Upload
others
View
2
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
Pengembangan Web Taman Wisata Kopeng Berbasis Responsive
Web Design (RWD)
Artikel Ilmiah
diajukan kepada
Fakultas Teknologi Informasi
untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Peneliti:
Agus Kistiyantoro (672009266)
Suprihadi, S.Si., M.Kom.
Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
Mei 2016
7
Pengembangan Web Taman Wisata Kopeng Berbasis Responsive
Web Design (RWD)
1) Agus Kistiyantoro, 2)
Suprihadi
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia
E-mail : 1) [email protected],
Abstract
Design and this study attempts to develop information system based tourism web
responsive design that would facilitate users in access to information service kopeng park
.Design for development website park kopeng it uses hardware intel® celeron® ,
processor1.50 ghz and memoryram 4 gb .The research in the development of information
park web based kopeng responsive using twitter bootstrap is to collect data , designing
programs , make the program , and testing , if in testing program does not runs well
repair , so as to produce information systems park kopeng decent accessed online .The
data used in this research obtained from interviews directly with the park kopeng , and
the internet .By applying responsive web design at the website park kopeng allow users to
access information service kopeng with young tourism.
Keywords : Responsive Web Design, Twitter Bootstrapt
Abstrak
Perancangan dan penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sistem informasi
pariwisata berbasis Responsive Web Design yang dapat memudahkan pengguna dalam
mengakses layanan informasi Taman Wisata Kopeng. Perancangan untuk pengembangan
Website Taman Wisata Kopeng ini menggunakan hardware intel® Celeron®,
Processor1.50 GHz dan MemoryRAM 4 GB . Alur penelitian dalam pengembangan
informasi Taman Wisata Kopeng berbasis web Responsive dengan menggunakan twitter
bootstrap adalah mengumpulkan data, merancang program, membuat program, dan
pengujian, jika dalam pengujian program tidak berjalan baik maka dilakukan perbaikan,
sehingga menghasilkan sistem informasi Taman Wisata Kopeng yang layak diakses
secara online. Data yang digunakan dalam penelitian ini didapat dari hasil wawancara
langsung dengan staff taman Wisata Kopeng, dan internet. Dengan menerapkan
Responsive Web Design pada website Taman Wisata Kopeng memudahkan pengguna
dalam mengakses layanan informasi pariwisata kopeng dengan mudah.
Kata Kunci: Responsive Web Design, Twitter Bootstrap
1 Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana
2 Staf Pengajar Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana
8
1. Pendahuluan
Kabupaten Semarang yang merupakan salah satu daerah tujuan wisata di
Jawa Tengah yang memiliki potensi kepariwisataan, yaitu Taman Wisata Kopeng.
Desa Wisata Kopeng terletak di Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. Letak
geografisnya berada di lereng gunung Merbabu, gunung Telomoyo dan gunung
Andong di ketinggian 1450 m dari permukaan laut. Menyajikan panorama yang
memikat dalam nuansa alam pedesaan dipadu dengan keindahan hamparan
tanaman bunga dan sayuran membentuk suasana asri nan menyejukkan.
Daerah tujuan wisata alam ini berjarak tempuh sekitar 14 km dari kota Salatiga
dan sekitar 54 km dari kota Semarang. Berkunjung ke Desa Wisata Kopeng,
wisatawan dapat menikmati wisata alam pegunungan, bunga, petik strawberi,
berkuda, kerajinan, budaya dan kuliner. Wana wisata Kopeng memiliki beberapa
lokasi ideal yang bisa digunakan sebagai rekreasi keluarga, perkemahan, outbond
dan acara rapat serta seminar pada institusi.
Perkembangan teknologi saat ini telah berkembang sangat pesat dan
membawa perubahan yang sangat besar karena dengan teknologi tersebut
informasi dapat didapat dengan cepat, akurat dan tidak terbatas oleh waktu dan
tempat. Salah satu sektor yang berkembang dalam perkembangan teknologi
adalah di bidang pariwisata yang memberikan andil untuk mendistribusikan
informasi objek-objek wisata yang lebih interaktif khususnya melalui teknologi
internet.
