Upload
dinhthien
View
223
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP HOLDING PERIOD
SAHAM DENGAN NILAI PERUSAHAAN SEBAGAI VARIABEL
INTERVENING
(Skripsi)
Oleh
ANGGI MEGA RIZKI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018
ii
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF DIVIDEND POLICY TO HOLDING PERIOD OF
STOCK WITH FIRM VALUE AS INTERVENING VARIABES
By
ANGGI MEGA RIZKI
This study aims to determine the affect of dividend policy to holding period of
stock with firm value as intervening variabes. The sampling method used in this
research was purposive sampling of 33 consumer good companies listed by
Indonesia Stock Exchange (IDX) within the period of 2012-2016. The data
analysis tool used in this study was path analysis with SPSS 22 version. The
findings show that dividend policy has positive and significant effect on firm
value. Firm value has positive and significant effect on holding period of stock.
Dividend policy directly has posistif and significant effect on holding period of
stock. Indirectly, dividend policy has positve and significant effect on holding
period with firm value as intervening variable.
Keywords : Dividend Policy, Holding Period of stock, Firm Value.
iii
ABSTRAK
PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP HOLDING PERIOD
SAHAM DENGAN NILAI PERUSAHAAN SEBAGAI VARIABEL
INTERVENING
Oleh
ANGGI MEGA RIZKI
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kebijakan dividen terhadap
holding period saham dengan nilai perusahaan sebagai variabel intervening.
Metode sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan jumlah total
sampel sebesar 33 perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar pada Bursa
Efek Indonesia periode 2012-2016. Alat analisis yang digunakan dalam
pengolahan data adalah path analysis dengan software SPSS versi 22. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa kebijakan dividen berpengaruh positif dan
signifikan terhadap nilai perusahaan. Nilai perusahaan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap holding period saham. Kebijakan dividen secara langsung
berpengaruh positif dan signifikan terhadap holding period saham. Kebijakan
dividen secara tidak langsung berpengaruh positif dan signifikan terhadap holding
period saham dengan nilai perusahaan sebagai variabel intervening.
Kata Kunci: Kebijakan Dividen, Holding Period Saham, Nilai Perusahaan.
HALAMAN JUDUL
iv
PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP HOLDING PERIOD
SAHAM DENGAN NILAI PERUSAHAAN SEBAGAI VARIABEL
INTERVENING
Oleh
ANGGI MEGA RIZKI
Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar
SARJANA EKONOMI
Pada
Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Lampung
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018
HALAMAN PERSETUJUAN
viii
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 31 Juli 1996. Penulis
adalah anak pertama dari dari pasangan Bapak Eko Waluyo dan Ibu
Fitri Umi Hayati, S.Pd.
Pada tahun 2003 penulis menyelesaikan pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) di
TK PKK 1 Yosodadi, Metro Timur. Pendidikan Sekolah Dasar (SD) diselesaikan
oleh penulis pada tahun 2008 di SD Negeri 4 Metro Timur. Sekolah Menengah
Pertama (SMP) ditempuh oleh penulis di SMP Negeri 4 Metro dan diselesaikan
pada tahun 2011. Kemudian, penulis melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah
Atas (SMA) di SMA Negeri 1 Metro hingga tahun 2014.
Penulis terdaftar sebagai mahasiswi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Lampung pada tahun 2014 melalui jalur SNMPTN. Pada tahun 2017
penulis juga terpilih untuk dapat mengikuti pelatihan Brevet Pajak A dan B yang
diselenggarakan Tax Center FEB Unila bekerjasama dengan Ikatan Konsultan
Pajak Indonesia cabang Lampung.
PERSEMBAHAN
Puji syukur kepada Allah SWT atas segala nikmat dan berkah yang telah
diberikan, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
Kupersembahkan karyaku ini untuk:
Orangtuaku
Bapak Eko Waluyo dan Ibu Fitri Umi Hayati, S.Pd
Saudaraku
Bima Bagas Kara
Seluruh keluarga besarku yang telah memberikan motivasi dan doa.
Seluruh sahabat dan teman-teman yang telah memberikan semangat.
Almamaterku tercinta Universitas Lampung.
MOTTO
“Lakukanlah yang terbaik atas segala keputusan yang telah kau pilih”
SANWACANA
Puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan berkah yang telah diberikan
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh
Kebijakan Dividen Terhadap Holding Period Saham Dengan Nilai
Perusahaan Sebagai Variabel Intervening”, sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi S1 Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
Bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak yang telah diperoleh penulis dapat
membantu mempermudah proses penyusunan skripsi ini. Dalam kesempatan ini
dengan segala kerendahan hati, penulis menyampaikan rasa hormat dan terima
kasih yang tulus kepada:
1. Pemerintah Republik Indonesia atas beasiswa Bidikmisi yang telah diberikan
sehingga saya dapat melanjutkan pendidikan hingga jenjang perguruan tinggi.
2. Bapak Prof. Dr. Hi. Satria Bangsawan, SE., M.Si., selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
3. Ibu Dr. Farichah, SE., M.Si., Akt., selaku Ketua Jurusan S1 Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
4. Ibu Yuztitya Asmaranti, SE., M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
5. Bapak Kiagus Andi, S.E.,M.Si.,Akt.,CA selaku Dosen Pembimbing 1
dan Bapak Komaruddin, S.E.,M.Si.,CA.,CPA selaku Dosen Pembimbing 2
yang telah memberikan waktu, kritik, saran, masukan dan semangat untuk
penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
6. Ibu Susi Sarumpaet, S.E.,M.BA.,Ph.D.,Akt selaku Dosen Penguji Utama
yang telah memberikan kritik dan saran yang membangun selama proses
penyusunan skripsi ini.
7. Ibu Prof. Dr. Lindrianasari, S.E.,M.Si.,Akt selaku Pembimbing Akademik
selama masa perkuliahan.
8. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung yang telah
memberikan ilmu pengetahuan dan pembelajaran berharga bagi penulis
selama menempuh program pendidikan S1.
9. Seluruh staff Akademik, Administrasi, Tata Usaha, para pegawai, serta staff
keamanan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung yang telah
banyak membantu baik selama proses perkuliahan maupun penyusunan
skripsi, terimakasih atas segala kesabaran dan bantuan yang telah diberikan.
10. Bapak dan Ibuku tercinta Eko Waluyo dan Fitri Umi Hayati yang selalu
mendoakan dan menjadi penyemangat untuk menyelesaikan studi ini. Terima
kasih atas kasih sayang dan pengorbanan yang telah diberikan kepadaku.
Terimakasih Ibuku tersayang atas perjuanganmu untukku.
11. Saudaraku Bima Bagas Kara yang selalu menjadi penyemangat selama ini.
12. Sahabatku Bella Dentia, Yogi Catur Putra, Prihantari Wahyuningtyas, Laila
Indriyani dan Lidyasari atas segala semangat dan dukungan yang telah
diberikan.
13. Teman seperjuangan ku, Dinda Nila, Inda, Melianatika, Megah Dheane,
Amin Sobri, Anggit Hargo, Melinda Deborah, Dina Purwita, Sasti, Kurnia
Purnama Ayu dan Dila Anjelika yang telah menemani dan membantu selama
proses perkuliahan.
14. My EEC Squad and All of my beloved experts, boards and newbies.
15. Teman KKN Desa Kelaten, Lamsel serta teman-teman Wisma Putri Seruni.
16. Teman-teman seperjuangan Akuntansi angkatan 2014 dan semua pihak yang
telah membantu yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak dan semoga
Allah SWT memberikan rahmat, berkah, dan hidayah-Nya untuk kita semua.
