6
D 2406: E.lisi Khusrs KPPIKG XIt/ PERAWATAN APEKSIFIKASI GIGI MOLAR PERTAMA TETAP PADA ANAK USIA 9 TAHUN (Laporan Kasus) Febriyrnti, Sri Harini Soemartono Departemen Ilmu Kedokteran cigi Anak Fakultas Kedokteran GiAi Universiras Indonesia Abstract Apexification o|l Pcrmanent Molsr ofNire Years Old Patient Apexification is the preparation ofthe endodonti rreatment for a rooth with pulpal necrosis andincomplere developed apex.Theaimofftis treatment is to stimulate further apex development andformation ofcalcified iissue at the apex, so that conventional ndodontic rreatment couldbe performd. Oneofthe most suitabt material for apexification is calciumhydroxide sinceit has an excellent biocompatibility, antimicrobial property, and abilityto stimulate hard tissue formation. In thiscase, apxification was performed on a 9 yars old boywith incompletely developed apex andnecrosis 36 tooth. Thereis, no subjective or clinical symptoms after 6 months. Although in the radiograph, apical closure wasnorclearly detected. apical stopwas obtained in clinical examination. Subsequently, the 36 tooth wasrestored with onlay. In.lonesian Jownat oj De istry 2006: Edisi Khulus KPPIKC XIy:l I l-116 Keyword : apexification, young permanent tooth. calcium hydroxide. Pendahulua0 Gigi tetap muda merupakangigi tetap ydg telah erupsi telapi proses pembentukanakamya belum sempuma. Untuk menylesaikan pmben- tukan dan penutupan ai(ar merupakan prosesyang membutuhkan waktulamasekitar 3,:l tahun setetah gigi rupsi.' Cigi tetap dengan pembentukan akar yang belum sempurna pada anak usia muda biasanya memperlihatkan keadaan apksyang terbuka lebar. berbentuk divergen ke apeks speni corong arau sering disebutsebagai safuranatar blmdefiuss.l3 Bila gigi t rsebut pulpanya nekosisdisertai dngan kelainan periaeks, dapat menyebabkan pmbentukan dentin dan pertumbuhan akar terhnti.r Pada gigi terapmuda pembentukan akar betum sempuma, saluran akar di bagian sepertiga afikal dan forameo apikalis masih terbuka lebar sehingga prosedurpreparasisaluran akar dan pengrsran saluran akar secaB hermetas sulit dilakukan.' UnruK mengatasi masalah tersebut perlu dilakukan pera- watan saluran akar tanpa bdah atau apeksifikasi.? Apeksifikasi merupakan persiapan perawatan endodonsia pada gigi tetap muda dngan akar betum terbentuk sempuma yang mengalami nebosjs pulpa. Tujuannya untuk merangsang perkembangan lebih lanjut ataumeneruskan proses pembentukan apeks g'gj yaog belum sempuma. pada gigi non vitat dengan membentuk suatu jaringan keras pada apeks gigi tercebul.'Dengan mengusahakan t rbentuknya pnyempiran arau penutupan $luran akardi bagian apks oleh jaringan keras, bahan pengisi dapat terpegang dan ditahan dengan baik,dinding salumn akar juga dapar menerima lekanan londensasi sehingga pengisian yaog hermetik dapat dicapai.lr I

perawatan apeksifikasi gigi molar pertama tetap pada anak usia 9

  • Upload
    lyminh

  • View
    237

  • Download
    9

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: perawatan apeksifikasi gigi molar pertama tetap pada anak usia 9

D 2406: E.lisi Khusrs KPPIKG XIt/

PERAWATAN APEKSIFIKASI GIGI MOLAR PERTAMA TETAPPADA ANAK USIA 9 TAHUN

(Laporan Kasus)

Febriyrnti, Sri Harini SoemartonoDepartemen Ilmu Kedokteran cigi Anak Fakultas Kedokteran GiAi Universiras Indonesia

Abstract

Apexification o|l Pcrmanent Molsr ofNire Years Old Patient

Apexification is the preparation ofthe endodonti€ rreatment for a rooth with pulpal necrosis and incompleredeveloped apex. The aim offtis treatment is to stimulate further apex development and formation ofcalcifiediissue at the apex, so that conventional €ndodontic rreatment could be perform€d. One ofthe most suitabt€material for apexification is calcium hydroxide since it has an excellent biocompatibility, antimicrobialproperty, and ability to stimulate hard tissue formation. In this case, ap€xification was performed on a 9 y€arsold boy with incompletely developed apex and necrosis 36 tooth. Thereis, no subjective or clinical symptomsafter 6 months. Although in the radiograph, apical closure was nor clearly detected. apical stop was obtainedin clinical examination. Subsequently, the 36 tooth was restored with onlay. In.lonesian Jownat oj De istry2006: Edisi Khulus KPPIKC XIy:l I l-116

Keyword : apexification, young permanent tooth. calcium hydroxide.

