32
PROSES INDUSTRI KIMIA 2 FOOD ADITIF Teknik Kimia Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Presentasi zat additive

Embed Size (px)

DESCRIPTION

 

Citation preview

  • 1. PROSES INDUSTRI KIMIA 2 FOOD ADITIFTeknik Kimia Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
  • 2. Anggota Fahuka Norin 3335100469 Fandi Aziz Riyanto 3335100733 Meity Dwi Indriani P. 3335100263 Mela Widiawati 3335100745 Rennieda Soliana Putri 3335100685 Riska Ristiyanti 3335100599 Rizkita Amanda 3335101503 Singgih Nurdianto 3335101101 Vera Nita Sako 3335101649
  • 3. PrefaceManusia membutuhkan makanan untuk memperolehenergi dan pertumbuhan sel-sel baru dan menggantikansel-sel yang rusak. Dan sebagai sumber zat penunjangdan pengatur proses di dalam tubuhm sepertivitamin, mineral, dan air.Agar orang-orang tertarik untuk mengonsumsi makanantertentu, biasanya ditambahkan bahan-bahan tambahankedalam makanan yang diolah, termasuk penambahanzat aditif makanan.
  • 4. Cakupan Bahasan Definisi Zat Aditif Fungsi Zat Aditif Macam-Macam Zat Aditif Kadar Penggunaan Zat Aditif Kelebihan dan Kekurangan Penggunaan Zat Aditif Syarat Penggunaan Zat Aditif
  • 5. Zat aditif adalah bahan kimia yangdicampurkan ke dalam makanan pada saatmemproses, mengolah, mengemas, ataumenyimpan makanan yang bertujuan untukmeningkatkan kualitasmakanan, menambahkan kelezatan, danmengawetkan makanan.
  • 6. Fungsi Zat Aditif Makanan1. Memperbaiki tampilan agar makanan lebih menarik2. Meningkatkan cita rasa3. Memperkaya kandungan gizi4. Mengawetkan makanan agar lebih tahan lama disimpan.
  • 7. 5. Mempertahankan nilai gizi makanan karena selama proses pengolahan makanan, ada zat gizi yang rusak atau hilang.6. Agar mutu dan kestabilan makanan tetap terjaga.7. Konsumsi sebagian orang tertentu yang memerlukan diet.
  • 8. Macam-Macam Zat Aditif1. Zat Aditif Alami2. Zat Aditif Buatan
  • 9. Zat aditif alami adalah zat yang Kelebihan : amanberasal dari sumber alami. dikonsumsi, menghasilkanDiantaranya yaitu: aroma yang enak dan khas Pewarna alami selain warnanya. contohnya : Kekurangan : pilihan Kuning Kunyit Hijau Daun suji warnanya terbatas dan Coklat Buah coklat warnanya tidak tajam Merah coklat daun jati seperti pewarna Kuning-merah wortel sintetis, tidak praktis. Merah tomat/angkak Ungudaun jambu biji
  • 10. Pemanis :gula tebu/gula pasir, gula aren, gula jawa, madu. Pengawet :garam dapur, bawang putih. Penyedap :garam dapur, bawang putih, cabai merah. Penguat rasa :pala, merica, ketumbar.
  • 11. Zat aditif buatan, antara lain:a. Penguat rasa Bahan penguat rasa yang dapat kita gunakan adalah MSG (monosodium glumate) yang kita kenal dengan nama umum vetsin atau ajinomoto. MSG biasanya dibuat dari fermentasi tetes tebu (karbohidrat) dengan bantuan bakteri micrococcus glumaticus. Contoh penguat rasa sintetik lainnya yaitu asam cuka, benzaldehida, amil asetat.
  • 12. b. Pemanis buatan Pemanis buatan adalah bahan yangdapat menyebabkan rasa manis padamakanan. Bahan ini hampir atau tidak samasekali memiliki nilai gizi.
  • 13. Contoh bahan pemanis buatan yang bolehdigunakan adalah : Sakarin dan siklamat (natrium atau kalsium siklamat): untuk minuman yogurt berkalori rendah, es krim, permen berkalori rendah. sorbitol: kismis , jeli dan roti aspartam: aneka makanan dan minuman Bahan pemanis ini tidak memiliki nilai kalori.
  • 14. c. Pengawet buatan Bahan pengawet adalah zat kimia yang dapatmenghambat kerusakan pada makanan, karena seranganbakteri, ragi, cendawan. Reaksi-reaksi kimia yang sering harusdikendalikan adalah reaksi oksidasi, pencoklatan (browning)dan reaksi enzimatis lainnya. Pengawetan makanan sangatmenguntungkan produsen karena dapat menyimpan kelebihanbahan makanan yang ada dan dapat digunakan kembali saatmusim paceklik tiba.
  • 15. Beberapa contoh anti oksidan antara lain:1) Asam benzoat, natrium benzoat dan kalium benzoat, misalnya untuk minuman ringan, kecap, acar, ketimun dalam botol, dan saus.2) Natrium nitrat (NaNO3), untuk daging olahan dan keju.
