PRESENTASI AKUTANSI

Embed Size (px)

Citation preview

Assalamualaikum wr. wb

PRESENTASI AKUNTANSI

Disusun oleh : Nuris shoumus salam Bangkit sandi pratama Agil trihadi Anugrah vicky wiratna

DEFINISI AKUNTANSI

DEFINISI MENURUT PARA AHLI DAN LEMBAGA AKUNTANSI LAINNYA

Menurut Warren dkk akuntansi itu dapat didefinisikan sebagai sistem informasi yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan.

Menurut Littleton akuntansi adalah untuk pelaksanaan perhitungan periodik antara biaya (usaha) dan hasil (prestasi). Konsep ini merupakan inti dari teori akuntansi dan merupakan ukuran yang dijadikan sebagai rujukan dalam mempelajari akuntansi.

Menurut Accounting Principle Board Statement No. 4 mendefinisikan akuntansi sebagai suatu kegiatan jasa yang berfungsi untuk memberikan informasi kuantitatif, umumnya dalam ukuran uang, mengenai suatu badan ekonomi yang dimaksudkan untuk digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomi, yang digunakan dalam memilih di antara beberapa alternatif.

Menurut American Accounting Association ( AAA ) Akuntansi itu merupakan Proses mengidentifikasikan, mengukur dan melaporkan informasi ekonomi, untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut ".

KESIMPULANNYAAkuntansi adalah suatu proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah dan menyajikan data, transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan sehingga dapat digunakan oleh orang yang menggunakannya dengan mudah dimengerti untuk pengambilan suatu keputusan serta tujuan lainnya.

SEJARAH PERKEMBANGAN AKUNTANSI DUNIA

Sekitar abad ke-16 terjadi beberapa perubahan di dalam teknik-teknik pembukuan. Perubahan yang patut dicatat adalah diperkenalkan jurnal-jurnal khusus untuk pencatatan berbagai jenis transaksi yang berbeda.

Pada abad ke-16 dan 17 terjadi evolusi pada praktik laporan keuangan periodik. Sebagai tambahan lagi, di abad ke-17 dan abad ke-18 terjadi evolusi pada personifikasi dari seluruh akun dan transaksi, sebagai suatu usaha untuk merasionalisasikan aturan debit dan kredit yang digunakan pada akun-akun yang tidak pasti hubungannya dan abstrak.

Abad ke-17 juga mencatat terjadinya penggunaan akun-akun persediaan yang terpisah untuk jenis barang yang berbeda.

diawali dengan East India Company di abad ke-17 dan selanjutnya diikuti dengan perkembangan dari perusahaan tadi, seiring dengan revolusi industri, akuntansi mendapatkan status yang lebih baik, yang ditunjukkan dengan adanya kebutuhan akan akuntansi biaya, dan kepercayaan yang diberikan kepada konsep-konsep mengenai kelangsungan, periodisitas, dan akrual.

Metode-metode untuk pencatatan aktivitas tetap mengalami evolusi pada abad ke-18.

Sampai dengan awal abad ke-19, depresiasi untuk aktivitas tetap hanya diperhitungkan pada barang dagangan yang tidak terjual. Akuntansi biaya muncul di abad ke-19 sebagai sebuah hasil dari revolusi industri.

Pada paruh terakhir dari abad ke-19 terjadi perkembangan pada teknik-teknik akuntansi untuk pembayaran dibayar di muka dan akrual, sebagai cara untuk memungkinkan dilakukannya perhitungan dari laba periodik. Akhir abad ke-19 dan ke-20 terjadi perkembangan pada laporan dana.

Di abad ke-20 terjadi perkembangan pada metode-metode akuntansi untuk isu-isu kompleks, mulai dari perhitungan laba per saham, akuntansi untuk perhitungan bisnis, akuntansi untuk inflasi, sewa jangka panjang dan pensiun, sampai kepada masalah penting dari akuntansi sebagai produk baru dari rekayasa keuangan (financial engineering).

SEJARAH AKUNTANSI DI INDONESIA

Perkembangan Akuntansi di IndonesiaIndonesia awalnya menganut sistem akuntansi Kontinental, seperti yang dipakai oleh pemerintah Hindia Belanda. Sistem ini disebut dengan tata buku yang menyangkut kegiatan-kegiatan bersifat konstruktif, seperti proses pencatatan, peringkasan, penggolongan, dan aktivitas lain dengan tujuan menciptakan informasi akuntansi berdasarkan data.