Pendahulua0

Gigi tetap muda merupakan gigi tetap ydgtelah erupsi telapi proses pembentukan akamyabelum sempuma. Untuk meny€lesaikan p€mben-tukan dan penutupan ai(ar merupakan proses yangmembutuhkan waktu lama sekitar 3,:l tahun setetahgigi €rupsi.' Cigi tetap dengan pembentukan akaryang belum sempurna pada anak usia muda biasanyamemperlihatkan keadaan ap€ks yang terbuka lebar.berbentuk divergen ke apeks s€peni corong arausering disebut sebagai safuran atar blmdefiuss.l3Bila gigi t€rsebut pulpanya nekosis disertai d€ngankelainan periaeks, dapat menyebabkan p€mbentukandentin dan pertumbuhan akar terh€nti.r

Pada gigi terap muda pembentukan akar betumsempuma, saluran akar di bagian sepertiga afikaldan forameo apikalis masih terbuka lebar sehingga

prosedur preparasi saluran akar dan pengrsransaluran akar secaB hermetas sulit dilakukan.' UnruKmengatasi masalah tersebut perlu dilakukan pera-watan saluran akar tanpa b€dah atau apeksifikasi.?

Apeksifikasi merupakan persiapan perawatanendodonsia pada gigi tetap muda d€ngan akar betumterbentuk sempuma yang mengalami nebosjs pulpa.Tujuannya untuk merangsang perkembangan lebihlanjut atau meneruskan proses pembentukan apeksg'gj yaog belum sempuma. pada gigi non vitatdengan membentuk suatu jaringan keras pada apeksgigi tercebul.' Dengan mengusahakan t€rbentuknyap€nyempiran arau penutupan $luran akar di bagianap€ks oleh jaringan keras, bahan pengisi dapatterpegang dan ditahan dengan baik, dinding salumnakar juga dapar menerima lekanan londensasisehingga pengisian yaog hermetik dapat dicapai.lr

I

Page 2: perawatan apeksifikasi gigi molar pertama tetap pada anak usia 9

Pembentukan akar yang sempuma biasanya selesa'dalam waktu 6 sarnpai 24 bulan "

Perawatan apeksifikasi diindikasikan unhrksrsr rerap muda dengin degenerasr pulpd )angit . rensi f arau nelro\ i ' )ang tetrdent i l - td ' i dar 'tanda dan gejala klinis maupun nelalui melalujsdmbdran periapikal secara radiografil Pera$atan;peksif ikasr r idak dapar di latutdn apabi la lerusiLana;eks gigi terlalu luas, pada gigi vang mengalamifraktur v€rtikal dan horizontal serta gigi dengan akar' -Perasatan.aluran

i ldr dan bedah dpeks t idakdianiurkan karena beberapa alasan yaitu tindakanbedah dapat menyebabkan trauma pada an'krehinsAa menimbul lan ma5alah psi lologrs Tipirnlar:rnding aaemh dpels pdda gigi lelap muda lebihsulit dilakukan bedah periapeks dan akar yangpendek karena pembentukannya belum sempurna.iengan..teknik pembedahan akan rnenjadi l€bihpendek."

