15
PENGARUH TOTAL ASSETS TURNOVER DAN PROFIT MARGIN TERHADAP RETURN ON ASSETS PADA PERUSAHAAN FARMASI YANG LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2006-2010 (The Influence of Total Assets Turnover and Profit Margin to Return On Assets of Pharmacy Company that Listing on The Indonesian Stock Exchange in 2006-2010) Desfita Sari 1) ; Muchtar Mariso 2) ; Sjahruddin 3) 1) Komp. Delima Puri Blok M No.14, Panam, Pekanbaru; E-mail : [email protected] 2) Jl. Betet No.15 Sukajadi, Pekanbaru 3) Jl. Hibrida Bukit Raya, Pekanbaru Abstract The purpose of this research is to get evidence empirically about the influence of Total Assets Turnover and Profit Margin to Return On Assets of Pharmacy Company that listing on The Indonesian Stock Exchange in 2006-2010. This research uses the object of research as many as 9 companies that have the financial statement data completely during period 2006-2010. The source of data used is external data that released by Institute for Economic and Financial Research in the form of Indonesian Capital Market Directory (ICMD). The technique of collecting data in this research is the documentation technique. The analysis techniques are analysis of multiple linear regression and hyphotesis test uses ciefficient test of determination, simultan F-test by level of significance 5%, and t-test partiallyby using SPSS ver.17.0. Based on result of multiple linear regression, stimulatingly both variable of Total Assets Turnover (X 1 ) and Profit Margin (X 2 ) influence significantly to variable of Return On Assets (Y) pharmacy company on the Indonesian Stock Exchange in 2006-2010 at level less than 5% that is 0,000%. For a while partially, Total Assets Turnover and Profit Margin influence positive significance to Return On Assets pharmacy company on the Indonesian Stock Exchange in 2006- 2010 at the level of significance less then 5% (each of 0,000%). Level of influence generated adjusted R square by both this variable tied of equal to 96,2%, while the rest equal to 3,8% influenced by the other variable that is not checked in this research. Key Words : Total Assets Turnover, Profit Margin and Return On Assets. PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Perusahaan dalam menjalankan aktivitas pengelolaan usahanya mempunyai tujuan yang ingin dicapai, baik tujuan jangka pendek maupun tujuan jangka panjang. Tujuan jangka pendek adalah bagaimana perusahaan tersebut dapat mendapatkan laba (profit) dari hasil operasinya, serta bagaimana dana yang diinvestasikan oleh perusahaan tersebut dapat kembali dalam waktu yang singkat. Sedangkan tujuan jangka panjang adalah bagaimana strategi yang cocok untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Pada zaman sekarang keunggulan kompetitif harus dimiliki oleh suatu perusahaan agar perusahaan tersebut dapat bersaing dengan perusahaan lainnya. Keberhasilan suatu perusahaan dapat dilihat

Pengaruh Total Assets Turnover Dan Profit Margin Terhadap Re

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pengaruh Total Assets Turnover Dan Profit Margin Terhadap Re

PENGARUH TOTAL ASSETS TURNOVER DAN PROFIT MARGIN TERHADAP

RETURN ON ASSETS PADA PERUSAHAAN FARMASI YANG LISTING DI BURSA

EFEK INDONESIA TAHUN 2006-2010

(The Influence of Total Assets Turnover and Profit Margin to Return On Assets of Pharmacy

Company that Listing on The Indonesian Stock Exchange in 2006-2010)

Desfita Sari 1)

; Muchtar Mariso 2)

; Sjahruddin 3)

1) Komp. Delima Puri Blok M No.14, Panam, Pekanbaru; E-mail : [email protected]

2) Jl. Betet No.15 Sukajadi, Pekanbaru

3) Jl. Hibrida Bukit Raya, Pekanbaru

Abstract

The purpose of this research is to get evidence empirically about the influence of Total

Assets Turnover and Profit Margin to Return On Assets of Pharmacy Company that listing on

The Indonesian Stock Exchange in 2006-2010.

This research uses the object of research as many as 9 companies that have the financial

statement data completely during period 2006-2010. The source of data used is external data

that released by Institute for Economic and Financial Research in the form of Indonesian

Capital Market Directory (ICMD). The technique of collecting data in this research is the

documentation technique. The analysis techniques are analysis of multiple linear regression and

hyphotesis test uses ciefficient test of determination, simultan F-test by level of significance 5%,

and t-test partiallyby using SPSS ver.17.0.

Based on result of multiple linear regression, stimulatingly both variable of Total Assets

Turnover (X1) and Profit Margin (X2) influence significantly to variable of Return On Assets (Y)

pharmacy company on the Indonesian Stock Exchange in 2006-2010 at level less than 5% that is

0,000%. For a while partially, Total Assets Turnover and Profit Margin influence positive

significance to Return On Assets pharmacy company on the Indonesian Stock Exchange in 2006-

2010 at the level of significance less then 5% (each of 0,000%). Level of influence generated

adjusted R square by both this variable tied of equal to 96,2%, while the rest equal to 3,8%

influenced by the other variable that is not checked in this research.

Key Words : Total Assets Turnover, Profit Margin and Return On Assets.

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Perusahaan dalam menjalankan

aktivitas pengelolaan usahanya mempunyai

tujuan yang ingin dicapai, baik tujuan jangka

pendek maupun tujuan jangka panjang.

Tujuan jangka pendek adalah bagaimana

perusahaan tersebut dapat mendapatkan laba

(profit) dari hasil operasinya, serta

bagaimana dana yang diinvestasikan oleh

perusahaan tersebut dapat kembali dalam

waktu yang singkat. Sedangkan tujuan

jangka panjang adalah bagaimana strategi

yang cocok untuk mempertahankan

kelangsungan hidup perusahaan.

Pada zaman sekarang keunggulan

kompetitif harus dimiliki oleh suatu

perusahaan agar perusahaan tersebut dapat

bersaing dengan perusahaan lainnya.

Keberhasilan suatu perusahaan dapat dilihat

Page 2: Pengaruh Total Assets Turnover Dan Profit Margin Terhadap Re

dari kinerja keuangan perusahaan tersebut.

Salah satu indikator untuk menilai kinerja

keuangan perusahaan adalah dengan melihat

Return On Assets (ROA). Return On Assets

(ROA) merupakan rasio profitabilitas yang

digunakan untuk mengukur efektivitas atau

kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan keuntungan dengan

memanfaatkan total aktiva yang dimilikinya.

Pada tabel berikut ini, kita akan

mendapatkan gambaran tentang besarnya

Return On Assets berdasarkan laporan

keuangan perusahaan yang telah

dipublikasikan dalam Indonesian Capital

Market Directory (ICMD) tahun 2008 dan

2011.