Bandar Lampung, 24 Juli 2018
Penulis,
Anggi Mega Rizki
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL
ABSTRACT
ABSTRAK
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN
HALAMAN PENGESAHAN
LEMBAR PERNYATAAN
RIWAYAT HIDUP
PERSEMBAHAN
MOTTO
SANWACANA
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
I. PENDAHULUAN ............................................................................................. 20
1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 20
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................... 22
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................ 22
1.4 Manfaat Penelitian ...................................................................................... 23
II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................... 25
2.1 Landasan Teori ............................................................................................ 25
2.1.1 Teori Keagenan .................................................................................... 25
2.1.2 Signalling Theory ................................................................................. 28
2.1.3 Teori Perataan Dividen ........................................................................ 29
2.1.4 Holding period ..................................................................................... 30
2.1.5 Dividen ................................................................................................. 32
2.1.6 Nilai Perusahaan ................................................................................... 34
2.2 Penelitian Terdahulu ................................................................................... 35
2.3 Kerangka Pemikiran .................................................................................... 38
2.4 Hipotesis Penelitian ..................................................................................... 40
2.4.1 Pengaruh Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan ................... 40
2.4.2 Pengaruh Nilai Perusahaan Terhadap Holding period Saham ............. 41
2.4.3 Pengaruh Kebijakan Dividen Terhadap Holding period Saham .......... 41
2.4.4 Pengaruh Kebijakan Dividen Terhadap Holding period Saham Melalui
Nilai Perusahaan............................................................................................ 42
III. METODE PENELITIAN ................................................................................ 44
3.1 Populasi dan Sampel Penelitian .................................................................. 44
3.2 Jenis Penelitian ............................................................................................ 45
3.3 Definisi dan Operasinalisasi Variabel ......................................................... 45
3.3.1 Variabel Dependen ............................................................................... 45
3.3.2 Variabel Independen ............................................................................ 46
3.3.3 Variabel Intervening............................................................................. 46
3.4 Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 47
3.5 Uji Prasyarat Analisis Jalur ......................................................................... 48
3.5.1 Uji Multikolonieritas ............................................................................ 48
3.5.2 Uji Autokorelasi ................................................................................... 48
3.5.3 Uji Heteroskedastisitas ......................................................................... 49
3.5.4 Uji Normalitas ...................................................................................... 49
3.6 Metode Analisis Data .................................................................................. 50
3.6.1 Analisis Jalur ........................................................................................ 50
3.6.2 Koefisien Determinasi .......................................................................... 51
3.6.3 Uji signifikansi simultan (Uji stastistik F) ........................................... 52
3.6.4 Uji signifikansi parameter individual (Uji stastistik t) ......................... 52
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................................... 54
4.1 Hasil Penelitian ........................................................................................... 54
4.1.1 Data dan Sampel .................................................................................. 54
4.1.2 Statistik Deskriptif ................................................................................ 54
4.2 Uji Asumsi Klasik ....................................................................................... 56
4.2.1 Uji Multikolinieritas ............................................................................. 56
4.2.2 Uji Autokorelasi ................................................................................... 57
4.2.3 Uji Heteroskedastisitas ......................................................................... 59
4.2.4 Uji Normalitas ...................................................................................... 60
4.3 Uji Hipotesis ............................................................................................... 61
4.3.1 Uji Koefisien Determinasi (R2) ............................................................ 61
4.3.2 Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) ........................................... 63
4.3.3 Uji signifikansi parameter individual (Uji stastistik t) ......................... 64
4.3.4 Hasil Uji Hipotesis ............................................................................... 68
4.4 Pembahasan Hasil Analisis Data ................................................................. 69
4.4.1 Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan ................................... 69
4.4.2 Nilai Perusahaan Terhadap Holding period Saham ............................. 70
4.4.3 Kebijakan Dividen Terhadap Holding period Saham .......................... 71
4.4.4 Kebijakan Dividen Terhadap Holding period Saham Melalui Nilai
Perusahaan..................................................................................................... 72
V. KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 74
5.1 Kesimpulan ................................................................................................. 74
5.2 Keterbatasan Penelitian ............................................................................... 75
5.3 Saran ............................................................................................................ 75
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 77
LAMPIRAN .......................................................................................................... 81
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran .......................................................................... 39
Gambar 4.1 Uji Heteroskedastisitas Model Pertama dan Kedua .......................... 59
Gambar 4.2 Uji Normalitas P-Plots Model Pertama dan Kedua ........................... 60
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 : Penelitian Terdahulu .......................................................................... 35
Tabel 3.1 : Pemilihan Sampel .............................................................................. 44
Tabel 3.2 : Operasional Variabel ......................................................................... 47
Tabel 4.1 : Statistik Deskriptif ............................................................................. 55
Tabel 4.2 : Hasil Uji Multikolinieritas Model Pertama........................................ 56
Tabel 4.3 : Hasil Uji Multikolinieritas Model Kedua .......................................... 57
Tabel 4.4 : Hasil Uji Autokorelasi Model Pertama .............................................. 57
Tabel 4.5 : Hasil Uji Autokorelasi Model Kedua ................................................ 58
Tabel 4.6 : Uji Koefisien Determinasi Model Pertama ........................................ 61
Tabel 4.7 : Uji Koefisien Determinasi Model Kedua .......................................... 62
Tabel 4.8 : Uji Statistik F Model Pertama ........................................................... 63
Tabel 4.9 : Uji Statistik F Model Kedua .............................................................. 63
Tabel 4.10 : Uji Statistik t Model Pertama ........................................................... 64
Tabel 4.11 : Uji Statistik t Model Kedua ............................................................. 64
Tabel 4.12 : Hasil Uji Hipotesis ........................................................................... 68
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Daftar Sampel Penelitian
Lampiran 2 : Daftar Perhitungan Holding Period Saham
Lampiran 3 : Daftar Perhitungan Nilai Perusahaan
Lampiran 4 : Daftar Perhitungan Kebijakan Dividen
Lampiran 5 : Statistik Deskriptif
Lampiran 6 : Uji Normalitas Model 1 Sebelum Transformasi
Lampiran 7 : Uji Normalitas Model 2 Sebelum Transformasi
Lampiran 8 : Uji Asumsi Klasik Model 1 Setelah Transformasi
Lampiran 8.1 : Uji Multikolinieritas Model 1
Lampiran 8.2 : Uji Autokorelasi Model 1
Lampiran 8.3 : Uji Heteroskedatisitas Model 1
Lampiran 8.4 : Uji Normalitas Model 1
Lampiran 9 : Uji Hipotesis Model 1
Lampiran 9.1 : Uji Koefisien Determinasi R2
Model 1
Lampiran 9.2 : Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) Model 1
Lampiran 9.3: Uji signifikansi parameter individual (Uji stastistik t) Model 1
Lampiran 10 : Uji Asumsi Klasik Model 2 Setelah Transformasi
Lampiran 10.1 : Uji Multikolinieritas Model 2
Lampiran 10.2 : Uji Autokorelasi Model 2
Lampiran 10.3 : Uji Heteroskedatisitas Model 2
Lampiran 10.4 : Uji Normalitas Model 2
Lampiran 11 : Uji Hipotesis Model 2
Lampiran 11.1 : Uji Koefisien Determinasi R2
Model 2
Lampiran 11.2 : Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) Model 2
Lampiran 11.3: Uji signifikansi parameter individual (Uji stastistik t) Model2
20
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pasar modal Indonesia pada awal tahun 2018 telah mencatatkan rekor penjualan
saham terbesar sepanjang sejarah Indonesia dimana jumlah volume perdagangan
saham mencapai 10,13 miliar saham (http://bisnis.liputan6.com). Volume
perdagangan saham yang tinggi menunjukkan bahwa banyak saham yang telah
diperdagangkan hal ini berarti para pemegang saham banyak yang menjual
belikan sahamnya dan tidak menahan saham yang dimilikinya. Rata-rata waktu
yang dibutuhkan investor untuk menahan atau melepas saham suatu perusahaan
selama periode atau kurun waktu tertentu disebut juga holding period ( Ratnasari
dan Astuti, 2014). Investor dalam hal ini memiliki kebebasan penuh untuk
memilih saham apa yang akan ia beli dan kapan ia akan menjual saham tersebut.
Dalam proses pembuatan keputusan tersebut seorang investor pastilah
membutuhkan banyak informasi, salah satunya ialah mengenai laba perusahaan.
Laba perusahaan menjadi hal yang penting karena komponen ini menjadi tolak
ukur kinerja perusahaan serta menunjukkan bagaimana kemungkinan keuntungan
dan resiko yang akan diperoleh dimasa mendatang.
21
Informasi laba bersih dan publikasi dividend yang telah dilakukan perusahaan
ternyata mampu mempengaruhi volume perdagangan saham perusahaan tersebut
(Sutriasih et al, 2013). Ketika volume perdagangan saham perusahaan besar maka
menunjukkan bahwa saham tersebut banyak di perdagangkan dibursa hal ini
berarti saham tersebut tidak dimiliki seorang pemegang saham untuk periode yang
lama. Dengan begitu laba bersih menjadi salah satu hal yang penting dalam
pengambilan keputusan investasi. Namun terkadang investor tidak dapat
memperoleh informasi yang akurat dari laporan keuangan itu sendiri, hal ini
dikarenakan adanya kemungkinan manjemen perusahaan melakukan tindakan
manajemen laba. Pada saat laporan keuangan tidak dapat menjadi sumber
informasi yang akurat karena kualitas laporan keuangan yang rendah maka yang
menjadi perhatian investor ialah sejarah pembayaran dividen perusahaan.
Penelitian terdahulu mengenai pengaruh kebijakan dividen terhadap holding
period saham masih memberikan hasil yang beragam yaitu kebjakan dividen
berpengaruh terhadap holding period (Utami dan Sedana, 2016). Namun disisi
lain terdapat penelitian yang menyimpulkan tidak ada pengaruh kebijakan dividen
terhadap holding period (Sulistyo dan Maulina, 2010) (Margareta dan Ni
Nyoman, 2015). Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti akan melakukan
penelitian yang berjudul “ PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP
HOLDING PERIOD SAHAM DENGAN NILAI PERUSAHAAN SEBAGAI
VARIABEL INTERVENING”.
22
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian diatas maka peneliti merumuskan masalah
sebagai berikut:
1. Apakah kebijakan dividen berpengaruh terhadap nilai perusahaan?
2. Apakah nilai perusahaan berpengaruh terhadap holding period saham?
3. Apakah kebijakan dividen berpengaruh secara langsung terhadap holding
period saham?
