Upload
vandung
View
213
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
RP535v 1
Pub
lic D
iscl
osur
e A
utho
rized
Pub
lic D
iscl
osur
e A
utho
rized
Pub
lic D
iscl
osur
e A
utho
rized
Pub
lic D
iscl
osur
e A
utho
rized
Pub
lic D
iscl
osur
e A
utho
rized
Pub
lic D
iscl
osur
e A
utho
rized
Pub
lic D
iscl
osur
e A
utho
rized
Pub
lic D
iscl
osur
e A
utho
rized
/> 1va~ ,. "-i iovzh 3; I ia ' (4 ' i"- L.- r &+*#L,, &G
DAFTAR IS1
Halaman
1. LATAR BELAKANG 2. METODE SURVAI 3. KONDISI WILAYAH 4. ASPIRASI WARGA TERKENA PROYEK
4.1. Warga Yang Menghuni Bangunan Rumah 4.2. Warga Yaug Memiliki Tempat Usaha
5. USULAN PROGRAM PEMUKIMAN KEMBALI DAN PEMBERDAYAAN 5.1. Pemberian Kompensasi
a. Kompensasi Bangunan Rumah b. Kompensasi Tempat Usaha (PKI,/Waning)
5.2. Pemberdayaan WTP a. Pemberdayaan UKM b. Fasilitasi Pembenan Kredit Tanpa Agunan c. Pemberdayaan Keluarga WTP
5.3. Monitoring dan Evaluasi
Lampiran 1 . Rencana Ke j a Pengadaan Tanah, Pemukiman Kembali dan
Pemberdayaan WTP 2. Daftar Warga Yang Menempati Lahan Proyek SNRR Seksi 3
Paket 2 3. Profil Warga Penghuni Bangunan Rumah 4. Profil Warga Pemilik Tempat Usaha 5. Daftar Warga Peserta Program Pemberdayaan 6. Surat Gubemur No. 622116430 Penhal Pengendalian Jalan
LingkarlJalan Arten 7. Dokumentasi Kondisi Wilayah 8. Peta Layout Proyek SNRR
Laporan Hasil Survai Kaji Ulang Pembangunan SNRR
LAPORAN HASIL SURVAI KAJ1 ULANG
JALAN LINGKAR UTARA SEMARANG SEKS1 3 PAKET 2
(SEMARANG NORTHERN RING ROAD
SECTION 3 PACKAGE 2)
1. PROFIL PROYEK
Rencana Pembangiinan Jalan Lingkar Utara Semarang Seksi 3 memiliki panjang
2,25 Km dan lebar Rumija (Right o f Way) 60 m. Trase Jalan Lingkar Utara
Semarang Seksi 3 melintasi 2 Kelurahan yang berlainan Kecamatan yaitu
Kelurahan Kemijen Kecamatan Semarang Timur dan Kelurahan Tambakrejo
Kecamatan Gayamsari. Jalan Lingkar Utara Semarang Seksi 3 ini terdiri dari 2
Paket, untuk paket I pembangunan fisiknya didanai melalui program SSUDP
IBRD LOAD N0.3749-O.IND, dengan komposisi pendanaan terdiri d a n APBN
20 % : Loan IBRD 80 % dan pembangunan paket ini sudah selesai sepanjang 2,2
K m pada Tahun Anggaran 199711998 sampai dengan 199811999. Sedangkan
iintuk Semarang Northem Ring Road Section 3 Paket 2 dengan panjang yang
sama pelaksanaan pembangiinan fisiknya akan didanai melaliii program Strategie
Roads Infrastructure Project (SRIP) IBRD (AWP 112005).
Pembangunan Jalan Lingkar Utara Semarang Seksi 3 Paket 1 dan rencana
pembangunan paket 2 sepanjang 2,2 km, pembebasan lahannya siidah dilakukan
pada Tahun Anggaran 199411995. Biaya yang dikeluarkan dalam pengadaan tanah
seluas 132.000 m2 untuk keperluan pembangunan Jalan Lingkar tersebut sebesar
Rp.1.489.747.310,- yang bersumber dari APBD Kota Semarang Tahun Anggaran
l99411995 dan telah dapat diselesaikan seiumhnya.
