Upload
putri
View
217
Download
2
Tags:
Embed Size (px)
Citation preview
26/04/2013
1
STRATEGI MEMBANGUN SEMANGAT TECHNOPRENEURSHIP UNTUK MENCIPTAKAN PRODUK DAN JASA PERIKANAN YANG BERDAYA SAING
DI ERA GLOBALISASI
Disampaikan Dalam:
Kuliah Umum Peringatan Setengah Abad Jurusan Perikanan Universitas Gajah Mada
Yogyakarta, 23 April 2013
Oleh:
Prof. Dr. Rokhmin Dahuri, MS Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan-IPB
Ketua Umum Masyarakat Akuakultur Indonesia (MAI) Member of International Scientific Advisory Board of Center for
Coastal and Ocean Development, University of Bremen Ketua Bidang Pertanian, Kelautan, dan Kehutanan Dewan Pakar ICMI
I. LATAR BELAKANG
II. ROAD MAP PEMBANGUNAN INDONESIA
III. POTENSI KELAUTAN DAN PERIKANAN INDONESIA
IV. DAYA SAING PERIKANAN INDONESIA MENGHADAPI ASEAN FREE TRADE
V. ROAD MAP PEMBANGUNAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
VI. DEFINISI DAN PENGERTIAN ENTREPRENEURSHIP
VII. APLIKASI ENTREPREUNEURSHIP DALAM SEKTOR KP
VIII. APA YANG HARUS KITA LAKUKAN SETELAH KULIAH UMUM INI?
IX. PENUTUP
Outline
26/04/2013
2
I. LATAR BELAKANG
Seluruh rakyat Indonesia, sangat
mendambakan segera terwujudnya
kehidupan berbangsa dan bernegara
yang maju, adil-makmur, damai, dan
mandiri.
Namun, sudah 67 tahun merdeka,
Indonesia masih sebagai negara
berkembang dengan angka
pengangguran dan kemiskinan yang
tinggi serta daya saing ekonomi dan
IPM (Indeks Pembangunan Manusia)
yang rendah.
Pertumbuhan ekonomi: 6,3%
Inflasi rendah
Cadangan devisa: US$ 120 miliar
Sejak 2011 masuk investment grade (layak investasi)
Tahun ini ekonomi (PDB) Indonesia menempati peringkat-16 terbesar di dunia: US$ 1 triliun = Rp 9.000 triliun. Tahun 2030 akan menjadi ketujuh terbesar di dunia (Mac Kinsey, 2012).
Jumlah kelas menengah 45 juta, 2030 menjadi 130 juta.
APBN 2013 = Rp 1.600 triliun (17% PDB)
Kondisi Makroekonomi Indonesia
Tergolong Baik
26/04/2013
3
Source: The Jakarta Post, Monday June 18, 2012
Sources: BPS, 2012
26/04/2013
4
Source: IMF (2012) and Bank of Indonesia (2012)
GNP perkapita rendah: US$ 3.800 (Singapura US$ 42.000, Brunei US$ 36.000, Malaysia US$ 9.000, dan Thailand US$ 6.500)
Pengangguran dan kemiskinan tinggi
Kesenjangan kaya vs. miskin kian melebar
Disparitas pembangunan antar wilayah masih sangat tinggi
Terjadi deindustrialisasi
Defisit neraca perdagangan
Dominasi asing dalam berbagai sektor strategis
Daya saing ekonomi dan IPM rendah.
Kerusakan lingkungan dan SDA kian parah
Kondisi Riil Sosial-ekonomi Indonesia
Bermasalah (Buruk)
26/04/2013
5
Pengangguran Terbuka = 9,26 juta orang
Setengah Menganggur = 31,36 juta orang
Penduduk Miskin (BPS, 2012) = 29,5 juta orang
Garis Kemiskinan (BPS, 2012) = Rp 234.000/org/bln
Target Penerima BLSM 2012 = 18,5 juta keluarga
Penduduk Miskin Versi Bank Dunia
(US$ 2/org/hr) = 117 juta orang
(47% total penduduk)
PENGANGGURAN & KEMISKINAN
Artinya, Hampir 50% Rakyat Indonesia Hidup Dalam Kemiskinan!!!
Jumlah Penduduk Miskin Tahun 2004-2012
Sumber : BPS 2013
26/04/2013
6
Sumber: Kompas diolah dari INDEF, 22 Februari 2013
26 Oktober 2011
26/04/2013
7
Indikator Kesenjangan Ekonomi Antar Wilayah Share PDRB thdp Nasional
Dengan migas 23,02%
Tanpa migas 20,44%
Pertumb. Ekonomi 4,9%
Pendaptn perkapita 16,65 jt
Penduduk miskin 2,0 jt (16,5%)
Koefisien Gini 0,272
Share PDRB thdp Nasional
Dengan migas 60,21%
Tanpa migas 64,78%
Pertumbh Ekonomi 6,16%
Pendapt perkapita 15,86 jt
Pendudk miskin 2,17 jt (16,0%)
Koefisien Gini 0,334
Share PDRB thdp Nasional
Dengan migas 1,56%
Tanpa migas 1,62%
Pertmbuh Ekonomi 4,55%
Pendapt perkapita 5,88 jt
Pendudk miskin 0,23 jt (26,2%)
Koefisien Gini 0,289
Share PDRB thdp Nasional
Dengan migas 9,13%
Tanpa migas 6,40%
Pertumb. Ekonomi 3,14%
Pendaptn perkapita 24,58 jt
Pendudk miskin 1,35 jt (10,4%)
Koefisien Gini 0,280
Share PDRB thdp Nasional
Dengan migas 4,06%
Tanpa migas 4,49%
Pertmbh Ekonomi 6,88%
Pendapt perkapita 8,72 jt
Pendudk miskin 1,71 jt (17,0%)
Koefisien Gini 0,274
Share PDRB thdp Nasional
Dengan migas 0,25%
Tanpa migas 0,28%
Pertumbh Ekonomi 5,75%
Pendaptn perkapita 4,50 jt
Pendudk miskin 0,52 jt (23,2%)
Koefisien Gini 0,300 Sumber: BPS (2009)
Share PDRB thdp Nasional
Dengan migas 1,17%
Tanpa migas 1,25%
Pertmbuh Ekonomi 5,37%
Pendaptn perkapita 24,95 jt
Pndudk miskin 1,06 jt (40,4%)
Koefisien Gini 0,334
Kesenjangan Ekonomi Wilayah
Peta Pertumbuhan Ekonomi Daerah, Triwulan IV-2012 Sumber : Bank Indonesia 2013
26/04/2013
8
INDIKATOR DEINDUSTRIALISASI
Tahun 2011 : Sektor Formal = 37,83 % dari Total Angkatan Kerja
Sektor Informal = 62,17 % dari Total Angkatan Kerja
Tahun 2004 : Sektor Formal = 55% dari Total Angkatan Kerja
Sektor Informal = 45% dari Total Angkatan Kerja
Trend naiknya proporsi angkatan kerja
di sektor informal merupakan sinyal kuat
terjadinya proses deindustrialisasi di tanah air!!
Daya Saing Ekonomi
Tahun 2011, Indonesia di posisi
46 dari 142 negara yang disurvei (World Competitiveness Year Book, 2011-2012).
Tahun 2012, Indonesia menurun
ke posisi 50 dari 144 negara (WCYB, 2012-2013).
Malaysia
Thailand
China
Singapura
USA
26/04/2013
9
Anak usia 6 12 tahun: 12,2% kurus dan 9,2% obesitas
(masalah gizi ganda).
Anak balita: 18% mengalami gizi kurang; 36,5%
stunting growth; dan 5,8% overweight (gizi berlebihan)
(Kemenkes, 2010).
Dari segi konsumsi pangan, mutu gizi, dan keragaman
pangan juga belum memadai Pada 2011 Skor Pola
Pangan Harapan hanya 77,3 (mimimal 100).
Rendahnya skor PPH itu karena rendahnya konsumsi
protein hewani, sayur, dan buah (BKP, Kementan,
2012).
Status Gizi dan Kesehatan Masyarakat Indonesia
2010 - 2012
Indeks Pembangunan Manusia 2008 : Indonesia peringkat-107,
2009 : menurun ke peringkat-111 dari 182 negara,
2010 : meningkat ke peringkat-108 dari 169 negara
2011 : menurun ke peringkat-124 dari 187 negara,
Sementara itu,
Singapura ke-26
Malaysia ke-61
Thailand ke-103
China ke-101
Australia ke-2
Korea ke-15
Norwegia ke-1
Jepang ke-12
Congo Democratic Republic terendah di dunia
Amerika Serikat ke-4 (UNDP, 2011)
26/04/2013
10
Indeks Pembangunan Manusia Asia Pasifik 2012
(UNDP, 2013)
IPM Indonesia masih kalah dengan negara-negara kecil: Palau, Tonga, Samoa, Micronesia, dan Kiribati
(UNDP, 2013)
Fakta di Indonesia!!!
Kemiskinan dan Kesengsaraan
Penduduk Miskin Versi Bank Dunia (US$ 2/org/hr) = 117 juta orang (47% total penduduk)
Penduduk Miskin (BPS, 2012) = 29,5 juta orang
26/04/2013
11
Sumber: Kompas, 20 Juni 2012/halaman 1
26/04/2013
12
Oleh sebab itu, mulai sekarang seluruh
komponen bangsa (daerah, sektor pembangunan,
dan warga negara) harus: (1) menyumbangkan
kemampuan terbaiknya, dan (2) bekerjasama
secara produktif dan sinergis untuk mewujudkan
kemajuan, kemakmuran, dan kemandirian
Indonesia.
Selain itu, kita harus memiliki Rencana
Pembangunan (Road Map dan Blue Print) untuk
mendayagunakan seluruh potensi pembangunan
(SDM dan SDA) secara tepat dan benar, serta
diimplementasikan secara berkesinambungan.
Sebab,
If we fail to plan, then we plan to fail
(Peter Drucker, 2007);
dan
a good plan determines 60 percent of the success
of any development program (Walter Issard, 1972).
26/04/2013
13
Mengingat permintaan (demand) akan berbagai
produk SDA terus meningkat, sementara Indonesia
memiliki potensi SDA yang cukup besar Maka,
ekonomi berbasis SDA (pertanian, kelautan dan
perikanan, kehutanan, ESDM, dan pariwisata beserta
segenap industri hulu dan hilirnya) merupakan
keunggulan komparatif yang dapat ditransformasi
menjadi keunggulan kompetitif bagi kemajuan dan
kesejahteraan masyarakat Indonesia secara
berkelanjutan.
Salah satu jenis SDA yang potensial untuk
menciptakan lapangan kerja dan kesejahteraan
masyarakat Indonesia adalah Kelautan & Perikanan.
II. ROAD MAP PEMBANGUNAN INDONESIA
26/04/2013
14
Di dunia yang semakin
highly interconnected
(a flat world) dan di era
globalisasi ini, membangun
suatu negara-bangsa
maupun daerah hanya
dapat berhasil, bila
mempertimbangkan:
(1)Dinamika global trends,
(2)Kondisi internalnya.
GLOBAL TRENDS
CROWDED WORLD
2011 : 7 Billion 2025 : 8 billion 2100 : 10 billion
FLAT WORLD
Due to ICT -> faster movement
of goods, people and information
GLOBAL CLIMATE CHANGE
Warmer earth Sea level rise
Extreme weather Flood and draught
Shifting Worlds Economy
US & Europe Asia Pacific
Demand for food, energy, water, space, and other natural
resources Borderless world Competition among nations for
food and other natural resources
Asia Pacific Region (China, India, Japan, South Korea, ASEAN) will be the power house of the world economy
SUSTAINABLE WORLD SCENARIO Green economy Low carbon economy
BUSINESS AS USUAL SCENARIO
Food, water and energy security A just, prosperous and sustainable world
Food, water and energy crises Unsustainable world
Earths supply capacity to produce food & other
natural resources Earth s carrying capacity to support economic
development & human life
26/04/2013
15
Tingginya Tingkat Pengangguran
Source: Calculating from IMF, 2012 and BI, 2012
Proyeksi Rasio Utang Pemerintah terhadap PDB
Source:
Calculating from IMF, 2012
26/04/2013
16
Perkembangan Indeks Harga
Pangan
31
1. Jika tidak ada langkah terobosan dunia akan
sering menghadapi krisis pangan, energi, air, dan
SDA lain.
