BySaiful SAqil Q

DES dianggap sudah tidak aman.

National Institute of Standards and Technology(NIST) mengusulkan kepada Pemerintah Federal ASuntuk sebuah standard kriptografi yang barupengganti DES.

NIST mengadakan lomba membuat standardalgoritma kriptografi yang baru. Standard tersebutkelak diberi nama Advanced Encryption Standard(AES).

Pada bulan Oktober 2000, NIST mengumumkanuntuk memilih Rijndael (dibaca: Rhine-doll)

Pada bulan November 2001, Rijndael ditetapkansebagai AES

Rijndael mendukung panjang kunci 128 bit sampai 256bit.

Panjang kunci dan ukuran blok dapat dipilih secaraindependen.

Setiap blok dienkripsi dalam sejumlah putaran tertentu,sebagaimana halnya pada DES.

AES menetapkan panjang kunci 128, 192, dan 256,maka dikenal AES-128, AES-192, dan AES-256.

Memiliki Round (putaran) berbeda pada setiap kunci

Panjang Kunci AES Jumlah Round128192256

101214

1. SubBytesmensubstitusikan 1 sel pada State dengan 1sel yang bersesuaian pada S-Box

2. ShiftRowspergeseran baris-baris array state secarawrapping

3. Mix Coloumnmengacak data di masing-masing kolomarray state

4. Add Round keymelakukan XOR antara state dengan cipherkey

Algoritma AES masih dianggap sebagaiAlgoritma yang paling baik, sangat susahuntuk membobol keamanan dari algoritmaini. Mengingat proses di dalamnya sangatlahkompleks.

Sadikin, Rifki. Kriptografi untuk keamananjaringan. Penerbit ANDI

http://parsiya.net/blog/2015-01-06-tales-from-the-crypt-o-leaking-aes-keys/

http://www.formaestudio.com/rijndaelinspector/

https://edipermadi.wordpress.com/tag/inverse-sbox/

http://www.academia.edu/7426961/Algoritma_Advanced_Encryption_Standard_AES_