Tabel 1 : Return On Assets Perusahaan Farmasi

Periode Tahun 2006-2010 di Bursa Efek Indonesia

Kode

Perusahaan

Return On Assets (%)

2006 2007 2008 2009 2010

SQBI 20,84 22,94 31,99 41,16 28,95

DVLA 9,42 8,9 11,11 9,22 12,98

INAF 2,22 1,1 0,52 0,29 1,71

KLBF 14,63 13,73 12,39 14,33 18,29

KAEF 3,49 3,76 3,83 3,99 8,37

MERK 30,61 27,03 26,29 33,8 27,32

PYFA 2,08 1,83 2,34 3,78 4,17

SCPI -2,52 2 3,32 5,23 -3,44

TSPC 10,99 10,04 10,81 11,03 13,61

Sumber : ICMD 2008 & ICMD 2011

Berdasarkan pada tabel 1 dapat

dilihat bahwa kemampuan dari masing-

masing perusahaan dalam menghasilkan

pendapatan atau imbal hasil berdasarkan

total aktiva yang dimilikinya (return on

assets) sangat bervariasi. Pada tahun 2006,

ROA terendah diperoleh oleh PT Schering-

Plough Indonesia sebesar -2,52% dan ROA

tertinggi diperoleh oleh PT Merck sebesar

30,61%. Pada tahun 2007, ROA terendah

diperoleh oleh PT Indofarma sebesar 1,10%

dan ROA tertinggi masih diperoleh oleh PT

Merck sebesar 27,03%. Pada tahun 2008,

ROA terendah masih diperoleh oleh PT

Indofarma sebesar 0,52% dan ROA tertinggi

diperoleh oleh PT Bristol-Myers Squibb

Indonesia sebesar 31,99%. Pada tahun

2009, ROA terendah masih diperoleh oleh

PT Indofarma sebesar 0,29% dan ROA

tertinggi masih diperoleh oleh PT Bristol-

Myers Squibb Indonesia sebesar 41,16%.

Pada tahun 2010, ROA terendah diperoleh

oleh PT Schering-Plough Indonesia sebesar -

3,44% dan ROA tertinggi masih diperoleh

oleh PT Bristol-Myers Squibb Indonesia

sebesar 28,95%. Jarak antara ROA terendah

dengan ROA tertinggi pada setiap tahunnya

sangat timpang.

Besar dan kecil serta perubahan

ROA tersebut dipengaruhi oleh total assets

turnover dan profit margin (Munawir,

2001:89). Besarnya ROA akan berubah

kalau ada perubahan total assets turnover

atau profit margin, baik masing-masing atau

kedua-duanya.

Dengan demikian dapat dikatakan

bahwa total assets turnover dimaksudkan

untuk mengetahui efesiensi perusahaan

dengan melihat kepada kecepatan perputaran

total aset dalam suatu periode tertentu,

sedangkan profit margin dimaksudkan untuk

mengetahui efesiensi perusahaan dengan

melihat kepada besar kecilnya laba usaha

dalam hubungannya dengan sales. Hasil

akhir dari percampuran total assets turnover

dan profit margin menentukan tinggi

rendahnya return on assets. Oleh karena itu,

makin tingginya tingkat total assets turnover

atau profit margin masing-masing atau

kedua-duanya akan mengakibatkan naiknya

return on assets.

Perusahaan yang dipilih untuk

menjadi objek penelitian ini adalah

Perusahaan Farmasi. Dipilihnya perusahaan

Farmasi sebagai objek penelitian karena

perusahaan Farmasi memiliki persaingan

bisnis yang kuat, yang akan berpengaruh

terhadap laba perusahaan. Perusahaan

Farmasi juga mempunyai peran cukup besar

dalam rangka memenuhi obat-obatan untuk

masyarakat luas. Industri farmasi dapat

dikatakan merupakan salah satu industri

strategi sebagai penunjang pembangunan

Page 3: Pengaruh Total Assets Turnover Dan Profit Margin Terhadap Re

nasional Indonesia diberbagai bidang,

terutama dalam bidang industri.

Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar

belakang masalah di atas, maka

permasalahan dalam penelitian ini dapat

dirumuskan sebagai berikut :

1. ”Bagaimana Total Assets Turnover dan

Profit Margin berpengaruh terhadap

Return On Assets pada Perusahaan

Farmasi yang Listing di Bursa Efek

Indonesia Tahun 2006-2008?”

2. ”Variabel manakah yang mempunyai

pengaruh paling kuat terhadap Return

On Assets pada Perusahaan Farmasi

yang listing di Bursa Efek Indonesia

Tahun 2006-2010?”

Tujuan penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di

atas, maka tujuan penelitian ini sebagai

berikut :

1. ”Menganalisis apakah Total Assets

Turnover dan Profit Margin

berpengaruh terhadap Return On Assets

pada Perusahaan Farmasi yang listing di

Bursa efek Indonesia Tahun 2006-

2010.”

2. ”Untuk menguji variabel mana yang

paling kuat berpengaruh terhadap Retun

On Assets pada Perusahaan Farmasi

yang listing di Bursa Efek Indonesia

Tahun 2006-2010.”

LANDASAN TEORI

Return On Assets (ROA)

Rasio profitabilits yang biasa

digunakan adalah Return On Assets (ROA),

yaitu perbandingan antara laba bersih

dengan total aktiva. Return On Assets

merupakan rasio yang menunjukkan hasil

(return) atas jumlah aktiva yang digunakan

dalam perusahaan. Return On Assets juga

merupakan suatu ukuran tentang efektivitas

manajemen dalam mengelola investasinya.

Semakin kecil rasio ini, semakin kurang

baik, demikian pula sebaliknya. Artinya,

rasio ini digunakan untuk mengukur

efektivitas dari keseluruhan laba operasi

(Kasmir, 2008:202).

Return On Assets sering

diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia

sebagai Rentabilitas Ekonomi. Rentabilitas

Ekonomi ialah perbandingan antara laba

usaha dengan modl sendiri dan modal asing

yang dipergunakan untuk menghasilkan laba

tersebut dn dinyatakan dalam persentase

(Riyanto, 2001:36). Dalam beberapa

literatur, Return On Assets sering juga

disebut sebagai Return On Investment

(www.google.com). Adapun formula untuk

menghitung Return On Assets adalah

sebagai berikut :

ROA = 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖 ℎ (𝐸𝐴𝑇)

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 x 100%

Total Assets Turnover (TATO)

Total Assets Turnover merupakan

rasio antara penjualan dengan total aktiva

yang mengukur efesiensi penggunaan aktiva

secara keseluruhan. Apabila rasio rendah itu

merupakan indikasi bahwa perusahaan tidak

beroperasi pada volume yang memadai bagi

kapasitas investasinya.

