124
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH MODEL SCIENCE TECHNOLOGY SOCIETY DISERTAI TEKNIK MIND MAP TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DI SMAN COLOMADU SKRIPSI Oleh: ITA WIDYA YANTI NIM K4308093 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013

digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

  • Upload
    vodang

  • View
    224

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENGARUH MODEL SCIENCE TECHNOLOGY SOCIETY

DISERTAI TEKNIK MIND MAP TERHADAP HASIL BELAJAR

BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DI SMAN

COLOMADU

SKRIPSI

Oleh:

ITA WIDYA YANTI

NIM K4308093

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2013

Page 2: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

Page 3: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PENGARUH MODEL SCIENCE TECHNOLOGY SOCIETY

DISERTAI TEKNIK MIND MAP TERHADAP HASIL BELAJAR

BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN

COLOMADU

Oleh:

ITA WIDYA YANTI

NIM K4308093

Skripsi

diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2013

Page 4: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

Page 5: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

Page 6: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRAK

Ita Widya Yanti. K4308093. PENGARUH MODEL SCIENCE TECHNOLOGY

SOCIETY DISERTAI TEKNIK MIND MAP TERHADAP HASIL

BELAJAR BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DI

SMAN COLOMADU. Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan. Universitas Sebelas Maret. Januari 2013.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:(1) Pengaruh model

pembelajaran Science Technology Society disertai teknikMind Map terhadap hasil

belajar Biologi siswa kelas X SMAN Colomadu Tahun Pelajaran 2011/2012, (2)

Pengaruh model pembelajaran Science Technology Society disertai teknikMind

Map terhadap sikap peduli lingkungan siswa kelas X SMAN Colomadu Tahun

Pelajaran 2011/2012.

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (Quassy

Experimental Research) dengan menggunakan The Randomized Control Group

Posttest Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA

Negeri ColomaduTahun Pelajaran 2011/2012. Teknik pengambilan sampel

dilakukan dengan cara cluster random sampling. Sampel dalam penelitian ini

adalah kelas X.6 sebagai kelas kontrol dengan menggunakan model pembelajaran

ceramah bervariasi dan praktikum disertai rangkuman sederhana dan kelas X.2

sebagai kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran Science

Technology Society disertai Teknik Mind Map. Teknik pengumpulan data

menggunakandokumentasi, lembar observasi, angket, dan tes. Teknik analisis data

menggunakan statistik deskriptif dan statistik inferensial menggunakan uji-t (t-

test) untuk menguji hipotesis dengan bantuan SPSS 16.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: (1) Ada pengaruh secara

signifikan Science Technology Society disertai Teknik Mind Map terhadap hasil

belajar Biologi siswa kelas X SMAN Colomadu Tahun Pelajaran 2011/2012

dengan nilai signifikan ranah kognitif 0,000; ranah psikomotor 0,000; dan ranah

afektif 0,019, (2) Ada pengaruh secara signifikan model pembelajaran Science

Technology Society disertai Teknik Mind Map terhadap sikap peduli lingkungan

kelas X SMAN Colomadu Tahun Pelajaran 2011/2012 dengan nilai

signifikan0,002.

Kata Kunci: Model Pembelajaran Science Technology Society (STS), Teknik Mind

Map, Hasil Belajar, Sikap Peduli Lingkungan.

Page 7: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

ABSTRACT

Ita Widya Yanti. K4308093.”THE INFLUENCE OF SCIENCE

TECHNOLOGY SOCIETY MODEL WITH MIND MAP TECHNIQUE TO

BIOLOGY LEARNING ACHIEVEMENT AND ENVIRONMENTAL

ATTITUDES AT SMAN COLOMADU”.Thesis. Surakarta: Teacher Training and

Education Faculty. Sebelas Maret University. Januari 2013.

This research aimed to determine: (1) The effect of Science Technology

Society (STS) model with Mind Maptechniqueto Biology learning achievement

grade 10th

of at SMAN Colomadu Academic Year 2011/2012, (2) The effect of the

application of STS model with Mind Map technique to environmental attitudes of

10th

of students at SMAN Colomadu Academic Year 2011/2012.

This research was Quasy Experimental Research used The Randomized

Control Group Posttest Design.The population of this research were all students of

SMA Colomadu Academic Year 2011/2012.The sample of this research was by

cluster random sampling. The samples for this research was grade 10th.

6as the

control classes with using various oral model with simple summary practice and

grade 10th.

2 as experimental class are using the STS learning model with the Mind

Map technique.The data collection techniques is by documentation techniques,

observation sheets, questionnaires, and tests. The technique of data analysis using

the descriptive statistics and the inferential statistics withusing t-test to test the

hypothesis with the succor of SPSS 16.

Based on the research can be concluded: (1) There is a significant effect of

STS model with Mind Map technique toBiology learning achievement grade 10th

at

SMAN Colomadu Academic Year2011/2012 with cognitive significant value 0000;

psychomotor domain 0.000, and affective domain 0.019 (2) There is significant

effect of STS model with Mind Map technique on environmental attitudes of grade

10th

at SMAN Colomadu Academic Year 2011/2012 with significant value 0.002.

Keywords: Science Technology Society (STS) Model, Mind Map Technique,

Learning Achievement, Environmental Attitudes.

Page 8: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

MOTTO

”Wa man jaahada fa-innamaa yujaahidu linafsihi.”

“Barangsiapa bersungguh-sungguh, sesungguhnya kesungguhannya itu adalah

untuk dirinya sendiri.”.

(QS. Al-Ankabut: 6)

“Yaa ayyuhal-ladziina aamanushbiruu washoobiruu.”

“Wahai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah

kesabaranmu.”

(QS. Ali-Imron: 200)

”Berangkat dengan penuh keyakinan. Berjalan dengan penuh

keikhlasan.Istiqomah dalam menghadapi cobaan.”

(Penulis)

”Senyum tidak hanya akan menampilkan wajah yang cerah, namun juga

menghangatkan jiwa.”

(Penulis)

”Optimis, Karena Hidup Terus Mengalir Dan Kehidupan Terus Berputar.”

(Penulis)

Page 9: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

PERSEMBAHAN

Dalam naungan Ridhlo Allah SWT, kupersembahkan karya ini untuk:

Ibundaku tersayang, yang selalu sabar menuntunku. Terima kasih yang tak

terbatas untuk segala doa, menemani setiap langkah dan selalu ada

disampingku, dukungan serta kasih sayang yang tiada terkira.

Ayahanda tersayang, yang selalu memberikan nasehatnya. Terima kasih atas

segala pengorbanan yang telah bapak berikan, yang senantiasa

membahagiakanku, memberikan segala sesuatu yang aku inginkan.

Adekku ”Desy Ratna Juwita” tersayang, terima kasih atas segala pengertian,

dukungan, doa, serta kasih sayang yang tiada hentinya.

Kakak sepupuku ”Pudy Astuti”tersayang, terima kasih atas segala pengertian,

dukungan, doa, serta kasih sayang yang tiada hentinya.

“Safitri Restu Widyawati Nasution”,terimakasih atas doa dan semangatnya.

Ibu Suciati yang selalu sabar dalam memberiku arahan dan bimbingan. Terima

kasih atas semangat, motivasi, dukungan, serta ilmu yang telah ibu berikan.

Bapak Joko Ariyanto yang selalu sabar dalam memberiku arahan dan

bimbingan. Terima kasih atas semangat, motivasi, dan masukan yang telah ibu

berikan.

Ibu Sri Widoretno yang selalu memberikan nasehatnya.

Ibu Triut Susilaningsih yang selalu memberikan motivasi, dorongan, nasehat,

kasih sayang, doa, serta ketulusan. Terima kasih atas semua yang ibu berikan.

Siswa-siswi kelas X.2, X.3, dan X.6 SMAN Colomadu yang telah membantu

dalam penelitian ini.

Teman-teman kos “Wisma Latansa”, Mbak Clara, Sherestu, Sari,dan Putri atas

kebersamaan kita selama ini.

Iva Yuni Listiani,teman seperjuanganku. Sukses selalu.

Arti, Whelly, Rida, Pinkan, Ria, Diana. The Jack Family terima kasih atas

kebersamaan dan keceriaan serta perjuangan selama ini.

Gama, Ferry, Dani, Aji, Parmi, Cuwi, Valent, Putri, Purwo, Hantyan, Devi

teman satu bimbingan terimakasih atas kebersamaan dan kesabaran yang

tercurah selama ini.

Teman-temanPendidikan Biologi 2008, terima kasih atas kebersamaan dan

perjuangan yang tak akan terlupakan.

Almamater.

Page 10: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

KATA PENGANTAR

Segala Puji bagi Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang atas segala

rahmat, hidayah serta inayah-Nya. Atas kehendak-Nya penulis dapat

menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul “PENGARUH MODEL

SCIENCE TECHNOLOGY SOCIETY DISERTAI TEKNIK MIND MAP

TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI

LINGKUNGAN SISWA DI SMAN COLOMADU”.

Penulisan skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari prasyarat

untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Biologi, Jurusan

Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.Penulis menyadari

sepenuhnya bahwa penulisan skripsi dapat terselesaikan dengan baik atas bantuan,

bimbingan, serta pengarahan berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin

menyampaikan rasa terima kasih kepada:

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

2. Ketua Jurusan Pendidikan Matematika Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Ketua Program Studi PendidikanBiologi, Jurusan Pendidikan Matematika

Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

4. Ibu Dr. Suciati Sudarisman, M.Pdselaku Pembimbing I, yang selalu

memberikan motivasi, pengarahan, dan bimbingan dalam menyusun skripsi

ini.

5. Bapak Joko Ariyanto, S.Si, M.Siselaku Pembimbing II, yang selalu

memberikan bimbingan, pengarahan, dan saran dalam menyusun skripsi ini.

6. Kepala SMA Negeri Colomadu, yang telah memberikan kesempatan dan

tempat guna pengambilan data dalam penelitian.

Page 11: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

7. Wakasek Kurikulum SMA Negeri Colomadu, yang telah memberikan ijin

penelitian.

8. Bu Triut Susiloningsih, S.Pdselaku guru Biologi kelas X.2, X.3, dan X.6SMA

Negeri Colomadu yang telah membantu saat jalannya penelitian.

9. Siswakelas X.2, X.3, dan X.6SMA Negeri Colomaduyang telah bersedia

berpartisipasi dalam pelaksanaan penelitian ini.

10. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak

mungkin disebutkan satu persatu.

Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya

dan pembaca umumnya.

Surakarta, Januari 2013

Penulis

Page 12: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................. i

HALAMAN PERNYATAAN .................................................................. ii

HALAMAN PENGAJUAN ...................................................................... iii

HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................. iv

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... v

HALAMAN ABSTRAK ........................................................................... vi

HALAMAN ABSTRACT ........................................................................ vii

HALAMAN MOTTO ............................................................................... viii

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................... ix

KATA PENGANTAR .............................................................................. x

DAFTAR ISI ............................................................................................. xii

DAFTAR TABEL ..................................................................................... xvi

DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xviii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xx

BAB I PENDAHULUAN .................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ...................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................ 7

C. Tujuan Penelitian ................................................................. 8

D. Manfaat Penelitian ............................................................... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................ 9

A. Kajian Teori ......................................................................... 10

1. Belajar dan Pembelajaran Biologi ................................... 10

a) Belajar Biologi ........................................................... 10

b) Pembelajaran Biologi ................................................. 12

2. Teori-teori Belajar ........................................................... 14

a. Teori Belajar Konstruktivisme ................................... 14

Page 13: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

b. Teori Belajar Bermakna David Ausubel .................... 16

c. Teori Belajar Sosial Vygotsky ................................... 17

d. TeoriPerkembangan Kognitif Piaget .......................... 19

3. Model Pembelajaran Science Technology Society .......... 20

a. Pengertian Model Pembelajaran Science Technology

Society ........................................................................ 20

b. Tahap-tahap Model Pembelajaran Science Technology

Society ........................................................................ 26

c. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran

Science Technology Society ........................................ 30

d. Implikasi Model Pembelajaran Science Technology

Societyterhadap Hasil Belajar dan Sikap Peduli

Lingkungan ................................................................ 31

4. Teknik Mind Map ............................................................ 34

a. TeknikMindMap ......................................................... 34

b. Langkah-langkah membuat Teknik Mind Map .......... 37

c. Keunggulan dan Kekurangan TeknikMind Map ........ 38

d. Implikasi Teknik Mind Map terhadap Hasil Belajar

dan Sikap Peduli Lingkungan ..................................... 38

5. Hasil Belajar .................................................................... 40

6. Sikap Peduli Lingkungan ................................................ 44

B. Hasil Penelitian yang Relevan ............................................. 48

C. Kerangka Berpikir ................................................................ 49

D. Hipotesis .............................................................................. 53

BAB III METODEPENELITIAN .......................................................... 54

A. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................. 54

1. Tempat Penelitian............................................................ 54

2. Waktu Penelitian ............................................................. 54

B. Rancangan Penelitian ........................................................... 55

C. Populasi dan Sampel ............................................................ 56

1. Populasi Penelitian .......................................................... 56

Page 14: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

2. Sampel Penelitian ............................................................ 56

D. Teknik Pengambilan Sampel ............................................... 57

E. Pengumpulan Data ............................................................... 57

1. Variabel Penelitian .......................................................... 57

2. Teknik Pengumpulan Data .............................................. 58

F. Validasi Instrumen Penelitian .............................................. 60

1. Uji Validitas .................................................................... 60

2. Uji Reliabilitas ................................................................ 62

3. Analisis Butir Soal .......................................................... 64

G. Analisis Data ........................................................................ 66

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................ 67

A. Deskripsi Data ...................................................................... 67

1. Deskripsi DataHasil Belajar Biologi Siswa .................... 67

a. Hasil Belajar Ranah Kognitif .................................... 67

b. Hasil Belajar Ranah Psikomotor ............................... 70

c. Hasil Belajar Ranah Afektif ...................................... 75

2. Deskripsi Sikap Peduli Lingkungan Siswa ..................... 79

B. Pengujian Prasyarat Analisis ............................................... 81

1. Uji Keseimbangan ........................................................... 81

2. Uji Normalitas ................................................................. . 82

3. Uji Homogenitas ............................................................. 83

C. Uji Hipotesis ........................................................................ 85

1. Uji Hipotesis Pertama ..................................................... 85

2. Uji Hipotesis Kedua ........................................................ 86

D. Pembahasan Hasil Analisis Data ......................................... 87

1. Hipotesis Pertama............................................................ 87

a. Hasil Belajar Biologi Ranah Kognitif ......................... 88

b. Hasil Belajar Biologi Ranah Psikomotor .................... 91

c. Hasil Belajar Biologi Ranah Afektif ........................... 94

2. Hipotesis .......................................................................... 96

Page 15: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN .............................. 100

A. Simpulan .............................................................................. 100

B. Implikasi .............................................................................. 100

1. Implikasi Teori ................................................................ 100

2. Implikasi Praktis ............................................................. 100

C. Saran .................................................................................... 101

1. Bagi Guru ........................................................................ 101

2. Bagi Institusi ................................................................... 101

3. Bagi Peneliti Lain ............................................................ 102

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 103

LAMPIRAN .............................................................................................. 104

Page 16: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR TABEL

halaman

Tabel 2.1 Tahap-tahap Perkembangan Kognitif Piaget ................................. 19

Tabel 2.2 Tahap Model Pembelajaran Science Technology Society............. 27

Tabel 2.3 Perbedaan Model Pembelajaran Science Technology Society dan

Pembelajaran Sains Lainnya .......................................................... 30

Tabel 3.1 Rancangan Ramdomized Subjects Posttest Only Control Design.. 55

Tabel 3.2 Skor Penilaian Berdasarkan Skala Likert ...................................... 59

Tabel 3.3 Rangkuman Uji Validitas Hasil Tes Try Out Siswa ...................... 62

Tabel 3.4 Koefisien Korelasi ......................................................................... 63

Tabel 3.5 Rangkuman Uji Reliabilitas Hasil Tes Try Out Siswa .................. 63

Tabel 3.6 Rangkuman Uji Taraf Kesukaran Hasil Tes Try Out Siswa .......... 64

Tabel 3.7 Rangkuman Uji Daya Pembeda Hasil Tes Try Out Siswa ............ 66

Tabel 4.1 Distribusi Hasil Belajar Biologi Siswa Ranah Kognitif ............... 68

Tabel 4.2Deskripsi Hasil Belajar Biologi Siswa Ranah Kognitif .................. 69

Tabel 4.3 Distribusi Hasil Belajar Biologi Siswa Ranah Psikomotor

Melalui Angket .............................................................................. 70

Tabel 4.4 Deskripsi Hasil Belajar Biologi Siswa Ranah Psikomotorik

Melalui angket ............................................................................... 71

Tabel 4.5 Distribusi Hasil Belajar Biologi Siswa Ranah Psikomotor

Melalui Observasi .......................................................................... 73

Tabel 4.6 Deskripsi Hasil Belajar BiologiSiswa Ranah Psikomotorik

Melalui Observasi .......................................................................... 74

Tabel 4.7 Distribusi Hasil Belajar Biologi Siswa Ranah Afektif ................. 76

Tabel 4.8 Deskripsi Hasil Belajar Biologi Siswa Ranah Afektif ................... 77

Tabel 4.9 Nilai Rata-rata Hasil Belajar Biologi ............................................. 78

Tabel 4.10 Distribusi Sikap Peduli Lingkungan Siswa .................................. 79

Tabel 4.11 Deskripsi Sikap Peduli Lingkungan Siswa .................................. 80

Tabel 4.12 Hasil Uji Keseimbangan Nilai Ulangan Harian ........................... 82

Tabel 4.13 Hasil Uji Normalitas Hasil Belajar Biologi Siswa ....................... 83

Page 17: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

Tabel 4.14 Hasil Uji Normalitas Sikap Peduli Lingkungan Siswa ................ 83

Tabel 4.15 Hasil Uji Homogenitas Hasil Belajar Biologi Siswa ................... 84

Tabel 4.16 Hasil Uji Homogenitas Sikap Peduli Lingkungan Siswa............. 84

Tabel 4.17Hasil Uji Pengaruh Model Pembelajaran Science

Technology Society disertai Teknik Mind Map Terhadap Hasil

Belajar Biologi ............................................................................. 86

Tabel 4.18 Hasil Uji Pengaruh Model Pembelajaran Science

Technology Society disertai TeknikMind Map Terhadap

Sikap Peduli Lingkungan ............................................................. 87

Page 18: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

DAFTAR GAMBAR

halaman

Gambar 2.1 Keterkaitan antara Science Technology Society ........................ 23

Gambar 2.2 Tahap Model PembelajaranScience Technology Society .......... 26

Gambar 2.3 Domain Model Pembelajaran Science Technology Society ...... 32

Gambar 2.4 Teknik Mind Map ..................................................................... 35

Gambar 2.5 Paradigma Theory of Planned Behaviour ................................. 47

Gambar 2.6 Skema Kerangka Berpikir Penelitian ........................................ 52

Gambar 3.1 Rincian Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian............................ 54

Gambar 3.2 Skema Paradigma Penelitian .................................................... 55

Gambar 4.1. Perbandingan Distribusi Hasil Belajar Biologi Ranah Kognitif

Siswa Kelas Kontrol dengan Eksperimen ................................. 68

Gambar 4.2. Perbandingan Rata-rata Hasil Belajar Biologi RanahKognitif

Siswa Kelas Kontrol dengan Eksperimen ................................. 69

Gambar 4.3.Perbandingan Distribusi Hasil Belajar Biologi Siswa Ranah

Psikomotor Siswa Kelas Kontrol dengan Eksperimen............. 71

Gambar 4.4. Perbandingan Rata-rata Hasil BelajarBiologiSiswa Ranah

Psikomotorik Kelas Kontrol dengan Kelas Ekperimen ............ 72

Gambar 4.5. Perbandingan Distribusi Hasil Belajar Biologi Siswa Ranah

Psikomotor Siswa Kelas Kontrol dengan EksperimenMelalui

Angket ....................................................................................... 73

Gambar 4.6. Perbandingan Rata-rata Hasil Belajar Biologi Siswa Ranah

Psikomotor Siswa Kelas Kontrol dengan EksperimenMelalui

Observasi .................................................................................. 74

Gambar 4.7. Perbandingan Distribusi Hasil Belajar Biologi Siswa Ranah

Afektif Siswa Kelas Kontrol dengan Eksperimen .................... 76

Gambar 4.8. Perbandingan Distribusi Hasil Belajar Biologi Siswa Ranah

Afektif Siswa Kelas Kontrol dengan Eksperimen ................... 77

Gambar 4.9. Perbandingan Rata-rata Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas

Kontrol dengan Eksperimen ...................................................... 78

Page 19: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xix

Gambar 4.10. PerbandinganDistribusi Sikap Peduli Lingkungan Siswa

Kelas Kontrol dengan Eksperimen .......................................... 80

Gambar 4.11. Perbandingan Rata-rata Sikap Peduli Lingkungan Siswa Kelas

Kontrol dengan Eksperimen .................................................... 81

Page 20: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xx

DAFTAR LAMPIRAN

halaman

Lampiran 1. InstrumenPenelitian ................................................................... 107

a. Silabus Kelas Eksperimen ...................................................... 108

b. Silabus Kelas Kontrol ............................................................. 114

c. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen......... 120

d. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol ............... 147

e. Kisi-kisi Angket Sikap Peduli Lingkungan ............................ 176

f. Angket Sikap Peduli Lingkungan ........................................... 177

g. Lembar Jawab Angket Sikap Peduli Lingkungan .................. 181

h. Kisi-kisi Angket Psikomotorik .............................................. 182

i. Angket Ranah Psikomotorik................................................... 183

j. Lembar Jawab Angket Psikomotorik ..................................... 186

k. Lembar Observasi Afektif Kelas Eksperimen ........................ 187

l. Lembar Observasi Afektif Kelas Kontrol ............................... 194

m. Lembar Observasi Psikomotor Kelas Eksperimen ................. 200

n. Lembar Observasi Psikomotor Kelas Kontrol ........................ 210

o. Lembar Observasi Keterlaksanaan Sintaks ............................ 216

p. Kisi-kisi Soal Kognitif ........................................................... 225

q. Soal Kognitif .......................................................................... 226

r. Kunci Jawaban Soal Kognitif ................................................. 237

s. Lermbar Jawab Soal Kognitif ................................................. 238

t. Lembar Kerja Siswa Kelas Eksperimen ................................. 239

u. Lembar Kerja Siswa Kelas Kontrol ........................................ 257

Lampiran 2. Analisis Instrumen ..................................................................... 269

a. Surat Keterangan Validasi ...................................................... 270

b. Uji Validitas, Reliabilitas, Taraf Kesukaran, dan Daya

Pembeda Butir Soal Kognitif.................................................. 273

c. Uji Validitas dan Reliabilitas Angket Psikomotor ................. 284

d. Uji Validitas dan Reliabilitas Angket Sikap Peduli

Page 21: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxi

Lingkungan ............................................................................ 287

e. Rangkuman Hasil Try Out ...................................................... 292

Lampiran 3. Data Hasil Penelitian ................................................................. 293

a. Daftar Nilai Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif................... 294

b. Daftar Nilai Hasil Belajar Siswa Ranah Psikomotor

Melalui Angket ....................................................................... 304

c. Daftar Nilai Hasil Belajar Siswa Ranah Psikomotor

Melalui Lembar Observasi ..................................................... 310

d. Daftar Nilai Hasil Belajar Siswa Ranah Afektif

Melalui Lembar Observasi ..................................................... 314

e. Daftar Nilai Sikap Peduli Lingkungan Siswa Melalui

Lembar Angket ....................................................................... 318

f. Distribusi dan Deskripsi Data ................................................. 326

g. Dokumen Hasil Belajar Siswa Kelas X .................................. 330

h. Hasil Observasi Keterlaksanaan SintaksModel

Pembelajaran Science Technology Society ............................. 337

Lampiran 4.Analisis Data............................................................................... 346

a. Uji Normalitas Data Dokumen Tiap Kelas dalam Populasi ... 347

b. Uji Homogenitas Data Dokumen dalam Populasi .................. 348

c. Uji KeseimbanganData Dokumen dalam Populasi ................ 348

d. Uji Normalitas HasilBelajar Siswa Ranah Kognitif,

Psikomotorik, Afektif dan Sikap Peduli Lingkungan ............ 349

e. Uji Homogenitas Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif,

Psikomotorik, Afektif dan Sikap Peduli Lingkungan ............ 354

f. Uji Hipotesis Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif,

Psikomotorik, Afektif dan Sikap Peduli Lingkungan ............ 355

g. Rangkuman Uji Normalitas,Homogenitas, dan Hipotesis

Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif,Psikomotorik, Afektif

dan Sikap Peduli Lingkungan ................................................. 358

Page 22: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxii

Lampiran 5. Surat-surat Perijinan .................................................................. 362

a. Surat Permohonan Izin Penelitian .......................................... 363

b. Surat Permohonan Ijin Penyusunan Skripsi ........................... 369

c. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ...................... 370

Lampiran 6.Dokumentasi Penelitian .............................................................. 371

a. Dokumentasi Try Out ............................................................. 372

b. Dokumentasi Kelas Eksperimen............................................. 373

c. Dokumentasi Kelas Kontrol ................................................... 376

d. Dokumentasi Evaluasi ............................................................ 379

Lampiran 7 Tabel Distribusi F, Tdan Lilliefors ............................................. 380

a. Tabel Distribusi F dan T ......................................................... 381

b. Tabel Distribusi Lilliefors....................................................... 384

Page 23: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Era globalisasi telah berkembang dengan pesat sehingga saat ini

banyak hasil Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang dapat

digunakan bagi kepentingan masyarakat. Hasil perkembangan ini

membawa berbagai dampak bersifat positif dan negatif terhadap hampir

setiap aspek kehidupan. Di dalam kehidupan sehari-hari dampak negatif

perkembangan IPTEK yang semakin pesat saat ini dan di masa yang akan

datang telah memunculkan permasalahan yang semakin kompleks

terutama masalah rendahnya kualitas lingkungan. Oleh karenanya perlu

adanya sumber daya manusia yang memiliki kepedulian yang tinggi

terhadap lingkungan.

Pendidikan merupakan salah satu sarana yang efektif untuk

meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia melalui

proses pembelajaran. Pendidikan mampu mendukung pembangunan di

masa mendatang, khususnya menghasilkan peserta didik yang berkualitas,

yaitu manusia mampu menghadapi dan memecahkan problema kehidupan

yang dihadapinya. Idealnya pendidikan diarahkan bukan hanya pada

penguasaan konsep-konsep ilmiah, tetapi siswa dituntut memiliki sikap

positif terhadap sains dan teknologi khususnya sikap peduli lingkungan

dalam menanggapi isu di masyarakat yang diakibatkan oleh dampak

perkembangan sains dan teknologi. Pendidikan merupakan wahana yang

strategis dalam upaya menumbuhkembangkan sikap peduli lingkungan.

