108
Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit Ratio (FDR), dan Non Performing Financing (NPF) terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 20112015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (SE) Oleh: Melinda Sulistyo Rini NIM : 1112085000019 PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERISYARIF HIDAYATULAH JAKARTA 1437H/2016M

Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit

Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit Ratio (FDR), dan 

Non Performing Financing (NPF) terhadap Profitabilitas  

Bank Umum Syariah di Indonesia 

Periode 2011‐2015 

 

 

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (SE) 

 

Oleh:

Melinda Sulistyo Rini

NIM : 1112085000019

 

 

 

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERISYARIF HIDAYATULAH JAKARTA

1437H/2016M

Page 2: Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit

i

Page 3: Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit

ii

Page 4: Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit

iii

Page 5: Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit

iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Melinda Sulistyorini NIM : 1112085000019 Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Jurusan : Perbankan Syariah Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan mempertanggungjawabkan

2. Tidal melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain. 3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber

asli atau tanpa izin pemilik karya 4. Tidak melakukan manipulasi dan pemalsuan data 5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggungjawab atas

karya ini

Jika di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan di atas, maka saya siap untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Jakarta, 22 September 2016

MELINDA SULISTYORINI NIM. 1112085000019

 

Page 6: Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP (Curriculum Vitae)

Data Pribadi

Nama : Melinda Sulistyorini

Tempat & Tanggal Lahir : Jakarta, 28 Mei 1995

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Jl. Raya PKP Gg. Bhakti, Rt 4/9 No. 17A, Kelurahan: Kelapa dua wetan, Kecamatan: Ciracas, Kodya: Jakarta, Kode Pos: 13730

No. Telepon : 085811211385

Email : [email protected]

Pendidikan Formal

1998 – 1999 : TK. ROSE

2000 – 2006 : SDN PEKAYON 01 Pagi

2006 – 2009 : SMPN147

2009 – 2012 : SMAN 105 Jakarta

2012 – 2016 : Program Sarjana (S1) Jurusan Perbankan Syariah

FakultasEkonomi dan Bisnis Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Pengalaman Organisasi

1. Anggota Divisi Informasi dan Komunikasi Himpunan Mahasiswa Jurusan

(HMJ) Perbankan Syariah 2012.

Page 7: Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit

vi

Pengalaman Kerja

1. USHER PT. Allura Imaji

2. Data entry BTPN Syariah

3. Call Center Kominfo DPP PPP

Keahlian

1. Komputer : Microsoft Office (Word, Excel, Power Point),

Internet, dan Corel Draw

2. Bahasa : Indonesia dan Inggris

Page 8: Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit

vii

ABSTRACT

The aim of this research was to analyze the influence of Capital Adequacy Ration (CAR), Financing to Deposit Ratio (FDR), and Non Performing Financing (NPF) on The Return of Asset as the financial performance of Islamic Banks in Indonesia during the period of 2011 to 2015. The data used in the research was obtained from the Financial Monthly Report Commercial Bank Syariah in Indonesia recorded from 2011 to 2015 that published by Financial Fervices Authority. The populations of this research were 12 Islamic Banks in Indonesia. Statistical test in this research is multiple linear regression.

The results of this research simultaneously Variable Capital adequacy ratio (CAR) and variable Financing to Deposit Ratio (FDR), and Non Performing Financing (NPF) has a significant effect on profitability (ROA) at the Islamic Banks in Indonesia. While partially Non Performing Financing has a partial effect on the profitability of variable RetturnOn Asset (ROA) at the Islamic Banks in Indonesia. Adjusted R Square value was 68.3% which means that, the variable Retturn On Asset (ROA) can be explained by the independent variable (CAR, FDR, and NPF).

Keywords: capital adequacy ratio (CAR), financing to deposit ratio(FDR),non-performing financing (NPF), return on asset (ROA)

Page 9: Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit

viii

ABSTRAK

Penelitian ini untuk menganalisis pengaruh Capital Adequancy Ration (CAR), Financing to Deposit Ratio (FDR), dan Non Performing Financing (NPF) terhadap Return On Asset sebagai kinerja keuangan Bank Umum Syariah di Indonesia periode tahun 2011 hingga 2015. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari Laporan Keuangan Publikasi Bulanan Bank Umum Syariah di Indonesia yang tercatat dari tahun 2011 hingga 2015 yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Populasi dalam penelitian ini adalah 12 Bank Umum Syariah di Indonesia. Uji statistik dalam penelitian ini adalah regresi linear berganda.

Hasil penelitian ini secara simultan Variabel Capital adequancy Ratio (CAR) dan variabel Financing to Deposit Ratio (FDR). Dan Non Performing Financing (NPF) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas (ROA) pada Bank Umum Syariah di Indonesia. Sedangkan secara parsial Non Performing Financing berpengaruh secara parsial terhadap profitabilitas variabel Retturn On Asset (ROA) pada Bank Umum Syariah di Indonesia. Nilai Adjusted R Square adalah 68,3% yang berarti variabel Retturn On Asset (ROA) dapat dijelaskan oleh variabel independen (CAR, FDR, dan NPF).

Kata kunci: Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit Ratio (FDR), Non Performing Financing (NPF), return on asset (ROA).

Page 10: Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit

ix

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Puji Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah mellimpahkan rahmat, hidayah dan kasih saying-Nya yang tiada terkira kepada hambanya. Shalawat dan salam tercurahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya. Skripsi ini bertujuan untuk memenuhi sebagai syarat mencapai gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Skripsi ini memiliki judul “Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit Ratio (FDR), dan Non Performing Financing (NPF) terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indoneesia periode 2011-2015”. Semoga skripsi ini memberikan manfaat kepada semua pihak dan menambah wawasan serta pengetahuan bagi pembaca.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Kedua orang tua, Papa dan Mamayang selalu memberikan dukungan baik moril maupun materil, memberikan kasih sayang, cinta, dan selalu mendoakan dengan penuh rasa kasih sayang.

2. Adik tersayang M. Daffa N.R dan keluarga besar yang selalu memberikan motivasi dan semangat selama ini.

3. Bapak Dr. Indo Yama Nasarudin, SE., MAB selaku dosen pembimbing I dan Ibu Aini Masruroh,SE.I.,MM selaku dosen pembimbing II yang telah meluangkan waktunya dengan penuh kesabaran untuk memberikan bimbingan dan pengaruh dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Bapak Dr. Arief Mufraini, Lc., M.Si selaku Dekan FEB, Bapak Dr. Amilin, SE., Ak., M.Si., CA., QIA., BKP selaku Wakil Dekan I Bid. Akademik, Bapak Dr. Ade Sofyan Mulazid, S.Ag., M.H selaku Wakil Dekan II Bid. Administrasi Umum dan Bapak Dr Desmadi Saharuddin, M.A selaku Wakil Dekan III Bid. Kemahasiswaan yang telah memberikan jalan bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak Adhitya Ginanjar, SE., M.Si selaku Ketua Jurusan Perbankan Syariah dan Ibu Fitri Damayant, SE., M.Si selaku Sekretaris Jurusan Perbankan Syariah.

6. Bapak Ade Suherlan, SE., MM., MBA selaku Pembimbing Akademik.

7. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, terima kasih atas curahan ilmu yang Bapak dan Ibu berikan kepada kami.

Page 11: Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit

x

8. Seluruh jajaran karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, atas kerja kerasnya melayani mahasiswa dengan baik dan meningkatkan citra Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

9. Sahabat SMA, Deani Puspa, Devilia, Irnawati, Afiful, Novi, Dewi, dan Safira yang selalu menghibur.

10. Sahabatku tersayang Desi Iftalia, Khaerunissa, Dwi Rakamunah, dan Devi Yuliana yang sudah mendukung dan atas kebersamaanya selama ini.

11. Sahabat-sahabatku “CHILSYAR” Perbankan Syariah angkatan 2012, yaitu Fivi Fariha, Garin Shasy Novista, Asma Karimah, Rara Sekar Arum, Yanida Siti Hanifah, Diah Maya Sari, Okto Arinda Putri, Hafizah Oktavia dan Enny Susilowati yang selalu mendukung dan atas kebersamaanya selama ini.

12. Terimakasih teman-teman Perbankan Syariah angkatan 2012 atas pertemanan dan kerja samanya selama ini, semoga tetep bisa kumpul terus.

Jakarta, 28 Agustus 2016

Penulis

(Melinda Sulistyorini)

 

Page 12: Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit

xi

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ......Error! Bookmark not defined. 

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ......................Error! Bookmark not defined. 

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ............................................iv 

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................................... v 

ABSTRACT ....................................................................................................................... vii 

ABSTRAK ........................................................................................................................ viii 

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ix 

DAFTAR ISI ....................................................................................................................... xi 

DAFTARTABEL ............................................................................................................... xv 

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................... xvii 

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................... xviii 

BAB I .................................................................................................................................. 1 

PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1 

A.  Latar Belakang Masalah.......................................................................................... 1 

B.  Identifikasi Masalah .............................................................................................. 10 

C.  Rumusan Masalah ................................................................................................. 10 

D.  Tujuan Penelitian .................................................................................................. 10 

E.  Manfaat Penelitian ................................................................................................ 11 

BAB II ............................................................................................................................... 12 

TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................................... 12 

A.  Landasan Teori ...................................................................................................... 12 

1.  Pengertian Bank ........................................................................................ 12 

Page 13: Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit

xii

1.1  Bank Konvensional ................................................................................... 12 

1.2  Bank Syariah ............................................................................................. 13 

B.  Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional ................................................ 15 

C.  Prinsip Bank Syariah ............................................................................................. 15 

D.  Tujuan Bank Syariah ............................................................................................. 18 

E.  Produk Bank Syariah ............................................................................................ 19 

1.  Produk Penyaluran Dana ........................................................................... 19 

2.  Produk Penghimpun Dana ......................................................................... 20 

F.  Sumber Dana Bank Syariah .................................................................................. 22 

G.  Definisi Profitabilitas ............................................................................................ 22 

H.  Return on Asset (ROA) ......................................................................................... 24 

I.  Laporan Keuangan ................................................................................................ 25 

J.  Variabel Teoritis ................................................................................................... 25 

1.  Capital Adequancy Ratio (CAR) ............................................................... 26 

2.  Non Performing Financing (NPF) ............................................................ 27 

3.  Financing to Deposit Ratio (FDR) ........................................................... 28 

K.  Penelitian Terdahulu ............................................................................................. 30 

L.  Kerangka Pemikiran Penelitian ............................................................................. 32 

M.  Keterkaitan antar Variabel ........................................................................ 34 

BAB III ............................................................................................................................. 36 

METODE PENELITIAN .................................................................................................. 36 

A.  Ruanglingkup Penelitian ....................................................................................... 36 

B.  Metode Pengumpulan Sampel .............................................................................. 36 

C.  Metode Pengumpulan Data ................................................................................... 37 

D.  Metode Analisis Data ............................................................................................ 38 

Page 14: Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit

xiii

1.  Pengujian asumsi klasik ............................................................................ 38 

1.1  Uji autokorelasi ......................................................................................... 38 

2.1.  Uji normalitas ............................................................................................ 39 

2.2.  Analisis grafik ........................................................................................... 39 

2.3.  Analisis statistik ........................................................................................ 40 

3.  Uji multikolonieritas ................................................................................. 40 

4.  Uji Heteroskodastisitas .............................................................................. 41 

E.  Operasional Variabel Penelitian ............................................................................ 44 

BAB IV ............................................................................................................................. 48 

ANALISIS DAN PEMBAHASAN .................................................................................. 48 

A.  Gambaran Umum Perusahaan ............................................................................... 48 

B.  Data Penelitian ...................................................................................................... 48 

a.  Sejarah Perkembangan Bank Syariah di Dunia ......................................... 49 

b.  Sejarah Bank Syariah di Indonesia ............................................................ 50 

C.  Hasil Analisis ........................................................................................................ 54 

a.  ROA (Return On Asset) ............................................................................ 54 

b.  CAR (Capital Adequancy Ratio) ............................................................... 55 

c.  FDR (Financing to Deposit Ratio) ............................................................ 57 

d.  NPF (Non Performing Financing) ............................................................. 58 

1.  Uji Asumsi Klasik ..................................................................................... 59 

2.1.  Uji Normalitas ........................................................................................... 60 

2.2.  Uji Auto korelasi ....................................................................................... 61 

2.3.  Uji Multikolinearitas ................................................................................. 62 

2.4.  Uji Heteroskedastisitas .............................................................................. 63 

3.  Analisis Model Regresi Berganda ............................................................. 64 

Page 15: Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit

xiv

4.  Koefisien Determinasi ............................................................................... 65 

4.1.  Pengaruh CAR, FDR, NPF terhadap ROA secara Parsial......................... 66 

4.2.  Pengaruh CAR, FDR, dan NPF terhadap ROA secara Simultan .............. 67 

D.  Interpretasi Hasil Penelitian .................................................................................. 68 

BAB V .............................................................................................................................. 71 

PENUTUP ........................................................................................................................ 71 

A.  Kesimpulan ........................................................................................................... 71 

B.  Implikasi ............................................................................................................... 72 

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 73 

LAMPIRAN ...................................................................................................................... 76 

Page 16: Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit

xv

DAFTARTABEL

 

Halaman

Tabel 1. 1. CAR, FDR, NPF, ROA ......................................................................... 8

Tabel 2. 1. Perbedaan Bunga dengan Bagi Hasil .................................................. 15

Tabel 2. 2. Perbedaan Mendasar Bank Konvensional dengan Bank Syariah ....... 15

Tabel 2. 3. Klasifikasi Tingkat Penilaian ROA (Return On Asset) ...................... 24

Tabel 2. 4. Kriteria Penilaian Rasio NPF (Non Performing Financing) ............... 28

Tabel 2. 5.PenelitianTerdahulu ............................................................................. 30

Tabel 2. 6.Kerangka Pemikiran ............................................................................. 33

Tabel 3. 1. Sampel Penelitian ................................................................................ 37

Tabel 3. 2. Data Bank Umum Syariah .................................................................. 37

Tabel 4. 1. Perkembangan Perbankan Syariah di Indonesia ................................. 50

Tabel 4. 2. Nilai ROA Bank Umum Syariah ........................................................ 54

Tabel 4. 3. CAR Bank Umum Syariah .................................................................. 55

Tabel 4. 4. FDR Bank Umum Syariah .................................................................. 57

Tabel 4. 5. NPF Bank Umum Syariah................................................................... 58

Tabel 4. 6. Uji NormalitasKolmogorov-Smirnov ................................................. 61

Tabel 4. 7. Uji Autokorelasi .................................................................................. 62

Tabel 4. 8. Uji Multikolinearitas ........................................................................... 62

Tabel 4. 9. Hasil RegresiNilai coefficient, t dan sig ............................................. 64

Page 17: Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit

xvi

Tabel 4. 10. Uji Koefisien Determinasi ................................................................ 65

Tabel 4. 11. Uji statistik t Coefficientsa ................................................................ 66

Tabel 4. 12. Uji Statistik F (Simultan) .................................................................. 68

Page 18: Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit

xvii

DAFTAR GAMBAR

 

Halaman

Gambar Grafik 1. 1. ................................................................................................ 5

Gambar Grafik 1. 2. ................................................................................................ 7

Gambar Grafik 4. 1. Histogram ............................................................................ 60

Gambar Grafik 4. 2. Scatterplot ............................................................................ 63

Page 19: Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.Data Variabel Penelitian ................................................................................ 76 

Lampiran 2.Hasil Data Statistik ........................................................................................ 78 

Lampiran 3.Titik Presentase distribusi t (df = 1-60) ........................................................ 84 

Lampiran 4.Tabel Distribusi F .......................................................................................... 87 

Page 20: Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit

1

BAB I

PENDAHULUAN

 

A. Latar Belakang Masalah

Bagi masyarakat yang hidup di negara-negaramaju, seperti negara-negara

di Eropa, Amerika dan Jepang, mendengar kata bank sudah bukan merupakan

barang yang asing. Bank sudah merupakan mitra dalam rangka memenuhi

kebutuhan keuangan mereka. Bank dijadikan sebagai tempat untuk melakukan

berbagai transaksi yang berhubungan dengan keuangan seperti, tempat

mengamankan uang, melakukan investasi, pengiriman uang, melakukan

pembayaran atau penagihan. Bank dapat dikatakan sebagai darahnya

perekonomian suatu negara. (Kasmir:2012)

Perbankan di Indonesia mengalami perkembangan dari tahun ke tahun,

terutama setelah adanya krisis ekonomi yang melanda pada tahun 1997. Krisis

yang melanda tersebut juga berdampak pada bidang perbankan sehingga jumlah

bank yang ada mengalami penurunan. Hal ini dikarenakan tingginya kredit macet

yang ditanggung oleh bank, sehingga bank tidak mampu mengembalikan dana

kepada masyarakat pada saat krisis tersebut terjadi. Kebanyakan bank yang tidak

mampu bertahan adalah bank konvensional.Bank syariah yang sebelumnya

dianggap remeh malah relatif lebih mampu bertahan menghadapi krisis

tersebut.Bank syariah menunjukkan perkembangan yang menjanjikan dari tahun

ke tahunnya. Perkembangan ini dapat dilihat dari naiknya aset, pembiayaan, dan

dana pihak ketiga. Pembiayaan Hal ini menunjukkan bank syariah mempunyai

prospek yang menjanjikan. Bank syariah di tengah-tengah krisis global menjdi

Page 21: Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit

2  

harapan bagi para nasabah dan pelaku perbankan untuk mengatasi krisis, karena

sistem transaksinya yang bertumpu pada sektor riil. Berbeda dengan bank

konvensional yang transaksi sistem keuangannya dilakukan on paper, di mana

dalam sistem ini banyak spekulasi yang dilakukan, yang terbukti bisa

mengakibatkan risiko kerugian yang tinggi.sistem bunga dalam dunia perbankan.

Prinsip utama bank syariah adalah tidak mengakui adanya bunga.Bunga dianggap

sebagai suatu hal yang diharamkan, karena merupakan suatu unsur buruk yang

merusak masyarakat secara ekonomi, sosial, maupun moral.Oleh karena bunga

dianggap haram, maka bunga tidak dapat dimasukkan sebagai unsur untuk

menghitung pendapatan bank syariah. Pendapatan hanya dihitung dari hasil

operasinya yang diperoleh dari bagi hasil penyaluran dana, keuntungan atas

kontrak jual beli, hasil sewa, dan biaya administrasi atas jasa yang diberikan.

Besarnya pendapatan yang diperoleh ini akan mempengaruhi tingkat kinerja bank.

Kinerja bank yang baik akan berpengaruh pada pencapaian profitabilitas bank.

Dalam pengukuran kinerja, analisis rasio dapat digunakan untuk mengetahui

seberapa baik operasi suatu bank dan seberapa sehat bank dapat menjalankan

fungsinya untuk mencapai profitabilitas yang diinginkan.Pada umumnya, rasio

untuk menilai kinerja bank terdiri dari rasio likuiditas, rentabilitas, dan

solvabilitas.Rasio likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan bank untuk

memenuhi kewajiban jangka pendek atau kewajiban yang sudah jatuh

tempo.Rasio rentabilitas digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan

profitabilitas bank.Rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur seberapa mampu

bank untuk memenuhi kewajiban jangka panjangnya atau untuk mengukur

Page 22: Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit

3  

kemampuan bank memenuhi kewajibannyajika terjadi likuiditas (Irman

Firmansya,2012).

