Upload
others
View
5
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
RANCANG BANGUN MESIN SORTIR IKAN TERI OTOMATIS
BERBASIS ARDUINO MEGA 2560
(Skripsi)
Oleh
BRIAN AKBAR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018
ABSTRACT
MODEL DESIGN OF AUTOMATIC ANCHOVY SORTING MACHINE
BASED ON ARDUINO MEGA 2560
By
BRIAN AKBAR
Nowadays the process of sorting anchovy is still done manually. Therefore an
automatic anchovy sieving device is needed to assist in the process of sorting
anchovy. This system uses an ultrasonic sensor to detect anchovy as a tool
parameter to work or stop automatically and also a DC motor as a driver in the
sieve and stepper motors as regulator valves in the container to drop anchovy into
the sieving section. When the ultrasonic sensor detects the anchovy in the
container it will automatically drive the motor or the tool works to sort it, and
when the sensor does not detect the anchovy in the container it will automatically
turn off or the tool will not work. In this design there were two types of nets for
petrifaction in the sorting process with hole sizes of 16 mm2 and 36 mm2. There
was a design for sorting machine that has been made to sort anchovy with the
output of 3 types of anchovy, namely large anchovies, medium anchovies, small
anchovies Based on the results of the data obtained that the tool was able to help
the process of sorting anchovy, although there were still 5% -30% the output of
mix achovies. The ideal DC motor speed for sorting was at 90-110 rpm.
Keywords : sorting, arduino mega 2560, ultrasonic censor, DC motor, stepper
motor
ABSTRAK
RANCANG BANGUN MESIN SORTIR IKAN TERI OTOMATIS
BERBASIS ARDUINO MEGA 2560
Oleh
BRIAN AKBAR
Pada saat ini proses dalam penyortiran ikan teri masih dilakukan dengan cara
manual. Oleh sebab itu dibutuhkan alat pengayak teri otomatis untuk membantu
dalam proses peyortiran ikan teri. Sistem ini menggunakan sensor ultrasonik untuk
mendeteksi teri sebagai parameter alat untuk bekerja atau berhenti secara otomatis
dan juga motor DC sebagai penggerak pada bagian ayakan dan motor stepper
sebagai pengatur katub pada wadah penampung untuk menjatuhkan ikan teri ke
bagian pengayakan. Saat sensor ultrasonik mendeteksi adanya ikan teri pada
wadah penampung maka akan otomatis motor penggerak akan hidup atau alat ini
bekerja untuk melakukan proses penyortiran, dan saat sensor tidak mendeteksi
adanya ikan teri pada wadah penampung maka otomatis motor penggerak akan
mati atau alat ini tidak bekerja. Pada perancangan ini terdapat dua jenis jaring-
jaring untuk membatu dalam proses penyortiran dengan ukuran lubang 16 mm2
dan 36 mm2. Rancang bangun mesin sortir yang telah dibuat dapat melakukan
penyortiran ikan teri dengan keluaran 3 jenis ikan teri, yaitu teri besar, teri sedang,
teri kecil dan berdasarkan data hasil yang didapat bahwa alat ini mampu
membantu proses dalam penyortiran ikan teri, walaupun masih terdapat 5%-30%
hasil keluaran ikan teri yang tercampur. Kecepatan motor DC yang ideal untuk
melakukan penyortiran sebesar 90-110 rpm.
Kata kunci : penyortiran, arduino mega 2560, sensor ultrasonik, motor DC, motor
stepper.
RANCANG BANGUN MESIN SORTIR IKAN TERI OTOMATIS
BERBASIS ARDUINO MEGA 2560
Oleh
BRIAN AKBAR
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
SARJANA TEKNIK
Pada
Jurusan Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Lampung
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di kota Kalianda, Provinsi Lampung Selatan
pada tanggal 14 Februari 1997. Penulis merupakan anak
pertama dari lima bersaudara dari pasangan Bapak Muhtar S.Pd
dan Ibu Helyana S.Pd.
Mengenai riwayat pendidikan, penulis lulus Sekolah Dasar di SDN 2 Kalianda
pada tahun 2008, lulus Sekolah Menengah Pertama di SMP N 2 Kalianda pada
tahun 2011, lulus Sekolah Menengah Atas di SMA N 2 Kalianda pada tahun
2014, dan diterima di Jurusan Teknik Elektro Universitas Lampung pada tahun
2014.
Selama menjadi mahasiswa, penulis aktif di organisasi Himpunan Mahasiswa
Teknik Elektro (HIMATRO) Fakultas Teknik sebagai anggota Departemen
Pendidikan dan Pengembangan Diri serta Pengembangan Keteknikan. Pada bulan
Agustus 2017 penulis melaksanakan kerja praktik di Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia (LIPI), Bandung.
PERSEMBAHAN
Dengan Ridho Allah. SWT, Shalawat beriring salam kepada Nabi
Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam. Kupersembahkan Karya
tulis ini sebagai wujud rasa cinta dan terimakasihku untuk:
Ayah dan Ibuku Tercinta
Muhtar dan Helyana
Adik-Adikku Tersayang
Anggun, Fathur, Fatih dan Jihan
Orang-orang yang selalu mendo’akan
Keluarga Terdekat
Teman-teman tercinta
Rekan-rekan Teknik Elektro 2014
Almamaterku
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Lampung
Bangsa dan Negaraku
Negara Kesatuan Republik Indonesia
Terimakasih untuk semuanya. Jazzakallah Khairan.
MOTO
Hari ini orang lain akan menghargaimu karena orang tuamu, tapi hari esok orang lain akan menghargaimu karena dirimu
sendiri.
Kejujuran itu merupakan kebaikan yang lebih dari segalanya.
Berbicaralah yang santun, karena salah satu kepribadianmu di nilai dari saat kamu berbicara.
(Brian Akbar)
“Allah mencintai pekerjaan yang apabila bekerja ia menyelesaikannya dengan baik”.
(Hj. Thabrani)
SANWACANA Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya
kepada penulis, sehingga dapat terselesaikanya tugas akhir ini. Shalawat serta
salam disanjungkan kepada Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam yang
dinantikan syafaatnya di hari akhir kelak.
Skripsi yang berjudul “RANCANG BANGUN MESIN SORTIR IKAN TERI
OTOMATIS BERBASIS ARDUINO MEGA2560” digunakan sebagai salah
satu syarat guna memperoleh gelar sarjana di jurusan Teknik Elektro Fakultas
Teknik Universitas Lampung.
Selama perkuliahan dan penelitian, penulis banyak mendapatkan pengalaman yang
sangat berharga. Penulis juga telah mendapat bantuan baik moril, materil,
bimbingan, petunjuk serta saran dari berbagai pihak baik secara langsung maupun
tidak langsung. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, M.P. selaku Rektor Universitas
Lampung.
2. Bapak Prof. Suharno, M.Sc., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Lampung.
3. Bapak Dr. Ing. Ardian Ulvan, S.T., M.Sc. selaku kepala Jurusan Teknik
Elektro fakultas Teknik Universitas Lampung.
