102
PROSES PELATIHAN SEBAGAI PENGENDALIAN KUALITAS DI PADA LEARNING AND DEVELOPMENT DEPARTEMENT MANDARIN ORIENTAL JAKARTA PROYEK AKHIR Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh Ujian Sidang Program Diploma IV OLEH: MUHAMMAD LUTHFI MUHSIN Nomor Induk: 201520614 JURUSAN HOSPITALITI PROGRAM STUDI ADMINISTRASI HOTEL SEKOLAH TINGGI PARIWISATA BANDUNG 2019

PROSES PELATIHAN SEBAGAI PENGENDALIAN KUALITAS DI …

  • Upload
    others

  • View
    13

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PROSES PELATIHAN SEBAGAI PENGENDALIAN KUALITAS DI …

PROSES PELATIHAN SEBAGAI PENGENDALIAN KUALITAS DI PADA

LEARNING AND DEVELOPMENT DEPARTEMENT MANDARIN

ORIENTAL JAKARTA

PROYEK AKHIR

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

dalam menempuh Ujian Sidang

Program Diploma IV

OLEH:

MUHAMMAD LUTHFI MUHSIN

Nomor Induk: 201520614

JURUSAN HOSPITALITI

PROGRAM STUDI

ADMINISTRASI HOTEL

SEKOLAH TINGGI PARIWISATA

BANDUNG

2019

Page 2: PROSES PELATIHAN SEBAGAI PENGENDALIAN KUALITAS DI …
Page 3: PROSES PELATIHAN SEBAGAI PENGENDALIAN KUALITAS DI …

MOTTO

“It’s not about perfect, it’s about effort and

When you bring that effort every single day, that’s where

Transformation happens, that’s how change occurs”

Jillian Michaels

Page 4: PROSES PELATIHAN SEBAGAI PENGENDALIAN KUALITAS DI …

PERSEMBAHAN

“Untuk mereka yang terus berjuang, berserah diri tanpa henti.”

Page 5: PROSES PELATIHAN SEBAGAI PENGENDALIAN KUALITAS DI …
Page 6: PROSES PELATIHAN SEBAGAI PENGENDALIAN KUALITAS DI …

i

ABSTRAK

Industri Hotel pada saat ini sudah banyak berkembang dan menjadi salah

satu industri yang cukup menjanjikan, hotel yang merupakan industri jasa sangat

mengandalkan karyawan untuk dapat memberikan pelayanan yang terbaik dan

kualitas yang dapat memenuhi ekspetasi tamu sehingga perlu diadakannya

pelatihan untuk menunjang performa dari karyawan tersebut. Gaspersz (2001),

proses pelatihan akan menjadi hal yang sangat penting untuk pengembangan

manajemen kualitas, setiap karyawan harus memperoleh pelatihan untuk

meningkatkan kemampuannya. Untuk itu, hotel khususnya learning and

development harus mampu membuat karyawan menjadi sebuah investasi yang

berharga untuk hotel karena jika hotel memberikan pelatihan yang terstruktur

maka akan memberikan kualitas yang terbaik.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengetahui dan

mengidentifikasi pelatihan dan juga pengendalian kualitas di Learning and

Development Hotel Mandarin Oriental Jakarta. Penelitian ini menggunakan

pendekatan kualitatif. Mengambil data dari wawancara kepada learning and

development yang juga mempunyai tugas sebagai quality controller, departmental

trainer, dan karyawan. Hasil penelitian ini akan mengidentifikasi bagaimana

proses pelatihan sebagai penunjang karyawan untuk menjaga kualitas yang

dimiliki, karena mampu menjadi alat untuk menjaga konsistensi karyawan

tersebut sehingga kualitas tetap terjaga dengan baik.

Kata Kunci : Pelatihan, Kualitas.

Page 7: PROSES PELATIHAN SEBAGAI PENGENDALIAN KUALITAS DI …

ii

ABSTRACT

The Hotel industry at this point is already much developed and became

one of the pretty promising industry, is a service industry relies heavily on

employees to be able to provide the best service and quality that can meet the

expectation guests so that the need to emphasize training of the annual

performance of the employees. Gaspersz (2001), the training process will be very

important for the development of quality management, each employee must obtain

training to enhance his ability. To that end, hotels in particular learning and

development should be able to make employees become a valuable investment for

the hotel as if the hotel provides a structured training then it will give you the best

quality.

This research aims to know and identify training and quality control also

in the Learning and Development of Hotel Mandarin Oriental Jakarta. This

research uses a qualitative approach. Retrieve data from the interview to the

learning and development that also has a duty as a quality controller,

departmental trainers, and employees. The results of this research will identify

how the training process as supporting employees to maintain quality, because it

can be a tool to keep the employee so that the consistency of quality is maintained

properly.

Keywords : Training, Quality.

Page 8: PROSES PELATIHAN SEBAGAI PENGENDALIAN KUALITAS DI …

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis ucapkan kepada Allaah SWT. Yang

telah memberikan rahmat serta karunia-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan tugas akhir ini dengan judul “PROSES PELATIHAN SEBAGAI

PENGENDALIAN KUALITAS PADA LEARNING AND DEVELOPMENT

DEPARTEMENT MANDARIN ORIENTAL JAKARTA”

Proyek Akhir ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan

akademis dalam menyelesaikan studi program Diploma IV di Sekolah Tinggi

Pariwisata Bandung jurusan Hospitaliti program studi Administrasi Hotel.

Dalam penyusunan Proyek Akhir ini penulis banyak menemukan

hambatan dan rintangan, namun banyak pihak yang membantu dari segi moral,

materi dan spiritual penulis sehingga Proyek Akhir ini dapat diselesaikan dengan

baik. Maka dari itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak

yang telah membantu dalam penyusunan tugas akhir, yaitu :

1. Bapak Faisal, MM. Par, CHE. Ketua Sekolah Tinggi Pariwisata NHI

Bandung.

2. Bapak Andar Danova L. Goeltom, S.Sos., M.Sc. Selaku Kabag

Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan Sekolah Tinggi Pariwisata

NHI Bandung.

3. Bapak Edison Sitompul, S.Sos., MM. Selaku Ketua Jurusan Hospitaliti

Sekolah Tinggi Pariwisata NHI Bandung.

4. Bapak Pudin Saepudin, SST. Par., MPPar. Selaku Ketua Program Studi

Administrasi Hotel.

Page 9: PROSES PELATIHAN SEBAGAI PENGENDALIAN KUALITAS DI …

iv

5. Bapak I Gusti Agung Wahyu Adrian, MM. Par., M.Sc. Selaku

Pembimbing I yang telah memberikan banyak masukan untuk kelancaran

proyek akhir ini.

6. Bapak Erfin Roesfian S.Sos., M.Hum selaku Pembimbing II yang bersedia

meluangkan waktunya untuk memberi masukkan dan koreksi.

7. Kedua orang tua penulis yang telah memberikan dukungan untuk

menyelesaikan proyek akhir ini.

8. Learning and Development Department (Ibu Rekke Juwita, Bapak Tri

Setyo Nugroho, Kak Grace, Idham Nur Khalid) yang telah mengizinkan

penulis melakukan penelitian di hotel serta pengumpulan data

9. Seluruh dosen Administrasi Hotel yang telah memberikan banyak

dukungan dalam penyelesaian proyek akhir ini

10. Teman-teman Administrasi Hotel yang telah menjadi angkatan yang solid

selama 4 tahun ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Proyek Akhir ini masih

jauh dari sempurna untuk memenuhi syarat ilmiah, mengingat keterbatasan

kemampuan penulis yang masih dalam tahap menuntut ilmu & belajar. Akhir kata,

penulis berharap agar Proyek Akhir ini dapat menjadi manfaat di masa yang akan

datang dan berguna bagi pihak yang membacanya.

Bandung, Juli 2019

Penulis

Page 10: PROSES PELATIHAN SEBAGAI PENGENDALIAN KUALITAS DI …

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ..................................................................................................................... i

ABSTRACT .................................................................................................................. ii

KATA PENGANTAR ................................................................................................. iii

DAFTAR ISI ................................................................................................................. v

DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. vii

DAFTAR TABEL ...................................................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ........................................................................................... 1

B. Fokus Penelitian ....................................................................................................... 9

C. Tujuan Penelitian ...................................................................................................... 9

D. Manfaat Penelitian................................................................................................... 9

BAB II TINJAUAN PENELITIAN ........................................................................... 11

A. Kajian Teori Manajemen Sumber Daya Manusia .................................................. 11

B. Teori Pelatihan........................................................................................................ 18

C. Teori Pengendalian Kualitas................................................................................... 28

D. Pelatihan sebagai pengendalian kualitas ................................................................ 33

E. Kerangka Pemikiran ............................................................................................... 34

BAB III METODE PENELITIAN.............................................................................. 36

A. Pendekatan Penelitian ............................................................................................ 36

B. Tempat Penelitian dan Partisipan ........................................................................... 37

C. Pengumpulan Data.................................................................................................. 39

D. Analisis Data .......................................................................................................... 43

E. Keabsahan Data ...................................................................................................... 45

F. Jadwal Penelitian .................................................................................................... 49

Page 11: PROSES PELATIHAN SEBAGAI PENGENDALIAN KUALITAS DI …

vi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................................ 51

A. Hasil Penelitian ...................................................................................................... 51

B. Pembahasan ............................................................................................................ 65

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI ........................................................... 73

A. Simpulan................................................................................................................. 73

B. Rekomendasi .......................................................................................................... 74

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 77

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................................

Lampiran 1 .................................................................................................................. 80

Lampiran 2 .................................................................................................................. 81

Lampiran 3 .................................................................................................................. 82

SURAT IZIN PENELITIAN ..........................................................................................

SURAT KETERANGAN SELESAI PENELITIAN ......................................................

FORMULIR BIMBINGAN ............................................................................................

HASIL TURNITIN .........................................................................................................

Page 12: PROSES PELATIHAN SEBAGAI PENGENDALIAN KUALITAS DI …

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Training Attendance Hotel X Jakarta Tahun 2018 ................... 5

Gambar 2 Guest Survey Hotel X Jakarta .................................................... 7

Gambar 3 Kerangka Pemikiran .................................................................. 35

Gambar 4 Jadwal Penelitian ....................................................................... 50

Page 13: PROSES PELATIHAN SEBAGAI PENGENDALIAN KUALITAS DI …

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Training Hours Hotel X Jakarta 2018 ....................................... 4

Tabel 2 Training Objectives Hotel X Jakarta ......................................... 7

Tabel 3 Peran Sumber Daya Manusia ..................................................... 13

Tabel 4 Hasil Wawancara Learning And Development Executive

(Quality Controller) ................................................................... 52

Tabel 5 Hasil Wawancara Dengan Front Office Trainer ........................ 53

Tabel 6 Hasil Wawancara Dengan Food And Beverage Trainer ............ 55

Tabel 7 Hasil Wawancara Dengan Food And Beverage Staff ................ 57

Tabel 8 Hasil Wawancara Dengan Front Office Staff ............................. 59

Tabel 9 Hasil Reduksi Data Wawancara Trainer ................................... 61

Tabel 10 Hasil Reduksi Data Wawancara Karyawan ............................... 64

Page 14: PROSES PELATIHAN SEBAGAI PENGENDALIAN KUALITAS DI …

i

Page 15: PROSES PELATIHAN SEBAGAI PENGENDALIAN KUALITAS DI …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Hotel merupakan penyedia jasa akomodasi bagi para pelancong dan sering

menjadi tempat tinggal sementara baik itu bagi yang mempunyai tujuan

business ataupun leisure. Menurut Sulastiyono (2011), Hotel adalah suatu

bisnis yang dijalankan oleh pemiliknya dengan memenuhi kebutuhan

makanan, minuman dan kamar untuk tidur kepada orang yang berpergian jauh

dari tempat tinggalnya dan mampu membayar dengan jumlah yang sesuai

dengan pelayanan yang diterima tamu tanpa adanya perjanjian sebelumnya.

Setiap kegiatan operasional di hotel hampir sebagian kegiatan tersebut

dikelola oleh SDM atau disebut dengan karyawan. Menurut Handoko (2011)

manajemen sumber daya manusia adalah kegiatan penarikan, seleksi,

pengembangan, pemeliharaan, dan pemanfaatan sumber daya manusia yang

mendukung tercapainya tujuan dari sebuah organisasi. Setiap hotel

mempunyai tanggung jawab yang besar untuk mengelola karyawan sebagai

pendukung suksesnya perusahaan, Armstrong (2014). Hotel sangat

membutuhkan sumber daya yang kompeten dalam bidang hospitality industry.

Pelatihan merupakan sarana untuk membangun sumber daya manusia menuju

era globalisasi yang penuh dengan tantangan terutama di bidang hospitality

industry, oleh karena itu pelatihan tidak bisa diabaikan begitu saja karena

merupakan bagian yang fundamental dan penting bagi suatu perusahaan

Page 16: PROSES PELATIHAN SEBAGAI PENGENDALIAN KUALITAS DI …

2

Menurut Gaspersz (2001), proses pelatihan akan menjadi hal yang sangat

penting untuk pengembangan manajemen kualitas, setiap karyawan harus

memperoleh pelatihan untuk meningkatkan kemampuannya. Pelatihan

bertujuan untuk melatih karyawan tentang cara melakukan sebuah tugas, ini

akan menjadi tanggung jawab dari manajemen hotel terutama human

resources department, jika karyawan mampu menghasilkan output yang baik

maka menjadi keberhasilan dari Human Resources Department dan

Department yang dimana karyawan itu sendiri bekerja tetapi itu akan

berdampak sebaliknya, jika proses pelatihan terhadap karyawan tidak dapat

diaplikasikan dengan baik maka akan dapat mempengaruhi kualitas kerja dari

karyawan tersebut.

Widodo (2015:82) berpendapat bahwa, “Pelatihan merupakan serangkaian

kegiatan individu sebagai alat peningkatan keahlian dan pengetahuan yang

baik dan dirancang secara tersusun sehingga karyawan dapat bekerja dengan

professional di bidangnya” sementara menurut Rivai dan Sagala (2011)

pelatihan merupakan sistem yang terorganisir untuk merubah perilaku

karyawan dengan tujuan tercapainya tujuan organisasi yang ditetapkan.

Definisi teori tersebut dapat dijabarkan jika proses pelatihan menjadi

sangat penting bagi hotel, karena hotel akan mampu melihat output dari

karyawan hotel sendiri dan akan menjadi bahan evaluasi bagi karyawan hotel

sendiri, karena sudah mengetahui standar yang ada di hotel tersebut

menjadikan karyawan hotel mampu bekerja lebih percaya diri dan mampu

mengikuti aturan-aturan yang berlaku untuk mencapai tujuan organisasi.

Page 17: PROSES PELATIHAN SEBAGAI PENGENDALIAN KUALITAS DI …

3

Simamora (2004) menyatakan jika pelatihan memiliki manfaat yang baik,

seperti yang akan dipaparkan berikut ini:

1. Kualitas dan kuantitas produktivitas akan ditingkatkan.

2. Waktu belajar bagi karyawan menjadi efektif dengan usaha

untuk mencapai standar-standar kinerja yang dapat sesuai.

3. Menumbuhkan perilaku loyalitas, dan kerjasama yang lebih

menguntungkan baik antara organisasi dan pegawai, pimpinan

dan pegawai, maupun diantara pegawai yang ada di dalam

organisasi.

4. Persyaratan SDM akan terpenuhi.

5. Meminimalisir jumlah dan biaya kecelakaan kerja yang terjadi

di dalam organisasi.

6. Membantu karyawan dalam peningkatan dan pengembangan

pribadi mereka di dalam organisasi.

Noe (2005) menyatakan bahwa terdapat 7 tahap proses perancangan

pelatihan agar menjadi efektif, seperti berikut:

1. Menjalankan pelatihan yang sesuai kebutuhan.

2. Karyawan dipastikan memiliki motivasi dan keahlian dasar yang

diperlukan pelatihan.

3. Menciptakan lingkungan belajar.

4. Memastikan bahwa peserta mengapikasikan isi dari pelatihan dalam

pekerjaannya.

Page 18: PROSES PELATIHAN SEBAGAI PENGENDALIAN KUALITAS DI …

4

5. Pengembangan rencana evaluasi yang meliputi identifikasi hak yang

mempengaruhi outcomes yang diharapkan dari pelatihan.

