172
i PENGARUH JALUR SELEKSI MASUK, LINGKUNGAN KELUARGA DAN MOTIVASI BELAJAR SEBAGAI VARIABEL INTERVENING TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2014 SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Universitas Negeri Semarang Oleh Rizki Rahma Pratami 7101411175 JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015

PENGARUH JALUR SELEKSI MASUK, …lib.unnes.ac.id/21192/1/7101411175-s.pdfachievement between track admission SNMPTN, SBMPTN, and SM. And is there any influence between differentiate

Embed Size (px)

Citation preview

  • i

    PENGARUH JALUR SELEKSI MASUK,

    LINGKUNGAN KELUARGA DAN MOTIVASI

    BELAJAR SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

    TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA

    JURUSAN PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS

    EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

    TAHUN 2014

    SKRIPSI

    Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

    Pada Universitas Negeri Semarang

    Oleh

    Rizki Rahma Pratami

    7101411175

    JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI

    FAKULTAS EKONOMI

    UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

    2015

  • ii

    PERSETUJUAN PEMBIMBING

    Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian

    skripsi pada:

    Hari : Kamis

    Tanggal : 23 Juli 2015

    Mengetahui,

  • iii

    PENGESAHAN KELULUSAN

    Skripsi ini telah dipertahankan di depan sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas

    Ekonomi Universitas Negeri Semarang pada:

    Hari : Jumat

    Tanggal : 20 Agustus 2015

    Penguji I

    Dra. Margunani, M.P .

    NIP. 195703181986012001

    Penguji II

    Penguji III

  • iv

    PERNYATAAN

    Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil

    karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain baik sebagian atau

    seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip

    atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila dikemudian hari terbukti skripsi

    ini adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima

    sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

    Semarang, Juli 2015

  • v

    MOTTO DAN PERSEMBAHAN

    Motto

    Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum

    mereka merubah keadaan mereka sendiri (Ar-Radu:11)

    Sebuah sukses lahir bukan karena kebetulan atau keberuntungan semata.

    Sebuah sukses terwujud karena diikhtiarkan melalui perencanaan yang

    matang kerja keras, keuletan,keyakinan dan niat yang baik (dwi Raflain

    Giantera)

    Persembahan

    Orang tuaku Bapak Suratman dan Ibu

    Robingah tercinta yang telah memberikan kasih

    sayang, doa serta dukungannya.

    Dosenku yang senantiasa dirahmati Allah SWT,

    terimakasih atas bimbingannya.

    Teman-teman pendidikan akuntansi 2011

    Almamaterku UNNES

  • vi

    PRAKATA

    Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

    melimpahkan segala rahmat dan karunianya, sehingga penyusun dapat

    menyelesaikan skripsi dengan judul Pengaruh Perbedaan Jalur Seleksi

    Masuk, Lingkungan Keluarga dan Motivasi Belajar sebagai Variabel

    Intervening terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Jurusan Pendidikan

    Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang Tahun 2014.

    Skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana

    Pendidikan pada program studi Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri

    Semarang.

    Penyusun menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak dapat terselesaikan

    tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis

    mengucapkan terima kasih kepada:

    1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang

    yang telah mengijinkan penyusun menyelesaikan pendidikan di Universitas

    Negeri Semarang.

    2. Dr. Wahyono, M.M., Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang

    yang telah mengesahkan skripsi ini.

    3. Dr. Ade Rustiana, M.Si., Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas

    Ekonomi Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan ijin penelitian

    kepada penyusun.

  • vii

    4. Amir Mahmud, S.Pd., M.Si., Dosen Pembimbing yang telah membimbing

    dan mengarahkan penyusun dalam menyusun skripsi ini.

    5. Teman Teman Kos Mayda 2

    6. Teman-teman Pendidikan Akuntansi 2011

    7. Teman-teman PPL UNNES 2011 dan teman-teman KKN Desa Barusari.

    8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah membantu

    dalam penulisan skripsi ini.

    Semoga, skripsi yang telah tersusun ini dapat memberikan manfaat dan

    menambah ilmu serta wawasan bagi pembaca.

    Semarang, Juli 2015

    Penyusun

  • viii

    SARI

    Rahma, Rizki. 2015. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi

    Akademik Mahasiswa Jurusan Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi

    Universitas Negeri Semarang Tahun Ajaran 2014. Skripsi. Jurusan Pendidikan

    Ekonomi.Unniversitas Negeri Semarang. Pembimbing. Amir Mahmud, S.Pd.,

    M.Si.

    Kata Kunci : Prestasi belajar, jalur seleksi masuk, lingkungan keluarga,

    motivasi belajar.

    Prestasi belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor baik faktor internal

    maupun faktor eksternal. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah

    pengaruh perbedaan jalur seleksi masuk, lingkungan keluarga dan motivasi belajar

    sebagai variabel intervening terhadap prestasi belajar mahasiswa jurusan

    pendidikan akuntansi fakultas ekonomi UNNES tahun 2014 secara simultan

    maupun parsial. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah

    perbedaan prestasi belajar antara jalur seleksi masuk SNMPTN, SBMPTN, dan

    SM. Dan megetahui adakah pengaruh perbedaan jalur seleksi masuk, lingkungan

    keluarga dan motivasi belajar sebagai variabel intervening terhadap prestasi

    belajar mahasiswa jurusan pendidikan akuntansi fakultas ekonomi UNNES tahun

    2014 secara simultan maupun parsial.

    Populasi penelitian ini adalah mahasiswa jurusan pendidikan akuntansi

    fakultas ekonomi UNNES tahun 2014 dengan sampel sebanyak 110 mahasiswa.

    Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner. Sedangkan metode analisis

    data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan statistik inferensial.

    Hasil penelitian menunjukan (1) ada perbedaan prestasi belajar mahasiswa

    jalur seleksi masuk SNMPTN, SBMPTN, dan SM. (2) ada pengaruh jalur seleksi

    masuk terhadap prestasi belajar mahasiswa. (3) ada pengaruh lingkungan keluarga

    terhadap prestasi belajar mahasiswa. (4) ada pengaruh lingkungan keluarga

    terhadap motivasi belajar mahasiswa. (5) ada pengaruh motivasi belajar terhadap

    prestasi belajar mahasiswa.

    Berdasarkan hasil penelitian diatas, dapat disimpulkan bahwa jalur seleksi

    masuk, lingkungan keluarga, dan motivasi belajar berpengaruh terhadap prestasi

    belajar mahasiswa. Saran bagi orang tua hendak memperhatikan anak dan

    memberi dukungan kepada anak agar mereka dapat termotivasi sehingga dapat

    meningkatkan prestasi belajarnya. Bagi mahasiswa agar meningkatkan motivasi

    belajarnya.

  • ix

    ABSTRACT

    Rahma, Rizki. 2015. Affecting Factors in Academic Achievement by Student of

    Accounting Education Department Faculty of Economics, State University of

    Semarang Academic Year 2014/2015. Thesis.Economic Education

    Department.State University of Semarang. Supervisor. Amir Mahmud, S.Pd.,

    M.Sc.

    Keywords: Learning achievement, the selection lines, family environment,

    motivation to learn.

    Learning achievement is influenced by several factors, both internal factors

    and external factors. Issues examined in this research was the effect of

    differentiate in the selection lines, family environment and learning motivation as

    an intervening variable on student achievement majoring in accounting education

    UNNES economics faculty academic year 2014 simultaneously or partially. The

    purpose of this research is to know is there any differentiate in learning

    achievement between track admission SNMPTN, SBMPTN, and SM. And is there

    any influence between differentiate admission, family environment and learning

    motivation as an intervening variable on student achievement department of

    accounting education faculty of economic UNNES 2014/2015 forces

    simultaneously or partially. The study population was a student majoring in

    accounting education faculty of economics UNNES 2014 with a sample of 110

    students. Methods of data collection using the questionnaire. While the method of

    data analysis used is descriptive and inferential statistical analysis.

    The results showed ( 1 ) there are differences in student achievement

    admission SNMPTN lines , SBMPTN , and SM . ( 2 ) no influence selection into

    the lane on student achievement . ( 3 ) there is the influence of family

    environment on student achievement . ( 4 ) there is the influence of family

    environment on student learning motivation . ( 5 ) there is influence learning

    motivation on student achievement .

    Based on the above results, it can be concluded that the track admission,

    family environment, and motivation to learn an effect on student achievement.

    Suggestions for parents want to pay attention to children and providing support to

    children so that they can be motivated so as to improve academic achievement.

    For students to improve learning motivation.

  • x

    DAFTAR ISI

    Hal

    HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i

    PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................... ii

    PENGESAHAN KELULUSAN ....................................................................... iii

    PERNYATAAN ................................................................................................ iv

    MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... v

    PRAKATA ......................................................................................................... vi

    SARI ................................................................................................................... viii

    ABSTRACT ....................................................................................................... ix

    DAFTAR ISI ..................................................................................................... x

    DAFTAR TABEL ............................................................................................. xiii

    DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xv

    DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvi

    BAB I PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang Masalah.......................................................................... 1

    1.2. Rumusan Masalah ................................................................................... 13

    1.3. Tujuan Penelitian .................................................................................... 14

    1.4. Manfaat Penelitian .................................................................................. 15

    BAB II TELAAH TEORI

    2.1. Prestasi Belajar ........................................................................................ 17

    2.1.1. Teori Belajar ............................................................................................. 17

    21.2. Pengertian Prestasi Belajar ........................................................................ 18

    2.1.3. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ............................................ 21

    2.2. Jalur Seleksi Masuk ................................................................................ 24

    2.3. Lingkungan Keuarga ............................................................................... 28

    2.3.1. Pengertian Lingkungan Keluarga ............................................................. 28

    2,3,2, Bentuk Pengaruh Lingkungan Keluarga ........ 30

  • xi

    2.4. Motivasi Belajar ...................................................................................... 34

    2.4.1.Pengertian Motivasi Belajar ....................................................................... 34

    2.4.2.Faktor yang Mempengatuhi Motivasi Belajar ........................................... 36

    2.4.3.Macam-MacamMotivasi Belajar ............................................................... 38

    2.4.4.Fungsi Motivasi ......................................................................................... 41

    2.5. Penelitian Terdahulu ............................................................................... 42

    2.6. Kerangka Pemikiran Teoritis ................................................................. 45

    2.6.1. Hubungan X1 dengan Y ........................................................................... 45

    2.6.2. Hubungan X2 dengan Y ........................................................................... 48

    2.6.3. Hubungan X2 dengan X3 ......................................................................... 50

    2.6.4. Hubungan X3 dengan Y ........................................................................... 51

    2.6.5. Hubungan X1, X2, X3 dengan Y .............................................................. 53

    2.7. Pengembangan Hipotesis ........................................................................ 56

    BAB III METODE PENELITIAN

    3.1. Jenis Dan Desain Penelitian .................................................................... 58

    3.1.1. Jenis Penelitian ......................................................................................... 58

    3.1.2. Desain Penelitian ...................................................................................... 58

    3.2. Populasi dan Sampel Penelitian .............................................................. 58

    3.2.1.Populasi Penelitian ..................................................................................... 58