Sebagai langkah awal sebelum pelaksanaan pekerjaan fisik dimulai, maka
diperlukan kajian terhadap kesiapan Pemerintali Kota Semarang, terkait dengan
permasalahan tentang pemanfaatan lahan yang sudah dibebaskan oleh masyarakat
Laporan Hasil Suivai Kaji Tindak Pernbangunan SNRR 1
secara ilegal. Diharapkan melalui kegiatan survai kaji tindak terhadap
permasalahan tersebut akan tersusun program-program penanganan.
2. METODE SURVAI
Berdasarkan kondisi yang ada d i lapangan, maka penjaringan aspirasi warga
dalam kegiatan ini dilakiikan dengan metode sensus, artinya seiumh populasi
yanga dijadikan responden yaitu sebanyak 39 KK. Penjaringan masalah dan
aspirasi dilakukan tanpa batasan, apa pun yang diungkapkan akan dijanng.
Setelah itu, barulah dilakukan pemilihan masalah dan aspirasi yang relevan dan
layak untuk ditindaklanjuti. Dalam pelaksanaannya tim kerja dibagi menjadi 2
(dua) gugns. Gugus pertama Gugtrs Laparrgan yang melakukan kaji iilang di
lapangan. Sedangkan gugus yang kedua adalali GLL~US Instasional melakiikan
survai instansional. Untuk mencapai hasil optimal maka siirvai dilakukan selama 4
(han) han. Gugus lapangan melakukan peninjauan kondisi eksisting di lapangan,
apakah lahan yang ada telah kosong sesuai dengan rencana pengadaan tanah.
Selain itu g i p s lapangan melakukan wawancara mendalam secara personal,
tehnik yang digunakan adalah wawancara terstmktur (kuesioner). Pada lokasi ini
tidak dilakukan rembug warga mengingat kondisi lapangan yang rawan dan
masyarakatnya mudah terprovokasi.
Sementara itu gugus instansional melakukan inventarisasi dan identifikasi
terhadap dokumen pengadaan tanah dan juga identifikasi terhadap program atau
rencana kegiatan pembangunan yang akan dilakukan oleh Pemerintah Kota
Semarang pada Tahun Anggaran 2005. Selain itu lobi dan negosiasi dilakukan
terutama komitmen Pemkot untuk membiayai kegiatan pemukiman kembali dan
pemberdayaan WTP.
Hasil temuan ini disiisun dalam bentuk rencana keja (action plan) untuk
dilakukan verifikasi melalui Rapat Pleno Lintas Sektor di tingkat Kota. Draft
rencana kerja (action plan) yang telah dibahas tersebut kemudian menjadi bagian
d a n Surat Keputusan Walikota benar-benar dapat memenuhi iinsur legalitas dan
legitimasi.
Laporan Hasil Suwai Kaji Tindak Pernbangunan SNRR 2
3. KONDISI WILAYAH
3. I . Wilayah Kemijen Kecarnatan Senlarang Tirnur
Pada Tapak Proyek Semarang Northem Ring Road Section 3 Package 2 di
Kelurahan Kemijen Kec. Semarang Timur pada saat survey ini sudah banyak
dihiini oleh penduduk illegal dan sebagian besar sudah mendinkan Bangunan
rumah dan bangunan usaha baik yang permanen maupun darurat, pada lokasi
tersebut juga ada 2 warga yang sudah mengurug lahan yang sudah dibebaskan
oleh Pemkot tetapi sampai saat ini belum membangun rumah dan ada juga 3
orang warga yang sudali membuat pondasi rumah. Hal ini jika tidak segera
dicegah akan banyak lagi bangunan-bangunan illegal baik permanen, semi
permanen maupiin darurat. Pada lokasi ini tidak terdapat patok Rumija
maupun papan pengumuman lahan milik negara, meniirut pihak Pemkot
Semarang bahwa patok-patok Rumija maupun papan pengumiiman tersebut
sudah dipasang dan saat ini sndah dicabut warga.
