11
PERANCANGAN INTERIOR TEMPAT KURSUS BAHASA INGGRIS WALL STREET INSTITUTE DI PACIFIC PLACE MALL SAVIRA ANDJANI PUTRI BUDI SETIAWAN MILA ANDRIA SAVITRI DESAIN INTERIOR UNIVERSITAS BINA NUSANTARA JL. PEMUDA KOMPLEK ARUBA BLOK B NO. 21 +628788-295-2960 [email protected] (ditulis tanpa gelar, Center, Bold, Times New Roman 16) Nama instansi, alamat, telp/fax, email penulis (Center, Times New Roman 10) ( Nama Mahasiswa ditulis terlebih dahulu, terakhir nama dosen pembimbing) ABSTRAK Tujuan penelitian, ialah untuk mendapatkan desain interior tempat kursus bahasa Inggris yang baik dalam segi estetika, fungsi maupun keamanan. Metode penilitian yang penulis gunakan merupakan metode survey dimana penulis melakukan tinjauan kepada tiga center Wall Street Institute serta mengoleksi data yang dibutuhkan dari kantor interior yang menangani WSI sejak awal hingga sekarang dan dari pegawai WSI sendiri. Adapun analisis yang dilakukan oleh penulis meliputi analisis makro mikro bangunan, aktifitas fasilitas, permasalahan yang dihadapi, sejarah, dan desain. Permasalahan yang terjadi di salah satu center adalah masalah keamanan pada dinding kaca. Maka penulis menggunakan sistem raised floor pada ruangan berdinding kaca agar batasan ruang lebih terlihat. Maka dengan dilakukan tinjauan, permasalahan dapat diketahui dan dianalisa hingga mendapat hasil penyelesaian yang baik. (S) Kata Kunci : Tempat Kursus Bahasa Inggris, WSI, Keamanaan Desain ABSTRACT The purpose of the study is to get a good interior design of English center both in aesthetic and securities. This study method using a survey method which author undertook a survey of three Wall Street Institute centers and collect the required data from the office that handles WSI interior from the beginning to the present and WSI employees of its own. The analysis conducted by author include the analysis of macro- micro of the building, activity facilities, problems faced, history, and design. Problems that occur in one of the center is a secure of glass wall issue. So, author use raised floor system for the glass wall room area to make a good boundaries of space. So, a problems could be identified and analyzed by doing a study to get a good completion of results. (S) Keywords English Center, WSI, Design Securities PENDAHULUAN Saat ini Bahasa Inggris merupakan Bahasa Dunia yang digunakan untuk menjembatani komunikasi antara masyarakat di negara satu dengan negara lain. Merupakan bahasa universal yang diakui seluruh dunia.Oleh karena itu

PERANCANGAN INTERIOR TEMPAT KURSUS BAHASA …thesis.binus.ac.id/Doc/Paper/2012-2-00022-DI Paper001.pdf · Keywords English Center, WSI, Design Securities PENDAHULUAN ... Area social

Embed Size (px)

Citation preview

PERANCANGAN INTERIOR TEMPAT KURSUS BAHASA INGGRIS WALL

STREET INSTITUTE DI PACIFIC PLACE MALL

SAVIRA ANDJANI PUTRI BUDI SETIAWAN

MILA ANDRIA SAVITRI DESAIN INTERIOR UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

JL. PEMUDA KOMPLEK ARUBA BLOK B NO. 21 +628788-295-2960

[email protected] (ditulis tanpa gelar, Center, Bold, Times New Roman 16) Nama instansi, alamat, telp/fax, email penulis (Center, Times New Roman 10) ( Nama Mahasiswa ditulis terlebih dahulu, terakhir nama dosen pembimbing)

ABSTRAK Tujuan penelitian, ialah untuk mendapatkan desain interior tempat kursus bahasa Inggris yang baik dalam segi estetika, fungsi maupun keamanan. Metode penilitian yang penulis gunakan merupakan metode survey dimana penulis melakukan tinjauan kepada tiga center Wall Street Institute serta mengoleksi data yang dibutuhkan dari kantor interior yang menangani WSI sejak awal hingga sekarang dan dari pegawai WSI sendiri. Adapun analisis yang dilakukan oleh penulis meliputi analisis makro mikro bangunan, aktifitas fasilitas, permasalahan yang dihadapi, sejarah, dan desain. Permasalahan yang terjadi di salah satu center adalah masalah keamanan pada dinding kaca. Maka penulis menggunakan sistem raised floor pada ruangan berdinding kaca agar batasan ruang lebih terlihat. Maka dengan dilakukan tinjauan, permasalahan dapat diketahui dan dianalisa hingga mendapat hasil penyelesaian yang baik. (S) Kata Kunci : Tempat Kursus Bahasa Inggris, WSI, Keamanaan Desain