Rasio ini menunjukan efektivitas

penggunaan seluruh harta perusahaan dalam

rangka menghasilkan penjualan atau

menggambarkan berapa rupiah penjualan

bersih yang dapat dihasilkan oleh setiap

rupiah yang diinvestasikan dalam bentuk

harta perusahaan. Kalau perputarannya

lambat, menunjukan bahwa aktiva yang

dimiliki terlalu besar dibandingkan dengan

kemampuan untuk menjual (Sawir,

2000:17).

Rasio putaran aktiva (assets turnover

ratio) mengukur efesiensi sebuah

perusahaan dalam memakai aktivanya untuk

menghasilkan penjualan. Rasio ini

Page 4: Pengaruh Total Assets Turnover Dan Profit Margin Terhadap Re

ditentukan dengan membagi penjulan bersih

dengan aktiva rata-rata selama periode

tertentu (Simamora, 2003:227). Sedangkan

pada pengertian lainnya, total assets

turnover merupakan ukuran keseluruhan

perputaran seluruh aset. Rasio ini cukup

sering digunakan karena cakupannya yang

menyeluruh. Tanpa memandang jenis

usaha, rasio ini dapat menggambarkan

sampai seberapa baik dukungan seluruh aset

untuk memperoleh penjualan (Prihadi,

2011:127-128). Rasio ini dihitung dengan

formula :

TATO = 𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠

𝐴𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡

Profit Margin (PM)

Dalam laba ada istilah profit margin

(margin keuntungan) yaitu tingkat

keuntungan yang diperoleh dari operasi

perusahaan dalam suatu periode. Profit

margin menggambarkan tingkat pendapatan

atau penjualan yang diperoleh dari operasi

perusahaan.

Rasio marjin laba (profit margin

ratio) merupakan suatu ukuran persentase

setiap rupiah penjualan yang menghasilkan

laba bersih (Simamora, 2003:227). Profit

margin ratio atau net profit margin ratio

(laba bersih) mengukur kemampuan

perusahaan dalam rangka memberikan

return kepada pemegang saham (Prihadi,

2011:147). Adapun formula untuk

menghitung Profit Margin adalah sebagai

berikut :

PM = 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖 ℎ (𝐸𝐴𝑇)

𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠 x 100%

METODE PENELITIAN

Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan terhadap

Perusahaan Farmasi yang listing di Bursa

Efek Indonesia dengan periode penelitian

2006-2010 (5 tahun) dengan memperoleh

data dari lokasi penelitian di Gedung PIPM

(Pusat Informasi Pasar Modal) Riau yang

beralamat di Jl. Jend. Sudirman No. 73

Pekanbaru.

Objek Penelitian

Objek penelitian yang digunakan

dalam penelitian ini adalah perusahaan-

perusahaan farmasi yang listing di Bursa

Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2006-2010

dengan syarat memiliki data laporan

keuangan yang lengkap selama periode

penelitian, yaitu tahun 2006-2010.

Berdasarkan kriteria tersebut, perusahaan

yang dijadikan objek penelitian ini adalah

sebanyak 9 perusahaan. Perusahaan-

perusahan yang dijadikan objek penelitian

dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2 : Nama dan Kode Perusahaan yang

Menjadi Objek Penelitian

No. Nama Perusahaan Farmasi Kode

Perusahaan

1 PT Bristol-Myers Squibb

Indonesia, Tbk SQBI

2 PT Darya-Varia Laboratoria, Tbk DVLA

3 PT Indofarma (Persero), Tbk INAF

4 PT Kalbe Farma, Tbk KLBF

5 PT Kimia Farma (persero), Tbk KAEF

6 PT Merck, Tbk MERK

7 PT Pyridam Farma, Tbk PYFA

8 PT Schering-Plough Indonesia, Tbk SCPI

9 PT Tempo Scan Pasific, Tbk TSPC

Sumber : www.idx.co.id, 2010 (diolah)

Jenis dan Sumber Data

Jenis data dalam penelitian ini adalah

data dokumenter (documentary data) yaitu

berupa literatur pendukung, penelitian

terdahulu, dan laporan keuangan Perusahaan

Farmasi yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia. Data dokumenter adalah jenis

data penelitian yang memuat informasi

mengenai subjek, objek, atau kejadian masa

lalu yang dikumpulkan, dicatat dan disusun

dalam arsip (Indiantoro dan Supomo,

2002:146).

Page 5: Pengaruh Total Assets Turnover Dan Profit Margin Terhadap Re

Sumber data yang digunakan yaitu

data eksternal yang dikeluarkan oleh

Institute for Economic and Financial

Research berupa Indonesian Capital Market

Directory (ICMD), serta dipublikasikan

melalui internet dengan alamat website

www.idx.co.id, literatur pendukung,

penelitian terdahulu.

Metode Pengumpulan data

Sesuai dengan data yang diperlukan

maka metode pengumpulan data dalam

penelitian ini adalah dengan menggunakan

teknik dokumentasi yang berdasarkan

laporan keuangan periode 2006, 2007, 2008,

2009, dan 2010 yang dipublikasikan oleh

Bursa Efek Indonesia melalui Indonesian

Capital Market Directory (ICMD) tahun

2008 dan 2011 dan download di internet

(www.idx.co.id), mengambil dari artikel,

literatur pendukung, dan penelitian

terdahulu.

METODE ANALISIS DATA

Analisis Regresi Linier Berganda

Untuk melihat pengaruh variabel

Total Assets Turnover dan Profit Margin

terhadap Return On Assets maka dilakukan

uji regresi. Karena dalam penelitian ini

terdapat lebih dari satu variabel independen

(X), maka digunakan persamaan regresi

berganda. Persamaan regresi berganda

merupakan persaman matematik yang

menyatakan hubungan antara sebuah

variabel tak bebas dengan beberapa variabel

bebas, yang diformulasikan sebagai berikut : Y = a + b1X1 + b2X2

Dimana :

Y = Return On Assets

a = Koefisien konstanta

b(1,2) = Koefisien regresi variabel indepen

den

X1 = Total Assets Turnover

X2 = Profit Margin

Uji Normalitas Data

Normalitas data merupakan asumsi

yang sangat mendasar dalam analisis

multivariat. Jika variasi yang dihasilkan dari

distribusi data yng tidak normal, maka tes

statistik yang dihasilkan tidak valid.

Selanjutnya normalitas data dibutuhkan

dalam melakukan uji statistik F dan t. Dan

kedua pengujian ini akan dilakukan pada

penelitian ini.