6. Pemilihan metode pelatihan berdasarkan tujuan pembelajaran dan

lingkungan pembelajaran.

7. Evaluasi program dan membuat perubahan pada tahap awal agar dapat

meningkatkan efektivitas pelatihan.

Di bawah ini merupakan training hours per person¸ yang dapat

menggambarkan target kebutuhan jumlah jam untuk setiap pelatihan yang

dilaksanakan di learning and development sehingga setiap departemen

harus mampu mencapai target dengan merancang programme pelatihan

yang sesuai dengan jumlah jam yang dibutuhkan, sehingga kebutuhan

pelatihan karyawan tercukupi.

TABEL 1

TRAINING HOURS HOTEL MANDARIN ORIENTAL JAKARTA 2018

Sumber: L&D Hotel Mandarin Oriental Jakarta, 2018

Data di atas dapat disimpulkan jika kebutuhan pelatihan di learning and

development department sudah melaksanakan pelatihan dan mendapatkan

jumlah training hours per person, target minimal nilai merupakan salah satu

Page 19: PROSES PELATIHAN SEBAGAI PENGENDALIAN KUALITAS DI …

5

faktor yang menjadi pengendalian mutu, meskipun pada tiga bulan terakhir

tidak ada pelatihan yang dijalankan tetapi pada akhir tahun goals training

score dari departemen tersebut tercapai karena pada beberapa bulan

sebelumnya dapat mencapai goals dan dapat menjaga mutu dari karyawan.

GAMBAR 1

TRAINING ATTENDANCE HOTEL MANDARIN ORIENTAL

JAKARTA TAHUN 2018

Sumber: L&D Hotel Mandarin Oriental Jakarta, 2018

Data jumlah kehadiran di atas menggambarkan jumlah kehadiran dari

setiap karyawan untuk mengikuti pelatihan di departemen yang bersangkutan,

sehingga departemen dapat melihat atensi karyawan untuk mengikuti

pelatihan dan dijadikan sebagai bahan evaluasi sehingga karyawan tetatp

mendapatkan informasi terbaru yang sudah dirancang oleh departemen yang

bersangkutan.

Page 20: PROSES PELATIHAN SEBAGAI PENGENDALIAN KUALITAS DI …

6

Fungsi pelatihan selain sebagai bekal untuk karyawan yang menjalankan

operasional di hotel, bisa juga sebagai pengendalian mutu dari setiap

pelayanan yang diberikan kepada tamu, karena proses pelatihan memberikan

karyawan pengetahuan dasar untuk dapat bekerja sesuai prosedur yang berlaku

di hotel tersebut.

Hotel Mandarin Oriental Jakarta merupakan satu dari beberapa luxury

hotel yang ada di Kota Jakarta bertempat di Jl. MH. Thamrin yang

merupakan kawasan business di Jakarta membuat Hotel Mandarin Oriental

banyak dikenal oleh masyarakat khususnya di Kota Jakarta. Tamu yang

datang ke Hotel Mandarin Oriental Jakarta berdasarkan segmentasi adalah

tamu-tamu high class dan beberapa MICE (Meeting, Incenvtive, Conference,

Exhibition) sering diselenggarakan oleh government dan dari MICE

merupakan sumber revenue yang cukup besar bagi Hotel Mandarin Oriental

Jakarta, karena menjadi luxury hotel maka pengendalian mutu akan menjadi

sangat penting, pengendalian mutu akan menjaga kesuaian baik itu dari

produk ataupun pelayanan yang diberikan.

ISO 8402 (Quality Vocabulary), penjabaran definisi mutu sebagai totalitas

dari karakteristik suatu produk untuk memuaskan spesifikasi kebutuhan.

Pengendalian kualitas mempunyai tujuan untuk menciptakan kesesuaian dari

produk yang dihasilkan dengan spesifikasi produk yang telah ditetapkan oleh

perusahaaan, (Assauri,2004). Pengendalian kualitas menjadi faktor yang

sangat penting karena di industri hospitality yang berkaitan dengan jasa dan

produk yang mengedepankan kualitas sebagai hal yang utama , banyak faktor

Page 21: PROSES PELATIHAN SEBAGAI PENGENDALIAN KUALITAS DI …

7

yang dapat menjadi alat ukur sebagai pengendalian kualitas yang telah

ditetapkan oleh perusahaan. Data di bawah merupakan salah satu materi yang

diberikan oleh Learning and Development kepada karyawan di hotel dan juga

LRA yang merupakan sistem yang dimiliki oleh hotel digunakan untuk

melihat pencapaian hasil dari pelayanan yang diberikan oleh karyawan.

TABEL 2

TRAINING OBJECTIVES HOTEL MANDARIN ORIENTAL

JAKARTA

Training Topic

Training

Subject A

Objectives

- Staff will be able to know hotel product

- Staff will be able to deliver the service properly

Sumber: L&D Hotel Mandarin Oriental Jakarta, 2018

GAMBAR 2

GUEST SURVEY HOTEL MANDARIN ORIENTAL JAKARTA

Sumber: L&D Hotel Mandarin Oriental Jakarta,2018

Sedangkan menurut Stevenson (2005:431) “Quality Control is a process

that evaluates output relative to a standard, and takes corrective action when

output doesn’t meet standard”. Seperti teori bahwa pengendalian mutu akan

sangat diperlukan di hotel, karena mutu akan sangat berpengaruh terhadap

Page 22: PROSES PELATIHAN SEBAGAI PENGENDALIAN KUALITAS DI …

8

kualitas hotel itu sendiri dan jika kualitas hotel itu baik maka akan menjadi

image yang baik juga bagi hotel itu sendiri.

Schonberger (1994) dalam Lowery et. al. (2000) menyatakan bahwa untuk

mengimplementasikan Total Quality Management dibutuhkan beberapa

perubahan dari SDM, perubahan dapat dijelaskan dengan seleksi karyawan,

pelatihan dan pengembangan, penilaian kinerja, serta penetapan balas jasa

dan apresiasi kepada karyawan.

Berdasar uraian di atas, dapat disebutkan bahwa proses pelatihan memiliki

,karena proses pelatihan bisa memberikan contoh baik itu dari sisi teori

ataupun praktik untuk memberikan gambaran ketika operasional hotel

berjalan. Pelatihan juga mampu memberikan karyawan kemampuan

tambahan sehingga karyawan yang bekerja di hotel mampu mengemban

tugas atau pekerjaan yang bisa dilakukan secara baik, lebih cepat, lebih

mudah dan tentunya mengutamakan kualitas yang sangat baik dan

produktivitas kerja yang lebih baik.

Ardana (2012), berpendapat bahwa pelatihan juga diartikan sebagai proses

belajar untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam waktu

yang relative singkat dengan mengutamakan pemberian praktik daripada

teori, pendapat di atas dapat diartikan jika pelatihan lebih banyak kepada

praktik sehingga teori yang didapat langsung dapat diimplemenasikan.

Sehingga penulis merasa perlu untuk menganalisis proses pelatihan dan

pengendalian mutu di Hotel Mandarin Oriental Jakarta, sehingga penulis

menuangkan analisisnya di proyek akhir berjudul “ PROSES PELATIHAN

Page 23: PROSES PELATIHAN SEBAGAI PENGENDALIAN KUALITAS DI …

9

SEBAGAI PENGENDALIAN KUALITAS PADA LEARNING AND

DEVELOPMENT DEPARTMENT MANDARIN ORIENTAL

JAKARTA”

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan teori & data yang penulis ingin melihat fenomena pelatihan

dan pengendalian kualitas yang terjadi di Hotel Mandarin Oriental Jakarta,

sehingga dapat disusun menjadi fokus penelitian seperti berikut:

1. Proses pelatihan di Hotel Mandarin Oriental Jakarta.

2. Proses Pengendalian kualitas di Hotel Mandarin Oriental Jakarta.

3. Proses pelatihan sebagai pengendalian kualitas di Hotel Mandarin

Oriental Jakarta.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian dapat dijabarkan seperti berikut ini:

1. Menidentifikasi proses pelatihan di Hotel Mandarin Oriental Jakarta.

2. Menemukenali pengendalian kualitas di Hotel Mandarin Oriental

Jakarta.

3. Menganalisis pelatihan sebagai alat pengendalian mutu yang dimiliki

oleh Hotel Mandarin Oriental Jakarta.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat teoritis:

1. Bagi Penulis, untuk bisa menganalisis proses pelatihan dan

pengendalian kualitas untuk bekal ketika bekerja di hospitality

industry.

Page 24: PROSES PELATIHAN SEBAGAI PENGENDALIAN KUALITAS DI …

10

2. Bagi Pembaca, untuk bisa menjadi bahan pembelajaran dalam

menganalisis proses pelatihan dan pengendalian mutu.

Manfaat Praktis:

1. Bagi hotel, diharapkan bisa menjadi bahan evaluasi dan juga masukan

bahwa proses pelatihan itu sangat penting.

2. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan menjadi sumber informasi yang

penting ketika menganalisis proses pelatihan dan pengendalian mutu.

Page 25: PROSES PELATIHAN SEBAGAI PENGENDALIAN KUALITAS DI …

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori Manajemen Sumber Daya Manusia

1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

Di dalam setiap perusahaan, (SDM) sumber daya manusia menjadi

salah satu aset yang sangat penting bagi kelancaran operasional karena

sumber daya manusia menjadi penggerak kegiatan di sebuah

perusahaan. Sumber daya manusia sangat penting untuk sebuah

perusahaan, perusahaan dapat mengatur,mengelola, dan memanfaatkan

pegawai untuk bekerja secara produktif sehingga tujuan organisasi di

sebuah perusahaan dapat tercapai. Manajemen sumber daya manusia

adalah kegiatan untuk perencanaan, pengadaan, pengembangan,

pemeliharaaan dan penggunaannya untuk mencapai tujuan baik dari

individu dan organisasi, Edy Sutrisno (2012), bidang yang memiliki

tanggung jawab untuk mengatur dan mengembangkan sumber daya

manusia menggunakan istilah Human Resources Department (HRD).

Noe et. al., (2010) menyatakan bahwa praktik manajemen sumber

daya manusia yang bisa mendukung sistem pekerjaan meliputi seleksi

pegawai, manajemen kinerja, pelatihan, perancangan pekerjaan, dan

kompensasi. Fungsi dari praktik di atas untuk memberikan karyawan

keterampilan, insentif, pengetahuan, dan wewenang kepada karyawan

agar

Page 26: PROSES PELATIHAN SEBAGAI PENGENDALIAN KUALITAS DI …

12

tetap menjaga produktivitas dan kinerja dalam jangka panjang. Edwin

B. Flippo 1980 dalam Hasibuan (2007), mendefinisikan bahwa

manajemen sumber daya manusia memiliki beberapa aspek seperti

planning, organizing, directing dan controlling dari pengadaan,

pengembangan, kompensasi, pengitegrasian, pemeliharaan dan

pemberhentian pegawai dengan tujuan untuk mencapai harapan baik

itu dari sisi individu, karyawan dan masyarakat. Dari beberapa teori

tersebut penulis dapat menyimpulkan bahwa manajemen sumber daya

manusia merupakan sebuah kegiatan yang mengatur, memanfaatkan,

mengelola karyawan untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

2. Peran dan fungsi Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia mempunyai tiga peran utama di sebuah

organisasi, peran sumber daya manusia sangat strategis bagi

kepentingan di organisasi peran sumber daya manusia harus selalu

menyesuaikan dengan keadaan yang ada sehingga tetap bisa mengikuti

trend yang sedang terjadi, peran sumber daya manusia dalam

organisasi memiliki Fungsi manajemen di sebuah organisasi dan

meliputi aspek manajemen sumber daya manusia, manajemen produksi

dan operasi, manajemen keuangan dan manajemen pemasaran. Sumber

daya manusia adalah salah satu fungsi penting dari organisasi karena

fungsi tersebut tidak akan bisa berjalan tanpa adanya peran dari SDM

yang memiliki kualitas yang diperlukan untuk menjalankan fungsi

Page 27: PROSES PELATIHAN SEBAGAI PENGENDALIAN KUALITAS DI …

13

tersebut, peran sumber daya manusia dijelaskan oleh Mathis dan

Jackson (2006:57) disajikan dalam table III.

TABEL 3

Peran Sumber Daya Manusia

Sumber: Mathis dan Jackson (2006)

Dari table di atas dapat diuraikan sebagai berikut:

A. Peran Administrasi Sumber Daya Manusia

Peran administrasi lebih ditekankan kepada proses awal untuk

memberikan informasi tentang kebijakan-kebijakan yang ada di

sebuah perusahaan dan sebagai data pencatatan karyawan.

B. Peran operasional

Peran operasional lebih kepada identifikasi dan implementasi

program operasional dan kebijakan di organisasi, peran operasional

Page 28: PROSES PELATIHAN SEBAGAI PENGENDALIAN KUALITAS DI …

14

direncanakan oleh manajemen puncak yang kemudian dijalankan

bersama-sama dengan karyawan di sebuah perusahaan, selain itu

peran operasional mampu mengidentifikasi bagaimana kegiatan

operasional secara meluas.

3. Peran Strategis

Peran strategis difungsikan untuk menyediakan keunggulan kompetitif

dari suatu perusahaan dan peras strategis menjabarkan jika sumber

daya manusia adalah suatu elemen yang penting di sebuah perusahaan

dan juga menjadi sebuah investasi, agar sumber daya manusia bisa

mendapatkan peran yang strategis, setiap perusahaan harus focus

kepada masalah dan aplikasi dari sumber daya manusia secara jangka

panjang.

4. Fungsi Sumber Daya Manusia

Fungsi sumber daya manusia menurut Hasibuan (2012)

1. Planning

Planning adalah mempersiapkan karyawan untuk bekerja dengan

efektif dan efisien agar setiap perusahan dapat memenuhi

kebutuhan dan berorientasi terhadap tujuan perusahaan.

Perencanaan mempunyai beberapa aspek yang berhubungan

dengan program karyawan seperti pengorganisasian, pengarahan,

pengendalian, pengadaan, pengembangan, kompensasi,

pengintegrasian, pemeliharaan, kedisiplinan, pemberhentian

karyawan.

Page 29: PROSES PELATIHAN SEBAGAI PENGENDALIAN KUALITAS DI …

15

2. Organizing

Organizing merupakan aktivitas untuk memberikan deskripsi

pekerjaan, hubungan kerja, pendelegasian, wewenang, integrasi,

koordinasi di dalam sebuah organisasi. Organizing mempunyai

fungsi agarr semua karyawan dapat bekerja secara efektif dan

sebagai alat agar karyawan dapat mencapai tujuan perusahaan.

3. Directing

Directing adalah kegiatan untuk mengarahkan semua karywan agar

mampu bekerja secara efektif dan efisien dalam usaha untuk

mencapai tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakatt, di dalam

pengarahan seorang pimpinan berhak mendelegasikan bawahan

untuk mengerjakan tugas yang sudah ditetapkan.

4. Controlling

Controlling adalah kegiatan untuk mengatur karyawan yang

difungsikan agar semua karyawan mampu mengikuti semua aturan

yang berlaku di sebuah perusahaan sesuai dengan perencanaan, jika

pada controlling terdapat kesalahan maka dijalankan tindakan

perbaikan atau penyempurnaan rencana. Pengendalian karyawan

meliputi kehadiran, disiplin, perilaku, kerja sama, pelaksanaan

kerja, menjaga situasi lingkungan kerja.

5. Procurement

Pengadaan merupakan proses recruitment, selection, positioning,

orientation, induction difungsikan agar perusahaan mendapatkan

Page 30: PROSES PELATIHAN SEBAGAI PENGENDALIAN KUALITAS DI …

16

tenaga kerja yang sesuai dengan kualifikasi yang sesuai dengan

kebutuhan sebuah perusahaan dan mendapatkan hasil yang terbaik

selain itu akan membantu terwujudnya tujuan.

6. Development

Development sangat berhubungan dengan pelatihan dan

pendidikan, pengembangan diharapkan mampu meningkatkan

keterampilan teknis, teoritis, konspetual, dan moral karyawan.

