proposal tesis.docx

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/18/2019 proposal tesis.docx

    1/27

    1

    BAB I

    1. Latar Belakang Masalah

      Pengaruh menurut Purwadarminta adalah: daya yang ada atau

    timbul dari sesuatu ( orang, benda ) yang membentuk watak, keer!ayaan,

    atau erbuatan manusia. "amus besar bahasa indonesia edisi emat Balai

    Pustaka #eartemen Pendidikan $asional, halaman 1%&'

      Budaya belaar yang terorganisir, terarah, terawasi, terantau dan

    sebagainya: meruakan motiasi reestasi siswa.

      Menurut Purwadarminta, *budaya adalah:+esuatu yang sudah menadi

    kebiasaan dan sukar dirubah1.

     Menurut Purwadarminta, *belaar adala Berusaha ( berlatih dsb ) suaya

    mendaatkan keandaian-

    Dunia pendidikan sedang diguncang oleh berbagai perubahan dengan

    tuntutan dan kebutuhan masyarakat, serta ditantang untuk dapat menjawab

     bebagai permasalahan lokal dan dan perubahan global yang begitu pesat.

    Perubahan dan  permasalahan  tersebut seperti pasar bebas, perkembangan ilmu

     pengetahuan, teknologi dan informasi, seni, budaya, yang sangat dahsyat. Maka i

      Purwadarminta, Kamus Besaar Bahasa Indonesia, (Jakarta:BalaiPustaka,2008) cet.ke 4 h 2142 Purwadarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta ,Balai Pstak) ed 3 h121

    iidengan perkembangan tersebut harus dibarengi dengan perkembangan di

    dunia pendidikan mulai dari mutu pendidikan baik mutu guru, siswa, kurikulum,

    dan sarana prasarana yang berkualitas, sehingga akan mengahsilkan sumberdaya

    manusia yang berkualitas pula.

    3B.Sun!"r!t! Pr!ses Bela#ar $en%a#ar di sek!lah, (Jakarta &ineka'ita 1*,h 3+

  • 8/18/2019 proposal tesis.docx

    2/27

    2

    Pendidikan sangatlah penting dalam kehidupan manusia dan tidak terbatas

     pada umur. Suatu negara yang mutu pendidikannya rendah akan mengakibatkan

    terhambatnya kemajuan suatu negara. Dalam UU No. ! " !!# tentang sistem

    Pendidikan Nasional, tercantum pengertian bahwa pendidikan adalah usaha dasar 

    dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

     peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya sehingga memiliki

    kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

    mulia, serta keterampilan yang diperlukan oleh dirinya, masyarakat, bangsa dan

     Negara.

    $ungsi dan tujuan pendidikan %ndonesia yang tertuang dalam Undang&

    Undang No. ! 'ahun !!# (Sidiknas, Pasal #) yang berbunyi pendidikan

    nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta

     peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan

     bangsa, bertujuan untuk berkembangan potensi peserta didik agar menjadi

    manusia yang beriman dan berta*wa kepada 'uhan +ang Maha sa, berakhlak 

    mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang

    demokratis.

    Dalam meningkatakan kualitas pendidikan dipengaruhi oleh

     penyempurnaan seluruh komponen pendidikan seperti peningkatan kualitas dan

     pemerataan penyebaran guru, kurikulum yang disempurnakan, sumber belajar,

    sarana dan prasarana, kebijakan pemerintah. Namun disini guru merupakan

    komponen paling menentukan, karena ditangan gurulah komponen&komponen lain

    menjadi sesuatu yang berarti bagi kehidupan peserta didik. -uru pula yang

    menjadi perhatian utama bagi peserta didik sehingga guru harus bisa menjadi

    sosok figur bagi anak didiknya. leh sebab itu, guru harus memiliki empat

    3B.Sun!"r!t! Pr!ses Bela#ar $en%a#ar di sek!lah, (Jakarta &ineka'ita 1*,h 3+

  • 8/18/2019 proposal tesis.docx

    3/27

    3

    kompetensi yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi personal, kompetensi

     profesional, dan kompetensi sosial.

    /erbagai upaya sudah dilakukan pemerintah untuk memperbaiki mutu

     pendidikan di %ndonesia. Upaya&upaya yang telah dilakukan antara lain

    melakukan perubahan kurikulum secara teratur, dengan maksud agar isi

    kurikulum tidak ketinggalan dengan perkembangan teknologi dan ilmu

     pengetahuan serta kebutuhan masyarakat yang berkembang dengan cepat. Di

    samping itu, juga dilakukan upaya melaksanakan penataran&penataran guru,

    mengirim tenaga&tenaga kependidikan keluar negeri untuk mengikuti berbagai

    kegiatan workshop, seminar, latihan, studi lanjut dan sebagainya.

    Setiap orang bisa menjadi atau menempati posisi sebagai pendidik. rang

    tua, disadari atau tidak adalah pendidik bagi anak&anaknya. Para mubaligh, tokoh

    masyarakat atau anutan umat adalah pendidik bagi masyarakatnya. Para pemimpin

     bangsa seharusnya juga menjadi pendidik bagi bangsa yang dipimpinnya. /ahkan

     para selebritispun menempati posisi sebagai pendidik, karena mereka menjadi

     panutan bagi yang mengidolakannya. Namun tidak setiap pendidik adalah guru,

    akan tetapi setiap guru mutlak dia adalah pendidik. leh karena itu guru harus

    memiliki kompetensi sebagai pendidik yang profesional.

    Sebagai guru profesional, ada sepuluh kemampuan guru yang harus dikuasai.

    -uru merupakan agen perubahan dalam pola pikir generasi bangsa dan

    mengemban tugas untuk meluruskan pola pikir irasional menuju cara berpikir 

    rasional. 0ika dilihat di masyarakat, tidak bisa dipungkiri bahwa guru dianggap

    sebagai orang yang serba bisa khususnya di pedesaan. Penguasaan sepuluh

    kemampuan guru akan sangat menunjang terhadap moti1asi berprestasi siswa

    3B.Sun!"r!t! Pr!ses Bela#ar $en%a#ar di sek!lah, (Jakarta &ineka'ita 1*,h 3+

  • 8/18/2019 proposal tesis.docx

    4/27

    4

    sekaligus sebagai moti1ator. /erikut ini adalah sepuluh kemampuan dasar yang

    harus dimiliki oleh guru.