Dalam pengukuran kinerja, analisis rasio dapat digunakan untuk

mengetahui seberapa baik operasi suatu bank dan seberapa sehat bank dapat

menjalankan fungsinya untuk mencapai profitabilitas yang diinginkan.Pada

umumnya, rasio untuk menilai kinerja bank terdiri dari rasio likuiditas,

rentabilitas, dan solvabilitas.Rasio likuiditas digunakan untuk mengukur

kemampuan bank untuk memenuhi kewajiban jangka pendek atau kewajiban yang

sudah jatuh tempo.Rasio rentabilitas digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi

usaha dan profitabilitas bank.Rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur

seberapa mampu bank untuk memenuhi kewajiban jangka panjangnya atau untuk

mengukur kemampuan bank memenuhi kewajibannyajika terjadi likuiditas.

Financing to deposit ratio (FDR) merupakan salah satu rasio likuiditas yang

mewakili kedua aktivitas utama bank yaitu menghimpun dana dan menyalurkan

dana tersebut kepada masyarakat yang membutuhkan (pembiayaan). Aktivitas

penyaluran dana atau pembiayaan merupakan sumber utama pendapatan bank

syariah. Besarnya pembiayaan yang disalurkan dipengaruhi oleh besarnya dana

pihak ketiga yang terkumpul. Semakin banyak dana terkumpul, semakin banyak

pula pembiayaan yang dapat disalurkan. Peningkatan penyaluran pembiayaan

akan menyebabkan peningkatan pendapatan dari bagi hasil. Pendapatan yang

meningkat akan berdampak pada peningkatan kinerja yang diikuti dengan

peningkatan laba. Dari segi solvabilitas, Capital Adequacy ratio (CAR)

membandingkan modal dengan aset tertimbang menurut risiko, di mana modal

Page 23: Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit

4  

adalah faktor penting dalam operasi dan perkembangan semua jenis usaha.Modal

menjadi fondasi bagi setiap usaha.Terlebih lagi bagi bank syariah yang pada

umumnya adalah lembaga yang keberhasilan operasinya tergantung pada

kepercayaan masyarakat. Modal didefinisikan seblgai kekayaan bersih, yang

didapat dari selisih an tara nilai buku dari aset dikurangi nilai buku dari kewajiban

(Muhammad 2002:210).Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah rasio yang

berkaitan dengan faktor permodalan bank untuk mengukur kecukupan modal yang

dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang mengandung resiko. Untuk saat ini

minimal CAR sebesar 8% dari Aktiva Tertimbang Menurut Resiko (ATMR), atau

ditambah dengan Resiko Pasar dan Resiko Operasional, hal ini tergantung pada

kondisi bank yang bersangkutan (Riyadi, 2006). Besarnya modal suatu bank akan

berpengaruh pada mampu atau tidaknya suatu bank secara efisien menjalankan

kegiatannya. Jika modal yang dimiliki oleh bank tersebut mampu menyerap

kerugian-kerugian yang tidak dapat dihindarkan, maka bank dapat mengelola

seluruh kegiatannya secara efisien, sehingga kekayaan bank (kekayaan pemegang

saham) diharapkan akan semakin meningkat demikian juga sebaliknya. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa hubungan antara CAR dengan ROA adalah positif

Pada bank syariah, modal terdiri atas modal inti dan modal

pelengkap.Modal inti terdiri dari modal disetor, agio saham, modal sumbangan,

cadangan umum, cadangan tujuan, laba ditahan, dan bagian kekayaan bersih anak

perusahaan konsolidasian.Modal pelengkap terdiri dari cadangan yang dibentuk

bukan dari laba setelah pajak serta clari pinjaman yang dipersamakan dengan

modal.Dengan adanya modal yang cukup, maka operasi bank dapat maju

Page 24: Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit

5  

danberkembang sekaligus mampu menjaga kepercayaan masyarakat atas

kelangsungan usaha bank yang bersangkutan pada peningkatan kinerja bank yang

akhimya berpengaruh pada laba bank syariah.(Warren, Reeve, dan Fess, 2005:25)

FDR

Sumbe

r : (www.bi.go.id) data diolah

Grafik 1. 1.  

Dari data diatas salah satu fungsi pokok bank syariah adalah menyalurkan

pembiayaan kepada masyarakat sebagaimana diatur dalam Undang-Undang

perbankan syariah No.21 tahun 2008. Tabel diatas menggambarkan pada tahun

2011 data menunjukan angka 88,94 mengalami peningkatan pada tahun 2012 data

menunjukan angka 100 dan mengalami peningkatan pada tahun 2013 sebesar

0,32% tetapi pada tahun 2014 mengalami penurunan sebesar 13,66% mengalami

peningkatan kembali pada tahun 2015 mulai mengalami peningkatan 1,37%

Penyaluran pembiayaan tersebut merupakan salah satu bisnis utama dan oleh

karena itu menjadi sumber pendapatan utama bank syariah. Sejalan dengan

perkembangan perbankan syariah yang relatif baru di Indonesia, pembiayaan

syariah dengan sejenis akad dan karakteristiknya masih belum di pahami baik oleh

masyarakat, dan bahkan oleh pegawai dan penjabat bank syariah itusendiri.

Pembiayaan yang disalurkan oleh bank syariah diharapkan dapat memberikan

Page 25: Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit

6  

kontribusi pendapatan yang berkelanjutan, dan senatiasa berada dalam kualitas

yang baik selama jangka waktunya. Kualitas pembiayaan yang kurang baik, atau

bahkan memburuk, akan berdampak secara langsung pada penurunan pendapatan

dan laba yang diperoleh bank syariah. Penurunan laba tersebut selanjutnya

menurunkan kempuan bank syariah dalam menyalurkan pembiayaan lebih

lanjutdan menjalankan bisnis lainya.

Pertumbuhan pembiayaan di Indonesia relatif besar jika dibandingkan

dengan negara-negara asia lainya. Dengan melihat pertumubuhan pembiayaan

yang cukup besar tersebut, apalagi pembiayaan merupakan salah satu aktifitas

bisnis utama perbankan syariah, perlu ada pengelolaan menejemen yang baik.

Untuk dapat melakukan ekspansi pembiayaan, bank syariah tentunya harus dapat

menjual berbagai macam produk pembiyaan. Pengelolaan pembiayaan perbankan

syariah merupakan salah satu indikator keberhasilan dalam mengelola bisnis

perbankan. Bank syariah yang dapat mengelola pembiayaan dengan baik dapat

menghasilkan NPF (Non Performing Financing) pada level yang rendah dengan

memberikan kontribusi laba yang tinggi. (Ikatan Banking Indonesia:2015) berikut

data NPF yang sudah olah :

Page 26: Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit

7  

Sumber : www.ojk.go.id (data diolah)

Grafik 1. 2. NPF

 

Dari data diatas pertumbuhan NPF terus meningkat dari tahun ke tahun,

hal ini dapat mempengaruhi profitabilitas suatu bank (laba). Non Performing

Financing (NPF) merupakan rasio keuangan yang bekaitan dengan risiko kredit.

Non Performing Financing adalah perbandingan antara total pembiayaan

bermasalah dengan total pembiayaan yang di berikan kepada debitur. Rasio Non

PerformingFinancing analog dengan Non Performing Loan pada bank

konvensional. Karena pada bank syariah tidak mengenal adanya pinjaman namun

menggunakan istilah pembiayaan. NPL mencerminkan risiko kredit, semakin

kecil NPL semakinkecil pula risiko kredit yang ditanggung pihak bank

(Nusantara, 2009).Namun sebaliknya, jika risiko kredit yang ditanggung bank

semakin tinggi,profitabilitas akan menurun. Sehingga dikatakan bahwa NPF

berpengaruh

Page 27: Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit

8  

negatif terhadap ROA. Laba adalah selisih pendapatan terladap beban, yang dapat

meningkatkan ekuitas pemilik.Laba bank syariah ditentukan dari besamya

pendapatan yang diperoleh selama periode berjalan yang kemudian dikurangi

dengan beban-beban pada tahun yang bersangkutan.Laba merupakan salah satu

indikator kesehatan kinerja bank.Indikator bank yang sehat salah satunya dapat

dilihat dari laba yang terus meningkat yang dihasilkan tiap tahunnya. Dari

penjelasan yang ada maka tujuan dari penelitian adalah untuk menguji pengaruh

Capital adequacy ratio dan Financing to deposit ratio terhadap laba pada bank

umum syariah.Berdasarkan uraian diatas, menunjukan bahwa CAR, FDR, dan

NPF mempunyai pengaruh terhadap profitabilitas bank syariah. Dan kondisi

CAR, FDR, NPF, dan ROA pada BUS (Bank Umum Syariah) pada tahun 2011-

2015 dapat dilihat pada tabel 1.1 sebagai berikut:

Tabel 1. 1. CAR, FDR, NPF, ROA Tahun CAR FDR NPF ROA

2011 16,63 88,94 2,52 1,79

2012 14,13 100 2,22 2,14

2013 14,42 100,32 2,62 2

2014 15,74 86,66 4,95 0,41

2015 15,02 88,03 4,84 0,49

Sumber:www.ojk.go.id (data diolah)

Berdasarkan data pada table 1.1 di atas dapat dilihat bahwa CAR, FDR,

dan NPF pada Bank Umum Syariah mengalami naik dan turun tiap tahunnya.

Page 28: Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit

9  

Namun dalam laporan keungan tersebut ada yang perlu dicermati dimana pada

prinsipnya NPF adalah rasio yang menunjukan suatu pembiayaan yang

pembayarannya dilakukan terganggu dan tidak mencukupi minimum yang

ditetapkan sampai dengan pembiayaan yang sulit untuk diperoleh atau bahkan

tidak dapat ditagih lagi. Peningkatan NPF yang terjadi menurunnya rasio ROA.

Salah satu variable independen yang mempengaruhi profitabilitas bank umum

syariahReturn On Asset (ROA) adalah Capital adequacy Ratio (CAR). CAR

mencerminkan modal sendiri perusahaan.Semakin tinggi CAR maka semakin baik

kemampuan bank tersebut.Untuk menanggung resiko dari setiap aktiva yang

beresiko.Jika nilai CAR tinggi maka bank tersebut mampu membiayai kegiatan

operasionaldan memberikan kontribusi yang cukup besar bagi

profitabilitas(adyani,2011:3).

Berdasarkan fenomena diatas maka perlu di kaji lebih lanjut dengan

menggunakan periode pengamatanyanglebih terkini.Penelitian ini bertujuan untuk

membuktikan apakah CAR, FDR, dan NPF berpengaruh secara simultan dan

parsial terhadap profitabilitas dan sekaligus memprediksi kebangkrutan suatu

perusahaan tersebut. Sehingga peneliti mengambil judul “Pengaruh Capital

Adequacy Ratio (CAR), Financing to Deposit Ratio (FDR), dan Non Performing

Financing (NPF) terhadap Profitabilitas BUS (Bank Umum Syariah) Periode

2012-2015”.

Page 29: Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit

10  

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan Uraian di atas maka dapat diidentifikasikan permasalahan

sebagai berikut:

1. Masalah pertama adanya kesenjangan teori dengan fakta (fenomena gap)

yang menggambarkan bahwa pengaruh dari variabel CAR, FDR, dan NPF

bervariasi terhadap ROA yang menggambarkan perubahan yang terjadi

tidak sesuai dengan teori.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah penelitian yang telah dipaparkan, maka

dapat dirumuskan beberapa masalah penelitian (research question) sebagai

berikut:

1. Apakah Variabel Capital Adequacy Ratio (CAR), Financing to Deposit

Ratio (FDR), dan Non Perfoming Financing (NPF) berpengaruh secara

simultan terhadap Return On Asset (ROA) ?

2. Apakah Variabel Capital Adequacy Ratio (CAR), Financing to Deposit

Ratio (FDR), dan Non Perfoming Financing (NPF) berpengaruh secara

parsial terhadap Return On Asset (ROA) ?

3. Dari variabel-variabel tersebut manakah yang memiliki pengaruh paling

dominan terhadap Return On Asset (ROA) ?

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

Page 30: Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit

11  

1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh CAR, FDR, NPF secara parsial

terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah

2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh CAR, FDR, NPF secara simultan

terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah

E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang dapat diambil dari penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Bagi penulis, dapat meningkatkan dan memperdalam pengetahuan serta

pemahaman penulis yang didapatkan di bangku kuliah sehingga dapat

mengintreprestasikan teori ke dalam kasus-kasus nyata yang ada.

2. Bagi akademis, Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai

pengambilan keputusan dalam bidang keungan terutama dalam rangka

memaksimumkan kinerja perusahaan.

3. Bagi Bank, dapat digunakan sebagai bahan evaluasi kinerja keuangan bank

yang berkaitan dengan penaikan tingkat profitabilitas dan sebagai

pertimbangan dalam mengambil kebijakan untuk mendeteksi sejak dini

tingkat kebangkrutan.

Page 31: Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit

12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

 

A. Landasan Teori

1. Pengertian Bank

Bank dalam menjalankan usahanya menghimpun dana dari masyarakat dan

menyalurkannya kembali dalam berbagai alternative investasi. Sehubungan dengan fungsi

penghimpunan dana ini, bank bank sering pula disebut dengan lembaga kepercayaan.

Sejalan dengan karakteristik usahanya tersebut, maka bank merupakan suatu segmen usaha

yang kegiatannya banyak diatur oleh pemerintah.Pengaturan secara ketat oleh penguasa

moneter terhadap kegiatan perbankan ini tidak terlepas dari perannya dalam melaksanakan

kebijakan moneter. Bank dapat mempengaruhi jumlah uang beredar yang merupakan salah

satu sasaran pengaturan oleh penguasa moneter dengan menggunakan berbagai piranti

kebijakan moneter.(Siamat:2005)

Menurut PSAK No.31 tentang Akuntansi Perbankan, bank adalah suatu lembaga

yang berperan sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihak-pihak

yang memiliki kelebihan dana (surplus unit) dengan pihak-pihak yang memerlukan dana

(deficit unit), serta sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar lalu lintas pembayaran.

Falsafah yang mendasari kegiatan usaha bank adalah kepercayaan masyarakat.

1.1 Bank Konvensional

Menurut Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 Bank Konvensional adalah bank yang

melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional yang dalam kegiatannya memberikan

jasa dalam lalu lintas pembayaran.Martono (2012) menjelaskan prinsip konvensional yang

digunakan bank konvensional menggunakan dua metode, yaitu:

Page 32: Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit

13

1. Menetapkan bunga sebagai harga, baik untuk produk simpanan seperti tabungan,

deposito berjangka, maupun produk pinjaman (kredit) yang diberikan berdasarkan

tingkat bunga tertentu.

2. Untuk jasa-jasa bank lainnya, pihak bank menggunakan atau menerapakan

berbagai biaya dalam nominal atau prosentase tertentu. Sistem penetapan biaya ini

disebut fee based.

1.2 Bank Syariah

Bank syariah adalah bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam,

maksudnya adalah bank yang dalam operasinya mengikuti ketentuan-ketentuansyariah

Islam, khususnya yang menyangkut tata cara bermuamalah secaraIslam.Falsafah dasar

beroperasinya bank syariah yang menjiwai seluruh hubungan transaksinya adalah

efesiensi, keadilan, dan kebersamaan. Efisiensi mengacu pada prinsip saling membantu

secara sinergis untuk memperoleh keuntungan sebesar mungkin. Keadilan mengacu pada

hubungan yang tidak dicurangi, ikhlas, dengan persetujuan yang matang atas proporsi

masukan dan keluarannya.Kebersamaan mengacu pada prinsip saling menawarkan bantuan

dan nasihat untuk saling meningkatkan produktivitas. Kegiatan bank syariah dalam hal

penentuan harga produknya sangat berbeda dengan bank konvensional.Bank syariah

adalah suatu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai perantara bagi pihak yang

berkelebihan dana dengan pihak yang kekurangan dana untuk kegiatan usaha dan kegiatan

lainnya sesuai dengan hukum Islam. Selain itu, bank syariah biasa disebutIslamic

Banking atau Interest Fee Banking, yaitu suatu sistem perbankan dalam pelaksanaan

operasional tidak menggunakan sistem bunga (riba), spekulasi (maisir) dan ketidakpastian

atau ketidakjelasan (gharar).Prinsip dasar yang diikuti oleh bank Islam itu adalah (Rodoni,

2009) :

Page 33: Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit

14

1) Larangan riba dalam transaksi

2) Melakukan kegiatan usaha dan perdagangan berdasarkan perolehan keuntungan

yang sah

3) Memberikan zakat

Adapun keunggulan bank syariah sebagai berikut (Rodoni, 2009: 143) :

1) Dengan adanya negosiasi antara pihak nasabah dengan pihak bank, tercapai suatu hal

yang saling menguntungkan, maka dengan prinsip ini kedua belah pihak akan merasa

saling diuntungkan dari segi financial maupun hukum.

2) Dengan prinsip bagi hasil, apabila perusahaan hendak menaikkan usahanya tetapi

keuntungan modal dapat mengajukan kredit dengan baik, sehingga dapat menerima

modal dan juga risiko yang ada lebih rendah daripada dengan pinjaman kredit

biasanya.

3) Dapat mendorong para pengusaha kecil untuk mengembangkan usahanya dengan

baik, dengan adanya bantuan dari pihak bank.

4) Risiko kerugian lebih kecil dengan menggunakan prinsip ini, karena apabila

mengalami kerugian, maka dibagi menurut perjanjian yang dibuat.

5) Pihak bank akan mendapatkan banyak nasabah dengan menggunakan prinsip ini

karena adanya kemudahan-kemudahan (misalnya : tanpa agunan) yang diberikan

oleh bank dan juga akan menaikkan keuntungan yang besarnya sesuai dengan

perjanjian yang dilakukan.

Tujuan bank syariah didirikan yaitu untuk mempromosikan dan mengembangkan

penerapan prinsip-prinsip Islam, syariah dan tradisinya kedalam transaksi keuangan dan

perbankan serta bisnis lain yang terkait

Page 34: Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit

15

B. Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional

Dalam segi kelembagaan perbedaan antara bank syariah dan bank konvensional adalah

cara dan proses melakukan kegiatan usahannya. Didalam bank syariah kegiatan usaha

menggunakan sistem bagi hasil.Dalam bank konvensional menggunakan sistem bunga.

Perbedaan sistem bunga dan bagi hasil sebagai berikut:

Tabel 2. 1. Perbedaan Bunga dengan Bagi Hasil  

Bunga Bagi hasil Dihitung dari pinjaman modal (pokok) 1. Dihitung dari margin (keuntungan) Bunga berubah sesuai kondisi pasar 2. Nisbah tetap sesuai akad Nominal tetap sesuai bunga 3. Nominal berubah sesuai kondisi

usaha Diragukan oleh seluruh agama 4. Tidak ada keraguan

Sumber: antonio syafii (2011)

Adapun perbedaan mendasar tentang perbankan syariah dan perbankan

konvensional sebagai berikut :

Tabel 2. 2. Perbedaan Mendasar Bank Konvensional dengan Bank Syariah  

Aspek Bank Syariah Bank Konvensional Akad dan Legalitas Hukum islam dan positif Hukum positif Struktur organisasi dan pengawasan

BI, DPS, dan DSN BI

Prinsip operasional Titipan, bagi hasil, jual beli sewa jaminan, pijam

Perangkat bunga

Tujuan Profit dan Falah oriented Profit Oriented Hubungan dengan Nasabah Kemitraan Debitur-kreditur Lembaga penyelesaian sengketa

Basyarnas BANI

Sumber: antonio syafii (2011)

C. Prinsip Bank Syariah

Pada dasarnya prinsip bank syariah menghendaki semua dana yang diperoleh dalam

sistem perbankan syariah dikelola dengan integritas tinggi dan sangat hati-hati.

