Productivity, Operations Management, And Total Management

  • Upload
    leliu

  • View
    131

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

PRODUCTIVITY, OPERATIONS MANAGEMENT, AND TOTAL MANAGEMENTDiajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikologi Manajemen

Disusun oleh : Kelompok I Denisa Arsanti Inggar Shabirina P Lamia Irhamny Aulia Hanafitri Gita Irianda Nurwita Novitasari Nita Yuliandini Mirza Arfina Triayu Handayani Laili Qadrina (190110080021) (190110080028) (190110080029) (190110080030) (190110080031) (190110080032) (190110080036) (190110080038) (190110080040) (190110080059)

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN JATINANGOR 2010

PRODUCTIVITY, OPERATIONS MANAGEMENT, AND TOTAL MANAGEMENTPada pengertian yang sebenarnya, buku ini menjelaskan tentang peningkatan produktivitas. Tapi, hal penting, topik ini akan menaruh perhatian khusus tingkat mikro produksi dan manajemen operasi.

Productivity Problems and MeasurementNiscaya, produktivitas merupakan salah satu yang penting bagi para manajer di abad 21 ini. Hal ini berkaitan di banyak bagian di dunia. Jepang, adalah negara yang menghargai peningkatan produktivitas, sekarang lebih memfokuskan pada kompetisi di pasar dunia. Productivity Problems Produktivitas secara tidak langsung menyatakan ukuran, yang dimana merupakan suatu langkah dasar di proses kontrol. Meskipun begitu, hal itu merupakan persetujuan umum mengenai kebutuhan di dalam meningkatkan produktivitas, juga berkaitan dengan alasan mendasar dari suatu masalah dan berhubungan dengan apa yang akan dilakukan dengan masalah itu. Kesalahan ditujukan pada faktor-faktor yang bervariasi. Beberapa orang menempatkannya pada proporsi yang lebih besar pada para pekerja yang kurang mampu dengan menghormati usaha pekerja secara keseluruhan, tetapi banyak juga yang tidak setuju. Alasan lain diberikan pada dilemma produktivitas yang terus berkembang,

sehingga membuat para karyawan mempunyai ambisi yang kurang.

Measurement of Productivity of Knowledge Workers Seperti yang sudah dijelaskan pada bab 1, produktivitas adalah rasio antara output dan input dalam satu periode dengan pertimbangan yang seharusnya terhadap kualitas. Pengertian ini dapat digunakan pada produktivitas organisasi, manajer, dan staff personnel, dan karyawan lainnya. Mengukur kemampuan kerja relatif mudah, namun hal ini menjadi lebih sulit dalam mengukur pemahaman terhadap pekerjaan. Perbedaan antara dua macam pekerjaan penggunaannya Seseorang relatif dalam dalam pengetahuan line dan kemampuan. production mungkin

mempertimbangkan kemampuan dari para karyawan. Manajer, insinyur, dan pembuat program merupakan pekerja-pekerja yang memilki wawasan karena kuantitas pekerjaan mereka relatif tidak konsisten dalam memanfaatkan keahlian, tidak seperti tukang batu, teknisi, dan tukang daging. Tetapi, jabatan mereka tidak dapat menjadi pedoman satu-satunya dalam membuat suatu pernghormatan. Peningkatan produktivitas dapat dicapai melalui praktik manajemen yang baik sesuai saran dalam buku ini.

Production

and

Operations

Management:

Manufacturing and Service

Salah satu area utama dalam setiap jenis usaha , apakah bisnis, pemerintahan, atau lainnya, adalah produksi dan manajemen operasional. Di masa lalu, manajemen produksi adalah terminologi yang digunakan untuk mengarah pada aktivitas-aktivitas yang diperlukan untuk produk manufaktur. Bagaimanapun, dalam tahun yang baru lalu ini, areanya secara umum diperluas termasuk aktivitas seperti pembelian, lainnya dari pergudangan, usaha dan transportasi, dan operasi-operasi diperlukan Tentu dilakukan termasuk mendapatkan pembeli. jasa

Manajemen operasional mengarah ke aktivitas-aktivitas yang untuk saja oleh memproduksi terdapat beberapa dan menyampaikan esensial keahlian sebagaimana produk fisik. aktivitas-aktivitas perusahaan. pengembangan, lainnya ini teknik, Aktivitas-aktivitas

penelitian

marketing dan sales, akunting, dan keuangan. Bab ini membahas hanya apa yang telah disebut sebagai manajemen operasional atau manajemen produksi atau, sering, manajemen operasional dan produksi. Harus ditunjukkan bahwa hal ini bukan hal yang sama seperti teori manajemen operasional. Teori manajemen operasional adalah studi tentang praktik (mengatur) yang mana teori atau ilmu tersebut didesain untuk menyokong. Jasa organisasi tidak menghasilkan output fisik tetapi menyediakan beberapa jasa output. Sebagai contoh, input siswa dengan pengetahuan yang terbatas, keterampilan, dan sikap menjadi diperkaya dan diubah melalui kuliah, melakukan analisis kasus, berpartisipasi dalam pelatihan, dan keterlibatan dalam kegiatan-kegiatan lain yang akan menghasilkan output dari

mahasiswa

yang

berpendidikan,

yang

didokumentasikan

oleh gelar. Contoh lain dari layanan rumah sakit, dokter, konsultan, maskapai penerbangan, restaurant, musisi, dan berbagai toko eceran.

