5
PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI PECAHAN DENGAN MEDIA BANGUN GEOMETRI Arin Prastuti, Peduk Rintayati, Djaelani PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Slamet Riyadi No. 449, Surakarta 57126 Email : [email protected] Abstrack: The purpose of this research is to improve the ability to calculate fractions through the application of geometry media in fifth grade elementary school students. Forms of this study is action research as much as 2 cycles. Each cycle consists of 2 meetings. Each meeting consists of four phases: planning, action, observation, and reflection. Data collection techniques used were observation, interviews, tests, and documentation. The data analysis technique used is interactive analysis model (Miles & Huberman), which consists of three stages: data reduction, data presentation, and conclusion. Based on the results of action research conducted in two cycles of the above it can be concluded that the application of geometry media can enhance students' ability to calculate fractions number at the fifth grade SD. Abstrack: Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan kemampuan menghitung pecahan melalui penerapan media bangun geometri pada siswa kelas V SD. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas sebanyak 2 siklus. Tiap siklus terdiri dari 2 kali pertemuan. Tiap pertemuan terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah model analisis interaktif (Miles & Huberman) yang terdiri dari tiga tahap yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan media bangun geometri dapat meningkatkan kemampuan menghitung pecahan pada siswa V SD. Kata Kunci : Operasi Pecahan, Media Bangun Geometri. Mata pelajaran Matematika yang lebih banyak menekankan segi ke- terampilan (psikomotor) memerlukan alat bantuan atau upaya untuk memperjelas dan memvisualisasikan konsep atau pengertian sehingga lebih mudah diterima dan di- pahami oleh semua siswa. Berkenaan dengan kesulitan belajar tersebut guru sangat di tuntut untuk dapat meningkatkan dan mengembangkan ke- mampuannya agar dapat mengatasi ke- sulitan belajar siswanya melalui berbagai upaya. Penulis berpendapat bahwa usaha guru di sini diartikan sebagai upaya untuk mengatasi kesulitan belajar siswa khusus- nya dalam pelajaran Matematika agar kesulitan siswa dapat teratasi. Salah satunya adalah melalui re- fleksi diri dengan mengadakan perubahan- perubahan baik teknik maupun media sehingga proses pembelajaran lebih kreatif, efektif dan menyenangkan, yaitu melalui Penelitian Tindakan Kelas. Suasana belajar yang kondusif juga sangat berperan terhadap keberhasilan pembelajaran. Untuk dapat menciptakan suasana belajar yang kondusif, aktif dan menyenangkan guru harus dapat me- mahami karakteristik belajar anak. Dalam hal ini karateristik belajar anak di sekolah dasar. Seperti dikemukakan oleh Mulyani Sumantri dan Syaodih (2007) ada empat karateristik pembelajaran anak Sekolah Dasar yaitu, senang bermain, senang ber- gerak, senang bekerja dalam kelompok dan senang merasakan atau melakukan dan memeragakan sesuatu secara langsung. Untuk mendorong mengembangkan pola belajar yang mengarah kepada kegiatan siswa untuk belajar mandiri diterapkan dalam pengelolaan kelas yang akan membawa situasi siswa ke dunianya sendiri, yaitu dunia bermain yang penuh keasyikan belajar tanpa tekanan terhadap siswa. Hal ini diperlukan adanya suatu media bermain sekaligus dapat menunjang

PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI PECAHAN … dari geometri ruang adalah kubus, balok, bola, limas, prisma, tabung dan lain-lain. Dari jenis- jenis bangun ... pembagian terhadap bilangan-bilangan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI PECAHAN … dari geometri ruang adalah kubus, balok, bola, limas, prisma, tabung dan lain-lain. Dari jenis- jenis bangun ... pembagian terhadap bilangan-bilangan

PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI PECAHAN DENGAN MEDIA

BANGUN GEOMETRI

Arin Prastuti, Peduk Rintayati, Djaelani PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Slamet Riyadi No. 449, Surakarta 57126

Email : [email protected]

Abstrack: The purpose of this research is to improve the ability to calculate fractions

through the application of geometry media in fifth grade elementary school students. Forms of this

study is action research as much as 2 cycles. Each cycle consists of 2 meetings. Each meeting

consists of four phases: planning, action, observation, and reflection. Data collection techniques

used were observation, interviews, tests, and documentation. The data analysis technique used is

interactive analysis model (Miles & Huberman), which consists of three stages: data reduction,

data presentation, and conclusion. Based on the results of action research conducted in two cycles

of the above it can be concluded that the application of geometry media can enhance students'

ability to calculate fractions number at the fifth grade SD.