Page 35: Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit

16

1. Shiddiq, memastikan bahwa pengelolaan bank syariah dilakukan dengan moralitas

yang menjunjung tinggi nilai kejujuran. Dengan nilai ini pengelolaan

diperkenankan (halal) serta menjauhi cara-cara yang meragukan terlebih lagi yang

bersifat terlarang (haram).

2. Tabligh, secara berkesinambungan melakukan sosialisasi dan mengedukasi

masyarakat mengenai prinsip-prinsip, produk dan jasa perbankan syariah. Dalam

melakukan sosialisasi sebaiknya tidak hanya mengedepankan pemenuhan prinsip

syariah semata, tetapi juga harus mampu mengedukasi masyarakat mengenai

manfaat bagi pengguna jasa perbankan syariah.

3. Amanah, menjaga dengan ketat prinsip kehati-hatian dan kejujuran dalam

mengelola dana yang di peroleh dari pemilik dana (shahibul maal) sehingga timbul

rasa saling percaya antara pemilik dana dan pihak pengelola dana investasi

(mudharib)

4. Fathanah, memastikan bahwa pengelolaan bank dilakukan secara profesional dan

kompetitif sehingga menghasilkan keuntungan maksimum dalam tingkat resiko

yang ditetapkan oleh bank. Termasuk di dalamnya adalah pelayanan yang penuh

dengan kecermatan dan kesantunan (ri’ayah) serta penuh rasa tanggung jawab

(mas’uliyah).

Menurut Pasal 1 ayat (12) Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan,

Prinsip Syariah adalah prinsip hukum islam dalam kegiatan perbankan berdasarkan fatwa

yang dikeluarkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan dalam penempatan fatwa

dibidang syariah. Lembaga yang berwenang di sini adalah Dewan Pengawas Syariah

(DPS) yang bersifat independen yang merupakan kepanjangan tangan dari Dewan Syariah

Nasional-Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI). DPS ditempatkan pada bank yang

Page 36: Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit

17

melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah dengan tugas yang diatur oleh

DSN-MUI. Adapun prinsip perbankan menurut (Aziz, 2006:4) sebagai berikut:

1. Larangan riba dan bunga.

Larangan riba ini dimulai dari adanya pelarangan yang tegas terhadap riba. Tidak

diragukan lagi bahwa apa yang diharamkan oleh al-Qur’an maupun al-hadits adalah riba.

Al-Qur’an mengharamkannya dalam Qs.2:275.

Allah berfirman:

ي يتخبطه ال امك يقوم اذلاب ال يقومون ا ين يالكون الر اذل

نم قالوا ا يطان من المس ذكل باهن اب الشـ ما البيع مثل الره ب ن ر اب فمن جاءه موعظة م م الر واحل اهلل البيع وحرىل اهلل ومن عاد فاولـئك

فانهتـى فهل ما سلف وامره ا

ون اب النار مه فهيا خادل احص

Artinya :

Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melaikan seperti

berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan

mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat),

sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah mengharamkan riba.

Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti

(dari mengambil riba), maka baginya apa yang diambilnya dahulu (sebelum datang

Page 37: Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit

18

larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba),

maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal didalamnya.

2. Keadilan Sosial, persamaan, dan hak milik.

Keadilan sosial dalam pandangan Islam menuntut pemilik dana untuk berbagi atas

keuntungan, demikian juga bila terjadi kerugian. Islam memberikan panduan bahwa proses

akumulasi kekayaan dan distribusi ekonomi terbentuk secara fair dan benar.

3. Uang sebagai modal “potensial”.

Dalam pandangan Islam uang merupakan modal “potensial”. Ia akan menjadi modal nyata

ketika uang tersebut bekerja sama dan bergabung dengan sumberdaya lain untuk

melakukan suatu aktivitas produktif. Islam mengakui nilai kontribusi uang, ketika ia

bertindak sebagai modal yang digunakan untuk aktivitas usaha.

4. Larang perilaku spekulatif.

Sistem kengan islam tidak menghendaki penimbunan (hoarding) dan melarang transaksi

yang mengandung ketidakpastian, perjudian, dan berisiko ekstrim.

5. Kesucian akad (kontrak).

Islam menegakkan kewajiban sesuai dengan akad (kontrak) dan keterbukaan informasi

sebagai tugas suci. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi resiko dan informasi asimetrik

dan moral.

6. Aktivitas yang disetujui Syariah.

Hanya aktivitas bisnis yang tidak melanggar ketentuan-ketentuan syariah yang memenuhi

persyaratan untuk investasi.

D. Tujuan Bank Syariah

Menurut Zaenul Arrifin (2002), Bank syariah adalah bank yang aktivitasnya

meninggalkan riba. Dengan demikian, penghindaran bunga yang dianggap riba merupakan

salah satu tantangan yang dihadapi dunia islam. Suatu hal yang sangat menggembirakan

Page 38: Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit

19

bahwa belakangan ini para ekonom muslim telah mencurahkan perhatian besar, gunakan

menemukan cara untuk menggantikan sistem bunga dalam transaksi perbankan dan

membangun model teori. 

 

E. Produk Bank Syariah

Produk perbankan syariah secara umum dapat dikelompokan menjadi tiga bagian

(Nadratuzzaman, 2006) yaitu sebagai berikut :

1. Produk Penyaluran Dana

a. Bagi hasil

1)Musyarakah, merupakan transaksi yang dilandasi oleh adanya keinginan para pihak yang

bekerjasama untuk meningkatkan nilai asset yang mereka miliki secara bersama-sama.

Senua modal disatukan untuk dijadikan modal proyek musyarakah dan dikelola bersama-

sama. Setiap pemilik modal disatukan untuk dijadikan modal proyek musyrakah dan

dikelola bersama-sama. Setiap pemilik modal berhak turut serta dalam menentukan

kebijakan usaha yang dijalankan oleh pelaksana proyek.

2)Mudharabah, merupakan bentuk kerjasama antara dua atau lebih pihak dimana pemilik

modal (Shahibul maal) mempercayakan sejumlah modal kepada pengelola (mudharib)

dengan suatu perjanjian pembagian keuntungan. Bentuk ini menegaskan kerjasama dengan

kontribusi 100% modal shahibul maal dan keahlian dari mudharib. Dalam mudharabah,

modal hanya berasal dari salah satu pihak, sedangkan dalam musyarakah modal berasal

dalam dua pihak atau lebih. Jika obyek yang didanai ditentukan oleh pemilik modal, maka

kontrak tersebut dinamakan mudharabah al muqayyadah.

b. Akad jual beli

1)Murabahah, yaitu kontrak jual beli dimana bank bertindak sebagai penjual, sementara

nasabah sebagai pembeli. Harga jual adalah harga beli bank ditambah keuntungan. Dalam

Page 39: Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit

20

transaksi ini barang diserahkan segera setelah akad, sedangkan pembayaran dapat

dilakukan secara cicilan maupun sekaligus.

2)Ba’ As Salam, yaitu kontrak jual beli dimana nasabah bertindak sebagai penjual,

sedangkan bank sebagai pembeli barang yang diserahkan oleh nasabah secara tangguh,

sedangkan pembayaran secara tunai oleh bank. Dalam transaksi ini kuantintas, harga, dan

waktu penyerahan barang harus ditentukan secara pasti. Transaksi ini biasanya digunakan

untuk produk pertanian dalam jangka waktu yng singkat.

3)Bai’ Al Isthisna’, yaitu produk yang menyerupai produk salam. Sistem pembayarannya

dapat dilakukan oleh bank dalam beberapa kali pembayaran. Umumnya diaplikasikan

dalam pembiayaan manufaktur dan kontruksi.

4)Ijarah dan Ijarah wa Itigna, yaitu kontrak jual beli dimana bank bertindak sebagai

penjual jasa, sementara nasabah sebagai pembeli. Diakhir masa kontrak bank dapat

menawarkan nasabah untuk membeli barang yang disewakan. Jika sewa cicilan sudah

termasuk harga pokok barang disebut ijarah wa igtina.

3. Akad pinjaman

1. Qard Al-HasanMerupakan pinjaman dana bank terhadap pihak yang layak untuk

mendapatkannya, dan bank sama sekali dilarang untuk menerima apapun.

2. Produk Penghimpun Dana

a. Giro Wadiah

Wadiah amanah yang mempunyai prinsip harta titipan tidak boleh dimanfaatkan oleh

yang dititipi (bank) bertanggung jawab atas keutuhan harta titipan sehingga ia boleh

memanfaatkan harta titipan tersebut.

b. Rekening Tabungan

Bank menerima simpanan dari nasabah dengan jasa penitipan dana. Bank

mendapatkan ijin dari nasabah untuk menggunakan dana tersebut selama mengendap di

Page 40: Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit

21

bank. Keuntungan dari penggunaan dana akan dibagi dengan nasabah dengan pembagian

yang disepakati pada awal perjanjian. Bank juga menjamin pembayaran kembali pada

semua simpanan nasabah.

c. Rekening Investasi Umum

Produk ini menggunakan prinsip mudharabah mutlaqah, dimana bank bertindak

sebagai mudharib dan nasabah sebagai baitul maal. Variasi waktu simpanan bisa 1, 3, 6, 24

bulan, dan seterusnya. Dalam hal ini kerugian ditanggung oleh nasabah dan bank akan

kehilangan keuntungan.

d. Rekening Investasi Khusus

Produk ini menggunkan prinsip mudharabah muqqayadah, dimana bank menerima

pinjaman dari pemerintah atau nasabah korporasi. Bentuk investasi dan pembagian

keuntungan dinegosiasikan kasus per kasus.

e. Produk Jasa

1) Rahn merupakan akad menggadaikan barang dari suatu pihak ke pihak lain, dengan

uang sebagai gantinya. Akad ini dapat berubah menjadi produk jika digunakan untuk

pelayanan kebutuhan konsumtif dan jasa seperti pendidikan, kesehatan, dan lain-lain.

2) Wakalah merupakan akad perwakilan anatara dua pihak. Umumnya digunakan untuk

penerbitan L/C (Letter of Credit), akan tetapi juga dapat digunakan untuk mentransfer

dana nasabah ke pihak lain.

3) Kafalah akad untuk penjaminan. Akad ini digunakan untuk penerbitan garansi ataupun

sebagai jaminan pembayaran lebih dulu.

4) Hawalah merupakan akad pemindahan utang piutang. Akad ini dapat digunakan

dalam penyelesaian utang impor. Pengalihan utang harus dilakukan atas dasar

kerelaan dari para pihak yang terkait.

Page 41: Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit

22

5) Ju’alah merupakan akad pemberian imbalan tertentu atas pencapaian hasil yang

ditentukan dari suatu pekerjaan. Akad ini digunakan oleh bank dalam menawarkan

jasa dengan fee sebagai imbalannya.

F. Sumber Dana Bank Syariah

Adapun sumber dana bank syariah terdiri dari :

a.Modal Inti (core capital) adalah modal yang berasal dari pemilik bank, yang terdiri dari

modal yang disetor oleh para pemegang saham, cadangan dan laba ditahan.

b.Kuasi ekuitas (mudharabah account) adalah dana dana yang tercatat dalam rekening-

rekening bagi hasil.

c.Titipan (Wadiah) adalah simpanan tanpa imbalan.

Sistem pembiayaan bank syariah

Menurut sifat penggunaanya pembiayaan dapat dibagi menjadi 2 hal, yaitu (syafi’i

Antonio, 2011) :

1.Pembiayaan produktif, yaitu pembiayaan yang ditunjukan untuk memenuhi kebutuhan

produksi dalam arti luas, yaitu untuk peningkatan usaha, baik usaha produksi,

perdagangan, maupun investasi.

2.Pembiayaan Konsumtif, yaitu pembiayaan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan

konsumsi, yang akan habis digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

G. Definisi Profitabilitas

Hadad dkk (2003) mendefinisikan profitabilitas sebagai dasar dari adanya keterkaitan

antara efisiensi operasional dengan kualitas jasa yang dihasilkan oleh suatu bank.

Profitabilitas adalah ukuran spesifik dari performa suatu bank, dimana ia merupakan

tujuan dari manajemen perusahaan dengan memaksimalkan nilai dari para pemegang

Page 42: Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit

23

saham, optimalisasi dari berbagai tingkat return, dan meminimalisir risiko yang ada

(Hasan, 2003).

Menurut Weygandt et al. (1996), rasio profitabilitas adalah rasio yang digunakan

untuk mengukur efektivitas manajemen perusahaan secara keseluruhan, yang ditunjukkan

dengan besarnya laba yang diperoleh perusahaan. Rasio profitabilitas dianggap sebagai

alat yang paling valid dalam mengukur hasil pelaksanaan operasi perusahaan, karena rasio

profitabilitas merupakan alat pembanding pada berbagai alternative investasi yang sesuai

dengan tingkat risiko.Semakin besar risiko investasi, diharapkan profitabilitas yang

diperoleh semakin tinggi pula. Tujuan analisis profitabilitas sebuah bank adalah untuk

mengukur tingkat effisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh bank yang

bersangkutan (Kuncoro,2007). Rasio yang biasa digunakan untuk mengukur dan

membandingkan kinerja profitabilitas bank adalah ROE (Return on Equity) dan ROA

(Return on Asset) (Pratiwi,2012).

ROE merupakan perbandingan laba bersih bank dengan modal sendiri.Rasio ini

digunakan untuk mengukur kinerja manajemen dalam mengelola modal yang tersedia

untuk menghasilkan laba setelah pajak.Semakin besar ROE, semakin besar pula tingkat

keuntungan yang dicapai bank sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi

bermasalah semakin kecil.Sedangkan ROA menunjukan kemampuan menejemen bank

dalam menghasilkan pendapatan dari pengelolaan asset yang dimiliki bank dengan modal

sendiri. Perlu dicatat disini dalam penentuan tingkat kesehatan suatu bank, Bank Indonesia

lebih mementingkan penilaian besarnya Return on Asset (ROA) dan tidak memasukan

unsur Return on Equity. Hal ini dikarenakan bank Indonesia, sebagai Pembina dan

pengawas perbankan, lebih mengutamakan nilai profitabilitas suatu bank yang diukur

dengan asset yang dananya sebagian besar dari dana simpanan masyarakat

(Dendawijaya,2003).

Page 43: Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit

24

H. Return on Asset (ROA)

Return On Asset atau ROA merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

kemampuan manajemen bank dalam memperoleh laba secara keseluruhan. Semakin besar

ROA, maka semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan

menunjukan kinerja perusahaan semakin baik (Dendawijaya,2003).

Return on Asset merupakan rasio antara laba sebelum pajak terhadap rata-rata total

asset. Semakin besar ROA, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank.

Berdasarkan ketentuan bank Indonesia, yang tercantum dalam surat edaran BI No.

9/24/Dpbs, secara matematis, ROA dirumuskan sebagai berikut (Almilia, 2005).

ROA =

Dibawah ini merupakan klasifikasi tingkat ROA (Return On Asset) menurut Peraturan

Bank Indonesia (PBI) No. 14/18/PBI/2012:

Tabel 2. 3. Klasifikasi Tingkat Penilaian ROA (Return On Asset)  

Tingkat ROA Predikat Diatas 1,22% Sangat Baik

0,99% s/d 1,22% Cukup Baik 0,77% s/d 0,99% Kurang Baik Dibawah 0,77% Tidak Baik

Sumber: www.bi.go.id

Berdasarkan Tabel diatas, dijelaskan bahwa semakin besar nilai ROA maka semakin

baik pula keadaan ataupun kesehatan bank tersebut. Dengan demikian, dapat disimpulkan

bahwa semakin besar nilai ROA (Return On Asset) dapat menunjukkan seberapa besar

tingkat keuntungan laba yang dicapai oleh bank tersebut, sehingga kemungkinan bank

dalam kondisi bermasalah semakin kecil. Sebaliknya semakin kecil rasio ini,

Page 44: Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit

25

mengidentifikasikan kurangnya kemampuan manajemen bank dalam hal mengelola aktiva

untuk meningkatkan keuntungan dan atau menekan biaya.

I. Laporan Keuangan

Laporan keuangan bank syariah

Laporan keuangan pada sektor perbankan syariah, sama seperti sektor lainnya adalah

untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan

posisi keuangan aktifitas operasi bank yang bermanfaat dalam mengambil keputusan.

Semua lembaga keuangan yang melaksanakan kegiatan usaha menyelenggarakan sistem

akuntansi yang juga disebut dengan sistem pembukuan untuk mencatat semua transaksi

ekonomi yang dilakukan oleh lembaga keuangan yang bersangkutan minimal setahun

sekali yaitu pada akhir tahun akuntansi.Salah satu indikator utama yang dijadikan dasar

penelitian adalah laporan keuangan bank yang bersangkutan.Oleh karena itu, kegiatan

usaha suatu bank menurut ketentuan pemerintah harus dinyatakan dalam laporan keuangan

yang diterbitkan dan dilaporkan kepada masyarakat dan otoritas moneter sebagai

pengawas perbankan nasional.Laporan keuangan yang dihasilkan bank tersebut diharapkan

dapat memberikan informasi tentang kinerja keuangan dan pertanggungjawaban

manajemen bank kepada seluruh stakeholder bank.Adapun pihak-pihak yang memiliki

kepentingan terhadap laporan keuangan bank adalah pemegang saham, manajemen,

karyawan, masyarakat luas. (Kasmir : 2004)

J. Variabel Teoritis

Adapun variabel-variabel yang digunakan untuk mengukur profitabilitas ROA (Return

on Assets) suatu bank adalah CAR (Capital Adequacy Ratio), NPF (Non Performing

Financing), FDR (Financing to Deposit Ratio).

Page 45: Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit

26

1. Capital Adequancy Ratio (CAR)

Capital Adequancy Ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur

kemampuan bank dalam mempertahankan modal yang mencukupi dan kemampuan bank

dalam mengidentifikasi, mengukur, mengawasi, dan mengontrol risiko-risiko yang timbul

dan dapat berpengaruh terhadap besarnya modal bank (Mudrajad Kuncoro dan Suhardjono

: 2002).

Menurut ketentuan Bank Indonesia, CAR mempunyai nilai minimal sebesar

8%.Modal bank terdiri dari dua konponen yaitu modal inti dan modal pelengkap.Modal

inti adalah modal yang berasal dari para pemilik bank, yang terdiri dari dari modal yang

disetor oleh para pemegang saham, cadangan, dan laba ditahan.Sedangkan modal

pelengkap terdiri dari cadangan revaluasi aktiva tetap, penyisihan penghapusan aktiva

produktif, modal pinjaman, dan pinjaman sunbordinasi.Kebutuhan modal minimum bank

dihitung berdasarkan ATMR (aktiva terimbang menurut risiko) yang merupakan

penjumlahan ATMR aktiva neraca dan ATMR aktiva administratif. ATMR aktiva neraca

diperoleh dengan cara mengalikajn nilai nominal aktiva yang bersangkutan dengan bobot

risiko masing-masing aktiva. ATMR aktiva administratif diperoleh dengan cara

mengalikan nilai nominal rekening administrative yang bersangkutan dengan risiko.

Semakin tinggi CAR maka semakin baik kondisi sebuah bank (Tarmidzi Achmad, 2003).

