Upload
dinhkien
View
219
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PUBLIC SUMMARY
(Resume Hasil Verifikasi)
HASIL AUDIT PENILIKAN II PHPL
PT FINNANTARA INTIGA
(Pemegang IUPHHK HT)
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
Oleh
LPPHPL PT TUV RHEINLAND INDONESIA
1
IDENTITAS LPPHPL PT TUV Rheinland Indonesia
1. Nama Lembaga : PT TÜV Rheinland Indonesia
2. Nomor Akreditasi : LVLK-016-IDN
3. Alamat : PT TUV Rheinland Indonesia
Menara Karya 10th Floor, Block X-5
Jl. HR. Rasuna Said Kav. 1-2 - Jakarta
4. Nomor Telepon/Faks/E-mail : Phone / Fax : 021-579 44 579 / 021-579 44 575
e-mail : [email protected]
5. Pengurus Lembaga VLK : Komisaris Utama :
Ralf Scheller
Komisaris :
Holger Helmut Kunz
DR. Indaryati Swarna Dewi Motik, MBA
Muhammad Bascharul Asana
Presiden Direktur :
I Nyoman Susila
Direktur :
Edmundus Wiharyono
Abdul Qohar
Kepala LV-LK dan PHPL :
Dian Susanty Soeminta, S.Hut
6. Standar : Peraturan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.30/Menlhk/Setjen/PHPL.3/3/2016 tanggal 1 Maret 2016 tentang Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan Verifikasi Legalitas Kayu pada Pemegang Izin atau pada Hutan Hak.
Peraturan Menteri ini diatur lebih lanjut dalam Peraturan Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari No. P.14/PHPL/SET/4/2016 tanggal 29 April 2016 tentang Standar dan Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) dan Verifikasi Legalitas Kayu (VLK). Lampiran 1.2 tentang Standar Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) Pada IUPHHK-HT.dan 2.1 . tentang Standar Verifikasi Legalitas Kayu (VLK) Pada IUPHHK-HA, IUPHHK-HTI, IUPHHK-RE, Dan Hak Pengelolaan.
7. Tim Auditor : 1. Ihcsan Setyowibowo (Auditor Prasyarat) 2. Enjang Gangga Permana ( Produksi) 3. Hartati Saat (Auditor Ekologi) 4. M. Jamaluddin Al Afghoni (Lead Auditor/Auditor
Sosial) 5. Suseno Joko Suhendro ( Auditor VLK)
8. Pengambil Keputusan Heni Handayani, S.Hut
2
IDENTITAS PERUSAHAAN PT FINNANTARA INTIGA KALIMANTAN BARAT
1 Organisasi / Auditee: PT. Finnantara Intiga
2 Lokasi : Kantor Pusat Jakarta :
Plaza BII Menara 2 Lt. 19
Jln. MH Thamrin No. 51 Jakarta 10350.
Kantor Pontianak :
Graha Acacia Jl. Sukarno Hatta No 88 Kec. Sungai Raya Kab.
Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat 78121
Kantor Operasional Sanggau:
Jl. Flamboyan 104, Komp. Sanggau Permai, Kab. Sanggau,
Provinsi Kalimantan Barat 78513
Operasional Sintang:
Jl. Pangeran Kuning No. 22-23 Sintang, Provinsi Kalimantan
Barat.
3 Lokasi Unit Manajemen : Kab. Sanggau, Kab. Sekadau dan Kab Sintang – Provinsi
Kalimantan Barat.
4 SK IUPHHK : SK Menteri Kehutanan No. 750/Kpts-II/1996 tanggal 2 Desember
1996 seluas ± 299,700 ha
5 Luas areal IUPHHK : ± 299,700 ha
5 Sistem Silvikultur : Tebang Habis dengan Permudaan Buatan (THPB)
7 Jenis kayu : Acacia sp dan Eucaliptus sp.
8 Pemegang saham : 100 % saham dimiliki oleh Global Forest Ltd
9 Pengurus perusahaan Susunan Komisaris
Presiden Komisaris : Wisly Dwi Putra
Komisaris : Agus Wahyudi
Susunan Direksi
Presiden Direktur : Siswantoro
Direktur : Hoesin
10. Penanggung Jawab Program Sertifikasi
1. Budi Asmoro
3
RINGKASAN TAHAPAN
Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan
Pertemuan Pembukaan 07 Agustus 2018
Ruang Pertemuan Kantor PT FI
Sanggau Kalbar
Pertemuan pembukaan dihadiri oleh
Management Representative dan para
PIC bidang yang diaudit dan Tim
Auditor Lembaga Sertifikasi PT TUV
Rheinland Indonesia.
Verifikasi Dokumen dan
Observasi Lapangan
07-13 Agustus 2017
Kantor dan lokasi Distrik
Sanggau dan Distrik Sintang PT
FI
Peraturan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.30/Menlhk/Setjen/PHPL.3/3/2016 tanggal 1 Maret 2016 tentang Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan Verifikasi Legalitas Kayu pada Pemegang Izin atau pada Hutan Hak.
Peraturan Menteri ini diatur lebih lanjut dalam Peraturan Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari No. P.14/PHPL/SET/4/2016 tanggal 29 April 2016 tentang Standar dan Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) dan Verifikasi Legalitas Kayu (VLK). Lampiran 1.2 tentang Standar Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) Pada IUPHHK-HT.dan 2.1 . tentang Standar Verifikasi Legalitas Kayu (VLK) Pada IUPHHK-HA, IUPHHK-HTI, IUPHHK-RE, Dan Hak Pengelolaan.
Pertemuan Penutupan 12 Agustus 2018
Ruang Pertemuan Kantor PT FI
Sanggau Kalbar
Pertemuan penutupan dihadiri oleh
MR, RMD, Accounting, WSP, EMS,
APP-SSE, ISD, EDD, PM8, Tax, ISO,
QMS, License, Pembelian, System,
dan Tim Auditor Lembaga Sertifikasi
PT TUV Rheinland Indonesia.