Sehingga pelatihan dan pendidikan harus berjalan dengan baik dan

sesuai dengan kebutuhan pekerjaan di masa kini dan masa depan.

7. Compensation

Kompensasi dapat diartikan sebagai pemberian balas jasa langsung

(direct) dan tidak langsung (Indirect), baik itu berupa barang atau

uang sebagai penghasilan yang diberikan kepada karyawan dari

perusahaan berkat kerja keras dan usahanya. Prinsip kompensasi

harus adil dan layak, adil dapat dijabarkan sebagai sesuai dengan

prestasi kerja dan tidak memihak pada satu orang, sedangkan layak

adalah dapat memenuhi kebutuhan primer serta tetap mengikuti

batas upah minimum yang ditetapkan oleh pemenrintah setempat.

8. Integration

Pengintegrasian adalah kegiatan yang difungsikan untuk

mempersatukan kepentingan perusahaan dan kebutuhan karyawan,

agar tercipta suasana kerja yang baik dan saling menguntungkan

satu sama lain. Dilihat dari sisi perusahaan bahwa perusahaan

Page 31: PROSES PELATIHAN SEBAGAI PENGENDALIAN KUALITAS DI …

17

mendapatkan profit dari hasil kerja keras karyawan tersebut, dan

karyawan mendapatkan kebutuhan dari hasil pekerjaannya.

Pengintegrasian merupakan sebuah hal yang sulit dilaksanakan di

sebuah perusahaan karena pengintegrasian harus bisa menyatukan

ide yang berbeda serta kepentingan dari kedua belah pihak.

9. Maintenance

Pemeliharaan merupakan program dengan tujuan untuk

meningkatkan kondisi baik itu dari sisi kondisi fisik, kondisi

mental, dan loyalitas karyawan, agar setiap karyawan dapat bekerja

di perusahaan dalam waktu yang lama. Pemeliharaan dilaksanakan

dengan program kesejahteraan berdasarkan kebutuhan sebagian

besar karyawan dan pedomannya adalah internal maupun eksternal

kondisi.

10. Discipline

Kedisiplinan karyawan merupakan hal yang penting dalam sebuah

perusahaan, tujuan perusahaan akan sulit tercapai jika pelaksanaan

kedisiplinan kurang maksimal, kedisiplinan membangun kesadaran

untuk mematuhi peraturan yang berlaku di perusahaan dan

kedisiplinan mampu membuat semua elemen yang ada di dalam

perusahaan dapat bekerja sesuai yang diharapkan.

11. Separation

Pemberhentian merupakan berakhirnya kerja sama yang dilakukan

oleh perusahaan kepada karyawan dengan alasan tertentu,

Page 32: PROSES PELATIHAN SEBAGAI PENGENDALIAN KUALITAS DI …

18

pemberhentian disebababkan oleh beberapa faktor diantaranya,

keinginan karyawan ingin berhenti, pemutusan secara sepihak oleh

perusahaan, kontrak kerja berakhir, dan pension.

B. Teori Pelatihan

a. Definisi Pelatihan

Hotel yang hampir keseluruhan kegiatan operasionalnya dikerjakan

oleh manusia sangat bergantung kepada kemampuan karyawannya

sendiri, salah satu cara untuk membangun hal tersebut adalah dengan

cara pelatihan. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia nomor

13/2003 tentang ketenagakerjaan, pelatihan tenaga kerja adalah

keseluruhan kegiatan untuk memberi, memperoleh, meningkatkan,

serta mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas, disiplin, sikap

dan etos kerja pada tingkat keterampilan dan keahlian tertentu sesuai

dengan jenjang dan kualifikasi pekerjaan.

Pelatihan menurut beberapa ahli dijabarkan di bawah ini:

1) Menurut Handoko (2014), fungsi dari pelatihan adalah memahami

penguasaan berbagai keterampilan dari sebuah tugas dan teknik

pekerjaan secara terperinci dan rutin. Maksud dari teori tersebut

adalah mengharuskan setiap karyawan untuk bisa terampil dalam

dan terorganisir ketika mengerjakan pekerjaan.

2) Menurut Sikula dalam Sedarmayanti (2010:164) yang dimaksud

dengan “pelatihan merupakan proses pendidikan jangka pendek

dengan cara menggunakan prosedur yang sistematis dan

Page 33: PROSES PELATIHAN SEBAGAI PENGENDALIAN KUALITAS DI …

19

terorganisir, yang digunakan oleh personil non-manajerial untuk

dapat diimplementasikan pada pekerjaannya sehari-hari”.

3) Menurut Kamil (2010) menyatakan pelatihan berasal dari kata

“training” dalam Bahasa Inggris dan secara harfiah arti kata

training adalah “train” yang berarti:

a. memberi pelajaran dan praktik (give teaching and practic).

b. menjadikan berkembang dalam arah yang dihendaki (couse to

grow in a required direction).

c. persiapan (preparation).

d. praktik (practice).

Berdasarkan definisi yang diungkapkan oleh beberapa ahli,

penuis dapat menyimpukan jika pelatihan adalah kegiatan dengan

cara memberikan materi sehingga karyawan mampu

mengimplementasikan sebuah uraian tugas dengan aturan yang

berlaku dan dibekali dengan skill ataupun teori yang sudah

diberikan sehingga karyawan akan bekerja secara efektif.

b. Proses Pelatihan

1) Analisis Kebutuhan Pelatihan

Analisis kebutuhan pelatihan penting untuk merancang

kebutuhan pelatihan yang bisa diimplementasikan sehingga ada

pencapaian pada pelatihan, memberikan perubahan perilaku dari

karyawan, tercapainya visi dan misi perusahaan. Kebutuhan

Page 34: PROSES PELATIHAN SEBAGAI PENGENDALIAN KUALITAS DI …

20

analisis itu harus dapat dilaksanakan, diukur, diuji, sesuai aktivitas

yang dijalankan sehari-hari.

Menurut Suharsimi (2008), analisis kebutuhan dapat dijelaskan

sebagai suatu proses dengan fungsi untuk identifikasi kebutuhan

dan melihat prioritas yang akan dipilih.

Adapun tujuan dari analisis kebutuhan menurut Mc Connell

(2003), yaitu:

a. Untuk mendapatkan data yang akurat dalam pembuatan

pelatihan.

b. Menyusun dasar program pelatihan.

c. Pondasi untuk mernacang program pelatihan dalam organisasi.

d. Sebagai masukan bagi organisasi dan pembuatan kebijakan.

e. Meningkatkan dan menjaga produktivitas kerja.

f. Mempersiapkan karyawan ketika ada kebijakan baru dalam

sebuah organisasi.

g. Mempersiapkan karyawan untuk menghadapi tugas-tugas baru.

2) Perencanaan Pelatihan

Menurut Hamzah (2008), perencanaan dapat dijelaskan

dengan menyeleksi dan menghubungkan fakta, imajinasi,

asumsi untuk masa yang akan datang dengan tujuan

memperlihatkan dan menghasilkan hasil yang ingin dicapai

dengan memperhatikan kegiatan yang akan dilakukan setelah

Page 35: PROSES PELATIHAN SEBAGAI PENGENDALIAN KUALITAS DI …

21

pelatihan sampai penyelesaian. Perencanaan memiliki beberapa

fungsi, yaitu:

a. Titik tolak memulai suatu aktivitas.

b. Menentukan arah dari pelaksanaan.

c. Handsout bagi pelaksana.

d. Pengawasan

Perencanaan berarti merencanakan karyawan agar dapat

menyesuaikan dengan tujuan perusahaan serta ekfektif dan

efisien dalam membantu terwujudnya tujuan. Perencanaan

menjadi hal yang sangat penting sebagai penentu program dari

human resources department sebagai sarana untuk menentukan

sasaran sehingga dapat berpatisipasi secara aktif dan menjadi

tanggung jawab penuh bagi human resources department.

Orientasi dari sebuah perencanaan untuk membantu

karyawan agar bisa mencapai suatu keahlian dan dapat

menyelesaikan pekerjaannya. Setiap organisasi menginginkan

karyawan yang dapat bekerja secara efektif dan efisien dan

dapat diarahkan secara pragmatic.

3) Pelaksanaan Pelatihan

Tahap ini memberikan materi yang telah disusun, Majid

(2013) mengemukakan bahwa tahap ini dapat diidentifikasi

menjadi beberapa tahap, yaitu:

Page 36: PROSES PELATIHAN SEBAGAI PENGENDALIAN KUALITAS DI …

22

a. Menjelaskan pada karyawan mengenai tujuan dari pelatihan

tersebut.

b. Membahas pokok materi yang akan disampaikan.

c. Memberikan contoh pada pokok materi.

d. Menggunakan alat bantu pengajaran.

e. Menyimpulkan hasil pelatihan dari pokok pembahasan.

4) Evaluasi Pelatihan

Evaluasi merupakan penilaian dari implementasi

kegiatan yang berawal dari sebuah pelatihan, Noe (2002),

evaluasi pelatihan berarti menentukan apakah pelatihan berjalan

dengan ekfektif atau tidak dengan melihat hasil-hasil yang ada.

Hal tersebut juga sama dengan yang disampaikan oleh Mathis

dan Jackson (2002), bahwa dengan membandingkan hasil-hasil

pelatihan dengan tujuan yang diharapkan dari manager, trainer,

trainees dapat melihat apakah pelatihan dapat mencapai hasil

yang ingin dicapai.

c. Metode Pelatihan

Marihot Tua Efendi (2005) menyebutkan ada beberapa metode

pelatihan yang akan dijelaskan sebagai berikut:

1. On The Job Training

Metode On The Job Training merupakan metode pelatihan

yang mengajarkan skill yang dapat dipelajari langsung oleh

seorang trainee, manfaat dari metode pelatihan ini adalah

Page 37: PROSES PELATIHAN SEBAGAI PENGENDALIAN KUALITAS DI …

23

trainee mencoba dengan keadaan yang nyata dengan

perlengkapan yang digunakan pada lingkungan pekerjaan.

Prosedur metode ini bersifat informal, dengan cara observasi di

lingkunga kerja dan mempraktikannya langsung. Metode ini

dibagi menjadi beberapa cara, seperti berikut:

a. Job Instruction Training

Merupakan pelatihan yang melibatkan seorang trainer dan

trainee, trainer bertindak untuk menginstruksikan

bagaimana melakukan suatu cara kepada trainee dengan

melihat SOP yang ada dan memberi contoh terlebih dahulu

pada awal sesi.

b. Coaching

Pelatihan dan pengembangan yang dilakukan oleh seorang

atasan dengan membimbing karyawan melakukan

pekerjaan dengan cara informal dan biasanya tidak

terencana.

c. Job Rotation

Program pelatihan yang direncanakan dan bersifat formal

dengan cara menempatkan seorang karyawan pada tempat

kerja yang berbeda dan tugas yang berbeda di sebuah

perusahaan, tujuan dari program pelatihan ini adalah untuk

menambah knowledge berkaitan dengan pekerjaan di

perusahaan tersebut.

Page 38: PROSES PELATIHAN SEBAGAI PENGENDALIAN KUALITAS DI …

24

d. Apprenticeship

Pelatihan yang mengkombinasikan antara pelajaran di kelas

dengan praktik langsung di lapangan, pada awalnya

program pelatihan ini seorang trainee diberikan teori yang

dapat mendukung proses kerja trainee di lapangan.

2. Off The JobTraining

Metode off the job training merupakan program pelatihan

dengan pendekatan menerima contoh dalam suatu aspek dan

diharapkan untuk menanggapinya seperti keadaan sebenarnya,

tujuan dari metode off the job training adalah untuk

mengajarkan berbagai sikap, konsep atau keterampilan kepada

peserta. Berikut metode yang biasa digunakan pada off the job

training:

a. Lecture

Merupakan cara pelatihan dengan menyampaikan materi

dari seorang pengajar kepada suatu kelompok, pada

umumnya terdapat diskusi atau pembahasan dengan

mengandalkan komunikasi dari kedua belah pihak.

b. Video Presentation

Presentasi atau pelajaran yang disajikan melalui sebuah

video tentang tata cara melakukan sesuatu, material yang

digunakan untuk metode ini menggunakan televise, film,

dan slide.

Page 39: PROSES PELATIHAN SEBAGAI PENGENDALIAN KUALITAS DI …

25

c. Vestibule training simulation

Program pelatihan yang dirancang di tempat khusus yang

menyerupai tempat kerja dengan berbagai peralatan yang

sama, jenis pekerjaan yang sama dalam waktu yang sama,

metode pelatihan ini sangat cocok untuk pelatihan yang

memiliki peserta yang banyak ataupun dengan karyawan

baru.

d. Role Playing

Metode yang dilakukan dengan cara seorang peserta

pelatihan diberikan kesempatan untuk melakukan peranan

dan bereaksi terhadap suatu keadaan. Hal yang paling sulit

ketika melakukan metode ini adalah menemukan

kemampuan dari peserta pelatihan untuk memainkan

perannya sebaik mungkin.

e. Case Study

Case Study dengan cara memberikan sejumlah kasus yang

dihadapi oleh berbagai perusahaan dan peserta diminta

mengidentifikasi, menganalisis masalah, mengajukan

solusi, memilih solusi dan mengimplementasikan solusi

untuk memecahkan masalah.

f. Self Study

Self Study adalah kegiatan pelatihan yang eminta peserta

untuk mengamati kejadian atau fenomena melalui materi

Page 40: PROSES PELATIHAN SEBAGAI PENGENDALIAN KUALITAS DI …

26

yang disusun dengan baik dengan menggunakan buku

bacaan, kaset, dan video.

g. Program Learning

Bentuk lain dari self-study, yaitu menyiapkan seperangkat

pertanyaan dan jawabannya secara tertulis dalam buku, atau

dalam sebuah program komputer.

h. Laboratory training

Latihan untuk meningkatkan kemapuan hubungan antar

pribadi, melalui sharing pengalaman, perasaan, persepsi,

dan perilaku diantara beberapa peserta.

i. Action learning

Proses belajar melalui kelompok kecil dalam memecahkan

berbagai persoalan dalam pekerjaan, yang dibantu oleh

seorang ahli, bisa dari dalam perusahaan atau diluar

perusahaan.

d. Tujuan Pelatihan

Tujuan Pelatihan Pelatihan pada umumnya bermaksud untuk

mengembangkan perilaku tertentu guna memenuhi tuntutan tugas-

tugas jabatan sehingga pegawai dapat berfungsi optimal dalam

jabatannya. Setiap individu pegawai sesungguhnya telah memiliki

berbagai kemahiran, pengetahuan dan keterampilan kerja yang

berwujud pada pengetahuan, keterampilan dan sikap-sikap kerja.

Page 41: PROSES PELATIHAN SEBAGAI PENGENDALIAN KUALITAS DI …

27

Menurut Prabu Mangkunegara (2008:45) mengemukakan Tujuan

Pelatihan dan Pengembangan adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan penghayatan jiwa dan ideologi.

2. Meningkatkan produktivitas kerja.

3. Meningkatkan kualitas kerja.

4. Meningkatkan ketetapan perencanaan sumber daya manusia.

5. Meningkatkan sikap moral dan semangat kerja.

6. Meningkatkan prestasi karyawan.

7. Meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja.

8. Menghindarkan keusangan (obsolescence).

9. Meningkatkan perkembangan pegawai.

C. Teori Pengendalian Kualitas

a. Definisi Kualitas

Mutu atau yang dikenal sebagai kualitas berkontribusi

signifikan bagi terciptanya diferensiasi, positioning, untuk strategi

pemsasaran di setiap perusahaan terutama penyedia jasa seperti

hotel. Menurut Schadev & Verma, 2004) kualitas berdasarkan

maksud internal adalah zerodefect (Doing it right the first time)

dalam artian kesesuaian dengan persyaratan, sedangkan perspektif

eksternal menjabarkan kualitas dari tanggapan konsumen, harapan

konsumen, kepuasan konsumen, sikap pelanggan, dan customer

delight.

Page 42: PROSES PELATIHAN SEBAGAI PENGENDALIAN KUALITAS DI …

28

Menurut Assauri (dalam Hayu Kartika 2013) pengendalian

adalah kegiatan untuk menjamin setiap kegiatan produksi ataupun

operasi berjalan sesuai dengan perencanaan dan apabila terjadi

kesalahan maka kesalahan itu segera diperbaiki agar tujuan tetap

tercapai. Menurut Bakhtiar dkk (2013) pengendalian mutu sebagai

kegiatan pemantauan sebuah aktivitas dan mengontrol semua

tugas agar dikerjakan dengan semestinya.