2. Persaingan antar bangsa dalam bidang
perdagangan, ekonomi, industri, dan SDA akan
semakin sengit.
3. Bangsa yang berdaulat pangan, energi, dan SDA
esensial lainnya serta memiliki daya saing yang
tinggi akan mampu memenangkan persaingan
global serta menjadi maju, sejahtera dan berdaulat.
Implikasi Dari Dinamika Tren Global
26/04/2013
17
1. Jumlah penduduk 245 juta jiwa (terbesar keempat
di dunia) dengan jumlah kelas menengah 45 juta
orang dan menjadi 135 juta orang pada 2030 (Mc
Kinsey GI, 2012) merupakan pasar domestik yang
sangat besar.
2. Kekayaan SDA alam yang besar dan beragam.
3. Posisi geoekonomi yang paling strategis di dunia.
Dimana 45% seluruh barang dan komoditas yang
diperdagangkan di dunia dengan nilai 1.500 dolar
AS/tahun, dikapalkan melalui laut Indonesia (ALKI)
(UNCTAD, 2010).
Kekuatan Potensial Indonesia
Sumber : Kementerian Perhubungan, 2007
Tri Achmadi - Anggota Tim Sislognas, Kemenko Perekonomian
Prodi Transportasi Laut, FTK - ITS
Pola Pergerakan Kontainer Ekspor-Impor Indonesia 2007
26/04/2013
18
Global Trade Routes
26/04/2013
19
Tujuan Pembangunan Ekonomi
Atas dasar dinamika global dan kondisi internal Indonesia
secara ekonomi bisa maju, makmur, dan berdaulat dengan
mewujudkan:
1. Pembangunan ketahanan pangan, energi, dan SDA esensial lainnya.
2. Pengembangan daya saing (competitive advantage).
3. Peningkatan pertumbuhan ekonomi yang dapat menyediakan banyak lapangan kerja.
4. Pemerataan kue pertumbuhan ekonomi untuk mensejahterakan seluruh rakyat secara berkeadilan.
5. Full employment (tidak ada pengangguran) atau pengangguran lebih kecil dari 4% total angkatan kerja.
6. Pemeliharaan daya dukung dan kelestarian lingkungan dan SDA.
INDONESIA
Maju
Adil-Makmur
Mendapat berkah Allah
PERLINDUNGAN LINGKUNGAN & SDA
PERTUMBUHAN EKONOMI
PEMERATAAN KUE EKONOMI
TATA RUANG PENGENDALIAN PENCEMARAN
KONSERVASI SEKTOR FINANSIAL Moneter Fiskal Bank Non-Bank
POLA USAHA KEMITRAAN
UMR ZAKAT INFAK
SHADAQOH WAKAF
TRADABLE Perikanan tangkap Perikanan budidaya Industri Pengolahan hasil perikanan Pariwisata
NON-TRADABLE Hotel & Rest. Konstruksi Komunikasi Perdagangan Dll
ENERGI Listrik Gas BBM Dll
SDM Kuantitas Kualitas
Gambar 1. Sistem Perencanaan Pembangunan Terpadu Menujuju INDONESIA yang Maju, Adil-Makmur, dan Berdaulat
AKSES TERHADAP
ASET EKONOMI PRODUK
Pertanian Manufacturing Pertambangan Elektronika ICT & IC
IKLIM INVESTASI Perizinan Perpajakan Bea & Cukai
Ketenagakerjaan Pembebasan & Pemilikan lahan Dll
INFRASTRUKTUR Jalan Telkom Bandara
Pelabuhan Air bersih Dll
SETOR RIIL
IPTEK R & D
26/04/2013
20
INDONESIA
YANG MAJU, ADIL-
MAKMUR, DAMAI,
BERDAULAT, DAN
DIBERKAHI TUHAN YME PADA 2025
KPI
1.Daya Saing Tinggi
2.Pertumbuhan Ekonomi Tinggi & Berkualitas
3.Kedaulatan Pangan, Energi, dan SDA esensial
4.Pengangguran Sangat Rendah (full employment)
5.Seluruh Rakyat Sejahtera secara Berkeadilan
6.Daya Dukung & Kualitas Lingkungan Terpelihara
PEMBANGUNAN EKONOMI SDA
1.Tata Ruang Wilayah
2.Kluster Industri SDA (skala ekonomi, supply & value chain mgt, industri hilir & hulu, sustainable dev. principles)
3.Infrastruktur & Energi
4.Sislognas
5.Pendanaan
6.Iklim Investasi Kondusif
7.Kebijakan Politik Ekonomi Kondusif (fiskal moneter, ekspor-impor, policy banking, otoda)
8.R & D, IPTEK dan Pembangunan SDM
GLOBAL TRENDS
1.Pertambahan Penduduk Dunia
2.Flat World
3.Keruntuhan Ekonomi AS & Eropa
4.Global Warming
GLOBAL IMPLICATIONS
1.Demand SDA Meningkat
2.Daya Dukung Lingkungan Menurun
3.Krisis Pangan, Energi, Air, dan SDA Lain
4.Persaingan antar Bangsa Semakin Sengit
5.Asia sebagai Kekuatan Ekonomi Global
KEKUATAN POTENSIAL INDONESIA
1.Kaya SDA
2.Penduduk Terbesar Keempat (pasar domestik besar)
3.Posisi Geoekonomi & Geopolitik Sangat Strategis
PERMASALAHAN INDONESIA
1.Pangangguran & Kemiskinan
2.Daya Saing Rendah
3.Kesenjangan Kaya vs Miskin
4.Disparitas Pembangunan antar Wilayah
5.Kerusakan SDA & Lingkungan
6.IPM Rendah
Gambar 2. Kerangka Pendekatan Sistem untuk Rood Map Pembangunan Ekonomi SDA Menuju Indonesia Maju, Adil-Makmur, dan Mandiri.
III. POTENSI KELAUTAN DAN
PERIKANAN INDONESIA
26/04/2013
21
Lahan Darat 136 juta ha
(72%)
INDONESIA NEGARA BAHARI DAN KEPULAUAN TERBESAR DI DUNIA Lebih dari 13.487 pulau Garis pantai terpanjang kedua di dunia (95.181 km)
Luas Darat 1,9 juta km2 = 190 juta ha
(25%)
Luas Laut 5,8 juta km2
(75%)
Perairan Tawar (danau, waduk, sungai, rawa)
54 juta ha (28%)
Indonesia: The Maritime Continent
26/04/2013
22
Merauke
*
Ekonomi kelautan adalah kegiatan
ekonomi yang berlangsung di wilayah
pesisir dan lautan, dan kegiatan
ekonomi di darat (lahan atas) yang
menggunakan SDA dan jasa-jasa
lingkungan kelautan untuk
menghasilkan barang dan jasa (goods
and services) yang dibutuhkan umat
manusia (Dahuri, 2003; Kildow, 2005).
26/04/2013
23
Sektor Ekonomi Kelautan
1. Perikanan Tangkap (KKP)
2. Perikanan Budidaya (KKP)
3. Industri Pengolahan Hasil Perikanan (KKP)
4. Industri Bioteknologi (KKP)
5. Pertambangan dan Energi
6. Pariwisata Bahari
7. Perhubungan Laut
8. Industri dan Jasa Maritim
9. Sumberdaya Wilayah Pulau Kecil (KKP)
10. Coastal forestry (Hutan Mangrove)
11. Non-conventional resources (KKP)
Indonesia memiliki potensi produksi perikanan terbesar di dunia, sekitar 65 juta ton/tahun, dan
pada 2011 baru dimanfaatkan sebesar 13,4 juta
ton (20,7%).
Total produksi perikanan dunia tahun 2011:
154 juta ton.
Pangan dari laut dapat dihasilkan melalui:
1. Perikanan tangkap (capture fisheries)
2. Perikanan budidaya (aquaculture)
3. Bioteknologi
Laut Indonesia, Lumbung Pangan Dunia
26/04/2013
24
Source: The State Of World Fisheries And Aquaculture FAO (2012)
World fisheries and aquaculture production and utilization
Jenis Kegiatan Perikanan Luas
Perairan (juta ha)
Potensi Produksi (jt
ton/th)
Produksi Tahun 2011 (jt ton/th)
Tingkat Peman-
faatan (%)
A. Perikanan Tangkap
1. Laut 580,0 6,5 5,34 82,15
2. Perairan Umum 54,0 0,9 0,36 40
B. Perikanan budidaya
1. Laut 24,0 42,0 4,60 10,95
2.Tambak (payau) 1,2 10,0 1,60 16
3. Perairan Umum dan tawar 13,7 5,7 1,72 30,17
TOTAL 672,9 65,0 13,62 20,95
Tabel. Potensi Produksi Lestari dan Tingkat Pemanfaatan Sumberdaya Ikan Indonesia
Sumber : Statistik Kelautan dan Perikanan 2011, KKP, 2012
26/04/2013
25
Volume And Value Of Fisheries Production
Source : KKP (2012)
Pada 2010 total produksi perikanan tangkap sebesar 5,39 juta ton; yang berasal dari laut 5,06 juta ton dan dari PUD 0,33 juta ton. Ini menempatkan Indonesia sebagai produsen perikanan tangkap terbesar ketiga di dunia setelah China dan Peru (FAO, 2010).
Indonesia memiliki komoditas perikanan tangkap ekonomis tinggi seperti tuna, cakalang, dan tongkol
Produktivitas dan efisiensi pemanfaatan SDI oleh nelayan nasional masih rendah, butuh investasi untuk peningkatan kapasitas armada tangkap dalam negeri sekaligus mengurangi illegal fishing
A. Perikanan Tangkap
26/04/2013
26
Peta Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) Indonesia
Peta Manajemen Perikanan Tangkap
Tabel. Estimasi Potensi Sumberdaya Ikan Pada Masing-masing
Wilayah Pengelolaan Perikanan Tahun 2011
KELOMPOK
SUMBER DAYA IKAN
SELAT
MALAKA
SAMUDERA
HINDIA
LAUT
CINA
SELATAN
LAUT
JAWA
SELAT
MAKASAR
-
LAUT
FLORES
LAUT
BANDA
TELUK
TOMINI-
LAUT
SERAM
LAUT
SULAWESI
SAMUDERA
PASIFIK
LAUT
ARAFURA-
LAUT
TIMOR
TOTAL
WPP
571
WPP
572
WPP
573
WPP
711
WPP
712
WPP
713
WPP
714
WPP
715
WPP
716
WPP
717
WPP
718
Ikan
Pelagis Besar
27,7 164,8 201,4 66,1 55,0 193,6 104,1 106,5 70,1 105,2 50,9 1.145,4
Ikan
Pelagis Kecil
147,3 315,9 210,6 621,5 380,0 605,5 132,0 379,4 230,9 153,9 468,7 3.645,6
Ikan
Demersal 82,4 68,9 66,2 334,8 375,2 87,2 9,3 88,8 24,7 30,2 284,7 1.452,4
Udang
Penaeid 11,4 4,8 5,9 11,9 11,4 4,8 - 0,9 1,1 1,4 44,7 98.3
Ikan
Karang
Konsumsi
5,0 8,4 4,5 21,6 9.5 34,1 32,1 12,5 6,5 8,0 3,1 145,3
Lobster 0,4 0,6 1,0 0,4 0,5 0,7 0,4 0,3 0,2 0,2 0,1 4,8
Cumi-cumi 1,9 1,7 2,1 2,7 5,0 3,9 0,1 7,1 0,2 0,3 3,4 28,4
Total Potensi
(1000/tahun) 276,1 565,1 491,7 1.059 836,6 929,7 278,0 595,5 333,7 299,2 855,6 6.520,2
Sumber : Komnas Kajiskan dan Balitbang Kelautan dan Perikanan, KKP 2011
26/04/2013
27
1 Ekor Tuna Sirip Biru Raksasa (342 Kg)
1 Kg = Rp. 10.421.052 342 Kg = Rp. 3,5 Miliar !!
Peluang Menjanjikan!!