Hal ini relevan dengan tujuan pembelajaran IPA di SMA yaitu

untuk memperoleh kompetensi lanjut ilmu pengetahuan dan teknologi

serta membudayakan berpikir ilmiah secara kritis, kreatif, dan mandiri

sesuai standar isi (Permendiknas No. 22 tahun 2006). Berkaitan dengan hal

tersebut, maka idealnya pembelajaran IPA khususnya Biologi ditujukan

agar cara siswa mampu mengkonsruksi sendiri pengetahuannya sehingga

Biologi bukan hanya sebagai penguasaan kumpulan pengetahuan berupa

Page 24: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja, tetapi merupakan

suatu penemuan. Siswa didorong untuk dapat menemukan sendiri sebagian

atau seluruh materi yang akan dipelajari dengan cara menghubungkan atau

mengaitkan informasi itu dengan pengetahuan yang telah dimilikinya.

Pembelajaran IPA Biologi seyogyanya berorientasi pada hakikat

sains yang mengandung empat hal yaitu produk, proses, sikap, dan

teknologi melalui keterampilan proses (Rustaman, 2005: 91). Sains

sebagai produk berarti bahwa dalam sains terdapat fakta-fakta, prinsip-

prinsip, dan teori-teori yang sudah diterima kebenarannya. Aspek produk

atau kognitif merupakan ketercapaian belajar siswa dalam pemahaman dan

penguasaan konsep dan materi pembelajaran. Kemampuan kognitif

berorientasi pada kemampuan berpikir yang mencakup kemampuan

intelektual sederhana sampai kemampuan intelektual tingkat tinggi. Sains

sebagai proses berarti bahwa sains merupakan suatu proses untuk

mendapatkan suatu pengetahuan. Aspek proses atau psikomotor terlihat

dalam bentuk keterampilan (skill) dan kemampuan bertindak individu.

Aunurrahman (2009: 54) mengungkapkan bahwa siswa melalui

keaktifannya akan dapat terus menerus mengembangkan kemampuan dan

keterampilan motoriknya untuk mencapai tingkatan-tingkatan kemampuan

dan keterampilan motorik yang lebih tinggi melalui proses belajar atau

latihan yang dilakukan. Sains sebagai sikap berarti bahwa dalam sains

terkandung sikap tekun, terbuka, jujur dan objektif. Aspek sikap atau

afektif dapat dilihat siswa dengan berbagai tingkah laku seperti

perhatiannya terhadap pelajaran, disiplin, peduli, motivasi belajar,

menghargai guru dan teman, kebiasaan belajar serta hubungan sosial

siswa. Sains sebagai teknologi berarti bahwa sains mempunyai keterkaitan

dan digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Senada dengan yang

diungkapkan Rustaman (2005: 91) bahwa untuk memahami sains secara

utuh, pembelajaran siswa tidak hanya mempelajari aspek produk (kognitif)

saja, tetapi juga harus mempelajari aspek proses (psikomotorik), sikap

(afektif) dan teknologi.

Page 25: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Dalam rangka mengoptimalkan penguasaan IPA khususnya

Biologi, seyogyanya tidak sekedar sajian konsep dan informasi tetapi

harus menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk

mengembangkan kompetensi agar peserta didik menjelajahi dan

memahami alam sekitar secara ilmiah, sehingga dapat membantu siswa

untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang dirinya

sendiri dan alam sekitar. Berdasarkan uraian di atas jelas bahwa

pembelajaran IPA Biologi lebih menekankan pada pendekatan

keterampilan proses sehingga siswa menemukan fakta-fakta, membangun

konsep-konsep, teori, dan sikap ilmiah yang diharapkan dapat berpengaruh

positif terhadap hasil belajar siswa.

Namun demikian, penguasaan IPA siswa Indonesia masih jauh dari

harapan. Berdasarkan studi Programme for Internasional Student

Assessmentn (PISA, 2003) kemampuan siswa usia 15 tahun dalam

membaca (reading literacy), matematika (mathematics literacy), dan IPA

(scientific literacy) masih rendah. Literasi sains siswa Indonesia berada

pada kelompok bawah dengan rata-rata nilai komponen literasi sains

adalah 395 berada di bawah skala kemampuan yang menempatkan

Indonesia pada peringkat ke-38 dari 41 negara di bawah negara Thailand

yang memiliki rata-rata nilai 436 menempati posisi ke-32, tetapi tidak

terpaut jauh dari siswa negara Brasil (390), dan Tunisia (385. Sementara

data PISA (2006) dari 57 negara peserta, literasi sains siswa Indonesia

berada pada posisi ke-50 dengan skor rata-rata 393 (Hayat dan Yusuf,

2010: 323). Hasil studi PISA (2009) menunjukkan Indonesia menduduki

peringkat capaian sains ke-60 dari 65 peserta (Pusat Penilaian Pendidikan

Balitbang Kemdikbud, 2011). Berdasarkan uraian tersebut menunjukkan

bahwa Indonesia masih ketinggalan jauh dalam bidang penguasaan sains

dibandingkan negara-negara lain. Tingkat kemampuan siswa Indonesia

umumnya hanya mampu mengingat fakta, terminologi dan hukum sains

serta menggunakan pengetahuan sains yang bersifat umum dalam

mengambil dan mengevaluasi kesimpulan.

Page 26: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Rendahnya penguasaan sains juga terjadi di tingkat sekolah, siswa

belum mampu menggunakan literasi sains sebagai alat untuk menguasai

ilmu pengetahuan dan keterampilan dalam kehidupan sehari-hari sehingga

siswa belum dapat mengkaitkan konsep Biologi untuk memecahkan

masalah lingkungan dimasyarakat berkaitan dengan pemanfaatan produk-

produk teknologi. Berdasarkan hasil observasi di SMAN Colomadu,

menunjukkan bahwa nilai siswa cenderung masih di bawah Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) untuk mata pelajaran Biologi. Guru hanya

mengedepankan aspek produk dibandingkan aspek proses dan sikap.

Kondisi tersebut menjadikan pembelajaran hanya berorientasi pada

pencapaian hasil belajar kognitif saja, akibatnya siswa kurang terlibat

langsung dalam kegiatan diskusi, presentasi, observasi, dan praktikum.

Kenyataan di lapangan siswa hanya menghafal konsep dan kurang mampu

mengaplikasikan konsep yang dimiliki jika menemui masalah dalam

kehidupan nyata. Penguasaan IPA lemah, sehingga sebagian besar siswa

kurang mampu menghubungkan antara apa yang mereka pelajari dengan

bagaimana pengetahuan tersebut akan dimanfaatkan atau diaplikasikan

pada situasi baru. Hal ini mengakibatkan hasil belajar Biologi di tingkat

sekolah dinilai belum mencapai target yang diharapkan.

Hasil observasi secara empiris di lapangan mengidentifikasikan

pembelajaran Biologi masih didominasi oleh metode ceramah bervariasi,

sehingga siswa hanya mendengarkan dan memperhatikan penjelasan dari

guru tanpa melibatkan siswa secara keseluruhan. Efektifitas siswa dapat

dikatakan mendengarkan penjelasan guru dan mencatat hal-hal yang

dianggap penting. Guru menjelaskan Biologi hanya sebatas produk dan

sedikit proses. Salah satu penyebab yang menjadikan alasannya adalah

padatnya materi yang harus dibahas dan diselesaikan sesuai tuntutan

kurikulum. Pembelajaran Biologi kurang mengembangkan literasi sains

dan sikap kepedulian lingkungan terutama dalam memecahkan

permasalahan yang ada. Selain itu, siswa juga masih mengalami kesulitan

Page 27: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

dalam proses pengorganisasian materi. Hal ini terlihat pada catatan siswa

yang kurang sistematis, sehingga sulit dipahami.

Fakta lain yang ditemukan di lapangan terkait pembelajaran

Biologi adalah sikap peduli lingkungan masih rendah. Hal tersebut terlihat

pada kondisi lingkungan sekolah yang kotor, gersang, dan kurang terawat.

Sikap peduli lingkungan siswa penting untuk dikembangkan. Oleh karena

persoalan lingkungan adalah hal yang sangat penting, maka sikap peduli

lingkungan yang diperoleh siswa sebagai hasil dari kegiatan dalam proses

belajar, diharapkan dapat meningkatkan kepedulian siswa terhadap

kelestarian lingkungan. Proses pembelajaran Biologi yang dilakukan guru

selama ini belum mengarah pada upaya pembentukan perilaku siswa yang

peduli lingkungan. Guru dituntut kompeten dalam mengemas

pembelajaran dengan pemahaman dan pengalaman belajar yang aplikatif,

yaitu mengarah pada pembentukan kepedulian siswa terhadap pelestarian

lingkungan. Sikap peduli siswa pada lingkungan yang tertanam sejak dini,

diharapkan akan dibawa terus hingga mereka dewasa. Dengan demikian,

lingkungan sekolah yang ditata dan dikelola dengan baik, diharapkan akan

menjadi wahana efektif pembentukan perilaku peduli lingkungan.

Berpijak pada kenyataan tersebut, maka perlu dicari alternatif

pembelajaran Biologi yang dapat mengakomodasi antara ilmu

pengetahuan dengan teknologi dalam kehidupan sehari-hari, agar tujuan

pembelajaran dapat dicapai dengan hasil yang optimal. Biologi sebagai

salah satu bidang IPA menyediakan berbagai pengalaman belajar untuk

memahami konsep dan proses sains melalui keterampilan proses sains

(KPS). KPS ini meliputi: keterampilan mengamati (observasi),

menafsirkan pengamatan (interpretasi), menggelompokkan (klasifikasi),

meramalkan (prediksi), berkomunikasi, berhipotesis, merencanakan

percobaan, menerapkan konsep atau prinsip, dan mengajukan pertanyaan

(Rustaman, 2005:93-98). Salah satu langkah pembenahan terhadap

permasalahan pembelajaran Biologi adalah menerapkan pembelajaran

berpusat pada siswa. Pembelajaran berpusat pada siswa akan lebih

Page 28: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

meningkatkan hasil belajar dan sikap kepedulian lingkungan siswa dalam

menghadapi persaingan global, kreatif dan tekun mencari peluang untuk

memperoleh kehidupan yang layak dan tabah andaikata mengalami

kegagalan dalam berusaha.

Salah satu model pembelajaran Biologi yang dapat mengaitkan

antara sains dan teknologi serta manfaatnya bagi masyarakat melalui

model pembelajaran STS. Model pembelajaran STS dengan sintaks yang

meliputi pendahuluan, pembentukan konsep, aplikasi konsep, pemantapan

konsep, dan evaluasi, sangat cocok diterapkan dalam pembelajaran Biologi

dalam rangka mempersiapkan siswa menghadapi tantangan permasalahan

era globalisasi. Dengan demikian, siswa siap untuk memanfaatkan hasil-

hasil teknologi. Oleh karena siswa sudah dibekali sejak awal tentang

pendidikan sains dan teknologi, maka diharapkan dapat menerapkannya

dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan model pembelajaran STS adalah

membentuk individu yang memiliki literasi sains dan teknologi serta

memiliki kepedulian terhadap masalah-masalah yang berkembang

dimasyarakat dan lingkungannya (Poedjiadi, 2007: 113).

Model pembelajaran STS akan efektif apabila dipadukan dengan

teknik pembelajaran yang sesuai. Model pembelajaran STS disertai dengan

Mind Map dalam pembelajaran Biologi dapat digunakan dalam upaya

mengkonstruksi materi dengan baik. Model STS disertai dengan Mind

Map mengintegrasikan peta pikiran ke dalam sistem penyajian materi

pembelajaran secara terpadu. Kegiatan tersebut mengkondisikan siswa

menggunakan pemikiran otak kiri dan kanan secara menyeluruh untuk

dapat menyelesaikan permasalahan yang ditemui dan mengkonstruk

konsep-konsep secara mandiri dengan bimbingan guru. Siswa akan

menggali pengetahuannya sendiri secara aktif melalui eksperimen dan

kegiatan brainstorming. Dengan demikian, penerapan model pembelajaran

STS disertai dengan teknik Mind Map diharapkan siswa aktif dan kreatif

dalam memperoleh pengetahuan Biologi menjadi individu yang memiliki

literasi sains dan teknologi serta kepedulian terhadap masyarakat sehingga

Page 29: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

dapat meningkatkan hasil belajar Biologi dan meningkatkan sikap peduli

lingkungan.

Bertolak dari latar belakang yang diuraikan di atas dan dalam

rangka meningkatkan kualitas pembelajaran IPA khususnya pada mata

pelajaran Biologi maka perlu dilakukan penelitian dengan judul:

“PENGARUH MODEL MSCIENCE TECHNOLOGY SOCIETY

DISERTAI TEKNIK MIND MAP TERHADAP HASIL BELAJAR

BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DI SMAN

COLOMADU”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, dan pembatasan masalah yang

telah diuraikan maka permasalahan umum dalam penelitian ini bagaimana

pengaruh model pembelajaran STS disertai teknik Mind Map terhadap

hasil belajar Biologi dan sikap peduli lingkungan siswa kelas X SMAN

Colomadu Tahun Pelajaran 2011/2012. Permasalahan umum tersebut

dapat dirinci sebagai berikut:

A. Apakah ada pengaruh model pembelajaran STS disertai teknik Mind

Map berpengaruh terhadap hasil belajar Biologi kelas X SMAN

Colomadu Tahun Pelajaran 2011/2012?

B. Apakah ada pengaruh model pembelajaran STS disertai Teknik Mind

Map berpengaruh terhadap sikap peduli lingkungan siswa kelas X

SMAN Colomadu Tahun Pelajaran 2011/2012?

Page 30: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mendeskripsikan

pengaruh model pembelajaran STS disertai teknik Mind Map terhadap

hasil belajar Biologi dan sikap peduli lingkungan siswa kelas X SMAN

Colomadu Tahun Pelajaran 2011/2012. Secara khusus tujuan penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui:

1. Pengaruh model pembelajaran STS disertai teknik Mind Map terhadap

hasil belajar Biologi siswa kelas X SMAN Colomadu Tahun Pelajaran

2011/2012.

2. Pengaruh model pembelajaran STS disertai teknik Mind Map terhadap

sikap peduli lingkungan siswa kelas X SMAN Colomadu Tahun

Pelajaran 2011/2012.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, antara

lain:

1. Bagi Siswa

a. Meningkatkan hasil belajar (ranah kognitif, ranah afektif, dan

ranah psikomotor) siswa dalam pembelajaran Biologi.

b. Meningkatkan sikap peduli lingkungan siswa terhadap lingkungan

hidupnya terutama dalam pembelajaran Biologi.

c. Memberikan suasana belajar yang kondusif dan variatif

d. Memberikan paradigma baru bahwa biologi merupakan suatu mata

pelajaran yang memberikan ketrampilan proses, menumbuhkan

sikap ilmiah dan melatih penguasaan konsep yang tidak sekedar

mengingat atau menghafal.

2. Bagi Guru

a. Menambah wawasan tentang model pembelajaran yang efektif

dalam mencapai tujuan pembelajaran pada pokok bahasan

Pencemaran Lingkungan.

Page 31: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

b. Memberikan solusi terhadap kendala pelaksanaan pembelajaran

Biologi khususnya terkait dengan hasil belajar siswa pada ranah

kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotor.

3. Bagi Institusi

a. Meningkatkan sumber daya pendidikan sehingga menghasilkan

output yang berkualitas, dan dapat meningkatkan mutu pendidikan

di Indonesia.

b. Menambah kepustakaan dalam bidang pendidikan dan menjadi

acuan untuk diteliti lebih lanjut di jenjang pendidikan yang berbeda

4. Bagi Peneliti Lain

Bagi peneliti lain dapat menambah kepustakaan dalam bidang

pendidikan dan menjadi acuan untuk diteliti lebih lanjut.

Page 32: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 10

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Belajar dan Pembelajaran Biologi

a) Belajar Biologi

Belajar adalah istilah kunci yang sangat vital dalam setiap usaha

pendidikan, sehingga tanpa belajar sesungguhnya tidak akan pernah ada

pendidikan. Terdapat berbagai pendapat mengenai istilah belajar. Belajar

merupakan suatu proses yang di dalamnya terdapat interaksi baik antar

individu maupun dengan lingkungannya sehingga membentuk suatu

pengalaman tertentu yang mampu menghasilkan perubahan tingkah laku

berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepribadian atau pengertian. Belajar

dapat berlangsung secara aktif dan integratif dengan menggunakan berbagai

bentuk perubahan untuk mencapai satu tujuan (Aunurrahman, 2009:35;

Slameto, 2003:2). Hal tersebut diperkuat dengan pernyataan Slameto

(1995:2), bahwa belajar adalah usaha seseorang untuk memperoleh suatu

perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai

pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

Sains atau Ilmu Pengetahuan Alam adalah ilmu yang pokok

konsepnya adalah alam dengan segala isinya. Carin dan Evan (1990)

menyatakan bahwa sains mengandung empat unsur utama yaitu produk,

proses, sikap, dan teknologi. Sains sebagai produk bahwa dalam sains

terdapat fakta-fakta, prinsip-prinsip, dan teori-teori yang sudah ada diterima

kebenarannya. Sains sebagai proses merupakan suatu proses untuk

menghasilkan pengetahuan ilmiah. Sains sebagai sikap berarti bahwa dalam

sains terkandung sikap tekun,terbuka, jujur, dan obyektif. Sains sebagai

teknologi berarti bahwa sains mempunyai keterikatan dan digunakan dalam

kehidupan sehari-hari (Rustaman, 2005:90).

Page 33: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

Sains memiliki empat unsur utama seperti penjelasan di atas, maka

ketika belajar sains siswa perlu mengalami empat unsur tersebut. Siswa

dalam belajar sains seharusnya tidak hanya belajar produk saja, tetapi juga

harus belajar aspek proses, sikap, dan teknologi agar siswa dapat benar-

benar memahami sains secara utuh. Guru ketika menyiapkan pengalaman

belajar siswa, tidak hanya menekankan pada aspek produk saja, tetapi juga

kepada aspek proses, sikap, dan keterkaitannya dengan kehidupan sehari-

hari.

Belajar sains merupakan suatu proses konstruktif yang

menghendaki partispasi aktif siswa (Dahar, 2011:152). Belajar sains tidak

hanya belajar dalam wujud pengetahuan deklaratif berupa fakta, konsep,

prinsip, hukum tetapi juga belajar tentang pengetahuan prosedural berupa

cara memperoleh informasi, cara sains dan teknologi bekerja, kebiasaan

bekerja ilmiah, dan keterampilan berpikir (Wenno, 2008:5). Guru dalam

menciptakan siswa belajar sains mengupayakan agar seluruh aktivitas

pembelajaran benar-benar dapat mendorong proses pembelajaran siswa aktif

dalam kegiatan penemuan dan pengolahan informasi melalui kegiatan

mengamati, mengukur, mengajukan pertanyaan, mengklasifikasi,

memecahkan masalah dan sebagainya. Belajar akan lebih bermakna jika

anak mengalami apa yang dipelajarinya bukan mengetahuinya.

Pembelajaran yang berorientasi pada penggunaan materi terbukti dalam

kompetensi mengingat jangka pendek, tetapi gagal dalam membekali anak

memecahkan persoalan dalam jangka panjang (Trianto, 2010:12).

Hal ini relevan dengan tujuan pembelajaran IPA atau sains di SMA

adalah untuk memperoleh kompetensi lanjut ilmu pengetahuan dan

teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah secara kritis, kreatif, dan

mandiri sesuai standar isi (Permendiknas No. 22 tahun 2006). Pencapaian

tujuan pembelajaran biologi IPA bukan hanya sebagai penguasaan kumpulan

pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip

saja, tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA

Page 34: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

diharapkan menjadi wahana siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam

sekitar serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di

dalam kehidupan sehari-hari.

b) Pembelajaran Biologi

Proses pembelajaran menurut Hamalik (2010:57) merupakan suatu

kombinasi meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas,

perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai

tujuan pembelajaran dan hasil belajar yang optimal. Pernyataan tersebut

selaras dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003

pasal 1 ayat 20 menyatakan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi

peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan

belajar.

Pelaksanaan pembelajaran yang paling sederhana pada

kenyataannya, selalu terkait erat dengan interaksi antara guru dan siswa.

Proses pembelajaran siswa berhubungan dengan bahan ajar, sumber belajar,

media, sarana prasarana belajar, iklim sekolah, dan lingkungan

(Sa’ud, 2008:166). Trianto (2010:17) menambahkan bahwa konsep

pembelajaran pada hakekatnya adalah usaha sadar dari seorang guru untuk

membelajarkan siswanya (mengarahkan interaksi siswa dengan sumber

belajar lainnya) dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Berbagai

pengertian tentang pembelajaran tersebut mengindikasikan bahwa dalam

pembelajaran terjadi interaksi dua arah antara guru dan peserta didik,

dimana keduanya terjadi komunikasi yang intens dan terarah menuju pada

suatu target yang telah ditetapkan sebelumnya.

Pembelajaran Biologi menekankan pada pemberian pengalaman

langsung. Pembelajaran sains yang diberikan di sekolah akan menghasilkan

berbagai produk sains yang terdiri dari atas dari fakta, konsep, prinsip, teori

hukum dan postulat sedangkan proses sains akan menghasilkan berbagai

keterampilan yang dapat meningkatkan berbagai aktivitas dan kreativitas

siswa, misalnya keterampilan memprediksi, mengobservasi,

Page 35: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

mengeksplanasi, dan keterampilan menentukan apa yang akan diukur dan

diamati. Rustaman (2008: 4) menambahkan bahwa pembelajaran sains

(Biologi) sejak kurikulum 1975 sampai kurikulum berbasis kompetensi

meminta siswa untuk mengembangkan kemampuannya melalui penggunaan

metode ilmiah, kegiatan praktikum, pendekatan keterampilan proses,

pelaksanaan eksperimen, inkuiri, dan pendekatan lainnya termasuk

pendekatan konsep. Hal tersebut menunjukkan dengan jelas bahwa Biologi

hendaknya melibatkan penggunaan tangan dan alat atau manipulatif.

Pendekatan konsep dalam bentuk sudah jadi, tetapi dengan rumusan konsep

yang berupa working definition yang memberikan batas kedalaman dan

keluasannya. Dengan demikian, pembelajaran Biologi di lapangan tidak

diberikan dalam bentuk definisi, sebab tidak akan terjadi proses berfikir

apabila siswa belajar Biologi dengan mendapat definisinya langsung.

Pada pembelajaran Biologi memerlukan keterampilan intelektual

dan keterampilan fisik ketika siswa berupaya untuk menerapkan gagasan

mereka pada situasi baru. Hal ini sesuai dengan pernyataan Suciati (2011)

yang mengatakan bahwa pembelajaran Biologi hendaknya berbasis hands

on, mind on, dan heart on activities agar pembelajaran biologi tidak

kehilangan ruhnya sebagai sains sehingga siswa perlu dibantu untuk mampu

mengembangkan sejumlah pengetahuan yang menyangkut kerja ilmiah dan

pemahaman konsep serta aplikasinya. Pembelajaran Biologi di SMA

diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri

dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam

menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari (Astuti, 2009:122).

Proses pembelajaran Biologi harus fleksibel, bervariasi, dan

memenuhi standar. Proses pembelajaran juga harus interaktif, inspiratif,

menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk

berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,

kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan

fisik serta psikologis peserta didik. Hal ini sesuai dengan amanat Peraturan

Page 36: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

salah satu standar yang harus dikembangkan adalah standar proses. Standar

proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan

pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan untuk mencapai

kompetensi lulusan. Standar proses berisi kriteria minimal proses

pembelajaran pada satuan pendidikan dasar dan menengah di seluruh

wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Standar proses ini

berlaku untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah pada jalur formal,

baik pada sistem paket maupun pada sistem kredit semester. Standar proses

meliputi perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses

pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses

pembelajaran untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan

efisien.

Pembelajaran Biologi akan berlangsung dengan baik jika guru

memiliki kompetensi substansi pembelajaran dimana guru menguasai materi

yang akan disampaikan, dan kompetensi metodologi pembelajaran dimana

guru menguasai metode pembelajaran sesuai dengan kebutuhan materi ajar.

Apabila metode pembelajaran tidak menarik, maka transfer ilmu

pengetahuan dari guru kepada siswa menjadi kurang maksimal. Peran utama

guru dalam pembelajaran biologi adalah memberikan pengalaman dan

memperkaya pengetahuan siswa dengan mengeksplorasi lingkungan dengan

proses pembelajaran yang sesuai.

2. Teori-teori Belajar

Teori belajar merupakan penjelasan mengenai bagaimana belajar atau

bagaimana informasi diproses dalam pikiran siswa (Trianto, 2010:27). Teori

belajar menaruh perhatian pada hubungan diantara variabel-variabel yang

menentukan hasil belajar.

a) Teori Belajar Konstruktivisme

Menurut teori konstruktivisme dalam pembelajaran konstruktivis

penambahan pengetahuan baru dilakukan oleh siswa sendiri, melalui

Page 37: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

pemberian rangsangan berupa masalah-masalah dari dunia nyata yang

relevan dengan kebutuhan siswa (Mudjiman, 2006:25). Siswa belajar

sebagai pemikir, bukan hanya sebagai penerima pasif pengetahuan.

Pembelajaran ini menekankan pada keterampilan proses belajar, tidak

semata-mata kepada hasil belajar.

Belajar adalah suatu usaha pemberian oleh siswa kepada

pengalamannya melalui asimilasi dan akomodasi yang menuju pada

pembentukan struktur kognitif. Pembelajaran diusahakan dapat memberikan

kondisi terjadinya pembentukan struktur kognitif secara optimal pada diri

siswa. Karakteristik pembelajaran yang dilakukan untuk mengkonstruksi

pengetahuan siswa dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1) membebaskan

siswa dari belenggu kurikulum yang berisi fakta-fakta lepas yang sudah

ditetapkan, memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan ide-

idenya secara luas; 2) menumbuhkembangkan ketertarikan siswa untuk

menghubungkan gagasannya, kemudian mengformulasikan gagasannya

tersebut untuk membuat kesimpulan; 3) guru bersama-sama siswa mengkaji

pesan-pesan penting bahwa dunia adalah kompleks, dimana terdapat

bermacam-macam pandangan tentang kebenaran yang datangnya dari

interpretasi; 4) guru mengakui bahwa proses belajar dan penilaiannya

merupakan suatu usaha yang komplek sukar dipahami, tidak teratur, dan

tidak mudah dikelola (Budiningsih, 2005:65).

Peranan guru dalam pembelajaran kontruktivis yaitu: memilih dan

mengendalikan proses belajar dan mengajar, memberikan dukungan selektif

terdapat interpretasi yang dikemukakan siswa,baik mengenai isi maupun

cara atau sikap dalam memberikan interpretasi. Guru membuat para siswa

sadar dan bertanggungjawab dalam proses belajar mereka

(Dahar, 2011:166). Para siswa akan berusaha melibatkan diri dalam proses

konseptual dengan memperhatikan bimbingan guru dan kerjasama dengan

teman sekelas. Mereka berusaha mengkonstruksi pengetahuan tentang

materi yang sudah dipelajari. Mereka juga berusaha menerima dan

Page 38: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

menerapkan kebiasaan baik yang disarankan guru atau ditiru dari teman-

teman sekelas, seperti kebiasaan mau bertanya dengan bahasa yang baik dan

benar, menolong orang lain, menghargai pendapat orang lain, jujur, rendah

hati, tidak mau menang sendiri, tidak egois, walaupun dalam menciptakan

kebiasaan itu diperlukan waktu yang lama.

b) Teori Belajar Bermakna David Ausubel

Inti dari teori Ausubel tentang belajar adalah belajar bermakna yang

terbagi dalam dua dimensi, yaitu: 1) berhubungan dengan cara informasi

atau materi pembelajaran yang disajikan kepada siswa; 2) menyangkut

bagaimana cara siswa mengaitkan informasi itu pada struktur kognitif yang

berupa fakta-fakta, konsep, dan generalisasi yang telah dipelajari dan diingat

oleh siswa (Dahar, 2011:94).

