

Aset Lainnya

(Other Assets)

Pertanian, Perburuan dan KehutananAgriculture, Hunting and Forestry

PerikananFishery

Pertambangan dan PenggalianMining and Excavation

Industri PengolahanProcessing Industry

Listrik, Gas dan AirPower, Gas and Water

KonstruksiConstruction

Perdagangan Besar dan EceranWholesale and Retail Trading

Penyediaan Akomodasi dan Makan MinumProvision of accomodation and food and beverages

Transportasi, Pergudangan dan KomunikasiTransportation, Warehousing and Communication

Perantara KeuanganFinancial Agencies

Real Estate, Usaha Persewaan dan Jasa PerusahaanReal Estate, Leasing and Coprporate Services

Administrasi Pemerintahan, Pertamanan dan Jaminan Sosial WajibGovenrment Administration, Land Business and Mandatory Social Services

Jasa PendidikanEducational Services

Jasa Kesehatan dan Kegiatan SosialHealth and Social Services

Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan dan Perorangan lainnyaSocietal, Sociocultural, Entertainment and Other Individual Services

Jasa Perorangan yang Melayani Rumah TanggaIndividual Household-related Services

Badan Internasional dan Badan Ekstra International LainnyaInternational and other Extra International

Kegiatan yg belum jelas batasannyaNon-defined activities

Bukan Lapangan UsahaNon-business

LainnyaOthers

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

17.

18.

19.

20.

2013

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

1,813,779

1,813,779

-

-

-

20,157

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

789

20,946

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

40,716

-

-

-

-

-

-

-

-

-

507,873

548,589

-

-

-

-

-

-

4,182

164

-

-

485

-

-

-

77

-

-

-

465,623

-

470,531

-

-

-

-

-

4,871

-

116,978

-

-

24,952

-

-

-

-

-

-

-

-

-

146,802

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

169,357

-

169,357

11,932

145

972

29,375

87

17,686

165,811

16,568

15,048

520,163

17,663

-

1,923

3,327

14,526

2,136

-

5,797

49,822

643

873,626

5,500

2,543

50,900

1,023,416

6,332

362,484

446,240

94,917

313,126

651,836

262,402

-

30,580

1,280

24,720

-

-

3,698

557,831

193,245

4,031,051

917

394

-

23,967

-

1,671

48,895

1,555

6,602

260

847

-

36

606

1,025

212

-

826

51,892

-

139,706

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

209,437

209,437TOTAL

154 155MANAJEMEN RISIKORISK MANAGEMENT

mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014

RISIKO KREDITCREDIT RISK

Tabel 2.4.a Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Wilayah – Bank secara Individual (dalam jutaan Rupiah)Table 2.4.a Claims Allowances by Economic Sector - Bank, Individually (in million Rupiah)

Tabel 2.4.a Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Wilayah – Bank secara Individual (dalam jutaan Rupiah)Table 2.4.a Claims Allowances by Economic Sector - Bank, Individually (in million Rupiah)

Kategori Portfolio(Portfolio Category)

Wilayah (Region)

Jawa Sumatra Kalimantan & Sulawesi

Lainnya(Others)

Total

2014

Tagihan (Non Impaired)Receivables

Tagihan Yang Mengalami Penurunan Nilai (Impaired)Impaired Receivables

a. Belum Jatuh Tempo Not due

b. Telah Jatuh Tempo Due

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) - IndividualIndividual Impairment Losses Allowance (ILA)

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) - KolektifCollective Impairment Losses Allowance (ILA)

Tagihan Yang Dihapus BukuReceivables Written Off

1.

2.

3.

4.

5.

7,861,700

96,978

187,675

88,997

23,762

44,622

634,011

-

27,841

2,230

4,975

8,801

608,665

2,529

53,138

6,646

1,793

2,503

-

-

-

-

-

-

9,104,376

99,507

268,654

97,872

30,530

55,926

Kategori Portfolio(Portfolio Category)

Wilayah (Region)

Jawa Sumatra Kalimantan & Sulawesi

Lainnya(Others)

Total

2013

Tagihan (Non Impaired)Receivables

Tagihan Yang Mengalami Penurunan Nilai (Impaired)Impaired Receivables

a. Belum Jatuh Tempo Not Due

b. Telah Jatuh Tempo Due

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) - IndividualIndividual Impairment Losses Allowance (ILA)

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) - KolektifCollective Impairment Losses Allowance (ILA)

Tagihan Yang Dihapus BukuReceivables Written Off

1.

2.

3.

4.

5.

6,794,740

5,357

188,959

73,726

35,194

46,899

477,258

-

51,343

16,230

5,174

872

685,492

-

24,952

6,895

2,545

10,456

-

-

-

-

-

-

7,957,490

5,357

265,255

96,852

42,913

58,228

Kategori Portfolio(Portfolio Category)

Wilayah (Region)

Jawa Sumatra Kalimantan & Sulawesi

Lainnya(Others)

Total

2014

Tagihan (Non Impaired)Receivables

Tagihan Yang Mengalami Penurunan Nilai (Impaired)Impaired Receivables

a. Belum Jatuh Tempo Not due

b. Telah Jatuh Tempo Due

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) - IndividualIndividual Impairment Losses Allowance (ILA)

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) - KolektifCollective Impairment Losses Allowance (ILA)

Tagihan Yang Dihapus BukuReceivables Written Off

1.

2.

3.

4.

5.

7,861,700

96,978

187,675

88,997

23,762

44,622

634,011

-

27,841

2,230

4,975

8,801

608,665

2,529

53,138

6,646

1,793

2,503

-

-

-

-

-

-

9,104,376

99,507

268,654

97,872

30,530

55,926

Kategori Portfolio(Portfolio Category)

Wilayah (Region)

Jawa Sumatra Kalimantan & Sulawesi

Lainnya(Others)

Total

2013

Tagihan (Non Impaired)Receivables

Tagihan Yang Mengalami Penurunan Nilai (Impaired)Impaired Receivables

a. Belum Jatuh Tempo Not Due

b. Telah Jatuh Tempo Due

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) - IndividualIndividual Impairment Losses Allowance (ILA)

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) - KolektifCollective Impairment Losses Allowance (ILA)

Tagihan Yang Dihapus BukuReceivables Written Off

1.

2.

3.

4.

5.

6,794,740

5,357

188,959

73,726

33,490

46,899

477,258

-

51,343

16,230

5,174

872

685,492

-

24,952

6,895

2,545

10,456

-

-

-

-

-

-

7,957,490

5,357

265,255

96,852

41,209

58,228

Tabel 2.5.a Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi – Bank secara Individual (dalam jutaan Rupiah)Table 2.5.a Claims Allowances by Economic Sector - Bank, Individually (in million Rupiah)

Sektor Ekonomi(Economy Section)

TagihanReceivables

Belum JatuhNot due

Tagihan yang MengalamiImpaired Receivables

Telah JatuhPast Due

CKPN - Individual Individual - ILA

CKPN - KolektifCollective - ILA

Tagihan Yang Dihapus BukuReceivables Written Off

Pertanian, Perburuan dan KehutananAgriculture, Hunting and Forestry

PerikananFishery

Pertambangan dan PenggalianMining and Excavation

Industri PengolahanProcessing Industry

Listrik, Gas dan AirPower, Gas and Water

KonstruksiConstruction

Perdagangan Besar dan EceranWholesale and Retail Trading

Penyediaan Akomodasi dan Makan MinumProvision of accomodation and Food & Beverages

Transportasi, Pergudangan dan KomunikasiTransportation, Warehousing and Communication

Perantara KeuanganFinancial Agency

Real Estate, Usaha Persewaan dan Jasa PerusahaanReal Estate, Leasing adn Corporation Services

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial WajibGovernment Administration, Land Business and Social Service Mandatory

Jasa PendidikanEducational Services

Jasa Kesehatan dan Kegiatan SosialHealth and Social Services

Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan dan Perorangan lainnyaSocietal, Sociocultural, Entertainment and other Invidual services

Jasa Perorangan yang Melayani Rumah TanggaIndividual Household-related Services

Badan Internasional dan Badan Ekstra International LainnyaInternational and other Extra International Agency

Kegiatan yg belum jelas batasannyaNon-defined

Bukan Lapangan UsahaNon-business

LainnyaOthers

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

17.

18.

19.

20.

2014

JUMLAH KESELURUHAN / TOTAL

4,627

3,922

29,724

1,093,136

2,338

448,921

678,920

190,671

377,239

1,545,308

336,969

-

23,857

3,610

28,118

1,449

-

7,481

1,133,160

3,194,924

9,104,376

1,000

-

-

96,614

-

-

240

-

-

-

1,000

-

-

-

-

-

-

-

653

-

99,507

1,021

402

-

38,874

-

868

42,075

979

65,924

5,821

40,857

-

44

640

5,624

142

-

3,318

62,067

-

268,654

-

-

-

37,331

-

89

7,512

-

38,806

2,737

10,925

-

-

-

421

-

-

-

53

-

97,872

378

19

38

2,774

-

259

7,804

187

1,994

281

1,136

-

16

68

420

33

-

80

14,992

52

30,530

-

-

-

12,652

-

13

23,137

8

1,176

-

-

-

-

-

10

-

528

18,401

-

-

55,926

156 157MANAJEMEN RISIKORISK MANAGEMENT

mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014

Pengungkapan Risiko Kredit dengan Pendekatan Standar

Ketentuan perihal penggunaan peringkat dalam

perhitungan ATMR untuk risiko kredit mengacu kepada

Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/6/DPNP tanggal 18

Februari 2011. Peringkat yang digunakan adalah peringkat

terkini yang dikeluarkan oleh lembaga pemeringkat

yang diakui oleh Bank Indonesia sesuai ketentuan Bank

Indonesia yang mengatur mengenai lembaga pemeringkat

dan peringkat yang diakui Bank Indonesia yaitu Surat

Edaran Bank Indonesia No. 13/31/DPNP/2011.

Kategori portofolio yang menggunakan peringkat adalah

eksposur aset pada laporan posisi keuangan Bank

(neraca), antara lain tagihan kepada pemerintah negara

lain, tagihan kepada entitas sektor publik, tagihan kepada

bank pembangunan multilateral dan lembaga internasional,

tagihan kepada bank jangka pendek, tagihan kepada bank

jangka panjang dan tagihan kepada korporasi.

Lembaga pemeringkat yang digunakan oleh Bank adalah

lembaga pemeringkat yang diakui oleh Bank Indonesia.

Risiko kredit counterparty MNC Bank bersifat bersih tanpa

jaminan untuk counterparty yang merupakan pemerintah,

bank dan beberapa perusahaan yang kredibel. Untuk

counterparty lainnya, mitigasi dikonsolidasi dalam fasilitas

kreditnya masing-masing.

Per tanggal 31 Desember 2014, Bank tidak memiliki

transaksi repo maupun reverse repo.

Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Kategori

Portfolio & Skala Peringkat; dan Pengungkapan Risiko

Kredit Pihak Lawan.

Credit Risk Disclosure Using Standardized Approach

The use of ratings in the calculation of risk weighted assets

for credit risk refers to the Circular Letter of Bank Indonesia

No. 13/6/DPNP dated 18 February 2011. Ratings used are

the latest ones issued by rating agencies recognized by

Bank Indonesia, according to Bank Indonesia regulation

that specifies the rating agencies and ratings recognized

by Bank Indonesia. as stipulated in Bank Indonesia Circular

Letter No. 13/31/DPNP/2011.

Portfolio categories that are ranked are the asset exposure

in the Bank’s balance sheet, among others, claims on

governments of other countries, claims on public sector

entities, claims on multilateral development banks and

international institutions, short-term bank claims, long-

term bank claims, and claims on corporations.

The rating agencies used by Bank are those recognized

by Bank Indonesia. MNC Bank’s counterparty credit risk

is net of collateral for counterparties that are governments,

banks and a number of highly credible business entities.

For other counterparties, the risk mitigation is consolidated

into their respective loan facility.

As at 31 December 2014, the Bank did not have repo or

reverse repo transactions.

Disclosure of Net Claims by Portfolio Category &

Rating; and Disclosure of Counterparty Credit Risk.

RISIKO KREDITCREDIT RISK

Tabel 2.6.a Pengungkapan Rincian Mutasi CKPN – Bank Secara Individual (dalam jutaan Rupiah)Table 2.6.a Changes in Allowances for Impairment Losses - Bank, Individually (in million Rupiah)

Tabel 2.5.a Pengungkapan Rincian Mutasi CKPN – Bank Secara Individual (dalam jutaan Rupiah)Table 2.5.a Changes in Allowances for Impairment Losses - Bank, Individually (in million Rupiah)

Sektor Ekonomi(Economy Section)

TagihanReceivables

Belum JatuhNot Due

Tagihan yang MengalamiImpairment Receivables

Telah JatuhPast Due

CKPN - IndividualIndividual - ILA

CKPN - KolektifCollective - ILA

Tagihan Yang Dihapus BukuReceivables Written Off

Pertanian, Perburuan dan KehutananAgriculture, Hunting and Forestry

PerikananFishery

Pertambangan dan PenggalianMining and Excavation

Industri PengolahanProcessing Industry

Listrik, Gas dan AirPower, Gas and Water

KonstruksiConstruction

Perdagangan Besar dan EceranWholesale and Retail Trading

Penyediaan Akomodasi dan Makan MinumProvision of Accomodation and Food & Beverages

Transportasi, Pergudangan dan KomunikasiTransportation, Warehousing and Communication

Perantara KeuanganFinancial Agency

Real Estate, Usaha Persewaan dan Jasa PerusahaanReal Estate, Leasing and Corporate Services

Administrasi Pemerintahan, Pertamanan dan Jaminan Sosial WajibGovernment Administration, Land Business and Social Service Mandatory

Jasa PendidikanEducational Services

Jasa Kesehatan dan Kegiatan SosialHealth and Social Services

Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan dan Perorangan lainnyaSocietal, Sociocultural, Entertainment, other Individual services

Jasa Perorangan yang Melayani Rumah TanggaIndividual Household-related Services

Badan Internasional dan Badan Ekstra International LainnyaInternational and Extra International Agency

Kegiatan yg belum jelas batasannyaNon-defined

Bukan Lapangan UsahaNon-business

LainnyaOthers

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

17.

18.

19.

20.

2013

JUMLAH KESELURUHAN / TOTAL

17,250

2,674

44,686

1,047,381

6,421

375,527

579,079

219,023

302,193

1,056,150

300,954

-

32,356

4,315

38,931

2,144

-

7,392

1,245,266

2,675,749

7,957,490

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

1,886

138

3,333

5,357

1,100

409

-

47,520

-

2,642

86,055

1,714

41,696

1,774

2,633

-

44

654

1,287

218

-

1,213

76,296

-

265,255

-

-

-

25,878

-

845

31,344

-

34,815

2,402

1,515

-

-

-

-

-

-

-

53

-

96,852

195

17

14

2,281

2

241

6,777

301

1,405

1,403

478

-

17

59

485

14

-

397

27,121

-

41,209

-

-

-

162

-

-

10,565

3

-

3,180

-

-

-

-

-

-

-

-

44,317

-

58,228

Kategori Portfolio(Portfolio Category) CKPN Individual

Individual ILACKPN KolektifCollective ILA

CKPN IndividualIndividual ILA

CKPN KolektifCollective ILA

2014 2013

Saldo Awal CKPNImpairment Losses Allowance - Starting Balance

Pembentukan (Pemulihan) CKPN Pada Periode Berjalan (Net)Establishment (Recovery) of ILA in current period (Net)

a. Pembentukan CKPN Pada Periode Berjalan Establishment of ILA in current period

b. Pemulihan CKPN Pada Periode Berjalan Recovery of ILA in current period

CKPN Yang Digunakan Untuk Melakukan Hapus Buku Atas Tagihan Pada Periode BerjalanILA used for writing off receivables in current period

Pembentukan (Pemulihan) Lainnya Pada Periode BerjalanOther Establishment (Recovery) in current period

Saldo akhir CKPN / Impairment Losses Allowance - Ending Balance

1.

2.

3.

4.

96,852

33,755

37,730

3,975

(36,710)

-

97,872

41,209

7,762

8,538

776

(19,217)

-

30,530

47,174

62,981

63,021

40

(13,343)

-

96,852

58,840

27,091

27,254

163

(44,885)

-

41,209

158 159MANAJEMEN RISIKORISK MANAGEMENT

mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014

RISIKO KREDITCREDIT RISK

Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Kategori Portofolio & Skala Peringkat; dan Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan

Disclosure of Net Claims by Portfolio Category & Rating; and Disclosure of Counterparty Credit Risk

Tabel 3.1.a. Pengungkapan Tagihan Bersih berdasarkan Kategori Portofolio dan Skala Peringkat – Bank secara Individual (dalam jutaan Rupiah)Tabel 3.1.a. Net Claims by Portfolio Category and Rating - Bank, Individually (in million Rupiah)

Kategori PortofolioPortofolio Category

Lembaga Pemeringkat

Ratings Agency

Tagihan Bersih (Tagihan Bersih)

Peringkat Jangka Panjang (Long term Rating) Peringkat Jangka Pendek (Short Term Rating)

Standard and Poor’s

Fitch Rating

Moody’s

PT Fitch Ratings

Indonesia

PT ICRAIndonesia

PT Pemeringkat

Efek Indonesia

Tagihan Kepada PemerintahReceivables from Government

Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikReceivables from Public Sector Entities

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga InternasionalReceivables from Multilateral Development Bank and International Agency

Tagihan Kepada BankReceivables from Banks

Kredit Beragun Rumah TinggalResidential Property Collateralized Loans

Kredit Beragun Properti KomersialCommercial Property Collateralized Loans

Kredit Pegawai / Pensiunan Employee/ Retirement Loans

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio RitelReceivables from Microbusiness, Small Business and Retail Portfolio

Tagihan Kepada KorporasiReceivables from Corporation

Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo Due Receivables

Aset LainnyaAset Lainnya

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

2014

AAA AA+ s.d AA-

A+ s.d A-

BBB+ s.d BBB-

BB+ s.d BB-

B+ s.d B-

Kurang dari B-

A-1 A-2 A-3 Kurang dari A-3

Tanpa Peringkat

Total

AAA AA+ s.d AA-

A+ s.d A-

BBB+ s.d BBB-

BB+ s.d BB-

B+ s.d B-

Kurang dari B-

F1+ s.d F1 F2 F3 Kurang dari F3

Aaa Aa1 s.d Aa3

A1 s.d A3 Baa1 s.d Baa3

Ba1 s.d Ba3

B1 s.d B3 Kurang dari B3

P-1 P-2 P-3 Kurang dari P-3

AAA (idn) AA+(idn) s.d

AA-(idn)

A+(idn) s.d

A-(idn)

BBB+(idn) s.d

BBB-(idn)

BB+(idn) s.d

BB-(idn)

B+(idn) s.d

B-(idn)

Kurang dari

B-(idn)

F1+(idn) s.d

F1(idn)

F2(idn) F3(idn) Kurang dari

F3(idn)

[Idr]AAA [Idr]AA+ s.d

[Idr]AA-

[Idr]A+ s.d [Idr]A-

[Idr]BBB+ s.d

[Idr]BBB-

[Idr]BB+ s.d

[Idr]BB-

[Idr]B+ s.d

[Idr]B-

Kurang dari

[Idr]B-

[Idr]A1+ s.d

[Idr]A1

[Idr]A2+ s.d

[Idr]A2

[Idr]A3+ s.d [Idr]A3

Kurang dari

[Idr]A3

idAAA idAA+ s.d

idAA-

idA+ s.d idA-

idBBB+ s.d

idBBB-

idBB+ s.d

idBB-

idB+ s.d idB-

Kurang dari idB-

idA1 idA2 idA3 s.d

idA4

Kurang dari idA4

TOTAL

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

1,980,526

-

-

913,918

4,760,987

7,655,431

1,980,526

-

-

913,918

4,760,987

7,655,431

Kategori Portofolio(Portfolio Category)

≤ 1 tahun > 1 thn - ≤ 5 thn

Notional AmountNotional Amount

> 5 thn

Tagihan DerivatifDerivative

Receivables

Kewajiban DerivatifDerivative Liabilities

Tagihan Bersih Sebelum MRKPre MRK Net Receivables

MRKMRK

Tagihan Bersih Setelah MRKPost MRK Net

Recevables

2014

Suku BungaInterest Rate

Nilai TukarExchange Rate

LainnyaOthers

1.

2.

3.

- - - - - - - -

164,690 - - 691 112 2,699 - 2,699

- - - - - - - -

164,690 - - 691 112 2,699 - 2,699TOTAL

Tabel 3.2.a. Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan: Transaksi Derivatif (dalam jutaan Rupiah)Tabel 3.2.a. Disclosure of Counterparty Credit Risk : Derivative Transactions - Bank, Individually (in million Rupiah)

Kategori PortofolioPortofolio Category

Lembaga Pemeringkat

Ratings Agency

Tagihan Bersih (Tagihan Bersih)

Peringkat Jangka Panjang (Long term Rating) Peringkat Jangka Pendek (Short Term Rating)

Standard and Poor’s

Fitch Rating

Moody’s

PT Fitch Ratings

Indonesia

PT ICRAIndonesia

PT Pemeringkat

Efek Indonesia

Tagihan Kepada PemerintahReceivables from Government

Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikReceivables from Public Sector Entities

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga InternasionalReceivables from Multilateral Development Bank and International Agency

Tagihan Kepada BankReceivables from Banks

Kredit Beragun Rumah TinggalResidential Property Collateralized Loans

Kredit Beragun Properti KomersialCommercial Property Collateralized Loans

Kredit Pegawai / Pensiunan Employee/ Retirement Loans

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio RitelReceivables from Microbusiness, Small Business and Retail Portfolio

Tagihan Kepada KorporasiReceivables from Corporation

Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo Due Receivables

Aset LainnyaAset Lainnya

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

2013

AAA AA+ s.d AA-

A+ s.d A-

BBB+ s.d BBB-

BB+ s.d BB-

B+ s.d B-

Kurang dari B-

A-1 A-2 A-3 Kurang dari A-3

Tanpa Peringkat

Total

AAA AA+ s.d AA-

A+ s.d A-

BBB+ s.d BBB-

BB+ s.d BB-

B+ s.d B-

Kurang dari B-

F1+ s.d F1 F2 F3 Kurang dari F3

Aaa Aa1 s.d Aa3

A1 s.d A3 Baa1 s.d Baa3

Ba1 s.d Ba3

B1 s.d B3 Kurang dari B3

P-1 P-2 P-3 Kurang dari P-3

AAA (idn) AA+(idn) s.d

AA-(idn)

A+(idn) s.d

A-(idn)

BBB+(idn) s.d

BBB-(idn)

BB+(idn) s.d

BB-(idn)

B+(idn) s.d

B-(idn)

Kurang dari

B-(idn)

F1+(idn) s.d

F1(idn)

F2(idn) F3(idn) Kurang dari

F3(idn)

[Idr]AAA [Idr]AA+ s.d

[Idr]AA-

[Idr]A+ s.d [Idr]A-

[Idr]BBB+ s.d

[Idr]BBB-

[Idr]BB+ s.d

[Idr]BB-

[Idr]B+ s.d

[Idr]B-

Kurang dari

[Idr]B-

[Idr]A1+ s.d

[Idr]A1

[Idr]A2+ s.d

[Idr]A2

[Idr]A3+ s.d [Idr]A3

Kurang dari

[Idr]A3

idAAA idAA+ s.d

idAA-

idA+ s.d idA-

idBBB+ s.d

idBBB-

idBB+ s.d

idBB-

idB+ s.d idB-

Kurang dari idB-

idA1 idA2 idA3 s.d

idA4

Kurang dari idA4

TOTAL

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

31,844

31,844

-

-

-

-

6,214

6,214

-

-

-

-

10,069

10,069

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

1,813,779

20,946

-

548,589

3,982,924

6,366,237

1,813,779

20,946

-

548,589

4,031,051

6,414,364

Tabel 3.1.a. Pengungkapan Tagihan Bersih berdasarkan Kategori Portofolio dan Skala Peringkat – Bank secara Individual (dalam jutaan rupiah)Net Claims by Portfolio Category and Rating - Bank, Individually (in million Rupiah)

Kategori Portofolio(Portfolio Category)

≤ 1 tahun > 1 thn - ≤ 5 thn

Notional AmountNotional Amount

> 5 thn

Tagihan DerivatifDerivative

Receivables

Kewajiban DerivatifDerivative Liabilities

Tagihan Bersih Sebelum MRKPre MRK Net Receivables

MRKMRK

Tagihan Bersih Setelah MRKPost MRK Net Receivables

2013

Suku BungaInterest Rate

Nilai TukarExchange Rate

LainnyaOthers

1.

2.

3.

- - - - - - - -

170,952 - - 1,842 1,009 3,551 - 3,551

- - - - - - - -

170,952 - - 1,842 1,009 3,551 - 3,551TOTAL

Tabel 3.2.a. Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan: Transaksi Derivatif (dalam jutaan Rupiah)Tabel 3.2.a. Disclosure of Counterparty Credit Risk : Derivative Transactions - Bank, Individually (in million Rupiah)

160 161MANAJEMEN RISIKORISK MANAGEMENT

mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014

Pengungkapan Mitigasi Risiko Kredit dengan Menggunakan Pendekatan Standar

Teknik mitigasi risiko kredit yang diterapkan oleh Bank

adalah teknik mitigasi risiko berupa agunan. Jenis agunan

keuangan yang diterima oleh Bank adalah berupa uang

tunai yang disimpan pada Bank, giro, tabungan, dan

deposito yang diterbitkan oleh Bank.

Terkait agunan yang diterima oleh Bank seperti yang

disebutkan sebelumnya, untuk menilai dan mengelola

agunan tersebut Bank telah memiliki kebijakan dan

prosedur terkait agunan tunai.

Sejauh ini Bank tidak melakukan teknik mitigasi risiko

kredit dengan menggunakan garansi, dan atau jaminan

atau asuransi kredit. Karena Bank tidak menggunakan

teknik mitigasi risiko garansi dan penjaminan atau asuransi

kredit, maka seluruh konsentrasi berada pada teknik

mitigasi risiko kredit berupa agunan.

Disclosure of Credit Risk Mitigation using the Standardized Approach

Credit risk mitigation technique applied by the Bank is the

use of collaterals. The types of financial collateral accepted

by the Bank are those in the form of cash deposited in

the Bank, demand deposits, savings, and time deposits

issued by the Bank.

In relation to the collaterals accepted by the Bank as

mentioned earlier, to assess and manage these collaterals

the Bank has certain policies and procedures related to

cash collaterals.

So far, the Bank does not undertake credit risk mitigation

techniques using guarantees and / or loan insurance.

Since the Bank does not employ risk mitigation techniques

using guarantee and / or loan insurance, risk concentration

is entirely on the credit risk mitigation technique that uses

collaterals.

RISIKO KREDITCREDIT RISK

Tabel 4.1.a Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit (dalam jutaan rupiah) - Eksposur NeracaTable 4.1.a Net Claims based on Risk Weighting, taking into account the credit Risk Mitigation Impact - Bank, Individually (in Millions Rupiah) - Balance Sheet Exposure

Tabel 4.1.a Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit (dalam jutaan rupiah) - Eksposur NeracaTable 4.1.a Net Claims based on Risk Weighting, taking into account the credit Risk Mitigation Impact - Bank, Individually (in Millions Rupiah) - Balance Sheet Exposure

Kategori Portfolio(Portfolio Category)

Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko KreditNet Receivables Accounting Credit Risk Mitigation Impact

0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150% Lainnya ATMR Beban Modal (ATMR x 8%)

2014

Tagihan Kepada PemerintahInvoice to Government

Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikInvoice to Public Sector Entity

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga InternasionalInvoice to Multilateral Developmental Banks and International Companies

Tagihan Kepada BankInvoice to Banks

Kredit Beragun Rumah TinggalPersonal Property Mortgages

Kredit Beragun Properti KomersialCommercial Property Mortgages

Kredit Pegawai / PensiunanRetirements / Pensions

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio RitelInvoice to Micro Businesses, Small Businesses and Retail Portfolios

Tagihan Kepada KorporasiInvoice to Corporates

Tagihan yang telah Jatuh TempoPast Due Date Invoices

Aset LainnyaOther assets

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

149,967

-

-

-

-

4,434

-

-

154,401

-

-

-

-

57,841

-

-

-

-

-

-

57,841

-

-

-

-

66,601

-

-

-

-

-

-

66,601

-

-

-

-

10

-

-

-

-

-

-

10

-

-

-

79,707

-

-

85,175

-

975

-

-

165,857

-

-

-

-

-

-

-

607,778

-

-

-

607,778

-

-

-

-

-

108,625

-

-

4,398,085

16,496

103,321

4,626,528

-

-

-

-

-

-

-

-

-

290,691

28,127

318,818

-

-

-

69,847

46,889

108,625

42,588

455,834

4,399,459

452,533

145,512

5,721,287

-

-

-

5,588

3,751

8,690

3,407

36,467

351,957

36,203

11,641

457,703Total Eksposur Neraca / Balance Sheet Exposure

Eksposur NeracaEksposur Neraca

A.

Kategori Portfolio(Portfolio Category)

Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko KreditNet Receivables Accounting Credit Risk Mitigation Impact

0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150% Lainnya ATMR Beban Modal (ATMR x 8%)

2013

Tagihan Kepada PemerintahInvoice to Government

Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikInvoice to Public Sector Entity

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga InternasionalInvoice to Multilateral Developmental Banks and International Companies

Tagihan Kepada BankInvoice to Banks

Kredit Beragun Rumah TinggalPersonal Property Mortgages

Kredit Beragun Properti KomersialCommercial Property Mortgages

Kredit Pegawai / PensiunanRetirements / Pensions

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio RitelInvoice to Micro Businesses, Small Businesses and Retail Portfolios

Tagihan Kepada KorporasiInvoice to Corporates

Tagihan yang telah Jatuh TempoPast Due Date Invoices

Aset LainnyaOther assets

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

1,813,779

-

-

-

-

-

-

-

-

-

72,732

1,886,511

-

-

-

504,295

-

-

-

-

31,844

-

-

536,139

-

-

-

-

190,472

-

-

-

-

-

-

190,472

-

-

-

-

279,976

-

-

-

-

-

-

279,976

-

-

-

-

47

-

-

-

-

-

-

47

-

20,931

-

34,014

-

-

169,357

-

6,214

-

-

230,516

-

-

-

-

-

-

-

853,203

-

-

-

853,203

-

-

-

-

-

121,958

-

-

3,223,577

71,962

112,637

3,530,134

-

-

-

-

-

-

-

-

-

67,744

24,068

91,812

-

10,466

-

117,866

178,677

121,958

84,679

639,902

3,233,053

173,578

148,739

4,708,917

-

837

-

9,429

14,294

9,757

6,774

51,192

258,644

13,886

11,899

376,713Total Eksposur Neraca / Balance Sheet Exposure

Eksposur NeracaEksposur NeracaA.

162 163MANAJEMEN RISIKORISK MANAGEMENT

mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014

RISIKO KREDITCREDIT RISK

Tabel 4.1.a Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit (dalam jutaan rupiah) - Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada Transaksi Rekening AdministratifTable 4.1.a Net Claims Based on Risk Weighting, Taking into Account (in million Rupiah) the Credit Risk Mitigation Impact - Bank, Individually - Commitment Liability Exposure/ Contingencies on Administrative Account Transactions

Tabel 4.1.a Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit (dalam jutaan rupiah) - Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada Transaksi Rekening AdministratifTable 4.1.a Net Claims Based on Risk Weighting, Taking into Account (in million Rupiah) the Credit Risk Mitigation Impact - Bank, Individually - Commitment Liability Exposure/ Contingencies on Administrative Account Transactions

Kategori Portfolio(Portfolio Category)

Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko KreditNet Receivables Accounting Credit Risk Mitigation Impact

0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150% Lainnya ATMRBeban Modal

Capital Expenses (ATMR x 8%)

2014

Tagihan Kepada PemerintahReceivables from Government

Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikReceivables from Public Sector Entity

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga InternasionalReceivables from Multilateral Developmental Banks and International Companies

Tagihan Kepada BankReceivables from Banks

Kredit Beragun Rumah TinggalResidential Property Collateralized Loans

Kredit Beragun Properti KomersialCommercial Property Collateralized Loans

Kredit Pegawai / PensiunanEmployee/Retirement Loans

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portfolio RitelReceivables from Micro Businesses, Small Businesses and Retail Portfolios

Tagihan Kepada KorporasiReceivables from Corporation

Tagihan yang telah Jatuh TempoDue Receivables

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

1,334

-

-

-

-

-

-

1,334

-

-

-

-

-

-

-

45,425

-

-

45,425

-

-

-

-

-

-

-

-

151,675

-

151,675

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

667

-

-

-

34,069

151,675

-

186,411

-

-

-

53

-

-

-

2,725

12,134

-

14,913Total Eksposur TRA / Total TRA Exposure

Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada Transaksi Rekening Administratif ( Commitment Liability Exposure/ Contingencies on Administrative B.

Kategori Portfolio(Portfolio Category)

Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko KreditNet Receivables Accounting Credit Risk Mitigation Impact

0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150% Lainnya ATMRBeban Modal

Capital Expenses (ATMR x 8%)

2013

Tagihan Kepada PemerintahReceivables from Government

Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables from Public Sector Entity

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga InternasionalReceivables from Multilateral Developmental Banks and International Companies

Tagihan Kepada BankReceivables from Banks

Kredit Beragun Rumah TinggalResidential Property Collateralized Loans

Kredit Beragun Properti KomersialCommercial Property Collateralized Loans

Kredit Pegawai / PensiunanEmployee/ Retirements Loans

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portfolio RitelReceivables from Micro Businesses, Small Businesses and Retail Portfolios

Tagihan Kepada KorporasiReceivables from Corporates

Tagihan yang telah Jatuh TempoDue Receivables

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

15

-

1,709

-

-

-

-

500

-

2,224

-

-

-

-

-

-

-

4,938

-

-

4,938

-

-

-

-

-

-

-

-

324,458

-

324,458

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

8

-

855

-

-

-

3,704

324,708

-

329,274

-

1

-

68

-

-

-

296

25,977

-

26,342Total Eksposur TRA / Total TRA Exposure

Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada Transaksi Rekening Administratif ( Commitment Liability Exposure/ Contingencies on Administrative Account Transactions ) B.

Tabel 4.1.a Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit (dalam jutaan Rupiah) - Eksposur akibat Kegagalan Pihak LawanTable 4.1.a Net Claims Based on Risk Weighting, Taking into Account (in million Rupiah)the Credit Risk Mitigation Impact - Bank, Individually - Counterparty Credit Risk Exposure

Tabel 4.1.a Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit (dalam jutaan Rupiah) - Eksposur akibat Kegagalan Pihak LawanTable 4.1.a Net Claims Based on Risk Weighting, Taking into Account (in million Rupiah)the Credit Risk Mitigation Impact - Bank, Individually - Counterparty Credit Risk Exposure

Kategori Portfolio(Portfolio Category)

Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko KreditNet Receivables Accounting Credit Risk Mitigation Impact

0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150% Lainnya ATMRBeban Modal

Capital Expenses (ATMR x 8%)

2014

Tagihan Kepada PemerintahReceivables from Government

Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikReceivables from Public Sector Entity

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga InternasionalReceivables from Multilateral Developmental Banks and International Companies

Tagihan Kepada BankReceivables from Banks

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portfolio RitelReceivables from Micro Businesses, Small Businesses and Retail Portfolios

Tagihan Kepada KorporasiReceivables from Corporation

1.

2.

3.

4.

5.

6.

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

3,334

-

-

3,334

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

4

4

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

667

-

4

671

-

-

-

54

-

-

54Total Eksposur Counterparty Credit Risk/Total Counter Party Credit Risk Exposure

Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk Exposure) C.

Kategori Portfolio(Portfolio Category)

Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko KreditNet Receivables Accounting Credit Risk Mitigation Impact

0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150% Lainnya ATMRBeban Modal

Capital Expenses (ATMR x 8%)

2013

Tagihan Kepada PemerintahReceivables from Government

Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikReceivables from Public Sector Entity

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga InternasionalReceivables from Multilateral Developmental Banks and International Companies

Tagihan Kepada BankReceivables from Banks

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portfolio RitelReceivables from Micro Businesses, Small Businesses and Retail Portfolios

Tagihan Kepada KorporasiReceivables from Corporation

1.

2.

3.

4.

5.

6.

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

3,551

-

-

3,551

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

710

-

-

710

-

-

-

57

-

-

57Total Eksposur Counterparty Credit Risk/ Total Counter Party Credit Risk Exposure

Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk Exposure) C.

164 165MANAJEMEN RISIKORISK MANAGEMENT

mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014

RISIKO KREDITCREDIT RISK

Tabel 4.2.a Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit (dalam jutaan rupiah) - Eksposur NeracaTable 4.2.a Net Claims based on Risk Weighting, taking into account the credit Risk Mitigation Impact - Bank, Individually (in Millions Rupiah) - Balance Sheet Exposure

Kategori Portofolio(Portfolio Category)

Bagian Yang Dijamin DenganPart Guaranteed byTagihan Bersih

Net Receivables AgunanCollateral

GaransiGuarantee

Asuransi KreditLoan Insurance

LainnyaOthers

Bagian Yang Tidak Dijamin

Part Not Guaranteed

2014

Tagihan Kepada PemerintahInvoice to Government

Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikInvoice to Public Sector Entity

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga InternasionalInvoice to Multilateral Developmental Banks and International Companies

Tagihan Kepada BankInvoice to Banks

Kredit Beragun Rumah TinggalPersonal Property Mortgages

Kredit Beragun Properti KomersialCommercial Property Mortgages

Kredit Pegawai / PensiunanRetirements / Pensions

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio RitelInvoice to Micro Businesses, Small Businesses and Retail Portfolios

Tagihan Kepada KorporasiInvoice to Corporates

Tagihan yang telah Jatuh TempoPast Due Date Invoices

Aset LainnyaOther assets

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

1,980,526 - - - 1,980,526

- - - - -

- - - - -

909,251 6,718 - - 902,533

331,786 - - - 331,786

108,625 - - - 108,625

170,350 - - - 170,350

810,371 7,063 - - 803,308

4,609,308 417,368 - - 4,191,940

210,290 - - - 210,290

213,628 - - - 213,628

9,344,135 431,149 - - 8,912,986Total Eksposur Neraca / Total Balance Sheet Exposure

Eksposur NeracaBalance Sheet Exposure

A.

Tabel 4.2.a Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit (dalam jutaan rupiah) - Eksposur NeracaTable 4.2.a Net Claims based on Risk Weighting, taking into account the credit Risk Mitigation Impact - Bank, Individually (in Millions Rupiah) - Balance Sheet Exposure

Kategori Portofolio(Portfolio Category)

Bagian Yang Dijamin DenganPart Guaranteed byTagihan Bersih

Net Receivables AgunanCollateral

GaransiGuarantee

Asuransi KreditLoan Insurance

LainnyaOthers

Bagian Yang Tidak Dijamin

Part Not Guaranteed

2013

Tagihan Kepada PemerintahInvoice to Government

Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikInvoice to Public Sector Entity

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga InternasionalInvoice to Multilateral Developmental Banks and International Companies

Tagihan Kepada BankInvoice to Banks

Kredit Beragun Rumah TinggalPersonal Property Mortgages

Kredit Beragun Properti KomersialCommercial Property Mortgages

Kredit Pegawai / PensiunanRetirements / Pensions

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio RitelInvoice to Micro Businesses, Small Businesses and Retail Portfolios

Tagihan Kepada KorporasiInvoice to Corporates

Tagihan yang telah Jatuh TempoPast Due Date Invoices

Aset LainnyaOther assets

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

1,813,779 - - - 1,813,779

20,931 - - - 20,931

- - - - -

543,329 5,020 - - 538,309

470,531 36 - - 470,495

146,802 24,844 - - 121,958

169,357 - - - 169,357

868,688 15,485 - - 853,203

3,706,093 519,457 - - 3,186,636

139,706 71,942 - - 67,764

209,437 - - - 209,437

8,088,653 636,784 - - 7,451,869Total Eksposur Neraca / Total Balance Sheet Exposure

Eksposur NeracaBalance Sheet Exposure

A.

Tabel 4.2.a Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit (dalam jutaan rupiah) - Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada Transaksi Rekening AdministratifTable 4.2.a Net Claims Based on Risk Weighting, Taking into Account (in million Rupiah) the Credit Risk Mitigation Impact - Bank, Individually - Commitment Liability Exposure/ Contingencies on Administrative Account Transactions

Kategori Portofolio(Portfolio Category)

Bagian Yang Dijamin DenganPart Guaranteed byTagihan Bersih

Net Receivables AgunanCollateral

GaransiGuarantee

Asuransi KreditLoan Insurance

LainnyaOthers

Bagian Yang Tidak Dijamin

Part Not Guaranteed

2014

Tagihan Kepada PemerintahInvoice to Government

Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikInvoice to Public Sector Entity

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga InternasionalInvoice to Multilateral Developmental Banks and International Companies

Tagihan Kepada BankInvoice to Banks

Kredit Beragun Rumah TinggalPersonal Property Mortgages

Kredit Beragun Properti KomersialCommercial Property Mortgages

Kredit Pegawai / PensiunanRetirements / Pensions

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio RitelInvoice to Micro Businesses, Small Businesses and Retail Portfolios

Tagihan Kepada KorporasiInvoice to Corporates

Tagihan yang telah Jatuh TempoPast Due Date Invoices

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

- - - - -

- - - - -

- - - - -

2,668 - - - 2,668

- - - - -

- - - - -

- - - - -

10,943 - - - 10,943

390,692 - - - 390,692

- - - - -

404,303 - - - 404,303Total Eksposur TRA / Total TRA Exposure

Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada Transaksi Rekening Administratif ( Commitment Liability Exposure/ Contingencies on Administrative Account Transactions )

B.

Tabel 4.2.a Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit (dalam jutaan rupiah) - Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada Transaksi Rekening AdministratifTable 4.2.a Net Claims Based on Risk Weighting, Taking into Account (in million Rupiah) the Credit Risk Mitigation Impact - Bank, Individually - Commitment Liability Exposure/ Contingencies on Administrative Account Transactions

Kategori Portofolio(Portfolio Category)

Bagian Yang Dijamin DenganPart Guaranteed byTagihan Bersih

Net Receivables AgunanCollateral

GaransiGuarantee

Asuransi KreditLoan Insurance

LainnyaOthers

Bagian Yang Tidak Dijamin

Part Not Guaranteed

2013

Tagihan Kepada PemerintahInvoice to Government

Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikInvoice to Public Sector Entity

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga InternasionalInvoice to Multilateral Developmental Banks and International Companies

Tagihan Kepada BankInvoice to Banks

Kredit Beragun Rumah TinggalPersonal Property Mortgages

Kredit Beragun Properti KomersialCommercial Property Mortgages

Kredit Pegawai / PensiunanRetirements / Pensions

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio RitelInvoice to Micro Businesses, Small Businesses and Retail Portfolios

Tagihan Kepada KorporasiInvoice to Corporates

Tagihan yang telah Jatuh TempoPast Due Date Invoices

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

- - - - -

15 - - - 15

- - - - -

1,709 - - - 1,709

- - - - -

- - - - -

- - - - -

4,938 - - - 4,938

324,958 - - - 324,958

- - - - -

331,620 - - - 331,620Total Eksposur TRA / Total TRA Exposure

Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada Transaksi Rekening Administratif ( Commitment Liability Exposure/ Contingencies on Administrative Account Transactions )

B.

166 167MANAJEMEN RISIKORISK MANAGEMENT

mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014

RISIKO KREDITCREDIT RISK

Tabel 4.2.a Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit (dalam jutaan Rupiah) - Eksposur akibat Kegagalan Pihak LawanTable 4.2.a Net Claims Based on Risk Weighting, Taking into Account (in million Rupiah)the Credit Risk Mitigation Impact - Bank, Individually - Counterparty Credit Risk Exposure

Kategori Portofolio(Portfolio Category)

Bagian Yang Dijamin DenganPart Guaranteed byTagihan Bersih

Net Receivables AgunanCollateral

GaransiGuarantee

Asuransi KreditLoan Insurance

LainnyaOthers

Bagian Yang Tidak Dijamin

Part Not Guaranteed

2014

Tagihan Kepada PemerintahInvoice to Government

Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikInvoice to Public Sector Entity

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga InternasionalInvoice to Multilateral Developmental Banks and International Companies

Tagihan Kepada BankInvoice to Banks

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio RitelInvoice to Micro Businesses, Small Businesses and Retail Portfolios

Tagihan Kepada KorporasiInvoice to Corporates

1.

2.

3.

4.

5.

6.

- - - - -

- - - - -

- - - - -

2,699 - - - 2,699

- - - - -

- - - - -

2,699 - - - 2,699Total Eksposur Counterparty Credit Risk/Total Counter Party Credit Risk Exposure

Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk Exposure) C.

Tabel 4.2.a Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit (dalam jutaan Rupiah) - Eksposur akibat Kegagalan Pihak LawanTable 4.2.a Net Claims Based on Risk Weighting, Taking into Account (in million Rupiah)the Credit Risk Mitigation Impact - Bank, Individually - Counterparty Credit Risk Exposure

Kategori Portofolio(Portfolio Category)

Bagian Yang Dijamin DenganPart Guaranteed byTagihan Bersih

Net Receivables AgunanCollateral

GaransiGuarantee

Asuransi KreditLoan Insurance

LainnyaOthers

Bagian Yang Tidak Dijamin

Part Not Guaranteed

2013

Tagihan Kepada PemerintahInvoice to Government

Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikInvoice to Public Sector Entity

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga InternasionalInvoice to Multilateral Developmental Banks and International Companies

Tagihan Kepada BankInvoice to Banks

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio RitelInvoice to Micro Businesses, Small Businesses and Retail Portfolios

Tagihan Kepada KorporasiInvoice to Corporates

1.

2.

3.

4.

5.

6.

- - - - -

- - - - -

- - - - -

3,551 - - - 3,551

- - - - -

- - - - -

3,551 - - - 3,551Total Eksposur Counterparty Credit Risk/Total Counter Party Credit Risk Exposure

Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk Exposure) C.

Tabel 4.2.a Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit - Bank Secara Individual (dalam jutaan Rupiah)Table 4.2.a Net Claims and Credit Risk Mitigation Technicque - Bank, Individually (in million Rupiah)

Tabel 4.2.a Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit - Bank Secara Individual (dalam jutaan Rupiah)Table 4.2.a Net Claims and Credit Risk Mitigation Technicque - Bank, Individually (in million Rupiah)

Kategori Portofolio(Portfolio Category)

Bagian Yang Dijamin DenganPart Guaranteed byTagihan Bersih

Net Receivables AgunanCollateral

GaransiGuarantee

Asuransi KreditLoan Insurance

LainnyaOthers

Bagian Yang Tidak Dijamin

Part Not Guaranteed

2014

Total Eksposur NeracaTotal Balance Sheet Exposure

Total Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada Transaksi Rekening AdministratifTotal TRA Exposure

Total Eksposur Counterparty Credit RiskTotal Counterparty Credit Risk Exposure

A.

B.

C.

9,344,135 431,149 - - 8,912,986

404.303 - - - 404.303

2,699 - - - 2,699

9,751,137 431,149 - - 9,319,988Total (A+B+C)

Kategori Portofolio(Portfolio Category)

Bagian Yang Dijamin DenganBagian Yang Dijamin DenganTagihan Bersih

Net Receivables AgunanCollateral

GaransiGuarantee

Asuransi KreditLoan Insurance

LainnyaOthers

Bagian Yang Tidak Dijamin

Part Not Guaranteed

2013

Total Eksposur NeracaTotal Balance Sheet Exposure

Total Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada Transaksi Rekening AdministratifTotal TRA Exposure

Total Eksposur Counterparty Credit RiskTotal Counterparty Credit Risk Exposure

A.

B.

C.

8,088,653 636,784 - - 7,451,869

331,620 - - - 331,620

3,551 - - - 3,551

8,423,824 636,784 - - 7,787,040Total (A+B+C)

168 169MANAJEMEN RISIKORISK MANAGEMENT

mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014

Pengungkapan kuantitatif Perhitungan ATMR Risiko Kredit

Pendekatan Standar sebagaimana dimaksud pada Tabel

6.1.1, 6.1.2, 6.1.3 & 6.1.7. Per 31 Desember 2014 MNC

Bank tidak melakukan aktivitas setelmen dan sekuritisasi

aset.

The quantitative disclosure on Credit Risk RWA Calculation

using the Standardized Approach is presented in Tables

6.1.1, 6.1.2, 6.1.3 & 6.1.7. At 31 December 2014, MNC

Bank was not engaged in any asset securitization and

settlement activity.

RISIKO KREDITCREDIT RISK

Tabel 6.1.1. Pengungkapan Eksposur Aset di Neraca (dalam jutaan Rupiah)Tabel 6.1.1. Exposure to Assets in the Balance Sheet - Bank, Individually (in million Rupiah)

Kategori Portfolio(Portfolio Category) Tagihan Bersih

Net Receivables

ATMR Sebelum MRKPre MRK RWK

ATMR Setelah MRK

Post RMK RWKTagihan BersihNet Receivables

ATMR Sebelum MRKPre RMK RWK

ATMR Setelah MRK

Post RMK RWK

2014 2013

Tagihan Kepada PemerintahReceivables from Government

Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikReceivables from Public Sector Entity

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga InternasionalReceivables from Multilateral Developmental Banks and International Companies

Tagihan Kepada BankReceivables from Banks

Kredit Beragun Rumah TinggalResidential Property Collateralized Loans

Kredit Beragun Properti KomersialCommercial Property Collateralized Loans

Kredit Pegawai / PensiunanEmployee/ Retirement Loans

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portfolio RitelReceivables from Micro Businesses, Small Businesses and Retail Portfolios

Tagihan Kepada KorporasiReceivables from Corporation

Tagihan yang telah Jatuh TempoDue Receivables

Aset LainnyaOther Assets

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

1,980,526

-

-

909,251

331,786

108,625

170,350

810,371

4,609,308

210,290

213,628

9,344,135

-

-

-

229,674

124,452

108,625

85,175

607,778

4,590,597

307,187

131,448

6,184,938

-

-

-

69,847

46,889

108,625

42,588

455,834

4,399,459

452,533

145,512

5,721,287

1,813,779

20,931

-

543,329

470,531

146,802

169,357

868,688

3,706,092

139,706

209,437

8,088,651

-

10,465

-

120,376

178,689

146,802

84,678

651,516

3,677,511

209,448

148,739

5,228,224

-

10,465

-

117,866

178,677

121,958

84,678

639,902

3,233,052

173,578

148,739

4,708,915 TOTAL

Tabel 6.1.2. Pengungkapan Eksposur Kewajiban Komitmen/ Kontinjensi pada Transaksi Rekening Administratif (dalam jutaan Rupiah)Tabel 6.1.2. Disclosure of Exposure to Commitment/ Contingencies Liabilities in Administrative Account Transactions - Bank, Individually (in million Rupiah)

Kategori Portfolio(Portfolio Category) Tagihan Bersih

Net Receivables

ATMR Sebelum MRKPre MRK RWA

ATMR Setelah MRK

Post MRK RWATagihan Bersih

Net Receivables

ATMR Sebelum MRKPre RMK RWA

ATMR Setelah MRK

Post MRK RWA

2014 2013

Tagihan Kepada PemerintahReceivables from Government

Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikReceivables from Public Sector Entity

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga InternasionalReceivables from Multilateral Development Banks and International Companies

Tagihan Kepada BankReceivables from Banks

Kredit Beragun Rumah TinggalResidential Property Collateralized Loans

Kredit Beragun Properti KomersialCommercial Property Collateralized Loans

Kredit Pegawai / PensiunanEmployee/ Retirement Loans

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portfolio RitelReceivables from Micro Businesses, Small Businesses and Retail Portfolios

Tagihan Kepada KorporasiReceivables from Corporation

Tagihan yang telah Jatuh TempoDue Receivables

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

-

-

-

2,668

-

-

-

45,425

356,210

-

404,303

-

-

-

667

-

-

-

34,069

151,675

-

186,411

-

-

-

667

-

-

-

34,069

151,675

-

186,411

-

15

-

1,709

-

-

-

4,938

324,958

-

331,620

-

8

-

854

-

-

-

3,703

324,708

-

329,273

-

8

-

854

-

-

-

3,703

324,708

-

329,273TOTAL

Kategori Portfolio(Portfolio Category) Tagihan Bersih

Net Receivables

ATMR Sebelum MRKPre MRK RWA

ATMR Setelah MRK

Post MRK RWATagihan Bersih

Net Receivables

ATMR Sebelum MRKPre MRK RWA

ATMR Setelah MRK

Post MRK RWA

2014 2013

Tagihan Kepada PemerintahReceivables from Government

Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikReceivables from Public Sector Entity

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga InternasionalReceivables from Multilateral Developmental Banks and International Companies

Tagihan Kepada BankReceivables from Banks

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portfolio RitelReceivables from Micro Businesses, Small Businesses and Retail Portfolios

Tagihan Kepada KorporasiReceivables from Corporation

1.

2.

3.

4.

5.

6.

-

-

-

2,695

-

4

2,699

-

-

-

667

-

4

671

-

-

-

667

-

4

671

-

-

-

3,551

-

-

3,551

-

-

-

710

-

-

710

-

-

-

710

-

-

710 TOTAL

Tabel 6.1.3. Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Pihak Lawan (dalam jutaan Rupiah)Tabel 6.1.3. Disclosure of Exposure Bearing Credit Risk due to Counterparty Credit Risk - Bank, Individually (in million Rupiah)

Tabel 6.1.7. Pengungkapan Total Pengukuran Risiko Kredit (dalam jutaan Rupiah)Tabel 6.1.7. Disclosure of Total Credit Risk Measurement (in million Rupiah)

2014 2013

TOTAL ATMR RISIKO KREDITTOTAL CREDIT RISK RWA

TOTAL FAKTOR PENGURANG MODALTOTAL CAPITAL IMPAIRMENT

1.

2.

5,908,369

-

5,038,897

-

170 171MANAJEMEN RISIKORISK MANAGEMENT

mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014

RISIKO PASAR

Organisasi Manajemen Risiko PasarDalam pelaksanaan pengelolaan risiko pasar, Bank

menerapkan prinsip segregation of Duties front office

(Treasury, melaksanakan transaksi trading), middle office

(Risk Management, melaksanakan proses manajemen

risiko, menyusun kebijakan dan prosedur ), dan back office

(Treasury operation, melaksanakan proses settlement

transaksi).

Pengelolaan portofolio trading book dan banking book serta metodologi valuasi yang digunakanPengelolaan transaksi trading dengan menetapkan dan

pemantauan limit-limit yang telah ditetapkan, seperti limit

Counterparty, Limit Treasury Group, Limit dealer, Limit

MAT (Management Action Trigger) dan Limit Stop Loss.

Untuk menunjang pemantauan eksposur risiko dengan

cepat dan tepat, Bank telah menggunakan OPICS

Treasury system. System tersebut meng-integrasikan

front office (Treasury), middle office (Risk Management ),

dan back office (Treasury operation). Dengan demikian

proses pemantauan risiko pada aktivitas Treasury dapat

dilakukan dengan lebih baik, serta memudahkan bank

dalam memantau limit-limit yang telah tetapkan.