    3.2.2.Sampel Penelitian ...................................................................................... 59

    3.3. Variabel Penelitian .................................................................................. 59

    3.3.1. Variabel Bebas ...................................................................................... 59

    3.3.2. Variabel Penghubung............................................................................ 60

    3.3.3. Variabel Terikat .................................................................................... 61

    3.4. Metode Pengumpulan Data ..................................................................... 62

    3.5. Analisis Uji Coba Instrumen ................................................................... 63

    3.5.1.Uji Validitas ............................................................................................... 64

    3.5.2.Uji Reliabilitas ........................................................................................... 66

    3.6. Metode Analisis Data .............................................................................. 68

    3.6.1. Analisis Statistik Deskriptif ...................................................................... 68

    3.7. Uji Hipotesis Penelitian ............................................................................... 70

    3.8. Uji Asumsi Klasik ........................................................................................ 75

  • xii

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    4.1. Hasil Penelitian ....................................................................................... 77

    4.1.1. Analisis Deskriptif Variabel Penelitian................................................... 77

    4.1.2. Uji Asumsi Klasik ................................................................................... 82

    4.1.3. Uji Hipotesis Penelitian .......................................................................... 86

    4.2. Pembahasan ............................................................................................. 98

    4.2.1. Pengaruh Jalur Seleksi Masuk terhadap Prestasi Belajar ................... 98

    4.2.2. Pengaruh Lingkungan Keluarga terhadap Prestasi Belajar ................ 99

    4.2.3. Pengaruh Lingkungan Keluarga terhadap Motivasi Belajar .............. 100

    4.2.4. Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar ........................ 102

    BAB V PENUTUP

    5.1. Kesimpulan .................................................................................................. 106

    5.2. Saran ............................................................................................................ 107

    DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 108

    LAMPIRAN ...................................................................................................... . 111

  • xiii

    DAFTAR TABEL

    Hal

    Tabel 1.1. Predikat Kelulusan ............................................................................. . 3

    Tabel 1.2. Daftar IPK Mahasiswa Jurusan Pendidikan Akuntansi ..................... . 3

    Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu ......................................................................... . 40

    Tabel 3.1. Populasi Penelitian ............................................................................. . 56

    Tabel 3.2. Hasil Uji Validitas Lingkungan Keluarga ......................................... . 64

    Tabel 3.3. Hasil Uji Validitas Motivasi Belajar .................................................. . 65

    Tabel 3.4. Hasil Reliabilitas Variabel Lingkungan Keluarga ............................. . 66

    Tabel 3.5. Hasil Reliabilitas Variabel Motivasi Belajar ..................................... . 66

    Tabel 3.6. Kriteria Analisis Deskriptif Presentase Lingkungan Keluarga .......... . 69

    Tabel 3.7. Kriteria Analisis Deskriptif Presentase Motivasi Belajar .................. . 69

    Tabel 3.8. Kriteria Analisis Deskriptif PresentasePrestasi Belajar ..................... . 69

    Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Variabel Lingkungan Keluarga ........................ . 77

    Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Lingkungan Keluarga Perindikator .................. . 78

    Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Variabel Motivasi Belajar ................................ . 79

    Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar Perindikator ......................... . 80

    Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar ................................................. . 81

    Tabel 4.6. Hasil Uji Normalitas .......................................................................... . 82

    Tabel 4.7. Hasil Uji Multikolinearitas ................................................................ . 84

    Tabel 4.8. Hasil Uji Heterokedastisitas .............................................................. . 85

    Tabel 4.9. Hasil Uji Regresi Berganda tahap I .................................................. . 86

    Tabel 4.10. Uji F tahap I ..................................................................................... . 87

    Tabel 4.11. Uji t tahap I ...................................................................................... . 88

    Tabel 4.12. Koefisien Determinasi Ganda X2 terhadap Y ................................. . 89

  • xiv

    Tabel 4.13. Kefisien Determinasi Ganda X3 terhadap Y ................................... . 89

    Tabel 4.14. Hasil Uji Regresi Berganda Tahap II ............................................... . 90

    Tabel 4.15 Uji t Tahap II .................................................................................... . 91

    Tabel 4.16. Koefisien Determinasi Ganda X2 terhadap X3 ............................... . 91

    Tabel 4.17. Besar Pengaruh Langsung dan tidak Langsung ............................... . 93

    Tabel 4.18. Hasil Uji ANOVA`` ......................................................................... . 94

    Tabel 4.19. Hasil Uji Lanjut Poshoc Metode LSD ............................................. . 94

    Tabel 4.20. Regresi Variabel Dummy ............................................................... . 96

    Tabel 4.21. Uji F Variabel Dummy ................................................................... . 97

    Tabel 4.22. Rekapitulasi Hasil Uji Hipotesis ..................................................... . 98

  • xv

    DAFTAR BAGAN

    Hal

    Gambar 2.1. Skema Kerangka Berfikir ......................................................... .... 55

    Gambar 4.1. Diagram Grafik Normal P-Plot ................................................ .... 83

    Gambar 4.2.Scatter Plot ................................................................................. .... 85

    Gambar 4.3. Skema Pembentuk Analisis Jalur .............................................. .... 92

  • xvi

    DAFTAR LAMPIRAN

    Hal

    1. Daftar Pertanyaan Wawancara .................................................................. 105

    2. Daftar Mahasiswa Uji Coba ...................................................................... 106

    3. Daftar Seleksi Masuk Responden Uji Coba .............................................. 107

    4. Daftar IPK Responden Uji Coba ............................................................... 108

    5. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian .................................................................. 109

    6. Angket Uji Coba ........................................................................................ 110

    7. Hasil Uji Coba ........................................................................................... 117

    8. Hasil Validitas dan Reliabilitas Lingkungan Keluarga ............................. 120

    9. Hasil Validitas dan Reliabilitas Motivasi Belajar ..................................... 123

    10. Daftar Responden Penelitian Pendidikan Akuntansi A ............................. 127

    11. Daftar Responden Penelitian Pendidikan Akuntansi B ............................. 129

    12. Daftar Jalur Seleksi Pendidikan Akuntansi A ........................................... 131

    13. Daftar Jalur Seleksi Pendidikan Akuntansi B ........................................... 133

    14. Daftar IPK Pendidikan Akuntansi A ......................................................... 135

    15. Daftar IPK Pendidikan Akuntansi b .......................................................... 137

    16. Angket Penelitian ...................................................................................... 139

    17. Hasil Penelitian Variabel Lingkungan Keluarga ....................................... 146

    18. Hasil Penelitian Variabel Motivasi Belajar ............................................... 150

    19. Analisis Deskriptif Presentase Jalur Seleksi Masuk .................................. 154

    20. Analisis Deskriptif Presentase Lingkungan Keluarga ............................... 157

    21. Analisis Deskriptif Presentase Motivasi Belajar ....................................... 161

    22. Hasil Uji Hipotesis ................................................................................... 165

    23. Surat Penelitian .......................................................................................... 173

    24. Surat Keterangan Sudah Melakukan Penelitian ........................................ 174

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang Masalah

    Pendidikan merupakan unsur terpenting dalam kehidupan manusia karena

    melalui pendidikan manusia dapat mencapai masa depan yang baik. Adapun

    pendidikan bukanlah suatu hal yang mudah dicapai, melainkan harus melalui

    kesungguhan yang serius dalam mencapainya. Karena itu pendidikan sangat

    penting bagi keberlangsungan kehidupan manusia. Dengan demikian penerapan

    pendidikan haruslah dimulai sejak kecil sehingga dapat membentuk sumber daya

    manusia yang berkualitas.

    Salah satu wadah proses pembentukan sumber daya manusia yang

    berkualitas adalah melalui lembaga pendidikan, dalam hal ini perguruan tinggi

    atau universitas. Perguruan tinggi merupakan salah satu lembaga pendidikan

    formal yang diserahi tugas dan tanggung jawab untuk mempersiapkan mahasiswa

    sesuai dengan sistem pendidikan nasional. Selain itu perguruan tinggi dituntut

    pula untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas.

    Dalam keseluruhan proses pendidikan, kegiatan belajar merupakan

    kegiatan yang paling pokok. Hal ini menunjukkan bahwa berhasil tidaknya

    pencapaian tujuan pendidikan sangat bergantung pada proses belajar yang dialami

    oleh mahasiswa sebagai peserta didik. Secara psikologis, belajar merupakan suatu

    proses perubahan yakni perubahan tingkah laku sebagai hasil dari reaksi dengan

    lingkungan dalam memenuhi kehidupannya. Perubahan-perubahan tersebut akan

  • 2

    tampak nyata dalam seluruh aspek tingkah laku. Perubahan tingkah laku tersebut

    diwujudkan dalam pola-pola respons yang bersifat kognitif, afektif, dan

    psikomotor.

    Prestasi belajar selalu dihubungkan dengan hasil belajar seorang

    mahasiswa. Prestasi belajar mahasiswa menjadi salah satu tolak ukur keberhasilan

    mutu perguruan tinggi. Oleh karena itu pencapaian prestasi belajar setiap

    mahasiswa tidak sama karena dipengaruhi faktor yang berlainan pula. Mahasiswa

    yang prestasinya tinggi dapat dikatakan bahwa ia telah berhasil dalam belajar.

    Prestasi belajar merupakan perpaduan antara kemampuan bakat, minat, perhatian,

    motivasi, kemampuan tenaga pendidik, fasilitas, kebiasaan belajar, serta

    lingkungan belajar yang saling berhubungan dan mempengaruhi pola perilaku

    setiap mahasiswa.

    Merujuk pada uraian di atas, keberhasilan suatu proses pendidikan dapat

    ditentukan oleh tinggi rendahnya prestasi belajar mahasiswa yang dapat dilihat

    dari nilai evaluasi belajar, baik nilai evaluasi disetiap semester maupun

    rekapitulasi nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). Prestasi belajar yang dimaksud

    dalam penelitian ini adalah prestasi belajar mahasiswa yang diperoleh melalui

    kegiatan perkuliahan di perguruan tinggi dalam bentuk skor atau angka mereka

    dapatkan dari setiap semester bisa sempurna, IPK yang sempurna yang

    diwujudkan dalam indeks prestasi kumulatif (IPK).

