5
86 PERAN DUKUNGAN SUAMI DALAM PELAKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI Ni Gusti Kompiang Sriasih 1 , Ni Nyoman Suindri 2 , Ni Wayan Ariyani 3 Abstract. Early initiation of breastfeeding is the effort of learning to breastfeed the baby for the first time with the action put the baby in the mother’s abdomen or chest and fail to prevent skin contact within the baby’s and mother’s skin. The purpose of this study was to determine the relationship of husband support the implementation of the Early initiation of breastfeeding. This research is a quasi experimental with posttest control group design. The population is all the husband and pregnant women in health center Dauh Puri and GA. Widiasih clinical practice. Techniques Consecutive sampling was used. The results showed statistically significant that there is a relationship between with the husband’s support and early breastfeeding initiation. Which support poor husband has a risk of failure Early initiation of breastfeeding 7 times larger than the support of a wonderful husband ( OR = 7, 95 % CI: 3.11 to 15.76 ). So it is advisable to health workers should be counseling husbands pregnant women to their to be continue developed so that the husband is ready to wife by informational, awards, instrumental , and emotional. Keywords : husband’s support, Early breastfeeding initiation, pregnant women. Abstrak. Kualitas manusia dalam pembangunan suatu bangsa dan daerah harus dimulai sedini mungkin untuk dapat menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi. Inisiasi menyusu dini (IMD) merupakan upaya pembelajaran kepada bayi untuk menyusu pertama kali. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan dukungan suami dengan pelaksanaan IMD. Jenis penelitian ini adalah analitik quasi eksperimental dengan rancangan posttest control group menggunakan pendekatan prospektif. Subjek penelitian diamati secara berulang dalam kurun waktu penelitian untuk menemukan perubahan yang terjadi. Populasi adalah seluruh suami dari ibu hamil di Puskesmas Pembantu Dauh Puri dan BPM GA. Widiasih yang memenuhi kriteria inklusi. Besar sampel 35 orang pada masing-masing kelompok.Teknik sampling yang digunakan adalah Consecutive sampling. Teknik analisis dalam penelitian ini meliputi analisis univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukan dukungan suami yang baik pada kelompok perlakuan berhasil IMD 30 orang (85,71%), 5 orang tidak berhasil IMD (14,29%). Dukungan yang kurang baik semuanya (100%) tidak berhasil melaksanakan IMD. Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji Fisher exact test dengan nilai p = 0,000 pada a = 0,05. Hal ini menunjukkan secara statistik bahwa Ho ditolak yaitu ada hubungan dukungan suami dengan inisiasi menyusu dini, yang mana dukungan suami yang kurang baik mempunyai risiko mengalami ketidakberhasilan IMD 7 kali lebih besar daripada dukungan suami yang baik (OR = 7 ; 95% CI 3,109 – 15,759). sehingga disarankan kepada tenaga kesehatan agar konseling kepada suami ibu hamil terus dikembangkan sehingga para suami siap mendukung istrinya dalam semua jenis dukungan (informasional, penghargaan, instrumental, dan emosional). Kata kunci : dukungan suami, IMD, ibu hamil 1,2,3 Dosen Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Denpasar Pemerintah terus melakukan upaya menurunkan AKB, salah satunya dengan melaksanakan program Inisiasi Menyusu Dini (IMD) yang secara tidak langsung akan berdampak positif terhadap pemberian ASI eksklusif dan perdarahan post partum. Penurunan AKB juga merupakan komitmen internasional dalam rangka mencapai target Milinium Development Goal’s (MDG’S). Kematian ibu dan bayi merupakan masalah kesehatan reproduksi di seluruh daerah, termasuk Bali. Pada 2010 AKI di Bali 80,47 per 100.000 kelahiran hidup dan AKB 8,19 per 1000 kelahiran hidup, sedangkan Denpasar 11,01 per 1000 kelahiran hidup. AKB di Denpasar lebih tinggi daripada kabupaten lain, namun masih di bawah target nasional yaitu 34 per 1000 kelahiran hidup. 1

