88
http://webcache.googleusercontent.com/...t/wp-content/uploads/2012/11/Profil-Penataan-Ruang.docx+&cd=7&hl=en&ct=clnk&client=firefox-a[04/04/2014 11:47:40] This is the html version of the file http://www.tataruangntb.net/wp-content/uploads/2012/11/Profil-Penataan-Ruang.docx . Google automatically generates html versions of documents as we crawl the web. PROFIL PENATAAN RUANG KOTA MATARAM 1. Tujuan Penataan Ruang Penataan ruang Kota Mataram bertujuan untuk mewujudkan Kota sebagai Kota Pendidikan, Perdagangan dan Jasa, Industri, serta Pariwisata Berbasis Kearifan Lokal yang Didukung dengan Prasarana dan Sarana Perkotaan yang Seimbang dan Berwawasan Lingkungan. 2. Kebijakan Penataan Ruang a. Kebijakan Struktur Ruang Wilayah Kota Pengembangan pusat pelayanan kota, meliputi : Pemantapan fungsi dan peran wilayah Kota sebagai Ibukota Provinsi Nusa Tengara Barat, Pusat Kegiatan Nasional, dan salah satu kawasan strategis provinsi. Penetapan dan pengembangan pusat-pusat pelayanan kota secara merata sesuai dengan hierarki pelayanannya. Pengembangan sistem jaringan prasarana kota, meliputi : Pengembangan sistem jaringan dan infrastruktur perkotaan terpadu lintas wilayah dalam sistem perkotaan wilayah Kota, wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat, dan nasional. Peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan aksesibilitas dan sistem jaringan transportasi untuk meningkatkan fungsi dan keterkaitan antarpusat kegiatan dan sistem transportasi kota secara optimal. Pengembangan kualitas dan jangkauan pelayanan sistem jaringan energi dan ketenagalistrikan, sistem jaringan telekomunikasi, sistem jaringan sumber daya air, sistem prasarana penyediaan air minum kota, sistem pengelolaan air limbah kota, sistem jaringan persampahan kota, sistem jaringan drainase kota, penyediaan dan pemanfaatan prasarana dan sarana jaringan jalan pejalan kaki, dan jalur evakuasi bencana. b. Kebijakan Pola Ruang Wilayah Kota Pengelolaan kawasan lindung, meliputi : Pemeliharaan dan perwujudan kelestarian fungsi lingkungan hidup. Pencegahan dampak negatif kegiatan manusia yang dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup. Pemulihan dan penanggulangan kerusakan lingkungan hidup. Penetapan kawasan RTH minimal 30 (tiga puluh) persen dari luas wilayah kota. Perlindungan kawasan cagar budaya dan aktivitas yang memiliki nilai histroris dan spiritual. Pengembangan mitigasi dan adaptasi kawasan rawan bencana. Pemanfaatan kawasan budidaya, meliputi : Pengembangan kawasan perumahan, kawasan perdagangan dan jasa, kawasan perkantoran, kawasan

Profil Penataan Ruang Kota Mataram

Embed Size (px)

DESCRIPTION

prk mataram

Citation preview

  • http://webcache.googleusercontent.com/...t/wp-content/uploads/2012/11/Profil-Penataan-Ruang.docx+&cd=7&hl=en&ct=clnk&client=firefox-a[04/04/2014 11:47:40]

    This is the html version of the file http://www.tataruangntb.net/wp-content/uploads/2012/11/Profil-Penataan-Ruang.docx.Google automatically generates html versions of documents as we crawl the web.

    PROFIL PENATAAN RUANG KOTA MATARAM

    1. Tujuan Penataan Ruang

    Penataan ruang Kota Mataram bertujuan untuk mewujudkan Kota sebagai Kota Pendidikan, Perdagangan danJasa, Industri, serta Pariwisata Berbasis Kearifan Lokal yang Didukung dengan Prasarana dan SaranaPerkotaan yang Seimbang dan Berwawasan Lingkungan.

    2. Kebijakan Penataan Ruang

    a. Kebijakan Struktur Ruang Wilayah Kota

    Pengembangan pusat pelayanan kota, meliputi :

    Pemantapan fungsi dan peran wilayah Kota sebagai Ibukota Provinsi Nusa Tengara Barat, PusatKegiatan Nasional, dan salah satu kawasan strategis provinsi.Penetapan dan pengembangan pusat-pusat pelayanan kota secara merata sesuai dengan hierarkipelayanannya.

    Pengembangan sistem jaringan prasarana kota, meliputi :

    Pengembangan sistem jaringan dan infrastruktur perkotaan terpadu lintas wilayah dalam sistemperkotaan wilayah Kota, wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat, dan nasional.Peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan aksesibilitas dan sistem jaringan transportasi untukmeningkatkan fungsi dan keterkaitan antarpusat kegiatan dan sistem transportasi kota secara optimal.Pengembangan kualitas dan jangkauan pelayanan sistem jaringan energi dan ketenagalistrikan, sistemjaringan telekomunikasi, sistem jaringan sumber daya air, sistem prasarana penyediaan air minum kota,sistem pengelolaan air limbah kota, sistem jaringan persampahan kota, sistem jaringan drainase kota,penyediaan dan pemanfaatan prasarana dan sarana jaringan jalan pejalan kaki, dan jalur evakuasibencana.

    b. Kebijakan Pola Ruang Wilayah Kota

    Pengelolaan kawasan lindung, meliputi :

    Pemeliharaan dan perwujudan kelestarian fungsi lingkungan hidup.Pencegahan dampak negatif kegiatan manusia yang dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup.Pemulihan dan penanggulangan kerusakan lingkungan hidup.Penetapan kawasan RTH minimal 30 (tiga puluh) persen dari luas wilayah kota.Perlindungan kawasan cagar budaya dan aktivitas yang memiliki nilai histroris dan spiritual.Pengembangan mitigasi dan adaptasi kawasan rawan bencana.

    Pemanfaatan kawasan budidaya, meliputi :

    Pengembangan kawasan perumahan, kawasan perdagangan dan jasa, kawasan perkantoran, kawasan

  • http://webcache.googleusercontent.com/...t/wp-content/uploads/2012/11/Profil-Penataan-Ruang.docx+&cd=7&hl=en&ct=clnk&client=firefox-a[04/04/2014 11:47:40]

    industri, kawasan pariwisata, kawasan ruang terbuka non hijau (RTNH), kawasan ruang evakuasibencana, kawasan peruntukan ruang bagi kegiatan sektor informal, kawasan pendidikan, kawasankesehatan, kawasan peribadatan, kawasan pertahanan dan keamanan, serta kawasan pertanian.Pengendalian perkembangan kegiatan budidaya perkotaan sesuai dengan daya dukung dan daya tampunglingkungannya.

    c. Kebijakan Penetapan Kawasan Strategis

    Pengembangan keterpaduan pengelolaan kawasan strategis provinsi di wilayah kota.

    Pengembangan kawasan strategis kota dari sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi.Pengembangan kawasan strategis kota dari sudut kepentingan sosial budaya.Pengembangan kawasan strategis kota dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup.

    3. Rencana Struktur Ruang

    a. Rencana Pusat Pusat Pelayanan Wilayah Kota

    No

    Pusat PusatPelayananWilayahKota

    Lokasi Arahan Fungsi

    1

    PusatPelayananKawasan(PPK)

    Pusat Pelayanan Ampenan :

    Kelurahan Dayan Peken, Kelurahan Ampenan Selatan,dan Kelurahan Ampenan Tengah

    Pusat Pelayanan Mataram :

    Kelurahan Mataram Barat, Kelurahan Mataram Timur,dan Kelurahan Pejanggik

    Pusat Pelayanan Cakranegara :

    Kelurahan Cakranegara Timur, Kelurahan Mayura, danKelurahan Mandalika

    Sebagai simpul utama kegiatan perdagangan danjasa berskala regionalSebagai pusat kegiatan industri dan jasa skalaregional dan / atau kawasan yang berfungsi atauberpotensi sebagai simpul utama ransportasi skalaregional

    2

    Sub PusatPelayananKota(SPPK)

    SPPK I :

    SPPK Selaparang ditetapkan di Kelurahan KarangBaru, Kelurahan Rembiga, dan KelurahanPejarakan Karya;SPPK Sandubaya ditetapkan di KelurahanMandalika dan Kelurahan TuridaSPPK Gunungsari ditetapkan di KecamatanGunungsari Kabupaten Lombok BaratSPPK Narmada ditetapkan di Kecamatan NarmadaKabupaten Lombok BaratSPPK Labuapi ditetapkan di Kecamatan LabuapiKabupaten Lombok Barat

    SPPK II :

    Sebagai pusat pertumbuhan di tiap kecamatan atausebagai simpul kedua kegiatan yang mendukungPPKSebagai pusat kegiatan industri dan jasa yangmelayani skala kecamatan atau beberapalingkungan dan/atau kawasan yang berfungsi atauberpotensi sebagai simpul transportasi yangmelayani skala kecamatan dan/atau kelurahan

  • http://webcache.googleusercontent.com/...t/wp-content/uploads/2012/11/Profil-Penataan-Ruang.docx+&cd=7&hl=en&ct=clnk&client=firefox-a[04/04/2014 11:47:40]

    SPPK Sekarbela ditetapkan di Kelurahan JempongBaruSPPK Batu Layar ditetapkan di Kecamatan BatuLayar Kabupaten Lombok BaratSPPK Lingsar ditetapkan di Kecamatan LingsarKabupaten Lombok BaratSPPK Kediri ditetapkan di Kecamatan KediriKabupaten Lombok Barat

    3PusatLingkungan(PL)

    Pusat Lingkungan A1 Ampenan di Pasar KebonRoek (Lingkungan Otak Desa, Lingkungan KebonRoek, Lingkungan Tinggar, dan Lingkungan BatuRaja);Pusat Lingkungan A2 Ampenan Utara di Kawasaneks. Bandara Selaparang (Lingkungan Talo Jaya,Lingkungan Tinggar, dan Lingkungan Jempong);Pusat Lingkungan A3 Pejarakan di MataramWater Park (Lingkungan Dasan Sari);Pusat Lingkungan A4 Banjar di Rumah SakitBhayangkara (Lingkungan Selaparang);Pusat Lingkungan B1 Kekalik di PerumnasTanjung Karang Permai (Lingkungan Sejahteradan Lingkungan Ringgit Utara);Pusat Lingkungan B2 Tanjung Karang di MakamLoang Baloq (Lingkungan Sembalun);Pusat Lingkungan B3 Lingkar Selatan di AsramaHaji (Lingkungan Geguntur);Pusat Lingkungan C1 Rembiga di Pasar Rembiga(Lingkungan Rembiga Utara);Pusat Lingkungan C2 Karang Baru di PertokoanJalan Dr. Sutomo (Lingkungan Karang BaruSelatan dan Lingkungan Suradadi Timur);Pusat Lingkungan C3 Monjok di Pasar Cemara(Lingkungan Monjok Griya, LingkunganPamamoran, Lingkungan Mambe, danLingkungan Gubug Batu);Pusat Lingkungan C4 Dasan Agung di KawasanIslamic Center (Lingkungan Dasan Agung Baru,Lingkungan Arong-arong Barat, LingkunganArong-arong Timur, Lingkungan Gapuk Selatan,dan Lingkungan Darul Hikmah);Pusat Lingkungan D1 Mataram di KantorWalikota Mataram (Lingkungan Kebon Raja danLingkungan Pusaka);Pusat Lingkungan D2 Punia di eks. Kantor BupatiLombok Barat (Lingkungan Punia Jamaq);Pusat Lingkungan D3 Pagesangan di Rumah SakitMataram (Lingkungan Gebang Barat);Pusat Lingkungan D4 Pagutan di Pasar Pagutan(Lingkungan Asak);Pusat Lingkungan E1 Sayang Sayang di PasarSayang Sayang (Lingkungan Kramat Nunggal);Pusat Lingkungan E2 Karang Taliwang di SirkuitSelagalas (Lingkungan Karang Taliwang danLingkungan Karang Bagu);Pusat Lingkungan E3 Cakranegara di PasarCakranegara (Lingkungan Ukir Kawi dan

    Sebagai simpul ketiga pelayanan yang mendukungSPPKSebagai pusat kegiatan industri dan jasa yangmelayani skala lingkungan dan/atau kawasan yangberfungsi atau berpotensi sebagai simpultransportasi yang melayani skala lingkungan

  • http://webcache.googleusercontent.com/...t/wp-content/uploads/2012/11/Profil-Penataan-Ruang.docx+&cd=7&hl=en&ct=clnk&client=firefox-a[04/04/2014 11:47:40]

    Lingkungan Klodan);Pusat Lingkungan E4 Sapta Marga di DepoBangunan (Lingkungan Karang Blumbang,Lingkungan Panaraga Utara, Lingkungan KarangKelebut, dan Lingkungan Karang Kecicang);Pusat Lingkungan F1 Selagalas di Rumah SakitJiwa Selagalas (Lingkungan Selagalas Baru);Pusat Lingkungan F2 Bertais di kawasan bisnisdan pergudangan Bertais (Lingkungan Bertais danLingkungan Lendang Lekong);Pusat Lingkungan F3 Babakan di Universitas AlAzhar (Lingkungan Babakan Permai); danPusat Lingkungan F4 Dasan Cermen di PasarAbian Tubuh (Lingkungan Abian Tubuh Barat)

    b. Rencana Jaringan Prasarana Wilayah Kota

    Sistem Jaringan Transportasi

    Pengembangan Sistem Jaringan Jalan Arteri PrimerPengembangan Sistem Jaringan Jalan Kolektor 1Pengembangan Sistem Jaringan Jalan Kolektor 2Pengembangan Sistem Jaringan Jalan Kolektor 3Pengembangan sistem jaringan jalan kolektor sekunderPengembangan sistem jaringan jalan lokal primerPembangunan Jalan BaruPeningkatan pelayanan terminal penumpang regional Mandalika di Kelurahan Bertais KecamatanSandubayaPembangunan Terminal Penumpang Tipe C di Kelurahan Ampenan Utara Kecamatan Ampenan danpengembangan tempat pemberhentianPembangunan dan pengembangan pelabuhan khusus wisata di Lingkungan Mapak Kelurahan JempongBaruPeningkatan kelengkapan prasarana dan sarana pelabuhan laut dan mengembangkan rute wisata

    Sistem Jaringan Energi dan Ketenagalistrikan

    Pengembangan sistem jaringan transmisi tenaga listrik, meliputi :Meningkatkan kapasitas Gardu Induk Ampenan yang terletak di Kecamatan Sekarbela untukmenyalurkan tenaga listrik antarsistem.Meningkatkan kapasitas jaringan energi listrik dan gardu listrik pada kawasan pengembangan baru.Memelihara jaringan kabel listrik secara berkala.Peningkatan distribusi listrik, meliputi :Meningkatkan daya dan jaringan listrik dari sumber pembangkit listrik di kawasan pengembangan baru,kawasan perdagangan dan jasa, kawasan industri, kawasan pariwisata, serta kawasan dengan fasilitasumum lainnya.Menerapkan teknologi tinggi dalam pengelolaan dan pengawasan listrik.Meningkatkan kualitas dan pelayanan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Ampenan dan PLTDTaman.Mengembangkan sumber energi baru terbarukan dengan memanfaatkan energi mikro hidro di KelurahanSayang Sayang, energi gelombang di pesisir Pantai Ampenan dan Pantai Tanjung Karang, serta energisurya di seluruh wilayah Kota.Pengembangan bahan bakar minyak dan gas, meliputi :

  • http://webcache.googleusercontent.com/...t/wp-content/uploads/2012/11/Profil-Penataan-Ruang.docx+&cd=7&hl=en&ct=clnk&client=firefox-a[04/04/2014 11:47:40]

    Meningkatkan kualitas dan jangkauan pelayanan bahan bakar minyak dan gas.Memelihara depo bahan bakar minyak dan gas serta pengolahan migas (kilang) di Kelurahan BintaroKecamatan Ampenan.

