Upload
muhamad-wisnu
View
22
Download
0
Tags:
Embed Size (px)
DESCRIPTION
-
Citation preview
5/21/2018 pkm gt
1/18
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
KONVERI BIODIESEL DARI MINYAK BIJI KAPUK (Ceiba Pentandra L)
SEBAGAI SUMBER ENERGI TERBARUKAN
BIDANG KEGIATAN:
PKM-GAGASAN TERTULIS
Diusulkan oleh :
Inna Sofyana Ulyan Nisa H1A010043 (Angkatan 2010)
Risma Prihatin H1A010049 (Angkatan 2010)
Shinta Widya H1A012036 (Angkatan 2012)
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2014
5/21/2018 pkm gt
2/18
5/21/2018 pkm gt
3/18
iii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................................... ii
RINGKASAN................................................................................................... iii
PENDAHULUAN............................................................................................. 1
LatarBelakang .................................................................................................... 1
Tujuan ................................................................................................................ 2
Manfaat .............................................................................................................. 2
GAGASAN........................................................................................................ 2
Kondisi Kekinian ............................................................................................... 2
Solusi yang Ditawarkan ..................................................................................... 3
Seberapa Jauh Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan Dapat Diperbaiki Melalui
Gagasan yang Diajukan ..................................................................................... 4
Pihak-pihak yang Dipertimbangkan Membantu Mengimplementasikan
Gagasan dan Uraian Peran atau Kontribusi Masing-masingnya ..................... .. 5
Langkah-langkah Strategi Implementasi ........................................................... 5
KESIMPULAN ................................................................................................. 6
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 7
LAMPIRAN...................................................................................................... 10
5/21/2018 pkm gt
4/18
iv
RINGKASAN
Bahan bakar minyak (BBM) yang dipakai pada saat ini berasal dari fosil yang
merupakan sumber daya alam tak terbarukan, sehingga pada suatu saat akan menjadisemakin menipis dan sampai akhirnya akan habis. Biodiesel merupakan salah satu
bahan bakar alternatif pengganti minyak diesel yang dapat diproduksi melalui reaksi
esterifikasi dantransesterifikasi minyak tumbuhan atau lemak hewan dengan metanolatau etanol. Minyak biji kapuk dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan
biodiesel yang dapat dilihat darikomposisi utama minyak biji kapuk ialah oleat 46,1-
56,6% dan linoleat 22,7-34,6%Tujuan dari gagasan ini adalah mampu menghasilkan produk biodiesel dari
konversi minyak biji kapuk sebagai sumber energi terbarukan yang dapat memenuhi
standar mutu bahan bakar menurut SNI serta dapat mengetahui pengaruh dari katalis
heterogen dalam meningkatkan konversi biodiesel dari minyak biji kapuk.Pembuatan biodiesel selama ini lebih banyak menggunakan katalis homogen,
seperti asam dan basa, namun penggunaan katalis homogen ini dapat menimbulkan
permasalahan pada produk yang dihasilkan, misalnya masih mengandung katalis
sehingga harus dilakukan separasi lagi dan katalis yang digunakan tidak dapatdigunakan kembali yang kemudian akan terbuang sebagai limbah. Sehingga untuk
mengatasi kelemahan katalis homogen digunakan katalis heterogen.Katalis heterogen
ini mudah dipisahkan dari campuran katalis dan produknya serta sisa reaktannya,dengan demikian katalis ini dapat diregenerasi kembali dan kestabilannya terhadap
perlakuan panas.
Biji kapuk di press sehingga dihasilkan minyak biji kapuk. Minyak biji kapuk
yang dihasilkan dilakukan proses esterifikasi dengan menggunakan metanol dankatalis ZAH. Kemudian proses dilanjutkan dengan transesterifikasi menggunakan
metanol dan katalis CaO sehingga dihasilkan biodiesel. Biodiesel dianalisis viskositaskinematiknya dan dikarakterisasi dengan spektroskopi 1H-NMR. Biodiesel yangdihasilkan akan menunjukkan bahwa katalis ZAH dan CaO dapat digunakan sebagai
katalis dalam pembuatan biodiesel dari minyak biji kapuk dengan menghasilkan
konversi biodiesel yang tinggi dan dihasilkan biodiesel yang memenuhi standar mutu
bahan bakar berdasarkan SNI.