    Menurut Suherman (2000) menyatakan bahwa teori produksi merupakan

    suatu proses mengubah input menjadi output. Input dalam penelitian ini adalah

    calon peserta didik yang masuk ke perguruan tinggi. Setiap mahasiswa tentunya

  • 3

    mengharapkan Indeks Prestasi Kumulatif yang dalam hal ini yaitu apabila bisa

    mencapai 4,0. Apabila mahasiswa tidak dapat mencapai IPK yang sempurna itu

    berarti ada masalah dalam prestasi belajar mereka. Namun sering kali mahasiswa

    tidak menyadari masalah tersebut, mereka menganggap bahwa hal tersebut bukan

    masalah besar. Berikut ini pedoman standar Indeks Prestasi Mahasiswa menurut

    Buku Pedoman Penilaian UNNES:

    Tabel 1.1

    Predikat Kelulusan

    Universitas Negeri Semarang

    Indeks Prestasi Predikat

    >3,50 4,00 Cumlaude

    >2,76 3,50 Sangat memuaskan

    2,0 2,76 Memuaskan

    Sumber: Buku Pedoman Akademik UNNES 2010

    Observasi awal yang peneliti lakukan adalah dengan wawancara langsung

    pada beberapa mahasiswa jurusan pendidikan akuntansi UNNES, menunjukkan

    bahwa prestasi belajar mahasiswa berkisar pada rentang 2,90 sampai dengan 3,7.

    Dari hasil observasi tersebut, masih ditemukan indeks prestasi mahasiswa yang

    rendah. Sedangkan menurut data statistik diketahui prestasi belajar mahasiswa

    jurusan pendidikan akuntansi tahun 2014 sebagai berikut:

    Tabel 1.2

    Daftar Indeks Prestasi Mahasiswa Jurusan Pendidikan Akuntansi

    Tahun 2014

    Rombel IPK Maksimal IPK Minimal IPK Rata-rata

    Pendidikan Akuntansi A 3,73 3,03 3,40

    Pendidikan Akuntansi B 3,91 2,96 3,46

    PendidikanAkuntansi C 3,96 3,17 3,56

    Sumber: BPTIK

  • 4

    Indeks Prestasi Mahasiswa (IPK) cumlaude tentunya juga menjadi harapan

    bagi Universitas, karena tinggi rendahnya prestasi belajar mahasiswa

    mencerminkan kualitas Universitas. Universitas Negeri Semarang memiliki visi

    menjadi universitas konservasi, bertaraf internasional, yang sehat, unggul, dan

    sejahtera. Salah satu tujuan Universitas Negeri Semarang yaitu menghasilkan

    tenaga akademik, profesi, dan vokasi yang memiliki kompetensi unggul

    (https://.unnes.ac.id). Merujuk dari visi dan tujuan di atas maka menjadi masalah

    besar bagi Universitas apabila prestasi belajar mahasiswanya mengalami

    penurunan.

    Zidni (2012:383) dalam Anik (2013) menyatakan bahwa prestasi belajar

    tidak hanya ditentukan oleh ketersediaan sarana dan prasarana belajar dan kualitas

    proses pembelajaran saja, tetapi juga ditentukan oleh kualitas peserta yang masuk

    /input. Mahasiswa Jurusan Pendidikan Akuntansi, Fakultas Ekonomi (FE),

    Universitas Negeri Semarang (UNNES) berasal dari berbagai latar belakang yang

    berbeda-beda. Pada kegiatan perkuliahan banyak mahasiswa yang terlibat baik

    laki-laki maupun perempuan. Menurut Slameto (2010:54) faktor-faktor yang

    mempengaruhi prestasi belajar banyak jenisnya, tetapi dapat digolongkan menjadi

    dua golongan saja, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah

    faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, dalam penelitian ini

    faktor intern yang akan diteliti yaitu motivasi belajar. Sedangkan faktor ekstern

    adalah faktor yang ada di luar individu, yaitu lingkungan keluarga. Prestasi belajar

    sudah banyak dilakukan sebagai kajian dalam penelitian, dan upaya dalam

    meningkatkan prestasi belajar tidak ada hentinya. Keberhasilan seseorang dapat

  • 5

    dilihat dari prestasi belajar yang dicapainya. Untuk mencapai prestasi yang baik

    tidak terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajarnya.

    Prestasi belajar sudah banyak diteliti, penelitian prestasi belajar bertujuan

    untuk mengetahui apa saja faktor-faktor yang mempengaruhinya dan bagaimana

    upaya-upaya yang dilakukan untuk meningkatkan prestasi belajar. Penelitian

    terdahulu mengenai prestasi belajar beberapa diantaranya, Pengaruh Tes Masuk

    Berdasarkan Nilai Ujian Nasional Terhadap Prestasi Belajar Siswa

    (Fransisca:2011), Hubungan Jalur Penerimaan Masuk Mahasiswa Akuntansi

    Terhadap Prestasi Akademik (Abdillah Bella), Analisis Pengaruh Proses Belajar

    Mengajar, Motivasi Belajar, dan Lingkungan Belajar Kampus Terhadap Prestasi

    Belajar Mahasiswa (Rizkhi:2013), Prestasi Akademik Mahasiswa Berstatus Santri

    Dari Jenis Kelamin Dan Kemampuan Pengaturan Diri (Imama:2014), Korelasi

    Motivasi Berprestasi Dan Minat Berorganisasi Terhadap IPK Mahasiswa

    Bidikmisi Biologi UNNES (Mualimin:2013).

    Dari beberapa penelitian terdahulu di atas diketahui bahwa banyak faktor-

    faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yang telah diteliti. Dari hasil penelitian

    tersebut peneliti menyimpulkan bahwa faktor-faktor yang banyak berpengaruh

    bagi prestasi belajar mahasiswa yaitu kualitas input mahasiswa, motivasi belajar,

    dan lingkungan keluarga mahasiswa.

    Calon mahasiswa yang menjadi mahasiswa Jurusan Pendidikan Akuntansi

    diterima melalui jalur yang berbeda-beda pula. Hal ini menunjukan adanya

    persaingan para calon mahasiswa. Berbagai bentuk persaingan harus ditempuh

  • 6

    para calon mahasiswa untuk diterima di Jurusan Pendidikan Akuntansi, FE,

    UNNES. Persaingan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah bentuk seleksi

    jalur masuk perguruan tinggi.

    Jalur seleksi masuk adalah salah satu bentuk seleksi penerimaan

    mahasiswa untuk memasuki perguruan tinggi negeri yang dilaksanakan serentak

    seluruh Indonesia. Seleksi masuk perguruan tinggi negeri bertujuan untuk

    menyaring calon mahasiswa yang mempunyai potensi akademik untuk mengikuti

    dan menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi sesuai dengan batas waktu

    yang ditetapkan. Seleksi masuk Universitas Negeri Semarang dilakukan melalui

    tiga jalur yaitu jalur SNMPTN, SBMPTN, dan SPMU.

    Seleksi masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN) atau yang dikenal

    dengan seleksi jalur undangan merupakan seleksi yang didasarkan pada

    pertimbangan hasil penjaringan prestasi akademik di antaranyaa melalui nilai

    rapor, nilai ujian nasional (UN) dan prestasi-prestasi pendukung lainnya selama

    belajar disekolah menengah. Adapun kuota mahasiswa baru yang akan diterima

    melalui jalur SNMPTN undangan tersebut adalah sekitar 50% dari total

    keseluruhan (Direktorat Pendidikan Tinggi, 2013).

    Jalur yang kedua yaitu seleksi tertulis yang bernama seleksi bersama

    masuk perguruan tinggi negeri (SBMPTN). SBMPTN sebelumnya bernama

    SNMPTN tertulis, selanjutnya akan digunakan istilah SBMPTN untuk seleksi

    masuk ke perguruan tinggi melalui jalur tes tertulis. Seleksi melalui jalur tersebut

    didasarkan pada pertimbangan hasil tes tertulis secara langsung. Tes dilaksanakan

  • 7

    dengan menggunakan alat seleksi berupa perangkat soal yang harus dikerjakan

    oleh calon mahasiswa baru selaku peserta tes. Tes tersebut merupakan bentuk

    pengukuran kompetensi sebagai dasar pertimbangan hasil tes tertulis secara

    langsung. Tes dilaksanakan dengan menggunakan alat seleksi berupa perangkat

    soal yang harus dikerjakan oleh calon mahasiswa baru selaku peserta tes. Tes

    tersebut merupakan bentuk pengukuran kompetensi sebagai dasar pertimbangan

    keputusan untuk menentukan seorang calon mahasiswa baru untuk diterima

    melalui jalur tersebutyaitu sekitar 305 dari total keseluruhan. Sementara

    presentase sisanya, dapat dijaring ,melalui seleksi yang dilaksanakan oleh

    perguruan tinggi negeri masing masing melalui seleksi mandiri ( Direktorat

    Pendidikan Tinggi, 2013).

    Setelah diterima sebagai mahasiswa pada Program-Program studi di

    Fakultas Ekonomi UNNES, semua mahasiswa diperlakukan sama, mengambil

    mata kuliah yang sama sesuai Kurikulum Program Studi yang diikutinya. Kondisi

    seperti ini menimbulkan sebuah pertanyaan, apakah dengan berbedanya jalur

    masuk yang ditempuh calon mahasiswa juga akan membedakan prestasi belajar

    yang didapatkan setelah mengikuti kegiatan pembelajaran di jurusan Pendidikan

    Akuntansi Fakultas Ekonomi UNNES?.

    Penelitian yang dapat mendukung penelitian ini adalah penelitian yang

    dilakukan oleh Asti Tyas Handayani (2013) menyatakan bahwa menunjukan

    hubungan positif dan signifikan antara jalur masuk dengan prestasi belajar

    mahasiswa sebesar 0,040. Penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh antara

    jalur masuk dengan prestasi belajar mahasiswa akuntansi yang diproksikan

  • 8

    dengan IPK. Hasil penelitian sependapat dengan rasionalisasi bahwa keketatan

    jalur masuk dapat mencerminkan tingkat kecerdasan dan kemampuan mahasiswa

    dalam prestasi belajar mahasiswa.

    Motivasi belajar merupakan salah satu faktor penentu tinggi rendahnya

    prestasi akademik yang diperoleh oleh mahasiswa. Motivasi belajar merupakan

    suatu dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk belajar secara maksimal

    guna mencapai tujuan/keinginannya. Motivasi belajar dapat juga dikatakan

    sebagai semangat untuk belajar yang biasanya diwujudkan dalam tindakan-

    tindakan positif seperti berlatih keras mengerjakan soal-soal untuk mengasah

    kemampuannya serta giat mencari referensi-referensi yang berkaitan dengan

    minatnya. Adanya motivasi belajar memungkinkan mahasiswa untuk tidak

    berputus asa dalam mencapai keinginannya dalam mempelajari suatu ilmu

    sehingga memperoleh prestasi yang optimalmotivasi belajar merupakan suatu

    dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk belajar secara maksimal guna

    mencapai tujuan/keinginannya. Motivasi belajar dapat juga dikatakan sebagai

    semangat untuk belajar yang biasanya diwujudkan dalam tindakan-tindakan

    positif seperti berlatih keras mengerjakan soal-soal untuk mengasah

    kemampuannya serta giat mencari referensi-referensi yang berkaitan dengan

    minatnya. Adanya motivasi belajar memungkinkan mahasiswa untuk tidak

    berputus asa dalam mencapai keinginannya dalam mempelajari suatu ilmu

    sehingga memperoleh prestasi yang optimal.