ABSTRACT The purpose of the study is to get a good interior design of English center both in aesthetic and securities. This study method using a survey method which author undertook a survey of three Wall Street Institute centers and collect the required data from the office that handles WSI interior from the beginning to the present and WSI employees of its own. The analysis conducted by author include the analysis of macro-micro of the building, activity facilities, problems faced, history, and design. Problems that occur in one of the center is a secure of glass wall issue. So, author use raised floor system for the glass wall room area to make a good boundaries of space. So, a problems could be identified and analyzed by doing a study to get a good completion of results. (S) Keywords English Center, WSI, Design Securities PENDAHULUAN Saat ini Bahasa Inggris merupakan Bahasa Dunia yang digunakan untuk menjembatani komunikasi antara masyarakat di negara satu dengan negara lain. Merupakan bahasa universal yang diakui seluruh dunia.Oleh karena itu

kemampuan bahasa Inggris perlu dimiliki oleh masyarakat Indonesia, Jakarta khususnya dimana banyak perusahaan-perusahaan asing yang membuka usaha di Jakarta. Namun masyarakat di Jakarta umumnya terlalu lelah untuk mengikuti kursus bahasa inggris, mengingat tingkat kejenuhan kerja, belajar dan macetnya ibu kota membuat warga Jakarta memilih untuk menghabiskan waktu senggangnya di pusat-pusat perbelanjaan. Minat masyarakat yang besar terhadap tempat hiburan seperti pusat perbelanjaan dan tingginya tingkat “gengsi” warga Jakarta dilihat sebagai peluang bisnis yang sangat baik oleh Wall Street Institute. Wall Street Institute memiliki konsep desain yang berbasis retail, dimana setiap kegiatan belajar yang berlangsung di dalam ruangan harus dapat terlihat dari luar. Bukan hanya itu, Wall Street Institute juga mencitrakan diri sebagai tempat kursus Bahasa Inggris dengan konsep pembelajaran yang berbeda yakni blended learning dan bersemangat dalam segi pembelajaran dan juga desain. Permasalahan yang dihadapi adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana cara mewujudkan desain center yang dapat terlihat jelas yakni

dapat terlihat dari luar namun tetap memberikan batasan antara luar ruangan dan bagian dalam ruangan.

2. Bagaimana sistem keamanan yang harus diterapkan dalam ruangan tanpa menghalangi pandangan dari luar ke dalam.

3. Bagaimana mewujudkan kenyamanan dalam segi ergonomi maupun estetika

bagi seluruh pengguna center WSI.

Berdasarkan masalah yang dihadapi di atas, maka tujuan dari perencanaan adalah sebagai berikut : 1. Untuk mewujudkan desain yang sesuai dengan ketentuan Wall Street Institute

yakni segala bentuk kegiatan belajar mengajar harus dapat terlihat dari luar namun tetap memberikan bentuk dan batasan ruang antara ruang luar dan ruang dalam.

2. Menciptakan desain yang aman dan nyaman dengan tetap mengikuti ketentuan

dari Wall Street Institute.

3. Menciptakan suasana ruang belajar mengajar yang nyaman, baik dalam ergonomi maupun estetika agar para siswa betah berlama-lama berada di dalam center WSI tanpa merasa jenuh.

METODE PENELITIAN Metode penelitian yang penulis gunakan dalam pelaksanaan tugas akhir ini adalah metode deskriptif, yaitu pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat (Whitney,1960). Jenis Metodologi deskriptif yang digunakan meliputi dua metode, yakni :

• Metode Survei Metode survei adalah penyelidikan yang dilakukan untuk memperoleh fakta-fakta dan data yang akurat. Dalam metode survei juga dikerjakan evaluasi serta perbandingan terhadap beberapa tempat kursus bahasa inggris yang di survey meliputi aktifitas, fasilitas, lokasi, kekurangan, kelebihan yang satu dengan yang lainnya yang kemudian di rangkum dalam tabel hasil survey berupa flipchart. Penyelidikan dilakukan terhadap sejumlah tempat kursus bahasa inggris dan individu yang berada di dalamnya (pengguna ruang kursus), melalui wawancara langsung.

