Pengaruh Saham Bonus Terhadap Kinerja an Yang Dimoderasi

5/8/2018 Pengaruh Saham Bonus Terhadap Kinerja an Yang Dimoderasi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pengaruh-saham-bonus-terhadap-kinerja-an-yang-dimoderasi 1/26

PENGARUH SAHAM BONUS TERHADAP

KINERJA PERUSAHAAN YANG

DIMODERASI OLEH ASSETS IN PLACE

PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG

LISTING DI BEI PADA TAHUN 1998-2007

A R I O W I C A K S O N O

8 2 1 5 0 7 2 8 5 6



BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Penelitian

Penilaian kinerja perusahaan adalah salah satu alat yang berguna untuk

meng etahui dan menilai masa lalu perusahaan dan pertumbuhannya di masa

depan.

kinerja perusahaan yang baik akan membuat investor bertahan lama dengan

investasinya di perusahaan terkait (Nugroho, 2009)

Dengan bonus saham karyawan, perusahaan dapat membag ikan sahamnya

kepada karyawan tanpa menuntut karyawan untuk meng investasikan uangnya kepada perusahaan

insentif keuangan dapat meningkatkan motivasi karyawan dan menyelaraskan

kepentingan mereka dengan pemegang saham (Jensen and Meckling, 1976)



Bonus saham di beberapa perusahaan berperan sebagai sistem yang menyeimbangkan

ketertarikan antara pemegang saham dan karyawan, sehingga masalah keag enan dapat

berkurang seiring dengan meningkatnya kinerja perusahaan (Guo et al., 2006).

Dalam Chen et al., (2009), bonus saham karyawan memberikan karyawan komitmen dan

inisiatif untuk kemajuan perusahaan (Becker & Olson, 1989; Ang et al., 2005).

Saham karyawan juga menjadikan karyawan sebagai bag ian dari perusahaan dan secara

konsekuen akan membag ikan peng etahuan dan inf ormasi terkait meng enai teknolog i pada

perusahaan dengan seluruh stakeholder perusahaan (Blasi et al., 1996; Frye, 2004; Chen &

Huang, 2006).



A ssets in place meliputi aktiva-aktiva yang terlihat,

seperti tanah, g edung, mesin, dan inventaris lainnya

(Brigham dan Ehrhardt, 2008:519). dalam Chen et al., (2009), menurut FitzRoy and Kraf t (1987), ketika

teknolog i dalam manuf aktur semakin cangg ih dan

terintergrasi, pembag ian kompensasi dapat membuat

efisiensi dalam perusahaan menjadi meningkat

Harris dan Raviv, dalam Ebaid (2009), berpendapat bahwa tingkat utang yang lebih tingg i menyelaraskan kepentingan manajer dan

pemegang saham. Sehingga, kinerja perusahaan akan meningkat

seiring dengan keselarasan dari kepentingan manajer dan pemegang

saham tersebut

Semakin besar ukuran perusahaan, maka sumber daya yang

dimilikinya pun akan semakin banyak, dengan beg itu perusahaan cenderung lebih inovatif dikarenakan banyaknya sumber daya yang

dimilikinya.

Assets in Place

Leverag e

Firm Size



RUMUSAN MASALAH

1. Apakah Bonus Saham Karyawan berpengaruh positif signifikan terhadap

Kinerja Perusahaan Manuf aktur yang Listing di BEI?

2. Apakah A sset in Place memoderasi pengaruh Saham Bonus Karyawan

terhadap Kinerja Perusahaan Manuf aktur yang Listing di BEI?



Tujuan Penelitian

Meng etahui pengaruh Bonus Saham Karyawan terhadap Kinerja Perusahaan Manuf aktur

yang Listing di BEI.