    Sistem Jaringan Telekomunikasi

    Peningkatan jaringan telepon kabel meliputi :Peningkatan kapasitas terpasang dan distribusi Sentral Telepon Otomat (STO) Mataram.Pengembangan telepon rumah dan telepon umum.Pengembangan distribusi jaringan sambungan telepon dari STO ke pelanggan.Pengembangan jaringan baru di seluruh wilayah Kota yang diintegrasikan penempatannya sesuaikapasitas pelayanan serta estetika lingkungan dan keamanan.Pemasangan jaringan kabel telepon di bawah tanah yang terintegrasi dan terpadu dengan jaringaninfrastruktur lainnya pada kawasan strategis kota.Pengembangan jaringan nirkabel meliputi :Menata menara telekomunikasi dan BTS (Base Transceiver Station) terpadu secara kolektifantaroperator di seluruh kecamatan yang lokasinya ditetapkan dengan Peraturan Walikota.Mengembangkan teknologi telematika berbasis teknologi modern pada wilayah-wilayah pusatpertumbuhan.Membentuk jaringan telekomunikasi dan informasi yang menghubungkan setiap wilayah pertumbuhanantarpusat kegiatan.Peningkatan sistem informasi telekomunikasi pembangunan yang berbasis teknologi internet.

    Sistem Jaringan Sumber Daya Air

    Konservasi sumber daya air, meliputi :Perlindungan dan pelestarian sumber daya air.Pengelolaan kualitas air.Pengendalian pencemaran air.Pendayagunaan sumber daya air, meliputi :Penatagunaan, penyediaan, penggunaan, dan pengembangan air bakuPengembangan sistem jaringan irigasiPengendalian daya rusak air

    Sistem Prasarana Penyediaan Air Minum Kota

    Pengembangan kapasitas terpasang pada sistem penyediaan air minum kotaPemerataan jaringan distribusi ke pelanggan

    Sistem Pengelolaan Air Limbah Kota

    Sistem pengelolaan air limbah perpipaan terpusat skala kota melalui jaringan pengumpul dan diolah sertadibuang secara terpusat meliputi :Mendayagunakan dan memelihara Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Meninting yang melayaniseluruh wilayah Kota.Mengembangkan IPAL untuk kegiatan industri di Lingkungan Dasan Cermen Barat Kelurahan DasanCermen dan Lingkungan Bukit Ngandang Kelurahan Pagutan Timur.Mengembangkan sistem pengelolaan air limbah secara komunal di Lingkungan Marong Jamak danLingkungan Karang Baru Selatan Kelurahan Karang Baru; Lingkungan Kebon Jaya Kelurahan Monjok;Lingkungan Nyangget dan Lingkungan Jangkok Kelurahan Selagalas; serta Lingkungan Jempong BaratKelurahan Jempong Baru.Memelihara saluran pembuangan air limbah dari sistem pengelolaan air limbah secara komunal sebelum

  • http://webcache.googleusercontent.com/...t/wp-content/uploads/2012/11/Profil-Penataan-Ruang.docx+&cd=7&hl=en&ct=clnk&client=firefox-a[04/04/2014 11:47:40]

    dialirkan ke IPAL Meniniting.Sistem pembuangan air limbah setempat secara individual maupun berkelompok skala kecil, meliputi :Mengembangkan jaringan air limbah komunal setempat yang dikelola oleh masyarakat dan/ataukerjasama dengan pihak lain.Mengembangkan tangki septik secara kolektif pada kawasan perumahan tipe kecil serta tangki septiksecara individu pada kawasan perumahan tipe sedang dan tipe besar.Penanganan air limbah secara ketat pada lingkup kawasan peruntukan industri, perdagangan dan jasa,dan kesehatan berupa penyediaan instalasi pengolahan air limbah pada masing-masing kawasan.penyediaan tangki septik dan saluran perpipaan ailr limbah secara kolektif pada kawasan dengan fasilitaspelayanan umum.

    Sistem Jaringan Persampahan Kota

    Penambahan unit TPS berupa kontainer.Peningkatan intensitas sarana pengangkutan dan perluasan jangkauan pelayanan.Pengembangan dan pengelolaan TPA lintas kabupaten/kota dengan metode lahan urug saniter.Memilah jenis sampah organik dan anorganik untuk dikelola melalui konsep 3R (Reduce, Recycle,Reuse).Meningkatkan peran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan.Menumbuhkan keswadayaan pengelolaan sampah di tingkat lingkungan melalui unit-unit pengelolaansecara mandiri.Meningkatkan kerjasama kemitraan dengan dunia usaha di bidang pengelolaan persampahan melaluikonsep Pengelolaan Sampah Terpadu Menuju Zero Waste.Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dalam kegiatan pengolahan sampah dari produsensampah hingga ke TPA sampah.Penyusunan aturan-aturan yang tegas mengenai pembuangan sampah.

    Sistem jaringan Drainase Kota

    Sistem jaringan drainase primer ditetapkan dalam rangka melayani kawasan perkotaan dan terintegrasi dengansungai sebagai sistem badan air regional. Sedangkan sistem jaringan drainase sekunder, tersier, dan lokalmenggunakan sistem saluran samping jalan sejajar dengan pengembangan jaringan jalan.

    Penyediaan dan Pemanfaatan Prasarana dan Sarana Jaringan Jalan Pejalan Kaki

    Menata jalur pejalan kaki sesuai dengan standar keamanan dan kenyamanan pada trotoar.Menetapkan dimensi jalur pejalan kaki pada trotoar sesuai dengan fungsi jalan.Menyediakan jalur sepeda yang digabung dengan jalur pejalan kaki sesuai dimensi yang ditentukan.Merencanakan jalur pejalan kaki yang melintasi jalur kendaraan pada titik terdekat yang dilengkapidengan rambu lalu lintas dan marka jalan.Menyediakan jalur pejalan kaki di kawasan sempadan sungai.

    Jalur Evakuasi Bencana

    Mengembangkan jalur-jalur evakuasi bencana bencana banjir menjauhi lokasi-lokasi genangan yangmelalui Jalan Saleh Sungkar Jalan Adi Sucipto, Jalan Jend. Sudirman Jalan Jend. Ahmad Yani, JalanEnergi Jalan Langko, Jalan Dr. Sujono, Jalan Sultan Kaharudin, Jalan HOS. Cokroaminoto, JalanBrawijaya, Jalan Prabu Rangkasari, serta jalur-jalur evakuasi yang mengarah ke utara melalui JalanTGH. Faisal;Mengembangkan jalur-jalur evakuasi bencana gelombang pasang/tsunami dan abrasi pantai yang

  • http://webcache.googleusercontent.com/...t/wp-content/uploads/2012/11/Profil-Penataan-Ruang.docx+&cd=7&hl=en&ct=clnk&client=firefox-a[04/04/2014 11:47:40]

    mengarah ke timur melalui Jalan Adi Sucipto Jalan Jend. Sudirman, Jalan Pabean Jalan Langko Jalan Pejanggik Jalan Selaparang Jalan Sandubaya, Jalan Sultan Salahudin Jalan Sultan Kaharudin,Jalan Dr. Sujono Jalan TGH. Ali Batu, dan jalan di sepanjang pesisir pantai; danMengembangkan jalur-jalur evakuasi bencana gempa bumi pada setiap ruas jalan di wilayah kota.

    4. Rencana Pola Ruang Wilayah Kota

    a. Rencana Pengelolaan Kawasan Lindung

    Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya adalah kawasan resapan air.Pengelolaan kawasan resapan air dilakukan melalui:

    pemberian dukungan terhadap siklus hidrologi dengan mengembangkan tanaman keras atau tahunanyang berfungsi menyimpan airpengawasan dan pengendalian kawasan resapan air dengan cara memberikan wewenang dan tanggungjawab kepada pemerintah kecamatan dan kelurahanpencegahan kegiatan budidaya yang menurut Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) dapatmengganggu fungsi lindungmengembalikan fungsi sebagai kawasan lindung secara bertahap apabila kawasan resapan air mengalamikerusakan

    Kawasan perlindungan setempat di Kota Mataram terdiri dari kawasan sempadan pantai, kawasan sempadansungai dan kawasan sekitar mata air.

    Kawasan Ruang Terbuka Hijau :

    pengalokasian RTH minimal 30 (tiga puluh) persen dari luas wilayah kota yang terdiri dari 20 (duapuluh) persen RTH publik dan 10 (sepuluh) persen RTH privat dengan tutupan vegetasipemilihan jenis vegetasi sesuai dengan fungsi dan jenis RTH yang dikembangkan

    Kawasan Cagar Budaya, terdiri dari :

    Kawasan Cagar Budaya Taman Mayura - Pura Meru di Kelurahan Cakranegara UtaraKawasan Cagar Budaya Makam Van Ham di Kelurahan CilinayaKawasan Cagar Budaya Kota Tua di Kelurahan Ampenan UtaraKawasan Cagar Budaya Makam Loang Baloq di Kelurahan Tanjung KarangKawasan Cagar Budaya Makam Bintaro di Kelurahan Bintaro Ampenan

    Pengelolaan kawasan cagar budaya di Kota Mataram dilakukan melalui :

    mempertahankan dan menjaga kelestarian Kawasan Cagar Budaya melalui kegiatan konservasi bangunandan lingkunganpembangunan infrastruktur pendukung secara terpadu di sekitar Kawasan Cagar Budaya

    Kawasan rawan bencana di Kota Mataram terdiri dari :

    Kawasan rawan banjirKawasan rawan gelombang pasang/tsunami dan abrasi pantaiKawasan rawan gempa bumiKawasan rawan kebakaran

  • http://webcache.googleusercontent.com/...t/wp-content/uploads/2012/11/Profil-Penataan-Ruang.docx+&cd=7&hl=en&ct=clnk&client=firefox-a[04/04/2014 11:47:40]

    b. Rencana Pengembangan Kawasan Budidaya

    Pengembangan Kawasan Perumahan

    Pengembangan kawasan perumahan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan ruang bermukim masyarakat kota,meliputi kawasan perumahan berkepadatan tinggi, kawasan perumahan berkepadatan sedang, dan kawasanperumahan berkepadatan rendah.

    Pengembangan Kawasan Perdagangan Dan Jasa

    Pengembangan kawasan perdagangan dan jasa dilakukan untuk melayani kebutuhan barang dan jasa dalamskala internasional, nasional, regional, dan lokal bagi masyarakat Kota dan masyarakat Provinsi NusaTenggara Barat.

    Pengembangan Kawasan Perkantoran

    Pengembangan kawasan perkantoran dilakukan untuk memenuhi kebutuhan ruang kegiatan perkantoranpemerintahan dan swasta. Pengembangan kawasan perkantoran dilakukan di Kelurahan Dasan Agung Baru,Kelurahan Dasan Agung, Kelurahan Gomong, Kelurahan Punia, Kelurahan Mataram Timur, KelurahanMataram Barat, Kelurahan Pejanggik, Kelurahan Monjok Barat, Kelurahan Sayang Sayang, dan KelurahanJempong Baru.

    Pengembangan Kawasan Industri

    Pengembangan kawasan industri dilakukan untuk memenuhi kebutuhan ruang bagi kegiatan industrimenengah dan industri kecil. Pengembangan kawasan industri menengah dengan skala regional dan dilakukandi Kelurahan Pagesangan, Kelurahan Pagutan, Kelurahan Dasan Cermen, Kelurahan Cakranegara Selatan Baru,Kelurahan Sayang Sayang, Kelurahan Mandalika, dan Kelurahan Bertais.

    Pengembangan kawasan industri kecil dengan skala lokal dan lingkungan dilakukan di seluruh kelurahan diKota.

    Pengembangan Kawasan Pariwisata

    Pengembangan kawasan pariwisata dilakukan untuk memenuhi kebutuhan ruang kegiatan pariwisata baiknasional, regional, dan lokal yang terdiri dari peruntukan pariwisata pantai, pariwisata belanja, pariwisatabudaya, pariwisata religi, pariwisata buatan, dan pariwisata kuliner.

