77
PENGARUH SIZE DAN BETA TERHADAP RETURN PADA PERUSAHAAN KECIL DAN BESAR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2014 (Tesis) Oleh Y.S. SOEFIAN NUR HIDAYAT PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2019

PENGARUH SIZE DAN BETA TERHADAP RETURN PADA …digilib.unila.ac.id/57865/3/3. TESIS FULL TANPA BAB... · kuat pada perusahaan kecil dibandingkan pada perusahaan besar dan pengaruh

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH SIZE DAN BETA TERHADAP RETURN PADA …digilib.unila.ac.id/57865/3/3. TESIS FULL TANPA BAB... · kuat pada perusahaan kecil dibandingkan pada perusahaan besar dan pengaruh

PENGARUH SIZE DAN BETA TERHADAP RETURNPADA PERUSAHAAN KECIL DAN BESAR YANG TERDAFTAR

DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2014

(Tesis)

Oleh

Y.S. SOEFIAN NUR HIDAYAT

PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER MANAJEMENFAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS LAMPUNGBANDAR LAMPUNG

2019

Page 2: PENGARUH SIZE DAN BETA TERHADAP RETURN PADA …digilib.unila.ac.id/57865/3/3. TESIS FULL TANPA BAB... · kuat pada perusahaan kecil dibandingkan pada perusahaan besar dan pengaruh

ii

ABSTRACT

EFFECT OF SIZE AND BETA ON RETURNS SMALL AND LARGECOMPANIES LISTED IN THE INDONESIAN STOCK EXCHANGE

FOR THE PERIOD 2010-2014

By

Y.S. SOEFIAN NUR HIDAYAT

The existence of anomalies on the market in many ways proves opposition to theefficiency market hipotesis. The anomaly is evidence and at the same time it isa challenge that the efficient market hypothesis must be continuously tested. Betais the right gauge of a market index because of the risk of a security that is welldiversified, depending on the sensitivity of each stock to market changes. Amongall the anomalies found, the size effect illustrates the phenomenon that smallcompanies provide higher returns than large companies.

The population in this study are all companies listed on the Indonesia StockExchange from 2010 to 2014. Sampling used a purposive sampling method usingquartiles, the top quartile companies as large companies and the lowest quartile assmall companies. The type of data used in this studyis secondary data, the datacollected includes the names of issuers, stock prices, market capitalization values,dividends and prices of the Indonesia Composite Index (ICI). The analyticalmethod used in this study is descriptive and statistical analysis methods. Whilehypothesis testing is done by using a partial test (t test) with a significance level(α) of 5%. Analyzing data using statistical processing, namely SPSS.

Hypothesis test results state that the effect of size on stock returns is stronger insmall companies than in large companies and beta effect on stock returns is higherin small companies than in large companies listed on the Indonesia StockExchange Period 2010-2014 are received.

Keywords: Size Effect, Firm Size, Beta, Stock Return.

Page 3: PENGARUH SIZE DAN BETA TERHADAP RETURN PADA …digilib.unila.ac.id/57865/3/3. TESIS FULL TANPA BAB... · kuat pada perusahaan kecil dibandingkan pada perusahaan besar dan pengaruh

iii

ABSTRAK

PENGARUH SIZE DAN BETA TERHADAP RETURNPADA PERUSAHAAN KECIL DAN BESAR YANG TERDAFTAR

DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2014

Oleh

Y.S. SOEFIAN NUR HIDAYAT

Adanya anomali di pasar dalam banyak hal membuktikan penentangan atashipotesis pasar efisien. Anomali tersebut merupakan bukti dan sekaligus menjaditantangan bahwa hipotesis pasar efisien harus terus diuji. Beta merupakanpengukur yang tepat dari indeks pasar karena risiko suatu sekuritas yangdiversifikasikan dengan baik, tergantung pada kepekaan masing-masing sahamterhadap perubahan pasar. Diantara semua anomali yang ditemukan, size effectmenggambarkan fenomena bahwa perusahaan–perusahaan kecil memberikanreturn yang lebih tinggi dibandingkan perusahaan–perusahaan besar.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang listed di Bursa EfekIndonesia dari tahun 2010 hingga tahun 2014. Pengambilan sampel menggunakanmetode purposive sampling dengan menggunakan kuartil, perusahaan-perusahaankuartil paling atas sebagai perusahaan besar dan kuartil paling bawah sebagaiperusahaan kecil. Jenis data yang digunakan penelitian ini adalah data sekunder,data yang dikumpulkan meliputi nama-nama emiten, harga saham, nilaikapitalisasi pasar, dividen dan harga Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisisdeskriptif dan statistik. Sementara pengujian hipotesis dilakukan denganmenggunakan uji secara parsial (uji t) dengan tingkat signifikansi (α) sebesar 5%.Penganalisisan data menggunakan pengolahan statistik yaitu SPSS.

Hasil uji Hipotesis menyatakan bahwa pengaruh size terhadap return saham lebihkuat pada perusahaan kecil dibandingkan pada perusahaan besar dan pengaruhbeta terhadap return saham lebih tinggi pada perusahaan kecil dibandingkan padaperusahaan besar yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014diterima.

Kata Kunci: Size Effect, Firm Size, Beta, Return Saham.

Page 4: PENGARUH SIZE DAN BETA TERHADAP RETURN PADA …digilib.unila.ac.id/57865/3/3. TESIS FULL TANPA BAB... · kuat pada perusahaan kecil dibandingkan pada perusahaan besar dan pengaruh

PENGARUH SIZE DAN BETA TERHADAP RETURNPADA PERUSAHAAN KECIL DAN BESAR YANG TERDAFTAR

DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2014

Oleh

Y.S. Soefian Nur Hidayat

Tesis

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai GelarMAGISTER MANAJEMEN

Pada

Program Pascasarjana Magister ManajemenFakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER MANAJEMENFAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS LAMPUNGBANDAR LAMPUNG

2019

Page 5: PENGARUH SIZE DAN BETA TERHADAP RETURN PADA …digilib.unila.ac.id/57865/3/3. TESIS FULL TANPA BAB... · kuat pada perusahaan kecil dibandingkan pada perusahaan besar dan pengaruh
Page 6: PENGARUH SIZE DAN BETA TERHADAP RETURN PADA …digilib.unila.ac.id/57865/3/3. TESIS FULL TANPA BAB... · kuat pada perusahaan kecil dibandingkan pada perusahaan besar dan pengaruh
Page 7: PENGARUH SIZE DAN BETA TERHADAP RETURN PADA …digilib.unila.ac.id/57865/3/3. TESIS FULL TANPA BAB... · kuat pada perusahaan kecil dibandingkan pada perusahaan besar dan pengaruh
Page 8: PENGARUH SIZE DAN BETA TERHADAP RETURN PADA …digilib.unila.ac.id/57865/3/3. TESIS FULL TANPA BAB... · kuat pada perusahaan kecil dibandingkan pada perusahaan besar dan pengaruh

vii

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal 18 Juli tahun 1984, sebagai

anak ke lima dari enam bersaudara, pasangan Bapak Yo Kian Sin (Alm) dan

Ibu Lim Ayun.

Pendidikan yang telah ditempuh penulis adalah SD Xaverius I Bandar Lampung

(1997), SMP Xaverius I Bandar Lampung (2000), SMA Xaverius I

Bandar Lampung (2003) dan memperoleh gelar Sarjana Teknik Elektro

konsentrasi kendali di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta (2007).

Penulis terdaftar sebagai mahasiswa Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Lampung pada tahun 2015. Saat ini penulis bekerja sebagai

Kepala Cabang Pembantu Teluk Betung di PT Bank Central Asia, Tbk.

Page 9: PENGARUH SIZE DAN BETA TERHADAP RETURN PADA …digilib.unila.ac.id/57865/3/3. TESIS FULL TANPA BAB... · kuat pada perusahaan kecil dibandingkan pada perusahaan besar dan pengaruh

viii

MOTTO

“Don’t compare yourself with anyone in this world… if you do so, you areinsulting yourself”

- Bill Gates -

“Jika anda tidak menyerah anda masih memiliki kesempatan. Ketika tubuh andakecil, anda harus sangat fokus dan mengandalkan otak anda buka kekuatananda”

- Jack Ma -

“Learn from yesterday, live for today, hope for tomorrow. The important thing isnot to stop questioning”

- Albert Einstein–

“Sometimes you can’t see your self clearly until you see your self through the eyesof others”

- Ellen DeGeneres–

“All our dreams can come true if we have courage to persue them”

- Walt Disney -

Page 10: PENGARUH SIZE DAN BETA TERHADAP RETURN PADA …digilib.unila.ac.id/57865/3/3. TESIS FULL TANPA BAB... · kuat pada perusahaan kecil dibandingkan pada perusahaan besar dan pengaruh

ix

PERSEMBAHAN

Segala puja dan puji hanya bagi Allah SWT atas rahmat, hidayah dannikmat-Nya yang tidak terhingga. Shalawat serta salam yang selalu

dicurahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW yang telah menyinarihidup umat Islam dengan menyempurnakan Agama Islam sehingga

membawa manusia menuju keimanan dan ketaqwaan kepada TuhanYang ESA, Allah SWT, pilihan yang membawa kita kepada keselamatandunia dan akhirat, Rasul yang selalu dirindukan kehadirannya, penutuppara Nabi dan Rasul, Baginda Rasulullah Muhammad SAW. Kepada

Imam yang selalu dinantikan kehadirannya, Imam Mahdi.

Ku persembahkan karya ini sebagai wujud tanda kasih sayang,cinta kasih, serta baktiku kepada : Papa Yo Kian Sin (Alm),

Mami Lim Ayun yang selama ini telah mendidik dan membesarkankudengan segala kasih dan sayangnya, jiwa dan raganya, serta kerja keras

dan kesabarannya semata-mata agar aku menjadi anak yang bergunabagi agama, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.

Karya ini juga kupersembahkan Kepada istriku Suci Apsari, S.T. yangselalu setia mendampingi-ku di kala duka maupun suka, serta kepadake dua anakku Jouvanna Honoura Yo dan Javaro Euno Yo yang selalu

menjadi inspirasi dan semangatku

Para Pendidik dan Dosen yang Terhormat

Mahasiswa/i Magister Manajemen angkatan 2015 kalian menjadi warnadi dalam hidupku dan banyak pelajaran yang dapat ku petik

Almamater tercinta, Universitas Lampung.

Page 11: PENGARUH SIZE DAN BETA TERHADAP RETURN PADA …digilib.unila.ac.id/57865/3/3. TESIS FULL TANPA BAB... · kuat pada perusahaan kecil dibandingkan pada perusahaan besar dan pengaruh

x

SANWACANA

Puji dan syukur kepada Allah SWT, karena atas berkat dan karunia-Nya, saya

dapat menyelesaikan tesis ini dengan baik. Penelitian ini dilakukan dalam rangka

memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar S-2 Magister Manajemen

pada Program Studi Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Lampung.

Penulis menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari sempurna yang disebabkan

oleh adanya keterbatasan penulis, baik pengetahuan maupun pengalaman. Selama

proses penelitian ini, telah banyak bantuan dan dukungan moril maupun material

yang diberikan kepada saya. Dari sebab itu, saya ingin mengucapkan banyak

terima kasih dan dengan hormat memberikan penghargaan yang

setinggi-tingginya kepada segala pihak yang telah banyak membantu saya

sehingga penelitian ini dapat terselesaikan dengan baik, yaitu kepada:

1. Dr. Sri Hasnawati, S.E., M.Si. sebagai dosen pembimbing utama yang telah

dengan sabar memberikan bimbingan dan perhatian secara mendalam

berkaitan dengan penulisan tesis ini.

2. Dr. Ernie Hendrawaty, S.E., M.Si. sebagai dosen pembimbing kedua dan

selaku Ketua Program Studi Magister Manajemen, Fakultas Ekonomi dan

Bisnis, Universitas Lampung yang telah memberikan bimbingan, saran,

kritik motivasi dan perhatian secara mendalam berkaitan dengan penulisan

tesis ini.

Page 12: PENGARUH SIZE DAN BETA TERHADAP RETURN PADA …digilib.unila.ac.id/57865/3/3. TESIS FULL TANPA BAB... · kuat pada perusahaan kecil dibandingkan pada perusahaan besar dan pengaruh

xi

3. Prof. Dr. Mahatma Kufepaksi, S.E., M.Sc. dan Dr. Irham Lihan, S.E., M.Si.

selaku penguji tesis yang telah membantu dalam penyempuranaan tesis ini.

4. Seluruh staf dan karyawan khususnya Mba Wanti yang telah memberikan

kesempatan dan berbagai fasilitas yang diperlukan selama menuntut ilmu

di Program Studi Magister Manajemen Universitas Lampung.

5. Kedua orang tua dan kedua mertua saya yang telah memberikan bantuan

moril dan material yang sedemikian besar sehingga penulis dapat

menyelesaikan tesis ini.

6. Istriku tersayang Suci Apsari, S.T. beserta kedua anakku yang tercinta

Jouvanna Honoura Yo dan Javaro Euno Yo yang telah dengan sabar

mendengar segala keluh kesahku selama ini dan selalu memberikan support

sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini.

7. Seluruh civitas akademika Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas

Lampung dan teman-teman angkatan XVI khususnya Bp. Anton Taslim,

Bp. Hendy Prayogi, Bp. Delza Kaztolani, Sdri. Farah Nurma,

Sdri. Fenny Kaesa, Ibu Desmalazati, Bp. Elvi Sukendri yang telah

memberikan dorongan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis

ini.

8. Terima kasih juga untuk teman satu angkatan yang sejak awal duduk

dibangku perkuliahan sampai dengan akhir yang menjadikan perkuliahan ini

memiliki warna tersendiri di dalam hidup saya.

9. Bapak Junaidi yang memotivasi saya untuk segera mengambil dan

menyelesaikan jenjang S2 di MM UNILA.

Page 13: PENGARUH SIZE DAN BETA TERHADAP RETURN PADA …digilib.unila.ac.id/57865/3/3. TESIS FULL TANPA BAB... · kuat pada perusahaan kecil dibandingkan pada perusahaan besar dan pengaruh

xii

10. Seluruh karyawan-karyawati PT Bank Central Asia, Tbk. khususnya

di KCU Bandar Lampung, KCP Pangeran Antasari dan KCP Teluk Betung

atas dukungannya selama ini.

11. Berbagai pihak yang telah membantu dalam penyelesaian tesis ini yang

tidak dapat dituliskan satu persatu.

Akhir kata, saya berharap Allah SWT membalas segala kebaikan semua pihak

yang telah membantu. Semoga tesis ini membawa manfaat bagi pengembangan

ilmu pengetahuan.