Pengujian normalitas menggunakan

analisis grafik digunakan dengan

menggunakan histogram dengan

menggambarkan variabel dependent sebagai

sumbu vertikal sedangkan nilai residual

terstandarisasi digambarkan sebagai sumbu

horizontal. Jika Histogram Standardized

Regression Residual membentuk kurva

seperti lonceng maka nilai tersebut

dinyatakan normal. Cara lain untuk menguji

normalitas dengan pendekatan grafik adalah

menggunakan Normal Probability Plot (Plot

Peluang Normal), yaitu dengan

membandingkan distribusi kumulatif dari

data sesungguhnya dengan distribusi

kumulatif dari distribusi normal. Distribusi

normal digambarkan dengan sebuah garis

diagonal lurus dari kiri bawah ke kanan atas.

Distribusi kumulatif dari data sesungguhnya

digambarkan dengan ploting. Jika data

normal maka garis yang menggambarkan

data sesungguhnya akan mengikuti atau

merapat kegaris diagonalnya (Suliyanto,

2011:69).

Uji normalitas dengan grafik dapat

menyesatkan apabila tidak hati-hati secara

visual kelihatan normal, pada hal secara

statistik bisa sebaliknya. Oleh sebab itu

dianjurkan selain mengunakan uji grafik

dilengkapi dengan uji statistik. Uji statistik

yang digunakan dalam penelitian ini untuk

menguji normalitas residual adalah uji

statistik non-parametik Kolmogorov-

Smirnov (K-S). Uji K-S dilakukan dengan

membuat hipotesis (Sarjono, 2011:64) :

Page 6: Pengaruh Total Assets Turnover Dan Profit Margin Terhadap Re

H0 : Data residual berdistribusi normal

apabila nilai signifikan > 5% (0,05).

HA: Data residual tidak berdistribusi normal

apabila nilai signifikan < 5%(0,05).

Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk

menguji apakah dalam model regresi yang

terbentuk ada korelasi yang tinggi atau

sempurna diantara variabel bebas atau tidak.

Jika dalam model regresi yang terbentuk

terdapat korelasi yang tinggi atau sempurna

diantara variabel bebas maka model regresi

tersebut dinyatakan mengandung gejala

multikolinier (Suliyanto, 2011:81).

Uji multikolinieritas dapat dilakukan

dengan melihat nilai TOL (Tolerance) dan

VIF (Variance Inflation Factor) dari

masing-masing variabel bebas terhadap

variabel terikatnya. Jika nilai VIF tidak

lebih dari 10, maka model dinyatakan tidak

terdapat gejala multikolinieritas (Suliyanto,

2011:90).

Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas berarti ada varian

variabel pada model regresi yang tidak sama

(konstan). Sebaliknya, jika varian variabel

pada model regresi memiliki nilai yang sama

(konstan) maka disebut dengan

homoskedastisitas (Suliyanto, 2011:95).

Model regresi yang baik adalah terbebas dari

heteroskedastisitas.

Untuk mengetahui gejala

heteroskedastisitas dilakukan dengan

mengamati scatterplot di mana sumbu

horizontal menggambarkan nilai Predicted

Standarlized sedangkan sumbu vertikal

menggambarkan nilai Residual Studentized.

Jika scatterplot membentuk pola tertentu,

hal itu menunjukkan adanya masalah

heteroskedastisitas pada model regresi yang

dibentuk. Sedangkan jika scatterplot

menyebar secara acak maka hal itu

menunjukkan tidak terjadinya masalah

heteroskedastisitas pada model regresi yang

dibentuk.

Uji Outokorelasi

Uji outokorelasi bertujuan untuk

mengetahui apakah ada korelasi antara

anggota serangkaian data observasi yang

diuraikan menurut waktu (time-series) atau

ruang (cross section) (Suliyanto, 2011:125).

Masalah outolorelasi yang sering terjadi

pada penelitian yang menggunakan data

time-series.

Dalam penelitian ini keberadaan

outokorelasi diuji dengan menggunakan

Durbin Watson (DW) Test. Kriteria

pengambilan keputusan ada atau tidaknya

outokorelasi dapat dilihat pada tabel berikut

ini : Tabel 3

Kriteria Pengambilan keputusan Uji Outokorelasi

Hipotesis Nol Keputusan Jika

Tidak ada

outokorelasi positif Tolak 0 < DW < dL

Tidak ada

outokorelasi positif

No

decision dL ≤ DW ≤ dU

Tidak ada

outokorelasi negatif Tolak 4–dL < DW < 4

Tidak ada

outokorelasi negatif

No

decesion 4–dU ≤ DW ≤ 4–dL

Tidak ada

outokorelasi,

positif atau negatif

Tidak

ditolak dU < DW < 4–dU

Sumber : Ghozali (2009)

Keterangan : DW = Durbin Watson hitung

dL = Durbin Watson–Lower

dU = Durbin Watson–Upper

Pengujian Hipotesis

Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi merupakan

suatu ukuran yang digunkan untuk

mengetahui besarnya pengaruh variabel

bebas terhadap variabel terikat. Terdapat 2

nilai ekstrim dari koefisien determinasi,

yaitu :

Jika koefisien determinasi (R2) = 0;

artinya variabel bebas tidak mempunyai

Page 7: Pengaruh Total Assets Turnover Dan Profit Margin Terhadap Re

pengaruh sama sekali (0%) terhadap

variabel terikat.

Jika koefisien determinasi (R2) = 1;

artinya variabel bebas mempunyai

pengaruh (100%) terhadap variabel

terikat atau variabel terikat 100%

dipengaruhi oleh variabel bebas.

Oleh karena nilai ekstrim di atas,

maka koefisien determinasi nilainya berada

dalam interval 0 dan 1 (0 ≤ R2 ≤ 1).

Uji Signifikan Simultan (Uji F statistik)

Uji F digunakan untuk menguji

signifikansi pengaruh Total Assets Turnover

dan Profit Margin terhadap Return On

Assets perusahaan farmasi secara simultan.

Dalam penelitian ini tingkat signifikansi

yaitu sebesar 0.05 (α = 0,05). Kriteria Uji F

sebagai berikut :

Bila F hitung < F tabel, variabel

independen secara bersama-sama tidak

berpengaruh terhadap variabel

dependen.

Bila F hitung > F tabel, variabel

independen secara bersama-sama

berpengaruh terhadap variabel

dependen.

Dengan menggunakan nilai probabilitas,

Ha akan diterima jika probabilitas

kurang dari 0,05.

Uji Secara Parsial (Uji-t)

Uji t digunakan untuk menguji

pengaruh masing-masing variabel indepeden

yang digunakan dalam penelitian ini

terhadap variabel dependen secara parsial

(Ghozali dalam Aminatuzzahra, 2010).

Kemudian dengan uji-t akan dapat diketahui

variabel mana yang berpengaruh paling

dominan terhadap variabel dependen (return

on assets). Menentukan tingkat signifikansi,

taraf signifikansi adalah 95% atau α = 5%.

Kriteria Uji-t sebagai berikut :

Ho ditolak apabila thitung ≥ ttabel atau

thitung ≤ -ttabel.