    2. Punya kemampuan untuk mengembangkan kepribadian.

    Disini guru dituntut untuk bertakwa kepada 'uhan, turut berperan dalam

    masyarakat sebagai warga yang berjiwa Pancasila serta mengembangkan

    sifat&sifat terpuji yang menjadi syarat bagi guru.

    . Menguasai semua landasan pendidikan

    3andasan pendidikan yang harus dikuasai adalah dengan mengenal tujuan

     pendidikan untuk pencapaian tujuan pendidikan nasional, mengenal sekolah

    di dalam masyarakat serta mengenal prinsip&prinsip psikologi yang bisa

    dimanfaatkan dalam pembelajaran.

    #. Mampu untuk menguasai bahan pengajaran

    Seorang guru diharapkan mempunyai kemampuan untuk menguasai bahan

     pengajaran, kurikulum dan menguasai bahan pengayaan.

    4. Mampu untuk menyususn program pengajaran

    5emampuan ini adalah untuk menetapkan tujuan pengajaran, memilih dan

    menetapkan bahan pengajaran, memilih dan mengembangkan strategi

     pengajaran, memilih dan memanfaatkan sumber belajar yang tersedia dan

    memilih serta mengembangkan media pengajaran yang sesuai.

    6. Melaksanakan semua program pengajaran

    Dalam hal ini guru diharuskan menciptakan iklim belajar mengajar yang

    sehat, mengelola interaksi belajar mengajar dan mengatur ruang belajar.

    7. Menilai hasil serta proses mengajar yang sudah dilaksanakan

    -uru harus dapat menilai prestasi siswa dan menilai proses belajar menajar 

    yang telah dijalankan.

    3B.Sun!"r!t! Pr!ses Bela#ar $en%a#ar di sek!lah, (Jakarta &ineka'ita 1*,h 3+

  • 8/18/2019 proposal tesis.docx

    5/27

    +

    8. Program bimbingan belajar 

    -uru harus bisa membimbing siswa yang mengalami kesulitan belajar siswa

    yang berkelainan dan berbakat serta bisa membimbing siswa untuk 

    menghargai pekerjaan di masyarakat.

    9. Melaksanakan administrasi instansi

    -uru harus mengenal pengadministrasian kegiatan sekolah sekaligus

    melaksanakan kegiatan tersebut.

    :. /erinteraksi degan teman sejawat serta masyarakat

    -uru harus bisa berinteraksi dengan rekan sejawat untuk meningkatkan

    kemampuan profesional dan berinteraksi dengan masyarakat untuk memenuhi

    misi pendidikan.

    2!. Melakukan penelitian yang sederhana

    5emampuan guru ini adalah untuk mengkaji konsep dasar penelitian ilmuwan

    dan melakukan penelitian sederhana.

    $aktor lain yang sangat berperan dalam menentukan keberhasilan suatu

     pendidikan adalah moti1asi berprestasi. Mc ;lelland seperti yang di kutip

    Martaniah (dalam 'enaya, !!9 < 4!) mendefinisikan moti1asi berprestasi sebagai

    suatu usaha untuk mencapai sukses yang bertujuan untuk berhasil dalam

    kompetensi dengan suatu standar keunggulan

    Mc ;lelland (dalam 'enaya, !!: < #:), menerangkan bahwa antara

    manusia yang satu dengan manusia yang lainnya berbeda dalam hal motif 

     berprestasi yang dimiliki yang merupakan suatu pendorong untuk mencapai

    sukses. /ahwa indi1idu yang mempunyai moti1asi berprestasi yang tinggi akan

    memiliki sifat sifat sebagai berikut< (a) menyukai pekerjaan yang menuntut

    kemampuan dan usaha diri sendiri, (b) memiliki antisipasi yang baik terhadap

    3B.Sun!"r!t! Pr!ses Bela#ar $en%a#ar di sek!lah, (Jakarta &ineka'ita 1*,h 3+

  • 8/18/2019 proposal tesis.docx

    6/27

    akti1itas yang akan dilakukan, (c) selalu memperhitungkan terlebih dahulu setiap

    akti1itas apakah ia mampu atau tidak, (d) selalu ingin mengetahui hasil dari usaha

    yang telah dilakukannya. /erdasarkan hal ini mengembangkan indicator&indikator 

    yang merupakan indikasi atau ciri&ciri orang yang mempunyai motif berprestasi

    tinggi yaitu< (2) keinginan yang tinggi untuk berprestasi, () percaya pada diri

    sendiri, tidak senanng pada bantuan orang lain, (#) pemikiran atau antisipasi

    kedepan, (4) keinginan untuk mengetahui hasil pekerjaan yang dilakukan, (6)

    aspirasi tingkatan sedang yang sesuai dengan kapasitas diri, (7) orientasi pada

    masa yang akan dating, (8) tidak suka membuang waktu, (9) kepercayaan pada

    diri sendiri, (:) ketangguhan dan keuletan dalam bekerja dan (2!) tanggung jawab

    yang tinggi.

    Moti1asi berprestasi termasuk dalam katagori moti1asi intrinsik. 3ima

    aspek belajar yang mempunyai moti1asi intrinsik yaitu belajar dimoti1asi oleh

    rasa ingin tahu, insentif bekerja untuk memuaskan diri sendiri, memilih pekerjaan

    yang menantang, keinginan kerja secara mandiri, dan memakai kriteria internal

    untuk menentukan sukses dan gagal (=mbile, 2:9# < #86).0adi dapat disimpulkan

     bahwa moti1asi berprestasi adalah suatu dorongan atau kebutuhan dalam diri

    seseorang untuk meraih hasil atau prestasi tertentu. Moti1asi ini ditandai dengan

    adanya dorongan untuk berusaha keras mencapai prestasi, berusaha melakukan

     perbuatan yang sukses dan pengharapan untuk meraih atau mencapai suatu

    kompetensi yang memiliki standar keunggulan.

    Selain faktor kemampuan guru dan moti1asi berpresatasi, untuk mencapai

    kesuksesan dalam pelaksanaan pendidikan, seorang guru harus memahami

    terhadap kesuksesan dalam mengajar. Salah satu aspek penting yang menentukan

    terhadap keberhasilan adalah manajemen pembelajaran.

    3B.Sun!"r!t! Pr!ses Bela#ar $en%a#ar di sek!lah, (Jakarta &ineka'ita 1*,h 3+

  • 8/18/2019 proposal tesis.docx

    7/27

    *

    Manajemen atau pengelolaan merupakan komponen integral dan tidak 

    dapat dipisahkan dari proses pendidikan secara keseluruhan. =lasannya tanpa

    manajemen tidak mungkin tujuan pendidikan dapat diwujudkan secara optimal,

    efektif dan efisien. 5onsep tersebut berlaku di sekolah yang memerlukan

    manajemen yang efektif dan efisien.