4. Apakah kebijakan dividen berpengah terhadap holding period saham
melalui nilai perusahaan?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan di atas, tujuan penelitian ini adalah:
1. Menguji pengaruh kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan.
2. Menguji pengaruh nilai perusahaan terhadap holding period saham.
3. Menguji pengaruh kebijakan dividen secara langsung terhadap holding
period saham.
4. Menguji pengaruh kebijakan dividen terhadap holding period saham melalui
nilai perusahaan?
23
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi manfaat bagi:
1.4.1 Ilmu Pengetahuan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sumbangan pemikiran
peneliti berdasarkan disiplin ilmu yang didapat selama perkuliahan. Dari segi
ilmiah, diharapkan dapat memperluas dan memperkuat penelitian sebelumnya
serta memberikan kontribusi bagi para akademisi dalam pengembangan penelitian
dimasa yang akan datang.
1.4.2 Manfaat Praktis
1. Perusahaan
Penelitian ini diharapkan mampu meningkatkan kinerja manajemen dan
diharapkan manajemen juga mempertimbangkan bagaimana dampak segala
keputusan manajemennya termasuk kebijak dividen yang dilakukannya terhadap
reaksi pasar atas saham perusahaannya.
2. Investor
Penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi bagi investor sebagai alat
bantu pengambilan keputusan investasi di pasar modal dan meningkatkan
transparansi dan membuat laporan keuangan lebih mampu menunjukan kondisi
perusahaan yang sesungguhnya sehingga investor tidak dirugikan. Diharapkan
baik investor maupun calon investor dapat lebih memeperhatikan sejarah
pembagian dividen perusahaan sebelum pengambilan keputusan investasi.
24
3. Pembaca
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan acuan dalam penulisan
karya ilmiah dengan fokus kajian yang sama, yaitu kebijakan dividen, nilai
perusahaan dan holding period.
4. Regulator
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk menetapkan regulasi sehingga
kepentingan investor lebih diperhatikan dengan menegakkan peraturan yang
berkaitan dengan dividen perusahaan serta peraturan lain yang lebih melindungi
dan mensejahterakan investor.
25
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Teori Keagenan
Pada perusahaan yang memiliki pemisahan antara pemilik dan pengelola akan di
anggap ada kepentingan yang berbeda antara principle sebagai stakeholders
dengan agent selaku manajemen yang mengelola perusahaan. Hubungan agensi
dikatakan terjadi ketika suatu kontrak antara seseorang (atau lebih) prinsipal dan
agen untuk memberikan jasa demi kepentingan prinsipal termasuk melibatkan
adanya pemberian delegasi kekuasaan pengambilan keputusan kepada agen. Baik
agen maupun prinsipal diasumsikan termotivasi hanya oleh kepentingan dirinya
sendiri (Riahi-Belkaoui.2012). Teori keagenan adalah hubungan antara dua pihak
yaitu principal (stakeholder) dan agent (manajer perusahan) untuk melaksanakan
beberapa kegiatan untuk kepentingan pihak principal (Godfrey,2010). Hal-hal
yang melatarbelakangi adanya ketidaksesuaian perilaku manajemen yang
mementingkan keuntungannya sendiri dengan keinginan principal selaku
pemegang saham dapat dikarenakan sifat asli manusia itu sendiri yaitu
memaksimalkan keuntungan bagi dirinya sendiri.
26
Seharusnya manajemen melakukan kegiatan demi kepentingan principalnya
karena stakeholder sudah mempercayakan sumber dananya kepada perusahaan.
Ketidaksesuaian inilah yang pada akhirnya akan memunculkan konflik keagenan
antara principal dan agent yang membuat perusahaan harus mengeluarkan biaya
untuk meminimalisirkannya. Terkadang agent meminta keuntungan lebih dari
principal. Dalam hal ini misal agen adalah manajemen, mereka meminta
keuntungan untuk dirinya sendiri contohnya seperti meminta fasilitas besar
sehingga harus dimonitor antara lain dengan cara membuat laporan keuangan,
eksternal audit, dan biaya lain yang membuktikan bahwa perusahaan bekerja
dengan baik. Masalah keagenan yang timbul akan menimbulkan biaya agensi
(biaya keagenan) sebagai berikut:
1. Biaya Pemantauan (Monitoring Cost)
Monitoring cost adalah biaya pemantauan perilaku manajemen yang dikeluarkan
oleh principal guna mengukur, mengamati dan mengendalikan perilaku
manajemen. Contoh biaya monitoring adalah biaya audit, biaya untuk menetapkan
rencana kompensasi manajemen, pembatasan anggaran dan aturan operasi.
Misalnya dalam kontrak hutang, manajer (kali ini bertindak atas nama pemegang
saham) adalah agent untuk kreditur (yaitu prinsipal). Semakin besar resiko
pinjaman, pemberi pinjaman semakin ingin untuk memantau kinerja perusahaan
dimana mereka berinvestasi.
2. Biaya Ikatan (Bonding Cost)
Agent cenderung membentuk mekanisme kerja yang menunjukkan bahwa mereka
telah bekerja sesuai dengan kepentingan principal nya.. Biaya dalam pembuatan
dan penyesuaian mekanisme ini dikenal sebagai biaya ikatan (bonding cost).
27
Bonding cost ditanggung oleh agen karena biaya ini merupakan biaya untuk
memperkuat kepentingan agen kepada pincipal nya. Contohnya, manajer (agent)
secara sukarela dapat memberikan laporan keuangan triwulanan kepada pemegang
saham (principal) yang menunjukkan bahwa manajer memiliki keunggulan
komparatif dalam mempersiapkannya, atau manajer mungkin melakukan kontrak
untuk tidak mengungkapkan informasi tertentu kepada pesaing.
3. Sisa Kerugian (Residual Loss)
Agent kemungkinan akan membuat beberapa keputusan yang tidak sepenuhnya
sesuai dengan kepentingan principal. Sebagai contoh, manajer mungkin
mengubah account untuk memaksimalkan bonusnya atau melakukan pekerjaan
yang tidak sesuai harapan pemegang saham. Kerugian dari tidak sesuainya
perilaku agent dikenal sebagai residual loss. Residual loss adalah efek dari fakta
bahwa tindakan yang dilakukan agen terkadang berbeda dari perilaku
memaksimalkan kepentingan atau kekayaan principal.
Selain permasalahan diatas, teori agency juga menjelaskan adanya informasi yang
tidak seimbang yang dimiliki oleh pemegang saham dibandingkan manjemen.
Manajemen yang langsung berada di perusahaan dan mengelola setiap aktivitas di
perusahaan dianggap memiliki informasi yang lebih baik jika dibandingkan
dengan pemegang saham tidak secara langsung mengelola perusahaan. Dengan
adanya sifat opportunistic manajemen seperti yang dijelaskan sebelumnya serta
didukung oleh asymmetry informasi yang ada maka dianggap manajemen mapu
bertindak tidak sesuai dengan fungsinya dimana mereka dapat membuat laporan
keuangan yang tidak sesuai dengan kondisi perusahaan yang seharusnya demi
28
untuk tetap memenuhi keuntungan dirinya sehingga kinerja nya dalam mengelola
perusahaan dapat dinilai baik oleh pemegang saham.
Permasalahan seperti asymmetry information dan manajemen laba dalam
perusahaan dapat diminimalisir melalu tata kelola perusahaan yang baik. Dengan
adanya tata kelola yang baik maka akan memberikan keyaninan kepada principal
yang telah menanamkan modalnya kepada perusahaan bahwa modal tersebut telah
digunakan untuk proyek-proyek yang akan menguntungkan dan meningkatkan
harga saham serta nilai perusahaan. Dengan begitu investor akan percaya bahwa
yang dilakukan manajemen akan menguntungkan bagi dirinya.
2.1.2 Signalling Theory
Menurut Bird dan Smith (2005:221) menyatakan bahwa teori sinyal memberikan
kesempatan untuk mengintegrasikan teori interaktif simbolis komunikasi dan
manfaat sosial dengan teori-teori materialis tindakan strategis individu dan
adaptasi. Teori sinyal dalam ilmu komunikasi digunakan dalam disiplin ilmu
akuntansi untuk menjelaskan dan memprediksi pola prilaku komunikasi manajer
kepada publik (Astuty dan Siregar, 2008:79). Informasi yang diterima pasar bisa
berupa sinyal baik (good news) atau sinyal buruk (bad news). Pengumuman
informasi akuntansi memberikan sinyal bahwa perusahaan mempunyai prospek
yang baik di masa mendatangsehingga investor tertarik untuk melakukan
perdagangan saham. Reaksi pasar ditunjukkan dengan adanya perubahan harga
saham pada waktu informasi diumumkan dan semua pelaku pasar sudah
menerima informasi tersebut, dan akan terlihat pada volume perdagangan saham
tahun berikutnya. Sinyal yang diberikan dapat dilakukan melalui pengungkapan
29
informasi akuntansi seperti laporan keuangan, laporan apa yang sudah dilakukan
oleh manajemen untuk merealisasikan keinginan pemilik, atau bahkan dapat
berupa promosi serta informasi lain yang menyatakan bahwa perusahaan tersebut
lebih baik dari pada perusahaan lain.