Quality Measurement in the Information AgeDi masa lalu, konsep kualitas telah diterapkan pada produk, seperti mobil atau lemari es. Dengan peningkatan perusahaan jasa, konsep kualitas juga harus hal-hal diterapkan seperti dalam perusahaanharapan, perusahaan. Artinya, pengukuran

pengalaman, dan emosi. Sebagai contoh, bagaimana pelanggan merasa mengantri di restoran atau di Disneyland rides, atau menunggu di telepon untuk membantu? Kualitas dalam era informasi mengambil dimensi baru. Kualitas paket perangkat lunak tidak hanya mencakup keandalan tetapi juga jasa dukungan teknis, kompatibilitas, peningkatan perangkat lunak, dan integrasi infrastuktur informasi tidak hanya dengan perusahaan tetapi juga dengan pemasok dan pelanggan. Fokus pada kualitas infrastruktur informasi sangat penting untuk keberhasilan perusahaan di era informasi baru.

The Operations Management SystemManajemen operasi dilihat sebagai suatu sistem, seperti yang digambarkan dalam bagan 20-1 berikut ini: (Figure 20-1)

External environment

Inputs: Needs of customers Information Technology Management and labor Relatively permanent physical factors (land,plant site,buildings,ma chines,wirehouse controlling ) Variable physical factors (materials,suppli es)

Produ ct/ser vice decisi on. Produ ct/ser vice desig n.

Operating the system: Organizing structure Job design Staffing the organization,sel ection,appraisal ,training Providing leadership Purchasing

Operatio n control: Informat ion for control. Quality control. Outputs: Products Services Informatio n

Transformational processPlanning: organizing, staffing, leading

Inventory

Tools and techniques: Operation research Linear programming Inventory planning and control Distribution logistics Decision trees Time-event networks Value engineering Work simplification Quality circles

Systems CAD/CAM

improvement

Systems design

Pada model manajemen operasi ini, input yang meliputi kebutuhan dari pelanggan, informasi, teknologi, manajemen dan pekerja, asset tetap, dan asset-aset lain yang berkaitan dengan proses transformasi. Manajer dan pekerja menggunakan informasi dan faktor-faktor fisik untuk memproduksi output. Beberapa elemen fisik, seperti lahan, plant site, bangunan, mesin, dan gudang penyimpanan barang-barang, yang relatif permanen. Elemen fisik yang lain, seperti material dan persediaan, terkonsumsi dalam proses proses pemproduksian output. Proses transformasi memasukkan planning, operating, dan controlling sistem itu. Terdapat banyak alat dan teknik yang tersedia untuk memfasilitasi merefleksikan proses transformasi. yang Model tersebut terhadap juga system perhatiannya konstan

improvement. Outputs terdiri dari produk dan pelayanan, dan

mungkin informasi, seperti yang disediakan oleh suatu organisasi konsultan. Bagian terakhir dari model ini memperlihatkan bahwa operasi dipengaruhi oleh faktor eksternal, seperti regulasi keamanan atau keadilan dalam praktek pekerja. Planning Operations Tujuan, premis, dan strategi dari suatu perusahaan menentukan pencarian dan seleksi dari suatu produk atau pelayanan sebagaimana output-nya. Pada diskusi kali ini penekanannya, yaitu pada produksi dari produk-produk fisik, tetapi konsep ini juga dapat diaplikasikan pada pelengkapan service/pelayanan. Setelah akhirnya produk dipilih, kemudian spesifikasi ditentukan dan kemungkinan teknik dalam memproduksi dipertimbangkan. Desain dari sistem operasi membutuhkan keputusan yang fokus atau memberikan perhatiannya pada lokasi dari fasilitas, proses yang digunakan, kuantitas yang diproduksi, dan kualitas dari produk. SPECIAL INTERESTS IN A PRODUCT DECISION Salah satu keputusan dasar perusahaan adalah memilih produk atau produk yang dimaksud adalah untuk memproduksi dan memasarkan. Hal ini memerlukan pengumpulan ide-ide produk yang akan memenuhi kebutuhan nasabah dan memberikan kontribusi pada tujuan dari perusahaan saat sedang konsisten dengan strategi perusahaan. Dalam keputusan produk, berbagai kepentingan manajer fungsional harus dipertimbangkan. Para manajer produksi mungkin menginginkan produk yang dapat dihasilkan tanpa kesulitan, dengan biaya yang masuk akal, dan dengan produksi yang dapat berjalan dalam waktu yang lama.