    Manajemen pendidikan merupakan alternatif strategis untuk meningkatkan

    kualitas pendidikan, hasil penelitian /alitbangdikbud pada 'ahun 2::2,

    menunjukkan bahwa manajemen merupakan salah satu faktor yang

    mempengaruhi kualitas pendidikan. Manajemen sekolah secara langsung akan

    mempengaruhi dan menentukan efektif tidaknya kurikulum, berbagai peralatan

     belajar, waktu mengajar, dan proses pembelajaran. Dengan demikian, upaya

     peningkatan kualitas pendidikan harus dimulai dengan pembenahan manajemen

    sekolah, disamping peningkatan kualitas guru dan pengembangan sumber 

     pendidikan.=gar semua unsur terlibat dalam proses pembelajaran dapat bersinergi

    diperlukan manajemen untuk mengelola, mengatur dan menata semua unsur 

     pembelajaran, dengan kata lain manajemen pembelajaran. Manajemen

     pembelajaran merupakan tugas yang dilakukan oleh seorang guru yang meliputi

     perencanaan, pelaksanaan dan e1aluasi pembelajaran.

    /egitu pentingnya proses pembelajaran dalam peningkatan kualitas

     pendidikan maka proses pembelajaran harus dilaksanakan dengan baik dan

    moti1asiberprestasi siswa dapat dicapai jika fungsi perencanaan, pelaksanaan dan

    e1aluasi dapat diimplementasikan dengan baik dan benar.

    Dari uraian di atas dapat dilihat bahwa ketiga faktor antara budaya belajar,

    e>tra kurikulerdan moti1asi berprestasi memiliki peran yang sangat penting

    dalam dunia pendidikan. ?alaupun di lapangan semua lembaga pendidikan

    3B.Sun!"r!t! Pr!ses Bela#ar $en%a#ar di sek!lah, (Jakarta &ineka'ita 1*,h 3+

  • 8/18/2019 proposal tesis.docx

    8/27

    8

    mempunyai budaya belajar dan moti1asi berprestasi yang sama dalam

    melaksanakan pendidikannya. 5adang suatu sekolah, khususnya disini adalah

    madrasah tsanawiyah, mempunyai budaya belajar lebih tinggi dibanding

    madrasah lain tetapi disisi lain madrasah ini melaksanakan e>tra kurikuler yang

    !مل ع  شا ت فرك أع  من هو أهدى سبي  #ل "ل

    yang artinya < @5atakanlah< 'iap&tiap orang berbuat menurut keadaannya masing&

    masingA. Maka 'uhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalannya #

    Dari sini dapat dipahami bahwa setiap madrasah berhak mengelola

    madrasah sesuai dengan kemampuannya untuk mencapai tingkat prestasi siswa

    yang tinggi.

    leh karena itu berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, penulis

    ingin meneliti lebih jauh tentang *Pengaruh Budaya Belaar dan kstra

    "urikuler /erhada Motiasi Berrestasi +iswa di M/+ $ +ingaarna dan

    M/s Al 0uron +ingaarna.

    -. Permasalahan

    a. %dentifikasi Masalah

    /erdasarkan latar belakang masalah diatas, menurut peneliti ada beberapa

     permasalahan yang muncul, diantaranya <

    2) Perhatian siswa terhadap materi pelajaran di kelasPres

    # =l*uran dan terjemahnya dengan transliterasi arab latin ;P ;emara Bisalah Pres /dg h 666

    ) Perhatian siswa terhadap belajar sekitar sekolah

    #) =ktii1itas belajar siswa dirumah

    4) =kti1itas belajar siswa di tempat kos

    6) =kti1itas belajar sjswa yang dipesantren

    7) Perhatian belajar stswa terhadap ekstra kurikuler 

    3B.Sun!"r!t! Pr!ses Bela#ar $en%a#ar di sek!lah, (Jakarta &ineka'ita 1*,h 3+

  • 8/18/2019 proposal tesis.docx

    9/27

    8) 5elompok .belajar siswa tehadap ekstra kurikuler berpariasi

    9) -uru membimbing belajar siswa dalam ekstra kurikuler 

    :) Penempatan personalia pendidikan yang sesuai dengan kemampuan

    2!) 5ontrol terhadap tenaga guru masih lemah

     b. 5onstelasi Masalah

    =gar penelitian terfokus pada suatu permasalahan, serta cakupan tidak 

    terlalu luas, maka peneliti membatasi masalah pada pengaruh budaya belajar dan

    ekstra kurikuler terhadap moti1asi berprestasi siswa di M'S N dan M'S =fur*on

    Singaparna

    c. Perumusan Masalah

    /erdasarkan latar belakang dan permasalahan di atas, maka yang menjadi

    fokus kajian dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut <

    2) /erapa besar pengaruh budaya belar terhadap ekstra kurikuler di M'S

     N Singaparna dan M'S =l $ur*on SingaparnaC

    ) /erapa besar pengaruh ekstra kurikuler terhadap moti1asi berprestasi

    siswa di M'S N Singaparna dan M'S =l $ur*on SingaparnaC

    #) /erapa besar pengaruh budaya belajar dan ekstra kurikuler terhadap

    moti1asi berprestasi siswa di M'S N Singaparna dan M'S =l $ur*on

    SingaparnaC

    3B.Sun!"r!t! Pr!ses Bela#ar $en%a#ar di sek!lah, (Jakarta &ineka'ita 1*,h 3+

    -1

     

    -2

  • 8/18/2019 proposal tesis.docx

    10/27

    10

    2. /uuan Penelitian

    /erdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka

     peneliti ini bertujuan untuk mengetahui <

    2) Pengaruh budaya belajar di M'S N Singaparna dan M'S =l $ur*on

    Singaparna.

    ) Pengaruh ekstra kurikuler di M'S N Singaparna dan M'S =l $ur*on

    Singaparna.

    #) Moti1asi berprestasi di M'S N Singaparna dan M'S =l $ur*on

    Singaparna.

    &. "egunaan Penelitian

    a. Secara 'eoritis

    2) Peneliti ini dapat memberikan masukan atau sumbangan pemikiran

    atau ide untuk mengembangkan teori&teori budaya belajar, ekstra

    kurikuler terhadap moti1asi berprestasi siswa.