Ho diterima apabila -ttabel ≤ thitung ≤ ttabel.

Berdasarkan probabilitas, yaitu Ho

ditolak apabila P < 0,05 dan Ho diterima

apabila P > 0,05.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Variabel Penelitian

Total Assets Turnover

Total Assets Turnover (TATO)

menunjukan kemampuan aktiva meng-

hasilkan penjualan selama suatu priode

tertentu. Rasio ini ditentukan dengan

membagi penjualan bersih dengan aktiva

rata-rata selama periode tertentu. Total

Assets Turnover ini merupakan variabel

independen yang pertama (X1) dalam

penelitian ini.

Tabel 4 : Total Assets Turnover Perusahaan

Farmasi Periode Tahun 2006-2010 di Bursa Efek

Indonesia

Kode

Perusahaan

Total Asset Turnover

2006 2007 2008 2009 2010

SQBI 1,17 1,2 1,37 1,37 0,96

DVLA 1,03 0,91 0,96 1,22 1,13

INAF 1,49 1,5 1,5 1,33 1,43

KLBF 1,31 1,44 1,45 1,49 1,51

KAEF 1,74 1,79 1,91 1,9 1,98

MERK 1,72 1,78 1,8 1,86 1,83

PYFA 0,74 0,97 1,23 1,33 1,4

SCPI 1,25 1,5 1,24 1,4 1,18

TSPC 1,1 1,19 1,27 1,44 1,5

Rata-rata 1,28 1,36 1,41 1,48 1,44

Sumber : Data Olahan Excel

Berdasarkan pada tabel 4 di atas

dapat dilihat bahwa rata-rata total assets

turnover yang dimiliki perusahaan farmasi

setiap tahunnya mengalami fluktuasi. Rata-

rata total asset turnover tertinggi terjadi

pada tahun 2009 yaitu sebesar 1,48 dan

mengalami penurunan pada tahun 2010

menjadi sebesar 1,44.

Page 8: Pengaruh Total Assets Turnover Dan Profit Margin Terhadap Re

Profit Margin

Profit Margin (PM) adalah tingkat

keuntungan yang diperoleh dari operasi

perusahaan dalam suatu periode. Rasio ini

dapat diukur dengan membandingkan antara

laba bersih (EAT) dengan penjualan. Profit

Margin ini merupakan variabel independen

yang ke dua (X2) dalam penelitian ini.

Tabel 5 : Profit Margin Perusahaan Farmasi

Periode Tahun 2006-2010 di Bursa Efek Indonesia

Kode

Perusahaan

Profit Margin (%)

2006 2007 2008 2009 2010

SQBI 17,75 20,05 26,26 31,27 10,35

DVLA 9,11 9,80 12,26 8,32 11,93

INAF 1,48 0,87 0,3 0,19 1,20

KLBF 11,14 10,07 8,97 10,22 12,58

KAEF 2,01 2,21 2,05 2,19 4,36

MERK 17,75 16,35 15,48 19,52 14,93

PYFA 2,82 2,01 1,93 2,86 2,98

SCPI - 2,01 1,51 3,25 3,79 -3,09

TSPC 9,99 8,91 8,82 8,00 9,52

Rata-rata 7,78 7,98 8,82 9,60 7,20

Sumber : Data Olahan Excel

Berdasarkan pada tabel di atas dapat

dilihat bahwa rata-rata profit margin yang

dimiliki oleh perusahaan farmasi setiap

tahunnya mengalami fluktuasi. Rata-rata

profit margin tertinggi terjadi pada tahun

2009 yaitu sebesar 9,60% dan mengalami

penurunan pada tahun 2010 menjadi sebesar

7,20%.

Analisis Data

Sebelum melakukan analisis data

dengan regresi linier berganda, maka

terlebih dahulu dilakukan uji asumsi-asumsi

perkiraan parametrik dan koefisien regresi

agar tidak bias dan mendekati kebenaran

yang sesungguhnya. Sehubungan dengan

itu, maka sebelum melakukan pengujian

hipotesis penelitian terlebih dahulu

dilakukan pengujian pendahuluan sebagai

berikut :

Uji Normalitas Data

Uji normalitas bertujuan untuk

mengetahui normal atau tidaknya suatu

distribusi data. Distribusi yang baik adalah

mempunyai distribusi data normal atau

mendekati normal.

Cara untuk menguji normalitas data

adalah dengan menggunakan histogram

dengan menggambarkan variabel dependent

sebagai sumbu vertikal sedangkan nilai

residual terstandarisasi digambarkan sebagai

sumbu horizontal. Jika Histogram

Standardized Regression Residual

membentuk kurva seperti lonceng maka nilai

tersebut dinyatakan normal. Berikut ini

disajikan histogram dari model analisis

penelitian ini :

Sumber : Output SPSS Ver 17.0

Gambar 1 : Histogram Standardized Regression Residual

Berdasarkan tampilan histogram di

atas, terlihat bahwa kurva dependent dan

regression standardized residual

membentuk gambar seperti lonceng. Oleh

karena itu berdasarkan uji normalitas,

analisis regresi layak digunakan meskipun

sedikit terdapat kemiringan.

Selain dengan melihat grafik

histogram, uji normalitas dapat juga

dilakukan melalui grafik normal p-p plot of

regression standardized residual seperti

yang disajikan gambar berikut ini :

Page 9: Pengaruh Total Assets Turnover Dan Profit Margin Terhadap Re

Sumber : Output SPSS Ver 17.0

Gambar 2 : Grafik Normal P-P Plot of Regression Standar-

dized Residual

Berdasarkan tampilan Normal P-P

Plot Regression Standardized terlihat bahwa

titik-titik menyebar disekitar garis diagonal.

Oleh karena itu berdasarkan uji normalitas,

analisis regresi layak digunakan meskipun

terdapat sedikit plot yang menyimpang dari

garis diagonal.

Dalam uji normalitas dengan grafik

baik dengan menggunakan histogram

maupun Normal Probability Plot dapat

menyesatkan apabila tidak hati-hati secara

visual kelihatan normal pada hal secara

statistik bisa sebaliknya. Oleh sebab itu

dianjurkan selain menggunakan uji grafik

dilengkapi dengan uji statistik. Uji statistik

yang digunakan dalam penelitian ini untuk

menguji normalitas residual adalah uji

statistik non-parametrik Kolmogorov-

Smirnov (K-S) yang dapat dilihat pada tabel

berikut ini :

Tabel 6

Uji Statistik Non-Parametrik

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Standardized

Residual

N 45

Normal Parametersa,,b Mean .0000000

Std. Deviation .97700842

Most Extreme Differences Absolute .144

Positive .144

Negative -.113

Kolmogorov-Smirnov Z .965

Asymp. Sig. (2-tailed) .309

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber : Output SPSS Ver 17.0

Berdasarkan tabel 6 di atas terlihat

bahwa nilai Kolmogorov-Smirnov sebesar

0,965 dan nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,309

> 0,05. Oleh sebab itu Ho tidak dapat

ditolak. Hal itu berarti nilai residual

terstandarisasi dinyatakan menyebar secara

normal.

Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk

menguji apakah dalam model regresi yang

terbentuk ada korelasi yang tinggi atau

sempurna diantara variabel bebas atau tidak.

Uji ini dilakukan dengan melihat nilai TOL

(Tolerance) dan VIF (Variance Inflation

Factor) dari masing-masing variabel bebas

terhadap variabel terikatnya. Jika nilai VIF

tidak lebih dari 10, maka model dinyatakan

tidak mengandung gejala multikolinieritas.

Hasil perhitungan nilai TOL dan VIF dapat

dilihat pada tabel berikut :

Page 10: Pengaruh Total Assets Turnover Dan Profit Margin Terhadap Re

Tabel 7

Hasil Uji Multikolinieritas

Model

Collinearity

Statistics Keterangan

TOL VIF

1 (Constant)

TATO .998 1.002 Bebas Multikolinieritas

PM .998 1.002 Bebas Multikolinieritas

a. Dependent Variable: ROA

Sumber : Output SPSS Ver 17.0

Berdasarkan tabel 7 diatas terlihat

bahwa nilai TOL (Tolerance) variabel

TATO dan PM sebesar 0,998, sedangkan

nilai VIF (Variance Inflation Factor)

variabel TATO dan PM sebesar 1,002.

Kedua variabel tersebut memiliki nilai VIF

< 10, sehingga dapat disimpulkan bahwa

tidak ada multikolinieritas antar variabel

bebas dalam model regresi ini.

Uji Heteroskedastisitas

Diagnosa adanya heteroskedastisitas

dilakukan dengan menggunakan scatterplot

yang diperoleh dengan bantuan software

SPSS versi 17.0. Jika scatterplot

membentuk pola tertentu, hal itu

menunjukkan adanya masalah

heteroskedastisitas pada model regresi yang

dibentuk. Sedangkan jika scatterplot

menyebar secara acak maka hal itu

menunjukkan tidak terjadinya masalah

heteroskedastisitas pada model regresi yang

dibentuk. Berikut ini disajikan scatterplot

dari model analisis penelitian ini :

Sumber : Output SPSS Ver 17.0

Gambar 3 : Scatterplot

Berdasarkan tampilan pada

scatterplot di atas, terlihat bahwa plot

menyebar secara acak di atas maupun di

bawah angka nol pada sumbu Regression

Studentized Residual. Oleh karena itu, dapat

disimpulkan bahwa model regresi dalam

penelitian ini tidak mengalami gejala

heteroskedastisitas.

Uji Outokorelasi

Uji outokorelasi bertujuan untuk

mengetahui apakah ada korelasi antara

anggota serangkaian data observasi yang

diuraikan menurut waktu (time-series) atau

ruang (cross section). Jika nilai DW berada

diantara interval nilai dU dan 4 – dU maka

tidak terdapat outokorelasi, sebaliknya jika

nilai DW berada di luar interval nilai dU dan

4 – dU maka terdapat penyimpangan dari

asumsi ini. Berikut ini adalah hasil dari Uji

outokorelasi :

Page 11: Pengaruh Total Assets Turnover Dan Profit Margin Terhadap Re

Tabel 8

Hasil Uji Outokorelasi

Model R

R

Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

Durbin-

Watson

1 .981a .962 .960 2.17861 2.200

a. Predictors: (Constant), PM, TATO

b. Dependent Variable: ROA

Sumber : Output SPSS Ver 17.0

Berdasarkan tabel 8 di atas, nilai

Durbin Watson (DW) yaitu sebesar 2,200;

sedangkan dalam tabel DW untuk k = 2 dan

n = 42 mempunyai nilai DW-tabel sebesar

dL = 1,430 dan dU = 1,615 serta nilai 4 – dU

= 2,385. Karena nilai DW (2,200) terletak

antara dU dengan 4 – dU, maka dapat

disimpulkan bahwa model persamaan

regresi dalam penelitian ini tidak

mengandung masalah outokorelasi. Oleh

karena itu, model persamaan regresi dalam

penelitian ini dinyatakan layak untuk

dipakai.

Hasil Pengujian Model Analisis

Penelitian ini menggunakan metode

enter dengan bantuan program SPSS Ver

17.0 dimana semua variabel independen

digunakan untuk menjelaskan variabel

dependen. Berdasarkan hasil perhitungan

dengan bantuan program SPSS Ver 17.0

yang dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 9

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -11.433 1.640 -6.971 .000

TATO 8.409 1.111 .227 7.569 .000

PM 1.291 .040 .965 32.132 .000

a. Dependent Variable: ROA

Sumber : Output SPSS Ver 17.0

Sehingga persamaan regresi linier

berganda yang terbentuk adalah sebagai

berikut :

ROA = -11,433 + 8,409 TATO + 1,291 PM

Koefisien-koefisien persamaan regre-

si linier berganda di atas dapat diartikan

sebagai berikut :

a. Dari persamaan regresi linier berganda

di atas dapat dilihat nilai konstanta

sebesar -11,433. Hal ini menyatakan

bahwa jika variabel bebas dianggap

konstan maka retrun on assets

perusahaan farmasi sebesar -11,433.

b. Variabel total assets turnover

mempunyai nilai koefisien regresi

sebesar 8,409. Hal ini menunjukkan

bahwa jika total assets turnover

bertambah sebesar 1x dan profit margin

tetap, maka return on assets akan naik

sebesar 8,049%.

c. Variabel profit margin mempunyai nilai

koefisien regresi sebesar 1,291. Hal ini

menunjukkan bahwa jika profit margin

bertambah sebesar 1% dan total assets

turnover tetap, maka return on assets

akan naik sebesar 1,291%.

Pengujian Hipotesis

Untuk mengetahui apakah masing-

masing variabel independen berpengaruh

signifikan baik secara parsial maupun

simultan terhadap variabel dependen, maka

perlu dilakukan uji hipotesis yang meliputi :

koefisien determinasi (R2), uji pengaruh

simultan (F-test), dan uji parsial (t-test).

Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi merupakan

suatu ukuran yang digunkan untuk

mengetahui besarnya pengaruh variabel

bebas terhadap variabel terikat. Jika

koefisien determinasi (R2) = 0; artinya

variabel bebas tidak mempunyai pengaruh

sama sekali (0%) terhadap variabel terikat.