Maka, dapat disimpulkan bahwa pembukuan merupakan bagian dari akuntansi. Akan tetapi, dalam perkembangan selanjutnya tata buku mulai ditinggalkan orang. Di Indonesia, baik perusahaan atau perseorangan semakin banyak menerapkan sistem akuntansi Anglo Saxon.

Berkembangnya sistem akuntansi Anglo Saxon di Indonesia disebabkan adanya penanaman modal asing. Sebagian besar penanaman modal asing menggunakan sistem akuntansi Amerika Serikat (Anglo Saxon). Penyebab lainnya karena sebagian besar mereka yang berperan dalam kegiatan perkembangan akuntansi menyelesaikan pendidikannya di Amerika, kemudian menerapkan ilmunya di Indonesia.

AKUNTANSI SEBAGAI SISTEM INFORMASI

Akutansi memiliki proses yang terdiri dari tahapan-tahapan untuk dapat menghasilkan laporan yang diinginkan dan dilakukan oleh akuntan yang sama yaitu transaksi ruparupa.

1. Proses Mengklarifikasi Transaksi Tahap yang awal ini adalah di mana dilakukan suatu pembagian transaksi suatu organisasi atau perusahaan ke dalam jenisjenis tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya.

2. Proses Mencatat Dan Merangkum Setelah melakukan pengklarifikasian, data selanjutnya adalah melakukan pencatatan. Masukkan transaksi yang ada ke dalam jurnal yang tepat sesuai urutan transaksi terjadi atau kejadiannya. sumber-sumber yang dapat dijadikan bukti adanya transaksi yaitu seperti kertas-kertas bisnis semacam bon, bill, nota, struk, sertifikat, dan lain sebagainya.

Contoh : Seperti membagi transaksi yang masuk ke dalam penjualan, pembelian, pengeluaran kas, penerimaan kas dan lain sebagainya ke dalam masing-masing bagian. Sedangkan untuk transaksi yang jumlahnya kecil dan jarang terjadi bisa sama-sama dimasukkan ke dalam jenis kategori

3. Proses Menginterpretasikan Dan Melaporkan Setelah kedua proses di atas dijalankan, maka proses yang terakhir adalah melakukan pembuatan kesimpulan dari kegiatan atau pekerjaan laporan keuangan sebelumnya. Segala hal yang berhubungan dengan keuangan perusahaan diungkapkan pada laporan keuangan tersebut.

KARAKTERISTIK AKUNTANSI

KARAKTERISTIK AKUNTANSI SECARA UMUM : 1. Tumbuh dan berkembang sepanjang masa 2. Jaringan arus informasi 3. Konversi data 4. Pengguna informasi 5. Memiliki Tujuan utama 6. Memerlukan sumber daya

WASSALAMUALAIKUM.WR.WB

1. Tumbuh dan berkembang sepanjang masa sistem informasi mengalami perubahan besar dalam kehidupan dalam suatu perusahaan. Perubahan ini memungkinkan sistem informasi beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi, sistem informasi cenderung meluas sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan perusahaan

2. Jaringan arus informasi sistem informasi menyediakan informasi ke berbagai pihak di dalam ataupun di luar perusahaan.

3. Konversi data sistem informasi akan mengkonversi input menjadi output.

4. Pengguna informasi informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi digunakan oleh pengguna internal (manajer dan karyawan) dan pengguna eksternal (pelanggan, kreditur, pemegang saham, dan instansi pemerintah). Pengguna informasi akan bertambah banyak seiring dengan semakin berkembangnya perusahaan. Hal ini dikarenakan pihak-pihak yang terkait pun semakin banyak.

5. Tujuan sistem informasi memiliki tujuan utama, yaitu : (1) Menyajikan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan. (2) Menyajikan informasi untuk mendukung operasi harian. (3) Menyajikan informasi yang berkenaan dengan kepengurusan.

6. Memerlukan Sumber daya agar dapat berfungsi, sistem informasi memerlukan sumber daya yang mencakup data, perlengkapan, personalia, peralatan, dan dana.

WASSALAMUALAIKUM.WR.WB