4. Bapak Dr. Herman Halomoan S, S.T., M.T. selaku Sekertaris Jurusan
Teknik Elektro fakultas Teknik Universitas Lampung.
5. Bapak Abdul Haris, Ir., M.T. selaku Dosen Pembimbing Akademik atas
saran yang membangun dan arahan yang telah diberikan kepada penulis.
6. Ibu Dr. Sri Purwiyanti, S.T., M.T. selaku Dosen Pembimbing Utama.
Terimakasih atas kesedian waktunya untuk membimbing dan memberikan
ilmu.
7. Ibu Herlinawati, S.T., M.T. Selaku pembimbing kedua. Terimakasih atas
waktu dan bimbinganya selama mengerjakan tugas akhir ini.
8. Bapak Dr. Helmy Fitriawan, S.T., M.Sc. Selaku dosen penguji tugas akhir.
Terimakasih atas masukan guna membuat tugas akhir ini menjadi lebih baik
lagi.
9. Seluruh Dosen Teknik Elektro, Terimakasih atas bimbingan dan ilmu yang
telah diberikan selama menuntut ilmu di Jurusan Teknik Elektro Universitas
Lampung.
10. Seluruh civitas Keluarga Besar Teknik Elektro UNILA. Terimakasih telah
menjadi bagian penting dalam menempuh ilmu di jurusan Teknik Elektro.
11. Ayah, Ibu, dan Adik serta Keluarga Semuanya, yang tidak lupanya selalu
memberikan doa, dukungan moril maupun materil, semangat dan perhatian
selama saya menyelesaikan tugas akhir.
12. Selvy Sari Widia Ningsih yang selalu memberikan bantuan dukungan,
perhatian, dan semangat selama penulis melakukan tugas akhir.
13. Semua pihak yang tidak dapat sepenuhnya penulis sebutkan satu persatu yang
turut membantu penulis dalam menyelesaikan tugas akhir.
Semoga kebersamaan ini membawa kebaikan, keberkahan, kemurahan hati, serta
bantuan dan do’a yang telah diberikan seluruh pihak akan mendapatkan balasan
yang setimpal dari Allah SWT dan semoga kita menjadi manusia yang berguna
dan berkembang. Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak terlepas dari
kesalahan dan jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu masukan serta saran dan
kritik yang membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan dimasa yang
akan datang. Akhirnya, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Aamiin.
Bandar lampung, Desember 2018
Penulis,
Brian Akbar
1415031031
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ....................................................................................................... i
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ............................................................................................. vi
DAFTAR GRAFIK .......................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 3
1.3 Manfaat Penelitian .................................................................................... 4
1.4 Rumusan Masalah .................................................................................... 4
1.5 Batasan Masalah ....................................................................................... 4
1.6 Hipotesis .................................................................................................. 5
1.7 Sistematika Penulisan ............................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Ikan Teri ................................................................................................... 7
2.2 Ayakan/Sortiran ..................................................................................... 10
2.3 Mikrokontroller Arduino ........................................................................ 10
2.3.1 Pengenalan Arduino ....................................................................... 10
2.3.2 Arduino Atmega2560..................................................................... 11
2.3.3 Spesifikasi Arduino Atmega2560 ................................................... 11
2.3.4 Konfigurasi Pin Arduino Atmega2560 ........................................... 12
2.4 Motor DC ............................................................................................... 14
ii
2.5 Motor Stepper......................................................................................... 15
2.6 Driver Motor .......................................................................................... 16
2.7 Module Relay ......................................................................................... 17
2.8 Buzzer .................................................................................................... 18
2.9 Sensor Ultrasonik ................................................................................... 18
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian .................................................................. 20
3.2 Alat dan Bahan ....................................................................................... 20
3.3 Spesifikasi Alat ...................................................................................... 21
3.4 Spesifikasi Sistem................................................................................... 22
3.5 Metode Kerja .......................................................................................... 22
3.5.1 Diagram Alir Penelitian ................................................................. 22
3.5.2 Perancangan Sistem ....................................................................... 24
3.5.3 Perancangan Alat ........................................................................... 26
3.5.4 Pengujian Sistem ........................................................................... 31
3.5.5 Analisa dan Penulisan Laporan ...................................................... 31
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Implementasi Alat .................................................................................. 32
4.2 Cara Kerja Alat....................................................................................... 33
4.3 Proses Pembuatan Alat dan Sitem ........................................................... 34
4.3.1 Sistem Mekanik Pada Perangkat Hardware ................................... 35
4.3.1.1 Pembuatan Mekanik Kerangka Ayakan ............................ 35
4.3.1.2 Pembuatan Sistem Mekanik Katub ................................... 37
4.3.2 Sistem Elektris Pada Perangkat Hardware .................................... 38
4.3.2.1 Pengujian Arduino............................................................ 38
4.3.2.2 Pengujian Sensor Ultrasonik ............................................. 41
4.3.2.3 Pengujian Driver Motor.................................................... 43
4.3.2.4 Pengujian Module Relay................................................... 45
4.3.2.5 Pengujian Buzzer ............................................................. 47
4.3.3 Program Pada Perangkat Software ................................................. 48
iii
4.3.3.1 Arduino IDE ..................................................................... 48
4.3.4 Pengujian Keselurahan Rangkaian Komponen .............................. 54
4.4 Pengujian Keseluruhan Sistem Rancang Bangun .................................... 57
4.4.1 Pengujian Kinerja Alat .................................................................. 58
4.4.2 Pengujian Banyaknya Proses Pengayakan ..................................... 61
4.4.3 Pengujian Efek Tegangan Pada Motor DC .................................... 62
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ............................................................................................ 65
5.2 Saran ...................................................................................................... 66
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Ikan Teri Katak ............................................................................... 8
Gambar 2.2 Ikan Teri Jengki ............................................................................. 9
Gambar 2.3 Ikan Teri Medan ............................................................................ 9
Gambar 2.4 Ikan Teri Nasi .............................................................................. 10