Pada lahan tapak proyek rencana pembangunan jalan Semarang Northem Ring
Road Section 3 Package 2 sampai saat ini sudah dikuasai oleh pendudiik
illegal yang menempati bangunan sebanyak 44 unit, diantaranya 1 merupakan
bangunan sementara proyek pembangunan pintu air (SDA) yaitu PT.
ASIANA, sedangkan milik warga terdiri atas Bangunan Permanen sebanyak 6
nimah, Bangiinan Semi Permanen 2 mmali, Bangunan Damrat sebanyak 21
nimah, Pondasi Rumah sebanyak 3 buah, Lahan Urugan sebanyak 2 buah,
WarungíTempat Usaha Permanen sebanyak 2 buah, WarungITempat Usaha
Semi Permanen sebanyak 2 buah dan WarungíTempat Usaha Danirat
sebanyak 5 buah.
Dan hasil survai seluruh warga menyadari bahwa mereka menempati Lahan
Milik Negara dan mereka bersedia pindah jika Pemerintah Kota Semarang
(Pemkot) ingin membangun jalan pada lokasi tersebut tetapi mereka kebijakan
berupa pembenan ganti rugi yang sesuai dan wajar, karena sebagian warga
menempati lahan tersebut dengan cara membeli dari warga yang sudah lebih
dahulu menempati, adapun harga pembelian berpanasi miilai Rp.500.000,-
Laporan Hasil Survai Kaji Tindak Pernbangunan SNRR 3
sampai dengan Rp.8.000.000,- dan mereka juga merasa sudah mengeluarkan
biaya unhik pengunigail lahan yang besamya bervariasi mulai Rp.1.000.000,-
sampai dengan Rp. 2.000.000,- ini tergantung dengan luas lahan yang mereka
umg. Bahkan pada lokasi tersebut saat ini sudah ada warga yang memasang
listnk yaitu sebanyak 1 orang, ada pula yang sudah membayar uang muka
untuk pemasangan listrik bam dengan biaya sebesar Rp.800.000,- per unit
yaitu sebanyak 2 orang. Dari seiumh penduduk illegal yang menempati lahan
tersebut ada sebagian warga yang sudah membuat Surat Pemyataan bahwa
mereka menempati Tanah Negara milik Pemerintah Kota Semarang yang
isinya bahwa :
a. Tidak boleh menggunakan tanah dilnar pemntukannya
b. Tidak boleh menambah lagi bangun permanen Semi Permanen atau
darurat
c. Tidak boleh menanam tanaman jenis apapun
d. Tidak boleh memindah tangankan pengiiasaan kepada pihak lain dan atau
ahli wansnya dengan dalih apapun juga
e. Tidak boleh meuuntut ongkos penggantian apapun apabila tanah
digunakan Pemenntah Kota Semarang
Dan data yang kami miliki bahwa ada 26 warga yang sudah membuat surat
pemyataau ini, sedangkan kenyataan di lapang yang kami dapat hanya
sebanyak 16 warga sedangkan sisanya sebanyak 10 warga tidak tinggal
dilokasi tersebiit.
Dari hasil survey terhadap warga yang menempati Tapak Proyek Semarang
Northem Ring Road Section 3 Package 2 ini, mereka sudah menempati
berkisar antara 1 sampai dengan 6 tahun, dan deugan mata pencahanan
sebagai Bunih sebanyak 21 orang, Tukang Ojek sebanyak 1 orang, Tukang
Becak sebanyak 1 orang, Wiraswasta 3 orang, Sopir 2 orang, dan Karyawan 1
orang, sedangkan yang membuka iisaha di Tapak Proyek Bengkel Motor 3
orang, Cucian Motor 1 orang, Kios Rokok 2 orang, Permaninan Bilyar 1
orang, Waning Makan 2 orang.
