Presentasi Surgical Safety

8/20/2019 Presentasi Surgical Safety

1/36

urgical afety

Oleh:

Zhazha Savira Herprananda, SKed

Keyshia Nur Yazid, SKed

Referat

Pembimbing:

dr Mayang Indah Lesari, Sp!n


2/36

SURGICAL SAFETY:

“Suatu sistem untuk membuat pasien lebih aman

dalam tindakan pembedahan”


3/36

Tindakan pembedahan merupakan salah satu tindakan medis

yang bertujuan untuk menyelamatkan nyawa, mencegah

kecacatan dan komplikasi. Diperkirakan setiap tahun ada 230 juta operasi utama dilakukan di seluruh dunia, satu untuk

setiap 25 orang hidup

W! menunjukkan komplikasi utama pembedahan adalah

kecacatan dan rawat inap yang berkepanjangan 3"#$% pasien

bedah terjadi di negara"negara berkembang.

Diperkirakan hingga 50% dari komplikasi dan kematian dapat

dicegah di negara berkembang jika standar dasar tertentu

perawatan diikuti.

PENDAHULUAN


4/36

Dipublikasikan oleh W! pada 200$

Terdiri dari & tantangan utama dalam pelaksanaan

prosedur pembedahan

#. 'embedahan sebagai pelayanan utama kesehatan

publik

2. (emastikan inter)ensi pembedahan yang dilakukan

sesuai dengan evidence based yang dapat dipercaya3. Data preoperati* yang tidak memadai

&. (engidenti+kasi permasalahan intraoperati* baik non

technical skills error maupun human error

Global Patient Safety Challenge:

Safe Surgery Saves Lives (SSSL)


5/36

Dimulai pada bulan anuari 200-

ertujuan untuk meningkatkan keamanan surgical care di

seluruh dunia dengan cara mende+nisikan seperangkat inti

standar keselamatan yang dapat diterapkan pada semua

negara anggota W!

(ereka mencapai konsesus pada empat bidang di mana

perbaikan yang dramatis dapat dibuat untuk keselamatan

pasien bedah / surgical site infection prevention, safe

anaesthesia, safe surgical teams dan measurement of surgical

services

The Second Global Patient Safety

Challenge: Safe Surgery Saves

Lives (SSSL)


6/36

n*eksi dari tempat pembedahan tetap menjadi salah satu penyebab

paling umum dari komplikasi bedah yang serius.

ukti menunjukkan bahwa langkah" langkah yang telah terbukti 1

misalnya pemberian antibioktik pro+laksis satu jam sebelum insisi

dan sterilisasi dari instrumen bedah 1 tidak secara konsisten diikuti.

al ini disebabkan karena sistem yang lemah

ntibiotik misalnya, diberikan perioperati* baik pada negara maju

dan berkembang namun seringkali obat ini diberikan terlalu dini,

terlambat, atau tidak teratur, membuat antibiotik menjadi tidak

e*ekti* dalam mengurangi bahaya pada pasien.

urgical ite n*ection

're)ention


7/36

4omplikasi anestesi tetap merupakan penyebab besar

kematian pasien bedah di dunia, meskipun standar

keselamatan dan monitoring yang telah secara signi+kan

mengurangi kematian yang tidak perlu dan kecacatan di

negara maju

ngka kematian terkait anestesi di negara berkembang

tampak #00 #000 kali lebih tinggi dibanding negara

maju, menunjukkan keseriusan masalah kurangnya

anestesi yang aman pada pembedahan

a*e naesthesia


8/36


9/36

PENILAIAN PRE - ANESTESI Barcode

Nama :!l Lahir :

No "# :

$enis Pembedahan%%%%%%&% 'anan 'iri☐ ☐

Nama Pasien%%%%%%%%%%%%%%%%&

Usia : %%% B : %%% BB : %%% B#( : %%% an!!al )perasi : %%%%%%%%%

"i*a+at )perasi:%%%%%%%%%%%%%&&%%%%%%%%%%%%%&&%%%%%%%%%%%%%&&%%%%%%%%%%%%%&&%%%%%%%%%%%%%&&%%%%%%%%%%%%%&&