    Pengembangan Kawasan Ruang Terbuka Non Hijau

    Pengembangan kawasan Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH) dilakukan untuk memberikan dukungan terhadapfungsi kegiatan kegiatan perkantoran dan kegiatan permukiman, serta terselenggaranya keserasian kehidupanlingkungan dan sosial.

  • http://webcache.googleusercontent.com/...t/wp-content/uploads/2012/11/Profil-Penataan-Ruang.docx+&cd=7&hl=en&ct=clnk&client=firefox-a[04/04/2014 11:47:40]

    Pengembangan Kawasan Ruang Evakuasi Bencana

    Pengembangan kawasan ruang evakuasi bencana dilakukan untuk memberikan ruang yang aman sebagaitempat berlindung dan tempat penampungan penduduk sementara dari bencana banjir, bencana gelombangpasang/tsunami dan abrasi pantai, bencana gempa bumi, serta bencana kebakaran.

    Pengembangan Kawasan Peruntukan Ruang Bagi Kegiatan Sektor Informal

    Pengembangan kawasan peruntukan ruang bagi kegiatan sektor informal dilakukan untuk melayani kebutuhanmasyarakat Kota. Pengembangan kawasan peruntukan ruang bagi kegiatan sektor dilakukan di areal taman danMakam Loang Baloq, areal Lapangan Malomba, areal Taman Kota Udayana, areal Taman Kota Selagalas, arealGOR Turida, Jalan Pabean, Jalan HOS Cokroaminoto, Jalan Airlangga, Jalan Pemuda, Jalan Panjitilar Negara,Jalan Bung Karno, Jalan Pejanggik, Jalan Selaparang, dan Jalan Jayengrana.

    Pengembangan Kawasan Pendidikan

    Pengembangan kawasan pendidikan dilakukan untuk melayani kebutuhan pendidikan dasar, pendidikanmenengah, dan pendidikan tinggi skala nasional, regional, dan lokal. Pengembangan kawasan pendidikandilakukan di Kelurahan Dasan Agung Baru, Kelurahan Pagesangan, Kelurahan Jempong Baru, KelurahanPagutan, Kelurahan Dasan Cermen, Kelurahan Cakranegara Utara, Kelurahan Turida, dan Kelurahan PagutanBarat.

    Pengembangan Kawasan Kesehatan

    Pengembangan kawasan kesehatan dilakukan untuk melayani kebutuhan kesehatan masyarakat Kota dan/atauProvinsi Nusa Tenggara Barat skala nasional, regional, dan lokal. Pengembangan kawasan kesehatandilakukan di Kelurahan Pejanggik, Kelurahan Mataram Timur, Kelurahan Pagesangan Timur, KelurahanBanjar, dan Kelurahan Pejeruk.

    Pengembangan Kawasan Peribadatan

    Pengembangan kawasan peribadatan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan ruang bagi kegiatan peribadatandan kegiatan yang terkait dengan pengembangan kegiatan keagamaan skala internasional, nasional, regional,dan lokal.

    Pengembangan Kawasan Pertahanan Dan Keamanan

    Pengembangan kawasan pertahanan dan keamanan dilakukan untuk kebutuhan ruang kegiatan bidangpertahanan dan keamanan Kota dan/atau Provinsi Nusa Tenggara Barat. Pengembangan kawasan pertahanandan keamanan dilakukan di Kelurahan Rembiga, Kelurahan Ampenan Selatan, Kelurahan Taman Sari,Kelurahan Pejanggik, Kelurahan Sapta Marga, Kelurahan Pagesangan Timur, dan Kelurahan Jempong Baru.

    Pengembangan Kawasan Pertanian

  • http://webcache.googleusercontent.com/...t/wp-content/uploads/2012/11/Profil-Penataan-Ruang.docx+&cd=7&hl=en&ct=clnk&client=firefox-a[04/04/2014 11:47:40]

    Pengembangan kawasan pertanian terdiri dari kawasan peruntukan pertanian dan kawasan peruntukanperikanan. Rencana pengembangan kawasan pertanian dilakukan melalui :

    pengembangan lahan pertanian untuk budidaya tanaman hortikultura;pengembangan pertanian lahan basah untuk peningkatan ketahanan pangan;membatasi alih fungsi lahan pertanian irigasi teknis untuk kegiatan budidaya terbangun;mempertahankan jaringan prasarana irigasi di kawasan pertanian yang disesuaikan dengan kebutuhandan kondisi geografis; daninventarisasi lahan dan pemilik lahan pertanian serta potensi kebutuhan air baku bagi pertanian.

    Pengembangan lahan pertanian untuk budidaya tanaman hortikultura dilakukan di Kelurahan Rembiga,Kelurahan Sayang Sayang, Kelurahan Selagalas, Kelurahan Bertais, Kelurahan Mandalika, Kelurahan JempongBaru, dan Kelurahan Turida. Sedangkan rencana pengembangan kawasan perikanan dilakukan melalui :

    pengembangan budidaya perikanan air tawar di Kelurahan Sayang Sayang, Kelurahan Selagalas, danKelurahan Bertaispengembangan perikanan tangkap dan perikanan budidaya air laut di Kelurahan Bintaro, KelurahanAmpenan Tengah, Kelurahan Banjar, Kelurahan Ampenan Selatan, Kelurahan Tanjung Karang Permai,Kelurahan Tanjung Karang, dan Kelurahan Jempong Barumenyediakan kawasan penyangga pada kawasan perikanan

    5. Penetapan Kawasan Strategis

    a. Kawasan Strategis Dari Sudut Kepentingan Pertumbuhan Ekonomi Cepat

    Kawasan strategis bidang pariwisata terdiri dari :

    Kawasan eks. Bandar Udara Selaparang di Kelurahan Rembiga Kecamatan Selaparang dan KelurahanAmpenan Utara Kecamatan Ampenan sebagai kawasan pariwisata MICE yang berbasis lingkunganKawasan Mayura di Kelurahan Mayura Kecamatan Cakranegara sebagai kawasan pariwisata budaya danspiritual keagamaanKawasan Mapak di Kelurahan Tanjung Karang dan Kelurahan Jempong Baru Kecamatan Sekarbelasebagai kawasan pariwisata alam, religi, dan buatan.Kawasan Kota Tepian Air di Kelurahan Bintaro, Kelurahan Ampenan Tengah, dan Kelurahan BanjarKecamatan Ampenan sebagai kawasan pariwisata buatanKawasan Mutiara Sekarbela di Kelurahan Pagesangan dan Kelurahan Pagesangan Barat KecamatanMataram serta Kelurahan Karang Pule Kecamatan Sekarbela sebagai kawasan pariwisata belanjaKawasan Sayang Sayang di Kelurahan Rembiga dan Kelurahan Sayang Sayang Kecamatan Sandubayaserta Kawasan Udayana di Kelurahan Kebonsari dan Kelurahan Pejarakan Karya Kecamatan Ampenansebagai kawasan pariwisata kuliner

    Kawasan strategis bidang perdagangan dan jasa terdiri dari :

    Kawasan pusat perdagangan Ampenan di Kelurahan Dayan Peken, Kelurahan Ampenan Tengah, danKelurahan Ampenan Selatan Kecamatan AmpenanKawasan pusat perdagangan grosir dan pusat bisnis Cakranegara di Kelurahan Cakranegara Barat,Kelurahan Cilinaya, Kelurahan Mayura, Kelurahan Cakranegara Timur, dan Kelurahan CakranegaraSelatanKawasan Bertais dan Kawasan Mandalika

    b. Kawasan Strategis Dari Sudut Kepentingan Sosial Budaya

    Kawasan Kota Tua Ampenan di Kelurahan Ampenan Tengah Kecamatan Ampenan

  • http://webcache.googleusercontent.com/...t/wp-content/uploads/2012/11/Profil-Penataan-Ruang.docx+&cd=7&hl=en&ct=clnk&client=firefox-a[04/04/2014 11:47:40]

    Kawasan Bintaro di Kelurahan Bintaro Kecamatan AmpenanKawasan Makam van Ham di Kelurahan Cilinaya Kecamatan CakranegaraKawasan Pusat Kajian Islam (Islamic Center) di Kelurahan Dasan Agung Baru dan Kelurahan Dasan AgungKecamatan Mataram

    c. Kawasan Strategis Dari Sudut Kepentingan Fungsi dan Daya Dukung Lingkungan Hidup

    kawasan sempadan Sungai Midang, Sungai Jangkok, Sungai Ancar, Sungai Brenyok, dan Sungai Unus

    kawasan sempadan pantai di pesisir barat wilayah Kota sepanjang 9 km (Kelurahan Bintaro, KelurahanAmpenan Tengah, Kelurahan Banjar, Kelurahan Ampenan Selatan, Kelurahan Tanjung Karang Permai,Kelurahan Tanjung Karang, dan Kelurahan Jempong Baru)kawasan lindung di Kelurahan Pagutan Timur Kecamatan Mataram serta Kelurahan Sayang Sayang danKelurahan Selagalas Kecamatan Sandubayakawasan hutan kota di tiap tanah pecatu di wilayah Kota

    6. Arahan Pemanfaatan Ruang Wilayah Kota

    a. Pemanfaatan ruang wilayah kota berpedoman pada rencana struktur ruang, rencana pola ruang, dan penetapankawasan strategis.

    b. Rencana pemanfaatan ruang wilayah Kota dilaksanakan melalui penyusunan dan pelaksanaan programpemanfaatan ruang.

    c. Program pemanfaatan ruang dilakukan berdasarkan indikasi program utama setiap 5 (lima) tahunan selama 20(dua puluh) tahun (2011 2031).

    7. Ketentuan Pengendalian Pemanfaatan Ruang

    Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah Kota digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan pengendalianpemanfaatan ruang wilayah Kota, yang terdiri dari :

    a. Ketentuan umum peraturan zonasib. Ketentuan perizinanc. Ketentuan pemberian insentif dan pengenaan disinsentifd. Arahan sanksi

    8. Arahan Sanksi

    a. Arahan pengenaan sanksi terhadap pelanggaran penataan ruang bertujuan untuk mewujudkan tertib tata ruangdan tegaknya peraturan perundang-undangan bidang penataan ruang yang dilaksanakan oleh PemerintahDaerah.

    b. Pelanggaran penataan ruang yang dapat dikenakan sanksi meliputi :

    Pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan RTRW Kota, khususnya rencana struktur ruang dan pola ruangwilayah kota

    Pelanggaran ketentuan arahan pengaturan zonasiPemanfaatan ruang tanpa izin pemanfaatan ruang yang meliputi izin prinsip, izin lokasi, izin peruntukanpenggunaan tanah, dan izin mendirikan bangunan

  • http://webcache.googleusercontent.com/...t/wp-content/uploads/2012/11/Profil-Penataan-Ruang.docx+&cd=7&hl=en&ct=clnk&client=firefox-a[04/04/2014 11:47:40]

    Pemanfaatan ruang tidak sesuai dengan izin pemanfaatan ruang yang diterbitkanberdasarkan RTRW KotaPelanggaran ketentuan yang ditetapkan dalam persyaratan izin pemanfaatan ruang yang diterbitkanberdasarkan RTRW KotaPemanfaatan ruang yang menghalangi akses terhadap kawasan yang oleh Peraturan Walikota dinyatakansebagai milik umumPemanfaatan ruang dengan izin yang diperoleh dengan prosedur yang tidak benar

    9. Hak, Kewajiban, Peran Masyarakat dan Kelembagaan

    a. Dalam Penataan Ruang setiap orang dan/atau badan berhak untuk:

    mengetahui rencana tata ruangmenikmati pertambahan nilai ruang sebagai akibat penataan ruangmemperoleh penggantian yang layak atas kerugian yang timbul akibat pelaksanaan kegiatan pembangunanyang sesuai dengan rencana tata ruangmengajukan keberatan kepada pejabat berwenang terhadap pembangunan yang tidak sesuai dengan rencanatata ruang di wilayahnyamengajukan tuntutan pembatalan izin dan penghentian pembangunan yang tidak sesuai dengan rencana tataruang kepada pejabat berwenangmengajukan gugatan ganti kerugian kepada pemerintah dan/atau pemegang izin apabila kegiatanpembangunan yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang menimbulkan kerugian

    b. Dalam pemanfaatan ruang, setiap orang dan/atau badan wajib:

    menaati rencana tata ruang yang telah ditetapkanmemanfaatkan ruang sesuai dengan izin pemanfaatan ruang dari pejabat yang berwenangmematuhi ketentuan yang ditetapkan dalam persyaratan izin pemanfaatan ruangmemberikan akses terhadap kawasan yang oleh ketentuan peraturan perundang-undangan dinyatakan sebagaimilik umum

    c. Peran masyarakat dalam penataan ruang dilakukan melalui:

    partisipasi dalam penyusunan rencana tata ruangpartisipasi dalam pemanfaatan ruangpartisipasi dalam pengendalian pemanfaatan ruang

    d. Dalam rangka mengkoordinasikan penyelenggaraan penataan ruang dan kerjasama antarsektor/antardaerah,bidang penataan ruang dibentuk Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah (BKPRD)

    e. Tugas, susunan organisasi, dan tata kerja BKPRD diatur dengan Peraturan Walikota

    PROFIL PENATAAN RUANG KABUPATEN LOMBOK BARAT

    1. Tujuan Penataan Ruang

  • http://webcache.googleusercontent.com/...t/wp-content/uploads/2012/11/Profil-Penataan-Ruang.docx+&cd=7&hl=en&ct=clnk&client=firefox-a[04/04/2014 11:47:40]

    Penataan ruang wilayah kabupaten bertujuan untuk mewujudkan ruang wilayah yang aman, nyaman,produktif, dan berkelanjutan sebagai kawasan pengembangan agroindustri dan pariwisata untukmeningkatkan daya saing daerah.

