29
PLANT SURVEY Laundry RSUD dr. Doris Sylvanus

Plant Survey

Embed Size (px)

DESCRIPTION

contoh tugas plat survey

Citation preview

Page 1: Plant Survey

PLANT SURVEY Laundry RSUD dr. Doris Sylvanus

Page 2: Plant Survey

KELOMPOK 4

• Dhimas Reyhan Putra Sayudha

• Elsa Hewuni

• Ervi Audina Munthe

• Tirza Sosanta

• Putri Khairani

• Chairizia Riantiarno

• Yoke Dharma Sumahing

• Piniel Frimantama

• Jesica Cristin

Fasilitator:Tri Widodo, S.KM., MPH

Page 3: Plant Survey

BAB IPENDAHULUAN

Page 4: Plant Survey

1.1 LATAR BELAKANG

• Bahaya potensial merupakan sesuatu zat (agent) yang kemungkinan dapat menimbulkan gangguan kesehatan / penyakit pada pekerja apabila pekerja terpajan oleh zat tersebut.

• Kecelakaan kerja yang terjadi tergantung dari jenis industrinya, dan semua yang berpotensi menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja disebut bahaya potensial.

• Plant survey ini membahas penyakit akibat kerja, faktor penyebab penyakit akibat kerja, pentingnya upaya pencegahan yang sistematis, upaya pencegahan yang dapat dilakukan di laundry RSUD dr. Doris Sylvanus, dalam konteks ilmu kedokteran okupasi yang berhubungan dengan keselamatan kerja.

Page 5: Plant Survey

1.2 PERMASALAHAN

• Bahaya potensi dan resiko kecelakaan kerja pada setiap langkah proses pekerjaan.

• Dampak yang dapat terjadi akibat bahaya potensial tersebut.

• Penyakit yang dapat timbul akibat bahaya potensial tersebut.

Page 6: Plant Survey

1.3 TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS

1.3.1. Tujuan Umum

• Mengetahui dan memahami kinerja program K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) serta bahaya potensial yang terdapat di Laundry RSUD dr. Doris Sylvanus.

1.3.2. Tujuan Khusus

• Mengetahui alur pencucian di Laundry RSUD dr. Doris Sylvanus.

• Memahami bahaya potensial di Laundry RSUD dr. Doris Sylvanus.

• Mengetahui upaya pelaksanaan program K3 di Laundry RSUD dr. Doris Sylvanus.

• Mengetahui masalah dalam pelaksanaan program K3 di Laundry RSUD dr. Doris Sylvanus.

Page 7: Plant Survey

BAB IIHASIL TINJAUAUAN

Page 8: Plant Survey

INFORMASI UMUM PERUSAHAAN

Laundry RSUD dr. Doris Sylvanus salah satu dari bagian sanitasi di RSUD dr. Doris Sylvanus yang dikelola oleh pegawai rumah sakit yang berdiri sejak rumah sakit didirikan dan mempunyai ruang rawat inap. Laundry ini terletak didalam RSUD dr. Doris Sylvanus, laundry RSUD dr. Doris Sylvanus melayani pencucian baju oprasi, handuk, sarung bantal, sprei, gorden, linen basah, linen kering, dan lain-lain. Laundry RSUD dr. Doris Sylvanus dibagi dalam tiga bagian pekerjaan yaitu bagian administrasi, bagian penyetrikaan, dan bagian pencucian. Jumlah pegawai di laundry ini sebanyak 10 orang yang rata-rata usianya diatas 35 tahun dan seluruh pegawai laundry adalah perempuan dengna jam kerja dimulai pukul 07.00 WIB sampai 19.00 WIB.

Page 9: Plant Survey

ALUR PRODUKSI BESERTA PROSES KERJA

Linen Kotor

Ruang Dekontaminasi

Bak pembilasan awal

Bak desinfeksi (perendaman)

Bak Pembilasan Akhir

Pencucian Linen Pengeringan Linen Bak pembilasan awal

Melipat Linen

R. Penyimpanan Linen bersih

Distribusi Linen Bersih

Page 10: Plant Survey

PROGRAM KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA PERUSAHAAN

• Memakai dan melepas alat pelindung diri

• Pencucian linen laundry

• Membersihkan lantai laundry

Page 11: Plant Survey

IDENTIFIKASI BAHAYA POTENSIAL TEMPAT KERJA

Page 12: Plant Survey
Page 13: Plant Survey

ANALISIS FAKTOR RISIKO • Dari survey yang dilakukan pada petugas landry menurut Tabel 5.1 Survey

tentang hazard umum pada petugas laundry, petugas banyak terpapar pada hazard umum dari faktor kimia, ergonomi, fisik dan psikososial. Hazard ini membahayakan karena seharusnya lingkungan kerja dalam keadaan aman, dan tidak membahayakan petugasnya.