    ) asil penelitian dapat berguna sebagai bahan referensi bagi peneliti

    sejenis sebagai salah satu bahan pustaka dalam rangka

    mengembangkan ilmu pengetahuan. 5hususnya yang berkenaan

    dengan budddaya belajar dan program ekstra kurikuler terhadap

    moti1asi berprestasi siswa

     b. Secara Praktis

    2) /agi mahasiswa, hasil penetian dapat dijadikan acuan untuk 

    melakukan penelitian lebih mendalam mengenai budaya belajar dan

     program e>tra kurikuler,terhadap moti1asi berprestasi siwa./agi guru,

    hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai refleksi untuk dapat

    3B.Sun!"r!t! Pr!ses Bela#ar $en%a#ar di sek!lah, (Jakarta &ineka'ita 1*,h 3+

  • 8/18/2019 proposal tesis.docx

    11/27

    11

    meningkatkan budaya belajar, e>tra kurikuler terhadap moti1asi

     berprestasi siswa dan mengelola pembelajarannya.

    ) /agi kepala sekolah, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan

    dalam usaha meningkatkan manajemen pendidikan agar dapat bersaing

    dalam menghadapi kemajuan pendidikan di masa depan.

    '. Landasan /oritik 

    a Pengertian embelaaran

    a. Pengertian ekstra kurikuler

    b. Pengertian Motiasi Berrestasi siswa

    1) Pengertian Motiasi Berrestasi

    %stilah  Need for achievement  pertama kali dipopulerkan oleh Mc

    ;lellanddengan sebutan n&ach sebgai singkatan dari need for achievement. Mc

    ;lellandmenganggap n&ach sebagai 1irus mental. Eirus mental tersebut

    merupakansuatu fikiran yang berhubungan dengan bagaimana melakukan sesuatu

    denganbaik, lebih cepat lebih efisien dibanding dengan apa yang telah

    dilakukansebelumnya. 5alau 1irus mental tersebut bertingkah laku secara

    giat(?einer,2:96< #6).

    Menurut Mc ;lelland (2:98< 4!) pengertian moti1asi

     berprestasididefinisikan sebagai usaha mencapai sukses atau berhasil dalam

    kompetisidengan suatu ukuran keunggulan yang dapat berupa prestasi orang lain

    maupunprestasi sendiri. 3indgren (2:87< 78) mengemukakan hal senada

     bahwamoti1asi

    6/. Suryobroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, (0akarta< Bineka ;ipta, 2::8), hlm. #6.

    3B.Sun!"r!t! Pr!ses Bela#ar $en%a#ar di sek!lah, (Jakarta &ineka'ita 1*,h 3+

  • 8/18/2019 proposal tesis.docx

    12/27

    12

     berprestasi sebagai suatu dorongan yang ada pada seseorangsehubungan dengan

     prestasi, yaitu menguasai, memanipulasi serat mengaturlingungan sosial maupun

    fisik, mengatasi segala rintangan dan memeliharakualitas kerja yang tinggi,

     bersaing melalui usaha&usaha untuk melebihi hasilkerja yang lampau, serta

    mengungguli hasil kerja yang lain.

    Senadadengan pendapat di atas, Santrork (!!#< 2!#) menjelaskan

     bahwamoti1asi berprestasi merupakan keinginan untuk menyelesaikan sesuatu

    untuk mencapai suatu standar kesuksesan, dan untuk melakukan suatu usaha

    dengan tujuan untuk mencapai kesuksesan. -agne dan /arliner (2:86< 88)

    menambahkan bahwa moti1asi berprestasi adalah cara seseorang untuk berusaha

    dengan baik untuk prestasinya.

    Menurut eckhausen (2:78< 64) motif berprestasi diartikan sebagai usaha

    untuk meningkatkan atau melakukan kecakapan pribadi setinggi mungkin dalam

    segala akti1itas dan suatu ukuran keunggulan tersebut digunakan sebagai

     pembanding, meskipun dalam usaha melakukan akti1itas tersebut ada dua

    kemungkinan yakni gagal atau berhasil. Selanjutnya ia menjelaskan bahwa

    moti1asi berprestasi merupakan motif yang mendorong indi1idu untuk mencapai

    sukses dan bertujuan untuk berhasil dalam kompetisi dengan beberapa ukuran

    keunggulan ( standard of excellence). Ukuran keunggulan digunakan untuk standar 

    keunggulan prestasi dicapai sendiri sebelumnya dan layak seperti dalam suatu

    kompetisi.

    Dalam teori expectancy-value =tkinson (2:7!< 67) mengemukakan bahwa

    moti1asi berprestasi seseorang didasarkan atas dua hal yaitu, adanya tendensi

    untuk meraih sukses dan adanya tendensi untuk menghindari kegagalan. Pada

    dasarnya keadaan motif itu dimiliki oleh indi1idu, namun keduanya mempunyai

    3B.Sun!"r!t! Pr!ses Bela#ar $en%a#ar di sek!lah, (Jakarta &ineka'ita 1*,h 3+

  • 8/18/2019 proposal tesis.docx

    13/27

    13

    keadaan berbeda&beda dalam berbagai situasi dan kondisi menurut adanya

     prestasi. 3ebih jelasnya =tkinson (2:69< #4) mengemukakan bahwa persaingan

     berdasarkan standar keunggulan, sangat terkait dengan tipekepribadian yang

    memiliki motif berprestasi lebih tinggi daripada motif untuk menghindari

    kegagalan begitu pula sebaliknya, apabila motif menghindari terjadinya kegagalan

    lebih tinggi daripada motif sukses, maka moti1asi berprestasi seseorang

    cenderung rendah. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa moti1asi

     berprestasi atau achievement motivation merupakan suatu dorongan yang

     berhubungan dengan bagaimana melakukan sesuatu dengan lebih baik, lebih

    cepat, lebih efisien dibandingkan dengan apa yang telah dilakukan sebelumnya,

    sebagai usaha mencapai sukses atau berhasil dalam kompetisi dengan suatu

    ukuran keunggulan yang dapat berupa prestasi orang lain maupun prestasi sendiri.