PERAN DUKUNGAN SUAMI DALAM PELAKSANAAN … Gusti Kompiang... · dilakukan didapatkan 10 ibu bersalin dan mendapat perlakuan IMD di Puskesmas ... tentang ASI Ekslusif bagian kedua

Embed Size (px)

Citation preview

86

PERAN DUKUNGAN SUAMI DALAM PELAKSANAAN INISIASIMENYUSU DINI

Ni Gusti Kompiang Sriasih1, Ni Nyoman Suindri2, Ni Wayan Ariyani3

Abstract. Early initiation of breastfeeding is the effort of learning to breastfeed the baby forthe first time with the action put the baby in the mother’s abdomen or chest and fail toprevent skin contact within the baby’s and mother’s skin. The purpose of this study was todetermine the relationship of husband support the implementation of the Early initiation ofbreastfeeding. This research is a quasi experimental with posttest control group design.The population is all the husband and pregnant women in health center Dauh Puri and GA.Widiasih clinical practice. Techniques Consecutive sampling was used. The results showedstatistically significant that there is a relationship between with the husband’s support andearly breastfeeding initiation. Which support poor husband has a risk of failure Earlyinitiation of breastfeeding 7 times larger than the support of a wonderful husband ( OR = 7,95 % CI: 3.11 to 15.76 ). So it is advisable to health workers should be counseling husbandspregnant women to their to be continue developed so that the husband is ready to wife byinformational, awards, instrumental , and emotional.

Keywords : husband’s support, Early breastfeeding initiation, pregnant women.

Abstrak. Kualitas manusia dalam pembangunan suatu bangsa dan daerah harus dimulaisedini mungkin untuk dapat menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi.Inisiasi menyusu dini (IMD) merupakan upaya pembelajaran kepada bayi untuk menyusupertama kali. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan dukungan suami denganpelaksanaan IMD. Jenis penelitian ini adalah analitik quasi eksperimental denganrancangan posttest control group menggunakan pendekatan prospektif. Subjek penelitiandiamati secara berulang dalam kurun waktu penelitian untuk menemukan perubahanyang terjadi. Populasi adalah seluruh suami dari ibu hamil di Puskesmas Pembantu DauhPuri dan BPM GA. Widiasih yang memenuhi kriteria inklusi. Besar sampel 35 orang padamasing-masing kelompok.Teknik sampling yang digunakan adalah Consecutive sampling.Teknik analisis dalam penelitian ini meliputi analisis univariat dan bivariat. Hasil penelitianmenunjukan dukungan suami yang baik pada kelompok perlakuan berhasil IMD 30 orang(85,71%), 5 orang tidak berhasil IMD (14,29%). Dukungan yang kurang baik semuanya(100%) tidak berhasil melaksanakan IMD. Pengujian hipotesis dilakukan dengan ujiFisher exact test dengan nilai p = 0,000 pada a = 0,05. Hal ini menunjukkan secarastatistik bahwa Ho ditolak yaitu ada hubungan dukungan suami dengan inisiasi menyusudini, yang mana dukungan suami yang kurang baik mempunyai risiko mengalamiketidakberhasilan IMD 7 kali lebih besar daripada dukungan suami yang baik (OR = 7 ;95% CI 3,109 – 15,759). sehingga disarankan kepada tenaga kesehatan agar konselingkepada suami ibu hamil terus dikembangkan sehingga para suami siap mendukung istrinyadalam semua jenis dukungan (informasional, penghargaan, instrumental, dan emosional).

Kata kunci : dukungan suami, IMD, ibu hamil

1,2,3 Dosen Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Denpasar

Pemerintah terus melakukan upayamenurunkan AKB, salah satunya denganmelaksanakan program Inisiasi MenyusuDini (IMD) yang secara tidak langsung akanberdampak positif terhadap pemberian ASIeksklusif dan perdarahan post partum.Penurunan AKB juga merupakan komitmeninternasional dalam rangka mencapai targetMilinium Development Goal’s (MDG’S).

