Pertanian Presisi - kseminar.staff.ipb.ac.idkseminar.staff.ipb.ac.id/files/2014/05/PertanianPresisi.pdf · Menanaman, Merawat, Panen Pemanenan tomat: manual, mekanikal, robotikal

Embed Size (px)

Citation preview

  • 27/11/2013

    1

    Cloud Computing for Precision Cloud Computing for Precision

    Agriculture Agriculture

    ((Komputasi Awan untuk Komputasi Awan untuk

    Pertanian PresisiPertanian Presisi))

    Kudang B. Seminar

    e-mail: [email protected]

    Head of Informatics Engineering Lab. FATETA IPB

    Honorary Member of AFITA

    Honorary Member HIPI

    Member of PERTETA

    2

    Pertanian Presisi Sistem industri pertanian yang

    memberikan perlakuan presisi pada

    semua mata rantai agribisnis dari hulu

    (onfarm) ke hilir (off farm).

    Rantai

    agribisnis

    Ladang

    (hulu)

    Meja Makan

    (hilir)

    Rantai Agribisnis Dari Hulu ke HilirRantai Agribisnis Dari Hulu ke HilirSumber: http://batikyogya.wordpress.com/2008/08/19/sistem-rantai-pasok-produk-

    hortikultura/

    www.themegallery.com Company Name

    11/27/2013

    Dari Hulu: Memilih Lahan, Mengolah Lahan, Menanaman, Merawat, Panen

    Pemanenan tomatPemanenan tomat: :

    manual, mekanikal, robotikalmanual, mekanikal, robotikal

    http://www.farmdoc.illinois.edu

    http://www.antaranews.com

    http://media.viva.co.id/

    manual

    mekanikal

    robotikal

    Pencucian & Pemutuan TomatPencucian & Pemutuan Tomat

    http://sdhuayu.en.alibaba.com

  • 27/11/2013

    2

    Berbagai Variasi Kemasan TomatBerbagai Variasi Kemasan Tomat Pemilihan Teknologi KemasanPemilihan Teknologi Kemasan

    11

    22

    33

    44

    5566

    Analisa Kesesuaian Lahan Untuk Jagung & PadiAnalisa Kesesuaian Lahan Untuk Jagung & Padi

    Spatial Database of Spatial Database of

    Land SuitabilityLand Suitability

    FOOD PRODUCTION FOOD PRODUCTION

    ESTIMATIONESTIMATION

    Scenario of Scenario of

    harvest timeharvest timeCrop Crop

    ProductivityProductivity

    Crop ProductionCrop Production

    DatabaseDatabase

    FOOD AVAILABILITY FOOD AVAILABILITY

    ESTIMATIONESTIMATION

    POPULATIONPOPULATION

    FOOD AVAILABILITY FOOD AVAILABILITY

    FOR CONSUMPTIONFOR CONSUMPTION

    Sistem Estimasi Produksi &

    Ketersediaan Pangan1. Satellite Images (downloaded

    freely): Landsat 7 ETM & Digital Elevation Model

    2. Digital Maps: RBI Map (from Bakosurtanal),Soil Map (from Puslitbangtanak), Forest Map

    SOIL SOIL

    ATTRIBUTEATTRIBUTE

    SLOPESLOPE

    ATTRIBUTEATTRIBUTE

    ]}/){(1[

    1)(

    2dbxxMF

    i

    i

    CROP REQ.CROP REQ.

    MF SOIL MF SLOPE

    JMF SOILJMF SOIL JMF SLOPEJMF SLOPE

    n

    i

    iiS MFJMF1

    )(

    LANDUSEFORESTSLOPESOIL JMFJMFJMFJMFLSI

    BOOLEAN METHODBOOLEAN METHOD

    LANDUSE LANDUSE

    ATTRIBUTEATTRIBUTE

    MF LANDUSE

    JMF LANDUSE

    FOREST FOREST

    ATTRIBUTEATTRIBUTE

    MF FOREST

    JMF FOREST

    FORMULASI KALKULASI KESEUAIAN LAHANFORMULASI KALKULASI KESEUAIAN LAHAN

    11

    SOIL SOIL

    ATTRIBUTEATTRIBUTE

    SLOPESLOPE

    ATTRIBUTEATTRIBUTE

    ]}/){(1[

    1)(

    2dbxxMF

    i

    i

    CROP REQ.CROP REQ.

