6
ISSN 1411 – 0067 Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia. Volume 8, No. 1, 2006, Hlm. 50 - 55 50 PENGARUH PEMBERIAN SERESAH DAN CACING TANAH TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN LAMTORO (Leucaena leucocephala Lam De Wit) DAN TURI (Sesbania grandiflora ) PADA MEDIA TANAM TANAH BEKAS PENAMBANGAN BATU BARA EFFECTS OF EARTHWORM AND LEAF LITTER ON THE GROWTH OF Leucaena leucocephala Lam De Wit AND Sesbania grandiflora IN COAL-MINED SOIL GROWTH MEDIA Wiryono Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu [email protected] ABSTRACT The objectives of this study was to evaluate the effects of earthworm introduction and leaf litter on the soil fertility and plant growth on the coal-mined soil growth media. This factorial experiment used completely randomized design. The first factor was the type of growth media, consisting of four levels, namely 1) topsoil, 2) coal-mined soil, 3) coal- mined soil + leaf litter of Euphatorium odoratum , and 4) coal-mined soil, + Euphatorium litter + earthworms, Pontoscolex corethrurus . The second factor was plants species, consisting of two levels, namely 1) Sesbania grandiflora and 2) Leucaena leucochepala Lam De Wit. Results showed that addition of leaf litter, or addition of leaf litter plus earthworms significantly increased soil fertility and plant growth. Sesbania gradiflora significantly grew faster than Leucanea leucocephala. Key words : earthworms , Pontoscolex corethrurus, coal-mined soil, Sesbania grandiflora , Leucaena leucochepala Lam De Wit. ABSTRACT Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian cacing tanah dan seresah pada kesuburan tanah dan pertumbuhan tanaman pada media tanam tanah bekas penambangan batu bara. Percobaan faktorial ini menggunakan rancangan acak lengkap. Faktor pertama adalah media tumbuh yang terdiri atas empat taraf, yaitu 1) topsoil, 2) tanah bekas tambang batu bara, 3) tanah bekas tambang batu bara ditambah seresah Euphatorium odoratum , dan 4) tanah bekas tambang batu bara ditambah seresah dan cacing tanah Pontoscolex corethrurus. Faktor kedua dalah jenis tanaman yang terdiri atas turi ( Sesbania grandiflora) dan lamtoro ( Leucaena leucochepala Lam De Wit.). Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian cacing tanah atau pemberian cacing tanah dan seresah dapat meningkatkan kesuburan tanah dan pertumbuhan tanaman secara nyata. Tanaman turi tumbuh lebih cepat daripada tanaman lamtoro. Kata kunci : cacing tanah, Pontoscolex corethrurus, tanah bekas tambangbatu bara , Sesbania grandiflora , Leucaena leucochepala Lam De Wit. PENDAHULUAN Penambangan batu bara di Bengkulu dilakukan dengan sistem terbuka yang berarti material geologis yang terpendam di dalam kerak bumi di atas lapisan batubara dikeruk dan kemudian dibawa ke permukaan tanah. Material ini, yang kemudian menjadi penyusun utama tanah di areal bekas penambangan batubara, secara fisik dan kimia tidak mendukung pertumbuhan tanaman secara optimum (Groenwold, 1979). Penggunaan alat-alat berat dalam proses penambangan

PENGARUH PEMBERIAN SERESAH DAN CACING TANAH TERHADAP ...repository.unib.ac.id/43/1/50JIPI-2006.pdf · PENGARUH PEMBERIAN SERESAH DAN CACING TANAH TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN LAMTORO

  • Upload
    vothien

  • View
    218

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH PEMBERIAN SERESAH DAN CACING TANAH TERHADAP ...repository.unib.ac.id/43/1/50JIPI-2006.pdf · PENGARUH PEMBERIAN SERESAH DAN CACING TANAH TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN LAMTORO

ISSN 1411 – 0067 Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia. Volume 8, No. 1, 2006, Hlm. 50 - 55 50