Meng etahui pengaruh A sset in Place yang memoderasi pengaruh Saham Bonus Karyawan

terhadap Kinerja Perusahaan Manuf aktur yang Listing di BEI

Manf aat Penelitian

Investor, hasil yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan mampu menambah sudut

pandang investor untuk menggali lebih jauh terkait pembag ian saham bonus pada

perusahaan dan hubungannya terhadap kinerja perusahaan.

Perusahaan Manuf aktur yang listing di BEI (selaku ob jek penelitian), sebagai suatu

masukan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja perusahaan terkait jika

dihubungkan dengan bonus saham karyawan ukuran perusahaan, leverage, dan asset in

place.

Bag i peneliti selanjutnya, penulis berharap penelitian ini dapat berguna bag i peneliti

selanjutnya sebagai referensi dan bahan pertimbangan serta pembanding dalam

melakukan penelitian lain yang se jenis.



BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN,

DAN HIPOTESISTeori Keag enan

Menurut Kim dan Kim (2006), teori keag enan berkaitan dengan konflik

kepentingan antara manajer dan pemegang saham.

Pemegang saham akan mendelegasikan wewenang pada manajer untuk

mengambil keputusan dan ini dilakukan dengan harapan manajer akan meng ikuti

seluruh kehendak dari pemegang saham. Namun, tidak selamanya tujuan dari manajer selalu se jalan dengan tujuan dari

pemilik perusahaan.



KINERJA PERUSAHAAN

Kinerja perusahaan menurut Boughzala dan Ermine (2006:117) adalah operasi,

metode, dan pendekatan untuk menilai kinerja dari sistem inf ormasi yang

ditujukan untuk meng identifikasi se jauh mana peran sistem inf ormasi dapat

membantu operasi perusahaan tersebut.

Raymond berpendapat bahwa ada tiga definisi dari kinerja perusahaan, yaitu kinerja

operasional, kinerja keuangan, dan kinerja kompetitif .



KOMPENSASI

Kompensasi merupakan balas jasa yang diberikan oleh organisasi/perusahaan kepada

karyawan, yang dapat bersif at finansial maupun non finansial, pada periode yang tetap(UPNYK, 2006).

Insentif /kompensasi ekuitas terdiri dari:

Opsi saham

Hak apresiasi saham, baik tunai maupun dalam bentuk saham

Rencana kinerja saham, baik dalam bentuk tunai maupun saham

Saham bonus

Phantom Stock Plan, dalam tunai maupun saham

Dalam penelitian ini,peneliti f okus pada

saham bonus



BONUS SAHAM KARYAWAN

Bonus saham karyawan merupakan se jenis program insentif dari perusahaan yang

diberikan pada karyawannya berupa saham perusahaan tersebut.

Chen et al. (2009), mengungkapkan bahwa bonus saham karyawan langsung

terhubung dengan kinerja perusahaan



ASSETS IN PLACE

Perusahaan memiliki dua jenis aktiva (Brigham dan Ehrhardt, 2008:519), aktiva

operasional dan aktiva nonoperasional. Aktiva operasi memiliki dua bentuk, yaitu

assets in place dan growth options. A ssets in place meliputi aktiva-aktiva yang

terlihat, seperti tanah, g edung, mesin, dan inventaris lainnya.

Perusahaan dengan asset yang banyak, memerlukan lebih banyak karyawan yang

memiliki kemampuan dan peng etahuan yang tingg i untuk menggunakan

teknolog i yang lebih modern untuk meningkatkan kapabilitas manuf aktur.



UKURAN PERUSAHAAN (FIRM SIZE)

Ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan (Supriyanto

dan Falikhatun, 2008)

Lun dan Quaddus (2011), serta Chen et, al. (2009) berpendapat bahwa ukuran

perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja perusahaan.



LEVERAGE

jumlah pendanaan dari luar (hutang ) yang digunakan sebagai kontribusi untuk

pembiayaan perusahaan itu sendiri (Guerard dan Schwartz, 2007:224)

Jermias (2008) dan Chen et al., (2009) berpendapat bahwa terdapat hubungan

signifikan antara leverage dan kinerja perusahaan.