Bank menggunakan standar model untuk menghitung

dan memantau risiko pasar yang meliputi risiko suku

bunga, risiko valuta asing dan risiko surat berharga

(bonds) yang konsisten sesuai Peraturan Bank Indonesia

No. 9/13/PBI/2007 tanggal 01 November 2007. Hasil

perhitungan risiko pasar yang berdampak terhadap rasio

permodalan, dilaporkan kepada Dewan Komisaris, Direksi

dan manajemen senior secara berkala dalam rapat Komite

Asset & Liabilitas.

MARKET RISK

Market Risk Management StructureIn its market risk management implementation, the

Bank has established the principle of segregation of

duties, covering the front office (treasury, executing

trading transactions), middle office (risk management,

implementing risk management processes, developing

policies and procedures), and back office (treasury

operations, executing transaction settlement processes).

Trading book and banking book portfolio management and valuation methodology employedThe management of trading transactions by establishing

and monitoring the limits that have been established

include Counterparty Limit, Treasury Group Limit, Dealer

Limit, MAT (Management Action Trigger) Limit, and Stop

Loss Limit.

To expedite the monitoring of risk exposures in a prompt

and precise manner, the Bank has been using the OPICS

Treasury system. This system integrates the front office

(Treasury), middle office (risk management) and back office

(treasury operations). Thus the risk oversight processes

on treasury activities can be done better, and the Bank is

facilitated in the monitoring of the limits that have been set.

The Bank employs the standard model to calculate and

monitor its market risk, which include interest rate risk,

foreign exchange risk and securities (bonds) risk, in line

with Bank Indonesia Regulation No. 9/13/PBI/2007 dated

1 November 2007. The results of the calculation of market

risk affecting its capital ratios are reported to the Board

of Commissioners, the Board of Directors and senior

management on a regular basis in ALCO meeting.

RISIKO PASARMARKET RISK

Mekanisme pengukuran Risiko Pasar untuk keperluan pemantauan risiko secara periodik maupun untuk perhitungan kecukupan modal, baik pada banking book maupun trading bookPelaksanaan proses monitoring risiko pasar atas aktivitas

treasury dilakukan dengan membandingkan realisasi

risiko terhadap limit yang telah ditetapkan sesuai risk

appetite Bank. Dan pemantauan atas kinerja treasury

untuk memastikan target bisnis dan pendapatan tercapai.

Selama tahun 2014, Bank berhasil menjaga profil risiko

pasar pada tingkat Rendah . Hal ini diindikasikan oleh

antara lain tingkat PDN Rata-rata di bawah 5% baik

PDN akhir hari maupun PDN 30 menit dan tidak pernah

melampaui ketentuan BI sebesar 20% dari modal.

Cakupan portofolio (trading dan banking book) yang diperhitungkan dalam Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM)Portofolio yang diperhitungkan dalam risiko pasar adalah

portofolio yang mempunyai risiko akibat pergerakan

suku bunga, kurs dan harga untuk semua portofolio

dalam neraca dan rekening administratif yaitu kredit yang

diberikan, surat berharga (diperdagangkan, tersedia untuk

dijual dan disimpan sampai jatuh waktu) dan posisi valuta

asing.

Langkah-langkah dan rencana dalam mengantisipasi risiko pasar atas transaksi mata uang asing baik karena perubahan kurs maupun fluktuasi suku bunga, termasuk penjelasan mengenai semua penyediaan dana dan ikatan tanpa proteksi atau lindung nilai, serta utang yang suku bunganya berfluktuasi atau yang tidak ditentukan terlebih dahuluSecara periodik RMG melakukan pembaharuan kebijakan

risiko pasar yang disesuaikan dengan perkembangan

peraturan eksternal, kebijakan internal dan strategi bisnis

Bank, termasuk peninjauan kembali limit perdagangan

yang diusulkan oleh Treasury Group untuk kemudian

dibahas, dianalisa dan diputuskan dalam rapat Komite

Manajemen Risiko dan Komite Pemantau Risiko.

Market Risk measurement mechanisms for risk oversight purposes and for periodic calculation of capital adequacy, both in the banking book and the trading book

The implementation of market risk oversight on treasury

activities is carried out by comparing the actual risks with

the limits established in accordance with the Bank’s risk

appetite. Monitoring of the treasury performance is also

conducted to ensure the attainment of business targets

and revenues. In 2014, the Bank managed to keep its

market risk profile at Low. This is indicated by, among

others, average PDN rate below 5% at the end of the

day as well as 30-minute PDN, never exceeding the Bank

Indonesia limit at 20% of capital.

Scope of trading book and banking book portfolio covered in the calculation of Capital Adequacy Ratio (CAR)The portfolio taken into account in calculating market

risk is the portfolio that is exposed to risk that may arise

from the fluctuations of the interest rate, exchange

rate, and price for all portfolio in the balance sheet and

administrative account, i.e. loans, securities (marketable,

available-for-sale, and kept until maturity) and the foreign

exchange position.

Measures taken and plans made in anticipation of market risk on foreign exchange transactions due to changes in exchange rates or fluctuations in interest rates, including the explanation of all the funding and commitments that are not protected or hedged, and debts with floating interest rate not determined in advance

Periodically the RMG updates the market risk policy to

be aligned with the developments in external regulations,

internal policies and the Bank’s business strategies,

including reviewing the trading limit proposed by the

Treasury Group to be subsequently discussed, analyzed

and decided in RMC & ROC meetings.

172 173MANAJEMEN RISIKORISK MANAGEMENT

mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014

Untuk mengantisipasi bergejolaknya nilai tukar mata uang

yang dapat berdampak pada kecukupan modal Bank,

Bank secara rutin maupun ad hoc melakukan stress test

terhadap posisi terbuka per mata uang yang dikelola

dalam hal pelemahan terhadap nilai tukar Rupiah. Dengan

stress test ini, Bank dapat mengantisipasi lebih awal dan

mengambil langkah-langkah pengendalian dan solusi yang

paling optimal sebagai strategi jangka pendek maupun

jangka panjang.

Pengungkapan Kuantitatif risiko pasar dengan

menggunakan metode standar sebagaimana

dimaksud pada Tabel 7.1.

In anticipation of the volatility in currency exchange rates

that could bear an impact on the Bank’s capital adequacy,

the Bank regularly and on an ad hoc basis conducts stress

test against open positions for each currency it manages

in terms of their weakening against the rupiah. With this

stress test, the Bank can anticipate risk in advance and

undertake control measures and the most optimal solution

as a short-term or long term strategy.

Quantitative Disclosure which at least covers market

risk using the Standardized Method is presented in

Table 7.1.

RISIKO OPERASIONALOrganisasi manajemen risiko operasionalKomite Pemantau Risiko (Risk Oversight Committee)

yang terdiri dari Komisaris Independen maupun pihak

independen yang memiliki keahlian di bidang manajemen

risiko. Bertugas untuk melakukan pembahasan terhadap

penilaian Profil Risiko, Tingkat Kesehatan Bank maupun

risk issue yang dihadapi oleh Bank. Komite Pemantau

Risiko juga bertugas untuk memberikan rekomendasi atas

kebijakan yang diajukan kepada Dewan Komisaris, serta

pandangan terhadap kinerja dan risiko Bank.

Komite Manajemen Risiko (Risk Management Committee)

beranggotakan jajaran Direksi Bank yang bertugas

memberikan arahan terhadap kondisi Bank berdasarkan

laporan risiko terkini.

OPERATIONAL RISKOperational risk management structureThe Risk Oversight Committee is composed of an

Independent Commissioner and independent parties

who have expertise in the field of risk management.

The committee is responsible for discussing risk profile

assessment, the Bank’s soundness, and risk issues

faced by the Bank. The Risk Oversight Committee is also

responsible for providing recommendations on the policies

proposed to the Board of Commissioners, as well as the

outlook of the Bank’s performance and risks.

The Risk Management Committee is composed of the

Board of Directors of the Bank. The committee in charge

of providing direction as regards the condition of the Bank

based on the most recent risk report.

RISIKO OPERASIONALOPERATIONAL RISK

Satuan Kerja Manajemen Risiko (Risk Management

Group) memiliki fungsi utama untuk melakukan aktivitas

identifikasi, penilaian, pemantauan dan pengukuran

risiko Bank. Secara organisasi, Risk Management Group

bertanggung-jawab langsung kepada Compliance and

Risk Management Director.

Mekanisme yang digunakan Bank untuk mengidentifikasi dan mengukur risiko operasionalMekanisme identifikasi risiko operasional yang dilakukan

oleh Bank antara lain dilakukan melalui perangkat Risk

Control Self-Assessment (RCSA), Laporan Kejadian

Sekitar Kita (LKS) dan Loss Event Database (LED).

Untuk pengukuran risiko operasional, Bank melakukan

dengan memanfaatkan pendekatan Basic Indicator

Approach (BIA) untuk mengukur Kecukupan Pemenuhan

Modal Minimum risiko operasional sebagaimana dalam

kerangka implementasi pengukuran Minimum Capital

Requirement Pilar I Basel II.

Di sisi lain Bank juga memanfaatkan perangkat penilaian

risiko operasional komplementer untuk meingkatkan

proses penilaian risiko dengan perangkat Risk Control

Self-Assessment (RCSA), Risk Control System (RCS) dan

Key Risk Indicator (KRI).

Penilaian risiko operasional dengan RCSA dilakukan

melalui self-assessment dari risk issue yang terdapat di

unit-unit kerja.

Risk Control System (RCS), adalah perangkat yang

digunakan untuk menilai aktivitas kontrol yang dilakukan

di unit-unit kerja.

Adapun penilaian risiko operasional dengan Key Risk

Indicator dilakukan melalui serangkaian penilaian

parameter kuantitatif yang dapat mengindikasikan potensi

munculnya risk issue risiko pada suatu fungsi / proses /

unit kerja.

The Risk Management Group’s primary function is to

carry out the identification, assessment, monitoring and

measurement of the Bank’s risks. In the organizational

structure, the Risk Management Group is directly

responsible to the Compliance and Risk Management

Director.

Mechanism used by the Bank to identify and quantify operational risk

The operational risk identification mechanisms employed

by the Bank include Risk Control Self-Assessment (RCSA),

Report of Events Around Us, and Loss Event Database

(LED).

For measurement of operational risk, the Bank uses the

Basic Indicator Approach (BIA) to measure the Capital

Adequacy Ratio for as operational risk to be within the

framework of the implementation of Minimum Capital

Requirement measurement, the First Pillar of Basel II.

On the other hand, the Bank also utilizes complementary

operational risk assessment tools for improving its risk

assessment processes, i.e. Risk Control Self-Assessment

(RCSA), Risk Control System (RCS) and Key Risk Indicator

(KRI).

Operational risk assessment using RCSA is performed

through self-assessment of risk issues present in each unit.

Risk Control System (RCS) is a tool used to assess control

activities carried out in work units.

Operational risk assessment with Key Risk Indicator

is conducted through an assessment of a series of

quantitative parameters that may indicate the potentiality

of risk issues arising from certain functions / processes /

work units.

Kategori Portfolio(Portfolio Category) Beban Modal

Capital ExpensesATMRRWA

Beban ModalCapital Expenses

ATMRRWA

2014 2013

Risiko Suku BungaInterest Risk

a. Risiko Spesifik Specific Risk

b. Risiko Umum General Risk

Risiko Nilai TukarExchange Risk

Risiko OptionOption Risk

TOTAL

1.

2.

3.

220

220

5,838

-

6,058

2,750

2,750

72,975

-

75,725

699

699

2,464

-

3,163

8,737

8,737

30,800

-

39,537

Tabel 7.1. Pengungkapan Risiko Pasar dengan Menggunakan Metode Standar (dalam jutaan rupiah)Tabel 7.1. Disclosure of Market Risk using the Standarized Method (in million Rupiah)

174 175MANAJEMEN RISIKORISK MANAGEMENT

mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014

Mekanisme untuk memitigasi risiko operasionalMitigasi risiko operasional dilakukan Operational Risk

Division melalui kerjasama dan koordinasi dengan Risk

Control Unit (seperti Internal Control Division, Compliance

Unit dan Internal Audit Group). Hasil penilaian dan

pemantauan risiko operasional yang berasal dari Risk

Control Unit termasuk Operational Risk Division kemudian

akan diinformasikan kepada Senior Management maupun

kepada Risk Taking Unit untuk diupayakan proses mitigasi

bagi pengendalian dan perbaikan risiko operasional Bank.

Pengungkapan kuantitatif mengenai risiko operasional

sebagaimana dimaksud pada Tabel 8.1.a.

Mechanisms to mitigate operational risk

Mitigation of operational risk is conducted by the

Operational Risk Division in cooperation with and under

the coordination of the Risk Control Unit (such as the

Internal Control Division, Compliance and Internal Audit

Group). The assessment and monitoring results of

operational risk derived from Risk Control Unit, including

Operational Risk Division, will subsequently be conveyed

to Senior Management and to the Risk Taking Unit, so that

the mitigation process for controlling the operational risk of

the Bank may be obtained.

Quantitative Disclosure on operational risk is presented

in Table 8.1.a.

RISIKO LIKUIDITAS

Organisasi manajemen risiko likuiditasManajemen risiko likuiditas merupakan hal yang kritikal

karena berdampak langsung terhadap keberlangsungan

perusahaan, terutama apabila terjadi suatu krisis keuangan

atau ekonomi. Untuk itu, MNC Bank berupaya memastikan

bahwa kebutuhan pendanaan saat ini maupun masa

depan dapat dipenuhi baik pada kondisi normal maupun

dalam kondisi stress.

Pemantauan dan perhitungan risiko likuiditas yang dapat

berdampak langsung terhadap keberlangsungan usaha

Bank dilakukan secara harian, mingguan dan bulanan

serta dilaporkan kepada Dewan Komisaris, Direksi dan

manajemen senior secara berkala secara harian maupun

dalam rapat Komite Aset and Liabilitas.

LIQUIDITY RISK

Liquidity risk management structureLiquidity risk management is critical as it directly impacts

the Bank’s business sustainability, especially in the event

of a financial or economic crisis. To that end, MNC Bank

seeks to ensure that the current and future funding

requirements are met in both normal conditions and stress

conditions.

Monitoring and calculation of liquidity risk that can

directly impact the sustainability of the Bank’s business

is conducted on a daily, weekly and monthly basis, and

reported to the Board of Commissioners, the Board of

Directors and Senior Management on a daily basis as well

as periodically at ALCO meeting.

RISIKO LIKUIDITASLIQUIDITY RISK

Indikator peringatan dini permasalahan likuiditasSelama tahun 2014, Bank berhasil menjaga profil risiko

likuiditas pada tingkat Rendah. Hal ini diindikasikan dengan

terjaganya tingkat kecukupan Giro Wajib Minimum, baik

untuk Rupiah maupun valuta asing, di Bank Indonesia.

Selain itu Bank menggunakan rasio-rasio Secondary

Reserve Ratio, rasio Loan to Deposit Ratio (LDR), rasio aset

dan kewajiban likuid, rasio limit 25 nasabah terbesar, serta

dengan memantau limit dari posisi bersih arus kas harian

dan arus kas keluar kumulatif bersih dalam jangka waktu 1

hari dan 1 bulan ke depan dan aktivitas pendanaan antar

bank.

Secara berkala Bank melakukan pemutakhiran terhadap

kebijakan manajemen risiko likuiditas dan limitnya.

Di samping itu pengukuran rasio-rasio likuiditas dan

analisa gap, telah dilaksanakan secara konsisten untuk

mengakomodasi perubahan yang terjadi pada kondisi

likuiditas di pasar keuangan. Kebijakan liquidity contingency

plan telah ditetapkan sehingga terdapat panduan yang

jelas di saat krisis terjadi.

Early warning indicators for liquidity issues

In 2014, The Bank managed to keep its liquidity risk profile

at Low level. This was indicated by a sustained level of

Minimum Reserve, both for Rupiah and foreign currencies,

in Bank Indonesia. In addition, the Bank uses ratios such

as Secondary Reserve Ratio, Loan to Deposit Ratio (LDR),

current ratio, the ratio of liquid assets and liabilities, the ratio

of limits of 25 largest customers, as well as by monitoring

the net position limit of daily cash flows and cumulative

net cash outflow in the periods of 1 day and 1 month, and

interbank activities.

The Bank regularly updates its liquidity risk management

policy and its limits. In addition, the measurement of

liquidity ratios and gap analysis is carried out consistently

to accommodate changes in liquidity in the financial

markets. The liquidity contingency plan policy has been

set up so that there is clear guidance in the time of crisis.

Jenis Risiko(Risk Type)

Pendapatan Bruto (Rata-rata 3 Tahun

Terakhir)Gross Revenue

(Last 3Years’ Average)

Beban ModalCapital Expenses

ATMRRWA

Pendapatan Bruto (Rata-rata 3 Tahun

Terakhir)Gross Revenue (Last 3 years’

average)

Beban ModalCapital Expenses

ATMRATMR

2014 2013

Pendekatan Indikator DasarBasic Indicator Approach

1. 393,773

393,773

59,066

59,066

738,325

738,325

396,213

396,213

59,432

59,432

742,910

742,910 TOTAL

Tabel 8.1.a. Pengungkapan Kuantitatif Risiko Operasional - Bank secara individual (dalam jutaan Rupiah)Tabel 8.1.a. Operational Risk - Bank, Individually (in million Rupiah)

176 177MANAJEMEN RISIKORISK MANAGEMENT

mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014

Mekanisme pengukuran dan pengendalian risiko likuiditasUntuk memproyeksikan kondisi likuiditas di masa

mendatang, Bank menggunakan metodologi liquidity gap.

Liquidity gap dibuat atas dasar maturity mismatch antara

komponen-komponen asset dan liability (termasuk off-

balance sheet), yang disusun ke dalam periode waktu

(time bucket) berdasarkan contractual maturity ataupun

behavioral maturity. Langkah yang diambil oleh Bank

sehubungan dengan maturity gap antara aset dan liabilitas

moneter adalah dengan menetapkan gap limit yang

disesuaikan dengan kemampuan Bank.Untuk mengetahui

dampak perubahan faktor pasar maupun faktor internal

pada kondisi ekstrim (krisis) terhadap kondisi likuiditas

yang dapat berdampak pada kecukupan modal Bank,

Bank secara rutin maupun ad hoc melakukan stress

test terhadap posisi likuiditas pendanaan bank. Dengan

stress test ini, Bank dapat mengantisipasi lebih awal dan

mengambil langkah-langkah pengendalian dan solusi yang

paling optimal sebagai strategi jangka pendek maupun

jangka panjang pemulihan likuiditas.

Pengungkapan kuantitatif mengenai risiko likuiditas,

yang paling kurang mencakup Pengungkapan Profil

Maturitas Rupiah sebagaimana dimaksud pada

Tabel 9.1.a dan Pengungkapan Profil Maturitas Valas

sebagaimana dimaksud pada Tabel 9.2.a.

Liquidity risk measurement and control mechanismsTo project its future liquidity, the Bank uses the liquidity

gap methodology. The liquidity gap is created on the basis

of maturity mismatch between the assets and liabilities

components (including off-balance sheet components),

which are organized into time buckets based on contractual

maturity and behavioral maturity. Measures taken by the

Bank with respect to the maturity gap between assets and

liabilities are to set the gap limit adjusted to the Bank’s

ability. To ascertain the impact of changes in market

factors and internal factors in extreme conditions (crises)

on its liquidity that may harm the Bank’s capital adequacy,

the Bank regularly and on an ad hoc basis conducts stress

test on its funding liquidity position. With the stress test,

the Bank can anticipate in advance and undertake control

measures and arrive at the most optimal solution as a

short-term and long-term strategy for liquidity recovery.

Quantitative Disclosure on liquidity risk, which at

least must include the Disclosure of Maturity Profile

in Rupiah is presented in Table 9.1.a and Disclosure

of Maturity Profile in Foreign Currencies is presented

in Table 9.2.a.

RISIKO LIKUIDITASLIQUIDITY RISK

Tabel 9.1.a Pengungkapan Profil Maturitas Rupiah – Bank secara Individual (dalam jutaan Rupiah)Table 9.1.a Disclosure of Maturity Profile in Rupiah - Bank individually (in million Rupiah)

Pos - PosAccounts

Jatuh Tempo MaturitySaldo

Balance ≤ 1 bulan≤ 1 month

> 1 bln s.d. 3 bln> 1 mon to 3 mon

> 3 bln s.d. 6 bln> 3 mon to 6 mon

> 6 bln s.d. 12 bln> 6 mon to 12 mon

> 12 bln> 12 months

2014

NERACA / BALANCE SHEET

A. Aset / Asset

1. Kas / Cash

2. Penempatan pada Bank Indonesia Placement to Bank Indonesia

3. Penempatan pada Bank Lain Placement to other banks

4. Surat Berharga / Securities

5. Kredit yang Diberikan /Loan Disbursed

6. Tagihan Lainnya / Other receivables

7. Lain-lain / Others

Total Aset / Total Assets

B. Kewajiban / Liabilities

1. Dana Pihak Ketiga /Third Party Funds

2. Kewajiban pada Bank Indonesia Liabilities to Bank Indonesia

3. Kewajiban pada bank Lain Liabilities to other banks

4. Surat Berharga yang Diterbitkan Securities issued

5. Pinjaman yang Diterima / Loans received

6. Kewajiban Lainnya / Other Liabilities

7. Lain-lain / Other

Total Kewajiban / Total Liabilities

Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca / Difference between Assets and Liabilities in the Balance Sheet

REKENING ADMINISTRATIFADMINISTRATIVE ACCOUNTS

A. Tagihan Rekening Administratif Administrative Account Receivables

1. Komitmen / Commitment

2. Kontinjensi / Contingency

Total Tagihan Rekening Administratif Total Administrative Account Receivables

B. Kewajiban Rekening Administratif Administrative Account Liabilities

1. Komitmen / Commitment

2. Kontinjensi / Contingency

Total Kewajiban Rekening Administratif Total Administrative Account Liabilities

Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening AdministratifDifference between Receivables and Liabilities in the Balance Sheet

Selisih / Amount of (IA-IB)+(IIA-IIB)

SELISIH KUMULATIF / SELISIH KUMULATIF

I

II

88,299

1,446,259

581,693

503,806

5,124,710

5,691

222,666

7,973,124

6,440,336

-

235,948

-

-

74,682

58,073

6,809,039

1,164,085

118,453

-

118,453

411,387

-

411,387

(292,934)

871,151

88,299

1,446,259

581,693

5,000

116,775

-

38,382

2,276,408

916,046

-

-

-

-

-

58,073

974,119

1,302,289

-

-

-

-

-

-

-

1,302,289

1,302,289

-

-

-

-

348,302

5,691

-

353,993

118,608

-

235,948

-

-

74,682

-

429,238

(75,245)

118,453

-

118,453

411,387

-

411,387

(292,934)

(368,179)

934,110

-

-

-

31,875

273,758

-

-

305,633

-

-

-

-

-

-

-

-

305,633

-

-

-

-

-

-

-

305,633

1,239,743

-

-

-

-

854,345

-

-

854,345

55,023

-

-

-

-

-

-

55,023

799,322

-

-

-

-

-

-

-

799,322

2,039,065

-

-

-

466,931

3,531,530

-

184,284

4,182,745

5,350,659

-

-

-

-

-

-

5,350,659

(1,167,914)

-

-

-

-

-

-

-

(1,167,914)

871,151

178 179MANAJEMEN RISIKORISK MANAGEMENT

mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014

RISIKO LIKUIDITASLIQUIDITY RISK

Tabel 9.1.a Pengungkapan Profil Maturitas Rupiah – Bank secara Individual (dalam jutaan rupiah)Table 9.1.a Disclosure of Maturity Profile in Rupiah - Bank individually (in million Rupiah)

Pos - PosAccounts

Jatuh Tempo MaturitySaldoSaldo ≤ 1 bulan

≤ 1 month> 1 bln s.d. 3 bln> 1 mon to 3 mon

> 3 bln s.d. 6 bln> 3 mon to 6 mon

> 6 bln s.d. 12 bln> 6 mon to 12 mon

> 12 bln> 12 months

2013

NERACA / NERACA

A. Aset / Asset

1. Kas / Cash

2. Penempatan pada Bank Indonesia Placement to Bank Indonesia

3. Penempatan pada Bank Lain Placement to other banks

4. Surat Berharga / Securities

5. Kredit yang Diberikan / Loan Disbursed

6. Tagihan Lainnya / Other receivables

7. Lain-lain / Others

Total Aset / Total Assets

B. Kewajiban / Liabilities

1. Dana Pihak Ketiga / Third Party Funds

2. Kewajiban pada Bank Indonesia Liabilities to Bank Indonesia

3. Kewajiban pada bank Lain Liabilities to other banks

4. Surat Berharga yang Diterbitkan Securities issued

5. Pinjaman yang Diterima / Loans received

6. Kewajiban Lainnya / Other Liabilities

7. Lain-lain / Others

Total Kewajiban / Total Liabilities

Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca / Difference between Assets and Liabilities in the Balance Sheet

REKENING ADMINISTRATIFADMINISTRATIVE ACCOUNTS

A. Tagihan Rekening Administratif Tagihan Rekening Administratif

1. Komitmen / Commitment

2. Kontinjensi / Contingency

Total Tagihan Rekening Administratif Total Administrative Account Receivables

B. Kewajiban Rekening Administratif Administrative Account Liabilities

1. Komitmen / Commitment

2. Kontinjensi / Contingency

Total Tagihan Rekening Administratif Total Administrative Account Liabilities

Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening AdministratifDifference between Receivables and Liabilities in the Balance Sheet

Selisih / Amount of (IA-IB)+(IIA-IIB)

SELISIH KUMULATIF / SELISIH KUMULATIF

I

II

68,458

850,801

316,148

515,900

4,634,717

18,393

167,724

6,572,141

5,487,651

-

221,113

-

130,160

93,414

40,762

5,973,100

599,041

75,722

-

75,722

514,259

-

514,259

(438,537)

160,504

68,458

850,801

316,148

-

66,479

-

34,150

1,336,036

794,553

-

-

-

-

-

40,762

835,315

500,721

-

-

-

-

-

-

-

500,721

500,721

-

-

-

-

291,274

18,393

-

309,667

202,768

-

221,113

-

-

93,414

-

517,295

(207,628)

75,722

-

75,722

514,259

-

514,259

(438,537)

(646,165)

(145,444)

-

-

-

-

157,878

-

-

157,878

25,047

-

-

-

-

-

-

25,047

132,831

-

-

-

-

-

-

-

132,831

(12,613)

-

-

-

-

897,738

-

-

897,738

49,657

-

-

-

-

-

-

49,657

848,081

-

-

-

-

-

-

-

848,081

835,468

-

-

-

515,900

3,221,348

-

133,574

3,870,822

4,415,626

-

-

-

130,160

-

-

4,545,786

(674,964)

-

-

-

-

-

-

-

(674,964)

160,504

Tabel 9.2.a Pengungkapan Profil Maturitas Valas – Bank secara Individual (dalam jutaan rupiah)Table 9.2.a Disclosure of Maturity Profile in Foreign Currency - Bank individually (in million Rupiah)

Pos - PosAccounts

Jatuh Tempo MaturitySaldo

Balance ≤ 1 bulan≤ 1 month

> 1 bln s.d. 3 bln> 1 mon to 3 mon

> 3 bln s.d. 6 bln> 3 mon to 6 mon

> 6 bln s.d. 12 bln> 6 mon to 12 mon

> 12 bln> 12 months

2014

NERACA / Balance Sheet

A. Aset / Asset

1. Kas / Cash

2. Penempatan pada Bank Indonesia Placement to Bank Indonesia

3. Penempatan pada Bank Lain Placement to other banks

4. Surat Berharga / Securities

5. Kredit yang Diberikan / Loans Disbursed

6. Tagihan Lainnya / Other Receivables

7. Lain-lain / Others

Total Aset / Total Assets

B. Kewajiban / Liabilities

1. Dana Pihak Ketiga / Third Party Funds

2. Kewajiban pada Bank Indonesia Liabitlities to Bank Indonesia

3. Kewajiban pada bank Lain Liablities to other banks

4. Surat Berharga yang Diterbitkan Securities issued

5. Pinjaman yang Diterima / Loans received

6. Kewajiban Lainnya / Other Liabilities

7. Lain-lain / Others

Total Kewajiban / Total Liabilities

Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca / Difference between Assets and Liabilities in the Balance Sheet

REKENING ADMINISTRATIFADMINISTRATIVE ACCOUNTS

A. Tagihan Rekening Administratif Administrative Account Receivables

1. Komitmen / Commitment

2. Kontinjensi / Contingency

Total Tagihan Rekening Administratif Total Administrative Account Receivables

B. Kewajiban Rekening Administratif Administrative Account Liabilities

1. Komitmen / Commitment

2. Kontinjensi / Contingency

Total Tagihan Rekening Administratif Total Administrative Account Receivables

Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening AdministratifDifference between Receivables and Liabilities in the Administrative Acoount

Selisih / Amount of (IA-IB)+(IIA-IIB)

SELISIH KUMULATIF / Cumulative Difference

I

II

3,257

108,988

200,937

-

1,004,123

88,962

3,713

1,409,980

1,294,096

-

-

-

-

90,544

2,017

1,386,657

23,323

(26,753)

-

(26,753)

215,092

-

215,092

(241,845)

(218,522)

3,257

108,988

200,937

-

38,456

88,962

3,713

444,313

529,588

-

-

-

-

-

2,017

531,605

(87,292)

-

-

-

-

-

-

-

(87,292)

(87,292)

-

-

-

-

40,926

-

-

40,926

302,463

-

-

-

-

-

-

302,463

(261,537)

(26,753)

-

(26,753)

215,092

-

215,092

(241,845)

(503,382)

(590,674)

-

-

-

-

164,469

-

-

164,469

-

-

-

-

-

-

-

-

164,469

-

-

-

-

-

-

-

164,469

(426,205)

-

-

-

-

282,040

-

-

282,040

-

-

-

-

-

-

-

-

282,040

-

-

-

-

-

-

-

282,040

(144,165)

-

-

-

-

478,232

-

-

478,232

462,045

-

-

-

-

90,544

-

552,589

(74,357)

-

-

-

-

-

-

-

(74,357)

(218,522)

180 181MANAJEMEN RISIKORISK MANAGEMENT

mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014

RISIKO HUKUMLEGAL RISK

RISIKO HUKUM

Organisasi manajemen risiko hukum

Bank memiliki satuan kerja Compliance and Legal

Group yang memiliki tugas dan tanggung jawab untuk

memberikan kajian, review, opini hukum, menyiapkan

layanan terkait perikatan, penjaminan dan layanan hukum

lainnya yang dimiliki Bank.

Dalam hal pengelolaan risiko hukum Compliance and

Legal Group bersama dengan Satuan Kerja Manajemen

Risiko (Risk Management Group) untuk menyampaikan

kejadian risiko hukum yang dimiliki oleh Bank, perubahan

atas ketentuan atau peraturan tertentu serta kaitannya

dengan eksposur risiko hukum beserta pengendalian yang

dilakukan untuk meminimalisir risiko hukum kepada jajaran

Senior Management Bank termasuk Direksi dan Komisaris

melalui mekanisme Komite Manajemen Risiko dan Komite

Pemantau Risiko.

Mekanisme pengendalian risiko hukum

Mekanisme pengendalian risiko hukum dilakukan terhadap

kajian dan analisa produk dan layanan yang dimiliki Bank,

sehingga produk dan aktivitas Bank sesuai dengan

ketentuan hukum dan peraturan perundang-undangan

yang berlaku.

Compliance and Legal Group senantiasa menjaga dan

memperkuat posisi hukum (legal standing) Bank terhadap

setiap kerjasama yang memiliki hubungan hukum yang

dilakukan bersama counterparty dengan tetap menjaga

azas dan prinsip hukum umum serta memastikan perikatan

yang dilakukan oleh Bank telah memenuhi 4 (empat) syarat

yang menjadi landasan utama yaitu:

a. Kesepakatan, yaitu setiap hubungan hukum /

perikatan yang dilakukan dengan counterparty harus

berlandaskan adanya kesepakatan dari para pihak.

b. Kecakapan, yaitu kemampuan atau kewenangan

bertindak dari para pihak dalam suatu hubungan

hukum perikatan.

LEGAL RISK

Legal risk management structure

The Bank has the Compliance and Legal Group which

shoulders the responsibility for conducting assessments

and reviews, providing legal opinions, preparing services

related to commitments, collateralization, and other legal

services provided by the Bank.

For legal risk management the Compliance and Legal

Group in conjunction with the Risk Management Group

conveys the legal risk events occurring in the Bank, as

well as amendments to certain regulations and legal risk

exposure and its control to minimize legal risk, to the

Senior Management of the Bank, including the Board of

Directors and the Board of Commissioners, through the

Risk Management Committee and the Risk Oversight

Committee.

Mechanisms for controlling legal risk

Mechanisms for controlling legal risk include the study and

analysis of the Bank’s products and services, to make sure

that they are always in accordance with the prevailing laws

and regulations.

The Compliance and Legal Group continues to maintain and

strengthen the Bank’s legal standing in all legally binding

commitments with its counterparties, by maintaining the

generally accepted principles and laws and to ensure that

the commitments of the Bank has met 4 (four) primary

criteria, namely:

a. Agreement, i.e. any legal commitment undertaken

with the counterparty must be based on mutual

agreement of the parties.

b. Skill, i.e. the ability or the authority to act of the parties

involved in a legal commitment.

Tabel 9.2.a Pengungkapan Profil Maturitas Valas – Bank secara Individual (dalam jutaan rupiah)Table 9.2.a Disclosure of Maturity Profile in Foreign Currency - Bank individually (in million Rupiah)

Pos - PosAccounts

Jatuh Tempo MaturitySaldoSaldo ≤ 1 bulan

≤ 1 month> 1 bln s.d. 3 bln> 1 mon to 3 mon

> 3 bln s.d. 6 bln> 3 mon to 6 mon

> 6 bln s.d. 12 bln> 6 mon to 12 mon

> 12 bln> 12 months

2013

NERACA / NERACA

A. Aset / Asset

1. Kas / Cash

2. Penempatan pada Bank Indonesia Placement to Bank Indonesia

3. Penempatan pada Bank Lain Placement to other banks

4. Surat Berharga / Securities

5. Kredit yang Diberikan / Loans Disbursed

6. Tagihan Lainnya / Other Receivables

7. Lain-lain / Others

Total Aset / Total Assets

B. Kewajiban / Liabilities

1. Dana Pihak Ketiga / Third Party Funds

2. Kewajiban pada Bank Indonesia Liabitlities to Bank Indonesia

3. Kewajiban pada bank Lain Liablities to other banks

4. Surat Berharga yang Diterbitkan Securities issued

5. Pinjaman yang Diterima / Loans received

6. Kewajiban Lainnya / Other Liabilities

7. Lain-lain / Others

Total Kewajiban / Total Liabilities

Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca /Difference between Assets and Liabilities in the Balance Sheet

REKENING ADMINISTRATIFADMINISTRATIVE ACCOUNTSA. Tagihan Rekening Administratif Administrative Account Receivables

1. Komitmen / Commitment

2. Kontinjensi / Contingency

Total Tagihan Rekening Administratif Total Administrative Account Receivables

B. Kewajiban Rekening Administratif Administrative Account Liabilities

1. Komitmen / Commitment

2. Kontinjensi / Contingency

Total Tagihan Rekening Administratif Total Administrative Account Receivables

Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening AdministratifDifference between Receivables and Liabilities in the Administrative Acoount

Selisih / Amount of (IA-IB)+(IIA-IIB)

SELISIH KUMULATIF / Cumulative Difference

I

II

4,275

484,366

186,950

3,353

743,462

86,596

25,170

1,534,172

1,347,242

-

121,700

-

-

88,060

2,046

1,559,048

(24,876)

287,807

-

287,807

273,224

-

273,224

14,583

(10,293)

4,275

484,366

186,950

-

6,083

86,596

3,242

771,512

511,503

-

-

-

-

-

2,046

513,549

257,963

-

-

-

-

-

-

-

257,963

257,963

-

-

-

-

162,719

-

-

162,719

322,975

-

121,700

-

-

-

-

444,675

(281,956)

287,807

-

287,807

273,224

-

273,224

14,583

(267,373)

(9,410)

-

-

-

-

53,954

-

-

53,954

-

-

-

-

-

-

-

-

53,954

-

-

-

-

-

-

-

53,954

44,544

-

-

-

-

194,274

-

-

194,274

-

-

-

-

-

-

-

-

194,274

-

-

-

-

-

-

-

194,274

238,818

-

-

-

3,353

326,432

-

21,928

351,713

512,764

-

-

-

-

88,060

-

600,824

(249,111)

-

-

-

-

-

-

-

(249,111)

(10,293)

182 183MANAJEMEN RISIKORISK MANAGEMENT

mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014

c. Objek Perjanjian, yaitu obyek perjanjian hukum yang

harus jelas atau spesifik dan realistis.

d. Memiliki causa prima yang halal yaitu setiap perjanjian

yang dilakukan tidak bertentangan dengan norma

kepatutan, kesusilaan dan tidak melanggar ketentuan

hukum yang berlaku.

Selain itu pengelolaan risiko hukum juga dilakukan dengan

memantau perkembangan kasus-kasus hukum yang

terjadi dan mengambil tindakan hukum dari kasus-kasus

tersebut. Penanganan kasus hukum yang dilakukan pada

Bank senantiasa memperhitungkan potensi kerugian baik

atas penyelesaian kasus secara damai ataupun melalui

jalur pengadilan. Bank juga memberikan perhatian khusus

atas kasus hukum yang berpotensi menimbulkan kerugian

secara signifikan.

RISIKO STRATEJIK

Organisasi manajemen risiko stratejik

Seluruh satuan kerja unit Bisnis dan unit pendukung

membantu Direksi dalam penyusunan Rencana Bisnis

Bank (RBB) dan mengkomunikasikan kepada karyawan

Bank disetiap jenjang organisasi, dan juga memastikan

praktek Manajemen Risiko Stratejik dan pengendalian di

unit bisnis telah konsisten dengan kerangka Manajemen

Risiko Stratejik secara keseluruhan.

Bank memiliki satuan kerja Corporate Planning maupun

Branch Network yang bertugas dan bertanggung jawab

membantu Direksi memantau implementasi strategi yang

ditetapkan termasuk melalui realisasi target-target yang

ditetapkan oleh Senior Management Bank dalam rangka

pengembangan perusahaan secara berkelanjutan.

Kebijakan yang memungkinkan Bank untuk dapat

mengidentifikasi dan merespon perubahan lingkungan

bisnis, baik eksternal maupun internal.

Risiko stratejik berhubungan dengan perencanaan strategi

yang baik untuk menghindari terjadinya kerugian atau

c. Object of Agreement, i.e. a lawful object that must be

clearly defined, specific, and realistic.

d. Lawful prima causa, i.e. that any agreement must not

be in conflict with the norms of propriety, decency and

does not violate the prevailing laws and regulations.

In addition, legal risk management is also carried out

through the monitoring of the progress of current legal

cases and the undertaking of legal action related to

these cases. The Bank handles its legal cases by taking

into account the potential losses that may arise from the

settlement of the cases either amicably or in a court of law.

The Bank also pays particular attention to cases that may

cause significant harm to the Bank.

STRATEGIC RISK

Strategic risk management structure

The entire business units and support units assist the Board

of Directors in the preparation of the Bank’s Business Plan

(RBB) and communicating such plan to the employees at

each organizational level, and also ensure that the Strategic

Risk Management practices and controls in the business

units have been consistent with the overall Strategic Risk

Management framework.

The Bank has established the Corporate Planning and

Branch Network to assist the Board of Directors in

monitoring the implementation of the strategies, including

through the attainment of the targets set by the Bank’s

Senior Management in order to develop the Bank

sustainably.

Policies that enable the Bank to identify and respond to

changes in the business environment, both externally

and internally.

Strategic risks are associated with sound strategic planning

to avoid losses or other negative impacts resulting from

RISIKO STRATEJIKSTRATEGIC RISK

dampak negatif lainnya dari adanya kesalahan dalam

pengambilan keputusan yang berdampak luas dan jangka

panjang dalam organisasi.

Bank secara berkelanjutan memantau kondisi pasar

dan mengumpulkan informasi penting sebagai bahan

pertimbangan dalam pengambilan keputusan dan

penetapan kebijakan strategi Bank. Seiring dengan

pemantauan kondisi pasar tersebut, Bank memiliki

beragam portofolio produk yang variatif agar rencana

stratejik yang ditetapkan dapat tercapai.

Bank memiliki proses mengidentifikasi dan merespon atas

perubahan lingkungan bisnis eksternal maupun internal

terhadap tahapan proses manajemen risiko stratejik

dengan:

a. Analisa lingkungan bisnis; Menganalisa faktor internal

dan ekternal, menangkap peluang dan tantangan

dari perubahan lingkungan bisnis serta menganalisa

kelebihan internal dan kekurangannya.

b. Perencanaan; Menyusun sasaran yang ingin dicapai

disesuaikan dengan kompleksitas bisnis, profil

risiko maupun risk bearing capacity, serta Direksi

menetapkan strategi dan kebijakan untuk dijadikan

dasar keputusan.

c. Implementasi; Mengalokasikan sumber daya yang

dibutuhkan baik yang bersifat finansial maupun

sumber daya manusia, menyelesaikan program kerja,

dan komitmen Direksi untuk mengalokasikan sumber

daya yang dibutuhkan.

d. Evaluasi; Evaluasi terhadap kondisi aktual dengan apa

yang telah direncanakan, dan melakukan corrective

action untuk perbaikan.

Mekanisme untuk mengukur kemajuan yang dicapai dari rencana bisnis yang diterapkan

Adapun mekanisme untuk mengukur kemajuan yang

dicapai dari rencana stratejik yang ditetapkan dilakukan

secara berkala terhadap pencapaian atas target yang

ditetapkan yang dipantau dan dilaporkan melalui unit

kerja Branch Network, unit kerja Corporate Planning, dan

management reporting kepada manajemen Bank.

errors in decisionmaking that would significantly affect the

Bank in the long term or widespread.

The Bank continuously monitors market conditions and

gathers important information to be taken into account

during the decisionmaking and policy-setting involving the

Bank’s strategy. Along with monitoring market conditions,

the Bank also has a diverse portfolio of products that are

relatively varied, in order to achieve its strategic plan.

The Bank has a process to identify and respond to changes

in the external and internal business environment with the

stages of strategic risk management process as follows:

a. Analysis of the business environment: Analyze internal

and external factors, seize opportunities and meet

challenges of the changing business environment,

and analyze internal advantages and disadvantages.

b. Planning: Set goals to be achieved tailored to the

complexity of business, risk profile and risk bearing

capacity, and Board of Directors sets the policies and

strategies on which to base subsequent decisions.

c. Implementation: Allocate necessary resources both

financial and human capital, complete work programs,

and the commitment of the Board of Directors to

allocate required resources.

d. Evaluation: Evaluation of the actual condition of

what has been planned, and corrective actions for

improvement.

Mechanism to measure progress of the business plans that have been implemented

The mechanism to measure progress of the strategic plans

is employed periodically, with the achievement of targets

monitored and reported by the Branch Network unit,

Corporate Planning unit, and management reporting to the

Bank’s management.

184 185MANAJEMEN RISIKORISK MANAGEMENT

mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014

Secara triwulanan Bank melakukan analisa risiko stratejik

dengan menggunakan indikator atau parameter berupa

tingkat kompleksitas strategi bisnis Bank, posisi bisnis

Bank di industri perbankan, pencapaian rencana bisnis,

dan kesesuaian strategi dengan kondisi lingkungan bisnis.

RISIKO KEPATUHAN

Organisasi manajemen risiko kepatuhanBank memiliki unit kerja Kepatuhan (Compliance Group)

yang bertanggung jawab langsung kepada Compliance,

Legal and Risk Management Director.

Strategi manajemen risiko dan efektivitas penerapan

manajemen risiko untuk risiko kepatuhan, terutama dalam

rangka memastikan penyusunan kebijakan dan prosedur

telah sesuai dengan standar yang berlaku secara umum,

ketentuan, dan / atau peraturan perundang-undangan

yang berlaku

Upaya yang dilakukan Bank terkait dalam strategi dan

efektivitas penerapan risiko kepatuhan agar terciptanya

budaya kepatuhan pada seluruh kegiatan usaha Bank

antara lain:

a. Mewujudkan terlaksananya budaya kepatuhan pada

semua tingkatan organisasi dan kegiatan usaha Bank.

b. Mengelola risiko kepatuhan yang dihadapi oleh Bank.

c. Memastikan agar kebijakan, ketentuan, sistem dan

prosedur serta kegiatan usaha yang dilakukan oleh

bank telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

d. Memastikan kepatuhan Bank terhadap komitmen

yang dibuat oleh Bank kepada otoritas pengawas

yang berwenang.

On a quarterly basis, the Bank conducts strategic risk

analysis using indicators or parameters such as the level

of complexity of the business strategy of the Bank, the

Bank’s position in the banking industry, achievement of the

business plan, strategy and compliance with the prevailing

conditions of the business environment.

COMPLIANCE RISK

Compliance risk management structureThe Bank has a Compliance Group, responsible directly

to the Compliance, Legal and Risk Management Director.

Risk management strategies and the efficacy of compliance

risk management, in particular to ensure the formulation

of policies and procedures in accordance with generally

accepted standards, rules and / or prevailing regulations

Efforts made by the Bank, in relation to the implementation

of compliance risk management strategy and its

effectiveness, in order to create a culture of compliance in

all activities of the Bank include:

a. Implementation of the culture of compliance at all

levels of the organization and business activities in the

Bank.

b. Management of the compliance risks faced by banks.

c. Ensuring that policies, regulations, systems and

procedures and activities undertaken by the Bank are

in accordance with applicable regulations.

d. Ensuring the Bank’s compliance with the commitments

of the Bank to the supervisory authorities.

RISIKO reputasi REPUTATIONAL RISK

Mekanisme pemantauan dan pengendalian risiko kepatuhanMekanisme pemantauan dan pengendalian risiko

kepatuhan yang dilakukan oleh Compliance Group adalah

dengan:

a. Melakukan sosialisasi peraturan Bank Indonesia

yang diterbitkan melalui media sosialisasi e-mail atau

compliance news.

b. Membuat Checklist Pemenuhan Ketentuan yang

berisi daftar ketentuan yang berlaku untuk digunakan

sebagai media kontrol risiko kepatuhan oleh Risk

Taking Unit.

c. Berperan aktif dalam forum rapat Governance Risk

& Compliance (GRC) bersama sama dengan Satuan

Kerja Manajemen Risiko, Satuan Kerja Operasional

dan Satuan Kerja Audit Internal sebagai upaya mitigasi

risiko, termasuk risiko kepatuhan Bank.

d. Memberikan pelatihan pelaksanaan fungsi kepatuhan

Bank dan ketentuan Bank Indonesia kepada para

karyawan untuk meningkatkan compliance awareness

dan budaya kepatuhan di lingkungan kerja.

Selain pengendalian yang dilakukan oleh Compliance

Group, Risk Management Group secara berkala melakukan

evaluasi terhadap pelanggaran-pelanggaran yang terjadi di

Bank untuk kemudian dievaluasi dalam Risk Management

Committee dan Risk Oversight Committee sebagai media

pemantauan dan pengendalian risiko operasional dan

kepatuhan Bank.

RISIKO REPUTASI

Organisasi manajemen risiko reputasi, termasuk

pelaksanaan manajemen risiko reputasi dilakukan

oleh unit-unit terkait (Corporate Secretary, Quality

Service, dan unit bisnis terkait)

Setiap bulan secara berkala Corporate Secretary

melaporkan hasil evaluasi manajemen risiko reputasi

melalui Laporan Profil Risiko Bank kepada unit Risk

Management Group yang kemudian dilaporkan oleh

Direktur Manajemen Risiko dalam rapat Risk Management

Monitoring and control of compliance risk

Monitoring and control of compliance risk is undertaken by

the Compliance Group through:

a. Disseminating Bank Indonesia regulations through

e-mail or compliance news.

b. Creating a Compliance Checklist that lists down the

provisions that are applicable for use by the Risk

Taking Units to control compliance risk.

c. Taking an active stance in the Governance Risk

& Compliance (GRC) meetings together with the

Risk Management Unit, Operating Units and the

Internal Audit Unit as part of risk mitigation, including

compliance risk, of the Bank.

d. Providing training and implementation of the Bank’s

compliance function with Bank Indonesia regulations

to employees to improve their compliance awareness

and the culture of compliance in the workplace.

In addition to the control by the Compliance Group, the

Risk Management Group regularly conducts evaluation

of violations occurring in the Bank, to be subsequently

evaluated at the Risk Management Committee and

the Risk Oversight Committee meetings, as a means of

monitoring and controlling the Bank’s operational risk and

compliance risk.

REPUTATIONAL RISK

Reputational risk management structure, including the

implementation of reputation risk management are

carried put by the relevant units (Corporate Secretary,

Quality Service, and related business units)

Each month, the Corporate Secretary periodically

reports the results of the evaluation of reputational risk

management through the Bank’s Risk Profile Report to the

Risk Management Group. It is subsequently reported by

the Risk Management Director to the Risk Management

186 187MANAJEMEN RISIKORISK MANAGEMENT

mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014

Committee (RMC), serta kepada Komite Pemantau Risiko

(termasuk di dalamnya Komisaris Independen) dalam rapat

Risk Oversight Committee (ROC).

Kebijakan dan mekanisme dalam rangka

meningkatkan kualitas pelayanan kepada nasabah

dan pemangku kepentingan lainnya (stakeholders)

untuk mengendalikan risiko reputasi

Selain pelaksanaan tugas oleh Corporate Secretary dan

Quality Service, untuk mendukung pengelolaan risiko

reputasi, Bank telah membentuk dan memiliki Call Center

dan website sebagai media penyampaian informasi dan

penanganan keluhan nasabah. Adapun keluhan yang

datang dari cabang, Bank telah memiliki sistem CDS

(Customer Desk Solution) yang disampaikan langsung ke

Bank melalui unit kerja Quality Service untuk kemudian

oleh unit-unit kerja terkait ditindaklanjuti penyelesaiannya.

Committee and to the Risk Oversight Committee (including

the Independent Commissioners) at their meetings.

Policies and mechanisms in place to improve the

quality of service to customers and other stakeholders

to control reputational risk

In addition to the duties of the Corporate Secretary and

Quality Service, to support the management of reputational

risk the Bank has established a call center and a website

as means to convey information and handle customer

complaints. As for complaints that are directed to branch

offices, the Bank has CDS (Customer Desk Solution)

system in place which delivers complaints directly to the

Bank’s headquarters through its Quality Service to be

followed up by the related work units.

RISIKO REPUTASIREPUTATIONAL RISK

Untuk meningkatkan pengetahuan produk dan layanan

kepada nasabah tentang produk Bank, unit kerja Quality

Service secara berkala melakukan KOPP Test (Know Our

Product and Process) terhadap seluruh front-liner dan

merupakan bagian dari Key Performance Index untuk

meningkatkan pelayanan kepada nasabah dan debitur

Bank.

Pengelolaan risiko reputasi pada saat krisis

Dalam hal pengelolaan risiko reputasi saat krisis, Bank

memiliki prosedur Business Continuity Plan (BCP) yang

disusun berdasarkan Peraturan Bank Indonesia no. 9/15/

PBI/2007. Dalam organisasi BCP, Corporate Secretary

memegang peranan sebagai koordinator kehumasan yang

memiliki tugas yaitu memantau informasi terkait masalah

yang timbul, menginformasikan kepada badan regulasi

dan melakukan komunikasi dengan media dan masyarakat

untuk mengelola risiko reputasi saat krisis.

To increase its customers’ understanding on the Bank’s

products and services, the Quality Service unit regularly

conducts Kopp Test (Know Our Product and Process)

involving all frontliners, as part of the Key Performance

Index to improve service to customers and borrowers.

Reputation risk management in times of crisisTo manage reputational risk in times of crisis, the Bank

has the Business Continuity Plan (BCP) procedures

based on Bank Indonesia Regulation No. 9/15/PBI/2007.

In this BCP organization, the Corporate Secretary plays

a role as public relations coordinator whose task is to

monitor information related to issues that arise, inform the

regulatory bodies and communicate with the media and

the public to manage the Bank’s reputational risk during

crises.

188 189TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014

TANGGUNG JAWAB SOSIAL

PERUSAHAANCORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

Komitmen Perusahaan terhadap CSRKomitmen sebagai warga korporat yang baik (good citizenship) senantiasa diimplementasikan secara konsisten melalui berbagai program tanggung jawab sosial (Corporate Social Responsibility / CSR) sepanjang tahun 2014 guna mewujudkan visi perusahaan sebagai Bank terkemuka di Indonesia.

The Company’s Commitment for CSRThe commitment to be a good corporate citizen (good citizenship) has consistently upheld through corporate social responsibility program along 2014 to achieve Bank’s vision to be the Bank of the Future.

190 191TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014

Bank berusaha untuk mewujudkan kepentingan para

pemangku kepentingan, pemegang saham, dan

juga masyarakat sekitar melalui program CSR yang

berlandaskan atas dasar hukum Peraturan Bapepam-LK

Nomor X.K.6 tentang Penyampaian Laporan Tahunan

Emiten atau Perusahaan Publik. Dalam undang-undang

itu tertulis, bahwa tanggung jawab sosial Perusahaan

terhadap masyarakat menjadi beban operasional

perusahaan.

Bank berupaya mewujudkan hubungan yang harmonis

dengan pemangku kepentingan demi kesinambungan

kegiatan CSR dan memberi dampak yang lebih luas. Upaya

tersebut diwujudkan melalui kegiatan yang melibatkan

masyarakat setempat sebagai upaya peningkatan

Bank put efforts to fulfill the interests of all stakeholders,

shareholders and also the surrounding communities

through its CSR program based on Bapepam-LK

Regulations No.X.K.6 regarding the Submission of Annual

Report of Public Listed Companies. According to this law,

corporate social responsibility programs are under the

Company’s operational expenses.

The Bank is trying to achieve a harmonious relationship

with its stakeholders for the sustainability of its CSR

activities and to give broader impact to the community.

Those activities are implemented through activities that

involved the local community to increase the economic

pertumbuhan ekonomi masyarakat di sekitar daerah

operasional Perusahaan.

Secara keseluruhan, kegiatan tanggung jawab sosial yang

dilaksanakan sepanjang tahun 2014 mencakup program

kepedulian terhadap kegiatan sosial dan kemanusiaan,

program di bidang ketenagakerjaan, kesehatan dan

keselamatan kerja serta program pelayanan kepada para

nasabah.

Bank berkomitmen untuk selalu meningkatkan pelaksanaan

program CSR ini secara berkelanjutan dengan turut

mengikutsertakan perwakilan masyarakat yang terkait

untuk menjamin penerapan kegiatan yang tepat sasaran.