    MF SOIL MF SLOPE

    JMF SOILJMF SOIL JMF SLOPEJMF SLOPE

    n

    i

    iiS MFJMF1

    )(

    LANDUSEFORESTSLOPESOIL JMFJMFJMFJMFLSI

    BOOLEAN METHODBOOLEAN METHOD

    LANDUSE LANDUSE

    ATTRIBUTEATTRIBUTE

    MF LANDUSE

    JMF LANDUSE

    FOREST FOREST

    ATTRIBUTEATTRIBUTE

    MF FOREST

    JMF FOREST

    FORMULASI KALKULASI KESEUAIAN LAHANFORMULASI KALKULASI KESEUAIAN LAHAN

    11

  • 27/11/2013

    3

    LAHAN POTENSIAL UNTUK PADILAHAN POTENSIAL UNTUK PADI Lahan Potensial Untuk JagungLahan Potensial Untuk Jagung

    S1 (ha)S1 (ha) S2 (ha)S2 (ha) S3 (ha)S3 (ha) N1 (ha)N1 (ha) N2 (ha)N2 (ha) TOTALTOTAL

    9.355,50 9.396,00 5.438,34 25.355,43 34.301,07 83.846,34

    HASIL KALKULASI LUASAN LAHAN POTENSIALHASIL KALKULASI LUASAN LAHAN POTENSIAL

    S1 (ha)S1 (ha) S2 (ha)S2 (ha) S3 (ha)S3 (ha) N1 (ha)N1 (ha) N2 (ha)N2 (ha) TOTALTOTAL

    19.307,01 16.093,08 6.707,61 7.436,61 34.301,07 83.846,34

    Luasan Lahan PadiLuasan Lahan Padi::

    Luasan Lahan JagungLuasan Lahan Jagung::

    HASIL KALKULASI ESTIMASI PRODUKSIHASIL KALKULASI ESTIMASI PRODUKSI

    154,42

    308,83

    188,07 188,07

    0,00

    50,00

    100,00

    150,00

    200,00

    250,00

    300,00

    350,00

    Scenario1 Scenario2

    x 1

    000 (

    to

    n/y

    ears

    )

    PaddyMaize

    Skenario 1: Padi dan jagung dipanen 1x

    dalam setahun.

    Skenario 2: Padi panen 2x dan jagung 1x

    dalam setahun

    HASIL KALKULASI KETERSEDIAAN PANGANHASIL KALKULASI KETERSEDIAAN PANGAN

    2200 kcal/day2200 kcal/day

    Kecukupan Energi

    Widya Karya Pangan

    & Gizi VIII 2004

    HASIL KALKULASI KETERSEDIAAN PANGANHASIL KALKULASI KETERSEDIAAN PANGAN

    2200 kcal/day2200 kcal/dayKecukupan Energi

    Widya Karya Pangan

    & Gizi VIII 2004

    Sub districtPopulation

    in 2007

    Scenario 1 Scenario 2

    Rice Maize Rice Maize

    (kcal/day) (kcal/day) kcal/day) kcal/day)

    BatudaaBatudaa 27.97827.978 5.688,64 5.688,64 8.663,84 8.663,84 11.445,59 11.445,59 8.663,84 8.663,84

    BongomemeBongomeme 34.43834.438 3.810,31 3.810,31 6.859,60 6.859,60 7.674,31 7.674,31 6.859,60 6.859,60

    TibawaTibawa 35.91635.916 7.351,50 7.351,50 12.316,22 12.316,22 14.794,24 14.794,24 12.316,22 12.316,22

    PulubalaPulubala 23.60523.605 6.960,81 6.960,81 13.437,36 13.437,36 14.014,88 14.014,88 13.437,36 13.437,36

    LimbotoLimboto 39.26139.261 881,85 881,85 1.315,85 1.315,85 1.772,11 1.772,11 1.315,85 1.315,85

    Limboto BaratLimboto Barat 22.12222.122 5.076,17 5.076,17 7.406,25 7.406,25 10.200,18 10.200,18 7.406,25 7.406,25

