122
26/04/2013 1 STRATEGI MEMBANGUN SEMANGAT TECHNOPRENEURSHIP UNTUK MENCIPTAKAN PRODUK DAN JASA PERIKANAN YANG BERDAYA SAING DI ERA GLOBALISASI Disampaikan Dalam: “Kuliah Umum Peringatan Setengah Abad Jurusan Perikanan Universitas Gajah Mada” Yogyakarta, 23 April 2013 Oleh: Prof. Dr. Rokhmin Dahuri, MS Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan-IPB Ketua Umum Masyarakat Akuakultur Indonesia (MAI) Member of International Scientific Advisory Board of Center for Coastal and Ocean Development, University of Bremen Ketua Bidang Pertanian, Kelautan, dan Kehutanan Dewan Pakar ICMI I. LATAR BELAKANG II. ROAD MAP PEMBANGUNAN INDONESIA III. POTENSI KELAUTAN DAN PERIKANAN INDONESIA IV. DAYA SAING PERIKANAN INDONESIA MENGHADAPI ASEAN FREE TRADE V. ROAD MAP PEMBANGUNAN KELAUTAN DAN PERIKANAN VI. DEFINISI DAN PENGERTIAN ENTREPRENEURSHIP VII. APLIKASI ENTREPREUNEURSHIP DALAM SEKTOR KP VIII. APA YANG HARUS KITA LAKUKAN SETELAH KULIAH UMUM INI? IX. PENUTUP Outline

Prof-Rokhmin-UGM-Technopreneur-menyongsong-AFTA-2015.pdf

  • Upload
    putri

  • View
    217

  • Download
    2

Embed Size (px)

Citation preview

  • 26/04/2013

    1

    STRATEGI MEMBANGUN SEMANGAT TECHNOPRENEURSHIP UNTUK MENCIPTAKAN PRODUK DAN JASA PERIKANAN YANG BERDAYA SAING

    DI ERA GLOBALISASI

    Disampaikan Dalam:

    Kuliah Umum Peringatan Setengah Abad Jurusan Perikanan Universitas Gajah Mada

    Yogyakarta, 23 April 2013

    Oleh:

    Prof. Dr. Rokhmin Dahuri, MS Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan-IPB

    Ketua Umum Masyarakat Akuakultur Indonesia (MAI) Member of International Scientific Advisory Board of Center for

    Coastal and Ocean Development, University of Bremen Ketua Bidang Pertanian, Kelautan, dan Kehutanan Dewan Pakar ICMI

    I. LATAR BELAKANG

    II. ROAD MAP PEMBANGUNAN INDONESIA

    III. POTENSI KELAUTAN DAN PERIKANAN INDONESIA

    IV. DAYA SAING PERIKANAN INDONESIA MENGHADAPI ASEAN FREE TRADE

    V. ROAD MAP PEMBANGUNAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

    VI. DEFINISI DAN PENGERTIAN ENTREPRENEURSHIP

    VII. APLIKASI ENTREPREUNEURSHIP DALAM SEKTOR KP

    VIII. APA YANG HARUS KITA LAKUKAN SETELAH KULIAH UMUM INI?

    IX. PENUTUP

    Outline

  • 26/04/2013

    2

    I. LATAR BELAKANG

    Seluruh rakyat Indonesia, sangat

    mendambakan segera terwujudnya

    kehidupan berbangsa dan bernegara

    yang maju, adil-makmur, damai, dan

    mandiri.

    Namun, sudah 67 tahun merdeka,

    Indonesia masih sebagai negara

    berkembang dengan angka

    pengangguran dan kemiskinan yang

    tinggi serta daya saing ekonomi dan

    IPM (Indeks Pembangunan Manusia)

    yang rendah.

    Pertumbuhan ekonomi: 6,3%

    Inflasi rendah

    Cadangan devisa: US$ 120 miliar

    Sejak 2011 masuk investment grade (layak investasi)

    Tahun ini ekonomi (PDB) Indonesia menempati peringkat-16 terbesar di dunia: US$ 1 triliun = Rp 9.000 triliun. Tahun 2030 akan menjadi ketujuh terbesar di dunia (Mac Kinsey, 2012).

    Jumlah kelas menengah 45 juta, 2030 menjadi 130 juta.

    APBN 2013 = Rp 1.600 triliun (17% PDB)

    Kondisi Makroekonomi Indonesia

    Tergolong Baik

  • 26/04/2013

    3

    Source: The Jakarta Post, Monday June 18, 2012

    Sources: BPS, 2012

  • 26/04/2013

    4

    Source: IMF (2012) and Bank of Indonesia (2012)

    GNP perkapita rendah: US$ 3.800 (Singapura US$ 42.000, Brunei US$ 36.000, Malaysia US$ 9.000, dan Thailand US$ 6.500)

    Pengangguran dan kemiskinan tinggi

    Kesenjangan kaya vs. miskin kian melebar

    Disparitas pembangunan antar wilayah masih sangat tinggi

    Terjadi deindustrialisasi

    Defisit neraca perdagangan

    Dominasi asing dalam berbagai sektor strategis

    Daya saing ekonomi dan IPM rendah.

    Kerusakan lingkungan dan SDA kian parah

    Kondisi Riil Sosial-ekonomi Indonesia

    Bermasalah (Buruk)

  • 26/04/2013

    5

    Pengangguran Terbuka = 9,26 juta orang

    Setengah Menganggur = 31,36 juta orang

    Penduduk Miskin (BPS, 2012) = 29,5 juta orang

    Garis Kemiskinan (BPS, 2012) = Rp 234.000/org/bln

    Target Penerima BLSM 2012 = 18,5 juta keluarga

    Penduduk Miskin Versi Bank Dunia

    (US$ 2/org/hr) = 117 juta orang

    (47% total penduduk)

    PENGANGGURAN & KEMISKINAN

    Artinya, Hampir 50% Rakyat Indonesia Hidup Dalam Kemiskinan!!!

    Jumlah Penduduk Miskin Tahun 2004-2012

    Sumber : BPS 2013

  • 26/04/2013

    6

    Sumber: Kompas diolah dari INDEF, 22 Februari 2013

    26 Oktober 2011

  • 26/04/2013

    7

    Indikator Kesenjangan Ekonomi Antar Wilayah Share PDRB thdp Nasional

    Dengan migas 23,02%

    Tanpa migas 20,44%

    Pertumb. Ekonomi 4,9%

    Pendaptn perkapita 16,65 jt

    Penduduk miskin 2,0 jt (16,5%)

    Koefisien Gini 0,272

    Share PDRB thdp Nasional

    Dengan migas 60,21%

    Tanpa migas 64,78%

    Pertumbh Ekonomi 6,16%

    Pendapt perkapita 15,86 jt

    Pendudk miskin 2,17 jt (16,0%)

    Koefisien Gini 0,334

    Share PDRB thdp Nasional

    Dengan migas 1,56%

    Tanpa migas 1,62%

    Pertmbuh Ekonomi 4,55%

    Pendapt perkapita 5,88 jt

    Pendudk miskin 0,23 jt (26,2%)

    Koefisien Gini 0,289

    Share PDRB thdp Nasional

    Dengan migas 9,13%

    Tanpa migas 6,40%

    Pertumb. Ekonomi 3,14%

    Pendaptn perkapita 24,58 jt

    Pendudk miskin 1,35 jt (10,4%)

    Koefisien Gini 0,280

    Share PDRB thdp Nasional

    Dengan migas 4,06%

    Tanpa migas 4,49%

    Pertmbh Ekonomi 6,88%

    Pendapt perkapita 8,72 jt

    Pendudk miskin 1,71 jt (17,0%)

    Koefisien Gini 0,274

    Share PDRB thdp Nasional

    Dengan migas 0,25%

    Tanpa migas 0,28%

    Pertumbh Ekonomi 5,75%

    Pendaptn perkapita 4,50 jt

    Pendudk miskin 0,52 jt (23,2%)

    Koefisien Gini 0,300 Sumber: BPS (2009)

    Share PDRB thdp Nasional

    Dengan migas 1,17%

    Tanpa migas 1,25%

    Pertmbuh Ekonomi 5,37%

    Pendaptn perkapita 24,95 jt

    Pndudk miskin 1,06 jt (40,4%)

    Koefisien Gini 0,334

    Kesenjangan Ekonomi Wilayah

    Peta Pertumbuhan Ekonomi Daerah, Triwulan IV-2012 Sumber : Bank Indonesia 2013

  • 26/04/2013

    8

    INDIKATOR DEINDUSTRIALISASI

    Tahun 2011 : Sektor Formal = 37,83 % dari Total Angkatan Kerja

    Sektor Informal = 62,17 % dari Total Angkatan Kerja

    Tahun 2004 : Sektor Formal = 55% dari Total Angkatan Kerja

    Sektor Informal = 45% dari Total Angkatan Kerja

    Trend naiknya proporsi angkatan kerja

    di sektor informal merupakan sinyal kuat

    terjadinya proses deindustrialisasi di tanah air!!

    Daya Saing Ekonomi

    Tahun 2011, Indonesia di posisi

    46 dari 142 negara yang disurvei (World Competitiveness Year Book, 2011-2012).

    Tahun 2012, Indonesia menurun

    ke posisi 50 dari 144 negara (WCYB, 2012-2013).

    Malaysia

    Thailand

    China

    Singapura

    USA

  • 26/04/2013

    9

    Anak usia 6 12 tahun: 12,2% kurus dan 9,2% obesitas

    (masalah gizi ganda).

    Anak balita: 18% mengalami gizi kurang; 36,5%

    stunting growth; dan 5,8% overweight (gizi berlebihan)

    (Kemenkes, 2010).

    Dari segi konsumsi pangan, mutu gizi, dan keragaman

    pangan juga belum memadai Pada 2011 Skor Pola

    Pangan Harapan hanya 77,3 (mimimal 100).

    Rendahnya skor PPH itu karena rendahnya konsumsi

    protein hewani, sayur, dan buah (BKP, Kementan,

    2012).

    Status Gizi dan Kesehatan Masyarakat Indonesia

    2010 - 2012

    Indeks Pembangunan Manusia 2008 : Indonesia peringkat-107,

    2009 : menurun ke peringkat-111 dari 182 negara,

    2010 : meningkat ke peringkat-108 dari 169 negara

    2011 : menurun ke peringkat-124 dari 187 negara,

    Sementara itu,

    Singapura ke-26

    Malaysia ke-61

    Thailand ke-103

    China ke-101

    Australia ke-2

    Korea ke-15

    Norwegia ke-1

    Jepang ke-12

    Congo Democratic Republic terendah di dunia

    Amerika Serikat ke-4 (UNDP, 2011)

  • 26/04/2013

    10

    Indeks Pembangunan Manusia Asia Pasifik 2012

    (UNDP, 2013)

    IPM Indonesia masih kalah dengan negara-negara kecil: Palau, Tonga, Samoa, Micronesia, dan Kiribati

    (UNDP, 2013)

    Fakta di Indonesia!!!

    Kemiskinan dan Kesengsaraan

    Penduduk Miskin Versi Bank Dunia (US$ 2/org/hr) = 117 juta orang (47% total penduduk)

    Penduduk Miskin (BPS, 2012) = 29,5 juta orang

  • 26/04/2013

    11

    Sumber: Kompas, 20 Juni 2012/halaman 1

  • 26/04/2013

    12

    Oleh sebab itu, mulai sekarang seluruh

    komponen bangsa (daerah, sektor pembangunan,

    dan warga negara) harus: (1) menyumbangkan

    kemampuan terbaiknya, dan (2) bekerjasama

    secara produktif dan sinergis untuk mewujudkan

    kemajuan, kemakmuran, dan kemandirian

    Indonesia.

    Selain itu, kita harus memiliki Rencana

    Pembangunan (Road Map dan Blue Print) untuk

    mendayagunakan seluruh potensi pembangunan

    (SDM dan SDA) secara tepat dan benar, serta

    diimplementasikan secara berkesinambungan.

    Sebab,

    If we fail to plan, then we plan to fail

    (Peter Drucker, 2007);

    dan

    a good plan determines 60 percent of the success

    of any development program (Walter Issard, 1972).

  • 26/04/2013

    13

    Mengingat permintaan (demand) akan berbagai

    produk SDA terus meningkat, sementara Indonesia

    memiliki potensi SDA yang cukup besar Maka,

    ekonomi berbasis SDA (pertanian, kelautan dan

    perikanan, kehutanan, ESDM, dan pariwisata beserta

    segenap industri hulu dan hilirnya) merupakan

    keunggulan komparatif yang dapat ditransformasi

    menjadi keunggulan kompetitif bagi kemajuan dan

    kesejahteraan masyarakat Indonesia secara

    berkelanjutan.

    Salah satu jenis SDA yang potensial untuk

    menciptakan lapangan kerja dan kesejahteraan

    masyarakat Indonesia adalah Kelautan & Perikanan.

    II. ROAD MAP PEMBANGUNAN INDONESIA

  • 26/04/2013

    14

    Di dunia yang semakin

    highly interconnected

    (a flat world) dan di era

    globalisasi ini, membangun

    suatu negara-bangsa

    maupun daerah hanya

    dapat berhasil, bila

    mempertimbangkan:

    (1)Dinamika global trends,

    (2)Kondisi internalnya.

