Upload
dimaz-hendratno
View
223
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/21/2019 Perancangan dan implementasi teknologi GSM untuk pendeteksi Kebakaran
1/56
PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI TEKNOLOGI GSM(Global System for
Mobile) SEBAGAI PENDETEKSI KEBAKARAN BERBASIS
MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535
DESIGN AND IMPLEMENTATION OF TECHNOLOGY GSM (Global System for Mobile)
AS FIRE DETECTION BASED ON MICROCONTROLLER ATMEGA 8535
PROYEK AKHIR
Disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Teknik
Pada Program Studi Teknik D3 Teknik Telekomunikasi Fakultas Ilmu Terapan
Telkom University
Dimas Hendratno
6305110054
D3 TEKNIK TELEKOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU TERAPAN
UNIVERSITAS TELKOM
BANDUNG
2014
7/21/2019 Perancangan dan implementasi teknologi GSM untuk pendeteksi Kebakaran
2/56
ii
UNIVERSITAS TELKOM No.DokumenITT-AK-FEK-
PTT-FM-004/001
Jl.Telekomunikasi No.1 Ters.Buah Batu Bandung 40257 No.Revisi 00
FORMULIR LEMBAR PENGESAHAN PROYEK AKHIR Berlaku Efektif 02 Mei 2011
LEMBAR PENGESAHAN
PROYEK AKHIR
PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI TEKNOLOGI GSM(Global System for
Mobile) SEBAGAI PENDETEKSI KEBAKARAN BERBASIS
MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535
(DESIGN AND IMPLEMENTATION OF TECHNOLOGY(Global System for Mobile) AS
FIRE DETECTION BASED ON MICROCONTROLLER ATMEGA 8535)
Telah disetujui dan disahkan sebagai Proyek Akhir
Program D3 Teknik Telekomunikasi
Fakultas Ilmu Terapan
Universitas Telkom
Disusun oleh:
DIMAS HENDRATNO
6305110054
Bandung, 17 Juni 2014
Menyetujui :
Pembimbing I Pembimbing II
Hafidudin, ST., MT. Yuyun Siti Rohmah. ST., MT.
95680132-1 13831156-1
7/21/2019 Perancangan dan implementasi teknologi GSM untuk pendeteksi Kebakaran
3/56
iii
UNIVERSITAS TELKOM No.DokumenITT-AK-FEK-
PTT-FM-004/001
Jl.Telekomunikasi No.1 Ters.Buah Batu Bandung 40257 No.Revisi 00
FORMULIR LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS Berlaku Efektif 02 Mei 2011
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS
NAMA : DIMAS HENDRATNO
NIM : 6305110054
ALAMAT : Taman Wisma Asri Jl. Nangka IV Blok D33 No.24
No Tlp/HP : 08132351149
E-mail :[email protected]
Menyatakan bahwa Proyek Akhir ini merupakan karya orisinil saya sendiri, dengan judul :
PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI TEKNOLOGI GSM (Global System for
Mobile) SEBAGAI PENDETEKSI KEBAKARAN BERBASIS
MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535
(DESIGN AND IMPLEMENTATION OF TECHNOLOGY GSM (Global System for Mobile)
AS FIRE DETECTION BASED ON MICROCONTROLLER ATMEGA 8535)
Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya
apabila kemudian di temukan adanya pelanggaran terhadap kejujuran akademik atau etika
keilmuan dalam karya ini, atau di temukan bukti yang menunjukkan ketidakaslian karya ini.
Bandung, 17 Juni 2014
Dimas Hendratno
6305110054
mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]7/21/2019 Perancangan dan implementasi teknologi GSM untuk pendeteksi Kebakaran
4/56
iv
ABSTRAK
Sejalan dengan perkembangan teknologi saat ini, khususnya keamanan rumah hunian
yang ditinggalkan pemiliknya ataupun dalam keadaan kosong dari bahaya kebakaranbukan hanya pencurian dan tindakan kriminal lainnya, bukanlah hal yang mengherankan
apabila semakin hari manusia semakin menginginkan suatu system pengamanan yang
lebih canggih dan modern. Sebagaimana yang diketahui solusi yang dilakukan begitu
banyak. Namun tetap saja banyak kebakaran maupun bahaya akibat api tidak dapat
dicegah, walaupun pengamannya dengan alat yang modern. Biasanya penyebabnya
adalah karena pengaman hanya dengan alarm maupun dengan pemadam api, hal ini tidak
terlalu efektif karena saat pemilik rumah tidak ada di tempat pencegahannya tidak dapat
dilakukan.
Pada Proyek Akhir ini akan dibuat sebuah sistem pendeteksi kebakaran yang
menggunakan telepon genggam sebagai perangkat notifikasi dan penanggulangannya.
Pada prinsipnya teknologi yang digunakan berupa perangkat telepon genggam sebagai
penghubung sinyal, lalu ada mikrokontroller sebagai pemroses inputan yang dihasilkan
oleh sensor suhu dan asap. Untuk sistem penanggulangan antara handphonedan pompa
air, menggunakan modem wavecomGSM sebagai salurannya.
Hasil akhir dari alat ini menggunakan telepon genggam sebagai alat kendali sistem
penanggulangan kebakaran. Lalu terhubung dengan mikrokontroller sebagi pengatur
sistem ini. Alat ini memiliki rata rata delay pengiriman SMS notifikasi ke user selama
5,3s, lalu delay pengiriman SMS mengaktifkan pompa air 5,9s. Dengan fitur keamanan
yang berupa notifikasi sms dan alarm ini, maka tingkat kehandalan dari alat ini sebesar
80% sesuai hasil dari pengujian. Tingkat keberhasilan sistem dari alat ini sebesar 90%
sesuai dengan perancangan dan pengujian sistem.
Kata kunci: handphone, modem wavecom, user
7/21/2019 Perancangan dan implementasi teknologi GSM untuk pendeteksi Kebakaran
5/56
v
ABSTRACT
In line with current technological developments, in particular the security of the
abandoned residential home owner or empty fire hazard not only theft and other criminal
acts, it is no surprise that humans are becoming increasingly want a more sophisticated
security system and modern. As the known solutions that do so much. Still, many fires and
fire hazards can not be prevented due, although safety with modern instruments. Usually
the cause is due only to the security alarm and the fire extinguisher, it is not very effective
because when the homeowner is not in place to prevent it can not be done.
In this final project will be made a fire detection system that uses the mobile phone as
a device notification and mitigation. In principle, the technology used in the form of
mobile devices as a link signal, then there is a microcontroller as processing input
generated by the temperature sensors and smoke. For prevention systems between mobile
phones and the water pump, using modem wavecom GSM as a channel.
The end result of this tool using mobile phones as a means of control of the fire
protection system. Then connect to the microcontroller as a regulator of this system. This
tool has the average - average delivery delay SMS notifications for 5.3 s, then activate
SMS delivery delay of 5.9 s water pump. With security features such as SMS notifications
and alarms, then the level of reliability of the tool by 80% according to the results of the
test. The success rate of the system is the tool by 90% in accordance with the design and
testing of the system.
Keywords: mobile phone, modemwavecom, user
7/21/2019 Perancangan dan implementasi teknologi GSM untuk pendeteksi Kebakaran
6/56
vi
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Puji syukur kehadirat ALLAH SWT atas rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan Proyek Akhir dengan judul PERANCANGAN
DAN IMPLEMENTASI TEKNOLOGI GSM (Global System for Mobile) SEBAGAI
PENDETEKSI KEBAKARAN BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA
8535. Tugas akhir ini disusun sebagai syarat dalam menyelesaikan pendidikan tahap
sarjana di Fakultas Teknik Departemen Elektro dan Telekomunikasi.
Penulis menyadari bahwa Proyek Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan,
oleh sebab itu kritik dan saran yang membangun proyek akhir ini akan sangat
mendapat apresiasi dari penulis.
Dengan segala kerendahan hari, penulis berharap semoga Proyek akhir ini
bermanfaat untuk orang lain dan lingkungan masyarakat. Selain itu penulis berharap
semoga proyek akhir ini dapat dikembangkan kearah yang lebih baik dan bermanfaat
bagi pembaca dan penulis serta bagi dunia pendidikan pada umumnya
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Bandung, Juni 2014
Dimas Hendratno
7/21/2019 Perancangan dan implementasi teknologi GSM untuk pendeteksi Kebakaran
7/56
vii
UCAPAN TERIMAKASIH
Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT berkat rahmat dan
karunia-Nya yang diberikan, penulis dapat menyelesaikan proyek akhir yang berjudul
PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI TEKNOLOGI GSM (Global System for
Mobile) SEBAGAI PENDETEKSI KEBAKARAN BERBASIS MIKROKONTROLLER
ATMEGA 8535.
Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak pihak
yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan proyek akhir ini, yaitu:
1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat, berkah dan karunia, serta jalan yang terbaik
kepada penulis dalam menyelesaikan proyek akhir ini
2. Kedua orang tua penulis, yaitu Ibu (Suratmi)yang tidak hentinya dan tidak pernah lelah
untuk selalu membangkitkan semangat penulis, serta bapak (Suhendri) yang selalu
membantu penulis dalam berfikir lebih dewasa dan bijak dalam menghadapi berbagai
masalah.
3. Bapak Hafidudin, ST., MT. selaku dosen pembimbing I yang selalu mendukung dan
membantu penulis dalam menyelesaikan proyek akhir ini.