Jika nilai CAR tinggi berarti bank tersebut mampu membiayai operasi bank, keadaan yang

menguntungkan bank tersebut akan memberikan kontribusi yang cukup besar bagi

profitabilitas (Mudjarat Kuncoro dan Suhardjono, 2002). Besarnya nilai CAR suatu bank

dapat dihitung dengan rumus :

Tersedianya modal bank yang melebihi kecukupan yang telah ditentukan akan menjaga

tingkat profitabilitas bank. Karena modal ini juga berfungsi sebagai penutup kerugian

Page 46: Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit

27

usaha akibat salah satu atau kombinasi usaha perbankan. Hal ini sesuai dengan pendapat

Hassan dan Bashir (2003) yang menyatakan CAR berfungsi mengurangi biaya dari segi

pendanaan dan risiko.

Pengaruh CAR terhadap ROA

CAR dapat berpengaruh terhadap ROA karena semakin tinggi CAR maka bank

tersebut mampu membiayai operasionalnya sehingga dapat meningkatkan kepercayaan

masyarakat untuk dapat menabungkan dananya pada bank tersebut, dan pada akhirnya

dapat meningkatkan ROA.

Jika nilai CAR tinggi berarti bank tersebut mampu membiayai operasional bank,

keadaan yang menguntungkan bank tersebut akan memberikan kontribusi yang cukup

besar bagi profitabilitas (Mudjarat Kuncoro dan Suhardjono, 2002).

2. Non Performing Financing (NPF)

Salah satu resiko yang dihindari oleh bank adalah k tidak terbayarnya pembiayaan

yang telah diberikan atau sering disibut resiko pembiayan. NPF (Non Performing

Financing) merupakan indikator pembiayaan bermasalah yang perlu diperhatikan karna

sifatnya fluktuatif dan tidak pasti sehingga penting untuk diamati secara khusus.

Berdasarkan surat edaran BI Nomor 12/11/DPNP tanggal 31 Maret 2010 rasio NPF

dihitung menggunakan rumus sebagai berikut :

Keterangan:

NPF : Non Performing Financing PMB : Pembiayaan bermasalah (KL, D, M) TPM : Total Pembiayaan Berdasarkan peraturan Bank Indonesia Nomor 12/11/DPNP Tanggal 31 Maret

tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum, Semakin tinggi nilai NPF

Page 47: Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit

28

(diatas 5%) maka bank tersebut tidak sehat.Jadi apabila nilai NPF di bawah 5% maka bank

masih dianggap sehat.

Tabel 2. 4. Kriteria Penilaian Rasio NPF (Non Performing Financing)  

Nilai NPF Predikat

NPF < 2% Sangat Baik 2% NPF 5% Baik

5% Cukup Baik

Kurang Baik

Tidak Baik

Sumber: www.bi.go.id

Penilaian diatas dimaksudkan untuk menilai kondisi aset bank syariah. Semakin

tinggi NPF (Non Performing Financing) maka menunjukan semakin banyak terjadi

pembiayaan bermasalah seperti resiko gagalnya pembayaran dari suatu pembiayaan yang

diberikan kepada nasabah.

Pengaruh NPF terhadap ROA

Muhammad (2004:127)menjelaskan bahwa kegiatanpenanaman dana dapat

menimbulkanrisiko kerugian. Risiko kerugian ini dapatberasal dari adanya

pembiayaanbermasalah yang dihadapi bank. NonPerforming Financing (NPF)

merupakanrasio yang digunakan untuk mengetahuiberapa besar pembiayaan yangdihadapi

bank. Purbaningsih (2014)menyatakan NPF yang semakin besarakan menyebabkan

pendapatan yangditerima bank semakin berkurang,sehingga apabila pendapatan

yangditerima semakin berkurang maka akanmenurunkan profitabilitas (ROA).

3. Financing to Deposit Ratio (FDR)

FDR adalah rasio antara jumlah kredit yang diberikan bank dengan dana yang

diterima oleh bank. FDR ditentukkan oleh perbandingan antara jumlah pinjaman yang

diberikan dengan dana masyarakat yang dihimpun yaitu mencakup giro, simpanan

Page 48: Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit

29

berjangka (deposito), dan tabungan. FDR tersebut menyatakan seberapa jauh kemampuan

bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan

mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Semakin besar kredit

maka pendapatan yang diperoleh naik, karena pendapatan naik secara otomatis laba juga

akan mengalami kenaikan.

Secara regulasi, dilihat dari surat edaran nomor 10/40/DPM tanggal 17 November

2008 perihal tata cara penerbitan Sertifikat Bank Indonesia Syariah melaluli lelang

besarnya, menetapkan Bank Umum Syariah yang dapat mengikuti lelang SBIS jika

memiliki FDR > 80%.

Selain itu menurut Asosiasi Perbankan Syariah Indonesia (Asbisindo), idealnya

bank syariah memiliki FDR 80%-90%.Batas likuiditas Bank Syariah tetap terjaga. FDR

perbankan syariah yang tinggi (diatas 100%) akan menjadi ancaman bagi likuiditas bank

syariah itu sendiri. Berdasarkan surat edaran Bank Indonesia Nomor 13/27/DPM 1

Desember 2011, rumus menghitung FDR adalah sebagai berikut:

Keterangan : FDR : Financing to Deposit Ratio TP : Total Pembiayaan TDPK : Total Dana Pihak Ketiga Sumber :Sukarno dan Syaichu (2006) Pengaruh FDR terhadap ROA

Salah satu fungsi perusahaan perbankan sebagai lembaga intermediasi adalah

menyalurkan pembiayaan kepada nasabah/masyarakat yang membutuhkan dana tambahan

untuk melakukan ekspansi usaha. Untuk mengetahui berapa besar pembiayaan yang

disalurkan dengan memanfaatkan dana yang dihimpun dapat menggunakan rasio FDR.

FDR dalam bank konvensional lebih dikenal dengan sebutan LDR. Sukarno dan Syaichu

(2006) menjelaskan bahwa semakin tinggi LDR laba perusahaan mempunyai kemungkinan

Page 49: Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit

30

untuk meningkat dengan catatan bahwa bank tersebut mampu menyalurkan kreditnya

secara optimal, maka disimpulkan bahwa LDR berpengaruh positif terhadap laba. Sama

halnya pada FDR, apabila FDR naik maka laba yang diperoleh bank juga naik dengan

asumsi bahwa bank mampu menyalurkan pembiayaan secaraoptimal.

K. Penelitian Terdahulu

Tabel 2. 5.PenelitianTerdahulu

 

No Nama Judul penelitian Metode Penelitian Hasil

Perbedaan Persamaan

1. Edhi Satrio (2013) Jurnal

Analisis Pengaruh Suku Bunga, INFLASI, CAR, BOPO, NPF

Terhadap Profitabilitas Bank Syariah

Suku bunga, Inflasi,dan

BOPO

Capital adequancy Ratio, NPF

terhadap ROA

Hasilnya menunjukan bahwa BOPO berpengaruh signifikan negatif terhadap ROA. Sedangkan CAR,NPF, dan Inflasi tidak berpengaruh terhadap ROA

2. Linda dan

Dina (2015) Jurnal

Pengaruh CAR, NPF, FDR, dan OER Terhadap ROA Pada BPRS Di Indonesia Periode Januari 2009 hingga Mei 2014

OER, BPRS dan Tahun penelitian

CAR, NPF, FDR dan ROA

Hasil menjukan bahwa CAR, FDR Berpengaruh tidak Signifikan Terhadap ROA BPRS. Sedangkan NPF berpengaruh negatif

Page 50: Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit

31

No Nama Judul penelitian Metode Penelitian Hasil

Perbedaan Persamaan

terhadap ROA

3. Abidin Fajrin (2012) Skripsi

Pengaruh Capital Adequacy Ratio(CAR), Cash Ratio (CR), Non Performing Financing (NPF), dan Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia (Studi Kasus Pada Bank Umum Syariah di Indonesia periode 2008-2011)”.

CR, tahun penelitian 2008-2011

CAR, NPF, FDR

Hasil menunjukan bahwa CAR tidak berpengaruh terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia

4. Dwi Ismawati (2009) Skripsi

Pengaruh Financing to Deposit Ratio (FDR), Cash Ratio (CR), Capital Adequacy Ratio(CAR), dan Dana Pihak Ketiga Terhadap Tingkat Profitabilitas PT. Bank Mandiri Syariah, TBK Periode 2006-2008

Cash Ratio (CR), Dana Pihak Ketiga Terhadap Tingkat Profitabilitas PT. Bank Mandiri Syariah, TBK Periode 2006-2008

Financing to Deposit Ratio (FDR), Capital Adequacy Ratio (CAR), Terhadap Tingkat Profitabilitas

Hasil Penelitian ini Menjukan FDR tidak berpengaruh terhadap ROA, sedangkan CAR berpengaruh Positif terhadap ROA

5. DEWI (2010 Skripsi

Faktor-faktor yang mempengaruhi Profitabilitas Bank Syariah di

REO CAR, NPF,FDR, ROA

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa CAR dan FDR

Page 51: Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit

32

No Nama Judul penelitian Metode Penelitian Hasil

Perbedaan Persamaan

Indonesia tidak berpengaruh terhadap ROA. Sedangkan NPF dan ROE berpengaruh negati terhadap ROA.

Sumber: diolah dari berbagai referensi

Berdasarkan penelitian-penelitian yang dilakukan sebelumnya, terhadap beberapa

perbedaan-perbedaan dan kesamaan. Diantara kesamaannya dengan penelitian yang akan

dilakukan adalah mempunyai kesamaan sampel yaitu CAR, NPF, dan FDR terhadap ROA.

Selain itu peneliti ini sama-sama menganalisis tingkat kinerja perusahaan perbankan.

L. Kerangka Pemikiran Penelitian

Variabel independen dilihat dari faktor – faktor yang mempengaruhi ROA

diantaranya: Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Financing (NPF), dan

Financing to Deposit Ratio (FDR) sebagai variabel independen dan profitabilitas yang

diproksikan dengan Return On Asset (ROA)sebagai variabel dependen. Penelitian ini

menggunakan sempel Bank Umum Syariah periode 2011-2015

 

 

 

 

 

 

Page 52: Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit

33

Tabel 2. 6.Kerangka Pemikiran

Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit Ratio (FDR), dan Non Performing Financing (NPF) terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2011-2015 

Basis Teori : Kinerja Keuangan

CAR (X1) FDR (X2) NPF (X3)

ROA

Metode Analisis data : 1. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas b. Uji Multikolonieritas c. Uji Heterokedastisitas d. Uji Autokorelasi

2. Uji Hipotesis a. Uji t (Parsial) b. Uji F (Simultan) c. Uji Adjusted R Square

3. Analisis Regresi Linier Berganda

Hasil Pengujian dan Pembahasan

Kesimpulan dan Implikasi

Page 53: Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit

34

M. Keterkaitan antar Variabel

1. Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR) terhadap ROA

Arifin 2009 menyatakan bahwa modal memiliki tiga fungsi dan salah satu fungsi

modal sebagai penyangga untuk menyarap kerugian operasionalk dan kerugian lainnya.

Terserapnya kerugian-kerugian bank, maka dapat dikatakan kesempatan bank untuk

memperoleh keuntungan juga akan bertambah, sehingga apabila modal bertambah maka

keuntungan yang diperoleh bank juga meningkat. Arifin 2009 menyatakan bahwa CAR

adalah rasio yang digunakan untuk mengetahui tingkat kecukupan modal, sehingga

peningkatan pada CAR menyebabkan peningkatan pada ROA.

2. Pengaruh Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap ROA

Salah satu fungsi perusahaan perbankan sebagai lembaga intermediasi adalah

menyalurkan pembiayaan kepada masyarakat yang membutuhkan dana tambahan untuk

melakukan ekspansi usaha. Untuk mengetahui berapa besar pembiayaan yang disalurkan

dengan memanfaatkan dana yang dihimpun dapat menggunakan rasio FDR. FDR dalam

bank konvensional lebih dikenal dengan sebutan LDR. Sukarno dan Syaichu (2006)

menjelaskan bahwa semakin tinggi LDR laba perusahaan mempunyai kemungkinan untuk

meningkat dengan catatan bahwa bank tersebut mampu menyalurkan kreditnya. FDR naik

maka ROA juga naik dengan asumsi bahwa bank mampu menyalurkan pembiayaan secara

optimal.

3. Pengaruh Non Performing Financing (NPF) terhadap ROA

Muhammad (2004) menjelaskan bahwa kegiatan penanaman dan dana dapat

menimbulkan resiko kerugian. Resaiko kerugian ini dapat berasal dari adanya pembiayaan

bermasalah yang dihadapi bank. Non Performing financing (NPF) merupakan rasio yang

digunakan untuk mengetahui berapa besar pembiayaan yangdihadapi bank. Purbaningsih

Page 54: Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit

35

(2014) menyatakan NPF yang semakin besar akan menyebabkan pendapatan yang diterima

bank semakin berkurang, sehingga apabila pendapatan yang diterima semakin berkurang

maka akan menurunkan profitabilitas (ROA).

Berdasarkan dari pengaruh antar variabel maka peneliatian dapat dibuat hipotesis.

Hipotesis adalah suatu konklusi yang sifatnya masih sementara atau pernyataan

berdasarkan pada pengetahuan tertentu yang masih lemah dan harus dibuktikan

kebenarannya. Dengan demikian hipotesa merupakan dugaan sementara yang nantinya

akan diuji dan dibuktikan kebenarannya melalui analisa data (Suharsimi Arikunto,

2002:68). Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Ho: Variabel CAR, FDR, NPF tidak berpengaruh secara parsial dan signifikanterhadap

Profitabilitas Bank Umum Syariah.

Ha :Variabel CAR, FDR, NPF berpangaruh secaraparsial dan signifikan terhadap

profitabilitas Bank Umum Syariah.

2. Ho :Variabel CAR, FDR, NPF tidak berpengaruh secara simultan dan signifikan

terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah.

Ha :Variabel CAR, FDR, NPF berpangaruh secarasimultan dan signifikan terhadap

profitabilitas Bank Umum Syariah.

Page 55: Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit

36

BAB III

METODE PENELITIAN

 

A. Ruanglingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh Capital Adequancy Ratio

(CAR), Non Performing Financing (NPF), dan Financing to Deposit Ratio (FDR)

terhadap Return on Asset (ROA).

Populasi adalah gabungan dari seluruh elemen yang berbentuk peristiwa, hal maupun

orang yang memiliki karakteristik yang serupa yang menjadi pusat perhatian seorag

peneliti karna itu dipandang sebagai sebuah semesta penelitian (Ferdinand,2007).

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Umum Syariah di

Indonesia.Periode pengamatan 2011-2015, jumlah Bank Umum Syariah (BUS) Yang

beroperasi di Indonesia sebanyak dua belas bank.

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif (data berupa angka) dengan

menggunakan sumber data dari laporan bulanan Statistik Perbankan Syariah yang

dipublikasi oleh Bank Indonesia serta Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sedangkan jenis

data yang digunakan ole penulis pada penelitian ini adalah data sekunder berbentuk

runtun waktu (time series)

B. Metode Pengumpulan Sampel

Sampel penelitian diambil secara purposive sampling, karena perusahaan perbankan

yang menjadi sampel disini mampu memberikan informasi yang falid. Menurut Abdul

Hamid (2012), metode ini merupakan metode penentuan sampel dimana pengumpulan

data atas dasar strategi kecakapan atau pertimbangan pribadi semata. Penggunaan metode

ini adalah untuk mendapatkan sampel yang representative sesuai dengan kriteria yang

Page 56: Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit

37

telah ditentukannya.Kriteria penulis dalam pengambil sampel yaitu, Bank Umum Syariah

yang terdata di Bank Indonesia pada tahun 2015 dan memiliki laporan tiap tahunnya.

Berdasarkan kriteria tersebut, maka diperoleh dua belas unit Bank Umum Syariah.

Karena semua bank yang terdaftar sebagai Bank Umum Syariah mengungkapkan laporan

Islamic Social Reporting (ISR) dalam Annnual report perusahaan.

Tabel 3. 1. Sampel Penelitian

s

Berdasarkan proses pemilihan sampel, maka bank umum syariah yang menjadi sampel adalah sebagai berikut :

Tabel 3. 2. Data Bank Umum Syariah

NO. Nama Perusahaan Kode 1 PT. Bank Muamalad Indonesia BMI 2 PT. Bank Victoria Syariah BVS 3 Bank BRIsyariah BRIS 4 B.P.D. Jawa Barat Banten Syariah BJBS 5 Bank BNI Syariah BNIS 6 Bank Syariah Mandiri BSM 7 Bank Syariah Mega Indonesia SMI 8 Bank Panin Syariah BPS 9 PT. Bank Bukopin Syariah BBS 10 PT. BCA Syariah BCAS 11 PT. Maybank Syariah Indonesia MIS 12 PT. Bank Tabungan Nasional Syariah BTNS Sumber data : Statistik Perbankan Syariah Bank Indonesia Tahun 2015.

C. Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan penelitian ini merupakan sekunder, data tersebut diperoleh

langsung dari Laporan situs resmi Bank Indonesia, Seperti Laporan Bulanan Bank

Indonesia tentang Statistik Perbankan Syariah. Metode yang digunakan dalam

pengumpulan data untuk melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut :

Jumlah Bank Umum Syariah di Indonesia 12 Bank Umum Syariah yang memenuhi kriteria 12

Total sampel (Jumlah bank x 5 tahun) 60

Page 57: Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit

38

Field Research

Peneliti menggunakan data sekunder berupa data runtun waktu (time series)

dengan skala bulanan (monthly) yang diambil dari data bulanan Statistik Perbankan

Syariah dengan rentang waktu dari bulan Januari 2011 – Desember 2015 dan data

bulanan Return On Asset (ROA), Capital Adequancy Ratio (CAR), Non Perfoming

financing (NPF), dan Financing to Deposit Ratio yang diperoleh dari situs resmi Bank

Indonesia.

Library Research

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari

membaca literature, buku, artikel, jurnal dan sejenisnya yang berhubungan dengan aspek

yang diteliti sebagai upaya memperoleh data yang valid.

Internet Research

Terkadang buku referensi atau literature yang kita miliki atau pinjam di

perpustakaan tertinggal selama beberapa waktu atau kadaluarsa, karena ilmu selalu

berkembang seiring berjalannya waktu. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi hal

tersebut penulis melakukan penelitian dengan menggunakan teknologi yang juga

berkembang yaitu

Page 58: Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit

38 

internet. Sehingga data yang diperoleh merupakan data yang sesuai dengan

perkembangan zaman.

D. Metode Analisis Data

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

melakukan analisis kuantitatif yang dinyatakan dengan angka-angka yang dalam

perhitungannya menggunakan metode statistic yang dibantu dengan program

pengolah data statistic yang dikenal dengan SPSS versi 20. Metode-metode yang

digunakan yaitu analisis deskriptif, uji asumsi klasik, uji signifikansi simultan ( uji

statitik F), koefisien determinasi R2, dan uji signifikansi parameter individual (uji

statistic f)

1. Pengujian asumsi klasik

1.1 Uji autokorelasi

Uji auto korelasi bertujuan menguji apakah dalam suatu model regresi

linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan

pada periode t-1 (sebelumnya).Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem

autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang

waktu berkaitan satu sama lain. Masalah ini timbul karena residual (kesalahan

pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya.

Untuk mengetahui ada tidaknya autokorelasi dapat dilakukan dengan uji

Dublin Watson.Suatu model regresi tidak terjadi autokorelasi jika nilai Dublin

Watson terletak pada kisaran -2 sampai dengan +2.