    GLOBAL TRENDS

    CROWDED WORLD

    2011 : 7 Billion 2025 : 8 billion 2100 : 10 billion

    FLAT WORLD

    Due to ICT -> faster movement

    of goods, people and information

    GLOBAL CLIMATE CHANGE

    Warmer earth Sea level rise

    Extreme weather Flood and draught

    Shifting Worlds Economy

    US & Europe Asia Pacific

    Demand for food, energy, water, space, and other natural

    resources Borderless world Competition among nations for

    food and other natural resources

    Asia Pacific Region (China, India, Japan, South Korea, ASEAN) will be the power house of the world economy

    SUSTAINABLE WORLD SCENARIO Green economy Low carbon economy

    BUSINESS AS USUAL SCENARIO

    Food, water and energy security A just, prosperous and sustainable world

    Food, water and energy crises Unsustainable world

    Earths supply capacity to produce food & other

    natural resources Earth s carrying capacity to support economic

    development & human life

  • 26/04/2013

    15

    Tingginya Tingkat Pengangguran

    Source: Calculating from IMF, 2012 and BI, 2012

    Proyeksi Rasio Utang Pemerintah terhadap PDB

    Source:

    Calculating from IMF, 2012

  • 26/04/2013

    16

    Perkembangan Indeks Harga

    Pangan

    31

    1. Jika tidak ada langkah terobosan dunia akan

    sering menghadapi krisis pangan, energi, air, dan

    SDA lain.

    2. Persaingan antar bangsa dalam bidang

    perdagangan, ekonomi, industri, dan SDA akan

    semakin sengit.

    3. Bangsa yang berdaulat pangan, energi, dan SDA

    esensial lainnya serta memiliki daya saing yang

    tinggi akan mampu memenangkan persaingan

    global serta menjadi maju, sejahtera dan berdaulat.

    Implikasi Dari Dinamika Tren Global

  • 26/04/2013

    17

    1. Jumlah penduduk 245 juta jiwa (terbesar keempat

    di dunia) dengan jumlah kelas menengah 45 juta

    orang dan menjadi 135 juta orang pada 2030 (Mc

    Kinsey GI, 2012) merupakan pasar domestik yang

    sangat besar.

    2. Kekayaan SDA alam yang besar dan beragam.

    3. Posisi geoekonomi yang paling strategis di dunia.

    Dimana 45% seluruh barang dan komoditas yang

    diperdagangkan di dunia dengan nilai 1.500 dolar

    AS/tahun, dikapalkan melalui laut Indonesia (ALKI)

    (UNCTAD, 2010).

    Kekuatan Potensial Indonesia

    Sumber : Kementerian Perhubungan, 2007

    Tri Achmadi - Anggota Tim Sislognas, Kemenko Perekonomian

    Prodi Transportasi Laut, FTK - ITS

    Pola Pergerakan Kontainer Ekspor-Impor Indonesia 2007

  • 26/04/2013

    18

    Global Trade Routes

  • 26/04/2013

    19

    Tujuan Pembangunan Ekonomi

    Atas dasar dinamika global dan kondisi internal Indonesia

    secara ekonomi bisa maju, makmur, dan berdaulat dengan

    mewujudkan:

    1. Pembangunan ketahanan pangan, energi, dan SDA esensial lainnya.

    2. Pengembangan daya saing (competitive advantage).

    3. Peningkatan pertumbuhan ekonomi yang dapat menyediakan banyak lapangan kerja.

    4. Pemerataan kue pertumbuhan ekonomi untuk mensejahterakan seluruh rakyat secara berkeadilan.

    5. Full employment (tidak ada pengangguran) atau pengangguran lebih kecil dari 4% total angkatan kerja.

    6. Pemeliharaan daya dukung dan kelestarian lingkungan dan SDA.

    INDONESIA

    Maju

    Adil-Makmur

    Mendapat berkah Allah

    PERLINDUNGAN LINGKUNGAN & SDA

    PERTUMBUHAN EKONOMI

    PEMERATAAN KUE EKONOMI

    TATA RUANG PENGENDALIAN PENCEMARAN

    KONSERVASI SEKTOR FINANSIAL Moneter Fiskal Bank Non-Bank

    POLA USAHA KEMITRAAN

    UMR ZAKAT INFAK

    SHADAQOH WAKAF

    TRADABLE Perikanan tangkap Perikanan budidaya Industri Pengolahan hasil perikanan Pariwisata

    NON-TRADABLE Hotel & Rest. Konstruksi Komunikasi Perdagangan Dll

    ENERGI Listrik Gas BBM Dll

    SDM Kuantitas Kualitas

    Gambar 1. Sistem Perencanaan Pembangunan Terpadu Menujuju INDONESIA yang Maju, Adil-Makmur, dan Berdaulat

    AKSES TERHADAP

    ASET EKONOMI PRODUK

    Pertanian Manufacturing Pertambangan Elektronika ICT & IC

    IKLIM INVESTASI Perizinan Perpajakan Bea & Cukai

    Ketenagakerjaan Pembebasan & Pemilikan lahan Dll

    INFRASTRUKTUR Jalan Telkom Bandara

    Pelabuhan Air bersih Dll

    SETOR RIIL

    IPTEK R & D

  • 26/04/2013

    20

    INDONESIA

    YANG MAJU, ADIL-

    MAKMUR, DAMAI,

    BERDAULAT, DAN

    DIBERKAHI TUHAN YME PADA 2025

    KPI

    1.Daya Saing Tinggi

    2.Pertumbuhan Ekonomi Tinggi & Berkualitas

    3.Kedaulatan Pangan, Energi, dan SDA esensial

    4.Pengangguran Sangat Rendah (full employment)

    5.Seluruh Rakyat Sejahtera secara Berkeadilan

    6.Daya Dukung & Kualitas Lingkungan Terpelihara

    PEMBANGUNAN EKONOMI SDA

    1.Tata Ruang Wilayah

    2.Kluster Industri SDA (skala ekonomi, supply & value chain mgt, industri hilir & hulu, sustainable dev. principles)

    3.Infrastruktur & Energi

    4.Sislognas

    5.Pendanaan

    6.Iklim Investasi Kondusif

    7.Kebijakan Politik Ekonomi Kondusif (fiskal moneter, ekspor-impor, policy banking, otoda)

    8.R & D, IPTEK dan Pembangunan SDM

    GLOBAL TRENDS

    1.Pertambahan Penduduk Dunia

    2.Flat World

    3.Keruntuhan Ekonomi AS & Eropa

    4.Global Warming

    GLOBAL IMPLICATIONS

    1.Demand SDA Meningkat

    2.Daya Dukung Lingkungan Menurun

    3.Krisis Pangan, Energi, Air, dan SDA Lain

    4.Persaingan antar Bangsa Semakin Sengit

    5.Asia sebagai Kekuatan Ekonomi Global

    KEKUATAN POTENSIAL INDONESIA

    1.Kaya SDA

    2.Penduduk Terbesar Keempat (pasar domestik besar)

    3.Posisi Geoekonomi & Geopolitik Sangat Strategis

    PERMASALAHAN INDONESIA

    1.Pangangguran & Kemiskinan

    2.Daya Saing Rendah

    3.Kesenjangan Kaya vs Miskin

    4.Disparitas Pembangunan antar Wilayah

    5.Kerusakan SDA & Lingkungan

    6.IPM Rendah

    Gambar 2. Kerangka Pendekatan Sistem untuk Rood Map Pembangunan Ekonomi SDA Menuju Indonesia Maju, Adil-Makmur, dan Mandiri.

    III. POTENSI KELAUTAN DAN

    PERIKANAN INDONESIA

  • 26/04/2013

    21

    Lahan Darat 136 juta ha

    (72%)

    INDONESIA NEGARA BAHARI DAN KEPULAUAN TERBESAR DI DUNIA Lebih dari 13.487 pulau Garis pantai terpanjang kedua di dunia (95.181 km)

    Luas Darat 1,9 juta km2 = 190 juta ha

    (25%)

    Luas Laut 5,8 juta km2

    (75%)

    Perairan Tawar (danau, waduk, sungai, rawa)

    54 juta ha (28%)

    Indonesia: The Maritime Continent

  • 26/04/2013

    22

    Merauke

    *

    Ekonomi kelautan adalah kegiatan

    ekonomi yang berlangsung di wilayah

    pesisir dan lautan, dan kegiatan

    ekonomi di darat (lahan atas) yang

    menggunakan SDA dan jasa-jasa

    lingkungan kelautan untuk

    menghasilkan barang dan jasa (goods

    and services) yang dibutuhkan umat

    manusia (Dahuri, 2003; Kildow, 2005).

  • 26/04/2013

    23

    Sektor Ekonomi Kelautan

    1. Perikanan Tangkap (KKP)

    2. Perikanan Budidaya (KKP)

    3. Industri Pengolahan Hasil Perikanan (KKP)

    4. Industri Bioteknologi (KKP)

    5. Pertambangan dan Energi

    6. Pariwisata Bahari

    7. Perhubungan Laut

    8. Industri dan Jasa Maritim

    9. Sumberdaya Wilayah Pulau Kecil (KKP)

    10. Coastal forestry (Hutan Mangrove)

    11. Non-conventional resources (KKP)

    Indonesia memiliki potensi produksi perikanan terbesar di dunia, sekitar 65 juta ton/tahun, dan

    pada 2011 baru dimanfaatkan sebesar 13,4 juta

    ton (20,7%).

    Total produksi perikanan dunia tahun 2011:

    154 juta ton.

    Pangan dari laut dapat dihasilkan melalui:

    1. Perikanan tangkap (capture fisheries)

    2. Perikanan budidaya (aquaculture)

    3. Bioteknologi

    Laut Indonesia, Lumbung Pangan Dunia

  • 26/04/2013

    24

    Source: The State Of World Fisheries And Aquaculture FAO (2012)

    World fisheries and aquaculture production and utilization

    Jenis Kegiatan Perikanan Luas

    Perairan (juta ha)

    Potensi Produksi (jt

    ton/th)

    Produksi Tahun 2011 (jt ton/th)

    Tingkat Peman-

    faatan (%)

    A. Perikanan Tangkap

    1. Laut 580,0 6,5 5,34 82,15

    2. Perairan Umum 54,0 0,9 0,36 40

    B. Perikanan budidaya

    1. Laut 24,0 42,0 4,60 10,95

    2.Tambak (payau) 1,2 10,0 1,60 16

    3. Perairan Umum dan tawar 13,7 5,7 1,72 30,17

    TOTAL 672,9 65,0 13,62 20,95

    Tabel. Potensi Produksi Lestari dan Tingkat Pemanfaatan Sumberdaya Ikan Indonesia

    Sumber : Statistik Kelautan dan Perikanan 2011, KKP, 2012

  • 26/04/2013

    25

    Volume And Value Of Fisheries Production

    Source : KKP (2012)

    Pada 2010 total produksi perikanan tangkap sebesar 5,39 juta ton; yang berasal dari laut 5,06 juta ton dan dari PUD 0,33 juta ton. Ini menempatkan Indonesia sebagai produsen perikanan tangkap terbesar ketiga di dunia setelah China dan Peru (FAO, 2010).

    Indonesia memiliki komoditas perikanan tangkap ekonomis tinggi seperti tuna, cakalang, dan tongkol

    Produktivitas dan efisiensi pemanfaatan SDI oleh nelayan nasional masih rendah, butuh investasi untuk peningkatan kapasitas armada tangkap dalam negeri sekaligus mengurangi illegal fishing

    A. Perikanan Tangkap

  • 26/04/2013

    26

    Peta Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) Indonesia

    Peta Manajemen Perikanan Tangkap

    Tabel. Estimasi Potensi Sumberdaya Ikan Pada Masing-masing

    Wilayah Pengelolaan Perikanan Tahun 2011

    KELOMPOK

    SUMBER DAYA IKAN

    SELAT

    MALAKA

    SAMUDERA

    HINDIA

    LAUT

    CINA

    SELATAN

    LAUT

    JAWA

    SELAT

    MAKASAR

    -

    LAUT

    FLORES

    LAUT

    BANDA

    TELUK

    TOMINI-

    LAUT

    SERAM

    LAUT

    SULAWESI

    SAMUDERA

    PASIFIK

    LAUT

    ARAFURA-

    LAUT

    TIMOR

    TOTAL

    WPP

    571

    WPP

    572

    WPP

    573

    WPP

    711

    WPP

    712

    WPP

    713

    WPP

    714

    WPP

    715

    WPP

    716

    WPP

    717

    WPP

    718

    Ikan

    Pelagis Besar

    27,7 164,8 201,4 66,1 55,0 193,6 104,1 106,5 70,1 105,2 50,9 1.145,4

    Ikan

    Pelagis Kecil

    147,3 315,9 210,6 621,5 380,0 605,5 132,0 379,4 230,9 153,9 468,7 3.645,6

    Ikan

    Demersal 82,4 68,9 66,2 334,8 375,2 87,2 9,3 88,8 24,7 30,2 284,7 1.452,4

    Udang

    Penaeid 11,4 4,8 5,9 11,9 11,4 4,8 - 0,9 1,1 1,4 44,7 98.3

    Ikan

    Karang

    Konsumsi

    5,0 8,4 4,5 21,6 9.5 34,1 32,1 12,5 6,5 8,0 3,1 145,3

    Lobster 0,4 0,6 1,0 0,4 0,5 0,7 0,4 0,3 0,2 0,2 0,1 4,8

    Cumi-cumi 1,9 1,7 2,1 2,7 5,0 3,9 0,1 7,1 0,2 0,3 3,4 28,4

    Total Potensi

    (1000/tahun) 276,1 565,1 491,7 1.059 836,6 929,7 278,0 595,5 333,7 299,2 855,6 6.520,2

    Sumber : Komnas Kajiskan dan Balitbang Kelautan dan Perikanan, KKP 2011

  • 26/04/2013

    27

    1 Ekor Tuna Sirip Biru Raksasa (342 Kg)

    1 Kg = Rp. 10.421.052 342 Kg = Rp. 3,5 Miliar !!

    Peluang Menjanjikan!!