    Motivasi belajar merupakan syarat untuk belajar, memegang peranan

    penting dalam memberikan gairah untuk semangat dalam belajar. Motivasi belajar

  • 9

    tidak hanya menjadi pendorong untuk mencapai hasil yang baik tetapi

    mengandung usaha untuk mencapai tujuan belajar, dimana terdapat pemahaman

    dan pengembangan dari belajar. Dengan motivasi belajar, setiap mahasiswa

    dirinya untuk belajar bukan hanya untuk mengetahui tetapi lebih kepada

    memahami hasil pembelajaran tersebut.

    Motivasi belajar dipengaruhi oleh berbagai faktor baik faktor dari dalam

    (motivasi intrinsik) maupun faktor dari luar (motivasi ekstrinsik). Purwanto

    (2009) mengidentifikasikan bahwa faktor motivasi intrinsik terdiri dari, minat,

    cita-cita, dan kondisi siswa. Sedangkan faktor motivasi ekstrinsik terdiri dari,

    kecemasan terhadap hukuman, penghargaan dan pujian, peran orang tua, peran

    pengajar, dan kondisi lingkungan.

    Hasil wawancara yang dilakukan peneliti kepada 15 mahasiswa

    pendidikan akuntansi secara acak, dapat diketahui bahwa motivasi belajar

    mahasiswa ada yang tergolong baik yakni ditunjukkan dengan antusiasme

    mahaiswa dalam mengerjakan tugas tepat waktu, ulet menghadapi kesulitan dan

    minat yang tinggi dalam menghadapi macam-macam masalah, dan selalu bekerja

    mandiri saat memperoleh tugas dari dosen. Ada juga mahasiswa dengan motivasi

    belajar yang tergolong kurang yakni ditunjuukkan dengan kurangnya antusiasme

    dalam mengerjakan tugas dari dosen, cepat bosen dengan tugas tang rutin, dan

    kurangnya bekerja mandiri dalam mengerjakan tugas dari dosen.

    Penelitian yang dapat mendukung penelitian ini khususnya variabel

    motivasi belajar yaitu penelitian yang dilakukan oleh Mualimin (2013) yang

  • 10

    meneliti bahwa motivasi berprestasi berkorelasi positif dan signifikan terhadap

    indeks prestasi belajar mahasiswa. Hasil uji korelasi menunjukkan bahwa korelasi

    berprestasi terhadap indeks prestasi belajar termasuk dalam kategori tinggi dengan

    koefisien korelasi sebesar 0,656. Korelasi positif dan signifikan antara motivasi

    berprestasi terhadap indeks prestasi belajar memberikan arti bahwa jika motivasi

    berprestasi mahasiswa tinggi maka indeks prestasi belajar mahasiswa juga akan

    tinggi. Berdasarkan pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa ada korelasi

    antara motivasi berprestasi dan minat berorganisasi terhadap indeks prestasi

    belajar mahasiswa bidikmisi jurusan Biologi FMIPA UNNES dengan koefisien

    korelasi sebesar 0,687.

    Munib (2012:72) menyatakan bahwa keluarga adalah yang pertama dan

    utama, karena sebelum manusia mengenal lembaga pendidikan yang lain,

    lembaga inilah yang pertama ada. Pola pendidikan orang tua yang baik dan

    suasana keluarga yang harmonis, menjadikan keadaan psikologis anak terkontrol.

    Hal ini akan mendukung proses belajar anak akan berjalan lancar, tenang,

    bersemangat, untuk belajar dan anak akan merasa diperhatikan dan juga

    termotivasi untuk belajar.

    Aspek yang yang harus dicapai sebagai cermin mutu sumber daya manusia

    adalah motivasi belajar yang tinggi pada setiap jenjang pendidikan. Hal tersebut

    tidak lepas dari peran orang tua yang memiliki wewenang secara kodrati sebagai

    pendidik di lingkungan keluarga.

  • 11

    Lingkungan keluarga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi

    prestasi belajar. Menurut Tuu (2004:16) pengaruh pertama dan utama bagi

    kehidupan, pertumbuhan, dan perkembangan seseorang adalah pengaruh keluarga.

    Keluarga merupakan lingkungan keluarga yang pertama dan utama dalam

    membentuk kepribadian individu. Cara orang tua mendidik anaknya akan

    memberikan pengaruh besar kepada anaknya yang sedang belajar. Hal ini jelas

    dipertegas oleh Sutjipto wirowidjojo dalam (Slameto,2010:61) dengan pernyataan

    yang menyatakan bahwa: keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan

    utama. Keluarga yang sehat besar artinya untuk pendidikan dalam ukuran besar

    yaitu pendidikan bangsa, negara dan dunia.

    Melihat pernyataan tersebut, dapat dipahami betapa pentingnya peranan

    keluarga dalam pendidikan anaknya. Apabila cara orang tua mendidik anaknya

    menunjukkan relasi yang kurang baik, maka akan menyebabkan perkembangan

    anak tersebut menjadi terhambat, belajarnya terganggu dan bahkan dapat

    menimbulkan masalah-masalah psikologis yang lain.

    Faktor motivasi ekstrinsik salah satunya adalah kondisi lingkungan,

    kondisi lingkungan yang sehat turut mempengaruhi motivasi belajar. Lingkungan

    yang aman, nyaman dan bisa disesuaikan sendiri dapat menumbuhkan dorongan

    untuk belajar. Sehingga dapat disimpulkan bahwa lingkungan keluarga tidak

    hanya mempengaruhi prestasi belajar saja tetapi juga mempengaruhi motivasi

    belajar mahasiswa. Apabila motivasi belajar mahasiswa baik, maka prestasi

    belajar mahasswa akan baik pula.

  • 12

    Mahasiswa jurusan Pendidikan Akuntansi UNNES berasal dari berbagai

    daerah dengan latar belakang keluarga yang pasti berbeda pula. Dengan latar

    belakang keluarga yang berbeda, prestasi belajar yang dicapai oleh mahasiswa

    juga tidak sama. Berdasarkan hasil wawancara tentang lingkungan keluarga

    mahasiswa jurusan pendidikan akuntansi, diketahui bahwa lingkungan keluarga

    dalam kategori baik yakni ditunjukkan dengan adanya perhatian orang tua

    terhadap mahasiswa dengan adanya komunikasi yang baik, keadaan ekonomi

    yang baik. Ada juga mahasiswa dengan keadaan lingkungan keluarga yang kurang

    yakni ditunjukkan dengan keadaan ekonomi yang kurang, dan perhatian orang tua

    yang kurang.

    Penelitian yang dapat mendukung penelitian ini khususnya variabel

    lingkungan keluarga yaitu penelitian yang dilakukan oleh Ella Nurlaela (2013)

    menyimpulkan bahwa lingkungan keluarga memiliki pengaruh terhadap Indeks

    Prestasi Kumulatif (IPK) mahasiswa Prodi Pendidikan Akuntansi UPI. Hasil

    penelitian menyarankan bahwa sebaiknya mahasiswa meningkatkan motivasi

    belajarnya agar memperoleh hasil belajar yang baik dan dalam lingkungan

    keluarga sebaiknya mahasiswa menjalin hubungan yang baik antara anggota

    keluarga sehingga keluarga merupakan tempat nyaman bagi mahasiswa untuk

    belajar agar meraih hasil belajar yang maksimal.

    Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk mengadakan

    penelitian tentang Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Akademik

    Mahasiswa Jurusan Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas

    Negeri Semarang Tahun 2014.

  • 13

    1.2. Perumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam

    penelitian ini adalah sebagai berikut:

    1. Apakah ada perbedaan prestasi belajar mahasiswa jalur SNMPTN dengan

    SBMPTN jurusan Pendidikan Akuntansi FE UNNES?

    2. Apakah ada perbedaan prestasi belajar mahasiswa jalur SNMPTN dengan

    Seleksi Mandiri jurusan Pendidikan Akuntansi FE UNNES?

    3. Apakah ada perbedaan prestasi belajar mahasiswa jalur SBMPTN dengan

    Seleksi Mandiri jurusan Akuntansi FE UNNES?

    4. Apakah ada pengaruh lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar mahasiswa

    jurusan Pendidikan Akuntansi FE UNNES?

    5. Apakah ada pengaruh lingkungan keluarga terhadap motivasi belajar

    mahasiswa jurusan Pendidikan Akuntansi FE UNNES?

    6. Apakah ada pengaruh jalur seleksi masuk terhadap prestasi belajar mahasiswa

    Pendidikan Akuntansi FE UNNES?

    7. Apakah ada pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa

    jurusan Pendidikan Akuntansi FE UNNES?

    8. Apakah ada pengaruh lingkungan keluarga, jalur seleksi masuk, dan motivasi

    belajat terhadap prestasi belajar mahasiswa Pendidikan Akuntansi FE UNNES?

  • 14

    1.3. Tujuan Penelitian

    Sesuai rumusan masalah di atas, maka tujuan dalam penelitian ini adalah

    sebagai berikut:

    1. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan prestasi belajar mahasiswa jalur

    SNMPTN dengan SBMPTN jurusan Pendidikan Akuntansi FE UNNES?

    2. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan prestasi belajar mahasiswa jalur

    SNMPTN dengan Seleksi Mandiri jurusan Pendidikan Akuntansi FE UNNES?

    3. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan prestasi belajar mahasiswa jalur

    SBMPTN dengan Seleksi Mandiri jurusan Pendidikan Akuntansi FE UNNES?

    4. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh lingkungan keluarga terhadap prestasi

    mahasiswa jurusan Pendidikan Akuntansi FE UNNES?

    5. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh lingkungan keluarga terhadap

    motivasi belajar mahasiswa jurusan Pendidikan Akuntansi FE UNNES?

    6. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh jalur seleksi masuk terhadap prestasi

    belajar mahasiswa Pendidikan Akuntansi FE UNNES?

    7. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi

    belajar mahasiswa jurusan Pendidikan Akuntansi FE UNNES?

    8. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh lingkungan keluarga, jalur seleksi

    masuk, dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa Pendidikan

    Akuntansi FE UNNES?

  • 15

    1.4. Manfaat penelitian

    Dari penelitian ini diharapkan nantinya akan memberikan manfaat bagi

    semua kalangan baik itu bagi universita, dosen, dan mahasiswa dalam

    meningkatkan prestasi belajar. Adapun berbagai manfat yang diharapkan antara

    lain:

    a. Manfaat secara teoritis

    1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran

    terhadap perkembangan ilmu pendidikan, khususnya mengenai jalur seleksi

    masuk, lingkungan keluarga, dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar

    mahasiswa.

