19
89 Genjot Performa Hard Disk Dalam bab ini, akan dibahas berbagai cara yang dapat dilakukan untuk menggenjot performa hard disk sehingga benar-benar optimal. 3.1 Disk Cleanup Jika hard disk hampir penuh, kinerja komputer dapat terganggu. Terutama jika partisi yang hampir penuh tersebut adalah partisi untuk sistem Windows (drive C:\). Untuk drive selain C:\, maka hanya berpengaruh jika drive tersebut diakses. Misalnya ada file dari dalam drive yang dibuka/dijalankan. Untuk mengatasi hard disk yang sudah penuh, Anda harus meng- hapus file-file yang sudah tidak diperlukan. Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk membersihkan hard disk, antara lain: Menghapus file secara manual. Triknya adalah menghapus file dengan ciri-ciri: berukuran relatif besar, tidak penting, dan jarang dibuka. Menghapus file-file sistem Windows yang sudah tidak diperlukan lagi. Caranya adalah menggunakan tool disk cleanup yang me- rupakan bawaan dari Windows 7. Anda juga dapat menggunakan aplikasi freeware seperti ccleaner. CCleaner dapat diunduh (download) dari situs http://www.ccleaner.com/download. Untuk menjalankan Disk cleanup, lakukan langkah-langkah berikut.

Rahasia Ngoprek Windows 7 Habis-habisan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Rahasia Ngoprek Windows 7 Habis-habisan

Citation preview

  • 89

    Genjot Performa

    Hard Disk Dalam bab ini, akan dibahas berbagai cara yang dapat dilakukan untuk menggenjot performa hard disk sehingga benar-benar optimal.

    3.1 Disk Cleanup Jika hard disk hampir penuh, kinerja komputer dapat terganggu. Terutama jika partisi yang hampir penuh tersebut adalah partisi untuk sistem Windows (drive C:\).

    Untuk drive selain C:\, maka hanya berpengaruh jika drive tersebut diakses. Misalnya ada file dari dalam drive yang dibuka/dijalankan.

    Untuk mengatasi hard disk yang sudah penuh, Anda harus meng-hapus file-file yang sudah tidak diperlukan. Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk membersihkan hard disk, antara lain:

    Menghapus file secara manual. Triknya adalah menghapus file dengan ciri-ciri: berukuran relatif besar, tidak penting, dan jarang dibuka.

    Menghapus file-file sistem Windows yang sudah tidak diperlukan lagi. Caranya adalah menggunakan tool disk cleanup yang me-rupakan bawaan dari Windows 7.

    Anda juga dapat menggunakan aplikasi freeware seperti ccleaner. CCleaner dapat diunduh (download) dari situs http://www.ccleaner.com/download.

    Untuk menjalankan Disk cleanup, lakukan langkah-langkah berikut.

  • 90

    1. Klik kanan pada drive yang dibersihkan, misalnya drive C:\. Pilih menu Properties.

    2. Pada tab General, klik tombol Disk Cleanup.

    3. Jika muncul kotak dialog, tunggu beberapa saat.

    4. Pilih file apa saja yang akan dihapus. Caranya, klik nama pada daftar Files to Delete hingga tercentang . Klik tombol OK.

  • 91

    5. Jika muncul kotak dialog konfirmasi, klik tombol Delete Files untuk membersihkan hard disk. Namun, jika ingin dibatalkan, klik tombol Cancel.

    6. Tunggu beberapa saat hingga proses pembersihan hard disk selesai.

  • 92

    7. Pada contoh ini, Penulis berhasil mengosongkan hard disk lebih dari 4,5 GB.

    3.2 Defragmentasi Defragmentasi (defragment) dilakukan untuk mengurangi dan meng-hilangkan fragmentasi yang terjadi pada partisi hard disk. Frag-mentasi (fragmentation) sendiri merupakan kejadian di mana file tidak dapat disimpan dalam satu lokasi yang sama. Ini dapat terjadi jika ruang yang ada tidak cukup untuk menyimpan file. Akibatnya, file tersebut disimpan secara melompat-lompat diselingi dengan file-file lain.

    Awalnya file tidak berfragmentasi. Ketika file 4 disimpan, terjadi fragmentasi karena berada dalam ruang yang berbeda.

  • 93

    Fragmentasi akan menyebabkan akses ke dalam hard disk menjadi lamban. Untuk mengakses satu file, komputer harus membaca hard disk dari tempat yang berbeda sehingga tidak optimal.