    Sumber : China Daily, 7 Januari 2011

    Ikan Pelagis Besar A. IKAN TUNA BESAR

    Ikan Madidihang (Thunnus albacares)

    Albakora (T. alalunga)

    Tuna mata besar (T. obesus)

    Tuna sirip biru selatan (T. maccoyii)

    B. IKAN TUNA KECIL

    Cakalang (Katsuwonus pelamis)

    Tongkol (Euthynnus affinis)

    Tongkol kecil (Auxis thazard)

    Abu-abu (Thunnus tonggol)

    C. LAIN-LAIN

    Setuhuk

    Marlin

    Bonito

    dll

  • 26/04/2013

    28

    Madidihang dan Mata besar berada di

    seluruh perairan laut Indonesia.

    Albakora di laut sebelah barat

    Sumatera, selatan Bali, sampai dengan

    Nusa Tenggara.

    Tuna sirip biru di laut sebelah selatan

    Jawa sampai perairan Samudera

    Hindia bagian selatan yang bersuhu

    dingin.

    Ikan Cakalang terdapat di sebagian

    besar perairan laut Indonesia

    Penyebaran Ikan Pelagis Besar

    Tabel. Jumlah dan Persentasi Kapal/Perahu Perikanan Laut Berdasarkan Jenis dan Ukuran

    Source : KKP, 2010

    Kategori dan Ukuran

    Kapal/Perahu

    Tahun

    2005 2007 2010

    Jumlah % Jumlah % Jumlah %

    Jumlah - Total 555.581 100 590.314 100 590.420 100

    Perahu Tanpa Motor -

    Non Powered Boat 244.471 44,00 241.889 40,98 189.630 32,12

    Perahu Motor Tempel -

    Outboard Motor 165.314 29,76 185.509 31,43 238.430 40,38

    Kapal Motor - Inboard Motor 145.796 26,24 162.916 27,60 162.360 27,50

    Ukuran

    Kapal

    Motor

    < 5 GT 102.456 18,44 114.273 19,36 106.660 18,07

    5 - 10 GT 26.841 4,83 30.617 5,19 32.800 5,56

    10 - 20 GT 6.968 1,25 8.194 1,39 9.030 1,53

    20 - 30 GT 4.553 0,82 5.345 0,91 7.500 1,27

    30 - 50 GT 1.092 0,20 913 0,15 2.420 0,41

    50 - 100 GT 2.160 0,39 1.832 0,31 2.280 0,39

    100 - 200 GT 1.403 0,25 1.322 0,22 1.320 0,22

    > 200 GT 323 0,06 420 0,07 350 0,06

  • 26/04/2013

    29

    Top Ten World Producer of Marine Fish Catch

    Source : FA0, 2010

    Aquaculture is a production of fish, other animals, plants, algae, and microorganisms in aquatic ecosystems (Parker, 1998).

    Aquaculture can be run in:

    1. Marine environment (Mariculture)

    2. Coastal areas (brackishwater shrimp/fish ponds)

    3. Freshwater environment: ponds, reservoirs, lakes, rivers, irrigation canals, and rice fields (minapadi).

    4. Aquarium, mainly for ornamental fishes

    B. Perikanan Budidaya (Akuakultur)

  • 26/04/2013

    30

    Aquacultures Products and Roles 1. Food: edible fish, crustaceans, mollusks, sea cucumbers,

    and other invertebrates

    2. Algae-based feed

    3. Pharmaceutical and cosmetics products from bioactive compounds of micro algae, macro algae (seaweed), and other aquatic organisms

    4. Raw materials derived from aquatic organisms for myriad types of manufacturing industries, e.g. paper, film, painting, chitin and chitosan, and metal for aircrafts.

    5. Biofuel from seaweeds, sea grasses.

    6. Ornamental fish and other aquatic organisms

    7. Jewelery,e.g. pearls, and other mollusks.

    8. Carbon sink which can mitigate global warming.

    Dengan garis pantai 95.000 km; banyaknya perairan

    teluk dan pulau kecil relatif tenang dan bersih; dan

    hamparan terumbu karang (85.000 km2) terluas di

    dunia, perairan laut Indonesia yang potensial

    (suitable) untuk mariculture seluas 24, 5 juta ha.

    Potensi komoditas budidaya laut, antara lain :

    - Kakap - Kerang Mutiara

    - Kerapu - Abalone

    - Baronang - Rumput Laut E. cotonii

    - Kerang darah - Tiram

    - Teripang - Lobster

    Potensi produksinya 47 juta ton/th (DKP, 2000)

    Sampai th 2009 Realisasi Produksinya = 2,5 juta

    ton atau 5,5% (sangat rendah).

    Artinya, peluang investasi dan bisnis masih sangat

    besar serta terbuka lebar.

    1) BUDIDAYA LAUT (MARICULTURE)

  • 26/04/2013

    31

    Baronang

    Kakap

  • 26/04/2013

    32

    Kerang hijau

    Gonggong

    TIRAM MUTIARA (Pictada maxima)

    Golden (Yellow) Pearl Oyster

    Abalone

    No Propinsi Potensi Areal

    (ha)

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    10

    11

    12

    13

    14

    NAD

    Sumatera Utara

    Sumatera Barat

    Bengkulu

    Sumatera Selatan

    Riau

    Jambi

    Lampung

    DKI Jakarta

    Jawa Barat

    Jawa Tengah

    D.I. Yogyakarta

    Jawa Timur

    Bali

    203.350

    734.000

    128

    203.000

    2.785.300

    1.595

    30

    596.800

    26.400

    743.700

    677.700

    18.800

    640.500

    39.200

    Tabel. Potensi Luas Perairan Budidaya Laut

    No Propinsi Potensi Areal

    (ha)

    15

    16

    17

    18

    19

    20

    21

    22

    23

    24

    25

    26

    Nusatenggara Barat

    Nusatenggara Timur

    Sulewesi Utara

    Sulawesi Selatan

    Sulawesi Tengah

    Sulawesi Tenggara

    Kalimantan Barat

    Kalimantan Timur

    Kalimantan Tengah

    Kalimantan Selatan

    Maluku

    Papua

    TOTAL

    152.800

    37.500

    143.400

    600.500

    18.400

    230.000

    15.520

    6.350

    3.708.500

    1.962.505

    1.044.100

    9.938.100

    24.528.178

    Sumber: Ditjen Perikanan Budidaya, DKP (2000)

  • 26/04/2013

    33

    Komoditas potensial, antara lain :

    - Udang Windu

    - Udang Vaname

    - Bandeng

    - Nila Saline

    - Kerapu lumpur

    - Rumput laut (Gracilaria sp)

    2) BUDIDAYA TAMBAK

    UDANG WINDU (Penaeus monodon) Jumbo Tiger Prawn Shrimp

    UDANG PUTIH (Penaeus merguensis) Banana Prawn Shrimp

    UDANG VANAME (Lithopenaeus Vannamei) Pink Shrimp

    UDANG ROSTRIS (Lithopenaeus Stylirostris) Blue shrimp

  • 26/04/2013

    34

    KEPITING (Scylla sp.) Mud Crab

    Rajungan (Portunus pelagicus)

    Swimming crab

    Bandeng

    No Region Area (ha)

    Utilization lavel (%)

    Utilized Potential Total

    1 Sumatera

    104.120 324.438 428.558 24,30

    2 Jawa

    151.225 15.513 166.738 90,70

    3 Bali-NTB-NTT

    30.801 32.527 63.328 48,64

    4 Kalimantan

    34.061 252.871 286.932 11,87

    5 Sulawesi

    124.196 124.394 248.590 49,96

    6 Maluku-Papua

    5.928 24.000 29.928 19,81

    Jumlah

    450.331 773.743 1.224.076 36,78

    Areas of Coastal Aquaculture in Indonesia

    Source: DKP (2007)

  • 26/04/2013

    35

    in Tonnes

    Total 7.928.963 9 451 700 119,20

    1 Shrimp 372.577 457 600 122,82

    Tiger Shrimp 126.157 143 300 113,59

    Vaname 246.420 250 300 101,57

    2 Grouper 10.580 10 200 96,41

    3 Seaweed 5.170.201 6 201 400 119,95

    4 Tilapia 567.078 684 400 120,69

    5 Common Carp 332.206 375 200 112,94

    6 Milkfish 467.449 522 100 111,69

    7 Seabass 5.236 6 100 116,50

    8 Pangasius Sp. 229.267 300 300 130,98

    9 Clarias Sp. 337.577 407 700 120,77

    10 Gourame 64.252 69 500 108,17

    20122011 PrecentageNo Commodities

    Sumber : DJPB KKP (2012)

    Aquaculture Production Achievment (2011-2012)

  • 26/04/2013

    36

    A. Pengolahan Tradisional: pengeringan (15%), pemindangan (3,5%), fermentasi (0,8%), dan pengasapan (2,2%).

    B. Pengolahan Modern: pembekuan, pengalengan, produk berbasis surimi, tataki, beraded shrimps and fish, tepung ikan, dan lainnya.

    Saat ini, sekitar 60% dari seluruh ikan hasil tangkapan di laut dipasarkan dalam keadaan mentah (belum diolah), 22% diolah tradisional, dan 4% diolah modern.

    C. Industri Pengolahan Hasil Perikanan

  • 26/04/2013

    37

    Fish Processing Industry on Home Industry Scale

    Salting of Langgai Fish

    (Meral, Karimun)

    The development of the fishery processing industry

    based households continue to be encouraged to grow

    and develop.

    Support provided includes

    capital, technology

    processing, promotion, and support equipment.

    Smooking Fish

    (Berindat, Singkep)

    Fish Cracker (Lingga) Atom Fish Cracker (Lingga)

    Smooking of Sea Cucumber Anchovy Drying

  • 26/04/2013

    38

    Secara global, permintaan (demand) terhadap

    seafood dan ikan akan terus meningkat. Meskipun,

    laju peningkatannya berbeda dari satu kawasan

    (region) ke kawasan lainnya.

    Peningkatan demand 50% dari 2006 ke 2030 terjadi

    di: China, India, other South Asia, Central & West

    Asia, dan North Africa.

    Peningkatan > 20% di: SE. Asia, North America, Latin

    America, and Sub Saharan Africa.

    Region with litle growth or decline: other Asia-Pacific,

    Europe, and Japan.

    Prospek Pasar Ekspor Produk Perikanan

    Pertumbuhan Populasi Dunia

  • 26/04/2013

    39

    Consumption Growth of Fish and Seafood

    15

    More than 50% increase 2006 to 2030 China India Other South Asia Cent./West Asia & N.Africa Less than 20% increase 2006 to 2030 Southeast Asia Sub-Saharan Africa North America La8n America Regions with ligle growth or decline Other Asia & Pacific Europe Japan

    Growing Economic Power, Growing Middle Class: By 2030, Sixty Six percent (66%) of The Worlds Middle Class

    Will Live in Asia

    Numbers (millions) and Share (percent) of the Global Middle Class

    Source: Homi Kharas, The Emerging Middle Class in Developing Countries, OECD 2010.

    2009 2020 2030 North America 338 18% 333 10% 332 7%

    Europe 664 36% 703 22% 680 14%

    South America 181 10% 251 8% 313 6%

    Asia Pacific 525 28% 1740 54% 3228 66%

    Sub Sahara &

    Africa 32 2% 57 2% 107 2%

    Midle East &

    North Africa 105 6% 165 5% 234 5%

    World 1845 100% 3249 100% 4894 100%

  • 26/04/2013

    40

    RM

    B

    Bill

    ion

    CHINESE CONSUMERS ARE SPENDING MORE

    ON FISH & SEAFOOD

    Expenditures on Fish & Seafood 250

    200

    150

    100

    50

    -

    2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 Source: Access Asia / Trade Associations / NBS / China Customs Statistics

    Consumer Purchasing Power

  • 26/04/2013

    41

    CHINAS GROWING SEAFOOD APPETITE

    Australian Seafood (Fish) Market

    Australia is NOT self sufficient in seafood.