Ausubel mengatakan bahwa proses belajar bermakna terjadi jika

seseorang mampu mengasimilasikan pengetahuan yang telah dimilikinya

dengan pengetahuan baru. Proses belajar akan terjadi melalui tahap-tahap

memperhatikan stimulus, memahami makna stimulus, menyimpan, dan

menggunakan informasi yang sudah dipahami. Informasi baru

diasimilasikan pada konsep-konsep yang relevan yang sudah ada pada

struktur kognitifnya. Bila tidak ada usaha untuk mengasimilasikan

pengetahuan baru pada konsep-konsep relevan yang ada pada struktur

kognitifnya, maka akan terjadi belajar hafalan. Kenyataannya guru dan

bahan ajar sangat jarang menolong siswa untuk menggunakan konsep-

konsep yang relevan dalam mengasimilasikan pengetahuan baru pada

struktur kognitifnya sehingga siswa hanya terjadi belajar hafalan.

Prinsip teori belajar Ausubel dalam mengajar sebagai berikut:

1) pengaturan awal yang mengarahkan siswa ke materi yang akan dipelajari

dan menolong mereka untuk mengingat kembali informasi yang

berhubungan yang dapat digunakan untuk membantu menanamkan

pengetahuan baru; 2) diferensiasi progresif merupakan proses penyusunan

konsep dengan cara mengajarkan konsep yang paling inklusif, kemudian

Page 39: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

konsep kurang inklusif, dan terakhir hal- hal yang paling khusus; 3) belajar

superordinat, terjadi bila konsep-konsep yang telah dipelajari sebelumnya;

4) penyesuaian integratif, untuk mencapai tujuan integratif, materi pelajaran

hendaknya disusun untuk menggerakkan hierarki-hierarki konseptual ke atas

dan ke bawah selama penyajian informasi.

Berdasarkan teori Ausubel, dalam membantu siswa menanamkan

pengetahuan baru dari suatu materi, sangat diperlukan konsep-konsep awal

yang sudah dimiliki siswa yang berkaitan dengan konsep yang akan

dipelajari. Apabila dikaitkan dengan model pembelajaran berdasarkan

masalah, dimana siswa mampu mengerjakan permasalahan yang autentik

sangat memerlukan konsep awal yang sudah dimiliki siswa sebelumnya

untuk suatu penyelesaian nyata dari permasalahan yang nyata

(Trianto, 2010:38).

c) Teori Belajar Sosial Vygotsky

Menurut Vygotsky, perolehan pengetahuan dan perkembangan

kognitif seseorang seturut dengan teori sosiogenesis (Budiningsih, 2005:

100). Artinya pengetahuan dan perkembangan kognitif individu berasal dari

sumber-sumber sosial di luar dirinya. Hal ini bukan berarti individu bersikap

pasif dalam perkembangan kognitifnya, tetapi Vygotsky menekankan peran

aktif individu dalam mengkonstruksi pengetahuannya.

Vygotsky mengungkapkan pentingnya faktor-faktor sosial dalam

belajar. Selama belajar terdapat saling pengaruh antara bahasa dan tindakan

dalam kondisi sosial (Dahar, 2011:152). Teori ini lebih menekankan pada

aspek sosial dari pembelajaran. Proses pembelajaran akan terjadi jika anak

menangani tugas-tugas yang belum dipelajari, namun tugas ini masih berada

dalam jangkauan mereka disebut dengan zone of proximal development,

yakni daerah tingkat perkembangan sedikit di atas daerah tingkat

perkembangan seseorang saat ini. Vygotsky yakin bahwa fungsi mental yang

lebih tinggi pada umumnya muncul dalam percakapan dan kerjasama antar

individu sebelum fungsi mental yang lebih tinggi itu terserap ke dalam

Page 40: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

individu tersebut (Trianto, 2010: 39). Ide penting dari Vigotsky adalah

scaffolding yakni pemberian bantuan kepada anak selama tahap-tahap awal

perkembangan dan kemudian mengurangi bantuan tersebut dan memberikan

kesempatan pada anak untuk mengambil alih tanggungjawab yang semakin

besar segera setelah anak dapat melakukannya.

Berdasarkan pada teory Vygotsky di atas, terdapat beberapa

keuntungan jika: 1) anak memperoleh kesempatan yang luas untuk

mengembangkan potensinya melalui belajar dan berkembang;

2) pembelajaran perlu lebih dikaitkan dengan tingkat perkembangan

potensial daripada tingkat perkembangan aktual; 3) pembelajaran lebih

diarahkan pada penggunaan strategi untuk mengembangkan kemampuan

intermental daripada kemampuan intramental; 4) anak diberi kesempatan

yang luas untuk mengintegrasikan pengetahuan deklaratif yang telah

dipelajari dengan pengetahuan prosedural yang dapat dilakukan untuk

melakukan tugas-tugas dan memecahkan masalah; 5) proses belajar dan

pembelajaran merupakan suatu proses mengkonstruksi pegetahuan atau

makna baru (Budiningsih, 2005:104).

Berdasarkan teori Vygotsky, maka dalam kegiatan pembelajaran

hendaknya anak memperoleh kesempatan yang luas untuk mengembangkan

zona perkembangan proximalnya atau potensi melalui belajar dan

berkembang. Guru menyediakan berbagai jenis bantuan dan tingkatan

bantuan (help/ cognitive scaffolding) yang dapat memfasilitasi anak agar

dapat memecahkan permasalahan yang dihadapinya. Bantuan dapat dalam

bentuk contoh, pedoman, bimbingan orang lain atau teman yang lebih

kompeten. Anak yang telah mampu belajar sendiri perlu ditingkatkan

tuntutannya, sehingga tidak perlu menunggu anak yang berada di bawahnya.

Perlu pemahaman yang tepat tentang karakteristik siswa dan budayanya

sebagai pijakan dalam pembelajaran.

Page 41: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

d) Teori Perkembangan Kognitif Piaget

Menurut Piaget, kegiatan belajar terjadi sesuai dengan pola tahap-

tahap perkembangan tertentu dan umur seseorang. Pola dan tahap-tahap

perkembangan ini bersifat hierarkis, artinya harus dilalui berdasarkan urutan

tertentu dan seseorang tidak dapat belajar sesuatu yang berada di luar tahap

kognitifnya. Piaget membagi tahap-tahap perkembangan kognitif ini menjadi

empat, dimana pada setiap tahapannya memiliki ciri dan disesuaikan dengan

umurnya. Tahap - tahap perkembangan kognitif dapat dilihat pada Tabel 2.1

Tabel 2.1 Tahap-tahap Perkembangan Kognitif Piaget

Tahap Perkiraan Usia Kemampuan-kemampuan Utama

Sensorimotor Lahir sampai

usia 2 tahun

Terbentuknya konsep ”kepermanenan obyek”

dan kemajuan gradual adari perilaku reflektif ke

perilaku yang mengarah pada tujuan

Praoperasional 2 sampai 7

tahun

Perkembangan kemampuan menggunakan

simbol-simbol untuk menyatakan obyek-obyek

dunia. Pemikiran masih egosentris dan sentris.

Operasi konkret 7 sampai 11

tahun

Perbaikan dalam kemampuan untuk berpikir

secara logis. Kemampuan-kemapuan baru

termasuk penggunaan operasi-operasi yang dapat

balik. Pemikiran tidak lagi sentris tetapi

desentrasi, dan pemecahan masalah tidak begitu

dibatasi oleh keegosentrisan.

Operasi formal 11 sampai

dewasa

Pemikiran abstrak dan mungkin dilakukan.

Masalah-masalah dapat dipecahkan melalui

penggunaan eksperimentasi sistematis.

(Sumber: Trianto, 2010:29)

Makin bertambahnya umur seseorang, maka makin kompleks

susunan syarafnya dan makin meningkat pula kemampuannya. Piaget juga

mengatakan bahwa perkembangan kognitif akan terjadi jika melalui proses

asimilasi, akomodasi, dan ekuilibrasi (Budiningsih, 2005:36). Proses

asimilasi merupakan proses pengintegrasian atau penyatuan informasi baru

kedalam struktur kognitif yang telah dimiliki oleh individu. Proses

akomodasi merupakan proses penyesuaian struktur kognitif ke dalam situasi

yang lain. Sedangkan proses ekuilibrasi adalah proses menyeimbangkan

antara lingkungan luar dengan struktur kognitifnya agar seseorang dapat

terus mengembangkan dan menambah pengetahuannya sekaligus menjaga

Page 42: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

stabilitas mental dalam dirinya. Tanpa proses ekuilibrasi perkembangan

kognitif seseorang akan mengalami gangguan dan tidak teratur, misalnya

tampak pada caranya berbicara tidak runtut, berbelit-belit, terputus-putus,

tidak logis dan sebagainya.

Implikasi penting dari teori Piaget dalam model pembelajaran

adalah: 1) memusatkan perhatian pada berpikir atau proses mental anak,

tidak sekedar pada hasilnya; 2) keterlibatan aktif dalam kegiatan

pembelajaran, anak didorong untuk menemukan sendiri pengetahuan; 3)

memaklumi adanya perbedaan individual dalam hal kemajuan

perkembangan. Sedangkan implikasi dalam proses pembelajaran adalah saat

guru memperkenalkan informasi-informasi yang melibatkan siswa

menggunakan konsep-konsep, memberikan waktu yang cukup untuk

menemukan ide-ide dengan menggunakan pola berpikir normal (Trianto,

2010:31).

3. Model Pembelajaran Science Technology Society

a) Model Pembelajaran Science Technology Society

Menurut Wenno (2008:2) sains merupakan ilmu pokok yang

konsepnya adalah alam dengan segala isinya. Sains sebagai proses/ metode

penyelidikan yang meliputi cara berpikir, sikap, langkah-langkah kegiatan

saintis untuk memperoleh produk sains atau ilmu pengetahuan ilmiah,

misalnya observasi, pengukuran, merumuskan dan menguji hipotesis,

mengumpulkan data, bereksperimen, dan prediksi. Sains bukan hanya

sekedar bekerja, melihat dan berpikir, melainkan ”science as a way of

knowing”. Artinya sains sebagai proses juga dapat meliputi kecenderungan,

sikap tindakan, keingintahuan, kebiasaan berpikir, dan seperangkat

prosedur. Sementara nilai-nilai sains berhubungan dengan tanggungjawab

moral, nilai-nilai sosial, manfaat sains untuk sains dan kehidupan manusia,

serta sikap dan tindakan. Sunar (2011: 9) mengemukakan tujuan dari

pembelajaran sains adalah untuk mengembangkan sejumlah pengetahuan

yang menyangkut kerja ilmiah dan pemahaman serta aplikasinya yang

Page 43: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

mendalam tentang alam sekitarnya dengan mendudukkan siswa sebagai

pusat perhatian dalam interaksi aktif dengan teman (tutor age), lingkungan

(environment), dan narasumber lainnya.

Menurut Fishcher, teknologi merupakan keseluruhan upaya yang

dilakukan oleh masyarakat (manusia) untuk mengadakan benda-benda agar

memperoleh kenyamanan dan makanan bagi manusia itu sendiri.

Aikenhead berpendapat, teknologi merupakan studi tentang man-made-

word, artinya berhubungan dengan kreasi atau perekayasaan alam dan

solusi dari dan untuk manusia dalam mengahadapi masalah-masalah dan

tantangan dari lingkungan/ alam. Hunt & Solomon (1983) menambahkan

bahwa teknologi merupakan keahlian (craft), mesin-mesin besar (big

machine) atau teknologi tinggi dan proses keterampilan. Berbagai

pengertian tentang teknologi tersebut mengindikasikan bahwa teknologi

merupakan suatu keahlian, artinya melibatkan keterampilan fisik (tangan)

dan memerlukan dasar-dasar pengetahuan, keterampilan perancangan,

pengembangan, dan membuahkan hasil yang bermanfaat untuk pemecahan

masalah yang dihadapi.

Masyarakat adalah kumpulan individu yang yang menjalin

kehidupan bersama sebagai satu kesatuan yang besar saling membutuhkan

dan memiliki struktur sosial. Aikenhead (1991:10) memberikan batasan

bahwa society is the social milieu. Masyarakat mengandung pengertian

lingkungan pergaulan sehari-hari, teknologi, pranata sosial, aspek-aspek

sosial budaya, dan nilai-nilai yang dianut oleh suatu kelompok masyarakat.

Model pembelajaran merupakan rencana, pola atau pengaturan

kegiatan guru dan peserta didik yang menunjukkan adanya interaksi antar

unsur-unsur yang terkait dalam pembelajaran yakni guru, peserta didik dan

media termasuk bahan ajar atau materi subyeknya (Poedjiadi, 2007:119).

Model pembelajaran adalah pendekatan pembelajaran yang di dalamnya

mencangkup tujuan, sintaks, lingkungan, dan sistem pengelolaan

(Arends, 2001:7). Terdapat tahapan-tahapan atau langkah-langkah (syntax)

Page 44: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

dalam model pembelajaran yang relatif tetap dan pasif untuk menyajikan

materi pembelajaran secara berurutan. Merujuk pada Trianto (2010: 23),

model pengajaran memiliki empat kriteria/ ciri khusus sebagai berikut:

1) rasional teoritis yang dsusun oleh para pencipta atau pengembangnya.

Model pembelajaran meliputi pendekatan suatu model pembelajaran yang

luas dan menyeluruh; 2) landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana

siswa belajar (tujuan pembelajaran yang dicapai). Model pembelajaran

dapat diklasifikasikan berdasarkan tujuan pembelajaran, sintaks, dan sifat

lingkungan belajar; 3) tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model

berhasil dilaksanakan. Sintaks dari suatu model pembelajaran menunjukkan

dengan jelas kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan oleh guru atau siswa;

4) lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran tercapai.

Setiap model pembelajaran membutuhkan sistem pengelolaan dan

lingkungan yang berbeda-beda. Berdasarkan ciri-ciri tersebut maka, dalam

mengajarkan suatu pokok bahasan (materi) harus dipilih model

pembelajaran yang sesuai dengan tujuan yang akan dicapai dengan

mempertimbangkan hal-hal berikut: materi pembelajaran, tingkat

perkembangan kognitif siswa, dan sarana atau fasilitas yang tersedia.

Kehadiran Science Technology Society (STS) tahun 1985

diperkenalkan di Bandung hanya ditekankan bahwa STS tidak perlu

dijadikan suatu mata pelajaran tersendiri karena pokok bahasan dalam

pembelajaran sains sudah terlalu padat. STS cukup dijadikan pendekatan

saja dalam pembelajaran sains yang mengacu pada Garis- Garis Besar

Program Pengajaran dan pokok bahasan yang sesuai saja. Di dalam konteks

pembelajaran ini STS ditempatkan sebagai model pembelajaran karena

melalui penelitian-penelitian yang cukup lama menggunakan hasil

penelitian, skripsi, tesis, dan disertasi diperoleh kesimpulan bahwa STS

sebagai pendekatan dapat menjangkau siswa yang berkemampuan rendah

dalam kelas yang dirasa lebih menarik, nyata dan aplikatif sehingga STS

dijadikan suatu model pembelajaran.

Page 45: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Model pembelajaran STS berasal dari bahasa Inggris ”Science

Technology Society” yang disebut juga Sains Teknologi Masyarakat (STM)

yang pada awalnya dikemukakan oleh John Ziman dalam bukunya

Teaching and Learning about Science and Society. Pembelajaran Science

Technology Society berarti menggunakan teknologi sebagai penghubung

antara sains dan masyarakat (Poedjiadi, 2007:99). Merujuk berbagai

pengertian di atas dapat diketahui bahwa STS merupakan suatu model

pembelajaran yang terfokus pada isu-isu sosial yang terjadi di rumah,

sekolah, masyarakat yang sama pentingnya dengan masalah global terhadap

seluruh umat manusia. Secara kontekstual STS dapat dikaitkan dengan

asumsi bahwa sains, teknologi, dan masyarakat memiliki keterkaitan timbul

balik, saling isi-mengisi, saling tergantung, saling mempengaruhi dan

mendukung dalam mempertemukan antara permintaan dan kebutuhan

manusia serta membuat kehidupan masyarakat lebih baik dan mudah

(Wenno, 2008:51-52). Keterkaitan antara Sains, Teknologi, dan Masyarakat

dapat dilihat pada Gambar 2.1

Gambar 2.1 Interaksi antara Sains, Teknologi, dan Masyarakat

(Sumber: Wenno, 2008:54).

Teknologi lahir karena adanya kebutuhan manusia pada jaman

purba. Sains berawal dari adanya sifat ingin tahu manusia. Kehadiran

teknologi dan sains pada awalnya tidak ada kaitan sama sekali. Namun

dalam perkembangannya sains dan teknologi memiliki kaitan yang sangat

Page 46: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

erat, perkembangan sains mengakibatkan perkembangan teknologi.

Penemuan teknologi berwujud terciptanya alat-alat baru maupun

penyempurnaan dari alat-alat lama. Penemuan maupun penyempurnaan alat

berdampak pula pada penemuan dan pengembangan sains. Sains berbeda

dengan teknologi, namun antara sains dan teknologi berkaitan erat.

Perkembangan teknologi dan perkembangan sains sejak abad ke-17

hingga sekarang menunjukkan bahwa ada kalanya teknologi merupakan

suatu pemicu perkembangan sains, dan ada kalanya perkembangan sains

berdampak terciptanya kemajuan teknologi. Kaitan antar sains dan

teknologi merupakan kaitan yang saling menguntungkan. Kaitan antara

teknologi dan masyarakat sudah jelas, karena teknologi terlahir oleh adanya

kebutuhan masyarakat. Penggunaan produk teknologi memerlukan

kesiapan dari masyarakat pengguna produk tersebut. Masyarakat pengguna

produk teknologi yang kurang siap akan berdampak kegunaan atau manfaat

produk teknologi kurang optimal.

Kaitan antara sains dan masyarakat, sains bila dikaitkan dengan

kesiapan masyarakat pengguna produk teknologi, maka sains merupakan

komponen yang dapat membantu meningkatkan kesiapan pengetahuan

masyarakat terhadap produk teknologi. Sains juga berperan dalam

meningkatkan pemahaman masyarakat tentang gejala alam dalam

kehidupan sehari-hari mereka. Sains yang dipahami dan dihayati

peranannya dalam kehidupan masyarakat, akan mampu meningkatkan

kepedulian masyarakat terhadap lingkungannya yang pada akhirnya akan

dapat meningkatkan kesejahteraan bersama. Dapat disimpulkan bahwa

adanya suatu perubahan teknologi akan dapat menyebabkan perubahan

sosial, begitu pula sebaliknya. Hal ini berarti ada jaringan hubungan antara

sains, teknologi dan sistem-sistem sosial yang saling pengaruh

mempengaruhi. Artinya dalam suatu pembelajaran sains selain menekankan

pada pemahaman konsep sains, juga diperlukan melibatkan pemahaman

Page 47: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

siswa terhadap hasil produk teknologi yang terkait, serta manfaatnya bagi

masyarakat.

Berdasarkan pengertian STS sebagaimana diungkapkan di bagian

sebelumnya, maka dapat diungkapkan bahwa yang menjadi tujuan

pendekatan STS ini secara umum sebagaimana diungkapkan oleh

Poedjiadi (2007:113) sebagai berikut: 1) agar peserta didik memahami

kaitan antara sains teknologi dan masyarakat; 2) agar peserta didik

memahami dampak positif dan negatif produk teknologi yang dirasakan

oleh manusia; 3) memahami model pembelajaran sains teknologi dan

masyarakat bagi mereka yang berminat mencobanya; 4) membentuk

individu yang memiliki literasi sains dan teknologi serta memiliki

kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungannya.

b) Tahap - Tahap Model Pembelajaran Science Technology Society

Tahapan model pembelajaran STS yang dikemukakan oleh

Poedjiadi (2007: 126), dapat disajikan pada Gambar 2.2

Page 48: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

Gambar 2.2 Tahap Model Pembelajaran STS

(Sumber: Poedjiadi, 2007:126)

Tahap 1

Tahap 2

Tahap 3

Tahap 4

Tahap 5

Page 49: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Tahapan model pembelajaran STS yang dikemukakan oleh (Wenno,

2008: 56) dapat disajikan pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2 Tahap Model Pembelajaran STS

No Fase Perilaku Guru

1. Pendahuluan: inisiasi/

invitasi/apersepsi/

eksplorasi terhadap

siswa

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang

ingin dicapai dan memberi motivasi belajar dan

guru mengekplorasi gagasan-gagasan siswa

tentang konsep-konsep sains yang akan dipelajari,

dengan mengemukakan masalah masalah aktual

yang ada di masyarakat.

2. Pembentukan konsep Guru melakukan pemusatan yang terarah pada

konsep yang akan dipelajari siswa dalam

mengajukan pertanyaan terbuka kepada siswa.

Siswa melakukan kegiatan- kegiatan untuk lebih

mengenal material-material yang digunakan

mengeksplorasi konsep. Selanjutnya siswa

mempresentasikan dalam bentuk diskusi.

3. Aplikasi Konsep Guru mengajak siswa mengkomunikasikan

gagasan yang diperoleh dari analisis informasi

yang didapat, menyusun suatu model, memberikan

penjelasan, meninjau, dan mendiskusikan solusi

yang diperoleh dan menentukan beberapa solusi.

4. Pemantapan Konsep Guru berfungsi sebagai fasilitator dan mediator

pembelajaran untuk mengubah miskonsepsi siswa

menuju konsep ilmiah dengan jalan menyajikan

bukti-bukti berdasarkan pandangan para ilmuwan.

5. Pelaksanaan Evaluasi Guru melakukan evaluasi tentang pencapaian

indikator hasil belajar dan keberhasilan program

(Sumber: Wenno, 2008:56)

Kekhasan dari model ini adalah bahwa pada pendahuluan

dikemukakan isu-isu atau masalah yang ada di masyarakat yang dapat

digali siswa. Tahap ini disebut juga inisiasi, atau mengawali, memulai , dan

dapat pula disebut invitasi yaitu undangan agar siswa memusatkan

perhatian pada pembelajaran. Apersepsi dalam dilakukan dengan

mengaitkan peristiwa yang telah diketahui dengan materi yang akan

dibahas sehingga akan tampak kesinambungan pengetahuan karena diawali

dengan hal-hal telah diketahui siswa sebelumnya yang ditekankan pada

Page 50: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

keadaan yang ditemui dalam keadaan sehari-hari. Pada pendahuluan ini

guru mengekplorasi siswa melalui pemberian tugas secara berkelompok

untuk memecahkan masalah atau isu yang ada di masyarakat sehingga guru

mengetahui seberapa jauh pemahaman siswa. Hasil eksplorasi yang

dilakukan guru siswa dapat melakukan pembentukan konsep.

Proses pembentukan konsep (tahap 2) dapat dilakukan melalui

berbagai pendekatan dan metode. Misalnya pendekatan keterampilan

proses, pendekatan sejarah, pendekatan kecakapan hidup, metode

demonstrasi, eksperimen di laboratorium, diskusi kelompok, bermain peran

dan lain-lain. Pada akhir pembentukan konsep diharapkan melalui

konstruksi dan rekonstruksi siswa menemukan konsep-konsep yang benar

atau merupakan konsep-konsep para ilmuwan.

Berbekal pemahaman konsep yang benar siswa melakukan analisis

isu atau penyelesaian masalah yang disebut aplikasi konsep

(tahap 3). Adapun konsep- konsep yang telah dipahami siswa dapat

diaplikasikan dalam kehidupan mereka sehari-hari. Guru mengajak siswa

mengkomunikasikan gagasan yang diperoleh dari analisis informasi yang

didapat, menyusun suatu model, memberikan penjelasan, meninjau, dan

mendiskusikan solusi yang diperoleh dan menentukan beberapa solusi.

Selama proses pembentukan konsep, penyelesaian masalah (tahap 2

dan tahap 3) guru perlu meluruskan kalau dan miskonsepsi selam kegiatan

berlangsung. Kegiatan ini disebut proses pemantapan konsep. Guru perlu

melakukan pemantapan konsep sebagaimana tampak pada alur

pembelajaran (tahap 4) melalui penekanan pada konsep-konsep kunci yang

penting melalui penekanan pada konsep-konsep. Pemantapan konsep perlu

dilaksanakan pada akhir pembelajaran karena konsep-konsep kunci yang

ditekankan pada akhir pembelajaran akan memiliki retensi lebih lama

dibanding kalau tidak dimantapkan.

Tahap terakhir adalah adalah evaluasi, setelah guru melaksanakan

pemantapan konsep dan merasa yakin bahwa konsep tersebut dapat

Page 51: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

dipahami oleh siswa dengan benar. Tahap penilaian ini merupakan tahap

yang penting untuk mengetahui berhasil tidaknya suatu pembelajaran pada

materi yang telah dipelajari. Penilaian dapat diberikan berupa tes tertulis

atau pertanyaan secara lisan. Tahap ini mengakhiri rangkaian pembelajaran

menggunakan model STS (Poedjiadi, 2007: 127;130).

Model pembelajaran STS menurut National Science Teachers

Association (NSTA) (2006) umumnya memiliki karakteristik sebagai

berikut: 1) identifikasi masalah-masalah setempat yang memiliki

kepentingan dan dampak; 2) penggunaan sumber daya masyarakat dan

lingkungan sebagai bahan informasi dan pemecahan masalah; 3) siswa aktif

turut serta dalam pemecahan masalah; 4) belajar dapat dilakukan di luar

kelas, tidak harus selalu di dalam kelas sebagaimana mestinya; 5) terfokus

pada dampak sains teknologi yang dirasakan siswa; 6) sains tidak hanya

terfokus berisi konsep-konsep saja melainkan juga proses, baik proses

penemuan, pengembangan dan pengendalian; 7) penekanan pada

keterampilan proses dimana siswa dapat menggunakannya dalam

memecahkan masalah; 8) penekanan pada kesadaran karier yang berkaitan

dengan sains dan teknologi; 9) turut serta sebagai warga negara dalam

pemecahan masalah yang ada di masyarakat; 10) mengidentifikasi

bagaimana sains dan teknologi berdampak di masa depan; 11) siswa

memiliki kebebasan otonomi dalam proses belajar (Yager, 2009: 187-188).

NASTA (2006) merangkum perbedaan antara pembelajaran sains

dengan model pembelajaran STS dan pembelajaran sains lainnya seperti

tersaji pada Tabel 2.3

Page 52: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Tabel 2.3 Perbedaan Pembelajaran Model Pembelajaran STS dan

Pembelajaran Sains Lainnya.

No Pembelajaran model STS Non STS

1 Berpusat pada siswa Berpusat pada guru

2 Individual dan personal; mengakui

keragaman siswa

Kelompok instruksi umumnya ditujukan

pada siswa rata-rata.