Bandar Lampung, 19 Juli 2019

Y.S. Soefian Nur Hidayat

Page 14: PENGARUH SIZE DAN BETA TERHADAP RETURN PADA …digilib.unila.ac.id/57865/3/3. TESIS FULL TANPA BAB... · kuat pada perusahaan kecil dibandingkan pada perusahaan besar dan pengaruh

xiii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

ABSTRACT ................................................................................................. ii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ....................................... vi

SANWACANA ............................................................................................ x

DAFTAR ISI ................................................................................................ xiii

DAFTAR TABEL ........................................................................................ xvi

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xvii

BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ................................................................... 1

1.2 Identifikasi Masalah ........................................................... 8

1.3 Perumusan Masalah ........................................................... 9

1.4 Tujuan Penelitian ............................................................... 10

1.5 Manfaat Penelitian ............................................................. 10

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ............................................................. 12

2.1 Landasan Teori ................................................................... 12

2.1.1 Teori Pasar Efisien ................................................. 12

2.1.2 Anomali Pasar Efisien ............................................ 16

2.1.2.1 Size Effect ................................................ 19

2.1.2.2 Firm Size ................................................. 20

2.1.3 Capital Asset Pricing Model (CAPM) ................... 22

Page 15: PENGARUH SIZE DAN BETA TERHADAP RETURN PADA …digilib.unila.ac.id/57865/3/3. TESIS FULL TANPA BAB... · kuat pada perusahaan kecil dibandingkan pada perusahaan besar dan pengaruh

xiv

2.1.3.1 Model Indeks Tunggal ............................. 24

2.1.4 Beta ........................................................................ 25

2.2 Penelitian Terdahulu .......................................................... 29

2.3 Kerangka Pemikiran ........................................................... 38

2.4 Pengembangan Hipotesis ................................................... 40

2.4.1 Pengaruh Ukuran Perusahaan (Size) terhadap

Return Saham ......................................................... 40

2.4.2 Pengaruh Beta Saham terhadap Return Saham...... 41

BAB 3 METODE PENELITIAN ........................................................... 43

3.1 Jenis Penelitian .................................................................. 43

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ........................................ 44

3.2.1 Populasi ................................................................. 44

3.2.2 Sampel .................................................................. 44

3.3 Jenis dan Sumber Data ...................................................... 45

3.4 Metode Pengumpulan Data ............................................... 46

3.5 Variabel Penelitian dan Definisi Variabel Operasional .... 47

3.5.1 Variabel Penelitian ................................................ 47

3.5.2 Definisi Operasional Variabel .............................. 47

3.6 Metode Analisa Data ......................................................... 48

3.7 Uji Asumsi Klasik ............................................................. 49

3.7.1 Uji Multikolinearitas ............................................. 50

3.7.2 Uji Autokorelasi .................................................... 51

3.7.3 Uji Homoskedasitas ............................................. 51

3.8 Pengujian Statistik ............................................................. 52

Page 16: PENGARUH SIZE DAN BETA TERHADAP RETURN PADA …digilib.unila.ac.id/57865/3/3. TESIS FULL TANPA BAB... · kuat pada perusahaan kecil dibandingkan pada perusahaan besar dan pengaruh

xv

3.9 Uji Hipotesis ...................................................................... 54

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................. 55

4.1 Uji Asumsi Klasik ............................................................. 55

4.1.1 Uji Normalitas ...................................................... 55

4.1.2 Uji Heteroskedastisitas ......................................... 56

4.1.3 Uji Multikolinearitas ............................................. 58

4.1.4 Uji Autokorelasi .................................................... 59

4.2 Deskripsi Variabel Penelitian ............................................ 59

4.3 Uji t .................................................................................... 61

4.4 Uji F.................................................................................... 64

4.5 Uji Statistik R2 ................................................................... 65

4.6 Pembahasan ....................................................................... 66

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN .................................................. 69

5.1 Kesimpulan ........................................................................ 69

5.2 Saran .................................................................................. 70

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 71

LAMPIRAN ................................................................................................. 74

Page 17: PENGARUH SIZE DAN BETA TERHADAP RETURN PADA …digilib.unila.ac.id/57865/3/3. TESIS FULL TANPA BAB... · kuat pada perusahaan kecil dibandingkan pada perusahaan besar dan pengaruh

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Ringkasan Anomali Pasar ........................................................ 17

Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu ................................................................. 35

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel .................................................. 48

Tabel 4.1 Hasil Uji Multikolinearitas ....................................................... 58

Tabel 4.2 Hasil Uji Autokorelasi .............................................................. 59

Tabel 4.3 Nilai Rata-Rata Return dan Beta............................................... 60

Tabel 4.4 Nilai Rata-Rata Return, Beta dan DSize*Beta ......................... 60

Tabel 4.5 Hasil Uji t Model 1 ................................................................... 62

Tabel 4.6 Hasil Uji t Model 2 ................................................................... 62

Tabel 4.7 Hasil Uji F Model 1 ................................................................. 64

Tabel 4.8 Hasil Uji F Model 2 ................................................................. 64

Tabel 4.9 Hasil Uji R2 Model 1 ................................................................ 65

Tabel 4.10 Hasil Uji R2 Model 2 ................................................................ 65

Page 18: PENGARUH SIZE DAN BETA TERHADAP RETURN PADA …digilib.unila.ac.id/57865/3/3. TESIS FULL TANPA BAB... · kuat pada perusahaan kecil dibandingkan pada perusahaan besar dan pengaruh

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ............................................................... 39

Gambar 4.1 Sebaran Data .......................................................................... 56

Gambar 4.2 Hasil Pengujian Heteroskedastisitas ....................................... 57

Page 19: PENGARUH SIZE DAN BETA TERHADAP RETURN PADA …digilib.unila.ac.id/57865/3/3. TESIS FULL TANPA BAB... · kuat pada perusahaan kecil dibandingkan pada perusahaan besar dan pengaruh

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Investasi merupakan salah satu variabel yang penting dalam sebuah

perekonomian. Setiap negara berusaha agar nilai investasi negaranya terus

meningkat setiap tahun. Setiap negara berusaha meyakinkan para investor agar

mau berinvestasi di negaranya. Samuelson dan Nordhaus (1993) berpendapat,

investasi adalah hasil biaya investasi yang ditentukan oleh kebijakan tingkat

bunga dan pajak, serta harapan mengenai masa depan. Beberapa faktor yang

mempengaruhi investasi dalam perekonomian suatu negara antara lain: nilai tukar,

suku bunga, inflasi, infrastruktur dan pengeluaran pemerintah.

Investasi atau disebut juga dengan penanaman modal atau pembentukan modal

merupakan komponen kedua yang menentukan tingkat pengeluaran agregat.

Apabila para pengusaha menggunakan uang tersebut untuk membeli

barang-barang modal, maka pengeluaran tersebut dinamakan investasi.

Francis (1991) berpendapat, investasi adalah penanaman modal yang diharapkan

dapat menghasilkan tambahan dana pada masa yang akan datang.

Sadono (1994) berpendapat, investasi dapat diartikan sebagai pengeluaran atau

pembelanjaan penanam-penanam modal atau perusahaan untuk membeli

barang-barang modal dan perlengkapan-perlengkapan produksi untuk menambah

Page 20: PENGARUH SIZE DAN BETA TERHADAP RETURN PADA …digilib.unila.ac.id/57865/3/3. TESIS FULL TANPA BAB... · kuat pada perusahaan kecil dibandingkan pada perusahaan besar dan pengaruh

2

kemampuan memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang tersedia dalam

perekonomian.

Pengertian investasi berdasarkan Ikatan Akuntansi Indonesia dalam PSAK adalah

suatu aktiva yang digunakan perusahaan untuk pertumbuhan kekayaan

(accreation of wealth) melalui distribusi hasil investasi (seperti: bunga, royalti,

dividen dan uang sewa), untuk apresiasi nilai investasi atau untuk manfaat lain

bagi perusahaan yang berinvestasi seperti manfaat yang diperoleh melalui

hubungan perdagangan.

Pada umumnya, menabung dan investasi seringkali dianggap sama. Hal mendasar

yang membedakan berinvestasi dengan menabung adalah adanya kejelasan tujuan

atau kebutuhan atau tujuan secara spesifik, seberapa besar dana yang akan

dibutuhkan untuk tujuan yang dimaksud, kapan kebutuhan itu diperlukan dan

berapa lama jangka waktu untuk mencapai tujuan tersebut, pilihan investasi yang

tersedia dan strategi mencapai tujuan tersebut. Investasi dapat dibedakan menjadi

dua jenis, yaitu sebagai berikut: (1) Investasi dalam bentuk aset riil (real asets)

yaitu investasi dalam bentuk aktiva berwujud fisik, seperti emas, batu mulia,

pembelian pabrik, pembelian aset produktif dan sebagainya, (2) Investasi dalam

bentuk surat berharga atau sekuritas (Marketable Securities Financial Asets) yaitu

investasi dalam bentuk surat-surat berharga yang pada dasarnya merupakan klaim

atas aktiva riil yang diawasi oleh suatu lembaga atau perorangan tertentu.

Tujuan investasi pada umumnya adalah untuk memenuhi kebutuhan atau

keinginan yang diharapkan. Pemenuhan kebutuhan dan keinginan tersebut guna

Page 21: PENGARUH SIZE DAN BETA TERHADAP RETURN PADA …digilib.unila.ac.id/57865/3/3. TESIS FULL TANPA BAB... · kuat pada perusahaan kecil dibandingkan pada perusahaan besar dan pengaruh

3

meningkatkan kualitas hidup. Apabila meninjau motif dari kelompok-kelompok

masyarakat yang melakukan investasi, maka ada tiga alasan kelompok masyarakat

melakukan investasi, yaitu: (1) Untuk mendapatkan pendapatan yang tetap dari

hasil investasi pertahunnya, (2) Untuk jangka panjang dan memberikan hasil yang

besar di masa yang akan datang, (3) Untuk kepentingan pendapatan yang tetap.

Memilih bentuk investasi memang tak mudah. Memutuskan memilih investasi

ternyata tidak mudah, butuh saran baik dari keluarga, teman bahkan penasihat

finansial profesional. Investor yang baik tentunya melakukan berbagai

pertimbangan sebelum melakukan investasi, seperti mempertimbangkan tujuan

investasi, return dan risiko. Tujuan utama orang berinvestasi adalah untuk

memperoleh keuntungan. Selain peningkatan kesejahteraan, tujuan investasi yang

lebih luas yaitu untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak dimasa

mendatang, mengurangi tekanan inflasi dan dorongan untuk menghemat pajak

(Tandelilin, 2001).

Tujuan investasi masing-masing investor dapat berbeda, hal tersebut bisa terjadi

karena masing-masing investor memiliki preferensi pribadi yang berbeda satu

dengan yang lain. Tujuan investor yang berinvestasi pada saham adalah

mendapatkan keuntungan berupa capital gain dan dividen sebanyak-banyaknya.

Hal yang tidak kalah penting untuk dipertimbangkan sebelum melakukan

investasi adalah return dan risiko. Return dan risiko bagaikan dua sisi mata uang

yang selalu berdampingan. Artinya dalam berinvestasi, disamping menghitung

return yang diharapkan, investor juga harus memperhatikan risiko yang harus

ditanggungnya.

Page 22: PENGARUH SIZE DAN BETA TERHADAP RETURN PADA …digilib.unila.ac.id/57865/3/3. TESIS FULL TANPA BAB... · kuat pada perusahaan kecil dibandingkan pada perusahaan besar dan pengaruh

4

Pengertian pasar modal secara umum adalah suatu sistem keuangan yang

terorganisasi, termasuk di dalamnya adalah bank-bank komersial dan semua

lembaga perantara dibidang keuangan, serta keseluruhan surat-surat berharga yang

beredar. Dalam arti sempit, pasar modal adalah suatu pasar yang disiapkan guna

memperdagangkan saham-saham, obligasi-obligasi dan jenis surat berharga

lainnya dengan memakai jasa para perantara pedagang efek.

Hipotesis Pasar Efisien (Efficient Market Hypothesis–EMH) pertama kali

dikemukakan oleh Fama (1970), pasar dikatakan efisien bilamana harga yang

terbentuk dipasar merupakan cerminan atau reaksi dari informasi yang ada. Dalam

konteks ini yang dimaksud dengan pasar adalah pasar modal (Capital Market) dan

pasar uang. Tandelilin (2010) berpendapat bahwa dalam pasar modal yang efisien,

harga semua sekuritas yang diperdagangkan telah mencerminkan semua informasi

yang tersedia. Konsep pasar efisien menyiratkan adanya suatu proses penyesuaian

harga sekuritas menuju harga keseimbangan yang baru sebagai respon atas

informasi baru yang masuk ke pasar. Harga keseimbangan akan terbentuk setelah

investor sudah menilai sepenuhnya menilai dampak dari informasi baru yang

masuk ke pasar. Dapat disimpulkan bahwa hipotesis pasar efisien berhubungan

dengan reaksi harga pasar terhadap informasi keuangan dan informasi lainnya

yang beredar di pasar modal.

Ketidaksesuaian harga saham akan memberikan kesempatan bagi investor dan

pelaku pasar lainnya untuk mendapatkan portofolio yang akan memberikan return

yang lebih tinggi (outperform). Dalam hipotesis pasar efisien, ketidaksesuaian

harga merupakan bentuk dari tidak efisiennya pasar yang berimplikasi pada

Page 23: PENGARUH SIZE DAN BETA TERHADAP RETURN PADA …digilib.unila.ac.id/57865/3/3. TESIS FULL TANPA BAB... · kuat pada perusahaan kecil dibandingkan pada perusahaan besar dan pengaruh

5

semakin banyaknya kesempatan untuk mendapatkan return yang abnormal, yaitu

dengan menerapkan berbagai strategi pemilihan saham berdasarkan semua

informasi ketidaksesuaian harga tersebut. Dalam beberapa penelitian empiris di

luar negeri sudah terbukti secara universal adanya ketidaksesuaian harga ini.

CAPM menyatakan bahwa jika semakin tinggi risiko yang ditanggung oleh para

pemegang saham, maka saham tersebut akan memperoleh return saham yang

semakin tinggi pula atau dengan kata lain “High Risk High Return” dimana makin

besar risiko, makin besar pula return-nya. Ini dikarenakan risiko pasar

berhubungan erat dengan perubahan harga saham jenis tertentu atau kelompok

tertentu yang disebabkan oleh antisipasi investor terhadap perubahan tingkat

return yang diharapkan. Jadi berdasarkan teori CAPM, jika beta suatu perusahaan

meningkat, maka return yang diharapkan juga meningkat. ”The CAPM illustrates

the positive relation between asset’s systematicrisks and their expected rates of

return” atau dengan kata lain CAPM mengilustrasikan hubungan positif antara

risiko sistematis suatu aset dengan return yang diharapkan (Francis, 1991).

Beberapa penelitian terkini menilai CAPM tidak dapat menjelaskan anomali

pergerakan harga saham dengan harga pasar, dan juga tidak dapat menerangkan

ketika risiko premiumnya negatif tapi memberi return yang positif dan begitu juga

sebaliknya. Sehingga CAPM tidak dapat menjelaskan ketika suatu sekuritas

dengan beta negatif atau risiko premium negatif tapi memiliki return yang positif.

Di sisi lain, risiko pasar yang besar akan memberikan informasi bagi investor

untuk berhati-hati dalam pengambilan keputusan berinvestasi. Para investor

berhati-hati (cenderung menunggu) ketika kondisi pasar tidak stabil, sehingga

Page 24: PENGARUH SIZE DAN BETA TERHADAP RETURN PADA …digilib.unila.ac.id/57865/3/3. TESIS FULL TANPA BAB... · kuat pada perusahaan kecil dibandingkan pada perusahaan besar dan pengaruh

6

menimbulkan permintaan saham oleh pasar yang menurun. Dengan menurunnya

minat investor tersebut, maka harga saham relatif menurun, sehingga berdampak

pada investor menanamkan investasinya pada situasi atau kondisi yang berisiko

tinggi (Solechan, 2009).