    3.2.1 Disk Defragmenter

    Disk Defragmenter merupakan tool bawaan dari Windows 7. Cara menggunakannya sebagai berikut.

    1. Melalui Windows Explorer, klik kanan pada drive yang akan di-defrag. Klik pada menu Properties. Pada contoh ini, Penulis akan men-defrag drive (C:).

    2. Klik pada tab Tools lalu klik tombol Defragment now.

    3. Pilih pada drive yang akan di-defrag, yaitu Sevn (C:), lalu klik tombol Defragment disk.

  • 94

    4. Tunggu hingga proses defragmentasi selesai dan muncul kete-rangan 0% fragmented.

    3.2.2 Defrag File

    Defrag untuk satu drive bisa memakan waktu lama. Solusi yang dapat mengatasi masalah ini adalah dengan melakukan defrag ha-nya pada file tertentu. Aplikasi yang dapat dipakai adalah Defraggler.

    1. Download aplikasi Defraggler dari situs http://www.piriform.com /defraggler/ lalu lakukan instalasi.

    2. Klik pada drive yang akan di-defrag lalu klik tombol Analyze. Pada contoh ini, Penulis memilih drive (D:).

  • 95

    3. Klik tab File list. Lalu klik pada file yang akan di-defrag sehingga tercentang . Klik tombol Defrag Checked dan tunggu proses defragmentasi hingga selesai.

  • 96

    3.3 Disk Error Checking Disk error checking merupakan tool pada Windows 7 yang dapat digunakan untuk mengecek apakah ada kesalahan data dalam hard disk. Kesalahan disk dapat mengakibatkan data hilang atau rusak.

    Yang menjadi penyebab utama disk eror adalah guncangan dan keti-dakstabilan listrik. Termasuk jika komputer tidak dimatikan dengan benar melalui proses shutdown, seperti karena listrik padam.

    Lebih jelasnya, lakukan pengecekan disk melalui langkah berikut:

    1. Melalui Windows Explorer, klik kanan pada drive yang akan dicek isi datanya. Setelah itu, pilih menu Properties.

    2. Pada tab Tools, klik tombol Check now.

    3. Tentukan pilihan untuk pengecekan hard disk. Jika ingin semua dicek, centang semua pilihan. Klik tombol Start.

  • 97

    4. Jika hard disk sedang digunakan maka akan muncul kotak dialog konfirmasi. Pilih Force a dismount untuk meneruskan atau klik Cancel untuk membatalkan.

    5. Tunggu proses pengecekan hingga selesai. Lamanya proses ber-gantung pada ukuran partisi hard disk dan spesifikasi komputer Anda.

    6. Jika berhasil dan tidak ada masalah, maka akan muncul pesan No problem.... Klik tombol Close.

  • 98

    3.4 Optimasi Disk Eksternal Disk eksternal yang dapat dioptimalkan adalah hard disk, flash disk, dan kartu memori yang bersifat eksternal. Eksternal maksudnya adalah media yang harus dicolokkan dulu sebelum digunakan, mi-salnya melalui port USB.

    Secara default, disk eksternal tidak menerapkan write caching. Write caching merupakan fitur untuk mempercepat akses data. Keku-rangannya: Anda harus melakukan safely remove hardware setiap kali ingin mencopot disk. Jika tidak, maka dapat menimbulkan kerusakan data bahkan disk eksternal itu sendiri.

    Berikut langkah untuk mengaktifkan write caching pada disk eks-ternal:

    1. Colokkan disk eksternal yang akan dioptimasi ke dalam kom-puter.

    2. Pada Control Panel, buka Device Manager. Caranya, klik tombol Start desktop lalu pilih menu Control Panel.

    3. Klik pada link System and Security lalu lanjutkan dengan klik pada link Device Manager.

    4. Klik pada Disk Drives untuk menampilkan seluruh disk yang digunakan pada komputer.

  • 99

    5. Klik kanan pada disk yang akan dioptimalkan. Pada contoh ini, Penulis akan mengoptimasi USB hard disk Seagate. Caranya, klik kanan pada hard disk Seagate FreeAgent Go USB Device lalu pilih menu Properties.

    6. Klik pada tab Policies. Pilih Better performance lalu klik tombol OK.

    7. Anda harus melakukan restart agar konfigurasi yang baru dapat digunakan. Klik Yes.

  • 100

    Setelah disk eksternal dioptimalkan, harus selalu dilakukan remove sebelum disk eksternal dicabut. Caranya sebagai berikut.