  • 27/11/2013

    4

    PENJADWALAN PENYEMPROTAN GULMA SECARA REAL-TIME

    Rizky Mulya Sampurno, Kudang Boro Seminar, Yuli Suharnoto, MohamadSolahudin, Tofael Ahamed, Ryozo Noguchi

    Collaborative ResearchBogor Agric. Univ (IPB) & Tsukuba University

    2013

    Indeks Vegetasi Tanaman Padi Menunjukkan Fase Tumbuh

    1. Indeks vegetasi digunakan untuk mengidentifikasi waktu tanam padi. Hal ini

    menjadi acuan untuk penyemprotan. gulma

    2. Pengendalian gulma dilakukan dua kali, yaitu pra-tanam dan pasca-

    munculnya, maka waktu penyemprotan adalah sekitar Desember-Februari dan

    Mei-Juli.

    Arsitektur Sistem Pendukung Keputusan Jadwal Penyemprotan Gulma

    Percikan Semprot & Pola Cuaca

    1. Karakteristik cuaca yang diperoleh dari analisis pola temporal jangka

    panjang faktor cuaca (angin, suhu, kelembaban dan curah hujan).

    2. Lintasan terjadi ketika kecepatan tinggi angin, suhu tinggi (> 25

    C), dan kelembaban rendah.

    Spray drift (a); Environment pollution by unsuitable weather (b); Spray application using boom sprayer (c); Boom sprayer configuration (d)

    Pattern of temperature and humidity during last 10 years

    Aplikasi untuk Meminimalkan Penyimpangan Semprot

    1. Aplikasi ini dibangun untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi dan keamanan bagi herbisida semprot yang meminimalkan percikan (penyimpangan).

    2. Aturan dasar untuk menentukan ukuran tetesan diperoleh dari penelitian sebelumnya yang ditafsirkan pertama ke pohon keputusan.

  • 27/11/2013

    5

    Pengembangan dan Implementasi

    Sistem Cerdas untuk Nutrient

    Manager pada Tanaman Padi Sawah

    berbasis Precision Farming

    Zulkifli Zaini

    IRRI Representative for Indonesia

    PHSL memungkinkan petani memupuk tanaman padi sesuai

    kebutuhan tanaman dan kondisi setempat untuk

    meningkatkan hasil gabah dan pendapatan petani

    Apa yang dimaksud dengan PHSL?

    +NPK +PK +NK +NP

    PupukLengkap

    -N -P -K

    Teknik Petak Omisi

    untuk menduga

    kebutuhan tanaman

    akan pupuk P atau

    K

    Mengapa PHSL diperlukan?

    Petani kita

    seringkali

    memberikan pupuk:

    Salah waktu

    Salah dosis

    Salah jenis

    Bagaimana PHSL bisa memberikan

    keuntungan bagi petani padi?

    1. Mengatur waktu pemberian

    pupuk sesuai dengan stadia

    pertumbuhan kritis dari

    suatu varietas padi

    Panen

    Pertum-

    buhan Awal Berbu-nga

    Anakan

    Aktif

    Inisiasi

    Malai

    -20 -10 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 HST

    -20 -10 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 HST

    Varietas umur

    sedang

    Varietas umur

    genjah

    Bagaimana PHSL bisa memberikan

    keuntungan bagi petani padi? 2. Mengatur takaran pemberian pupuk sesuai

    dengan target hasil terbaik yang pernah dicapai di

    lokasi tersebut.

    Pupuk Pupuk

    = =

    Pupuk

    GabahGabah Gabah=

    3. Mengatur takaran pupuk P dan K berdasarkan informasi sisa tanaman

    dan pupuk organik yang diberikan

  • 27/11/2013

    6

    Pertanyaan dan Penjelasan PHSL aplikasi Pertanyaan dan Penjelasan PHSL aplikasi

    HAPEHAPE, Web, Smartphone, Web, SmartphonePilihan Bahasa Tersedia dalam 5 (lima) pilihan Bahasa : Indonesia,

    Jawa, Sunda, Bugis, dan Bali

    1. Tunjukkan

    ukuran/luas lahan

    sawah anda

    Jumlah pupuk yang diperlukan didasarkan atas luas

    sawah yang ditunjukkan oleh pengguna/petani.

    Petani diberi pilihan untuk menyatakan luas

    sawahnya dalam bata, tumbak, ru, are, hektar, rante,

    atau bahu.