Laporan Hasil Survai Kaji Tindak Pembangunan SNRR 4
3.2. Wilayalr Tambak Rejo Kecaniatan Gayamsari
Pada tapak proyek di Kelurahan Tambak Rejo Kecamatan Gayamsari sebagian
besar wilayah ini adalah bekas tambak yang kondisinya saat ini sudah tidak
terawat. Semula tambak tersebut milik 2 (dua) dan sudah diben ganti rugi,
namun saat ini sebagian besar tamhak dibuat pemancingan umum, yang
dipunguti biaya sebesar Rp. 2.000,- per orang oleh warga (Preman) setempat.
Selain itu terdapat jiiga lahan kosong yang saat ini masih dipagar tembok yang
belum dibongkar milik PT Indofood dan terkena sebagian serta sudah
dibebaskan pada tahun 1996. Belum dibongkamya tembok tersebut
dimaksudkan untuk mengantisipasi terjadinya penyerobotan lahan oleh
pendatang illegal.
Data yang ada di laporan LARAP bahwa ada 6 rumah pada lokasi tersebut
sampai saat ini belum dibebaskan, setelah kami dikonfirmasikan bahwa
ruinah-nimah tersebut tidak jadi dibebaskan karena lahan tersebut tidak
terkena rencana pembangunan jalan lingkar dan di wilayah ini prinsipnya
sudah tidak ada masalah. Pada lokasi ini juga tidak terlihat adanya patok-
patok Rumija dan Papan Pengumuman seperti halnya di wilayah Kelurahan
Kemijen.
4. ASPIRASI WARGA TERKENA PROYEK (WTP)
4.1. WARGA YANG MEMILIKINBANGUNAN RUMAH
a. Identitas Responden
I ) Pekerjaan Responden
Pekerjaan Responden
71% O Tukang Ojek ~3 Buruh O Sopir Wliasw asta
T u k a n g Becak OKaryawan Swasta HTidak Jawab
Laporan Hasil Survai Kaji Tindak Pembangunan SNRR 5
Dan seluruh responden yang membangun rumah di Tapak Proyek
sebanyak 21 orang (74%) bekeja sebagai buruh pelabuhan dan buruh
bangunan, sebanyak 3 orang (10%) menyatakan sebagai wiraswasta, 2
orang (7%) sebagai Supir, 1 orang (3%) bekeja sebagai tukang ojek, 1
orang (3%) bekerja sebagai tukang becak, sisanya 1 orang (3 %) bekerja
sebagai karyawan.
2) Pendapatan Responden setiap bulan
Penghasilan Perbulan
3%
47%
37%
D c Rp 500 000.- m~p500 .000- 1.000000,- O> Rp l.O00.O0Oi UTidakjawab
Sebanyak 14 orang (47%) menyatakan penghasilan mereka kurang dan
Rp.500.000,-, sebanyak 11 orang (37%) menyatakan penghasilan
mereka per bulan berkisar antara Rp.500.000 sampai dengan
Rp.1.000.000,-, sebanyak 4 orang (13%) menyatakan penghasilan
mereka rata-rata diatas Rp.1.000.000,- dan 1 orang (3%) tidak
menjawab. Mayoritas warga berpenghasilan dibawah Rp. 500.000,-
adalah warga bekeja sebagai buruh pelabuhan dengan penghasilan
tidak tetap, yang rata -rata perhari Rp. 10.000,-. Dominannya
pengeluaran Rp. 500.000,- terkait dengan penghasilan yang sebanding.
3) Pengeluaran Responden setiap bulan
Dan seiunih responden yang memhangun mmah di Tapak Proyek
Sebanyak 20 orang (67%) menyatakan pengeluaran mereka kurang dan
Rp.500.000,-, sebanyak 6 orang (20%) menyatakan pengeluaran
mereka perhulan berkisar antara Rp.500.000 sampai dengan
Rp.1.000.000,-, sebanyak 3 orang (13%) menyatakan pengeluaran
mereka rata-rata diatas Rp. 1.000.000,- .