• Studi Kasus Studi kasus adalah penelitian yang bertujuan memberikan

gambaran secara mendetail tentang latar belakang, sifat maupun karakter yang khas dari suatu kasus.

HASIL DAN BAHASAN

Gambar 1 Zoning C Wall Street Institute Pacific Place Mall

(+) Area publik terlihat dari bagian tengah Pacific Place Mall sehingga dapat menarik perhatian pengunjung Mall.

(+) Area service dapat menjangkau area semi private sehingga lebih efisien karena berada di tengah center. (+) Area service menempel pada dinding solid sehingga tidak membuang space. (+) Area Semi Publik terlihat dari area koridor mall dari escalator naik dan turun (+) Area Semi Publik mendapatkan pencahayaan alami di pagi hari mengingat area WSI menghadap timur. (+) Area Private terletak diarea yang dalam , sehingga memungkinkan area tersebut hanya dapat di akses oleh orang yang berkepentingan.

Gambar 2 Gruping C Wall Street Institute Pacific Place Mall

(+) Area lobby terlihat dari main anchor Pacific Place Mall sehingga memungkinkan untuk mendapatkan perhatian dari para pengunjung mall. (+) Akses masuk sangat mudah di jangkau dari lift dan eskalator di main anchor. (+) Area social club berada di tengah-tengah dan menjadi pusat kegiatan di WSI Pacifi Place Mall. (+) Area encounter dan complimentary mengelilingi social club (+) Koridor sedang namun mengeliling sehingga setiap ruangan lebih mudah di akses. (+) Area EC terletak di depan dan di tengah sehingga kegiatan keluar masuk marketing tidak mengganggu area belajar di encounter. (+) SM area berada terletak di tengah, menghadap ke social club yang merupakan

pusat kegiatan di WSI Pacific Place. (+) Area Server berada di dalam speaking center sehingga lebih privat karena terletak di area terdalam dan harus melewati seluruh area untuk menjangkaunya. LAYOUT KESELURUHAN

Gambar 3 Layout Keseluruhan

Bentuk-bentuk melingkar digunakan sebagai salah satu bentuk pendukung sistem pembelajaran WSI yakni blended learning dimana bentuk lingkaran diimplementasikan sebagai bentuk yang merangkul dan menyatukan. Selain itu sebagai salah satu penguat pusat kegiatan yakni di area Social Club. Berdasarkan buku panduan WSI menjabarkan vibrant sebagai sesuatu yang dinamis, independen, enerjik, berwarna dan menyenangkan. Poin-poin tersebut penulis aplikasikan pada perencanaan interior WSI PP yakni dengan : Dinamis: Menggunakan beberapa unsur garis yakni garis lurus dan lengkung pada layout furnitur yang akan digunakan, hal ini diharapkan dapat menciptakan bentuk-bentuk dan suasana ruang menjadi lebih dinamis dan tidak monoton.

Independen : Independen dalam hal ini adalah kemerdekaan yang berarti kebebasan. Kebebasan dalam memilih waktu pembelajaran sesuai dengan waktu atau jadwal dari masing-masing siswa hal ini merupakan salah satu keunggulan dari WSI sehingga siswa dapat menentukan jadwal sendiri agar tidak mengganggu jadwal mereka di luar kursus. Enerjik, berwarna dan menyenangkan : Enerjik merupakan sesuatu yang membangkitkan energi atau semangat. Dalam desain interior, warna merupakan salah satu aspek penting yang dapat membangun psikologi yang dirasakan oleh pengguna ruang. Warna-warna yang cerah dapat membantu membangkitkan energi dalam ruang sehingga pembelajaran dapat berjalan kondusif dan menyenangkan. HASIL DESAIN

Gambar 4 Lobby

Gambar 5 Social Club

Gambar 6 Speaking Center SIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Dari pembahasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa :

1. Era globalisasi merupakan kesempatan untuk berkembang. Pertumbuhan ekonomi dan pembangunan yang sedang berkembang saat ini dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kamapanan ekonomi pribadi. Namun, kemampuan pribadi pun harus ditingkatkan terutama kemampuan berbahasa Inggris.