Prinsip perawatan apeksifikasi adalah denganrnemb€rsihkan dan mensterithasi saluran akarsebelum diisi dengan pasta kalsium hidroksida,amDar reriadi Derbaikan fisiolosil apeks'" LJnlukmerangsang perbail'an fi siologik apeks dilakukanden!.an card menimbuni jatingan periaprkal denganion kalsium sekaligus dengan menghilangkanbakrerinya. Jila perbdikan lelah sempuma dan uJungapels t€lah tenutup jaringan kera". pera$atan\aluran akar secam konvensional dapdt dilakukan '

Apeksifikasi m€nggunakan kalsium hidroksidaoena.i kali dilaporkan oleh Kaiser pada tahunisel. kmuaian dipoputerkan ol€h Frank lahun1966.d' Pasta atau bubuk kalsium hidroksidadicampur dengan Canphoruted Parachlorphenol(CMCP) s€bagai bahan pengisi saluran akarsementam untuk gigi non vital dengan apeks yangrerbuka lebar.o Hasil p€rawatannya adalah b€rupaErbentuknya pertahanan apeks berupa jaringan yangterkalsifikasi pada apeks gigi, sehingga memung-kinkan pengisian saluran akar yang tetap "" Sejak\ar itu kalsium hidroksida mumi, atau kombinasikalsium hidroksida dengan obat lain sepeniChanDhoruted Paruchloryhenol (CMCP)' salin,larutan anestetik melal-s€lulosa dan iodoform'banyak digunakan untuk menginduksi penutupanapeks.qe Prognosh perawatan apeksifikasi meng-aunakan kalsium hidroksida baik, hal ini didukungiasil penelitian dengan tingkat keberhasilan 95 %oleh Heithersay (1970) yang melaporkan keberha-silan 19 dari 2l gigi dengan akar b€lum terbentuksempuma. non vital Miomir (1972) menelitiDenutuDan apikal sebesar aooo dari 55 gigi yanglnawai. cojdman ( I974) melapor[an han]a terjadi

2 kegagalan dalam waktu T lahun penggunaankalsium hidloksida pada gigi tetap muda Winter(197?) melapofkan hasil dengan tingkat keberhasilaD'14 % dati 66 gigi yang ,^drrawal denganmenggunakan kalsium hidroksida "

Mekanisne spesifik kahium hidroksida masihdiperdebarkan, terapr lerdapdl beberapa teori yrngdapat menerangkan aktifitas biologisnya Salah saluteori m€nerangkan bahwa tingginya Ptl alkali dapatmenstinulasi pembenlukan jaringan keras. Teorilain menerangkan bahwa tingginya PH dapalnenetralisir produk asam sehrngga m€mbenluklingkungan yang tidak mendukung pe(umbuhanbakteri. Kalsium hidroksida juga memiliki etekantibakteri yang dapat membantu penvembuhanpdda gig' dengan keldinan pendpels Selr./er ddnBender menyatakdn bdh$d ion Cd'' dapa'mengaktifkan ATPase kemudian menrngkatkanmineralisasi jaringan gigi, sedangkan Herth€rsa)m€nyatakan bahwa tingginya ion OH merupakansalah satu faktor yang dapat menginduksi proseskalsifikasi.rr Ada dua kemungkinan hasil perawatanapekifikasi yaitu terb€ntuknya jaringan keras padaapeks dan p€mbentukan akar berlanjut, terbentuknyajaringan keras pada apeks dan pembentukan akartidak berlanjut sehingga pada foto rontgen tampakakar lebih pendek.' wein menyatakan ada limamacam alternatif penurupan apikal yaitu tidaktampak penutupan apikal namun ada res$tancepoirr s€waktu file dimasukkan, gambaran radro-grafik jembatan kalsifikasi pada apeks. terjadipenutupan apeks tanpa perubahan ruang sahranakar. bertanjutnya penutupan apeks vang normal.gambaran. radiografik perubahan apikal yangpatologrs._

Teknik ap€ksifikasi untuk penutupan apeks gigirnenurut Frank (1966) dimulai dengan p€mbuanganseluruh jaringan nekrotik dengan Jarum ekstqas'dan r/?, dilakukan tanpa mengenai dindiDg internaakar yang tipis, dan dihindari terdorongnya larrngannekotik ke arah apeks.' Selanjutnva irigasi dengantarutan hipoklorit alau cairan yang tidak mengiritasiseperti larutan salin atau larutan anestetik, secarabergantian agar saluran akar tetap lembab dan untukmelarutkan sha jaringan nekrotik dalam saturanakar.e S€telah saluran akar dikeringkan dilakukanpengisian dengan kalsium hidroksida kemudianditutup dengan tumpat sementara yang tahan lama,dilakukan foto rontgen untuk melihat hasilpengisian kalsium hidroksida pada saluran akar'e

Pemeriksaan ulang dijadwalkan denganinrerval wakru . l sampar o bulan' ser iap lunjungdndilakukan foto rontgen untuk m€nentukan apakab"barier mengapuf' telah berkembang dekat d€ngan

t12

Page 3: perawatan apeksifikasi gigi molar pertama tetap pada anak usia 9

ap€ks. Suatu "bariel'semacam itu menunjukkanbahwa penutupan apeks telah terjadi. Bila ridakterjadi penutupan apeks, p€l€rakan kalsiumhidroksida padd saluran akar drulang. dan pa'rendiinstruks ikan .untuk melakukan pemeriksaan ulangsetiap 3 bulan.'