4) Perididikan Responden
Pendidikan
3% 3%
OTidak Sekoiah BSO DSLTP OSLTA ElLanlutan OTidaklawab J
Kebanyakan warga yaitu sebanyak 20 orang (67%) menyatakan
pendidikan mereka hanya tamatan SD, sebanyak 6 orang (20%)
menyatakan pendidikan mereka hanya tamatan SLTP, sebanyak 2 orang
(7%) menyatakan tidak sekolah, 1 orang (3%) menyatakan
pendidikannya sebagai sarjana (SI) dan 1 orang (3%) tidak menjawab.
Rendahnya tingkat pendidikan dikarenakan kondisi ekonomi mereka
yang memang sejak awal serba kekurangan.
Laporan Hasil Survai Kaji Tindak Pembangunan SNRR 7
5) Lama Tiizggal Responden
Lama Tinggal 0%
10%
O< 1 Tahun t41 Tahun 0 2 Tahun 0 3 Tahun B4 Tahun
05Tahun BI> 5Tahun Otidakiawab l Sebanyak 11 orang (37%) menyatakan mereka telah tinggal selama 2
tahun, sebanyak 10 orang (33%) menyatakan mereka menempati tapak
proyek selama 1 tahun, dan 4 orang (13%) telah tinggal selama 5 tahun,
sebanyak 2 (7 %) telah tinggal selama 3 tahun dan sebanyak 2 (7%)
telah tinggal selama 4 tahun sisanya kurang dan 1 tahun sebanyak 1
orang (3 %). Alasan mereka tinggal di lokasi tersebut karena
memperoleli banyak kemudahan seperti dekat dengan tempat ke ja atau
benisaha.
b. Bangunan Rumah
I ) Status Rumali
Status Rumah -0%
- 0%
100%
Kontrak mili ik Pribadi ONurnpang'llegal tid dak Jawab
Seliinih warga (100%) menyatakan bahwa mereka penduduk illegal
yang menempati tanah Pemkot Semarang dan mereka bersedia pindah
jika Pemkot Semarang ingin menggunakan lahan tersebut untuk
pembangunan jalan asalkan memberi ganti nigi yang sesuai dengan apa
yang mereka sudah keluarkan. Tetapi khusus unhik kantor proyek
Laporan Hasil Survai Kaji Tindak Pembangunan SNRR 8
pembangunan piniu air Banjir Kanal Timur yang bersifat sementara,
siap pindah kapanpun jika Pemkot Semarang membutuhkan lahan
tersebut karena mereka sudah ijin dengan instansi terkait di Pemkot
Semarang.
2) Kualitas Bangunan Rumah
Kualitas bangunan
20% 3%
7%
Darurat s Semi PermanerQ PermanengTidak jawab 1 . - . - rat
(73%) atau 22 unit, sebanyak 6 bangunan (20%) berkualitas Permanen,
sebanyak 2 bangunan (7%) berkualitas Semi Permanen. Dominannya
bangunan danirat ini terkait dengan status mereka yang ilegal sehingga
tidak terseniuh program-program pembangunan.
3) Kepenzilikarz Fasilitas
Kepernilikan Fasilitas
. . . .. . . .
I OLan-la n .T:oak rncnaiiao OTuak men1 in fas lias ,% .- . .
Sebanyak 29 bangunan (97%) Tidak memiliki fasilitas, hanya 1
bangunan (3%) yang memiliki fasilitas penerangan dengan listrik dan
sisanya 1 orang (3 %) tidak menjawab. Penyediaan fasilitas listrik
terhadap warga, tunit mendukung alasan warga menempati lahan
tersebut
c. Usulan Warga
1) Mohon ganti mgi yang sesuai
Laporan Hasil Survai Kaji Tindak Pernbangunan SNRR 9
2) Bantuan Modal Untuk Usaha
3) Diberikan tempat tinggal pengganti
4) Biaya Pindah
4.2. WARGA YANG MEMILIKI BANGUNAN USAHA
a. Identitas Responden
I ) Pekerjaan/Usaha Responden
Pekerjaan Responden
11% %
22%
22% 11%
O Bengkel F4 Cucian Motor0 Kios O Warung Makan. Billiard " .,
orang, yang memiliki usaha bengkel sebanyak 3 orang (34%), usaha
kios rokok sebanyak 2 orang (22%), iisaha wamng makan sebanyak 2
orang (22%), usaha cucian motor 1 orang (11%) dan usaha tempat
hiburan permainan bilyar 1 orang (l 1%).