Pengambilan Keputusan
Ruang Meeting PT TUV
Rheinland Indonesia
Peraturan Menteri ini diatur lebih lanjut dalam Peraturan Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari No. P.14/PHPL/SET/4/2016 tanggal 29 April 2016 tentang Standar dan Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) dan Verifikasi Legalitas Kayu (VLK). Lampiran 3.1 Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari
4
Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan
Pedoman Lampiran 3.2 Pelaksanaan Verifikasi Legalitas Kayu Pada Pemegang Izin Dan Hak Pengelolaan
5
RINGKASAN HASIL PENILAIAN
Indikator Kriteria / Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
A Penilaian Kinerja PHPL
1 Prasyarat
1.1 Kepastian Kawasan Pemegang IUPHHK-HT
2 (sedang) PT Finnantara Intiga telah memiliki dokumen
legal dan administrasi tata batas lengkap
sesuai dengan tingkat realisasi pelaksanaan
tata batas yang telah dilakukan.
Tata batas PT Finnantara Intiga belum temu
gelang namun PT Finnantara Intiga telah
berupaya untuk merealisasikan tata batas
temu gelang namun PT Finnantara Intiga telah
berupaya untuk merealisasikan tata batas
temu gelang dengan bukti dokumen Laporan
Hasil Penataan Batas Sebagian Areal Kerja
IUPHHK-HTI PT FI (Blok III) di Kabupaten
Sintang dan Kabupaten Sekadau Provinsi
Kalimantan Barat Tahun 2018.
PT. Finnantara Intiga telah mempunyai
dokumen MoU sebagai upaya pemegang izin
untuk penyelesaian konflik secara terus-
menerus.
Di dalam areal kerja IUPHHK-HT PT
Finnantara Intiga terdapat perubahan fungsi
kawasan dan telah ada perubahan
perencanaan yang disahkan.
PT Finnantara Intiga telah memiliki bukti
upaya untuk mendata dan melaporkan
penggunaan kawasan diluar sektor kehutanan
kepada instansi berwenang tetapi belum
seluruhnya.
1.2 Komitmen Pemegang IUPHHK-HTI
3 (baik) PT Finnantara Intiga telah memiliki dokumen
visi dan misi yang legal dan sesuai dengan
kerangka PHPL.
PT Finnantara Intiga telah melakukan
sosialisasi Visi dan Misi perusahaan pada
level pemegang izin dan masyarakat sekitar.
Terdapat bukti pelaksanaan (Berita Acara)
6
Indikator Kriteria / Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
implementasi PHPL yang dilakukan PT
Finnantara Intiga telah meliputi aspek
produksi, ekologi dan sosial namun masih
terdapat beberapa kegiatan yang belum
terealisasi atau belum sesuai dengan visi dan
misi perusahaan dalam kerangka PHPL.
1.3 Jumlah dan kecukupan tenaga profesional terlatih dan tenaga teknis pada seluruh tingkatan untuk mendukung pemanfaatan implementasi penelitian, pendidikan dan latihan
3 (baik) • Keberadaan tenaga profesional bidang kehutanan di lapangan tersedia pada setiap bidang kegiatan pengelolaan hutan tetapi jumlahnya kurang dari ketentuan yang berlaku.
• PT Finnantara Intiga telah merealisasikan peningkatan kompetensi SDM >70% dari rencana.
• Dokumen ketenagakerjaan yang dimiliki PT Finnantara Intiga tersedia secara lengkap.
1.4 Kapasitas dan Mekanisme Untuk Perencanaan Pelaksanaan Pemantauan Periodik, Evaluasi dan Penyajian Umpan Balik Mengenai Kemajuan Pencapaian (Kegiatan) IUPHHK – HTI
3 (baik) PT Finnantara Intiga memiliki struktur
organisasi dan job description yang sesuai
dengan kerangka PHPL.
PT Finnantara Intiga memiliki perangkat SIM
dan tenaga pelaksananya.
PT Finnantara Intiga memiliki Organisasi SPI /
internal auditor, dan berjalan dengan efektif
untuk mengontrol seluruh tahapan kegiatan.
PT Finnantara Intiga telah melakukan tindakan
pencegahan dan perbaikan manajemen yang
konsisten berdasarkan hasil monitoring dan
evaluasi kegiatan operasional.
1.5 Persetujuan atas dasar informasi awal tanpa paksaan (PADIATAPA)
2 (sedang) Kegiatan RKT PT Finnantara Intiga yang akan
mempengaruhi kepentingan hak-hak
masyarakat setempat telah dikonsultasikan
atas dasar informasi awal yang memadai.
Proses tata batas PT Finnantara Intiga telah
mendapatkan persetujuan dari sebagian para
pihak (minimal 50%).
Proses dan pelaksanaan CSR/CD PT
Finnantara Intiga telah mendapat persetujuan
dari sebagian para pihak (minimal 50%).
Proses penetapan kawasan lindung di areal
konsesi PT Finnantara Intiga mendapat
persetujuan dari sebagian para pihak (minimal
7
Indikator Kriteria / Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
50%).
2 Produksi
2.1 Penataan areal kerja jangka panjang dalam pengelolaan hutan lestari
2 (sedang) PT. FINNANTARA INTIGA telah menyusun
dokumen rencana jangka panjang yaitu
RKUPHHK-HT periode tahun 2009 s/d 2018
Berbasis IHMB yang telah mendapatkan
Persetujuan dari Direktur Bina Usaha Hutan
atas nama Menteri Kehutanan RI Nomor
SK.144/VI-BUHT/2011 tanggal 26 Oktober
2011. Dengan terbitnya peraturan Menteri
Lingkungan Hidup dan Kehutanan nomor
P.17/Menlhk/Setjen/Kum.1/2/2017 tanggal 9
Februari 2017 tentang “Perubahan atas
permen LHK nomor P.12/Menlhk-II/2015
tentang Pembangunan HTI”, PT.
FINNANTARA INTIGA juga telah menyusun
ulang tata ruang areal kerjanya sebagaimana
termuat di dalam dokumen RKUPHHK-HT
periode 2017 – 2026 yang juga telah
mendapatkan pengesahan dari Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui SK
nomor : SK.6129/Menlhk-
PHPL/UHP/HPL.1/11/2017 tanggal 14
November 2017.