Lebih jauh dalam penelitiannya, Fama dan French (1992) menemukan bahwa

dalam kurun waktu 1963-1990 peran beta sebagai faktor penjelas return saham

hilang. Selain itu, saham-saham dengan market equity yang kecil (small firm)

mengungguli return saham dari kelompok besar (large firm), yang dikenal

sebagai fenomena size effect. Di lain pihak, saham-saham dari kelompok value

yang memiliki rasio book to market equity yang tinggi mengungguli return

saham-saham dari kelompok growth dengan rasio book to market equity yang

rendah. Fenomena ini dikenal dengan nama value effect. Penelitian yang telah

dilakukan oleh Barbee (1996) juga menunjukkan hasil bahwa ukuran perusahaan

berpengaruh negatif terhadap return saham dan mengukur ukuran perusahaan

melalui nilai pasar ekuitas (Market Value Equity-MVE).

Anomali size effect pertama kali ditemukan oleh Banz (1981) di pasar modal

Amerika dan diperkuat oleh Reinganum (1981). Banz menemukan bahwa terjadi

hubungan terbalik (negatif) antara ukuran perusahaan dengan return saham.

Artinya, saham-saham perusahaan kecil akan memberikan return yang lebih

tinggi dibandingkan perusahaan besar. Fama dan French (1992) dalam

penelitiannya menyatakan bahwa faktor beta (risiko pasar) CAPM bukan

merupakan satu-satunya faktor yang menjelaskan variasi return saham. Selain

beta, size yang diukur dengan Market Value of Equity (ME) serta rasio Book to

Page 25: PENGARUH SIZE DAN BETA TERHADAP RETURN PADA …digilib.unila.ac.id/57865/3/3. TESIS FULL TANPA BAB... · kuat pada perusahaan kecil dibandingkan pada perusahaan besar dan pengaruh

7

Market Equity (BE/ME) memiliki kekuatan yang signifikan dalam menjelaskan

variasi return saham.

Penelitian Fama dan French (1995) ditemukan bahwa firm size berhubungan

dengan profitabilitas, serta menyatakan bahwa secara parsial firm size

berpengaruh signifikan terhadap return. Saham perusahaan kecil mempunyai

kecenderungan pendapatan (earnings) yang lebih rendah daripada saham

perusahan besar. Size effect di dalam pendapatan terjadi dikarenakan

kemungkinan besar keuntungan yang rendah dari saham perusahaan kecil

terutama setelah resesi di Amerika Serikat pada tahun 1980. Pada tahun 1980-an,

perusahaan berkapitalisasi besar mempunyai return tahunan (annual returns) yang

lebih besar dibandingkan dengan perusahaan berkapitalisasi kecil.

Meskipun hipotesis pasar efisien telah menjadi konsep yang dapat diterima

dibidang keuangan, namun pada kenyataannya beberapa penelitian menunjukkan

adanya kejadian yang bertentangan yang disebut anomali pasar. Jones (1996)

berpendapat anomali pasar adalah teknik-teknik atau strategi-strategi yang

berlawanan atau bertentangan dengan konsep pasar modal yang efisien dan

penyebab kejadian tersebut tidak dapat dijelaskan dengan mudah.

Diantara semua anomali yang ditemukan, maka size effect terjadi di pasar modal

Amerika (Banz, 1981 di Amerika, Lamoureux dan Sanger, 1989 di Amerika,

Reinganum, 1992 di Amerika). Size effect menggambarkan fenomena bahwa

perusahaan–perusahaan kecil memberikan return yang lebih tinggi dibandingkan

Page 26: PENGARUH SIZE DAN BETA TERHADAP RETURN PADA …digilib.unila.ac.id/57865/3/3. TESIS FULL TANPA BAB... · kuat pada perusahaan kecil dibandingkan pada perusahaan besar dan pengaruh

8

perusahaan–perusahaan besar. Sehingga strategi pemilihan portofolio berdasarkan

size effect ini akan memberikan return yang outperform.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti tertarik untuk meneliti

faktor-faktor yaitu size (yang diukur dari total kapitalisasi pasar) dan beta yang

mempengaruhi return saham. Penelitian ini akan dilakukan pada

perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode tahun

2010-2014. Karakteristik dan kondisi pasar modal yang berbeda dengan pasar

modal di negara lain, dimungkinkan akan didapat hasil yang berbeda.

1.2 Identifikasi Masalah

Informasi merupakan kebutuhan utama para investor di pasar modal. Dari

informasi yang relevan, investor dapat menilai prospek kinerja emiten sehingga

investor memiliki gambaran mengenai risiko dan expected return atas dana yang

telah atau akan diinvestasikan. Informasi yang diperlukan investor ini dapat

berasal dari kondisi internal maupun external emiten. Dalam pasar modal yang

efisien, pasar akan bereaksi secara cepat terhadap semua informasi yang relevan.

Pada umumnya hal ini ditunjukkan oleh perubahan harga saham melebihi kondisi

normal sehingga menimbulkan abnormal return. Ketidaksesuaian harga akan

memberikan kesempatan bagi investor dan pelaku pasar lainnya untuk

mendapatkan portofolio yang akan memberikan return yang lebih tinggi

(outperform). Dalam hipotesis pasar efisien, ketidaksesuaian harga merupakan

bentuk dari tidak efisiennya pasar yang berimplikasi pada semakin banyaknya

kesempatan untuk mendapatkan return yang abnormal, yaitu dengan menerapkan

Page 27: PENGARUH SIZE DAN BETA TERHADAP RETURN PADA …digilib.unila.ac.id/57865/3/3. TESIS FULL TANPA BAB... · kuat pada perusahaan kecil dibandingkan pada perusahaan besar dan pengaruh

9

berbagai strategi pemilihan saham berdasarkan semua informasi ketidaksesuaian

harga tersebut. Dalam beberapa penelitian empiris di luar negeri sudah terbukti

secara universal adanya ketidaksesuaian harga ini.

Ukuran perusahaan merupakan nilai yang menunjukkan besar kecilnya

perusahaan. Ukuran perusahaan biasanya diukur dengan menggunakan total aset

dan kapitalisasi pasar. Semakin besar nilai total aset dan kapitalisasi pasar maka

semakin besar pula ukuran perusahaan. Lebih rinci, semakin besar total aset maka

semakin banyak modal yang ditanam dan semakin besar kapitalisasi pasar maka

semakin besar pula perusahaan dikenal dalam masyarakat (Sudarmadji dan

Sularto, 2007).

1.3 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka dalam penyusunan penelitian ini penulis terlebih

dahulu merumuskan masalah yang nantinya dijadikan sebagai dasar kajian

penelitian yang dilakukan, yakni :

1. Apakah pengaruh size terhadap return saham lebih kuat pada perusahaan

kecil dibandingkan pada perusahaan besar yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Periode 2010-2014?

2. Apakah pengaruh beta terhadap return saham lebih tinggi pada perusahaan

kecil dibandingkan pada perusahaan besar yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Periode 2010-2014?

Page 28: PENGARUH SIZE DAN BETA TERHADAP RETURN PADA …digilib.unila.ac.id/57865/3/3. TESIS FULL TANPA BAB... · kuat pada perusahaan kecil dibandingkan pada perusahaan besar dan pengaruh

10

1.4 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah yang ada, penelitian ini mempunyai tujuan

sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruh size terhadap return saham lebih kuat pada

perusahaan kecil dibandingkan pada perusahaan besar yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014.

2. Untuk mengetahui pengaruh beta terhadap return saham lebih tinggi pada

perusahaan kecil dibandingkan pada perusahaan besar yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014.

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:

1. Bagi Praktisi Pasar Modal

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi dalam

pengambilan keputusan investasi di pasar modal bagi pihak-pihak yang

terkait antara lain pemodal atau investor, manajer investasi, broker saham,

analis saham, dll.

2. Bagi Akademisi

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai informasi serta referensi

bagi penelitian lain yang memiliki kaitan dalam bidang yang sama sehingga

dapat memberikan kontribusi positif bagi kemajuan dan pengembangan

ilmu pengetahuan, khususnya teori pasar efisien.

Page 29: PENGARUH SIZE DAN BETA TERHADAP RETURN PADA …digilib.unila.ac.id/57865/3/3. TESIS FULL TANPA BAB... · kuat pada perusahaan kecil dibandingkan pada perusahaan besar dan pengaruh

11

3. Bagi Penulis

Penelitian ini merupakan suatu pengetahuan dan pengalaman sekaligus

dapat digunakan sebagai perbandingan antara teori yang sudah diperoleh

selama perkuliahan dan penerapannya secara nyata.

Page 30: PENGARUH SIZE DAN BETA TERHADAP RETURN PADA …digilib.unila.ac.id/57865/3/3. TESIS FULL TANPA BAB... · kuat pada perusahaan kecil dibandingkan pada perusahaan besar dan pengaruh

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Teori Pasar Efisien

Teori pasar efisien pertama kali ditemukan dalam penelitian yang dilakukan oleh

Bachelier pada tahun 1900 yang ingin mengetahui apakah harga saham

berfluktuasi secara acak atau tidak. Pearson (1905) memperkenalkan pola

random-walk, namun pada saat itu dikenal sebagai konsep drunkardwalk.

Penelitian Bachelier dan konsep drunkardwalk milik Pearson diabaikan dan tidak

ada studi lebih lanjut sampai tahun 1930-an. Pada tahun 1953, Kendall pertama

kalinya menggunakan dan memperkenalkan istilah random-walk dalam literatur

keuangan (Yalcin, 2010). Fama kemudian membahas beberapa bukti empiris yang

mendukung teori random-walk dalam disertasi doktornya dan mempelopori

munculnya teori Efficiency Market Hypotesis (EMH) pada tahun 1970.

Teori EMH yang diperkenalkan Fama menjadi teori yang cukup populer dan

banyak dijadikan sebagai dasar dalam berbagai penelitian mengenai anomali pasar

belakangan ini.

Di dalam konsep pasar efisien, perubahan harga suatu sekuritas saham di waktu

yang lalu tidak dapat digunakan dalam memperkirakan perubahan harga di masa

yang akan datang. Perubahan harga saham di dalam pasar efisien mengikuti pola

random walk, dimana penaksiran harga saham tidak dapat dilakukan dengan

Page 31: PENGARUH SIZE DAN BETA TERHADAP RETURN PADA …digilib.unila.ac.id/57865/3/3. TESIS FULL TANPA BAB... · kuat pada perusahaan kecil dibandingkan pada perusahaan besar dan pengaruh

13

melihat kepada harga-harga historis dari saham tersebut, tetapi lebih berdasarkan

pada semua informasi yang tersedia dan muncul dipasar. Informasi yang masuk

ke pasar dan berhubungan dengan suatu sekuritas saham akan mengakibatkan

kemungkinan terjadinya pergeseran harga keseimbangan yang baru. Jika pasar

bereaksi dengan cepat dan akurat terhadap suatu informasi yang masuk dan segera

membentuk harga keseimbangan yang baru, maka kondisi pasar yang seperti ini

yang disebut dengan pasar efisien (Hartono, 2013).

Pasar dikatakan efisien apabila harga sekuritas mencapai harga keseimbangan

baru yang diakibatkan adanya informasi yang masuk ke pasar. Semakin cepat

informasi baru yang diberikan terlihat pada harga sekuritasnya, maka dapat

dikatakan semakin efisien pasar modal. Tandelilin (2010) berpendapat, pasar

modal efisien adalah pasar modal dimana harga semua sekuritas yang

diperdagangkan telah mencerminkan informasi yang tersedia. Dalam hal ini,

informasi yang tersedia bisa meliputi informasi masa lalu, informasi saat ini, serta

informasi yang bersifat sebagai pendapat atau opini rasional yang beredar yang

dapat mempengaruhi perubahan harga.

Hartono (2013) memberikan beberapa ciri-ciri dari pasar efisien sebagai berikut:

1. Investor adalah penerima harga (price takers), yang berarti bahwa sebagai

pelaku pasar, investor seorang diri tidak dapat mempengaruhi harga dari

suatu sekuritas.

2. Informasi tersedia luas kepada semua pelaku pasar pada saat yang

bersamaan dan harga untuk memperoleh informasi tersebut murah.

Page 32: PENGARUH SIZE DAN BETA TERHADAP RETURN PADA …digilib.unila.ac.id/57865/3/3. TESIS FULL TANPA BAB... · kuat pada perusahaan kecil dibandingkan pada perusahaan besar dan pengaruh

14

3. Informasi dihasilkan secara acak (random) dan tiap-tiap pengumuman

informasi sifatnya random satu dengan yang lainnya sehingga investor tidak

dapat memprediksi kapan emiten akan mengumumkan informasi yang baru.

4. Investor bereaksi dengan menggunakan informasi secara penuh dan cepat,

sehingga harga sekuritas berubah dengan semestinya mencerminkan

informasi tersebut untuk mencapai keseimbangan yang baru.

Hartono (2013) juga memberikan beberapa ciri-ciri dari pasar yang tidak efisien

yaitu jika kondisi-kondisi berikut terjadi:

1. Terdapat sejumlah kecil pelaku pasar yang dapat mempengaruhi harga dari

sekuritas.

2. Harga dari informasi adalah mahal dan terdapat akses yang tidak seragam

antara pelaku pasar yang satu dengan yang lainnya terhadap suatu informasi.

3. Informasi yang disebarkan dapat diprediksi dengan baik oleh sebagian dari

pelaku-pelaku.

4. Investor adalah individual-individual yang lugas (naive investor) dan tidak

canggih.

Fama (1970) dalam Hartono (2013) membagi efisiensi pasar ke dalam tiga bentuk

utama yaitu :

1. Efisiensi Pasar Bentuk Lemah (Weak Form).

Pasar dikatakan efisien dalam bentuk yang lemah adalah apabila

harga-harga dari saham atau sekuritas mencerminkan secara penuh (fully

reflect) informasi masa lalu. Informasi dikatakan masa lalu jika informasi

tersebut sudah terjadi. Bentuk efisiensi pasar secara lemah ini sangat

Page 33: PENGARUH SIZE DAN BETA TERHADAP RETURN PADA …digilib.unila.ac.id/57865/3/3. TESIS FULL TANPA BAB... · kuat pada perusahaan kecil dibandingkan pada perusahaan besar dan pengaruh

15

berkaitan dengan teori langkah acak (random walk theory) yang menyatakan

bahwa data masa lalu tidak dapat dihubungkan dengan nilai yang sekarang.

Dengan begini nilai-nilai di masa lalu tidak dapat digunakan untuk

memprediksi harga sekarang.

2. Efisiensi Pasar Bentuk Setengah Kuat (Semistrong Form).

Pasar dapat dikatakan efisien setengah kuat jika harga-harga sekuritas

saham secara penuh mencerminkan semua informasi yang dipublikasikan

(all publicly available information) termasuk informasi yang berada di

laporan-laporan keuangan.

3. Efisiensi Pasar Bentuk Kuat (Strong Form).

Pasar dapat dikatakan efisien dalam bentuk yang kuat apabila harga-harga

sekuritas saham secara penuh mencerminkan seluruh informasi yang

tersedia termasuk informasi yang sangat rahasia sekalipun. Jika pasar efisien

dalam bentuk ini memang ada, maka individual investor atau grup dari

investor yang mendapatkan keuntungan yang tidak normal (abnormal

return).