Berdasarkan teori di atas, penulis dapat memberi

kesimpulan jika pengendalian kualitas adalah sebuah kegiatan

yang berfungsi untuk mengontrol kegiatan produksi secara

terencana agar tetap sesuai dengan standar yang telah ditetapkan

oleh sebuah perusahaan. Pengendalian mutu akan menjadi hal

yang sangat fundamental terutama dalam bidang hospitality

industry yang mengedepankan pelayanan sebagai elemen utama

untuk mendapatkan komentar yang baik dari tamu.

b. Dimensi pengendalian mutu (kualitas)

Russel dan Taylor 1996 (dalam Munjiati M, 2015) telah

mengidentifikasi delapan dimensi mutu untuk mengidentifikasi

mutu dari suatu produk atau jasa:

a. Performance

Merupakan karakteristik terhadap suatu jasa atau produk seperti

melihat kinerja dari karyawan yang memberikan pelayanan

atau tampak fisik dari suatu produk.

Page 43: PROSES PELATIHAN SEBAGAI PENGENDALIAN KUALITAS DI …

29

b. Feature

Feature merupakan kelengkapan atau pelayanan tambahan dari

keutamaan suatu jasa atau produk yang bisa menambah nilai

lebih dari apa yang diberikan, misalkan seorang pelayan

memberikan makanan kepada tamu tidak hanya sekedar

memberikan tetapi menjelaskan product knowledge.

c. Reliability

Persepsi tamu terhadap suatu produk atau jasa yang telah

diberikan dan sesuai dengan ekspetasi tamu tersebut sehingga

ketika tamu membeli atau merasakan tidak ada perubahan yang

signifikan pada kualitas.

d. Conformance

Conformance adalah standar kesuesuaian pelayanan yang

diterima tamu sehingga jasa yang diterima dapat dinilai baik,

seperti makanan yang seharusnya disajikan panas dengan suhu

yang telah ditetapkan harus disajikan panas.

e. Durability

Durability dapat diartikan sebagai ketahanan suatu kinerja dari

karyawan untuk terus memberikan pelayanan yang terbaik

meskipun sudah melebihi waktu kerja yang ditentukan, tetap

bekerja sesuai aturan yang berlaku dan dapat meminimalisir

kesalahan yang dilakukan.

Page 44: PROSES PELATIHAN SEBAGAI PENGENDALIAN KUALITAS DI …

30

f. Serviceability

Serviceability merupakan kemampuan suatu kesalahan dari

pelayanan agar bisa dievaluasi untuk menghasilkan pelayanan

yang lebih baik dari sebelumnya, misalkan pelayanan yang

lambat bisa diperbaiki dengan cara menambah jumlah

karyawan agar pelayanan tersebut bisa lebih cepat.

g. Aesthetic

Aesthetic dapat diartikan bagaimana pelayanan yang diberikan

karyawan dapat diterima oleh tamu atau tidak, aesthetic

berhubungan dengan emosi atau perasaan dan lebih kepada

sesuatu yang intangible.

c. Faktor-Faktor pengendalian mutu (Kualitas)

Zulian (2013) menjabarkan ada faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi pengendalian mutu yang dilakukan oleh sebuah

perusahaan, diantaranya:

a. Kemampuan Proses

Tujuan yang ingin dicapai haruslah disesuaikan dengan

kemampuan proses yang dijalankan. Jika mengendalikan suatu

proses tetapi diluar dari kemampuan yang ada maka tujuan

tersebut tidak akan tercapai.

b. Spesifikasi yang berlaku

Setiap hasil dari sebuah produksi harus sesuai dengan

spesifikasi yang ditetapkan, bila ditinjau dari segi kemampuan

Page 45: PROSES PELATIHAN SEBAGAI PENGENDALIAN KUALITAS DI …

31

proses dan keinginan atau kebutuhan konsumen yang ingin

dicapai dari hasil produksi tersebut.

c. Tingkat ketidaksesuaian yang dapat diterima.

Tujuan dilakukan pengendalian mutu suatu proses adalah dapat

meminimalisir sebuah produk yang berada dibawah standar

seminimal mungkin. Pengendalian mutu ditentukan oleh

seberapa banyak produk yang gagal dan tidak sesuai dengan

ketetapan yang berlaku.

d. Biaya kualitas.

Biaya kualitas sangat berpengaruh terhadap tingkat

pengendalian kualitas dalam menghasilkan produk dimana

biaya kulitas menjadi berkaitan terhadap hubungan yang positif

dengan tercapainya produk yang berkualitas. Biaya kualitas

meliputi:

1) Biaya pencegahan (prevention cost). Biaya ini merupakan

biaya yang terjadi untuk mencegah terjadinya kegagalan

produk yang dihasilkan.

2) Biaya deteksi/ penilaian (detection/appraisal cost), untuk

menentukan suatu produk atau jasa yang telah ditetapkan maka

biaya yang keluar menjadi alat ukur untuk menentukan apakah

produk atau jasa tersebut sudah memenuhi spesifikasi.

3) Biaya kegagalan internal (inrernal failure cost), penyebab

internal failure cost terjadi karena adanya ketikdaksesuaian

Page 46: PROSES PELATIHAN SEBAGAI PENGENDALIAN KUALITAS DI …

32

antara produk atau jasa dan dapat diidentifikasi sebelum produk

tersebut diberikan kepada konsumen.

4) Biaya kegagalan eksternal (eksternal failure cost),

merupakan biaya yang terjadi karena produk atau jasa tidak

sesuai dengan persyaratan-persyaratan yang diketahui setelah

produk tersebut dikirimkan kepada para tamu.

d. Tujuan pengendalian kualitas

Tujuan Pengendalian mutu sebagai kegiatan yang terpadu

dalam perusahaan untuk menjaga dan mempertahankan mutu

produk yang dihasilkan agar dapat berjalan baik dan sesuai standar

yang ditetapkan. Menurut Heizer & Render (2014) terdapat

beberapa tujuan pengendalian kualitas, yaitu : a. Peningkatan

kepuasan pelanggan. b. Penggunaan biaya yang serendah-

rendahnya. c. Selesai tepat pada waktunya. Tujuan pokok

pengendalian kualiats adalah, untuk mengetahui sampai sejauh

mana proses dan hasil produk atau jasa yang dibuat sesuai dengan

standar yang ditetapkan perusahaan. Adapun tujuan pengendalian

kualitas secara umum menurut Heizer & Render (2014), sebagai

berikut :

a. Produk akhir mempunyai spesifikasi sesuai dengan standar mutu

atau kualitas yang telah ditetapkan.

b. Agar biaya desain produk, biaya inspeksi, dan biaya proses

produksi dapat berjalan secara efisien.

Page 47: PROSES PELATIHAN SEBAGAI PENGENDALIAN KUALITAS DI …

33

c. Prinsip pengendalian kualitas merupakan upaya untuk mencapai

dan meningkatkan proses dilakukan secara terus-menerus untuk

dianalisis agar menghasilkan informasi yang dapat digunakan

untuk mengendalikan dan meningkatkan proses, sehingga proses

tersebut memiliki kemampuan (kapabilitas) untuk memenuhi

spesifikasi produk yang diinginkan oleh pelanggan.

D. Pelatihan sebagai pengendalian kualitas

Untuk meningkatkan mutu sumber daya manusia dilakukan

dengan pengembangan sumber daya manusia yang bisa diberikan

melalui pendidikan, pelatihan, dan pembinaan menurut Silalahi

(2000). Di dalam sebuah pelatihan tentunya akan dijelaskan

mengenai standard operating procedure pada setiap pekerjaan agar

setiap karyawan tetap patuh terhadap ketentuan yang berlaku dan

hasil dari pekerjaan itu sendiri akan menghasilkan mutu yang baik.

Diperkuat dengan teori dari Mangkuprawira (2004) yang

menjabarkan pelatihan sebagai sebuah kegiatan yang mengajarkan

pengetahuan dan keahlian serta perilaku karyawan agar semakin

terampil dan dapat bertanggung jawab dengan baik sesuai dengan

standar yang berlaku.

E.Kerangka Pemikiran

Adapun kerangka pemikiran yang dikutip dari landasan teori

variable X yaitu pelatihan menurut Mangkunegara (2008) yang

Page 48: PROSES PELATIHAN SEBAGAI PENGENDALIAN KUALITAS DI …

34

mengemukakan tentang tujuan pelatihan dan variable Y tentang tujuan

pengendalian kualitas menurut . Menurut Heizer & Render (2014)

Page 49: PROSES PELATIHAN SEBAGAI PENGENDALIAN KUALITAS DI …

35

GAMBAR 3

Kerangka Pemikiran

Sumber: Mangkunegara (2008), Heizer & Render (2014)

Data olahan penelitian (2019)

Tujuan Pelatihan Meningkatkan: 1. Jiwa & Ideologi

2. Produktivitas Kerja

3. Kualitas Kerja

4. Perencanaan SDM 5. Moral & Semangat kerja

6. Prestasi maksimal

7. Kesehatan & keselamatan

8. Menghindarkan keusangan 9. Perkembangan karyawan

Tujuan pengendalian kualitas:

1.Meningkatkan kepuasan pelanggan.

2.Penggunaan biaya yang serendah-rendahnya.

3.Selesai tepat pada waktunya

4. Produk sesuai dengan spesifikasi mutu

5. Biaya desain produk, biaya inspeksi, dan biaya proses produksi

dapat berjalan secara efisien.

6. Prinsip pengendalian kualitas merupakan upaya untuk mencapai

dan meningkatkan proses

Pelatihan

Pengendalian

kualitas

Page 50: PROSES PELATIHAN SEBAGAI PENGENDALIAN KUALITAS DI …

36

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Sugiyono (2013) menjelaskan bahwa metode penelitian dasarnya

menggunakan data untuk tujuan dan kegunaan tertentu dengan cara

berfikir secara ilmiah, terdapat empat hal kunci yang harus diperhatikan

yaitu cara ilmiah, data, tujuan, dan kegunaan, teori tersebut sama dengan

apa yang dijabarkan oleh Darmadi (2013) mendefinisikan jika penelitian

adalah proses mendapatkan data untuk digunakan dengan berbagai tujuan

tertentu. Kegiatan penelitian bisa dilihat dari ciri-ciri keilmuan yang

rasional, empiris, dan sistematis.

Berdasarkan pemaparan teori di atas penulis dapat menyimpulkan

jika penelitian adalah kegiatan pencarian data yang digunakan untuk

menjabarkan suatu kegiatan atau fenomena dengan tujuan tertentu.

Penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah penelitian dengan

pendekatan kualitatif. Menurut Sugiyono (2005) penelitian kualitatif

adalah penelitian dengan observasi langsung ke objek yang ingin diteliti

dan penelitian ini menggunakan instrument kunci. Perbedaan penelitian

kualitatif dengan kuantitatif adalah kualitatif menggunakan data yang ada

dengan menganalisis teori yang berkaitan sebagai pendukung untuk

memperjelas data dan menghasilkan teori yang baru.

Page 51: PROSES PELATIHAN SEBAGAI PENGENDALIAN KUALITAS DI …

37

`

Menurut Moleong (2005) penelitian kualitatif adalah penelitian

yang mengamati fenomena tentang apa yang ada di subjek penelitian

seperti perilaku, persepsi, motivasi, tindakan secara holistic dan

mendeskripsikannya dengan data atau angka, dengan konsep yang alamiah

dan metode yang alamiah. Saryono (2010) mengidentitikasi penelitian

kualitatif mempunyai kelebihan untuk menyelidiki, menemukan,

menggambarkan, menjelaskan tentang kualitas atau keistimewaan dari

fenomena social yang pada penelitian kuantitatif tidak dapat dijelaskan.

Penulis dapat menyimpulkan jika penelitian kualitatif yaitu penelitian yang

berangkat dari mengamati, observasi, melihat sebuah fenomena untuk

dapat dijabarkan oleh teori dan data dan dapat memunculkan teori atau

persepsi yang baru sehingga dapat dikembangkan kembali. Penulis

mengambil penelitian kualitatif dengan mengamati, observasi analisis

pelatihan sebagai alat pengendalian kualitas di Hotel Mandarin Oriental

Jakarta.

B. Tempat penelitian dan Partisipan

1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian adalah lokasi penelitian itu dilakukan, tempat

tersebut bisa berupa wilayah atau geografis tertentu berdasarkan arti lain

tempat penelitian. Tempat penelitian yang diobservasi oleh peneliti berada

di Hotel Mandarin Oriental Jakarta yang berlokasi di Jalan M.H Thamrin,

Jakarta Pusat 10310, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Indonesia.

Merupakan hotel bintang 5 tepat berada di kawasan bisnis yang sangat

Page 52: PROSES PELATIHAN SEBAGAI PENGENDALIAN KUALITAS DI …

38

`

megah membuat Hotel Mandarin Oriental Jakarta menjadi hotel yang

banyak dikenal oleh masyarakat khususnya di daerah Jakarta, Hotel

Mandarin Oriental Jakarta sering digunakan untuk berbagai macam

kegiatan MICE (Meeting, Incentives, Conference, Exhibitions) dan acara-

acara kenegaraan.

Dengan tetap menjaga oriental heritage, Hotel Mandarin Oriental

Jakarta memiliki desain dekorasi hotel dengan sentuhan oriental yang

sangat kental dengan tidak meninggalkan budaya Indonesia membuat

ornament di hotel menjadi sangat menarik. Hotel Mandarin Oriental

Jakarta dibuka pada tahun 1978 dan pertama kali dikenal dengan nama

Mandarin Jakarta pada 23 Desember 2007 hotel ditutup untuk renovasi

dan pembangunan ulang, sejak tahun 2009 hingga sekarang Hotel

Mandarin Oriental Jakarta resmi dibuka dengan konsep baru.

2. Partisipan Penelitian

Partisipan penelitian adalah semua orang yang mengikuti kegiatan

dan berpartisipasi langsung sedangkan menurut Sumarto (2003)

mendefinisikan partisipan penelitian adalah orang atau masyarakat

yang memberikan dukungan (tenaga, pikiran, materi) dan pengambilan

tanggung jawab terhadap setiap keputusan yang diambil dan terlibat

secara aktif dalam penelitian untuk mencapai tujuan bersama. Dapat

disimpulkan jika partisipan penelitian adalah subjek yang dilibatkan

secara pikiran emosi, fisik serta mendukung untuk tercapainya sebuah

tujuan dan mengemban tanggung jawab. Partisipan dalam penelitian

Page 53: PROSES PELATIHAN SEBAGAI PENGENDALIAN KUALITAS DI …

39

`

yang ditetapkan oleh peneliti adalah Learning and Development

(Quality Controller) sebagai partisipan yang memonitor proses

pelatihan dan pengendalian kualitas serta berkoordinasi dengan setiap

trainer di departemen lainnya, trainer di department operasional

karena merupakan partisipan yang melakukan pelakasnaan proses

pelatihan yang diberikan di departemen tersebut.

C. Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data menurut Arikunto (2002) adalah cara-

cara mendapatkan data seperti menunjukan sesuatu yang abstrak, tidak

dapat terwujud dala benda yang kasat mata tetapi dapat diteliti oleh

penggunanya. Dalam hal ini penelitian secara langsung melihat pada

objek untuk mendapatkan data yang valid, terdapat berbagai macam

cara metode penelitian kualitatif diantaranya:

1) Metode Observasi

Observasi atau pengamatan dapat dijelaskan sebagai pengamatan

dan pencatatan yang dilakukan secara sistematis pada fenomena yang

sedang terjadi, dalam metode observasi peran dari partisipasi sangat

diperlukan karena penelitian terlibat langsung dengan mengikuti

fenomena sehari-hari untuk digunakan sebagai sumber penelitian,

(Sugiyono, 2006). Pada dasarnya metode observasi digunakan untuk

mengidentifikasi perubahan-perubahan sosial yang tumbuh dan

berkembang yang pada akhirnya menghasilkan nilai, untuk seorang

Page 54: PROSES PELATIHAN SEBAGAI PENGENDALIAN KUALITAS DI …

40

`

observer untuk melihat obyek di saat tertentu untuk memisahkan yang

perlu dan tidak perlu (Margono, 2007).