2.1.3 Teori Perataan Dividen
Teori perataan dividen memberikan anggapan bahwa besar kecilnya dividen
perusahaan yang dibagikan jumlahnya akan tergantung pada laba yang diperoleh
perusahaan tahun ini dan sebagian bergantung pada dividen yang telah dibagikan
tahun sebelumnya.Dalam penelitian Lintner (1956) terdapat empat hal yang
disimpulkan yaitu:
1. Perusahaan memiliki target dividen payout ratio jangka panjang.
2. Para manajer lebih menekankan pada perubahan besar kecilnya dividen
daripada tingkat absolutnya.
3. Dalam jangka panjang, perubahan dividen akan mengikuti pola
pergerakan yang stabil jika laba perusahaan bertahan pada level tertentu.
Hal ini merupakan salah satu upaya untuk meratakan dividennya.
4. Manajer enggan melakukan perubahan dividen yang dapat menyebabkan
perusahaan harus melakukan pencadangan dana karena dikhawatirkan
akan ada kemungkinan perusahaan tidak mampu memberikan dividennya.
Hal ini berarti manajer lebih mengutamakan kestabilan daripada
menaikkan atau menurunkan dividen secara drastis.
30
2.1.4 Holding period
Karakteristik saham yang bersifat high risk high return menyebabkan investor
harus memutuskan lamanya waktu menahan saham (holding period) secara tepat
agar memperoleh return yang diharapkan. Holding period merupakan variael
yang memberikan indikasi tentang rata-rata panjangnya waktu investor untuk
menahan saham suatu perusahaan. Holding period merupakan rata-rata lamanya
investor dalam menahan atau memegang saham suatu perusahaan selama periode
waktu tertentu (Santoso, 2008)
Holding period saham ditunjukkan melalui perbandingan antara jumlah saham
beredar dengan volume transaksi saham. Angka yang ditunjukkan dari holding
period saham bukan berarti seorang investor menahan sahamnya selama itu
dengan pasti, namun angka tersebut menunjukkan bahwa semakin besar
nominalnya maka semakin lama jangka waktu seorang investor dalam memegang
atau menahan sahamnya.
Secara umum keputusan membeli atau menjual saham ditentukan oleh
perbandingan antara perkiraan nilai intrinsik dengan harga pasarnya (Halim,
2005), dengan kriteria sebagai berikut:
a. Jika harga pasar saham lebih rendah dari nilai intrinsiknya, maka sebaiknya
saham tersebut dibeli dan ditahan sementara dengan tujuan untuk memperoleh
capital gain jika kemudian harganya kembali naik.
b. Jika harga pasar saham sama dengan nilai intrinsiknya, maka jangan melakukan
transaksi. Karena saham tersebut dalam keadaan keseimbangan, sehingga tidak
31
ada keuntungan yang diperoleh dari transaksi pembelian atau penjualan saham
tersebut.
c. Jika harga pasar saham lebih tinggi dari nilai intrinsiknya, maka saham tersebut
sebaiknya dijual untuk mengurangi risiko kerugian. Karena tentu harganya akan
turun menysuaikan dengan nilainya.
Holding period dianggap penting karena seorang investor perlu mengetahui
pemilihan waktu serta periode kepemilikan saham yang tepat ketika ia
memutuskan untuk membeli, menahan atau menjual saham. Dalam melakukan
investasi, investor yang berharap mendapatkan return dalam capital gain tidak
akan dapat merealisasikan keinginannya tersebut jika ia tetap menahan sahamnya,
sebaliknya suatu saham akan dapat menghasilkan capital gain bila investor
melakukan penjualan saham yang harganya berfluktuasi di atas harga saham.
Rata-rata holding period investor untuk setiap tahun dihitung dengan membagi
jumlah saham beredar (share outstanding) dengan volume perdagangan saham I
tahun ke t.
32
2.1.5 Dividen
Dividen merupakan bagian laba yang didistribusikan kepada pemegang saham.
Perusahaan mengeluarkan dividend berdasarkan keputusan yang diambil dalam
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Setelah ditentukan dalam RUPS maka
selanjutnya akan ditentukan besaran persentase rasio pembagian dividend
(dividend payout ratio). Pertimbangan perusahaan dalam memberikan dividend :
1. Memenuhi ketentuan yang disebutkan dalam perjanjian kreditur.
2. Memenuhi ketentuan penderian perusahaan.
3. Memenuhi pendanaan yang dibutuhkan perusahaan dalam rangka
pertumbuhan atau ekspansi lebih lanjut.
4. Menciptakan skema pembagian dividend yang stabil (smoothing out).
5. Menciptakan bantalan (cadangan) untuk menghadapi potensi kerugian
yang dihadapi perusahaan dimasa mendatang (Martani, Dwi dkk. 2015)
Dividend dapat dikeluarkan dalam berbagai bentuk, yaitu:
1. Dividen Kas
Dividen kas merupakan pendistribusian dividen oleh perusahaan dalam
bentuk kas kepada pemegang saham sebesar proposi tertentu yang
mengacu pada rasio pembagian dividend dari laba bersih.
2. Dividen Saham
Dividen saham membuat pemegang saham memiliki saham bonus yang
diberikan perusahaan sebagai bentuk pemberian dividen yang tidak
dilakukan secara tunai. Pemberian dividen saham ini bertujuan untuk tetap
memenuhi harapan pemegang saham untuk memperoleh saham namun
tanpa mengeluarkan uang tunai, meningkatkan daya jual saham
33
perusahaan serta menekankan bahwa sebagian besar dari ekuitas
pemegang saham telah diinvestasikan ulang secara permanen kedalam
usaha (dan tidak tersedia untuk dividen tunai ).
3. Dividen Properti
Perusahaan membagikan dividen properti karena keterbatasan kas atau
perusahaan memiliki aset baik itu persediaan ataupun investasi yang cukup
banyak yang bisa jadi mengalami penurunan nilai. Dividen properti
biasanya dibagikan perusahaan dalam bentuk barang seperti persediaan
perusahaan, real estat, investasi dan lain-lain.
4. Dividen Scrip
Dividen scrip merupakan dividen yang dibagikan dalam bentuk surat
promes dimana perusahaan menyatakan bersedia membayar sejumlah uang
tunai tertentu kepada pemegang saham sebagai dividen. Surat promes ini
akan berbunga sampai dengan dibayarkannya uang tersebut kepada
pemegang saham. Dividen scrip digunakan ketika perusahaan tidak
memiliki cukup uang kas untuk membayar dividen kas pada saat
pengambilan keputusan mengenai kebijakan dividen .
5. Dividen Likuidasi
Beberapa perusahaan menggunakan modal disetor sebagai basis dari
dividen. Dividen yang didasarkan pada selai saldo laba sering disebut
sebagai dividend likuidasi karena dividen ini tidak didasarkan pada laba
dan menurunkan jumlah modal disetor perusahaan (Martani, et al. 2015).
34
2.1.6 Nilai Perusahaan
Nilai pasar adalah persepsi dari investor terhadap kesuksesan sebuah
perusahaan. Nilai perusahaan tercermin dalam harga saham yang dimiliki
perusahaan. Kenaikan harga saham menunjukkan kepercayaan investor terhadap
perusahaan, investor bersedia membayar lebih dengan tujuan untuk memperoleh
keuntungan yang lebih tinggi. Nilai perusahaan direfleksikan dengan total aset
yang dimiliki, yang terdiri dari nilai pasar saham dan kewajiban(Haryono dan
Iskandar, 2015).
Nilai perusahaan merupakan indikator penting bagi investor untuk menilai
perusahaan secara keseluruhan. Nilai perusahaan sering kali dikaitkan dengan
harga saham suatu perusahaan. Nilai perusahaan yang tinggi akan membuat
harga saham perusahaan juga tinggi. Nilai perusahaan tinggi, akan memberikan
dampak bagi pasar yang tidak hanya percaya pada kinerja perusahaan pada masa
sekarang saja,namun juga percaya pada prospek perusahaan di masa yang akan
datang (Ambarwati dan Stephanus, 2014).
35
2.2 Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1 : Penelitian Terdahulu
No Nama Peneliti
(Tahun) Judul Penelitian
Variabel
Dependen
Variabel
Independen Hasil Penelitian
1. Bilqis
May Hana
Rusdan,
M.Ali
Jurnal
Akuntansi Dan
Bisnis :
Jurnal Program
Studi
Akuntansi
Vol 1, No 1
(2015)
Pengaruh
Manajemen Laba
Terhadap
Kebijakan
Dividend Pada
Perusahaan
Manufaktur Yang
Terdaftar Di
Bursa Efek
Indonesia Tahun
2009-2011
Manajemen laba
Kebijakan
dividend
Manajemen laba
tidak berpengaruh
terhadap
kebijakan dividen
pada perusahaan
manufaktur yang
terdaftar di Bursa
Efek Indonesia
tahun 2009-2011.