Page 59: Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit

39 

2.1. Uji normalitas

Uji normalitas dalam model regresi bertujuan untuk mengetahui

dependensi variable dan independen variable mempunyai distribusi normal atau

tidak.Model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi normal atau

mendekati normal.

Cara mendeteksinya adalah dengan menggunakan dua cara, yaitu:

2.2. Analisis grafik

Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan

melihat grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan

distribusi yang mendekati normal. Namun demikian, hanya dengan melihat

histogram, namun hal ini dapat membingungkan, khususnya untuk jumlah sampel

yang kecil. Metode lain yang dapat digunakan adalah dengan melihat normal

probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal.

Distribusi normal akan membentuk suatu garis lurus diagonal, dan ploting data

residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual

normal, maka garis yang menggambarkan data yang sesungguhnya akan

mengikuti garis diagonalnya. Dasar pengambilan keputusan dari analisis normal

probability plot adalah sebagai berikut :

a. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal,

maka model regresi memenuhi asumsi normalitas

Page 60: Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit

40 

b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah

garis diagonal tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model

regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

2.3. Analisis statistik

Uji statistik lain dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah

uji statistic non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S). uji K-S dilakukan

dengan membuat hipotesis :

Ho = Data residual terdistribusi normal

Ha = Data residual tidak terdistribisu normal

Dasar pengambilan keputusan dalam uji K-S adalah sebagai berikut :

Apabila probabilitas nilai Z uji K-S signifikan secara statistic maka Ho ditolak,

yang berarti data terdistribusi tidak normal.

Apabila probabilitas nilai Z uji K-S tidak signifikan secara statistic maka Ho

diterima, yang berarti data terdistribusi normal

3. Uji multikolonieritas

Menurut Imam Ghozali (2011:105) uji ini bertujuan untuk menguji apakah

pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variable independen.Pada

model regresi yang baik seharusnya antar variable independen tidak terjadi

korelasi. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolonieritas dalam model regresi

adalah sebagai berikut :

Page 61: Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit

41 

Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat

tinggi, tetapi secara individual variable-variabel bebas banyak yang tidak

signifikan mempengaruhi variable terikat.

Menganalisa matrik korelasi antar variabel bebas yang cukup tinggi (>0,9)

hal ini merupakan indikasi adanya multikolonieritas.Dilihat dari nilai VIF dan

tolerance. Sebagai dasar acuan dapat disimpulkan:

Jika nilai tolerance > 0,10 dan nilai VIF < 10, maka dapat disimpulkan

tidak ada multikolonieritas antar variabel independen dalam model regresi.

Jika nilai tolerance < 0,10 dan nilai VIF > 10, maka dapat disimpulkan bahwa ada

multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi.

4. Uji Heteroskodastisitas

Menurut Ghozali (2011) uji heteroskodastisitas bertujuan menguji apakah

dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu ke

pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas

atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau

tidaknya heteroskedastisitas itu dengan menggunakan uji Glejser.

Dasar pengambilan keputusan uji heteroskedastisitas melalui uji glejser

dilakukan sebagai berikut :

a) Apabila koefisien parameter beta dari persamaan regresi signifikan

statistik, yang berarti data empiris yang diestimasi terdapat

heteroskedastisitas.

b) Apabila probabilitas nilai tes tidak signifikan statistik, maka berarti data

empiris yang diestimasi tidak terdapat heteroskedastisitas.

Page 62: Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit

42 

1. Analisa Regresi Berganda

Metode analisis yang digunakan adalah model regresi linier berganda yang

persamaannya dapat dituliskan sebagai berikut:

Y=a+b1X1+b2X2+b3X3+e……………………….(3,9)

Dimana: Y = Return on Asset (ROA) Bank Umum Syariah a = Konstanta X1 = Capital Adequacy Ratio (CAR) X2 = Financing to Deposit Ratio (FDR) X3 = Non Performing Financing (NPF) b1,.b4 = Koefisien regresi e = error term

Nilai koefesien regresi disini sangat menentukan sebagai dasar analisi,

mengingat penelitian ini sebagai fundamental method. Hal ini berarti jika

koefisien b berniali positif (+) maka dapat dikatakan terjadi pengaruh searah

anatar variabel independen dengan variabel dependen, setiap kenaikan nilai

variabelindependen akan mengakibatkan kenaikan variabel dependen. demikian

juga sebaliknya bila koefisien nilai b bernilai negatif (-), hal ini menunjukan

adanya pengaruh negatif dimana kenaikan nilai variabel independen akan

mengakibatkan penurunan nilai variabel dependen.

2. Pengujian Hipotesis

Untuk melakukan pengujian terhadap hipotesis-hipotesis yang diajukan, perlu

dilakukan analisi regresi melalui uji t maupun uji f. Tujuan digunakan analisis

regresi adalah untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel independen terhadap

variabel dependen, baik secara parsial maupun secara simultan, serta mengetahui

besarnya dominasi variabel-variabel independen terhadap variabel dependen.

Page 63: Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit

43 

Metode pengujian terhadap hipotesa yang diajukan dilakukan dengan pengujian

secara parsial dan secara simultan.

a. Uji Statistik F

Uji F digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh CAR (Capital Adequacy

Ratio), Financing to Deposit Ratio (FDR), dan Non Performing Financing (NPF)

terhadap Return on Asset (ROA) secara simultan.

b. Koefisien Determinasi (Uji R²)

Koefisien determinasi (R²) digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan

model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Koefisien determinasi dapat

dicari dengan rumus:

R² = 1-

Koefesien determinasi (R²) dinyatakan dalam persentase yang dinilainya besar

antara 0<R²<1, Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel

independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas

(Ghazali,2011). Nilai yang mendekati 1 (satu) berarti variabel-varibel independen

memberikan hamper semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi

variabel dependen.

C. Uji Statistik t

Uji statistik t menunjukan seberapa jauh pengaruh variabel independen

secara individual dalam menerangkan variasi independen (Ghozali,2011). Oleh

karena itu uji t ini digunakan untuk menguji hipotesis Ha1, Ha2, Ha3, Ha4,.

Langkah-langkah pengujian yang dilakukan adalah sebagai berikut:

Merumuskan hipotesis (Ha)

Page 64: Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit

44 

Ha diterima: berarti terdapat pengaruh yang signifikan antar variabel dependen

dengan variabel independen.

Menentukan tingkat signifikansi (α) sebesar 0,005

Membandingkan t hitung dengan t tabel. Jika t hitung lebih besar dari t tabel maka

Ha diterima. Berarti bahwa variabel independen secara independen berpengaruh

terhadap variabel dependen. Nilai t hitung dapat di cari dengan rumus:

T hitung =

Berdasarkan Probabilitas

Ha akan diterima jika nilai probabilitasnya kurang dari 0,005 (α)

Menentukan variabel independen mana yang mempunyai pengaruh paling

dominan terhadap variabel dependen. Hubungan ini dapat dilihat dari koefesien

regresinya.

E. Operasional Variabel Penelitian

Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua

jenis variabel yaitu:

Variabel dependen (variabel y) yaitu variabel yang bila dipengaruhi oleh

variabel independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah aspek

profitabilitas yang diukur dengan ROA.

Variabel independen (variabel x) yaitu variabel yang terjadi sebab

terjadinya atau terpengaruhnya variabel dependen. Variabel independen dalam

penelitian ini adalah CAR, FDR, NPF.

Page 65: Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit

45 

Definisi operasional dari masing-masing variabel akan dijelaskan sebagai

berikut:

a. Variabel Dependen

1. Return on Asset (ROA)

Return on Asset merupakan rasio antara laba sebelum pajak terhadap rata-rata

total asset. Semakin besar ROA, semakin besar pula tingkat keuntungan yang

dicapai bank. Berdasarkan ketentuan bank Indonesia, yang tercantum dalam surat

edaran BI No. 9/24/Dpbs, secara matematis, ROA dirumuskan sebagai berikut

(Almilia, 2005).

ROA =

b. Variabel Independen

Capital Adequancy Ratio (CAR)

Capital Adenquancy Ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur

kemampuan bank dalam mempertahankan modal yang mencukupi dan

kemampuan bank dalam mengidentifikasi, mengukur, mengawasi, dan

mengontrol risiko-risiko yang timbul dan dapat berpengaruh terhadap besarnya

modal bank (Mudrajad Kuncoro dan Suhardjono : 2002). Besarnya nilai CAR

suatu bank dapat dihitung dengan rumus :

Non Performing Financing (NPF)

Menurut Kamus Bank Indonesia, Non Performing loan (NPL) atau Non

Performing Financing (NPF) adalah kredit bermasalah yang terdiri dari kredit

Page 66: Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit

46 

yang berklasifikasi kurang lancar, diragukan dan macet. Termin NPL

diperuntukkan bagi bank umum, sedangkan NPF untuk bank syariah. NPF dapat

dirumuskan sebagai berikut :

Keterangan:

NPF : Non Performing Financing PMB : Pembiayaan bermasalah (KL, D, M) TPM : Total Pembiayaan Financing to Deposit Ratio (FDR)

FDR adalah rasio antara jumlah kredit yang diberikan bank dengan dana

yang diterima oleh bank. FDR ditentukkan oleh perbandingan antara jumlah

pinjaman yang diberikan dengan dana masyarakat yang dihimpun yaitu mencakup

giro, simpanan berjangka (deposito), dan tabungan.FDR tersebut menyatakan

seberapa jauh kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang

dilakukan deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber

likuiditasnya. Semakin besar kredit maka pendapatan yang diperoleh naik, karena

pendapatan naik secara otomatis laba juga akan mengalami kenaikan

(Muhammad:2005).

Secara regulasi, dilihat dari surat edaran nomor 10/40/DPM tanggal 17 November

2008 perihal tata cara penerbitan Sertifikat Bank Indonesia Syariah melaluli

lelang besarnya, menetapkan Bank Umum Syariah yang dapat mengikuti lelang

SBIS jika memiliki FDR > 80%.

Selain itu menurut Asosiasi Perbankan Syariah Indonesia (Asbisindo),

idealnya bank syariah memiliki FDR 80%-90%.Batas likuiditas Bank Syariah

Page 67: Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit

47 

tetap terjaga. FDR perbankan syariah yang tinggi (diatas 100%) akan menjadi

ancaman bagi likuiditas bank syariah itu sendiri. Berdasarkan surat edaran Bank

Indonesia Nomor 13/27/DPM 1 Desember 2011, rumus menghitung FDR adalah

sebagai berikut:

Keterangan : FDR : Financing to Deposit Ratio TP : Total Pembiayaan TDPK :Total dana pihak ketiga

Page 68: Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit

48 

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

 

A. Gambaran Umum Perusahaan

Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

yang berhasil dikumpulkan, hasil dari pengolahan data dan pembahasan dari hasil

pengolahan tersebut. Adapun urutan pembahasan secara sistematis adalah sebagai

berikut: deskripsi umum hasil penelitian, pengujian asumsi klasik, analisis data

yang berupa hasil analisis regresi, pengujian variabel independen secara parsial

dan simultan dengan model regresi, pembahasan tentang pengaruh variabel

independen terhadap variabel dependen.

Jumlah Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia menurut data Bank

Indonesia ada sebanyak 12 Bank Umum Syariah. Selama periode 2011-2015 bank

yang menyediakan data laporan keungan bulanan ada sebanyak 12 bank.

Sehingga sampel yang digunakan dalam penelitian sebanyak 12 Bank Umum

Syariah.

B. Data Penelitian

Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling.

Tujuan di lakukan metode purposive sampling untuk menghindari adanya

ambiguitas yang disampaikan oleh informasi-informasi tersebut. Artinya

pemilihan sampel berdasarakan kriteria-kriteria tertentu, antara lain kualifikasi

sampel yang digunakan sebagai berikut:

Page 69: Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit

49 

1. Merupakan Bank Umum Syariah di Indonesia

2. Bank yang diteliti masih beroperasi pada periode tahun di penelitian

3. Bank yang diteliti sudah menjadi Bank Umum Syariah pada kurun waktu

periode penelitian.

Didapatlah sampel dari 12 bank umum syariah yang terdaftar di Otoritas Jasa

Keuangan dan menyediakan laporan keuangan yang dibutuhkan pada periode

penelitian 2012-2015. Dibawah ini sekilas gambaran umum objek penelitian:

a. Sejarah Perkembangan Bank Syariah di Dunia

Gagasan mengenai bank syariah telah muncul sejak lama, ditandai

dengan banyaknya pemikir muslim yang menulis tentang keberadaan bank

Islam, misalnya Anwar Qureshi (1946), Naeim Siddiqi (1948), dan

Mahmud Ahmad (1952). Awal abad ke-20 merupakan masa kebangkitan

dunia Islam dari “ketertidurannya” ditengah pergolakan dunia. Kondisi ini

membawa kesadaran baru untuk menerapkan prinsip dan nilai-nilai syariah

dalam kehidupan. Salah satu upaya adalah dalam penerapan lembaga

keuangan syariah yang didasarkan atas prinsip-prinsip Islam. Perintisan

penerapan sistem profit and loss sharing sebagai inti bisnis lembaga

keuangan syariah tercatat telah ada sejak tahun 1940-an, yaitu upaya

mengelola jamaah haji secara non-konvensional di Pakistan dan Malaysia.

Rintisan berikutnya yang merupakan tonggak sejarah perkembangan

perbankan syariah adalah Islamic Rulal Bank di daerah Mit Ghamr yang

didirikan oleh Dr. Ahmed el-Najar yang permodalannya dibantu oleh Raja

Faisal pada tahun 1963 hingga 1967 di Kairo, Mesir, walaupun pada

Page 70: Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit

50 

akhirnya operasionalnya diambil alih oleh National Bank of Egypt dan

Central Bank of Egypt (Dewi, 2007:53).

Kesuksesan Mit Ghamr mengelola bank dengan sistem bagi hasil,

menginspirasi bagi umat Islam di seluruh dunia untuk membentuk bank

Islam dengan sistem bagi hasil. Beberapa negara Islam seperti Pakistan,

Sudan dan Iran mengubah seluruh sistem keuangan yang ada di negara

tersebut menjadi bebas bunga. Adapun di negara Malaysia dan Indonesia,

bank tanpa bunga beroperasi berdampingan dengan bank-bank

konvensional (Manan, 2012:205).

b. Sejarah Bank Syariah di Indonesia

Bank syariah merupakan bank yang beroperasi dengan prinsipprinsip

syariah Islam. Di dalam operasinya bank syariah mengikuti aturan Al-

Qur’an-Hadis dan regulasi dari pemerintah (Martono, 2010:94).

Bank syariah di Indonesia secara konsisten telah menunjukkan

perkembangannya dari waktu ke waktu, berikut ini adalah Tabel

perkembangan bank syariah dari awal terbentuknya di Indonesia:

Tabel 4. 1.Perkembangan Perbankan Syariah di Indonesia  

Tahun Keterangan 1980 Muncul ide dan gagasan konsep lembaga keuangan

syariah, uji coba BMT Salman di bandung dan koperasi Ridho Gusti.

1990 Loka karya MUI dimana para peserta sepakat mendirikan bank syariah di Indonesia.

1992 Pada tanggal 1 mei 1992 bank syariah pertama bernana bank muamalat indonesia mulai beroperasi Kemunculan BMI ini kemudian diikuti dengan lahirnya

Page 71: Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit

51 

Tahun Keterangan UU No. 7 Thn 1992 tentang perbankan yang mengakomodasi perbankan dengan prinsip bagi hasil baik bank umum maupun BPRS

1999 Keluar UU No. 23 Thn 1999 tentang Bank Indonesia yang mengakomodasi kebijakan moneter berdasarkan prinsip syariah dimana BI bertanggung jawab terhadap pengaturan dan pengawasan bank komersial termasuk bank syariah. BI dapat menetapkan kebijakan moneter dengan menggunakan prinsip syariah. Pada tahun ini dibuka kantor cabang bank syariah untuk pertama kali.

2000 BI mengeluarkan regulasi operasional dan kelembagaan bank syariah dimana BI menetapkan peraturan

kelembagaan perbankan syariah. Pengembangan pasar uang antar bank syariah (PUAS) dan sertifikat wadiah

Indonesia (SWBI) sebagai instrumen pasar uang syariah 2001 Pendirian unit biro perbankan syariah di bank indonesia

untuk menangani perbankan syariah. 2002 Peraturan BI No.4/1/2002 mengenai pengenalan

pembuktian bersih cabang syariah yang merupakan penyempurnaan jaringan kantor cabang syariah.

2004 Keluar UU No.3 Thn 2004 tentang perubahan UU No. 23 Thn 1999 tentang Bank Indonesia yang makin

mempertegas penetapan kebijakan moneter dengan yang dilakukan oleh BI dapat dilakukan dengan prinsip syariah. Belakangan UU No.23 Thn 1999 diubah dengan peraturan pemerintah pengganti UU No.2 Thn 2008. Disamping itu, BI juga menyiapkan peraturan standarisasi akad, tingkat kesehatan, dan lembaga penjamin simpanan. Ditahun ini juga terjadi perubahan biro perbankan syariah menjadi

direktorat perbankan syariah di bank syariah. 2005 Di era UU No.10 Thn 1998 secara teknis mengenai produk

mengacu pada PBI No.7/46/PBI/2005 tentang akad penghimpunan dan penyaluran dana bagi bank yang

melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah, yang kemudian sudah diganti dengan PBI

No.9/19/PBI/2007 tentang pelaksanaan prinsip syariah dalam kegiatan penghimpunan dana dan penyaluran dana

serta pelayanan jasa bank syariah. 2006 Pemberian layanan syariah juga semakin dipermudah

dengan diperkenalkannnya konsep office chaneling, yakni semacam konter layanan syariah yang terdapat di kantor cabang/kantor cabang pembantu bank konvensional yang sudah memiliki UUS. Hal demikian ditemukan dalam PBI No.8/3/PBI/2006 tentang perubahan kegiatan usaha bank

umum konvensional menjadi bank umum yang

Page 72: Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit

52 

Tahun Keterangan melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah

oleh bank umum konvensional. Produk bank syariah terdiri dari produk penghimpunan dana (funding)¸ penyaluran

dana (landing), jasa (services), dan produk dibidang sosial 2008 16 Juli 2008 UU No. 21 Thn 2008 tentang perbankan

syariah disahkan yang memberikan landasan hukum industri perbankan syariah nasional yang diharapkan

mendorong perkembangan bank syariah yang selama 5 tahun terakhir assetnya tumbuh lebih dari 65% pertahun

namun pasarnya secara nasional masih dibawah 5%. Beberapa lembaga hukum baru diperkenalkan dalam UU No.21 Thn 2008 tentang perbankan syariah antara lain

yakni menyangkut pemisahan (spin off) UUS dan komite perbankan syariah. Terdapat beberpa PBI yang

diamanahkan oleh UU No.21 Thn 2008 tentang perbankan syariah. Adapun PBI yang secara khusus merupakan

peraturan pelaksanaan dari UU No.21 Thn 2008 tentang perbankan syariah dan telah di Undangkan hingga saat ini

antara lain: 1. PBI No.10/16/PBI/2008 (Perubahan atas PBI

No.9/19/PBI/2007 tentang pelaksanaan prinsip syariah dalam kegiatan penghimpunan dana dan penyaluran dana

serta pelayan jasa bank syariah) 2. PBI No.10 /17/PBI/2008 (Produk bank syariah dan

UUS) 3. PBI No.10/18/PBI/2008 (Restrukturisasi pembiayaan

bagi bank syariah). 4. PBI No.10/23/PBI/2008 (Perubahan kedua atas PBI No.6/21/PBI/2004 tentang giro wajib minimum dalam

rupiah dan valuta asing bagi bank umum yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah.