    2. Hasil penelitian diharapkan dapat menambah referensi hasil kajian teori

    mengenai jalur seleksi masuk, lingkungan keluarga, dan motivasi belajar

    tehadap prestasi belajar mahasiswa.

    3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawsan

    serta konsep-konsep mengenai jalur seleksi masuk, lingkungan keluarga,

    dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa.

    4. Sebagai bahan masukan bagi kalangan akademisi yang ingin melakukan

    penelitian lebih lanjut berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi

    prestasi belajar mahasiswa.

    b. Manfaat Praktis

    1. Bagi Kampus

    Sebagai masukan untuk bahan pertimbangan bagi peningkatan prestasi

    belajar mahasiswa, khususnya mahasiswa Prodi Pendidikan Akuntansi

  • 16

    2. Bagi Dosen

    Diharapkan dapat membantu dosen untuk meningkatkan prestasi belajar

    mahasiswa yang dapat diperhatikan dalam jalur seleksi masuk, lingkungan

    keluarga dan motivasi belajar mahasiswa sebagi tolak ukur keberhasilan

    dalam belajarnya.

    3. Bagi Mahasiswa

    a. Menumbuhkan dan meningkatkan motivasi belajar terhadap prestasi

    belajar.

    b. Menumbuhkan dan menciptakan lingkungan keluarga yang baik.

  • 17

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    2.1. Prestasi Belajar

    2.1.1. Teori Belajar

    Secara umum teori adalah serangkaian konsep yang memiliki hubungan

    sistemetis untuk menjelaskan suatu fenomena tertentu. Dengan adanya teori

    belajar, seseorang dapat meningkatkan prestasi belajarnya sebagai akibat dari

    adanya proses pembelajaran. Macam-macam teori belajar yang melandasi

    penelitian ini adalah sebagai berikut:

    1. Teori Produksi

    Teori produksi merupakan analisa mengenai bagaimana seharusnya seorang

    pengusaha atau produsen, dalam teknologi tertentu memilh dan

    mengkombinasikan berbagai macam faktor produksi untuk menghasilkan

    sejumlah produksi tertentu, sefisien mungkin (Suherman,2000). Produksi adalah

    suatu proses mengubah input menjadi output, sehinga nilai barang tersebut

    bertambah. Teori produksi yang berkaitan dalam penelitian ini yaitu jalur seleksi

    masuk, calon mahasiswa merupakan sebuah input dalam proses belajar. Calon

    peserta didik yang akan masuk ke perguruan tinggi akan diseleksi melalui jalur

    seleksi masuk perguruan tinggi.

    2. Teori Tindakan Sosial

    Menurut Max Weber tindakan sosial terjadi ketika individu melekatkan

    makna subjektif pada tindakan mereka. Hubungan sosial menurut Weber yaitu

  • 18

    suatu tindakan dimana beberapa aktor yang berbeda-beda, sejauh tindakan itu

    mengandung makna dihubungkan serta diarahkan kepada tindakan orang lain.

    Masing-masing individu berinteraksi dan saling menanggapi. Lingkungan

    keluarga memberikan stimulus yaitu berupa dorongan secara sosial dalam

    pencapaian prestasi belajar. Sehingga secara sederhana dapat dijelaskan bahwa

    dengan dorongan dari keluarga akan membantu seseorang dalam mencapai

    prestasi belajarnya. Berdasarkan penjelasan tersebut maka teori tindakan sosial

    oleh Max Weber memayungi variabel Lingkungan keluarga.

    3. Teori Kognitif

    Teori kognitif dikembangkan oleh Rifai dan Anni. Menurut Rifai dan

    Anni (2011:105-143) menyatakan bahwa perilaku manusia tidak ditentukan oleh

    stimulus yang berada di luar dirinya, melainkan oleh faktor yang ada pada dirinya

    sendiri. Dengan kata lain aktifitas belajar pada diri manusia ditekankan pada

    proses internal dalam berpikir, yakni proses pengolahan informasi. Kegiatan

    pengolahan informasi yang berlangsung di dalam kognisi itu akan menentukan

    perubahan perilaku seseorang. Motivasi belajar adalah faktor yang ada dalam diri

    individu sehingga dengan motivasi tersebut akan memacu individu dalam

    mencapai prestasi belajarnya. Berdasarkan penjelasan tersebut maka teori kognitif

    memayungi variabel motivasi belajar.

    2.1.2. Pengertian prestasi belajar

    Prestasi belajar adalah hasil atau taraf kemampuan yang telah dicapai

    peserta didik setelah mengikuti proses belajar mengajar dalam waktu tertentu baik

    berupa perubahan tingkah laku, keterampilan atau pengetahuan yang kemudian

  • 19

    akan diukur dan dinilai serta diwujudkan dalam angka atau pernyataan

    (Nurkencana:2005). Prestasi belajar ditunjukkan dengan skor atau angka yang

    memperlihatkan nilai-nilai dari sejumlah mata pelajaran yang menggambarkan

    pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh peserta didik. Tes digunakan untuk

    mengukur pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh peserta didik yang

    diwujudkan dalam nilai dan skor. Hasil tes berupa nilai inilah yang menunjukkan

    keadaan tinggi rendahnya prestasi yang dicapai oleh peserta didik

    (Suryabrata:2008).

    Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar diperlukan adanya evaluasi

    yang nantinya akan dijadikan sebagai tolok ukur maksimal yang telah dicapai

    mahasiswa setelah melakukan kegiatan belajar selama waktu yang telah

    ditentukan. Apabila pemberian materi telah dirasa cukup, dosen dapat melakukan

    tes yang hasilnya akan digunakan sebagai ukuran dari prestasi belajar mahasiswa.

    Prestasi belajar mahasiswa ditunjukkan melalui Indeks Prestasi (IP) atau Indeks

    Prestasi Kumulatif (IPK). IP adalah angka yang menunjukkan prestasi atau

    kemajuan belajar mahasiswa secara kumulatif mulai dari semester pertama

    sampai dengan semester akhir yang telah ditempuh (BAAK Unikom 2010).

    Prestasi merupakan hasil yang dicapai seseorang ketika mengerjakan tugas

    atau kegiatan tertentu. Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau

    keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran yang lazimnya ditunjukkan

    dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan guru (Tu`u, 2004:75).

    Dari pengertian di atas dapat dipahami bahwa prestasi belajar adalah hasil

    kemampuan seseorang pada bidang tertentu dalam mencapai tingkat kedewasaan

  • 20

    yang langsung dapat diukur dengan tes. Penilaian dapat berupa angka atau huruf.

    Keberhasilan mahasiswa dalam mencapai prestasi belajar dipengaruhi oleh

    beberapa faktor yaitu tingkat kecerdasan yang baik, pelajaran sesuai dengan bakat

    yang dimiliki, ada minat dan perhatian yang tinggi dalam pembelajaran, motivasi

    yang baik dalam belajar, cara belajar yang baik dan strategi pembelajaran yang

    dikembangkan guru. Suasana keluarga yang mendorong anak untuk maju, selain

    itu lingkungan sekolah yang tertib, teratur dan disiplin merupakan pendorong

    dalam proses pencapaian prestasi belajar (Tu`u, 2004: 81).

    Prestasi belajar selalu dihubungkan dengan hasil belajar seorang

    mahasiswa. Prestasi belajar merupakan tolak ukur yang utama untuk mengetahui

    keberhasilan mahasiswa yang mengalami proses belajar pada jangka waktu

    tertentu dan dinyatakan dalam bentuk nilai. Mahasiswa yang prestasimya tinggi

    dapat dikatakan bahwa ia telah berhasil dalam belajar. Prestasi belajar merupakan

    perpaduan antara kemampuan, bakat, minat, perhatian, motivasi, kemampuan

    tenaga pendidik, fasilitas, kebiasaan belajar, serta lingkungan belajar yang saling

    berhubungan dan mempengaruhi pola perilaku setiap mahasiswa.

    Menurut Yusron (2011:203) dalam penelitiannya mengatakan bahwa

    untuk mengetahui hasil belajar yang didapatkan setiap individu, dilakukan dengan

    pengukuran. Informasi tersebut didapatkan melalui ujian, tugas-tugas, baik berupa

    tugas pratikum, tugas penulisan maupun tugas-tugas latihan pendalaman materi.

    Dengan demikian, maka hasil belajar yang didapatkan mahasiswa membayangkan

    tingkat penguasaan mahasiswa atas pengetahuan yang diterimanya. Makin tinggi

  • 21

    taraf tingkatan yang dicapai individu, maka akan baik pula kualitas hasil belajar

    yang didapat.

    2.1.3. Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

    Pada hakekatnya, prestasi belajar merupakan hasil yang dicapai dalam

    proses belajar, sehingga faktor yang mempengaruhinya sama dengan faktor yang

    mempengaruhi belajar. Menurut Tuu (2004:78) beberapa faktor yang

    mempengaruhi keberhasilan seseorang dalam mencapai hasil belajar yang baik,

    antara lain:

    1. Faktor kecerdasan.

    Tinggi rendahnya kecerdasan yang dimiliki siswa sangat menentukan

    keberhasilannya mencapai prestasi belajar, termasuk prestasi-prestasi lain yang

    ada pada dirinya.

    2. Faktor bakat.

    Bakat-bakat yang dimiliki siswa apabila diberi kesempatan untuk

    dikembangkan dalam pembelajaran akan dapat mencapai prestasi belajar yang

    diharapkan.

    3. Faktor minat dan perhatian.

    Minat adalah kecenderungan yang besar terhadap sesuatu. Perhatian adalah

    melihat dan mendengar dengan baik serta teliti terhadap sesuatu. Minat dan

    perhatian yang tinggi pada mata pelajaran akan memberi dampak yang baik

    bagi prestasi belajar siswa.

    4. Faktor motif.

  • 22

    Motif selalu selalu mendasari dan mempengaruhi setiap usaha serta kegiatan

    seseorang untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Apabila dalam belajar,

    siswa mempunyai motif yang baik dan kuat, hal ini akan memperbesar usaha

    dan kegiatannya mencapai prestasi yang tinggi.

    5. Faktor cara belajar.

    Keberhasilan belajar siswa dipengaruhi oleh cara belajar siswa. Cara belajar

    yang efisien memungkinkan mencapai prestasi belajar yang lebih tinggi

    dibandingkan dengan cara belajar yang tidak efektif.

    6. Faktor lingkungan keluarga.

    Keluarga merupakan salah satu potensi yang besar dan positif member

    pengaruh pada prestasi siswa. Terutama dalam hal mendorong, member

    semangat, dan memberi teladan yang baik kepada anaknya.

    7. Faktor sekolah.

    Sekolah merupakan faktor pendidikan yang sudah terstruktur, memiliki sistem,

    dan organisasi yang baik bagi penanaman nilai-nilai etika, moral, mental,

    spiritual, disiplin dan ilmu pengetahuan.