3 Menggunakan sumber daya yang ada

di lingkungan

Disarankan pada bab-bab dalam buku teks

4 Kerja labolatoruim dari sumber lokal

untuk memecahkan masalah.

Kerja labolatorium dari buku teks dan

sesuai dengan buku petunjuk kerja

labolatorium.

5 Siswa dianggap sebagai pencari

informasi.

Siswa dipandang sebagai penerima

informasi

6 Guru membangun pengalaman siswa.

Diasumsikan bahwa belajar yang baik

adalah belajar dari pengalamannya

sendiri.

Guru tidak membangun individu siswa,

diasumsikan bahwa belajar lebih efisien

disajikan secara terorganisir, mudah

memahami informasi

7 Guru dan siswa merencanakan

instruksi yang dihadapi masyarakat

serta berusaha menjawab

permasalahan tersebut

Guru merencanakan instruksi mereka

menggunakan panduan kurikulum dan

buku pelajaran yang ditentukan

8 Guru dan siswa terkait dalam tujuan

penataan dan strategi yang dalam

pembelajaran

Tujuan tidak dibahas dan tidak digunakan

untuk penilaian

(Sumber : Yager, 2009:16)

c) Kelebihan dan Kekurangan Science Technology Society

Kelebihan model pembelajaran STS adalah: 1) model pembealajaran

ini dapat diterapkan pada berbagai displin ilmu, namun perlu memilih tema

yang tepat yang diambil pada silabus mata pelajaran;

2) mengembangkan aspek kognitif melalui pengembangan keterampilan

intelektual; 3) dapat mengembangkan keterampilan emosional dan spiritual;

4) model ini lebih visual dan atau nyata terkait dengan kompleks

masyarakat sehingga mudah dicerna dibanding konsep yang abstrak;

5) dapat meningkatakan kreativitas siswa; 6) dapat meningkatkan

Page 53: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungannya; 7) dapat memudahkan

peserta didik dalam mengaplikasikan konsep-konsep yang dipelajari untuk

kebutuhan masyarakat, dan memiliki kecenderungan untuk mau

berpartisipasi dalam kegiatan menyelesaikan masalah di lingkungannya;

8) membantu guru mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk

dapat merancang pengalaman belajar yang akan membuat ilmu

pengetahuan yang relevan kepada siswa (Dass, P.M. & Yager, R.E.,

2009:106).

Kekurangan dari model pembelajaran Science Technology Society

adalah: 1) memakan waktu yang lebih lama dibanding dengan

menggunakan model yang lain; 2) bagi guru tidak mudah mencari masalah/

isu pada tahap pendahuluan yang terkait dengan topik yang dibahas atau

dikaji karena hal ini memerlukan wawasan yang luas dari guru untuk

melatih tanggap terhadap masalah lingkungan; 3) guru perlu menguasai

materi terkait dengan konsep dan proses sains yang dikaji selama

pembelajaran; 4) penyusunan perangkat penilaian memerlukan usaha untuk

mempelajari secara khusus, misalnya untuk menilai kreativitas seseorang.

d) Implikasi Model Pembelajaran Science Technology Society terhadap

Hasil Belajar dan Sikap Peduli Lingkungan

Ditinjau dari tuntutan Kurikulum 2004, penerapan model

pembelajaran STS dalam pembelajaran dapat mengembangkan hasil belajar

siswa yakni, keterampilan kognitif, keterampilan afektif dan keterampilan

psikomotorik. Adapun keenam ranah yang terlibat dalam model

pembelajaran STS menurut Yager dan Mc Comark (1989) disajikan pada

Gambar 2.3

Page 54: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Gambar 2.3 Domain Model Pembelajaran STS

(Sumber: Yager, 2009:193)

Enam ranah atau domain dalam gambar di atas dapat dijelaskan dan

dimplementasikan dalam proses pembelajaran dengan spesifikasi tujuan

atau kompetensi dari masing masing domain tersebut antara lain: 1) domain

konsep, diambil dari bidang ilmu tertentu dan merupakan kekhasan dari

masing-masing bidang ilmu; 2) domain proses, belajar menggunakan

keterampilan ilmuwan bagaimana memperoleh konsep dalam bidang

tertentu; 3) domain kreativitas, mencangkup lima perilaku individu yakni:

a) kelancaran. Perilaku ini merupakan kemampuan seseorang dalam

menunjukkan banyak ide untuk menyelesaikan masalah-masalah;

b) flexibilitas, seseorang kreatif yang flexibel mampu menghasilkan

berbagai macam ide di luar ide yang biasa dilakukan orang; c) originality,

seseorang yang memiliki originalitas dalam mencobakan suatu ide

memiliki kekhasan yang berbeda dibandingkan dengan individu yang lain,

Page 55: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

d) elaborasi, sesorang yang memiliki kemampuan elaborasi mampu

menerapkan ide-ide secara terperinci; e) sensitivitas, kemampuan kreatif

terakhir ini adalah peka terhadap masalah yang ada di lingkungannya; 4)

domain Aplikasi konsep, menggunakan konsep dalam situasi yang baru; 5)

domain sikap, mengembangkan perasaan yang lebih positif mengenai

mencangkup kebesaran Tuhan, menghargai hasil penemuan para ilmuan

dan pemuan teknologi itu sendiri, namun menyadari kemungkinan adanya

dampak negatif produk teknologi dan peduli terhadap masyarakat misalnya

menjaga kelestarian lingkungan; 6) domain hubungan, melaksanakan

tindakan nyata apabila terjadi sesuatu dalam lingkunganya yang

memerlukan peran sertanya (Poedjiadi, 2007:131-132).

Alasan keenam domain yaitu konsep, proses, aplikasi, kreativitas,

sikap dan hubungan perlu dikembangkan tiap individu dalam pendidikan di

Indonesia antara lain: 1) meningkatkan keterampilan kognitif dan dapat

bersaing di tingkat internasional secara positif karena memilki etos kerja

yang tinggi; 2) melatih keterampilan proses siswa, diharapkan siswa selalu

merancang proses-proses yang perlu dilakukan untuk mencapai produk-

produk ilmiah; 3) aplikasi dalam kehidupan sehari-hari akan membuat

siswa merasa bahwa belajar di sekolah bermanfaat bagi dirinya maupaun

lingkungannya; 4) kreativitas perlu menyertai keterampilan kognitif,

afektif, dan psikomotor seseorang, karena dengan selalu cepat tanggapan

pada situasi sekelilingnya; 5) sikap yang antara lain mencangkup

kebesaran Tuhan sebagai pencipta alam dan semua mahkluk dan berniat

untuk berbuat baik selama ia masih hidup; 6) menyadari manfaat yang telah

dipelajarinya bagi lingkungannya (Poedjiadi, 2007: 131-132).

Belajar Biologi dengan model pembelajaran STS memungkinkan

siswa untuk berperan aktif dalam pembelajaran dan dapat menampilkan

peranan sains, teknologi, dan masyarakat dalam kehidupan masyarakat.

Melalui model pembelajaran STS peserta didik tidak hanya sekedar

memahami konsep dan prinsip tetapi peserta didik harus memiliki

Page 56: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

kemampuan untuk berbuat sesuatu dengan menggunakan konsep dan

prinsipnya yang telah dipahami, misalnya dalam percobaan di labolatorium.

Percobaan yang dilakukan siswa dalam kegiatan pembelajaran menuntut

siswa untuk bersikap ilmiah. Sikap ilmiah yang dikembangkan siswa terjadi

ketika setelah melakukan kegiatan pembelajaran, misalnya setelah

melakukan percobaan. Sikap ilmiah siswa setelah melakukan percobaan

antara lain sikap peduli. Sikap peduli yang ditunjukkan siswa setelah

melakukan percobaan adalah sikap peduli lingkungan terhadap alat dan

bahan setelah percobaan. Sikap ini dapat diwujudkan siswa misalnya

mencuci, mengeringkan, merapikan, meletakkan alat percobaan pada

tempatnya. Sikap peduli ini berasal dari niat/ keyakinan normatif untuk

merespon terhadap suatu obyek di lingkungan sekitarnya. Tujuan dari

pembelajaran STS ialah untuk membentuk individu yang memiliki literasi

sains dan teknologi serta memiliki kepedulian terhadap masalah masyarakat

dan lingkungan.

Melalui model ini guru mengajak siswa untuk terlibat aktif baik

secara fisik maupun mental dalam belajarnya. Guru memberi kesempatan

pada siswa untuk untuk berinteraksi langsung dengan obyek belajar,

mengamati, mengembangkan pertanyaan, menghubungkan fakta dengan

sumber pengetahuan, mengambil kesimpulan dan mengkomunikasikan.

Dengan demikian akan melatih siswa untuk meningkatkan hasil belajar

baik dari ranah kognitif, psikomotorik dan afektif serta meningkatkan sikap

peduli terhadap lingkungan yang besar sehingga siswa dapat

mengaplikasikan konsep-konsep yang telah dipelajari untuk kebutuhan

masyarakat, mau berpartisipasi dalam menyelesaikan permasalahan sosial

di lingkungannya.

4. Teknik Mind Map

a) Teknik Mind Map ( Peta Pikiran)

Teknik Mind Map (Peta Pikiran) merupakan salah satu teknik

mencatat yang dikembangkan oleh Dr. Tony Buzan pada awal tahun 1970-

Page 57: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

an dengan mendasarkan pada riset tentang bagaimana kerja otak.Teknik

Mind Map merupakan salah satu teknik mencatat yang kreatif, efektif, dan

secara harfiah akan memetakan pikiran kita (Buzan, 2007: 4). Alamsyah

(2009: 20) menambahkan Teknik Mind Map merupakan salah satu teknik

visual yang dapat menyelaraskan proses belajar dan cara alami otak. Teknik

Mind Map dirancang berdasarkan bagaimana otak memproses informasi.

Otak mengambil informasi dari berbagai tanda, baik gambar, bunyi, aroma,

pikiran, maupun perasaan. Teknik Mind Map merupakan metode

mempelajari konsep, konsep ini didasarkan pada cara kerja otak kita

menyimpan informasi. Catatan yang dihasilkan menggambarkan pola

gagasan yang saling berkaitan pada cabang- cabangnya sehingga catatan

dalam bentuk Teknik Mind Map memungkinkan otak memahami ulang

gagasan dalam wacana secara utuh dan menyeluruh. Konsep ini didasarkan

pada cara kerja otak kita menyimpan informasi. Hasil penelitian Buzan

(2005) menunjukkan otak kita tidak menyimpan informasi dalam kotak-

kotak sel syaraf yang terjejer rapi melainkan dikumpulkan pada sel-sel

syaraf yang bercabang- cabang yang apabila dilihat sekilas seperti cabang-

cabang pohon seperti pada Gambar 2.4

Gambar 2.4 Teknik Mind Map

(Sumber : Cheng, 2010: 238)

Page 58: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Berbagai pengertian tentang Teknik Mind Map mengindikasikan

bahwa Teknik Mind Map merupakan salah satu teknik mencatat yang

mengembangkan gaya belajar visual. Teknik Mind Map memadukan dan

mengembangkan potensi kerja otak yang terdapat di dalam diri seseorang.

Teknik Mind Map memungkinkan otak menggunakan semua gambar dan

asosiasinya dalam pola radial dan jaringan sebagaimana otak dirancang,

seperti yang secara internal selalu digunakan otak. Adanya keterlibatan

kedua belahan otak maka akan memudahkan seseorang untuk mengatur dan

mengingat segala bentuk informasi, baik secara tertulis maupun secara

verbal. Teknik Mind Map merupakan bentuk pencatatan yang yang dapat

mengakomodir berbagai masalah penyajian kembali informasi (recalling)

informasi yang telah dipelajari. Tujuan dari penggunaan Teknik Mind Map

adalah untuk membuat catatan yang lebih efektif sehingga dapat digunakan

untuk meningkatan daya ingat sehingga dari hasil catatan siswa dapat

membantu para guru untuk memberikan pembelajaran yang sesuai dengan

kekurangan dan kelebihan yang dimiliki oleh siswa.

Pencatatan dengan Teknik Mind Map yang efektif akan

mendatangkan manfaat bagi kehidupan sehari-hari, manfaat dari Mind Map

antara lain: 1) memberi pandangan menyeluruh pokok masalah atau area

yang luas; 2) memungkinkan kita merencanakan rute atau membuat

pilihan-pilihan dan mengetahui kemana kita akan pergi dan dimana kita

pergi; 3) mengumpulkan sejumlah besar data disatu tempat; 4) mendorong

memecahkan masalah dengan membiarkan kita melihat jalan-jalan

terobosan kreatif baru; 5) menyenangkan untuk dilihat, dibaca, dicerna, dan

diingat (Cheng, 2011: 2). Buzan (2008:6) menambahkan manfaat lain dari

Mind Map sebagai berikut: 1) menghemat waktu, memungkinkan

menghemat waktu membaca kata yang hanya relevan, mengemat waktu

mencatat kata yang relevan, menghemat waktu meninjau catatan pikiran

yang dipetakan; 2) memungkinkan untuk menyusun dan menjelaskan

pikiran; 3) menghasilkan ide baru; 4) memperbaiki ingatan dan konsentrasi;

Page 59: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

5) merangsang otak dan menyenangkan; 6) merencana; 7) berkomunikasi;

8) menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

Teknik Mind Map menurut Alamsyah (2009:25) memiliki elemen-

elemen sebagai berikut: 1) pusat pikiran utama., pusat peta pikiran ini

merupakan ide tau gagasan utama; 2) cabang utama, merupakan cabang

tingkat pertama yang langsung memancar dari pusat peta pikiran; 3)

cabang, pancaran dari cabang utama; 4) kata, setiap cabang berisi satu kata

kunci (keyword) yang tersebut ditulis di atas cabang; 5) gambar, tidak ada

aturan baku tentang penggunaan gambar karena gambar bersifat subyektif.

b) Langkah- Langkah membuat Teknik Mind Map

Pembuatan Teknik Mind Map hendaknya menggunakan pensil

warna atau spidol agar dapat memvisualisasikan ide dengan baik.

Menggunakan kertas putih yang polos, imajinasi dan otak kita sendiri.

Buzan (2007: 15) menuliskan langkah-langkah teknik Mind Map pada para

siswa sebagai berikut: 1) mulai dari bagian tengah kertas kosong yang sisi

panjangnya diletakkan mendatar. Memulai dari tengah memmberi

kebebasan bagi otak untuk menyebar kesegala arah dan untuk

mengungkapkan dirinya dengan lebih bebas dan alami; 2) gunakan gambar

atau foto untuk ide sentral. Sebuah gambar bermakna seribu kata dan

membantu menggunakan imajinasi. Gambar sentral akan lebih menarik,

membuat kita tetap fokus, membantu berkonsentrasi, dan mengaktifkan

otak kita; 3) gunakan warna. Bagi otak, warna sama dengan gambar, warna

membuat teknik Mind Map lebih hidup, menambah energi kepada

pemikiran kreatif, dan menyenangkan; 4) hubungkan cabang utama dengan

cabang-cabang pusat dan hubungkan cabang-cabang tingkat dua dan tingkat

tiga ke tingkat dua dan satu, dan seterusnya. Otak bekerja asosiasi. Otak

senang mengaitkan dua (atau tiga, atau empat) hal sekaligus.

Menghubungkan cabang-cabang, akan membuat siswa mudah mengingat

dan mengerti; 5) buat garis melengkung, bukan garis lurus. Garis yang

lurus akan membosankan otak. Cabang-cabang yang melengkung dan

Page 60: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

organis, seperti cabang- cabang pohon akan jauh menarik bagi mata; 6)

gunakan satu kata kunci untuk setiap garis. Kata kunci tunggal memberi

banyak daya dan flexibilitas kepada teknik Mind Map; 7) gunakan gambar.

Seperti gambar sentral, setiap gambar bermakna seribu kata. Bila

mempunyai 10 gambar diteknik Mind Map, teknik Mind Map sudah setara

dengan 10.000 kata catatan.

c) Keunggulan dan Kekurangan Teknik Mind Map

Teknik Mind Map memiliki keunggulan sebagai berikut: 1) dapat

melihat gambaran secara menyeluruh dengan jelas; 2) dapat melihat

detilnya tanpa kehilangan benang merahnya antar topik; 3) terdapat

pengelompokkan informasi; 4) menarik perhatian mata dan tidak

membosankan; 5) memudahkan kita berkonsentrasi; 6) proses

pembuatannya menyenangkan karena melibatkan gambar-gambar, warna-

warna, dan lain-lain; 7) mudah mengingatnya karena ada penanda-penanda

visualnya; 8) dapat menumbuhakan kreativitas siswa; 9) dapat melibatkan

aktivitas siswa dalam proses berpikir tidak hanya mendengar dan mencatat

saja (Alamsyah, 2009: 23-24).

Kekurangan teknik Mind Map sebagai berikut: 1) hasil catatan dari

Mind Map hanya dapat dibaca oleh pembuatnya sendiri; 2) teknik Mind

Map cenderung hanya cocok dipakai orang dengan gaya belajar visual

karena teknik ini memerlukan konversi kode antara materi dalam bentuk

simbol-simbol; 3) membutuhkan waktu yang lama; 4) memerlukan banyak

peralatan dan warna; 5) membutuhkan imajinasi dan kreatifitas yang tinggi

untuk menghasilkan teknik Mind Map yang baik. Semakin banyak berlatih

hal ini bisa diatasi, disamping guru memberikan lingkungan yang positif

dan motivasi bagi anak.

d) Implikasi Teknik Mind Map terhadap Hasil Belajar dan Sikap Peduli

Lingkungan

Kegiatan mengajar siswa mendapatkan pertambahan materi baik

berupa informasi mengenai teori, gejala, fakta, maupun kejadian-kejadian.

Page 61: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Informasi yang diperoleh akan diolah oleh siswa. Proses pengolahan

informasi melibatkan kerja system otak, sehingga informasi yang diperoleh

dan telah diolah akan menjadi ingatan. Mencatat merupakan salah satu

usaha untuk meningkatkan daya ingat otak. Tujuan pencatatan adalah untuk

membantu mengingat informasi yang tersimpan dalam memori tanpa

mencatat dan mengulangi informasi , siswa hanya mampu mengingat

sebagian kecil materi yang diajarkan.

Model pembelajaran STS merupakan model yang sesuai apa yang

dikehendaki oleh konstruktivisme. Di dalam penerapannya, kendala

ketidakjelasan pemecahan isu-isu/ masalah sosial dan sikap peduli

lingkungan siswa yang kadang muncul. Banyak siswa yang tidak

merasakan manfaat pekerjaan labolatorium atau kerja lapangan ialah karena

mereka tersita oleh pembuatan catatan atau pencatatan pelaksanaan

aktivitas dengan sedikit atau tidak ada usaha untuk memfokuskan pada

obyek-obyek atau kejadian yang sedang mereka pelajari, demikian pada

konsep, prinsip, teori mereka pada saat kegiatan pembelajaran. Hal ini

dapat dibatasi dengan meminta mereka mengkonstruksi teknik Mind Map.

Teknik Mind Map adalah teknik meringkas bahan yang akan

dipelajari dan memproyeksikan masalah yang dihadapi dalam teknik verbal

ke dalam gambar sehingga mudah memahaminya. Teknik Mind Map sangat

bermanfaat untuk memahami materi, terutama materi yang diberikan secara

verbal yang dapat membantu merekam, memperkuat, dan mengingat

kembali informasi yang telah dipelajari. Adanya keterlibatan kedua belahan

otak maka akan memudahkan sesorang untuk mengatur dan mengingat

segala bentuk informasi, baik tertulis maupun secara verbal. Adanya

kombinasi warna, simbol, bentuk dan sebagainya memudahkan otak dalam

menyerap informasi yang diterima. Teknik Mind Map ini dapat

mengungkapkan apa yang sudah dimiliki siswa sebelum melakukan

praktikum, apa yang mereka peroleh selama praktikum dan apa yang

mereka lakukan dengan data yang diperoleh dan pengetahuan apa yang

Page 62: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

disimpulkan dari kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran STS.

Melalui penggunaan Teknik Mind Map potensi hasil belajar (kognitif,

psikomotor dan afektif) dan sikap peduli lingkungan akan meningkat.

5. Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan kebulatan pola tingkah laku. Pola tingkah

laku tersebut terlihat pada pembuatan reaksi dan sikap peserta didik secara fisik

maupun mental. Hasil belajar pada dasarnya merupakan akibat dari suatu

proses belajar yaitu perubahan. Oleh karena itu, seseorang yang melakukan

aktivitas belajar dan memperoleh perubahan dalam dirinya dengan memperoleh

pengalaman baru, maka individu itu dikatakan telah belajar (Rusyan, 2000: 79).

Perubahan tingkah laku yang terjadi dalan hasil belajar menurut

Slameto (1995:3-5) memiliki ciri-ciri: a) perubahan terjadi secara sadar;

b) perubahan dalam belajar bersifat kontinyu fungisional; c) perubahan dalam

belajar bersifat positif dan aktif; d) perubahan bukan bersifat sementara,

e) perubahan bertujuan dan terarah; f) perubahan mencangkup seluruh aspek

tingkah laku.

Sistem pendidikan nasional merumuskan tujuan kurikuler maupun

tujuan instruksional pembelajaran menggunakan klasifikasi hasil belajar dari

Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah,

yaitu ranah afektif, ranah kognitif, dan ranah psikomotorik (Sudjana, 2010: 22).

Ranah kognitif berhubungan dengan kemampuan untuk berpikir atau

keterampilan mental termasuk dalam kemampuan menghafal, memahami

mengaplikasikan, menganalisis, kemampuan mensintesis dan mengevaluasi.

Ranah afektif mencakup watak, minat, sikap, emosi dan perasaan untuk

mewujudkan suatu nilai dalam diri siswa. Ranah psikomotorik berkaitan

dengan penguasaan keterampilan fisik mulai dari gerakan refleksif hingga

menunjukkan komunikasi non-decursif seperti gerakan ekspresif dan gerakan

interpretatif (Reeves, 2006:295). Fungsi utama tujuan-tujuan dalam ranah

psikomotorik untuk mengembangkan kekuatan otot dan koordinasi (Jacobsen et

al, 2009:91).

Page 63: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Ranah kognitif, afektif dan psikomotorik saling berkaitan antara satu

dengan yang lainnya dan tidak dapat terpisahkan karena merupakan komponen

penyusun sains. Keadaan itu menyebabkan penilaian tidak boleh hanya

diambil dari hasil kognitif saja namun penilaian siswa juga harus menyeluruh

yang melibatkan penilaian perkembangan psikomotor dan afektif agar semua

hasil belajar benar dapat diketahui (Adeyemi & Merry, 2009:24-25).

Hakikat hasil belajar biologi adalah untuk dapat memecahkan masalah

dalam kehidupan sehari-hari. Kiat menguasai disini mengisyaratkan harus

menjadi siswa tidak sekedar tahu (knowing) dan hafal (memorizing) tentang

konsep IPA, melainkan harus menjadikan siswa untuk mengerti dan memahami

(to understand) konsep-konsep tersebut dan menghubungkan keterkaitan suatu

konsep dengan konsep lain (Wahyudi, 2002:389).

Sesuai dengan kurikulum 1994, proses belajar mengajar menekankan

pada pendekatan keterampilan proses dalam pembelajaran IPA. Pembelajaran

biologi berbasis keterampilan proses merupakan pembelajaran yang

mengembangkan berbagai keterampilan seperti: mengamati, mengelompokkan,

menafsirkan, meramalkan, mengajukan pertanyaan, berhipotesis, melakukan

percobaan, dan mengkomunikasikan hasil percobaan. Melalui keterampilan

siswa dapat memiliki pengalaman beraktivitas yang melibatkan mind on, hands

on, dan hearts on, dan dapat dikembangkan berbagai sikap ilmiah, seperti:

kesabaran, kejujuran, ketelitian, tenggang rasa, dan lain-lain (Suciati, 2010).

Kenyataannya hanya sebagian kecil guru yang sudah melaksanakan proses

belajar mengajar dengan mengembangkan keterampilan proses, masih lebih

banyak yang melaksanakannya karena diduga keterampilan proses tidak dirasa

perlu untuk dikembangkan dalam pembelajaran IPA. Oleh karena itu, dalam

merancang pembelajaran Biologi erat kaitannya dengan pengembangan

keterampilan proses karena rancangan belajar harus sesuai dengan hakekat

sains yaitu: produk, proses, dan sikap.

Berdasarkan pernyataan di atas, perlu mengukur keterampilan proses

dalam proses pembelajaran. Keterampilan proses melibatkan keterampilan-

Page 64: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

keterampilan kognitif dan intelektual, manual, dan sosial. Kemampuan kognitif

terlibat karena dengan melakukan keterampilan proses siswa menggunakan

pikirannya. Keterampilan manual terlibat dalam keterampilan proses karena

melibatkan penggunaan alat dan bahan pengukuran, penyusunan atau perakitan

alat. Sedangkan keterampilan sosial dimaksudkan bahwa mereka berinteraksi

dengan sesamanya dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan

keterampilan proses, misalnya mendiskusikan hasil pengamatan.

Keterampilan Proses Sains (KPS) terdiri dari sejumlah keterampilan

yang satu sama lain sebenarnya tak dapat dipisahkan, namun ada penekanan

khusus dalam masing-masing keterampilan proses tersebut. Rustaman

dkk,.(2005, 96-98) menyatakan bahwa keterampilan proses meliputi:

a) melakukan pengamatan, yang terdiri dari: menggunakan indera penglihatan,

pembau, pendengar, pengecap, peraba pada waktu mengamati suatu obyek

pengamatan dan menggunakan fakta yang relevan dan memadai dari hasil

pengamatan; b) menafsirkan pengamatan (interpretasi), meliputi: kegiatan

mencatat setiap hasil pengamatan, menghubungkan hasil pengamatan dengan

konsep yang ada, dan menemukan pola atau keteraturan dari suatu seri

pengamatan; c) mengelompokkan (klasifikasi) yang berupa mencari perbedaan,

mengontraskan ciri-ciri mencari kesamaan, membandingkan, dan mencari

dasar penggolongan; d) meramalkan (memprediksi dengan mengajukan

perkiraan tentang sesuatu yang belum terjadi berdasarkan sesuatu

kecenderungan atau pola yang sudah ada; e) berkomunikasi, yang terdiri dari:

membaca grafik, tabel atau diagram dari hasil percobaan, menggambarkan data

empiris dengan grafik, tabel, atau diagram juga termasuk berkomunikasi, dan

menyusun serta menyampaikan laporan secara sistematis dan jelas;

f) berhipotesis, yaitu menyatakan hubungan antara dua variabel , atau

mengajukan perkiraan penyebab sesuatu terjadi; g) merencanakan percobaan

atau penyelidikan dengan menentukan alat dan bahan, merancang percobaan,

menentukan variabel kontrol dan variabel bebas, menentukan apa yang diamati,

diukur atau ditulis, serta menetukan cara dan langkah kerja; h) menerapkan

Page 65: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

konsep atau prinsip dengan menjelaskan suatu peristiwa baru (misalnya banjir)

dengan menggunakan konsep yang dimiliki dan dipahami; i) mengajukan

pertanyaan, yaitu meminta penjelasan, tentang apa, mengapa, bagaimana, atau

menanyakan latar belakang hipotesis.