    2. Kebijakan Penataan Ruang

    a. pengembangan wilayah yang berbasis pertanian tanaman pangan dan holtikultura

    b. peningkatan pertumbuhan dan pengembangan wilayah dengan konsep agroindustric. pengembangan kawasan pariwisata yang berbasis potensi alam dan budayad. pengembangan kawasan potensi pertambangan dengan berwawasan ramah lingkungan, berkelanjutan, dan

    menerapkan prinsip-prinsip pertambangan yang baik dan benare. penataan pusat-pusat pertumbuhan wilayah dan ekonomi perkotaan yang menunjang sistem pemasaran

    produksi pertanian, wisata dan potensi sumber daya lainnyaf. pengembangan sistem prasarana wilayah yang mendukung pemasaran hasil pertanian, wisata dan potensi

    sumber daya lainnyag. pengelolaan pemanfaatan lahan dengan memperhatikan peruntukan lahan, daya tampung lahan dan aspek

    konservasih. pengembangan kawasan budi daya dengan memperhatikan aspek keberlanjutan dan lingkungan hidupi. peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan negara

    3. Rencana Struktur Ruang

    a. Pusat Pusat Kegiatan

    NoPusat PusatKegiatan

    Lokasi

    1

    PusatKegiatanWilayahPromosi(PKWp)

    Perkotaan Gerung

    2PusatKegiatanLokal (PKL)

    Kecamatan Lembar dan Narmada

    3

    PusatKegiatanLokalPromosi(PKLp)

    Kecamatan Gunung Sari, Kediri dan Sekotong

    4

    PusatPelayananKawasan(PPK)

    Kecamatan Batulayar, Lingsar, Labuapi, Kuripan, dan Desa Pelangan

    5

    PusatPelayananLingkungan(PPL)

    Kedaro, Sekotong Barat, Batu Putih, Buwun Mas, Sekotong Timur, Mareje, Kebon Ayu, Tempos,Rumak, Gelogor, Banyumulek, Kuripan Utara, Karangbongkot, Bengkel, Dasan Tereng, Keru,Lebah Sempage, Batukumbung, Sigerongan, Duman, Penimbung, Mambalan dan Senggigi

    b. Sistem Prasarana Utama

    Pengembangan jaringan jalan nasional berupa By Pass Bandar Udara Lombok Baru

  • http://webcache.googleusercontent.com/...t/wp-content/uploads/2012/11/Profil-Penataan-Ruang.docx+&cd=7&hl=en&ct=clnk&client=firefox-a[04/04/2014 11:47:40]

    Mengembangkan sarana prasarana transportasi laut pendukung ALKI IIPengembangan jaringan jalan provinsiPengembangan jaringan jalan kolektor primerPengembangan jaringan jalan kolektor sekunderPengembangan jaringan jalan lokal primerPembangunan Terminal Tipe A berada di Kecamatan GerungPembangunan Terminal Tipe B tersebar di Kecamatan Narmada, Kediri, dan SekotongPembangunan Terminal Tipe C tersebar di Kecamatan Batulayar, Gunung Sari, Lingsar, Labuapi, Kuripan danLembarPelabuhan penyeberangan lintas provinsi yaitu Pelabuhan Lembar dan pelabuhan penyeberangan dalamkabupatenPelabuhan pengumpul berada di Lembar di Kecamatan LembarPelabuhan khusus terdiri dari pelabuhan khusus tambang di Blongas Kecamatan Sekotong dan pelabuhankhusus perikanan Pusat Pendaratan Ikan (PPI) di Teluk Sepi Kecamatan SekotongPengembangan pelabuhan pengumpan diarahkan di Kecamatan SekotongSistem jaringan transportasi udara berupa Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP) yang meliputiDesa Kuripan dan Desa Jagaraga di Kecamatan Kuripan, Desa Dasan Geres di Kecamatan Gerung

    c. Sistem Prasarana Lainnya

    Sistem Jaringan Energi Dan Kelistrikan

    Pembangkit ListrikPembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Dusun Jeranjang Desa Kebon Ayu Kecamatan Gerung;Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Kecamatan Lembar dan Sekotong;Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) di Kecamatan Lembar dan Narmada;Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang (PLTGL) Laut di Kecamatan Gerung, Lembar danSekotong;Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut (PLTAL) di Kecamatan Gerung, Lembar dan Sekotong;danPotensi Pembangkit Listrik Tenaga Bio Energi (PLTBE) pada Kecamatan Narmada.Jaringan Prasarana EnergiDepo gas di Kecamatan Labuapi dan NarmadaPengembangan pengelolaan migas (kilang) di Kecamatan SekotongPengembangan jaringan tenaga listrik (SUTT dan Gardu induk)

    Sistem Jaringan Telekomunikasi

    Sistem Jaringan KabelSentra Telepon Otomat (STO) tersebar di Kecamatan Gerung, Kecamatan Narmada dan KecamatanGunung Sari;Rumah Kabel dan kotak pembagi tersebar di Kecamatan Gerung, Kecamatan Narmada dan KecamatanGunung Sari;Jaringan kabel sekunder tersebar di Kecamatan Batulayar, Kecamatan Kediri dan Kecamatan Sekotong;Satuan Sambungan Telepon (SST) tersebar di seluruh kecamatan di wilayah kabupaten; danRencana pengembangan sistem jaringan microdigital dan serat optik tersebar di wilayah kabupaten.Sistem Jaringan Nirkabel terdiri atas tower telekomunikasi seluler tersebar di seluruh kecamatan diwilayah kabupaten.

    Sistem Jaringan Sumber Daya Air

    Wilayah sungai (WS) :

  • http://webcache.googleusercontent.com/...t/wp-content/uploads/2012/11/Profil-Penataan-Ruang.docx+&cd=7&hl=en&ct=clnk&client=firefox-a[04/04/2014 11:47:40]

    WS strategis nasional yaitu WS Pulau Lombok;WS strategis provinsi yaitu WS Lombok; danWS strategis kabupaten yaitu Gugus DAS Jelateng dan DAS Dodokan.Cekungan air tanah (CAT) adalah CAT Mataram SelongJaringan irigasi (nasional, provinsi dan kabupaten)Jaringan baku untuk air bersih ke kelompok penggunaSistem pengendalian banjir

    Sistem Pengelolaan Lingkungan

    Sistem Pengelolaan Persampahan :tempat penampungan sementara (TPS) tersebar pada setiap desa;tempat pemrosesan akhir (TPA) sebanyak 1 unit berlokasi Kebon Kongok di Kecamatan Gerung.Sistem Pengelolaan Air Limbah :sistem pengelolaan air limbah di wilayah kabupaten menggunakan sistem pembuangan air limbahsetempat dan terpusat;sistem pengelolaan air limbah setempat dilakukan secara individual melalui pengolahan dan pembuanganair limbah setempat pada kawasan-kawasan yang belum memiliki sistem terpusat di wilayah kabupaten;sistem pengelolaan air limbah terpusat terdapat di Kecamatan Batulayar;pengelolaan limbah B3 mengacu pada peraturan perundangan yang berlaku.Sistem Pengelolaan Drainase :normalisasi dan perkuatan tebing: Sungai Meninting, Sungai Dodokan dan Sungai Pelangan;drainase primer adalah saluran pengumpul dari drainase sekunder dan dapat dialirkan ke sungai;drainase sekunder dilakukan pembangunan sistem drainase pada daerah permukiman perkotaan danperdesaan yang rawan bencana banjir dan genangan air limbah menuju drainase primer;drainase tersier dilakukan pembangunan sistem drainase pada lingkungan permukiman perkotaan danperdesaan menuju drainase sekunder.Ruang Dan Jalur Evakuasi Bencana :ruang evakuasi bencana tsunami meliputi Desa Sekotong Tengah, Desa Buwun Mas, dan Desa SekotongBarat;ruang evakuasi bencana banjir meliputi Kecamatan Labuapi di Desa Telagawaru, Labuapi, KarangBongkot, Terong Tawah, Bagik Polak, Kuranji, Perampuan; Kecamatan Sekotong di Desa Pelangan,Sekotong Tengah; dan Kecamatan Narmada di Desa Tanak Beak, Dasan Tereng, Lembuak, Sedau,Sesaot, Badrain, Lebah Sempage, Nyur Lembang, Gerimax Indah;ruang evakuasi bencana banjir pasang meliputi Kecamatan Batulayar di Desa Batulayar, Senteluk,Meninting, Kecamatan Lembar di Desa Labuan Tereng, Sekotong Timur; Kecamatan Sekotong di DesaSekotong Barat, Sekotong Tengah, Pelangan, Buwun Mas;jalur evakuasi bencana akan diatur dalam rencana rinci tata ruang masing-masing kawasan.

    4. Rencana Pola Ruang Wilayah

    a. Kawasan Lindung

    Kawasan Hutan Lindung

    Kawasan hutan lindung di kabupaten adalah seluas 25.078,94 Ha meliputi Kawasan hutan lindung yangpersebarannya terletak pada sebagian Kelompok Hutan Gunung Rinjani (Register Tanah Kehutanan/RTK.1)seluas 17.038,41 Ha, Kelompok Hutan Gunung Sasak (RTK 3) seluas 492 ha, Kelompok Hutan Ranget(RTK.6) seluas 2,70 Ha, Kelompok Hutan Pelangan (RTK 7) seluas 5.671,83 Ha, dan Kelompok Hutan MarejeBonga (RTK 13) seluas 1.874,00 Ha

    Kawasan Yang Memberikan Perlindungan Bagi Kawasan Bawahannya

  • http://webcache.googleusercontent.com/...t/wp-content/uploads/2012/11/Profil-Penataan-Ruang.docx+&cd=7&hl=en&ct=clnk&client=firefox-a[04/04/2014 11:47:40]

    Kawasan yang memberikan perlindungan bagi kawasan bawahannya di kabupaten berupa kawasan resapan airmeliputi: kawasan di Kecamatan Batulayar, Gunung Sari, Narmada, Lingsar, Gerung, Lembar, dan Sekotong.

    Kawasan Perlindungan Setempat meliputi kawasan sempadan sungai, kawasan mata air, kawasansempadan pantai dan kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH)

    Kawasan Pelestarian Alam, Dan Cagar Budaya

    Kawasan hutan bakauKawasan konservasi perairanKawasan hutan konservasiKawasan cagar budaya meliputi :Goa Jepang/Meriam di Kecamatan Sekotong;Kawasan Gunung Pengsong di Kecamatan Labuapi;Kawasan Goa Jepang Lebah Sembage di Kecamatan Narmada;Makam keramat Cemara di Kecamatan Lembar;Makam Ilam di Kecamatan Labuapi;Taman Narmada di Kecamatan Narmada;Pura Suranadi di Kecamatan Narmada;Taman Lingsar di Kecamatan Lingsar;Desa Tradisional Karang Bayan di Kecamatan Lingsar;Pura Agung Gunung Sari di Kecamatan Gunung Sari;Makam Gede Baturiti/Mambalan di Kecamatan Gunung Sari;Makam Batulayar di Kecamatan Batulayar; danPura Batu Bolong di Kecamatan Batulayar.

    Kawasan Rawan Bencana Alam

    Kawasan rawan bencana tanah longsorKawasan rawan banjirKawasan rawan tsunamiKawasan rawan angin topanKawasan rawan gelombang pasangKawasan rawan kekeringan

    Kawasan Lindung Geologi

    kawasan lindung geologi terdapat di Desa Kuranji Kecamatan Labuapi dengan luas sekitar 2 ha; dankawasan lindung geologi terdapat di Dusun Pengawisan Desa Sekotong Barat Kecamatan Sekotongdengan luas sekitar 1 ha.

    Kawasan Lindung Lainnya

    Kawasan lindung lainnya di kabupaten berupa Kawasan Konservasi Perairan Daerah (KKPD) di GiliTangkong, Gili Sudak, Gili Nanggu, dan Gili Rengit.

    b. Kawasan Budidaya

    Kawasan Peruntukan Hutan Produksi

    Kawasan peruntukan hutan produksi adalah kawasan hutan produksi terbatas berada pada Kelompok Hutan

  • http://webcache.googleusercontent.com/...t/wp-content/uploads/2012/11/Profil-Penataan-Ruang.docx+&cd=7&hl=en&ct=clnk&client=firefox-a[04/04/2014 11:47:40]

    Pelangan (RTK. 7) di Kecamatan Sekotong dengan luas kurang lebih 10.041,00 Ha dan hutan produksi tetap diKelompok Hutan Mareje Bonga (RTK.13) Kecamatan Gerung dengan luas kurang lebih 304,69 Ha.

    Kawasan Peruntukan Hutan Rakyat

    Kawasan peruntukan hutan rakyat dengan luasan kurang lebih 800 Ha, berada di beberapa kecamatan diwilayah kabupaten meliputi Kecamatan Gunung Sari, Narmada, Gerung, Lembar, dan Sekotong. Pemanfaatanhutan rakyat,

    Kawasan Peruntukan Pertanian

    Kawasan Budi Daya Pertanian Tanaman Pangan

    Kawasan budi daya pertanian tanaman pangan di Kabupaten Lombok Barat seluas kurang lebih 16.754ha yang berada di Kecamatan Batulayar seluas kurang lebih 328 ha, Gunung Sari seluas kurang lebih 905ha, Lingsar kurang lebih 1.849 ha, Narmada kurang lebih 2.242 ha, Kuripan kurang lebih 1.072 ha, Kedirikurang lebih 1.455 ha, Labuapi kurang lebih 1.450 ha, Gerung kurang lebih 2.622 ha, Lembar kuranglebih 1.791 ha, dan Sekotong kurang lebih 3.040 ha.

    Kawasan Budi Daya Pertanian Hortikultura

    Kawasan budi daya pertanian hortikultura di Kabupaten Lombok Barat diarahkan diseluruh kecamatanterutama pada areal yang berpotensi untuk pengembangan hortikultura.

    Kawasan Budi Daya Perkebunan

    Kawasan budi daya perkebunan di Kabupaten Lombok Barat diprioritaskan dikembangkan di KecamatanGunung Sari, Narmada, Gerung, Lembar, dan Sekotong dengan komoditi kelapa dengan luas kuranglebih 11.082,55 Ha; Kecamatan Narmada dan Lingsar dengan komoditi kopi dengan luas kurang lebih 578,02 Ha; Kecamatan Lembar dan Sekotong dengan komoditi jambu mete dengan luas kurang lebih8.789,01 Ha.