  • 16. 3) Natrium nitrit (NaNO2), untuk daging olahan, daging awetan, dan kornet kalengan.4) Asam propionat, untuk roti dan sediaan keju olahan.
  • 17. d. Pewarna buatanWarna dapat memperbaiki dan memberikan dayatarik pada makanan. Zat warna sintetik ditemukanoleh William Henry Perkins tahun 1856, zat pewarnaini lebih stabil dan tersedia dari berbagai warna. Zatwarna sintetis mulai digunakan sejak tahun 1956 .
  • 18. Kelebihan : Pilihan Tartrazin CI warna banyak, praktis 1914 (kuning) Kekurangan : Tidak menghasilkan aroma, Ada pewarna yangSunsetyellow Brilliant BlueFCF (jingga) CONTOH FCF (biru) tidak cocok untuk makanan dan beresiko menimbulkan penyakit Karmoisin (merah)
  • 19. e. Pengental Pengental yaitu bahan tambahanyang digunakan untukmenstabilkan, memekatkan ataumengentalkan makanan yangdicampurkan dengan air, sehinggamembentuk kekentalantertentu. Contoh pengentaladalah pati, gelatin, dan gum(agar, alginat, karagenan).
  • 20. f. Pengemulsi Pengemulsi (emulsifier) adalahzat yang dapat mempertahankandispersi lemak dalam air dansebaliknya. Pada mayonaise bila tidakada pengemulsi, maka lemak akanterpisah dari airnya. Contohpengemulsi yaitu lesitin padakuning telur, Gom arab dan gliserin.
  • 21. g. Pemutih (Bleaching Agent)Bahan yang digunakan untukmemutihkan bahan makanan.Contohnya:BenzoilPeroksida untuk menggubahwarna kuning tepung menjadiputih, Hidrogen Peroksidauntuk memutihkan susu padapembuatan keju.
  • 22. H. Flavoring Agent Penambahan bahan alamiah atau sintetik untuk memperoleh cita rasa tertentu.I. Nutrient Suplement Penambahan zat-zat gizi kedalam bahan pangan, contohnya ; penambahan vitamin kedalam susu dan margarin.
  • 23. j. Anti OksidanAnti Oksidan adalah bahan yang dapat mencegah ataumenghambat oksidasi. Beberapa contoh anti oksidanantara lain: 1. Asam askorbat, digunakan pada daging olahan, kaldu dan buah kalengan. 2. Butilhidrosianisol (BHA), digunakan untuk lemak dan minyak makanan. 3. Butilhidroksitoluen (BHT), digunakan untuk lemak, minyak makan, margarin, dan mentega.
  • 24. Kadar Penggunaan Zat AditifBPOM di 5 Provinsi pada tahun 1999 2001 menunjukan bahwapenggunaan bahan tambahan yang berbahaya untuk kesehatanyang terdapat diproduk pangan yaitu sekitar 89,8% yang terdiridari 35,6% penggunaan Boraks dan 41,2% penggunaanFormalin, 10,4% penggunaa pewarna Rodamin B dan 1,9 %penggunaan pewarna Amaran. Kasus lainnya adalah penggunaanbahan tambahan pangan yang diizinkan tetapi melebihi dosisyang telah diizinkan sesuai dengan peraturan menteri kesehatanNo. 1168/Menkes/Per/X/1999 tentang Perubahan PeraturanMenteri Kesehatan No. 722/Menkes/Per/IX/1988 tentang BahanTambahan Makanan.
  • 25. Kelebihan Penggunaan ZatAditif1. Dapat mencegah reaksi yang bisa membahayakan kesehatan dari suatu bahan makanan, jika makanan tersebut sudah disimpan terlalu lama. Seperti zat aditif yang difungsikan sebagai pengawet.2. Membuat penampakan luar dari suatu makanan menjadi lebih menarik dan enak rasanya (untuk penggunaan zat-zat aditif kecuali pengawet).
  • 26. 3. Penggunaan zat aditif dapat menghasilkan makanan yang dapat atau tahan untuk disimpan dalam jangka waktu yang relatif lama, tetapi tidak selama 50 tahun.4. Karena penampakan luar yang cukup menarik, serta aroma yang selalu menggoda hidung, hal tersebut juga dapat dikategorikan sebagai peningkatan nafsu makan seseorang.
  • 27. Kerugian Penggunaan Zat Aditif
  • 28. Syarat Penggunaan Zat AditifFood Additive yang dapat digunakan Harus dapat memperthankan nilai gizi makanan tersebut. Tidak mengurangi zat-zat esensial di dalam makanan. Dapat mempertahankan atau memperbaiki mutu makanan. Menarik bagi konsumen tetapi tidak merupakan suatu penipuan.
  • 29. Food Additive yang tidak boleh digunakan bila : Merupakan tindakan penipuan kepada konsumen. Menurunkan nilai gizi makanan. Menyebunyikan kesalahan dalam teknik pengolahan.