Hasil belajar diakibatkan oleh adanya kegiatan evaluasi belajar (tes)

dan evaluasi belajar dilakukan karena adanya kegiatan belajar. Baik buruknya

hasil belajar sangat bergantung dari pengetahuan dan perubahan tingkah laku

dari individu yang bersangkutan terhadap apa yang dipelajarinya. Jadi hasil

belajar bilogi siswa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah perolehan

perubahan diri yang menyatakan sebagai perubahan tindak-tanduk baru yang

utuh terpadu sebagai integrasi dari abilitas-abilitas dan ranah-ranah nalar

(kognitif), budi pekerti (afektif), dan gerak-gerik (psikomotor). Ranah kognitif

yaitu pengetahuan yang dicapai siswa pada mata pelajaran biologi setelah

mengalami proses pengajaran di sekolah dari hasil tes atau ujian yang diberikan

setelah melewati proses belajar pada akhir rumusan tertentu, ranah afektif yaitu

perubahan sikap peserta didik setelah mengalami proses belajar, sedangkan

ranah psikomotor yaitu perubahan tingkah lau peserta didik setelah mengalami

proses belajar.

Hasil belajar yang meliputi ranah kogitif, ranah psikomotor, dan ranah

afektif akan tercapai apabila telah memenuhi standar kompetensi dalam

penentuan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan. Standar Kompetensi

Lulusan (SKL) merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup

sikap, pengetahuan dan keterampilan. Standar kompetensi lulusan pada satuan

pendidikan SMA menurut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006

bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, ahklak

mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih

lanjut. Berdasarkan pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

akan tercapai apabila siswa telah memenuhi standar kompetensi lulusan.

Page 66: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

6. Sikap Peduli Lingkungan

Sikap merupakan kecenderungan afeksi suka tidak suka pada suatu

obyek sosial (Muhajirin,1992:75). Johnson & Johnson (2002:168) mengartikan

bahwa sikap sebagai: ’’an attitude is a positive or negative reaction to a

person, object, or idea”. Dijelaskan bahwa sikap adalah reaksi positif atau

negatif seseorang terhadap obyek atau ide. Harvey dan Smith (1991:164),

mendefinisikan bahwa sikap sebagai kesiapan merespon secara konsisten

dalam bentuk positif terhadap obyek atau situasi. Hal tersebut diperkuat oleh

pernyataan Eagly & Chaiken (1993:1) bahwa sikap adalah ”psichologycal

tendency that is expressed by evaluating a particular entity with some degree of

favor or disfavor”. Sikap adalah kecenderungan untuk mengevaluasi dengan

derajad suka atau tidak suka. Berdasarkan keempat pendapat mengenai

pengertian sikap, dapat disimpulkan bahwa sikap merupakan reaksi sesorang

dalam menghadapi suatu obyek. Obyek siswa di sekolah adalah terutama

adalah sikap siswa terhadap sekolah, terhadap mata pelajaran, dan sikap siswa

terhadap proses pembelajaran(Widoyoko, 2009:113-114).

Menilai sikap seseorang terhadap obyek tertentu dapat dilakukan

dengan melihat respon yang teramati dalam menghadapi obyek yang

bersangkutan. Menurut Eagly & Chaiken (1993: 10) struktur sikap terdiri dari

tiga komponen yang saling menunjang, yaitu: cognitive responses, affective

responses, dan behavior responses. Mar’at (1994: 13), menggunakan ketiga

istilah komponen respon dengan istilah kognisi, afeksi, dan konasi. Cognitive

responses berkaitan dengan apa yang diketahui orang terhadap obyek sikap.

Respon kognitif merupakan representasi apa yang diketahui, dipahami, dan

dipercayai oleh individu pemilik sikap. Komponen kognisi berkenaan denga

pengetahuan, pemahaman maupun keyakinan tentang obyek. Affective

responses berkaitan dengan perasaan atau emosi seseorang berkaitan dengan

obyek sikap. Komponen kognisi Respon afektif merupakan perasaan yang

menyangkut aspek emosional. Komponen afeksi ini menunjukkan arah sikap

yaitu positif atau memihak (favorable) dan negatif (unfavorable). Behavior

Page 67: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

responses berkaitan dengan tindakan yang muncul dari seseorang ketika

menghadapi obyek sikap Respon tingkah laku (behavior) merupakan

kecenderungan berperilaku tertentu sesuai dengan sikap yang dimiliki oleh

seseorang. Komponen ini meliputi bentuk perilaku yang tidak hanya dapat

dilihat secara langsung, akan tetapi meliputi bentuk perilaku yang berupa

pernyataan atau perkataan yang diucapkan sesorang terhadap obyek sikap.

Berdasarkan berbagai batasan di atas, dapat disimpulkan bahwa sikap adalah

tendensi mental yang diwujudkan dalam bentuk pengetahuan, perasaan, dan

tingkah laku kearah positif maupun negatif terhadap suatu obyek

(Widoyoko, 2009: 114).

Etika merupakan ajaran yang berisikan aturan tentang bagaimana

manusia harus hidup baik sebagai manusia. Etika dipahami sebagai ajaran yang

berisikan perintah atau larangan tentang baik buruknya perilaku manusia, yaitu

perintah yang harus dipatuhi dan larangan yang harus dihindari

(Keraf, 2002: 2). Berdasarkan pengertian di atas, etika dapat dipahami sebagai

pedoman bagaimana manusia harus hidup, dan bertindak sebagai orang yang

baik. Etika memberi petunjuk, orientasi, arah bagimana harus hidup baik

dengan manusia.

Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun

2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pasal 1

menetapkan bahwa ”Lingkungan merupakan kesatuan ruang dengan semua

benda, daya, keadaan, dan mahkluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan

perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan

kesejahteraan manusia serta mahkluk hidup lainnya”. Manusia merupakan

makhluk yang paling maju, yang memiliki akal budi dan kehendak bebas,

namun manusia hanya merupakan salah satu lapisan kehidupan yang

berlangsung di bumi ini, dan tidak lebih dari itu. Manusia dapat mempengaruhi

lingkungannya, dan sebaliknya, lingkungan juga pasti mempengaruhi manusia.

Apabila lingkungan rusak maka kehidupan manusia akan terancam, dan pada

akhirnya bisa punah.

Page 68: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Etika lingkungan merupakan disiplin ilmu yang berbicara mengenai

norma dan kaidah moral manusia yang mengatur tingkah laku manusia yang

berhubungan dengan alam serta nilai dan prinsip moral yang menjiwai perilaku

manusia dalam berhubungan dengan alam tersebut. Etika lingkungan hidup

juga berbicara mengenai relasi diantara semua kehidupan alam semesta, yaitu

antara manusia dengan manusia yang mempunyai dampak pada alam dan

antara manusia dengan mahkluk lain atau dengan alam secara keseluruhan.

Fokus utama perhatian etika lingkungan bagaimana manusia bertindak atau

bagaimana perilaku manusia terhadap lingkungan hidup (Keraf, 2009:26).

Sikap dan perilaku seseorang terhadap lingkungan sangat ditentukan

oleh bagaimana pandangan seseorang terhadap lingkungan tersebut. Menurut

Ajzen (2001) kajian untuk mempelajari sikap terhadap perilaku sesorang

terhadap lingkungan salah satunya melalui Theory of Planned Behavior).

Theory of Planned Behavior adalah teori yang menjelaskan bagaimana sikap

memprediksi perilaku yang direncanakan atau konsultatif (Ajzen, 2005). Teori

ini juga dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan antara tindakan dan

alasan (Karyanto, P., 2011:3). Diasumsikan bahwa manusia adalah mahkluk

yang rasional dan menggunakan informasi-informasi yang mungkin baginya.

Theory of Planned Behavior berfokus pada niat perilaku, indikasi kesiapan

individu untuk melakukan perilaku tertentu. dan niat perilaku ditentukan oleh 3

hal, yaitu: 1) sikap terhadap perilaku (behavior attitude) merupakan prediktor

perilaku yang lebih baik. Sikap terhadap perilaku mengacu pada penilaian

positif atau negatif perilaku tersebut; 2) norma subyektifnya (subjective norm),

adalah keyakinan seseorang tentang bagaimana orang-orang yang mereka

sayangi mengenali perilakunya (yang dipersoalkan); 3) keyakinan dirinya

untuk menampilkan suatu perilaku (perceived behavior control), niat seorang

untuk berperilaku tertentu juga dipengaruhi oleh keyakinan dirinya bahwa ia

dapat dengan mudah menampilkan perilaku tersebut. Ajzen (1991)

menambahkan bahwa niat untuk melakukan perilaku adalah penentu langsung

Page 69: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

dari perilaku tersebut (Liebe, 2011:111). Paradigma Theory of Planned

Behavior dapat dilustrasikan sebagai berikut:

Gambar 2.5 Paradigma Theory of Planned Behavior

(Sumber: Karyanto, P., 2011:3)

Theory of Planned Behavior telah diterapkan pada berbagai macam

domain perilaku yang luas dalam rangka untuk lebih memahami cara individu

berperilaku (Sommer, 2011:91). Teori ini adalah salah satu teori psikologi

sosial yang baik sehubungan memprediksi perilaku manusia. Premis utamanya

adalah keputusan perilaku adalah hasil dari proses beralasan dimana perilaku

dipengaruhi oleh sikap, norma, dan kontrol perilaku (Smith et, 2007).

Keputusan dapat digunakan karena mirip dengan sikap perilaku. Sebuah

keputusan adalah komitmen khusus untuk melakukan tindakan. Keputusan

dapat dianggap sebagai titik awal dari suatu tindakan atau perilaku.

Berdasarkan Theory of Planned Behavior, keputusan sikap peduli lingkungan

dapat dianalisa. Kepedulian manusia terhadap alam muncul bukan sebagai

prinsip abstrak dalam kerangka hak dan kewajiban. Kepedulian manusia

terhadap alam bukan juga pula muncul sebagai sebuah tuntutan yang lahir dari

pertimbangan kepentingan manusia. Etika kepedulian lingkungan muncul

dalam relasi manusia dengan alam. Hal ini sesuai model pembelajaran STS

terhadap Theory of Planned Behavior yakni relasi manusia dengan alam adalah

harmonis, penuh persahabatan, dan dijiwai oleh semangat, merawat,

memelihara, dan membesarkan alam (Keraf, 2009:140-141). Sikap peduli

lingkungan yang dimiliki manusia sebagai hasil dari proses belajar dapat

Page 70: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

meningkatkan kepedulian manusia akan kelestarian daya dukung dari alam

lingkungannya.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

1. Penelitian Kholifah Mustami. (2009) dengan judul ”Pengaruh Synectics

dipadu Mind Map terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif, Sikap Kreatif,

dan Penguasaan Materi Biologi” menunjukkan bahwa model

pembelajaran Synectics sangat cocok dipadukan dengan Mind Map pada

pembelajaran sains terutama Biologi untuk meningkatkan kemampuan

berpikir kreatif, sikap kreatif, dan penguasaan materi biologi.

2. Penelitian Asri Widowati. (2010) dengan judul ”Pengaruh Mind Map

terhadap Kemampuan Kognitif dan Kreatifitas Siswa dalam Pembelajaran

Sains Meaningfully” menunjukkan bahwa Mind Map dapat meningkatkan

kemampuan kognitif dan kreatifitas siswa dalam pembelajaran sains

meaningfully dengan Mind Map.

3. Penelitian Yakobus Bustami (2010) dengan judul ”Upaya peningkatan

Hasil Belajar Siswa Melalui Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (

STM) pada Subpokok Bahasan Pencemaran Air” menunjukkan bahwa

pembelajaran dengan menggunakan Pendekatan Sains Teknologi

Masyarakat sangat signifikan memberikan pengaruh baik dalam

meningkatkan hasil belajar siswa pada subtopik pencemaran air.

4. Penelitian Puji Harmisih. (2008) dengan judul penelitian ” Profil

Ketuntasan Belajar ditinjau dari Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat

( STM) dan Discovery terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VIII

SMP Negeri 18 Surakarta” menunjukkan bahwa: (1) Mapping ketuntasan

belajar siswa berdasarkan Standar ketuntasan Batas Minimal (SKBM) dari

sekolah dengan ditunjukkan dengan prosentase sebagai berikut: untuk

kelas kontrol, eksperimen 1 (STM), dan eksperimen 2 (Discovery)

berturut-turut adalah 65%, 97%, dan 90% menurut SKBM pemerintah

adalah 7,5% untuk kelas kontrol, 50% untuk kelas eksperimen 1 (STM),

dan 12,5% untuk kelas eksperimen 2 (Discovery), (2) ada pengaruh yang

Page 71: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

signifikan penggunaan pendekatan pembelajaran terhadap nilai belajar

Biologi siswa, (3) pendekatan pembelajaran STM efektif digunakan untuk

meningkatkan hasil belajar biologi pada pokok bahasan sistem ekskresi

manusia.

5. Penelitian Lussana R.D. (2009) dengan judul ”Pembelajaran Student

Team Achievement Divisions (Stad) dan Group Investigation (Gi) pada

Materi Pokok Ekosistem Ditinjau dari Sikap Peduli Lingkungan Siswa

(Studi Kasus pada Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Sukoharjo)” menunjukkan

bahwa : (1) penggunaan model STAD menghasilkan prestasi belajar yang

lebih baik dibandingkan dengan model GI, (2) sikap peduli lingkungan

siswa dapat mempengaruhi prestasi belajar Biologi khususnya pada

konsep ekosistem tentang kelestarian lingkungan yang diperlukan sikap

peduli lingkungan yang tinggi untuk mempelajarinya, (2) terdapat interaksi

penggunaan model pembelajaran dan sikap peduli lingkungan terhadap

prestasi belajar siswa.

6. Penelitian Andi A.P. (2011) ”The Influence of Mind Mapping Learning

Method on the Academic Achievement Increase of 8th Grade Student of

SMP Khadijah Surabaya” menunjukan bahwa model belajar Mind

Mapping berpengaruh meningkatkan prestasi belajar siswa. Jumlah siswa

kelompok eksperimen mengalami peningkatan adalah 100%.

C. Kerangka Berpikir

Pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang melibatkan

partisipasi aktif siswa dalam proses pembelajaran. Kualitas proses

pembelajaran perlu ditingkatkan untuk mendapatkan hasil belajar yang lebih

baik sehingga siswa perlu dibantu untuk mampu mengembangkan sejumlah

pengetahuan yang menyangkut kerja ilmiah dan pemahaman konsep serta

aplikasinya. Model pembelajaran yang inovatif sangat dibutuhkan dalam

pembelajaran biologi yang dapat melibatkan siswa seoptimal mungkin baik

secara intelektual , emosional, maupun spriritual karena pembelajaran biologi

Page 72: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

menekankan pada keterampilan proses yang memungkinkan siswa terlibat

secara aktif, sehingga rasa ingin tahu, motivasi dan aktifitas siswa akan

meningkat. Hal tersebut sesuai paradigma student dominated learning, dimana

peserta didik merupakan pusat dari suatu kegiatan belajar yang diwujudkan

dengan adanya keterlibatan didalam aktivitas belajar. Siswa berperan sebagai

obyek dan subyek pembelajaran, sedangkan guru berperan sebagai fasilitator

dalam pembelajaran.

Pembelajaran biologi yang masih terpusat pada guru menyebabkan

siswa kurang aktif dalam pembelajaran dan kurang menimbulkan semangat

dalam belajar, seperti siswa cenderung bosan, tidak memperhatikan guru, siswa

kurang terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran, serta siswa belum dapat

mengkaitkan konsep biologi untuk memecahkan masalah lingkungan di

masyarakat yang berkaitan dengan pemanfaatan produk-produk teknologi. Hal

tersebut menyebabkan masih rendahnya hasil belajar biologi dan rendahnya

sikap peduli lingkungan. Sikap peduli lingkungan akan muncul dalam diri

siswa apabila selama proses belajar di dalam kelas, guru membangun pola

interaksi dan komunikasi yang lebih menekankan pada proses pembentukan

pengetahuan secara aktif oleh siswa. Dengan demikian, diperlukan solusi

model pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan hasil belajar dan sikap

peduli lingkungan siswa.

Model pembelajaran Science Technology Society berpandangan bahwa

siswa yang memiliki literasi sains dan teknologi adalah yang memiliki

kemampuan menyelesaikan masalah menggunakan konsep-konsep sains,

mengenal produk teknologi beserta dampaknya, mampu menggunakan produk

teknologi dan memeliharanya, kreatif membuat hasil teknologi yang

disederhanakan dan mampu mengambil keputusan berdasarkan nilai.

Pembelajaran Science Technology Society siswa diajak berperan aktif dalam

mengemukakan isu-isu yang ada di masyarakat, pembentukan/ pengembangan

konsep, aplikasi konsep, pemantapan konsep oleh guru, evaluasi dari guru pada

akhir pembelajaran. Model pembelajaran Science Technology Society dapat

Page 73: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

dapat meningkatkan kreativitas siswa serta model ini lebih visual dan atau

nyata terkait dengan kompleks masyarakat sehingga mudah dicerna dibanding

konsep yang abstrak. Pembelajaran Science Technology Society juga dapat

mengembangkan keterampilan intelektual, keterampilan emosional, dan

spiritual sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa baik kognitif, afektif

dan psikomotor serta sikap peduli terhadap lingkungan.

Pengetahuan atau konsep yang telah diperoleh siswa dalam proses

pembelajaran ini, perlu adanya konsruksi di dalam struktur kognitif siswa.

Penggunaan teknik Mind Map dapat membantu siswa memberi pandangan

menyeluruh pokok masalah atau area yang luas, dapat melihat detilnya tanpa

kehilangan benang merahnya antar topik, terdapat pengelompokkan informasi,

menarik perhatian mata dan tidak membosankan, memudahkan kita

berkonsentrasi, proses pembuatannya menyenangkan karena melibatkan

gambar-gambar, warna-warna, dan lain-lain, mudah mengingatnya karena ada

penanda-penanda visualnya, dapat menumbuhkan kreativitas yakni mendorong

siswa memecahkan masalah dengan membiarkan melihat jalan-jalan terobosan

kreatif baru, dapat melibatkan aktivitas siswa dalam proses berpikir tidak hanya

mendengar dan mencatat saja.

Bertolak dari latar belakang di atas, penulis menginovasikan model

pembelajaran Science Technology Society disertai teknik Mind Map pada saat

penarikan kesimpulan diharapkan dapat melibatkan peran aktif siswa dalam

pembelajaran bermakna, melatih keterampilan intelektual, emosional, spiritual

maupun keterampilan proses yang memiliki literasi sains dan teknologi serta

kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungannya. Dengan demikian model

pembelajaran Science Technology Society disertai teknik Mind Map akan

berpengaruh terhadap hasil belajar siswa dan sikap peduli lingkungan. Secara

sederhana kerangka pemikiran dan skema paradigma dalam penelitian dapat

dilihat pada Gambar 2.6 berikut ini:

Page 74: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Gambar 2.6 Skema Kerangka Berpikir Penelitian

Kondisi Ideal Pembelajaran Biologi

1. Pembelajaran sains melatih penguasaan knsep

dan sikap ilmiah

2. Model pembelajaran efektif

3. Siswa sistematis dalam pengorganisasian materi

4. Rendahnya keterlibatan aktif siswa dalam

kegiatan pembelajaran.

5. Pembelajaran biologi mampu menumbuhkan

sikap peduli lingkungan siswa dalam kehidupan

sehari-hari.

6. Siswa dapat mengkaitkan konsep biologi untuk

memecahkan masalah lingkungan di masyarakat

yang berkaitan dengan pemanfaatan produk-

produk teknologi.

Akar Permasalahan

Pembelajaran biologi belum melibatkan peran aktif siswa dalam

mengkaitkan sains dengan masyarakat melalui teknologi

Model Science Technology Society

disertai Teknik Mind Map

Kelebihan Model STS

1. melibatkan peran aktif siswa dalam

kegiatan pembelajaran

2. membentuk siswa memiliki literasi

sains dan teknologi serta

kepedulian terhadap masyarakat

dan lingkungannya

3. mengembangkan keterampilan

intelektual, emosional, dan

spiritual

4. lebih visual dan atau nyata terkait

dengan kompleks masyarakat

sehingga mudah dicerna dibanding

konsep yang abstrak

5. meningkatkan kreativitas siswa

6. membantu guru mengembangkan

keterampilan proses siswa

Kelebihan Teknik Mind Map

1. dapat melihat gambaran secara

menyeluruh dengan jelas 2. dapat menumbuhakan kreativitas

siswa

3. dapat melihat detilnya tanpa kehilangan benang merahnya antar

topik

4. terdapat pengelompokkan informasi 5. menarik perhatian mata dan tidak

membosankan

6. merangsang otak 7. melibatkan aktivitas siswa dalam

proses berpikir tidak hanya mendengar

dan mencatat saja 8. mudah mengingatnya karena ada

penanda-penanda visualnya

9. pembuatannya menyenangkan karena melibatkan gambar-gambar, warna-

warna, dan lain-lain

Target

Hasil Belajar Biologi yang meliputi:

Kognitif : Pengetahuan dan Nilai

Psikomotorik : Keterampilan dan Pemecahan Masalah

Afektif : Sikap Peduli Lingkungan

Page 75: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

D. Hipotesis

Berdasarkan kajian teori dan kerangka pemikiran, maka hipotesis

penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Ada pengaruh model pembelajaran STS disertai teknik Mind Map dalam

pembelajaran Biologi terhadap hasil belajar biologi siswa kelas X semester

II SMANi Colomadu Tahun Pelajaran 2011/2012.

2. Ada pengaruh model pembelajaran STS disertai teknik Mind Map dalam

pembelajaran Biologi terhadap sikap peduli lingkungan siswa kelas X

semester II SMAN Colomadu Tahun Pelajaran 2011/2012.

Page 76: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di SMAN Colomadu Tahun Pelajaran

2011/2012. Alamat di Jl. Fajar Indah, Baturan, Colomadu Karanganyar.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada Semester Genap Tahun Pelajaran

2011/2012. Pelaksanaan penelitian akan dilakukan secara bertahap dengan

tahap-tahap sebagai berikut:

No Kegiatan

Waktu Pelaksanaan

2011 2012

Des Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli

1 Tahap persiapan

Pengajuan judul

Penyusunan proposal

Penyusunan instrumen

Seminar proposal

Perijinan penelitian

2 Tahap pelaksanaan

Uji coba instrument

Pengambilan data

3 Tahap penyelesaian

Pengolahan data

Penyusunan skripsi

Gambar 3.1 Rincian Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian

Page 77: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

B. Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (quasi exsperimental

research) karena peneliti tidak dapat mengontrol dan memanipulasi semua

variabel yang relevan. Rancangan penelitian menggunakan desain ramdomized

subjects posttest only control design yang digambarkan pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Rancangan Ramdomized Subjects Posttest Only Control Design

Kelompok Treatment Posttest

Eksperimen (R) X Y2

Kontrol (R) - Y2

(Sumber: Darmadi, 2011:182)

Keterangan:

X : Perlakuan yang diberikan kepada kelompok eksperimen yaitu model

pembelajaran Science Technology Society disertai teknik Mind Map

Y2 : Test akhir yang diberikan kepada kelompok eksperimen dan kelas kontrol

(R) : Random assignment (pemilihan kelompok secara random)

Keterkaitan antara variabel bebas yang berupa model pembelajaran

Science Technology Society disertai teknik Mind Map dan model pembelajaran

konvensional yaitu ceramah bervariasi dengan eksperimen disertai rangkuman

sederhana terhadap variabel terikat yang berupa sikap peduli lingkungan dan hasil

belajar siswa pada ranah kognitif, psikomotor, dan afektif tertuang dalam

paradigma penelitian seperti Gambar 3.2.

Gambar 3.2 Skema Paradigma Penelitian

X

X1

X2

Y1

Y2

Y1

Y2

X1Y1

X1Y2

X2Y1

X2Y2

Page 78: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Keterangan:

X = Model pembelajaran

X1 = Model pembelajaran konvensional yaitu model ceramah bervariasi

dan eksperimen disertai rangkuman sederhana

X2 = Model pembelajaran Science Technology Society disertai teknik Mind

Map

Y1 = Hasil Belajar Biologi

Y2 = Sikap Peduli Lingkungan

X1Y1 = Hasil belajar siswa pada pembelajaran biologi menggunakan model

konvensional yaitu model ceramah bervariasi dan eksperimen disertai

rangkuman sederhana

X1Y2 = Sikap peduli lingkungan siswa pada pembelajaran Biologi

menggunakan model konvensional yaitu model ceramah bervariasi

dan eksperimen disertai rangkuman sederhana

X2Y1 = Hasil belajar siswa pada pembelajaran Biologi menggunakan model

Science Technology Society disertai teknik Mind Map

X2Y2 = Sikap peduli lingkungan siswa pada pembelajaran Biologi

menggunakan model Science Technology Society disertai teknik Mind

Map

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011: 61). Populasi

dalam penelitian ini adalah siswa kelas X di SMAN Colomadu Tahun

Pelajaran 2011/2012 yang terdiri dari tujuh kelas.

2. Sampel Penelitian

Sampel adalah sebagian yang mewakili populasi (Arikunto,

2006:130). Karena terdapat berbagai alasan tidak semua hal yang

diinginkan atau dikendalikan dapat diteliti, sehingga penelitian hanya

dilakukan terhadap sampel tidak terhadap populasi. Dalam hal ini sampel

harus representatif, yaitu sampel benar-benar mencerminkan populasi

sehingga hasil penelitian yang diperoleh dapat digeneralisasikan terhadap

populasi (Suwarto & Slamet, 2007:87). Kelompok sampel pada populasi

dalam penelitian adalah individu yang terdapat pada rumpun siswa kelas X

Page 79: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

semester II SMAN Colomadu Tahun Pelajaran 2011/2012. Sampel penelitian

ini adalah dua kelas dari tujuh kelas yang terdapat dalam populasi. Pembagian

kedua kelas tersebut antara lain:

a) Kelas eksperimen (model pembelajaran Science Technology Society

disertai teknik Mind Map).

b) Kelas kontrol (model pembelajaran konvensional yaitu model ceramah

bervariasi dan eksperimen disertai rangkuman sederhana).

D. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random

sampling karena populasi yang akan diuji terkelompok dalam kelas-kelas. Sampel

dipilih secara acak dimana setiap anggotanya memiliki karakteristik yang hampir

sama (Darmadi, 2011:49). Sampel dalam penelitian ini diambil dari kelas X yang

terdiri dari 7 kelas kemudian dilakukan pemilihan secara acak dan diambil 2 kelas

sebagai kelas eksperimen dan sebagai kelas kontrol. Selanjutnya kedua kelas

tersebut diuji keseimbangan untuk mengetahui apakah kedua kelompok tersebut

seimbang atau tidak. Uji keseimbangan pada penelitian ini menggunakan uji-t.

Hasil pengambilan sampel diperoleh kelas X.6 sebagai kelas kontrol dan kelas

X.2 sebagai kelas eksperimen.