Kegiatan CSR ditujukan untuk mendukung Bank dan

para pemangku kepentingan (stakeholders) yang akan

membantu pertumbuhan berkelanjutan bagi Bank.

Berlandaskan cara pandang tersebut, dalam pelaksanaan

CSR kami berkomitmen untuk berbagi kesuksesan yang

kami raih dengan masyarakat secara luas. Jangkauan

program CSR meliputi komunitas sekitar, para karyawan,

para nasabah, serta komunitas di sekitar kami.

growth of local communities in the surrounding of the

Bank’s area.

As a whole, the social and environmental responsibilities

which have been carried out during 2014 included

environmental conservation, employment activities, health

and safety, and social and customer service programs.

The Bank is committed to continuously improve the

implementation of CSR program to include community

representatives to ensure the proper implementation of

targeted activities.

CSR activities aimed at supporting companies and

stakeholders (stakeholders) that will help sustainable

growth for the Bank. Based on this view, the implementation

of CSR we are committed to share the success we’ve

achieved with the community at large. CSR include

community outreach programs around, employees,

customers, and the communities around us.

192 193TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014

Kepedulian Sosial dan KegiatanKemanusiaan kepada Masyarakat Sekitar

Bank yakin terdapat hubungan antara tanggung

jawab sosial manajemen dengan pertumbuhan dan

perkembangan Bank dalam jangka panjang, Bank

berinisiatif untuk mengambil peran aktif untuk peduli dan

menggiatkan kegiatan sosial dan kemanusiaan, terutama

bagi komunitas dimana kami berada.

Hingga akhir tahun 2014, Bank mengadakan beberapa

kegiatan sosial dan kemanusiaan seperti donor darah,

pengobatan gratis, pemberian hewan kurban dan

santunan kepada anak yatim yang diselenggarakan pada:

• 7 Januari 2014 – Bank bekerja sama dengan Palang

Merah Indonesia mengadakan program CSR “Aksi

Donor Darah” serentak di 13 kota di Indonesia

yakni Medan, Pekanbaru, Jakarta, Bandung, Bogor,

Semarang, Solo, Yogyakarta, Surabaya, Balikpapan,

Samarinda, Tarakan, Makasar.

• 16 April 2014 – Bank bekerja sama dengan Palang

Merah Indonesia Gelar Aksi Donor Darah yang rutin

dilaksanakan 3 bulan di Menara ICB Bumiputera,

Menteng, Jakarta.

• 24 April 2014 – Bank bekerja sama dengan PKPU

menggelar Program Kesehatan Masyarakat berupa

Pengobatan Gratis di Jl. Kenanga , Sunter Agung,

Jakarta Utara.

• 18 Juli 2014 – Dalam rangka menyambut Hari Raya

Idul Fitri, Bank memberikan santunan berupa alat

kebutuhan sekolah dan uang tunai kepada anak yatim

di Menara ICB Bumiputera, Menteng, Jakarta

.

• 12 Agustus 2014 – Bank bekerja sama dengan

Palang Merah Indonesia Gelar Aksi Donor Darah

yang rutin dilaksanakan 3 bulan sekali di Menara ICB

Bumiputera, Menteng, Jakarta.

Social Care and Community Humanitarian Activities

The Bank believes there is a relationship between

social responsibility management with the growth and

development of the Bank in the long term, the Bank

took the initiative to take an active role for the care and

promote social and humanitarian activities, especially for

the communities where we operate.

By the end of 2014, the Bank held several social and

humanitarian activities such as blood donation, free

medical care, the provision of sacrificial animals and

donations to- orphans held at:

• January 7, 2014 - Bank in cooperation with the

Indonesian Red Cross held a CSR program “Blood

Donation” simultaneously in 13 cities in Indonesia,

namely Medan, Pekanbaru, Jakarta, Bandung, Bogor,

Semarang, Solo, Yogyakarta, Surabaya, Balikpapan,

Samarinda, Tarakan, Makasar.

• April 16, 2014 - Bank in cooperation with the

Indonesian Red Cross held Blood Donation routine

every 3 months in ICB Bumiputera Tower, Menteng,

Jakarta.

• April 24, 2014 - Bank in collaboration with the Public

Health Programme (PKPU) held Free Health Treatment

at Jl. Kenanga, Sunter Agung, North Jakarta.

• July 18, 2014 - In order to celebrate Eid al-Fitr, the

Bank provided compensation in the form of school

requirements and assistance in the form of cash to

orphans in ICB Bumiputera Tower, Menteng, Jakarta.

• August 12, 2014 - Bank in cooperation with the

Indonesian Red Cross held Blood Donation routine

every 3 months in ICB Bumiputera Tower, Menteng,

Jakarta.

• 3 Oktober 2014 – Bank melaksanakan Corporate

Social Responsibility (CSR) dengan menyerahkan

hewan qurban kepada Masjid Jami ‘Al Musyarofah

dalam rangka Hari Raya Idul Adha.

• 12 November 2014 – Bank bekerja sama dengan

Palang Merah Indonesia Gelar Aksi Donor Darah

yang rutin dilaksanakan 3 bulan sekali di Menara ICB

Bumiputera, Menteng, Jakarta.

• 27 November 2014 – Bank bekerja sama dengan

PKPU Gelar Program Kesehatan Masyarakat –

Pengobatan Gratis di Pondok Melati, Kelurahan Jati

Rahayu, Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat.

Merangkul Karyawan Sepenuh Hati

Karyawan adalah aset yang sangat penting bagi

perusahaan. Untuk itu Bank selalu peduli pada

kesejahteraaan mereka, karena mereka adalah

bagian terintegrasi dari seluruh lingkungan kerja Bank.

Kesejahteraan dan keamanan karyawan, menjadi prioritas

Bank, sehingga mereka dapat bekerja secara optimal.

Sepanjang tahun 2014, Bank terus memperbaiki

kesejahteraan karyawan dan pengelolaan sumber daya

manusia dan manajemen. Dengan bertambahnya jumlah

karyawan, Bank juga meningkatkan dukungan dan

upaya demi menciptakan lingkungan pekerjaan yang

aman, memberi memotivasi dan bersahabat bagi seluruh

karyawan.

• October 3, 2014 - Bank to implement Corporate

Social Responsibility (CSR) in the form of giving the

sacrificial animals to the Jami ‘al Musyarofah in order

Eid al-Adha.

• November 12, 2014 - Bank in cooperation with the

Indonesian Red Cross held Blood Donation routine

every 3 months in ICB Bumiputera Tower, Menteng,

Jakarta.

• November 27, 2014 - Bank in collaboration with PKPU

held Public Health Program - Free Health Treatment

in Pondok Melati, Jati Rahayu Village, Pondok Gede,

Bekasi, West Java.

Embracing Our Employees Wholeheartedly

Employees are very important asset for the company. For

that the Bank always care about their welfare, because

they are an integrated part of Bank’s work environment. In

matters relating to the welfare and safety of employees, has

become Bank’s priority, so that they can work optimally.

Throughout 2014, the Bank continued to improve the

welfare of employees and the management of human

resources and management. With the increasing number

of employees, Bank also increase the support and efforts

in order to create a safe work environment, motivating and

friendly for all employees.

195JARINGAN KANTOR cabangOFFICES AND BRANCHES

194 195mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014

PEJABAT EKSEKUTIFEXECUTIVE OFFICERS

JARINGAN KANTOR CABANGOFFICES AND BRANCHES

Budy Setiawan Consumer Lending Business Head

Jimmy Suherman Product Development Group Head

Andri Latif Corporate Secretary

Yuriadi Sulastomo Treasury Group Head

Etty Erawati Credit Review Group Head

Susi Enita Credit & Loan Administration Group Head

Diana Agnes Gunarti Winayuasih A. Operations Group Head

Irvandi Gustari Human Resources Group Head

Donald Bee General Services Group Head

Edi Alpian Internal Audit Group Head

Herbudi Prabawani Retail Banking Group Head

Rachmadi Fendy Wijaya Legal Group Head

Eddie Ridwan Arifin Risk Management Group Head

Budi S. Kramadibrata Remedial & Collection Group Head

Setiyani Diponegoro Financial Control Group Head

Asrief Staury Siregar Information Technology Group Head

Penti Widjaja Consumer Loan Group Head

Lucky Maya Fritsiana Institutional Banking Group Head

Asa Mirzaqi Corporate & Commercial Banking Group Head

Robby Chaiyadi SME Banking Group Head

I Komang Surya Wisesa Compliance Group Head

Septiadi Mulyadi Sumatera Lending Center Head

Tan Venansius Leonardo Iwan Christan Area Timur Lending Manager

Bonny S. Parianto Branch Manager Medan

Deny Himawan Branch Manager Surabaya

M. Sulaiman Berbudianto Branch Manager Yogyakarta

Raden Ignatius Pitojo Branch Manager Semarang

Susy Windriaty Plt. Branch Manager Solo

M. Heri Fadilah Branch Manager Bandung

Emma Rukmini Branch Manager Pekanbaru

Fence Yostanto Jonathan Plt. Branch Manager

Daniel Samzon MP Branch Manager Batam

I Ketut Yadnyana Branch Manager Denpasar

Gunawan Adi Wibowo Plt. Branch Manager Balikpapan

Juhan Wahyudi Plt. Branch Manager Tarakan

Marguil Marcon Sekeon Branch Manager Makassar

Yudi Setiadi Agustian Branch Manager Bogor

BRANCH MANAGERS

JAKARTA PUSAT

KCP MENTENG Gedung Menara ICB Bumiputera Jl. Probolinggo No.18 MentengJakarta 10350Telp. (021) 3919898Fax. (021) 3919899

KCP MOHAMMAD MANSYUR Jl. KH. Moh Mansyur No. 8/ B3 Jakarta 10150Telp. (021) 631 4168Fax. (021) 633 1483

KCP KOMPLEK PERKANTORAN MNC MNC Plaza, Podium 1 Unit P1-P17AJl. Kebon Sirih 17-19Jakarta 10340Telp. (021) 392 9940 Fax. (021) 392 9941

JAKARTA TIMUR

KCP CEMPAKA PUTIHJl. Cempaka Putih Raya No. 101AJakarta 10510Telp. (021) 428 80057Fax. (021) 425 1446

JAKARTA BARAT

KCP TANJUNG DURENJl. Tanjung Duren Raya No.90 ATanjung Duren UtaraJakarta 11470Telp. (021) 568 5051Fax. (021) 566 6573

KCP GLODOK PLAZA Glodok Plaza Ground Floor No.57Jl. Pinangsia Raya No.1 Jakarta 11180Telp. (021) 6230 2900Fax. (021) 6230 2563

KCP MERUYA Rukan Kencana Niaga Blok D1 No. 2MJl. Taman Aries, Meruya Utara Jakarta 11620Telp. (021) 589 07407Fax. (021) 589 07408

Aldric Tjiterosampurno Change Management Office Head

KANTOR DI BAWAH KANTOR CABANGBRANCH OFFICES BELOW MAIN BRANCHES

KANTOR PUSAT / HEAD OFFICEGedung MNC Financial Center Lantai 8Jl. Kebon Sirih Raya No. 27, Jakarta Pusat 10340Tel. (+ 62 21) 2980 5555 - Fax. (+ 62 21) 3983 6700Telex. 65068 JKTBPIA - Swift : BUMIIDJACall Center : 1500 188www.mncbank.co.id

JAKARTAKC WISMA BUMIPUTERAWisma Bumiputera Lt. DasarJl. Jend Sudirman Kav.75Jakarta 12910Telp. (021) 570 1621Fax. (021) 570 1635

SURABAYAKC SURABAYAJl. Kertajaya No.67-69Surabaya 60286Telp. (031) 503 3992Fax. (031) 501 0234

PEKANBARUKC PEKANBARUKomp. Pertokoan Mella Blok B No.1-2Jl.Tuanku TambusaiPekanbaru 28282Telp. (0761) 572 666Fax. (0761) 572 829

BANDUNGKC BANDUNGJl. Ir. H.Juanda No.62Bandung 40116Telp. (022) 426 5100Fax. (022) 426 5150

MEDANKC MEDANKomp. The CrownJl. S Parman No. 18Medan 20153Telp. (061) 455 4145Fax. (061) 455 4146

DENPASARKC DENPASARRukan Dewata Square Blok A1-A2Jl. Raya Puputan RenonDenpasar 80114Telp. (0361) 228 149, 228 184, 233 400Fax. (0361) 228 192

YOGYAKARTAKC YOGYAKARTAJl. Prof. Herman Yohanes No. 1331Yogyakarta 55223Telp. (0274) 547 547Fax. (0274) 548 674

BALIKPAPANKC BALIKPAPANJl. Jend. Sudirman No.327Balikpapan 76114Telp. (0542) 744 881Fax. (0542) 417 947

BATAMKC BATAMJl. Engku Putri, Komp. Ruko Rafflesia Business Centre Blok A No.9-10 Batam 29461Telp. (0778) 472 555Fax. (0778) 472 565

JAMBIKC JAMBIJl. Kol. Abunjani No. 29B Sipin Jambi 36129Telp. (0741) 60827Fax. (0741) 61335

SEMARANGKC SEMARANGKomp. Ruko Pandanaran Blok 9 –10Jl. Pandanaran No.2-6Semarang 50134Telp. (024) 8312999, 845 7501/02Fax. (024) 831 0056

SAMARINDAKC SAMARINDAJl. KH. Abul Hasan No.61Samarinda 75111Telp. (0541) 204642 /204643 /749430Fax. (0541) 749 324

TARAKANKC TARAKANJl. Jend.Sudirman No.02 RT14Kel. Karang BalikTarakan 77112Telp. (0551) 36700Fax. (0551) 36799

MAKASSARKC MAKASSARBulusaraung Square Blok A No. 6 & 6AKec. BontoalaMakassar 90115Telp. (0411) 3651551Fax. (0411) 3651552

BOGORKC BOGORJl. Raya Pajajaran No. 41 Ruko No. 5Bogor 16128Telp. (0251) 8332234Fax. (0251) 833 5529

SOLOKC SOLOJl. Slamet Riyadi No.316Solo 57141Telp. (0271) 733 855Fax. (0271) 733 866

MNC BANKLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014

JARINGAN KANTOR CABANGOFFICES AND BRANCHES

196 197

DEPOK

KK DEPOKGedung Notaris Wirastuti PJl. Margonda Raya No. 158Depok 16423Telp. (021) 7721 3163Fax. (021) 777 7606

KCP TANGERANGTangerang City Business Park Ruko No. B-12Jl. Jend Sudirman No. 1 CikokolTangerang 15118Telp. (021) 29239666Fax. (021) 55782467

TANGERANG

KCP JEMURSARI Jl. Raya Jemursari No.252 E Prapen Surabaya 60237Telp. (031) 848 3260Fax. (031) 848 3256

KCP KEMBANG Ruko Grand Flower Blok A no. 8 Jl. Pasar KembangSurabaya 60263Telp. (031) 534 6809

KCP MOJOKERTOJl. Gajah Mada No 136 Kab. MojokertoSurabaya 61313Telp. (0321) 383 208

KCP SUNGKONORuko Darmo Galleria Center No.A5Jl. Mayjen Sungkono No.75 Surabaya 60225Telp. (031) 568 7768Fax. (031) 568 8769

KK KEMBANG JEPUNJl. Kembang Jepun No. 45 Surabaya 60612Telp. (031) 355 1901

PP JUANDAKantor Dirjen Bea Dan Cukai Jl. Raya Bandara Juanda KM 3-4 Surabaya 61253Telp. (031) 866 1045Fax. (031) 867 0448

SURABAYA

KCP KERINCI Rukan Akasia Blok I No.1&2Komplek RAPP Pangkalan Kerinci Pekanbaru 28300Telp. (0761) 95802, 95807Fax. (0761) 493 604

KCP SUDIRMANJl. Jend.Sudirman No.337 Pekanbaru 28111Telp. (0761) 31455Fax. (0761) 849 078

KK RS AWAL BROSSJl. Jend. Sudirman No.117 Pekanbaru 28282Telp. (0761) 839502

PEKANBARU

BANDUNG

KCP KOSAMBI Ruko ITC E 12, Jl. BaranangsiangBandung 40112Telp. (022) 4224727

KCP VETERAN Jl. Veteran No.22 Bandung 40112Telp. (022) 4264408

KCP KRAKATAU Jl. Gunung Krakatau No. 19 C Medan 20238Telp. (061) 6640411

KCP SETIABUDI Jl. Setiabudi No.126B Medan 20122Telp. (061) 4522110

KCP ASIA Jl. Asia No.202 Medan 20214Telp. (061) 7361408

KCP PASAR AKSARA Jl. Prof. HM. Yamin No.646Medan 20233Telp. (061) 4573055

KK BINJAI Jl. Sudirman No. 134 Kab. Binjai Medan 20762Telp. (061) 8822957

KK UNILAND PLAZA Jl. Letjend MT. Haryono A-1Medan 20231Telp. (061) 4550561

KK KATAMSO Jl. Katamso No 44 Medan 20146Telp. (061) 7853242

MEDAN

KCP UBUDJl. Ida Bagus Manik, Br Kutuh Kelod Ubud, Ubud 80571 Telp. (0361) 972835, 972836

KCP SUKOWATI Jl. Raya Sukowati No.9x Kab. Gianyar, Gianyar 80582 Telp. (0361) 290074

KCP SINGARAJAJl. Diponegoro No.184 Kab. Singaraja, Singaraja 81115Telp. (0362) 21645

KK KARANG ASEMJl. Kesatrian, Karang Asem Denpasar 80811Telp. (0363) 22675

KK TABANANJl. Gunung Semeru No.30 Kab. Tabanan, Tabanan 82111 Telp. (0361) 817178

KK KEROBOKANJl. Raya Kerobokan No. 64 Seminyak, Badung 80361 Telp. (0361) 731183

KK BADUNGJl.kartini No.56 Denpasar 80111 Telp. (0361) 245 559

KK KRENENGJl. Rijasa No.16 KrenengDenpasar 80236Telp. (0361) 8892302

KK PASAR GIANYAR Jl. Majapahit No.36 GianyarDenpasar 80511Telp. (0361) 947033

KK PASAR KLUNGKUNG Jl. Sahadewa No.10 KlungkungDenpasar 80716Telp. (0366) 21304

KK PASAR NEGARA Jl. Pahlawan No.12 JembranaDenpasar 82211Telp. (0365) 44359

KK PASAR SERIRIT Jl. Gajahmada No.26 Seririt Denpasar 81135Telp. (0362) 92042

DENPASAR

KCP PALURJl Solo Tawangmangu KM 6,5 No 66 Karanganyar 57771Telp. (0271) 3029131

KK HARTONO MALL Ground Floor Hartono Mall Jl. Ir. Soekarno Sukoharjo 57552Telp. (0271) 3029133

KK VETERANJl. Veteran No 97, Kel Bareng Lor Klaten Utara 57431Telp (0271) 3029135

SOLO

KCP CILEUNGSIJl. Raya Narogong KM 23 No.3 Cileungsi Bogor 16820Telp. (021) 82484192

KCP PASAR ANYARRuko Taman Topi Square No.5Bogor 16121Telp. (0251) 8328489

KK CIBINONGSentral Cibinong A-30, Jl. Raya Mayor Oking Bogor 16916Telp. (021) 87907934

KK PASAR BARUJl. Raya Oto Iskandardinata No.38Bogor 16141Telp. (0251) 83771677

BOGOR

KCP BRINGHARJOJl. Bhayangkara No.55 Kodya Yogyakarta 55162Telp. (0274) 557307

KK GODEANJl. Raya Godean KM.10 Godean, Kab. Sleman Yogyakarta 55564Telp. (0274) 797499

YOGYAKARTA

KCP PEKALONGANKomplek Ruko KHM Mansyur No.5 Jl. KHM Mansyur No.30 BendanPekalongan 51111Telp. (0285) 4417066, 4417257, 4416948

KK SALATIGAKomp Ruko Tamansari Blok B1 Salatiga 50711Telp. (0298) 315336

KK WELERIJl. Stasiun No.1 Ruko 4 Weleri, Kab. Kendal Kendal 51355Telp. (0294) 644711

PP TANJUNG MASKomp Ruko Mutiara Marina Kav. 20 Jl. RE MartadinataSemarang 50129Telp. (0247) 613325

SEMARANG

KCP CIBUBURPertokoan Citra Gran Blok R 03/25Jl. Alternatif CibuburJatikarya, Jatisampurna, Bekasi 17435Telp. (021) 8459 2550Fax. (021) 8459 2543

KK BEKASI – KEMANG PRATAMARuko Kemang Pratama Raya Blok AL No.8 Bekasi 17148Telp. (021) 8241 9443Fax. (021) 8240 3123

KK BEKASI – SNKRuko Sentral Niaga KalimalangJl. A. Yani Blok A.8 No.12 ABekasi 17141Telp. (021) 8885 4858Fax. (021) 8896 1772

KK PONDOK GEDERuko Sangraha Danamas Blok G No 29Mall Pondok Gede Bekasi 17414Telp. (021) 8490 3905

KK CIKARANGJababeka Central Business District Ruko The CapitolJl. Niaga Raya Blok 2 No. 2H3Cikarang 17550Telp. (021) 898 40518Fax. (021) 898 40519

BEKASI

JAKARTA UTARA

KCP PLUIT Jl.Pluit Permai Raya No.27Jakarta 14440Telp. (021) 662 7555Fax. (021) 662 4944

JAKARTA SELATAN

KCP WOLTER Jl. Wolter Monginsidi No. 88 LJakarta 12170Telp. (021) 270 0199 Fax. (021) 270 0275

KCP SOEPOMOGraha Alun Lt. Dasar Jl. Prof. Soepomo SH No.233Jakarta 12870Telp. (021) 831 8762 Fax. (021) 831 8752

KCP FATMAWATIKomp. Duta Mas Blok A1 No 3 Jl. RS FatmawatiJakarta 12150Telp. (021) 727 98266Fax. (021) 727 98267

KCP BLOK M Jl. Sult.Hasanuddin Kav. 41 Jakarta 12160Telp. (021) 722 1232Fax. (021) 722 3132

KK CILANDAK MALL Cilandak Mall Lt. Dasar Jl. Raya Cilandak KKO Jakarta 12560Telp. (021) 7884 0117Fax. (021) 7884 0159

KK ARKADIA Gedung Perkantoran Arkadia Tower B Jl. TB Simatupang Kav 88 Jakarta 12520Telp. (021) 782 7675Fax. (021) 7883 8785

KK PONDOK INDAH Jl. Margaguna No.9 Pondok IndahJakarta 12420Telp. (021) 769 6162Fax. (021) 761 6061

KK PENUINRuko Penuin Center Blok R No.04 Batam 29441Telp. (0778) 457700

BATAM

KK PURI INDAH Ruko Pasar PuriJl. Puri Indah Raya Blok A No.18 Jakarta 11610Telp. (021) 580 8456Fax. : (021) 580 7512

KK HARCO MANGGA DUA Harco Electronic Mangga DuaRuko Agung Sedayu Blok D No.1Jl. Mangga Dua RayaJakarta 14430Telp. (021) 6220 1233Fax. (021) 612 1055

KK KELAPA GADINGJl. Raya Boulevard Barat Blok LC6 No. 35 Kelapa GadingJakarta 14240Telp. (021) 452 1369Fax. (021) 452 3118

KK TANJUNG PRIOKRuko Enggano Megah Blok B N0 7-I Jl. Enggano Tanjung PriokJakarta 14310Telp. (021) 439 34936Fax. (021) 437 3966

KK SUNTERJL. Danau Sunter Utara Blok C.1 No.3.A Jakarta 14350Telp. (021) 294 60505Fax. (021) 294 60506

KK BINTARO SENTRA MENTENGRuko Bintaro Sentra Menteng Blok MN–24 Bintaro Jaya Sektor VIITangerang 15224Telp. (021) 7486 3035Fax. (021) 7486 3036

KK PAMULANGRuko Pamulang Permai Blok SH 22 No.4Pamulang BaratTangerang 15417Telp. (021) 741 5800Fax. (021) 741 5600

KK BSD CITY SEKTOR VIIRuko BSD City Sektor VII Blok RP No. 96 Serpong – Tangerang 15322Telp. (021) 537 9177Fax. (021) 537 9166

KK GADING SERPONGRuko Alexandrate Jl. Boulevard Raya Blok ALX 3 No. 30-31 Tangerang 15810Telp. (021) 542 14378Fax. (021) 542 12218

KK BANDARA SOEKARNO HATTAGedung JPT 01 P.05 Cargo, Area Bandara Soekarno HattaCengkareng 19110Telp. (021) 5591 6386 / 5591 6388Fax. (021) 5591 6385

MNC BANKLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014

JARINGAN KANTOR CABANGOFFICES AND BRANCHES

198 199

KOTA/ CITIES KP PPKCPKC ATMKK

DKI JAKARTA 1 -141 4118

BATAM - --1 31

MEDAN - -41 63

TARAKAN - --1 1-

PEKANBARU - -21 81

SEMARANG - 111 12

YOGYAKARTA - -11 11

BOGOR - -21 12

SURABAYA - 141 31

JAMBI - --1 1-

DENPASAR - -31 39

MAKASSAR - --1 1-

BANDUNG - -21 2-

SAMARINDA - --1 1-

BALIKPAPAN - --1 1-

SOLO - -11 22

TOTAL 1 23416 7640

KP Kantor Pusat / Head Office KK

KC Kantor Cabang / Main Branch PP

KCP Kantor Cabang Pembantu / Sub Branch ATM

Kantor Kas / Cash Office

Payment Point

Anjungan Tunai Mandiri / Automatic Teller Machine

Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan

bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan

PT. Bank MNC Internasional, Tbk., tahun 2014 telah

dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh

atas kebenaran isi Laporan Tahunan perusahaan.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

Jakarta, 6 April 2015

* Diangkat pada saat RUPSLB 12 Nopember 2014, dan pada saat penyusunan Annual Report 2014 ini telah mendapat persetujuan dari OJK sesuai Surat OJK No. SR-1/D.03/2015 tanggal 2 Januari 2015 efektif sebagai Presiden Komisaris (merangkap Komisaris Independen).

* Appointed at the EGMS on 12 November 2014, and at the time of writing of this 2014 Annual Report, he had obtained approval from the OJK, pursuant to OJK Letter No. SR-1/D.03/2015 dated 2 January 2015 on his Official Appointment as President Commissioner (Independent Commissioner)

** Diangkat pada saat RUPSLB 12 Nopember 2014, dan pada saat penyusunan Annual Report 2014 ini telah mendapat persetujuan dari OJK sesuai Surat OJK No. SR-2/D.03/2015 tanggal 2 Januari 2015 efektif sebagai Komisaris Independen.

** Appointed at the EGMS on 12 November 2014, and at the time of writing of this 2014 Annual Report, he had obtained approval from the OJK, pursuant to OJK Letter No. SR-2/D.03/2015 dated 2 January 2015 on his Official Appointment as Independent Commissioner.

We, the undersigned, hereby declare that all information in the

2014 Annual Report of PT. Bank MNC Internasional, Tbk.

have been presented completely and we are thus fully

responsible for the truthfulness of contents of this Annual

Report.

This statement has been made truthfully.

Jakarta, April 6, 2015

BENNY PURNOMOPresiden Direktur President Director

NERFITA PRIMASARIDirekturDirector

BENNY HELMAN DirekturDirector

TJIT SIAT FUNDirektur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan Compliance Director

SINDBAD RIJADI HARDJODIPURODirektur IndependenIndependent Director

WIDIATAMA BUNARTODirekturDirector

BAMBANG RATMANTOPresiden Komisaris *Komisaris IndependenPresident Commissioner *Independent Commissioner

PURNADI HARJONOKomisarisCommissioner

EKO B. SUPRIYANTOKomisaris Independen **Independent Commissioner **

DEWAN KOMISARIS / BOARD OF COMMISSIONERS

DIREKSI / BOARD OF DIRECTORS

SURAT PERNYATAAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI TENTANG

TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN 2014PT. BANK MNC INTERNASIONAL, TBK.

THE BOARD OF COMMISSIONERS’ AND THE BOARD OF DIRECTORS’ STATEMENTOF

RESPONSIBILITY FOR THE 2014 ANNUAL REPORT OF PT. BANK MNC INTERNASIONAL, TBK.

2014ANNUALREPORT

Laporan Keuangan & Laporan Auditor Independen31 Desember 2014

Financial Statement &Independent Auditor Report31 December 2014

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK (d/h/formerly PT BANK ICB BUMIPUTERA TBK) LAPORAN KEUANGAN/ FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013/ FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013

DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/ AND INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK

DAFTAR ISI

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK

TABLE OF CONTENTS

Halaman/

Page

SURAT PERNYATAAN DIREKSI DIRECTORS’ STATEMENT LETTER

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 1 INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT

LAPORAN KEUANGAN – Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut

FINANCIAL STATEMENTS – As of December 31, 2014 and 2013 and for

the years then ended

Laporan Posisi Keuangan 3 Statements of Financial Position Laporan Laba Rugi Komprehensif 5

Statements of Comprehensive Income

Laporan Perubahan Ekuitas 7 Statements of Changes in Equity Laporan Arus Kas 8 Statements of Cash Flows Catatan atas Laporan Keuangan 9 Notes to Financial Statements

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK

LAPORAN POSISI KEUANGAN STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION

31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2014 AND 2013

31 Desember/ 31 Desember/

December 31, Catatan/ December 31,

2014 Notes 2013

Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

ASET ASSETS

KAS 91.556 5 72.732 CASH

GIRO PADA BANK INDONESIA 596.195 6 500.454 DEMAND DEPOSITS WITH BANK INDONESIA

DEMAND DEPOSITS WITH OTHER BANKS -

GIRO PADA BANK LAIN - PIHAK KETIGA 203.246 7 78.568 THIRD PARTIES

PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA

DAN BANK LAIN - PIHAK KETIGA 1.538.436 8 1.259.243 AND OTHER BANKS - THIRD PARTIES

EFEK-EFEK - PIHAK KETIGA 503.806 9 520.959 SECURITIES - THIRD PARTIES

Cadangan kerugian penurunan nilai - (1.705) Allowance for impairment losses

Jumlah 503.806 519.254 Total

TAGIHAN DERIVATIF - PIHAK KETIGA 691 10 1.842 DERIVATIVE RECEIVABLES - THIRD PARTIES

KREDIT 11 LOANS

Pihak berelasi 70.969 36 71 Related parties

Pihak ketiga 6.186.266 5.516.169 Third parties

Cadangan kerugian penurunan nilai (128.402) (138.061) Allowance for impairment losses

Jumlah 6.128.833 5.378.179 Total

TAGIHAN AKSEPTASI - PIHAK KETIGA 93.962 12 103.146 ACCEPTANCES RECEIVABLE - THIRD PARTIES

BIAYA DIBAYAR DIMUKA 34.346 13 29.583 PREPAID EXPENSE

ASET TETAP - BERSIH 19.016 14 25.045 PREMISES AND EQUIPMENT - NET

ASET PAJAK TANGGUHAN - BERSIH 85.550 33 77.221 DEFERRED TAX ASSETS - NET

ASET TAK BERWUJUD - BERSIH 9.973 15 10.440 INTANGIBLE ASSETS - NET

ASET LAIN-LAIN - BERSIH 124.654 16 110.158 OTHER ASSETS - NET

JUMLAH ASET 9.430.264 8.165.865 TOTAL ASSETS

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan See accompanying notes to financial statements

bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. which are an integral part of the financial statements.

- 3 -

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK

LAPORAN POSISI KEUANGAN STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION

31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Lanjutan) DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Continued)

31 Desember/ 31 Desember/

December 31, Catatan/ December 31,

2014 Notes 2013

Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY

LIABILITAS LIABILITIES

LIABILITAS SEGERA 21.140 8.676 LIABILITIES PAYABLE IMMEDIATELY

SIMPANAN 17 DEPOSITS

Pihak berelasi 919.220 36 19.087 Related parties

Pihak ketiga 6.815.214 6.815.804 Third parties

Jumlah 7.734.434 6.834.891 Total

SIMPANAN DARI BANK LAIN - PIHAK KETIGA 235.948 18 342.813 DEPOSITS FROM OTHER BANKS - THIRD PARTIES

LIABILITAS DERIVATIF - PIHAK KETIGA 112 10 1.009 DERIVATIVE PAYABLES - THIRD PARTIES

LIABILITAS AKSEPTASI - PIHAK KETIGA 93.962 12 103.146 ACCEPTANCES PAYABLE - THIRD PARTIES

OBLIGASI KONVERSI - 19 16.370 CONVERTIBLE BONDS

UTANG PAJAK 10.988 20,33 7.933 TAXES PAYABLE

LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA 43.112 35 42.603 POST EMPLOYMENT BENEFITS OBLIGATION

BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR 44.415 21 36.695 ACCRUALS

UTANG SEWA PEMBIAYAAN - PIHAK BERELASI 441 22,36 - FINANCE LEASE PAYABLE - RELATED PARTIES

LIABILITAS LAIN-LAIN 11.143 23 7.851 OTHER LIABILITIES

JUMLAH LIABILITAS 8.195.695 7.401.987 TOTAL LIABILITIES

EKUITAS EQUITY

MODAL SAHAM - nilai nominal Rp 100 per saham CAPITAL STOCK - par value of Rp 100 per share

Modal dasar - 60.000.000.000 saham pada Authorized - 60,000,000,000 shares

tanggal 31 Desember 2014 dan 20.000.000.000 as of December 31, 2014 and 20,000,000,000

saham pada tanggal 31 Desember 2013 shares as of December 31, 2013

Modal ditempatkan dan disetor penuh -

15.032.327.068 saham pada tanggal Subsribed and paid-up - 15,032,327,068 shares

31 Desember 2014 dan 5.486.078.541 saham as of December 31, 2014 and 5,486,078,541

pada tanggal 31 Desember 2013 1.503.233 24 548.608 shares as of December 31, 2013

TAMBAHAN MODAL DISETOR - BERSIH 6.360 25 457.207 ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL - NET

KOMPONEN EKUITAS LAINNYA - PERUBAHAN 9 OTHER COMPONENTS OF EQUITY - CHANGES

NILAI WAJAR EFEK TERSEDIA UNTUK DIJUAL (65.733) (87.196) IN FAIR VALUE OF AFS SECURITIES

SALDO LABA (DEFISIT) RETAINED EARNINGS (DEFICIT)

Ditentukan penggunaannya 17.940 17.940 Appropriated

Tidak ditentukan penggunaannya (227.231) (172.681) Unappropriated

Jumlah (209.291) (154.741) Total

JUMLAH EKUITAS 1.234.569 763.878 TOTAL EQUITY

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 9.430.264 8.165.865 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan See accompanying notes to financial statements

bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan . which are an integral part of the financial statements.

- 4 -

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR FOR THE YEARS ENDED

31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2014 AND 2013

Catatan/

2014 Notes 2013

Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL OPERATING REVENUES AND EXPENSES

Pendapatan Bunga Interest Revenues

Bunga yang diperoleh 747.292 26 661.322 Interest earned

Provisi dan komisi kredit 13.406 8.771 Loan and commissions fees

Jumlah Pendapatan Bunga 760.698 670.093 Total Interest Revenue

Beban Bunga Interest Expenses

Bunga 510.492 27 372.505 Interest expense

Provisi dan komisi yang dibayar 13.925 40 11.521 Commissions and fees paid

Jumlah Beban Bunga 524.417 384.026 Total Interext Expenses

Pendapatan Bunga - Bersih 236.281 286.067 Interest Revenues - Net

Pendapatan Operasional Lainnya Other Operating Revenues

Pendapatan transaksi valuta asing - bersih 9.956 31.995 Gain on foreign exchange transactions - net

Keuntungan bersih penjualan efek 14.146 9 11.004 Net gain on sale of securities

Commissions and fees from transactions

Provisi dan komisi selain kredit - bersih 12.803 28 13.952 other than loans - net

Penerimaan kembali kredit yang dihapus buku 5.779 9.884 Recovery of loans previously written-off

Lainnya 20.206 29 26.193 Others

Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya 62.890 93.028 Total Other Operating Revenues

Provision (reversal of provision) for

Beban (pemulihan) kerugian penurunan nilai 30 impairment losses

Aset keuangan 42.569 89.712 Financial assets

Aset non-keuangan (237) 6.761 Non-financial assets

Jumlah Beban Kerugian Penurunan Nilai 42.332 96.473 Total Provision for Impairment Losses

Beban Operasional Lainnya Other Operating Expenses

Umum dan administrasi 146.881 31 160.141 General and administrative

Tenaga kerja 157.982 32 153.039 Personnel

Beban pensiun dan imbalan pasca kerja 9.874 35 12.101 Pension and employee benefits

Lainnya 13.405 15.152 Others

Jumlah Beban Operasional Lainnya 328.142 340.433 Total Other Operating Expenses

Beban Operasional Lainnya - Bersih (307.584) (343.878) Other Operating Expenses - Net

RUGI OPERASIONAL (71.303) (57.811) LOSS FROM OPERATIONS

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan See accompanying notes to financial statements

bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. which are an integral part of the financial statements.

- 5 -

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR FOR THE YEARS ENDED

31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Lanjutan) DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Continued)

Catatan/

2014 Notes 2013

Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL NON-OPERATING REVENUES (EXPENSE)

Hasil sewa 392 431 Rental revenues

Keuntungan penjualan dan penghapusan Gain on sale and wrtie-off of premises and

aset tetap dan aset tak berwujud 176 14 381 equipment and intangible assets

Lainnya - bersih 702 (9.542) Others - net

PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL - NON-OPERATING REVENUES (EXPENSE)

BERSIH 1.270 (8.730) NET

RUGI SEBELUM BEBAN PAJAK (70.033) (66.541) LOSS BEFORE TAX EXPENSE

MANFAAT (BEBAN) PAJAK 15.483 33 (15.199) TAX BENEFIT (EXPENSE)

RUGI BERSIH TAHUN BERJALAN (54.550) (81.740) NET LOSS FOR THE YEAR

PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN 9 OTHER COMPREHENSIVE INCOME

Perubahan nilai wajar efek tersedia untuk dijual 28.617 (122.941) Changes in fair value of AFS securities

Manfaat (beban) pajak terkait dengan komponen Tax benefit (expense) relating to component

pendapatan komprehensif lain (7.154) 33 30.735 of other comprehensive income

Jumlah pendapatan komprehensif tahun berjalan Total other comprehensive income for

setelah pajak 21.463 (92.206) the current year net of tax

JUMLAH RUGI KOMPREHENSIF (33.087) (173.946) TOTAL COMPREHENSIVE LOSS

LABA PER SAHAM 34 LOSS PER SHARE

(dalam Rupiah penuh) (in full Rupiah amount)

Dasar/Dilusian (5,91) (14,90) Basic/Diluted

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan See accompanying notes to financial statements

bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan . which are an integral part of the financial statements.

- 6 -

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013

Perubahan nilai

wajar efek

Tambahan tersedia untuk

Modal modal disetor/ dijual/

saham/ Additional Changes in fair Ditentukan Tidak ditentukan

Catatan/ Capital paid-in value of AFS penggunaannya/ penggunaannya/ Jumlah Ekuitas/

Notes stock capital securities Appropriated Unappropriated Total Equity

Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

Saldo per 1 Januari 2013 548.608 233.223 5.010 17.940 (90.941) 713.840 Balance as of January 1, 2013

Rugi bersih tahun berjalan - - - - (81.740) (81.740) Net loss for the year

Perubahan nilai wajar efek tersedia untuk dijual Changes in fair value of AFS securities

- setelah pajak penghasilan 9 - - (92.206) - - (92.206) - net of income tax

Uang muka setoran modal 25 - 215.000 - - - 215.000 Deposit for future stock subscription

Increase in equity component of

Kenaikan bagian ekuitas obligasi konversi 19 - 8.984 - - - 8.984 convertible bonds

Saldo per 31 Desember 2013 548.608 457.207 (87.196) 17.940 (172.681) 763.878 Balance as of December 31, 2013

Rugi bersih tahun berjalan - - - - (54.550) (54.550) Net loss for the year

Perubahan nilai wajar efek tersedia untuk dijual Changes in fair value of AFS securities

- setelah pajak penghasilan 9 - - 21.463 - - 21.463 - net of income tax

Kenaikan bagian ekuitas obligasi konversi 19 - 16.370 - - - 16.370 Increase in equity component of convertible bonds

Penukaran obligasi wajib konversi Exchange of shares through

menjadi modal saham 19 150.000 (150.000) - - - - mandatory convertible bonds

Konversi uang muka setoran modal melalui Conversion of deposit for future stock subscription

penawaran umum terbatas III 25 315.000 (315.000) - - - - through limited public offering III

Penawaran umum terbatas III 24,25 489.625 (2.217) - - - 487.408 Limited public offering III

Saldo per 31 Desember 2014 1.503.233 6.360 (65.733) 17.940 (227.231) 1.234.569 Balance as of December 31, 2014

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan See accompanying notes to financial statements

bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. which are an integral part of the financial statements.

Saldo Laba (Defisit)/Retained Earnings (Deficit)

- 7 -

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK

LAPORAN ARUS KAS STATEMENTS OF CASH FLOWS

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR FOR THE YEARS ENDED

31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2014 AND 2013

Catatan/

2014 Notes 2013

Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIESBunga, provisi dan komisi kredit yang diterima 758.326 683.350 Interest, loan commissions and fees receivedBunga, hadiah, provisi dan komisi dana yang dibayar (522.486) (379.102) Interest, prizes, fund commissions and fees paidPenerimaan pendapatan operasional lainnya 48.744 66.009 Other operating revenues receivedPembayaran gaji dan tunjangan karyawan (166.051) (159.580) Salaries and employee benefits paidPembayaran beban operasional lainnya (135.655) (129.325) Other operating expenses paidPenerimaan (pembayaran) pendapatan

non operasional - bersih 1.095 (7.304) Non-operating income received (paid) - net

Arus kas operasi sebelum perubahan dalam aset Operating cash flows before changes in operating dan liabilitas operasi (16.027) 74.048 assets and liabilities

Penurunan (kenaikan) aset operasi Decrease (increase) in operating assetsEfek-efek 31.371 (39.948) SecuritiesKredit (796.134) (425.187) LoansTagihan derivatif 1.151 (1.032) Derivative receivableTagihan akseptasi 9.184 (71.564) Acceptances receivabkeAset lain-lain (14.319) 6.091 Other assets

Kenaikan (penurunan) liabilitas operasi Increase (decrease) in operating liabilitiesLiabilitas segera 22.646 (7.079) Liabilities payable immediatelySimpanan 899.543 401.126 DepositsSimpanan dari bank lain (106.865) 210.582 Deposits from other banksLiabilitas derivatif (897) 592 Derivative payableLiabilitas akseptasi (9.184) 71.564 Acceptances payableLiabilitas lain-lain 4.460 2.651 Other Liabilities

Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi 24.929 221.844 Net Cash Provided by Operating Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES

Hasil penjualan aset tetap 899 14 475 Proceeds from sale of premises and equipment

Acquisitions of premises and equipment

Perolehan aset tetap dan aset tak berwujud (13.160) 14,15 (4.803) and intagible assetPerolehan efek tersedia untuk dijual (17.075) (361.240) Purchase of available for sale securities

Penjualan efek tersedia untuk dijual 35.437 142.106 Proceeds from available for sale securities

Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk)

Aktivitas Investasi 6.101 (223.462) Net Cash Provided by (Used in) Investing Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIESPenambahan modal saham 489.625 - Addition in stock capitalPembayaran pinjaman yang diterima (2) (8) Payment of borrowingsBiaya emisi saham (2.217) - Share issuance cost

Penambahan dana cadangan modal - 215.000 Addition in reserve capital

Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan 487.406 214.992 Net Cash Provided by Financing Activities

KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS 518.436 213.374 NET INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS

CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 1.910.997 1.697.623 OF YEAR

CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 2.429.433 1.910.997 OF YEAR

PENGUNGKAPAN TAMBAHAN SUPPLEMENTAL DISCLOSURESKas dan setara kas terdiri dari: Cash and cash equivalents consist of:

Kas 91.556 5 72.732 Cash on handGiro pada Bank Indonesia 596.195 6 500.454 Demand deposits with Bank IndonesiaGiro pada bank lain 203.246 7 78.568 Demand deposits with other banks

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 1.538.436 8 1.259.243 Placements with Bank Indonesia and other banks

Jumlah 2.429.433 1.910.997 Total

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan See accompanying notes to financial statementsbagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. which are an integral part of the financial statements.

- 8 -

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED

- 9 -

1. UMUM

1. GENERAL

a. Pendirian dan Informasi Umum

PT Bank MNC Internasional Tbk (selanjutnya disebut "Bank") didirikan di Indonesia dengan nama PT Bank Bumiputera Indonesia berdasarkan akta No 49 tanggal 31 Juli 1989 dari notaris Sri Rahayu, SH. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. C-2. 7223.HT.01.01. TH.89 tanggal 9 Agustus 1989 serta diumumkan dalam tambahan No. 1917 dari Berita Negara Republik Indonesia No. 75 tanggal 19 September 1989. Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 7 tanggal 17 April 2009 yang dibuat di hadapan Dr. Amrul Partomuan Pohan, S.H.,LL.M, notaris di Jakarta, yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya tertanggal 26 Mei 2009 No. AHU-22959.AH.01.02.Tahun 2009 dan telah dicatat di dalam Daftar Perseroan No. AHU.0029405.01.09.Tahun 2009 tanggal 26 Mei 2009 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 56 Tambahan No. 18380/2009 tanggal 14 Juli 2009, nama Bank diubah menjadi PT Bank ICB Bumiputera Tbk. Selanjutnya berdasarkan akta No. 57 tanggal 16 Juli 2014 yang telah mendapat Persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-06038.40.20.2014 tanggal 24 Juli 2014, nama Bank diubah menjadi PT Bank MNC Internasional Tbk. Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir dengan akta No. 14 tanggal 10 Desember 2014 dari Aryanti Artisari, S.H., MKn, notaris di Jakarta, mengenai peningkatan modal dasar dari Rp 2.000.000 juta menjadi Rp 6.000.000 juta yang terbagi atas 60.000 juta saham, masing-masing dengan nilai nominal sebesar Rp 100. Akta perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-12711.40.20.2014 tanggal 11 Desember 2014.

a. Establishment and General Information

PT Bank MNC Internasional Tbk (the “Bank”) is established in Indonesia under the name PT Bank Bumiputera Indonesia under notarial Deed No 49 dated July 31, 1989 of notary Sri Rahayu, SH. The Deed of Establishment is approved by the Minister of Justice through Decision Letter No. C-2.7223.HT.01.01. TH.89 dated August 9, 1989 and is published in Supplement No. 1917 of the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 75 dated September 19, 1989. Based on the Deed of Minutes of the General Shareholders Meeting No. 7 dated April 17, 2009 of Dr Amrul Partomuan Pohan, S.H.,LL.M., notary in Jakarta, that had been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in Decision Letter No.AHU-22959.AH.01.02.Tahun 2009 dated May 26, 2009 and was recorded in Register of Companies No. AHU.0029405.01.09. Tahun 2009 dated May 26, 2009, and was published in Supplement No. 18380/2009 of the State Gazette No. 56 dated July 14, 2009, the Bank’s name was changed to PT Bank ICB Bumiputera Tbk. Based on the Deed of Minutes of The General Shareholder Meeting No. 57 dated July 16, 2014, the Bank’s name was changed to PT Bank MNC Internasional Tbk. This change was approved by the Minister of Law and Human Rights of The Republic of Indonesia through decision letter No. AHU. 06038.40.20.2014 dated July 24, 2014. The Bank’s Articles of Association have been amended several times, recently by deed No. 14 dated December 10, 2014 of Aryanti Artisari, S.H., MKn, notary in Jakarta, concerning the increase of the Bank’s authorized capital stock from Rp 2,000,000 million to Rp 6,000,000 million divided into 60,000 million shares with nominal price of Rp 100. This change was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in Decision Letter No. AHU-12711.40.20.2014 dated December 11, 2014.

Bank berkedudukan di Jakarta dan memiliki 16 kantor cabang. Kantor pusat Bank beralamat di Gedung MNC Financial Center Lantai 6, 7 & 8, Jl. Kebon Sirih Raya No. 27, Jakarta 12930, Indonesia. Jumlah rata-rata karyawan Bank masing-masing 1.190 dan 1.261 karyawan pada tahun 2014 dan 2013.

The Bank is domiciled in Jakarta and has 16 main branch offices. The Bank’s head office is located at Gedung MNC Financial Center level 6, 7 & 8, Jl. Kebon Sirih Raya No. 27, Jakarta 12930, Indonesia. The Bank have average total number of employees of 1,190 in 2014 and 1,261 in 2013, respectively.

Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Bank, ruang lingkup kegiatan Bank adalah menjalankan usaha di bidang perbankan sesuai dengan undang-undang dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

In accordance with article 3 of the Bank’s Articles of Association, the scope of its activities is to engage in the banking industry in accordance with the prevailing laws and regulations.

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 10 -

Bank mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 12 Januari 1990, sesuai dengan izin usaha yang diberikan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. 10/KMK.013/1990 tanggal 4 Januari 1990. Sesuai dengan Surat Keputusan Bank Indonesia No. 30/146/KEP/DIR tanggal 5 Desember 1997, Bank telah mendapat persetujuan menjadi bank devisa.

The Bank started commercial operations on January 12, 1990 when it obtained its business license based on the Decision Letter No. 10/KMK.013/1990 dated January 4, 1990 from the Minister of Finance of the Republic of Indonesia. In accordance with Bank Indonesia’s Decision Letter No. 30/146/KEP/DIR dated December 5, 1997 the Bank is authorized to be a foreign exchange bank.

Bank tergabung dalam kelompok usaha MNC Group dengan entitas induk terakhir adalah PT MNC Investama Tbk.

The Bank is part of MNC Group whose ultimate parent is PT MNC Investama Tbk.

Susunan pengurus dan komite audit Bank pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2014 and 2013, the Bank’s management and audit committee consist of the following:

2014 2013

Dewan Komisaris Board of Commissioners

Presiden Komisaris (independen) Bambang Ratmanto *) Dato' Mat Amir bin Jaffar President Commissioner (independent)

Komisaris Purnadi Harjono - Commissioner

Komisaris Independen Eko B. Supriyanto *) Ria Budiw eni Sumiati Independent Commissioner

Direksi Directors

Presiden Direktur Benny Purnomo - President Director

Pelaksana Tugas Presiden Direktur - Sindbad Rijadi Hardjodipuro Acting President Director

Direktur Bisnis Sindbad Rijadi Hardjodipuro - Business Director

Direktur Keuangan Benny Helman - Finance Director

Direktur Sumber Daya Manusia Nerfita Primasari Bambang Setiaw an Human Resources Director

Direktur Kepatuhan Tjit Siat Fun Bambang Setiaw an Compliance Director

Direktur Operasional Widiatama Bunarto Suhardianto Operational Director

Komite Audit Audit Committee

Ketua Bambang Ratmanto Ria Budiw eni Sumiati Chairman

Anggota Eko B. Supriyanto Soenarso Soemodiw irja Members

Soenarso Soemodiw irjo Mohammad Sumarsono

Dw i Sasongko

Komite Pemantau Risiko Risk Monitoring Committee

Ketua Bambang Ratmanto Ria Budiw eni Sumiati Chairman

Anggota Purnadi Harjono Muhammad Sumarsono Members

Arif in S. Haris

Muhammad Sumarsono

Komite Remunerasi dan Remuneration and Nomination

Nominasi Committee

Ketua Eko B. Supriyanto Dato' Mat Amir bin Jaffar Chairman

Anggota Purnadi Harjono Ria Budiw eni Sumiati Members

Irvandi Gustari Irvandi Gustari

Internal Audit Edi Alpian Edi Alpian Audit Internal

Sekretaris Perusahaan Andri Latif Andri Latif Corporate Secretary

*) Diangkat pada Rapat Umum Pemegang Saham tanggal

12 Nopember 2014 dan memperoleh persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan pada tanggal 2 Januari 2015.

*) Appointed in the General Shareholders Meeting on November 12, 2014 and was approved by Financial Services Authority on January 2, 2015.

Pembentukan Komite Audit telah sesuai dengan Peraturan No. IX.I.5 tentang “Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit” yang terdapat dalam lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-643/BL/2012 tanggal 7 Desember 2012.

The establishment of the Audit Committee is based on Rule No. IX.I.5 “The Establishment and the Implementation Guidelines of Audit Committee” stated in the Attachment of Decision of the Chairman of Capital Market Supervisory Agency and Financial Institutions (Bapepam-LK) No. KEP-643/BL/2012 dated December 7, 2012.

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 11 -

b. Penawaran Umum Efek Bank b. Public Offering of Shares and Bonds of the Bank

Penawaran Umum Perdana Saham Initial Public Offering of Shares

Pada tanggal 27 Juni 2002, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM dengan surat No. S-1402/PM/2002 untuk melakukan penawaran umum saham atas 500.000.000 saham Bank kepada masyarakat. Nilai nominal per saham adalah sebesar Rp 100 dan harga penawaran adalah sebesar Rp 120 per saham. Pada tanggal 15 Juli 2002, saham Bank telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.

On June 27, 2002, the Bank obtained the notice of effectivity from the Chairman of BAPEPAM in letter No. S-1402/ PM/2002 for the Bank’s public offering of 500,000,000 shares. The par value was Rp 100 per share and offering price was Rp 120 per share. On July 15, 2002, the Bank’s shares were listed in the Indonesia Stock Exchange.

Penawaran Umum Saham Terbatas I Limited Public Offering of Shares I

Pada tanggal 23 November 2005, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM dengan surat No. S-3278/PM/2005 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I atas 3.000.000.000 saham Bank dengan harga penawaran sama dengan nilai nominal sebesar Rp 100 per saham, disertai dengan penerbitan 666.666.654 Waran Seri I yang memberikan hak pemegang saham untuk membeli saham baru dengan harga pelaksanaan Rp 120 per saham. Pembelian dapat dilakukan selama masa pelaksanaan yaitu mulai tanggal 30 Juni 2006 sampai dengan 29 Desember 2010. Saham-saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 2 Januari 2006.

On November 23, 2005, the Bank obtained the notice of effectivity from the Chairman of BAPEPAM in letter No. S-3278/ PM/2005 for the Bank’s limited Public Offering of shares I of 3,000,000,000 shares at an offering price that is equal to the par value of Rp 100 per share, together with 666,666,654 Series I Warrants that entitles the holder to buy new shares at an exercise price of Rp 120 per share. The holders can exercise the right to purchase the share from June 30, 2006 until December 29, 2010. These shares were listed in the Indonesia Stock Exchange on January 2, 2006.

Penawaran Umum Saham Terbatas II Limited Public Offering of Shares II

Pada tanggal 22 Juni 2010, Bank memperoleh penyertaan efektif dari Ketua BAPEPAM-LK melalui surat No. S-5539/BL/2010 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas II (“PUT II”) kepada para pemegang saham perseroan dalam rangka penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu (“HMETD”) dengan penerbitan obligasi wajib konversi yang diberi nama obligasi wajib konversi Bank ICB Bumiputera tahun 2010 (“OWK”) dengan jumlah pokok sebesar Rp 150.000 juta.