2) Penglzasilan Responden setiap bulan
Penghasilan Perbulan 0%
10%
Dan selumh responden yang membangun usaha di Tapak Proyek
sebanyak 7 orang (78%) menyatakan penghasilan mereka perbulan rata-
rata diatas Rp.1.000.000,- dan sebanyak 2 orang (22%) menyatakan
Laporan Hasil Survai Kaji Tindak Pembangunan SNRR 1 O
penghasilannya rata-rata berkisar antara Rp.500.000,- sampai dengan
Rp.1.000.000,-.
3) Pengeluaran Responden setiap bulan
Pengeluaran Perbulan
33%
67%
O< Rp 500.000.- HRp500.000- 1.000.000.- U> Rp 1.000.000,- OTidakjawab
Dari selunih responden yang meinbangun usaha di Tapak Proyek
sebanyak 6 orang (67%) menyatakan bahwa pengeliiaran mereka
perbulan rata-rata berkisar antara Rp.500.000,- sampai dengan
Rp.1.000.000,- dan sebanyak 3 (33%) orang menyatakan bahwa
pengeluaran mereka rata-rata diatas Rp.1.000.000,- .
Pendidikan
0%
44%
56%
tid dak SekolahmSD OSLTPOSLTA ~ L a n j u t a n tid dak jawab
Sebanyak 5 orang (56%) menyatakan bahwa mereka tamatan SLTP dan
sebanyak 4 orang (44%) menyatakan bahwa mereka hanya tamatan SD.
Rendahnya tingkat pendidikan yang dimiliki sehingga mereka dalam
menjamin kelangsungan hidiip lebih mengandalkan keterampilan yang
diperoleh secara otodidak.
Laporan Hasil Survai Kaji Tindak Pernbangunan SNRR I l
Lama Tinggal
1::
O<ITahun m l Tahun O2 Tahun O 3 Tahun m 4 Tahun O5 Tahun E3 > 5 Tahun Otidak iawab
Dan selunih responden yang membangun usaha, sebanyak 3 orang (22
%) menyatakan bahwa mereka membangun usalia lebih dari 5 tahun,
sebanyak 3 orang (22%) menyatakan bahwa mereka membangun usaha
selama 4 tahiin, sebanyak 3 orang (22%) menyatakan bahwa mereka
membangun usaha selama 2 tahun sedangkan sisanya telah bemsaha
selama 1 tahun, 3 tahun dan 5 tahiin masing sebanyak 2 orang (1 1%).
Kebanyakan dari mereka melakiikan usaliatelah benisaha dengan
berpindah-pindah tempat.
b. Bangunan Usaha
I ) Status ternpat usaha responden
Status Tempat Usaha
r::
q Kontrak Milik Pribadi O Nurnpang'llegal Tidak Jawab
mereka menyadari telali menempati tanah Pemkot Semarang
mereka bersedia pindah asalkan diben ganti nigi yang wajar.
Laporan Hasil Survai Kaji Tindak Pembangunan SNRR 12
l Kualitas Bangunan Usaha I
Darurat Semi Permanen0 PemanenoTidak jawab
Sebanyak 5 orang (56%) kualitas bangunan usaha mereka damrat,
sebanyak 2 orang (22%) kualitas bangunan usaha mereka semi
permanen dan sebanyak 2 orang (22%) kualitas bangunan usaha mereka
permanen. Mayoritas bangunan usaha mereka yang damrat adalah
mereka yang rnemang kesulitan untuk mengembangkan usaha karena
modal yang terbatas.