2. Wall Street Institute merupakan tempat kursus Bahasa Inggris yang berasal dari Italia, menawarkan konsep baru yang fresh dalam kursus Bahasa Inggris di Indonesia yakni sistem blended learning yang memberikan kesempatan kepada para siswanya untuk berkembang dengan caranya masing-masing dengan bimbingan staff pengajar yang ahli.

3. Dalam desain, Wall Street Institute ingin menampilkan diri sebagai institusi bahasa Inggris yang berbeda dalam segi desain dan pembelajaran pada area social club yakni blended learning. Dengan konsep desain vibrant terbuka namun dengan tetap memberikan batasan ruang dengan menggunakan dinding kaca tempered transparan pada hampir setiap ruangnya, sehingga kegiatan belajar mengajar di WSI dapat terlihat jelas baik di dalam maupun dari luar WSI.

4. Penggunaan kaca tempered bening tanpa stiker yang diterapkan di center alam sutera memiliki permasalahan pada sistem keamanan. Berdasarkan hasil survey yang penulis dapatkan kecelakaan ringan seperti menabrak dinding kaca sempat terjadi beberapa kali di WSI alam sutera. Sehingga sistem keamanan kaca harus diperhatikan. Pada perancangan interior kali

ini penulis menggunakan sistem penaikan level lantai pada ruangan yang menggunakan dinding kaca dengan pencahayaan tidak langsung yang mengarah kebawah sehingga memberikan effek melayang dan terlihat adanya batas pada area tersebut agar tingkat kecelakaan dalam ruangan dapat diminimalisir atau bahkan dihilangkan.

5. Desain yang terbuka dan bersemangat (open dan vibrant) penulis pilih menjadi konsep dari Wall Street Institute di Pacific Place Mall. Konsep ini diharapkan dapat mewakili citra WSI yang bersemangat sehingga menjadikan WSI dikenal sebagai suatu badan pembelajaran bahasa Inggris yang memiliki keunikan dalam desain dan sistem pembelajran . Open merupakan sistem yang diterapkan oleh WSI dimana kegiatan di center WSI harus bisa terlihat baik di dalam center maupun dari luar center, sedangkan vibrant penulis pilih untuk mewakili citra WSI yang bersemangat. Vibrant menggambarkan sesuatu yang bersemangat, berenergi, dinamis dan berwarna menyolok. Dengan konsep ini diharapkan dapat mengangkat mood dan semangat pengguna ruang di center WSI Pacific Place melalui warna, bentuk, estetika, keamanan dan kenyamanan, sehingga tercipta suasana belajar yang kondusif dan dinamis setiap harinya.

6. Pemilihan furnitur yang sesuai ergonomic tubuh manusia dan keputusan desain terutama dalam segi sirkulasi harus sangat diperhatikan, mengingat kegiatan di dalam center terutama di area Speaking Center kurang lebih 4 jam maka kenyamanan siswa harus diutamakan selain estetika.

5.2. Saran • Saran untuk Universitas Bina Nusantara:

Laporan tugas akhir ini merupakan kumpulan dari pembelajaran yang penulis dapatkan selama belajar di Universitas Bina Nusantara yang diperkaya oleh beberapa referensi lain baik dari buku, artikel atau internet dengan data-data fisik hasil survey yang penulis lakukan. Pembelajaran dan bimbingan dosen pembimbing sudah dangat baik dan sangat membantu penulis dalam menyelesaikan laporan tugas akhir ini. Semoga kedepannya kualitas pembelajaran di Universitas Bina Nusantara yang sudah baik ini dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan menjadi lebih baik lagi.

• Saran untuk pembaca : Laporan tugas akhir ini merupakan salah satu proses pembelajaran yang sangat berharga bagi penulis, yang tentunya dalam proses pembelajaran ini masih banyak kekurangan dari penulis yang harus diperbaiki. Sebaiknya jika ingin mengangkat konten di dalam penulisan ini pembaca mengkaji lebih dalam lagi pada teori-teori yang akan digunakan agar lebih matang dan akurat.

REFERENSI Buku :

• Harten P.Van, Setiawan, E. 1985. Instalasi Listrik Arus Kuat, Jilid 2.

Bandung: Percetakan Bina Cipta.

• Imelda, Akmal. (2006). Menata Rumah dengan Warna. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

• Irawan Bambang, Tamara Priscilla. (2013). Dasar-Dasar Desain : Untuk Arsitektur, Interior-Arsitektur, Seni Rupa, Desain Produk Industri dan Desain Komunikasi Visual. Depok:Griya Kreasi.