"i*a+at )bat, obatan:%%%%%%%%%%%%%&&%%%%%%%%%%%%%&&%%%%%%%%%%%%%&&%%%%%%%%%%%%%&&%%%%%%%Premed: %%&&&&

☐ Beta blocker ☐ Antikoa!ulan -aktu :%%&&

Aler!i.reaksi obat dan makanan:%%%%%%%%%%%%%&&%%%%%%%%%%%%%&&%%%%%%%%%%%%%&&%%%%%%%%%%%%%&&%%%%%%%%%%%%%&

☐ Aler!i late/

FORMULIR PENILAIAN PRE-ANESTESI6( 'alembang RM 014C.2


10/36

Apakah pernah atau sean! "en!a#a"$ % Apakah pernah atau sean! "en!a#a"$ %

☐

☐

☐

☐

☐

☐

Pen&ak$t 'ar$()asku#ar7yeri dada 8 erangan jantungrama jantung irreguler'acu jantung 8 De+brilator (erk / 99999999(asalah sirkulasi'enyumbatan pembuluh darah tungkai atau paruipertensi

☐

☐

☐

☐

☐

'e#a$nan *arah6isiko perdarahan atau mendapat pengencer darah(engalami atau keturunan sickle cell disease6iwayat trans*usi darah'enolakan 8 keberatan terhadap trans*usi darah: positi* 8 D

☐ Pen&ak$t Mata + ,#auk("a + A#as$( Ret$na

☐ Pen&ak$t Te#$n!a + eren!$n! + Tu#$

☐

☐

☐

☐

☐

☐

Pen&ak$t Resp$ras$(erokok 99999 bks8hari ; erhenti 99999sma


11/36

an&a $$s$ (#eh sta5

'uasa 999999999999999.....99999999999. T999999. TD 999999.9999999999..99999

799999.999.66999999..99. '!299999999...

Caboratoriumb99.9 t 99.9 Ceu 99.9 Trb 99.97a 99.9 4 99.9 =l 99.9 =a 99.9lu 99.9 E7 99.9 =r 99.976 99.9 'T 99.9 'TT 99.9CFT 99.9Cain Cain 999999999999999... 999999999999999999999999... 99999999999999.

6o Thoraks999999999999999... 999999999999999999999999... Tanggal 9999999999.


12/36

4erjasama tim adalah inti dari sistem *ungsional

yang e*ekti* yang melibatkan banyak orang.

Di kamar operasi, dimana tekanan mungkin tinggi

dan kehidupan pasien ada diujung tanduk,

kerjasama tim merupakan komponen yang penting.

(eningkatkan karakteristik tim dapat meningkatkankomunikasi dan menurunkan risiko melukai pasien.

a*e urgical Teams


13/36

Tidak adanya pengawasan rutin atas tingkat

kematian dan sistem yang ada pada surgical

care sehingga tidak bisa memanau

keberhasilan dan kegagalan

arus dilakukan sur)eilans rutin untuk

menge)aluasi dan mengukur layanan bedah

agar dapat meningkatkan keselamatan

perawatan bedah

(easurement o* urgical er)ices


14/36

Operat$n! R((" 6OR7

Re8u$re"ents

'encahayaan dan )entilasiyang baik

'eralatan yang dibutuhkan

untuk melakukan proseduroperasi

'eralatan untuk memonitorpasien

!bat"obatan rutin danemergensi

6uang operasi adalah ruangan khusus untuk digunakan oleh ahlianestesi dan tim bedah dan tidak boleh digunakan untuk

kepentingan lain


15/36

Safe Surgery Saves Lives


16/36

#. Tim akan melakukan operasi pada pasien dan lokasi tubuh yang benar

2. Tim akan menggunakan metode yang sudah di kenal untuk mencegah bahaya dari

pengaruh anestesia, pada saat melindungi pasien dari rasa nyeri.