Ketiga bentuk pasar efisien tersebut memiliki keterkaitan satu sama lain berupa

tingkat kumulatif. Hubungannya yaitu bahwa pasar efisien bentuk kuat berarti

mencakup juga pasar efisien bentuk semi kuat dan pasar efisien bentuk semi kuat

mencakup juga pasar efisien bentuk lemah. Namun tidak berlaku sebaliknya,

pasar efisien bentuk lemah tidak harus berarti pasar efisien bentuk semi kuat.

Page 34: PENGARUH SIZE DAN BETA TERHADAP RETURN PADA …digilib.unila.ac.id/57865/3/3. TESIS FULL TANPA BAB... · kuat pada perusahaan kecil dibandingkan pada perusahaan besar dan pengaruh

16

2.1.2 Anomali Pasar Efisien

Pembagian pasar efisien menjadi tiga bentuk ini memunculkan berbagai penelitian

yang mengamati pola keperilakuan investor di pasar modal. Dari berbagai

penelitian yang ada kemudian muncul suatu konsep yang menyimpang dari

konsep pasar efisien. Penyimpangan terhadap konsep pasar efisien ini sering

disebut sebagai anomali pasar efisien, hal ini dikarenakan faktor penyebabnya

sulit untuk dijelaskan dengan tepat. Jones (1996) dalam Hartono (2013)

mengemukakan bahwa “Anomali Pasar (Market Anomaly) sebagai teknik-teknik

atau strategi-strategi yang berlawanan dengan konsep pasar yang efisien”.

Jones (1996) mendefinisikan anomali pasar sebagai bentuk strategi atau teknik

dikarenakan hasil yang ditimbulkan oleh anomali pasar ini memungkinkan para

investor untuk mendapatkan kesempatan memperoleh keuntungan yang abnormal

dengan mengandalkan berbagai peristiwa (event) yang terjadi dipasar modal.

Alteza (2007) berpendapat, “Anomali pasar merupakan an exception of rule or

model”, maksudnya adalah anomali merupakan penyimpangan terhadap model

atau konsep pasar efisien. Beberapa hal yang mendukung konsep anomali pasar

efisien ini adalah adanya pola tertentu pada hari perdagangan saham, adanya

kesempatan investor untuk memperoleh keuntungan yang abnormal, adanya

insider trading dalam pasar modal, adanya asimetri informasi dan sebagainya.

Levy (1996) dalam Alzeta (2007) mengklasifikasikan anomali pasar menjadi

empat jenis berdasarkan karakteristik event atau peristiwanya yaitu: anomali

perusahaan (firm anomaly), anomali musiman (seasonal anomaly), anomali

peristiwa (event anomaly) dan anomali akuntansi (accounting anomaly).

Page 35: PENGARUH SIZE DAN BETA TERHADAP RETURN PADA …digilib.unila.ac.id/57865/3/3. TESIS FULL TANPA BAB... · kuat pada perusahaan kecil dibandingkan pada perusahaan besar dan pengaruh

17

Levy (1996) berpendapat ada berbagai macam anomali yang telah ditemukan di

dalam pasar saham. Tabel 2.1 menyajikan mengenai ringkasan mengenai anomali

pasar tersebut.

Tabel 2.1 Ringkasan Anomali Pasar

No. Anomali Pasar Jenis Khusus Keterangan1 Anomali Peristiwa Analysis

RecommendationSemakin banyak analismerekomendasikan untukmembeli suatu sahamsemakin tinggi pula peluangharga akan turun.

Insider Trading Semakin banyak saham yangdibeli oleh insiders, semakintinggi kemungkinan hargaakan naik.

Listings Harga sekuritas cenderungnaik setelah perusahaanmengumumkan akanmelakukan pencatatan sahamdibursa.

Value Line RatingChanges

Harga sekuritas akan terusnaik setelah value linemenempatkan ratingperusahaan pada urutantertinggi.

2 Anomali Musiman January Harga sekuritas cenderungnaik di bulan Januari,khususnya hari-hari pertama.

Week – end Harga sekuritas cenderungnaik hari Jumat dan turun hariSenin.

Time of Day Harga sekuritas cenderungnaik di 45 menit pertama dan15 menit terakhirperdagangan.

End of Month Harga sekuritas cenderungnaik di hari-hari akhir tiapbulan.

Seasonal Saham perusahaan denganpenjualan musiman tinggicenderung naik selamamusim ramai.

Holidays Ditemukan return positif hariterakhir sebelum liburan.

Page 36: PENGARUH SIZE DAN BETA TERHADAP RETURN PADA …digilib.unila.ac.id/57865/3/3. TESIS FULL TANPA BAB... · kuat pada perusahaan kecil dibandingkan pada perusahaan besar dan pengaruh

18

Day of The Week Return sekuritas terendahterjadi di hari Senin.

Week Four Return sekuritas terendahterkonsentrasi di Seninminggu keempat dan kelima.

3 Anomali Perusahaan Size Return pada perusahaan kecilcenderung lebih besarwalaupun sudah disesuaikandengan risiko.

Closed-end MutualFunds

Return pada close-end fundsyang dijual dengan potongancenderung lebih tinggi.

Neglect Perusahaan yang tidak diikutioleh banyak analis cenderungmenghasilkan return lebihtinggi.

Institution Holding Perusahaan yang dimilikioleh sedikit institusicenderung memiliki returnlebih tinggi.

4 Anomali Akuntansi P/E(Price to Earning)

Saham dengan P/E ratiorendah cenderung memilikireturn yang lebih tinggi.

Earnings Surprise Saham dengan capaianearnings lebih tinggi dariyang diperkirakan cenderungmenjalani peningkatan harga.

Price/Sales Jika rasionya rendahcenderung berkinerja lebihbaik.

Price/Book Jika rasionya rendahcenderung berkinerja lebihbaik.

Dividend Yield Jika yield-nya tinggicenderung berkinerja lebihbaik.

EarningsMomentum

Saham perusahaan yangtingkat pertumbuhanearnings-nya meningkatcenderung berkinerja lebihbaik.

Page 37: PENGARUH SIZE DAN BETA TERHADAP RETURN PADA …digilib.unila.ac.id/57865/3/3. TESIS FULL TANPA BAB... · kuat pada perusahaan kecil dibandingkan pada perusahaan besar dan pengaruh

19

2.1.2.1 Size Effect

Size effect merupakan hasil dari pengujian adanya abnormal return yang terkait

dengan karakteristik perusahaan. Adanya abnormal return menggambarkan

terjadinya anomali di pasar modal. Anomali secara umum berarti penyimpangan

yang terjadi dari model keseimbangan yang ada (Bodie, et all, 2009). Dalam

model keseimbangan, return sebuah saham akan sebanding dengan risiko yang

melekat pada saham itu. Return saham akan berubah jika premi risiko atau

sensitifitasnya berubah juga. Jika tidak ada perubahan maka tidak akan terjadi

perubahan dengan harga saham perusahaan.

Anomali size effect merupakan anomali yang sudah terbukti secara universal pada

beberapa penelitian di luar negeri (Banz, 1981 di Amerika, Lamoureux dan

Sanger, 1989 di Amerika, Reinganum, 1992 di Amerika). Asnawi dan Wijaya

(2005) berpendapat fenomena ini berkaitan dengan penyimpangan dari model

keseimbangan Capital Asset Pricing Model (CAPM). Dalam CAPM, sensitifitas

sebuah saham diukur terhadap pasar, sehingga keluarlah konsep beta saham. Nilai

beta yang tinggi menggambarkan risiko yang lebih tinggi juga. Ketika beta dalam

CAPM tidak bisa menjelaskan perbedaan return sebuah saham maka itulah

keadaan dimana terjadinya anomali, salah satunya adalah size effect. Dalam hal

ini, CAPM tidak bisa menjelaskan fenomena lebih tingginya return saham-saham

dari perusahaan yang berukuran relatif lebih kecil.

Anomali perilaku investor pertama kali ditemukan oleh Banz (1981) di pasar

modal Amerika dan diperkuat oleh Reinganum (1981). Banz menemukan bahwa

terjadi hubungan terbalik (negatif) antara ukuran perusahaan dengan return

Page 38: PENGARUH SIZE DAN BETA TERHADAP RETURN PADA …digilib.unila.ac.id/57865/3/3. TESIS FULL TANPA BAB... · kuat pada perusahaan kecil dibandingkan pada perusahaan besar dan pengaruh

20

saham. Artinya, saham-saham perusahaan kecil akan memberikan return yang

lebih tinggi dibandingkan perusahaan besar. Fenomena ini bertentangan dengan

konsep pasar efisien, dimana tidak ada satupun informasi yang dapat digunakan

pelaku pasar untuk mendapatkan return yang lebih tinggi (Tandelilin, 2001).

Dengan adanya anomali size effect ini, maka pelaku pasar dapat menggunakan

strategi pemilihan portofolio yang terdiri dari saham-saham perusahaan kecil

untuk mendapatkan return yang lebih tinggi (outperform). Kesimpulan anomali

size effect juga ditemukan oleh Fama and French (1993, 1995, 1996) dan Berk

(1996) dan terjadi di 15 negara Eropa (Annaert, Crombez, Spinel and Hole, 2002),

Cina (Xu, 2002), India (Mohanty, 2001) dan negara lainnya secara universal.

2.1.2.2 Firm Size (Ukuran Perusahaan)

Firm size adalah ukuran besar kecilnya suatu perusahaan. Berdasarkan firm Size,

perusahaan dibedakan menjadi perusahaan big (besar) dan small (kecil). Dengan

kata lain, firm size merupakan market value dari sebuah perusahaan. Market value

dapat diperoleh dari perhitungan harga pasar saham dikalikan jumlah saham yang

diterbitkan (out standing shares). Market value (nilai pasar) inilah yang biasa

disebut dengan kapitalisasi pasar (market capitalization). Market capitalization

mencerminkan nilai kekayaan perusahaan saat ini. Market capitalization

merupakan suatu pengukuran terhadap firm size. Ukuran perusahaan merupakan

proksi volatilitas operasional dan inventory cotrolability yang seharusnya dalam

skala ekonomis besarnya perusahaan menunjukkan pencapaian operasi lancar dan

pengendalian persediaan (Mukhlasin, 2002). Pendapat lain mengatakan, ukuran

perusahaan diproksikan dari penjualanbersih (net sales).

Page 39: PENGARUH SIZE DAN BETA TERHADAP RETURN PADA …digilib.unila.ac.id/57865/3/3. TESIS FULL TANPA BAB... · kuat pada perusahaan kecil dibandingkan pada perusahaan besar dan pengaruh

21

Kartini dan Tulus Arianto (2008) berpendapat ukuran perusahaan merupakan

salah satu faktor yang dipertimbangkan dalam menentukan berapa besar kebijakan

keputusan pendanaan (struktur modal) dalam memenuhi ukuran atau besarnya aset

perusahaan. Perusahaan pada pertumbuhan yang tinggi akan selalu membutuhkan

modal yang semakin besar demikian juga sebaliknya perusahan pada pertumbuhan

penjualan yang rendah, kebutuhan terhadap modal juga semakin kecil maka,

konsep tingkat pertumbuhan penjualan tersebut memiliki hubungan yang positif

tetapi implikasi tersebut akan memberikan efek yang berbeda terhadap struktur

modal yaitu dalam penentuan jenis modal yang digunakan. Pada perusahan yang

besar di mana saham akan tersebar luas, setiap perluasan modal saham akan

mempunyai pengaruh yang kecil terhadap terhadap hilangnya atau tergesernya

pengendalian dari pihak yang dominan terhadap pihak yang bersangkutan

(Riyanto, 2001).

Secara umum, perusahaan besar yang memiliki peluang investasi sebaiknya

menetapkan rasio pembayaran yang lebih rendah, yang berarti menahan lebih

banyak laba dari pada perusahaan besar yang memiliki peluang investasi yang

lemah. Jika ada ketidakpastian yang besar dalam arus kas bebas (free cash flow),

yang didefinisikan sebagai arus kas operasi perusahaan dikurangi investasi ekuitas

yang diwajibkan, maka yang terbaik bagi perusahaan adalah bersikap konservatif

dan menetapkan dividen tunai masa berjalan rendah

(Bringham dan Houston, 2001). Sebaliknya perusahaan yang kecil dimana saham

tersebut berada dilingkungan perusahaan yang kecil, penambahan jumlah saham

akan mempunyai pengaruh yang besar terhadap kemungkinan kontrol pihak

dominan terhadap perusahaan yang bersangkutan.

Page 40: PENGARUH SIZE DAN BETA TERHADAP RETURN PADA …digilib.unila.ac.id/57865/3/3. TESIS FULL TANPA BAB... · kuat pada perusahaan kecil dibandingkan pada perusahaan besar dan pengaruh

22

2.1.3 Capital Asset Pricing Model (CAPM)

CAPM pertama kali diperkenalkan oleh Sharpe, Lintner dan Mosiin pada

pertengahan tahun 1960-an. Tandelilin (2010) berpendapat Capital Asset Pricing

Model (CAPM) merupakan suatu model yang menghubungkan tingkat return

harapan dari suatu aset berisiko dengan risiko oleh teori portofolio pada kondisi

pasar yang seimbang. Suhartono (2009) berpendapat CAPM merupakan suatu

model menggunakan beta untuk menghubungkan risiko dan return secara

bersama-sama. Sementara Bodie et. al (2014) berpendapat CAPM merupakan

pemusatan ilmu ekonomi keuangan modern, model ini memberikan prediksi yang

tepat dari hubungan yang seharusnya diamati di antara risiko aset dan perkiraan

imbal hasil.

CAPM merupakan model untuk menentukan harga suatu aset pada kondisi

ekuilibrium. Tujuannya adalah untuk menentukan tingkat pengembalian yang

disyaratkan (required rate or return –RRR) minimum dari investasi yang

berisiko. Dalam keadaan ekuilibrium, RRR investor suatu saham akan

dipengaruhi oleh risiko saham tersebut. Dalam hal ini risiko yang diperhitungkan

hanyalah risiko sistematis atau risiko pasar yang diukur dengan beta. Sedangkan

risiko yang tidak sitematis dianggap tidak relevan karena risiko ini dapat

dihilangkan melalui diversifikasi (Halim, 2005).

Jogiyanto (2009) mengatakan diperlukan beberapa asumsi untuk mengembangkan

model ini. Asumsi–asumsi untuk menyederhanakan persoalan yang sesungguhnya

terjadi di dunia nyata. Asumsi supaya suatu model lebih mudah untuk dipahami

Page 41: PENGARUH SIZE DAN BETA TERHADAP RETURN PADA …digilib.unila.ac.id/57865/3/3. TESIS FULL TANPA BAB... · kuat pada perusahaan kecil dibandingkan pada perusahaan besar dan pengaruh

23

dan lebih mudah diuji. Banyak asumsi dalam model CAPM ini yang intinya

adalah sebagai berikut:

1. All investors have the same one-period time horizon, atau dengan kata lain

investor memaksimumkan kekayaannya dengan memaksimumkan utility

harapan dalam satu periode waktu yang sama.