Dengan harapan setelah adanya website pariwisata yang menggunakan
Responsive Web Design ini akan terjadi peningkatan pengunjung, baik pada hari-
hari biasa maupun hari libur. Dan memudahkan pengunjung untuk melakukan
pemesanan hotel dan mengetahui informasi tentang hotel di Taman Wisata
Kopeng. Berdasarkan permasalahan Website yang terjadi di Taman Wisata
Kopeng maka dikembangkan Webite Taman Wisata Kopeng berbasis web
Responsive Web Desaign (RWD).
2. Tinjauan Pustaka
Penelitian pada jurnal dengan judul Perancangan Website Responsive
Sebagai Media Informasi dan E-Learning pada SMA Negeri 1 Kota Bima
Menggunakan Framework Bootstrap.
Pada penelitian dengan jurnal yang berjudul Perancangan Website
Responsive Sebagai Media Informasi dan E-Learning pada SMA Negeri 1 Kota
Bima Menggunakan Framework Bootstrap didapatkan bahwa dengan menerapkan
web responsive menggunakan framework Bootstrap dapat mempermudah siswa
dalam belajar diluar sekolah menggunakan pc atau gadget dengan tampilan yang
bisa menyesuaikan dengan device yang digunakan.
Berdasarkan penelitian sebelumnya maka dari itu melalui penelitian ini,
akan diterapkan Responsive pada pembuatan Website pariwisata menggunakan
framework Bootstrap untuk Mempermudah Wisatawan dalam mengakses website
Taman Wisata Kopeng.
9
PHP singkatan dari Hypertext Preprocessor yang digunakan sebagai
bahasa script server-side dalam pengembangan web yang disisipkan pada
dokumen HTML. Penggunaan PHP memungkinkan web dapat dibuat dinamis
sehingga maintenance web menjadi lebih mudah dan efisien [1]. Gambar 1
merupakan alur kerja dari PHP yang didukung bermacam-macam sistem
database.
Gambar 1 Alur Kerja PHP [2]
PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdroft, seorang programmer C,
sehingga sintaks PHP mirip dengan bahasa C. Semula PHP digunakan Rasmus
untuk menghitung jumlah pengunjung didalam suatu web yang kemudian dikenal
dengan Personal Home Page Tools versi 1.0 dan dapat dipakai dengan gratis.
Versi ini pertama kali keluar pada tahun 1995. Isinya adalah sekumpulan script
PERL yang dibuat untuk menciptakan halaman web yang dinamis. Kemudian
pada tahun 1996 Rasmus mengeluarkan PHP versi 2.0 yang kemampuannya
mampu mengakses database dan dapat terintegrasi dengan HTML. Kemudian
pada tanggal 6 Juni 1998 dan 22 Mei 2000 muncul PHP versi 3.0 dan 4.0 yang
lebih lengkap dibandingkan versi sebelumnya.
Responsive adalah teknik untuk menbuat layout website yang dapat secara
otomatis menyesuaikan dengan device yang digunakan pengunjung, baik ukuran
maupun orientasinya.
Pada artikel Ethan Marcotte mengulas tentang tiga teknik dalam
pembuatan web Responsive, yaitu flexible layout, flexible images, dan media
queries ke dalam satu pendekatan dan menamakannya Responsive Design.
Hypertext Markup Language (HTML) merupakan salah satu format yang
digunakan dalam pembuatan dokumen dan aplikasi yang berjalan di halaman web.
Dokumen ini dikenal sebagai web page. Dokumen HTML merupakan dokumen
yang disajikan pada web browser.
Twitter Bootstrap adalah sebuah alat bantu untuk menbuat tampilan
website yang dapat mempercepat pekerjaan seseorang pengembang website
ataupun pendesain halaman website. Sesuai dengan namanya, website yang dibuat
dengan alat bantu ini memiliki tampilan halaman Twitter atau desainer juga dapat
mengubah tampilan halaman website sesuai dengan kebutuhan.
Twitter Bootstrap dibangun dengan teknologi HTML dan CSS yang dapat
membuat layout halaman website, table, tombol, form, navigasi, dan komponen
10
lainnya dalam sebuah website hanya dengan memanggil fungsi CSS (Class) dalam
berkas HTML yang telah didefinisikan. Selain itu juga terdapat komponen-
komponen lainnya yang dibangun menggunakan JavaScript.