Sumber : China Daily, 7 Januari 2011
Ikan Pelagis Besar A. IKAN TUNA BESAR
Ikan Madidihang (Thunnus albacares)
Albakora (T. alalunga)
Tuna mata besar (T. obesus)
Tuna sirip biru selatan (T. maccoyii)
B. IKAN TUNA KECIL
Cakalang (Katsuwonus pelamis)
Tongkol (Euthynnus affinis)
Tongkol kecil (Auxis thazard)
Abu-abu (Thunnus tonggol)
C. LAIN-LAIN
Setuhuk
Marlin
Bonito
dll
26/04/2013
28
Madidihang dan Mata besar berada di
seluruh perairan laut Indonesia.
Albakora di laut sebelah barat
Sumatera, selatan Bali, sampai dengan
Nusa Tenggara.
Tuna sirip biru di laut sebelah selatan
Jawa sampai perairan Samudera
Hindia bagian selatan yang bersuhu
dingin.
Ikan Cakalang terdapat di sebagian
besar perairan laut Indonesia
Penyebaran Ikan Pelagis Besar
Tabel. Jumlah dan Persentasi Kapal/Perahu Perikanan Laut Berdasarkan Jenis dan Ukuran
Source : KKP, 2010
Kategori dan Ukuran
Kapal/Perahu
Tahun
2005 2007 2010
Jumlah % Jumlah % Jumlah %
Jumlah - Total 555.581 100 590.314 100 590.420 100
Perahu Tanpa Motor -
Non Powered Boat 244.471 44,00 241.889 40,98 189.630 32,12
Perahu Motor Tempel -
Outboard Motor 165.314 29,76 185.509 31,43 238.430 40,38
Kapal Motor - Inboard Motor 145.796 26,24 162.916 27,60 162.360 27,50
Ukuran
Kapal
Motor
< 5 GT 102.456 18,44 114.273 19,36 106.660 18,07
5 - 10 GT 26.841 4,83 30.617 5,19 32.800 5,56
10 - 20 GT 6.968 1,25 8.194 1,39 9.030 1,53
20 - 30 GT 4.553 0,82 5.345 0,91 7.500 1,27
30 - 50 GT 1.092 0,20 913 0,15 2.420 0,41
50 - 100 GT 2.160 0,39 1.832 0,31 2.280 0,39
100 - 200 GT 1.403 0,25 1.322 0,22 1.320 0,22
> 200 GT 323 0,06 420 0,07 350 0,06
26/04/2013
29
Top Ten World Producer of Marine Fish Catch
Source : FA0, 2010
Aquaculture is a production of fish, other animals, plants, algae, and microorganisms in aquatic ecosystems (Parker, 1998).
Aquaculture can be run in:
1. Marine environment (Mariculture)
2. Coastal areas (brackishwater shrimp/fish ponds)
3. Freshwater environment: ponds, reservoirs, lakes, rivers, irrigation canals, and rice fields (minapadi).
4. Aquarium, mainly for ornamental fishes
B. Perikanan Budidaya (Akuakultur)
26/04/2013
30
Aquacultures Products and Roles 1. Food: edible fish, crustaceans, mollusks, sea cucumbers,
and other invertebrates
2. Algae-based feed
3. Pharmaceutical and cosmetics products from bioactive compounds of micro algae, macro algae (seaweed), and other aquatic organisms
4. Raw materials derived from aquatic organisms for myriad types of manufacturing industries, e.g. paper, film, painting, chitin and chitosan, and metal for aircrafts.
5. Biofuel from seaweeds, sea grasses.
6. Ornamental fish and other aquatic organisms
7. Jewelery,e.g. pearls, and other mollusks.
8. Carbon sink which can mitigate global warming.
Dengan garis pantai 95.000 km; banyaknya perairan
teluk dan pulau kecil relatif tenang dan bersih; dan
hamparan terumbu karang (85.000 km2) terluas di
dunia, perairan laut Indonesia yang potensial
(suitable) untuk mariculture seluas 24, 5 juta ha.
Potensi komoditas budidaya laut, antara lain :
- Kakap - Kerang Mutiara
- Kerapu - Abalone
- Baronang - Rumput Laut E. cotonii
- Kerang darah - Tiram
- Teripang - Lobster
Potensi produksinya 47 juta ton/th (DKP, 2000)
Sampai th 2009 Realisasi Produksinya = 2,5 juta
ton atau 5,5% (sangat rendah).
Artinya, peluang investasi dan bisnis masih sangat
besar serta terbuka lebar.
1) BUDIDAYA LAUT (MARICULTURE)
26/04/2013
31
Baronang
Kakap
26/04/2013
32
Kerang hijau
Gonggong
TIRAM MUTIARA (Pictada maxima)
Golden (Yellow) Pearl Oyster
Abalone
No Propinsi Potensi Areal
(ha)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
NAD
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Bengkulu
Sumatera Selatan
Riau
Jambi
Lampung
DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
D.I. Yogyakarta
Jawa Timur
Bali
203.350
734.000
128
203.000
2.785.300
1.595
30
596.800
26.400
743.700
677.700
18.800
640.500
39.200
Tabel. Potensi Luas Perairan Budidaya Laut
No Propinsi Potensi Areal
(ha)
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
Nusatenggara Barat
Nusatenggara Timur
Sulewesi Utara
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tengah
Sulawesi Tenggara
Kalimantan Barat
Kalimantan Timur
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Maluku
Papua
TOTAL
152.800
37.500
143.400
600.500
18.400
230.000
15.520
6.350
3.708.500
1.962.505
1.044.100
9.938.100
24.528.178
Sumber: Ditjen Perikanan Budidaya, DKP (2000)
26/04/2013
33
Komoditas potensial, antara lain :
- Udang Windu
- Udang Vaname
- Bandeng
- Nila Saline
- Kerapu lumpur
- Rumput laut (Gracilaria sp)
2) BUDIDAYA TAMBAK
UDANG WINDU (Penaeus monodon) Jumbo Tiger Prawn Shrimp
UDANG PUTIH (Penaeus merguensis) Banana Prawn Shrimp
UDANG VANAME (Lithopenaeus Vannamei) Pink Shrimp
UDANG ROSTRIS (Lithopenaeus Stylirostris) Blue shrimp
26/04/2013
34
KEPITING (Scylla sp.) Mud Crab
Rajungan (Portunus pelagicus)
Swimming crab
Bandeng
No Region Area (ha)
Utilization lavel (%)
Utilized Potential Total
1 Sumatera
104.120 324.438 428.558 24,30
2 Jawa
151.225 15.513 166.738 90,70
3 Bali-NTB-NTT
30.801 32.527 63.328 48,64
4 Kalimantan
34.061 252.871 286.932 11,87
5 Sulawesi
124.196 124.394 248.590 49,96
6 Maluku-Papua
5.928 24.000 29.928 19,81
Jumlah
450.331 773.743 1.224.076 36,78
Areas of Coastal Aquaculture in Indonesia
Source: DKP (2007)
26/04/2013
35
in Tonnes
Total 7.928.963 9 451 700 119,20
1 Shrimp 372.577 457 600 122,82
Tiger Shrimp 126.157 143 300 113,59
Vaname 246.420 250 300 101,57
2 Grouper 10.580 10 200 96,41
3 Seaweed 5.170.201 6 201 400 119,95
4 Tilapia 567.078 684 400 120,69
5 Common Carp 332.206 375 200 112,94
6 Milkfish 467.449 522 100 111,69
7 Seabass 5.236 6 100 116,50
8 Pangasius Sp. 229.267 300 300 130,98
9 Clarias Sp. 337.577 407 700 120,77
10 Gourame 64.252 69 500 108,17
20122011 PrecentageNo Commodities
Sumber : DJPB KKP (2012)
Aquaculture Production Achievment (2011-2012)
26/04/2013
36
A. Pengolahan Tradisional: pengeringan (15%), pemindangan (3,5%), fermentasi (0,8%), dan pengasapan (2,2%).
B. Pengolahan Modern: pembekuan, pengalengan, produk berbasis surimi, tataki, beraded shrimps and fish, tepung ikan, dan lainnya.
Saat ini, sekitar 60% dari seluruh ikan hasil tangkapan di laut dipasarkan dalam keadaan mentah (belum diolah), 22% diolah tradisional, dan 4% diolah modern.
C. Industri Pengolahan Hasil Perikanan
26/04/2013
37
Fish Processing Industry on Home Industry Scale
Salting of Langgai Fish
(Meral, Karimun)
The development of the fishery processing industry
based households continue to be encouraged to grow
and develop.
Support provided includes
capital, technology
processing, promotion, and support equipment.
Smooking Fish
(Berindat, Singkep)
Fish Cracker (Lingga) Atom Fish Cracker (Lingga)
Smooking of Sea Cucumber Anchovy Drying
26/04/2013
38
Secara global, permintaan (demand) terhadap
seafood dan ikan akan terus meningkat. Meskipun,
laju peningkatannya berbeda dari satu kawasan
(region) ke kawasan lainnya.
Peningkatan demand 50% dari 2006 ke 2030 terjadi
di: China, India, other South Asia, Central & West
Asia, dan North Africa.
Peningkatan > 20% di: SE. Asia, North America, Latin
America, and Sub Saharan Africa.
Region with litle growth or decline: other Asia-Pacific,
Europe, and Japan.
Prospek Pasar Ekspor Produk Perikanan
Pertumbuhan Populasi Dunia
26/04/2013
39
Consumption Growth of Fish and Seafood
15
More than 50% increase 2006 to 2030 China India Other South Asia Cent./West Asia & N.Africa Less than 20% increase 2006 to 2030 Southeast Asia Sub-Saharan Africa North America La8n America Regions with ligle growth or decline Other Asia & Pacific Europe Japan
Growing Economic Power, Growing Middle Class: By 2030, Sixty Six percent (66%) of The Worlds Middle Class
Will Live in Asia
Numbers (millions) and Share (percent) of the Global Middle Class
Source: Homi Kharas, The Emerging Middle Class in Developing Countries, OECD 2010.
2009 2020 2030 North America 338 18% 333 10% 332 7%
Europe 664 36% 703 22% 680 14%
South America 181 10% 251 8% 313 6%
Asia Pacific 525 28% 1740 54% 3228 66%
Sub Sahara &
Africa 32 2% 57 2% 107 2%
Midle East &
North Africa 105 6% 165 5% 234 5%
World 1845 100% 3249 100% 4894 100%
26/04/2013
40
RM
B
Bill
ion
CHINESE CONSUMERS ARE SPENDING MORE
ON FISH & SEAFOOD
Expenditures on Fish & Seafood 250
200
150
100
50
-
2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 Source: Access Asia / Trade Associations / NBS / China Customs Statistics
Consumer Purchasing Power
26/04/2013
41
CHINAS GROWING SEAFOOD APPETITE
Australian Seafood (Fish) Market
Australia is NOT self sufficient in seafood.
At least 72% of our seafood is imported.
Australians eat 40% less seafood than recommended.
We will need an additional 1 million tons of seafood per year
within ten years.
Almost all of that will come from imports.
(Norman Grant, 2012)
3
26/04/2013
42
No Negara Tujuan Vol (Kg) Nilai (US$)
1 U.S.A 40,643,755 307,576,676
2 Japan 31,957,259 328,602,775
3 United Kingdom 5,024,250 40,237,955
4 Belgium (Benelux) 2,789,232 21,615,737
5 Thailand 2,492,463 1,863,769
6 China 2,411,392 7,983,113
7 Hongkong 1,809,783 10,600,428
8 France 1,826,237 13,642,960
9 Italy 1,328,313 3,946,323
10 Taiwan 1,367,748 4,464,605
11 Lainnya 9,019,329 51,245,302
Jumlah 100,669,761 791,779,643
Ekspor Udang Vaname Indonesia Menurut Negara Tujuan Utama, Tahun 2010
Sumber : BPS, diolah oleh DJPB KKP
Global Shrimp Import by US, EU and Japan
26/04/2013
43
Mirip dengan global trend, permintaan
domestik terhadap seafood dan ikan konsumsi
juga diyakini akan terus meningkat. Seiring
dengan pertambahan jumlah penduduk,
peningkatan pendapatan per kapita,
tumbuhnya kelas menengah, dan kesadaran
akan gizi ikan (seafood) yang lebih baik dan
sehat ketimbang read meat.