    Pencapaian prestasi belajar yang baik tidak hanya diperoleh dari tingkat

    kecerdasan dan input seseorang saja tetapi juga didukung oleg lingkungan

    keluarga dan motivasi pada diri seseorang tersebut. Tuu (2004:81) mengatakan

    bahwa suasana keluarga yang mendorong anak untuk maju, selain itu lingkungan

    sekolah yang tertib, teratur dan disiplin merupakan pendorong dalam proses

    pencapaian prestasi belajar.

  • 23

    Menurut Slameto (2010:54-60) faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

    dapat digolongkan menjadi dua, yaitu faktor internal dam faktor eksternal. Faktor

    internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri individu yang sedang belajar,

    sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang ada di luar individu. Berikut ini

    diuraikan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar seeorang antara lain:

    1. Faktor internal, meliputi:

    a. Faktor jasmani, terdiri atas faktor kesehatan dan cacat tubuh.

    b. Faktor psikologis, terdiri atas intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif,

    kemandirian, kematangan, kelelahan.

    2. Faktor eksternal, meliputi:

    a. Faktor keluarga terdiri atas cara orang tua mendidik, relasi antar anggota

    keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, perhatian orang tua,

    dan latar belakang kebudayaan keluarga.

    b. Faktor sekolah terdiri atas metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan

    peserta didik, relasi siswa dengan siswa,disiplin sekolah, alat pelajaran,

    waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode mengajar, dan

    tugas rumah.

    c. Faktor masyarakat terdiri atas kegiatan seseorang dalam masyarakat, media

    massa, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat yang heterogen.

    2.2. Seleksi jalur masuk

    Perguruan tinggi adalah jenjang pendidikan formal setelah Sekolah

    Menengah Atas. Para lulusan SMA berlomba-lomba agar dapat diterima di

    Perguruan tinggi impian mereka. Banyak cara agar diterima diterima di Perguruan

  • 24

    Tinggi yaitu melalui tes tertulis, tes kemampuan bakat dan minat, dan tes-tes yang

    lain sesuai dengan kebijakan masing-masing Perguruan Tinggi. Tes tertulis yang

    biasanya dikenal dengan SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi

    Negeri) yang secara serentak dilaksanakan di tingkat nasional.

    Seleksi masuk adalah salah satu bentuk seleksi penerimaan mahasiswa

    untuk memasuki perguruan tinggi negeri yang dilaksanakan serentak seluruh

    Indonesia. Seleksi masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN) atau yang dikenal

    dengan seleksi jalur undangan merupakan seleksi yang didasarkan pada

    pertimbangan hasil penjaringan prestasi akademik di antaranyaa melalui nilai

    rapor, nilai ujian nasional (UN) dan prestasi-prestasi pendukung lainnya selama

    belajar disekolah menengah. Adapun kuota mahasiswa baru yang akan diterima

    melalui jalur SNMPTN undangan tersebut adalah sekitar 50% dari total

    keseluruhan (Direktorat Pendidikan Tinggi, 2013).

    Jalur yang kedua yaitu seleksi tertulis yang bernama seleksi bersama

    masuk perguruan tinggi negeri (SBMPTN). SBMPTN sebelumnya bernama

    SNMPTN tertulis, selanjutnya akan digunakan istilah SBMPTN untuk seleksi

    masuk ke perguruan tinggi melalui jalur tes tertulis. Seleksi melalui jalur tersebut

    didasarkan pada pertimbangan hasil tes tertulis secara langsung. Tes dilaksanakan

    dengan menggunakan alat seleksi berupa perangkat soal yang harus dikerjakan

    oleh calon mahasiswa baru selaku peserta tes. Tes tersebut merupakan bentuk

    pengukuran kompetensi sebagai dasar pertimbangan hasil tes tertulis secara

    langsung. Tes dilaksanakan dengan menggunakan alat seleksi berupa perangkat

    soal yang harus dikerjakan oleh calon mahasiswa baru selaku peserta tes. Tes

  • 25

    tersebut merupakan bentuk pengukuran kompetensi sebagai dasar pertimbangan

    keputusan untuk menentukan seorang calon mahasiswa baru untuk diterima

    melalui jalur tersebutyaitu sekitar 305 dari total keseluruhan. Sementara

    presentase sisanya, dapat dijaring ,melalui seleksi yang dilaksanakan oleh

    perguruan tinggi negeri masing masing melalui seleksi mandiri ( Direktorat

    Pendidikan Tinggi, 2013).

    Menurut Suryabrata dalam ( Amirulloh:2013) memaparkan bahwa terdapat

    empat alasan utama mengapa perguruan tinggi menyelenggarakan seleksi dalam

    penerimaan calon mahasiswa baru, yaitu:

    1. Pendidikan di perguruan tinggi merupakan ajang penyiapan calon pemimpin

    bangsa di masa yang akan datang, karena itu diperlukan suatu kepastian

    bahwa cara calon mahasiswa yang akan belajar di perguruan tinggi memiliki

    kualitas yang baik.

    2. Kesempatan untuk belajar di perguruan tinggi merupakan kesempatan yang

    langka,terutama di negara yang sedang berkembang seperti di Indonesia,

    sehingga perguruan tinggi mengharapkan peluang yang langka tersebut

    diberikan kepada calon yang paling potensial dan paling berhak

    mendapatkannya.

    3. Adanya seleksi memungkinkan untuk terjaringnya calon-calon mahasiswa

    yang bertalenta tinggi.

    4. Kesempatan pendidikan tinggi merupakan suatu hal yang sangat mahal,

    sehingga harus dimanfaatkan secara efektif dan efisien oleh para calon

  • 26

    mahasiswa yang paling besar kemungkinannya untuk berhasil dalam belajar di

    masa yang akan datang.

    Berkenaan dengan hal di atas diperlukan sebuah sistem ideal dan

    berkualitas untuk penerimaan calon mahasiswa baru di perguruan tinggi, sehingga

    mereka yang memperoleh kesempatan belajar di perguruan tinggi merupakan

    orang-orang potensial yang memang berhak mendapatkannya. Dalam

    (Depdikbud:1990) hal tersebut sekurang-kurangnya yaitu dengan

    mempertimbangkan empat aspek, yaitu Efektivitas prediksi, Efektivitas ekonomi,

    Ekuitas, Intensitas belajar mengajar.

    Berkenaan dengan seleksi tes tertulis, pertimbangan tersebut secara

    langsung membawa pada permasalahan mengenai penyediaan alat seleksi atau

    perangkat tes untuk masuk perguruan tinggi. Universitas Negeri Semarang setiap

    tahunnya membuka penerimaan mahasiswa baru dengan berbagai jalur masuk.

    Jalur masuk yang ditetapkan oleh Universitas Negeri semarang terdiri dari tiga

    jalur yaitu:

    1. Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN)

    SNMPTN yang diselenggarakan semenjak 2013 sebagai pengganti SNMPTN

    Jalur Undangan, merupakan pola seleksi nasional berdasarkan hasil

    penelusuran prestasi akademik dengan menggunakan nilai rapor dan portofolio

    akademik.

    2. Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN)

    SBMPTN secara teknis sama dengan SNMPTN Jalur Ujian Tulis 2012,

    merupakan pola seleksi nasional berdasarkan hasil tes tertulis/ujian

  • 27

    keterampilan. Seleksi ini dapat diikuti oleh semua lulusan

    SMA/MA/SMK/MAK.

    3. Seleksi Mandiri Unnes (SM-Unnes)

    Seleksi Mandiri Unnes (SM-Unnes), yang selama ini disebut SPMU (Seleksi

    Penerimaan Mahasiswa Universitas Negeri Semarang), merupakan seleksi

    penerimaan mahasiswa baru yang diselenggarakan secara mandiri oleh Unnes

    di kampus Unnes. Seleksi ini didasarkan pada tes tertulis dan ujian

    keterampilan khusus bagi yang memilih program studi olahraga atau seni.

    Kesempatan untuk diterima di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) ditentukan

    oleh potensi calon mahasiswa. Potensi bukan hanya ditentukan oleh pencapaian

    kurikulum, karena pencapaian kurikulum berkaitan erat dengan fasilitas belajar

    mengajar di sekolah. Sekolah yang mempunyai fasilitas lengkap akan dapat

    menyelesaikan kurikulum dalam batas yang ditetapkan. Tamatannya akan

    mempunyai pengalaman belajar lebih baik dari tamatan sekolah dengan fasilitas

    yang kurang. Tamatan sekolah dengan pengalaman belajar lebih banyak, yang

    diakibatkan fasilitas belajar lengkap, belum tentu memiliki potensi lebih baik dari

    tamatan sekolah yang mempunyai fasilitas belajar kurang (Yusro,2011:206).

    2.3. Lingkungan Keluarga

    2.3.1. Pengertian lingkungan keluarga

    Dalyono (2007:129) menyatakan bahwa secara psikologis, lingkungan

    mencangkup segenap stimulasi yang diterima oleh individu mulai sejak dalam

    konsesi, kelahiran sampai matinya. Stimulasi itu misalnya berupa: sifat-sifat

    genes, interaksi genes, selera, keinginan, perasaan, tujuan-tujan, minat,

  • 28

    kebutuhan, kemauan, emosi dan kapasitas intelektual. Lingkungan sangat

    berperan dalam pertumbuhan anak. Keluarga merupakan tempat dimana anak

    akan diasuh dan dibesarkan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan

    perkembangannya. Terutama keadaan ekonomi rumah tangga, serta tingkat

    kemampuan orang rua dalam merawat anak juga sangat besar pengaruhnya

    terhadap pertumbuhan jasmani anak. Sementara tingkat pendidikan orang tua

    besar pengaruhnya terhadap perkembangan rohani anak terutama kepribadian dan

    kemajuan pendidikannya.

    Ihsan (2008:57) menyatakan bahwa keluarga adalah lembaga pendidikan

    yang pertama dan utama dalam masyarakat, karena dalam keluargalah manusia

    dilahirkan, berkembang menjadi dewasa. Bentuk dan isi serta cara-cara

    pendidikan di dalam keluarga akan selalu mempengaruhi tumbuh dan

    berkembangnya watak, budi pekerti dan kepribadian tiap-tiap manusia.

    Pendidikan yang diterima inilah yang digunakan oleh anak sebagain dasar

    mengikuti pendidikan selanjutnya di sekolah.

    Tuu (2004:16) menyatakan bahwa pengaruh utama dan pertama bagi

    kehidupan, pertumbuhan dan perkembangan seseorang adalah pengaruh keluarga.

    Hal ini disebabkan karena keluarga merupakan orang-orang terdekat bagi seorang

    anak. Banyak kesempatan dan waktu bagi seorang anak untuk berjumpa dan

    berinteraksi dengan keluarga. Perjumpaan dan interaksi tersebut sudah pasti besar

    pengaruhnya bagi perilaku dan prestasi seseorang.