4. Ibu Yuyun Siti Rohmah, ST.,MT. selaku pembimbing II yang telah bersedia untuk
meluangkan waktu dan membantu penulis dalam menyelesaikan permasalahan dalam
pengerjaan proyek akhir ini.
5. Dosen Dosen IT Telkom yang telah memberikan sedikit ilmunya selama masa
perkuliahan selama 3 tahun kepada penulis.
6. Donni Tri Hendarto, selaku adik penulis yang selalu meluangkan waktu untuk
mengantarkan penulis disaat penulis sedang kesulitan dalam hal transportasi.
7. Desty Herawati, selaku kakak dari penulis yang tidak pernah lelah menghadapi kondisi
dan masalah penulis, selalu sabar menghadapi penulis dan tidak pernah mengeluh untuk
memotivasi penulis disaat sedang terjatuh dan berjuang untuk bangkit.
8. Kepada seluruh teman-teman Bedeng Family dan Poncend yang selalu memberikan
canda dan tawa di setiap hari nya.
7/21/2019 Perancangan dan implementasi teknologi GSM untuk pendeteksi Kebakaran
8/56
viii
9. Shinta Nurhayati, yang tidak pernah lelah memberikan semangat dan dorongan kepada
penulis dan selalu sabar menunggu dalam keadaan apapun.
10. Seluruh temanteman D3TT3502 terimakasih untuk suka dan duka yang kalian berikan
kepada penulis.
11. Dan terima kasih kepada pihak terkait yang namanya tidak disebutkan oleh penulis atas
bantuan dan kerjasamanya.
Akhir kata terima kasih kepada semua pihak terkait, penulis berharap semoga proyek
akhir ini bermanfaat bagi masyarakat.
Bandung, 17 Juni 2014
Penulis
7/21/2019 Perancangan dan implementasi teknologi GSM untuk pendeteksi Kebakaran
9/56
ix
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Lembar Pengesahan .ii
Lembar Orisinalitas iii
Abstrak ..............iv
Abstract ..v
Kata Pengantar ..............vi
Ucapan Terimakasih ... .vii
Daftar Isi ..ix
Daftar Gambar ..............xi
Daftar Tabel ....xvi
Daftar Istilah .xv
Daftar Singkatan ..xvi
BAB I PENDAHULUAN.............................1
1.1 Latar Belakang..1
1.2 Tujuan dan Manfaat..2
1.3 Rumusan Masalah.2
1.4 Batasan Masalah...2
1.5 Metodologi Penelitian...3
1.6 Sistematika Penulisan...3
BAB II LANDASAN TEORI.. .............................4
2.1 GSM (Global System for Mobile)........................................4
2.2 Mikrokontroller Atmega 8535......................5
2.3 LCD(Liquid Cyrstal Display.........5
2.4 Relay.......................... 7
2.5 Sensor suhu DHT11...............9
2.6 SMS Gateway ....9
2.7 Attention Command.................................................................................................10
7/21/2019 Perancangan dan implementasi teknologi GSM untuk pendeteksi Kebakaran
10/56
x
2.8 Sensor Asap MQ7....................................................................................................11
BAB III PERANCANGAN..................................13
3.1 Perancangan Sistem.13
3.2 Diagram Alir Sistem14
3.3 Prinsip Kerja Sistem Keamanan.15
3.4 Prinsip Kerja Kirim SMS dan Notifikasi SMS....16
3.5 Integrasi Sistem Keseluruhan..17
3.6 Prinsip Kerja Sistem18
BAB IV PENGUJIAN DAN HASIL...................................20
4.1 Pengujian Sistem..20
4.1.1 Pengujian Sensor suhu DHT11...........20
4.1.2 Pengujian Sensor asap MQ7...............................20
4.1.3 Pengujian notifikasi SMS dan panggilan....................................................21
4.2 Hasil Pengujian........................22
4.2.1 Pengujian Notifikasi SMS ..........................................................................22
4.2.2 Pengujian panggilan........................................................................23
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN................................24
5.1 Kesimpulan..........24
5.2 Saran........24
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN A
LAMPIRAN B
7/21/2019 Perancangan dan implementasi teknologi GSM untuk pendeteksi Kebakaran
11/56
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1(a) Blok diagram GSM..............4
Gambar 2.1(b) Frekuensi GSM.................5
Gambar 2.2 Bentuk Atmega8535........9
Gambar 2.3 Pin LCD............ ....6
Gambar 2.4 Bagianbagian relay.... ........7
Gambar 2.5 Sensor suhu DHT11...................9
Gambar 2.8 Sensor asap MQ7.,............. ........12
Gambar 3.1 Blok Diagram.................................................13
Gambar 3.2 Diagram alir sistem.....................................14
Gambar 3.3 Diagram sistem keamanan......................15
Gambar 3.4 Prinsip kirim sms dan notifikasi................16
Gambar 3.5 Integrasi sistem keseluruhan.......17
Gambar 3.6 Hubungan sismin dengan sensor suhu DHT 11.........18
Gambar 3.6(a) Hubungan sismin dengan sensor asap MQ718
Gambar 3.6(b) Hubungan sismin dengan LCD......19
Gambar 3.6(c) Hubungan sismin dengan converter wavecom.19
Gambar 4.1.1 Pengujian sensor suhu DHT11......20
Gambar 4.1.2 Pengujian sensor asap MQ7......21
Gambar 4.2.1 Pengujian notifikasi SMS..............................22
7/21/2019 Perancangan dan implementasi teknologi GSM untuk pendeteksi Kebakaran
12/56
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.8 Tabel Perintah AT COMMAND.....10
Tabel 4.2.1 Hasil Pengujian delay Notifikasi Sms..............22
Tabel 4.2.2 Hasil Pengujian delay kirim Sms......................................................................23
7/21/2019 Perancangan dan implementasi teknologi GSM untuk pendeteksi Kebakaran
13/56
7/21/2019 Perancangan dan implementasi teknologi GSM untuk pendeteksi Kebakaran
14/56
xiv
DAFTAR SINGKATAN
SMS : Short Message Service
GSM : Global System for Mobile
IC : Integrated Circuit
GPS : Global Positioning System
7/21/2019 Perancangan dan implementasi teknologi GSM untuk pendeteksi Kebakaran
15/56
xv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1LATAR BELAKANG
Sejalan dengan perkembangan teknologi saat ini, khususnya keamanan rumah hunian
yang ditinggalkan pemiliknya ataupun dalam keadaan kosong dari bahaya kebakaran
bukan hanya pencurian dan tindakan kriminal lainnya, bukanlah hal yang mengherankan
apabila semakin hari manusia semakin menginginkan suatu system pengamanan yang
lebih canggih dan modern. Sebagaimana yang diketahui solusi yang dilakukan begitu
banyak. Namun tetap saja banyak kebakaran maupun bahaya akibat api tidak dapat
dicegah, walaupun pengamannya dengan alat yang modern. Biasanya penyebabnya
adalah karena pengaman hanya dengan alarm maupun dengan pemadam api, hal ini tidak
terlalu efektif karena saat pemilik rumah tidak ada di tempat pencegahannya tidak dapat
dilakukan.
Sistem pengaman dengan cara ini memungkinkan apabila terjadi kebakaran atau
kenaikan suhu (di atas 38) yang terdeteksi dengan sensor suhu dan asap maka alarm
akan langsung berbunyi serta pompa mini yang terdapat pada rangkaian akan langsung
menyiramkan air secara otomatis dengan cara melakukan panggilan terhadap nomor pada
Modem GSM wavecom sehingga kita dapat mencegah kebakaran yang lebih besar dan
juga informasi kebakaran akan langsung dikirim oleh Modem GSM wavecom ke
handphone personalyang kita miliki.
1.2TUJUAN DAN MANFAAT
Adapun tujuan dari pembuatan proyek akhir ini adalah:
1. Mengimplementasikan proses kerja dari sensor suhu yang digunakan.
2. Merancang proses dari mikrokontroller sampai pada outputnya.
Adapun manfaat dari pembuatan proyek akhir ini adalah:
1. Untuk memberikan keamanan kepada masyarakat dari kebakaran api dengan
pencegahan berupa pemadaman dengan mini pompa air.
2. Dapat menghemat waktu karena tindakan pencegahan dapat dilakukan walaupun
berada di tempat yang jauh.
1
7/21/2019 Perancangan dan implementasi teknologi GSM untuk pendeteksi Kebakaran
16/56
xvi
1.3RUMUSAN MASALAH
Adapun permasalahan yang saya temukan hingga muncul ide pembuatan alat
pendeteksi kebakaran ini adalah :
1. Bagamaina cara kerja sensor agar dapat mengaktifkan alarm.
2. Bagaimana cara kerja modem wavecom GSMagar dapat mengirim pesan singkat ke
handphone userdan handphone userdapat memanggil nomor modem wavecomuntuk
mengaktifkan pompa air.
3. Bagaimana cara kerja alat agar dapat memberikan peringatan dan memberikan
penanganan saat terjadi kebakaran
1.4 BATASAN MASALAH
Adapun batasan masalah dari proyek akhir ini adalah :
1. Alat ini hanya digunakan di dalam rumah seperti di dapur.
2. Sensor suhu dan asap bekerja secara individual.
3. Menggunakan catudaya dari adaptor sebagai sumber dayanya.
4. Pengiriman SMS hanya menggunakan provider GSM.
1.5 METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi penelitian yang digunakan dalam proyek akhir ini adalah metodologi
perancangan dan implementasi. Perancangan pendeteksi kebakaran ini menggunakan 6
komponen pembentuk alat yaitu sensor suhu untuk mendeteksi suatu suhu diatas 40,
Sensor asap untuk mendeteksi apabila adanya asap pada suatu ruangan, Mikrokontroller
untuk menginisialisasi frekuensi yang akan diteruskan ke alarm dan Modem wavecom
GSM, Modem Wavecom GSM berfungsi untuk mengirimkan pesan singkat(SMS) ke
handphone user, Handphone user berfungsi untuk menerima pesan singkat(SMS) bila
terjadi kebakaran dan juga berfungsi untuk mengaktifkan pompa air dari jarak jauh.