    2. Pilih musim tanam

    yang akan

    memerlukan

    rekomendasi

    pupuk

    Rekomendasi pupuk akan disesuaikan dengan

    musim yang dipilih oleh petani. Hasil padi yang

    dapat dicapai didasarkan atas musim tanam, umur

    varietas padi, dan ketersediaan air.

    3. Apa cara tanam

    yang digunakan?

    Petani diminta menyebutkan cara tanam,

    apakah tanam pindah atau sebar langsung

    (tabela).

    Umur tanaman (dari benih-ke-benih) dengan

    cara tabela sekitar 10 hari lebih pendek

    daripada cara tanam pindah.

    Umur tanaman dengan cara tanam pindah

    dipengaruhi oleh umur bibit yang ditanam.

    4. Jika cara tanam

    pindah, berapa

    umur bibit yang

    ditanam?

    Petani diminta menyebutkan umur bibit,

    apakah kurang dari 21 hari atau lebih dari 22

    hari.

    Jika umur bibit tua (lebih dari 22 hari), waktu

    anakan aktif dan primordia disesuaikan,

    berturut-turut diperkirakan 5 dan 10 hari lebih

    awal setelah tanam pindah.

    5. Pilih umur padi

    varietas yang

    akan anda

    tanam.

    Informasi ini memungkinkan PHSL mengakses

    database umur tanaman (benih-ke-benih)

    untuk varietas yang dipilih.

    Informasi ini disertai oleh cara tanam dan

    umur bibit, digunakan untuk menghitung umur

    tanaman saat anakan aktif dan primordia, yaitu

    fase pertumbuhan kritis untuk pemberian

    pupuk N.

    Database dan PHSL perlu diupdate secara

    reguler bila ada varietas baru yang dilepas.

    Panen Pertum-

    buhan Awal Berbu-ngaAnakan

    Aktif

    Inisiasi

    Malai

    -20 -10 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 HST

    -20 -10 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 HST

    Varietas umur

    sedang

    Varietas umur

    genjah

    6. Untuk MH (atau

    MK), ketik

    berapa kg

    biasanya hasil

    GKP, sebelum

    dipotong

    bawon,

    kemudian

    tekan tanda #

    Jawaban dari pertanyaan ini digunakan untuk

    memperkirakan target hasil yang dapat dicapai,

    yang dipakai sebagai dasar penyusunan

    pedoman pemupukan.

    PHSL memperkirakan target hasil yang dapat

    dicapai lebih tinggi daripada angka hasil yang

    diberikan oleh petani dengan mempertimbangkan

    musim, varietas, dan ketersediaan air.

    Hasil yang diminta adalah dalam GKP (gabah

    kering panen), tapi semua perhitungan dosis

    pupuk dalam PHSL didasarkan atas dasar hasil

    GKG (gabah kering giling) setelah kadar air

    dikonversi menjadi 14%.

    PHSL memperhitungkan rekomendasi pupuk

    berdasarkan angka hasil panen yang diberikan

    petani. Kalau petani mengatakan hasil 5 t/ha,

    PHSL memperhitungkan rekomendasi pupuk

    yang kira-kira memberi hasil 5,5-6,0 t/ha

    7. Pada musim

    sebelumnya,

    ketik berapa kg

    biasanya hasil

    GKP, sebelum

    dipotong

    bawon,

    kemudian tekan

    tanda #

    Informasi hasil gabah sebelumnya dan

    informasi cara perontokan (diperoleh dari

    jawaban pertanyaan berikutnya) digunakan

    untuk memperkirakan jumlah biomas

    tanaman padi yang dikembalikan dari

    tanaman padi sebelumnya ke pertanaman

    padi berikutnya yang akan ditentukan

    kebutuhan pupuknya.

    8. Bagaimana

    gambaran

    ketersediaan air

    pada musim

    yang dipilih

    (MH/MK) di

    tahun-tahun

    sebelumnya?

    Informasi ini dipakai untuk memperkirakan

    hasil yang dapat dicapai pada musim yang

    dipilih.

  • 27/11/2013

    7

    10. Pada musim

    yang dipilih,

    apakah anda

    akan

    memberikan

    pupuk kandang

    atau pupuk

    organik buatan

    sendiri ke

    sawah anda?