PENGARUH PEMBERIAN SERESAH DAN CACING TANAHTERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN LAMTORO (Leucaenaleucocephala Lam De Wit) DAN TURI (Sesbania grandiflora) PADAMEDIA TANAM TANAH BEKAS PENAMBANGAN BATU BARA

EFFECTS OF EARTHWORM AND LEAF LITTER ON THE GROWTH OF Leucaenaleucocephala Lam De Wit AND Sesbania grandiflora IN COAL-MINED SOIL GROWTH

MEDIA

WiryonoJurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu

[email protected]

ABSTRACT

The objectives of this study was to evaluate the effects of earthworm introduction and leaf litter on the soilfertility and plant growth on the coal-mined soil growth media. This factorial experiment used completelyrandomized design. The first factor was the type of growth media, consisting of four levels, namely 1) topsoil,2) coal-mined soil, 3) coal- mined soil + leaf litter of Euphatorium odoratum, and 4) coal-mined soil, +Euphatorium litter + earthworms, Pontoscolex corethrurus. The second factor was plants species, consisting oftwo levels, namely 1) Sesbania grandiflora and 2) Leucaena leucochepala Lam De Wit. Results showed thataddition of leaf litter, or addition of leaf litter plus earthworms significantly increased soil fertility and plantgrowth. Sesbania gradiflora significantly grew faster than Leucanea leucocephala.

Key words : earthworms , Pontoscolex corethrurus, coal-mined soil, Sesbania grandiflora , Leucaena leucochepala Lam De Wit.

ABSTRACT

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian cacing tanah dan seresah pada kesuburan tanahdan pertumbuhan tanaman pada media tanam tanah bekas penambangan batu bara. Percobaan faktorial inimenggunakan rancangan acak lengkap. Faktor pertama adalah media tumbuh yang terdiri atas empat taraf, yaitu1) topsoil, 2) tanah bekas tambang batu bara, 3) tanah bekas tambang batu bara ditambah seresah Euphatoriumodoratum , dan 4) tanah bekas tambang batu bara ditambah seresah dan cacing tanah Pontoscolex corethrurus .Faktor kedua dalah jenis tanaman yang terdiri atas turi (Sesbania grandiflora) dan lamtoro ( Leucaenaleucochepala Lam De Wit.). Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian cacing tanah atau pemberian cacingtanah dan seresah dapat meningkatkan kesuburan tanah dan pertumbuhan tanaman secara nyata. Tanaman turitumbuh lebih cepat daripada tanaman lamtoro.

Kata kunci : cacing tanah, Pontoscolex corethrurus, tanah bekas tambangbatu bara , Sesbania grandiflora , Leucaena leucochepala Lam De Wit.

PENDAHULUAN

Penambangan batu bara di Bengkuludilakukan dengan sistem terbuka yang berartimaterial geologis yang terpendam di dalam kerakbumi di atas lapisan batubara dikeruk dan

kemudian dibawa ke permukaan tanah. Materialini, yang kemudian menjadi penyusun utama tanahdi areal bekas penambangan batubara, secara fisikdan kimia tidak mendukung pertumbuhan tanamansecara optimum (Groenwold, 1979). Penggunaanalat-alat berat dalam proses penambangan

Page 2: PENGARUH PEMBERIAN SERESAH DAN CACING TANAH TERHADAP ...repository.unib.ac.id/43/1/50JIPI-2006.pdf · PENGARUH PEMBERIAN SERESAH DAN CACING TANAH TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN LAMTORO

Wiryono JIPI 51

mengakibatkan pemadatan tanah, sehinggamenurunkan porositas, permeabilitas, dankapasitas penahanan air tanah (Bussler et al. ,1984). Di areal bekas penambangan Bukit Sunur,di Taba Penanjung, Bengkulu Utara, lahan bekaspenambangan mempunyai struktur pejal,mengandung fragmen batuan sangat tinggi, lebihmampat dan lebih keras dibandingkan tanah bukanbekas penambangan (Munawar, 1997).