Keberhasilan perawatan apeksifikasi dilandaidengan tidak adanya keadaan patologh periapeks.barierjaringan keras pada apeks yang dapat terlahatsecara iblo rontgen atau dengan pemeriksaan secarahati-hati menggunakanr/e pada salumn akar. Hasilperawaian apeksifikasi merupakai mated kalsifi kasiyang terbe tuk di alas foramen apikalh, secarahisrologis .diidentifikasikan sebagai osleoid atausementoid.cr' Faktor yang dapar memp€rlambalterjadinya pembentukan akar yang sempuma seperrimasjh adanya l€si di daerah periapeks, gejalasublelLi f . infeksi ulang akrbar lepasn)a lumpaldn'ementara " Sedangkan kegagalan perdwaran apel.sifikasi ditandai dengan adanya tanda-tanda dangejala seperti nyeri, peka pada penekanan, fistula,pembengkakan, radiolusensi periapeks, tidak terjadipenutupan pada apeks baik secara radiografikmaupaun p€meriksaan dengan /e. pe.tumbuhanjaringan granulasi k€ dalam saluran akar yangditandai dengan adanya perdarahan apabila liledimasukkan sebelum mencapai apeks gigi.13

Laporan Kasus

Pada tanggal 27 Oktober 2004 seorang anaklaki-laki usia 9 tahun datang ke klinik spesialisIKGA Fakultas K€dokteran cigi UniversirasIndon€sia, yang dirujuk dari klinik Sl untukperawatan gigi molar satu tetap bawah kiri yangtelah non vital. Dua bulan sebelumnya gigi ters€butsakit bi la dipakai makan. ngi lu saa( minum dingin.waktu tidur malam pemah merasa sakit tiba-tiba.Pasien tidak pemah 'ninum obat penghilang.asasakit dan pada saat datang tidak sakit lagi- Keadaanumum anak sehat dan kooperatif.

Pada pemeriksaan ekstra oral tidak adakelainan. P6da pemeriksaan intra oral ditemukank€memhan gingiva dan terdapat fistel pada regio 36,tes vitalitas n€gatif, gigi goyang derajat 2, perkusipositif.(Canbar la) Pada pem€riksaan radiografikgigi 36 karies mencapai pulpa, terlihat gambaranradiolusensi di daerah periapeks akar mesial dandislai, apeks belum terbentuk sempuma.(canbar tb)Berdasarkan pemerikaan klinik dan radiografikkasus didiagnosis regio 36 dento alveolar abseskronis oleh karena gigi 36 karies mencapai pulpa

non viial dengan alar yang belunr rerb€niuksempurna. Rencana perawatan pada pasier rnradalah gigi l6 dilakukan apeksitikasi nrenggunakankalsium hidroksida dan dilanjutkan perawatansaluran akar konvensional, kemudian gigj l6direstorasi dengan onlay.

Tahapan perawaran yang ditakukan adalahsebagai berikut: tanggal 27 Okrober 2004 ditenrukanpanjang kerja. kemudian dilakukan pembuanganjaringan nekrolik di kamar pulpa dan saturan akar.lrigasi dengan akuadesr steril. lalu saluran akardikeringkan dengan ?dprr polrr sreril, kapas ]angtelah dii€tesi CHKM diletakkan dalam kamar pulpakemudian ditutup ZnOE. Tanggal 9 November2004, pasien tidak ada keluhan. dari pemeriksaaoklinis kem€rahan dan fistel pada giogiva di regjo 36hilang, gigi masih goyang. Selanjuhya gisi 16dilakukan pengisian saluraD akar dengan katsiumhidroksida dan ditutup dengan semen iononer kaca,kemudian dibuatkan foto rontgen untuk melihar hasilpengisian salumn akar.(Gambar 2) TaDggal 9 De-s€mber 2004. pada pasien {ida ada keluhan dan daripemeriksaan klinik ridak ada ketainan l{asilpemeriksaan radiografi k masih terlihar gamba.anradiolusensi pada da€rah periapeks akar mesial dardistal, akar belum terbentuk sempurna.(Gambar 3)Tanggal 22 Februafl 2005. pa5ien riddk mempun)dileluhan. pada pemeflksaan Uini l r idak dda kelainandan tumpatan masih baik. Pemeriksaan radiografikmenunjukkan gambaran radiolusensi pada daerahperiapeks akar mesial dan distal sudah hilang tetapiakar belum menutup s€mpurna.(Cambar 4)