Konsumsi ikan per kapita : 1999 (18 kg), 2004
(24 kg), 2006 (25 kg), 2011 (31,4 kg), dan 2015
(38 kg) (KKP, 2012).
Prospek Pasar Domestik Perikanan
Contoh Pasar Domestik Udang Vannamei
Pada tahun 2003 penjualan udang fresh vannamae lokal di Jabodetabek sekitar 5 Ton/Hari.
Pada tahun 2012 penjualan udang fresh vannamae lokal di Jabodetabek sudah mencapai 15 Ton/Hari.
Kenaikan penjualan udang dari tahun 2003 2012 mencapai 300% :
1. Tangkapan laut menurun.
2. Jumlah penduduk bertambah.
3. Pertumbuhan ekonomi yang baik, income
perkapita naik.
(SCI, 2012)
26/04/2013
44
Serapan Pasar Dalam Negeri
Serapan Pasar rumah tangga Th. 2009 : 192.005 ton
Prediksi Produksi Th. 2011 : 460.000 ton
Prediksi Serapan Pasar rumah tangga Th. 2011 : 213.506 ton
Sumber: Ditjen P2HP KKP 2011
Definisi:
Bioteknologi perairan adalah teknik
penggunaan biota perairan atau bagian dari
biota perairan (seperti sel atau enzim) untuk
membuat atau memodifikasi produk,
memperbaiki kualitas genetik atau fenotip
tumbuhan dan hewan, dan mengembangkan
(merekayasa) biota perairan untuk keperluan
tertentu, termasuk perbaikan lingkungan
(modifikasi dari Lundin and Zilinskas, 1995)
D. Bioteknologi Perairan
26/04/2013
45
RUANG LINGKUP INDUSTRI BIOTEKNOLOGI KELAUTAN
1. Ekstrasi senyawa bioaktif (bioactive
substances) dari biota perairan untuk
bahan baku industri makanan &
minuman, farmasi, kosmetika,
bioenergi, industri kertas, film, dan
industri lainnya.
2. Rekayasa genetik (genetic engineering)
untuk menghasilkan bibit dan benih
unggul.
3. Bioremidiasi lingkungan.
Marine Biotechnology Industry is a
huge market, about four times the
size of the current semiconductor
market
(Ministry of Maritme Affairs and
Fisheries, Republic of Korea. 2002.
Vision for Marine Policy of Korea:
Blue Revolution for the 21st
Century)
26/04/2013
46
IV. DAYA SAING
PERIKANAN INDONESIA
MENGHADAPI AEC DAN GLOBALISASI
Dibandingkan dengan negara-negara
perikanan utama lain, daya saing produk
perikanan Indonesia masih relatif rendah:
Pada 2011, nilai ekspor perikanan Indonesia US$
3,5 miliar (peringkat-12). Sedangkan, Vietnam
US$ 6,2 miliar (ke-4) dan Thailand US$ 8,5 miliar
(ke-3).
Pangsa (share) udang Indonesia dalam pasar
udang global menempati peringkat-4, di bawah
Thailand, China, dan Vietnam.
26/04/2013
47
China
Thailand
2008 2009 2010 2011
China 10.36 10.50 13.54 16.0
Norway 6.72 6.92 8.66 9.4
Thailand 6.49 6.21 7.13 8.5
Vietnam 4.51 4.25 5.11 6.2
USA 4.36 4.01 4.66 4.7
Denmark 4.60 3.98 4.18 4.3
Canada 3.70 3.24 3.90 4.1
Indonesia *) 2.70 2.47 2.86 3.52
India 1.90 2.13 2.86 3.30
WORLD MAIN EXPORTER OF FISHERIES PRODUCTS (US$ Billion)
*) Indonesia pada posisi ke 12 dari eksportir dunia (value) Source : FAO / Fisheries Statistics Division, National Marine Fisheries Service, NOAA
Source: * The Global Aquaculture Advocate, ed. Jan/Feb 2011 **KKP in number 2011
Share of Indonesian cultured shrimp
production in Asia
Asian countries 2007 2008 2009 2010 2011
China 1,265,636 (1st) 1,286,074 (1st) 1,181,130 (1st) 899,600 (1st) 962,000 (1st)
Thailand 504,856 (2nd) 507,500 (2nd) 541,994 (2nd) 548,800 (2nd) 553,200 (2nd)
Vietnam 376,700 (3rd) 381,300 (4th) 302,400 (4th) 357,700 (4th) 403,600 (4th)
Indonesia** 358,925 (4th) 409,59 (3rd) 338,06 (3rd) 380,972 (3rd) 414,014 (3rd)
India 107,665 (5th) 86,600 (5th) 76,261 (6th) 94,190 (6th) 107,737 (6th)
Bangldesh 63,600 (6th) 67,197 (6th) 105,000 (5th) 110,000 (5th) 115,000 (5th)
Asia Total 2,648,612 2,719,017 2,505,835 2,344,150 2,532,168
mailto:The Global Aquaculture Advocatemailto:The Global Aquaculture Advocatemailto:The Global Aquaculture Advocatemailto:The Global Aquaculture Advocatemailto:The Global Aquaculture Advocatemailto:The Global Aquaculture Advocatemailto:The Global Aquaculture Advocate26/04/2013
48
Industri perikanan Indonesia baik hulu maupun hilir
masih tertinggal jika dibandingkan Jepang, Republik
Korea, Singapura, China, Malaysia, dan Thailand. Tetapi
masih lebih baik dibandingkan negara Asia lainnya.
Produktivitas dan efisiensi perikanan Indonesia, baik
tangkap, budidaya, industri pengolahan, dan
bioteknologi secara umum lebih rendah daripada
negara-negara maju di Asia (Jepang, Republik Korea,
dan Singapura) maupun Asias emerging economies
(China, Malaysia, Thailand, and Vietnam).
Meskipun demikian, secara umum masih lebih tinggi
dibandingkan dengan negara berkembang di Asia
seperti Philipina, Pakistan, Bangladesh, Myanmar, Laos,
and Kamboja.
Number of Surimi factories in Southeast Asia (2010)
Source: Fish for the People Magazine, 2012
26/04/2013
49
Numbers of EU approved HACCP factories for fish and fishery products by countries as of 25 January 2012
Source: Katoh-SEAFDEC, 2012
1. Baik di perikanan tangkap maupun perikanan budidaya,
pada umumnya teknologi yang digunakan masih rendah,
dan manajemen profesional (economy of scale,
intergarted supply chain management, dan sustainable
development principles) belum diterapkan.
2. Ketersediaan sarana produksi perikanan (seperti benih,
pakan, BBM, alat penangkap ikan, dan es) terbatas, dan
harga relatif mahal, khususnya di luar Jawa.
3. Infrastruktur dasar (pelabuhan, jalan, listrik, telkom, gas,
dan air bersih) dan infrastruktur perikanan (irigasi
tambak, dan pelabuhan perikanan) umumnya buruk.
Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Daya Saing Produk Perikanan Indonesia
26/04/2013
50
Tabel. Jumlah dan Persentasi Kapal/Perahu
Perikanan Laut Berdasarkan Jenis dan Ukuran
Sumber : KKP, 2010
Kategori dan Ukuran
Kapal/Perahu
Tahun
2005 2007 2010
Jumlah % Jumlah % Jumlah %
Jumlah - Total 555.581 100 590.314 100 590.420 100
Perahu Tanpa Motor -
Non Powered Boat 244.471 44,00 241.889 40,98 189.630 32,12
Perahu Motor Tempel -
Outboard Motor 165.314 29,76 185.509 31,43 238.430 40,38
Kapal Motor - Inboard Motor 145.796 26,24 162.916 27,60 162.360 27,50
Ukuran
Kapal
Motor
< 5 GT 102.456 18,44 114.273 19,36 106.660 18,07
5 - 10 GT 26.841 4,83 30.617 5,19 32.800 5,56
10 - 20 GT 6.968 1,25 8.194 1,39 9.030 1,53
20 - 30 GT 4.553 0,82 5.345 0,91 7.500 1,27
30 - 50 GT 1.092 0,20 913 0,15 2.420 0,41
50 - 100 GT 2.160 0,39 1.832 0,31 2.280 0,39
100 - 200 GT 1.403 0,25 1.322 0,22 1.320 0,22
> 200 GT 323 0,06 420 0,07 350 0,06
TINGKAT TEKNOLOGI TAMBAK UDANG INDONESIA
Potensi Areal 1,22 juta ha Dimanfaatkan Sekitar 345.000 ha
Tambak intensif 10% 34.500 ha
Tambak semi Intensif 15% 51.750 ha
Tambak tradisional 75% 258.750 ha
Proporsi untuk Pemanfaatan
26/04/2013
51
4. Sistem logistik perikanan nasional (kapal
angkutan ikan, cold storage, dan pergudangan)
umumnya buruk.
5. Tata ruang wilayah mudah berubah (uncertain)
dan kurang kondusif bagi sektor perikanan.
6. Pencemaran dan kerusakan lingkungan lain.
7. Di negara-negara perikanan utama lain
(Malaysia, Thailand, Vietnam, India, dan
China), sektor perikanan mendapat subsidi,
khususnya BBM, benih, dan pakan.
ASEAN in the World Banks 2012 Logistic Performance Index (LPI)
26/04/2013
52
Biaya konektivitas nasional yang rendah : Indonesia menjadi Propinsi negeri Tirai Bambu dan Indonesia Timur Merupakan Wilayah Mahal
Lebih murah pengiriman barang dari Jakarta ke Hamburg (11.000 km)
daripada dari Jakarta ke Padang (1.000 km)
Source: ITS Team, 2013
8. Pada umumnya kualitas SDM
perikanan (knowledge, skills, dan etos
kerja) relatif rendah.
9. Iklim investasi (moneter, fiskal, kredit
perbankan, izin usaha, high cost
economy, keamanan berusaha, dan
konsistensi kebijakan pemerintah)
belum kondusif bagi kinerja sektor
perikanan.
26/04/2013
53
Suku bunga pinjaman Tahun 2010
1) Indonesia 14%;
2) Malaysia (3,8%);
3) Filipina (3,8%);
4) Singapura (6,0%);
5) Thailand (2,3);
6) Australia (3%);
7) Jepang (0,5%);
8) AS (0,5%);
9) Canada (2%); dan
10) UE (1,5%)
(World Bank, 2010)
Sektor
2004 2008 2009 Juli 2010
M Rph % M Rph % M Rph % M Rph %
Pertanian 16,29 7.70 31,39 6.05 33,16 5.81 29,10 4.73
Non
Pertanian 195,26 92.3 487,23 93.95 537,99 94.19 86,58 95.27
Total 211,55 100 518,62 100 571,15 100 615,68 100
POSISI PINJAMAN BANK UMUM & BPR
MENURUT SEKTOR EKONOMI
26/04/2013
54
10. Dalam 6 th terakhir pertumbuhan ekonomi
sebagian besar dari sektor konsumsi, keuangan, dan non-tradable. Bukan dari sektor riil tradable
seperti kelautan & perikanan, pertanian,
kehutanan, ESDM, pariwisata, ICT, industri
manufaktur, dan industri kreatif. Akibatnya: pertumbuhan ekonomi tidak berkualitas (sedikit
menyerap tenaga kerja).
11. Sementara, daya saing ekonomi nasional masih
lemah, liberalisasi perdagangan dibuka sebebas-bebasnya (ACFTA, dominasi kepemilikan asing di
sektor keuangan, telkom, pertambangan, dan
perkebunan).
26/04/2013
55
Sektor finansial : 40.000 orang
Sektor non-tradable : 150.000 orang
Sektor riil tradable : 400.000 orang
Sumber: Bappenas (2012)
POTENSI PENCIPTAAN LAPANGAN KERJA
SETIAP SATU PERSEN PERTUMBUHAN
EKONOMI
12. Sangat rendahnya entrepreneurship (jiwa
kewirausahaan) bangsa, termasuk di
bidang perikanan. Padahal, teori dan
fakta sejarah membuktikan, bahwa
bangsa yang maju dan makmur adalah
bangsa yang memiliki jumlah
entrepreneur sedikitnya 2% dari total
penduduknya (David Mc-Clelland, 2007).