Salah satu cara yang bisa digunakan untukmeningkatkan kesuburan lahan bekaspenambangan batubara adalah introduksi cacingtanah. Cacing tanah sudah lama dikenal berperandalam proses dekomposisi bahan organik danpenyampuran bahan organik tersebut dengantanah. Cacing tanah juga berperan dalampeningkatan aerasi tanah karena aktivitas merekadalam membuat lubang dalam tanah (Edwardsand Lofty (1977). Salah satu jenis cacing tanahyang membuat lubang cukup dalam adalahLumbricus terrestris.

Introduksi cacing tanah, L. terrestris, di lahanbekas penambangan batu bara ada yang berhasil(Vimmerstedt and Finney, 1973) ada pula yangtidak (Wiryono,1991; Wiryono et al., 1994).Curry and Cotton (1983) berpendapat bahwa L.terrestris kurang sukses pada lahan dengan kondisiyang ekstrim. Mereka menyarankan agar L.terrestris diintroduksi setelah kondisi tanahmembaik dan perlu diberikan tambahan bahanorganik pada lahan tersebut.

Percobaan introduksi cacing tanah pada lahanbekas penambangan batu bara belum dilakukandi Bengkulu. Penelitian ini merupakan langkahawal untuk itu. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui pengaruh pemberian cacing tanah danseresah pada pertumbuhan tanaman (Sesbaniagrandiflora dan Leucaena leucocephala Lam deWit.) pada media tanam tanah bekas penambanganbatu bara.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di rumah kawat,Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu, padatahun 1999-2002.

Tanah bekas tambang diambil dari BukitSunur, Taba Penanjung, Bengkulu Utara. Tanahtopsoil diambil dari lahan di sekitar daerahpertambangan tersebut. Tanah-tanah tersebutdikeringkan kemudian disaring dengan ayakanberdiameter 5 mm, selanjutnya dimasukkan kekarung tempat penanaman. Dari masing-masingkarung diambil sedikit tanah, kemudian dicampuruntuk setiap jenis perlakuan yang akan dilakukan,sehingga terdapat empat sampel komposit, yaitutanah topsoil dan 3 tanah tambang (tanah tambangyang tidak akan ditambah apapun dalampercobaan; tanah tambang yang akan diberiseresah dan tanah tambang yang akan diberiseresah dan cacing). Sampel tersebut kemudiandianalisis, untuk mengetahui kandungan Ca, Mg,K, N, P, C organik, Al, pH, tekstur dan kadarairnya.

Penelitian ini menggunakan eksperimenfaktorial dengan Rancangan Acak Lengkap.Faktor pertama adalah media tumbuh: 1) top soil,2) tanah bekas tambang, 3) tanah bekas tambangdan seresah, 4) tanah bekas tambang, seresah dancacing tanah. Seresah yang digunakan adalah jenisEuphatorium odoratum karena jenis ini terbuktipaling cepat terdekomposisi (Wiryono dan Darmi,2003). Cacing tanah yang digunakan adalah jenisPontoscolex corethrurus karena jenis inimerupakan jenis lokal di Bengkulu. Faktor keduaadalah jenis tanaman: 1) Lamtoro (Leucaenaleucocephala Lam de Wit) dan 2) Turi (Sesbaniagrandiflora).

Tanah topsoil dan tanah tambang masing-masing dimasukkan dalam polibag berukuran 5L. Setiap perlakuan terdiri dari 5 ulangan, dansetiap ulangan terdiri atas 3 tanaman. Bibit berusiatiga minggu di tanam pada setiap polibag.Kelembaban tanah dijaga dengan penyiramansecara teratur. Seresah kering angin sebanyak 50g diberikan pada setiap plot, dua minggu sekaliuntuk perlakuan yang menggunakan seresah.Cacing sebanyak 15 ekor diberikan pada setiapplot untuk perlakuan cacing.