Abstrack: Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan kemampuan menghitung pecahan

melalui penerapan media bangun geometri pada siswa kelas V SD. Bentuk penelitian ini adalah

penelitian tindakan kelas sebanyak 2 siklus. Tiap siklus terdiri dari 2 kali pertemuan. Tiap

pertemuan terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi.

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi.

Teknik analisis data yang digunakan adalah model analisis interaktif (Miles & Huberman) yang

terdiri dari tiga tahap yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil

penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus tersebut di atas dapat disimpulkan

bahwa dengan penerapan media bangun geometri dapat meningkatkan kemampuan menghitung

pecahan pada siswa V SD.

Kata Kunci : Operasi Pecahan, Media Bangun Geometri.

Mata pelajaran Matematika yang

lebih banyak menekankan segi ke-

terampilan (psikomotor) memerlukan alat

bantuan atau upaya untuk memperjelas dan

memvisualisasikan konsep atau pengertian

sehingga lebih mudah diterima dan di-

pahami oleh semua siswa.

Berkenaan dengan kesulitan belajar

tersebut guru sangat di tuntut untuk dapat

meningkatkan dan mengembangkan ke-

mampuannya agar dapat mengatasi ke-

sulitan belajar siswanya melalui berbagai

upaya. Penulis berpendapat bahwa usaha

guru di sini diartikan sebagai upaya untuk

mengatasi kesulitan belajar siswa khusus-

nya dalam pelajaran Matematika agar

kesulitan siswa dapat teratasi.

Salah satunya adalah melalui re-

fleksi diri dengan mengadakan perubahan-

perubahan baik teknik maupun media

sehingga proses pembelajaran lebih kreatif,

efektif dan menyenangkan, yaitu melalui

Penelitian Tindakan Kelas.

Suasana belajar yang kondusif juga

sangat berperan terhadap keberhasilan

pembelajaran. Untuk dapat menciptakan

suasana belajar yang kondusif, aktif dan

menyenangkan guru harus dapat me-

mahami karakteristik belajar anak. Dalam

hal ini karateristik belajar anak di sekolah

dasar. Seperti dikemukakan oleh Mulyani

Sumantri dan Syaodih (2007) ada empat

karateristik pembelajaran anak Sekolah

Dasar yaitu, senang bermain, senang ber-

gerak, senang bekerja dalam kelompok dan

senang merasakan atau melakukan dan

memeragakan sesuatu secara langsung.

Untuk mendorong mengembangkan

pola belajar yang mengarah kepada

kegiatan siswa untuk belajar mandiri

diterapkan dalam pengelolaan kelas yang

akan membawa situasi siswa ke dunianya

sendiri, yaitu dunia bermain yang penuh

keasyikan belajar tanpa tekanan terhadap

siswa. Hal ini diperlukan adanya suatu

media bermain sekaligus dapat menunjang

Page 2: PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI PECAHAN … dari geometri ruang adalah kubus, balok, bola, limas, prisma, tabung dan lain-lain. Dari jenis- jenis bangun ... pembagian terhadap bilangan-bilangan

jalannya proses pembelajaran misal media

bangun geometri dan lebih efektif lagi jika

peraga yang digunakan mudah di dapat dan

biasa digunakan anak untuk bermain-main

atau bahkan bisa makanan yang digemari

anak.

Kata geometri berasal dari bahasa

Yunani, geo yaitu bumi, dan metria yaitu

pengukuran. Secara harafiah berarti pe-

ngukuran tentang bumi, adalah cabang

dari matematika yang mempelajari hu-

bungan di dalam ruang. Dari pengalaman

atau mungkin secara intuitif, orang dapat

mengetahui ruang dari ciri dasarnya yang

di istilahkan sebagai aksioma dalam geo-

metri.

Traves dkk (1987) menyatakan bahwa :

“Geometry is the study of the

relationships among points, lines, angles,

surfaces, and solids”.

Hal ini dapat di artikan bahwa geo-

metri adalah ilmu yang membahas hu-

bungan antara titik, garis, sudut, bidang,

dan bangun-bangun ruang.