Sedangkan, jumlah entrepreneur di
Indonesia masih sekitar 1,56 % dari total
penduduk (Setneg RI, 2013).
26/04/2013
56
ASEAN Free Trade
ASEAN Free Trade Area (AFTA) yang telah diterapkan secara bertahap sejak 2010, pada dasarnya bertujuan meningkatkan pertumbuhan ekonomi ASEAN dengan kebijakan bebas tarif (zero tarrifs)
Perjanjian CEPT - AFTA (Common Effective Preferential Tariffs For ASEAN Free Trade Area) berisi kesepakatan Negara-negara anggota ASEAN untuk menghapus dan mengurangi hambatan berupa tarif dan non tarif (lisensi impor dan ekspor, pembatasan perdagangan, pembatasan embargo) atas barang asal dari negara-negara anggota ASEAN yang telah disepakati.
26/04/2013
57
NEGARA ANGGOTA AFTA JADWAL PENURUNAN/PENGHAPUSAN
ASEAN -6
(Brunei, Indonesia, Singapura,
Malaysia, Philipina, dan Thailand)
1.Tahun 2003 : 60% produk dengan tarif 0%
2.Tahun 2007 : 80% produk dengan tarif 0%
3.Tahun 2010 : 100% produk dengan tarif 0%
Vietnam
1.Tahun 2006 : 60% produk dengan tarif 0%
2.Tahun 2010 : 80% produk dengan tarif 0%
3.Tahun 2015 : 100% produk dengan tarif 0%
Laos dan Myanmar
1.Tahun 2008 : 60% produk dengan tarif 0%
2.Tahun 2012 : 80% produk dengan tarif 0%
3.Tahun 2015 : 100% produk dengan tarif 0%
Jadwal Penurunan dan atau Penghapusan Tarif Bea Masuk
Sumber : ASEAN Statistics 2012
Sebagai Kelanjutan dari AFTA, konsep ASEAN Economic Community (AEC) akan diberlakukan pada 2015
Konsep AEC memberi legalisasi bagi free flow atas barang, jasa, faktor produksi, investasi, dan modal serta penghapusan tarif bagi perdagangan antar negara ASEAN
Dengan diterapkannya AEC diharapkan (1) Peluang pasar semakin besar (2) Biaya Produksi semakin rendah (3) Pilihan konsumen semakin banyak (4) Kerjasama Bisnis semakin terbuka
Dampak AEC 2015 Terhadap Ekonomi Kelautan dan Perikanan
26/04/2013
58
Namun, bila tidak diantisipasi dengan baik, perjanjian AEC 2015 bisa berdampak buruk terhadap sejumlah sektor ekonomi Indonesia, termasuk kelautan dan perikanan
Faktanya Thailand, Vietnam dan Singapura mampu memproduksi komoditas perikanan yang lebih murah dan berkualitas
Oleh karenanya mulai sekarang kita harus lebih meningkatkan daya saing produk dan komoditas hasil perikanan
Sekaligus harus mengoptimalkan keunggulan komperatif kita yaitu potensi SDI yang melimpah
Antisipasi terhadap AEC 2015 juga sangat diperlukan di bidang pengembangan SDM, mengingat Elimination of Non-Tariff Barriers dan Single Window mengakibatkan tenaga kerja dari luar negeri akan lebih mudah bermigrasi ke Indonesia.
Tenaga kerja asing yang memiliki keahlian di atas keahlian SDM Indonesia, tentu akan mendapat pekerjaan di perusahaan yang ada di Indonesia. Sulit bagi kita bersaing dengan tenaga kerja asing jika kita tidak memiliki skill yang memadai. Akibatnya pengangguran bisa meningkat.
Persaingan Tenaga Kerja
26/04/2013
59
Elimination of Non-Tariff Barriers dan Single Window juga membawa dampak pada UMKM. Banjir produk impor yang lebih murah dan berkualitas baik, akan menggeser usaha UMKM. Di saat seperti inilah kualitas produk dengan harga terjangkau sangat bermain untuk mengambil hati konsumen.
Dibutuhkan peningkatan jumlah entrepreneur (termasuk technopreneur) untuk dapat mengoptimalkan pemanfaatan semua potensi yang dimiliki indonesia (termasuk kelautan dan perikanan)
Intra and Extra ASEAN Trade 2011
Sumber : ASEAN Statistics 2012
26/04/2013
60
Negara
Ranking Dunia Perubahan
2008 2012
1 Singapura 5 2 3
2 Malaysia 21 25 -4
3 Brunei Darussalam 39 28 11
4 Thailand 34 38 -4
5 Indonesia 55 50 5
6 Filipina 71 65 6
7 Vietnam 70 75 -5
8 Kambodia 109 85 24
9 Timor-Leste 129 136 -7
Ranking Indeks Daya Saing Negara ASEAN
Sumber : WEF 2012
V. ROAD MAP PEMBANGUNGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
INDONESIA
26/04/2013
61
A. Tujuan Pembangunan Kelautan dan Perikanan
1. Meningkatkan kesejahteraan rakyat, khususnya nelayan, pembudidaya ikan, dan masyarakat KP lainnya.
2. Menghasilkan produk dan jasa KP yang berdaya saing tinggi untuk memenuhi kebutuhan nasional dan ekspor.
3. Meningkatkan kontribusi sektor KP bagi perekonomian nasional secara signifikan.
4. Menciptakan lapangan kerja dalam jumlah besar.
5. Meningkatkan kesehatan dan kecerdasan rakyat melalui peningkatan konsumsi ikan, seafood, dan produk KP lain.
6. Memelihara daya dukung lingkungan dan kelestarian sumberdaya KP.
B. Kebijakan dan Program Prioritas 1. Peningkatan produktivitas dan daya saing perikanan
tangkap secara berkeadilan dan ramah lingkungan.
2. Intensifikasi (peningkatan produktivitas dan daya saing) dan ekstensifikasi perikanan budidaya.
3. Penguatan dan pengembangan industri pengolahan hasil perikanan.
4. Pengembangan industri bioteknologi kelautan dan perikanan.
5. Penguatan dan pengembangan pemasaran hasil perikanan dan industri bioteknologi, baik domestik maupun ekspor.
6. Kebijakan politik-ekonomi dan iklim investasi yang kondusif.
7. Penguatan dan pengembangan R & D.
8. Pembangunan SDM.
26/04/2013
62
Kebijakan dan Program Pembangunan Perikanan Tangkap
1. Penghitungan stok sumber daya ikan (MSY = Potensi Produksi Lestari) di: (1) setiap wilayah perairan laut dalam lingkup Indonesia; (2) wilayah laut Indonesia (dari 4 mil 12 mil);
2. Penetapan jumlah armada kapal ikan beserta jenis teknologinya (ukuran kapal, mesin kapal, alat tangkap, dan alat kelengkapan lainnya) dan intensitas penangkapan (fishing intensity) yang dapat beroperasi di ketiga wilayah perairan laut pada butir-1 (80% MSY) Sehingga, usaha perikanan tangkap mampu mensejahterakan nelayan dan menjaga kelestarian sumber daya ikan.
PETA WILAYAH PENGELOLAAN PERIKANAN (WPP) INDONESIA
Kab/kota Indonesia
26/04/2013
63
Restructuring of the Indonesian fishing fleets from 2009 to 2014
Fishing fleets in 2009 Fishing fleets in 2014
Source: Fish for the People Magazine, 2012
3. Penerapan cara-cara penanganan ikan hasil tangkapan yang terbaik (Best Handling Practices) selama ikan berada dalam kapal sampai ke tempat pendaratan ikan (pelabuhan perikanan) untuk jenis-jenis ikan mahal harus disimpan dalam keadaaan hidup, didinginkan (es), atau dibekukan (refrigerator). Untuk ikan murah atau sedang harus disimpan dalam wadah yang teduh atau diberi garam.
4. Perbaiki pelabuhan perikanan yang ada dan bangun pelabuhan perikanan baru (sesuai kebutuhan) yang bersih dan higienis sebagai kawasan industri perikanan terpadu: tambat -labuh kapal; pabrik es; cold-storage; pabrik pengolahan hasil perikanan; mobil pengangkut berpendingin; galangan kapal; toko (warung) yang menyediakan BBM, alat tangkap, dan perbekalan melaut lain; puskesmas; dll.
26/04/2013
64
Number of fishing ports in Indonesia by Class (2010)
Source: Indonesia Fisheries Statistics, 2011
5. Di setiap pelabuhan perikanan, tempat pendaratan ikan, atau pemukiman nelayan, pasok sarana produksi perikanan tangkap (BBM, es, garam, alat tangkap, sagu, beras, dan perbekalan melaut lain) harus mencukupi kebutuhan para nelayan dengan harga relatif murah.
6. Pengadaan prasarana dan sarana angkutan dari sentra produksi perikanan Indonesia ke lokasi pasar domestik maupun ekspor.
7. Berapapun dan kapanpun, ikan hasil tangkapan para nelayan yang didaratkan di Indonesia harus dapat dijual (terpasarkan) dengan harga sesuai dengan nilai keekonomian (menguntungkan nelayan dan pembeli ikan) Pemerintah bisa bekerjasama dengan swasta atau melalui BUMN Perikanan.
26/04/2013
65
8. Selama nelayan tidak melaut karena cuaca buruk atau musim paceklik ikan, pemerintah bekerjasama dengan swasta harus menyediakan usaha (matapencahariaan) substitusi, seperti usaha perikanan budidaya, pertanian, industri rumah tangga, dan lainnya.
9. Jika diperlukan, perbaiki sistem bagi hasil antara pemilik kapal ikan dengan nelayan buruh (ABK) agar saling menguntungkan.
10. Penerapan teknik manajemen perikanan tangkap untuk menjamin kelestarian sumber daya ikan, seperti: penggunaan alat tangkap ramah lingkungan, input control, output control, dan kawasan lindung laut (Marine Protected Areas).
11. Optimalisasi usaha perikanan tangkap di PUD (Perairan Umum Darat) sesuai kaidah ekonomi dan daya dukung lingkungannya.
12. Rehabilitasi ekosistem pesisir (seperti mangrove, terumbu karang, padang lamun, dan estuari) yang rusak akibat pencemaran dan perusakan lingkungan lainnya.
13. Konservasi keanekaragaman hayati laut dan perairan umum darat.
14. Peningkatan kapasitas nelayan, pembudidaya ikan, pengolah hasil perikanan, pedagang ikan, dan masyarakat KP lainnya.
26/04/2013
66
2. Perikanan Budidaya 1. Komoditas prioritas (unggulan) budidaya laut
(mariculture): kerapu, kakap, bawal bintang, gobia (gindara tropis), lobster, teripang, kerang mutiara, ikan hias, dan rumput laut (Eucheuma spp, Padina spp, Halimeda spp, dll).
2. Komoditas prioritas budidaya tambak (perairan payau): udang Vaname, udang Windu, bandeng, kerapu lumpur, nila salin, dan rumput laut (Gracilaria spp).
3. Komoditas prioritas budidaya di kolam air tawar: ikan mas, nila, nilem, lele, gurame, Cherax (lobster air tawar), dan ikan hias.
4. Aplikasi Best Aquaculture Practices pada setiap usaha perikanan budidaya: (1) benih unggul (SPF, SPR, dan cepat tumbuh), (2) pemberian pakan berkualitas secara benar, (3) pengendalian hama dan penyakit, (4) manajemen kualitas air dan tanah, (5) pond engineering, dan (6) biosecurity.
5. Pengembangan induk (broodstock) dan benih yang bebas penyakit (SPF = Specific Pathogen Free) dan tahan terhadap serangan penyakit (SPR = Specific Pathogen Resistant).
6. Pengembangan industri pakan untuk perikanan budidaya dan peternakan.
7. Aplikasi Integrated Supply and Value Chain Management System (lihat Daigram di bawah).
26/04/2013
67
Gambar. Model Generik Sistem Bisnis Akuakultur
Logistik &
Infrastruktur
APBN
&
APBD
Kredit
Perbankan
Perdagangan
Domestik &
Internasional
Iklim
Investasi IPTEK
OUTPUT 1. Produk yang
Kompetitif
2. Kedaulatan
Produk
Akuakultur
3. Pelaku
Usaha
Untung &
Sejahtera
4. Kontribusi
Ekonomi
Signifikan
5. Sustainable
SARANA
PRODUKSI
- Broodstock
- Pakan
- Listrik
- Kincir air
- Plastik
- dll.