Variabel yang diamati adalah kesuburan tanah(kandungan Ca, Mg, K, N, P, C organik, Al, danpH) dan pertumbuhan tanaman (tinggi, diameter

Page 3: PENGARUH PEMBERIAN SERESAH DAN CACING TANAH TERHADAP ...repository.unib.ac.id/43/1/50JIPI-2006.pdf · PENGARUH PEMBERIAN SERESAH DAN CACING TANAH TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN LAMTORO

Pengaruh pemberian seresah dan cacing tanah JIPI 52

batang, jumlah daun, dan berat kering biomassa).Pengukuran data pertumbuhan tanaman dilakukansatu minggu sekali, selama sepuluh minggu.

Data dianalisis dengan Anava untukmengetahui pengaruh perlakuan terhadappertumbuhan tanaman. Uji beda rata-rata denganLSD digunakan untuk perlakuan yangberpengaruh nyata.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Sifat-sifat kimia dan fisika tanahSifat fisika dan kimia tanah pada awal

percobaan disajikan pada Tabel 1dan 2. Datatersebut menunjukkan variasi yang cukup tinggidi antara sesama tanah tambang, meskipun didalam persiapan tanahnya sudah diupayakan untukpencampuran dengan sebaik-baiknya. Secaraumum semua tanah memiliki pH yang rendah.Tanah topsoil memiliki kandungan K, C, N danMg lebih tinggi dibanding tanah tambang.Kandungan Ca, Al dan KTK tanah bervariasi diantara tanah tambang. Kandungan P secara umumlebih rendah pada tanah tambang, kecuali satusampel yang memiliki nilai P sangat tinggi. Tetapinilai ini diperkirakan tidak mewakili sampel secaraumum karena nilainya sangat tinggi. Sifat fisikatanah menunjukkan tanah tambang memilikipersentase pasir yang lebih tinggi daripada topsoil.Akibatnya, tanah tambang memiliki kadar air yanglebih rendah. Penelitian sebelumnya (Munawar,1997) menunjukkan bahwa lahan bekaspenambangan mempunyai struktur pejal,mengandung fragmen batuan sangat tinggi, lebihmampat dan lebih keras dibandingkan tanah bukanbekas penambangan.

Setelah percobaan berakhir, analisis tanahmenunjukkan bahwa tanah tambang yang diberiseresah atau diberi seresah dan cacing tanahmenunjukkan tingkat kesuburan yang lebih tinggi(Tabel 3). Kandungan C dan N pada keduaperlakuan tersebut meningkat, secara statistikberbeda nyata dengan kandungan C dan N di tanahtambang, meskipun masih lebih rendah daripada

di topsoil. Keasaman tanah pada kedua perlakuantersebut lebih rendah secara nyata dibandingkandengan tanah tambang, bahkan juga dengan pHtopsoil. Meningkatnya pH pada tanah tambangyang diberi seresah atau diberi seresah dan cacingtanah diduga disebabkan oleh menurunnyakandungan H dan Al, serta meningkatnya K, Ca,dan Mg. Kandungan H dan Al pada keduaperlakuan tersebut lebih rendah secara nyatadaripada di tanah tambang tanpa perlakuan.Kandungan K, Ca dan Mg pada kedua perlakuanjuga menunjukkan peningkatan secara nyatadibandingkan dengan di tanah tambang,sedangkan kandungan P, meskipun menunjukkankecenderungan peningkatan, hanya padaperlakuan seresah terdapat beda nyata dengan ditanah tambang, sedangkan pada perlakuan seresahdan cacing tidak berbeda nyata dengan di tanahtambang.

Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwapemberian seresah atau pemberian seresah dancacing tanah telah dapat meningkatkan kesuburantanah tambang bekas penambangan batu bara.Seresah kerinyu yang cepat terdekomposisi, baiklewat bantuan cacing tanah maupun tidak, telahmampu menurunkan keasaman tanah danmeningkatkan ketersediaan hara. Data inimenunjukkan bahwa kerinyu yang selama inimerupakan gulma dapat dimanfaatkan sebagaimulsa yang berguna untuk meningkatkankesuburan tanah. Herren dan Gemmill (1991)dalam Widyanto (2000) menyatakan bahwaseresah kerinyu per hektar dapat menghasilkanunsur N,P,K dan Ca masing-masing sebanyak103.4, 15.2, 80.9 dan 63.9 kg.

Dalam penelitian lain, pemberian mulsakerinyu juga terbukti dapat meningkatkan hasilpanen tanaman pangan tumpangsari jagung dankacang hijau, maupun panen pakan ternak canegrass (Widyanto, 2000). Karena kerinyu inimerupakan jenis pioner yang cepat sekali tumbuh,dan mempunyai sebaran geografis yang sangatluas, mulai dari tepi pantai sampai ke pegunungan,maka potensi manfaat kerinyu ini perlu lebihdioptimalkan.

Page 4: PENGARUH PEMBERIAN SERESAH DAN CACING TANAH TERHADAP ...repository.unib.ac.id/43/1/50JIPI-2006.pdf · PENGARUH PEMBERIAN SERESAH DAN CACING TANAH TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN LAMTORO

Wiryono JIPI 53

Tabel 1. Sifat kimia tanah sebelum dilakukan penanaman

+ Tanah tambang S adalah tanah tambang yang akan diberi seresah; ++ Tanah tambang SC adalah tanah tambang yang akandiberi seresah dan cacing

Tabel 2. Sifat fisika tanah sebelum dilakukan penanaman

Jenis tanah Persen partikel (%) Debu Liat Pasir

Topsoil 42.3 20.9 36.9Tanah Tambang 11.2 9.4 79.3Tan.Tb. + S.+ 17.7 13.8 68.4Tan. Tb+S+C++ 28.3 13.8 57.8

+ Tanah tambang S adalah tanah tambang yang akan diberi seresah; ++ Tanah tambang SC adalah tanah tambang yang akandiberi seresah dan cacing

Tabel 3 Sifat kimia tanah sesudah percobaan penanaman

angka dalam kolom yang sama yang diikuti oleh huruf yang berbeda berarti berbeda secara nyata (P<0.05)

Tabel 4. Pertumbuhan tanaman 10 minggu setelah penanaman

Macam media/tanah Rata-rata penambahan Tinggi (cm) Diameter (cm) Jumlah daun

T.Tambang (TT) 12.66a 0.14a 19.15aTT + Seresah (S) 63.22b 0.83b 68.40bTT+S+Cacing 61.05b 0.87b 61.40bTopsoil 59.12b 0.86b 57.40b

angka dalam kolom yang sama yang diikuti oleh huruf yang berbeda berarti berbeda secara nyata (P<0.05)

Tabel 5. Rata-rata berat basah dan kering, batang dan akar 10 minggu setelah penanaman

Macam media/ tanah Berat Batang (gram) Berat Akar (gram) Basah Kering Basah Kering

Tanah Tambang (TT) 3.21a 1.13a 2.33a 1.24aTopsoil 81.67b 6.46b 24.44b 7.50bTT + Seresah (S) 106.92c 19.79c 39.17c 10.36bcTT+ S + Cacing 103.99bc 17.99bc 44.07c 13.25angka dalam kolom yang sama yang diikuti oleh huruf yang berbeda berarti berbeda secara nyata (P<0.05)

Page 5: PENGARUH PEMBERIAN SERESAH DAN CACING TANAH TERHADAP ...repository.unib.ac.id/43/1/50JIPI-2006.pdf · PENGARUH PEMBERIAN SERESAH DAN CACING TANAH TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN LAMTORO