2. Semua investor mempunyai harapan yang seragam (homogeneous

expectation) terhadap faktor-faktor input yang digunakan untuk keputusan

portofolio. Faktor-faktor input yang digunakan adalah expected return,

varian return dan kovarian antar return, atau dengan kata lain para investor

memegang portofolio yang sama dari aset berisiko.

3. Semua investor dapat meminjamkan atau meminjam sejumlah dana dengan

jumlah tidak terbatas pada tingkat suku bunga bebas risiko.

4. Penjualan pendek (short sale) diijinkan.

5. Tidak ada biaya transaksi.

6. Tidak terjadi inflasi.

7. Tidak ada pajak pendapatan atas dividen maupun capital gain.

8. Investor adalah penerima harga (price-takers) dan tidak dapat

mempengaruhi harga dari suatu aktiva dengan kegiatan membeli atau

menjual aktiva tersebut.

9. Pasar modal dalam kondisi ekuilibrium.

Keadaan ekuilibrium pasar mengenai expected return dan risiko dapat

digambarkan oleh Security Market Line (SML) untuk sekuritas individual.

Sementara Capital Market Line (CML) digunakan untuk menggambarkan

trade off antara risiko dan expected return portofolio. Meningkatnya expected

Page 42: PENGARUH SIZE DAN BETA TERHADAP RETURN PADA …digilib.unila.ac.id/57865/3/3. TESIS FULL TANPA BAB... · kuat pada perusahaan kecil dibandingkan pada perusahaan besar dan pengaruh

24

return sekuritas individual diakibatkan oleh tambahan risiko sekuritas yang diukur

dengan beta dengan argumentasi bahwa risiko tidak sistematik cenderung hilang

dan risiko yang relevan hanya risiko sistematik yang diukur oleh beta.

2.1.3.1 Model Indeks Tunggal

Model indeks tunggal (Single Index Model) merupakan sebuah model yang

didasarkan pada pengamatan bahwa harga dari suatu sekuritas berfluktuasi searah

dengan indeks harga pasar. Model indeks tunggal pertama kali dikembangkan

oleh William Sharpe tahun 1963 yang bertujuan untuk menyederhanakan

perhitungan pada model Markowitz dengan menyediakan parameter-parameter

input yang dibutuhkan dalam perhitungan model Markowitz. Di samping itu,

model indeks tunggal dapat juga digunakan untuk menghitung pendapatan yang

diharapkan dan risiko portofolio (Burgess dan Bey, 1988).

Burgess dan Bey (1988) menyatakan prosedur EGP (Elton, Gruber, Padberg)

mengasumsikan bahwa model indeks tunggal mendeskripsikan return untuk

sekuritas individu. EGP terdiri dari tiga langkah, yaitu: (1) merangking aset

dengan reward to beta ratio, (2) menghitung cut off point, (3) menghitung

komposisi (proporsi) portofolio yang diinvestasikan untuk setiap aset. Penerapan

model indeks tunggal dalam manajemen portofolio memiliki beberapa kelebihan,

yaitu sebagai berikut (Burges dan Bey, 1988):

1. Menyederhanakan jumlah dan jenis data input yang dibutuhkan untuk

membentuk portofolio optimal.

2. Tidak membutuhkan bantuan program kuadratik yang memerlukan banyak

waktu.

Page 43: PENGARUH SIZE DAN BETA TERHADAP RETURN PADA …digilib.unila.ac.id/57865/3/3. TESIS FULL TANPA BAB... · kuat pada perusahaan kecil dibandingkan pada perusahaan besar dan pengaruh

25

3. Lebih memudahkan dalam analisis sekuritas (portofolio). Perhitungan untuk

menentukan portofolio optimal akan sangat dimudahkan jika harga

didasarkan pada sebuah angka yang dapat menentukan apakah suatu

sekuritas dapat dimasukkan dalam portofolio optimal.

2.1.4 Beta

Risiko merupakan kemungkinan terjadinya peristiwa yang tidak menguntungkan.

Risiko juga didefinisikan sebagai kemungkinan penyimpangan atau variabilitas

actual return suatu investasi dengan expected return. Beberapa faktor yang

mempengaruhi risiko :

1. Interest Rate Risk, adalah variabilitas return yang disebabkan oleh

perubahan tingkat suku bunga.

2. Market Risk, adalah variabilitas return yang disebabkan oleh fluktuasi pasar

secara keseluruhan.

3. Inflation Risk, adalah risiko yang mempengaruhi seluruh saham yang

di-quote dalam mata uang tertentu.

4. Business Risk, adalah risiko yang ditimbulkan karena melakukan investasi

pada industri atau lingkungan tertentu.

5. Financial Risk, adalah risiko yang timbul karena perusahaan menggunakan

instrumen uang.

6. Liquidity Risk, adalah risiko yang berhubungan dengan pasar sekunder

dimana instrumen investasi tersebut diperdagangkan.

Page 44: PENGARUH SIZE DAN BETA TERHADAP RETURN PADA …digilib.unila.ac.id/57865/3/3. TESIS FULL TANPA BAB... · kuat pada perusahaan kecil dibandingkan pada perusahaan besar dan pengaruh

26

7. Exchange Rate Risk, adalah risiko yang ditimbulkan karena perubahan nilai

tukar mata uang suatu negara terhadap negara lain apabila investor

melakukan investasi ke berbagai negara (diversifikasi internasional).

8. Country Risk, adalah risiko yang terkait dengan risiko atau keadaan politik

suatu negara tempat berinvestasi.

Pada teori investasi modern berbagai risiko tersebut digolongkan menjadi dua,

yaitu :

1. Risiko sistematis (systematic risk/nondiversiable risk/market risk) adalah

risiko yang dipengaruhi oleh kondisi diluar perusahaan seperti ekonomi,

politik dan faktor makro lain yang tidak dapat dihilangkan melalui

diversifikasi.

2. Risiko tidak sistematis (unsystematic risk) adalah risiko yang dipengaruhi

oleh kondisi perusahaan atau industri tertentu dan dapat diturunkan dengan

melakukan diversifikasi. Semakin banyak saham yang dimasukkan dalam

portofolio berarti semakin tersebar risikonya dan apabila jumlah aset

ditambah, maka variance akan semakin kecil dan nilainya akan menjadi nol

bila jumlah aset pembentuk portofolio berjumlah tak terhingga.

Risiko yang diartikan sebagai kemungkinan penyimpangan actual return terhadap

expected return, bisa menyimpang lebih kecil atau lebih besar. Risiko diukur

berdasarkan penyebaran di sekitar rata-rata atau yang biasa disebut dengan standar

deviasi (deviation standard), mengukur penyimpangan nilai-nilai actual return

dengan nilai mean atau expected return. Standar deviasi digunakan untuk

Page 45: PENGARUH SIZE DAN BETA TERHADAP RETURN PADA …digilib.unila.ac.id/57865/3/3. TESIS FULL TANPA BAB... · kuat pada perusahaan kecil dibandingkan pada perusahaan besar dan pengaruh

27

mengukur risiko dari realized return, sedangkan risiko dari expected return diukur

dengan variance.

Beta merupakan pengukur risiko sistematis dari suatu saham atau

portofolio relatif terhadap risiko pasar. Beta juga berfungsi sebagai pengukur

volatilitas return saham atau portofolio terhadap return pasar. Volatilitas

merupakan fluktuasi return suatu saham atau portofolio dalam suatu periode

tertentu, jika secara statistik fluktuasi tersebut mengikuti fluktuasi dari return

pasar, maka dikatakan beta dari sekuritas tersebut bernilai satu (Jogiyanto, 2007).

Husnan (2001) berpendapat penilaian terhadap beta (β) sendiri dapat

dikategorikan ke dalam tiga kondisi yaitu:

1. Apabila β = 1, berarti tingkat keuntungan saham i berubah secara

proporsional dengan tingkat keuntungan pasar. Ini menandakan bahwa

risiko saham i sama dengan risiko saham-saham pada umumnya.

2. Apabila β > 1, berarti tingkat keuntungan saham i meningkat lebih besar

dibandingkan dengan tingkat keuntungan keseluruhan saham di pasar. Ini

menandakan bahwa risiko saham i lebih besar dibandingkan dengan risiko

saham-saham pada umumnya, saham jenis ini sering juga disebut sebagai

saham agresif.

3. Apabila β < 1, berarti tingkat keuntungan saham i meningkat lebih kecil

dibandingkan dengan tingkat keuntungan keseluruhan saham di pasar. Ini

menandakan bahwa risiko saham i lebih kecil dibandingkan dengan risiko

saham-saham pada umumnya, saham jenis ini sering juga disebut sebagai

saham defensif.

Page 46: PENGARUH SIZE DAN BETA TERHADAP RETURN PADA …digilib.unila.ac.id/57865/3/3. TESIS FULL TANPA BAB... · kuat pada perusahaan kecil dibandingkan pada perusahaan besar dan pengaruh

28

Beta saham individual cenderung memiliki koefisien determinasi (yaitu kuadrat

dari koefisien korelasi yang lebih rendah dari beta portofolio), koefisien

determinasi menunjukkan proporsi perubahan nilai return saham yang bisa

dijelaskan return pasar. Beta portofolio umumnya lebih akurat dari beta sekuritas

individual karena ada kemungkinan nilai beta selalu berubah dari waktu ke waktu,

kemudian penaksiran beta selalu mengandung unsur kesalahan acak (random

error). Risiko yang relevan untuk dipertimbangkan dalam investasi yang

berbentuk portofolio adalah risiko sistematis, dimana besar kecilnya risiko

tersebut ditunjukkan oleh besar kecilnya satuan beta. Besar kecilnya beta

menunjukkan besar kecilnya kepekaan perubahan tingkat return saham terhadap

perubahan tingkat return pasar.

Risiko sistematis sebagai bagian dari risiko pasar sangat tergantung pada investor

dalam mendefinisikan kondisi pasar dan ini berpengaruh dalam perubahan harga

saham yang umumnya dikaitkan dengan perubahan dalam pengharapan investor

terhadap prospek perusahaan. Untuk mengetahui kondisi pasar dipergunakan

indeks pasar sebagai indikator keadaan pasar modal di Indonesia yang dalam

penelitian ini diwakili oleh IHSG. Untuk menghitung return pasar (market return)

pada periode ke-t dengan menggunakan IHSG dapat dihitung sebagai berikut:

= (2.1)

Dimana :

Rm = Return pasar.

IHSGt = Harga IHSG periode t.

IHSGt-1= Harga IHSG periode t-1.

Page 47: PENGARUH SIZE DAN BETA TERHADAP RETURN PADA …digilib.unila.ac.id/57865/3/3. TESIS FULL TANPA BAB... · kuat pada perusahaan kecil dibandingkan pada perusahaan besar dan pengaruh

29

Secara matematis beta dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

β = ∑ (∑ )(∑ )∑ (∑ ) (2.2)

Dimana :β = Beta Saham.

X = Return pasar (Rm).

Y= Return saham (Ri).

n = Jumlah data.

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan oleh Banz (1981) atas risiko pasar dan size

menggunakan data saham NYSE periode 1926-1975 dengan membagi perusahaan

dalam 5 portofolio berdasarkan ukuran perusahaan. Hasil dari penelitian ini rata-

rata perusahaan kecil di NYSE memiliki risiko lebih besar. Banz menyimpulkan

bahwa size perusahaan memiliki pengaruh yang besar dalam menjelaskan tingkat

return. Berikut hasil aktual risiko pasar periode 1936-1975 sebesar 0,75

sedangkan secara teori aktual risiko pasar tersebut adalah 1.

Lamoureux dan Sanger (1989) dalam penelitiannya menggunakan data saham

yang listing di NASDAQ, NYSE dan AMEX dari tahun 1973 sampai dengan

1985 dengan menggunakan uji t dan regresi. Penelitian tersebut meneliti tentang

efek januari, size effect dan juga hubungan diantara keduanya. Dalam penelitian

ini sampel dibagi menjadi dua puluh portofolio berdasarkan ukuran perusahaan,

dimana portofolio 1 terdiri dari 5% terkecil dari semua perusahaan dan portofolio

2 terdiri dari 5% yang terbesar. Dari penelitian tersebut diperoleh hasil bahwa

Page 48: PENGARUH SIZE DAN BETA TERHADAP RETURN PADA …digilib.unila.ac.id/57865/3/3. TESIS FULL TANPA BAB... · kuat pada perusahaan kecil dibandingkan pada perusahaan besar dan pengaruh

30

semakin besar ukuran perusahaan maka semakin kecil abnormal return-nya dan

perusahaan kecil cenderung memiliki abnormal return positif pada bulan Januari.

Reinganum (1992) melakukan penelitian pada NYSE periode 1926-1989

menyatakan bahwa saham perusahaan kecil cenderung menghasilkan return yang

lebih tinggi dari saham besar. Tetapi hal tersebut tidak terjadi tiap tahun

melainkan ada periode dimana saham besar memperoleh return lebih besar dari

saham kecil. Fama dan French (1992) mengembangkan model baru dengan

menggabungkan model CAPM dan APT. Mereka beragumentasi bahwa tidak

hanya beta sebagai indikator risiko yang mampu mempengaruhi return saham,

masih terdapat variabel lain yang mampu memengaruhi return saham yaitu size

dan book to market ratio. Fletcher (2000) meneliti hubungan kondisional antara

beta dan return saham internasional antara Januari 1970 dan Juli 1998

menggunakan pendekatan Pettengill dkk (1995), hasil dari penelitian Fletcher

menunjukkan adanya pengaruh signifikan positif beta saham dan varian return

saham terhadap return saham.

Sehgal dan Tripathi (2004) mencoba untuk menguji apakah ada pengaruh

size effect di pasar saham India. Penelitian ini menggunakan data 482 perusahaan

di India untuk periode 1990-2003. Mereka menemukan size premium

menggunakan enam langkah alternatif ukuran perusahaan, yaitu, kapitalisasi

pasar, kewirausahaan nilai, aset tetap bersih, penjualan tahunan bersih, total aset

dan modal kerja bersih. Pengaruh size effect tidak ditemukan karena faktor siklus

bisnis. Studi ini memiliki implikasi yang kuat bagi pengelola reksadana, analis

investasi serta investor kecil yang terus menerus pada mencari strategi trading

Page 49: PENGARUH SIZE DAN BETA TERHADAP RETURN PADA …digilib.unila.ac.id/57865/3/3. TESIS FULL TANPA BAB... · kuat pada perusahaan kecil dibandingkan pada perusahaan besar dan pengaruh

31

yang mengalahkan pasar. Kehadiran size premium yang kuat juga menimbulkan

keraguan tentang informasi pasar efisiensi di India.

Pratomo (2005) meneliti january effect dan size effect pada Bursa Effek Jakarta

periode 1998-2005. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder

dari perusahaan-perusahaan yang terdaftar pada Bursa Efek Jakarta selama

periode penelitian dari Januari 1998 sampai Desember 2005. Sampel yang

digunakan pada penelitian ini sejumlah 43 emiten dengan metode purposive

sampling. Analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

analisis regresi berganda dengan variabel dummy untuk efek januari dan uji beda

untuk efek ukuran perusahaan. Hasil uji regresi berganda variabel dummy

menunjukkan hanya pada bulan Agustus saja yang mempunyai rata-rata return

berbeda lebih kecil dari bulan Januari dan bulan Januari bukan merupakan bulan

dengan return tertinggi, sehingga tidak terbukti adanya efek Januari. Sedangkan

Uji beda untuk efek ukuran perusahaan tidak diperoleh hasil yang signifikan

berbeda antara perusahaan kapitalisasi kecil dengan kapitalisasi yang lebih besar

sehingga disimpulkan tidak adanya fenomena efek ukuran perusahaan di Bursa

Efek Jakarta (BEJ).