On June 22, 2010, the Bank obtained a notice of effectivity from the Chairman of BAPEPAM-LK through letter No. S-5539/BL/2010, for the Bank’s Limited Public Offering II (“PUT II”) to its shareholders in relation to Rights Issue (“HMETD”) with mandatory convertible bonds namely Mandatory Convertible Bonds of Bank ICB Bumiputera 2010 (“OWK”) with a principal amount of Rp 150,000 million.

Setiap pemegang 10 (sepuluh) saham Bank yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Bank pada tanggal 2 Juli 2010 pukul 16.00 WIB berhak atas 3 (tiga) HMETD dimana setiap 1 (satu) HMETD berhak untuk membeli 1 (satu) satuan OWK, dengan harga penawaran sebesar Rp 100 setiap 1 (satu) satuan OWK yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan OWK.

For every 10 (ten) Bank shares held by the shareholder whose name is recorded in the Bank Shareholder’s List as of July 2, 2010 at 4:00 pm, is entitled to 3 (three) HMETD, where each 1 (one) HMETD has a right to purchase 1 (one) unit of OWK, with an offering price of Rp 100 for each OWK which should be fully paid at the time of OWK subscription.

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 12 -

Penawaran Umum Saham Terbatas III Limited Public Offering of Shares III

Pada tanggal 20 Juni 2014, Bank memperoleh surat pernyataan efektif dari Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan No. S-291/D.04/2014 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas III (“PUT III”) dalam rangka penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu (“HMETD”) sebanyak 8.046.248.527 lembar saham dengan harga penawaran Rp 100 per saham yang disertai dengan penerbitan Waran Seri II sebanyak 1.828.692.847 waran, dimana setiap 22 saham hasil pelaksanaan HMETD tersebut melekat 5 Waran Seri II yang memberikan hak kepada pemegang saham untuk membeli saham baru dengan harga pelaksanaan Rp 150 per saham. Pelaksanaan Waran Seri II dapat dilaksanakan mulai tanggal 4 Februari 2015 sampai dengan tanggal 3 Juli 2017 dimana setiap pemegang 1 waran berhak untuk membeli 1 saham Bank.

On June 20, 2014, the Bank obtained the notice of effectivity from the Chairman of Financial Service Authority (OJK) through its Letter No. S-291/D.04/2014 for the Bank’s Limited Public Offering of Shares III to issue Right Issue (“HMETD”) of 8,046,248,527 stocks with at an offering price of Rp 100 per share, together with 1,828,692,847 Series II warrants, where 5 Series II warrants is embedded to each 22 stocks from HMETD which gives the rights to shareholders to purchase new shares at an exercise price of Rp 150 per share. The holders can exercise the right to purchase from February 4, 2015 to July 3, 2017 which the holders of 1 warrant is entitled to purchase 1 of the Bank’s share.

Pada tanggal 31 Desember 2014, sejumlah 14.882.003.797 saham Bank telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia dan sejumlah 150.323.271 saham yang merupakan saham pendiri tidak dicatatkan di bursa.

As of December 31, 2014, the Bank’s shares totaling 14,882,003,797 shares have been listed on the Indonesia Stock Exchanges, while the founder shares totaling 150,323,271 shares are not listed on the stock exchanges.

2. PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI

2. ADOPTION OF NEW AND REVISED FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS

a. Standar yang berlaku efektif pada tahun

berjalan a. a. Standards effective in the current year

Dalam tahun berjalan, Bank telah menerapkan semua standar baru dan revisi serta interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2014.

In the current year, the Bank has adopted the following new and revised standards and interpretations issued by the Financial Accounting Standard Board of the Indonesian Institute of Accountants that are relevant to their operations and effective for accounting periods beginning on January 1, 2014.

ISAK 27, Pengalihan Aset dari Pelanggan ISAK 27, Transfers of Assets from Customers

ISAK 27 membahas akuntansi pengalihan aset tetap oleh entitas yang menerima pengalihan tersebut dari pelanggannya dan menyimpulkan bahwa ketika pos aset tetap alihan memenuhi definisi aset dari perspektif entitas yang menerima, entitas yang menerima harus mengakui aset tersebut sebesar nilai wajarnya pada tanggal pengalihan, dengan saldo kredit yang dihasilkan dari transaksi pengalihan diakui sebagai pendapatan sesuai dengan PSAK 23, Pendapatan.

ISAK 27 addresses the accounting by recipients for transfers of property, plant and equipment from ‘customers’ and concludes that when the item of property, plant and equipment transferred meets the definition of an asset from the perspective of the recipient, the recipient should recognise the asset at its fair value on the date of the transfer, with the credit being recognised as revenue in accordance with PSAK 23, Revenue.

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 13 -

ISAK 28, Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas

ISAK 28, Extinguishing Financial Liabilities with Equity Instruments

ISAK 28 memberikan panduan akuntansi atas pengakhiran liabilitas keuangan dengan menerbitkan instrumen ekuitas. Secara khusus, ISAK 28 mensyaratkan bahwa instrumen ekuitas yang diterbitkan berdasarkan perjanjian tersebut akan diukur pada nilai wajarnya, dan setiap selisih antara jumlah tercatat liabilitas keuangan yang diakhiri dengan imbalan yang dibayarkan akan diakui dalam laba rugi.

ISAK 28 provides guidance on the accounting for the extinguishment of a financial liability by the issue of equity instruments. Specifically, ISAK 28 requires that equity instruments issued under such arrangement will be measured at their fair value, and any difference between the carrying amount of the financial liability extinguished and the consideration paid will be recognized in profit or loss.

Penerapan ISAK 27 dan ISAK 28 tidak mempunyai dampak atas jumlah yang dilaporkan dalam tahun berjalan dan tahun sebelumnya karena Bank tidak melakukan transaksi tersebut.

The application of ISAK 27 and ISAK 28 has no effect on the amounts reported in the current and prior year because the Bank has not entered into any transactions of this nature.

b. Standar telah diterbitkan tapi belum

diterapkan

b. Standards in issue not yet adopted

Standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2015, dengan penerapan dini tidak diperkenankan:

The following standards are effective for periods beginning on or after January 1, 2015, with early application not permitted:

PSAK 1 (revisi 2013), Penyajian Laporan

Keuangan PSAK 1 (revised 2013), Presentation of

Financial Statements

PSAK 1 (revisi 2013) memperkenalkan terminologi baru untuk laporan laba rugi komprehensif menjadi laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. PSAK 1 mengharuskan tambahan pengungkapan dimana pos-pos dari penghasilan komprehensif lain dikelompokkan menjadi dua kategori: (1) tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi; dan (2) akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi ketika kondisi tertentu terpenuhi.

PSAK 1 (revised 2013) introduce new terminology for the statement of comprehensive income is renamed as a “statement of profit or loss and other comprehensive income”. PSAK 1 requires additional disclosures of other comprehensive income are grouped into two categories: (1) items that will not be reclassified subsequently to profit or loss; and (2) items that may be reclassified subsequently to profit or loss when specific conditions are met.

PSAK 4 (revisi 2013), Laporan Keuangan

Tersendiri PSAK 4 (revised 2013), Separate

Financial Statements

PSAK 15 (revisi 2013), Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama

PSAK 15 (revised 2013), Investments in Associates and Joint Ventures

PSAK 24 (revisi 2013), Imbalan Kerja PSAK 24 (revised 2013), Employee

Benefits Perubahan paling signifikan dalam PSAK 24 terkait kewajiban manfaat pasti dan aset program. Amandemen mensyaratkan pengakuan perubahan dalam kewajiban manfaat pasti dan nilai wajar aset program ketika amandemen terjadi, dan karenanya menghapus pendekatan koridor dan mempercepat pengakuan biaya jasa lalu. Amandemen tersebut mensyaratkan seluruh keuntungan dan kerugian aktuaria diakui segera melalui penghasilan komprehensif lain.

The main change of PSAK 24 relates to the accounting for benefit obligations and plan assets. The amendments require the recognition of changes in defined benefit obligations and in fair value of plan assets when they occur, and hence eliminate the 'corridor approach' and accelerate the recognition of past service costs. The amendments require all actuarial gains and losses to be recognised immediately through other comprehensive income.

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 14 -

PSAK 46 (revisi 2014), Pajak Penghasilan PSAK 46 (revised 2014), Income Tax

PSAK 46 (revisi 2014), memberikan penekanan pada pengukuran pajak tangguhan atas aset yang diukur dengan nilai wajar, dengan mengasumsikan bahwa jumlah tercatat aset akan dipulihkan melalui penjualan. PSAK 46 menghilangkan pengaturan pajak penghasilan final.

PSAK 46 (revised 2014), emphasize on measurement of deferred tax on assets measured at fair value, assuming that the carrying amount of the assets will be recovered through sales. PSAK 46 remove references to final tax.

PSAK 48 (revisi 2014), Penurunan Nilai Aset

PSAK 48 (revised 2014), Impairment of Asset

Perubahan dalam PSAK 48 (revisi 2014), terutama berkaitan dengan perubahan definisi dan pengaturan nilai wajar dalam PSAK 68.

Changes in PSAK 48 (revised 2014), mainly to incorporate the changes in definition and requirements of fair value in PSAK 68.

PSAK 50 (annual improvement),

Instrumen Keuangan: Penyajian, PSAK 55 (annual improvement), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran dan PSAK 60 (annual improvement),

Instrumen Keuangan: Pengungkapan.

PSAK 50 (annual improvement), Financial Instrument: Presentation, PSAK 55 (annual improvement), Financial Instrument: Recognition and Measurement and PSAK 60 (annual improvement), Financial Instrument: Disclosures.

Perubahan pada ketiga PSAK ini, terutama merupakan penyesuaian atas pengaturan nilai wajar pada PSAK lain, termasuk PSAK 15, PSAK 65, PSAK 66, PSAK 4 dan PSAK 68. PSAK 50 memberikan pengaturan yang lebih spesifik terkait kriteria untuk melakukan saling hapus aset dan liabilitas keuangan. Perubahan PSAK 55 mengatur tentang pengukuran dan reklasifikasi derivatif melekat dan PSAK 60 mengatur pengungkapan tambahan terkait nilai wajar dan risiko likuiditas.

The amendment of these PSAKs mainly related to the changes in others PSAK, including PSAK 15, PSAK 65, PSAK 66, PSAK 4 and PSAK 68. PSAK 50 provides more specific arrangement related to the criteria for netting of financial assets and financial liabilities. The changes in PSAK 55 deals with measurement and reclassification of embedded derivative and PSAK 60 deals with additional disclosures relates to the fair value and liquidity risk.

PSAK 65, Laporan Keuangan Konsolidasian

PSAK 65, Consolidated Financial Statements

PSAK 66, Pengaturan Bersama PSAK 66, Joint Arrangements

PSAK 67, Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain

PSAK 67, Disclosures of Interests in Other Entities

PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar PSAK 68, Fair Value Measurements PSAK 68 menetapkan acuan tunggal atas pengukuran nilai wajar dan pengungkapan atas pengukuran nilai wajar. Standar tersebut tidak mengubah persyaratan mengenai pos-pos yang harus diukur atau diungkapkan pada nilai wajar.

PSAK 68 establishes a single source of guidance for fair value measurements and disclosures about fair value measurements. The standard does not change the requirements regarding which items should be measured or disclosed at fair value.

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 15 -

PSAK 68 mendefinisikan nilai wajar, menetapkan suatu kerangka dasar atas pengukuran nilai wajar, dan mensyaratkan pengungkapan tentang pengukuran nilai wajar. Ruang lingkup PSAK 68 adalah luas; Standar tersebut berlaku baik pada pos-pos instrumen keuangan dan pos-pos instrumen non-keuangan ketika PSAK lain mensyaratkan atau mengijinkan pengukuran nilai wajar dan pengungkapan atas pengukuran nilai wajar, kecuali kondisi tertentu. Pada umumnya persyaratan pengungkapan dalam PSAK 68 adalah lebih luas dari pada standar yang diharuskan saat ini. PSAK 68 mendefinisikan nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran.

PSAK 68 defines fair value, establishes a framework for measuring fair value, and requires disclosure about fair value measurements. The scope of PSAK 68 is broad; it applies to both financial instrument items and non-financial instrument items for which other PSAK require or permit fair value measurements and disclosures about fair value measurements, except in specified circumstances. In general, the disclosure requirements in PSAK 68 are more extensive than those required by the current standards. PSAK 68 defines fair value as the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in orderly transaction between market participants at the measurement date.

PSAK 68 diterapkan secara prospektif; persyaratan pengungkapan ini tidak perlu diterapkan dalam informasi komparatif yang disediakan untuk periode sebelum penerapan awal standar ini.

PSAK 68 is applied prospectively; the disclosure requirements need not be applied in comparative information provided for periods before initial application of the standard.

Penerapan PSAK 1 akan berdampak atas penyajian pos-pos penghasilan komprehensif lain dari laporan keuangan Bank. Penerapan atas amendemen terhadap PSAK 24 akan berdampak terhadap jumlah yang dilaporkan dalam program imbalan pasti Bank.

The application of PSAK 1 will impact the presentation of the other comprehensive income items of the Bank’s financial statements. The application of the amendments to PSAK 24 will have impact on the amounts reported in respect of the Bank’s defined benefit plans.

Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar terhadap laporan keuangan.

As of the issuance date of the financial statements, management is evaluating the effect of these standards on the financial statements.

3. KEBIJAKAN AKUNTANSI 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

a. Pernyataan Kepatuhan a. Statement of Compliance

Laporan keuangan disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

The financial statements of the Bank have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards. These financial statements are not intended to present the financial position, result of operations and cash flows in accordance with accounting principles and reporting practices generally accepted in other countries and jurisdictions.

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 16 -

b. Dasar Penyusunan b. Basis of Preparation

Dasar penyusunan laporan keuangan, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Mata uang penyusunan dan penyajian laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp) yang merupakan mata uang fungsional Bank dan laporan keuangan tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.

The financial statements, except for the statement of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting. The currency used in the preparation and presentation of the financial statements is the Indonesian Rupiah which is the functional currency of the Bank, while the measurement basis is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies.

Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung yang dimodifikasi dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain dan Sertifikat Bank Indonesia yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.

The statement of cash flows are prepared using the modified direct method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities. Cash and cash equivalents consist of cash on hand, demand deposits with Bank Indonesia, demand deposits with other banks, placements with Bank Indonesia and other banks and Bank Indonesia Certificates (SBI) with maturities of three months or less from the date of placement and not pledged or restricted.

c. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang

Asing

Pembukuan Bank diselenggarakan dalam mata uang Rupiah, yang merupakan mata uang fungsionalnya. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada setiap tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs spot

Reuters pada pukul 16.00 WIB untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laba rugi.

c. Foreign Currency Transactions and Balance

The books of accounts of the Bank are maintained in Indonesian Rupiah, which is its functional currency. Transactions during the year involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted into Indonesian Rupiah using Reuters’ spot rate at 4:00 P.M Western Indonesia Time to reflect the rates of exchange prevailing at that date. The resulting gains or losses are credited or charged to profit or loss.

d. Transaksi Pihak-pihak Berelasi d. Transactions with Related Parties

Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Bank (entitas pelapor):

A related party is a person or entity that is related to the Bank (the reporting entity):

a. Orang atau anggota keluarga dekatnya

mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:

a. A person or a close member of that person’s family is related to the reporting entity if that person:

i. memiliki pengendalian atau

pengendalian bersama atas entitas pelapor;

i. has control or joint control over the reporting entity;

ii. memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau

ii. has significant influence over the reporting entity; or

iii. merupakan personil manajemen

kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor.

iii. is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity.

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 17 -

b. Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:

b. An entity is related to the reporting entity if any of the following conditions applies:

i. entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya saling berelasi dengan entitas lainnya).

i. the entity, and the reporting entity are members of the same Bank (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others).

ii. satu entitas adalah entitas asosiasi

atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).

ii. one entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a Bank of which the other entity is a member).

iii. kedua entitas tersebut adalah ventura

bersama dari pihak ketiga yang sama.

iii. both entities are joint ventures of the same third party.

iv. satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.

iv. one entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity.

v. entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor.

v. the entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity, or an entity related to the reporting entity.

vi. entitas yang dikendalikan atau

dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a).

vi. the entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a).

vii. orang yang diidentifikasi dalam huruf

(a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau merupakan personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).

vii. a person identified in (a) (i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or a parent of the entity).

Seluruh transaksi yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi, baik dilakukan dengan kondisi dan persyaratan yang sama dengan pihak ketiga maupun tidak, diungkapkan pada laporan keuangan.

All transactions with related parties, whether or not made at similar terms and conditions as those done with third parties, are disclosed in the financial statements.

e. Aset Keuangan

Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar.

e. Financial Assets

All financial assets are recognized and derecognized on trade date where the purchase or sale of a financial asset is under a contract whose terms require delivery of the financial asset within the time frame established by the market concerned, and are initially measured at fair value plus transaction costs, except for those financial assets classified as at fair value through profit or loss, which are initially measured at fair value.

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 18 -

Aset keuangan Bank diklasifikasikan sebagai berikut:

Nilai wajar melalui laba rugi

Dimiliki hingga jatuh tempo

Tersedia untuk dijual

Pinjaman yang diberikan dan piutang

The Bank’s financial assets are classified as follows:

Fair value through profit or loss (FVTPL)

Held-to-maturity

Available-for-sale

Loans and receivable

Nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL)

Aset keuangan diklasifikasi dalam FVTPL, jika aset keuangan dimiliki untuk diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada FVTPL.

Fair Value Through Profit or Loss (FVTPL) Financial assets are classified as at FVTPL where the financial asset is either held for trading or its designated as at FVTPL.

Aset keuangan diklasifikasi sebagai kelompok diperdagangkan, jika:

A financial asset is classified as held for trading if:

diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat; atau

it has been acquired principally for the purpose of selling in the near term; or

pada pengakuan awal merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek aktual terkini; atau

on initial recognition it is a part of an identified portfolio of financial instruments that the entity manages together and has a recent actual pattern of short-term profit-taking; or

merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai.

it is a derivative that is not designated and effective as a hedging instrument.

Aset keuangan selain aset keuangan yang diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal, jika:

penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan inkonsistensi pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau

kelompok aset keuangan, liabilitas keuangan atau keduanya, dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan, dan informasi tentang Bank disediakan secara internal kepada manajemen kunci entitas, misalnya direksi dan CEO.

A financial asset other than a financial asset held for trading may be designated as at FVTPL upon initial recognition if:

such designation eliminates or significantly reduces a measurement or recognition inconsistency that would otherwise arise; or

a group of financial assets, financial liabilities or both is managed and its performance is evaluated on a fair value basis, in accordance with a documented risk management or investment strategy, and information about the Bank is provided internally on that basis to the entity’s key management personnel, for example the board of directors and chief executive officer.

Aset keuangan FVTPL disajikan sebesar nilai wajar, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laba rugi. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laba rugi mencakup dividen atau bunga yang diperoleh dari aset keuangan. Nilai wajar ditentukan dengan cara seperti dijelaskan pada Catatan 3g.

Financial assets at FVTPL are stated at fair value, with any resultant gain or loss recognized in profit or loss. The net gain or loss recognized in profit or loss incorporates any dividend or interest earned on the financial asset. Fair value is determined in the manner described in Note 3g.

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 19 -

Dimiliki hingga jatuh tempo Aset keuangan diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo hanya jika investasi tersebut memiliki pembayaran yang tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan serta Bank mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Pada saat pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan aset keuangan. Setelah pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi kerugian penurunan nilai yang ada.

Held-to-maturity Financial assets are classified as held-to-maturity investment only if these investments have fixed or determined payments and their maturity date has been determined and the Bank has the positive intention and ability to hold such financial assets to maturity. Held-to-maturity investments are initially measured at fair value plus transaction costs which are attributable directly to the acquisition of the financial assets. After initial recognition, held-to-maturity investments are measured at amortized cost, using effective interest rate method less any impairment losses.

Aset keuangan tersedia untuk dijual Aset keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo, diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, atau pinjaman yang diberikan dan piutang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan yang tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Setelah itu, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur dan dicatat pada nilai wajar.

Available-for-sale financial assets Financial assets that are not classified as held-to-maturity, measured at fair value through profit or loss; or loans and receivables, are classified as available-for-sale. Available-for-sale financial assets are initially measured at fair value plus any directly attributable transaction costs. Subsequently, they are measured at fair value.

Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya dan akumulasi revaluasi investasi AFS di ekuitas kecuali untuk kerugian penurunan nilai, bunga yang dihitung dengan metode suku bunga efektif dan laba rugi selisih kurs atas aset moneter yang diakui pada laba rugi. Jika aset keuangan dilepas atau mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakui pada revaluasi investasi AFS, direklas ke laba rugi.

Gains and losses arising from changes in fair value are recognized in other comprehensive income and in equity as accumulated in AFS investment revaluation, with the exception of impairment losses, interest calculated using the effective interest method, and foreign exchange gains and losses on monetary assets, which are recognized in profit or loss. When the investment is disposed of or is determined to be impaired, the cumulative gain or loss previously accumulated in AFS investment revaluation is reclassified to profit or loss.

Dividen atas instrumen AFS, jika ada, diakui pada laba rugi pada saat hak untuk memperoleh pembayaran dividen ditetapkan.

Dividend on AFS equity instrument, if any, are recognized in profit or loss when the Bank’s right to receive the dividends are established.

Pinjaman yang diberikan dan piutang Aset keuangan dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi kerugian penurunan nilai. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material.

Loans and receivables Financial assets that have fixed or determinable payments and that are not quoted in an active market are classified as loan and receivables. Loans and receivables are measured at amortized cost using the effective interest method less impairment losses. Interest is recognized by applying the effective interest rate method, except for short-term receivables when the recognition of interest would be immaterial.

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 20 -

Metode suku bunga efektif Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga dan beban bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan atau pembayaran kas masa depan (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.

Effective interest method The effective interest method is a method of calculating the amortized cost of a financial instrument and of allocating interest income and interest expense over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts (including all fees and points paid or received that form an integral part of the effective interest rate, transaction costs and other premiums or discounts) through the expected life of the financial instrument, or where appropriate, a shorter period to the net carrying amount on initial recognition.

Perhitungan dari suku bunga efektif termasuk semua fee dan pembayaran atau penerimaan poin yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Biaya transaksi termasuk biaya incremental yang secara langsung berkaitan dengan akuisisi atas penerbitan aset atau liabilitas keuangan.

The calculation of the effective interest rate includes all fees and points paid or received which are an integral part of the effective interest rate. Transaction costs include incremental cost which is directly attributable to the acquisition or issuance of financial assets or liabilities.

Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan FVTPL.

Income is recognized on an effective interest basis for financial instruments other than those financial instruments at FVTPL.

Penurunan nilai aset keuangan Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.

Impairment of financial assets Financial assets, other than those at FVTPL, are assessed for indicators of impairment at each reporting date. Financial assets are impaired when there is objective evidence that, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset, the estimated future cash flows of the investment have been affected.

Untuk investasi ekuitas AFS yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang dalam nilai wajar dari instrumen ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti obyektif terjadinya penurunan nilai.

For listed and unlisted equity investments classified as AFS, a significant or prolonged decline in the fair value of the security below its cost is considered to be objective evidence of impairment.

Bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut:

kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau

pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau

The objective evidence of impairment could include:

significant financial difficulty of the issuer or counterparty; or

default or delinquency in interest or principal payments; or

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 21 -

terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.

it becoming probable that the borrower will enter bankruptcy or financial re-organisation.

Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara jumlah tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan.

For financial assets carried at amortized cost, the amount of the impairment is the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows, discounted at the financial asset’s original effective interest rate.

Kerugian penurunan nilai dihitung secara individual untuk aset keuangan yang signifikan secara individual serta kolektif untuk aset yang secara individual tidak signifikan dan secara individual signifikan namun tidak terdapat bukti obyektif penurunan nilai. Di dalam menentukan penurunan nilai kolektif, aset keuangan dikelompokkan pada kelompok aset keuangan berdasarkan karakteristik risiko kredit yang serupa. Arus kas masa depan dari kelompok aset keuangan ini diestimasi berdasarkan arus kas kontraktual dan pengalaman kerugian historis untuk aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa. Pengalaman historis kerugian disesuaikan berdasarkan hasil pengamatan data pada masa kini, untuk merefleksikan efek dari kondisi masa kini yang tidak mempengaruhi periode dari pengalaman historis.

Impairment loss is calculated individually for financial assets that are individually significant and collectively for assets that are individually not significant, or individually significant but there is no objective evidence of impairment when assessed individually. In determining collective impairment, financial assets are grouped into groups of financial assets based on similar credit risk characteristics. Future cash flow from a group of financial assets is estimated based on contractual cash flows and historical loss experience for assets that have similar credit risk characteristics. Historical loss experience is adjusted based on data observations in the present, to reflect the effects of current conditions that do not affect the period of historical experience.

Dalam melakukan penilaian secara kolektif, Bank harus menghitung:

In conducting collective assessment, the Bank must calculate:

Probability of default (”PD”) – model ini menilai probabilitas konsumen gagal melakukan pembayaran kembali secara penuh dan tepat waktu.

Probability of default (“PD”) – these models assess the probability of customers failing to repay fully and on time.

Recoverable amount – didasarkan pada identifikasi arus kas masa depan dan estimasi nilai kini dari arus kas tersebut (discounted cash flow).

Recoverable amount – based on identification of future cash flows and estimation of the present value of those cash flows (discounted cash flow).

Loss given default (”LGD”) – Bank mengestimasi kerugian ekonomis yang mungkin akan diderita Bank apabila terjadi tunggakan fasilitas kredit. LGD menggambarkan jumlah utang yang tidak dapat diperoleh kembali dan umumnya ditunjukkan dalam persentase dari exposure at default (EAD). Model perhitungan LGD mempertimbangkan jenis peminjam, fasilitas dan mitigasi risiko, misalnya ketersediaan agunan.

Loss given default (“LGD”) – the Bank estimates economic losses that may be suffered by the Bank if there are arrears in credit facility. LGD describes the amount of debt that may not be recovered and is generally expressed as a percentage of the exposure at default (EAD). The LGD calculation model considers the type of borrower, facility and any risk mitigation such as availability of collateral.

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 22 -

Loss identification period (”LIP”) – periode waktu antara terjadinya peristiwa yang merugikan dalam kelompok aset keuangan sampai bukti obyektif dapat diidentifikasi atas fasilitas kredit secara individual.

Loss identification period (”LIP”) – the period of time from the occurrence of a loss event in a group of financial assets until objective evidence can be identified on credit facility individually.

Exposure at default (”EAD”) – Bank

mengestimasi tingkat utilisasi yang diharapkan dari fasilitas kredit pada saat terjadi tunggakan.

Exposure at default (“EAD”) – The Bank estimates the expected utilization level of credit facilities in the event of arrears.

PD, LGD dan LIP diperoleh dari observasi data fasilitas kredit selama minimal empat tahun.

PD, LGD and LIP are derived from observation of credit facility data for at least four years.

Cadangan kerugian penurunan nilai yang dinilai secara kolektif dilakukan dengan mengkalikan nilai baki debet fasilitas kredit pada posisi laporan dengan probability default (PD), loss identification period (LIP) dan loss given default (LGD).

Allowance for impairment losses collectively assessed is performed by multiplying the outstanding credit facility at report date by the probability of default (PD), loss identification period (LIP) and loss given default (LGD).

Kerugian penurunan nilai diakui pada laba rugi dan nilai tercatat dari aset keuangan atau kelompok aset keuangan dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai yang terbentuk. Pada saat penurunan nilai diakui dalam aset keuangan atau kelompok aset keuangan, pendapatan bunga diakui berdasarkan nilai tercatat setelah penurunan nilai menggunakan tarif bunga yang digunakan untuk mendiskontokan estimasi arus kas masa depan pada saat menghitung penurunan nilai.

The impairment loss is recognized in profit or loss and the carrying amount of the financial asset or group of financial assets are presented net of allowance for impairment losses reserve. When impairment losses are recognized in the financial asset or group of financial assets, interest income is recognized based on the carrying amount after impairment using the interest rate used for discounting the estimated future cash flow when calculating impairment.

Jika aset keuangan AFS dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke laba rugi.

When an AFS financial asset is considered to be impaired, cumulative gains or losses previously recognized in equity are reclassified to profit or loss.

Pengecualian dari instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif dengan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya dipulihkan melalui laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan.

With the exception of AFS equity instruments, if, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is reversed through profit or loss to the extent that the carrying amount of the investment at the date the impairment is reversed does not exceed what the amortized cost would have been had the impairment not been recognized.

Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laba rugi tidak boleh dipulihkan melalui laba rugi. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke pendapatan komprehensif lain.

In respect of AFS equity investments, impairment losses previously recognized in profit or loss are not reversed through profit or loss. Any increase in fair value subsequent to an impairment loss is recognized directly in other comprehensive income.

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 23 -

Penghentian pengakuan aset keuangan Bank menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan berakhir, atau Bank mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Bank tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Bank mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Bank memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Bank masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.

Derecognition of financial assets The Bank derecognize a financial asset only when the contractual rights to the cash flows from the asset expire, or when it transfers the financial asset and substantially all the risks and rewards of ownership of the asset to another entity. If the Bank neither transfers nor retains substantially all the risks and rewards of ownership and continues to control the transferred asset, the Bank recognizes their retained interest in the asset and an associated liability for amounts it may have to pay. If the Bank retains substantially all the risks and rewards of ownership of a transferred financial asset, the Bank continues to recognize the financial asset and also recognizes a collateralized borrowing for the proceeds received.

Pada saat penghentian pengakuan aset keuangan secara keseluruhan, selisih antara jumlah tercatat aset dan jumlah pembayaran dan piutang yang diterima dan keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain dan terakumulasi dalam ekuitas diakui dalam laba rugi.

On derecognition of financial asset in its entirety, the difference between the asset’s carrying amount and the sum of the consideration received and receivable and the cumulative gain or loss that had been recognized in other comprehensive income and accumulated in equity is recognized in profit or loss.

Pada saat penghentian pengakuan aset keuangan terhadap satu bagian saja (misalnya ketika Bank masih memiliki hak untuk membeli kembali bagian aset yang ditransfer), Bank mengalokasikan jumlah tercatat sebelumnya dari aset keuangan tersebut pada bagian yang tetap diakui berdasarkan keterlibatan berkelanjutan dan bagian yang tidak lagi diakui berdasarkan nilai wajar relatif dari kedua bagian tersebut pada tanggal transfer. Selisih antara jumlah tercatat yang dialokasikan pada bagian yang tidak lagi diakui dan jumlah dari pembayaran yang diterima untuk bagian yang yang tidak lagi diakui dan setiap keuntungan atau kerugian kumulatif yang dialokasikan pada bagian yang tidak lagi diakui tersebut yang sebelumnya telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain diakui pada laba rugi. Keuntungan dan kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lain dialokasikan pada bagian yang tetap diakui dan bagian yang dihentikan pengakuannya, berdasarkan nilai wajar relatif kedua bagian tersebut.

On derecognition of financial asset other than its entirety (e.g., when the Bank retains an option to repurchase part of a transferred asset), the Bank allocates the previous carrying amount of the financial asset between the part it continues to recognize under continuing involvement, and the part it no longer recognizes on the basis of the relative fair values of those parts on the date of the transfer. The difference between the carrying amount allocated to the part that is no longer recognized and the sum of the consideration received for the part no longer recognized and any cumulative gain or loss allocated to it that had been recognized in other comprehensive income is recognized in profit or loss. A cumulative gain or loss that had been recognized in other comprehensive income is allocated between the part that continues to be recognized and the part that is no longer recognized on the basis of the relative fair values of those parts.

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 24 -

Aset dihapusbukukan dari cadangan kerugian penurunan nilai pada saat manajemen berpendapat bahwa aset tersebut harus dihapuskan karena secara operasional debitur sudah tidak mampu membayar dan/atau sulit untuk ditagih. Penerimaan kembali aset yang telah dihapuskan pada tahun berjalan dicatat sebagai penambahan cadangan kerugian penurunan nilai yang bersangkutan selama tahun berjalan. Penerimaan kembali aset yang telah dihapuskan pada tahun-tahun sebelumnya dicatat sebagai pendapatan operasional tahun berjalan.

Assets written off are charged to the allowance for impairment losses when management believes that they are definitely uncollectible. Recovery of assets previously written off in the current year is recorded as an addition to the allowance for impairment losses during the year of credit recovery. Recovery of assets previously written off in the previous years is recorded as operating income during the year.

f. Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Bank diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.

f. Financial Liabilities and Equity Instruments

Classification as debt or equity

Financial liabilities and equity instruments issued by the Bank are classified according to the substance of the contractual arrangements entered into and the definitions of a financial liability and an equity instrument.

Instrumen ekuitas Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset entitas setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Bank dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.

Equity instruments An equity instrument is any contract that evidences a residual interest in the assets of an entity after deducting all of its liabilities. Equity instruments issued by the Bank are recorded at the proceeds received, net of direct issue costs.

Liabilitas keuangan Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai FVTPL atau pada biaya perolehan diamortisasi.

Financial liabilities Financial liabilities are classified as either “at FVTPL” or “at amortized cost”.

Liabilitas keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laba Rugi (FVTPL) Liabilitas keuangan diklasifikasi sebagai FVTPL pada saat liabilitas keuangan baik dimiliki untuk diperdagangkan atau ditetapkan pada FVTPL.

Financial liabilities at FVTPL Financial liabilities are classified as at FVTPL when the financial liability is either held for trading or its designated as at FVTPL.

Liabilitas keuangan dimiliki untuk diperdagangkan jika:

A financial liability is classified as held for trading if:

diperoleh terutama untuk tujuan dibeli kembali dalam waktu dekat; atau

pada pengakuan awal merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek aktual terkini; atau

merupakan derivatif yang tidak ditetapkan

dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai.

it has been acquired principally for the purpose of repurchasing in the near term; or

on initial recognition it is part of an identified portfolio of financial instruments that the entity manages together and has a recent actual pattern of short-term profit-taking; or

it is a derivative that is not designated

and effective as a hedging instrument.

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 25 -

Liabilitas keuangan selain liabilitas keuangan yang diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal, jika:

A financial liability other than a financial liability held for trading may be designated as at FVTPL upon initial recognition, if:

penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan inkonsistensi pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau

such designation eliminates or significantly reduces a measurement or recognition inconsistency that would otherwise arise; or

kelompok aset keuangan, liabilitas keuangan atau keduanya, dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan, dan informasi tentang Bank disediakan secara internal kepada manajemen kunci entitas, misalnya direksi dan CEO.

a group of financial assets, financial liabilities or both is managed and its performance is evaluated on a fair value basis, in accordance with a documented risk management or investment strategy, and information about the Bank is provided internally on that basis to the entity’s key management personnel, for example the board of directors and chief executive officer.

Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laba rugi. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laba rugi mencakup setiap bunga yang dibayar dari liabilitas keuangan.

Financial liabilities at FVTPL are stated at fair value, with any resultant gain or loss recognized in profit or loss. The net gain or loss recognized in profit or loss incorporates any interest paid on the financial liability.

Liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi

Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, diakui pada nilai wajarnya. Nilai wajar tersebut dikurangi biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan penerbitan liabilitas keuangan tersebut. Pengukuran selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dimana beban bunga diakui berdasarkan tingkat pengembalian yang efektif, kecuali untuk liabilitas jangka pendek dimana pengakuan bunganya tidak material.

Financial liabilities at amortized costs

At initial recognition, financial liabilities measured at amortized cost are recognized at fair value. The fair value is reduced by transaction costs which are directly attributable to the issuance of such financial liabilities. Subsequently, these financial liabilities are measured at amortized cost using the effective interest method, where interest expense is recognized based on the rate of effective return, except for short-term liabilities when the recognition of interest would be immaterial.

Penghentian pengakuan liabilitas keuangan Bank menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, kewajiban Bank telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa. Selisih antara jumlah tercatat liabilitas keuangan yang dihentikan pengakuannya dan imbalan yang dibayarkan dan utang diakui dalam laba rugi.

Derecognition of financial liabilities The Bank derecognizes financial liabilities when, and only when, the Bank’s obligations are discharged, cancelled or expires. The difference between the carrying amount of the financial liability derecognized and the consideration paid and payable is recognized in profit or loss.

g. Nilai Wajar Instrumen Keuangan g. Fair Value of Financial Instruments

Nilai wajar adalah nilai yang digunakan untuk mempertukarkan suatu aset atau untuk menyelesaikan suatu liabilitas antara pihak-pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi secara wajar (arm’s length transaction).

Fair value is the value which is used to exchange an asset or to settle a liability between parties who understand and are willing to perform a fair transaction (arm’s length transaction).

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 26 -

Dalam rangka konsistensi dan perbandingan dalam pengukuran nilai wajar dan pengungkapan terkait dalam dan diantara entitas pelaporan, Bank melakukan pengukuran nilai wajar atas instrumen keuangan yang dimiliki dengan hirarki berikut:

In order to increase consistency and comparability in fair value measurements and related disclosures within and between reporting entities, the Bank measures the fair value of the financial instruments held based on the following hierarchy that categorized into three levels the inputs to valuation techniques:

Tingkat 1 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik.

Level 1 fair value measurements are those derived from quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities.

Tingkat 2 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya deviasi dari harga).

Level 2 fair value measurements are those derived from inputs other than quoted prices included within Level 1 that are observable for the assets or liability, either directly (i.e. as prices) or indirectly (i.e. derived from prices).

Tingkat 3 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari teknik penilaian yang mencakup input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi).

Level 3 fair value measurements are those derived from valuation techniques that include inputs for the asset or liability that are not based on observable market data (unobservable inputs).

h. Reklasifikasi Instrumen Keuangan

h. Reclassifications of Financial Instruments

Reklasifikasi Aset Keuangan Reclassification of Financial Assets

Bank tidak diperkenankan untuk melakukan reklasifikasi aset keuangan ke kelompok aset keuangan FVTPL. Bank hanya dapat melakukan reklasifikasi aset keuangan ke kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang jika aset keuangan tersebut memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang dan Bank memiliki intensi dan kemampuan memiliki aset keuangan untuk masa depan yang dapat diperkirakan atau hingga jatuh tempo dari kelompok aset keuangan FVTPL atau dari kelompok tersedia untuk dijual. Aset keuangan tersebut direklasifikasi pada nilai wajar pada tanggal reklasifikasi yang menjadi biaya perolehan diamortisasi yang baru. Setiap keuntungan dan kerugian yang sudah diakui dalam laba rugi tidak boleh dipulihkan. Setiap keuntungan dan kerugian yang sudah diakui dalam pendapatan komprehensif lain diamortisasi ke laba rugi selama sisa umur aset keuangan (jika aset keuangan memiliki jatuh tempo tetap) atau tetap diakui dalam pendapatan komprehensif lain sampai aset keuangan tersebut dilepas atau dijual (jika aset keuangan tidak memiliki jatuh tempo tetap).

The Bank shall not reclassify any financial assets into the FVTPL after initial recognition. The Bank only reclassifies financial assets classified as FVTPL or available for sale into loans and receivables if the financial assets meet the definition of loans and receivables and the Bank has the intention and ability to hold the financial assets for the foreseeable future or until maturity. The financial assets are reclassified at fair value, on the date of reclassification which become its new amortized cost. Any gains or losses already recognized in profit or loss are not reversed. Any gains or losses that have been recognized in other comprehensive income are amortized through profit or loss over the remaining life of the financial assets (for financial assets that have fixed maturities) or continue to be recognized in other comprehensive income until the financial assets are sold or otherwise disposed (for financial assets that do not have fixed maturities).

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 27 -

Reklasifikasi Liabilitas Keuangan Reclassification of Financial Liabilities

Bank tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi liabilitas keuangan dari atau ke kelompok liabilitas keuangan FVTPL.

The Bank is not allowed to reclassify any financial liabilities from or to a group of FVTPL financial liabilities.

i. Saling Hapus Antar Aset Keuangan dan

Liabilitas Keuangan

Aset keuangan dan liabilitas keuangan Bank saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan, jika dan hanya jika:

saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan

i. Netting of Financial Assets and Financial Liabilities

The Bank only offsets financial assets and liabilities and presents the net amount in the statement of financial position, where it:

currently has a legal enforceable right to set-off the recognized amount; and

berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.

intend either to settle on a net basis, or to realize the asset and settle the liability simultaneously.

j. Giro pada Bank Indonesia dan Bank Lain

Giro pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang.

Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan giro pada Bank Indonesia dan bank lain mengacu pada Catatan 3e, 3g dan 3h terkait aset keuangan.

j. Demand Deposits with Bank Indonesia and Other Banks

Demand deposits with Bank Indonesia and other banks are classified as loan and receivables. Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value, impairment and derecognition of demand deposits with Bank Indonesia and other banks are discussed in to Notes 3e, 3g and 3h related to financial assets.

k. Penempatan pada Bank Indonesia dan

Bank Lain

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang.

k. Placements with Bank Indonesia and Other Banks

Placements with Bank Indonesia and other banks are classified as loan and receivables.

Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain mengacu pada Catatan 3e, 3g dan 3h terkait aset keuangan.

Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value, impairment and derecognition of placements with Bank Indonesia and other banks are discussed in Notes 3e, 3g dan 3h related to financial assets.

l. Efek-efek

Efek-efek diklasifikasikan dalam kategori diperdagangkan, tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo.

l. Securities

Securities are classified as held-for-trading, available-for-sale and held-to-maturity.

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 28 -

Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengukuran awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan efek-efek mengacu pada Catatan 3e, 3g dan 3h terkait aset keuangan.

Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value, impairment and derecognition of securities are discussed in Notes 3e, 3g and 3h related to financial assets.

m. Tagihan dan Liabilitas Derivatif

Tagihan dan liabilitas derivatif diklasifikasikan dalam kategori diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL). Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan tagihan dan liabilitas derivatif mengacu pada Catatan 3e, 3f, 3g dan 3h terkait aset keuangan dan liabilitas keuangan.

m. Derivative Receivables and Payables

Derivative receivables and payables are classified as fair value through profit or loss (FVTPL). Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value, impairment and derecognition of derivative receivables and payables are discussed in Notes 3e, 3f, 3g and 3h related through financial assets and financial liabilities.

n. Kredit

Kredit diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang. Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan kredit mengacu pada Catatan 3e, 3g dan 3h terkait aset keuangan.

n. Loans

Loans are classified as loan and receivables. Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value, impairment and derecognition of loans are discussed in Notes 3e, 3g and 3h related to financial assets.

o. Restrukturisasi Kredit Bermasalah

Kerugian yang timbul dari restrukturisasi kredit yang berkaitan dengan modifikasi persyaratan kredit diakui bila nilai sekarang dari jumlah penerimaan kas yang akan datang yang telah ditentukan dalam persyaratan kredit yang baru, termasuk penerimaan yang diperuntukkan sebagai bunga maupun pokok, adalah lebih kecil dari nilai kredit yang diberikan yang tercatat sebelum restrukturisasi seperti yang dibahas pada Catatan 3n.

o. Troubled Debt Restructuring

Losses resulting from loan restructuring related to modification of credit terms are recognized if the present value of future cash receipts which have been determined in new loan terms, including receipts designated as interest or principal, is less than the amount of the outstanding loan before the restructuring as discussed in Note 3n.

p. Tagihan dan Liabilitas Akseptasi

p. Acceptances Receivable and Payable

Tagihan akseptasi diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang. Liabilitas akseptasi dikategorikan sebagai liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi.

Acceptance receivables are classified as loan and receivables. Acceptance liabilities are classified as financial liabilities at amortized costs.

Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan tagihan dan liabilitas akseptasi mengacu pada Catatan 3e, 3f, 3g dan 3h terkait aset keuangan dan liabilitas keuangan.

Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value, impairment and derecognition of acceptances receivable and payable are discussed in Notes 3e, 3f, 3g and 3h related to financial assets and financial liabilities.

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 29 -

q. Sewa

q. Leases

Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi.

Leases are classified as finance leases whenever the terms of the lease transfer substantially all the risks and rewards of ownership to the lessee. All other leases are classified as operating leases.

Sebagai Lessor As Lessor

Pendapatan sewa dari sewa operasi diakui sebagai pendapatan dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Biaya langsung awal yang terjadi dalam proses negosiasi dan pengaturan sewa operasi ditambahkan dalam jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui dengan dasar garis lurus selama masa sewa.

Rental income from operating leases is recognized on a straight-line basis over the term of the relevant lease. Initial direct costs incurred in negotiating and arranging an operating lease are added to the carrying amount of the leased asset and recognized on a straight-line basis over the lease term.

Sebagai Lessee As lessee Aset pada sewa pembiayaan dicatat pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan Bank yang ditentukan pada awal kontrak atau, jika lebih rendah, sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum. Liabilitas kepada lessor disajikan di dalam laporan posisi keuangan sebagai liabilitas sewa pembiayaan.

Assets held under finance leases are initially recognized as assets of the Bank at their fair value at the inception of the lease or, if lower, at the present value of the minimum lease payments. The corresponding liability to the lessor is included in the statement of financial position as a finance lease liabilities.

Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Rental kontijen diakui sebagai beban di dalam periode terjadinya.

Operating lease payments are recognized as an expense on a straight-line basis over the lease term, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed. Contingent rentals arising under operating leases are recognized as an expense in the period in which they are incurred.

Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai liabilitas. Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati pengguna.

In the event that lease incentives are received to enter into operating leases, such incentives are recognized as a liability. The aggregate benefit of incentives is recognized as a reduction of rental expense on a straight-line basis, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed.

r. Biaya Dibayar Dimuka r. Prepaid Expenses

Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.

Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method.

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 30 -

s. Aset Tetap s. Premises and Equipment

Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai.

Premises and equipment held for use in the supply of goods or services, or for administrative purposes, are stated at cost, less accumulated depreciation and any accumulated impairment losses.

Penyusutan diakui sebagai penghapusan biaya perolehan aset dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method)

masing-masing dengan tarif sebagai berikut:

Depreciation is recognized so as to write-off the cost of assets using the straight-line method. The depreciation rates are as follows:

Tahun/

Years

Bangunan 20 Buildings Prasarana kantor (partisi dan renovasi kantor) 5 Leasehold improvements (partition and

office renovation) Kendaraan bermotor 5 Motor vehicles Perabotan kantor 5 Office furniture Peralatan kantor 5 Office equipment Perangkat keras komputer 5 Computer hardware Aset sewa pembiayaan disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan aset yang dimiliki sendiri atau disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara periode masa sewa dan umur manfaatnya.

Assets held under finance leases are depreciated over their expected useful lives on the same basis as owned assets or where shorter, the term of the relevant lease.

Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.

The estimated useful lives, residual values and depreciation method are reviewed at each year end, with the effect of any changes in estimate accounted for on a prospective basis.

Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan.

Land is stated at cost and is not depreciated.

Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laba rugi pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.

The cost of maintenance and repairs is charged to operations as incurred. Other costs incurred subsequently to add to, replace part of, or service an item of premises and equipment, are recognized as asset if, and only if, it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the entity and the cost of the item can be measured reliably.

Aset tetap yang dihentikan pengakuannya atau yang dijual nilai tercatatnya dikeluarkan dari kelompok aset tetap. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laba rugi.

When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in profit or loss.

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 31 -

t. Aset Tak Berwujud t. Intangible Assets

Aset tak berwujud merupakan perangkat lunak yang dibeli oleh Bank dan dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi amortisasi

Intangible assets consist of software acquired by the Bank and stated at cost less accumulated amortization.

Amortisasi diakui dalam laba rugi dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis selama 5 tahun.

Amortization is recognized in profit or loss using the straight line method based on its estimated useful lives of 5 years.

Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode amortisasi direview setiap akhir tahun.

The estimated useful lives, residual values and amortization method are reviewed at each year end.

u. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan

kecuali Goodwill u. Impairment of Non-financial Asset except

Goodwill

Pada setiap akhir periode pelaporan, Bank menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Bank mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset.

At the end of each reporting period, the Bank reviews the carrying amounts of non-financial assets to determine whether there is any indication that those assets have suffered an impairment loss. If any such indication exists, the recoverable amount of the asset is estimated in order to determine the extent of the impairment loss (if any). Where it is not possible to estimate the recoverable amount of an individual asset, the Bank estimates the recoverable amount of the cash generating unit to which the asset belongs.

Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai. Dalam menilai nilai pakai, estimasi arus kas masa depan didiskontokan ke nilai kini menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset yang mana estimasi arus kas masa depan belum disesuaikan.

Estimated recoverable amount is the higher of fair value less cost to sell and value in use. In assessing value in use, the estimated future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset for which the estimates of future cash flows have not been adjusted.

Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi.

If the recoverable amount of a non-financial asset (cash generating unit) is less than its carrying amount, the carrying amount of the asset (cash generating unit) is reduced to its recoverable amount and an impairment loss is recognized immediately against earnings.

v. Agunan yang Diambil Alih

Tanah dan aset lainnya (jaminan kredit yang telah diambil alih oleh Bank) disajikan dalam akun Agunan yang Diambil Alih dalam kelompok “Aset lain-lain”.

v. Foreclosed Collateral

Land and other assets (collateral foreclosed by the the Bank) are presented in the Foreclosed Collateral account under “Other assets”.

Agunan yang diambil alih diakui sebesar nilai realisasi bersih. Selisih lebih saldo kredit di atas nilai realisasi bersih dari agunan yang diambil alih, dibebankan ke dalam akun cadangan kerugian penurunan nilai.

Foreclosed properties are stated at net realizable value. The excess of loan receivable over the net realizable value of the foreclosed properties is charged against allowance for impairment losses.

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 32 -

Selisih antara nilai agunan yang telah diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat penjualan agunan.

The difference between the carrying amount of foreclosed properties and the proceeds from the sale of such properties is recorded as gain or loss at the time of sale.

Manajemen mengevaluasi nilai agunan yang diambil alih secara berkala. Cadangan kerugian penurunan nilai agunan yang diambil alih dibentuk atas penurunan nilai agunan yang diambil alih.

Management evaluates the value of foreclosed properties periodically. Allowance for impairment losses on foreclosed properties is reserved on reduction of foreclosed properties value.

Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laba rugi.

The carrying amount of foreclosed properties is written down to recognize a permanent decline in the value of the foreclosed properties, which is charged to current operations.

w. Liabilitias Segera

Liabilitas segera merupakan liabilitas Bank kepada pihak lain yang sifatnya wajib segera dibayarkan sesuai dengan perintah pemberi amanat perjanjian yang ditetapkan sebelumnya.

w. Liabilities Immediately Payable

Liabilities payable immediately represent obligation to third parties, based on contract or orders by those having authority that should be settled immediately.

Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar dan penghentian pengakuan liabilitas segera mengacu pada Catatan 3f, 3g dan 3h terkait liabilitas keuangan.

Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value and derecognition of liabilities immediately payable are discussed in Notes 3f, 3g and 3h related to financial liabilities.

x. Simpanan

Simpanan diklasifikasikan dalam kategori liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi.

x. Deposits

Deposits are classified as financial liabiities at amortized costs.

Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar dan penghentian pengakuan simpanan mengacu pada Catatan 3f, 3g dan 3h terkait liabilitas keuangan.

Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value and derecognition of deposits are discussed in Notes 3f, 3g and 3h related to financial liabilities.

y. Simpanan dari Bank Lain

Simpanan dari bank lain diklasifikasikan dalam kategori liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi.

y. Deposits from Other Banks

Deposits from other banks are classified as financial liabilities at amortized costs.

Simpanan dari bank lain terdiri dari liabilitas terhadap bank lain, baik local maupun luar negeri, dalam bentuk giro, inter-bank call money dengan periode jatuh tempo menurut perjanjian kurang dari atau 90 hari, tabungan dan deposito berjangka.

Deposits from other banks represent liabilities to domestic and overseas banks, in the form of demand deposits, inter-bank call money deposits with original maturities of 90 days or less, saving deposits and time deposits.

Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar dan penghentian pengakuan simpanan dari bank lain mengacu pada Catatan 3f, 3g dan 3h terkait liabilitas keuangan.

Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value and derecognition of deposits from other banks are discussed in Notes 3f, 3g and 3h related to financial liabilities.

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 33 -

z. Instrumen Utang dan Ekuitas yang Diterbitkan

z. Debt and Equity Instruments Issued

Surat Berharga yang Diterbitkan Securities Issued Obligasi yang diterbitkan diklasifikasikan dalam kategori liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi.

Bonds issued are classified as financial liabilities at amortized costs.

Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar dan penghentian pengakuan instrumen utang dan ekuitas yang diterbitkan mengacu pada Catatan 3f, 3g dan 3h terkait liabilitas keuangan.

Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value and derecognition of debt and equity instrument are discussed in Notes 3f, 3g and 3h related to financial liabilities.

Biaya Emisi Saham

Share Issuance Costs

Biaya emisi saham yang menambah dan beratribusi secara langsung terhadap penerbitan saham baru disajikan sebagai bagian dari tambahan modal disetor dan tidak diamortisasi.

Share issuance costs that are incremental and directly attributable to issuance of new shares are deducted from additional paid-in capital and are not amortized.

aa. Pengakuan Pendapatan dan Beban Bunga Pendapatan dan beban bunga diakui secara akrual menggunakan metode suku bunga efektif (Catatan 3e).

aa. Recognition of Interest Revenues and Expenses

Interest income and expenses are recognized on an accrual basis using the effective interest rate method (Note 3e).

Pendapatan kredit yang mengalami penurunan nilai dihitung menggunakan suku bunga efektif atas dasar nilai kredit setelah memperhitungkan kerugian penurunan nilai.

Interest income from impaired loan are computed using the effective interest rate method based on the amount of loan – net of impairment loss.

Pendapatan dan beban bunga yang diakui dalam laporan keuangan termasuk: Bunga pada aset dan liabilitas keuangan

pada biaya perolehan diamortisasi yang dihitung menggunakan suku bunga efektif.

Interest income and expense recognized in the financial statements includes:

Interest on financial assets and

liabilities measured at amortized costs using the effective interest rate method.

Bunga pada instrumen sekuritas investasi tersedia untuk dijual dihitung menggunakan suku bunga efektif.

Interest on available-for-sale investment securities is computed using the effective interest method.

Perubahan nilai wajar pada efek-efek yang diklasifikasikan sebagai diperdagangkan diukur pada nilai wajar pada laba rugi dan derivatif lainnya yang digunakan untuk kepentingan manajemen risiko, dan aset dan liabilitas keuangan lainnya yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, akan mempengaruhi pendapatan komprehensif.

Changes in fair value of trading securities measured at fair value through profit or loss and other derivatives used for risk management purposes, and other financial assets and liabilities measured at fair value through profit and loss will affect on the statement of comprehensive income.

bb. Pengakuan Pendapatan dan Beban Provisi dan Komisi

Pendapatan provisi dan komisi yang berkaitan langsung dengan kegiatan perkreditan atau jangka waktu tertentu yang jumlahnya signifikan ditangguhkan dan diamortisasi sesuai dengan jangka waktunya dengan menggunakan suku bunga efektif.

bb. Recognition of Revenues and Expenses on Commissions and Fees

Commissions and fees income related to loan activities or specific terms and with significant amounts are treated as deferred transaction cost which directly attributable to the financial instruments and amortized over the periods of the related financial instruments using the effective interest rate method.