Page 12: Pengaruh Total Assets Turnover Dan Profit Margin Terhadap Re

Sebaliknya, jika koefisien determinasi (R2) =

1; artinya variabel bebas mempunyai

pengaruh (100%) terhadap variabel terikat

atau variabel terikat 100% dipengaruhi oleh

variabel bebas. Berikut hasil R square pada

data koefisien determinasi :

Tabel 10

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .981a .962 .960 2.17861

a. Predictors: (Constant), PM, TATO

b. Dependent Variable: ROA

Sumber : Output SPSS Ver 17.0

Pada tabel 10 di atas dapat dilihat

bahwa hasil R square adalah 0,962 yang

berarti bahwa variasi return on assets dapat

dijelaskan oleh variasi total assets turnoever

dan profit margin sebesar 96,2% atau

variabel total assets turnover dan profit

margin mampu memengaruhi return on

assets sebesar 96,2%. Sedangkan 3,8%

sisanya dipengaruhi oleh variabel lainnya

yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Koefisien determinasi sebesar 0,962

merupakan kuadrat dari multiple R (0,981 x

0,981 = 0.962).

Uji Signifikan Simultan (Uji F Statistik)

Uji F ini juga sering disebut sebagai

uji simultan, untuk menguji apakah variabel

bebas yang digunakan dalam model mampu

menjelaskan perubahan nilai variabel

tergantung atau tidak. Kriteria yang

digunakan dalam penelitian ini adalah

apabila Fhitung < Ftabel, variabel independen

secara bersama-sama tidak berpengaruh

terhadap variabel dependen (Ho diterima

dan Ha ditolak). Dan apabila Fhitung > Ftabel,

variabel independen secara bersama-sama

berpengaruh terhadap variabel dependen

(Ho ditolak dan Ha diterima). Hasil

perhitungan Fhitung dapat dilihat dari tabel

berikut ini :

Tabel 11

ANOVAb

Model

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

1 Regression 5072.590 2 2536.295 534.369 .000a

Residual 199.346 42 4.746

Total 5271.936 44

a. Predictors: (Constant), PM, TATO

b. Dependent Variable: ROA

Sumber : Output SPSS Ver 17.0

Pada tabel 11 di atas dapat dilihat

bahwa hasil Fhitung sebesar 534,369

sedangkan nilai Ftabel sebesar 3,220 yang

berarti bahwa nilai Fhitung > Ftabel dan tingkat

signifikannya sebesar 0,000 yang berarti

lebih kecil dari 0,05 (5%) sehingga

diputuskan bahwa Ho ditolak dan Ha

diterima. Artinya, variabel independen

(total assets turnover dan profit margin)

secara simultan berpengaruh signifikan

terhadap variabel dependen (return on

assets).

Uji Secara Parsial (Uji-t)

Uji t digunakan untuk menguji

pengaruh masing-masing variabel indepeden

yang digunakan dalam penelitian ini

terhadap variabel dependen secara parsial.

Kriteria yang digunakan dalam penelitian ini

adalah apabila -ttabel < thitung < ttabel, artinya

tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari

variabel independen terhadap variabel

dependen secara parsial (Ho diterima dan Ha

ditolak). Dan apabila thitung > ttabel atau

thitung < -ttabel, artinya terdapat pengaruh

yang signifikan dari variabel independen

terhadap variabel dependen secara parsial

(Ho ditolak dan Ha diterima). Hasil

perhitungan thitung dapat dilihat dari tabel

berikut ini :

Page 13: Pengaruh Total Assets Turnover Dan Profit Margin Terhadap Re

Tabel 12

Hasil Perhitungan Uji Secara Parsial (Uji-t)

Var. thitung ttabel

Perbandingan

thitung dengan

ttabel

Sig. Kesimpulan

TATO

PM

7.569 2.018 7.569 > 2.018 .000 Signifikan

32.132 2.018 32.132 >2.018 .000 Signifikan

Sumber : Output SPSS Ver 17.0

1) Variabel Total Assets Turnover

Dari hasil perhitungan Uji t

untuk variabel Total Aseets Turnover

terbukti bahwa nilai thitung 7,569 > nilai

ttabel 2,018 atau karena nilai Sig.

variabel Total Assets Turnover sebesar

0,000 lebih kecil dari 0,05; dan arah

koefisien positif maka disimpulkan

bahwa Ho ditolak dan Ha diterima,

artinya variabel Total Assets Turnover

berpengaruh signifikan positif terhadap

Return On Assets. Hasil penelitian ini

sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Rahmayani (2009) yang

menyatakan bahwa Total Assets

Turnover memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap Rentabilitas

Ekonomi.

2) Variabel Profit Margin

Dari hasil perhitungan Uji t

untuk variabel Profit Margin terbukti

bahwa nilai thitung 32,132 > nilai ttabel

2,018 atau karena nilai Sig. variabel

Profit Margin sebesar 0,000 lebih kecil

dari 0,05; dan arah koefisien positif

maka disimpulkan bahwa Ho ditolak dan

Ha diterima, artinya variabel Profit

Margin berpengaruh signifikan positif

terhadap Return On Assets. Pada

penelitian ini diperoleh hasil yang sama

dengan penelitian yang dilakukan oleh

Saputra (2007) yang menyatakan bahwa

Profit Margin berpengaruh signifikan

terhadap Rentabilitas Ekonomi.

3) Variabel yang mempunyai pengaruh

paling kuat terhadap Return On Assets

Dari hasil perhitungan Uji t

dapat dilihat bahwa variabel Profit

Margin memiliki nilai thitung sebesar

32,132 yang lebih tinggi dari nilai thitung

variabel Total Assets Turnover yaitu

sebesar 7,569; maka dapat disimpulkan

bahwa Ho diterima dan Ha ditolak,

artinya variabel Total Assets Turnover

tidak mempunyai pengaruh paling kuat

terhadap Return On Assets. Dengan

kata lain, variabel yang mempunyai

pengaruh paling kuat terhadap Return

On Assets adalah variabel Profit

Margin.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui pengaruh Total Assets Turnover

dan Profit Margin terhadap Return On

Assets. Yang menjadi objek penelitian

adalah perusahaan farmasi yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia selama periode tahun

2006-2010. Dari hasil penelitian ini, peneliti

dapat menyimpulkan sebagai berikut :

1. Persamaan regresi linier berganda yang

terbentuk adalah sebagai berikut :

ROA = -11,433+8,409TATO+1,291PM

2. Normalitas data penelitian ini dapat

dilihat dari histogram dan Normal

Probability Plot, serta uji statistik non-

parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S).

Histogram pada penelitian ini

menunjukkan kurva seperti lonceng dan

berdasarkan Normal Probability Plot

terlihat data menyebar disekitar garis

diagonal, serta memiliki nilai

Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,965

dan nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,309 >

0,05. Oleh karena itu, dapat

disimpulkan bahwa data penelitian ini

terdistribusi normal.