Penelitian Yanuarta (2009) tentang anomali size effect di Bursa Efek Indonesia,

menyatakan bahwa return portofolio saham-saham perusahaan yang berukuran

kecil tidak berbeda dengan return portofolio saham-saham perusahaan besar.

Populasi penelitian ini adalah semua saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia

dari tahun 2005-2007 yang berjumlah 343 saham. Sampel yang digunakan

Page 50: PENGARUH SIZE DAN BETA TERHADAP RETURN PADA …digilib.unila.ac.id/57865/3/3. TESIS FULL TANPA BAB... · kuat pada perusahaan kecil dibandingkan pada perusahaan besar dan pengaruh

32

diambil secara purposive sampling yaitu dari kelompok saham-saham yang

termasuk ke dalam indeks LQ-45.

Yani dkk (2013) meneliti tentang january effect dan size effect pada perusahaan

yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Populasi yang diambil di dalam

penelitian tersebut adalah semua perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia periode 2007-2012. Sedangkan sampel dalam penelitian tersebut adalah

saham-saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada sektor perbankan,

properti dan infrastruktur. Untuk menguji terdapat size effect dilakukan dengan

melihat apakah terjadi perbedaan Average Cumulative Abnormal Return (ACAR)

antara saham kapitalisasi kecil dengan saham kapitalisasi besar secara statistik

dengan uji t. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa anomali size effect tidak

terjadi.

Prasad Saroj S dan Verma Ashutosh (2013) meneliti apakah portofolio saham

kecil menghasilkan keuntungan yang lebih besar dibandingkan portofolio saham

besar dan apakah size effect ada di pasar saham India. Sampel terdiri dari return

saham bulanan dari saham yang termasuk dalam indeks S&P CNX 500 dari

1 April 2001 sampai dengan 31 Maret 2010. 30 saham terkecil dan terbesar yang

digunakan untuk seluruh periode penelitian berdasarkan kriteria total aset dan

kapitalisasi pasar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembalian portofolio

saham kecil tidak berbeda secara signifikan dari pengembalian portofolio saham

besar. Oleh karena itu, hasil studi menyimpulkan bahwa size effect tidak terjadi di

pasar saham India.

Page 51: PENGARUH SIZE DAN BETA TERHADAP RETURN PADA …digilib.unila.ac.id/57865/3/3. TESIS FULL TANPA BAB... · kuat pada perusahaan kecil dibandingkan pada perusahaan besar dan pengaruh

33

Marati (2013) meneliti apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap return

saham. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang

terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI). Sampel penelitian dipilih dari seluruh

populasi dengan menggunakan metode penyampelan bersasaran (purposive

sampling). Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ukuran perusahaan

berpengaruh tidak signifikan terhadap return saham perusahaan manufaktur yang

tercatat di Bursa Efek Indonesia Periode 2004-2009.

Niresh dan Velnamphy (2014) melakukan penelitian untuk mengeksplorasi efek

dari ukuran perusahaan terhadap profitabilitas perusahaan manufaktur

di Sri Lanka. Penelitian ini menggunakan data 15 perusahaan yang aktif

di Colombo Stock Exchange (CSE) antara tahun 2008-2012. Ukuran perusahaan

diukur berdasarkan total aktiva dan total penjualan, serta metode regresi

digunakan dalam analisis empiris. Hasilnya tidak ada hubungan antara ukuran

perusahaan dan profitabilitas pada perusahaan manufaktur yang terdaftar

di Sri Lanka.

Mariani dkk (2015) di dalam penelitiannya memperoleh hasil eksplanatif yang

teruji tentang pengaruh: (1) Profitabilitas dan leverage terhadap return saham,

(2) Profitabilitas terhadap return saham, (3) Leverage terhadap return saham

pada perusahaan food and baverage yang go public di Bursa Efek Indonesia

periode 2011-2014. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh positif dan

signifikan dari profitabilitas dan leverage terhadap return saham.

Page 52: PENGARUH SIZE DAN BETA TERHADAP RETURN PADA …digilib.unila.ac.id/57865/3/3. TESIS FULL TANPA BAB... · kuat pada perusahaan kecil dibandingkan pada perusahaan besar dan pengaruh

34

Penelitian yang dilakukan oleh Pettengill et al. (1995) dapat menjelaskan

mengapa hubungan beta dan return tidak signifikan. Pettengill et al. (1995)

menyatakan bahwa dibutuhkan adanya penyesuaian statistik dari metodologi

sebelumnya karena return yang digunakan dalam penelitian adalah realized

return, bukan menggunakan expected return. Maka dikembangkanlah model

conditional approach antara beta dan return yang dibedakan dalam dua kondisi

yaitu saat risk premium positif dan risk premium negatif. Dibutuhkan dua kondisi

pada metode conditional yaitu rata–rata excess market return haruslah positif dan

risk premium saat up markets dan down markets seharusnya simetris. Penelitian

ini dilakukan dengan metode pendekatan unconditional dan conditional pada

periode Januari 1926 hingga Desember 1990 di pasar saham Amerika. Dengan

metode unconditional, ditemukan bahwa hubungan beta dan return adalah lemah.

Sedangkan saat digunakan metode conditional, dikatakan bahwa hubungan beta

dan return adalah signifikan positif saat up market dan signifikan negatif saat

down market. Selain itu dua kondisi yang dibutuhkan dalam hubungan conditional

dapat terpenuhi dalam penelitian ini.

Hodoshima et al. (2000), menggunakan metodologi unconditional dan conditional

approach untuk meneliti hubungan beta dan return pada pasar saham di Jepang

dengan periode penelitian Januari 1956 hingga Desember 1995. Pada metode

unconditional diperoleh hasil yang positif namun tidak signifikan. Sementara

metode conditional dengan membedakan pasar saat up dan down market,

menghasilkan hubungan yang signifikan positif dan signifikan negatif baik saat up

maupun down market. Disimpulkan pula bahwa pada penelitian ini beta lebih baik

dalam menjelaskan return saat down market daripada saat up market.

Page 53: PENGARUH SIZE DAN BETA TERHADAP RETURN PADA …digilib.unila.ac.id/57865/3/3. TESIS FULL TANPA BAB... · kuat pada perusahaan kecil dibandingkan pada perusahaan besar dan pengaruh

35

Tang dan Shum (2004), meneliti kembali hubungan beta dan return pada

saham-saham di pasar Korea dan Taiwan, dengan periode pengujian dari tahun

1986 hingga 1998. Berbeda dengan penelitian sebelumnya di pasar Singapura,

mereka mengatakan bahwa model unconditional tidak sesuai karena beta tidak

signifikan terhadap return. Sedangkan saat digunakan model conditional didapat

hasil yang signifikan positif dan signifikan negatif baik saat up dan down market.

Ini konsisten terjadi di kedua negara yaitu Korea dan Taiwan.

Penelitian–penelitian terdahulu adalah kumpulan dari hasil-hasil penelitian yang

telah dilakukan oleh peneliti-peneliti terdahulu, yang mana penelitian tersebut

memiliki kaitan dengan penelitian yang akan dilakukan. Berikut ini disajikan

ringkasan penelitian terdahulu beserta hasil-hasilnya yang ditunjukkan pada

Tabel 2.2.

Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu

No NamaPeneliti

Judul Penelitian MetodePenelitian

Hasil Penelitian

1 Banz (1981) The Relationshipbetween Returnand MarketValue ofCommon Stocks.

CAPM Perusahaan dengankapitalisasi pasarbesar mempunyaireturn lebih kecildibandingkanperusahaankapitalisasi pasarkecil.

2 Lamoureuxdan Sanger(1989)

Firm Size andTurn of the YearEffects in theOTC/NASDAQMarket.

Uji T danRegresi

Semakin besar ukuranperusahaan makasemakin kecilabnormal return-nya.

3 Fama danFrench (1992)

The CrossSection ofExpected StockReturns.

CAPM Bahwa tidak hanyabeta sebagai indikatorrisiko yang mampumempengaruhi returnsaham, masih terdapat

Page 54: PENGARUH SIZE DAN BETA TERHADAP RETURN PADA …digilib.unila.ac.id/57865/3/3. TESIS FULL TANPA BAB... · kuat pada perusahaan kecil dibandingkan pada perusahaan besar dan pengaruh

36

variabel lain yangmampu memengaruhireturn saham yaitusize dan book tomarket ratio.

4 Pettengill,Sundaram danMathur (1995)

The ConditionalRelation betweenBeta and Returns

UnconditionaldanConditional

Pendekatanunconditional didapathasil yang lemahantara beta dan return.Pendekatanconditional didapathasil positif yangsignifikan saat upmarket dan negatifsaat down market.

5 Fletcher(2000)

On TheConditionalRelationshipbetween Beta andReturn inInternationalStock Returns.

CAPM Terdapat hubunganyang positif beta danvarian return sahamterhadap returnsaham.

6 Hodoshima,Garza GomezdanKunimura(2000)

Cross SectionalAnalysis ofReturn and Betain Japan

UnconditionaldanConditional

Dengan pendekatanunconditional didapathasil yang positifnamun tidaksignifikan antara betadan return. Sementarapada pendekatanconditional didapathasil yang positifsignifikan saat upmarket dan negatifsignifikan saat downmarket.

7 Sehgal danTripathi(2004)

Size Effect inIndian StockMarket: SomeEmpiricalEvidence.

CAPM Pengaruh size effecttidak ditemukankarena faktor siklusbisnis.

8 Tang danShum(2004)

Beta and ReturnsRevisited:Evidence fromThe Korean andStocks Markets

UnconditionaldanConditional

Pendekatanunconditional didapathasil yang positiftidak signifikan antarabeta dan return.Pendekatanconditional didapathasil yang positif

Page 55: PENGARUH SIZE DAN BETA TERHADAP RETURN PADA …digilib.unila.ac.id/57865/3/3. TESIS FULL TANPA BAB... · kuat pada perusahaan kecil dibandingkan pada perusahaan besar dan pengaruh

37

signifikan saat upmarket dan negatifsignifikan saat downmarket.

9 Pratomo(2007)

January Effectdan Size Effectpada Bursa EfekJakarta (BEJ)Periode 1998-2005.

AnalisisRegresiBerganda danUji T

Tidak adanyafenomena efek ukuranperusahaan di BursaEfek Jakarta (BEJ).

10 Yanuarta(2009)

Anomali SizeEffect di BursaEfek Indonesia.

Uji Beda duasampel yangtidakberhubungan

Return portofoliosaham-sahamperusahaan yangberukuran kecil tidakberbeda dengan returnportofolio saham-saham perusahaanbesar.

11 Yani dkk(2013)

January Effectdan Size Effectpada Perusahaanyang Terdaftar diBursa EfekIndonesia

Uji T Tidak terjadiperbedaan AverageCumulative AbnormalReturn (ACAR) antarasaham kapitalisasikecil dengan sahamkapitalisasi besarsecara statistik denganuji T.

12 Prasad danVerma (2013)

Size and Returns:A Study of theIndian StockMarket.

AnalisisKorelasi

Hasil penelitianmenunjukkan sizeeffect tidak terjadi dipasar saham India.

13 Marati (2013) Pengaruh firmsize terhadapreturn sahampada perusahaanmanufaktur yangtercatat di BursaEfek Indonesiaperiode 2004-2009

AnalisisRegresiSederhana

Ukuran perusahaanberpengaruh tidaksignifikan terhadapreturn saham

14 Niresh danVelnamphy(2014)

Firm Size andProfitability: AStudy of ListedManufacturingFirms in SriLanka

AnalisisRegresiBerganda danAnalisisKorelasi

Tidak ada hubunganantara ukuranperusahaan danprofitabilitas

15 Mariani dkk(2015)

PengaruhProfitabilitas dan

AnalisisRegresi

Ada pengaruh positifdan signifikan dari

Page 56: PENGARUH SIZE DAN BETA TERHADAP RETURN PADA …digilib.unila.ac.id/57865/3/3. TESIS FULL TANPA BAB... · kuat pada perusahaan kecil dibandingkan pada perusahaan besar dan pengaruh

38

Leverageterhadap ReturnSaham.

Berganda profitabilitas danleverage terhadapreturn saham.

2.3 Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran merupakan bagian dari penelitian yang memuat

konsep-konsep teoritis dan menjadi landasan untuk memperoleh perspektif ilmiah

dalam perumusan hipotesis atau jawaban atas pertanyaan penelitian yang sedang

dilaporkan. Kerangka pemikiran disusun berdasarkan tinjauan teori dalam

mengembangkan hipotesis berdasarkan penalaran deduktif dari teori-teori yang

dihasilkan oleh penelitian sebelumnya. Tinjauan teori harus memberikan

perspektif pada jawaban masalah atau pertanyaan penelitian yang dinyatakan

dalam rumusan hipotesis.

Ukuran perusahaan dapat diukur melalui ukuran aktiva, penjualan bersih dan

kapitalisasi pasar. Dalam memenuhi kebutuhan informasi bagi para krediturnya,

perusahaan yang tumbuh besar memiliki kewajiban lebih besar dari pada yang

lain. Hal ini dapat dilihat melalui laporan tahunan yang lebih terinci

(Subiyantoro, 1997). Ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu

perusahaan dan dapat dilihat dari besar kecilnya modal yang digunakan, total

aktiva yang dimiliki atau total penjualan yang diperoleh. Beberapa peneliti telah

melakukan penelitian hubungan antara ukuran perusahaan dengan return.

Banz (1981) menyimpulkan perusahaan dengan kapitalisasi pasar besar

mempunyai return lebih kecil dibandingkan perusahaan kapitalisasi pasar kecil.

Lamoureux dan Sanger (1989) juga menyimpulkan semakin besar ukuran

perusahaan maka semakin kecil abnormal return-nya.

Page 57: PENGARUH SIZE DAN BETA TERHADAP RETURN PADA …digilib.unila.ac.id/57865/3/3. TESIS FULL TANPA BAB... · kuat pada perusahaan kecil dibandingkan pada perusahaan besar dan pengaruh

39

Sementara Pettengill et al. (1995) menjelaskan mengapa terjadinya hubungan

yang tidak signifikan antara beta dan return adalah dikarenakan return yang

digunakan dalam penelitian adalah realized return dan bukanlah expected return.

Maka dibutuhkan adanya penyesuaian statistik dengan membagi penelitian dalam

dua kondisi yaitu saat risk premium positif dan risk premium negatif. Oleh karena

itu Pettengill et al. (1995) mengembangkan penelitian dengan metode conditional

approach untuk meneliti hubungan beta dan return. Pada metode conditional

dibutuhkan dua kondisi yaitu rata–rata excess market return haruslah positif dan

risk premium saat up dan down market haruslah simetri.