Untuk kegiatan penanaman terdapat
kesesuaian luas antara RKT 2017 dengan
RKUPHHK-HT periode 2009 – 2018 sebesar
72,71%, dan untuk kegiatan pemanenan
terdapat kesesuaian luas sebesar 72,68%.
Sedangkan pada RKT 2018 untuk kegiatan
penanaman terdapat kesesuaian luas antara
RKT 2018 dengan RKUPHHK-HT periode
2017 – 2026 sebesar 53,23%, dan untuk
kegiatan pemanenan terdapat kesesuaian
luas sebesar 57,33%.
PT. FINNANTARA INTIGA telah melakukan
pemasangan dan pemeliharaan tanda batas
petak berupa pemasangan patok batas petak
dan papan nama petak yang dituangkan
dalam Berita Acara Pemasangan Patok Batas
8
Indikator Kriteria / Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
Petak dan Berita Acara Pemasangan Papan
Nama Petak, yang dilakukan pada tahun 2017
dan 2018, namun masih terdapat petak-petak
yang belum terpasang patok batas petak dan
papan nama petak.
2.2 Tingkat pemanenan lestari untuk setiap jenis hasil hutan kayu utama dan nir kayu pada setiap tipe ekosistem
3 (Baik) PT. FINNANTARA INTIGA telah memiliki
data potensi tegakan untuk tipe ekosistem
yang ada berdasarkan hasil Pre Harvesting
Inventory dengan rata-rata potensi tegakan
per hektar dari data 7 (tujuh) tahun terakhir
adalah sebesar 70,05 m3/Ha.
PT. FINNANTARA INTIGA telah memiliki
data hasil pengukuran riap untuk tipe
ekosistem hutan tanaman pada dry land
untuk setiap jenis tanaman dan telah
dilakukan analisis hingga diperoleh nilai rata-
rata diameter per kelas umur, rata-rata tinggi
per kelas umur, rata-rata jumlah pohon per
kelas umur, rata-rata potensi per hektar per
kelas umur , dan MAI. Walaupun hasil
perhitungan rata-rata potensi per hektar per
kelas umur khususnya untuk tanaman
dengan umur 5 (lima) tahun atau lebih,
cenderung terdapat perbedaan yang cukup
significan dengan nilai rata-rata potensi per
hektar berdasarkan hasil risalah hutan (Pre
Harvesting Inventory / PHI).
Sampai dengan tahun 2018 PT.
FINNANTARA INTIGA telah memiliki data
hasil pengukuran riap tegakan berdasarkan
hasil pengukuran dan analisis riap sendiri
untuk selama 5 (lima) tahun berturut-turut
sesuai dengan daur tanaman yang
ditetapkan, namun belum dimanfaatkan
dalam perhitungan JTT.
2.3 Pelaksanaan penerapan tahapan sistem silvikultur untuk menjamin regenerasi hutan
2 (Sedang) PT. FINNANTARA INTIGA telah mempunyai
SOP seluruh tahapan kegiatan silvikultur,
namun tidak seluruh SOP isinya sesuai
dengan ketentuan teknis yang berlaku.
9
Indikator Kriteria / Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
PT. FINNANTARA INTIGA telah melakukan
kegiatan pengelolaan hutan tanaman sesuai
dengan tahapan Sistem Silvikultr THPB,
namun dalam prakteknya pelaksanaannya di
lapangan masih ditemukan kegiatan yang
tidak sesuai dengan SOP/WI yang
ditetapkan.
Dengan mempertimbangkan upaya-upaya
yang telah dilakukan oleh PT. FINNANTARA
INTIGA dalam membangun hutan tanaman,
dimana hampir seluruh petak-petak tanaman
dibangun dari hasil negosiasi (kerjasama)
antara perusahaan dengan penggarap, maka
penilaian terhadap kinerja perusahaan dalam
hal menilai potensi tegakan per hektar untuk
potensi masak tebang ini, dinilai berdasarkan
petak-petak normal (petak-petak hasil
negosiasi dan kerjasama dengan masyarakat
dan kerjasama tersebut dapat terus terjaga).
Dengan pertimbangan tersebut, maka rata-
rata potensi tegakan sebelum masak tebang
yang ada di areal PT. FINNANTARA INTIGA
pada kondisi normal adalah sebesar 87,47
m3/Ha.
Jumlah tanaman per hektar (stocking) untuk
tanaman berumur 12 bln (1 th) tahun 2017
adalah sebesar 87,37%, dan pada tanaman
tahun 2018 sebesar 87,39%
2.4 Ketersediaan dan penerapan teknologi tepat guna untuk pemanfaatan hutan
3 (baik) PT. FINNANTARA INTIGA telah memiliki
prosedur pemanfaatan hutan yang ramah
lingkungan yaitu SOP Reduce Impact Timber
Harvesting (SOP/HVD-002) dan SOP terkait
lainnya (SOP Harvesting HTI-Dryland
(SOP/HVD-001), SOP Micrro Planning
(SOP/PMD-008), dan beberapa SOP yang
berkaitan dengan K3). Prosedur tersebut
sesuai dengan kondisi areal kerja hutan
tanaman yaitu tanah mineral (Dryland).
PT. FINNANTARA INTIGA telah
melaksanakan kegiatan pemanenan ramah
10
Indikator Kriteria / Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
lingkungan pada areal Dryland (tanah mineral)
berdasarkan pada tahapan tahapan
kegiatannya, namun masih terdapat kegiatan
teknisnya yang belum sesuai dengan prosedur
yang ada.
Faktor ekploitasi PT. FINNANTARA INTIGA
adalah sebesar 0,8.
2.5 Realisasi penebangan sesuai dengan rencana kerja penebangan /pemanenan/ pemanfaatan pada areal kerjanya
2 (sedang) • PT. FINNANTARA INTIGA telah memiliki dokumen RKT secara lengkap (selama periode waktu penilaian) yang disusun berdasarkan RKUPHHK-HT yang disahkan secara self approval.
• PT. FINNANTARA INTIGA telah memiliki peta kerja yang menggambarkan areal yang boleh ditebang / dipanen / dimanfaatkan / ditanam / dipelihara beserta areal yang ditetapkan sebagai kawasan lindung, namun penempatan blok RKT khususnya RKT 2017 dan 2018 tidak seluruhnya sesuai dengan rencana pada RKUPHHK-HTI.