3. Tim akan mengetahui dan secara e*ekti* mempersiapkan bantuan hidup dariadanya bahaya kehilangan atau gangguan perna*asan.

&. Tim mengetahui dan secara e*ekti* mempersiapkan adanya resiko kehilangan

darah.

5. Tim menghindari adanya reaksi alergi obat dan mengetahui adanya resiko alergi

obat pada pasien.

$. Tim secara konsisten menggunakan metode yang sudah dikenal untuk

meminimalkan adanya resiko in*eksi pada lokasi operasi.

-. Tim mencegah terjadinya tertinggalnya sisa kasa dan instrument pada luka

pembedahan.

H. Tim akan mengidenti+kasi secara aman dan akurat, specimen >contoh bahan?

pembedahan.

I. Tim akan berkomunikasi secara e*ekti* dan bertukar in*ormasi tentang hal"hal

penting mengenai pasien untuk melaksanakan pembedahan yang aman.#0. 6umah sakit dan system kesehatan masyarakat akan menetapkan pengawasan

/O sa9e sur!er& !u$e#$nes %

10 as$: Essent$a#

(e:t$)e


17/36

Surgery safety ceklist W! merupakan penjabaran dari sepuluh

hal penting tersebut yang diterjemahkan dalam bentuk *ormulir

yang diisi dengan melakukan ceklist . Surgical safety checklist >=C? W! diterapkan di bagian

bedah dan anestesi untuk meningkatkan kualitas dan

menurunkan kematian dan komplikasi akibat pembedahan

Surgical Safety Checklist di kamar operasi digunakan melalui 3

tahap, masing"masing sesuai dengan alur waktu yaitu sebelum

induksi anestesi >Sign In?, sebelum insisi kulit >Time Out ? dan

sebelum mengeluarkan pasien dari ruang operasi >Sign Out ?.

Sur!$:a# Sa9et& Che:k#$st


18/36

• mplementasi Surgery Safety Checklist memerlukan

seorang koordinator untuk bertanggung jawab untuk

memeriksa checklist

• 4oordinator biasanya seorang perawat atau dokter

atau pro*esional kesehatan lainnya yang terlibat dalam

operasi.

• 'ada setiap *ase, koordinator checklist harus diiKinkan

untuk mengkon+rmasi bahwa tim telah menyelesaikan

tugasnya sebelum melakukan kegiatan lebih lanjut.

• 4oordinator memastikan setiap tahapan tidak ada yang

terlewati, bila ada yang terlewati , maka akan memintaoperasi berhenti sejenak dan melaksanakan tahapan

yang terlewati


19/36

WHO Surgical Safety

Checlist


20/36

elama Lsign inL sebelum induksi anestesi,

koordinator checklist secara lisan akan memastikan

identitas pasien telah dikon+rmasi, rencana

prosedur operasi dan lapangan operasi sudahtepat, dan bahwa persetujuan untuk operasi telah

disetuju pasien dan keluarga pasien secara tertulis.

4oordinator akan mengkon+rmasi bahwa lapangan

operasi telah ditandai >marker ?.

4oordinator secara lisan meninjau dengan

pro*esional risiko pada pasien dari kehilangan

darah, kesulitan bernapas, dan reaksi alergi dan

apakah pemeriksaan keamanan anestesi telah

selesai.

ign n


21/36

$)ersa# Pr(t(:(# t( :(n;r" the :(rre:t pat$ent s$te an pr(:e


22/36


23/36

The Ass(:$at$(n (9 Anaesthet$sts (9 ,reat r$ta$n an Ire#an 6A

P li f h i f h k b f


24/36

Pr(p(se list of anaesthesia safety checks before any anaesthetic

Pat$ent na"e

*ate (9 $rth

S$te

Nu"er

Pr(:eure


25/36


26/36


27/36


28/36


29/36

aat Ltime out L, masing"masing anggota tim

akan memperkenalkan diri dengan nama danperannya dalam tim operasi.