    Jika petani akan memberikan pupuk kandang

    atau pupuk organik buatan sendiri pada

    musim yang dipilih, dia diminta untuk

    menyebutkan jumlahnya.

    PHSL akan mengurangi dosis pupuk NPK atas

    dasar jumah NPK yang terkandung dalam

    pupuk organik yang ditambahkan.

    Rekomendasi

    pemupukan padi

    akan segera anda

    terima dalam

    bentuk SMS

    SMS tersebut menunjukkan jumlah dan waktu

    pemberian pupuk yang diperlukan untuk

    musim tanam yang akan datang.

    Isi SMS:

    Untuk mendapatkan 3700-3900 kg GKP pada luas

    lahan 350 bata di musim kemarau, berikan 1

    karung phonska pada umur 0-14 hari setelah

    tanam (HST), 1 karung urea pada umur 24-28

    HST, dan 1 karung urea pada umur 35-39 HST.

    Diseminasi PHSL dilakukan melalui :

    1. Aplikasi Web (Petani mendatangi penyuluh yang memiliki akses internet atau PPL mendatangi petani menggunakan kuesioner)

    Anjuran pemupukan dapat segera diterima dalam bentuk tercetak

    http://webapps.irri.org/nm/id

    Cara ini cocok untuk penyuluh

    yang mewawancarai petani

    padi tanpa akses ke internet.

    Setelah wawancara, informasi

    dari petani tersimpan dalam

    Smartphone.

    2. Aplikasi Android (melalui Smartphone)

    Setelah ada akses ke

    internet, anjuran pemupukan

    dapat langsung dikirim melalui

    SMS ke HP petani.

    Isi SMS:

    Untuk mendapatkan 3700-3900 kg

    GKP pada luas lahan 350 bata di

    musim kemarau, berikan 1 karung

    phonska pada umur 0-14 hari setelah

    tanam (HST), 1 karung

    urea pada umur 24-28 HST, dan

    1 karung urea pada umur 35-39 HST.

    Tidak perlu internet !! Kontak

    nomor bebas pulsa (perlu segera

    tersedia) dan ikuti petunjuk yang

    terdengar di HAPE.

    3. Aplikasi HAPE (melalui SMS)

    Anjuran pemupukan dapat segera diterima dalam bentuk

    SMSSepenuhnya otomatis: tidak memerlukan operator telpon

    Tersedia dalam 5 (lima) pilihan Bahasa :

    Indonesia, Jawa, Sunda, Bugis, dan Bali

    Target hasil dengan

    menggunakan PHSL

    Tingkat hasil

    petani saat ini

    Hasil yang dapat dicapai

    dengan pemupukan

    optimal dan teknik

    budidaya yang baik

    Senjang

    hasil

    Target hasil

    dengan PHSL

    PHSL bertujuan untuk meningkatkan

    keuntungan petani padi sekitar USD 100 per

    hektar per MT

    Kudang B. Seminar Herry Suhardiyanto

    UIJI Seminar, 23-25 July 2011, Ehime University

    Dept. of Mechanical & Biosystem Eng.Bogor Agricultural University

    The Supervised Multi-Agent Systems for Greenhouse-Based Crop

    Industry

    http://webapps.irri.org/nm/idhttp://webapps.irri.org/nm/id

  • 27/11/2013

    8

    11/27/2013Kudang B. Seminar & Herry Suhardiyanto

    43

    Problems with Greenhouse Control

    Kompleksitas industri tanaman berbasis green-house: skala besar: tersebar di >1 lokasi, jumlah greenhouse, jenis tanaman, faktor lingkungan, kontrol