• PT. FINNANTARA INTIGA telah mengimplementasikan peta kerja berupa penandaan batas blok, batas petak, dan batas kawasan lindung. Namun untuk penandaan batas petak sebagian telah ada yang hilang/rusak dan belum dilakukan pemeliharaan, sehingga tanda-tanda batas tersebut tidak seluruhnya dapat ditemukan di lapangan.
• Realisasi volume tebangan total PT. FINNANTARA INTIGA khususnya untuk periode tahun 2017 tercapai 38,77% dari rencana tebangan tahunan (yaitu sebesar 6.814 m3 dari rencana 175.915 m3). Lokasi pemanenan sesuai dengan RKT yang disahkan serta tidak melebihi luas yang direncanakan. Jenis yang ditebang adalah jenis-jenis dari hasil hutan tanaman yakni jenis Acacia sp dan Eucalyptus sp.
2.6 Kesehatan finansial
perusahaan dan tingkat investasi dan reinvestasi yang memadai dan memenuhi kebutuhan dalam pengelolaan hutan, administrasi,
1 (Buruk) Kondisi kesehatan perusahaan berdasarkan
indikator liquiditas, solvabilitas, dan
rentabilitas untuk tahun 2017 terkategori pada
posisi merugi dengan nilai liquiditas < 150%
(62,5%), solvabilitas > 150% (155,5%), dan
rentabilitas negatif (-9,7%).
11
Indikator Kriteria / Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
penelitian dan
pengembangan, serta peningkatan kemampuan sumber daya manusia.
PT. FINNANTARA INTIGA telah
merealisasikan alokasi dana untuk
pembangunan HTI di tahun 2017 sebesar
70,2% dari kebutuhan kelola hutan yang telah
direncanakan.
PT. FINNANTARA INTIGA telah
mengalokasikan pendanaan untuk seluruh
kegiatan pembangunan hutan tanaman
dengan realisasi antara 19,8% hingga
225,2%. Realisasi alokasi pembiayaan
tertinggi adalah untuk kegiatan “perlindungan
hutan” (225,2%) ; dan terendah adalah untuk
biaya “penanaman” (19,8%). Dari
perbandingan realisasi kedua alokasi
pendanaan tersebut, terdapat perbedaan
sebesar 205,4%.
Hambatan dalam kegiatan pengelolaan hutan
tanaman seringkali muncul karena kondisi
sosial, dimana walaupun secara hukum PT.
FINNANTARA INTIGA telah memiliki Ijin Hak
Pengusahaan Hutan Tanaman dari
Pemerintah tetapi dalam kenyataan di
lapangan areal yang menjadi konsesi tersebut
seluruhnya dikuasai oleh masyarakat baik
secara adat, kelompok atau individu.
Hambatan tersebut berpengaruh terhadap
kelancaran pelaksanaan kegiatan di lapangan,
khususnya kegiatan penanaman, maka
realisasi pendanaan untuk beberapa kegiatan
tidak sepenuhnya terealisasi. Hal tersebut
terlihat dari realisasi biaya perencanaan,
pengadaan bibit, penanaman, dan
pemeliharaan yang terealisasi dengan
persentase yang kecil. Namun dukungan
pendanaan teramati masih lancar termasuk
pendanaan yang dialokasi untuk pembayaran
gaji karyawan yang masih dapat berjalan
sebagaimana mestinya, hal ini terjadi karena
masih adanya dukungan dana dari pemegang
saham.
12
Indikator Kriteria / Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
Dengan mempertimbangkan kondisi factual di
lapangan dimana dalam pembangunan hutan
tanaman yang dilakukan oleh PT.
FINNANTARA INTIGA adalah dibangun dari
penyelesaian konflik per individu (masyarakat
orang per orang) sebagai penggarap dan
pihak yang telah menguasai lahan
sebelumnya, dan upaya-upaya yang telah
dilakukan oleh pihak PT. FINNANTARA
INTIGA dalam pelaksanaan pembangunan
hutan tanaman di areal konsesinya, maka
untuk menilai modal yang ditanamkan kembali
ke hutan, dinilai dengan rasio realisasi luas
penanaman terhadap realisasi luas
pemanenan dihitung dengan
mempertimbangkan permasalahan konflik dan
upaya-upaya yang dilakukan oleh
perusahaan. Yakni “rasio antara realisasi luas
penanaman terhadap realisasi luas
pemanenan hasil penyelesaian konflik”
dengan rasio sebesar 90,2% sebagaimana
diuraikan pada tabel di atas.
Realisasi penanaman tanaman pokok tahun
2017 terealisasi sebesar 13,6%. Sedangkan
untuk tanaman kehidupan tidak ada realisasi
sejak tahun 2008 s/d Juni 2018
3 Ekologi
3.1 Keberadaan, kemantapan dan kondisi kawasan dilindungi pada setiap tipe hutan
2 (Sedang) • Luas kawasan dilindungi yang terimplementasi di lapangan sesuai dengan dokumen perencanaan RKUPHHK periode 2017 – 2026 tahun 2017. Kondisi biofisik kawasan dilindungi pada KPSL (Blok Sintang) belum sesuai karena terdapat area yang berupa sawit
• Kawasan dilindungi yang telah ditanda batas baru mencapai 73,90 %.
• Kondisi kawasan dilindungi yang berhutan mencakup 88,90 %.
• Pengakuan kawasan lindung oleh masyarakat belum seluruhnya (< 50 %) dari seluruh desa yang ada di sekitar areal kerja PT FI. Adanya overlapping perusahaan sawit dengan kawasan lindung juga mengindikasikan belum seluruh pihak masyarakat mengakui keberadaan
13
Indikator Kriteria / Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
kawasan lindung yang ada di areal PT FI.
• PT FI belum melakukan kegiatan pengelolaan pada seluruh kawaan dilindungi secara periodik sehingga tidak tersedia laporan pengelolaannya.
3.2 Perlindungan dan pengamanan hutan
2 (Sedang) • Prosedur perlindungan gangguan hutan belum mencakup seluruh jenis gangguan (prosedur pengendalian perburuan belum ada).