    -) "arakter Motiasi Berrestasi

    Mc;lelland (2:89< 88) mengemukakan bahwa ada 7 karakteristik 

    indi1iduyang mempunyai moti1asi berprestasi yang tinggi, yaitu <

    a) Perasaan yang kuat untuk mencapai tujuan, yaitu keinginan

    untukmenyelesaikan tugas dengan hasil yang sebaik&baiknya.

     b) /ertangungjawab, yaitu mampu bertanggungjawab terhadap dirinyasendiri

    dan menentukan masa depannya, sehingga apa yang dicitacitakanberhasil

    tercapai.

    c) 1aluatif, yaitu menggunakan umpan balik untuk menentukantindakan

    yang lebih efektif guna mencapai prestasi, kegagalan yangdialami tidak 

    membuatnya putus asa, melainkan sebagai pelajaranuntuk berhasil.

    d) Mengambil resiko @sedangF, dalam arti tindakan&tindakannya

    sesuaidengan batas kemampuan yang dimilikinya.

    3B.Sun!"r!t! Pr!ses Bela#ar $en%a#ar di sek!lah, (Jakarta &ineka'ita 1*,h 3+

  • 8/18/2019 proposal tesis.docx

    14/27

    14

    e) Menyukai tantangan, yaitu senang akan kegiatan&kegiatan yangbersifat

     prestatif dan kompetitif.

    f) 5reatif dan ino1atif, yaitu mampu mencari peluang&peluang dan

    menggunakan kesempatan untuk dapat menunjukkan potensinya.

    !. Manaemen Pembelaaran

    2) Pengertian Manajemen pembelajaran

    Manajemen pembelajaran terdiri dari dua kata, yaitu manajemen dan

     pembelajaran. Secara bahasa (etimologi)b manajemen berasal dari kata kerja “to

    manage yangberarti mengatur.7

    =dapun menurut istilah (terminologi) terdapatbanyak pendapat mengenai

     pengertian manajemen salahsatunya menurut -eorge B. 'erry Manajemen adalah

    suatuproses khas yang terdiri atas tindakan&tindakan perncanaan,

     pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian untukmenentukan serta

    mencapai tujuan melalui pemanfaatan SDM dan sumber daya lainnya.8

    Sedangkan menurut anry 3. Sisk mendefinisikan Management is the

    coordination of all resources throughthe processes of planning! organi"ing!

    directing andcontrolling in order to attain stted o#jectivies. =rtinyamanajemen

    adalah Pengkoordinasian untuk semua sumber&sumber melalui proses&proses

     perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengawasan di dalam

    ketertiban untuk tujuan.9

    7Malayu S.P. asibuan, Manajemen$ %asar! Pengertian! danMasalah, (0akarta< P' /umi =ksara,

    !!8), hlm. 2.8Malayu S.P. asibuan, Manajemen$ %asar..., hlm. .9anry 3. Sisk,  Principles of Management a System &ppoach to 'he Management Proces,(;hicago< Publishing ;ompany, 2:7:), hlm. 2!.

    Selanjutnya, mengenai pembelajaran berasal darikata @instructionF yang

     berarti @pengajaranF. Pembelajaranpada hakikatnya adalah suatu proses interaksi

    antara anakdengan anak, anak dengan sumber belajar, dan anak denganpendidik.:

    3B.Sun!"r!t! Pr!ses Bela#ar $en%a#ar di sek!lah, (Jakarta &ineka'ita 1*,h 3+

  • 8/18/2019 proposal tesis.docx

    15/27

    1+

    Menurut Undang&undang B% No. ! 'ahun !!#'entang Sistem

     pendidikan. Pembelajaran adalah prosesinteraktif peserta didik dengan pendidik 

    dan sumber belajarpada suatu lingkungan belajar.2!

    Dari beberapa pengertian diatas dapat dikatakanbahwa manajemen

     pembelajaran merupakan usaha untukmengelola pembelajaran yang meliputi

     perencanaan,pelaksanaan, dan e1aluasi pembelajaran guna mencapaitujuan

     pembelajaran secara efektif dan efesien.

    -) 0ungsi34ungsi Manaemen Pembelaaran

    a) Perencanaan Pembelajaran

    Perencanaan adalah proses penetapan danpemanfaatan sumber 

    daya secara terpadu yang diharapkandapat menunjang kegiatan&kegiatan

    dan upaya&upaya yangakan dilaksanakan secara efisien dan efektif 

    dalammencapai tujuan.Dalam konteks pembelajaran perencanaan

    dapatdiartikan sebagai proses penyusunan materi pelajaran,penggunaan

    media pembelajaran, penggunaan pendekatanatau metode pembelajaran,

    dan penilaian dalam suatualokasi waktu yang akan dilaksanakan pada

    masa tertentuuntuk mencapai tujuan yang ditentukan.22

    :Mansur, Muslich,  ('SP Pem#elajaran Ber#asis (ompetensi dan (onstekstual , (0akarta< /umi=ksara, !!8), hlm. 27#.2!Undang&Undang B% No. ! 'ahun !!# tentang Sistem Pendidikan.

    22=bdul Majid ! Perencanaan Pem#elajaran ) Mengem#angkan Standar (ompetensi *uru!(/andung< Bemaja Bosdakarya, !!6 ) hlm. 28.

    PP B% no. 2: th. !!6 tentang standar nasionalpendidikan pasal !

    menjelaskan bahwaG FPerencanaanproses pembelajaran memiliki silabus,

     perencanaan pelaksanaan pembelajaran yang memuat

    sekurangkurangnyatujuan pembelajaran, materi ajar, metodepengajaran,

    sumber belajar, dan penilaian hasil belajarF.2

    3B.Sun!"r!t! Pr!ses Bela#ar $en%a#ar di sek!lah, (Jakarta &ineka'ita 1*,h 3+

  • 8/18/2019 proposal tesis.docx

    16/27

    1

    Sebagai perencana, guru hendaknya dapat mendiagnosa kebutuhan

     para siswa sebagai subyekbelajar, merumuskan tujuan kegiatan proses

     pembelajarandan menetapkan strategi pengajaran yang ditempuh

    untukmerealisasikan tujuan yang telah dirumuskan.2#

    Perencanaan itu dapat bermanfaat bagi gurusebagai kontrol

    terhadap diri sendiri agar dapatmemperbaiki cara pengajarannya.24  =gar 

    dalampelaksanaan pembelajaran berjalan dengan baik untuk ituguru perlu

    menyusun komponen perangkat perencanaanpembelajaran antara lain<

    (2) Menetukan =lokasi ?aktu dan Minggu efektif 

    Menentukan alokasi waktu pada dasarnyaadalah menetukan minggu

    efektif dalam setiapsemester pada satu tahun ajaran. Bencana alokasiwaktu

     berfungsi untuk mengetahui berapa jam waktuefektif yang tersedia untuk 

    dimanfaatkan dalamproses pembelajaran dalam satu tahun ajaran.

    al ini diperlukan untuk menyesuaikan dengan standar kompetensi dan

    kompetensi dasar minimal yang harus dicapai dengan rumusan standar isi yang

    ditetapkan.