Gambar 2.5 Arduino Atmega2560 ................................................................... 11
Gambar 2.6 Konfigurasi Pin Arduino Atmega2560 ......................................... 13
Gambar 2.7 Kontruksi Motor DC .................................................................... 15
Gambar 2.8 Module Relay ............................................................................... 17
Gambar 2.9 Buzzer ............................................................................................ 18
Gambar 2.10 Sensor Ultrasonik......................................................................... 19
Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian ............................................................... 23
Gambar 3.2 Blok Diagram Sistem ................................................................... 24
Gambar 3.3 Flowchart Sistem ......................................................................... 25
Gambar 3.4 Rancangan Mesin Sortir Ikan Teri ................................................ 27
Gambar 3.5 Kerangka Ayakan ........................................................................ 27
Gambar 3.6 Kerangka Wadah Penampungan .................................................. 28
Gambar 3.7 Roda Pada Motor Penggerak Ayakan ........................................... 29
Gambar 3.8 Roda Motor Pada Wadah Penampungan....................................... 29
Gambar 3.9 Penempatan Motor DC dan Sensor Ultrasonik ............................. 30
Gambar 3.10 Penempatan Motor DC dan Mikrokontroller ................................ 30
Gambar 4.1 Rancang Bangun Mesin Sortir Ikan Teri ...................................... 33
v
Gambar 4.2 Sistem Mekanik Kerangka Ayakan .............................................. 36
Gambar 4.3 Sistem Mekanik Katub ................................................................. 37
Gambar 4.4 Pengujian Arduino Mega 2560 ..................................................... 40
Gambar 4.5 Pengujian Sensor Ultrasonik ........................................................ 42
Gambar 4.6 Pengujian Driver Motor ............................................................... 44
Gambar 4.7 Pengujian Module Relay .............................................................. 46
Gambar 4.8 Pengujian Buzzer ......................................................................... 47
Gambar 4.9 Pendeklarasian Fungsi Int ............................................................ 49
Gambar 4.10 Pendeklarasian Fungsi Void Setup ................................................ 50
Gambar 4.11 Pendeklarasian Fungsi Void Loop ................................................ 52
Gambar 4.12 Rangkaian Sistem Secara Keseluruhan ......................................... 54
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1 Hasil Pengujian Buzzer ..................................................................... 48
Tabel 4.2 Hasil Pengujian Pengujian Keseluruhan Rangkaian .......................... 56
Tabel 4.3 Objek Sebagai Output Sistem Rancang Bangun ................................ 57
Tabel 4.4 Data Hasil Pengujian Kinerja Alat .................................................... 59
Tabel 4.5 Data Hasil Pengujian Banyaknya Jumlah Pengayakan ...................... 61
Tabel 4.6 Data Hasil Pengujian Efek Tegangan Pada Motor DC ...................... 63
DAFTAR GRAFIK
Halaman
Grafik 4.1 Hasil Keluaran Teri Besar .............................................................. 60
Grafik 4.2 Hasil Keluaran Teri Sedang ............................................................ 60
Grafik 4.3 Hasil Keluaran Teri Kecil ................................................................ 61
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kepulauan yang memiliki kaya akan hasil lautnya salah satunya merupakan
kepulauan Indonesia. Ikan teri termasuk ikan yang dijadikan sumber daya
oleh masyarakat Indonesia karena ikan laut jenis ini sangat banyak
dihasilkan dari kepulauan Indonesia dan wilayah sebagai sumber daya yang
termasuk dalam jumlah berlimpah penghasil ikan teri salah satunya yaitu di
Pulau Pasaran Teluk yang ada di Provinsi Lampung. Ikan teri yang menjadi
produk prioritas bagi pengolah ikan teri yaitu terdiri dari teri jengki, teri
nasi, dan teri medan. Pulau ini menjadikan ikan teri nasi sebagai sebuah
produksi yang memiliki nilai ekspor dengan potensi yang cukup besar,
karena dari sekitar kurang lebih 39 pengelolah ikan teri yang aktif dapat
menghasilkan sekitar kurang lebih 20 ton teri dari satu siklus
pemproduksian dalam sehari semalam. Selain itu juga di wilayah Pulau
Pasaran ini selalu terjaga untuk ketersediaan bahan-bahan baku untuk ikan
terinya karena di wilayah Teluk Lampung tidak terlalu dipengaruhi oleh
perubahan angin musim sehingga memiliki dukungan wilayah untuk
pencarian ikan teri (Direktorat Kredit, BPR dan UMKM, 2012).
2
Sebelum dibuat menjadi sebuah produk jadi seperti keripik, bahan-bahan
baku lauk, dan lain-lain, biasanya tingkatan kehalusan dan jenis ukuran ikan
teri ini masih berbeda-beda. Untuk mendapatkan ukuran dan tingkat
kehalusan teri maka dilakukan proses penyortiran. Proses penyortiran ini
bertujuan agar jenis ikan teri yang dihasilkan berdasarkan ukuran dan
tingkat kehalusannya yang diinginkan untuk dijadikan hasil produk tertentu.
Pada saat ini alat untuk proses penyortiran masih dilakukan dengan cara
manual yang masih banyak dilakukan dengan tenaga manusia seperti
menghidupkan dan mematikan alat serta mengatur penuangan ikan teri
kedalam pengayakan. Dalam proses penyortiran juga terkadang terjadi
ketidakefesienan penggunaan alat, dimana alat penyortir masih bekerja
ketika proses teri yang diayak sudah habis. Oleh sebab itu dibutuhkan alat
penyortir teri otomatis untuk mengatur ketidakefesienan tersebut.
Perancangan ini difokuskan kepada alat penyortiran teri dengan spesifikasi
memiliki kemampuan dapat mengatur alat agar bekerja dan berhenti secara
otomatis serta mengatur penuangan teri ke dalam pengayakan dengan cara
membuat wadah penampung ikan teri otomatis. Jadi alat ini akan bekerja
saat terdapat ikan teri yang akan di ayak di dalam wadah penampung dan
alat ini akan berhenti dengan sendirinya saat ikan teri di dalam wadah
penampung sudah habis untuk di ayak. Pembuatan alat pengayak teri
otomatis ini tidak ditujukan untuk menggantikan tenaga manusia secara
sepenuhnya melainkan untuk membantu proses penyortiran, sehingga
penyortiran dapat dikerjakan lebih cepat dan efisien.
3
Berdasarkan penelitian sebelumnya yang pernah diciptakan oleh Fanni
Fattah dengan judul rancang bangun alat pengayak pasir otomatis, bahwa
alat pengayak ini dapat membantu dalam proses penyortiran pasir (Fanni
Fattah, 2016). Hanya saja alat yang dibuat ditujukan pada objek pasir dan
belum memiliki sistem pengontrolan dengan mikrokontroller serta
penggunaan sensor. Kemudian terdapat juga penelitian sebelumnya tentang
pembuatan rancang bangun alat dalam bidang pengabdian masyarakat yang
diciptakan oleh Dosen Teknik Elektro Universitas Lampung yang berjudul
peningkatan efisiensi penyortiran ikan teri menggunakan mesin sortir ikan
teri bertenaga surya di pulau pasaran. Alat yang diciptakan oleh Dosen
Teknik Elektro bertujuan untuk membantu dalam proses penyortiran ikan
teri dengan lebih cepat dan efesien di Pulau Pasaran (Dosen Teknik Elektro,
2017). Perbedaan pada penelitian sebelumnya dengan penelitian yang
diciptakan pada tugas akhir ini yaitu rancang bangun alat pada tugas akhir
ini pada proses penyortiran sudah terdapat sistem pengontrolannya
menggunakan Arduino Mega 2560 sebagai mikrokontrollernya dan
menggunakan sensor sebagai pendeteksian objek yang digunakan pada alat
ini.
1.2 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Merancang mesin sortir teri otomatis dengan kemampuan mengatur alat
untuk bekerja dan berhenti secara otomatis.
4
2. Membuat wadah penampung ikan teri untuk mengatur penuangan ikan
teri ke dalam bak pengayak agar mengurangi ketidakefesienan waktu
untuk melakukannya.