PENGELOLAAN
LINGKUNGAN
- Tata Ruang
- Pengendalian
Pencemaran
- Konservasi
Biodiversity
MANAJEMEN
SDM
- Kapasitas &
etos kerja
pembudidaya
- Indonesia
Aquaculture
Incorporated
BREEDING HATCHERY REARING
(FARM)
HANDLING &
PROCESSING
FEED BACK
FEED BACK
MGB Mangrove Green Belt (MGB)
Buffer Ponds
Open Sea
JSP JSP JSP JSP JSP JSP
JSP JSP JSP JSP JSP JSP
Shrimp
Growout
Ponds
Milkfish
/ Oth
er Co
mm
od
ity
Milkfish
/ Oth
er Co
mm
od
ity
Seaw
eed
s/B
ivalv
es
Seaw
eed
s/B
ivalv
es
Riv
er in
flow
Riv
er O
utflo
w
SP : Settling Ponds
JSP : Juvenile Shrimp Ponds
SP SP
Theoretical Coastal Ecosystem, Water Flow and Simple Aquaculture Pond Arrangement
MGB
26/04/2013
68
Potensi luas lahan pesisir Indonesia (tidak termasuk lahan bertekstur pasir) yang cocok (suitable) untuk budidaya udang sebesar 1,22 juta ha jika diusahakan 600.000 ha (50%), dengan rincian sebagai berikut:
1. 200.000 ha untuk budidaya intensif udang Vanamei 2. 100.000 ha untuk budidaya semi-intensif udang Windu 3. 200.000 ha untuk budidaya tradisional udang Windu 4. 100.000 ha untuk budidaya rumput laut Gracilaria spp.
Estimasi Potensi Nilai Ekonomi Usaha Budidaya Tambak Udang Dan Rumput Laut
Luas areal usaha: 200.000 ha
Produksi: 200.000 ha x 40 ton/ha/th = 8.000.000 ton/th =
8.000.000.000 kg/th
Pendapatan kotor total : 8.000.000.000 kg/th x US$ 5/kg =
US$ 40 miliar/th = Rp 360 triliun/th = 26% APBN 2012. Jika diekspor 50% (4.000.000 ton/th) Devisa komoditas primer
udang = US$ 20 miliar/th = Rp 180 triliun/th.
Pendapatan bersih = Rp 200 juta/ha/tahun = Rp 16,5
juta/ha/bulan (lihat Kompas, 15/5/2012 halaman 18).
Tenaga Kerja Langsung (on farm): 200.000 ha x 4
orang/ha = 800.000 orang
1. Tambak Intensif Udang Vaname
26/04/2013
69
Company name
www.themegallery.com
Sumber: Kompas, Selasa 15 Mei 2012
Produksi Windu : 100.000 ha x 5 ton/ha/th =
500.000 ton/th.
Pendapatan kotor (DEVISA): 500.000.000 kg/th x
US$ 7/kg = US$ 3,5 miliar/tahun = Rp 31,5
triliun/tahun
Pendapatan individu = Rp 6 juta/ha/bulan
Tenaga kerja langsung: 400.000 orang.
2. Tambak Semi Intensif Udang Windu
26/04/2013
70
Produksi Windu : 200.000 ha x 1 ton/ha/th =
200.000 ton/th.
Pendapatan kotor (DEVISA): 200.000.000
kg/th x US$ 7/kg = US$ 1,4 M/tahun =
Rp 1,26 triliun/tahun
Pendapatan individu = Rp 2,5 juta/ha/bulan
Tenaga kerja langsung: 800.000 orang.
3. Tambak Tradisional Udang Windu
4. POTENSI EKONOMI RUMPUT LAUT (Gracilaria sp)
Luas usaha: 100.000 ha
Produksi : 100.000 ha x 20 ton kering/th =
2.000.000 ton/th
Pendapatan daerah : 2.000.000.000 kg/th x
US$ 1/kg = US$ 2 M/th = Rp 9 trilyun/th
Pendapatan keluarga: Rp 2,5 juta/ha/bln
Tenaga kerja : 100.000 ha x 2 orang/ha =
200.000 orang
26/04/2013
71
5. POTENSI EKONOMI RUMPUT LAUT
(Eucheuma cottonii)
Luas budidaya laut potensial: 24 juta ha
Produksi : 1.000.000 ha x 20 ton kering/th =
20.000.000 ton/th
Devisa : 20.000.000.000 kg/th x US$ 1,5/kg = US$ 30
milyar/th = Rp 270 trilyun/th
Pendapatan keluarga: Rp 14 juta/ha/bln
Tenaga kerja : 1.000.000 ha x 8 orang/ha = 8.000.000
orang
Tabel. Potensi Ekonomi Usaha Budidaya Tambak Udang dan Rumput Laut
No. Komoditi Tingkat
Teknologi Produksi (ton/
tahun)
Gross Revenue (miliar US $) /
tahun
Tenaga Kerja (orang)
Pendapatan Usaha (juta/ha/bln)
1. Udang
Vaname Intensif 8.000.000 40,0 800.000 16,5
2. Udang Windu Semi Intensif 500.000 3,5 400.000 6
3. Udang Windu Tradisional 200.000 1,4 200.000 2,5
4. Rumput Laut (Gracilaria sp)
2.000.000 2,0 200.000 2,5
5. Rumput Laut (Eucheuma
cottonii) 20.000.000 30,0 8.000.000 14
Total 30.700.000 76,9 9.600.000 -
26/04/2013
72
3. INDUSTRI PENANGANAN DAN PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN
1. Penguatan dan pengembagan teknologi
penanganan (handling) dan transportasi hasil
perikanan, baik di sektor perikanan tangkap
maupun di sektor perikanan budidaya.
2. Perbaikan produk-produk olahan perikanan yang
sudah ada Sehingga, lebih bernilai tambah dan
berdaya saing secara berkelanjutan.
3. Pengembangan produk-produk olahan perikanan
baru (product development).
4. Penguatan dan pengembangan teknologi
pengemasan.
Shrimp Products : Chilled and Cooked
26/04/2013
73
Fish & Mollucs Processed Products
PRODUCTS AND BRANDS OF CP GROUP IN INDONESIA
26/04/2013
74
Fishcake
Fishball Seafood Tofu
Wan Ton
Beberapa Contoh Surimi-based Products
26/04/2013
75
NO Jenis UPI 2009 2010 2011*) % Pertumbuhan
1 Udang 150 145 150 0,06
2 Non Udang 273 356 420 24,19
Jumlah 423 501 570 16,10
NO Jenis UMKM 2011
1 Pemindangan 65.000
2 Pengasapan 8.056
3 Penggaraman 23.876
4 Lainnya 16.563
Total 103.973
26/04/2013
76
Kebutuhan Bahan Baku dan Utilitas UPI
*) angka sementara
No. Jenis Produk 2010 2011 2012* 1 Tuna (beku, kaleng, steam)
Kebutuhan (ton) 238,913.00 297,957.00 363,607.00
Utilitas (%) 51.00 59.00 68.00
2 Sardin (kaleng)
Kebutuhan (ton) 97,500.00 113,750.00 131,250.00
Utilitas (%) 65.00 70.00 75.00
3 Udang (beku)
Kebutuhan (ton) 181,943.00 204,505.00 297,687.00
Utilitas (%) 32.00 35.00 50.00
4 Pindang
Kebutuhan (ton) 535,310.00 614,455.00 756,456.00
Utilitas (%) 50.00 57.00 65.00
5 Mollusca Kebutuhan (ton) 100,000.00 120,000.00 135,000.00
Utilitas (%) 50.00 50.00 50.00
6 Demersal dan Crab
Kebutuhan (ton) 356,166.00 641,098.00 801,373.00
Utilitas (%) 30.00 60.00 75.00
Total kebutuhan (ton) 1,509,832.00 1,991,765.00 2,485,373.00 Utilitas industri 44,23 64,32 88,02
1. Ekstraksi senyawa bioaktif (bioactive
substances) dari biota perairan untuk bahan
baku industri makanan dan minuman, farmasi,
kosmetika, pupuk, kertas, campuran logam
untuk pesawat terbang, film, dan beragam
industri lainnya.
2. Manufakturing (produksi) berbagai macam
produk industri diatas dari senyawa bioaktif
yang terkandung dalam biota perairan.
3. Produksi biofuel dari micro algae, macro
algae, dan biota perairan lainnya.
4. INDUSTRI BIOTEKNOLOGI
26/04/2013
77
4. Rekayasa genetik (genetic engineering) untuk
menghasilkan bibit dan benih unggul dari ikan,
hewan, tanaman, dan organisme perairan lainnya. Dan, untuk merekayasa (engineered)
tanaman-tanaman terestrial (seperti padi,
jagung, kedelai, dan tebu) dapat dibudidayakan
(cultivated) di habitat perairan, khususnya rawa pasang surut dan laut.
5. Rekayasa genetik mikroba (bakteri), sehingga
mampu melumat (menetralkan) ekosistem yang
dilanda pencemaran (environmental bioremediation).
154
RAW MATERIAL
CHIP
SEMI REFINED CARRAGEENAN
REFINED CARRAGEENAN
+/- 500 END
PRODUCT
Rp. 4.500/Kg
Rp. 29.000/Kg Rp. 51.000/Kg Rp. 180.000/Kg
Rp. 200.000/Kg
INDUSTRIAL GRADE
FOOD GRADE
Added Values of Seaweed Products
( E. cottonii )
26/04/2013
78
Pasta Gigi
Shampoo Lotion
Tablet Kapsul
Obat, Salep Bahan Gigi Buatan
Eucheuma sp., Chondrus sp.
Gracilaria sp. Gelidium sp.
Sargassum sp. Laminaria sp.