Pengaruh pemberian seresah dan cacing tanah JIPI 54

Pertumbuhan tanamanSecara umum tampak jelas bahwa

pertumbuhan tanaman pada tanah tambang sangatjauh tertinggal dibandingkan dengan pertumbuhantanaman pada tanah tambang yang diberi seresah,atau diberi seresah dan cacing dan pada tanahtopsoil. Penambahan tinggi, diameter dan jumlahdaun selama 10 minggu berbeda nyata untuk jenistanaman dan jenis tanah (Tabel 4). Pertambahantinggi, diameter, dan jumlah daun pada tanahtambang lebih rendah daripada hal yang samapada ketiga jenis tanah yang lain, sedangkanpertambahan tinggi, diameter dan jumlah daunpada ketiga jenis tanah yang lain tidak berbedanyata.

Biomassa batang tertinggi terdapat padatanah tambang yang diberi seresah, diikuti olehtanah tambang yang diberi seresah dan cacing,topsoil dan terendah pada tanah tambang (Tabel5). Secara statistik, biomassa batang pada tanahtambang berbeda nyata dengan biomassa padaketiga macam tanah lainnya, sementara biomassabatang pada tanah tambang yang diberi seresahberbeda nyata dengan biomassa batang padatopsoil dan tanah tambang, tetapi tidak berbedanyata dengan biomassa pada tanah tambang yangdiberi seresah dan cacing.

Biomassa akar tertinggi terdapat pada tanahtambang yang diberi seresah dan cacing tanah,diikuti oleh tanah tambang yang diberi seresah,topsoil dan terendah pada tanah tambang. Secarastatistik, biomassa akar pada tanah tambang yangdiberi seresah berbeda nyata dengan biomassapada topsoil dan tanah tambang, tetapi berbedatidak nyata dengan biomassa pada tanah tambangyang diberi seresah.

Data pertumbuhan tanaman secara umummenunjukkan bahwa pertumbuhan tanaman padatanah tambang yang telah diberi seresah atau diberiseresah dan cacing tanah jauh lebih baik daripadapertumbuhan tanaman di tanah tambang tanpaperlakuan. Peningkatan pertumbuhan tanaman inimerupakan pencerminan dari peningkatankesuburan tanah pada kedua perlakuan tersebut.Peningkatan tersebut cukup tinggi, sehinggapertumbuhan (tinggi, diameter dan jumlah daun)tanaman pada tanah tambang yang telah diberi

seresah atau diberi seresah dan cacing tidakberbeda dengan pertumbuhan tanaman padatopsoil. Bahkan, biomassa batang pada tanahtambang yang diberi seresah secara statistik lebihtinggi daripada biomassa pada topsoil, sementarabiomassa batang pada tanah tambang yang diberiseresah dan cacing menunjukkan kecenderunganlebih tinggi daripada biomassa batang padatopsoil, tetapi perbedaan tersebut tidak nyatasecara statistik. Tingginya pertumbuhan padatanah tambang yang telah diberi seresah atauseresah dan cacing ini kemungkinan disebabkanoleh cepatnya dekomposisi seresah kerinyusehingga ketersediaan hara meningkat. Selain itu,akar pada tanah tanah tambang yang diberi seresahdan cacing atau diberi seresah saja tumbuh lebihekstensif daripada akar di topsoil dan tanahtambang. Perakaran yang lebih ekstensif inimemungkinkan penyerapan hara yang lebih baik.

Di dalam penelitian ini pengaruh seresahdalam meningkatkan pertumbuhan tanaman sangatjelas, tetapi pengaruh cacing belum jelas. Adabeberapa faktor yang mungkin menyebabkanbelum nampaknya pengaruh cacing. Pertama, didalam percobaan ternyata banyak cacing mati.Pada akhir percobaan, jumlah cacing mengalamipenurunan. Kedua, mungkin jumlah seresah yangditambahkan kurang banyak sehingga dampakpeningkatan dekomposisi oleh cacing tanah belumnampak. Ketiga, waktu percobaan kurang lama,sehingga pengaruh cacing pada sifat-sifat fisikatanah belum nampak.