3. Membantu dalam proses penyortiran ikan teri.
1.3 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diinginkan berdasarkan dari penelitian ini adalah :
1. Dapat digunakan sebagai alat untuk membantu dan mempermudah
dalam proses penyortiran ikan teri.
2. Mengurangi ketidakefesienan waktu yang dibutuhkan.
1.4 Rumusan Masalah
Rumusan masalah berdasarkan penelitian yang dibuat ini adalah:
1. Bagaimana untuk membuat rancangan alat dengan pengontrolan agar alat
bekerja dan berhenti secara otomatis?
2. Bagaimana untuk membuat rancangan alat atau mesin sortir ikan teri
yang memiliki wadah penampungan dengan sistem buka tutup untuk
penuangan ikan teri ke bagian pengayakan?
1.5 Batasan Masalah
Adapun batasan-batasan berdasarkan pada penelitian yang dibuat ini adalah:
1. Menjalankan prinsip kerja mesin sortir ikan teri secara otomatis.
2. Melakukan pengontrolan alat atau mesin untuk dapat bekerja dan
berhenti secara otomatis dengan memakai sensor ultrasonik yang
diletakkan pada wadah penampungan.
5
3. Sensor ultrasonik hanya digunakan sebagai pendeteksi adanya objek atau
tidak pada wadah penampungan.
1.6 Hipotesis
Alat penyotiran ikan teri otomatis dirancang untuk membantu manusia
dalam proses pengolahan ikan teri dalam bagian penyortirannya. Alat ini
dirancang agar dalam proses penyortiran alat dapat berjalan atau bekerja
secara otomatis, saat teri dimasukkan ke dalam wadah penampungan maka
alat otomatis akan bekerja dan saat teri di dalam wadah penampungan teri
sudah habis maka mesin akan otomatis berhenti. Hasil dari penyortiran yang
dilakukan akan menghasilkan ikan teri sesuai ukuran yang diinginkan.
1.7 Sistematika Penulisan Laporan
Dalam melakukan penulisan dan pemahaman mengenai materi dari yang
ada di dalam laporan penelitian, maka tulisan akan dibagi menjadi 5 bab,
yaitu:
Bab I Pendahuluan
Berisi latar belakang, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
perumusan masalah, batasan masalah, hipotesis, dan sistematika
penulisan.
Bab II Tinjauan Pustaka
Menjelaskan mengenai teori-teori yang digunakan dalam proses
mengerjakan penelitian dan membahas hasil dari penelitian yang
telah dilakukan yang berhubungan dengan penelitian.
6
Bab III Metode Penelitian
Menjelaskan mengenai waktu dan tempat penelitian, alat dan
bahan, serta tahap-tahap perancangan.
Bab IV Hasil dan Pembahasan
Membahas mengenai pengujian dan menganalisa hasil penelitian
dari kinerja alat atau sistem yang telah dirancang.
Bab V Kesimpulan dan Saran
Berisi kesimpulan dan saran dari penelitian yang telah dilakukan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Ikan Teri
Satu diantara ikan laut yang termasuk disukai atau digemari masyarakat
Indonesia sampai saat ini adalah ikan teri, karena dari keseluruhan ikan teri
mulai dari kepala, daging sampai tulangnya dapat diolah dan dikonsumsi.
Sejak lama ikan teri sudah dikenal dan dijadikan sebagai lauk atau
mendamping nasi untuk makanan sehari-hari, hal ini karena ikan jenis teri
mudah diperoleh dan dapat dimasak dalam berbagai jenis masakan. Hampir
seluruh kota di indonesia ikan teri sudah banyak dipasarkan dan di
Indonesia sendiri untuk penyebaran ikan teri juga hampir mencakup seluruh
wilayah Indonesia. Komposisi zat ikan pada umumnya mengandung 15-
24% protein, 0.1-22% lemak, 1-3% karbohidrat, 0.8-2% mineral, dan 66-
84% air. Perbedaan komposisi ini disebabkan oleh perbedaan spesies antar
musim, tempat penangkapan, tipe, jenis, bagian tubuh dan tahap pengolahan
(Fauzi, 2012).
Daerah yang banyak menghasilkan ikan teri biasanya memiliki tingkatan
keasinan sekitar 10% hingga 15% yang berada di daerah perairan/laut
pesisir dan perairan/laut eustaria. Ikan teri dalam perairan menjalani hidup
8
dengan cara berkelompok yang jumlahnya terdiri dari ratusan sampai ribuan
ekor. Ukuran ikan teri memiliki karakteristik yang bermacam-macam dari
mulai ikan teri yang berukuran kecil yang memiliki ukuran sekitar 1-2 cm
dan berukuran besar yang memiliki ukuran hingga 6 cm (Dinas Kelautan
dan Perikanan, 2012). Berikut ini ukuran serta jenis-jenis ikan teri yang
dihasilkan dari Kepulaun Indonesia :
a) Teri katak
Teri katak merupakan ikan yang jenis badannya cukup besar dari pada
teri jenis lainnya. Karakteristik teri ini yaitu bagian kepalanya pendek,
perutnya membulat, dan warna tubuhnya pucat dan memiliki ukuran
panjang badan sekitar 6 cm.
Gambar 2.1 Ikan Teri Katak
b) Teri jengki
Teri jengki dalam bentuk fisiknya memiliki ciri-ciri yang bagian perutnya
membulat dengan badannya yang silindris, kemudian kepalanya pendek
dan warna tubuhnya pucat serta mempunyai ukuran panjang badan
sekitar 3-5 cm. Biasanya dalam proses pengolahan atau produksi teri
jenis ini dimasak sebagai balado teri kacang, dicampur ke dalam tumisan
sayuran, dll.
9
* http://pasarminggu.co/product/ikan-teri-jengki-100-gr, diakses 1 Juli 2018 ** http://pasarminggu.co/product/ikan-teri-medan-sedang-100-gr, diakses 1 Juli 2018
Gambar 2.2 Ikan Teri Jengki*
c) Teri medan
Teri medan dalam bentuk fisiknya memiliki ciri-ciri dengan warna
badannya yang berwarna putih, ukurannya sedang sekitar 3 cm. Biasanya
digunakan campuran masakan orek tempe, nasi goreng, dll.
Gambar 2.3 Ikan Teri Medan**
d) Teri nasi
Teri nasi dari bentuk fisikinya hampir mirip dengan teri medan, dari
mulai bentuk badannya hingga warnanya yang keputihan. Namun teri
jenis ini berukuran lebih kecil sekitar 1,5 cm dan mempunyai aroma yang
khas. Untuk proses pengolahannya atau produksi biasanya diolah
menjadi rempeyek, onsengan, makan ringan, dll.
10
* http://pasarminggu.co/product/ikan-teri-nasi-100-gr, diakses 1 Juli 2018
Gambar 2.4 Ikan Teri Nasi*
2.2 Ayakan/sortiran
Ayakan (saringan) atau sortiran merupakan suatu alat yang digunakan untuk
memisahkan/menyortir berdasarkan ukurannya sesuai dengan keinginan.