Cascading Style Sheets (CSS) merupakan aturan untuk mengatur beberapa
komponen dalam sebuah web sehingga akan lebuh terstruktur dan seragam. CSS
bukan merupakan pemrograman. Sama halnya Styles dalam aplikasi pegolahan
kata seperti Microsoft word yang dapat mengatur beberapa Style, misalnya
Heading, Subbab, bodytext, Footer, images, dan Style lainnya untuk dapat
digunakan bersama-sama dalam beberapa berkas (File). Pada umumnya CSS
dipakai untuk memformat tampilan halaman web yang dibuat dengan bahasa
HTML dan XHTML.
JavaScript adalah bahasa pemrograman tingkat tinggi dan dinamis.
JavaScript dapat bekerja disebagian besar browser seperti Internet Explorer (IE),
Mozilla Firefox, Netscape, dan Opera. Code JavaScript dapat disisipkan dalam
halaman web menggunakan tag SCRIPT.
3. Metode Penelitian
Setelah mengetahui permasalahan dan kebutuhan penelitian, maka
diperlukan suatu metode penelitian untuk mencapai tujuan penelitian yang telah
ditentukan. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini dapat dilihat
pada gambar 2.
Analisis Masalah dan
Kebutuhan
Studi Pustaka
Pengembangan Sistem
Kesimpulan dan Saran
Laporan dan Publikasi
Gambar 2 Tahapan Penelitian
Pada tahap pertama metode penelitian, yaitu studi pustaka. Hasil pada
tahap pertama adalah pemahaman teori tentang Responsive Web Design, Twitter
Bootstrap, bahasa pemrograman PHP, basis data MySql dan NetBeans sebagi
editor untuk mengimplementasikan aplikasi, serta Unified Modelling Language
sebagai model perancangan aplikasi.
Tahap kedua, yaitu merancang template dengan menggunakan bootstrapt,
mendapatkan source code dari bootstrapt terlebih dahulu. dan membangun web
11
tersebut yang memanfaatkan source code bootstrap. Untuk menjalankan
komponen-komponen bawaan dari bootstrap seperti modal dialog, navigation
agar bias berjalan dibutuhkan jquery.
Tahap selanjutnya adalah tahap ketiga, yaitu melakukan uji coba terhadap
sistem yang telah dibangun pada tahap sebelumnya. Tahap ini dilakukan untuk
mengukur unjuk kerja website yang dibangun, Pengujian selanjutnya adalah
menguji aplikasi dalam menampilkan data-data informasi Taman Wisata Kopeng
dan informasi hotel yang diperoleh dari Database, yang kemudian disajikan dalam
bentuk tabel. Hasil pada tahap ketiga ini adalah sebuah aplikasi berbasis web
dengan menggunakan Responsive Web Design yang layak dipergunakan untuk
pengembangan obyek Taman Wisata Kopeng.
Tahap terakhir, yaitu tahap pengambilan kesimpulan dan saran,
dilanjutkan dengan pembuatan laporan. Laporan diwujudkan dalam bentuk
laporan penelitian dan artikel ilmiah sebagai draft jurnal publikasi hasil penelitian
ini.
Admin Pengunjung
Kelola Kamar
Kelola Layanan
Kelola Fasilitas
Kelola Gallery
Ubah
Tambah Hapus Lihat
Ubah
Tambah Hapus
Lihat
Ubah
TambahHapus
Lihat
Ubah
Tambah Hapus
Lihat
<<extend>><<extend>>
<<extend>><<extend>>
<<extend>><<extend>>
<<extend>>
<<extend>>
<<extend>><<extend>>
<<extend>>
<<extend>>
<<extend>> <<extend>>
<<extend>><<extend>>
Lihat Kamar
Lihat Layanan
Lihat Fasilitas
Lihat Gallery
Lihat Home
Gambar 3. Use Case Diagram Aplikasi
Gambar 3 merupakan use case diagram yang terdiri atas dua aktor yaitu
admin dan Pengunjung. aktor admin memiliki hak akses dalam sistem. Admin
bertugas mengelola data-data seperti data kamar, layanan, fasilitas, dan gallery.