Implementasi dari alat pendeteksi kebakaran ini adalah sensor asap dan suhu yang akan
diteruskan ke mikrokontroller, lalu mikrokontroller akan memberikan frekuensi kepada
Modem Wavcom GSMuntuk mengirimkan pesan singkat(SMS) ke handphone user, dan
handphone user juga berfungsi untuk mengaktifkan pompa air dari jarak jauh untuk
menetralisir besarnya api.
2
7/21/2019 Perancangan dan implementasi teknologi GSM untuk pendeteksi Kebakaran
17/56
xvii
1.6SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulisan yang digunakan pada proyek akhir ini yaitu sebagai berikut:
- BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini membahas tentang latar belakang, tujuan, rumusan masalah, batasan
masalah, metode penelitian dan sistematika penulisan.
- BAB 2 LANDASAN TEORI
Bab ini berisi tentang teori dan konsep dasar materi yang berkaitan dengan
rangkaian mikrokontroler secara umum serta penjelasan mengenai hal-hal yang
berkaitan dengan proyek akhir.
- BAB 3 PERANCANGAN
Bab ini berisi tentang pembahasan mengenai sistem keamanan serta simulasi
dengan mengirimkan sms serta menjelaskan proses cara kerja sistem keamanan
- BAB 4 PENGUJIAN
Bab ini berisi tentang pengujian sistem keamanan mulai dari pengiriman sms
sampai pengujian sistem keamanan secara menyeluruh
- BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini membahas kesimpulan-kesimpulan yang dapat diambil setelah pengujian
serta saran yang dapat ditarik dari keseluruhan proyek akhir ini dan kemungkinan
pengembangan topik yang bersangkutan.
3
7/21/2019 Perancangan dan implementasi teknologi GSM untuk pendeteksi Kebakaran
18/56
7/21/2019 Perancangan dan implementasi teknologi GSM untuk pendeteksi Kebakaran
19/56
xix
kompleks dan butuh pengkajian yang mendalam untuk bisa dijadikan standar. Standar
type approval untuk handphone disepakati dengan mempertimbangkan dan memasukkan
puluhan item pengujian dalam memproduksi GSM. Pada awal pengoperasiannya, GSM
telah mengantisipasi perkembangan jumlah penggunanya yang sangat pesat dan arah
pelayanan per area yang tinggi, sehingga arah perkembangan teknologi GSM adalah
DCS (Digital Cellular System) pada alokasi frekuensi 1800 Mhz.
Gambar 2.1(b)Frekuensi GSM
Dengan frekuensi tersebut, akan dicapai kapasitas pelanggan yang semakin besar per
satuan sel. Selain itu, dengan luas sel yang semakin kecil akan dapat menurunkan
kekuatan daya pancar handphone, sehingga bahaya radiasi yang timbul terhadap organ
kepala akan dapat di kurangi. Pemakaian GSM kemudian meluas ke Asia dan Amerika,
termasuk Indonesia. Indonesia awalnya menggunakan sistem telepon selular analog yang
bernama AMPS (Advances Mobile Phone System) dan NMT (Nordic Mobile
Telephone). Namun dengan hadir dan dijadikannnya standar sistem komunikasi selular
membuat sistem analog perlahan menghilang, tidak hanya di Indonesia, tapi juga di
Eropa. Pengguna GSM pun semakin lama semakin bertambah. Akhirnya GSM tumbuh
dan berkembang sebagai sistem telekomunikasi seluler yang paling banyak digunakan di
seluruh dunia.
2.2 MIKROKONTROLER Atmega 8535
ATmega 8535 adalah daya rendah CMOS 8 bit mikrokontroller berdasarkan arsitektur
RISC AVR ditingkatkan. Dengan menjalankan instruksi dalam satu siklus clock,
ATmega 8535 mencapai throughputs mendekati 1 MIPS per MHz memungkinkanperancang sistem untuk mengoptimalkan konsumsi daya versus kecepatan pemrosesan.
[4]
[2]
5
http://2.bp.blogspot.com/_qU8xeSoe6U0/SPrW4dEQquI/AAAAAAAAAjQ/zGd3LUWpSM8/s1600-h/GSM-Network.jpg7/21/2019 Perancangan dan implementasi teknologi GSM untuk pendeteksi Kebakaran
20/56
xx
Inti AVR menggabungkan set instruksi yang kaya dengan 32 register tujuan umum
bekerja. Semua 32 register secara langsung dihubungkan ke Arithmetic Logic Unit
(ALU), yang memungkinkan dua register independen untuk diakses dalam satu instruksi
tunggal dieksekusi dalam satu siklus clock. Arsitektur yang dihasilkan kode yang lebih
efisien sementara mencapai throughputs sampai sepuluh kali lebih cepat dari
mikrokontroller CIS konvensional.
Gambar 2.2 Bentuk Atmega 8535
2.3 LCD (Liquid Crystal Display)
LCD dengan sejumlah kecil segmen, seperti yang digunakan dalam jam digital dan
kalkulator saku , memiliki kontak listrik individu untuk setiap segmen. Sebuah
berdedikasi eksternal rangkaian persediaan muatan listrik untuk mengendalikan setiap
segmen. Struktur tampilan berat untuk lebih dari beberapa elemen tampilan.
Menampilkan monokrom kecil seperti yang ditemukan dalam penyelenggara pribadi,
elektronik timbangan , lebih tua laptop layar, dan Nintendo asli Game Boy memiliki
struktur pasif-matriks menggunakan twisted nematic super (STN) atau double-layer STN
(DSTN) teknologi (yang terakhir yang membahas masalah warna-pergeseran dengan
mantan), dan warna-STN (CSTN) di mana warna ditambahkan dengan menggunakan
filter internal. Setiap baris atau kolom dari layar memiliki sirkuit listrik tunggal. Pixel
yang dibahas satu per satu dengan baris dan kolom alamat. Jenis layar ini disebut pasif-
matriks ditujukan karena pixel harus mempertahankan negaranya antara menyegarkan
tanpa manfaat dari muatan listrik yang stabil. Karena jumlah piksel (dan, dengan
demikian, kolom dan baris) meningkat, jenis layar ini menjadi kurang layak. Sangat
lambat waktu respon dan miskin kontras adalah khas dari passive- matrix LCD ditangani.
[1]
[3]
6
7/21/2019 Perancangan dan implementasi teknologi GSM untuk pendeteksi Kebakaran
21/56
xxi
Gambar 2.3Pin LCD
Monokrom LCD passive-matrix yang standar di laptop awal yang paling (meskipun
beberapa menampilkan plasma digunakan). Macintosh Portable tidak berhasil secara
komersial (dirilis pada 1989) adalah salah satu pertama yang menggunakan layar matriks
aktif (meskipun masih monokrom), tetapi pasif- matriks adalah norma sampai
pertengahan 1990-an, ketika warna matriks aktif menjadi standar pada semua laptop.
Tinggi resolusi warna menampilkan seperti modern LCD monitor komputer dan
televisi menggunakan matriks aktif struktur. Sebuah matriks dari transistor film tipis
(TFTs) ditambahkan ke polarisasi dan filter warna. Setiap piksel memiliki sendiri khusus
nya transistor , memungkinkan setiap baris kolom untuk mengakses satu piksel. Ketika
garis baris diaktifkan, semua lini kolom terhubung ke deretan piksel dan tegangan yang
benar didorong ke semua baris kolom. Garis baris kemudian dinonaktifkan dan garis
baris berikutnya diaktifkan. Semua baris baris diaktifkan secara berurutan selama
refreshoperasi. Active-matrix display ditujukan terlihat "cerah" dan "tajam" daripada
pasif-matrix ditujukan menampilkan dengan ukuran yang sama, dan umumnya memiliki
waktu respon lebih cepat, menghasilkan gambar jauh lebih baik.
2.4 RELAY
Relay merupakan komponen elektronika yang dapat mengimplementasikan logika
switching. Relay yang digunakan sebelum tahun 70an, merupakan otak dari rangkaian
pengendali. Setelah tahun 70-an digantikan posisi posisinya oleh PLC. Relay yang paling
sederhana ialah relay elektromekanis yang memberikan pergerakan mekanis saat
mendapatkan energi listrik. Secara sederhana relay elektromekanis ini didefinisikan
sebagai alat yang menggunakan gaya elektromagnetik untuk menutup (atau membuka)
kontak saklar. Saklar yang digerakkan (secara mekanis) oleh daya/energi listrik. Jadi
[6]
[3]
7
7/21/2019 Perancangan dan implementasi teknologi GSM untuk pendeteksi Kebakaran
22/56
xxii
secara sederhana dapat disimpulkan bahwa Relay adalah komponen elektronika berupa
saklar elektronik yang digerakkan oleh arus listrik.