Seorang insinyur dapat berbagi banyak dari tujuan tersebut, tetapi mereka sering mencari kecanggihan rekayasa dan bukan cara menghasilkan produk dengan biaya yang wajar. Penjualan atau pemasaran bunga manajer adalah mungkin merupakan suatu kebutuhan pelanggan, dan tujuan nya adalah untuk meningkatkan penjualan produk melalui ketersediaan dan harga kompetitif. Selain itu, manajer penjualan mungkin ingin menawarkan lini produk yang luas tanpa mempertimbangkan rekayasa, produksi, transportasi, dan biaya pergudangan dan masalah-masalah yang terlibat. kekhawatiran manajer keuangan adalah mungkin biaya dan keuntungan, pengembalian investasi yang tinggi, dan risiko keuangan rendah. Kepentingan yang berbeda dari para manajer fungsional dan profesional yang berorientasi pada pengaruh produk apa yang akan diproduksi dan dipasarkan, tetapi manajer umum yang harus mengintegrasikan berbagai kepentingan dan pendapatan seimbang dengan biaya, keuntungan dengan risiko, dan jangka panjang dengan pertumbuhan jangka pendek .

PRODUCT AND PRODUCTION DESIGN Desain produk dan produksinya membutuhkan sejumlah kegiatan. Langkah-langkah berikut ini sering disarankan:1. Membuat

ide

produk

dengan

memeriksa

kebutuhan

konsumen dan penyaringan berbagai alternatif.2. Pilih produk berdasarkan berbagai pertimbangan, termasuk

data dari pasar dan analisis ekonomi, dan membuat studi kelayakan umum.

3. Mempersiapkan desain awal dengan mengevaluasi berbagai

alternatif, dengan pertimbangan kehandalan, kualitas, dan kebutuhan pemeliharaan.4. Mencapai

keputusan

akhir

dengan

mengembangkan,

menguji, dan simulasi proses untuk melihat apakah mereka bekerja.5. Tentukan apakah fasilitas perusahaan saat ini adalah cukup

atau baru atau merupakan fasilitas yang dimodifikasi yang juga diperlukan.6. Pilih

proses

untuk

memproduksi

produk,

dan

mempertimbangkan teknologi dan metode yang tersedia.7. Setelah produk dirancang, siapkan tata letak fasilitas yang

akan digunakan, rencana sistem produksi, dan jadwal berbagai tugas yang harus dilakukan. SYSTEM DESIGN Dalam menghasilkan produk, jenis beberapa dasar layout produksi dapat dipertimbangkan. Salah satu alternatifnya adalah untuk mengatur tata letak sesuai dengan urutan produksi atau perakitan produk. Sebagai contoh, sebuah jalur perakitan truk dapat diatur sedemikian rupa sehingga pertama pra-berkumpul depan dan as roda belakang melekat pada bingkai, diikuti oleh instalasi kemudi, mesin, dan transmisi. Lalu baris rem dan kabel listrik yang terhubung, dan bagian lain dirakit dan dicat. Akhirnya, truk itu dapat diuji. Alternatif kedua adalah lay out sistem produksi sesuai dengan proses bekerja. Di rumah sakit, misalnya, langkah-langkah spesifik cenderung diikuti: pengakuan pasien, pengobatan (yang

biasanya rawat inap.

melibatkan

spesifik

sub-proses),

penagihan

untuk

layanan, dan debit. Ini mungkin diikuti dengan pengobatan pascaPada jenis yang ketiga (kadang-kadang disebut tata letak posisi tetap) produk tetap di satu tempat untuk berkumpul. layout ini digunakan untuk perakitan barang yang sangat besar dan besar, seperti mesin cetak, strip-mesin pertambangan, dan kapal. Keempat adalah layout yang ditentukan oleh sifat proyek. Membangun sebuah jembatan atau terowongan biasanya adalah proyek satu kali yang geografis tertentu. Dalam jenis yang kelima, merupakan tata letak yang dirancang untuk memfasilitasi penjualan produk. Di supermarket, makanan pokok, seperti produk susu, biasanya terletak jauh dari counter kasir. Hal ini menyebabkan pelanggan berjalan melalui gang-gang panjang Pendekatan dan, diharapkan, pilih keenam adalah item lain dalam proses perjalanan ke bagian susu. dasar merancang sehingga memudahkan penyimpanan atau gerakan produk. Ruang penyimpanan yang mahal, dan desain yang efektif dan efisien dapat menekan biaya penyimpanan rendah. Juga, untuk mencapai item, seharusnya tidak perlu untuk memindahkan banyak item lain. dirancang untuk memenuhi persyaratan

Operating the System Setelah produk dipilih dan sistem produksi delah dirancang dan dibangun, langkah penting selanjutnya adalah mengoperasikan