    () Menyusun Program 'ahunan (Prota)

    Program tahunan (Prota) merupakan rencanaprogram umum setiap mata

     pelajaran untuk setiapkelas, yang dikembangkan oleh guru mata

     pelajaranyang bersangkutan, yakni dengan menetapkan alokasidalam

    waktu satu tahun ajaran untuk mencapai tujuan(standar kompetensi dan

    kompetensi dasar) yang telahditetapkan. Program ini perlu dipersiapkan

    dandikembangkan oleh guru sebelum tahun ajaran,karena merupakan

     pedoman bagi pengembanganprogram&program berikutnya

    2Peraturan Pemerintah Bepublik %ndonesia no. 2: tahun !!6 'entang Standar NasionalPendidikan, hlm. 26.2#=bdul Majid ! Perencanaan Pem#elajaran+! hlm. :2.24

    Suryobroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah! (0akarta< P'.Bineka ;ipta, !!:), ;et. %%, hlm.8.

    (#) Menyusun Program Semesteran (Promes)

    3B.Sun!"r!t! Pr!ses Bela#ar $en%a#ar di sek!lah, (Jakarta &ineka'ita 1*,h 3+

  • 8/18/2019 proposal tesis.docx

    17/27

    1*

    Program semester (Promes) merupakanpenjabaran dari program tahunan.

    5alau Programtahunan disusun untuk menentukan jumlah jam

    yangdiperlukan untuk mencapai kompetensi dasar, makadalam program

    semester diarahkan untuk menjawab minggu keberapa atau kapan

     pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar itu dilakukan.

    (4) Menyusun Silabus Pembelajaran

    Silabus adalah bentuk pengembangan danpenjabaran kurikulum menjadi

    rencana pembelajaranatau susunan materi pembelajaran yang teratur 

     padamata pelajaran tertentu pada kelas tertentu.5omponen dalam

    menyusun silabus memuatantara lain identitas mata pelajaran atau

    temapelajaran, standard kompetensi (S5), kompetensidasar (5D), materi

     pelajaran, kegiatan pembelajaran,indikator, pencapaian kompetensi,

     penilaian, alokasiwaktu, dan sumber belajar.

    (6) Menyusun Bencana Pelaksanaan Pembelajaran (BPP)

    Bencana pelaksanaan pembelajaran (BPP)disusun untuk setiap

    5ompetensi dasar (5D) yangdapat dilaksanakan dalam satu kali

     pertemuan ataulebih.26 5omponen&komponen dalam menyusun BPP

    meliputi< a) %dentitas Mata PelajaranG b) Standar 5ompetensiG c)

    5ompetensi DasarG d) %ndikator 'ujuan PembelajaranG e) Materi =jarG f)

    Metode PembelajaranG g) 3angkah&langkah PembelajaranG h) Sarana dan

    Sumber /elajarG i) Penilaian dan 'indak 3anjut.

     b) Pelaksanaan Pembelajaran

    Pelaksanaan pembelajaran merupakan proses berlangsungnya

     belajar mengajar di kelas yang merupakan inti dari kegiatan di sekolah.

    0adi pelaksanaan pengajaran adalah interaksi guru dengan murid dalam

    3B.Sun!"r!t! Pr!ses Bela#ar $en%a#ar di sek!lah, (Jakarta &ineka'ita 1*,h 3+

  • 8/18/2019 proposal tesis.docx

    18/27

    18

    rangka menyampaikan bahan pelajaran kepada siswa dan untuk mencapai

    tujuan pengajaran. Dalam fungsi pelaksanaan ini memuat kegiatan

     pengelolaan dan kepemimpinan pembelajaran yang dilakukan guru di

    kelas dan pengelolaan peserta didik.

    Selain itu juga memuat kegiatan pengorganisasian yang dilakukan

    oleh kepala sekolah seperti pembagian pekerjaanke dalam berbagai tugas

    khusus yang harus dilakukan guru, juga menyangkut fungsi&fungsi

    manajemen lainnya. leh karena itu dalam hal pelaksanaan pembelajaran

    mencakup dua hal yaitu, pengelolaan kelas dan peserta didik serta

     pengelolaan guru. Dua jenis pengelolaan tersebut secara rinci akan

    diuraikan sebagai berikut<

    (a) Pengelolaan kelas dan peserta didik 

    Pengelolaan kelas adalah satu upayamemperdayakan potensi kelas yang

    ada seoptimalmungkin untuk mendukung proses interaksi

    edukatifmencapai tujuan pembelajaran./erkenaan dengan pengelolaan

    kelas sedikitnyaterdapat tujuh hal yang harus diperhatikan, yaitu

    ruangbelajar, pengaturan sarana belajar, susunan tempatduduk, yaitu ruang

     belajar, pengaturan sarana belajar,susunan tempat duduk, penerangan,

    suhu, pemanasansebelum masuk ke materi yang akan

    dipelajari(pembentukan dan pengembangan kompetensi) dan binasuasana

    dalam pembelajaran.

    (b) Pengelolaan guru

    Pelaksanaan sebagai fungsi manajemen diterapkan oleh kepala sekolah

     bersama guru dalam pembelajaran agar siswa melakukan akti1itas belajar 

    untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah direncanakan.

    3B.Sun!"r!t! Pr!ses Bela#ar $en%a#ar di sek!lah, (Jakarta &ineka'ita 1*,h 3+

  • 8/18/2019 proposal tesis.docx

    19/27

    1

    Sehubungan dengan itu, peran kepala sekolah memegang peranan penting

    untuk menggerakkan para guru dalam mengoptimalkan fungsinya sebagai

    manajer di dalam kelas.

    -uru adalah orang yang bertugas membantu murid untuk mendapatkan

     pengetahuan sehingga ia dapat mengembangkan potensi yang

    dimilikinya.-uru sebagai salah satu komponen dalam kegiatan belajar 

    mengajar (5/M), memiliki posisi sangat menentukan keberhasilan

     pembelajaran, karena fungsi utama guru ialah merancang, mengelola,

    melaksanakan dan menge1aluasi pembelajaran. -uru harus dapat

    menempatkan diri dan menciptakan suasana kondusif, yang bertanggung

     jawab atas pertumbuhan dan perkembangan jiwa anak.