REVIEW PENELITIAN RELEVAN

1. Han dan Shen (2007)

2. Aboody et, al. (2010)

3. Lin dan Tsai (2010)

4. Meng et, al. (2010)

5. Guo et, al. (2010)

6. Yeo et, al (1999)

7. Aryanti (1998)

8. Pugh et, al. (2000)

9. Sudiyanto (2010)

10. Chen et, al. (2009)



KERANGKA PEMIKIRAN

Fokus Penelitian pada hubungan antara Saham Bonus terhadap Kinerja Perusahaan

Assets in Place berperan sebgai variabel moderasi

Leverag e, Firm size, dan Kinerja Perusahaan tahun sebelumnya berperan sebagai

variabel kontrol



Rasio Bonus Saham

X1

Kinerja Perusahaan

(Tobins·q & ROA)

Y

Assets in Place

X2

Leverage

X 3

Kinerja Perusahaant-1

X5

Ukuran Perusahaan

X4

+

+/-

+/-

+/-

= variabel kontrol



HIPOTESIS

H1: Bonus saham karyawan berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja

perusahaan manuf aktur yang listing di BEI.

H2: Ada pengaruh positif saat A sset in Place memoderasi pengaruh saham bonus

karyawan terhadap kinerja perusahaan manuf aktur yang listing di BEI.



BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini meneliti dan menganalisis kinerja perusahaan, rasio bonus saham

karyawan, asset in place, ukuran perusahaan, leverage, dan kinerja perusahaant-

1 pada perusahaan manuf aktur yang listing di BEI antara tahun 1998-2007.

Metode Penelitian

Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian asosiatif yaitu metode

penelitian untuk meng etahui hubungan antara dua variabel atau lebih dalam

model.



OPERASIONALISASI VARIABEL

PENELITIAN





Variabel Terikat

Kinerja Perusahaan (Tobin·s Q & ROA)

Variabel Bebas

Rasio Saham BonusVariabel Moderasi

Assets in Place

Variabel Kontrol

Leverag e

Firm Size

Kinerja Perusahaan tahun sebelumnya (Tobin·s Q & ROA)



METODE PENGUMPULAN DATA

Pengumpulan data sekunder

Berasal dari laporan keuangan perusahaan-perusahaan yang meng eluarkan bonus

saham dari situs http://www.idx.co.id / pada kolom corporate action.

Laporan keuangan dari perusahaan-perusahaan sampel didapat dari Indonesian

Capital Market Directory ( ICMD).



PENENTUAN POPULASI DAN SAMPEL

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang listing di BEI pada

tahun 1998-2007.

Sampel dipilih dengan metode purposive sampling

1. perusahaan manuf aktur yang meng eluarkan bonus saham,

2. bukan perusahaan keuangan



METODE ANALISIS



EFEK MODERASI



U ji Normalitas

U ji normalitas ini dilakukan untuk meng etahui apakah data-data yang diperoleh sebagai

variabel-variabel terpilih tersebut berdistribusi normal atau tidak (Prabawati, 2010:53).

U ji Multikolinieritas

Dalam model regresi berganda, variabel bebas yang baik adalah variabel bebas yang

mempunyai hubunugan dengan variabel terikat, tetapi tidak mempunyai hubungan dengan

variabel bebas lainnya.

Heterokedastis

Heterokedastis adalah keadaan di mana varian dalam model tidak konstan atau berubah-

ubah. Oleh karena itulah model persamaan yang baik adalah yang bersif at tidak heterokedastis atau homokedastis.

U ji-t

U ji-t adalah pengujian hipotesis pada koefisien regresi secara individu (Nachrowi dan

Usman, 2006: 18). Dari hipotesis yang ada pada suatu penelitian, akan dapat terlihat arti

dari pengujian yang dilakukan.

Documents

Pengaruh Saham Bonus Terhadap Kinerja an Yang Dimoderasi