Ice Cream Susu Coklat
Roti, Waper Sirup, Beer Yoghurt Soft drink Jeli Jam
Saus
Salad Dressing Saus Makanan Dlm Kaleng
Permen
IntegrattingTablet
Sabun
Cat Keramik
Pakan Ternak, Ikan
Printing Tekstil
Kertas
Film
Pengeboran
SEAWEED TREE
Cake and Jelly
Ice Cream
emulsifying and stabilizing agent
gelling agent
finishing agent
Formating agent
http://images.google.co.id/imgres?imgurl=http://www.tokyoinfo.com/mediacourt/parts/menu/dessert.jpg&imgrefurl=http://www.tokyoinfo.com/mediacourt/cafe/grand/menu.htm&h=180&w=164&sz=10&tbnid=KkmLq-JWLXYJ:&tbnh=96&tbnw=87&hl=id&start=3&prev=/images?q=es+krim&hl=id&lr=&sa=Ghttp://rds.yahoo.com/S=96062857/K=campina+product/v=2/SID=w/l=II/R=5/SS=i/OID=7da60d16bedf8708/SIG=1h96nkh89/EXP=1120126466/*-http:/images.search.yahoo.com/search/images/view?back=http://images.search.yahoo.com/search/images?p=campina+product&ei=UTF-8&fr=FP-tab-img-t&fl=0&x=wrt&h=190&w=180&imgcurl=www.product.ru/images/news/campinaFruttis.jpg&imgurl=www.product.ru/images/news/campinaFruttis.jpg&size=6.9kB&name=campinaFruttis.jpg&rcurl=http://www.product.ru/news.asp?ID=12624&RAZD=&rurl=http://www.product.ru/news.asp?ID=12624&RAZD=&p=campina+product&type=jpeg&no=5&tt=6&ei=UTF-8http://images.google.co.id/imgres?imgurl=http://www.detikfood.com/content_images/content/298/2005/2/26/buku1in.jpg&imgrefurl=http://www.detikfood.com/index.php/detik.read/tahun/2005/bulan/02/tgl/26/time/113514/idnews/293161/idkanal/298&h=230&w=194&sz=66&tbnid=-f3tWtXyot0J:&tbnh=103&tbnw=86&hl=id&start=6&prev=/images?q=es+krim&hl=id&lr=&sa=Ghttp://rds.yahoo.com/S=96062857/K=campina+product/v=2/SID=w/l=II/R=2/SS=i/OID=9cf934cc15fe320c/SIG=1m7ljem26/EXP=1120126466/*-http:/images.search.yahoo.com/search/images/view?back=http://images.search.yahoo.com/search/images?p=campina+product&ei=UTF-8&fr=FP-tab-img-t&fl=0&x=wrt&h=99&w=119&imgcurl=images.ciao.com/ide/images/products/normal/752/product-1098752.jpg&imgurl=images.ciao.com/ide/images/products/normal/752/product-1098752.jpg&size=2.9kB&name=product-1098752.jpg&rcurl=http://www.ciao.com/Campina_Puddis_Milchstrudel_Pudding_Schoko_Vanille__Kommentare-zu-Testbericht_2593863&rurl=http://www.ciao.com/Campina_Puddis_Milchstrudel_Pudding_Schoko_Vanille__Kommentare-zu-Testbericht_2593863&p=campina+product&type=jpeg&no=2&tt=6&ei=UTF-8http://images.google.co.id/imgres?imgurl=http://www.sinarharapan.co.id/feature/ritel/2003/0211/ritel04.jpg&imgrefurl=http://www.sinarharapan.co.id/feature/ritel/2003/0211/rit02.html&h=159&w=162&sz=14&tbnid=JFcrSZdc87IJ:&tbnh=90&tbnw=92&hl=id&start=8&prev=/images?q=es+krim&hl=id&lr=&sa=G26/04/2013
79
Formating agent
binding agent
binding agent
Shining Agent suspending agent
Water Holding Agent
suspending agent
Food & Beverages
http://rds.yahoo.com/S=96062857/K=toothpaste/v=2/SID=w/l=II/R=7/SS=i/OID=ec7d488b79703472/SIG=1h3fqvqdh/EXP=1120127086/*-http:/images.search.yahoo.com/search/images/view?back=http://images.search.yahoo.com/search/images?p=toothpaste&sp=1&ei=UTF-8&fl=0&fr=FP-tab-img-t&SpellState=n-2680762953_q-3bEeaZqn8QIXRPVRQXgwtwABAA@@&h=323&w=400&imgcurl=estey.com/im/toothpaste.jpg&imgurl=estey.com/im/toothpaste.jpg&size=20.9kB&name=toothpaste.jpg&rcurl=http://www.estey.com/archives/2004_01.html&rurl=http://www.estey.com/archives/2004_01.html&p=toothpaste&type=jpeg&no=7&tt=19,774&ei=UTF-8http://images.google.co.id/imgres?imgurl=http://www.trumpers.com/press/trumper_images/jpegs/pomade hair cream.jpg&imgrefurl=http://www.trumpers.com/press/&h=945&w=971&sz=698&tbnid=hYvbK4L-EdoJ:&tbnh=144&tbnw=148&hl=id&start=11&prev=/images?q=hair+cream&hl=id&lr=http://rds.yahoo.com/S=96062857/K=cosmetic+image/v=2/SID=w/l=II/R=24/SS=i/OID=689938fbc8d01fd2/SIG=1mitvarup/EXP=1120124182/*-http:/images.search.yahoo.com/search/images/view?back=http://images.search.yahoo.com/search/images?p=cosmetic+image&ei=UTF-8&fl=0&qp_p=cosmetic&imgsz=all&fr=FP-tab-img-t&b=21&h=360&w=360&imgcurl=www.alibaba.com/photo/50067986/Cosmetic_Jar.jpg&imgurl=www.alibaba.com/photo/50067986/Cosmetic_Jar.jpg&size=12.9kB&name=Cosmetic_Jar.jpg&rcurl=http://zj-sanyou.en.alibaba.com/product/50012240/50067986/Cosmetic_Jar/Cosmetic_Jar/showimg.html?print=y&rurl=http://zj-sanyou.en.alibaba.com/product/50012240/50067986/Cosmetic_Jar/Cosmetic_Jar/showimg.html?print=y&p=cosmetic+image&type=jpeg&no=24&tt=322,473&ei=UTF-8http://rds.yahoo.com/S=96062857/K=cosmetic+product/v=2/SID=w/l=II/R=1/SS=i/OID=a685267514be03bc/SIG=1hv9mbra4/EXP=1120124481/*-http:/images.search.yahoo.com/search/images/view?back=http://images.search.yahoo.com/search/images?p=cosmetic+product&ei=UTF-8&fr=FP-tab-img-t&fl=0&x=wrt&h=238&w=250&imgcurl=www.craigdon.com/care_concepts/cosmetic_groot.jpg&imgurl=www.craigdon.com/care_concepts/cosmetic_groot.jpg&size=14.9kB&name=cosmetic_groot.jpg&rcurl=http://www.craigdon.com/care_concepts/cosmetic_care.html&rurl=http://www.craigdon.com/care_concepts/cosmetic_care.html&p=cosmetic+product&type=jpeg&no=1&tt=11,856&ei=UTF-8http://images.google.co.id/imgres?imgurl=http://www.amway.co.id/upload/clipping/clipping-184.jpg&imgrefurl=http://www.amway.co.id/clipping-detail.asp?act=184&h=934&w=792&sz=45&tbnid=4rW20hK-c1IJ:&tbnh=147&tbnw=124&hl=id&start=3&prev=/images?q=produk+perawatan+rambut&hl=id&lr=http://rds.yahoo.com/S=96062857/K=cosmetic+product/v=2/SID=w/l=II/R=2/SS=i/OID=01e85f7078c54688/SIG=1ij24bibt/EXP=1120124481/*-http:/images.search.yahoo.com/search/images/view?back=http://images.search.yahoo.com/search/images?p=cosmetic+product&ei=UTF-8&fr=FP-tab-img-t&fl=0&x=wrt&h=360&w=480&imgcurl=freehost08.websamba.com/hyqual/images/480x360cosmetic case.jpg&imgurl=freehost08.websamba.com/hyqual/images/480x360cosmetic case.jpg&size=28.7kB&name=480x360cosmetic case.jpg&rcurl=http://www.websamba.com/hyqual/prod1131.htm&rurl=http://www.websamba.com/hyqual/prod1131.htm&p=cosmetic+product&type=jpeg&no=2&tt=11,856&ei=UTF-8http://rds.yahoo.com/S=96062857/K=cosmetic+product/v=2/SID=w/l=II/R=5/SS=i/OID=c00590e49532278a/SIG=1hpkmqepg/EXP=1120124481/*-http:/images.search.yahoo.com/search/images/view?back=http://images.search.yahoo.com/search/images?p=cosmetic+product&ei=UTF-8&fr=FP-tab-img-t&fl=0&x=wrt&h=120&w=96&imgcurl=www.marthatilaar-spa.com/image/sariayu_cosmetic.jpg&imgurl=www.marthatilaar-spa.com/image/sariayu_cosmetic.jpg&size=8.9kB&name=sariayu_cosmetic.jpg&rcurl=http://www.marthatilaar-spa.com/sariayu_cosmetic.html&rurl=http://www.marthatilaar-spa.com/sariayu_cosmetic.html&p=cosmetic+product&type=jpeg&no=5&tt=11,856&ei=UTF-8http://images.google.co.id/imgres?imgurl=http://bebasfinansial.com/image/0foreversmile.jpg&imgrefurl=http://bebasfinansial.com/produk.php?s=mandiri&h=56&w=104&sz=10&tbnid=F1Ak7zylBuMJ:&tbnh=42&tbnw=79&hl=id&start=15&prev=/images?q=pasta+gigi&hl=id&lr=&sa=Nhttp://rds.yahoo.com/S=96062857/K=toothpaste/v=2/SID=w/l=II/R=2/SS=i/OID=8a6713a3149d8afa/SIG=1libc4o8l/EXP=1120127086/*-http:/images.search.yahoo.com/search/images/view?back=http://images.search.yahoo.com/search/images?p=toothpaste&sp=1&ei=UTF-8&fl=0&fr=FP-tab-img-t&SpellState=n-2680762953_q-3bEeaZqn8QIXRPVRQXgwtwABAA@@&h=200&w=200&imgcurl=www.britsuperstore.com/acatalog/Colgate_Regular_Toothpaste_100ml.jpg&imgurl=www.britsuperstore.com/acatalog/Colgate_Regular_Toothpaste_100ml.jpg&size=8.2kB&name=Colgate_Regular_Toothpaste_100ml.jpg&rcurl=http://www.britsuperstore.com/acatalog/Colgate_Toothpaste.html&rurl=http://www.britsuperstore.com/acatalog/Colgate_Toothpaste.html&p=toothpaste&type=jpeg&no=2&tt=19,774&ei=UTF-8http://images.google.co.id/imgres?imgurl=http://mypenawar.tripod.com/images/minyakrbt.JPG&imgrefurl=http://mypenawar.tripod.com/kosmetik.htm&h=351&w=123&sz=7&tbnid=cQjNgUDUr1sJ:&tbnh=116&tbnw=40&hl=id&start=2&prev=/images?q=minyak+rambut&hl=id&lr=http://rds.yahoo.com/S=96062857/K=toothpaste/v=2/SID=w/l=II/R=8/SS=i/OID=341a582548e0a702/SIG=1kj5aqlaq/EXP=1120127086/*-http:/images.search.yahoo.com/search/images/view?back=http://images.search.yahoo.com/search/images?p=toothpaste&sp=1&ei=UTF-8&fl=0&fr=FP-tab-img-t&SpellState=n-2680762953_q-3bEeaZqn8QIXRPVRQXgwtwABAA@@&h=741&w=400&imgcurl=www.amarillonet.com/images/headlines/041703/toothpaste.jpg&imgurl=www.amarillonet.com/images/headlines/041703/toothpaste.jpg&size=49.6kB&name=toothpaste.jpg&rcurl=http://www.amarillonet.com/stories/041703/fea_foamingat.shtml&rurl=http://www.amarillonet.com/stories/041703/fea_foamingat.shtml&p=toothpaste&type=jpeg&no=8&tt=19,774&ei=UTF-8http://www.struttura.it/images/natura_haircream.gifhttp://images.google.co.id/imgres?imgurl=http://www.warmal.co.id/madina baru.jpg&imgrefurl=http://www.warmal.co.id/&h=76&w=91&sz=12&tbnid=ukw2ckq4PmIJ:&tbnh=61&tbnw=74&hl=id&start=11&prev=/images?q=produk+perawatan+rambut&hl=id&lr=http://images.google.co.id/imgres?imgurl=http://www.glade.ca/images/glade_candles.jpg&imgrefurl=http://www.glade.ca/glade_candles.asp&h=266&w=272&sz=35&tbnid=8yAptlegzY8J:&tbnh=105&tbnw=108&hl=id&start=7&prev=/images?q=glade+&hl=id&lr=&sa=Ghttp://images.google.co.id/imgres?imgurl=http://save.ae/catalog/images/Glade Air Freshener Powder Fresh Aerosol Spray.jpg&imgrefurl=http://save.ae/catalog/products_new.php&h=200&w=200&sz=4&tbnid=5VMBI6yqefgJ:&tbnh=99&tbnw=99&hl=id&start=64&prev=/images?q=glade+&start=60&hl=id&lr=&sa=Nhttp://images.google.co.id/imgres?imgurl=http://save.ae/catalog/images/Glade PlugIns Air Freshener Lilac Spring Refill.jpg&imgrefurl=http://save.ae/catalog/index.php?cPath=36&h=200&w=200&sz=14&tbnid=0vSgMz1foEYJ:&tbnh=99&tbnw=99&hl=id&start=105&prev=/images?q=glade+&start=100&hl=id&lr=&sa=Nhttp://images.google.co.id/imgres?imgurl=http://www.epinions.com/images/opti/68/68/Glade_2-in-1_Blending_Candles_-_All_Fragrances-resized200.jpg&imgrefurl=http://www.epinions.com/Glade_2-in-1_Blending_Candles_-_All_Fragrances&h=202&w=200&sz=10&tbnid=0RCsJbFDkbIJ:&tbnh=99&tbnw=98&hl=id&start=56&prev=/images?q=glade+&start=40&hl=id&lr=&sa=N26/04/2013
80
26/04/2013
81
No Algae species Bioactive
Compounds
Medical and Nutritional Functions
1 Laminaria
japonical
Fucoidan 1. Zat Aktif dalam Sistem Kekebalan Tubuh 2. Antifiral,
3. Anti kanker
4. Anti Tumor
5. Pengeluaran logam berat, radioaktif dan
radikal bebas dari dalam tubuh
6. Memodulasi metabolisme glukosa
7. Anti koagulant
8. Mencegah dari kerusakan oksidasi,
menunda penuaan sel kulit, peremajaan
kulit
9. Mencegah melanogenesis dan membuat
kulit bersinar dan elastis, menjaga
kelembaban kulit
10. Kesehatan jantung
11. Menjaga kesehatan otak dan ingatan,
kesehatan tulang
2 Undaria
pinnatifida
Bioactive Compounds from Algae, and Their Medical and
Nutritional Functions
26/04/2013
82
No Jenis Algae Senyawa Bioaktif Khasiat Medis
3. Spirulina (micro algae)
1. Pycocyanin
2. Klorofil
3. zeasantin
1. kesehatan hati dan ginjal
2. kesehatan mata
3. Antikanker
4. Antiracun
5. menurunkan kolesterol
6. Menurunkan lipida darah
4. Rumput laut (seperti
Eucheuma cottonii,
Eucheuma spinosum,
Sargassum, dan Gracillaria
verucossa)
1. Alginat
2. Karagenan
3. agar-agar
1. Sebagai bahan pelapis kapsul dan
tablet
2. Membuat emulsifier, stabilizer, tablet,
salep, dan filter
3. Micro-encapsulation dan cell
transplantation.