    At least 72% of our seafood is imported.

    Australians eat 40% less seafood than recommended.

    We will need an additional 1 million tons of seafood per year

    within ten years.

    Almost all of that will come from imports.

    (Norman Grant, 2012)

    3

  • 26/04/2013

    42

    No Negara Tujuan Vol (Kg) Nilai (US$)

    1 U.S.A 40,643,755 307,576,676

    2 Japan 31,957,259 328,602,775

    3 United Kingdom 5,024,250 40,237,955

    4 Belgium (Benelux) 2,789,232 21,615,737

    5 Thailand 2,492,463 1,863,769

    6 China 2,411,392 7,983,113

    7 Hongkong 1,809,783 10,600,428

    8 France 1,826,237 13,642,960

    9 Italy 1,328,313 3,946,323

    10 Taiwan 1,367,748 4,464,605

    11 Lainnya 9,019,329 51,245,302

    Jumlah 100,669,761 791,779,643

    Ekspor Udang Vaname Indonesia Menurut Negara Tujuan Utama, Tahun 2010

    Sumber : BPS, diolah oleh DJPB KKP

    Global Shrimp Import by US, EU and Japan

  • 26/04/2013

    43

    Mirip dengan global trend, permintaan

    domestik terhadap seafood dan ikan konsumsi

    juga diyakini akan terus meningkat. Seiring

    dengan pertambahan jumlah penduduk,

    peningkatan pendapatan per kapita,

    tumbuhnya kelas menengah, dan kesadaran

    akan gizi ikan (seafood) yang lebih baik dan

    sehat ketimbang read meat.

    Konsumsi ikan per kapita : 1999 (18 kg), 2004

    (24 kg), 2006 (25 kg), 2011 (31,4 kg), dan 2015

    (38 kg) (KKP, 2012).

    Prospek Pasar Domestik Perikanan

    Contoh Pasar Domestik Udang Vannamei

    Pada tahun 2003 penjualan udang fresh vannamae lokal di Jabodetabek sekitar 5 Ton/Hari.

    Pada tahun 2012 penjualan udang fresh vannamae lokal di Jabodetabek sudah mencapai 15 Ton/Hari.

    Kenaikan penjualan udang dari tahun 2003 2012 mencapai 300% :

    1. Tangkapan laut menurun.

    2. Jumlah penduduk bertambah.

    3. Pertumbuhan ekonomi yang baik, income

    perkapita naik.

    (SCI, 2012)

  • 26/04/2013

    44

    Serapan Pasar Dalam Negeri

    Serapan Pasar rumah tangga Th. 2009 : 192.005 ton

    Prediksi Produksi Th. 2011 : 460.000 ton

    Prediksi Serapan Pasar rumah tangga Th. 2011 : 213.506 ton

    Sumber: Ditjen P2HP KKP 2011

    Definisi:

    Bioteknologi perairan adalah teknik

    penggunaan biota perairan atau bagian dari

    biota perairan (seperti sel atau enzim) untuk

    membuat atau memodifikasi produk,

    memperbaiki kualitas genetik atau fenotip

    tumbuhan dan hewan, dan mengembangkan

    (merekayasa) biota perairan untuk keperluan

    tertentu, termasuk perbaikan lingkungan

    (modifikasi dari Lundin and Zilinskas, 1995)

    D. Bioteknologi Perairan

  • 26/04/2013

    45

    RUANG LINGKUP INDUSTRI BIOTEKNOLOGI KELAUTAN

    1. Ekstrasi senyawa bioaktif (bioactive

    substances) dari biota perairan untuk

    bahan baku industri makanan &

    minuman, farmasi, kosmetika,

    bioenergi, industri kertas, film, dan

    industri lainnya.

    2. Rekayasa genetik (genetic engineering)

    untuk menghasilkan bibit dan benih

    unggul.

    3. Bioremidiasi lingkungan.

    Marine Biotechnology Industry is a

    huge market, about four times the

    size of the current semiconductor

    market

    (Ministry of Maritme Affairs and

    Fisheries, Republic of Korea. 2002.

    Vision for Marine Policy of Korea:

    Blue Revolution for the 21st

    Century)

  • 26/04/2013

    46

    IV. DAYA SAING

    PERIKANAN INDONESIA

    MENGHADAPI AEC DAN GLOBALISASI

    Dibandingkan dengan negara-negara

    perikanan utama lain, daya saing produk

    perikanan Indonesia masih relatif rendah:

    Pada 2011, nilai ekspor perikanan Indonesia US$

    3,5 miliar (peringkat-12). Sedangkan, Vietnam

    US$ 6,2 miliar (ke-4) dan Thailand US$ 8,5 miliar

    (ke-3).

    Pangsa (share) udang Indonesia dalam pasar

    udang global menempati peringkat-4, di bawah

    Thailand, China, dan Vietnam.

  • 26/04/2013

    47

    China

    Thailand

    2008 2009 2010 2011

    China 10.36 10.50 13.54 16.0

    Norway 6.72 6.92 8.66 9.4

    Thailand 6.49 6.21 7.13 8.5

    Vietnam 4.51 4.25 5.11 6.2

    USA 4.36 4.01 4.66 4.7

    Denmark 4.60 3.98 4.18 4.3

    Canada 3.70 3.24 3.90 4.1

    Indonesia *) 2.70 2.47 2.86 3.52

    India 1.90 2.13 2.86 3.30

    WORLD MAIN EXPORTER OF FISHERIES PRODUCTS (US$ Billion)

    *) Indonesia pada posisi ke 12 dari eksportir dunia (value) Source : FAO / Fisheries Statistics Division, National Marine Fisheries Service, NOAA

    Source: * The Global Aquaculture Advocate, ed. Jan/Feb 2011 **KKP in number 2011

    Share of Indonesian cultured shrimp

    production in Asia

    Asian countries 2007 2008 2009 2010 2011

    China 1,265,636 (1st) 1,286,074 (1st) 1,181,130 (1st) 899,600 (1st) 962,000 (1st)

    Thailand 504,856 (2nd) 507,500 (2nd) 541,994 (2nd) 548,800 (2nd) 553,200 (2nd)

    Vietnam 376,700 (3rd) 381,300 (4th) 302,400 (4th) 357,700 (4th) 403,600 (4th)

    Indonesia** 358,925 (4th) 409,59 (3rd) 338,06 (3rd) 380,972 (3rd) 414,014 (3rd)

    India 107,665 (5th) 86,600 (5th) 76,261 (6th) 94,190 (6th) 107,737 (6th)

    Bangldesh 63,600 (6th) 67,197 (6th) 105,000 (5th) 110,000 (5th) 115,000 (5th)

    Asia Total 2,648,612 2,719,017 2,505,835 2,344,150 2,532,168

    mailto:The Global Aquaculture Advocatemailto:The Global Aquaculture Advocatemailto:The Global Aquaculture Advocatemailto:The Global Aquaculture Advocatemailto:The Global Aquaculture Advocatemailto:The Global Aquaculture Advocatemailto:The Global Aquaculture Advocate
  • 26/04/2013

    48

    Industri perikanan Indonesia baik hulu maupun hilir

    masih tertinggal jika dibandingkan Jepang, Republik

    Korea, Singapura, China, Malaysia, dan Thailand. Tetapi

    masih lebih baik dibandingkan negara Asia lainnya.

    Produktivitas dan efisiensi perikanan Indonesia, baik

    tangkap, budidaya, industri pengolahan, dan

    bioteknologi secara umum lebih rendah daripada

    negara-negara maju di Asia (Jepang, Republik Korea,

    dan Singapura) maupun Asias emerging economies

    (China, Malaysia, Thailand, and Vietnam).

    Meskipun demikian, secara umum masih lebih tinggi

    dibandingkan dengan negara berkembang di Asia

    seperti Philipina, Pakistan, Bangladesh, Myanmar, Laos,

    and Kamboja.

    Number of Surimi factories in Southeast Asia (2010)

    Source: Fish for the People Magazine, 2012

  • 26/04/2013

    49

    Numbers of EU approved HACCP factories for fish and fishery products by countries as of 25 January 2012

    Source: Katoh-SEAFDEC, 2012

    1. Baik di perikanan tangkap maupun perikanan budidaya,

    pada umumnya teknologi yang digunakan masih rendah,

    dan manajemen profesional (economy of scale,

    intergarted supply chain management, dan sustainable

    development principles) belum diterapkan.

    2. Ketersediaan sarana produksi perikanan (seperti benih,

    pakan, BBM, alat penangkap ikan, dan es) terbatas, dan

    harga relatif mahal, khususnya di luar Jawa.

    3. Infrastruktur dasar (pelabuhan, jalan, listrik, telkom, gas,

    dan air bersih) dan infrastruktur perikanan (irigasi

    tambak, dan pelabuhan perikanan) umumnya buruk.

    Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Daya Saing Produk Perikanan Indonesia

  • 26/04/2013

    50

    Tabel. Jumlah dan Persentasi Kapal/Perahu

    Perikanan Laut Berdasarkan Jenis dan Ukuran

    Sumber : KKP, 2010

    Kategori dan Ukuran

    Kapal/Perahu

    Tahun

    2005 2007 2010

    Jumlah % Jumlah % Jumlah %

    Jumlah - Total 555.581 100 590.314 100 590.420 100

    Perahu Tanpa Motor -

    Non Powered Boat 244.471 44,00 241.889 40,98 189.630 32,12

    Perahu Motor Tempel -

    Outboard Motor 165.314 29,76 185.509 31,43 238.430 40,38

    Kapal Motor - Inboard Motor 145.796 26,24 162.916 27,60 162.360 27,50

    Ukuran

    Kapal

    Motor

    < 5 GT 102.456 18,44 114.273 19,36 106.660 18,07

    5 - 10 GT 26.841 4,83 30.617 5,19 32.800 5,56

    10 - 20 GT 6.968 1,25 8.194 1,39 9.030 1,53

    20 - 30 GT 4.553 0,82 5.345 0,91 7.500 1,27

    30 - 50 GT 1.092 0,20 913 0,15 2.420 0,41

    50 - 100 GT 2.160 0,39 1.832 0,31 2.280 0,39

    100 - 200 GT 1.403 0,25 1.322 0,22 1.320 0,22

    > 200 GT 323 0,06 420 0,07 350 0,06

    TINGKAT TEKNOLOGI TAMBAK UDANG INDONESIA

    Potensi Areal 1,22 juta ha Dimanfaatkan Sekitar 345.000 ha

    Tambak intensif 10% 34.500 ha

    Tambak semi Intensif 15% 51.750 ha

    Tambak tradisional 75% 258.750 ha

    Proporsi untuk Pemanfaatan

  • 26/04/2013

    51

    4. Sistem logistik perikanan nasional (kapal

    angkutan ikan, cold storage, dan pergudangan)

    umumnya buruk.

    5. Tata ruang wilayah mudah berubah (uncertain)

    dan kurang kondusif bagi sektor perikanan.

    6. Pencemaran dan kerusakan lingkungan lain.

    7. Di negara-negara perikanan utama lain

    (Malaysia, Thailand, Vietnam, India, dan

    China), sektor perikanan mendapat subsidi,

    khususnya BBM, benih, dan pakan.

    ASEAN in the World Banks 2012 Logistic Performance Index (LPI)

  • 26/04/2013

    52

    Biaya konektivitas nasional yang rendah : Indonesia menjadi Propinsi negeri Tirai Bambu dan Indonesia Timur Merupakan Wilayah Mahal

    Lebih murah pengiriman barang dari Jakarta ke Hamburg (11.000 km)

    daripada dari Jakarta ke Padang (1.000 km)

    Source: ITS Team, 2013

    8. Pada umumnya kualitas SDM

    perikanan (knowledge, skills, dan etos

    kerja) relatif rendah.

    9. Iklim investasi (moneter, fiskal, kredit

    perbankan, izin usaha, high cost

    economy, keamanan berusaha, dan

    konsistensi kebijakan pemerintah)

    belum kondusif bagi kinerja sektor

    perikanan.

  • 26/04/2013

    53

    Suku bunga pinjaman Tahun 2010

    1) Indonesia 14%;

    2) Malaysia (3,8%);

    3) Filipina (3,8%);

    4) Singapura (6,0%);

    5) Thailand (2,3);

    6) Australia (3%);

    7) Jepang (0,5%);

    8) AS (0,5%);

    9) Canada (2%); dan

    10) UE (1,5%)

    (World Bank, 2010)

    Sektor

    2004 2008 2009 Juli 2010

    M Rph % M Rph % M Rph % M Rph %

    Pertanian 16,29 7.70 31,39 6.05 33,16 5.81 29,10 4.73

    Non

    Pertanian 195,26 92.3 487,23 93.95 537,99 94.19 86,58 95.27

    Total 211,55 100 518,62 100 571,15 100 615,68 100

    POSISI PINJAMAN BANK UMUM & BPR

    MENURUT SEKTOR EKONOMI

  • 26/04/2013

    54

    10. Dalam 6 th terakhir pertumbuhan ekonomi

    sebagian besar dari sektor konsumsi, keuangan, dan non-tradable. Bukan dari sektor riil tradable

    seperti kelautan & perikanan, pertanian,

    kehutanan, ESDM, pariwisata, ICT, industri

    manufaktur, dan industri kreatif. Akibatnya: pertumbuhan ekonomi tidak berkualitas (sedikit

    menyerap tenaga kerja).

