Upload
sandri-ssandri
View
224
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/27/2019 Ppt Sandri Ebm
http://slidepdf.com/reader/full/ppt-sandri-ebm 1/30
SANDRI
1102009258
SUMMARY AND JOURNAL
APPRAISAL ARTIKEL THERAPY
7/27/2019 Ppt Sandri Ebm
http://slidepdf.com/reader/full/ppt-sandri-ebm 2/30
• Seorang anak perempuan berusia 12 tahun datang keUGD suatu rumah sakit dengan keluhan demam sejak 2minggu yang lalu. Demam dirasakan lebih tinggi padasore dan malam hari dibandingkan dengan pagi hari.Pasien juga sering muntah didahului dengan rasa mual.
Pada pemeriksaan fisik dijumpai kesadaran delirium,suhu 39.50 C, denyut nadi 136x/menit, nyeri tekanepigastrium serta lidah terlihat kotor dengan tepihiperemis. Pada pemeriksaan Widal didapatkan titer anti-Salmonella paratyphi O 1/320. Lalu dokter memberikan antibotik Azithromycin selama 7 hari.
• Seminggu kemudian datang seorang anak perempuanyang berusia 9 tahun dengan gejala demam tifoid, laludokter memberikan obat Ceftriaxon selama 7 hari.
SKENARIO
7/27/2019 Ppt Sandri Ebm
http://slidepdf.com/reader/full/ppt-sandri-ebm 3/30
PERTANYAAN KLINIS
• Apakah pemberian Azithromycin lebih efektif dibanding
Ceftriaxone pada anak penderita demam tifoid ?
PICO
• Patient : Anak dengan demam tifoid
• Intervention : Ceftriaxone• Comparison : Azitromycin
• Outcome :Efektifitas Azithromycin dan Ceftriaxonepada penyembuhan demam tifoid
KEYWORD
• Azithromycin AND Ceftriaxone AND Thphoid Fever ANDChildren
7/27/2019 Ppt Sandri Ebm
http://slidepdf.com/reader/full/ppt-sandri-ebm 4/30
ARTIKEL YANG DIPILIH
• Robert W. Frenck, Jr., et al. Azithromycin versus
ceftriaxone for the treatment of uncomplicated typhoid
fever in children. Clinical Infectious Diseases
2000;31:1134 –8
7/27/2019 Ppt Sandri Ebm
http://slidepdf.com/reader/full/ppt-sandri-ebm 5/30
ISI JURNAL
7/27/2019 Ppt Sandri Ebm
http://slidepdf.com/reader/full/ppt-sandri-ebm 6/30
• Demam tifoid, adalah infeksi sistemik yang disebabkan
oleh Salmonella typhi dan Salmonella paratyphi
termasuk infeksi umum dan kadang-kadang fatal pada
anak-anak yang tinggal di negara berkembang, terutama
negara-negara seperti di Asia dan Afrika. Selamabeberapa dekade, kloramfenikol sangat efektif terhadap
S.typhi dan S.paratyphi dan tetap menjadi antibiotik
pilihan untuk pengobatan demam tifoid. Namun
munculnya multidrug resistant S.typhi telahmengharuskan mencari terapi pilihan lain.
Introduction
7/27/2019 Ppt Sandri Ebm
http://slidepdf.com/reader/full/ppt-sandri-ebm 7/30
• Sebuah uji coba secara acak menunjukkan bahwa
azitromycin sama efektifnya dengan ciprofloxacin untuk
pengobatan demam tifoid tanpa komplikasi pada orang
dewasa. Hasil studi ini mendorong penelitian azitromycindibandingkan dengan ceftriaxone untuk pengobatan
demam tifoid tanpa komplikasi pada anak.
7/27/2019 Ppt Sandri Ebm
http://slidepdf.com/reader/full/ppt-sandri-ebm 8/30
• Semua anak dari umur 4-17 tahun, memiliki diagnosisdemam tifoid.
• Persyaratan yang diperlukan : subjek mengalami demam(≥ 38.5° C) dan riwayat demam setidaknya selama 4 hari.Setidaknya 2 dari kriteria berikut : nyeri perut,
hepatomegali, splenomegali, dan / atau bintik-bintik.• Subjek dengan kondisi berikut dikeluarkan : alergi terhadap
ceftriaxone atau eritromicin (atau macrolides lainnya),kompilasi utama demam tifoid (ex: pneumonia, perdarahanusus atau perforasi, syok, atau koma), ketidakmampuan
untuk menelan obat oral, signifikan yang mendasaripenyakit (ex: penyakit jantung, asma kronik, atauimunodefisiensi, atau pengobatan dalam 4 hari terakhir baik dengan obat studi atau ampicilin
• Subjek yang mungkin hamil atau menyusui jugadikeluarkan
Patients and Methods
7/27/2019 Ppt Sandri Ebm
http://slidepdf.com/reader/full/ppt-sandri-ebm 9/30
• Pasien dikelompokkan menjadi 3 kelompok usia (4-7
tahun, 8-12 tahun, 13-17 tahun) sebelum di randomisasi.