E. Pengumpulan Data

1. Variabel Penelitian

Variabel adalah sesuatu yang menjadi sumber objek pengamatan dan

sebagai faktor yang berperan dalam peristiwa yang diteliti. Terdapat dua

macam variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:

a) Variabel Bebas (independent variable)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi

sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen

(Sugiyono, 2011:39). Variabel bebas penelitian ini adalah:

1) Model pembelajaran Science Technology Society disertai teknik Mind

Map

Page 80: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

2) Model pembelajaran konvensional yaitu model ceramah bervariasi dan

eksperimen disertai rangkuman sederhana.

b) Variabel Terikat

1) Hasil belajar siswa

Hasil belajar Biologi siswa kelas X SMAN Colomadu Tahun Pelajaran

2011/2012 yang meliputi ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah

psikomotorik.

2) Sikap peduli lingkungan

Sikap peduli lingkungan siswa kelas X SMAN Colomadu Tahun

Pelajaran 2011/2012 di dalam kehidupan sehari-hari terutama di

lingkungan sekolah.

2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan untuk pengambilan data dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut :

a) Tes

Tes merupakan prosedur sistematik dimana individual yang di tes

dihadapkan pada suatu set stimuli jawaban yang dapat ditunjukkan dalam

angka. Pertanyaan dalam tes dapat berupa tes tertulis maupun lisan. Tes

yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah tes pencapaian (tes

prestasi) yang digunakan untuk mengukur hasil belajar pada ranah kognitif

yaitu menyangkut penguasaan dan kemampuan para peserta didik setelah

melalui proses belajar mengajar dalam selang waktu tertentu

(Darmadi, 2011:97). Tes berupa tes objektif yaitu bentuk pilihan ganda.

b) Dokumentasi

Teknik dokumentasi dilakukan dengan mengumpukan data,

mengambil catatan-catatan dan menelaah dokumen yang ada yang dimiliki

kaitan dengan objek penelitian. Teknik dokumentasi pada penelitian ini

bertujuan untuk mendapatkan data sekunder berupa nilai ujian semester

ganjil siswa kelas X SMAN Colomadu Tahun Pelajaran 2011/2012 yang

digunakan untuk mengetahui keseimbangan hasil belajar Biologi yang

Page 81: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

meliputi ranah kognitif, psikomotor, dan afektif pada kelas kontrol dan

kelas perlakuan.

c) Angket

Angket merupakan cara pengumpulan data dengan menggunakan

daftar isian atau daftar pertanyaan yang telah disiapkan dan disusun

sedemikian rupa sehingga calon responden hanya tinggal mengisi atau

menandainya dengan mudah dan cepat. Angket digunakan untuk

mengambil data sikap peduli lingkungan siswa setelah kegiatan

pembelajaran. Pengukuran sikap peduli lingkungan menggunakan angket

dalam bentuk checklist yaitu bentuk angket dimana pengisi angket tinggal

memberi tanda check (√) pada kolom yang telah disediakan. Skor

penilaian angket menggunakan skala Likert yang dapat dilihat pada Tabel

3.2.

Tabel 3.2 Skor Penilaian Berdasarkan Skala Likert (Sudjana, 2010:81).

Pernyataan Sikap Nilai

Pernyataan positif Pernyataan negatif

Sangat Setuju (SS)

Setuju (S)

Tidak Berpendapat (TB)

Tidak Setuju (TS)

Sangat Tidak Setuju (STS)

5

4

3

2

1

1

2

3

4

5

d) Observasi

Observasi atau pengamatan sebagai alat penilaian yang digunakan

untuk mengukur tingkah laku individu dalam suatu proses kegiatan.

Observasi dapat mengukur atau menilai hasil dan proses belajar, misalnya

tingkah laku siswa pada waktu belajar, partisipasi siswa dalam proses

pembelajaran, penggunaan alat peraga pada waktu mengajar serta

keterlaksanaan rencana pelaksanaan pembelajaran. Observasi dilakukan

pada saat proses kegiatan itu berlangsung (Sudjana, 2010: 84-85). Teknik

observasi ini digunakan untuk mengukur hasil belajar ranah psikomotorik

dan afektif. Observasi dilakukakan dengan observasi sistematis, dimana

observasi dilakukan oleh pengamat (observer) dengan menggunakan

pedoman sebagai instrumen pengamatan. Observer melakukan checklist

Page 82: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

(√) pada lembar observasi. Skala yang digunakan pada lembar observasi

adalah skala Likert dalam (Arikunto, 2002: 180) sebagai berikut:

1) Pernyataan Positif

SS : jawaban sangat setuju dengan skor 5

S : jawaban setuju dengan skor 4

TB : jawaban tidak berpendapat dengan skor 3

TS : jawaban tidak setuju dengan skor 2

STS : jawaban sangat tidak setuju dengan skor 1

2) Pernyataan Negatif

SS : jawaban sangat setuju dengan skor 1

S : jawaban setuju dengan skor 2

TB : jawaban tidak berpendapat dengan skor 3

TS : jawaban tidak setuju dengan skor 3

STS : jawaban sangat tidak setuju dengan skor 4

F. Validasi Instrumen Penelitian

Sebelum digunakan, instrumen penelitian diujicobakan (try out) terlebih

dahulu untuk menguji validitas dan reabilitas item soal dan daya pembeda soal.

1) Validitas

Validitas merupakan derajad ketepatan ketepatan antara data yang terjadi

pada obyek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti

(Sugiyono, 2011: 267). Sebuah instrument dapat dikatakan valid apabila

instrumen tersebut dapat memberikan gambaran tentang data secara benar

sesuai dengan kenyataan atau keadaan sesungguhnya. Sebuah tes dikatakan

valid jika test itu dengan tepat mengukur apa yang hendak diukur

(Arikunto, 2009: 58-59). Validitas instrument dalam penelitian ini berupa:

a) Validitas isi (content validity)

Validasi isi bagi sebuah instrumen apabila instrumen tersebut

disusun berdasarkan isi materi pelajaran yang ada dievaluasi. Sebuah tes

dikatakan memiliki validitas isi apabila mengukur tujuan khusus tertentu

yang sejajar dengan materi pelajaran yang diberikan. Merujuk pada

Darmadi (2011: 117), validitas isi untuk instrument tersebut, pada

umumnya ditentukan melalui pertimbangan para ahli (judgment expert)

Page 83: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

bidang studi untuk memberikan pertimbangan apakah item pertanyaan

dalam test tersebuttelah mewakili isi atau substansi yang hendak diukur.

b) Validitas konstrak (construct calidity)

Validitas konstrak sebuah instrumen menunjuk pada suatu kondisi

yang disusun berdasarkan konstrak aspek-aspek kejiwaan yang seharusnya

dievaluasi. Sebuah test dikatakan memiliki validitas konstrak apabila

butir-butir soal mengukur instrumen yang berbentuk tes hasil belajar pada

ranah kognitif yang menjadi tujuan instruksional atau indikator. Pengujian

validitas konstrak dengan cara analisis statistik (Budiyono, 2003: 65).

Validitas butir soal dan butir angket dihitung dengan menggunakan rumus

koefisien Product moment dari Karl Pearson menurut Arikunto (2010: 78).

Rxy =

}}{{2222 yyNxxN

yxxyN

Keterangan :

Rxy : koefisien korelasi antara x dan y

n : cacah subyek yang dikenai tes (instrumen)

X : skor untuk butir ke-i

Y : skor total (dari subyek try out)

Jika harga ruv < r tabel, maka korelasi tidak signifikan sehingga item

pertanyaan dikatakan tidak valid. Sebaliknya, jika ruv > r tabel maka item

pertanyaan dinyatakan valid.

Acuan penilaian validitas dari butir soal atau item menurut Riduwan

(2004:98) adalah:

0,8 – 1,00 : Sangat Tinggi (ST)

0,6 – 0,799 : Tinggi (T)

0,4 – 0,599 : Cukup (C)

0,2 – 0.399 : Rendah (R)

0,00- 0,199 : Sangat Rendah (SR)

Uji validitas tes try out soal analitis di SMAN Colomadu secara lengkap

disajikan pada Tabel 3.3 dan selengkapnya pada Lampiran 2.

Page 84: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Tabel 3.3 Rangkuman Uji Validitas Hasil Tes Try Out Siswa

Instrumen Penelitian Jumlah

Item

Keputusan Uji Validitas

Valid Invalid

Tes Kognitif 60 42 18

Angket Psikomotor 25 21 4

Angket Sikap Peduli Lingkungan 40 35 5

Tabel diatas menunjukkan bahwa hasil perhitungan uji validitas tes

kognitif menunjukkan item yang valid sebanyak 42 soal sedangkan untuk item

yang tidak valid (invalid) sebanyak 18 soal. Hasil uji validitas angket sikap

peduli lingkungan menunjukkan item yang valid sebanyak 40 soal dan item yang

tidak valid (invalid) sebanyak 5 soal. Hasil uji validitas angket psikomotor

menunjukkan item yang valid sebanyak 25 soal dan item yang tidak valid

(invalid) sebanyak 4 soal.

2) Reliabilitas

Reliabel artinya dapat dipercaya. Suatu tes dikatakan mempunyai taraf

reliabilitas yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap

apabila diteskan berulang-ulang. Dengan kata lain jika para siswa diberikan tes

yang sama pada waktu yang berlainan, maka setiap siswa akan tetap berada

dalam urutan atau rangking yang sama dalam kelompoknya

(Arikunto, 2009: 60). Merujuk pada Darmadi (2011: 127) untuk menghitung

reliabilitas instrumen tes hasil belajar dalam bentuk obyektif bentuk pilihan

ganda diukur menggunakan rumus Kuder Richardson (KR-20) sebagai berikut:

2

2

111 S

pqS

n

nr

Keterangan:

r11 = Reliabilitas tes secara keseluruhan

n = Banyaknya item

S = Standar deviasi dari tes

p = Proporsi siswa yang menjawab item dengan benar

q = Proporsi siswa yang menjawab item dengan salah (1 – p)

Page 85: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

∑pq = Jumlah hasil perkalian antara p dan q

Sedangkan untuk menghitung indeks reliabilitas item angket dalam

penelitian ini menggunakan rumus Alpha dari Cronbach (Arikunto, 2009: 109).

Rumus koefisien reliabilitas Alfa Croncbach menurut Budiyono (2003: 70) yaitu:

2

2

11 11 St

si

n

nr

Keterangan:

r11 = Reliabilitas tes secara keseluruhan

n = Banyaknya item

∑Si2 = Jumlah varians skor tiap-tiap item

St2 = Varians total

Acuan ketentuan koefisien korelasi dapat dilihat dalam Tabel berikut:

Tabel 3.4 Koefisien Korelasi

Hasil uji reliabelitas tes try out kognitif, angket sikap peduli

lingkungan, dan angket psikomotorik belajar siswa secara lengkap disajikan

pada Tabel 2.9 dan selengkapnya pada Lampiran 2.

Tabel 3.5 Rangkuman Uji Reliabilitas Hasil Tes Try Out Siswa.

Instrumen Penelitian Jumlah

Item

Indeks

Reliabilitas Keputusan Uji Reliabilitas

Tes Kognitif 60 1.015 Sangat tinggi

Angket Psikomotor 25 0.718 Tinggi

Angket Sikap Peduli

Lingkungan

40 0.827 Sangat tinggi

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa hasil uji reliabilitas tes

kognitif diperoleh r11 = 1.015 yang berarti bahwa koefisien reliabilitas soal tes

kognitif sangat tinggi. Hasil uji reliabilitas angket sikap peduli lingkungan

Koefisien korelasi Kriteria realibilitas

0,81 < r < 1,00 Sangat tinggi

0,61 < r < 0,80 Tinggi

0,41 < r < 0,60 Cukup

0,21 < r < 0,40 Rendah

0,00 < r < 0,21 Sangat rendah

Page 86: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

diperoleh r11 = 0.827 hal ini berarti koefisien reliabilitas angket sikap peduli

lingkungan sangat tinggi. Hasil uji reliabilitas angket psikomotorik diperoleh r11 =

0.718 hal ini berarti koefisien reliabilitas angket psikomotorik tinggi. Berdasarkan

hasil uji reliabilitas dapat diketahui bahwa instrumen penelitian sangat reliabel

untuk digunakan.

3) Analisis Butir Soal

a) Taraf Kesukaran

Arikunto (2010: 207-210) menyatakan bahwa soal yang baik adalah

soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Bilangan yang

menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal dinyatakan dalam Indeks

Kesukaran (P). Indeks Kesukaran (P) diperoleh dengan rumus sebagai

berikut :

sJ

B P

Keterangan :

P : Indeks Kesukaran

B : Jumlah jawaban yang benar yang diperoleh siswa dari suatu item

JS : Jumlah selurus siswa peserta tes

Klasifikasi indeks kesukaran soal sebagai berikut :

Soal dengan 0,00 ≤ P < 0,30 : soal sukar

Soal dengan 0,30 ≤ P < 0,70 : soal sedang

Soal dengan 0,70 ≤ P < 1,30 : soal mudah

(Arikunto, 2009: 210)

Hasil uji taraf kesukaran tes try out kognitif secara lengkap

disajikan pada Tabel 3.6 dan selengkapnya pada Lampiran 2.

Tabel 3.6 Rangkuman Uji Taraf Kesukaran Hasil Tes Try Out Siswa.

Instrumen

Penelitian

Jumlah

Soal

Item

yang

dibuang

Item

yang

dipakai

Indeks kesukaran

Sukar Sedang Mudah

Tes

Kognitif 60 20 40 15 17 8

Page 87: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

Berdasarkan Tabel 3.6 di atas dapat diketahui hasil uji taraf

kesukaran dari 40 soal yang dipakai, diperoleh 15 soal yang mempunyai

indeks kesukaran sukar, 17 soal dengan indeks kesukaran sedang, dan 8 soal

dengan indeks kesukaran mudah

b) Daya Pembeda

Daya beda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan

antara siswa yang berkemampuan tinggi (pintar) dengan siswa

berkemampuan kurang (bodoh). Soal yang baik memiliki kemampuan untuk

membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan

siswa yang bodoh (berkemampuan rendah). Perbedaan jawaban benar dari

siswa yang berkemampuan rendah dengan siswa berkemampuan tinggi

disebut Indeks Diskriminasi (ID). ID diperoleh dengan rumus

(Arikunto, 2010: 213-214) sebagai berikut:

Keterangan :

J : Jumlah peserta tes

JA : Jumlah peserta kelompok atas

JB : Jumlah peserta kelompok bawah

BA : Jumlah peserta kelompok atas yang menjawab benar

BB : Jumlah peserta kelompok bawah yang menjawab benar

Klasifikasi daya pembeda menurut Arikunto (2010: 218) adalah

sebagai berikut:

D : 0.00 – 0.20 : jelek (poor)

D: 0.20 – 0.40 : cukup (satisfactory)

D: 0.40 – 0.70 : baik (good)

D: 0.70 – 1.00 : baik sekali (excellent)

D: Negatif : semua butir soal yang mempunyai D negatif dibuang.

Page 88: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Hasil uji daya beda tes Try Out kognitif secara lengkap disajikan

pada Tabel 3.7 dan selengkapnya pada Lampiran 2.

Tabel 3.7 Rangkuman Uji Daya Beda Hasil Tes Try Out Siswa.

Instrumen

Penelitian

Jumlah

Soal

Item

yang

dipakai

Daya Pembeda

Jelek Cukup Baik Baik

Sekali

Negat

if

Tes

kognitif 60 40 15 12 13 - -

Berdasarkan Tabel 3.7 diketahui hasil uji daya pembeda dari 40

soal yang dipakai, diperoleh 15 soal dengan daya pembeda jelek, 12 soal

dengan daya pembeda cukup dan 13 soal dengan daya pembeda baik.

G. Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistik

deskriptif dan statistik inferensial. Statistik deskriptif untuk mendeskripsikan

atau menggambarkan data variabel terikat tentang hasil belajar siswa dan sikap

peduli lingkungan. Statistik inferensial independen digunakan untuk menguji

hipotesis penelitian menggunakan uji-t (t-test). Sebelum dilakukan uji hipotesis

diperlukan uji prasyarat yaitu uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov-

Smirnov dan uji homogenitas menggunakan uji Levene’s dengan bantuan SPSS

16.

Page 89: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah nilai hasil belajar

Biologi dan sikap peduli lingkungan siswa pada materi pencemaran lingkungan.

Hasil belajar yang diukur meliputi 3 ranah yaitu ranah kognitif, ranah

psikomotor, serta ranah afektif. Data hasil belajar Biologi siswa ranah kognitif

diperoleh dari nilai tes tertulis yang berupa tes objektif bentuk pilihan ganda

(multiple choice) biasa, sedangkan ranah psikomotor diperoleh dari angket dan

lembar observasi, dan ranah afektif diperoleh dari lembar observasi. Data sikap

peduli lingkungan siswa diperoleh dari angket bentuk pilihan ganda. Penelitian

ini melibatkan sebanyak 64 siswa dari dua kelas X SMAN Colomadu

Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012, yaitu kelas X.2 dan X.6. Kelas X.2

sebagai kelompok eksperimen dengan pembelajaran menggunakan model

pembelajaran Science Technology Society disertai teknik Mind Map dengan

jumlah sampel sebanyak 31 siswa. Kelas X.6 sebagai kelompok kontrol dengan

pembelajaran menggunakan model ceramah bervariasi dan eksperimen disertai

rangkuman sederhana dengan jumlah sampel sebanyak 33 siswa. Data-data

tersebut diambil dari kelas kontrol dan kelas eksperimen yang kemudian

dianalisis secara statistik menggunakan uji t (t test).

1. Deskripsi Data Hasil Belajar Biologi Siswa

Data hasil belajar Biologi siswa terdiri dari ranah kognitif, ranah

psikomotor, dan ranah afektif. Berikut adalah distribusi dan deskripsi data

penelitian hasil belajar Biologi siswa.

a. Hasil Belajar Biologi Ranah Kognitif

Distribusi hasil belajar Biologi siswa ranah kognitif disajikan pada

Tabel 4.1 dan Gambar 4.1.

Page 90: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

Tabel 4.1 Distribusi Hasil Belajar Biologi Siswa Ranah Kognitif

Interval Nilai Nilai Tengah Frekuensi

Kelas Kontrol Kelas Eksperimen

48-53 50,5 7 1

54-59 56,5 8 1

60-65 62,5 12 10

66-71 68,5 4 10

72-77 74,5 2 7

78-83 80,5 0 2

Jumlah 33 31

Berdasarkan data yang disajikan pada Tabel 4.1 dapat dibuat

histogram perbandingan distribusi hasil belajar Biologi ranah kognitif kelas

kontrol dan kelas eksperimen seperti pada Gambar 4.1.

Gambar 4.1 Histogram Perbandingan Distribusi Hasil Belajar Biologi Hasil

Ranah Kognitif Kelas Kontrol dengan Kelas Eksperimen

Berdasarkan Tabel 4.1 dan Gambar 4.1 menunjukkan bahwa

frekuensi kelas kontrol terbesar terletak pada nilai 60 sampai nilai 65 dan nilai

tengah 62,5. Frekuensi kelas eksperimen terbesar terletak pada nilai 60 sampai

nilai 65 dengan nilai tengah 62,5 dan pada nilai 66 sampai nilai 71 nilai tengah

3

8

7

0

1

10

0

2

4

6

8

10

12

60,5 64,5 68,5

Fre

ku

ensi

Nilai Tengah

y

Kelas kontrol

Kelas eksperimen

x

Page 91: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

68,5. Hal ini menunjukkan bahwa tingkatan nilai untuk kelas eksperimen lebih

tinggi daripada kelas kontrol.

Deskripsi hasil belajar Biologi ranah kognitif disajikan pada Tabel

4.2 dan Gambar 4.2.

Tabel 4.2 Deskripsi Hasil Belajar Biologi Ranah Kognitif

Hasil Statistik Kelas Kontrol Kelas Eksperimen

Rata-rata 60,00 68,00

Standar deviasi 6,95 6,55

Variansi 48,34 42,92

Minimum 48,00 48,00

Maksimum 73,00 78,00

Median 60,00 68,00

N 33,00 31,00

.

Berdasarkan data yang disajikan pada Tabel 4.2 dapat dibuat histogram

perbandingan rata-rata hasil belajar Biologi ranah kognitif kelas kontrol dan

kelas eksperimen seperti pada Gambar 4.2.

Gambar 4.2 Histogram Perbandingan Rata-rata Hasil Belajar Biologi Ranah

Kognitif Kelas Kontrol dengan Kelas Eksperimen

Berdasarkan Tabel 4.2 dan Gambar 4.2 menunjukkan bahwa rata-rata

nilai kognitif siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol.

56

58

60

62

64

66

68

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

68

60

Ra

ta-r

ata

Ha

sil

Bel

aja

r B

iolo

gi

Ra

na

h

Ko

gn

itif

x

y

Page 92: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

Standar deviasi dan variansi pada kelas eksperimen juga lebih tinggi daripada

kelas kontrol artinya tingkat keragaman dari nilai rata-rata pada kelas

eksperimen lebih besar. Median atau nilai tengah pada kelas eksperimen juga

lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol.

b. Hasil Belajar Biologi Ranah Psikomotorik

Distribusi hasil belajar Biologi siswa ranah psikomotor melalui

metode angket. Angket disusun dalam bentuk skala Likert dimana terdapat

pernyataan dan diikuti oleh lima respons yang menunjukkan tingkatan, antara

lain: Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Berpendapat (TB), Tidak Setuju

(TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Skor untuk pernyataan positif dan

negatif adalah kebalikanya. Angket hasil belajar ranah psikomotorik disusun

dalam jumlah 20 butir soal yang mencakup aspek-aspek ranah psikomotorik

meliputi: peniruan/imitasi (P1), memanipulasi (P2), ketepatan (P3), artikulasi

(P4), dan pengalaman (P5). Distribusi hasil belajar ranah psikomotorik

menggunakan metode angket disajikan pada Tabel 4.3 dan Gambar 4.3.

Tabel 4.3 Distribusi Hasil Belajar Biologi Siswa Ranah Psikomotor

Nilai Nilai Tengah Frekuensi Kelas

Kontrol

Frekuensi Kelas

Eksperimen

68-72 70 4 1

73-77 75 9 2

78-82 80 10 8

83-87 85 5 12

88-92 90 4 7

93-97 95 1 1

Jumlah 33 31

Berdasarkan data yang disajikan pada Tabel 4.3 dapat dibuat

histogram perbandingan distribusi hasil belajar Biologi siswa ranah

psikomotor kelas kontrol dan kelas eksperimen seperti pada Gambar 4.3.

Page 93: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

Gambar 4.3 Histogram Perbandingan Distribusi Hasil Belajar Biologi

Ranah Psikomotorik Kelas Kontrol dengan Kelas Eksperimen

Berdasarkan Tabel 4.3 dan Gambar 4.3 menunjukkan bahwa

frekuensi kelas kontrol terbesar terletak pada nilai 78 sampai nilai 82 dan nilai

tengah 80. Frekuensi kelas eksperimen terbesar terletak pada nilai 83 sampai

nilai 87 dan nilai tengah 79. Nilai kelas kontrol hanya mencapai nilai tengah

79, sedangkan nilai kelas eksperimen mencapai nilai tengah 85 sehingga

terlihat persebaran nilainya merata. Hal ini menunjukkan bahwa tingkatan

nilai untuk kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol.

Deskripsi hasil belajar ranah psikomotorik menggunakan metode

angket disajikan pada Tabel 4.4 dan Gambar 4.4.

Tabel 4.4 Deskripsi Hasil Belajar Biologi Siswa Ranah Psikomotorik

Hasil Statistik Kelas Kontrol Kelas Eksperimen

Rata-rata 79,75 83,96

Standar deviasi 6,52 5,18

Variansi 42,56 26,83

Minimum 68,00 72,00

Maksimum 97,00 95,00

Median 78,00 84,00

N 33,00 31,00

3

8

7

0

1

10

0

2

4

6

8

10

12

60,5 64,5 68,5

Fre

ku

ensi

Nilai Tengah

y

Kelas kontrol

Kelas eksperimen

x

Page 94: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

Berdasarkan data yang disajikan pada Tabel 4.4 dapat dibuat

histogram perbandingan rata-rata hasil belajar Biologi ranah psikomotorik

kelas kontrol dan kelas eksperimen seperti pada Gambar 4.4.

Gambar 4.4 Histogram Perbandingan Rata-Rata Hasil Belajar Biologi

Ranah Psikomotorik Kelas Kontrol dengan Kelas Eksperimen

Berdasarkan Tabel 4.4 dan Gambar 4.4 menunjukkan bahwa rata-rata

nilai psikomotorik siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas

kontrol. Standar deviasi dan variansi pada kelas eksperimen lebih tinggi

daripada kelas kontrol, artinya tingkat keragaman pada kelas eksperimen lebih

besar. Median atau nilai tengah kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas

kontrol.

Selain menggunakan metode angket, data hasil belajar biologi ranah

psikomotorik diperoleh melalui metode observasi. Observer melakukan

pengamatan terhadap kegiatan siswa yang bersifat keterampilan atau skill

dengan menggunakan lembar observasi. Keterampilan-keterampilan yang

diamati meliputi: keterampilan merumuskan masalah, merumuskan hipotesis,

merancang percobaan, melakukan percobaan, mengamati,

menginterpretasikan data, mengkomunikasikan, dan menyimpulkan yang

dilaksanakan selama proses pembelajaran. Distribusi hasil belajar ranah

77

78

79

80

81

82

83

84

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

83,96

79,75

Ra

ta-r

ata

Ha

sil B

ela

jar

Bio

log

i

Ra

na

h P

sik

om

oto

rik

x

y

Page 95: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

psikomotorik menggunakan metode observasi disajikan pada Tabel 4.5 dan

Gambar 4.5

Tabel 4.5 Distribusi Hasil Belajar Biologi Siswa Ranah Psikomotor

Interval Nilai Nilai Tengah Frekuensi

Kelas Kontrol Kelas Eksperimen

44-50 47 4 0

51-57 54 5 0

58-64 61 14 0

65-71 68 5 6

72-78 75 3 12

79-85 82 2 9

86-92 89 0 4

Jumlah 33 31

Berdasarkan data yang disajikan pada Tabel 4.5 dapat dibuat

histogram perbandingan distribusi hasil belajar Biologi siswa ranah

psikomotor kelas kontrol dan kelas eksperimen seperti pada Gambar 4.5.

Gambar 4.5 Histogram Perbandingan Distribusi Hasil Belajar Biologi

Ranah Psikomotorik Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Berdasarkan Tabel 4.5 dan Gambar 4.5 menunjukkan bahwa

frekuensi kelas kontrol terbesar terletak pada nilai 58 sampai nilai 64 dan nilai

tengah 61. Frekuensi kelas eksperimen terbesar terletak pada nilai 72 sampai

4 5

14

5

3 2

0 0 0

6

12

9

0

2

4

6

8

10

12

14

16

47 54 61 68 75 82

Fre

ku

ensi

Nilai Tengah

Kelas kontrol

Kelas eksperimen

y

x

Page 96: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

nilai 78 dan nilai tengah 75. Nilai kelas kontrol hanya mencapai nilai tengah

61, sedangkan nilai kelas eksperimen mencapai nilai tengah 75 sehingga

terlihat persebaran nilainya merata. Hal ini menunjukkan bahwa tingkatan

nilai untuk kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol.

Deskripsi hasil belajar ranah psikomotorik menggunakan metode

lembar observasi disajikan pada Tabel 4.6 dan Gambar 4.6.