5/21/2018 pkm gt
5/18
1
PENDAHULUAN
Latar belakang
Indonesia merupakan salah satu negara penghasil minyak bumi di dunia,
namun sampai saat ini masih mengimpor bahan bakar minyak (BBM) untuk
mencukupi kebutuhan bahan bakar minyak di sektor transportasi dan energi. Bahan
bakar minyak (BBM) yang dipakai pada saat ini berasal dari fosil yang merupakan
sumber daya alam tak terbarukan, sehingga pada suatu saat akan menjadi semakin
menipis dan sampai akhirnya akan habis. Oleh sebab itu, jika ingin menekan jumlah
penggunaan BBM yang berasal dari fosil perlu adanya langkah-langkah untuk
mendapatkan sumber energi alternatif, salah satunya yaitu pemanfaatan Bahan Bakar
Nabati (BBN) atau biofuelsebagai bahan bakar minyak solar konvensional.Biodiesel merupakan salah satu bahan bakar alternatif pengganti minyak
diesel yang dapat diproduksi melalui reaksi transesterifikasi minyak tumbuhan atau
lemak hewan dengan metanol atau etanol (Susilowati, 2006).Biodiesel merupakan
campuran dari mono alkil ester asam lemak dari minyak nabati atau lemak hewan.
Menurut Suwarso et al (2008), kelebihan biodiesel sebagai bahan bakar alternatif
pengganti solar diantaranya yaitu angka setananya lebih tinggi, gas hasil pembuangan
biodiesel lebih ramah lingkungan karena mengandung sedikit gas SOx, tidak beracun,
memiliki daya lumas tinggi, emisi gas buang sedikit, dan karakter pembakaran relatif
bersih. Potensi pengembangan biodiesel di Indonesia cukup besar, sekitar 30 spesies
tanaman yang dapat dijadikan bahan baku, diantaranya jarak, nyamplung, kesambi,
kemiri, karet, kapuk dan saga hutan. (Mittelbach, 2004).
Minyak nabati yang umumnya digunakan sebagai bahan dasar pembuatan
biodiesel adalah trigliserida yang mengandung asam oleat dan asam linoleat (Zappi,
et al, 2003).Salah satu minyak nabati yang dapat digunakan sebagai bahan dasar
biodiesel adalah minyak biji kapuk.Minyak biji kapuk dapat diperoleh dari biji kapuk
yang merupakan biji non pangan. Persentase minyak yang terkandung dalam biji
kapuk sebesar 20% dari berat bijinya.sedangkan komposisi utama minyak biji kapuk
ialah oleat 46,1-56,6% dan linoleat 22,7-34,6% (Bailey, 1954). Dengan melihat
5/21/2018 pkm gt
6/18
2
kandungan minyak biji kapuk tersebut, maka minyak biji kapuk tersebut dapat
diambil sebagai bahan untuk pembuatan biodiesel (Susilowati, 2006).
Biodiesel umumnya disintesis melalui transesterifikasi dengan menggunakan
katalis homogen. Dengan menggunakan katalis homogen baik asam atau basa, reaksi
pembentukan biodiesel akan berjalan cepat dan konversi reaksi jugan tinggi, namun
kelemahan dari katalis ini adalah katalis tidak dapat di recycle dan akan terbuang
sebagai limbah. Sehingga untuk mengatasi kelemahan katalis homogen digunakan
katalis heterogen.
Tujuan
Tujuan dari pelaksanaan program ini adalah :
1.
Mampu menghasilkan produk biodiesel dari konversi minyak biji kapuk yangdapat memenuhi standar mutu bahan bakar berdasarkanSNI.
2. Mengetahui pengaruh penggunaan katalis heterogen dalam meningkatkankonversi biodiesel dari minyak biji kapuk.
Manfaat
Program ini diharapkan dapat menghasilkan suatu produk biodiesel serta
dapat meningkatkan nilai ekonomis minyak biji kapuk sebagai bahan baku biodiesel
yang merupaka sumber energi terbarukan sehingga dapat menghasilkan biodiesel
yang ramah lingkungan.