Gambar 2.4Bagian-bagian Relay
Secara umum, relay digunakan untuk memenuhi fungsifungsi berikut :
Remote control : dapat menyalakan atau mematikan alat dari jarak jauh
Penguatan daya : menguatkan arus atau tegangan
Contoh : Starting relay pada mesin mobil dan pengatur logika kontrol suatu sistem.
Relay terdiri dari coil dan contact. Perhatikan gambar diatas, coil adalah gulungan
kawat yang mendapat arus listrik, sedang contact adalah sejenis saklar yang
pergerakannya tergantung dari ada tidaknya arus listrik di coil.Contact ada 2 jenis :
Normally Open (kondisi awal sebelum diaktifkan open)
Normally Closed (kondisi awal sebelum diaktifkan close)
Secara prinsip kerja dari relay : ketika Coil mendapat energi listrik (energized), akan
timbul gaya elektromagnet yang akan menarik armature yang berpegas, dan contact akan
menutup.
Sepertisaklar, relay juga dibedakan berdasar pole dan throw yang dimilikinya. Pole
merupakan banyaknya contact yang dimiliki oleh relay. Sedangkan Throw adalah
banyaknya kondisi (state) yang mungkin dimiliki contact
Berikut ini penggolongan relay berdasar jumlah pole dan throw :
DPST (Double Pole Single Throw)
SPST (Single Pole Single Throw)
SPDT (Single Pole Double Throw)
[6]
8
http://dien-elcom.blogspot.com/2012/08/fungsi-saklar-dan-macam-macam-saklar.htmlhttp://dien-elcom.blogspot.com/2012/08/fungsi-saklar-dan-macam-macam-saklar.html7/21/2019 Perancangan dan implementasi teknologi GSM untuk pendeteksi Kebakaran
23/56
xxiii
DPDT (Double Pole Double Throw)
3PDT (Three Pole Double Throw)
4PDT (Four Pole Double Throw)
2.5 SENSOR SUHU DHT11
DHT11 adalah sensor digital yang dapat mengukur suhu dan kelembaban udara di
sekitarnya. Sensor ini sangat mudah digunakan bersama dengan Severino. Memiliki
tingkat stabilitas yang sangat baik serta fitur kalibrasi yang sangat akurat. Koefisien
kalibrasi disimpan dalam OTP program memory, sehingga ketika internal sensor
mendeteksi sesuatu, maka module ini menyertakan koefisien tersebut dalam
kalkulasinya.
DHT11 termasuk sensor yang memiliki kualitas terbaik, dinilai dari respon,
pembacaan data yang cepat, dan kemampuan anti-interference. Ukurannya yang kecil,
dan dengan transmisi sinyal hingga 20 meter, membuat produk ini cocok digunakan
untuk banyak aplikasi-aplikasi pengukuran suhu dan kelembaban.
Gambar 2.5Sensor suhu DHT11
2.6 SMS Gateway
SMS (Short Message Service) adalah suatu fasilitas untuk mengirim dan menerima
suatu pesan singkat berupa teks melalui perangkat nirkabel, yaitu perangkat komunikasi
telepon seluler, dalam hal ini perangkat nirkabel yang digunakan adalah telepon seluler.
Salah satu kelebihan sms adalah biaya yang murah.
Sebuah pesan SMS maksimal terdiri dari 140 bytes, dengan kata lain sebuah pesan
bisa memuat 140 karakter 8-bit, 160 karakter 7-bit atau 70 karakter 16-bit untuk bahasa
jepang, bahasa korea, dan bahasa mandarin yang memakai Hanzi (Aksara Kanju/Hanja).
Selain 140 bytes ini ada data-data lain yang termasuk. Adapula beberapa nmetode untuk
9
7/21/2019 Perancangan dan implementasi teknologi GSM untuk pendeteksi Kebakaran
24/56
xxiv
mengirim pesan yang lebih dari 140 bytes, tetapi seorang pengguna harus membayar
lebih dari sekali. Misalnya pesan yang dikirimkan terdiri dari 167 karakter, maka pesan
ini akan dipecah menjadi 2 buah sms (1 buah SMS dengan 160 karakter dan 1 sms
dengan 7 karakter).
SMS gateway adalah suatu platform yang menyediakan mekanisme untuk EUA
menghantarkan dan menerima sms dari peralatan mobile (HP, PDA Phone, dll) melalui
SMS gateways shortcode (sebagai contoh 9221). SMS gateway membolehkan UEA
untuk berkomunikasi dengan Telco SMSC (provider telekomunikasi) atau sms platform
untuk menghantarkan dan menerima pesan SMA dengan sangat mudah, karena SMS
gateway akan melakukan semua proses dan koneksi dengan Telco. SMS gateway juga
menyediakan UEA dengan interface yang mudah dan standar.
2.7ATTENTION COMMAND
AT Command adalah perintah perintah yang digunakan dalam komunikasi dengan
serial port. Dengan AT command kita dapat melihat vendor dari ponsel yang digunakan,
kekuatan sinyal, membaca pesan yang ada pada SIM card, mengirim pesan, mendeteksi
pesan SMS baru yang masuk secara otomatis, menghapus pesan pada SIM card, dan
masih banyak lagi fungsi lainnya. AT Command sebenarnya hamper sama dengan
perintah Command Prompt pada DOS. AT Command awalnya dikembangkan pada
tahun 1977 untuk Hayes Smartmodem 300 Baud Modem. Struktur penulisan perintah
tersebut terdiri dari beberapa kombinasi parameter-parameter untuk berkomunikasi
dengan modem dan menjalanklan operasi operasi tertentu seperti melakukan dial,
menutup dial, mengirim sms dan lain-lain.
Berikut ini adalah beberapa perintah dari AT Command sebagai berikut:
AT Command Keterangan
AT Mengecek apakah Handphone telah terhubung
AT+CMGF Untuk menetapkan format mode dari terminal
AT+CSCS Untuk menetapkan jenis encoding
AT+CNMI Untuk mendeteksi pesan SMS baru masuk secara
otomatis
AT+CMGL Membuka daftar SMS yang ada pada SIM Card
Tabel 2.7Perintah AT Command [5]
110
7/21/2019 Perancangan dan implementasi teknologi GSM untuk pendeteksi Kebakaran
25/56
xxv
AT Command Keterangan
AT+CMGS Mengirim pesan SMS
AT+CMGR Membaca pesan SMS
AT+CMGD Menghapus pasan SMS
ATE1 Mengatur ECHO
ATV1 Mengatur input dan output berupa naskah
AT+CGMI Mengecek Merek HP
AT+CGMM Mengecek Seri HP
AT+CGMR Mengecek Versi Keluaran HP
AT+CBC Mengecek Baterai
AT+CSQ Mengecek Kualitas Sinyal
AT+CCLK? Mengecek Jam (waktu) pada HP
AT+CALM= Mengecek Suara/dering HP saat di Telepon (ada
Telepon Masuk)
n adalah adalah angka yang menunjukkan jenis dering
0 = berdering
1 dan 2 = Silent (Diam)
AT^SCID Mengecek ID SIM CARD
AT+CGSN Mengecek Nomor IMEI
AT+CLIP=1 Menampilkan nomor telepon pemanggil
AT+CLCC Menampilkan nomor telepon yang sedang memanggil
AT+COPN Menampilkan Nama Sumua Operator di dunia
AT+COPS? Menampilkan nama operator dari SIM yang digunakan
AT+CPBR= Membaca nomor telepon yang disimpan pada buku
telepon (SIM CARD)
n adalah nomor urut penyimpanan
AT+CPMS= Mengatur Memori dari HP
md adalah memori yang digunakan
ME = Memori HP
SM = Memori SIM CARD
2.8SENSOR ASAP MQ7
MQ7 merupakan sensor gas yang digunakan dalam peralatan untuk mendeteksi gas
karbon monoksida (CO) dalam kehidupan sehari-hari, industri, atau mobil. Fitur dari
sensor gas MQ7 ini adalah mempunyai sensitivitas yang tinggi terhadap karbon
monoksida (CO), stabil, dan berumur panjang. Sensor ini menggunakan catu daya heater :
5V AC/DC dan menggunakan catu daya rangkaian : 5VDC, jarak pengukuran : 20 -
2000ppm untuk ampu mengukur gas karbon monoksida.
11
7/21/2019 Perancangan dan implementasi teknologi GSM untuk pendeteksi Kebakaran
26/56
7/21/2019 Perancangan dan implementasi teknologi GSM untuk pendeteksi Kebakaran
27/56
xxvii
BAB III
PERANCANGAN
3.1 PERANCANGAN SISTEM
Sistem keamanan ini di kendalikan oleh dua sensor. Yang pertama adalah sensor suhu
DHT11. Sensor suhu DHT11 ini berfungsi sebagai pendeteksi suhu dalam suatu ruangan
tersebut. Sensor suhu DHT11 ini akan aktif apabila mendeteksi kenaikan suhu diatas 38.
Setelah itu akan diproses di mikrokontroller. Yang kedua adalah sensor asap MQ7.
Sensor ini berfungsi untuk mendeteksi asap. Sensor ini akan aktif apabila terdapat gas
karbon monoksida(CO). Lalu akan diproses di mikrokontroller.
Jika salah satu sensor tersebut aktif maka akan diproses di mikrokontroller. Kemudian
output dari mikrokontroller akan diterima oleh LCD, dan Modem Wavecom GSM. LCD
akan menampilkan notifikasi kenaikan suhu. Setelah itu modem wavecom GSM akan
mengirimkan SMS ke ponsel user. Ponsel user ini juga berfungsi untuk melakukan
panggilan ke modem wavecom GSM dan menuju mikrokontroller, setelah itu diproses
dan mengaktifkan relay untuk menyalakan pompa air.