Tim akan mengkon+rmasi bahwa merekamelakukan operasi yang benar pada pasienyang benar dan kemudian secara lisanmeninjau dengan satu sama lain, elemen"elemen kritis dari rencana operasi berdasarkanpertanyaan pada checklist sebagai panduan.

(ereka juga akan mengkon+rmasi bahwa

antibiotik pro+laksis telah diberikan setidaknya$0 menit sebelum Ntime out O dan pemeriksaanpencitraan seperti *oto rontgent telah tersedia.

Time !ut


30/36

aat Lsign out L, tim akan meninjau bersama"

sama operasi yang telah dilakukan,menghitung kembali kassa dan instrumen

yang digunakan selama operasi, dan memberilabel spesimen bedah apapun yang diperoleh.

khirnya, tim akan meninjau aspek hal"halyang perlu dititikberatkan mengenaimanajemen pasca operasi dan pemulihan

sebelum pasien dipindahkan dari ruang

operasi ke ruang pemulihan.

LSign Out L dapat dimulai oleh perawatsirkuler, ahli bedah atau anestesi pro*esionaldan harus diselesaikan sebelum ahli bedah

meninggalkan ruangan. al ini dapat

berbarengan dengan penutupan luka.

ign !ut


31/36


32/36


33/36

P(st Operat$)e Care

Perhatikan jika tanda berikutmuncul di recovery room:

!bstruksi alan 7a*as

ipoksia

'erdarahan / internal ataueBternal

ipotensi dan8atau hipertensi

7yeri postoperati

ipotermi, menggigil (untah" muntah

6esidual narcosis

atuh di lantai

Pasien cocok untukdipindahkan ke bangsal bila:

'asien bangun, membuka mata

Ter ekstubasi

erna*as spontan, tidakbersuara, dan nyaman

Dapat mengangkat kepala biladiminta

Tidak hipoksia

Tekanan darah dan nadimemuaskan

nalgesik yang sesuai telah dipreskripsikan dan telahdisediakan

Jika pasien merasa gelisah, berarti ada sesuatu yang salah


34/36

SIGN IN Sebelum (nduksi Anestesi;an!!al %%%%%%%% Pukul%%%-(B

Apakah pasien telah dikonfirasi: (dentitasn+a Lokasi )perasi Prosedur )perasi Persetu;an!!al %%%%%%%% Pukul%%%-(B

'onfirasi se!a an""ota ti !nt!k eperkenalkan naa danperann$a: Anestesi )perator Asisten )perator Pera*at (nstrumen Pera*at Sirkuler

'onfirasi Nama pasien

Lokasi )perasi Prosedur )perasi

Apakah diperl!kan pen""!naan anti%iotika profilaksis: =a ☐ idak

Antisipasi ke(adian kritis:

Unt!k ahli %edah Apakah ada antisipasi terhadap keik?

asma4 pen+akit +an! memperberat irmasi? Apakah ada masalah peralatan .beberapa kekha*atiran?

Apakah ront"en pentin" ditapilkan: =a ☐ idak

Pera&at Sirk!ler

%%%%%&;

SIGN 3UT Sebelum Luka )perasi ditutup;an!!al %%%%%%%% Pukul%%%-(B

'onfirasi seara lisan pera&at: Apakah nama prosedur tindakan sudah ditulis 'elen!kapan peralatan instrumen sesuai da>tar

dan P Anestes$ %======================

• Na"a Pas$en %======================

• T!# Lah$r %======================

• N(. RM %======================

CHECKLI! 'EAMANAN PEME*AAN + PROSE*UR *IA,NOSTI' + IN


35/36

aynes,WeisherT,erryW6,Cipsits6, reiKat . adi , Dellinger pp. #"

3I$?. 4anisius, Pogyakarta, 200H.

Da*tar 'ustaka


36/36

TH!"# $O%For your kind attention

Documents

Presentasi Surgical Safety