Upload
desy
View
960
Download
202
Tags:
Embed Size (px)
DESCRIPTION
jhakjjdhwkjhdeoiqwljkldal
Citation preview
CLINICAL SCIENCE SESSION ATRESIA ANI
Oleh : Desy NataliaPembimbing : dr. Willy Hardi Marpaung, Sp.BA
PENDAHULUAN
Atresia ani atau anus imperforata disebut
sebagai malformasi anorektal, adalah suatu
kelainan kongenital tanpa anus atau dengan
anus tidak sempurna
Frekuensi seluruh kelainan kongenital
anorektal didapatkan 1 dari tiap 5000-10000
kelahiran,
sedangkan atresia ani didapatkan 1 % dari
seluruh kelainan kongenital pada neonatus.
DEFINISI
Atresia ani adalah suatu kelainan kongenital
tanpa anus atau anus tidak sempurna,
termasuk di dalamnya agenesis ani, agenesis
rektum dan atresia rektum
EMBRIOLOGI
Usus terbentuk pada minggu ke-4 fase
embrio hingga bulan ke-6 fase fetus
primitive gut, yang terdiri atas 3 bagian yaitu
Forgut, Midgut, dan Hindgut
Perkembangan anus dimulai dari pembentukan
tuberkel ani kanan dan kiri. Tuberkel tumbuh
kearah ventral dan mengelilingi bagian akhir
hindgut.
Kemudian bagian atas kanalis ani dibentuk oleh
bagian akhir hindgut dan bagian bawahnya
dari proctoderm.
Otot sfingter ani eksternus dibentuk dari mesoderm
yang berkembang sendiri dan berada di perineum.
EPIDEMIOLOGI
Atresia ani lebih banyak ditemukan pada laki-
laki daripada perempuan.
Laki-laki : atresia ani fistula rektouretra
diikuti oleh fistula perineal.
Perempuan: atresia ani diikuti fistula
rektovestibular dan fistula perineal.
ETIOLOGI
Belum diketahui pasti, diduga :
genetik
Karena kegagalan pembentukan septum
urorektal secara komplit
Putus saluran pencernaan dari atas dengan
dubur, bayi lahir tanpa lubang anus
Gangguan organogenesis dalam kandungan
Kelainan bawaan
Berhubungan dengan sindrom down
KLASIFIKASI
Menurut klasifikasi Wingspread (1984) :
1. Laki-laki
Kelompok I
Kelainan : fistel urin, atresia rektum, perineum datar,
fistel tidak ada, invertogram (udara > 1cm dari kulit)
Kelompok II
Kelainan : fistel perineum, membrana anal, stenosis
anus, fistel tidak ada, invertogram (udara < 1 cm
dari kulit)
2. Perempuan
Kelompok I
Kelainan : kloaka, vistel vagina, fistel
anovestibuler atau retrovestibuler, atresia
rektum, fistel tidak ada, invertogram (uadar > 1
cm dari kulit)
Kelompok II
Kelainan : fistel perineum, stenosis anus, fistel
tidak ada, invertogram (udara < 1 cm dari kulit)
Klasifikasi menurut Ladd dan Gross pada tahun
1934 mengajukan klasifikasi terdiri atas 4 tipe,
yaitu :
Tipe I : Saluran anus atau rektum bagian
bawah mengalami stenosis dalam berbagai
derajat.
Tipe II : Terdapat suatu membran tipis yang
menutupi anus karena menetapnya membran
anus.
Tipe III : Anus tidak terbentuk dan rektum
berakhir sebagai suatu kantung yang buntu
terletak pada jarak tertentu dari kulit di
daerah anus seharusnya terbentuk (lekukan
anus).
Tipe IV : Saluran anus dan rektum bagian
bawah membentuk suatu kantung buntu
yang terpisah, pada jarak tertentu dari ujung
rektum yang berakhir sebagai suatu kantung
buntu.
Kelainan bentuk anorektum dikelompokkan menjadi :
1. Kelainan letak rendah (infralevator)2. Kelainan letak tinggi (supralevator)
DIAGNOSIS
o Anamnesis
• Bayi kembung : 4-8 jam setelah lahir
• bayi tidak dapat BAB
• bayi muntah-muntah
o Pemeriksaan fisik
• pemasukan thermometer : bayi baru lahir
• palpasi dengan jari kelingking : kontraksi sfingter ani
• Tidak ditemukan anus, mekonium tidak keluar
• pembesaran abdomen, PD kulit abdomen menonjol
o Pemeriksaan penunjang
PROGNOSIS
Prognosis tergantung pada fungsi klinis.
Pada atresia letak tinggimasalah
mengontrol fungsi saluran cerna /
pengendalian defekasi.
Pada atresia letak rendah mempunyai
kontrol baik.
DAFTAR PUSTAKA Sadler TW. Langman’s Medical Embryology. 11th ed. Lippincott Williams and Wilkins Inc. 2011.
p.302-16
Masrochah, S. Invertogram Atresia Ani. Jakarta. 2011
The Digestive System. In: Moore KL, Persaud TVN. The Developing Human. 9th ed. Philadelphia: Saunders Elsevier. 2013.
Snell RS. Anatomi Klinik Untuk Mahasiswa Kedokteran. Edisi 6. Jakarta: EGC; 2006.
Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak, Buku Kuliah Kesehatan Anak I, FK-UI, Jakarta, 1985, Hal : 204-5
FK USU. Atresia Ani. Fakultas Kedokteran Universitas Utara. 2006
Staf Pengajar Ilmu Bedah FK UI. Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah. Bagian Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Hal 137.
Jong, Wime De, Sjamsuhidayat, R, Buku Ajar Ilmu Bedah, edisi Revisi, EGC, Jakarta, 1998, Hal : 664-670
FK UII. Atresia Ani. Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia 2006.
Bedah UGM. Atresia Ani. http://www.bedahugm.net
Sabiston D.C, Fr, Buku ajar Ilmu Bedah, EGC, Jakarta, 1992, Hal : 262