Tabel 4.6 Deskripsi Hasil Belajar Biologi Ranah Psikomotorik

Hasil Statistik Kelas Kontrol Kelas Eksperimen

Rata-rata 62,37 77,42

Standar deviasi 9,45 5,93

Variansi 89,43 35,10

Minimum 44,44 68,18

Maksimum 83,33 88,64

Median 61,11 77,27

N 33,00 31,00

Berdasarkan data yang disajikan pada Tabel 4.6 dapat dibuat

histogram perbandingan rata-rata hasil belajar Biologi ranah psikomotorik

kelas kontrol dan kelas eksperimen seperti pada Gambar 4.6.

Gambar 4.6 Histogram Perbandingan Rata-rata Hasil Belajar Biologi

Ranah Psikomotorik Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

0

20

40

60

80

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

77.42

62.37

Ra

ta-r

ata

Ha

sil

Bel

aja

r R

an

ah

Psi

ko

mo

tori

k

x

y

Page 97: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Berdasarkan Tabel 4.6 dan Tabel 4.6 menunjukkan bahwa rata-

rata nilai psikomotorik siswa kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas

kontrol. Standar deviasi dan variansi pada kelas eksperimen lebih tinggi

daripada kelas kontrol, artinya tingkat keragaman pada kelas eksperimen lebih

besar. Median atau nilai tengah kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas

kontrol.

Berdasarkan Tabel 4.5 dan Tabel 4.6 diperoleh rata-rata nilai

psikomotorik siswa yang dihitung mengacu formula perhitungan pemerintah

dalam menentukan kelulusan Ujian Nasional (UN) dengan cara

menggabungkan nilai produk memiliki bobot 60%, sementara nilai proses

berbobot 40% dan dirata-rata. Perhitungan nilai rata-rata nilai psikomotor

sebagai berikut : a) nilai rata-rata psikomotor kelas eksperimen : (nilai rata-

rata angket x 60%) + (nilai rata-rata LO x 40%) = (87,96x60%) +

(77,42x40%) = 83,74, b) nilai rata-rata psikomotor kelas kontrol:( nilai rata-

rata angket x 60%) + (nilai rata-rata LO x 40%)= (79,75x60%) +(62,37x40%)

= 72,79. Hal itu menunjukkan bahwa rata-rata nilai psikomotorik siswa pada

kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol.

c. Hasil Belajar Biologi Ranah Afektif

Hasil belajar Biologi ranah afektif dalam penelitian ini diperoleh

dengan observasi siswa melalui pengamatan sikap siswa dalam mengikuti

pembelajaran. Penilaian ranah afektif ini menggunakan lembar observasi yang

disusun berdasarkan indikator yang ada dalam Rancangan Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan model pembelajaran yang berbeda

pada setiap sampel kelas yang digunakan. Nilai yang diperoleh siswa

kemudian dikonversikan ke dalam skala 1-100.

Deskripsi data penelitian hasil belajar Biologi ranah afektif pada

kelompok kontrol dan kelompok eksperimen disajikan secara ringkas pada

Tabel 4.7 serta Gambar 4.7.

Page 98: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

Tabel 4.7 Distribusi Hasil Belajar Biologi Ranah Afektif

Interval Nilai Nilai Tengah Frekuensi

Kelas Kontrol Kelas Eksperimen

52-56 54 2 0

57-61 59 7 6

62-66 64 10 3

67-71 69 9 8

72-76 74 4 6

77-81

82-86

79

84

1

0

6

2

Jumlah 33 31

Berdasarkan data yang disajikan pada Tabel 4.7 dapat dibuat

histogram perbandingan distribusi hasil belajar Biologi ranah afektif kelas

kontrol dan kelas eksperimen seperti pada Gambar 4.7.

Gambar 4.7 Histogram Perbandingan Distribusi Hasil Belajar Biologi Ranah

Afektif Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Berdasarkan Tabel 4.7 dan Gambar 4.7 menunjukkan frekuensi kelas

kontrol terbesar terletak pada nilai 62 sampai nilai 66 dan nilai tengah 64.

Frekuensi kelas eksperimen terbesar terletak pada nilai 67 sampai nilai 71 dan

3

8

7

0

1

10

0

2

4

6

8

10

12

60,5 64,5 68,5

Fre

ku

ensi

Nilai Tengah

y

Kelas kontrol

Kelas eksperimen

x

Page 99: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

nilai tengah 69. Hal ini menunjukkan bahwa tingkatan nilai untuk kelas

eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol.

Deskripsi hasil belajar ranah afektif menggunakan lembar observasi

disajikan pada Tabel 4.8 dan Gambar 4.8.

Tabel 4.8 Deskripsi Hasil Belajar Biologi Ranah Afektif

Hasil Statistik Kelas Kontrol Kelas Eksperimen

Rata-rata 66,00 70,00

Standar deviasi 7,25 9,27

Variansi 34,22 60,75

Minimum 52,00 57,00

Maksimum 77,00 81,00

Median 65,91 70,45

N 33,00 31,00

Berdasarkan data yang disajikan pada Tabel 4.8 dapat dibuat

histogram perbandingan rata-rata hasil belajar Biologi ranah afektif kelas

kontrol dan kelas eksperimen seperti pada Gambar 4.8.

Gambar 3.6 Histogram Perbandingan Rata-Rata Hasil Belajar Biologi

Ranah Afektif Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Berdasarkan Tabel 3.8 dan Gambar 3.8 menunjukkan bahwa rata-rata

nilai afektif siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol.

Standar deviasi dan variansi pada kelas kontrol lebih tinggi daripada kelas

64

65

66

67

68

69

70

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

70

66

Rata

-rata

Hasi

l B

elaja

r R

an

ah

Aek

tif

y

x

Page 100: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

eksperimen, artinya tingkat keragaman pada kelas kontrol lebih besar.

Keragaman tersebut dapat dilihat juga dari rentang nilai maksimum dan

minimum pada kelompok kontrol yang lebih besar dibandingkan kelompok

eksperimen. Median atau nilai tengah kelas eksperimen lebih tinggi daripada

kelas kontrol.

Nilai rata-rata hasil belajar meliputi ranah kognitif, afektif dan

psikomotorik secara ringkas disajikan pada pada Tabel 4.9 dan Gambar 4.9 .

Tabel 4.9 Nilai Rata-rata Hasil Belajar Biologi

Berdasarkan data yang disajikan pada Tabel 4.9 dapat dibuat

histogram perbandingan rata-rata hasil belajar Biologi kelas kontrol dan

kelas eksperimen seperti pada Gambar 4.9.

Gambar 4.9 Histogram Perbandingan Rata-rata Hasil Belajar Biologi Kelas

Kontrol dan Kelas Eksperimen.

Berdasarkan Tabel 4.9 dan Gambar 4.9 menunjukkan bahwa rata-

rata hasil belajar Biologi siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi daripada

60

72.79

66 68

83.74

70

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Kognitif Psikomotorik Afektif

Nil

ai

ra

ta-r

ata

Ha

sil B

ela

jar B

iolo

gi

Rata-rata Kelas Kontrol

Rata-rata Kelas Eksperimen

y

x

Ranah Hasil Belajar Rata-rata

Kelas Kontrol Kelas Eksperimen

Kognitif 60,00 68,00

Psikomotorik 72,79 83,74

Afektif

(observasi)

66,00 70,00

Page 101: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

kelas kontrol baik dari ranah kognitif, ranah psikomotorik maupun ranah

afektif. Berdasarkan hal tersebut menunjukan bahwa penerapan model

pembelajaran Science Technology Society disertai teknik Mind Map mampu

meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Deskripsi Data Sikap Peduli Lingkungan Siswa

Data sikap peduli lingkungan diukur melalui uji kemampuan siswa

melalui tes tertulis dalam bentuk angket. Angket disusun dalam bentuk skala

Likert dimana terdapat pernyataan dan diikuti oleh lima respons yang

menunjukkan tingkatan, antara lain: Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak

Berpendapat (TB), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Skor

untuk pernyataan positif dan negatif adalah kebalikanya. Nilai yang diperoleh

siswa kemudian dikonversikan ke dalam skala 1-100. Hasil perhitungan

distribusi sikap peduli lingkungan disajikan pada Tabel 4.10 dan Gambar 4.10.

Tabel 4.10 Distribusi Sikap Peduli Lingkungan Siswa

Interval Nilai Nilai Tengah Frekuensi

Kelas Kontrol Kelas Eksperimen

59-62 60,5 3 0

63-66 64,5 8 1

67-70 68,5 7 10

71-74 72,5 11 14

75-78 76,5 4 4

79-82 80,5 0 2

Jumlah 33 33

Berdasarkan data yang disajikan pada Tabel 4.10 dapat dibuat

histogram perbandingan distribusi sikap peduli lingkungan siswa kelas kontrol

dan kelas eksperimen seperti pada Gambar 4.10.

Page 102: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

Gambar 4.10 Histogram Perbandingan Distribusi Sikap Peduli Lingkungan

Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen.

Berdasarkan Tabel 4.10 dan Gambar 4.10 menunjukkan bahwa

frekuensi kelas kontrol terbesar terletak pada nilai 71 sampai nilai 74 dan nilai

tengah 72,5. Frekuensi kelas eksperimen terbesar terletak pada nilai 71 sampai

nilai 74 dan nilai tengah 72,5. Hal ini menunjukkan bahwa tingkatan nilai

untuk kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol.

Hasil deskripsi sikap peduli lingkungan siswa disajikan pada Tabel

4.11 dan Gambar 4.11.

Tabel 4.11 Deskripsi Sikap Peduli Lingkungan

Hasil Statistik Kelas Kontrol Kelas Eksperimen

Rata-rata 69,09 72,09

Standar deviasi 4,21 3,29

Variansi 17,18 10,49

Minimum 59,33 66,00

Maksimum 75,33 80,00

Median 70,00 72,00

N 33,00 31,00

Berdasarkan data yang disajikan pada Tabel 4.11 dapat dibuat

histogram perbandingan rata-rata sikap peduli lingkungan kelas kontrol dan

kelas eksperimen seperti pada Gambar 4.11.

3

8 7

0 1

10

0

2

4

6

8

10

12

60,5 64,5 68,5

Fre

ku

ensi

Nilai Tengah

y

Kelas kontrol

Kelas eksperimen

x

Page 103: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

Gambar 4.11 Histogram Perbandingan Rata-Rata Sikap Peduli Lingkungan

Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Berdasarkan Tabel 4.11 dan Gambar 4.11 menunjukkan bahwa rata-

rata nilai sikap peduli lingkungan siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi

daripada kelas kontrol. Standar deviasi dan variansi pada kelas kontrol lebih

tinggi daripada kelas eksperimen, artinya tingkat keragaman pada kelompok

kontrol lebih besar. Median atau nilai tengah pada kelas eksperimen juga lebih

tinggi dibandingkan kelas kontrol.

B. Pengujian Prasyarat Analisis

Pengujian prasyarat secara statistik perlu dilakukan sebagai prasyarat

analisis perbedaan dua perlakuan dengan uji t (t-test). Penelitian ini menggunakan

beberapa uji persyaratan analisis diantaranya : uji kesimbangan, uji normalitas,

dan uji homogenitas. Hasil dari masing-masing uji persyaratan ini akan

disampaikan pada uraian berikut:

1. Uji Keseimbangan

Uji keseimbangan ini dilakukan untuk mengetahui bahwa sampel

berasal dari populasi yang sama dan homogen. Data yang digunakan untuk uji

keseimbangan ini diambil dari nilai ulangan harian Biologi kedua semester

67.5

68

68.5

69

69.5

70

70.5

71

71.5

72

72.5

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

72.09

69.09

Ra

ta-r

ata

Sik

ap

Ped

ili L

ing

ku

ng

an

y

x

Page 104: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

ganjil tahun pelajaran 2011/2012 pada kelas kontrol dan kelas eksperimen.

Perhitungan uji keseimbangan pada penelitian ini menggunakan uji t atau t test.

Kriteria pengujiannya adalah nilai ulangan antara dua kelas yang digunakan

dalam penelitian dinyatakan setara dan homogen jika jika signifikasi (sig) lebih

besar dari taraf signifikasi, yaitu 0,05. Sebaliknya, apabila signifikasi (sig)

lebih kecil dari taraf signifikasi maka dinyatakan tidak setara. Hasil uji

keseimbangan siswa secara lengkap disajikan pada Lampiran 4 dan secara

ringkas disajikan pada Tabel 4.12.

Tabel 4.12. Hasil Uji Keseimbangan Nilai Ulangan Harian

Uji Keseimbangan Sig Kriteria Keputusan Uji H0

Nilai ulangan

harian

Uji t 0,073 Sig > 0,05 Diterima, setara

Levene 0,984 Sig > 0,05 Diterima, homogen

Berdasarkan data hasil perhitungan uji t di atas dapat diketahui bahwa

nilai uji-t sebesar 0,073 dan uji Levene sebesar 0,984. Kedua nilai tersebut lebih

besar dari 0,05. Hal ini berarti bahwa kedua kelas mempunyai kemampuan

awal yang sama atau setara dan homogen, sehingga dapat disimpulkan bahwa

semua sampel tersebut berasal dari populasi yang seimbang dan homogen.

2. Uji Normalitas

Uji normalitas data dimaksudkan untuk mengetahui data dari masing-

masing kelas kontrol dan kelas eksperimen berasal dari populasi yang

berdistribusi normal atau tidak. Salah satu syarat uji-t (t-test) adalah data

berdistribusi normal. H0 dinyatakan bahwa data berdistribusi normal. H1

dinyatakan bahwa data tidak berdistribusi normal. Uji normalitas data sikap

peduli lingkungan dan hasil belajar Biologi siswa pada ranah kognitif,

psikomotor, dan afektif untuk kelas kontrol dan kelas eksperimen dilakukan

menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dengan α = 0,05 dan dibantu program

SPSS 16. Jika nilai sig. dari uji normalitas lebih besar dari α (sig. > 0,05) maka

H0 diterima sehingga dapat dikatakan bahwa data terdistribusi normal. Hasil

uji normalitas disajikan pada Tabel 4.13 dan Tabel 4.14 sebagai berikut:

Page 105: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

Tabel 4.13 Hasil Uji Normalitas Hasil Belajar Biologi Siswa

a. Test Distribution is Normal

Tabel 4.14 Hasil Uji Normalitas Sikap Peduli Lingkungan

Kelas Kolmogorov-

Smirnov N Sig.

Hasil

Keterangan Keputusan

Kontrol 0,752 33 0,623 Sig. > 0,05 Normal

Eksperimen 0,648 31 0,795 Sig. > 0,05 Normal

a. Test Distribution is Normal

Pengolahan data tersebut menunjukan bahwa nilai (sig.) > 0,05 pada

setiap kelas X SMA Negeri Colomadu, sehingga H0 diterima dan dapat

dinyatakan bahwa data tersebut berdistribusi normal.

3. Uji Homogenitas

Syarat lain dari uji-t (t-test) adalah data yang digunakan adalah data

yang homogen. Homogen berarti bahwa data antar kelas eksperimen dan kelas

kontrol mempunyai variansi yang sama atau homogen. Homogenitas data sikap

peduli lingkungan dan data hasil belajar yang meliputi tiga ranah yaitu ranah

kognitif, psikomotorik dan afektif menggunakan uji Levene’s dengan α = 0,05

dengan bantuan program SPSS 16. H0 dinyatakan bahwa tiap kelas memiliki

variansi yang sama (homogen). H1 dinyatakan bahwa tiap kelas tidak memiliki

variansi yang sama. Keputusan untuk uji ini adalah jika nilai sig. dari uji

normalitas lebih besar dari α (sig.> α) maka H0 diterima sehingga dapat

dikatakan bahwa data homogen. Hasil uji homogenitas hasil belajar Biologi

Ranah Hasil

Belajar

Kelas Kolmogorov-

Smirnov

N Sig. Hasil

Keterangan Keputusan

Kognitif Kontrol 0,655 33 0,785 Sig. > 0,05 Normal

Eksperi

men

0,738 31 0,648 Sig. > 0,05 Normal

Psikomotor

(Angket)

Kontrol 0,701 33 0,710 Sig. > 0,05 Normal

Eksperi

men

0,580 31 0,889 Sig. > 0,05 Normal

Psikomotor

(Lembar

Observasi)

Kontrol 0,740 33 0,644 Sig. > 0,05 Normal

Eksperi

men

0,567 31 0,905 Sig. > 0,05 Normal

Afektif

(Lembar

Observasi)

Kontrol 0,609 33 0,852 Sig. > 0,05 Normal

Eksperi

men

0,650 31 0,792 Sig. > 0,05 Normal

Page 106: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

disajikan pada Tabel 4.15 dan uji homogenitas sikap peduli lingkungan dapat

disajikan pada Tabel 4.16.

Tabel 4.15 Hasil Uji Homogenitas Hasil Belajar Biologi

Berdasarkan Tabel 4.15 menunjukkan bahwa nilai (sig) > 0,05

sehingga keputusan uji H0 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa semua sampel

berasal dari populasi yang variansinya homogen.

Hasil uji homogenitas sikap peduli lingkungan dapat disajikan

pada Tabel 4.16.

Tabel 4.16 Hasil Uji Homogenitas Sikap Peduli Lingkungan Sikap Peduli

Lingkungan F Sig. Keterangan Keputusan

SPL 3,315 0,073 Sig. > 0,05 Homogen

Berdasarkan Tabel 4.16 menunjukkan bahwa nilai (sig) > 0,05

sehingga keputusan uji H0 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa semua sampel

berasal dari populasi yang variansinya homogen.

Persyaratan uji hipotesis penelitian untuk data sikap peduli

lingkungan dan hasil belajar Biologi dapat menggunakan uji t karena sampel

berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan memiliki varians yang

homogen. Oleh karena itu, pengujian hipotesis penelitian secara parametrik

melalui uji t dapat dilakukan.

Ranah Hasil

Belajar

F Sig. Keterangan Keputusan

Kognitif 0,640 0,427 Sig > 0,05 Homogen

Psikomotorik

(angket)

1,300 0,259 Sig > 0,05 Homogen

Psikomotorik

(lembar

observasi)

3,520 0,065 Sig > 0,05 Homogen

Afektif

(lembar

observasi)

3,404 0,070 Sig > 0,05 Homogen

Page 107: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

C. Uji Hipotesis

Uji hipotesis pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji-t (t-

test). Data sikap peduli lingkungan dan hasil belajar Biologi yang meliputi tiga

ranah yaitu ranah kognitif, afektif dan psikomotorik pada penelitian dinyatakan

normal dan homogen, sehingga prasyarat uji-t telah terpenuhi. Kriteria yang

digunakan dalam pengambilan keputusan hipotesis adalah tingkat signifikasi (α)

= 0,05 yaitu H0 ditolak jika signifikasi probabilitas (sig) < α (0,05). Hal ini

berarti jika signifikasi probabilitas (sig) < 0,05 maka hipotesis nihil (H0) ditolak

dan sebaliknya jika signifikasi probabilitas (sig) > 0,05 maka hipotesis nihil

diterima.

Hipotesis penelitian ini dinyatakan bahwa ada pengaruh antara model

pembelajaran Science Technology Society disertai teknik Mind Map terhadap

sikap peduli lingkungan dan ada pengaruh antara model pembelajaran Science

Technology Society disertai teknik Mind Map terhadap hasil belajar Biologi siswa

kelas X SMA Negeri Colomadu tahun pelajaran 2011/2012. Hasil belajar Biologi

dan sikap peduli lingkungan masing-masing akan diuji apakah model

pembelajaran Science Technology Society disertai teknik Mind Map berpengaruh

terhadap hasil belajar Biologi dan sikap peduli lingkungan.

1. Hipotesis Pertama

Hipotesis untuk pengujian pengaruh model pembelajaran Science

Technology Society disertai teknik Mind Map terhadap hasil belajar Biologi

siswa dinyatakan dengan H0 yang menunjukkan bahwa perolehan nilai hasil

belajar rata-rata antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen tidak berbeda

nyata dan H1 yang menunjukkan bahwa perolehan rata-rata hasil belajar antara

kelas kontrol dengan kelas eksperimen berbeda nyata. Hasil dari uji hipotesis

tersebut disajikan pada Tabel 4.17.

Page 108: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

Tabel 4.17 Hasil Uji Pengaruh model pembelajaran Science Technology

Society disertai teknik Mind Map Terhadap Hasil Belajar Biologi

Variabel

(Ranah Hasil Belajar)

T Df Sig Keputusan Uji

Kognitif 4,614 62 0,000 sig < 0,05

H0 ditolak

Psikomotorik

(angket)

2,847 62 0,002 sig < 0,05

H0 ditolak

Psikomotorik

(observasi)

7,847 62 0,000 sig < 0,05

H0 ditolak

Afektif

(observasi)

2,409 62 0,019 sig < 0,05

H0 ditolak

Berdasarkan Tabel 4.17 menunjukkan bahwa hasil keputusan uji

(sig) < 0,05 sehingga H1 diterima, hal ini berarti perolehan rata-rata nilai hasil

belajar antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen berbeda nyata. Rata-rata

nilai hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih tinggi daripada siswa kelas

kontrol. Berdasarkan pada perbedaan nilai rata-rata tersebut dapat diketahui

bahwa model pembelajaran Science Technology Society disertai teknik Mind

Map berpengaruh positif terhadap hasil belajar Biologi siswa.

2. Hipotesis Kedua

Hipotesis untuk pengujian pengaruh model pembelajaran Science

Technology Society disertai teknik Mind Map terhadap sikap peduli lingkungan

dinyatakan dengan H0 yang menunjukkan bahwa perolehan nilai sikap peduli

lingkungan rata-rata antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen tidak

berbeda nyata dan H1 yang menunjukkan bahwa perolehan rata-rata nilai sikap

peduli lingkungan antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen berbeda

nyata. Hasil dari uji hipotesis tersebut disajikan pada Tabel 4.18.

Page 109: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

Tabel 4.18 Hasil Uji Pengaruh Model Science Technology Society disertai

teknik Mind Map terhadap Sikap Peduli Lingkungan

Variabel t Df Sig Keputusan Uji

Sikap Peduli Lingkungan 3,187 62 0,002 sig < 0,05

H0 ditolak

Berdasarkan Tabel 4.18 menunjukkan bahwa hasil keputusan uji

(sig) < 0,05 sehingga H1 diterima, hal ini berarti perolehan rata-rata nilai sikap

peduli lingkungan antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen berbeda nyata.

Rata-rata nilai sikap peduli lingkungan siswa kelas eksperimen lebih tinggi

daripada siswa kelas kontrol. Berdasarkan pada perbedaan nilai rata-rata

tersebut dapat diketahui bahwa model Science Technology Society disertai

teknik Mind Map berpengaruh positif terhadap sikap peduli lingkungan.

D. Pembahasan Hasil Analisis Data

1. Hipotesis Pertama

Berdasarkan keputusan uji maka H1 diterima, hal ini berarti ada

pengaruh model model Science Technology Society disertai teknik Mind Map

terhadap hasil belajar siswa yang meliputi tiga ranah yaitu ranah kognitif,

ranah psikomotor, dan ranah afektif. Hal tersebut ditunjukkan dari (sig) < 0,05,

dan didukung dari nilai rata-rata hasil belajar kelas eksperimen lebih besar

daripada kelas kontrol.

Berdasarkan uraian tersebut model pembelajaran Science

Technology Society disertai teknik Mind Map memberikan kontribusi yang

baik terhadap hasil belajar Biologi baik ranah kognitif, psikomotorik, dan

afektif. Hal tersebut dikarenakan model Science Technology Society disertai

teknik Mind Map pada dasarnya mengembangkan berbagai ranah, yaitu ranah

konsep, proses, kreativitas, sikap, aplikasi, dan keterkaitan dimana ranah-ranah

tersebut lebih sering disebut dengan ranah kognitif, psikomotor, dan afektif.

Ketiga ranah tersebut dikembangkan melalui tahapan-tahapan yang ada dalam

sintaks model pembelajaran. Melalui model Science Technology Society

disertai teknik Mind Map siswa terlibat aktif baik secara fisik dan mental

dalam belajarnya yang menekankan pada keterampilan yang dimiliki siswa

Page 110: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

untuk menemukan konsep dari materi yang diajarkan dalam pembelajaran

sedangkan siswa dengan ceramah bervariasi dan eksperimen disertai

rangkuman sederhana masih cenderung pasif dan tidak fokus terhadap proses

pembelajaran. Interaksi yang diperoleh seseorang dalam pembelajaran di

sekolah dilakukan untuk mencapai suatu tujuan dan hasil belajar yang optimal.

Berikut pembahasan mengenai hasil belajar Biologi dari ranah kognitif, ranah

psikomotor, dan ranah afektif.

a. Hasil Belajar Biologi Ranah Kognitif

Ranah kognitif berhubungan dengan kemampuan untuk berpikir

atau keterampilan mental termasuk dalam kemampuan menghafal,

memahami mengaplikasikan, menganalisis, kemampuan mensintesis dan

mengevaluasi (Reeves, 2006: 295). Hasil analisis statistik menunjukkan

bahwa model Science Technology Society disertai teknik Mind Map

berpengaruh nyata terhadap hasil belajar ranah kognitif siswa. Hal tersebut

ditunjukkan dari perhitungan statistik nilai (sig.) < 0,05 dan nilai rata-rata

hasil belajar Biologi siswa ranah kognitif kelas eksperimen lebih tinggi dari

kelas kontrol. Hal ini dikarenakan pada kelompok eksperimen melalui

model Science Technology Society disertai teknik Mind Map, siswa terlibat

aktif dalam pembelajaran, seperti: merumuskan masalah, merumuskan

hipotesis, merancang percobaan, melakukan percobaan, menganalisis data,

kemudian menarik kesimpulan dalam bentuk teknik Mind Map. Sedangkan

pada kelas kontrol pembelajaran menggunakan model pembelajaran

konvensional yaitu ceramah bervariasi dengan eksperimen disertai

rangkuman sederhana. Siswa hanya cenderung mendengarkan dan

memperhatikan penjelasan dari guru tanpa melibatkan siswa secara

keseluruhan. Keterlibatan aktif siswa dalam pembelajaran melalui

penemuan, menjadikan daya ingat siswa menjadi lebih lama dan

penguasaan konsep siswa lebih kuat, sehingga siswa tidak akan mudah lupa.

Nilai rata-rata pada kelas eksperimen setelah diberikan perlakuan

adalah 68,00, sedangkan nilai rata-rata pada kelas kontrol setelah diberikan

perlakuan adalah 60,00. Hal ini disebabkan karena siswa yang menerapkan

Page 111: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

model Science Technology Society disertai teknik Mind Map diajak untuk

lebih aktif dalam mempelajari materi pencemaran lingkungan yang

mencakup ciri-ciri lingkungan yang tercemar, macam-macam pencemaran

lingkungan, macam-macam sumber pencemaran lingkungan, faktor-faktor

yang menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan, serta berbagai upaya

perbaikan lingkungan yang tercemar sehingga pengetahuan yang diperoleh

siswa dapat disimpan lebih lama dalam memorinya. Melalui pembelajaran

ini siswa dihadapkan pada permasalahan yang ada di lingkungan sekitar

tempat tinggalnya, dimana tempat tinggal sebagian besar siswa berada

dikawasan industri sehingga siswa mampu menerima dan memahami materi

pembelajaran serta mampu memecahkan permasalahan yang ada di

lingkungan sekitarnya dengan cara mengkonstruk pengetahuannya melalui

kegiatan belajar mengajar dengan menjalani serangkaian proses

pembelajaran yang melibatkan peran aktif dari siswa sendiri. Hal itu sesuai

dengan teori belajar konstruktivisme. Menurut teori konstruktivisme dalam

pembelajaran konstruktivis penambahan pengetahuan baru dilakukan oleh

siswa sendiri, melalui pemberian rangsangan berupa masalah-masalah dari

dunia nyata yang relevan dengan kebutuhan siswa (Mudjiman, 2006: 25).