5. PBI No.10/24/PBI/2008 (Perubahan PBI No.8/21/PBI/2006 tentang penilaian kualitas aktiva bank umum yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan

prinsip syariah. 6. PBI No.10/32/PBI/2008 (Komite perbankan syariah)

7. PBI No.11/3/PBI/2009 (Tentang Bank Umum Syariah) Sumber: sadi (2015:34)

Pada Tabel 4.1 di atas, peran perbankan syariah dalam konteks

modernisasi saat ini tidak hanya berfokus kepada nasabah muslim.

Page 73: Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit

53 

Masyarakat Indonesia yang multikultural dengan berbagai macam

ragam budaya, bahasa dan agama menjadi market yang sangat penting

dalam pengembangan perbankan syariah. Nasabah, dalam hal

perbankan sejatinya melihat kepada aspek pelayanan, program,

maupun jaminan keamanan. Sehingga peningkatan perkembangan

bank syariah terus berkesinambungan sesuai dengan kebutuhan

masyarakat.

Perkembangan bank-bank syariah di Indonesia sejak tahun 1991

hingga beberapa tahun terakhir ini secara kuantitatif belum

menggembirakan, namun secara kualitatif khususnya ketika Indonesia

menghadapi krisis moneter antara pertengahan tahun 1997 hingga

sekarang, terbukti telah menunjukkan ketangguhannya

(Perwataatmadja, 2007 : 88). 

Terbitnya Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 memiliki hikmah

tersendiri bagi dunia perbankan nasional di mana pemeritah membuka

lebar kegiatan usaha perbankan dengan berdasarkan pada prinsip

syariah. Hal ini guna menampung aspirasi dan kebutuhan yang

berkembang di masyarakat. Masyarakat diberikan kesempatan seluas-

luasnya untuk mendirikan bank berdasarkan prinsip bank syariah ini,

termasuk juga kesempatan konversi dari bank umum yang kegiatan

usahanya berdasarkan pada pola konvensional menjadi pola syariah.

Selain itu dibolehkan pula bagi pengelola bank umum konvensional

untuk membuka kantor cabang atau mengganti kantor cabang yang

Page 74: Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit

54 

sudah ada menjadi kantor cabang khusus syariah dengan persyaratan

yang tentunya melarang pada percampuran modal kerja dan

akuntansinya (Syafi’i, 2004 : 22).

C. Hasil Analisis

a. ROA (Return On Asset)

Return On Assetadalah salah satu bentuk rasio profitabilitas untuk

mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan

menggunakan total aktiva yang ada dan setelah biaya-biaya modal (biaya

yang digunakan mendanai aktiva) dikeluarkan dari analisis

(Dendiwijaya,2003:120). Semakin tinggi ROA maka semakin tinggi pula

tingkat laba yang diperoleh oleh suatu perusahaan.

Tabel 4. 2. Nilai ROA Bank Umum Syariah Bulan 2011 2012 2013 2014 2015 Januari 2,26 1,36 2,52 0,08  0,88

Febuari 1,81 1,79 2,29 0,13  0,78

Maret 1,97 1,83 2,39 1,16  0,69

April 1,9 1,79 2,29 1,09  0,62

Mei 1,84 1,99 2,07 1,13  0,63

Juni 1,84 2,05 2,1 1,12  0,5

Juli 1,86 2,05 2,02 1,05  0,5

Agustus 1,81 2,04 2,01 0,93  0,46

September 1,8 2,07 2,04 0,97  0,49

Oktober 1,75 2,11 1,94 0,56  0,51

November 1,78 2,09 1,96 0,49  0,52

Desember 1,79 2,14 2 0,41  0,49

Sumber : data diolah

Berdasarkan data ROA yang di peroleh dari data diatas dapat

disimpulkan sebagai berikut:

Page 75: Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit

55 

Pada tahun 2011 ROA sebesar 1,79 meningkat pada tahun 2012

data ROA Bank Umum Syariah di Indonesia cukup tinggi yaitu

sebesar 2,14% namun pada tahun 2013 mengalami penurun sebesar

0,14% menjadi 2%.

Pada Tahun 2014 data ROA Bank Umum Syariah di Indonesia

kembali mengalami penurun yang lumayan jauh dari sebelumnya

tahun 2013 sebesar 2% menjadi 0,41%.

Pada Tahun 2015 data ROA Bank Umum Syariah di Indonesia

mengalami peningkatan sebesar 0,4% dari tahun sebelumnya

sebesar 0,41% menjadi 0,49%.

Semakin besar ROA maka menjukan semakin besar kemampuan bank untuk

menghasilkan laba. Dengan begitu maka akan semakin baik bank jika mempunyai

tingkat rasio ROA yang semakin tinggi. ROA didapat dari perbandingan antara

laba sebelum pajak dengan rata-rata total aset.

b. CAR (Capital Adequancy Ratio)

Capital Adequancy Ratio adalah rasio kinerja bank untuk

mengukur kecukupan modal yang dimiliki baik untuk menunjang aktiva

yang mengandung ataupun yang menghasilkan resiko (Dendawijaya:

2009,122)

Tabel 4. 3. CAR Bank Umum Syariah Bulan 2011 2012 2013 2014 2015 Januari 20,23 16,27 15,29 16,76  14,16

Febuari 15,17 15,91 15,2 16,71  14,38

Page 76: Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit

56 

Maret 16,57 15,33 14,3 16,2  14,43

April 19,86 14,97 14,72 16,68  14,5

Mei 19,58 13,4 14,28 16,85  14,37

Juni 15,92 16,12 14,3 16,21  14,09

Juli 15,92 16,12 15,28 15,62  14,47

Agustus 15,83 15,63 14,71 14,73  15,05

September 16,18 14,98 14,19 14,54  15,15

Oktober 15,3 14,54 14,19 15,25  14,96

November 14,88 14,82 12,23 15,66  15,31

Desember 16,63 14,13 14,42 15,74  15,02

Sumber : data diolah

Berdasarkan data diatas dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

Pada tahun 2011 CAR sebesar 16,63 mengalami penurunan pada

tahun 2012 CAR Bank Umum Syariah di Indonesia sebesar

14,13% mengalami peningkatan pada tahun 2013 sebesar

14,42%

Pada tahun 2014 CAR Bank Umum Syariah Mengalami

peningkatan yang tinggi sebesar 15,74% tetapi pada tahun 2015

CAR Bank Umum Syariah di Indonesia mengalami penurunan

sebesar 0,72% menjadi 15,02%.

Semakin tinggi CAR semakin bagus manajemen bank dalam

memiliki modal. CAR minimum untuk sebuah bank adalah 8%. Jadi jika

CAR suatu bank sudah lebih dari 8%, maka bisa dikatakan bank tersebut

sudah memeuhi syarat minimal kepemilikan modal bank yang telah

ditetapkan dan diatur oleh Bank Indonesia.

Page 77: Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit

57 

c. FDR (Financing to Deposit Ratio)

Financing to Deposit Ratioadalah rasio antara jumlah kredit yang

diberikan bank dengan dana yang diterima oleh bank. FDR ditentukkan

oleh perbandingan antara jumlah pinjaman yang diberikan dengan dana

masyarakat yang dihimpun yaitu mencakup giro, simpanan berjangka

(deposito), dan tabungan. FDR tersebut menyatakan seberapa jauh

kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang

dilakukan deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai

sumber likuiditasnya.

Tabel 4. 4.FDR Bank Umum Syariah  

Bulan 2011 2012 2013 2014 2015 Januari 91,97 87,27 100,63 100,07  88,85

Febuary 95,16 90,49 102,17 102,03  89,37

Maret 93,22 87,13 102,62 102,22  89,15

April 95,17 95,39 103,08 95,9  89,57

Mei 94,88 97,95 102,08 99,43  90,05

Juni 94,93 98,59 104,43 100,8  92,56

Juli 94,18 99,91 104,83 99,89  90,13

Agustus 98,39 101,03 102,53 98,99  90,72

September 94,97 102,1 103,27 99,71  90,82

Oktober 95,24 100,84 103,03 93,9  90,67

November 94,4 101,19 102,58 89,91  90,26

Desember 88,94 100 100,32 86,66  88,03

Sumber: data diolah

Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan sebagai berikut:

Pada tahun 2011 FDR sebesar 88,94% mengalami peningkatan

pada tahun 2012 FDR Bank Umum Syariah di Indonesia sebesar

100% mengalami peningkatan pada tahun 2013 sebesar 100,32%

Page 78: Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit

58 

Pada tahun 2014 FDR Bank Umum Syariah Mengalami penurunan

yang tinggi sebesar 86,66% tetapi pada tahun 2015 FDR Bank

Umum Syariah di Indonesia mengalami peningkatan sebesar

88,03%.

Semakin tinggi FDR maka semakin laba bank semakin meningkat

(dengan asumsi bank tersebut dapat menyalurkan pembiayaannya dengan

efektif), dengan meningkatnya laba bank, maka kinerja bank juga

meningkat (Mahardian:2008). Dengan demikian besar kecilnya rasio FDR

suatu bank akan mempengaruhi kinerja bank tersebut.

d. NPF (Non Performing Financing)

Non Performing Financing (NPF) adalah perbandingan antara total

pembiayaan bermasalah dengan total pembiayaan yang diberikan kepda

debitur (Pratiwi:2012)

Tabel 4. 5. NPF Bank Umum Syariah  

Bulan 2011 2012 2013 2014 2015 Januari 3,28 2,68 2,49 3,22  5,56

Febuary 3,66 2,82 2,72 3,48  5,83

Maret 3,6 2,76 2,75 4,02  5,49

April 3,79 2,85 2,85 3,9  5,2

Mei 3,76 2,93 2,92 4,31  5,44

Juni 3,55 2,88 2,64 4,58  5,09

Juli 3,75 2,92 2,75 4,67  5,3

Agustus 3,53 2,78 3,01 4,58  5,3

September 3,5 2,74 2,8 4,86  5,14

Oktober 3,11 2,58 2,96 5,34  5,16

November 2,74 2,5 3,08 5,55  5,13

Desember 2,52 2,22 2,62 4,95  4,84

Sumber: data diolah

Page 79: Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit

59 

Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan sebagai berikut:

Pada tahun 2011 NPF sebesar 2,52% mengalami penurunan pada

tahun 2012 NPF Bank Umum Syariah di Indonesia sebesar 2,22%

mengalami peningkatan pada tahun 2013 sebesar 2,62%

Pada tahun 2014 NPF Bank Umum Syariah Mengalami

peningkatan yang tinggi sebesar 4,95% tetapi pada tahun 2015

NPF Bank Umum Syariah di Indonesia mengalami penurunan

sebesar 4,84%.

Semakin tinggi tingkat NPF yang diperoleh oleh suatu bank maka menunjukan

semakin tidak baik bagi bank tersebut, dikarenakan semakin tinggi NPF

semakin tinggi pula tingkat pembiayaan yang tidak lancar.

1. Uji Asumsi Klasik

Keseluruhan data variabel dalam penelitian ini diolah atau

ditransformasikan kedalam bentuk Ln(logaritma Natural). Menurut Algifari

(2013:78), untuk menstandarkan data yang dikarenakan data memiliki satuan yang

berbeda agar menjadi sama maka model kemudian ditransformasikan kedalam

bentuk persamaan logaritma natural (Ln) pada prinsipnya model unu merupakan

hasil transformasi dari suatu model tidak linier menjadi model linier, dengan jalan

membuat model dalam bentuk logarima.

Suatu model dikatakan baik apabila model tersebut telah lolos dari

serangkaian uji asumsi klasik. Pengujian asumsi klasik digunakan untuk

mendukung kebenaran hasil analisis dengan model regresi. Pengujian asumsi

Page 80: Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit

60 

klasik meliputi uji normalitas data, uji autokorelasi, uji multikolinearitas dan uji

heterokedastisitas.

2.1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi

normal atau tidak. Data berdistribusi normal jika data akan mengikuti arah

garis diagonal. Nilai residual dikatakan berdistribusi normal jika nilai

residual terstandarisasi tersebut sebagian besar mendekati nilai rata-

ratanya. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan uji normalitas dengan

analisis grafik dan uji Kolmogrov-Smirnov. Berikut adalah hasil dari uji

normalitas :

1) Analisis Grafik Histogram

Grafik 4. 1. Histogram

Page 81: Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit

61 

Berdasarkan gamabar 4.1 di atas, histogarm Regression Residual

membentuk kurva seperti lonceng maka nilai residual tersebut dinyatakan normal

atau data berdistribusi normal.

2) Uji Kolmogrov-Smirnov

Tabel 4. 6. Uji NormalitasKolmogorov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 60

Normal Parametersa,b Mean 0E-7

Std. Deviation ,38049916

Most Extreme Differences

Absolute ,172

Positive ,095

Negative -,172

Kolmogorov-Smirnov Z 1,336

Asymp. Sig. (2-tailed) ,056

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber : data diolah

Berdasarkan hasil output SPSS pada tabel 4.6 , diketahui nilai Asymp.

Sig .> 5% tidak ada yang signifikan dengan nilai 0,056, maka dapat disimpulkan

data yang dipakai dalam penelitian ini normal.

2.2. Uji Auto korelasi

Pengujian ini bertujuan untuk melihat ada atau tidaknya korelasi

antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan

pengganggu pada periode sebelumnya (t-1) dalam suatu model regresi

linier. Berikut hasil dari pengolahan SPSS :

Page 82: Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit

62 

Tabel 4. 7. Uji Autokorelasi

Model Change Statistics Durbin-Watson

df1 df2 Sig. F Change

1 3a 56 ,000 ,772 a. Predictors: (Constant), NPF, CAR, FDR b. Dependent Variable: ROA

Sumber: data diolah spss 20.

Berdasarkan hasil output SPSS pada tabel 4.2 diketahui nilai Durbin-

Watson sebesar 0,772 yang berada diantara -2 dan +2, maka dapat

disimpulkan data dalam penelitian ini tidak terdapat autokorelasi.

2.3. Uji Multikolinearitas

Dari hasil pengolahan data, informasi yang diperoleh dapat dilihat

pada tabel berikut ini :

Tabel 4. 8. Uji Multikolinearitas

Model Correlations Collinearity Statistics

Zero-order Partial Part Tolerance VIF

1

(Constant)

CAR ,038 ,020 ,011 ,946 1,057

FDR ,525 ,101 ,056 ,633 1,579

NPF -,834 -,758 -,639 ,648 1,543

a. Dependent Variable: ROA

Sumber: Hasil Output Regresi

Dari tabel di atas, nilai tolerance masing-masing variabel mendekati 1 dan

nilai VIF masing-masing variabel kurang dari 10, hal ini membuktikan bahwa

masing-masing variabel yang terdapat dalam model tidak memiliki

Page 83: Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit

63 

hubunganyang sempurna atau mendekati sempurna, artinya tidak ada masalah

multikolinearitas dalam penelitian ini.

2.4. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas berarti ada varian variabel pada model regresi

yang tidak sama (konstan). Sebaliknya, jika varian variabel pada model

regresi memiliki nilai yang sama atau kosntan maka disebut dengan

homoskedatisitas. Berikut adalah hasil dari uji heteroskedasitas :

1) Analisis Grafik dengan Scatterplot

Grafik 4. 2. Scatterplot

Sumber : data diolah

Berdasarkan data diatas, terlihat bahwa plot menyebar secara acak

diatas maupun di bawah angka nol pada sumbu Regression Studentized

Page 84: Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit

64 

Residual. Oleh karna itu maka berdasarkan uji ini tidak terjadi

heteroskedastisitas.

3. Analisis Model Regresi Berganda

Tabel 4. 9. Hasil RegresiNilai coefficient, t dan sig

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardize

d

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 2,412 1,530 1,577 ,120

CAR ,006 ,038 ,011 ,150 ,881

FDR ,009 ,012 ,070 ,760 ,451

NPF -,511 ,059 -,793 -8,708 ,000

a. Dependent Variable: ROA

Sumber : data diolah (Hasil Output Regresi)

Hubungan masing-masing variabel independen terhadap variabel

dependen dapat dirumuskan sebagai berikut :

Y = 2,412 + 0,006X1 + 0,009X2 – 0,511X3

Keterangan :

Y = Retturn On Asset (ROA)

X1 = Capital Adequacy Ratio (CAR)

X2 = Financing to Deposit Ratio (FDR)

X3 = Non Performing Financing (NPF)

Page 85: Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit

65 

Adapun interpretasi statistik penulis pada model persamaan regresi di atas

adalah sebagai berikut :

1) Apabila X1, X2, danX3 bernilai 0, maka nilai Y adalah 2,412

maksudnya adalah jika Retturn On Asset tidak melakukan

kegiatan operasional dapat dikatakan bahwa dalam periode januari

2012 sampai 2015 jumlah Retturn On Asset sebesar 24,12%.

2) X1 = 0,006 maksudnya adalah jika kenaikan 1% X1 akan

menyebabkan meningkatnya Y sebesar 0,6% dengan catatan

variabel lain dianggap konstan.

3) X2 = 0,09 maksudnya jika setiap kenaikan 1% X2 akan

menyebabkan menaiknya Y sebesar 0,9% dengan catatan variabel

lain dianggap konstan.

4) X3 = -0,511 maksudnya adalah jika setiap kenaikan 1% X3 akan

menyebabkan menurunya Y sebesar 5,11% dengan catatan

variabel lain dianggap konstan.

4. Koefisien Determinasi

Tabel 4. 10. Uji Koefisien Determinasi

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Change Statistics

R Square

Change

F

Change

1 ,836a ,699 ,683 ,39056 ,699 43,324

a. Predictors: (Constant), NPF, CAR, FDR

b. Dependent Variable: ROA

Sumber : data regresi

Page 86: Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit

66 

Pada Tabel 4.10 menunjukan nilai Adjusted R Square dalam penelitian ini

adalah 0,683 yang berarti 68,3% variabel Return On Asset dapat dijelaskan oleh

variabel independen (CAR, FDR, NPF) dan sisahnya 31,7% kemungkinan

dijelaskan dengan fakor lain diluar model misalnya BOPO, tingkat ekonomi dan

sebagainya.

4.1. Pengaruh CAR, FDR, NPF terhadap ROA secara Parsial

Uji T dihgunakan untuk menguji apakah secara parsial variabel CAR,

FDR, dan NPF memberikan pengaruh yang signifikan atau tidak terhadap

nilai ROA. Untuk mengetahuinya dilakukan uji t yaitu dengan melihat nilai

signifikansi level.

Tabel 4. 11. Uji statistik t

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 2,412 1,530 1,577 ,120

CAR ,006 ,038 ,011 ,150 ,881

FDR ,009 ,012 ,070 ,760 ,451

NPF -,511 ,059 -,793 -8,708 ,000

a. Dependent Variable: ROA

1) Pengujian hipotesis I untuk variabel X1 (CAR)

Berdasarkan hasil output SPSS diatas nilai signifikansi CAR adalah 0,881.

Jadi kesimpulannya adalah (0,881 > 0,05) tidak sigignifikan. Sedangkan nilai t

hitung X1 0,150 dan pada tabel t sebesar 1,67252 (df (n-k) 60 - 4 = 56 , α = 0,05),

sehingga t hitung < t tabel (0,150 < 1,67252) tidak berpengaruhmaka Ho diterima,

Page 87: Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit

67 

sehingga Ho yang menyatakan bahwa tidak ada pengaruh antara CAR dengan

ROA diterima.