    Industri Tanaman Skala Menengah ke Atas

    Arsitektur Sistem Multi-Agen Industri Tanaman Berbasis Greenhouse

    USER

    U S E R I N T E R F A C E

    USERS PREFERENCE SELECTION MODULE

    Modes of

    control

    Parameters of control

    Optimality Criteria

    Control Knowledg

    e

    Supervisory Control Engine

    Crop Knowledg

    e

    Climatic Knowledge

    I/O Knowledg

    e

    Greenhouse Controllers

    Greenhouses

    Greenhouse Controllers

    Greenhouse Controllers

    Array of Controller

    s

    SUPERVISORY SUPERVISORY AGENTAGENT

    Supervised Agents

    11/27/2013

    Kudang B. Seminar [email protected] 46

    Tanaman Mentimun Mini di Greenhouse

    11/27/2013

    Kudang B. Seminar [email protected] 47

    Identification of Crop Canopy Area

    11/27/2013

    Kudang B. Seminar [email protected] 48

    Identification of relation between environmental factors and crops growth

  • 27/11/2013

    9

    11/27/2013

    Kudang B. Seminar [email protected] 49

    EI = 95%

    APD = 1.3%

    0

    200

    400

    600

    800

    0 200 400 600 800Actual diameter-canopy ratio (cm

    2/cm)

    Pre

    dic

    ted

    dia

    met

    er-

    can

    op

    y r

    atio

    (cm

    2/c

    m)

    Comparative graph between predicted and actual canopy-diameter ratio

    11/27/2013

    Kudang B. Seminar [email protected] 50

    Selection control mode before

    optimal reference setting

    11/27/2013

    Kudang B. Seminar [email protected] 51

    Optimization of controlled variables

    11/27/2013

    Kudang B. Seminar [email protected] 52

    Added nutrient volumes with 9 treatments during 15 days

    0

    200

    400

    600

    800

    1000

    1200

    0 5 10 15

    Days

    Added n

    utr

    ient

    volu

    me (

    ml)

    Treatment 1

    Treatment 2

    Treatment 3

    Treatment 4

    Treatment 5

    Treatment 6

    Treatment 7

    Treatment 8

    Treatment 9

    11/27/2013

    Kudang B. Seminar [email protected] 53

    Temperature, humidity and irradiation observation within greenhouse for 15 days

    20

    40

    60

    80

    100

    0 5 10 15Days

    Tem

    p (

    oC

    ), H

    um

    idit

    y (

    %)

    0

    100

    200

    300

    400

    500

    600

    700

    Irra

    dia

    tio

    n (

    w/m

    2)

    TemperatureHumidityIrradiation

    11/27/2013

    Kudang B. Seminar [email protected] 54

    0

    200

    400

    600

    800

    0 5 10 15Days

    Rati

    o c

    an

    op

    y-s

    tem

    dia

    mete

    r(cm

    2/c

    m)

    Treat 1

    Treat 2

    Treat 3

    Treat 4

    Treat 5

    Treat 6

    Treat 7

    Treat 8

    Treat 9

    The observed values of ration canopy-stem diameter with 9 treatments for 15 days.

  • 27/11/2013

    10

    55

    Strategi Kebijakan Terkait

    Pengembangan Informatika

    Pertanian di Indonesia: e-Petani

    dan Cyber

    Extension, Mendekatkan

    Teknologi dan Informasi

    Pertanian Kepada Petani

    Ir. M. Tassim Billah, M.Sc./Ir. Bayu Mulyana, MM.

    Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

    Kementerian PertanianDisampaikan pada Seminar Nasional Informatika Pertanian

    Bandung, 20-21 Oktober 201156Dari Seminar APO, Yogyakarta, 2003

    Time

    Ga

    p

    The Digital Divide

    Ironinya: kemajuan teknologi yg digunakan untuk memfasilitasi pembangunan justru semakin memperlebar gap

    Menjadi ancaman terhadap daya saing nasional

    Gap yg paling besar justru ada pada sektor pertanian

    Kesenjangan Digital (The Digital Divide)

    57Sumber: Indikator TIK edisi 2010, Pusat TIK, BBPT

    TIK Meter

    0

    10

    20

    30

    40

    50

    60

    70

    80

    90

    2007 2008 2009

    8,6913,36 14,77

    41,57

    61,8369,25

    50,26

    75,1984,02

    TELEDENSITAS DI INDONESIA (2009)(per 100 penduduk)

    Telepon Tetap

    Selular

    Total Telepon

    0,06 0,19 0,25 0,480,93

    2,02 2,14 2,392,6

    3,614,76

    5,76

    10,94

    12,9714,09

    244%

    31%

    92%

    92%

    118%

    6% 12% 9%

    39% 32%21%

    90%

    19%

    0%

    50%

    100%

    150%

    200%

    250%

    300%

    0

    2

    4

    6

    8

    10

    12

    14

    16

    1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010

    [% Pertumbuhan][per 100 penduduk]