Kematian ibu dan bayi merupakan masalahkesehatan reproduksi di seluruh daerah,termasuk Bali. Pada 2010 AKI di Bali 80,47per 100.000 kelahiran hidup dan AKB 8,19per 1000 kelahiran hidup, sedangkanDenpasar 11,01 per 1000 kelahiran hidup.AKB di Denpasar lebih tinggi daripadakabupaten lain, namun masih di bawah targetnasional yaitu 34 per 1000 kelahiran hidup.1

87

Sriasih, I G.K., Suindri, N.N., Ariyani, N.W. (Peran dukungan suami....)

Jumlah Bayi yang terpantau di KotaDenpasar yaitu 1.363 dan jumlah bayi yangdiberikan ASI eksklusif yaitu 41,61%.Cakupan ASI eksklusif di Kota Denpasartergolong rendah jika dibandingkan dengankabupaten lain di Bali dan berada di bawahtarget nasional (80%) maupun lokal (70%).1Puskesmas Pembantu Dauh Puri merupakantempat pelayanan kesehatan, merupakanbagian dari Puskesmas II Denpasar Barat,memiliki kunjungan ibu bersalin cukupbanyak yaitu 45 orang per bulan.Berdasarkan studi pendahuluan yangdilakukan didapatkan 10 ibu bersalin danmendapat perlakuan IMD di PuskesmasPembantu Dauh Puri, tiga orang suamiberperan saat pelaksanaan IMD, lima orangsuami tidak berperan karena alasan tidaktahu apa yang harus dilakukan, dua orangsuami mengaku takut karena bayi masihberdarah. Untuk memenuhi besar sampelpenelitian, peneliti juga melakukanpenjajagan pada Bidan Praktik Mandiri(BPM) GA. Widiasih A. Md. Keb. yangmemiliki kunjungan ibu bersalin cukupbanyak, rata-rata 25 orang per bulan. Jenispelayanan kedua tempat ini hampir samayaitu memiliki kunjungan ibu hamil danbersalin cukup banyak, melayani pelayananjaminan persalinan (Jampersal), melakukankelas antenatal dan merupakan wahanapraktik klinik kebidanan mahasiswa.Penelitian ini secara umum bertujuan untukmengetahui hubungan dukungan suamidengan pelaksanaan IMD di PuskesmasPembantu Dauh Puri dan BPM. GA.Widiasih, A. Md. Keb.

Metode

Penelitian ini merupakan penelitian quasieksperimental dengan rancangan pretest-posttest control group. Populasi penelitianadalah seluruh ibu hamil beserta suaminyadi Puskesmas Pembantu Dauh Puri danBPM GA. Widiasih, A. Md. Keb. Besarsampel yakni 35 orang pada masing-masingkelompok sesuai dengan kriteria inklusi5.

Target MDGs 2015 meliputi penurunanAKB menjadi 24/1000 kelahiran hidup.Untuk mencapai tujuan tersebut, menurutPeraturan Pemerintah RI nomor 33/2012tentang ASI Ekslusif bagian kedua pasal 9ayat (1) menyebutkan,”tenaga kesehatan danpenyelenggara fasilitas pelayanan kesehatanwajib melakukan inisiasi menyusu diniterhadap bayi yang lahir kepada ibunya palingsingkat selama 1 (satu) jam, ayat (2) inisiasimenyusu dini sebagaimana dimaksud padaayat(1) dilakukan dengan cara melekatpada kulit ibu.” 2Upaya pembelajaran kepada bayi untukmenyusu pertama kali adalah denganmeletakkan bayi di atas perut atau dada ibudan membiarkan terjadinya kontak kulit bayidengan kulit ibu. Fungsi IMD terkait dengandaya tahan bayi dimana ASI pertama yaitukolostrum berdampak positif bagi bayi.Kolostrum merupakan sumber imunitaspertama bagi tubuh bayi yang mengandungsel darah putih dan antibodi yang berfungsimencegah penyakit.3Peran IMD dalam pencapaian MDGs, yakniIMD meningkatkan keberhasilan ASIeksklusif sehingga membantu mengurangikemiskinan dan kelaparan karena ASImemenuhi kebutuhan makanan bayi sampaiusia dua tahun, dan membantu mengurangiangka kematian balita5