sistem. Hal ini membutuhkan pengaturan dari struktr organisasi, pemosisisan, dan melath sumber daya manusia. Manajer membutuhkan mereka yang dapat memberikan supervision dan leadership untuk mengemban aktivitas dalam memproduksi produk yang diinginkan atau servis yang diharapkan. Aktivitas lain seperti purchasing dan maintaining the inventory jugs dibutuhkan dalam mengoperasikan sistem. Tujuannya adalah untuk mendapatkan rasio produk yang terbaik selama satu periode waktu dengan memperhatikan kualitas. Controlling System Mengatur pengoperasian, sebagaimana yang dilakukan pada kasusu lain dalam kontrol manajerial, membutuhkan kriteria pengaturan performa, pengukuran performa melawan hal tersebut, dan mengambil tindakan untuk memperaiki penyimpangan yang tidak diharapkan. Dengan demikian, salah satu dapat mengontrol produksi, kualitas produk dan level realibilitas, level inventori, dan performa work-force. Sejumlah peralatan dan teknik telah dikembangkan untuk melakukan tugas tersebut. Karena aplikasi mereka diperluas di luar pengoperasian atau produksi, mereka telah didiskusikan sebelumnya. Bagaimanapun, beberapa dari hal terseut penting untuk pengoperasian, dijelaskan di sini adalah peran dari information systems dalam kontrol pengoperasian. Sistem informasi, dimana telah berlaku selama beberapa tahun, mengintegrasikan informasi dalam instantaneous basis, dengan demikian kontrol pengurangan yang efektif. keterlambatan, Dengan biasanya menghalangi perkembangan Operations with Emphasis on Information

hardware

dan

software

dari

computer,

hal

ini

sekarang

memungkinkan berbagai data yang diukur dapat segera dilaporkan pada saat proses pengambilan data tersebut berlangsung. Sistem ini dapat dengan cepat dan sistematis dalam mengumpulkan data yangdihasilkan dari keseluruhan operasi, untuk menyajikan data tersebut agar available , dan untuk melaporkan hasil tanpa adanya penundaan karena status proyek yang banyak pada waktu yang singkat. Dengan demikian, secara primer information system secara primer dirancang untuk menyediakan planning dan controlling yang efektif. Sistem ini dan lainnya yang menggunakan teknologi dari perhitungan cepat secara jelas sangat menjanjikan dalam mempercepat perencanaan dari seluruh area produksi dalam sehari sehingga dapat menjadi lebih teliti dan dikontrol secara efektif. Kekurangan bukanlah harga, melainkan hal tersebut kegagalan manajer dalam menyisihkan waktu dan mental dalam usaha mengonseptualisasikan sistem dan hubungannya atau untuk mengawasi orang lain di dalam organisasi yang melakukan hal yang sama. Meskipun demikian, seperti yang ditunjukkan pada chapter 18 , ketersediaan infomasi yang cepat tidak dapat menyediakan true real-time control dari penundaan waktu di dalam feedback system apapun. Hanya pendekatan feedforward dapat mengatasi penundaan ini. INTERNATIONAL PERSPECTIVE How an Information System Facilitates Operations yang

Setelah diaplikasikan secara global, sekarang information system dalam purchasing, storage, dan shipping dapat beroperasi melalui dispatch station dan pusat pemasukan pusat ditempatkan pada seluruh pabrik. Pada pusat pengiriman, suatu kejadian dapat dilaporkan langsung pada saat terjadi, dan informasi dapat langsung dikirim melalui computer. Sebagai contoh, pada saat pekerja selesai menyerahkan tugas dalam mengumpulkan suatu produk, kartu work-order time dimasukkan ke dalam transactor, dimana scara elektrik ditransmisikan menuju komputer, maka informasi barang X tersebut telah melewati suatu proses tertentu, telah diakumulasikan selama y jam kerja, dan mungkin atau tidak tepat waktu, sama seperti data yang berhubungan lainnya. Pusat pemasukan dilengkapi dengan informasi asli yang dibutuhkan pada perencanaan produksi langsung dari intruksi program, purchase order, shop orders, dan autorisasi lain. Data ini dimasukkan ke dalam komputer, dibaningkan dengan perencanaan, dimana hal ini dibandingkan dengan menggunakan standar yang ada melawan pengoperasian sebenarnya. Sebagai tambahan untuk menyediakan pemasukan yang cepat, pebandingan, dan pemanggilan informasi kembali, hal seperti penyediaan integrated operations control system membutuhkan suatu informasi untuk program perencanaan seperti area untuk mengontrol purchasing, production, dan inventory. Lebih lanjut, hal ini membolehkan perbandingan instantaneous dari hasil dengan perencanaan, menunjukkan secara tepat dimana perbedaan dan penyediaan mereka kepada sistem reguler (perhari atau lebih sering, jika dibutuhkan) dari laporan mengenai

penyimpangan perencanaan, seperti item-item diluar jadwal atau pengeluaran yang terlampau tinggi di atas budget. Sistem operasi perencanaan, control, dan informasi telah dikembangkan untuk mereflesikan dengan cepat interaksi antara produksi dan distribusi dan kunci dari pengukuran keuangan adalah pengeluaran, keuntungan, dan perputaran uang. Perusahaan dengan model real-time computer dapat memberikan manajer pengoperasian analisis cepat seperti pertanyaan what-if sebagai efek dari pengurangan atau penaikan pengeluaran, dampak penurunan permintaan, dan sensitivitas sistem untuk biaya tenaga kerja meningkat, perubahan harga, dan penambahan peralatan baru. Untuk memastikan alat perencanaan, model sistem, pengoperasian aktual simulasi dan dampaknya terhadap faktor-faktor keuangan, terutama alat perencanaan, begitu juga teknik-teknik kontrol. Dengan membuat respon yang cepat dari memungkinkan munculnya banyak pertanyaan what-if

manajer operasional, model sistem dapat sangat mengurangi waktu yang telah berlalu dalam mengoreksi penyimpangan dari rencana dan dapat meningkatkan material.