    Kawasan Budi Daya Perternakan

    Kawasan budi daya peternakan di Kabupaten Lombok Barat diprioritaskan dikembangkan di KecamatanGerung, Lembar, dan Sekotong.

    Kawasan Peruntukan Perikanan

    Perikanan Tangkapkawasan perikanan tangkap di laut diarahkan di Kecamatan Sekotong;sarana dan prasarana perikanan tangkap berupa pelabuhan khusus perikanan PPI di Teluk SepiKecamatan Sekotong.Perikanan Budi Dayaperikanan bududaya air tawar diprioritaskan dikembangkan dan diarahkan ke Kecamatan Kuripan,Narmada, Lingsar, Gerung, Labuapi dengan luas kurang lebih 2.938 ha;perikanan budi daya air payau dikembangkan dan diarahkan ke Kecamatan Gerung, Lembar, danSekotong dengan luas kurang lebih 873 ha;perikanan budi daya air laut dikembangkan dan diarahkan ke Kecamatan Gerung, Lembar, dan Sekotongdengan luas kurang lebih 8.100 ha; dansarana dan prasarana perikanan budi dayaPengolahan Dan Pemasaran Hasil Perikanan

  • http://webcache.googleusercontent.com/...t/wp-content/uploads/2012/11/Profil-Penataan-Ruang.docx+&cd=7&hl=en&ct=clnk&client=firefox-a[04/04/2014 11:47:40]

    Pengolahan dan pemasaran hasil perikanan berupa kegiatan industri, penyimpanan, pengolahan, danpemasaran.

    Kawasan Peruntukan Pertambangan

    kawasan pertambangan mineral logam emas, perak, tembaga, timah hitam, dan mangan tersebar diKecamatan Lembar dan Sekotong;kawasan pertambangan mineral bukan logam dan batuan tersebar di seluruh kecamatan.

    Kawasan Peruntukan Industri

    Kawasan peruntukan industri di kabupaten meliputi peruntukan industri besar, sedang, dan industri rumahtangga. Kawasan peruntukan industri besar dan sedang diarahkan di kawasan pesisir barat Kecamatan Lembar,Gerung dan Labuapi. Kawasan peruntukan industri rumah tangga diarahkan pada sentra-sentra produksidengan mengedepankan produk-produk unggulan. Pengelolaan kawasan peruntukan industri mengacu padaperaturan perundangan yang berlaku.

    Kawasan Peruntukan Pariwisata

    Kawasan wisata alam direncanakan di Pantai Senggigi dan sekitarnya, Kawasan pantai Sekotong dansekitarnya, Kawasan Gili Kedis, Gili Sudaq, Gili Tangkong, Gili Nanggu, Gili Poh, Gili Genting, GiliLontar, Gili Gede, Gili Rengit, Gili Layar, Gili Asahan, Gili Goleng, Gili Kao, Gili Kere, Gili Sepatang/Sophialouisa, Gili Geneng-Geneng, Gili Anak Ewok, Gili Sarang, Gili Wayang, Gili Pulau Tiga, GiliTepong, Gili Batu Nyangkong, dan Gili Malang, Kawasan Wisata Meang, Pantai Induk, Pantai Cemare,Pantai Kuranji, Gunung Pengsong, Kawasan Suranadi, dan Kawasan Wisata Sesaot;Kawasan wisata budaya direncanakan pada Kawasan Taman Narmada, Kawasan Taman Lingsar, DesaTradisional Karang Bayan, dan Kawasan Kerajinan Gerabah Banyumulek di Kecamatan Kediri;Kawasan wisata buatan direncanakan pada kecamatan yang memiliki potensi untuk dikembangan.

    Kawasan Peruntukan Permukiman

    permukiman perkotaan dengan kepadatan sedang sampai tinggi yang dilengkapi diantaranya dengansistem transportasi masal diarahkan pada perkotaan Kecamatan Gerung, Kuripan, Kediri, Batulayar,Gunung Sari, Labuapi; danpermukiman perdesaan dengan kepadatan rendah sampai menengah yang dilengkapi diantaranya dengansarana dan prasarana produksi serta pengolahan diarahkan di kawasan sekitar pusat pelayananlingkungan (PPL) meliputi Kedaro, Sekotong Barat, Batu Putih, Buwun Mas, Sekotong Timur, Mareje,Kebon Ayu, Tempos, Rumak, Gelogor, Banyumulek, Kuripan Utara, Karangbongkot, Bengkel, DasanTereng, Keru, Lebah Sempage, Batukumbung, Sigerongan, Duman, Penimbung, dan Mambalan.

    Kawasan Peruntukan Lain

    Kawasan Perdagangan, Jasa dan Penunjang Pariwisata

    Kawasan peruntukan perdagangan, jasa dan penunjang pariwisata dikembangkan di KecamatanBatulayar, Gunung Sari, Narmada, Labuapi, Gerung, dan Sekotong.

    Kawasan Pusat Pemerintahan

    Kawasan peruntukan pusat pemerintahan terletak pada Kecamatan Gerung.

    Kawasan Pertahanan dan Keamanan

  • http://webcache.googleusercontent.com/...t/wp-content/uploads/2012/11/Profil-Penataan-Ruang.docx+&cd=7&hl=en&ct=clnk&client=firefox-a[04/04/2014 11:47:40]

    Kawasan pertahanan dan keamanan meliputi kawasan yang diperuntukan bagi kegiatan pemerintah dibidang pertahanan dan keamanan negara di wilayah darat dan laut terletak di PulauSepatang/Sophialouisa.

    Kawasan Pesisir dan Pulau Pulau Kecil

    Kawasan pesisir dan pulau pulau kecil meliputi Gili Kedis, Gili Sudak, Gili Tangkong, Gili Nanggu,Gili Poh, Gili Genting, Gili Lontar, Gili Gede, Gili Rengit, Gili Layar, Gili Asahan, Gili Goleng, GiliKao, Gili Kere, Gili Sepatang/ Sophialouisa, Gili Geneng-Geneng, Gili Anak Ewok, Gili Sarang, GiliWayang, Gili Pulau Tiga, Gili Tepong, Gili Batu Nyangkong, dan Gili Malang.

    5. Penetapan Kawasan Strategisa. Kawasan strategis nasional untuk kepentingan pertahanan dan keamanan yang berada di wilayah

    kabupaten adalah kawasan pulau terluar yaitu Pulau Sophialouisa (Pulau Sepatang).b. Kawasan strategis provinsi untuk kepentingan ekonomi yang berada di wilayah kabupaten meliputi :

    Senggigi-Tiga Gili (Air, Meno, Trawangan) dan sekitarnya dengan sektor unggulan pariwisata, industridan perikananMataram Metro meliputi wilayah Kota Mataram, Kecamatan Batulayar, Gunung Sari, Lingsar, Narmada,Kediri, dan Labuapi dengan sektor unggulan perdagangan jasa, industri dan pariwisataKute dan sekitarnya di Kabupaten Lombok Tengah, sebagian wilayah Kabupaten Lombok Barat dansebagian wilayah Kabupaten Lombok Timur dengan sektor unggulan pariwisata, industri dan perikanan

    c. Kawasan strategis kabupaten terdiri atas :kawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi, meliputi :

    Tunggal Kendali meliputi sebagian wilayah Kecamatan Batulayar, Gunung Sari, Lingsar, Narmada,Kediri, Labuapi dengan sektor unggulan perdagangan jasa, industri dan pariwisataGerung sebagai pusat pemerintahan, dengan sektor unggulan perdagangan dan jasaLembar meliputi seluruh wilayah Kecamatan Lembar dengan sector unggulan perhubungan,industri, perdagangan dan jasaSekotong meliputi seluruh wilayah Kecamatan Sekotong dengan sektor unggulan pariwisata,perikanan, dan pertambanganAgropolitan Lebah Sempage di Kecamatan Narmada dengan sektor unggulan pertanian danagrowisataSenggigi di Kecamatan Batulayar dengan sektor unggulan pariwisata dan perikanan

    kawasan strategis dari sudut kepentingan sosial dan budaya, meliputi :Kediri sebagai Pusat Kajian Islam dan Pusat Pesantren dengan sektor unggulan pendidikankeagamaanNarmada sebagai Pusat Kajian dan Inventarisasi Seni-Budaya Lombok dengan sektor unggulanpariwisata budayaDesa Tradisional Karang Bayan di Kecamatan Lingsar dengan sektor unggulan pariwisata budayaSitus Makam Batulayar di Kecamatan Batulayar dengan sektor unggulan pariwisata sejarah danreligiGunung Pengsong di Kecamatan Labuapi dengan sektor unggulan pariwisata sejarah dan religi

    kawasan strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup, meliputi :Hutan Sesaot dan sekitarnya berada di Kecamatan Narmada dan Lingsar;Hutan Pusuk Pass dan sekitarnya berada di Kecamatan Batulayar dan Gunung SariHutan Gunung Sasak dan sekitarnya berada di Kecamatan Kuripan

    6. Arahan Pemanfaatan Ruang Wilayah a. Arahan pemanfaatan ruang meliputi indikasi program utama, indikasi lokasi, indikasi sumber pendanaan,

    indikasi pelaksana kegiatan, dan waktu pelaksanaan.b. Indikasi program utama pemanfaatan ruang meliputi :

    indikasi program utama perwujudan struktur ruang

  • http://webcache.googleusercontent.com/...t/wp-content/uploads/2012/11/Profil-Penataan-Ruang.docx+&cd=7&hl=en&ct=clnk&client=firefox-a[04/04/2014 11:47:40]

    indikasi program utama perwujudan pola ruangindikasi program utama perwujudan kawasan strategis

    c. Indikasi sumber pendanaan terdiri dari dana Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupatendan sumber lainnya yang sah sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

    d. Indikasi pelaksana kegiatan terdiri dari Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten,BUMN, swasta, dan masyarakat

    e. Indikasi waktu pelaksanaan terdiri dari 4 (empat) tahapan jangka lima tahunan, meliputi :tahap pertama, lima tahun pertama (2011 2016) yang terbagi atas program tahunantahap kedua, lima tahun kedua (2016 2021)tahap ketiga, lima tahun ketiga (2021 2026)tahap keempat, lima tahun keempat (2026 2031)

    f. Indikasi program utama, indikasi sumber pendanaan, indikasi pelaksana kegiatan, dan waktu pelaksanaanyang lebih rinci diwujudkan dalam Tabel Indikasi Program Utama Tahunan dan Lima Tahunan PeriodeTahun 2011 2031.

    7. Ketentuan Pengendalian Pemanfaatan Ruang

    Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah kabupaten menjadi acuan pelaksanaan pengendalianpemanfaatan ruang wilayah kabupaten, dilakukan dengan cara:

    a. ketentuan umum peraturan zonasib. ketentuan umum perizinanc. ketentuan umum insentif, disinsentifd. sanksi8. Arahan Sanksi a. Arahan pengenaan sanksi merupakan acuan dalam pengenaan sanksi terhadap :

    pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan rencana struktur ruang dan pola ruang wilayah kabupatenpelanggaran ketentuan arahan peratuan zonasipemanfaatan ruang tanpa izin pemanfaatan ruang yang diterbitkan berdasarkan RTRW Kabupatenpemanfaatan ruang tidak sesuai dengan izin pemanfaatan ruang yang diterbitkan berdasarkan RTRWKabupatenpelanggaran ketentuan yang ditetapkan dalam persyaratan izin pemanfaatan ruang yang diterbitkanberdasarkan RTRW Kabupatenpemanfataan ruang yang menghalangi akses terhadap kawasan yang oleh peraturan perundang-undangan dinyatakan sebagai milik umumpemanfaatan ruang dengan izin yang diperoleh dengan prosedur yang tidak benar

    b. Ketentuan mengenai kriteria dan tata cara pengenaan sanksi administratif diatur lebih lanjut denganPeraturan Bupati.

    c. Setiap orang yang melakukan pelanggaran terhadap rencana tata ruang yang telah ditetapkan dapatdikenakan sanksi pidana dan/atau administratif sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

    9. Hak, Kewajiban, Peran Masyarakat dan Kelembagaana. Peran masyarakat dalam penataan ruang dilakukan pada tahap :

    perencanaan tata ruangpemanfaatan ruangpengendalian pemanfaatan tata ruang

    b. Bentuk peran masyarakat dalam perencanaan tata ruang berupa :masukan mengenai :

    persiapan penyusunan rencana tata ruang;penentuan arah pengembangan wilayah atau kawasan;pengidentifikasian potensi dan masalah pembangunan wilayah atau kawasan;perumusan konsepsi rencana tata ruang, dan/ataupenetapan rencana tata ruang.

  • http://webcache.googleusercontent.com/...t/wp-content/uploads/2012/11/Profil-Penataan-Ruang.docx+&cd=7&hl=en&ct=clnk&client=firefox-a[04/04/2014 11:47:40]

    kerja sama dengan Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau sesama unsur masyarakat dalamperencanaan tata ruang.

    c. Pemerintah dan/atau pemerintah daerah dalam perencanaan tata ruang dapat secara aktif melibatkanmasyarakat.

    d. Masyarakat adalah yang terkena dampak langsung dari kegiatan penataan ruang, yang memiliki keahliandi bidang penataan ruang, dan/atau yang kegiatan pokoknya di bidang penataan ruang.

    PROFIL PENATAAN RUANG KABUPATEN LOMBOK UTARA

    1. Tujuan Penataan Ruang

    Penataan ruang wilayah Kabupaten Lombok Utara bertujuan untuk mewujudkan ruang wilayah aman,nyaman, produktif yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan dalam rangka pengembanganpariwisata, perkebunan dan agro industri.