Berdasarkan Survei Demografi KesehatanIndonesia 2007 hanya 4% bayi yangmendapat ASI dalam satu jam kelahirannya,10% bayi yang memperoleh ASI pada haripertama, yang diberikan ASI kurang dari duabulan 73%, yang diberikan ASI dua sampaitiga bulan sebanyak 53% yang diberikan ASIempat sampai lima bulan 20% dan menyusuieksklusif sampai usia enam bulan 49%,sementara pemberian susu formula terusmeningkat hingga tiga kali lipat dalam kurunwaktu lima tahun terakhir.1Pada 2010 jumlah bayi yang terpantau diBali yaitu 50.696 dan jumlah bayi yangdiberikan ASI eksklusif yaitu 18.525 orangdengan cakupan ASI eksklusif 36,54%.

88

Jurnal Skala Husada Volume 11Nomor 1 April 2014 : 86 - 90

Pengambilan sampel dengan metodeConsecutive sampling yaitu setiap subjekyang datang dan memenuhi kriteria diambilsebagai subyek penelitian sampai denganjumlah sampel terpenuhi. Pengumpulan datadilakukan dengan menggunakan kuesionertentang dukungan suami, sedangkanpelaksanaan IMD menggunakan lembarobservasi. Pada suami yang bersediaberpartisipasi, dilakukan pretest tentangdukungan saat IMD. Setelah itu diberikonseling tentang pentingnya dukungan saatbersalin serta diminta menerapkannya.Konseling dibantu oleh bidan yang bertugasdi lokasi penelitian. Suami yang sudahmendapat konseling tiga kali dilakukanposttest. Pada kelompok kontrol, datadukungan suami diambil satu setengah bulansejak yang bersangkutan menandatanganipersetujuan sebagai responden.Data yang diperoleh dianalisis secaraunivariat dan bivariat menggunakan ChiSquare. Bila syarat Chi Square tidakterpenuhi maka dilakukan uji Fisher Exact.

Hasil dan Pembahasan

Penelitian ini dilaksanakan di dua tempatyaitu Puskesmas Pembantu Dauh Puri danBPM. GA. Widiasih, A. Md. Keb. Rata-rata jumlah ibu hamil yang berkunjung untukmendapatkan pelayanan Antenatal di masingmasing tempat tersebut setiap bulan rata rata95 orang. Sebaran responden berdasarkanjenis pendidikan antara kelompok kontroldengan perlakuan adalah sama. Frekuensipendidikan paling banyak adalah SMA,frekuensi hamil 2-4 kali (multigravida),kisaran umur 20-29 tahun, bekerja swasta,sumber informasi paling banyak diperolehdari tenaga kesehatan. Berikut disajikandukungan suami terhadap pelaksanaanInisiasi Menyusu Dini pada tabel 1 dan 2.Tabel 1 menunjukkan, baik kelompokperlakuan maupun kontrol sebelumperlakuan kurang mendapat dukungan dantabel 2 menunjukkan bahwa sebagian besarkelompok perlakuan mendapat dukungan

baik dari suaminya, sedangkan padakelompok kontrol sebagian besar mendapatdukungan kurang baik.

Berikut disajikan keberhasilan IMD padatabel 3.

Tabel 4 menunjukan dukungan suami yangbaik pada kelompok perlakuan berhasilIMD sebanyak 30 orang (85,71%), hanya5 orang yang tidak berhasil IMD (14,29%).Sedangkan dukungan yang kurang baiksemuanya (100%) tidak berhasilmelaksanakan IMD.

89

Sriasih, I G.K., Suindri, N.N., Ariyani, N.W. (Peran dukungan suami....)