Page 14: Pengaruh Total Assets Turnover Dan Profit Margin Terhadap Re

3. Uji asumsi klasik yang dilakukan

terhadap model regresi membuktikan

bahwa model penelitian ini bebas dari

masalah Multikolinieritas,

Heteroskedastisitas, dan Outokorelasi,

sehingga layak digunakan sebagai

model pada penelitian ini.

4. Nilai koefisien determinasi (R2) dari

model regresi antara Total Assets

Turnover dan Profit Margin dengan

Return On Assets pada perusahaan

farmasi yang listing di Bursa Efek

Indonesia selama tahun pengamatan

2006-2010 adalah sebesar 0,962 yang

berarti bahwa variabel total assets

turnoever dan profit margin mampu

memengaruhi return on assets sebesar

96,2%, sedangkan 3,8% sisanya

dipengaruhi oleh variabel lainnya yang

tidak diteliti dalam penelitian ini.

5. Berdasarkan hasil Uji signifikan

simultan (Uji F Statistik) menunjukkan

bahwa Total Assets Turnover dan Profit

Margin secara bersama-sama atau

secara simultan berpengaruh signifikan

terhadap Return On Assets. Dimana

dari hasil Uji F yang dilakukan dengan

menggunakan program SPSS Ver 17.0

diperoleh hasil Fhitung (534,369) > Ftabel

(3,220).

6. Berdasarkan hasil perhitungan Uji t

menunjukkan bahwa Total Aseets

Turnover secara parsial berpengaruh

signifikan positif terhadap Return On

Assets. Dimana dari hasil Uji t terbukti

bahwa nilai thitung (7,569) > nilai ttabel

(2,018) serta nilai Sig. Total Assets

Turnover sebesar 0,000 lebih kecil dari

0,05; dan arah koefisien positif.

7. Berdasarkan hasil perhitungan Uji t

menunjukkan bahwa Profit Margin

secara parsial berpengaruh signifikan

positif terhadap Return On Assets.

Dimana dari hasil Uji t terbukti bahwa

nilai thitung (32,132) > nilai ttabel (2,018)

serta nilai Sig. Profit Margin sebesar

0,000 lebih kecil dari 0,05; dan arah

koefisien positif.

8. Hasil analisis pengolahan data

menunjukkan bahwa varibel yang

paling kuat memiliki pengaruh terhadap

Return On Assets adalah Profit Margin.

Saran

Setelah mengkaji hasil penelitian ini maka

implikasi manajerial yang dapat penulis

ajukan sebagai berikut :

1. Bagi para manajer perusahaan, agar

lebih memperhatikan faktor

fundamental (Total Assets Turnover dan

Profit Margin) perusahaan yang pada

penelitian ini mempunyai pengaruh

yang signifikan terhadap Return On

Assets. Karena perubahan perubahan

Total Assets Turnover dan Profit

Margin mempunyai pengaruh yang

positif terhadap Return On Assets.

2. Bagi investor sebaiknya memperhatikan

faktor-faktor lain yang berpengruh

terhadap perubahan kinerja perusahaan

sebelum mengambil keputusan

investasi. Sehingga tidak hanya rasio

keuangan seperti Total Assets Turnover

dan Profit Margin, tetapi juga dapat

menggunakan rasio-rasio lainnya yang

dapat mempengaruhi perubahan kinerja

perusahaan seperti Current Ratio, Deb

To Equity Ratio, kepemilikan

manajerial, tingkat suku bunga.

3. Bagi peneliti selanjutnya yang berminat

untuk melakukan penelitian lebih lanjut

mengenai Return On Assets, disarankan:

a. Memperpanjang rentang waktu

pengamatan dan memperbesar ruang

lingkup penelitian tidak hanya pada

sektor industri farmasi tetapi pada

sektor-sektor lainnya seperti

perbankan, properti dan lainnya agar

dapat memperoleh gambaran yang

lebih luas lagi.

Page 15: Pengaruh Total Assets Turnover Dan Profit Margin Terhadap Re

b. Menambah variabel independen

untuk mendapatkan hasil penelitian

yang lebih luas.

DAFTAR PUSTAKA

Aminatuzzahra. 2010. Analisis Pengaruh

Current Ratio, Debt to Equity Ratio,

Total Asset Turnover, Net Profit

Margin Terhadap ROE pada

Perusahaan Manufactur Go-Public di

Bursa Efek Indonesia Periode 2005-

2009. Semarang : Skripsi S1 Fakultas

Ekonomi Universitas Diponegoro.

Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis

Multivariate dengan Program SPSS.

Semarang : Universitas Diponegoro.

Indiantoro, Nur dan Bambang Supomo.

2002. Metodologi Penelitian Bisnis.

Edisi Pertama. Yogyakarta : BPFE.

Institute for Economic and Financial

Research. 2008. Indonesian Capital

Market Directory (ICMD). Jakarta :

PT Bursa Efek Indonesia.

____________________. 2011. Indonesian

Capital Market Directory (ICMD).

Jakarta : PT Bursa Efek Indonesia.

Kasmir. 2008. Analisis Laporan Keuangan.

Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Munawir, S. 2001. Analisa Laporan

Keuangan. Edisi Keempat.

Yogyakarta : Liberty.

Prihadi, Toto. 2011. Analisis Laporan

Keuangan ”Teori dan Aplikasi”.

Jakarta : PPM Manajemen.

Rahmayani. 2009. Analisis Faktor-faktor

yang Mempengaruhi Rentabilitas

Ekonomi pada PT Indofood Sukses

Makmur, Tbk. Pekanbaru : Skripsi S1

Fakultas Ekonomi Universitas Riau.

Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-dasr

Pembelanjaan Perusahaan.

Yogyakarta : BPFE.

Saputra, Surya. 2007. Analisis Pengaruh

Operating Assets Turnover dan Profit

Margin Terhadap Rentabilitas

Ekonomi pada PT Telekomunikasi

Indonesia, Tbk. Pekanbaru : Skripsi

S1 Fakultas Ekonomi Universitas

Riau.

Sarjono, Haryadi dan Winda Julianita.

2011. SPSS vs LISREL ”Sebuah

Pengantar, Aplikasi untuk Riset”.

Jakarta : Salemba Empat.

Sawir, Agnes. 2000. Analisis Kinerja

Keuangan dan Perencanaan

Keuangan Perusahaan. Jakarta : PT

Gramedia Pustaka Utama.

Simamora, Henry. 2003. Akuntansi ”Basis

Pengambilan Keputusan Bisnis”.

Edisi II. Jakarta : UPP AMP YKPN.

Suliyanto. 2011. Ekonometrika Terapan

”Teori & Aplikasi Dengan SPSS”.

Yogyakarta : Andi Offset.

www.idx.co.id

www.google.com