2) Pengujian hipotesis variabel X2 (FDR)

Berdasarkan hasil output SPSS diatas nilai signifikansi FDR adalah 0,011.

Jadi kesimpulannya adalah (0,451 > 0,05) tidak signifikan. Sedangkan nilai t

hitung X2 0,760 dan pada tabel t sebesar 1,67252(df (n-k) 60 - 4 = 56 , α = 0,05),

sehingga t hitung < t tabel (0,760 < 1,67252) tidakberpengaruh maka Ho diterima,

sehingga Ho yang menyatakan bahwa ada pengaruh antara FDR dengan ROA

diterima.

3) Pengujian hipotesis variabel X3 (NPF)

Berdasarkan hasil output SPSS diatas nilai signifikansi adalah 0,000. Jadi

kesimpulannya adalah (0,000 < 0,05) signifikan. Sedangkan nilai t hitung X3

8,708 dan pada tabel t sebesar 1,67252(df (n-k) 60 - 4 = 56 , α = 0,05), sehingga t

hitung > t tabel (8,708 > 1,67252) maka H0 ditolak, sehingga H0 yang

menyatakan bahwa tidak ada pengaruh antara NPF dengan ROA ditolak. Ha

diterima, dengan demikian terbukti bahwa terdapat pengaruh antara NPF dengan

ROA.

4.2. Pengaruh CAR, FDR, dan NPF terhadap ROA secara Simultan

Uji F digunakan untuk menguji hipotesis II yaitu apakah secara

simultan variabel CAR, FDR, dan NPF memberikan pengaruh yang

signifikan atau tidak terhadap Return On Asset (ROA). Untuk mengetahui uji

F yaitu dengan melihat nilai signifikan level (sig), jika nilai sig. < 0,05 maka

Ho ditolak.

Page 88: Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit

68 

Tabel 4. 12. Uji Statistik F (Simultan)

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1

Regression 19,826 3 6,609 43,324 ,000b

Residual 8,542 56 ,153

Total 28,368 59

a. Dependent Variable: ROA b. Predictors: (Constant), NPF, CAR, FDR

Berdasarkan tabel 4.12 nilai signofikansi 0,00. Jadi kesimpulannya adalah

nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,00 < 0,05) signifikan. Sedangkan f hitung

43,324 nilai F  tabel df:α,  (k‐1),  (n‐k) atau 0,05,  (4‐1),  (60‐4) = 2,77. F hitung >  f  tabel 

(43,324  >  2,77) maka Ho ditolak maka Ha diterima, sehingga hipotesis yang

menyatakan tidak ada pengaruh antara CAR, FDR, dan NPF (secara bersama-

sama) terhadap ROA ditolak. Dengan demikian terbukti bahwa terdapat pengaruh

antara CAR, FDR, dan NPF (secara bersama-sama) terhadap ROA.

D. Interpretasi Hasil Penelitian

Adapun interpretasi penulis terhadap hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pengaruh CAR (Capital Adequancy Ratio) terhadap ROA (Return On

Asset)

Berdasarkan tabel 4.11 nilai signifikansi CAR adalah 0,881. Jadi

kesimpulannya adalah (0,881 > 0,05) tidak sigignifikan. Sedangkan nilai t hitung

X1 0,150 dan pada tabel t sebesar 1,67252 (df (n-k) 60 - 4 = 56 , α = 0,05),

sehingga t hitung < t tabel (0,150 < 1,67252) maka Ha diterima, sehingga Ho yang

menyatakan bahwa ada pengaruh antara CAR dengan ROA ditolak. CAR tidak

berpengaruh secara parsial terhadap ROA. Hasil penelitian ini mendukung

Page 89: Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit

69 

penelitian Dewi 2010 menyatakan bahwa CAR secara parsial tidak signifikan

terhadap ROA pada Bank Umum Syariah.

CAR tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA dapat disebabkan karena

Bank Umum Syariah tidak mengoptimalkan modal yang dimiliki. Dan selalu

menjaga modal mininum sesuai yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.

2. Pegaruh FDR (Financing to Deposit Ratio) terhadap ROA

Berdasarkan tabel 4.11 nilai signifikansi FDR adalah 0,011. Jadi

kesimpulannya adalah (0,451 > 0,05) tidak signifikan. Sedangkan nilai t hitung

X2 0,760 dan pada tabel t sebesar 1,67252 (df (n-k) 60 - 4 = 56 , α = 0,05),

sehingga t hitung < t tabel (0,760 < 1,67252) maka Ha diterima, sehingga Ha yang

menyatakan bahwa tidak ada pengaruh antara FDR dengan ROA diterima.

Penelitian ini mendukung penelitian dari jurnal JESTT Vol. 2 No. 12 Desember

2015 menyatakan FDR tidak signifikan terhadap ROA pada BPRS.

FDR tidak berpengaruh secara parsial terhadap ROA disebakan karena

pendapatan bank syariah tidak langsung dari besarnya jumlah pembiayaan yang

diberikan kepada nasabah tetapi perolehannya berdasarkan nisbah yang belum

diketahui secara pasti nilainya.

3. Pengaruh NPF (Non Performing Financing) terhadap ROA

Berdasarkan tabel 4.11 nilai signifikansi adalah 0,000. Jadi kesimpulannya

adalah (0,000 < 0,05) signifikan. Sedangkan nilai t hitung X3 8,708 dan pada tabel

t sebesar 1,67252(df (n-k) 60 - 4 = 56 , α = 0,05), sehingga t hitung > t tabel (

8,708 > 1,67252) maka H0 ditolak, sehingga H0 yang menyatakan bahwa tidak ada

pengaruh antara NPF dengan ROA ditolak. Ha diterima, dengan demikian terbukti

Page 90: Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit

70 

bahwa terdapat pengaruh antara NPF dengan ROA. Hasil penelitian ini

mendukung penelitian DEWI (2010) yang menyatakan bahwa NPF berpengaruh

secara negatif terhadap ROA.

NPF berpengaruh negatif terhadap ROA karena setiap 1% kenaikan NPF akan

menurunkan 5,11% ROA karena NPF adalah pembiayaan macet.

Dari hasil penelitian ini, variabel NPF memiliki koefisien regresi bertanda

negative -0,511. Hasil penelitian ini menunjukan semakin kecil pula resiko kredit

yang ditanggung pihak bank. Dengan demikian apabila suatu bank mempunyai

Non Performing Financing (NPF) yang tinggi, menunjukan bahwa bank tersebut

tidak profesional dalam pengelolaan kreditmya, sekaligus memberikan indikasi

bahwa tingkat resiko atas pemberian pembiayaan pada bank tersebut cukup tinggi.

Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Riyadi (2006)

Page 91: Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit

71 

BAB V

PENUTUP

 

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisa dan interpretasi data yang telah dilakukan, maka dapat

diambil kesimpulan :

1. Variabel Capital adequancy Ratio (CAR), variabel Financing to Deposit

Ratio (FDR), dan variabel Non Performing Financing (NPF) secara

simultan atau bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan senilai

(0.00<0,005) dan f hitung > f tabel ( 43,324 > 2,77) terhadap profitabilitas

(ROA) pada Bank Umum Syariah di Indonesia.

2. Variabel Capital adequancy Ratio (CAR) dan variabel Financing to

Deposit Ratio (FDR) secara parsial tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap profitabilitas variabel Retturn On Asset (ROA) Bank Umum

Syariah di Indonesia. Sedangkan Variabel Non Performing Financing

berpengaruh secara parsial terhadap profitabilitas variabel Retturn On

Asset (ROA) pada Bank Umum Syariah di Indonesia. Nilai Adjusted R

Square adalah 68,3% yang berarti variabel Retturn On Asset (ROA) dapat

dijelaskan oleh variabel independen (CAR, FDR, dan NPF).

3. Variabel NPF nilai signifikan (0,00 < 0,05) dan nilai t hitung -8,708t

hitung > t tabel (8,708 > 1,67252) paling berpengaruh negatif terhadap

ROA, dikarenakan apabila NPF naik maka ROA akan turun.

Page 92: Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit

72 

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah diuraikan, maka penulis

mencoba mengemukakan implikasi yang mungkin bermanfaat diantaranya:

1. Bagi Nasabah

Penelitian ini dapat digunakan oleh nasabah sebagai acuan dalam

menyimpan dananya pada perbankan syariah agar memperhatikan dahulu

tingkat CAR, FDR, dan NPF sebelum menyimpan dananya pada

perbankan syariah, karena CAR, FDR, dan NPF berpengaruh terhadap

profitabilitas ROA Bank Umum Syariah.

2. Bagi Akademisi

Untuk tambahan referensi penelitian selanjutnya, penilitian ini

menggunakan sampel Bank Umum Syariah di Indonesia. Selanjutnya

diharapkan dapat melakukan pengujian pada bank lain, dan menggunakan

variabel lain.

3. Bagi Perusahaan

untuk Bank Umum Syariah agar selalu menjaga profitabilitasnya yang

dapat dilihat dari sisi Non Performing Financing (NPF) sehingga nasabah

merasa aman menaruh dananya pada bank. Selain itu, perbankan syariah

juga harus meningkatkan Financing to Deposit Ratio (FDR), Capital

Adequacy Ratio (CAR) sehingga tidak mengganggu kegiatan Bank Umum

Syariah.

Page 93: Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit

73 

DAFTAR PUSTAKA

Antonio, Muhammad Syafi’i. 2011. “Bank Syariah dari Teori ke Praktik”. Jakarta:

Gema Insani.

Aulia, Ridha. “Pengaruh Pembiayaan Jual Beli, Pembiayaan Bagi Hasil, dan

Rasio Non Performing Financing Terhadap Profitabilitas Bank Umum

Syariah di Indonesia”. Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Brawijaya, Malang, 2011.

Fajrin, Abdi,”Pengaruh Capital Adequacy Ratio(CAR), Cash Ratio (CR), Non

Performing Financing (NPF), dan Financing to Deposit Ratio (FDR)

terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia (Studi Kasus

Pada Bank Umum Syariah di Indonesia periode 2008-2011)”.Jakarta 2012

Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pedoman

Penulisan Skripsi. www.feb-uinjkt.net diakses november 2015

Firmansyah, Irman.”Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Muamalad

Indonesia dengan Bank Syariah Mandiri”. Jurnal Akuntasi vol 7, nomor 1, Januari

– Juni, 2012

Ghozali, Imam. Aplikasi analisis Multivariate dengan program IBM SPSS 19,

Edisi 5. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponogoro. 2011.

Hamid, Abdul. 2007. “Buku Panduan Penulisan Skripsi”. Jakarta: Fakultas

Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Syarif Hidayatullah.

Page 94: Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit

74 

--------, 2010. “Buku Pedoman Penulisan Skripsi”. Jakarta: Fakultas Ekonomi dan

Ilmu Sosial Universitas Islam Syarif Hidayatullah

Ikatan Banking Indonesia, “Mengelola Bisnis Pembiayaan Bank Syariah”, Jakarta

: Gramedia Pustaka Utama” Jakarta, 2015.

Ismawati, Dwi, “Pengaruh Financing to Deposit Ratio (FDR), Cash Ratio (CR),

Capital Adequacy Ratio(CAR), dan Dana Pihak Ketiga Terhadap Tingkat

Profitabilitas PT. Bank Mandiri Syariah, TBK Periode 2006-2008”.

Yogyakarta, 2009.

Kasmir.”Dasar-dasar Perbankan”. Jakarta: Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2012.

Kasmir, “ Manajemen Bank”, Jakarta: Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2004.

Lukman, Dendawijaya. 2000. Manajemen Perbankan. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Lukman, Dendawijaya. 2009. Manajemen Perbankan. Edisi Kedua.

Jakarta : Ghalia Indonesia.

Martono, “Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya”, Yogyakarta: Ekonosia, 2002.

Muhamad.”Manajemen Bank Syariah”.Manajemen Bank Syariah”. Yogyakarta:

UPP AMP YKPN, Yogyakarta, 2005.

Pratiwi, Dhian Dayinta. “ Pengaruh CAR, BOPO, NPF, dan FDR, Terhdap Return

On Asset (ROA) Bank Umum Syariah (BUS)”. Skripsi Universitas

Diponogoro, Semarang, 2012.

Rahmat, Muhammad,”Pengaruh CAR, FDR, NPF terhadap Profitabilitas Pada

Bank Mandiri Syariah”, Skripsi Universitas hasanudin, Makasar, 2012.

Page 95: Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit

75 

Rodoni, Ahmad, Abdul Hamid. 2008. “Lembaga Keuangan Syariah”.

Jakarta: Zikrul Hakim.

Satrio, Edhi. “Analisis Pengaruh Suku Bunga, INFLASI, CAR, BOPO, NPF

Terhadap Profitabilitas Bank Syariah”. Semarang, 2013.

Siamat, Dahlan. “Manajemen Lembaga Keuangan”. Jakarta : Lembaga Penerbit

Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta 2005

Warren, Reeve, dan Fess,”Pengantar Akuntasi”. Jakarta: Salemba Empat, Jakarta

2005.

Widyaningrum, Linda, dan Dina, “Pengaruh CAR, NPF, FDR, dan OER Terhadap

ROA Pada BPRS Di Indonesia Periode Januari 2009 hingga Mei 2014,

Surabaya, 2015)

Yaya, Rizal, Aji Erlangga Martawireja, Ahim Abdurahim. 2014. Akuntansi

Perbankan Syariah Teori dan Praktik Kontemporer. Jakarta: Salemba

Empat.

Zaenul, Arifin. “Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah”, Jakarta: Alvabet, 2002.

Laporan Keuangan Bulanan Bank

1. Laporan Bank Indonesia Statistika Perbankan Syariah

Website

1. www.bi.go.id

2. www.ojk.go.id

3. www.google.com

Page 96: Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit

76 

LAMPIRAN

Lampiran 1Data Variabel Penelitian

1. Variabel Independen 

A. CAR (Capital Adequacy Ratio) 

Sumber: Bank Indonesia (data diolah) 

 

B. FDR (Financing to Deposit Ratio) 

Bulan 2011 2012 2013 2014 2015Januari 91,97 87,27 100,63 100,07 88,85Febuari 95,16 90,49 102,17 102,03 89,37Maret 93,22 87,13 102,62 102,22 89,15April 95,17 95,39 103,08 95,9 89,57Mei 94,88 97,95 102,08 99,43 90,05Juni 94,93 98,59 104,43 100,8 92,56Juli 94,18 99,91 104,83 99,89 90,13Agustus 98,39 101,03 102,53 98,99 90,72September 94,97 102,1 103,27 99,71 90,82Oktober 95,24 100,84 103,03 93,9 90,67November 94,4 101,19 102,58 89,91 90,26Desember 88,94 100 100,32 86,66 88,03Sumber: Bank Indonesia (data diolah) 

 

Bulan 2011 2012 2013 2014 2015 Januari 20,23 16,27 15,29 16,76 14,16 Febuari 15,17 15,91 15,2 16,71 14,38 Maret 16,57 15,33 14,3 16,2 14,43 April 19,86 14,97 14,72 16,68 14,5 Mei 19,58 13,4 14,28 16,85 14,37 Juni 15,92 16,12 14,3 16,21 14,09 Juli 15,92 16,12 15,28 15,62 14,47 Agustus 15,83 15,63 14,71 14,73 15,05 September 16,18 14,98 14,19 14,54 15,15 Oktober 15,3 14,54 14,19 15,25 14,96 November 14,88 14,82 12,23 15,66 15,31 Desember 16,63 14,13 14,42 15,74 15,02

Page 97: Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit

77 

C. NPF (Non Performing Financing) 

Bulan 2011 2012 2013 2014 2015 Januari 3,28 2,68 2,49 3,22 5,56 Febuari 3,66 2,82 2,72 3,48 5,83 Maret 3,6 2,76 2,75 4,02 5,49 April 3,79 2,85 2,85 3,9 5,2 Mei 3,76 2,93 2,92 4,31 5,44 Juni 3,55 2,88 2,64 4,58 5,09 Juli 3,75 2,92 2,75 4,67 5,3 Agustus 3,53 2,78 3,01 4,58 5,3 September 3,5 2,74 2,8 4,86 5,14 Oktober 3,11 2,58 2,96 5,34 5,16 November 2,74 2,5 3,08 5,55 5,13 Desember 2,52 2,22 2,62 4,95 4,84 Sumber: Bank Indonesia (data diolah) 

 

2. Variabel dependen 

a. ROA (Return On Asset) 

Bulan 2011 2012 2013 2014 2015 Januari 2,26 1,36 2,52 0,08 0,88 Febuari 1,81 1,79 2,29 0,13 0,78 Maret 1,97 1,83 2,39 1,16 0,69 April 1,9 1,79 2,29 1,09 0,62 Mei 1,84 1,99 2,07 1,13 0,63 Juni 1,84 2,05 2,1 1,12 0,5 Juli 1,86 2,05 2,02 1,05 0,5 Agustus 1,81 2,04 2,01 0,93 0,46 September 1,8 2,07 2,04 0,97 0,49 Oktober 1,75 2,11 1,94 0,56 0,51 November 1,78 2,09 1,96 0,49 0,52 Desember 1,79 2,14 2 0,41 0,49 Sumber: Bank Indonesia (data diolah) 

 

 

 

Page 98: Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit

78 

Lampiran 2.Hasil Data Statistik

 

Model Summaryb 

Model  R  R Square  Adjusted R 

Square 

Std. Error of the 

Estimate 

Change Statistics 

R Square 

Change 

F Change 

1  ,836a  ,699  ,683  ,39056  ,699  43,324 

 

Model Summaryb 

Model  Change Statistics  Durbin‐Watson 

df1  df2  Sig. F Change 

1  3a  56  ,000  ,772 

 

a. Predictors: (Constant), NPF, CAR, FDR 

b. Dependent Variable: ROA 

 

ANOVAa 

Model  Sum of Squares df  Mean Square  F  Sig. 

Regression  19,826  3  6,609  43,324  ,000b 

Residual  8,542  56  ,153     

Total  28,368  59       

 

a. Dependent Variable: ROA 

b. Predictors: (Constant), NPF, CAR, FDR 

 

Page 99: Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit

79 

Coefficientsa 

Model  Unstandardized Coefficients  Standardized 

Coefficients 

t  Sig. 

B  Std. Error  Beta 

(Constant)  2,412  1,530    1,577  ,120 

CAR  ,006  ,038  ,011  ,150  ,881 

FDR  ,009  ,012  ,070  ,760  ,451 

NPF  ‐,511  ,059  ‐,793  ‐8,708  ,000 

 

Coefficientsa 

Model  Correlations  Collinearity 

Statistics 

Zero‐order  Partial  Part  Tolerance  VIF 

(Constant)           

CAR  ,038  ,020  ,011  ,946  1,057 

FDR  ,525  ,101  ,056  ,633  1,579 

NPF  ‐,834  ‐,758  ‐,639  ,648  1,543 

 

a. Dependent Variable: ROA 

 

 

 

 

 

 

Page 100: Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit

80 

Page 101: Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit

81 

 

 

 

 

Page 102: Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit

82 

 

 

 

NPAR TESTS 

  /K‐S(NORMAL)=RES_1 

  /MISSING ANALYSIS. 