Hasil analisis menunjukkan adanya hubungandukungan suami dengan inisiasi menyusu diniyang mana dukungan suami yang kurangbaik mempunyai risiko mengalamiketidakberhasilan IMD 7 kali lebih besardaripada dukungan suami yang baik (OR =7 ; 95% CI 3,109 – 15,759).

PembahasanDukungan merupakan upaya yang diberikankepada orang lain, baik moril maupunmateriil untuk memotivasi orang tersebutdalam melaksanakan kegiatan.6 Dukungansuami dapat meningkatkan rasa percaya diriistri dalam menerima kehamilan danpersalinan, sehingga komplikasi dapatdicegah. Dukungan ini akan mendorongseseorang untuk patuh dalam merawatkehamilan dan bayi termasuk melaksanakananjuran untuk melakukan IMD.7 Bila dilihatdari karakteristiknya, jenis pendidikanantara kelompok kontrol dan perlakuanhampir sama, frekuensi terbanyak adalahSMA. Ditinjau dari segi frekuensi hamildistribusi paling banyak gravida 2-4 kali.Umur responden pada kedua kelompokpaling banyak berkisar 20-29 tahun.Berdasarkan pekerjaan, lebih dari setengahresponden bekerja swasta. Sumberinformasi dari responden yang paling banyakpada kedua kelompok adalah tenagakesehatan. Dukungan suami pada kelompokkontrol dan perlakuan sebelum mendapatperlakuan konseling saat antenatal sebagianbesar dalam katagori kurang.

Dukungan setelah perlakuan pada kelompokperlakuan semuanya menjadi katagori baik,sedangkan sebagian besar pada kelompokkontrol masih dalam katagori kurang. Halini menunjukkan bahwa praktik pemberianASI, hal yang pertama kali harus dimilikisuami adalah pengetahuan tentang ASI yangdiawali dari IMD. Dengan adanyapengetahuan suami, maka suami dapatmengambil bagian dalam keputusanmengenai praktik IMD saat persalinan.Pemahaman suami akan mendasari sikapserta perilaku suami dalam memberikandukungan saat IMD sehingga IMD berhasildilakukan pada istri yang sedang bersalin.Dukungan merupakan informasi dari oranglain bahwa ia dicintai dan diperhatikan,memiliki harga diri dan dihargai. Dukungankeluarga yang terpenting adalah dari suami(supporting father). Sejauh ini suamikebanyakan hanya berperan dalam tempatpemeriksaan kehamilan, persalinan, danpasca persalinan. Padahal, keterlibatansuami dalam mencari informasi mengenaipemberian ASI diketahui sebagai salah satufaktor yang paling berpengaruh terhadappraktik IMD. Beberapa studi intervensi diNegara Barat juga memperlihatkan bahwapeningkatan pengetahuan suami seputarpemberian ASI mempengaruhi IMD.7,8 Halini terjadi karena suami yang mendapatkonseling, pengetahuannya semakinbertambah sehingga aktif memberikandukungan pada ibu hamil, hal ini terlihatdukungan pada kelompok perlakuanmenjadi semakin baik. Perilaku seseorangdipengaruhi oleh banyak faktor. Salahsatunya adalah informasi petugas kesehatankepada suami tentang pentingnya dukungansuami kepada istri terutama dalampelaksanaan IMD saat persalinan.6Dukungan suami akan mengakibatkan istrisemakin paham dan sadar, serta maumelaksanakan anjuran. Apabila ibu sudahmau mengikuti anjuran maka ibu akan siapmenyusui, yang akan meningkatkanpencapaian ASI eksklusif.3

90

Ada pengaruh dukungan suami terhadapkeberhasilan IMD yang mana dukungansuami yang kurang baik mempunyai risikomengalami ketidakberhasilan IMD tujuh kalilebih besar daripada dukungan suami yangbaik (OR = 7 ; 95% CI 3,109 – 15,759).Saran yang dapat disampaikan agarketerlibatan suami dilakukan sejak awalkehamilan serta konseling kepada parasuami ibu hamil dilakukan secara kontinusehingga para suami siap mendukung istrinyadalam informasional, penghargaan,instrumental, dan emosional.