2. Emi Sutriasih
I Gede Cahyadi
Putra
I Gusti Ary
Suryawathy
Jurnal Ilmiah
Akuntansi dan
Humanika
Vol.3 No.1
(2013)
Pengaruh
Informasi Laba
Bersih, Arus Kas,
Dan Publikasi
Dividend Pada
Volume
Perdagangan
Perusahaan
Manufaktur Di
Bursa Efek
Indonesia
Volume
perdagangan
saham
Informasi
laba bersih,
arus kas dan
publikasi
dividend
Hasil penelitian
ini menunjukan
bahwa variabel
informasi laba
bersih, informasi
arus kas dan
publikasi dividen
berpengaruh
positif signifikan
pada volume
perdagangan
saham.
3. Ni Luh Ayu
Yulita Utami
Ida Bagus Panji
Sedana
Jurnal
Manajemen,
Strategi Bisnis
dan
Kewirausahaan
Vol. 10, No. 2,
Agustus 2016
Pengaruh Spread,
Market Value,
Variance Return
Dan
Dividend Payout
Ratio Terhadap
Holding period
Saham
Holding period
saham
Spread,
market
value,
variance
return dan
Dividend
payout ratio
Berdasarkan hasil
analisis,
variabel spread
memiliki
pengaruh negatif
tidak signifikan,
market value
memiliki
pengaruh negatif
signifikan,
variance return
memiliki
pengaruh negatif
tidak signifikan
dan dividend
payout ratio
memiliki
pengeruh positif
signifikan.
4. Ainun
Mardhiah
Jurnal
Perspektif
Holding period
Saham Syariah
Antara Investor
Dan Trader
Penelitian ini
bersifat
deskriptif
kualitatif dan
telaah tileratur
(library
Holding period
atas saham
syariah yang lebih
panjang adalah
solusi terbaik
untuk
36
No Nama Peneliti
(Tahun) Judul Penelitian
Variabel
Dependen
Variabel
Independen Hasil Penelitian
Ekonomi
Darussalam
Vol.1 No,1
Issn. 2502-
6976
(2015)
research).
Dalam
ulasannya,
tulisan ini
menggunakan
data namun
tidak
menganalisisnya
secara
kuantitatif.
menghindarkan
aktivitas jual beli
saham yang
berbau riba
karena pemegang
saham lebih
memilih menjadi
investor
dibanding trader.
5. Kadek Aryati
Margareta
Ni Nyoman
Ayu Diantini
Jurnal
Manajemen,
Strategi Bisnis
dan
Kewirausahaan
Vol. 9, No. 58
(2015)
Variabel-
Variabel Penentu
Holding period
Saham
Holding period
Saham
Bid-ask
spread,
market
value,
risk of
return dan
Earning per
share (EPS)
Hasil analisis
menunjukkan
bahwa di antara
empat variabel
bebas yang
dipertimbangkan
dalam studi ini
yaitu bidask
spread, risk of
return, EPS, dan
market value,
hanya market
value yang
berpengaruh pada
holding
period pada
Indeks saham
LQ45 periode
2011-2013.
6. Eki Andhika
Ratnawardhani
Jurnal
Akuntansi
Aktual
Vol. 4, No. 2
(2017)
Kebijakan
Dividen Sebagai
Variabel
Intervening
Atas Pengaruh
Corporate
Governance
Terhadap Nilai
Perusahaan
Nilai
Perusahaan
Kebijakan
dividen dan
Corporate
Governance
Hasil penelitian
mengindikasikan
bahwa
implementasi CG
tidak secara
langsung dapat
mempengaruhi
nilai
perusahaan, akan
tetapi
implementasi CG
dapat
meningkatkan
kebijakan
pembayaran
dividen.Kebijakan
pembayaran
dividen secara
empiris dapat
meningkatkan
nilai perusahaan
7. Mey Rianaputri
Himawan dan
Yulius Jogi
Christiawan
Pengaruh
Keputusan
Pendanaan Dan
Kebijakan
Dividen
Nilai
Perusahaan
Keputusan
Pendanaan
dan
Kebijakan
Dividen
Hasil dari
penelitian ini
menunjukkan
bahwa keputusan
pendanaan,
37
No Nama Peneliti
(Tahun) Judul Penelitian
Variabel
Dependen
Variabel
Independen Hasil Penelitian
Business
Accounting
Review, Vol 4,
no 1, Januari
2016
Terhadap Nilai
Perusahaan Pada
Sektor
Manufaktur Di
Indonesia
dengan
variabel
kontrol
ukuran
perusahaan
dan
profitabilitas
ukuran
perusahaan dan
profitabilitas
berpengaruh
positif signifikan
terhadap nilai
perusahaan
sedangkan
variabel kebijakan
dividen tidak
berpengaruh
signifikan
terhadap nilai
perusahaan.
8. Ade Nahdiatul
Hasanah
Jurnal
Akuntansi. Vol.
3. No.1 Januari
2016 ISSN
2339-2436
Analisis
Pengaruh
Transaction Cost
Terhadap
Holding
Period Saham-
Saham Lq45 Di
Bursa Efek
Indonesia (Bei)
Holding period
Saham
bid-
ask spread,
market
value,
variance
return,
dividend
yield and
earning per
share
Varabel
independen secara
bersama –sama
dapat
mempengaruhi
holding period.
38
2.3 Kerangka Pemikiran
Investasi merupakan kegiatan penundaan konsumsi sekarang untuk dimasukkan
ke aktiva produktif selama periode waktu tertentu. Investasi dapat dilakukan baik
secara langsung maupun tidak langsung. Investasi yang dilakukan dengan
membeli aktiva di pasar modal merupakan salah satu bentuk investasi langsung
(Hartono, 2010). Tujuan investasi yang dilakukan pada saham adalah untuk
mendapatkan keuntungan baik berupa pembagian keuntungan dari aktivitas
operasi ataupun dari perbedaan harga jual dan beli saham yang dimiliki. Dalam
membuat keputusan investasi kinerja perusahaan menjadi hal yang menjadi
perhatian, salah satu komponen penting yang dijadikan tolak ukur penilaian
adalah kineja keuangan perusahaan.
Holding period adalah lamanya waktu yang diperlukan investor untuk
berinvestasi dengan sejumlah uang yang dikeluarkan atau dapat dikatakan rata-
rata panjangnya waktu investor menahan saham suatu perusahaan selama jangka
waktu atau periode tertentu (Jones,2004). Keputusan atas kapan investor akan
membeli dan menjual saham sangat didasarkan oleh penilaian investor itu sendiri.
Laba yang menjadi salah satu komponen penilaian investor diduga dapat
mempengaruhi lamanya investor menahan saham tersebut dan memutuskan untuk
tidak menjualnya. Hal ini dapat terjadi karena investor menilai bahwa kinerja
perusahaan tersebut baik dan besar kemungkinan akan mendapatkan keuntungan
dimasa depan. Namun bila laba yang disajikan dalam laporan keuangan
perusahaan yang dilaporkan tidak mampu menunjukkan keadaan perusahaan yang
sesungguhnya dikarenakan adanya manajemen laba maka yang dapat dijadikan
39
informasi sebelum pengambilan keputasan investasi adalah kebijakan dividen
yang diambil perusahaan (Gumanti, 2013)
Kebijakan dividen perusahaan dianggap dapat mempengaruhi holding period
saham perusahaan karena jika investor lebih tertarik untuk mendapatkan dividen
yang akan dibagikan maka investor tersebut harus menahan sahamnya hingga
jangka waktu tertentu sampai dividen dibagikan. Dengan adanya kebijakan
dividen yang selalu dibagikan akan meningkatkan nilai perusahaan. Hal ini karena
berdasarkan teori signal yaitu dividen yang dibayarkan perusahaan memiliki
informasi menganai kemungkinan kinerja perusahaan dimasa yang akan datang.
Sehingga dengan dibagikannya dividen akan berpengaruh terhadap naiknya nilai
perusahaan karena kepercayaan investor yang meningkat serta selanjutnya akan
berengaruh terhadap keputusan investasi pemegang saham. Berdasarkan uraian
sebelumnya maka kerangka pemikiran penelitian dapat digambarkan melalui
skema berikut:
Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran
H4
H1 H2
H3
Dimodifikasi dari Jonathan Dan Marinda, 2018
Kebijakan Dividen
(X)
Nilai Perusahaan
(Z)
Holding period
(Y)
40
2.4 Hipotesis Penelitian
2.4.1 Pengaruh Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan
Berdasarkan teori bird in hand theory dikatakan bahwa investor lebih menyukai
dividen tunai dibandingkan dengan imbal hasil atas investasi (capital gain)
dimasa yang akan datang, hal ini dikarenakan pembagian dividen memiliki sifat
yang lebih pasti dan mengurangi risiko yang mungkin diterima oleh investor.