Sedangkan pada aktor Pengunjung hanya dapat melihat informasi dari tampilan
home, kamar, layanan, fasilitas dan gallery.
12
Admin Sistem Pengunjung
Atur Data Kamar
Edit Kamar
Tambah Kamar
Hapus Kamar
Simpan
Atur Data Laayanan
Edit Layanan
Tambah Layanan
Hapus Layanan
Atur Data Fasilitas
Edit Fasilitas
Tambah Fasilitas
Hapus Fasilitas
Atur Data Gallery
Edit Gallery
Tambah Gallery
Hapus Gallery
Lihat Kamar
Lihat Layanan
Lihat Fasilitas
Lihat Gallery
Mulai
Selesai
Gambar 5. Ativity Diagram
Gambar 5 menggambarkan aktifitas yang terjadi untuk Admin dan
Pengunjung. Dimulai dari login Admin dengan masuk ke menu Admin pada laman
Website, kemudian akan masuk ke menu Admin. Di dalam menu Admin, Admin
bisa atur data kamar, layanan, fasilitas, dan gallery. Dan data akan disimpan pada
system. Didalam Diagram aktifity ini user hanya bisa melihat atau membaca
informasi saja.
13
4. Hasil dan Pembahasan
Pada bab ini berisi tentang hasil dan pembahasan yang meliputi
implementasi rancangan pengembangan web Taman Wisata Kopeng Berbasis
Responsive, dan pembahasan hasil implementasi web yang digunakan.
Pembahasan berisi uraian hasil implementasi berdasarkan yang tertulis dalam bab
3 (tiga). Sedangkan analisis hasil akan dilakukan terhadap hasil yang telah diuji
dari aplikasi.
Metode pengembangan sistem yang dipergunakan pada penelitian ini
adalah metode prototype. Dalam proses implementasi, menghasilkan 2 (dua)
prototipe, yang berdasarkan hasil pengujian merupakan prototype aplikasi
presentasi transaksi jual beli yang sudah sesuai dengan kebutuhan pengelola dan
pemilik pasar digital. Supaya lebih memperjelas proses pengembangan sistem
dapat dilihat dalam Tabel 1.
Tabel 1 Dokumentasi Prototipe I
No Spesifikasi Deskripsi Testing dan Validasi Ket.
1 Kelola Website
bagi Admin
Proses Create, Update
dan Delete kamar pada
website taman wisata
kopeng
Admin menambah,
mengedit dan menghapus
kamar taman wisata
kopeng.
OK
Proses Create, Update
dan Delete layanan pada
website taman wisata
kopeng
Admin menambah,
mengedit dan menghapus
layanan taman wisata
kopeng.
OK
Proses Create, Update
dan Delete fasilitas pada
website taman wisata
kopeng
Admin menambah,
mengedit dan menghapus
daftar harga dan fasilitas
lainnya di taman wisata
kopeng.
OK
Proses Create, Update
dan Delete gallery pada
website taman wisata
kopeng
Admin menambah,
mengedit dan menghapus
foto gallery yang
disediakan taman wisata
kopeng.
OK
Penerapan Responsive pada web Taman Wisata Kopeng dipergunakan
untuk lebih pengembangkan pengunjung taman wisata kopeng, Untuk dapat
mewujudkan tersebut, maka diperlukan teknologi untuk memudahkan pengunjung
dalam impelementasinya. Dipilih responsiveweb design karena tampilan bisa
menyesuaikan dengan device yang digunakan user sehingga user menjadi nyaman
mengaksesnya.
Selama ini web Taman Wisata Kopeng Masih mengunakan template web
yang biasa, sehingga disaat user mengakses dengan menggunakan mobile
tampilan menjadi terpotong sesuai ukuran device nya.
14
Gambar 6. Tampilan web dengan menggunakan ponsel
Gambar 7. Tampilan web dengan menggubakan Tablet
Pada Gambar 6 dan Gambar 7 adalah tampilan Website menggunakan
device mobile. Pada web tersebut akan terpotong dan untuk mengakses laman user
harus menggeser atau memperbesar laman Web.
karena hal tersebut, maka sistem diberi layanan login seperti terlihat pada
gambar 8.