TangSal l8 Apri l2005. pasien r idal mempun)aikeluhdn. pada pemeri l ,sddn l l in i l r iddI ada teldinan,dan tumpatan masih baik. Pada pemeriksaanradiografik sudah lidak terlihar garnbaranradiolusensi pada daerab periapeks akar mesiat dandistal, tetapi penutupan apeks ridak terlihar jetas.(Gambar 5). Tanggal 13 Mej 2005, tidak adakeluhan pada pasien, pada pemeriksaan klinik tidakada kelainan, dan tumpatan masih baik. Padapemedksaan radiografik tidak terlihat gambaranmdiolusensi pada daerah periapeks akar mesial dandistal, penutupan apeks tetap tidak terlihar jelas.Tumpatan sementara dan kalsium hidroksidadibuang kemudian dilakukan irigasi dan peme-riksaan tahanan dengan inenggunakan/e ke dalamsaluran akar. Temyata sudah ada obturasi (?) padaujung apeks. Selanjutnya dilakukan pengjsiansaluran akar dengan gulaperca dan Endomethasone,kenudian gigi ditumpat semen ionomer kacaselanjutnya dilakukan p€meriksaan radiografikunluk melihat hasil pengisian saluran akarnya.(Gambar 6) Tanggal 8 Agustus 2005, pasien tidak

I

I l l

Page 4: perawatan apeksifikasi gigi molar pertama tetap pada anak usia 9

mempulryai kelulan, pada pemeriksaan klinik tidakada kelaimn, dan tumpatan masih baik. Perawatandilatrjutkar dengan preparasi dan pencetakan unhrkrestorasi onlay. Pada tanggal 15 Agustus 2005, padapasien tidak ada keluhan, dan hasil pemeriksaankliniklya bajk. Selanjutnyq tumpatan sementaradibuans dan dilakulan insersi onlay (Ganbar 7).

Gambd la. K€ncraban gingila &n fisleldi reSio 36Gamba. lb. Glmbaran radiolusensi di daerah periatikal

akar nesial dan distal

cutd 5. Enam buld setelah apeksifikasi. aleks sudahlerbefiuk scmPuma

Gmbd 6. Tuiuh buld sctelalr apeksifikasi, dilalQkapengisid denge gulaperca

lbl a

cmbd 2. Gigi 36 seteldn dihkute peryisian denga.kalsium hidroksida

Gmbd 3. Duabulan selelah aleksifikasi, masih terlihal adiolusensi dan apcks belum terbentuk

Gmbtr 4. Empat bulan selelal apeksifikdi tidak t.Flihat radiolusensi, alcks bclum terbentuk

. sempume

Ca bar. Gigi 36 sorelah dijnse.si onlay

Pembahasan

Gigi yang nengalami karies bila tidak segeradirawat akar menyebabkan peningkatan judahmikrcorganisme serta loksin. Invasi mikroorga-dsme akan meny€babkar inflamasi puipa sehinggapada aklimya pulpa m€njadi nekrcsis. Prosesinflanasi pulpa akan berlanjut melalui saluran akarke jaringan periadikular selingga menyebabkanteiadinya kelainan periapeks.q"

Pada kasus ini gigi molar satu bawah kidmenjadi non vital karena proses karies dar apeksmasih terbuka akibat pertumbuhar akar belumsempuma, maka apeksifikasi merupakan indikasiDerawatan sebelum d akukan perawatan saluranakar konvensional.4a n

Perawatan ap€ksifikasi merupakan perawatanpendahuluatr pada gigi t€tap muda dengan pulpaneloosis dan apeks terbuka. Tujuannya adalah untuk