Daftar Pustaka1. Dinkes Prop. Bali., 2007, Profil

Kesehatan Propinsi Bali, Denpasar;tp2. Presiden RI., PP ASI no 33 tahun 2013,

Jakarta; tp3. Roesli, U., 2005, ASI Eksklusif,

Jakarta: Trubus Agrisarana.4. Depkes RI 2005, Manajemen Laktasi

: Buku Panduan Bagi Bidan danPetugas Kesehatan di Puskesmas,Jakarta: Dirjen BinkesnasDepartemen Kesehatan RI.

5. Dahlan, S., 2006, Besar SampelDalam Penelitian Kedokteran danKesehatan, Jakarta, PT. Arkansa.

6. Notoatmodjo,S., 2003, IlmuKesehatan Masyarakat, Jakarta: PT.Rineka Cipta.

7. Fraser, D.M., dan Cooper, M.A.,2009, Myles Buku Ajar Bidan (MylesTextbookfor Midwives), Edisi XIV,Alih bahasa: Sri Rahyu, dkk., Jakarta:EGC.

8. IDAI, 2008, Bedah ASI, Jakarta: BalaiPenerbit FKUI.

9. Reisha, 2010, Inisiasi Menyusu Dini,(online), available: http://m e d . u n h a s . a c . i d / o b g i n /index.php?option=com_content&task=view&id=86&Itemid=62, (25 Januari2012).

10. Lisa, 2005,Istri Hamil Suami HarusIkut Andil Dong (online) available:http:// www. Compass.com(23Februari 2011)

Faktor yang mempengaruhi keberhasilanmenyusui diantaranya adalah faktorkondisiibu dan bayi, tenaga kersehatan sebagaipemberi informasi dan pelayanan, sertafaktor psikologis ibu, yang mana ibu perlukondisi yang nyaman untuk menghasilkanASI yang dapat diperoleh dari dukungan.9Pelaksanaan IMD sangat memerlukandukungan dari suami. Hal ini sesuai denganpendapat Roesli (2008) bahwa kondisiemosi yang stabil dan tenang menentukantingkat produksi ASI yang dihasilkan olehibu. Kestabilan emosi dapat diraih bila suamimendukung, hal ini sangat mendukungproses laktogenesis II dan III, sehinggaproduksi ASI menjadi lancar. Keterlibatansuami dalam proses ini akan memberimotivasi ibu untuk menyusui bayinya. Ibusudah memiliki motivasi dan optimis bisamenyusui, ASI akan keluar lebih banyak.10

Hasil penelitian didapatkan apabiladukungan kurang baik, pelaksanaan IMDkebanyakan tidak berhasil. Hal inimenunjukkan bahwa suami merupakanbagian yang vital dalam keberhasilan IMD,karena dukungan suami akan meningkatkanrasa percaya diri ibu, dan akan menentukankelancaran reflek let down yang sangatdipengaruhi oleh keadaan emosi atauperasaan ibu. Dari semua dukungan bagi ibumenyusui, dukungan suami adalah dukunganyang paling berarti bagi ibu. Hal inimenunjukkan bahwa dalam tatalaksanainisiasi menyusu dini secara umum, sangatdianjurkan untuk suami mendampingi ibusaat persalinan dan mengambil peran saatinisiasi menyusu dini.3,10

Kesimpulan dan Saran

Dukungan suami sebelum perlakuansebagian besar dalam kategori cukup,sedangkan dukungan suami pada kelompokperlakuan setelah diberi perlakuan berupakonseling sebagian besar dalam katagoribaik. Sebagian besar IMD berhasil padakelompok perlakuan yang mendapatdukungan baik.

Jurnal Skala Husada Volume 11Nomor 1 April 2014 : 86 - 90