• Berdasarkan tabel 5.4 Survey upaya lain rumah sakit tentang K3 bahwa rumah sakit meyediakan APAR sebagai salah satu upaya K3 untuk menanggulangi bahaya kebakaran diruang kerja. Peyediaan wastafel dalam ruang kerja sebagai sarana cuci tangan, tetapi wastafel yang ada bukan khusus hanya untuk tempat mencuci tangan tetapi juga digunakan untuk mencuci piring. Serta tidak tersedia kotak P3K di ruang kerja.Penyediaan APAR (Alat pemadam api riangan) pada ruang kerja instalasi laundry sebagai salah satu upaya K3 untuk menanggulangi bahaya kebakaran diruang kerja, tetapi hal ini kurang lengkap karena tidak adanya petunjuk penggunaan APAR disekitar tempat pemasangan APAR, ditambah lagi adanya petugas laundry yang kurang mengerti cara penggunaan APAR tersebut. Penyediaan westafel yang ada bukan hanya khusus untuk tempat mencuci tangan tetapi juga digunakan untuk tempat mencuci piring. Serta tidak tersedia kotak P3K di ruang kerja.

Page 14: Plant Survey

BAB IIITINJAUAN PUSTAKA

Page 15: Plant Survey

3.1 KESEHATAN KESELAMATAN KERJA (K3)

• Kesehatan Keselamatan Kerja (K3) merupakan bagian dari kesehatan masyarakat atau aplikasi kesehatan masyarakat di dalam suatu masyarakat pekerja dan masyarakat lingkungannya.

• Program K3 di Laundry Rumah Sakit (K3RS) bertujuan untuk melindungi keselamatan dan kesehatan serta meningkatkan produktifitas pekerja, melindungi keselamatan pasien, pengunjung, dan masyarakat serta lingkungan sekitar rumah sakit.

Page 16: Plant Survey

3.2 K3 DI PERUSAHAANProgram kesehatan dan keselamatan kerja yang

dilakukan oleh perusahaan yaitu :

1. Memakai dan melepas alat pelindung diri

• APD (Alat Pelindung Diri) adalah alat yang digunakan untuk melindungi pekerjaan dari mikroorganisme

• APD yang digunakan secara benar diharapkan dapat mencegah penularan penyakit infeksi

• APD pada unit laundry, antara lain :

- Masker

- Sarung tangan

- Celemek / apron

- Sepatu boot

- Topi (bagi rambut panjang)

Page 17: Plant Survey

2. Pencucian linen laundry

• Pencucian linen adalah suatu proses membersihkan linen dari yang kotor menjadi bersih dan siap pakai

• Agar dapat menghasilkan linen yang berdaya guna dan berhasil guna serta bersih dan siap pakai

Page 18: Plant Survey

3. Membersihkan lantai laundry

• Unit laundry terdiri dari sarana dan prasarana yang menunjang kegiatan pencucian

• Lantai ruang laundry merupakan bagian dari sarana bangunan yang harus diperhatikan kebersihan dan keamanan agar terhindar dari penularan penyakit infeksi

Page 19: Plant Survey

3.3 POTENSI BAHAYA/PAJANAN/PEKERJAA

N YANG DIPILIH• Faktor fisik

• Faktor kimia

• Faktor biologi

• Faktor ergonomi

• Faktor psikososial

Page 20: Plant Survey

3.4 HUBUNGAN PENYAKIT DENGAN FAKTOR PAJANAN

TERPILIH

Pada setiap pekerjaan yang dilakukan pasti ada resiko terhadap kesehatan petugas tersebut. Pada petugas linen kotor instalasi laundry di rumah sakit, terdapat beberapa penyakit yang perlu diwaspadai terutama penyakit yang menular. Gangguan kesehatan yang mungkin terjadi adalah sakit kepala, penyakit infeksi (TBC, ISPA), dermatitis, LBP, batuk, dan demam.