Ayakan pada alat ini merupakan salah satu bagian alat yang penting untuk
digunakan sebagai penyortir yang dapat terbuat dari kawat, plat atau bahan
dari plastik. Ukuran lubang pada ayakan (saringan) dapat bervariasi sesuai
dengan jenis ukuran objek yang akan dilakukan penyortiran. Tujuan ayakan
ini yaitu untuk memisahkan anatara teri halus dan teri kasar, dimana
hasilnya nanti akan di proses ke tahap selanjutnya.
2.3 Mikrokontroller Arduino
2.3.1 Pengenalan Arduino
Arduino merupakan sebuah alat yang dijadikan sebagai
pengontrol/pengendali suaut sistem yang berbentuk mikro yang
bersifat open source. Arduino merupakan alat pengembangan
dengan beberapa kombinasi dari beberapa sistem hardware, bahasa
pemprograman yang sudah canggih. Selain itu terdapat Integrated
11
* www.academia.edu/14716220/Arduino_Mega2560, diakses 1 April 2018
Development Environtment (IDE) sebagai salah satu software yang
sangat berperan dalam penulisan program, menyusun menjadi kode
biner dan memasukkannya ke dalam memori. Banyak projek-projek
dan alat–alat yang dikembangkan menggunakan Arduino dan
dijadikan acuan-acuan bagi praktisi-praktisi, selain itu terdapat
modul sebagai pendukung seperti sensor-sensor, tampilan-tampilan,
lalu penggerak dan sebagainya yang dibuat untuk dapat
disambungkan/dihubungkan dengan Arduino.
2.3.2 Arduino AtMega 2560
Arduino Mega 2560 merupakan mikrokontroller yang memiliki 14
pin output sebagai keluaran PWM dan 16 pin input analog, 2 UARTs
(Hardware serial ports). Setiap Arduino memiliki koneksi yang
mudah untuk menjalakankan atau mengaktifkannya dengan sebuah
kabel USB atau daya dengan AC to DC adaptor atau baterai.
Gambar 2.5 Arduino Mega 2560*
2.3.3 Spesifikasi Arduino Atmega 2560
Arduino Mega 2560 merupakan sebuah mikrokontroller yang
memiliki prosessor yang dikenal sebagai AT-Mega 2560. Spesifikasi
yang dimiliki mikrokontroller AT-Mega 2560 menjadikannya
12
pengendali yang efektif untuk berbagai kebutuhan-kebutuhan.
Spesifikasi tersebut antara lain :
1. Tegangan sumber untuk operasinya sebesar 5 V
2. Tegangan input yang dibutukan sebesar 6 – 20 V tetapi yang ideal
untuk ATMega 2560 sebesar 7 – 12 V.
3. Memiliki pin digital Input/Output sebanyak 54 pin
4. Arus DC yang digunakan pada pin Input/Output sebesar 40 mA
sedangakan untuk Arus DC yang digunakan untuk pin 3.3V
sebesar 50 mA.
5. Flash memory 156 Kb yang mana 8 Kb digunakan oleh
bootloader.
6. Spesifikasi pada SRAM 8 Kilobyte.
7. Spesifikasi pada EEPROM 4 Kilobyte.
8. Memiliki 2 Port UARTs untuk komunikasi serial.
2.3.4 Konfigurasi Pin Arduino Mega 2560
Konfigurasi pin yang terdapat di dalam arduino Mega 2560 memiliki
masing-masing fungsi dalam proses kerjanya. Berikut pada Gambar
2.6 adalah konfigurasi pin Arduino Mega 2560 :
13
* www.academia.edu/14716220/Arduino_Mega2560, diakses 1 April 2018
Gambar 2.6 Konfigurasi Pin Arduino Mega 2560*
Beberapa fungsi tentang konfigurasi pin Arduino Mega 2560
berdasarkan Gambar 2.6 adalah sebagai berikut :
VIN – pin sebagai input tegangan untuk board (papan) Arduino
saat memakai sumber tegangan 5 V dari luar dari koneksi USB
atau sumber daya yang ter-regulator lainnya.
5V – pin yang memiliki tegangan sebesar 5 Volt yang sudah
diatur malalui regulator yang terdapat (built-in) pada board
(papan) Arduino.
3,3V – pin yang memiliki tegangan 3,3 Volt yang berasal dari
regulator dan arus yang dapat dihasilkan dari pin 3,3 Volt yaitu
maksimal sebesar 50 mA.
GND – Pin Ground.
14
* www.academia.edu/ 14716220/Arduino_Mega 2560, diakses 1 April 2018
IOREF – sebagai pin referensi tegangan yang beroperasi pada
mikrokontroller.
A0-A15 – dijadikan sebagai pin input atau output analog.
D0-D54 – dijadikan sebagai pin input atau output digital yang di
dalamnya terdapat 15 pin untuk output PWM.
LED – sebagai indikator bahwa pada saat pin bernilai HIGH,
maka LED akan menyala (ON), dan saat pin bernilai LOW, maka
LED akan padam (OFF). Pin yang dapat digunakan untuk LED
yaitu pin 13 dan LED sudah tersedia secara built-in.
TWI – pin yang terletak pada pin 20/SDA dan pin 21/SCL.
AREF – merupakan referensi tegangan untuk input analog yang
digunakan dengan fungsi analog Reference.
RESET merupakan perintah yang digunakan untuk me-reset
(menghidupkan ulang) mikrokontroller*.
2.4 Motor DC
Motor DC/DirectCurrent dalam sistem kerjanya merupakan suatu piranti
yang dapat mengubah energi listrik menjadi suatu energi berupa gerakan
rotasi atau berupa energi mekanik. Motor DC/DirectCurrent memiliki
bagian jangkar yang satu atau lebih kumparannya terpisah dan pada tiap-tiap
kumparan berujung pada komutator (cincin belah). Motor DC bekerja
berdasarkan prinsip dari gaya Lorentz, dimana gaya yang ditimbulkan oleh
adanya arus listrik di dalam sebuah medan magnet (Suyadh, 2013).
15
* http://elektronikadasar.web.id/prinsip-kerja-motor-dc/, diakses 1April 2018
Adapun cara aktivasi atau dapat terjadinya perputaran pada motor
DC/DirectCurrent yaitu apabila kutub positive yang berasal dari motor
dihubungkan pada bagian kutub positive yang berasal dari baterai atau sumber
dari adaptor sedangkan kutub negative yang berasal dari motor dihubungkan pada
bagian kutub negative dari baterai atau sumber dari adaptor tersebut, maka akan
terjadi perputaran motor searah putaran jarum jam (CW). Perputaran motor akan
berputar sebaliknya atau berlawanan arah jarum jam (CCW), apabila bagian kutub
positif motor terhubung dengan bagian kutub negative baterai sedangkan kutub
negative motor terhubung dengan kutub positif motor (Wardana, 2011).
Gambar 2.7 Kontruksi Motor DC*
2.5 Motor Stepper
Motor stepper dalam sistem kerjanya merupakan suatu perangkat/piranti
yang dapat aktif/bekerja mengubah energi listrik berupa pulsa elektronis
menjadi suatu energi gerakan rotasi atau mekanis diskrit. Motor stepper
membutuhkan pengendali untuk membangkitkan pulsa-pulsa priodik, karena
16
motor stepper bekerja berdasarkan urutan pulsa-pulsa yang diberikan.