    1. Klik tombol Show hidden icons pada taskbar.

    2. Klik tombol Safely Remove Hardware lalu pilih disk eksternal yang akan dicopot.

    Trik: Sebaiknya aktifkan fitur write caching pada disk eksternal yang jarang dicopot pada saat komputer dipakai.

    3.5 Optimasi Virtual Memori Virtual memori merupakan ruang hard disk yang digunakan untuk menyimpan data program sementara waktu. Fungsinya untuk men-jembatani aliran data dari RAM dan hard disk.

    Dalam sistem operasi Windows 7, virtual memori tersimpan secara default dalam file C:\pagefile.sys. File ini tersembunyi karena ter-masuk file sistem.

  • 101

    3.5.1 Penyimpanan Page File

    Sebaiknya, page file disimpan pada drive yang optimal dengan kriteria sebagai berikut:

    Terdapat ruang kosong cukup di dalamnya.

    Tidak terkompresi dan sudah di-defrag.

    Kalau perlu, lakukan benchmark (pengetesan) untuk menda-patkan drive yang paling cepat diakses.

    Anda dapat mengetes dulu kecepatan data pada masing-masing drive. Lebih jelasnya, lakukan praktik berikut:

    1. Download aplikasi CrystalDiskMark dari situs www.crystalmark.info atau instal langsung dari bonus DVD pada file \Software\Optimasi\CrystalDiskMark22.exe.

    2. Jalankan aplikasi CrystalDiskMark dan klik tombol All untuk mulai melakukan test pada drive.

    3. Lakukan benchmark (pengetesan) juga untuk drive lainnya. Maka drive yang paling optimal untuk digunakan sebagai virtual memori adalah yang mendapatkan skor tertinggi.

  • 102

    3.5.2 Ukuran Page File

    Besar ukuran page file bisa diatur sesuai dengan kebutuhan. Menye-suaikan dengan RAM dan program aplikasi yang Anda gunakan.

    Page file mempunyai fungsi seperti RAM. Menurut pengalaman Penulis, konfigurasi terbaik adalah menyerahkan pengaturan ukuran page file secara otomatis (System managed size).

    Namun, jika Anda tetap ingin mengatur ukuran page file secara manual, dapat menggunakan Inital size dan Maximum size yang sama besar. Patokan ukuran yang dapat digunakan adalah:

    RAM + virual memori = 4 GB

    Sebagai contoh: Jika RAM komputer sebesar 2 GB, maka gunakan 2 GB untuk page file (Inital size dan Maximum size).

    Tip: Gunakan satu page file untuk satu hard disk. Jangan menggunakan beberapa page file pada hard disk yang sama karena akan memperlambat kinerja komputer.

    3.5.3 Page File untuk Beberapa Hard Disk

    Khusus bagi Anda yang memasang dua hard disk atau lebih, maka sebaiknya menggunakan jumlah page file sesuai jumlah hard disk. Satu page file harus diletakkan pada satu hard disk.

    Perhatikan contoh pengaturan page file untuk dua hard disk di bawah ini.

    Contoh drive pada dua hard disk pada satu komputer

    Pada contoh di atas, dianjurkan membuat dua buah page file:

    Page file pertama, dapat diletakkan pada drive: C, D, atau E.

    Page file kedua, dapat diletakkan pada drive F atau G.

  • 103

    3.5.4 Praktik Pengaturan Page File

    Pengaturan untuk penyimpanan dan ukuran page file dapat dilaku-kan dengan cara berikut:

    1. Buka Control Panel. Ketikkan system pada kotak pencari.

    2. Klik pada link Edit the system environment variables.

    3. Klik pada tab Advanced lalu klik tombol Settings.

    4. Maka akan muncul jendela Performance Options. Klik pada tab Advanced lalu klik tombol Change.

  • 104

    5. Jika virtual memori ingin diatur secara otomatis, aktifkan pilihan Automatically manage paging file size for all drives.

    Sedangkan jika ingin diatur sendiri, nonaktifkan pilihan Automatically manage paging file size for all drives.

    6. Klik pada drive yang akan digunakan untuk virtual memori. Aktifkan Custom size lalu ketikkan besar page file minimal (Initial size) dan maksimal (Maximum size). Klik tombol Set lalu klik OK.

    Jika ada dua hard disk atau lebih, tambahkan lagi page file dan tentukan ukurannya.