    DENSITAS PENGGUNA INTERNET INDONESIA

    58Sumber: Indikator TIK edisi 2010, Pusat TIK, BBPT

    TIK Meter

    32,76% 31,18%

    87,14%

    5,70%

    61,31%

    93,62%

    0,00%

    20,00%

    40,00%

    60,00%

    80,00%

    100,00%

    Ada Telepon Kabel

    Ada Telepon Umum

    Ada Sinyal Selular

    Ada Warnet

    Ada Sinyal TV

    Ada Listrik

    PRESENTASE DESA DENGAN FASILITAS TIK DI INDONESIA

    (2008)

    Keberadaan Warnet di Desa/Kelurahan (2008)

    1.00%MALUKU PAPUA

    4.00%

    BALI NUSRA

    11.00%JAWA

    4.00%

    SUMATERA

    Dengan Warnet Tanpa Warnet

    3.00%KALIMANTAN

    3.00%SULAWESI

    6.00%

    Indonesia

    59Sumber: Indikator TIK edisi 2010, Pusat TIK, BBPT

    TIK Meter

    10,36%

    61,84%

    8,40%11,59%

    0,00%

    10,00%

    20,00%

    30,00%

    40,00%

    50,00%

    60,00%

    70,00%

    Ada telepon Kabel

    Ada Telepon Selular

    Ada Komputer

    Ada Akses Internet

    PRESENTASE RUMAH TANGGA DENGAN FASILITAS TIK DI INDONESIA (2009)

    0% 2% 4% 6% 8%

    MALUKU PAPUA

    BALI NUSRA

    SULAWESI

    SUMATERA

    KALIMANTAN

    JAWA

    1,35%

    1,82%

    2,06%

    1,87%

    2,97%

    3,22%

    3,02%

    4,18%

    5,30%

    5,35%

    5,56%

    7,75%

    0,91%

    1,55%

    1,61%

    2,06%

    1,72%

    3,56%

    1,58%

    0,33%

    0,61%

    0,39%

    0,57%

    1,23%

    INTERNET DALAM RUMAH TANGGA DI INDONESIA (2009)

    Lainnya

    Sekolah

    Kantor

    Warnet

    Rumah

    0% 5% 10%

    2,74%6,69%

    3,41%2,30%

    0,94%

    INDONESIA

    60

    JARINGAN PELAYANAN INFORMASI DAN PENGETAHUAN KEMENTERIAN PERTANIAN

    Intranet/

    Internet

    Basisdata

    Pertanian

    (sharable)

    Kantor Menteri: Akses Data/Informasi

    Kabupaten:-Estimasi-Rekapitulasi-Tabulasi-Entri data-Akses Info

    Kecamatan (Balai):-Pengisian formulir-Akses Info

    Manajemen Data/Informasi

    Manajemen Pengetahuan

    Manajemen Jaringan

    Manajemen Sistem Informasi

    Pusat:- Akses Data/Info

    - Update data/info

    Propinsi: Entri Data

    Akses Data/Informasi

    Update data/info

    - INFORMASI &

    - PENGETAHUAN

    Petani/Masyarakat- akses info

    - komplain

    - kirim data

    SMS Gateway

    PETANI/MASYARAKAT/LSM

    akses info

    komplain

    Forum

    Sharing

    Desa (Pos Penyuluhan):-Pengisian formulir-Akses Info

  • 27/11/2013

    11

    61

    Pengembangan Sistem Informasi

    Pemanfaatan Internet dan Website Kementerian

    Pertanian:

    Agribisnis, Ketahanan

    Pangan, Statistik, Peraturan, Forum Diskusi, Formulir

    Elektronik, Teknologi Pertanian, Webmail, SMS

    CENTER, Download Software, Berita, Portal

    Multimedia, dsb.

    Basisdata Statistik Pertanian.

    BDSP, Ekspor-Impor, Indikator Pembangunan

    Pertanian, Informasi Eksekutif, dsb.

    Sistem Informasi Manajemen:

    Simpeg, Simonev, SAK, SABMN, dsb.

    Sistem Informasi Pertanian.

    e-Form Subsektor, PUAP, SIM OPT, dsb.