    11. Sementara, daya saing ekonomi nasional masih

    lemah, liberalisasi perdagangan dibuka sebebas-bebasnya (ACFTA, dominasi kepemilikan asing di

    sektor keuangan, telkom, pertambangan, dan

    perkebunan).

  • 26/04/2013

    55

    Sektor finansial : 40.000 orang

    Sektor non-tradable : 150.000 orang

    Sektor riil tradable : 400.000 orang

    Sumber: Bappenas (2012)

    POTENSI PENCIPTAAN LAPANGAN KERJA

    SETIAP SATU PERSEN PERTUMBUHAN

    EKONOMI

    12. Sangat rendahnya entrepreneurship (jiwa

    kewirausahaan) bangsa, termasuk di

    bidang perikanan. Padahal, teori dan

    fakta sejarah membuktikan, bahwa

    bangsa yang maju dan makmur adalah

    bangsa yang memiliki jumlah

    entrepreneur sedikitnya 2% dari total

    penduduknya (David Mc-Clelland, 2007).

    Sedangkan, jumlah entrepreneur di

    Indonesia masih sekitar 1,56 % dari total

    penduduk (Setneg RI, 2013).

  • 26/04/2013

    56

    ASEAN Free Trade

    ASEAN Free Trade Area (AFTA) yang telah diterapkan secara bertahap sejak 2010, pada dasarnya bertujuan meningkatkan pertumbuhan ekonomi ASEAN dengan kebijakan bebas tarif (zero tarrifs)

    Perjanjian CEPT - AFTA (Common Effective Preferential Tariffs For ASEAN Free Trade Area) berisi kesepakatan Negara-negara anggota ASEAN untuk menghapus dan mengurangi hambatan berupa tarif dan non tarif (lisensi impor dan ekspor, pembatasan perdagangan, pembatasan embargo) atas barang asal dari negara-negara anggota ASEAN yang telah disepakati.

  • 26/04/2013

    57

    NEGARA ANGGOTA AFTA JADWAL PENURUNAN/PENGHAPUSAN

    ASEAN -6

    (Brunei, Indonesia, Singapura,

    Malaysia, Philipina, dan Thailand)

    1.Tahun 2003 : 60% produk dengan tarif 0%

    2.Tahun 2007 : 80% produk dengan tarif 0%

    3.Tahun 2010 : 100% produk dengan tarif 0%

    Vietnam

    1.Tahun 2006 : 60% produk dengan tarif 0%

    2.Tahun 2010 : 80% produk dengan tarif 0%

    3.Tahun 2015 : 100% produk dengan tarif 0%

    Laos dan Myanmar

    1.Tahun 2008 : 60% produk dengan tarif 0%

    2.Tahun 2012 : 80% produk dengan tarif 0%

    3.Tahun 2015 : 100% produk dengan tarif 0%

    Jadwal Penurunan dan atau Penghapusan Tarif Bea Masuk

    Sumber : ASEAN Statistics 2012

    Sebagai Kelanjutan dari AFTA, konsep ASEAN Economic Community (AEC) akan diberlakukan pada 2015

    Konsep AEC memberi legalisasi bagi free flow atas barang, jasa, faktor produksi, investasi, dan modal serta penghapusan tarif bagi perdagangan antar negara ASEAN

    Dengan diterapkannya AEC diharapkan (1) Peluang pasar semakin besar (2) Biaya Produksi semakin rendah (3) Pilihan konsumen semakin banyak (4) Kerjasama Bisnis semakin terbuka

    Dampak AEC 2015 Terhadap Ekonomi Kelautan dan Perikanan

  • 26/04/2013

    58

    Namun, bila tidak diantisipasi dengan baik, perjanjian AEC 2015 bisa berdampak buruk terhadap sejumlah sektor ekonomi Indonesia, termasuk kelautan dan perikanan

    Faktanya Thailand, Vietnam dan Singapura mampu memproduksi komoditas perikanan yang lebih murah dan berkualitas

    Oleh karenanya mulai sekarang kita harus lebih meningkatkan daya saing produk dan komoditas hasil perikanan

    Sekaligus harus mengoptimalkan keunggulan komperatif kita yaitu potensi SDI yang melimpah

    Antisipasi terhadap AEC 2015 juga sangat diperlukan di bidang pengembangan SDM, mengingat Elimination of Non-Tariff Barriers dan Single Window mengakibatkan tenaga kerja dari luar negeri akan lebih mudah bermigrasi ke Indonesia.

    Tenaga kerja asing yang memiliki keahlian di atas keahlian SDM Indonesia, tentu akan mendapat pekerjaan di perusahaan yang ada di Indonesia. Sulit bagi kita bersaing dengan tenaga kerja asing jika kita tidak memiliki skill yang memadai. Akibatnya pengangguran bisa meningkat.

    Persaingan Tenaga Kerja

  • 26/04/2013

    59

    Elimination of Non-Tariff Barriers dan Single Window juga membawa dampak pada UMKM. Banjir produk impor yang lebih murah dan berkualitas baik, akan menggeser usaha UMKM. Di saat seperti inilah kualitas produk dengan harga terjangkau sangat bermain untuk mengambil hati konsumen.

    Dibutuhkan peningkatan jumlah entrepreneur (termasuk technopreneur) untuk dapat mengoptimalkan pemanfaatan semua potensi yang dimiliki indonesia (termasuk kelautan dan perikanan)

    Intra and Extra ASEAN Trade 2011

    Sumber : ASEAN Statistics 2012

  • 26/04/2013

    60

    Negara

    Ranking Dunia Perubahan

    2008 2012

    1 Singapura 5 2 3

    2 Malaysia 21 25 -4

    3 Brunei Darussalam 39 28 11

    4 Thailand 34 38 -4

    5 Indonesia 55 50 5

    6 Filipina 71 65 6

    7 Vietnam 70 75 -5

    8 Kambodia 109 85 24

    9 Timor-Leste 129 136 -7

    Ranking Indeks Daya Saing Negara ASEAN

    Sumber : WEF 2012

    V. ROAD MAP PEMBANGUNGAN

    KELAUTAN DAN PERIKANAN

    INDONESIA

  • 26/04/2013

    61

    A. Tujuan Pembangunan Kelautan dan Perikanan

    1. Meningkatkan kesejahteraan rakyat, khususnya nelayan, pembudidaya ikan, dan masyarakat KP lainnya.

    2. Menghasilkan produk dan jasa KP yang berdaya saing tinggi untuk memenuhi kebutuhan nasional dan ekspor.

    3. Meningkatkan kontribusi sektor KP bagi perekonomian nasional secara signifikan.

    4. Menciptakan lapangan kerja dalam jumlah besar.

    5. Meningkatkan kesehatan dan kecerdasan rakyat melalui peningkatan konsumsi ikan, seafood, dan produk KP lain.

    6. Memelihara daya dukung lingkungan dan kelestarian sumberdaya KP.

    B. Kebijakan dan Program Prioritas 1. Peningkatan produktivitas dan daya saing perikanan

    tangkap secara berkeadilan dan ramah lingkungan.

    2. Intensifikasi (peningkatan produktivitas dan daya saing) dan ekstensifikasi perikanan budidaya.

    3. Penguatan dan pengembangan industri pengolahan hasil perikanan.

    4. Pengembangan industri bioteknologi kelautan dan perikanan.

    5. Penguatan dan pengembangan pemasaran hasil perikanan dan industri bioteknologi, baik domestik maupun ekspor.

    6. Kebijakan politik-ekonomi dan iklim investasi yang kondusif.

    7. Penguatan dan pengembangan R & D.

    8. Pembangunan SDM.

  • 26/04/2013

    62

    Kebijakan dan Program Pembangunan Perikanan Tangkap

    1. Penghitungan stok sumber daya ikan (MSY = Potensi Produksi Lestari) di: (1) setiap wilayah perairan laut dalam lingkup Indonesia; (2) wilayah laut Indonesia (dari 4 mil 12 mil);

    2. Penetapan jumlah armada kapal ikan beserta jenis teknologinya (ukuran kapal, mesin kapal, alat tangkap, dan alat kelengkapan lainnya) dan intensitas penangkapan (fishing intensity) yang dapat beroperasi di ketiga wilayah perairan laut pada butir-1 (80% MSY) Sehingga, usaha perikanan tangkap mampu mensejahterakan nelayan dan menjaga kelestarian sumber daya ikan.

    PETA WILAYAH PENGELOLAAN PERIKANAN (WPP) INDONESIA

    Kab/kota Indonesia

  • 26/04/2013

    63

    Restructuring of the Indonesian fishing fleets from 2009 to 2014

    Fishing fleets in 2009 Fishing fleets in 2014

    Source: Fish for the People Magazine, 2012

    3. Penerapan cara-cara penanganan ikan hasil tangkapan yang terbaik (Best Handling Practices) selama ikan berada dalam kapal sampai ke tempat pendaratan ikan (pelabuhan perikanan) untuk jenis-jenis ikan mahal harus disimpan dalam keadaaan hidup, didinginkan (es), atau dibekukan (refrigerator). Untuk ikan murah atau sedang harus disimpan dalam wadah yang teduh atau diberi garam.

    4. Perbaiki pelabuhan perikanan yang ada dan bangun pelabuhan perikanan baru (sesuai kebutuhan) yang bersih dan higienis sebagai kawasan industri perikanan terpadu: tambat -labuh kapal; pabrik es; cold-storage; pabrik pengolahan hasil perikanan; mobil pengangkut berpendingin; galangan kapal; toko (warung) yang menyediakan BBM, alat tangkap, dan perbekalan melaut lain; puskesmas; dll.

  • 26/04/2013

    64

    Number of fishing ports in Indonesia by Class (2010)

    Source: Indonesia Fisheries Statistics, 2011

    5. Di setiap pelabuhan perikanan, tempat pendaratan ikan, atau pemukiman nelayan, pasok sarana produksi perikanan tangkap (BBM, es, garam, alat tangkap, sagu, beras, dan perbekalan melaut lain) harus mencukupi kebutuhan para nelayan dengan harga relatif murah.

    6. Pengadaan prasarana dan sarana angkutan dari sentra produksi perikanan Indonesia ke lokasi pasar domestik maupun ekspor.

    7. Berapapun dan kapanpun, ikan hasil tangkapan para nelayan yang didaratkan di Indonesia harus dapat dijual (terpasarkan) dengan harga sesuai dengan nilai keekonomian (menguntungkan nelayan dan pembeli ikan) Pemerintah bisa bekerjasama dengan swasta atau melalui BUMN Perikanan.

  • 26/04/2013

    65

    8. Selama nelayan tidak melaut karena cuaca buruk atau musim paceklik ikan, pemerintah bekerjasama dengan swasta harus menyediakan usaha (matapencahariaan) substitusi, seperti usaha perikanan budidaya, pertanian, industri rumah tangga, dan lainnya.

    9. Jika diperlukan, perbaiki sistem bagi hasil antara pemilik kapal ikan dengan nelayan buruh (ABK) agar saling menguntungkan.

    10. Penerapan teknik manajemen perikanan tangkap untuk menjamin kelestarian sumber daya ikan, seperti: penggunaan alat tangkap ramah lingkungan, input control, output control, dan kawasan lindung laut (Marine Protected Areas).

    11. Optimalisasi usaha perikanan tangkap di PUD (Perairan Umum Darat) sesuai kaidah ekonomi dan daya dukung lingkungannya.

    12. Rehabilitasi ekosistem pesisir (seperti mangrove, terumbu karang, padang lamun, dan estuari) yang rusak akibat pencemaran dan perusakan lingkungan lainnya.

    13. Konservasi keanekaragaman hayati laut dan perairan umum darat.

    14. Peningkatan kapasitas nelayan, pembudidaya ikan, pengolah hasil perikanan, pedagang ikan, dan masyarakat KP lainnya.

  • 26/04/2013

    66

    2. Perikanan Budidaya 1. Komoditas prioritas (unggulan) budidaya laut

    (mariculture): kerapu, kakap, bawal bintang, gobia (gindara tropis), lobster, teripang, kerang mutiara, ikan hias, dan rumput laut (Eucheuma spp, Padina spp, Halimeda spp, dll).

    2. Komoditas prioritas budidaya tambak (perairan payau): udang Vaname, udang Windu, bandeng, kerapu lumpur, nila salin, dan rumput laut (Gracilaria spp).

    3. Komoditas prioritas budidaya di kolam air tawar: ikan mas, nila, nilem, lele, gurame, Cherax (lobster air tawar), dan ikan hias.

    4. Aplikasi Best Aquaculture Practices pada setiap usaha perikanan budidaya: (1) benih unggul (SPF, SPR, dan cepat tumbuh), (2) pemberian pakan berkualitas secara benar, (3) pengendalian hama dan penyakit, (4) manajemen kualitas air dan tanah, (5) pond engineering, dan (6) biosecurity.