GAGASAN
Kondisi kekinian
Kebutuhan energi akan terus mengalami peningkatan seiring dengan
peningkatan aktivitas manusia, baik dalam kegiatan industri maupun rumah tangga
(Qian et al., 2008). Suplai energi utama saat ini hanya terfokus pada sumber energi
fosil, sementara keberadaan sumber energi fosil semakin menipis sedangkan jumlah
penduduk dunia semakin meningkat (Sulistyawati dan Marnoto, 2008). Selain itu,
hasil pembakaran energi fosilmenghasilkan gas-gas karsinogenik seperti NOx, SOx,
hidrokarbon dan komponenlainnya yang dapat meningkatkan efek rumah kaca dan
berdampak padaglobal warming(National Biodiesel Board, 2010).
5/21/2018 pkm gt
7/18
3
Biji kapuk sebagai hasil samping jarang digunakan atau hanya dibuang
sebagai limbah dan terkadang diberikan sebagai pakan hewan ternak.Sebagai upaya
meningkatkan nilai tambahnya maka dikembangkan pemanfaatan limbahbiji kapuk
menjadi minyak yang kemudian dikembangkan menjadi biodiesel yang lebih
memiliki nilai ekonomi (Salamah, 2010).Pembuatan biodiesel selama ini lebih
banyak menggunakan katalis homogen, seperti asam dan basa. Menurut Marchetti
(2008), penggunaan katalis homogen ini dapat menimbulkan permasalahan pada
produk yang dihasilkan, misalnya masih mengandung katalis sehingga harus
dilakukan separasi lagi dan katalis yang digunakan tidak dapat digunakan kembali
yang kemudian akan terbuang sebagai limbah. Selain itu, katalis homogen tersebut
juga dapat bereaksi dengan asam lemak bebas membentuk sabun sehingga akanmempersulit dalam pemurnian.
Solusi yang pernah ditawarkan
Solusi yang ditawarkan untuk mengurangi dampak lingkungan yang disebabkan
oleh limbah biji kapuk adalah memanfaatkannya sebagai produk yang bernilai tinggi
yaitu biodiesel. Biji kapuk mengandung minyak dengan penyusun utamanya adalah
trigliserida.Menurut Soerawidjaja (2003), komposisi minyak biji kapuk menyerupai
komposisi minyak jarak pagar maka minyak biji kapuk sangat potensial terutama
untuk diolah menjadi metil ester atau biodiesel melalui reaksi alkoholis.Proses
tersebut dapat dipercepat dengan menambahkan katalis (Kusuma, 2003).Proses
alkoholis ini umumnya menggunakan katalis yang bersifat homogen karena mudah
dikarakterisasi serta mudah terdispersi secara efektif sehingga semua molekul katalis
dapat berinteraksi dengan reaktan. Namun menurut Meher et al. (2004) menyebutkan
katalisis homogen kurang efektif karena heterogenitas permukaannya dan juga sukar
dipisahkan dari produk dan sisa reaktannya. Sehingga, Peterson dan Scarrah (2004)
pernah menguji beberapa katalis heterogen pada proses pembuatan biodiesel dan
menyimpulkan bahwa katalis ini mampu menghasilkan rendemen metil ester yang
tinggi.
5/21/2018 pkm gt
8/18
4
Seberapa jauh kondisi kekinian pencetus gagasan dapat diperbaiki melalui
gagasan yang diajukan
Hampir semua lapisan masyarakat saat ini menggunakan hasil komoditas kapuk
untukpembuatan kasur dan bantal. Namun, keberadaan kapuk randu mulai tergusur,
seiring ditemukannya bahan-bahan sintesis untuk pembuat kasur dan bantal (Yahya,
2012).Selain itu, hasil yang diambil dari tanaman ini adalah serat kapuknya,
sedangkan biji kapuk belum banyak dimanfaatkan. Biji kapuk merupakan salah satu
sumber minyak nabati yang mengandung asam lemak tak jenuh sekitar 71,95% yang
menyebabkan minyak biji kapuk mudah tengik, sehingga kurang baik untuk
dikembangkan sebagai minyak makanan. Oleh karena itu, minyak nabati dalam biji
kapuk tidak menjadi mutu saing dengan kebutuhan manusia.Minyak biji kapuk dapat diproses secara kimiawi melalui reaksi alkoholis
dengan dibantu oleh suatu katalis menghasilkan produk yang bernilai tinggi. Alkohol
yang digunakan dapat berupa metanol, etanol maupun isopropil alkohol. Sedangkan
proses katalisis dapat digolongkan menjadi katalisis homogen dan katalisis heterogen.