• Irianto, Chairul Gagarin. (2006). JETri. Volume 5. Nomor 2. Halaman 1-20, ISSN 1412-0372

• Karlen, Mark. (2004). Dasar-dasar Perencanaan Ruang. Edisi 2. Jakarta : Erlangga

• Suptandar, J. Pamudji. (2004). Faktor Akustik dalam Perancangan Disain Interior. Jakarta: Djambatan.

• Suptandar, J. Pamudji. (1999). Disain Interior: Pengantar Merencana Interior Untuk Mahasiswa Disain dan Arsitektur. Jakarta: Djambatan.

• Swadarma Doni, Aryanto Yunus. (2013). Rumah Etnik Betawi. Depok : Griya Kreasi

Internet : 12 Februari 2013 Pengertian design Interior, diakses tanggal 12 Februari 2013 dari http://www.rumahalida.com/index.php?option=com_content&view=article&id=8:pengertian-interior-design&catid=15:artikel&Itemid=9 Pdf Definisi Desain Interior, diakses tanggal 12 Februari 2013 dari http://download.isi-dps.ac.id/download/category/19?download=65 Lily. (2010). Filosofi Yunani Mengenai Definisi Estetika, diakses tanggal 12 Februari 2013 dari http://ceritalily.blogspot.com/2010/09/b-filosofi-yunani-mengenai-definisi.html Metodologi Penelitian, diakses tanggal 16 Februari 2013 dari http://eprints.undip.ac.id/33828/7/1624_chapter_III.pdf

Junaidi., Wawan. (2012). Pengertian Sosiologi. diakses tanggal 16 Februari 2013 dari http://wawan-junaidi.blogspot.com/2012/03/pengertian-sosiologi.html Pengertian Psikologi, diakses tanggal 16 Februari 2013 dari http://www.psikologizone.com/pengertian-ilmu-psikologi/0651110 Pengertian Konstruksi bangunan, diakses tanggal 16 Februari 2013 dari http://konstruksi-wisnuwijanarko.blogspot.com/ Pengertian ergonomi, diakses tanggal 16 Februari 2013 dari http://ergonomi-fit.blogspot.com/2011/12/ergonomi-adalah.html Dwi Putri, (2011), Prinsip-Prinsip Desain. Dari http://dwiputri08.wordpress.com/2011/04/20/prinsip-prinsip-desain/ Sejarah Wall Street Institute. diakses tanggal 17 Februari 2013 dari http://www.wallstreet.ac.id/id/about-wsi/#!wsi-indonesia 20 Februari 2013 Lestari Rore. (2012). Pentingnya Berbahasa Inggris di Era Globalisasi. diakses tanggal 20 Februari 2013 dari http://manado.tribunnews.com/2012/06/25/pentingnya-berbahasa-inggris-di-era-globalisasi. Irianto, Chairul Gagarin. (2006). JETri. Volume 5. Nomor 2. Halaman 1-20, ISSN 1412-0372. diakses tanggal 20 Februari 2013 dari http://blog.trisakti.ac.id/jetri/files/2010/01/10.1-chairul.pdf Minggu 10 Maret 2013 Pukul 12.34 Prof. Dr. H. Mudjia Raharjo M.Si. (2010). Asal Susul Bahasa. diakses tanggal 10 Maret 2013 dari http://mudjiarahardjo.com/artikel/160-asal-usul-bahasa-sebuah-tinjauan-filsafat-1.html Pukul 13.34

Rendi. (2009). Sejarah Bahasa Inggris. diakses tanggal 10 Maret 2013 dari http://renditkj.blogspot.com/2009/03/sejarah-bahasa-inggris.html 24 April 2013 Jirousek, Charlotte. (1995), An Interactive Text Book, diakses tanggal 24 April 2013 dari http://char.txa.cornell.edu/ 7 Mei 2013 Hendrickson Chris, Schempf Noellette Conway, Lave Lester, McMichael Francis. Introduction to Green Design. Diakses tanggal 7 Mei 2013 dari http://gdi.ce.cmu.edu/gd/education/gdedintro.pdf

Designlabel Vij5. NewspaperWood. Diakses tanggal 7 Mei 2013 dari http://www.vij5.nl/KrantHout_0_EN.html Referensi foto di ambil dari www.retaildesignblog.net RIWAYAT PENULIS Savira Andjani Putri lahir di Jakarta pada 27 Juli 1991. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Desain Interior pada 2013.