  • 29

    Berdasarkan pengertian-pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa

    lingkungan keluarga merupakan lingkungan yang utama yang sangat berpengaruh

    terhadap kepribadian seseorang. Keadaan lingkungan keluarga yang berbeda-beda

    akan memberikan pengaruh yang berbeda pula terhadap pendidikan anak-anaknya

    di sekolah.

    Saleh (2014) dalam penelitiannya mengatakan bahwa pendidikan yang

    diterima dalam keluarga akan digunakan oleh anak sebagai dasar untuk mengikuti

    pendidikan selanjutnya disekolah. Faktor orang tua sangat berpengaruh terhadap

    keberhasilan anak dalam belajar. Tinggi rendahnya pendidikan orang tua, besar

    kecilnya penghasilan, cukup kurang perhatian dan bimbingan orang tua, rukun

    atau tidaknya kedua orang tua, semuanya itu turut mempengaruhi pencapaian

    hasil belajar.

    Sedangkan menurut Tyas (2013) pendidikan dalam keluarga dapat

    memberikan seseorang berbagai pengalaman, kemampuan, kebiasaan,

    keterampilan berbagai sikap dan bermacam-macam ilmu pengetahuan. Di

    samping itu keluarga merupakan lembaga pendidikan yang membekali anak

    dengan berbagai pengalaman nilai sosial dan moral. Keluarga merupakan

    lingkungan yang juga ikut berpengaruh bagi anak sebagai individu dalam proses

    terbentuknya sikap, selain pendidikan sekolah dan masyarakat.

    2.3.2. Bentuk pengaruh keluarga terhadap belajar seseorang

    Lingkungan keluarga merupakan salah satu lingkungan yang dapat

    mempengaruhi motivasi seseorang dalam belajar. Ahmadi (2007:91)

  • 30

    menyebutkan bahwa bentuk pengaruh keluarga terhadap belajar seseorang erdiri

    dari status ekonomi keluarga, faktor keutuhan keluarga, dan sikap dan kebiasaan-

    kebiasaan orang tua. Slameto (2010:60-64) menyatakan bahwa seseorang yang

    sedang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa cara orang tua

    mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi,

    pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan.

    Cara orang tua mendidik anaknya besar pengaruhnya terhadap belajar

    anaknya.Hal ini berkaitan dengan peran orang tua dalam memikul beban dan

    tanggung jawab sebagai pendidik, guru dan pemimpin bagi anak-anaknya.

    Kebiasaan-kebiasaan baik yang ditanamkan agar mendorong semangat anak untuk

    belajar. Cara orang tua dalam mendidik anaknya yang salah akan berpengaruh

    pada pola belajar anak.

    Relasi antaraanggota keluarga yang terpenting adalah relasi orang tua

    dengan anaknya. Selain itu relasi anak dengan saudaranya atau dengan anggota

    keluarga yang lain pun turut mempengaruhi belajar anak. Wujud relasi itu

    misalnya apakah hubungan itu penuh kasih sayang dan pengertian, ataukah

    diliputi kebencian, sikap yang terlalu keras, ataukah sikap yang acuh tak acuh dan

    sebagainya. Begitu juga jika relasi anak dengan saudaranya atau dengan anggota

    keluarga yang lain tidak baik, akan dapat menimbulkan problem sejenis.

    Suasana rumah dimaksudkan sebagai situasi atau kejadian-kejadian yang

    sering terjadi di dalam keluarga dimana anak berada dan belajar.Suasana rumah

    juga merupakan faktor yang penting yang tidak termasuk faktor yang disengaja.

    Suasana rumah yang gaduh atau ramai dan semrawut tidak akan memberikan

  • 31

    ketenangan kepada anak yang belajar. Suasana tersebut dapat terjadi pada

    keluarga besar yang banyak penghuninya. Suasana rumah yang tegang, ribut dan

    sering terjadi cekcok, pertengkaran antaranggota keluarga atau dengan keluarga

    lain menyebabkan anak menjadi bosan di rumah, suka keluar rumah, akibatnya

    belajar anak menjadi kacau.

    Keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya dengan belajar anak. Anak

    yang sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan pokoknya, misal makan,

    pakaian, perlindungan kesehatan dan lain-lain, juga membutuhkan fasilitas belajar

    seperti ruang belajar, meja, kursi, penerangan, alat tulis-menulis, buku buku dan

    lain-lain. Fasilitas belajar itu hanya dapat terpenuhi jika keluarga mempunyai

    cukup uang.

    Anak belajar perlu dorongan dan pengertian orang tua.Bila anak sedang

    belajar jangan diganggu dengan tugas-tugas di rumah. Kadang-kadang anak

    mengalami lemah semangat, orang tua wajib memberi pengertian dan

    mendorongnya, membantu sedapat mungkin kesulitan yang dialami anak di

    sekolah. Tingkat pendidikan atau kebiasaan di dalam keluarga mempengaruhi

    sikap anak dalam belajar. Perlu kepada anak ditanamkan kebiasaan-kebiasaan

    yang baik, agar mendorong semangat anak untuk belajar.

    Purwanto (2003:86-88) menyatakan bahwa untuk mendapatkan hasil yang

    lebih baik dari pendidikan seseorang, diperlukan beberapa petunjuk tentang

    aturan-aturan pendidikan dalam lingkungan keluarga yang berdasarkan ilmu

    pendidikan. Adapun beberapa petunjuk penting dan perlu diperhatikan oleh para

    pendidik yaitu:

  • 32

    1. Usahakan suasana yang baik dalam lingkungan keluarga. Kesenangan dan

    ketenteraman keluarga itu tidak hanya bergantung kepada banyak sedikitnya

    harta benda yang dimiliki atau yang diusahakan oleh keluarga itu. Di dalam

    keluarga yang baik selalu akan terdapat kejujuran, kesetiaan, keteguhan hati,

    kesabaran, kerajinan, kerapian, dan kebersihan di antara anggota keluarganya.

    2. Tiap-tiap anggota keluarga hendaklah belajar berpegang pada hak dan

    kewajiban masing-masing. Jika tiap-tiap anggota keluarga sudah tahu dan

    menjalankan tugas kewajibannya masing-masing menurut atura-aturan yang

    berlaku dalam keluarga itu, maka akan terjelmalah ketertiban dan kesenangan

    serta ketenteraman dalam keluarga itu.

    3. Orang tua serta orang dewasa lainnya dalam keluarga itu hendaklah

    mengetahui tabiat dan watak anak-anak. Seorang pendidik akan dapat lebih

    berhasil usahanya jika ia dapat mengerahui siapa yang sedang dididiknya.

    Lagipula , adanya pengetahuan orang tua tentang watak anak-anaknya dan

    adanya saling mengetahui tabiat masing-masing akan mendatangkan

    kerukunan serta ketenteraman dalam keluarga.

    4. Hindarkan segala sesuatu yang dapat merusak pertumbuhan jiwa anak-anak.

    Orang tua tidak boleh sering mengejek atau mengecilkan hati anak-anak.

    Besarkan hati anak-anak itu dalam segala usahanya yang baik. Pujilah mereka,

    anjurkan kepada mereka bahwa apa yang dapat dikerjakan orang lain, dia pun

    dapat mengerjakannya. Janganlah selalu melarang atau menegur jika memang

    tidak perlu.Lebih bijaksana jika larangan-larangan itu diganti dengan suruhan.

  • 33

    5. Biarkanlah anak-anak bergaul dengan teman-temannya di luar lingkungan

    keluarga. Anak-anak adalah calon manusia dewasa yang akan hidup dalam

    masyarakat yang bermacam-macam corak ragamnya. Pergaulan dengan teman-

    teman sebaya penting sekali bagi pertumbuhan jiwa anak-anak, terutama

    pertumbuhan perasaan sosialnya dan pertumbuhan wataknya.

    Slameto (2010:60-64) mengemukakan beberapa indikator dari variabel

    lingkungan keluarga, sehingga peneliti akan mengambil beberapa indikator

    tersebut dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

    1. Cara orang tua mendidik

    2. Relasi antaranggota keluarga

    3. Suasana rumah

    4. Keadaan ekonomi keluarga

    5. Pengertian orang tua

    6. Latar belakang kebudayaan.

    2.4. Motivasi belajar

    2.4.1. Pengertian motivasi belajar

    Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (https://.wikipedia.com)

    mengartikan motivasi sebagai dorongan yang timbul pada diri seseorang secara

    sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Sardiman (2010:42)

    menyebutkan bahwa motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang

    https://.wikipedia.com/

  • 34

    ditandai dengan munculnya feeling dan didahului dengan tanggapan terhadap

    adanya tujuan. Uno (2012:23) mendefinisikan motivasi belajar adalah dorongan

    internal dan eksternal pada siswa-siswi yang sedang belajar untuk mengadakan

    perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur

    yang mendukung. Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

    pengertian motivasi belajar adalah daya pengerak yang memberikan kekuatan dan

    mengarahkan aktivitas seseorang untuk melakukan usaha dalam mencapai suatu

    tujuan.

    Menurut Nurcahyani (2013) motivasi belajar adalah suatu dorongan atau

    daya penggerak dari dalam diri individu yang memberikan arah dan semangat

    pada kegiatan belajar, sehingga dapat mencapai tujuan yang dikehendaki. Jadi

    peran motivasi bagi seseorang dalam belajar sangat penting. Demgam adanya

    motivasi akan meningkatkan, memperkuat dan mengarahkan proses belajarnya,

    sehingga akan diperoleh keefektifan dalam belajar.

    Motivasi merupakan hal yang sangat penting dalam rangka seseorang

    menjalankan hal-hal yang berkaitan dengan perkembangan dirinya, termasuk

    dalam belajar. Banyak hal yang diperlukan oleh seseorang dalam rangka

    mengembangkan dirinya sendiri, namun bila semua usaha itu tidak dilakukan

    dengan baik bagaimana bisa sesuai dengan harapan.

    Seseorang akan berhasil dalam belajar, jika pada dirinya ada keinginan

    untuk belajar. Keinginan atau dorongan inilah yang disebut dengan motivasi.

    Motivasi dalam hal ini meliputi dua hal, yaitu mengetahui apa yang akan

    dipelajari dan memahami mengapa hal tersebut patut dipelajari. Dua hal tersebut

  • 35

    dianggap sebagai dasar permulaan yang baik untuk belajar. Sebab tanpa motivasi

    (tidak mengetahui apa yang akan dipelajari dan tidak memahami mengapa hal

    tersebut perlu dipelajari) kegiatan belajar mengajar sulit untuk berhasil (Sardiman

    2010:40).

    Manusia memiliki banyak keinginan dan jarang mencapai keadaan puas.

    Apabila keinginan yang satu telah terpenuhi, keinginan lainnya akan muncul

    menggantikan tempat keinginan yang pertama dan akan selalu muncul keinginan

    yang lainnya. Sehingga dalam sepanjang hidupnya manusia akan selalu

    menginginkan sesuatu. Hal tersebut menghadapkan pada suatu keharusan untuk

    menelaah hubungan antara motivasi.