Gambar 8 Form Login
15
Setelah login berhasil maka sistem akan menampilkan laman Admin
seperti pada gambar 9, dimana Admin bisa mengelola konten yang ada seperti
kamar, layanan, fasilitas, dan gallery.
Gambar 9 Tampilan Beranda Kamar Admin
Pada gambar 9 adalah tampilan untuk mengelola kamar. Admin bisa bisa
menambah kamar, edit tariff kamar, dan menghapus kamar.
Gambar 10 Tampilan Beranda Layanan Admin
Pada gambar 10 adalah tampilan untuk mengelola Layanan yang
didalamnya berupa menu makanan dan minuman. Admin bisa menambah menu
makanan dan minuman, edit harga makanan dan minuman, dan menghapus menu.
16
Gambar 11 Tampilan Beranda Fasilitas Admin
Pada gambar 11 adalah tampilan untuk mengelola Fasilitas yang
disediakan di obyek Taman Wisata Kopeng. Admin bisa menambah Fasilitas, edit
tariff Fasilitas , dan menghapus Fasilitas.
Gambar 12 Tampilan Beranda Gallery Admin
Pada gambar 12 adalah tampilan untuk mengelola Gallery berupa Foto-
foto fasilitas di obyek Taman Wisata Kopeng. Admin bisa menambah Fasilitas,
edit tariff Fasilitas , dan menghapus Fasilitas.
17
Kode Program 1 Adalah Kode program index.html untuk memanggil Bootstrap 1. <!DOCTYPE html>
2. <html>
3. <head>
4. <meta charset="utf-8">
5. <title>My First Bootstrap project</title>
6. <link rel="stylesheet"
7. type="text/css"href="css/bootstrap.css">
8. </head>
9. <body>
10. <!-- Javascript files harus ditaruh di bawah untuk
11. meningkatkan performa web -->
12. <script src="http://code.jquery.com/jquery
13. 1.10.1.min.js"></script>
14. <script src="js/bootstrap.js"></script>
15. </body>
16. </html>
5. Simpulan
Dari data diatas, dapat menyimpulkan bahwa semakin berkembangnya
jaman maka semakin pula kebutuhan RWD sangat dibutuhkan bagi para web
designer. Hal ini tidak memungkinkan jika pada tahun tahun mendatang
penerapan RWD sangat diwajibkan. Dalam pengembangan Website Taman Wisata
Kopeng dengan menggunakan Responsive Web Design yang dapat menyesuaikan
resolusi layar pengunjung, maka akan semakin banyak pula pengunjung yang
akan nyaman ketika mengunjungi web tersebut.
Pembangunan website ini masih bisa dibuat semenarik mungkin dan
dikembangkan lebih lanjut terutama dalam tampilan sistemnya. Dari segi yang
disajikan mungkin belum sepenuhnya sempurna, oleh karena itu, ada baiknya
dengan menambah beberapa informasi yang lebih lengkap. Agar website ini
kelihatan cantik, disarankan untuk menambah sekaligus diperbanyak animasi,
dengan tujuan agar pengunjung dalam mengakses website ini tidak cepat bosan.
6. Pustaka
[1] Akib, z. 2014. “Perancangan Website Menggunakan Responsive Web
Design”, Vol. 2 Issue 1, ISSN: 2303-5786.
[2] Suwantoro, 2004, Dasar-Dasar Pariwisata, Yogyakarta : Andi.
[3] Putra, C., Iriani, A. & Manuputty, A. D. 2011. Perancangan dan Implementasi E-
Tourism pada Sistem Informasi Pariwisata Salatiga.
[4] Faudi, A. 2013. Perancangan Dan Pembuatan Sistem Informasi
Pariwisata Kabupaten Simeule Berbasis Web. Sekolah Tinggi Manajemen
Informatika Dan Komputer STMIK U’BUDIYAH Indonesia, Banda Aceh. [5] Purnama, Pupung Budi.2005.Kiat Praktis Menjadi Desainer Web
Profesional.Jakarta : PT: Elex Media Komputindo.