'menginduksi penutupan daerah apeks melaluipembentukan osteodentin atau jaringan keras ataunelanjutkan p€rnbentukan akar. PerawatanapeksifilGsi termasdk dalam lingkup pe.awatan

1 1 4

Page 5: perawatan apeksifikasi gigi molar pertama tetap pada anak usia 9

endodonsra _yang m€nggunakan bahan kalsium

Pada kunlungan pertana pada kasus ini tidaklangsung dmelakukan pengisian dengan kalsiumhidroksida, tetapi hanya meletakkan kapas yangtelah ditet€si CHKM dalam kamar pulpa. Hal iniuntuk menghilangkan penyebab adanya fist€t dankegoyangan gigi, sehingga dapat meningkatkankeberhasilan p€rawatan apeksifikasi.4 Sedangkanuntuk meningkatkan keberhasilan perawaranapeksifikasi, sebaiknya semua tanda-tanda dan gejalaklinis sena inflamasi sudah' hilang sebetumdilakukan pengisian salumn akar dengan kalsiumhidroksida." Sebelum melakukad insrrum€nrasr pasasaluran akar, panjang kerja ditentukan secaramdiografik dengan panjang gigi dikurangi 2 mmuniuk mencegah kerusakan pada jaringan apeks,dinding tipis pada sepertiga apeks akar senamencegah terjadinya ov€rinstrumentasi.'r'.t

Pembersihan saluran akar pada apeksifikasibertujuan untuk menghilangkan jaringan pulpanekotik dan menyiapkan saluran akar agar dapatdilakukan pengisian dengan kalsium hidroksida.5Kakiun hidroksida merupakan bahan yang lidak-ddioopak. mald untul menrngkarkan radioopdrta5kalsium hidroksida dicampur dengan barium sullar..ehingga memudahtan evaluasi serelah pengrsrantdls;um hidroksrda. ' r ' ' P€rbandingannydadalah Ibagian barium sulfat pada I0 bagian kalsiumhidroksida."

Sebelum perawatan saluran akar secarakonvensional. saluran akar diisi sementam kalsiumhidrohida mengingat bahan tersebul dapal diLenmdoleh jaringan s€kitamya, beNifat antimikroba. dapatdiresorbsi jika pemakaiannya berlebih, dan sebagaiaktivator bjologik untuk merangsang penbentukaniaringan keras. Sifat basa yang ringgi dari kalsiumhidroksida dapat menetralisir suasana asam akibatproduk peradangan, sehiogga membantu prosespemulihaniarinsan."

Setelah raluran akar diisr dengan tatsiumhidroksida kavitas gigi ditumpat sementara denganbahan rumpal tetap. misalnya dengan re\inkomposit, semen ionomer kaca, arau amalgarn.Tujuannya adalah untuk m€ncegah terbukanyatdriras )ang dapar menyebabkan kebocoran katsiumhidroksida, nasuknya mikroorganisme dari mulur,dan terjadinya kembali peradangan periapikal.\ehingga mengakibatkan l€gagalan dalampenutupan apeks 'a' Untuk memuruskan apakahpengisian saluran akar dengan kalsium hidroksidadiulang atau tidak harus melalui observasi. Apabilapada gambaran mdiografik memperlihatkanhilangnya kalsium hidroksida lebih dari setengah

panlang saluran akar dan penurupan betum re.jadi.harus dilakukan pengisian utang katsiumhidroksida "'

Pada kasus ini selama lima bulan ridakdilakukan pengganrian kalsium hidroksida, karenasecara radiografik belum ada perbaikan apeks,tumpatan sementara tidak bocot pasien tidaK aoakeluhan, dan pada pemeriksaan klinik tidakditemukan kelainan- Penggantian katsium hidroksidadalam saluran akar dan melihat tahananmenggunakan alal yang berulang-ulang, ridakmenyebabkan perbaikan ap€ks lebih cepar ielapidapat ._menghambat p€rbaikan atau penutupan

Setelah 6 bulan Frerawatan apeksifikasi dcngankalsium hidroksida. penurupan ap€ks ternyata padaradiografik tidak terlihar jelas sehingga dilakukanpemenksaan dengan menggunakan /, sesualpanjang kerja dao temyata ada tahanan. Hasit inis€suai dengan salah satu dari lima altematifkeberhasilan penutupan apeks yaitu terjadipenutupan apeks tanpa perubahan dinding saluranakar.' Hal inisesuaipemyataao Coh€n (2002) yangmenyatakan bahwa p€mbentukan akar yargsempuma biasanya selesai dalam waktu 6 sampai 24