SENSOR DHT11
SENSOR ASAP MQ7
SISMIN ATMEGA 8535
LCD
MODEM WAVECOM
GSM
RELAY
HANDPHONE
POMPA AIR
Gambar 3.1 Blok Diagram
13
7/21/2019 Perancangan dan implementasi teknologi GSM untuk pendeteksi Kebakaran
28/56
xxviii
3.2 DIAGRAM ALIR SISTEM
Prinsip kerja dari alat ini adalah membuat sebuah hardware sistem keamanan yang
dapat dikendalikan oleh pengguna dari jauh. Yang pertama adalah jika terjadi kenaikan
suhu diatas 38atau adanya asap maka sensor suhu dan sensor asap akan aktif. Saat salah
satu sensor tersebut aktif, maka akan diteruskan ke mikrokontroller. Kemudian
mikrokontroller akan memproses keluaran kepada LCD, dan handphone user. Kemudian
handphone userdapat mengaktifkan pompa air untuk meminimalisir kebakaran. Pompa
air ini terhubung oleh relay sebagai saklar untuk mengaktifkan pompa air. Setelah suhu
normal dan tidak ada asap maka sistem akan kembalistandby.
MULAI
SISTEM KEAMANAN
AKTIF
SENSOR AKTIF?
ALARM AKTIF
NYALAKAN
POMPA?
MELAKUKAN
PANGGILAN
POMPA AKTIF
SELESAI
YA
YA
TIDAK
TIDAK
Gambar 3.2Diagram Alir Sistem
14
7/21/2019 Perancangan dan implementasi teknologi GSM untuk pendeteksi Kebakaran
29/56
xxix
3.3PRINSIP KERJA SISTEM KEAMANAN
Berikut ini adalah prinsip keamanan dari sistem keamanan saat sensor mendeteksi
adanya kebakaran. Pertama-tama system dalam keadaan standby, dengan begitu ketika
salah satu sensor aktif maka akan memberikan perintah kepada mikrokontroller untukmemberikan peringatan. Setelah itu user akan mendapatkan peringatan dan akan
diketahui oleh user, saat usermendapatkan peringatan melalui pesan singkat, maka user
dapat mengaktifkan pompa air dengan cara melakukan panggilan yg dituju ke nomor
modem wavecom. Berikut ini adalah fungsi keamanan yang digunakan saat terjadi
kebakaran sebagai berikut:
- Alarm akan berbunyi ketika sesnsor mendeteksi adanya kebakaran.
- Pompa air diaktifkan apabila ada perintah dari usermelalui panggilan yg dituju ke
nomor modem wavecom.
MULAI
ALARM AKTIF
POMPA
DIAKTIFKAN?
MENERIMA
SMS
MELAKUKANPANGGILAN
POMPA AKTIF
SELESAI
YA
TIDAK
Gambar 3.3Diagram Sistem Keamanan
15
7/21/2019 Perancangan dan implementasi teknologi GSM untuk pendeteksi Kebakaran
30/56
xxx
3.4 PRINSIP KERJA KIRIM SMS DAN PANGGILAN
Notifikasi sms yang diterapkan pada proyek akhir ini berfungsi sebagai media
informasi antara mikrokontroler dengan user. jenis notifikasi sms yang diterapkan pada
proyek akhir ini, yaitu:
- Notifikasi sms yang memberitahukan bahwa terjadi kebakaran. Saat terjadi kenaikan
suhu dan adanya, secara otomatis mikrokontroler akan mengirimkan pesan bahwa
telah terjadi kebakaran langsung kepada ponsel user
Fungsi panggilan digunakan untuk mengaktifkan pompa air yang bertujuan untuk
meminimalisir perambatan api. Saat user mendapat notifikasi sms maka user tersebut
juga dapat memanggil nomor tersebut untuk mengaktifkan pompa air.
MULAI
TERJADI KEBAKARAN
KIRIM NOTIFIKASI SMS
SUHU/ASAP DIATAS
AMBANG BATAS
AKTIFKAN
POMPA?
POMPA AKTIF
MULAI
YA
TIDAK
Gambar 3.4Prinsip panggilan dan notifikasi sms
MELAKUKAN
PANGGILAN
16
7/21/2019 Perancangan dan implementasi teknologi GSM untuk pendeteksi Kebakaran
31/56
xxxi
3.5 INTEGRASI SISTEM KESELURUHAN
Integrasi sistem keselurahan adalah penggabungan dari 2 prinsip kerja sistem pada
proyek akhir ini. Pada prinsipnya sistem keamanan yang diterapkan diintegrasikan
dengan fitur notifikasi sms serta fitur kirim sms dari ponsel user sebagai pengendalisistem keamanan. Berikut dibawah ini adalah diagram integrasi sistem keseluruhan
sebagai berikut:
MULAI
SISTEM SIAP SENSOR AKTIF
NYALAKAN
POMPA?
NOTIFIKASI SMS
SUHU/ASAP DIATAS
AMBANG
MELAKUKAN PANGGILAN
POMPA AKTIF
SELESAII
YA
TIDAK
Gambar 3.5Integrasi sistem keseluruhan
17
7/21/2019 Perancangan dan implementasi teknologi GSM untuk pendeteksi Kebakaran
32/56
xxxii
3.6PRINSIP KERJA SISTEM
Berikut ini adalah prinsip kerja dari sistem ini sebagai berikut:
- Hubungan Sistem Minimum dengan sensor suhu DHT11
Hubungan antara sistem minimum dan sensor suhu DHT11 adalah sebagai
input dari alat ini. Sensor ini menggunakan port A0 sebagai inputan dan port gnd
dan vcc sebagai tegangan. Sensor ini akan bekerja jika mendeteksi suhu diatas
40.
Gambar 3.6 Hubungan Sismin dan Sensor suhu DHT11
- Hubungan antara Sismin dengan sensor asap MQ7
Hubungan antara sistem minimum dan sensor asap MQ7 adalah sebagai input
dari alat ini. Sensor ini menggunakan port A1 sebagai inputan dan port gnd dan
vcc sebagai tegangan. Sensor ini akan bekerja jika mendeteksi gas CO2.
Gambar 3.6(a)Hubungan antara sismin dengan sensor asap mq7
18
7/21/2019 Perancangan dan implementasi teknologi GSM untuk pendeteksi Kebakaran
33/56
xxxiii
- Hubungan antara sismin dengan LCD
Hubungan antara sistem minimum dan LCD adalah sebagai output dari sensor
suhu dan asap dari alat ini. LCD ini menggunakan port C0-C8 karena port C
dapat memberikan arus sebesar 20 mA dan mengendalikan display. LCD ini
berfungsi sebagai indikator suhu dalam ruangan.
- Hubungan antara sismin denganModem wavecom
Hubungan antara sismin dengan module menggunakan komunikasi serial to
RS232 Converter. Pada sismin, pin 2 menjadi pin RX, sedangkan pin 3 digunakan
sebagai TX. Lalu pada serial to RS232 converter, pin 11 pada max232
dihubungkan ke pin 3 yaitu TX pada sismin, sedangkan pin 12 pada max232
dihubungkan ke pin 2 sismin. Untuk membuat serial to RS232 converter aktif,
maka pin 16 pada max232 dihubungkan ke pin 5V pada sismin, sedangkan pin
15 pada max232 dihubungkan ke pin GND pada sismin.
Gambar 3.6(b) Hubungan antara sismin dengan LCD
Gambar 3.6(c)Hubungan antara sismin dengan converter wavecom
19
7/21/2019 Perancangan dan implementasi teknologi GSM untuk pendeteksi Kebakaran
34/56
xxxiv
BAB IV
PENGUJIAN DAN HASIL
4.1 PENGUJIAN SISTEM
Pada bagian ini akan dijelaskan bagaimana sistem dapat bekerja yaitu sebagai berikut:
4.1.1Pengujian Sensor Suhu DHT11
Pada bagian ini akan dijelaskan mekanisme sensor suhu. Yang pertama sensor
ini dihubungkan ke mikrokontroller di port A, kemudian hubungkan
mikrokontroller dengan power supply. Setelah terhubung maka sensor suhu akan
membaca suhu dalam ruangan tersebut. Cobalah dengan meniup sensor tersebut
kemudian pada LCD terjadi perubahan temperatur. Jika temperatur mencapai batas
maksimal maka alarm akan aktif.
4.1.2Pengujian Sensor Asap MQ7
Pada bagian ini akan dijelaskan mekanisme sensor asap. Yang pertama sensor ini
dihubungkan ke mikrokontroller di port A sebagai input, kemudian hubungkan
mikrokontroller dengan power supply. Setelah terhubung maka sensor akan siap
untuk mendeteksi adanya gas CO2. Cobalah dengan membakar kertas kemudian
arahkan asap nya ke sensor tersebut kemudian pada LCD akan tampil alarm aktif
yang menandakan adanya gas CO2 pada ruangan tersebut.
Gambar 4.1.1Pengujian Sensor suhu DHT11
20
7/21/2019 Perancangan dan implementasi teknologi GSM untuk pendeteksi Kebakaran
35/56
xxxv
4.1.3 Pengujian Notifikasi SMS dan Panggilan
Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai mekanisme dari rangkaian
RS232 converter. Yang pertama dilakukan adalah menghubungkan shield
PCB dengan sismin, tancapkan sesuai dengan desain yang sudah dibentuk.