    Motivasi merupakan faktor penentu dan berfungsi menimbulkan,

    mendasari dan mengarahkan perbuatan belajar. Motivasi dapat menentukan baik

    tidaknya dalam mencapai tujuan sehingga semakin besar motivasinya akan

    semakin besar kesuksesan, tampak gigih, tidak mau menyerah, giat belajar untuk

    meningkatkan prestasi belajarnya (Alimudin:2009). Sedangkan menurut

    Nurcahyani (2013) belajar dengan motivasi dan terarah dapat menghindarkan rasa

    malas dan menimbulkan kegairahan seseorang dalam belajar, pada akhirnya dapat

    meningkatkan daya kemampuan belajar seseorang.

    2.4.2. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar

    Motivasi belajar setiap orang pasti berbeda-beda, banyak faktor

    mempengaruhi motivasi belajar seseorang. Faktor-faktor tersebut bisa dari dalam

    diri seseorang maupun dari luar. Faktor yang dapat mempengaruhi motivasi

    belajar menurut Rifai dan Anni (2012:137) yaitu:

  • 36

    1. Sikap, sikap merupakan kombinasi dari konsep, informasi dan emosi yang

    dihasilkan di dalam posisi untuk merespon orang, kelompok, gagasan,

    peristiwa atau objek tertentu secara menyenangkan atau tidak menyenangkan.

    2. Kebutuhan, kebutuhan merupakan kondisi yang dialami oleh individu sebagai

    kekuatan internal yang memandu siswa untuk mencapai tujuan.

    3. Rangsangan, rangsangan merupakan perubahan di dalam persepsi atau

    pengalaman dengan kondisi yang membuat seseorang bersifat aktif.

    4. Afeksi, konsep afeksi berkaitan dengan pengalaman emosional kecemasan,

    kepedulian dan pemilikan dari individu atau kelompok pada waktu belajar.

    5. Kompetensi, Manusia pada dasarnya memiliki keinginan untuk memperolah

    kompetensi dari kondisinya. Siswa secara intrinsik termotivasi untuk

    menguasai kondisi dan mengejar tugas-tugas secara berhasil agar menjadi puas.

    6. Penguatan, penguatan merupakan peristiwa yang mempertahankan atau

    meningkatkan kemungkinan respon.

    Faktor-faktor di atas sangat berpengaruh terhadap motivasi belajar

    seseorang karena faktor-faktor tersebut berasal dari diri seseorang. Selain faktor-

    faktor yang berasal dari dalam diri seseorang, faktor dari luar juga ikut serta

    berpengaruh terhadap tingkat motivasi. Menurut Dimyati (2006:97-100), ada

    beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi belajar yaitu cita-cita, kemampuan

    belajar, kondisi siswa, kondisi lingkungan, unsur dinamis dalam belajar, dan

    upaya guru membelajarkan siswa.

    Munculnya cita-cita seseorang disertai dengan perkembangan akal, moral,

    kemauan, bahasa dan nilai-nilai kehidupan yang juga menimbulkan adanya

  • 37

    perkembangan kepribadian. Siswa yang merasa dirinya memiliki kemampuan

    untuk melakukan sesuatu, maka akan mendorong dirinya berbuat sesuatu untuk

    dapat mewujudkan tujuan yang ingin diperolehnya dan sebaliknya yang merasa

    tidak mampu akan merasa malas untuk berbuat sesuatu.

    Kondisi siswa dapat diketahui dari kondisi fisik dan kondisi psikologis,

    karena siswa dalah makluk yang terdiri dari kesatuan psikofisik. Kondisi fisik

    siswa lebih cepat diketahui daripada kondisi psikologis. Hal ini dikarenakan

    kondisi fisik lebih jelas menunjukkan gejalanya daripada kondisi psikologis.

    Kondisi lingkungan merupakan unsur yang datang dari luar diri siswa yaitu

    lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Kebutuhan emosional psikologis

    juga perlu mendapat perhatian, misalnya kebutuhan rasa aman, berprestasi,

    dihargai, diakui yang harus dipenuhi agar motivasi belajar timbul dan dapat

    dipertahankan.

    Unsur-unsur yang dinamis adalah unsur-unsur yang keberadaannya di

    dalam proses belajar tidak stabil, kadang-kadang kuat, kadang-kadang lemah dan

    bahkan hilang sama sekali misalnya gairah belajar, emosi siswa dan lain-lain.

    Usaha guru membelajarkan siswa dalah usaha guru dalam mempersiapkan diri

    untuk membelajarkan siswa mulai dari penguasaan materi, cara

    menyampaikannya, menarik perhatian siswa dan mengevaluasi hasil belajar siswa.

    2.4.3. Macam-macam Motivasi

    Motivasi dapat dilihat dari sudut pandang, yaitu motivasi yang berasal dari

    dalam pribadi seseorang yang disebut dengan motivasi intrinsik dan motivasi

    ekstrinsik yang berasal dari luar diri seseorang (Sardiman, 2010:89). Motivasi

  • 38

    intrinsik dan motivasi ekstrinsik berjalan setara dalam diri seseorang. Apabila

    mempunyai motivasi intrinsik yang kuat, namun motivasi ekstrinsiknya kurang

    maka dorongan yang ada dalam diri seseorang tersebut tidak kuat. Tetapi apabila

    motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik erat kaitannya maka dorongan yang ada

    pada diri seseorang akan lebih kuat.

    1. Motivasi Intrinsik

    Motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsi tidak perlu dirangsang dari

    luar, karena ada dalam diri setiap individu suatu dorongan untuk melakukan

    sesuatu. Siswa yang memiliki motivasi yang kuat akan memiliki tujuan untuk

    menjadi orang yang terdidik dan ditunjukkan dengan tingginya aktivitas yang

    dilakukan, terutama aktivitas dalam belajar. Dorongan yang menggerakkan

    tersebut bersumber pada suatu kebutuhan yatu kebutuhan yang berisikan

    keharusan untuk menjadi orang yyang terdidik.

    Motivasi intrinsik sangat diperlukan dalam aktivitas belajar, terutama jika

    yang dilakukan adalah belajar sendiri. Seseorang yang tidak memiliki motivasi

    intrinsik sulit sekali untuk melakukan aktivitas belajar secara terus menerus,

    sebaliknya seorang yang memiliki motivasi intrinsik akan selalu ingin melakukan

    aktivitas belajar. Keinginan itu dilatar belakangi oleh keinginan positif, bahwa

    pelajaran yang dipelajari sekarang akan dibutuhkan kini dan masa yang akan

    datang. Seseorang yang memiliki motivasi intrinsik cenderung akan menjadi

    orang yang terdidik, yang berpengetahuan, yang mempunyai keahlian dalam

    bidang tertentu. Gemar belajar adalah aktivitas yang tidak pernah terlepas dari

    kegiatan seseorang yang memiliki motivasi intrinsik (Alimuddin:2009).

  • 39

    Purwanto (2009) memyatakan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi

    belajar yang berasal dari seseorang itu sendiri yaitu terdiri dari minat, cita-cita,

    dan kondisi siswa. Minat merupakan keterkaitan individu terhadap sesuatu,

    dimana minat belajar yang tinggi akan menyebabkan belajar seseorang menjadi

    lebih mudah dan cepat. Selain minat, cita-cita juga mempengaruhi motivasi

    instrinsik. Apabila seseorang dengan kemauan besar serta didukung oleh cita-cita

    yang sesuai maka akan menimbulkan semangat dan dorongan yang besar untuk

    bisa meraih apa yang diinginkan. Kondisi fisik serta pikiran yang sehat akan

    menumbuhkan motivasi belajar.

    2. Motivasi Ekstrinsik

    Moti-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya perangsang dari luar.

    Motivasi ekstrinsik merupakan bentuk motivasi yang didalamnya aktivitas belajar

    dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara mutlak

    berkaitan dengan aktivitas belajar. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi

    ekstrinsik seseorang yaitu, penghargaan dan pujian, peran orang tua, peran

    pengajar, dan kondisi lingkungan (Purwanto:2009).

    Baik orang tua maupun pengajar memiliki cara yang berbeda untuk

    menumbuhkan motivasi belajar anak. Motivasi bisa muncul jika terdapat

    penghargaan atau pujian yang layak yang menyertai atau melandasi pembelajaran.

    Lingkungan keluarga sangat berpengaruh terhadap keberhasilan belajar seseorang.

    Pengaruh pertama dan utama bagi kehidupan dan perkembangan seseorang adalah

    keluarga. Keterlibatan orang tua dalam menumbuhkan motivasi belajar perlu

    diusahakan, baik berupa perhatian bimbingan kepada anak dirumah maupun

  • 40

    berprestasi secara individual dan kolektif terhadap sekolah dan kegiatannya, serta

    memperhatikan kesulitan yang dialami anak dalam proses belajar. Selain peran

    lingkungan keluarga peran pengajar juga sangat berpengaruh dalam motivasi

    belajar, dimana strategi utama dalam membangkitkan motivasi belajar pada

    dasarnya terletak pada guru atau pengajar itu sendiri. Membangkitkan motivasi

    belajar tidak hanya terletak bagaimana peran pengajar, namun banyak hal yang

    mempengaruhinya.

    Menurut Alimuddin (2009) menjelaskan bahwa motivasi ekstrinsik bukan

    berarti motivasi yang tidak diperlukan dan tidak baik dalam pendidikan.

    Bagaimanapun juga siswa yang mendapat motivasi dari luar pasti akan melakukan

    aktivitas belajar. Dengan demikian, siswa tersebut akan mendapat manfaat dari

    kegiatannya itu terlepas dari faktor yang mempengaruhi dirinya untuk melakukan

    aktivitas belajar. Dengan demikian baik motivasi intrinsik maupun motivasi

    ekstrinsik sama-sama berfungsi sebagai pendorong, penggerak dan penyeleksi

    perbuatan.

    2.4.4. Fungsi Motivasi Belajar

    Motivasi merupakan fungsi yang sangat penting dalam belajar, karena

    motivasi akan menentukan intensitas usaha belajar yang dilakukan oleh seseorang.

    Seseorang yang memilki motivasi belajar yang tinggi akan tekun dalam belajar

    dan terus belajar secara kontinyu tanpa mengenal putus asa serta dapat

    mengesampingkan hal-hal yang dapat mengganggu kegiatan belajar. Sardiman

    (2010:17-18) menyebutkan fungsi motivasi sebagai berikut:

  • 41

    1. Mendorong manusia untuk berbuat, motivasi dalam hal ini merupakan motor

    penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.

    2. Menentukan arah perbuatan, yaitu ke arah tujuan yang hendak dicapai, dengan

    demikian motivasi dapat memberikan arah kegiatan yang harus dikerjakan

    sesuai dengan tujuannya.

    3. Menyeleksi perbuatan, yaitu menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus

    dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-

    perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.

    Dar