Ketika investor lebih menyukai adanya pembagian dividen maka pembagian
dividen perusahaan akan mampu menyenangkan atau mensejahterakan pemegang
sahamnya. Apabila invetor merasa disejahterakan hal ini kemudian akan
meningkatkan kepercayaan investor akan kinerja perusahaan tersebut. Dengan
meningkatnya kepercayaan investor maka kebijakan dividen dianggap mampu
menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi presepsi investor yang pada
akhirnya akan mempengaruhi nilai perusahaan tersebut. Nilai perusahaan
merupakan kondisi tertentu yang telah dicapai oleh suatu perusahaan sebagai
gambaran dari kepercayaan masyarakat dan perkiraan kinerja masa depan. Hasil
penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa kebijakan dividen dapat menjadi
salah satu faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan (Ratnawardhani,2017).
H1 : Kebijakan Dividen Berpengaruh Terhadap Nilai Perusahaan.
41
2.4.2 Pengaruh Nilai Perusahaan Terhadap Holding period Saham
Nilai Perusahaan adalah kinerja perusahaan yang dicerminkan oleh harga saham
yang dibentuk oleh permintaan dan penawaran pasar modal yang merefleksikan
penilaian masyarakat terhadap kinerja perusahaan (Harmono,2009). Nilai
perusahaan juga didefinisikan sebagai nilai yang diberikan apabila perusahaan
yang sedang beroperasi tersebut dijual serta menunjukkan nilai aktual per lembar
saham yang akan diterima apabila aset perusahaan dijual sesuai harga sahamnya
(Sartono, 2010) (Gitman,2006). Perusahaan yang memiliki nilai yang lebih besar
cenderung sudah memiliki kepercayaan dari investor. Kepercayaan itu muncul
karena baik nya kinerja perusahaan. Sehingga apabila perusahaan memiliki nilai
yang lebih besar maka dianggap investor akan lebih memilih untuk memiliki
saham perusahaan dalam kurun waktu yang lebih lama karena perusahaan akan
mampu menunjukkan kinerja masa depan yang lebih pasti dan rendah risiko.
H2 : Nilai perusahaan berpengaruh terhadap holding period saham.
2.4.3 Pengaruh Kebijakan Dividen Terhadap Holding period Saham
Terdapat dua tujuan yang dimiliki pemegang saham dalam hal mencari
keuntungan dari saham yang dimilikinya yaitu tujuan jangka pendek dan jangka
panjang. Perubahan harga jual dan beli saham dapat menjadi keuntungan yang
diperoleh dalam jangka pendek. Tujuan jangka panjang dari memegang saham
dapat diperoleh melalui pembagian dividen atas keuntungan perusahaan. Dengan
memberikan dividen yang stabil dan jumlah yang tinggi hal ini dirasa mampu
menarik investor untuk memegang sahamnya dalam jangka waktu yang lebih
lama. Sesuai dengan teori katering (catering theory) dimana sebenarnya
42
perusahaan membagikan dividen sebagai salah satu bentuk kegiatan
menyenangkan investor, salam arti perusahaan memberikan apa yang sebenarnya
diinginkan investor dengan cara membayar dividen. Manajer akan membayarkan
dividen manakala investor berani memberi premi yang tinggi terhadap harga
saham tetapi tidak akan membayar dividen manakala investor lebih menyukai
perusahaan yang tidak membayar dividen (Baker et al, 2007). Jika perusahaan
memutuskan untuk tidak memberikan dividend dalam beberapa periode maka cara
satu-satunya pemegang saham dapat memperoleh keuntungan hanyalah dengan
memperjual belikan sahamnya sehingga jangka waktu pemegang saham menahan
saham tersebuat akan lebih singkat. Sesuai dengan penelitian terdahulu diketahui
bahwa dividend payout ratio memiliki pengaruh positif signifikan terhadap
holding period (Utami dan Sedana,2016)
H3 : Kebijakan dividen perusahaan berpengaruh terhadap holding period saham.
2.4.4 Pengaruh Kebijakan Dividen Terhadap Holding period Saham Melalui
Nilai Perusahaan
Berdasarkan teori bird in hand diketahui bahwa dengan membagikan dividen
maka perusahaan telah melakukan hal yang diinginkan investor (Gordon, 1959).
Kemudian apabila kebijakan pembayaran dividen itu benar-benar menjadi hal
yang telah diinginkan investor maka selanjutnya akan ada reaksi pasar melalui
apresiasi investor melalui peningkatan premi harga saham yang tinggi (Baker dan
Wurgler, 2004). Ketika harga saham perusahaan meningkat maka dapat dikatakan
bahwa nilai perusahaan dimata investor juga meningkat. Hal ini selanjutnya akan
dapat mempengaruhi presepsi investor akan saham apa yang akan mereka miliki
43
dan saham apa yang akan mereka jual. Semakin banyak saham perusahaan
diperjual belikan maka akan mempersingkat jangka waktu saham tersebut dimiliki
oleh seorang pemegang saham. Meskipun ada bukti empiris yang menyatakan
bahwa kebijakan dividen menjadi salah satu faktor yang dapat memberikan
pengaruh langsung terhadap holding period saham suatu perusahaan, namun
masih terdapat penelitian yang menghasilkan bukti empiris bahwa kebijakan
dividen tidak berpengaruh secara langsung terhadap holding period saham
(Sulistyo dan Maulina,2010) ( Margareta dan Ni Nyoman,2015). Sehingga dapat
dikatakan bahwa kebijakan dividen perusahaan secara tidak langsung dapat
mempengaruhi holding period saham perusahaan melalui nilai perusahaan.
H4 : Kebijakan dividen berpengaruh terhadap holding period saham melalui nilai
perusahaan.
44
III. METODE PENELITIAN
3.1 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi yang akan diteleti dalam penelitian ini adalah perusahaan pada industri
barang konsumsi yang terdaftar pada BEI untuk periode 2012-2016 yang
berjumlah 37 perusahaan. Metode pemilihan sampel yang akan digunakan adalah
metode purposive sampling. Metode purposive sampling digunakan karena
peneliti memiliki tujuan atau kriteria tertentu dalam penentuan sampel. Teknik
judgment sampling merupakan teknik sampling dengan memilih elemen populasi
yang akan dibatasi pada elemen-elemen yang mampu memberikan informasi yang
diperlukan dalam penelitian. Berikut merupakan seleksi sampel yang digunakan:
Tabel 3.1 : Pemilihan Sampel
No. Keterangan Jumlah
1 Seluruh perusahaan pada Industri Barang dan
Konsumsi yang terdaftar di BEI
37
2 (-) Perusahaan yang memiliki tanggal IPO
setelah tahun 2012
(3)
3 (-) Perusahaan yang mengalami suspend
perdagangan saham
(1)
Total Sampel
(N = 33×5 = 165 data observasi)
33
Sumber : Data sekunder yang diolah (2018)
45
3.2 Jenis Penelitian
Penelitian yang akan dilakukan merupakan penelitian dengan jenis penelitian
kausal. Penelitian kausal adalah penelitian yang berusaha mencari tahu hubungan
sebab akibat dari satu atau lebih variabel independen terhadap variabel
dependennya.
3.3 Definisi dan Operasinalisasi Variabel
3.3.1 Variabel Dependen
Variabel dependen adalah tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh
variabel independen. Dalam penelitian ini variabel dependennya atau yang
menjadi fokus penelitian adalah holding period saham. Holding period saham
akan diproksikan melalui nilai yang dihitung dengan rumus jumlah saham beredar
pada saham perusahaan i per akhir tahun t dengan rata-rata volume perdagangan
saham i tahun t.
Sumber : Atkins dan Dyl (1997)
46
3.3.2 Variabel Independen
Variabel independen atau variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi
variabel terikat dalam penelitian. Variabel yang digunakan sebagai variabel bebas
didalam penelitian ini ialah variabel kebijakan dividen yang diproxykan dengan
dividend payout ratio. Dividend Payout Ratio (DPR) merupakan rasio yang
digunakan untuk mengukur mengenai proporsi pembagian dividen yang dibagikan
kepada pemegang saham. Dividend payout ratio juga digunakan dalam penilaian
sebagai suatu cara untuk menduga besarnya dividen di tahun mendatang
(Gumanti,2013)
Sumber : Gumanti, 2013
3.3.3 Variabel Intervening
Variabel intervening adalah tipe variabel yang mempengaruhi hubungan antara
variabel independen dengan variabel dependen menjadi hubungan yang tidak
langsung, sehingga variabel independen secara tidak langsung mampu
menjelaskan atau mempengaruhi variabel dependen (Indianto dan Supomo,2016).
Variabel intervening dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan yang diproxykan
dengan nilai Tobins’Q yang dikembangkan oleh Profesor James Tobin (1967).