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 34 -

Provisi dan komisi yang tidak berkaitan dengan kegiatan perkreditan atau pinjaman dan jangka waktu tertentu atau nilainya tidak material menurut Bank diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat terjadinya transaksi.

Commissions and fees, which are not related to loan activities and terms of the loan or whose amount is not material according to the Bank are recognized as revenues or expenses at the time the transactions are made.

cc. Imbalan Pasca Kerja

cc. Post-employment Benefits

Program Iuran Pasti Defined Contribution Plan Pembayaran kepada program dana pensiun pasti dibebankan pada saat jatuh tempo. Pembayaran kepada program dana pensiun didasarkan pada iuran pasti tertentu yang ditentukan program.

Payments made to defined contribution plan are charged as an expense as they fall due. Payment made to pension plan are dealt with as payments to defined contribution plan.

Program Imbalan Pasti Defined Benefits Plan Bank juga memberikan imbalan pasca kerja imbalan pasti, untuk karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan sehubungan dengan imbalan pasca-kerja ini.

In addition, the Bank provides defined benefit post-employment benefits to its employees in accordance with Labor Law No. 13/2003. No funding has been made to this post-employment benefits.

Perhitungan imbalan pasca-kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut (pendekatan koridor). Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai

beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.

The cost of providing post-employment benefits is determined using the Projected Unit Credit Method. The accumulated unrecognized actuarial gains and losses that exceed 10% of the greater of the present value of Company’s defined benefit obligations are recognized on straight-line basis over the expected average remaining working lives of the participating employees (corridor approach). Past service cost is recognized immediately to the extent that the benefits are already vested, and otherwise is amortized on a straight-line basis ove the average period until the benefits become vested.

Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan pasti di laporan posisi keuangan merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, biaya jasa lalu yang belum diakui.

The benefit obligation recognized in the statements of financial position represents the present value of the defined benefit obligation, as adjusted for unrecognized actuarial gains and losses and unrecognized past service cost.

Imbalan kerja jangka panjang lainnya

Bank memberikan penghargaan masa kerja kepada karyawan yang memenuhi persyaratan. Perhitungan imbalan kerja jangka panjang lainnya ditentukan dengan menggunakan metode Projected Unit Credit. Jumlah diakui

sebagai provisi untuk imbalan kerja jangka panjang lainnya di laporan posisi keuangan adalah nilai kini kewajiban imbalan pasti.

Other long-term benefits

The Bank also provides long service award for all qualified employees. The cost of providing other long-term benefits is determined using the Projected Unit Credit Method. The provision for long-term employee benefits recognized in the statements of financial position represents the present value of the defined benefits obligation.

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 35 -

dd. Pajak Penghasilan dd. Income Tax

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

Current tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using prevailing tax rates.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.

Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the financial statements carrying amounts of assets and liabilities and their respective tax bases. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences can be utilized.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan berlaku dalam periode ketika liabilitas diselesaikan atau aset dipulihkan dengan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan.

Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply in the period in which the liability is settled or the asset realized, based on the tax rates (and tax laws) that have been enacted, or substantively enacted, by the end of the reporting period.

Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Bank ekspektasikan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tecatat aset dan liabilitasnya.

The measurement of deferred tax assets and liabilities reflects the consequences that would follow from the manner in which the Bank expects, at the end of the reporting period, to recover or settle the carrying amount of their assets and liabilities.

Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi jumlah tercatatnya jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut.

The carrying amount of deferred tax asset is reviewed at the end of each reporting period and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profits will be available to allow all or part of the asset to be recovered.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika entitas memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan ketika aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama serta Bank bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto.

Deferred tax assets and liabilities are offset when there is legally enforceable right to set off current tax assets against current tax liabilities and when they relate to income taxes levied by the same taxation authority and the Bank intends to settle its current tax assets and current tax liabilities on a net basis.

Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba rugi, kecuali sepanjang pajak penghasilan yang berasal dari transaksi atau kejadian yang diakui, diluar laba rugi (baik dalam pendapatan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas), dalam hal tersebut pajak juga diakui di luar laba rugi atau yang timbul dari akuntansi awal atau kombinasi bisnis. Dalam kasus kombinasi bisnis, pengaruh pajak termasuk dalam akuntansi kombinasi bisnis.

Current and deferred tax are recognized as an expense or income in profit or loss, except when they relate to items that are recognized outside of profit or loss (whether in other comprehensive income or directly in equity), in which case the tax is also recognized outside of profit or loss, or where they arise from the initial accounting for a business combination. In the case of a business combination, the tax effect is included in the accounting for the business combination.

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 36 -

ee. Rugi per Saham

Rugi per saham dasar dihitung dengan membagi rugi bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.

ee. Loss per Share

Basic loss per share is computed by dividing net loss attributable to the owners of the entity by the weighted average number of shares outstanding during the year.

Rugi per saham dilusian dihitung dengan membagi rugi bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif.

Diluted loss per share is computed by dividing net loss attributable to the owners of the entity by the weighted average number of shares outstanding as adjusted for the effects of all potentially dilutive ordinary shares.

ff. Segmen Operasi Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal mengenai komponen dari Bank yang secara regular direview oleh “pengambil keputusan operasional” dalam rangka mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi.

ff. Operating Segment Operating segments are identified on the basis of internal reports about components of the Bank that are regularly reviewed by the chief operating decision maker in order to allocate resources to the segments and to assess their performances.

Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas: a) yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang

mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama);

An operating segment is a component of an entity: a) that engages in business activities from

which it may earn revenues and incurred expenses (including revenues and expenses relating to the transactions with other components of the same entity);

b) yang hasil operasinya dikaji ulang secara

regular oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan

b) whose operating results are reviewed regularly by the entity’s chief operating decision maker to make decision about resurces to be allocated to the segments and assess its performance; and

c) dimana tersedia informasi keuangan yang

dapat dipisahkan.

c) for which discrete financial information

is available.

Informasi yang digunakan oleh pengambil

keputusan operasional dalam rangka alokasi

sumber daya dan penilaian kinerja mereka

terfokus pada kategori dari setiap produk.

Information reported to the chief operating

decision maker for the purpose of resources

allocation and assessment of performance is

more specifically focused on the category of

each product.

4. PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN

4. CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS AND ESTIMATES

Dalam penerapan kebijakan akuntansi Bank, yang dijelaskan dalam Catatan 3, manajemen diwajibkan untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi tentang jumlah tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia dari sumber lain. Estimasi dan asumsi yang terkait didasarkan pada pengalaman historis dan faktor-faktor lain yang dianggap relevan. Hasil aktualnya mungkin berbeda dari estimasi tersebut.

In the application of the Bank accounting policies, which are described in Note 3, the management is required to make judgements, estimates and assumptions about the carrying amounts of assets and liabilities that are not readily apparent from other sources. The estimates and associated assumptions are based on historical experience and other factors that are considered to be relevant. Actual results may differ from these estimates.

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 37 -

Estimasi dan asumsi yang mendasari ditelaah secara berkelanjutan. Revisi estimasi akuntansi diakui dalam periode yang estimasi tersebut direvisi jika revisi hanya mempengaruhi periode tersebut, atau pada periode revisi dan periode masa depan jika revisi mempengaruhi periode saat ini dan masa depan.

The estimates and underlying assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revisions to accounting estimates are recognized in the period which the estimates is revised if the revision affects only that period, or in the period of the revision and future periods if the revision affects both current and future periods.

Pertimbangan Kritis dalam Penerapan Kebijakan Akuntansi

Critical Judgements in Applying Accounting Policies

Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi yang dijelaskan dalam Catatan 3, tidak terdapat pertimbangan kritis yang memiliki dampak signifikan pada jumlah yang diakui dalam laporan keuangan, selain dari penyajian perkiraan yang diatur di bawah ini.

In the process of applying the accounting policies described in Note 3, management has not made any critical judgement that has significant impact on the amounts recognized in the financial statements, apart from those involving estimates, which are dealt with below.

Sumber Estimasi Ketidakpastian Key Sources of Estimation Uncertainty

Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber estimasi ketidakpastian utama lainnya pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya dijelaskan dibawah ini:

The key assumptions concerning future and other key sources of estimation uncertainty at the end of the reporting period, that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial period are discussed below:

Rugi penurunan nilai aset keuangan Impairment loss on financial assets

Bank menilai penurunan nilai aset keuangan pada setiap tanggal pelaporan. Dalam menentukan apakah rugi penurunan nilai harus dicatat dalam laba rugi, manajemen membuat penilaian, apakah terdapat bukti obyektif bahwa kerugian telah terjadi. Suatu aset keuangan dinyatakan mengalami penurunan nilai bila ada bukti obyektif terjadinya peristiwa yang berdampak pada estimasi arus kas atas aset keuangan. Bukti tersebut meliputi data yang dapat diobservasi yang menunjukkan bahwa telah terjadi peristiwa yang merugikan dalam status pembayaran debitur atau kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan kelalaian membayar piutang.

The Bank assesses its financial assets at each reporting date. In determining whether the impairment loss should be recorded in profit or loss, management makes judgement as to whether there is objective evidence that loss event has occured. Financial assets are considered to be impaired when there is objective evidence that, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset, the estimated future cash flows of the financial assets have been affected. The evidence includes observable data which indicates that an adverse event has occurred in the payment status of borrowers or in the national or local economic conditions that correlate with the omission of payment of receivables.

Cadangan kerugian penurunan nilai akan dibentuk untuk mengakui kerugian penurunan nilai yang terjadi dalam portofolio aset keuangan. Manajemen menggunakan perkiraan berdasarkan pengalaman kerugian historis untuk aset dengan karakteristik risiko kredit dan bukti obyektif adanya penurunan nilai yang serupa dengan yang ada dalam portofolio pada saat penjadwalan arus kas masa depan.

Provision for loss on impairment will be set up to recognize the impairment loss that occurs in a portfolio of financial assets. Management uses estimates based on historical loss experience for assets with credit risk characteristics and objective evidence of impairment similar to those in the portfolio when scheduling the future cash flows.

Manajemen juga membuat penilaian atas metodologi dan asumsi untuk memperkirakan jumlah dan waktu arus kas masa depan yang direview secara berkala untuk mengurangi perbedaan antara estimasi kerugian dan kerugian aktualnya.

Management also makes judgement as to the methodology and assumptions for estimating the amount and timing of future cash flows which are reviewed regularly to reduce any difference between loss estimate and actual loss.

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 38 -

Bank melakukan penilaian terhadap penurunan

nilai dalam dua cara, yaitu:

The Bank performs assessment of the impairment

amounts in two ways, namely:

a. Individual, dilakukan untuk jumlah aset

keuangan yang melebihi ambang batas

(threshold) tertentu dan aset keuangan yang

memiliki bukti obyektif penurunan nilai yang

telah teridentifikasi secara terpisah pada

tanggal laporan posisi keuangan. Kerugian

penurunan nilai adalah selisih antara nilai

tercatat dan nilai kini dari estimasi terbaik atas

arus kas masa depan dan realisasi agunan

pada tingkat suku bunga efektif awal dari aset

keuangan tersebut. Estimasi ini dilakukan

dengan mempertimbangkan kapasitas utang

dan fleksibilitas keuangan debitur, kualitas

pendapatan debitur, jumlah dan sumber arus

kas, industri di mana debitur beroperasi dan

nilai realisasi agunan. Estimasi jumlah dan

waktu pemulihan masa depan akan

membutuhkan banyak pertimbangan. Jumlah

penerimaan tergantung pada kinerja debitur

pada masa mendatang dan nilai agunan,

keduanya akan dipengaruhi oleh kondisi

ekonomi di masa depan, di samping itu

agunan mungkin tidak mudah dijual. Nilai

aktual arus kas masa depan dan tanggal

penerimaan mungkin berbeda dari estimasi

tersebut dan akibatnya kerugian aktual yang

terjadi mungkin berbeda dengan yang diakui

dalam laporan keuangan.

a. Individually, made to the amount of financial

assets that exceed certain threshold and to

certain financial assets that have objective

evidence that impairment has been identified

separately on the date of statement of

financial position. Impairment loss is the

difference between the carrying amount and

the present value of the best estimated future

cash flows and realization of collateral at the

initial effective interest rates of financial

assets. The estimates are made by

considering the debt capacity and financial

flexibility of the debtor, debtor's earnings

quality, quantity and source of cash flows,

industry in which the debtor operates and

realizable value of collateral. Estimating the

amount and timing of future recovery will

require a lot of considerations. The amount of

revenue depends on the performance of the

debtor in the future and the value of collateral,

both of which will be affected by future

economic conditions, in addition to the fact

that the collateral may not be easily sold. The

actual value and date of receipt of future cash

flows may differ from the estimates and as a

result, actual loss which occurs may be

different from the amount recognized in the

financial statements.

b. Kolektif, dilakukan untuk jumlah aset

keuangan yang tidak melebihi ambang batas

(threshold) tertentu, tidak memiliki bukti

obyektif penurunan nilai dan aset keuangan

yang memiliki bukti obyektif penurunan nilai,

namun belum diidentifikasi secara terpisah

pada tanggal laporan posisi keuangan.

Pembentukan kerugian penurunan nilai

dilakukan secara kolektif dengan antara lain

memperhitungkan jumlah dan lamanya

tunggakan, agunan dan pengalaman kerugian

masa lalu. Faktor paling penting dalam

pembentukan cadangan adalah probability of

default dan loss given default. Kualitas aset

keuangan pada masa mendatang dipengaruhi

oleh ketidakpastian yang dapat menyebabkan

kerugian aktual aset keuangan dapat berbeda

secara material dari cadangan kerugian

penurunan nilai yang telah dibentuk.

Ketidakpastian ini termasuk lingkungan

ekonomi, suku bunga dan pengaruhnya

terhadap pembelanjaan debitur, tingkat

pengangguran dan perilaku pembayaran.

b. Collectively, made to the amount of financial

assets that do not exceed certain threshold

and do not have objective evidence of

impairment when assessed individually, and

to the financial assets that have objective

evidence of impairment but has not been

identified separately on the date of statement

of financial position. Establishment of

collective impairment loss is made by, among

others, taking into account the number and

duration of arrears, collateral and past loss

experience. The most important factors in

establishing reserves are the probability of

default and the loss given default. The quality

of financial assets in the future is affected by

uncertainties that could cause actual loss on

financial assets, which may differ materially

from the impairment loss reserves that have

been established. These uncertainties include

the economic environment, interest rates and

the effect on spending of the debtor,

unemployment rate and payment behavior.

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 39 -

Manfaat Karyawan Employee benefits

Penentuan liabilitas imbalan kerja tergantung pada pemilihan asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah liabilitas tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Realisasi yang berbeda dari asumsi Bank diakumulasi dan diamortisasi selama periode mendatang dan akibatnya akan berpengaruh terhadap jumlah biaya serta liabilitas yang diakui di masa mendatang. Walaupun asumsi Bank dianggap tepat dan wajar, namun perubahan signifikan pada kenyataannya atau perubahan signifikan dalam asumsi yang digunakan dapat berpengaruh secara signifikan terhadap liabilitas imbalan pasca kerja Bank.

Determination of liability for employee benefits depends on the selection of certain assumptions used by actuaries in calculating the amount of such liability. These assumptions include, among others, the discount rate and the rate of increase in salaries. Different realization of the Bank’s assumptions is accumulated and amortized over future periods and consequently will affect the amount of costs and liabilities recognized in the future periods. Although the assumptions used by the Bank are assessed to be appropriate and fair, significant changes in actual events or significant changes in the assumptions used can significantly affect the Bank's post-employment benefits liability.

Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap Estimated Useful Lives of Premises and

Equipment

Masa manfaat setiap aset tetap Bank ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan dari aset tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal dan pengalaman atas aset sejenis. Masa manfaat setiap aset direview secara periodik dan disesuaikan apabila prakiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi dimasa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan atas jumlah serta periode pencatatan biaya yang diakibatkan karena perubahan faktor yang disebutkan di atas.

The useful life of each item of the Bank’s premises and equipment are estimated based on the period over which the asset is expected to be available for use. Such estimation is based on internal technical evaluation and experience with similar assets. The estimated useful life of each asset is reviewed periodically and updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence and legal or other limits on the use of the asset. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in the amounts and timing of recorded expenses brought about by changes in the factors mentioned above.

Perubahan masa manfaat aset tetap dapat mempengaruhi jumlah biaya penyusutan yang diakui dan penurunan nilai tercatat aset tersebut.

A change in the estimated useful life of any item of premises and equipment would affect the recorded depreciation expense and decrease in the carrying values of these assets.

Nilai tercatat aset tetap diungkapkan dalam Catatan 14.

The carrying amounts of premises and equipment are disclosed in Note 14.

5. KAS

5. CASH

2014 2013

Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

Rupiah 88.299 68.457 Rupiah

Dollar Amerika Serikat 2.798 1.686 United States Dollar

Dollar Singapura 459 2.589 Singapore Dollar

Jumlah 91.556 72.732 Total

Saldo kas termasuk uang pada mesin ATM (Automated Teller Machines) sejumlah Rp 16.348

juta pada tanggal 31 Desember 2014 dan Rp 8.812 juta pada tanggal 31 Desember 2013.

Cash includes cash in ATMs (Automated Teller Machines) amounting to Rp 16,348 million as of December 31, 2014 and Rp 8,812 million as of December 31, 2013.

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 40 -

6. GIRO PADA BANK INDONESIA 6. DEMAND DEPOSITS WITH BANK INDONESIA

Rp Juta/ % GWM Primer/ Rp Juta/ % GWM Primer/

Rp Million % Primary GWM Rp Million % Primary GWM

Rupiah 487.207 8,18 429.868 8,20 Rupiah

Dollar Amerika Serikat 108.988 8,22 70.586 8,31 United States Dollar

Jumlah 596.195 500.454 Total

2014 2013

Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 15/15/PBI/2013 tanggal 24 Desember 2013 yang berlaku efektif sejak 31 Desember 2013, tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing, setiap bank di Indonesia diwajibkan mempunyai saldo giro minimum di Bank Indonesia untuk cadangan likuiditas. Giro Wajib Minimum (GWM) dalam Rupiah terdiri dari GWM Primer ditetapkan sebesar 8% dan GWM Sekunder ditetapkan sebesar 4%, serta GWM Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar perhitungan antara parameter disinsentif bawah atau parameter disinsentif atas dengan selisih antara LDR bank dan LDR target dengan memperhatikan selisih antara Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) bank dan KPMM Insentif. GWM dalam Dollar Amerika Serikat ditetapkan sebesar 8%.

In accordance with Bank Indonesia Regulation (PBI) No. 15/15/PBI/2013 dated December 24, 2013 which is effective starting December 31, 2013, regarding Minimum Statutory Reserves (GWM) with Bank Indonesia in Rupiah and Foreign Currencies, each bank in Indonesia is required to maintain minimum deposit balances with Bank Indonesia, as liquidity reserve. The GWM in Rupiah consists of Primary GWM which is set at 8% and the Secondary GWM which is set at 4%, and GWM Loan to Deposit Ratio (LDR GWM) which is determined based on parameters under disincentive and over disincentive for the difference between the bank's LDR and target LDR by taking into account the difference between the bank's Capital Adequacy Ratio (CAR) and CAR incentive. GWM in the United States Dollar is set at 8%.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, giro wajib minimum (GWM) sekunder Bank yang terdiri dari obligasi Pemerintah Indonesia masing-masing sebesar 9,07% dan 9,11%.

As of December 31, 2014 and 2013, the Bank’s secondary statutory reserve which consists of Indonesian Government bonds were 9.07% and 9.11%, respectively.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Bank telah memenuhi giro wajib minimum yang harus disediakan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.

As of December 31, 2014 and 2013, the Bank has complied with the required minimum deposit balances under the Bank Indonesia regulation.

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 41 -

7. GIRO PADA BANK LAIN 7. DEMAND DEPOSITS WITH OTHER BANKS

Rincian giro pada bank lain berdasarkan pihak dimana Bank menempatkan dananya dan jenis mata uang adalah sebagai berikut:

Demand deposits with other banks by counterparties and by type of currencies are as follows:

2014 2013

Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

Pihak ketiga Third parties

Rupiah Rupiah

Bank CIMB Niaga 2.229 1.061 Bank CIMB Niaga

Lainnya 80 87 Others

Sub jumlah 2.309 1.148 Sub total

Dollar Amerika Serikat United States Dollar

Wells Fargo Bank, New York 100.454 6.208 Wells Fargo Bank, New York

Deutsche Bank, Frankfurt 25.628 310 Deutsche Bank, Frankfurt

Standard Chartered Bank, New York 21.869 12.597 Standard Chartered Bank, New York

Bank Central Asia, Jakarta 11.806 6.549 Bank Central Asia, Jakarta

Bank Mandiri, Jakarta 9.195 5.182 Bank Mandiri, Jakarta

Standard Chartered Bank, Jakarta 2 1 Standard Chartered Bank, Jakarta

Sub jumlah 168.954 30.847 Sub total

Dollar Singapura Singapore Dollar

United Overseas Bank Ltd., Singapura 22.652 9.205 United Overseas Bank Ltd., Singapore

Yen Jepang Japanese Yen

Wells Fargo Bank, Tokyo 2.132 29.262 Wells Fargo Bank, Tokyo

Euro Euro

Wells Fargo Bank, London 2.210 559 Wells Fargo Bank, London

Standard Chartered Bank, Frankurt 1.974 6.424 Standard Chartered Bank, Frankfurt

Sub jumlah 4.184 6.983 Sub total

Dollar Australia Australian Dollar

Commonw ealth Bank, Sydney 1.755 941 Commonw ealth Bank, Sydney

Dollar Hongkong Hongkong Dollar

Standard Chartered Bank, Hongkong 1.260 182 Standard Chartered Bank, Hongkong

Jumlah Giro pada Bank Lain 203.246 78.568 Total Demand Deposit w ith Other Banks

Tingkat suku bunga efektif rata-rata per tahun giro pada bank lain untuk mata uang Rupiah dan valuta asing masing-masing sebesar 1,75% dan 0,5% pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.

The average annual effective interest rates of demand deposits with other banks in Rupiah and foreign currencies are 1.75% and 0.5% respectively as of December 31, 2014 and 2013.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, tidak terdapat giro pada bank lain yang dijadikan agunan oleh Bank.

On December 31, 2014 and 2013, there is no demand deposits from other banks that serve as collateral by the Bank.

Tidak terdapat cadangan kerugian penurunan nilai yang diakui karena manajemen berpendapat bahwa seluruh giro pada bank lain dapat ditagih.

No allowances for impairment losses has been recognized since management believes that all demand deposits with other bank are collectible.

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 42 -

8. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN

8. PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND OTHER BANKS

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain berdasarkan jenis penempatan adalah sebagai berikut:

Placements with Bank Indonesia and other banks by types of placements are as follows:

Tingkat bunga

efektif rata-rata

per tahun/

Jangka w aktu/ Average annual Jumlah/

Period effective interest rate Total

Rp Juta/

Rp Million

Rupiah Rupiah

Pihak ketiga Third parties

Fasilitas Simpanan Bank Indonesia 1 - 2 hari/days 5,75% 899.856 Bank Indonesia Deposit Facility

Call money 2 - 31 hari/days 6,07% 515.000 Call money

Sertif ikat Deposito 90 - 92 hari/days 8,20% 64.384 Certif icate of Deposit

Sertif ikat Deposito Bank Indonesia 91 - 92 hari/days 6,50% 59.196 Bank Indonesia Certif icate of Deposit

Jumlah Penempatan pada Bank Total Placements w ith Bank

Indonesia dan Bank Lain 1.538.436 Indonesia and Other Banks

2014

Tingkat bunga

efektif rata-rata

per tahun/

Jangka w aktu/ Average annual Jumlah/

Period effective interest rate Total

Rp Juta/

Rp Million

Rupiah Rupiah

Pihak ketiga Third parties

Fasilitas Simpanan Bank Indonesia 1 - 2 hari/days 4,68% 420.933 Bank Indonesia Deposit Facility

Call money 2 - 7 hari/days 4,77% 315.000 Call money

Jumlah 735.933 Subtotal

Valuta Asing Foreign Currencies

Pihak ketiga Third parties

Deposito berjangka 1 - 2 hari/days 0,09% 413.780 Term deposit

Call money 2 - 8 hari/days 0,17% 109.530 Call money

Sub jumlah 523.310 Subtotal

Jumlah Penempatan pada Bank Total Placements w ith Bank

Indonesia dan Bank Lain 1.259.243 Indonesia and Other Banks

2013

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 43 -

Rincian penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain berdasarkan pihak dimana Bank menempatkan dananya adalah sebagai berikut:

Placements with Bank Indonesia and other banks by counterparties are as follows:

2014 2013

Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

Pihak ketiga Third parties

Rupiah Rupiah

Bank Indonesia 959.052 420.933 Bank Indonesia

BPD Jabar dan Banten 100.000 45.000 BPD Jabar dan Banten

Bank OCBC NISP 100.000 - Bank OCBC NISP

Bank Victoria International 50.000 - Bank Victoria International

BPD Riau 50.000 - BPD Riau

Bank Bukopin 50.000 50.000 Bank Bukopin

Bank DKI Jakarta 50.000 - Bank DKI Jakarta

Bank Pan Indonesia 40.000 40.000 Bank Pan Indonesia

Bank Commonw ealth 34.780 - Bank Commonw ealth

Bank Permata 30.000 - Bank Permata

Bank Rakyat Indonesia (Persero) 29.604 - Bank Rakyat Indonesia (Persero)

Bank China Trust 25.000 - Bank China Trust

BPD Sumatera Barat 20.000 - BPD Sumatera Barat

Citibank, N.A. Cabang Indonesia - 50.000 Citibank, N.A. Indonesia Branch

Bank UOB Indonesia - 50.000 Bank UOB Indonesia

Standard Chartered Bank - 40.000 Standard Chartered Bank

Bank Nagari - 20.000 Bank Nagari

Bank DBS Indonesia - 10.000 Bank DBS Indonesia

Bank Ganesha - 10.000 Bank Ganesha

Sub jumlah 1.538.436 735.933 Sub total

Valuta Asing Foreign currency

Bank Indonesia - 413.780 Bank Indonesia

Bank Rabobank International Indonesia - 48.680 Bank Rabobank International Indonesia

Bank Woori Indonesia - 36.510 Bank Woori Indonesia

Bank Mizuho Indonesia - 24.340 Bank Mizuho Indonesia

Sub jumlah - 523.310 Sub total

Jumlah Penempatan pada Bank Total Placements w ith Bank

Indonesia dan Bank Lain 1.538.436 1.259.243 Indonesia and Other Banks

Nilai tercatat biaya perolehan diamortisasi dari penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain adalah sebagai berikut:

The carrying amount of placements with Bank Indonesia and other banks at amortized cost are as follows:

2014 2013

Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

Penempatan pada Bank Indonesia Placements w ith Bank Indonesia

dan bank lain 1.538.436 1.259.243 and other banks

Pendapatan bunga yang masih akan Accrued interest receivables

diterima (Catatan 16) 588 96 (Note 16)

Jumlah 1.539.024 1.259.339 Total

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 44 -

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, tidak terdapat penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yang dijadikan agunan oleh Bank.

On December 31, 2014 and 2013, there is no demand deposits from Bank Indonesia and other banks that serve as collateral by the Bank.

Tidak terdapat cadangan kerugian penurunan nilai yang diakui karena manajemen berpendapat bahwa seluruh penempatan pada bank lain dapat ditagih.

No allowances for impairment losses has been recognized since management believes that all placement with other banks are collectible.

9. EFEK-EFEK

Rincian efek-efek berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:

9. SECURITIES

Securities classified according to currencies are as follows:

2014 2013

Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

Pihak ketiga Third parties

Rupiah 503.806 517.605 Rupiah

Dollar Amerika Serikat - 2.909 United States Dollar

Yen Jepang - 445 Japanese Yen

Jumlah efek-efek 503.806 520.959 Total securities

Cadangan kerugian penurunan nilai - (1.705) Allow ance for impairment losses

Jumlah Efek-Efek - Bersih 503.806 519.254 Total Securities - Net

Berdasarkan jenis dan tujuan investasi, efek-efek adalah sebagai berikut:

Securities classified according to type and purpose are as follows:

2014 2013

Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

Pihak ketiga Third parties

Dimiliki hingga jatuh tempo Held-to-maturity

Surat kredit berdokumen dalam negeri 5.000 - Domestic letter of credit

Wesel tagih - 3.354 Export drafts

Jumlah efek dimiliki hingga jatuh

tempo 5.000 3.354 Total held-to-maturity securities

Tersedia untuk dijual Available-for-sale

Obligasi Pemerintah Indonesia 462.339 434.117 Indonesian Government bonds

Obligasi lainnya 23.900 13.540 Other bonds

Surat utang jangka menengah - 30.000 Medium term notes

Jumlah efek tersedia untuk dijual 486.239 477.657 Total available-for-sale securities

Diperdagangkan Trading

Obligasi Pemerintah Indonesia 12.567 39.948 Indonesian Government bonds

Jumlah efek-efek 503.806 520.959 Total securities

Cadangan kerugian penurunan nilai - (1.705) Allow ance for impairment losses

Jumlah Efek-Efek - Bersih 503.806 519.254 Total Securities - Net

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 45 -

Tingkat bunga rata-rata per tahun untuk efek-efek adalah sebagai berikut:

Average annual interest rates of the above securities are as follows:

2014 2013

Rupiah Rupiah

Obligasi Pemerintah Indonesia 6,62% 6,09% Indonesian Government bonds

Obligasi lainnya 8,65% 8,18% Other bonds

Surat utang jangka menengah - 9,75% Medium term notes

Surat kredit berdokumen dalam negeri 13,00% - Domestic letter of credit

Dollar Amerika Serikat United States Dollar

Wesel tagih - 9,50% Export draft

Yen Jepang Japanese Yen

Wesel tagih - 3,25% Export draft Jangka waktu efek-efek sejak tanggal pembelian hingga tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut:

The terms of the above securities from acquisition dates to maturity dates are as follows:

2014 2013

Rupiah Rupiah

Obligasi Pemerintah Indonesia 3 bulan - 30 tahun/ 7 bulan - 29 tahun/ Indonesian Government bonds

3 months - 30 years 7 months - 29 years

Obligasi lainnya 3 - 60 bulan/months 3 - 60 bulan/months Other bonds

Surat utang jangka menengah - 24 - 26 bulan/months Medium term notes

Surat kredit berdokumen dalam

negeri 90 hari/days - Domestic letter of credit

Dollar Amerika Serikat United States Dollar

Wesel tagih - 44 - 158 hari/days Export draft

Yen Jepang Japanese Yen

Wesel tagih - 20 hari/days Export draft

Rincian efek-efek berdasarkan penerbit dan peringkat obligasi berdasarkan beberapa perusahaan pemeringkat pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:

Securities classified according to issuers and rating of bonds from various rating companies as of December 31, 2014 and 2013 are as follows:

2014 2013

Rp Juta/ Peringkat/ Rp Juta/ Peringkat/

Rp Million Rating Rp Million Rating

Rupiah Rupiah

Obligasi Bonds

Pemerintah Republik Indonesia 474.906 id BBB- 474.065 id BBB- Government of Republic of Indonesia

Perusahaan lainnya Other companies

PT Adira Dinamika Multifinance 11.970 id AAA+ 11.640 id AA + PT Adira Dinamika Multifinance

PT Sarana Multi Infrastruktur 10.000 id AA + - PT Sarana Multi Infrastruktur

PT Astra Sedaya Finance 1.930 id AA + 1.900 id AA + PT Astra Sedaya Finance

Surat kredit berdokumen dalam negeri Domestic letter of credit

Perusahaan lainnya 5.000 - Other companies

Surat utang jangka menengah Medium term notes

PT Pembangunan Perumahan - 10.000 id A - PT Pembangunan Perumahan

PT Indofarma - 20.000 id A - PT Indofarma

Jumlah efek-efek - Rupiah 503.806 517.605 Total securities - Rupiah

Dollar Amerika Serikat United States Dollar

Wesel tagih Export drafts

Perusahaan lainnya - 2.909 Other companies

Yen Jepang Japanese Yen

Wesel ekspor Export drafts

Perusahaan lainnya - 445 Other companies

Jumlah Efek-efek 503.806 520.959 Total Securities

Cadangan kerugian penurunan nilai - (1.705) Allowance for impairment losses

Jumlah Efek-efek - Bersih 503.806 519.254 Total Securities - Net

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 46 -

Efek-efek telah diperingkat oleh Pefindo dan Fitch Rating Indonesia.

Securities are rated by Pefindo and Fitch Rating Indonesia.

Biaya perolehan efek yang dimiliki hingga jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp 5.000 juta dan Rp 3.354 juta.

Cost of held-to-maturity securities as of December 31, 2014 and 2013 amounted to Rp 5,000 million and Rp 3,354 million, respectively.

Nilai wajar pada saat perolehan awal atas efek tersedia untuk dijual pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp 573.884 juta dan Rp 593.919 juta. Perubahan keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi atas efek-efek yang tersedia untuk dijual dalam tahun 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:

Initial fair value of available-for-sale securities as of December 31, 2014 and 2013 amounted to Rp 573,884 million and Rp 593,919 million, respectively. The amount of unrealized gain (loss) from the change in fair value if available-for-sale securities in 2014 and 2013 are as follows:

2014

Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

Saldo aw al tahun sebelum Balance at beginning of year before

pajak penghasilan tangguhan (116.262) 6.679 deferred tax income

Penambahan tahun berjalan - (71.841) Addition during the year

Keuntungan yang direalisasi atas

penjualan selama tahun berjalan - (4.613) Realized gain on sale during the year

Perubahan nilai efek tahun Changes in value of outstanding

berjalan 28.617 (46.487) securities during the year

Jumlah sebelum pajak Balance at ending of year before

penghasilan tangguhan (87.645) (116.262) deferred tax income

Aset pajak tangguhan - bersih 21.912 29.066 Deferred tax asset - net

Saldo akhir tahun (65.733) (87.196) Balance at ending of year

2013

Nilai wajar pada saat perolehan awal atas efek diperdagangkan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp 12.605 juta dan Rp 40.206 juta. Kerugian yang belum direalisasi akibat penurunan nilai wajar efek dalam tahun 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp 38 juta dan Rp 258 juta yang diakui dalam laba rugi tahun berjalan.

Initial fair value of held-for-trading securities as of December 31, 2014 and 2013 amounted to Rp 12,605 million and Rp 40,206 million, respectively. Unrealized loss on decrease in fair value of securities in 2014 and 2013 amounted to Rp 38 million and Rp 258 million respectively, which are charged to profit and loss.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, tidak terdapat efek-efek yang dijadikan agunan oleh Bank.

On December 31, 2014 and 2013, there is no securities that serve as collateral by the Bank.

Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai efek-efek dimiliki hingga jatuh tempo adalah sebagai berikut:

The changes in the allowance for impairment losses on held-to-maturity securities are as follows:

2014 2013

Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

Saldo aw al tahun 1.705 2.065 Balance at beginning of year

Pemulihan tahun berjalan - Individual Reversal of provision during the year -

(Catatan 30) (1.705) (360) Individually (Note 30)

Saldo akhir tahun - 1.705 Balance at end of year

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 47 -

Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai efek-efek adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya efek-efek.

Management believes that the allowance for impairment losses on securities is adequate to cover the losses, which might arise from uncollectible securities.

Keuntungan bersih dari penjualan efek adalah sebagai berikut:

Net gain on sale of securities are as follows:

2014 2013

Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

Diperdagangkan 14.171 7.037 Trading

Tersedia untuk dijual (25) 3.967 Available-for-sale

Jumlah 14.146 11.004 Total

10. TAGIHAN DAN LIABILITAS DERIVATIF

10. DERIVATIVE RECEIVABLES AND PAYABLES

Bank melakukan transaksi derivatif dalam bentuk pembelian dan penjualan berjangka valuta asing (forward) dan swap untuk tujuan trading.

The Bank’s derivative instruments, principally consist of forward foreign exchange contracts and swap contracts for trading purposes.

Transaksi swap terdiri dari kontrak swap mata uang

asing. Transaksi tersebut merupakan komitmen untuk melunasi liabilitas dalam mata uang asing dengan kurs yang ditentukan terlebih dahulu.

Swap transactions consists of foreign currency swap contracts. Such currency swap transactions are commitments to settle in cash on a future date an obligation in foreign currency at a predetermined rate of exchange.

Risiko pasar dari transaksi derivatif timbul sebagai akibat dari adanya perubahan nilai potensial fluktuasi kurs mata uang, sedangkan risiko kredit timbul dalam hal pihak lain tidak dapat memenuhi liabilitasnya kepada Bank. Jangka waktu dari pembelian dan penjualan berjangka valuta asing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing berkisar antara 2 sampai 16 hari dan 3 sampai 27 hari.

The market risk of derivative transactions arise from potential changes in value due to fluctuations in foreign exchange rates, while credit risk is the possibility that a loss may occur due to the failure of a counterparty to fulfill its obligations. According to the term of the contract as of December 31, 2014 and 2013, the Bank’s derivative instruments have terms ranging from 2 to 16 days and 3 to 27 days, respectively.

Rincian tagihan dan liabilitas derivatif pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:

The details of derivative receivables and payables as of December 31, 2014 and 2013 are as follows:

2014

Jumlah nosional/ Nilai wajar/

Notional amount Fair value

Beli/ Jual/ Tagihan/ Liabilitas/

Buy Sell Receivables Payables

Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

Forward Forward

Dollar Amerika Serikat - 62.325 298 - United States Dollar

Yen Jepang - 1.544 - 10 Japanese Yen

Spot Spot

Dollar Amerika Serikat 24.874 75.947 393 102 United States Dollar

Jumlah 24.874 139.816 691 112 Total

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 48 -

2013

Jumlah nosional/ Nilai wajar/

Notional amount Fair value

Beli/ Jual/ Tagihan/ Liabilitas/

Buy Sell Receivables Payables

Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

Forward Forward

Dollar Amerika Serikat 4.935 8.000 797 21 United States Dollar

Yen Jepang 259.942 508.594 807 485 Japanese Yen

Dollar Singapura 6.964 - - 173 Singapore Dollar

Spot Spot

Dollar Amerika Serikat 5.000 2.000 238 330 United States Dollar

Jumlah 276.841 518.594 1.842 1.009 Total

11. KREDIT

11. LOANS

Kredit memiliki suku bunga tetap maupun mengambang, sehingga Bank terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk) dan risiko suku bunga atas arus kas (cash flow interest rate risk).

Loans are arranged at both fixed and floating interest rates, thus exposing the Bank to fair value interest rate risk and cash flow interest rate risk.

a. Jenis Pinjaman

a. By Type of Loan

2014 2013

Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

Rupiah Rupiah

Kredit modal kerja 3.123.013 2.523.099 Working capital loans

Kredit konsumsi 1.160.259 1.292.143 Consumer loans

Kredit investasi 841.051 822.862 Investment loans

Pinjaman sindikasi 72.253 92.500 Syndicated loans

Pinjaman karyawan 29.105 22.386 Employee loans

Jumlah - Rupiah 5.225.681 4.752.990 Total - Rupiah

Valuta asing Foreign currencies

Kredit modal kerja 740.434 545.066 Working capital loans

Kredit investasi 291.120 218.184 Investment loans

Jumlah - Valuta asing 1.031.554 763.250 Total - Foreign currencies

Jumlah 6.257.235 5.516.240 Total

Cadangan kerugian penurunan nilai (128.402) (138.061) Allowance for impairment losses

Jumlah Kredit - Bersih 6.128.833 5.378.179 Total Loans - Net

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 49 -

b. Sektor Ekonomi b. By Economic Sector

2014 2013

Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

Rupiah Rupiah

Jasa-jasa dunia usaha 1.752.745 1.304.924 Business services

Perdagangan, restoran dan hotel 857.876 761.177 Trading, restaurant and hotel

Perindustrian 607.306 663.105 Manufacturing

Konstruksi 416.282 374.738 Construction

Transportation, warehouses and

Angkutan, gudang dan komunikasi 336.860 241.858 communication

Jasa sosial/masyarakat 42.708 55.890 Social/public services

Pertanian dan perhutanan 10.926 21.278 Agriculture and forestry

Lainnya 1.200.978 1.330.020 Others

Jumlah - Rupiah 5.225.681 4.752.990 Total - Rupiah

Valuta asing Foreign currencies

Perindustrian 624.546 424.952 Manufacturing

Jasa-jasa dunia usaha 167.747 49.679 Business services

Transportation, warehouses and

Angkutan, gudang dan komunikasi 104.207 99.707 communication

Perdagangan, restoran dan hotel 54.638 119.577 Trading, restaurant and hotel

Konstruksi 28.980 - Construction

Pertambangan 28.782 39.489 Mining

Jasa sosial/masyarakat 20.412 23.520 Social/public services

Listrik, gas dan air 2.242 6.326 Electricity, gas and water

Jumlah - Valuta asing 1.031.554 763.250 Total - Foreign currencies

Jumlah 6.257.235 5.516.240 Total

Cadangan kerugian penurunan nilai (128.402) (138.061) Allowance for impairment losses

Jumlah Kredit - Bersih 6.128.833 5.378.179 Total Loans - Net

Sektor ekonomi lain-lain terdiri dari perikanan, pertambangan, penyediaan akomodasi, listrik, gas dan air, transportasi, perantara keuangan, real estate dan rumah tangga.

Others economic sector consists of fishery, mining, accomodation, electricity, gas and water, transportation, financial services, real estate developer and household.

c. Jangka Waktu

Jangka waktu pinjaman diklasifikasikan berdasarkan periode pinjaman dalam perjanjian kredit adalah sebagai berikut:

c. By Maturity

Loans classified based on the term of the loan agreements are as follows:

2014 2013

Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

1 tahun 789.381 596.761 1 year

> 1 - 2 tahun 873.098 1.125.120 > 1 - 2 years

> 2 - 5 tahun 2.363.357 1.661.458 > 2 - 5 years

> 5 tahun 2.231.399 2.132.901 > 5 years

Jumlah 6.257.235 5.516.240 Total

Cadangan kerugian penurunan nilai (128.402) (138.061) Allow ance for impairment losses

Jumlah Kredit - Bersih 6.128.833 5.378.179 Total Loans - Net

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 50 -

d. Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun d. Average effetive annual interest rates

2014 2013

Rupiah Rupiah

Kredit investasi 17,32% 16,96% Investment loans

Kredit modal kerja 15,31% 16,21% Working capital loans

Kredit konsumsi 13,29% 13,20% Consumer loans

Kartu kredit 34,65% 34,75% Credit card

Pinjaman sindikasi 11,03% 10,84% Syndicated loans

Dolar Amerika Serikat United States Dollar

Kredit investasi 6,68% 6,88% Investment loans

Kredit modal kerja 6,64% 6,08% Working capital loans

Dolar Singapura Singapore Dollar

Kredit modal kerja 6,90% 5,94% Working capital loans

Berikut adalah informasi pokok lainnya sehubungan dengan kredit: 1) Kredit dijamin dengan agunan yang diikat

dengan hak tanggungan atau surat kuasa untuk menjual dan jaminan lain yang umumnya diterima oleh perbankan. Kredit juga dijamin dengan jaminan tunai berupa giro, tabungan dan deposito berjangka (Catatan 17). Manajemen berkeyakinan agunan yang diterima tersebut cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya kredit yang diberikan.

2) Kredit untuk modal kerja dan investasi terdiri dari pinjaman jangka panjang, tetap, berulang dan diskonto, sedangkan kredit konsumsi terdiri dari kredit pemilikan rumah, kredit kendaraan bermotor dan kredit konsumsi lain.

Other major information on loans are as follows

1) Loans are secured by collateral, which are

legalized by deed of encumbrance, power of attorney to sell and other collaterals that are generally accepted in the banking industry. Loans are also secured by cash collateral, in the form of demand deposits, savings deposits and time deposits (Note 17). Management believes that collateral received from debtor is adequate to cover possible losses on uncollectible loan.

2) Loans for working capital and investments include long-term, fixed, revolving and discounted loans, while consumer loans include housing, car and other consumer loans.

3) Kredit dalam Rupiah berjangka waktu 1 bulan sampai 35 tahun, sedangkan kredit dalam valuta asing berjangka waktu antara 1 sampai 13 tahun. Kredit dalam rangka pembiayaan bersama dalam Rupiah berjangka waktu 3 sampai dengan 10 tahun.

3) Loans in Rupiah have terms ranging from 1 month to 35 years, while those in foreign currencies have terms ranging from 1 to 13 years. Syndicated loans have terms of 3 to 10 years for Rupiah.

4) Keikutsertaan Bank sebagai anggota sindikasi

dengan persentase penyertaan berkisar antara 9% sampai dengan 30% dan 4% sampai dengan 50% masing-masing pada tahun 2014 dan 2013.

4) The Bank’s participation as a member in syndicated loans in ranges from 9% to 30% and 4% to 50% in 2014 and 2013, respectively.

5) Kredit yang diberikan kepada karyawan Bank

merupakan kredit yang diberikan untuk membeli rumah, kendaraan dan keperluan lainnya dengan jangka waktu 1 (satu) sampai 20 (dua puluh) tahun dan dibayar kembali melalui pemotongan gaji setiap bulan. Kredit yang diberikan kepada karyawan dibebani tingkat bunga rata-rata per tahun sebesar 5,97% pada tahun 2014 dan 5,99% pada tahun 2013.

5) Employee loans for purchasing of houses, cars and other necessities with terms of 1 (one) to 20 (twenty) years and are payable through salary deduction. Employee loans earn average annual interest rate of 5.97% in 2014 and 5.99% in 2013, respectively.

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 51 -

6) Dalam jumlah kredit termasuk kredit yang diberikan kepada pihak yang berelasi sebesar Rp 70.957 juta dan Rp 71 juta setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 12 juta dan nihil masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. Seluruh kredit yang diberikan kepada pihak yang berelasi pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 tidak lewat jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai.

6) Total loans include loans to related parties amounting to Rp 70,957 million and Rp 71 million net of allowance for impairment losses of Rp 12 million and nil as of December 31, 2014 and 2013, respectively. All of loans to related parties as of December 31, 2014 and 2013 are neither past due nor impaired.

7) Rasio kredit usaha mikro dan kecil terhadap kredit yang diberikan adalah sebesar 2,80% dan 4,33% masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.

7) The ratio of micro and of small business loans to total loans as of December 31, 2014 and 2013 is 2.80% and 4.33%, respectively.

8) Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, tidak terdapat kredit yang dijadikan agunan oleh Bank.

8) As of December 31, 2014 and 2013, there is no loans pledged as collateral by the Bank.

9) Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, rincian kredit yang direstrukturisasi menurut jenis pinjaman adalah sebagai berikut:

9) As of December 31, 2014 and 2013, the details of restructured loans classified based on types of loans are as follows:

2014 2013

Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

Rupiah Rupiah

Kredit modal kerja 56.539 24.600 Working capital loans

Kredit investasi 5.443 2.519 Investment loans

Kredit konsumsi 4.186 11.913 Consumer loans

Pinjaman sindikasi 35.957 36.017 Syndicated loans

Jumlah - Rupiah 102.125 75.049 Total - Rupiah

Valuta asing Foreign currencies

Kredit investasi 112.126 - Investment loans

Kredit modal kerja 9.656 22.138 Working capital loans

Jumlah - Valuta asing 121.782 22.138 Total - Foreign currencies

Jumlah Kredit - Bersih 223.907 97.187 Total Loans - Net

Selama tahun 2014 dan 2013, Bank telah melakukan penyelamatan kembali atas kredit untuk beberapa debitur masing-masing sebesar Rp 160.926 juta dan Rp 17.775 juta.

In 2014 and 2013, the Bank has restructured loans for some debtors, amounted to Rp 160,926 million and Rp 17,775 million, respectively.

10) Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, fasilitas kredit yang disalurkan dengan sistem pembiayaan bersama (joint financing) dan penyaluran kredit melalui lembaga pembiayaan untuk menyalurkan kredit kendaraan motor dan mobil masing-masing sebesar Rp 27 juta dan Rp 875 juta, melalui perjanjian pemberian fasilitas pembiayaan bersama dengan PT Artha Prima Finance, PT BFI Finance Indonesia, PT First Indo American Leasing, PT Magna Multifinance, PT Dharmatama Megah Finance, PT Olympindo Multifinance, PT Sinar Mitra Sepadan Finance, PT Mandiri Finance Indonesia, PT Kembang Delapan-Delapan Multifinance dan PT Mandala Multifinance.

10) As of December 31, 2014 and 2013, loan facilities with joint financing arrangements and credits chanelled through financing companies in granting motorcycle and car loan amounted to Rp 27 million and Rp 875 million, respectively, which include, separate joint agreements with PT Artha Prima Finance, PT BFI Finance Indonesia, PT First Indo American Leasing, PT Magna Multifinance, PT Dharmatama Megah Finance, PT Olympindo Multifinance, PT Sinar Mitra Sepadan Finance, PT Mandiri Finance Indonesia, PT Kembang Delapan Delapan Multifinance and PT Mandala Multifinance.

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 52 -

11) Rasio non-performing loan (NPL) yang dihitung berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/30/DPNP tanggal 16 Desember 2011 adalah sebagai berikut:

11) Non-performing loan (NPL) ratio calculated based on Circular Letter of Bank Indonesia No. 13/30/DPNP dated December 16, 2011 are as follows:

2014 2013

NPL Bruto 5,88% 4,88% Gross NPL

NPL Neto 3,86% 2,36% Net NPL

12) Dalam laporan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) kepada Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 tidak terdapat kredit yang tidak memenuhi ketentuan BMPK.

12) As of December 31, 2014 and 2013, there is no loan exceeded the legal lending limit (BMPK) as stated in the legal lending limit report to Bank Indonesia.

13) Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013,

rincian kredit bermasalah menurut sektor ekonomi adalah sebagai berikut:

13) As of December 31, 2014 and 2013, the details of non-performing loans based on economic sector are as follows:

Penyisihan Penyisihan

Kredit penurunan Kredit penurunan

bermasalah/ nilai/ bermasalah/ nilai/

Non-performing Allowance for Non-performing Allowance for

loans impairment losses loans impairment losses

Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

Rupiah Rupiah

Angkutan, gudang Transportation, warehouses

dan komunikasi 65.924 2.177 41.696 35.094 and communication

Jasa-jasa dunia usaha 47.678 13.962 4.406 3.299 Business services

Perdagangan, restoran Trading, restaurant

dan hotel 43.294 14.396 58.265 17.725 and hotel

Perindustrian 38.996 12.350 47.520 23.552 Manufacturing

Jasa sosial/masyarakat 6.450 868 57.788 324 Social/public services

Pertanian dan perhutanan 2.423 390 1.510 199 Agriculture and forestry

Konstruksi 868 272 2.642 971 Construction

Lainnya 66.038 14.109 23.946 24.798 Others

Jumlah 271.671 58.524 237.773 105.962 Total

Valuta Asing Foreign Currency

Perindustrian 96.492 27.269 - - Manufacturing

Perdagangan, restoran Trading, restaurant

dan hotel - - 29.504 19.594 and hotel

Jumlah 96.492 27.269 29.504 19.594 Total

Jumlah 368.163 85.793 267.277 125.556 Total

2014 2013

14) Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai

adalah sebagai berikut:

14) The changes in the allowance for impairment losses are as follows:

Valuta Valuta

asing/ asing/

Foreign Jumlah/ Foreign Jumlah/

Rupiah currencies Total Rupiah currencies Total

Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

Saldo aw al tahun 118.274 19.787 138.061 98.099 7.914 106.013 Balance at beginning of year

Penyisihan (pemulihan) Provision (reversal of provision)

tahun berjalan during the year

Individual 9.808 26.705 36.513 50.369 12.612 62.981 Invidually

Kolektif 7.794 (33) 7.761 27.830 (739) 27.091 Collectively

Penghapusan (34.892) (20.247) (55.139) (58.227) - (58.227) Write-off

Penerimaan kembali - - - 203 - 203 Recovery

Selisih kurs - 1.206 1.206 - - - Exchange rate differences

Saldo akhir tahun 100.984 27.418 128.402 118.274 19.787 138.061 Balance at end of year

2014 2013

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 53 -

Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai kredit adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya kredit.

Management believes that the allowance for impairment losses on loans is adequate to cover the losses which might arise from uncollectible loans.