Ada 2 pengujian yang dilakukan, yaitu sebagai berikut:
- Pengujian Notifikasi SMS. Pada pengujian ini dilakukan pengiriman
SMS dari mikrokontroler ke Telepon Seluler. Upload script ke dalam
cvavr. Setelah terupload maka dengan sendirinya mikrokontroller akan
mengirimkan SMS kepada nomer telepon seluler yang dituju. Setelah
SMS berhasil diterima oleh telepon seluler, maka nantinya SMS ini
akan berfungsi sebagai notifikasi dari mikrokontroler ke telepon user.
Nomor yang digunakan pada cvavr adalah nomor yang terdapat pada
modem wavecom.
- Pengujian Panggilan. Pada pengujian ini dilakukan panggilan dari
telepon userke modem wavecom. Hal pertama yang dilakukan adalah
membuat inisialisasi mikrokontroler sebagai receiver. Setelah ituupload script data ke dalam cvavr. Lakukan pengujian dengan
melakukan panggilan dari telepon seluler ke nomor yang terdapat pada
modem. Setelah panggilan diterima oleh mikrokontroller, nantinya
panggilan ini berfungsi untuk mengaktifkan pompa air untuk
meminimalisir kebakaran.
Gambar 4.1.2Pengujian Sensor asap MQ7
21
7/21/2019 Perancangan dan implementasi teknologi GSM untuk pendeteksi Kebakaran
36/56
xxxvi
4.2 HASIL PENGUJIAN
Pengujian setiap blok rangkaian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui
performansi kinerja sistem dan mengecek masing-masing rangkaian apakah sudah
bekerja sesuai dengan perancangan atau Belum. Berikut ini adalah hasil pengujian yang
dilakukan sebagai berikut:
4.2.1 Pengujian Notifikasi SMS dari Mikrokontroler Kepada Telepon Seluler
Pengujian ini dilakukan untuk mengecek waktu pengiriman hasil notifikasi
sms dari modem wavecom kepada Telepon seluler. Proses yang dilakukan pada
pengujian adalah mengaktifkan salah satu sensor. setelah sensor aktif, lalu tunggu
SMS notifikasi yang masuk melalui mikrokontroler berupa informasi bahwa
suhu/asap diatas ambang batas. Berikut ini adalah hasil pengujian dari pengaktifan
sistem keamanan sebagai berikut:
ISI NOTIFIKASIDELAY
SMS (s)
Suhu diatas ambang batas 40 5
Asap diatas ambang batas 4
Suhu diatas ambang batas 47 3
Asap diatas ambang batas 9
Suhu diatas ambang batas 39 6
Rata-rata 5,4
Gambar 4.2.1 Pengujian notifikasi SMS
Tabel 4.2.1 Hasil pengujiandelay notifikasi sms
22
7/21/2019 Perancangan dan implementasi teknologi GSM untuk pendeteksi Kebakaran
37/56
xxxvii
4.2.2 Pengujian Pengiriman SMS dari Telepon UserKepada Mikrokontroler
Pengujian ini dilakukan untuk mengecek waktu delay perintah panggilan
dari telepon seluler kepada mikrokontroler saat mengaktifkan pompa air.
Proses yang dilakukan yaitu melakukan perintah panggilan yang sudah sesuaidengan pemrograman pada mikrokontroler yaitu dengan melakukan panggilan
ke nomor yang ada pada modem wavecom pada telepon seluler. Berikut ini
adalah hasil pengujian dari pengiriman SMS perintah untuk mematikan sistem
keamanan:
PANGGILAN
KEDELAY PANGGILAN
1 4
2 5
3 7
4 5
5 5
Rata rata 5,2
Tabel 4.2.2 Hasil pengujiandelay panggilan
23
7/21/2019 Perancangan dan implementasi teknologi GSM untuk pendeteksi Kebakaran
38/56
xxxviii
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Dari hasil pengujian yang telah dilakukan pada Perancangan dan Implementasi
Teknologi GSM (global system for mobile) sebagai pendeteksi kebakaran berbasis
mikrokontroller Atmega 8535,dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu sebagai berikut:
1. Delay pengiriman notifikasi pada saat sistem keamanan aktif rata-rata sebesar 5.4 s
2. Delay perintah panggilan untuk mengaktifkan pompa air rata-rata sebesar 5.2 s
3. Waktu delay SMS tergantung dari kondisi jaringan pada saat itu.4. Sistem keamanan yang diterapkan adalah notifikasi sms dan dapat mengaktifkan
pompa air pada jarak jauh.
5. Sistem keamanan sudah teruji kehandalannya sebesar 83% sesuai dengan berbagai
pengujian yang dilakukan
5.2 SARAN
Pengembangan yang dapat dilakukan untuk menyempurnakan Proyek Akhir ini
adalah:
1. Sebaiknya mencoba untuk menggunakan module CDMA yang lebih bagus, dan
alangkah baiknya untuk memanfaatkan modem ato gadget bekas untuk dijadikan
module.
2. Ditambahkannya sistem GPS agar saat terjadi kebakaran dapat dilacak oleh petugas
pemadam kebakaran.
3. Sistem pelacakan terhubung dengan media social seperti twitter atau foursquare, agar
saat terjadi kebakaran dapat dilacak oleh pengguna media social lainnya.
4. Kembangkan sistem keamanan dengan lebih kreatif dengan memanfaatkan berbagai
situasi dan kondisi lingkungan saat ini.
24
7/21/2019 Perancangan dan implementasi teknologi GSM untuk pendeteksi Kebakaran
39/56
xxxix
DAFTAR PUSTAKA
[1] http://pramonoteguh.wordpress.com/2013/12/23/mikrokontroler-at89s51/[28 Mei
2014][2] http://anggieagustriansyah.wordpress.com/pembahasan-2/pengertian-gsm-dan-cdma/ [13
Mei 2014]
[3]http://bekoy.wordpress.com/2012/02/15/pemrograman-lcd-karakter-2x16-
menggunakan-cv-avr/[24 Mei 2014]
[4] Winoto, Ardi. 2008. Mikrokontroler AVR ATmega8/16/32/8535 dan Pemrograman
dengan Bahasa C pada WinAVR.Bandung : Informatika. [25 Mei 2014]
[5] Ozeki. 1999. AT Command Interface datasheet. England. [25 Mei 2014]
[6]http://learnautomation.files.wordpress.com/Prinsip_relay/ [28 Mei 2014
http://pramonoteguh.wordpress.com/2013/12/23/mikrokontroler-at89s51/http://pramonoteguh.wordpress.com/2013/12/23/mikrokontroler-at89s51/http://bekoy.wordpress.com/2012/02/15/pemrograman-lcd-karakter-2x16-menggunakan-cv-avr/http://bekoy.wordpress.com/2012/02/15/pemrograman-lcd-karakter-2x16-menggunakan-cv-avr/http://bekoy.wordpress.com/2012/02/15/pemrograman-lcd-karakter-2x16-menggunakan-cv-avr/http://bekoy.wordpress.com/2012/02/15/pemrograman-lcd-karakter-2x16-menggunakan-cv-avr/http://learnautomation.files.wordpress.com/http://learnautomation.files.wordpress.com/http://learnautomation.files.wordpress.com/http://learnautomation.files.wordpress.com/http://bekoy.wordpress.com/2012/02/15/pemrograman-lcd-karakter-2x16-menggunakan-cv-avr/http://bekoy.wordpress.com/2012/02/15/pemrograman-lcd-karakter-2x16-menggunakan-cv-avr/http://pramonoteguh.wordpress.com/2013/12/23/mikrokontroler-at89s51/7/21/2019 Perancangan dan implementasi teknologi GSM untuk pendeteksi Kebakaran
40/56
xl
LAMPIRAN A
(DataSheet)
7/21/2019 Perancangan dan implementasi teknologi GSM untuk pendeteksi Kebakaran
41/56
xli
DHT11 Humidity &
Temperature SensorD-Robotics UK (www.droboticsonline.com)
DHT11 Temperature & Humidity Sensor features a
temperature & humidity sensor complex with a
calibrated digital signal output.
D-Robotics
7/30/2010
7/21/2019 Perancangan dan implementasi teknologi GSM untuk pendeteksi Kebakaran
42/56
xlii
Page | 2
DHT 11 Humidity & Temperature
Sensor
1.IntroductionThis DFRobot DHT11 Temperature & Humidity Sensor features a temperature & humidity sensor
complex with a calibrated digital signal output. By using the exclusive digital-signal-acquisition
technique and temperature & humidity sensing technology, it ensures high reliability and
excellent long-term stability. This sensor includes a resistive-type humidity measurement
component and an NTC temperature measurement component, and connects to a high-performance 8-bit microcontroller, offering excellent quality, fast response, anti-interference
ability and cost-effectiveness.
7/21/2019 Perancangan dan implementasi teknologi GSM untuk pendeteksi Kebakaran
43/56
xliii
Page | 3
Each DHT11 element is strictly calibrated in the laboratory that is extremely accurate on
humidity calibration. The calibration coefficients are stored as programmes in the OTP memory,
Z]_Z a_ __ _ Z_ _v}[ ]v_vao]Pvao ____]vP }__. The single-wire serialinterfacemakes system integration quick and easy. Its small size, low power consumption and up-to-20
meter signal transmission making it the best choice for various applications, including those
most demanding ones. The component is 4-pin single row pin package. It is convenient to
connect and special packages can be provided according to users[ request.