Tobins’Q =
Dimana :
MVE = J.Saham Beredar X Harga Pentupan Saham Diakhir Tahun
BVD = Nilai buku total hutang
BV A = Nilai Buku total Aktiva
47
Tabel 3.2 : Operasional Variabel
Variabel Proxy Indikator Skala Sumber
Dependen Holding period
Saham
Ratio Atkins dan Dyl,
(1997)
Independen Kebijakan
Dividen
Ratio Gumanti, (2013)
Intervening Nilai Perusahaan Tobins’Q =
Ratio Profesor James
Tobin (1967)
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Sumber data yang digunakan adalah data sekunder. Data sekunder merupakan
sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung atau melalui
media perantara (Indriantoro dan Supomo, 2016). Peneliti memperoleh data-data
penelitian yang bersumber dari:
1. Penelitian pustaka (library research)
Peneliti memperoleh data yang berkaitan dengan masalah yang sedang
diteliti melalui buku, jurnal, laporan penelitian, tesis,internet, dan perangkat
lain yang berkaitan dengan penelitian ini.
2. Penelitian lapangan (field research)
Seluruh data sekunder dalam penelitian ini bersumber dari IDXFact Book,
Sahamok.com dan laporan tahunan perusahaan dalam industri barang
konsumsi tahun 2012-2016 yang telah dipublikasikan secara lengkap di
Bursa Efek Indonesia (BEI).
48
3.5 Uji Prasyarat Analisis Jalur
3.5.1 Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan
adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Untuk mendeteksi ada
tidaknya multikolonieritas dilihat dari nilai Tolerance harus ≥ 0,10 atau sama
dengan nilai VIF ≤ 10, apabila syarat tersebut terpenuhi maka tidak terdapat
multikolonieritas dari model regresi tersebut (Ghozali, 2013)..
3.5.2 Uji Autokorelasi
Untuk mendeteksi gejala autokorelasi dapat dilakukan dengan pengujian Durbin-
Watson (d) atau pun menggunakan pengujian non-parametik run-test. Jika
menggunakan Durbin-Watson maka hasil Perhitungan (d) dibandingkan dengan
dtabel pada α=0,05. Tabel d memiliki dua nilai, batas atas (dU) dan nilai batas
bawah (dL) untuk berbagai nilai n dan k (Sanusi,2011). Kemudian diartikan pada:
Jika d<dL; maka terjadi korelasi negatif
d>4-dL; maka terjadi korelasi positif
dL<d<4-dU; maka tidak terjadi autokorelasi
dL≤d≤dU dan 4-dU≤d≤4-dL ; maka pengujian tidak meyakinkan
(Ghozali, 2013).
49
3.5.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketigaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.
Untuk mengetahui apakah model terbebas dari masalah heterokedestisitas dapat
digunakan grafik plot antara ZPRED dan ZRESID. Apabila titik-titik menyebar
diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y dan tidak membentuk pola maka dapat
dikatakan model tidak memiliki masalah heterokedastisitas (Ghozali, 2013).
3.5.4 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan menguji apakah dalam metode regresi, variabel terikat
dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak (Ghozali,
2013). Model regresi yang baik adalah data yang berdistribusi normal atau
mendekati normal. Dalam penelitian ini untuk mendeteksi apakah data
berdistribusi normal atau tidak mengunakan analisis grafik normal probability
plot yang kemudian dapat dikatakan data terdistribusi normal apabila terbentuk
garis lurus diagonal dan data tersebar mengikuti arah garis lurus diagonal tersebut.
50
3.6 Metode Analisis Data
3.6.1 Analisis Jalur
Metode analisis data yang digunakan ialah analisis jalur atau path analysis.
Analisis jalur digunakan karena tujuan peneltian adalah untuk menerangkan akibat
langsung dan tidak langsung seperangkat variabel bebas dengan seperangkat
variabel terikat (Sanusi,2011). Data dalam penelitian ini akan diolah dengan
menggunakan program Statistical Package For Social Sciences (SPSS) For
Windows Ver 22.
Persamaan model analisis jalur adalah sebagai berikut:
Z = α + β1X1 + e1 ……………..…… (1)
Y = α + β1.X1 + β2.Z + e2 ............... (2)
Keterangan:
Y = Holding period Saham
Z = Nilai Perusahaan
X1 : Kebijakan Dividen
α : Konstanta
β1- β2 : Koefisien regresi
e : Error
Sumber : Ghozali, 2013.
51
3.6.2 Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan
model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi
adalah antara 0 dan 1. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel
independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai
yang mendekati suatu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir
semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.
Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap
jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model. Setiap tambahan
satu variabel independen, maka R2 pasti meningkat tidak peduli apakah variabel
tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena
itu, banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R2 pada
saat mengevaluasi mana model regresi terbaik. Tidak seperti R2, nilai Adjusted R
2
dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam
model.
52
3.6.3 Uji signifikansi simultan (Uji stastistik F)
Uji F dilakukan untuk menguji apakah model regresi yang digunakan fit. Dasar
pengambilan keputusannya adalah:
1. Jika F-hitung < F-tabel, maka model regresi tidak fit (hipotesis ditolak).
2. Jika F-hitung > F-tabel, maka model regresi fit (hipotesis diterima).
Uji F dapat juga dilakukan dengan melihat nilai signifikansi F pada output hasil
regresi menggunakan SPSS dengan significance level 0,05 (α =5%). Jika nilai
signifikansi lebih besar dari α maka hipotesis ditolak, yang berarti model regresi
tidak fit. Jika nilai signifikansi lebih kecil dari α maka hipotesis diterima, yang
berarti bahwa model regresi fit.
3.6.4 Uji signifikansi parameter individual (Uji stastistik t)
Uji statistik t dilakukan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel
independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen.
Dasar pengambilan keputusannya adalah :
1. Jika t-hitung < t-tabel, maka variabel independen secara individual tidak
berpengaruh terhadap variabel dependen (hipotesis ditolak).
2. Jika t-hitung > t-tabel, maka variabel independen secara individual
berpengaruh terhadap variabel dependen (hipotesis diterima).
Uji t dapat juga dilakukan dengan melihat nilai signifikansi t masing-masing
variabel pada output hasil regresi menggunakan SPSS dengan significance level
0,05 (α =5%). Jika nilai signifikansi lebih besar dari α maka hipotesis ditolak
(koefisien regresi tidak signifikan), yang berarti secara individual variabel
independen tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel
53
dependen. Jika nilai signifikansi lebih kecil dari α maka hipotesis diterima
(koefisien regresi signifikan), berarti secara individual variabel independen
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.
74
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana pengaruh kebijakan
dividen terhadap holding period saham baik secara langsung maupun tidak
langsung melalui nilai perusahaan. Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan
industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2012-
2016. Sampel dalam penelitian ini dipilih menggunakan purposive sampling yang
menghasilkan 33 perusahaan atau 165 observasi selama 5 tahun.
Hasil pengujian dengan metode path analysis menunjukkan bahwa, kebijakan
dividen memberikan pengaruh secara langsung yang signifikan terhadap holding
period saham sebesar 0,184 dengan arah positif. Secara tidak langsung kebijakan
dividen juga memberikan pengaruh yang signifikan sebesar 0,191 terhadap
holding period saham melalui peningkatan nilai perusahaan, sehingga pengaruh
yang sebenarnya adalah pengaruh tidak langsung. Nilai Adjusted R Square sebesar
0,343 pada model pertama berarti model dalam penelitian ini mampu menjelaskan
nilai perusahaan sebesar 34,3%. Pada model kedua nilai Adjusted R Square
sebesar 0,113 berarti model dalam penelitian ini mampu menjelaskan holding
period saham sebesar 11,3% dan 88,7% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak
dimasukan dalam model ini.
75
5.2 Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini menguji hipotesis dengan beberapa keterbatasan dan kelemahan.
Beberapa keterbatasan dan kelemahan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Penelitian hanya dilakukan pada satu sektor industri yaitu industri barang
konsumsi yang terdaftar di BEI tahun 2012-2016.
2. Penelitian ini hanya meneliti satu variabel independen yaitu kebijakan
dividen.
3. Model regresi yang digunakan kurang dapat menunjukkan model regresi
yang baik karena hanya memiliki nilai koefisien determinasi yang rendah.
5.3 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti mengemukakan
beberapa saran, antara lain
1. Bagi perusahaan diharapkan dapat lebih memperhatikan kebijakan dividen
yang akan diambil oleh manjemen. Hal ini diperlukan agar perusahaan
mampu mencapai tujuan utama perusahaan yaitu memaksimalkan laba dan
mensejahterakan investor atau pemegang saham yang pastinya akan
meningkatkan nilai perusahaan.
2. Bagi investor maupun calon investor diharapkan dapat memperhatikan
kebijakan dividen yang diambil oleh perusahaan jangan sampai hanya
berfokus pada laba yang tersaji dalam laporan keuangan saja karena
terdapat kemungkinan bahwa laporan keungan tersebut tidak mecerminkan
kondisi perusahaan yang sebenarnya. Kebijakan dividen juga dapat
76
dijaadikan sebagai alat komunikasi oleh perusahaan yang memberikan
sinyal akan kinerja perusahaan dimasa yang akan datang.
3. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah sampel yang
diteliti tidak hanya pada satu sektor industri serta mencari variabel lain
yang mungkin dapat mempengaruhi hoding period saham.
77
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Halim, 2005, Analisis Investasi, Edisi Kedua, Jakarta: Salemba Empat.