    Dalam rangka mendorong peningkatan profesionalitas guru, secara tersirat

    Undang&Undang Sistem Pendidikan Nasional No. ! tahun !!# pasal #6

    ayat 2 mencantumkan standar nasional pendidikan meliputi< isi, proses,

    kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana,

     pengelolaan, pembiayaan dan penilaian.

    Standar yang dimaksud dalam hal ini adalah suatu kriteria yang telah

    dikembangkan dan ditetapkan oleh program berdasarkan atas sumber,

     prosedur dan manajemen yang efektif sedangkan kriteria adalah sesuatu

    yang menggambarkan keadaan yang dikehendaki. 5ompetensi yang

    dimiliki oleh setiap guru akan menunjukkan kualitas guru yang

    sebenarnya, kompetensi tersebut akan terwujud dalam bentuk penguasaan

     pengetahuan dari perbuatan secara profesional dalam menjalankan

    tugasnya sebagai guru.

    c) 1aluasi Pembelajaran

    3B.Sun!"r!t! Pr!ses Bela#ar $en%a#ar di sek!lah, (Jakarta &ineka'ita 1*,h 3+

  • 8/18/2019 proposal tesis.docx

    20/27

    20

    %stilah e1aluasi berasal dari bahasa inggris yaitu@e1aluationF. Menurut

    ?and dan -erald ?. /rown e1aluasiadalah suatu tindakan atau suatu

     proses untuk menentukannilaidari sesuatu. 1aluasi merupakan suatu

    upaya untukmengetahui berapa banyak hal&hal yang telah dimiliki

    olehsiswa dari hal&hal yang telah diajarkan oleh guru.

    1aluasi merupakan suatu upaya untuk mengetahuiberapa banyak hal&hal

    yang telah dimiliki oleh siswa dari halhalyang telah diajarkan oleh

    guru.1aluasi pembelajaranmencakup e1aluasi hasil belajar dan e1aluasi

     prosespembelajaran. 1aluasi hasil belajar menekankan padadiperolehnya

    informasi tentang seberapakah perolehan siswadalam mencapai tujuan

     pengajaran yang ditetapkan.

    Sedangkan e1aluasi pembelajaran merupakan prosessistematis untuk 

    memperoleh informasi tentang keefektifanproses pembelajaran dalam

    membantu siswa mencapai tujuanpengajaran secara optimal.

    Dengan demikian e1aluasi hasil belajar menetapkan baik buruknya hasil

    dari kegiatan pembelajaran. Sedangkane1aluasi pembelajaran menetapkan

     baik buruknya proses darikegiatan pembelajaran.

    5. "erangka Pemikiran

    Penelitian ini menjelaskan tentang perbedaan kemampuan guru, moti1asi

     berprestasi dan manajemen pembelajaran antara M's N Singaparna dan M's =l

    $ur*on. Perbedaan ini secara nyata hanya untuk membandingkan antara M's N

    Singaparna yang dalam pelaksanaan pembelajaran siswa&siswinya tidak 

    diboardingkan dengan M's =l $ur*on yang siswa&siswinya diboardingkan.

    6. 7asil Penelitian yang 8elean

    3B.Sun!"r!t! Pr!ses Bela#ar $en%a#ar di sek!lah, (Jakarta &ineka'ita 1*,h 3+

  • 8/18/2019 proposal tesis.docx

    21/27

    21

    Salah satu yang memegang peranan penting dalam melakukan penelitian

    adalah kajia&kajian penelitian sebelumnya. asil&hasil penelitian tersebut dapat

    dijadikan sebagai acuan dan perbandingan dengan penelitian yang akan dilakukan.

    2) Sari 0ulianti(!26) yang melakukan penelitian ubungan =ntara

    5emampuan MengajarDengan Moti1asi/erprestasi -uru. /erdasarkan

    hasil perhitungan diperoleh hasil koefisien korelasi r>yH !,#28 dengan

    sigH !,! (p I !,!6).asil ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan

     positif yang signifikan antara kemampuan mengajar dengan moti1asi

     berprestasi. Sumbangan efektif (S) kemampuan mengajar dengan

    moti1asi berprestasi sebesar 2!,2J ditunjukkan oleh koefisien determinasi

    (rK) sebesar !,2!2.'ingkat kemampuan mengajar gurutergolong

    cukupsedangkantingkat moti1asi berprestasi tergolong rendah.

    ) +uanita Dwi 3istyoningrum (!2)ubungan antara Manajemen

    Pembelajaran dan 5ompetensi Mengajar -uru dengan Prestasi /elajar 

    Siswa di SMPN 5ota Malang./erdasarkan hasil analisis data ditemukan

     bahwa (2) terdapat hubungan yang signifikan antara manajemen

     pembelajaran dengan prestasi belajar siswa dengan nilai rhitung H !,92 L

    rtabel H !,296 dan nilai rs*uare 76,:JG () terdapat hubungan yang

    signifikan antara kompetensi mengajar guru dengan prestasi belajar siswa

    dengan nilai rhitung H !,::9 L rtabel H !,296 dan nilai rs*uare ::,7JG

    serta (#) terdapat hubungan yang signifikan antara manajemen

     pembelajaran dan kompetensi mengajar guru dengan prestasi belajar siswa

    dengan nilai $hitung H 2449! L $tabel H #,!8:./erdasarkan hasil

     penelitian tersebut dapat diperoleh kesimpulan (2) terdapat hubungan yang

    signifikan antara manajemen pembelajaran dengan prestasi belajar siswaG

    3B.Sun!"r!t! Pr!ses Bela#ar $en%a#ar di sek!lah, (Jakarta &ineka'ita 1*,h 3+

  • 8/18/2019 proposal tesis.docx

    22/27

    22

    () terdapat hubungan yang signifikan antara kompetensi mengajar guru

    dengan prestasi belajar siswaG dan (#) terdapat hubungan yang signifikan

    antara manajemen pembelajaran dan kompetensi mengajar guru dengan

     prestasi belajar siswa.