2.Technical Specifications:
Overview:
Item Measurement
Range
Humidity
Accuracy
Temperature
Accuracy
Resolution Package
DHT11 20-90 %RH
0- 50
5 RH 2 1 4 Pin Single
Row
7/21/2019 Perancangan dan implementasi teknologi GSM untuk pendeteksi Kebakaran
44/56
xliv
Page | 4
Detailed Specifications:
Parameters Conditions Minimum Typical Maximum
Humidity
Resolution 1%RH 1%RH 1 %RH
8 Bit
Repeatability 1%RH
Accuracy 25 4%RH
0 -50 5%RH
Interchangeability Fully Interchangeable
Measurement
Range0 30%RH 90 %RH
25 20%RH 90 %RH
50 20%RH 80 %RH
Response Time
(Seconds)1 /e(63%)25
1 m/s Air
6 S 10 S 1 5 S
Hysteresis 1%RH
Long-Term
Stability
Typical 1%RH/year
Temperature
Resolution 1 1 1
8 Bit 8 Bit 8 Bit
Repeatability 1
Accuracy 1 2
Measurement
Range
0 50
Response Time
(Seconds)
1 /e(63%) 6 S 3 0 S
7/21/2019 Perancangan dan implementasi teknologi GSM untuk pendeteksi Kebakaran
45/56
xlv
Page | 5
3.Typical Application (Figure 1)
Figure 1 Typical Application
Note: 3Pin t Null; MCU = Micro-computer Unite or single chip Computer
When the connecting cable is shorter than 20 metres, a 5K pull-up resistor is recommended;
when the connecting cable is longer than 20 metres, choose a appropriate pull-up resistor as
needed.
4.Power and PinDHT[ }_ o ] -5.5V DC. When power is supplied to the sensor, do not send any
instruction to the sensor in within one second in order to pass the unstable status. One
capacitor valued 100nF can be added between VDD and GND for power filtering.
5.Communication Process: Serial Interface (Single-Wire Two-Way)Single-bus data format is used for communication and synchronization between MCU and
DHT11 sensor. One communication process is about 4ms.
Data consists of decimal and integral parts. A complete data transmission is 40bit, and the
sensor sends higher data bit first.
Data format: 8bit integral RH data + 8bit decimal RH data + 8bit integral T data + 8bit decimal T
data + 8bit check sum. If the data transmission is right, the check-sum should be the last 8bit of
"8bit integral RH data + 8bit decimal RH data + 8bit integral T data + 8bit decimal T data".
7/21/2019 Perancangan dan implementasi teknologi GSM untuk pendeteksi Kebakaran
46/56
xlvi
Page | 6
5.1 Overall Communication Process (Figure 2, below)
When MCU sends a start signal, DHT11 changes from the low-power-consumption mode to the
running-mode, waiting for MCU completing the start signal. Once it is completed, DHT11 sends a
response signal of 40-bit data that include the relative humidity and temperature information to
MCU. Users can choose to collect (read) some data. Without the start signal from MCU, DHT11will not give the response signal to MCU. Once data is collected, DHT11 will change to the low-
power-consumption mode until it receives a start signal from MCU again.
Figure 2 Overall Communication Process
5.2 MCU Sends out Start Signal to DHT (Figure 3, below)
Data Single-bus free status is at high voltage level. When the communication between MCU and
DHT11 begins, the programme of MCU will set Data Single-bus voltage level from high to low
and this process must take at least 18ms to ensure DHT[ detection of MCU's signal, then MCU
will pull up voltage and wait 20-40us for DHT[ response.
Figure 3 MCU Sends out Start Signal & DHT Responses
7/21/2019 Perancangan dan implementasi teknologi GSM untuk pendeteksi Kebakaran
47/56
xlvii
Page | 7
5.3 DHT Responses to MCU (Figure 3, above)
Once DHT detects the start signal, it will send out a low-voltage-level response signal, which
lasts 80us. Then the programme of DHT sets Data Single-bus voltage level from low to high and
keeps it for 80us for DHT[ preparation for sending data.
When DATA Single-Bus is at the low voltage level, this means that DHT is sending the response
signal. Once DHT sent out the response signal, it pulls up voltage and keeps it for 80us and
prepares for data transmission.
When DHT is sending data to MCU, every bit of data begins with the 50us low-voltage-level and
the length of the following high-voltage-level signal determines whether data bit is "0" or "1"
(see Figures 4 and 5 below).
Figure 4 Data "0" Indication
7/21/2019 Perancangan dan implementasi teknologi GSM untuk pendeteksi Kebakaran
48/56
xlviii
Page | 8
Figure 5 Data "1" Indication
If the response signal from DHT is always at high-voltage-level, it suggests that DHT is not
responding properly and please check the connection. When the last bit data is transmitted,
DHT11 pulls down the voltage level and keeps it for 50us. Then the Single-Bus voltage will be
pulled up by the resistor to set it back to the free status.
6.Electrical CharacteristicsVDD=5V, T = 25 (unless otherwise stated)
Note: Sampling period at intervals should be no less than 1 second.
7.Attentions of application
(1) Operating conditions
Applying the DHT11 sensor beyond its working range stated in this datasheet can result in 3%RH
signal shift/discrepancy. The DHT11 sensor can recover to the calibrated status gradually when
it gets back to the normal operating condition and works within its range. Please refer to (3) of
Conditions Minimum Typical Maximum
Power Supply DC 3V 5V 5. 5V
Current
Supply
Measuring 0.5mA 2. 5mA
Average 0.2mA 1mA
Standby 100uA 150uA
Sampling
period
Second 1
7/21/2019 Perancangan dan implementasi teknologi GSM untuk pendeteksi Kebakaran
49/56
xlix
Page | 9
this section to accelerate its recovery. Please be aware that operating the DHT11 sensor in the
non-normal working conditions will accelerate sensor[ aging process.
(2) Attention to chemical materials
Vapor from chemical materials may interfere ]Z DHT[ sensitive-elements and debase its
sensitivity. A high degree of chemical contamination can permanently damage the sensor.
(3) Restoration process when (1) & (2) happen
Step one: Keep the DHT sensor at the condition of Temperature 50~60Celsius, humidity 70%RH for 5 hours.
(4) Temperature Affect
Relative humidity largely depends on temperature. Although temperature compensation
technology is used to ensure accurate measurement of RH, it is still strongly advised to keep the
humidity and temperature sensors working under the same temperature. DHT11 should be
mounted at the place as far as possible from parts that may generate heat.
(5) Light Affect
Long time exposure to strong sunlight and ultraviolet may debase DHT[ performance.
(6) Connection wires
The quality of connection wires will affect the quality and distance of communication and high
quality shielding-wire is recommended.
(7) Other attentions
* Welding temperature should be bellow 260Celsius and contact should take less than 10
seconds.* Avoid using the sensor under dew condition.
* Do not use this product in safety or emergency stop devices or any other occasion that failure
of DHT11 may cause personal injury.
* Storage: Keep the sensor at temperature 10-40, humidity
7/21/2019 Perancangan dan implementasi teknologi GSM untuk pendeteksi Kebakaran
50/56
l
Henan Hanwei Electronics Co., Ltd www.hwsensor.com
Tel: 86-371-67169070/80 Fax: 86-371-67169090 Email: [email protected]
MQ-7 SHPiFRQGXFWRU SHQVRU IRU CDUERQ MRQRxiGH
Sensitive material of MQ-7 gas sensor is SnO which with lower conductivity in clean air. It make2,detection by method of cycle high and low temperature, and detect CO when low temperature(heatedby 1.5V). The sensors conductivity is more higheralong with the gas concentration rising. Whenhightemperature (heated by 5.0V), it cleans the other gases adsorbed under low temperature. Please
usesimple electrocircuit, Convert change of conductivity to correspond output signal of gasconcentration.MQ-7 gas sensor has high sensitity to Carbon Monoxide. The sensor could be used to detect
different gases contains CO, it is with low cost and suitable for different application.
Character Configuration
*Good sensitivity to Combustible gas in wide range
* High sensitivity to Natural gas
* Long life and low cost
* Simple drive circuit
Application
* Domestic gas leakage detector
* Industrial CO detector
* Portable gas detector
Technical Data Basic test loop
The above is basic test circuit of the sensor.
The sensor need to be put 2 voltage,
heater voltage VH
and test voltage VC .
VH used to supply certified working
temperature to the sensor, while VC used
to detect voltage (VRL) on load resistance
RLwhom is in series with sensor. The
sensor has light polarity, Vc need DC
power. VC and VH could use same power
circuit with precondition to assure
performance of sensor. In order to make
the sensor with better performance,
suitable RL value is needed:
Power of Sensitivity body(Ps):
Ps=Vc Rs/(Rs+RL)2 2
Model No. MQ-7
Sensor Type Semiconductor
Standard Encapsulation Plastic
Detection Gas Carbon Monoxide
Concentration 10-1 000 0ppm CO
Loop Voltage Vc 10V DC
Heater Voltage VH5.0V0.2V ACorDCHigh
1.5V0.1V ACorDCLow
Heater Time TL 601SHigh901SLowCircuit
Load
ResistanceRL Adjustable
Heater
ResistanceRH 313Room Tem.