 

 

 

 

 

Page 103: Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit

83 

One‐Sample Kolmogorov‐Smirnov Test 

  Unstandardized 

Residual 

N  60 

Normal Parametersa,b Mean  0E‐7 

Std. Deviation  ,38049916 

Most Extreme Differences 

Absolute  ,172 

Positive  ,095 

Negative  ‐,172 

Kolmogorov‐Smirnov Z  1,336 

Asymp. Sig. (2‐tailed)  ,056 

 

a. Test distribution is Normal. 

b. Calculated from data. 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 104: Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit

84 

Lampiran 3Titik Presentase distribusi t (df = 1-60)

Titik Persentase Distribusi t (dk = 1 – 40)

Pr

df

0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001

0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002

1 1.00000 3.07768 6.31375 12.70620 31.82052 63.65674 318.30884

2 0.81650 1.88562 2.91999 4.30265 6.96456 9.92484 22.32712

3 0.76489 1.63774 2.35336 3.18245 4.54070 5.84091 10.21453

4 0.74070 1.53321 2.13185 2.77645 3.74695 4.60409 7.17318

5 0.72669 1.47588 2.01505 2.57058 3.36493 4.03214 5.89343

6 0.71756 1.43976 1.94318 2.44691 3.14267 3.70743 5.20763

7 0.71114 1.41492 1.89458 2.36462 2.99795 3.49948 4.78529

8 0.70639 1.39682 1.85955 2.30600 2.89646 3.35539 4.50079

9 0.70272 1.38303 1.83311 2.26216 2.82144 3.24984 4.29681

10 0.69981 1.37218 1.81246 2.22814 2.76377 3.16927 4.14370

11 0.69745 1.36343 1.79588 2.20099 2.71808 3.10581 4.02470

12 0.69548 1.35622 1.78229 2.17881 2.68100 3.05454 3.92963

13 0.69383 1.35017 1.77093 2.16037 2.65031 3.01228 3.85198

14 0.69242 1.34503 1.76131 2.14479 2.62449 2.97684 3.78739

15 0.69120 1.34061 1.75305 2.13145 2.60248 2.94671 3.73283

16 0.69013 1.33676 1.74588 2.11991 2.58349 2.92078 3.68615

17 0.68920 1.33338 1.73961 2.10982 2.56693 2.89823 3.64577

18 0.68836 1.33039 1.73406 2.10092 2.55238 2.87844 3.61048

19 0.68762 1.32773 1.72913 2.09302 2.53948 2.86093 3.57940

20 0.68695 1.32534 1.72472 2.08596 2.52798 2.84534 3.55181

Page 105: Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit

85 

Pr

df

0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001

0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002

21 0.68635 1.32319 1.72074 2.07961 2.51765 2.83136 3.52715

22 0.68581 1.32124 1.71714 2.07387 2.50832 2.81876 3.50499

23 0.68531 1.31946 1.71387 2.06866 2.49987 2.80734 3.48496

24 0.68485 1.31784 1.71088 2.06390 2.49216 2.79694 3.46678

25 0.68443 1.31635 1.70814 2.05954 2.48511 2.78744 3.45019

26 0.68404 1.31497 1.70562 2.05553 2.47863 2.77871 3.43500

27 0.68368 1.31370 1.70329 2.05183 2.47266 2.77068 3.42103

28 0.68335 1.31253 1.70113 2.04841 2.46714 2.76326 3.40816

29 0.68304 1.31143 1.69913 2.04523 2.46202 2.75639 3.39624

30 0.68276 1.31042 1.69726 2.04227 2.45726 2.75000 3.38518

31 0.68249 1.30946 1.69552 2.03951 2.45282 2.74404 3.37490

32 0.68223 1.30857 1.69389 2.03693 2.44868 2.73848 3.36531

33 0.68200 1.30774 1.69236 2.03452 2.44479 2.73328 3.35634

34 0.68177 1.30695 1.69092 2.03224 2.44115 2.72839 3.34793

35 0.68156 1.30621 1.68957 2.03011 2.43772 2.72381 3.34005

36 0.68137 1.30551 1.68830 2.02809 2.43449 2.71948 3.33262

37 0.68118 1.30485 1.68709 2.02619 2.43145 2.71541 3.32563

38 0.68100 1.30423 1.68595 2.02439 2.42857 2.71156 3.31903

39 0.68083 1.30364 1.68488 2.02269 2.42584 2.70791 3.31279

40 0.68067 1.30308 1.68385 2.02108 2.42326 2.70446 3.30688

Page 106: Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit

86 

Titik Persentase Distribusi t (dk = 41 – 60)

Pr

df

0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001

0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002

41 0.68052 1.30254 1.68288 2.01954 2.42080 2.70118 3.30127

42 0.68038 1.30204 1.68195 2.01808 2.41847 2.69807 3.29595

43 0.68024 1.30155 1.68107 2.01669 2.41625 2.69510 3.29089

44 0.68011 1.30109 1.68023 2.01537 2.41413 2.69228 3.28607

45 0.67998 1.30065 1.67943 2.01410 2.41212 2.68959 3.28148

46 0.67986 1.30023 1.67866 2.01290 2.41019 2.68701 3.27710

47 0.67975 1.29982 1.67793 2.01174 2.40835 2.68456 3.27291

48 0.67964 1.29944 1.67722 2.01063 2.40658 2.68220 3.26891

49 0.67953 1.29907 1.67655 2.00958 2.40489 2.67995 3.26508

50 0.67943 1.29871 1.67591 2.00856 2.40327 2.67779 3.26141

51 0.67933 1.29837 1.67528 2.00758 2.40172 2.67572 3.25789

52 0.67924 1.29805 1.67469 2.00665 2.40022 2.67373 3.25451

53 0.67915 1.29773 1.67412 2.00575 2.39879 2.67182 3.25127

54 0.67906 1.29743 1.67356 2.00488 2.39741 2.66998 3.24815

55 0.67898 1.29713 1.67303 2.00404 2.39608 2.66822 3.24515

56 0.67890 1.29685 1.67252 2.00324 2.39480 2.66651 3.24226

57 0.67882 1.29658 1.67203 2.00247 2.39357 2.66487 3.23948

58 0.67874 1.29632 1.67155 2.00172 2.39238 2.66329 3.23680

59 0.67867 1.29607 1.67109 2.00100 2.39123 2.66176 3.23421

60 0.67860 1.29582 1.67065 2.00030 2.39012 2.66028 3

Page 107: Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit

87 

Lampiran 4.Tabel Distribusi F

Titik Persentase Distribusi F untuk Probabilita = 0,05 df

untuk penyeb

ut (N2)

df untuk pembilang (N1)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 161 199 216 225 230 234 237 239 241 242 243 244 245 245 2462 18.51 19.00 19.16 19.25 19.30 19.33 19.35 19.37 19.38 19.40 19.40 19.41 19.42 19.42 19.433 10.13 9.55 9.28 9.12 9.01 8.94 8.89 8.85 8.81 8.79 8.76 8.74 8.73 8.71 8.704 7.71 6.94 6.59 6.39 6.26 6.16 6.09 6.04 6.00 5.96 5.94 5.91 5.89 5.87 5.865 6.61 5.79 5.41 5.19 5.05 4.95 4.88 4.82 4.77 4.74 4.70 4.68 4.66 4.64 4.626 5.99 5.14 4.76 4.53 4.39 4.28 4.21 4.15 4.10 4.06 4.03 4.00 3.98 3.96 3.947 5.59 4.74 4.35 4.12 3.97 3.87 3.79 3.73 3.68 3.64 3.60 3.57 3.55 3.53 3.518 5.32 4.46 4.07 3.84 3.69 3.58 3.50 3.44 3.39 3.35 3.31 3.28 3.26 3.24 3.229 5.12 4.26 3.86 3.63 3.48 3.37 3.29 3.23 3.18 3.14 3.10 3.07 3.05 3.03 3.01

10 4.96 4.10 3.71 3.48 3.33 3.22 3.14 3.07 3.02 2.98 2.94 2.91 2.89 2.86 2.8511 4.84 3.98 3.59 3.36 3.20 3.09 3.01 2.95 2.90 2.85 2.82 2.79 2.76 2.74 2.7212 4.75 3.89 3.49 3.26 3.11 3.00 2.91 2.85 2.80 2.75 2.72 2.69 2.66 2.64 2.6213 4.67 3.81 3.41 3.18 3.03 2.92 2.83 2.77 2.71 2.67 2.63 2.60 2.58 2.55 2.5314 4.60 3.74 3.34 3.11 2.96 2.85 2.76 2.70 2.65 2.60 2.57 2.53 2.51 2.48 2.4615 4.54 3.68 3.29 3.06 2.90 2.79 2.71 2.64 2.59 2.54 2.51 2.48 2.45 2.42 2.4016 4.49 3.63 3.24 3.01 2.85 2.74 2.66 2.59 2.54 2.49 2.46 2.42 2.40 2.37 2.3517 4.45 3.59 3.20 2.96 2.81 2.70 2.61 2.55 2.49 2.45 2.41 2.38 2.35 2.33 2.3118 4.41 3.55 3.16 2.93 2.77 2.66 2.58 2.51 2.46 2.41 2.37 2.34 2.31 2.29 2.2719 4.38 3.52 3.13 2.90 2.74 2.63 2.54 2.48 2.42 2.38 2.34 2.31 2.28 2.26 2.2320 4.35 3.49 3.10 2.87 2.71 2.60 2.51 2.45 2.39 2.35 2.31 2.28 2.25 2.22 2.2021 4.32 3.47 3.07 2.84 2.68 2.57 2.49 2.42 2.37 2.32 2.28 2.25 2.22 2.20 2.1822 4.30 3.44 3.05 2.82 2.66 2.55 2.46 2.40 2.34 2.30 2.26 2.23 2.20 2.17 2.1523 4.28 3.42 3.03 2.80 2.64 2.53 2.44 2.37 2.32 2.27 2.24 2.20 2.18 2.15 2.1324 4.26 3.40 3.01 2.78 2.62 2.51 2.42 2.36 2.30 2.25 2.22 2.18 2.15 2.13 2.1125 4.24 3.39 2.99 2.76 2.60 2.49 2.40 2.34 2.28 2.24 2.20 2.16 2.14 2.11 2.0926 4.23 3.37 2.98 2.74 2.59 2.47 2.39 2.32 2.27 2.22 2.18 2.15 2.12 2.09 2.0727 4.21 3.35 2.96 2.73 2.57 2.46 2.37 2.31 2.25 2.20 2.17 2.13 2.10 2.08 2.0628 4.20 3.34 2.95 2.71 2.56 2.45 2.36 2.29 2.24 2.19 2.15 2.12 2.09 2.06 2.0429 4.18 3.33 2.93 2.70 2.55 2.43 2.35 2.28 2.22 2.18 2.14 2.10 2.08 2.05 2.0330 4.17 3.32 2.92 2.69 2.53 2.42 2.33 2.27 2.21 2.16 2.13 2.09 2.06 2.04 2.0131 4.16 3.30 2.91 2.68 2.52 2.41 2.32 2.25 2.20 2.15 2.11 2.08 2.05 2.03 2.0032 4.15 3.29 2.90 2.67 2.51 2.40 2.31 2.24 2.19 2.14 2.10 2.07 2.04 2.01 1.9933 4.14 3.28 2.89 2.66 2.50 2.39 2.30 2.23 2.18 2.13 2.09 2.06 2.03 2.00 1.9834 4.13 3.28 2.88 2.65 2.49 2.38 2.29 2.23 2.17 2.12 2.08 2.05 2.02 1.99 1.9735 4.12 3.27 2.87 2.64 2.49 2.37 2.29 2.22 2.16 2.11 2.07 2.04 2.01 1.99 1.9636 4.11 3.26 2.87 2.63 2.48 2.36 2.28 2.21 2.15 2.11 2.07 2.03 2.00 1.98 1.9537 4.11 3.25 2.86 2.63 2.47 2.36 2.27 2.20 2.14 2.10 2.06 2.02 2.00 1.97 1.9538 4.10 3.24 2.85 2.62 2.46 2.35 2.26 2.19 2.14 2.09 2.05 2.02 1.99 1.96 1.9439 4.09 3.24 2.85 2.61 2.46 2.34 2.26 2.19 2.13 2.08 2.04 2.01 1.98 1.95 1.9340 4.08 3.23 2.84 2.61 2.45 2.34 2.25 2.18 2.12 2.08 2.04 2.00 1.97 1.95 1.9241 4.08 3.23 2.83 2.60 2.44 2.33 2.24 2.17 2.12 2.07 2.03 2.00 1.97 1.94 1.9242 4.07 3.22 2.83 2.59 2.44 2.32 2.24 2.17 2.11 2.06 2.03 1.99 1.96 1.94 1.9143 4.07 3.21 2.82 2.59 2.43 2.32 2.23 2.16 2.11 2.06 2.02 1.99 1.96 1.93 1.9144 4.06 3.21 2.82 2.58 2.43 2.31 2.23 2.16 2.10 2.05 2.01 1.98 1.95 1.92 1.9045 4.06 3.20 2.81 2.58 2.42 2.31 2.22 2.15 2.10 2.05 2.01 1.97 1.94 1.92 1.89

Page 108: Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit

88 

df untuk penye

but (N2)

df untuk pembilang (N1)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

46 4.05 3.20 2.81 2.57 2.42 2.30 2.22 2.15 2.09 2.04 2.00 1.97 1.94 1.91 1.8947 4.05 3.20 2.80 2.57 2.41 2.30 2.21 2.14 2.09 2.04 2.00 1.96 1.93 1.91 1.8848 4.04 3.19 2.80 2.57 2.41 2.29 2.21 2.14 2.08 2.03 1.99 1.96 1.93 1.90 1.8849 4.04 3.19 2.79 2.56 2.40 2.29 2.20 2.13 2.08 2.03 1.99 1.96 1.93 1.90 1.8850 4.03 3.18 2.79 2.56 2.40 2.29 2.20 2.13 2.07 2.03 1.99 1.95 1.92 1.89 1.8751 4.03 3.18 2.79 2.55 2.40 2.28 2.20 2.13 2.07 2.02 1.98 1.95 1.92 1.89 1.8752 4.03 3.18 2.78 2.55 2.39 2.28 2.19 2.12 2.07 2.02 1.98 1.94 1.91 1.89 1.8653 4.02 3.17 2.78 2.55 2.39 2.28 2.19 2.12 2.06 2.01 1.97 1.94 1.91 1.88 1.8654 4.02 3.17 2.78 2.54 2.39 2.27 2.18 2.12 2.06 2.01 1.97 1.94 1.91 1.88 1.8655 4.02 3.16 2.77 2.54 2.38 2.27 2.18 2.11 2.06 2.01 1.97 1.93 1.90 1.88 1.8556 4.01 3.16 2.77 2.54 2.38 2.27 2.18 2.11 2.05 2.00 1.96 1.93 1.90 1.87 1.8557 4.01 3.16 2.77 2.53 2.38 2.26 2.18 2.11 2.05 2.00 1.96 1.93 1.90 1.87 1.8558 4.01 3.16 2.76 2.53 2.37 2.26 2.17 2.10 2.05 2.00 1.96 1.92 1.89 1.87 1.8459 4.00 3.15 2.76 2.53 2.37 2.26 2.17 2.10 2.04 2.00 1.96 1.92 1.89 1.86 1.8460 4.00 3.15 2.76 2.53 2.37 2.25 2.17 2.10 2.04 1.99 1.95 1.92 1.89 1.86 1.8461 4.00 3.15 2.76 2.52 2.37 2.25 2.16 2.09 2.04 1.99 1.95 1.91 1.88 1.86 1.8362 4.00 3.15 2.75 2.52 2.36 2.25 2.16 2.09 2.03 1.99 1.95 1.91 1.88 1.85 1.8363 3.99 3.14 2.75 2.52 2.36 2.25 2.16 2.09 2.03 1.98 1.94 1.91 1.88 1.85 1.8364 3.99 3.14 2.75 2.52 2.36 2.24 2.16 2.09 2.03 1.98 1.94 1.91 1.88 1.85 1.8365 3.99 3.14 2.75 2.51 2.36 2.24 2.15 2.08 2.03 1.98 1.94 1.90 1.87 1.85 1.8266 3.99 3.14 2.74 2.51 2.35 2.24 2.15 2.08 2.03 1.98 1.94 1.90 1.87 1.84 1.8267 3.98 3.13 2.74 2.51 2.35 2.24 2.15 2.08 2.02 1.98 1.93 1.90 1.87 1.84 1.8268 3.98 3.13 2.74 2.51 2.35 2.24 2.15 2.08 2.02 1.97 1.93 1.90 1.87 1.84 1.8269 3.98 3.13 2.74 2.50 2.35 2.23 2.15 2.08 2.02 1.97 1.93 1.90 1.86 1.84 1.8170 3.98 3.13 2.74 2.50 2.35 2.23 2.14 2.07 2.02 1.97 1.93 1.89 1.86 1.84 1.8171 3.98 3.13 2.73 2.50 2.34 2.23 2.14 2.07 2.01 1.97 1.93 1.89 1.86 1.83 1.8172 3.97 3.12 2.73 2.50 2.34 2.23 2.14 2.07 2.01 1.96 1.92 1.89 1.86 1.83 1.8173 3.97 3.12 2.73 2.50 2.34 2.23 2.14 2.07 2.01 1.96 1.92 1.89 1.86 1.83 1.8174 3.97 3.12 2.73 2.50 2.34 2.22 2.14 2.07 2.01 1.96 1.92 1.89 1.85 1.83 1.8075 3.97 3.12 2.73 2.49 2.34 2.22 2.13 2.06 2.01 1.96 1.92 1.88 1.85 1.83 1.8076 3.97 3.12 2.72 2.49 2.33 2.22 2.13 2.06 2.01 1.96 1.92 1.88 1.85 1.82 1.8077 3.97 3.12 2.72 2.49 2.33 2.22 2.13 2.06 2.00 1.96 1.92 1.88 1.85 1.82 1.8078 3.96 3.11 2.72 2.49 2.33 2.22 2.13 2.06 2.00 1.95 1.91 1.88 1.85 1.82 1.8079 3.96 3.11 2.72 2.49 2.33 2.22 2.13 2.06 2.00 1.95 1.91 1.88 1.85 1.82 1.7980 3.96 3.11 2.72 2.49 2.33 2.21 2.13 2.06 2.00 1.95 1.91 1.88 1.84 1.82 1.7981 3.96 3.11 2.72 2.48 2.33 2.21 2.12 2.05 2.00 1.95 1.91 1.87 1.84 1.82 1.7982 3.96 3.11 2.72 2.48 2.33 2.21 2.12 2.05 2.00 1.95 1.91 1.87 1.84 1.81 1.7983 3.96 3.11 2.71 2.48 2.32 2.21 2.12 2.05 1.99 1.95 1.91 1.87 1.84 1.81 1.7984 3.95 3.11 2.71 2.48 2.32 2.21 2.12 2.05 1.99 1.95 1.90 1.87 1.84 1.81 1.7985 3.95 3.10 2.71 2.48 2.32 2.21 2.12 2.05 1.99 1.94 1.90 1.87 1.84 1.81 1.7986 3.95 3.10 2.71 2.48 2.32 2.21 2.12 2.05 1.99 1.94 1.90 1.87 1.84 1.81 1.7887 3.95 3.10 2.71 2.48 2.32 2.20 2.12 2.05 1.99 1.94 1.90 1.87 1.83 1.81 1.7888 3.95 3.10 2.71 2.48 2.32 2.20 2.12 2.05 1.99 1.94 1.90 1.86 1.83 1.81 1.7889 3.95 3.10 2.71 2.47 2.32 2.20 2.11 2.04 1.99 1.94 1.90 1.86 1.83 1.80 1.7890 3.95 3.10 2.71 2.47 2.32 2.20 2.11 2.04 1.99 1.94 1.90 1.86 1.83 1.80 1.78