Tools and Techniques for Improving ProductivityInventory Planning and Control Dalam sejarah penelitian operasi, mungkin perhatian lebih telah diarahkan untuk mengontrol inventoris daripada untuk beberapa area yang praktis dari pengoperasian. Sistem penting

hubungan dapat dipandang sebagai "kotak hitam kecil". sebagai yang diilustrasikan pada gambar 20-2. Pada bagian matematika, hubungan konseptual ini dapat diekspresikan dari persamaan ini. Qe =

2 DS H

Where Qe = economic order quantitiy D = demand per year S = setup costs H = inventory-holding (carrying) cost per item per year Model pada Gambar 20-2 mengilustrasikan beberapa hal. Kekuatan ini mempertimbangankan tujuan yang diinginkan dan kebutuhan untuk menempatkan nilai-nilai output dan input. Hal ini juga melengkapi seorang manajer dengan dasar rencana dan dengan standar yang digunakan untuk mengukur kinerja. Namun, dengan segala keuntungannya, ini adalah subsistem dan tidak menggabungkan subsistem lain, seperti perencanaan produksi, perencanaan distribusi, dan penjualan perencanaan. Pendekatan menentukan ke economic tingkat order quantity telah (EOQ) untuk oleh inverntory digunakan

perusahaan selama bertahun-tahun. Ia bekerja cukup baik untuk menemukan kuantitas pesanan saat permintaan cukup mudah ditebak dan konstan sepanjang tahun. Namun, untuk menentukan tingkat inventoris suku cadang dan bahan yang digunakan beberapa proses produksi, tidak bekerja baik. Sebagai contoh. rendahnya permintaan permintaan kualitas yang dari bagian-bagian produksi. dapat meningkatkan demikian, hasi pada terhadap sarana Dengan

mungkin

sebentar-sebentar,

kekurangan inventoris beberapa kali dan ekses-ekses pada waktu lain. Perusahaan menentukan tingkat inventoris dalam pengaturan manufaktur yang telah menemukan bahwa pendekatan seperti pengontrolan inventoris seperti bahan kebutuhan perencanaan dan sistem kanban (just-in-time) berperforma lebih baik dibandingkan EOQ.

Goal: Optimum total cost for purchasing or manufacturing, Inventory holding, and shortages Inputs (may be vareiable or constant) Inputs (may be variable Purcahsing/manufa or constant) cturing cost per unit Inventory cost per unit events) Demand for product Distribution of product withdrawals Record lead time Shipping cost and lead time

Goal Inputs

Feedback measures

Outputs (planned Purchasing or Shipping schedule Inventory schedule Shortages probabiliities

manufacturing schedule

Inventory model

Just-in-time Inventory System Salah satu alasan untuk memproduksi produktivitas Jepang yang tinggi adalah pengurangan biaya itu mencapai melalui metode persediaan just-in-time. Dalam sistem ini, pemasok memberikan komponen dan bagian-bagian untuk garis produksi bila diperlukan dan "just-in-time" untuk dirakit. Nama lain untuk ini atau sangat mirip metode adalah zero inventory dan stockless production Agar metode ini dapat bekerja, sejumlah persyaratan harus dipenuhi: pertama, kualitas dari bagian-bagian bagian-bagian harus sangat tinggi; bagian yang tidak sempurna bisa menegakkan jalur perakitan. Kedua, harus ada hubungan kerja sama yang diandalkan dan halus dengan pemasok. Ketiga, para pemasok idealnya harus berlokasi dekat dengan perusahaan, dengan transportasi yang diandalkan tersedia. Outsourcing Outsourcing berarti bahwa produksi dan operasi sebuah perusahaan bekerja sama atau mengkontrak pihak dari luar yang memang memiliki spesifikasi di bidang tertentu. Tujuannya adalah untuk mengurangibiaya dengan menyimpan keuntungan personel, untuk mengurangi personel itu sendiri, atau agar dapat

menugaskan kembali karyawan-karyawan yang sudah ada untuk mengerjakan tugas-tugas lain yang lebih penting. Dengan demikian, outsourcing merupakan alat yang penting untuk dapat memperluas jangkauan suatu perusahaan dan untuk menjaga posisi sebuah perusahaan tetap kompetitif. Outsourcing juga memungkinkan sebuah perusahaan fokus pada kompetensikompetensi di dalam perusahaan itu sendiri dan membiarkan perusahaan pihak luar melakukan apa yang dapat mereka lakukan dengan sebaik-baiknya. Alasan lain mengapa sebuah perusahaan menggunakan jasa outsourcing adalah termasuk untuk menambah akses untuk mendapatkan sumber-sumber terbaik yang tersebar luas di seluruh dunia, berbagi resiko antara perusahaan dengan supplier-nya, menganggarkan dana utama yang dimiliki sebagai faktor kunci kesuksesan, fungsi outsourcing yang sulit untuk di kendalikan, atau tidak cukupnya kemampuan untuk mengerjakan beberapa tugas. Outsourcing dibutuhkan perusahaan outsourcing juga dapat menyediakan sebuah senjata strategic. Memalui outsourcing, dapat memperendah biaya yang sekaligus itu adalah meningkatkan Fungsi lain produktivitas yang penjualan dimiliki Melalui sendiri. mungkin

manajemem

pajak

kepemilikkan.