Menurut Di serio et al. (2005) menyebutkan penggunanan katalisis homogen
memerlukan proses pemisahan katalis dari produknya yang relatif lebih sulit sehingga
akan meningkatkan biaya produksi. Oleh karena itu,berdasarkan penelitian Setyawan
(2003), katalisis heterogen memiliki beberapa keunggulan yang mampu menutupi
kelemahan katalisis homogen diantaranya yaitu, mudah dipisahkan dari campuran
katalis dan produknya serta sisa reaktannya, dengan demikian katalis ini dapat
diregenerasi kembali dan kestabilannya terhadap perlakuan panas. Sehingga, katalisis
heterogen lebih banyak digunakan dalam industri kimia. Dan juga menurut Liu
(2008), keuntungan lain dari katalisis heterogen adalah tidak korosif, ramah terhadap
lingkungan, memiliki waktu paruh yang panjang dan dapat memberikan aktifitas dan
selektifitas yang tinggi.Oleh karena itu, pengonversian biodiesel dari minyak biji
kapuk sangat potensial terutama untuk diolah menjadi produk metil ester atau
biodiesel yang dapat memberi nilai tambah untuk mengurangi beban masyarakat
akibat mahalnya harga bahan bakar dan pasokan yang tidak menentu serta
menghasilkan bahan bakar yang lebih bersih bagi dampak lingkungan.
5/21/2018 pkm gt
9/18
5
Pihak-pihak yang dipertimbangkan membantu mengimplementasikan gagasan
dan uraian peran atau kontribusi masing-masingnya
Program ini akan berjalan dengan baik apabila dilaksanakan dengan peneliti
yang berkompeten, penempatan kerja pelaksana yang tepat, dan motivasi yang kuat
untuk melaksanakannya. Untuk mewujudkan minyak biji kapuk sebagai solusi
pemanfaatan sumber daya alam untuk menciptakan suatu nilai yang tinggi, ada
beberapa pihak yang dapat membantu mengimplementasikan program ini yaitu: (1)
dosen pembimbing; (2) analis lab; (3) pemilik perkebunan kapuk randu; (4) LPPM;
(5) mahasiswa yang bersangkutan. Dosen pembimbing sebagai pembimbing dalam
pelaksanaan di lapangan. Selain itu, memberikan informasi yang seluas-luasnyamengenai penerapan dan pemanfaatan gagasan ini. Analis lab memilki peran yang
vital dalam mengembangkan serta mendukung dalam penelitian dan uji gagasan
dalam sekala laboratorium. Pemilik perkebunan kapuk randu membantu sebagai
penyedia jasa pemasok biji kapuk untuk bahan baku. LPPM atau lembaga penelitian
dan pengabdian kepada masyarakat berperan sebagai media penghubung yang dapat
menyalurkan ide mahasiswa kepada pemilik perkebunan kapuk randu mengenai
gagasan ini. Dan mahasiswa yang dapat mensosialisasikan manfaat serta nilai lebih
dari minyak biji kapuk sebagai bahan baku untuk menghasilkan bahan bakar alternatif
yang memenuhi standar mutu bahan bakar.
Langkah-langkah strategi implementasi
Berikut merupakan langkah-langakah strategi dari mulai awal pelaksanaan
hingga hasil akhir yakni tercapainya gagasan yang ditanamankan sebagai pengganti
secara komprehensif.
Penyediaan sampel, minyak biji kapuk dihasilkan dari biji kapuk yang telah di
press dengan menggunakan mesin pengepress kemudian di filtrasi sehingga dihasikan
minyak.