    2. Kebijakan Penataan Ruang a. Peningkatan pertumbuhan dan pengembangan wilayah-wilayah yang berbasis pariwisata, dan

    perkebunanb. Peningkatan pertumbuhan dan pengembangan wilayah dengan konsep agroindustri;c. Pengendalian pemanfaatan lahan pertaniand. Penataan pusat-pusat pertumbuhan wilayah dan ekonomi perkotaan dan menunjang sistem pemasaran

    pariwisata, dan produksi perkebunane. Pengembangan sistem prasarana wilayah yang mendukung pemasaran pariwisata, produksi perkebunan

    dan produksi agroindustrif. Pengelolaan pemanfaatan lahan dengan memperhatikan peruntukan lahan, daya tampung lahan dan

    aspek konservasig. Pengembangan kawasan budidaya dengan memperhatikan aspek keberlanjutan dan lingkungan hidup3. Rencana Struktur Ruang a. Pusat Pusat Kegiatan

    NoPusat PusatKegiatan

    Lokasi Fungsi

    1Pusat KegiatanWilayah Promosi(PKWp)

    Perkotaan Tanjungberfungsi sebagai pusat jasa, pusat pengolahan dansimpul transportasi yang melayani beberapakabupaten

    2Pusat KegiatanLokal (PKL)

    Bayan (Anyar) dan Pemenang(Pemenang Barat dan PemenangTimur)

    untuk melayani kegiatan skala kabupaten/kota ataubeberapa kecamatan

    3Pusat KegiatanLokal Promosi(PKLp)

    Daerah Kayanganuntuk melayani kegiatan skala kabupaten/kota ataubeberapa kecamatan

    4Pusat PelayananKawasan (PPK)

    Senaru dan Sukadanauntuk melayani kegiatan skala kecamatan ataubeberapa desa

    5Pusat PelayananLingkungan (PPL)

    Sigar Penjalin, Selengen danRempek

    pusat permukiman yang melayani kegiatan skalaantar desa

    b. Sistem Jaringan Prasarana Utama Pengembangan jaringan jalan provinsiRencana peningkatan status jaringan jalan lingkungan menjadi jalan lokalRencana pembuatan jalan baru

  • http://webcache.googleusercontent.com/...t/wp-content/uploads/2012/11/Profil-Penataan-Ruang.docx+&cd=7&hl=en&ct=clnk&client=firefox-a[04/04/2014 11:47:40]

    Rencana pemeliharaan dan peningkatan kualitas jalan meliputi seluruh ruas jalan yang adaRencana Terminal Tipe B di Ibu Kota Kabupaten (Kecamatan Tanjung) dan Kecamatan BayanRencana pengembangan Terminal Tipe C di setiap kecamatan;Rencana Terminal Khusus Cidomo di Tiga GiliAngkutan massal direncanakan Rute Tanjung Bandara Internasional Lombok dan Pemenang Bandara Internasional Lombok menggunakan busPelabuhan laut Pemenang yang merupakan terminal khusus penumpang dengan rute Pelabuhan Bangsal Pelabuhan di Tiga GiliPelabuhan laut lokal berada di Teluk Nare yang merupakan terminal khusus penumpang dengan rutePelabuhan Teluk Nare Pelabuhan di Tiga GiliPelabuhan antar provinsi berada di Pelabuhan Carik (Kecamatan Bayan)Terminal khusus wisata berada di Pelabuhan Teluk Nare dan Tiga Gili (Kecamatan Pemenang)

    c. Sistem Jaringan Prasarana Lainnya Sistem Jaringan Energi

    Jaringan transmisi tegangan tinggi (SUTT) Ampenan TanjungJaringan distribusi tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Lombok UtaraGardu induk di Tanjung dan gardu pembagi di Kayanganembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) di Kecamatan Bayan, Kecamatan Kayangan danKecamatan GanggaPembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di seluruh wilayah Kabupaten Lombok Utara yang jauhdari jaringan transmisi dan distribusiPembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Kokoq Putih, dan Sungai PekatanPembangkit Listrik Tenaga Bio Energi (PLTBE) di Lokasi TPA, Pusat PengembanganPeternakan, Pusat Permukiman dan lokasi lain yang berpotensi

    Sistem Jaringan TelekomunikasiSistem Jaringan Mikro Digital yaitu Tanjung Sigar Penjalin dan Bayan Sambik ElenTower telekomunikasi seluler (BTS) sebanyak 34 unit di semua kecamatanSentral Telepon Otomatis (STO) di lima KecamatanPengembangan jaringan stasiun radio lokal di 5 kecamatanPengembangan jaringan telekomunikasi khusus

    Sistem Jaringan Sumber Daya Air Wilayah sungai meliputi S. Bentek, S. Buruan, S. Rangsot, S. Bengkak, S. Sokong, S. Segara, S.Tiupupus, S. Lempenge, S. Luk, S. Penggolong, S. Piko, S. Sidutan, S. Braringan, S. Lebah Pebali,S. Airberi, S. Amor-amor, S. Tampes, S. Padek, S. Menanga, S. Peria, S. Rembat, S.Mumbul/Menggala, S. Lebak, S. Lengkulun, S. Embar-embar, S. Sintelik, S. Sependok, S. Tantang,S. Persani, S. Kengkang, S. Kandang, S. Koangan, S. Telagabanyak, S. Segoar, S. Gereneng, S.Nawan, S. Putih, S. Belik dan S. NangkaBendung meliputi rencana pengembangan bendung sebanyak 4 buah yang tersebar di KecamatanTanjung, Kecamatan Gangga, Kecamatan Kayangan dan Kecamatan BayanSistem jaringan irigasi meliputi rencana pengembangan jaringan saluran irigasi berupa saluraninduk sepanjang kurang lebih 54.540 meter, saluran sekunder sepanjang kurang lebih 3.370 meter,suplesi sepanjang kurang lebih 7.000 meter dan pembuang pembilas sebanyak 2 buah dan bendingsebanyak 2 buahRencana pengembangan sistem jaringan irigasi

    Sistem Jaringan Air minumMemanfaatkan CAT (Cekungan Air Tanah) untuk didistribusikan ke Kecamatan Pemenang,Kecamatan Tanjung, Kecamatan Gangga, Kecamatan Kayangan, dan Kecamatan BayanMeningkatkan sarana air minum dari jumlah dan sistem distribusinya

    Sistem Jaringan Prasarana SanitasiPembangunan dan perbaikan drainase primer, drainase sekunder, dan drainase tersier diseluruh

  • http://webcache.googleusercontent.com/...t/wp-content/uploads/2012/11/Profil-Penataan-Ruang.docx+&cd=7&hl=en&ct=clnk&client=firefox-a[04/04/2014 11:47:40]

    wilayah Kabupaten Lombok Utara;Pembuatan MCK (Mandi, Cuci, Kakus) Komunal tersebar di seluruh kecamatan di kawasan padatpenduduk yang tidak memiliki fasilitas MCK yang memadai dengan menerapkan teknologi tepatguna yang ramah lingkungan;Pembuatan MCK umum di lokasi wisata serta tempat umum serta pengadaan toilet kelilingditempat-tempat yang tidak dimungkinkan untuk dibangun fasilitas MCK umum;Pembangunan Instalasi Pembuangan Air Limbah (IPAL) dan IPLT ditempat yang memenuhipersyaratan teknis dan peraturan yang berlaku dengan menerapkan teknologi tepat guna yangramah lingkungan;Penanganan terhadap limbah B3 secara khusus sesuai peraturan perundang-undangan.

    Sistem Jaringan Prasarana PersampahanPengadaan tempat sampah di lokasi wisata dan tempat umum yang terintegrasi dengan TPS(Tempat Penampungan Sementara)TPS tersebar pada setiap desa yang terintegrasi dengan penyediaan sarana dan prasaranatransportasi pesampahanPengembangan pengolahan sampah menggunakan teknologi tepat guna yang ramah lingkunganoleh masyarakat di sekitar lokasi TPS berbasis sistem 3R (Reduce, Reuse, dan Recycle) dan SanitaryLandfillTempat Pemrosesan Akhir (TPA) di Dusun Jugil, Desa Sambik BangkolKecamatan Gangga (seluas kurang lebih 5 Ha)

    4. Rencana Pola Ruang Wilayah a. Kawasan Lindung

    Kawasan Hutan Lindung

    Kawasan hutan lindung seluas 11.828,44 Ha meliputi kawasan hutan lindung Gunung Rinjani RegisterTanah Kehutanan (RTK 1) seluas 11.198,22 Ha dan kawasan hutan lindung Pandan Mas (RTK 2)dengan luas 630,22 Ha.

    Kawasan Yang Memberikan Perlindungan Kawasan Bawahannya

    Kawasan yang memberikan perlindungan bagi kawasan bawahannya berupa kawasan resapan airmeliputi: Taman Nasional Gunung Rinjani seluas kurang lebih 10.210 Ha dan kawasan Cekungan AirTanah (CAT) Tanjung Sembelia.

    Kawasan Perlindungan SetempatKawasan sempadan sungaiKawasan sekitar danauKawasan mata airSempadan pantaiRuang terbuka hijau kota

    Kawasan Suaka Alam, Pelestarian Alam Dan Cagar BudayaKawasan Taman Nasional Gunung Rinjani seluas kurang lebih 10.210 Ha;Kawasan Taman Wisata Alam Laut Tiga Gili seluas kurang lebih 2.954 Ha;Kawasan cagar budaya meliputi Masjid Kuno Bayan Beleq, Masjid Kuno Gumantar dan MasjidKuno Sesait;Perkampungan Tradisional Senaru dan Segenter.

    Kawasan Rawan BencanaKawasan rawan tanah longsor meliputi Kawasan sekitar Pusuk, Malimbu serta Kerujuk dansekitarnya;Kawasan rawan banjir meliputi daerah sepanjang Sungai Penggolong Rempek dan Anyar, SungaiBentek, dan Menggala;

  • http://webcache.googleusercontent.com/...t/wp-content/uploads/2012/11/Profil-Penataan-Ruang.docx+&cd=7&hl=en&ct=clnk&client=firefox-a[04/04/2014 11:47:40]

    Kawasan rawan gelombang pasang tersebar di sepanjang pantai di Kabupaten Lombok Utara sertakawasan Tiga Gili;Kawasan rawan kekeringan meliputi Kecamatan Kayangan, Kecamatan Gangga, Kecamatan Bayan,serta sebagian Kecamatan Tanjung dan Kecamatan Pemenang;Kawasan rawan bencana alam letusan gunung berapi meliputi wilayah Kecamatan Bayan danKecamatan Kayangan;Jalur evakuasi mengikuti jalur jalan yang ada.

    Kawasan Lindung Geologi

    Kawasan lindung geologi yaitu kawasan cagar alam geologi, berupa kawasan keunikan bentang alamyaitu Kawasan Gunung Rinjani.

    Kawasan Lindung Lainnya

    Kawasan lindung lainnya meliputi kawasan perlindungan plasma nutfah di kelompok hutan GunungRinjani (RTK.1), dan kawasan terumbu karang di Tiga Gili.

    b. Kawasan BudidayaKawasan Peruntukan Hutan Produksi

    Kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) di kelompok hutan Gunung Rinjani yang terdapat diMonggal dan sekitarnya seluas 6.984,34 Ha;Kawasan Hutan Produksi Tetap (HP) dengan luas 5.172 Ha meliputi kelompok Hutan Pandan Masseluas 739,78 Ha dan kelompok Hutan Gunung Rinjani (RTK 1) seluas 4.431,74 Ha.

    Kawasan Peruntukan PertanianKawasan pertanian tanaman pangan yang tersebar di seluruh kabupaten dengan luas kurang lebih5.349 Ha;Kawasan pertanian hortikultura yang tersebar di seluruh kabupaten dengan luas kurang lebih39.283 Ha;Kawasan perkebunan seluas kurang lebih 5.909 Ha, dengan produksi perkebunan meliputi kakao diSelelos dan Santong dengan luas kurang lebih 2.874 Ha, vanili di Selelos dan Santong dengan luaskurang lebih 237 Ha, kopi di seluruh wilayah kabupaten dengan luas kurang lebih 1.315 Ha, kacangmete dengan luas kurang lebih 1.484Ha;Kawasan peternakan meliputi peternakan besar, antara lain sapi potong dan sapi perah, tersebar diseluruh wilayah kabupaten seluas kurang lebih 145 Ha; peternakan kecil, antara lain domba dankambing, seluas kurang lebih 49 Ha dan peternakan unggas seluas kurang lebih 24 Ha.

    Kawasan Peruntukan PerikananPengembangan kegiatan perikanan, tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Lombok Utara seluaskurang lebih 269 Ha;Pasar pengumpul dan pelelangan dapat dibangun pada sentra produksi ikan di Kecamatan Ganggadan Kecamatan Kayangan.

    Kawasan Peruntukan PertambanganPotensi pertambangan logam berada di Dusun Kerujuk (Desa Pemenang Barat) seluas kuranglebih 5 Ha dan Desa Sukadana seluas kurang lebih 25 Ha;Potensi pertambangan non logam (batu apung, trass, pasir) di Kecamatan Bayan seluas kuranglebih 3.124 Ha, di Kecamatan Kayangan seluas kurang lebih 3.372 Ha, dan di Kecamatan Ganggaseluas kurang lebih 6.616 Ha.

    Kawasan Peruntukan IndustriKawasan agro industri yang terletak di Kecamatam Bayan, Kecamatan Kayangan dan KecamatanGangga;Kawasan sentra industri kecil yang terletak di sebagian Kecamatan Bayan, Kecamatan Kayangandan Kecamatan Gangga, Kecamatan Tanjung dan kecamatan Pemenang.