H1

H2

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

DSIZE

BETA

DSIZE

RETURN

Page 58: PENGARUH SIZE DAN BETA TERHADAP RETURN PADA …digilib.unila.ac.id/57865/3/3. TESIS FULL TANPA BAB... · kuat pada perusahaan kecil dibandingkan pada perusahaan besar dan pengaruh

40

2.4 Pengembangan Hipotesis

2.4.1 Pengaruh Ukuran Perusahaan (Size) terhadap Return Saham

Adanya anomali di pasar dalam banyak hal membuktikan penentangan atas

hipotesis pasar efisien. Anomali tersebut merupakan bukti dan sekaligus menjadi

tantangan bahwa hipotesis pasar efisien harus terus diuji. Ditemukannya anomali

di pasar tidak serta merta menggugurkan hipotesis pasar efisien, karena anomali

yang ada sepertinya hanya terkait dengan bentuk pasar efisien semi kuat. Artinya,

suatu informasi yang baru masuk ke pasar (menjadi publik) dapat mempengaruhi

harga sekuritas.

Ukuran perusahaan adalah cerminan besar kecilnya perusahaan yang berhubungan

dengan peluang dan kemampuan untuk masuk ke pasar modal dan jenis

pembiayaan eksternal lainnya yang menunjukan kemampuan meminjam

perusahaan. Fama dan French (1992) membagi perusahaan berdasarkan

ukurannya (firm size) yaitu besar (big) dan kecil (small) serta berdasarkan

perbandingan nilai buku terhadap nilai pasar perusahaan (book to market rasio)

yaitu tinggi (high) dan rendah (low). Firm Size atau ukuran perusahaan dapat

dinilai dari beberapa aspek seperti total aset dan kapitalisasi pasar (market

capitalization).

Diantara semua anomali yang ditemukan, maka size effect terjadi di pasar modal

Amerika (Banz, 1981 di Amerika, Lamoureux dan Sanger, 1989 di Amerika,

Reinganum, 1992 di Amerika). Size effect menggambarkan fenomena bahwa

perusahaan–perusahaan kecil memberikan return yang lebih tinggi dibandingkan

Page 59: PENGARUH SIZE DAN BETA TERHADAP RETURN PADA …digilib.unila.ac.id/57865/3/3. TESIS FULL TANPA BAB... · kuat pada perusahaan kecil dibandingkan pada perusahaan besar dan pengaruh

41

perusahaan–perusahaan besar. Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap

masalah penelitian, yang kebenarannya masih harus diuji secara empiris.

Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah diuraikan di atas serta teori dan

penelitian terdahulu, maka hipotesis dalam penelitian ini dapat dirumuskan

sebagai berikut:

H1 Pengaruh size terhadap return saham lebih kuat pada perusahaan

kecil dibandingkan pada perusahaan besar yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Periode 2010-2014.

2.4.2 Pengaruh Beta Saham terhadap Return Saham

Risiko pasar berhubungan erat dengan perubahan harga saham jenis tertentu atau

kelompok tertentu yang disebabkan oleh antisipasi investor terhadap perubahan

tingkat kembalian yang diharapkan. Pengukuran risiko sistematis dapat digunakan

beta untuk menjelaskan return saham yang diharapkan. Beta merupakan pengukur

yang tepat dari indeks pasar karena risiko suatu sekuritas yang diversifikasikan

dengan baik, tergantung pada kepekaan masing-masing saham terhadap perubahan

pasar yaitu pada beta saham-saham tersebut (Michell Suharli, 2005).

Dalam CAPM, sensitifitas sebuah saham diukur terhadap pasar, sehingga

keluarlah konsep beta saham. Nilai beta yang tinggi menggambarkan risiko yang

lebih tinggi juga. Ketika beta dalam CAPM tidak bisa menjelaskan perbedaan

return sebuah saham maka itulah keadaan dimana terjadinya anomali, salah

satunya adalah size effect. Dalam hal ini, CAPM tidak bisa menjelaskan fenomena

lebih tingginya return saham-saham dari perusahaan yang berukuran relatif lebih

Page 60: PENGARUH SIZE DAN BETA TERHADAP RETURN PADA …digilib.unila.ac.id/57865/3/3. TESIS FULL TANPA BAB... · kuat pada perusahaan kecil dibandingkan pada perusahaan besar dan pengaruh

42

kecil. Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah diuraikan di atas serta teori dan

penelitian terdahulu, maka hipotesis dalam penelitian ini dapat dirumuskan

sebagai berikut:

H2 Pengaruh beta terhadap return saham lebih tinggi pada perusahaan

kecil dibandingkan pada perusahaan besar yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Periode 2010-2014.

Page 61: PENGARUH SIZE DAN BETA TERHADAP RETURN PADA …digilib.unila.ac.id/57865/3/3. TESIS FULL TANPA BAB... · kuat pada perusahaan kecil dibandingkan pada perusahaan besar dan pengaruh

III. METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian adalah penyelidikan usaha untuk menentukan, mengembangkan dan

menguji kebenaran suatu pengetahuan, usaha itu dilakukan dengan metode ilmiah.

Dalam melakukan suatu penelitian diperlukan suatu metode yang tepat untuk

menunjang tercapainya tujuan penelitian. Metode adalah suatu cara atau jalan

yang ditempuh untuk membantu dalam mengungkapkan suatu permasalahan.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkapkan, menggambarkan dan

mengumpulkan data untuk menguji kebenaran hipotesis. Keberhasilan suatu

penelitian ilmiah tidak lepas dari metode yang digunakan dalam penelitian.

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data

dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2012).

Penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang berdasarkan pada filsafat

positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,

pengumpulan data menggunakan intrusmen penelitian, analisis data bersifat

statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan

(Sugiyono, 2012). Dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian

kuantitatif, karena data yang diperoleh nantinya berupa angka. Dalam hal ini

langkah penelitian tidak terbatas pada proses pengumpulan dan penyusunan data

saja, tetapi meliputi analisis dan interpretasi arti data yang diperoleh tersebut.

Page 62: PENGARUH SIZE DAN BETA TERHADAP RETURN PADA …digilib.unila.ac.id/57865/3/3. TESIS FULL TANPA BAB... · kuat pada perusahaan kecil dibandingkan pada perusahaan besar dan pengaruh

44

Diharapkan agar permasalahan dalam penelitian ini dapat diungkapkan

jawabannya, sehingga tujuan penelitian dapat dicapai. Penelitian ini terdiri atas

dua variabel, yaitu ukuran perusahaan dan beta sebagai variabel bebas

(independent variable), return Saham sebagai variabel terikat (dependent

variable).

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian

3.2.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012). Populasi dalam

penelitian ini adalah semua perusahaan yang sudah go public di Bursa Efek

Indonesia dari periode 2010 sampai dengan 2014.

3.2.2 Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi

(Sugiyono, 2012). Meskipun sampel hanya merupakan bagian dari populasi,

kenyataan yang diperoleh dari sampel itu harus dapat menggambarkan dalam

populasi. Teknik pengambilan data sampel ini biasanya didasarkan oleh

pertimbangan tertentu, misalnya keterbatasan tenaga sehingga tidak dapat

mengambil sampel yang besar dan jauh. Adapun cara dalam penentuan sampel,

penulis menggunakan cara purposive sampling. Hal ini dilakukan dengan cara

mengambil subjek bukan didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi

didasarkan atas adanya tujuan tertentu. Purposive sampling adalah teknik

Page 63: PENGARUH SIZE DAN BETA TERHADAP RETURN PADA …digilib.unila.ac.id/57865/3/3. TESIS FULL TANPA BAB... · kuat pada perusahaan kecil dibandingkan pada perusahaan besar dan pengaruh

45

penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2012). Sampel dalam

penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan kuartil paling atas dan kuartil paling

bawah yang sudah go public di Bursa Efek Indonesia periode 2010 sampai dengan

2014.

Langkah-langkah penentuan sampel adalah:

1. Mencatat seluruh saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari periode

2010 sampai dengan 2014 .

2. Mencatat seluruh kapitalisasi pasar seluruh saham yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia dari periode 2010 sampai dengan 2014.

3. Mengurutkan seluruh saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari

periode 2010 sampai dengan 2014 dari yang terbesar ke yang terkecil

berdasarkan ukuran perusahaan yaitu kapitalisasi pasar.

4. Membagi kelompok secara kuartil dari hasil pengurutan saham yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari periode 2010 sampai dengan 2014.

5. Kelompok paling atas akan di anggap sebagai kelompok

perusahaan-perusahaan besar sedangkan paling bawah akan di anggap

sebagai kelompok perusahaan-perusahaan kecil.

6. Kelompok perusahaan pada kuartil 2 dan kuartil 3 tidak dipergunakan pada

penelitian ini.

7. Perusahaan-perusahaan yang melakukan stock split, right issue, merger dan

akuisisi akan dikeluarkan di dalam sampel.

Page 64: PENGARUH SIZE DAN BETA TERHADAP RETURN PADA …digilib.unila.ac.id/57865/3/3. TESIS FULL TANPA BAB... · kuat pada perusahaan kecil dibandingkan pada perusahaan besar dan pengaruh

46

3.3 Jenis dan Sumber Data

Data adalah sesuatu yang digunakan atau dibutuhkan dalam penelitian dengan

menggunakan parameter tertentu yang telah ditentukan (Priyatno, 2008). Sumber

data sekunder merupakan sumber data yang tidak memberikan informasi secara

langsung kepada pengumpul data. Sumber data sekunder ini dapat berupa hasil

pengolahan lebih lanjut dari data primer yang disajikan dalam bentuk lain atau

dari orang lain (Sugiyono, 2012). Data yang digunakan di dalam penelitian ini

adalah data sekunder yang diperoleh dari berbagai sumber seperti Bursa Efek

Indonesia, buku, laporan, jurnal dan lain-lain.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Data merupakan faktor penting dalam penelitian, untuk itu diperlukan teknik

tertentu dalam pengumpulan data. Teknik pengumpulan data yang penulis

gunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi. Metode Dokumentasi

adalah metode pengumpulan data yang datanya diperoleh dari buku, internet atau

dokumen lain yang menunjang penelitian yang dilakukan. Dokumen merupakan

catatan mengenai peristiwa yang sudah berlalu. Peneliti mengumpulkan dokumen

yang dapat berupa tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang

(Sugiyono, 2012).

Dalam penelitian ini, data dikumpulkan dan diperoleh dari situs Indonesia Stock

Exchange dan sumber lain yang mendukung penelitian ini. Data yang

dikumpulkan meliputi nama-nama emiten, harga saham, nilai kapitalisasi pasar,

dividen dan harga Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama periode

Page 65: PENGARUH SIZE DAN BETA TERHADAP RETURN PADA …digilib.unila.ac.id/57865/3/3. TESIS FULL TANPA BAB... · kuat pada perusahaan kecil dibandingkan pada perusahaan besar dan pengaruh

47

2010 sampai dengan 2014 dengan cara mencatat dan mengutip data

(dokumentasi).

3.5 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

3.5.1 Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau

kegiatan yang mempunyai variabel tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012). Dalam penelitian ini

menggunakan variabel-variabel berikut ini:

1. Variabel Terikat (Dependent Variable)

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2012). Dalam penelitian ini

yang menjadi variabel terikat adalah return saham (Y).

2. Variabel Bebas (Independent Variable)

Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependent (terikat)

(Sugiyono, 2012). Penelitian ini menggunakan variabel bebas berupa ukuran

perusahaan yang diukur dengan kapitalisasi pasar dan beta saham.

3.5.2 Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel adalah pengertian variabel (yang diungkap dalam

definisi konsep) tersebut, secara operasional, secara praktik, secara nyata dalam

Page 66: PENGARUH SIZE DAN BETA TERHADAP RETURN PADA …digilib.unila.ac.id/57865/3/3. TESIS FULL TANPA BAB... · kuat pada perusahaan kecil dibandingkan pada perusahaan besar dan pengaruh

48

lingkup obyek penelitian/obyek yang diteliti. Definisi operasional penelitian ini

dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel

Variabel Dimensi Indikator

Return Saham

(RET)

Return merupakan hasil yang

diperoleh dari investasi.

(Jogiyanto, 2009)

= P − P + DP(Jogiyanto, 2009)

Ukuran Perusahaan

dengan Kapitalisasi

Pasar (DSIZE)

Merupakan variabel dummy.

DSIZE = 1, jika sampel termasuk

dalam kelompok emiten yang

kapitalisasi pasar termasuk dalam

kelompok kuartil keempat.

DSIZE = 0, jika sampel termasuk

dalam kelompok emiten yang

kapitalisasi pasar termasuk dalam

kelompok kuartil pertama.

Beta (β) Beta adalah suatu ukuran yang

menunjukkan sampai sejauh mana

pengembalian suatu saham

tertentu bergerak naik dan turun

mengikuti pasar saham.

(Brigham dan Houston, 2010)

β = ∑ (∑ )(∑ )∑ (∑ )(Husnan, 2009)

3.6 Metode Analisa Data

Metode analisis data adalah suatu metode yang digunakan untuk mengolah hasil

penelitian guna memperoleh suatu kesimpulan. Dengan melihat kerangka

pemikiran teoritis, maka teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah analisis kuantitatif. Dalam penelitian ini analisis regresi akan dilakukan

Page 67: PENGARUH SIZE DAN BETA TERHADAP RETURN PADA …digilib.unila.ac.id/57865/3/3. TESIS FULL TANPA BAB... · kuat pada perusahaan kecil dibandingkan pada perusahaan besar dan pengaruh

49

dengan dua model persamaan. Model 1 adalah model regresi dengan faktor

dummy ukuran perusahaan beserta beta. Model 2 adalah model regresi dengan

faktor dummy ukuran perusahaan beserta beta dan beta dikalikan dummy ukuran

perusahaan. Rumus yang digunakan dalam penelitian ini adalah sbb:

Model 1: RET = + DSIZE + BETA + e (3.1)

Model 2: RET = + DSIZE + BETA + DSIZE ∗ BETA + e (3.2)

Dimana :

RET = Return Saham.

α = Konstanta.

b1-3= Koefisien Variabel Bebas.

DSIZE = Ukuran perusahaan.

BETA = Risiko sistematis dari suatu saham.

e = kesalahan.

3.7 Uji Asumsi Klasik

Untuk meyakinkan bahwa model regresi yang telah diolah dengan program SPSS

for windows dapat mengukur kekuatan relasi atau hubungan yang saling

ketergantungan antara variabel terikat (dependen) dengan satu atau lebih variabel

bebas (independen) melalui suatu persamaan, serta sah atau validnya digunakan

sebagai peramalan nilai variabel independen, maka model regresi yang dipakai

dalam penelitian harus bebas dari uji asumsi klasik.

Page 68: PENGARUH SIZE DAN BETA TERHADAP RETURN PADA …digilib.unila.ac.id/57865/3/3. TESIS FULL TANPA BAB... · kuat pada perusahaan kecil dibandingkan pada perusahaan besar dan pengaruh

50

3.7.1 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinieritas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang

baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Korelasi sendiri

adalah adanya derajat kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih. Jika

variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak orthogonal.

Maksud dari orthogonal disini adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar

sesama variabel bebas sama dengan nol (Ghozali, 2006).

Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi,

yakni dengan melihat dari nilai tolerance dan lawannya yaitu Variance Inflation

Factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel bebas manakah yang

dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel

bebas yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi, nilai

tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi

(karena VIF = 1/Tolerance).

Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas

adalah nilai tolerance < 0,10, atau sama dengan nilai VIF > 10 (Ghozali, 2005).