Preparasi katalis (Pepi dkk, 2012), Katalis ZAH dihasilkan dari Zeolit alam
yang diaktivasi secara kimia dan fisika yaitu dengan penambahan asam HCL 6 M
kemudian dikalsinasi pada suhu 400C. Sedangkan CaO dihasilkan dari kalsium
5/21/2018 pkm gt
10/18
6
karbonat yang dikalsinasi pada suhu 700C selama 2 jam.Katalis yang telah disintesis
disimpan dalam desikator.
Esterifikasi minyak biji kapuk (Kartika dan Widyaningsih, 2012), Minyak biji
kapuk yang telah di degumming selanjutnya dilakukan esterifikasi untuk
menghilangkan FFA ( Free Fatty Acid) pada minyak dengan mengkonversi FFA
menjadi metil ester. Esterifikasi minyak biji kapuk dilakukan pada labu leher tiga
kapasitas 500 mL yang dilengkapi dengan pemanas listrik, termometer, pengaduk
magnet, dan sistem pendingin. Proses esterifikasi dilakukan pada temperatur 60C
dengan laju pengadukan 1200 rpm, menggunakan katalis ZAH 2% (b/b), rasio molar
minyak-metanol 1:9 dan waktu reaksi 60 menit. Setelah proses, campuran
dimasukkan dalam corong pisah dan didiamkan selama 24 jam agar terjadi pemisahanyang sempurna antara metil ester dengan minyak.
Transesterifikasi Minyak biji kapuk (Aini dan Tjahjani, 2013; Leo dkk, 2012),
Minyak hasil esterifikasi selanjutnya dilakukan proses transesterifikasi yaitu
sebanyak 100 mL minyak dimasukkan ke dalam labu leher tiga 500 mL dan
dipanaskan pada suhu 50-60C dan kecepatan pengadukan 200rpm. Minyak
kemudian direaksikan dengan metanol dan katalis basa CaO dengan suhu dijaga
konstan pada 60C. Proses dilakukan selama 90 menit. Produk biodiesel yang
dihasilkan selanjutnya dianalisis viskositas kinematik dan dikarakterisasi dengan
menggunakan spektroskopi1H-NMR untuk mengetahui persentase konversi
biodiesel.
KESIMPULAN
Pemanfaatan zeolit alam teraktifasi (ZAH) dan CaO dapat digunakan sebagai
katalis untuk pembuatan biodiesel dari minyak biji kapuk sebagai sumber energi
terbarukan dengan hasil produk yang dapat memenuhi standar mutu bahan bakar
berdasarkan SNI.
5/21/2018 pkm gt
11/18
7
DAFTAR PUSTAKA
Aini, F, dan S., Tjahjani, 2013,Hubungan Antara Waktu Penyimpanan Dan Nilai
Viskositas Biodiesel Minyak Biji Kapuk,Unesa Journal of Chemistry, Vol. 2,
No 2.
Kartika, D., dan S, Widyaningsih, 2012, Konsentrasi Katalis dan Suhu Optimum pada
Reaksi Esterifikasi menggunakan Katalis Zeolit Alam Aktif (ZAH) dalam
Pembuatan Biodiesel dari Minyak Jelantah,Jurnal Natur Indonesia, 14(3): 219-
226.
Kusuma, I. G. B, 2003, Pembuatan Biodiesel dari Minyak Jelantah dan Pengujian
Terhadap Prestasi Kerja Mesin Diesel, Jurnal Ilmiah, Teknik Mesin, PorosVol. 6 No. 4.
Liu, X. He., H, Wang,Y., Zhu, S. Piao, X, 2008, Transesterifikasi of Soybean Oil to
Biodiesel Using CaO as a Solid Base Catalyst, Elsevier Fuel (87): hal.216-
221.
Marchetti, J, M., A, F, Errazu, 2008.Comparison of different heterogeneous catalysts
and different alcohols for the esterification reaction of oleic acid, Fuel, 87,
3477348.
Mittlebach, M., R, Claudia, 2004, Biodiesel The Comprehensive Handbook. Vienna:
Boersedruck Ges.