outsourcing, sebuah perusahaan dapat menghemat biaya pajak kepemilikan sekaligus meningkatkan kemampuan perusahaan itu sendiri. Operation Research Dalam kepentingan diskusi ini, definisi yang paling dapat diterima mengenai operating research adalah bahwa operating research

merupakan sebuah aplikasi dari metode ilmiah untuk mempelajari alternatif-alternatif pada suatu situasi masalah, dengan padangan berbasis kuantitatif untuk menemukan pemecahan masalah yang terbaik. Penekanannya adalah pada metode ilmiah, penggunaan data kuantitatif, pada tujuan, dan pada determinasi cara-cara terbaik untuk mencapai sebuah tujuan. Dengan kata lain, operating research bisa juga disebut quantitative common sense. Value Engineering Sebuah produk dapat ditingkatkan dan biayanya dapat ditekan semakin rendah melalui value engineering, yang di dalamnya terkandung analisis operasi produk atau jasa yang dihasilkan, estimasi nilai dari tiap-tiap operasi, dan usaha untuk meningkatkan operasi tersebut dengan terus mencoba mencari biaya yang serendah mungkin pada setiap langkah atau bagian. Berikut ini langkah-langkah spesifik yang disarankan: 1. Membagi produk pada bagian-bagian dan operasi-operasi tertentu. 2. Mengidentifikasi biaya untuk setiap bagian dan operasi. 3. Mengidentifikasi nilai relatif dari kontribusi setiap badian sampai ke produk akhir. 4. Menemukan pendekatan baru pada hal-hal tertentu yang muncul dan memiliki kemungkinan memakan biaya yang tinggi dan nilai yang rendah. Work Simplification Metode bekerja dapat pula ditingkatkan melalui work simplification, dimana prosesnya menyertakan partisipasi dari

para pekerja dalam menyederhanakan pekerjaan mereka. Sesi pelatihan dibutuhkan untuk mengajari mereka konsep-konsep dan prinsip-prinsip seperti waktu dan pergerakan, analisis jalannya sebuah pekerjaan, dan bagai mana nampaknya sebuah situasi kerja.Quality Circles

Sebuah lingkaran kontrol kualitas, atau hanya lingkaran kualitas (QC-Quality Control), adalah sekelompok orang dari organisasi yang sama yang bertemu secara teratur untuk memecahkan masalah yang mereka alami di tempat kerja. Anggota-anggotanya terlatih dalam memecahkan masalah, dalam menerapkan kontrol kualitas statistik, dan dalam bekerja dalam kelompok. Biasanya fasilitator bekerja dengan masing-masing kelompok, yang biasanya terdiri 6 sampai 12 anggota.The QCs dapat bertemu empat jam sebulan. Meskipun anggota QC bisa menerima pengakuan, mereka biasanya tidak diapresiasi dalam bentuk uang. QC berevolusi dari program-program saran. Dalam kedua pendekatan, pekerja berpartisipasi dalam menyelesaikan masalah yang terkait dengan pekerjaan. Meskipun dalam program-program saran masalah biasanya sangat spesifik, yang ditangani dengan QC seringkali lebih kompleks dan memerlukan keterlibatan beberapa anggota tim. Tim ini terdiri terutama dari peringkat-dan-berkas pekerja dan terkadang juga pengawas. Jadi ahli efisiensi yang disebut biasanya dikeluarkan dari tim. Sangat menarik untuk dicatat bahwa sementara konsep pengendalian mutu berasal dari Amerika Serikat, Jepang tampaknya telah menyempurnakannya. Baru-baru ini, perusahaan-

perusahaan Amerika telah "menemukan kembali" pentingnya kualitas, seperti yang ditunjukkan oleh iklan-iklan untuk mobil Ford dan Chrysler. Bagaimanapun, tidak ada alasan untuk meragukan QC dapat digunakan oleh perusahaan-perusahaan di Amerika Serikat dan Negara-negara lain, yang sekarang menghadapi situasi kompetitif di pasar dunia yang menuntut kualitas produk. Total Quality Management Salah satu pendekatan populer untuk meningkatkan kualitas disebut manajemen kualitas total (TQM-Total Quality Management). Namun, istilah ini memiliki berbagai arti. Secara umum, TQM melibatkan komitmen jangka panjang organisasi untuk peningkatan kualitas yang berkelanjutan, seluruh organisasi dan dengan peserta aktif dari seluruh anggota di semua tingkatan, untuk memenuhi dan melampaui harapan pelanggan. Filosofi dorongan-top-manajemen ini dianggap sebagai cara hidup organisasi. Dalam arti, TQM adalah manajemen cukup efektif. Meskipun program-program tertentu mungkin berbeda-beda, mereka biasanya saat membutuhkan penilaian ini terpenuhi, analisis sejauh dan yang mana cermat dari kebutuhan kebutuhan pelanggan, kebutuhanmengisi