5. Padina sp. dan Halimeda
sp.
1. Healing for sensitive skin 2. Antioxidant enzymes
3. Collagen activator
4. Anti aging
5. Anti wrinkle
6. Anti acne
7. Dental product
8. Oral health
9. Skin lightening
10. Slimming properties
Lanjutan..
Algae have been part of human diet and
used therapeutically for millennia.
The high intake of Algae in the Japanese
diet is associated with lower incidences of
cardiovascular disease, some cancers,
inflammatory diseases and diabetes.
Algae consumption has also been
associated with weight-loss and youthful
looking skin.
26/04/2013
83
Fucoidan is one of the key bioactive constituents of
Algae and is considered to be responsible for many of
its health benefits.
Fucoidan, a complex sulfated
polysaccharide containing substantial percentages of
L-fucose and sulfate ester groups,. Besides L-fucose,
it frequently contains D-xylose, D-galactose, D-
mannose and D-glucuronic acid and protein.
Fucoidan can be classified by material it extracted
from as Laminaria japonica and Undaria pinnatifida.
No Jenis Invertebrata Senyawa Bioaktif Khasiat Medis
1. Tunicate (Tridemnum sp) Not Available 1. Penyembuhan leukimia 2. Penyembuhan B-16
melanoma
3. Penyembuhan M5076
sarcoma
2. Kura-kura dan penyu (bagian tempurung) Not Available 1. Obat luka 2. Obat tetanus
3. Kuda laut Not Available 1. Obat penenanga tau obat tidur
2. Obat kuat semacam
viagra
4. Ikan buntal (Bagian Empedu) tetrodotoksin 1. Memperbaiki syaraf otak yang rusak
2. Sebagai zat anestesi bagi
pasien yang akan
dioperasi
5. Krustasea (Limbah) khitin dan khitosan obat penyembuh luka
Bioactive Compounds from Algae, and Their Medical and
Nutritional Functions
26/04/2013
84
KEGUNAAN KITIN DAN KITOSAN
Bidang Industri :
Koagulan polielektrolit pengolahan limbah cair
Pengikat dan penyerap ion logam
Pewarna
Media kromatografi
Gel dan pertukaran ion
Penyalut berbagai serat alami dan sintetik
Pemebentuk film
Meningkatkan kualitas kertas
Pulp dan produksi tekstil
Dll
Bidang Pertanian dan Pangan: Pencampur ransum pakan ternak
Antimikroba
Antijamur
Serat bahan pangan
Penstabil
Pembentuk gel
Pembentuk tekstur
Pengental dan Pengemulsi produk olahan pangan
Pembawa zat aditif makanan
Flavor
Zat Gizi
Pestisida
Herbisida
Virusida tanaman
Deasidifikasi buah-buahan, sayuran dan penjernih sari buah
Dll.
26/04/2013
85
Bidang Kedokteran :
Mencegah pertumbuhan Candida albicans dan
Staphylococcus aureus
Antikogulan
Antitumor
Antivirus
Pembuluh darah kulit dan ginjal sintetik
Bahan pembuat lensa kontak
Aditif kosmetik
Membran dialisis
Bahan shampoo dan kondisioner rambut
Zat hemostatik
Penstabil liposom
Bahan orthopedik
Pembalut luka dan benang bedah yang mudah diserap
Antiinfeksi
Dll
No Invertebrata Senyawa Bioaktif Khasiat Medis
7. Timun laut atau teripang (gamat) asam amino esensial 1. Mengatasi penyakit sirosisi hati
2. Mengatasi penyakit
mioma dan segala
penyakit yang
menyebabkan
pengerasan dan
pembengkakan organ
tubuh.
3. membantu proses
penyembuhan stroke
4. Asma
5. diabetes melitus
6. jantung koroner,
7. Hepatitis
8. Psoriasis
9. asam urat
10. radang
sendi/osteoarthritis
8. Sponges (soft corals)
Bastadin
okadaic acid
monoalide
1. anti kanker
2. anti bakteri
3. anti asma
4. anti fouling
Lanjutan..
26/04/2013
86
Tempo, 30 Desember 2003
Algae for Biofuel
Consumes CO as source of food/nutrients (Photosynthesis)
Rapid growth
High Yields (lipid for biodiesel,
starch/polysaccharides for ethanol) Able to grow on deserted lands, vast climate conditions
26/04/2013
87
Utilization of power plant resources for growing selected microalgae at a low energy cost for valuable products and bio-fuels while iding CO2 Sequestering; Low cost algae agriculture
All year production of algae Low cost flue gas, CO2 Low cost water source Residual Energy Arid Land
Smoke fan
Ash Collector
Microalgae Pond
AIMSys
A highly efficient tubular photo-bioreactor is used for the production of microalgae under controlled conditions.
AIMSys is a system that integrates two different platform technology which are Algae Plant and Precision Agriculture.
26/04/2013
88
Algae Research Centre (ARC) Malaysia
Algae Project in Jakarta Indonesia
Sentul Spirulina Farm
26/04/2013
89
Terdapat 13 spesies microalgae di
perairan Indonesia mengandung lemak
(senyawa hidrokarbon) yang potensial
untuk biofuel.
Empat spesies utama:
Nannocholoropsis oculata (24%),
Scenedesmus (22%), Chlorella (20%),
dan Dunaliela salina (15%)
(Kawaroe, 2010).
PRODUKSI CRUDE OIL DARI MIKROALGA
1000 L of Media
1 L of wet biomass
~153 gr of dry biomass
~22,5 mL of crude Oil
26/04/2013
90
CERITA DARI DALAM NEGERI
PT SCI (Sun Chlorella Indonesia)
Lokasi : Candi Binangun, Pasuruan, Jawa Timur.
Total area : 50 ha
Produksi : 200 ton Chlorella per tahun
PT SUN CHLORELLA, PASURUAN
26/04/2013
91
PT TRANS PANGAN SPIRULINDO, JEPARA
Macro Nutrient Content of sargassum spp:
N = 1,27%
P = 897,12 mg/100 ml
K = 13,85%
Ca = 1,5%
Micro Nutrient Content of sargassum spp:
Mg = 0,76%
Fe = 119,45 ppm
Mn = 455,8 ppm
Cu = 8,24 ppm
Zn = 84,13 ppm
Bo = 169 ppm
26/04/2013
92
1 kg
Sargassum spp powder
=
20 30 litres of
Concentrate Fertilizer
Marine biotechnology industry is a
huge market, about four times the size
of the current semiconductor
(Information Technology) industry
market by 2010
(Ministry of Maritime Affairs and Fisheries, Republic of Korea. 2002. Vision for Marine Policy of Korea: Blue Revolution for the 21st
Century)
26/04/2013
93
VI. DEFINISI DAN PENGERTIAN
ENTREPRENEURSHIP
A. KARAKTERISTIK
ENTREPREUNEUR
Kisah seorang entrepreneur
(usahawan) meminta putranya
untuk menikah dengan gadis
pilihannya:
"Saya mau kamu menikah dengan gadis
pilihan saya," kata sang pengusaha.
"Tidak, saya hanya mau menikah dengan
gadis pilihan saya," jawab sang anak. Tidak
mau kalah, sang pengusaha menawarkan,
"Tapi gadis itu adalah putri Bill Gates."
26/04/2013
94
Mendapat tawaran prestisius, sang putra
hanya bisa manut. "Oh, kalau begitu saya
setuju,"sambut sang anak.
Besoknya, si pengusaha menemui Bill
Gates, orang terkaya sejagat. "Saya punya
calon suami untuk putri Anda," sang
pengusaha memberikan penawaran.
Sambil tertawa sinis, Bill Gates berujar
apa adanya: "Wah putri saya terlalu kaya
untuk menikah dengan orang biasa seperti
anak Anda."
Tak menyerah, pengusaha cari akal. "Tapi
anak saya ini adalah Wakil Direktur Bank
Dunia!" . Bill Gates, "Oh, kalau begitu saya
setuju."
Kemudian, si pengusaha pergi menemui
Presiden Direktur Bank Dunia, yang
kebetulan sedang mencari wakilnya.
"Saya punya anak muda yang cocok
untuk jadi wakil Anda," ujar si
pengusaha.
Lantaran kurang yakin, sang Presdir
menolak secara halus. "Maaf, saya sudah
memiliki cukup wakil," kata sang
Presidir.
Lagi-lagi sang pengusaha tidak mau
menyerah begitu saja. "Tapi anak saya
itu menantu Bill Gates!, kata sang
pengusaha sedikit memelas.
26/04/2013
95
Karena sosok yang ditawarkan
sangat menarik (menantu Bill
Gates), sang Presdir setuju saja,
"Oh, kalau begitu saya setuju."
Singkat kata, sang anak berhasil
menikahi putri Bill Gates dan
menjadi Wakil Presiden Bank
Dunia, sekaligus menyenangkan
hati sang ayah.
Kisah di atas hanyalah sebuah
ilustrasi dan bukan kisah nyata.
Namun, fiksi itu dapat
memudahkan kita bagaimana
memahami pola pikir dan mental
(karakteristik) seorang
wirausaha (entreprenuer), yakni
tidak boleh mudah menyerah
atau gampang kehilangan
akal.
26/04/2013
96
Sifat-Sifat Entrepreneur
1. Pantang menyerah
2. Tidak gampang kehilangan akal
3. Tekun
4. Sabar
5. Kreatif (menciptakan peluang, bukan sekedar
mencari peluang)
6. Inovatif
7. Berani mengambil resiko yang terukur
8. Optimis
9. Dapat mengubah rongsokan menjadi emas.
Definisi Entrepreneurship : proses mengorganisasi dan mengelola resiko untuk sebuah bisnis baru.
Seorang entrepreneur melakukan hal-hal sebagai berikut:
a. Mengidentifikasi dan mengevaluasi peluang pasar. b. Menemukan solusi-solusi untuk mengisi peluang
pasar tersebut. c. Memperoleh sumberdaya yang diperlukan (uang,
orang, dan peralatan) untuk menjalankan bisnis. d. Mengelola sumberdaya dari tahap awal (start-up) ke
fase bertahan (survival) dan fase pengembangan (ekspansi).
e. Mengelola resiko-resiko yang berhubungan dengan bisnisnya.
(Zimmerer dan Scarborough 2008)
26/04/2013
97
B. KATEGORI ENTREPRENEUR
1. Business entrepreneur: (1) owner
entrepreneur, dan (2) professional
entrepreneur.
2. Government entrepreneur.
3. Social entrepreneur.
4. Academic entrepreneur.
5. Tecnopreneur.
Business Entrepreneur
Tujuan seorang