National Biodiesel Board, 2010, Biodiesel Emissions, [online] diunduh dari
:http://www.biodiesel.org/pdf_files/fuelfactsheets/emissions.pdf. [diakses
pada 09 Oktober 2013].
Pepi, H, Y., A, Amir., dan S, Putri, 2012, Pembuatan Biodiesel Menggunakan Katalis
Kalsium Asetat Yang Dikalsinasi,PROSIDING SNTK TOPI.
Peterson, C. L dan W. P. Scarrah, 2004, Rapeseed Oil Transesterification
Heterogeneus Catalysis, J. Am, Oil Chem, Soc, 61(10), 1593-1597
Qian J, Fei W, Sen L, Zhi Y., 2008, In Situ Alkaline Transesterification of Cotton
Seed Oil for Production of Biodiesel and Non Toxic Cotton Seed Meal,
Bioresource Technology 99: 9009-9012.
http://www.biodiesel.org/pdf_files/fuelfactsheets/emissions.pdfhttp://www.biodiesel.org/pdf_files/fuelfactsheets/emissions.pdf5/21/2018 pkm gt
12/18
8
Salamah, S, 2010, Pemanfaatan Biji kapuk yang merupakan limbah Industri kapuk
untuk Pembuatan Bahan Bakar Alternatif Biodiesel, Proseding Seminar
Nasional Aplikasi Sains dan Teknologi, IST AKPRIND Yogyakarta.
Santoso, N., F, Pradana., M, Rachimoellah, 2010, Pembuatan Biodiesel Dari Minyak
Biji Kapuk Randu (Ceiba Pentandra) Melalui Proses Transesterifikasi Dengan
Menggunakan CaO Sebagai Katalis, Jurnal Institut Sepuluh Nopember,
Surabaya.
Serio, M., Tesser, R., Dimiccoli, M., Cammarota, F., Nastasi, M., dan Santacesaria,
E., 2005, Synthesis of Biodiesel Via Homogenous Lewis Acid Catalyst,
Journal of Molecular Catalysis A Chemical, July 2005, pp.111-115.
Setyawan D., P. Handoko, 2003, Aktivitas Katalis Cr/Zeolit dalam ReaksiKonversiKatalitik Fenol dan Metil Isobutil Keton,Jurnal Ilmu dasar, Vol. 4.(2):hal.70-
76.
Soerawidjaja, Tatang. H, 2003,Standart Tentatif Biodiesel Indonesia dan Metode-
metode Pengujianya, Disampaikan dalam diskusi Forum biodiesel Indonesia,
Bandung, 11 Desember 2003, [online] di unduh dari:
http://www.geocities.com/biodiesel/biodiesel.html, [diakses pada 06 Oktober
2013].
Sulistyawati, E dan Marnoto, T., 2008, Biodiesel dari Minyak Nyamplung
(Callophyllum inophyllum) dan Spiritus dengan Katalisator Kapur Tohor,
Jurnal, Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, UPN Veteran.
Susilowati, 2006, Biodiesel Dari Minyak Biji Kapuk Dengan Katalis Zeolit, Jurnal
UPN Veteran JATIM.
Suwarso, W. P., I.Y, Gani., dan Kusyanto, 2008, Sintesis Biodiesel dari Minyak Biji
Ketapang yang Berasal dari Pohon Ketapang Yang Tumbuh di Kapus UI
Depok, Valensi, vol.1, no.2, 44-52.
Yahya, R, 2012, Minyak Biji Kapuk, [online] diunduh dari:
http://www.dheanbj.com/2012/09/minyak-biji-kapuk.html, [diakses pada
tanggal 13 Nopember 2013].
http://www.dheanbj.com/2012/09/minyak-biji-kapuk.htmlhttp://www.dheanbj.com/2012/09/minyak-biji-kapuk.html5/21/2018 pkm gt
13/18
9
Zabeti, M., Daud., M, Wan., W, Ashri., dan M.K, Aroua, 2009, Activity of Solid
Catalysts for Biodiesel Production: A Review, Fuel Processing Technology,
Vol. 90, Hal. 770777.