Apabila di dalam model regresi tidak ditemukan asumsi deteksi seperti di atas,

maka model regresi yang digunakan dalam penelitian ini bebas dari

multikolinearitas dan demikian pula sebaliknya.

Page 69: PENGARUH SIZE DAN BETA TERHADAP RETURN PADA …digilib.unila.ac.id/57865/3/3. TESIS FULL TANPA BAB... · kuat pada perusahaan kecil dibandingkan pada perusahaan besar dan pengaruh

51

3.7.2 Uji Autokorelasi

Autokorelasi, yaitu terjadinya gangguan terhadap data yang bersifat time series

(data berdasar waktu). Model regresi harusnya bebas dari autokorelasi, sehingga

kesalahan prediksi (selisih data asli dengan data hasil regresi) bersifat bebas untuk

tiap nilainya. Gangguan ini dapat menyebabkan variabel residual yang diperoleh

lebih rendah daripada yang seharusnya, akibatnya nilai adjusted R-Square yang

dihasilkan lebih tinggi daripada semestinya, dampaknya pada pengujian hipotesis

uji t dan uji F juga akan mengaburkan hasilnya.

Persamaan regresi yang baik adalah tidak memiliki masalah autokorelasi. Jika

terjadi autokorelasi maka perasamaan tersebut menjadi tidak baik atau tidak layak

dipakai prediksi. Ukuran dalam menentukan ada tidaknya masalah autokorelasi

dengan uji Durbin-Watson (DW), dengan ketentuan sebagai berikut: Terjadi

autokorelasi positif jika DW di bawah -2 (DW < -2) dan tidak terjadi autokorelasi

jika DW berada di antara -2 dan +2 atau -2 < DW +2.

3.7.3 Uji Homoskedasitas

Suatu model yang baik adalah model yang homoskedasitas dan tidak

heteroskedasitas. Gangguan ini dapat terjadi pada sampel penelitian, hal ini timbul

akibat adanya varians error yang berbeda dari satu penelitian ke penelitian

lainnya. Dalam penelitian ini misalnya adalah varians error yang mempengaruhi

harga saham perusahaan selalu berubah-ubah karena dapat dimaklumi mengingat

setiap perusahaan mempunyai kebijakan masing-masing.

Page 70: PENGARUH SIZE DAN BETA TERHADAP RETURN PADA …digilib.unila.ac.id/57865/3/3. TESIS FULL TANPA BAB... · kuat pada perusahaan kecil dibandingkan pada perusahaan besar dan pengaruh

52

Akibat dari gangguan ini menjadikan penaksiran yang tidak efisien, karena

penaksiran ini tidak memberikan varian terkecil meskipun tidak bias. Untuk

mengindikasi ada atau tidaknya gangguan ini, uji Glejser dapat digunakan oleh

para peneliti, selain itu banyak juga peneliti yang melihat sebaran dari

masing-masing variabel, bila sebaran tersebut membentuk suatu model yang dapat

diprediksi maka dapat disimpulkan bahwa model tersebut mengandung

heteroskedasitas. Untuk mengatasi gangguan ini bisa dilakukan berbagai cara,

yaitu dengan mentransformasi model yang ada dan juga melakukan transformasi

dengan penggunaan logaritma.

3.8 Pengujian Statistik

Dalam menganalisis nilai signifikan dari model yang dihasilkan, digunakan

berbagai pengujian statistik, yaitu: adjusted R-Square, F-Test, t-test, dan koefisien

korelasi parsial.

1. Uji R2 (Adjusted R-Square) untuk melihat besarnya kemampuan

variabel-variabel independen dalam menerangkan variabel dependen.

Dengan kata lain pengujian model menggunakan R2, dapat menunjukkan

bahwa variabel-variabel independen yang digunakan dalam model regresi

linier berganda adalah variabel-variabel independen yang mampu mewakili

keseluruhan dari variabel-variabel independen lainnya dalam mempengaruhi

variabel dependen, kemudian besarnya pengaruh ditunjukkan dalam bentuk

persentase. Nilai koefisien ini berkisar antara 0 sampai dengan 1 dimana

semakin besar nilai koefisiennya maka kemampuan variabel independen

untuk menerangkan variabel dependen semakin besar pula.

Page 71: PENGARUH SIZE DAN BETA TERHADAP RETURN PADA …digilib.unila.ac.id/57865/3/3. TESIS FULL TANPA BAB... · kuat pada perusahaan kecil dibandingkan pada perusahaan besar dan pengaruh

53

2. Melakukan uji t (t-test) terhadap koefisien-koefisien regresi untuk

menjelaskan bagaimana suatu variabel independen secara statistik

berhubungan dengan variabel dependen secara parsial. Dalam penelitian ini

dilakukan dengan tingkat keyakinan sebesar 95% (α = 5%). Uji t ini

dilakukan dengan membandingkan antara t-hitung dengan t-tabel pada

tingkat keyakinan tertentu. Apabila nilai t berdasarkan tabel lebih besar atau

lebih kecil dari nilai t berdasarkan hitungan, maka pengaruh varibel

independen terhadap variabel dependen-nya adalah signifikan. Jika

sebaliknya, nilai t berdasarkan hitung berada diantara nilai t berdasarkan

tabel, baik secara positif maupun negatif, maka pengaruh variabel

independen terhadap variabel dependen adalah tidak signifikan.

3. Melakukan uji F (F-test) untuk mengetahui pengujian secara bersama-sama

signifikansi hubungan antara variabel independen dan variabel dependen.

Tingkat keyakinan yang digunakan sebesar 95% (α = 5%) . Hasil

perhitungan uji F ini juga akan di bandingkan dengan F-tabel dengan

α = 5% . Jika hasil uji F (F-hitung) lebih besar dari F-tabel, maka Ho ditolak

yang artinya variabel independen secara bersama-sama mempengaruhi

variabel dependen.

4. Koefisien korelasi parsial digunakan untuk menilai kepekaan variabel

independen terhadap perubahan masing-masing variabel independen.

Page 72: PENGARUH SIZE DAN BETA TERHADAP RETURN PADA …digilib.unila.ac.id/57865/3/3. TESIS FULL TANPA BAB... · kuat pada perusahaan kecil dibandingkan pada perusahaan besar dan pengaruh

54

3.9 Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan untuk memperoleh kebenaran atas apa yang telah

dihipotesiskan di bab tinjauan pustaka. Hipotesis merupakan jawaban sementara

terhadap masalah yang diteliti, dimana jawaban itu masih bersifat lemah dan perlu

dilakukan pengujian secara empiris kebenarannya, dengan melakukan pembuktian

statistik. Untuk menjawab permasalahan dan pengujian hipotesa yang ada pada

penelitian ini perlu dilakukan analisis statistik terhadap data yang telah diperoleh.

Analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan analisis

regresi berganda dengan variabel dummy.

Page 73: PENGARUH SIZE DAN BETA TERHADAP RETURN PADA …digilib.unila.ac.id/57865/3/3. TESIS FULL TANPA BAB... · kuat pada perusahaan kecil dibandingkan pada perusahaan besar dan pengaruh

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Beberapa kesimpulan dari penelitian ini sebagai berikut:

1. Hipotesis pertama yang menyatakan bahwa pengaruh size terhadap return

saham lebih kuat pada perusahaan kecil dibandingkan pada perusahaan

besar yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014 diterima.

Hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan dengan kapitalisasi kecil

menghasilkan return yang besar.

2. Hipotesis kedua yang menyatakan bahwa pengaruh beta terhadap return

saham lebih tinggi pada perusahaan kecil dibandingkan pada perusahaan

besar yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014 diterima.

Hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan dengan kapitalisasi pasar yang

kecil menghasilkan beta yang lebih tinggi.

Pada penelitian ini telah terbukti hasil penelitian Banz, bahwa terjadi hubungan

terbalik (negatif) antara ukuran perusahaan dengan return saham. Artinya,

saham-saham perusahaan kecil akan memberikan return yang lebih tinggi

dibandingkan perusahaan besar. Pada penelitian ini juga terbukti bahwa faktor

beta (risiko pasar) bukan merupakan satu-satunya faktor yang menjelaskan variasi

return saham.

Page 74: PENGARUH SIZE DAN BETA TERHADAP RETURN PADA …digilib.unila.ac.id/57865/3/3. TESIS FULL TANPA BAB... · kuat pada perusahaan kecil dibandingkan pada perusahaan besar dan pengaruh

70

5.2 Saran

Saran yang diajukan dalam penelitian ini adalah:

1. Perusahaan besar harus mampu meningkatkan kinerjanya sehingga mampu

meningkatkan return saham. Peningkatan return saham akan menyebabkan

investor tertarik untuk berinvestasi sehingga kemungkinan terjadi aktifitas

saham dari proses jual beli yang wajar akan terjadi dan berdampak pada

kenaikan harga saham.

2. Untuk penelitian selanjutnya disarankan menggunakan seluruh perusahaan

yang listing tanpa membuat kuartil dan periode waktu yang lebih panjang.

Page 75: PENGARUH SIZE DAN BETA TERHADAP RETURN PADA …digilib.unila.ac.id/57865/3/3. TESIS FULL TANPA BAB... · kuat pada perusahaan kecil dibandingkan pada perusahaan besar dan pengaruh

DAFTAR PUSTAKA

Asnawi, Said K., dan Wijaya Chandra (2005). Riset Keuangan:Pengujian-Pengujian Empiris. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Banz, R.W. (1981). The Relationship Between Return And Market Value OfCommon Stocks. Journal of Financial Economics, Vol:9, pp: 3-18.

Bodie, Zvi. Kane, Alex and Marcus, Alan J. (2009). Investments. Eighth edition,New York: McGraw-Hill.

Ernie Hendrawaty (2001). Analisi Tingkat Pendapatan Abnormal Saham Winnersdan Losers di Bursa Efek Jakarta Tahun 1999. Program PascasarjanaProgram Studi Ilmu Manajemen Universitas Airlangga.

Fama, E.F. and French, K.R. (1992). The Cross-Section of Expected StockReturns. Journal of Finance, Vol:47, pp: 427-465.

Fletcher, Jonathan (2000). On the Conditional Relationship Between Beta andReturn in International Stock Returns. International Review of FinancialAnalysis, Vol:9, pp: 235-245.

Francis, Jack C. (1991). Investment: Analysis and Management. 5th edition.Singapore: McGraw-Hill Inc.

Ghozali Imam (2006). Aplikasi Analisis Multivarite dengan SPSS. Semarang:Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gunawan, Hendrawaty Ernie (2018). Stock Liquidity and Market Capitalization:Investment Challenges in Indonesian Capital Market. SSRG InternationalJournal of Economics Management Studies, Vol:5, Iss:11, pp:11-20.

Halim Abdul (2005). Analisis Investasi. Edisi 2. Salemba.

Husnan Suad (2001). Dasar-Dasar Teori Portofolio dan AnalisisSekuritas.Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Hodoshima J., Garza G.X. dan Kimura M (2000). Cross Sectional Analysis ofReturn and Beta in Japan. Journal Economic and Business, pp: 515-553.

Jogiyanto Hartono (2013). Teori Portofolio dan Analisis Investasi.Edisi Kedelapan. Yogyakarta: BPFE.

Kasmir (2014). Analisis Laporan Keuangan. Edisi 1. Jakarta: Rajawali Pers.

Page 76: PENGARUH SIZE DAN BETA TERHADAP RETURN PADA …digilib.unila.ac.id/57865/3/3. TESIS FULL TANPA BAB... · kuat pada perusahaan kecil dibandingkan pada perusahaan besar dan pengaruh

72

Lamoureux, Christopher G., and Sanger, Gary C.(1989). Firm Size and Turn ofThe Year Effects in The OTC/NASDAQ Market. The Journal ofFinance,Vol:44 No.5.

Levy, H. (1996). Introduction to Investments. Cincinnati, Ohio: South WesternCollege Publishing.

Marati Fudji Sri (2013). Pengaruh Firm Size Terhadap Return Saham PadaPerusahaan Manufaktur yang Tercatat di Bursa Efek IndonesiaPeriode 2004-2009. Jurnal Among Makarti, Vol.6 No.12, hlm: 66-79.

Mariani Ni Luh Lina,Yudiaatmaja Fridayana danYulianthini Ni Nyoman (2005).Pengaruh Profitabilitas dan Leverage Terhadap Return Saham.E-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha, Volume 4.

Markowitz, M. Harry (1959). Portfolio Selection. Journal of Finance, pp: 77-91.

Niresh J. Aloy dan Velnampy T (2014). Firm Size and Profitability: A Study ofListed Manufacturing Firms in Sri Lanka. International Journal of Businessand Management; Vol:9, No:4, pp: 57-64.

Glenn N. Pettengill, Sridhar Sundaram dan Ike Mathur (1995). The ConditionalRelation between Beta and Returns. Journal of Financial and QuantitativeAnalysis, Vol:30, Iss:1.

Prasad Saroj S dan Verma Ashutosh (2013). Size and Returns: A Study of theIndian Stock Market. Indian Journal of Finance, Vol:7, Iss:5.

Priyatno, Dwi (2008). Mandiri Belajar SPSS Untuk Analisis Data danUji Statistik. Jakarta: Mediakom.

Reinganum, Marc R. (1992). A Revival of the Small-Firm Effect.Journal of Portofolio Management, Vol:18, Iss:3, pp: 55-62.

Ross, A Stephen. Westerfield, Randolph W. Jordan, Bradford D (2003).Fundamentals of Corporate Finance. New York: Mc Graw-Hill.

Samuelson Paul A. dan William D. Nordhaus (1993). Mikro Ekonomi.Terjemahan Drs. Haris Munandar DKK, Edisi ke-14. Jakarta: Erlangga.

Sehgal S. and Tripathi V. (2004). Size Effect in Indian Stock Market: SomeEmpirical Evidence. Presented at International Conference on DelegatedPortofolio Management and Investor Behaviour. China: Sichuan University.

Sharpe William F (1964). Capital Asset Prices: A Theory of Market EquilibriumUnder Conditions of Risk. Journal of Finance; Vol:19, pp: 425-442.

Sugiyono (2012). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : ALFABETA.

Page 77: PENGARUH SIZE DAN BETA TERHADAP RETURN PADA …digilib.unila.ac.id/57865/3/3. TESIS FULL TANPA BAB... · kuat pada perusahaan kecil dibandingkan pada perusahaan besar dan pengaruh

73

Tandelilin, Eduardus (2010). Portofolio dan Investasi Teori dan Aplikasi.Edisi pertama. Yogyakarta: Kanisius.

Tang G. dan Shum W. (2004). Beta and Returns Revisited: Evidence from TheKorean and Taiwan Stock Markets. Pacific Basin Finance Journal.

Xu, J. (2002). The Size Effect of The Stock Returns in The Chinese Market.SSRN Working Paper. China: Peking University.

Yani Aulia Rahma, Sudarma Made, Prihatiningtias Yeney Widya (2013).January Effect dan Size Effect Pada Perusahaan yang Terdaftar di BursaEfek Indonesia. Program Pascasarjana Fakultas Ekonomi dan BisnisUniversitas Brawijaya.

Yanuarta Ramel (2009). Anomali Size Effect di Bursa Efek Indonesia.Jurnal Kajian Manajemen Bisnis, Volume 1, hlm 39–58.

www.idx.go.id