Ada dua macam bangun geometri

yakni geometri datar dan geometri ruang.

Contoh bangun geometri datar yakni

segitiga, persegi, persegi panjang, lingkar-

an, dan lain-lain. Contoh dari geometri

ruang adalah kubus, balok, bola, limas,

prisma, tabung dan lain-lain. Dari jenis-

jenis bangun geometri datar dan bangun

geometri ruang tersebut dapat digunakan

untuk membantu dalam proses embelajaran

yakni pada Operasi pecahan. Jadi bangun

datar dan bangun ruang tersebut dapat

digunakan sebagai media dalam Operasi

pecahan yakni dengan cara memotong-

motong bagian dari bangun-bangun ter-

sebut sehingga didapat suatu bagian yang

disebut sebagai pecahan

METODE

Penelitian ini dilaksanakan di SD

Negeri 1 Domas, yang beralamat di Desa

Domas Kecamatan Bulukerto Kabupaten

Wonogiri. Penelitian ini dilakukan dari

tahap persiapan hingga pe-laporan hasil

pengembangan, yakni mulai bulan Februari

sampai dengan September 2012. Tahap

perencanaan dilaksanakan bulan Februari

dan tahap pelaksanaan di-mulai bulai

Maret.

Subjek pada penelitian ini adalah

siswa-siswa kelas V SD Negeri 1 Domas

Kecamatan Bulukerto Kabupaten Wonogiri.

Siswa kelas V yang berjumlah 22 siswa

terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 14 siswa

perempuan. Pada dasarnya mereka dari

latar belakang yang berbeda-beda. Sedang-

kan objek penelitian ini adalah mata

pelajaran matematika pada pokok bahasan

pecahan.

Penelitian ini berbentuk penelitian

tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari dua

siklus. Tiap siklusnya terdiri dari empat

tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan,

observasi, dan refleksi. Sumber data yang

digunakan dalam penelitian ini terdiri dari

sumber data primer yang berupa informasi

dari siswa, guru, dan kepala sekolah.

Sedangkan sumber data sekunder berupa

dokumen data nilai operasi pecahan dan

arsip pendukung penelitian seperti silabus

dan daftar kelas.

Teknik pengumpulan data yang

digunakan meliputi pengamatan atau

observasi, wawancara, dokumentasi, dan

tes. Teknik analisis yang digunakan yaitu

model analisis interaktif yang terdiri dari:

reduksi data, penyajian data dan penarikan

kesimpulan.

Pada perencanaan di lakukan pem-

buatan rencana pelaksanaan pembelajaran

(RPP) yang di dalamnya terdapat standar

kompetensi, kompetensi dasar, indikator,

tujuan pembelajaran dampak pengiring,

materi pembelajaran, model serta metode

pembelajaran, langkah-langkah pembe-

lajaran, media atau alat dan sumber belajar,

dan penilaian. Kegiatan pembelajaran di-

lakukan di dalam kelas dengan me-

manfaatkan media bangun geometri.

HASIL

Hasil kuis individual pada siklus I

diketahui bahwa pembelajaran matematika

materi pokok penjumlahan dan pengurang-

an pecahan dengan menerapkan Media

Bangun Geometri sudah meningkatkan

Page 3: PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI PECAHAN … dari geometri ruang adalah kubus, balok, bola, limas, prisma, tabung dan lain-lain. Dari jenis- jenis bangun ... pembagian terhadap bilangan-bilangan

kemampuan menghitung pecahan. Data

yang ada menunjukkan bahwa rata-rata

nilai kuis individual sebesar 72,73. Siswa

yang nilai kuis individualnya telah

mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM) sebanyak 14 siswa dari jumlah 22

siswa atau 63,62%. Sedangkan siswa yang

yang nilainya belum mencapai KKM

sebanyak 10 siswa dari 22 siswa atau

36,38%.Untuk lebih jelasnya, maka dapat

dilihat dari hasil nilai kuis individual pada

siklus I Adapun datanya, dapat dilihat pada

Tabel 1 sebagai berikut sebagai berikut :