  • http://webcache.googleusercontent.com/...t/wp-content/uploads/2012/11/Profil-Penataan-Ruang.docx+&cd=7&hl=en&ct=clnk&client=firefox-a[04/04/2014 11:47:40]

    Kawasan Peruntukan PariwisataWisata alam meliputi: Goa Jepang, Teluk Pusuk, air terjun Tiu Pupus, air terjun Kerta Raharja, airterjun Sesait, air terjun Sendang Gile, air terjun Torean, air terjun Tiu Kelep wisata alam baharimeliputi: Malimbu, Kawasan Tiga Gili, Pantai Sire, Pantai Kerakas dan Pantai Lempenge;Wisata budaya meliputi: Dusun Selelos, Masjid Kuno Sesait, desa tradisional Segenter, desatradisional Senaru, Masjid Kuno Bayan Beleq;Wisata buatan meliputi: arung jeram Tengak Pekatan, Taman Nasional Gunung Rinjani

    Kawasan Peruntukan Permukiman

    Kawasan permukiman yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Lombok Utara seluas kurang lebih934 Ha.

    Kawasan Peruntukan Pemerintahan

    Kawasan peruntukan pemerintahan meliputi kawasan pemerintahan di sebagian Kecamatan Tanjung dansebagian Kecamatan Gangga seluas kurang lebih 50 Ha.

    Kawasan Peruntukan Perdagangan dan Jasa

    Kawasan peruntukan perdagangan dan jasa meliputi kawasan perdagangan dan jasa di KecamatanTanjung.

    Kawasan Peruntukan Lainnya

    Kawasan peruntukan lainnya meliputi kawasan yang menurut peraturan perundang undanganditetapkan sebagai kawasan lainnya di Kabupaten Lombok Utara.

    5. Penetapan Kawasan Strategisa. Kawasan Strategis Nasional

    Kawasan Strategis Nasional (KSN) yang terkait dengan wilayah Kabupaten Lombok Utara terdiriatas Kawasan Strategis Nasional dari sudut Kepentingan Lingkungan Hidup SDA yaitu KawasanTaman Nasional Gunung Rinjani.

    b. Kawasan Strategis Provinsi

    Kawasan Strategis Provinsi (KSP) yang terkait dengan wilayah Kabupaten Lombok Utara meliputiKawasan Strategis Provinsi dari sudut Kepentingan Pertumbuhan Ekonomi yaitu KawasanSenggigi, Tiga Gili dan sekitarnya.

    c. Kawasan Strategis KabupatenKawasan Strategis Kabupaten Dari Sudut Kepentingan Fungsi Dan Daya Dukung LingkunganHidup adalah Kawasan Strategis Pandan Mas meliputi seluruh kawasan hutan Pandan Mas yangterdapat di Desa Bentek Kecamatan GanggaKawasan Strategis Kabupaten dari sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi meliputi :

    Kawasan Strategis Sire - Medane meliputi sebagian Kecamatan Tanjung (Desa SigarPenjalin, dan Desa Medana) dengan sektor unggulan Pariwisata;

  • http://webcache.googleusercontent.com/...t/wp-content/uploads/2012/11/Profil-Penataan-Ruang.docx+&cd=7&hl=en&ct=clnk&client=firefox-a[04/04/2014 11:47:40]

    Kawasan Strategis Perkotaan Tanjung meliputi sebagian Kecamatan Tanjung (Desa Sokong,Desa Tanjung, dan Desa Jenggala) dan Sebagian Kecamatan Gangga (Desa Bentek , DesaGondang dan Desa Genggelang); dengan sektor unggulan Perdagangan dan Jasa;Kawasan Strategis Gangga terdapat di Desa Genggelang Kecamatan Gangga seluas kuranglebih 589 Ha. Dengan sektor unggulan Perkebunan dan Agro Industri;Kawasan Strategis Agropolitan Kayangan terdapat di Kecamatan Kayangan meliputi DesaKayangan, Desa Sesait, Desa Santong, Desa Gumantar, Desa Dangiang, dan Desa Penduadengan sector unggulan Perkebunan dan Agropolitan; danKawasan Strategis Carik yang terdapat di Kecamatan Bayan meliputi Desa Sukadana danDesa Anyar perdagangan dan jasa.

    Kawasan Strategis Kabupaten dari sudut Kepentingan Sosial Budaya adalah Kawasan Situs BudayaMasyarakat Adat Bayan yang terdapat di Kecamatan Bayan meliputi Desa Bayan, Desa Senaru danDesa Sukadana (Dusun Segenter).

    6. Arahan Pemanfaatan Ruang Wilayah

    Arahan pemanfaatan ruang Kabupaten Lombok Utara tertuang dalam indikasi program yang terdiri atastahapan-tahapan pelaksanaan rencana sebagai berikut :

    a. Tahap I (Tahun 2011 sampai tahun 2015) :legalisasi hasil rencana;sosialisasi hasil rencana;koordinasi antar instansi terkaitpenetapan batas pemanfaatan lahan masing-masing kegiatan terutama untuk kawasan lindung;penetapan prioritas masing-masing kegiatan/sektor (budidaya pertanian);penetapan prioritas penentuan lokasi pusat pemerintahan dan penataan sektor pariwisata); danpeningkatan kualitas dan profesionalisme SDM.

    b. Tahap II (Tahun 2016 sampai tahun 2020) :peningkatan kualitas dan profesionalisme SDM serta sistem manajemen organisasi pemerintahan;pengembangan sektor pariwisata;penetapan prioritas sektor agroindustri dan sektor pendukungnya;konservasi lahan pada kawasan bekas kegiatan yang banyak mengeksploitasi lingkungan fisik; danevaluasi pertumbuhan dan perkembangan hasil pada masing-masing sektor/kegiatan yang adadidalam rencana.

    c. Tahap III (Tahun 2021 sampai tahun 2025) :peningkatan kualitas produk di sektor agroindustri dan sektor pendukungnya;peningkatan kualitas sektor pariwisata;konservasi lahan pada kawasan bekas kegiatan yang banyak mengeksploitasi lingkungan fisik;evaluasi pertumbuhan dan perkembangan hasil pada masing-masing sektor/kegiatan yang ada didalam rencana; danperencanaan pengembangan program untuk tahap selanjutnya.

    d. Tahap IV (Tahun 2026 sampai tahun 2031) :peningkatan kualitas pemasaran di sektor agroindustri dan sektor pendukungnya;konservasi lahan pada kawasan bekas kegiatan yang banyak mengeksploitasi lingkungan fisik;evaluasi pertumbuhan dan perkembangan hasil pada masing-masing sektor/kegiatan yang adadidalam rencana; danpenyusunan kembali periode berikutnya.

    7. Ketentuan Pengendalian Pemanfaatan Ruang a. Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang Wilayah Kabupaten Lombok Utara menjadi acuan

    pelaksanaan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah Kabupaten Lombok Utarab. Pengendalian pemanfaatan ruang dilakukan melalui penetapan ketentuan pengendalian

    pemanfaatan ruang wilayah kabupaten yang berisi :

  • http://webcache.googleusercontent.com/...t/wp-content/uploads/2012/11/Profil-Penataan-Ruang.docx+&cd=7&hl=en&ct=clnk&client=firefox-a[04/04/2014 11:47:40]

    ketentuan umum peraturan zonasi;ketentuan perizinan;ketentuan insentif dan disinsentif; dan/atauketentuan sanksi.

    c. Pengendalian pemanfaatan ruang wilayah guna menjamin tercapainya tujuan dan sasarandilakukan oleh Bupati melalui BKPRD dan PPNS.

    8. Arahan Sanksi

    Ketentuan sanksi merupakan acuan dalam pengenaan sanksi terhadap :

    pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan rencana struktur ruang dan pola ruang wilayahkabupaten;pelanggaran ketentuan arahan peratuan zonasi;pemanfaatan ruang tanpa izin pemanfaatan ruang yang diterbitkan berdasarkan RTRWKabupaten;pemanfaatan ruang tidak sesuai dengan izin pemanfaatan ruang yang diterbitkan berdasarkanRTRW Kabupaten;pelanggaran ketentuan yang ditetapkan dalam persyaratan izin pemanfaatan ruang yangditerbitkan berdasarkan RTRW Kabupaten;pemanfataan ruang yang menghalangi akses terhadap kawasan yang oleh peraturan perundang-undangan dinyatakan sebagai milik umum; danpemanfaatan ruang dengan izin yang diperoleh dengan prosedur yang tidak benar.

    9. Hak, Kewajiban dan Peran Masyarakat a. Dalam kegiatan penataan ruang wilayah, masyarakat berhak untuk :

    mengetahui rencana tata ruang;menikmati manfaat ruang dan/atau pertambahan nilai ruang sebagai akibat dari penataan ruang;memperoleh insentif atas kondisi yang dialaminya sebagai akibat pelaksanaan kegiatanpembangunan yang sesuai dengan rencana tata ruang;insentif sebagaimana dimaksud huruf c diberikan kepada pemegang hak atas tanah yang secarasukarela melakukan penyesuaian penggunaan tanah;mengajukan beberapa keberatan kepada pejabat berwenang terhadap pembangunan yang tidaksesuai dengan rencana tata ruang di wilayahnya;melaporkan kepada aparat pemerintah jika terjadi penyimpangan pada pemanfaatan ruang yangtidak sesuai peruntukannya;mengajukan tuntutan pembatalan izin dan penghentian pembangunan yang tidak sesuai denganrencana tata ruang kepada pejabat berwenang; danmengajukan gugatan ganti kerugian kepada pemerintah dan/atau pemegang izin apabila kegiatanpembangunan yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang menimbulkan kerugian.

    b. Dalam kegiatan penataan ruang wilayah, masyarakat berkewajiban untuk :mentaati rencana tata ruang yang telah ditetapkan;berperan serta dalam memelihara kualitas ruang sesuai IPR dari Bupati atau pejabat yang ditunjuk;mematuhi ketentuan yang ditetapkan dalam persyaratan IPR; danmemberikan akses terhadap sumber air, pesisir pantai, serta kawasan-kawasan yang dinyatakanoleh perundang-undangan sebagai milik umum.

    c. Peran masyarakat dalam penataan ruang dilakukan pada tahap :proses perencanaan tata rauang;pemanfaatan ruang; danpengendalian pemanfaatan ruang.

  • http://webcache.googleusercontent.com/...t/wp-content/uploads/2012/11/Profil-Penataan-Ruang.docx+&cd=7&hl=en&ct=clnk&client=firefox-a[04/04/2014 11:47:40]

    PROFIL PENATAAN RUANG KABUPATEN LOMBOK TENGAH

    1. Tujuan Penataan Ruang

    Tujuan penataan ruang wilayah kabupaten adalah untuk mewujudkan ruang wilayah Kabupatenyang aman, nyaman, produktif dalam rangka mewujudkan Kabupaten Lombok Tengah sebagaipusat dan pintu masuk pariwisata Pulau Lombok yang didukung oleh budaya lokal, pertanian,kelautan dan perikanan dengan tetap memperhatikan pembangunan yang berkelanjutan danberwawasan lingkungan melalui penyelenggaraan pemerintahan yang baik.

    2. Kebijakan Penataan Ruang a. pengembangan dan pemantapan wilayah-wilayah yang berbasis utama pariwisata;b. pengembangan wilayah-wilayah yang berbasis pertanian dan perikanan disertai pengelolaan hasil

    dan peningkatan peran dalam mendukung agrowisata/ekowisata;c.

  • http://webcache.googleusercontent.com/...t/wp-content/uploads/2012/11/Profil-Penataan-Ruang.docx+&cd=7&hl=en&ct=clnk&client=firefox-a[04/04/2014 11:47:40]

    pengembangan dan pemantapan kawasan pantai dan laut untuk mendukung investasi, transportasidan penyelamatan lingkungan;

    d. penataan pusat-pusat pertumbuhan wilayah dan ekonomi perkotaan menunjang sistem pemasaranpariwisata, produksi pertanian, dan perikanan;

    e. pengembangan kelengkapan prasarana wilayah dan prasarana lingkungan dalam mendukungpengembangan pariwisata, sentra produksi pertanian, kelautan dan perikanan, pusat permukimansecara terpadu dan efisien;

    f. pemeliharaan perwujudan kelestarian lingkungan hidup dan pencegahan dampak negatif kegiatanmanusia yang dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup dan pemulihan kerusakanlingkungan hidup serta menetapkan mitigasi dan adaptasi kawasan rawan bencana;

    g. pengembangan kawasan budidaya untuk mendukung pengembangan dan pemantapan pariwisata,sistem agropolitan dan minapolitan;

    h. pengembangan pemanfaatan ruang pada kawasan strategis baik untuk fungsi pengembanganwilayah maupun guna perlindungan kawasan sesuai fungsi utama kawasan; dan

    i. peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan negara.3. Rencana Struktur Ruang a. Pusat Pusat Kegiatan

    NoPusat PusatKegiatan

    Lokasi Fungsi

    1

    PusatKegiatanWilayah(PKW)

    Praya

    Pusat kegiatantransportasiregionalwilayahkabupaten;Pusatpemerintahankabupaten;Pusatperekonomian,jasa danperdaganganwilayahkabupaten;Pusatpendidikandan budayaskalakabupaten;Pusatkonservasisejarah danbudaya/culturalheritage

    PusatKegiatan

    Pusat kegiatantransportasikecamatan;Pusatpemerintahankecamatan;Pusatkesehatanskalakecamatan;

  • http://webcache.googleusercontent.com/...t/wp-content/uploads/2012/11/Profil-Penataan-Ruang.docx+&cd=7&hl=en&ct=clnk&client=firefox-a[04/04/2014 11:47:40]

    2Lokal(PKL)

    Kopang, Sengkol dan Mujur Pusatpendidikanskalakecamatan;Pusatpengembanganpermukiman;Pusat kegiatanindustri kecildan rumahtangga.