  • 105

    3.6 Monitoring Hard Disk Hard disk merupakan bagian komputer yang penting karena digu-nakan sebagai media penyimpanan program dan data. Di sisi lain, hard disk dapat mengalami kerusakan setiap saat karena berbagai sebab. Seperti goncangan terlalu keras, aliran listrik yang tidak stabil, suhu terlalu panas, atau karena memang umurnya yang sudah tua.

    Dengan menginstal aplikasi monitoring hard disk, Anda dapat me-mantau kondisi hard disk, apakah masih baik atau sudah kritis. Pe-mantauan menggunakan beberapa indikator, seperti suhu, apakah ada kerusakan keping hard disk (bad sector), serta dengan teknologi SMART (Self-Monitoring Analysis and Reporting Technology).

  • 106

    SMART merupakan teknologi untuk memonitor dan melaporkan kondisi hard disk. SMART sudah didukung oleh hampir semua hard disk baru.

    Pada praktik ini, Penulis akan menunjukkan instalasi dan peng-gunaan software Active Hard Disk Monitor.

    1. Unduh program aplikasi Active Hard Disk Monitor dari situs http://www.ntfs.com/disk-monitor.htm. Anda juga dapat meng-instal dari DVD, yaitu: \Software\Optimasi\DiskMonitorFree.exe.

    2. Setelah instalasi selesai, jalankan program Active Hard Disk Monitor. Caranya, klik tombol Start pada desktop lalu ketik-kan active pada kotak pencari.

    3. Klik pada aplikasi Active@ Hard Disk Monitor.

    4. Khusus jika hard disk lebih dari satu, klik pada hard disk yang akan dipantau. Pada contoh ini, Penulis mengklik pada hard disk FUJITSU.

    Jika hard disk dalam keadaan baik, indikator ditampilkan dengan warna hijau.

  • 107

    Sedangkan jika terjadi masalah, misalnya suhu melewati 50oC, indikator berubah menjadi kuning, yang berarti Anda harus mulai berhati-hati.

    Sedangkan jika sudah berwarna merah, maka sudah saatnya Anda mengganti hard disk atau paling tidak menyalin semua data penting ke media lain.

    yyy

    /ColorImageDict > /JPEG2000ColorACSImageDict > /JPEG2000ColorImageDict > /AntiAliasGrayImages false /CropGrayImages true /GrayImageMinResolution 300 /GrayImageMinResolutionPolicy /OK /DownsampleGrayImages true /GrayImageDownsampleType /Bicubic /GrayImageResolution 300 /GrayImageDepth -1 /GrayImageMinDownsampleDepth 2 /GrayImageDownsampleThreshold 1.50000 /EncodeGrayImages true /GrayImageFilter /DCTEncode /AutoFilterGrayImages true /GrayImageAutoFilterStrategy /JPEG /GrayACSImageDict > /GrayImageDict > /JPEG2000GrayACSImageDict > /JPEG2000GrayImageDict > /AntiAliasMonoImages false /CropMonoImages true /MonoImageMinResolution 1200 /MonoImageMinResolutionPolicy /OK /DownsampleMonoImages true /MonoImageDownsampleType /Bicubic /MonoImageResolution 1200 /MonoImageDepth -1 /MonoImageDownsampleThreshold 1.50000 /EncodeMonoImages true /MonoImageFilter /CCITTFaxEncode /MonoImageDict > /AllowPSXObjects false /CheckCompliance [ /None ] /PDFX1aCheck false /PDFX3Check false /PDFXCompliantPDFOnly false /PDFXNoTrimBoxError true /PDFXTrimBoxToMediaBoxOffset [ 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 ] /PDFXSetBleedBoxToMediaBox true /PDFXBleedBoxToTrimBoxOffset [ 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 ] /PDFXOutputIntentProfile () /PDFXOutputConditionIdentifier () /PDFXOutputCondition () /PDFXRegistryName () /PDFXTrapped /False /Description > /Namespace [ (Adobe) (Common) (1.0) ] /OtherNamespaces [ > /FormElements false /GenerateStructure false /IncludeBookmarks false /IncludeHyperlinks false /IncludeInteractive false /IncludeLayers false /IncludeProfiles false /MultimediaHandling /UseObjectSettings /Namespace [ (Adobe) (CreativeSuite) (2.0) ] /PDFXOutputIntentProfileSelector /DocumentCMYK /PreserveEditing true /UntaggedCMYKHandling /LeaveUntagged /UntaggedRGBHandling /UseDocumentProfile /UseDocumentBleed false >> ]>> setdistillerparams> setpagedevice