KESIMPULAN

Pemberian seresah (Euphatorium odoratum)atau seresah dan cacing telah meningkatkankesuburan tanah secara menyeluruh. Peningkatankesuburan tanah ini juga tercermin padapertumbuhan tanaman, yaitu diamater, tinggi danberat. Peningkatan tersebut sangat tinggi sehinggapertumbuhan tanaman pada tanah tambang yangdiberi seresah atau seresah dan cacing tidakberbeda nyata dengan pertumbuhan tanaman padatanah topsoil.

Pemberian cacing tanah dan seresah jugatelah meningkatkan perkembangan akar tanaman,

Page 6: PENGARUH PEMBERIAN SERESAH DAN CACING TANAH TERHADAP ...repository.unib.ac.id/43/1/50JIPI-2006.pdf · PENGARUH PEMBERIAN SERESAH DAN CACING TANAH TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN LAMTORO

Marwanto JIPI 55

sehingga berat kering akar pada perlakuan seresahdan seresah + cacing tanah masing-masing adalah6 kali lipat dan 8 kali lipat dari berat kering akartanaman pada perlakuan tanah tambang saja.

Pengaruh cacing tanah dalam pertumbuhantanaman belum tampak jelas, yang kemungkinandisebabkan oleh adanya musuh yang menyerangcacing tanah, kurang banyaknya seresah yangditambahkan dan kurang lamanya waktupenelitian.

UCAPAN TERIMAKASIH

Penelitian ini dibiayai oleh DIKTI melaluiProyek Peningkatan Penelitian dan PengabdianPada Masyarakat, 1999 s/d 2002.

DAFTAR PUSTAKA

Bussler, B.H., W.R.. Byrnes, P.E. Pope, and W.R.Chaney, 1984. Properties of minesoilreclaimed for forest land use. Soil ScienceAmerican Journal 48:178-184.

Curry, J.P and D.C.F. Cotton. 1983. Earthwormand Land Reclamation. Pages 215-228. InJ.E. Satchell (ed.), 1983. Earthworm ecology,from Darwin to vermiculture. Chapman andHall, London.

Edwards, C.A. and J.R. Lofty. 1977. Biology ofearthworms. Chapman and Hall, London.

Groenewold, G.H. 1979. Hydrologic andhydrogeochemical characteristics of selectedstrip mine in North Dakota. Pages 769-774In Wali, M.K. (ed.), 1979. Ecology and coal

resources development. Pergamon Press,New York.

Munawar, A. 1997. Reklamasi lahan bekastambang batubara di Bengkulu denganrevegetasi dan pengaruhnya terhadapkesuburan tanah. Laporan Penelitian.Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu,Bengkulu

Vimmertedt, J.P. and J.H.Finney. 1973. Impactsof earthworms on litter burial and nutrientdistribution in Ohio stripmine spoil banks.Soil Science Society of American Proceeding37:388-391.

Widyanto, E.B. 2000. Perakitan teknologiproduksi tanaman yang adaptif terhadaptegakan chromolena odorata dan ramahlingkungan. Laporan Penelitian HibahBersaing VI/III. DIKTI.

Wiryono, 1991. Effects of surface soil materialsand earthworm introduction on the biomassof herbaceous vegetation in calcareous minedlands. Masters Thesis. The Ohio StateUniversity, Columbus, Ohio.

Wiryono, J.P. Vimmerstedt, and D.A. Kost. 1994.Earthworm introduction on calcareousminesoils. Page 351 In USDI. InternationalLand Reclamation and Mine DrainageConference and Third InternationalConference on the Abatement of AcidicDrainage. Vol 3. Reclamation and Revege-tation. Pittsburgh, Pennsylvania.

Wiryono dan Darmi, 2003. Preferensi jenisseresah dan kecepatan dekomposisi seresaholeh cacing tanah Pontoscolex corethrurus.J.Penelitian UNIB. 9(3): 138-141.