    #) =rifatul 5hikmah (!!:) yang melakukan penelitian Manajemen

    Pembelajaran untuk Peningkatan Prestasi /elajar P=% di M%N 5alibuntu

    ?etan 5endal.asil penelitian menujukan bahwa. (2) 5ondisi objektif 

     prestasi belajar P=% di M%N 5alibuntu ?etan 5endal cukup baik, prestasi

     belajar sebagai hasil yang dicapai oleh peserta didik yang mencakup ranah

    kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik, hal ini ditandai Nilai

    Pelajaran P=% siswa sudah memenuhi target 55M dengan nilai rata&rata

    P=% 87.27. Penerapan amalan agama sudah dilaksanakan dalam kehidupan

    sehari&hari. Siswa M%N 5alibuntu ?etan telah menjuarai lomba&lomba

    P=% dalam e1en&e1en dengan predikat baik. () Pelaksanaan Manajemen

    Pembelajaran sudah cukup baik yang mencakup Perencanaan,

    Pembelajaran dan 1aluasi, dengan upaya meningkatkan kemampuan diri,

    dedikasi (loyalitas),meningkatkan proses pembelajaran, mengoptimalkan

     peran keluarga, dan lingkungan, dan dengan adanya manajemen

     pembelajaran dapat meningkatkan prestasi belajar P=%.

    9. 7iotesis

    /erdasarkan kerangka konseptual, penelitian ini dapat dirumuskan ke

    dalam tiga hipotesis penelitian sebagai berikut <

    &2 < 'erdapat perbedaan kemampuan guru antara M's N Singaparna dengan

    M's =l $ur*on Singaparna

    3B.Sun!"r!t! Pr!ses Bela#ar $en%a#ar di sek!lah, (Jakarta &ineka'ita 1*,h 3+

  • 8/18/2019 proposal tesis.docx

    23/27

    23

    & < 'erdapat perbedaan moti1asi berprestasi antara M's N Singaparna dengan

    M's =l $ur*on Singaparna

    < 'erdapat perbedaan manajemen pembelajaran antara M's N Singaparna

    dengan M's =l $ur*on Singaparna.

    . Metodologi Penelitian

    a. 'empat dan ?aktu Penelitian

    3okasi penelitian adalah M's N Singaparna dan M's =l $ur*on

    Singaparna. Penelitian ini dilaksanakan selama 7 bulan mulai dari penyusunan

     proposal, obser1asi awal, penyusunan instrument penelitian, pelaksanaan

     penelitian dan penyusunan hasil penelitian sehingga menjadi tesis sebagai tugas

    akhir Program Pascasarjana %nstitut =gama %slam ;ipasung (%=%;) Singaparna

    'asikmalaya.

     b. Pendekatan dan Metode Penelitian

    Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif dimana

    masalah pengumpulan data mengacu pada data empiris yakni dengan data dan

    fakta yang diperoleh di lapangan selama kegiatan penelitian dikembangkan,

    kemudian data diolah menggunakan metode statistic untuk menjawab

     permasalahan yang ada.

    c. Populasi dan Sampel

    2) Populasi

    Populasi adalah sebagian semua orang, semua kelompok, kejadian atau

    objek yang telah dirumuskan secara jelas. Populasi adalah wilayah

    generalisasi yang terdiri atas objek"subjek yang mempunyai kualitas dan

    karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

    kemudian ditarik kesimpulan (Sugiono, !!4). Populasi yang digunakan

    3B.Sun!"r!t! Pr!ses Bela#ar $en%a#ar di sek!lah, (Jakarta &ineka'ita 1*,h 3+

  • 8/18/2019 proposal tesis.docx

    24/27

    24

    dalam penelitian ini adalah guru M'S N Singaparna dan guru M's =l

    $ur*on Singaparna 'asikmalaya.

    ) Sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai karakteristik tertentu

    atau ciri keadaan yang diukur.

    d. 'eknik Pengumpulan Data

    Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah <

    a) =ngket

    =ngket merupakan daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain

    dengan maksud agar orang yang diberi tersebut bersedianmemberikan

    respon sesuai dengan permintaan pengguna (Suharsimi

    =rikuntoG!!6).

    Untuk teknik angket, instrument yang digunakan adalah sejumlah

     pertanyaan angket yang berstruktur, yaitu berisi pertanyaan&pertanyaan

    yang disertai sejumlah alternati1e jawaban yang disediakan.

    Besponden dalam menjawab terikat pada sejumlah kemungkinan

     jawaban yang sudah disediakan. Disediakan angket berstruktur agar 

    responden tinggal memilih pilihan yang tepat menurut pengalamannya,

     jadi tidak perlu berfikir sulit dan tidak perlu mencari alternati1e

     jawaban yang membingungkan, juga akan lebih memudahkan

     penelitian dalam mengecek hasil angket.

     b) Studi Pustaka

    Studi pustaka dipergunakan untuk mendapatkan teori&teori, konsep&

    konsep sebagai bahan pembanding, penguat atau penolak terhadap

    temuan hasil penelitian untuk menarik kesimpulan.

    e. 'eknik =nalisis Data

    3B.Sun!"r!t! Pr!ses Bela#ar $en%a#ar di sek!lah, (Jakarta &ineka'ita 1*,h 3+

  • 8/18/2019 proposal tesis.docx

    25/27

    2+

    =nalisis yang akan digunakan adalah analisis komparatif independent ,

    artinya sampel&sampel yang menjadi objek penelitian dapat dipisahkan secara

    tegas ( Syofian Siregar G !2). Untuk menganalisis dua sampel independent 

    dengan jenis data inter1al"rasio digunakan uji t&dua sampel. Perhitungannya

    dengan menggunakan bantuan  soft,are SPSS  . Dalam hal ini nanti akan

    dilakukan uji 1aliditas, uji reliabilitas, uji&t dan uji hipotesis.

    3B.Sun!"r!t! Pr!ses Bela#ar $en%a#ar di sek!lah, (Jakarta &ineka'ita 1*,h 3+

  • 8/18/2019 proposal tesis.docx

    26/27

    2

    #A0/A8 P;+/A"A

    =tkinson, B.; dan .B ilgar. (2:69). Pengantar Psikologiditejemahkan oleh Nurjanah 'aufik dan Bukmini. /urhana ( 0akarta < rlangga).

    anry 3 Sisk. (2:7:). Priciples of Management a System &pporach to 'he

     Management Process. ;hicago < Publishing ;ompany.

    htt://li".unnes.ac.id/1882/1/1103+02043.d 

    htt://asca.undiksha.ac.id/e #!urnal/inde.h/#urnala/article/iew5ile/3/4*8

    htt://adischinta."l!%s!t.c!m/2013/03/en%aruhkemamuan

    men%a#ar%urudalam.html6.7Pr0+r19

    htts://iahs!likhah.w!rdress.c!m/2011/12/01/en%aruhk!metensi%uruterhadaem"ela#aran/

    htts://www.%!!%le.c!.id/6;Pen%aruh

  • 8/18/2019 proposal tesis.docx

    27/27

    i

    ii