• Sarana prasarana perlindungan gangguan hutan tersedia dan jumlahnya memadai sesuai ketentuan dan berfungsi dengan baik.
• SDM perlindungan hutan PT FI terdiri dari Regu Pemadam Kebakaran (RPK), satpam IUPHHK/security dan Masyarakat Peduli Api (MPA). Untuk satpam IUPHHK/security, jumlah dan kualifikasinya belum sesuai dengan ketentuan. Untuk MPA juga belum sesuai dengan ketentuan P32/2016.
• Kegiatan perlindungan hutan belum dilakukan menyeluruh khususnya secara preemptif pada perlindungan terhadap gangguan kebakaran, perambahan dan perburuan. Secara represif belum dilakukan terhadap gangguan perburuan flora dilindungi.
3.3 Pengelolaan dan pemantauan dampak terhadap tanah dan air akibat pemanfaatan hutan
2 (Sedang) • Prosedur pengelolaan dan pemantauan belum mencakup seluruh dampak terhadap tanah dan air.
• Sarana pengelolaan dan pemantauan dampak terhadap tanah dan air, sebagian sesuai dengan dokumen perencanaan seperti RKUPHHK periode 2017-2026 tahun 2017, RKL tahun 1996, RPL tahun 1996. Beberapa sarana ada yang tidak befungsi dengan baik
• Tersedia SDM untuk pelaksanaan kegiatan pengelolaan dan pemantauan dampak terhadap tanah dan air dengan kualifikasi GANISPHPL-BINHUT sebanyak 7 (tujuh) orang, yang jumlahnya belum sesuai dengan ketentuan Perdirjen PHPL Nomor: P.16/PHPL-IPHH/2015.
• Rencana pengelolaan dampak terhadap tanah dan air secara teknik sipil dan teknik vegetatif baru sebagian ada dalam dokumen perencanaan seperti RKUPHHK periode 2017-2026 tahun 2017 dan RKL tahun 1996. Seluruhnya telah diimplementasikan pengelolaannya.
• Rencana pemantauan dampak terhadap tanah dan air sebagian ada dalam dokumen perencanaan RKUPHHK periode 2017 – 2026 tahun 2017 dan RPL tahun 1996. Kegiatan
14
Indikator Kriteria / Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
pemantauan belum dilaksanakan seluruhnya khususnya pada teknik vegetatif.
• Tidak terjadi indikasi dampak besar terhadap tanah dan air
3.4 Identifikasi spesies flora dan fauna yang dilindungi dan/atau langka (endangered), jarang (rare), terancam punah (threatened) dan endemik
3 (baik) • Prosedur identifikasi flora dan fauna telah mencakup seluruh jenis dilindungi.
• Implementasi identifikasi flora dan fauna telah dilakukan secara periodik yaitu setahun sekali.
3.5 Pengelolaan flora untuk :
a. Luasan tertentu dari hutan produksi yang tidak terganggu, dan bagian yang tidak rusak.
b. Perlindungan terhadap species flora dilindungi dan/atau jarang, langka dan terancam punah dan endemik
2 (sedang) • Prosedur pengelolaan flora dilindungi belum mencakup seluruh jenis flora dilindungi.
• Implementasi pengelolaan flora belum mencakup seluruh jenis flora dilindungi. Belum ada pengelolaan terhadap flora dilindungi pada jenis Kantong Semar.
• Kondisi spesies flora dilindungi dalam areal PT FI mengalami gangguan yaitu pada jenis Kantong Semar dan Anggrek. Kantong Semar dan Anggrek adalah flora dilindungi.
3.6 Pengelolaan fauna untuk :
1. Luasan tertentu dari hutan produksi yang tidak terganggu, dan bagian yang tidak rusak.
2. Perlindungan terhadap species fauna dilidungi dan/atau jarang, langka, terancam punah dan endemik
3 (baik) • Tersedia prosedur pengelolaan seluruh fauna dilindungi.
• Kegiatan pengelolaan belum mencakup seluruh fauna yang dilindungi.
• Kondisi spesies fauna dilindungi dalam areal PT FI, umumnya aman dari gangguan.
4 Sosial
4.1 Kejelasan deliniasi kawasan operasional perusahaan/unit manajemen dengan kawasan masyarakat hukum adat dan/atau masyarakat setempat
2 (Sedang) • PT Finnantara Intiga telah memiliki dokumen/laporan mengenai pola penguasaan dan pemanfaatan SDA/SDH setempat, identifikasi hak-hak dasar masyarakat hokum adat dan atau masyarakat setempat dan rencana pemanfaatan SDH oleh pemegang izin
• PT Finnantara Intiga telah mempunyai Standar
15
Indikator Kriteria / Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
Operating Prosedure Pengukuran dan Pemetaan & penyelesaian konflik namun belum disosialisasikan kepada masyarakat setempat dan diketahui para pihak.
• PT Finnantara Intiga telah memiliki mekanisme pengakuan hak-hak dasar masyarakat hukum adat dan masyarakat setempat dalam perencanaan SDH, lengkap dan jelas.
• Terdapat bukti-bukti tentang luas dan batas batas pemegang ijin dengan sebagian masyarakat hukum adat / setempat.
• Terdapat persetujuan oleh sebagian para pihak atas luas dan batas areal kerja PT Finnantara Intiga, tetapi masih ada konflik..
4.2 Implementasi tanggungjawab sosial perusahaan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku
2 (Baik) • PT. Finnantara Intiga memiliki dokumen yang lengkap menyangkut tanggung jawab sosial mereka sesuai dengan peraturan perundangan yang relevan.
• PT Finnantara Intiga telah memiliki mekanisme yang lengkap dan legal terkait pemenuhan kewajiban sosial pemegang izin terhadap masyarakat.
• PT Finnantara Intiga telah melaksanakan kegiatan sosialisasi mengenai hak dan kewajiban mereka terhadap masyarakat dalam mengelola SDH, tetapi tersedia bukti hanya sebagian.
• Pemenuhan tanggung jawab social PT Finnantara Intiga terhadap masyarakat cenderung menurun, dan terdapat sebagian bukti.
• PT Finnantara Intiga telah memiliki laporan/dokumen terkait pelaksanaan tanggung jawab sosial pemegang izin termasuk ganti rugi lengkap.