    5. Pengembangan induk (broodstock) dan benih yang bebas penyakit (SPF = Specific Pathogen Free) dan tahan terhadap serangan penyakit (SPR = Specific Pathogen Resistant).

    6. Pengembangan industri pakan untuk perikanan budidaya dan peternakan.

    7. Aplikasi Integrated Supply and Value Chain Management System (lihat Daigram di bawah).

  • 26/04/2013

    67

    Gambar. Model Generik Sistem Bisnis Akuakultur

    Logistik &

    Infrastruktur

    APBN

    &

    APBD

    Kredit

    Perbankan

    Perdagangan

    Domestik &

    Internasional

    Iklim

    Investasi IPTEK

    OUTPUT 1. Produk yang

    Kompetitif

    2. Kedaulatan

    Produk

    Akuakultur

    3. Pelaku

    Usaha

    Untung &

    Sejahtera

    4. Kontribusi

    Ekonomi

    Signifikan

    5. Sustainable

    SARANA

    PRODUKSI

    - Broodstock

    - Pakan

    - Listrik

    - Kincir air

    - Plastik

    - dll.

    PENGELOLAAN

    LINGKUNGAN

    - Tata Ruang

    - Pengendalian

    Pencemaran

    - Konservasi

    Biodiversity

    MANAJEMEN

    SDM

    - Kapasitas &

    etos kerja

    pembudidaya

    - Indonesia

    Aquaculture

    Incorporated

    BREEDING HATCHERY REARING

    (FARM)

    HANDLING &

    PROCESSING

    FEED BACK

    FEED BACK

    MGB Mangrove Green Belt (MGB)

    Buffer Ponds

    Open Sea

    JSP JSP JSP JSP JSP JSP

    JSP JSP JSP JSP JSP JSP

    Shrimp

    Growout

    Ponds

    Milkfish

    / Oth

    er Co

    mm

    od

    ity

    Milkfish

    / Oth

    er Co

    mm

    od

    ity

    Seaw

    eed

    s/B

    ivalv

    es

    Seaw

    eed

    s/B

    ivalv

    es

    Riv

    er in

    flow

    Riv

    er O

    utflo

    w

    SP : Settling Ponds

    JSP : Juvenile Shrimp Ponds

    SP SP

    Theoretical Coastal Ecosystem, Water Flow and Simple Aquaculture Pond Arrangement

    MGB

  • 26/04/2013

    68

    Potensi luas lahan pesisir Indonesia (tidak termasuk lahan bertekstur pasir) yang cocok (suitable) untuk budidaya udang sebesar 1,22 juta ha jika diusahakan 600.000 ha (50%), dengan rincian sebagai berikut:

    1. 200.000 ha untuk budidaya intensif udang Vanamei 2. 100.000 ha untuk budidaya semi-intensif udang Windu 3. 200.000 ha untuk budidaya tradisional udang Windu 4. 100.000 ha untuk budidaya rumput laut Gracilaria spp.

    Estimasi Potensi Nilai Ekonomi Usaha Budidaya Tambak Udang Dan Rumput Laut

    Luas areal usaha: 200.000 ha

    Produksi: 200.000 ha x 40 ton/ha/th = 8.000.000 ton/th =

    8.000.000.000 kg/th

    Pendapatan kotor total : 8.000.000.000 kg/th x US$ 5/kg =

    US$ 40 miliar/th = Rp 360 triliun/th = 26% APBN 2012. Jika diekspor 50% (4.000.000 ton/th) Devisa komoditas primer

    udang = US$ 20 miliar/th = Rp 180 triliun/th.

    Pendapatan bersih = Rp 200 juta/ha/tahun = Rp 16,5

    juta/ha/bulan (lihat Kompas, 15/5/2012 halaman 18).

    Tenaga Kerja Langsung (on farm): 200.000 ha x 4

    orang/ha = 800.000 orang

    1. Tambak Intensif Udang Vaname

  • 26/04/2013

    69

    Company name

    www.themegallery.com

    Sumber: Kompas, Selasa 15 Mei 2012

    Produksi Windu : 100.000 ha x 5 ton/ha/th =

    500.000 ton/th.

    Pendapatan kotor (DEVISA): 500.000.000 kg/th x

    US$ 7/kg = US$ 3,5 miliar/tahun = Rp 31,5

    triliun/tahun

    Pendapatan individu = Rp 6 juta/ha/bulan

    Tenaga kerja langsung: 400.000 orang.

    2. Tambak Semi Intensif Udang Windu

  • 26/04/2013

    70

    Produksi Windu : 200.000 ha x 1 ton/ha/th =

    200.000 ton/th.

    Pendapatan kotor (DEVISA): 200.000.000

    kg/th x US$ 7/kg = US$ 1,4 M/tahun =

    Rp 1,26 triliun/tahun

    Pendapatan individu = Rp 2,5 juta/ha/bulan

    Tenaga kerja langsung: 800.000 orang.

    3. Tambak Tradisional Udang Windu

    4. POTENSI EKONOMI RUMPUT LAUT (Gracilaria sp)

    Luas usaha: 100.000 ha

    Produksi : 100.000 ha x 20 ton kering/th =

    2.000.000 ton/th

    Pendapatan daerah : 2.000.000.000 kg/th x

    US$ 1/kg = US$ 2 M/th = Rp 9 trilyun/th

    Pendapatan keluarga: Rp 2,5 juta/ha/bln

    Tenaga kerja : 100.000 ha x 2 orang/ha =

    200.000 orang

  • 26/04/2013

    71

    5. POTENSI EKONOMI RUMPUT LAUT

    (Eucheuma cottonii)

    Luas budidaya laut potensial: 24 juta ha

    Produksi : 1.000.000 ha x 20 ton kering/th =

    20.000.000 ton/th

    Devisa : 20.000.000.000 kg/th x US$ 1,5/kg = US$ 30

    milyar/th = Rp 270 trilyun/th

    Pendapatan keluarga: Rp 14 juta/ha/bln

    Tenaga kerja : 1.000.000 ha x 8 orang/ha = 8.000.000

    orang

    Tabel. Potensi Ekonomi Usaha Budidaya Tambak Udang dan Rumput Laut

    No. Komoditi Tingkat

    Teknologi Produksi (ton/

    tahun)

    Gross Revenue (miliar US $) /

    tahun

    Tenaga Kerja (orang)

    Pendapatan Usaha (juta/ha/bln)

    1. Udang

    Vaname Intensif 8.000.000 40,0 800.000 16,5

    2. Udang Windu Semi Intensif 500.000 3,5 400.000 6

    3. Udang Windu Tradisional 200.000 1,4 200.000 2,5

    4. Rumput Laut (Gracilaria sp)

    2.000.000 2,0 200.000 2,5

    5. Rumput Laut (Eucheuma

    cottonii) 20.000.000 30,0 8.000.000 14

    Total 30.700.000 76,9 9.600.000 -

  • 26/04/2013

    72

    3. INDUSTRI PENANGANAN DAN PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN

    1. Penguatan dan pengembagan teknologi

    penanganan (handling) dan transportasi hasil

    perikanan, baik di sektor perikanan tangkap

    maupun di sektor perikanan budidaya.

    2. Perbaikan produk-produk olahan perikanan yang

    sudah ada Sehingga, lebih bernilai tambah dan

    berdaya saing secara berkelanjutan.

    3. Pengembangan produk-produk olahan perikanan

    baru (product development).

    4. Penguatan dan pengembangan teknologi

    pengemasan.

    Shrimp Products : Chilled and Cooked

  • 26/04/2013

    73

    Fish & Mollucs Processed Products

    PRODUCTS AND BRANDS OF CP GROUP IN INDONESIA

  • 26/04/2013

    74

    Fishcake

    Fishball Seafood Tofu

    Wan Ton

    Beberapa Contoh Surimi-based Products

  • 26/04/2013

    75

    NO Jenis UPI 2009 2010 2011*) % Pertumbuhan

    1 Udang 150 145 150 0,06

    2 Non Udang 273 356 420 24,19

    Jumlah 423 501 570 16,10

    NO Jenis UMKM 2011

    1 Pemindangan 65.000

    2 Pengasapan 8.056

    3 Penggaraman 23.876

    4 Lainnya 16.563

    Total 103.973

  • 26/04/2013

    76

    Kebutuhan Bahan Baku dan Utilitas UPI

    *) angka sementara

    No. Jenis Produk 2010 2011 2012* 1 Tuna (beku, kaleng, steam)

    Kebutuhan (ton) 238,913.00 297,957.00 363,607.00

    Utilitas (%) 51.00 59.00 68.00

    2 Sardin (kaleng)

    Kebutuhan (ton) 97,500.00 113,750.00 131,250.00

    Utilitas (%) 65.00 70.00 75.00

    3 Udang (beku)

    Kebutuhan (ton) 181,943.00 204,505.00 297,687.00

    Utilitas (%) 32.00 35.00 50.00

    4 Pindang

    Kebutuhan (ton) 535,310.00 614,455.00 756,456.00

    Utilitas (%) 50.00 57.00 65.00

    5 Mollusca Kebutuhan (ton) 100,000.00 120,000.00 135,000.00

    Utilitas (%) 50.00 50.00 50.00

    6 Demersal dan Crab

    Kebutuhan (ton) 356,166.00 641,098.00 801,373.00

    Utilitas (%) 30.00 60.00 75.00

    Total kebutuhan (ton) 1,509,832.00 1,991,765.00 2,485,373.00 Utilitas industri 44,23 64,32 88,02

    1. Ekstraksi senyawa bioaktif (bioactive

    substances) dari biota perairan untuk bahan

    baku industri makanan dan minuman, farmasi,

    kosmetika, pupuk, kertas, campuran logam

    untuk pesawat terbang, film, dan beragam

    industri lainnya.

    2. Manufakturing (produksi) berbagai macam

    produk industri diatas dari senyawa bioaktif

    yang terkandung dalam biota perairan.

    3. Produksi biofuel dari micro algae, macro

    algae, dan biota perairan lainnya.

    4. INDUSTRI BIOTEKNOLOGI

  • 26/04/2013

    77

    4. Rekayasa genetik (genetic engineering) untuk

    menghasilkan bibit dan benih unggul dari ikan,

    hewan, tanaman, dan organisme perairan lainnya. Dan, untuk merekayasa (engineered)

    tanaman-tanaman terestrial (seperti padi,

    jagung, kedelai, dan tebu) dapat dibudidayakan

    (cultivated) di habitat perairan, khususnya rawa pasang surut dan laut.

    5. Rekayasa genetik mikroba (bakteri), sehingga

    mampu melumat (menetralkan) ekosistem yang

    dilanda pencemaran (environmental bioremediation).

    154

    RAW MATERIAL

    CHIP

    SEMI REFINED CARRAGEENAN

    REFINED CARRAGEENAN

    +/- 500 END

    PRODUCT

    Rp. 4.500/Kg

    Rp. 29.000/Kg Rp. 51.000/Kg Rp. 180.000/Kg

    Rp. 200.000/Kg

    INDUSTRIAL GRADE

    FOOD GRADE

    Added Values of Seaweed Products

    ( E. cottonii )

  • 26/04/2013

    78

    Pasta Gigi

    Shampoo Lotion

    Tablet Kapsul

    Obat, Salep Bahan Gigi Buatan

    Eucheuma sp., Chondrus sp.

    Gracilaria sp. Gelidium sp.

    Sargassum sp. Laminaria sp.