rencana

untuk

kesenjangan yang mungkin terjadi antara arus dan situasi yang diinginkan. Keberhasilan pendekatan ini seringkali membutuhkan kerjasama suppliers. Selain itu, untuk membuat program TQM yang efektif, top manajer puncak harus terlibat. Mereka harus memberikan visi, memperkuat kualitas menekankan nilai-nilai, menetapkan tujuan mutu, dan menggunakan sumber daya untuk

program

kualitas. Jelas dan

bahwa

TQM

menuntut sangat

aliran penting

bebas untuk

informasi-vertikal, horizontal, dan diagonal. Pelatihan pengembangan mengembangkan kemampuan dan untuk mempelajari bagaimana menggunakan barang-barang dan teknik seperti kontrol kualitas statistic. Usaha berkelanjutan ini untuk memperbaiki kualitas yang dibutuhkan dalam suatu lingkungan yang dapat disebut pembelajaran organisasi (lihat Chapter 13). Beberapa perbaikan kualitas usaha tidak hanya membutuhkan dukungan, tetapi juga keterlibatan manajemen, dari yang atas sampai bawah, sebaik pegawai non-manajerial. Pegawai butuh pemberian wewenang untuk memulai dan mengimplementasikan perubahan yang dibutuhkan. Pada masa modern, keterikatan organisasi, kerja tim, seringkali menjadi prasyarat untuk sebuah operasi yang efektif dan efisien. Usaha pengembangan kualitas butuh dimonitor secara berkelanjutan sejalan dengan mengumpulkan data, mengevaluasi, memberi feedback, dan pengembangan program. TQM bukan merupakan sebuah usaha satu-waktu; justru, ini adalah sesuatu yang berkelanjutan, kerja keras yang berjangka waktu panjang yang butuh dikenal, ditingkatkan, dan diapresiasi. Ketika selesai dengan efektif, TQM sebaiknya menghasilkan kepuasan pelanggan yang lebih baik, keburukan yang lebih sedikit dan keborosan yang lebih sedikit, meningkatan tingkat produktivitas, mengurangi biaya dan meningkatkan keuntungan, dan lingkungan dengan kualitas yang berprioritas tinggi. Masalah kualitas tidak dibatasi untuk bisnis. Prinsip perbaikan kualitas juga berlaku untuk pemerintah. Yang utama

dari

Madison,

Wisconsin,

menunjukkan

bagaimana

kualitas

program dapat dilaksanakan di pemerintah kota. Tes pertama datang di divisi peralatan motor. Setelah sukses di awal, program kualitas formal dimulai seluruh kota. Yang mengejutkan adalah bahwa perlawanan terhadap program ini datang bukan dari serikat atau dari dewan kota, tapi dari birokrat tingkat menengah, yang melihat kekuasaan mereka menjadi terkikis oleh pengurangan hambatan departemen dan dengan kerja sama tim yang lebih besar. Manajemen mutu menjadi kepedulian global. Oleh karena itu, topik kontribusi oleh kualitas guru, Malcolm Baldrige National Quality Award, ISO 9000, dan model Eropa untuk manajemen kualitas total telah dibahas pada Chapter 3 tentang manajemen global.

Lean Manufacturing Sebuah studi di Institut Teknologi Massachusetts, yang membandingkan mobil AS, Jepang dan Eropa, menunjukkan bahwa Jepang memperoleh penggunaan kompetitif pekerja lebih sedikit, waktu perkembangannya kurang, rendahnya persediaan, pemasok yang lebih sedikit, kurangnya produksi dan investasi yang kurang untuk menghasilkan model yang lebih. Juga, Jepang punya waktu pengiriman jauh lebih singkat dan lebih produktif daripada orang Amerika dan Eropa. Beberapa perbedaan antara Mass production dan lean production manajerial yang tercantum dalam tabel di bawah ini.Mass production Sporadic and inconsistent Lean production Continuous improvements (kaizen)

improvements Satisfied with good enough High inventory acceptable Me management with emphasis on individual performance Workers considered the cause of poor quality

with strategic breakthrough Aiming at zero defects Just- in- time inventory system We or team, management Responsibility for problems rests on everyone, especially management