4.3 Ketersediaan mekanisme dan implementasi distribusi manfaat yang adil antar para pihak
2 (Sedang) • PT. Finnantara Intiga telah memiliki data dan informasi terkait masyarakat hukum adat dan/atau masyarakat setempat yang terlibat tergantung, terpengaruh oleh aktivitas pengelolaan SDH yang dapat digunakan untuk menyusun program kegiatan kelola social namun belum lengkap.
• PT Finnantara Intiga telah memiliki mekanisme yang legal, lengkap dan jelas mengenai peningkatan peran serta dan aktivitas ekonomi masyarakat yang berbasis hutan.
• PT Finnantara Intiga telah memiliki dokumen rencana mengenai kegiatan peningkatan peran serta dan aktivitas ekonomi masyarakat, namun belum lengkap dan jelas.
16
Indikator Kriteria / Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
• PT Finnantara Intiga telah mengimplementasikan sebagian (>50%) kegiatan peningkatan peran serta dan aktivitas ekonomi masyarakat setempat.
• Terdapat bukti dokumen/laporan mengenai pelaksanaan distribusi manfaat kepada para pihak yang lengkap dan terdokumentasi dengan baik
4.4 Keberadaan mekanisme resolusi konflik yang handal
3 (Baik) • PT Finantara Intiga telah memiliki mekanisme resolusi konflik yang lengkap dan jelas.
• PT Finantara Intiga telah memiliki peta konflik namun belum lengkap
• PT Finnantara Intiga telah mempunyai organisasi, sumberdaya manusia, dan pendanaan untuk mengelola konflik tetapi belum memadai.
• PT Finnantara Intiga Dokumen/laporan penanganan konflik tersedia, namun tidak lengkap dan kurang jelas.
4.5 Perlindungan, pengembangan dan peningkatan kesejahteraan tenaga kerja
3 (baik) • PT Finnantara Intiga telah merealisasikan sebagian besar hubungan industrial dengan seluruh karyawan..
• PT Finnantara Intiga telah memiliki rekaman rencana dan realisasi pengembangan kompetensi.
• PT Finnantara Intiga telah memiliki dokumen standar jenjang karir dan baru sebagian diimplementasikan.
• PT Finnantara Intiga telah memiliki dokumen tunjangan kesejahteraan karyawan dan telah diimplementasikan seluruhnya
B Verifikasi Legalitas Kayu
1.1 Areal unit manajemen hutan terletak di kawasan hutan produksi
1.1.1 Pemegang Izin/Hak Pengelolaan mampu menunjukkan keabsahan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK)
a. Dokumen legal terkait perizinan usaha (SK IUPHHK).
Memenuhi IUPHHK-HT PT. Finnantara Intiga memiliki
kelengkapan dan keabsahan SK IUPHHK-HT
dengan dimilikinya Surat Keputusan Menteri
Kehutanan Nomor : 750/Kpts-II/1996 tanggal 2
Desember 1996 tentang Pemberian Hak
Pengusahaan Hutan Tanaman Industri Atas
Areal Hutan Seluas ± 299.700 Di Propinsi
Daerah Tingkat I Kalimantan Barat.
Terdapat kesesuaian kawasan antara Peta
Lampiran SK Menteri Kehutanan Nomor :
17
Indikator Kriteria / Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
750/Kpts-II/1996 tanggal 2 Desember 1996 Di
Propinsi Daerah Tingkat I Kalimantan Barat
dengan Peta Kawasan Hutan dan Perairan
Propinsi Kalimantan Barat skala 1:2.500.000
(Lampiran KepMenhut No.259/Kpts-II/2000) dan
Peta Lampiran Keputusan Menteri Kehutanan
Republik Indonesia Nomor : SK.733/Menhut-
II/2014 Tanggal 2 September 2014 Tentang
Kawasan Hutan dan Konservasi Perairan
Provinsi Kalimantan Barat Skala 1 : 250.000
b. Bukti pemenuhan
kewajiban Iuran Izin Usaha Pemanfaatan
Hasil Hutan Kayu.
(IIUPHHK).
Memenuhi Iuran IUPHHK PT. Finnantara Intiga telah dibayar
melalui Bank BNI 46 pada tanggal 23 Juli 1996
sesuai dengan SPP Nomor 1616/IV-PPNH/96
Tanggal 6 Juni 1996.
.
c. Penggunaan kawasan yang sah di luar kegiatan IUPHHK (jika ada).
Memenuhi PT. Finnantara Intiga telah melakukan pendataan terkait penggunaan kawasan yang sah di luar kegiatan IUPHHKnya. Terdapat 11 perusahaan perkebunan kelapa sawit yang tumpang tindih arealnya dengan areal PT. Finnantara Intiga.
2.1 Pemegang Izin/Hak Pengelolaan memiliki rencana penebangan pada areal tebangan yang disahkan oleh pejabat yang berwenang
2.1.1 RKUPHHK/RPKH dan Rencana Kerja Tahunan (RKT/Bagan Kerja/RTT) disahkan oleh yang berwenang
a. Dokumen RKUPHHK/ RPKH, RKT/ Bagan Kerja/ RTT beserta lampirannya yang telah disahkan oleh pejabat yang berwenang, meliputi :
Dokumen
RKUPHHK/RPKH &
lampirannya yang
disusun berdasar-kan
IHMB/risalah hutan
dan dilaksanakan oleh Ganis PHPL
Memenuhi PT. Finnantara Intiga memiliki dokumen perencanaan berupa Dokumen RKUPHHK-HTI dan RKTUPHHK-HTI yang sah dan dilengkapi dengan peta penataan areal kerja yang dibuat oleh Ganis Canhut
18
Indikator Kriteria / Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
Timber Cruising dan/atau Canhut.