    3

    PusatKegiatanLokalPromosi(PKLp)

    Puyung, Mantang, Janapria, dan Selong Belanak

    Pusatpengembanganpermukiman;Pusat kegiatanindustri kecildan rumahtangga;Pusatpengembangankegiatanpertanian

    4

    PusatPelayananKawasan(PPK)

    Teratak, Ubung, dan Pringgarata

    Pusat kegiatantransportasikecamatan;Pusatpemerintahankecamatan;Pusatkesehatanskalakecamatan;Pusatpendidikanskalakecamatan;Pusatpengembanganpermukiman;Pusat kegiatanindustri kecildan rumahtangga

    5

    PusatPelayananLingkungan(PPL)

    Desa Barabali, Selebung, Sukadana, Pengembur, Pengengat, SelebungRembiga dan Langko, Saba, Bakan, Bonder, Mangkung, Mekarsari,Ganti, Sukaraja, Kidang, Aik Bukak, Lantan, Tanak Beak, Aik Berik,Dasan Baru, Bebuak, Muncan, Ungga, Batu Jangkih, Pelambik, Bonjeruk,Pengenjek, Jelantik, Labulia, Sepakek, Sintung dan Bagu, dan MontongTerep

    b. Sistem Jaringan Prasarana Utama Pengembangan jaringan jalan arteri primerPengembangan jaringan jalan kolektor primer (K-1)Pengembangan jaringan jalan kolektor primer (K-2)Pengembangan jaringan jalan kolektor primer (K-3)Terminal penumpang tipe B yang terletak di Kota Praya dan terminal penumpang tipe C yangterletak di Kopang, Sengkol, dan Mujur

  • http://webcache.googleusercontent.com/...t/wp-content/uploads/2012/11/Profil-Penataan-Ruang.docx+&cd=7&hl=en&ct=clnk&client=firefox-a[04/04/2014 11:47:40]

    Pengembangan Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Awang di Kecamatan Pujut menjadiPelabuhan Nasional dan rencana pembangunan dermaga pelabuhan penunjang pariwisata diKecamatan Pujut dan Praya Barat.Bandar udara pengumpul skala pelayanan sekunder yang meliputi Bandara Internasional Lombok(BIL) di Kecamatan Praya Barat.

    c. Sistem Jaringan Prasarana Lainnya Sistem Jaringan Energi

    Pembangkit Tenaga ListrikPembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH), terdapat di Kecamatan Pringgarata,Batukliang, dan Batukliang Utara;Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), terdapat di Kecamatan Praya Timur, Pujut,Praya Barat Daya, Praya Barat, Pringgarata;Rencana pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Bio Energi (PLTBE), terdapat diKecamatan Praya Barat Daya, Pringgarata;Rencana pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB), terdapat di KecamatanPraya Barat Daya, Praya Barat, Pujut, Praya Timur;Rencana pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut (PLTGL), terdapat diKecamatan Praya Barat Daya, Praya Barat, Pujut, Praya Timur;Rencana pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut (PLTAL), terdapat diKecamatan Praya Barat Daya, Praya Barat, Pujut, Praya Timur.Jaringan Prasarana EnergiJaringan pipa minyak dan gas bumi terdiri atas :

    Depo gas, terdapat di Praya, Puyung, Batujai, Jontlak, Mujur, Kopang, dan Aik Darekdan pengembangan depo gas di seluruh kecamatan;Stasiun Pengisian Bulk Elpiji di Kecamatan Batukliang dan pengembangan StasiunBulk Elpiji di seluruh kecamatanPengembangan pengolahan migas (kilang) di Kecamatan Pujut.

    Jaringan transmisi tenaga listrik terdiri atas :Gardu induk, terdapat di Sengkol, Kuta;Jaringan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) yaitu menghubungkan Jerangjangdengan Sengkol; Sengkol dengan Selong; dan Sengkol dengan Kuta.

    Sistem Jaringan TelekomunikasiSistem Jaringa Kabel

    Sistem jaringan kabel meliputi jaringan mikro digital di Batukliang-Tampaksiring sepanjang3 kilometer; Batukliang Utara ke masing-masing: Aik Berik 3 kilometer, Aik Bukaq 2kilometer, Karang Sidemen 3 kilometer, Lantan 2 kilometer, Mas-mas 3 kilometer danSetiling 93,5 kilometer; Janapria-Selebung Rembiga sepanjang 6 kilometer, Kopang-Lendangare sepanjang 4 kilometer, Praya ke masing-masing : Mertak Tombok 6 kilometerdan Semayan 3 kilometer; Praya Barat-Banyu Urip sepanjang 3 kilometer, Praya Barat Dayake masing-masing : Kabul 3 kilometer dan Montong Sapah 3,5 kilometer; Praya Tengah kemasing-masing : Beraim 6 kilometer, Gerantung 7 kilometer, Lajut 3 kilometer, Pejanggik 2kilometer, dan Sasake 2,5 kilometer, Pringgarata ke masing-masing : Murbaya 2 kilometer,dan Sepakek 2,5 kilometer, Pujut ke masing-masing : Ketara 3 kilometer, Pengembur 4kilometer, dan Prabu 2 kilometer.

    Sistem Jaringan Satelit

    Sistem jaringan satelit meliputi Menara telekomunikasi yang tersebar diseluruh kecamatan diKabupaten.

  • http://webcache.googleusercontent.com/...t/wp-content/uploads/2012/11/Profil-Penataan-Ruang.docx+&cd=7&hl=en&ct=clnk&client=firefox-a[04/04/2014 11:47:40]

    Sistem Jaringan Sumber Daya Air

    Rencana pengembangan sistem jaringan sumber daya air meliputi aspek konservasi sumber dayaair, pendayagunaan sumber daya air, dan pengendalian daya rusak air dengan memperhatikanarahan pola dan rencana pengelolaan sumber daya air WS Lombok yang ditetapkan olehpemerintah.

    Sistem Jaringan Pengelolaan LingkunganSistem Jaringan PersampahanSistem pengangkutan sampah dari rumah tangga sampai ke Tempat Pemrosesan Akhir(TPA);Tempat penampungan sementara (TPS) tersebar di seluruh kecamatan;Tempat pemrosesan akhir (TPA) terletak di Desa Lajut Kecamatan Praya Tengah;Pengembangan lokasi TPA diarahkan di Desa Kabul Kecamatan Praya Barat Daya dan ataudi Desa Pengengat Kecamatan Pujut;Pengembangan TPA dilakukan dengan sistem sanitary landfill; danPengembangan prasarana dan sarana persampahan dilakukan dengan peningkatan peranserta masyarakat dan dunia usaha, penerapan tekonologi tepat guna yang ramah lingkungan,serta penerapan konsep 3R (Recycle, Reduce, dan Reuse)Sistem Jaringan Air MinumAik Bone, Benang Stokel, Tibu Nangklok I, Tibu Nangklok II di Kecamatan BatukliangUtara;Nyeredep di Kecamatan Kopang;Water Treament Plant (WTP) Penujak di Kecamatan Praya Barat;Rencana pengembangan WTP Dam Pengga dan Dam Mujur.Sistem Jaringan Drainase

    Sistem jaringan drainase meliputi drainase perkotaan di Kota Praya, masing masing IbuKota Kecamatan.

    Sistem Jaringan Sanitasi dan Pengelolaan LimbahPenerapan teknologi tepat guna dalam pengolahan air limbah dengan peran aktif masyarakat danswasta, sehingga air limbah yang dihasilkan dapat dikelola secara mandiri tanpa mencemarilingkungan;Pengembangan instalasi pengolahan kecil/terbatas/tertentu pada sumber-sumber limbah terutamayang berada di sekitar Bandar Udara, Kawasan Pariwisata dan Kawasan Perkotaan untukmengurangi jumlah limbah yang harus dibuang.Pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) untuk mencegah dan menanggulangipencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup yang diakibatkan oleh limbah B3 sertamelakukan pemulihan kualitas lingkungan yang sudah tercemar sehingga sesuai fungsinya kembali.Jalur Evakuasi BencanaMemanfaatkan daerah/kawasan yang berada disekitar lokasi rawan bencana dengan topografi yanglebih tinggi dari lokasi rawan bencana;Memanfaatkan bangunan publik sebagai posko posko evakuasi bencana meliputi lapangan umum,Kantor Kecamatan, Kantor Kelurahan/Desa, maupun ruang terbuka hijau dan ruang terbuka nonhijau;Evakuasi diarahkan ke utara (menjauhi kawasan pesisir untuk kawasan rawan abrasi pantai dangelombang pasang); danPengembangan sistem peringatan dini (early warning system) bencana.

    4. Rencana Pola Ruang Wilayah a. Kawasan Lindung

  • http://webcache.googleusercontent.com/...t/wp-content/uploads/2012/11/Profil-Penataan-Ruang.docx+&cd=7&hl=en&ct=clnk&client=firefox-a[04/04/2014 11:47:40]

    Kawasan Hutan LindungKelompok Hutan Gunung Rinjani (RTK.1) seluas 8.082 hektar di Kecamatan Batukliang Utara danPringgarata.Kelompok Hutan Mareje Bonga (RTK.13) seluas 727,44 hektar di Kecamatan Pujut dan PrayaBarat DayaKelompok Hutan Gunung Pepe (RTK.13) seluas kurang lebih 404 hektar di Kecamatan Pujut;Kelompok Hutan Pelangan (RTK.7) seluas 383 hektar di Kecamatan Praya Barat Daya.

    Kawasan Yang Memberikan Perlindungan Terhadap Kawasan Bawahannya

    Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya meliputi kawasan resapan airyang secara khusus diarahkan pada kawasan Gunung Rinjani dan sekitarnya.

    Kawasan Perlindungan SetempatKawasan Sempadan PantaiKawasan sempadan sungaiKawasan sekitar waduk atau danauKawasan sekitar mata airKawasan perlindungan setempat lainnya diarahkan pada ruas jalan yang menghubungkan Sulin-Bandara Internasional Lombok (BIL)

    Kawasan Pelestarian Alam dan Kawasan Cagar BudayaKawasan Taman Wisata Alam (TWA) yang terdapat di Kabupaten seluas 3080,69 hektar yangterdiri dari :Kelompok TWA Tanjung Tampa dengan luas 931,40 hektar yang meliputi hutan GunungMeresek (RTK.18) seluas 62,70 hektar, Hutan Pantai Terawas (RTK.19) seluas 35,90 hektar,Gunung Glepak Balen Kenculit (RTK.20) seluas 149,20 hektar, Gunung Margejek (RTK.21)seluas 87 hektar di Kecamatan Praya Barat, Gunung Pengolon (RTK.22) seluas 132,60 hektar, danGunung Prabu Dundang (RTK.23) seluas 464 hektar di Kecamatan Pujut;TWA Gunung Tunak meliputi kelompok hutan Gunung Tunak (RTK.24) seluas 1.217,89 hektar.Kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) terdapat pada kelompok hutan gunung rinjani (RTK.1)seluas 329.29 hektar.Kawasan Taman Nasional meliputi kawasan Gunung Rinjani (RTK.1) seluas 3.675 hektar yangterletak di Kecamatan Batukliang Utara dan Kecamatan Kopang.Cagar budaya dan ilmu pengetahuan yang terdapat di Kabupaten meliputi :Makam Serewe, Makam Rangga Tapon, dan Makam Pejanggik di Kecamatan Praya Tengah;Makam Nyatoq, Makam Baloq Tui, Makam Betare Guru, Makam Tirangge, Makam Kayangan,Makam Sile Dendeng, dan Makam Sempane di Kecamatan Pujut; Makam Bila Tawah, MakamLangko, dan Makam Patih Raja Langko di Kecamatan Janapria; Makam Ketaq (Datok Lopan),Makam Istana, dan Makam Subaikah/Sumbik di Kecamatan Kopang; Makam Datu Benue diKecamatan Batukliang; Makam Embung Puntiq, Kemalik Lebe Sane, Kemalik Dusun MatekMaling dan Makam Raja Marong di Kecamatan Praya Timur; Makam Lamak Sura, Makam TuanGuru Bangkol, Makam Tuan Guru Makmun dan Makam Tiwu Asem di Kecamatan Praya; MakamPeresak, Makam Sekunyit dan Makam Semelong di Kecamatan Praya Barat; Makam RadenMustira, Makam Merebat, Makam datu kerekok, Makam Keliang, dan Makam Salam di KecamatanPraya Barat Daya.Situs Batu Rijang, dan Situs Gunung Sawung di Kecamatan Praya Barat; Situs Gua Saong, danSitus Goang Gue di Kecamatan Praya Barat Daya; Situs Gua Saong Batu di Kecamatan Pujut,Situs Memelak di Kecamatan Praya;Masjid Jami Praya di Kecamatan Praya; Masjid Kuno Gunung Pujut dan Masjid Kuno Rambitandi Kecamatan Pujut;Dusun Tradisional Sade dan Dusun Tradisional Nde di Kecamatan Pujut,Kawasan Konservasi Perairan meliputi :

  • http://webcache.googleusercontent.com/...t/wp-content/uploads/2012/11/Profil-Penataan-Ruang.docx+&cd=7&hl=en&ct=clnk&client=firefox-a[04/04/2014 11:47:40]

    Kawasan konservasi laut daerah (KLD) diarahkan di Teluk Bumbang Kecamatan Pujut;Kawasan mangrove terletak di Kecamatan Praya Timur meliputi Desa Bilelando dan Kidang,Kecamatan Pujut meliputi Desa mertak dan Sengkol, serta Kecamatan Praya Barat di Desa SelongBelanak .

    Kawasan Rawan Bencana AlamKawasan rawan bencana gunung berapi di Kecamatan Batukliang dan Kecamatan Kopang;Kawasan rawan banjir meliputi kawasan sekitar sungai besar melewati Kecamatan BatukliangUtara dan Kopang;Kawasan rawan gempa bumi mencakup seluruh wilayah kecamatan;Kawasan rawan gerakan tanah dan longsor mencakup Kecamatan Batukliang Utara, KecamatanJonggat, Kecamatan Praya Barat Daya, Kecamatan Praya Barat, Kecamatan Pujut, KecamatanPringgarata dan Kecamatan Kopang;Kawasan rawan gelombang pasang mencakup daerah sepanjang pesisir pantai selatan PulauLombok yang ada di wilayah Kabupaten yaitu Kecamatan Praya Barat Daya, Praya Barat, Pujutdan Praya Timur.

    b. Kawasan Budidaya Kawasan Peruntukan Hutan Produksi

    Kawasan peruntukan hutan produksi merupakan kawasan hutan produksi tet