Melalui isu-isu lingkungan yang berkembang saat ini serta

didukung dengan adanya permasalahan yang ada pada lingkungan sekitar

tempat tinggalnya siswa mempunyai ketertarikan untuk mengikuti model

pembelajaran Science Technology Society disertai teknik Mind Map dengan

teratur melalui arahan yang diberikan oleh guru, model pembelajaran ini

pada dasarnya membantu siswa untuk mengaitkan antara sains dan

teknologi dalam menyelesaikan permasalahan yang ada di masyarakat

sehingga literacy sains siswa diharapkan dapat meningkat. Suatu proses

mengaitkan informasi baru pada konsep-konsep relevan yang terdapat

dalam stuktur kognitif seseorang akan membuat siswa merasa apa yang

dipelajari tersebut bermakna, sehingga siswa tidak merasa usahanya untuk

belajar tidak sia-sia. Hal tersebut Relevan dengan teori belajar Ausubel yang

menyatakan bahwa bahan pelajaran yang dipelajari haruslah bermakna,

Page 112: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

proses belajar bermakna terjadi jika seseorang mampu mengasimilasikan

pengetahuan yang telah dimilikinya dengan pengetahuan baru.

Model pembelajaran Science Technology Society disertai teknik

Mind Map merupakan salah satu model pembelajaran yang sesuai dengan

teori belajar perkembangan kognitif Piaget. Menurut Piaget kegiatan belajar

terjadi sesuai dengan pola tahap-tahap perkembangan tertentu dan umur

seseorang. yang harus dilalui berdasarkan urutan tertentu dan seseorang

tidak dapat belajar sesuatu yang berada di luar tahap kognitifnya. Siswa

kelas X SMA telah memasuki tahap operasi formal yang memiliki

kemampuan pemikiran abstrak dan murni simbolis. Masalah-masalah dapat

dipecahkan melalui penggunaan eksperimentasi sistematis.

Model pembelajaran Science Technology Society disertai teknik

Mind Map sangat membantu siswa dalam mengorganisasikan pengetahuan

yang diperoleh melalui teknik Mind Map. Teknik Mind Map merupakan

salah satu teknik mencatat yang kreatif, efektif, dan secara harfiah akan

memetakan pikiran kita (Buzan, 2007: 4). Teknik Mind Map dirancang

berdasarkan bagaimana otak memproses informasi Otak mengambil

informasi dari berbagai tanda, baik gambar, bunyi, aroma, pikiran, maupun

perasaan. Pembelajaran dengan teknik Mind Map akan membuat siswa

lebih mudah dalam memahami materi yang diberikan. Tteknik Mind Map

merupakan metode mempelajari konsep, konsep ini didasarkan pada cara

kerja otak kita menyimpan informasi. Catatan yang dihasilkan

menggambarkan pola gagasan yang saling berkaitan pada cabang-

cabangnya sehingga catatan dalam bentuk teknik Mind Map memungkinkan

otak memahami ulang gagasan dalam wacana secara utuh dan menyeluruh.

Konsep ini didasarkan pada cara kerja otak kita menyimpan informasi. Hasil

penelitian Buzan (2005) menunjukkan otak kita tidak menyimpan informasi

dalam kotak-kotak sel syaraf yang terjejer rapi melainkan dikumpulkan

pada sel-sel syaraf yang bercabang- cabang yang apabila dilihat sekilas

seperti cabang-cabang pohon.

Page 113: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

Berbeda dengan kelas eksperimen pada kelas kontrol diberikan

model ceramah bervariasi dan eksperimen disertai rangkuman sederhana.

Pada pembelajaran ini siswa masih cenderung memanfaatkan guru sebagai

transfer informasi. Siswa cenderung pasif dan lebih banyak melakukan

kegiatan dengan duduk dan diam di tempat saja. Hanya sebagian siswa yang

mau mencatat materi yang diberikan oleh guru. Model pembelajaran seperti

ini ternyata membuat siswa merasa bosan dan jenuh dalam mengikuti

kegiatan belajar, dan akhirnya mengganggap pelajaran biologi itu kurang

menarik dan susah, sehingga penguasaan materi kurang optimal. Siswa

cenderung tidak bersemangat dan kurang berpartisipasi dalam kegiatan

belajar mengajar, sehingga menjadikan suasana kelas lebih cenderung pasif.

Pembelajaran belum terpusat pada siswa (student centered), yang terbukti

ketika guru memberikan kesempatan untuk bertanya hanya sebagian kecil

siswa yang berani bertanya.

Setelah dilakukan pengujian hasil belajar siswa yang diperoleh

melalui serangkaian proses pembelajaran baik dalam kelas eksperimen

maupun kelas kontrol diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa model

pembelajaran Science Technology Society disertai teknik Mind Map

memberikan perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen dengan

model pembelajaran. Hal ini berarti bahwa ada perbedaan yang signifikan

antara model pembelajaran Science Technology Society disertai teknik Mind

Map terhadap hasil belajar biologi ranah kognitif. Data pada Tabel 3.2

menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan model pembelajaran

Science Technology Society disertai teknik Mind Map lebih efektif dalam

meningkatkan hasil belajar Biologi siswa dibandingkan dengan model

ceramah bervariasi dan eksperimen disertai rangkuman sederhana.

b. Hasil Belajar Biologi Ranah Psikomotorik

Ranah psikomotorik berkaitan dengan penguasaan keterampilan

fisik mulai dari gerakan refleksif hingga menunjukkan komunikasi non-

decursif seperti gerakan ekspresif dan gerakan interpretatif

(Reeves, 2006: 295). Fungsi utama tujuan-tujuan dalam ranah psikomotorik

Page 114: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

untuk mengembangkan kekuatan otot dan koordinasi

(Jacobsen et al, 2009: 91). Penilaian hasil belajar ranah psikomotorik

dalam penelitian ini diperoleh melalui metode angket dan metode observasi.

Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa ada pengaruh model

pembelajaran Science Technology Society disertai teknik Mind Map

terhadap hasil belajar Biologi ranah psikomotorik. Hal tersebut ditunjukkan

dari perhitungan statistik pada Tabel 3.16 menunjukkan bahwa sig hasil

belajar ranah psikomotor sebesar 0,259. Sig ini lebih kecil jika

dibandingkan dengan taraf signifikasi, yaitu 0,259<0,05 sehingga H0

ditolak, artinya ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata hasil belajar

biologi ranah psikomotor antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Rata-

rata nilai psikomotor melalui angket yaitu 83,96 pada kelas eksperimen

sedangkan 79,75 pada kelas kontrol, dengan selisih rata-rata yaitu 4,21,

sedangkan yang diperoleh dari metode observasi yaitu 62,37 pada kelas

kontrol dan 77,42 pada kelas eksperimen, dengan selisih rata-rata yaitu

15,05. Hasil belajar ranah psikomotorik melalui lembar observasi dan

angket pada kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol.

Hasil belajar pada ranah psikomotor diperoleh dari hasil

pengukuran melalui angket yang diberikan kepada siswa setelah diberikan

perlakuan atau treatment sedangkan pengukuran hasil belajar ranah

psikomotor melalui observasi dilakukan ketika pembelajaran Biologi

berlangsung . Hasil belajar ranah psikomotor mengembangkan ketrampilan

dasar hingga kompleks. Keterampilan merumuskan masalah terlihat pada

saat siswa merumuskan masalah yang ada dalam wacana pada LKS yang

telah dibagikan. Siswa mengembangkan kemampuan untuk

mengidentifikasi pertanyaan-pertanyaan mereka dengan ide-ide dan

konsep-konsep ilmiah, serta hubungan-hubungan kuantitatif yang mengarah

pada penyelidikan. Keterampilan merumuskan hipotesis terlihat ketika

siswa merumuskan hipotesis dari masalah yang telah dirumuskan siswa

sebelumnya. Keterampilan merancang percobaan terlihat pada saat siswa

merancang percobaan dengan menentukan tujuan, alat dan bahan, dan cara

Page 115: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

kerja sekaligus membuat sketsa gambar rancangan percobaan.

Keterampilan melakukan percobaan terlihat pada saat siswa melakukan

percobaan berdasarkan rancangan percobaan yang telah mereka buat. Selain

itu, siswa juga akan terampil dalam mengamati. Siswa akan mengamati

perubahan-perubahan yang terjadi saat percobaan berlangsung. Saat siswa

merancang dan melakukan penyelidikan ilmiah, siswa mampu

mengembangkan kemampuan-kemampuan seperti: pengamatan sistematik,

melakukan pengukuran cermat, dan mengidentifikasi serta mengontrol

variabel. Keterampilan interpretasi terlihat saat siswa melakukan investigasi

pengamatan pada objek percobaan. Siswa akan menjelasan berdasarkan apa

yang mereka amati, dan pada saat mereka mengembangkan keterampilan-

keterampilan kognitif, mereka akan dapat membedakan penjelasan dan

penelitian dan mampu menyusun hubungan berdasarkan pada bukti dan

argumen logis. Selain itu, siswa juga terampil dalam membuat kesimpulan

dalam bentuk teknik Mind Map. Terampil dalam mengkomunikasikan

terlihat pada saat siswa mempresentasikan hasil percobaan dan kesimpulan

dalam bentuk teknik Mind Map. Selain mampu mengkomunikasikan

dengan baik, siswa juga mengembangkan kemampuan untuk menjadi

pendengar yang baik dan menghargai penjelasan-penjelasan yang diajukan

siswa lain. Terbuka dan menghargai ide-ide dan penjelasan-penjelasan yang

berbeda, dengan kata lain keterampilan sosial mereka pun akan terlatih pada

saat siswa terlibat dalam keterampilan proses dalam pembelajaran.

Berdasarkan hasil uji t dalam uji hipotesis dapat dijelaskan

bahwa penerapan model pembelajaran Science Technology Society disertai

teknik Mind Map mempunyai peran yang nyata terhadap pencapaian hasil

belajar ranah psikomotor. Hal ini didukung dengan rataan nilai psikomotor

pada Tabel 4.4 menunjukkan bahwa siswa yang menggunakan model

pembelajaran Science Technology Society disertai teknik Mind Map lebih

tinggi dibandingkan dengan rataan nilai psikomotor pada siswa yang

menggunakan model pembelajaran ceramah bervariasi dan praktikum

disertai rangkuman sederhana.

Page 116: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

Tingkatan ranah psikomotor menurut Rustaman (2005: 51-54)

meliputi 5 aspek yaitu peniruan/imitasi, memanipulasi, ketepatan, artikulasi,

dan pengalaman. Kelima aspek tersebut saling melengkapi dan berkaitan

antara satu dengan yang lainnya mulai dari tingkat dasar hingga tingkatan

yang kompleks. Aspek-aspek tersebut dikembangkan melalui serangkaian

kegiatan belajar dan lebih banyak terlihat pada saat melakukan kegiatan

praktikum. Kedua kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sama-sama

diberikan kegiatan praktikum agar siswa lebih memahami mengenai materi

yang diajarkan, sehingga apa yang mereka pelajari tersebut menjadi lebih

bermakna ketika mereka dapat melakukan atau mendemonstrasikan

pengetahuan yang mereka peroleh dalam kehidupan nyata. Namun

perbedaannya pada kelas eksperimen siswa merancang sendiri percobaan

yang dilakuan dan diarahkan untuk membuat suatu produk yang dapat

digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang ada disekitar

lingkungannya, yang dapat digunakan untuk kedepannya. Jadi faktor inilah

yang menyebabkan adanya perbedaan yang signifikan model pembelajaran

Science Technology Society disertai teknik Mind Map terhadap hasil belajar

biologi pada ranah psikomotor antara kelas eksperimen dengan kelas

pembanding atau kelas kontrol.

c. Hasil Belajar Biologi Ranah Afektif

Ranah afektif (affective domain) adalah ranah yang berkaitan

dengan sikap, minat, perhatian, emosi, penghargaan, proses internalisasi,

dan pembentuk karakteristik diri. Fokus utama ranah afektif adalah

pengembangan sikap-sikap dan nilai-nilai. Jadi hasil belajar Biologi ranah

afektif merupakan perubahan sikap peserta didik setelah mengalami proses

belajar.

Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa nilai rata-rata hasil

belajar melalui lembar observasi kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas

kontrol model pembelajaran Science Technology Society disertai teknik

Mind Map berpengaruh nyata terhadap hasil belajar ranah afektif siswa.

Secara statistik ditunjukkan dari nilai (sig.) < 0,05. Hal ini terjadi karena

Page 117: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

model Science Technology Society mampu menumbuhkan dan

mengembangkan sikap ilmiah seperti: teliti, tanggung jawab, disiplin, dan

kerja sama melalui kegiatan pembelajaran yang menekankan pada metode

ilmiah.

Hasil belajar pada ranah afektif siswa diperoleh dari hasil

pengukuran melalui lembar observasi ranah afektif. Hasil belajar ranah

afektif merupakan sikap yang diharapkan saat melakukan proses

pembelajaran. Tipe hasil belajar afektif tampak pada sikap siswa dengan

berbagai tingkah laku seperti perhatiannya terhadap pelajaran, disiplin,

motivasi belajar, menghargai guru dan teman, kebiasaan belajar serta

hubungan sosial. Berdasarkan hasil uji hipotesis dapat dijelaskan bahwa

penerapan model pembelajaran model pembelajaran Science Technology

Society disertai teknik Mind Map mempunyai peran yang berarti terhadap

pencapaian hasil belajar ranah afektif.

Hasil observasi proses pembelajaran pada kelas eksperimen

menunjukkan bahwa sebagian besar siswa dapat berperan aktif dalam proses

pembelajaran. Hal ini disebabkan dalam kegiatan pembelajaran siswa

dibimbing untuk melakukan berbagai tingkah laku dalam pembelajaran

seperti mengamati video, berdiskusi, melakukan praktikum, hingga

membuat kesimpulan dalam bentuk teknik Mind Map. Melalui berbagai

serangkaian kegiatan tersebut siswa mempunyai rasa ingin tahu yang kuat

sehingga siswa mencoba berusaha untuk mencari tahu. Rasa ingin tahu yang

kuat inilah yang mendorong siswa untuk berusaha memperoleh dan

menggali informasi melalui kegiatan diskusi dan interaksi dengan teman

dalam kelompoknya. Hal ini Relevan dengan teori belajar Vigotsky yang

menyatakan bahwa pembelajaran merupakan suatu pengembangan

pengertian melalui proses scaffolding, yaitu pemberian bantuan pada tahap

awal, kemudian mengurangi bantuan dan memberikan tanggung jawab

sepenuhnya ketika siswa sudah mampu.

Berbeda dengan kelas kontrol siswa dalam kelas ini cenderung

pasif, siswa tidak mempunyai keinginan yang kuat untuk memperoleh

Page 118: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

informasi lebih sehingga dapat mengeksplorasikan pengetahuannya secara

lebih luas. Hal tersebut terlihat dari perbedaan rata-rata nilai afektif yang

diperoleh siswa dalam kelas eksperimen yang menggunakan model

pembelajaran model pembelajaran Science Technology Society disertai

teknik Mind Map dan kelas kontrol. Rata-rata nilai afektif siswa yang

menggunakan model pembelajaran Science Technology Society disertai

teknik Mind Map lebih tinggi jika dibandingkan dengan rata-rata nilai

afektif pada siswa yang menggunakan model pembelajaran ceramah

bervariasi dan praktikum disertai rangkuman sederhana. Rata-rata nilai

afektif kelompok eksperimen adalah 70,00 sedangkan rata-rata nilai afektif

untuk kelompok kontrol adalah 66,00.

Berdasarkan hasil perhitungan dari ketiga ranah hasil belajar

menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan model pembelajaran

Science Technology Society disertai teknik Mind Map mampu

meningkatkan ketiga ranah hasil belajar, sehingga dapat disimpulkan bahwa

model pembelajaran Science Technology Society disertai teknik Mind Map

lebih efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Hipotesis Kedua

Berdasarkan keputusan uji maka H1, hal ini berarti ada pengaruh

model pembelajaran Science Technology Society disertai teknik Mind Map

terhadap sikap peduli lingkungan. Hal tersebut ditunjukkan dari (sig) < 0,05,

selain itu didukung dari nilai rata-rata sikap peduli lingkungan yaitu 69,09

pada kelas kontrol dan 72,09 pada kelas eksperimen, dengan selisih rata-rata

yaitu 3,00. Rata-rata nilai sikap peduli lingkungan siswa yang diperoleh

kelas eksperimen dengan model pembelajaran Science Technology Society

disertai teknik Mind Map lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol yang

menggunakan pembelajaran konvensional yaitu ceramah bervariasi dan

eksperimen disertai rangkuman sederhana. Hal yang sama juga terjadi pada

hasil penelitian yang dilakukan oleh Lussana Rossita Dewi (2009) yang

menunjukkan terdapat beda rataan antara sikap peduli lingkungan katergori

tinggi denga sikap peduli lingkungan dengan kategori rendah dikarenakan

Page 119: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

siswa dengan sikap peduli lingkungan rendah mempunyai pengetahuan

yang kurang akan perlunya menjaga lingkungan agar tetap bersih dan

lestari. Masalah lingkungan sebenarnya adalah masalah bagaimana sifat dan

hakekat manusia terhadap lingkungan hidupnya. Manusia baru mengetahui

dan memahami gejala pencemaran oleh tingkah laku keliru masa lalu, masih

memerlukan kondisi dan situasi tertentu agar terlaksana pelestarian

kemampuan lingkungan hidup manusia. Mereka yang sekarang masih

merusak lingkungan dapat disebut salah didik. Pendidikan harus diarahkan

kepada pembentukan sikap dan perilaku sadar akan kelestarian dan

peningkatan kualitas lingkungan. Hal tersebut dikarenakan melalui model

pembelajaran Science Technology Society disertai teknik Mind Map, guru

mengajak siswa untuk terlibat aktif baik secara fisik dan mental dalam

belajarnya. Siswa diajak aktif berpikir mengenali masalah, mengungkapkan

gagasan-gagasan pemecahan masalah, merancang percobaan sendiri untuk

menjawab masalah yang dihadapi, melakukan percobaan untuk mencari

jawaban masalah yang dihadapi sampai pada penyusunan kesimpulan.

Proses pemecahan masalah dikaitkan dengan permasalahan sehari-hari

siswa, artinya siswa memiliki kesempatan untuk belajar memecahkan

masalah yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari. Siswa yang

memecahkan masalah yang mewakili kejadian-kejadian nyata

mengakibatkan siswa akan terlibat dalam perilaku berpikir.

Model model pembelajaran Science Technology Society disertai

teknik Mind Map membentuk individu yang memiliki literasi sains dan

teknologi serta memiliki kepedulian terhadap masyarakat dan

lingkungannya karena siswa tidak hanya menghafal materi tetapi siswa

mampu mengkaitan sains dengan masyarakat melalui teknologi sehingga

menemukan suatu konsep dari materi yang diajarkan melalui proses-proses

dalam belajarnya. Model model pembelajaran Science Technology Society

disertai teknik Mind Map tidak hanya menekankan tentang apa yang

dipelajari tetapi bagaimana siswa harus belajar. Guru hanya berperan

sebagai fasilitator dan membimbing jalannya diskusi maupun dalam proses

Page 120: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

penyelidikan serta memberikan konfirmasi yang cukup pada materi yang

disampaikan siswa agar tidak terjadi kesalahan konsep materi, sehingga

materi tidak hanya disampaikan dengan penjelasan panjang lebar tetapi juga

mengembangkan kreativitas siswa saat siswa mampu menemukan sendiri

suatu konsep atau pengetahuan. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan

(Dass, P.M. & Yager, R.E.:2009) menyatakan bahwa Science Technology

Society dapat meningkatkan kepedulian terhadap masyarakat dan

lingkungannya, dapat memudahkan peserta didik dalam mengaplikasikan

konsep-konsep yang dipelajari untuk kebutuhan masyarakat, dan memiliki

kecenderungan untuk mau berpartisipasi dalam kegiatan menyelesaikan

masalah di lingkungannya, dan membantu guru mengembangkan

keterampilan yang diperlukan untuk dapat merancang pengalaman belajar

yang akan membuat ilmu pengetahuan yang relevan kepada siswa.

Bentuk kegiatan dalam pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran Science Technology Society disertai teknik Mind Map

meliputi: a) siswa merumuskan masalah yang ada dalam wacana pada LKS

yang telah dibagikan, dalam hal ini siswa diajak aktif berpikir mengenali

masalah, mengungkapkan gagasan-gagasan pemecahan masalah, b)

merumuskan hipotesis dari masalah yang telah dirumuskan siswa, c) siswa

merancang percobaan dengan menentukan tujuan, alat dan bahan, dan cara

kerja sekaligus membuat sketsa gambar rancangan percobaan, d) siswa

melakukan percobaan sesuai dengan rancangan percobaan yang telah

dibuat, e) siswa mengumpulkan dan menganalisis data dengan cara

melakukan investigasi pengamatan pada objek percobaan, memasukkan

data hasil percobaan dalam bentuk tabel, kemudian menganalisis data hasil

percobaan, g) siswa membuat kesimpulan dalam bentuk teknik Mind Map.

Sikap peduli lingkungan siswa akan terbentuk apabila seseorang

mempunyai keinginan untuk merubah perilakunya. Ajzen (2001:371-376)

menyatakan bahwa untuk membentuk dan menumbuhkan suatu kebiasaan

berperilaku terdiri dari 3 hal yaitu sikap berperilaku (behavioural attitude),

norma subjektif (subjective norm), dan kontrol perilaku (perceived

Page 121: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

behavioural control). Sikap peduli lingkungan siswa dalam materi

pencemaran lingkungan akan terbentuk jika siswa mengetahui tiga hal

tersebut sehingga menimbulkan suatu kebiasaan pada siswa untuk mampu

menjaga dan melestarikan lingkungan yang ada disekitarnya. Suatu

kebiasaan ini tidak mudah untuk ditumbuhkan dalam diri seseorang karena

harus membutuhkan waktu yang tidak sedikit agar orang menjadi sadar

akan keadaan lingkungannya saat ini. Berdasarkan pada hasil perhitungan

dan analisis yang telah dijabarkan di atas, dapat disimpulkan bahwa

beberapa faktor inilah yang mungkin menyebabkan adanya perbedaan yang

signifikan model pembelajaran Science Technology Society disertai teknik

Mind Map terhadap sikap peduli lingkungan siswa.

Page 122: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh model pembelajaran

Science Technology Society disertai teknik Mind Map dapat disimpulkan sebagai

berikut:

1. Ada pengaruh secara signifikan model pembelajaran Science Technology

Society disertai teknik Mind Map terhadap hasil belajar Biologi.

2. Ada pengaruh secara signifikan model pembelajaran Science Technology

Society disertai teknik Mind Map terhadap sikap peduli lingkungan siswa.

B. IMPLIKASI

1. Implikasi Teoritis

Hasil penelitian secara teoritis dapat digunakan sebagai bahan kajian

dan referensi pada penelitian sejenis.

2. Implikasi Praktis

a. Bagi Siswa

1) Dapat membangun imej pada siswa bahwa dalam pembelajaran IPA

khususnya biologi memberikan pengalaman secara nyata melalui

keterlibatan aktif siswa dalam pembelajaran guna meningkatkan

keaktifan belajar, sikap peduli lingkungan, dan hasil belajar siswa dalam

bidang studi Biologi.

2) Siswa dapat berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran agar

penguasaan konsep dapat dikuasai dengan baik dan hasil belajar siswa

meningkat.

b. Bagi Guru

Memberikan masukan mengenai inovasi terhadap model

pembelajaran yang diberikan, terutama dalam meningkatkan hasil belajar

siswa dalam pembelajaran IPA.

Page 123: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

c. Bagi Kebijakan Institusi

1) Sebagai acuan dalam pengembangan kurikulum sekolah

2) Untuk mengembangkan profesi guru terutama dalam hal inovasi

pembelajaran

d. Bagi Peneliti Lain

Sebagai bahan kajian lebih dalam mengenai penelitian yang

berfokus pada hasil belajar dan sikap peduli lingkungan melalui model

pembelajaran Science Technology Society disertai teknik Mind Map.

C. SARAN

1. Kepada Guru

a. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, sebaiknya guru menerapkan

model pembelajaran Science Technology Society disertai teknik Mind Map

karena model pembelajaran ini sudah terbukti dapat meningkatkan hasil

belajar siswa.

b. Dengan model pembelajaran Science Technology Society disertai teknik

Mind Map sangat efektif khususnya dalam materi pencemaran karena

model pembelajaran ini sudah terbukti mengatasi rendahnya sikap peduli

lingkungan siswa.

c. Dalam menerapkan model pembelajaran Science Technology Society

disertai teknik Mind Map ini diharapkan guru dapat menguasai kelas

dengan baik agar pembelajaran dapat berlangsung efektif.

d. Guru sebaiknya menggunakan waktu seefektif mungkin dalam

mengajarkan materi dengan model pembelajaran Science Technology

Society disertai teknik Mind Map agar sesuai rencana.

e. Guru harus selalu memotivasi siswa dalam menerapkan model

pembelajaran pembelajaran Science Technology Society disertai teknik

Mind Map agar siswa tetap fokus dalam pembelajaran.

Page 124: digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA DISMAN Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

102

2. Kepada Institusi

a. Model pembelajaran Science Technology Society disertai teknik Mind Map

dapat digunakan sebagai salah satu alternatif dalam kebijakan

pengembangan kurikulum sekolah, khususnya pada pembelajaran IPA di

SMA.

b. Dapat digunakan dalam mengembangkan profesi guru, terutama dalam

memberikan inovasi pembelajaran.

c. Dapat digunakan sebagai pengembangan suatu proses pembelajaran

sehingga dapat meningkatkan output yang berkualitas.

3. Kepada Peneliti Lain

a. Agar dapat dilakukan penelitian sejenis dengan kajian lebih dalam bukan

hanya sekedar mengukur aspek sikap saja tetapi junga mengukur norma

subjektif, dan kontrol perilaku yang dirasakan mengenai sikap peduli

lingkungan yang mengacu pada Theory of Planned Behaviour.

b. Agar dapat dilakukan penelitian sejenis dengan kajian lebih dalam

pengaruh penerapan Science Technology Society disertai teknik Mind Map

dalam pembelajaran Biologi terhadap hasil belajar dan sikap peduli

lingkungan siswa sehingga mendapatkan hasil yang lebih baik karena

dalam penelitian ini masih terdapat keterbatasan karena siswa belum

memahami sepenuhnya tentang langkah-langkah dalam pembuatan teknik

Mind Map.