Zappi, M. H.M., D.H.J, Spak..M, Brough, 2003,A Review of the Engineering Aspects
of the Biodiesel Industry, MSU Environmental Techology Research and
Applications Laboratory Dave C Swalm School of Chemical Engineering
Missisipi State University.
5/21/2018 pkm gt
14/18
10
LAMPIRAN
Lampiran 1: Biodata Ketua dan Anggota
1. Biodata Ketua Pelaksana KegiatanA. Identitas Diri1. Nama Lengkap Inna Sofyana Ulyan Nisa
2. Jenis Kelamin L/P Perempuan (P)
3. Program Studi Kimia
4. NIM H1A010043
5. Tempat dan Tanggal Lahir Tegal, 07 Desember 1991
6. E-mail [email protected]
7. Nomor Telepon/HP 085726401767
B. Riwayat PendidikanSD SMP SMA
Nama Institusi SDN02 Pesarean SMPN2
Jatibarang
MAN Babakan
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 1997-2003 2003-2006 2006-2009
C. Pemakalah Seminar IlmiahNo Nama Pertemuan Ilmiah/
Seminar
Judul Artikel Ilmiah Waktu dan
Tempat
1.
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-GT dengan judul Konveri Biodiesel dari
Minyak Biji Kapuk (Ceiba Pentandra. L) Sebagai Sumber Energi Terbarukan.
5/21/2018 pkm gt
15/18
11
Purwokerto, Maret 2014
Pengusul,
(Inna Sofyana Ulyan Nisa)
2. Biodata Anggota PelaksanaA. Identitas Diri1. Nama Lengkap Risma Prihatin
2. Jenis Kelamin L/P Perempuan (P)
3. Program Studi Kimia4. NIM H1A010049
5. Tempat dan Tanggal Lahir Indramayu, 20 April 1992
6. E-mail [email protected]
7. Nomor Telepon/HP 085732711134
B. Riwayat PendidikanSD SMP SMA
Nama Institusi SDN Pekandangan 2 SMPN 2 Sindang SMAN 1
Sindang
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 1998-2004 2004 2007 2007-2010
C. Pemakalah Seminar IlmiahNo Nama Pertemuan Ilmiah/
Seminar
Judul Artikel Ilmiah Waktu dan
Tempat
1.
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
5/21/2018 pkm gt
16/18
12
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-GT dengan judul Konveri Biodiesel dari
Minyak Biji Kapuk (Ceiba Pentandra. L) Sebagai Sumber Energi Terbarukan.
Purwokerto, Maret 2014
Pengusul,
( Risma Prihatin )
3. Biodata Anggota PelaksanaA. Identitas Diri1. Nama Lengkap Shinta Widya
2. Jenis Kelamin L/P Perempuan
3. Program Studi Kimia
4. NIM H1A012036
5. Tempat dan Tanggal Lahir
6. E-mail [email protected]
7. Nomor Telepon/HP
B. Riwayat PendidikanSD SMP SMA
Nama Institusi SDN Ceungceum SMP Plus
Qurrotayun
SMAN 2
Tasikmalaya
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 2000-2006 2006-2009 2009-2012
C. Pemakalah Seminar Ilmiah
5/21/2018 pkm gt
17/18
13
No Nama Pertemuan Ilmiah/
Seminar
Judul Artikel Ilmiah Waktu dan
Tempat
1.
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-GT dengan judul Konveri Biodiesel dari
Minyak Biji Kapuk (Ceiba Pentandra. L) Sebagai Sumber Energi Terbarukan.
Purwokerto, Maret 2014Pengusul,
( Shinta Widya)
Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
No Nama / NIM
Program
Studi Bidang Ilmu
Alokasi Waktu
(Jam/minggu) Uraian Tugas
1 Inna Sofyana
U.N
Kimia Kimia 15 Mencari literatur tentang
biodiesel
Menyusun gagasan
2 Risma
Prihatin
Kimia Kimia 10 Mencari literatur katalis
heterogen
Menyusun ringkasan,
pendahuluan dan kesimpulan
3 Shinta Widya Kimia Kimia 10 Mencari literatur tentang
minyak biji kapuk
Membuat cover, pengesahan,
daftar isi, lampiran
5/21/2018 pkm gt
18/18
14