• Pada saat randomisasi, tidak seorang pun subjek atau
peneliti tahu agen studi apa yang diberikan.
• Dalam format open label, pasien diberikan oral
azitromicin (10 mg/kg/hari; dosis maksimum 500 mg/hari)
diberikan sekali sehari selama 7 hari atau ceftriaxone i.m
(75 mg/kg/hari, dosis maksimum 2,5 gr/hari) diberikan
sekali sehari selama 7 hari.
7/27/2019 Ppt Sandri Ebm
http://slidepdf.com/reader/full/ppt-sandri-ebm 10/30
• Pasien di rawat di RS selama periode perawatan dan 3hari setelah terapi selesai. Sebelum memulai terapiantibiotik, sampel darah, tinja, dan urin dikultur.
• Selama periode rawat inap, tanda-tanda vital (termasuk
suhu tubuh) diukur setiap 8 jam dan pemeriksaan klinisdilakukan setiap hari, kondisi umum pasien sepertiadanya nyeri perut, splenomegali, hepatomegali, atauruam secara khusus dicatat.
• Selain itu kuesioner terstruktur diberikan setiap hari
selama rawat inap untuk merekam simtomatologi(termasuk demam, ruam kepala, sakit perut, sembelit,diare, dan atau anoreksia) dan efek samping yangmungkin.
Prosedur
7/27/2019 Ppt Sandri Ebm
http://slidepdf.com/reader/full/ppt-sandri-ebm 11/30
• Subjek secara rutin diperiksa pada minggu ke 2 dan 4
setelah menyelesaikan pengobatan dan diminta untuk
kembali segera jika merasa sakit sebelum jadwal follow
up.
7/27/2019 Ppt Sandri Ebm
http://slidepdf.com/reader/full/ppt-sandri-ebm 12/30
• Demografi dan evaluasi pretreatment laboratorium
subjek menunjukkan bawha tidak ada perbedaan antarakelompok perlakukan.
Results
7/27/2019 Ppt Sandri Ebm
http://slidepdf.com/reader/full/ppt-sandri-ebm 13/30
• Respon pengobatan sangat baik pada kedua kelompok.
7/27/2019 Ppt Sandri Ebm
http://slidepdf.com/reader/full/ppt-sandri-ebm 14/30
• Pasien merespon dengan cepat terhadap terapi, waktu
rata-rata untuk penurunan suhu badan sampai normal
adalah 4,1± 1,1 hari (penerima azitromicin) dan 3,9±
1,0 hari (penerima ceftriaxone).
• Kesembuhan klinis terjadi pada 31 (91%) dari 34 pasienyang diobati dengan azitromicin, dan 29 (97%) dari 30
pasien yang diobati dengan ceftriaxone.
7/27/2019 Ppt Sandri Ebm
http://slidepdf.com/reader/full/ppt-sandri-ebm 15/30
• Dalam penelitian ini pada pasien yang menerima terapi
azitromicin maupun ceftriaxone ditemukan rasio clinical
cure >90% dan rasio microbiological cure >95%.
• Tidak ditemukan relaps pada pasien yang menerima
terapi azitromicin, sedangkan pada pasien yangmenerima terapi ceftriaxone ditemukan relaps sebanyak
5%-15%.
Diskusi
7/27/2019 Ppt Sandri Ebm
http://slidepdf.com/reader/full/ppt-sandri-ebm 16/30
• Azitromicin diberikan 7 hari dengan dosis 10mg/kg/hari
memiliki tingkat kefektifitasan tinggi pada pasien demam
tifoid tanpa kompilkasi pada anak, dengan tingkat
kesembuhan kliniknya bisa disamakan dengan pasien
yang menerima terapi ceftriaxone.
Kesimpulan
7/27/2019 Ppt Sandri Ebm
http://slidepdf.com/reader/full/ppt-sandri-ebm 17/30
Validity
7/27/2019 Ppt Sandri Ebm
http://slidepdf.com/reader/full/ppt-sandri-ebm 18/30
1. Apakah penempatan pasien ke dalam
kelompok terapi dirandomisasi?