Tabel 1. Nilai kuis individual pada

siklus I

No Rentang

Nilai Frekuensi Kriteria

1 21-30 2 Tidak tuntas

2 31-40 2 Tidak tuntas

3 41-50 1 Tidak tuntas

4 51-60 3 Tidak Tuntas

5 61-70 3 Tuntas

6 71-80 2 Tuntas

7 81-90 4 Tuntas

Hasil kuis individual pada siklus II

diketahui bahwa pembelajaran matematika

materi pokok penjumlahan dan pe-

ngurangan pecahan dengan menerapkan

Media Bangun Geometri sudah me-

ningkatkan kemampuan menghitung pe-

cahan. Data yang ada pada lampiran 3 me-

nunjukkan bahwa rata-rata nilai kuis

individual sebesar 82,27. Siswa yang nilai

kuis individualnya telah mencapai Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) sebanyak 19

siswa dari jumlah 22 siswa atau 83,36%.

Sedangkan siswa yang yang nilainya

belum mencapai KKM sebanyak 3 siswa

dari 22 siswa atau 16,64%.

Untuk lebih jelasnya, maka dapat

dilihat dari hasil nilai kuis individual pada

siklus II Adapun datanya, dapat dilihat

pada Tabel 2 sebagai berikut:

Tabel 2. Nilai kuis individual pada

siklus II

No Rentang

Nilai Frekuensi Kriteria

1 31-40 1 Tidak tuntas

2 41-50 1 Tidak tuntas

3 51-60 1 Tidak Tuntas

4 61-70 3 Tuntas

5 71-80 4 Tuntas

6 81-90 6 Tuntas

7 91-100 6 Tuntas

Dari pembahasan setiap siklus

dapat dibuat suatu perbandingan antara

siklus I dan siklus II yang dapat dilihat

kenaikan pada nilai kemampuan meng-

hitung pecahan pada tabel 3 sebagai

berikut :

Tabel 3. Perbandingan Nilai

Kemampuan Menghitung

Pecahan

Keterangan Tes

Awal Siklus I Siklus II

Nilai terendah 30 30 40

Nilai tertinggi 80 100 100

Rata-rata nilai 57, 36 72, 73 82, 73

Siswa tuntas

belajar 36, 36% 63, 64% 83, 36%

Keaktifan

Siswa 30 45, 45 % 81, 82 %

Hasil perhitungan persentase per-

olehan nilai pada setiap siklus, maka dapat

disimpulkan bahwa penerapan Media

Bangun Geometri dapat meningkatkan ke-

mampuan siswa kelas V SD Negeri 1

Domas Bulukerto Wonogiri dalam meng-

hitung pecahan materi pokok penjumlahan

dan pengurangan pecahan.

Dari tabel 3 dapat di tarik ke-

simpulan ada kenaikan ketuntasan setiap

siklus. Dari Pretest hanya 8 siswa atau 36,

26% dari 22 siswa, kemudian pada siklus I

ada mengalami kenaikan 6 siswa, yaitu 14

siswa atau 63, 64% dari 22 siswa dan pada

siklus II terdapat kenaikan 5 siswa yaitu 19

siswa atau 83, 36% dari 22 siswa.

Page 4: PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI PECAHAN … dari geometri ruang adalah kubus, balok, bola, limas, prisma, tabung dan lain-lain. Dari jenis- jenis bangun ... pembagian terhadap bilangan-bilangan

PEMBAHASAN

Pada penelitian ini peneliti men-

dapatkan penemuan sebagai berikut, pada

awal pemberian materi peniliti masih

menggunakan cara yang konvensional

yaitu pemberian materi dengan cara

metode ceramah tanpa didukung dengan

media yang memadai. Nilai yang didapat

dibawah KKM yaitu 62, dari hasil tersebut

peneliti melakukan pelaksanaan tindakan

kelas dengan menggunakan Media Bangun

Geometri. Menurut Travers dkk (1987)

menyatakan bahwa :

“ Geometry is the study of the

relationships among points, lines, angles,

surfaces, and solids”.

Hal ini dapat di artikan bahwa

geometri adalah ilmu yang membahas

hubungan antara titik, garis, sudut, bidang,

dan bangun-bangun ruang. Dengan meng-

gunakan Media Bangun Geometri peneliti

dapat meningkatkan kemampuan operasi

pecahan, Sedangkan Kemampuan sendiri

berasal dari kata mampu yang artinya

kuasa atau berada. Kata mampu yang

mendapat awalan ke dan akhiran an, akan

menjadi kata kemampuan yang selanjutnya

memiliki arti kesanggupan, kecakapan,

kekuatan atau kekayaan (Hasan Alwi,

2005).