    62

    e-Petani:Mendekatkan Teknologi dan

    Informasi PertanianKepada Petani

    e-Petani:Mendekatkan Teknologi dan

    Informasi PertanianKepada Petani

    63 64

    e-Petani

    SIM

    DEP

    TAN

    E-Pe

    tani

    Public

    Gov

    ernm

    ent

    Bisn

    is

    Tenaga ahli

    Peny

    uluh

    peta

    ni

    Program

    /Data/ inform

    asi/

    content yang valid dari deptan.

    Fungsi R

    egulasi E-P

    etani

    Program/ Data/ Informasi/

    content valid dari pemerint

    ah

    Pro

    gra

    m/ D

    ata

    / in

    form

    asi/

    conte

    nt valid

    dari p

    em

    erinta

    h

    Conte

    nt: M

    ate

    ri p

    enyulu

    han

    dan h

    asil

    penelit

    ian

    Kom

    unik

    asi O

    n-lin

    e

    Materi P

    enyuluhan

    SIM

    Penyuluh

    Info Kebutuhan Petani

    Informasi lewat GPRSBelanja on-lineContent lokal

    Commindustries

    Produsen

    Saprodi

    Sekola

    h

    Perta

    nia

    n

    Pro

    vide

    VOIP

    Ikla

    n

    Bel

    anja

    -Onl

    ine

    Apl

    ikas

    i Bar

    u

    Trai

    ning

    , keb

    utuh

    an S

    DM

    Gro

    up d

    iscus

    sion

    Med

    ia O

    n lin

    e

    pasar

    IT

    industries

    NG

    O

    Mass

    Media

    Bank

    Kementan sebagai regulator

    dan operator E-Petani

    65

    E-Petani sebagai penghubung (Electronic Hub (e-

    Hub)) dalam mendistribusikan pendapatan pada

    rantai supply pertanian

    Produser Pembeli

    x x x

    E-Petani

    xDistributor

    Pengecer

    66ASEAN eFARMERS 2003

    Tembok Rintangan antara Petani dan e-Petani

    Petani

    Mayoritas petani

    kecil

    Kurangnya akses ke

    Telekomunikasi

    Rendahnya tingkat

    pendidikan

    e-Petani

  • 27/11/2013

    12

    67ASEAN eFARMERS 2003

    Untuk memecahkan tembok penghalang tsb,

    perlu inisiatif yg harus dilakukan secara parallel

    e-PetaniPetani

    Perlu adanya

    konsolidasi

    komunitas

    farming

    Pembangunan

    infrastruktur

    telekomunikasi

    bagi rural areas

    Membangun

    kesadaran

    teknologi dan

    pendidikan bagi

    kelompok besar

    komunitas farming 68

    Cyber Extension

    Bertujuan untuk mendukung efektifitas

    penyelenggaraan penyuluhan pertanian

    Memfasilitasi penyuluh dengan 1 komputer dan

    akses internet

    Inisiatif Terkait Lainnyalanjutan

    69

    Pengembangan Portal-portal lainnya yang terkait Pertanian Portal Berita

    Portal Agribisnis

    Portal Multimedia

    Inisiatif Terkait Lainnyalanjutan

    KESIMPULAN (1)KESIMPULAN (1)

    Kompleksitas pertanian presisi dalam agribisnis

    dari hulu ke hilir mutlak memerlukan inovasi

    dan dukungan TIK bahkan dengan Sistem

    Komputer Berkinerja Tinggi (High Performance

    Computing) dan Sistem cerdas (Intelligent

    System)

    Data, informasi, Pengetahuan dan Pakar yang

    diperlukan untuk untuk mendukung Sisten

    Informasi Pertanian Presisi tersebar di berbagai

    lokasi geografis sehingga Teknologi Komputasi

    Awan mutlak diperlukan

    KESIMPULAN KESIMPULAN (2)(2)

    Interaksi dan kolaborasi lintas keilmuan dan

    kepakaran sangat diperlukan untuk mendukung

    aplikasi pertanian presisi berbasis TIK

    Kondisi petani yang marjinal dari segi

    pendidikan, kesempatan akses

    ekonomi, keterisolasian geografis sangat

    mengharapkan solusi berbasis TIK meningkatkan

    kapasitas mereka dalam bertani yang baik dan

    kompetitif.

    72