15) Mutasi kredit yang dihapus buku adalah

sebagai berikut:

15) The changes in the loans written off are as follows:

Valuta Valuta

asing/ asing/

Foreign Jumlah/ Foreign Jumlah/

Rupiah currencies Total Rupiah currencies Total

Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

Saldo awal tahun 545.867 - 545.867 487.843 - 487.843 Balance at beginning fo year

Penambahan dalam tahun

berjalan 34.892 20.247 55.139 58.227 - 58.227 Additions during the year

Penerimaan kembali (5.779) - (5.779) (203) - (203) Recovery

Saldo akhir tahun 574.980 20.247 595.227 545.867 - 545.867 Balance at end of year

2014 2013

16) Nilai tercatat biaya perolehan diamortisasi dari

kredit yang diberikan adalah sebagai berikut: 17) 18) The carrying amount of loans at amortised cost is

as follows:

2014 2013

Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

Kredit 6.257.235 5.516.240 Loans

Pendapatan bunga yang masih akan Accrued interest receivables

diterima (Catatan 16) 36.883 32.780 (Note 16)

Cadangan kerugian penurunan nilai (128.402) (138.061) Allow ance for impariment losses

Jumlah 6.165.716 5.410.959 Total

12. TAGIHAN DAN LIABILITAS AKSEPTASI

12. ACCEPTANCES RECEIVABLE AND PAYABLE

2014 2013

Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

Tagihan Akseptasi Acceptances Receivable

Rupiah 5.000 16.551 Rupiah

Valuta asing 88.962 86.595 Foreign currencies

Jumlah Tagihan Akseptasi 93.962 103.146 Total Acceptances Receivable

Liabilitas Akseptasi Acceptances Payable

Rupiah 5.000 16.551 Rupiah

Valuta asing 88.962 86.595 Foreign currencies

Jumlah Liabilitas Akseptasi 93.962 103.146 Total Acceptances Payable

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 54 -

Tagihan dan liabilitas akseptasi berdasarkan jangka waktu perjanjian adalah sebagai berikut:

The acceptances receivable and payable classified according to original term are as follows:

Tagihan/ Liabilitas/ Tagihan/ Liabilitas/

Receivable Payable Receivable Payable

Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

1 bulan 768 768 2.096 2.096 1 month

> 1 - 3 bulan 12.418 12.418 45.545 45.545 > 1 - 3 months

> 3 - 6 bulan 75.373 75.373 55.505 55.505 > 3 - 6 months

> 6 - 12 bulan 5.403 5.403 - - > 6 - 12 months

Jumlah 93.962 93.962 103.146 103.146 Total

2014 2013

13. BIAYA DIBAYAR DIMUKA 13. PREPAID EXPENSES

2014 2013

Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

Sew a dibayar dimuka 28.761 21.116 Prepaid rent

Asuransi dibayar dimuka 1.860 1.292 Prepaid insurance

Beban promosi dibayar dimuka 777 3.217 Prepaid promotional expense

Lainnya 2.948 3.958 Others

Jumlah 34.346 29.583 Total

14. ASET TETAP 14. PREMISES AND EQUIPMENT

1 Januari/ 31 Desember/

January 1, Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ December 31,

2014 Additions Deductions Reclassification 2014

Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

Biaya perolehan: Cost:

Pemilikan langsung Direct acquisitions

Tanah 2.403 - - - 2.403 Land

Bangunan dan prasarana Building and leasehold

kantor 79.217 2.036 22.532 101 58.822 improvements

Kendaraan bermotor 3.922 13 2.306 - 1.629 Motor vehicle

Perabotan kantor 17.800 37 4.774 (32) 13.031 Office furniture

Peralatan kantor 20.922 323 6.223 (3.181) 11.841 Office equipment

Perangkat keras komputer 50.144 2.764 18.347 3.112 37.673 Computer hardware

Aset sewa pembiayaan Leased asset

Kendaraan bermotor - 600 - - 600 Motor vehicle

Jumlah 174.408 5.773 54.182 - 125.999 Total

Akumulasi Penyusutan Accumulated depreciation

Pemilikan langsung Direct acquisitions

Bangunan dan prasarana Building and leasehold

kantor 66.960 5.598 22.197 52 50.413 improvements

Kendaraan bermotor 3.740 91 2.306 - 1.525 Motor vehicle

Perabotan kantor 16.239 1.027 4.765 (30) 12.471 Office furniture

Peralatan kantor 18.897 1.073 6.148 (2.837) 10.985 Office equipment

Perangkat keras komputer 43.527 3.374 18.147 2.815 31.569 Computer hardware

Aset sewa pembiayaan Leased asset

Kendaraan bermotor - 20 - - 20 Vehicle

Jumlah 149.363 11.183 53.563 - 106.983 Total

Jumlah Tercatat 25.045 19.016 Net Book Value

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 55 -

1 Januari/ 31 Desember/

January 1, Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ December 31,

2013 Additions Deductions Reclassification 2013

Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

Biaya perolehan: Cost:

Pemilikan langsung Direct acquisitions

Tanah 2.403 - - - 2.403 Land

Bangunan dan prasarana Building and leasehold

kantor 81.678 1.331 3.843 51 79.217 improvements

Kendaraan bermotor 6.695 - 2.773 - 3.922 Motor vehicle

Perabotan kantor 18.798 186 1.184 - 17.800 Office furniture

Peralatan kantor 20.995 413 486 - 20.922 Office equipment

Perangkat keras komputer 49.118 1.732 706 - 50.144 Computer hardware

Aset tetap dalam

penyelesaian 51 - - (51) - Construction in progress

Jumlah 179.738 3.662 8.992 - 174.408 Total

Akumulasi Penyusutan Accumulated depreciation

Pemilikan langsung Direct acquisitions

Bangunan dan prasarana Building and leasehold

kantor 60.239 8.667 1.946 - 66.960 improvements

Kendaraan bermotor 6.302 190 2.752 - 3.740 Motor vehicle

Perabotan kantor 16.219 1.173 1.153 - 16.239 Office furniture

Peralatan kantor 17.750 1.458 311 - 18.897 Office equipment

Perangkat keras komputer 38.205 5.632 310 - 43.527 Computer hardware

Jumlah 138.715 17.120 6.472 - 149.363 Total

Jumlah Tercatat 41.023 25.045 Net Book Value

Pengurangan aset tetap merupakan penjualan dan penghapusan aset tetap dengan rincian sebagai berikut:

Deductions of premises and equipment represent the sale and write-off of premises and equipment with details as follows:

2014 2013

Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

Nilai buku 440 94 Net book value

Harga jual 899 475 Selling price

Laba penjualan dan penghapusan Gain on sale and w rite-off of premises

aset tetap - bersih 459 381 and equipment - net

Bank memiliki tanah dengan hak legal berupa Hak Pakai yang berjangka waktu 5 (lima) tahun dan akan jatuh tempo pada tahun 2016. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.

The Bank owns land with Building Use Rights (Hak Pakai) for a period of 5 (five) years until 2016. Management believes that there will be no issue in extending the landrights since the land were acquired legally and supported by sufficient evidence of ownership.

Nilai wajar aset tetap untuk tanah dan bangunan yang dimiliki oleh Bank telah dinilai oleh KJPP Nanang Rahayu dan Rekan pada tanggal 26 September 2014 dengan metode penilaian pendekatan biaya dengan hasil penilaian sebesar Rp 26.565 juta. Pada tanggal 31 Desember 2014, estimasi nilai wajar dari aset tetap tidak berbeda secara material dari hasil penilaian tersebut.

The fair value of the land and buldings which are directly own by the Bank had been appraisal by KJPP Nanang Rahayu dan Rekan on September 26, 2014 by using cost approach with result amounting to Rp 26,565 million. As of December 31, 2014 the estimated fair value of premises and equipment is not significant different from the appraisal result.

Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat semua aset tetap masih lebih rendah dari pada nilai yang dapat dipulihkan, oleh karena itu tidak diperlukan penurunan nilai aset tetap.

Management believes that the net book value of premises and equipment is lower than the recoverable value, as such there is no impairment in value of premises and equipment.

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 56 -

Aset tetap kecuali tanah telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, kecurian dan risiko lainnya kepada PT MNC Insurance, pihak berelasi, PT Asuransi Bumiputeramuda 1967 dan PT Asuransi Wahana Tata dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 39.633 juta pada tanggal 31 Desember 2014. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.

Premises and equipment, except for land, are insured against fire, theft, and other possible risks with PT MNC Insurance, related party, PT Asuransi Bumiputeramuda 1967 and PT Asuransi Wahana Tata for Rp 39,633 million as of December 31, 2014. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible asset losses on the assets insured.

Jumlah aset tetap yang sudah didepresiasi penuh dan masih digunakan adalah sebesar Rp 79.933 juta dan Rp 97.171 juta masing-masing di tahun 2014 dan 2013.

The total amount of fully depreciated, premises and equipment that are still in use amounted to Rp 79,933 million and Rp 97,171 million in 2014 and 2013, respectively.

15. ASET TAK BERWUJUD

15. INTANGIBLE ASSETS

Perincian perangkat lunak adalah sebagai berikut:

The details of software are as follows:

1 Januari/ 31 Desember/

January 1, Penambahan/ Pengurangan/ December 31,

2014 Additions Deductions 2014

Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

Biaya perolehan: Cost:

Perangkat lunak komputer 76.919 6.655 13.103 70.471 Computer software

Aset takberwujud Intangible assets in

dalam penyelesaian - 732 - 732 progress

Jumlah 76.919 7.387 13.103 71.203 Total

Akumulasi amortisasi Accumulated amortization

Perangkat lunak komputer 66.479 7.280 12.529 61.230 Computer software

Jumlah Tercatat 10.440 9.973 Net Book Value

1 Januari/ 31 Desember/

January 1, Penambahan/ Pengurangan/ December 31,

2013 Additions Deductions 2013

Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

Biaya perolehan: Cost:

Perangkat lunak komputer 75.794 1.141 16 76.919 Computer software

Akumulasi amortisasi Accumulated amortization

Perangkat lunak komputer 53.548 12.940 9 66.479 Computer software

Jumlah Tercatat 22.246 10.440 Net Book Value

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 57 -

16. ASET LAIN-LAIN 16. OTHER ASSETS

2014 2013

Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

Pendapatan yang masih akan diterima 42.096 37.392 Accrued interest receivable

Agunan yang diambil alih 38.470 44.023 Foreclosed properties

Setoran jaminan 27.632 26.747 Security deposits

Biaya yang ditangguhkan 13.768 - Deferred charges

Tagihan restitusi pajak (Catatan 44) 8.892 8.892 Claim for tax refund (Note 44)

Lainnya 13.514 17.595 Others

Sub jumlah 144.372 134.649 Sub total

Cadangan kerugian penurunan Allow ance for impairment losses

nilai aset non-keuangan (19.718) (24.491) on non-financial assets

Jumlah Aset Lain-lain - Bersih 124.654 110.158 Total Other Assets - Net

Pendapatan yang Masih Akan Diterima

Accrued Interest Receivable

Merupakan bunga yang masih akan diterima atas penempatan pada bank lain, efek-efek dan kredit.

These account represents interest receivables on placement with other banks, securities and loans.

Agunan yang Diambil Alih

Agunan yang diambil alih merupakan jaminan kredit dalam bentuk tanah, bangunan dan kendaraan yang telah diambil alih oleh Bank.

Foreclosed Collaterals

Foreclosed collaterals represent collaterals on loan collaterals in the form of land, buildings and vehicles that have been foreclosed by the Bank.

Untuk memenuhi Peraturan Bank Indonesia No.7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005, Bank telah melakukan upaya penyelesaian atas agunan yang diambil alih.

The Bank has taken actions for the resolution of foreclosed properties as required by Bank Indonesia under regulation No. 7/2/PBI/2005 dated January 20, 2005.

Bank telah menyewakan sementara sebagian agunan yang diambil alih kepada pihak ketiga dengan nilai kontrak sewa pada tahun 2014 dan 2013, masing-masing sebesar Rp 644 juta dan Rp 802 juta termasuk Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penghasilan Final. Pendapatan sewa yang diperoleh Bank selama tahun 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp 527 juta dan 464 juta. Agunan yang diambil alih dan disewakan berupa kios-kios yang terletak di ITC Cipulir.

The Bank has rented out temporarily some of its foreclosed properties to third parties with total contract rental on 2014 and 2013 of Rp 644 million and Rp 802 million including Value Added Tax and final income taxes, respectively. Total rental revenue obtained by the Bank during 2014 and 2013 amounted to Rp 527 million and Rp 464 million, respectively. The foreclosed properties to be rented out consisted of kiosks located at ITC Cipulir.

Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai agunan yang diambil alih adalah sebagai berikut:

The changes in the allowance for foreclosed properties are as follows:

2014 2013

Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

Saldo aw al tahun 19.955 17.159 Balance at beginning of year

Penyisihan (pemulihan) tahun berjalan (237) 3.900 Provision (reversal of provision) during the year

Penghapusan tahun berjalan - (1.104) Write-off during the year

Saldo akhir tahun 19.718 19.955 Balance at end of year

Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai agunan yang diambil alih adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul.

Management believes that the allowance for foreclosed properties is adequate to cover potential losses.

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 58 -

Setoran Jaminan

Security Deposit

Merupakan setoran jaminan atas sewa gedung dan jaminan setoran terkait kartu kredit (Visa International Service Association) yang dijaminkan di Standard Chartered Bank, Singapura.

This account represents marginal deposits of buildings rental and deposit related to credit card (Visa International Service Association), hold at Standard Chartered Bank, Singapore.

Biaya yang Ditangguhkan Deferred Charges

Merupakan biaya-biaya yang telah dikeluarkan oleh Bank untuk melakukan renovasi dan rebranding, yang akan diselesaikan ketika proses

pekerjaan telah selesai.

Represent cost incurred by the Bank for the renovation and rebranding, and it will be settled when the work has been completed.

17. SIMPANAN

17. DEPOSITS

Simpanan memiliki suku bunga tetap maupun mengambang, sehingga Bank terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk) dan risiko suku bunga atas arus kas (cash flow interest rate risk).

Deposits are arranged at both fixed and floating interest rate, thus exposing the Bank to fair value interest rate risk and cash flow interest rate risk.

Simpanan terdiri dari: Deposits consist of:

2014

Pihak berelasi/ Pihak ketiga/ Jumlah/ Pihak berelasi/ Pihak ketiga/ Jumlah/

Related parties Third parties Total Related parties Third parties Total

Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

Giro 171,880 529,106 700,986 3,291 645,222 648,513 Demand deposit

Tabungan 3,641 672,115 675,756 2,014 839,784 841,798 Savings deposit

Deposito berjangka 743,699 5,613,993 6,357,692 13,782 5,330,798 5,344,580 Time deposits

Jumlah 919,220 6,815,214 7,734,434 19,087 6,815,804 6,834,891 Total

2013

Nilai tercatat biaya perolehan diamortisasi dari simpanan adalah sebagai berikut:

The carrying amount of deposits at amortized cost are as follows:

2014 2013

Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

Simpanan Deposits

Giro 700.986 648.513 Demand deposit

Tabungan 675.756 841.798 Saving

Deposito berjangka 6.357.692 5.344.580 Time deposits

Jumlah 7.734.434 6.834.891 Total

Beban bunga yang masih harus dibayar Accrued interest payable

(Catatan 21) (Note 21)

Deposito berjangka 27.204 19.126 Time deposits

Jumlah 7.761.638 6.854.017 Total

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 59 -

a. Giro terdiri atas: a. Demand deposits consist of:

2014 2013

Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

Pihak berelasi Related parties

Rupiah 150.850 106 Rupiah

Dollar Amerika Serikat 20.933 3.068 United States Dollar

Lainnya 97 117 Others

Sub Jumlah 171.880 3.291 Sub Total

Pihak ketiga Third parties

Rupiah 340.068 434.127 Rupiah

Dollar Amerika Serikat 175.526 196.662 United States Dollar

Dollar Singapura 6.484 7.096 Singapore Dollar

Euro 5.423 6.477 Euro

Lainnya 1.605 860 Others

Sub Jumlah 529.106 645.222 Sub Total

Jumlah 700.986 648.513 Total

Tingkat bunga efektif rata-rata Average annual effective

per tahun interest rate

Rupiah 1,64% 2,46% Rupiah

Valuta asing 1,89% 0,82% Foreign currencies

Jumlah giro yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp 5.020 juta dan Rp 15.949 juta.

As of December 31, 2014 and 2013, demand deposits which are earmarked and pledged as loan collateral amounted to Rp 5,020 million and Rp 15,949 million, respectively.

b. Tabungan terdiri atas:

b. Savings deposits consist of:

2014 2013

Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

Rupiah Rupiah

Tabungan Bung Hari 312.541 366.674 Tabungan Bung Hari

Tabungan Bung Hari Gemilang 62.045 147.782 Tabungan Bung Hari Gemilang

Tabungan Bung Hari Junior 45.005 52.290 Tabungan Bung Hari Junior

Tabungan Bung Putera Hari 40.180 53.993 Tabungan Bung Putera Hari

Tabungan Bung Hari Fantastis 34.421 48.159 Tabungan Bung Hari Fantastis

Lainnya 181.564 172.899 Others

Jumlah 675.756 841.798 Total

Tingkat bunga efektif rata-rata Average annual effective

per tahun 2,43% 3,56% interest rates

Jumlah tabungan yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp 16.043 juta dan Rp 28.480 juta.

As of December 31, 2014 and 2013, savings deposits which are earmarked and pledged as loan collateral amounted to Rp 16,043 million and Rp 28,480 million, respectively.

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 60 -

c. Deposito berjangka terdiri atas: c. Time deposits consist of:

2014 2013

Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

Pihak berelasi Related parties

Rupiah 425.345 13.782 Rupiah

Dollar Amerika Serikat 318.354 - United States Dollar

Sub Jumlah 743.699 13.782 Sub Total

Pihak ketiga Third parties

Rupiah 4.848.317 4.197.836 Rupiah

Dollar Amerika Serikat 746.756 1.058.922 United States Dollar

Lain-lain 18.920 74.040 Others

Sub Jumlah 5.613.993 5.330.798 Sub Total

Jumlah 6.357.692 5.344.580 Total

Tingkat bunga efektif rata-rata Average annual effective

per tahun interest rates

Rupiah 8,07% 7,64% Rupiah

Valuta asing 4,09% 2,74% Foreign currencies

Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan periode adalah sebagai berikut:

Time deposits classified based on the term are as follows:

2014 2013

Valuta Valuta

asing/ asing/

Foreign Jumlah/ Foreign Jumlah/

Rupiah currencies Total Rupiah currencies Total

Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

1 bulan 518.698 - 518.698 393.132 25.100 418.232 1 month

3 bulan 3.395.706 819.850 4.215.556 2.507.431 788.604 3.296.035 3 months

6 bulan 799.503 44.787 844.290 743.870 144.300 888.170 6 months

12 bulan 275.195 91.977 367.172 314.661 36.543 351.204 12 months

Lebih dari 12 bulan 284.560 127.416 411.976 252.524 138.415 390.939 More than 12 months

Jumlah 5.273.662 1.084.030 6.357.692 4.211.618 1.132.962 5.344.580 Total

Jumlah deposito berjangka yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp 383.562 juta dan Rp 500.497 juta.

As of December 31, 2014 and 2013, time deposits which are earmarked and pledged as loan collateral amounted to Rp 383,562 million and Rp 500,497 million, respectively.

18. SIMPANAN DARI BANK LAIN

18. DEPOSITS FROM OTHER BANKS

Simpanan dari bank lain memiliki suku bunga tetap maupun mengambang, sehingga Bank terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk) dan risiko suku bunga atas arus kas (cash flow interest rate risk).

Deposits from other banks are arranged at both fixed and floating interest rate, thus exposing the Bank to fair value interest rate risk and cash flow interest rate risk.

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 61 -

Simpanan dari bank lain terdiri dari:

Deposits from other banks consist of:

2014 2013

Valuta

asing/

Foreign Jumlah/

Rupiah Rupiah currencies Total

Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

Pihak ketiga Third parties

Giro 18.349 27.124 - 27.124 Demand deposits

Tabungan 47.805 46.166 - 46.166 Savings deposits

Deposito berjangka 169.794 147.823 121.700 269.523 Time deposits

Jumlah 235.948 221.113 121.700 342.813 Total

Tingkat bunga efektif rata-rata Average annual effective

per tahun interest rates

Giro 1,74% 2,91% - Demand deposits

Tabungan 4,31% 5,37% - Savings deposits

Deposito berjangka 6,42% 7,52% 0,31% Time deposits

Nilai tercatat biaya perolehan diamortisasi dari simpanan dari bank lain adalah sebagai berikut:

Carrying amount at amortized cost of the deposit from other banks are as follows:

2014 2013

Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

Simpanan dari bank lain 235.348 342.813 Deposit from other banks

Beban bunga yang masih harus dibayar

(Catatan 21) 242 1.008 Accrued interest (Note 21)

Jumlah 235.590 343.821 Total

Deposito Berjangka Time Deposits

Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan periode adalah sebagai berikut:

Time deposits classified based on the term are as follows:

2014 2013

Valuta

asing/

Foreign Jumlah/

Rupiah Rupiah currencies Total

Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

1 bulan 91.600 4.100 - 4.100 1 month

3 bulan 56.832 97.670 121.700 219.370 3 months

6 bulan 13.953 21.321 - 21.321 6 months

12 bulan 3.207 19.704 - 19.704 12 months

Lebih dari 12 bulan 4.202 5.028 - 5.028 More than 12 months

Jumlah 169.794 147.823 121.700 269.523 Total

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 62 -

19. OBLIGASI KONVERSI

19. CONVERTIBLE BONDS

Obligasi wajib konversi Bank ICB Bumiputera tahun 2010 (OWK) dengan jumlah pokok sebesar Rp 150.000 juta diterbitkan tanpa warkat, ditawarkan dengan nilai 100% (seratus persen) dari nilai nominal, berjangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal emisi. OWK menawarkan tingkat bunga tetap sebesar 8% (delapan persen) per tahun untuk semester pertama dan bunga mengambang untuk semester ke-2 (dua) sampai semester ke-10 (sepuluh) yang besarnya ditentukan berdasarkan tingkat bunga Sertifikat Bank Indonesia ("SBI") 3 (tiga) bulan + 1% (plus satu persen) atau sebesar 8% (delapan persen) per tahun (mana yang lebih tinggi diantara keduanya). Dikarenakan Bank Indonesia tidak lagi mengumumkan instrumen SBI 3 (tiga) bulan, maka dasar penentuan tingkat bunga OWK mengambang dihitung berdasarkan tingkat bunga Surat Perbendaharaan Negara ("SPN") yang diterbitkan oleh Kementerian Keuangan Republik Indonesia 3 (tiga) bulan + 1% (plus satu persen) atau sebesar 8% (delapan persen) per tahun (mana yang lebih tinggi diantara keduanya). Akan tetapi, Kementerian Keuangan Republik Indonesia kemudian tidak lagi mengumumkan SPN 3 (tiga) bulan sebagaimana tersebut di atas, maka dasar penentuan tingkat bunga OWK mengambang dihitung berdasarkan tingkat bunga SPN 12 (dua belas) bulan + 1% (plus satu persen) atau sebesar 8% (delapan persen) per tahun (mana yang lebih tinggi diantara keduanya). Bunga OWK dibayarkan setiap semesteran, sesuai dengan tanggal pembayaran bunga OWK. Pembayaran bunga OWK pertama dilakukan pada tanggal 19 Januari 2011, sedangkan pembayaran bunga OWK terakhir sekaligus tanggal jatuh tempo OWK adalah tanggal 19 Juli 2015.

Mandatory Convertible Bonds of Bank ICB Bumiputera 2010 (OWK) with principal amount of Rp 150,000 million was issued in scriptless, offered at 100% (one hundred percent) of the nominal value, payable for 5 (five) years from the issuance date. The OWK offered a fixed interest rate of 8% (eight percent) per annum for the first half and floating interest rates for the 2nd (second) to 10th (tenth) semesters which amount is determined based on the Bank Indonesia Certificate (“SBI”) interest rate, with a term of the 3 (three) months + 1 % (plus one percent) premium per annum or 8% per annum (whichever is higher). Due to 3 (three) months SBI instrument being no longer announced by Bank Indonesia, the basis for determining the interest rate was to be calculated based on the OWK floating interest rate of Treasury Securities (“SPN”) issued by the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia 3 (three) months + 1% (plus one percent) or 8% (eight percent) per year (whichever is higher between those two). However, the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia no longer announce the auction SPN 3 (three) months as described above. Hence the basis for determining the OWK floating interest rate is the SPN 12 (twelve) months + 1% (plus one percent) or 8% (eight percent) per year (whichever is higher between those two). The OWK interest is payable semi-annually, in accordance with the interest payment date. The OWK first interest payment was made on January 19, 2011, while the last is due on the maturity date July 19, 2015.

OWK ini tidak dijamin dengan suatu agunan khusus oleh Bank dan dari pihak ketiga lainnya, termasuk tidak dijamin oleh Negara Republik Indonesia dan tidak dimasukkan dalam program Penjaminan Simpanan yang dilaksanakan oleh Bank Indonesia atau lembaga penjamin lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan, akan tetapi dengan tidak mengurangi ketentuan dalam Perjanjian Perwaliamanatan secara umum dijamin dengan seluruh harta kekayaan Bank baik barang bergerak maupun barang tidak bergerak, baik yang telah ada maupun yang akan ada di kemudian hari menjadi jaminan bagi pemegang OWK ini sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 1131 dan Pasal 1132 Kitab Undang-undang Hukum Perdata Indonesia.

This OWK is not guaranteed with special collateral of the Bank or other third parties or by the government of the Republic of Indonesia and not included in the deposit guarantee program managed by the Bank Indonesia or the other deposit insurance corporation in accordance with the regulation, however, without mitigating the provisions stipulated in Trusteeship Agreement. In general, the OWK holders will be guaranteed by all the Bank’s present and future moveable and unmovable assets as stipulated in the Articles 1131 and 1132 of the Indonesian Civil Code.

Total dana yang diperoleh adalah sebesar Rp 150.000 juta pada bulan Juli 2010. Sebagian dari dana yang diperoleh sebesar Rp 3.471 juta digunakan sebagai biaya emisi.

Total proceeds amounted to Rp 150,000 million, which were received in July 2010. Part of the proceed amounted to Rp 3,471 million was used for issuance cost.

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 63 -

Nilai wajar dari komponen liabilitas dihitung menggunakan tingkat bunga pasar untuk obligasi sejenis yang tidak memiliki hak konversi. Nilai sisa, yang merepresentasikan nilai dari komponen ekuitas, dicatat sebagai tambahan modal disetor dalam ekuitas (Catatan 25).

The fair value of the liability component was calculated using a market interest rate for an equivalent non-convertible bond. The residual amount, representing the value of equity component, is recorded as additional paid in capital in equity (Note 25).

Rincian komponen liabilitias OWK adalah sebagai berikut:

The details of liabilities component of convertible bond are as follows:

2014 2013

Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

Penerbitan OWK - bersih 146.529 146.529 OWK issued - net

Komponen ekuitas aw al tahun (130.159) (121.175) Equity component at beginning of year

Komponen liabilitas 16.370 25.354 Liability component

Kenaikan bagian ekuitas obligasi Increase in equity component

konversi (16.370) (8.984) of convertible bonds

Komponen liabilitas akhir tahun - 16.370 Liability components at end of year

Pada tanggal 31 Desember 2013, OWK tersebut mendapat peringkat BBB- dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).

As at December 31, 2013, the OWK were rated BBB- by PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).

Perjanjian OWK juga mencakup beberapa pembatasan antara lain mengenai peleburan dan penggabungan usaha, pengurangan modal dasar dan modal disetor, investasi dalam bentuk penyertaan saham pada pihak lain, pengeluaran surat utang jangka menengah dan jangka panjang lainnya yang sejenis dengan obligasi yang mempunyai kedudukan lebih tinggi dan pembayarannya didahulukan dari OWK.

The OWK agreements also include several restrictions, among others, relating to merger as well as the reduction of authorized capital and paid-up capital, investment in forms of shares in other parties, issuance of medium term promissory note and other similar long-term bond which have higher level and prefserred settlement than OWK.

Bank tidak dapat melakukan pembelian kembali (buy back) untuk seluruh OWK karena tujuan

penerbitan OWK adalah sebagai Modal Pelengkap level bawah (lower tier 2) sebagaimana didefinisikan dalam Peraturan Bank Indonesia.

The Bank cannot buy back all of the OWK issued as the purpose of the issuance of OWK is to be used as Complimentary Capital lower tier 2 as defined in the Regulation of Bank of Indonesia.

Bank telah mematuhi semua pembatasan-pembatasan penting sehubungan dengan perjanjian OWK yang diterbitkan. Seluruh pembayaran atas jumlah bunga yang jatuh tempo telah dilakukan secara tepat waktu.

The Bank was in compliance with the convenants in relation to the OWK issuance agreement. All payments of amounts due for interest were done on a timely basis.

Pada tanggal 21 Agustus 2014, Waliamanat telah mengadakan Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO) yang memutuskan menyetujui untuk mempercepat pelaksanaan konversi OWK, pelaksanaan konversi dilaksanakan pada tanggal 29 Agustus 2014 dengan jumlah saham hasil konversi sebanyak 1.500.000.000 saham (Catatan 24).

On August 21, 2014, the trustee hold a bondholders’ meeting to accelerate was carried out on August 29, 2014 with total conversion of 1,500,000,000 shares (Note 24).

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 64 -

20. UTANG PAJAK

20. TAXES PAYABLE

2014 2013

Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

Pajak Penghasilan Income tax

Pasal 21 1.085 894 Article 21

Pasal 23/26 284 333 Articles 23/26

Pasal 4 ayat 2 9.537 6.409 Article 4(2)

Pajak Pertambahan Nilai - Bersih 82 297 Value Added Tax - Net

Jumlah 10.988 7.933 Total

21. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR 21. ACCRUALS

2014 2013

Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

Bunga yang masih harus dibayar Accrued interest

Simpanan 27.204 19.126 Deposits

Simpanan dari bank lain 242 1.008 Deposits from other banks

Obligasi konversi - 5.380 Convertible bond

Subjumlah 27.446 25.514 Subtotal

Beban yang masih harus dibayar lainnya Other accrued expense

Jasa pihak ketiga 5.866 3.080 Third party services

Tunjangan karyaw an 5.246 3.950 Employee benefits

Lainnya 5.857 4.151 Others

Subjumlah 16.969 11.181 Subtotal

Jumlah 44.415 36.695 Total

22. UTANG SEWA PEMBIAYAAN

22. FINANCE LEASE PAYABLE

Pada tanggal 31 Desember 2014, pembayaran minimum sewa pembiayaan berdasarkan jatuh tempo sebagaimana tercantum dalam perjanjian sewa pembiayaan adalah sebagai berikut:

The future minimum lease payments based on maturity as stated on the lease agreements as of December 31, 2014 are as follows:

2014

Rp Juta/

Rp Million

Pembayaran yang jatuh tempo pada tahun Minimum lease payments:

2015 154 2015

2016 154 2016

2017 154 2017

2018 141 2018

Jumlah pembayaran minimum sewa pembiayaan 603 Total minimum lease payments

Bunga (162) Interest

Nilai tunai pembayaran minimum sewa pembiayaan 441 Present value of minimum lease payments

Utang sewa pembiayaan berasal dari transaksi sewa pembiayaan kendaraan bermotor dengan PT MNC Finance, pihak berelasi (Catatan 36).

The lease payable represents payable arising from the lease of a motor vehicle with PT MNC Finance, a related party transaction (Note 36).

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 65 -

Jangka waktu sewa adalah 4 tahun dengan tingkat bunga efektif sebesar 9,25% per tahun. Semua utang sewa pembiayaan didenominasi dalam Rupiah yang dibayar setiap bulan dalam suatu jumlah tetap. Utang ini dijamin dengan aset tetap sewa pembiayaan yang bersangkutan.

The lease has a term of 4 years with effective interest rate are 9.25% per annum. The lease payable is denominated in Rupiah, payable monthly at a fixed amount. The lease payable is secured by the related leased asset.

23. LIABILITAS LAIN-LAIN

23. OTHER LIABILITIES

2014 2013

Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

Pendapatan diterima dimuka 5.922 3.590 Income received in advance

Setoran jaminan 1.324 1.678 Marginal deposits

Lainnya 3.897 2.583 Others

Total 11.143 7.851 Total

Pendapatan Diterima di Muka

Merupakan pendapatan diterima dimuka atas kredit yang diberikan dan pendapatan sewa diterima di muka atas agunan yang diambil alih.

Income Received in Advance

This account represents income received in advance for loans and income received in advance for rented foreclosed properties.

Setoran Jaminan

Merupakan setoran jaminan yang diterima dari pelanggan untuk keperluan transaksi luar negeri, bank garansi dan safe deposit box.

Marginal Deposits

This account represents marginal deposits received from customer for the purpose at overseas money transfer, bank guarantee and safe deposit.

24. MODAL SAHAM

Berdasarkan laporan Biro Administrasi Efek, rincian pemegang saham Bank pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:

24. CAPITAL STOCK

Based on report from the Securities’ Administration Bureau, the Bank’s stockholders as of December 31, 2014 and 2013 are as follows:

2014

Jumlah Persentase Jumlah

saham/ pemilikan/ modal/

Number of Percentage Total paid-up

Nama pemegang saham shares of ow nership capital stock

Rp Juta/

Rp Millions

PT MNC Kapital Indonesia Tbk 5.995.630.556 39,88% 599.563 PT MNC Kapital Indonesia Tbk

Citibank Singapore S/A BK Julius Citibank Singapore S/A BK Julius

Baer & Co Ltd - Client A/C 808.054.000 5,38% 80.805 Baer & Co Ltd - Client A/C

Masyarakat (masing-masing

di baw ah 5%) 8.228.642.512 54,74% 822.865 Public (below 5% each)

Jumlah 15.032.327.068 100,00% 1.503.233 Total

Name of stockholders

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 66 -

2013

Jumlah Persentase Jumlah

saham/ pemilikan/ modal/

Number of Percentage Total paid-up

Nama pemegang saham shares of ow nership capital stock

Rp Juta/

Rp Millions

ICB Financial Group Holding AG 3.834.711.770 69,90% 383.471 ICB Financial Group Holding AG

AJB Bumiputera 1912 299.336.000 5,46% 29.934 AJB Bumiputera 1912

Masyarakat (masing-masing

di baw ah 5%) 1.352.030.771 24,64% 135.203 Public (below 5% each)

Jumlah 5.486.078.541 100,00% 548.608 Total

Name of stockholders

Modal ditempatkan dan disetor penuh adalah saham biasa yang memberikan hak untuk membawa satu suara per saham dan berpartisipasi dalam dividen.

The shares issued and fully paid are ordinary shares which entitle the holder to carry one vote per share and to participate in dividends.

Perubahan jumlah saham beredar Bank adalah sebagai berikut:

The change in the shares outstanding Bank’s are as follows:

Lembar/Shares

Saldo 1 Januari dan 31 Desember 2013 5.486.078.541 Balance as of January 1, and December 31, 2013

Penaw aran Umum Terbatas III (Catatan 1b) 8.046.248.527 Limited Public Offering III (Note 1b)

Penukaran obligasi w ajib konversi Exchange of shares through mandatory

menjadi modal saham (Catatan 19) 1.500.000.000 convertible bonds (Note 19)

Saldo 31 Desember 2014 15.032.327.068 Balance as of December 31, 2014

25. TAMBAHAN MODAL DISETOR

25. ADDITIONAL PAID IN CAPITAL

Akun ini terdiri dari: This accounts consist of:

2014 2013

Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

Agio saham - bersih 6.360 12.048 Premium on shares issuance - net

Bagian ekuitas dari obligasi konversi Equity component of convertible bonds

(Catatan 19) - 130.159 (Note 19)

Uang muka setoran modal - 315.000 Deposits for future stock subscription

Jumlah 6.360 457.207 Total

Agio Saham

Agio saham merupakan kelebihan di atas nominal dari penjualan saham perdana, penawaran umum terbatas (right issue) dan pelaksanaan waran dengan perincian sebagai berikut:

Additional Paid in Capital

The additional paid-in-capital represents the excess of the total proceeds over the total par value of shares arising from the sale of shares through public offering, right issues and exercise of warrants, with details as follows:

Rp Juta/

Rp Million

Saldo 1 Januari 2013 dan 31 Desember 2013 12.048 Balance as of January 1, and December 31, 2013

Biaya-biaya yang dikeluarkan sehubungan

dengan penaw aran terbatas III kepada Share issuance cost in connection w ith

masyarakat (2.217) limited public offering III

Biaya-biaya yang dikeluarkan Share issuance cost in connection w ith

sehubungan dengan konversi OWK (3.471) the convertion of OWK

Saldo 31 Desember 2014 6.360 Balance as of December 31, 2014

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 67 -

Uang Muka Setoran Modal Deposit For Future Stock Subscription

Uang muka setoran modal adalah setoran sebesar Rp 215.000 juta dan Rp 100.000 juta yang dilakukan ICB Financial Group Holdings AG, masing-masing pada tahun 2013 dan 2012.

Deposit for future stock subscription represents contribution of Rp 215,000 million and Rp 100,000 million made by ICB Financial Group Holdings AG, in 2013 and 2012, respectively.

Pada tanggal 21 Juli 2014, uang muka setoran modal sebesar Rp 315.000 juta dikonversi menjadi modal saham melalui Penawaran Umum Terbatas III (PUT III).

On July 21, 2014, deposits for future stock subscription amounted to Rp 315,000 million were converted into paid-up capital through Limited Public Offering of shares III.

26. PENDAPATAN BUNGA YANG DIPEROLEH 26. INTEREST EARNED

2014 2013

Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

Rupiah Rupiah

Dimiliki hingga jatuh tempo Held-to-maturity

Efek-efek Securities

Sertif ikat kredit berdokumen dalam

negeri 163 - Domestic letter of credit

Tersedia untuk dijual Available-for-sale

Efek-efek Securities

Obligasi 38.024 31.592 Bonds

Sub jumlah - Tersedia untuk dijual 38.024 31.592 Sub total - Available-for-sale

Diperdagangkan Trading

Efek-efek Securities

Obligasi 10.182 5.452 Bonds

Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivable GiroGiro pada Bank Indonesia 2.989 2.675 Demand deposits w ith Bank Indonesia

Giro pada bank lain 33 30 Demand deposits w ith other banks Penempatan pada Bank Penempatan pada Bank Placements w ith Bank

Indonesia dan bank lain Indonesia and other banksCall Money 33.855 9.590 Call moneySertif ikat Deposito Bank Indonesia 706 - Bank Indonesia Certif icate of Deposit Fasilitas Simpanan Bank Indonesia 175 - Bank Indonesia Deposit Facility

Kredit Kredit LoansKredit modal kerja 354.294 298.160 Working capital loansKredit konsumsi 174.018 204.930 Consumer loansKredit investasi 69.582 61.869 Investment loansPinjaman sindikasi 10.907 7.515 Syndicated loansPinjaman karyaw an 2.964 3.584 Employee loans

Efek yang dibeli dengan janji Securities purchased w ith agreementsdijual kembali 10 - to resell

Sub jumlah - Pinjaman yang diberikan

dan piutang 649.533 588.353 Sub total - Loans and receivable

Jumlah Pendapatan Bunga - Rupiah 697.902 625.397 Total Interest Earned - Rupiah

Valuta asing Foreign currencies

Dimiliki hingga jatuh tempo Held to maturity

Wesel tagih 24 783 Export draft

Diperdagangkan Trading

Efek-efek Securities

Obligasi 195 4 Bonds

Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivable Giro pada bank lain 101 15 Demand deposits w ith other banks Penempatan pada Bank Indonesia Placements w ith Bank Indonesia

dan bank lain and other banksCall money 203 24 Call moneyDeposito berjangka - 6 Term deposit

Kredit LoansKredit modal kerja 37.888 30.251 Working capital loansKredit investasi 10.979 4.842 Investment loans

Sub jumlah - Pinjaman yang diberikan

dan piutang 49.171 35.138 Sub total - Loans and receivable

Jumlah Pendapatan Bunga - Valuta asing 49.390 35.925 Total Interest Earned - Foreign currencies

Jumlah Pendapatan Bunga 747.292 661.322 Total Interest Earned

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 68 -

27. BEBAN BUNGA

27. INTEREST EXPENSE

2014 2013

Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

Liabilitas keuangan diukur pada Financial liabilities measured at

biaya perolehan diamortisasi amortized cost

Rupiah Rupiah

Simpanan 449.553 313.119 Deposits

Simpanan dari bank lain 8.663 4.145 Deposits from other banks

Obligasi konversi 7.953 12.000 Convertible bond

Lainnya 12.291 24.664 Others

Sub jumlah 478.460 353.928 Sub total

Valuta Asing Foreign currencies

Simpanan 30.744 18.189 Deposits

Simpanan dari bank lain 1.288 388 Deposits from other banks

Sub jumlah 32.032 18.577 Sub total

Jumlah Beban Bunga 510.492 372.505 Total Interest Expense

28. PROVISI DAN KOMISI SELAIN KREDIT -

BERSIH 28. COMMISSIONS AND FEES FROM

TRANSACTIONS OTHER THAN LOANS - NET

2014 2013

Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

Kiriman uang 5.570 5.109 Money transfers

Komisi ATM bersama 3.638 2.968 Interbank ATM commission

Asuransi 1.150 1.721 Insurance

Lainnya - bersih 2.445 4.154 Others - net

Jumlah 12.803 13.952 Total

29. PENDAPATAN OPERASIONAL LAIN - LAINNYA 29. OTHER OPERATING REVENUES - OTHERS

2014 2013

Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

Pendapatan administrasi 10.204 9.189 Administrative income

Pendapatan denda 10.049 15.032 Penalties

Keuntungan (kerugian) penjualan agunan Gain (loss) on sale of foresclosed

yang diambil alih - bersih (276) 1.808 properties - net

Lainnya 229 164 Others

Jumlah 20.206 26.193 Total

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 69 -

30. BEBAN (PEMULIHAN) KERUGIAN PENURUNAN NILAI

30. PROVISION (REVERSAL OF PROVISION) OF IMPAIRMENT LOSSES

2014 2013

Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

Aset keuangan Financial Assets

Dimiliki hingga jatuh tempo Held-to-maturity

Efek-efek (Catatan 9) (1.705) (360) Securities (Note 9)

Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivable

Kredit (Catatan 11) 44.274 90.072 Loans (Note 11)

Jumlah 42.569 89.712 Total

Aset Non-keuangan (Catatan 16) Non-financial Assets (Note 16)

Agunan diambil alih (237) 3.900 Foreclosed properties

Lainnya - 2.861 Others

Jumlah (237) 6.761 Total

Jumlah 42.332 96.473 Total

31. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 31. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES

2014 2013

Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

Data komunikasi dan sew a komputer 30.782 31.216 Data communication and computer rental

Biaya sew a gedung dan pemeliharaan 26.154 24.654 Office rental and maintenance

Transportasi dan sew a kendaraan 17.291 17.643 Transportation and vehicle rental

Penyusutan dan amortisasi 16.018 30.060 Depreciation and amortization

Keamanan 11.595 12.569 Security

Jasa tenaga ahli 7.235 3.225 Profesional fees

Listrik dan air 5.551 5.615 Electricity and w ater

Promosi dan iklan 5.098 2.901 Advertising and promotion

Outsourcing 4.756 4.603 Outsourcing

Telepon, teleks dan fax 4.162 4.611 Telephone, telex and fax

Keanggotaan kartu kredit 3.650 3.573 Credit card membership

Asuransi 3.081 5.046 Insurance

Cetakan dan alat tulis 1.968 2.378 Printing and stationery

Pemeliharaan dan perbaikan 1.818 1.779 Repairs and maintenance

Perjalanan dinas 1.427 2.353 Business travel

Lainnya 6.295 7.915 Others

Jumlah 146.881 160.141 Total

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 70 -

32. BEBAN TENAGA KERJA 32. PERSONNEL EXPENSES

2014 2013

Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

Gaji 99.606 99.336 Salaries

Tunjangan 42.553 39.782 Allow ances

Honorarium dan bonus 9.138 10.960 Honorarium and bonuses

Beban pelatih karyaw an 508 2.940 Employee traning

Lainnya 6.177 21 Others

Jumlah 157.982 153.039 Total

Rincian gaji dan tunjangan atas kelompok direksi, dewan komisaris, komite audit dan pejabat eksekutif adalah sebagai berikut:

Details of salaries and benefits of directors, commissioners, audit committee and executive officers are as follows:

Jumlah Gaji dan Beban manfaat

Pejabat/ Tunjangan/ karyawan/

Number of Salaries and Post-employment Jumlah/

Officers Benefits benefit Total

Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million Rp Million

Dewan Komisaris 3 630 - 630 Board of Commissioners

Direksi 6 6.840 - 6.840 Directors

Anggota Komite Audit 4 473 - 473 Audit Committee Members

Pejabat Eksekutif 38 18.957 11.373 30.330 Executive officers

Jumlah 51 26.900 11.373 38.273 Total

2014

Jumlah Gaji dan Beban manfaat

Pejabat/ Tunjangan/ karyawan/

Number of Salaries and Post-employment Jumlah/

Officers Benefits benefit Total

Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million Rp Million

Dewan Komisaris 2 1.100 - 1.100 Board of Commissioners

Direksi 4 6.867 - 6.867 Directors

Anggota Komite Audit 3 422 - 422 Audit Committee Members

Pejabat Eksekutif 32 16.987 12.776 29.763 Executive officers

Jumlah 41 25.376 12.776 38.152 Total

2013

33. PAJAK PENGHASILAN

Manfaat (beban) pajak Bank terdiri dari:

33. INCOME TAX

Tax benefit (expense) of the Bank consist of the following:

2014 2013

Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

Pajak tahun lalu dari hasil pemeriksaan

pajak - (26.525) Prior years taxes as the result of tax audits

Pajak tangguhan 15.483 11.326 Deferred tax

Jumlah 15.483 (15.199) Total

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 71 -

Pajak Kini

Rekonsiliasi antara rugi sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif dengan rugi kena pajak adalah sebagai berikut:

Current Tax

A reconciliation between loss before tax per statement of comprehensive income and taxable loss is as follows:

2014 2013

Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

Rugi sebelum pajak penghasilan Loss before tax per statement of

menurut laporan laba rugi komprehensif (70.033) (66.541) comprehensive income

Perbedaan temporer: Temporary differences:

Cadangan manfaat pensiun karyaw an 509 3.975 Provision for employee benefits

Cadangan kerugian penurunan nilai Allow ance for impairment losses of

aset keuangan dan non-keuangan (38.955) 62.700 financial and non-financial asset

Lain-lain (3.801) 9.621 Others

Jumlah (42.247) 76.296 Total

Beban (manfaat) yang tidak dapat Non deductible expenses (non taxable

diperhitungkan menurut f iskal: income):

Sanksi administrasi 1.816 5.256 Penalties

Natura 1.784 15.030 Benefit in kind

Lain-lain 526 950 Others

Jumlah 4.126 21.236 Total

Laba (rugi) kena pajak bank sebelum Taxable income (loss) bank before f iscal

kompensasi kerugian f iskal (108.154) 30.991 loss carryforw ard

Rugi f iskal Fiscal loss

2011 (111.512) (142.503) 2011

2012 (6.129) (6.129) 2012

Akumulasi Rugi Fiskal (225.795) (117.641) Accumulated Fiscal Loss

Bank mengalami rugi fiskal sehingga utang dan beban pajak kini adalah nihil.

Current corporate income tax payable of the Bank is nil because the Bank had fiscal loss.

Rugi fiskal Bank tahun 2013 sudah sesuai dengan Surat Pemberitahuan Pajak (SPT) yang disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak.

The Bank’s fiscal loss for 2013 are in accordance with the corporate tax return filed with the Tax Service Office.

Pada tanggal 8 Oktober 2013, Bank telah menerima surat ketetapan pajak kurang bayar pajak penghasilan tahun 2007 dan 2008 dari kantor pajak atas pajak penghasilan badan, PPh pasal 21, PPh pasal 23, PPh pasal 26, PPh final 4(2) dan pajak pertambahan nilai masing masing sebesar Rp 18.286 juta, Rp 933 juta, Rp 115 juta, Rp 743 juta, Rp 6.448 juta dan Rp 16.184 juta. Bank telah melakukan pembayaran dan mencatat kekurangan pajak tersebut dalam laba rugi komprehensif tahun berjalan.

On October 8, 2013, the Bank received corporate income tax underpayment assessment letter for fiscal year 2007 and 2008 from Indonesian Tax Office regarding corporate income tax, income tax article 21, income tax article 23, income tax article 26, income tax article 4(2) and value added tax amounting to Rp 18,286 million, Rp 933 million, Rp 115 million, Rp 743 million, Rp 6,448 million and Rp 16,184 million respectively. The Bank has made a full payment for the underpayment amount which had been closed to current year period.

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 72 -

Pajak Tangguhan

Rincian dari aset dan liabilitas pajak tangguhan Bank adalah sebagai berikut:

Deferred Tax

The details of the Bank’s deferred tax assets (liabilities) are as follows:

Dikreditkan Dikreditkan

(dibebankan) Dikreditkan (dibebankan) Dikreditkan

ke laporan (dibebankan) ke laporan (dibebankan)

laba rugi ke pendapatan laba rugi ke pendapatan

komprehensif / komprehensif lain/ komprehensif / komprehensif lain/

Credited Credited Credited Credited

(charged) to (charged) to (charged) to (charged) to

1 Januari/ comprehensiv e other 31 Desember/ comprehensiv e other 31 Desember/

January 1, income f or comprehensiv e December 31, income f or comprehensiv e December 31,

2013 the y ear income 2013 the y ear income 2014

Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

Aset (liabilitas) pajak tangguhan Def erred tax assets (liabilities)

Cadangan kerugian penurunan Allowance f or impairment losses

nilai kredit (21.907) 14.432 - (7.475) (8.119) - (15.594) on loans

Peny usutan aset tetap 6.477 1.794 - 8.271 (2.276) - 5.995 Depreciation of f ixed assets

Liabilitas imbalan pasca kerja 9.657 994 - 10.651 127 - 10.778 Post-employ ment benef its obligation

Cadangan kerugian aset keuangan Allowance f or impairment losses -

selain kredit y ang diberikan 5.306 1.243 - 6.549 (1.619) - 4.930 on f inancial assets other than loans

Kerugian (keuntungan) y ang belum Unrealized loss (gain) on change

direalisasi atas perubahan nilai in f air v alue of av ailable f or sale

wajar ef ek tersedia untuk dijual (1.670) - 30.735 29.065 - (7.154) 21.911 securities

Lainny a 139 611 - 750 332 - 1.082 Others

Rugi f iskal 37.158 (7.748) - 29.410 27.038 - 56.448 Fiscal loss

Jumlah Aset Pajak Tangguhan 35.160 11.326 30.735 77.221 15.483 (7.154) 85.550 Total Deferred Tax Assets

Manajemen berpendapat bahwa rugi fiskal dapat digunakan untuk mengurangi laba fiskal pada masa lima tahun mendatang sejak kerugian fiskal terjadi.

Management believes that the fiscal loss can be utilized against the taxable income for a period of five years subsequent to year the fiscal loss was incurred.

Rugi fiskal dapat dikompensasi dengan laba fiskal pada masa lima tahun mendatang sejak kerugian fiskal terjadi. Manajemen memperkirakan bahwa akumulasi kerugian fiskal yang dapat dikompensasikan dengan laba fiskal masa mendatang masing-masing sebesar Rp 225.795 juta dan Rp 117.641 juta pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. Oleh karena itu, aset pajak tangguhan yang diakui masing masing sebesar Rp 56.448 juta dan Rp 29.410 juta pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.

The fiscal loss can be utilized against the taxable income for a period of five years subsequent to the year the fiscal loss was incurred. Management believes that probable future taxable profits will be available to utilize accumulated fiscal losses amounting to Rp 225,795 million and Rp 117,641 million as of December 31, 2014 and 2013, respectively. Hence, deferred tax of Rp 56,448 million and Rp 29,410 million as of December 31, 2014 and 2013, respectively, was recognized on such fiscal losses.

Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian rugi akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak efektif yang berlaku adalah sebagai berikut:

A reconciliation between the total tax expenses and the amount computed by applying the effective tax rates to loss before tax is as follows:

2014 2013

Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

Rugi sebelum pajak penghasilan Loss before tax per consolidated

menurut laporan laba rugi statement of comprehensive

komprehensif (70.033) (66.541) income

Tarif pajak yang berlaku 17.508 16.635 Tax expense at effective tax rates

Pengaruh pajak atas perbedaan tetap (1.032) (5.309) Tax effect on permanent differences

Pajak tahun lalu dari hasil Prior years taxes as the results

menurut f iskal pemeriksaan pajak - (26.525) of tax audits

Koreksi dasar pengenaan pajak (993) - Correction of tax bases

Beban (Manfaat) Pajak 15.483 (15.199) Tax Expense (Benefit)

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 73 -

34. RUGI PER SAHAM

Berikut ini adalah data yang digunakan untuk perhitungan rugi per saham dasar/dilusian:

34. LOSS PER SHARE

The computation of basic/diluted loss per share attributable to the owners of the Bank is based on the following data:

2014 2013

Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

Rugi bersih Net loss

Rugi untuk perhitungan per saham Loss for computation of basic/diluted

dasar/dilusian: loss per share:

Rugi bersih (54.550) (81.740) Net loss

Lembar/ Lembar/

Jumlah Saham (dalam angka penuh) Shares Shares Numbers of Shares (in full amount)

Jumlah rata-rata tertimbang saham Weighted average number of ordinary

biasa untuk perhitungan rugi shares for computation of basic/diluted

bersih per saham dasar/dilusian 9.735.874.396 5.486.078.541 loss per share

Waran Seri II yang diterbitkan berpotensi mendilusi rugi per saham dasar dimasa depan, namun tidak dimasukan dalam perhitungan rugi per saham dilusian karena waran tersebut bersifat antidilutif untuk tahun 2014.

The Warrants Series II issued potentially dilute basic loss per share in the future, but not included in the calculation of diluted loss per share because the warrants are anti-dilutive for the year 2014.

35. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA 35. POST-EMPLOYMENT BENEFITS

a. Program Iuran Pasti

a. Defined Contribution Plan

Bank menyelenggarakan program iuran pasti untuk seluruh karyawan tetap yang dikelola oleh DPLK Manulife Indonesia. Iuran ini berasal dari 2% gaji pokok yang dibayarkan karyawan, sedangkan sisanya sebesar 3,5% sampai 10% dibayarkan oleh Bank per bulan.

The Bank provide defined contribution plan for all of their permanent employees, which is managed by DPLK Manulife Indonesia. Contribution to the pension plan consist of a payment of 2% basic salary paid by the employee, and 3.5% up to 10% contributed by the Bank per month.

Beban pensiun Bank yang timbul dari program iuran pasti adalah sebesar Rp 2.775 juta dan Rp 2.637 juta masing-masing untuk tahun 2014 dan 2013.

The Bank’s pension expense arising from the defined contribution plan amounted to Rp 2,775 million and Rp 2,637 million in 2014 and 2013, respectively.

b. Program Imbalan Pasti b. Defined Benefits Plan

Bank juga menghitung dan membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Jumlah karyawan yang berhak memperoleh manfaat tersebut sebanyak 994 dan 1.159 karyawan masing-masing untuk tahun 2014 dan 2013.

The Bank also calculates and records defined post-employment benefits for its employees in accordance with Labor Law No. 13/2003. The number of employees entitled to the benefits is 994 and 1,159 in 2014 and 2013.

Bank mengakui tambahan liabilitas imbalan pasca kerja berupa kekurangan antara liabilitas imbalan pasca kerja berdasarkan program iuran pasti dengan manfaat minimum yang dipersyaratkan undang undang tenaga kerja.

The Bank recognized the cost of providing post-employement benefits as shortage of benefits provided by the defined contribution plan againts the minimum benefits required in accordance with the labor law.

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 74 -

Imbalan Kerja Jangka panjang Lain Bank memberikan imbalan kerja jangka panjang lain berupa cuti besar kepada karyawan yang memenuhi persyaratan ditentukan berdasarkan pada masa kerja. Imbalan ini didasarkan pada masa kerja.

Other Long-term Employee Benefits The Bank provides other long-term benefits such as grand leaves to qualifying employees determined based on years of service. Other long-term benefit was determined based on years of service.