Kehilangan strukur gigi yang cukup banyakpada gigr yang men8alami perawalan endodonsidteruiama pada gigi postedor. dapat melemahkankuspa (cffp) dao menyebabkan gigi tebih mudahfiaktur baik akibat tekanan pengunyahan maupunirauma- Untuk melindungi kuspa tersebut darifiaktur atau keretakan, maka gigi direstorasi dengan

Kesimpulan

Pada kasus ini pemwatan apeksifikasjdilakukan pada gigi 36 non vital dan apeks belummenutup sempuma. Setelah enam bulan perawatanapeksifikasi cukup baik karena pasien tidak adaleluhan. pemeflksaan kl inik r idak ada ketainan,penurupan apeks tidak terlihat jelas secararadiografik tetapi dengan pem€riksaan alat terdapattahanan dan keberhasilan perawaran ini didukungoleh koop€ralif pasien.

Daftar Acuad

l. Mombito A. Defabianis P. Apexification in TheEndodontic Tfeatmcnr of Pupless Immarure Teethilndication and Requircments. J Ctih Pediot Dent1996j 20(3):197-204.

I

I 1 5

Page 6: perawatan apeksifikasi gigi molar pertama tetap pada anak usia 9

2 weine FS Endodoati. ThercPhv 5 'i ed St Louis:Mosb:r lnc 1989 62640.

5

\ennrd) Dl l Kon.dtdr Urgr AndL Al ih bdhdsunawinara N. Sri Ha.ini Sumadono Jarartall'encrbit BDku Kedoktcran EGC. 1976:280-7.Welbury RR. /' edial/.r D.rrrrr,:r 2 "" cd l-ondonOxford Unjve6it. 2001r 175-81Crosman I l . Ol ,er S dsn Dcl Rro ' F / /a ,L4.loda4rl Datah P,a/.!p^. Alth babad RafidlAblono. sulalm' \uDo Jdlafla: Penerb'l BukDKedokleran EGC.l995:l2l'5Cohen s. Bum\ R( l'othuo)s ol !h" Pulp 8'' ed slLouisr Mosby Inc. 20021 8 l l -9 'Pinkham JR. Pedi4rrd Deatistry I.foncv TrouSh4t1okvp4.P.2'd ed. Phnadelphra tlB Sadnder\ ' o1994:381-8I!raxon RL. loldbin.Jd'l V PttNPdan Pratuel drhlMu ladodo^i. A|h bana'a Suma$inata N WinialiSrdharta- Bambang Nu^aongko Jalana: PenerbilBuku Kedokteran EGC. 1994: 491-503Marhes'on RJ, Pnmosh RL Fatuldnen@k orPedntu Deni*4 I 'ed chnago: Quinlesence1995 291-?.

10.

t 2

l 3

l 5

Mc Donald RE. r'lery DR. Dentistry lat Chil.l,enatul Adolescehl.7'i ed S1 Louis Mosbv Inc. 2000500-lSaad AY Calcium Hydrcxide in lhc Treatmenr oIE\rcrnal Rooi Rcsoalion J lu Deht Asoc t989:1 1 8 5 7 9 - 8 1 .Rostein L Friedman S. Katz J. Apical Closurc oiMarure Mole Roots {ith Use ofCalcium H}droxidc.J OralSur Otul Me.l Otdl Pod 19901 70 (5):656'60Winiari Sidhana. Perawalan Slumn Aka.Konvensional pada Cigi Non Vital dengan KslainanPeriapikal Ldiut MenggDn.kan Kalsiun Hidroksida.Jttnal KP PIKG XI. t997 : 35-42Nicholk E. E dodonri.r. 2 "d ed Bristol John wighl& soDs Ltd, 1977:253-8.GDnawan Armadja. Restorasi Kompleks Dalan IlmuKon$naliCigi. Jumal KPPIKG XI. 1977: 43-51Charla HS. Apical Closure in A Permanenr ToothUsing One Ca(OH)2 Dressing. J Dent Child l9a6ll :44-1.

17. Weisense€l JA, Hick Ml-. eueu GB. CalciunHydrcxide As Ar Apical Banier. J Ea.lad 19871! l ( l ) : l - 5

t 1 6