Penggunaan motor stepper memiliki keunggulan anatar lain:
1. Sudut rotasi pada motor cukup proporsional sehingga dapat lebih mudah
untuk diatur dan torsi pada motor stepper dapat langsung memberikan
secara penuh mulai saat motor bergerak.
2. Pergerakan dan posisi repetisinya dapat ditentukan secara presisi dan
memiliki respon yang sangat baik saat memulai, berhenti dan berbalik
(perputaran).
3. Memiliki sudut rotasi atau derajat yang bervariasi per-step mulai dari
1.8° per-step, 3.6° per-step sampai 90° per-step.
4. Frekuensi putaran dapat ditentukan secara bebas dan mudah pada range
yang luas (Ogata, 1995).
2.6 Driver Motor
Driver motor dalam sistem kerjanya merupakan suatu untai/piranti yang
memiliki fungsi untuk mengendalikan/mengontrol gerak/aktivitas suatu
aktuator atau piranti yang dapat menghasilkan gerak. Aktuator dapat berupa
motor DC, motor servo, dan juga motor stepper. Dalam 1 unit driver motor
dapat terdiri dari 4 buah konektor driver untuk menghubungkan motor DC
dengan kemampuan mengalirkan arus 1 Ampere tiap driver. Sehingga
driver motor jenis ini dapat membentuk driver H-bridge yang dapat
digunakan untuk 2 buah motor DC (Budiharto, 2010).
17
2.7 Module Relay
Module relay dalam penciptaannya merupakan sebuah modul yang dibuat
sangat simple/praktis dan untuk sistem kerjanya digunakan sebagai saklar
atau/switch. Untuk menjalankannya dibutuhkan suatu rangkaian elektronika
berbasis mikrokontroller seperti dari Arduino Mega 2560.
Gambar 2.8 Module Relay
Module relay dapat menjalankan fungsinya sebagai saklar/switch untuk
perangkat elektronika dari aliran listrik yang bersumber AC 220 V maupun
sumber DC yang memiliki tegangan tinggi hingga 28 VDC dengan arus
maksimum sebesar 7 A (untuk perangkat dengan listrik PLN setara
dengan power rating±1500 Watt). Dalam sistem kerjanya module relay
menggunakan IC optoculerseri sebagai pelindung yang berguna sebagai
pemisah hubungan elektris. Pelindung optocouplerseri akan memisahkan
antara mikrokontroller dengan rangkaian relay secara optik. Sehingga saat
melakukan switching dan terjadi masalah/kerusakan secara elektris pada
module relay dan perangkat yang terhubung maka kerusakan tidak akan
membuat semua perangkat rusak dan merembet kerangkaian
mikrokontroller/arduino. Hal ini dapat bekerja karena penyaklaran/switching
dilakukan menggunakan kombinasi LED atau cahaya dan phototransistor
dalam IC optocoupler tersebut (Budiharto, 2010).
18
2.8 Buzzer
Buzzer dalam sistem kerjanya merupakan suatu komponen elektronika yang
dapat mengubah dari sinyal yang berupa listrik menjadi suatu getaran yang
berupa suara.
Gambar 2.9 Buzzer
Salah satu jenis buzzer yang banyak digunakan dalam suatu perangkat
elektronika yaitu jenis piezo-elektrik digunakan, hal ini karena buzzer piezo-
elektrik sudah banyak dipasaran dan memiliki kelebihan harga lebih murah
dari pada jenis lainnya, kemudian untuk bentuk fisiknya lebih simple relatif
lebih ringan dan untuk penggabunggan dengan rangkaian elektronika
lainnya akan lebih mudah. Buzzer piezo-elektrik dalam pengoperasiannya
untuk aplikasi ultrasound dapat bekerja dengan baik di dalam menghasilkan
frekuensi di kisaran 1–5 kHz hingga 100 kHz. Tegangan untuk
pengoperasian buzzer piezo-elektrik biasanya bekerja pada tegangan antara
3 Volt - 12 Volt (Dickson, 2018).
2.9 Sensor Ultrasonik
Sensor ultrasonik dalam penciptaannya merupakan salah satu sensor yang
aktif/bekerja berdasarkan prinsip pantulan gelombang suara. Dalam sistem
kerjanya sensor ultrasonik digunakan untuk mendeteksi keberadaan suatu
objek tertentu yang ada di depannya dan juga dapat mengukur suatu jarak
19
* http://www.arduinogeek.com/2016/11/simple-distance-meter with-arduino-and.html, diakses 9 April 2018
yang dideteksinya. Sensor ini memiliki frekuensi yang bekerja pada daerah
di atas gelombang suara dari 40 KHz - 400 KHz (Santoso, 2015). Gambar
2.11 memperlihatkan proses kerja dari sensor ultrasonik.
Gambar 2.10 Sensor Ultrasonik*
Bentuk fisik dari sensor ultrasonik dalam penciptaannya memiliki dua unit
bagian, yaitu unit bagian pemancar dan unit bagian penerima. Struktur unit
dibentuk dari sebuah kristal piezo-elektrik yang terhubung dengan mekanik
jangkar dan terhubung dengan diafragma penggertar. Dalam proses kerjanya
sensor ini akan bekerja menggunakan dua unit tersebut, ketika transmitter
memancarkan seberkas sinyal ultrasonik yang berbentuk pulsa, dan pada
saat unit pemancar mendeteksi adanya objek di depan sensor maka unit
penerima/receiver akan menerima pantulan sinyal ultrasonik tersebut
(Santoso,2015).
BAB III
METODE PENELITIAN
Dalam rangka menyelesaikan pembuatan rancang bangun mesin sortir ikan teri
otomatis berbasis Arduino Mega 2560, maka penulis melakukan penelitian
berdasarkan metode yang dijalankan secara bertahap dan terencana. Metode ini
digunakan untuk menjelaskan tentang jalannya penelitian. Adapun metode-
metode penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut :
3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian
1. Pelaksanaan waktu dan lokasi penelitian
Waktu : April 2018 – September 2018
Tempat : Laboratorium Terpadu Teknik Elektro, Universitas
Lampung.
3.2 Alat dan Bahan
Pada penggunaan alat dan bahan ini terdapat 2 bagian instrumen perangkat
yang digunakan, yaitu Hardware dan Software. Adapun instrumen-instrumen
yang digunakan pada masing-masing perangkat untuk penelitian ini yaitu :
1. Hardware (Perangkat Keras)
1) Motor DC (Direct Current) dan Motor Stepper + Gearbox
21
2) Dual H-bridge L298P Motor Driver
3) Bracket motor
4) Module Relay
5) Arduino Mega 2560
6) Sensor Ultrasonik HC-SR04
7) Buzzer
8) Kabel jumper
9) Laptop Acer aspire V5-431
10) Adaptor
2. Software (Perangkat lunak)
1) Sistem operasi windows7 64 bit
2) Sketch Up
3) Driver arduino
3.3 Spesifikasi Alat
Spesifikasi alat yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Arduino Mega 2560 sebagai proses data.