Perlu dicatat bahwa sejak penelitian dilakukan, Amerika Serikat dan Eropa telah memperkenalkan konsep lean production dan menjadi lebih produktif. Dan telah meluas sampai ke perusahaan memasang nonautomotive. sistem bekerja Wal Mart, U.S. retail store, just-in-time dengan membiarkan

penyedia koneksi ke komputer yang memesan. Oleh karena itu, pemasok dapat mengantisipasi permintaan untuk produk mereka. Pratt & Whitney, sebuah perusahaan penerbangan AS, reorganisasi alur kerja dan mengurangi tingkat persediaan sebesar 70% dan unit biaya sebesar 20%. Computer- aided Techniques Desain produk dan manufaktur telah berubah dalam beberapa tahun terakhir, sebagian besar disebabkan oleh penerapan teknologi komputer. Computer- aided design (CAD) dan Computeraided Manufacturing (CAM) adalah bagian dari landasan pabrik di masa depan. CAD / CAM membantu insinyur mengembangkan produk lebih cepat daripada mereka dengan the traditional paper- andpencil approach. Hal ini akan menjadi semakin penting, mengingat bahwa siklus hidup lebih pendek. Menggambarkan pasar dengan

cepat sangat penting di lingkungan yang sangat kompetitif. Selain itu, perusahaan dapat merespon lebih cepat terhadap permintaan klien dengan kebutuhan khusus. Tujuan utama dari banyak perusahaan adalah computer- integrated manufacturing.

Supply Chain and Value Chain ManagementIstilah manajemen supply chain dan manajemen value chain terkadang digunakan secara terbalik. Bagaimanapun, Industry Week menyatakan bahwa manajemen supply chain berfokus pada urutan mendapatkan bahan mentah dan setengah jadi melalui proses manufaktur dalam aturan ekonomi. Di sisi lain, manajemen value chain memiliki setiap arti yang lebih luas dan meliputi dari penganalisaan langkah dalam prosesnya, mulai

penanganan bahan mentah sampai pelayanan pengguna akhir, menyediakannya dengan nilai terbaik pada harga yang rendah. Karena itu, disarankan agar manajemen supply chain lebih fokus pada proses-proses internal dengan menitikberatkan pada efisiensi sumber daya, seperti material, dimana manajemen value chain memiliki tujuan yang serupa dengan urusan tambahan untuk lingkungan eksternal, seperti pelanggan. Professor Michael Porter mempopulerkan model proses value chain yang melibatkan kegiatan-kegiatan utama dari logistik yang menyangkut menyangkut masalah masalah internal, eksternal, pelaksanaan, logistik yang dan pemasaran/penjualan,

pelayanan. Proses ini didukung oleh infrastruktur perusahaan, manajemen sumber daya manusia, teknologi, dan perolehan perusahaan. Model oleh Porter mengilustrasikan bahwa value chain

analisis memiliki orientasi yang lebih luas dari pada manajemen supply chain. Tujuan dari manajemen value chain adalah untuk membuat rantai aktivitas, dari pemasokkan, manufaktur, sampai produk berada staffing, di tangan pelanggan, dan tidak terhambat. dapat Proses ini dan membutuhkan seluruh fungsi manajerial, dari planning, organizing, leading, dalam controlling, yang diefektifkan Jadi, diefisienkan aturan kolaboratif. teknologi

digunakan untuk memfasilitasi keseluruhan proses.

SummaryProduktivitas merupakan konsen utama para manajer. Secara tidak langsung hal ini menyatakan pengukuran, sebuah langkah esensial dalam proses control. Pengukuran produktivitas mengenai kemampuan pekerja secara umum lebih mudah dibandingkan dengan pengetahuan pekerja seperti para manajer. Meskipun demikian, manajerial produktivitas sangat penting, khususnya untuk organisasi yang berjalan dalam lingkungan kompetitif. Manajemen produksi merujuk pada kegiatan-kegiatan yang memungkinkan untuk produk-produk manufaktur; juga dapat meliputi purchasing, warehousing, transportasi, dan kegiatan lainnya. Pelaksanaan manajemen memiliki pengertian serupa, merujuk pada kegiatan yang memnugkinkan untuk memproduksi dan mengantarkan pelayanan sebaik produk barang. Pengukuran kualitas dalam informasi membutuhkan faktor-faktor lain selain reliabilitas, seperti informasi infrastruktur dan pelayanan pemasok software.

Pelaksanaan model sistem manajemen meliputi input, proses transformasi, output, dan sistem feedback. Memilih sebuah barang atau jasa untuk memproduksi membutuhkan pertimbangan dari kebutuhan konsumen, tujuan organisasi, dan kepentingankepentingan lain dari para manajer perusahaan yang fungsional. Perencanaan dan penyusunan sebuah produk dan produksinya melibatkan sejumlah kegiatan. Perusahaan dapat memilih dari setidaknya enam macam layout produksi untuk produksi yang berbeda atau kebutuhan pelaksanaan. Agar sistem dapat berjalan, fungsi manajerial dari pengorganisasian, staffing, dan leading harus diefektifkan. Mengontrol pelaksanaan membutuhkan sistem informasi yang didukung oleh computer. Terdapat beragam alat dan teknik untuk membuat pelaksanaan lebih produktif, termasuk perencanaan inventoris dan kontrol, the just-in-time inventory system, outsourcing, operation research, value engineering, work simplification, quality circles, total quality manajemen, lean manufacturing, dan berbagai pendekatan computer-aided. Konsep dari manajemen supply chain dan manajemen value chain serupa. Tetapi, dewasa ini sudah lebih lengkap dan menekankan pada hasil akhir penggunaan dari barang atau jasa.