Beban imbalan kerja selain pensiun iuran pasti yang diakui di laporan laba rugi komprehensif adalah:

Amounts recognized in the statements of comprehensive income with respect to employee benefit other than defined contributions are as follows:

Imbalan Imbalan

pasca-kerja/ kerja jangka

Post- panjang lainnya/

employment Other long term Jumlah/

benefits benefits Total

Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million Rp Million

Biaya jasa kini 5.525 1.160 6.685 Current service cost

Biaya bunga 2.673 315 2.988 Interest costs

Keuntungan aktuarial bersih (84) (1.611) (1.695) Net actuarial gain

Biaya jasa lalu 8 - 8 Past service cost

Dampak kurtailmen dan The impact of curtailment

penyelesaian (761) (126) (887) and settlement

Jumlah 7.361 (262) 7.099 Total

2014

Imbalan Imbalan

pasca-kerja/ kerja jangka

Post- panjang lainnya/

employment Other long term Jumlah/

benefits benefits Total

Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million Rp Million

Biaya jasa kini 3.239 972 4.211 Current service cost

Biaya bunga 3.736 341 4.077 Interest costs

Kerugian (keuntungan) Net actuarial

aktuarial bersih (17) 1.186 1.169 loss (gains)

Biaya jasa lalu 7 - 7 Past service cost

Jumlah 6.965 2.499 9.464 Total

2013

Jumlah tercatat di laporan posisi keuangan yang timbul dari liabilitas terkait dengan imbalan kerja selain pensiun iuran pasti adalah sebagai berikut:

The amounts included in the statements of financial position arising from the obligation in respect of the employee benefits other than defined contributions are as follows:

Imbalan Imbalan

pasca-kerja/ kerja jangka

Post- panjang lainnya/

employment Other long term Jumlah/

benefits benefits Total

Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million Rp Million

Nilai kini kew ajiban tanpa 41.615 3.301 44.916 Present value of unfunded

pendanaan obligations

Kerugian aktuarial belum diakui (1.722) - (1.722) Unrecognized actuarial losses

Biaya jasa lalu belum diakui (82) - (82) Unrecognized past service cost

Liabilitas - Bersih 39.811 3.301 43.112 Net Liabilities

2014

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 75 -

Imbalan Imbalan

pasca-kerja/ kerja jangka

Post- panjang lainnya/

employment Other long term Jumlah/

benefits benefits Total

Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million Rp Million

Nilai kini kew ajiban tanpa 33.458 4.368 37.826 Present value of unfunded

pendanaan obligations

Kerugian aktuarial belum diakui 4.868 - 4.868 Unrecognized actuarial losses

Biaya jasa lalu belum diakui (91) - (91) Unrecognized past service cost

Liabilitas - Bersih 38.235 4.368 42.603 Net Liabilities

2013

Mutasi nilai kini kewajiban pada tahun berjalan adalah sebagai berikut:

Movements in the present values of obligation in the current year are as follows:

Imbalan Imbalan

pasca-kerja/ kerja jangka

Post- panjang lainnya/

employment Other long term Jumlah/

benefits benefits Total

Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million Rp Million

Saldo aw al 33.458 4.368 37.826 Beginning balance

Biaya jasa kini 5.525 1.160 6.685 Current service cost

Biaya bunga 2.673 315 2.988 Interest cost

Pembayaran manfaat (5.944) (805) (6.749) Benefits paid

Kerugian (keuntungan) aktuarial 6.573 (1.611) 4.962 Actuarial (gain) losses

Kurtailmen penyelesaian (670) (126) (796) Curtailment

Saldo akhir 41.615 3.301 44.916 Ending balance

2014

Imbalan Imbalan

pasca-kerja/ kerja jangka

Post- panjang lainnya/

employment Other long term Jumlah/

benefits benefits Total

Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/Rp Million Rp Million Rp Million

Saldo aw al 53.492 2.857 56.349 Beginning balance

Biaya jasa kini 6.153 972 7.125 Current service cost

Biaya bunga 3.735 340 4.075 Interest cost

Pembayaran manfaat (4.501) (987) (5.488) Benefits paid

Kerugian (keuntungan) aktuarial (12.021) 1.186 (10.835) Actuarial (gain) losses

Pembayaran iuran (13.400) - (13.400) Contribution paid

Saldo akhir 33.458 4.368 37.826 Ending balance

2013

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 76 -

Riwayat penyesuaian adalah sebagai berikut: The history of experience adjustments is as follows:

2014 2013 2012 2011 2010

Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

Present value of defined

Nilai kini kew ajiban imbalan pasti 44.916 37.826 56.349 39.796 31.231 benefit obligations

Experience adjustments on

Penyesuaian liabilitas program 4.879 22.668 (4.620) 270 2.894 plan liabilities

Perhitungan imbalan pasca kerja untuk tahun 2014 dan 2013, masing-masing dihitung oleh PT Padma Raya Aktuaria dan PT Pointera Aktuaria Strategis, aktuaris independen dengan menggunakan asumsi utama sebagai berikut:

The cost of providing employee benefits in 2014 and 2013 is calculated by an independent actuary, PT Padma Raya Aktuaria and PT Pointera Aktuaria Strategis respectively, using the following key assumptions:

2014 2013

Usia pensiun normal 55 tahun/years 55 tahun/years Normal pension age

Tingkat pengunduran diri 18% p.a. sampai usia 35 18% p.a. Resignation rate

kemudian secara linier

sampai 0% di usia 55/

18% p.a. at age 35

decreases linearly

until 0% at age 55

Porsi dari pengunduran diri dipercepat 13% 18% Proportion of early retirement

Tingkat diskonto per tahun 7,70% 8,00% Annual discount rate

Tingkat kenaikan gaji 6% 7% Future salary increment rate

Tingkat kematian tahunan 100% TMI3 100% TMI2 Annual mortality rate

Tingkat cacat 5% dari mortalita/ 1% dari mortalita/ Disability rate

5% from mortality 1% from mortality

36. SIFAT DAN TRANSAKSI BERELASI

36. NATURE OF RELATIONSHIP AND

TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES

Sifat Berelasi Nature of Relationship

Perusahaan-perusahaan di bawah ini yang merupakan pihak yang berelasi sesuai dengan kriteria-kriteria yang dijelaskan pada Catatan 3d.

The companies below are related parties in accordance with explanation in Note 3d.

PT MNC Investama ICB Financial Group Holding AG

PT MNC Kapital Indonesia

PT Global Mediacom

PT MNC Energi

PT Media Nusantara Citra

PT Rajaw ali Citra Televisi Indonesia

PT Global Informasi Bermutu

PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia

PT Media Nusantara Informasi

PT Okezone Indonesia

PT Mediate Indonesia

PT Star Media Nusantara

PT Linktone Indonesia

PT MNC Sky Vision Tbk

PT MNC GS Homeshopping

PT MNC Asset Management

PT MNC Finance

PT MNC Securities

PT MNC Asuransi Indonesia

PT Nuansacipta Coal Investment

PT MNC Land

PT Investasi Hasil Sejahtera

PT Lido Nirw ana Parahyangan

2014 2013

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 77 -

Transaksi Berelasi

Dalam kegiatan usahanya, Bank juga mengadakan transaksi tertentu dengan pihak-pihak berelasi. Transaksi-transaksi tersebut meliputi antara lain:

Transactions with Related Parties

In the course of business, the Bank entered into certain transactions with related parties. These transactions included, among others, the following:

1. Pemberian kredit dan penerimaan bunga (Catatan 11 dan 26).

1. Granting of loans and receipt of interest (Notes 11 and 26).

2. Penempatan dana dari pihak-pihak berelasi dalam bentuk simpanan dan pembayaran bunga (Catatan 17 dan 27).

2. Placements of funds by related parties in the form of deposits and payment of interest (Notes 17 and 27).

3. Utang sewa pembiayaan dan pembayaran

bunga kepada PT MNC Finance (Catatan 22 dan 27).

3. Finance lease payable and payment of interest to PT MNC Finance (Notes 22 and 27).

4. Sewa kendaraan berdasarkan akad ijarah

dengan PT MNC Finance (Catatan 31).

4. Payment of vehicle rental expense under ijarah term with PT MNC Finance (Note 31).

5. Bank menyewa ruang kantor dari PT MNC Land (Catatan 31).

5. The Bank rents office spaces from PT MNC Land (Note 31).

6. Aset tetap Bank dan cash-in safe

diasuransikan pada PT MNC Insurance (Catatan 31).

6. The Bank’s premises, equipment and cash-in safe are insured to PT MNC Insurance (Note 31).

Persentase kredit dan biaya dibayar dimuka dari pihak yang berelasi terhadap jumlah aset adalah sebagai berikut:

The percentage of loans and prepaid expense from related parties to total assets are as follows:

Rp Juta/ % Rp Juta/ %

Rp Million Rp Million

Kredit (Catatan 11) Loans (Note 11)

MNC Finance 70.837 0,75 - - MNC Finance

Manajemen kunci 132 - 71 - Key management

Biaya dibayar dimuka (Catatan 13) Prepaid expenses (Note 13)

MNC Land 7.758 0,08 - - MNC Land

MNC Life 395 - - - MNC Life

MNC Insurance 14 - - - MNC Insurance

Jumlah 79.136 0,83 71 0,000 Total

2014 2013

Persentase simpanan dan utang sewa pembiayaan dari pihak yang berelasi terhadap jumlah liabilitas adalah sebagai berikut:

The percentage of deposits and finance lease payable from related parties to total liabilities are as follows:

Rp Juta/ % Rp Juta/ %

Rp Million Rp Million

Simpanan (Catatan 17) 919.220 11,22 19.087 0,27 Deposits (Note 17)

Utang sew a pembiayaan (Catatan 22) 441 - - - Finance lease payable (Note 22)

Jumlah 919.661 11,22 19.087 0,27 Total

2014 2013

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 78 -

Persentase pendapatan bunga, beban bunga, beban sewa, beban asuransi dan beban promosi kepada pihak yang berelasi terhadap jumlah pendapatan bunga, beban bunga, serta beban umum dan administrasi adalah sebagai berikut:

The percentage of interest income, interest expense, rental expense, insurance expense and promotion expense from related parties to total interest income, total interest expense, and total general and administrative expense are as follows:

Rp Juta/ % Rp Juta/ %

Rp Mill ion Rp Mill ion

Pendapatan bunga 5.789 0,77 21 - Interest income

Beban bunga 11.876 2,26 486 0,10 Interest expense

Rental expense and insurance

Beban sewa dan asuransi 1.956 1,33 - - expense

Beban promosi 1.630 1,10 - - Promotion expense

2014 2013

37. KOMITMEN DAN KONTINJENSI

37. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES

2014 2013

Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

Komitmen Commitments

Tagihan Komitmen Commitment Receivable

Pembelian berjangka valuta Forw ards foreign currencies

asing 255.600 363.529 purchased

Liabilitas Komitmen Commitment Liabilities

Fasilitas kredit kepada nasabah

yang belum digunakan (434.237) (820.976) Unused facilities

L/C yang irrevocable dan masih Outstanding irrevocable

berjalan dalam rangka Letters of Credit (L/C) for

ekspor dan impor (91.015) (120.944) export and import

Penjualan valuta asing tunai Unsettled spot foreign

yang belum diselesaikan (163.901) (180.570) currencies sold

Jumlah Liabilitas Komitmen (689.153) (1.122.490) Total Commitment Liabilities

Jumlah Liabilitas Komitmen - bersih (433.553) (758.961) Total Commitment Liabilities - Net

Kontinjensi Contingencies

Tagihan Kontijensi Contigent Receivable

Bank garansi 26.009 25.557 Bank guarantee

Pendapatan bunga dalam penyelesaian 98.658 103.509 Past due interest revenues

Liabilitas Kontijensi Contigent Liabilities

Bank garansi (31.028) (33.918) Bank Guarantee

Stand by L/C (26.009) (25.557) Stand by L/C

Jumlah liabilitas kontinjensi (57.037) (59.475) Total contigent liabilities

Jumlah Liabilitas Kontijensi - Bersih 67.630 69.591 Total Contigent Liabilities - Net

Lainnya Others

Kredit hapus buku 595.227 545.867 Loan w ritten - off

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 79 -

38. ASET DAN LIABILITAS DALAM VALUTA ASING

Posisi aset dan liabilitas dalam valuta asing adalah sebagai berikut:

38. ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES

The balance of assets and liabilities denominated in foreign currencies are as follows:

2014 2013

Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

Aset Assets

Kas 3.257 4.275 Cash on hand

Giro pada Bank Indonesia 108.988 70.586 Demand deposits w ith Bank Indonesia

Giro pada bank lain 200.937 77.420 Demand deposits w ith other banks

Penempatan pada bank lain - 523.310 Placements w ith other banks

Efek-efek - 3.354 Securities

Kredit 1.031.554 763.250 Loans

Tagihan akseptasi 88.962 86.595 Acceptances receivable

Aset lain-lain 26.006 25.170 Other assets

Jumlah 1.459.704 1.553.960 Total

Cadangan kerugian penurunan nilai (27.418) (21.492) Allow ance for impairment losses

Jumlah 1.432.286 1.532.468 Total

Liabilitas Liabilities

Liabilitas segera 192 249 Liabilities payable immediately

Simpanan 15.294.098 1.347.242 Deposits

Simpanan dari bank lain - 121.700 Deposits from other banks

Liabilitas akseptasi 88.962 86.595 Acceptances payable

Liabilitas lain-lain 3.437 3.261 Other liabilities

Jumlah 15.386.689 1.559.047 Total

Rincian aset dan liabilitas dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2014, the details of assets and liabilities denominated in foreign currencies are as follows:

Mata Uang Asing/ Ekuivalen dalam Rp/

Foreign Currency Equivalent in Rp

Rp Juta/

Rp Million

ASET Assets

Kas USD 225.951 2.798 Cash

SGD 48.916 459

Giro pada Bank Indonesia USD 8.800.000 108.988 Demand deposits with Bank Indonesia

Giro pada bank lain USD 15.441.735 168.954 Demand deposits with other banks

SGD 2.415.921 22.652

EUR 277.960 4.184

JPY 20.589.759 2.132

AUD 172.970 1.755

HKD 788.861 1.260

Kredit USD 83.124.223 1.029.494 Loans

SGD 220.432 2.060

Tagihan akseptasi USD 7.180.706 88.933 Acceptances receivables

JPY 275.578 29

Aset lain-lain USD 2.098.916 25.995 Other assets

SGD 1.207 11

Cadangan kerugian penurunan nilai USD 2.214.820 (27.418) Allowance for impairment losses

Jumlah aset 1.432.286 Total assets

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 80 -

Mata Uang Asing/ Ekuivalen dalam Rp/

Foreign Currency Equivalent in Rp

Rp Juta/

Rp Million

Liabilitas

Bank Bank

Liabilitas segera USD 15.467 192 Liabilities payable immediately

Simpanan USD 101.862.568 1.261.569 Deposits

SGD 2.722.358 25.501

EUR 360.249 5.423

AUD 107.046 1.086

JPY 5.003.637 519

Liabilitas akseptasi USD 7.180.706 88.933 Acceptance payable

JPY 275.578 29

Liabilitas lain-lain USD 270.309 3.348 Other liabilities

JPY 493.096 51

SGD 4.043 38

Jumlah liabilitas 1.386.689 Total liabilities

Jumlah Aset - Bersih 45.597 Total Assets - Net

Jumlah aset dan liabilitas moneter pada tanggal 31 Desember 2014 dengan menggunakan kurs 16 Maret 2015 masing-masing sebesar Rp 1.553.059 juta dan Rp 1.480.382 juta.

The total monetary assets and liabilities on December 31, 2014 using the exchange rate on March 16, 2015 amounted to Rp 1,553,059 million and Rp 1,480,382 million, respectively.

Kurs yang digunakan oleh Bank untuk menjabarkan aset dan liabilitas dalam mata uang asing adalah kurs reuters jam 16.00 WIB dengan rincian sebagai berikut:

The foreign exchange rates used for assets and liabilities of the Bank denominated in foreign currencies were reuters rates at 4:00 P.M. Western Indonesian Time as follows:

16 Maret/

March 16,

Valuta asing 2015 2014 2013 Foreign currencies

Rp Rp Rp

1 Dollar Amerika Serikat 13.241,50 12.385,00 12.170,00 1 United States Dollar

1 Dollar Singapura 9.522,49 9.376,18 9.622,07 1 Singapore Dollar

1 Yen Jepang 109,13 103,56 115,75 1 Japanese Yen

1 Euro 13.951,25 15.053,34 16.759,31 1 Euro

1 Dollar Hongkong 1.705,25 1.596,98 1.569,54 1 Hongkong Dollar

1 Dollar Australia 10.116,51 10.148,27 10.855,64 1 Australian Dollar

31 Desember/December 31,

39. INFORMASI SEGMEN

39. INFORMATION SEGMENT

Bank melaporkan informasi berdasarkan segmen operasi dan informasi wilayah geografis.

The Bank’s reportable segments are based on their operating segments and geographical information.

a. Segmen Operasi a. Operating Segments

Segmen operasi Bank dibagi berdasarkan produk dan jasa sebagai berikut:

The Bank’s operating segment classified based on products and services, with details as follows:

– Bisnis perbankan – Konsumer – Treasuri – Lainnya

– Banking business – Consumer – Treasury – Others

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 81 -

Berikut ini adalah informasi segmen berdasarkan segmen operasi:

The operating segment information is as follows:

Bank/ Konsumer/ Treasuri/ Lainnya/ Jumlah/

Banking Consumer Treasury Others Total

Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

PENDAPATAN REVENUES

Pendapatan bunga 508.388 166.512 85.798 - 760.698 Interest revenues

Pendapatan operasional 23.128 14.451 9.431 15.880 62.890 Other income

Jumlah 531.516 180.963 95.229 15.880 823.588 Total

BEBAN EXPENSES

Beban bunga (474.234) (19.526) (30.657) - (524.417) Interest expense

Beban operasional (133.219) (102.946) (59.309) (75.000) (370.474) Operating expense

Jumlah (607.453) (122.472) (89.966) (75.000) (894.891) Total

Pendapatan (beban) non

operasional (741) (99) (704) 2814 1.270 Non operating income (expenses)

Laba (rugi) sebelum pajak (76.678) 58.392 4.559 (56.306) (70.033) Income (loss) before tax

INFORMASI LAINNYA OTHER INFORMATION

ASET ASSETS

Penempatan pada Bank Indonesia Placements with Bank Indonesia

dan bank lain - - 1.538.436 - 1.538.436 and other banks

Efek-efek - - 503.806 - 503.806 Securities

Kredit 3.983.741 2.145.092 - - 6.128.833 Loans

Aset tetap - bersih 10.459 6.656 - 1.901 19.016 Fixed asset - net

Aset lainnya 58.585 50.456 834.313 296.819 1.240.173 Other assets

Jumlah Aset 4.052.785 2.202.204 2.876.555 298.720 9.430.264 Total Assets

LIABILITAS LIABILITIES

Simpanan 6.574.269 386.722 - 773.443 7.734.434 Deposits

Simpanan dari bank lain 235.948 - - - 235.948 Deposits from other banks

Liabilitas lainnya 39.457 34.196 9.757 141.903 225.313 Other liabilities

Jumlah Liabilitas 6.849.674 420.918 9.757 915.346 8.195.695 Total Liabilities

2014

Bank/ Konsumer/ Treasuri/ Lainnya/ Jumlah/

Banking Consumer Treasury Others Total

Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

PENDAPATAN REVENUES

Pendapatan bunga 443.146 173.644 53.303 - 670.093 Interest revenues

Pendapatan operasional 42.973 28.931 17.289 3.835 93.028 Other income

Jumlah 486.119 202.575 70.592 3.835 763.122 Total

BEBAN EXPENSES

Beban bunga (340.542) (25.880) (17.604) - (384.026) Interest expense

Beban operasional (208.073) (147.260) (5.678) (75.895) (436.906) Operating expense

Jumlah (548.616) (173.140) (23.282) (75.895) (820.932) Total

2013

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 82 -

Bank/ Konsumer/ Treasuri/ Lainnya/ Jumlah/

Banking Consumer Treasury Others Total

Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

Pendapatan (beban) non

operasional (2.259) (2.213) (2.257) (2.001) (8.730) Non operating income (expenses)

Laba (rugi) sebelum pajak (64.756) 27.222 45.054 (74.061) (66.541) Income (loss) before tax

INFORMASI LAINNYA OTHER INFORMATION

ASET ASSETS

Penempatan pada Bank Indonesia Placements with Bank Indonesia

dan bank lain - - 1.259.243 - 1.259.243 and other banks

Efek-efek - - 519.254 - 519.254 Securities

Kredit 3.495.816 1.882.363 - - 5.378.179 Loans

Aset tetap - bersih 13.775 8.766 - 2.504 25.045 Fixed asset - net

Aset lainnya 52.181 44.713 695.159 192.091 984.144 Other assets

Jumlah Aset 3.561.772 1.935.842 2.473.656 194.595 8.165.865 Total Assets

LIABILITAS LIABILITIES

Simpanan 5.809.658 341.744 - 683.489 6.834.891 Deposits

Simpanan dari bank lain 342.813 - - - 342.813 Deposits from other banks

Pinjaman yang diterima 2 - - - 2 Borrowings

Liabilitas lainnya 27.519 23.850 7.736 165.176 224.281 Other liabilities

Jumlah Liabilitas 6.179.992 365.594 7.736 848.665 7.401.987 Total Liabilities

2013

b. Informasi Wilayah Geografis

Seluruh kegiatan operasional bank berada di wilayah negara Indonesia.

b. Geographical Information

The Bank conducts its operational activities in Indonesia.

40. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP

KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM

40. GOVERNMENT GUARANTEE ON OBLIGATIONS OF PRIVATE BANKS

Berdasarkan Salinan Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan No. 1/PLPS/2005 pada tanggal 26 September 2005 tentang Program Penjaminan Simpanan yang menyatakan bahwa sejak tanggal 22 September 2005, Lembaga Penjamin Simpanan menjamin simpanan yang meliputi giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan, dan atau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu yang merupakan simpanan yang berasal dari masyarakat termasuk yang berasal dari bank lain.

Based on “Lembaga Penjamin Simpanan” Regulation No. 1/PLPS/2005 dated September 26, 2005 regarding Deposit Guarantee Program, since September 22, 2005, the “Lembaga Penjamin Simpanan” will guarantee bank deposits including demand deposits, time deposits, certificate of deposits, savings deposit, and other forms of deposits, including deposits from other banks.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 66 tahun 2008 tanggal 13 Oktober 2008, yang menyatakan bahwa sejak tanggal 13 Oktober 2008 besaran nilai simpanan yang dijamin Lembaga Penjamin Simpanan untuk setiap nasabah pada satu bank yang semula maksimal Rp 100 juta diubah menjadi maksimal Rp 2.000 juta.

In accordance with Government Regulation No. 66 years 2008 dated October 13, 2008, starting October 13, 2008 the “Lembaga Penjamin Simpanan” will guarantee deposits of each customer in a bank which was previously set at a maximum of Rp 100 million and was changed to a maximum of Rp 2,000 million.

Beban premi penjaminan Pemerintah yang dibayar pada tahun 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp 13.925 juta dan Rp 11.521 juta.

The Government guarantee premium paid in 2014 and 2013 amounted to Rp 13,925 million and Rp 11,521 million, respectively.

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 83 -

41. KLASIFIKASI DAN NILAI WAJAR ATAS ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN

Tabel di bawah ini menunjukkan nilai tercatat dan nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan.

41. CLASIFICATION AND FAIR VALUE OF FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES

The following table summarizes the carrying amounts and fair values of those financial assets and liabilities.

Nilai tercatat/ Nilai tercatat/

Catatan/ Carrying Nilai wajar/ Carrying Nilai wajar/Notes amount Fair value amount Fair value

Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

Aset keuangan Financial asset

Dimiliki hingga jatuh tempo Held-to-maturity

Efek-efek 9 5.000 5.000 1.649 1.649 Securities

Tersedia untuk dijual Available-for-sale

Efek-efek 9 486.239 486.239 477.657 477.657 Securities

Diperdagangkan Trading

Efek-efek 9 12.567 12.567 39.948 39.948 Securities

Tagihan derivatif 10 691 691 1.842 1.842 Derivative receivables

Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivable

Kas 5 91.556 91.556 72.732 72.732 Cash

Giro pada Bank Indonesia 6 596.195 596.195 500.454 500.454 Demand deposits with Bank Indonesia

Giro pada bank lain 7 203.246 203.246 78.568 78.568 Demand deposits with other banks

Tagihan akseptasi 12 93.962 93.962 103.146 103.146 Acceptance receivable

Penempatan pada Bank Indonesia Placement with Bank Indonesia

dan bank lain 8 1.538.436 1.538.436 1.259.243 1.259.243 and other banks

Kredit 11 6.128.833 6.257.235 5.378.179 5.516.240 Loans

Aset lain-lain 16 69.727 69.727 64.139 64.139 Other assets

Jumlah Aset Keuangan 9.226.452 9.354.854 7.977.557 8.115.618 Total Financial Assets

Liabilitas keuangan Financial liabilitiesBiaya perolehan diamortisasi Amortized cost

Liabilitas segera 21.140 21.140 8.675 8.675 Liabilities payable immediatelySimpanan 17 7.734.434 7.734.434 6.834.891 6.834.891 DepositsSimpanan dari bank lain 18 235.948 235.948 342.813 342.813 Deposits from other bankLiabilitas derivatif 10 112 112 1.009 1.009 Derivative payablesLiabilitas akseptasi 12 93.962 93.962 103.146 103.146 Acceptance payablesObligasi konversi 19 - - 16.370 16.370 Convertible bondsBeban yang masih harus dibayar 21 44.415 44.415 36.695 36.695 Accrued expenses

Utang sewa pembiayaan 22 441 441 - - Finance lease payableLiabilitas lain-lain 23 7.246 7.246 5.268 5.268 Other liabilities

Jumlah Liabilitas Keuangan 8.137.698 8.137.698 7.348.867 7.348.867 Total Financial Liabilities

Selisih 1.088.754 1.217.156 628.690 766.751 Difference

2014 2013

Teknik penilaian dan asumsi yang diterapkan untuk tujuan pengukuran nilai wajar

Valuation techniques and assumptions applied for the purposes of measuring fair value

Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan ditentukan sebagai berikut:

The fair value of financial assets and financial liabilities are determined as follows:

Manajemen menganggap bahwa nilai tercatat kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, pendapatan yang masih akan diterima, simpanan, simpanan dari bank lain, bunga yang masih harus dibayar, setoran jaminan dan liabilitas keuangan lainnya dengan suku bunga tetap yang diakui dalam laporan keuangan mendekati nilai wajarnya karena jatuh tempo dalam jangka pendek atau yang memiliki tingkat suku bunga pasar.

Management considers that the carrying amount of cash, demand deposits with Bank Indonesia, demand deposits with other banks, placements with Bank Indonesia and other banks, accrued interest receivable, deposits, deposits from other banks, accrued interest, margin deposits and other financial instruments with floating interest recognized in the financial statements approximate their fair values either because of their short-term maturities or they carry market rates of interest.

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 84 -

Nilai wajar efek-efek dengan syarat dan kondisi standar dan diperdagangkan di pasar aktif serta obligasi konversi ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga pasar.

Fair value of securities with standard terms and conditions and traded on active markets and convertible bonds are determined with reference to quoted market prices.

Nilai wajar tagihan dan liabilitas derivatif diukur dengan menggunakan kurs kuotasi dan kurva yield yang berasal dari suku bunga kuotasi mencocokkan jatuh tempo kontrak.

Fair value of derivative receivables and payables are measured using quoted forward exchange rates and yield curves derived from quoted interest rates matching maturities of the contracts.

Tabel berikut ini memberikan analisis dari instrumen keuangan yang diukur setelah pengakuan awal sebesar nilai wajar, dikelompokkan ke Tingkat 1 sampai 3 didasarkan pada sejauh mana nilai wajar diamati.

The following table provides an analysis of financial instruments that are subsequently measured at fair value, grouped into Levels 1 to 3 based on the degree to which the fair value is observable.

Tingkat 1/ Tingkat 2/ Tingkat 3/ Jumlah/

Level 1 Level 2 Level 3 Total

Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Mill ion Rp Mill ion Rp Mill ion Rp Mill ion

Aset keuangan pada FVTPL Financial assets at FVTPL

Efek- efek 12.567 - - 12.567 Securities

Tagihan derivatif - 691 - 691 Derivative receivables

Aset keuangan tersedia Available-for-sale financial

untuk dijual assets

Efek- efek 486.239 - - 486.239 Securities

Jumlah 498.806 691 - 499.497 Total

Liabilitas keuangan pada FVTPL Financial l iabilities at FVTPL

Liabilitas derivatif - 112 - 112 Derivatives payables

2014

Tingkat 1/ Tingkat 2/ Tingkat 3/ Jumlah/

Level 1 Level 2 Level 3 Total

Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Mill ion Rp Mill ion Rp Mill ion Rp Mill ion

Aset keuangan pada FVTPL Financial assets at FVTPL

Efek- efek 39.948 - - 39.948 Securities

Tagihan derivatif - 1.842 - 1.842 Derivative receivables

Aset keuangan tersedia Available-for-sale financial

untuk dijual assets

Efek- efek 447.657 - - 447.657 Securities

Jumlah 487.605 1.842 - 489.447 Total

Liabilitas keuangan pada FVTPL Financial l iabilities at FVTPL

Liabilitas derivatif - 1.009 - 1.009 Derivatives payables

2013

Pada tahun 2014 dan 2013, tidak terdapat perpindahan metode pengukuran nilai wajar dari tingkat 1 menjadi tingkat 2, dan sebaliknya.

In 2014 and 2013, there is no movement of fair value measurement method from level 1 to level 2, and vice versa.

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 85 -

42. INFORMASI LAINNYA

a. Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum

42. OTHER INFORMATION

a. Capital Adequacy Ratio

Peraturan Bank Indonesia No. 14/18/PBI/2012 tanggal 28 Nopember 2012 yang mulai berlaku pada tanggal ditetapkan tentang kewajiban penyediaan modal minimum bank umum sesuai dengan profil risiko.

Bank Indonesia Regulation No. 14/18/PBI/2012 dated November 28, 2012 which is valid on the assigned date covers the Capital Adequency Ratio of general banks according with its risk profile.

Surat Edaran Bank Indonesia No. 14/37/DPNP tanggal 27 Desember 2012 yang mulai berlaku pada tanggal ditetapkan tentang kewajiban penyediaan modal minimum sesuai profil risiko dan pemenuhan Capital Equivalency Maintained Asset (CEMA).

Circular Letter of Bank Indonesia No. 14/37/DPNP dated December 27, 2012 which is valid on the assigned date covers the Capital Adequacy Ratio according to the risk profile and fulfilment of Capital Equivalency Maintained Asset (CEMA).

Rasio kewajiban penyediaan modal Bank dengan memperhitungkan risiko kredit, risiko operasional dan risiko pasar pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:

The Bank’s capital adequacy ratio with consideration for credit, operational and market risks as of December 31, 2014 and 2013 are as follows:

2014 2013

Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

Modal Capital

Modal Inti 1.129.372 564.883 Core Capital

Modal Pelengkap 66.304 196.841 Supplementary Capital

Jumlah Modal 1.195.676 761.724 Total Capital

Aset Tertimbang Menurut Risiko: Risk Weighted Assets:

untuk risiko kredit 5.908.369 5.038.897 for credit risk

untuk risiko operasional 738.325 742.910 for operational risk

untuk risiko pasar 75.725 39.537 for market risk

Rasio Kew ajiban Penyediaan

Modal Minimum dengan

memperhitungkan: Capital Adequacy Ratio w ith:

risiko kredit dan operasional 17,99% 13,17% credit and operational risk

risiko kredit, operasional dan pasar 17,79% 13,09% credit, operational and market risk

b. Rasio modal inti terhadap Aset Tertimbang Menurut Risiko pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar 16,80% dan 9,7%.

b. The ratio of core capital to Risk Weighted Assets as of December 31, 2014 and 2013 are 16.80% and 9.7%, respectively.

c. Rasio aset produktif yang diklasifikasikan terhadap total aset produktif pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar 4,41% dan 4,09%.

c. The ratio of classified earning assets to total earning assets as of December 31, 2014 and 2013 are 4.41% and 4.09%, respectively.

d. Berikut ini adalah saldo penyediaan dana kepada pihak berelasi per tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK):

d. The following are the balances of amounts with affiliates as of December 31, 2014 and 2013 in accordance with the Legal Lending Limit (LLL) regulation of Bank Indonesia:

2014 2013

Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

Kredit 70.969 71 Loans

Rekening administratif 16.923 - Administrative accounts

Jumlah 87.892 71 Total

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 86 -

Batas maksimum pemberian kredit kepada pihak berelasi per tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp 119.568 juta dan Rp 76.172 juta (10% dari modal Bank).

Maximum legal lending limit to affiliates as of December 31, 2014 and 2013 amounted to Rp 119,568 million and Rp 76,172 million (10% of the Bank’s capital), respectively.

43. MANAJEMEN RISIKO

43. RISK MANAGEMENT

Kerangka Manajemen Risiko

Risk Management Framework

Penerapan manajemen risiko di Bank berpedoman pada peraturan Bank Indonesia tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum berikut perubahannya serta dokumen-dokumen dari Basel Committee on Banking Supervision, terutama konsep Basel Accord II.

The implementation of risk management of the Bank is guided by Bank Indonesia regulation on the Application of Risk Management for Commercial Banks and the changes as well as documents from the Basel Committee on Banking Supervision, particularly the concept of Basel Accord II.

Pengelolaan risiko di Bank mencakup seluruh jenis risiko dari semua aktivitas fungsional Bank berdasarkan kebutuhan akan keseimbangan antara pertumbuhan usaha dengan pengelolaan risikonya.

Risk management within the Bank covers all types of risks in all functional activities of the Bank, based on demand to stabilize between the growth of the Bank’s business and risk management.

Untuk mengakomodasi tren perbankan dan pertumbuhan bisnis, Bank secara terus menerus melakukan evaluasi secara berkala dan mengembangkan serta meningkatkan kerangka sistem pengelolaan risiko perusahaan terpadu dan struktur pengendalian internal yang komprehensif, agar dapat memberikan informasi secara dini mengenai terdapatnya potensi risiko kepada manajemen, sehingga manajemen dapat mengambil langkah-langkah yang memadai untuk meminimalisasi dampak risiko tersebut. Kerangka manajemen risiko perusahaan terpadu tersebut dituangkan dalam kebijakan, prosedur, batas-batas transaksi, kewenangan dan ketentuan lain serta berbagai perangkat manajemen risiko, yang berlaku di seluruh lingkup aktivitas fungsional.

To accomodate the growing trend of banking and business growth, the Bank continually evaluates on a regular basis, develops and also improves the framework of integrated enterprise risk management system and a comprehensive internal control structure, in order to give management a precaution of risk potential and to take an appropriate solution to minimize the impact of the risk. The integrated enterprise risk management frame work stated in the policies, procedures, transaction limits, authority and other provisions, and risk management tools, apply within the functional activities.

Selain itu Bank juga menerapkan kerangka manajemen risiko perusahaan terpadu yang merupakan sarana untuk menentukan strategi, organisasi, kebijakan dan pedoman untuk memastikan bahwa semua risiko yang dihadapi Bank dapat dikenali, diukur, diatasi dan dilaporkan dengan baik.

Furthermore, the Bank uses the integrated enterprise risk management framework as a tool to determine strategy, organization, policies and guidelines to ensure that all risks faced by the Bank can be identified, measured, mitigated and reported properly.

Bank memiliki Komite Manajemen Risiko di level Direksi dan Komite Pemantau Risiko di level Dewan Komisaris untuk menentukan kebijakan dan membahas permasalahan risiko yang dihadapi Bank secara keseluruhan.

The Bank has a Risk Management Committee under the Board of Directors and Risk Oversight Commitee under the Board of Commissioners to determine the overall policies and discuss the risk faced by the Bank.

Selain komite-komite tersebut, terdapat komite-komite lain yang bertugas untuk menangani risiko-risiko secara lebih spesifik, antara lain: komite pemutus kredit dan komite manajemen aset dan kewajiban (ALCO).

In addition to those committees, there are several other committees responsible for handling the risks that are more specific, among others: the credit committee and asset and liability management committee (ALCO).

Terkait dengan produk atau aktivitas bisnis baru, penilaian risiko dilakukan untuk memastikan bahwa semua risiko telah diidentifikasi, dinilai dan dimitigasi secara tepat.

In relation to new product or business activity, risk assessment is conducted to ensure that all risks have been identified, assessed and mitigated appropriately.

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 87 -

Secara berkala, Bank membuat profil risiko yang mencerminkan tingkat risiko yang dimiliki Bank berdasarkan 8 (delapan) jenis risiko yang ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan.

On a regular basis, the Bank prepares a risk profile that reflects the Bank’s risk in 8 (eight) types of risks set by Financial Services Authority.

Manajemen Risiko Kredit

Credit Risk Management

Risiko kredit diartikan sebagai risiko kerugian akibat kegagalan debitur atau pihak lain dalam memenuhi kewajibannya pada saat jatuh tempo. Risiko kredit dikelola baik pada tingkat transaksi maupun portofolio. Pengelolaan risiko kredit dirancang untuk menjaga independensi dan integritas proses penilaian risiko, serta diversifikasi risiko kredit.

Credit risk is defined as the risk of suffering losses due to failure of debtors or other parties to fulfill their obligations at their maturity date. This risk is managed both at the transaction and portfolio levels. Credit risk management are designed to preserve the independence and integrity of the risk assessment process, and also to avoid risk concentration.

Kebijakan manajemen dalam pemberian kredit didasarkan pada prinsip kehati-hatian, yang meliputi:

The Bank’s lending policy is governed by prudent principles, consisting of:

a. Menghindari pemberian kredit pada debitur yang mengandung risiko tinggi, tujuan usaha yang bersifat spekulatif atau usaha dimana Bank tidak memiliki pengalaman atau keahlian signifikan dalam menilai dan menghindari pemberian kredit pada debitur yang bermasalah, tidak terbatas pada debitur yang namanya tercantum dalam daftar hitam Otoritas Jasa Keuangan.

a. Avoid granting of loans to debtors which are assessed as high risk, speculative, or businesses which the Bank is not familiar with or does not have significant knowledge, and avoid granting of loans to troubled debtors, in addition to those registered in Financial Services Authority’s black list.

b. Menghindari konsentrasi pemberian kredit hanya di satu sektor ekonomi.

c. Melakukan pemantauan dan pemeriksaan

yang ketat, berkala dan terus menerus pada kredit yang telah disalurkan.

b. Avoid concentration of loans to specific economic sectors.

c. Thoroughly, regularly and continuously review and evaluate loans granted.

Bank telah mengimplementasikan manajemen risiko kredit yang mencakup penetapan prosedur dan kebijakan kredit, pengaturan limit dan mengevaluasinya secara berkala untuk memastikan bahwa seluruh risiko yang mungkin timbul dari kegiatan pemberian kredit telah tercakup, serta menerapkan prinsip “Four Eyes Principle” secara konsisten. Bank telah melaksanakan pengelolaan portofolio kredit secara konsisten dan berkelanjutan serta melaporkannya kepada manajemen senior dan Dewan Komisaris secara berkala.

The Bank has implemented credit risk management which covers setting up procedures and credit policies, determining limit and conducting regular evaluation to ensure that all potential risks have been covered, and apply the “Four Eyes Principle” consistently. The Bank has managed its credit portfolio continuously in a consistent basis and reports to the senior management and Board of Commissioners regularly.

Agunan

Collateral

Bank menerapkan kebijakan untuk memitigasi risiko kredit, antara lain dengan meminta agunan sebagai jaminan pelunasan kredit jika jaminan berupa sumber pembayaran utama debitur berdasarkan arus kas tidak terpenuhi. Jenis agunan yang dapat diterima dalam rangka memitigasi risiko meliputi kas, tanah dan/atau bangunan, mesin, kendaraan bermotor, piutang dagang dan persediaan.

The Bank applies policies to mitigate credit risk, by taking collateral to secure the repayment of loan if the primary source of debtor’s peyment is no longer available. Collateral types that can be used to mitigate the risk include cash, land and/or buildings, machinery, vehicles, account receivables, and inventory.

Untuk meminimalisir kerugian kredit, Bank akan meminta tambahan agunan dari debitur ketika terdapat penurunan nilai atas agunan untuk pinjaman yang terkait. Perkiraan nilai wajar dari agunan yang digunakan oleh Bank didasarkan pada nilai agunan yang dinilai oleh penilai internal maupun eksternal.

In order to minimize the credit loss, the Bank will require additional collaterals from the debtor when lower value in the collaterals are identified for the related loans. The fair value at collateral is assessed based on internal and/or external appraisals.

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 88 -

Kredit

pemilikan

Korporasi/ Ritel/ Mikro/ rumah/ Lainny a/ Jumlah/

Corporate Retail Micro Mortgage Others Total

Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

Eksposur kredit 4.511.359 379.277 135.652 765.462 465.485 6.257.235 Credit exposure

Nilai agunan *) 9.195.989 906.564 379.054 1.636.706 93.657 12.211.970 Collateral v alue *)

Jumlah eksposur kredit Total unsecured credit

tanpa agunan - - - - 429.723 429.723 exposure

Porsi eksposur kredit Unsecured portion of

tanpa agunan (%) - - - - 92% 7% credit exposure (%)

Jenis agunan: Ty pes of collateral

Kas (deposito dan tabungan) 376.584 62.706 - 37 12.135 451.462 Cash (time deposit and sav ing)

Tanah dan/atau bangunan 2.035.885 626.079 372.712 1.636.669 71.283 4.742.628 Land and/or building

Mesin-mesin 742.651 1.780 - - - 744.431 Machineries

Kendaraan 472.251 16.346 6.342 - 8.067 503.006 Vehicle

Piutang usaha 4.050.149 175.613 - - - 4.225.762 Account receiv ables

Persediaan 818.621 13.236 - - - 831.857 Inv entory

Kapal 96.398 10.000 - - - 106.398 Vessel

Lainny a 603.450 804 - - 2.173 606.427 Others

Jumlah 9.195.989 906.564 379.054 1.636.706 93.658 12.211.971 Total

*) Berdasarkan penilaian y ang dilakukan Bank/Based on Bank's assessment

2014

Kredit

pemilikan

Korporasi/ Ritel/ Mikro/ rumah/ Lainny a/ Jumlah/

Corporate Retail Micro Mortgage Others Total

Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

Eksposur kredit 3.605.733 321.122 225.130 890.385 473.870 5.516.240 Credit exposure

Nilai agunan *) 7.689.591 801.603 522.585 1.819.771 69.812 10.903.362 Collateral v alue *)

Jumlah eksposur kredit Total unsecured credit

tanpa agunan - - - - 442.404 442.404 exposure

Porsi eksposur kredit Unsecured portion of

tanpa agunan (%) - - - - 93% 8% credit exposure (%)

Jenis agunan: Ty pes of collateral

Kas (deposito dan tabungan) 474.902 92.011 - 80 8.357 575.350 Cash (time deposit and sav ing)

Tanah dan/atau bangunan 1.778.960 515.474 463.106 1.819.691 - 4.577.231 Land and/or building

Mesin-mesin 530.635 1.618 - - - 532.253 Machineries

Kendaraan 473.451 19.893 9.128 - 60.197 562.669 Vehicle

Piutang usaha 2.898.743 152.622 50.251 - - 3.101.616 Account receiv ables

Persediaan 806.397 9.174 100 - - 815.671 Inv entory

Kapal 122.346 10.000 - - - 132.346 Vessel

Lainny a 604.157 811 - - 1.258 606.226 Others

Jumlah 7.689.591 801.603 522.585 1.819.771 69.812 10.903.362 Total

*) Berdasarkan penilaian y ang dilakukan Bank/Based on Bank's assessment

2013

Eksposur Maksimum Risiko Kredit Maximum Exposure to Credit Risk

Tabel berikut menyajikan eksposur maksimum Bank terhadap risiko kredit (sebelum dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai) untuk instrumen keuangan pada laporan posisi keuangan maupun rekening administratif dengan memperhitungkan agunan yang dimiliki atau perlindungan kredit lainnya.

The following table presents the Bank’s maximum exposure to credit risk (before deducting allowance for impairment losses) on statement of financial position and administrative accounts, with taking into account any collateral held or other credit enhancement.

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 89 -

2014 2013

Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million

Laporan posisi keuangan Statements of financial position

Giro pada Bank Indonesia 596.195 500.454 Demand deposits w ith Bank Indonesia

Giro pada bank lain 203.246 78.568 Demand deposits w ith other bank

Penempatan pada Bank Indonesia Placement w ith Bank Indonesia

dan bank lain 1.538.436 1.259.243 and other bank

Efek-efek 503.806 520.959 Securities

Tagihan derivatif 691 1.842 Derivatives receivables

Kredit yang diberikan 6.257.235 5.516.240 Loans

Tagihan akseptasi 93.962 103.146 Acceptances receivable

Aset lain-lain 69.728 64.139 Other asset

Jumlah 9.263.299 8.044.591 Total

Komitmen dan kontinjensi Commitments and contingencies

Fasilitas kredit kepada

nasabah yang belum digunakan 434.237 820.976 Unused facilities

L/C irrevocable yang masih berjalan 91.015 120.944 Outstanding irrevocable letter of credit

Bank garansi yang diterbitkan 31.028 33.918 Bank guarantees issued

Jumlah 556.280 975.838 Total

Risiko konsentrasi kredit

Concentration credit risk

Risiko konsentrasi kredit timbul ketika sejumlah nasabah yang memiliki aktivitas usaha yang serupa atau memiliki kemiripan karakteristik yang akan menyebabkan kemampuan nasabah dalam memenuhi kewajiban kontraktualnya dipengaruhi oleh perubahan kondisi ekonomi dan kondisi lainnya.

Credit concentration risk arises when several customers have similar business activities or similar characteristics which will cause the customers’ ability to meet their contractual obligation is affected by the change of economic condition and other conditions.

Berikut ini adalah tabel dari konsentrasi aset keuangan dan rekening administratif berdasarkan jenis counterparty (sebelum dikurangi cadangan

kerugian penurunan nilai):

The following table presents the financial assets and administrative account concentration by type of counterparty (before deducting allowance for impairment losses):

Pemerintah dan Korporasi dan

Bank Indonesia/ perseorangan/

Gov ernment and Bank lain/ Corporate and

Bank Indonesia Other banks personal Jumlah/Total

Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

Giro pada Bank Indonesia 596.195 - - 596.195 Demand deposits with Bank Indonesia

Giro pada bank lain - 203.246 - 203.246 Demand deposits with other banks

Penempatan pada Bank Indonesia dan Placement with Bank Indonesia and

bank lain 959.052 579.384 1.538.436 other banks

Ef ek-ef ek 474.906 - 28.900 503.806 Securities

Tagihan deriv atif - 691 - 691 Deriv ativ e receiv ables

Kredit - - 6.257.235 6.257.235 Loans

Tagihan akseptasi - - 93.962 93.962 Acceptance receiv ables

Aset lain-lain - - 69.728 69.728 Other asset

Komitmen dan kontijensi - - 556.280 556.280 Commitment and contingencies

Jumlah 2.030.153 783.321 7.006.105 9.819.579 Total

2014

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 90 -

Pemerintah dan Korporasi dan

Bank Indonesia/ perseorangan/

Gov ernment and Bank lain/ Corporate and

Bank Indonesia Other banks personal Jumlah/Total

Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

Giro pada Bank Indonesia 500.454 - - 500.454 Demand deposits with Bank Indonesia

Giro pada bank lain - 78.568 - 78.568 Demand deposits with other banks

Penempatan pada Bank Indonesia dan Placement with Bank Indonesia and

bank lain 834.713 424.530 1.259.243 other banks

Ef ek-ef ek 474.065 - 46.894 520.959 Securities

Tagihan deriv atif - 1.842 - 1.842 Deriv ativ e receiv ables

Kredit - - 5.516.240 5.516.240 Loans

Tagihan Akseptasi - - 103.146 103.146 Acceptance receiv ables

Aset lain-lain - - 64.139 64.139 Other asset

Komitmen dan kontijensi - - 975.838 975.838 Commitment and contingencies

Jumlah 1.809.232 504.940 6.706.257 9.020.429 Total

2013

Berikut ini adalah konsentrasi risiko kredit maksimum berdasarkan wilayah geografis adalah sebagai berikut:

The following table presents the maximum credit risk concentration by geographic are as follows:

Jakarta

Jawa Barat/

West Jav a

Jawa Tengah

dan

Jogjakarta/

Central Jav a

and Jogjakarta

Jawa Timur

dan Bali/ East

Jav a and Bali Sumatera

Indonesia

Timur/ East

Indonesia Jumlah/Total

Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

Giro pada Bank Indonesia 596.195 - - - - - 596.195 Demand deposits with Bank Indonesia

Giro pada bank lain 203.246 - - - - - 203.246 Demand deposits with other banks

Penempatan pada Bank Placement with Bank Indonesia and

Indonesia dan bank lain 1.538.436 - - - - - 1.538.436 other banks

Ef ek-ef ek 503.806 - - - - - 503.806 Securities

Tagihan deriv atif 691 - - - - - 691 Deriv ativ e receiv ables

Kredit 3.777.453 457.158 429.384 747.548 562.378 283.314 6.257.235 Loans

Tagihan akseptasi 60.784 - 31.630 1.548 - - 93.962 Acceptance receiv ables

Aset lain-lain 54.921 3.100 3.619 3.901 2.990 1.197 69.728 Other asset

Fasilitas kredit kepada nasabah

y ang belum digunakan 312.984 32.812 23.066 14.715 41.933 8.727 434.237 Unused loan f acilities

Irrevocable letters of credit

y ang masih berjalan 16.680 - 67.350 6.985 - - 91.015 Outstanding letters of credit

Bank garansi y ang diterbitkan 14.284 3.613 3.879 - 8.769 483 31.028 Guarantees issued

Jumlah 7.079.480 496.683 558.928 774.697 616.070 293.721 9.819.579 Total

2014

Jakarta

Jawa Barat/

West Jav a

Jawa Tengah

dan

Jogjakarta/

Central Jav a

and Jogjakarta

Jawa Timur

dan Bali/ East

Jav a and Bali Sumatera

Indonesia

Timur/ East

Indonesia Jumlah/Total

Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

Giro pada Bank Indonesia 500.454 - - - - - 500.454 Demand deposits with Bank Indonesia

Giro pada bank lain 78.568 - - - - - 78.568 Demand deposits with other banks

Penempatan pada Bank Indonesia dan Placement with Bank Indonesia and

bank lain 1.259.243 - - - - - 1.259.243 other banks

Ef ek-ef ek 520.959 - - - - - 520.959 Securities

Tagihan deriv atif 1.842 - - - - - 1.842 Deriv ativ e receiv ables

Kredit 3.067.795 490.565 509.558 654.760 502.761 290.801 5.516.240 Loans

Tagihan akseptasi 60.208 - 36.376 6.562 - - 103.146 Acceptance receiv ables

Aset lain-lain 47.506 3.146 4.842 4.098 2.741 1.806 64.139 Other asset

Fasilitas kredit kepada nasabah y ang

belum digunakan 679.299 37.406 15.178 20.507 64.350 4.236 820.976 Unused loan f acilities

Irrevocable letters of credit y ang

masih berjalan 38.048 - 78.395 4.501 - - 120.944 Outstanding letters of credit

Bank garansi y ang diterbitkan 18.111 2.026 6.563 110 5.858 1.250 33.918 Guarantees issued

Jumlah 6.272.033 533.143 650.912 690.538 575.710 298.093 9.020.429 Total

2013

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 91 -

Kualitas Kredit Berdasarkan Kelas Aset Keuangan

Credit Quality by Class of Financial Assets

Sebagai bagian dari manajemen risiko kredit, Bank mengadopsi bobot risiko dalam perhitungan aktiva tertimbang menurut risiko untuk mengukur kualitas kredit dari aset keuangan. Pedoman perhitungan bobot risiko dalam ATMR risiko kredit mengacu kepada Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/6/DPNP tahun 2011. Kualitas kredit aset keuangan berdasarkan bobot risiko diklasifikasikan sebagai berikut: Grade A = bobot risiko 0% Grade B = bobot risiko 20% Grade C = bobot risiko 35% Grade D = bobot risiko 40% Grade E = bobot risiko 45% Grade F = bobot risiko 50% Grade G = bobot risiko 75% Grade H = bobot risiko 100% Grade I = bobot risiko 150% Kelas aset keuangan di atas adalah untuk aset keuangan yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai. Untuk aset keuangan yang sudah jatuh tempo dibagi menjadi dua bagian yaitu: a. Telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami

penurunan nilai b. Mengalami penurunan nilai Tabel di bawah ini menyajikan kualitas aset keuangan berdasarkan kelas risiko kredit, jumlah yang disajikan adalah sebelum dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai.

As part of credit risk management, the Bank adopts a risk weighting in the calculation of credit risk weighted assets to measure the credit quality of financial assets. Guidelines for the calculation of risk weighting in the credit risk weighted assets are stated in Bank Indonesia Circular Letter No. 13/6/DPNP in 2011. Credit quality of financial assets classified by risk weights as follows: Grade A = risk weight 0% Grade B = risk weight 20% Grade C = risk weight 35% Grade D = risk weight 40% Grade E = risk weight 45% Grade F = risk weight 50% Grade G = risk weight 75% Grade H = risk weight 100% Grade I = risk weight 150% Classes of financial assets above are for neither past due nor impaired financial assets. Overdue financial assets are segregated into two groups, which are: a. Past due but not impaired

b. Impaired The tabel shows the quality of financial assets with credit risk by class. The amounts presented are gross of allowance for impairment losses.

Telah jatuh tempo

tetapi tidak

mengalami

penurunan nilai/ Mengalami

Past due penurunan nilai/ Jumlah/

A B C D E F G H but not impaired Impaired Total

Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

Aset keuangan Financial Assets

Kas 91.556 - - - - - - - - - 91.556 Cash

Giro pada Bank Indonesia 596.195 - - - - - - - - - 596.195 Current account with Bank Indonesia

Giro pada bank lain - 203.246 - - - - - - - - 203.246 Current account with other banks

Penempatan pada Bank Placement with Bank Indonesia

Indonesia dan bank lain 899.856 544.604 - - - 93.976 - - - - 1.538.436 and other banks

Efek-efek 479.906 21.969 - - - 1.931 - - - - 503.806 Securities

Tagihan derivatif - 687 - - - - - 4 - - 691 Derivatives receivable

Kredit yang diberikan - - 164.087 164.923 22 212.753 218.691 5.128.596 - 368.163 6.257.235 Loans

Tagihan akseptasi - - - - - - - 93.962 - - 93.962 Acceptances receivable

Jumlah 2.067.513 770.506 164.087 164.923 22 308.660 218.691 5.222.562 - 368.163 9.285.127 Total

2014

Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai/Neither past due nor impaired

Telah jat uh t empo

t et api t idak

mengalami

penurunan nilai/ Mengalami

Past due penurunan nilai/ Jumlah/

A B C D E F G H but not impaired Impaired Tot al

Rp Jut a/ Rp Jut a/ Rp Jut a/ Rp Jut a/ Rp Jut a/ Rp Jut a/ Rp Jut a/ Rp Jut a/ Rp Jut a/ Rp Jut a/ Rp Jut a/

Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

Ase t k e ua nga n Fi na nc i a l Asse t s

Kas 72.732 - - - - - - - - - 72.732 Cash

Giro pada Bank Indonesia 500.454 - - - - - - - - - 500.454 Current account wit h Bank Indonesia

Giro pada bank lain - 78.541 - - - 27 - - - - 78.568 Current account wit h ot her banks

Penempat an pada Bank Placement wit h Bank Indonesia

Indonesia dan bank lain 834.713 424.530 - - - - - - - - 1.259.243 and ot her banks

Ef ek-ef ek 474.066 31.640 - - - 1.900 - 13.353 - - 520.959 Securit ies

Tagihan derivat if - 1.842 - - - - - - - - 1.842 Derivat ives receivable

Kredit yang diberikan - - 189.157 278.371 46 232.003 866.429 3.682.957 - 267.277 5.516.240 Loans

Tagihan aksept asi - - - - - - - 103.146 - - 103.146 Accept ances receivable

Jumlah 1.881.965 536.553 189.157 278.371 46 233.930 866.429 3.799.456 - 267.277 8.053.184 Tot al

Belum jat uh t empo dan t idak mengalami penurunan nilai/ Neit her past due nor impaired

2013

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 92 -

Risiko Pasar

Market Risk

Risiko pasar adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas dimasa mendatang atas instrumen keuangan akan berfluktuasi karena adanya perubahan pada variabel pasar, seperti tingkat bunga, tingkat nilai tukar dan harga ekuitas. Risiko pasar melekat pada hampir seluruh kegiatan dan aktivitas Bank. Bank menggunakan standar model untuk menghitung dan memantau risiko pasar yang meliputi risiko suku bunga, risiko valuta asing dan risiko surat berharga (bonds) yang konsisten sesuai Peraturan Bank Indonesia No. 9/13/PBI/2007 tanggal 1 November 2007. Hasil perhitungan risiko pasar yang berdampak terhadap rasio kewajiban penyediaan modal minimum dilaporkan kepada Dewan Komisaris, Direksi dan manajemen senior secara berkala.