2. Rancangan pada alat menggunakan 1 buah motor DC dengan tegangan
maksimal 21 Volt pada arus 0,6 Ampere dengan torsi 1-3 kg (72-295
rpm) dan terhubung dengan 1 buah module relay.
3. Menggunakan 1 buah motor stepper 12V pada arus 1,4 Ampere dengan
torsi 0,5-1 kg dan terhubung dengan 1 buah Dual H-bridge L298P Motor
Driver.
22
4. Menggunakan sensor ultrasonik HC-SR04 sebagai pendektesi adanya
objek atau tidak dengan tingkat keakuratan 0,3 cm dan jarak yang dapat
dideteksi 2-450 cm.
5. Laptop Acer Aspire V5-431 digunakan untuk memprogram Arduino Mega
2560 pada software arduino.
3.4 Spesifikasi Sistem
Spesifikasi sistem perancangan alat :
1. Mesin penyortiran dapat bekerja secara otomatis.
2. Wadah penampungan untuk ikan teri pada perancangan dapat mengatur
dalam menjatuhkan ikan teri ke bagian ayakan.
3. Sensor ultrasonik yang terdapat pada wadah penampung dapat mendeteksi
adanya atau tidaknya objek (teri) sebagai parameter alat aktif/bekerja dan
berhenti.
3.5 Metode Kerja
Adapun metode kerja pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
3.5.1 Diagram Alir Penelitian
Diagram pada penelitian ini dibuat untuk mengetahui alur Penelitian
yang dilakukan. Gambar 3.1 menunjukkan diagram alir pada penelitian
untuk membuat perancangan mesin penyortiran.
23
Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian
Ya
Studi Literatur
Ya
Start
Konsep/Ide
Perancangan
Sistem
Pembelian Alat
dan Bahan
Penentuan
Spesifikasi
Sistem
Analisa Hasil
Dan
Kesimpulan
Perancangan
Sistem
Pengujian
Sistem
Apakah Tersedia
?
Apakah Berhasil
?
A
A
End
Tidak
Tidak
24
3.5.2 Perancangan Sistem
1. Blok diagram sistem
Adapun blok diagram sistem yang buat pada penelitian ini dapat
dilihat pada Gambar 3.2.
Gambar 3.2 Blok Diagram Sistem
Gambar 3.2 menujukkan alur proses sistem keseluruhan yang buat
pada penelitian ini. Pada alur proses ini tahap paling awal dimulai
pada sensor ultrasonik, dimana sensor ini diletakkan pada wadah
penampungan. Sensor ultrasonik akan berfungsi sebagai pendeteksi
objek dan akan menghasilkan keluaran sinyal yang akan dimasukkan
dan dioalah oleh Arduino Mega 2560. Sensor ultrasonik menjadikan
objek sebagai parameter alat aktif/bekerja dan berhenti dengan cara
mendeteksi adanya atau tidaknya objek pada wadah penampungan.
Selanjutnya mikrokontroller Arduino Mega 2560 akan mengolah
data untuk mengaktifkan dan mematikan driver motor yang
Wadah
Penampung
Ikan Teri
Motor
Driver Sensor Ultrasonik
Mikrokontroller
Arduino
Mega 2560
Motor Stepper
Motor DC
Adaptor/Power Supply
Pengayak
Ikan Teri
Relay
25
terhubung dengan motor stepper pada wadah penampungan. Selain
itu, Arduino akan mengaktifkan dan mematikan module relay yang
terhubung dengan motor DC pada bagian pengayakan. Untuk lebih
jelasnya mengenai cara kerja sistem yang akan dibuat, dapat dilihat
pada Gambar 3.3 flowchart sistem.
Gambar 3.3 Flowchart Sistem
Start
Power supply on
Memasukkan ikan teri
Ikan teri
terdeteksi
?
Motor Stepper bekerja, berputar ±2x360° kemudian
berhenti
Motor DC
bekerja,
melakukan
Pengayakan teri
Ya
Tidak
END
Delay ±40 detik
Motor stepper dan
motor DC berhenti,
pengayakan tidak
bekerja
26
Pada Gambar 3.3 menjelaskan bahwa sebelum dikakukannya proses
penyortiran ikan teri, terdapat proses menghidupkan alat pada posisi
on atau terhubung dengan listrik DC. Kemudian selanjutnya
memasukkan ikan teri kedalam wadah penampungan. Setelah itu
terdapat proses pendeteksian oleh sensor ultrasonik untuk membaca
ada atau tidaknya objek pada wadah penampungan. Saat sensor
ultrasonik membaca adanya objek maka secara otomatis motor
stepper dan motor DC akan bekerja untuk membuka dan menutup
wadah penampungan dan menggerakkan ayakan ikan teri. Kemudian
jika sensor ultrasonik tidak membaca adanya objek lagi pada wadah
penampungan maka dalam delay waktu ±40 detik alat akan otomatis
berhenti.
3.5.3 Perancangan Alat
1. Desain mesin sortir ikan teri otomatis
Rancang bangun mesin sortir ikan teri otomatis ini benar-benar
dirancang dengan menggunakan bahan dari kayu sebagai kerangka,
yang memiliki ukuran dengan tinggi 80 cm, lebar 40 cm dan panjang
60 cm. Gambar 3.4 merupakan spesifikasi ukuran pada rancangan
mesin sortir ikan teri.
27
Gambar 3.4 Rancangan Mesin Sortir Ikan Teri
a. Dimensi ayakan atau bak penyaring
Gambar 3.5 Kerangka Ayakan
Ayakan atau bak saringan yang direncanakan adalah :
Panjang = 600 mm = 60 cm
Lebar = 400 mm = 40 cm
Tinggi ayakan atau bak saringan = 30 mm = 3 cm
Tinggi maksimum material = 30 mm = 3 cm
28
Untuk tinggi ikan teri di bak saringan ±30 mm, dan untuk
saringan atau lobang saringan adalah 16 mm2. Kemudian untuk
kemiringan ayakan atau bak saringan sekitar 6°.
b. Dimensi wadah penampungan
Gambar 3.6 Kerangka Wadah Penampungan
Wadah bagian atas
Panjang = 300 mm = 30 cm
Lebar = 150 mm = 15 cm
Tinggi = 200 mm = 20cm
Wadah bagian bawah
Panjang = 150 mm = 15 cm
Lebar = 75 mm = 7,5 cm
Tinggi = 100 mm = 10 cm
T
P
L
29
c. Dimensi roda pada motor
Motor penggerak ayakan atau bak penyaring
Gambar 3.7 Roda Pada Motor Penggerak Ayakan
Diameter lingkaran = 150 mm = 15 cm
Ketebalan = 10 mm = 1 cm
Motor penggerak pada wadah penampung
Gambar 3.8 Roda Motor Pada Wadah Penampungan
Diameter shaft kecil = 20 mm = 2 cm
Diamter shaft besar = 70 mm = 7 cm
Panjang = 145 mm = 14,5 cm
Lebar / jari-jari = 35 mm = 3,5 cm
Ketebalan = 5 mm = 0,5 cm
30
2. Penempatan motor, sensor dan mikrokontroller
Penempatan motor, sensor dan juga mikrokontroller pada
perancangan mesin penyortir merupakan satu diantara hal yang
terpenting untuk menciptakan perancangan mesin sortir.