Menurut Suherman (2007) operasi

adalah kata lain dari pengerjaan dalam

Matematika. Operasi atau pengerja-an

yang dimaksud adalah operasi hitung atau

pengerjaan hitung. Sedangkan operasi

dasar adalah operasi yang utama dalam

berhitung, ada empat operasi dasar dalam

berhitung Matematika yaitu operasi pen-

jumlahan, pengurangan, perkalian, pem-

bagian, akar dan pangkat.

Berdasarkan uraian di atas dapat

disimpulkan bahwa kemampuan operasi

adalah kesanggupan anak dalam peng-

uasaan ilmu hitung yang meliputi pen-

jumlahan, pengurangan, perkalian dan

pembagian terhadap bilangan-bilangan ter-

tentu. Salah satu mata pelajaran di sekolah

dasar yang memuat aspek operasi adalah

mata pelajaran matematika.

Hasil belajar siswa pada konsep

menghitung pecahan materi pokok pen-

jumlahan dan pengurangan pecahan setelah

mendapatkan pembelajaran dengan me-

nerapkan Media Bangun Geometri secara

intensif pada siklus pertama dan kedua me-

nunjukkan bahwa selalu ada peningkatan.

Hal ini ditunjukkan dengan prosentase ke-

tuntasan siswa yang selalu meningkat pada

setiap siklusnya.

Hasil pretest yang diberikan pada

pratindakan diperoleh hasil sebanyak 7

atau 31,82% siswa yang berhasil mem-

peroleh nilai tuntas Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM = 62). Tindakan yang

dilakukan adalah penerapan Media Bangun

Geometri.

Pada siklus yang pertama, di-

peroleh hasil sebanyak 14 atau 63,63%

dari 22 siswa yang berhasil memperoleh

nilai tuntas dengan rata-rata nilai 72,73.

Sedangkan pada siklus yang kedua di-

peroleh hasil sebanyak 19 atau 83,36%

dari 22 siswa yang berhasil memperoleh

nilai tuntas dengan rata-rata nilai 82,87.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil pembahasan

dapat dibuat kesimpulan bahwa dengan

penerapan media pembelajaran meng-

gunakan Bangun Geometri pada pem-

belajaran matematika dapat meningkatkan

kemampuan menghitung pecahan pada

siswa kelas V SD Negeri 1 Domas Bu-

lukerto Wonogiri Tahun Ajaran 2011/2012.

Berdasarkan penelitian diperoleh hasil

sebagai berikut:

Rata-rata nilai matematika hasil

kuis individual pada siklus I sebesar 72,73

dan pada siklus II sebesar 82,87. Sehingga

terdapat kenaikan nilai rata-rata dari siklus

I ke siklus II. Prosentase ketuntasan belajar

siswa pada siklus I menunjukkan angka

sebesar 63,62% (14 siswa dari jumlah 22

siswa tuntas dalam belajarnya) dan pada

siklus II prosentase ketuntasan sebesar

83,36% ( 19 siswa dari jumlah 22 siswa

tuntas dalam belajarnya. Dengan demikian

terdapat pe-ningkatan ketuntasan belajar

siswa dari siklus I ke siklus II.

Page 5: PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI PECAHAN … dari geometri ruang adalah kubus, balok, bola, limas, prisma, tabung dan lain-lain. Dari jenis- jenis bangun ... pembagian terhadap bilangan-bilangan

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan,dkk. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia (edisi ketiga). Jakarta: Balai

Pustaka.

R.J Soenaryo.2008. Matematika 5 untuk SD/MI. Jakarta : Departemen Pendidikan

Nasional.

Suherman. 2007. Pengertian Operasi. Jakarta: Universitas Terbuka

Syaodih dan Mulyani Sumantri. 2007. Karateristik Pembelajaran Anak Sekolah.Dasar

(http://www.scribd.com/doc/46010761/artikel-pendidikan)

Traves dkk. 1987. “Geometry is the study of the relationships among points, lines, angles,

surfaces,and.solids”.

(http://home.gamesgofree.com/results.php?s=definisi+bangun+geometri+menurut+

para+ahli&category=web&start=1)