    Ice Cream Susu Coklat

    Roti, Waper Sirup, Beer Yoghurt Soft drink Jeli Jam

    Saus

    Salad Dressing Saus Makanan Dlm Kaleng

    Permen

    IntegrattingTablet

    Sabun

    Cat Keramik

    Pakan Ternak, Ikan

    Printing Tekstil

    Kertas

    Film

    Pengeboran

    SEAWEED TREE

    Cake and Jelly

    Ice Cream

    emulsifying and stabilizing agent

    gelling agent

    finishing agent

    Formating agent

    http://images.google.co.id/imgres?imgurl=http://www.tokyoinfo.com/mediacourt/parts/menu/dessert.jpg&imgrefurl=http://www.tokyoinfo.com/mediacourt/cafe/grand/menu.htm&h=180&w=164&sz=10&tbnid=KkmLq-JWLXYJ:&tbnh=96&tbnw=87&hl=id&start=3&prev=/images?q=es+krim&hl=id&lr=&sa=Ghttp://rds.yahoo.com/S=96062857/K=campina+product/v=2/SID=w/l=II/R=5/SS=i/OID=7da60d16bedf8708/SIG=1h96nkh89/EXP=1120126466/*-http:/images.search.yahoo.com/search/images/view?back=http://images.search.yahoo.com/search/images?p=campina+product&ei=UTF-8&fr=FP-tab-img-t&fl=0&x=wrt&h=190&w=180&imgcurl=www.product.ru/images/news/campinaFruttis.jpg&imgurl=www.product.ru/images/news/campinaFruttis.jpg&size=6.9kB&name=campinaFruttis.jpg&rcurl=http://www.product.ru/news.asp?ID=12624&RAZD=&rurl=http://www.product.ru/news.asp?ID=12624&RAZD=&p=campina+product&type=jpeg&no=5&tt=6&ei=UTF-8http://images.google.co.id/imgres?imgurl=http://www.detikfood.com/content_images/content/298/2005/2/26/buku1in.jpg&imgrefurl=http://www.detikfood.com/index.php/detik.read/tahun/2005/bulan/02/tgl/26/time/113514/idnews/293161/idkanal/298&h=230&w=194&sz=66&tbnid=-f3tWtXyot0J:&tbnh=103&tbnw=86&hl=id&start=6&prev=/images?q=es+krim&hl=id&lr=&sa=Ghttp://rds.yahoo.com/S=96062857/K=campina+product/v=2/SID=w/l=II/R=2/SS=i/OID=9cf934cc15fe320c/SIG=1m7ljem26/EXP=1120126466/*-http:/images.search.yahoo.com/search/images/view?back=http://images.search.yahoo.com/search/images?p=campina+product&ei=UTF-8&fr=FP-tab-img-t&fl=0&x=wrt&h=99&w=119&imgcurl=images.ciao.com/ide/images/products/normal/752/product-1098752.jpg&imgurl=images.ciao.com/ide/images/products/normal/752/product-1098752.jpg&size=2.9kB&name=product-1098752.jpg&rcurl=http://www.ciao.com/Campina_Puddis_Milchstrudel_Pudding_Schoko_Vanille__Kommentare-zu-Testbericht_2593863&rurl=http://www.ciao.com/Campina_Puddis_Milchstrudel_Pudding_Schoko_Vanille__Kommentare-zu-Testbericht_2593863&p=campina+product&type=jpeg&no=2&tt=6&ei=UTF-8http://images.google.co.id/imgres?imgurl=http://www.sinarharapan.co.id/feature/ritel/2003/0211/ritel04.jpg&imgrefurl=http://www.sinarharapan.co.id/feature/ritel/2003/0211/rit02.html&h=159&w=162&sz=14&tbnid=JFcrSZdc87IJ:&tbnh=90&tbnw=92&hl=id&start=8&prev=/images?q=es+krim&hl=id&lr=&sa=G
  • 26/04/2013

    79

    Formating agent

    binding agent

    binding agent

    Shining Agent suspending agent

    Water Holding Agent

    suspending agent

    Food & Beverages

    http://rds.yahoo.com/S=96062857/K=toothpaste/v=2/SID=w/l=II/R=7/SS=i/OID=ec7d488b79703472/SIG=1h3fqvqdh/EXP=1120127086/*-http:/images.search.yahoo.com/search/images/view?back=http://images.search.yahoo.com/search/images?p=toothpaste&sp=1&ei=UTF-8&fl=0&fr=FP-tab-img-t&SpellState=n-2680762953_q-3bEeaZqn8QIXRPVRQXgwtwABAA@@&h=323&w=400&imgcurl=estey.com/im/toothpaste.jpg&imgurl=estey.com/im/toothpaste.jpg&size=20.9kB&name=toothpaste.jpg&rcurl=http://www.estey.com/archives/2004_01.html&rurl=http://www.estey.com/archives/2004_01.html&p=toothpaste&type=jpeg&no=7&tt=19,774&ei=UTF-8http://images.google.co.id/imgres?imgurl=http://www.trumpers.com/press/trumper_images/jpegs/pomade hair cream.jpg&imgrefurl=http://www.trumpers.com/press/&h=945&w=971&sz=698&tbnid=hYvbK4L-EdoJ:&tbnh=144&tbnw=148&hl=id&start=11&prev=/images?q=hair+cream&hl=id&lr=http://rds.yahoo.com/S=96062857/K=cosmetic+image/v=2/SID=w/l=II/R=24/SS=i/OID=689938fbc8d01fd2/SIG=1mitvarup/EXP=1120124182/*-http:/images.search.yahoo.com/search/images/view?back=http://images.search.yahoo.com/search/images?p=cosmetic+image&ei=UTF-8&fl=0&qp_p=cosmetic&imgsz=all&fr=FP-tab-img-t&b=21&h=360&w=360&imgcurl=www.alibaba.com/photo/50067986/Cosmetic_Jar.jpg&imgurl=www.alibaba.com/photo/50067986/Cosmetic_Jar.jpg&size=12.9kB&name=Cosmetic_Jar.jpg&rcurl=http://zj-sanyou.en.alibaba.com/product/50012240/50067986/Cosmetic_Jar/Cosmetic_Jar/showimg.html?print=y&rurl=http://zj-sanyou.en.alibaba.com/product/50012240/50067986/Cosmetic_Jar/Cosmetic_Jar/showimg.html?print=y&p=cosmetic+image&type=jpeg&no=24&tt=322,473&ei=UTF-8http://rds.yahoo.com/S=96062857/K=cosmetic+product/v=2/SID=w/l=II/R=1/SS=i/OID=a685267514be03bc/SIG=1hv9mbra4/EXP=1120124481/*-http:/images.search.yahoo.com/search/images/view?back=http://images.search.yahoo.com/search/images?p=cosmetic+product&ei=UTF-8&fr=FP-tab-img-t&fl=0&x=wrt&h=238&w=250&imgcurl=www.craigdon.com/care_concepts/cosmetic_groot.jpg&imgurl=www.craigdon.com/care_concepts/cosmetic_groot.jpg&size=14.9kB&name=cosmetic_groot.jpg&rcurl=http://www.craigdon.com/care_concepts/cosmetic_care.html&rurl=http://www.craigdon.com/care_concepts/cosmetic_care.html&p=cosmetic+product&type=jpeg&no=1&tt=11,856&ei=UTF-8http://images.google.co.id/imgres?imgurl=http://www.amway.co.id/upload/clipping/clipping-184.jpg&imgrefurl=http://www.amway.co.id/clipping-detail.asp?act=184&h=934&w=792&sz=45&tbnid=4rW20hK-c1IJ:&tbnh=147&tbnw=124&hl=id&start=3&prev=/images?q=produk+perawatan+rambut&hl=id&lr=http://rds.yahoo.com/S=96062857/K=cosmetic+product/v=2/SID=w/l=II/R=2/SS=i/OID=01e85f7078c54688/SIG=1ij24bibt/EXP=1120124481/*-http:/images.search.yahoo.com/search/images/view?back=http://images.search.yahoo.com/search/images?p=cosmetic+product&ei=UTF-8&fr=FP-tab-img-t&fl=0&x=wrt&h=360&w=480&imgcurl=freehost08.websamba.com/hyqual/images/480x360cosmetic case.jpg&imgurl=freehost08.websamba.com/hyqual/images/480x360cosmetic case.jpg&size=28.7kB&name=480x360cosmetic case.jpg&rcurl=http://www.websamba.com/hyqual/prod1131.htm&rurl=http://www.websamba.com/hyqual/prod1131.htm&p=cosmetic+product&type=jpeg&no=2&tt=11,856&ei=UTF-8http://rds.yahoo.com/S=96062857/K=cosmetic+product/v=2/SID=w/l=II/R=5/SS=i/OID=c00590e49532278a/SIG=1hpkmqepg/EXP=1120124481/*-http:/images.search.yahoo.com/search/images/view?back=http://images.search.yahoo.com/search/images?p=cosmetic+product&ei=UTF-8&fr=FP-tab-img-t&fl=0&x=wrt&h=120&w=96&imgcurl=www.marthatilaar-spa.com/image/sariayu_cosmetic.jpg&imgurl=www.marthatilaar-spa.com/image/sariayu_cosmetic.jpg&size=8.9kB&name=sariayu_cosmetic.jpg&rcurl=http://www.marthatilaar-spa.com/sariayu_cosmetic.html&rurl=http://www.marthatilaar-spa.com/sariayu_cosmetic.html&p=cosmetic+product&type=jpeg&no=5&tt=11,856&ei=UTF-8http://images.google.co.id/imgres?imgurl=http://bebasfinansial.com/image/0foreversmile.jpg&imgrefurl=http://bebasfinansial.com/produk.php?s=mandiri&h=56&w=104&sz=10&tbnid=F1Ak7zylBuMJ:&tbnh=42&tbnw=79&hl=id&start=15&prev=/images?q=pasta+gigi&hl=id&lr=&sa=Nhttp://rds.yahoo.com/S=96062857/K=toothpaste/v=2/SID=w/l=II/R=2/SS=i/OID=8a6713a3149d8afa/SIG=1libc4o8l/EXP=1120127086/*-http:/images.search.yahoo.com/search/images/view?back=http://images.search.yahoo.com/search/images?p=toothpaste&sp=1&ei=UTF-8&fl=0&fr=FP-tab-img-t&SpellState=n-2680762953_q-3bEeaZqn8QIXRPVRQXgwtwABAA@@&h=200&w=200&imgcurl=www.britsuperstore.com/acatalog/Colgate_Regular_Toothpaste_100ml.jpg&imgurl=www.britsuperstore.com/acatalog/Colgate_Regular_Toothpaste_100ml.jpg&size=8.2kB&name=Colgate_Regular_Toothpaste_100ml.jpg&rcurl=http://www.britsuperstore.com/acatalog/Colgate_Toothpaste.html&rurl=http://www.britsuperstore.com/acatalog/Colgate_Toothpaste.html&p=toothpaste&type=jpeg&no=2&tt=19,774&ei=UTF-8http://images.google.co.id/imgres?imgurl=http://mypenawar.tripod.com/images/minyakrbt.JPG&imgrefurl=http://mypenawar.tripod.com/kosmetik.htm&h=351&w=123&sz=7&tbnid=cQjNgUDUr1sJ:&tbnh=116&tbnw=40&hl=id&start=2&prev=/images?q=minyak+rambut&hl=id&lr=http://rds.yahoo.com/S=96062857/K=toothpaste/v=2/SID=w/l=II/R=8/SS=i/OID=341a582548e0a702/SIG=1kj5aqlaq/EXP=1120127086/*-http:/images.search.yahoo.com/search/images/view?back=http://images.search.yahoo.com/search/images?p=toothpaste&sp=1&ei=UTF-8&fl=0&fr=FP-tab-img-t&SpellState=n-2680762953_q-3bEeaZqn8QIXRPVRQXgwtwABAA@@&h=741&w=400&imgcurl=www.amarillonet.com/images/headlines/041703/toothpaste.jpg&imgurl=www.amarillonet.com/images/headlines/041703/toothpaste.jpg&size=49.6kB&name=toothpaste.jpg&rcurl=http://www.amarillonet.com/stories/041703/fea_foamingat.shtml&rurl=http://www.amarillonet.com/stories/041703/fea_foamingat.shtml&p=toothpaste&type=jpeg&no=8&tt=19,774&ei=UTF-8http://www.struttura.it/images/natura_haircream.gifhttp://images.google.co.id/imgres?imgurl=http://www.warmal.co.id/madina baru.jpg&imgrefurl=http://www.warmal.co.id/&h=76&w=91&sz=12&tbnid=ukw2ckq4PmIJ:&tbnh=61&tbnw=74&hl=id&start=11&prev=/images?q=produk+perawatan+rambut&hl=id&lr=http://images.google.co.id/imgres?imgurl=http://www.glade.ca/images/glade_candles.jpg&imgrefurl=http://www.glade.ca/glade_candles.asp&h=266&w=272&sz=35&tbnid=8yAptlegzY8J:&tbnh=105&tbnw=108&hl=id&start=7&prev=/images?q=glade+&hl=id&lr=&sa=Ghttp://images.google.co.id/imgres?imgurl=http://save.ae/catalog/images/Glade Air Freshener Powder Fresh Aerosol Spray.jpg&imgrefurl=http://save.ae/catalog/products_new.php&h=200&w=200&sz=4&tbnid=5VMBI6yqefgJ:&tbnh=99&tbnw=99&hl=id&start=64&prev=/images?q=glade+&start=60&hl=id&lr=&sa=Nhttp://images.google.co.id/imgres?imgurl=http://save.ae/catalog/images/Glade PlugIns Air Freshener Lilac Spring Refill.jpg&imgrefurl=http://save.ae/catalog/index.php?cPath=36&h=200&w=200&sz=14&tbnid=0vSgMz1foEYJ:&tbnh=99&tbnw=99&hl=id&start=105&prev=/images?q=glade+&start=100&hl=id&lr=&sa=Nhttp://images.google.co.id/imgres?imgurl=http://www.epinions.com/images/opti/68/68/Glade_2-in-1_Blending_Candles_-_All_Fragrances-resized200.jpg&imgrefurl=http://www.epinions.com/Glade_2-in-1_Blending_Candles_-_All_Fragrances&h=202&w=200&sz=10&tbnid=0RCsJbFDkbIJ:&tbnh=99&tbnw=98&hl=id&start=56&prev=/images?q=glade+&start=40&hl=id&lr=&sa=N
  • 26/04/2013

    80

  • 26/04/2013

    81

    No Algae species Bioactive

    Compounds

    Medical and Nutritional Functions

    1 Laminaria

    japonical

    Fucoidan 1. Zat Aktif dalam Sistem Kekebalan Tubuh 2. Antifiral,

    3. Anti kanker

    4. Anti Tumor

    5. Pengeluaran logam berat, radioaktif dan

    radikal bebas dari dalam tubuh

    6. Memodulasi metabolisme glukosa

    7. Anti koagulant

    8. Mencegah dari kerusakan oksidasi,

    menunda penuaan sel kulit, peremajaan

    kulit

    9. Mencegah melanogenesis dan membuat

    kulit bersinar dan elastis, menjaga

    kelembaban kulit

    10. Kesehatan jantung

    11. Menjaga kesehatan otak dan ingatan,

    kesehatan tulang

    2 Undaria

    pinnatifida

    Bioactive Compounds from Algae, and Their Medical and

    Nutritional Functions

  • 26/04/2013

    82

    No Jenis Algae Senyawa Bioaktif Khasiat Medis

    3. Spirulina (micro algae)

    1. Pycocyanin

    2. Klorofil

    3. zeasantin

    1. kesehatan hati dan ginjal

    2. kesehatan mata

    3. Antikanker

    4. Antiracun

    5. menurunkan kolesterol

    6. Menurunkan lipida darah

    4. Rumput laut (seperti

    Eucheuma cottonii,

    Eucheuma spinosum,

    Sargassum, dan Gracillaria

    verucossa)

    1. Alginat

    2. Karagenan

    3. agar-agar

    1. Sebagai bahan pelapis kapsul dan

    tablet

    2. Membuat emulsifier, stabilizer, tablet,

    salep, dan filter

    3. Micro-encapsulation dan cell

    transplantation.