Observasi yang dilaksanakan peneliti adalah untuk

mengoptimalkan proses pelatihan sebagai alat pengendalian mutu di

Hotel Mandarin Oriental Jakarta, sehingga penelitian ini akan

menjelaskan proses pelatihan di hotel dan bagaimana hotel

menjalankan proses pengendalian mutu hasil dari pelatihan, sehingga

ada keterkaitan antara pelatihan sebagai alat pengendalian mutu.

Observasi dibedakan menjadi beberapa metode menurut para ahli,

yaitu:

a) Observasi Partisipan

Observasi partisipan adalah apabila seorang observer mengikuti

langsung alur dari sebuah kegiatan, observasi partisipan sering

digunakan dalam penelitian yang sifatnya eksploratif kelebihan

dari observasi partisipan adalah observer dapat melihat secara jelas

dan mengetahui secara benar kegiatan apa saja yang dilakukan,

selain mengamati kegiatan observasi partisipan harus bisa mencatat

secara sistematis, Maleong, (2007).

b) Observasi Non-Partisipan

Observasi Non-Partisipan bila observer tidak berinteraksi secara

langsung dalam semua aktifitas yang dilakukan, observasi ini

hanya menggunakan menggunakan pengamatan dan catatan,

Suparlan (2005).

Page 55: PROSES PELATIHAN SEBAGAI PENGENDALIAN KUALITAS DI …

41

`

Dilihat dari lingkungan dimana objek diobservasi, Gall, et

al (2003) menjelaskan observasi menjadi dua jenis, yaitu:

a) Observasi Naturalistik

Observasi yang dilakukan secara alamiah dengan melihat

keadaan apa adanya sesuai yang terjadi di lapangan

b) Observasi Eksperimental

Observasi yang dilakukan dengan cara membandingkan dua hal

yang berbeda dan bisa mengambil kesimpulan dari hasil

observasi tersebut.

Penulis menggunakan metode observasi partisipatif dan

observasi naturalistik, penelitian ini akan mengamati secara

langsung dan berinteraksi dengan partisipan mengenai sebuah

aktifitas yang berlangsung secara apa adanya, sehingga

penelitian ini mempunyai fungsi untuk memunculkan persepsi

tentang proses pelatihan dan pengendalian mutu.

2) Metode Wawancara

Dalam metode kualitatif, teknik pengumpulan data tidak hanya

menggunakan observasi tetapi dapat menggunakan teknik wawancara

dengan bertemu langsung antara interviewer dengan interviewee untuk

mendapatkan data yang bisa menjadi acuan untuk pengolahan data.

Menurut Esteberg (dalam Sugiyono, 2013) wawancara merupakan

proses pertukaran informasi dan ide dari dua orang yang bertemu

secara langsung dengan sesi Tanya jawab.

Page 56: PROSES PELATIHAN SEBAGAI PENGENDALIAN KUALITAS DI …

42

`

Proses interview pada pendekatan kualitatif mempunyai beberapa

kelebihan dan kekurangan, berikut adalah beberapa kelebihan

interview:

a) Proses interview akan membuat interviewee memberikan informasi

lebih dalam mengenai hal-hal yang penting.

b) Interviewer dapat menanyakan pertanyaan spesifik untuk

mendapatkan informasi

c) Interview akan menghasilkan jawab yang hampir sama dengan

observasi.

Di bawah ini akan menjelaskan beberapa kekurangan dari

interview, yaitu:

a) Di beberapa proses Interview terkadang jawaban yang didapat

hanya menurut pandangan dari seorang interviewee.

b) Proses interview bergantung terhadap pertanyaan yang ditanyakan

dengan itu akan mengubah sudut panjang dari seorang interviewee

sehingga jawaban yang diberikan menjadi kurang jelas.

Proses interview harus bertatap muka secara langsung dengan

narasumber dengan tujuan agar peneliti dapat mendapatkan

jawaban yang jelas dan melihat respon dari responder tersebut

terhadap pertanyaan yang diajukan, wawancara harus merujuk

langsung kepada point yang ingin dituju sehingga tidak

menimbulkan jawaban yang kurang jelas, wawancara akan

dilakukan kepada 1 partisipan Learning and Development

Page 57: PROSES PELATIHAN SEBAGAI PENGENDALIAN KUALITAS DI …

43

`

executive (Quality Controller),2 partisipan Departmental Trainer

FO & F&B, 2 karyawan FO dan F&B.

3) Studi Pustaka

Sarwono (2006) mendefinisikan studi pustaka yaitu

mempelajari buku referensi dan hasil penelitian dengan tujuan untuk

mendapatkan teori untuk membuat penelitian mengenai pengembangan

fenomena yang diteliti. Sumber referensi dari penelitian ini didapatkan

dari membaca buku dan jurnal yang relevan dengan judul penelitian,

karena buku ataupun jurnal banyak memberikan informasi yang dapat

digali dan juga dijadikan panduan untuk membuat penelitian ini.

D. Analisis Data

Pendekatan kualitatif di dalam penelitian adalah pendekatan

yang berawal dari sebuah fenomena dan memerlukan analisis yang

mendalam untuk mengetahui objek yang sedang diteliti. Analisis data

kualitatif tentu berbeda dari data kuantitatif, analisis data kualitatif langkah

penelitian telah dimulai pada saat awal observasi. Pada saat analisis data

observer bisa kembali lagi ke lapangan untuk mencari dan mengolah data

kembali, Suyanto dan Sutinah (2006) mejelaskan pengolahan data dalam

penelitian kualitatif dengan cara mengklasifikasikan dan mengkategorikan

sesuai dengan fokus penelitiannya, pengolahan data dibagi menjadi

pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan

menurut Hubermen (dalam sugiyono, 2018).

Page 58: PROSES PELATIHAN SEBAGAI PENGENDALIAN KUALITAS DI …

44

`

a) Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah awal dari

analisis data, pengumpulan data diambil dari hasil wawancara, hasil

observasi, dan dokumentasi, Sugiyono (2015). Penelitian kualitatif,

pengumpulan data dilakukan pada saat natural setting (kondisi

alamiah) yaitu kondisi dimana suatu fenomena yang terjadi apa

adanya.

b) Reduksi Data

Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan,

penyederhanaan, pengabstrakan, transformasi dari sekumpulan data

yang ada di obyek penelitian. Langkah-langkah yang dilakukan dalam

reduksi data adalah menggolongkan setiap data berdasarkan

permasalahan yang sama sehingga data yang ditarik akan memberikan

gambaran yang sama, spesifik dan mempermudah pengolahan data.

c) Penyajian Data

Penyajian data merupakan sekumpulan data yang telah melalui

proses reduksi data untuk digunakan dalam penarikan kesimpulan, data

sudah tersusun ke dalam pola sehingga lebih mudah dipahami dan

berbentuk narasi atau bagan untuk memunculkan arti dan penyelesaian

masalah, penyajian data lebih menekankan pada analisis dari data awal

sampai terjadinya penarikan kesimpulan.

Page 59: PROSES PELATIHAN SEBAGAI PENGENDALIAN KUALITAS DI …

45

`

d) Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi

Tahap ini adalah tahap terakhir dalam pengolahan data yang

berarti peneliti mampu mengolah data dengan baik dan dapat dipahami

alur, pola, makna, dan sebab akibat dari fenomena tersebut. Penarikan

kesimpulan harus ditentukan berulang kali dengan melihat kebenaran

dari reduksi data, penyajian data sampai verifikasi setelah proses

tersebut bisa ditarik kesimpulan dan harus memberikan jawaban

berdasarkan hasil penelitian dengan berbentuk narasi.

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggabungkan

tiga tahap pengolahan data sehingga memunculkan hasil atau teori

yang masih bisa dikembangkan oleh penelitian selanjutnya,

pengolahan data diambil dari proses wawancara, observasi,

dokumentasi dan studi pustaka dengan menyesuaikan keadaan yang

ada.

E. Keabsahan Data

Penelitian kualitatif harus mempunyai keabsahan yang

fungsinya untuk menyanggah persepsi orang bahwa penelitian kualitatif

adalah penelitian yang tidak ilmiah dan merupakan sebagai unsur yang

tidak terpisahkan dari tubuh pengetahuan penelitian kualitatif (Moleong,

2007:320) maka memerlukan uji credibility, transferability, dependability,

dan confirmability, Sugiyono (2007).

a) Credibility

Page 60: PROSES PELATIHAN SEBAGAI PENGENDALIAN KUALITAS DI …

46

`

Uji kredibilitas berfungsi sebagai pendukung kebenaran hasil

data agar penelitian kualitatif dipercaya dan tidak meragukan untuk

disebut sebagai karya ilmiah. Untuk mendukung uji kredibilitas bisa

dilakukan dengan uji keabsahan yang berupa perpanjangan

pengamatan, meningkatkan ketekunan dan triangulasi.

1) Perpanjangan Pengamatan

Perpanjangan pengamatan dapat mendukung uji krediilitas,

dengan catatan bahwa peneliti harus kembali ke lapangan dengan

wawancara, observasi ke responden yang telah diamati ataupun

responden yang lebih baru, perpanjangan pengamatan bermanfaat

apabila responden mempunyai hubungan yang dekat dengan

peneliti sehingga informasi yang didapat oleh peneliti akan lebih

mendalam.

Untuk melihat apakah hasil dari uji kredibilitas benar-benar

valid atau tidak maka data yang diterima dari responden dicek

kembali apabila hasil yang diterima masih tetap sama bisa

disimpulkan data tersebut valid dan perpanjangan pengamatan

dikatakan berhasil.

2) Meningkatkan kecermatan dalam penelitian

Meningkatkan kecermatan atau ketekunan secara cermat dan

berkelanjutan maka kepastian data dan urutan kronologis peristiwa

memberikan hasil yang baik. Meningkatkan kecermatan

merupakan salah satu cara mengontrol pekerjaan apakah data yang

Page 61: PROSES PELATIHAN SEBAGAI PENGENDALIAN KUALITAS DI …

47

`

telah dikumpulkan, dibuat, dan disajikan sudah benar atau belum

dengan membandingkan data-datayang diperoleh sebelumnya baik

itu dari buku, referensi, hasil penelitian dengan demikian peneliti

akan menjadi lebih cermat dan penelitian akan semakin berkualitas.

3) Triangulasi

Triangulasi adalah pengecekan data kembali dari berbagai

sumber dalam waktu yang berbeda dengan demikian terdapat

triangulasi sumber, triangulasi teknik pengumpulan data, dan

waktu, Sugiyono (2007).

Triangulasi Sumber difungsikan untuk menguji kredibilitas

data dengan cara mengecek data yang telah didapat dari beberapa

sumber. Data yang diperoleh dianalisis oleh peneliti sehingga

menghasilkan suatu kesimpulan yang menghasilkan kesepakatan.

Triangulasi Teknik Untuk menguji kredibilitas data dilakukan

dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan

teknik yang berbeda seperti mengecek data bisa melalui

wawancara, observasi, dokumentasi. Bila dengan teknik pengujian

kredibilitas data tersebut menghasilkan data yang berbeda, maka

peneliti melakukan diskusi lebih lanjut untuk memastikan data

yang benar.

Triangulasi Waktu Data yang dikumpulkan dengan teknik

wawancara di waktu yang berbeda dan akan memberikan data lebih

valid selanjutnya dapat dilakukan dengan pengecekan dengan

Page 62: PROSES PELATIHAN SEBAGAI PENGENDALIAN KUALITAS DI …

48

`

wawancara, observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi

yang berbeda. Bila hasil uji menghasilkan data yang berbeda, maka

dilakukan secara berulang-ulang sehingga sampai ditemukan

kepastian datanya.

b. Transferability

Transferability merupakan validitas eksternal dalam penelitian

kualitatif. Validitas eksternal menunjukkan derajat ketepatan atau

dapat diterapkannya hasil penelitian ke populasi di mana sampel

tersebut diambil (Sugiyono, 2007:276). Pertanyaan yang berkaitan

dengan nilai transfer sampai saat ini masih dapat diterapkan/dipakai

dalam situasi lain. Bagi peneliti nilai transfer sangat bergantung pada

si pemakai, sehingga ketika penelitian dapat digunakan dalam konteks

yang berbeda di situasi sosial yang berbeda validitas nilai transfer

masih dapat dipertanggungjawabkan.

c. Dependability

Reliabilitas atau penelitian yang dapat dipercaya,dalam arti

yang lain untuk mendapatkan hasil yang sama dilakukan beberapa kali

percobaan. Pengujian dependability dilakukan dengan cara melakukan

audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Dengan cara auditor yang

independen atau pembimbing yang independen mengaudit keseluruhan

aktivitas yang dilakukan oleh peneliti dalam melakukan penelitian.

Misalnya bisa dimulai ketika bagaimana peneliti mulai menentukan

masalah, terjun ke lapangan, memilih sumber data, melaksanakan

Page 63: PROSES PELATIHAN SEBAGAI PENGENDALIAN KUALITAS DI …

49

`

analisis data, melakukan uji keabsahan data, sampai pada pembuatan

laporan hasil pengamatan.

d. Confirmability

Objektivitas pengujian kualitatif disebut juga dengan uji

confirmability penelitian. Penelitian bisa dikatakan objektif apabila

hasil penelitian telah disepakati oleh lebih banyak orang. Penelitian

kualitatif uji confirmability berarti menguji hasil penelitian yang

dikaitkan dengan proses yang telah dilakukan. Apabila hasil penelitian

merupakan fungsi dari proses penelitian yang dilakukan, maka

penelitian tersebut telah memenuhi standar confirmability. Validitas

atau keabsahan data adalah data yang tidak berbeda antara data yang

diperoleh oleh peneliti dengan data yang terjadi sesungguhnya pada

objek penelitian sehingga keabsahan data yang telah disajikan dapat

Selama masa penelitian ini berlangsung, penulis melakukan penelitian

dengan observasi berupa wawancara yang dilakukan dengan beberapa

karyawan mengenai proses pelatihan dan pengendalian mutu di Hotel

Mandarin Oriental Jakarta kemudian penelitian menggunakan uji triangulasi

waktu untuk mendukung kredibilitas data dengan wawancara di waktu yang

berbeda-beda yaitu pagi, siang dan sore dengan mendapatkan informasi yang

cukup banyak dan dapat ditarik sebagai kesimpulan.

F. Jadwal Penelitian

Penelitian awal akan dilakukan selama 6 bulan selama penyelesaian

proyek akhir akan berlangsung terhitung dari Januari – Juli 2019. Peneliti

Page 64: PROSES PELATIHAN SEBAGAI PENGENDALIAN KUALITAS DI …

50

`

mengumpulkan data sesuai dengan kesepakatan dengan pihak hotel berdasarkan

dengan jadwal observasi yang telah direncanakan oleh peneliti dan narasumber.

Gambar 4

Jadwal Penelitian

Sumber: Data olahan penelitian (2019)

Page 65: PROSES PELATIHAN SEBAGAI PENGENDALIAN KUALITAS DI …

51

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Berdasarkan penjelasan dari bab-bab sebelumnya, penelitian ini

menggunakan metode wawancara sebagai salah satu cara untuk

mengambil data dari narasumber yang dibutuhkan penulis dari Hotel

Mandarin Oriental di Jakarta. Penelitian ini akan membahas tentang

bagaimana proses pelatihan dan pengendalian kualitas agar dapat

diimplementasikan dengan baik sehingga akan memberikan dampak yang

baik juga untuk hotel sendiri dan penulis dapat memberikan masukan bagi

hotel.

Penulis telah melakukan wawancara kepada learning and

development executive, departmental trainer, karyawan sehingga penulis

mendapatkan data yang beragam dari wawancara yang telah dilakukan

sehingga peneliti bisa mengolah data yang sudah diterima dan

memaparkan data tersebut kedalam uraian pada bab IV ini, hasil

wawancara ini dipaparkan secara rinci didukung oleh bukti rekaman

wawancara disesuaikan dengan fokus dan tujuan penelitian sehingga dapat

dianalisis untuk mencari masalah yang ada yang dapat diperbaiki, hasil

wawancara akan dijelaskan pada table di bawah ini:

Page 66: PROSES PELATIHAN SEBAGAI PENGENDALIAN KUALITAS DI …

52

TABEL 4

Hasil Wawancara Learning and Development Executive (Quality

Controller)

Learning & Development Executive (Quality Controller)

Pertanyaan Jawaban

1.