Page 21: Plant Survey

3.5 PROGRAM K3 YANG SEHARUSNYA DILAKSANAKAN

Beberapa program K3 yang seharusnya dilaksanakan :

• Menyediakan obat P3K

• Melakukan pemeriksaan kesehatan

• Menggunakan pengaman telinga

• Menyediakan AC dan kipas angina pada ruangan kerja

• Training/pelatihan K3 dan evaluasi terhadap tahap pengetahuan, sikap dan perilaku terhadap aspek K3.

Page 22: Plant Survey

BAB IVPEMBAHASAN

Page 23: Plant Survey

Dari hasil kunjungan ke Laundry Rumah Sakit Dorys Sylvanus Kota Palangka Raya, sudah terdapat program K3 untuk mengurangi bahaya terhadap pekerja, yaitu :

1. Memakai dan melepas alat pelindung diri

2. Membersihkan lantai laundry

3. Pencucian linen laundry

Page 24: Plant Survey

Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada Laundry di RS ini, diantaranya :

1. Penyediaan ruangan khusus untuk infeksius, darah dan juga cairan tubuh

2. Penggunaan pengaman telinga agar dapat mengurangi bahaya akibat kebisingan

3. Menyediakan AC pada ruangan menyetrika dan kipas angin pada ruang kerja utama (ruang mencuci) sehingga temperature pada ruang kerja ini tidak tinggi.

4. Penyediaan tempat sampah agar lebih dari satu, dan dibedakan tempat sampah media dan non medis pada ruang kerja.

5. Pengaturan shift kerja yang lebih baik, karena jumlah petugas yang bertugas setiap shift tidak selalu sama sehingga petugas sering mengalami kelelahan yang berlebihan.

6. Training K3 diberikan kepada pekerja untuk mengevaluasi tahap pengetahuan, sikap dan perilaku pekerja terhadap aspek K3.

Page 25: Plant Survey

Beberapa hal yang harus ditambahkan, yaitu :

1. Menyediakan kotak P3K. Pada Laundry di RS ini tidak tersedia kotak P3K untuk menunjang keselamatan pekerja.

2. Melakukan pemeriksaan kesehatan. Pada Laundry di RS ini tidak ada diadakan pemeriksaan kesehatan untuk mengecekan kesehatan pekerja, karena pekerja pada Laundry ini mempunyai risiko tinggi tertular penyakit.

Page 26: Plant Survey

BAB VKESIMPULAN DAN

REKOMENDASI

Page 27: Plant Survey

5.1 Kesimpulan

• Alur pencucian di Laundry RSUD dr. Doris Sylvanus meliputi proses pengumpulan, penerimaan, pencucian, pengeringan, penyetrikaan, penyimpanan, pendistribusian, dan pengangkutan.

• Bahaya potensial yang mungkin terjadi di Laundry RSUD dr. Doris Sylvanus meliputi bahaya potensial fisik, kimia, biologi, ergonomi, dan psikososial yang memungkinkan timbulnya gangguan kesehatan dan risiko keselamatan kerja.

• Upaya pelaksanaan program K3 di Laundry RSUD dr. Doris Sylvanus berupa memakai dan melepas alat pelindung diri, pencucian linen, dan membersihkan lantai laundry.

• Masalah dalam pelaksanaan program K3 di Laundry RSUD dr. Doris Sylvanus yaitu masih kurangnya penyediaan alat pelindung diri seperti masker dan sarung tangan, serta tidak adanya kotak P3K.

Page 28: Plant Survey

5.2 Rekomendasi

Beberapa program K3 yang seharusnya dilaksanakan :

1. Menyediakan obat P3K

2. Melakukan pemeriksaan kesehatan

3. Menyediakan ruangan khusus untuk infeksius, darah dan juga cairan tubuh

4. Menggunakan pengaman telinga

5. Menyediakan AC pada ruangan menyetrika

6. Menyediakan pencahayaan yang cukup sewaktu bekerja

7. Training K3

8. Evaluasi terhadap tahap pengetahuan, sikap dan perilaku terhadap aspek K3.

Page 29: Plant Survey

DAFTAR PUSTAKA

• Alias SB, Multalid NA. Aspek K3 Petugas Linen Kotor Instalasi Laundry di Rumah Sakit [Skripsi]. Makassar : Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar; 2013.

• Sadhra, Steven S, Krishna GR. Occupational health risk assessment and management. United Kingdom: Blackwell Science; 1999. h. 88-9.

• Binks SP. Occupational toxicology and the control of exposure to pharmaceutical agents at work. Occupational Medicine 2003; 53:363-70 [disitasi 1 Desember 2009]. Diunduh dari :

http://occmed.oxfordjournals.org/cgi/content/abstract/53/6/363