    5. Padina sp. dan Halimeda

    sp.

    1. Healing for sensitive skin 2. Antioxidant enzymes

    3. Collagen activator

    4. Anti aging

    5. Anti wrinkle

    6. Anti acne

    7. Dental product

    8. Oral health

    9. Skin lightening

    10. Slimming properties

    Lanjutan..

    Algae have been part of human diet and

    used therapeutically for millennia.

    The high intake of Algae in the Japanese

    diet is associated with lower incidences of

    cardiovascular disease, some cancers,

    inflammatory diseases and diabetes.

    Algae consumption has also been

    associated with weight-loss and youthful

    looking skin.

  • 26/04/2013

    83

    Fucoidan is one of the key bioactive constituents of

    Algae and is considered to be responsible for many of

    its health benefits.

    Fucoidan, a complex sulfated

    polysaccharide containing substantial percentages of

    L-fucose and sulfate ester groups,. Besides L-fucose,

    it frequently contains D-xylose, D-galactose, D-

    mannose and D-glucuronic acid and protein.

    Fucoidan can be classified by material it extracted

    from as Laminaria japonica and Undaria pinnatifida.

    No Jenis Invertebrata Senyawa Bioaktif Khasiat Medis

    1. Tunicate (Tridemnum sp) Not Available 1. Penyembuhan leukimia 2. Penyembuhan B-16

    melanoma

    3. Penyembuhan M5076

    sarcoma

    2. Kura-kura dan penyu (bagian tempurung) Not Available 1. Obat luka 2. Obat tetanus

    3. Kuda laut Not Available 1. Obat penenanga tau obat tidur

    2. Obat kuat semacam

    viagra

    4. Ikan buntal (Bagian Empedu) tetrodotoksin 1. Memperbaiki syaraf otak yang rusak

    2. Sebagai zat anestesi bagi

    pasien yang akan

    dioperasi

    5. Krustasea (Limbah) khitin dan khitosan obat penyembuh luka

    Bioactive Compounds from Algae, and Their Medical and

    Nutritional Functions

  • 26/04/2013

    84

    KEGUNAAN KITIN DAN KITOSAN

    Bidang Industri :

    Koagulan polielektrolit pengolahan limbah cair

    Pengikat dan penyerap ion logam

    Pewarna

    Media kromatografi

    Gel dan pertukaran ion

    Penyalut berbagai serat alami dan sintetik

    Pemebentuk film

    Meningkatkan kualitas kertas

    Pulp dan produksi tekstil

    Dll

    Bidang Pertanian dan Pangan: Pencampur ransum pakan ternak

    Antimikroba

    Antijamur

    Serat bahan pangan

    Penstabil

    Pembentuk gel

    Pembentuk tekstur

    Pengental dan Pengemulsi produk olahan pangan

    Pembawa zat aditif makanan

    Flavor

    Zat Gizi

    Pestisida

    Herbisida

    Virusida tanaman

    Deasidifikasi buah-buahan, sayuran dan penjernih sari buah

    Dll.

  • 26/04/2013

    85

    Bidang Kedokteran :

    Mencegah pertumbuhan Candida albicans dan

    Staphylococcus aureus

    Antikogulan

    Antitumor

    Antivirus

    Pembuluh darah kulit dan ginjal sintetik

    Bahan pembuat lensa kontak

    Aditif kosmetik

    Membran dialisis

    Bahan shampoo dan kondisioner rambut

    Zat hemostatik

    Penstabil liposom

    Bahan orthopedik

    Pembalut luka dan benang bedah yang mudah diserap

    Antiinfeksi

    Dll

    No Invertebrata Senyawa Bioaktif Khasiat Medis

    7. Timun laut atau teripang (gamat) asam amino esensial 1. Mengatasi penyakit sirosisi hati

    2. Mengatasi penyakit

    mioma dan segala

    penyakit yang

    menyebabkan

    pengerasan dan

    pembengkakan organ

    tubuh.

    3. membantu proses

    penyembuhan stroke

    4. Asma

    5. diabetes melitus

    6. jantung koroner,

    7. Hepatitis

    8. Psoriasis

    9. asam urat

    10. radang

    sendi/osteoarthritis

    8. Sponges (soft corals)

    Bastadin

    okadaic acid

    monoalide

    1. anti kanker

    2. anti bakteri

    3. anti asma

    4. anti fouling

    Lanjutan..

  • 26/04/2013

    86

    Tempo, 30 Desember 2003

    Algae for Biofuel

    Consumes CO as source of food/nutrients (Photosynthesis)

    Rapid growth

    High Yields (lipid for biodiesel,

    starch/polysaccharides for ethanol) Able to grow on deserted lands, vast climate conditions

  • 26/04/2013

    87

    Utilization of power plant resources for growing selected microalgae at a low energy cost for valuable products and bio-fuels while iding CO2 Sequestering; Low cost algae agriculture

    All year production of algae Low cost flue gas, CO2 Low cost water source Residual Energy Arid Land

    Smoke fan

    Ash Collector

    Microalgae Pond

    AIMSys

    A highly efficient tubular photo-bioreactor is used for the production of microalgae under controlled conditions.

    AIMSys is a system that integrates two different platform technology which are Algae Plant and Precision Agriculture.

  • 26/04/2013

    88

    Algae Research Centre (ARC) Malaysia

    Algae Project in Jakarta Indonesia

    Sentul Spirulina Farm

  • 26/04/2013

    89

    Terdapat 13 spesies microalgae di

    perairan Indonesia mengandung lemak

    (senyawa hidrokarbon) yang potensial

    untuk biofuel.

    Empat spesies utama:

    Nannocholoropsis oculata (24%),

    Scenedesmus (22%), Chlorella (20%),

    dan Dunaliela salina (15%)

    (Kawaroe, 2010).

    PRODUKSI CRUDE OIL DARI MIKROALGA

    1000 L of Media

    1 L of wet biomass

    ~153 gr of dry biomass

    ~22,5 mL of crude Oil

  • 26/04/2013

    90

    CERITA DARI DALAM NEGERI

    PT SCI (Sun Chlorella Indonesia)

    Lokasi : Candi Binangun, Pasuruan, Jawa Timur.

    Total area : 50 ha

    Produksi : 200 ton Chlorella per tahun

    PT SUN CHLORELLA, PASURUAN

  • 26/04/2013

    91

    PT TRANS PANGAN SPIRULINDO, JEPARA

    Macro Nutrient Content of sargassum spp:

    N = 1,27%

    P = 897,12 mg/100 ml

    K = 13,85%

    Ca = 1,5%

    Micro Nutrient Content of sargassum spp:

    Mg = 0,76%

    Fe = 119,45 ppm

    Mn = 455,8 ppm

    Cu = 8,24 ppm

    Zn = 84,13 ppm

    Bo = 169 ppm

  • 26/04/2013

    92

    1 kg

    Sargassum spp powder

    =

    20 30 litres of

    Concentrate Fertilizer

    Marine biotechnology industry is a

    huge market, about four times the size

    of the current semiconductor

    (Information Technology) industry

    market by 2010

    (Ministry of Maritime Affairs and Fisheries, Republic of Korea. 2002. Vision for Marine Policy of Korea: Blue Revolution for the 21st

    Century)

  • 26/04/2013

    93

    VI. DEFINISI DAN PENGERTIAN

    ENTREPRENEURSHIP

    A. KARAKTERISTIK

    ENTREPREUNEUR

    Kisah seorang entrepreneur

    (usahawan) meminta putranya

    untuk menikah dengan gadis

    pilihannya:

    "Saya mau kamu menikah dengan gadis

    pilihan saya," kata sang pengusaha.

    "Tidak, saya hanya mau menikah dengan

    gadis pilihan saya," jawab sang anak. Tidak

    mau kalah, sang pengusaha menawarkan,

    "Tapi gadis itu adalah putri Bill Gates."

  • 26/04/2013

    94

    Mendapat tawaran prestisius, sang putra

    hanya bisa manut. "Oh, kalau begitu saya

    setuju,"sambut sang anak.

    Besoknya, si pengusaha menemui Bill

    Gates, orang terkaya sejagat. "Saya punya

    calon suami untuk putri Anda," sang

    pengusaha memberikan penawaran.

    Sambil tertawa sinis, Bill Gates berujar

    apa adanya: "Wah putri saya terlalu kaya

    untuk menikah dengan orang biasa seperti

    anak Anda."

    Tak menyerah, pengusaha cari akal. "Tapi

    anak saya ini adalah Wakil Direktur Bank

    Dunia!" . Bill Gates, "Oh, kalau begitu saya

    setuju."

    Kemudian, si pengusaha pergi menemui

    Presiden Direktur Bank Dunia, yang

    kebetulan sedang mencari wakilnya.

    "Saya punya anak muda yang cocok

    untuk jadi wakil Anda," ujar si

    pengusaha.

    Lantaran kurang yakin, sang Presdir

    menolak secara halus. "Maaf, saya sudah

    memiliki cukup wakil," kata sang

    Presidir.

    Lagi-lagi sang pengusaha tidak mau

    menyerah begitu saja. "Tapi anak saya

    itu menantu Bill Gates!, kata sang

    pengusaha sedikit memelas.

  • 26/04/2013

    95

    Karena sosok yang ditawarkan

    sangat menarik (menantu Bill

    Gates), sang Presdir setuju saja,

    "Oh, kalau begitu saya setuju."

    Singkat kata, sang anak berhasil

    menikahi putri Bill Gates dan

    menjadi Wakil Presiden Bank

    Dunia, sekaligus menyenangkan

    hati sang ayah.

    Kisah di atas hanyalah sebuah

    ilustrasi dan bukan kisah nyata.

    Namun, fiksi itu dapat

    memudahkan kita bagaimana

    memahami pola pikir dan mental

    (karakteristik) seorang

    wirausaha (entreprenuer), yakni

    tidak boleh mudah menyerah

    atau gampang kehilangan

    akal.

  • 26/04/2013

    96

    Sifat-Sifat Entrepreneur

    1. Pantang menyerah

    2. Tidak gampang kehilangan akal

    3. Tekun

    4. Sabar

    5. Kreatif (menciptakan peluang, bukan sekedar

    mencari peluang)

    6. Inovatif

    7. Berani mengambil resiko yang terukur

    8. Optimis

    9. Dapat mengubah rongsokan menjadi emas.

    Definisi Entrepreneurship : proses mengorganisasi dan mengelola resiko untuk sebuah bisnis baru.

    Seorang entrepreneur melakukan hal-hal sebagai berikut:

    a. Mengidentifikasi dan mengevaluasi peluang pasar. b. Menemukan solusi-solusi untuk mengisi peluang

    pasar tersebut. c. Memperoleh sumberdaya yang diperlukan (uang,

    orang, dan peralatan) untuk menjalankan bisnis. d. Mengelola sumberdaya dari tahap awal (start-up) ke

    fase bertahan (survival) dan fase pengembangan (ekspansi).

    e. Mengelola resiko-resiko yang berhubungan dengan bisnisnya.

    (Zimmerer dan Scarborough 2008)

  • 26/04/2013

    97

    B. KATEGORI ENTREPRENEUR

    1. Business entrepreneur: (1) owner

    entrepreneur, dan (2) professional

    entrepreneur.

    2. Government entrepreneur.

    3. Social entrepreneur.

    4. Academic entrepreneur.

    5. Tecnopreneur.

    Business Entrepreneur

    Tujuan seorang