3) Kepemilikan Fasilitas (asset) responden
Kepemilikan Fasilitas
OTelepon g Listrik q PAM i3 Lain-lain mTldak Ada Fasilitas
Selumh warga pemilik bangunan usaha yaitu sebanyak 9 orang (100%)
tidak memiliki fasilitas Telepon, Lishik, PAM, dan lainnya
1) Molion ganti nigi yang sesiiai
2) Bantuan Modal Untuk Usaha
Laporan Hasil Survai Kaji Tindak Pernbangunan SNRR 13
5. USULAN PROGRAM PEMUKIMAN KEMBALI DAN
PEMBERDAYAAN
Pendekatan yang dilakukan dalam penyusunan rencana ke ja (actiou plan)
pemukiman kembali dan pemberdayaan warga terkena proyek (WTP) yang
dilakukan secara fungsionalisasi temyata cukup efektif, mengingat adanya
jaminan pelaksanaan terhadap pelaksanaan program. Benkut ini diuraikan
usulan program kegiatan :
5.1. Pemberian Kompensasi
a. Komnpeirsasi Bamgunan Runzah
Program ini dilaksanakan dengan memberikan kompensasi atau ganti mgi
atas bangunan rumah milik warga terkena proyek yang bejiimlah 29 unit
bangunan yang dimiliki oleh 29 kepala keliiarga. Untuk kegiatan ini
Pemerintah Kota Semarang merencanakan akan memberikan kompensasi
baik dalam bentuk uang untuk 5 unit dengan menganggarkan biaya sebesar
Rp. 15.000.000,-, artinya yang masing-masing kepala keluarga akan
meneiima Rp. 3.000.000,-. Sedangkan untuk 24 unit mmah akan
difasilitasi iintuk menempati Rumah Susun Sewa (Rusunawa) yang akan
diuraikan pada point c. dibawah. Penanggungjawab kegiatan ini adalah
Dinas Peke jaan Umum Kota Semarang.
b. Komnpensasi Bangunair Usaiza
Program ini dilaksanakan dengan memberikan kompensasi atau ganti nigi
atas bangunan usaha milik warga terkena proyek yang berjumlah 9 unit
dan dimiliki oleh 9 kepala keluarga (KK). Untuk kegiatan ini Pemerintah
Kota Semarang menganggarkan unhik masing-masing kepala keluarga
(KK) akan menerima Rp. 1.000.000,- dan total biaya yang harus
dikeluarkan sebesar Rp. 9.000.000,-. Lebih rendahnya nilai penggantian
iintuk warga pemilik bangunan usaha dikarenakan ukuran bangunannya
yang lebih kecil dan sederhanan serta hanya untuk usaha saja.
Penanggungjawab kegiatan ini adalah Dinas Pekerjaan Umum Kota
Semarang.
Laporan Hasil Survai Kaji Tindak Pembangunan SNRR 14
c. Fasilitasi Penyediaan Tempat Tiizggal
Disamping kompenasasi berupa uang juga pihak Pemkot n~engupayakan
penyediaan tempat tinggal berupa rumah susun dengan sewa (Rusunawa)
untuk memindahkan warga pemilik bangunan rumah dengan status
menyewa. Lahan untuk yang akan disediakan untuk membangun
Rusunawa merupakan lahan milik Pemerintah Kota Semarang yang
terletak di Kelurahan Kaligawe Kecamatan Gayamsari dan dilengkapi
dengan fasilitas pendukungnya. Sesiiai desain, Rusunawa yang akan
dibangun pada tahap I sebanyak 1 blok dengan 4 (empat) lantai
berkapasitas 96 unit tempat tinggal. Luasan masing-masing unit adalah 21
m2, dan terhadap penghuninya akan dikenakan biaya sewa dengan sistem
strata yaitu :
- lantai 2 sebesar Rp. 20.000,- hiilan
- lantai 3 sebesar Rp. 15.000,-hulan
- lantai 4 sebesar Rp, 12.500,-hulan
Sedangkan lantai dasar atau 1 (satu) akan dijadikan sebagai mang serba
guna. Pembangiinan Rusunawa tersebut merupakan program Pemerintah
Kota Semarang untuk menampung warga yang terelokasi dan
direncanakan konstruksinya akan selesai pada akhir tahun 2005 dengan
sumber pendanaan dan Pemerintah Pusat dalam hal ini Departemen
Pekerjaan Umiim. Penanggungjawab kegiatan ini adalah Dinas Tata Kota
dan Permiikiman Kota Semarang.