2.

3.

4.

Bagaimana Proses

Pelatihan dijalankan

di hotel?

Bagaimana Alur

pelatihan di

hotel?kebutuhan apa

saja yang diperlukan?

Bagaimana

implementasi

pelaksanaan pelatihan

di hotel?

Evaluasi pelatihan di

hotel?aspek apa saja

yang dievaluasi dari

pengendalian

kualitas?

“Learning and Development sudah

memberikan pelatihan kepada karyawan,

untuk jenis pelatihan yang diberikan

berkaitan dengan audit yang sering

dijalankan di hotel, dan pelatihan ditujukan

kepada manager untuk disampaikan kepada

masing-masing staff.”

“Pelatihan yang ditujukan sudah terlaksana dengan baik karena hotel memiliki plan

untuk 1 tahun ke depan, pelatihan yang

dilaksanakan juga disesuaikan dengan

kebutuhan dari departemen masing-masing

dengan tujuan untuk mencapai target yang

telah ditetapkan oleh corporate yaitu LRA

dengan minimal angka 90%.”

“Implementasi pelaksaaan biasanya dimulai dari pemberian Training material dapat

berbentuk power point ataupun handsout

yang diberikan oleh departemen.”

“Selalu ada role play atau simulasi terutama

untuk staff baru agar lebih memudahkan

staff ketika menjalankan operasional.”

“Evaluasi melihat dari survey tamu sebagai acuan pengendalian kualitas, sehingga dapat

menarik kesimpulan efektif atau tidaknya

pelatihan yang dijalankan.”

“Selain itu ada self audit yang diselenggarakan oleh learning and

development agar mengetahui nilai dan

record dari departemen sehingga setiap

masing-masing manager bisa melakukan

Page 67: PROSES PELATIHAN SEBAGAI PENGENDALIAN KUALITAS DI …

53

5.

6.

Dampak pelatihan

untuk staff hotel?

Peran pelatihan untuk

pegendalian kualitas?

Arti kualitas di

hotel?pengendalian

kualitas di hotel

seperti apa?

evaluasi dengan learning and development.”

“Pelatihan memberikan dampak yang positif

bagi staff.”

“Peran pelatihan cukup mendukung sebagai pengendalian kualitas, karena di hotel selalu

ada refresher training yang diberikan

kepada staff ditujukan untuk menjaga

konsistensi dan kualitas yang dimiliki oleh

staff tersebut.”

“Kualitas sangat penting, karena hotel selalu mendorong staff untuk memberikan

personalized service agar setiap tamu

mempunyai feeling tersendiri.”

“Selain di learning and development, setiap

departemen mempunyai departmental

trainer yang bertugas untuk maintaining

kualitas dari staff tersebut.”

“Goals dari corporate akan dijadikan acuan sebagai pengendalian kualitas.”

“Benchmark yang diberikan kepada staff terdiri dari survey tamu, audit dari hotel, dan

Tripadvisor.”`

Sumber: Hasil Wawancara, 2019

TABEL 5

Hasil Wawancara dengan Front Office Trainer

Front Office Trainer

Pertanyaan Jawaban

1.

2.

Bagaimana proses

pelatihan

dijalankan di

departemen anda?

Bagaimana alur

pelatihan di

“Proses pelatihan yang di front office sejauh ini sudah berjalan dengan baik, tetapi masih

ada beberapa challenge seperti shifting karena

menyesuaikan waktu training dengan jam

kerja staff, sehingga jumlah training hours per

orang bisa mencapai target yaitu 4 jam per

orang.”

“Alur pelatihan di departemen sudah dirancang dengan tujuan agar setiap staff di

Page 68: PROSES PELATIHAN SEBAGAI PENGENDALIAN KUALITAS DI …

54

3.

4.

5.

departemen

anda?kebutuhan

apa saja yang

diperlukan?

Bagaimana

implementasi

pelatihan yang

dilaksanakan di

departemen anda?

Evaluasi pelatihan

di

departemen?aspek

apa saja yang

dievaluasi dari

pengendalian

kualitas?

Dampak pelatihan

untuk staff di

departemen

anda?peran

pelatihan sebagai

pengendalian

hotel mendapatkan training hours yang sama

setiap orang sehingga setiap staff

mendapatkan knowledge yang sama juga, dan

karena front office selalu dealing with guest

maka materi yang diberikan fokus kepada cara

handle guest secar benar.”

“Implementasi pelaksanaan yang berjalan di

departemen front office memberikan

kesempatan kepada staff untuk ikut kedalam

role play agar dapat memberikan gambaran

kepada staff tentang operasional dan membuat

mereka lebih paham terhadap pekerjaan

mereka.”

“Selain role play staff diberikan training material seperti product knowledge, product

update, informasi-informasi yang ada di

sekitar hotel, daily skill conversation dengan

tamu, agar staff bisa engage with guest dengan

baik .”

“Departemen front office mempunyai ekspetasi yang lebih terhadap staff jika

setelah mengikuti training dan yang lebih

ditekankan adalah ketika bekerja selalu based

on SOP dan lebih paham terhadap goals dari

departemen sendiri, itu yang akan menjadi

evaluasi.”

“Performance dari setiap staff akan dievaluasi

dengan mengikuti benchmarking, selain itu

akan ada self audit yang dilakukan oleh

departemen tanpa announcement terlebih

dahulu yang akan memberikan nilai dari

departemen tersebut dan setiap manager akan

menyimpan nilai tersebut lalu memberikan

kepada learning and development untuk

menjadi bahan evaluasi”

“Pelatihan lebih berdampak kepada skills,

knowledge, dan jika pelatihan dijalankan

dengan baik maka akan memberi efek kepada

jalannya operasional menjadi lebih produktif.”

“Pelatihan sendiri lebih kepada coaching yang diberikan dengan tujuan untuk reminder untuk

Page 69: PROSES PELATIHAN SEBAGAI PENGENDALIAN KUALITAS DI …

55

Sumber: Hasil Wawancara, 2019

TABEL 6

Hasil Wawancara dengan Food and Beverage Trainer

Food and Beverage Trainer

Pertanyaan Jawaban

1.

2.

Bagaimana proses

pelatihan yang

dijalankan di

departemen anda?

Bagaimana alur

pelatihan di

“Proses pelatihan diberikan kepada karyawan dengan tujuan untuk memahami job description

masing-masing.”

“Pelatihan yang dijalankan dapat berupa teori, role play,dan juga learning by doing, proses

pelatihan sudah bisa terjalankan dengan baik dan

selalu menjadi catatan untuk departemen sendiri.”

“Pelatihan yang diberikan dari departemen akan

dijadikan track record untuk departemen tersebut

sehinga setiap manager bisa terus mengawasi

proses pelatihan”

“Persiapan selalu menjadi bagian pertama dalam

6.

kualitas?

Apa arti

pengendalian

kualitas di

hotel?bagaimana

pengendalian

kualitas di hotel

berjalan?

staff agar selalu bekerja sesuai dengan standar

yang sudah ada, selain itu untuk membantu

tercapainya goals di departemen

“Pengendalian kualitas berbicara tentang

konsistensi sehingga kualitas di hotel selalu

menjadi perhatian yang utama, karena

eksperasi tamu adalah kualitas”

“Implementasi pengendalian kualitas di front office selain melihat pada survey tamu ada

juga self audit yang dilakukan oleh

departmental trainer berdasarkan

benchmarking yang sudah ditetapkan setelah

self audit selesai karyawan akan mendapatkan

nilai dan dievaluasi area mana saja yang

kurang sehingga dapat menjadi improvement

bagi mereka.”

“Pengendalian kualitas selalu melihat pada survey tamu, self audit sehingga departemen

mempunyai panduan.”

Page 70: PROSES PELATIHAN SEBAGAI PENGENDALIAN KUALITAS DI …

56

3.

4.

5.

6.

departemen

anda?kebutuhan

apa saja yang

diperlukan?

Bagaimana

implementasi

pelatihan yang

dijalankan di

departemen anda?

Evaluasi pelatihan

di

departemen?aspek

apa saja yang

dievaluasi dari

pengendalian

kualitas?

Dampak pelatihan

untuk staff di

departemen

anda?peran

pelatihan sebagai

pengendalian

kualitas?

Apa arti

pengendalian

kualitas di

hotel?bagaimana

pengendalian

kualitas di hotel

berjalan?

pelatihan seperti mempersiapkan training

material yang berisikan materi product

knowledge, equipment, time management”

“Materi yang diberikan kepada setiap karyawan

berbeda tergantung dari kebutuhan apa saja yang

menjadi fokus utama, dan disesuaikan dengan

keadaan yang terjadi karena setiap job level pasti

memiliki kebutuhan yang berbeda.”

“Metode demo lalu mengenalkan ke outlet masing-masing, terutama keada karyawan yang

baru agar tahu situasi di outlet.”

“Pelatihan yang dijalankan bertujuan untuk improvement quality dari karyawan tersebut.”

“Evaluasi yang diberikan dapat berupa feedback

dengan cara Tanya jawab untuk mengetahui

pemahaman dari staff.”

“Setiap outlet manager diwajibkan untuk mengawasi kinerja staff, dan membuat staff untuk

lebih inisiatif untuk bertanya apabila ada hal yang

tidak mereka mengerti”

“Selain training aspek yang dievaluasi berupa pencapaian departemen yang dilihat dari audit

yang dilakukan, hasil audit tersebut dievaluasi

oleh para manager dengan quality controller

sehingga departemen lebih tahu area mana saja

yang wajib dipertahankan dan diperbaiki.”

“Dampak pelatihan menjadikan pemahaman dari karyawan sendiri menjadi lebih baik, sehingga

mereka tahu apa saja hal-hal yang harus

diperhatikan saat memberikan pelayanan kepada

tamu”

“Kualitas sangat penting bagi hotel, kualitas dapat

diartikan dengan bagaimana cara karyawan dalam

usaha untuk meningkatkan kemampuan diri

mereka dengan cara belajar dan mengetahui lebih

dalam”

“Regulasi digunakan sebagai tool dari departemen sendiri untuk controlling kualitas di

departemen”

Page 71: PROSES PELATIHAN SEBAGAI PENGENDALIAN KUALITAS DI …

57

“Kualitas sendiri sangat berpengaruh bagi hotel,

karena merupakan luxury brand karena dengan

tujuan untuk menjaga brand image yang baik

yang sudah dikenal oleh para tamu.”

“Departemen selalu memberikan benchmark dapat berupa SOP kepada karyawan sehingga

setiap pekerjaan yang dilakukan tetap berada di

dalam prosedur yang telah dibuat, dan benchmark

tersebut menjadi guidance bagi karyawan untuk

melakukan suatu pekerjaan.

Sumber: Hasil Wawancara, 2019

TABEL 7

Hasil Wawancara dengan karyawan Food and Beverage

Karyawan Food and Beverage

Pertanyaan Jawaban

1.

2.

Apakah

departemen memberikan

pelatihan kepada

anda?bagaimana

proses pelatihan

tersebut

berlangsung?

Seberapa besar

dampak pelatihan

terhadap kualitas

kerja anda?apa

saja yang anda

rasakan ketika

”Ya departemen memberikan pelatihan kepada saya, dan pelatihan diselenggarakan setiap waktu

ketika ada waktu luang di waktu kerja dan selalu

diberikan kesempatan untuk melakukan praktik

langsung.

“Pelatihan diberikan setiap waktu terlebih ketika ada hal-hal yang update terutama dari sisi

knowledge yang berkaitan dengan product”

“Pelatihan sudah berjalan cukup baik tetapi masih belum spesifik terutama pada hal-hal yang sering

dilakukan ketika operasional berlangsung seperti

contoh barista training yang hanya dijelaskan

secara lisan tetapi butuh Pendalaman yang lebih

jauh”

“Biasanya saya diberikan penjelasan mengenai

tema dari pelatihan tersebut.”

“Dampaknya memberikan hal yang baik karena yang awalnya tidak tahu menjadi tahu lebih

banyak, lebih banyak mengetahui proses dari

awal sampai akhir.”

“Lebih mengetahui langsung pekerjaan yang akan

Page 72: PROSES PELATIHAN SEBAGAI PENGENDALIAN KUALITAS DI …

58

3.

4.

5.

6.

7.

selelai melakukan

pelatihan?

Hal-hal apa saja

departemen

harapkan kepada

anda setelah

melakukan

pelatihan?

Bagaimana peran

pelatihan yang

diberikan kepada

karyawan dalam

usaha untuk

mencapai goals

departemen?

Bagaimana proses

pengendalian

kualitas yang

dijalankan di

hotel?

Apa saja

Benchmark yang

diberikan kepada

anda terkait

pengendalian

kualitas?

Apakah hasil

pekerjaan anda

sesuai dengan apa

yang diharapkan

departemen?

dilakukan dan lebih percaya diri ketika

melakukan pekerjaan tersebut.”

“Kualitas lebih meningkat sehingga hasil

pekerjaan bisa lebih baik lagi.”

“Peran pelatihan sebagai monitoring dari departemen sendiri sehingga pekerjaan karyawan

akan lebih terorganisir dan tetap sesuai pada SOP,

sehingga kualitas akan lebih meningkat.”

“Kualitas adalah controlling dari kualitas kerja, tempat kerja baik atau tidak.”

“Setiap pekerjaan harus sesuai dengan SOP dan

mengetahui flow dari pekerjaan tersebut sehingga

bisa dijelasakan dengan baik dan harus bisa

bekerja secara bersamaan.”

“Selalu ada evaluasi yang diberikan sehingga tetap diberikan masukan agar lebih mengetahui

pengendalian kualitas tersebut seperti apa.

Untuk benchmark sendiri berawal dari SOP yang ada.”

“Hasil pekerjaan sesuai dengan apa yang diharapkan dari departemen terlebih ketika selesai

melakukan pelatihan dan diberikan standar yang

ada membuat lebih mengerti terhadap pekerjaan

yang dilakukan.”

Page 73: PROSES PELATIHAN SEBAGAI PENGENDALIAN KUALITAS DI …

59

8.

Bagaimana cara

anda sendiri untuk

menjaga kualitas

dari pekerjaan

anda?

“Agar diterapkan sehari-hari sehingga lebih

paham kembali sudah terbiasa dengan keadaan

yang ada”

Sumber: Hasil Wawancara, 2019

TABEL 8

Hasil Wawancara dengan Karyawan Front Office

Karyawan Front Office

Pertanyaan Jawaban

1.

2.

3.

Apakah

departemen

memberikan

pelatihan kepada

anda?bagaimana

proses pelatihan

tersebut

berlangsung?

Seberapa besar

dampak pelatihan

terhadap kualitas

kerja anda?apa

saja yang anda

rasakan ketika

selelai melakukan

pelatihan?

Hal-hal apa saja

departemen

“Ya departemen front office memberikan pelatihan kepada saya, seperti cara handle tamu

dengan baik dan benar dan bagaimana SOP

tersebut dijalankan.

“Pelatihan dilaksanakan setiap bulan ketika ada

waktu luang di departemen terlebih ketika occupancy sedang tidak tinggi untuk durasi waktu

berkisar antara 30 menit – 1 jam.”

“Pelatihan sering dilakukan biasanya 1 kali dalam

seminggu, sehingga dalam 1 bulan minimal ada 4

sesi pelatihan.”

“Departmental Trainer selalu memberikan kesempatan kepada saya untuk melakukan praktik

secara langsung dari materi pelatihan tersebut.

“Pelatihan sangat memberikan dampak sehingga ketika selesai pelatihan saya dapat mengerti

bagaimana cara memberikan pelayanan yang

prima kepada tamu dan kualitas kerja akan lebih

meningkat.”

“Selalu ada pengetahuan yang baru dan saya

dapat mempelajari itu.”

“Harapannya adalah saya dapat

Page 74: PROSES PELATIHAN SEBAGAI PENGENDALIAN KUALITAS DI …

60

4.