Dokumen RKT/RTT
yang disusun
berdasarkan
RKU/RPKH dan
disahkan oleh pejabat
yang berwenang atau
yang disahkan secara
self approval
Peta rencana penataan areal kerja yang dibuat oleh Ganis PHPL Canhut.
b. Peta areal yang tidak boleh ditebang pada RKT/Bagan Kerja/RTT dan bukti implementasinya di lapangan
Memenuhi Tersedia peta lokasi yang tidak boleh ditebang. Lokasi tersebut terbukti keberadaannya di lapangan, koordinat uji petik lokasi yang tidak boleh ditebang sesuai dengan peta
c. Penandaan lokasi blok tebangan/ blok RKT/petak RTT yang jelas di peta dan terbukti di lapangan
Memenuhi Peta RKT yang memuat blok/petak tebangan disahkan (ditandatangani dan dicap/distempel) oleh Presiden Direktur PT. Finnantara Intiga, posisi petak tebangan benar dan terbukti di lapangan
2.2 Adanya Rencana Kerja yang sah
2.2.1 Pemegang Izin/Hak Pengelolaan mempunyai rencana kerja yang sah sesuai dengan peraturan yang berlaku
a. Dokumen Rencana Kerja Usaha Pe-manfaatan Hasil Hutan Kayu (RKUPHHK) (bisa dalam proses) dengan lampiran-lampirannya
Memenuhi Dokumen RKUPHHK-HTI PT. Finnantara Intiga tersedia lengkap dengan lampirannya dan sudah disahkan oleh pejabat yang berwenang,
b. Kesesuaian lokasi dan volume pemanfaatan kayu hutan alam pada areal penyiapan lahan yang di-
Tidak diterapkan
PT FI sudah tidak melakukan penebangan areal hutan alamnya.
19
Indikator Kriteria / Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
izinkan untuk pem-bangunan hutan tanaman industri
3.1 Pemegang Izin/Hak Pengelolaan menjamin bahwa semua kayu yang diangkut dari Tempat Penimbunan Kayu (TPK) hutan ke TPK Antara dan dari TPK Antara ke industri primer hasil hutan (IPHH)/pasar mempunyai identitas fisik dan dokumen yang sah
3.1.1 Seluruh kayu bulat yang ditebang/dipanen atau yang dipanen/dimanfaatkan telah di–LHP-kan
Dokumen LHP yang telah disahkan oleh pejabat yang berwenang
Memenuhi Dokumen LHP telah dibuat dan disahkan oleh petugas yang berwenang; LHP yang dibuat dan disahkan sesuai dengan fisik kayu; serta tumpukan kayu dilapangan sesuai dengan yang ada di LHP. Adapun untuk lacak balak nomor batang di LHP tidak dapat dilakukan karena kayu tidak dilakukan penomoran batang per batang (N.A.)
3.1.2 Seluruh kayu yang diangkut keluar areal izin dilindungi dengan surat keterangan sahnya hasil hutan
Surat keterangan sahnya hasil hutan & lampirannya dari :
- TPK hutan ke TPK Antara,
- TPK hutan ke industri primer dan/atau penampung kayu terdaftar,
- TPK Antara ke industri primer hasil hutan dan/atau penampung kayu terdaftar
Memenuhi Pengangkutan kayu di dalam areal kerja PT.
Finnantara Intiga menggunakan dokumen
angkutan internal berupa Surat Pengantar
Angkutan KBK (SPAK) dan Kayu yang diangkut
dari PT. Finnantara Intiga ke tujuan pengiriman
kayu di luar areal kerja disertai dengan surat
keterangan sahnya hasil hutan berupa dokumen
SKSHHK.
3.1.3 Pembuktian asal usul kayu bulat (KB) dari Pemegang Izin IUPHHK-HT
a. Tanda-tanda PUHH/barcode pada kayu dari pemegang IUPHHK-HA/ Pemegang Hak Pengelolaan bisa dilacak balak
Tidak diterapkan
PT. Finnantara Intiga merupakan IUPHHK-HT bukan IUPHHK-HA, dimana kayu yang diproduksi berupa KBK dan tidak terdapat penandaan batang per batang dari kayu hasil produksinya. Verifikasi tidak dilakukan terhadap verifier ini karena PT. Finnantara Intiga tidak memproduksi kayu bulat dari hutan alam.
b. Identitas kayu diterapkan secara konsisten oleh pemegang izin
Tidak diterapkan
PT. Finnantara Intiga merupakan IUPHHK-HT bukan IUPHHK-HA, dimana kayu yang diproduksi berupa KBK dan tidak terdapat penandaan batang per batang dari kayu hasil produksinya. Verifikasi tidak dilakukan terhadap verifier ini karena PT. Finnantara Intiga tidak memproduksi kayu bulat dari hutan alam.
3.1.4 Pemegang Izin/Hak Pengelolaan mampu membuktikan adanya catatan angkutan kayu ke luar TPK
20
Indikator Kriteria / Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
Arsip SKSKB dan dilampiri Daftar Hasil Hutan (DHH) untuk hutan alam, dan arsip FAKB dan lampiran-nya untuk hutan tanaman
Memenuhi Terdapat dokumen SKSHHK yang lengkap dan telah disahkan (dibuat dan disahkan oleh petugas yang berwenang) untuk pengangkutan hasil hutan kayu PT. Finnantara Intiga keluar areal hutannya
3.2 Pemegang Izin/Hak Pengelolaan telah melunasi kewajiban pungutan pemerintah yang terkait dengan kayu
3.2.1 Pemegang Izin/Hak Pengelolaan menunjukkan bukti pelunasan Dana Reboisasi (DR) dan/atau Provisi Sumberdaya Hutan (PSDH)
a. Dokumen SPP (Surat Perintah Pembayaran) DR dan/atau PSDH telah diterbitkan
Memenuhi Dokumen SPP/Kewajiban PSDH sesuai dengan LHP yang disahkan, baik dari segi kelompok jenis, volume maupun tarif.
b. Bukti Setor DR dan/atau PSDH
Memenuhi Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap
dokumen Bukti Penerimaan Negara PSDH yang
diterbitkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup
dan Kehutanan RI Direktorat Jenderal
Pengelolaan Hutan Produksi Lestari melalui
Sistem Informasi PNBP Online (SIPNBP-
SIMPONI) Periode Agustus 2017 s/d Juli 2018
telah dibayar lunas sesuai dengan Kewajiban
atas PSDH yang diterbitkan sendiri oleh PT.