Ya terdapat pada halaman1 bagian abstrak
7/27/2019 Ppt Sandri Ebm
http://slidepdf.com/reader/full/ppt-sandri-ebm 19/30
2. Apakah semua pasien yang dimasukkan ke dalam
penelitian dipertimbangkan dan disertakan dalam
pembuatan kesimpulan?
a. Apakah fo l low-up lengkap?Ya terdapat pada table 2
7/27/2019 Ppt Sandri Ebm
http://slidepdf.com/reader/full/ppt-sandri-ebm 20/30
2b. Apakah pasien dianalisis pada kelompok
randomisasi semula?
Ya terdapat pada metode
7/27/2019 Ppt Sandri Ebm
http://slidepdf.com/reader/full/ppt-sandri-ebm 21/30
3. Apakah pasien, klinisi dan staf peneliti dibutakan
terhadap terapi?
Ya terdapat pada metode
7/27/2019 Ppt Sandri Ebm
http://slidepdf.com/reader/full/ppt-sandri-ebm 22/30
4. Apakah kedua kelompok sama pada awal
penelitian?
Ya terdapat pada metode
7/27/2019 Ppt Sandri Ebm
http://slidepdf.com/reader/full/ppt-sandri-ebm 23/30
5. Selain perlakuan eksperimen, apakah kedua
kelompok mendapat perlakuan yang sama?
Ya terdapat pada procedure
7/27/2019 Ppt Sandri Ebm
http://slidepdf.com/reader/full/ppt-sandri-ebm 24/30
7/27/2019 Ppt Sandri Ebm
http://slidepdf.com/reader/full/ppt-sandri-ebm 25/30
Pasien sembuh Pasien tidak sembuh Jumlah
Ceftriaxone 29 1 30
Azitromicin 31 3 34
1. Berapa besar efek terapi ?
7/27/2019 Ppt Sandri Ebm
http://slidepdf.com/reader/full/ppt-sandri-ebm 26/30
EER = 97%
Risiko keberhasilan pemberian ceftriaxone padakelompok perlakuan/intervensi adalah sebesar 97%
CER = 91%
Risiko keberhasilan pemberian azitromicin padakelompok tanpa-perlakuan/ kontrol adalah sebesar 91%
RR = 1.06
Pasien yang mendapat tindakan pemberian ceftriaxonememiliki risiko terjadinya keberhasilan sebesar 1,06 kalidibandingkan pasien yang tidak mendapatkan perlakuan
RRR = 6%
Tindakan pemberian ceftriaxone menurunkan risiko relatif terjadinya kegagalan sebesar 6%
7/27/2019 Ppt Sandri Ebm
http://slidepdf.com/reader/full/ppt-sandri-ebm 27/30
ARR = 6%
Penurunan risiko absolut pada pemberian ceftriaxone adalah
sebesar 6%
NNT = 17
Pada jurnal tersebut didapatkan NNT sebanyak 17
pasien. Ini dapat diartikan sebagai berikut : Kita harusmengobati 17 pasien demam tifoid untuk mendapatkan
1 orang yang sembuh demam tifoidnya. Pada jurnal
tersebut, nilai NNT baik bila nilainya semakin kecil.
Didapatkan CER < EER sehingga dapat disimpulkan
bahwa jurnal ini penting, karena outcome (kesembuhan
pasien) pada kelompok perlakuan lebih besar daripada
outcome pada kelompok kontrol.
7/27/2019 Ppt Sandri Ebm
http://slidepdf.com/reader/full/ppt-sandri-ebm 28/30
Applicability
7/27/2019 Ppt Sandri Ebm
http://slidepdf.com/reader/full/ppt-sandri-ebm 29/30
• Ya, ceftriaxone bisa digunakan untuk pengobatandemam tifoid pada anak karena tingkat efektifitas
ceftriaxone sama baiknya dengan azitromicin dalam
menghilangkan gejala klinis demam tifoid.
1. Apakah hasil ini dapat diterapkan untuk
pasien saya?
7/27/2019 Ppt Sandri Ebm
http://slidepdf.com/reader/full/ppt-sandri-ebm 30/30
• Keuntungan ceftriaxone: Tingkat efektifias obat tinggiserta obat mudah didapat di negera berkembang
• Kerugian ceftriaxone: tingkat kejadian relaps lebih tinggi
daripada azitromicin.
2. Menentukan potensi keuntungandan kerugian bagi pasien.