5.

6.

7.

8.

harapkan kepada

anda setelah

melakukan

pelatihan?

Bagaimana peran

pelatihan yang

diberikan kepada

karyawan dalam

usaha untuk

mencapai goals

departemen?

Bagaimana proses

pengendalian

kualitas yang

dijalankan di

hotel?

Apa saja

Benchmark yang

diberikan kepada

anda terkait

pengendalian

kualitas?

Apakah hasil

pekerjaan anda

sesuai dengan apa

yang diharapkan

departemen?

Bagaimana cara

anda sendiri untuk

menjaga kualitas

dari pekerjaan

anda?

mengimplementasikan pelatihan tersebut kepada

tamu sesuai dengan pelatihan tersebut.”

“Saya agar lebih memahami kembali apa saja isi

dari training tersebut dan apabila masih ada yang

tidak paham lebh menanyakan kembali kepada

trainer.”

“Selain itu untuk bisa mengimplementasikan training kepada tamu dengan usaha untuk

mencapai goals dari departemen.”

“Pengendalian kualitas lebih menekankan suatu pekerjaan agar dikerjakan sesuai SOP yang ada

sehingga SOP akan tetap menjadi guidance.”

“Tidak hanya itu, departemen juga selalu

memberikan evaluasi terhadap kinerja karyawan

terlebih ketika ada sesuai yang harus di review.”

“Departemen memberikan benchmark seperti target yang diberikan sehingga kualitas tetap

terjaga, selain itu selalu ada audit dari

departemen.”

“Sejauh ini masih sesuai dengan harapan departemen tetapi masih ada target yang saya

harus capai kembali.”

“Selalu menjaga konsistensi dalam bekerja sesuai SOP dan tahu flow tersebut sehingga dapat

mengimplementasikan SOP tersebut dengan baik

dan benar.”

Sumber: Hasil Wawancara, 2019

Page 75: PROSES PELATIHAN SEBAGAI PENGENDALIAN KUALITAS DI …

61

Selanjutnya pada tabel di bawah ini akan dipaparkan tentang

hasil reduksi data yang diambil dari kesimpulan wawancara dari beberapa

trainer yaitu learning and development executive (Quality Controller),

Front Office Trainer, dan Food and Beverage Trainer sebagai pelaksana

pelatihan di hotel dan departemen yang bersangkutan.

TABEL 9

Hasil Reduksi Data Wawancara Trainer

Aspek

Pelatihan

Hasil Data Reduksi

Proses

Pelatihan

Proses pelatihan diberikan kepada karyawan melalui

manager masing-masing departemen dengan

menyesuaikan jadwal kerja karyawan.

Alur pelatihan

dan

kebutuhan

pelatihan

Pelatihan sudah direncanakan untuk 1 tahun ke

depan, pelatihan bergantung kepada departemen dan

dirancang untuk memenuhi kebutuhan jumlah

training hours setiap karyawan. Persiapan selalu

menjadi bagian pertama dalam pelatihan seperti

mempersiapkan training material yang berisikan

materi product knowledge, equipment, time

management

Implementasi Implemetasi pelatihan diawali dengan pemberian

Page 76: PROSES PELATIHAN SEBAGAI PENGENDALIAN KUALITAS DI …

62

pelatihan di

hotel atau

departemen?

training material sebagai handsout yang berkaitan

dengan product knowledge, selain itu karyawan

diberikan kesempatan untuk melakukan role play

yang akan membuat karyawan lebih paham dan akan

memudahkan karyawan pada saat operasional.

Evaluasi

pelatihan di

hotel atau

departemen.

Evaluasi selalu dilihat dari survey tamu sehingga

dapat dilihat efektif atau tidaknya pelatihan.

Departemen front office mempunyai ekspetasi yang

lebih kepada karyawan dan menekankan untuk

bekerja sesuai SOP dan paham terhadap goals yang

ingin dicapai.

Evaluasi dapat berupa feedback dengan cara Tanya

jawab untuk mengetahui pemahaman karyawan.

Dampak &

peran

Pelatihan

untuk

karyawan.

Pelatihan memberikan dampak yang positif, karena

pelatihan membuat pemahaman karyawan semakin

baik sehingga mengetahui hal-hal yang akan

dikerjakan sehari-hari dan membuat pekerjaan

menjadi lebih optimal.

Peran pelatihan sebagai pengawas kinerja karyawan

agar lebih konsisten dan tujuan dari hotel ataupun

departemen tercapai pelatihan lebih berdampak

kepada skills, knowledge selain itu pelatihan sebagai

coaching maupun reminder.

Page 77: PROSES PELATIHAN SEBAGAI PENGENDALIAN KUALITAS DI …

63

Aspek

Pengendalian

Kualitas

Hasil Reduksi Data

Arti

pengendalian

kualitas di

hotel.

Kualitas sangat penting agar mendorong karyawan

Untuk tetap bekerja sesuai dengan konsistensi

sehingga pencapaian dari departemen akan menjadi

lebih baik dan meningkatkan kemampuan.

Pengendalian

kualitas di

hotel.

Pengendalian kualitas melihat dari Benchmark yang

ada di hotel seperti self audit, guest survey, Trip

Advisor.

Departmental trainer menjadi pengawas untuk

maintaining kualitas.

Guest Survey, Self audit sebagai alat implementasi

yang digunakan oleh departmental trainer sebagai

pengendalian kualitas berdasarkan benchmarking

yang sudah ditetapkan.

Regulasi sendiri sebagai tools untuk controlling

kualitas di departemen sendiri.

Benchmark yang diberikan berupa SOP.

Evaluasi

pengendalian

kualitas

Record dari self audit yang dimiliki oleh setiap

manager akan menjadi bahan evaluasi.

Performance dari setiap karyawan akan di evaluasi

Page 78: PROSES PELATIHAN SEBAGAI PENGENDALIAN KUALITAS DI …

64

dengan mengikuti bench marking, self audit.

Pencapaian dari departemen yang dilihat

berdasarkan hasil self audit akan menjadi bahan

evaluasi dengan Learning and Development.

Sumber: Hasil Olahan Reduksi Data, 2019

Selain hasil reduksi data yang diambil dari trainer, setiap

karyawan yang diwawancarai mempunyai jawaban masing-masing

kemudian jawaban tersebut akan dipaparkan kembali pada reduksi data

karyawan untuk melihat pendapat karyawan mengenai proses pelatihan

dan pengendalian kualitas sehingga bisa mendapatkan kesimpulan.

TABEL 10

Hasil Reduksi Data Wawancara Karyawan

Aspek

Pelatihan

Hasil Reduksi Data

Proses pelatihan kepada

karyawan

Departemen memberikan pelatihan ketika ada

waktu luang di jam kerja dan selalu

memberikan kesempatan untuk melakukan

praktik langsung.

Pelatihan di departemen dilaksanakan setiap

bulan ketika ada waktu luang dan selalu ada

praktik secara langsung.

Dampak pelatihan

kepada karyawan

Dampaknya memberikan hal baik tentang hal

yang baru diketahui.

Page 79: PROSES PELATIHAN SEBAGAI PENGENDALIAN KUALITAS DI …

65

Selalu ada pengetahuan yang baru sehingga

dapat mengerti cara memberikan pelayanan

kepada tamu.

Harapan departemen

kepada karyawan

Kualitas akan lebih meningkat dan hasil

pekerjaan lebih baik.

Harapannya dapat mengimplementasikan

pelatihan.

Peran pelatihan Peran pelatihan sebagai monitoring kepada

pekerjaan karyawan agar selalu mengikuti

SOP.

Pemahaman isi dari training tersebut agar

bisa diimplementasikan dengan baik.

Aspek Pengendalian

Kualitas

Hasil Reduksi Data

Proses pengendalian

kualitas

Setiap pekerjaan harus sesuai dengan SOP,

Selalu ada evaluasi yang diberikan sehingga

lebih mengetahui pengendalian kualitas.

Pengendalian kualitas lebih menekankan

suatu pekerjaan agar dikerjakan sesuai SOP.

Tidak hanya itu, departemen juga selalu

memberikan evaluasi.

Page 80: PROSES PELATIHAN SEBAGAI PENGENDALIAN KUALITAS DI …

66

Benchmark

pengendalian kualitas

Setiap pekerjaan yang dilakukan selalu ada

pedoman seperti contoh SOP yang akan

menjadi bahan penilaian pada saat audit.

Kesesuaian hasil

pekerjaan

Hasil pekerjaan sesuai dengan apa yang

diharapkan dari departemen.

Karena selesai pelatihan selalu diberikan

pengetahuan mengenai standar, maka hasil

pekerjaan sesuai dengan harapan.

Cara menjaga kualitas

kerja

Implementasi pekerjaan akan menjadi salah

satu cara untuk menjaga kualitas kerja.

Sumber: Hasil Olahan Reduksi Data, 2019

Selanjutnya hasil reduksi data yang didapat akan dipaparkan

lebih jelas di pembahasan, agar bisa mengetahui inti dari jawaban

partisipan yang telah diwawancarai selain itu bisa memahami maksud

dan tujuan dari setiap partisipan terkait dengan pertanyaan yang diajukan

hasil pembahasan akan dipaparkan di bawah ini.

B. Pembahasan

1. Proses Pelatihan

Berdasarkan hasil reduksi data yang diperoleh dari penjelasan

trainer, pelatihan menjadi suatu hal yang sangat penting pelatihan di

hotel akan selalu diberikan kepada departemen untuk disampaikan

kepada karyawan menyesuaikan dengan kebutuhan materi pelatihan di

Page 81: PROSES PELATIHAN SEBAGAI PENGENDALIAN KUALITAS DI …

67

masing-masing departemen karena setiap kebutuhan dari job level akan

selalu berbeda sesuai dengan kompetensi yang harus dimiliki hal ini

didukung dengan pernyataan dari hasil reduksi karyawan yang mengikuti

pelatihan menyebutkan jika setiap karyawan diberikan pelatihan pada

waktu luang, pelatihan akan menjadi tanggung jawab setiap manager

dari departemen sehingga manager mampu menganalisis kebutuhan

pelatihan dan menjadi pengawas untuk proses pelatihan tersebut,

departemen akan selalu berdiskusi kepada learning and development

tentang kemajuan dari proses pelatihan sehingga learning and

development secara tidak langsung mengetahui pencapaian hasil dari

departemen tersebut dengan fungsi sebagai controlling proses pelatihan

apabila ada yang tidak sesuai bisa menjadi bahan evaluasi.

Hotel maupun departemen sudah mempunyai plan untuk

memberikan pelatihan kepada departemen sehingga kebutuhan

departemen akan tercapai dengan tujuan yaitu memenuhi jumlah training

hours minimal 4 jam untuk setiap karyawan sehingga setiap karyawan

mampu mendapatkan pengetahuan yang sama dan juga dibutuhkan

untuk keperluan audit pelatihan berguna untuk memberikan pemahaman

terkait dengan, product knowledge, product update, equipment,

informasi-informasi yang dibutuhkan untuk kepentingan operasional

terutama pada departemen operasional sehingga karyawan mampu

menjelaskan dan menjual produk kepada tamu dengan benar.

Page 82: PROSES PELATIHAN SEBAGAI PENGENDALIAN KUALITAS DI …

68

Implementasi pelatihan yang dilaksanakan berawal dari pemberian

training material seperti handsout, dan SOP. Setiap pelatihan yang

dilaksanakan di hotel selalu memberikan kesempatan kepada peserta

pelatihan untuk melakukan role play untuk membantu karyawan

meningkatkan skill dan knowledge dari karyawan agar setiap karyawan

lebih mudah memahami pekerjaan yang akan dilakukan terutama untuk

karyawan baru terlebih hal ini akan menjadi pengenalan agar karyawan

mengetahui keadaan sebenarnya yang ada di departemen tersebut dan

observasi bagi karyawan, pelatihan lebih kepada coaching yaitu sebagai

reminder bagi karyawan agar tetap bekerja sesuai dengan yang

diharapkan, selain itu selalu ada refresher training yang difungsikan

sebagai sesi pembaharuan dari materi yang update untuk membuat

karyawan tetap menyesuaikan dengan kondisi yang baru.

Hal tersebut sama seperti yang diutarakan oleh karyawan dari front

office dan food and beverage menjelaskan jika keduanya selalu diberikan

kesempatan untuk melakukan role play setelah diberikan materi pelatihan

sehngga pada saat bekerja kedua karyawan dapat mengerti pekerjaan

tersebut dan memberikan hasil yang optimal.

Berdasarkan hasil reduksi, setiap partisipan mempunyai jawaban

yang berbeda terkati dengan evaluasi pelatihan tetapi pada kesimpulannya

evaluasi pelatihan diberikan untuk melihat kemajuan dari suatu proses

pelatihan dan melihat hal-hal yang harus diperbaiki agar pelatihan akan

lebih baik lagi, dampak dari pelatihan kepada karyawan selalu

Page 83: PROSES PELATIHAN SEBAGAI PENGENDALIAN KUALITAS DI …

69

memberikan hasil yang positif karena pelatihan memberikan pemahaman

yang baik, pelatihan mengajarkan skill dan knowledge kepada karyawan

terkait dengan pekerjaan mereka selain itu pelatihan dapat memberi

informasi tentang aturan-aturan yang berkaitan tentang pekerjaan tersebut

membuat karyawan dapat bekerja lebih produktif.

Peran learning and development yang juga sebagai quality

controller menjadi sangat penting karena bertanggung jawab atas

semua kegiatan pelatihan di hotel dengan maksud untuk mencapai

goals dari corporate, pelatihan sangat penting bagi karyawan sebagai

sesi pemberian teori ataupun praktik untuk memberikan pedoman saat

karyawan akan bekerja, karyawan akan banyak mendapatkan manfaat

dari proses pelatihan.

2. Pengendalian Kualitas

Hasil reduksi data menjelaskan bahwa terdapat perbedaan diantara

trainer yang telah diwawancari persepsi untuk menjawab arti dari

pengendalian kualitas tetapi dapat disimpulkan bahwa pengendalian

kualitas menjadi hal yang sangat penting, terlebih karena hotel tempat

penelitian adalah salah satu luxury hotel di Jakarta yang sangat

mengedepankan kualitas untuk memenuhi ekspetasi dari tamu yang

berkunjung agar semua tamu mendapatkan value yang diberikan oleh

setiap karyawan di hotel, tetapi menurut hasil reduksi dari peserta

pelatihan menjelaskan jika SOP selalu menjadi panduan untuk

melakukan pekerjaan sehari-hari, dengan menekankan karyawan agar

Page 84: PROSES PELATIHAN SEBAGAI PENGENDALIAN KUALITAS DI …

70

patuh terhadap SOP maka pekerjaan lebih terstruktur dan memberikan

hasil yang diharapkan SOP.

Pengendalian kualitas di hotel menjadi hal yang sangat penting

karena tamu yang berkunjung ingin mendapatkan kualitas yang baik

sehingga brand image dari hotel akan tetap terjaga kualitasnya, selain

itu learning and development selalu melaksanakan self audit kepada

departemen yang fungsinya untuk melihat pencapaian dari departemen

tersebut yang akan langsung menjadi laporan kepada learning and

development.

Benchmark selalu dijadikan alat sebagai evaluasi untuk

pengendalian kualitas, karena benchmark sudah ditetapkan oleh hotel

merupakan panduan agar action plan yang akan dijalankan lebih

terstruktur dan mampu diarahkan kepada kebutuhan dari hal-hal yang

perlu ditingkatkan lagi sehingga bagi learning and development yang

juga mempunyai tugas sebagai quality controller bisa mengetahui

masalah apa yang terjadi di departemen selanjutnya akan diberikan

masukan dan solusi untuk memecahkan masalah tersebut, oleh karena

itu diperlukan peran aktif dari manager masing-masing departemen

untuk melakukan controlling jika terjadi sebuah ketidaksesuaian dan

secara langsung mengoreksi dan memberikan masukan.