Market risk is the risk that the fair value or future cash flows of financial instruments will fluctuate due to the changes in market variables such as interest rates, foreign exchange rates and equity prices. Market risk is inherent in most of the Bank’s operating positions and activities. The Bank employs the standard model to calculate and monitor its market risks including interest rate risk, foreign exchange risk and securities risk (bonds) in line with Bank Indonesia Regulation No. 9/13/PBI/2007 dated November 1, 2007. The result of calculation of market risk affecting its capital adequacy ratio are reported to the Board of Commissioners, Board of Directors and senior management in the regular meeting.

Pengelolaan risiko pasar dilakukan dengan berbagai analisa risiko dan limit.

Managing market risk is performed through various risk analysis and limits.

Pengelolaan risiko pasar Untuk mengelola risiko pasar yang inheren pada portofolio trading book, tiga pengukuran nilai risiko telah diperkirakan atau dikembangkan dan dimonitor setiap harinya yakni: Sensitivitas dari posisi atau portofolio terhadap

perubahan faktor risiko pasar yang mempengaruhinya;

Maksimal perubahan dari faktor risiko pasar dalam horison waktu tertentu dengan tingkat keyakinan tertentu; atau dengan kata lain, besaran perubahan faktor risiko pasar yang tidak akan melewati horison waktu tertentu dalam tingkat keyakinan tertentu (seperti 99% dari waktu); pengukuran yang dimaksud ini adalah volatilitas.

Sebagai tambahan dari pendekatan tersebut, Bank juga melakukan analisis uji daya tahan untuk mengetahui kemampuan Bank dalam menghadapi pergerakan atau kondisi pasar yang tidak normal.

Managing market risk To manage market risk inherent in the trading book portfolio, three related measures of risk values are estimated or established and monitored on a daily basis: The sensitivity of the position or portfolio to a

movement in the market risk factor to which it is exposed;

The maximum expected movement in the

market risk factor for a given time horizon at a specified level of confidence; expressed another way, it is the size of change the market factor is unlikely to exceed for the time horizon at a level of probability (e.g. 99% of the time); a measure referred to as factor volatility.

Supplementary to the above approach, the Bank also performs stress testing analysis, a proactive measure of the Bank’s capability to withstand abnormal market volatility or condition.

Risiko suku bunga

Interest rate risk

Pengelolaan risiko pasar dilakukan dengan berbagai analisa risiko dan limit.

Managing market risk is performed through various risk analysis and limits.

Sementara itu, pengelolaan risiko pasar pada posisi non trading (banking book) difokuskan pada pengelolaan risiko suku bunga melalui analisis imbal hasil suku bunga bulanan untuk penelaahan dampak dari perubahan suku bunga aktual terhadap aset dan liabilitas yang sensitif terhadap perubahan suku bunga dan pengukuran dengan menggunakan analisis repricing gap, dalam analisis ini aset yang akan di-reprice dalam suatu periode tertentu akan dikurangi dengan pasiva yang akan di-reprice dalam periode yang sama untuk menghasilkan net repricing gap untuk periode waktu tersebut.

Meanwhile, market risk for non trading (banking book) is focused on interest rate risk exposure as shown by monthly interest rate yield analysis to review the actual interest rate changes for all interest rate sensitive assets and liabilities and also by repricing gap analysis which is assets that would be repriced over a certain time interval are subtracted from the liabilities that would reprice in the same period to produce the net repricing gap.

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 93 -

Tabel berikut merangkum aset dan liabilitas Bank yang sensitif terhadap perubahan tingkat suku bunga, sebagai berikut:

The following table below summarizes the Bank’s sensitive financial assets and financial liabilities which impact from interest rate changes are as follows:

Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

Aset keuangan Financial assets

Penempatan pada Bank indonesia Placement with Bank

dan bank lain 1.449.636 88.800 - - - 1.538.436 Indonesia and other bank

Efek-efek 54.609 - 11.970 44.197 393.030 503.806 Securities

Kredit 4.323.211 34.162 415.545 1.130.627 353.690 6.257.235 Loans

Jumlah aset keuangan 5.827.456 122.962 427.515 1.174.824 746.720 8.299.477 Total financial assets

Liabilitas keuangan Financial liabilities

Simpanan 6.222.298 932.097 580.039 - - 7.734.434 Deposits

Simpanan dari bank lain 227.686 2.086 6.176 - - 235.948 Deposits from others bank

Jumlah liabilitas keuangan 6.449.984 934.183 586.215 - - 7.970.382 Total financial liabilities

Jumlah aset (liabilitas) - bersih (622.528) (811.221) (158.700) 1.174.824 746.720 329.095 Total asset (liabilities) - net

>5 tahun / >5

years Jumlah / Total

Sampai dengan

1 bulan /

1 month or less

>1 bulan - 3

bulan / >1

month - 3

months

>3 bulan - 12

bulan / >3

months - 12

months

>1 tahun - 5

tahun / >1 year

- 5 years

2014

Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

Aset keuangan Financial assets

Penempatan pada Bank indonesia Placement with Bank

dan bank lain 1.259.243 - - - - 1.259.243 Indonesia and other bank

Efek-efek 53.016 - 30.000 72.488 365.455 520.959 Securities

Kredit 217.058 449.809 1.370.238 2.300.205 1.178.930 5.516.240 Loans

Jumlah aset keuangan 1.529.317 449.809 1.400.238 2.372.693 1.544.385 7.296.442 Total financial assets

Liabilitas keuangan Financial liabilities

Simpanan 4.762.296 1.509.310 563.085 200 - 6.834.891 Deposits

Simpanan dari bank lain 283.931 39.975 18.907 - - 342.813 Deposits from others bank

Jumlah liabilitas keuangan 5.046.227 1.549.285 581.992 200 - 7.177.704 Total financial liabilities

Jumlah aset (liabilitas) - bersih (3.516.910) (1.099.476) 818.246 2.372.493 1.544.385 118.738 Total asset (liabilities) - net

2013

>5 tahun / >5

years Jumlah / Total

Sampai dengan

1 bulan / 1

month or less

>1 bulan - 3

bulan / >1

month - 3

months

>3 bulan - 12

bulan / >3

months - 12

months

>1 tahun - 5

tahun / >1 year

- 5 years

Dengan menggunakan metode repricing, dapat mengukur pengaruh dari perubahan suku bunga terhadap laba bersih.

Jika terjadi perubahan suku bunga yang mungkin dapat mempengaruhi kinerja Bank, maka Bank dapat segera merestruktur aset dan liabilitas yang dimiliki, baik tanggal repricing date-nya ataupun

jenis suku bunganya (tetap atau variabel).

By using this repricing gap method, it is possible to calculate the impact from interest rate changes against the net interest income. If there is change in interest rate that may affect the Bank’s performance, the Bank can immediately restructure its assets and liabilities, their repricing date or type of interest rate (i.e. Fix or Variable).

Risiko mata uang

Risiko mata uang adalah risiko-risiko dimana nilai instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan dalam nilai tukar mata uang asing. Bank telah menetapkan limit posisi berdasarkan mata uang. Posisi tersebut dimonitor harian dan strategi lindung nilai akan digunakan untuk meyakinkan bahwa posisi dijaga agar dalam batasan yang telah ditetapkan.

Currency risk

Currency risk is the risk that the value of a financial instrument will fluctuate due to changes in foreign exchange rates. The Bank has set limits on positions by currency. Positions are monitored on a daily basis and hedging strategies will be used to ensure positions are maintained within established limits.

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 94 -

Sesuai Peraturan Bank Indonesia No. 5/13/PBI/ 2003, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Bank Indonesia No. 12/10/PBI/2010, Bank diwajibkan memelihara PDN setinggi-tingginya 20%, dalam hal ini Bank memiliki kebijakan internal untuk posisi devisa neto (PDN) maksimum sebesar 17% dan membatasi perdagangan valuta asing berdasarkan risiko Bank yang ditinjau secara berkala.

In accordance with Bank Indonesia regulation No. 5/13/PBI/2003 amended by regulation No. 12/10/PBI/2010, the Bank is required to maintain net open position (NOP) up to 20%. The Bank has internal policy for maximum NOP of 17% and established foreign exchange trading bas the risk appetile limit as Bank’s risk appetite.

Berdasarkan pedoman Bank Indonesia, PDN merupakan nilai absolut dari selisih neto aset dan liabilitas untuk setiap mata uang asing, baik yang terdapat di laporan posisi keuangan maupun di akun rekening administratif dalam bentuk komitmen dan kontinjensi.

Under Bank Indonesia guidelines, NOP is defined as the absolute value of the net differences between asset and liabilities for each foreign currency in the statement of financial position as well as in the form of commitments and contigencies in administrative accounts.

Bank diwajibkan untuk mempertahankan posisi devisa netonya (termasuk semua kantor cabangnya) setinggi-tingginya 20% dari modal pada tanggal laporan posisi keuangan.

The Bank is required to maintain its net foreign exchange position (including all domestic branch offices) at a maximum of 20% of its capital, as of reporting date.

Rasio PDN pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, adalah sebagai berikut:

NOP ratios as of December 31, 2014 and 2013, are as follows:

Nilai bersih

Aset/ Liabilitas/ Nilai bersih/ absolut/

Asset Liabilities Net value Absolute

Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

Statement of f inancial

Laporan posisi keuangan position

Dollar Amerika Serikat 1.397.732 1.354.041 43.691 43.691 United States Dollar

Yen Jepang 2.161 599 1.562 1.562 Japanese Yen

Dollar Hongkong 1.260 - 1.260 1.260 Hongkong Dollar

Euro 4.184 5.423 (1.239) 1.239 Euro

Dollar Australia 1.755 1.086 669 669 Australian Dollar

Dollar Singapura 25.189 25.539 (350) 350 Singapore Dollar

Jumlah 1.432.281 1.386.688 45.593 48.771 Total

Rekening administratif Administrative account

Dollar Amerika Serikat 137.482 250.981 (113.499) 113.499 United States Dollar

Yen Jepang 440 1.994 (1.554) 1.554 Japanese Yen

Jumlah 137.922 252.975 (115.053) 115.053 Total

Jumlah 1.570.203 1.639.663 (69.460) 163.824 Total

Presentase PDN 6.10% NOP ratio

2014

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 95 -

Nilai bersih

Aset/ Liabilitas/ Nilai bersih/ Absolut/

Asset Liabilities Nilai Bersih Absolut

Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

Statement of f inancial

Laporan posisi keuangan position

Dollar Singapura 14.950 81.889 (66.939) 66.939 Singapore Dollar

Dollar Amerika Serikat 1.501.456 1.468.837 32.619 32.619 United States Dollar

Yen Jepang 30.679 1.368 29.311 29.311 Japanese Yen

Euro 6.983 6.477 506 506 Euro

Dollar Australia 941 477 464 464 Australian Dollar

Dollar Hongkong 182 - 182 182 Hong Kong Dollar

Jumlah 1.555.191 1.559.048 (3.857) 130.021 Total

Rekening administratif Administrative account

Dollar Amerika Serikat 1.705.734 1.676.686 29.048 29.048 United States Dollar

Yen Jepang 66.897 66.367 530 530 Japanese Yen

Euro 12.844 12.338 506 506 Euro

Dollar Australia 941 477 464 464 Australian Dollar

Dollar Hongkong 182 182 182 Hong Kong Dollar

Dollar Singapura 81.957 81.889 68 68 Singapore Dollar

Jumlah 1.868.555 1.837.757 30.798 30.798 Total

Jumlah 3.423.746 3.396.805 26.941 160.819 Total

Presentase PDN 4.04% NOP ratio

2013

Tabel dibawah menggambarkan analisa posisi mata uang asing atas aset dan liabilitas per tanggal 31 Desember 2014. Analisa ini menghitung pengaruh dari pergerakan wajar mata uang asing terhadap Rupiah, sebagai berikut:

The tabel below shows analysis of the foreign currencies position of asset and liabilities as of December 31, 2014. The analysis calculates the effect of reasonable possible movement of the currencies rate againts the Indonesian Rupiah, as follows:

Kenaikan (penurunan)

dalam basis poin /

Increase (decrease)

in basis point

Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

Dollar Amerika serikat 10/(10) (40.976) (40.894) 38.881 29.357 United States Dollar

Yen Jepang 10/(10) 10 10 32.242 26.380 Japanese Yen

Euro 10/(10) (1.240) (1.237) 557 4.556 Euro

Dollar Singapura 10/(10) (350) (349) (73.633) (60.245) Singapore Dollar

Dollar Hongkong 10/(10) 1.261 1.259 201 164 Hongkong Dollar

Dollar Australia 10/(10) 670 668 510 417 Australian Dollar

CurrenciesMata Uang 2014 2013

Sensitivity of open position

Sensitivitas dalam posisi mata uang/

Risiko Likuiditas Manajemen risiko likuiditas merupakan hal yang kritikal karena berdampak langsung terhadap keberlangsungan Bank, terutama apabila terjadi suatu krisis keuangan atau ekonomi. Untuk itu, Bank berupaya memastikan bahwa kebutuhan pendanaan saat ini maupun masa depan dapat dipenuhi baik pada kondisi normal maupun dalam kondisi tertekan.

Liquidity Risk Liquidity risk management is critical because it has a direct impact to the sustainability of the Bank, especially in the event of a financial or economic crisis. To that end, the Bank seeks to ensure that the needs of current funding as well as future needs can be met both in normal conditions and under stress conditions.

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 96 -

Pemantauan dan perhitungan risiko likuiditas yang dapat berdampak langsung terhadap keberlangsungan usaha Bank dilakukan secara harian, mingguan dan bulanan serta dilaporkan kepada Dewan Komisaris, Direksi dan manajemen senior secara berkala secara harian maupun dalam rapat bulanan ALCO.

Monitoring and calculation of liquidity risk that directly impact the sustainability of the Bank's business is done on a daily, weekly and monthly basis and reported to the Board of Commissioners, Board of Directors and senior management on daily and in monthly ALCO meetings.

Selama tahun 2014, Bank berhasil menjaga profil risiko likuiditas pada ‘Low to Moderate’. Hal ini diindikasikan dengan terjaganya tingkat kecukupan Giro Wajib Minimum, baik untuk Rupiah maupun valuta asing, di Bank Indonesia. Selain itu Bank menggunakan rasio-rasio Secondary Reserve Ratio, rasio Loan to Deposit Ratio (LDR), rasio aset dan liabilitas likuid, rasio limit 25 nasabah terbesar, serta dengan memantau limit dari posisi neto arus kas harian dan arus kas keluar kumulatif neto harian.

During 2014, the Bank managed to keep the liquidity risk profile in level Low to Moderate. This is indicated by the sustained level of, both for Rupiah and foreign currency, in Bank Indonesia. In addition, the Bank uses ratios such as: Secondary Reserve Ratio, the loan to deposit ratio (LDR), the ratio of liquid assets and liabilities, the limit ratio of 25 biggest customers, as well as by monitoring the net position limit of daily cash flows and cumulative net cash outflow on a daily basis.

Secara berkala Bank melakukan pemutakhiran terhadap kebijakan manajemen risiko likuiditas dan limitnya. Disamping itu pengukuran rasio-rasio likuiditas dan analisa gap, telah dilaksanakan secara konsisten untuk mengakomodasi perubahan yang terjadi pada kondisi likuiditas di pasar keuangan. Kebijakan liquidity contingency funding plan telah ditetapkan sehingga terdapat panduan yang jelas di saat krisis terjadi.

The Bank on a regular basis updates the liquidity risk management policies and its limit. In addition, the measurement of liquidity ratios and gap analysis has been carried out consistently to accommodate changes in liquidity conditions in the financial markets. Policy on liquidity contingency funding plan has been set up so that there is clear guidance in times of crisis.

Tabel berikut menggambarkan aset dan liabilitas Bank berdasarkan behavioral dana pihak ketiga dan sisa jatuh tempo, sebagai berikut:

The following table below shows the maturity profile of the Bank’s financial assets and financial liabilities based on behavioral of third party funds are as follows:

Lain-lain/

Others

Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

Aset Keuangan Financial Assets

Tanpa suku bunga Non-interest bearing

Kas - 91.556 - - - - 91.556 Cash

Demand deposits with

Giro pada Bank Indonesia - 596.195 - - - - 596.195 Bank Indonesia

Tagihan deriv atif - 691 - - - - 691 Deriv ativ e receiv ables

Tagihan akseptasi - 19.683 38.266 36.013 - - 93.962 Acceptance receiv ables

Aset lain-lain - 42.096 - - 27.632 - 69.728 Other assets

Suku bunga v ariabel Variabel interest rate

Kredit - 353.260 189.046 1.264.164 1.746.636 732.665 4.285.771 Loans

Ef ek-ef ek - - - 19.906 29.703 - 49.609 Securities

Suku bunga tetap Fixed interest rate

Demand deposits with

Giro pada bank lain - 203.246 - - - - 203.246 other bank

Penempatan pada Bank Indonesia Placement with Bank

dan bank lain - 1.449.636 88.800 - - - 1.538.436 Indonesia and other bank

Ef ek-ef ek - 5.000 - 11.970 44.197 393.030 454.197 Securities

Kredit - 37.440 34.162 415.545 1.130.627 353.690 1.971.464 Loans

Jumlah Aset Keuangan - 2.798.803 350.274 1.747.598 2.978.795 1.479.385 9.354.855 Total Financial Assets

2014

Jumlah /

Total

>5 tahun / >5

y ears

Sampai

dengan

1 bulan/

1 month or

less

>1 bulan - 3

bulan / >1

month - 3

months

>3 bulan - 12

bulan / >3

months - 12

months

>1 tahun - 5

tahun / >1

y ear - 5

y ears

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 97 -

Lain-lain/

Others

Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

Liabilitas Keuangan Financial liabilities

Tanpa suku bunga: Non interest bearing

Liabilities pay able

Liabilitas segera - 21.140 - - - - 21.140 immediately

Liabilitas deriv atif - 112 - - - - 112 Deriv ativ e pay able

Liabilitas akseptasi - 19.683 38.266 36.013 - - 93.962 Acceptance pay ables

Biay a y ang masih harus dibay ar - - - 16.968 - - 16.968 Accrued expense

Liabilitas lain-lain 7.246 - - - - - 7.246 Other liabilities

Suku bunga v ariabel Variabel interest rate

Simpanan - 254.295 196.163 51.077 875.207 - 1.376.742 Deposits

Simpanan dari bank lain - 31.138 - - - - 31.138 Deposits f rom other bank

Suku bunga tetap Fixed interest rate

Simpanan - 941.918 - - 5.415.774 - 6.357.692 Deposits

Simpanan dari bank lain - 183.003 7.025 11.346 3.436 - 204.810 Deposits f rom other bank

Biay a y ang masih harus dibay ar - 19.683 4.315 2.862 587 - 27.447 Accrued expense

Jumlah Liabilitas Keuangan 7.246 1.470.972 241.454 118.266 6.295.004 - 8.125.696 Total Financial Liabilities

2014

Jumlah /

Total

>5 tahun / >5

y ears

Sampai

dengan

1 bulan/

1 month or

less

>1 bulan - 3

bulan / >1

month - 3

months

>3 bulan - 12

bulan / >3

months - 12

months

>1 tahun - 5

tahun / >1

y ear - 5

y ear

Lain-lain/

Others

Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

Aset Keuangan Financial Assets

Tanpa suku bunga Non-interest bearing

Kas - 72.732 - - - - 72.732 Cash

Demand deposits with

Giro pada Bank Indonesia - 500.454 - - - - 500.454 Bank Indonesia

Tagihan deriv atif - 1.842 1.842 Deriv ativ e receiv ables

Tagihan akseptasi - 34.283 45.730 23.133 - - 103.146 Acceptance receiv ables

Aset lain-lain - 42.096 - - 27.632 - 69.728 Other assets

Suku bunga v ariabel Variabel interest rate

Kredit - 184.137 429.781 1.205.122 935.148 812.212 3.566.400 Loans

Ef ek-ef ek - - - - 49.663 - 49.663 Securities

Suku bunga tetap Fixed interest rate

Demand deposits with

Giro pada bank lain - 78.568 - - - - 78.568 other bank

Penempatan pada Bank Indonesia Placement with Bank

dan bank lain - 1.259.243 - - - - 1.259.243 Indonesia and other bank

Ef ek-ef ek - 3.354 - 30.000 72.488 365.454 471.296 Securities

Kredit - 32.921 20.028 165.116 1.365.057 366.718 1.949.840 Loans

Jumlah Aset Keuangan-

2.209.630 495.539 1.423.371 2.449.988 1.544.384 8.122.912 Total Financial Assets

Liabilitas Keuangan Financial liabilities

Tanpa suku bunga: Non interest bearing

Liabilities pay able

Liabilitas segera - 8.676 - - - - 8.676 immediately

Liabilitas deriv atif - 1.009 - - - - 1.009 Deriv ativ e pay able

Liabilitas akseptasi - 34.283 45.730 23.133 - - 103.146 Acceptance pay ables

Biay a y ang masih harus dibay ar - - - 11.181 - - 11.181 Accrued expense

Liabilitas lain-lain 5.268 - - - - - 5.268 Other liabilities

Suku bunga v ariabel Variabel interest rate

Simpanan - 218.539 215.361 9.534 1.046.877 - 1.490.311 Deposits

Simpanan dari bank lain - 52.936 - 4.234 1.926 - 59.096 Deposits f rom other bank

Suku bunga tetap Fixed interest rate

Simpanan - 762.302 141.115 - 4.441.163 - 5.344.580 Deposits

Pinjaman y ang diterima - 2 - - - - 2 Borrowings

Simpanan dari bank lain - 212.403 42.300 27.204 1.809 - 283.717 Deposits f rom other bank

Biay a y ang masih harus dibay ar - 17.675 2.637 3.989 1.213 - 25.514 Accrued expense

Jumlah Liabilitas Keuangan 5.268 1.307.825 447.143 79.275 5.492.988 - 7.327.231 Total Financial Liabilities

2013

Jumlah /

Total

>5 tahun / >5

y ears

Sampai

dengan

1 bulan/

1 month or

less

>1 bulan - 3

bulan / >1

month - 3

months

>3 bulan - 12

bulan / >3

months - 12

months

>1 tahun - 5

tahun / >1

y ear - 5

y ears

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 98 -

Analisa Jatuh Tempo untuk Liabilitas Keuangan Maturity Analysis for Financial Liabilities

Pengelompokkan jatuh tempo untuk liabilitas keuangan didasarkan pada sisa jatuh tempo kontrak dari tanggal pelaporan.

The maturity grouping of financial liabilities is based on the remaining contractual maturity from the reporting date.

Tabel dibawah menunjukkan profil jatuh tempo liabilitas keuangan Bank berdasarkan arus kas kontraktrual tidak terdiskonto:

The table below shows the maturity profile of the Bank’s financial liabilities based on the contractual undiscounted cash flows:

Lain-lain/

Others

Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

Liabilitas keuangan Financial liabilities

Tanpa suku bunga: Non-interest bearing

Liabilitas segera - 21.140 - - - - 21.140 Liabilities payable immediately

Liabilitas derivatif - 112 - - - - 112 Derivative payables

Liabilitas akseptasi - 19.683 38.266 36.013 - - 93.962 Acceptance payables

Biaya yang masih harus dibayar - - - 16.969 - - 16.969 Accrued expenses

Liabilitas lain-lain 7.246 - - - - - 7.246 Other liabilities

Suku bunga variabel: Variable interest rate

Simpanan - 1.272.946 - - - - 1.272.946 Deposits

Simpanan dari bank lain - 31.210 - - - - 31.210 Deposits from other bank

Suku bunga tetap: Fixed interest rate:

Simpanan - 4.987.171 939.482 583.276 - - 6.509.929 Deposits

Simpanan dari bank lain - 371.025 2.111 6.430 - - 379.566 Deposits from other bank

Sub jumlah 7.246 6.703.287 979.859 642.688 - - 8.333.080 Sub total

Liabilitas komitmen Commitment liabilities

Fasilitas kredit kepada nasabah

yang belum digunakan - 70.478 22.725 268.958 68.076 4.000 434.237 Unused credit facilities granted

Irrevocable letters of credit - 499 51.857 38.659 - - 91.015 Irrevocable letters of credit

Sub jumlah liabilitas komitmen - 70.977 74.582 307.617 68.076 4.000 525.252 Sub total commitment liabilities

Liabilitas kontinjensi Contingent liabilities

Bank garansi yang diterbitkan - 10.995 11.791 5.483 2.759 - 31.028 Bank guarantees issued

Jumlah 7.246 6.785.258 1.066.232 955.788 70.835 4.000 8.889.360 Total

2014

Sampai dengan

1 bulan/

1 month or less

>1 bulan - 3

bulan / >1

month - 3

months

>3 bulan - 12

bulan / >3

months - 12

months

>1 tahun - 5

tahun / >1 year

- 5 years

>5 tahun / >5

years Jumlah / Total

Lain-lain/

Others

Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million

Liabilitas keuangan Financial liabilities

Tanpa suku bunga: Non-interest bearing

Liabilitas segera - 8.676 - - - - 8.676 Liabilities payable immediately

Liabilitas derivatif - 1.009 - - - - 1.009 Derivative payables

Liabilitas akseptasi - 34.283 45.730 23.133 - - 103.146 Acceptance payables

Biaya yang masih harus dibayar - - - 11.181 - - 11.181 Accrued expenses

Liabilitas lain-lain 5.268 - - - - - 5.268 Other liabilities

Suku bunga variabel: Variable interest rate

Simpanan - 1.360.589 - - - - 1.360.589 Deposits

Simpanan dari bank lain - 59.657 - - - - 59.657 Deposits from other bank

Suku bunga tetap: Fixed interest rate:

Simpanan - 3.437.731 1.542.058 590.012 222 - 5.570.023 Deposits

Simpanan dari bank lain - 226.601 40.508 20.108 - - 287.217 Deposits from other bank

Pinjaman yang diterima - 7 - - - - 7 Borrowings

Sub jumlah 5.268 5.128.553 1.628.296 644.434 222 - 7.406.773 Sub total

Liabilitas komitmen Commitment liabilities

Fasilitas kredit kepada nasabah

yang belum digunakan - 51.074 26.962 439.072 264.366 39.502 820.976 Unused credit facilities granted

Irrevocable letters of credit - 19.853 32.538 68.553 - - 120.944 Irrevocable letters of credit

Sub jumlah liabilitas komitmen - 70.927 59.500 507.625 264.366 39.502 941.920 Sub total commitment liabilities

Liabilitas kontinjensi Contingent liabilities

Bank garansi yang diterbitkan - 12.222 4.281 13.173 4.242 - 33.918 Bank guarantees issued

Jumlah 5.268 5.211.702 1.692.077 1.165.232 268.830 39.502 8.382.611 Total

2013

Sampai dengan

1 bulan/

1 month or less

>1 bulan - 3

bulan / >1

month - 3

months

>3 bulan - 12

bulan / >3

months - 12

months

>1 tahun - 5

tahun / >1 year

- 5 years

>5 tahun / >5

years Jumlah / Total

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 99 -

Disamping itu sebagai tambahan, beberapa limit yang ditetapkan Bank Indonesia yang berkaitan dengan pengelolaan risiko likuiditas seperti: rasio limit 25 deposan terbesar, rasio limit aset likuid/liabilitas likuid, rasio limit 1-month maturity mismatch, juga terus dipantau agar pengelolaan risiko likuiditas dilaksanakan secara hati hati.

In addition, other limits determined by Bank Indonesia related with liquidity risk management, such as top 25 depositor ratio limit, liquid asset/liquid liabilities ratio limit, 1-month maturity mismatch ratio limit are maintained to ensure that the liquidity risk management is performed with discretion.

Untuk mengetahui dampak perubahan faktor pasar maupun faktor internal pada kondisi ekstrim (krisis) terhadap kondisi likuiditas yang dapat berdampak pada kecukupan modal Bank, Bank melakukan uji ketahanan terhadap posisi likuiditas pendanaan Bank secara harian, bulanan dan tahunan. Dengan menggunakan uji ketahanan ini, Bank dapat mengantisipasi lebih awal dan mengambil langkah-langkah pengendalian dan solusi yang paling optimal sebagai strategi jangka pendek maupun jangka panjang pemulihan likuiditas.

In determining the impact of changes in market factors and internal factors in extreme conditions (crisis) to the liquidity conditions that could impact the Bank's capital adequacy, the Bank performs stress test on Banks funding liquidity position on a daily, monthly basis and yearly basis. By applying stress test, the Bank can anticipate early and take control measures as well as calculate the most optimal solution per short-term strategy and long-term recovery of liquidity.

Risiko Operasional

Risiko operasional adalah potensi timbulnya kerugian sebagai akibat dari kejadian-kejadian yang melibatkan manusia, proses, sistem dan kejadian-kejadian diluar Bank.

Operational Risk

Operational risk is the potential for loss resulting from events involving people, processes, systems and external events.

Dalam rangka menjaga pengelolaan risiko Bank, risk-taking-unit bertanggung jawab atas seluruh

risiko yang terjadi di unitnya masing-masing termasuk risiko operasional. Cara pengendalian risiko-risiko tersebut telah diatur melalui kebijakan Bank secara menyeluruh, kebijakan dan prosedur pada masing-masing unit, serta metode-metode pengendalian dan pemantauan yang ada.

In keeping with the Bank’s risk management governance, the risk-taking-units are responsible for all the risks within the business, including operational risks. Such risks are managed through Bank-wide policies, risk taking unit specific policies and procedures, controls and monitoring tools.

Manajemen risiko operasional, bekerjasama dengan risk-taking-unit, telah mengembangkan tiga metode utama untuk membantu mengelola, memantau dan mengikhtisarkan risiko operasional, yaitu:

The operational risk management, working in conjunction with the risk-taking-units has developed three key methods to help manage, monitors and summarizes operational risks. As follows:

1. Risk Control and Self Assessment, yaitu sarana yang digunakan oleh unit-unit kerja untuk mengidentifikasi, mengukur dan merencanakan mitigasi risiko. Metode ini juga digunakan sebagai sarana untuk memperbaiki pemahaman kepada personil kantor cabang akan pentingnya manajemen risiko serta menegaskan bahwa aktivitas mereka akan selalu dipantau oleh manajemen.

1. Risk Control and Self Assessment, which is a medium used by working units to identify, measure and plan to mitigate the risk. This method is also used as a medium to improve the understanding of the branch’s office personnel on the importance of risk management and also affirm that their activities will always be monitored by the management.

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 100 -

2. Loss Event Database, merupakan metode yang digunakan untuk mencatat setiap peristiwa risiko operasional yang menimbulkan dampak finansial secara langsung maupun tidak langsung. Setiap kali unit pemilik risiko mengalami kejadian risiko operasional, maka unit tersebut harus melaporkan dengan menggunakan formulir Laporan Kejadian Risiko Sekitar Kita (LKS). Dari formulir LKS ini akan diketahui tipe risiko yang terjadi, penyebab kejadian tersebut, lokasi (lini bisnis) tempat terjadinya risiko serta besarnya kerugian yang terjadi atau kewajiban hukum yang terjadi serta pemulihan (bila ada). Sarana ini sangat penting untuk memonitor profil risiko operasional secara teratur, serta data yang diperoleh merupakan data utama bila Bank akan mengaplikasikan pendekatan maju (advance) dalam pengukuran kecukupan modal minimumnya.

3. Key Risk Indicators, yang merupakan serangkaian parameter pengukuran kuantitatif risiko operasional yang mengindikasikan tingkat risiko pada suatu fungsi/proses/bisnis dengan tujuan agar potensi risiko manajemen dapat teridentifikasi melalui analisa dari trend statistic individual, juga melalui pengendalian lingkungan yang tercermin dari data. Diharapkan penyimpangan-penyimpangan dapat teridentifikasi secara dini, serta dapat diperbaiki sebelum permasalahan tersebut berkembang menjadi lebih buruk.

Hasil dari penggunaan metode tersebut diatas telah disampaikan kepada departemen dan divisi terkait, senior manajemen, manajemen eksekutif dan Direksi melalui Operational Risk Management Highlight Report, Risk Management Committee (RMC) Meeting dan Risk Oversight Committee (ROC) untuk memantau dan mengantisipasi risiko operasional yang mungkin timbul.

2. Loss Event Database, a method used to record every event of operational risk with directly and indirectly financial impact. Each time the unit’s risk owner experience operational risk events, the event should be reported using the incident report form, Risk Around Us Incident Report (LKS). By LKS the type of the risk, the cause, location (business line), the place it occurs and also the legal obligation together with the recovery time (if any), are able to be indentified. This means is very important to monitor the operational risk portfolio on a regular basis, and the data obtained is the main data input when the Bank is going to apply the advanced approach (advance) on the minimum adequacy measurement.

3. Key Risk Indicators, a quantitative operational risk measures that indicate the level of risk in a particular area of a function/process/ business, with the purpose of identifying potential management risks through analysis of trend in individual statistics as well as the environment control implied by all data. Any deficiency is identified at an early stage and appropriate remedial action is taken before the issue becomes worse.

The results from the application of methods above are submitted to the related departments and divisions, senior managements, executive managements and Directors through Operational Risk Management Highlight Report, Risk Management Committee (RMC) Meeting and Risk Oversight Committee (ROC) to monitor and anticipate the operational risks which may arise.

Risiko Reputasi

Risiko reputasi adalah risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan stakeholder yang bersumber dari persepsi negatif terhadap Bank. Risiko ini melekat dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh Bank. Kegagalan Bank dalam menjaga reputasinya dimata masyarakat dapat menimbulkan pandangan maupun persepsi negatif masyarakat terhadap Bank. Apabila risiko ini dihadapi oleh Bank, maka dalam waktu singkat dapat terjadi penurunan atau hilangnya kepercayaan nasabah terhadap Bank yang pada akhirnya akan memberikan dampak negatif terhadap pendapatan dan volume aktivitas Bank.

Reputation Risk

Reputation risk is the risk related to the decreasing level of stakeholders’ confidence arising from the negative perception on the Bank. Reputation risk is inherent in every activity conducted by the Bank. The Bank’s failure to protect its reputation in the public’s eye may result in negative view as well as perception by the public towards the Bank. Once the Bank encounters such risk, the Bank may lose the customer’s trust that will ultimately result in a negative impact to the Bank’s income and volume of activities.

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 101 -

Untuk memitigasi risiko reputasi, Bank telah menunjuk divisi corporate secretary untuk melakukan pengamatan terhadap pemberitaan media untuk memantau publikasi negatif atau keluhan nasabah yang muncul di media. Untuk pemberitaan negatif dan keluhan nasabah yang muncul di media selanjutnya dibuatkan klarifikasi dan tanggapan sesuai dengan langkah yang ditempuh Bank. Pemantauan atas keluhan nasabah, Bank memiliki fasilitas seperti call center dan website, sedangkan keluhan yang datang dari cabang Bank diakomodasi dengan sistem CDS (Customer Desk Solution) yang disampaikan langsung ke Bank melalui unit kerja Quality Service untuk kemudian ditindaklanjuti penyelesaiannya.

To mitigate reputation risk, the Bank has appointed corporate secretary division to monitors the media to check on customer complaints or negative publicity that appeared in the media. In response to negative publicity and customer complaints that appear in the media, the Bank issues clarification as well as responses accordings to actions taken by the Bank. To monitor customer complaints, Bank has facilities such as call center and website, complaints coming from branches of the Bank are accommodated by CDS (Customer Desk Solution) system delivered directly to the Bank through Quality Service unit until to be followed up by the related work units.

Risiko Hukum Risiko hukum adalah risiko akibat tuntutan hukum dan/atau kelemahan aspek yuridis. Kelemahan aspek yuridis tersebut antara lain disebabkan oleh adanya, ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung atau kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan dokumen yang tidak sempurna.

Untuk memitigasi risiko hukum yang mungkin timbul akibat tuntutan hukum atau kelemahan aspek yuridis, Bank memiliki divisi legal untuk memastikan perikatan yang dilakukan oleh Bank telah memenuhi 4 (empat) landasan utama yaitu:

1. Kesepakatan, yaitu setiap hubungan

hukum/perikatan yang dilakukan dengan pihak lawan harus berlandaskan adanya kesepakatan dari para pihak.

2. Kecakapan, yaitu kemampuan atau kewenangan

bertindak dari para pihak dalam suatu hubungan hukum perikatan.

3. Objek perjanjian, yaitu obyek perjanjian hukum

yang harus jelas atau spesifik dan realistis. 4. Memiliki causa prima yang halal, yaitu setiap

perjanjian yang dilakukan tidak bertentangan dengan norma kepatutan, kesusilaan dan tidak melanggar ketentuan hukum yang berlaku.

Selain itu, Bank juga memiliki divisi litigasi yang salah satu fungsinya adalah menangani setiap permasalahan hukum yang terkait dengan litigasi agar risiko hukum yang mungkin timbul dapat diminimalisir seminimal mungkin. Pengelolaan risiko hukum dilakukan dengan memantau perkembangan kasus-kasus hukum yang terjadi dan mengambil tindakan hukum dari kasus-kasus tersebut. Penanganan kasus hukum yang dilakukan pada Bank senantiasa memperhitungkan potensi kerugian baik atas penyelesaian kasus secara damai ataupun melalui jalur pengadilan. Bank juga memberikan perhatian khusus atas kasus hukum yang berpotensi menimbulkan kerugian secara signifikan.

Legal Risk Legal risk is the risk related to legal claims and/or weakness in the legal aspect. Such weakness in legal aspect is caused, among others, by the lack of the supporting legislation or weakness of the contracts such as incomplete requirements for a valid contract and imperfect document contract. To mitigate the legal risks that may arise from law suits or juridical weakness, the Bank has legal division to ensure engagement made by the Bank has met 4 (four) main principles, as follows: 1. Agreement, legal relationship/engagement

undertaken wih counterparty must be based on the agreement of both parties.

2. Proficiency, the ability or authority to act of the

parties to a legal relationship engagement. 3. Object of agreement, lawful object that must be

clearly defined, specific and realistic. 4. Having a lawful prima causal, any agreement

must not be in conflict with the norms of property, decency and does not violate the prevailing laws and regulations.

In addition, the Bank also has a litigation division, which one of its functions is to handle every legal case related to litigation so that the possible legal risk can be minimized as minimum as possible. Management of legal risk is done trough monitoring the progress of legal cases that occurred and take legal action of these cases. Handling legal cases which were undertaken by the Bank continually calculating any potential losses on the settlement of the case amicably or through the courts. The bank also pays special attention to the case law that has potential to cause significant losses.

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 102 -

Risiko Kepatuhan

Risiko kepatuhan merupakan risiko akibat Bank tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan. Dalam menjalankan kegiatan usaha pada industri perbankan, Bank diwajibkan untuk selalu tunduk terhadap peraturan perbankan yang diterbitkan baik oleh Pemerintah maupun Bank Indonesia. Selain itu, Bank juga wajib tunduk kepada beberapa ketentuan lainnya, seperti peraturan yang mengatur penjaminan simpanan, perseroan terbatas, perpajakan dan peraturan di bidang pasar modal (Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) (sebelumnya Badan Pengawas Pasar Modal (“BAPEPAM”)) dan Lembaga Keuangan).

Bank memiliki unit kerja kepatuhan yang merupakan salah satu divisi satuan kerja kepatuhan dan hukum, dimana satuan kerja kepatuhan dan hukum bertanggung jawab langsung kepada direktur kepatuhan dan manajemen risiko.

Tugas utama pada satuan kerja divisi kepatuhan adalah melakukan koordinasi atas pelaksanaan fungsi kepatuhan Bank yaitu : 1. Mewujudkan terlaksananya budaya kepatuhan

pada semua tingkatan organisasi dan kegiatan usaha Bank.

2. Mengelola risiko kepatuhan yang dihadapi oleh

Bank. 3. Memastikan agar kebijakan, ketentuan, sistem

dan prosedur serta kegiatan usaha yang dilakukan oleh Bank telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

4. Memastikan kepatuhan Bank terhadap

komitmen yang dibuat oleh Bank kepada otoritas pengawas yang berwenang.

Dalam rangka pengendalian aspek kepatuhan Bank melakukan mitigasi risiko kepatuhan yang setidaknya meliputi: 1. Sosialisasi Peraturan Bank Indonesia yang baru

diterbitkan melalui media sosialisasi melalui e-mail blast atau compliance news.

2. Membuat checklist pemenuhan ketentuan yang berisi daftar ketentuan yang berlaku untuk digunakan sebagai media kontrol risiko kepatuhan oleh Risk Taking Unit.

3. Berperan aktif dalam forum rapat Governance Risk & Compliance (GRC) bersama sama dengan Satuan Kerja Manajemen Risiko, Satuan Kerja Operasional dan Satuan Kerja Audit Internal.

Compliance Risk

Compliance risk is the risk resulting from the failure of the Bank in fulfilling and/or implementing the prevailing laws and regulations. In engaging in the banking industry services, the Bank is required to always comply with the banking regulations issued by the Government and Bank Indonesia. In addition, the Bank is also required to comply with several other rules, such as regulation on Deposit guarantee program, limited liability company, taxation and capital market (Financial Services Authority (“OJK”) (previously Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (“BAPEPAM”)) and Financial Institution).

The Bank has a compliance unit which is one of units in compliance & legal group, in which the unit compliance & legal group is directly responsible to the compliance & risk management director.

the main tasks of the compliance unit division is to coordinate the implementation of the Bank's compliance function: 1. Implementation of the culture of compliance at

all levels of the organization and business activities of the Bank.

2. Management of the compliance risks faced by

the Bank. 3. Ensuring that policies, regulations, systems and

procedures and activities undertaken by the Bank is in accordance with applicable regulations.

4. Ensuring the bank’s compliance with the commitments made by the Bank to the supervisory authority.

In order to control compliance, the Bank mitigates this compliance risk by at least:

1. Disseminating the new Bank Indonesia

Regulation issued through media socialization via e-mail blast or compliance news.

2. Creating a compliance checklist that lists down

the provisions that are applicable for use by the Risk Taking Units to control compliance risk.

3. Take an active stance in Governance Risk & Compliance (GRC) meeting together with the Risk Management Unit, Operating Unit and Internal Audit Unit.

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 103 -

4. Memberikan pelatihan tentang pelaksanaan fungsi kepatuhan Bank dan ketentuan Bank Indonesia kepada karyawan baru, karyawan frontliner, karyawan yang sedang mengikuti

pelatihan internal dan juga karyawan di kantor cabang.

4. Providing training on the Bank’s implementation of the compliance function with Bank Indonesia regulatory for new employees, front line employees, employees under internal training and employees in the branch office.

Risiko Stratejik Strategic Risk

Risiko stratejik adalah risiko akibat ketidak tepatan dalam pengambilan dan/atau pelaksanaan suatu keputusan stratejik serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis. Untuk dapat tumbuh dan berkembang menjadi sebuah institusi keuangan terdepan di Indonesia, Bank membutuhkan serangkaian strategi untuk mencapai tujuan tersebut. Ketidakmampuan Bank dalam melakukan penyusunan strategi yang tepat dapat menimbulkan kegagalan bisnis Bank di masa yang akan datang.

Strategic risk is the risk due to inadequacy in deciding and/or implementing a strategic decision as well as the failure in anticipating the changes in the business environment. In order to grow and develop as one of the leading financial institutions in Indonesia, the Bank needs to adopt certain strategies to achieve such goals. Failure in formulating the right strategy may deteriorate the Bank’s business in the future.

Risiko stratejik berhubungan dengan perencanaan strategi yang baik untuk menghindari terjadinya kerugian atau dampak negatif lainnya dari adanya kesalahan dalam pengambilan keputusan yang berpotensi untuk berdampak luas atau berjangka panjang yang kurang baik di dalam organisasi.

Strategic risks are associated with sound strategic planning to avoid losses or other negative impacts resulting from errors in decision making that may have widespread or long-term implications within the organization.

Bank secara berkelanjutan memantau kondisi pasar dan mengumpulkan informasi penting sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan dan penetapan kebijakan strategi Bank. Seiring dengan pemantauan kondisi pasar tersebut, Bank memiliki portfolio ragam produk yang variatif agar rencana stratejik yang ditetapkan dapat tercapai.

The Bank continuously monitors market conditions and gather important information to be taken into account during the decision-making and Bank’s strategic policy-setting. Along with monitoring market conditions, the Bank also has a diverse portfolio of products and services in order to achive its strategic plan.

Bank memiliki kebijakan mengidentifikasi dan merespon atas perubahan lingkungan yaitu:

The Bank has a policy to identify and respond to the changes in the external business environment as follows:

1. Analisa lingkungan bisnis Menganalisa faktor internal dan ekternal, menangkap peluang dan tantangan dari perubahan lingkungan bisnis dan menganalisa kelebihan internal dan kekurangan.

1. Business environment analysis Analyze internal and external factors, seize opportunities and meet challenges of the changing business environment and analyze internal strength and weakness.

2. Perencanaan

Menyusun sasaran yang ingin dicapai disesuaikan dengan kompleksitas, profil risiko maupun risk bearing capacity, menetapkan strategi dan direksi menetapkan kebijakan untuk dijadikan dasar keputusan.

2. Plannings Set goals to be achieved tailored to the complexity of business, risk profile and risk bearing capacity, sets the policies and strategies on which to base subsequent decisions.

3. Implementasi

Mengalokasikan sumber daya berupa keuangan maupun manusia, menyelesaikan program kerja, dan komitmen Direksi untuk mengalokasikan sumber daya yang dibutuhkan.

3. Implementation Allocated necessary resources financial and human capital, complete work programs, and the commitment of Board of Directors to allocate the resources needed.

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 104 -

4. Evaluasi Evaluasi terhadap kondisi aktual dengan apa yang telah direncanakan, dan melakukan corrective action untuk perbaikan

4. Evaluation Evaluation of the actual condition of what has been planned, and corrective actions for improvement.

Secara triwulanan melalui pengukuran profil risiko, Bank melakukan pengukuran risiko stratejik dengan menggunakan indikator atau parameter berupa tingkat kompleksitas strategi bisnis Bank, posisi bisnis Bank di industri perbankan, pencapaian rencana bisnis, dan kesesuaian strategi dengan kondisi lingkungan bisnis.

On a quarterly basis through the risk profile assessment, the Bank measures strategic risk using indicators or parameters such as the level of complexity of the business strategy of the Bank, the Bank's business positionin the banking industry, the achievement of the business plan, strategy and compliance with the conditions of the business environment.

44. KONTINJENSI 44. CONTINGENCIES

Kantor Pajak telah melakukan pemeriksaan untuk tahun 2010 dan menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) pada tanggal 26 April 2012 atas Pajak Penghasilan (PPh) Badan, PPh Pasal 21, PPh Final Pasal 4(2) dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar Rp 18.497 juta (termasuk denda dan bunga). Bank telah melakukan pembayaran atas seluruh nilai SKPKB tersebut sebesar Rp 18.497 juta. Bank tidak menyetujui sebagian besar hasil keputusan di dalam SKPKB tersebut, dan telah menyampaikan Surat Keberatan sebesar Rp 8.892 juta pada tanggal 18 Juli 2012. Jumlah kurang bayar pajak berdasarkan SKPKB tersebut disajikan di dalam bagian aset lainnya (Catatan 16). Kantor Pajak menolak surat keberatan yang diajukan oleh Bank melalui Surat Keputusan No. KEP-1458/WPJ.07/ 2013 tertanggal 19 Juli 2013. Bank kemudian mengajukan surat banding ke pengadilan pajak pada tanggal 30 September 2013, hingga tanggal penerbitan laporan keuangan, Bank belum menerima berita apapun dari Kantor Pajak terkait dengan surat banding yang diajukan oleh Bank.

The Indonesian Tax Office had conducted a tax audit for the fiscal year 2010 and issued the Tax Assessment Letter for Underpayment (SKPKB) dated April 26, 2012, on corporate income tax, income tax article 21, final income tax article 4(2) and value added tax amounting to Rp 18,497 million (including penalties and interests). The Bank has paid all of the assessments amounted to Rp 18,497 million. However, the Bank also disputes most of the items contained in these SKPKBs and has already filed Objection Letter against them amounting to Rp 8,892 million on July 18, 2012. This tax underpayment based on SKPKBs has been presented as part of other assets (Note 16). The Indonesian Tax Office has rejected the Bank’s objection letter in its Decision Letter No. KEP- 1458/WPJ.07/2013 dated July 19, 2013. On September 30, 2013, the Bank has filed the appeal letter to the tax court. Up to the issuance date of the financial statements, the Bank has not yet received any news from the Indonesian Tax Office regarding the appeal letter.

45. TRANSAKSI NON KAS 45. NON-CASH TRANSACTION

Bank melakukan transaksi pendanaan yang tidak mempengaruhi kas dan setara kas dan tidak termasuk dalam laporan arus kas dengan rincian sebagai berikut:

The bank entered in to the non-cash financing activities which is not reflected in the statements of cash flows with detail as follows:

2014

Rp Juta/

Rp Million

Kenaikan modal ditempatkan dan disetor Increase in issued and paid-up capital

penuh melalui: through:

Konversi uang muka setoran modal 315.000 Conversion of deposit for future stock subscription

Penukaran obligasi w ajib konversi 150.000 Exchange of shares through mandatory convertible bonds

Jumlah 465.000 Total

46. REKLASIFIKASI DAN PENGGABUNGAN AKUN 46. RECLASSIFICATION AND COMBINATION OF

ACCOUNTS Beberapa akun dalam laporan laba rugi komprehensif untuk tahun 2013 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan laba rugi komprehensif untuk tahun 2014.

Certain accounts in the statement of comprehensive income for 2013 have been reclassified to conform with the presentation of the statement of comprehensive income for 2014.

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 105 -

Rincian reklasifikasi akun-akun tersebut adalah sebagai berikut:

The following is the detail of reclassified accounts:

Sebelum Sesudah

reklasif ikasi/ reklasif ikasi/

Bef ore Reklasif ikasi/ Af ter

reclassif ication Reclassif ication reclassif ication

Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/

Rp Million Rp Million Rp Million

LAPORAN LABA RUGI STATEMENT OF COMPREHENSIVE

KOMPREHENSIF INCOME

Pendapatan bunga 684.302 (22.980) 661.322 Interest income

Provisi dan komisi kredit - 8.771 8.771 Loan and commissions fees

Beban bunga (384.026) 11.521 (372.505) Interest expense

Provisi dan komisi yang dibayar - (11.521) (11.521) Commissions and fees paid

Pendapatan transaksi valuta Gain on foreign exchange transactions -

asing - bersih 31.918 77 31.995 net

Provisi dan komisi selain Commissions and fees from other

kredit - bersih 19.930 (5.978) 13.952 transactions other than loans - net

Pendapatan denda 4.036 (4.036) - Penalties

Keuntungan penjualan Gain on sale of foreclosed

agunan yang diambil alih - bersih 1.808 (1.808) - properties - net

Pendapatan operasional lainnya

- lainnya 497 25.696 26.193 Other operating revenues - other

Penurunan nilai efek-efek yang Decrease in value of trading securities -

diperdagangkan (258) 258 - net

Beban umum dan administrasi (175.293) 15.152 (160.141) General and administrative expense

Beban tenaga kerja (165.140) 12.101 (153.039) Personnel expenses

Beban imbalan pasca kerja - (12.101) (12.101) Employee benefit

Beban operasional - lainnya - (15.152) (15.152) Other operating expense - other

Hasil sew a - 431 431 Rental revenues

Beban non operasional - lainnya (9.111) (431) (9.542) Non-operating expense - others

Beberapa akun dalam laporan posisi keuangan tanggal 31 Desember 2013 telah digabungkan agar sesuai dengan penyajian laporan posisi keuangan tanggal 31 Desember 2014, dengan perincian sebagai berikut:

Certain accounts in the statement of financial position as of December 31, 2013 have been combined to conform with the presentation of the statement of financial position as of December 31, 2014, with details as follows:

Sebelum Sesudah

penggabungan/ penggabungan/

Before Penggabungan/ After

combined Combined combined

Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/

Rp M illion Rp M illion Rp M illion

LAPORAN POSISI KEUANGAN STATEMENT OF FINANCIAL

POSITION

ASET ASSETS

Efek-efek diperdagangkan 39.948 (39.948) - Trading securities

Investasi keuangan 477.657 (477.657) - Financial investments

Wesel ekspor 3.354 (3.354) - Export drafts

Efek-efek - 520.959 520.959 Securities

Pendapatan bunga yang masih

akan diterima 37.392 (37.392) - Accrued interest receivable

Agunan yang diambil alih - bersih 24.068 (24.068) - Foreclosed properties - net

Aset lain-lain - bersih 48.698 61.460 110.158 Other assets - Net

LIABILITAS LIABILITIES

Pinjaman yang diterima 2 (2) - Borrow ings

Bunga yang masih harus dibayar 25.514 (25.514) - Accrued interest payable

Liabilitas lain-lain 19.030 (11.179) 7.851 Other liabilities

Beban yang masih harus dibayar - 36.695 36.695 Accruals

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)

- 106 -

47. PERISTIWA SETELAH TANGGAL PELAPORAN

47. EVENTS AFTER THE REPORTING PERIOD

Pada tanggal 2 Januari 2015, Bank menerima surat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan melalui surat No. SR-1/D.03/2015 mengenai persetujuan pengangkatan Bambang Ratmanto menjadi Presiden Komisaris dan surat No. SR-2/D.03/2015 mengenai persetujuan pengangkatan Eko Budi Supriyanto menjadi Komisaris Independen terhitung sejak tanggal yang ditetapkan dalam surat tersebut.

On January 2, 2015. The Bank received approval letter from Financial Service Authority through its letter No. SR-1/D.03/2015 concerning the approval of appointment of Bambang Ratmanto as President Commissioner and letter No. SR-2/D.03/2015 concerning the appointment of Eko Budi Supriyanto as Independent Commissioner, effective since the date of issuance stated on the letter.

48. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN DAN

PERSETUJUAN LAPORAN KEUANGAN

48. MANAGEMENT RESPONSIBILITY AND APPROVAL OF FINANCIAL STATEMENTS

Penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan dari halaman 3 sampai dengan 106 merupakan tanggung jawab manajemen, dan telah disetujui oleh Direksi untuk diterbitkan pada tanggal 16 Maret 2015.

The preparation and fair presentation of the financial statements on pages 3 to 106 are the responsibilities of the management and, are approved and authorized for issue by the Directors on March 16, 2015.