Finnantara Intiga dan Rincian Pembuatan
Tagihan Kementerian/Lembaga yang
dikaluarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup
dan Kehutanan RI Direktorat Jenderal
Pengelolaan Hutan Produksi Lestari melalui
Sistem Informasi PNBP Online (SIPNBP-
SIMPONI)
c. Kesesuaian tarif DR dan PSDH atas kayu hutan alam (termasuk hasil kegiatan penyiapan lahan untuk pem-bangunan hutan tanaman) dan kesesuaian tarif PSDH untuk kayu hutan tanaman
Memenuhi Dari hasil verifikasi terhadap dokumen SPP PSDH dan bukti setor PSDH, PT. Finnantara Intiga telah membayar PSDH sesuai dengan persyaratan ukuran dan dibayar sesuai tarif yang berlaku.
3.3 Pengangkutan dan perdagangan antar pulau
21
Indikator Kriteria / Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
3.3.1 Pemegang Izin/Hak Pengelolaan yang mengirim kayu bulat antar pulau memiliki pengakuan sebagai Pedagang Kayu Antar Pulau Terdaftar (PKAPT)
Dokumen PKAPT Memenuhi PT. Finnantara Intiga memiliki dokumen PKAPT
yang diterbitkan oleh Direktur Sarana Distribusi
dan Logistik Direktorat Jenderal Perdagangan
Dalam Negeri Departemen Perdagangan
Republik Indonesia a.n. Menteri Perdagangan
dengan Nomor : 14.02.1.01395 yang berlaku
sampai tanggal 16 Maret 2023
3.3.2 Pengangkutan kayu bulat yang menggunakan kapal harus kapal yang berbendera Indonesia dan memiliki izin yang sah
Dokumen yang menunjukkan identitas kapal
Memenuhi Semua kapal pengangkut kayu yang digunakan PT. Finnantara Intiga berbendera Indonesia
3.4 Pemenuhan penggunaan Tanda V-Legal
3.4.1 Implementasi Tanda V-Legal
Tanda V-Legal yang
dibubuhkan sesuai
ketentuan.
Memenuhi PT. Finnantara Intiga melakukan pemasangan Tanda V-Legal di Dokumen SKHHK sesuai ketentuan yang tercantum pada Lampiran 6 Perdirjen BUK Nomor : P. 14/VI-BPPHH/2016
4.1 Pemegang Izin/Hak Pengelolaan telah memiliki AMDAL/DPPL/UKL dan UPL & melaksanakan kewajiban yang dipersyaratkan dalam dokumen lingkungan tersebut
4.1.1 Pemegang Izin/Hak Pengelolaan telah memiliki dokumen AMDAL/DPPL/UKL-UPL meliputi ANDAL, RKL dan RPL yang telah disahkan sesuai peraturan yang berlaku meliputi seluruh areal kerjanya
Dokumen AMDAL/ DPPL/UKL-UPL/RKL-RPL
Memenuhi PT. Finnantara Intiga memiliki dokumen AMDAL berupa Laporan Utama dan Lampiran ANDAL, RKL dan RPL yang telah disetujui oleh Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Pelestarian Alam/Ketua Komisi Pusat AMDAL Departemen Kehutanan.
4.1.2 Pemegang Izin/Hak Pengelolaan memiliki laporan pelaksanaan RKL dan RPL yang menunjukkan penerapan tindakan untuk mengatasi dampak lingkungan dan menyediakan manfaat sosial
a. Dokumen RKL dan RPL
Memenuhi PT. Finnantara Intiga telah memiliki dokumen RKL dan RPL yang disusun mengacu kepada dokumen AMDAL yang telah disahkan oleh pejabat yang berwenang.
b. Bukti pelaksana-an pengelolaan dan pemantauan dampak penting aspek fisik-kimia, biologi dan sosial
Memenuhi PT. Finnantara Intiga sudah melaksanakan kegiatan pengelolaan dan pemantauan lingkungan terhadap aspek-aspek yang mempunyai dampak penting yang terjadi di lapangan.
22
Indikator Kriteria / Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
5.1 Pemenuhan ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
5.1.1 Prosedur dan Implementasi K3
a. Implementasi prosedur K3
Memenuhi PT. Finnantara Intiga telah memiliki prosedur K3 dan telah diimplementasikan dalam kegiatan operasional di lapangan.
b. Ketersediaan peralatan K3
Memenuhi PT. Finnantara Intiga menyediakan peralatan K3 sesuai ketentuan dan kebutuhan dan peralatan tersebut berfungsi baik
c. Catatan kecelakaan kerja
Memenuhi PT. Finnantara Intiga memiliki catatan setiap kecelakaan kerja dan ada upaya menekan tingkat kecelakaan kerja
5.2 Pemenuhan hak-hak tenaga kerja
5.2.1 Kebebasan berserikat bagi pekerja
Ada serikat pekerja atau kebijakan perusahaan yang membolehkan untuk membentuk atau ter-libat dalam kegiatan serikat pekerja
Memenuhi Terdapat Serikat Pekerja Finanntara Intiga (SPFI) yang telah terdaftar di Kantor Sosial dan Tenaga Kerja Kabupaten Sanggau dengan nomor Bukti Pencatatan Nomor : 560/03/Sosnaker/TK/2004 tanggal 30 September 2004.
5.2.2 Adanya Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) atau Peraturan Perusahaan (PP) yang mengatur hah-hak pekerja
Ketersediaan dokumen KKB atau PP
Memenuhi Perjanjian Kerja Bersama (PKB) Periode Tahun 2016-2018 PT. Finnantara Intiga telah terdaftar di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Barat dengan Nomor : 560/188/NT.HIPK-1/2016 Tanggal 29 Juni 2016. Masa berlaku PKB saat audit Penilikan III dilaksanakan telah berakhir, tetapi berdasarkan Pasal 78 tentang Masa Berlaku pada Ayat 2, masa berlaku PKB disepakati tetap berlaku untuk waktu paling lama satu tahun dan terdapat surat Pemberitahuan Perpanjangan Masa Berlakunya
5.2.3 Perusahaan tidak mempekerjakan anak di bawah umur ( diluar ketentuan)
Tidak ada pekerja yang masih di bawah umur
Memenuhi PT. Finnantara Intiga tidak mempekerjakan tenaga kerja di bawah umur.