Bagi departemen sendiri evaluasi lebih kepada keadaan internal di

departemen terlebih kepada manager untuk tetap melakukan

pengawasan kepada karyawannya sehingga bisa menemukan solusi

Page 85: PROSES PELATIHAN SEBAGAI PENGENDALIAN KUALITAS DI …

71

yang tepat serta melihat pencapaian dari departemen untuk mencapai

target yang sudah ditetapkan. Evaluasi merupakan hasil dari

implementasi pekerjaan dari setiap karyawan apakah karyawan dapat

menjalanakan tugasnya dengan baik, mengetahui goals yang sudah

ditetapkan dan membantu departemen untuk membangun kualitas yang

diharapkan timbul juga kesadaran untuk bekerja lebih baik lagi,

departemen mempunyai tanggung jawab untuk melaporkan hasil

pencapaian kepada learning and development sebagai salah satu cara

evaluasi di hotel dan akan menyimpan hasil track record pencapaian

dari departemen sebagai panduan untuk mengawasi pengendalian

kualitas di hotel.

Pengendalian kualitas menghasilkan kesesuaian antara harapan dari

departemen dan hasil kerja yang sebenarnya dari karyawan tersebut

sesuai dengan kaidahnya yaitu produk sesuai dengan spesifikasi

kualitas yang telah ditetapkan , hal ini menandakan jika karyawan

sudah mampu mengikuti aturan-aturan yang ada di hotel dan

mengetahui tujuan di hotel sehingga kesadaran karyawan akan

kesadaran kualitas sudah lebih meningkat sehingga hotel dan

departemen sendiri dinilai sudah mampu mengarahkan karyawan

masing-masing.

Banyak cara untuk menjaga kualitas pekerjaan, dapat dengan

mengimplementasikan pekerjaan sehari-hari dan karyawan akan lebih

banyak mengerti dengan pekerjaan tersebut karena terbiasa dengan

Page 86: PROSES PELATIHAN SEBAGAI PENGENDALIAN KUALITAS DI …

72

pekerjaan tersebut dan tidak banyak membutuhkan waktu untuk

adaptasi kembali, selain itu membuat karyawan lebih percaya diri tanpa

melakukan kesalahan.

Page 87: PROSES PELATIHAN SEBAGAI PENGENDALIAN KUALITAS DI …

73

BAB V

SIMPULAN & REKOMENDASI

A. Simpulan

Pada bab ini, penulis membuat kesimpulan dari penelitian kualitatif yang telah

penulis lakukan . Dalam kesimpulan ini penulis akan memaparkan beberapa

simpulan yang diambil dari hasil reduksi data yang mempunyai kaitan dengan

proses pelatihan serta pengendalian kualitas sehingga penulis dapat mengetahui

proses yang berlangsung di hotel.

1. Proses Pelatihan

1. Adanya program pelatihan di hotel sudah direncanakan sesuai dengan

kebutuhan dan diberikan kepada karyawan. Pelatihan ditujukan kepada

karyawan agar karyawan dapat membantu hotel untuk mencapai goals

yang sudah ditetapkan. Tujuan pelatihan untuk memberikan karyawan

skills, knowledge sebagai penunjang karyawan ketika akan melakukan

pekerjaan.

2. Untuk membuat karyawan lebih paham dan mudah untuk menjalankan

operasional, maka diberi kesempatan melakukan roleplay atau simulasi

setelah sesi pemberian training.

3. Setiap departemen mempunyai training record yang harus dilaporkan

kepada learning and development untuk di evaluasi, peran learning and

development menjadi pengawas proses pelatihan di hotel.

Page 88: PROSES PELATIHAN SEBAGAI PENGENDALIAN KUALITAS DI …

74

2. Pengendalian Kualitas

a.Pengendalian kualitas di hotel secara langsung menjadi tanggung jawab

dari learning and development dan dibantu oleh departemen masing-

masing. Pengendalian di hotel selalu berpedoman kepada benchmark agar

bisa dikendalikan secara terstruktur dan memberikan dampak yang baik

kepada hasil.

b.Self audit dilaksanakan oleh learning and development yang merupakan

salah satu cara untuk melihat pencapaian departemen untuk mencapai

target yang sudah ditetapkan dan pemahaman karyawan di departemen.

3. Pelatihan sebagai alat pengendalian kualitas

a.Pelatihan merupakan salah satu cara sebagai pengendalian kualitas,

pelatihan yang sebagai coaching berperan sebagai reminder bagi para

karyawan untuk selalu bekerja sesuai dengan prosedur yang ada, selalu ada

refresher training yang ditujukan untuk menambah ilmu yang sudah

update dan memberitahu informasi-informasi yang terbaru yang digunakan

untuk keperluan operasional.

Page 89: PROSES PELATIHAN SEBAGAI PENGENDALIAN KUALITAS DI …

75

B. Rekomendasi

Berikut ini merupakan rekomendasi dari penulis untuk Hotel

Mandarin Oriental Jakarta berkaitan dengan hasil simpulan di bab IV,

yang akan dijelaskan pada :

1. Proses Pelatihan

a. Manajemen Hotel Mandarin Oriental Jakarta sangat perlu

memperhatikan proses pelatihan di departemen sebagai pengawasan jika

ada ketidaksesuaian dan harus selalu berkoordinasi intens dengan

departmental trainer.

b. Pembagian waktu untuk sesi pelatihan harus diterapkan seperti adanya

kalender pelatihan sehingga setiap karyawan mendapatkan materi yang

sama dan memudahkan manning di departemen.

c. Learning and development sebaiknya mengetahui jalannya operasional

di departemen agar bisa mengidentifikasi hal-hal apa saja yang akan

menjadi concern dari departemen tersebut.

2. Pengendalian Kualitas.

a. Setelah mengeluarkan SOP, maka selanjutnya pihak Hotel Mandarin

Oriental Jakarta perlu mengeluarkan dokumen resmi mengenai uraian

pekerjaan untuk karyawan. Pihak hotel dapat menggunakan uraian

pekerjaan yang sudah ada sebagai acuan.

b. Sebaiknya self audit harus dilaksanakan secara terjadwal, agar

pengawasan dilaksanakan lebih intens sehingga untuk menjaga

performance dari departemen di hotel, apabila pada survey tamu terdapat

Page 90: PROSES PELATIHAN SEBAGAI PENGENDALIAN KUALITAS DI …

76

komplain pihak hotel harus segera menanggapi komplain tersebut untuk

menjaga kepercayaan tamu terhadap image hotel sendiri.

C. Pelatihan sebagai pengendalian kualitas

a. Learning and Development Department harus mengetahui training

material yang dibutuhkan pada departemen operasional yaitu front office

dan food and beverage sehingga apabila pad guest survey yang diterima

tidak sesuai harapan maka dapat dilihat dari training material mengenai

kesesuaian kebutuhan yang harus dimiliki oleh karyawan.

Page 91: PROSES PELATIHAN SEBAGAI PENGENDALIAN KUALITAS DI …

77

Daftar Pustaka

Ardana. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Arikunto, S. (2010). rosedur Penelitian Suatu pendekatan praktik. Jakarta: PT.

Rineka Cipta.

Arikunto, S. d. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Assauri, S. (2004). Manajemen Pemasaran. Jakarta: Rajawali Press.

B. Uno, H. (2008). Teori motivasi dan pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.

Bakhtiar, d. (2013). Analisa pengendalian kualitas dengan menggunakan metode

statistical quality control (SQC). Malikussaleh Industrial Engineering

Journal, 29-36.

Chandra, F. T. (2016). Service, Quality and Satisfaction. Yogyakarta: Andi.

Darmadi, H. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Sosial. Bandung: Alfabeta.

Dessler, G. (2009). Manajemen suber day amanusia (Buku 1). Jakarta: Indeks.

Dessler, G. (2010). Manajemen Sumber Daya Manusia (Edisi Kesepuluh). Jakarta

Barat: PT Indeks.

Effendi, M. T. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Grasindo.

Eko, W. S. (2015). Manajemen Pengembangam Sumber Daya Manusia.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Gaspersz, V. (2005). Total Quality Management. Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Utama.

Handoko. (2014). Manajemen Personalia Sumber Daya Manusia. Yogyakarta:

BPFE.

Handoko, T. H. (2011). Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia.

Yogyakarta: BPFE.

Hariandja, M. T. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia: pengadaan,

pengembangan, pengkompensasian, dan peningkatan produktivitas

pegawai (cetakan kelima). Jakarta: PT. Grasindo.

Page 92: PROSES PELATIHAN SEBAGAI PENGENDALIAN KUALITAS DI …

78

Hasibuan, M. S. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Bumi

Aksara.

Kamil, M. (2015). Model Pelatihan dan Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Majid, A. (2013). Strategi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Mangkunegara, A. A. (2013). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.

Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

Margono, S. (2007). Metodelogi Penelitian Pendidikan Komponen MKDK.

Jakarta: PT Rineka Cipta.

Mathis, R. &. (2006). Human Resources Management (Terjemahan Dian Angela).

Jakarta: Salemba Empat.

McConnell, D. K. (2003). Journal of Financial and Quantitative Analysis. United

Kingdom: Cambridge University Press.

Moloeng, L. J. (Metode Penelitian Kualitatif). 2005. Bandung: Rosdakayra.

Munjiati, M. (2015). Manajemen Operasi Strategi: Strategi untuk mencapai

keunggulan kompetitif. Yogyakarta: Gramasurya.

Nor Raymod A, J. R. (2003). Human Resources Management: Gaining a

competitive advantage. Fourth Edition. United States of America:

McGraw Hill.

R. Wayne Mondy, R. M. (2005). Human Resources Management. New York:

Pearson Education.

Render, H. &. (2014). Manajemen Operasi. Jakarta: Salemba Empat.

Sagala, V. R. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan dari

teori ke praktik. Jakarta: PT. Raja Grafindo.

Sarwono. (2003). Psikologi Remaja. Jakarta: PT. Raja Gravido Persada.

Saryono. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Nuha Media.

Schonberger, R. J. (1994). Total Quality: Teamsmanship over Leadership. MCB

UP Ltd.

Sedarmayanti. (2010). Manajemen Sumber Daya Manusia Reformasi

Birokrasidan. Bandung: Refka Aditama.

Page 93: PROSES PELATIHAN SEBAGAI PENGENDALIAN KUALITAS DI …

79

Silalahi. (2000). Penelitian Pembuatan Briket Kayu Dari Serbuk Gergajian Kayu.

Bogor: Deperindag.

Simamora, H. (2004). Manajemen Sumber Day Manusia (Edisi Ketiga).

Yogyakarta: STIE YPKN.

Hetifah SJ. Sumarto. (2004). Inovasi, Partisipasi dan Good Governance. Jakarta:

Yayasan Obor Indonesia.

Sofyandi, H. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT

Prenhallindo.

Stevenson, G. G. (2005). Common Property Economics. United Kingdom:

Cambridge University Press.

Sudjana, N. (2006). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. (2005). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Sugiyono. (Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). 2013. Bandung:

Alfabeta.

Sulastiono, A. (2011). Manajemen Penyelenggaraan Hotel: Manajemen Hotel.

Bandung: Alfabeta.

Suparlan. (2005). Menjadi Guru Efektif. Yogyakarta: Hikayat.

Sutinah, B. S. (2006). Metode Penelitian Sosial Berbagai Alternatif Pendekatan.

Jakarta: Prenada Media Group.

Sutrisno, E. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana.

verma, S. d. (2004). Essentials of marketing research. Delhi: Ranjan Publications.

Rusel, W & Taylor B. (1996). Production and Operation. New Jersey: Prentice

Hall.Inc.

Yamit, Z. (2013). Manajemen Kualitas Produk dan Jasa. Yogyakarta: Ekonisia.

Yuwono I, S. F. (2005). Psikologi Industri & Organisasi. Surabaya: Fakultas

Psikologi Universitas Airlangga.

Page 94: PROSES PELATIHAN SEBAGAI PENGENDALIAN KUALITAS DI …

80

LAMPIRAN 1

PEDOMAN WAWANCARA MANDARIN ORIENTAL HOTEL JAKARTA

Partisipan : Tri Setyo Nugroho (Learning and Development Executive/Quality

Controller)

1. Bagaimana proses pelatihan dijalankan di hotel?

2. Bagaimana proses/alur pelatihan yang diselenggarakan di hotel?

Kebutuhan apa saja yang diperlukan?

3. Bagaimana implementasi pelaksanaan pelatihan di hotel?

4. Evaluasi seperti apa yang dilakukan di hotel untuk membahas hasil

pelatihan?aspek apa saja yang dievaluasi dari pegendalian kualitas?

5. Bagaimana dampak pelatihan untuk staff hotel?peran pelatihan sebagai

pengendalian kualitas?

6. Apa arti pengendalian kualitas di hotel?bagaimana pengendalian kualitas

di hotel?

Page 95: PROSES PELATIHAN SEBAGAI PENGENDALIAN KUALITAS DI …

81

LAMPIRAN 2

PEDOMAN WAWANCARA DEPARTMENTAL TRAINER

Partisipan : Amel (Food and Beverage Trainer)

Partisipan : Grace (Front Office Trainer)

1. Bagaimana proses pelatihan secara umum di departemen?

2. Bagaimana alur pelatihan yang diselenggarakan di departemen?

Kebutuhan apa saja yang diperlukan?

3. Bagaimana implementasi pelaksanaan pelatihan di departemen?

4. Evaluasi seperti apa yang dilakukan di departemen untuk membahas hasil

pelatihan?aspek apa saja yang dievaluasi dari pegendalian kualitas?

5. Bagaimana dampak pelatihan untuk staff departemen?peran pelatihan

sebagai pengendalian kualitas?

6. Apa arti pengendalian kualitas di departemen?bagaimana pengendalian

kualitas di departemen?

Page 96: PROSES PELATIHAN SEBAGAI PENGENDALIAN KUALITAS DI …

82

LAMPIRAN 3

PEDOMAN WAWANCARA KARYAWAN

Partisipan : Leny Setiawati (Food and Beverage Staff)

Farhan (Front Office Staff)

1. Apakah departemen memberikan pelatihan kepada anda?

bagaimana proses pelatihan tersebut berlangsung?

2. Seberapa besar dampak pelatihan terhadap kualitas kerja anda?apa saja

yang anda rasakan ketika selelai melakukan pelatihan?

3. Hal-hal apa saja departemen harapkan kepada anda setelah melakukan

pelatihan?

4. Bagaimana peran pelatihan yang diberikan kepada karyawan dalam

usaha untuk mencapai goals departemen?

5. Bagaimana proses pengendalian kualitas yang dijalankan di hotel?

6. Apa saja Benchmark yang diberikan kepada anda terkait pengendalian

kualitas?

7. Apakah hasil pekerjaan anda sesuai dengan apa yang diharapkan

departemen?

8. Bagaimana cara anda sendiri untuk menjaga kualitas dari pekerjaan

anda?

Page 97: PROSES PELATIHAN SEBAGAI PENGENDALIAN KUALITAS DI …
Page 98: PROSES PELATIHAN SEBAGAI PENGENDALIAN KUALITAS DI …
Page 99: PROSES PELATIHAN SEBAGAI PENGENDALIAN KUALITAS DI …
Page 100: PROSES PELATIHAN SEBAGAI PENGENDALIAN KUALITAS DI …
Page 101: PROSES PELATIHAN SEBAGAI PENGENDALIAN KUALITAS DI …
Page 102: PROSES PELATIHAN SEBAGAI PENGENDALIAN KUALITAS DI …

BIODATA MAHASISWA

A. BIODATA PRIBADI

Nama : Muhammad Luthfi Muhsin

NIM : 201520614

Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 12 Desember 1996

Alamat : Jl. Sulaksana Baru VII No. 3, Kota Bandung

B. DATA ORANG TUA

Nama Ibu : Yeni Trimulyani

Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil

Agama : Islam

Alamat : Jl. Sulaksana Baru VII No. 3, Kota Bandung

C. RIWAYAT PENDIDIKAN

Nama Institusi Tahun Ajaran Keterangan

SD Muhammadiyah 7 Bandung 2003 – 2009 Lulus

SMPN 7 Kota Bandung 2009 – 2012 Lulus

SMAN 1 Kota Bandung 2012 – 2015 Lulus

Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung 2015 - 2019 Lulus

D. RIWAYAT PEKERJAAN

Nama Institusi Posisi Periode

Mandarin Oriental Hotel Kuala Lumpur,

Malaysia Intern Februari – Juni 2017

Mandarin Oriental Hotel Jakarta, Indonesia Intern Juli 2018 – Januari 2019