5.2. Pemberdayaan Warga Terkena Proyek (WTP)
a. Pernberdayaan Usaha Kecil dan Meizengah (UKM)
Program pemberdayaan ini lebih ditujukan iinh~k WTP pemilik usaha yang
berjumlah 9 orang agar mereka dapat meningkatkan kesejahteraannya
melalui pelatihan ketrampilan teknis sesuai bidang usaha yang dijalaninya
serta kemampuan pengelolaan suatu usalia melalui pelatihan manajemen
UKM. Penanggungjawab kegiatan ini adalah Dinas Koperasi dan PKM
Kota Semarang.
Laporan Hasil Survai Kaji Tindak Pembangunan SNRR 15
b. Ba~lfnan Usnlia Kecil dan Meneigah
Pengalaman lapangan menunjukkan bahwa peuingkatan keterampilan saja
tidak ciikup sehingga perlu diberikan bantuan modal unîuk
mengembangkan usahanya terhadap 9 orang pemilik usaha, yang
dilaksanakan secara bergulir dengan membenhik kelompok usaha terlebih
dahulu. Penanggungjawab kegiatan ini adalah Dinas Koperasi dan PKM
Kota Semarang.
c. Pemberdayaan Keluarga WTP
Kegiatan ini lebih ditujukan kepada anggota keluarga WTP yang masih
menganggur akan difasilitasi unîuk bekerja di pekerjaan proyek
pembangunan jalan lingkar. Hasil identifikasi terdapat 6 orang yang
membutuhkan pekejaan, dan penanggungjawab kegiatan ini adalah
Proyek Pembangunan Jalan dan Jembatan Perkotaan Jawa Tengah.
5.3. Monitoring dan Evaluasi
a. Perrganzanan Lahan Yang Telah Dibebaskan
Upaya ini mempakan langkah preventif iintuk mencegah tejadinya lagi
pen~anfaatan lalian secara ilegal, melaliii pemasangan patok-patok batas
Ruang Milik Jalan (Rumija) dan Papan Pengumuman yang berisi larang
untuk memanfaatkan lahan beserîa sanksi hukumnya. Namun demikian
untuk lebih mengefektifkan program maka perlu dilakukan kegiatan
sosialisasi terhadap warga di kedua wilayah keliirahan yang mernang
warganya paling berpotensi untiik memanfaatkannya. Penanggungjawab
kegiatan pengadaan dan pemasangan patok dan papan pengumliman
adalah Dinas Bina Marga Propinsi, sedangkan untuk kegiatan sosialisasi
dan diseininasi adalah Dinas Pekejaan Umum Kota Semarang.
b. Monitoring dan Evaluasi Pelaksailaan Pekerjaan
Pada program ini akan dibentuk Tim Kerja yang anggotanya terdin dari
instansi terkait yang bertauggungjawab dalanl pelaksanaan program, dan
LSM lokal. Tim akan berada dalam koordinasi Asda I1 Bidang Ekonomi
dan Pembangunan Pemerintah Kota Semarang, yang akan melakukan
pemantauan dan mengevaluasi terhadap pelaksanaan rencana kegiatan
Laporan Hasil Survai Kaji Tindak Pembangunan SNRR 16
selama 1 tahun. Tim Keja ini yang akan merekomendasi kegiatan tindak
lanjut sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan yang
Iiams dilakukau. Penanggungjawab kegiatan ini adalah Dinas Pekejaan
Umum Kota Semarang.
Laporan Hasil Survai Kaji Tindak Pembangunan SNRR 17