Perancangan ini menggunakan dua buah motor yaitu motor stepper
sebagai pengatur untuk menjatuhkan ikan teri ke bagian pengayakan
dan motor DC yang dijadikan sebagai penggerak untuk dilakukannya
penyortiran. Kemudian sensor yang digunakan yaitu sensor
ultrasonik untuk mendeteksi ada atau tidaknya objek pada wadah
penampungan dan mikrokontroller yang digunakan yaitu Arduino
Mega 2560. Penempatan motor dan sensor dapat dilihat pada
Gambar 3.9 dan 3.10 berikut :
Gambar 3.9 Penempatan Motor Stepper Dan Sensor Ultrasonik
Gambar 3.10 Penempatan Motor DC dan Mikrokontroller
31
3. Perancangan perangkat lunak
Dalam perancangan software (perangkat lunak), pemograman
Arduino menggunakan software (perangkat lunak) yang sudah
disediakan di website resmi Arduino. Bahasa yang digunakan dalam
perancangan software (perangkat lunak) adalah bahasa C atau yang
biasa disebut bahasa C++ dengan library yang tersedia untuk
mengoperasikan perancangan mesin sortir ikan teri secara otomatis.
3.5.4 Pengujian Sistem
Pengujian perangkat sistem alat bertujuan untuk mengetahui rancangan
alat yang sudah dibuat sudah benar atau sesuai dengan yang diharapkan.
Pada tahap ini dilakukan pengujian disetiap blok rangkaian dan
keseluruhan rangkaian. Rancangan berjalan lancar apabila alat dapat
bekerja dengan baik. Apabila pada perancangan alat masih terdapat
kesalahan maka dilakukan perbaikan dengan memperhatikan seluruh
rangkian yang sudah dirancang.
3.5.5 Analisa dan Penulisan Laporan
Setelah pembuatan alat selesai dan seluruh rangkaian sudah benar,
maka selanjutnya dilakukan analisis dan pengambilan data. Dari
perancangan alat tugas akhir ini yang dianalisis adalah kinerja motor
listrik dan sensor, serta mengetahui tingkat kehalusan ikan teri yang
sudah disortir. Setelah melakukan pengujian dan analisis terhadap alat
yang dibuat , maka hasil dari analisis ditulis dalam bentuk laporan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari semua proses yang telah dilakukan mulai dari perancangan,
pembuatan, hingga pengujian didapatkan beberapa kesimpulan yang dapat
diambil berdasarkan tujuan dari rancang bangun alat ini. Adapun
kesimpulan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Rancang bangun mesin sortir ikan teri otomatis berbasis arduino Mega
2560 berhasil direalisasikan berdasarkan parameter-parameter yang
telah ditentukan.
2. Berdasarkan rancang bangun yang telah dibuat, alat ini mampu
membantu dalam proses peyortiran ikan teri.
3. Alat ini mampu melakukan penyortiran sekaligus dengan keluaran 3
jenis ikan teri dan berdasarkan data hasil yang didapat bahwa alat ini
mampu membantu proses dalam penyortiran ikan teri, walaupun
masih terdapat 5%-30% hasil keluaran ikan teri yang tercampur.
4. Kecepatan motor DC yang ideal yang dibutuhkan untuk melakukan
pengayakan ikan teri sebesar 90-110 rpm.
66
5.2 Saran
Dalam pembuatan Rancang Bangun Mesin Penyortir Ikan Teri Otomatis
Berbasis Arduino Mega 2560 ini masih terdapat beberapa kekurangan.
Oleh sebab itu disarankan untuk perbaikan pada penelitian ini yaitu
sebagai berikut :
1. Menggunakan motor DC dan motor stepper dengan torsi >10 kg
sehingga dapat direalisasikan dalam skala besar dan dapat digunakan
dilapangan, karena untuk alat yang buat pada penelitian ini masih
sebatas rancang bangun.
2. Menggunakan jaring-jaring 4 mm2 dan 6 mm2 untuk proses
penyortiran ikan teri sehingga teri yang akan di sortir akan
menghasilkan keluaran yang benar-benar 100% diharapkan.
3. Menggunakan bahan yang kuat untuk kerangka alat ini seperti dari
batangan besi dan plat besi untuk baling-baling pada wadah
penampungan agar lebih kuat lagi dalam proses penuangan ikan teri
sampai melakukan pengayakan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2013. Arduino mega 2560. [online], (https://www.academia.edu /147162
20/Arduino_Mega2560, diakses 1 April 2018).
Anonim. 2012. Kontruksi Motor Listrik. [online], (http://elektronikadasar.web.id/
prinsip-kerja-motor-dc/, diakses 1April 2018).
Anonim. 2014. Ultrasonic Sensor. [online], (http://www.arduinogeek.com/2016/
11/simple-distance-meterwith-arduino-and.html, diakses 9 April
2018).
Anonim. 2014. Jenis-jenis Ikan Teri. [online], (http://pasarminggu.co/product/
ikan-teri-100-gr, diakses 1 Juli 2018).
Direktorat Kredit, BPR, dan UMKM. 2012. Pengembangan Klaster Pengolahan
Ikan Teri di Pulau Pasaran Lampung. Bandar Lampung
Budiharto. 2010. Robotika : Teori dan Implementasi. Yogyakarta: Gava Media
Dickson, 2018. Buzzer.[online], (https://teknikelektronika.com/pengertian-
piezoelectric-buzzer-cara-kerja-buzzer/, diakses 8 agustus 2018).
Dinas Kelautan dan Perikanan. 2012. Statistik Bidang Perikanan Tangkap.
Pemerintah Kota Bandar Lampung: Dinas Kelautan dan Perikanan.
Dosen Teknik Elektro. 2017. Peningkatan Efesiensi Pentortiran Ikan Teri
Menggunakan Mesin Sortir Ikan Teri Bertenaga Surya di Pulau
Pasaran. Bandar Lampung: Universitas Lampung.
Fattah, Fanni. 2016. Rancang Bangun Alat Pengayak Pasir Otomatis. [pdf].
Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Tangerang.
Fauzi, A. dan Suzy Anna. 2012. Sumber Daya Perikanan dan Kelautan. Jakarta:
PT.Gramedia Pustaka Utama.
Ogata. 1995. Penggunaan dan Pengaturan Motor Listrik. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
Suyadh. 2013. Motor Listrik. Palembang: Politeknik Negeri Sriwijaya.
Santoso. 2015. Cara Kerja Sensor Ultrasonik. [pdf], (https://www.elangsakti.com
/2015/05/ sensor-ultrasonik.html, diakses 9 April 2018).
Wardana, Meri. 2011. Prinsip kerja motor (DC). Yogyakarta: Andi.