Heater
consumptionPH 350mW
Sensing
ResistanceRs 2K-20K(in 100ppm CO )
Sensitivity S Rs(in air)/Rs(100ppm CO)5
Character
Slope 0.6_R___SSm_R___SSm CO_
Tem. Humidity 20265 %5%RH
Standard test circuitsc____s___s
sHLJK_ ___s___sH
sLRw_ ___s___sH
Condition
Preheat time Over 48 hours
Vc
VH
GND
RL
VRL
7/21/2019 Perancangan dan implementasi teknologi GSM untuk pendeteksi Kebakaran
51/56
li
Henan Hanwei Electronics Co., Ltd www.hwsensor.com
Tel: 86-371-67169070/80 Fax: 86-371-67169090 Email: [email protected]
Resistance of sensor(Rs): Rs=(Vc/VRL-1)RL
Sensitivity Characteristics Influence of Temperature/Humidity
Fig.1 shows the typical sensitivity characteristics of Fig.2 shows the typical temperature and humidity
the MQ-7, ordinate means resistance ratio of the sensor characteristics. Ordinate means resistance ratio
(Rs_RR), abscissa is concentration of gases. Rs means of the sensor (Rs/Ro), Rs means resistance of sensor
resistance in different gases, Ro means resistance of in 100ppm CO under different tem. and humidity.
sensor in 1000ppm Hydrogen. All test are under standard Ro means resistance of the sensor in environment of
test conditions. 100ppm CO, 20/65%RH
Structure and configuration
Structure and configuration of MQ-7 gas sensor is shown as Fig. 3, sensor composed by micro AL2O3 ceramictube, TinDioxide (SnO2) sensitive layer, measuring electrode and heater are fixed into a crust made by plastic and stainlesssteelnet. The heater provides necessary work conditions for work of sensitive components. The enveloped MQ-7 have6 pin, 4of them are used to fetch signals, and other 2 are used for providing heating current.
___
___
___
___
___
___
___
___
___ ___ _ __ ____ ____
Rs_R
__%RH
__%RH
__%RH
Fig2
7/21/2019 Perancangan dan implementasi teknologi GSM untuk pendeteksi Kebakaran
52/56
lii
Henan Hanwei Electronics Co., Ltd www.hwsensor.com
Tel: 86-371-67169070/80 Fax: 86-371-67169090 Email: [email protected]
Notification
1 Following conditions must be prohibited1.1 Exposed to organic silicon steam
Organic silicon steam cause sensors invalid, sensors must be avoid exposing to silicon bond,fixature, silicon latex, putty or plastic contain silicon environment
1.2 High Corrosive gas
If the sensors exposed to high concentration corrosive gas (such as H Sz, SO2 XCl2HCl etc), it willnot only result in corrosion of sensors structure, also it cause sincere sensitivity attenuation.
1.3 Alkali, Alkali metals salt, halogen pollution
The sensors performance will be changed badly if sensors be sprayed polluted by alkali metalssaltespecially brine, or be exposed to halogen such as fluorin.
1.4 Touch waterSensitivity of the sensors will be reduced when spattered or dipped in water.
1.5 FreezingDo avoid icing on sensorsurface, otherwise sensor would lose sensitivity.
1.6 Applied voltage higher
Applied voltage on sensor should not be higher than stipulated value, otherwise it cause down-lineorheater damaged, and bring on sensors sensitivity characteristic changed badly.
1.7 Voltage on wrong pinsFor 6 pins sensor, if apply voltage on 13 pins or 46 pins, it
will make lead broken, and without signal when apply on 24 pins
2 Following conditions must be avoided2.1 Water Condensation
Indoor conditions, slight water condensation will effect sensors performance lightly. However, ifwatercondensation on sensors surface and keep a certain period, sensor sensitivity will be decreased.
2.2 Used in high gas concentrationNo matter the sensor is electrified or not, if long time placed in high gas concentration, if willaffectsensors characteristic.
2.3 Long time storageThe sensors resistance produce reversible drift if its stored for long time without electrify, this driftisrelated with storage conditions. Sensors should be stored in airproof without silicon gel bag with
clean air.For the sensors with long time storage but no electrify, they need long aging time for stbility beforeusing.2.4 Long time exposed to adverse environment
No matter the sensors electrified or not, if exposed to adverse environment for long time, such ashigh humidity, high temperature, or high pollution etc, it will effect the sensors performance badly.
2.5 VibrationContinual vibration will result in sensors down-lead response then repture. In transportation or
assembling line, pneumatic screwdriver/ultrasonic welding machine can lead this vibration.
2.6 ConcussionIf sensors meet strong concussion, it may lead its lead wire disconnected.
2.7 UsageFor sensor, handmade welding is optimal way. If use wave crest welding should meet thefollowingconditions:2.7.1 Soldering flux: Rosin soldering flux contains least chlorine2.7.2 Speed: 1-2 Meter/ Minute2.7.3 Warm-up temperature 100202.7.4 Welding temperature 250102.7.5 1 time pass wave crest welding machine
If disobey the above using terms, sensors sensitivity will be reduced.
7/21/2019 Perancangan dan implementasi teknologi GSM untuk pendeteksi Kebakaran
53/56
liii
WIRELESS SOLUTIONS FOR EVERYONE
DEPEND ON A WIRELESSWORKHORSE
Wavecoms rugged, discrete Fastrack GSM/GPRS modem has proven itselffor stable, reliable performance on wireless networks worldwide for morethan five years. Updated with new features, the now legendary Fastrackcontinues to deliver rapid time to market and painless integration for machine-to-machine applications.
Housed in a rugged metallic casing, 25 mm shorter than the previous ver-
sion, the Fastrack M1306B now offers two general purpose input/outputaccess points, which can be multiplexed with an I2C bus to connect per-ipherals. In addition, the new serial auto shut down feature enables a pro-grammable energy conservation mode especially valuable for battery-poweredapplications.
Fully certified, the dual-band 900/1800 MHz Fastrack M1306B offers GPRS Class10 capability, supports Open AT and IT protocols such as IP connectivity.
RUGGED MACHINE-TO-MACHINERELIABILITY
Add wireless to existing applicationsSuch as remote control and monitoring, vending, fleet managementand others.
Reduce extra componentsBy embedding your application right on the Wavecom platform withOpen AT.
Save timeThanks to a fully integrated, fully certified wireless solution.
Get connectedAnd benefit from wireless services: GSM/GPRS data, SMS and voice viaa simple serial connection.
M2M modemFASTRACK GSM/GPRS MODEM
M1306B
7/21/2019 Perancangan dan implementasi teknologi GSM untuk pendeteksi Kebakaran
54/56
liv
M2M modemSPECIFICATIONS
PRODUCT FEATURES
Dual Band GSM modem (EGSM900/1800
MHz) designed for data, fax, SMS andvoice applicationsFully Type ApprovedFully compliant with ETSI GSM Phase 2+ Small MS
Output power:Class 4 (2W @ 900 MHz)Class 1 (1W @ 1800 MHz)Power supply:
Input voltage: 5V-32V 5mA in idle mode, 140mA in communi-
cation GSM 900 @ 12V 5mA in idle mode, 100mA in communi-
cation GSM 1800 @ 12V Peak 1,7A @ 5.5VOverall dimensions: 73 x 54 x 25mmWeight: 82g
VOICE, DATA/FAX, SHORTMESSAGE SERVICES
Voice features: Telephony Emergency calls Full Rate, Enhanced Full Rate and Half
Rate (FR/EFR/HR) Dual Tone Multi Frequency Function(DTMF)
GSM Data/Fax features: Data circuit asynchronous, transparent
and non transparent up to 14,400 bits/sAutomatic fax group 3 (Class 1 and
Class 2) MNP2, V.42bis
GPRS packet Data features: GPRS Class 10, PBCCH supportCoding schemes: CS1 to CS4
Compliant with SMG31bis Embedded TCP/IP stackShort Messages Services features: Text and PDU Point to point (MT/MO) Cell Broadcast
GSM SUPPLEMENTARYSERVICES
Call Forwarding Call Barring Multiparty Call Waiting and Call Hold Calling Line IdentityAdvice of Charge USSD
Closed User Group Explicit Call Transfer
OTHER FEATURES
Advanced Open Software Platform:MUSE Platform Open AT
Fixed Dialling Number SIM Toolkit Class 2 SIM, network and service provider locks Real Time ClockAlarm management Software upgrade through Xmodem
protocol UCS2 character set management
INTERFACES
RS-232 and audio through mini sub-D15-pin connector supporting:- Serial link autoshutdown controlled
by software (AT)- Baud rate- Autobauding
AT commands interface: GSM 07.05 and 07.07 AT commands comprehensive set of enhancedAT commands
Open AT APIs: numerous interfaces for embeddedapplications
2x GPIOs/I2C (multiplexed) + powersupply through micro-FIT 4-pin connector
SMA antenna connector Sliding SIM holder (3V SIM interface)
APPROVALS
The M1306B is approved worldwideunder test standards including;Radio and Telecommunication TerminalEquipment (R&TTE), Global Certification
ForumCertification Criteria (GCF-CC),EMC, Safety and Chinese approvals
DELIVERABLES
User guide Power supply cable Y-cable for data and audio connection
(optional) By DDS www.D-D-S.nl
WAVECOM S.A. may, at any time and without notice, make changes or
improvements to the products and services offered and/or ceaseproducing or commercialising them.
7/21/2019 Perancangan dan implementasi teknologi GSM untuk pendeteksi Kebakaran
55/56
lv
LAMPIRAN B
(Dokumentasi)
7/21/2019 Perancangan dan implementasi teknologi GSM untuk pendeteksi Kebakaran
56/56
DOKUMENTASI PROYEK AKHIR