Ambarwati, Indah Eva dan Daniel Sugama Stephanus. 2014. Struktur
Kepemilikan, Kebijakan Dividen, Dan Leverage Sebagai Determinan Atas
Nilai Perusahaan. Jurnal Akuntansi Multiparadigma JAMAL, Vol. 5. No. 2.
Arma, Visita Yales.2013. “Faktor Penentu Holding period Saham Lq-45 Di Bursa
Efek Indonesia”. Journal Of Business And Banking Vol. 3 No. 2.
Astuty, Ni Made Ria Kurniasih dan Sylvia veronica Siregar. 2008. Hubungan
antara Sinyal Dividen Tunai dengan Kinerja Operasional dan Kinerja Pasar.
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia. Vol.5 No.1.
Atkins, Allens B. Dan Dyl, Edward A. (1997). “Transaction Cost And Holding
period For Common Stock”. Journal Of Finance. Vol. 3 No. 1.
Azfash, Ryezky Ramayandez Dkk.2014. Analisis Pengaruh Antara Laba
Akuntansi, Laba Tunai, Dan Arus Kas Operasi Terhadap Dividen Kas Pada
Perusahaan Wholesale And Retail Trade Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia. Jom Fekon Vol. 1 No.2.
Baker, Kent,H.,Samir Saadi, Shantanu Dutta,dan Devinder Gandhi. 2007. The
perception of dividends by Canadian Managers : New survey evidence.
International Journal of Managerial Finance. Vol. 3. No.1.
Baker, Malcolm And Jeffrey Wurgler. 2004. A Catering Theory of Dividends. The
Journal Of Finance. Vol. LIX. No. 3
Belkaoui,Ahmed.1989. Behavioral Accounting. Greenwood Press. Westport.
Bird, Rebecca Bliege and Eric Alden Smith. 2005. Signaling Theory, Strategic
Interaction, and Symbolic Capital. Current Anthropology Journal. Vol. 46,
No.2.
Gitman, Lawrence J. 2006. Principles of Manajerial Finance. International
Edition, 10 th edition. Boston: Pearson Education
78
Godfrey, Hongson , Targa, Hamilton and Holmes. 2011. Accounting Theory 7th
Edition. John Wiley & Sons Australia, Ltd. Australia.
Gordon, Myron J. 1959. Dividends, Earnings and Stock Prices. Review of
Economics and Statistic 41.
Gozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan SPSS. Semarang:
Universitas Diponegoro.
Gumanti, Tatang Ary. 2013. Kebijakan Dividen Teori, Empiris dan Implikasi.
Yogyakarta. UPP STIM YKPN.
Halim, Abdul. 2005. Analisis Investasi, Edisi 2. Jakarta: Salemba Empat.
Harmono. 2009. Manajemen Keuangan Berbasis Balanced Scorecard (Pendekatan
Teori, Kasus, dan Riset Bisnis). Jakarta: Bumi Aksara
Hartono, Jogiyanto. 2013. Teori Portofolio Dan Analisis Investasi, Edisi 8, Buku
Yogyakarta. Badan Penerbit BPFE-Yogyakarta.
Haryono, Untung dan Rusdiah Iskandar. 2015. Corporate Social Performance and
Firm Value. International Journal of Business and Management Invention,
Vol.4 No.11.
Hasanah, Ade Nahdiatul. 2016. Analisis Pengaruh Transaction Cost Terhadap
Holding Period Saham-Saham LQ45 Di Bursa Efek Indonesia (BEI). Jurnal
Akuntansi. Vol. 3. No.1.
Hermuningsih, Sri. 2013. Pengaruh Profitabilitas, Growth Opportunity, Struktur
Modal Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Publik Di Indonesia.
Jurnal Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan. Vol.6. No.2.
Indrianto,Bambang S. Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi Dan
Manajemen.2016.BPFE.Yogyakarta
Jonathan Dan Nera.2018. Pengaruh Kualitas Laba Terhadap Nilai Perusahaan
Dengan Reaksi Pasar Sebagai Variabel Intervening. Jurnal Riset Manajemen
Dan Bisnis (JRMB) Fakultas Ekonomi UNIAT Vol.3. No.1.
Jones, Charles P. 2004. Investment Analysis And Management. Ninth Edition.
USA: John Wiley Dan Sons Inc.
Koch, Paul D., dan Catherine Shenoy. 1999. The information content of dividend
and capital structure policies. Financial Management 28.
Lintner, John. 1956. Distribution of incomes of corporation among dividens,
retained earning, and taxes. American Economic Review 46.
.
79
Mardhiah, Ainun. 2015. Holding period Saham Syariah Antara Investor Dan
Trader. Jurnal Perspektif Ekonomi Darussalam.Vol.1 No.1.
Margareta, Kadek Aryati Diantini, Ni Nyoman Ayu. 2015. Variabel-Variabel
Penentu Holding period Saham. Jurnal Manajemen, Strategi Bisnis Dan
Kewirausahaan Vol. 9. No. 60.
Martanni, Veronika, Wardhani, Farahmita, Tanujaya dan Hidayat. 2015.
Akuntansi Keuangan Menengah Berbasis PSAK Buku 2. Salemba Empat.
Jakarta
Ningsih, Titik Rahayu dan Nadia Asandimitra. 2017. Pengaruh Bid-Ask Spread,
Market Value Dan Variance Return Terhadap Holding Period Saham Sektor
Pertambangan Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia (Bei) Tahun 2011-
2015. Jurnal Ilmu Manajemen Vol.5 No. 3.
Putra, Dwi dan Rahmanti,Wiwin. 2013. Return Dan Risiko Saham Pada
Perusahaan Perata Laba Dan Bukan Perata Laba. Jurnal Dinamika
Akuntansi Vol. 5.
Ratnasari, Desy Dan Astuti, Dewi.2014. Pengaruh Bid-Ask Spread, Market
Value, Dan Variance Return Terhadap Holding period. Jurnal Finesta.
Universitas Kristen Petra.
Ratnawardhani, Eki Andhika. 2017. Kebijakan Dividen Sebagai Variabel
Intervening Atas Pengaruh Corporate Governance Terhadap Nilai
Perusahaan. Jurnal Akuntansi Akrual. Vol.4 No.2.
Riahi, Ahmed -Belkaoui.2007. Accounting Theory Edisi 5. Salemba Empat.
Jakarta.
Rizal, Noviansyah Dan Ana, Selvia.2016. Pengaruh Laba Akuntansi Dan Arus
Kas Serta Ukuran Perusahaan Terhadap Return Saham (Studi Empiris Pada
Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2012 – 2014). Jurnal
Spread. Vol.6 No.2.
Rochmah, Siti Ainur dan Astri Fitria. 2017. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap
Nilai Perusahaan : Kebijakan Dividen Sebagai Variabel Moderating. Jurnal
Ilmu dan Riset Akuntansi. Vol. 6. No.3.
Rusdan, Bilqis May Hana dan M.Ali. 2015. Pengaruh Manajemen Laba Terhadap
Kebijakan Dividend Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa
Efek Indonesia Tahun 2009-2011. Jurnal Akuntansi Dan Bisnis :Jurnal
Program Studi Akuntansi Vol.1. No 1.
Salvatore, Dominick. 2005. Managerial Economics. Fifth Edition. Singapore
.Thomson Learning.
80
Santoso, E.B. 2008. 2013. Analisis pengaruh transaction cost terhadap holding
period saham biasa. Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan. Vol. 4. No.2.
Sartono, Agus. 2010. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta:
BPFE.
Sanusi, Anwar.2016.Metodologi Penelitian Bisnis.Jakarta: Salemba Empat.
Senata, Maggee. 2016. Pengaruh Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan
Yang Tercatat Pada Indeks LQ-45 Bursa Efek Indonesia. Jurnal Wira
Ekonomi Mikroskil. Vol.6 No.1.
Sulistyo dan Vinus Maulina. 2010. Asymmetric Information Cost Dan Holding
Periods Saham Biasa Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Modernisasi. Vol. 6.
No.3.
Sutriasih, Putra dan Suryawathy. 2013. Pengaruh Informasi Laba Bersih, Arus
Kas, Dan Publikasi Dividen Pada Volume Perdagangan Perusahaan
Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ilmiah Akuntansi dan
Humanika Vol.3 No.1.
Suwardjono. 2005. Teori Akuntansi Perekayasaan Pelaporan Keuangan, Edisi Ke-
3, BPFE, Yogyakarta
Tobin, Prof. James. 1967. Tobin’s Q Ratio As An Indicator of the valuation of the
company. Journal of Financial Economics. Vol LIII. No.3
Utami, Ni Luh Ayu Yuliati Dan Sedana, Ida Bagus Panji.2016. Pengaruh Spread,
Market Value, Variance Return, Dan Dividend Payout Ratio Terhadap
Holding period Saham. Jurnal Manajemen, Strategi Bisnis Dan
Kewirausahaan. Universitas Udayana. Vol 10. No. 2.
http://bisnis.liputan6.com/read/3236204/ihsg-terus-cetak-rekor-pada-januari-
2018-ini-faktor-pendorongnya
http://www.idx.co.id